Вы находитесь на странице: 1из 6

STUDI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH

DI KENAGARIAN RANAH PANTAI CERMIN


KECAMATAN SANGIR BATANG HARI
KABUPATEN SOLOK SELATAN

JURNAL

YULIA EMASARI
NIM:09030079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2014
STUDY MOUNT PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD IN
KENAGARIAN RANAH PANTAI CERMIN
DISTRICT OF SANGIR BATANG HARI
SUB-PROVINCE SOLOK SOUTH

Yulia Emasari*, Edi Suarto **, Aslan Sari Thesiwati, **

*) Student of Geography education department of STKIP PGRI SUMBAR


**) lecturer at Geography education department of STKIP PGRI SUMBAR

Abstracts

This Research aim to for the description of Study Mount Prosperity of Farmer of Paddy rice field in
Kenagarian Ranah Pantai cermin District Of Sangir Batang Hari Sub-Province of Solok South, seen of 1) requirement
of clothing, 2) requirement of food and 3) requirement of board. This Research method is descriptive, this research
population is all family head farmer of rice field paddy who live in Coastal Kenagarian Ranah Pantai cermin District
Of Sangir Batang Hari Sub-Province of Solok South amounting to 58 KK.. Data collecting by using enquette, with
Technique Analysis, using percentaSe formula and Storey Level Attainment Of Responder ( TCR). Result of research
cover 1) Requirement of family clothing farmer of rice field paddy in Coastal Kenagarian Ranah Pantai cermin District
Of Sangir Batang Hari Sub-Province of Solok South in obtaining mean score 2,18 with storey level attainment of
responder equal to 54,59% staying in bad category 2) Requirement of family food farmer of rice field paddy in Coastal
Kenagarian Ranah Pantai cermin District Of Sangir Batang Hari Sub-Province of Solok South in obtaining mean score
2,58 with storey level attainment of responder equal to 64,5% staying in unfavourable category 3) Requirement of
family board farmer of rice field paddy in Coastal Kenagarian Ranah Pantai cermin District Of Sangir Batang Hari
Sub-Province of Solok South in obtaining mean score 3,13 with storey level attainment of responder equal to 78,28%
staying in good enough category.

Key Word: Study Mount Prosperity Of Farmer Of Paddy Rice field


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Studi Tingkat Kesejahteraan Petani Padi sawah di Kenagarian
Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, yang dilihat dari: 1) kebutuhan
sandang, 2) kebutuhan pangan dan, 3) kebutuhan papan. Metode penelitian ini adalah deskriptif, populasi penelitian ini
adalah seluruh kepala keluarga petani padi sawah yang tinggal di Kenagarian Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir
Batang Hari Kabupaten Solok Selatan yang berjumlah 58 KK. Pengumpulan data dengan menggunakan angket, dengan
Teknik Analisa, menggunakan formula persentase dan Tingkat Pencapaian Responden (TCR). Hasil penelitian
meliputi: 1) Kebutuhan sandang keluarga petani padi sawah di Kenagarian Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir
Batang Hari Kabupaten Solok Selatan di peroleh skor rata-rata 2,18 dengan tingkat pencapaian responden sebesar
54,59% yang berada dalam kategori tidak baik. 2) Kebutuhan pangan keluarga petani padi sawah di Kenagarian Ranah
Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan di peroleh skor rata-rata 2,58 dengan tingkat
pencapaian responden sebesar 64,5% yang berada dalam kategori kurang baik. 3) Kebutuhan papan keluarga petani padi
sawah di Kenagarian Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan di peroleh skor
rata-rata 3,13 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 78,28% yang berada dalam kategori cukup baik.

Kata Kunci: Studi Tingkat Kesejahteraan Petani Padi Sawah


PENDAHULUAN Peranan sektor pertanian sebagai salah satu
Indonesia merupakan negara yang kaya akan alternatif sumber penghasilan bagi petani merupakan
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. pilihan yang masih relevan. Ini terlihat disetiap daerah
Indonesia juga terkenal sebagai Negara agraris, dimana Sumatera Barat potensi yang cukup besar sebagai
persentase terbesar penduduknya adalah berada atau daerah penghasil padi karena sebagian besar
tinggal di pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa wilayahnya merupakan wilayah pertanian yang
sebagian besar penduduk Indonesia mata pencarian mengalami penyusutan dari tahun ketahun.
pokoknya adalah bertani (Djamin. 1993:42) dalam Dewasa ini keadaan penghasilan petani
Trimayuri (2010). Bentuk pertanian Indonesia adalah menjadi semakin dilematis, karena biaya produksi
pertanian tropika yang meliputi 4 (empat) kegiatan tinggi, tetapi hasil produksi semakin turun dan harga
yaitu, pertanian, perkebunan, perikanan, dan jual hasil pertanian juga tidak seimbang, demikian juga
perternakan (Mubyarto 1973:6) dalam Trimayuri dengan Kenagarian Ranah Pantai Cermin. Di
(2010). Pertanian dan perkebunan sudah berabad-abad Kenagarian Ranah Pantai Cermin tersebut
berlangsung termasuk ketika awal bangsa barat datang penduduknya bekerja pada pertanian dan juga bekerja
ke Indonesia pada abad ke-15 dan 16. Salah satu tujuan pada non pertanian seperti: PNS, Tenaga kesehatan,
mereka adalah untuk memperoleh hasil pertanian Swasta, Tani dan lain-lain.
Indonesia (Prawiro. 1998:10) dalam Trimayuri (2010). Kenagarian Ranah Pantai Cermin merupakan
Indonesia adalah Negara yang terletak di salah satu Kenagarian yang terdapat di Kecamatan
daerah tropis, suhu, dan iklim yang ada di Indonesia Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, dimana
memungkinkan untuk sektor pertanian. Oleh sebab itu disini bisa dikatakan keseluruhan masyarakat bekerja
sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pada sektor pertanian yaitu di bidang persawahan.
pencarian sebagai petani. Sektor pertanian masih Dimana kegiatan perekonomian masyarakat tergantung
memegang peranan utama di Indonesia disebabkan pada pertanian tersebut. Pertanian merupakan andalan
sebagian penduduk Indonesia hidup atau bekerja masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhan baik
sebagai petani, sehinngga dikatakan bahwa pertanian kebutuhan pangan, sandang, papan dan kesehatan.
adalah tulang punggung kehidupan. Bahkan ada Apabila kondisi pertanian masyarakat berjalan
pendapat yang lebih ekstrim mengatakan bahwa lancar, maka kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
kemakmuran perekonomian tergantung pada pertanian Lahan pertanian seperti sawah untuk ditanami padi di
dalam Trimayuri (2010). Kenagarian Ranah Pantai cermin begitu luas, yang
Pertanian dalam arti luas diartikan pula mana luas lahan untuk ditanami padi tersebut sekitar ±
sebagai usaha budidaya tanaman, ternak, ikan, hutan. 420 Ha (Kantor Wali Nagari Ranah Pantai Cermin).
Sedangkan dalam arti sempit yang dimaksud dengan Berdasarkan luas lahan pertanian tersebut dapat
pertanian adalah budidaya tanaman hijau makanan diketahui bahwa produksi pertanian masyarakat seperti
ternak (Wisnuadji dalam Nawi, 1995: 3) dalam padi tentunya juga banyak, seharusnya secara otomatis
Trimayuri (2010). dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pembangunan disektor pertanian bertujuan Kenyataan yang ada dilapangan malah
untuk meningkatkan produksi pertanian, sebaliknya sebagai petani padi masih banyak yang
mengusahakan pertanian lebih efektif dan efesien. belum sejahtera. Berdasarkan informasi yang
Produksi meningkat, maka kehidupan petani lebih didapatkan dari Wali Nagari, dan warga setempat
tinggi dan kesejahteraan lebih merata (Mubyarto 1997: bahwa kesejahteraan petani masih banyak berada pada
226) dalam Trimayuri (2010). garis kemiskinan. Fenomena ini tentu berpengaruh
Menurut Solih dalam Nawi (1993) dalam terhadap kehidupan petaninya, baik dari segi untuk
Rona (2010) kesejahteraan menggambarkan kemajuan memenuhi kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan
dan kesuksesan di dalam hidup baik secara materil, kebutuhan papan. Dengan demikian masih banyak
mental, spiritual, dan sosial secara seimbang sehingga petani yang pendapatannya belum mencukupi untuk
menimbulkan ketentraman dan ketenangan hidup keperluan hidup sehari-hari.
sehingga menyongsong kehidupan mendatang, Berdasarkan masalah diatas, untuk
gembira dan optimis, sebuah masyarakat dikatakan mengungkapkan bagaimana kesejahteraan petani yang
sejahtera apabila masyarakat tersebut telah mencapai dilihat dari segi untuk memenuhi kebutuhan sandang,
kesuksesan di dalam hidupnya di samping itu tampak kebutuhan pangan dan kebutuhan papan, maka akan
pula di dalamnya keselarasan, kesimbangan hidup dan dilakukan penelitian yang berjudul “Studi Tingkat
dapat menjadi cermin masyarakat sekelilingnya. Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kenagarian
Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang
mampu menggunakan sumber pandapatannya untuk Hari Kabupaten Solok Selatan
memenuhi kebutuhan sehari-hari, tingkat kesejateraan Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
masyarakat bisa diukur dari tingkat pemenuhan bagaimana kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan
keluarga yang meliputi kebutuhan pangan, dan kebutuhan papan keluarga petani padi sawah di
kebutuhan non pangan (BPS, 1994) dalam Rona kenagarian Ranah Pantai Cermin. Dan penelitian ini
(2010). BKKBN (1994) dalam Rona mengemukakan bertujuan untuk mendapatkan data dan menganalisis
kesejahteraan yang dimaksud adalah terpenuhinya data tentang: Kebutuhan sandang, kebutuhan pangan
kebutuhan dasar (kebutuhan fisik) masyarakat yang dan kebutuhan papan keluarga petani padi sawah di
meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan dan kenagarian Ranah Pantai Cermin.
kesehatan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini tidak pernah menerima bantuan dari famili (87,93%)
adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Fitalia serta petani tidak pernah menerima bantuan dari
Rahman (2010) tentang Kesejahteraan Nelayan di tetangga (98,28%).
Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Berdasarkan pertanyaan penelitian didapatkan
(MADINA) Sumatera Utara “mengatakan bahwa hasil pengolahan data tentang kebutuhan pangan
tingkat kesejahteraan dapat diukur dari pangan, keluarga Petani Padi Sawah di Kenagarian Ranah
sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari
pendapatan” dan penelitian yang telah dilakukan oleh Kabupaten Solok Selatan, dilihat dari makanan pokok
Rika Yuliana (2010) tentang ”Pemenuhan Kebutuhan yang dikonsumsi petani pada umunya beras (100%),
Pangan Keluarga Petani Padi” menyatakan bahwa jenis lauk-puk umumnya tahu dan tempe (84,48%),
pengalaman kerja, jumlah anggota keluarga dan jumlah mengkonsumsi sayur pada umunya petani itu 2 kali
jam kerja berkorelasi secara positif dengan tingkat dalam sehari (84,48%), jenis sayur yang dikonsumsi
kesejahteraan tenaga kerja. daun ubi (39,65%), petani makan dalam sehari
METODE PENELITIAN umumnya 3 kali (60,35%), ketersediaan pangan petani
penelitian ini adalah tergolong pada yaitu cukup untuk kebutuhan sehari-hari (94,83), dan
“penelitian deskriptif”. Penelitian deskriptif adalah kesesuaian menu makanan petani dengan konsep 4
suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk sehat 5 sempurna yaitu kadang-kadang sesuai dengan
menggambarkan atau melukiskan variabel-variabel konsep 4 sehat 5 sempurna (98,28%) serta petani
penelitian. menyediakan makanan pokok dalam sehari umumya 2
Menurut Tika (2005), mengatakan penelitian kali sehari (91,38%).
deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu Berdasarkan pertanyaan penelitian didapatkan
masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan hasil pengolahan data tentang kebutuhan papan
pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang- keluarga Petani Padi Sawah di Kenagarian Ranah
kadang diberikan interpretasi atau analisis. Tempat Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari
penelitiannnya adalah Nagari Ranah Pantai Cermin Kabupaten Solok Selatan, dilihat dari status rumah
Kecamatan Sangir Batang hari kabupaten Solok yang dihuni petani adalah milik sendiri (100%), jumlah
Selatan, subjek peneliti adalah kepala keluarga petani kamar yang dimiliki umunya 2 kamar (50%), jenis
padi sawah. rumah yang ditepati semi permanen selesai 100%
Instrumen penelitian yang digunakan adalah (65,52%), luas dapur yang dimiliki 3 x 3 M2 (70,69%),
angket pertanyaan kuisioner. Angket dalam penelitian tempat buang air besar petani umunya jamban sendiri
ini disusun dengan menggunakan angket tertutup (51,72%), bahan bakar yag digunakan untuk memasak
dengan pilihan a, b, c, dan d. Instrumen ini tidak adalah kayu bakar (72,42%), dan alat penerangan yang
menggunakan uji coba, instrumen mengingat variabel di pakai pada umumnya listrik (100%) serta lantai
yang diteliti ukurannya sudah jelas. rumah petani umunya semen (79,31%).
Dan teknik analisa data yang digunakan KESIMPULAN
adalah analisa deskriptif dengan rumus formula Berdasarkan hasil analisis data dan
persentase (%) yang dikemukan oleh Sudjana dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat
Ibrahim (2007:129) yaitu: diambil kesimpulan bahwa kebutuhan sandang
keluarga petani padi sawah di Kenagarian Ranah Pantai
P = f x 100% Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
n Solok Selatan di peroleh skor rata-rata 2,18 dengan
Keterangan: tingkat pencapaian responden sebesar 54,59% yang
p = Persentasi hasil yang diperoleh berada dalam kategori tidak baik, kebutuhan pangan
f = Frekwensi Jawaban responden keluarga petani padi sawah di Kenagarian Ranah Pantai
n = Jumlah responden Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
Untuk menginterpretasikan hasil analisis Solok Selatan di peroleh skor rata-rata 2,58 dengan
deskriptif maka digunakan kriteria TCR adalah tingkat pencapaian responden sebesar 64,5% yang
sebagai berikut : berada dalam kategori kurang baik, kebutuhan papan
TCR = Rata-rata Skor x 100% keluarga petani padi sawah di Kenagarian Ranah Pantai
Skor Maksimum Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN Solok Selatan di peroleh skor rata-rata 3,13 dengan
Berdasarkan pertanyaan penelitian didapatkan tingkat pencapaian responden sebesar 78,28% yang
hasil pengolahan data tentang kebutuhan sandang berada dalam kategori cukup baik.
keluarga Petani Padi Sawah di Kenagarian Ranah DAFTAR PUSTAKA
Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Ningsih, Trimayuri. 2010. Studi Tentang Sosial
Kabupaten Solok Selatan, dilihat dari ketersediaan Ekonomi Keluarga Petani Karet di Kecamatan
pakaian petani umumnya cukup untuk kebutuhan Kuantan Singingih Provinsi Riau. Skripsi FIPS.
sehari-hari (96,55%), tempat pembelian pakaian IKIP Padang
umumnya di pasar (94,83%), membeli pakaian umunya Rahman, Fitalia. 2010. Kesejahteraan Nelayan di
2 kalli setahun (51,73%), rata-rata membeli pakaiaan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing
1 pasang/tahunn (56,90%), unang yang dihabiskan Rp Natal (MADINA) Sumatera Utara. Skripsi
100.000-Rp 500.000 (74,14%), sumber pakaian STIKIP PGRI Padang.
umunya usaha sendiri (94,83%), dan petani umumnya
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan
Penilaian Pendidikan. Bandung: PT Sinar Baru
Aksesindo
Tika, Moh. Pabundu. 2005. Metode Penelitian
Geografi. Jakarta: Bumi Aksara
Yuliana, Rika. 2010. Pemenuhan Kebutuhan Pangan
Keluarga Petani Padi. Skripsi STKIP PGRI
Padang.
Yustanti, Rona. 2010. Tingkat Kesejahteraan Petani
Sawah di Kenagarian Balimbing Kecamatan
Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Skripsi FIPS.
IKIP Padang

Вам также может понравиться