Вы находитесь на странице: 1из 2

Nama : TRIYANI LUBRIYANA

NIM : 25000117130169

Kelas : B 2017

PERMASALAHAN PELAYANAN KESEHATAN DI ASMAT PAPUA

Pada video fakta data: buruknya pelayanan kesehatan di Papua dapat diketahui bahwa
terjadi wabah penyakit gizi buruk, campak dan kusta. Dengan menggunakan salah satua
pendekatan dalam berfikir sistem yaitu fenomena gunung es untuk menganalisis penyebab
terjadinya masalah kesehatan di Papua. Dalam gunung es, terdapat empat hal yang perlu
diperhatikan yaitu kejadian, pola perilaku, struktur sistemik, mental model (systems
constraint).

A. Analisis Akar Penyebab Masalah Kesehatan di Papua dengan iceberg system


1. Kejadian (Event)
Pada tahun 2017, 72 penduduk papua meninggal. Kasus gizi buruk dan campak
meluas pada bulan September 2017 bahkan terjadi Kejadian Luar Biasa pada kasus
gizi buruk dan campak tersebut. Selain itu penyakit kusta juga mewabah di Asmat.
2. Pola Perilaku (Patterns of Behavior)
Terdapat penduduk papua dalam mendapatkan makanannya harus mencari di
hutan atau dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di hutan untuk dapat
diolah untuk di makan. Pada kasus kusta perilaku masyarakat asmat yang tinggal di
rumah panjang yang kemudian dibedakan antara perempuan dan laki-laki serta
minimnya akses air bersih dapat mempercepat penyebaran kusta. Pada kasus gizi
buruk pola makanan penduduk yang berubah dari sagu ke beras dan makanan
instant menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut
karena mempengaruhi kekebalan tubuh masyarakat. Penduduk papua yang tinggal
di pegunungan juga menjadi faktor permasalahan kesehatan karena mereka sulit
untuk menjangkau layanan kesehatan jika terjadi sakit.
3. Struktur Sistem (Structure of the System)
Berdasarkan video fakta data: buruknya pelayanan kesehatan di Papua
pemerintah dalam mengatasi permasalahan gizi buruk dan campak mengatakan
tidak adanya informasi terkait adanya permasalahan kesehatan tersebut sehingga
intervensi yang dilakukanpun baru dilakukan 4 bulan setelah wabah tersebut mulai
terjadi. Pendapat penduduk imunisasi dari pemerintah dilakukan setelah kasus
menjadi KLB. Imunisasi yang dilakukanpun tidak semua mendapatkan, hal ini
dikarenakan mereka terlambat menerima kabar adanya imunisasi masalah karena
mereka tinggal di hutan untuk mencari makan. Fasilitas kesehatan di Asmatpun
minim. Hanya terdapat 20 dokter di Asmat. 5 dokter melayani 13 distrik di Asmat.
Anggaran untuk dana kesehatan di Asmat sebesar 173 Miliar rupiah. Di Papua
terdapat program KPS (Kartu Papua Sehat) namun program tidak berjalan dengan
baik karena kurangnya monitoring dari pemerintah dan target sasaran yang kurang
tepat. Selain itu dana untuk program KPS terdapat oknum pemerintah yang
menyalahgunakan untuk lokakarya pegawai. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
sedikit dan alat-alat kesehatan yang tidak lengkap juga menjadi faktor permasalahan
kesehatan yang muncul.

B. Usulan Pemecahan Masalah


1. Makanan sagu yang sudah menjadi kebisaan makanan pokok penduduk papua
sebenarnya tidak apa-apa, perubahan pola makan dari sagu ke beras membuat
mereka tidak terbiasa. Memberikan penyuluhan terkait makanan yang bergizi yang
dapat diperoleh dari alam untuk menghindari konsumsi makanan instany
2. Pemerintah dalam menempatkan dokter untuk bertugas harus lebih merata,
terutama pada daerah yang masih minim tenaga kesehatannya.
3. Pemerintah memperbaiki akses atau jalan tiap desa agar mereka dapat mengakses
pelayanan kesehatan dengan mudah
4. Pemerintah melakukan pendataan secara berkala untuk dapat selalu update dalam
memonitoring derajat kesehatan masyarakatnya.
5. Memberhentikan atau mengevaluasi kembali program KPS dalam target sasarannya
dan tujuan penggunaan dana KPS agar program tersebut dapat efektif dan efisien
serta tepat sasaran.

Вам также может понравиться