Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB III

METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk

mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertent. Menurut Sugiyono (2011) metode

penelitian diartikan sbagai cara Ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode

penelitian survei dengan menggunakan analisis korelasional.

Pengertian Penelitian survei adalah merupakan suatu teknik pengumpulan

informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan

pada responden dalam berbentuk sample dari sebuah populasi. Dalam penelitian

survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa

adanya intervensi peneliti. Menurut M. Nazir 2005 dalam Fatin 2017 Pengertian

Penelitian survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta

dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu individu.

Penelitian korelasional menurut Arikunto (2017) adalah penelitian yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variable atau

lebih tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang

sudah ada. Alasan peneliti memilih metode penelitian survei dengan menggunakan

analisis korelasional karena penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan


hubungan yang terjadi antara dua variabel yaitu : Tayangan My Trip My Adventure di

Trans TV dengan perilaku Mapala Unsika dalam memenuhi kebutuhan informasi

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2012), pengertian populasi adalah objek yang secara

keseluruhan digunakan untuk penelitian. Jadi apabila ada seseorang yang hendak

meneliti semua karakteristik dan elemen dalam suatu wilayah penelitian, tentu

saja penelitian tersebut temasuk dalam penelitian populasi. Populasi dalam

penelitian ini adalah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di Universitas

Singaperbangsa Karawang yang berjumlah 38 orang.

2. Sampel

sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi sehingga mendapatkan sumber informasi

serta data yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2014) sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang sedang diteliti.

Pengambilan sampel pada penelitian ini didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah total sampling.

Populasi kurang dari 100 maka dipakai rumus N = n yang artinya populasi adalah

sampel (Arikunto, 2006:134). Maka jumlah sampel untuk penelitian ini adalah

sebanyak 38 orang sesuai dengan jumlah populasi Mahasiswa Pecinta Alam

(Mapala) di Universitas Singaperbangsa Karawang.


C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti dalam

memperoleh data dari lapangan. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini yaitu:

1. Angket/Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012:94), kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis angket yang

digunakan peneliti angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban

yang sudah disediakan.

Menyebarkan lembaran kuesioner yang berisi beberapa pernyataan, dengan

bentuk berstruktur atau tertutup, artinya pada setiap item telah tersedia berbagai

alternatif jawaban yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari mahasiswa

yang terpilih sebagai sampel, Kuesioner disusun dalam bentuk tertutup berupa

pernyataan, dimana responden telah diberikan alternative jawaban berjenjang

untuk setiap tanggapan dengan menggunakan skala Likert.

2. Studi Kepustakaan

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan melalui buku-buku

penunujang yang dianggap berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti

penulis. Dalam penelitian ini buku-buku yang relevan adalah tentang

komunikasi umum, komunikasi massa, komunikasi pemasaran, perilaku

konsumen, serta buku yang membahas mengenai sikap dan pengukurannya,


jurnal imiah, dan diktat beserta tesis-tesis yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

D. Kerangka Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau memspesifikasikan

kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003: 126).

Variabel bebas (Independent Variable) merupakan konstrak atau variabel yang

diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari konstrak atau variabel lainnya.

Variabel terikat (Dependent Variable) merupakan konstrak atau variabel yang

diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya

(Krisyanto, 2006: 21).

Variabel Bebas (X) : Tayangan My Trip My Adventure


Sub Variabel (X1) : Intensitas, Kriteria :
1. Sering, Jika ≥ 3 menonton
2. Cukup, Jika < 3 menonton
Indikator : 1. Frekuensi
2. Durasi
Sub Variabel (X2) : Isi Pesan, Kriteria :
1. Jelas dan lengkap, jika skor ≥ means
2. Tidak jelas dan lengkap, jika skor <
means
Indikator : 1. Kejelasan isi pesan dalam tayangan My Trip
My Adventure
2. Kelengkapan informasi dalam tayangan My
Trip My Adventure
Sub Variabel (X3) : Daya Tarik, Kriteria :
1. Tertarik, Jika Skor ≥ means
2. Tidak tertarik, Jika skor < Means
Indikator : 1. Ide Cerita
2. Perlengkapan
3. Host/Pembawa Acara
Variabel Terikat (Y) : Perilaku pada Mapala Unsika dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi, Kriteria
:
1. Informasi terpenuhi, jika skor ≥
means
2. Informasi tidak terpenuhi, jika skor <
means
Indikator : 1. Kesediaan mengajak orang lain dalam
melakukan trip
2. Kesediaan menginformasikan tempat-
tempat bagi para pecinta alam
3. Kesediaan mendiskusikan tempat-tempat
para pecinta alam
4. Kesediaan melaksanakan trip

E. Uji validitas dan reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dan reliabilitas atau sering disebut dengan uji coba instrumen dilakukan

dengan tujuan agar diperoleh distribusi nilai hasil yang mendekati normal sehingga

nantinya akan mendapatkan sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang telah disusun

memenuhi validitas dan reliabilitas (Notoadmojo, 2002: 129).


1. Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrument

tersebut mampu mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Validitas yang diuji

pada instrumen ini adalah validitas internal yaitu berupa validitas butir. Uji

validitas untuk yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis butir.

Variabel pengetahuan, sikap Dan Variabel kepatuhan control gula darah Cara

menguji validitas instrument (kuesioner) pengetahuan, sikap dan kepatuhan

control gula darah, menggunakan rumus Product Moment dari Pearson (Arikunto,

2002) karena skala pengukuran menggunakan skala Likert (1, 2, 3, 4, 5) dengan

rumus sebagai berikut:

        
rxy 
          
2 2 2 2

Keterangan:

N : jumlah kuesioner
X : skor pertanyaan
Y : skor total
XY : skor pertanyaan di kali skor total

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu intrumen cukup

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2006 :

178). Menurut Ghozali (2005) bahwa kuesioner atau angket dikatakan reliabel

jika memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,6.


Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini adalah

rumus alpha yaitu:

k   st 
2

r11  k  1 1  st 2 
 
Keterangan :
r 11 : reliabilitas instrument
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2
b : jumlah varians butir
: varians total

F. Teknik analisa data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

hubungan untuk mengetahui derajat hubungan diantara variabel-variabel penelitian.

Analisis kuantitatif tersebut dilakukan berdasarkan presentase dan pengukuran

menggunakan skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

kelompok orang tentang fenomena social. Pada pengukuran variable X dan variable

Y, responden diharuskan menjawab peryataan dengan memberikan jawaban A

(sangat setuju), B (setuju), C (ragu-ragu), D (tidak setuju), dan E (sangat tidak

setuju). Bobot dari setiap jawaban berkisar antara satu sampai lima. Skor satu

menunjukan tingkat persetujuan paling rendah dan skor lima menunjukan tingkat
persetujuan paling tinggi. Adapun bobot penskoran untuk jawaban yang mempunyai

pernyataan postif adalah sebagai berikut:

Tabel Skala Likert


Hubungan Tayangan My Trip My Adventure
dengan Perilaku Mapala Unsika dalam Mencari Kebutuhan Bobot
Informasi Skor
Responden Jawaban Pernyataan
1 A Sangat Setuju 5
1 B Setuju 4
1 C Ragu-ragu 3
1 D Tidak Setuju 2
1 E Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, ( 2012 : 94), diolah 2018

Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul

terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method of Successive Interval (Al Rasyid, 1993: 131).

Langkah langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, 5 yang

disebut dengan frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan setiap kolom skornya.


5. Gunakan table distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif

yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi identitas untuk setiap nilai z yang diperoleh menggunakan

tabel identitas dengan rumus fungsi identitas:

f (z) = f (z) = 1 e½ z2 dengan π = 3,14


√2 π
7. Tentukan nilai skala dengan rumus:

NS = (Destinasi Kelas Sebelumnya) – (Destinasi Kelas)


(Peluang Kumulatif Kelas) – (Peluang Kumulatif Kelas Sebelumnya)

8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = NS = [1 + │NSmin│]

G. Objek penelitian

1. Tayangan My Trip My Adventures (MTMA) Trans TV

My Trip My Adventure atau biasa dikenal dengan MTMA adalah salah satu

program stasiun televisi Trans Tv yang saat ini sudah berusia dua tahun sejak

ditayangkan pertama pada tahun 2014. MTMA merupakan program petualangan

wisata yang mengeksplorasi daerah wisata di Indonesia. Ditayangkan setiap hari

Sabtu-Minggu pukul 08.30 WIB, acara ini selain menyajikan informasi sekaligus

petualangan wisata nusantara juga memberikan informasi seputar tempat-tempat

yang biasa menjadi suatu destinasi wisata. Disini peneliti melihat MTMA Trans

Tv merupakan program yang produktif sekaligus bermanfaat untuk semua

kalangan.
Tayangan My Trip My Adventure adalah program news Trans tv yang di

dalamnya memiliki unsur informasi dan hiburan. Tayangan ini mengangkat tema

berpetualang ke tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Ada banyak

prorgam petualangan yang di tayangkan stasiun televisi swasta lainya namun

khusus program My Trip My Adventure yang mengunjungi daerah wisata yang

belum terlalu dikenal bahkan belum dijamah oleh masyarakat. Tidak hanya

mengulas mengenai daerah wisata dalam negeri, terkadang sesekali juga

menampilkan tempat-tempat wisata di luar negeri.

Acara yang tayang setiap hari sabtu dan minggu pukul 08.30-09.15WIB

dan dipandu oleh dua pembawa acara laki–laki yaitu Vicky Notonegoro dan

Hamish Daud Wylie serta pembawa acara pendamping yaitu Nadine

Chandrawinata dan Deni Sumargo dimana mereka melakukan eksplorasi ke

sejumlah daerah wisata di Indonesia dan diharapkan mampu memberikan

inspirasi kepada para petualang sejati dalam melestarikan cagar alam dan budaya

Indonesia serta meningkatkan minat traveling bagi kalangan mahasiswa.

Beberapa pengalaman dan dari hasil pengamatan serta wawancara saya

dengan beberapa mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa sangat

berminat melakukan perjalanan untuk sekedar mendapatkan hiburan dan

melepas penat dari menjalani rutinitas sehari–hari. Adanya tayangan My trip My

Adventure bisa digunakan sebagai rekomendasi tempat–tempat wisata di

Indonesia yang ingin kita kunjungi. Selain itu kegunaan lain dari tayangan ini

adalah untuk mengispirasi para masyarakat umumnya agar lebih menjaga

kebersihan lingkungan dimanapun berada. Diharapkan dengan adanya tayangan


My Trip My Adventure dapat memberikan inspirasi tempat–tempat bagus yang

ada di Indonesia dan dapat menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan

alam yang luar biasa untuk di jadikan objek karya seni dan layak di ekspose

keberadaan tempat–tempat wisatanya.

2. Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang

(Mapalaska)

Organisasi pencinta adalah organisasi yang bergerak di bidang

kepecintaalaman, konservasi dan pengabdian di alam bebas dan Mapalaska

merupakan organisasi pecinta alam universitas Singaperbangsa Karawang.

Mapalaska didirikan Berdasarkan surat keputusan Rektor Unsika

no173/SK/A/USK/XI/1994 pada Tanggal 17 November 1994. Mapalaska

berkedudukan di Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl HS Ronggowaluyo

Telukjambe Timur Karawang

Mapalaska ini berazas kekeluargaan dan merupakan suatu organisasi yang

bergerak dibidang kepecintaalaman, pengabdian terhadap lingkungan hidup,

independen dan transparan. Mapalaska adalah unit kegiatan mahasiswa

dilingkungan perguruan tinggi yang mempunyai fungsi untuk :

a. Sebagai wadah untuk menampung minat dan bakat mahasiswa dalam

berkegiatan di alam bebas yang berlandasan wawasan lingkungan hidup

b. Sebagai kekuatan sumberdaya manusia yang peka terhadap perkembangan

lingkungan hidup

c. Sebagai control sosial bagi pemerintah terhadap kebijakan-kebijakan dibidang

lingkungan.
Mapalaska dibuat bertujuan untuk :

a. Menciptakan kader muda yang cakap dan tanggap, guna meningkatkan

sumberdaya manusia yang berkualitas dan

b. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada

kelestarian lingkungan hidup

Usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan

a. Melakukan pelatihan-pelatihan dibidang kepencitaalaman

b. Mengaplikasikan diri dharma perguruan tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip

dasar dari bentuk kepencitaalaman

c. Ikut berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup

d. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan dilingkungan

Mapalaska serta lingkungan Unsika dan

e. Memiliki semangat integritas dan loyalitas yang tinggi dalam mewujudkan

tugas-tugas organisasi

Lambang Mapalaska adalah delapan penjuru mata angina dengan lingkaran di

tengah bunga teratasi dan dibagian bawah terdapat dua telapak kaki dikelilingi

lingkaran dan terdapat tulisan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas

Singaperbangsa Karawang

Lambang
Lambangnya memiliki arti :

a. Delapan penjuru mata angina yang melambangkan kebebasan jiwa seoranga

pecinta alam

b. Bunga teratasi melambangkan kelestarian

c. Telapak kaki melambangkan petualangan

d. Lingkaran melambangkan suatu ikatan kekeluargaan

Warna-warna dalam lambing juga memiliki arti sebagai berikut:

a. Warna oranye melambangkan jiwa pengabdian

b. Warna putih melambangkan independensi organisasi mapalaska

c. Warna hijau melambangkan kelestarian

d. Warna hitam melambangkan ketangguhan

Keanggotaan dalam mapalaska ditentukan Berdasarkan pada kategori :

a. Anggota baru adalah mahasiswa atau mahasiswi Unsika yang

telahmenyelesaikan Pendidikan Latihan dasar (Diklatsar) Mapalaska

b. Anggota muda adalah anggota baru yang telah melakukan masa observasi dan

dinyatakan lulus oleh ketua adat Mapalaska

c. Anggota tetap adalah semua anggota Mapalaska yang telah mempunyai Nomor

anggota

d. Anggota luar biasa adalah semua anggota Mapalaska yang telah menyelesaikan

masa akademiknya dan

e. Anggota kehormatan adalah seseorang yang telah duianggap berjasa terhadapa

organisasi Mapalaska
Selain keanggotaan dalam Mapalska ada juga yang namanya simpatisan yaitu

mereka yang telah mengikuti Diklatsar tetapi tidak lulus dan mereka yang

mendukung dan menyetujui maksud dan tujuan Mapalaska dan telah sukarela baik

materiil, tenaga, atau pikiran untuk kepentingan organisasi. Adapun syarat-syarat

keanggotaan Mapalaska adalah:

a. Telah mendaftarkan diri dan telah mengisi formulir yang telah disediakan oleh

panitia

b. Telah mengikuti tes dan wawancara

c. Mengikuti materi ruang

d. Mengikuti kegiatan Diklatsar lapangan dan dianggap lulus oleh pengurus

Masa keanggotaan berakhir apabila meninggal dunia, atas permintaan diri sendiri

dan diberhentikan atau dipecat sampai saat ini anggota Mapalaska yang aktif

adalah sebanyak 38 orang.

H. Lokasi dan Waktu penelitian Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tentang hubungan antara tayangan My Trip My Adventure di Trans TV

dengan perilaku Mapala Unsika dalam memenuhi kebutuhan informasi ini

dilaksanakan di Kampus Universitas Singaperbangsa Karawang. Yang beralamat

Jl. HS.Ronggo Waluyo, Kelurahan Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur,

Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361


2. Waktu Penelitian

Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian

Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
No Kegiatan
18 18 18 18 18 19 19 19 19 19
1 Pra Penelitian
2 Penulisan Proposal
3 Sidang Proposal
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan dan Analisis Data
6 Pembahasan Hasil Penelitian
7 Penyusunan Kesimpulan
8 Sidang Skripsi
Sumber : Data Peneliti, diolah 2018

Вам также может понравиться