Вы находитесь на странице: 1из 25

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN WATER SEAL DRAINAGE DILENGKAPI HAND


SWITCH, SENSOR LEVEL DAN SISTEM PEMBUANGAN CAIRAN
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Teknik Elektro Medik
Pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang

Disusun oleh:
AHMAD RIZKI KHOERUDDIN
01916008

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK SEMARANG


2019

i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

Dengan Judul :

RANCANG BANGUN WATER SEAL DRAINAGE DILENGKAPI HAND


SWITCH, SENSOR LEVEL DAN SISTEM PEMBUANGAN CAIRAN
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

Disusun Oleh :

AHMAD RIZKI KHOERUDDIN

NIM. 01916008

Semarang, Maret 2019

Penyusun Pembimbing

Ahmad Rizki khoeruddin Bayu Wahyudi, S.Si, M.Si


NIM. 01916008 NIK. 32 022017 31

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR .......................................... ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................................... 2
1.5 Manfaat penelitian .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 4
2.2 Teori Penunjang...................................................................................................... 4
2.2.1 Thorax ............................................................................................................... 5
2.2.2 Sistem Drainase Dada ...................................................................................... 6
2.2.3 Arduino Uno...................................................................................................... 7
2.2.4 Power Supply ..................................................................................................... 9
2.2.5 Motor DC ........................................................................................................ 10
2.2.6 Optocoupler ..................................................................................................... 11
2.2.7 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 13
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................... 13
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 13
3.3 Alat dan Bahan...................................................................................................... 13
3.3.1 Alat .................................................................................................................. 14
3.3.2 Bahan .............................................................................................................. 14
3.4 Rincian Biaya ........................................................................................................ 14
3.5 Langkah Kerja ...................................................................................................... 15
3.6 Perencanaan Blok diagram .................................................................................. 15
3.7 Perancangan Desain Alat ..................................................................................... 17
3.8 Diagram Alir ( Flowchart ) ................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 21
FORM PERNYATAAN ALAT HASIL RANCANG BANGUN ................................ 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Drainase dada adalah intervensi penting untuk memperbaiki pertukaran gas
dan pernapasan pada periode pascaoperatif (Suci, 2017). Setelah bedah thoraks,
selang dada dan sistem drainase tertutup digunakan untuk mengembangkan
kembali paru yang sakit. Untuk membuang kelebihan udara, cairan, dan darah
sehingga terhindar dari gangguan pernapasan.

Bernapas merupakan aktivitas yang penting bagi manusia. Tubuh


memerlukan suplai oksigen yang cukup untuk proses metabolisme. Jika terjadi
gangguan pada saluran pernapasan misalnya saluran pernapasan terisi oleh zat lain
seperti cairan, maka pertukaran gas akan terganggu. Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan untuk membantu mengembalikan fungsi normal saluran pernapasan, salah
satunya adalah dengan pemasangan WSD (Water Seal Drainage).

Water Seal Drainage merupakan tindakan invasive yang dilakuan untuk


mengeluarkan udara dan cairan (darah, pus) dari cavum pleura dalam thorax
(rongga paru). Menggunakan pipa penghubung atau selang dada untuk
mempertahankan tekanan negative rongga tersebut. Dalam keadaan normal, rongga
pleura memiliki tekanan negative dan hanya terisi sedikit cairan pleura.

Berbeda dari suction pump yang memiliki tekanan yang tinggi dengan range
tekanan -10 kPa sampai -80 kPa. Tekanan tersebut cukup besar sehingga tidak
cocok digunakan untuk thorax karena dapat menyebabkan kerusakan pada organ
dalam akibat tekanan yang besar. WSD (Water Seal Drainage) khusus untuk thorax
yang memiliki tekanan yang rendah yaitu dibawah -5kPa / -40mmHg.

Oleh karena itu penulis berencana merancang alat “RANCANG BANGUN


WATER SEAL DRAINAGE DILENGKAPI HAND SWITCH, SENSOR
LEVEL DAN SISTEM PEMBUANGAN CAIRAN OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO UNO” yang khusus untuk thorax yang memiliki tekanan dibawah -
5kPa / -40 mmHg. Fitur Hand Switch sendiri berfungsi sebagai kendali manual agar
mempermudah user dalam penggunaan. Fitur Sensor Level sebagai pengaman

1
2

ketinggian cairan pada alat, dan juga sistem pembuangan cairan otomatis sehingga
lebih efisien.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasar latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat rancang bangun alat Water Seal Drainage.

2. Bagaimana prinsip kerja alat Water Seal Drainage.

3. Bagaimana hasil dari rancang bangun alat Water Seal Drainage.

1.3 Batasan Masalah


Untuk memperjelas dan mengarahkan tujuan pembuatan karya tulis ilmiah
ini serta menghindari pelebaran masalah saat pengujian, maka penulis memberikan
batasan masalah, yaitu :

1. Tekanan Water Seal Drainage dibawah -5kPa / -40 mmHg khusus untuk thorax.

2. Water Seal Drainage dengan prinsip kerja suction.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat membuat alat Water Seal Drainage.

2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja alat Water Seal Drainage.

3. Hasil rancang bangun alat Water Seal Drainage bekerja dengan baik.

1.5 Manfaat Penelitian


Berikut merupakan manfaat yang dapat diambil dari pembuaan proyek
tugas akhir ini antara lain :
3

1. Bagi Penulis

Penulis dapat menganalisis hasil dari pembuatan alat, cara kerja alat dan prinsip

kerja dari alat Water Seal Drainage.

2. Bagi Institusi

Dapat berguna sebagai literature penelitian dan sebagai media belajar mahasiswa

atau pembaca dalam alat elektromedis khususnya Water Seal Drainage.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat suction oleh
Aditya Pratama dari Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II juga
pernah membuat alat suction dengan judul Permodelan Suction Pump Dengan
Sensor Tekanan MPXV4115V. Kekurangan pada alat yang telah dibuat yaitu tidak
adanya pengamana cairan berlebih pada tabung.

Modifikasi suction juga pernah dibuat oleh Tri Kriswanto dari Akademi
Teknik Elektromedik Semarang dengan modifikasi Suction Pump Dilengkapi
Safety Cairan. Suction tersebut tidak dapat digunakan untuk bagian thorax karena
memiliki daya hisap -80 kPa yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam
akibat tekanan yang besar.

Sehingga penulis mengambil tema tentang Rancang bangun Water Seal


Drainage yang dilengkapi Hand Switch, Sensor Level dan sistem pembuangan
cairan otomatis berbasis Arduino Uno yang digunakan khusus untuk thorax, yang
memiliki tekanan dibawah -5kPa / -40 mmHg. Hand switch sendiri berfungsi
sebagai kendali manual agar mempermudah user, sensor level berfungsi sebagai
pengaman ketinggian cairan pada alat dan juga sistem pembuangan cairan otomatis
sehingga lebih efisien.

2.2 Teori Penunjang


Berikut merupakan teori penunjang dalam pembuatan alat Water Seal
Drainage yang dilengkapi Hand Switch, Sensor Level dan sistem pembuangan
cairan otomatis berbasis Arduino Uno.

4
5

2.2.1 Thorax
Thorax atau rongga dada merupakan rongga terbesar kedua di dalam tubuh
manusia yang berfungsi untuk melindungi organ-organ penting seperti jantung dan
paru-paru. Kerangka rongga thorax, meruncing pada bagian atas dan berbentuk
kerucut terdiri dari sternum, 12 vertebra thoracalis, 10 pasang iga yang berakhir di
anterior dalam segmen tulang rawan dan 2 pasang yang melayang. Articulasio dari
sternum dipisahkan oleh kartilago dari 6 iga. Sebelum menyambung pada tepi
bawah sternum, tepi kostal dibentuk oleh kertilago ketujuh sampai sepuluh.
Perluasan rongga pleura di atas klavicula dan di atas organ dalam abdomen penting
untuk dievaluasi pada luka tusuk (Yunitasari, 2014).

Gambar 2.2.1.1 Thorax Manusia


sumber: https://pt.slideshare.net/septianbarakati/uswatulhasana
diakses pada tanggal18 maret 2019

Rongga pleura dibatasi oleh pleura yang merupakan membran serosa


intratoraks. Pleura berperan dalam sistem pernapasan melalui tekanan pleura yang
ditimbulkan oleh rongga pleura. Tekanan pleura bersama tekanan jalan napas akan
menimbulkan tekanan transpulmoner yang selanjutnya akan memengaruhi
pengembangan pardalam proses respirasi (Yunitasari, 2014).
6

Gambar 2.2.1.2 Rongga Pleura


sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Rongga_pleura
diakses pada tanggal18 maret 2019

2.2.2 Sistem Drainase Dada


Pernapasan normal bekerja menggunakan prinsip tekanan negatif. Tekanan
pada rongga dada lebih rendah dibanding tekanan atmosfer sehingga udara dapat
bergerak ke paru-paru selama inspirasi. Jika dada terbuka, maka dada akan
kehilangan tekanan negatif yang dapat mengakibatkan paru-paru kolaps
( Erwine, 2018).

Sistem drainase dada harus mampu mengeluarkan cairan dan udara yang
terkumpul dalam rongga pleura sehingga rongga pleura normal dan fungsi
kardiopulmonal normal dapat dipulihkan dan dipertahankan. Selain itu, tujuan
utama dari drainase dada adalah pengembangan paru yang sempurna. Jika terdapat
gejala klinis sulit bernapas yang sangat berat, nyeri dada, hipoksia dan gagalnya
pemasangan jarum aspirasi dekompresi maka diperlukan pemasangan pipa
torakostomi yang digunakan pada pneumotoraks. Pada penggunaannya Pipa
torakostomi disambungkan dengan alat yang disebut Water Seal Drainage (WSD)
( Erwine, 2018).
7

Water Seal Drainage mempunyai 2 komponen dasar yaitu, ruang water seal
dan ruang pengendali suction. Ruang water seal berfungsi sebagai katup satu arah
berisi pipa yang ditenggelamkan dibawah air untuk mencegah air masuk kedalam
pipa pada tekanan negatif rongga pleura ( Erwine, 2018).

Gambar 2.2.2.1 Pemasangan Sistem Drainase Dada


Sumber: http://www.erwinedwar.com/2018/06/penyakit-efusi-pleura-fleural-
effusion.html diakses pada tanggal 18 maret i 2019

Pada Gambar 2.2.2.1 merupakan pemasangan sistem drainase dada dengan


menggunakan satu tabung bertekanan negatif. Pemasangan tabung ini berfungsi
untuk mengeluarkan cairan dan udara yang terperangkap dalam rongga pleura
( Erwine, 2018).

2.2.3 Arduino Uno


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya
dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16
MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat
tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan
baterai untuk memulainya.
8

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO
tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode.

Gambar 2.2.3 Arduino Uno


https://www.module143.com/arduino-uno-r3-atmega328p-microcontroller-board diakses
pada tanggal 19 maret 2019

“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan
keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan
menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah
sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan
Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari
board Arduino.
9

Berikut merupakan Spesifikasi dari Arduino Uno pada table 2.2.3 :

Tabel 2.2.3 Spesifikasi Arduino Uno

Mikrokontroler ATmega328

Tegangan pengoperasian 5V

Tegangan input yang


7-12V
disarankan

Batas tegangan input 6-20V

Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)

Jumlah pin input analog 6

Arus DC tiap pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA

32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan


Memori Flash
oleh bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16 MHz

2.2.4 Power Supply


Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai
tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan,
misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-
balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus
searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC
(Rudiawan, 2016).
10

Berikut merupakan gambar Power Supply yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.4 :

Gambar 2.2.4 Power Supply 12V


sumber: https://www.elektronikabersama.web.id/2012/06/rangkaian-power-supply-
simetris-12v-dan.html diakses pada tanggal 19 maret 2019

Rangkaian Power Suppy diatas menggunakan trafo step down jenis trafo
CT. Sedangkan rangkaian rectifier-nya menggunakan jenis penyearah gelombang
penuh dengan H-bridge. Kemudian sebagai rangkaian filter digunakan kapasitor
elektrolit. Untuk regulatornya digunakan IC 7812 dan IC 7912, sehingga output
rangkaian Power Supply diatas adalah +12 volt dan -12 volt.

2.2.5 Motor DC
Motor DC adalah salah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerak berupa putaran. Pada motor DC, energi listrik yang digunakan adalah
energi listrik dengan arus searah atau yang juga biasa dikenal dengan nama listrik
DC. Motor DC yang digunakan dalam rancang bangun Water seal drainage (WSD)
ini menimbulkan tekanan negative dengan menggunakan output Power Supply
+12V, dan akan menimbulkan tekanan positive dengan output -12V. Motor DC
terhubung dengan mini piston yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan akibat
adanya putaran yang dihasilkan oleh putaran motor DC.
11

Berikut merupakan Gambar 2.1.5 Motor DC :

Gambar 2.1.5 Motor DC


sumber: https://www.amazon.ca/Booster-Medical-Negative-Pressure-
Suction/dp/B072HKXQDD diakses pada tanggal 19 maret 2019

2.2.6 Optocoupler
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu-
transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber
cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang
bekerja secara otomatis. Optocoupler adalah suatu komponen penghub-
ung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic.

Gambar 2.2.6 Sensor Optocoupler


https://teknikelektronika.com/pengertian-optocoupler-fungsi-prinsip-kerja-optocoupler/
diakses pada tanggal 19 maret 2019
12

2.2.7 Kerangka Pemikiran


Berikut merupakan kerangka pemikiran rancang bangun Water Seal
Drainage dilengkapi Hand Switch, Sensor Level dan sistem pembuangan cairan
otomatis berbasis Arduino Uno :

Jika terjadi gangguan pada saluran pernapasan, rongga paru terisi oleh
zat lain seperti cairan, darah & pus, maka pernapasan akan terganggu.

Diperlukannya alat Water Seal Drainage yang mudah dan


efisien untuk digunakan juga memiliki sistem keamanan.
Latar belakang

Bagaimana merancang alat Water Seal Drainage yang dilengkapi


Hand Switch, Sensor Level dan Sistem Pembuangan Cairan
Otomatis dan bagaimana hasil uji fungsinya?

Identifikasi Masalah

Membuat rancang bangun Water Seal


Drainage dan melakukan uji fungsi alat

Tujuan Penelitian

Membantu dan memperudah pengguna untuk mengeluarkan


zat seperti cairan, darah & pus pada rongga paru
Manfaat Penelitian

Diharapkan rancang bangun Water Seal Drainage dapat


mempermudah pengguna untuk mengeluarkan cairan, darah & pus
pada rongga paru, memiliki sistem keamanan juga efisien.

Hasil

Kesimpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penulisan penelitian ini penulis mengunakan metode penerapan ilmu
pengetahuan yang telah didapatkan selama berkuliah dengan merancang dan
membuat alat Water Seal Drainage yang dilengkapi Hand Switch, Sensor Level dan
Sistem Pembuangan Cairan Otomatis Berbasis Arduino Uno

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksanaan perancangan tugas akhir bertempat di Kampus Akademi
Teknik Elektro Medik Semarang yang dilakukan pada bulan Maret 2019 - Juni
2019, adapun waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
NO Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Mencari Bahan
4 Pembuatan Alat
5 Perakitan Alat
6 Pengujian Alat
7 Pembuatan KTI

3.3 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai sarana penunjang dan
pendukung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

13
14

3.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Multimeter analog
c. Toolkit
d. Bor PCB

3.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitin ini adalah :

a. Project Board f. Selang


b. PCB i. Manometer
c. Timah solder j. Arduino Uno
d. Akrilik k. Optocoupler
e. Motor DC l. Botol Kaca

3.4 Rincian Biaya


Rincian biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Rincian Biaya


NO Nama Bahan Jumlah Harga
1 Motor DC 1 Rp. 120.000
2 Kerangka Alat - Rp. 200.000
3 PCB 2 Rp. 20.000
4 Selang 3m Rp. 20.000
5 Botol Kaca 1 Rp. 60.000
6 Arduino Uno 1 Rp. 80.000
7 Manometer 1 Rp. 70.000
Jumlah Rp. 570.000
15

3.5 Langkah Kerja


Tahapan tahapan dalam perencanaan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Merancang blok diagram berdasarkan rangkaian alat.

2. Menentukan komponen-komponen yang diperlukan agar alat dapat bekerja


dengan baik.

3. Merancang alat pada project board, sebagai percobaan sebelum komponen


dipasang pada papan PCB.

4. Pembuatan alat ( merangkai komponen-komponen dan cover alat ).

5. Melakukan pengujian pada alat yang telah dibuat.

6. Melakukan titik pengukuran untuk pendataan dan analisa rangkaian.

7. Menyusun hasil dalam bentuk karya tulis ilmiah berdasarkan pada teori-teori
yang relevan serta pendataan alat.

3.6 Perencanaan Blok diagram


Berikut merupakan gambaran blok diagram dan sistem kerja pada alat :

Gambar 3.6 Blok Diagram Alat


16

Keterangan :

1. Power Supply, berfungsi sebagai sumber tegangan yang dibutuhkan pada


rangkaian.

2. Arduino UNO, berfungsi sebagai pusat pengendali dari alat

3. DC Motor, berfungsi sebagai penggerak piston dengan 2 fungsi, yaitu :

• Penghisapan, dengan tegangan Power Supply +12V


• Pengeluaran/ memompa, dengan tegangan Power Supply -12V

4. Piston, berfungsi sebagai penghasil tekanan negatif dan positif sehingga alat
dapat menghisap dan menggeluarkan tekanan.

5. Bottle, berfungsi sebagai penampung cairan yang dihisap.

6. Hand Switch, berfungsi sebagai saklar manual agar mempermudah user

7. Optocoupler/ Sensor level, berfungsi sebagai pengaman jika cairan dalam botol
telah penuh.

Penjelasan Gambar Blok Diagram :

Tegangan dari 220V dari PLN masuk ke rangkaian Power Supply. Power
Supply akan mengubah arus AC dari PLN menjadi arus DC, output tersebut akan
mensuplay tegangan untuk rangkaian pada alat. Arduino Uno akan mengendalikan
Motor DC, Sensor Optocoupler dan Hand Switch. Saat Motor DC mendapat
tegangan maka akan menggerakkan piston.

Pergerakan piston akan menghasilkan tekanan negatif/ hisapan saat Motor


DC mendapat tegangan +12V saat proses penghisapan cairan pada pasien. Piston
akan menghasilkan tekanan positif/memompa saat Motor DC mendapat tegangan -
12V saat proses pembuangan cairan pada bottle/tabung. Piston yang terhubung ke
bottle/tabung (tabung vakum) akan dapat menghisap cairan melalui selang yang
terhubung pada pasien.
17

Tabung sendiri berfungsi sebagai wadah cairan yang akan dihisap. Jika
botol penuh terdapat Optocoupler atau Sensor level yang berfungsi sebagai
pendeteksi ketinggian cairan yang akan memberikan sinyal ke Arduino Uno
sehingga otomatis mematikan Motor jika cairan menutupi Optocoupler, kemudian
Buzzer akan berbunyi, kemudian mode Hand switch sendiri difungsikan untuk
pengoperasian secara manual oleh user sehingga mempermudah penggunaan saat
user jauh dari alat.

3.7 Perancangan Desain Alat


Berikut merupakan Gambar 3.7.1 Perancangan Desain Alat

3 4
6 8
2

Gambar 3.7.1 Perancangan Desain Alat


18

Keterangan :

1. Bottle :

Bottle atau tabung sebagai tempat penampung cairan yang dihisap, tabung ini
bersifat vakum.

2. Saklar ON/OFF :

Untuk menghidupkan dan mematikan alat

3. Saklar Mode Manual/Otomatis :

Saklar ini berfungi untuk memilih mode menghisap otomatis atau manual (
kontrol hisapan menggunakan Hand Switch )

4. Manometer/Indikator Tekanan :

Penunjuk inikator hisapan/tekanan yang digunakan

5. Hand Switch :

Digunakan dalam mode manual sebagai control untuk menghisap cairan

6. Regulator Tekanan :

Mengatur besar kecilnya tekanan yang diinginkan

7. Mode Penghisapan/Pembuangan:

Sebagai mode untuk proses penghisapan cairan atau proses pembuangan cairan
dalam botol

8. Selang ke Pasien :

Saluran cairan dari pasien ke dalam tabung


19

3.8 Diagram Alir ( Flowchart )


Berikut merupakan Gambar 3.8 Flowchart proses pembuatan alat:

Mulai N

Studi Analisa
Literatur

Kesimpulan
Pengumpulan
Data

Selesai
Perancangan Alat
dan Program

Perakitan
Komponen

Pengujian Alat

Tidak
Alat Bekreja
Dengan Baik

Ya

Pengumpulan
Data

Gambar 3.8 Flowchart proses pembuatan alat


20

Penjelasan flowchart proses pembuatan alat :


1. Studi literatur yang dilakukan pertama kali yaitu penulis mencari literatur dari
berbagai sumber seperti website, jurnal, buku yang berkaitan dengan alat.
2. Penulis mengumpulkan data terkait dengan alat sebelum guna melakukan
pengembangan.
3. Tahap ke tiga penulis mulai melakukan perancangan alat.
4. Tahap ke empat penulis mulai merakit komponen untuk dijadikan rangkaian
yang dibutuhkan lalu menggabungkan semua rangkaian.
5. Tahap ke lima penulis melakukan pengujian terhadap alat yang telah dirakit.
6. Jika alat bekerja dengan baik maka lanjut ketahap berikutnya dan jika alat tidak
bekerja dengan baik maka kembali ke tahap ketiga.
7. Tahap ke enam, jika alat berhasil atau bekerja dengan baik. Maka penulis
mengumpulkan data.
8. Tahap ke tujuh penulis akan menganalisa dan menarik kesimpulan pada data
yang telah diambil.
DAFTAR PUSTAKA

Erwin, 2018 (http://www.erwinedwar.com/2018/06/penyakit-efusi-pleura-fleural-


effusion.html diakses pada tanggal18 maret 2019).
Kriswanto, Tri. (2003). Perencanaan dan Pembuatan Portable Suction Pump
Dengan Daya Hisap Tinggi. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Program
Diploma III ATEM Semarang.
Pratama, Aditya (2012). Permodelan Suction Pump Dengan Sensor Tekanan
MPXV4115V. Jakarta : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Jakarta II.
Rudiawan, Eko 2017 (http://eko-rudiawan.com/rangkaian-power-supply-sederhana
diakses pada tanggal 19 maret 2019).
Yunitasari, 2014 (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-mekanisme-
pernapasan-dada-dan-perut/ diakses pada tanggal18 maret 2019).

21
FORM PERNYATAAN ALAT HASIL RANCANG BANGUN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
NIM :
Menyatakan bahwa alat :
Nama :
Tipe :
No. Seri :
Pemilik Alat :

Bahwa alat tersebut diatas, seminggu setelah pelaksanaan sidang Tugas Akhir
bersedia diserahkan kekampus untuk menjadi hak milik kampus ATEM Semarang.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dapat digunakan dengan sebenar-
benarnya.

Semarang, 2019
Yang Menyerahkan

( )

22

Вам также может понравиться