Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Faozah Ilyana (4201415093)
Dosen Pengampu:
1. Drs. Hadi Susanto, M.Si
2. Dr. Siti Wahyuni S.Pd, M.Sc
Transmisi Data
menjelaskan
Bilangan
Media
Terdiri atas Kawat tembaga
Biner
Terdiri atas
Kabel pasangan terpilin
Heksadesimal
sinyal Kabel koaksial
Sinyal analog Terdiri atas
Kabel serat optik
Sinyal digital Penyimpanan
Metode
transmisi data digital
Pita magnetik
Transmisi digital
Floppy disk
Flash disk
Kartu memori
A. Transmisi Data
1. Bilangan Biner dan Heksadesimal
Komputer menggunakan kode biner pada lebanyakan tingkat operasi mereka yang paling
sederhana. Bilangan biner hanya memiliki dua digit, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan yang bisa
kita gunakan adalah bilangan desimal yang memiliki sepuluh digit, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan
9. Misalkan kita menyatakan bilangan desimal 6357. Dibaca dari belakang, digit satuan adalah
7, digit puluhan adalah 5, digit ratusan adalah 3, dan digit ribuan adalah 6. Datuan, puluhan,
ratusan, dan ribuan berkaitan dengan bilangan eksponen 10. Satuan berkaitan dengan 100 ,
puluhan berkaitan dengan 101 , ratusan berkaitan dengan 102 , dan ribuan berkaitan dengan
103 . Dengan demikian bilangan 6357 dapat kita tampilkan sebagai berikut.
6357 = 6 × 103 +3 × 102 +5× 101 +7 × 100
Tampak bahwa digit dari bilangan desimal hadir sebagai koefisien-koefisien (digit yang
diberi garis bawah) dari eksponen 10.
Dengan cara yang sama kita dapat menampilkan bilangan biner dengan bilangan-
bilangan eksponen 2. Jika pada bilangan desimal, koefisien-koefisiennya merupakan digit 0
sampai dengan digit 9, koefisien pada bilangan biner hanya digit 0 dan 1. Sebagai contoh
bilangan 6 dapat kita tampilkan sebagai berikut.
6 = 1 × 22 +1 × 21 +0× 20 (10-1)
Kita tulis 62 untuk menampilkan bilangan 6 dalam sistem biner, yaitu sebagai berikut.
62 = 110
Perhatikan dalam hal ini lambang 110 tidak dibaca sratus sepuluh seperti pada sistem
desimal, tetapi dibaca “satu satu nol”.
Cara kedua untuk menampilkan 6 dalam sistem biner juga dapat dengan pembagian
terus-menerus dengan 2 dan menulis sisa pembagian di kolom kanan. Pembagian berhenti
jika sisa pembagian terakhir adalah 1 atau 0. Hasil dibaca pada kolom sisa (kolom paling kanan)
dari bawah ke atas. Untuk jelasnya perhatikan hitungan berikut.
Sisa pembagi
6 Sisa pembagi (digit cetak tebal) dari bawah ke atas
2 0
3 memberikan :
2 1
1 62 = 110
Contoh:
10 = 1 × 23 + 0 × 22 +1 × 21 +0× 20
102 = 1010
132 =1 × 23 + 1 × 22 +0 × 21 +1× 20
132 = 1101
Tiap digit 1 atau 0 menempati satu bit. Bit adalah singkatan dari binary digit sehingga satu bit
sama dengan satu digit biner. Kita ambil contoh dua bilangan, yaitu 102 = 1010 dan 132 =1101.
Artinya 10 dan 13 ditampilkan dalam 4 bit. Masukan dan keluarkan IC (integrated circuit)
menggunakan BCD (binary code decimal), yaitu setiap simbol bilangan desimal dinyatakan
oleh empat digit biner. Dengan kata lain BCD menggunakan 4 bit. Sekarang perhatikan
bilangan pertama, yaitu 62 = 110. Di sini bilangan 6 ditampilkan dalam 3 bit. Jika ingin
menampilkan bilangan 6 dalam 4 bit,bit pertama harus kita isi dengan nol (cetak tebal). Jadi,
6 jika ditampilkan dalam 4 bit adalah sebagai berikut.
62 = 0110
Dengan menggunakan 4 bit kita hanya dapat menampilkan sejumlah tertentu
bilangan, yaitu 16 bilangan. Hal ini karena satu bit dapat diisi dengan 2 pilihan, yaitu digit 0
atau 1. Dengan demikian empat bit dapat diisi dengan 2 × 2 × 2 × 2 = 24 bilangan = 16
bilangan, yaitu mulai dari 0 sampai dengan 15. Berapa banyak bilangan yang dapat
ditampilkan jika diguakan 6 bit?
Berapa paling sedikit jumlah bit diperlukan untuk menyatakan bilangan 2012?
Jawab:
Pertama,kita harus menentukan eksponen 2𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 bilangan asli sehingga 2𝑛 paling
dekat dengan 2012, tetapi sedikit lebih besar atau sama dengan 2012.
Anda tahu 24 = 16 dan 24 × 24 = 16 × 16 ↔ 28 = 256
Kemudian 28 × 23 = 256 × 8 ↔ 211 = 2048 > 2012
210 = 2048 ÷ 2 = 1012 < 2012
Jadi, bilangan asli n yang kita cari adalah 11. Hal itu berarti jumlah bit yang paling sedikit yang
diperlukan untuk menyatakan bilangan 2012 adalah 11 bit.
Kita telah menampilkan 102 = 1010. Digit yang ditulis paling kanan (cetak tebal), yaitu
0 disebut least significant bit (LSB). Ketika menghitung secara berurutan, digit ini paling sering
berubah dan menampilkan nilai terkecil. Digit yang paling kiri (cetak tebal), yaitu 1 disebut
most sognificant bit (MSB). Digit ini paling jarang berubah ketika menghitung dan
menampilkan nilai terbesar yang paling menentukan nilai dari bilangan.
Contoh 10.2 Menampilkan Bilangan dengan 1 Byte serta Menentukan LSB dab MSB
Tampilkan bilangan 75 sebagai bilangan biner dengan 1 byte. Tentukan LSB dan MSB bilangan
ini.
Jawab:
Kita tampilkan bilangan 75 sebagai bilangan dengan menggunakan cara pembagian dengan 2
(cara kedua) dan membaca sisa pembagian dari bawah ke atas. Silahkan Anda periksa dengan
cara perkalian dengan eksponen 2 (cara pertama).
75 Sisa pembagi
2 1 Sisa pembagi (digit cetak tebal) dari
37 bawah ke atas memberikan:
2 1
18 752 = 1001011 ↔ 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 7 𝑏𝑖𝑡
2 0
9 752 = 01001011 ↔ 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 1 𝑏𝑦𝑡𝑒
2 4 1
= 8 𝑏𝑖𝑡
2 2 0 Digit paling kecil, LSB = 1 (digit paing
2 1 0 kanan)
Digit paling besar, MSB = 0 (digit paling
kiri)
Sistem heksadesimal digunakan dalam komputasi. Sistem ini menggunakan basis 16, dengan
angka 0-9 dan huruf A-F. Sistem ini juga dapat digunakan untuk menampilkan sebuah byte.
Sebagai contoh, bilangan desimal 94 yang penampilan binernya adalah 01011110, dalam
heksadesimal adalah 5F (5 = 0101 dan F=1110). Tiap karakter heksadesimal menampilkan 4
bit string. Kedua string ditulis berdampingan untuk memberikan suatu 8 bit string, yaitu satu
byte. Tabel 10.1 menunjukkan konvensi antara bilangan-bilangan desimal,biner, dan
heksadesimel.
Tegangan (V)
Waktu (t)
a. Sampling
Sinyal analog di-sampling setiap interval waktu tetap, misalnya T sekon. Faktor yang paling
penting dalam sampling adalah laju saat sinyal analog di-sampling. Menurut Teorema Nyquist,
laju sampling paling kecil harus dua kali frekuensi tertinggi sinyal. Misalnya frekuensi tertinggi
sinyal adalah 500 Hz, maka laju sampling minimum harus 2 x 500 sampel/s atau 1.000
sampel/s.
pengodean
Clock
Sinyal analog diberikan ke dalam ADC (analog-to-digital coverter). Ini adalah suatu
chip yang men-sampling sinyal pada suatu laju yang sudah ditetapkan sebelumnya, memberikan nilai
level kuantum ke setiap sampel, dan mengkonversikan nilai ini ke kode biner. Clock berfungsi
menghasilkan suatu pulsa teratur untuk menjamin bahwa kode 1 dan 0 dihasilkan pada interval yang
teratur. Sinyal digital yang dihasilkan kemudian ditransmisikan (contoh pada sinyal TV) atau disimpan
(contoh pada sebuah CD). Dengan tujuan menciptakan kembali sinyal asli, sinyal digital (diambil dari
medium penyimpanan yang digunakan) diberikan kepada sebuah DAC (digital-to-analog converter).
Sinyal biner dikonversikan kembali ke tegangan. DAC ‘menaksir’ nilai-nilai sinyal di antara nilai-nilai
yang telah didigitalkan dan menghasilkan kembali suatu sinyal analog.
0 2 3 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor sampel
Tabel 10.2 Tabel ilustrasi level kuantum
Nomor Sampel Level Kuantum Kode Biner
1 7 0111
2 7 0111
3 8 1000
4 8 1000
5 11 1011
6 10 1010
7 2 0010
8 0 0000
9 3 0011
10 3 0011
3. Transmisi dan Penerimaan Sinyal Digital
Dalam komunikasi sistem digital, diperlukan alat-alat tambahan selain komponen-komponen
yang telah disebutkan pada Gambar 10.6. Komponen-komponen lengkapnya ditunjukkan
pada Gambar 10.8.
Sinyal Sinyal
masuk Sample ADC Paralel Seri ke DAC keluar
and hold ke seri paralel
clock clock
Gambar 10.8 Diagram kotak untuk transmisi dan penermaan suatu sinyal digital.
Sample and hold mengukur level tegangan analog masukan dan menyimpan sejenak.
Clock mengontrol kelajuan proses mentransmisikan bit dalam konverter paralel ke seri dan
konverter seri ke paralel, dengan tujuan bit harus dikirim sebelum kumpulan bit berikutnya
tiba. Dengan kata lain, clock mengontrol kelajuan sehingga sistem dapat memproses
informasi.
Analog-to-digital converter (ADC) yang mengubah suatu tegangan analog ke suatu kode
digital. Keluaran ADC adalah kode biner n bit untuk setiap sampel. Misalnya, kita ambil n
adalah 8 maka keluaran ADC adalah sekumpulan 8 bit yang membentuk satu sinyal sampel.
Shift register (paralel ke seri)mengambil sejumlah bit (misalnya 8 bit) digital informasi yang
dihasilkan pada saat bersamaan dan meletakannya dalam suatu urutan logika yang siap untuk
ditransmisikan.
Shift register (seri ke paralel) megambil sederetan data bit (misalnya data 8 bit) yang masuk
satu demi satu dan kemudian mengirim kedelapan bit ini pada saat yang bersamaan ke DAC
(digital-to-analogue converter).
Digital-to-analog converter (DAC) mengubah sinyal digital kembali ke tegangan analog.
Time Division Multiplexing (TDM)
Apapun informasi itu,suatu sinyal digital hanyalah sederetan kode 1 dan 0 yang perlu dikirim
dari satu tempat ke tempat lainnya. Metode paling sederhana adalah mentransmisikannya pada
seutas kabel panjang. Sayangnya untuk komunikasi global, akan sering ribuan sinyal individu yang
perlu dibagikan pada satu saluran komunikasi. Supaya penyaluran ini hemat, proses dapat dikerjakan
dengan metode yang disebut multiplexing. Untuk sinyal-sinyal digital ini biasanya berkaitan dengan
sebutan time division multiplexing (TDM). TDM merupakan suatu metode umum digunakan untuk
mentransmisi banyak sinyal digital sepanjang saluran yang sama pada saat bersamaan.
Ketika membahas sampling sinyal analog, waktu nyata yang diperlukan untuk sampling adalah
sangat singkat dibandingkan dengan waktu anatar dua sampling yang berurutan. Oleh karena itu,
mengirim sinyal A kemudian sinyal B dan akhirnya sinyal C (Gambar 10.9) secara bergantian setelah
tiap sinyal selesai dikirim memboroskan waktu. Dengan TDM saluran yang sama dapat digunakan
untuk mentransmisikan ketiga sinyal secara bersamaan, seperti ditunjukkan pada Gambar 10.10.
Tegangan (V)
A B C A B C A B C
Waktu (s)
Gambar 10.9 waktu di antara dua sinyal berurutan dapat
digunakan untuk mentransmisi sinyal-sinyal lain sepanjang saluran
sama.
Bagaimana kita mencampur ketiga sinyal A,B,dan C ini sehingga menghasilkan sebuah sinyal TDM?
Proses ini dilakukan oleh peralatan yang disebut multiplexer. Selanjutnya sinyal TDM ini masuk ke
peralatan yang disebut demultiplaxer, yang fungsinya adalah kebalikab dadri multiplexer, yaitu
mengembalikan sebuah sinyal TDM tersebut kembali menjadi tiga sinyal semula.
A A
B Sinyal TDM Dermultiplexer B
Multiplexer
C C
Andaikan indeks bias kaca dan lapisan kaca masing-masing adalah 𝑛1 dan 𝑛2 (
dengan 𝑛1 > 𝑛2 ) maka sudut kritis 𝜃𝑐 dapat Anda hitung dengan hukum II
Snellius.
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 sin 𝜃𝑐
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 sin 900
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 (1)
𝑛
sin 𝜃𝑐 = 𝑛2
1
Bagaiman dengan nilai cos 𝜃𝑐 ? Dari rumus phytagoras
sin2 𝜃𝑐 + cos2 𝜃𝑐 = 1 diperoleh persamaan sebagai berikut
𝑛2 2
cos 2 𝜃𝑐 = 1 − 𝑛1 2
𝑛2 2
cos 2 𝜃𝑐 = √1 − 𝑛1 2
√ 𝑛1 2 −𝑛2 2
2
cos 𝜃𝑐 = (10-2)
𝑛1
Gambar 10.15 berkas cahaya yang masuk mengikuti bentuk serat optik karena pemantulan sempurna
yang berulang.
Sudut Penerimaan
Sudut penerimaan (acceptance angle) pada serat optik adalah sudut
datang maksimum dari medium di luar serat optik (misalnya udara) menuju
ke inti serat optik yang akan menghasilkan pemantulan sempurna dalam inti
sepanjang kabel. Bagaiman cara menghitung sudut penerimaan ini? Mari kita
sebut sudut penerimaan ini dengan sudut A (Gambar 10. ). Persamaan
Snellius pada bidang batas udara-inti kaca memberikan hubungan seperti
berikut.
𝑛𝑢𝑑 sin 𝐴 = 𝑛1 sin 𝑎
1 sin 𝐴 = 𝑛1 sin 𝑎
sin 𝐴 = 𝑛1 sin 900 − 𝜃𝑐
sin 𝐴 = 𝑛1 cos 𝜃𝑐
Substitusi cos 𝜃𝑐 dari (10-2) maka diperoleh persamaan berikut.
√ 𝑛1 2 −𝑛2 2
sin 𝐴 = 𝑛1 ( 𝑛1
)
2
sin 𝐴 = √ 𝑛1 2 − 𝑛2 (10-3)
Gambar 10.16 Sudut penerimaaan A adalah sudut datang maksimum pada
bidang batas udara-inti kaca agar terjadi pemantulan sempurna dalam serat
optik.
Contoh 10.1 Sudut Penerimaan
Indeks bias inti sebuah serat optik adalah 1,60 dan untuk lapisan kaca adalah
1,50. Hitung sudut penerimaan serat optik.
Jawab :
Kita langsung dapat menggunakan Persamaan (10-3) untuk menghitung sudut
penerimaan A.
𝑛1 = 1,60 dan 𝑛2 = 1,50
2
sin 𝐴 = √ 𝑛1 2 − 𝑛2 = √ (1,602 − 1,502 ) = 0,5568
𝐴 = 33,80 ≈ 340
Transmisi unguided adalah transmisi data tanpa menggunakan kabel yang kasat
mata. Oleh karena itu transmisi tanpa kabel (wireless) adalah suatu bentuk dari
media unguided. Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antena pemancar, disebar
ke udara dan diterima serta diartikan oleh antena penerima. Ketika antena
dihubungkan ke rangkaian listrik sebuah komputer atau peralatan wireless,
rangkaian listrik ini mengonversi data digital ke sinyal wireless dan menyebarkan
ke seluruh penjuru dalam jangkauan frekuensinya. Penerima di ujung yang lain
menerima sinyal-sinyal ini dan mengubahnya kembali ke data digital. Jadi,pada
transmisi tanpa kabel sinyal dari pemancar dibawa dalam bentuk gelombang
radio dan disebar ke udara untuk sampai ke penerima.
Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat berjalan melalui tiga jalur, yaitu
gelombang permukaan (ground waves), gelombang langit (sky waves), dan
gelombang angkasa (space waves), seperti ditunjukkan pada Gambar 10.17
TIK mencakup dua spek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Adapun teknologi komunikasi meliputi segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. TIK menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk
data,suara, dan video.
Teknologi analog merupakan teknologi yang sederhana karena masih menggunakan sistem
manual atau belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis sehingga penggunaan teknologi masih
belum praktiss. Teknologi digital merupakan teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer,
sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan biner.
Komunikasi digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah
kemampuan komputer dan ponsel yang semakin cangggih yang dapat membantu kita dalam
beraktivitas. Teknologi digital saat ini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, diantaranya
pembelajaran E-Learning dan pada bidang perbankan.
Pembelajaran dengan E-Learning akan mengurangi gap dan membuat pembelajaran semakin
mudah untuk siapapun. Kelebihan-kelebihan e-learning, antara lain sebagai berikut.
Pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja asal mereka mempunyai akses internet.
Pembelajar dapat memilih materi apa yang akan diakses untuk dipelajari sesuai dengan minat
dan keperluannya sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
Fleksibilitas dalam bergabung dan fasilitas diskusi secara langsung tanpa perlu khawatir jarak
dan waktu.
Mendukung pengembangan keterampilan TIK bagi masyarakat.
Pillihan Ganda
1. Banyak nilai berbeda yang dapat ditampilkan oleh 8 bit adalah .....
A. 64
B. 127
C. 128
D. 255
E. 256
2. Dua kilobyte sama dengan ....
A. 200 byte
B. 228 byte
C. 2.000 byte
D. 2.048 byte
E. 20.480 byte
3. Bilangan 1110 biner identik dengan ... dalam sistem desimal.
A. 16
B. 15
C. 14
D. 13
E. 12
4. Kata “FISIKA” yang terdiri atas enam karakter dalam kode ASCII dinyatakan dengan ....
A. 12 bit
B. 24 bit
C. 48 bit
D. 96 bit
E. 192 bit
5. Banyak bit paling sedikit yang diperlukan untuk menampilkan bilangan 16000 adalah ...
A. 12 bit
B. 13 bit
C. 14 bit
D. 15 bit
E. 16 bit
Uraian