Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORI
kesehatan ibu saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru. Widy (20 14)
menambahkan bahwa kehamilan adalah suatu keadaan yanga sangat istimewa bagi
seorang wanita sebagai seorang calon ibu, karena pada masa kehamilan akan
dimana seseorang wanita telah berhenti haid untuk beberapa waktu hingga proses
persalinan usai. Pada masa kehamilan diperlukan pengaturan gizi demi kesehatan
ibu bagi seorang ibu, yang dialami ketika berhentinya haid hingga terjadinya
peranan wanita dalam kehidupan. Ini membuktikan bahwa dia mampu secara
Antenatal Care (ANC) merupakan kegiatan yang tidak boleh dilewatkan oleh ibu
hamil. Sebaiknya ibu melakukan ANC setiap bulan atau paling tidak setiap tiga bulan
sekali,sehingga ibu dapat mengetahui perkembangan janin dan kenaikan berat badan
yang telah dicapai. Dengan memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatan ibu
dapat mengetahui apakah keluhan kehamilan yang ibu alami merupakan hal yang wajar
dan apabila terjadi kejanggalan dapat diatasi segera mungkin. Pemeriksaan ANC
bulan.Biasanya kehamilan dibagi atas tiga periode yang tiap periodenya terdiri dari tiga
bulan yang disebut trimester, yaitu trimester pertama antara 0-12 minggu,trimester
kedua antara 12-28 minggu,dan trimester ketiga antara 28-40 minggu (Fikawati dkk,
2015).
mungkin kelainan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi bada ibu
pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan ibu hamil (Saminem, 2009).
Mual dan muntah terjadi karena ada perubahan hormonal tertentu yang terjadi
selama kehamilan serta menurunnya gerakan usus besar,dan biasanya lenyap pada
2) Letih
3) Pusing
berdiri terlalu lama,bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk, mungkin
4) Sering kencing
Rahim yang membesar menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.karena itu membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing
cepat dan merasa gampag marah.ini disebabkan oleh meningkatnya level hormon
tertentu.Keletihan,mual,dan kecemasan berkenaan dengan kehamilan anda
kehamilan anda.Ketidak nyamanan yang biasa dirasakan pada kehamilan awal menjadi
tidak terlalu mengganggu lagi, dan anda memperoleh kembali nafsu makan dan
kekuatan anda.
Pada trimester kedua ini, ada perubahan ke arah yang lebih baik,seperti :
5) Gerakan bayi anda yang sedang tumbuh pertama kali terlihat pada 18 mingu, akan
7) Lapisan merah muda dan putih kecil mungkin mulai terlihat di perut bawah dan
paha atas.
Pada trimester ini,ada juga berbagai gangguan baik gangguan mayor maupun
minor, seperti :
1) Sembelit; buang air besar melambat karena pengaruh hormon progesterone
sehingga berak menjadi keras dan tidak sering. Minumlah banyak cairan,makanlah
2) Wasir; tekanan terus menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh darah di
3) Pembuluh mekar; berdiri atau duduk dengan kaki menyilang dalam waktu yang
lama bisa menyebabkan urat menonjol dan membesar di kaki sehingga terasa sakit.
4) Gusi berdarah; gusi menjadi lunak dan lebih rentan terhadap cedera.Menggosok
gigi dapat meimbulkan cedera dan mengeluarkan darah,untuk menghindari hal ini,
gunakan sikat yang lembut, dan secara rutin pijatlah gusi anda dengan lembut.
5) Sariawan; ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan pada vaagina, yakni
kondisi yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di
daerah vagina.
6) Sulit tidur; relaksasi dan latihan pernapasan dapat menghasilkan tidur yang lebih
7) Berkeringat; sebagian wanita merasa panas dan bisa banyak mengeluarkan keringat
hanya degan gerak fisik ringan.pakaian longgar dan banyak minum air dapat
membantu.
dua minggu sekali sampai minggu ke-36, dan setelah itu setiap minggu sampai minggu
2) Kepucatan
3) Tekanan darah
5) Varises
6) Pemeriksaan payudara.
2.2.1 Etiologi
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,
a. kala satu persalinan dimulai dengan terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan berakhir dengan pembukaan dan perlunakan serviks yang lengkap. Kala
satu terdiri dari 3 fase akut : Fase laten (sampai pembukaan 3 cm), fase aktif
(pembukaan 4-8 cm), dan fase transisi (pembukaan 8-10 cm). Sebagian
besar wanita nullipara dating ke rumah sakit pada fase laten karena belum
pernah mengalami persalinan dan tidak yakin kapan waktu yang tepat untuk
dating. Wanita multipara biasanya baru datang kerumah sakit bilah sudah
b. Kala dua persalinan merupakan fase dimana bayi dilahirkan. Fase ini
dimulai dengan pembukaan lengkap serviks (10 cm) dan penipisan yang
lengkap (100%) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Durasi rata – rata kala
dua persalinan adalah 50 menit pada wanita nulipara dan 20 menit untuk
wanita multipara. Selain paritas, ukuran ibu dan berat janin, posisi dan
karena blok epidural atau mengurangi keinginan pasien untuk mengejan dan
Saat ini kala dua persalinan dianggp memanjang bila durasinya melebihi
Kala dua persalinan terdiri atas tiga fase : laten, turun, transisi. Perilaku dan
c. Kala tiga persalinan dimulai dari saat lahirnya bayi sampai plasenta keluar.
segera dengan cara yang paling mudah serta aman. Kala tiga biasanya
merupakan fase yang paling singkat. Plasenta biasanya keluar dalam 10-15
menit setelah bayi lahir. Jika kala tiga persalinan belum selesai dalam tiga
(Lowdermilk,Perry,Caushion,2013).
d. Satu sampai dua jam pertama setelah melahirkan, atau disebut kala empat
persalinan, merupakan waktu yang krusial, untuk ibu dan bayi. Keduanya
tidak hanya memulihkan diri secara fisik karena proses melahirkan, tetapi
juga untuk mengenali satu sama lain dan dengan anggota keluarga yang lain.
Saat ini organ tubuh ibu mengalami penyesuaian awal terhadap keadaan
tidak hamil, dan sistem tubuh mulai stabil, pada kala ini ibu mulai
(Lowdermilk,Perry,Caushion,2013)
2.2.2 Komplikasi Post partum
1. Perdarahan postpartum
Perdarahan post partum adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah kelahiran
2. Syok hemoragik
Syok merupakan kondisi kedaruratan dimana perfusi organ tubuh dapat menjadi sangat
3. Koagulopati
Ketika perdarahan berlanjut dan tidak ada sumber lainnya yang dapat ditemukan,
4. Penyakit tromboemboli
pembuluh darah dan disebabkan oleh inflamasi (tromboflebitis) atau obstruksi parsial
pembuluh darah. Tiga kondisi tromboemboli yang dikhawatirkan pada periode post
partum :
2. Trombosis vena dalam-keterlibatan barvariasi namun dapat meluas dari kaki hingga
region iliofemoral.
3. Embolisme paru-komplikasi thrombosis vena dalam terjadi ketika bagian dari
bekuan darah lepas dan dibawa ke arteri pulmonal, dimana bekuan darah ini
(Lowdermilk,Perry,Caushion,2013).
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan memperhatikan jangan sampai
terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki bekuan-
bekuan darah yang akan menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka. Selain itu
dapat dilakukan dengan cara memberikan antibiotik yang cukup (Moctar, 1998).
1. Bila seorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak lahir, segera
memeriksa perdarahan tersebut berasal dari retensio plasenta atau plasenta lahir
tidak lengkap.
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat dipastikan
bahwa perdarahan tersebut berasal dari perlukaan pada jalan lahir, selanjutnya
dan aposisi luka baik, namun jika terjadi perdarahan segera dijahit dengan
menggunakan benang catgut secara jelujur atau dengan cara angka delapan.
robekan tidak rata atau bergerigi harus diratakan terlebih dahulu sebelum
d. Robekan perineum tingkat III : penjahitan yang pertama pada dinding depan
rektum yang robek, kemudian fasia perirektal dan fasia septum rektovaginal
karena robekan diklem dengan klem pean lurus, kemudian dijahit antara 2-
perineum tingkat I.
Menurut Mochtar (1998) persalinan yang salah merupakan salah satu sebab
Normal (2008) kerjasama dengan ibu dan penggunaan perasat manual yang
tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi untuk
1. Monitor TTV
dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan pengganti
3. Pemberian oksitosin
4. Obat nyeri
dan antagonis narkotik. Anastesi hilangnya sensori, obat ini diberikan secara
yang berada diantara lemak dan jaringan ikat serta memiliki suplai pembuluh
darah, pembuluh limfe, serta parsyarafan yang baik. Setiap lobus merupakan
jaringan glandular yang terdiri atas alveoli, sel-sel yang memproduksi susu,
dikelilingi oleh sel-sel mioepitel yang berkontraksi untuk mengalirkan susu
menuju puting susu selama pengeluaran susu. Dalam setiap payudara terdapat
jaringan duktus susu yang kompleks dan berkelok – kelok yang mengalirkan
dan selama laktasi, untuk menyintesis dan menyekresi susu. Kadar prolaktin
seiring dengan waktu namun tetap diatas kadar batas selama laktasi.
puting susu distimulasi oleh isapan bayi, hipofisis posterior diperintahkan oleh
untuk reflex ajeksi susu (Milk ejection reflex – MER) atau reflex let down. Sel-
kontraksi dan mengeluarkan susu melalui duktus menuju putting susu. Banyak
“let down” dapat terjadi pada setiap sesi menyusui. Pikiran, penglihatan, suara,
atau bau-bauan yang dihubungkan ibu dengan bayinya (Atau bayi lainnya),
pengeluaran susu terjadi, walaupun beberapa ibu dapat mendeteksi ejeksi susu
hanya dengan melihat isapan dan menelan pada bayinya. Refleks ejeksi susu
ini juga dapa terjadi selama aktivitas seksual karena oksitosin dilepaskan
selama orgasme. Refleks dapat dihambat oleh rasa takut, stress, dan konsumsi
makanan.
1. Pembengkakan
secara bermakna. Hal ini biasa terjadi dalam 3 sampai 5 hari setelah lahir ketika
Duktus susu dapat tersumbat sehingga susu tidak dapat mengalir keluar
payudara. Payudara mengeras, nyeri, dan panas, serta dapat terlihat mengkilap
kesulitan pada bayi untuk menempel pada puting susu. Oleh karena tekanan
pada kelenjar susu yang penuh menghambat produksi susu, jika susu tidak
dikeluarkan dari payudara, suplai susu dapat berkurang. Massage punggung
Nyeri ringan pada puting susu selama beberapa hari pertama menyusui
putting susu tidak normal dan sering kali terjadi akibat posisi yang salah,
3. Infeksi monila
Nyeri pada puting susu terjadi setelah periode bayi baru lahir sering kali
merupakan akibat dari infeksi monila (jamur). Ibu biasanya mengeluhkan nyeri
mendadak pada putting susu yang berat, seperti terbakar, atau menyengat, dan
dapat bersifat tajam, dan nyeri seperti terbakar pada payudara selama dan
setelah menyusui. Putting susus tampak kemerahan dan mengkilap atau dapat
mengelupas ; ruam, vesikel kecil, atau guam (seperti sariawan) dapat terlihat.
terasa nyeri. Area ini umumnya tidak menjadi kosong atau melembut dengan
menyusui atau pemompaan. Mutiara putih kecil juga dapat terlihat pada ujung
putting susu, mutiara ini merupakan gumpalan susu yang menghambat aliran.
5. Mastitis
Walupun istilah mastisi berarti inflamasi pada payudara, istilah ini paling sering
let down. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI serta untuk
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat massage punggung adalah
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2010).
4. Ayah menggendong bayi dan diberikan pada ibunya saat akan menyusui
2. Ibu bekerja
4. Memasang handuk
10. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang ke arah
11. Bawah, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2-3 menit
13. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin
2.6.1 Pengkajian
yang dapat mengganggu transisi bayi baru lahir yang efektif. Setelah bayi stabil
dan kontak ibu dengan bayi sudah terjadi, pengkajian gestasional dan
hubungan kedekatan orang tua dan bayi, penyesuaian terhadap orang tua,
1. Uterus
- Proses infolusi
- Kontraksi
- Nyeri postpartum
Pada ibu yang baru pertama kali melahirkan, tonus uterus
biasanya baik, fundus secara umum tetap keras, dan ibu biasanya
rasa kram yang tidak enak yang disebut nyeri post partum (afterpain)
- Tempat plasenta
penyembuhan luka.
- Lokia
tersebut kurang lebih sama seperti pada menstruasi yang banyak. Setelah
akan berubah menjadi putih atau kekuningan (lokia alba). Lokia alba
terutama mengandung sel epitel, mucus, serum, dan bakteri. Lokia alba
2. Serviks
serviks yang menonjol kedalam vagina) akan terlihat memar, edema, dan
Selama 12-18 jam ke depan, serviks akan memendek dan mengeras. Laktasi
akan menghambat produksi lender serviks dan lender lain yang produksinya
vagina dan tidak adanya rugae. Vagina yang tadinya sangat terdistensi dengan
dinding yang halus, perlahan akan mengecil dan tonusnya akan kembali,
umum ditemui. Hemoroid interna akan terbuka saat ibu mengejan ketika
melahirkan. Ibu biasanya akan merasakan gejala seperti gatal, tidak nyaman,
dasar panggul yang sobek atau teregang saat melahirkan dapat membutuhkan
1. Hormon plasenta
yang relative labih rendah pada masa nifas. Ibu dengan diabetes tipe 1 akan
membutuhkan insulin yang jauh lebih sedikit daripada saat akhir kehamilan
Ovulasi dapat terjadi sejak hari ke-27 setelah melahirkan, dengan waktu
rata- rata sekitar 70 sampai 75 hari. Menstruasi biasanya kembali setelah 4-6
minggu setelah melahirkan pada ibu yang tidak menyusui. Pada ibu yang
menyusui, waktu rata – rata sampai ovulasi kembali sekitar 6 bulan. Pada ibu
frekuensi menyusui.
2.6.1.3 Abdomen
elastisnya, namun beberapa striae dapat menetap. Kadang, dengan atau tanpa
distensi yang berlebihan karenabayi yang besar atau lebih dari satu otot dinding
melahirkan dapat menjelaskan penurunan fungsi ginjal yang terjadi pada masa
nifas. Fungsi ginjal akan kembali normal dalam 1 bulan setelah melahirkan.
Dibutuhkan 2-8 minggu sampai hipotonus dan dilatasi ureter dan pelvis ginjal
1. Komponen urine
setelah post partum, namun laktosuria dapat terjadi pada ibu yang menyusui.
Pememcahan protein berlebih di sel otot uterus juga berperan dalam proteinuria
melahirkan.
dorongan untuk berkemih. Selain itu, rasa nyeri dipanggul karena tekanan saaat
reflex berkemih.
1. Nafsu makan
Ibu biasanya akan merasa lapar segera seteh melahirkan dan dapat
menoleransi menu makanan yang ringan. Permintaan porsi makanan dua kali
lebih banyak dan cemilan yang sering merupakan hal yang umum.
2. Defekasi
Defekasi spontan mungkin baru terjadi 2-3 hari post partum. Penundaan
ini dapat disebabkan oleh berkurangnya tonus otot di usus selama melahirkan
dan masa nifas, diare sbelum persalinan, kurangnya makanan dan dehidrasi.
Pergerakan usus yang biasa dan teratur akan kembali setelah tonus otot
kembali.
2.6.1.6 Payudara
1. Volume darah
2. Curah jantung
3. Tanda Vital
Suhu selama 24 jam pertama dapat meningkat sampai 38°C karena efek
Setelah 24 jam, pasien seharusnya tidak demam lagi. Nadi akan kembali kenilai
sebelum hamil dalam beberapa hari post partum, meskipun seberapa cepatnya
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak sama sekali. Hipotensi ortostatik yang
diindikasikan dengan perasaan seperti akak pingsan atau pusing segera setelah
berdiri dapat muncul dalam 48 jam pertama karena pembesaran splangnik yang
kembali saat masa nifas. Adaptasi ini termasuk relaksasi dan hipermobilisasi
sendi dar perubahan pusat gravitasi ibu sebagai respon terhadap uterus yang
sendi dikaki tidak akan kembali. Ibu mungkin akan mendapatkan bahwa ukuran
sepatunya membesar.
akhir kehamilan. Hiper pigmentasi aerola dan linea nigra mungkin tidak akan
warna yang lebih gelap secara permanen pada area tersebut. Striae gravidarum
Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada sisitem imun ibu pada
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan menyusui dan nutrisi bayi yaitu :
2. Pola menyusui yang tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan untuk
perdarahan
6. Pola tidur yang terganggu berhubungan dengan rasa senang, ketidak nyamanan
anastesi
- Bayi akan menempel dan mengisap dengan gerakan rahang yang cara dan
suaranya terdengar.
- Ibu akan merasakan tarikan diputing tanpa rasa sakit saat bayi mengisap
Intervensi keperawatan/Rasional
- Kaji pengetahuan dan motivasi ibu untuk menyusui dengan cari tahu mengenai
keinginan ibu untuk mendapatkan hasil yang efektif dan untuk mendapatkan titik
memberikan kenyamanan bagi ibu dan bayi serta agar penempelan efektif.
- Awasi posisi mulut bayi di aerola , posisi kepala dan badan serta berikan
dukungan positif bila posisi sudah tepat dan perbaiki posisi yang kurang tepat.
- Berikan ibu informasi mengenai diet saat menyusui, cara mengeluarkan susu
dengan tangan atau memompa, dan cara menyimpan susu yang sudah
2. Pola menyusui yang tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan untuk
Intervensi keperawatan/Rasional
- Kaji faktor yang mungkin memepengaruhi proses mengisap dan menelan yang
- Ajari ibu untuk mengamati tanda siap menyusui dari bayi untuk meningkatkan
- Ibu akan melaporkan rasa cemas yang berkurang dan menunjukkan kepuasan
Intervensi keperawatan/Rasional
perencanaan keperawatan.
perdarahan
- Mengamati dan mempalpasi lokasi dan tonus fundus untuk menentukan status
- Mengamati tanda – tanda vital ( nadi dan pernapasan meningkat, tekanan darah
menurun) serta suhu tubuh dan warna untuk mendeteksi tanda adanya perubahan
atau syok
Intervensi keperawatan/Rasional
- jelaskan kepada pasien mengenai sumber dan penyebab nyeri, lamanya nyeri
kontrol
-Berikan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan untuk menghilangkan rasa
sakit
6. Pola tidur yang terganggu berhubungan dengan rasa senang, ketidak nyamanan
- Ibu bias tidur selama periode tertentu tanpa gangguan dan menyatakan bahwa ia
- Tentukan pola tidur pasien dan bandingkan dengan pola saat ini, cari faktor yang
intervensi
- Nasihati ibu dan pasangan untuk mengunakan waktu tidur bayi sebagai waktu
anastesi
- Ibu akakn berkemih 6-8 jam setelah melahirkan dan akan mengosongkan
kandung kemihnya.
Intervensi keperawatan/Rasional
- Kaji posisi dan karakter fundus uterus dan kandung kemih untuk menentukan
atau hanya satu waktu untuk memastikan kandung kemih kosong dan tidak