• Plasenta previa atau plasenta letak rendah adalah
kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta
menutupi mulut rahim. Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita menjadi hamil. Organ ini terhubung dengan bayi melalui tali pusar yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, sekaligus untuk membuang zat-zat sisa dari darah bayi. • Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan tanpa disertai rasa sakit. Perdarahan tersebut biasanya terjadi pada 3 bulan terakhir masa kehamilan. Strabismus, juga dikenal dengan mata juling, adalah kondisi di mana kedua mata tidak bergerak ke arah yang sama dan terlihat bergerak ke arah yang berbeda. Gejala-gejala dari strabismus mungkin tampak setiap waktu, atau dapat datang dan pergi. Tanda- tanda dan gejala dapat meliputi: • Mata juling • Penglihatan ganda • Kedua mata yang tidak menuju arah yang sama • Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi (kedua mata tidak bergerak bersamaan) • Kehilangan penglihatan atau persepsi kedalaman. sindrom Guillain-Barre mengalami ketakutan dan kecemasan akibat paralisis tubuh bagian atas, serta munculnya gangguan yang tiba-tiba. Perawat dapat mengurangi ketakutan dengan memberikan informasi yang akurat tentang kondisi klien, memberikan perawatan lanjut, dan umpan balik positif pada klien, mendorong relaksasi, serta distraksi. Keluarga bisa dilibatkan pada aktifitas tertentu dan memberikan hiburan untuk klien juga. Obat antikolinergik adalah obat yang mempengaruhi fungsi persarafan. • Berbagai kegunaan dari obat antikolinergik antara lain: • Kelainan pada saluran pencernaan, seperti maag, diare, luka pada usus, mual, muntah; • Kelainan pada saluran kencing, seperti radang kantung kemih, radang saluran kencing; • Kelainan pada saluran napas, seperti asma, infeksi saluran napas bawah (bronkitis); • Kelaianan pada jantung, seperti denyut jantung rendah; • Lainnya, seperti insomnia (sulit tidur), pusing berputar.
Efek samping dari obat antikolinergik antara lain:
• Sensasi tidak seimbang; • Mulut kering, mata kering, sakit tenggorokan; • Kulit kering; • Kemerahan pada kulit; • Peningkatan suhu badan; • Merasa silau; • Pandangan kabur; • Denyut jantung meningkat, berdebar-debar; • Sulit buang air kecil; • Sulit buang air besar; • Gangguan pada saraf otak (jarang terjadi), seperti kejang, koma, halusinasi. Gejala Penyakit Ginjal • Terjadi pembengkakan di pergelangan kaki dan sekitar mata. • Volume urine dan frekuensi buang air kecil berkurang. • Urine berbusa. • Kulit kering dan terasa gatal. • Terjadi kram otot, terutama di tungkai. • Tekanan darah tinggi. • Gangguan irama jantung. • Penurunan kesadaran. • Pada gagal ginjal akut dapat terlihat tanda dehidrasi. • Nyeri punggung bawah dan urine bercampur darah • demam dan menggigil.
Diagnosis Penyakit Ginjal
• Tes urine. Dilakukan untuk mengetahui kadar albumin dalam urine. • Tes darah. Dilakukan untuk memeriksa kadar kreatinin, • Pemindaian. USG ginjal dan CT scan ginjal serta saluran kemih (urografi) • Seberapa baik ginjal Anda berfungsi dapat dilihat dari kadar urea dalam darah. • Laki-laki dewasa : 8-20 mg/dL • Wanita dewasa: 6-20 mg/dL • Anak-anak: 5-18 mg/dL • Sistem triase medis memilah-milih pasien berdasarkan kondisi pasien saat masuk ruang perawatan dan memberikan kode warna untuk pasien, mulai dari merah, kuning, hijau, putih dan hitam. Apa arti dari warna-warna ini? • Merah: Kode warna merah diberikan kepada pasien yang jika tidak diberikan penanganan dengan cepat maka pasien pasti akan meninggal, dengan syarat pasien tersebut masih memiliki kemungkinan untuk dapat hidup. Contohnya seperti pasien dengan gangguan pernapasan, trauma kepala dengan ukuran pupil mata yang tidak sama, dan perdarahan hebat. • Kuning: Kode warna kuning diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan segera, namun masih dapat ditunda karena ia masih dalam kondisi stabil. Pasien dengan kode kuning masih memerlukan perawatan di rumah sakit dan pada kondisi normal akan segera ditangani. Contohnya seperti pasien dengan patah tulang di beberapa tempat, patah tulang paha atau panggul, luka bakar luas, dan trauma kepala. • Hijau: Kode warna hijau diberikan kepada mereka yang memerlukan perawatan namun masih dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang masih sadar dan bisa berjalan masuk dalam kategori ini. Ketika pasien lain yang dalam keadaan gawat sudah selesai ditangani, maka pasien dengan kode warna hijau akan ditangani. Contohnya seperti pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar minimal, atau luka ringan. • Putih: Kode warna putih diberikan kepada pasien hanya dengan cedera minimal di mana tidak diperlukan penanganan dokter. • Hitam: Kode warna hitam diberikan kepada pasien yang setelah diperiksa tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Misalnya, mereka yang masih hidup namun mengalami cedera yang amat parah sehingga meskipun segera ditangani, pasien tetap akan meninggal. • b) Lochea • Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina selama puerperium (Varney, 2007; h.960). • (1) Lochea Rubra • Lochea ini muncul pada hari ke 1-4 masa post partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa – sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo, dan mekonium. • (2) Lochea Sanguinolenta. • Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir. Berlangsung dari hari ke 4 sampai ke 7 post partum. • (3) Lochea Serosa • Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit dan robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 post partum. • (4) Lochea Alba • Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea ini berlangsung selama 2-6 minggu post partum. • (Ambarwati, 2010; h.78-79).