Вы находитесь на странице: 1из 15

MAKALAH

KEPENDUDUKAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah DASAR-DASAR ILMU SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING:
H. Lukmanul Hakim, S.Ag.,M.Si.

DISUSUN OLEH:
Anisa Salma F1710631190013 Akbar Raka 1710631190028
Ananda Putri 1710631190035 Agus Muhidin 1710631190021
Mayada Sari 1710631190015 Sarah Amalia 1710631190006

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu dan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak H.
Lukmanul Hakim, S.Ag.,M.Si. selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial serta
semua pihak yang telah memberikan saran-saran dan arahan kepada kami dalam pembuatan
makalah ini.

Dalam penyusunan makalah “Dasar-Dasar Ilmu Sosial” dengan judul


“Kependudukan”, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
sempurna, walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin. Maka, dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan kritik yang menuju kearah perbaikan serta
penyempurnaan makalah ini dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Karawang, 12 April 2018

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................


Daftar isi ..........................................................................................................
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah ... ..................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................

BABII
PEMBAHASAN
A. Pengertian...................................................................................................
B. Dinamika Kependudukan ...........................................................................
C. Faktor-faktor demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk ...................................................................................................
D. Transisi Demografi .....................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai jumlah penduduk
terbanyak didunia, hal ini dapat dilihat dari data sensus penduduk yang semakin tahun
semakin meningkat setiap tahunnya.
Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Indonesia
merupakan negara berkembang dengan masalah kependudukan seperti, yaitu jumlah
penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan
persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal ,
tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat dapat berdampak terhadap kemiskinan dan


kesejahteraan masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan
melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Masalah utama yang dihadapi di bidang
kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang
seimbangnya penyebaran dan kurang produktivnya masyarakat di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
Hal yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari penduduk ?
2. Bagaimana dinamika kependudukan di Indonesia?
3. Faktor-faktor demografi apa yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk ?
4. Bagaimana konsep transisi demografis dalam konsep kependudukan?

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk
2. Untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk
4. Untuk mengetahui konsep transisi demografis.

D. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai Konsep
kependudukan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu
Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi
penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian
umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi,
tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi
frekuensi. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1.Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut,dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah
Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah seorang
pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan
yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk. Sehingga John Garut dianggap sebagai
bapak Demografi.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek
perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak
digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti
pengencer hingga pelanggan potensial. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang
mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara
keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

B. DINAMIKA KEPENDUDUKAN

Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu


dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar.
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah
Dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu
daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk
meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar
dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan
dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan Kependudukan.
Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi secara maupun
karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami
tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya
pemenuhan kenbutuhan adalah migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut
akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis
kelamin penduduk. Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan
adalah:
1.Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau
perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari
Beberapa hal, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama,
pekejaan, dan lain-lain
c. Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
2. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam pengukuran,
yaitu :
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya yang
tetap tinggi, persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta kualitas
penduduk dipandang dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Pemahaman terhadap dinamika penduduk sangat penting dalam demografi. Manfaat dari
memahami dinamika penduduk adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
2) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
3) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain
misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
4) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang
menguntungkan maupun merugikan.
C. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFIK YANG MEMPENGARUHI LAJU
PERTUMBUHAN PENDUDUK

1. ANGKA KELAHIRAN (fertilitas)


Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil
untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi
rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung Pada struktur umur, banyaknya
kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran pertahun di satu
tempat perseribu penduduk.
2) Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap
1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. asbr dapat dihitung dengan rumus
berikut ini.
3) Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000
wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
A. faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
1) anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
2) sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
3) pernikahan usia dini (usia muda).
4) adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
5) adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki
anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
B. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
1) adanya program keluarga berencana (kb).
2) kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
3) adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi pns.
4) adanya uu perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
5) penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
6) adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak

2. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian
khusus, dan angka kematian bayi.
a. Angka kematian kasar (crude death rate/cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk dalam waktu satu tahun.
b. Angka kematian khusus (age specific death rate/asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. asdr dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
c. Angka kematian bayi (infant mortality rate/imr)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang
umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor penghambat.
1) faktor pendorong kematian (promortalitas)
(a) adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
(b) adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
(c) kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
(d) adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
(e) tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) faktor penghambat kematian (antimortalitas)
(a) tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
(b) negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
(c) adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat
diobati.
(d) adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan
bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
3. MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk.
Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila
orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi
a. Transmigrasi; Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap
ke daerah lain di dalam wilayah republik indonesia.
b. Urbanisasi; Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota besar
c. Emigrasi; perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri.
d. Imigrasi; Perpindahan penduduk dari luar negeri dan menetap di dalam negeri.
e. Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
1) migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan
tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi
ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan
migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ketempat lain dengan
tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran
diantaranya:
a. Migran seumur hidup (life time migrant)
b. Migran Risen (recent migrant)
c. Migran total (total m igrant)
4. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurutr usia
yakni rasio ketergantungan muda dan rasio ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indicator demografi yang sangat penting. Semakin
tingginya presentase dependency ratio menunjukan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan presentase
dependency ratio yang semakin rendah menunjukan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk memembiayai penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi.
5. Angka Perkawinan Umum
Angka perkawinan umum (APU) menunjukan proporsi penduduk yang berstatus kawin
terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada pertengahan tahun untuk satu tahun
tertentu.
Konsep perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang laki-laki dan seorang
perempuan hudup bersama dalam kurun waktu yang lama. Dalam hal ini hidup bersama dapat
dikukuhkan dengan perkawinan yang syah sesuai dengan undang-undang atau peraturan
hukum yang ada (Perkawinan de jure) ataupun tanpa pengesahan perkawinan (de facto).
Tetapi untuk keperluan studi demografi, badan pusat statistic mendefinisikan seseorang
berstatus kawin apabila mereka terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan baik yang
tinggal bersama maupun terpisah yang menikah secara syah maupun yang hidup bersama
yang oleh masyarakat disekelilingnya dianggap syah sebagai suami isteri (BPS, 200).
Indikator perkawinana berguna bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program
kependudukan terutama dalam pengembangan program-program peningkatan kualitas
keluarga dan perencanaan keluarga.
6. Pengaruh Program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana (KB)
beserta definisinya.
a. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.
b. Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat/cara KB.
c. Pernah memakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah memakai alat/cara
KB.
d. Pemakai alat/cara KB aktif (Current User) adalah seseorang yang sedang memakai
alat/cara KB.
e. Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase perempuan usia subur
yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak
memakai alat/cara KB.
D. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Perubahan
atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
A. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat
kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan
gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi
sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
B. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi,
misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin
membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian
menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju
pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai
1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
C. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap
terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi
tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia
periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
D. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau
tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase
2 dan 3 adalah phase transisi.
Tahap-tahap dalam transisi demografi
1. Tahap stasioner tinggi
Ciri-ciri :
Tingkat kelahiran: tinggi
Tingkat kematian: tinggi
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
2. Tahap awal perkembangan
Ciri-ciri :
Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian: lambat menurun
Pertumbuhan alami: lambat
Contoh: india sebelum pd ii
3. Tahap akhir perkembangan
Ciri-ciri :
Tingkat kelahiran: menurun
Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: cepat
Contoh: australia, selandia baru tahun ‘30an
4. Tahap stasioner rendah
Ciri-ciri :
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: rendah
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
Contoh: perancis sebelum pd ii
5. Tahap menurun
Ciri-ciri :
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: negative
Contoh: jerman timur & barat tahun ‘75
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara
berkembang. Bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio
ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih
karena pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan
perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan.
E. Masalah Kependudukan di Indonesia
Masalah kependudukan merupakan masalah yang serius, tidak saja bagi negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara maju. Masalah
kependudukan dewasa ini sudah menjadi masalah besar bagi dunia secara keseluruhan
disamping masalah ekonomi secara global. Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan
kontrol untuk mengatur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan
problema sosial dan ekonomi dengan segala akibatnya. Pertambahan penduduk yang besar
dari tahun ke tahun memerlukan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan,
perumahan dan sebagainya.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang
tidak merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas
dan angka mortalitas yang relatif tinggi.
Indonesia adalah negara yang mempunya banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia
menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara sedangkan menempati urutan
ke-5 . Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina
(1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Sebagai negara yang sedang berkembang
Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera
diatasi agar tidak terjadi ledakan penduduk. Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain
adalah :
1. Jumlah penduduk yang besar.
2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata.
Menurut saya dalam menanggapi masalah ini, Pemerintah harus dapat menjamin
terpenuhinya kebutuhan hidupnya dan juga menyediakan lapangan kerja, sarana dan
prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana
yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran
serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Peran serta swasta yang telah dilakukan
antara lain pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
F. Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Permasalahannya
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan
demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia.
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana
jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan
populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam
populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:
P = Poekt

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai.
Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika
dimulainya periode. Yang merupakan:

G. Persebaran Kepadatan Penduduk dan Permasalahannya


Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada
setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah
atau negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya.
Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui
tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan
penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik
yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan
daerah yang berdekatan.
2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain juga
tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak merata. Sebagian besar
penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura. Padahal, luas wilayah pulau
Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau
Jawa dan Madura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-
daerah lain tingkat penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung
kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak
sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau
lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila
kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada
terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya
tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung
kehidupan.
H. Struktur Umur Penduduk dan Permasalahannya
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam
bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur
penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida
penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan menurut umur.
Kegunaan Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok
umur pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan
penduduk masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur
umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu.
Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di
masa yang akan datang. Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang
disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade yang
lalu. Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum,
yaitu:
1. Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang
tinggi diwaktu-waktu yang lalu.
2. Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang
lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus
keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
3. Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan
ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi
jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah
bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur
penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik
balita, remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga
kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus
diciptakan.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kependudukan akan menjadi sebuah masalah yang besar dari suatu negara jika
penduduk dinegara tersebut mengalami kelebihan kapasitas atau kepadatan disetiap daerah
karena laju pertumbuhan yang sangat cepat dan persebarannya yang tidak merata.Masalah
kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara karena
dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan.
Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu
mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan
kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang
lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna
memperluas lapangan kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil.
Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan
derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang
berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.

B. Saran
Sebaiknya pemerintah membuat dan memaksimalkan program untuk menekan laju
pertumbukan penduduk yang meningkat drastis setiap tahunnya dan melakukan persebaran
penduduk secara merata sehingga tidak ada kepadatan dan ketimpangan sosial disuatu daerah.
Dan Saran untuk makalah ini adalah sebaiknya topik permasalahan dibatasi karena materi
konsep kependudukan sangat luas sekali.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia
http://www.hprory.com/transisi-demografi/
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115/
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-
sosial.html

Вам также может понравиться