Вы находитесь на странице: 1из 12

RESUME TEKNIK INSTRUMENTASI

PADA NY. “E” DENGAN CHOLECYSTECTOMY


ATAS INDIKASI SYMPTOMSTIC MULTIPLE CHOLESISTITIS
DI OK 13 (BEDAH DIGESTIVE) RSSA MALANG

Oleh:
MUHAMMAD PANJI AS’ARI
NIM. 1501410018

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2016
2

1. JUDUL
Laporan Teknik Instrumentasi Pada Ny. “e” Dengan Cholecystectomy Atas Indikasi Symptomstic
Multiple Cholesistitis di OK 13 (Bedah Digestive) RSSA Malang

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Cholesistitis kronis adalah peradangan kandung empedu menahun, mungkin merupakan
kelanjutan dari kolesistitis akut berulang tapi keadaan ini dapat muncul tanpa riwayat serangan
akut.(http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview)
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung
empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran otot.
Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam sebuah
fundus, badan dan leher.(Sjamsuhidayat-de jong.2010)
Kolesistektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat kandung
empedu dan salurannya dengan cara membuka dinding perut
(http://bedahunmuh.wordpress.com)
Kolesistektomi adalah operasi pengangkatan kantong empedu, yang tekniknya dapat
dilakukan dengan laparoskopi atau bedah terbuka
(http://familiamedika.net/empedu dan pankreas/operasi pengangkatan kantong
empedu.html)

2.2 ETIOLOGI
Penyebab pasti dari Kolelitiasis atau Koledokolitiasis atau batu em-pedu belum diketahui.
Satu teori menyatakan bahwa kolesterol dapat menyebabkan supersaturasi empedu di kandung
empedu. Setelah beberapa lama, empedu yang telah mengalami supersaturasi menjadi
mengkristal dan memulai membentuk batu. Tipe lain batu empedu adalah batu pigmen. Batu
pigmen tersusun oleh kalsium bilirubin, yang terjadi ketika bilirubin bebas berkombinasi dengan
kalsium.
3

2.3 PATOFISIOLOGI
Batu kandung empedu merupakan gabungan material mirip batu yang terbentuk di dalam
kandung empedu. Pada keadaan normal, asam empedu, lesitin dan fosfolipid membantu dalam
menjaga solubilitas empedu. Bila empedu menjadi bersaturasi tinggi (supersaturated) oleh
substansi berpengaruh (kolesterol, kalsium, bilirubin), akan berkristalisasi dan membentuk nidus
untuk pembentukan batu. Kristal yang yang terbentuk dalam kandung empedu, kemudian lama-
kelamaan kristal tersebut bertambah ukuran, melebur dan membentuk batu. Faktor predisposisi
merupakan pembentukan batu empedu :

1. Batu kolesterol
Untuk terbentuknya batu kolesterol diperlukan 3 faktor utama :
a. Supersaturasi atau penumpukan kolesterol didalam kantung empedu
b. Berkurangnya kemampuan kandung empedu
c. Nukleasi atau pembentukan nidus cepat.
Khusus mengenai nukleasi cepat, sekarang telah terbukti bahwa empedu pasien dengan
kolelitiasis mempunyai zat yang mempercepat waktu nukleasi kolesterol (promotor) sedangkan
empedu orang normal mengandung zat yang menghalangi terjadinya nukleasi.

2. Batu kalsium bilirunat (pigmen cokelat)


Batu pigmen cokelat terbentuk akibat adanya faktor stasis dan infeksi saluran empedu. Stasis
dapat disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sfingter Oddi, striktur, operasi bilier, dan infeksi
parasit. Bila terjadi infeksi saluran empedu, kadar enzim B-glukoronidase yang berasal dari
bakteri akan menjadi bilirubin bebas dan asam glukoronat. Kalsium mengikat bilirubin menjadi
kalsium bilirubinat yang tidak larut. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan adanya hubungan
erat antara infeksi bakteri dan terbentuknya batu pigmen cokelat.umumnya batu pigmen cokelat
ini terbentuk di saluran empedu dalam empedu yang terinfeksi.

3. Batu pigmen hitam


Batu pigmen hitam adalah tipe batu yang banyak ditemukan pa-da pasien dengan hemolisis
kronik atau sirosis hati. Potogenesis terbentuknya batu ini belum jelas. Umumnya batu pigmen
hitam terbentuk dalam kandung empedu dengan empedu yang steril.
Batu kandung empedu dapat berpindah ke dalam duktus koledokus melalui duktus sistikus.
Didalam perjalanannya melalui duktus sistikus, batu tersebut dapat menimbulkan sumbatan aliran
empedu secara parsial ataupun komplit sehingga menimbulkan gejala kolik bilier. Pasase
berulang batu empedu melalui duktus sistikus yang sempit dapat menimbulkan iritasi dan
perlukaan sehingga dapat menimbulkan peradangan dinding duktus dan striktur. Apabila batu
berhenti di dalam duktus sistikus dikarenakan diameter batu yang terlalu besar atau pun karena
adanya striktur, batu akan tetap berada di sana sebagai batu duktus sistikus.
4

2.4 TERAPI
A. INDIKASI
1. Rasa nyeri hebat dan kolik bilier.
2. Teraba massa padat pada abdomen.
3. Ikterus Obstruksi.
4. Hasil pemeriksaan telah memastikan adanya batu di kandung empedu.
5. Pasien sering mengalami kekambuhan.
6. Mencegah terbentuknya kembali batu di kandung empedu.
7. Penderita dengan simtomatik batu empedu yang telah dibuktikan secara imaging
diagnostic terutama melalui USG Abdomen
8. Penderita kolesterolosis simtomatik yang telah dibuktikan melalui USG Abdomen
9. Adenomyomatosis kantung empedu simtomatik
10. Pasien dengan cholesistitis krionis

B. KONTRAINDIKASI
 Kontraindikasi Absolut :
- Koagulopati yang tidak terkontrol
- Penyakit liver stadium akhir
- Penyakit Paru Obstruktif berat dan penyakit jantung kongestif berat
 Kontraindikasi Relatif (tergantung keahlian operator) :
- Cirhosis hepatis
- Obesitas
- Gangrene dan empyema gall bladder
- Biliary entereic fistula
- Kehamilan
- Ventriculo-peritoneal shunt (VP-Shunt)

3. LAPORAN KASUS
3.1 PERSIAPAN LINGKUNGAN
1) Pastikan AC ruangan berfungsi dengan baik yaitu:18-220C
2) Mengatur dan mengecek fungsi mesin couter, mesin saction,viewer dan lampu operasi
serta mengecek fungsinya
3) Menata meja instrument, meja mayo dan trolli waskhom
4) Mempersiapkan set linen, set waskhom dan instrument steril yang akan dipergunakan.
5) Memasang perlak, doek besar dan U ped pada meja operasi
6) Mempersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis agar mudah dijangkau
5

3.2 PERSIAPAN ALAT


A. INSTRUMENT DASAR
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Scalp blade&handle (handvat mess) no 3 1
2 Dissecting forceps (Pinset anatomis) + manis 2/1
3 Tissue forceps (Pinset sirurgis) 2
4 Suture scisor (Gunting benang) 1
5 Metzenbaum scissor (Gunting mebzemboum) 1
8 Washing & dressing forceps (Desinfeksi klem) 1
9 Towel clems (Duk klem) 5
10 Delicate hemostatic forcep pean curve (Musquito 1
klem)
11 Klem Pean Bengkok 2
12 Nissen forceps (Klem pean manis) panjang 1
13 Hemostatic forceps kockher (kochker) sedang 2
14 Needle holder 2
15 Langenbek (Retractor us army) 2

B. INSTRUMENT TAMBAHAN
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Ring klem 2
2 Peritonium klem (Mikulik) 4
3 Timan 2
4 Canul suction 1
5 Klem 900C / stone tang 1/1

C. INSTRUMENT PENUNJANG (STERIL)


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Handpiece Couter (monopolar) 1
2 Bengkok 2
3 Cucing 1
4 Kom 1
5 Mangkok besar 1

D. INSTRUMENT PENUNJANG (ON STERIL)


NO NAMA ALAT JUMLAH
6

1 Mesin Couter 1
2 Mesin suction 1
3 Lampu Operasi 2
4 Meja Operasi + penunjang pengaman 1
5 Meja Instrument 1
6 Meja Mayo 1
7 Troli Waskom 1
8 Tempat Sampah medis 2
9 Viewer 1

E. PERSIAPAN LINEN
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Duk Besar 4
2 Duk Sedang 4
3 Duk Kecil 3
4 Sarung Meja Mayo 1
5 Handuk Tangan 5
6 Scort/ Gaun Operasi 6

3.1 PERSIAPAN NAHAN HABIS PAKAI


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Handscoon steril biasa no.7 /7.5 Sesuai ukuran
2 Mess no 10 1
3 Underpad steril / on steril 1/1 buah
4 Kassa kecil 10 lembar
5 Deppers 5 buah
6 Povidon Iodine 10% 120 cc
7 Cairan NS 0,9% 1 liter
8 Cairan wifi 25 cc 1 buah
9 Towel 1buah
10 Hepavix Secukupnya
11 EMP 1 buah
12 Spuit 10cc 1 buah
13 Polley catheter cab 2 no 16 1
14 Urine bag 1
15 Sufratule 1
16 Premiline 3.0 1
7

17 Vicril 0/2.0 1/1


18 Mersilk 2.0 round 1
19 Big gause 5 lembar

3.4 PERSIAPAN PASIEN


Melakukan serah terima dengan perawat premidikasi kemudian mengecek hal-hal berikut
1) Pasien telah menandatangani persetujuan tindakan pembedahan dan pembiusan serta
kelengkapan identitas pasien
2) Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk kamar
operasi.
3) Pasien memakai gelang identitas pasien dengan benar dan mengecek identitas digelang
pasien
4) Melepas semua benda logam yang digunakan pasien seperti perhiasan dan gigi palsu bila
ada
5) Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine sebelum tindakan pembiusan
selesai
6) Pasien telah menjalani dan disertakan hasil pemeriksaan laborat serta hasil pemeriksaan
radiologi
7) Pasien datang ke kamar operasi dalam keadaan puasa minimal 6-8 jam sebelum oprasi
8) Pastikan kondisi area operasi dalam keadaan bersih (bersih dari kotoran, tinta atau lainnya)
9) Pasien dilakukan tindakan pembiusan dengan general anastesi
10) Site mark

3.5 PELAKSANAAN TEKNIK ISTRUMENTASI


1) Pasien datang serah terima dengan perawat premedikasi, cek kelengkapan data pasien
2) Perawat instrument menata instrument pada meja instrument dan meja mayo serta menata
set linen yang sudah dibuka
3) Menulis identitas pasien di buku register , SSC (Surgical safety checklist) dan lembar depo
farmasi
4) Perawat sirkuler membacakan Sign In (Identitas pasien, area operasi, tindakan operasi,
lembar persetujuan, penandaan area operasi,kesiapan mesin, obat-obatan anastesi, pulse
oksimetri, riwayat alergi serta penyulit airway serta resiko operasi dan perdarahan)
5) Bantu memindahkan pasien ke meja operasi yang sudah dialasi perlak, duk bersih dan
underpad dibagian bawah dada
6) Dokter anesthesi melakukan pembiusan dengan general anesthesi
7) Membantu memposisikan pasien dengan posisi supine dan meja operasi diatur sehingga
badan pasien mengikuti arah meja operasi dengan ditekuk pada letak tumpu prosesus
8

xifoideus dengan tujuan area operasi lebih menonjol (terangkat) guna mempermudah
proses operasi
8) Perawat sirkuler membersihkan area operasi dengan sabun antiseptik (hibiscrub) dan
dikeringkan dengan duk kecil steril serta memasang plat diatermi dibagian betis pasien
9) Instrumen melakukan cuci tangan bedah (surgical scrub), memakai scort (gowning) dan
sarung tangan steril (gloving)
10) Instrumen membantu gowning dan gloving operator dan asisten
11) Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodine 10 % dan 3 deppers steril
dan desinfeksi klem untuk desinfeksi area operasi.
12) Melakukan Drapping:
- 1 Duk besar tebal (extremitas bawah)
- 1 Duk besar tebal (menutupi dada s/d bagian badan atas pasien)
- 2 Duk sedang panjang (kanan dan kiri)
- Fiksasi duk dengan menggunakam duk klem 4 buah
13) Dekatkan meja instrumen dan meja mayo pada area operasi
14) Pasang selang suction dan couter, ikat dengan kasa dan fiksasi dengan duk klem serta cek
fungsinya
15) Perawat sirkuler membacakan Time Out (Perkenalan tim operasi dan tugas masing-
masing, konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area operasi, pemberian antibiotik
profilaksis, antisipasi kejadian kritis dan kebutuhan instrumen radiologi) dan dilanjutkan
berdoa yang dipimpin oleh operator
16) Memberikan pinset chirurgis kepada operator untuk menandai area insisi (marker)
17) Memberikan handvat messno. 3 dengan mess no.10 kepada operator untuk insisi kulit, dan
memberikan kassa kering dan klem mosquito untuk merawat perdarahan pada asisten
18) Memberikan double pincet chirurgis dan couter pada operator dan asisten untuk
memperdalam area insisi samapai lemak
19) Memberikan double langenbeck untuk memperluas lapang operasi
20) Setelah tampak facia, operator membuka fasia menggunakan mess atau berikan handvat
mess dengan mess no. 10 untuk insisi fasia dan berikan 2 kochker untuk menjepit fasia
selanjutnya berikan gunting metzembaum untuk memperlebar facia sampai otot
21) Pada lapisan otot, berikan pean cantik untuk membuka otot dan ditarik dengan langenback
lalu berikan couter untuk memotong otot
22) Setelah otot terbuka, berikan double pincet anatomi dan gunting metzenbaum untuk
membuka peritoneum
23) Berikan double klem peritonium ( Mikulicz) untuk menjepit lapisan peritonium, lalu
peritoneum diperlebar dengan menggunakan gunting metzemboum
24) Memberikan bigkas basah pada operator dan dimasukkan kerongga abdomen guna
melindungi bagian usus, omentum dan gaster.
9

25) Selanjutnya klem peritonium dilepas dan berikan double retraktor (timan), asisten
memperlebar lapangan operasi menggunakan retraktor hingga terlihat jelas kantung
empedu.
26) Setelah kantong empedu terlihat, operator melakukan punksi pada kantong empedu untuk
mengeluarkan cairan empedu agar nantinya mudah dipegang, berikan spuit 10 cc pada
operator untuk punksi
27) lalu berikan ring klem pada operator untuk memegang kantong empedu
28) Berikan pincet cantik dan couter untuk memisahkan kantung empedu dari hepar, sampai
tampak duktus sistikus.
29) Kemudian berikan klem 90 pada operator untuk mengklem duktus sistikus beserta arterinya
30) Berikan jahitan dengan benang mersilk 2-0 raound untuk ligasi pangkal kantong empedu
beserta arteri sistikus, dengan klem 90 dipertahan untuk mempermudah proses ligasi
31) Setelah ligasi dilakukan, berikan gunting metzenbaum pada operator untuk memotong
duktus sistikus selanjutnya kantong empedu yang sudah dipotong diberikan pada perawat
sirkuler guna pemeriksaan patologi
32) Berikan couter pada operator untuk diatermi (membakar) ujung dari potongan kantong
empedu
33) Keluarkan big kasa serta pastikan tidak ada kassa dan instrument yang tertinggal di dalam
rongga abdoment
34) Operator melakukan evaluasi perdarahan, berikan deppres kecil dan cuci area operasi
dengan cairan NS 0.9%
35) Setelah tidak tampak perdarahan, berikan 4 peritoneum klem pada operator untuk menjepit
peritoneum
36) Perawat sirkuler mengembalikan posisi meja operasi (meja operasi diluruskan)
37) Perawat sirkuler membacakan Sign Out ( Jenis tindakan, Kecocokan jumlah instrumen,
kassa jarum sebelum dan sesudah operasi, permasalahan pada alat dan Perhatian khusus
pada masa pemulihan)
38) Selanjutnya, memberikan jahitan dengan benang vicryl no.0 dan pinset anatomis pada
operator untuk menjahit peritoneum, otot dan fasia sekaligus dengan jahitan jelujur serta
berikan klem pean manis, langenback dan gunting benang pada asisten untuk membantu
operator

39) Memberikan jahitan dengan benang vicryl no 2-0 pada operator untuk menjahit fat sampai
subcutis
40) Memberikan jahitan dengan benang premilene no 3-0 dan pinset chirurgis pada operator
untuk menjahit lapisan kulit dengan jahitan satu-satu
41) Setelah lapisan kulit tertutup, membersihkan daerah incisi dengan kassa basah lalu
dikeringkan dengan kassa kering
10

42) Menutup luka dengan sofratul sesuai panjang luka, tutup dengan kassa kering dan fiksasi
dengan hipavix
43) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih menempel
dengan menggunakan towel
44) Operasi selesai, bereskan semua instrument, selang suction dan kabel couter dilepas.
45) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih menempel
dengan menggunakan kassa basah dan keringkan.
46) Pindahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recovery.
47) Semua instrument didekontaminasi menggunakan larutan presep 2.5 gram (9 buah) dalam 5
liter air. Rendam selama 10 menit lalu cuci, kemudian cuci dengan detergent enzymatic
lalu bersihkan, bilas dan keringkan, kemudian alat diinventaris dan diset kembali bungkus
dengan kain dan beri indicator lalu siap untuk disterilkan.
48) Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan kembalikan alat- alat yang
dipakai pada tempatnya.
49) Inventaris bahan habis pakai pada lembar depo farmasi

3.6 PENYELESAIAN
PROSES DEKONTAMINASI SAMPAI DENGAN PACKING
Setelah selesai operasi , kumpulkan instrument dan alat yang telah selesai di gunakan untuk operasi
kemudian bawa ke spoelhook utuk di cuci dan di packing
Langkah-langkah untuk dekontaminasi di OK 13 RSSA
1. Semua instrument didekontaminasi menggunakan larutan presep 2.5 gram (9 buah) dalam 5
liter air.
2. Atau, Larutkan Cairan Cydezyme (detergent enzymatic) 40 cc dengan 5 Liter air bersih dalam
sebuah baskom plastic
3. Rendam instrument 10 menit lalu sikat instrument dengan sikat instrument
4. Bilas dengan air mengalir
5. Keringkan instrument dengan handuk
6. Packing instrument set digestive pada Box instrument
7. Sterilkan instrument set yang sudah di packing pada sterilisator di OK 13 Paviliun RSSA
8. Packing alat alat tambahan seperti cabel couter dan korentang , pada bingkisan khusu (poches)
yang sudah ada di dekat sterilisator
11

DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidayat-de jong.2010. Buku Ajar ilmu Bedah.Jakarta:EGC


Price,S.A.2006.Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6. Jakarta:EGC
http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview
http://familiamedika.net/empedu dan pankreas/operasi pengangkatan kantong empedu.html
http://bedahunmuh.wordpress.com
http://ikabdi.org.com
12

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESUME INSTRUMENT TEKNIK
DI OK 13 (BEDAH DIGESTIVE)
INSTALASI BEDAH SENTRAL RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Malang, 11 Februari 2016


Mengetahui,

Pembimbing OK 13 RSSA Malang

Roddy Widya Kusuma,Amd.Kep

Вам также может понравиться

  • Instrumen Survei Akreditasi KARS Sesuai STARKES 2022
    Instrumen Survei Akreditasi KARS Sesuai STARKES 2022
    Документ410 страниц
    Instrumen Survei Akreditasi KARS Sesuai STARKES 2022
    Asri Yoanita
    100% (12)
  • Jadwal Dan Schedule
    Jadwal Dan Schedule
    Документ3 страницы
    Jadwal Dan Schedule
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Soal Kelas XII Buat Team Produktif
    Soal Kelas XII Buat Team Produktif
    Документ3 страницы
    Soal Kelas XII Buat Team Produktif
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • SILABUS IPPD KLS XI Per
    SILABUS IPPD KLS XI Per
    Документ14 страниц
    SILABUS IPPD KLS XI Per
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • RPP Ip KLS Xii Per
    RPP Ip KLS Xii Per
    Документ18 страниц
    RPP Ip KLS Xii Per
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Anatomi Respirasi
    Anatomi Respirasi
    Документ26 страниц
    Anatomi Respirasi
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Ki KD KDM
    Ki KD KDM
    Документ2 страницы
    Ki KD KDM
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • RPP - KDM KD 1
    RPP - KDM KD 1
    Документ16 страниц
    RPP - KDM KD 1
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • KOMTERA
    KOMTERA
    Документ71 страница
    KOMTERA
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Respiratory Disease Lesson Plan
    Respiratory Disease Lesson Plan
    Документ24 страницы
    Respiratory Disease Lesson Plan
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Silabus KDM
    Silabus KDM
    Документ9 страниц
    Silabus KDM
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Silabus IPPD
    Silabus IPPD
    Документ3 страницы
    Silabus IPPD
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Makalah Konsep Komunikasi Keperawatan
    Makalah Konsep Komunikasi Keperawatan
    Документ21 страница
    Makalah Konsep Komunikasi Keperawatan
    Alita Mei Rosfyanita
    Оценок пока нет
  • JURNAL Mioma Uteri
    JURNAL Mioma Uteri
    Документ6 страниц
    JURNAL Mioma Uteri
    efan
    Оценок пока нет
  • RPP Komunikasi Keperawatan
    RPP Komunikasi Keperawatan
    Документ14 страниц
    RPP Komunikasi Keperawatan
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Naskah Novi Jadi
    Naskah Novi Jadi
    Документ27 страниц
    Naskah Novi Jadi
    Izfaningrum Melati Sukma
    Оценок пока нет
  • ISI (Repaired)
    ISI (Repaired)
    Документ25 страниц
    ISI (Repaired)
    Hayatun Nasihat
    Оценок пока нет
  • Silabus Komunikasi-Keperawatan
    Silabus Komunikasi-Keperawatan
    Документ10 страниц
    Silabus Komunikasi-Keperawatan
    Yuyun M
    Оценок пока нет
  • BAB 1dserds
    BAB 1dserds
    Документ5 страниц
    BAB 1dserds
    Herlinda Puji L
    Оценок пока нет
  • Myoma Uteri
    Myoma Uteri
    Документ60 страниц
    Myoma Uteri
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Документ5 страниц
    Bab I Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang
    Dian Novita
    Оценок пока нет
  • Soal Kelompok
    Soal Kelompok
    Документ1 страница
    Soal Kelompok
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar & Daftar Isi
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • BAB 1-4 (Kurang5)
    BAB 1-4 (Kurang5)
    Документ65 страниц
    BAB 1-4 (Kurang5)
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • ASUHAN GENITOURINARIA
    ASUHAN GENITOURINARIA
    Документ25 страниц
    ASUHAN GENITOURINARIA
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • PPT
    PPT
    Документ20 страниц
    PPT
    Hayatun Nasihat
    Оценок пока нет
  • Makalah Gerontik Kespro Fix
    Makalah Gerontik Kespro Fix
    Документ34 страницы
    Makalah Gerontik Kespro Fix
    Hayatun Nasihat
    Оценок пока нет
  • Kep Gerontik Kel 2
    Kep Gerontik Kel 2
    Документ25 страниц
    Kep Gerontik Kel 2
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pulmonal Pada Lansia
    Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pulmonal Pada Lansia
    Документ7 страниц
    Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pulmonal Pada Lansia
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2 Sara
    Kelompok 2 Sara
    Документ1 страница
    Kelompok 2 Sara
    Eunike Ayu
    Оценок пока нет