Вы находитесь на странице: 1из 33

PERENCANAAN JUMLAH

ANAK BAGI CALON


PENGANTIN

Oleh: Dra. Maryana, MM


LATAR BELAKANG
• Karakteristik ibu meninggal pada usia 20-35 tahun
yaitu 65,2%
• Ibu yang meninggal berusia < 20 tahun dan > 35
tahun sebesar 33% dari seluruh kematian ibu
• Bila Program KB dilaksanakan dengan baik 
dapat menurunkan kematian ibu sebesar 33%

Riset Kesehatan dasar, Kemenkes 2013


Penduduk (juta jiwa) dan laju pertumbuhan penduduk
(persen per tahun): Indonesia 1971 – 2035
Bila LPP tetap 1,49 (seperti SP 2010) maka jumlah
penduduk menjadi 343,96 jt

1,44

Catatan, bahwa berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010-2035 dimana jumlah


penduduk diproyeksikan menurut kondisi tengah tahun pengamatan, maka LPP
2000-2010 diperkirakan berada disekitar 1,52%
CALON PENGANTIN

PENTING MENGETAHUI PERENCANAAN KELUARGA


KB
MEMPUNYAI PERAN
PENTING DALAM PENINGKATAN
KUALITAS SDM

MEMUTUS “LINGKARAN SETAN”


KEMISKINAN (POVERTY TRAP)

MISKIN  ANAK BANYAK  MISKIN


Perencanaan Keluarga atas dasar
mencapai keseimbangan antara
mendapat keturunan dengan:

Terpeliharanya kesehatan reproduksi ibu, kesehatan


ibu anak, terjaminnya keselamatan jiwa ibu selama
hamil, persalinan, menyusui dan memelihara anak
Mempunyai waktu yang panjang dalam mendidik anak
dimasa balita
Ibu pasca persalinan juga mempunyai banyak waktu
merawat dirinya
Ber KB bila Ber KB untuk
terpaksa harus mencegah
menikah terlalu tua
KELUARGA BERENCANA (KB)

Keluarga Berencana adalah upaya untuk:


o Mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi,
perlindungan dan bantuan dalam mewujudkan hak-
hak reproduksi serta menyelenggarakan pelayanan,
pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk
membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal.
Untuk wanita berusia minimal 21 tahun dan laki-laki
berusia minimal 25 tahun;
o Mengatur jumlah, jarak dan usia ideal melahirkan
anak;
o Mengatur kehamilan yang sehat;
o Membina ketahanan dan kesejahteraan keluarga
Rencanakan Kehamilan

Usia wanita, untuk hamil anak pertama diatas 20 tahun


karena:
▪ Kondisi rahim sudah siap dibuahi dan menopang bayi
▪ Mengurangi kesulitan saat melahirkan
▪ Kondisi fisik dan mental ibu sudah mantap
▪ Mengurangi risiko kanker leher rahim
▪ Berat Bayi saat lahir ideal diatas 2500 gram
▪ Ibu dapat menjaga bayi selama di rahim dengan asupan
gizi seimbang
Tidak semua pasangan baru menikah ingin segera hamil.
Untuk menunda kehamilan, pilih konrasepsi yang tepat
Pengaruh Keluarga Berencana dari
sudut kesehatan reproduksi

Pencegahan kehamilan dan kelahiran yang tidak


diinginkan
Perubahan dari jumlah anak yang bisa dilahirkan
seorang ibu
Variasi jarak waktu antara kehamilan
Perubahan saat terjadinya kelahiran terutama kelahiran
yang pertama dan yang terakhir, sehubungan usia ibu
Jika jarak kelahiran terlalu dekat, organ reproduksi
belum pulih sempurna
HAK – HAK REPRODUKSI BAGI CALON PENGANTIN

“ Calon pengantin mempunyai kebebasan dan hak yang


sama, dan bertanggung jawab dalam memutuskan
meningkatkan kualitas kespro nya, seperti :
• Persiapan kespro sebelum pernikahan
• Jarak kelahiran antara anak satu dg yang kedua
• Jumlah anak yang ideal sesuai kesehatan
reproduksinya
• Pilihan KB setelah kelahiran anak ke satu atau
kedua
• Mendapatkan informasi dan pelayanan kespro
yang komprehensif
Program Kependudukan dan KB

MENCEGAH KEMATIAN IBU DAN BAYI

MENGHINDARI
EMPAT TERLALU

TERLALU MUDA TERLALU TUA


(< 21 thn) (35 thn)

TERLALU TERLALU BANYAK


RAPAT/ DEKAT (>2 anak)
(<3 tahun)
Sumber: SDKI, 2012

12
HINDARI 4 TERLALU
TERLALU MUDA :
▪ Kondisi rahim dan panggul ibu belum berkembang optimal
▪ Risiko kematian ibu dan bayi
▪ Risiko kanker leher rahim
TERLALU TUA :
▪ Kesehatan dan fungsi rahim ibu sudah menurun
▪ Komplikasi medis, gawat janin dan perdarahan
▪ Risiko kematian ibu dan bayi
HINDARI 4 TERLALU

TERLALU DEKAT :
▪ Kondisi rahim ibu belum pulih sempurna
▪ Proses persalinan lama
▪ Kurangnya waktu ibu untuk merawat dan menyusui bayi
▪ Pertumbuhan dan perkembangan anak kurang optimal
TERLALU BANYAK :
▪ Terjadi gangguan kehamilan
▪ Gangguan proses persalinan, gangguan kontraksi saat
kehamilan
▪ Tumbuh kembang anak kurang optimal
▪ Gangguan kondisi kesehatan reproduksi ibu
Hal-hal yang Harus Diketahui
Calon Pengantin dalam Merencanakan
Jumlah Anak

▪ Menunda Kehamilan (Jika usia dibawah 20 tahun)


➢ Kesiapan fisik sangat menentukan adalah umur untuk
melakukan pernikahan.
➢ Masa reproduksi, usia 21 thn ke bawah dianjurkan untuk
menunda perkawinan dan kehamilan. Dalam usia ini seorang
remaja masih dalam proses tumbuh kembang baik secara fisik
& psikis. Organ rahim belum berkembang dengan sempurna
▪ Mengatur Jarak Kehamilan
➢ Usia wanita antara 21-35 tahun adalah periode paling baik untuk
hamil & melahirkan karena mempunyai risiko paling rendah
➢ Organ rahim sudah berkembang dengan sempurna
➢ Jarak antara anak pertama dan kedua kehamilan yang ideal adalah
minimal 3 tahun. Kontrasepsi yang dianjurkan: IUD, Suntikan, Pil,
Implant, dan Metode Sederhana.

▪ Tidak Ingin Anak Lagi

Tidak ingin hamil berada pada usia wanita di atas 35 thn.secara empirik
diketahui melahirkan anak di atas usia 35 thn banyak mengalami risiko
medis. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) ;Tubektomi, Vasektomi, IUD dan Implant
Manfaat Ber-KB
▪ Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi
▪ Mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD)
▪ Meningkatkan keharmonisan keluarga
▪ Memiliki peluang yang besar untuk aktualisasi pasangan
suami istri
▪ Tumbuh kembang anak terjamin
▪ Terpenuhinya kebutuhan ASI eksklusif enam bulan dan
menyusui sampai 2 tahun
▪ Membantu pengendalian jumlah penduduk,
berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan
pencapaian tujuan pembangunan bangsa
DAMPAK POSITIF KB

▪ Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)


▪ Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
▪ Peningkatan kesejahteraan keluarga
▪ Peningkatan derajat kesehatan
▪ Peningkatan mutu dan pelayanan KB
▪ Peningkatan sistem pengelolaan kapasitas SDM
Partisipasi Suami Dalam Ber-KB

a. Membantu dalam memilih kontrasepsi yang sesuai.


b. Membantu istri dalam mengingat jadwal
penggunaan alat/obat kontrasepsi.
c. Membantu mencari pertolongan medis bila terjadi
efek samping atau komplikasi.
d.Mengantar istri ke fasilitas pelayanan kesehatan
untuk kontrol.
e. Mengganti peran istri dalam ber-KB bila kontrasepsi
yang dipakai istri tidak sesuai dengan kondisi istri.
Suami ber-KB Vasektomi
JENIS ALAT KONTRASEPSI

1. Metode Operasi Wanita /MOP (Tubektomi)


2. Metode Operasi Pria / MOP (Vasektomi)
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR ( Intra Uterine Device
/IUD)
4. Alat Kontrasepsi Dalam Kulit (Implan / Susuk)
5. Suntikan
6. Pil
7. Kondom
Kontrasepsi Metode Operasi Wanita
(MOW / Tubektomi)
• Pasangan tidak ingin memiliki anak lagi
• Tindakan operasi menutup saluran telur
• Kelebihan :
- tidak mempengaruhi ASI
- tidak ada efek samping
- berkurangnya risiko
kanker indung telur
• Keterbatasan :
- Dilakukan oleh dokter ahli
- Perlu pertimbangan matang karena bersifat permanen,
kec dilakukan rekanalisasi
- Tidak melindungi dari IMS, Hepatitis B, HIV dan AIDS
KONTRASEPSI
METODE OPERASI PRIA / MOP/ VASEKTOMI

• Tindakan menutup saluran sel sperma


• Efektif dan aman bagi pasangan yang
tidak ingin memiliki anak lagi
• Suami harus menggunakan kondom
setelah MOP selama 15-20 kali ejakulasi
atau selama 3 bulan
• Tidak ada hambatan saat berhubungan
dengan pasangan
• Dilakukan oleh tenaga dokter umum
terlatih/dokter bedah/dokter kebidanan
dan kandungan
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
ATAU INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

•Efektivitas penggunaan 99,4% dapat


mencegah kehamilan hingga 5-10 tahun
•Tidak menghambat ASI karena tidak
mengandung hormon
• Pemasangan kapan saja tanpa menunggu haid
•Kontrasepsi ini tidak melindungi dari Penyakit Infeksi
Menular Seksual, HIV dan AIDS
• Tidak mengganggu hubungan suami isteri
•Tidak boleh dipasang pada penderita radang panggul,
infeksi alat kelamin dan penderita HIV - AIDS
IMPLAN / SUSUK

▪ Mengandung hormon progestin

▪ Tidak mengganggu produksi ASI


▪Dipasang di bawah lapisan kulit
(subkutan), 1/3 bag. Lengan atas bagian
samping dalam
▪ Efektifitas penggunan 99,8%
▪ Digunakan dalam jangka waktu 3 tahun
▪ Kesuburan kembalinya cepat, setelah
dilepas implant
▪Dipasang pada wanita TD < 180/100
mmHg
Suntikan KB Tiga Bulanan

▪ Disuntik dalam otot didaerah bokong


▪ Isinya : Only Progestin
▪ Diberikan segera, 6 minggu setelah persalinan atau 7
hari pertama saat periode menstruasi
▪ 99% mencegah kehamilan bila disuntik sesuai jadwal
▪ Tidak mengganggu peroduksi ASI
▪ Tekanan Darah < 180/100 mmHg
▪ Tidak boleh diberikan pada ibu riwayat kanker payudara
dan riwayat Diabetes
Suntikan KB Satu Bulanan

▪ Berisi hormon kombinasi estrogen dan


progestin
▪ Sangat efektif bila diberikan sesuai jadwal
▪ Efektifitasnya 99 persen.
▪ Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.
Pil KB Progestin (Minipil)
▪ Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk
pil
▪ Isi hanya hormon progestin yang dikenal dengan
minipil.
▪ Dapat segera diberikan segera setelah melahirkan
karena tidak mengganggu proses menyusui
▪ Dapat dihentikan setiap saat, jika ibu ingin hamil
kembali
▪ Tidak dianjurkan pada ibu yang sedang minum obat
TBC atau obat Epilepsi, punya riwayat stroke dan
riwayat kanker payudara
PIL KB KOMBINASI

▪ Berisi hormon estrogen dan progestin


▪ Sangat efektif jika diminum secara
teratur.
▪ Cara meminum pil adalah setiap hari
pada jadwal waktu atau jam yang sama.
▪ Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.
ALAT KONTRASEPSI DARURAT
(KONDAR)
▪ Kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila
digunakan setelah hubungan seksual. Atau sering
juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau
"Morning after pills" atau "Morning after
treatment".
▪ Pil kombinasi : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca
senggama, (dosis pertama 1×4 tablet diulang 1×4
tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
▪ Pil Progestin : 2×1 tablet dalam waktu 3 hari pasca
senggama, (dosis pertama 1 tablet, diulang 1 tablet
kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
Kondom

▪ Alat kontrasepsi pria


▪ Dipasang pada penis, saat berhubungan seksual dan
siap orgasme (penis siap mengeluarkan sperma)
▪ Efektif bila digunakan dengan benar
▪ Kondom Dual Proteksi
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan tapi juga
mencegah PMS termasuk cegah HIV dan AIDS
▪ Tidak mengganggu kesehatan pengguna
▪ Merupakan kontrasepsi sementara , bila
kontrasepsi lainnya harus ditunda
METODE AMENORE LAKTASI ( MAL)

▪ Metode kontrasepsi alamiah yang dilakukan ibu menyusui


▪ Dengan syarat memenuhi 3 kondisi :
1. Umur bayi kurang
2. Ibu belum mendapatkan menstruasi kembali
3. Ibu menyusui secara eksklusif
Metode ini memiliki angka kegagalan yang tinggi sehingga
sebaiknya dibarengi pemakaian kontrasepsi lain yang tidak
mengganggu ASI

▪ Keuntungan MAL :
- Meningkatkan kesehatan ibu dan anak
- mengurangi perdarahan pasca pesalinan
- mencegah anemia
- mencegah kanker payudara
PERLUNYA PENGATURAN
KELUARGA
• Pengaturan perkembangan penduduk dengan
berkeluarga yang sehat dan berencana adalah
upaya melahirkan generasi yang lebih berkualitas
• Pembinaan keluarga sakinah berkualitas,
berakhlak mulia, terbebas dari penyakit fisik dan
moral adalah tugas utama setiap kepala keluarga
• PeranTokoh agama harus bekerja cepat
(syafaat)untuk menyelamatkan generasi muda dari
krisis keluarga dan masyarakat. (QS.4:85)
SEKIAN

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться