Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. 2 Tujuan
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Keperawatan Jiwa.Adapun tujuan lainnya
yaitu:
1) Kelelahan fisik
2) Penurunan kesadaran
1. Faktor predisposisi:
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c) Kemampuan realistis turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya
situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan
diri.
2. Faktor presipitasi
a) Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri,
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
b) Praktik sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pada personal hygiene.
c) Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien diabetes
mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
f) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain – lain.
g) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene :
1) Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2) Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah :
1) Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor.
d. Gigi kotor disertai mulut bau.
e. Penampilan tidak rapi.
2) Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3) Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat,
gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri
2. 5 Mekanisme Koping
1) Regresi
2) Penyangkalan
3) Isolasi diri, menarik diri
4) Intelektualisasi
2.6 Rentang Respon Kognitif
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :
3.2 Pengkajian
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama :Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Bertani
Alamat : Dusun Lau Kersik Ds. Kuta Gajah Kec.
Kutambaru Kab. Langkat
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2013
No. Register : 02.91.57
Ruangan/Kamar : Sibual-buali
Tanggal pengkajian : 18 juni 2013
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
II.KELUHAN UTAMA :
Klien sering mengamuk kepada ibunya karena tidak dibelikan rokok;
menghancurkan barang-barang seperti kaca, lemari, dan jendela; bicara dan
tertawa sendiri; dan tidak bisa tidur.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1) Apa penyebabnya :
Klien mengatakan jika putus rokok ia merasa stress lalu memarahi dan
memukul ibunya. Teman-teman klien juga sering mengejek dirinya karena
bau badan. Klien malas mandi karena menurutnya mandi itu bukanlah hal
yang penting.
2) Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Untuk memperbaiki keadaannya, klien mengatakan harus diberikan rokok
setiap hari.
B. Quantity/Quality
1) Bagaimana dirasakan :
Klien mengatakan sudah merasa tenang selama di rawat di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan, akan tetapi masih sering
melihat bayangan laki-laki lewat pada malam hari dan mendengar suara-
suara yang mengatakan bahwa klien di suruh untuk merokok dan memukul
temannya pada malam hari saja.
2) Bagaimana di lihat :
Klien tampak binggung dan gelisah.
C. Severity
Klien merasa tidak terganggu dengan kondisinya saat ini yaitu sering
mendengar suara-suara palsu pada malam hari yang menyuruhnya untuk
merokok dan memukuli temannya, melihat bayangan laki-laki yang lewat
pada malam hari, dan badannya yang berbau dan kotor karena malas
mandi.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Lebih kurang 1 tahun yang lalu, klien mengalami gangguan jiwa dan di
rawat di RS. Jiwa PROV.SU. Akan tetapi, setelah 6 bulan tinggal di
rumah, klien kembali di rawat di RS. Jiwa PROV.SU karena tidak
mengkonsumsi obat selama tinggal di rumah.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Usaha pengobatan yang pernah dilakukan pada klien yaitu dengan di rawat
RS. Jiwa PROV.SU dan dengan meminum obat.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Lebih kurang 1 tahun yang lalu, klien pernah di rawat di RS. Jiwa
PROV.SU.
D. Lama dirawat
Klien pernah dirawat di RS. Jiwa PROV.SU selama 380 hari.
E. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Saat ini kedua orang tua klien masih hidup dan tidak memiliki riwayat
penyakit yang sama dengannya. Orang tua klien hanya pernah menderita
penyakit demam biasa.
B. Saudara Kandung
Saudara kandung klien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti
yang di deritanya yaitu gangguan jiwa.
C. Penyakit keturunan yang ada
Keluarga klien tidak mempunyai penyakit keturunan gangguan jiwa seperti
yang dialaminya.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga klien yang
mengalami penyakit gangguan jiwa sepertinya.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mempunyai persepsi bahwa dirinya mengalami Gangguan Jiwa dan
sedang di rawat di RS. Jiwa PROV.SU. Klien berharap cepat sembuh agar
klien dapat pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya.
B. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien mengatakan bahwa ia menyukai matanya,
karena mempunyai bulu mata yang lentik.
2) Ideal diri : Klien mengatakan bahwa ia ingin cepat sembuh dan
pulang ke rumahnya.
ANALISA DATA
3. DS : Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan sering marah-marah
karena tidak dibelikan rokok pada ibunya.
Klien mengatakan pernah memukuli
ibunya jika tidak dibelikan rokok.
Klien mengatakan pernah memecahkan
jendela tetangga, memecahkan kaca
lemari di rumahnya karena sering di ejek
bau badan dan gila oleh teman-temannya.
Klien mengatakan pernah memukuli
temannya karena ada suara-suara yang
menyuruhnya.
DO :
Wajah klien terlihat kesal saat
mengatakan tidak dibelikan rokok oleh
ibunya, saat di ejek bau badan dan gila
oleh teman-temannya.
Mata klien tampak melotot dengan nada
suara yang keras.
3.3 MASALAH KEPERAWATAN
1) Defisit Perawatan Diri
3) Perilaku Kekerasan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan.Seperti pada orang sehat
dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri.Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
3.2 Saran
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan saran
sangat diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.Jakarta :
EGC.
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006.
Jakarta : Prima Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.