Вы находитесь на странице: 1из 9

Nama : Nuriah Wulandari

Nim : L041181020

Matkul : Dasara-dasar Oseanografi F

Tugas resume pengganti ujian

A. Proses-proses geologi laut

Bentang alam yang terbentuk dari aktivitas Endogenik adalah sebagai berikut :

1. Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural adalah bentangalam yang proses


pembentukannya dikontrol oleh gaya tektonik seperti perlipatan dan atau patahan.
a. Morfologi Lipatan ( Folding Mountain) Morfologi perlipatan umumnya dicirikan oleh
susunan perbukitan dan lembah-lembah yang berpola sejajar, terbentuk dari batuan
sedimen yang terlipat membentuk struktur sinklin - antiklin. Genetika pembentukan
morfologi perlipatan dikontrol oleh gaya tektonik yang terjadi pada suatu cekungan
sedimen.

b.Morfologi Punggung Antiklin (Anticlinal ridges). Morfologi Bukit Antiklin adalah bentangalam
yang berbentuk bukit dimana litologi penyusunnya telah mengalami perlipatan membentuk
struktur antiklin. Morfologi punggung antiklin umumnya dijumpai di daerah daerah cekungan
sedimen yang telah mengalami pengangkatan dan perlipatan.

c. Morfologi punggung antiklin merupakan bagian dari perbukitan lipatan yang bentuknya
berupa bukit dengan struktur antiklin. Jentera geomorfik ”Punggung Antiklin” diklasifikasikan kedalam
jentera geomorfik muda, artinya bahwa proses proses eksogenik (pelapukan, erosi/denudasi) yang
terjadi pada satuan morfologi ini belum sampai merubah bentuk awalnya yang berupa bukit.
d. Morfologi lembah antiklin (Anticlinal Valleys) Bentangalam Lembah Antiklin adalah
bentangalam yang berbentuk lembah yang diapit oleh sepasang bukit tersusun dari batuan sedimen
yang berstruktur antiklin. Jentera geomorfik ”Lembah Antiklin” dapat diklasifikasikan kedalam jentera
geomorfik dewasa, artinya bahwa proses proses eksogenik (pelapukan, erosi dan denudasi) yang terjadi
pada satuan ini telah merubah bentuk aslinya yang semula berbentuk ”bukit” berubah menjadi
”lembah”.

e. Morfologi Pungung Singklin (Synclinal Ridges) Morfologi Punggung Sinklin adalah


bentangalam yang berbentuk bukit, tersusun dari batuan sedimen yang membentuk struktur sinklin.
Jentera geomorfik ”Punggung Sinklin” diklasifikasikan kedalam jentera geomorfik dewasa, artinya bahwa
proses proses eksogenik (pelapukan, erosi dan denudasi) yang terjadi pada satuan ini telah merubah
bentuk aslinya yang semula berupa ”lembah” berubah menjadi ”bukit”. Morfologi Punggung Sinklin
dalam geomorfologi dikenal sebagai ”reverse topographic” (topografi terbalik).

f. Morfologi Lembah Singklin (Synclinal Valleys) Morfologi Lembah Sinklin adalah bentangalam
yang berbentuk lembah yang tersusun dari batuan sedimen dengan struktur sinklin. Jentera geomorfik
satuan geomorfologi Lembah Sinklin dapat digolongkan kedalam jentera geomorfik muda, artinya
bahwa proses proses eksogenik (pelapukan, erosi dan denudasi) belum sampai merubah bentuk aslinya
yang berupa ”lembah” menjadi berbentuk bukit.

g. Morfologi Plateau Morfologi Plateau adalah bentangalam yang berbentuk dataran dengan
batuan penyusunnya relatif horisontal dan bentuknya menyerupai meja. Morfologi plateau umumnya
dijumpai di daerah yang kondisi geologinya relatif stabil atau relatif kecil terhadap pengaruh tektonik,
sehingga perlapisan batuannya relatif horisontal. Adanya proses pengangkatan dengan tidak
mengakibatkan perlipatan batuan serta diikuti proses erosi / denudari yang intensif sehingga terbentuk
suatu dataran yang tinggi dibandingkan dengan bagian lainnya dengan susunan batuannya relatif
horisontal.

h. Morfologi Bukit Monoklin Morofologi Bukit Monoklin adalah bentangalam yang berbentuk
bukit, tersusun dari batuan sedimen dengan arah kemiringan yang seragam. Morfologi bukit monoklin
dapat berupa bagian sayap dari suatu lipatan antiklin atau sinklin.

B. massa daratan dan lautan

Pantai benua kelihatan di atas lautan di banyak tempat di bumi membentuk massa daratan yang
maha luas. Pada dasarnya bumi kita ini dapat dibagi menjadi tanah hemisfer yang meliputi seluruh
massa tanah daratan dan lautan hemisfer. Sampai sekarang belum ada keterangan yang cukup yang
dapat menerangkan tentang perbedaan-perbedaan daratan dan lautan ini.

a. Lembah Lautan (Ocean basin)

Pada mulanya dipercaya bahwa permukaan dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai
bentuk, tetapi ilmu-ilmu modern telah membuktikan bahwa topografi mereka adalah kompleks seperti
daratan. Bentuk bentuk itu adalah: Ridge dan Rise, Trench, Abyssal plain, Continental Island, Island Arc,
Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-atol, Seamount dan Guyot (Hutabarat dan Evans, 1985).

1. Ridge dan Rise

Perbedaan antara ridge dan rise terletak pada kemiringannya. Ridge lerengnya lebih terjal
dibanding rise. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan
membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system.

Mid-Oceanic Ridge System


Galapagos Ridge

2. Trench

Bagian laut yang terdalam yang bentuknya seperti saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam
yang terdapat diperbatasan antara benua dan kepulauan. Mereka biasanya mempunyai kedalaman
yang sangat besar. Contoh: Java Trench Kedalamannya sebesar 7.700 m.

3. Abyssal Plain (daratan abyssal)

Daerah ini relatif terbagi rata dari permukan bumi yang terdapat dibagian sisi yang mengarah
kedaratan dari sistem mid oceanic ridge.

Abyssal Plain

4. Continental Island (pulau pulau benua)

Beberapa pulau seperti Greenland dan Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan bagian dari
massa tanah daratan benua besar yang kemudian menjadi terpisah. Daerah-daerah ini lapisan kerak
buminya terdiri dari batuan batuan besi (granitic) yang jenisnya sama dengan yang terdapat di daratan
benua.
Continental Island

5. Island Arc (kumpulan pulau pulau)

Kumpulan pulau-pulau seperti kepulauan Indonesian juga mempunyai perbatasan dengan benua,
tetapi mempunyai asal yang bebeda. Kepulauan ini terdiri dari batuan-batuan vulkanik dan sisa sisa
sedimen pada bagian pemukaan kulit lautan.

6. Mid-Oceanic Volcanic Island (pulau pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan)

Daerah ini terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan Pasifik, dimana letak
mereka sangat jauh dari massa daratan (Kepulauan Hawaii).

Mid-Oceanic Volcanic Island

7. Atol-Atol

Daerah ini terdiri dari kumpulan pulau yang sebagian tenggelam dibawah permukaan air. Batuan
batuan disini ditandai dengan adanya terumbu karang yang terbentuk seperti cincin yang mengelilingi
sebuah lagon yang dangkal.
Atol-atol

8. Seamount dan Guyot

Seamount dan guyot Merupakan gunung berapi yang muncul dari dasar lautan,tetapi tidak muncul
sampai kepermukaan laut. Seamount mempunyai lereng yang lebih yang curam dan puncaknya runcing
(tinggi sekitar 1 km atau lebih). Guyot mempunyai bentuk yang sama dengan seamount tetapi pada
bagian puncaknya datar.

Seamount dan guyot

b. Daratan

Daratan adalah tanah yang sangat luas. Spertiga bumi merupakan daratan. Permukaan
daratan ada yang tergenang air dan ada juga yang kering. Bagian daratan yang kering adalah padang
pasir, dataran rendah, dataran tinggi, gunung, dan pegunungan. Adapun bagian daratan yang
tergenang air misalnya rawa, danau, dan sungai. Berdasarkan reliefnya daratan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:

1. Dataran Tinggi (plato)

Dataran tinggi adalah jenis dartan pada permukaan bumi yang tingginya lebih dari 500 m
diatas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk akibat adanya proses erosi dan sedimentasi.

2. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah jenis dartan pada permukaan bumi yang berupa hamparan luas
tanah dengan tinggi kurang dari 200 m diatas permukaan laut. Suhu udara pada dataran rendah
biasanya berkisar antara 23 derajat celcius sampai dengan 28 derajat celcius.

3. Gunung dan Pegunungan

Gunung adalah jenis daratan yang bentuk tanahnya menonjol diatas wilayah sekitarnya.
Suatu daerah yang menjulang tinggi baru dapat dikatakan gunung bila mencapai ketinggian melebihi
610 meter.

4. Bukit dan Perbukitan

Bukit adalah jenis daratan yang memiliki permukaan lebih tinggi dari permukaan tanah
disekitarnya. Namun ketinggian bukit lebih rendah daripada gunung (kurang dari 600 meter).

5. Lembah

Lembah merupakan jenis daratan yang lebih rendah daripada permukaan disekitarnya.
Biasanya lembah merupakan daerah disekitar pegunungan dengan struktur memanjang dan dialiri
oleh sebuah sungai. Dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh berbagai fenomena geogrfi,
lembah dapat berkembang menjadi ngarai dengan tebing yang curam.

6. Jurang (Tebing)

Jurang adalah kumpulan bebatuan yang menjulang secara vertical. Tebing biasanya
terbentuk akibat erosi.

7. Ngarai

Ngarai adalah jenis daratan berupa bentang alam menyerupai lembah tetapi memiliki sisi
yang hampir tegak lurus dengan permukaan tanah.

8. Sungai, Rawa, Danau

Sungai, rawa, dan danau merupakan bagian daratan yang tertutup oleh air. Namun, jika kita
menyinggung tentang “Daratan” sungai, rawa, dan danau bukan termasuk ke bagiannya.

C. Batas-Batas Pantai (Coastal margins)

Daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya perubahan kedalaman
yang berangsur angsur. Disini dapat dibedakan menjadi tiga daerah: Continental Shelf, Continental
Slope, dan Continental Rise.

1. Continental Shelf adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan
langsung dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan mempunyai lebar 50-70 km
dan kedalaman maksimum tidak lebih besar diantara 100-200 meter.
2. Continental slope mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf dimana
kemiringannya berkisar antara 3% sampai 6%.
3. Continental Rise merupakan daerah ini merupakan daerah yang mempunyai lereng yang
kemudian perlahan lahan menjadi datar pada dasar lautan.

Batas-batas pantai yang memperlihatkan

Continental shelf, Contonental slope, dan

Continental rise

Zona wilayah pesisir dan laut

Zonasi Wilayah Pesisir dan Laut Zona dapat diartikan sebagai daerah atau wilayah, untuk itu
zona atau wilayah pesisir dapat dibedakan kedalam 4 zona / wilayah, diantaranya

1. Zona Litoral

Zona litoral merupakan perbatasan atau pertemuan antara batas daratan dengan batas laut.
Dimana terdapat pasang tertinggi dan pasang terendah. Zona ini paling banyak dipengaruhi oleh zona
daratan karena letaknya yang memang berbatasan langsung. Zona ini terletak di antara pasang rendah
dan batas tertinggi yang dicapai oleh gelombang. Beberapa Lingkungan Khusus, terutama pada daerah
yang memberikan karakteristik neritik yang meliputi delta, tidal flat, dan lingkungan lagoon. Zona ini
merupakan Bagian laut yang terdekat dengan kehidupan daratan atau biasa juga disebut dengan
perairan dangkal yaitu wilayah laut yang dekat dengan tepi pantai. Zona ini mendapat limpahan cahaya
matahari yang berkecukupan.

2. Zona Meritic

Zona Meritic Zona “Meritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga
kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling
banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa,
Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.

3. Zona Bathyal
Zona Bathyal Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman
antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu
kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic. Zona ini memiliki kedalaman
200-2500 meter dengan kondisi yang tidak lebih baik bagi kehidupan vegetasi laut seperti di zona
neritik. Zona ini kurang mendapat cakaya matahari sampai ke dasar laut seperti di Zona Neritik. Sehingga
kehidupan vegetasi laut jarang.

4.
5. Zona Abysal

Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari
1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup
di wilayah ini sangat terbatas.

Pembagian Zona Wilayah Pesisir dan Kelautan

Berdasarkan Kedalamannya

Вам также может понравиться