Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA”
SEMESTER 5

DI SUSUN OLEH :
RESTA MARIANA SIHOMBING

KELAS :
B2 – AKUNTANSI
LEMBAR PENILAIAN

NAMA : RESTA MARIANA SIHOMBING


NPM : 14.11.106.401201.1792

JUDUL : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN


STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

Dinilai oleh :

Dosen Pengampuh:

(Hj.Nina Pudjiastuty)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan insyaallah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Perekonomian
Indonesia.
Makalah Perekonomian Indonesia ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Perekonomian Indonesia tentang Pertumbuhan
Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia ini bermanfaat untuk pembaca.

Balikpapan 23 Oktober 2016


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para ekonomi dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-
masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat
pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya
angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan
tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.
Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-
negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output
dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi
yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus
menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin
tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi
pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per
kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?


2. Faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi serta investasi suatu negara.
3. Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Apakah itu perubahan struktur ekonomi?
5. Faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi.
C. Tujuan

1. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi.


2. Mengetahui faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi serta investasi.
3. Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Mengetahui definisi perubahan struktur ekonomi
5. Mengetahui faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara


secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan
ekonomi sering disama artikan dengan pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal
itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada
pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan
pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia,baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan
kerja dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga
harus disertai dengan program pembangunan sosial .
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
per kapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth)
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

B. Faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi serta


investasi suatu negara.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan struktur ekonomi adalah:

1. Faktor Sumber Daya Manusia


Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi
oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.

6. Sistem sosial Dan Sikap Masyarakat


Sistem sosial dan sikap masyarakat terhadap perubahan akan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Penduduk yang terdidik dan modern
bersikap sangat mendukung terlaksananya pembangunan karena memiliki sifat lebih bersikap
positif dalam pembangunan. Sebaliknya, masyarakat tradisional dan tidak terdidik bersikap
apatis ( masa bodoh) terhadap pembangunan. Masyarakat tradisional cenderung tidak
menyukai perubahan-perubahan dan sukar memanfaatkan teknologi sehingga menghambat
pembangunan.
Faktor yang Mempengaruhi Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara adalah:

Investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakkan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun ada berbagai pertimbangan yang dirasa perlu
oleh para investor yang membuat harapan masuknya investasi, terutama investasi asing
terkadang masih sulit untuk diwujudkan di Indonesia.
Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 1983 Investasi adalah hasil
biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan
mengenai masa depan. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa
depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah
berubah.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan
investor dalam menanamkan modalnya, antara lain:

1. Faktor kestabilan Perekonomian Negara

merupakan salah satu pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi. Kabar baiknya
adalah bahwa Indonesia, menurut Kepala Ekonom DBS Bank David Carbon, saat ini menjadi
salah satu negara sasaran investasi yang ideal karena memiliki struktur perekonomian yang
cenderung stabil.

2. Faktor perubahan dan perkembangan teknologi

Sedangkan faktor kemajuan teknologi juga penting dalam meningkatkan efisiensi produksi
dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara
akan memberikan peluang lebih besar pula untukdapat mendorong masuknya lebih banyak
investasi.

3. Faktor tingkat suku bunga

Mengenai tingkat suku bunga. Faktor ini juga tidak kalah pentingnya dalam menentukan
tingkat investasi yang terjadi dalam suatu negara. Apabila di suatu negara tingkat suku
bunganya rendah, maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi karena kredit dari bank
masih menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya apabila tingkat bunga
tingginya, maka investasi dari kredit bank pun akan tidak menguntungkan.

4. Faktor prospek ekonomi di masa datang

Faktor prospek ekonomi di masa datanglah yang merupakan faktor yang paling
mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara. Tidak dapat dipungkiri,
harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian di masa datang merupakan
salah satu faktor penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi.
Jika diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang,
maka investor kemungkinan besar tidak akan menyia-nyiakan peluang yang memungkinkan
untuk meraih keuntungan lebih besar di masa yang datang.
5. Pengaruh Nilai Tukar

Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty
(tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi
dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan
tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi
domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat
kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat
harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada
pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang
domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-
barang ekspor (traded goods)relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non
traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan
mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

6. Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan
modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

7. Pengaruh Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka
panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene
dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan
kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan
tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang
ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada
investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

8. Pengaruh Infrastruktur

Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna


berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber
energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa
pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-
ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat
diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur
akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya
gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh
dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.
Pengeluaran pemerintah disini adalah meliputi semua pembelian barang dan jasa yang
dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi yang
memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan roda perekonomian agar berjalan lebih baik dan
bersemangat. Peran pemerintah seperti dikemukakan oleh Keynes sering kali diperlukan
untuk mendorong pertumbuhan perekonomian

C . TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI


1. Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas
tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari
bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik
terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada
pertumbuhan ekonomi.
Dalam teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang menjelaskan perkaitan
antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori
penduduk optimum. Apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih
tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikkan
pendapatan per kapita. Akan tetapi jika penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum
hasil lebih yang semakin berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami
penurunan.

2. Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi
efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu
barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan

mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi kegiatan


perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.
3. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus
dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady
growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara
efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal
tersebut.

4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik


Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa
faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal
dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan
pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.

D. Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia


Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam
perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor
primer, sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan
PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi
tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh
sektor-sektor nonprimer sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara
keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian
telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-
an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai
perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia.

Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian
berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN
1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian
nasional.
Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:

1. Produktivitas tenaga kerja persektor secara keseluruhan

2. Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang setengah
jadi dan barang jadi.

3. Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar
produk/jasa yang dihasilkannya.
4. Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan.
5. Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa
serta mendukung proses produksi.
6. Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-
menerus.
7. Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
8. Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor

E. Faktor yang menentukan Perubahan struktur ekonomi


Perubahan struktur ekonomi, umum disebut transformasi struktural, dapat
didefisinikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling tekait satu dengan yang lainnya
dalam komposisi AD, perdagangan luar negri (ekspor dan inpor), AS ( produksi dan
menggunakan faktor-faktor produksi yang diperlukan mendukung proses pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan)

Perubahan struktur ekonomi yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi


Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan
makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian,
sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang
industri menjadi bertambah besar.

2. Perubahan teknologi
Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi
yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.
Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional
yang bersifat kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan
barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.

3. Faktor-faktor dari sisi permintaan agregat (AD)


Faktor yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat
dari kombinasi antara peningkatan pendapatan riil per kapita dan perubahan selera
masyarakat (konsumen). Perubahan permintaan bukan hanya pada peningkatan jumlah
(konsumsi), tapi juga perubahan komposisi barang-barang yang dikonsumsi.

4. Faktor-faktor dari sisi penawaran agregat (AS)


Faktor-faktor ini adalah pergeseran keunggulan komparatif .Chenery (1992) dalam
kaitan ini proses transformasi struktural akan mengemukakan bahawa terjadi berjalan
lambat bahkan adakalanya mengalami kemunduran. Artinya penurunan kontribusi output
industri manufaktur pada pembentukan PDB, jika keunggulan komparatif tidak berjalan
sesuai dengan arah pergeseran pola permintaan domestik ke arah output industri manufaktur
dan pola perubahan dalam komposisi ekspor. Terjadi di Indonesia dan Venezuela dan negara
penghasil mineral lainnya.
5. Intervensi pemerintah di dalam kegiatan ekonomi dalam negeri
Dari sisi AD , Kebijakan yang berpengaruh langsung misalnya pajak penjualan
yang menjadikan harga jual barang yang bersangkutan mengalami kenaikan harga akibatnya
akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut dan tergantung pada elastisitas harga
terhadap permintaan.
Kebijakan tidak langsung misalnya pengurangan pajak pendapatan. Secara teoritis,
dengan asumsi bahwa faktor-faktor berpengaruh lainnya tetap dapat meningkatkan
permintaan masyarakat (konsumsi) tidak berubah, terhadap produk-produk dari sektor-
sektor tertentu, seperti manufaktur dan jasa.

6. Sumber Internal (domestik) dan Sumber Eksternal (dunia)


Sumber internal meliputi faktor-faktor dari sisi AD dan sisi AS serta kebijakan
pemerintah seperti tersebut.
Sumber eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur perdagangan global
sebagai akibat peningkatan pendapatan dunia dan peraturan-peraturan mengenai
perdagangan internasional. Misalnya perubahan struktur ekspor indonesia selama masa Orde
Baru dari komoditas primer ke ekspor manufaktur.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda – beda tergantung dari tingkat pendapatan
per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan
dari penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga
cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata – rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.

Saran

Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan sebagai berikut :
Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidakstabilan sosial, politik, dan ekonomi.
Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang
kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan
dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan
berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.

Вам также может понравиться