Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA”
SEMESTER 5
DI SUSUN OLEH :
RESTA MARIANA SIHOMBING
KELAS :
B2 – AKUNTANSI
LEMBAR PENILAIAN
Dinilai oleh :
Dosen Pengampuh:
(Hj.Nina Pudjiastuty)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan insyaallah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Perekonomian
Indonesia.
Makalah Perekonomian Indonesia ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Perekonomian Indonesia tentang Pertumbuhan
Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia ini bermanfaat untuk pembaca.
A. Latar Belakang
Para ekonomi dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-
masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat
pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya
angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan
tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.
Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-
negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output
dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi
yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus
menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin
tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi
pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per
kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
B. Rumusan Masalah
A. Pertumbuhan Ekonomi
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakkan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun ada berbagai pertimbangan yang dirasa perlu
oleh para investor yang membuat harapan masuknya investasi, terutama investasi asing
terkadang masih sulit untuk diwujudkan di Indonesia.
Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 1983 Investasi adalah hasil
biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan
mengenai masa depan. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa
depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah
berubah.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan
investor dalam menanamkan modalnya, antara lain:
merupakan salah satu pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi. Kabar baiknya
adalah bahwa Indonesia, menurut Kepala Ekonom DBS Bank David Carbon, saat ini menjadi
salah satu negara sasaran investasi yang ideal karena memiliki struktur perekonomian yang
cenderung stabil.
Sedangkan faktor kemajuan teknologi juga penting dalam meningkatkan efisiensi produksi
dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara
akan memberikan peluang lebih besar pula untukdapat mendorong masuknya lebih banyak
investasi.
Mengenai tingkat suku bunga. Faktor ini juga tidak kalah pentingnya dalam menentukan
tingkat investasi yang terjadi dalam suatu negara. Apabila di suatu negara tingkat suku
bunganya rendah, maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi karena kredit dari bank
masih menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya apabila tingkat bunga
tingginya, maka investasi dari kredit bank pun akan tidak menguntungkan.
Faktor prospek ekonomi di masa datanglah yang merupakan faktor yang paling
mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara. Tidak dapat dipungkiri,
harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian di masa datang merupakan
salah satu faktor penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi.
Jika diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang,
maka investor kemungkinan besar tidak akan menyia-nyiakan peluang yang memungkinkan
untuk meraih keuntungan lebih besar di masa yang datang.
5. Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty
(tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi
dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan
tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi
domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat
kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat
harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada
pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang
domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-
barang ekspor (traded goods)relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non
traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan
mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan
modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka
panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene
dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan
kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan
tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang
ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada
investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
8. Pengaruh Infrastruktur
2. Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi
efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu
barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan
Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian
berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN
1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian
nasional.
Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:
2. Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang setengah
jadi dan barang jadi.
3. Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar
produk/jasa yang dihasilkannya.
4. Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan.
5. Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa
serta mendukung proses produksi.
6. Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-
menerus.
7. Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
8. Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor
Perubahan struktur ekonomi yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
2. Perubahan teknologi
Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi
yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.
Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional
yang bersifat kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan
barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.
Kesimpulan
Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda – beda tergantung dari tingkat pendapatan
per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan
dari penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga
cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata – rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.
Saran
Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan sebagai berikut :
Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidakstabilan sosial, politik, dan ekonomi.
Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang
kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan
dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan
berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.