Вы находитесь на странице: 1из 19

PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI

DESA BAHUNG SIBATU-BATU KECAMATAN SEI DADAP


KABUPATEN ASAHAN

FITRIANI P GURNING
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Fitrianigurning5@gmail.com

ABSTRAK

Posyandu has an enormous role in increasing of health programs. The observations was found that the
time of the implementation of posyandu activities target is not present routinely, so every month the
achievement of the visit is still far from the target which has been determined monthly. This is related to
community participation in supporting posyandu activities as well as participation of posyandu cadres
themselves. Therefore it is necessary to conduct research on the influence of community participation on
participation of cadres in Bahung village of Sibatu-batu Sei Dadap Sub-district of Asahan Regency. The
type of research is descriptive analytic. The research was conducted in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei
Dadap Sub-district of Asahan Regency and conducted in July 2010. The population as well as the samples
in this research are all active posyandu cadres in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of chi-square test shows that there is influence between education and
knowledge of cadre to the activity of cadre in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of linear regression test shows that the most influential factor on the
activeness of the cadres is knowledge and education. Suggested to: 1) District Health Office through
Puskesmas to provide retraining of cadres so that the cadres can continue to participate by always be
routinely present in posyandu activities; 2) Posyandu cadres to further improve their activities in
posyandu activities and invite the community to be more active in posyandu activities.

Keywords: Characteristics, Activity, Cadres, Posyandu

PENDAHULUAN masyarakat dalam pembangunan, khusunya


Dalam upaya menurunkan angka disektor kesehatan, dengan menciptakan
kematian bayi maupun anak balita dan angka kemampuan hidup sehat bagisemua penduduk
kelahiran guna meningkatkan derajad kesehatan dalam mewujudkan derajad kesehatan
masyarakat, telah dikembangkan suatu masyarakat yang optimal. Rangkuman ini
pendekatan keterpaduan, yang dalam disusun untuk menggambarkan gambaran
pelaksanaannya tingkat desa dilakukan melalui tentang apa, bagaimana dan siapa yang berperan
pos pelayanan terpadu. Melalui posyandu, dalam upaya pengembangan posyandu (Aman,
masyarakat memperoleh pelayanan jasa 2008).
paripurna dalam KB dan kesehatan, serta Keberhasilan pengembangan fungsi
pelayanan dari berbagai upaya pembangunan manajemen ini dapat dipengaruhi keberhasilan
lainnya yang berkaitan. Posyandu pada dasarnya pimpinan puskesmas menumbuhkan motivasi
merupakan salah satu wujud peran serta kerja staf dan semangat kerja sama antar staf

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 60


dengan staf lainnya di puskesmas (lintas menurut umur, yang menunjukkan batas-batas
program), antara staf puskesmas dengan pertumbuhan berat badan anak balita serta
pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas memuat pesan-pesan dan kesehatan yang
setoral). Mekanisme komunikasi yang berhubungan dengan pertumbuhan anak. Tujuan
dikembangkan oleh pimpinan puskesmas dengan diciptanya KMS adalah memeperkenalkan dan
stafnya, demikian pula antara pimpinan memperluas pemahaman prinsip. Prinsip sebagai
puskesmas dengan Camat dan pimpinan sektor berikut : Pertama anak-anak membutuhkan
lainnya ditingkat. Kecamatan, termasuk dengan pelayanan kesehatan yang menyeluruh secara
aparat ditingkat desa akan sangat berpengaruh terus–menerus. Kedua pelayanan kesehatan,
pada keberhasilan fungsi manejemen ini. tercapainya kenaikan pertumbuhan yang
Melalui loka karya mini Puskesmas, memadai, bukan hanya sekedar gizi (Irianto,
kesempatan-kesempatan kerja sama lintas 2009).
program dan sektoral dapat dirumuskan Hasil dari kegiatan yang ada posyandu
Perwujudan kerjasama lintas sektoral akan dimuat dalam suatu balok yang disebut Balok
ditemukan oleh peranan Camat dan ketua SKDN. Balok SKDN merupakan balok-balok
pengerat PKK di tingkat Kecamatan. yang memberikan gambaran mengenai
Keterampilan untuk mengembangkan hubungan keberhasilan kegiatan program UPGK ditingkat
antar manusia sangat diperlukan dalam kelompok penimbangan/desa. Data tingkat desa
penerapan fungsi manejemen ini. Pengertian dan merupakan rekapitulasi (kumpulan) data dari
prinsif dasar HAM dan penerapannya pada semua kelompok penimbangan yang ada didesa
manejemen kesehatan. Wawasan dan motivasi tersebut (Balok SKDN, 2010).
kerja kader sebaiknya dapat terus dibina agar Pada waktu pelaksanaan kegiatan
tugas yang dibebankan kepada mereka dapat posyandu sebagian besar dari sasaran posyandu
dikerjakan secara optimal. Mereka harus tidak hadir secara rutin, sehingga setiap
disadarkan bahwa tugas mereka sangat penting bulannya pencapaian kunjungan masih jauh dari
artinya bagi pembangunan kesehatan warga target yang telah ditentukan sebulannya. Untuk
sehingga tugas mereka bukan semata-mata untuk meningkatnya jumlah sasaran yang berkunjung
kepentingan program kesehatan Puskesmas. keposyandu serta kualitas pelayanan diposynadu
(Muninjaya, 2010). itu sendiri, sudah jelas, dipengaruhi perilaku,
Penimbangan balita merupakan salah pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi,
satu kegiatan yang ada di posyandu. Penggunaan geografis, alat transportasi dan lain-lain.
kartu pertumbuhan dikenal dengan Kartu Dari data tentang sarana kesehatan desa
Menuju Sehat (KMS). KMS adalah kartu yang Bahung sibatu-batu 2014, lokasi penelitian
memuat suatu grafik pertumbuhan berat badan diketahui memiliki 6 buah posyandu.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 61


Pelaksanaan posyandu di desa ini telah 1. Mengetahui bagaimana keaktifan kader
terlaksana setiap bulannya. Namun dalam posyandu di Desa Bahung Sibatu-batu
operasionalnya keaktifan kader belum terlihat Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
sebagaimana idealnya seorang kader posyandu. Asahan
Misalnya kader posyandu yang tidak lengkap 2. Mengetahui gambaran tingkat
dan rendahnya cakupan posyandu pada tahun pendidikan kader posyandu di Desa
2012 yaitu 75,5%, hal ini diasumsikan karena Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei
kurangnya pengetahuan dan sikap kader Dadap Kabupaten Asahan
posyandu dan karakteristik kader yang 3. Mengetahui gambaran status pekerjaan
mempengaruhi keaktifan kader posyandu. kader posyandu di Desa Bahung Sibatu-
Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Asahan
Karakteristik kader Terhadap Keaktifan Kader di 4. Mengetahui gambaran pengetahuan
Desa Bahung sibatu-batu Kecamatan Sei dadap kader posyandu di Desa Bahung Sibatu-
Kabupaten Asahan. batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan

Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Menjadi masalah dalam penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah ;
ini adalah apakah ada pengaruh karakteristik
1. Sebagai bahan masukan bagi petugas
kader terhadap keaktifan kader Posyandu di
kesehatan khususnya bagian yang
Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
menangani program posyandu di Desa
Kabupaten Asahan tahun 2014.
Bahung Sibatu-Batu Kecamatan Sei
Dadap Kabupaten Asahan 2014.
Tujuan Penelitian
2. Dapat menjadi tolak ukur dan
Tujuan Umum
masukan bagi instansi kesehatan
Tujuan umum dalam penelitian ini
dalam pelaksanaan kegiatan posyandu
adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik
yang bermanfaat bagi petugas
kader terhadap keaktifan kader Posyandu di
kesehatan dan masyarakat dalam
Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
peningkatan pelayanan posyandu.
Kabupaten Asahan tahun 2014.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti
lain yang akan melakukan penelitian
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini lebih lanjut di instansi pelayanan

adalah sebagai berikut kesehatan.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 62


4. Bagi peneliti, untuk menambah Menurut Muninjaya (2010) beberapa hal
wawasan dan pengalaman dalam yang perlu diperhatikan untuk melestarikan
melakukan penelitian tentang mutu pelaksanaan posyandu adalah :
pelayanan kesehatan. 1. Kembangkan mekanisme kerjasama
5. Bagi perpustakaan STIKes, yang positif antara dinas sektorat
menambah referensi yang berguna dan ditingkat Kecamatan, antara staf
bermanfaat bagi para pembacanya. puskesmas sendiri dan antara puskesmas
dan organisasi formal dan informal
Hipotesa Penelitian ditingkat desa/dusun.
Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada 2. Gali potensi masyarakat dan
pengaruh karakteristik kader posyandu terhadap kembangkan kerjasama yang ada
keaktifan kader di Desa Bahung Sibatu-Batu (terutama dengan PKK), untuk dapat
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan tahun menunjang kegiatan program posyandu.
2014. 3. Kembangkan motivasi staf dan kader
kesehatan sebagai kelompok kerja
program posyandu, sehingga peran serta
TINJAUAN PUSTAKA mereka yang optimal dapat ditingkatkan
Pengertian Posyandu untuk menunjang pelaksanaan
Posyandu adalah wadah suatu posyandu. Dalam hal ini hubungan antar
komunikasi alih teknologi dalam pelayanan manusia (HAM) perlu terus dibina dan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dikembangkan untuk menjamin
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk tumbuhnya suasana kerja yang harmonis
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta dan merangsang inisiatif anggota
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan kelompok kerja posyandu (Muninjaya,
keluarga berencana yang mempunyai nilai 2010).
strategis untuk mengembangkan sumber daya
manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai Tujuan Penyelenggaraan Posyandu
strategis untuk pengembangan sumber daya Menurut Aman (2009) posyandu
manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut :
manusia masa yang akan datang dan akibat dari 1. Mempercepat penurunan angka
proses pertumbuhan dan perkembangan kematian bayi, anak balita dan angka
manusia. (Aninomous, 2009). kelahiran.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 63


2. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu 2. Diluar hari buka posyandu
untuk menurunkan MMR (Maternal Kegiatan utama yang dilakukan pada
Mortality Rate) hari-hari luar hari buka posyandu adalah
3. Mempercepat penerimaan NKKBS penyuluhan. Penyuluhan ini dapat dilakukan
(Norma Keluarga Kecil Bahagia oleh kader, PKK, anggota LKMD kepada
Sejahtera) masyarakat, terutama ibu-ibu pengguna (ibu
4. Meningkatkan kemampuan/masyarakat hamil, ibu punya bayi dan balita serta ibu
untuk mengembangkan kegiatan- berusia subur).
kegiatan lain yang menunjang sesuai
kebutuhan. Pembinaan / Pemantauan Posyandu
Pada saat ini pemantauan kegiatan
Sasaran Posyandu posyandu dilakukan oleh koordinator dan
Sasaran Posyandu adalah : pembinaannya dilakukan oleh petugas
1. Bayi berusia kurang dari satu tahun puskesmas. Di beberapa daerah kurangnya
2. Anak balita usia 1 – 4 pamong desa dan ulama. Dalam kegiatan akan
3. Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas datang sebaiknya kepala desa dan ulama lebih
4. Wanita usia subur
dilibatkan dalam pembinaan, sebab mereka
Kegiatan posyandu panutan masyarakat setempat. Demikian duka
1. Kegiatan pada hari posyandu adalah rasa pemilikan (Sense Of Blonging) mereka
sebagai berikut : terhadap posyandu juga ditingkatkan (Depkes
a. Pendaftaran dilakukan oleh kader di RI, 1990).
(meja I)
b. Penimbangan bayi dan anak balita Pengawasan dan pengendalian posyandu.
dilakukan oleh kader (meja II) Tolak ukur keberhasilan program
c. Pengisian KMS di lakukan oleh posyandu sudah ditetapkan melalui RKO
kader (meja III) (Rencana Kerja Operasional) yang telah disusun.
d. Penyuluhan kepada ibu hamil yang Pimpinan puskesmas dan koordinator program
mempunyai bayi dan anak balita posyandu dan mengevaluasi keberhasilan
serta ibu usia subur dilakukan oleh program dengan menggunakan RKO sebagai
kader (meja IV) standar dan membandingkan hasil kegiatan
e. Pelayanan imunisasi KB, program masing-masing posyandu. Salah satu
pemeriksaan ibu hamil, gizi aspek yang diawasi selama pelaksanaan program
dilakukan oleh petugas posyandu di lapangan adalah keterampilan kader
kesehatan/KB (meja V) melakukan penimbangan dan membuat

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 64


pencatatan dan pelaporan posyandu. Tanggung a. Tanpa alat/obat
jawab pengawasan di lapangan dilimpahkan 1. Senggama terputus.
kepada koordinator program (Muninjaya, 2010). 2. Patah berkala.
Upaya pengawasan dan pengendalian b. Dengan alat/obat
program posyandu dilaksanakan secara rutin 1. Kondom
dengan menggunakan tolak ukur keberhasilan 2. Diapragma atau cap
program (RKO) sebagai pedoman kerja. 3. Cream yelly dan cairan berbusa
Hasilnya akan dapat digunakan sebagai umpan 4. Tablet berbusa (verginal tablet)
balik (informasi) untuk memperbaiki proses
perencanaan program posyandu. Puskesmas
hendaknya selalu mengadakan pemantauan 2. Metode efektif
secara menyeluruh terhadap pelaksanaan a. Pil KB
program dengan menggunakan laporan staf, b. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
analisa cakupan program, laporan masyarakat Rahim) / IUD
dan hasil observasi (supervisi) dilapangan c. Suntik KB
sebagai bahan penelitian (Muninjaya, 2010). d. Susuk KB
3. Metode mantap dengan cara operasi
Kegiatan-kegiatan pelayanan posyandu (kontrasepsi)
Keluarga Berencana a. Pada wanita, misalnya: Tubektomi
Kontrasepsi berasal dari kontra berarti b. Pada pri :Vasektomi
mencegah atau melarang, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel mani) METODE PENELITIAN
yang matang dan sel sperma (sel mani) yang Jenis Penelitian
mengakibatkan kehamilan jadi kontrasepsi Jenis penelitian ini adalah penelitian
adalah menghindari/mencegah terjadinya survey analitik yang bertujuan untuk
kehamilan. menganalisis pengaruh karakteristik kader
A. Cara kerja kontrasepsi terhadap keaktifan kader di Desa Bahung
1. Mengusahakan agar tidak terjadi Sibatu-Batu, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
ovaluasi. Asahan tahun 2014.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghilangkan pertemuan sel telur Lokasi dan Waktu Penelitian
dengan sel sperma. Pada penelitian ini, penulis mengambil
B. Pembagian cara kontrasepsi lokasi di Desa Bahung Sibatu-Batu, Kecamatan
1. Metode Sederhana Sei Dadap Kabupaten Asahan tahun 2014.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 65


Waktu penelitian di mulai bulan Mei sampai relevan jawaban. Jika kurang dan belum berisi
dengan Juli 2014. diperbaiki kembali kepada responden.
Coding
Populasi dan Sampel Pada tahap ini dilakukan dengan cara pemberian
Populasi angka pada jawaban dengan maksud untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah memudahkan pengolahan data. Pengkodean
seluruh kader posyandu.. Jumlah Posyandu 6 dilakukan oleh peneliti sendiri dengan seteliti
buah, setiap posyandu memiliki 5 orang kader mungkin guna menghindari kesalahan.
jadi seluruhnya berjumlah 30 orang kader. Tabulating
Sampel Memasukkan data ke dalam bentuk tabel.
Sampel berjumlah 28 orang dari yang Entry
seharusnya 30 orang karena kader yang aktif di Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan
posyandu setiap bulannya hanya 28 orang. data ke dalam computer.
Cleaning
Teknik Pengumpulan Data Mengecek kembali apakah ada kesalahan data
Data Primer sehingga data benar-benar siap untuk dianalisis.
Data primer yang diperlukan selama
penelitian ini diperoleh langsung dari kader, Kerangka Konsep
melalui wawancara dengan menggunakan Berdasarkan hal tersebut diatas maka yang
kuesioner yang telah dipersiapkan menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini
Data Sekunder adalah :
Data sekunder diperoleh dari laporan
(dokumen di puskesmas) Hessa Air Genting
Karakteristik
Kab. Asahan serta referensi-referensi yang kader:
1. pendidikan Keaktifan
mendukung dalam penelitian ini. Kader
2. pekerjaan
Pengolahan Data 3. pengetahuan
Data yang diperoleh di olah dengan
Definisi Operasional
menggunakan :
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan
Editing
formal tertinggi yang pernah di tempuh dan
Kegiatan ini digunakan untuk mengecek setiap
diselesaikan oleh responden dengan
pertanyaan yang berisi tentang kelengkapan
memperoleh ijazah.
pengisian, konsisten antara daftar pertanyaan
dengan jawaban, kejelasan makna jawaban,

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 66


2. Pekerjaan adalah kegiatan atau aktifitas Aspek Pengukuran Variabel Terikat
utama responden setiap harinya yang Pengukuran variabel dependen yaitu
bekerja menghasilkan gaji atau tidak. keaktifan kader didasarkan pada skala nominal
3. Pengetahuan yaitu segala sesuatu yang terdiri dari 10 pertanyaan yang diajukan dengan
diketahui responden tentang posyandu. alternatif jawaban: “Ya” diberi nilai 2 dan
4. Keaktifan kader adalah keterlibatan kader “Tidak” diberi nilai 1, dengan skor tertinggi 20
dalam melakukan seluruh tindakan baik dan skor terendah 10. Kemudian akumulasi dari
sebelum hari H, pada hari H, dan sesudah total skor variabel dependen dikategorikan
hari H dalam rangka membantu masyarakat menjadi dua kategori yaitu:
dan mendukung pelaksanaan kegiatan a. Aktif, apabila responden memperoleh
posyandu setiap bulan atau lebih dari 8 kali nilai 16 – 20
dalam 1 tahunPetugas kesehatan adalah b. Kurang aktif, apabila responden
petugas kesehatan pelaksana kegiatan memperoleh nilai 10 – 15
posyandu.
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel
Variabel Jumlah Alat Skala Kategori
Aspek Pengukuran indikator Ukur Ukur
DEPENDEN
Aspek Pengukuran Variabel Bebas Keaktifan 10 Kuesi Nomin 1. Aktif
Kader oner al 2. Kurang
Pengukuran variabel independen yaitu Aktif
pengetahuan menggunakan skala ordinal INDEPEND
EN
didasarkan pada 10 pertanyaan dengan alternatif
Pengetahuan 10 Kuesi Ordina 1. Baik
jawaban: “Ya” diberi nilai 2 dan “Tidak” diberi oner l 2. Sedang
3. Kurang
nilai 1, dengan skor tertinggi 20 dan skor Pendidikan 1 Kuesi Ordina 1. SD
oner l 2. SMP
terendah 10. Kemudian akumulasi dari total skor 3. SMA
4. PT
variabel peran serta masyarakat dikategorikan
Pendapatan 1 Kuesi Ordina 1. ≥ 1.500.000
menjadi dua kategori yaitu: oner l 2. < 1.500.000

a. Baik, apabila responden memperoleh


Analisis Data
nilai 18 – 20
1. Analisis univariat, yaitu analisis yang
b. Sedang, apabila responden memperoleh
menggambarkan secara tunggal
nilai 14 - 17
variabel-variabel penelitian baik
c. Kurang, apabila responden memperoleh
independen maupun dependen dalam
nilai 10 – 13
bentuk distribusi frekuensi dan dihitung
persentasenya.
2. Analisis bivariat, yaitu analisis lanjutan
untuk melihat hubungan variabel

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 67


independen dengan dependen dengan Asahan Propinsi Sumatera Utara. Desa Bahung
menggunakan uji chi square pada Sibatu-batu memiliki luas lebih kurang 466 Ha
tingkat kepercayaan 95%. Uji dengan batas-batas wilayah:
Chi Square ini juga digunakan sebagai - sebelah utara berbatasan dengan Desa
uji kandidat atas variabel Tanjung Asri
independen (p.  0,25) untuk diikut - sebelah timur berbatasan dengan Sei
sertakan dalam uji multivariat Dadap III / IV
(multiple regresi linier). - sebelah selatan berbatasan dengan Sei
3. Analisis Multivariat, untuk melihat Alim Hasak / Sijabut Teratai
pengaruh beberapa variable independen - sebelah barat berbatasan dengan Air
terhadap partisipasi kader dilakukan Batu III / IV
dengan uji multiple regresi linier. Desa Bahung Sibatu-batu mempunyai
Dalam analisa regresi linier ganda ini jumlah penduduk 3149 jiwa dengan jumlah
digunakan metode seleksi enter. kepala keluarga (KK) sebanyak 773 KK
4. Model persamaan regresi linier ganda
yang juga dapat digunakan untuk Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin di Desa Bahung Sibatu-batu
peramalan probabilitas individu untuk Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan
mengalami kejadian yang diamati No. Golongan Lk Pr Jumlah
Umur
adalah :
1. 0 – 11 bulan 18 27 45
y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+…………….. biXi 2. 12 – 36 bulan 31 73 104
3. 37 – 59 bulan 58 62 120
Dimana: 4. 6 – 10 tahun 187 167 354
Y = Subjek variabel terikat yang 5. 11 – 15 tahun 205 186 391
6. 16 – 20 tahun 160 190 350
diproyeksikan 7. 21 – 25 tahun 192 140 332
a = Nilai arah sebagai penentu ramalan prediksi 8. 26 – 30 tahun 140 153 293
9. 31 – 40 tahun 183 216 399
yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau 10. 41 – 50 tahun 181 183 364
nilai pengurangan (-) variabel y 11. 51+ 199 198 397
Jumlah 1554 1595 3149
b = Nilai konstanta harga y jika harga X = 0
X= Variabel bebas yang mempunyai nilai Karakteristik Responden

tertentu yang dapat diprediksi Karakteristik responden dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Bahung Sibatu-batu adalah desa
yang berada di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 68


Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Total 28 100,0
Berdasarkan Karakteristik Responden di Desa
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Dari data diatas diketahui bahwa pada
Kabupaten Asahan
umumnya pengetahuan kader sedang yaitu
Karakteristik Frekuensi Persentase
(%) sebanyak 14 orang (50,0%), sedangkan
Pendidikan
pengetahuan baik dan pengetahuan kurang
Terakhir 4 14,3
SD 13 46,4 masing-masing 7 orang (25,0%).
SMP 9 32,1
SMA 2 7,1
Diploma / PT Keaktifan Kader
Jumlah 28
Berdasarkan hasil penelitian yang
Pekerjaan
Petani 3 10,7 diperoleh, maka distribusi frekuensi keaktifan
Wiraswasta 10 35,7 kader dapat dilihat pada tabel 5.4
IRT 15 53,6
Jumlah 28 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Keaktifan Kader
di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei
Dari tabel diatas diketahui bahwa Dadap Kabupaten Asahan
mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu Keaktifan Frekuensi Persentase
sebanyak 13 orang (46,4%) dan jumlah terkecil Kader (%)
Kurang aktif 18 64,3
berpendidikan Diploma / PT yaitu sebanyak 2
Aktif 10 35,7
orang (7,1%). Distribusi responden menurut Total 28 100,0
pekerjaan, mayoritas responden adalah IRT
Dari data diatas, mayoritas responden
yaitu sebanyak 15 orang (53,6%) dan jumlah
kurang aktif yaitu sebanyak 64,3% dan hanya
terkecil responden adalah petani yaitu sebanyak
sedikit yang aktif yaitu 10 orang (35,7%).
3 orang (10,7%).

Analisis Bivariat
Hubungan Pendidikan Responden Terhadap
Distribusi Pengetahuan dan Keaktifan Kader
Keaktifan Kader
Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
diperoleh, maka distribusi frekuensi
tabel silang antara pendidikan responden dengan
pengetahuan kader berdasarkan kategori dapat
dilihat pada tabel 5.3. keaktifan kader, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Kader di Desa Bahung Sibatu-batu
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan
Pengetahuan Frekuensi Persentase
kader (%)
Kurang 7 25,0
Sedang 14 50,0
Baik 7 25,0

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 69


Tabel 5.5. Tabulasi Silang Antara Pendidikan Tabel 5.6. Tabulasi Silang Antara Pekerjaan
Responden dan Keaktifan Kader di Desa Responden dan Keaktifan Kader di Desa
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten Asahan Kabupaten Asahan

Pendidikan Keaktifan Kader Total Pekerjaan Keaktifan Kader Total


Kurang Aktif Kurang Aktif
aktif aktif
SD 4 0 4 Petani 3 0 3
SMP 11 2 13 Wiraswasta 4 6 10
SMA 3 6 9 IRT 11 4 15
Diploma / PT 0 2 2 Total 18 10 28
Total 18 10 28

Data diatas menunjukkan bahwa dari 3


Data diatas menunjukkan bahwa dari 4
responden yang bekerja sebagai petani,
responden yang berlatar belakang pendidikan
semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif.
SD, semuanya kurang aktif dan tidak ada yang
Dari 10 responden yang bekerja sebagai
aktif. Dari 13 responden yang berlatar belakang
wiraswasta, yang kurang aktif sebanyak 4 orang
pendidikan SMP, yang kurang aktif sebanyak 11
(14,3%) dan yang aktif sebanyak 6 orang
orang (39,3%) dan hanya sedikit yang aktif yaitu
(21,4%). Sedangkan dari 15 responden yang
sebanyak 2 orang (7,1%). Dari 9 responden yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang
berlatar belakang pendidikan SMA, yang kurang
kurang aktif sebanyak 11 orang (39,3%) dan
aktif sebanyak 3 orang (10,7%) dan yang aktif
hanya 4 orang (14,3%) yang kurang aktif.
sebanyak 6 orang (21,4%). Sedangkan dari 2
responden yang berlatar belakang pendidikan Pengaruh Pengetahuan Responden Terhadap
Keaktifan Kader
Diploma / PT semuanya aktif dan tidak ada yang
Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
kurang aktif.
tabel silang antara pengetahuan respoden dengan
keaktifan kader diperoleh sebagai berikut:
Pengaruh Pekerjaan Responden Terhadap
Keaktifan Kader
Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
tabel silang antara pekerjaan dengan keaktifan
kader diperoleh sebagai berikut:

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 70


Tabel 5.7. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
Responden dan Keaktifan Kader di Desa
uji Chi-Square Hubungan pendidikan responden
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten Asahan dengan keaktifan kader diperoleh sebagai
Pengetahuan Keaktifan Kader Total berikut:
Kader
Kurang Aktif Tabel 5.8. Hasil Uji Chi-Square Hubungan
aktif Pendidikan Responden dengan Keaktifan Kader
Kurang 7 0 7 di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei
Sedang 11 3 14 Dadap Kabupaten Asahan
Baik 0 7 7 Value df Asymp.
Total 18 10 28 Sig. (2-
sided)
Dari tabel 5.7 bahwa dari 7 responden Pearson Chi- 11,918a 3 0,008
yang mempunyai pengetahuan kurang, Square 13,879 3 0,003
Likelihood 10,680 1 0,001
semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif. Ratio 28
Dari 14 responden yang mempunyai Linear-by-
Linear
pengetahuan sedang, yang kurang aktif sebanyak Association
11 orang (39,3%) dan hanya 3 orang (10,7%) N of Valid
Cases
yang aktif. Sedangkan dari 7 responden yang
mempunyai pengetahuan baik, semuanya aktif
Hasil uji chi-square dengan df = 3, α =
dan tidak ada yang kurang aktif.
2 2
0,05, X H
= 11,918 sedangkan X tab
= 7,815

Hasil Uji Statistik Chi-Square jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.


Pasangan Hipotesis untuk analisis Uji Chi- Kesimpulan: ada pengaruh pendidikan
Square: responden terhadap keaktifan kader di Desa
Ho : Tidak ada pengaruh (hubungan) yang Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
signifikan antara variabel pertama dengan Kabupaten Asahan.
variabel kedua.
Ha : Ada pengaruh (hubungan) yang signifikan Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan
antara variabel pertama Pekerjaan Responden dengan Keaktifan
 2  dengan
H 2 tab
variabel kedua.
Ketentuan : Bila, , maka Ho ditolak Kader
dan Ha diterima. Demikian sebaliknya, bila, Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
, maka Ho diterima dan Ha ditolak. uji Chi-Square pengaruh pekerjaan responden
terhadap keaktifan kader diperoleh sebagai
Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan berikut:
Pendidikan Responden dengan Keaktifan
Kader

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 71


Tabel 5.9. Hasil Uji Chi-Square Hubungan
Pekerjaan Responden dengan Keaktifan Kader Hasil uji chi-square dengan df = 2, α = 0,05,
2

di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei X H

Dadap Kabupaten Asahan 2    tab


2
H
2

Value df Asymp. Sig.


= 17,733 sedangkan X tab
= 5,991 jadi
(2-sided) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Pearson Chi- 4,770a 2 0,092
Square 5,641 2 0,060 Kesimpulan: ada pengaruh pengetahuan
Likelihood Ratio 0,027 1 0,870 responden terhadap keaktifan kader di Desa
Linear-by-Linear 28
Association Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
N of Valid Cases Kabupaten Asahan.
2
Hasil uji chi-square dengan df = 2, α = 0,05, X H Uji Hipotesis
2  
2
H
2
tab Uji Serentak ( Uji Statistik F)
= 4,770 sedangkan
 H2   tab
2 X
tab
= 5,991 jadi
Uji serentak atau uji F dilakukan untuk
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
melihat apakah semua variabel independen yaitu
Kesimpulan: tidak ada Hubungan pekerjaan
pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan yang
responden dengan keaktifan kader di Desa
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
secara bersama-sama terhadap variabel
Kabupaten Asahan.
dependen (keaktifan kader). Pada uji hipotesis
Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan
ditentukan bahwa:
Pengetahuan Responden dengan Keaktifan
Ho : tidak ada pengaruh karakteristik kader
Kader
terhadap keaktifan kader di Desa
Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei
uji Chi-Square pengaruh pengetahuan responden
Dadap Kabupaten Asahan
terhadap keaktifan kader diperoleh sebagai
Ha : ada pengaruh karakteristik kader terhadap
berikut:
keaktifan kader di Desa Bahung Sibatu-
Tabel 10. Hasil Uji Chi-Square Pengaruh
Pengetahuan Responden Terhadap Keaktifan batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Kader di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Asahan
Sei Dadap Kabupaten Asahan
Value df Asymp. Dengan ketentuan: bila Fhitung > Ftabel, maka Ho
Sig. (2- ditolak dan Ha diterima, dan sebaliknya bila
sided)
Pearson Chi- 17,733a 2 0,000 Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Square 21,950 2 0,000
Likelihood Ratio 14,700 1 0,000
Linear-by- 28
Linear
Association
N of Valid
Cases

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 72


Tabel 11. Hasil Uji Serentak (Uji F) Tabel 5.12. Hasil pengujian Hipotesis Secara Parsial
Sum of Mean Unstandardized Standardized
Model Squares df Square F Sig. Coefficients Coefficients
Regression 4.246 3 1.415 15.562 .000a Model B Std. Error Beta t Sig.

Residual 2.183 24 .091 1(Constant) .000 .297 .000 1.000

Total 6.429 27 Kategori Pengetahuan .389 .090 .574 4.327 .000


a. Predictors: (Constant), pekerjaan kader, pendidikan pendidikan kader .226 .079 .378 2.857 .009
kader, Kategori Pengetahuan pekerjaan kader .023 .084 .033 .273 .787
b. Dependent Variable: Kategori keaktifan kader a. Dependent Variable: Kategori keaktifan kader

Pada tabel 11 dapat diketahui bahwa Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
Fhitung = 15,562 dengan p value = 0,000, Ftabel (3,24) dari masing-masing variabel independen yaitu
(0,05) = 3,00 dan Ftabel (3,24) (0,01) = 4,71 maka Fhitung pengetahuan dengan thitung = 4,327 > ttabel = 2,056
> Ftabel pada α = 0,05 dan α = 0,01 sehingga Ho maka Ho ditolak dan Ha diterima, pendidikan
ditolak dan Ha diterima yang artinya adalah ada kader dengan thitung = 2,857 > ttabel = 2,056 maka
pengaruh karakteristik kader terhadap keaktifan Ho ditolak dan Ha diterima, dan pekerjaan kader
kader di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan dengan thitung = 0,273 < ttabel = 2,056 maka Ho
Sei Dadap Kabupaten Asahan. diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya adalah
ada pengaruh pengetahuan dan pendidikan kader
Uji Parsial (Uji Statistik t) terhadap keaktifan kader di Desa Bahung
Pengujian secara parsial dilakukan Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah Asahan. Sedangkan pekerjaan kader tidak
secara individual variabel independen berpengaruh terhadap keaktifan kader di Desa
(pendidikan, pekerjaan, pengetahuan) Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
berpengaruh terhadap variabel dependen Kabupaten Asahan. Oleh karena itu variabel
(keaktifan kader) di Desa Bahung Sibatu-batu pekerjaan dikeluarkan dari tabel dan hasilnya
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut:
dengan ketentuan bahwa apabila thitung > ttabel,
Tabel 5.13. Hasil pengujian Hipotesis Secara Parsial (Setelah
maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan
Variabel Pekerjaan dikeluarkan)
sebaliknya bila thitung < ttabel maka Ho diterima Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dan Ha ditolak dimana ttabel pada df = n – 2 dan
Std.
α = 0,05, maka nilai ttabel pada df = 26 dan α = Model B Error Beta t Sig.

0,05 adalah 2,056 1 (Constant) .060 .197 .305 .763


Kategori .388 .088 .572 4.401 .000
Pengetahuan
pendidikan .225 .077 .378 2.905 .008
kader
a. Dependent Variable: Kategori keaktifan kader

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 73


Hasil penelitian pada tabel coefficients, Square = 0,659. Artinya adalah 65,9%
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: pendidikan dan pengetahuan kader berpengaruh
terhadap keaktifan kader di desa Bahung Sibatu-
Y = 0,060 + 0,388X1 + 0,225X2 batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan,
Dimana : sedangkan 34,1% dipengaruhi oleh faktor lain
Y = Keaktifan Kader yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
X1 = Pengetahuan kader
X2 = Pendidikan PEMBAHASAN
Dari ke 2 variabel independen yaitu Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap
pendidikan dan pengetahuan yang berpengaruh Keaktifan Kader
terhadap keaktifan kader di desa Bahung Sibatu- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, dari 4 responden yang berlatar belakang
diketahui bahwa yang paling berpengaruh pendidikan SD, semuanya kurang aktif dan tidak
terhadap keaktifan kader adalah pengetahuan ada yang aktif. Dari 13 responden yang berlatar
kader. belakang pendidikan SMP, yang kurang aktif
sebanyak 11 orang (39,3%) dan hanya sedikit
Koefisien Determinasi yang aktif yaitu sebanyak 2 orang (7,1%). Dari 9
Koefisien determinasi (R2) pada intinya responden yang berlatar belakang pendidikan
mengukur seberapa jauh kemampuan model SMA, yang kurang aktif sebanyak 3 orang
regresi dalam menerangkan variasi variabel. (10,7%) dan yang aktif sebanyak 6 orang
Untuk mengetahui besar pengaruh karakteristik (21,4%). Sedangkan dari 2 responden yang
kader terhadap keaktifan kader di desa Bahung berlatar belakang pendidikan Diploma / PT
Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten semuanya aktif dan tidak ada yang kurang aktif.
Asahan dapat dilihat pada tabel berikut: Hasil uji chi-square dengan df = 3, α =
2 2
2
Tabel 14. Hasil Uji Determinasi (R )
0,05, X H
= 211,9182 sedangkan
 H   tab X tab
= 7,815

R Adjusted R Std. Error of the jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.


Model R Square Square Estimate Kesimpulan: ada pengaruh pendidikan
1 .812a .659 .632 .296 responden terhadap keaktifan kader di Desa
a. Predictors: (Constant), pendidikan kader, Kategori
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Pengetahuan
Kabupaten Asahan.
Besar pengaruh karakteristik kader yang Pendidikan merupakan suatu usaha
mempengaruhi keaktifan kader di desa Bahung sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Asahan dapat diketahui berdasarkan nilai R

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 74


didik secara aktif mengembangkan potensi Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keaktifan
Kader
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
dari 7 responden yang mempunyai pengetahuan
kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan
kurang, semuanya kurang aktif dan tidak ada
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
yang aktif. Dari 14 responden yang mempunyai
Negara.
pengetahuan sedang, yang kurang aktif sebanyak
Notoadmodjo (1982), mengemukakan
11 orang (39,3%) dan hanya 3 orang (10,7%)
bahwa mereka yang mempunyai tingkat
yang aktif. Sedangkan dari 7 responden yang
pendidikan yang lebih tinggi cenderung
mempunyai pengetahuan baik, semuanya aktif
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tingkat
dan tidak ada yang kurang aktif.
pendidikan mempengaruhi kesadaran terhadap
Hasil uji chi-square dengan df = 2, α =
pentingnya arti kesehatan sehingga mendorong 2 2

permintaan terhadap pelayanan kesehatan.


0,05, X H
= 17,733 sedangkan X tab
= 5,991
 H2   tab
2

Hal ini sesuai dengan penelitian Haryuni jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.

dkk (1997), yang menyatakan seorang kader Kesimpulan: ada pengaruh pengetahuan

berperilaku tertentu dalam mewujudkan responden terhadap keaktifan kader di Desa

keaktifannya, hal ini disebabkan karena adanya Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap

motif yang mengerakkan hatinya agar berbuat Kabupaten Asahan.

sesuatu, setiap kader berbeda motifnya Sebagai unit pelayanan yang berbasis

tergantung dari latar belakang pendidikan, masyarakat, Posyandu perlu mendapat dukungan

pengalaman, dan pengetahuan kader. Semakin luas dari masyarakat melalui peran sertanya agar

tinggi tingkat pendidikan kader maka semakin kegiatan Posyandu dapat berkelanjutan dan

tinggi kesadaran kader untuk aktif dalam jangkauannya meluas sesuai kebutuhan

kegiatan posyandu (Rawadi dan Suharjo, 2005). kelompok sasaran yang dilayaninya. Kegiatan

Tugas kader posyandu dan petugas posyandu adalah perwujudan dari peran serta

kesehatan untuk mengelola dan melayani masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan

masyarakat untuk mendukung peningkatan kesehatan, sedangkan peranan petugas kesehatan

kualitas SDM dini merupakan tugas yang berat adalah untuk membantu upaya yang pada

dan dilakukan secara sukarela. Oleh karena itu dasarnya merupakan kegiatan masyarakat

seorang kader harus memiliki pengetahuan yang sendiri (Depkes RI, 1989:1-2).

cukup baik tentang tugasnya sebagai seorang Menurut Benyamin Bloom 1908 yang

kader. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini dikutip oleh Notoatmodjo 2003 pengetahuan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan adalah hasil dari ”tahu” yang terjadi setelah

terhadap suatu obyek tertentu. proses pengindraan melalui panca indra manusia

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 75


yakni indra penglihatan, pendengaran, kurang aktif sebanyak 11 orang (39,3%) dan
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan hanya 4 orang (14,3%) yang aktif.
merupakan dominan yang sangat penting dalam Hasil uji chi-square dengan df = 2, α =
membentuk tindakan seseorang. 2 2
0,05, X H
= 4,770 sedangkan X tab
= 5,991
Perlunya pengetahuan kader terhadap  
2
H
2
tab
jadi maka Ho diterima dan Ha ditolak.
keaktifan kader, didasarkan pada kesadaran
Kesimpulan: tidak ada pengaruh pekerjaan
bahwa pengetahuan berkaitan erat dengan
responden terhadap keaktifan kader di Desa
tingkat pendidikan. Orang yang berpendidikan
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
tinggi akan lebih banyak mendapatkan informasi
Kabupaten Asahan.
dan mempunyai wawasan yang lebih luas
Pekerjaan merupakan salah satu
tentang pelayanan kesehatan khususnya
penunjang dalam meningkatkan status sosial
poryandu dalam hal ini. Seseorang yang
ekonomi dimana faktor ini merupakan faktor
mempunyai pengetahuan yang baik akan
yang memegang peranan penting dalam
memberikan tanggapan yang lebih rasional bila
memenuhi kehidupan sehari-hari dan kehidupan
dibandingkan orang yang berpendidikan rendah
masa depan guna meningkatkan kesejahteraan
atau tidak berpendidikan.
hidup keluarga.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
diri sendiri atau orang lain, pada umumnya
tidak pengaruh pekerjaan kader terhadap
seorang kader yang memiliki pengetahuan yang
keaktifan kader. Hal ini dikarenakan kebanyakan
baik tentang posyandu maka dapat menimbulkan
kader adalah IRT yaitu sebanyak 15 orang
kesadaran para kader dan akan berdampak serta
(53,6%) dan selebihnya responden bekerja
berpengaruh pada aktifnya kader dalam
dalam bidang wiraswasta yaitu sebanyak 10
mengikuti kegiatan posyandu (Zein, 2005).
orang (35,7%) dan petani yaitu sebanyak 3

Pengaruh Pekerjaan Terhadap Keaktifan orang (10,7%), sehingga waktu yang diberikan

Kader kader untuk melakukan tugas dan tanggung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jawabnya sebagai kader harusnya dapat lebih

dari 3 responden yang bekerja sebagai petani, maksimal, tetapi kenyataannya banyak kader

semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif. yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tidak

Dari 10 responden yang bekerja sebagai aktif.

wiraswasta, yang kurang aktif sebanyak 4 orang


(14,3%) dan yang aktif sebanyak 6 orang
(21,4%). Sedangkan dari 15 responden yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 76


Faktor Risiko yang Paling Dominan terhadap semuanya kurang aktif. Sedangkan
Keaktifan Kader kader yang mempunyai pengetahuan
Untuk menganalisis faktor risiko yang baik, semuanya aktif.
paling dominan terhadap keaktifan kader 3. Tidak ada pengaruh pekerjaan terhadap
dilakukan uji regresi linier. Analisis regresi keaktifan kader di Desa Bahung Sibatu-
linier dilakukan bila hubungan dua variabel batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
berupa hubungan kausal atau fungsional Asahan. Hal ini dikarenakan
(Sugiyono, 2006). Faktor risiko yang dianalisis kebanyakan kader adalah IRT yaitu
meliputi pendidikan dan pengetahuan terhadap sebanyak 15 orang (53,6%) sehingga
keaktifan kader. kader dapat meluangkan waktu untuk
Berdasarkan keseluruhan proses analisis melakukan tugas dan tanggung
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jawabnya sebagai kader.
yang paling berpengaruh terhadap keaktifan 4. Hasil uji regresi linier ganda
kader adalah pengetahuan kader. menunjukkan bahwa secara variable
bebas terhadap keaktifan kader.
KESIMPULAN DAN SARAN Seseorang yang mempunyai
Kesimpulan pengetahuan yang baik akan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di memberikan tanggapan yang lebih
Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap rasional bila dibandingkan orang yang
Kabupaten Asahan, maka dapat disimpulkan berpendidikan rendah atau tidak
sebagai berikut: berpendidikan.
1. Ada pengaruh pendidikan terhadap
keaktifan kader di Desa Bahung Sibatu- Saran
batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten 1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
Asahan. Kader yang berlatar belakang diketahui bahwa masih ada kader yang
pendidikan SD, semuanya kurang aktif. tidak hadir dalam kegiatan posyandu
Sedangkan kader yang berlatar belakang yang dapat dilihat dari jumlah kader
pendidikan Diploma / PT semuanya (73,1%) kader yang bertugas pada saat
aktif. posyandu masih kurang dari 5 orang
2. Ada pengaruh pengetahuan kader sehingga masih perlu dilakukan suatu
terhadap keaktifan kader di Desa upaya berupa pelatihan ulang kader agar
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei kader dapat terus berpartisipasi dengan
Dadap Kabupaten Asahan. Kader yang selalu rutin hadir dalam kegiatan
mempunyai pengetahuan kurang, posyandu.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 77


2. Kepada petugas kesehatan yang ada di 3. Kepada Dinas Kesehatan daerah untuk
puskesmas agar memotivasi kader menaikkan insentif kader agar kader
posyandu untuk lebih meningkatkan dapat lebih aktif dalam melaksanakan
keaktifannya dalam kegiatan posyandu tugasnya di posyandu setiap bulan.
dan mengajak masyarakat untuk lebih
berperan aktif dalam kegiatan posyandu.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik, _________, 2010, Pedoman Umum
Rineka Cipta, Pengelolaan Posyandu,
Jakarta. Depkes RI, Jakarta.

Bagus, M.I., 2000, Kader Tenaga Harapan Hasanbasri, 2007, Revitalisasi Posyandu,
Masyarakat, Proyek http://www.lrc-
Pengembangan kmpk.ugm.ac.id.2008,
Peyuluhan Gizi, Jakarta. Diakses tanggal 2 Pebruari
2014.
Depkes RI, 2006, Panduan Pemberian ASI-
MPASI, Depkes RI, Jakarta. Ismawati, S., 2010, Posyandu dan Desa
Siaga, Nuha Medika,
_________, 2006, Pedoman Umum Yogyakarta.
Pengelolaan Posyandu,
Depkes RI, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2010, Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni,
_________, 2010, Pedoman Pemberian PT. Rineka Cipta,
Makanan Pendamping ASI, Jakarta.
Depkes RI, _______________, 2010, Metodologi
Jakarta. Penelitian Kesehatan. PT.
_________, 2010, Aksi Pangan dan Gizi Rineka Cipta.
Nasional, Depkes RI, Jakarta.
Jakarta. _______________, 2012, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, PT.
_________, 2010, Tumbuh Kembang Balita, Rineka Cipta,
Depkes RI, Jakarta. Jakarta.

Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 78

Вам также может понравиться