Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bermanfaat sebagai bahan obat-obatan seperti Equisetum (paku ekor kuda) yang
mempunyai fungsi diuretik. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine dan
Selaginella (obat luka).
Sebagai bahan-bahan makanan seperti sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi)
dan Pteridium aquilinum (paku garuda).
Sebagai pupuk hijau, seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru
Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas.
Sebagai bahan pembuatan petasan seperti pyrotechnics, dengan menggunakan spora
Lycopodium sp.
Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila glauca
Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum sp
Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium cernum
Sebagai bahan baku batu bara, endapan atau sedimen tumbuhan paku yang telah mati
dapat menjadi bahan bakar
A. Pembuahan Tunggal
B. Pembuahan Ganda
1
2
Bagian yang ditunjukkan oleh nomor 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah
a. Planula-Efira-Skifistoma
b. Strobila-Skifistoma-Efira
c. Strobila-Medusa-Skifistoma
d. Planula-Skifistoma-Efira
e. Planula-Strobila-Skifistoma
a. Medusa dewasa jantan dan betina akan menghasilkan gamet (sel telur dan
sperma) yang haploid.
b. Fertilisasi sel telur oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot yang diploid,
Fertilisasi terjadi secara eksternal di air.
c. Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi blastula,
gastrula, yang kemudian berkembang menjadi planula bersilia yang berenang
bebas.
d. Planula akan menetap pada substart tertentu dan tumbuh menjadi polip baru yang
berukuran kecil dan bertentakel yang disebut dengan skifistoma, Skifistoma dapat
membentuk tunas-tunas baru.
e. Skifistoma dapat melakukan strobilasi atau pembelahan secara melintang pada
ujung oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
f. Efira akan lepas satu persatu menjadi medusa dewasa, setelah efira lepas
skifistoma kern bali menjadi polip.
Ciri khasnya yaitu pada mamalia betina memiliki kantung dibagian depannya. Contohnya
2. Ordo insektivora
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang suka memakan serangga, cacing, dan biji-bijian.
Hewan ini memiliki mata yang tertutup dan cakar yang besar dan telapak kaki depan lebih
3. Ordo dermoptera
\
Ciri ordo ini adalah ia dapat terbang karena empat kaki yang ia miliki membentuk
4. Ordo chiroptera
Mamalia ini dapat terbang dikarenakan memiliki membran interdigital diantara kaki
depan dan belakang. Ukuran kaki belakang lebih kecil. Hewan ini mencari makan
5. Ordo primata
Mamalia yang termasuk di ordo ini adalah mamalia yang termasuk herbivora, karnivora,
ataupun omnivora. Jari pada bagian tangannya dapat lebih besar yang memudahkan untuk ia
6. Ordo rodentia
Ciri khususnya adalah tidak memiliki gigi taring untuk mengoyak makanan. Ia dapat
hidup di segala habitat. Contohnya seperti tupai, tikus, landak, dan mencit.
7. Ordo carnivora
Kelompok hewan ini adalah yang suka memangsa daging, sehingga ia juga memiliki
gigi taring dan cakar untuk memburu mangsanya. Contohnya seperti anjing, serigala,
8. Ordo lagomorpha
9. Ordo cetacea
Yang termasuk dalam ordo ini adalah mamalia yang hidup di laut. Contohnya seperti dolpin
Yang termasuk ordo ini adalah semua jenis gajah yang ada di dunia. Contohnya seperti gajah
Ciri khusunya adalah memiliki jari kaki berjumlah genap. Contohnya seperti kijang,
Ciri khususnya adalah mamalia yang memiliki jari kaki yang jumlahnya ganjil. Contohnya
mencakup lima kelompok yaitu Ikan (Pisces), Amfibi (Amphibia), Hewan Melata (Reptilia), Burung
Berikut ini, kelas-kelas dalam filum vertebrata beserta penutup tubuhnya yang benar adalah ...
a. Aves ditutupi rambut
b. Mamalia ditutupi bulu
c. Amphibia ditutupi sisik berlendir
d. Pisces ditutupi kulit lembab
e. Reptilia ditutupi sisik kering
20. Jenis mamalia yang sering disembelih untuk dijadikan sumber protein hewani tergolong ke dalam
kelompok ...
a. Polidhota
b. Proboscidae
c. Carnivora
d. Dermoptera
e. Artiodactyla
21. Arti ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
2. Konsumen (Pemakai)
Konsumen (pemakai) adalah makhluk hidup yang tidak mampu membuat bahan organik dari
bahan anorganik. Oleh karena itu, makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme
ini disebut juga organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia,
hewan, jamur, dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis
makanannya menjadi golongan herbivor (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging)
dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:
3. Dekomposer (Pengurai)
Dekomposer (pengurai) adalah makhluk hidup yang menguraikan zat yang terdapat di
dalam makhluk mati. Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik terurai dan
mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok perombak adalah
bakteri dan jamur.
Sebagai sumber penghasil energi utama dalam suatu ekosistem. Jika tidak ada produsen
tidak akan terjadi rantai makanan. jika tak ada rantai makanan, tidak ada ekosistem karena
tidak ada hubungan timbal balik.
24. Peranan decomposer Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang menguraikan
organisme lain yang mati. Pengurai ini berperan dalam meleburkan senyawa organik
kompleks menjadi lebih sederhana sehingga dapat terurai dengan lingkungan di sekitarnya.
Ketika terdapat bangkai organisme, dekomposer ini akan “memakan” tubuhnya dan
mengeluarkan kembali dalam bentuk senyawa yang lebih lembut dan diturunkan ke dalam
tanah. Di dalam tanah, hasil penguraian ini bisa menjadi pupuk kompos atau penyubur
tanah. Pohon-pohon dan tumbuhan lain di sekitarnya akan menerima manfaat dari
penguraian organisme ini. Jadi, selain berfungsi untuk membersihkan jasad organisme yang
telah mati, dekomposer juga berfungsi membantu menyuburkan tanah. Beberapa contoh
dekomposer dalam ekosistem adalah cacing tanah, bakteri, jamur, dan serangga.
25. 1. Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik : Contohnya adalah tumbuhan hijau
dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen, sehingga kadar oksigen meningkat dan
suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi tumbuhan hijau (komponen biotik) mampu
memengaruhi komposisi udara dan suhu lingkungan (komponen abiotik).
2. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik. :Contohnya adalah cahaya, tanah, air,
udara, dan unsur hara (komponen abiotik) memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan (komponen biotik).
3. hub kompinen biotik (hidup) dan abiotiƙ (tak hiɗup) . tumbuhan memɓutuhƙan air,
cahays matahari utk berfotosintesis. manusia dan hewan membutuhksn air dan udara
utk hidup, tumbuhan memɓutuhƙan tanah sbg tempat hidup.
26. Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satu ekosistem di mana makhluk hidup
yang satu dengan makhluk hidup yang lain saling bersaing untuk mendapatkan suatu yang
diperlukan untuk hidupnya, misalnya ruang (tempat), makanan, air, sinar matahari, udara, dan
pasangan kawin. Hal ini terjadi karena masing-masing spesies memiliki kebutuhan yang sama.
Persaingan dapat mengakibatkan organisme atau spesies yang kalah bersaing akan mati, tersingkir,
atau berpindah ke tempat lain.
27. Tingkat trofik adalah klasifikasi organisme berdasarkan divisi di dalam piramida makanan yang
seringkali harus mempertimbangkan ruang tertentu, atau tempat niche, yang ditempati oleh
organisme dan peran fungsional dalam komunitas, totalitas interaksi organisme dan hubungan
dengan organisme lain dan lingkungan, atau niche ekologi
Tingkat trofik adalah tingkat dalam rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh energi.
Tingkat trofik pertama, yaitu semua organisme, maka organisme sebagai produsen.
28. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan
dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
Sebagai contoh, seekor tupai bisa memakan beragam jenis makanan seperti biji-bijian dan buah-
buahan. Tupai tersebut dimakan oleh seekor rubah, yang juga tak hanya makan rubah namun juga
memakan tikus dan juga serangga. Dalam contoh itu saja, sudah ada cukup banyak rantai makanan.
Tak hanya di darat, jaring-jaring makanan juga berlaku bagi mahkluk hidup yang tinggal di laut.
Sebagai contoh, zooplankton bisa memakan fitoplankton. Zooplankton sendiri dapat dimakan oleh
gurita, salmon, udang atau mahkluk lainnya. Gurita, salmon dan udang tersebut kemudian dimakan
oleh hiu atau paus. Setelah itu hiu dan paus mati yang kemudian diurai oleh bakteri yang ada di laut.
Sawah juga menjadi salah satu habitat yang terdapat mahkluk hidup tinggal didalamnya. Tentu saja
dari beragam mahkluk hidup disana, membuat adanya jaring-jaring makanan demi mempertahankan
hidup suatu mahkluk hidup.Contohnya, padi sebagai produsen dimakan oleh ulat atau belalang.
Kemudian ulat atau belalang dimakan oleh tikus. Tikus dimakan oleh ular atau burung pemangsa.
Burung pemangsa juga bisa memakan ular. Burung pemangsa mati diuraikan oleh bakteri.
Jaring-jaring makanan di air tawar atau sungai banyak melibatkan jenis mahkluk hidup. Sungai
adalah salah satu habitat yang banyak memiliki mahkluk hidup karena air adalah sumber
kehidupan.Sebagai contoh, tanaman air atau alga dimakan oleh ikan kecil, udang dan siput.
Kemudian hewan tersebut dimakan oleh ikan besar, kodok atau ular. Bebek dan bangau bisa
memakan udang, kodok dan ikan besar. Ular, bangau dan ikan besar bisa dimakan oleh burung
elang.
29. Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen
menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena
ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi
primer dan dekomposisi. PROSES-PROSES DALAM DAUR NITROGEN
Proses dalam Siklus Nitrogen
Fiksasi – Fiksasi adalah langkah pertama dalam proses pembuatan nitrogen yang digunakan oleh
tanaman. Selanjutnya bakteri mengubah nitrogen menjadi ammonium.
Nitrifikasi – ini adalah proses dimana amonium akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri. Nitrat
adalah unsur yang bisa diserap oleh tanaman.
Asimilasi – Ini adalah bagaimana tanaman mendapatkan nitrogen. Mereka menyerap nitrat dari
tanah ke akar mereka. Kemudian nitrogen akan digunakan dalam asam amino, asam nukleat,
dan klorofil.
Ammonifikasi – Ini adalah bagian dari proses pembusukan. Ketika tanaman atau hewan mati,
pengurai seperti jamur dan bakteri mengubah nitrogen kembali menjadi amonium sehingga
dapat memasuki kembali siklus nitrogen.
Denitrifikasi – nitrogen ekstra yang terdapat dalam tanah akan di kembalikan ke udara. Ada
bakteri khusus yang melakukan tugas ini juga.
30. Siklus air adalah bergeraknya air dari satu tempat ke tempat lain dengan pertama dari mana serta
dibutuhkan untuk siapa, dan pastinya dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang aada di bumi.
Dan untuk daur air adlaah air pasti sifatnya dapat diperbarui, sehingga setelah air dibutuhkan maka
air akan datang lagi dengan melalui berbagai proses untuk memperbarui air.
Proses Siklus Air
Penguapan
Kondensasi
Aliran air bwah permukaan
Limpasan pemukaan atau encairan salju
Debit sungai
Tahap 1
Matahri merupakan kekuaktan atau pendorong dari siklus air. Mmanasakan air di laut, sungai dan
danau,yang meguap ke atas naik di udara. Air jug amenguap melalui tanaan dan tanah melalui
proses yang disebut dengan transpirasi. Air yang mnguap ini dalam bentuk uap air, yang tidak
dapat dilihat dengan mata terbuka.
Tahap 2
Uap air tersbut bersentuhan dengan arus udara, yang embawanya lebih tinggi ke atmosfer.
setelah utu mencapai suhu dingin, uap air mengembun membntuk awan, yang mengandung
jutaan tetesan kecil air.
Tahap 3
Setelah terbentuknya awan, maka awan tersebut akan berkelan mengelilingi bumi. Namun ketika
waktunya tela tiba yakni awan semakin lama semakin berat bagi awan untuk menahan air lagi,
mereka meledak dan tetesan ai jatuh kembali ke bumi daan bentuk hujan. Hal ini dapat disebut
dengan siklus hujan, jika suasana dingin, maka huujan berubah menjadi hujan salju dan hujan es.
Tahap 4
Hujan atau salju yang mencair kembali ke badan air seperti sungai, danau, waduk dan lainnya. Air
hujan juga direndam oelh tanah, mellaui proses yang disebut infiltrasi. Bebrpa air juga berjalan
dari permukaan atau merembes di dalam tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air tanah
atau air tawar mata air. Akhirnya air mencpaai lautan, yang merupakan badan air terbesar dan
sumber terbesar uap air.
31. Daur Karbon
1. peristiwa Fotosintesis
2. peristiwa Respirasi
Daur Biogeokimia adalah daur ulang air dan komponen-komponen kimia (unsur kimia) yang melibatkan
peran serta dari makhluk hidup termasuk manusia dan bebatuan/geofisik. Daur Biogeokimia memiliki
peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Yang termasuk daur biogeokima antara lain :
Daur Fosfor
Daur Air
Daur Belerang/Sulfur
Daur Karbon dan Oksigen
Daur Nitrogen
Pengertian
Biogeokimia ialah suatu pertukaran atau terjadinya perubahan yang berlangsung
terus menerus antara komponen abiotik dengan komponen biotik.
Fungsi
Fungsi dari daur biogeokimia yaitu untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi,
sebab materi hasil dari daur biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua
komponen yang ada di bumi seperti abiotik dan biotik.
33. Interaksi antara komponen abiotik dengan biotik
Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen biotik dalam ekosistem, demikian pula
sebaliknya. Sebagai contoh setiap tumbuhan mengambil air dari lingkungannya (dari dalam tanah),
tapi tumbuhan juga membebaskan air ke lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama uap
air dari sumber yang lain, akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke
dalam tanah (kembali lagi ke tanah). Di samping itu tumbuhan juga mengambil zat hara dari tanah,
namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan, dan sisa tumbuhan yang telah
lapuk dan mengalami penguraian.
34. a. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → hiu → pengurai b.
Energi matahari → fitoplankton → ikan kecil → burung bangau → ular laut → pengurai
c.Energi matahari → fitoplankton → udang → ikan → singa laut → hiu → pengrai
d.Energi matahari → alga → kepiting → burung pelican → manusia → pengurai e. Energi
matahari → ikan kecil → udang → ikan besar → manusia → pengurai f.Energi matahari →
alga → ikan sepat → burung banau → buaya → pengurai g.Energi matahari → alga → ikan
salmon → burung bangau → pengurai h.Energi matahari → fitoplankton → keong mas
→ ikan mas → manusia → pengurai
i.Energi matahari → ftoplanton → yuyu → burung bangau → pengurai j.Energi
matahari → rumput → siput → burung → manusia → pengurai k.Energi matahari →
rumput → tutut → manusia → pengurai l.Energi matahari → serangga kecil →
ikan kecil → ikan besar → manusia → pengurai
m.Energi matahari → fitoplankton → lobster → manusia → decomposer n.Energi
matahari → fitiplankton → ikan tuna → manusia → pengurai o.Energi matahari →
fitoplankton → ikan kecil → burung bangau → decomposer p.Energi matahari →
serangga → ikan lele → manusia → pengurai q.Energi matahari → lumut → keong
mas → ikan mas → manusia → pengurai
1. Evaporasi
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Air-air yang tertampung di
badan air seperti danau, sungai, laut, sawah, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya
panas matahari. Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah. Penguapan semacam
ini disebut dengan istilah evaporasi.
Evaporasi mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan ia untuk naik ke
atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), jumlah air yang menjadi uap
air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.
2. Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan
istilah transpirasi.Sama seperti evaporasi, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair dalam jaringan mahluk
hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap
melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui
proses evaporasi.
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi
pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan gabungan antara
evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air
yang terangkut ke atas permukaan atmosfer.
4. Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi, maupun evapotranspirasi, naiknya uap air
dari permukaan bumi ke atas atmosfer bumi juga dipengaruhi oleh proses sublimasi.
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui fase cair
terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke atas
atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi, dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi
dikatakan berjalan sangat lambat.
5. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik
hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es
berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena
pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.
Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.
6. Adveksi
Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan mengalami adveksi. Adveksi adalah proses
perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan
udara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer
daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.
7. Presipitasi
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses presipitasi. Proses prepitasi adalah proses
mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air
jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar < 0 derajat Celcius, presipitasi memungkinkan
terjadinya hujan salju. Awan yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis
seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.
8. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi, proses run off pun terjadi. Run off atau
limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi.
Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut,
hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui proses
run off. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi
air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara
lambat membawa air tanah kembali ke laut.
Nah, setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami siklus hidrologi tersebut akan kembali
berkumpul di lautan. Air tersebut secara berangsur-angsur akan kembali mengalami siklus hidrologi selanjutnya
dengan di awali oleh proses evaporasi.
36. Faktor abiotik merupakan unsur dari sebuah ekosistem yang tak hidup yang mempengaruhi
kelangsungan hidup dari sistem untuk tumbuh atau bertahan hidup, tetapi itu sendiri bukan unsur
biologis. Faktor-faktor lingkungan meliputi kondisi umum seperti temperatur, aliran udara, cahaya
yang tersedia, dan komponen anorganik tanah.
faktor abiotik adalah awan, cuaca, lintang, suhu, oksigen, salinitas, tanah (faktor edafis), udara, air,
sinar matahari, kelembaban, topografi, pH, gas atmosfer.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982)...
B. MACAM-MACAM PENCEMARAN
Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:
33. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara.
34. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun,
merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas
COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng- ganggu
pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari
sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca
35. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun,
membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya
bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan
36. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida.
Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam
sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan
asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
1. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu
aktivitas kehidupan organisme air
3. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga).
Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
4. Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak
yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan
kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila
terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu
ekosistem laut..
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
Pencemaran suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape
recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran
https://lingkunganhidup.co/masalah-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-dunia/
Polusi
Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan hidup. Polusi udara,
air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali. Sektor Industri dan asap
kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama. Logam berat, nitrat dan plastik beracun
bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan oleh
tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain pihak, pencemaran udara disebabkan oleh
berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran
bahan bakar fosil; pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur
hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi tumbuhan.
Perubahan iklim
Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari
praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu
lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan
air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang, salju berlebihan
atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal
panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering
berkepanjangan.
Populasi
Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan karena menghadapi
kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan makanan. Ledakan populasi di negara-negara
maju dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber daya. Pertanian intensif
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan menggunakan pestisida justru pada
akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan
manusia.
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan pemanasan global
dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak fihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya
terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara
maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan
terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan
energi fosil dan tidak terbarukan.
Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama limbah
plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain
limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan
ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi ekonomi
masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi masyarakat. Pembuangan limbah ini
akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber
perikanan. Tidak kalah penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki
bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan
limbah elektronik murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah
satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar
Kepunahan keanekaragaman hayati
Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta hilangnya keanekaragaman
hayati. Aktifitas perburuan satwa yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan protein
manusia, seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang menyebabkan kura-kura sungai
punah. Punahnya spesies berarti punahnya sumber pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekosistem,
yang menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil dan mendukung kehidupan manusia, kini berada
dalam bahaya bila ada populasi spesies yang punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu.
Kerusakan terumbu karang di berbagai lautan, yang mendukung kehidupan laut yang kaya,
menyebabkan ketersediaan ikan di lautan berkurang. Padahal populasi manusia semakin bertambah.
Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi. Pembukaan hutan untuk
pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga
meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon
dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan,
menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manudia,
hancur digantikan tanaman monokulutur. Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu berperan
seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida (CO2). Dua puluh lima
persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun
terakhir. Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian menurut situs global change.
Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan plankton, sumber makanan ikan. Jika ikan kehilangan
makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?
Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi planet bumi, melindungi
kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Penipisan lapisan Ozon diperkirakan disebabkan oleh
polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang ditemukan di Chloro-floro karbon (CFC).
Setelah gas beracun mencapai atmosfer bagian atas, mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon,
yang terbesar berada di atas Antartika. CFC kini dilarang di banyak industri dan produk konsumen.
Lapisan ozon penting bagi manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika
mencapai bumi. Ini wajib menjadi perhatian.
Hujan asam
Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan asam dapat disebabkan
karena pembakaran bahan bakar fosil atau akibat meletusnya gunung berapi atau membusuknya
vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer. Hujan asam merupakan
permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada kesehatan manusia, satwa liar dan
spesies air.
Rekayasa genetika
Produk makanan, peternakan, pertanian saat ini benyak dihasilkan oleh teknologi rekayasa genetika
atau modifikasi genetik. Modifikasi genetik makanan menggunakan bioteknologi disebut rekayasa
genetika. Modifikasi genetik dari hasil makanan, secara umum, akan meningkatkan racun dan resiko
penyakit bagi menusia. Genetika tanaman atau satwa yang dimodifikasi dapat menyebabkan masalah
serius bagi kesehatan manusia serta keseimbangan ekosistem.
Kelemahan lain adalah bahwa peningkatan penggunaan racun untuk membuat tanaman tahan terhadap
gangguan serangga atau hama dapat menyebabkan organisme yang dihasilkan menjadi resisten (kebal)
terhadap antibiotik. Dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi rekayasa genetik maka ini
menjadi masalah penting. Cara terbaik dan murah adalah kembali ke teknologi atau produk organik
yaitu tidak menggunakan racun kimia dalam produksi pertanian atau peternakan sehingga manusia
memiliki asupan makanan dan zat gizi yang sehat.
1. Karbon monoksida
2. Oksida nitrogen
3. Oksida sulfur
4. CFC
5. Hidrokarbon
6. Senyawa organik volatil[4]
7. Partikulat[5]
8. Radikal bebas[6][7]