Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Marcel memberikan distingsi antara mencintai sebagai sebuah fakta objektif dan
cinta sebagai sebuah aktivitas eksistensial. Cinta sebagai sebuah kegiatan eksistensial
berarti, cinta adalah suatu “proses gerakan batin yang tidak kelihatan”.
Sementara itu, sebagai sebuah fakta objektif mencintai berarti mencintai telah
terjadi, kelihatan, dan bisa diamati. Karena itu, cinta bisa ditempatkan dalam kategori
ruang dan waktu dan bisa dideskripsikan.
Memandang cinta sebagai sebagai fakta berarti kita melihat cinta sebagai problem
karena jika kita hanya mencintai karena apa yang kelihatan, dia ganteng, dia kaya, dia
cantik, dia sexy, dan lain-lain. Maka jika kegantengan, kekayaan, kecantikan itu hilang
maka cintapun ikut lenyap. Sedangkan apabila cinta dipahami sebagai suatu aktivitas
eksistensial, cinta akan menjadi misteri. Kita mencintai dengan hati, mencintai dari
kekurangan, selalu hadir, terbuka, bersedia untuk selalu setia.
CREATIVE FIDELITY
• Bagaimana kita bisa selalu “disposable” sepanjang waktu? Bagaimana kita bisa
memberikan jaminan terhadap ‘kepercayaan’ kita kepada seseorang? Jawabannya:
Creative-fidelity.
• Creative fidelity, berarti satu komitmen untuk melakukan tindakan yang mampu
mendekatkan satu subyek dengan subyek yang lain, sambal tetap menghargai diri
sendiri.
• Melakukan hal ini secara kontinyu (aspek fidelity) merupakan bagian paling penting
dalam dorongan ‘kreatif’ ini, karena tanpa hal itu, kreatifitas bisa membuahkan
kebalikannya, kreatifitas yang merusak.
• Kunci untuk melakukannya: HARAPAN.
HARAPAN
Berbeda dengan ketakutan dan keinginan yang sifatnya reaktif/antisipatif terhadap
satu obyek.
Esensi dari harapan bukanlah “to hope that X”, namun hanya “to hope” saja
Orang yang berharap tidak menganggap situasi saat ini sebagai final; meskipun
demikian ia tidak membayangkan/menargetkan situasi tertentu untuk dituju. Kalau
aku berharap penyakitku sembuh oleh proses operasi tertentu, sangat mungkin
harapanku tidak terpenuhi. Namun kalau aku hanya berharap saja, tanpa menyebut
keinginan atau ketidakinginan tertentu, tidak ada yang dapat menggoncangkan
harapanku itu.
“Hope consists in asserting that there is at the heart of
being, beyond all data, beyond all inventories and all
calculations, a mysterious principle which is in
connivance with me.”
— Gabriel Marcel
KEBEBASAN