Вы находитесь на странице: 1из 22

BAHAN AJAR FISIKA SMA KELAS XII

MATERI TEKNOLOGI DIGITAL BAB IX

Oleh:
Faozah Ilyana (4201415093)
Dosen Pengampu:
1. Drs. Hadi Susanto, M.Si
2. Dr. Siti Wahyuni S.Pd, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PETA KONSEP

Transmisi Data

menjelaskan

Bilangan
Media
Terdiri atas Kawat tembaga
Biner
Terdiri atas
Kabel pasangan terpilin
Heksadesimal
sinyal Kabel koaksial
Sinyal analog Terdiri atas
Kabel serat optik
Sinyal digital Penyimpanan
Metode
transmisi data digital

Transmisi analog Terdiri atas Terdiri atas Compact disc

Pita magnetik
Transmisi digital

Floppy disk

Flash disk

Kartu memori
A. Transmisi Data
1. Bilangan Biner dan Heksadesimal
Komputer menggunakan kode biner pada lebanyakan tingkat operasi mereka yang paling
sederhana. Bilangan biner hanya memiliki dua digit, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan yang bisa
kita gunakan adalah bilangan desimal yang memiliki sepuluh digit, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan
9. Misalkan kita menyatakan bilangan desimal 6357. Dibaca dari belakang, digit satuan adalah
7, digit puluhan adalah 5, digit ratusan adalah 3, dan digit ribuan adalah 6. Datuan, puluhan,
ratusan, dan ribuan berkaitan dengan bilangan eksponen 10. Satuan berkaitan dengan 100 ,
puluhan berkaitan dengan 101 , ratusan berkaitan dengan 102 , dan ribuan berkaitan dengan
103 . Dengan demikian bilangan 6357 dapat kita tampilkan sebagai berikut.
6357 = 6 × 103 +3 × 102 +5× 101 +7 × 100
Tampak bahwa digit dari bilangan desimal hadir sebagai koefisien-koefisien (digit yang
diberi garis bawah) dari eksponen 10.
Dengan cara yang sama kita dapat menampilkan bilangan biner dengan bilangan-
bilangan eksponen 2. Jika pada bilangan desimal, koefisien-koefisiennya merupakan digit 0
sampai dengan digit 9, koefisien pada bilangan biner hanya digit 0 dan 1. Sebagai contoh
bilangan 6 dapat kita tampilkan sebagai berikut.
6 = 1 × 22 +1 × 21 +0× 20 (10-1)
Kita tulis 62 untuk menampilkan bilangan 6 dalam sistem biner, yaitu sebagai berikut.
62 = 110
Perhatikan dalam hal ini lambang 110 tidak dibaca sratus sepuluh seperti pada sistem
desimal, tetapi dibaca “satu satu nol”.
Cara kedua untuk menampilkan 6 dalam sistem biner juga dapat dengan pembagian
terus-menerus dengan 2 dan menulis sisa pembagian di kolom kanan. Pembagian berhenti
jika sisa pembagian terakhir adalah 1 atau 0. Hasil dibaca pada kolom sisa (kolom paling kanan)
dari bawah ke atas. Untuk jelasnya perhatikan hitungan berikut.
Sisa pembagi
6 Sisa pembagi (digit cetak tebal) dari bawah ke atas
2 0
3 memberikan :
2 1
1 62 = 110
Contoh:
10 = 1 × 23 + 0 × 22 +1 × 21 +0× 20
102 = 1010
132 =1 × 23 + 1 × 22 +0 × 21 +1× 20
132 = 1101

Tiap digit 1 atau 0 menempati satu bit. Bit adalah singkatan dari binary digit sehingga satu bit
sama dengan satu digit biner. Kita ambil contoh dua bilangan, yaitu 102 = 1010 dan 132 =1101.
Artinya 10 dan 13 ditampilkan dalam 4 bit. Masukan dan keluarkan IC (integrated circuit)
menggunakan BCD (binary code decimal), yaitu setiap simbol bilangan desimal dinyatakan
oleh empat digit biner. Dengan kata lain BCD menggunakan 4 bit. Sekarang perhatikan
bilangan pertama, yaitu 62 = 110. Di sini bilangan 6 ditampilkan dalam 3 bit. Jika ingin
menampilkan bilangan 6 dalam 4 bit,bit pertama harus kita isi dengan nol (cetak tebal). Jadi,
6 jika ditampilkan dalam 4 bit adalah sebagai berikut.
62 = 0110
Dengan menggunakan 4 bit kita hanya dapat menampilkan sejumlah tertentu
bilangan, yaitu 16 bilangan. Hal ini karena satu bit dapat diisi dengan 2 pilihan, yaitu digit 0
atau 1. Dengan demikian empat bit dapat diisi dengan 2 × 2 × 2 × 2 = 24 bilangan = 16
bilangan, yaitu mulai dari 0 sampai dengan 15. Berapa banyak bilangan yang dapat
ditampilkan jika diguakan 6 bit?

Contoh 10.1 Jumlah Minimal Bit yang Diperlukan

Berapa paling sedikit jumlah bit diperlukan untuk menyatakan bilangan 2012?
Jawab:
Pertama,kita harus menentukan eksponen 2𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 bilangan asli sehingga 2𝑛 paling
dekat dengan 2012, tetapi sedikit lebih besar atau sama dengan 2012.
Anda tahu 24 = 16 dan 24 × 24 = 16 × 16 ↔ 28 = 256
Kemudian 28 × 23 = 256 × 8 ↔ 211 = 2048 > 2012
210 = 2048 ÷ 2 = 1012 < 2012
Jadi, bilangan asli n yang kita cari adalah 11. Hal itu berarti jumlah bit yang paling sedikit yang
diperlukan untuk menyatakan bilangan 2012 adalah 11 bit.

Kita telah menampilkan 102 = 1010. Digit yang ditulis paling kanan (cetak tebal), yaitu
0 disebut least significant bit (LSB). Ketika menghitung secara berurutan, digit ini paling sering
berubah dan menampilkan nilai terkecil. Digit yang paling kiri (cetak tebal), yaitu 1 disebut
most sognificant bit (MSB). Digit ini paling jarang berubah ketika menghitung dan
menampilkan nilai terbesar yang paling menentukan nilai dari bilangan.
Contoh 10.2 Menampilkan Bilangan dengan 1 Byte serta Menentukan LSB dab MSB

Tampilkan bilangan 75 sebagai bilangan biner dengan 1 byte. Tentukan LSB dan MSB bilangan
ini.
Jawab:
Kita tampilkan bilangan 75 sebagai bilangan dengan menggunakan cara pembagian dengan 2
(cara kedua) dan membaca sisa pembagian dari bawah ke atas. Silahkan Anda periksa dengan
cara perkalian dengan eksponen 2 (cara pertama).
75 Sisa pembagi
2 1 Sisa pembagi (digit cetak tebal) dari
37 bawah ke atas memberikan:
2 1
18 752 = 1001011 ↔ 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 7 𝑏𝑖𝑡
2 0
9 752 = 01001011 ↔ 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 1 𝑏𝑦𝑡𝑒
2 4 1
= 8 𝑏𝑖𝑡
2 2 0 Digit paling kecil, LSB = 1 (digit paing
2 1 0 kanan)
Digit paling besar, MSB = 0 (digit paling
kiri)

Contoh 10.3 Konversi Biner ke Desimal

Nyatakan bilangan biner delapan bit 10101001 sebagai bilangan desimal.


Jawab:
Daftarlah didaftar bilangan biner dengan angkat di bawahnya, yaitu n yang menyatakan
perkalian tiap digit di atasnya dengan eksponen 2𝑛 .
Angka n ini meningkatkan dari kiri ke kanan sesuai urutan bilangan cacah mulai dari 0.
10101001↔ bilangan biner
76543210←eksponen 2𝑛 , dengan n mulai dari 0 meningkat sampai dengan 7.
Jadi, 101010012= 1 × 27 + 0 × 26 +1 × 25 +0× 24 + 1 × 23 +0 × 22 +0× 21 +1× 20
= 128 + 0 + 32 + 0 + 8 + 0 + 0 +1 = 169

Sistem heksadesimal digunakan dalam komputasi. Sistem ini menggunakan basis 16, dengan
angka 0-9 dan huruf A-F. Sistem ini juga dapat digunakan untuk menampilkan sebuah byte.
Sebagai contoh, bilangan desimal 94 yang penampilan binernya adalah 01011110, dalam
heksadesimal adalah 5F (5 = 0101 dan F=1110). Tiap karakter heksadesimal menampilkan 4
bit string. Kedua string ditulis berdampingan untuk memberikan suatu 8 bit string, yaitu satu
byte. Tabel 10.1 menunjukkan konvensi antara bilangan-bilangan desimal,biner, dan
heksadesimel.

Tabel 10.1 Tabel Konversi untuk bilangan-bilangan heksadesimal.

Desimel Biner Heksadesimal


0 0000 0
1 0001 1
2 0010 2
3 0011 3
4 0100 4
5 0101 5
6 0110 6
7 0111 7
8 1000 8
9 1001 9
10 1010 A
11 1011 B
12 1100 C
13 1101 D
14 1110 E
15 1111 F

2. Sinyal Analog dan Digital


Sinyal merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh pemancar dan ditransmisikan melalui media.
Berdasarkan grafik fungsi waktu, sinyal dibedakan menadi dua,sinyal analog dan sinyal digital.
Sinyal analog (broadband) merupakan sinyal yang ditransmisikan terus menerus (kontinu) dan
dengan amplitudo yang bervariasi di antara dua nilai eksterm (minimum dan maksimum)
(Gambar 10.1). Contoh sinyal analog adalah suara,audio,dan video.
Sangat berbeda dengan sinyal analog, sinyal digital
(baseband) tidaklah kontinu. Sinyal digital merupakan suatu
bentuk kode yang hanya mengambil nilai-nilai diskret 0 atau
1 (Gambar 10.2). Contoh sinyal digital adalah teks, bilangan
bulat, dan karakter-karakter lain.

Tegangan (V)

Gambar 10.1 Sinyal analog


0 1 0 0 1 1 0 1

Waktu (t)

Gambar 10.2 Sinyal digital


Data atau informasi dapat disimpan dalam dua cara
yaitu analog dan digital. Supaya data dapat diproses oleh komputer, data itu harus dalam
bentuk diskret. Untuk mentransmisikan data secara digital, data bentuk analog perlu
dikonversi ke bentuk digital (proses digitalisasi). Kita menggunakan Pulse Code Modulation
(PCM). PCM mengandung tiga tahap, yaitu sampling, kuantisasi, dan pengodean (encoding).

a. Sampling
Sinyal analog di-sampling setiap interval waktu tetap, misalnya T sekon. Faktor yang paling
penting dalam sampling adalah laju saat sinyal analog di-sampling. Menurut Teorema Nyquist,
laju sampling paling kecil harus dua kali frekuensi tertinggi sinyal. Misalnya frekuensi tertinggi
sinyal adalah 500 Hz, maka laju sampling minimum harus 2 x 500 sampel/s atau 1.000
sampel/s.

Gambar 10.3 Sampling


b. Kuantisasi
Sampling menghasilkan bentuk diskret dari sinyal analog kontinu. Setiap pola diskret
menunjukkan amolitudo sinyal analog sesaat. Kuantisasi adalah pemberian nilai level
kuantum berupa bilangan bulat berurutan mulai dari nol. Kuantitasi merupakan pendekatan
dari nilai analog sesaat. Kuantisasi dikerjakan diantara nilai amplitudo maksimum dan nilai
amplitudo minimum. Tentu saja nlai level kuantum untuk ampllitudo minimum adalah nol dan
paling besar untuk nilai amplitudo maksimum.

Gambar 10.4 Kuantisasi


c. Pengodean
Pada pengodean (memberi kode biner), tiap nilai level kuantum yang merupakan nilai
pendekatan dikonversi ke dalam kode biner.

11010110 10110100 ..... 11010101

pengodean

Gambar 10.5 pengodean


Komponen-komponen utama yang mengonversi sinyal analog ke sinyal digital diilustrasikan
pada Gambar 10.6. Transmisi
penyimpanan
Sinyal analog ADC Sinyal Digital

Clock

Gambar 10.6 Konversi analog ke digital

Sinyal analog diberikan ke dalam ADC (analog-to-digital coverter). Ini adalah suatu
chip yang men-sampling sinyal pada suatu laju yang sudah ditetapkan sebelumnya, memberikan nilai
level kuantum ke setiap sampel, dan mengkonversikan nilai ini ke kode biner. Clock berfungsi
menghasilkan suatu pulsa teratur untuk menjamin bahwa kode 1 dan 0 dihasilkan pada interval yang
teratur. Sinyal digital yang dihasilkan kemudian ditransmisikan (contoh pada sinyal TV) atau disimpan
(contoh pada sebuah CD). Dengan tujuan menciptakan kembali sinyal asli, sinyal digital (diambil dari
medium penyimpanan yang digunakan) diberikan kepada sebuah DAC (digital-to-analog converter).
Sinyal biner dikonversikan kembali ke tegangan. DAC ‘menaksir’ nilai-nilai sinyal di antara nilai-nilai
yang telah didigitalkan dan menghasilkan kembali suatu sinyal analog.

Gambar 10.7 level kuantum ditetapkan


ke sampel-sampel dari sinyal analog.
11
1 Tabel 10.2 di bawah mengilustrasikan
level kuantum untuk setiap sampel dari
10
Level kuantum

kode biner yang berkaitan


Tegangan (V)

0 2 3 3 4 5 6 7 8 9 10

Nomor sampel
Tabel 10.2 Tabel ilustrasi level kuantum
Nomor Sampel Level Kuantum Kode Biner
1 7 0111
2 7 0111
3 8 1000
4 8 1000
5 11 1011
6 10 1010
7 2 0010
8 0 0000
9 3 0011
10 3 0011
3. Transmisi dan Penerimaan Sinyal Digital
Dalam komunikasi sistem digital, diperlukan alat-alat tambahan selain komponen-komponen
yang telah disebutkan pada Gambar 10.6. Komponen-komponen lengkapnya ditunjukkan
pada Gambar 10.8.
Sinyal Sinyal
masuk Sample ADC Paralel Seri ke DAC keluar
and hold ke seri paralel

clock clock

Gambar 10.8 Diagram kotak untuk transmisi dan penermaan suatu sinyal digital.

Fungsi dari alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :

 Sample and hold mengukur level tegangan analog masukan dan menyimpan sejenak.
 Clock mengontrol kelajuan proses mentransmisikan bit dalam konverter paralel ke seri dan
konverter seri ke paralel, dengan tujuan bit harus dikirim sebelum kumpulan bit berikutnya
tiba. Dengan kata lain, clock mengontrol kelajuan sehingga sistem dapat memproses
informasi.
 Analog-to-digital converter (ADC) yang mengubah suatu tegangan analog ke suatu kode
digital. Keluaran ADC adalah kode biner n bit untuk setiap sampel. Misalnya, kita ambil n
adalah 8 maka keluaran ADC adalah sekumpulan 8 bit yang membentuk satu sinyal sampel.
 Shift register (paralel ke seri)mengambil sejumlah bit (misalnya 8 bit) digital informasi yang
dihasilkan pada saat bersamaan dan meletakannya dalam suatu urutan logika yang siap untuk
ditransmisikan.
 Shift register (seri ke paralel) megambil sederetan data bit (misalnya data 8 bit) yang masuk
satu demi satu dan kemudian mengirim kedelapan bit ini pada saat yang bersamaan ke DAC
(digital-to-analogue converter).
 Digital-to-analog converter (DAC) mengubah sinyal digital kembali ke tegangan analog.
Time Division Multiplexing (TDM)

Apapun informasi itu,suatu sinyal digital hanyalah sederetan kode 1 dan 0 yang perlu dikirim
dari satu tempat ke tempat lainnya. Metode paling sederhana adalah mentransmisikannya pada
seutas kabel panjang. Sayangnya untuk komunikasi global, akan sering ribuan sinyal individu yang
perlu dibagikan pada satu saluran komunikasi. Supaya penyaluran ini hemat, proses dapat dikerjakan
dengan metode yang disebut multiplexing. Untuk sinyal-sinyal digital ini biasanya berkaitan dengan
sebutan time division multiplexing (TDM). TDM merupakan suatu metode umum digunakan untuk
mentransmisi banyak sinyal digital sepanjang saluran yang sama pada saat bersamaan.

Ketika membahas sampling sinyal analog, waktu nyata yang diperlukan untuk sampling adalah
sangat singkat dibandingkan dengan waktu anatar dua sampling yang berurutan. Oleh karena itu,
mengirim sinyal A kemudian sinyal B dan akhirnya sinyal C (Gambar 10.9) secara bergantian setelah
tiap sinyal selesai dikirim memboroskan waktu. Dengan TDM saluran yang sama dapat digunakan
untuk mentransmisikan ketiga sinyal secara bersamaan, seperti ditunjukkan pada Gambar 10.10.

Tegangan (V)

A B C A B C A B C

Waktu (s)
Gambar 10.9 waktu di antara dua sinyal berurutan dapat
digunakan untuk mentransmisi sinyal-sinyal lain sepanjang saluran
sama.

Bagaimana kita mencampur ketiga sinyal A,B,dan C ini sehingga menghasilkan sebuah sinyal TDM?
Proses ini dilakukan oleh peralatan yang disebut multiplexer. Selanjutnya sinyal TDM ini masuk ke
peralatan yang disebut demultiplaxer, yang fungsinya adalah kebalikab dadri multiplexer, yaitu
mengembalikan sebuah sinyal TDM tersebut kembali menjadi tiga sinyal semula.
A A
B Sinyal TDM Dermultiplexer B
Multiplexer
C C

Gambar 10.10 Mencampur tiga sinyal berbeda dalam multiplexer hingga


menghasilkan sebuah sinyal TDM kemudian demultiplexer memisahkan
kembali sinyal TDM ini kembali ke sinyal aslinya.

4. Keunggulan Transmisi Data Digital Terhadap Transmisi Data Analog


Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya
sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (misalnya data suara) atau data digital (data
keluaran modem). Untuk pengiriman jarak jauh,transmisi analog membutuhkan alat penguat
(amplifier) agar dapat meningkatkan energi dari sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier
juga meningkatkan noise (kebisingan) byang terdapat pada sinyal. Dengan demikian sinyal
yang dikirim menjadi lebih kotor.
Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital
mengandung data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital
memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan
kembali pola jajaran byte, dan mentransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman
dapat diatasi.
Tiap-tiap transmisi memiliki keunggulan dan kelemahan. Akan tetapi, sebagian besar
industri telekomunikasi menyatakan bahwa penggunaan transmisi digital lebih efektif
daripada penggunaan transmisi analog berdasarkan alasan-alasan berikut :
1) Kemampuan lebh dari Large-Scale Integration (LSI) dan Very Large-Scale Integration
(VLSI) telah menyebabkan penurunan yang berarti dalam aspek dana dan ukuran data
digital. VLSI adalah proses menciptakan suatu integrated circuit (IC) dengan
menggabungkan ribuan transistor ke dalam suatu chip tunggal.
2) Penggunaan repeter lebih sering daripada penggunaan amplifier sehingga noise atau
ketidaksesuaian sinyal yang lain tidak akan dikumulatif. Jadi,sangat mungkin untuk
mengomunikasikan data dengan transmisi digital pada jarak yang lebih jauh melalui
media yang kualitasnya lebih rendah dengan tetap menjaga integritas dari seluruh
data.
3) Pembetulan kesalahan pengodean (error-correcting codes) dapat diaplikasikan
kepada sinyal-sinyal digital sehingga akan menjamin berkurangnya kesalahan dalam
transmisi sinyal.
4) Teknik enkripsi dapat dengan mudah diterapkan pada transmisi digital daripada
transmisi analog. Ini memberikan privasi dan keamanan bagi pengguna.
5) Sinyal dapat disimpan, diproses, dan dikontrol oleh komputer.
6) Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada peralatan seperti CD dan DVD, yang tersedia
dengan mudah dan murah.
7) Sinyal-sinyal digital dapat dipadatkan.
8) TDM dapat digunakan pada sinyal-sinyal digital sehingga menghemat waktu dan
biaya.
9) Pembangunan jejaring transmisi pada bandwidth yang sangat tinggi, seperti serat
optik atau kanal satelit tergolong murah dengan menggunakan transmisi digital
dibandingkan dengan transmisi analog.
10) Dengan memperlakukan baik data analog maupun data digital, semua sinyal memiliki
bentuk yang sama dan dapat diperlakukan dengan cara yang sama. Dengan cara
mengintegrasikan suara, video, dan seluruh data digital maka pengefektifan sisi
ekonomi dapat dioptimalkan.
5. Media Transmisi Data
Medoa transmisi dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu media transmisi guided yang
merupakan media kasat mata untuk mentransmisikan dan sekaligus memandu data
menuju ke tujuannya (misalnya, kawat tembaga, kabel pasangan terpilin (twisted
pair), kabel koaksial, dan serat optik) dan media transmisi unguided yang
mentransmisikan data tetapi tidak bertugas sekaligus sebagai pemandu yang
mengarahrahkan sinyal ke tujuannya (misalnya, microwave, radio, dan inframerah).
a) Kawat Tembaga
Ketika jaringan-jaringan telepon pertama kali didirikan, kaeat-kawat tembaga
digunakan untuk mentransmisikan sinyal listrik yang dikirim dari satu telepon
ke pertukaran lokal. Di banyak negara, kawat tembaga ini masih digunakan
sebagai saluran telepon. Di tempat yang menggunakan media ini kamu dapat
melihat kawat tembaga ditegangkan dari satu tiang ke tiang yang lain
sepanjang jalan. Kawat-kawat membawa arus listrik yang tidak konstan. Ini
berarti medan magnetik yang dihasilkan akan berubah. Kawat yang di
dekatnya akan dipengaruhi oleh medan magnetik dan ini akan menghasilkan
cross talk, yaitu noise dan gangguan dalam panggilan yang dibawa oleh kawat
didekatnya (di telepon terdengar percakapan orang lain). Oleh karena itu,
diusahakan kawat-kawat sejauh mungkin supaya mengurangi pengaruh
interferensi dari satu kawat pada kawat lainnya. Kerugian lain kawat tembaga
termasuk bandwith sangat rendah yang dapat ditransmisikannya (sekitar 20
kHz) dan seringnya kebutuhan untuk penguatan sinyal (setiap 10 km).
b) Kabel Pasangan Terpilin
Kabel pasangan terpilin (twisted pair) terdiri atas dua kawat tembaga
berselubung (isolasi) dipilin sedemikian rupa sehingga menyerupai pola spiral
kemudian keduanya disisipkan ke dalam sebuah sampul berisolasi (Gambar
10.11). Pilinan ini menyebabkan arus listrik dalam kedua kawat berlawanan
arah sehingga sangat mengurangi resultan medan magnetiknya. Kawat yang
terpilin mengurangi kebocoran fluksi magnetik (dengan meminimumkan area
yang terpapar medan magnetik) sehingga meminimalkan sinyal tak diinginkan
yang diciptakan oleh induksi elektromagnetik.
Desai kabel pasangan terpilin telah mengurangi interferensi elektromagnetik
dari luar dan cross talk di antara kabel yang berdekatan. Walaupun demikian
kabel pasangan terpilin tidak menghilangkan cross talk sepenuhnya.
Kelemahan lain kabel pasangan terpilin adalah mengalami pelemahan sinyal
yang serius (jarak rata-rata antara penguatan sinyal dalam orde 5 km)
khususnya pada frekuensi tinggi, dan kabel ini mengubah bentuk sinyal
transmisi berkaitan dengan dispersi. Kerugian lian dari kabel pasangan terpilin
adalah mengurangi bandwith sinyal yang dapat dibawa sepanjang kabel
(maksimum dalam orde 500 kHz).

Gambar 10.12 Kabel twisted pair


c) Kabel Koaksial
Kabel koaksial memiliki dua buah konduktor tembaga (Gambar 10. ).
Konduktor inti berada di pusat dan ditutupi oleh isolator dalam. Konduktor
tembaga kedua seperti anyaman dililitkan mengitari isolator dalam dan
kemudian ditutup oleh isolator luar.
Kabel koaksial mampu membawa sinyal frekuensi tinggi (bandwith sampai
dengan 500 MHz) dibandingkan dengan kabel pasangan terpilin. Struktur
seperti ini juga melengkapi kabel dengan perisai baik terhadap noise dan cross
talk. Rata-rata jarak antara penguatan berubah banyak terhadap frekuensi.
Pada frekuensi beberappa megaherz (digunakan pada sinyal telepon)
penguatan diperlukan setiap 10 km, tetapi pada 1 GHz (digunakan pada TV
kabel) penguatan perlu setiap 100 m. Penggunaan kabel koaksial saat ini
adalah membawa sinyal TV kabel ke pemakaian-pemakainnya.

Gambar 10.13 Kabel Koaksial

d) Kabel Serat Optik


Saat ini telah digunakan cahaya sebagai media komunikasi, yaitu data dibawa
oleh cahaya dan untuk menyalurkannya diperlukan suatu jenis kabel yang
khusus disebut serat optik.
Serat optik terdiri atas inti yang terbuat dari kaca titip berkualitas baik (indeks
bias besar) dilapisi oleh lapisan kaca sangat tipis (cladding) dengan indeks bias
sedikit lebih kecil. Berkas cahaya yang masuk ke ujung salah satu serat optik
akan menumbuk bidang batas antara kedua medium kaca dari indeks bias
besar ke indeks bia kecil sehingga dibiaskan menjauhi normal. Jika sudut
cahaya asuk yang mengena bidang batas inti kaca-lapisan kaca dan sudut
datang ini diatur lebih besar daripada sudut kritis antara kedua medium kaca,
akan terjadi pemanturan sempirna (Gambar 10.14 ). Dengan demikian berkas
cahaya selalu berada didalam inti kabel dan tidak pernah memasuki cladding.
Dari satu ujung serat optik, cahaya dipancarkan untuk melalui serat opik dan
pada ujung lainnya detektor cahaya mendeteksi aliran cahaya dan
merubahnya ke data elektrik. Sumber cahaya yang digunakan bisa berupa LED
(light emitting diode), ataupun laser (ILD = injected laser diode) sedangkan
detektor cahaya dapat berupa fotodiode menjadi sinyal listrik.

Gambar 10.14 Kabel serat optik


Sudut kritis adalah sudut yang menghasilkan suduut bias sebesar 900 .

Andaikan indeks bias kaca dan lapisan kaca masing-masing adalah 𝑛1 dan 𝑛2 (
dengan 𝑛1 > 𝑛2 ) maka sudut kritis 𝜃𝑐 dapat Anda hitung dengan hukum II
Snellius.
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 sin 𝜃𝑐
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 sin 900
𝑛1 sin 𝜃𝑐 = 𝑛2 (1)
𝑛
sin 𝜃𝑐 = 𝑛2
1
Bagaiman dengan nilai cos 𝜃𝑐 ? Dari rumus phytagoras
sin2 𝜃𝑐 + cos2 𝜃𝑐 = 1 diperoleh persamaan sebagai berikut
𝑛2 2
cos 2 𝜃𝑐 = 1 − 𝑛1 2
𝑛2 2
cos 2 𝜃𝑐 = √1 − 𝑛1 2

√ 𝑛1 2 −𝑛2 2
2
cos 𝜃𝑐 = (10-2)
𝑛1

Gambar 10.15 berkas cahaya yang masuk mengikuti bentuk serat optik karena pemantulan sempurna
yang berulang.

Sudut Penerimaan
Sudut penerimaan (acceptance angle) pada serat optik adalah sudut
datang maksimum dari medium di luar serat optik (misalnya udara) menuju
ke inti serat optik yang akan menghasilkan pemantulan sempurna dalam inti
sepanjang kabel. Bagaiman cara menghitung sudut penerimaan ini? Mari kita
sebut sudut penerimaan ini dengan sudut A (Gambar 10. ). Persamaan
Snellius pada bidang batas udara-inti kaca memberikan hubungan seperti
berikut.
𝑛𝑢𝑑 sin 𝐴 = 𝑛1 sin 𝑎
1 sin 𝐴 = 𝑛1 sin 𝑎
sin 𝐴 = 𝑛1 sin 900 − 𝜃𝑐
sin 𝐴 = 𝑛1 cos 𝜃𝑐
Substitusi cos 𝜃𝑐 dari (10-2) maka diperoleh persamaan berikut.
√ 𝑛1 2 −𝑛2 2
sin 𝐴 = 𝑛1 ( 𝑛1
)

2
sin 𝐴 = √ 𝑛1 2 − 𝑛2 (10-3)
Gambar 10.16 Sudut penerimaaan A adalah sudut datang maksimum pada
bidang batas udara-inti kaca agar terjadi pemantulan sempurna dalam serat
optik.
Contoh 10.1 Sudut Penerimaan

Indeks bias inti sebuah serat optik adalah 1,60 dan untuk lapisan kaca adalah
1,50. Hitung sudut penerimaan serat optik.
Jawab :
Kita langsung dapat menggunakan Persamaan (10-3) untuk menghitung sudut
penerimaan A.
𝑛1 = 1,60 dan 𝑛2 = 1,50
2
sin 𝐴 = √ 𝑛1 2 − 𝑛2 = √ (1,602 − 1,502 ) = 0,5568
𝐴 = 33,80 ≈ 340

Beberapa keunggulan serat optik sebagai media transmisi dibandingkan


dengan kabel pasangan terpilin dan kabel koaksial adalah sebagai berikut.
 Bandwith yang lebih besar : laju data sebesar 2 Gbps dengan jarak 10 km dapat
dicapai. Gelombang cahaya memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada arus
listrik atau gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data menjadi
lebih tinggi.
 Ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan. Kaca ringan daripada
tembaga sehingga ketika pemasanga jaringan kabel serat optik jarak jauh tidak
diperlukan banyak alat angkut berat seperti pada kabel tembaga.
 Pelemahan sinyal yang lebih rendah.
 Diisolasi terhadap elektromagnetik sehingga tidak mudah terkena interferensi
dari elektromagnetik eksternal.
 Jarak antar-repeater (pengulangan) yang lebih jauh. Sistem transmisi fiber optik
di Jerman dapat memcapai laju data 5 Gbps dengan jarak 111 km tanpa repeater.
Sistem memerlukan lebih sedikit repeater sehingga pada gilirannya ini akan
mengurangi biaya pemeliharaan. Jaringan kabel serat optik juga akan
meningkatkan keandalam sistem komunikasi karena repeater termasuk salah satu
sumber yang umum dijumpai berkaitan dengan kegagalan jaringan.

Transmisi unguided adalah transmisi data tanpa menggunakan kabel yang kasat
mata. Oleh karena itu transmisi tanpa kabel (wireless) adalah suatu bentuk dari
media unguided. Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antena pemancar, disebar
ke udara dan diterima serta diartikan oleh antena penerima. Ketika antena
dihubungkan ke rangkaian listrik sebuah komputer atau peralatan wireless,
rangkaian listrik ini mengonversi data digital ke sinyal wireless dan menyebarkan
ke seluruh penjuru dalam jangkauan frekuensinya. Penerima di ujung yang lain
menerima sinyal-sinyal ini dan mengubahnya kembali ke data digital. Jadi,pada
transmisi tanpa kabel sinyal dari pemancar dibawa dalam bentuk gelombang
radio dan disebar ke udara untuk sampai ke penerima.
Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat berjalan melalui tiga jalur, yaitu
gelombang permukaan (ground waves), gelombang langit (sky waves), dan
gelombang angkasa (space waves), seperti ditunjukkan pada Gambar 10.17

Gambar 10.17 Tiga jalur perambatan gelombang radio.

Pada gelombang tanah atau gelombang permukaan (ground waves), sinyal


berjalan antara pemancar dan penerima mengikuti kontur permukaan bumi. Ini
adalah gelombang-gelombang dengan frekuensi di bawah 3 MHz dan panjang
gelombangnya yang berkaitan adalah 100 m atau lebih.
Gelombang langit (sky waves) merupakan gelombang radio dengan frekuensi
antara 3-30 MHz. Sinyal dari pemancarkan ke jalan lurus ke atmosfer dan ketika
mengenai lapisan ionosfer, sinyal dipantulkan untuk sampai ke penerima. Jarak
lengkung mengikuti lengkungan permukaan bumi disebut jarak langkah (skip
distance). Ketika mengenai permukaan bumi kembali ke atmosfer, selanjutnya
proses diulangi kembali (Gambar 10.17 ).
Proses pemantulan dapat berulang beberapa kali sehingga dapat menghindari
masalah segaris pandang berkaitan dengan kelengkungan bumi. Jangkauan jarak
tempuh umumnya ribuan kilometer.
Tabel 10.3 Perbandingan gelombang permukaan, gelombang langit, dan
gelombang angkasa.

Freku Jenis Permuka Langit Angkasa Pemakaian


ensi an
30- LF- Jangkaua Jangkauan komunikasi
300 Low n panjang
kHz Frequ medium, mungkin tetapi
ency cukup gelombang
panjang permukaan
untuk sering memiliki
mendifra amplitudo lebih
ksi di besar
sekitar
bukit
dan
banguna
n
300 MF- Siaran Siaran suara Siaran suara
kHz-3 Medi suara jarak jauh
MHz um lokal,cuk
Frequ up
ency panjang
untuk
mendifra
ksi di
sekitar
bukit
dan
banguna
n.
Jangkaua
n
mungkin
sampai
1.000
km.
3-30 HF- Jangkaua Siaran suara Pemantula Siaran suara
MHz High n sampai jarak n ionosfer
freku dengan jauh;komunikas meningkat
ency 100 km. i;transmisi kan
(SW- Beberap saling jangkauan
Short a sinyal berhadapan yang
Wave) hilang dimungkinkan mungkin
berkaita
n
interfere
nsi
dengan
pemantu
lan
gelomba
ng
angkasa
berfreku
ensi
sama
30- VHF- Jangkaua Saling Lewat Siaran suara
300 Very n berhadapan melaluli FM;TV;sistem
MHz high mendek ionosfer mobile
freku ati 100 harus
ency km sehingga
dipantulka
n oleh
satelit
300 UHF- Jangkaua Saling Lewat TV
MHz- Ultra n lebih berhadapan melalui
3 GHz high kecil ionosfer
frequ daripada sehingga
ency 100 km harus
dipantulka
n oleh
satelit
Diata SHR- Jangkaua Radar;kom Satelit;radar;tele
s 3 Super n kecil unikasi komunikasi
GHz high daripada lewat
frequ satelit;hub
ency ungan
gelomban
g mikro
untuk
telpon,dan
sebagainy
a
Gelombang angkasa (space waves) merupakan gelombang radio dengan frekuensi
di atas 30 MHz. Dengan frekuensi ini akan memiliki panjang gelombang 10 m atau
kurang sehingga gelombang angkasa akan berjalan lurus. Jarak jangkauannya
sekitar puluhan kilometer.
6. Prinsip Kerja Telepon Seluler
Telepon genggam (handphone) atau disebut juga telepon seluler (ponsel) adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon
konvensional. Berbeda dengan telepon konvensional, ponsel mudah dibawa kemana-mana
dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Saat ini
Indonesia memiliki dua sistem jaringan telepon wireless, yaitu sistem GSM (Global System for
Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Divission Multiple Access).
Komponen utama sitem ponsel adalah stasiun dasar (base station) dan pertukaran seluler
(cellular exchange). Sebuah ponsel mengandung pemancar dan penerima gelombang radio
berdaya rendah dengan jangkauan tidak lebih dari 10 km. Frekuensi yang digunakan dalam
sistem digital modern adalah beberapa gigahertz (GHz). Ketika dinyalakan,ponsel mengirim
suatu sinyal radio yang mendaftar kehadirannya ke stasiun dasar terdekat.
Prinsip kerja ponsel adalah sebagai berikut. Beberapa sel diletakkan berdekatan membentuk
suatu klutser atau grup sel (pada Gambar 10.18 ) ditunjukkan klutser yang terdiri atas 7 sel)
sehingga dapat dijangkau suatu area geografi yang lebih luas.bentuk tiap sel sesungguhnya
adalah lingkaran, karena sel menganding sebuah antena ke segala arah (ini adalah stasiun
dasar). Sel-sel digambarkan sebagai heksagonal daripada lingkaran hanyalah sebagai suatu
perjanjian untuk menunjukkan seluruh daerah tercakup tanpa lingkaran-linhkaran yang saling
beririsan (bertindih).

Gambar 10.18 Stasiun-stasiun dasar dihubungkan ke sebuah cellular exchange yang


memberikan akses ke jaringan telepon publik (public switched telephone network
disingkat PSTN)
Cellular exchage juga dapat dihubungkan ke jaringan sistem telepon regular (tetap). Ponsel
menggunakan frekuensi berbeda untuk mentransmisikan sinyal ke satuan dasar dan untuk
menerima sinyal kembali dari stasiun dasar. Ini membuat Anda dapat berbicara dan
mendengar pada saat yang sama dengan menggunakan ponsel. Andaikan dengan ponsel,Anda
membuat sebuah panggilan telepon ke sebuah nomor telepon tertentu. Sinyal radio akan
meninggalkan ponsel dan cellular exchange memilih stasiun dasar dengan sinyal paling kuat
dan menjatahkan sepasang frekuensi untuk ponsel untuk mentransmisikan dan menerima
menggunakan stasiun dasar tersebut. Tiap stasiun dasar memonitori kekuatan sinya dari
dirinya sendiri dan sel-sel terdekatnya. Ketika ponsel bergerak ke sel lainnya, cellular exchange
mengenal bahwa stasiun dasar di sel berikutnya yang menerima sinyal yang lebih kuat dan
memindahkan hubungan ke sel berikutnya. Jangkauan stasiun dasar sama dengan ukuran
linier sel.
B. Penyimpanan Data Digital
1. Compact Disc
Pengertian CD atau Compact Disc adalah piringan
yang berwana perak ini di buat dari lapisan plastik, yang di
sinari oleh sinar laser. Nah, sinar laser ini membuat
lubag-lubang yang sangat kecil yang tidak bisa di lihat
secara kasat mata. Lubang-lubang tersebut akan
membuat deretan kode yang berisi deretan data-data.
Karena membentuk lubang-lubang, maka tidak bisa di tutup lagi. kemudian plastik-plastik
itu akan di tutup lagi oleh cairan plastik, yang berguna sebagi pemantul dan pelindung
lubang-lubang tadi yang berbentuk data. Proses pembuatannya di lakukan secara
bertahap oleh mesin cetak.

Gambar 10.19 Compact Disk


2. Pita Magnetik
Pita magnetik populer pada tahun 1960-an dan 1970-an, tetapi
sekarang semua telah digantikan dengan CD. Media penyimpanan
pita magnetik terbuat dari bahan magnetik yang dilapiskan pada
plastik tipis, seperti pada pita kaset. Pita magnetik menyimpan
data dalam bentuk analog dan perekam data yang kebetulan
terletak di tengah, drive terpaksa harus memutar gulungan pita
hingga head mencapai tempat data tersebut. Ini jelas memerlukan
waktu yang relatif lama.

Gambar 10.20 Pita Magnetik


3. Floppy Disk
Floppy Disk (Disk Drive) adalah alat untuk membaca disket
sebagai tempat menulis dan menyimpan data serta
menjalankan sistem operasi dan aplikasi. Pada tahun
1990-an sampai dengan 2002 masih banyak menggunakan
disket sebagai media penyimpanan data dan menjalankan sistem operasi dan aplikasi.
Jenisnya terdiri dari 5.1/4 inci (ukuran besar) = 360-720 kb
dan 3.1/5 inci (ukuran kecil) = 1,4 Mb. Sejak tahun 2003 sampai sekarang, alat yang satu
ini mulai tidak digunakan lagi, karena kebanyakan orang lebih suka menggunakan
flashdisk atau CD/DVD bahkan eksternal harddisk dan memory card.

Gambar 10.21 Floppy Disk


4. Flash disk
Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy
driveB jenis lain yang umumnya mempunyai kapasitas
memori 128 MB s/d 64 GB, dengan menggunakan
interface jenis USBC (Universal Serial Bus), sangat
praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 96 x 32 mm
dan pada bagian belakang bentuknya agak menjurus
keluar, digunakan untuk tempat penyimpanan baterai jenis AAA dan LCD (Untuk Fitur
MP3, Voice Recording dan FM Tuner) dan terdapat port USB
yang disediakan penutupnya yang berbentuk sama dengan body utamanya. Flash disk
termasuk alat pemyimpanan data memory flash tipe NAND (Umumnya digunakan pada
Kamera Digital), ada juga yang dikemas dalam ukuran kecil menjadi Compact Flash, SD
Card, MMC dan sejenisnya.

Gambar 10.22 Flash Disk


5. Kartu memori
Kartu memori atau memory caed adalah suatu alat penyimpanan data digital seperti
gambar digital,berkas digital, suara digital, dan video digital. Kartu memori mulai populer
digunakan antara lain pada ponsel, mp3/mp4 player, kamera digital, dan handy cam.
Kartu memori biasanya mempunyai kapasitas ukuran berdasarkan standar bit digital, yaitu
16 MB,32 MB,64 MB,128 MB,256 MB, dan seterusnya. Kartu memori terdapat beberapa
tipe. Kapasitas terbesar saat ini adalah tipe CF (Compact Flash) dengan 8-16 GB.
Untuk membaca data digita yang disimpan dalam kartu memori ke dalam komputer
diperlukan perangkat pembaca kartu memori (memory card reader).

Gambar 10.23 Kartu memori


Keuntungan Alat Penyimpanan Digital
1) Kapasitas penyimpanan datanya adalah besar dalam peralatan digital
2) Akses ke data tertentu yang disimpan adalah cepat
3) Perbaikan data adalah cepat
4) Penyimpanan dapat diandalkan
5) Data yang disimpan dapat dikopi atau dihapus dengan mudah
6) Data dapat disimpan dan dienkripsi
7) Data dapat diproses dan dimanipulasi oleh sebuah komputer
8) Data dapat diangkut dengan mudah secara fisik ataupun secara elektronik

Penerapan Teknologi Digital dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi

TIK mencakup dua spek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Adapun teknologi komunikasi meliputi segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. TIK menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk
data,suara, dan video.

Teknologi analog merupakan teknologi yang sederhana karena masih menggunakan sistem
manual atau belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis sehingga penggunaan teknologi masih
belum praktiss. Teknologi digital merupakan teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer,
sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan biner.

Komunikasi digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah
kemampuan komputer dan ponsel yang semakin cangggih yang dapat membantu kita dalam
beraktivitas. Teknologi digital saat ini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, diantaranya
pembelajaran E-Learning dan pada bidang perbankan.
Pembelajaran dengan E-Learning akan mengurangi gap dan membuat pembelajaran semakin
mudah untuk siapapun. Kelebihan-kelebihan e-learning, antara lain sebagai berikut.

 Pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja asal mereka mempunyai akses internet.
 Pembelajar dapat memilih materi apa yang akan diakses untuk dipelajari sesuai dengan minat
dan keperluannya sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
 Fleksibilitas dalam bergabung dan fasilitas diskusi secara langsung tanpa perlu khawatir jarak
dan waktu.
 Mendukung pengembangan keterampilan TIK bagi masyarakat.

UJI KOMPETENSI BAB 10

Pillihan Ganda

1. Banyak nilai berbeda yang dapat ditampilkan oleh 8 bit adalah .....
A. 64
B. 127
C. 128
D. 255
E. 256
2. Dua kilobyte sama dengan ....
A. 200 byte
B. 228 byte
C. 2.000 byte
D. 2.048 byte
E. 20.480 byte
3. Bilangan 1110 biner identik dengan ... dalam sistem desimal.
A. 16
B. 15
C. 14
D. 13
E. 12
4. Kata “FISIKA” yang terdiri atas enam karakter dalam kode ASCII dinyatakan dengan ....
A. 12 bit
B. 24 bit
C. 48 bit
D. 96 bit
E. 192 bit
5. Banyak bit paling sedikit yang diperlukan untuk menampilkan bilangan 16000 adalah ...
A. 12 bit
B. 13 bit
C. 14 bit
D. 15 bit
E. 16 bit
Uraian

1. Ubahlah bilangan desimal berikut ke bilangan biner


a. 9
b. 37
c. 127
2. Berapa jumlah minimal bit yang diperlukan untuk menyatakan bilangan-bilangan berikut.
a. 420
b. 1011
c. 6472
3. Tentukan banyaknya bit untuk kapasitas
a. 10 byte
b. 5 kB
c. 40 Kb
4. Nyatakan bilangan biner 1 byte berikut sebagai bilangan desimal
a. 01011010
b. 10110010
5. Ubah bilangan desimal berikut ke bilangan biner dengan 4 bit atau kelipatannya (8 bit,12 bit,
....) kemudian ubah ke bilangan hexadesimal
a. 93
b. 120
c. 270

Вам также может понравиться

  • Konversi Bilangan Biner
    Konversi Bilangan Biner
    Документ34 страницы
    Konversi Bilangan Biner
    izi
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ18 страниц
    Sistem Bilangan
    Sulistina Afriyani
    Оценок пока нет
  • Matematika Diskrit 9-15
    Matematika Diskrit 9-15
    Документ40 страниц
    Matematika Diskrit 9-15
    David Tox
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ23 страницы
    Sistem Bilangan
    Widia Hardiyanti
    Оценок пока нет
  • Number Systems and Codes: Dyah Lestari
    Number Systems and Codes: Dyah Lestari
    Документ35 страниц
    Number Systems and Codes: Dyah Lestari
    umar baron
    Оценок пока нет
  • Pertemuan 2 Sistem Bilangan
    Pertemuan 2 Sistem Bilangan
    Документ24 страницы
    Pertemuan 2 Sistem Bilangan
    wiratama kresna bayu
    Оценок пока нет
  • SISTEM BILANGAN DAN KODE
    SISTEM BILANGAN DAN KODE
    Документ31 страница
    SISTEM BILANGAN DAN KODE
    Alya Syifa
    Оценок пока нет
  • Tidak Akdkao e Jao
    Tidak Akdkao e Jao
    Документ27 страниц
    Tidak Akdkao e Jao
    Rafael Simarmata
    Оценок пока нет
  • 02 Konsep Bilangan
    02 Konsep Bilangan
    Документ37 страниц
    02 Konsep Bilangan
    Ace D Syathier
    Оценок пока нет
  • Transmisi Digital
    Transmisi Digital
    Документ18 страниц
    Transmisi Digital
    Syafnah Aisyah Nauli Harahap
    Оценок пока нет
  • SISTEM BILANGAN
    SISTEM BILANGAN
    Документ14 страниц
    SISTEM BILANGAN
    Bhagus Rendyawan
    Оценок пока нет
  • SISTEM BILANGAN DIGITAL
    SISTEM BILANGAN DIGITAL
    Документ23 страницы
    SISTEM BILANGAN DIGITAL
    Rama Deyanto
    Оценок пока нет
  • SEOBILANGAN
    SEOBILANGAN
    Документ19 страниц
    SEOBILANGAN
    rini
    Оценок пока нет
  • Dasar Komputer
    Dasar Komputer
    Документ47 страниц
    Dasar Komputer
    Beni FebruariZal
    Оценок пока нет
  • Bab II Sistem Dan Kode Bilangan
    Bab II Sistem Dan Kode Bilangan
    Документ23 страницы
    Bab II Sistem Dan Kode Bilangan
    Andre Valen
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ13 страниц
    Sistem Bilangan
    BambangEdiW
    Оценок пока нет
  • Bilangan Digital
    Bilangan Digital
    Документ3 страницы
    Bilangan Digital
    JulaidinLimbong
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ13 страниц
    Sistem Bilangan
    Eno
    Оценок пока нет
  • Bilangan Desimal
    Bilangan Desimal
    Документ13 страниц
    Bilangan Desimal
    Sar
    0% (1)
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ19 страниц
    Sistem Bilangan
    zidnyfikrimakarim29
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan Digital
    Sistem Bilangan Digital
    Документ19 страниц
    Sistem Bilangan Digital
    MUKHAMMAD NUR HADI
    Оценок пока нет
  • Sistem Digital TI
    Sistem Digital TI
    Документ595 страниц
    Sistem Digital TI
    unilak
    Оценок пока нет
  • 1 - Sistem Bilangan
    1 - Sistem Bilangan
    Документ29 страниц
    1 - Sistem Bilangan
    Muhammad Saifuddin
    Оценок пока нет
  • KONVERSI BILANGAN
    KONVERSI BILANGAN
    Документ24 страницы
    KONVERSI BILANGAN
    Indah Febiola
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ29 страниц
    Sistem Bilangan
    NASRUL
    Оценок пока нет
  • BILANGAN DESIMAL
    BILANGAN DESIMAL
    Документ13 страниц
    BILANGAN DESIMAL
    Hendra Arie Prastya
    Оценок пока нет
  • BilBiner
    BilBiner
    Документ23 страницы
    BilBiner
    Firman Ramadan
    Оценок пока нет
  • Teori Dasar Digital
    Teori Dasar Digital
    Документ14 страниц
    Teori Dasar Digital
    muhammad arief
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan dan Kode
    Sistem Bilangan dan Kode
    Документ31 страница
    Sistem Bilangan dan Kode
    fahmie_ramadhan
    Оценок пока нет
  • SistemBilanganDigital
    SistemBilanganDigital
    Документ28 страниц
    SistemBilanganDigital
    Dony Sugianto
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Sistem Bilangan
    Bab Ii Sistem Bilangan
    Документ33 страницы
    Bab Ii Sistem Bilangan
    Rizky Habiburrohman
    Оценок пока нет
  • Bab 1-Sistem Bilangan
    Bab 1-Sistem Bilangan
    Документ20 страниц
    Bab 1-Sistem Bilangan
    dodosena
    Оценок пока нет
  • BILANGAN DAN KODE
    BILANGAN DAN KODE
    Документ19 страниц
    BILANGAN DAN KODE
    Yassar atha
    Оценок пока нет
  • BAB 3 SISTEM BILANGAN
    BAB 3 SISTEM BILANGAN
    Документ7 страниц
    BAB 3 SISTEM BILANGAN
    Vincentius Vito Valentino
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan Dan Representasi Data
    Sistem Bilangan Dan Representasi Data
    Документ6 страниц
    Sistem Bilangan Dan Representasi Data
    Najmi Sania
    Оценок пока нет
  • SistemBilanganMatematika
    SistemBilanganMatematika
    Документ51 страница
    SistemBilanganMatematika
    Muhammad Laul Huda Hasnurgroup
    Оценок пока нет
  • SISTEM BILANGAN UNTUK KOMPUTER
    SISTEM BILANGAN UNTUK KOMPUTER
    Документ10 страниц
    SISTEM BILANGAN UNTUK KOMPUTER
    allvy-dieni-noer-1167
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan dan Pengkodean
    Sistem Bilangan dan Pengkodean
    Документ11 страниц
    Sistem Bilangan dan Pengkodean
    Novitasari Y. Anggu
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ35 страниц
    Sistem Bilangan
    Afita Fitaa
    Оценок пока нет
  • 3.a Konversi Bilangan Biner
    3.a Konversi Bilangan Biner
    Документ23 страницы
    3.a Konversi Bilangan Biner
    Kiki Wulandari
    Оценок пока нет
  • Sistem Biner dan Konversi Biner-Desimal
    Sistem Biner dan Konversi Biner-Desimal
    Документ2 страницы
    Sistem Biner dan Konversi Biner-Desimal
    Muhammad Syawal Bangun
    Оценок пока нет
  • Tutorial MCS 51
    Tutorial MCS 51
    Документ138 страниц
    Tutorial MCS 51
    Indra Negara
    Оценок пока нет
  • Contoh Bilangan Tik 2
    Contoh Bilangan Tik 2
    Документ88 страниц
    Contoh Bilangan Tik 2
    okmamen
    Оценок пока нет
  • KONVERSI BILANGAN DAN KODE ASCII
    KONVERSI BILANGAN DAN KODE ASCII
    Документ11 страниц
    KONVERSI BILANGAN DAN KODE ASCII
    Muhammad Erwanto
    Оценок пока нет
  • Sistem Mikroprosesor I BAB IV
    Sistem Mikroprosesor I BAB IV
    Документ39 страниц
    Sistem Mikroprosesor I BAB IV
    Banteng Rumput
    Оценок пока нет
  • Materi Sistem Komputer
    Materi Sistem Komputer
    Документ63 страницы
    Materi Sistem Komputer
    Udienoficial
    Оценок пока нет
  • Konversi Bil _Kode Biner
    Konversi Bil _Kode Biner
    Документ6 страниц
    Konversi Bil _Kode Biner
    hervie037
    Оценок пока нет
  • Konversi Bilangan Biner
    Konversi Bilangan Biner
    Документ23 страницы
    Konversi Bilangan Biner
    arga
    Оценок пока нет
  • PTI Pertemuan 5 05
    PTI Pertemuan 5 05
    Документ11 страниц
    PTI Pertemuan 5 05
    Raisa Ghina Ruwaida
    Оценок пока нет
  • SISTEM BILANGAN
    SISTEM BILANGAN
    Документ14 страниц
    SISTEM BILANGAN
    Ade Puteri Febrina
    Оценок пока нет
  • Pertemuan 8-9
    Pertemuan 8-9
    Документ36 страниц
    Pertemuan 8-9
    kamfe63
    Оценок пока нет
  • Sistem Bilangan
    Sistem Bilangan
    Документ22 страницы
    Sistem Bilangan
    eva_aulia_1
    Оценок пока нет
  • Konversi Bilangan Komputer Lengkap
    Konversi Bilangan Komputer Lengkap
    Документ13 страниц
    Konversi Bilangan Komputer Lengkap
    Ahmad Syarief
    Оценок пока нет
  • SISTEM DIGITAL
    SISTEM DIGITAL
    Документ45 страниц
    SISTEM DIGITAL
    Claudius Constantinus Setia Budi
    100% (2)
  • Latihan PTS MTK 7
    Latihan PTS MTK 7
    Документ5 страниц
    Latihan PTS MTK 7
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Lembar Diskusi Siswa
    Lembar Diskusi Siswa
    Документ2 страницы
    Lembar Diskusi Siswa
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • UH BAB 1 Pola Bilangan
    UH BAB 1 Pola Bilangan
    Документ2 страницы
    UH BAB 1 Pola Bilangan
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Penilaian Tengah Semester I Ipa 7
    Penilaian Tengah Semester I Ipa 7
    Документ6 страниц
    Penilaian Tengah Semester I Ipa 7
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Kisi Kisi
    Kisi Kisi
    Документ3 страницы
    Kisi Kisi
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Angket Uji Kelayakan
    Angket Uji Kelayakan
    Документ3 страницы
    Angket Uji Kelayakan
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Matematika Kelas 7
    Matematika Kelas 7
    Документ6 страниц
    Matematika Kelas 7
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Latihan Penilaian Tengah Semester
    Latihan Penilaian Tengah Semester
    Документ4 страницы
    Latihan Penilaian Tengah Semester
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Latihan Penilaian Tengah Semester
    Latihan Penilaian Tengah Semester
    Документ4 страницы
    Latihan Penilaian Tengah Semester
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Silabus Pembelajaran Fisika
    Silabus Pembelajaran Fisika
    Документ2 страницы
    Silabus Pembelajaran Fisika
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Angket Uji Kelayakan
    Angket Uji Kelayakan
    Документ3 страницы
    Angket Uji Kelayakan
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Pembelajaran Vektor
    Pembelajaran Vektor
    Документ24 страницы
    Pembelajaran Vektor
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Gejalan Pemanasan Global
    Gejalan Pemanasan Global
    Документ6 страниц
    Gejalan Pemanasan Global
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Rubrik Penilaian Karakter
    Rubrik Penilaian Karakter
    Документ1 страница
    Rubrik Penilaian Karakter
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Документ13 страниц
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Pembelajaran Fisika
    Bahan Ajar Pembelajaran Fisika
    Документ11 страниц
    Bahan Ajar Pembelajaran Fisika
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Kelompok 4
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Документ33 страницы
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • LKS FISIKA KELAS X PENJUMLAHAN VEKTOR
    LKS FISIKA KELAS X PENJUMLAHAN VEKTOR
    Документ2 страницы
    LKS FISIKA KELAS X PENJUMLAHAN VEKTOR
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • REAKSI INTI
    REAKSI INTI
    Документ9 страниц
    REAKSI INTI
    Cut Nyak Ilma Asyura
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Poin 13
    Bahan Ajar Poin 13
    Документ11 страниц
    Bahan Ajar Poin 13
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Post Test
    Post Test
    Документ17 страниц
    Post Test
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Bab III
    Bab III
    Документ32 страницы
    Bab III
    mirah kencana
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Kelompok 4
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Документ33 страницы
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Kelompok 4
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Документ33 страницы
    Bahan Ajar Kelompok 4
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Planet - Nofrina Maulani - 4201415009
    Planet - Nofrina Maulani - 4201415009
    Документ6 страниц
    Planet - Nofrina Maulani - 4201415009
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Документ5 страниц
    Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет
  • Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Документ5 страниц
    Artikel Satelit, Komet, Meteor
    Faozah Ilyana
    Оценок пока нет