Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MUQADDIMAH
ال الا اله االهاو اا الحى اا القيو ام ا ا ا ال اتاء اخذ اه اسنة اول انوم
له اما افى االسمو ات اوما افى اال ارض ا ا ا امن اذ ااالذ اى ايشفع اعنده اال اباذ انه
يعلم اما ابين اايد ايهم او اما اخلفهم اول ايحيطو ان ابشي اء امن اعلمه اال ابما اشاء
ا ا ا ا ا او اسع اكرسيه االسمو ات اوالرض اوليوده احفضهماوهاوالعلي االعضيم
( Q.S. Al- Baqarah : 255 )
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan
orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang
kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan).(Q.S. Al-Anfaal : 60)
Dengan Rahmat ALLAH Subhanahu Wataala didorong oleh semangat beribadah menurut ajaran Islam
dan dengan kesadaran akan fungsi angkatan muda dalam Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung dan
penyempurna Gerakan Muhammadiyah, pada tanggal 10 Rabi’ulawwal 1383 Hijriyah yang bertepatan dengan
tanggal 31 Juli 1963 Miladiyah, di Jogjakarta lahir organisasi Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci
Putera Muhammadiyah dengan ikhlas mengabdikan diri kepada Agama, Bangsa dan Negara.
Sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah, Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera
Muhammadiyah senantiasa sanggup untuk melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang cakap, intelektual,
tangguh, beriman dan senantiasa siap untuk mengabdikan diri pada Persyarikatan Muhammadiyah, agama,
bangsa dan Negara.
Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah bertekad bulat mengagungkan asma
Allah, dan dengan dijiwai sikap jujur, amanah, rendah hati, ber-akhlaqul Karimah mengamalkan ajaran Islam
yang bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Dalam melaksanakan kegiatannya, Perguruan Seni Beladiri
Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah diatur melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang wajib dipatuhi dan dihormati.
BAB I
NAMA, ASAS, SIFAT, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini adalah Perguruan Seni Bela Diri Indonesia bernama Tapak Suci Putera Muhammadiyah disingkat
TAPAK SUCI
Pasal 2
Asas dan Sifat
1. TAPAK SUCI berasas Islam bersumber pada Al-Quran dan As-sunnah, berjiwa persaudaraan,
beradadibawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, berstatus organisasi otonom
2. Ajaran Pencak Silat bersumber pada aliran TAPAK SUCI yang bersih dari pengaruh syirik dan
menyesatkan.
Pasal 3
Waktu
TAPAK SUCI didirikan di Jogjakarta pada tanggal 10 Rabi’ulawwal 1383 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 31
Juli 1963 Miladiyah untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 4
Tempat Kedudukan
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI berkedudukan di tempat berdirinya, mempunyai wilayah dan daerah di Indonesia
serta Perwakilan di Luar Negeri.
Pasal 5
Maksud dan Tujuan
1. Mendidik serta membina ketangkasan dan ketrampilan Pencak Silat sebagai beladiri, seni olahraga
dan budaya bangsa Indonesia.
2. Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat TAPAK SUCI sebagai budaya bangsa
yang luhur dan bermoral sesuai atau tidak menyimpang dari ajaran Islam serta bersih dari syirik
dan tidak menyesatkan
4. TAPAK SUCI menggembirakan dan mengamalkan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam usaha
mempertinggi ketahanan Nasional
BAB III
USAHA
Pasal 6
Usaha
1. Memperteguh Iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlaq yang
mulia sesuai dengan ajaran Islam
2. Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan pesilat tangguh yang ber-iman
dan ber-akhlaq.
3. Mengadakan penggalian dan penelitian ilmu Seni Beladiri untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemajuan Aliran TAPAK SUCI
5. Menggembirakan penyelenggaraan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar sesuai dengan maksud dan
tujuan TAPAK SUCI
6. Berpartisipasi aktif dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia sebagai Organisasi federasi dan atau
lembaga lain yang tidak menyimpang dari maksud dan tujuan TAPAK SUCI
7. Menyelenggarakan usaha yang dapat mewujudkan tercapainya maksud dan tujuan TAPAK SUCI
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Keanggotaan
2. Hak dan Kewajiban serta ketentuan lain yang mengatur tentang keanggotaan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB V
DEWAN GURU TAPAK SUCI
Pasal 8
Dewan Guru
1. Pimpinan Pusat Perguruan Seni Bela Diri Indonesia TAPAK SUCI memiliki Dewan Guru
2. Ketentuan tentang Dewan Guru diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB VI
SUSUNAN, PENETAPAN, PIMPINAN DAN KETENTUAN
LUAR BIASA ORGANISASI, SERTA LEMBAGA TAPAK SUCI
Pasal 9
Susunan Organisasi
Pasal 10
Penetapan Organisasi
Penetapan Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan dan
disahkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 11
Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI adalah pimpinan tertinggi yang memimpin TAPAK SUCI secara
keseluruhan dan bertanggungjawab ke luar dan ke dalam
2. Personalia Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dibentuk oleh 9 (sembilan) orang formatur yang dipilih oleh
Muktamar, untuk masa bakti 5 (lima) tahun
3. () 9 (sembilan) orang terpilih dalam Muktamar TAPAK SUCI ditetapkan sebagai personalia
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dan sebagai formatur untuk menyusun Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
4. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
5. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dapat menyempurnakan jumlah personalianya apabila dipandang perlu
dengan mengusulkannya kepada Tanwir
6. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian termasuk Ketua Dewan Pendekar, Pimpinan
Departemen, dan Anggota Pleno
8. Pimpinan Pusat diwakili oleh Ketua Umum atau salah seorang Ketua bersama Sekretaris Umum atau
salah seorang Sekretaris, mewakili TAPAK SUCI untuk tindakan di dalam dan di luar pengadilan
Pasal 12
Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah berkedudukan di ibu kota Propinsi, memimpin TAPAK SUCI di wilayahnya dan
mengkoordinir administrasi kegiatan daerahnya
2. Personalia Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI dibentuk melalui 7 (tujuh) orang formatur yang dipilih oleh
Musyawarah Wilayah, untuk masa bakti 5 (lima) tahun
3. () 7 (tujuh) orang terpilih dalam Musyawarah Wilayah TAPAK SUCI ditetapkan sebagai Pimpinan
Wilayah TAPAK SUCI dan sebagai formatur untuk menyusun dan menetapkan anggota Pimpinan
Wilayah TAPAK SUCI
4. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
5. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
6. Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian termasuk Ketua Dewan Pendekar,
Pimpinan Departemen dan Anggota Pleno
8. Pimpinan Wilayah diwakili oleh Ketua atau salah satu unsur Ketua bersama Sekretaris atau salah satu
unsur Sekretaris, mewakili TAPAK SUCI tingkat wilayah untuk tindakan di dalam dan di luar
pengadilan
Pasal 13
Perwakilan Wilayah
1. Pimpinan Perwakilan Wilayah berkedudukan di setiap Negara di luar Indonesia sebagai pelaksana
administrasi dan bertindak secara operasional.
2. Personalia Pimpinan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI dibentuk melalui 3 (tiga) orang formatur yang
dipilih oleh Musyawarah Perwakilan, untuk masa bakti 5 (lima) tahun
3. () 3 (tiga) orang terpilih dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI ditetapkan sebagai
personalia Pimpinan Perwakilan Wilayah dan sebagai formatur untuk menyusun Pimpinan
Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI
4. 3 (tiga) orang terpilih dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI ditetapkan sebagai
personalia Pimpinan Perwakilan Wilayah dan sebagai formatur untuk menyusun Pimpinan Perwakilan
Wilayah TAPAK SUCI
5. Personalia Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI dapat menyempurnakan jumlah personalianya apabila
dipandang perlu dengan mengusulkannya kepada Sidang Pleno Perwakilan dan dimintakan ketetapan
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
6. Personalia Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian dan Anggota Pleno
7. Personalia Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Anggota Perguruan Beladiri lain
yang sejenis dan Perwakilan Wilayah di negara lain
8. Personalia Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Anggota Perguruan Beladiri lain
yang sejenis dan Perwakilan Wilayah di negara lain
9. Persyaratan sebagai Pimpinan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 14
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI berkedudukan di setiap Kota atau Kabupaten sebagai pelaksana
administrasi dan bertindak secara operasiona
2. Personalia Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dibentuk oleh 5 (lima) orang formatur yang dipilih oleh
Musyawarah Daerah, untuk masa bakti 5 ( lima ) tahun
3. 5 (lima) orang terpilih dalam Musyawarah Daerah TAPAK SUCI ditetapkan sebagai Personalia
Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dan sebagai formatur untuk menyusun Pimpinan Daerah TAPAK SUCI.
4. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
5. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
6. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI disetujui dan disyahkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
7. Untuk melancarkan tugas operasional Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dapat membentuk Cabang
8. Keberadaan Cabang atas ketetapan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI, dilaporkan kepada Pimpinan
Wilayah TAPAK SUCI
9. Persyaratan sebagai Pimpinan Daerah TAPAK SUCI diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 15
Ketentuan Luar Biasa
Dalam hal-hal luar biasa yang terjadi berkenaan dengan ketentuan Pasal 11 sampai dengan Pasal 14 Pimpinan
Pusat dapat mengambil ketetapan lain yang akan diatur tersendiri dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 16
Lembaga Pimpinan Pusat Tapak Suci
1. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI memiliki Lembaga Penelitian / Pengembangan , Pembinaan dan
Lembaga Kehormatan serta Lembaga Kode Etik .
2. Ketentuan-Ketentuan tentang Lembaga Pimpinan Pusat TAPAK SUCI diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga .
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 17
Bentuk Permusyawaratan
a. MUKTAMAR
b. Tanwir
c. Musyawarah Wilayah
d. Musyawarah Daerah
2. Masing-masing bentuk Permusyawaratan TAPAK SUCI sesuai dengan tingkatannya mempunyai
tugas dan wewenang :
Pasal 18
Muktamar
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi TAPAK SUCI yang diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali atas
undangan Pimpinan Pusat
3. Acara dan ketentuan lain tentang Muktamar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 19
Muktamar Luar Biasa
1. Muktamar Luar Biasa ialah Muktamar darurat, disebabkan oleh keadaan yang membahayakan TAPAK
SUCI dan atau kekosongan kepemimpinan, sedang Tanwir tidak berwenang memutuskannya
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas keputusan Tanwir
3. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas keputusan Tanwir
Pasal 20
Tanwir
2. Peserta Tanwir terdiri dari personalia Pimpinan Pusat, wakil Pimpinan Wilayah dan Perwakilan
Wilayah
3. Peserta Tanwir terdiri dari personalia Pimpinan Pusat, wakil Pimpinan Wilayah dan Perwakilan
Wilayah
Pasal 21
Musyawarah Wilayah
1. Musyawarah Wilayah adalah musyawarah tertinggi di tingkat wilayah yang diadakan setiap 5 (lima)
tahun sekali atas undangan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
2. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari Personalia Pimpinan Wilayah dan Wakil Pimpinan Daerah
3. Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 22
Musyawarah Daerah
1. Musyawarah Daerah adalah musyawarah tertinggi di tingkat daerah yang diadakan setiap 5 (lima)
tahun sekali atas undangan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
2. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari Personalia Pimpinan Daerah dan wakil Pimpinan Cabang
3. Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 23
Musyawarah Perwakilan Wilayah
1. Musyawarah Perwakilan Wilayah adalah musyawarah di tingkat Perwakilan Wilayah yang diadakan
menurut kebutuhan atas undangan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI
2. Peserta Musyawarah Perwakilan Wilayah terdiri dari Personalia Perwakilan Wilayah dan Wakil
Anggota
3. Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Perwakilan Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 24
Musyawarah Lain
Musyawarah lain menurut kebutuhan dapat dilaksanakan oleh semua tingkat pimpinan.
Pasal 25
Perubahan Keputusan Musyawarah
BAB VIII
RAPAT KERJA
Pasal 26
Rapat Kerja
Pasal 27
Rapat Kerja Nasional
1. RAKERNAS merupakan Musyawarah Kerja Bidang yang diadakan menurut kebutuhan atas undangan
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
2. Peserta RAKERNAS adalah personalia Harian Pimpinan Pusat dan Bidang yang berkepentingan, wakil
Pimpinan Wilayah, dan Wakil Pimpinan Daerah
Pasal 28
Rapat Kerja Wilayah
1. RAKERWIL adalah Musyawarah Kerja Wilayah yang diadakan menurut kebutuhan atas undangan
Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
2. Peserta RAKERWIL adalah personalia Pimpinan Wilayah dan wakil Pimpinan Daerah
Pasal 29
Rapat Kerja Daerah
1. RAKERDA adalah Musyawarah Kerja Daerah yang diadakan menurut kebutuhan atas undangan
Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 30
Lambang
Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI yang mengandung arti :
Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH Subhanahu Wata’ala , kekal dan abadi .
Dengan keberanian menyerbakkan keharuman dengan sempurna
Dengan kesucian menunaikan rukun Islam dan rukun Iman
Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati .
Pasal 31
Atribut
1. SERAGAM LATIHAN, celana dan baju warna merah, strip kuning pada leher, lengan dan kaki.
Potongan kurung. Atribut menurut ketingkatannya, kuning, biru, hitam dengan melati coklat, merah,
hitam. Untuk Putri dengan Jilbab hitam
2. SERAGAM WASIT JURI, celana dan baju warna kuning, potongan kurung dengan sabuk dan kaos
tangan sesuai dengan warna sudut pertandingan
3. BENDERA, atribut yang berupa bendera harus mencantumkan Lambang TAPAK SUCI secara lengkap
dengan tulisan tingkat pimpinan masing-masing
4. ATRIBUT LAIN, dapat dibuat sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Atribut TAPAK SUCI
Pasal 32
Perlengkapan Administrasi
2. ADMINISTRASI ANGGOTA yang berupa Kartu Tanda Anggota, Atribut anggota, atribut Tingkat
Pendidikan terdiri dari ijazah, sertifikat, sabuk dan tanda tingkat dibuat secara nasional oleh
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
BAB X
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 33
Pengertian
Yang dimaksud dengan keuangan dan kekayaan TAPAK SUCI ialah semua harta benda yang diperoleh dari
sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan dan usaha, program, dan kegiatan
TAPAK SUCI.
Pasal 34
Sumber
BAB XI
PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 35
Pendidikan,Pembinaan dan Pengembangan
BAB XII
SANKSI ORGANISASI
Pasal 36
Sanksi Organisasi
1. Sanksi organisasi dapat dikenakan kepada siswa, kader, pendekar dan semua tingkat pimpinan
yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan :
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran
Dasar
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh Pimpinan Pusat berdasarkan Anggaran Dasar dan disahkan
oleh Tanwir
3. Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan, Pimpinan Pusat dapat mengubah Anggaran
Rumah Tangga, dan perubahannya menjadi berkekuatan hukum setelah mendapatkan persetujuan
serta disyahkan oleh Tanwir
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 38
Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar dapat diubah oleh Muktamar yang mengagendakan perubahan Anggaran Dasar
2. Anggaran Dasar dapat diubah apabila disetujui oleh suara terbanyak mutlak dari jumlah anggota
Muktamar
3. Perubahan Khusus Anggaran Dasar Bab I, Bab II, Bab III, dan Bab IX dapat dilakukan Muktamar
yang sedikitnya dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Daerah yang sah, dan perubahannya
sah apabila diputuskan dengan 3/4 (tiga perempat) suara dari jumlah anggota Muktamar yang hadir
BAB XV
PEMBUBARAN
Pasal 39
Pembubaran
1. Pembubaran TAPAK SUCI hanya dapat dilakukan dengan keputusan Muktamar yang diadakan khusus
membicarakan pembubaran, sedikitnya dihadiri 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pimpinan Daerah
yang sah, dan pembubaran sah apabila diputuskan dengan 3/4 (tiga perempat) suara dari jumlah
anggota Muktamar yang hadir
2. Dalam keadaan luar biasa Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat membubarkan Perguruan Seni
Beladiri TAPAK SUCI, dan pembubarannya sah apabila disetujui oleh Tanwir Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
3. Sesudah TAPAK SUCI dinyatakan bubar, segala hak miliknya menjadi milik Persyarikatan
Muhammadiyah
Pimpinan Pusat
Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
Pasal 1
LAMBANG DAN BENDERA
1. Lambang TAPAK SUCI sebagai yang dimaksud oleh Bab VIII pasal 30 Anggaran Dasar TAPAK SUCI
adalah sebagai berikut :
2. Bendera TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH berbentuk persegi panjang berukuran dua
berbanding tiga berwarna dasar merah, bergambar lambang TAPAK SUCI sesuai Anggaran Dasar di
tengah, dan tulisan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH di bawahnya berwarna kuning
Pasal 2
KEANGGOTAAN
a. Anggota Biasa :
Nomor Baku TAPAK SUCI yang ditetapkan Pimpinan Pusat, Kartu Tanda Anggota (KTA)
diterbitkan oleh Pimpinan Pusat
b. Anggota Penuh :
Nomor Baku TAPAK SUCI yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat, KTA diterbitkan oleh
Pimpinan Pusat
c. Nomor Baku Muhammadiyah diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk Anggota
Penuh yang sekurang-kurangnya berusia 18 tahun dibuktikan dengan Kartu Anggota
Muhammadiyah yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Yang dimaksud Siswa TAPAK SUCI adalah setiap orang yang beragama Islam menyetujui Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Lulus tes Siswa Baru yang diadakan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
a. Lulus ujian Kader Utama yang diadakan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
Pasal 3
IKRAR ANGGOTA
Setiap Anggota Tapak Suci berkewajiban ber-Ikrar, memahami makna dan mengamalkan Ikrar Anggota Tapak
Suci sebagai berikut :
Saya anggota TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, berikrar :
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
e. Kepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham lain yang mengkaburkan nilai
– nilai TAPAK SUCI
f. Istiqamah terhadap amal usaha dan perjuangan TAPAK SUCI
g. Membayar iuran / uang pendidikan dan latihan
h. Mendapatkan atribut pendidikan dan latihan sesuai dengan tingkatnya
i. Kader dan Pendekar berhak menyatakan pendapat dan suara dengan santun dan
bermartabat, memilih dan dipilih
j. Tidak merangkap anggota perguruan yang sejenis
3. Hak dan Kewajiban Anggota Kehormatan
Pasal 5
PIMPINAN PUSAT
1. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI adalah pimpinan tertinggi yang melaksanakan kepemimpinan serta
bertanggungjawab keluar dan kedalam
2. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian, Pengurus Bidang dan Anggota Pleno
4. Masing-masing personalia Pimpinan Pusat mempunyai hak dan suara yang sama
Pasal 6
SUSUNAN PIMPINAN PUSAT
a. Ketua Umum
b. Ketua – Ketua
c. Sekretaris Umum dan 2 (dua) Wakil Sekretaris
d. Bendahara Umum dan 1 (satu) Wakil bendahara
e. Ketua – Ketua terdiri dari :
f. Anggota Pleno
Anggota Pleno sekurang – kurangnya 5 (lima) orang yang mempunyai keahlian dalam satu
bidang, yang sewaktu – waktu bisa diperbantukan dalam departemen / bidang tertentu apabila
terjadi kekosongan
2. Tugas-tugas dan wewenang personalia Pimpinan Pusat diatur dalam Peraturan Khusus yang
dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat .
Pasal 7
PERSYARATAN, PENCALONAN DAN PEMILIHAN PIMPINAN PUSAT
a. Anggota TAPAK SUCI bertingkat Pendekar, dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota
TAPAK SUCI
b. Anggota Muhammadiyah sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Kartu
Anggota Muhammadiyah
c. Pernah memimpin Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah
d. Pernah memimpin Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah
e. Istiqamah terhadap prinsip – prinsip dasar perjuangan TAPAK SUCI
f. Berkepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham yang menyesatkan
g. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam TAPAK SUCI
h. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan
TAPAK SUCI di bawahnya
i. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan
TAPAK SUCI di bawahnya
j. Personalia Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan Organisasi
Politik untuk semua tingkat pimpinan kecuali atas ijin Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
k. Tidak merangkap pimpinan organisasi beladiri lainnya untuk semua tingkat pimpinan
Pasal 8
PIMPINAN WILAYAH
1. Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI berkedudukan di Ibukota Propinsi, memimpin TAPAK SUCI di
wilayahnya dan mengkoordinir administrasi kegiatan daerahnya
2. Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI disetujui dan disahkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
3. Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian, Bidang dan Anggota Pleno
Pasal 9
SUSUNAN PIMPINAN WILAYAH
a. Ketua Umum
b. Ketua – Ketua
c. Sekretaris Umum dan 2 (dua) Wakil Sekretaris
d. Bendahara Umum dan 1 (satu) Wakil bendahara
e. Ketua – Ketua terdiri dari :
f. Anggota Pleno
Anggota Pleno sekurang – kurangnya 5 (lima) orang yang mempunyai keahlian dalam satu
bidang, yang sewaktu – waktu bisa diperbantukan dalam departemen / bidang tertentu apabila
terjadi kekosongan
2. Tugas , wewenang dan tata kerja Pimpinan Wilayah diatur dalam Peraturan khusus yang ditetapkan
oleh Pimpinan Wilayah berpedoman peraturan yang ditetapkan Pimpinan Pusat
Pasal 10
PERSYARATAN, PENCALONAN DAN PEMILIHAN PIMPINAN WILAYAH
a. Anggota TAPAK SUCI bertingkat Kader Kepala, dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota TAPAK
SUCI
b. Anggota Muhammadiyah sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Kartu
Anggota Muhammadiyah
c. Pernah memimpin Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah
d. Taat menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran Islam
e. Istiqamah terhadap prinsip – prinsip dasar perjuangan TAPAK SUCI
f. Berkepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham yang menyesatkan
g. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam TAPAK SUCI
h. Amanah, berkemauan, berkemampuan dan berkesempatan menjalankan tugas – tugas
pimpinan
i. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan
TAPAK SUCI di bawahnya
j. Personalia Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan Organisasi Politik
untuk semua tingkat pimpinan kecuali atas ijin Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
k. Tidak merangkap pimpinan organisasi beladiri lainnya untuk semua tingkat pimpinan
a. Pencalonan Personalia Pimpinan Wilayah oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah masing
– masing 7 ( tujuh) calon
b. Pencalonan Personalia Pimpinan Wilayah oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah masing
– masing 7 ( tujuh) calon
c. Musyawarah Wilayah memilih 7 (tujuh) dari 21 (dua puluh satu) calon tetap
d. 7 (tujuh) orang terpilih dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai formatur bertugas
menyusun Kepengurusan Pimpinan Wilayah
e. 7 (tujuh) formatur mengusulkan seorang menjadi Ketua dan Ketua Dewan Pendekar kepada
Pimpinan Pusat untuk ditetapkan dan disahkan
Pasal 11
PIMPINAN WILAYAH PERWAKILAN
1. Pimpinan Wilayah Perwakilan adalah pimpinan Tapak Suci setingkat Pimpinan Wilayah tetapi
memiliki wilayah geografis di Luar Negeri
2. Ketentuan tentang Pimpinan Wilayah Perwakilan akan diatur tersendiri dengan Peraturan Khusus
tentang Pimpinan Wilayah Perwakilan yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Fn.Word / AD – ART TAPAK SUCI – 2012 / HAL - 19
Pasal 12
PIMPINAN DAERAH
1. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI berkedudukan di setiap Kota atau Kabupaten, sebagai pelaksana
administrasi dan bertindak secara operasional
2. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI disetujui dan disahkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI.
Untuk memperlancar tugas operasional Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dapat membentuk CABANG,
misalnya Cabang sekolah, Cabang Perguruan Tinggi,Cabang Pondok Pesantren dan sebagainya .
3. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian, Bidang dan Anggota Pleno
Pasal 13
SUSUNAN PIMPINAN DAERAH
a. Ketua
b. Ketua – Ketua
c. Sekretaris dan Wakil Sekretaris
d. Bendahara dan Wakil bendahara
e. Ketua – Ketua terdiri dari :
Anggota Pleno sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) orang yang mempunyai keahlian dalam satu
bidang, yang sewaktu – waktu bisa diperbantukan dalam bidang / biro tertentu apabila terjadi
kekosongan
2. Tugas , wewenang dan tata kerja Pimpinan Wilayah diatur dalam Peraturan khusus yang ditetapkan
oleh Pimpinan Wilayah berpedoman peraturan yang ditetapkan Pimpinan Pusat
Fn.Word / AD – ART TAPAK SUCI – 2012 / HAL - 20
Pasal 14
PERSYARATAN,PENCALONAN DAN PEMILIHAN PIMPINAN DAERAH
a. Anggota TAPAK SUCI bertingkat Kader Muda dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota TAPAK
SUCI
b. Anggota Muhammadiyah sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Kartu
Anggota Muhammadiyah
c. Pernah memimpin Pimpinan Daerah / Cabang
d. Taat menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran Islam
e. Istiqamah terhadap prinsip – prinsip dasar perjuangan TAPAK SUCI
f. Berkepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham yang menyesatkan
g. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam TAPAK SUCI
h. Amanah, berkemauan, berkemampuan dan berkesempatan menjalankan tugas – tugas
pimpinan
i. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Daerah TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan
TAPAK SUCI di bawahnya
j. Personalia Pimpinan DaerahTAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan Organisasi Politik
untuk semua tingkat pimpinan kecuali atas ijin Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
k. Tidak merangkap pimpinan organisasi beladiri lainnya untuk semua tingkat pimpinan
a. Pencalonan Personalia Pimpinan Daerah oleh Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang masing
– masing 5 (lima) calon
b. Sidang Pleno Pimpinan Daerah memilih 15 (lima belas) calon tetap dari calon sementara yang
sah diajukan oleh Panitia Pemilihan
c. Musyawarah Daerah memilih 5 (lima) dari 15 (lima belas) calon tetap
d. 5 (lima) orang terpilih dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai formatur bertugas
menyusun Kepengurusan Pimpinan Daerah
e. 5 (lima) formatur mengusulkan seorang menjadi Ketua dan Ketua Dewan Pelatih kepada
Pimpinan Pusat untuk ditetapkan dan disahkan
Pasal 15
MUKTAMAR
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi TAPAK SUCI yang diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali atas
undangan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
4. Muktamar yang mengacarakan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan
diberitahukan sebelumnya
Pasal 16
MUKTAMAR LUAR BIASA
1. Muktamar Luar Biasa diadakan berdasarkan keputusan Tanwir atas usulan Pimpinan Pusat dan dua
pertiga Pimpinan Wilayah
2. Undangan dan acara Muktamar Luar Biasa dikirim kepada anggota Tanwir selambat – lambatnya
satu bulan sebelum Muktamar Luar Biasa berlangsung
4. Muktamar Luar Biasa dihadiri oleh sekurang – kurangnya dua pertiga dari anggota Muktamar dan
Keputusannya diambil sekurang – kurangnya dua pertiga dari yang hadir
Pasal 17
TANWIR
1. Tanwir adalah musyawarah tertinggi di bawah Muktamar yang diadakan oleh Pimpinan Pusat
menurut keperluan, sekurang – kurangnya 2 tahun sekali
Pasal 18
MUSYAWARAH WILAYAH
1. Musyawarah Wilayah adalah musyawarah tertinggi di tingkat Wilayah yang diadakan setiap 5 (lima)
tahun sekali atas undangan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
Pasal 19
MUSYAWARAH DAERAH
1. Musyawarah Daerah adalah musyawarah tertinggi di tingkat Daerah yang diadakan setiap 5 (lima)
tahun sekali atas undangan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
Pasal 20
SIDANG PLENO PIMPINAN PUSAT / WILAYAH / DAERAH*)
1.
Sidang Pleno merupakan musyawarah Pimpinan Pusat / Pimpinan Wilayah / Pimpinan Daerah yang
diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atas Undangan Pimpinan Pusat / Pimpinan
Wilayah / Pimpinan Daerah. *)
2.
Peserta Sidang Pleno terdiri dari Personalia Pimpinan Pusat / Pimpinan Wilayah / Pimpinan Daerah
dan pihak-pihak yang dianggap perlu
3.
Acara Sidang Pleno adalah :
Laporan pelaksanaan program
Penjadwalan pelaksanaan program
Lain-lain yang dianggap perlu
*) Sesuai tingkat pimpinan
Pasal 21
RAPAT KERJA
1. Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja Wilayah, dan atau Rapat Kerja Daerah sebagai berikut :
Rapat Kerja Nasional / Rapat Kerja Wilayah / Rapat Kerja Daerah adalah musyawarah kerja bidang
yang diadakan menurut kebutuhan atas undangan Pimpinan Pusat / Pimpinan Wilayah / Pimpinan
Daerah :
a. Rapat Kerja Nasional / Rapat Kerja Wilayah / Rapat Kerja Daerah adalah musyawarah kerja
bidang yang diadakan menurut kebutuhan atas undangan Pimpinan Pusat / Pimpinan
Wilayah / Pimpinan Daerah
b. Peserta Rapat Kerja Nasional Rapat Kerja Wilayah / Rapat Kerja Daerah :
c. Acara Rapat Kerja Nasional / Rapat Kerja Wilayah / Rapat Kerja Daerah :
Pasal 22
KEDUDUKAN PIMPINAN PUSAT
1. Mengingat kedudukan Pimpinan Pusat tidak di Ibukota, maka dapat dibentuk perwakilan Pimpinan
Pusat di Ibukota dengan sebutan kantor perwakilan
2. Dengan hak dan kewajiban sebagai penghubung kepentingan organisasi keluar serta kesepakatan
lain
3. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor perwakilan dilaporkan kepada kantor pusat
4. Personalia Pimpinan Pusat berdomisili di Indonesia, dibuktikan dengan KTP (Kartu Tanda
Penduduk)
5. Kegiatan yang diikuti 2 (dua) Pimpinan Wilayah atau lebih harus mendapat rekomendasi Pimpinan
Pusat
6. Keberadaan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dilaporkan kepada Pimpinan Muhammadiyah
Pasal 23
KEDUDUKAN PIMPINAN WILAYAH
Pasal 24
KEDUDUKAN PIMPINAN DAERAH
Pasal 25
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 26
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SISWA
1. Perguruan TAPAK SUCI memberikan pendidikan dan latihan untuk Siswa
2. Jenjang pendidikan Siswa sebagai berikut :
a. Siswa Dasar
b. Siswa Satu
c. Siswa Dua
d. Siswa Tiga
e. Siswa Empat
Pasal 27
PERATURAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JENJANG SISWA
Peraturan pendidikan dan pelatihan jenjang siswa diatur dalam Peraturan Khusus tentang Sistem Pendidikan
dan Pelatihan Siswa yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 28
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT SISWA
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pendidikan dan latihan pada jenjang siswa dilakukan ujian kenaikan
tingkat
2. Peraturan ujian dan kenaikan tingkat pada jenjang siswa diatur dalam Peraturan. tentang Ujian dan
Kenaikan Tingkat Siswa yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 29
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KADER
Pasal 30
PERATURAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN JENJANG KADER
Peraturan pendidikan dan pelatihan Kader diatur dalam Peraturan Khusus tentang Sistem Pendidikan dan
Pelatihan Kader yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 31
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT KADER
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pendidikan dan latihan pada jenjang kader dilakukan ujian
kenaikan tingkat
2. Peraturan ujian dan kenaikan tingkat jenjang kader diatur dalamPeraturan Khusus tentang Ujian
dan Kenaikan Tingkat Kader yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 32
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDEKAR
Pasal 33
PERATURAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JENJANG PENDEKAR
Peraturan Pembinaan dan Pengembangan pada Jenjang Pendekar diatur dalam Peraturan Khusus tentang
Sistem Pembinaan dan Pengembangan pada Jenjang Pendekar yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 34
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT PADA JENJANG PENDEKAR
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pembinaan dan pengembangan pada jenjang pendekar dilakukan
ujian kenaikan tingkat
2. Peraturan ujian dan kenaikan tingkat jenjang Pendekar diatur dalam Peraturan Khusus tentang
Ujian dan Kenaikan Tingkat Pendekar yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 35
DEWAN GURU TAPAK SUCI
a. Anggota TAPAK SUCI bertingkat Pendekar Utama, dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota
TAPAK SUCI
b. Anggota Muhammadiyah sekurang – kurangnya 5 (lima) tahun, dibuktikan dengan Kartu
Tanda Anggota Muhammadiyah
c. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP
d. Berwawasan luas tentang keilmuan pencak silat dan manfaat keilmuannya sudah dapat
dirasakan oleh anggota TAPAK SUCI dan atau setidak – tidaknya telah memberikan kontribusi
nyata terhadap keilmuan TAPAK SUCI
e. Taat menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran Islam
f. Taat menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran Islam
g. Berkepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham yang menyesatkan
h. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam TAPAK SUCI
i. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam TAPAK SUCI
j. Tidak boleh merangkap sebagai personalia pimpinan di semua tingkat pimpinan
k. Tidak boleh merangkap pimpinan organisasi politik untuk semua tingkat pimpinan kecuali atas
ijin Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
l. Tidak merangkap organisasi beladiri lainnya untuk semua tingkat pimpinan
Pasal 36
DEWAN PENDEKAR
1. Dewan Pendekar adalah kesatuan Anggota TAPAK SUCI yang berjenjang Pendekar sekurang-
kurangnya bertingkat Pendekar Kepala di Pusat dan Wilayah
2. Ketua Dewan Pendekar dijabat oleh Ketua Departemen Pembinaan dan Pendidikan dibantu Staf
Departemennya
Pasal 37
PENDEKAR KEHORMATAN
1. Yang dapat diangkat menjadi Pendekar Kehormatan TAPAK SUCI adalah seorang yang karena
jabatan, kedudukan dan keahliannya diperlukan oleh TAPAK SUCI. Bukti diri sebagai Pendekar
Kehormatan diberikan oleh Pimpinan Pusat, berupa :
2. Pencalonan dan Pengangkatan Pendekar Kehormatan diatur dalam Peraturan Khusus tentang Anggota
Kehormatan yang ditetapkan Pimpinan Pusat
Pasal 38
PELATIH TAPAK SUCI
Pelatih Tapak Suci adalah Anggota Tapak Suci yang bermandat Pimpinan TAPAK SUCI untuk bertugas, dan
bertanggung jawab menurunkan keilmuan Tapak Suci atas dasar Sertifikasi Kepelatihan yang dimiliki, loyalitas,
dedikasi, dan basis keilmuan yang dikuasai.
Pasal 39
PERATURAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
Peraturan pendidikan Kepelatihan diatur dalam Peraturan khusus tentang Sistem Pendidikan Kepelatihan yang
ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 40
KEJUARAAN
1. Pertandingan Olah Raga Pencak Silat TAPAK SUCI, Perlombaan Seni Pencak Silat TAPAK SUCI, dan
Kejuaraan TAPAK SUCI diselenggarakan dengan tujuan silaturahmi dan pembinaan prestasi anggota
TAPAK SUCI
2. Pertandingan Olah Raga Pencak Silat TAPAK SUCI, Perlombaan Seni Pencak Silat TAPAK SUCI, dan
Kejuaraan TAPAK SUCI diatur dalam Peraturan Khusus tentang Penyelenggaraan Kejuaraan dan
Peraturan Pertandingan yang ditetapkan Pimpinan Pusat
Pasal 41
SANKSI ORGANISASI
2. Sanksi pemecatan dapat dijatuhkan bagi Pimpinan dan Anggota jika terbukti melakukan tindakan
melanggar hukum yang dapat mencemarkan nama baik TAPAK SUCI atau Persyarikatan
Muhammadiyah
a. Pelaksanaan sanksi kepada siswa dalam semua bentuk dapat dilaksanakan oleh Pimpinan
Daerah. Pemberian sanksi dilaporkan tertulis kepada Pimpinan Wilayah dengan tembusan
kepada Pimpinan Pusat
b. Pelaksanaan sanksi kepada Kader dalam semua bentuk dapat diambil langsung oleh Pimpinan
Pusat, baik ada laporan atau tidak dari Pimpinan Daerah maupun Pimpinan Wilayah
c. Pelaksanaan sanksi kepada tingkat Pimpinan Daerah dan Pimpinan Wilayah atas dasar
pembuktian yang sah dapat dilakukan langsung oleh Pimpinan Pusat
d. Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pimpinan Pusat dapat naik banding pada Sidang
Tanwir
e. Anggota yang dipecat oleh Pimpinan Pusat dapat naik banding pada Muktamar
f. Keputusan pemberhentian sementara, pemecatan dan pencabutan Surat keputusan
diumumkan dalam Berita Resmi Organisasi
4. Pelanggaran dan Sanksi secara terperinci diatur dalam KODE ETIK PERGURUAN
Pasal 42
KETENTUAN LAIN
Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan tersendiri yang
diterbitkan oleh Pimpinan Pusat.
Kebijakan lain atas pertimbangan tercapainya maksud dan tujuan serta perkembangan organisasi dapat diambil
langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat selama tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
Surat menyurat sebagai berikut :
a. Segala surat menyurat ditandatangani oleh unsur ketua dan unsur sekretaris
b. Dalam hal yang menyangkut keuangan disamping unsur ketua, unsur sekretaris ditambah unsur
bendahara
c. Segala surat menyurat dicantumkan tanggal Hijriyah disamping Miladiyah
d. Penanda tanganan surat dicantumkan tingkat pendidikan, Nomor Baku TAPAK SUCI dan Nomor Baku
Muhammadiyah
e. Dalam hal – hal tertentu seperti surat antar personil pimpinan , surat pengarahan, undangan dapat
ditandatangi oleh sekretaris umum sendiri
Pasal 43
ATURAN PERALIHAN
Hal – hal yang berlaku berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Muktamar XI II tahun
2006 khususnya menyangkut susunan pimpinan semua tingkat, masih tetap berlaku sampai habis masa
baktinya dan sesudah itu harus disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang
ditetapkan oleh Muktamar XIV tahun 2012 .
Pimpinan Pusat
Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH