Вы находитесь на странице: 1из 6

BERSEDEKAH MENYEBABKAN KITA KAYA

Ada beberapa rahasia untuk menjadi kaya tanpa kita duga. Banyakkan bersedekah. Berikut ini
beberapa dalil yang menyatakan dengan bersedekah, seseorang itu boleh menjadi kaya atau
dimurahkan rezekinya.

Sedekah Menjadi Sebab Allah Membuka Pintu Rezeki

Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda
kepada Zubair bin al-Awwam: “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ditentang
Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa
yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa
yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” H.R. ad-Daruquthni dari Anas r.a.

Sedekah digandakan 700 kali ganda.

Fadhilat bagi orang yang bersedekah amat besar seperti mana terdapat keterangan di dalam al-Quran
dan hadis. Jika kita amat amati ayat al-Quran berikut, kita akan dapat mengira bahwa sekurang-
kurangnya setiap harta yang dikeluarkan ke jalan Allah akan dibalas dengan kiraan melebihi 700 kali
ganda. Selain itu, mereka dijandikan dengan kehidupan yang mudah:

Allah Ta‟ala berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . (Al Baqarah (2) : 261)

Allah Lipat-gandakan Ganjaran orang yang Bersedekah.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, nescaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan
bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Rezeki dimurahkan Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t.: “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan ditunjuki kepada
mereka jalan keluar. Dan diberi rezeki kepada mereka daripada jalan yang tidak disangka-sangka. Dan
barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi baginya”. (At-Talaq:2-3)

Di dunia, mereka yang bersedekah akan dimurahkan rezeki oleh Allah dalam kehidupannya. Faedah
ini dijelaskan oleh Jabir Abdullah katanya: “Rasulullah berucap kepada kami, sabdanya: Wahai umat
manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kamu mati dan segeralah mengerjakan amal salih
sebelum kamu sibuk (dengan yang lain), dan jalinkanlah hubungan di antara kamu dengan Tuhan
kamu dengan sentiasa mengingatinya (berzikir) dan banyakkan bersedekah secara bersembunyi atau
terang-terangan, nescaya kamu diberi rezeki yang mewah, diberi kemenangan (terhadap musuh dan
digantikan dengan apa yang kamu dermakan itu dengan balasan yang berganda-ganda.” (Hadis
riwayat Ibnu Majah)

Keberkatan Dalam Rezeki.

Kekayaan tidak membawa arti tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta/rezeki yang
sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkatan akan
dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.
Dalam kisah Nabi, ada diceritakan Nabi Ayub ketika sedang mandi tiba-tiba Allah datangkan seekor
belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis dengan bajunya. Lantas Allah
berfirman „Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?‟ Nabi Ayub mejawab
„Ya benar, demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkatanMu‟. Kisah ini menegaskan
betapa pentingnya keberkatan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah.

Kaya Jiwa

Kekayaan bukanlah sesuatu yang harus diidam-idamkan oleh seseorang Islam kerana kekayaan boleh
membawa kerusakan kepada seseorang sekiranya tidak menurut jalan yang betul. Islam lebih melihat
kekayaan dari segi kekayaan jiwa. Hadis Abu Hurairah r.a katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda: Kekayaan itu bukanlah kerana mempunyai banyak harta tetapi kekayaan yang sebenarnya
adalah kekayaan jiwa. (Sahih Muslim.)

Dari aspek harta-benda, kekayaan jika disalurkan ke jalan yang betul akan memberi seseorang pahala
yang banyak, terutamanya jika digunakan untuk bersedekah.

Berzikir dan Banyak Bersedekah dalam Sembunyi dan Terang

Hadis berikut ini pula menyeru kita agar rajin bersedekah kerana Allah akan memberi kita rezeki dan
kesenangan melalui bersedekah. “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, sebelum kamu mati.
Bersegeralah melakukan amalan amalan salih sebelum kamu kesibukan dan hubungilah antara kamu
dengan Tuhan kamu dengan membanyakkan sebutan (zikir) kamu kepadaNya dan banyak bersedekah
dalam bersembunyi dan terang-terangan, nanti kamu akan diberi rezeki, ditolong dan diberi
kesenangan.” H.R Ibnu Majah.

Bagaimana Ilmu Sedekah Membuat Kaya?

Berbagi/sedekah tidak akan mengurangi tapi justru menambah kebahagiaan. Menimbun atau pelit
akan menambah was was dan menutup pintu rizki berikutnya

Andai kita semua berbagi dengan adil maka semua kita pasti akan menerima, tapi jika semua kita
hanya berharap menerima (meminta), siapa yang akan memberi. Mari berbagi, Allah akan membalas
dengan pemberian dari arah yang kita tidak duga dan mengganti dengan kemuliaan hidup dunia dan
akherat. Amin.

Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin ketika kita memberikan harta kita kepada orang lain,
kemudian nantinya rezeki akan bertambah? Bukankah faktanya uang kita berkurang? Paling tidak
matematika manusia itulah yang menyebabkan keraguan dan keengganan dalam berbagi.

Kita tahu bahwa sedekah adalah baik dan kita sering mendengar tentang matematika
sedekah yang dibalas berlipat ganda paling tidak sepuluh kali lipat. Namun nyatanya justru keraguan
dan keengganan dalam melakukannya. Kata-kata biar sedikit yang penting iklas, banyak takut riya'
atau sedekah kalau sudah kaya menurut saya sebenarnya adalah alasan untuk membenarkan bahwa dia
sendiri adalah kikir. Wallaahu A'lam

Lalu benarkah keajaiban sedekah itu nyata? Bahwa sedekah bisa membuat anda kaya? saya katakan
itu benar adanya. Mengapa?

Mari kita lihat Dari sudut pandang sejarah


Siapa yang menyampaikan hal ini? Dialah Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan julukan Al
Amin atau orang yang dapat dipercaya. Sejarah mencatat bahwa tidak sekalipun beliau berbohong.
Rosulullah menyampaikan wahyu Allah dengan benar. Dan ilmu sedekah adalah benar. Kita tahu
Abu lahab, bahwa dia akan tetap kafir walaupun kemudian turun Surat Al Lahab. Nyatanya dia tetap
kafir walaupun sebelumnya di singgung dalam AL Qur'an dan dia tahu itu. Suatu saat Konstantinopel
akan jatuh kepada sebaik-baik pasukan, ramalan yang berani itu ada dalam Al Qur'an. Jika
Konstantinopel tidak jatuh ke tangan muslim berarti Al Qur'an berbohong, nyatanya fakta sejarah
beberapa (sekitar 9 tahun sesudah turunnya wahyu tersebut) tahun sesudah Sabda Nabi,
konstantinopel benar-benar jatuh ke tangan kaum muslimin. Terbukti kebenaran Al Qur'an.
Kesimpulannya Al Qur'an adalah benar. Tentunya Firman Allah dalam Al Qur'an tentang sedekah
misalnya surat Al Baqarah 261 adalah benar adanya tidak ada keraguan sedikitpun.

Allah Maha Kaya

Allah Maha Kaya, tidaklah mungkin Allah menciptakan Spesies Burung tanpa menyiapkan
makanannya. Setiap burung pasti akan mendapatkan cacingnya masing-masing. Allah pasti sudah
mempertimbangkan secara detail jumlah nyamuk yang Dia ciptakan supaya cicak tidak kelaparan.
Apalagi manusia mahluk Ciptaan_Nya yang terbaik, pasti Allah SWT sudah mempertimbangkan
secara detail rezekinya masing-masing. Tidak akan miskin orang yang gemar bersedekah, tidak akan
pernah. Karena Allah berjanji akan memperkembangbiakkan harta yang di sedekahkan dan kembali
dalam jumlah berlipat ganda. Apa sulitnya bagi Allah?

Kita lihat dari sudut pandang energi

Sebelumnya kita harus sepakat bahwa manusia adalah energi. Manusia terdiri dari organ sampai
kemudian sel dan atom yang terdiri dari proton dan elektron. Bagian terkecil itu adalah energi yang
berputar. Sedekah artinya memberi. Memberi berarti mengeluarkan energi positif. Energi itu tidak
akan hilang dan akan kembali kepada kita. Hukum energi yang berputar artinya apa yang kita berikan
kepada orang lain akan kembali kepada kita dalam jumlah yang lebih banyak. Mari kita bayangkan
sebuah kolam raksasa. Jika kita bayangkan bahwa semesta ibarat kolam raksasa yang terus perputar
(Nyatanya alam semesta terus berputar/bertawaf dalam keteraturan tunggal menurut kehendak Tuhan)
kita akan paham bahwa apa yang kita keluarkan, apa yang kita beri tidak akan hilang, namun terus
berputar-putar dalam kolam tersebut bercampur dengan unsur lainnya, menarik unsur lainnya yang
sama jenis dan massanya dan pada akhirnya akan kembali juga kepada kita. Ini sebagian dari hukum
alam, sama halnya seperti hukum grafitasi. Anda tahu atau tidak tentang hukum grafitasi, begitu anda
terjun dari atas gedung pasti anda akan menghantam bumi. Anda tahu atau tidak tahu, jika anda
memberi maka hukum kausalnya adalah anda akan menerimanya lagi dalam jumlah yang berlipat
ganda.

Analogi Cerita pendek "Keajaiban Sedekah"

Cerpen setengah fakta setengah fiksi

Suatu saat Zul bersedekah seluruh gajinya kepada orang tuanya dan fakir miskin dengan keyakinan
Allah akan membalasnya berlipat ganda. Padahal saat itu Zul benar-benar sedang butuh uang. Zul
bekerja sebagai sales/marketing mesin industri yang gajinya tiga koma, artinya begitu gajian tanggal
tiga sudah koma. Hmmm.

Tanpa diketahui Zull langit bergetar melihat keyakinan teguh Zul. Malaikat berdiri bershaff-shaff
mendoakan keberkahan buat Zul. Angin, air, api dan besi bertasbih dan mengaku kalah dengan
ketulusan Zull.

Nun jauh disana ada sebuah perusahaan industri yang sedang membutuhkan mesin-mesin baru untuk
beroperasi. Perusahaan tersebut sedang membutuhkan mesin dalam jumlah banyak untuk memenuhi
kebutuhan customer. Mesin itu dibutuhkan dalam waktu dekat.

Singkat cerita pada pukul 18.30 malam Zul berniat pulang kerja. Sungguh capek pekerjaan pada hari
ini. Tidak ada deal dengan klien dalam beberapa bulan ini yang menyebabkan Zul benar-benar dalam
kondisi perekonomian yang morat-marit. Sudah capek mendung dan mulai gerimis. Zul mengendarai
motornya lebih cepat takut hujan akan turun lebih deras. Ternyata benar hujan turun dengan derasnya,
sehingga Zul terpaksa menepi. Hati Zul galau sepertinya hujan akan turun lebih lama yang
menyebabkan dia pulang ke rumah larut malam. Kasihan istrinya yang sedang hamil besar. Ya Tuhan,
mengapa hujannya tidak reda-reda?

Ternyata Zul berhenti dan berteduh di sebuah pabrik yang baru berdiri. Zul numpang berteduh di
dekat lobi, ketika datanglah seseorang yang tidak Zul kenal
"Kehujanan ya dik?" Tanya orang setengah baya yang dari pakaiannya adalah staff pabrik tersebut.
"Iya Pak, numpang neduh nih"
"Iya gpp, saya juga mau pulang nunggu hujan reda, Saya Pak Amat. ngomong-ngomong kerja
dimana?"
"Sales mesin industri di perusahan antah barantah pak, oya pak saya Zul"
"Mesin apa?"
"Banyak Pak, mesin molding, genset dll"
"Kebetulan dik, perusahaan kami sedang butuh mesin banyak nih"
"Oya, kebetulan saya bawa katalognya ni pak"
"Coba, boleh saya lihat?, nanti dipelajari dulu"
"Tentu boleh pak, sebelumnya terimakasih Pak Amat"
"Dik, berterimakasihnya sama Allah ya?, kalau mau berterimakasih misalnya lagi banyak rezeki, dik
Zul bisa bagi kebahagiaan kepada anak yatim, khan berbagi sama orang tua dan fakir miskin sudah"
"Baik pak, makasih" Kata Zul nggak ngeh

Dua bulan kemudian, pembicaraan Zul dengan Customer service


"Maaf Mbak, Pak Amat staff di pabrik ini dimana ya? Kok saya sudah tidak pernah lihat?"
"Kenapa Pak?"
"Karena bantuannyalah saya bisa menang tender dan mendapat rezeki besar, sehingga saya bisa beli
rumah cukup besar buat istri dan keluarga saya, saya mau berterimakasih kepadanya"
"Pak Amat yang mana ya?"
"Staff pabrik mbak?"
"Pak, setelah saya cek tidak ada yang bernama Pak Amat di pabrik ini"

Zul kemudian teringat kata-kata terakhir Pak Amat, sambil sedikit merinding.
"Dik, berterimakasihnya sama Allah ya?, kalau mau berterimakasih misalnya lagi banyak rezeki, dik
Zul bisa bagi kebahagiaan kepada anak yatim, khan berbagi sama orang tua dan fakir miskin sudah,
Insya Allah berkah" Kata Pak Amat dengan senyumnya yang sangat indah bak senyuman malaikat,
dimana zul belum pernah melihat senyuman seindah itu sebelumnya.
Kemudian Zul bersujud dan menangis menyebut Kebesaran Tuhan.... Customer service tidak tahu
bahwa ada keajaiban yang baru saja di alami Zul

Tangisan Zul di iringi dengan tangisan langit, malaikat yang bershaff-shaff. Juga besi, air, api dan
angin. Semuanya bertasbih memuji Kebesaran Tuhan.

Kita lihat perjalanan harta sedekah

Misalkan anda memberikan Rp. 100.000 kepada fakir miskin. Kemudia si fakir miskin menggunakan
uang itu untuk membeli 7 bungkus nasi di warteg untuk kelima anaknya, istrinya dan dia sendiri.
Disini ada beberapa komponen yang unsur kebaikannya akan menyebar seperti menyebarnya virus.
Namanya Virus Sedekah.. Hehehe

Warteg --> dapat 100.000 untuk belanja beras di toko beras

Toko beras menggunakan Rp. 100.000 untuk belanja beras lagi di pasar induk

Di pasar induk uang tersebut akan terpecah-pecah untuk membeli beras di produsen/petani, membeli
karung, plastik dsb

Petani padi menggunakan uang dari Pasar Induk untuk membeli bibit, sebagian membeli sayuran dll
dll

Sampai kita sendiri tidak mampu menghitung berapa siklus uang yang kita sedekahkan akan
berkembang

Ada lagi nih..

Si Fakir Miskin membeli 7 bungkus nasi untuk keluarganya.

Dengan itu keluarganya merasa kenyang dan nyaman

Sehingga mereka bisa beraktifitas untuk menghasilkan/ menjemput rezekinya lagi

Istrinya bisa memasak lagi untuk keluarganya bla bla bla

Suami bisa bekerja lagi dan bertemu orang bla bla bla

Anak-anaknya sebagian sekolah, sebagian mengaji

dll dll sampai puyeng ngitungnya

Itulah keajaiban sedekah, seperti Firman Allah dalam surat Al Baqarah 261,Perumpamaan orang-
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir bibit yang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 261)

Вам также может понравиться