Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUPOKSI BKAD
Tupoksi BKAD
Merusmuskan dan Menetapkan Rencana Strategis
Tugas dan Fungsi Badan Kerjasama Antar Desa (Tufoksi BKAD) yang dibentuk di masing-
masing kecamatan, khususnya berkaitan dengan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah
merumuskan, membahas dan menetapkan rencana strategis untuk pengembangan UPK dalam
bidang micro finance.
Selain tugas diatas, BKAD dalam pelaksanaan program dan pelayanan usaha kelompok, juga
berperan dalam pengawasan, pemeriksaan sera evaluasi kinerja UPK.
BKAD sendiri, menurut Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM-MPd) Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora,dibentuk berdasarkan UU 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Desa, Peraturan Pemerintah (PP) 72 tentang desa dan PP 73 tahun 2005
tentang kelurahan, serta Surat Edaran Mendagri tentang Pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
PNPM-MPd.
Sementara lingkup dan tugas secara umum BKAD, antara lain, membangun manajemen
pembangunan partisipatif, manajemen kegiatan antar desa, manajemen asset produktif dan
manajemen/kelola program PNPM maupun dengan pihak ketiga.
Dalam manajemen pembangunan partisipatif, BKAD memiliki tufoksi yaitu meningkatkan kualitas
musyawarah yang dilakukan masyarakat baik di desa maupun antar desa, melakukan pengelolaan
hasil-hasil musyawarah desa dan antar desa dalam kaitannya dengan pembangunan partisipatif.
BKAD juga bertugas untuk menjembatani terwujudnya penggalian gagasan yang lebih berpihak
kepada kebutuhan pengembangan wilayah antar desa, mendorong terwujudnya kelembagaan
masyarakat yang partisipatif dan memotivasi dan mendorong kelopok RTM agar berperan aktif dalam
setiap kegiatan perencanaan , pelaksanaan dan pelestarian kegiatan.
Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, tufoksi dari BKAD ini, meningkatkan kapasitas pelaku-pelaku
yang ada di desa dan kecamatan dalam kaitannya dengan pengelolaan pembangunan partisipatif,
melakukan supervise, monitoring, evaluasi dan pelaporan setiap kegiatan, menjaga system,
mekanisme aturan main dan prinsip-prinsip pembangunan partisipatif, mendorong lahirnya Perdes
serta menjalin sinergitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, pendidikan,
legislatif dan pelaku lainnya dalam rangka memperkuat manajemen pembangunan partisipatif
ditingkat masyarakat.
Dalam manajemen kegiatan antar desa, BKAD memiliki tugas antara lain, memfasilitasi
pembahasan, perumusan dan penyusunan kesepakatan-kesepakatan kerjasama antar desa,
melakukan identifikasi potensi yang dapat dikembangkan menjadi sentra ekonomi, sosial dan budaya,
memfasilitasi penanganan dan penyelesaian masalah antar desa, dan lain-lain.
Sementara manajemen asset produktif, tupoksinya yaitu memfasilitasi terbentuknya kerjaama dengan
pihak ketiga dalam kaitan pengelolaan usaha produktif, sumber daya lokal, teknologi tepat guna,
mendorong pengembangan UPK sebagai pengelola kegiatan yang handal dengan basis kegiatan
sebagai lembaga keuangan micro dan lembaga kelola teknis program.
Tugas lainnya dari BKAD dalam manajemen asset produktif ini, mendorong terbentuknya kelompo
dan lembaga usaha desa yang berbasis pengembangan sumberdaya ekonomi lokal, melakukan
kajian dan evaluasi, mendorong pengembangan BP-UPK sebagai badan pengawas dan pemeriksa
keuangan yang handal dan dapat dipercaya, serta meningkatkan efektifitas pemberlakukan dan
pelaksanaan sanksi lokal sebagai komitmen bersama.
Sedangkan dalam pengelolaan manajemen PNPM maupun pihak ketiga, BKAD melakukan
koordinasi, motivasi dan pemantauan setiap tahapan kegiatan, meningkatkan kinerja tim pelestarian
yang sudah terbentuk dan mendorong pihak desa untuk mengembangkan kegiatan pelestarian serta
melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap hasil kinerja kelola program, baik kelola teknis oleh
UPK maupun lembaga lainnya.