Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FITRIANI P GURNING
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Fitrianigurning5@gmail.com
ABSTRAK
Posyandu has an enormous role in increasing of health programs. The observations was found that the
time of the implementation of posyandu activities target is not present routinely, so every month the
achievement of the visit is still far from the target which has been determined monthly. This is related to
community participation in supporting posyandu activities as well as participation of posyandu cadres
themselves. Therefore it is necessary to conduct research on the influence of community participation on
participation of cadres in Bahung village of Sibatu-batu Sei Dadap Sub-district of Asahan Regency. The
type of research is descriptive analytic. The research was conducted in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei
Dadap Sub-district of Asahan Regency and conducted in July 2010. The population as well as the samples
in this research are all active posyandu cadres in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of chi-square test shows that there is influence between education and
knowledge of cadre to the activity of cadre in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of linear regression test shows that the most influential factor on the
activeness of the cadres is knowledge and education. Suggested to: 1) District Health Office through
Puskesmas to provide retraining of cadres so that the cadres can continue to participate by always be
routinely present in posyandu activities; 2) Posyandu cadres to further improve their activities in
posyandu activities and invite the community to be more active in posyandu activities.
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Menjadi masalah dalam penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah ;
ini adalah apakah ada pengaruh karakteristik
1. Sebagai bahan masukan bagi petugas
kader terhadap keaktifan kader Posyandu di
kesehatan khususnya bagian yang
Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
menangani program posyandu di Desa
Kabupaten Asahan tahun 2014.
Bahung Sibatu-Batu Kecamatan Sei
Dadap Kabupaten Asahan 2014.
Tujuan Penelitian
2. Dapat menjadi tolak ukur dan
Tujuan Umum
masukan bagi instansi kesehatan
Tujuan umum dalam penelitian ini
dalam pelaksanaan kegiatan posyandu
adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik
yang bermanfaat bagi petugas
kader terhadap keaktifan kader Posyandu di
kesehatan dan masyarakat dalam
Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
peningkatan pelayanan posyandu.
Kabupaten Asahan tahun 2014.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti
lain yang akan melakukan penelitian
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini lebih lanjut di instansi pelayanan
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Bahung Sibatu-batu adalah desa
yang berada di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Analisis Bivariat
Hubungan Pendidikan Responden Terhadap
Distribusi Pengetahuan dan Keaktifan Kader
Keaktifan Kader
Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
diperoleh, maka distribusi frekuensi
tabel silang antara pendidikan responden dengan
pengetahuan kader berdasarkan kategori dapat
dilihat pada tabel 5.3. keaktifan kader, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Kader di Desa Bahung Sibatu-batu
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan
Pengetahuan Frekuensi Persentase
kader (%)
Kurang 7 25,0
Sedang 14 50,0
Baik 7 25,0
Pada tabel 11 dapat diketahui bahwa Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
Fhitung = 15,562 dengan p value = 0,000, Ftabel (3,24) dari masing-masing variabel independen yaitu
(0,05) = 3,00 dan Ftabel (3,24) (0,01) = 4,71 maka Fhitung pengetahuan dengan thitung = 4,327 > ttabel = 2,056
> Ftabel pada α = 0,05 dan α = 0,01 sehingga Ho maka Ho ditolak dan Ha diterima, pendidikan
ditolak dan Ha diterima yang artinya adalah ada kader dengan thitung = 2,857 > ttabel = 2,056 maka
pengaruh karakteristik kader terhadap keaktifan Ho ditolak dan Ha diterima, dan pekerjaan kader
kader di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan dengan thitung = 0,273 < ttabel = 2,056 maka Ho
Sei Dadap Kabupaten Asahan. diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya adalah
ada pengaruh pengetahuan dan pendidikan kader
Uji Parsial (Uji Statistik t) terhadap keaktifan kader di Desa Bahung
Pengujian secara parsial dilakukan Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah Asahan. Sedangkan pekerjaan kader tidak
secara individual variabel independen berpengaruh terhadap keaktifan kader di Desa
(pendidikan, pekerjaan, pengetahuan) Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
berpengaruh terhadap variabel dependen Kabupaten Asahan. Oleh karena itu variabel
(keaktifan kader) di Desa Bahung Sibatu-batu pekerjaan dikeluarkan dari tabel dan hasilnya
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut:
dengan ketentuan bahwa apabila thitung > ttabel,
Tabel 5.13. Hasil pengujian Hipotesis Secara Parsial (Setelah
maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan
Variabel Pekerjaan dikeluarkan)
sebaliknya bila thitung < ttabel maka Ho diterima Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dan Ha ditolak dimana ttabel pada df = n – 2 dan
Std.
α = 0,05, maka nilai ttabel pada df = 26 dan α = Model B Error Beta t Sig.
Hal ini sesuai dengan penelitian Haryuni jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.
dkk (1997), yang menyatakan seorang kader Kesimpulan: ada pengaruh pengetahuan
keaktifannya, hal ini disebabkan karena adanya Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
sesuatu, setiap kader berbeda motifnya Sebagai unit pelayanan yang berbasis
tergantung dari latar belakang pendidikan, masyarakat, Posyandu perlu mendapat dukungan
pengalaman, dan pengetahuan kader. Semakin luas dari masyarakat melalui peran sertanya agar
tinggi tingkat pendidikan kader maka semakin kegiatan Posyandu dapat berkelanjutan dan
tinggi kesadaran kader untuk aktif dalam jangkauannya meluas sesuai kebutuhan
kegiatan posyandu (Rawadi dan Suharjo, 2005). kelompok sasaran yang dilayaninya. Kegiatan
Tugas kader posyandu dan petugas posyandu adalah perwujudan dari peran serta
kesehatan untuk mengelola dan melayani masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan
kualitas SDM dini merupakan tugas yang berat adalah untuk membantu upaya yang pada
dan dilakukan secara sukarela. Oleh karena itu dasarnya merupakan kegiatan masyarakat
seorang kader harus memiliki pengetahuan yang sendiri (Depkes RI, 1989:1-2).
cukup baik tentang tugasnya sebagai seorang Menurut Benyamin Bloom 1908 yang
kader. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini dikutip oleh Notoatmodjo 2003 pengetahuan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan adalah hasil dari ”tahu” yang terjadi setelah
terhadap suatu obyek tertentu. proses pengindraan melalui panca indra manusia
Pengaruh Pekerjaan Terhadap Keaktifan orang (10,7%), sehingga waktu yang diberikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jawabnya sebagai kader harusnya dapat lebih
dari 3 responden yang bekerja sebagai petani, maksimal, tetapi kenyataannya banyak kader
semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif. yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tidak
Bagus, M.I., 2000, Kader Tenaga Harapan Hasanbasri, 2007, Revitalisasi Posyandu,
Masyarakat, Proyek http://www.lrc-
Pengembangan kmpk.ugm.ac.id.2008,
Peyuluhan Gizi, Jakarta. Diakses tanggal 2 Pebruari
2014.
Depkes RI, 2006, Panduan Pemberian ASI-
MPASI, Depkes RI, Jakarta. Ismawati, S., 2010, Posyandu dan Desa
Siaga, Nuha Medika,
_________, 2006, Pedoman Umum Yogyakarta.
Pengelolaan Posyandu,
Depkes RI, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2010, Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni,
_________, 2010, Pedoman Pemberian PT. Rineka Cipta,
Makanan Pendamping ASI, Jakarta.
Depkes RI, _______________, 2010, Metodologi
Jakarta. Penelitian Kesehatan. PT.
_________, 2010, Aksi Pangan dan Gizi Rineka Cipta.
Nasional, Depkes RI, Jakarta.
Jakarta. _______________, 2012, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, PT.
_________, 2010, Tumbuh Kembang Balita, Rineka Cipta,
Depkes RI, Jakarta. Jakarta.