Вы находитесь на странице: 1из 16

PEMANFAATAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var.

Rubrum) DAN KULIT NANAS (Ananas comosus L. Mer) DALAM


PEMBUATAN BUBUK INSTAN

USAGE RED GINGER EXTRACTS (Zingiberofficinale var. Rubrum) AND


THE PINEAPPLES SKIN IN PRODUCTION INSTANT POWDER

Ahmad Dawardi Harahap1, Raswen Efendi2 and Noviar Harun2


Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru
Jl. Bina Widya No. 30 Km. 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru (28293)
Telp. (0761) 63270, Fax. (0761) 63271
Email: dawardiharahap21@gmail.com

ABSTRACT

The research purposes was to evaluate of the quality and antioxidant of the
instant powder of red ginger with the addition of skin pineapples extracts. The
method used in this research was a Complete Random Design with 4 treatments
and 4 replications. The treatments were P1 (90 ml red ginger extracts : 10 ml skin
pineapples extracts), P2 (80 ml red ginger extracts : 20 ml skin pineapples
extracts), P3 (70 ml red ginger extracts : 30 ml skin pineapples extracts), P4 (60
ml red ginger extracts : 40 ml skin pineapples extracts). The results show that the
usage red ginger and skin pineapples extracts significantly influenced the total
sugar content, antioxidant, descriptive value of aroma and taste of instant powder,
but did not affect the moisture and ash contents, color, and texture of instant
powder. The best treatment was P4 (60% red ginger extracts : 40% skin
pineapples extracts) with total sugar content of 61,29%, ash content 1,44%,
moisture content 1,68% and antioxidant 33,701ppm. For the quality attributes like
color, flavor, taste, texture, and overall assessment with descriptive color whitey-
brown, flavorfull pineapple, taste pineapple and texture rather smooth and comply
with quality standards instan powder, base on the parameters of mouisture
content, ash content and total sugar content.
Keyword : Instant powder, quality, skin pineapples extracts, red ginger.

PENDAHULUAN kosmetik dan parfum. Banyak hasil


Latar Belakang penelitian yang membuktikan berbagai
Jahe merupakan salah satu macam khasiat rimpang jahe,
jenistanaman obat yang biasanya diantaranya adalah memiliki aktivitas
digunakan sebagai bumbu dapur karena antidiare,
dapat menambah cita rasa yang khas antimikrobia,antioksidan,antihepatotoksi
pada masakan. Jahe jugadiandalkan k dan antipiretik (Wresdiyati dkk.,
sebagai komoditas ekspornon migas 2003).
dalam bentuk jahe segar, jahekering,
minyak atsiri dan oleoresin. Jahe telah Jahe seperti halnya jenis
dikenal secara luas dan dimanfaatkan rempah-rempah lain juga memiliki
untuk berbagai keperluan, seperti kemampuan mempertahankan kualitas
campuran bahan makanan, minuman, pangan yaitu sebagai antimikrobia dan

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2.
JomDosen Fakultas
Faperta Vol.Pertanian, Universitas
3 No. 2 Oktober 2016Riau 1
Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
1
antioksidan. Gingerone dan gingerol merah, gula pasirdan air.Bahan-
berperan dalam menghambat bahan yang digunakan untuk analisis
pertumbuhan bakteri E. coli, sedangkan adalah akuades, metanol, larutan 2,2-
kemampuan antioksidannya berasal dari diphenyl-1-picrylhydrazyl hydrate
kandungan gingerol dan shogaol (Uhl, (DPPH) 1 mg, CuSO4.5H2O, K.Na-
2000 dalam Fakhrudin, 2008). Menurut
Tartrat.4H2O, NaOH, metilen biru
Arivianti (1999), jahe memiliki berbagai
kandungan zat yangdiperlukan oleh serta sampel minuman kulit nanas
tubuh, diantaranya yaituminyak atsiri instan pada masing-masing analisa.
(0,5-5,6%), zingiberon, zingiberin, Alat-alat yang digunakan
zingibetol, barneol, kamfer,folandren, dalam pembuatan minuman kulit
sineol, gingerin, vitamin (A, B1, dan C), nanas instan adalah pisau, wajan,
karbohidrat (20-60%) damar(resin) dan blender, saringan, timbangan,
asam-asam organik (malat, oksalat). pengaduk, sendok, gelas ukur, panci,
kompor gas, dan wadah untuk
Antioksidan adalah suatu
senyawa fenolik dan flavonoid yang
bubuk.Alat-alat untuk analisis adalah
dapat menetralkan dan meredam radikal erlenmeyer, termometer, timbangan
bebas dan menghambat terjadinya analitik, oven, tanur, cawan porselen,
oksidasi pada sel sehingga mengurangi hot plate, desikator, kertas saring,
terjadinya kerusakan sel. Kemajuan gelas ukur, kuvet, alat titrasi, beaker
penelitian di bidang kesehatan glass, bilik pengujian (booth) dan
menunjukkan bahwa radikal bebas dapat wadah berupa cup kecil untuk uji
mengganggu kesehatan kita misalnya organoleptik.
kanker, penyakit hati, penyakit
degeneratif seperti artherosklerosis, Metode Penelitian
kardiovaskular, jantung, penuaan diri Penelitian ini dilaksanakan
dan rematik yang di sebabkan dari
secara eksperimen non faktorial
dampak radikal bebas (Hernani dan
raharjo 2005).
dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan
Tujuan Penelitian perlakuan variasi konsentrasi jahe
Tujuan dari penelitian ini adalah merah. Masing-masing ada
untuk mengetahui mutu produk bubuk 4perlakuan dan 4kali ulangan,
instan dan aktivitas antioksidan pada sehingga diperoleh 16 unit percobaan
ekstrak jahe merah dan kulit nanas. sebagai berikut, adapun kombinasi
BAHAN DAN METODE perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tempat dan Waktu Atas dasar ini dapat ditetapkan
Penelitian ini dilaksanakan di formulasi dengan variasi
Laboratorium Pengolahan Hasil perbandingan rasio ekstrak kulit
Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil nanas dan ekstrak jahe merah:
Pertanian, Fakultas Pertanian P1 = ekstrak jahe merah (90 %) : ekstrak
Universitas Riau, Kampus Bina Widya kulit nanas (10 %)
Km 12,5 Kelurahan Simpang Baru
Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Waktu P2 = ekstrak jahe merah (80 %) : ekstrak
penelitian selama lima bulan, yaitu pada kulit nanas (20 %)
bulan Desember hingga Mei 2015.
P3 = ekstrak jahe merah (70 %) : ekstrak
Bahan dan Alat kulit nanas (30 %)
Bahan-bahan yang digunakan P4 = ekstrak jahe merah (60 %) : ekstrak
dalam pembuatan minuman kulit kulit nanas (40 %)
nanas instan adalah kulit nanas,jahe

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 2


Analisis Data dihancurkan dengan blender hingga
Data yang diperoleh dianalisis halus dan ditimbang dengan 1000 ml air
secara statistik dengan menggunakan pada 1000 g kulit nanas. Kulit nanas
analisis sidik ragam (ANOVA). Jika F yang telah halus disaring untuk
hitung lebih besar atau sama dengan F mengambil ekstrak kulit nanas.
tabel maka dilanjutkan dengan uji adalah 10, 20, 30, 40 %, setelah
Duncan’s Multiple New Range Test beberapa saat dimasukkan gula pasir 140
(DNMRT) pada taraf 5%. g, lakukan pengadukan terus menerus
agar tidak gosong dengan kecilkan api
Pelaksanaan Penelitian setelah mulai mengkristal. Kemudian
Proses pembuatan ekstrak jahe pada setelah sampai menjadi bubuk, wajan
penelitian ini mengacu pada Koswara diangkat dan didinginkan, selanjutnya
dkk. (2012). Jahe yang digunakan dalam dilakukan penghalusan dengan
penambahan minuman ekstrak kulit menggunakan blender. Tahap terakhir
nanas instan adalah jenis jahe merah. yaitu dilakukan pembungkusan
Jahe kemudian disortasi untuk menggunakan plastik.
mendapatkan jahe dengan kualitas yang
baik (rimpangnya tidak ada yang busuk HASIL DAN PEMBAHASAN
dan tidak ada luka). Pembuatan ekstrak Kadar Air
jahe merah dimulai dari pembersihan Kadar air merupakan persentase
rimpang jahe dari tanah dan kotoran kandungan air dari suatu bahan. Peranan
yang melekat, kulit jahe dikupas, jahe air dalam bahan pangan merupakan
dipotong kecil, ditimbang 1000 g dan salah satu faktor yang turut
dihaluskan. Proses penghalusan jahe mempengaruhi aktivitas metabolisme,
menggunakan blender yang seperti aktivitas kimiawi dan aktivitas
ditambahkan dengan 1000 ml air hangat, mikroba yang dapat mempengaruhi
setelah hancur bubur jahe disaring kualitas nilai gizi (Winarno, 2004).
menggunakan saringan hingga didapat Kandungan air dalam bahan bubuk ikut
ekstak jahe. menentukan daya tahan bahan tersebut.
Pembuatan ekstrak kulit nanas mengacu Hasil sidik ragam menunjukan bahwa
pada metode Fitriani dan Sribudiani penambahan kulit nanas dalam
(2009), yang telah dimodifikasi. Pertama pembuatan bubuk instan berpengaruh
dilakukan sortasi pada kulit nanas tidak tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air
cacat dan tidak tampak kering yang telah bubuk instan jahe merah dapat dilihat
dipotong kecil-kecil. Kemudian pada Lampiran 8. Rata-rata kadar air
direndam dalam wadah menggunakan bubuk instan jahe merah dapat dilihat
larutan garam selama 15 menit. Lalu pada Tabel 6 di bawah.
Tabel 6. Rata-rata kadar air.
Perlakuan Kadar Air (%)

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 1,66

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 1,75

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 1,76

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 1,68

Tabel 6 menunjukkan bahwa diduga karena bahan utama pembuatan


peningkatan jumlah ekstrak kulit nanas bubuk instan ini (ekstrak jahe merah dan
berpengaruh tidak nyata terhadap kadar ekstrak kulit nanas) memiliki kadar air
air bubuk instan jahe merah. Hal ini relatif sama dan memiliki volume yang

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 3


sama setiap perlakuan. Ekstrak jahe sempurna pada suhu 600ºC selama
merah dan ekstrak kulit nanas memiliki beberapa waktu. Besarnya kadar abu
kemampuan yang relatif sama dalam produk pangan bergantung pada
mengikat air dan melepaskan air sesudah besarnya kandungan mineral bahan yang
pemasakan. Penelitian ini sejalan dengan digunakan. Bahan makanan sedikitnya
Pramitasari (2010) menyatakan bahwa 96% terdiri dari bahan organik dan air.
penambahan ekstrak kulit nanas Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral
berpengaruh tidak nyata terhadap kadar atau kadar abu (Winarno, 2004). Hasil
air susu kedelai bubuk instan. sidik ragam menunjukan bahwa
Kandungan air dalam bubuk instan 1,66 penambahan kulit nanas dalam
sampai 1,68%. Kadar air bubuk instan pembuatan bubuk instan berpengaruh
pada seluruh perlakuan telah memenuhi tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu
standar mutu bubuk instan (SNI 01- bubuk instan jahe merah dapat dilihat
4320-1996) yaitu tidak lebih dari 3%. pada Lampiran 9. Rata-rata kadar abu
bubuk instan jahe merah dapat dilihat
Kadar Abu pada Tabel 7.
Abu merupakan bahan
anorganik sisa dari proses pembakaran

Tabel 7. Rata-rata kadar abu.


Perlakuan Kadar Abu (%)

P1 ekstrak kulit nanas (90 %), ekstrak jahe (10 %) 1,44

P2 ekstrak kulit nanas (80 %), ekstrak jahe (20 %) 1,44

P3 ekstrak kulit nanas (70 %), ekstrak jahe (30 %) 1,46

P4 ekstrak kulit nanas (60 %), ekstrak jahe (40 %) 1,44

bahwa penambahan ekstrak jahe merah


memberikan pengaruh tidak nyata
. Tabel 7 menunjukkan bahwa terhadap pembuatan bubuk instan
peningkatan jumlah ekstrak kulit nanas kedelai. Kandungan abu dalam bubuk
berpengaruh tidak nyata terhadap kadar instan berkisar 1,44 sampai 1,46% dan
abu bubuk instan jahe merah, kadar abu telah memenuhi standar mutu bubuk
pada penambahan tiap perlakuan ekstrak instan (SNI 01-4320-1996) yaitu tidak
kulit nanas 1,44 sampai 1,46 %. Hal ini lebih dari 1,5%.
disebabkan karena kemungkinan
kandungan mineral pada kulit nanas Kadar Gula Total
tidak ikut keluar bersama ekstrak kulit
nanas. Pembuatan ekstrak kulit nanas Kadar gula total dipengaruhi
hanya dilakukan pembersihan pada oleh jumlah gula yang dimiliki atau
bagian terluar kulit luarnya dan di ditambahkan pada produk. Hasil sidik
blender untuk mengambil ekstraknya, ragam menunjukkan bahwa variasi
sehingga diduga mineral pada kulit penambahan ekstrak jahe merah
nanas sangat kecil kemungkinan untuk berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
larut, maka dari itu kandungan abu pada kadar gula total bubuk instan dapat
bubuk instan ekstrak jahe merah berbeda dilihat pada Lampiran 11. Rata-rata
tidak nyata, Menurut Marsito ,2000). kadar gula total bubuk instan jahe merah
Hal ini Sejalan dengan penelitian setelah diuji lanjut dengan DNMRT
Pramitasari (2010) yang menyatakan pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel
8.

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 4


Tabel 8. Rata-rata kadar gula total.
Perlakuan Kadar gula total (%)

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 49,45a

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 55,47b

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 59,68c

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 61,29d

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda nyata
menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 8 menunjukkan bahwa parameter yang sangat penting dalam


semakin banyak penambahan ekstrak mengembangkan pangan fungsional
kulit nanas maka semakin meningkat (Permana dkk., 2012). Senyawa ini
kadar gula total bubuk instan jahe memiliki berat molekul kecil, tetapi
merah. Hal ini disebabkan karena kulit mampu menginaktivasi berkembangnya
nanas memiliki kandungan gula lebih reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal
tinggi dibandingkan dengan jahe merah. bebas dan molekul yang sangat reaktif.
Menurut Mursito (2000) jahe merah Berdasarkan sumbernya antioksidan
memiliki kandungan karbohidrat dibagi dalam dua kelompok, antioksidan
6,307%, Sementara pada kulit nanas sintetik dan antioksidan alami,
memiliki kandungan pati 17,53% antioksidan pada jahe adalah antioksidan
(Wijana, 1991). Hal in sejalan dengan alami.
penelitian Pramitasari (2010) yang
menyatakan bahwa penambahan jahe Pada penelitian ini, penentuan
merah berpengaruh tidak nyata terhadap aktivitas antioksidan dilakukan dengan
kandungan gula susu kedelai bubuk metode DPPH (2,2-diphenyl-1-
instan. Kandungan gula total pada bubuk picrylhydrazyl hydrate) sebagai kontrol
instan bervariasi yaitu 51,25% sampai digunakan 5 ml DPPH yang sudah
60,75%. Kandungan gula total bubuk dilarutkan dengan metanol. Penurunan
instan pada seluruh perlakuan telah absorbansi terjadi karena penambahan
memenuhi standar mutu bubuk instan elektron dari senyawa antioksidan pada
(SNI 01-4320-1996) yaitu tidak lebih elektron yang tidak berpasangan pada
dari 85% gugus nitrogen dalam struktur senyawa
DPPH. Larutan DPPH bewarna ungu.
Kadar Antioksidan Intensitas warna ungu akan menurun
ketika radikal DPPH tersebut berikatan
Antioksidan merupakan senyawa dengan hidrogen. Semakin kuat aktivitas
pemberi elektron (donor elektron) atau antioksidan sampel maka akan semakin
reduktan. Sifat antioksidan merupakan besar penurunan intensitas warna
ungunya (Pokorny dkk., 2001).

Tabel 9. Rata-rata kadar antioksidan.


Perlakuan Konsentrasi x ln x % Hambatan IC50 (ppm)

P1 1000 6.9078 88.6845

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 5


500 6.2146 88.3165

250 5.5215 87.7645

125 4.8283 87.3965 108.957

62.5 4.1352 86.2006

31.25 3.4420 85.3726

P2 1000 6.9078 88.2245

500 6.2146 87.8565

250 5.5215 87.8565

125 4.8283 86.8445 38.566

62.5 4.1352 85.6486

31.25 3.4420 85.1886

P3 1000 6.9078 88.3165

500 6.2146 87.1205

250 5.5215 87.0285 34.595

125 4.8283 86.2006

62.5 4.1352 86.1086

31.25 3.4420 84.7286

P4 1000 6.9078 87.8565

500 6.2146 87.4885

250 5.5215 87.3965 33.701

125 4.8283 86.9365

62.5 4.1352 86.8445

31.25 3.4420 86.7525

Rumus mencari IC 50 dengan menggunakan kurva standar.


P1. Y = -0,959x + 82,32 = 108,957 P2. Y = -0,940x + 82,07 = 38,566
P3. Y = -0.898x + 81,93 = 34,595 P4. Y = -0,326x + 85,52 = 33,701

IC50 (Inhibition Concentration (ppm) yang mampu meredam radikal


50) adalah konsentrasi antioksidan bebas sebanyak 50%. Data aktivitas

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 6


antioksidan yang diperoleh, dihitung atau kesan mutu oleh sekelompok orang
nilai IC50 dengan persamaan regresi yang disebut dengan panelis. Panelis
linier. Nilai IC50 berbanding terbalik adalah sekelompok orang yang bertugas
dengan kemampuan antioksidan suatu menilai sifat atau kualitas bahan
senyawa yang terkandung dalam bahan. berdasarkan kesan subyektif. Beberapa
Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan penilaian sensori yang perlu dilakukan
semakin besar kemampuan adalah uji deskriptif dan uji hedonik. Uji
antioksidannya. Hasil perhitungan yang deskriprif bertujuan untuk mengetahui
telah dilakukan dan didapatkan data nilai sifat-sifat mutu suatu bahan pangan,
IC50 serta ditunjukkan pada Tabel 9. sedangkan uji hedonik bertujuan untuk
Rata-rata kadar antioksidan dapat dilihat mengetahui tingkat kesukaan konsumen
pada Tabel 9. terhadap suatu produk.

Tabel 9 memperlihatkan bahwa Warna Bubuk Instan


semakin banyak penggunaan ekstrak Warna adalah salah satu faktor
kulit nanas menghasilkan antioksidan mutu suatu bahan pangan. Warna adalah
yang semakin tinggi terhadap bubuk salah satu bagian dari penampakan
instan jahe merah. Hal ini diduga karena produk dan merupakan parameter
antioksidan pada ekstrak kulit nanas dan penilaian sensori yang penting, karena
ekstrak jahe merah tinggi akan merupakan sifat penilaian sensori yang
antioksidan. Hasil penelitian ini sejalan pertama kali dilihat oleh konsumen. Bila
dengan Pramitasari (2010) yang kesan penampakan produk baik atau
menyatakan bahwa jahe memiliki disukai, maka konsumen baru akan
senyawa antioksidan yang tinggi, melihat sifat penilaian sensori yang
memberikan pengaruh nyata terhadap lainnya (aroma, rasa dan tekstur).
susu kedelai bubuk instan. Dari 10 Hasil sidik ragam menunjukkan
senyawa fenol yang memiliki sifat bahwa penambahan ekstrak kulit nanas
antioksidan, senyawa 6-gingerol dalam pembuatan bubuk instan jahe
merupakan senyawa yang memiliki merah berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
potensi antioksidan dibandingkan 9 secara deskriptif (Lampiran 12) dan
senyawa lainnya (Kusumaningati, 2009). hedonik (Lampiran 16). Rata-rata
penilaian sensori warna dapat dilihat
Penilaian Sensori pada Tabel 10.
Penilaian sensori merupakan
hasil reaksi psikologis berupa tanggapan
Tabel 10. Rata-rata penilaian sensori warna.
Warna
Perlakuan
Deskriptif Hedonik

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 3,47 3,81

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 3,27 3,85

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 3,53 3,91

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 3,23 3,98

Tabel 10 yang menunjukkan bahwa memberi skor 3,23-3,53 (agak putih


penambahan ekstrak kulit nanas kecoklatan). Hal ini diduga karena
memberikan perbedaan tidak nyata warna dari bubuk instan jahe merah
secara deskriptif terhadap bubuk instan cenderung hampir sama, ini disebabkan
jahe merah yang dihasilkan. Panelis karena ekstrak jahe merah dan ekstrak

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 7


kulit nanas berwarna sama yaitu putih menyerupai dengan warna produk bubuk
kecoklatan selanjutnya penambahan gula instan yang ada dipasaran.Warna bubuk
yang sama pada setiap perlakuan bubuk instan jahe merah dengan penambahan
instan, pada saat proses pengolahan ekstrak kulit nanas dapat dilihat pada
bubuk instan terjadi proses karamelisasi Gambar 3.
pada gula sehingga warna coklat yang
dihasilkan relatif sama. Menurut
Supriyanto (2006) perubahan utama
yang dialami komponen gula dalam
bahan pangan selama proses pengolahan
dengan pemanasan adalah terjadi proses
pencoklatan non-enzimatik yaitu reaksi
karamelisasi dan reaksi Mailard.Hal ini
sejalan dengan penelitian Tangkeallo
dan Widyaningsih (2014) menyatakan Gambar 3. Warna bubuk instan
bahwa penilaian sensori warna pada Aroma Bubuk Instan
serbuk instan berbasis miana kajian jenis Aroma adalah satu faktor
bahan baku dan penambahan serbuk penentu mutu suatu bahan pangan.
kulit nanas tidak berpengaruh nyata. Aroma juga menjadi satu indikator suatu
Hasil uji hedonik yang dapat bahan pangan dapat diterima atau
dilihat pada Tabel 10 menunjukkan ditolak. Hasil sidik ragam menunjukkan
bahwa penambahan ekstrak kulit nanas bahwa kombinasi ekstrak jahe merah
memberikan perbedaan tidak nyata pada dengan ekstrak kulit nanas berpengaruh
tidak nyata (P>0,05) terhadap atribut
penilaian sensori secara hedonik aroma secara deskriptif (Lampiran 13)
terhadap bubuk instan jahe merah yang dan berpengaruh nyata (P<0,05) secara
dihasilkan. Panelis memberikan skor hedonik (Lampiran 17). Rata-rata
3,81-3,98 (suka). Hal ini diduga karena penilaian sensori aroma setelah diuji
warna dari seluruh perlakuan bubuk lanjut dengan DNMRT pada taraf 5%
instan agak putih kecoklatan dan hampir dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rata-rata penilaian sensori aroma.
Aroma
Perlakuan
Deskriptif Hedonik

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 3,33a 3,75

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 3,47a 3,71

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 3,70ab 3,88

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 4,0b 3,91

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang berbeda menunjukkan


berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 11 yang menunjukkan sampai beraroma kulit nanas). Hal ini


bahwa penambahan ekstrak kulit nanas disebabkan karena senyawa zingiberene
memberikan perbedaan nyata secara dan zingiberol yang menyebabkan
deskriptif terhadap bubuk instan jahe aroma khas pada bubuk instan jahe
merah yang dihasilkan. Panelis memberi merah tertutupi oleh aroma nenas
skor 3,33-4,0 (agak beraroma kulit nanas sehingga aroma pada jahe merah tidak

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 8


tercium aroma jahenya. Amir (2014) pembentuk dan komposisinya pada
kulit nanas mempunyai bau yang khas suatu produk makanan yang ditangkap
aromatik. Sejalan dengan penelitian oleh indera pengecap serta merupakan
Pramitasari (2010) yang menyatakan salah satu pendukung citarasa yang
bahwa penambahan kulit nanas dalam mendukung kwalitas suatu produk. Hasil
pembuatan bubuk instan kedelai berbeda sidik ragam menunjukkan bahwa
nyata dengan skor 2,50-3,75 yang penambahan ekstrak kulit nanas dalam
menyatakan penambahan ekstrak jahe pembuatan bubuk instan jahe merah
merah berpengaruh nyata terhadap berpengaruh tidak nyata (P>0,05) secara
aroma bubuk instan kedelai. desktriptif dapat dilihat pada Lampiran
14 dan berpengaruh nyata (P<0,50)
Rasa Bubuk Instan secara hedonik dapat dilihat pada
Lampiran 18. Rata-rata hasil penilaian
Rasa merupakan kriteria penting sensori terhadap rasa bubuk instan jahe
dalam menilai suatu produk pangan merah dapat dilihat pada Tabel 12.
yang banyak melibatkan indra pengecap
yaitu lidah. Rasa terbentuk dari sensasi
yang berasal dari perpaduan bahan
Tabel 12. Rata-rata penilaian sensori rasa.
Rasa
Perlakuan
Deskriptif Hedonik

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 3,57a 3,53

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 3,97ab 3,60

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 4,30bc 3,63

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 4,60c 3,77

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda nyata
menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 12 yang menunjukkan Sejalan dengan penelitian Pramitasari


bahwa penambahan kulit nanas (2010) yang menyatakan bahwa
memberikan perbedaan nyata secara penambahan kulit nanas dalam
deskriptif terhadap bubuk instan jahe pembuatan bubuk instan kedelai berbeda
merah yang dihasilkan. Panelis memberi nyata.
skor 3,57-4,60 (agak beraroma kulit
nanas sampai beraroma kulit nanas). Hal Hasil uji hedonik yang dapat
ini diduga bahwa adanya pengaruh dilihat pada bubuk instan jahe merah
senyawa yang ada pada kulit nanas dan dengan penambahan kulit nanas merah
memberikan rasa khas kulit nanas pada diseduh dengan perbandingan 1:3
bubuk instan jahe merah, sehingga (bahan 1 : air 3) pada penilaian sensori
penambahan kulit nanas pada P1 hingga atribut rasa. Tabel 12 menunjukkan
P4 penilaiannya meningkat dirasakan bahwa penambahan kulit nanas
panelis. Shahidi (1995) menyebutkan memberikan perbedaan tidak nyata pada
bahwa kulit nanas mengandung asam penilaian sensori secara hedonik
fenolik, flavonoid, lignin dan non terhadap bubuk instan jahe merah yang
fenolik dan vitamin c yang memiliki dihasilkan. Panelis memberikan skor
kemampuan sebagai antioksidan yang 3,53-3,77 (suka). Hal ini diduga karena
menyebabkan rasa pada kulit nanas. rata-rata panelis menyukai rasa kulit

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 9


nanas, sehingga dengan peningkatan Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
penambahan ekstrak kulit nanas pada bahwa penambahan ekstrak jahe pada
tiap-tiap perlakuan panelis tetap bubuk instan berpengaruh tidak nyata
menyukai. (P>0,05) terhadap atribut tekstur secara
deskriptif (Lampiran 15) dan hedonik
Tekstur Bubuk Instan (Lampiran 19). Rata-rata penilaian
Tektur merupakan salah satu sensori tekstur dapat dilihat pada Tabel
atribut penilaian sensori yang perlu 13.
diperhatikan dalam produk bubuk instan.

Tabel 13. Rata-rata penilaian sensori tekstur bubuk.


Tekstur
Perlakuan
Deskriptif Hedonik

P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 3,23 3,80

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 3,40 3,53

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 3,43 3,67

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 3,53 3,57

bahwa penambahan ekstrak kulit nanas


Tabel 13 yang menunjukkan memberikan perbedaan tidak nyata pada
bahwa penambahan ekstrak kulit nanas penilaian sensori secara hedonik
memberikan perbedaan tidak nyata terhadap bubuk instan jahe merah yang
secara deskriptif terhadap bubuk instan dihasilkan. Panelis memberikan skor
akar jahe merah yang dihasilkan. Panelis 3,53-3,80 (suka). Hal ini diduga karena
memberikan skor 3,23-3,53 (agak panelis menyukai tekstur agak halus.
halus). Hal ini disebabkan karena tekstur
sangat dipengaruhi oleh kandungan gula Penilaian Keseluruhan Bubuk
dan kadar air dimana jumlah kandungan Instan
airnya yang relatif sama dan Penilaian keseluruhan
penambahan gula yang sama. Menurut merupakan penilaian gabungan dari
Pramitasari (2010) kadar air juga seluruh atribut penilaian sensori yaitu
merupakan salah satu karakteristik yang warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil
sangat penting pada bahan pangan, analisis sidik ragam menunjukkan
karena air dapat mempengaruhi tekstur bahwa kombinasi ekstrak alang-alang
pada bahan. Menurut Ramadina (2013) dengan ekstrak jahe merah dalam
penambahan gula pada karakteristik pembuatan bubuk instan berpengaruh
inderawi serbuk instan ekstrak daun tidak nyata (P>0,05) terhadap kesukaan
sirsak memberikan pengaruh nyata panelis atribut penilaian keseluruhan
terhadap atribut tekstur bubuk instan. dapat dilihat pada Lampiran 20. Rata-
rata hasil penilaian hedonik secara
Hasil uji hedonik yang dapat keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 14.
dilihat pada Tabel 13 menunjukkan

Tabel 14. Rata-rata penilaian hedonik secara keseluruhan.


Hedonik
Perlakuan keseluruhan

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 10


P1 ekstrak jahe merah (90 %), ekstrak kulit nanas (10 %) 3,82

P2 ekstrak jahe merah (80 %), ekstrak kulit nanas (20 %) 3,77

P3 ekstrak jahe merah (70 %), ekstrak kulit nanas (30 %) 3,91

P4 ekstrak jahe merah (60 %), ekstrak kulit nanas (40 %) 3,97

Tabel 14 menunjukkan bahwa minuman jahe, sementara kulit nanas


penambahan ekstrak kulit nanas yang ditambahkan pada bubuk jahe
memberikan perbedaan tidak nyata pada merah memberikan pengaruh nyata.
penilaian sensori secara hedonik
terhadap bubuk instan jahe merah yang Rekapitulasi Penelitian
dihasilkan. Panelis memberikan skor
3,77-3,97 (suka). Hal ini dapat dilihat Produk pangan yang diproduksi
dari penilaian atribut warna, aroma, rasa diharapkan mampu memenuhi gizi
dan tekstur semua atibut memiliki sesuai syarat mutu yang telah ditetapkan
penilaian “suka”. Penilaian sensori salah satunya oleh Standar Nasional
secara keseluruhan dapat dikatakan Indonesia (SNI) serta penilaian sensori
gabungan dari yang dilihat, dirasa dan yang mampu diterima oleh konsumen.
dicium. Penilaian panelis “suka” Rekapitulasi data untuk pemilihan
disebabkan karena panelis merasa tidak bubuk instan perlakuan terbaik dapat
asing dan sudah terbiasa mengkonsumsi dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi data untuk pemilihan bubuk instan perlakuan terbaik.
Perlakuan
Parameter uji SNI*
P1 P2 P3 P4

1. Analisis kimia

- Kadar air (%) Maks 3,0 1,66 1,75 1,76 1,68

- Kadar abu (%) Maks 1,5 1,44 1,44 1,46 1,44

- Kadar gula (%) Maks 85 49,45a 55,47b 59,68c 61,29d

- Kadar antioksidan - 108,957 38,566 34,595 33,701

2. Penilaian sensori
(deskriptif)

- Warna - 3,47 3,27 3,53 3,23

- Aroma - 3,33a 3,47a 3,73ab 3,97b

- Rasa - 3,57a 3,97ab 4,30bc 4,60c

- Tekstur - 3,23 3,40 3,43 3,53

3.Penilaian sensori (hedonik)

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 11


- Warna - 3,81 3,85 3,91 3,98

- Aroma - 3,75 3,71 3,88 3,91

- Rasa - 3,66 3,77 3,91 3,72

- Tekstur - 3,72 3,81 3,83 3,91

- Penilaian keseluruhan - 3,82 3,77 3,91 3,97

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda nyata
menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 15 menunjukkan bahwa deskriptif terhadap warna,


P4 merupakan perlakuan terbaik karena tekstur dan penilaian
dari hasil analisis kimia yaitu memiliki keseluruhan secara hedonik.
kadar air yang cukup kecil yaitu 1,68%, 2. Hasil penelitian bubuk instan
sehingga memiliki daya simpan yang terbaik adalah pada perlakuan
lama. kadar abu bubuk instan jahe merah
P4 (kombinasi ekstrak jahe
yaitu 1,44%. Kadar abu erat kaitannya
dengan kadar mineral, semakin tinggi merah 60% : ekstrak kulit
kadar abu maka kandungan mineral nanas 40%) dengan kadar air
suatu bahan pangan akan semakin 1,68%, kadar abu 1,44%,
tinggi. dan kadar gula memenuhi standar kadar gula 61,29% dan
mutu SNI 01-4320-1996. P4 memiliki antioksidan 33,701 ppm.
kadar gula sebesar 61,29%, semakin Perlakuan P4 ini
tinggi kadar gula maka dapat mendapatkan penilaian suka
memperpanjang umur simpan bubuk untuk atribut mutu warna,
instan. Kadar antioksidan sebesar 33,701 aroma, rasa, tekstur dan
ppm, semakin tinggi kadar antioksidan penilaian keseluruhan dengan
maka bubuk instan semakin bagus
deskripsi warna agak putih
karena antioksidan dapat menangkal
radikal bebas pada tubuh. Perlakuan P4 kecoklatan, beraroma kulit
relatif lebih baik terutama pada aroma nanas, berasa kulit nanas dan
dan rasa secara deskriptif. bertekstur agak halus dan
telah memenuhi standar mutu
Kesimpulan dan Saran bubuk instan (SNI 01-4320-
Kesimpulan 1996) berdasarkan parameter
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kadar air, kadar abu dan
dilakukan, maka dapat ditarik kadar gula.
kesimpulan sebagai berikut:
Saran
1. Semakin tinggi penambahan
kulit nanas maka akan Perlu dilakukan pengujian umur
memberikan pengaruh nyata simpan bubuk instan jahe merah dengan
terhadap kadar gula total, penambahan ekstrak kulit nanas, untuk
kadar antioksidan dan mengetahui umur simpan produk
penilaian deskriptif terhadap tersebut. Selain itu, perlu dilakukan
aroma dan rasa, namun analisis finansial untuk mengetahui
apakah bubuk instan jahe merah ini
memberikan pengaruh tidak
layak dijadikan usaha.
nyata terhadap kadar air,
kadar abu, penilaian Daftar Pustaka

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 12


Amir, A. A. 2014.Pengaruh Arivianti, S. 1999. Daya tangkal
penambahan jahe (zingiber radikal dan aktivitas
officinalle roscoe) dengan penghambatan pembentukan
level yang berbeda peroksida sistem linoleat
terhadap kualitas ekstrak rimpang jahe, laos,
temulawak dan temuireng.
organoleptik dan aktivitas Skripsi Fakultas Teknologi
antioksidan susu Pertanian Universitas Gadjah
pasteurisasi. Skripsi Fakultas Mada. Yogyakarta.
Peternakan Universitas
Hasanuddin, Makasar. Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek
Budaya. UI-Press. Jakarta
Anagari, H. S. A., Mustaniroh dan
Wignyanto. 2011. Penentuan Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI
umur simpan minuman 01-4320-1996 Syarat mutu
fungsional sari buah nanas serbuk minuman tradisional.
dengan metode Accelerated Pusat Standarisasi Industry,
shelf life testing (ASLT). Jurnal Departemen Perindustrian
Agrointek, Volume. 5 (2): 118- Jakarta.
126.
Balai Besar Penelitian dan
Angria, M. 2011. Pembuatan minuman Pengembangan Pascapanen Pertanian,
instan pegagan (Centella 2010,
asiatica) dengan citarasa
(http://www.pustaka.litbang.dept
Cassia vera. Skripsi Fakultas
an.go.id/publikasi/wr324107.pdf
Teknologi Pertanian Universitas
). Diakses pada tanggal 17
Andalas Padang.
Februari 2015.
Anonim. 2011. Jahe (Zingiber
officinale Rosc). Badan
Penelitian dan Pengembangan Daulay, A. Y. 2010. Pengaruh
Pertanian Pusat Penelitian dan penambahan ekstrak
Pengembangan Perkebunan. kecombrang dan konsentrasi
Balai Penelitian Tanaman Obat dektrin terhadap mutu
dan Aromatik. Bogor. minuman bubuk instan sari
buah nenas. Skripsi Fakultas
Anonim, (2008), Nanas (Ananas Pertanian Universitas Sumatra
comosus) dari manfaat sampai efek Utara. Medan.
samping
Earle, R.L. 1969. Unit Operation in
(http:///www.kompas.com/komp Food Processsing. Pergamon
ascetak/0303/221/ilpeng/1901). Press Ltd.
Diakses tanggal 18 Februari
2015. Efdi, M., A. K. D. P, Suhando dan A.
Santoni. 2013. Isolasi
triterpenoid dan uji
Ardi. 1999. Ekstraksi dan analisis antioksidan ekstrak kulit
kimia ekstrak akar rimpang batang sirsak (annona
alang-alang (Imperata muricata linn). Jurnal Kimia
cylindrica (L.) Beauv). Jurnal Universitas Andalas, Volume
Stigma, Vol VII (1): 133-140 2 (1): 87-92.

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 13


El-Baroty,G. S., H.H.Abd., E. Antioksidan, Penebar
Bakary., R.S.Farag dan Swadaya, Jakarta, 3-4, 8-9,
M.A.Saleh. 16-20
2010.Characterization of
antioxidant and Hendarto, B, dan E. Haryanto.
antimicrobial compounds of 1996.Nanas.Penebar
cinnamon &ginger essential Swadaya. Jakarta
oils. African Journal of Kemper, K. J. 1999. Ginger (Zingiber
Biochemistry Research, Vol.4 officinale), Longwood Herbal
(6): 167-174. Task ForceandThe Center for
Holistic Pediatric Education and
Erukairune, O.L., J.A. Ajiboye, R.O. Research.
Adejobi, O.Y. Okafor dan
S.O. Adenekan. 2011.
Protective effect of
KH, Ling., C. T. Kian dan T.C. Hoon.
pineapple (Ananas comosus)
2009, A Guide to Medicinal
peel extract on alcohol
Plants : An Blustrated,
induced oxidative stress in Scientific and Medical
brain tissues of male albino Approach, World Scientific
rats. Asian Pac. J. Trop. Publishing Co. Ptc. Ltd.,
Disease. 5-9. Singapore

Fakhrudin, M, I. 2008. Kajian Khaerunnisa, ST. 2009. Pemanfaatan


karakteristik oleoresin jahe senyawa bioaktif dari akar
berdasarkan ukuran dan lama alang-alang (imperata
perendaman serbuk jahe cylindrica) sebagai bahan
dalam etanol. Skripsi Jurusan antioksidan. Universitas
Teknologi Hasil Pertanian Airlangga Press. Jakarta.
Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Surakarta. Kikuzaki, H. dan Nakatami. 1993.
Antioxidant effects of some
Fitriyani. E., L. Wibowo. 2012. ginger constituents. Journal
Pengolahan rumput laut Food science, Volume 58 (6) :
1407-1410
(Eucheuma cottoni)
menjadi serbuk minuman Koswara, S., A. Diniari dan Sumarto.
instan. Jurnal Vokasi, 2012. Panduan proses
Volume 8 (2) : 101-109 produksi minuman jahe
merah instan. Lembaga
Fitriyani, S dan Evi, S. 2009. Penelitian Dan Pengabdian
Pengembangan formulasi Kepada Masyarakat Institut
sirup berbahan baku kulit Pertanian Bogor. Bogor.
dan buah nanas. Jurnal
Sagu, Volume 8 (1) : 34-39 Kusumaningati, R. W. 2009. Analisis
Kandungan Jahe. Skripsi
Gilvery. M. C. dan Goldstein. 1996. Fakultas Kedokteran Universitas
Biokimia Suatu Pendekatan Indonesia, Jakarta
Fungsional. Universitas
Airlangga Press, Surabaya. Mursito, B. 2010. Ramuan Tradisional
untuk Kesehatan Anak.
Hernani dan Rahardjo, 2005, Penebar Swadaya. Jakarta.
Tanaman Berkhasiat

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 14


Novitasari, E.W., E. Rosaliana, I. Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan
Susanti dan N.E. Jayanti. 2008. M. P. Sari. 2010. Analisis
Pembuatan Bioetanol dari sensori untuk industri pangan
Kulit Nanas. dan agro. IPB Press. Bogor.
(http://bioindustri.blogspot.com/
). Diakses tanggal 23 November Sofia, D. 2008. Antioksidan dan
2015. radikal bebas.
http://www.chem-is-
Permana, A. W., S. M. Widayanti., S. try.org/?sect=artikel&ekt=81.
Prabawati dan D. A. Setyabudi. Diakses pada tanggal 6 Januari
2012. Sifat antioksidan bubuk 2014.
kulit buah manggis (garcinia
mangostana L.) instan dan Sripanidkulchai, Bungorn, Tattawasart,
aplikasinya untuk minuman Unchaelee, Laupattarakasem
fungsional berkarbonasi. dan W, Varima., 2002. Anti-
Jurnal Pascapanen, volume 9 inflammatory and bactericidal
(2): 88-95. properties of selected
indigenous medical plants
Pokorny, J., N. Yanishlieva dan M. used for dysuria. Thailand,
Gordon. 2001. Antioxidant in Thai journal. Pham Sci, volume
Food. CRC Press Cambridge, 26 (1-2) : 33-38.
England.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi.
Pramitasari, D. 2010. Penambahan 1997. Prosedur Analisa untuk
ekstrak jahe (Zingiber Bahan Makanan dan
officinale Rosc) dalam Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
pembuatan susu kedelai
bubuk instan dengan metode Standar Nasional Indonesia. 1992. Cara
spray drying : komposisi Uji Gula. SNI 01-2892-1992
kimia, sifat sensoris dan Badan Standarisasi Nasional
aktivitas antioksidan. Skripsi Jakarta.
Fakultas Pertanian Universitas Suyanti. 2010. Panduan Mengolah 20
Sebelas Maret, Surakarta. Jenis Buah. Penebar Swadaya.
Ramadina, A. 2013. Pengaruh Jakarta.
penggunaan jumlah gula Sudarmadji,S.B., Haryono dan Suhardi.
terhadap karakteristik 1997. Prosedur Analisis untu
inderawi minuman instan bahan makanan dan
serbuk sari daun sirsak Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
(annona muricata L). Skripsi
Fakultas Teknik Uiversitas Tangkeallo, C. dan T. D. Widyaningsih.
Negeri Semarang. Semarang. 2014. Aktivitas antioksidan
serbuk minuman instan
Rohman., Abdul dan R. Sugeng. 2005. berbasis miana kajian jenis
Daya antioksidan ekstrak bahan baku dan penambahan
etanol daun kemuning serbuk jahe.Jurnal Pangan dan
(murraya paniculata (l) Jack) Agroindustri, volume 2 (4): 278-
secara in vitro. Majalah 284.
Farmasi Indonesia, volume
16(3) : 136-140 Warientek. 2011. Budidaya Pertanian
Jahe.
Sahidi, F. dan M. Naczk. 1995. Food http://www.warientek.ristek.go.i
Phenolics. Tecnomicpub. Co.
Inc.Lancester-Basel.

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 15


d. Diakses pada tanggal 08
Januari 2014.

Wibowo, L dan Evi Fitriani. 2012.


Pengolahan Jahe Merah
Menjadi Serbuk Minuman
Isntan. Politeknik Negeri
Pontianak. Kalimantan Barat.

Wijana, S., Kumalaningsih, A.,


Setyowati, U., Efendi &
Hidayat, N. 1991. Optimalisasi
Penambahan Tepung Kulit
Nanas dan Proses Fermentasi
pada Pakan Ternak terhadap
Peningkatan Kualitas Nutrisi.
ARMP (Deptan). Universitas
Brawijaya. Malang, Jawa timur.

Wijaya, K. A. 2011. Aplikasi angka


sebagai sumber atioksidan
pada pembuatan es krim.
Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Katolik
Soegijapranata. Semarang.

Wikipedia Indonesia. (2011). Nanas,


(http://id.wikipedia.org/wiki/Nanas),

Tanggal akses 17 Februari 2015

Wresdiyati., M. Astawan dan I. K. M.


Adnyane. 2003. Aktivitas anti
inflamasi oleoresin
jahe(Zingiber
officinale)padaginjaltikusyang
mengalamiperlakuanstres.Jurn
al Teknologi dan Industri
Pertanian18:114-120.

Yuliani, S. dan S. I. Kailaku. 2009.


Pengembangan produk jahe
kering dalam berbagai jenis
industry. Jurnal Buletin
Teknologi Pasca panen
Pertanian, volume 5 (3): 61-68.

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 16

Вам также может понравиться