Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEOREMA KIRCHOFF
1.3 Peralatan
a) Voltmeter DC
b) Ampermeter DC
c) Sumber DC
V2
V1 V2
Vs 2200 3300
Vs 1K E1 V3
E1 V3
1
a) Hubungkan rangkaian seperti gambar 1.1. Susun rangkaian dengan alat ukur
Voltmeter dan Ampermeter dan hubungkan dengan sumber tegangan pada
tegangan 0 Volt.
b) Naikkan tegangan sumber tahap demi tahap dan catat dalam tabel 1.1.
Matikan sumber tegangan.
c) Ganti rangkaian dengan rangkaian pada gambar 1.2. Ulangi langkah a dan b
diatas, gunakan format tabel 1.1 untuk memasukkan datanya.
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
2
1.4.2 Hasil Percobaan
Tabel 1.1 Rangkaian Loop 1
No E1 A V1 V2 V3 Vs
No E1 A V2 V3 Vs
1.4.3 Pembahasan
a) Rangkaian Loop 1
E1
Arus (A) diperoleh dari persamaan : A
R1 R2 R3
1. Dik : E1 = 3,94 V R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ
Dit : A = …?
𝐸1 3,94 3,94
Jawab : 𝐴 = = 1+1+1 = = 1,31 𝑚𝐴
𝑅1+𝑅2+𝑅3 3
3
2. Dik : E1 = 5,93 V R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ
Dit : A = …?
𝐸1 5,93 5,93
Jawab : 𝐴 = = 1+1+1 = = 1,97 𝑚𝐴
𝑅1+𝑅2+𝑅3 3
3. Dik : E1 = 7,86 V R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ
Dit : A = …?
𝐸1 7,86 7,86
Jawab : 𝐴 = = 1+1+1 = = 2,62 𝑚𝐴
𝑅1+𝑅2+𝑅3 3
4. Dik : E1 = 10,83 V R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ
Dit : A = …?
𝐸1 10,83 10,83
Jawab : 𝐴 = = 1+1+1 = = 3,61 𝑚𝐴
𝑅1+𝑅2+𝑅3 3
5. Dik : E1 = 12,73 V R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ
Dit : A = …?
𝐸1 12,73 12,73
Jawab : 𝐴 = = = = 4,24 𝑚𝐴
𝑅1+𝑅2+𝑅3 1+1+1 3
4
3. Dik : E1 = 7,86 V V2 = 2,6 V V3 = 2,6 V
Dit : V1 = …?
Jawab : V1 = E1 – (V2 + V3) = 7,86 – (2,6 + 2,6)
= 7,86– 5,2 = 2,66 V
b) Rangkaian Loop 2
Tegangan (V2) diperoleh dari persamaan : V2 = E1 – (V3)
5
Tegangan (V3) diperoleh dari persamaan : V3 = E1 – (V2)
1. Dik : E1 = 17,8 V V2 = 0,92 V
Dit : V3 = …?
Jawab : V3 = E1 – V2 = 17,8 – 0,92 = 16,88 V
A1 A2 A3 A1 A3
Vs Vs
E1 E1
1K 1K 1K 2200 3300
a) Hubungkan rangkaian seperti gambar 1.3. Susun rangkaian dengan alat ukur
Volt meter dan Ampermeter dan hubungkan dengan sumber, atur sumber
tegangan pada tegangan 0 Volt.
b) Naikkan tegangan sumber tahap demi tahap dan catat dalam tabel 1.2.
Matikan sumber tegangan.
c) Ganti rangkaian dengan rangkaian pada gambar 1.4. Ulangi langkah a dan b
diatas, gunakan format tabel 1.2 untuk memasukkan datanya.
6
Flowchart 1.2 Rangkaian Nodal
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
0
1.4.5 Hasil Percobaan
Tabel 1.3 Rangkaian Nodal 1
No E1 A A1 A2 A3 Vs
7
Tabel 1.4 Rangkaian Nodal 2
No E1 A A1 A2 A3 Vs
1.4.6 Pembahasan
a) Rangkaian Nodal 1
Arus (A) diperoleh dari persamaan : A = A1 + A2 + A3
8
4. Dik : E1 = 7,83 V A2 = 7,9 mA
A1 = 7,93 mA A3 = 7,95 mA
Dit : A = …?
Jawab : A = A1 + A2 + A3 = 7,93 + 7,9 + 7,95 = 23,78 mA
9
4. Dik : E1 = 7,83 V A2 = 7,9 mA
A = 23,78 mA A3 = 7,95 mA
Dit : A = …?
Jawab : A1 = A – (A2 + A3) = 47,9 – (7,9 + 7,95) = 7,93 mA
2. Dik : E1 = 12,98 V A1 = 13 mA
A = 38,85 mA A3 = 12,89 mA
Dit : A = …?
Jawab : A2 = A – (A1 + A3) = 38,85 – (13 + 12,89) = 12,96 mA
10
4. Dik : E1 = 7,83 V A1 = 7,93 mA
A = 23,78 mA A3 = 7,95 mA
Dit : A = …?
Jawab : A2 = A – (A1 + A3) = 7,83 – (7,93 + 7,95) = 7,95 mA
11
5. Dik : E1 = 5,97 V A = 17,93 mA
A1 = 5,96 mA A2 = 5,98 mA
Dit : A1 = ...?
Jawab : A3 = A – (A1 + A2) = 17,93 - (5,96 + 5,98) = 5,99 mA
b) Rangkaian Nodal 2
12
5. Dik : E1 = 13,88 V A1 = 6,42 mA
A2 = 3,31 mA A3 = 1,45 mA
Dit : A = ...?
Jawab : A = A1 + A2 + A3 = 6,42 + 3,31 + 1,45 = 11,18 mA
13
Arus (A 2 ) diperoleh dari persamaan : A2 = A - (A1 + A3)
14
Arus (A 3 ) diperoleh dari persamaan : A3 = A – (A1 + A2)
15
3. Buatlah grafik dari hasil percobaan 1.4.1 dan 1.4.2.
4. Buktikan dari grafik di atas bahwa teorema kirchoff untuk analisa loop
berlaku setiap saat pada rangkaian tersebut.
5. Buktikan dari grafik hasil percobaan 1.4.2 bahwa teorema kirchoff untuk
analisa nodal berlaku bagi rangkaian tersebut.
Jawab :
1. Model rangkaian yg diperkuat oleh sumber daya dalam menganalisa suatu
rangkaian. merupakan tanda referensi arah tegangan.
2. Jika pada rangkaian semua sumber tegangan dibalik arahnya, maka arus
dan tegangan pada masing-masing cabang arahnya akan terbalik pula.
3. Grafik Rangkaian Loop 1
16
Grafik Rangkaian Nodal 1
4. Dari grafik dapat dibuktikan bahwa Hukum Tegangan Kirchoff berlaku, yaitu:
V1 + V2 + V3 – E1 = 0
E1 = V1 + V2 + V3
5. Dari grafik dapat dibuktikan bahwa Hukum Arus Kirchoff berlaku, yaitu :
A1 + A2 + A3 – A = 0
A = A1 + A2 + A3
17
18
BAB 2
TEOREMA THEVENIN DAN NORTON
Gambar 2.1 Rangkaian Ekivalen Thevenin Gambar 2.2 Rangkaian Ekivalen Norton
Tegangan Thevenin merupakan besarnya tegangan yang diukur pada ujung kutub
tersebut, dan besarnya impedansi yang diukur dari ujung kutub dua tersebut kearah
dalam untuk mencari impedansi dalam[2]. Hal ini bisa diperoleh dengan cara :
2.3 Peralatan
a) Voltmeter DC
b) Ampermeter Dc
c) Sumber DC
19
2.4 Langkah Percobaan
IL IL
1k 1k RTh
+ Voc VL
+ VL
Vs 1k RL=470 VTh RL=470
- -
a) Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3 tanpa beban, berikan tegangan dan atur
Vs pada harga yang ditunjukkan pada tabel 2.1, ukurlah tegangan Voc sebagai
tegangan terbuka.
b) Berikan beban, selanjutnya ukur dan catat arus beban dan tegangan beban.
c) Ulangi langkah a dan b untuk harga Vs yang lain.
Mulai
Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3 tanpa beban, berikan tegangan dan atur Vs pada
harga yang ditunjukkan pada tabel 2.1, ukurlah tegangan Voc sebagai tegangan terbuka.
Berikan beban, selanjutnya ukur dan catat arus beban dan tegangan beban.
Rapikan Peralatan
Selesai
20
2.4.2 Hasil Percobaan
2.4.3 Pembahasan
1 1 1 1 2 1
Rp = 𝑅1 + 𝑅2 Rp = 1 + 1 = 1 = 2 = 0.5 𝐾Ω
Rt = Rp + R3 Rt = 0.5K + 1K = 1.5 KΩ
𝑅1 1
Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 5 = 2.5KΩ
1. Dik : R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ Vs = 5 Volt
Dit : Vth = …?
𝑅1 1
Jawab : Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 5 = 2.5 KΩ
2. Dik : R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ Vs = 10 Volt
Dit : Vth = …?
𝑅1 1
Jawab : Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 10 = 5 KΩ
21
3. Dik : R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ Vs = 15Volt
Dit : Vth = …?
𝑅1 1
Jawab : Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 15 = 7,5 KΩ
4. Dik : R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ Vs = 20 Volt
Dit : Vth = …?
𝑅1 1
Jawab : Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 20 = 10 KΩ
5. Dik : R1 = 1 kΩ R2 = 1 kΩ R3 = 1 kΩ Vs = 25 Volt
Dit : Vth = …?
𝑅1 1
Jawab : Vth = 𝑅1+𝑅2 𝑋 𝑉𝑠 = 1+1 𝑋 25 = 12,5 KΩ
Is IL IL
1k
Voc RL=470 VL RL=470 VL
IN 1k 1k IN RN
a) Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.4 dan berikan Vth dari percobaan
2.4.1 untuk sumber tegangan pada rangkaian percobaan Norton.
b) Ukurlah arus Is dan Voc dan catat pada tabel 2.2.
c) Berikan beban, selanjutnya ukur dan catat arus beban dan tegangan beban.
d) Buatlah rangkaian Ekivalen Norton. Gunakan tahanan variable jembatan
untuk mendapat tahanan pengganti yang teliti. Ukur V dan I yang melalui
beban dan catatlah.
e) Ulangi langkah a dan b untuk harga Vs yang lain.
22
f) Buat rangkaian Ekivalen Norton dengan menggunakan tahanan variabel
jembatan dan jaga arus dari sumber tegangan tetap konstan. Ukur V dan I
yang melalui beban dan catatlah.
g) Ulangi langkah a dan b untuk harga Is yang lain.
Mulai
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.4 dan berikan Vth dari percobaan
2.4.1 untuk sumber tegangan pada rangkaian percobaan Norton.
Berikan beban, selanjutnya ukur dan catat arus beban dan tegangan beban.
Rapikan Peralatan
Selesai
23
2.4.5 Hasil Percobaan
Is Voc IL VL IN RN IL VL
2.4.6 Pembahasan
1 1 1 1 2 1
Rp = 𝑅1 + 𝑅2 Rp = 1 + 1 = 1 = 2 = 0.5 𝐾Ω
Rt = Rp + R3 Rt = 0.5K + 1K = 1.5 kΩ
24
3. Dik : Vth = 7,5 kΩ = 7500 Ω Rn = 0,33 kΩ = 330 Ω
Dit : In = …?
𝑉𝑡ℎ 7500
Jawab : 𝐼𝑛 = = 22,72 𝐴
𝑅𝑛 330
2.5 Tugas
1. Buatlah grafik Vs – I1 dan Vth – I1 untuk percobaan 2.4.1 pada rangkaian asal
dan rangkaian Ekivalen Thevenin, dapatkah dibuktikan Teorema Thevenin ?
2. Buatlah juga grafik Voc – IL dan In - IL untuk percobaan 2.4.4 pada rangkaian
asal dan rangkaian Norton, dapatkah dibuktikan pada hasil percobaan diatas ?
Jawab :
25
Dari kedua grafik dapat dilihat bahwa teorema Thevenin dapat dibuktikan
dimana nilai IL dan VL pada rangkaian asal hampir sama atau ekivalen dengan
nilai IL dan VL pada rangkaian Thevenin.
Dari kedua grafik dapat dilihat bahwa teorema Norton dapat dibuktikan
dimana nilai IL dan VOC pada rangkaian asal hampir sama atau ekivalen dengan
nilai IL dan IN pada rangkaian Norton.
3. Pengaruh akurasi tahanan pengganti pada hasil percobaan di atas yaitu akurasi
tahanan pengganti pada hasil percobaan di atas akan mempengaruhi nilai IL
dan VL pada rangkaian pengganti. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari
percobaan adalah:
a) Tegangan VOC pada rangkaian asal merupakan tegangan VTH pada
rangkaian pengganti Thevenin.
b) Nilai IL dan VL pada rangkaian asal hampir sama dengan nilai IL dan VL
pada rangkaian pengganti Thevenin.
c) Nilai IS pada rangkaian asal merupakan nilai IN pada rangkaian pengganti
Norton.
d) Nilai IL dan VL pada rangkaian pengganti asal hampir sama dengan nilai IL
dan VL pada rangkaian pengganti Norton.
26
BAB 3
RANGKAIAN KUTUB EMPAT
Untuk arus & tegangan pada tiap terminal kita bedakan dengan notasi sebagai
berikut :
Polaritas arus dan tegangan kita tentukan menurut perjanjian seperti gambar
diatas. Kutub empat mempunyai bermacam-macam parameter dan disini akan kita
bicarakan parameter Z,Y,G, dan H serta ABCD [3].
a) Parameter Z
Parameter ini ditentukan oleh persamaan :
V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 V2 = Z21 . I2 + Z22 . I2
27
Z11, Z12, Z21, dan Z22 inilah disebut parameter Z dan bila Z kita kalikan
Arus (I) kita peroleh tegangan, maka Z adalah suatu impedansi dengan satuan
Ohm.
b) Parameter Y
Parameter ini ditentukan oleh persamaan :
I1 = Y11 . V1 + Y12 . V2 I2 = Y21 . V1 + Y22 . V2
c) Parameter G
Ditentukan oleh persamaan :
I1 = G11 . V1 + G12 . I2 V2 = G21 . V1 + G22 . I2
Satuan - satuannya adalah (G11) = mho, (G12) = tanpa satuan, (G21) = tanpa
satuan, (G22) = ohm.
d) Parameter H
Ditentukan oleh persamaan :
V1 = H11 . I2 + H22 . V2 I2 = H21 . I1 + H22 . V2
Satuan-satuannya adalah (H11) = ohm, (H12) = tanpa satuan, (H21) = tanpa satuan,
(H22) = mho.
e) Parameter ABCD
Ditentukan oleh persamaan :
V1 = AV2 - BI2 I1 = CV2 - DI2
V2 = DV1 - BI1 I2 = AI1 - CV1
28
Satuan-satuannya adalah (A) = tanpa satuan, (B) = ohm, (C) = mho, (D) =
tanpa satuan.
Pengukuran Parameter Z
Untuk mengukur parameter dari kutub empat cara termudah ialah dnegan
mengukur besar arus dan tegangan dari tiap terminal pada keadaan salah satu
terminal open atau short circuit.
V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 ……….(1) V2 = Z21 . I1 + Z22. I2 ………..(2)
Pada keadaan terminal 2 open : berarti I2 = 0, maka persamaan (1) & (2)
menjadi :
V1 = Z11 . I1 + 0 V2 = Z21 . I1 + 0
Pada keadaan ini kita ukur dengan alat ukur besar V1, V2 dan arus I1, maka
dari persamaan diatas :
Z11 = V1/I1 untuk I2=0 Z21 = V2/I1 untuk I2 = 0
Z11 disebut driving poin impedance dari terminal 1 dalam keadaan terminal 2
open circuit. Z21 disebut transfer impedance dari terminal 1 ke terminal 2
dalam keadaan terminal 2 open circuit.
Pada keadaan terminal 1 open berarti I1 = 0, maka persamaan (!) & (2)
menjadi :
V1 = Z12 . I2 V2 = Z22 . I2
Pada keadaan ini kita ukur besar tegangan V1, V2 dan arus I2, maka dari
persamaan diatas diperoleh :
Z12 = V1/I2 untuk I1 = 0 Z22 = V2/I2 untuk I1 = 0
29
Z12 disebut transfer impedance dari terminal 2 keterminal 1 pada keadaan
terminal 1 open circuit. Z22 disebut driving point impedance terminal 2 pada
keadaan terminal 1 open circuit, jadi dengan cara diatas kita dapat mengetahui
besarnya parameter Z dari suatu kutub 4.
Pengukuran Paramater Y
Untuk pengukuran parameter lain kita gunakan cara yang hampir sama, hanya
saja kita mengukur besar arus dari salah satu terminal tersebut dengan short
circuit yang berarti tegangan (V) = 0
I1 = Y11 . V1 + Y12 . V2 I2 = Y21 . V1 + Y22 . V2
Parameter Y11 dan Y21 diukur dengan keadaan terminal 2 short circuit.
Y11 = I1/V1 untuk V2 = 0 Y21 = I2/V1 untuk V2 = 0
Parameter Y12 dan Y22 diukur pada keadaan terminal 1 short circuit. Diukur
pada keadaan seperti diatas.
Y12 = I1/V2 untuk V1= 0 Y22 = I2/V2 untuk V1 = 0
30
Gambar 3.2 Rangkaian T/Y Gambar 3.3 Rangkaian /A
Gambar 3.2 diatas adalah kutub 4 yang disebut T, sedangkan gambar 3.3 adalah
kutub 4 yang disebut rangkaian . Elemen yang dipasangkan adalah impedansi
(ohm) sebuah rangkaian dan dapat diubah konfigurasinya secara ekivalen.
3.3 Peralatan
a) Voltmeter DC
b) Ampermeter DC
c) Sumber DC
d) Modul Rangkaian Kutub Empat
Vs V1
V2
Gambar 3.4 Rangkaian kutub empat hubungan T/Y terminal 1 sumber tegangan.
31
a) Hubungkan rangkaian seperti gambar 3.4, aturlah tegangan input pada
suatu harga tertentu. Lakukan pengukuran Z11 dan Z21, pada keadaan
terminal 2 open dan catatlah harga – harga I1, I2, dan V2.
b) Buat rangkaian seperti gambar 3.5 dan lakukan pengukuran Z12 dan
Z22, pada keadaan terminal 1 open dan catatlah harga – harga I1, I2 dan
V1.
1 I1 I2
V1 Vs V2 Vs
Gambar 3.5 Rangkaian kutub empat hubungan T/Y terminal 2 sumber tegangan
c) Lakukan pengukuran Y11 dan Y21, pada keadaan terminal 2 short dan
catatlah harga – harga I1, I2 dan V2.
1 I1 I2 3
Vs V1 Vs V2
2 4
d) Lakukan pengukuran Y12 dan Y22, pada keadaan terminal 1 short dan
catatlah harga – harga I2, V1 dan V2.
1 I1 I2 3
V1 Vs V2 Vs
2 4
32
e) Ulangi langkah a,b,c dan d diatas untuk Rangkaian Kutub Empat yang
kedua.
1 I1 I2 3
Vs V1 Vs V2
2 4
Mulai
Buat rangkaian seperti gambar 3.2 dan lakukan pengukuran Z12 dan
Z22, pada keadaan terminal 1 open dan catatlah harga-harga I1,I2 dan V1
Rapikan Peralatan
Selesai
33
3.4.2 Hasil Percobaan
Tabel 3.1 Kutub 1 & 2 ke sumber tegangan dan kutub 3 & 4 open circuit
Tabel 3.2 Kutub 1 & 2 ke sumber tegangan dan kutub 3 & 4 open circuit
Tabel 3.3 Kutub 1 & 2 ke sumber tegangan dan Kutub 3 & 4 short
Tabel 3.4 Kutub 3 & 4 ke sumber tegangan dan Kutub 1 & 2 short
34
3.4.3 Percobaan Kutub Empat Hubungan Seri
T T T T
I1 E E E E I2
R R R R
M M M M
I Rangkaian I I Rangkaian I
N Kutub Empat N N Kutub Empat N V2
V1 A 1 A A 2 A
L L L L
1 2 1 2
3 1
1 I1 I2 3
Vs V1 Vs Vs V2
2 4
4 2
3 1
1 I1 I2 3
V1 Vs Vs V2 Vs
2 4
4 2
Gambar 3.10 Rangkaian kutub empat hubungan seri
35
Flowchart 3.2 Kutub Empat Hubungan Seri
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
Tabel 3.6 Kutub 1 & 2 ke sumber tegangan dan kutub 3 & 4 open circuit
Tabel 3.7 Kutub 1 & 2 ke sumber tegangan dan kutub 3 & 4 short
36
Tabel 3.8 Kutub 3 & 4 ke sumber tegangan dan kutub 1 & 2 open circuit
Tabel 3.9 Kutub 3 & 4 ke sumber tegangan dan kutub 1 & 2 short
37
Flowchart 3.3 Kutub Empat Hubungan Paralel
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
3.5 Tugas
1. Dari percobaan 3.4.1 hitunglah parameter Z dan Y untuk kedua Modul
Rangkaian kutub empat.
2. Dari hasil percobaan diatas carilah juga harga parameter G,H serta jelaskan
jawaban anda.
3. Dari percobaan 3.4.3 hitung parameter Z, bandingkan dengan rumus yang
menyatakan besar Z total adalah penjumlahan masing-masing Z apabila
beberapa kutub empat dihubungkan secara seri.
38
4. Dari percobaan 3.4.5 hitung parameter Y, bandingkan dengan rumus yang
menyatakan besar Y total adalah penjumlahan masing-masing parameter Y
apabila beberapa kutub empat dihubungkan secara paralel.
Jawab :
1. a) Parameter Z
Dik : V1 = 2,5 Volt V2 = 5 Volt I1 = 1,69 mA = 0,00169 A
I2 = 2,5 mA = 0,0025 A
Dit : V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 ? V2 = Z21 . I2 + Z22 . I2 ?
Jawab :
Z11 = V1 / I2 = (2,5) (0,0025) = 0,00625 ohm
Z21 = V2 / I1 = (5) (0,00169) = 0,00845 ohm
V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 = (0,00625 . 0,00169) + (0,00845 . 0,0025)
= 3,16 . 10-5 Volt
V2 = Z21 . I2 + Z22 . I2 = (0,00845 . 0,0025) + (0,00125 . 0,0025)
= 2,42 . 10-5 Volt
b) Parameter Y
Dik : V1 = 5 Volt V2 = 10 Volt I1 = 3,28 mA = 0,00328 A
I2 = 5,06 mA = 0,00506 A
Dit : I1 = Y11 . V1 + Y12 . V2 ? I2 = Y21 . V1 + Y22 . V2 ?
Jawab :
= 6,02 . 10-3 A
39
I2 = Y21 . V1 + Y22 . V2 = (3048,78 . 0,00506) + (1976,28 . 0,00506)
= 25,426 Volt
2. a) Parameter G
Dik : V1 = 5 Volt V2 = 0,281 Volt I1 = 3,13 mA = 0,00313 A
I2 = 0,245 mA = 0,000245 A
Jawab :
= 102 . 10-3 A
= 448,88 V
b) Parameter H
Dik : V1 = 10 Volt V2 = 0,49 Volt I1 = 3,13 mA = 0,00313 A
I2 = 1,26 mA = 0,00126 A
Dit : V1 = H11 . I2 + H22 . V2 ? I2 = H21 . I1 + H22 . V2 ?
Jawab :
H11 = V1 / I1 = 10 / 0,00313 = 3194,88 mho
H21 = V2 / I1 = 0,49 / 0,00313 = 156,54 mho
H22 = V2 / I2 = 0,49 / 0,00126 = 388,88 mho
V1 = H11 . I2 + H22 . V2 = (3194,88 . 0,00126) + (388,88 . 0,49)
= 194,576 . 10-3 Volt
40
I2 = H21 . I1 + H22 . V2 = (156,54 . 0,00131) + (388,88 . 0,49)
= 191,041 . 10-3 Volt
3. Parameter Z
Dik : V1 = 5 Volt V2 = 2,48 Volt I1 = 1,68 mA = 0,00168 A
I2 = 3,34 mA = 0,00334 A
Dit : V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 ? V2 = Z21 . I2 + Z22 . I2 ?
Jawab :
Z11 = V1 / I2 = (5) (0,00334) = 0,0167 ohm
Z21 = V2 / I1 = (2,48) (0,00168) = 0,00416 ohm
V1 = Z11 . I1 + Z12 . I2 = (0,0167. 0,00168) + (0,00416 . 0,00334)
= 4,19 . 10-5 Volt
V2 = Z21 . I2 + Z22 . I2 = (0,00416. 0,00334) + (0,00125 . 0,0025)
= 2,42 . 10-5 Volt
4. Parameter Y
Dik : V1 = 5 Volt V2 = 10 Volt I1 = 3,28 mA = 0,00328 A
I2 = 5,06 mA = 0,00506 A
Dit : I1 = Y11 . V1 + Y12 . V2 ? I2 = Y21 . V1 + Y22 . V2 ?
Jawab :
Y11 = V1 / I2 = 5 / 0,00506 = 988,14 mho
Y21 = V2 / I1 = 10 / 0,00328 = 304,78 mho
I1 = Y11 . V1 + Y12 . V2 = (988,14 . 0,00328) + (3048,78 . 1976,28)
= 6,02 . 10-3 A
41
42
BAB 4
RANGKAIAN RLC
a) Mempelajari sifat rangkaian yang terdiri dari kombinasi RC, Rl dan RLC.
b) Mengetahui pengaruh komponen L dan C terhadap frekuensi natural.
1
C
V i.R i.dt
A1 e
t
VC(t) dimana : A tegangan maksimum; τ RC
di
V i.R. L.
dt
I L(t) A.1 e
t
dimana : A arus maksimum; τ L
R
43
Untuk rangkaian dengan sumber tegangan searah dengan rangkaian seri
RLC akan berlaku :
1
C
v i.R idt L di
dt
Persamaan s2 R s 1 0 karakteristik
L LC
i K1et K 2et
Frekuensi Natural : 0 1
LC
Angka Peredaman : s R
2 C/L
44
4.3 Peralatan
a) Generator Fungsi
b) Osiloskop
c) Modul Percobaan
45
Flowchart 4.1 Percobaan Rangkaian RC
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
46
4.4.3 Percobaan Rangkaian RL
Chanel
A
150 ohm
Generator Chanel
2,5 mH
Fungsi B
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
47
4.4.4 Hasil Percobaan
Chanel
A
Generator Chanel
Fungsi 100 nF B
48
Flowchart 4.3 Rangkaian RLC
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
49
4.5 Tugas
1. Dari percobaan 4.4.1, carilah konstanta waktu dari 2 pasangan RC dari
percobaan dan dari perhitungan, bandingkan !
2. Ulangi langkah 1 untuk konstanta waktu percobaan 4.4.3
3. Dari percobaan, carilah factor redaman dan frekuensi natural dari percobaan
dan dari perhitungan, bandingkaan !.
4. Dari langkah 3 diatas, jelaskan pasangan komponen mana yang mempunyai
respon rekaman kritis ?
5. Jelaskan pengaru kapasitor terhadap frekuensi gelombang natural !
6. Jelaskan karakteristik induktor terhadap frekuensi gelombang natural !
7. Buatlah kesimpulan percobaan ini !
Jawab :
1. t = 1 / F = 1 / 1000 = 0,001 s
2. t = 3 / F = 3 / 1000 = 0,003 s
3. Faktor redaman
s R
2 C / L = 1000 / 2√0,0000001/0,0025
4. Jika hambatan R secara relative rendah adalah kecil, maka rangkaian itu
masih berisolasi namun dengan gerak harmoni teredam dan dikatakan
rangkaian itu kurang redam. Jika menambah R isolasi itu lenyap lebih cepat,
ketika R mempunyai nilai tertentu rangkaian tidak lagi berisolasi rangkaian
teredam kritis. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai R mempengaruhi
rendahnya redam.
50
Karena rangkaian RLC memeliki nilai R yang lebih besar dari rangkaian yang
lainnya sebesar 22 ohm, maka rangkaian yang memiliki redam kritis adalah
RLC.
51
52
BAB 5
RANGKAIAN SUMBER TEGANGAN BOLAK – BALIK
Dalam rangkaian listrik daya dapat digolongkan atas dua macam, tergantung
pada arus dan tegangan yang terdapat dalam rangkaian, yaitu :
Daya dalam rangkaian tahanan yang dialiri arus searah / arus bolak-balik
didefinisikan sebagai :
P = V.I = V2 / R = I2.R
Daya pada impedansi yang dialiri arus bolak-balik yang steady didefinisikan
sebagai berikut :
53
Gambar 5.1 diagram vektor beban induktif
Sudut daya adalah perbedaan phasa antara arus dan tegangan pada rangkaian
(lihat vektor diagram), sedangakan faktor daya adalah perbandingan besar daya
aktif (daya terpakai) dengan daya semu yang harus diberikan oleh sumber
tegangan akibat adanya sudut daya pada rangkaian.
C = I / 2..f.V
54
5.3 Peralatan
a) Ampermeter.
b) Voltmeter
c) Wattmeter
d) Osiloskop
e) Variac
f) Modul Percobaan
55
Flowchart 5.1 Rangkaian RC, Percobaan Rangkaian Beban Resistansi Murni
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
Vs (Volt) W V A V.I
5 1 watt 5,2 Volt 0,1 mA 0,52 watt
8 2 watt 8,4 Volt 0,16 mA 1,34 watt
10 2 watt 10 Volt 0,2 mA 1,2 watt
15 5 watt 15,4 Volt 0,29 mA 3,69 watt
5.4.3 Pembahasan
56
3. Dik : Vs = 10 Volt V = 10 Volt A = 0,2 mA = 0,002 A
Dit : V x I = …?
Jawab : V x I = 10 x 0,002 = 0,02 watt
57
Flowchart 5.2 Percobaan Rangkaian Beban Induktansi.
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
58
5.4.6 Pembahasan
59
Flowchart 5.3 Percobaan Rangkaian Beban Kapasitansi
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
Vs (Volt) W V A V.I
5 1 watt 5 Volt 0,01 mA 0,00005 watt
8 2 watt 8,4 Volt 0,16 mA 0,00128 watt
10 2 watt 10 Volt 0,2 mA 0,002 watt
15 5 watt 15,4 Volt 0,29 mA 0,00435 watt
60
Gambar 5.6 Gelombang Beban Kapasitansi
5.4.9 Pembahasan
61
3. Dik : Vs = 10 Volt V = 10 Volt A = 0,2 mA = 0,0002 A
Dit : V x I = …?
Jawab : V x I = 10 x 0,0002 = 0,002 watt
A W
~ L C
v
62
Flowchart 5.4 Perbaikan Faktor Daya
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
Vs(Volt) A W V1 V2 A1 A2
5 0,62 mA 5 watt 4,37 Volt 4,35 Volt 0,087 mA 0,537 mA
8 1,11 mA 11 watt 7,74,37 Volt 7,64 Volt 0,142 mA 0,98 mA
10 1,41 mA 13 watt 9,144,37 Volt 9,08 Volt 0,74 mA 1,2 mA
Vs(Volt) A W V1 V2 A1 A2
5 0,75 mA 6 watt 5,18 Volt 5,15 Volt 0,97 mA 0,66 mA
8 1,11 mA 10 watt 7,93 Volt 7,92 Volt 0,147 mA 0,99 mA
10 1,36 mA 11 watt 9,55 Volt 9,69 Volt 0,178 mA 0,98 mA
63
Gambar 5.9. Perbaikan Faktor Daya
5.5 Tugas
1. Pada percobaan 5.4.1, lengkapi harga V1 pada tabel anda sehingga diperoleh
harga cos dan bandingkan dengan hasil pengukuran osiloskop ! Lukiskan
pada kertas milimeter diagram phasor arus dan tegangan.
3. Lengkapi tabel hasil percobaan 5.4.4 dengan harga Z, R, I dari rumus yang
ada dan lukiskan pada kertas milimeter (fungsi arus), berapa harga rata-rata
induktansinya ? berapa harga tertulisnya ?
64
Jawab :
1. Hasil pengukuran antara osiloskop dengan nilai yang ditabel adalah tidak jauh
beda dengan hasil yang ada ditabel.
65
66
BAB 6
RANGKAIAN DENGAN KOPLING INDUKSI
6.1. Tujuan
1. Mempelajari rangkaian gandeng dengan induksi bersama
2. Mengetahui pengaruh polaritas hubungan rangkaian dengan kopling induksi.
R1 L1 L2 R2
V1 V2
V
V1 R1 I jL1 . I jM . I
V2 R2 I jL2 . I jM . I
V ( R1 R2 ) I j ( L1 L2 M ) I
Dengan tanda + tergantung pada polaritas belitan. Untuk rangkaian kopling
bersama parallel seperti gambar dibawah ini berlaku:
67
L1
R1 M
L2
R2
V1 R1 I 1 jL1 . I 1 jML2
V2 R2 I 2 jL2 . I 2 jML1
6.3 Peralatan
a) Ampere meter
b) Volt meter
c) Watt meter
d) Variac
e) Modul Induktansi dengan Kopling
A W L1 L2
R1 R2
V1 V2
68
c) Ulangi percobaan dengan mengubah hubungan induktansi agar terjadi kopling
arus melawan.
Flowchart 6.1 Percobaan Kopling Induktansi Seri
Mulai
Naikkan arus secara bertahap mulai dari nol dan catat hasilnya.
Rapikan Peralatan
Selesai
Tabel 6.2. Percobaan dengan Mengubah Induktansi agar terjadi kopling arus melawan
Vs A W V1 V2 Z(ohm) R(ohm) XL-2Xm
5 2,4 mA 0,01199 watt 2,432 V 2,507 V 2,08 k 4,99 -
10 4,7 mA 0,04699 watt 4,88 V 5,04 V 2,12 k 9,99 -
15 7 mA 0,10498 watt 7,14 V 7,72 V 2,14 k 14,99 -
69
20 9,46 mA 0,18918 watt 9,85 V 10,09 V 2,11 k 19,99 -
25 11,7 mA 0,29247 watt 12,65 V 12,89 V 1,7 k 24,99 -
6.4.3 Pembahasan
a) Kopling Seri Membantu
1. Dik : Vs = 5 Volt A = 2,29 mA = 0,00229 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 5 x 0,00229 x cos 0,8 = 0,01144 watt
Z = Vs / A = 5 / 0,00229 = 2,18 kΩ
R = W / A = 0,01144/ 0,00229 = 4,99 Ω
70
4. Dik : Vs = 20 Volt A = 9,51 mA = 0,00951 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 20 x 0,00951 x cos 0,8 = 0,19 watt
Z = Vs / A = 20 / 0,00951 = 2,1 kΩ
R = W / A = 0,19 / 0,00951 = 19,97 Ω
71
3. Dik : Vs = 15 Volt A = 7 mA = 0,007 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 15 x 0,007 x cos 0,8 = 0,10498 watt
Z = Vs / A = 15 / 0,007 = 2,14 kΩ
R = W / A = 0,10498 / 0,007 = 14,99 Ω
72
a) Buatlah rangkaian percobaan kopling parallel membantu seperti pada
rangkaian gambar 6.4.
b) Naikkan arus secara bertahap seperti pada tabel dan catat hasilnya.
c) Ulangi percobaan dengan mengubah hubungan induktansi agar terjadi
kopling arus melawan.
Mulai
Rapikan Peralatan
Selesai
73
Tabel 6.4. Mengubah Induktansi Agar Terjadi Kopling Arus Melawan.
6.4.6 Pembahasan
a) Percobaan Kopling Paralel
1. Dik : Vs = 5 Volt A = 2,48 mA = 0,00258 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 5 x 0,00258 x cos 0,8 = 0,012898 watt
Z = Vs / A = 5 / 0,00258 = 1,93 kΩ
R = W / A = 0,012898 / 0,00258 = 4,99 Ω
74
4. Dik : Vs = 20 Volt A = 9,81 mA = 0,00981 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 20 x 0,00981 x cos 0,8 = 0,19618 watt
Z = Vs / A = 20 / 0,00981 = 2,03 kΩ
R = W / A = 0,19618 / 0,00981 = 19,99 Ω
75
3. Dik : Vs = 15 Volt A = 7,28 mA = 0,00728 A
Dit : W = ...? Z = ...? R = ...?
Jawab :
W = Vs x A x cos 0,8 = 15 x 0,00728 x cos 0,8 = 0,10918 watt
Z = Vs / A = 15 / 0,00728 = 2,06 kΩ
R = W / A = 0,10918 / 0,00728 = 14,99 Ω
76
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Bahwa dengan data –data yang kita peroleh dari hasil setiap percobaan kita
dapat mengetahui / mencari nilai-nilai dari besarannya dan kita dapat
membandingkan nilai besaran nya yang didalam rumus-rumus dengan hasil
pengukuran yang kita lakukan.
7.2 Saran
1. Saran yang perlu dibutuhkan berdasarkan keterbatasan – keterbatasan yang
ditemukan dan asumsi – asumsi yang dibuat selama pembuatan laporan akhir
praktikum adalah terdapatnya keterbatasan alat dan material praktikum. Oleh
karena itu, diperlukan material yang lengkap dan efisien agar dalam
pelaksanaan praktikum berjalan lancar.
3. Saran yang ditujukan kepada tiap dosen pengampu praktikum / asisten untuk
perbaikan dalam sistem pengajaran selama praktikum di laboratorium, untuk
kedepannya yaitu diperlukan pengawasan yang terjamin dan arahan yang jelas
dari asisten pada saat praktikum. Terkadang dalam proses praktikum
berlangsung, terdapat keteledoran atau kecerobohan yang dilakukan oleh
peserta praktikum. Baik berupa unsure kesengajaan atau tidak.
77
78
DAFTAR PUSTAKA
79