Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar Negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Itulah Lirik lagu Garuda Pancasil yang diciptakan oleh Sudharnoto sebagai
lagu wajib perjuangan Indonesia. Dalam UUD 45 dijelaskan bahwa Lambang
Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
Hari bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember. Penetapan ini dilakukan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28
Tahun 2006 tentang Hari Bela Negara yang isinya 1) menetapkan Tanggal 19 Desember
ditetapkan sebagai Hari Bela Negara; 2) Hari Bela Negara bukan merupakan hari libur.
Ditetapkannya tanggal 19 Desember sebagai hari Bela Negara, karena pada 19
Desember 1948 dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr.
Syafruddin Prawiranegara di Sumatra Barat. Hari yang mana para pahlawan bangsa
terdahulu mempertaruhkan jiwa raganya untuk mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah-tengah guncangan Agresi Militer Belanda
II.
Sebagaimana diketahui saat itu Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian
Renville dan menyerang kota Yogyakarta yang kala itu ibu kota negara. Mereka
menawan Sukarno-Hatta dan menyatakan kepada dunia luar bahwa RI sudah berakhir.
Dan Pada tanggal 19 Desember 1948, kota Bukitttinggi juga di serang oleh Belanda.
Belanda berulangkali menyiarkan berita bahwa RI sudah bubar. Karena para
pemimpinya, seperti Soekarno, Hatta, dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan.
Contoh Bela Negara Sesuai Profesi
Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki Yogyakarta dan menangkap
sebagian besar pemimpin Pemerintah Republik Indonesia, tanggal 19 Desember sore
hari, Mr. Syafruddin Perwiranegara bersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara dan
Teritorium Sumatera, mengunjungi Mr. Teuku Mohammad Hasan, Gubernur Sumatera/
Ketua Komisaris Pemerintah Pusat dikediamanya, untuk mengadakan perundingan.
Malam itu juga mereka meninggalkan Bukittinggi menuju Halaban, daerah perkebunan
teh, 15 Km di selatan kota Payakumbuh.