Вы находитесь на странице: 1из 10

Karakterisasi Bakteri pada Air WC Menggunakan Media Selektif

Salmonella Shigella Agar (SSA) dan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Pendidikan Biologi Unggulan 2017


Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Dalam kehidupan manusia sehari-hari sangat erat kaitannya dengan kehidupan
mikroorganisme. Mikroorganisme dapat ditemukan dalam tubuh makhluk hidup
dan lingkungan bebas. Dalam sistem pencernaan manusia diketahui dalam
prosesnya dibantu oleh mikroorganisme. Oleh sebab itu, ketika sisa metabolisme
manusia yang berupa feses dikeluarkan dari dalam tubuh banyak mikroorganisme
yang ikut keluar. Air WC (Water Closet) menjadi salah satu tempat yang
menyimpan banyak bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi
keberadaan bakteri dari sampel air WC menggunakan media selektif Salmonella
Shigella Agar (SSA) dan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Identifikasi
bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Surabaya,
pada bulan Oktober sampai November 2018. Berdasarkan hasil deteksi dan
identifikasi ditemukan bakteri anggota Enterobactericeae pada sampel air WC,
yang meliputi tiga genus bakteri, yaitu anggota genus Escherichia, Salmonella,
dan Shigella.

Kata Kunci: Air WC, Bakteri, Enterobacteriaceae

PENGANTAR beberapa penyakit seperti diare,


typus, dan penyakit lain. Selain itu
Air WC (Water Closet) atau air WC juga berhubungan langsung
air kamar mandi merupakan air yang dengan kehidupan sehari-hari. Oleh
berada di bagian closet. Dalam Air karena itu Air WC digunakan sebagai
WC tersebut akan didapati banyak sampel penelitian ini. Kontaminasi
bakteri yang hidup, yang berasal dari yang terjadi pada makanan dan
tubuh manusia. Bakteri tersebut minuman yang dimakan oeh manusia
masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan berubah dan
melaui makanan atau bakteri bertambahnya bakteri pada air
pembantu dalam proses pencernaan tersebut. Bakteri yang sering
makanan. didapatkan pada air WC kebanyakan
Air WC dipilih sebagai merupakan bakteri anaerob yang
sampel pada penelitian ini karena merupakan bakteri patogen penyebab
dalam kehidupan sehari-hari banyak penyakit. Makanan konsumsi bahan
masyarakat yang kurang menjaga pangan yang tercemar oleh
kebersihan WC. Kurangnya mikroorganisme patogen yang dapat
kesadaran dalam menjaga kebersihan menyebabkan infeksi ataupun
ini pada akhirnya akan menimbulkan intoksifikasi. Infeksi makanan adalah
masuknya bakteri kedalam tubuh resistensi bakteri untuk memisahkan
melalui makanan yang bakteri tertentu dari lingkungannya
terkontaminasi, sedangkan menggunakan media pada cawan
intoksifikasi makanan adalah adanya petri, menghitung jumlah koloni,
toksin bakteri yang terbentuk mengembangbiakan satu koloni
didalam makanan pada bakteri bakteri menggunakan media agar
bermultifikasi dan tubuh miring pada tabung reaksi,
memberikan reaksi terhadap bakteri mengkarakterisasi suatu biakan
tersebut yang kemudian akan murni bakteri hasil isolasi,
dikeuarkan bersamaan dengan membedakan antara bakteri yang
keluarnya sisa pencernaan. Bakteri menghasilkan katalase dan tidak
tersebut dapat berupa bakteri menghasilkan katalase, mengetahui
Escherecia coli, Shigella sp., dan bakteri motil atau non motil, dan
Salmonella sp. untuk menguji tingkat resistensi
Bakteri dapat ditumbuhkan suatu bakteri terhadap antibiotik
dan dikembangkan pada suatu tertentu.
substrat yang disebut media. Media METODE KARAKTERISASI
yang digunakan tersebut harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan jenis- Mengkarakterisasi suatu
jenis bakteri yang bersangkutan. biakan murni bakteri hasil isolasi
Media yang digunakan pada dilakukan dengan menentukan
pertumbuhan bakteri air WC adalah morfologi sel, sifat – sifat
media SSA dan EMBA. Media SSA pengecatan, morfologi koloni, sifat
dan EMBA digunakan karena media biokimiawi (fisiologi), patogenitas
tersebut selektif dan pertumbuhan dan serologi. Karakterisasi bakteri
bakteri. Media SSA dan EMBA yang terdapat pada air WC dengan
mengandung berbagai sumber yang menggunakan media SSA
berfungsi untuk menunjang (Salmonella shigella Agar) dan
kehidupan bakteri tersebut, yakni EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
sebagai sumber energi, bahan dilakukan dengan menentukan sifat
mineral bagi mikroba, pemberi morfologi koloni bakteri yang sudah
vitamin E yang diperlukan oleh melalui proses pengenceran
mikroba, sebagai sumber nitrogen, kemudian ditanam dimedia SSA dan
sumber karbohidrat, sumber karbon EMBA pada cawan petri setelah itu
organik, dan sebagai sumber energi diinkubasi.
bagi mikroba. Akuades, sebagai Karakteristik Koloni Bakteri
bahan pelarut untuk a. Karakteristik Optik (opaque,
menghomogenkan larutan. translucent, transparent).
Tujuan dilakukannya b. Karakteristik permukaan (halus
penelitian ini pada pengisolasian, mengkilap,kasar, berkerut,
enumerasi, pemurnian, karakterisasi, kering seperti bubuk).
uji katalase, uji motilitas dan uji
c. Karakteristik pigmentasi HASIL PENELITIAN
(pigmentasi dan nonpigmentasi).
d. Karakteristik ukuran. Berdasarkan hasil pengamatan,
e. Karakteristik bentuk koloni bakteri anggota
(punctiform, circular, Enterobacteriaceae yang diisolasi
filamentous, irregular, rhizoid, dari sampel air WC yang
spindle). ditumbuhkan pada media selektif
f. Karakteristik elevasi (flat, diferensial yaitu Salmonella Shigella
raised, convex, pulvinate, Agar (SSA) dan Eosin Methylen
umbonate). Blue Agar (EMBA) dapat lihat pada
g. Karakteristik bentuk tepian Tabel 1 dan 2.
(entire, undulate, lobate, erose,
filamentous, curled).

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi koloni pada media SSA

Samp Kolo Gamb Krakte Kara Pigm Ukur Bentuk Eleva Bentu
el ni ar r- kter- entasi an si k
Ke- istik istik (Dia Tepia
Optik Perm meter n
ukaa )
n
Hitam 0.2 cm Punct Flat entire
10-1 B S1 Opaque Halus iform

Translu merah 0.3 cm Circu Raise entire


10-3 B S2 Halus muda lar d
cent
Translu merah 0.5 cm Circu Raise entire
10-3 B S3 Halus muda lar d
cent
merah 0.05 cm Punct Raise entire
10-3 B S4 Opaque Halus muda iform d

Translu Trans 0.5 cm irreg Flat Undul


10-3 B S5 Halus paran ular ate
cent
Gambar 1. Morfologi koloni bakteri pada cawan petri media SSA

Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni pada media EMBA

Sam Ko Gam Krakte Karakter- Pigmentas Ukuran Bent Eleva Ben


pel lon bar r- istik i uk si tuk
i (Diameter Tep
Ke istik Permuka ) ian
- an
Optik

Hijau D1:0,5 cm Circ Con- Enti


Translu Halus ular vex re
10-2 JJ5 mengkilap D2:0,3 cm
cent mengkilap
D3:0,2 cm

Translu Halus Hijau 0.3 cm Circ Con- Enti


10-3 JJ1
cent mengkilap mengkilap ular vex re

Translu Halus Hijau D1:0,4 cm Circ Con- Enti


10-2 JJ6
cent mengkilap mengkilap D2:0,3 cm ular vex re

Translu Halus Hijau 0.4 cm Circ Flat Enti


10-2 JJ7
cent mengkilap mengkilap ular re

Hijau D1:0,3 cm Circ Con- Enti


Translu Halus mengkilap ular vex re
10-2 JJ4 D2:0,1 cm
cent mengkilap
.
D3:0,2 cm
Gambar 2. Morfologi koloni bakteri Escherichia coli pada cawan petri media
EMBA
Analisis ; 5. Pada Sampel 10-3 B koloni ke-5
didapatkan karakteristik Optik
Hasil pengamatan morfologi koloni Translucent, Karakteristik
sampel Salmonella sp. Permukaan halus, pigmentasi
1. Pada Sampel 10-1 B koloni ke-1 merah muda, ukuran (diameter)
didapatkan karakteristik Optik 0.5 cm, dengan bentuk Irregular,
Opaque, Karakteristik Permukaan Elevasi flat, dan Bentuk Tepian
halus, pigmentasi hitam, ukuran Undulate.
(diameter) 0.2 cm, dengan bentuk Hasil pengamatan morfologi koloni
Punctiform, Elevasi flat, dan sampel Escherchia coli
Bentuk Tepian Entire.
-3
1. Pada sampel 10-2 JJ5 diperoleh
2. Pada Sampel 10 B koloni ke-2 karakteristik optik translucent,
didapatkan karakteristik Optik karakteristik permukaan halus
Translucent, Karakteristik mengkilap, pigmentasi hijau
Permukaan halus, pigmentasi mengkilap, ukuran diameter :
merah muda, ukuran (diameter) D1 : 0,5 cm D2 : 0,3 cm D3 : 0,2
0.3 cm, dengan bentuk Circular, cm dengan bentuk circular, elevasi
Elevasi raised, dan Bentuk Tepian convex, dan bentuk tepian entire.
Entire. 2. Pada sampel 10-3 JJ1 diperoleh
karakteristik optik translucent,
3. Pada Sampel 10-3 B koloni ke-3
karakteristik permukaan halus
didapatkan karakteristik Optik
mengkilap, pigmentasi hijau
Translucent, Karakteristik
mengkilap, ukuran diameter 0,3
Permukaan halus, pigmentasi
cm dengan bentuk circular, elevasi
merah muda, ukuran (diameter)
convex, dan bentuk tepian entire.
0.5 cm, dengan bentuk Circular,
3. Pada sampel 10-2 JJ6 diperoleh
Elevasi raised, dan Bentuk Tepian
karakteristik optik translucent,
Entire.
karakteristik permukaan halus
4. Pada Sampel 10-3 B koloni ke-4 mengkilap, pigmentasi hijau
didapatkan karakteristik Optik mengkilap, ukuran diameter D1 :
Opaque, Karakteristik Permukaan 0,4 cm D2 : 0,3 cm dengan bentuk
halus, pigmentasi merah muda, circular, elevasi convex, dan
ukuran (diameter) 0.05 cm, bentuk tepian entire.
dengan bentuk Punctiform, 4. Pada sampel 10-2 JJ7 diperoleh
Elevasi raised, dan Bentuk Tepian karakteristik optik translucent,
Entire. karakteristik permukaan halus
mengkilap, pigmentasi hijau
mengkilap, ukuran diameter 0,4
cm dengan bentuk circular, elevasi mengkilap, pigmentasi hijau
flat, dan bentuk tepian entire. mengkilap, ukuran diameter D1 :
5. Pada sampel 10-2 JJ4 diperoleh 0,3 cm D2 : 0,1 cm D3 : 0,2 cm
karakteristik optik translucent, dengan bentuk circular, elevasi
karakteristik permukaan halus convex, dan bentuk tepian entire.

Pembahasan

Dari hasil pengamatan morfologi sesuai dengan Erina,dkk (2017) dalam


koloni pada media SSA didapatkan Budiarso (2009), yang menyatakan
hasil pada tabel diatas. Identifikasi bahwa pada medium Salmonella
bakteri dilakukan berdasarkan metode Shigella Agar (SSA) koloni Salmonella
Carter (1976). Biakan pada media SSA sp berwarna hitam karena mampu
(Salmonella Shigella Agar) yang telah menghasilkan H₂S. Adanya bakteri
diinkubasi selama 24 jam dengan suhu yang berwarna merah muda atau
37ºC (Erina,dkk.2017). Identifikasi merah yaitu bakteri Gram negatif dan
morfologi koloni dilakukan setelah berbentuk batang panjang, hal ini
isolat bakteri diinkubasi 24 jam merupakan ciri-ciri morfologi dari
menggunakan metode pour plate pada bakteri Salmonella sp. Pernyataan
medium SSA untuk memudahkan Erina,dkk (2017) dalam Firnanda dkk.,
memperoleh koloni bakteri yang (2013) bahwa Salmonella sp
terpisah-pisah, sehingga bakteri aerob merupakan bagian dari bakteri Gram
maupun anaerob dapat tumbuh. negatif yang berbentuk batang panjang
Parameter yang diamati meliputi memiliki dinding sel yang
bentuk, warna, dan ukuran koloni mengandung lipid, lemak, atau
(Ekowati dkk., 2011). Media SSA substansi seperti lemak dengan
mampu menghambat pertumbuhan persentase yang lebih tinggi.
bakteri gram positif sehingga medium Menurut Widodo (2008),
ini bersifat selektif untuk bakteri gram karakteristik bakteri Salmonella pada
negatif khususnya Salmonella-Shigella media SSA adalah tidak berwarna,
yang tumbuh dan berkembang biak transparan, memiliki endapan hitam
berdasarkan komposisinya. Koloni jika memproduksi H2S. Salmonella-
Salmonella ditandai adanya black Shigella Agar (SSA) adalah media
center dibagian tengah berbentuk selektif yang digunakan untuk
bulat, memiliki bau yang khas, memisahkan bakteri Salmonella dan
cembung, pinggiran rata dan Shigella. Salmonella sp. adalah bakteri
mengkilap ini diduga sebagai bakteri penyebab penyakit salmonellosis yang
Salmonella sp. Hasil pengamatan ini merupakan penyakit menular yang
dapat menyerang hewan maupun cm dan karakteristik permukaan yang
manusia. Bakteri tersebut dapat halus mengkilap.
menimbulkan berbagai macam
manifestasi penyakit pada hewan dan Di dalam uji analisis air, E. coli
demam enterik, serta gastroenteritis merupakan mikroorganisme yang
pada manusia. Salmonella sp. yang dipakai sebagai indikator untuk
terbawa melalui makanan ataupun menguji adanya pencemaran air oleh
minuman akan memasuki saluran tinja. Di dalam kehidupan kita E.coli
pencernaan. Di lambung, bakteri ini mempunyai peranan yang cukup
akan dimusnahkan oleh asam lambung penting yaitu selain sebagai penghuni
namun yang lolos akan masuk ke tubuh ( di dalam usus besar) E. coli
lumen usus. Bakteri ini akan juga menghasilkan kolisin yang dapat
melakukan penetrasi pada mukosa melindungi saluran pencernaan dari
usus dan tinggal secara intraseluler dan bakteri patogenik. Escherichia coli
akan berproliferasi. Ketika bakteri ini akan menjadi patogen bila pindah
mencapai epitel dan IgA tidak bisa dari habitatnya yang normal kebagian
menanganinya, maka akan terjadi lain dalam inang, misalnya, bila E.
degenerasi brush border. Selanjutnya, coli di dalam usus masuk ke dalam
di dalam sel bakteri akan dikelilingi saluran kandung kemih kelamin dapat
oleh inverted cytoplasmic membran menyebabkan sistitis, yaitu suatu
mirip dengan vakuola fagositik (Cita, peradangan pada selaput lendir organ
2011). tersebut.

Escherichia coli membentuk Bakteri dari anggota genus


koloni yang bundar, cembung, dan Escherichia tumbuh di media EMBA
halus dengan tepi yang nyata berwarna memiliki koloni berwarna hijau
hijau metalik. Escherechia coli mengkilap dan bakteri anggota genus
merupakan salah satu anggota famili Enterobacter yang tumbuh di media
Enterobacteriaceae yang menimbulkan SSA memiliki warna merah muda
penyakit diare, karena strain dari sedangkan bakteri anggota genus
bakteri ini menghasilkan enterotoksin Shigella tidak berwarna. Hal ini sesuai
yang mampu merusak mukosa usus dengan pernyataan Matuwo (2012)
(Jiwanjaya, 2015). Berdasarkan hasil bahwa bakteri anggota spesies E. coli
percobaan yang dilakukan dapat yang tumbuh pada media EMBA akan
diperoleh hasil bahwa bakteri berwarna hijau metalik, hal ini
Escherichia coli berbentuk circular dikarenakan bahwa kemampuan yang
berwarna hijau metalik serta memiliki dimiliki oleh bakteri dalam
diameter yang berkisar antara 0,1 - 0,5 memfermentasikan Laktosa dan
Methilen blue, sedangkan bakteri
anggota spesies Enterobacter
aerogenes akan berwarna merah muda terbentuk bintik hitam di bagian
hingga tidak berwarna. Bakteri tengah koloni. Hal menunjukan bahwa
anggota genus lain yang memiliki warna koloni tersebut adalah bakteri
koloni transparan menunjukkan anggota genus Shigella dan
bahawa bakteri tersebut tidak mampu Salmonella.
memfermentasikan laktosa.
SIMPULAN
Hasil pengamatan uji bakteri
melalui media SSA menunjukan Berdasarkan hasil penelitian
bahwa koloni bakteri anggota genus yang telah dilakukan dapat
Salmonella memiliki warna transparan disimpulkan bahwa koloni bakteri
dengan bintik hitam di bagian tengah pada sampel air WC yang diuji dengan
dan bakteri anggota genus Shigella media Salmonella Shigella Agar (SSA)
memiliki warna merah muda. Hal ini, dan Eosin Methylene Blue Agar
sesuai dengan Tankeshiwar (2015) (EMBA) ditemukan tiga genus bakteri,
dalam Zahrotu (2016) dan Sulaeman yaitu anggota genus Escherichia,
(2015) bahwa bakteri yang diinokulasi Salmonella, dan Shigella. Pada media
pada media SSA bening tanpa bintik SSA terdapat bakteri Salmonella sp
hitam dan putih transparan merupakan dan Shigella sp. Salmonella sp dapat
koloni bakteri anggota genus Shigella diketahui dengan karakteristik
yang tidak dapat memfermentasikan berwarna merah muda dan terkadang
laktosa dan menghasilkan gas H2S, memiliki bintik hitam, sedangkan
koloni yang berwarna transparan Shigella sp.ditunjukkan dengan
bertitik hitam merupakan koloni karakterisasi pigmentasi berwarna
bakteri anggota genus Salmonella. transparan. Koloni bakteri Escherichia
Zahrotu (2016) menambahkan bahwa coli ditemukan pada media EMBA
warna koloni transparan pada media dengan karakteristik morfologi
SSA disebabkan karena bakteri tidak permukaan halus mengkilap,
mampu memfermentasi laktosa, pigmentasi hijau mengkilap, berbentuk
namun dapat memecah asam amino circular, translucent, dan karakteristik
yang mengandung sulfur, maka bentuk tepian entire.
DAFTAR PUSTAKA

Cita YP. Bakteri Salmonella thypi dan Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 2011; 10(1): 42- 46

Ekowati, C.N., Sumardi, dan Handayani, K. 2011. Panduan Praktikum


Mikrobiologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung. Lampung

Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Pelczar dan Chan. 2007. Analisis Mikroba pada Inokulasi . Edisi


Kelima.Erlangga: Jakarta

Matuwo, A, 2012, ‘Kualitas Mikrobiologis Daging Ayam Pada Pasar Modern Dan
Tradisional Di Makassar,’(Skripsi), Fakultas Peternakan; Teknologi Hasil
Ternak, Makassar (http://repository.unhas.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/1479/Skripsi.pd f). Diakses tanggal 11 November
2018

Muslim. 2011. http://pengujiankadarpengendalian.blogspot.com/. Diakses pada


tanggal 26 Oktober 2018 pukul 22 :42 WIB di Surabaya.

Sulaeman, LP, 2015, Deteksi Bakteri Escherichia Coli Dan Shigella Sp. Dalam
Telur Balado Serta Resistensinya Terhadap Beberapa Antibiotik, (Skripsi),
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syariff Hidayatullah Jakarta, Jakarta

Waluyo, 2004. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Universitas Jenderal Sudirman

Zahrotu, R, 2016, ‘Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Dan Salmonella Sp. Pada
Siomay Yang Dijuall Di Kantin Sd Negeri Di Kelurahan Pisangan, Cirendeu
Dan Cempaka Putih’, (Skripsi), Program Studi Kedokteran Dan Profesi
Dokter, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta

Вам также может понравиться