Standart Operasional Prosedur

Pemasangan Kontrasepsi Bawah Kulit (IMPLANT)

Pengertian Suatu tindakan pemasangan alat kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit
yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic
silicon yang berisi hormone progesterone

Tujuan Untuk menjarangkan kehamilan selama 3-5 tahun.

Indikasi 1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun belum
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan
darah atau anemia bulan sabit (sickle cell)
7. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
Kontraindikasi 1. Tidak boleh dipakai kalau dicurigai adanya kehamilan
2. Tidak boleh dipakai kalau ada pendarahan abnormal dari uterus
yang belum diketahui diagnosisnya
3. Tidak boleh dipakai kalau ada riwayat keganasan (benjolan/kanker
payudara atau riwayat kanker payudara)
4. Sebaiknya tidak diberikan kalau ada penyakit kardiovaskuler
Prosedur Persiapan Alat 1. Tempat tidur/meja periksa untuk klien
2. Alat penyangga lengan (meja)
Pelaksanaan
3. Sarung tangan steril sepasang
4. Duk lubang steril atau DT satuh buah
5. Batang implant dalam kantong
6. Kain penutup steril
7. Klem satu buah
8. Skapel 11 dan 15
9. Trokar 1 buah
10. Kom kecil steril dua buah
11. Spuit 3cc satu buah
12. Obat anestesi 1% tanpa epinefrin
13. Epinerfin untuk syok anafilaksis
14. Kapas dan kasa steril
15. Antiseptik
16. Balutan atau kasa seteril dengan plester
17. Kasa pembalut
18. Tempat sampah basah, kering, dan tajam
19. Larutan Klorin 0,5%
Persiapan Pasien 1. Membimbing/memberi kesempatan
pada klien untuk bertanya tentang
keterangan yang telah diberikan dan
tentang apa yang akan dilakukan pada
dirinya.
2. Informedconsent meminta tanda
tangan untuk prsetujuan memasang
implant kepada pasien
3. Meminta klien untuk mencuci selurh
lengan dan tangan dengan sabun dan
air mengalir
4. Menutup tempat tidur klien dengan
penyangga lengan (meja samping bila
ada)
5. Meminta klien berbaring dengan
lengan diletakan lurus atau sedikit
bengkok dan disangga dengan baik
6. Menetukan tempat pemasangan yang
optimal (6 – 8 cm diatas lipatan siku
sebelah dalam) menggunakan pola dan
spidol untuk memandai tempat insisi
yang akan dibuat

Persiapan Lingkungan 1. Mengaturpencahayaan

dan persiapan petugas 2. Mengatursuhupadaruangan
3. Usahakanmenjagaprivasipasien
4. Menutuppintudantirai
5. Membuka dengan hati-hati kemasan
steril implan dengan menarik kedua
lapisan dan jatuhkan kapsul ke kom
steril
6. Membuka dengan hati-hati bungkus
spuit untuk anestesi tanpa menyentuh
spuit dan jatuhkan pada tempat yang
steril
7. Membuka ampul obat anestesi

Konseling Pra 1. Mengucapkan salam dan menyapa

Pemasangan Dan Seleksi dengan sopan
Klien 2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan keadaan pada klien dan
tindakan yang akan dilakukan beserta
tujuannya
4. Mengucapkan basmallah sebelum
melakukan tindakan
5. Memperhatikan keadaan umum klien
6. Melakukan seleksi klien secara cermat
untuk memastikan tidak ada masalah
kondisi kesehatan klien.riwayat
kesehatan reproduksi
 7. Hamil/tidak hamil
8. Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya
9. Benjolan/kanker payudara atau riwayat
kanker payudara
10. Mioma uteri dan kanker payudara
11. Gangguan toleransi glukosa
12. Menyapa klien dengan ramah dan
hangat
13. Menanyakan pada klien tujuan memakai
alat kontrasepsi
14. Bila belum dilakukan konseling
implant,petugas memberikan konseling
sebelum dilakukan pemasangan
15. Memastikan bahwa klien memang
memilih implant.
16. Meriksa kembali rekam medik untuk
menentukan bahwa klien memang
cocok untuk memakai implant.
17. Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan
atau rujuk bila ada indikasi.
18. Menilai pengetahuan kllien tentang efek
samping yang umum pada implant.
19. Mendengarkan kebutuhan dan
kekhawatirkan klien terhadap implant.
20. Menjelaskan proses pemasangan implant
dan apa yang akan klien rasakan pada
saat proses pemasangan dan setelah
pemasangan

Tahap Kerja 1. Mencuci tangan dengan sabun dan air

yang mengalir lalu keringkan
2. Memakai sarung tangan steril pada
tangan yang dominan
3. Mengisi spuit 3cc obat anestesi 1%
tanpa enpinefrin
4. Memakai sarung tangan pada tangan
yang lain
5. Tata cara pemasangan alat kontrasepsi
bawah kulit (AKBK/IMPLANT) :
a. Pasang duk lubang
b. Setelah memastikan tidak alergi
terhadap obat anestesi, masukan
jarum tepat dibawah kulit pada
tempat insisi. Suntikan untuk
membuat gelembung bawah kulit.
Kemudian tanpa memindahkan
jarum, masukan dibawah kulit
(subdermis) minimal 4 cm diantara
kapsul pertama dan kedua kemudian
 tarik jarum pelan-pelan sambil
menyuntik obat anastesi sekitar 1cc,
selanjutnya antara kapsul ketiga dan
keempat serta kapsul kelima dan
keenang. Lakukan pemijatan pada
lengan agar penyebaran obat merata
tunggu beberapa saat.
c. Membuat insisi dengan skapel pada
sisi yang tumpul untuk memastikan
obat telah berkerja.
d. Memegang skapel dengan sudut
45°, buat insisi dangkal untuk
sekedar menembus kulit (sekitar 0,4
cm).
e. Dengan ujung yang tajam
menghadap ke atas dan pendorong
didalamnya, masukan ujung trokar
melalui luka insisi dengan sudut
kecil. Mulai dari kiri atau kanan
pada pola seperti kapas, gerakkan
trokar kedepan sampai ujung tajam
seluruhnya berada dibawah kulit
(2-3 mm dari akhir ujung tajam).
f. Mengangkat trokar keatas hingga
kulit terangkat, masukkan trokar
perlahan-lahan dan lembut kearah
tanda 1 (dekat pangkalan). Trokar
harus cukup dangkal sehingga dapat
diraba dari luar dengan jari.
g. Mencabut pendorong saat trokar
masuk sampai tanda 1.
h. Memasukkan kapsul pertama
kedalam trokar dengan ibu jari dan
telunjuk atau dengan klem (satu
tangan yang lain dibawah kapsul
untuk menangkap bila kapsul itu
terjatuh). Dorong kapsul sampai
seluruhnya masuk kedalam trokar
dan memasukkan kembali
pendorong. Bila kapsul diambil
dengan tangan pastikan sarung
tangan terbebas dari bedak dan
partikel lain.
i. Menggunakan pendorong untuk
mendorong kapsul ke ujung trokar
ada tahanan, tapi jangan mendorong
dengan paksa.
j. Memagang pendorong dnegan erat,
tempatkan dengan satu tangan.
Tarik trokar ke arah luka insisi
 sampai tanda 2 muncul di tepi luka
insisi dan pangkalnya menyentuh
pegangan pendorong. Jaga
pendorong agar tetap di tempatnya
dan tidak mendorong kapsul ke
jaringan.
k. Saat pangkal trokar menyentuh
pegangan pendorong, kapsul kapsul
sekarang berada dibawah kulit
terluar trokar. Raba kapsul dengan
jari untuk memastikan kapsul sudah
keluar seluruhnya dari trokar.
l. Tanpa menggunakan seluruh trokar,
geser sekitar 15°, mengikuti pola
seperti kipas yang terdapat pada
tengah. Fiksasi kapsul pertama
dengan jari telunjuk tersebut. Hal
ini untuk memastikan jarak yang
teapat antara kapsul dan mencegah
trokar menusuk kapasul yang
dipasng sebelumnnya.
m. Pada pemasangan kapsul
berikutnya, untuk mengurangi
resiko infeksi atau ekspulasi,
pastikan bawah ujung kapsul
terdekat tidak kurang dari 5 mm
dari tepi luka insisi.
n. Setelah memasang kapsul terakhir,
cabut trokoa dan pendorong, raba
kapsul untuk memastikan semua
kapsul telah terpasang.
o. Periksa apakah jarak ujung kapsul
keluka insisi sudah cukup (sekitar 5
mm). Apabila sebuah kapsul keluar
atau dekat dari luka insisi, kapsul
harus dicabut dengan hati-hati dan
dipasangkan kembali ditempat yang
tepat.
p. Dekatkan kedua tepi luka insisi
kemudian tutup dengan
menggunakan balutan atau plaster
dengan kasa steril untuk menutup
luka insisi. Luka insisi tidak perlu
dijahit karena dapat menimbulkan
jaringan parut. Priksa adanya
pendarahan.
q. Tutup daerah pemasangan dengan
pembalut untuk hemostasis dan
mengurangi memar (pendarahan
subkutan).
Tindakan Pasca 1. Mendekatkan ujung-ujung insisi dan
Pemasangan tutup dengan band aid.
2. Memberi pembalut tekan untuk
mencegah perdarahan dan mengurangi
memar.
3. Menaruh alat suntik ditempat terpisah
dan diletakkan semua peralatan dalam
larutan klorin untuk dekontaminasi
4. Membuang peralatan yang sudah tidak
dipakai lagi ketempatnya
(kapas,kassa,sarung,tangan/alat suntik
sekali pakai)
5. Melepaskan sarung tangan dan rendam
dalam larutan klorin.
6. Mencuci tangan dengan sabun dan
air,kemudian mengeringkan dengan kain
bersih.
Konseling Pasca 1. Mengambar letak kapsul pada rekam
Tindakan medik dan mencatat bila ada hal khusus.
2. Memberi petunjuk pada klien cara
merawat luka dan kapan klien harus
datang untuk control
3. Menyakinkan pada klien bahwa ia dapat
datang setiap saat bila menginginkan
untuk mencabut kembali implant.
4. Melakukan observasi selama 5 menit
5. Rapikan kembali klien dan dan alat serta
jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
6. Memberitahu klien tentang jadwal
kunjungan ulang,atau sewaktu-waktu
jika ada keluhan
7. Mengucapkan hamdalah dan salam
8. Mencuci tangan
9. Melakukan pendokumentasi

Dokumentasi 1. Rekam medik

2. General consent
3. Register KB
 DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyawati, Ari.2012.Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba

Medika.
Suratun, dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta Timur: Trans Info Media.
Nina Siti Mulyani dan Mega Rinawati 2013, Keluarga Berencana dan Alat
Kontrasepsi
Abdul Bari Saifudin, Biran Affandi, Moh. Baharudin, Soekaemi Soekir.
2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Nuha
Medika