Вы находитесь на странице: 1из 79

SEJARAH

SEJARAH
PUSAT
PUSAT PENDIDIKAN
PENDIDIKAN INFANTERI
INFANTERI
PUSSENIF
PUSSENIF KODIKLAT
KODIKLAT TNI
TNI AD
AD

Diterbitkan oleh:
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD
Bandung 2011
SEJARAH
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI
PUSSENIF KODIKLAT TNI AD

Diterbitkan oleh:
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD

Bandung 2011
SEMPANA
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI

“WIKU YUDHA WIROTTAMA”


Berdasarkan Skep Men/Pangad Yang Ditanda Tangani Oleh
Jenderal M. Panggabean Nomor: Kep / Vii / 1967 Tgl 5 Juli
1967, Tentang Pengesahan Sempana Pusdikif.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD i


ARTI DAN MAKNA LAMBANG PUSDIKIF
A. Nama sempana : Wiku Yudha Wirottama.
B. Bentuk :
1) Ganeca duduk bersila menghirup ilmu dari cupu diatas
balai/alas bertingkat tujuh dengan perlengkapan sebagai berikut :
a) Mahkota tingkat tiga bersegi delapan
b) Padi dan kapas ditangan kanan atas
c) Kembang Wijaya kusuma ditangan kiri atas
d) Pedang (kuno) ditangan kanan bawah
e) Tameng (perisai) ditangan kiri bawah
f) Cupu putih diatas pangkuan
2) Bintang segi lima diatas Ganeca
3) Balai/alas disusun/tingkat tujuh
4) Gapura/nama/huruf ”Wiku Yudha Wirottama”
C. Tata Warna
1) Warna dasar
a) Merah berarti berani
b) Putih berarti suci
c) Hijau berarti kesuburan
d) Kuning berarti keheningan-kecerdasan
e) Hitam berarti kekekalan-abadi
2) Arti/Makna:

a) Ganeca duduk bersila berarti dewa kebijaksanaan dan


keilmuan menunjukkan ketekunan dan siap memberikan
wejangan kepada siswanya.
b) Mahkota lambang kekuasaan dan kebijaksanan yang
mengandung cipta, asa dan karsa yang akan membentuk
laku/karya yang baik kepada siapapun.
c) Kembang wijaya kusuma melambangkan kesucian
cipta dan selalu memberikan penghidupan.
d) Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan
kemakmuran.
e) Pedang sebagai alat perang dan komando serta
kehormatan bagi Infanteri.
f) Tameng/Perisai sebagai alat bertahan untuk
menghindarkan korban yang tidak perlu, kemudian
menyerang pada saat yang tepat.
g) Cupu sebagai sumber pengetahuan yang tak kunjung
habis.
h) Bintang segi lima melambangkan Pancasila sebagai
pedoman bagi Wiku Yudha dalam membentuk insan
Indonesia umumnya dan prajurit/ yudhawan khususnya.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD ii


i) Balai/Alas tingkat tujuh melambangkan Sapta Marga
sebagai landasan bagi Wiku Yudha didalam melukiskan
ajarannya kepada Yudha Siswa.
j) Gapura/Huruf/Nama :

(1) Gapura adalah lambang kemegahan dan


kekuasaan, kebesaran Maha Guru Wiku Yudha.
(2) Huruf/Nama : ”Wiku Yudha Wirottama”
(3) Wiku berarti maha guru
(4) Yudha berarti perang
(5) Wirottama berarti prajuri utama

Arti Keseluruhan:
MAHA GURU DALAM ILMU PEPERANGAN/ PERTEMPURAN
YANG MEMBENTUK PRAJURIT UTAMA.

D. Tiang sempana bertuliskan seloka ’’Sirnaning Yakso Gapura


Aji’’ yang merupakan candra sangkala dan rangkaian angka-angka; 1
– 9 – 5 – 0.

E. Kesimpulan.

Bahwa Pusat Pendidikan Infanteri yang lahir pada tahun 1950


tercermin dalam ’’SIRNANING YAKSO GAPURA AJI’’ yang berarti :
peninggalan segala pengaruh pendidikan kemiliteran Belanda, merintis
menuju kependidikan kepribadian TNI, baik dalam watak, Idiologi
maupun pengetahuan, Sosial, Teknik Militer, sehingga terbentuk
prajurit-prajurit Wirottama, prajurit-prajurit Infanteri utama yang berjiwa
Pancasila dan Sapta Marga serta mempunyai kemahiran dalam teknik
militer dan keprajuritan yang dilambangkan dengan seloka ’’WIKU YUDHA
WIROTTAMA’’.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD iii


KOMANDAN
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD iv


SAMBUTAN DANPUSDIKIF
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terbitnya buku “SEJARAH SATUAN PUSDIKIF PUSSENIF
KODIKLAT TNI AD” yang merupakan media informasi dan komunikasi
bagi satuan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif Kodiklat TNI AD.

Penerbitan buku Sejarah Pusat Pendidikan Infanteri merupakan


langkah yang sangat positip bagi satuan dalam mengawali program dan
kegiatan yang sudah, sedang maupun yang akan dilaksanakan dimasa
yang akan datang.

Penerbitan buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan


militer maupun masyarakat, sehingga mengetahui berbagai informasi
yang menyangkut perkembangan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif
Kodiklat TNI AD di masa kini, sekaligus sebagai sarana dalam
mengaktualkan Visi dan Misi serta tindakan nyata lembaga pendidikan
Pusat Pendidikan Infanteri bersama Lemdik yang lain yang berada
dalam naungan Kodiklat TNI AD.

Kehadiran buku ini, juga diharapkan dapat dijadikan referensi dan


lebih mengenal akan keberadaan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif
Kodiklat TNI AD serta memberikan pencerahan dan gambaran kepada
khalayak luas terhadap perkembangan Pusat Pendidikan Infanteri
Pussenif Kodiklat TNI AD, sehingga dapat menggunakan hati dan
pikiran kita guna menciptakan dan mempersembahkan karya terbaik
bagi pembangunan organisasi dan kemajuan TNI maupun TNI AD yang
kita cintai bersama serta dapat dijadikan salah satu sumber informasi
yang berharga bagi semua pihak dalam rangka menambah wawasan
dibidang kemiliteran.

Akhirnya, kepada penyusun dan semua pihak yang telah


membantu dalam penerbitan buku Sejarah Satuan Pusat Pendidikan
Infanteri Pussenif Kodiklat TNI AD ini, saya mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tinginya, semoga Tuhan Yang Maha
Esa selalu menyertai setiap langkah pengabdian kita. Amin.

Bandung, Nopember 2010


Komandan Pusat Pendidikan Infanteri

Agus Kriswanto
Kolonel Inf NRP 30040

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD v


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita, sehingga
penyusunan ” Sejarah Satuan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif Kodiklat
TNI AD” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. ”Jangan pernah
melupakan Sejarah” karena bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai Jasa Para Pahlawannya dan mau belajar dari sejarah
pendahulunya. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong dan semangat
Tim Penyusun dalam menyelesaikan ” Sejarah Satuan Pusat Pendidikan
Infanteri Pussenif Kodiklat TNI AD” ini.
Para prajurit muda sebagai generasi penerus harus menghargai dan
menghormati sejarah, karena selama ini ada kecenderungan dan seringkali
sejarah diabaikan serta menganggap biasa terhadap perkembangan dan
kemajuan suatu lembaga dari masa ke masa. Padahal Sejarah adalah
merupakan media untuk dapat membuka mata hati dan perasaan kita
terhadap perjuangan para pendahulu kita sebagai pelaku sejarah dalam
mewujudkan suatu cita-cita mulianya dalam membentuk suatu Lembaga
Pendidikan Militer, terutama ” Pusat Pendidikan Infanteri ” sebagai Embrio
lahirnya lembaga Pendidikan Militer di Indonesia pasca pendudukan Belanda.
Sehingga kita sebagai generasi yang mewarisi dan hanya tinggal menikmati
hasil perjuangan tersebut akan tergugah oleh setiap jerih payah yang
diperjuangkan oleh para pendahulu kita dengan segenap pengorbanannya.
Sebagai generasi yang diharapkan mampu mengisi lembaran putih
sejarah baru yang lebih maju, tidak berlebihan kiranya bila kita bertekad dan
bersemangat untuk berbuat yang lebih baik dalam melanjutkan perjuangan
dan pengabdian para pendahulu pendiri Pusat Pendidikan Infanteri.
Penyusun menyadari adanya kekurangan dalam menyusun buku ini,
sehingga kritik/ saran dari pembaca kami harapkan untuk penyempurnaan.
Terimakasih tak terhingga kami ucapkan atas bantuan dan kerja sama yang
baik dalam bentuk pemikiran maupun data serta informasi yang diperlukan,
sehingga penyusunan ” Sejarah Satuan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif
Kodiklat TNI AD” ini dapat diselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Besar selalu meridhoi setiap perjuangan kita,
Amin.

Tim Penyusun.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD vi


DAFTAR ISI
Halaman

SEMPANA PUSDIKIF ............................................................................... i


ARTI DAN MAKNA SEMPANA PUSDIKIF................................................ ii-iii
FOTO DANPUSDIKIF............................................................................... iv
SAMBUTAN KOMANDAN PUSDIKIF....................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
PANCASILA ............................................................................................. viii
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 .................................. ix
SUMPAH PRAJURIT................................................................................ x
SAPTA MARGA ...................................................................................... xi
DELAPAN WAJIB TNI ............................................................................. xii
11 AZAS KEPEMIMPINAN ...................................................................... xiii
KODE ETIK PERWIRA ........................................................................... xiv
MARS INFANTERI ................................................................................... xv
VISI DAN MISI PUSDIKIF ........................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1

BAB II SEKITAR PEMBENTUKAN ........................................ 2

1. Latar belakang Pembentukan........................................ 2


2. Pemrakarsa. .................................................................. 2
3. Proses Pembentukan. ................................................... 3
4. Kondisi awal. ................................................................. 6

BAB III PERKEMBANGAN ORGANISASI............................... 8

1. Pimpinan. ..................................................................... 8
2. Personel. ...................................................................... 10
3. Materiil. . ....................................................................... 31
4. Organisasi. . ................................................................. 34
5. Pendidikan dan Latihan. ............................................... 36
6. Pembinaan Jiwa Korsa.................................................. 41

BAB IV PENGABDIAN.............................................................. 42

1. Karya Juang................................................................... 42
2. Keberhasilan dan Kegagalan......................................... 50

BAB V PENUTUP .................................................................... 53

1. Daftar Pustaka ..................................................Lampiran 01


2. Foto Kegiatan Satuan Pusdikif..........................Lampiran 02
3. Foto Kegiatan Pendidikan di Pusdikif…………Lampiran 06
4. Foto Kunjungan Mancanegara ke Pusdikif…..Lampiran 12
5. Foto Kegiatan Latma dengan Mancanegara…Lampiran 13
6. Tim Penyusun ..................................................Lampiran 15

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD vii


PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA.

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.

3. PERSATUAN INDONESIA.

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT


KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN.

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT


INDONESIA.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD viii


UNDANG UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Itu ialah hak segala
bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah


sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
Kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu berdaulat
adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan


didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan


Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD ix


SUMPAH PRAJURIT

1. SETIA KEPADA NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN
UUD 1945.

2. TUNDUK KEPADA HUKUM DAN MEMEGANG TEGUH


DISIPLIN KEPRAJURITAN.

3. TAAT KEPADA ATASAN DENGAN TIDAK


MEMBANTAH PERINTAH ATAU PUTUSAN.

4. MENJALANKAN SEGALA KEWAJIBAN DENGAN


PENUH RASA TANGGUNG JAWAB KEPADA
TENTARA DAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

5. MEMEGANG SEGALA RAHASIA TENTARA SEKERAS-


KERASNYA.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD x


SAPTA MARGA

1. KAMI WARGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA YANG BERSENDIKAN PANCASILA.

2. KAMI PATRIOT INDONESIA, PENDUKUNG SERTA


PEMBELA IDEOLOGI NEGARA YANG BERTANGGUNG
JAWAB DAN TIDAK MENGENAL MENYERAH.

3. KAMI KESATRIA INDONESIA, YANG BERTAQWA


KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SERTA
MEMBELA KEJUJURAN, KEBENARAN DAN
KEADILAN.

4. KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL


INDONESIA, ADALAH BHAYANGKARI NEGARA DAN
BANGSA INDONESIA.

5. KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL


INDONESIA, MEMEGANG TEGUH DISIPLIN PATUH
DAN TAAT KEPADA PIMPINAN SERTA
MENJUNJUNG TINGGI SIKAP DAN KEHORMATAN
PRAJURIT.

6. KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA,


MENGUTAMAKAN KEPERWIRAAN DI DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS SERTA SENANTIASA SIAP
SEDIA BERBAKTI KEPADA NEGARA DAN BANGSA.

7. KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL


INDONESIA, SETIA DAN MENEPATI JANJI SERTA
SUMPAH PRAJURIT.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xi


DELAPAN WAJIB TNI

1. BERSIKAP RAMAH TAMAH TERHADAP RAKYAT.

2. BERSIKAP SOPAN SANTUN TERHADAP RAKYAT.

3. MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN WANITA.

4. MENJAGA KEHORMATAN DIRI DI MUKA UMUM.

5. SENANTIASA MENJADI CONTOH DALAM SIKAP


DAN KESEDERHANAANNYA.

6. TIDAK SEKALI - KALI MERUGIKAN RAKYAT.

7. TIDAK SEKALI - KALI MENAKUTI DAN MENYAKITI


HATI RAKYAT.

8. MENJADI CONTOH DAN MEMELOPORI USAHA -


USAHA UNTUK MENGATASI KESULITAN RAKYAT
SEKELILINGNYA.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xii


11 AZAS KEPEMIMPINAN

1. TAQWA, YAITU BERIMAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA


DAN TAAT KEPADANYA.

2. ING NGARSA SUNG TULADA, YAITU MEMBERI SURI TELADAN


DIHADAPAN ANAK BUAH.

3. ING MADYA MANGUN KARSA, YAITU IKUT BERGIAT


SERTA MENGGUGAH SEMANGAT DI TENGAH-TENGAH ANAK
BUAH.

4. TUT WURI HANDAYANI, YAITU MEMPENGARUHI DAN MEMBERI


DORONGAN DARI BELAKANG KEPADA ANAK BUAH.

5. WASPADA PURBA WISESA, YAITU SELALU WASPADA,


MENGAWASI SERTA SANGGUP DAN BERANI MEMBERI KOREKSI
KEPADA ANAK BUAH.

6. AMBEG PARAMA ARTA, YAITU DAPAT MEMILIH DENGAN


TEPAT MANA YANG HARUS DILAKUKAN.

7. PRASAJA, YAITU TINGKAH LAKU YANG SEDERHANA DAN TIDAK


BERLEBIH-LEBIHAN.

8. SATYA, YAITU SIKAP LOYAL YANG TIMBAL BALIK, DARI ATASAN


TERHADAP BAWAHAN, DARI BAWAHAN TERHADAP ATASAN
DAN KESAMPING.

9. GEMI NASTITI, YAITU KESABARAN DAN KEMAMPUAN UNTUK


MEMBATASI PENGGUNAAN DAN PENGELUARAN SEGALA SESUATU
KEPADA YANG BENAR-BENAR DIPERLUKAN.

10. BELAKA, YAITU KEMAUAN, KERELAAN DAN KEBERANIAN


UNTUK MEMPERTANGGUNGJAWABKAN TINDAKAN -TINDAKANNYA.

11. LEGAWA, YAITU KEMAUAN, KERELAAN DAN KEIKHLASAN


UNTUK PADA SAATNYA MENYERAHKAN TANGGUNGJAWAB DAN
KEDUDUKANNYA KEPADA GENERASI BERIKUTNYA.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xiii


KODE ETIK PERWIRA
BUDHI – BHAKTI – WIRA - UTAMA

BUDHI : PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA


BERBUDI LUHUR, BERSENDIKAN:
a. KETUHANAN YANG MAHA ESA
b. MEMBELA KEBENARAN DAN KEADILAN
c. MEMILIKI SIFAT - SIFAT KESEDERHANAAN.

BAKTI: PERWIRA
TENTARA NASIONAL INDONESIA
BERBAKTI UNTUK :
a. MENDUKUNG CITA-CITA NASIONAL.
b. MENCINTAI KEMERDEKAAN DAN KEDAULATAN
REPUBLIK INDONESIA.
c. MENJUNJUNG TINGGI KEBUDAYAAN INDONESIA.
d. SETIAP SAAT BERSEDIA MEMBELA KEPENTING-
AN NUSA DAN BANGSA GUNA MENCAPAI KEBA-
HAGIAAN RAKYAT INDONESIA.

WIRA :PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA


ADALAH KSATRIA :
a. MEMEGANG TEGUH KESETIAAN DAN
KETAATAN.
b. PEMIMPIN (SOKO GURU) DARI BAWAHANNYA.
c. BERANI BERTANGGUNG JAWAB ATAS TIN-
DAKANNYA

UTAMA : PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA


ADALAH :
a. PENEGAK PERSAUDARAAN DAN PERI-
KEMANUSIAAN.
b. PENJUNJUNG TINGGI NAMA DAN KEHORMATAN
KORPS PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xiv


MARS INFANTERI
Lagu dan syair :
PELTU HADIMARUTO
2/4
C=1
Ff
// 3 - / 5 1 3 5 / 1 2 / 3 . /
Te gak te guh dan sen - to - sa

/ 2 1/ 7. 6 5 . 3 / 4 5 / 2 . /
Penga - wal ke -sla - ma - tan nu - sa

/ 4-/2. 3 4 .5 / 2 1 / 7 ./
Se - ti - a se-pan- jang ma - sa

/ 7 2 / 6. 7 1 6 / 5 . /
Ke - su - ma me - dan la - ga

/ 3 - /5 1 3 5 / 1 2 / 3 . /
Ber - tem-pur me - nya - bung ji - wa

/ 4 6 / 7.1 2 4 / 3 2 / 6 . /
Me - ne - pa - ti sum - pah ksa - tri - a

/ 2 2 / 2 . 1 7.6 / 5 3 / 1 2 3 /
Tak gen - tar tan-tangan sen- ja ta pu tra

/ 6 5 6 4 / 3 2 / 1 . / . 0 //
Yu - dha was - tu pra - mu - kha

II. Prajurit pengawal nusa III. Bhayangkari nan perkasa


Selalu dimuka tempatnya Pendukung Pancasila bangsa
Penggempur satu angkara Pembela tujuan mulia
Pelopor medan laga Penegak Sapta Marga
Setiap saat membara Bersumpah tetap setia
Semangat membela Negara Timbul dan tenggelam bersama
Tak gentar tantangan senjata Nusa, Negara dan Rakyatnya
Putra Yuddha Wastu Pramukha Putra Yuddha Wastu Pramukha

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xv


VISI DAN MISI
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI

VISI :

MENJADI LEMBAGA PENDIDIKAN PRAJURIT


INFANTERI YANG TERBAIK DALAM MEMBEKALI
PENGETAHUAN TAKTIK DAN TEKNIK BERTEMPUR
AGAR MAMPU MENJADI PEMIMPIN, PELATIH DAN
PRAJURIT INFANTERI YANG MAMPU BERTEMPUR
SAAT SEKARANG MAUPUN YANG AKAN DATANG.

MISI :

1. MENDIDIK DAN MENGEMBANGKAN BINTARA


DAN PERWIRA INFANTERI YANG MEMILIKI MORAL
PEJUANG SESUAI SAPTA MARGA DAN SUMPAH
PRAJURIT TNI.

2. MENDIDIK DAN MENGEMBANGKAN BINTARA


DAN PERWIRA INFANTERI YANG MEMILIKI
WAWASAN DAN KEPEMIMPINAN YANG BERPIKIR
ANALISIS KE MASA DEPAN SERTA MEMILIKI FISIK
YANG PRIMA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS.

3. MENGEMBANGKAN PENGKAJIAN HASIL DIDIK


YANG DISESUAIKAN DENGAN TUGAS-TUGAS
INFANTERI KE DEPAN SESUAI DENGAN
PERKEMBANGAN SITUASI DAN TEKNOLOGI YANG
SEDANG BERKEMBANG SAAT INI.

Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD xvi


Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 1

BAB I
PENDAHULUAN

Pusat Pendidikan Infanteri memiliki arti yang sangat penting dalam


perkembangan Angkatan Darat khususnya dan TNI pada umumnya.
Didirikan Pusat Pendidikan Infanteri sebagai wadah pembentukan dan
pembinaan prajurit korps Infanteri merupakan upaya pembangunan dan
pengembangan kekuatan serta kemampuan TNI AD. Kebijaksanaan
Pimpinan Angkatan Darat dalam merealisir Pusat Pendidikan Infanteri
besar sekali pengaruhnya terhadap kondisi Angkatan Darat saat ini dan
di masa yang akan datang.

Penulisan ” Sejarah Satuan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif


Kodiklat TNI AD” ini tidaklah mungkin tanpa menyinggung peristiwa
masa lalu, dimulai dari gagasan-gagasan Pimpinan Angkatan Darat
pada saat itu sampai dengan pemilihan lokasi yang tepat sebagai
wadah pembinaan prajurit Infanteri yang sesuai dengan kegunaannya,
hingga keluarnya suatu pernyataan sikap yang dituangkan dalam Surat
Perintah tentang pembentukan Pusat Pendidkan Infanteri Pussenif
Kodiklat TNI AD. Demikian pula Fasilitas Pendidikan / Materiil yang
digunakan dan Personel yang dibentuk sebagai organisasi merupakan
fasilitas kesatuan yang di syahkan sebagai lembaga Pusat Pendidikan
Infanteri yang tumbuh dan berkembang hingga saat ini.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan dibawah Kodiklat TNI AD


yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kecabangan Infanteri, latihan, penelitian dan pengembangan Infanteri
dibawah naungan LKT Pussenif. Kelahiran Pusat pendidikan Infanteri
merupakan tonggak sejarah yang penting dalam perjalanan TNI
Angkatan Darat, sehingga perlu ditulis riwayat kelahirannya yang
dituangkan dalam bentuk buku ”Sejarah Satuan Pusat Pendidikan Infanteri
Pussenif Kodiklat TNI AD”.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 2

BAB II
SEKITAR PEMBENTUKAN

1. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN

Proses perkembangan Pusat Pendidikan Infanteri didahuli dengan


pengungkapan kembali dari pertumbuhan dan perkembangan
organisasi yang merupakan manivestasi dari perkembangan tugas
pokok dan fungsi yang didukung oleh lembaga pendidikan Infanteri
tersebut sekaligus dapat diteliti kembali hal-hal yang melatar
belakanginya, antara lain perkembangan organisasi TNI AD sendiri,
perkembangan doktrin yang dianut pada waktu itu, situasi dan kondisi
yang sedang berlangsung.

Pertumbuhan dan perkembangan secara langsung atau tidak


langsung dengan kegiatan pendidikan Infanteri akan mengarah kepada
terbentuknya suatu badan pelaksana pusat bidang pendidikan Infanteri
yang dikenal dengan nama Pusat Pendidikan Infanteri. Oleh karena itu
dalam uraian berikut ini akan diungkap kembali fakta-fakta sejarah yang
menjadi latar belakang dalam proses terbentuknya Pusat Pendidikan
Infanteri.

2. PEMRAKARSA

Pada Tahun 1950 lembaga pendidikan Direktorat Pendidikan


Angkatan Darat (DPAD) sesuai dengan surat penetapan Kasad
Nomor : 28/KSAD/PNT/50 tanggal 10 April 1950 sebagai direktur
diangkat Letnan Kolonel Inf Latif Hendraningrat.
Kemudian diadakan perubahan berdasarkan Surat Penetapan
Kasad Nomor : 150/KSAD/PNT/1950 tanggal 29 Agustus 1950 menjadi
Inspektorat Infanteri-I (INS INF), lembaga ini dipimpin langsung oleh
Kasad.
Tahun 1951 Inspektorat-I dirubah menjadi Direktorat Infanteri (DIT
INF) berdasarkan instruksi KSAD Nomor : 98/KSAD/INST/1950 tanggal
29 Nopember 1950 sebagai Direkturnya diangkat Kolonel Inf Bambang
Sumpeno.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 3

Selanjutnya pada 1953 lembaga tersebut dirubah lagi menjadi


Inspektorat Infanteri dengan surat keputusan KSAD Nomor :
163/KSAD/1953 tanggal 13 September 1953, sebagai Inspektur
ditunjuk kolonel Inf RS. Bratamenggala.

Tahun 1956 Inspektorat Infanteri dirubah menjadi Inspektorat


Jenderal Pendidikan dan Latihan (IRJENPL) berdasarkan surat
instruksi KSAD Nomor : Instr-10-1-1 tanggal 22 Mei 1956 dan Nomor :
INSTR-10-1-1 PL tanggal 30 Juni 1956, sebagai Inspektur Jenderal
diangkat Kolonel Inf RS. Bratamenggala kemudian Kolonel Inf AJ
Mokoginta.

IRJEN PL pada tahun 1966 dirubah menjadi Komando Pendidikan


dan Latihan (KOPLAT) dengan dasar surat penetapan MEN/PANGAD
Nomor : 10-315 tanggal 11 Maret 1965, sebagai komandannya Letkol
Sulakso Puspomijoyo kemudian Kolonel Inf S. Cakradipura selanjutnya
Brigjen Sudirman, Brigjen Kusno Utomo, Brigjen R. Kartiyo kemudian
Mayjen P, Sobirin.

Didalam perkembangan selanjutnya ditahun 1970 KOPLAT dirubah


menjadi Komando Pengembangan Pendidikan dan laihan TNI AD
(Kobangdiklat TNI AD). Sebagai komando utama pembinaan angkatan
darat dengan Skep Kasad No : Skep : 408/7/1970 tanggal10 Juli 1970,
bertindak sebagai Komandan berturut-turut yaitu Mayjen P, Sobirin dan
Mayjen Abdul Aziz.

3. PROSES PEMBENTUKAN.

Penuangan sejarah pertumbuhan dan perkembangan Pusat


Pendidikan Infanteri ini diuraikan dan dijelaskan dalam fase serta
tahapan-tahapan yang menganut prinsip pembagian dekade masa
maupun waktu tertentu. Hal ini berpijak pada bukti-bukti serta adanya
kegiatan-kegiatan penting dalam lingkup pendidikan serta kejadian
monumental nyata yang berkaitan dengan proses pembentukan Pusat
Pendidikan Infanteri mulai tahun 1946 sampai dengan tahun 1949
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 4

maupun refleksi perkembangan yang sangat mendasar bagi Lembaga


Pendidikan Corps Infanteri maupun Lembaga Pendidikan yang lain di
Indonesia sampai dengan dekade tahun 1967 an, yaitu :

a. Fungsi pendidikan dan latihan dikenal sebagai salah satu


dari fungsi organik militer. Telah dirasakan kebutuhannya dan
diterapkan sejak masa permulaan terbentuknya TNI AD pada
tahun 1945, sebagai bukti adalah bahwa bersama-sama dengan
berhimpunnya pemuda bersenjata Indonesia kedalam kelompok
badan atau barisan yang merupakan bentuk organisasi embrio
dari TNI AD.

b. Sesuai dengan perkembangan, latihan-latihan di kesatuan


dirasa kurang dapat memenuhi kebutuhan terutama unsur
pimpinan baik di lapangan maupun staf.

c. Untuk mencapai hasil maksimal dalam pelaksanaan tugas


diperlukan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi. Maka pada
tahun 1946 dibentuklah pada tingkat Kementerian Pertahanan,
suatu badan staf yang diberi nama “Pusat Pendidikan Ketentaraan
Kementerian Pertahanan” yang lazim disingkat PPKKP. Pusat
Pendidikan Ketentaraan Kementerian Pertahanan ini membawahi
kesatuan-kesatuan dan lembaga-lembaga sebagai berikut :

1) Batalyon Depot Infanteri di Solo.


2) Batalyon Depot Infanteri di Mantingan.
3) Batalyon Depot Infanteri di Magelang.
4) Batalyon Depot Infanteri di Sarangan.
5) Batalyon Depot Infanteri di Magetan
6) Batalyon Depot Infanteri di Jember.
7) Sekolah Kader Infanteri di Tasikmalaya.
8) Sekolah Kader Infanteri di Gombong.
9) Sekolah Kader Infanteri di Malang.
10) Sekolah Olahraga di Sarangan.
11) Akademi Militer di Jogjakarta.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 5

d. Pada tahun 1947 terjadi perubahan dari “Pusat Pendidikan


Ketentaraan Kementerian Pertahanan” menjadi “Bagian
Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan”.

e. Pada tahun 1950 – 1958 bersama dengan pengakuan


kedaulatan Negara Republik Indonesia, maka pada masa-masa
akhir tahun 1949 dan awal tahun 1950 menunjukkan adanya
kesibukan-kesibukan pada segenap bidang dan bagian
pemerintahan Republik Indonesia untuk menerima penyerahan
penguasaan kekuasaan lembaga-lembaga, alat peralatan dan
personel dari Tentara Kerajaan Belanda. Dikeluarkan TAP 0-5
tertanggal 5-8-1958 Pusat pendidikan Infanteri dirubah nama dan
statusnya menjadi Resimen Induk Infanteri Pusat (Rinifpus).

f. Pada tahun (1959-1961) Nama Rinifpus kembali menjadi


Pusat Infanteri, Organisasi Pusat Infanteri ini disyahkan oleh
Kepala Staf Angkatan Darat dengan Radiogram Nomor :
T/5179/1959 tertanggal 21-12-1959 yang mengesahkan tugas-
tugas pokok Pusat Infanteri sebagai berikut :
1) Pembinaan Kesenjataan.
2) Pembinaan Korps.
3) Pembinaan Pendidikan dan Latihan.
Sedangkan fungsi utamanya meliputi :
1) Pembinaan Kesenjataan.
2) Pembinaan Koprs.
3) Pelaksanaan pendidikan.

g. Pada tahun (1962-1967) terdapat beberapa perkembangan :


1) Timbul konsepsi baru untuk membenuk pusat
kesenjataan yang membawahi Pusat Pendidikan cabangnya
sendiri.
2) Dibentuk Pusat Kesenjataan Infanteri dan Pusat
Pendidikan Infanteri. Organisasi Pusat Kesenjataan Infanteri
disyahkan dengan Radiogram Kepala Staf Angkatan Darat
Nomor / 709 / 1962 tanggal 16 Maret 1962.
3) Dikeluarkan Surat Keputusan Men/Pangad Nomor
KPTS-271 / 3 / 1963 yang isinya menjelaskan, bahwa :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 6
(a) PUSDIKIF adalah Badan Pelaksana Pendidikan
yang organik termasuk dalam susunan PUSSENIF.
(b) PUSDIKIF dibawah perintah secara tetap kepada
KOPLA (Komando Utama Bidang Pendidikan Latihan).
(c) Tugas pokok Pusdikif adalah :
(1) Menyelenggarakan pendidikan berjenjang
bagi perwira dalam bidang / kecabangan Infanteri.
(2) Mengembangkan pendidikan khusus cabang
Infanteri.
(d) Fungsi utama PUSDIKIF adalah :
(1) Merencanakan acara pelajaran berdasarkan
kebutuhan dari Koplat.
(2) Menyelenggarakan pendidikan dibawah
Komando Koplat.
(3) Membantu Koplat dalam bimbingan teknisnya
terhadap Resimen Induk.
(4) Menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan guna kesempurnaan pendidikan
dan latihan.

4. KONDISI AWAL.

a. Pada anggal 9 Mei 1950 dimulai penyerahan lembaga-


lembaga pendidikan dari tentara Kerajaan Belanda kepada
Direktorat Pendidikan Angkatan Darat sebagai berikut :
1) Sekolah Perwira cadangan (Schoolter Opleiding Van
Reserve Officieren/SORO)
2) Sekolah Dasar Infanteri.
3) Sekolah Perhubungan.
4) Sekolah Pasukan Berlapis Baja.
5) Sekolah Zeni.
6) Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor.

b. Dengan modal organisasi Direktorat Pendidikan Angkaan


Darat dan lembaga-lembaga pendidikan yang baru saja diterima
dari Kerajaan Belanda, maka pada bulan Agustus 1950
dibentuklah lembaga-lembaga sebagai berikut :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 7
1) Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD)
berkedudukan di Bandung. Lembaga ini membawahi
kesatuan-kesatuan sebagai berikut :
a) Sekolah Perwira Cadangan.
b) Sekolah Pelatih Dasar Infanteri (SPDI).
c) Pendidikan Guru dan Instruktur (PGI).
2) Pusat Pendidikan Infanteri (PPI) berkedudukan di
Cimahi. Lembaga ini membawahi kesatuan-kesatuan
pendidikan sebagai berikut :
a) Sekolah Ulangan Perwira (SUP).
b) Sekolah Senjata Berat Infanteri (SSBI).
c) Sekolah Dasar Infanteri (SDI).
d) Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor (SPKB).

c. Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) bertugas


menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira-perwira baru.

d. Pada tanggal 17 Januari 1951, untuk pertama kali P3AD


membuka pendidikan Perwira Remaja yang siswa-siswanya
berasal dari Ex Brigif 17, Tentara Republik Indonesia Pelajar
(TRIP), Tentara Pelajar (TP), Tentara Genie Pelajar (TGP) dan
kesatuan-kesatuan pelajar serta mahasiswa lainnya.

e. Tanggal 17 Januari tetap di peringati sebagai hari lahir


„Pusat Pendidikan Infanteri”, sesuai yang tercantum dalam
Dokumen Sedjarah Perkembangan Pendidikan Infanteri TNI AD,
yang disusun berdasarkan surat Perintah Komandan Pusat
Pendidikan Infanteri Nomor PRIN-077/4/1967 tanggal 16 April
1967.

f. Pada tahun 1953 sesuai dengan surat keputusan Kepala


Staf Angkatan Darat Nomor/163/KPTS/KSAD/1953 tanggal 15-09-
1953 diadakan reorganisasi sebagai berikut :

1) P3AD menjelma menjadi Pusat Pendidikan Infanteri


(PPI) yang berkedudukan di Bandung. Lembaga ini
menyelenggarakan pendidikan-pendidikan antara lain :
a) Sekolah Bintara Atas (SBA).
b) Sekolah Calon Perwira (SECAPA).
c) Kursus-Kursus Perwira Lanjutan (KPL).
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 8

2) Sekolah Pelatih Infanteri (SPI) di Cimahi menjelma


menjadi Pusat Pendidikan Infanteri yang berkedudukan di
Cimahi.

3) Lembaga ini (PPI) kemudian berganti nama dan status


menjadi Sekolah Perwira Teritorial. Dikemudian hari
Lembaga ini melahirkan/ berganti nama menjadi Sekolah
Chusus Infanteri (SCI).

BAB III
PERKEMBANGAN ORGANISASI

1. Pimpinan

a. Komandan Pusdikif periode tahun 1950 – 1967 adalah :


Ke-1 Letkol Inf Kusno Oetomo TH.1950-1951 Dan P3AD.
Ke-2 Letkol Inf A. Latief TH. 1951-1952 Dan P3AD.

Ke-3 Mayor Inf M. Setiadi TH. 1952-1953 Dan P3AD.

Ke-4 Letkol Inf Sahirjan TH. 1953 Dan P3AD.

Ke-5 Mayor Inf Sutarno TH. 1953 Dan P3AD.

Ke-6 Letkol Inf Edi Sukardi TH. 1953-1954 Dan PPI.

Ke-7 Mayor Inf Broto Soewojo TH. 1954-1956 Dan PPI.

Ke-8 Letkol Inf Sentot Iskandar D. TH.1957 Dan PPI.

Ke-9 Mayor Inf Sudjono TH. 1957 Dan PPI.

Ke-10 Letkol Inf Wachman TH. 1957-1959 Dan PPI.


Ke-11 Letkol Inf S. Tjakradipura TH. 1959-1960 Dan PPI.
Ke-12 Letkol Inf Soemitro TH. 1960-1962 Dan PPI.
Ke-13 Letkol Katamso D. TH. 1962 Dan PPI.
Ke-14 Letkol Inf Soerahmat TH. 1962-1963 Dan PPI.
Ke-15 Letkol Inf Saptadji Hadi P TH. 1963-1966 Dan PPI.
Ke-16 Kolonel Inf D. Affandi 1966-1967 Dan PPI.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 9

b. Foto Komandan Pusat Pendidikan Infanteri periode


tahun 1967 sampai sekarang :

KOL INF ASIS WANTO KOL INF TATANG ADI C. KOL INF NONO SUHARSONO KOL INF AGUS KRISWANTO
DANPUSDIKIF KE-37 TH.2007 - 2008 DANPUSDIKIF KE-38 TH.2008 - 2010 DANPUSDIKIF KE-39 TH.2010 - 2010 DANPUSDIKIF KE-40 SEKARANG
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 10

2. Personel.
a. Eselon Pimpinan.
1) Komandan Pusat Pendidikan Infanteri, disingkat
Danpusdikif.
2) Wakil Komandan Pusat Pendidikan Infanteri, disingkat
Wadanpusdikif.

b. Eselon Pembantu Pimpinan.


1) Kepala Seksi Operasi Pendidikan, disingkat Kasiopsdik.
2) Kepala Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Pendidikan, disingkat Kasijianbangdik.
3) Kepala Seksi Pengamanan dan Operasi, disingkat
Kasipamops.
4) Kepala Seksi Administrasi, disingkat Kasimin.

b. Eselon Pelayanan.
1) Komandan Detasemen Markas, disingkat Dandenma.
2) Kepala Sektretariat, disingkat Kaset.
3) Perwira Seksi Alat Instruksi, disingkat Pasialins.

c. Eselon Pelaksana.
1) Kepala Departemen Teknik, disingkat Kadepnik.
2) Kepala Departemen Taktik, disingkat Kadeptik.
3) Kepala Departemen Staf, disingkat Kadepstaf.
4) Kepala Departemen Pengetahuan Militer Umum,
disingkat Kadeppengmilum.
5) Kepala Departemen Jasmani, disingkat Kadepjas.
6) Kepala Tim Guru Militer/Pelatih, disingkat Katim
Gumil/Tih.
7) Komandan Satuan Pendidikan Kursus Kejuruan
Perwira, disingkat Dansatdik Susjurpa.
8) Komandan Satuan Pendidikan Sekolah Lanjutan
Perwira, disingkat Dansatdik Selapa.
9) Komandan Satuan Pendidikan Sekolah Dasar
Kecabangan Infanteri, disingkat Dansatdik Sesarcabif.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 11

10) Komandan Satuan Pendidikan Kursus Kejuruan Bintara


dan Tamtama, disingkat Dansatdik Susjur Ba / Ta.
11) Komandan Kompi Demonstrasi dan Latihan, disingkat
Danki Demlat.

d. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.

1) Danpusdikif. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Kolonel Corps Infanteri dengan tugas dan
kewajiban sebagai berikut ;

a) Memimpin dan mengendalikan Pusdikif guna


menjamin tercapainya tugas pokok Pusdikif.
b) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan sesuai
kebijakan yang ditentukan oleh Danpussenif.
c) Menyelenggarakan koordinasi dengan satuan lain
yang terkait dengan kepentingan penyelenggaraan
pendidikan.
d) Menjamin daya guna, keseimbangan dan
keserasian kerja dalam penyelenggaraan tugas pokok
Pusdikif.
e) Menyelenggarakan pembinaan, mengawasi,
mengendalikan, dan memelihara personel, materiil
maupun peranti lunak secara optimal guna menjamin
peningkatan kesejahteraan dan produktifitas kerja
satuan.
f) Dalam melaksanakan tugas kewajibannya
Danpusdikif bertanggung jawab kepada Danpussenif,
dalam pelaksanaan tugas sehari – hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

2) Wadanpusdikif. Dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri
merupakan pembantu utama Danpusdikif dengan tugas dan
kewajiban sebagai berikut;
a) Mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi
segala kegiatan Eselon Pembantu Pimpinan, Eselon
usdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 12
Pelayanan dan Eselon Pelaksana.
b) Menentukan tata kerja secara garis besar,
mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan
dalam Pusdikif berdasarkan kebijakan Danpusdikif.
c) Melaporkan segala sesuatu tentang keadaan
Pusdikif, mengajukan saran sebagai bahan untuk
menentukan kebijakan dan pengambilan
tindakan/keputusan oleh Danpusdikif.
d) Mengkoordinasikan pembuatan laporan dari tiap-
tiap bagian/badan jajaran Pusdikif untuk dijadikan
laporan Danpusdikif kepada Danpussenif.
e) Mengawasi dan mengarahkan tugas setiap
pejabat jajaran Pusdikif serta mengadakan penilaian
dan penelitian secara periodik mengenai moril dan
tingkat kemampuan pejabat utama jajaran Pusdikif.
f) Mewakili Danpusdikif apabila Danpusdikif
berhalangan menjalankan tugas.
g) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Wadanpusdikif bertanggung jawab kepada Danpusdikif.

3) Kasiopsdik. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri merupakan
pembantu Danpusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang operasi pendidikan,
dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a) Menyusun dan merumuskan pola pelaksanaan


jadwal dan waktu untuk semua pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pusdikif.
b) Menyiapkan dan mengoperasikan perangkat
kendali pendidikan tingkat operasional sesuai jenis dan
tingkat pendidikan yang dilaksanakan.
c) Menyiapkan dan mengoperasikan perangkat
operasional pendidikan sesuai jenis dan tingkat
pendidikan yang dilaksanakan.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 13

d) Menyelenggarakan administrasi pendidikan dan


penyiapan laporan pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Kasiopsdik
dibantu oleh tiga Perwira Seksi yang masing-masing
dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat
Kapten Corps Infanteri, terdiri dari:
(1) Perwira Seksi Perencanaan Pendidikan,
disingkat Pasirendik.
(2) Perwira Seksi Pengoperasian Pendidikan,
disingkat Pasiopsdik.
(3) Perwira Seksi Administrasi Pendidikan,
disingkat Pasimindik.
f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Kasiopsdik bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

4) Kasijianbangdik. Dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri
merupakan pembantu Danpusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pengkajian dan
pengembangan pendidikan, dengan tugas kewajiban
sebagai berikut :

a) Mengadakan pengumpulan dan pencatatan data /


keterangan yang meliputi operasi pendidikan,
pengajaran dan hasil pendidikan, guna evaluasi
penyelenggaraan pendidikan.
b) Menyelenggarakan pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan pendidikan serta
hasil didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c) Memberikan saran hasil pengkajian dan
pengembangan pendidikan untuk menentukan kebijakan
guna kesempurnaan penyelenggaraan pendidikan
selanjutnya.
d) Dalam melaksanakan tugasnya, Kasijianbangdik
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 14

dibantu oleh dua Perwira Seksi yang masing-masing


dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat
Kapten Corps Infanteri, terdiri dari:
(1) Perwira Seksi Perangkat Pengendalian
Pendidikan, disingkat Pasikatdaldik.
(2) Perwira Seksi Perangkat Operasional
Pendidikan, disingkat Pasikatopsdik.

e) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kasijianbangdik bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

5) Kasipamops. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri merupakan
pembantu Danpusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas organik militer di bidang
pengamanan, organisasi, operasi dan latihan dengan tugas
kewajiban sebagai berikut;

a) Merencanakan dan mengendalikan kegiatan


pembinaan satuan yang berhubungan dengan bidang
pengamanan .
b) Merencanakan dan mengendalikan kegiatan
pembinaan satuan yang berhubungan dengan bidang
operasi dilingkungan Pusdikif.
c) Merencanakan dan melaksanakan Binter terbatas.
d) Membuat laporan hasil kegiatan pengamanan dan
operasi.
e) Mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan,
pembuatan program kerja dan anggaran serta evaluasi
pelaksanaannya.
f) Dalam melaksanakan tugasnya, Kasipamops
dibantu oleh dua Perwira Seksi yang masing-masing
dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat
Kapten Corps Infanteri, terdiri dari:
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 15

(1) Perwira Seksi Pengamanan dan Pembinaan


Teritorial, disingkat Pasipam Binter.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.

g) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kasipamops bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

6) Kasimin. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri merupakan
pembantu Danpusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas organik militer di bidang
personel, logistik, dan anggaran dengan tugas kewajiban
sebagai berikut :

a) Merencanakan dan menyelenggarakan fungsi


pembinaan personel yang meliputi pembinaan tenaga
manusia, karier, dan perawatan personel.
b) Merencanakan dan menyelenggarakan
pembinaan logistik yang meliputi pembinaan materiil,
alat Satri, perbekalan dan fasilitas pendidikan.
c) Merencanakan dan menyelenggarakan
pembinaan anggaran yang meliputi dana operasional
pendidikan, program satuan, fasilitas
pendidikan/prasarana satuan.
d) Dalam melaksanakan tugasnya, Kasimin dibantu
oleh tiga Perwira Seksi yang masing-masing dijabat
oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten
Corps Infanteri, terdiri dari:
(1) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.
(2) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.
(3) Perwira Seksi Perencanaan Anggaran,
disingkat Pasirengar.

e) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kasimin bertanggung jawab kepada Danpusdikif, dalam
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 16

pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh


Wadanpusdikif.

7) Dandenma. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri merupakan unsur
pelayanan Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan di bidang kemarkasan, urusan
dinas dalam dan perawatan personel serta fasilitas
pendidikan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
a) Melaksanakan perawatan/pemeliharaan bagi
personel, materiil dan pangkalan.
b) Melayani kebutuhan angkutan, komunikasi dan
perhubungan, kesehatan, perumahan dan pergudangan.
c) Menyiapkan akomodasi untuk kepentingan
pendidikan.
d) Merencanakan dan menyelenggarakan
pembinaan mental/kerohanian personel, organik,
keluarga dan Serdik.
e) Mengatur dan menyelenggarakan urusan dalam
dan protokoler.
f) Menyelenggarakan dan membina perpustakaan.
Membantu menyelenggarakan pengamanan markas,
hukum, disiplin dan tata tertib serta operasional
pendidikan.
g) Dalam melaksanakan tugasnya, Dandenma
dibantu oleh Wakil Komandan, dua Perwira Seksi,
Perwira Pembinaan Mental, Perwira Jasmani dan dua
Komandan Kompi yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten
Corps Infanteri dan Komandan Kompi Kesehatan yang
dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat
Kapten CKM, terdiri dari:
(1) Wakil Komandan Detasemen Markas,
disingkat Wadandenma.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 17

(3) Perwira Seksi Administrasi, disingkat


Pasimin.
(4) Perwira Pembinaan Mental, disingkat
Pabintal.
(5) Perwira Jasmani, disingkat Pajas.
(6) Komandan Kompi Markas, disingkat
Dankima.
(7) Komandan Kompi Pengawal, disingkat
Dankiwal.
(8) Komandan Kompi Kesehatan, disingkat
Dankikes.
h) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Dandenma bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

8) Kaset. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat


berpangkat Mayor Corps Infanteri merupakan unsur
pelayanan Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pengurusan administrasi umum dan
ketatausahaan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
a) Mengatur dan menyelesaikan tulisan dinas sesuai
ketentuan dalam Minu TNI.
b) Menyiapkan dan membuat notulen rapat dan
dokumentasi.
c) Memelihara dan mengkoordinasikan
pemutakhiran keterangan/data di ruang data.
d) Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan
protokoler Danpusdikif.
e) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Kaset bertanggung jawab kepada Danpusdikif, dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh
Wadanpusdikif.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 18

9) Pasialins. Dijabat oleh seorang Pama Angkatan


Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri, merupakan unsur
pelayanan Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kebutuhan Alins Alongins dan
melaksanakan reproduksi bahan pelajaran, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut :

a) Menyiapkan Alins dan Alongins dalam mendukung


pelaksanaan pendidikan.
b) Memproduksi bahan pelajaran yang akan
digunakan dalam mendukung pendidikan.
c) Melayani peminjaman barang-barang inventaris
dalam pendidikan.
d) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan
barang-barang inventaris pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Pasialins dibantu
oleh dua Perwira Urusan yang masing-masing dijabat
oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Letnan
Corps Infanteri, terdiri dari:

(1) Perwira Urusan Reproduksi, disingkat Paur


Redprod.
(2) Perwira Urusan Alat Instruksi, disingkat Paur
Alins.

f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Pasialins bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

10) Kapokbanpri. Dijabat oleh seorang Bintara


Angkatan Darat berpangkat Sersan Mayor, merupakan
pembantu Danpusdikif dalam melaksanakan tugas
kedinasan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 19

a) Menyusun acara kegiatan Danpusdikif dalam


melaksanakan tugas sehari-hari.
b) Menyiapkan segala keperluan Danpusdikif dalam
melaksanakan tugas.
c) Menyelenggarakan tata usaha dan pelayanan
pribadi Danpusdikif yang berhubungan dengan
kedinasan.
d) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Kapokbanpri bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

11) Kadepnik. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri, merupakan
unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pembinaan materi
pelajaran Teknik, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

a) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan


materi pelajaran dibidang Teknik.
b) Menyiapkan dan membina Guru Militer di bidang
Teknik.
c) Menyiapkan dan membina Hanjar di bidang
Teknik.
d) Membantu dan merencanakan evaluasi hasil
belajar di bidang Teknik.
e) Menyiapkan dan menggunakan peranti lunak
untuk mendukung kelancaran pendidikan di bidang
Teknik.
f) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
teknis maupun akademis di bidang Teknik.
g) Dalam melaksanakan tugasnya, Kadepnik
dibantu oleh empat Kepala Sub Departemen yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pamen Angkatan
Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri, satu Guru
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 20

Militer Golongan V yang dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps
Infanteri, empat Guru Militer Golongan VI yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat
berpangkat Mayor Corps Infanteri dan 16 (enam
belas ) Guru Militer Golongan VII yang masing-masing
dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat
Kapten Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Kepala Sub Departemen Senjata, disingkat


Kasubdepjat.
(2) Kepala Sub Departemen Ilmu Medan,
disingkat Kasubdepilmed.
(3) Kepala Sub Departemen Militer Dasar,
disingkat Kasubdepmildas.
(4) Kepala Sub Departemen Teknik Dasar
Pertempuran, disingkat Kasubdep Niksarpur.
(5) Guru Militer, disingkat Gumil.

h) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kadepnik bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

12) Kadeptik. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri, merupakan
unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pembinaan materi
pelajaran Taktik, dengan tugas kewajiban sebagai berikut ;
a) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan
materi pelajaran dibidang Taktik.
b) Menyiapkan dan membina Guru Militer di bidang
Taktik.
c) Menyiapkan dan membina Hanjar di bidang Taktik.
d) Membantu dan merencanakan evaluasi hasil
belajar di bidang Taktik.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 21

e) Menyiapkan dan menggunakan peranti lunak untuk


mendukung kelancaran pendidikan di bidang Taktik.
f) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
teknis maupun akademis di bidang Taktik.
g) Dalam melaksanakan tugasnya, Kadeptik dibantu
oleh tiga Kepala Sub Departemen yang masing-masing
dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat
berpangkat Mayor Corps Infanteri, dua Guru Militer
Golongan V yang masing-masing dijabat oleh seorang
Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel
Corps Infanteri sembilan Guru Militer Golongan VI
yang masing-masing dijabat oleh seorang Pamen
Angkatan Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri
dan 18 (delapan belas ) Guru Militer Golongan VII yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan
Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Kepala Sub Departemen Taktik Reguler,


disingkat Kasubdeptikreg.
(2) Kepala Sub Departemen Taktik Non Reguler,
disingkat Kasubdeptik Nonreg.
(3) Kepala Sub Departemen Pengetahuan
Teknis Operasi Gabungan, disingkat Kasubdep
Pengnis Opsgab.
(4) Guru Militer, disingkat Gumil.

h) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kadepnik bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

13) Kadepstaf. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri, merupakan
unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pembinaan materi
pelajaran Staf, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 22

a) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan


materi pelajaran dibidang Staf.
b) Menyiapkan dan membina Guru Militer di bidang
Staf.
c) Menyiapkan dan membina Hanjar di bidang Staf.
d) Membantu dan merencanakan evaluasi hasil
belajar di bidang Staf.
e) Menyiapkan dan menggunakan peranti lunak
untuk mendukung kelancaran pendidikan di bidang Staf.
f) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
g) Dalam melaksaksanakan tugasnya, Kadepstaf
dibantu oleh tiga Kepala Sub Departemen yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pamen Angkatan
Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri, dua Guru
Militer Golongan V yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan
Kolonel Corps Infanteri, delapan Guru Militer Golongan
VI yang masing-masing dijabat oleh seorang Pamen
Angkatan Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri dan
16 (enam belas ) Guru Militer Golongan VII yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan
Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Kepala Sub Departemen Organisasi dan Staf,


disingkat Kasubdeporgstaf.
(2) Kepala Sub Departemen Bantuan Tempur
dan Bantuan Administrasi, disingkat
Kasubdepbanpurmin.
(3) Kepala Sub Departemen Pembinaan Latihan,
disingkat Kasubdepbinlat.
(4) Guru Militer, disingkat Gumil.
(5) Dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya Kadepstaf bertanggung jawab
kepada Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 23

14) Kadeppengmilum. Dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri,
merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung
jawab menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pembinaan
materi pelajaran pengetahuan militer umum, tradisi dan
kejuangan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

a) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan


materi pelajaran dibidang pengetahuan militer umum,
tradisi dan kejuangan.
b) Menyiapkan dan membina Guru Militer di bidang
pengetahuan militer umum, tradisi dan kejuangan.
c) Menyiapkan dan membina Hanjar di bidang
pengetahuan militer umum, tradisi dan kejuangan.
d) Me mbantu dan merencanakan evaluasi hasil
belajar di bidang pengetahuan militer umum, tradisi dan
kejuangan.
e) Menyiapkan dan menggunakan peranti lunak
untuk mendukung kelancaran pendidikan di bidang
pengetahuan militer umum, tradisi dan kejuangan.
f) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
teknis maupun akademis di bidang pengetahuan militer
umum, tradisi dan kejuangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kadeppengmilum
dibantu oleh tiga Kepala Sub Departemen yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pamen Angkatan
Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri, dua Guru
Militer Golongan V yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan
Kolonel Corps Infanteri, delapan Guru Militer Golongan
VI yang masing-masing dijabat oleh seorang Pamen
Angkatan Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri
dan 16 (enam belas ) Guru Militer Golongan VII yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan
Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri, terdiri dari :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 24

(1) Kepala Sub Departemen Pengetahuan


Militer Umum, disingkat Kasubdeppengmilum.
(2) Kepala Sub Departemen Pengetahuan
Teritorial dan doktrin, disingkat
Kasubdeppengterdok.
(3) Kepala Sub Departemen Pembinaan Mental
dan Kepemimpinan, disingkat Kasubdepbintalpim.
(4) Guru Militer, disingkat Gumil.
g) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Kadeppengmilum bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

15) Kadepjas. Dijabat oleh seorang Pamen Angkatan


Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri, merupakan
unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas-tugas di bidang pembinaan materi
pelajaran Jasmani, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
a) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan
materi pelajaran dibidang Jasmani.
b) Menyiapkan dan membina Guru Militer di bidang
Jasmani.
c) Menyiapkan dan membina Hanjar di bidang
Jasmani.
d) Membantu dan merencanakan evaluasi hasil
belajar di bidang Jasmani.
e) Menyiapkan dan menggunakan peranti lunak
untuk mendukung kelancaran pendidikan di bidang
Jasmani.
f) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
teknis maupun akademis di bidang Jasmani.
g) Dalam melaksanakan tugasnya, Kadepjas
dibantu oleh tiga Kepala Sub Departemen yang
masing-masing dijabat oleh seorang Pamen Angkatan
Darat berpangkat Mayor Corps Infanteri, empat Guru
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 25

Militer Golongan VI yang masing-masing dijabat oleh


seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor
Corps Infanteri dan delapan Guru Militer Golongan VII
yang masing-masing dijabat oleh seorang Pama
Angkatan Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri,
terdiri dari :

(1) Kepala Sub Departemen Medan Tangkas,


disingkat Kasubdep medan Tangkas.
(2) Kepala Sub Departemen Bela Diri, disingkat
Kasubdep Bela Diri.
(3) Kepala Sub Departemen Olahraga, disingkat
Kasubdep Olahraga.
(4)Guru Militer, disingkat Gumil.

h) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Kadepjas bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wadanpusdikif.

16) Katim Gumil/Tih. Dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps Infanteri,
merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung
jawab menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan
operasi pendidikan Perwira, dengan tugas kewajiban
sebagai berikut :

a) Melaksanakan standarisasi / penyelarasan


dibidang metode dan teknik pengajaran.
b) Menampung dan memecahkan masalah-masalah
teknis di bidang metode dan teknik pengajaran/
kepelatihan.
c) Merencanakan, menyiapkan dan mengatur
operasional Guru Militer/Tih.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 26

d) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan


terhadap Guru Militer/Tih dalam pelaksanaan
pengajaran / kepelatihan.
e) Melaksanakan koordinasi dengan unsur-unsur lain
untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar.
f) Dalam melaksanakan tugasnya, Katim Gumil/Tih
dibantu oleh seorang Perwira Seksi Operasi dan
Administrasi disingkat Pasiopsmin yang dijabat oleh
seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten
Corps Infanteri.
g} Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Katim Gumil/Tih bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

17) Dansatdik Susjurpa. Dijabat oleh seorang


Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps
Infanteri, merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pendidikan Perwira, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut ;

a) Menyelenggarakan bimbingan pengasuhan bagi


Serdik.
b) Menyelenggarakan pencatatan dan penilaian
kepribadian Serdik.
c) Menyelenggarakan administrasi kebutuhan Serdik
sesuai ketentuan pendidikan.
d) Mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
Serdik selama pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Dansatdik
Susjurpa dibantu oleh tiga Perwira Seksi dan sembilan
Komandan Kelas yang masing - masing dijabat oleh
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 27

seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten


Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Perwira Seksi Pengamanan, disingkat


Pasipam.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
(3) Perwira Seksi Administrasi, disingkat
Pasimin.
(4) Komandan Kelas, disingkat Dankelas.

f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Dansatdik Susjurpa bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

18) Dansatdik Selapa. Dijabat oleh seorang Pamen


Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps
Infanteri, merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pendidikan Perwira, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut :

a) Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan


bagi Serdik.
b) Menyelenggarakan pencatatan dan penilaian
kepribadian Serdik.
c) Menyelenggarakan administrasi kebutuhan Serdik
sesuai ketentuan pendidikan.
d) Mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
Serdik selama pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Dansatdik
Selapa dibantu oleh tiga Perwira Seksi yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat
berpangkat Kapten Corps Infanteri dan enam
Komandan Kelas yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor
Corps Infanteri, terdiri dari :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 28

(1) Perwira Seksi Pengamanan, disingkat


Pasipam.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
(3) Perwira Seksi Administrasi, disingkat
Pasimin.
(4) Komandan Kelas, disingkat Dankelas.

f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Dansatdik Selapa bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

19) Dansatdik Sesarcab. Dijabat oleh seorang


Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps
Infanteri, merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pendidikan Perwira, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut ;

a) Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan


bagi Serdik.
b) Menyelenggarakan pencatatan dan penilaian
kepribadian Serdik.
c) Menyelenggarakan administrasi kebutuhan Serdik
sesuai ketentuan pendidikan.
d) Mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
Serdik selama pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Dansatdik
Sesarcab dibantu oleh tiga Perwira Seksi yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat
berpangkat Kapten Corps Infanteri dan 26 (dua puluh
enam) Komandan Kelas yang masing-masing dijabat
oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Letnan
Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Perwira Seksi Pengamanan, disingkat


Pasipam.
PusdikifPussenifKodiklatTNI AD 29

(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.


(3) Perwira Seksi Administrasi, disingkat
Pasimin.
(4) Komandan Kelas, disingkat Dankelas.

f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Dansatdik Sesarcab bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

20) Dansatdik Susjur Ba / Ta. Dijabat oleh seorang


Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Corps
Infanteri, merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pendidikan Bintara dan Tamtama,
dengan tugas kewajiban sebagai berikut ;

a) Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan


bagi Serdik.
b) Menyelenggarakan pencatatan dan penilaian
kepribadian Serdik.
c) Menyelenggarakan administrasi kebutuhan Serdik
sesuai ketentuan pendidikan.
d) Mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
Serdik selama pendidikan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Dansatdik Susjur
Ba / Ta dibantu oleh tiga Perwira Seksi yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat
berpangkat Kapten Corps Infanteri dan enam
Komandan Kelas yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Letnan
Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Perwira Seksi Pengamanan, disingkat


Pasipam.
(2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
PusdikifPussenifKodiklatTNI AD 30

(3) Perwira Seksi Administrasi, disingkat


Pasimin.
(4) Komandan Kelas, disingkat Dankelas.

f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya


Dansatdik Susjur Ba / Ta bertanggung jawab kepada
Danpusdikif, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanpusdikif.

21) Danki Demlat. Dijabat oleh seorang Pama


Angkatan Darat berpangkat Kapten Corps Infanteri,
merupakan unsur pelaksana Pusdikif yang bertanggung
jawab menyelenggarakan demontrasi dan latihan untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut :
a) Menyelenggarakan demonstrasi/peragaan dalam
rangka mendukung operasi pendidikan.
b) Melaksanakan pembinaan kemampuan terhadap
personel organik, agar setiap saat dapat mendukung
kegiatan operasi pendidikan.
c) Menginventarisasi, menyiapkan dan memelihara
sarana dan prasarana demonstrasi/peragaan.
d) Melaksanakan koordinasi dengan unsur-unsur
yang berhubungan dengan penyelenggaraan
demonstrasi dan latihan.
e) Dalam melaksanakan tugasnya, Danki Demlat
dibantu oleh empat Komandan Peleton yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat
berpangkat Letnan Corps Infanteri, terdiri dari :

(1) Komandan Peleton Senapan 1, 2, dan 3,


disingkat Dantonpan 1, 2, dan 3.
(2) Komandan Peleton Bantuan, disingkat
Dantonban.
f) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
Danki Demlat bertanggung jawab kepada Danpusdikif,
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 31

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan


oleh Wadanpusdikif.

3. Materiil.

a. Rekapitulasi Materiil Pusdikif. Berdasarkan buku


Organisasi dan Tugas Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif TNI AD,
Keputusan Kasad Nomor Kep/5/II/2006 tanggal 22 Pebruari 2006
adalah sebagai berikut :

1) Rekapitulasi Senjata :

a. Pistol : 263 Pucuk.

b. Senapan : 566 Pucuk.

c. Senjata M 16 A-1 : 1.027 Pucuk.

d. Senjata FNC : 841 Pucuk.

e. Senjata SPR : 1 Pucuk.

f. Senjata RL : 6 Pucuk.

g. Senjata SMR : 2 Pucuk.

h. Senjata TP : 30 Pucuk.

i. Senjata SO : 15 Pucuk.

2) Rekapitulasi Kendaran Bermotor :

a) Tr 5 T : 4 Unit.

b) Tr 3 1/2 T : 8 Unit.

c) Tr 2 1/2 T : 8 Unit.

d) Tr 3/4 T : 12 Unit.

e) Tr 1/4 T : 25 Unit.

f) Tr 3 ¼ T (Bus) : 2 Unit.

g) Tr 2 1/2 T (T. Air) : 2 Unit.

h) Tr 2 1/2 T (T. Minyak) : 2 Unit.

i) Ambulance : 3 Unit.

j) Sepeda Motor : 59 Unit.


Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 32

k) Sepeda : 18 Unit.

3) Rekapitulasi Alhub/Aloptik/Alsintor :

a) Telepon Otomat : 20 Unit.

b) Wireless : 10 Unit.

c) Megaphone : 10 Unit.

d) Repeater : 2 Unit.

e) HT : 40 Unit.

f) PRC : 10 Unit.

g) Raccall : 10 Unit.

h) RIG : 2 Unit.

i) Teropong 7 X 50 : 27 Unit.

j) Teropong malam : 4 Unit.

k) Kompas : 27 Unit.

l) OHP : 62 Unit.

b. FASILITAS INTERNET. Pusdikif telah berupaya untuk


mengadakan pembenahan Infrastruktur maupun fasilitas
pendidikan baik sarana dan prasarana yang ada, maupun
peningkatan kualitas Peranti Lunak penunjang operasional
pendidikan yang lebih modern. Penyediaan sarana Internet dan
Intranet (E–Learning) guna memaksimalkan proses belajar
mengajar bagi Peserta Didik maupun peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik agar siap menstranfer
pengetahuan dan keterampilannya sehingga Tujuan dan Sasaran
Pendidikan dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan
tuntutan kurikulum dan memenuhi harapan semua pihak yang
berkompeten.

c. FASILITAS AKOMODASI. Sebagai lembaga


pendidikan yang mempunyai intensitas penyelenggaraan
pendidikan padat tiap tahunnya, Pusdikif juga tidak henti-
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 33

hentinya mengadakan pembenahan akomodasi dan


memaksimalkan sarana yang ada baik untuk proses belajar
mengajar yang di selenggarakan di Mako Pusdikif Bandung
maupun yang di laksanakan di Satdik Susjur Ba/Ta Cimahi dan
Satdik Sesarcabif Cipatat. Hal tersebut menjadi perhatian utama
Pusdikif karena salah satu tolak ukur keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan adalah tersedianya f asilitas
akomodasi yang memadai, sehingga Serdik lebih nyaman dalam
mengikuti proses belajar dan mengajar. Fasilitas akomodasi yang
ada di Pusdikif selain untuk mendukung kegiatan Pendidikan
dalam program namun juga untuk mendukung kegiatan diluar
program / Pendidikan dan Latihan titipan dari Komando atas.

d. FASILITAS PERPUSTAKAAN. Meskipun sarana untuk


mendapatkan informasi dan referensi sudah semakin canggih dan
sangat cepat melalui Internet, namun peran Perpustakaan yang
lengkap dan representatif masih sangat diperlukan guna
melengkapi referensi yang sangat dibutuhkan oleh Peserta Didik
sesuai dengan jenis pendidikan yang sedang diikutinya, sehingga
Pusdikif berupaya semaksimal mungkin untuk selalu menyediakan
bahan bacaan dan pustaka pendukung guna menunjang setiap
operasional pendidikan yang akan dibuka. Untuk meningkatkan
dan melengkapi buku-buku dan literatur sebagai referensi penting
bagi Serdik, maka Pusdikif selalu berupaya untuk menambah
koleksinya. Perpustakaan Pusdikif menjadi tujuan utama prajurit
infanteri maupun korps lain dalam mencari referensi yang
berkaitan dengan kelahiran dan tumbuh kembangnya korps
Infanteri yang menjadi mayoritas dalam perkembangan TNI
hingga saat ini, karena perpustakaan Pusdikif sering menjadi
obyek riset Litbang bagi kemajuan korps Infanteri khususnya dan
TNI AD serta TNI pada umumnya.

e. FASILITAS OLAHRAGA. Fasilitas olahraga militer


maupun olahraga umum merupakan sarana dan fasilitas yang
sangat penting dalam pengoperasionalan suatu jenis pendidikan
guna membentuk, meningkatkan dan mengembangkan, serta
melihara keterampilan fisik peserta didik. Pusdikif sebagai
Lembaga pendidikan yang selalu mendidik Serdik dalam jumlah
yang besar mempunyai berbagai fasilitas olahraga antara lain :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 34

1) Fasilitas Olahraga Umum ; Gedung Olahraga (GOR),


Lapangan Sepak Bola, Lapangan Tennis, Lapangan Basket,
Lapangan Bola Voli, Lapangan Sepak Takraw, Lapangan
Bulutangkis Outdoor, Kolam Renang dan Lapangan Tembak
Senapan Angin.

2) Fasilitas Olahraga Militer ; Gedung Simulasi Menembak


(Nittor), Lapangan Halang Rintang, Lapangan Tembak Jarak
400 M di G. Bohong Cimahi dan Jarak 600 M di Cipatat,
Lapangan Tembak Pistol di Bandung, Lapangan Tembak
Pistol di Cimahi dan Lapangan Tembak Pistol di Cipatat,
Lapangan Tembak Dopper, Lapangan Tembak Reaksi / PJD
di Cipatat, Lapangan / Lintasan Lintas Medan dan Kolam
Renang di Cipatat.

4. Organisasi.

a. Struktur Organisasi Pusdikif.

KOMANDAN
WAKIL KOMANDAN
Eselon Pimpinan
Eselon Pembantu Pimpinan

KASI KASI KASI KASI


OPSDIK JIANBANGDIK PAMOPS MIN

Eselon Pelayanan

DAN PASI
DENMA KASET ALINS

Eselon Pelaksana

KADEP KADEP KADEP KADEP KADEP KATIM


NIK TIK STAF PENGMILUM JAS GUMIL/TIH

DANSATDIK DANSATDIK DANSATDIK DANSATDIK DANKI


SUSJURPA SELAPA SESARCAB SUSJUR BATA DEMLAT
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 35

b. Rekapitulasi Personel dalam Organisasi Pusdikif.

1) Golongan Perwira :
a) Pangkat Kolonel : 1 Orang.
b) Pangkat Letnan Kolonel : 18 Orang.
c) Pangkat Mayor : 61 Orang.
d) Pangkat Kapten :116 Orang.
e) Pangkat Letnan : 48 Orang.
2) Golongan Bintara :

a) Pangkat Pembantu Letnan : 37 Orang.


b) Pangkat Sersan Mayor : 44 Orang.
c) Pangkat Sersan Kepala : 19 Orang.
d) Pangkat Sersan : 170 Orang.

3) Golongan Tamtama :

a) Pangkat kopral Kepala : 25 Orang.


b) Pangkat kopral : 151 Orang.
c) Pangkat Prajurit Kepala : 68 Orang.
d) Pangkat Prajurit : 96 Orang.

4) Golongan PNS :

a) PNS Golongan III : 2 Orang.


b) PNS Golongan II : 196 Orang.

5) Jumlah Personel organik Pusdikif :

a) Personel Militer : 854 Orang.


b) Personel PNS : 198 Orang.

Jumlah Personel sesuai DSPP :1052 Orang

c. Personel Organisasi Pusdikif saat ini.

1). Danpusdikif : Kolonel Inf Agus Kriswanto.


2). PLH Wakil Komandan : Letkol Inf Agus Wuryanto.
3). Kadeppengmilum : Letkol Inf Herry Christianto.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 36

4). Kadepstaf : Letkol Inf Mulyono HS.


5). Kadepnik : Letkol Inf R.Haryono.
6). Kadeptik : Letkol Inf Agus Mansyah.
7). Kadepjas : Letkol Inf Drs. Suhartono.
8). PLH Katim Gumil/Tih : Letkol Inf Ramelan.
9). PLH Dansatdik Selapaif : Mayor Inf Krisna.
10). Dansatdik Susjurpa : Mayor Inf Jarot Edy P.
11). Dansatdik Susjurbata : Letkol Inf AE. Sundoro.
12). Dansatdik Sesarcabif : Letkol Inf Asep Junaedi.
13). Kasiopsdik : Kapten Inf Denny.
14). Kasijianbangdik : Mayor Inf MAJ. Sinaulan.
15). Kasipamops : Mayor Inf Romas .H
16). Kasimin : Mayor Inf IndramaB,S.Pd
17). Dandenma : Mayor Inf Trikoranto.
18). Kaset : Mayor Inf Herwin G, SE
19). Pasialins : Kapten Inf Agung S.
20). Dankidemlat : Lettu Inf Agus Muchtadi.

5. Pendidikan dan Latihan. Pusat Pendidikan Infanteri


merupakan badan pelaksana Pussenif Kodiklat TNI AD yang bertugas
pokok menyelenggarakan pendidikan dan latihan kecabangan Infanteri
terhadap para Pewira, Bintara dan Tamtama. Pendidikan dan latihan
yang dilaksanakan terdiri dari Pendidikan Pertama Perwira (Dikmapa
Tahap II) dan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa tahap II),
Pendidikan Pengembangan Umum (Dikbangum) Perwira dan
Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) bagi Perwira,
Bintara maupun Tamtama.

Pusdikif sebagai lembaga pendidikan yang bernaung dibawah


Pussenif Kodiklat TNI AD mempunyai peran yang sangat penting dan
dominan dalam membentuk dan menyiapkan prajurit sekaligus kader
pimpinan masa depan bangsa sesuai tujuan dan sasaran pendidikan
yang telah ditetapkan oleh Dewan Kurikulum Angkatan Darat.

Adapun tujuan dan sasaran pendidikan secara umum yang di


laksanakan oleh Pusdikif adalah untuk mendidik, meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan seluruh peseta didik baik Perwira,
Bintara maupun Tamtama agar memiliki pengetahuan dan keterampilan
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 37

yang diharapkan baik kemampuan umum maupun khusus, sesuai


dengan strata dan spesialisasinya masing-masing.

a. Pedoman penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan


pendidikan di Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD senantiasa
berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang berlaku di
jajaran TNI AD. Dalam setiap pelaksanaan pendidikan tersebut
tentunya didukung oleh berbagai pedoman yang menjadi acuan
sekaligus sebagai payung hukum bagi lembaga pendidikan guna
dapat mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan yang akan
menjadi pilar utama dalam pengembangan kemampuan dan
postur prajurit Infanteri dan TNI AD kedepan. Pedoman dan acuan
tersebut adalah 10 komponen pendidikan, antara lain :

1). Kurikulum. Kurikulum pendidikan sebagai acuan


dan panduan untuk mecapai suatu tujuan pelajaran maupun
pendidikan sebaiknya diwujudkan seideal mungkin,
mengingat kurikulum pendidikan merupakan payung hukum
dan bentuk pentahapan dalam rangka mewujudkan keluaran
pendidikan yang diharapkan.

2). Gadik. Tenaga pendidik adalah personel paling


berperan dalam proses belajar mengajar dan dalam
mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan
sesuai tuntutan kurikulum.

3). Gapendik. Personel yang cukup berperan dalam


proses pencapaian tujuan pendidikan selain Gadik, karena
mereka banyak berperan dalam pembentukan kepribadian
Serdik terutama diluar jam-jam kurikuler, sehingga
keberadaannya perlu dijaga agar kondisinya senantiasa
siap melaksanakan tugas, bermotivasi tinggi, bermoral tinggi
dan sebagainya.
4) Serdik. Peserta didik adalah seluruh personel TNI
AD yang mengikuti pendidikan di seluruh lembaga
pendidikan di Lemdik jajaran TNI AD, dimana
pengalokasiannya ditentukan oleh Mabes TNI, Mabesad
ataupun Kotama-kotama dijajaran TNI AD. Sedangkan
Lemdik TNI AD (Lemdikpus / Lemdikrah ) bertindak selaku
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 38

dapur pendidikan yang bertugas untuk membentuk,


membekali dan mengembangkan kemampuan personel-
personel terkait dengan berbagai pengetahuan maupun
kemampuan / keterampilan sesuai dengan macam dan jenis
pendidikannya.

5) Paket Instruksi. Paket instruksi sebagai sarana


kelengkapan seorang tenaga pendidik ( Gadik ) dalam
menstranfer ilmu / materi pelajaran kepada para peserta
didik, yang harus disiapkan sebelum pelaksanaan
pengajaran, sehingga diharapkan dapat menunjang
kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pengajaran.

6). Metoda pengajaran. Keberhasilan metode


pengajaran tergantung pada peran Gumil dalam
menyampaikan materi pelajaran.

7). Alins dan Alongins. Merupakan alat peralatan


maupun Alutsista yang digunakan oleh Gadik untuk lebih
memperjelas suatu proses atau mekanisme dari suatu materi
pelajaran dalam operasional belajar mengajar kepada
Serdik.

8). Evaluasi pendidikan. Pada pelaksanaan dan tata


cara evaluasi pelaksanaan pendidikan baik aspek sistem
maupun kualitas evaluasi dengan menggunakan Bujuknik
tentang Evaluasi hasil belajar di Lemdik TNI AD.

9). Fasdik. Semua sarana dan prasarana yang


digunakan didalam pelaksanaan pendidikan baik fasilitas
instruksi, akomodasi serta pelayanan dan jasa.

10). Anggaran. Semua pelaksanaan pendidikan


berpedoman pada anggaran yang diturunkan dari Komando
atas sesuai dengan indeks yang standart.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 39

b. Jenis Pendidikan yang di operasionalkan Pusdikif tahun 2010.


ALOKASI K
NO MACAM DIK WAKTU BUKA DIK TUTUP DIK E
SERDIK
T
1 Sesarcabif Akmil 24 MG 118 Org 4 Jan „10 19 Jun „10
2 Sesarcabif PA PK 24 MG 13 Org 4 Jan „10 19 Jun „10
3 Sesarcabif Reg 24 MG 355 Org 4 Jan „10 19 Jun „10 -8
4 Susbatihki Yonif 8 MG 30 Org 10 Mei „10 3 Jul „10
5 Susdansi Mayon 10 MG 30 Org 10 Mei „10 17 Jul „10
6 Susbatihif 12 MG 30 Org 10 Mei „10 31 Jul „10
7 Suspabinsat 6 MG 40 Org 21 Jun „10 31 Jul „10
8 Suspasenban 8 MG 40 Org 21 Jun „10 14 Agu „10
9 Diklapa II Kecab If 12 MG 254 Org 15 Jun „10 6 Sep „10
10 Sustabakduk 8 MG 30 Org 26 Jul „10 18 Sep„10
11 Sustataipan 6 MG 30 Org 26 Jul „10 4 Sep „10 -1
12 Diklapa I Kecab If 10 MG 264 Org 27 Sep „10 4 Des „10
13 Diksarcabif PA PK 12 MG 4 Org 20 Sep „10 11 Des „10
14 Diksarcabif Reg 12 MG 464 Org 20 Sep „10 11 Des „10

Keterangan : 9 Orang Serdik dikembalikan karena sakit, yaitu :


8 Orang Serdik Sesarcabif Reg, 1 Orang Serdik
Sustataipan.

c. Jenis Latihan yang di laksanakan di Pusdikif tahun 2010.


Selain melaksanakan fungsi utama yaitu pengoperasionalan,
pengkajian dan pengembangan pendidikan, Pusdikif juga
melaksanakan fungsi organik Militer dan fungsi organik
pembinaan latihan bagi personel. Kegiatan tersebut dilaksanakan
secara bertahap, bertingkat, berlanjut dan berkesinambungan
agar personel selalu dalam keadaan siap untuk berperan dalam
setiap event yang digelar, dalam rangka mendukung tugas pokok
Pusdikif menyelenggarakan seluruh program pendidikan dari
komando atas. Jenis latihan yang dilaksanakan adalah Program
Latihan Perorangan, Program Latihan Satuan dan Program
Latihan dalam satuan serta latihan diluar program (bersifat
insidentil) sesuai dengan urgensi kebutuhan satuan maupun
program latihan titipan dari komando atas.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 40
Adapun jenis latihan yang dilaksanakan di Pusdikif antara lain :

1) Latihan Perorangan :
a) Latihan Perorangan sesuai BPUP dan BPKJ 1 s.d 7.
b) UTP Umum dan Jabatan.
c) Latihan menembak senjata ringan tiap Triwulan.
d) Latihan minggu militer setiap bulan.

2) Latihan Satuan :
a) Latihan satuan Kompi Demlat.
b) Latihan teknik penyelenggaraan latihan Patroli.
c) Latihan teknik penyelenggaraan latihan Mobud.
d) Latihan teknik penyelenggaraan latihan Niksarpur.

3) Latihan dalam Satuan :


a) Latihan bela diri Karate bagi semua organik.
b) Latihan Permildas terutama PBB, Parade dan Defile.

4) Latihan diluar program :

a) Latihan dan Penataran Gadik / Gapendik Pusdikif


pada setiap tahap persiapan pembukaan suatu
pendidikan.
b) Mendukung setiap kegiatan latihan di Pusdikif
yang diselenggarakan bersama dengan negara lain
dalam rangka meningkatkan kemampuan masing-
masing prajurit pada bidang Teknis dan Taktis.
c) Mendukung setiap kegiatan latihan yang di
seleng-garakan bersama dengan Pusat Misi
Pemeliharaan perdamaian (PMPP Mabes TNI), dalam
rangka membekali kemampuan prajurit TNI yang akan
melaksanakan tugas pada misi pemeliharaan
perdamaian dibawah bendera PBB.
d) Mendukung Pussenif dalam rangka Asistensi dan
Pengawasan Latihan di Jajaran Lemdik daerah
(Rindam) dan disemua Satuan Tempur Infanteri.
e) Mengirimkan personel untuk mengikuti pendidikan
dan latihan ke Negara lain yang memiliki hubungan
diplomatik, guna mendapatkan pengalaman dan
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 41

kemampuan prajurit yang bertaraf Internasional,


sehingga kedepan diharapkan kemampuan Gadik /
Gapendik Pusdikif tidak jauh berbeda dengan kualitas
instruktur dari negara lain.

f) Jenis latihan diluar program yang dilaksanakan


oleh Komando atas di Pusdikif pada TA. 2010 antara
lain :
(1) Penataran Operasi Lawan Insurjensi
Terpusat oleh Pussenif Kodiklat TNI AD di Cipatat,
tanggal 28 Januari 2010 selama dua minggu.
(2) Penataran Teknik Bertempur oleh Pussenif
Kodiklat TNI AD di Cipatat, tanggal 25 Pebruari
2010 selama satu bulan.
(3) Penataran Pertempuran Jarak Dekat
Terpusat dan Penataran Bintara Pelatih Kompi
oleh Pussenif Kodiklat TNI AD di Bandung dan
Cipatat, tanggal 1 Juni 2010 selama tiga minggu.
(4) Latihan Garuda Shield TA. 2010 Oleh US.
Pacom, PMPP Mabes TNI dan Kodiklat TNI AD di
Cipatat, tanggal 6 Juli 2010.
(5) Latihan Pra JOCCIT TA. 2010 dalam rangka
Latihan JOCCIT ke Australia oleh Pussenif
Kodiklat TNI AD di Bandung dan Cipatat, tanggal
7 Juli 2010.
(6) Latihan Dasar Mental Disiplin Praja IPDN di
Cipatat, tanggal 10 Oktober 2010 selama satu
bulan.
(7) Latihan Praktisi Sarjana PT. Pertamina di
Cipatat, tanggal 2 Nopember 2010 selama dua
minggu.
(8) Latihan Bersama (Latma) SAFKAR
INDOPURA TA. 2010 Oleh Divisi – I / Kostrad dan
Angkatan Darat Singapura di Cipatat, tanggal 22
Nopember 2010 selama satu minggu.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 42

6. Pembinaan Jiwa korsa. Pusdikif dalam melaksanaan pembinaan


jiwa korsa bagi seluruh personel organik berorientasikan pada kegiatan-
kegiatan yang dapat menumbuhkan dan memelihara kebersamaan
serta upaya untuk saling menghargai dan saling pengertian baik oleh
sesama organik Militer maupun dengan PNS bahkan kepada peserta
didik. Kegiatan konkrit yang telah dilaksanakan guna menunjang
tumbuhnya jiwa korsa dan kebersamaan antar pribadi dan personel
Pusdikif antara lain :

a. Peranserta seluruh personel dalam memperingati hari – hari


besar Nasional dan keagamaan.
b. Pembinaan mental terpadu baik bidang agama, hukum dan
disiplin kepada personel beserta keluarganya dari para unsur
pimpinan maupun program dari satuan atas.
c. Pemberian Bea Siswa kepada anak / keluarga anggota yang
berprestasi di sekolahnya maupun kepada anak Yatim Piatu.
d. Mengadakan olahraga dan rekreasi bersama yang
melibatkan keluarga.
e Mengagendakan secara rutin kegiatan Karya Bhakti / Korve
guna menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal bersama di
Komplek Perumahan Pusdikif.
f. Mengatur jadwal kegiatan untuk pelaksanaan olahraga
bersama dengan peserta didik guna menanamkan hubungan
perorangan yang baik sesama Prajurit, bukan interaksi eksklusif
antar Serdik dengan Gadik yang menciptakan kesenjangan yang
kurang baik di kemudian hari.
g. Mempertahankan, mengenalkan dan menyelenggarakan
acara Tradisi yang menjadi kebanggaan satuan Pusdikif kepada
personel maupun kepada peserta didik, antara lain :

1) Acara tradisi pengambilan pesan di Tugu Arcamanik


bagi Serdik Sesarcabif.
2) Ziarah ke taman makam Pahlawan dan Pejuang
Infanteri dalam rangka Peringatan hari jadi Pusdikif.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 43

3) Menyelenggarakan acara tradisi Pengukuhan Korps


Infanteri dan Pembaretan bagi Serdik Sesarcabif di Pantai
Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah.

BAB IV
PENGABDIAN

1. Karya Juang Pusdikif. Pusat Pendidikan Infanteri


memiliki arti yang sangat penting dalam perkembangan lembaga-
lembaga pendidikan di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat khususnya dan TNI pada umumnya. Pelimpahan lembaga
pendidikan eks militer Kerajaan Belanda untuk dijadikan(P3AD / Pusat
Pendidikan Perwira Angkatan Darat) dan kelak dikemudian hari menjadi
Pusat Pendidikan Infanteri sebagai wadah pendidikan, pembinaan dan
kaderisasi prajurit korps Infanteri merupakan upaya pembangunan dan
pengembangan kekuatan serta kemampuan TNI AD. Kebijaksanaan
Pimpinan Angkatan Darat dalam merealisir, melengkapi dan
menumbuh kembangkan Pusat Pendidikan Infanteri sebagai lembaga
pendidikan utama Infanteri TNI AD, merupakan langkah yang tepat
guna meningkatkan profesionalisme dan kondisi TNI AD saat ini dan di
masa yang akan datang. Melahirkan prajurit-prajurit baru korps Infanteri
yang tangguh, militan dan Profesional serta siap membawa perubahan
kearah yang lebih baik dimasa yang akan datang merupakan karya
juang terbaik Pusdikif dari masa ke masa. Pola dan metoda pendidikan
yang diterapkan oleh Pusdikif seiring dengan perkembangan jaman dari
awal pembentukan sampai saat ini banyak dipengaruhi oleh faktor
kebijakan Komando atas maupun situasi politis.

a. Pengoperasionalan pendidikan pada awal pembentukan


Pusat Pendidikan Infanteri.
Dalam permulaan tahun 1950-1953 pendidikan Infanteri
sangat dipengaruhi oleh peranan yang dilakukan Misi Militer
Belanda (Netherlands Military Mission) yang merupakan pemberi
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 44

advis teknis pendidikan yang lebih banyak dan menentukan. Hal


ini dapat dilihat dari program pendidikan dari P3AD, SPI, dan lain-
lain. Kemudian setelah tahun 1953 pelatih-pelatih lulusan
pendidikan luar negeri terutama dari Amerika Serikat menjadi inti
pelatih, banyak doktrin Infanteri diambil dari doktrin tentara AS.
Dalam periode ini sistem pendidikan didasarkan pada Instruksi
Kasad Nomor: 58/KASAD/INSTR/53 tanggal 20 Juli 1953. Dalam
sistem ini mulai diatur kebijaksanaan tentang pendidikan
berjenjang bagi PA / BA / TA.

Titik berat pendidikan pada sistem ini adalah “Harcholing”


(Sekolah setelahnya / kemudian / lanjutan). Kebijaksanaan ini
ditempuh sebagai kensekuensi dari fakta-fakta sejarah yang
membuktikan bahwa personel Angkatan Darat pada umumnya
mempunyai ciri yang khas yaitu bahwa TNI AD terdiri dari
anggota-anggota yang mempunyai riwayat dan corak beraneka
ragam. Modal pengetahuan Militer sebagian besar prajurit
adalah dari hasil pengalaman-pengalaman yang didapat selama
masa Perang Kemerdekaan I dan II tanpa landasan pendidikan
formal Militer. Sehingga tidak terdapat keseragaman dalam hal
organisasi, doktrin, pengetahuan militer, tata cara dan administrasi.

Fungsi lembaga pendidikan militer di Negara Republik


Indonesia saat itu masih jauh dari sempurna, tetapi tidak
mempunyai kesempatan yang luas untuk berusaha ke arah
penyempurnaannya. Hal ini disebabkan karena sejak tahun
1950 kesatuan militer masih selalu terlibat ke dalam operasi-
operasi pengamanan yang tidak henti-hentinya, yang berakibat
sangat kurang kader dalam pembangunan organisasi yang ada
termasuk untuk belajar dan berlatih. Dengan demikian tidak
terpenuhinya kebutuhan tenaga-tenaga prajurit yang
berpendidikan untuk kelanjutan kehidupan organisasi guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek satuan. Tidak
terpenuhinya kebutuhan personel untuk mengikuti kegiatan
pendidikan disebabkan dalam melaksanakan kebijaksanaan
pendidikan Angkatan Darat (Instruksi No : 58/KASAD/INSTR/53)
sekaligus diinginkan untuk memenuhi kekurangan personel
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 45

Angkatan Darat, yang berarti segala syarat-syarat pendidikan


yang telah jauh tertinggal oleh setiap anggota (yang belum
memenuhi syarat kemampuan tertentu) akan dikejar, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian ruang
lingkup pendidikan dalam masa “Harscholing” menjadi terlalu luas
dan berakibat memakan waktu yang lama, sedangkan fasilitas
pendidikan sangat terbatas dan usaha peremajaan yang
seharusnya dilaksanakan sejajar dengan kegiatan “Harscholing”
ini tidak dapat dilaksanakan oleh Kesatuan pendidikan yang
bersangkutan. Karena lembaga tersebut selalu penuh dengan
tenaga-tenaga yang harus disekolahkan kembali. Jelas bahwa bila
hal ini berjalan terus, maka lembaga pendidikan tidak akan dapat
merealisir tujuan dari sistem pendidikan berjenjang.
Sehingga selama pelaksanaan Instruksi Kasad Nomor :
58/KASAD/INSTR/53 tersebut pendidikan baru berjalan satu kali,
dalam jangka waktu kurang lebih 5 tahun pelaksanaan pendidikan
belum menunjukkan tanda-tanda dapat diakhirinya sifat
pendidikan “Harscholing” itu.

Didesak oleh kebutuhan perkembangan organisasi, maka


mulai tahun 1958 digariskan pula suatu kebijaksanaan baru yang
pada hakekatnya merupakan penyesuaian dan perkembangan
dari Instruksi Kasad terdahulu. Kebijaksanaan tersebut
dirumuskan dalam PNTP 50-30 tanggal 1 Juli 1958, dengan
pengoperasionalan jenis pendidikan dan kursus yaitu
PPLS/KUPALTU, KPL/PERSAMAAN, SECAPA, PPPAD,
SBA/KBT (SEBAT), SPI, SUS TER, SPD/PGI dan KBPI.

b. Pengoperasionalan pendidikan di Pusdikif sampai


dengan dekade tahun 1970.
Mulai pada dekade tahun 1970 an pola pendidikan yang
dioperasionalkan di Pusdikif dikelompokkan pada empat macam
pendidikan yaitu :

1) Pendidikan Pengembangan meliputi Suslapa dan


Sussarcab.

2) Pendidikan Spesialisasi meliputi Susjab, Sustar Pa/Ba.


Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 46

3) Pendidikan Keahlian meliputi Gumil, Tembak mahir,


Suston, Sus Senjata dan Sus Staf.

4) Pendidikan Non Formil meliputi penyusunan dan


pembuatan Majalah Gema Infanteri maupun pembuatan
Pamflet Pendidikan dan Diskusi-Diskusi.

Pembinaan pendidikan yang dilaksanakan pada dekade ini


memiliki dua sasaran, yaitu sasaran pokok dan sasaran
tambahan:

1) Sasaran Pokok. Adalah pembinaan pendidikan yang


ditujukan untuk penelitian dan pengembangan pendidikan,
administrasi pembinaan pendidikan, pembangunan /
pengembangan fasilitas instruksi dan alat instruksi.

2) Sasaran Tambahan. Yaitu kegiatan asistensi


pembinaan latihan satuan (Asisbinlatsat) dan pembekalan
pengetahuan senjata kepada Kotama yang meminta,
mengembangkan keterampilan pendidikan mengenai senjata
baru dari bantuan luar negeri dan menyiapkan RPP (Rangka
Pokok Pelajaran) bagi kursus baru, baik yang
diselenggarakan terpusat maupun di daerah serta
mengadakan koordinasi dengan Puscab/Fung yang lain
untuk menyusun RPP yang bersifat silang.

Jenis pendidikan dan kursus yang di laksanakan adalah


KUPALDA, SUSLAPA, SUS A, SUS B, PPLS/KUPALTU, SUS
STAF, SECAPA, SUSARCABIF, SUSPEPA, SUSPEPA RINDAM,
SEPACAB di SANSIBAR, SBA/KBT/SEBATI, SUSDANKIBAN,
SUSDANKI, TONBAN, SUSTIM-B, KUPAGUMIL, SUSBATIH,
HIRBAK, KBPT, SUSBAKDUK, SUSJAT RUSIA, SUSJAT RUDAL
/ANTAC, SEPATJAD, PGI, SARBANGIF, KUSARBANGKIIF,
KUPEPA CHUSUS, DIK TJATAM, OPSGAB - I, SUSPATIH I - II,
SUSBATIHKI dan SUSBAMINKI.

c. Pengoperasionalan pendidikan di Pusdikif periode tahun


1970 -1990.
Di bidang pendidikan kebijaksanaan didasarkan pada
penetapan Kasad No. TAP 50-45 tanggal 12 Pebruari 1968
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 47

tentang Kebijaksanaan Umum Pendidikan Angkatan Darat tahun


1969-1977, pengganti TAP No. 50-45 tanggal 1 September 1965.
Menurut kebijaksanaan versi ini pendidikan karier berjenjang
dalam rangka proyeksi personel jangka panjang untuk
mempersiapkan dan mematangkan tunas-tunas untuk kedudukan
Pemimpin dan Pembina Hankamnas pada masa mendatang
dititikberatkan pada segi pembentukan teori Kader Militer.
Kebijaksanaan bidang pendidikan ini tidak memperhatikan /
mempersiapkan aspek-aspek latihannya. Sistem ini memisahkan
Aspek Perkembangan Akademis dengan Aspek Latihan.
Sehingga diperlukan adanya latihan formil lagi, setelah mengalami
pendidikan berjenjang sebelumnya. Namun dalam
pelaksanaannya selama beberapa tahun berjalan, versi ini tidak
dilakukan secara konsekuen. Pada dekade ini jenis dan
macam pendidikan maupun kursus yang diprogramkan oleh
Komando atas untuk selenggarakan di Pusat Pendidikan Infanteri
mulai beragam dan jumlahnya mulai banyak, antara lain
SUSLAPA, SUSPEPA, SECAPA, SUSSARCAB, SUS DANYON,
SUS JAB TER, SUS/TAR DANDIM, SUSPATER, SECAPA AD
DEPDAGRI, SUS DANKIBAN, SUSPA WAMIL, SUS STAF, SUS
DANKI, SUSDANTONKOM, SUSPA GUMIL, SUS TIH HIRBAK,
ORBINDIKTER, SUSPALIDIK KAMLAP, SUS PERMILDAS, SUS
BINLATSAT, SUS MO/STTB dan LAT IF GABA.

Pada pertengahan sampai akhir dekade ini, beberapa jenis


pendidikan dan kursus mulai di hilangkan/dialihkan ke lembaga
pendidikan lain sesuai dengan kecabangan/fungsinya antara lain:

1) Ke Secapa AD : SECAPA dan SECAPA AD


DEPDAGRI.

2) Ke Pusdikter : SUSJABTER, SUS/TARDANDIM,


SUSPATER dan ORBINDIKTER.

3) Ke Akmil, SUSPAWAMIL.

4) Ke Pusdikpengmilum : SUSPAGUMIL dan SUS


STAF.

5) Ke Pusdikhub, SUSDANTONKOM.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 48
6) Ke Pusdikintel, SUSPALIDIK KAMLAP.

d. Pengoperasionalan pendidikan di Pusdikif tahun 1990 -


2000.
Perkembangan sistem pendidikan dan latihan di dunia militer
pada dekade ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara global. Hal tersebut juga
berpengaruh positif terhadap penerapan sistem pendidikan yang
dioperasionalkan oleh seluruh lembaga pendidikan dijajaran TNI
AD. Pusdikif sebagai lembaga pendidikan militer perintis sejak
penyerahan lembaga pendidikan militer Kerajaan Belanda, selalu
berinovasi dan sedikit demi sedikit menghilangkan pengaruh
maupun budaya lembaga pendidikan yang feodal dan kaku. Pola
bimbingan dan pengasuhan dalam proses belajar dan mengajar
mulai dikedepankan seiring dengan penerapan sistem belajar dan
mengajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang memerlukan
tingkat konsentrasi dan keseriusan yang tinggi Serdik dalam
mengikuti seluruh rangkaian pelajaran dalam pendidikan. Sampai
pada tahun 2000 jenis pendidikan dan kursus yang dialokasikan
oleh komando atas untuk dilaksanakan di Pusdikif
dikonsentrasikan pada pendidikan pengembangan umum
khususnya sekolah lanjutan perwira, pendidikan pengembangan
spesialisasi bagi perwira dan bintara maupun pendidikan pertama
perwira /pembentukan perwira tahap dua.

e. Pengoperasionalan pendidikan di Pusdikif setelah tahun


2000 sampai saat ini.
Diawal abad milenium ini, pembangunan sistem pendidikan
dan latihan di dunia militer diarahkan kepada tercapainya efisiensi
dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan yang berjenjang dan
berlanjut guna mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan pelaksanaan tugas keluaran
pendidikan yang dihasilkan.

Pola pendidikan yang dioperasionalkan di Pusdikif telah


mengacu dan berpedoman kepada kurikulum baru yang mulai
dikembangkan dan telah memuat beberapa prinsip diantaranya
adalah :
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 49
1) Keselarasan dan Keserasian, dalam pengembangan
aspek sikap dan perilaku dengan kejuangan, kepribadian,
pengetahuan dan keterampilan serta jasmani sesuai jenis
pendidikan.

2) Orientasi terhadap tujuan pendidikan yang


dilaksanakan.

3) Kegayutan / Relevansi, pendidikan yang dilaksanakan


hendaknya sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan
tugas di lapangan.

4) Maju dan Meningkat / Progresif, materi pelajaran yang


pernah dibekalkan pada jenjang pendidikan sebelumnya
tidak diulang kembali pada pendidikan berikutnya.

5) Berhasil guna / efisien, pembekalan pada pendidikan


berikutnya mendayagunakan waktu, tenaga, biaya dan
sumberdaya lainnya secara tepat dan cermat.

6) Keterpaduan secara bulat / Integrative Comprehensive,


pembekalan saling keterkaitan dan keterpaduan antara yang
satu dengan yang lainnya secara bulat.

7) Potensial, materi pembekalan hendaknya memberikan


kemungkinan untuk pengembangan selanjutnya.

8) Mempersatukan, pembekalan materi pelajaran harus


dapat membentuk Serdik yang mempunyai latar belakang
sosial, budaya, agama, adat istiadat dan kebiasaan serta
pengetahuan dan keterampilan, agar menjadi keluaran yang
memiliki kemampuan yang sama.

Pada dekade ini Jenis pendidikan yang dilaksanakan di


Pusdikif semuanya telah menganut dan berpedoman pada
kurikulum yang menggunakan prinsip – prinsip tersebut diatas.

Adapun jenis pendidikan yang dioperasionalkan sampai tahun


2007 adalah :

1) Dikma / Diktuk Tahap II, Sesarcabif Akmil, Pa PK dan


Secapa Reg (gabungan) dengan alokasi waktu 24 Minggu.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 50
2) Dikbangum, Selapaif dengan alokasi waktu 20 Minggu.
3) Dikbangspespa :
a) Susdanyon MC, alokasi waktu 6 Minggu.
b) Suspatihif, alokasi waktu 8 Minggu
c) Suspatih MC Gel. I s.d IV, masing-masing dengan
alokasi waktu 4 Minggu.
d) Suspabinlatsat, alokasi waktu 8 Minggu.
e) Suspasiops Yonif, alokasi waktu 8 Minggu.
f) Susdankipan Yonif, alokasi waktu 6 Minggu.
g) Susdankiban, alokasi waktu 6 Minggu.

4) Dikbangspesba :
a) Susbatih Muda, alokasi waktu 6 Minggu.
b) Susbatihki, alokasi waktu 6 Minggu.
c) Susbasenban Lintar, alokasi waktu 8 Minggu.
d) Susbasenban Linkung, alokasi waktu 8 Minggu.

5) Susbatih Madya :
a) Permildas, alokasi waktu 6 Minggu.
b) Niksarpur, alokasi waktu 6 Minggu.
c) Ilmu Medan, alokasi waktu 6 Minggu.
d) Sanjak, alokasi waktu 6 Minggu.
e) Bakduk, alokasi waktu 6 Minggu.
f) Dopper, alokasi waktu 6 Minggu.
g) PJD, alokasi waktu 8 Minggu.

Sedangkan jenis pendidikan yang dioperasionalkan sampai


tahun 2009 terdapat sedikit pengurangan, hal ini disesuaikan
dengan kebijaksanaan program dan anggaran dari komando atas,
yaitu :

1) Dikma / Diktuk Tahap II, Sesarcabif Akmil, Pa PK dan


Secapa Reg (gabungan) dengan alokasi waktu 24 Minggu.
2) Dikbangum yaitu Selapaif dengan alokasi waktu 20
Minggu.
3) Dikbangspespa :
a) Susdanyon MC, alokasi waktu 6 Minggu.
b) Suspatihif abit Akmil, alokasi waktu 16 Minggu.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 51

c) Suspatih MC Gel. I s.d II, masing-masing dengan


alokasi waktu 4 Minggu.
d) Susdankipan Yonif, alokasi waktu 8 Minggu.
e) Susdankiban Yonif, alokasi waktu 8 Minggu
f) Suspasiops Yonif, alokasi waktu 8 Minggu.

4) Dikbangspesba :
a) Susbatih Muda, alokasi waktu 6 Minggu.
b) Bakduk, alokasi waktu 6 Minggu.
c) Sanjak, alokasi waktu 6 Minggu.
d) Permildas, alokasi waktu 6 Minggu.
e) Niksarpur, alokasi waktu 6 Minggu.
f) Ilmu Medan, alokasi waktu 6 Minggu.
g) Susbatihki Yonif, alokasi waktu 8 Minggu.
h) Susbasenban Lintar, alokasi waktu 8 Minggu.
i) Susbasenban Linkung, alokasi waktu 8 Minggu.

2. Keberhasilan dan kegagalan. Sebagai Institusi dan organisasi


yang tumbuh dan berkembang bersama pasang surutnya situasi dan
keadaan politis Bangsa Indonesia, Pusdikif juga mengalami pasang
surut dalam melaksanakan tugas pokoknya. Diantara beberapa
keberhasilan dalam melaksanakan seluruh program pendidikan sejak
lembaga ini di dirikan. Kegagalan dan kendala juga pernah dialami
yang diakibatkan oleh keterbatasan sarana prasarana maupun sumber
daya manusia yang masih harus dikembangkan.

a. Keberhasilan. Pusdikif sebagai lembaga pendidikan


militer yang merupakan tonggak sejarah awalnya perkembangan
pendidikan militer di Indonesia, telah melahirkan kader – kader
Infanteri di strata Pimpinan Staf maupun Pimpinan Lapangan yang
handal dan militan. Para mantan peserta didik dan tenaga
pendidik yang telah mendedikasikan dirinya selama bertahun –
tahun di lembaga ini, telah membentuk Pusdikif sebagai lembaga
pendidikan yang tidak hanya sebagai “Center Of Gravity”, tetapi
mewujudkan Pusdikif sebagai lembaga pendidikan yang
berperan banyak dan memberikan kontribusi yang besar terhadap
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 52

eksistensi dan keberadaan TNI di dunia Internasional.

Beberapa sumbangsih dan keberhasilan Pusdikif dalam


melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan pendidikan
dan latihan Korps Infanteri dan tugas tambahan yang menjadi
kebanggaan bagi warganya, antara lain :

a) Pusdikif telah berhasil mengantarkan beberapa mantan


peserta didiknya menjadi pucuk pimpinan pada sebagian
besar satuan baik tingkat Batalyon, Brigade, Divisi, Kotama
daerah/pusat, Kepala Staf Angkatan Darat dan Panglima
bahkan pemimpin bangsa yang mampu memegang tampuk
pimpinan tertinggi bangsa Indonesia saat ini.

b) Pusdikif selalu berhasil dalam menyiapkan personel,


sarana/prasarana guna mendukung setiap latihan bersama
dengan negara lain dalam rangka meningkatkan
kemampuan masing-masing prajurit pada bidang Teknis dan
Taktis.

c) Bersama dengan Pusat Misi Pemeliharaan perdamaian


(PMPP Mabes TNI), Pusdikif sebagai pendukung utama
dalam penyelenggaraan Latihan Pratugas dalam rangka
membekali dan meningkatkan kemampuan prajurit TNI yang
akan melaksanakan tugas pada misi pemeliharaan
perdamaian keseluruh Negara yang sedang dilanda konflik
dibawah bendera PBB.

d) Pusdikif selalu mendukung Pussenif dalam rangka


Asistensi dan Pengawasan Latihan di seluruh Jajaran
Satuan Tempur Infanteri dan Lembaga pendidikan daerah
(Rindam).
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 53

e) Pusdikif selalu mengirimkan Gadik / Gapendik untuk


mengikuti pendidikan dan latihan ke Negara lain, dan
berhasil mendapatkan pengalaman maupun kemampuan
kepelatihan yang sangat berguna bagi pengembangan teknis
dan taktis ke- Infanteri-an.

b. Kegagalan. Pusdikif sebagai satuan/Institusi biasa maupun


sebagai lembaga pendidikan militer dibawah kendali LKT Pussenif
Kodiklat TNI AD juga memiliki kekurangan dan kendala - kendala
bahkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Kegagalan tersebut disebabkan karena penyelenggaraan salah
satu pendidikan yang beberapa peserta didiknya tidak lulus
karena sakit.

Peserta didik yang dikembalikan ke satuan asalnya karena


sakit (sakit bawaan dari satuan maupun dari pendidikan
sebelumnya) dan tidak mampu lagi untuk melanjutkan pendidikan
pada TA. 2010 adalah :

N PENDI- NAMA /
SATUAN KET
O DIKAN PKT
1 Sesarcabif Ltd.M.Sanusi Dam-III / Slw Sakit pengapuran kaki.
2 Sesarcabif Ltd.Heri M. Itjenad Infeksi saluran kencing.
3 Sesarcabif Ltd.BSubagyo Dam-V / BRW Dislokasi lutut kanan.
4 Sesarcabif Ltd.Sumino Dam-V / BRW Pengapuran lutut kanan.
5 Sesarcabif Ltd.M.Zaenal Dam-IV / DIP Sakit / Dislokasi bahu.
6 Sesarcabif Ltd.Tatang. S Dam-VII / WRB Kista Epididimitis.
7 Sesarcabif Ltd.Hendro. C Dam-V / BRW Sakit / Dislokasi bahu.
8 Sesarcabif Ltd.Kholil Disjasad Sakit TB Paru – paru.
9 Sustataipan Prd. Sukarno Dam-IV / DIP Sakit Verikokel.
Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 54

BAB V
PENUTUP

Demikian “SEJARAH SATUAN PUSDIKIF PUSSENIF KODIKLAT


TNI AD” ini disusun dan dihimpun dari berbagai sumber maupun
masukan dari beragam Literatur lama dan baru. Penyusun telah
berusaha secara maksimal untuk merangkum semua peristiwa yang
ada dalam pustaka maupun beragam informasi guna dituangkan
kembali dalam sejarah satuan ini.

Namun penyusun menyadari bahwa, masih perlu banyak


masukan dari berbagai pihak terutama para pelaku sejarah (yang masih
hidup sampai saat ini) yang belum termuat dalam buku ini. Untuk itu
diharapkan adanya saran dan masukan dalam rangka
penyempurnaannya.

Penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga


dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas
saran dan masukan serta data yang bermanfaat dalam penyusunan
sejarah satuan ini. Kami berharap rintisan penulisan naskah/sejarah ini
dapat berlanjut di kemudian hari, sehingga “SEJARAH SATUAN
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI PUSSENIF KODIKLAT TNI AD”
dimasa yang akan datang lebih otentik dan lebih lengkap.
Lampiran 01

DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen Sedjarah Perkembangan Pendidikan Infanteri TNI –


AD. Dituangkan dan disusun berdasarkan surat Perintah Komandan
Pusat Pendidikan Infanteri Nomor PRIN-077/4/1967 tanggal 16 April
1967. Diterbitkan oleh Pusat Pendidikan Infanteri tanggal 31 Juli 1967.

2. Almanak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.


Diterbitkan oleh Dinas Sejarah Angkatan Darat.

3. Organisasi dan Tugas Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif.


Keputusan kasad Nomor KEP/5/II/2006 Tanggal 22 Pebruari 2006.

4. Sejarah Pusat Kesenjataan Infanteri. Dengan dasar –dasar


penyusunan antara lain :
a. Surat Edaran Danjen Kobangdiklat TNI AD Nomor :SE/5/III/1975
tanggal 10 Maret 1975 tentang Data Tradisi Kesatuan.
b. Surat Danjen Kobangdiklat TNI AD Nomor : B/691/1975 tanggal 20
Juni 1975 tentang Menyusun Kerangka Buku Ringkasan Sejarah bagi
semua Danpuscab/Fungsional Kobangdiklat TNI AD.
c. Seri Tekt Book Sejarah ABRI tentang Norma – norma dasar
penelitian dan penulisan Sejarah Kerangka, Brigjen Drs. Nugroho Noto
Susanto.

5. Gema Infanteri, Madjalah Triwulan untuk Infanteri Edisi ke 16, bulan


Juni tahun 1961.

6. Gema Infanteri, Madjalah Triwulan untuk Infanteri Edisi ke 18/19, bulan


Maret - Juni tahun 1961.
Lampiran 02

FOTO KEGIATAN SATUAN PUSDIKIF

KEGIATAN LATBAKJATRI / BAK PISTOL KEGIATAN LATBAKJATRI / BAK SENAPAN

KEGIATAN LATIHAN NIK DAN TIKPUR KEGIATAN UTP / LONGMALAP

KEGIATAN DRILL NIS LATNIKGARLAT MOBUD KEGIATAN APLIKASI LATNIKGARLAT MOBUD


Lampiran 03

KEGIATAN PELAJARAN TEORI KEGIATAN DRILL NIS


LATNIKGARLAT PATROLI LATNIKGARLAT PATROLI

KEGIATAN PELAJARAN TEORI KEGIATAN APLIKASI


LATNIKGARLAT NIKSARPUR LATNIKGARLAT NIKSARPUR

KEGIATAN MINGGU MILITER “PERAGAAN SERAH TERIMA JAGA SATRI”


Lampiran 04

KEGIATAN TES KESEGARAN JASMANI

KEGIATAN LATIHAN DEFILE


DALAM RANGKA MINGGU MILITER

KEGIATAN LATIHAN LEMPAR PISAU DAN KAPAK


SERTA PRAKTEK ILMU MEDAN DALAM RANGKA MINGGU MILITER
Lampiran 05

KEGIATAN SWEEPING KENDARAAN BAGI PERSONEL PUSDIKIF

KEGIATAN BINTER TERBATAS KEGIATAN BINTER TERBATAS


(KARYA BHAKTI DI PERUM. G. BOHONG CIMAHI) (KARYA BHAKTI DI KP. SKIP CIPATAT)

PENANAMAN POHON / PENGHIJAUAN DAERAH LATIHAN INFANTERI


BERSAMA MENTERI KEHUTANAN DAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Lampiran 06

FOTO KEGIATAN PENDIDIKAN DI PUSDIKIF

PENERIMAAN CASIS DIKLAPA II TA. 2010 RIKES CASIS DIKLAPA II TA. 2010

UPACARA BUKADIK DIKLAPA II MULTI CORPS PENYEMATAN TANDA SISWA PADA UPACARA
DI PUSDIKIF, SELASA 15 JUNI 2010 BUKADIK DIKLAPA II MULTI CORPS TA. 2010

KEGIATAN TES KESEGARAAN JASMANI AWAL KEGIATAN TES KESEGARAAN JASMANI AWAL
Lampiran 07

TIM PENYUSUN

Komandan Pusdikif – Penasehat.


Wadan Pusdikif – Ketua.
Letkol Inf Drs. Suhartono – Anggota.
Lettu Inf Suharno – Anggota.

Вам также может понравиться