Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Critical thingking and nationalism are two characters important that the quality of the resources and the nation
sovereignty can be maintained. Therefore, be required appropriate learning to train critical thinking skill are also
instilled a love of the homeland. One such lesson is science teaching that learned directly. Learning directly capable to
invite student to actively participate in process of observation, discovered the problem, solve the problem and
interaction directly to nature or the environment. The papers aims to know how the role of science learning in shaping
critical generation and have nationalism attitude. The preparation of this paper uses the method of literature with
relevant literature, appropriate and accompanied opinions, ideas, and idea of the author. Learning science in the
process of learning invites students interaction directly with the physical environment, adapt to the environment is
important because interaction between the individual and the world is a source of knowledge and thus encourage
student to interact socially, children who believe in belief subjectivity then it would not action do required to change a
wrong idea. When process of seeking out and do, students indirectly train the ability inference, recognition of
assumptions, deduction, interpretation, and evaluation of arguments, which in an indicators of critical thinking skill.
Students also gain experience to keep the environment well. Students are invited to love nature and look for
alternatives in the utilization of natural order not to damage the environment. Therefore, through learning science,
establishment of critical thinking skills and nationalism attitude generation of Indonesian can be run.
Keywords: Critical thinking, nationalism and science learning.
I. PENDAHULUAN
tenaga kerja berkemampuan dan berketeram-
Kementerian Perdagangan Republik Indo- pilan rendah sulit bersaing. Konsekuensinya, In-
nesia (2015) menerangkan bahwa ASEAN Free donesia meningkatkan kualitas sumber daya
Trade Area (AFTA) adalah kesepakatan negara- manusianya.
negara ASEAN untuk membentuk kawasan Sumber daya manusia berkualitas
perdagangan bebas yang diberlakukan saat ini seharusnya mempunyai nasionalisme tinggi.
merupakan bagian era globalisasi yang berdam-pak Kualitas sumber daya manusia dapat
pada persaingan. AFTA tidak hanya berdampak ditingkatkan melalui pendidikan. Pendidikan
pada persaingan industri saja tetapi juga pada memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
persaingan sumber daya manusia. Diberlakukannya sikap nasionalis sehingga tercipta generasi
AFTA memungkinkan masuknya tenaga kerja dari generasi berkarakter dengan nasionalisme tinggi.
negara-negara ASEAN sehingga
Ahmad Rusyadi 3
Generasi berkarakter dan nasionalis yang semangat cinta tanah air, memiliki rasa
berdayasaing tinggi merupakan keharusan bagi kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara
Indonesia di era AFTA. Sejalan dengan itu, Indo- kehormatan bangsa. Kemampuan berfikir kritis dan
nesia melakukan pembangunan infrastruktur sikap nasionalisme merupakan dua karakter yang
untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas harus dimiliki generasi saat ini, dengan begitu
sumber daya manusianya. kualitas sumberdaya dan kedaulatan suatu bangsa
Lemahnya kualitas sumber daya manusia pun akan terjaga. Untuk itu, diperlukan
Indonesia tercermin dari laporan studi PISA 2012 pembelajaran yang tepat guna melatih kemam-
(OECD, 2015) dimana Indonesia menduduki puan berfikir kritis yang juga menanamkan sikap
peringkat kedua paling rendah diantara negara cinta terhadap tanah air melalui model pembe-
yang berpartisipasi dalam PISA 2012. Hal lajaran pembelajaran langsung. Pembelajaran
tersebut karena mutu sumber daya pendidikan langsung mampu mengajak siswa berperan
dan infrastruktur sekolah dan sistem pengajaran langsung dalam proses pengamatan, mene-mukan
masih rendah. Perbandingan hasil Ujian Nasional masalah, memecahkan masalah serta berintraksi
(UN) dari tahun 2012, 2013, dan 2014 dengan alam atau lingkungan sekitar.
menunjukkan penurunan kemampuan Widodo (2013) menjelaskan bahwa
memecahkan masalah kritis disemua mata pembelajaran yang memberikan pengalaman
pelajaran yang diujikan (Pusat Penilian Pendi- langsung kepada siswa tentang kehidupan sehari-
dikan Balitbang Kemendikbut, 2015). Ditambah hari dapat memberikan pemahaman mendalam
dengan menurunya sikap nasionalisme di Indo- tentang alam sekitar dan prospek pengembangan
nesia (Suastika, 2012): menurunnya moralitas lebih lanjut serta dapat menerapkannya di dalam
masyarakat, memudarnya nilai-nilai nasionalis- kehidupan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal
me, terabaikannya identitas nasional, mening- tersebut diperlukan inovasi terhadap pembelajaran
katnya konflik antar etnis, ras dan agama, dan siswa agar pembelajaran tersebut mampu
semakin menguatnya isu disintegrasi bangsa. memberikan pengalaman langsung dalam proses
Padahal nasionalisme dapat dimulai dari hal-hal berifikir dalam memecahkan permasalahan sehari-
yang sederhana seperti menumbuhkan rasa hari dan meningkatkan rasa cinta tanah air
cinta terhadap alam sekitar. khususnya alam yang ada disekitar mereka. Salah
Hal tersebut menandakan mutu pendi-dikan di satu Pembelajaran yang membuat siswa aktif dan
Indonesia dan kemampuan berfikir kritis siswa- melibatkan pengalaman secara langsung brfikir
siswa Indonesia masih rendah karena tidak melatih dalam melakukan pengamatan, menemukan
untuk berfikir kritis dan sikap nasionalisme masalah, dan memecahkan masalah dalam
dikarenakan budaya belajar mengajar yang masih kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran IPA.
pasif terpaku hanya pada hal-hal didalam kelas
dengan hanya mencatat dan menghafal masih Pembelajaran IPA bukan hanya
menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. pembelajaran yang berupa rumus-rumus dan
Kemampuan berpikir kritis merupakan teori melainkan suatu proses dan sikap ilmiah
keterampilan penting dan diperlukan di tempat untuk mendapatkan konsep-konsep tentang alam
kerja. Kemampuan berfikir kritis perlu bagi semesta dalam kehidupan sehari-hari yang
generasi selanjutnya yang dilatih melalui menuntut adanya kemampuan siswa dalam
pendidikan. Menurut Facione (2011): seseorang berpikir kritis. Proses dan sikap ilmiah
yang berkemampuan berfikir kritis adalah diharapkan terbentuk sejak dari pendidikan dasar
seseorang yang mampu merangkum ide-ide sehingga siswa terbiasa dengan masalah yang
secara jelas sehingga mampu menemukan ilmiah yang ada disekitar mereka dan terbiasa
masalah dan mempertimbangkan pemecahan dalam berfikir kritis, begitu pula dengan konsep-
masalah tersebut. Selain kemampuan berfikir konsep alam semesta yang didapat siswa
kritis, nasionalisme juga penting. melalui pembelajaran IPA tersebut diharapkan
dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tanah
Sesorang yang mempunyai rasa
air dalam diri mereka.
nasionalisme tinggi memiliki kesadaran dan
4 Ahmad Rusyadi
II. PEMBAHASAN Deduction, mampu mempertimbangkan
2.1 Kemampuan Berfikir Kritis ide ide yang muncul dan memilih yang
terbaik dengan kritis
Kemampuan berfikir kritis susah untuk
dijelaskan maupun didefinisikan namun Interpretation, mampu menilai setiap
beberapa ahli menerangkannya. Menurut Fahim inde-ide dengan logis
dan Pezesski (2012) mengemukakan berfikir Evaluation of Arguments, Dalam membuat
kritis merupakan proses berfikir secara logis dan keputusan tentang pertanyaan penting,
kritis yang melibatkan penelaran yang mendalam diinginkan untuk dapat membedakan
untuk mempertimbangkan ide-ide yang muncul. antara argumen yang kuat dan argumen
Smith (2003) menyatakan bahwa berpikir kritis yang lemah, sejauh pertanyaan yang
adalah bentuk pemikiran tingkat tinggi dipermasalahkan yang bersangkutan.
dikendalikan secara sadar oleh pikiran reflektif, Kemampuan berfikir kritis berupa
tetapi dapat dibedakan dari proses kognitif yang kemampuan untuk menganalisa dan mengevaluasi
lebih rendah seperti persepsi, perhatian, dan informasi. Duron, Limbach, dan Waugh (2006)
memori. Berfikir kritis juga berupa fikiran yang sesorang yang aktif dalam berfikir kritis selalu
difokuskan untuk menemukan masalah dan mementingkan pertanyaan dan masalah,
memecahkan masalah. merumuskan masalah dengan jelas, mencari dan
Lloyd dan Bahr (2010) menjelaskankan ada menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-
tiga karakteristik yang menghubungkan proses ide abstrak, berpikir terbuka dengan pikiran logis,
kognisi dengan kemampuan berfikir kritis yaitu: dan berkomunikasi secara efektif dengan lain.
sikap untuk befikir dalam menemukan Seseorang yang tidak berfikir kritis berfikirnya
masalah dan memepertimbangkan ide-ide untuk terbatas dan hanya sebatas ego pada pandangan
memecahkan masalah tersebut, (2) befiikir dunia, merespon pertanyaan dengan ya atau tidak
secara kritis dan logis dalam proses penyelidikan dan hanya melihat perspektif mereka sebagai satu-
dan penelaran, (3) menggunakan beberapa satunya yang masuk akal dan fakta mereka
keterampilan dalam proses peyelidikan dan sebagai satu-satunya orang yang relevan. Berpikir
tersebut. Kerakteristik tersebut mnjelaskan kritis adalah keterampilan penting dan perlu karena
adanya hubungan kognisi individu siswa diperlukan di tempat kerja dapat membantu dalam
terhadap berfikir kritis. menangani men-tal dan pertanyaan spiritual, dan
Watson dan Glaser (2012) mengemu-kakan dapat digunakan untuk mengevaluasi orang,
bahwa filosofi dari berfikir kritis merupakan kebijakan, dan institusi, sehingga terhindah dari
gabungan dari sikap, pengetahuan dan keca- masalah sosial.
kapan yang mencakup: (1) sikap penyelidikan Sikap kritis harus dilatih dan ditanamkan
yang melibatkan kemampuan untuk mengenali pada siswa sejak sekolah dasar untuk
adanya masalah berdasarkan bukti yang relevan, menghasilkan generasi yang kritis sehingga
mengambil kesimpulan berdasarkan mampu bersaing secara global. Oleh karena itu
pengetahuan sifat yang valid, abstraksi, dan perlu adanya usaha untuk mencapai tujuan mulia
generalisasi yang akurasi dengan berbagai jenis tersebut. Salah satu adalah menerapkan
bukti secara logis, (3) terampil dalam pembelajaran IPA kerana pembelajaran IPA
menggunakan dan menerapkan sikap dan merupakan suatu proses dan sikap ilmiah untuk
pengetahuan dalam menentukan ide-ide yang mendapatkan konsep-konsep tentang alam
baik. Dari filosifi tersebut dapat dijelaskan semesta dalam kehidupan sehari-hari yang
kecapakan seseorang yang berkemapuan berfikir menuntut adanya kemampuan siswa dalam
kritis sebagai bertikut: berfikir berpikir kritis dengan menerapkan
1. Inference , mampu mengemukakan pembelajaran IPA tersebut diharapkan siswa
kesimpulan atau ide dari masalah yang mampu melatih kemampuan berfikir kritisnya
diamati sehingga terciptalah generasi kritis.
Recognition of Assumptions , mampu
berasumsi dengan logis dan ilmiah
Ahmad Rusyadi 5
2.2 Nasionalisme Menurut Trianto (2014:151) IPA pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang didapat melalui pengumpulan data dengan
(2008), nasionalisme berasal dari kata ―nasional‖ eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk
dan ―isme‖ yaitu paham kebangsaan yang menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah
mengandung makna kesadaran dan semangat gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan
cinta tanah air, memiliki rasa kebang-gaan dalam IPA, yaitu (1) kemampuan untuk mengetahui
sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan apa yang diamati, (2) kemam-puan untuk
bangsa. memprediksi apa yang belum diamati,
dikembangkannya sikap ilmiah. Dengan
Lay (2006) percaya bahwa sikap
kemampuan tersebut pembelajaran IPA akan
nasionalisme akan tetap menjadi penting di abad
mengarahkan siswa untuk membandingkan hasil
ke-21. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa In-
prediksi siswa dengan teori melalui eksperimen
donesia yang akan terus melekat selama bangsa
dengan menggunakan metode ilmiah.
Indonesia masih ada. Ciri-ciri nasionalisme di
atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi Pembelajaran IPA menekankan pada
nasionalisme sebagai berikut : pengalaman langsung agar siswa mampu
Cinta pada tanah air, ras, bahasa atau memahami alam sekitar melalui proses ―mencari
sejarah budaya bersama. tahu‖ dan ―berbuat‖ sehingga siswa aktif berfikir
secara langsung yang membantu siswa memper-
Keinginan akan kemerdekaan politik, oleh pemahaman mendalam dan mengembang-
keselamatan dan prestise bangsa.
kan kemampuan berfikir kritisnya. Siswa dilatih
Kebaktian mistis terhadap organisme untuk berketerampilan proses penyelidikan yang
sosial yang kabur, kadang-kadang meliputi mengamati, mengukur, menggolongkan,
bahkan adikodrati yang disebut sebagai mengajukan pertanyaan, mengklasifikasikan,
bangsa atau volk yang kesatuannya lebih mengolah, dan menganalisis data, menerapkan
unggul daripada bagian-bagiannya. ide-ide, dan siswa juga diminta menggunakan
Dogma yang mengajarkan bahwa individu peralatan sederhana serta mengkomunikasikan
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa informasi dalam berbagai cara yaitu dengan
demi bangsa itu sendiri. gambar, lisan, tulisan, dan meliputi rasa ingin
tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul,
kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, bertanggung
2.3 Pembelajaran IPA
jawab, dan bekerja sama dengan orang lain.
Pembelajaran IPA bekaitan dengan mencari
2.4. Melatih Kemampuan Berfikir Kritis
tahu bagaimana fenomena yang terjadi di alam Melalui Pembelajaran IPA
secara sistematis bermuatan rasa ingin tahu,
pemecahan masalah, produk yang berisikan Tantangan global di era sekarang ini
fakta, prinsif, teori, dan hukum yang tidak dapat merupakan dampak dari kemajuan zaman yang
dipisahkan. Karakteristik pembelajaran IPA dikuti dengan perkembangan ilmu pendidikan
mencakup 3 dimensi yaitu dimensi produk, yang begitu pesat yang mau tidak mau suatu
dimensi sikap, dan dimensi ilmiah. negara harus bekerja keras untuk meningkatkan
sumber daya manusianya. Sumber daya
Ketiga karakteristik tersebut dapat
manuaia yang berkualitas dihasilkan dari
menjelaskan bahwa pembelajaran IPA bukan
pendidikan berkulitas, pendidikan yang
hanya sekedar rumus-rumus dan teori melainkan
berkualitas mampu menghasilkan generasi yang
satu proses dan sikap ilmiah untuk mendapatkan
berkualitas khusus generari kritis. Generasi kritis
konsep-konsep tentang alam semesta.
adalah generasi yang memiliki kemampuan
Menurut Hidayat (2009) pembelajaran IPA untuk berfikit kritis. Membentuk generasi yang
merupakan pendekatan pembelajaran yang kritis tidaklah mudah perlu adanya inovasi dalam
memungkinkan siswa baik secara individual proses pembelajaran dalah satu pembelajaran
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan yang mampu melatihkan kemampuan berfikir
menemukan konsep serta prinsip secara holistik kritisnya melalui pembelajaran IPA.
dan otentik.
6 Ahmad Rusyadi
Bailin (2002) mengemukakan bahwa konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja melain-
membentuk generasi yang mempunyai kan bagaimana cara mencari tahu tentang alam
kemampuan berfikir kritis adalah tujuan dari secara sistematis, sehingga pendidikan IPA
pembelajaran IPA. Pratiwi dan Muslim (2016) menjadi wahana bagi peserta didik untuk
dalam penelitiannya dengan membuat kelas mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
eksperiman yang diterapkan pembelajaran IPA prospek pengembangan lebih lanjut dalam
dan kelas control yang menggunakan metode menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
konvensional menunjukkan peningkatan Sebagai sebuah wahana, IPA mendapat
kemampuan berfikir kritis timbul sangat signifikan bagian peran dalam proses cinta terhadap alam,
pada kelas eksperimen dengan kata lain bahwa dengan cara mengajak siswa untuk mengamati
pembelajaran IPA mampu untuk melatihkan lingkungan yang ada disekitar mereka. Dalam
kemampuan berfikir kritisi dan membentuk pembelajaran IPA juga mempengaruhi perkem-
genersi kritis. Wahyuni (2015) juga bangan empat faktor kognitif, menurut Piaget
mengungkapkan hal yang serupa dalam laporan (1977) dalam Pohan (2014) empat faktor tersebut
penelitian pengembanganya juga menyampaikan adalah lingkungan fisik, kematangan, pegaruh
bahwa penerapan pembelajaran IPA social serta proses penyeimbang.
menunjukkan peningkatan terhadap kempuan
berfikir kritis. Pembelajaran IPA mengajak siswa kontak
lasung dengan lingkungan fisik, beradaptasi
Dengan memberikan pengalaman langsung dengan lingkungan merupakan hal yang penting
siswa aktif dalam proses mencari tahu dan karena interaksi antar individu dan dunia adalah
proses berbuat tersebut secara tidak langsung sumber pengetahuan. Dengan berkontak
siswa sdah menuhi kriteria kecakapan dalam langsung dengan lingkungan fisik diharapkan
berfikir kritis yaitu kecapakan seseorang yang kematangan sistem saraf peserta didik juga
berkemapuan berfikir kritis sebagai bertikut: diharapkan berkembang kerena pembelajaran
Inference, siswa melakukan pengamatan IPA merealisasikan manfaat maksimum dari
dan mngukur secara langsung pengalaman fisik.IPA juga mengajak peserta
2. Recognition of Assumptions , siswa didikberinteraksi sosial, anak yang yakin pada
menggolongkan dan mengajukan keyakinan subjektifnya kemudian tidak akan
pertanyaan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mengubah ide yang salah.
Deduction, siswa mnenerapkan ide-ide
yang muncul untuk memecahkan Pembelajaran yang langsung mangajak
masalah siswa berintraksi terhadap lingkungan fisik dan
4. Interpretation , siswa mengolah dan sosial dialam akan mengajak peserta didik untuk
mengalisis data tetap menjaga lingkungan dengan dengan baik.
Siswa juga diajak untuk mencintai alam dan
Evaluation of Arguments, siswa menyim- mencari alternative dalam pemenfaatan alam
pulkan hasil pengamatan dan mengko- agar tidak merusak alam tersebut. Pembelajaran
munikasikannya kepada rekan-rekannya. yang seperti itu diharapkan dapat meningkatkan
Melalui pembelajaran IPA diharapkan dapat rasa cinta terhadap alam dan bangsa, serta sikap
melatih kemampuan berfikir kritis siswa. nasionalisme akan terbentuk.
Terlatihnya kemampuan berfikir kritis pada siswa
mencetuskan generasi krtitis diharapkan mampu
III. SIMPULAN
bersaing dikancah nasional maupun
internasional. Pembelajaran IPA mengajak siswa aktif
2.5 Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan secara langsung untuk memahami alam sekitar
Nasionalisme melalui proses ―mencari tahu‖ dan ―berbuat‖.
Dalam proses mencari tahu dan proses berbuat
Pohan (2014) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersebut siswa akan dilatih untuk berketerampilan
bukan hanya berkaitan dengan penguasaan proses penyelidikan yang meliputi mengamati,
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, mengukur, menggolongkan, mengajukan
Ahmad Rusyadi 7
pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2015.
menganalisis data, menerapkan ide-ide, dan Menjadi Juara Di Era MEA. Indonesia. Direktorat
siswa juga diminta menggunakan peralatan Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional
sederhana serta mengkomunikasikan informasi. Lay, Cornelis. 2006. Nasionalisme dan Negara
Bangsa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Pembelajaran IPA mengajak siswa kontak Volome 10, Nomor 2, November 2006
lasung dengan lingkungan fisik, beradaptasi
Lloyd. M., Bahr. N. 2010. Thinking Critically about
dengan lingkungan merupakan hal yang penting
Critical Thinking in Higher Education.International
karena interaksi antar individu dan dunia adalah Journal for the Scholarship of Teaching and
sumber pengetahuan sehingga mengajak siswa Learning http://www.georgiasouthern.edu/ijsotlVol.
berinteraksi sosial, anak yang yakin pada 4, No. 2 (July 2010).
keyakinan subjektifnya kemudian tidak akan OCED.2015. Survei Ekonomi OECD Indonesia Maret
melakukan tindakan yang diperlukan untuk 2015 Ikhtisar. Indonesia.
mengubah ide yang salah. Pada proses mencari
Pratiwi, Tika R., Muslim. 2016. Pembelajaran IPA Tipe
tahu dan berbuat tersebut siswa melatih Integrated Untuk Meningkatkan Keterampillan
kemampuan Inference, Recognition of Assump- Berfikir Krittis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
tions, Deduction, Interpretation, dan Evaluation of Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 54-64.
Arguments yang mrupakan inditator-indikator Pohan. Lisa A. 2014. Penerapan Teori Piaget pada
dalam kemampuan berfikir kritis. Pembelajaran IPA di SMP.Jurnal Penelitian,
Melalui pembelajaran IPA dibangun kemam- Penulisan, dan Pensebaran, vol. 2 No. 1 Hal.
167 – 172.
puan berfikir kritis dan sikap nasionalisme
generasi Indonesia. Pembelajaran IPA secara Suastika, I Nengah. 2012. Nasionalisme dalam Perspektif,
utuh harus diterapkan dalam pendidikan di Indo- Postmodernisme, Poststrukturalisme, dan
nesia dengan tujuan peningkatan sumber daya Postkolonialisme. Media Komunikasi FIS Vol. 11
manusia lewat pembentukan karakter berpikir .No 1 April 2012 : 1 - 15
kritis dan nasionalis. Smith. Gerald F. 2003. Beyond Critical Thinking And
Decision Making: Teaching Business Students
How To Think. Journal of management
DAFTAR PUSTAKA education, Vol. 27 No. 1, February 2003 24-51
Bailin, Sharon. 2002. Critical Thinking and Science Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Education. Science & Education 11: 361–375, 2002. Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana.
Duron, R., Limbach, B., Waugh. W. 2006. Critical Thinking Wahyuni, S. 2015. Pengembangan Perangkat
Framework For Any Discipline. International Journal of Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal Untuk
Teaching and Learning in Higher Education 2006, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Volume 17, Number 2, 160-166 Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 11 (2)
Fahim.Mansoor., Pezeskhi, Maryam. 2012. (2015) 156-161.
Manipulating Critical Thinking Skills in Test Watson, Glaser. 2012. Critical Thinking Appraisal
Taking. International Journal of Education ISSN User-Guide and Technical Manual. United
1948-5476, 2012, Vol. 4, No. 1 Kingdom. NCS Pearson, Inc or its affiliate.
Hendrastomo, Gendi. 2007. Nasionalisme vs Globalisasi Widodo.L. W. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan
‗Hilangnya‘ Semangat Kebangsaan dalam Peradaban Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem
Modern. DIMENSIA, Vol 1, No 1, Maret 2007 Based Learning Pada Siswa Kelas VIIa MTs
Hidayat.Nuruddin. 2009. Pengembangan Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran
Pembelajaran Terpadu Model Connected Untuk 2012/ 2013. Jurnal Fisika Indonesia No: 49, Vol
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata XVII, Edisi April 2013.
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Studi
Pengembangan pada Madrasah Tsanawiyah di
Kabupaten Gunungkidul). Inovasi Kurikulum,
Februari 2009, Thn.4 Vol. 1 No: 4.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2015. Laporan
Hasil Ujian Nasional Tahun 2014. Indonesia. Pusat
Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud.
8 Ahmad Rusyadi
MEMBANGUN SILA KERAKYATAN DENGAN NILAI
PENDIDIKAN SALING MENGHARGAI PADA MATA
PELAJARAN IPA TERPADU
BADERUN
adun17@gmail.com
ABSTRACT
National values are a reflection of a country‘s present and future are derived from the values of the culture of the
nation. The national spirit and mutual cooperation is a value that becomes the spirit of the Indonesian people. The
development of character education in learning to it that learners recognize and accept the values of characters as
belonging learners and responsible for the decisions taken through the stages of familiar options, assessing options,
determine the establishment, and thus introduces a value corresponding to the confidence with the cutting edge in the
implementation of character-based education is the educator. Character education can be grown in the lab activities in
science subjects Integrated. In these activities embedded karakater various educational value among mutual respect
that are directly related to the democratic principle of Pancasila, which is part of the four pillars of the nation.
Keywords: Learning, character education, and the value of character.
BADERUN 9
kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen Bung Karno pernah bilang dalam orasinya
perubahan dalam segala aspek pembangunan ―berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku
nasional. guncangkan dunia‖. Pemuda adalah generasi
Nilai-nilai kebangsaan merupakan cerminan penerus yang menjadi tumpuan suatu bangsa dan
dari sebuah negara masa kini dan akan datang memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi
yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang masyarakat secara umum. Dalam makna yang
dimiliki bangsa itu sendiri. Semangat positif aspirasi yang dimiliki pemuda adalah
kebangsaan dan gotong royong adalah nilai yang mengenai semangat pembaharuan, membuat
menjadi ruh bangsa Indonesia. Menurut Ernest perubahan ke arah yang lebih baik dan sebagai
Renan (www.kompasiana.com), nilai agen perubahan. Bercermin dari era globalisasi,
kebangsaan adalah suatu asas kerohanian yang kemajuan teknologi dan perkembangan jaman yang
timbul dari kemuliaan bersama yang merupakan sangat pesat dapat memberi efek samping negatif
aspek historis dan aspek solidaritas yang tetap maupun positif pada persaingan antar Negara.
mempergunakan warisan masa lampau. Namun saat ini peranan pemuda mulai luntur dan
Menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan adalah tersisih bahkan hampir terabaikan. Hal ini ironis
upaya untuk membangun satu karakter bangsa sekali mengingat generasi penerus harapan
yang berdaulat dan berintegritas tinggi. Nilai bangsa seharusnya mampu mengisi kemerdekaan,
kebangsaan yang berakar dari nilai-nilai budaya memobilisasi pembangunan nasional, dan menjaga
Indonesia juga dapat dijadikan sebagai keutuhan Republik ini. Oleh karena itu, untuk
pemersatu bangsa dari berbagai ras dan suku menjaga ruh kemerdekaan bangsa diperlukan sikap
bangsa. Oleh karena itu, pemuda Indonesia mental dan pembinaan pada kaum muda agar
harus terus semangat menumbuhkan. mampu mengembangkan karakter dan potensi
untuk meneruskan pembangunan.
Setiap generasi muda Indonesia bisa
memberikan yang terbaik untuk negaranya, Fenomena wawasan kebangsaan yang luntur
sesuai kemampuan dan prestasinya masing- tersebut mampu menggerogoti Negara, sedangkan
masing. Para pemuda Indonesia seperti TKI, menjadi bangsa yang mandiri dan kuat adalah hal
olahragawan, pengusaha, penyayi, pendidik, yang sangat mungkin untuk Negara. Bahkan cita-
diplomat, dan pelajar adalah orang yang terus- cita bangsa tersebut terkandung dalam Proklamasi
menerus berjuang menjadi orang Indonesia di Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan pembukaan
negeri orang. Mereka bertahan meski jauh di UUD 1945. Selain itu, proklamasi kemerdekaan
negeri orang, berjuang dan memberikan yang juga telah menghidupkan kembali cermin pribadi
terbaik bagi negerinya. Ke-Indonesia-an tak bangsa Indonesia dalam artian luas. Wacana
hilang ketika mereka meninggalkan wilayah mengangkat gagasan mengenai empat pilar
Indonesia. Rasa cinta tanah air adalah rasa kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:,
kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, Pancasila, UUD‘45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh di tengah hiruk pikuk reformasi Indonesia yang
setiap individu pada negara tempat ia tinggal seolah kehilangan arah, merupakan sebuah
yang tercermin dari perilaku membela, menjaga kesadaran dan keprihatinan bahwa reformasi
dan melindungi tanah airnya, rela berkorban bangsa Indonesia selama 15 tahun ini ternyata
demi kepentingan bangsa dan negaranya, tidak sesuai dengan harapan rakyat, bahkan telah
mencintai adat atau budaya yang ada di dan sedang berjalan keluar dari rel yang pernah
negaranya dengan melestarikannya dan dicita citakan oleh pendiri Republik ini dan tak
melestarikan alam dan lingkungan. menentu ujung akhirnya. Menyadari pengalaman
10 BADERUN
reformasi tidak menunjukan arah sebagaimana Holistik, yaitu mengintegrasikan perkembangan
kehendak rakyat, maka timbulah gagasan untuk karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sekolah.
menggali kembali nilai nilai yang terkandung Mengacu pada konsep pendekatan holistik
dalam Pancasila berikut penjabarannya dalam tersebut, kita perlu meyakini bahwa proses
Undang Undang Dasar 1945.sebagaimana yang pendidikan karakter harus dilakukan secara
digagas oleh Taufik Kemmas disebutnya sebagai berkelanjutan sehingga nilai-nilai moral yang telah
4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. tertanam dalam pribadi anak tidak hanya sampai
Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, pada tingkatan sekolah saja tetapi dapat diterapkan
NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. di lingkungan keluarga, masyarakat dan
Penerapan pendidikan berbasis karakter ini selanjutnya menjadi pondasi yang kuat untuk
bertolak dari kesadaran bahwa pembentukan membangun karakter bangsa dan negara.
karakter menjadi sangat penting bagi generasi Nilai-nilai dalam pendidikan karakter, Ada 18
kita untuk menghadapi tantangan regional dan butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius,
global dimana generasi muda kita tidak sekedar Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif,
memiliki kemampuan kognitif saja, tapi aspek Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat
afektif dan moralitas juga tersentuh. Mengacu Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 membaca, Peduli lingkungan, Peduli
menyebutkan ―Pendidikan nasional berfungsi social, Tanggung jawab. Pendidikan karakter
mengembangkan kemampuan dan membentuk telah menjadi perhatian berbagai negara dalam
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat rangka mempersiapkan generasi yang
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta individu warga negara, tetapi juga untuk warga
didik agar menjadi manusia yang beriman dan masyarakat secara keseluruhan. Guru
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, pendidikan berbasis karakter harus mau dan
mandiri, dan menjadi warga negara yang ikhlas dalam membuat perangkat pembelajaran
demokratis serta bertanggungjawab‖. Tujuan yang memasukkan unsur karakter kepada siswa,
pendidikan nasional tersebut menyiratkan bahwa sehingga cita-cita besar menjadikan warga
melalui pendidikan dapat mendorong generasi negara yang berkarakter dapat tercapai.
penerus bangsa yang memiliki kepribadian jujur, Berdasarkan penjelasan diatas bagaimana nilai–
cerdas, tangguh, dan peduli. nilai pendidikan karakter terutama saling
menghargai dapat memelihara pilar berbangsa
Untuk itu, pendidikan karakter diperlukan
dalam hal ini pilar Pancasila dalam mata
untuk mencapai manusia yang memiliki integritas
pelajaran IPA Terpadu.
nilai-nilai moral sehingga anak menjadi hormat
sesama, jujur dan peduli dengan lingkungan. Data-data yang diperlukan yakni dengan
Yang terjadi saat ini bahwa pendidikan karakter melakukan Study pustaka, yaitu suatu tahap dimana
sepertinya belum terkelola secara baik dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita
sistemik sehingga sangat diperlukan upaya untuk mencari melalui buku-buku penunjang serta mencari
mengembangkannya, mengingat sangat dari website atau media internet.
sentralnya kedudukan karakter dalam
membangun kepribadian bangsa saat ini.Salah
satu upaya untuk mengimplementasikan
pendidikan karakter adalah melalui Pendekatan
BADERUN 11
II. PEMBAHASAN pelaksanaan aturan dengan membagi menjadi
Pendidikan adalah bagian dari proses social beberapa tahapan dalam dua domain yakni
dan merupakan salah satu kebutuhan dasar kesadaran mengenai aturan dan pelaksanaan
manusia. Sebagai kebutuhan dasar pendidikan aturan.
yang sama penting dengan kebutuhan makan- Secara prinsipil, pengembangan karakter
minum. Tapi pendidikan di era modern tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi
memerlukan sebuah system kerja interaktif yang te rin te grasi ke dalam mata pe lajaran , pen ge
meliputi banyak bidang. Dalam konteks mban ga n d iri da n buda ya sa tu an pendidikan.
Indonesia tujuan dan misi pendidikan telah Oleh karena itu pendidik dan satuan pendidikan
dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang
tentang system pendidikan nasional. Berhasil dikembangkan dalam pendidikan karakter ke
tidaknya proses pendidikan nasional dalam Kurikulum, silabus yang sudah ada.
berpengaruh secara signifikan terhadap masa Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam
depan bangsa kita. (Amka.2015;133). pengemb anga n pe ndidikan ka rakte r
Pendidikan karakter menurut Kerangka mengusahakan agar peserta didik mengenal dan
Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran menerima nilai-nilai karakter sebagai milik
2010 yang diterbitkan oleh Direktorat peserta didik dan bertanggun g jawab ata s
Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan keputusan yang diambilnya melalui tahapan
Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional yaitu mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan
merupakan pendidikan yang erat kaitannya pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai
dengan habit atau kebiasaan yang terus sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini
menerus dipraktekkan atau dilakukan. peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
Pendidikan karakter memerlukan metode
khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dimaksud kan u ntuk mengemb angkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan
keteladanan, metode pembiasaan, dan metode
kegiatan sosial dan mendorong peserta didik
pujian dan hukuman. Dalam pendidikan karakter
untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk social
Lickona menekankan tiga komponen karakter
yang baik yaitu moral knowing (pengetahuan Berikut prinsip-prinsip yang digunaka n
tentang moral), moral feeling (perasaan tentang dalam pengembangan pendidikan karakter:
moral), dan moral action (perbuatan bermoral). Berke lanjutan men gand ung makn a
bahwa proses pengemb an gan nilai -
Untuk memberikan keteladanan tentu harus
nilai karakter merupakan sebuah proses
mempunyai ketrampilan dan kompetensi atau panjang dimulai dari awal peserta didik
kemampuan. Hendaknya proses pembelajaran masuk sampai selesai dari suatu satuan
membentuk kompetensi agar siswa mempunyai pendidikan.
kemampuan untuk memberi manfaat kepada Melalui se mua ma ta pelajaran,
orang lain. Setelah mampu memberi keteladanan pengembangan diri, dan budaya satuan
yang baik dan memiliki kompetensi yang bagus pendidikan mensyaratkan bahwa proses
maka moral acting akan mudah muncul. penge mbangan karakter dilakuka n
melalu i se tiap ma ta p elaja ran, da n
Secara teoritik nilai moral atau karakter dalam setiap kegiatan kurikuler, ekstra
berkembang secara psikologis dari dalam individu kurikuler dan kokurikuler.
mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial.
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
Dalam kaitannya dengan usia, Piaget merumuskan melalui proses belajar mengandung
perkembangan kesadaran dan
12 BADERUN
makna bahwa materi nilai-nilai karakter (sempit) serta tidak s ekonyong -ko nyo ng.
bukanlah bahan ajar biasa. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
Proses pendidikan dilakukan peserta konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk
didik secara aktif dan menyenangkan. diambil dan diingat. Manusia harus mengontruksi
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam pengetahuan itu dan memberi makna melalui
(IPA) merupakan cara mencari tahu penga la man nyata. Dengan dasa r i tu
tentang alam secara sistematis untuk pembelajaran harus dikemas menjadi proses
menguasai kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, ―mengko nstr uksi‖ buka n ―menerima‖
prinsip-prinsip, proses penemuan dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran,
memiliki sikap ilmiah. Hal ini tentu saja siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
berimplikasi terhadap kegiatan melalui keterlibatan aktif dalam proses pembela-
pembelajaran IPA . IPA dan jaran siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.
pembelajaran IPA tidak hanya sekedar
pengetahuan yang bersifat ilmiah saja, Penerapan teori belajar konstruktivisme
melainkan terdapat muatan IPA, dalam pembelajaran dapat mengembangkan
keterampilan proses dan dimensi yang berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan
terfokus pada karakteristik sikap dan log is, ma ndi r i, c inta i lmu, rasa ingin ta hu,
watak ilmiah. (BSNP, 2006) menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan
Berbagai permasalahan dalam percaya diri.
implementasi pendidikan IPA yang sesuai 2.2 Bertanya (Questioning)
dengan hakikatnya sangat kompleks,
karena itu pemikiran - pemikiran masih Bertanya (Questioning) merupakan strategi
terus disumbangkan untuk memecahkan utama d alam pemb elajara n yang ber ba sis
permasalahan itu. Con tec tual Te aching and Le ar nin g (C TL).
Dalam pendidikan karakter di SMP anak - Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk
anak memasuki usia remaja, yang mendor ong, membimbing, dan menilai
mengubah kondisi fisik dan mental dari kemampuan berfikir siswa. Bagi siswa, kegiatan
alam kanak-kanak menjadi alam remaja. bert anya merupakan bagian penting dalam
melaksanakan pemb elajaran yang berbasis
Pada dasarnya pembelajaran kontekstual inkuiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasi
merupakan konsep pembelajaran yang apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
membantu guru dalam mengkaitkan
pada aspek yang belum diketahuinya.
materi pelajaran dengan kehidupan nyata
siswa, dan memotivasi siswa membuat Bertanya ad alah suat u stra tegi ya ng
hubungan antara pengetahuan yang digunak an secara a ktif o leh siswa untuk
dipelajarinya dengan kehidupan mereka. menganalisis dan mengeksplorasi gagasan-
gagasan. Pertanyaan-pertanyaan spontan yang
Pembelajara n kont ekstual menerapkan diajukan siswa da pat dig unaka n untuk merang
sejumlah prinsip belajar. Prinsip-prinsip tersebut sang siswa berfikir, berdiskusi, da n
secara singkat dijelaskan berikut ini berspekulasi. Guru dapat menggunakan teknik
2.1. Konstruktivisme (Constructivism) ber tanya dengan car a memo delka n
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir keingintahuan siswa dan mendorong siswa agar
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(filosofi) pendekatan Contectual teaching and lear
ning (CT L) , yaitu bahwa pengetahuan dibangun Pemb elajara n yang menggunaka n
oleh manusia sedikit demi sedikit, dan hasil- nya pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun siswa
diperluas melalui konteks yang terbatas mencapai tujuan belajar dapat mengembangkan
BADERUN 13
berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan 2.6.Refleksi (Ref lection)
logis, rasa ingin tahu, menghargai pendapat Refleksi dilakukan agar siswa memikirkan
orang lain, santun, dan percaya diri. kembali apa yang telah mereka pelajari dan lakukan
2.3. Inkuiri (Inquiry) selama proses pembelajaran untuk membantu
Menemukan (inquiry) merupakan bagian inti mereka menemukan makna personal masing-
dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. masing. Refleksi dalam pembelajaran antara lain
Pengetahuan dan keterampilan yang dipe- roleh dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan
siswa di hara pkan bukan hasil kritis, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
mengingatseperangkat fakta-fakta, tetapi dari sendiri, dan menghargai pendapat orang lain.
menemukan sendiri . Guru harus merancang 2.7.Penilaian otentik (Authentic assessment)
kegiatan yang merujuk pada kegiatan Penilaian autentik sesungguhnya adalah
menemukan (misalnya melalui keg iatan suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan
praktikum), apapun materi yang diajarkannya. berbagai metode penilaian alternatif. Berbagai
Pembelajaran yang m enera pkan prinsip metode tersebut memungkinkan siswa dapat
inkuiri dapat mengembangkan berbagai karakter, mendemonstrasikan kemampuannya untuk
antara lain berfikir kritis, logis, kreatif, dan menyelesaikan tug as-tuga s, memecahkan
inovatif, rasa ingin tahu, menghargai pendapat masalah, atau mengekspresikan pengetahuannya
orang lain, santun, jujur, dan tanggung jawab dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat
2.4.Masyarakat Belajar (Learning Community) ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan
sekolah.
Masyar akat belajar a da lah sekelompok
siswa yang terikat dalam kegiatan belajar agar Penilaian autentik dalam pembelajaran dapat
terjadi proses belajar lebih dalam. Semua siswa mengembangkan berbagai karakter antara lain
harus mempunyai kesempatan untuk bicara dan kejujuran, tanggung jawab, menghargai karya dan
berbagi ide, mendengar kan ide siswa lain prestasi orang lain, kedisiplinan, dan cinta ilmu.
dengan cerma t, d an bekerjasama untuk memba Dalam pembelajaran IPA menggunakan
ngun pengetahuan dengan teman di dalam pendekatan kontekstual, salah satu contohnya yaitu
kelompoknya. Konsep ini didasarkan pada ide pada materi pemisahan campuran, siswa
bahwa belajar secara bersama lebih baik melakukan praktikum pemurnian garam. Pemurnian
daripada belajar secara individual. garam (NaCl) dipilih karena garam sendiri
Penerapan prinsip masyarakat belajar di merupakan senyawa yang sering digunakan dalam
dalam proses p embela jaran d apa t kehidupan sehari-hari. Pemilihan topic yang erat
mengembangkan berbagai karakter, antara lain kaitannya dengan kehidupan siswa, tentunya akan
kerjasama, menghargai penda pat orang lain, membuat siswa antusias dengan pembelajaran itu
santun, demokratis, patuh pada aturan sosial, sendiri. Banyak karakter yang dapat ditumbuhkan
dan tanggung jawab. dari praktikum pemurnian garam tersebut. Materi
yang dekat dengan kehidupan siswa tentunya akan
2. 5.Pemodelan (Modeling)
menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dan cinta
Pemodelan adalah proses penampilan suatu ilmu. Kegiatan praktikum yang dilakukan secara
contoh agar orang lain berpikir, bekerja, dan berkelompok juga mampu menanamkan karakter
belajar. Pemodelan tidak jarang memerlukan tangg ung jawa b karena seti ap si swa harus
siswa untuk berpikir dengan mengeluarkan suara melaksanakan tugasnya ma sing-masing,
keras dan mendemonstrasikan apa yang akan menghargai pendapat orang lain, kreatif, disiplin
dikerjakan siswa. dengan tugasnya, serta mampu menghargai
14 BADERUN
perbedaan karena komunikasi dalam suatu asean-015_556eec1cbd22bd8a38eeddad
diakses 13/09/2016
kelompo k tentunya menimbulkan berbag ai
Mengintip pelaksanaan IPA Terpadu dan Pendidikan
perbedaan pendapat. Kegiatan refleksi setelah K a r a k t e r .
kemampuan berfikir logis dan kritis, mengetahui Moch nuruddin. dkk. Konsep Falsafah, Pendidikan, Falsafah
kelebihan dan kekurangan diri sendi ri, d an Pendidikan Dan Kurikulum Dan Hubungan
menghargai pendapat orang lain. Penetahuan Dengan Cabang Falsafah
Metafisik,Efistimologi, Aksiologi Dan Logik Serta
Implikasi Falsafah Terhadap Kurikulum Dan Terhadap
III. SIMPULAN Pendidikan. https://prezi.com...konsep-falsafah-
pendidikan-falsafah-pendi di akses 12/09/2016.
Pendidikan Karakter dapat ditumbuhkan NILAI-NILAI KEBANGSAAN ADALAH MASA KINI DAN
dengan kegiatan praktikum pada mata pelajaran MASA DEPAN BANGSA https://
IPA Terpadu. Dalam kegiatan tersebut tertanam lppkb.wordpress.com/2010/07/07/nilai-nilai-
kebangsaan-adalah-masa-kini-dan-masa-depan-
berbagai nilai pendidikan karakater diantaranya
bangsa/ diakses 13/09/2016.
saling menghargai yang berhubungan langsung
NURHAIRANI.PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
dengan sila kerakyatan pada pancasila yang SIMULASI BERBASIS KARAKTER PADA MATA
merupakan bagian dari empat pilar berbangsa. KULIAH PENDIDIKAN IPA DI PROGRAM STUDI
PGSD UNIVERSITAS NEGERI MEDAN http://
e=176842&vcle=PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELJARAN%20SIMULASI%20BERBAIiprtlhe=579&tit.alcigaruod.lwnladoptr.S%20KARAKTER%20PADA%20MTA%20KULIAH%20PENDIKAN%20IPA%20DI%20PROGRAM%20STUD diakses 14/09/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Amka. 2012. Guru Profesional Berkarakater. Pengertian Pendidikan Karakter. http://belajarpsikologi.com/
Cempaka Putih
pengertian-pendidikan-karakter/ diakses 13/09/2016.
Abdul, Amka. 2012. Hati Pusat Pendidikan Karakater.
Setyaningrum Yanur. OPTIMALISASI PENERAPAN
Cempaka Putih.
PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Abdul, Amka. 2015. Membudayakan Pendidikan MENENGAH BERBASIS KETERAMPILAN
Karakater.Nizamia Learning Center. PROSES : SEBUAH PERSPEKTIF GURU IPA-
Abdul, Amka. 2015. Mutiara Pendidikan Karakater. BIOLOGI. http://
Halimun Media Center. journal.umm.ac.idindex.phpjp3articledownload616638
diakses 14/09/2016.
EMPAT PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA
SEBAGAI SEBUAH PEMAHAMAN BARU http:// w w w. a m a l j a y a . c o m . . . 1 _ f a l s a f a h - p e n
pascasarjana.uniba-bpn.ac.id/informasi/berita/5- d i d i k a n - kebangsaan.pdf di akses 12/09/2016.
empat-pilar-berbangsa-dan-bernegara-sebagai- Zuhdan K. Prasetyo. 2013 KONSEP DASAR
sebuah-pemahaman-baru.html diakses 14/09/2016 PENDIDIKAN IPA
.
EMPAT PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA. HTTP:/
/WWW.KOMPASIANA.COM/DILLAH48CULES/
EMPAT-PILAR-BERBANGSA-DAN
- BERNEGARA_55294D116EA83417498B45A7
diakses 14/09/2016.
Handayani,trikinasih dkk 2015. Pembudayaan Nilai
Kebangsaan Siswa Pada Pendidikan Lingkungan
Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi.
Volume 3, No 1, Juni 2015 (95-105) http://
journal.uny.ac.idindex.phpjppfaarticleview78156704
di akses 11/09/2016.
http://www. kompasiana . com/www. saepul . com/
menumbuhkan-nilai-kebangsaan-pemuda-
indonesia-dalam-menjawab-masyarakat-ekonomi-
BADERUN 15
BADERUN
16
GREEN LEAF FOR EDUCATION AND GREEN LIFE FOR
OUR NATION
Ermansyah Waluyo
ermansyah.waluyo@gmail.com
ABSTRACT
The food crisis is a real threat to any nation in the world not to mention the nation of Indonesia. it has become the talk
that seemed endless. There bamyak solutions offered in addressing this issue. but in this case I want to drive on
keterkaitanya with techniques in biotechnology. This research was conducted with the aim to describe the problems of
food in Indonesia, to account for Biotechnology techniques used for food development, to explain how the role of
biotechnology in addressing the issue of food in Indonesia. This research method is based on the review of the
literature with a literature review of relevant themes and topics studied, this paper includes paper that emphasizes
deductive theoretical study. Biotechnology in science teaching materials is expected to foster the spirit of young people
to want to grow crops. Utilization of biotechnology to improve agricultural yields at the present time this is done in a
modern way with a variety of techniques such as hydroponics, aeroponics, tissue culture as well as the formation of
high-yielding varieties. Biotechnology is able to increase the amount of food production in terms of quantity and quality.
Keywords: Food crisis, biotechnology, learning of science
Ermansyah Waluyo 17
terbatas, dan bumi tak mampu memproduksi dalam mengatasi permasalahan
makanan untuk menjaga eksistensi manusia. pangan di Indonesia?
Tidak ada satu negara pun yang dapat 1.3 Tujuan Penulisan
menumb uhkan ekonomin ya tanpa terlebih Sesuai dengan rumusan masalah, maka
dahulu menyelesaikan masalah ketahanan tujuan penulisan sebagai berikut:
pangannya . P ereko no mian beras s eca ra a. Untuk mendeskripsikan berbagai
signifikan merupakan salah satu pendukung permasalahan pangan di Indonesia?
pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia b. Untuk mejelaskan teknik Bioteknologi
(Susilowati, 2001:45). yang digunakan untuk pengembangan
pangan?
P ermasalahan yan g dialami bangsa
Indonesia saat ini salah satunya terletak pada c. Untuk menjelaskan bagaimana peran
sektor pe rtanahan, dengan kondisi negara Bioteknologi dalam mengatasi
permasalahan pangan di Indonesia?
sekarang mengalami keterbatasan sumberdaya
lahan yang cocok untuk dikembangkan karena
dialih fungsikan menjadi lahan pemukiman. Hal II. PEMBAHASAN
ini menyebabkan mempitnya lahan yang dimiliki 2.1 Permasalahan Pangan di Indonesia
petani, juga menjadi persoalan yang cukup besar Menurut Mulyani (2011:74) Luas lahan
dalam mengembangkan produksi pangan di
persawahan pada mas a sekarang ini tidak
Indonesia.
bertambah banyak, bahkan mengalami
Masalah bidang produksi pangan lainnya penurunan dari 8,50 juta ha pada tahun 1993
yakni sentral produksi pangan hanya didaerah menjadi 7,70 juta ha pada tahun 2004. Namun
tertentu. Kebanyakan produksi pangan Indonesia selain masalah besarnya populasi dan semakin
berasal dari jawa dengan sumbangsi yang paling sempitnya lahan pertanian, setidaknya ada
banyak adalah di Jawa Timur, Sebuah provinsi di beberapa masalah ketahanan pangan yang diha
jawa yang luasnya hanya 2,5% dari luas dar ata dapi oleh Indonesia, antara lain yan g
n Indo n esia dan den gan jumlah penduduknya dideskripsikan secara spesifik seperti masalah
14,8 % dari jumlah penduduk Indonesia. sistem yang belum terintegrasi dengan baik,
Pemusatan produksi menimbullkan berba gai kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi
kerumitan dalam pe masaran dan distribusi unggulan pertanian, sistem cadangan dan
pangan, mengingat bahwa Indonesia adalah distribusi serta rantai pasokan dan logistik
negara kepulauan dengan lebih dari 2.000 pulau nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos
yang didiami penduduk. Masalah lain yang transportasi, sering ditemuinya kasus
dihadapi keadaan geografis seperti terbatasnya kekurangan produksi di sejumlah d aerah, dan
persediaan sarana dan prasarana perhubungan. masalah stabilitas har ga. P ada dasarn ya
masalah ketahanan pangan ini merupakan
1.2 Rumusan Masalah masalah nasional yan g perlu diperhatikan secar
Berdasarkan latar belakang di atas, dibuat a menyeluruh.
rumusan masalah sebagai berikut: Permasalah p an gan di Indonesia
a. Bagaimana permasalahan pangan di sebenarnya tidak akan terjadi jika pemerintah
Indonesia? membuat kebijakan yang tepat berdasarkan
b. Bagaimana teknik pengembangan keadaan sekarang dan untuk mendatang. Seperti
pangan dalam Bioteknologi? yang diketahui masalah komoditi pangan utama
c. Bagaimana peran Bioteknologi masyarakat Indonesia adalah karena
18 Ermansyah Waluyo
kelangkaan beras atau nasi. Sebenarnya dulu harus kita dukung dengan upaya- upaya yang
masalah ini tidak terjadi karena tiap semua san gat sign ifikan untuk bisa men gangk at
daerah di Indonesia tidak mengonsumsi beras. produksi, salah satunya bahwa p emerintah
Hida ya h (2011:91) men yeb utkan bahw a menyatakan bahwa kita harus swasembada
makanan utama di beberap a daerah di Indo pangan dalam 3 tahun ke depan (Padi, Jagung,
nesia berbeda-beda. Bah an makanan utama Kedelai). Kondisi ini tentunya membutuhkan
masyarakat ada yang memakan jagung, gaplek, perhatian kita semua salah satu yang dihadapi
sagu, ketela, dan singkong. Sementara beras saat ini adalah terbatasnya tenaga kerja, yang
adalah makanan utama untuk masyarakat Jaw a, kedua semakin berkurangnya minat generasi
S umatera, Kalimantan dan Sulawesi walaupun muda untuk turun kedunia pertanian. Solusi dari
ada juga yang menjadikan singkong, ubi dan pemerintah yang pertama adalah bagaimana
sorgum sebagai bahan makanan utama, tetapi menumbuhkan minat generasi muda kembali
seluruh hal tersebut berubah secara keseluruhan kepada dunia pertanian, tentunya pertanian juga
setelah pemerintah orde baru dengan harus bisa mengikuti trend atau perkembangan
Swasembada Berasnya secara tidak langsung dunia pertanian di negara-negara maju.
memaksa orang yan g bi asa men gkomsumsi Modernisasi pertanian merupakan salah
bahan makan an non beras untuk mengkonsumsi satu solusi jitu sehingga komitmen pemerintah
beras. sudah menc anangkan bahwa mekanisasi
Dampak yang terjadi kemudian adalah pertanian akan di dorong dalam rangka
meningk atnya jumlah p enduduk yan g men menunjang peningkatan produksi pangan kita,
gonsumsi bera s sehingga memaksa pe merintah bantuan alat dan mesin pertanian kita harapkan
untuk melakuk an impor beras, padahal jika tiap mampu mengatasi kesulitan tenaga kerja baik
daerah tetap bertahan dengan makanan utama olah tanah, alat panen, alat tanam, dan ini semua
masing- masing maka tidak akan muncul harus dikelola dalam manajemen usaha yang
kelangkaan da n impor bahan makanan pokok menguntungkan. Tidak semata-mata alat ini di
beras. Efek lainpun muncul akibat perubahan investasikan oleh pemerintah kepada masyarakat
pola m akan masyarakat Indonesia. hanya untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja
Keberagaman komoditi pertanian yan g menjadi mengolah tanah, kesulitan tenaga kerja untuk
unggulan setiap daerah di Indonesia te rlen memanen, untuk menanam tetapi ini dik elola d
yapkan demi progra m Swasembada Beras. alam s atu unit us aha yan g menguntungkan
Masalah pangan ini harus segera diatasi karena karena bisnis jasa alat dan mesin pertanian ini
menyan gkut dengan kebutuhan semua orang memberikan keuntungan yang saat baik
terutama di Indonesia. Selain itu masalah- sehingga harapan kita dengan mekanisasi
masalah lain yang terkait dengan pangan ini juga pertanian ini generasi muda akan mau kembali
diperlukan solusi agar nantinya dapat menunjang lagi mencintai pertaniannya.
kelancaran.
2.2 Teknik Pengembangan Pangan dalam
Pembangunan pertanian itu pada intinya me Bioteknologi
rupakan pemb angun an sumberda ya Cah yo, et al (2015:253) menjelaskan
manusianya, kondisi sekarang pembangunan ― Biotekno logi adalah c aban g ilmu yan g
pertanian khususnya pangan di Indonesia saat ini mempelajari pema nfaatan makhluk hidup (bakteri,
terkendala p ada kondisi sumber d a ya manusia fungi, virus, dan lain- lain) maupun produk dari
yang mau bergerak dan mencintai pertanian lagi makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
maka dari kondisi yang ada saat ini kegiatan- produksi untuk menghasilkan barang dan
kegiatan pengembangan pertanian
Ermansyah Waluyo 19
jasa‖. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya.
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara
juga pada ilmu -ilmu terapan dan murni lain, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, dalam air yang digunakan dilarutkan campuran
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan
adalah ilmu terapan yang menggabun gkan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi cara hidroponik adalah sebagai berikut.
barang dan jasa. a. Tumbuhan bebas dari hama dan
Bioteknologi merupakan salah satu materi penyakit.
dalam pembelajaran IPA SMP pada kelas 9, b. Produksi tanaman lebih tinggi.
dalam hal ini perlu ditekankan bahwa anak didik c. Tumbuh lebih cepat.
harus diberikan pengetahuan yang memadai d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
dalam materi ini dikarena pengaplikasiannya e. Mudah pengerjaannya.
sangatlah diperlukan dalam mencari solusi untuk Tidak tergantung pada kondisi alam.
menghadapi krisis pangan global, tentu saja Tidak membutuhkan lahan luas.
cakupan bioteknologi tidak hanya pada masalah
Selain hidroponik, saat ini teknik yang
pembuatan tempe atau tape belaka, namun ju ga
sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik.
menca kup permasalahan agrikultural yaitu
Jika hidroponik media yang digunakan untuk
dalam menemukan teknik penanaman tanaman
tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya
yang lebih efisien dan efektif dalam berba gai
kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak
kondisi lingkun gan masyarakat, dengan
menggunakan media sama sekali. Akar tanaman
pengajaran bioteknologi ini juga diharapkan
di letakkan menggantung dalam suatu wadah
dapat membawa generasi muda untuk kembali
yang dijaga kelembapannya dari air yang biasan
bertani karna salah satu solusi dalam memerangi ya ber asal dari pompa bertekanan sehingga
krisis pangan yang semakin menghawatirkan ini timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui
adalah dengan membentuk kemauan generasi larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian
muda dalam bercocok tanam dan akar tanaman.
mengembangkannya.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan
Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem
bidang pertanian. Pembuatan media tanam aeroponik, akar yang menggantung akan lebih
hidroponik salah satu contoh yang ban ya k menyerap oksigen sehingga
sederhananya. Pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan metabolisme dan kecepatan
meningkatkan hasil pertanian pada masa pertumbuhan tanaman.
sekarang ini dilakukan secara modern, misalnya
2. Kultur Jaringan Tumbuhan
pada pemulia an tanaman den gan menciptakan
tanaman transgenik (tanaman yang gennya telah Teknik kultur jaringan banyak dilakukan un
dimodifikasi), kultur jaringan, biopestisida, dan tuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah
sebagainya. Berikut ini beberapa contoh besar dan seragam sifat genetiknya dalam waktu
bioteknologi dalam bidang pertanian. relatif singkat, misalnya bibit jati, anggrek, dan
kelapa sawit.
1. Hidroponik dan Aeroponik
Kultur jarin gan meman faatkan sifat
Hidroponik adalah suatu istilah yan g
totipotensi sel, yaitu s etiap sel membawa
digunaka n dalam b ercocok tana m tanpa
informasi gen etik yan g lengkap sehingga
20 Ermansyah Waluyo
berpotensi untuk berkembang menjadi individu kolesterol, serta pada p ad i dengan
baru yang lengkap. kandungan vitamin A dan zat besi untuk
mengatasi anemia dan kebutaan.
Teknik kultur jaringan sangat
Tanaman yang mampu memproduksi
menguntungkan dalam perbanyakan tumbuhan
vaksin dan obat-obatan untuk mengobati
bernilai tinggi. Selain itu tanaman langka yang pen yakit man usia, misalnya pada tana
terancam puna h dapat dilestarikan dengan man tembakau yan g tela h
memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian direka yasa sehingga dapa t
kemajuan industri agrobisnis dapat terwujud dan menghasilkan v aksin untuk penya kit
ketahanan pangan akan meningkat. kanker.
Ermansyah Waluyo 21
didepan mata. Siswa kelas 12 IPA SMA pun juga dalam jangka pendek maupun jangka
demikian sehingga diharapkan bahwa siswa panjang serta juga tidak mengancam
semakin memahami dan dapat mengaplikasikan kehidupan seluruh organisme dan
lingkungan habitatnya.
pemahamannya tersebut untuk bangsa Indonesia
khususnya
III. PENUTUP
Bioteknologi merupakan salah satu senjata
utama dalam memerangi krisis pangan global 3.1. Simpulan
yang terja di, deng an memanfaatkan Permasalahan yang paling besar dialami
perkembangannya yang seakan tiada henti kita bangsa Indonesia saat ini terletak pada
tentu dapat dengan bijak menggunakann ya sektor pertanahan dan sentral produksi
dalam mengatasi krisis pangan yang selama ini pangan yang tidak merata.
membelen ggu rakyat Indon esia dan Materi Bioteknologi dalam pembelajaran
IP A diharapkan dapat menumbuhkan
meminimalisir angka kematian akibat kelaparan
semangat generasi muda untuk mau
dan gizi bu ruk. Bioteknologi merupakan bercocok tanam.
pemanfaatan prinsip -prinsip ilmiah dalam
Pemanfaatan bioteknologi untuk
menggunakan organisme untuk menghasilkan
meningkatkan hasil pertanian pada masa
produk dan jasa d alam r angk a memenuhi sek arang ini dilakukan sec ara modern
kebutuhan hidup manusia (Syamsuri, et al, dengan berbagai teknik seperti
2007:137) hidroponik, aeroponik, kultur jaringan
serta pembentukkan varietas unggul.
Bioteknologi dapat berdampak negatif dan
positif karna ilmu terapan ini sejak lama sudah Bioteknologi mampu meningkatkan
jumlah produksi pangan dari segi
menjadi isu global. Pengaplikasiannya harus
kuantitas dan kualitas.
dilakukan dengan rencana yang matang dan
terarah serta memiliki tanggung jawab yang 3.2 Saran
sangat besar ka rena hal ini men yan gkut Teknik Pengembangan dengan berdasarkan
kehidupan manusia sehingga perencanaannya pada ilmu Biotekhnologi harus selalu mendapat
harus dalam ketelitian dan pengawasan yangperhatian dari pemerintah dan juga pemerintah
ketat demi menghindari dampak negatif yang di
harus mendukung berbagai penelitian yan g
terdapat di dalamnya. khususnya penelitian yang menyangkut tentang
Menurut Susilowati (2001:47) dalam solusi dari permasalahan krisis pangan. serta
memilih teknik dalam bioteknologi untuk meningkatkan semangat generasi muda untuk
pengembangan bidang p ertanian haruslah mulai bertani dengan berbagai cara yang efektif
mengacu pada: dan efisien.
Ermansyah Waluyo 23
24 Ermansyah Waluyo
MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN SEBAGAI KARAKTER
BANGSA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN IPA
FATHINATUSH SHALIHAH
Shalihah99@gmail.com
ABSTRACT
Amid the moral disaster that hit the country. Honesty is one of the 18 characters who want to be imparted to learners
hinga become the nation's character. So that, honesty is the principle of living for learners. The principle of life will be
based on an understanding learners, with this understanding will form the basis or rules that will be applied in any act
or behavior. Through a scientific approach where the learning process through a scientific process either observation
or experiment, the educators were able menanmkan values of honesty on the learner. The scientific approach has a
multiplying components include information, ask questions, try later processing data, presenting data, then
menganilisi, reason, conclude and create. through the components is the value of honesty imparted to learners.
Keywords: honesty, scientific approach, the character of the nation.
FATHINATUSH SHALIHAH 25
Ketidakjujuran ini terus berlangsung pada pengembangan pendidikan budaya dan karakter
tingkat pemerintahan. Pejabat Negeri yang bangsa yang disusun oleh Kemendiknas melalui
diberikan kepercayaan untuk mengatur dan badan penelitian dan pengembangan pusat
mensejahterakan rakyat sebagian dari mereka kurikulum.
melakukan tindak korupsi. Tingkat korupsi para Kemendiknas menyatakan bahwa sikap
pejabat negeri ini semakin hari semakin jujur adalah sikap dan perilaku yang
meningkat. Tahun 2010 ada sekitar 585 perkara mencerminkan kesatuan antara pengetahuan,
korupsi yang ditangani KPK, dengan kerugian perkataan dan perbuatan. Sehingga menjadikan
negara mencapai 560,348 Milyar. Sedangkan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang
pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.323 dapat dipercaya. Orang yang jujur adalah orang
perkara dengan kerugian negara 2,007 Triliyun yang benar dalam semua aspek hidupnya, tutur
(Surya, 2011). kata dan tingkah lakunya (Aziz, 2012: 100).
Berbagai kasus ketidakjujuran ini Mencari kebenaran atau mencari orang yang
merupakan bencana moral yang mencoreng jujur sangat sulit, karenanya pendidikan diharapkan
wajah pendidikan. Bencana moral yang melanda mampu mencetak o u t p u t yang memiliki karakter
Negeri ini menjadi lampu merah yang mendesak jujur. Harapan ini sepertinya jauh panggang dari api
semua pihak terkhusus pendidik untuk dalam kondisi saat ini. Hingga kemendiknas
membenahi karakter pada peserta didik tidak memasukkannya dalam prioritas sikap yang harus
terkeceuali kejujuran. Sejatinya, Pendidik dapat terbentuk dalam diri peserta didik.
saja menyusun urutan nilai-nilai yang seyogianya
Kejujuran merupakan karakter yang harus
dimiliki peserta didik, kemudian dipikirkan teknik
ditanamkan sejak awal, karena proses
penanamannya, dan selanjutnya diterapkan
pembentukan karakter tidaklah sebentar dan
kepada mereka, maka tertanamlah nilai-nilai itu
memerlukan kondisi yang mendukung serta
pada diri peserta didik. Melalui pendekatan
sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Pengaruh
saintifik dengan mengunakan proses ilmiah
lingkungan sangatlah berar dan lingkungan ini
pendidik mampu menanamkan nilai-nilai karakter
mencakup keluarga, masyarakat maupun
pada peserta didik. Tertanamnya nilai kejujuran
Negara. Perilaku manusia berkaitan erat dengan
peserta didik akan mengahantarkan pada
pemahamannya dan tidak bisa dipisahkan. Inilah
karakter jujur yang dimiliki oleh sebuah bangsa.
yang pada akhirnya memebentuk karakter
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat seseorang.
dikaji tentang menanamkan nilai kejujuran
Sehingga upaya untuk memeperbaiki dan
sebagai karakter bangsa melalaui pendekatan
membentuk karakter seseorang haruslah dengan
saintifik pada pembelajaran IPA. Menanamkan
memperbaiki ‗aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah
nilai kejujuran mengunakan proses ilmiah pada
(pola sikap). Dengan kata lain, memperbaiki
pendekatan saintifik.
kaidah atau keyakinan dasar dari seorang untuk
berpikir dan bertindak. Dengan begitu akan
II. PEMBAHASAN terbentuk suatu kepribadian berdasarkan satu
2.1 Menanamkan Nilai Kejujuran kaidah dan satu standar, dari sini kemudian akan
terbentuk suatu kepribadian yang unik dan khas
Kementrian Pendidikan Nasional telah
pada diri seseorang.
merumuskan 18 nilai karakter yang diterapkan
dalam kurikulum 2013 termasuk didalamnya Pemikiranlah yang membentuk dan
kejujuran. Karakter-karakter ini disusun memperkuat pemahaman (mafahim) terhadap
Kementrian pendidikan nasasional dalam buku segala sesuatu. Disamping itu manusia selalu
mengatur tingkah lakunya dalam kehidupan ini
26 FATHINATUSH SHALIHAH
sesuai dengan pemahaman ( m a f a h i m)-nya nilai kejujuran dalam mengumpulkan informasi.
terhadap kehidupan. (An Nabhani, 2013: 7). kejujuran peserta didik dalam mengumpulkan
Sedangkan pemahaman akan dibentuk informasi akan menghantarkan mereka pada
berdasarkan kaidah berpikir yang akan sebuah kesimpulan yang benar.
menentukan benar atau salah suatu tindakan. Kegiatan mengolah data adalah sebuah
Dengan demikian maka kejujuran menjadi proses pengolahan informasi yang telah
sebuah prinsip yang akan dipegangan peserta dikumpulkan baik dari berbagai sumber,
didik. Sehingga, tujuan pendidikan yang telah pengamatan ataupun ekperimen. Pengolahan
memudar kembali lagi mencetak manusia yang informasi yng dikumpulakan untuk menambah
tidak hanya berilmu namun juga manusia yang keluasan dan kedalaman sampai pada
bermoral. pengolahan informasi untuk mencari solusi. Hal
2.2 Menanamkan Nilai Kejujuran pada ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan
Pendekatan Saintifik anatara satu informasi dengan informasi lainnya.
Menemukan pola keterkaitan antar informasi.
Pendekatan saintifik adalah konsep dasar
pendidik dapat menanamkan nilai kejujuran
yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan
dalam mengolah data informasi yang telah
melantari pemikiran tentang bagaimana metode
dikumpulkan oleh peserta didik.
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori
tertentu. Pendekatan saintifik erat kaitannya Mengolah data juga disebut sebagai
dengan metode saintifik. Metode ini umumnya menalar. Menalar adalah aktivitas berpikir secara
melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi. logis dan sistematis atas informasi yang
didapatkan oleh peserta didik. Menalar dalam
Pendekatan saintifik bertujuan untuk
Kurikulum 2013 adalah kemampuan peserta didik
menumbuhkan sikap-sikap ilmiah, mencintai ilmu
untuk mengelompokkan berbagai informasi yang
pengetahuan serta mengacu pada kecerdasan
telah dikumpulkan peserta didik, hingga menarik
intelektual. Hal ini ditandai dengan kemampuan
sebuah kesimpulan dari informasi-informasi
mencipta, melalui observasi atau pengamatan
tersebut.
serta percobaan.
Mengomunikasikan adalah menyampaikan
Kegiatan pengamatan atau observasi
membutuhkan rumusan hipotesis dan apa yang telah mereka pelajari.
pengumpulan data. Hal ini didasari pada Mengkomunikasikan bisa dilaksanakan dengan
pengamatan atau percobaan. Pendekatan mensosialisasikan, menuliskan, ataupun
saintifik dalam pembelajaran memiliki komponen menceritakan yang ditemukan dalam
antara lain mengali informasi, bertanya, mencoba pengumpulan informasi dan pengolahan data
kemudian mengolah data, menyajikan data, juga menarik kesimpulan. Mengkomunikasikan
kemudian menganilisi, menalar, menyimpulkan juga Pemaparan hasil analisa setelah mengolah
serta mencipta. informasi. sehingga, mengokunikasikan mampu
digunakan oleh pendidik untuk menanamkan nilai
Kegitan mengumpulkan informasi digunakan kejujuran pada peserta didik.
untuk mengali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber baik membaca atau Kejujuran menjadi hal yang sangat penting
memperhatikan objek yang sedang diteliti. dalam kebebasan ilmiah, observasi ataupung
Kementian Pendidikan nasional (2013) pengamatan. Kejujuran dalam menyampaikan
mengumpulkan informasi dilakukan melalui fakta dengan benar dan mengupayan
eksperimen, membaca sumber ataupun mendapatkan dengan cara yang benar. Karena
mengamati objek. Pendidik dapat menamkan seorang yang jujur akan menyampaikan
FATHINATUSH SHALIHAH 27
informasi yang sebarnya tanpa ada pengurangan DAFTAR PUSTAKA
ataupun tambahan, sehingga informasi itu dapat An Nabhani, T. 2003. Peraturan Hidup Dalam Islam.
diterima. Jakarta, Hizbut Tahrir.
An Nabhani, T. 2003. Syakyiah Islam, Kepribadian
Proses penanaman nilai kejujuran melalui Islam Jilid II. Jakarta, Hizbut Tahrir
metode saintifik mungkin hanya akan
Amin, M. 2011. Kecurangan ujian nasional. Melalui
menghasilkan pengetahuan saja, namun belum http:/ /laporan-kecurangan-ujian-nasional-htm
menjadi sebuah kepribadian yang utuh atau diakses pada 10 Februari 2015
prinsip hidup peserta didik. Sehingga, pendidik Azizl, H A. 2012. Guru profosional berkarakter.
tak cukup hanya menyampaikan dan melatih Cempaka Putih, Klaten.
namun juga membentuk pemahaman yang akan Azizl, H A. 2012. Hati pusat pendidikan karakter.
Cempaka Putih, Klaten.
teraplikasi dalam tindakan. Karena,
Emosda. 2011. Penanaman Nilai-nilai Kejujuran dalam
pemahamanlah yang akan menghantarkan pada
Menyiapkan Karakter Bangsa. Innovatio, Vol. X,
pengaturan tingkah laku peserta didik. No. 1, Januari-Juni 2011
Hermani, N. 2014. The Model. Buku Pengembangan Diri
III. SIMPULAN Spiritual Idiologis untuk Meraih Sukses Pribadi dan
Peradaban. IKKJ Publisher, Yogyakarta.
Nilai kejujuran adalah karakter yang harus Herqutanto. 2013. Plagiarisme, Runtuhnya Tembok
dimiliki oleh peserta didik, ditengah kondisi carut Kejujuran Akademik. Vol. 1 no 1, April 2013.
marutnya moral bangsa. Menjadi sangat penting Machin, A. 2014. Impelmentasi Pendekatan Saintifik,
dalam kondisi saat ini bagi seorang pendidik Penanaman Karakter dan Kinservasu pada
Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Vol 3, No 1
untuk menanamkan nilai kejujuran. Kejujuran (2014).
akan menjadi sebuah karakter peserta didik saat
Suyadi. 2012. Menerapkan Pendidikan Karakter di
pola pikir dan pola sikap peserta didik selaras. Sekolah. mentari Pustaka, Yogyakarta.
Penyelarasan pola pikir dan pola sikap ini akan Suryisubroto. 2011. Pendidikan karakter bangsa. Jakarta:
dipegaruhi oleh sebuah pemaham. Sedangkan Gramedia.
pemahaman benar dan salah dipengaruhi oleh Tahrir, H. 2004. Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiah Islamiah.
kaidah berpikir yang sangat dipengaruhi oleh Hizbut Tahrir, Jakarta:
lingkungan,baik lingkungan keluarga, masyarakat Wisodo, Bambang, Ade Irawan, Heri Muhammad
Fajar, Teten Masduki, Fasli
maupun negara.
Jalal, Dedi Rosadi, Agus Rustandi, Agus F Hidayat.
Pendidik mampu menanamkan nilai kejujuran 2015. Sekolah Harapan, Sekolah Bebas Korupsi.
melalui pendekatan saintik. Pendekatan saintik Madani, Kelompok Instrans Publishing dan
didasarkan pada pengamatan, observasi ataupun Wisma Kalimetro, Jakarta.
eksperimen. Melalui pengumpulan informasi,
pemgolahan data dan penarikan kesimpulan serta
pengomunikasian menjadi langkah untuk
menanamkan nilai kejujuran pada peserta didik.
Melalui pendekatan saintifik ini pendidik tak hanya
melatih nilai kejujuran berdasarkan observasi atau
eksperimen, namun menanamkan sebuah
pemahaman yang sangat mempengaruhi tingkah
laku peserta didik.
28 FATHINATUSH SHALIHAH
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI
MEDIUM UNTUK MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER
KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP
HENDRA
hendra.a1a310019@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penanaman nilai karakter kebangsaan dalam proses belajar mengajar merupakan hal penting. Penanaman nilai karakter
dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik lagi. Permasalahannya
adalah bagaimana penerapan nilai karakter kebangsan dalam pembelajaran khusunya pembelajaran IPA di sekolah
menengah pertama. Solusi dalam masalah ini adalah dengan menggunakan pendekatan, Contextual Teacing and Learning
(CTL). Karena di dalam komponen CTL dapat memfasilitasi munculnya nilai karakter kebangsaan.
Kata kunci: Nilai Karakter Kebangsaan, CTL, Pembajaran IPA.
HENDRA 29
memberikan kontribusi yang positif kepada mata pelajaran. Yang dimaksud dengan
lingkungannya. penanaman nilai karakter secara terintegrasi di
Dewasa ini gambaran perilaku generasi dalam proses pembelajaran adalah dengan
mudah sudah mulai merosot. Setiap saat dapat kita pengenalan nilai-nilai, fasilitas diperolehnya
lihat dari berita yang dilansir oleh surat kabar kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
maupun media elektronik menunjukan banyak penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah
perilaku yang tidak terpuji dari generasi muda di laku siswa sehari-hari melalui proses
negeri ini. Budi pekerti, etika, dan moral mulai pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
terabaikan. Ironisnya hal ini sudah merasuki maupun di luar kelas (Sahlan dan Angga Teguh
kehidupan pelajar. Seperti siswa yang menunjukkan Prastyo, 2012). Misalnya pada mata pelajaran
sikap kurang hormat kepada orang dewasa, kasus IPA tujuan pembelajaran IPA dapat dipilih sejalan
menyontek yang sudah menjadi kebiasaan, bullying dengan taksonomi bloom, yang mencangkup
yang dilakukan sekelompok orang (genk) untuk ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
mengucilkan seseorang yang memiliki kelemahan Mata pelajaran IPA telah diberikan pada
fisik atau mental, serta penggunaan obat-obatan tingkat pendidikan menengah pertama sebagai
terlarang yang dikonsumsi oleh siswa. Kaum muda bagian yang terintegrasi dari mata pelajaran fisik,
tampaknya semakin sering merusak diri mereka kimia daan biologi. Pada tingkat SMP, IPA di
dan orang lain, dan semakin tidak peduli untuk implementasikan dengan melibatkan semua
berkontribusi terhadap kesejahteraan sesama aspek hasil belajar siswa baik kognitif,
manusia. Dalam keadaan seperti ini mereka psikomotorik dan afektif. Pembelajaran IPA juga
mencerminkan masyarakat yang sakit yang dituntut untuk lebih membuat siswa untuk aktif
membutuhkan pembaharuan moral dan spiritual belajar dengan melakukan penyelidikan dan
(Lickona, 2013). terampil dalam melakukan berbagai keterampilan
Penanaman nilai-nilai karakter baik di yang terkait pembelajaran. Selain itu
sekolah maupun di lingkungan rumah terlihat pembalajaran IPA juga menekankan pada
kurang. Hal ini dapat sangat dirasakan dalam pembentukan nilai karakteri siswa dengan
dunia pendidikan. Kasus bertindak curang menanamkan sikap yang positif dari
(cheating) baik berupa tindakan menyontek, pembelajaran seperti rasa percaya diri, tiliti, jujur,
mencontoh pekerjaan teman maupun dari buku disiplin, mau berkerja sama, tenggang rasa dan
pelajaran seolah-olah merupakan kejadian sebagainya. Namun, yang biasanya menjadi
sehari-hari. Bahkan dalam pelaksanaan ujian masalah adalah guru terkadang hanya
akhir sekolah seperti Ujian Akhir Nasional di menyampaikan materi yang menekankan pada
suatu daerah ditengarai ada guru memberikan ranah kognitif tanpa ada implikasinya bagi
kunci jawaban pada siswa. (Novijayanti, 2015). kehidupan siswa di masyarakat dengan kata lain
tampa melibatkan ranah psikomotor dan afektif.
Untuk mencegah lebih parahnya krisis
Hal ini merupakan tugas besar guru mata
akhlak, upaya tersebut mulai dirintis melalui
pelajaran IPA yang harus bisa menanamkan
pendidikan karakter bangsa yang terwujud dalam
nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPA
kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 ini siswa
kepada siswa. Hal inilah yang jarang atau
tidak hanya dibekali dengan pengetahuan saja
bahkan tidak pernah dilakukan oleh guru-guru,
tetapi mencakup beberapa aspek penting lainnya
sehingga guru sangat dituntut untuk kreatif serta
berupa keterampilan dan sikap. Dalam
pelaksanaan kurukulum 2013 di sekolah, melihat kebutuhan siswa untuk menghadapi
penanaman nilai-nilai karakter diberikan secara masa yang akan datang.
terintegrasi di dalam proses pembelajaran pada
30 HENDRA
Kesulitan yang dialami oleh guru dalam dalam bentuk tindakan (Fathurrohman, 2013).
menumbuhkan nilai karakter (afektif) dalam Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kementerian
pembelajaran dapat direduksi dengan Agama Republik Indonesia (dalam Mulyasa 2011)
pendekatan contextual teaching and learning. mengemukakan bahwa character diartikan sebagai
Dalam pendekatan ini tidak hanya dapat ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi
menumbuhkan nilai karakter tetapi juga dapat pada perilaku individu yang bersifat unik.
memfasilitasi meningkatnya prestasi hasil belajar Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat
siswa dari ranah kognitif maupun psikomotorik. menyimpulkan bahwa karakter merupakan suatu
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik keadaan jiwa yang dimiliki oleh manusia itu sendiri
menulis makalah ini untuk menyampaikan ide yang kemudian menjadi dasar untuk membedakan
mengenai ―Contextual Teaching And Learning setiap masing-masing individu. karakter bersifat
Sebagai Medium Untuk Menumbuhkan Nilai unik, artinya karakter yang dimiliki setiap individu
Karakter Kebangsaan Dalam Pembelajaran IPA berbeda dengan individu lainnya. Karakter
SMP .‖ adapun maka tujuan penulisan makalah ini menjadikan seseorang mempunyai ciri khas dalam
yaitu mengetahui kajian teoritik dan konseptual melakukan suatu tindakan atau perilaku yang
mengenai pembelajaran contextual teaching and dilakukan dalam kesehariannya.
learning (CTL) terhadap nilai karakter kebangsaan Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik
dalam pembelajaran IPA SMP. watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
II. PEMABAHASAN kebijakan yang diyakini dan dipergunakan
sebagai cara pandang, berpikir, bersikap,
2.1 Pendidikan bernilai Karakter berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan
Kebangsaaan
sehari-hari. Orang berkarakter berarti orang yang
1. Nilai berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat,
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Edisi atau berwatak. Dengan makna seperti itu berarti
Baru (2014) nilai merupakan harga dalam arti karakter identik dengan kepribadian atau akhlak
tafsiran, kadar mutu. Berdasarkan pengertian (Novijayanti, 2015).
tersebut, dapat disimpulkan nilai sebagai sesuatu 3. Nilai Karakter Kebangsaan
yang berguna, berharga, berkualitas, dan dapat
Pada Kebijakan Nasional Pembangunan
dimanfaatkan oleh orang lain. Nilai menjelaskan
Karakter Bangsa, disebutkan bahwa karakter
sesuatu yang abstrak, bukan benda konkrit yang
bangsa adalah kualitas perilaku kolektif
dapat dilihat secara langsung. Dengan demikian
kebangsaan yang khas-baik yang tecermin dalam
untuk mendeteksi sebuah nilai harus melalui
kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
pemaknaan terhadap kenyataan lain berupa
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir,
tindakan, tingkah laku, pola pikir dan sikap
olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga
seseorang atau sekelompok orang. Nilai
seseorang atau sekelompok orang. Karakter
difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
bangsa Indonesia akan menentukan perilaku
dan menentukan kelakuan seseorang, karena
kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang
nilai dijadikan standar perilaku.
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa,
2. Karakter karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani to Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
mark yang berarti menandai dan memfokuskan norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip
pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan Bhinneka Tunggal Ika, dan
HENDRA 31
komitmen terhadap NKRI Pemerintah Republik Contextual Thacing and Learning (CTL)
Indonesia, dalam Darmawan (2014). merupakan pendekatan pembelajaran yang
Lebih lanjut disebutkan bahwa untuk menekankan pada keterkaitan antar konteks dan
kemajuan Negara Republik Indonesia, diperlukan ketermaknaan. Pembelajaran ini menuntun para
karakter yang tangguh, kompetitif, berakhlak siswa untuk menggabungkan subjek akademik
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, dengan konteks keadaan mereka sendiri dan
patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi memberi makna terhadapnya. CTL juga
Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh merupakan sebuah proses pendidikan yang
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. bertujuan untuk membantu siswa melihat makna
Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila dari materi akademik dengan cara
artinya setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima menghubungkan subjek-subjek akademik
sila Pancasila secara utuh dan komprehensif dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari
meliputi: 1) bangsa yang berKetuhanan Yang siswa, yaitu dengan konteks pribadi, lingkungan,
Maha Esa, 2) bangsa yang menjunjung sosial dan budaya (Jhonson, 2010). CTL adalah
kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) bangsa suatu pendekatan pemebalajaran yang
yang mengedepankan persatuan dan kesatuan membantu guru menghubungkan konten materi
bangsa, 4) bangsa yang demokratis dan pelajaran ke seituasi kehidupan nyata dan
menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia, memovitvasi siswa untuk membuat hubungan-
dan 5) bangsa yang mengedepankan keadilan hubungan antara pengetahuan dan
dan kesejahteraan Pemerintah Republik pengaplikasiannya kedalam lingkungan keluarga,
Indonesia dalam Darmawan (2014). lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja
(Berns,Ericson,& Patricia, 2001).
Kemendiknas (2011), telah diidentifikasi 18
nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada CTL merupakan sebuah pendekatan yang
peserta didik yang bersumber dari Agama, menghubungkan guru dan pembelajaran pada
Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan siswa dengan bermacam-macam konteks
Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: kehidupan dan menyiapkan siswa untuk
religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja lingkungan pembelajaran yang lebih komplek
keras, 6) kreatif-kritis, 7) mandiri, 8) demokratis, untuk karir mereka yang akan datang.
rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 2.4 Komponen Contextual Teaching and
cinta tanah air, 12) menghargai prestasi/orang Learning (CTL)
lain, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai,
Pendekatan CTL memiliki beberapa
gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) komponen yang khas yang membedakannya
peduli sosial, 18) tanggungjawab. Meskipun telah dengan pendekatan lainnya. Jhonson (2010)
dirumuskan ada 18 nilai pembentuk karakter mengidentifikasi kompen-komponen CTL yang
bangsa, disetiap satuan pendidikan dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut.
menentukan prioritas pengembangannya.
(1) Making meaningful connection (membuat
Pemilihan nilai-nilai tersebut berpijak dari hubungan penuh makna) pada komponen
kepentingan dan kondisi satuan pendidikan ini membangun keterkaitan antara
masing-masing. Hal ini dilakukan melalui analisis konteks pembelajaran dengan konteks
konteks, sehingga dalam implementasinya kehidupan nyata.
dimungkinkan terdapat perbedaan jenis nilai Doing significant work (melakukan kerja
karakter yang dikembangkan. penting) siswa melakukan pekerjaan yang
memiliki tujuan dan berguna.
2.2 Contextual Teaching and Learning (CTL)
32 HENDRA
Self-regulated learning ( b e l a j a r karakter, antara lain berpikir kritis dan
mengatur diri) siswa dapat mengatur diri logis, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu,
sendiri sebagai orang yang belajar aktif menghargai orang lain, bertanggung
Collaborating (kerjasama) siswa dapat jawab, dan percaya diri.
berkerja sama. Inquiry (menemukan) merupakan proses
Critical and creative thinking (berpikir perpindahan dari pengamatan menjadi
kritis dan kreatif) siswa dapat pemahaman dan siswa belajar
menggunakan tingkat berpikir yang lebih menggunakan keterampilan berpikir kritis.
tinggi secara kritis dan kreatif; dapat Pembelajaran yang menerapkan prinsip
menganalisis, membuat sintesis, inkuiri dapat mengembangkan berbagai
memcahkan masalah, membuat karakter, antara lain berpikir kritis, logis,
keputusan, dan menggunakan bukti-bukti kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu,
dan logika. menghargai pendapat orang lain, santun,
jujur, dan tanggung jawab.
Nuturing the individual (memelihara
individu), siswa memelihara pribadinya : Questioning merupakan kegiatan guru
mengetahui, memberi perhatian, untuk mendorong, membimbing, menilai,
memberi harapan-harapan tinggi, kemampuan berpikir siswa.
memotivasi dan memperkuat diri siswa. Pembelajaran yang menggunakan
pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun
Reaching high standars (mencapai
siswa mencapai tujuan belajar dapat
standar tinggi) mengidentifikasi tujuan
yang jelas dan memotivasi siswa untuk mengembangkan berbagai karakter,
mencapainya. antara lain berpikir kritis dan logis, rasa
ingin tahu, menghargai pendapat orang
Using authentic assessment lain, santun, dan percaya diri.
(mengadakan assemen autentik).
4 Learning community ( masyarakat
Komalasari (2013) mengidentifikasikan belajar) merupakan sekelompok orang
pembelajaran CTL memuat komponen- yang terikat dalam kegiatan belajar, yang
komponen seperti konsep keterkaitan (relating), memiliki konsep bahwa belajar bersama
konsep pengamalan langsung (experiencing), lebih baik daripada belajar sendiri. Pada
konsep aplikasi (applying), konsep kerja sama kegiatan ini siswa dapat saling bertukar
(cooperating), konsep pengaturan diri (self pengalaman atau bertukar ide.
Penerapan prinsip masyarakat belajar di
regulating) dan konsep penilaian autentik
dalam proses pembelajaran dapat
(authetic assessment). mengembangkan berbagai karakter,
2.5 CTL dan nilai karakter kebangsaan antara lain kerjasama, menghargai
dalam pembelajaran IPA SMP pendapat orang lain, santun, demokratis,
patuh pada turan sosial, dan tanggung
Berdasarkan komponen pada CTL dapat jawab.
dikemukakan tentang perwujudan nilai karakter
kebangsaan sebagai berikut. 5 Modeling (pemodelan) merupakan
proses penampilan suatu contoh agar
1. Konstruktivisme membangun orang lain berpikir, bekerja, dan belajar.
pemahaman siswasendiri dari Siswa akan melakukan kegiatan yang
pengalaman baru berdasar pada dicontohkan guru melalui model.
pengetahuan awal dan pembelajarannya Pemodelan dalam pembelajaran antara
harus dikemas menjadi proses lain dapat menumbuhkan rasa ingin tahu,
―mengkonstruksi‖ bukan menerima menghargai orang lain, dan rasa percaya
pengetahuan. Penerapan teori belajar diri.
konstruktivisme dalam pembelajaran
dapat mengembangkan berbagai Authentic assessment (penilaian yang
sebenarnya) merupakan kegiatan
HENDRA 33
mengukur pengetahuan dan keterampilan Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003,
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 13.
siswa. Authentic assessment ini menilai
produk (kinerja), maka tugas-tugas siswa Fathurrohman, Pupuh dkk. 2013. Pengembangan
Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.
yang relevan dan kontekstual. Penilaian
Jhonson,E.B.2010. Contextual Teaching and Learning
yang sebenarnya akan menumbuhkan Menjadikan Kegiatan Belajar mengajar
nilai kejujuran, kemandirian, rasa percaya mengasyikkan dan bermakna, Kaifa Learning,
diri, rasa tanggung jawab. Bandung.
Lickona, Thomas. 2013. Educating for Character.
Reflection (refleksi) merupakan cara Terjemahan Lita S. Pendidikan Karakter.
berpikir tentang apa yang telah dipelajari, Bandung: Nusa Media.
mencatatnya, serta membuat jurnal, Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan
karya seni, diskusi kelompok. Refleksi Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan
dalam pembelajaran antara lain dapat Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta.
menumbuhkan kemampuan berpikir logis Komalasari, K. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep
dan Aplikasi. PT Refika Aditama, Bandung.
dan kritis, mengetahui kelebihan dan
Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter.
kekurangan diri sendiri, dan menghargai
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
pendapat orang lain.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta:
Bumi Aksara.
PENUTUP Nimpuno, Hanjoyo Bono dkk. 2014. Kamus Bahasa
Indonesia Edisi Baru. Jakarta Barat: Pandom
3.1 Simpulan Media Nusantara.
CTL merupakan suatu pembelajaran yang Rusmiati,F.A.,I Wayan. S dan Wayan, S. W. 2013.
dapat memfasilitasi tumbuhnya nilai karakter Pengembangan Modul Ipadengan Pendekatan
Kontekstual Untuk Kelas V SD Negeri 2
kebangsaan pada siswa. Hal itu dapat dilihat dari
Semarapura Tengah. E-Jurnal Program Pasca
komponen CTL. Komponen CTL inilah yang Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
melatih dan memfasilitasi guru dan siswa untu Studi Teknologi Pembelajaran Volume 3.
melakukan pembelajaran berdasarkan nilai Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prastyo. 2012.
karakter kebangsaan. Selain dari komponen Desain Pembelajaran Berbasis
tersebut komponen lainnya juga turut beseinergi. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
3.2 Saran
Pembelajaran CTL sebaiknya diterapkan
tidak hanya di jenjang sekolah menengah
pertama saja, tetapi di seluruh jenjang pendidikan
dan mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Bens,R.G. Ericson, Patricia, M.2001. Contextual
Teaching and Learning : Preparing student for the
Eonomy, The Highlight Zone : Work No 5 Office of
Vational Adult Education Washington DC.
Dharmawan, N.S 2014. Implementai Pendidikan Karakter
Bangsa Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi.
Makalah Pembinaan Pendidikan Karakter bagi 1
Mahasiswa PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII,
dipublikasikan, Universitas Udayana, Denpasar.
34 HENDRA
RASA NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BANJAR
“BADANDANG”
KARLINA RAHMI
rakanayaputri@yahoo.com
ABSTRAK
Permainan tradisional merupakan pemainan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang kemudian turun-
temurun sampai ke zaman kita. Dalam permainan tradisional tersebut mengandung banyak sekali nilai-nilai dasar
dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan modal bagi pembentukan karakter bangsa. Dewasa ini permainan
tradisional mulai ditinggalkan oleh maraknya globalisasi dan arus perkembangan teknolongi. Dengan memasukkan
permainan tradisional dalam pembelajaran diharapkan kita dapat mempersiapkan para generasi penerus yang
mewarisi karakter bangsa yang luhur sehingga Indonesia mampu menggapai cita-cita bangsa. Permainan tradisional
Banjar Badandang adalah jenis layang-layang yang memiliki nilai kreatifitas dan edukasi yang tinggi. Badandang
dapat menjadi menjadi media yang baik dalam menyampaikan beberapa konsep pembelajaran Fisika yaitu
Kesetimbangan Benda Tegar, Fluida Dinamis dan Gelombang Bunyi pada Pipa Organa. Dalam implementasinya tidak
hanya mampu menjelaskan konsep yang ada tapi juga melatihkan keterampilan dan karakter yang baik.
Kata kunci : Permainan tradisional Banjar; Badandang; karakter bangsa
KARLINA RAHMI 35
sosial, sikap hormat, toleransi, menghargai orang pembelajaran Fisika di sekolah dan penanaman
lain dan karakter lainnya pada anak menyertasi nilai-nilai karakter bangsa yang terkandung
sebagai dampak kurangnya interaksi dan sosialisi dalam permainan tradisional ini.
anak yang tidak lagi perlu keluar rumah untuk 1.4 Manfaat Penulisan
bertemu dan bermain bersama anak lain. 1. Bagi Penulis
Kurangnya kemampuan motorik anak bisa jadi
a. Menambah pengetahuan penulis pada
berdampak pada fisik anak karena kurangnya
satu jenis permainan tradisional Banjar
pelatihan gerak tubuh pada game elektronika. yang sudah mulai hilang yaitu
Serta beberapa kekurangan lain dari game ―Badandang‖
elektronika yang menjadi keunggulan pada Menambah pengetahuan pengenai nilai-
permainan tradisional dalam hal mendukung nilai dan pembelajaran yang terkandung
perkembangan dan pendidikan anak bangsa. dalam permainan–permainan tradisional
Banjar ―Badandang‖.
Jika redupnya semarak permainan
tradisional karena tergerus arus globalisasi yang 2. Bagi Masyarakat
sebenarnya belum dipahami betul oleh anak a. Sebagai referensi salah satu permainan
terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan tradisional Banjar yang sudah mulai
bahwa permainan tradisional yang selama ini hilang yaitu ―Badandang‖
telah mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia b. Sebagai titik awal untuk mulai
sejak dulu akan punah. Hal ini tentu saja akan mengenalkan permainan tradisional
Banjar yang mulai hilang tersebut,
berpengaruh pada pembentukan karakter, jiwa
dan kepribadian anak yang cenderung c. Sebagai media sosilisasi mengenai nilai
individualis. Maka dari itu penulis mengangkat karakter dan edukasi yang terkandung
dalam permainan tradisional Banjar
tema salah satu permainan tradisional Banjar
―Badandang‖
sebagai wahana pembelajaran dan pendidikan
3. Bagi Pemerintah Daerah
karakter anak Bangsa untuk sebagai bahan
tulisan dengan judul….. a. Sebagai salah satu referensi untuk mulai
menumbuhkan kembali permainan
1.2 Fokus Masalah tradisional Banjar agar tidak punah.
Dapatkah permainan tradisional Banjar b. Sebagai kritik terhadap Pemerintah
―Badandang‖ memiliki nilai edukasi yang Daerah untuk lebih memperhatikan
bisa menjadi wahana belajar Fisika di kelestarian permainan tradisional banjar
sekolah? sebagai kekayaan budaya daerah.
Bagaimana peran permainan tradisional
Banjar ―Badandang‖ menjadi wahana
edukasi dalam pembelajaran Fisika di II. PEMBAHASAN
sekolah ? 2.1 Permainan Tradisional Banjar
Nilai-nilai apa saja yang terkandung ―Badandang‖
dalam permainan tradisional Banjar
Permainan tradisional atau sering disebut
―Badandang‖ sebagai wahana belajar
permainan rakyat merupakan pemainan yang
Fisika di sekolah dan peranannya dalam
pembentukan karakter anak Bangsa ? sudah diciptakan dan dimainkan sejak zaman
nenek moyang kita yang kemudian turun-temurun
1.3 Tujuan Penulisan
dimainkan oleh generasi muda hingga ke zaman
Mengenalkan permainan tradisional Banjar kita. Permainan tradisional seperti permainan
―Badandang‖ yang mulai punah di kalangan lainnya pada dasarnya adalah suatu aktifitas
anak-anak Kalimantan Selatan sebagai wahana menyenangkan yang sering dilakukan oleh anak-
36 KARLINA RAHMI
anak saat berkumpul bersama dengan pun hanya bisa dimainkan di daerah persawahan
memanfaatkan alam sekitar. Permainan rakyat kosong setelah panen ketika angin kuat musim
adalah alternative hiburan berupa media ekspresi penghujan mulai datang.
di waktu senggang anak. Permainan dijadikan 2.2 Karakter yang DItanamkan dalam
arena bertukar pikiran atau sosialisasi apa saja Permainan Badandang
dalam kelompok kecil. Secara tidak langsung,
Banyak nilai-nilai posistip yang termuat
anak-anak yang bermain juga belajar dan berlatih dalam permainan tradisional Banjar Badandang
melalui sebuah permainan. Apalagi dalam ini, diantaranya :
permainan-permainan tradisional daerah Banjar
1. Karakter religius
memiliki nilai-nilai dan penanaman karakter yang
penting diserap anak. Pada perkembanganya Dahulu orang menyebutkan permainan
sering pula beberapa permaina tidak lagi hanya badandang sebagai salah satu wujud rasa syukur
milik anak-anak, ramaja dan dewasa juga banyak masyarakat Banjar setelah panen yang
yang tertarik pada permainan tradisional. melimpah. Pasca panen sawah akan kosong dan
Akhirnya permainan rakyat sering menjadi kering sehingga menjadi lahan bermain yang
komoditi penting bagi pengembangan wisata atau menyenang-kan. Permainan dandang biasa
bidang-bidang yang lain. Segmen wisata atau dimainkan sore hari pada saat angin bertiup
seni-seni lain seringkali berkolaborasi dengan kencang. Semarak kreasi warna dan bunyi
permainan rakyat agar memiliki daya tarik. nyaring yang dihasilkan dandang menjadi
pemandangan menarik dan menyenangkan bagi
Hal utama yang menjamin kesinambungan
masyarakat setelah lelah bekerja.
permainan tradisional pada masa lalu adalah
keseragaman cara hidup nenek moyang kita Selain itu, bunyi-bunyian yang dihasilkan
yang teratur dan dekat dengan alam. Ada di dandang menemani anak-anak pada waktu pergi
antara permainan ini yang sekarang tidak mengaji. Di saat malam menjelang warga akan
dimainkan lagi tetapi hanya diketahui oleh ibu pergi ke surau, langgar atau masjid untuk shalat
bapa dan datuk nenek kita saja. Tetapi ada juga berjamaah. Anak-anak akan belajar mengaji di
yang masih dimainkan lagi oleh anak-anak rumah guru mengajinya. Hingga malam menjelang,
sehingga hari ini. Salah satu di antara permainan dandang tidak diturunkan tetapi hanya akan
itu adalah ―Badandang‖. ditambatkan pada pohon besar di tepi sawah.
Dandang akan tetap melayang di atas selama angin
Huda (2005) menerangkan Badandang
tetap berhembus. Dandang hanya akan turun dan
dalam bahasa Banjar berasal dari kata benda
jatuh saat angin berhenti bertiup. Selama angin
―Dandang‖ yaitu sejenis laying-layang besar
tetap berhembus bunyi merdu dari kukumbangan
dengan lebar mencapai dua meter dan panjang
akan terus terdengar pula.
empat meter ditambah dengan ekor panjang dari
kain yang hamper dua kali panjang tubuh laying- 2. Karakter Peduli Sosial
layang dan ditambah pula sepasang bunyi- Badandang biasa dibuat dan dimainkan
bunyian dari ruas bambu yang diberi lubang secara berkelompok, satu dandang bisa dinaikan
disebut ―kukumbangan‖ atau ―dangung‖. oleh minimal dua atau tiga orang. Beberapa anak
Imbuhan ―Ba‖ dalam kata badandang memiliki yang membuat dandang akan membuat dan
arti melakukan atau memainkan. Permainan ini menaikkannya dengan bergotong-royong.
dulunya sering dimainkan di persawahan setelah Masyarakat di sekitar akan berkumpul di tepi
musim kemarau atau pasaca panen. Karena sawah menikmati permainan ini. Setelah musim
bentuk Dandang yang besar maka memerlukan
ruang gerak yang luas sehingga permainan ini
KARLINA RAHMI 37
kemarau berlalu, angin sering kali bertiup Perlu disadari bahwa inti pembelajaran
kencang di tepi persawahan pada sore hari. Fisika di sekolah haruslah lebih menekankan
Maka anak-anak dan orang dewasa akan segera pada upaya memahami konsep Fisika melalui
berkumpul untuk menaikkan dandang. Di sinilah proses internalisasi dalam diri peserta didik dan
badandang memiliki nilai lebih sebagai salah satu selanjutnya penguasaan konsep tersebut
wahana komunikasi dan sosialisasi serta hiburan diterapkan untuk memecahkan masalah yang
warga. dihadapinya. Untuk itu kapasitas intelektual/
3. Karakter Peduli Lingkungan inteligensi dan kemampuan analisa merupakan
bagian kemampuan dasar yang harus diketahui
Badandang biasa dibuat dan dimainkan
guru sebagai suatu upaya untuk meningkatan
secara berkelompok. Beberapa anak yang
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
membuat dandang akan pergi mencari bambu
Fisika guna mencapai hasil belajar yang optimal.
panjang untuk rangka dandang dan bambu besar
Michael Martin (1991 dalam Suparno, 2012;13) )
lalu dilubangi sebagai kukumbangan. Diperlukan
menyebutkan pendidikan fisika sebagai bagian
ukuran dan berat bambu yang sesuai untuk
pendidikan IPA meliputi tiga aspek yaitu
membuat dandang yang bisa terbang dengan
pengetahuan, proses, dan sikap atau karakter.
baik. Maka sangat disadari kelestarian
lingkungan dan ekosistem tumbuhan bambu Pada pembelajaran Fisika akan
khususnya dalam hubungannya denga mengembangkan sikap belajar Fisika, seperti
pembuatan dandang perlu dijaga. Anak-anak sikap jujur, disiplin, teliti, obyektif, setia pada
tidak akan sembarang menebang bambu yang data, daya tahan dalam menghadapi persoalan
tidak mereka perlukan dalam pembuatan yang sulit, dan kerjasama dengan orang lain.
dandang, agar nantinya bamboo yang tumbuh Sikap-sikap ini dihidupi dan dikembangkan oleh
kemudian bisa dimanfaatkan untuk hal yang lain. para fisikus dalam penelitian dan pengembangan
ilmu mereka. Suprapto Brotosiswoyo (2000;6)
4. Karakter Ulet / Kerja keras serta Kreatif
menambahkan bahwa aspek sikap atau karakter
Perlu teknik dan keterampilan khusus dan peserta didik yang dapat dibina lewat Fisika
keuletan untuk membuat dandang. Menimbang adalah rasa ingin tahu; kerjasama; reproducible;
dan menyesuikan bentuk kerangka dengan berat cara penalaran yang konsisten; terbuka dan
beban yang akan diangkat perlu ketelitian observable.
sehingga dandang bisa terbang dengan baik.
Pembelajaran IPA termasuk Fisika
Sepasang ruas bambu yang dilubangi sebagai
menekankan pada learning by doing sangat
kukumbangan juga perlu ketilitian dan
disarankan untuk diterapkan. Dengan
perhitungan untuk menghasilkan bunyi yang
memasukkan budaya dan permainan local
bagus. Kreatifitas juga sangat diperlukan dalam
seperti permainan tradisional Badandang ini
menghias dandang sehingga menarik.
dalam pembelajaran Fisika diharapkan dapat
Kemampuan belari dan kekuatan otot tangan
membawa efek positif selain pada pemahaman
menarik dandang serta keterampilan
konsep yang lebih mendalam serta menanamkan
menyesuiakan arah angin yang datang juga
karakter positif pada peserta didik.
menentukan bagaimana dandang bisa naik. Ini
menjadi olah raga yang menyenangkan dalam Pada pembuatan dandang sebagai salah
permainan dandang. satu jenis layang-layang tentu melibatkan
penerapan konsep Fisika yaitu Kesetimbangan
2.3 Dandang Sebagai Wahana Pendidikan Titik Berat. Bentuk dan berat benda tentu
Karakter dalam Pembelajaran Fisika diperhitungkan untuk memastikan dandang bisa
terbang dengan baik. Pada pembuatan
38 KARLINA RAHMI
kukumbangan sebagai bunyi-bunyian yang pelajari dalam permainan ini, jika dibawa pada
dipasang pada badan dandang menerapkan pembelajaran Fisika di sekolah maka karakter-
konsep Gelombang Bunyi pada Pipa Organa. Perlu karakter tersebut dapat tertanam dengan baik
kerja keras dan keuletan, ketelitian dan kreatifitas dalam diri peserta didik. Karakter-karakter
dalam pembuatan dandang yang baik. Kerja sama tersebut adalah karakter social, peduli
dan karakter peduli lingkungan juga dapat lingkungan, kerja keras dan kreatif.
dikembangkn dalam pembuatan dandang. Jika
peserta didik diarahkan pada pembelajaran dengan DAFTAR PUSTAKA
konten local seperti permainan tradisional
Huda, Sirajul. 2005. Permainan Tradisional Rakyat
Badandang ini makan karakter-karakter tersebut Kalimantan Selatan. Pustaka Banua : Banjarmasin.
akan dikembangkan secara baik.
Suprapto Brotosiswoyo. 2000. Matematika dan IPA
Dari aspek proses dan sikap dalam sebagai Komponen Budaya dan Penopang
Teknologi. Makalah semlok dosen IAD di ITB :
pembelajaran yang memuat konten local berupa Bandung.
permainan tradisional banjar pada pembelajaran Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika
Fisika ini dapat menggunakan apa yang diketahui terhadap Pembangunan Karakter Bangsa.
dan dialami dalam belajar Fisika untuk hidup Yogyakarta : USD.
bersama orang lain. Peserta didik yang terlatih
bekerja keras dan teliti dalam pembelajaran
diharapkan juga diterapkan di rumah dan di luar
kelas; peserta didik yang biasa bekerja teliti,
diharapkan juga teliti dalam pekerjaannya di luar
sekolah; peserta didik yang biasa tekun dalam
mengerjakan soal fisika, diharapkan juga tekun
dalam mengerjakan tugas yang lain di rumah;
peserta didik yang biasa bekerja-sama dengan
teman-teman yang berbeda, diharapkan dapat
bekerjasama dengan orang lain di masyarakat yang
beraneka; peserta didik yang terlatih peduli
tingkungan nantinya mampu menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungannya baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
III. SIMPULAN
Badandang adalah permainan tradisional
daerah Banjar berupa layang-layang besar
dengan bunyi-bunyian berupa tabung atau pipa
yang diberi lubang. Permainan ini menerapkan
banyak konsep Fisika yaitu Kesetimbangan
Benda Tegas pada pembuatan badan dandang,
konsep Gelombang Bunyi pada Pipa Organa
dalam pembuatan kukumbangan (bunyi-bunyian
pada dandang) dan konsep Fluida Dinamis pada
permainannya. Banyak karakter yang dapat
KARLINA RAHMI 39
KARLINA RAHMI
40
PEMBELAJARAN TANAH GAMBUT SEBAGAI SUMBER
BELAJAR IPA BERBASIS SAINS TRADISIONAL DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENUMBUHKAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN
LAILA FARIDA
Lailafarida74@gmail.com
ABSTRACT
Learning science-based science traditionally is a learning process that makes the culture, habits or customs of a
region as a source of learning in the classroom, or in other terms be regarded as a learning process based on
local wisdom that is interpreted into the new knowledge that the concepts of scient one of which was the training
ground peat that can foster national values. In this learning process models offered are conceptual change
learning model in which the model is based on students 'conceptions and can be applied by teachers to correct
students' conceptions with scientific concepts and also to build new conception without eliminating existing
concepts. The purpose of this paper is to explain the science-based science learning traditional (indigenous) to
foster national values, explaining the learning peat as teaching materials of traditional science-based IPA,
explain conceptual change learning model to the traditional science-based science learning.
Keywords: Conceptual change learning model, traditional science, local knowledge, learning science, peat.
LAILA FARIDA 41
yang menyebutkan bahwa kearifan lokal adalah Pada pembelajaran IPA berbasis sains
―Nilai nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan tradisional memuat konsep-konsep yang terjadi
masyarakat untuk antara lain melindungi dan pada budaya daerah lokal. Sehingga siswa perlu
mengelola lingkungan hidup secara lestari‖ menghubungkan dengan kebudayaan lokal
(Achmad, Setyasiswanto, & Muhajir, 2012). Nilai- dengan pembelajaran IPA sehingga
nilai dasar kebangsaan bersumber dari nilai-nilai pembelajaran IPA berbasis sains tradisional
budaya yang dimiliki bangsa itu. dapat menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.
Indonesia memiliki luas lahan gambut di Dalam proses pembelajaran dengan
Indonesia yaitu 87% dari seluruh luas gambut di konstruktivisme, siswa harus aktif
Asia Tenggara atau 52,4% dari seluruh lahan mengembangkan pengetahuan mereka dengan
gambut di daerah tropik. Lahan gambut di bantuan guru. Model pembelajaran perubahan
Indonesia tersebar di Sumatera (41,1%), konseptual menawarkan bentuk pembelajaran
Kalimantan (33,8%), Irian Jaya (23,0%) Sulawesi perubahan konseptual yang mendasarkan diri
(1,6%) serta Halmahera dan Seram (0,5%). Di pada paham konstruktivisme, sesungguhnya
Kalimantan, lahan gambut terdapat di wilayah adalah pembelajaran yang berbasis keterampilan
pantai Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan berpikir.
Tengah dan Kalimantan Selatan serta sebagian Pembelajaran perubahan konseptual
kecil pantai Kalimantan Timur (Noorginayuwati, memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi aktif
dkk 2006). Usaha-usaha petani dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Dalam proses
meningkatkan kesuburan lahan gambut tersebut, siswa menguji dan mereviu ideidenya
umumnya petani di Kalimantan menggunakan berdasarkan pengetahuan awal yang telah
abu dan kapur. Selama berpuluh bahkan beratus dimiliki, menerapkannya dalam situasi yang baru,
ratus tahun pengetahuan tersebut dipraktekkan. dan mengintegrasikan pengetahuan tersebut ke
Mereka menganggap pemberian kapur dan abu struktur kognitif yang dimiliki. (Santyasa, 2014)
untuk menyuburkan tanah sebenarnya selain itu
Model pembelajaran perubahan konseptual
ada konsep ilmiah yang juga dapat menjelaskan
yang dimaksud dalam tulisan ini adalah suatu
mengapa kapur dan abu sangat bagus diberikan
model pengajaran yang disusun berdasarkan
pada tanah gambut.
konsepsi siswa dan dapat diterapkan oleh pengajar
Tujuan dari pembelajaran ini yaitu untuk meluruskan konsepsi siswa dengan konsep
meintegritaskan pengetahuan yang ada menjadi ilmiah. Melalui perubahan konseptual dalam
konsep yang ilmiah. Hal ini memberikan alaan kegiatan pembelajaran, para pelajar diharapkan
bahwa siswa tidak semata selalu diberi materi aktif membentuk pengetahuannya sendiri dengan
yang tidak melibatkan kebudayaan daerahnya cara memodifikasi konsepsi yang telah dimilikinya.
karena banyak sekali kebudayaan dan kekayaan 1.2 Rumusan Masalah
alam yang dapat dijadikan pelajaran dalam
berbagai materi pelajaran terutama IPA terutama Berdasarkan latar belakang dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
tanah gambut.
Bagaimanakah pembelajaran IPA
Hal yang terakhir menjadi penting ketika berbasis sains tradisional (kearifan lokal)
para peneliti seperti Aikenhead dan Jegede dengan kebangsaan untuk
(1999) menegaskan bahwa keberhasilan proses menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan?
pembelajaran IPA disekolah sangat dipengaruhi Bagaimanakah pembelajaran tanah
oleh latar belakang budaya yang dimiliki siswa gambut dijadikan sebagai bagian dari
atau masyarakat tempat sekolah berada. sumber belajar IPA berbasis sains
tradisional (kearifan lokal)?
42 LAILA FARIDA
Bagaimanakah model pembelajaran menginterpretasikan dan menyerap pengetahuan
perubahan konseptual terhadap yang baru (konsep-konsep IPA).
pembelajaran IPA berbasis sains
tradisional (kearifan lokal)? Menurut Posey sistem pengetahuan lokal
harus dipahami mencakup berbagai bentuk
kreativitas intelektual masyarakat tertentu yang
PEMBAHASAN
merupakan respon berkelanjutan dan
2.1 Pembelajaran IPA berbasis sains kontemporer secara individual dan sosial
tradisional (kearifan lokal ) untuk menumbuhkan terhadap lingkungannya. Sistem pengetahuan
nilai-nilai kebangsaan dan teknologi lokal ini memberikan gambaran
Kata ethnoscience (etnosains) bersasal dari kepada kita mengenai kearifan tradisi masyarakat
kata ethnos (bahasa Yunani) yang berarti dalam mendayagunakan sumberdaya alam dan
bangsa, dan scientia (bahasa Latin) artinya sosial secara bijaksana yang mengacu pada
pengetahuan. Oleh sebab itu, etnosains keseimbangan dan kelestarian lingkungan
merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu (Noorginayuwati, dkk 2006).
komunitas budaya. Kemudian ilmu ini Dalam pemanfaatan lahan gambut untuk
mempelajari atau mengkaji sistem IPA sebagai usaha pertanian di Kalimantan, terlihat begitu
salah satu mata pelajaran yang memiliki peran banyak pengetahuan lokal yang berkembang
penting dalam membentuk karakter peserta didik. sebagai kearifan dari masyarakatnya dalam
Indonesia tidak menutup dirinya terhadap mendayagunakan sumberdaya lahan gambut.
perkembangan dan perubahan yang terjadi. Hal ini Usaha-usaha petani dalam meningkatkan
tentu berdampak besar bagi eksitensi bangsa kesuburan lahan gambut umumnya petani di
Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah Kalimantan menggunakan abu dan kapur. Abu ini
memberi kesempatan untuk meakses berbagai mereka peroleh secara beragam. Petani
informasi sebagai penemuan-penemuan baru mengumpulkan sisa-sisa tanaman dan tumbuhan
dibidang ilmu pengetahuan. Namun, bangsa pengganggu (gulma) untuk dibakar dan diambil
Indonesia merasakan dampak negatifnya dimana abunya. Ada juga yang membeli abu serbuk
mulai terkikisnya nilai-nilai budaya dan semangat gergaji hasil pembakaran di kilang-kilang kayu
kebangsaan. Hal ini disebabkan karena pengaruh selain itu pemberian kapur juga dapat
kultur dari luar sehingga Indonesia menjadi menjadikan tanah gambut menjadi subur
kehilangan jati dirinya (Danoebroto, 2012). (Noorginayuwati, dkk 2006).
Pada pembelajaran IPA berbasis sains Selama berpuluh bahkan beratus ratus
tradisional ini ada alasan ilmiah dari anggapan tahun pengetahuan tersebut dipraktekkan.
masyarakat meskipun dikaitkan dengan hal-hal Mereka menganggap pemberian kapur untuk
yang aneh namun ada beberapa kebenaran secara menyuburkan sebenarnya selain itu ada konsep
ilmiah dari anggapan masyarakat tanpa harus ilmiah yang juga dapat menjelaskan mengapa
mengubah tradisi lokal. Guru tidak harus kapur dan abu sangat bagus diberikan pada
menghilangkan konsep yang ada tetapi menambah tanah gambut. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu
pemahaman siswa sehingga siswa semakin meintegritaskan pengetahuan yang ada menjadi
bangga akan kekayaan budaya lokalnya. Secara konsep yang ilmiah. Oleh karena itu penting bagi
khusus dinyatakan bahwa perasaan dan siswa untuk mempelajari tanah gambut, siswa
pemahaman siswa yang berlandaskan kebudayaan sebagian besar tinggal di daerah tanah gambut.
dimasyarakat ikut serta berperan dalam Kearifan lokal dan pengetahuan tradisional
masyarakat lokal diyakini merupakan salah satu
LAILA FARIDA 43
komponen penting dalam upaya pemanfaatan untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi
dan pengelolaan sumberdaya alam setempat. tanah, yang dilambangkan dengan satuan pH
Materi ajar yang sekedar berisi konsep, (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman
dikhawatirkan menghasilkan generasi yang tidak tanah. Reaksi ini perlu dijelaskan karena
melestarikan budaya lokal sebagai pilar jati diri kesuksesan budidaya tanaman sangat
bangsa. Budaya yang berkembang di masyarakat dipengaruhi oleh derajat keasaman tanah itu
yang secara jelas telah teruji mampu menjaga sendiri. Selain itu agar siswa mengetahui secara
keseimbangan lingkungan, sudah mestinya mendalam tentang lahan gambut, guru dapat
dijadikan bahan dalam pengembangan materi ajar menambahkan informasi-informasi tentang lahan
IPA alam pengembangan materi ajar IPA. Siswa gambut baik segi sifat kimia maupun sifat fisika.
ketika belajar IPA, tetap mengutamakan pengkajian Reaksi penetralan merupakan reaksi yang
konsep dasarnya, kearifan lokal diungkap sebagai terjadi antara asam dan basa yang menyebabkan
bagian untuk tidak memisahkan kedua domain dan perubahan pH menjadi netral. Artinya asam dan
menguatkan pelaksanaan pendidikan karakter serta basa saling menetralkan. Reaksi asam dan basa
revolusi mental. banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang
Pada pembelajaran IPA yang ditawarkan diantaranya bermanfaat dalam di bidang kesehatan
mengenai tanah gambut terbatas pada materi dan pertanian. Kemasaman tanah berkaitan erat
yang berkaitan dengan materi asam basa. dengan kesuburan. Semakin asam
Setelah mempelajari materi tentang tanah tanah tersebut, semakin berkurang
gambut diharapkan siswa dapat mengelola dan kesuburannya. Tanah yang bersifat asam dapat
menjaga kelestarian alam termasuk tanah disuburkan kembali dengan cara menetralkan
gambut agar tidak melakukan pembakaran lahan. tanah masam tersebut diantaranya melalui
Selain itu siswa juga dapat meaplikasikan konsep pengapuran dan pemberian abu.
reaksi asam basa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budi daya tanaman, reaksi tanah yang
Nilai-nilai dasar kebangsaan bersumber dari nilai- disukai adalah netral, namun dalam prakteknya
nilai budaya yang dimiliki bangsa itu. Rasa tanah yang ditanami tidak harus netral atau ber-pH
kebangsaan yang dapat diambil dari mempelajari 7, Ini disebabkan setiap jenis tanaman tidak selalu
materi ini diharapkan siswa menjadi peduli akan membutuh kan netral, ada yang suka agak asam,
lingkungan dan merasa bangga akan kearifan ada juga yang suka agak basa.
lokal yang dimiliki sehingga siswa dapat menjaga Lahan gambut adalah lahan yang memiliki
kelestarian alam. lapisan tanah kaya bahan organik (C-organik >
2.2 Pembelajaran tanah gambut dijadikan 18%) dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan
sebagai bagian dari sumber belajar IPA berbasis organik penyusun tanah gambut terbentuk dari
sains tradisional (kearifan lokal) sisa-sisa tanaman yang belum melapuk
Pada pembelajara IPA kelas VII terdapat sempurna karena kondisi lingkungan jenuh air
standar kompetensi melakukan percobaan dan miskin hara.
sederhana tentang asam, basa, dan garam dari Gambut di Indonesia sebagian besar
dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam tergolong gambut mesotrofik (kandungan mineral
kehidupan sehari-hari (Suastra, 2010). Maka dan basa-basa sedang ) dan oligotrofik (miskin
kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat mineral dan basa-basa). Gambut eutrofik (kaya
Kalimantan dalam mengelola lahan gambut dapat mineral dan basa) di Indonesia hanya sedikit dan
dijadikan bagian materi bahan ajar pada umumnya tersebar di daerah pantai dan di
pembelajaran IPA SMP. Kata ―asam‖ dan ―basa‖ sepanjang jalur aliran sungai (Najiyati, dkk 2005:
39).
44 LAILA FARIDA
Kadar abu merupakan salah satu penciri yang menghasilkan asam sulfat. Reaksinya
tingkat kesuburan tanah gambut seperti yang digambarkan sebagai berikut:
dilaporkan oleh Kurnain (2005). Kadar abu pada
tanah gambut oligotropik umumnya kurang dari FeS + 7O +7/2 HO Fe(OH) + 2(SO )2- + 4H+
2 2 2 3 4
1%. Makin tebal gambut, kandungan abu dan Pirit Oksigen Besi III Asam sulfat
basa basanya makin rendah (Dariah, dkk 2006:
26)
Hasil reaksi adalah terbentuknya asam sulfat,
Tanah gambut umumnya memiliki kesuburan
dengan terbebasnya ion H+, yang mengakibatkan
yang rendah, ditandai dengan pH rendah (masam),
pH sangat rendah (pH 1,9 sampai <3,5). Terlalu
ketersediaan sejumlah unsur hara makro (K, Ca,
banyaknya ion H+ dalam larutan tanah akan
Mg, P) dan mikro (Cu, Zn, Mn, dan Bo) yang
merusak struktur kisi (lattice) mineral liat, dan
rendah, mengandung asam-asam organik yang
terbebasnya ion-ion Al3+ yang bersifat toksis
beracun, serta memiliki Kapasitas Tukar Kation
terhadap tanaman. Pada kondisi sangat masam
(KTK) yang tinggi tetapi Kejenuhan Basa (KB)
(pH<4), kelarutan ion aluminium meningkat drastis.
rendah. Pada umumnya lahan gambut tropis
konsentrasi Aluminium sebesar 1 - 2 ppm sudah
memiliki pH antara 3 - 4,5. Gambut dangkal
dapat meracuni tanaman.
mempunyai pH lebih tinggi (pH 4,0 - 5,1) dari pada
gambut dalam (pH 3,1 - 3,9). Kandungan Al pada Pada kondisi Al3+ dan Fe2+ yang melimpah,
tanah gambut umumnya rendah sampai sedang, kompleks pertukaran liat dan humus akan dijenuhi
berkurang dengan menurunnya pH tanah. oleh kedua ion tersebut. Ion-ion basa lain (K, Ca,
Penambahan bahan yang mengandung Ca, Mg, K Mg dan Na) tercuci keluar dan hanyut terbawa air
dan Na akan meningkatkan KB, meningkatkan pH, mengalir, sehingga kandungan basa-basa tanah
dan mengusir senyawa asam organik (Najiyati, dkk (sebagai hara) menjadi sangat berkurang. Tanah
2005 : 40). Di bawah lapisan gambut di lahan sulfat masam yang mengalami proses pencucian
pasang surut, sering terdapat lapisan pirit. dalam waktu lama, akan mengalami defisiensi atau
Olehkarena itu masyarakat Kalimantan Selatan kahat hara tanah. Salah satu cara untuk mengatasi
biasanya menggunakan alat tajak untuk kemasaman tanah adalah dengan penggunaan
pengolahan tanah karena dengan alat tajak pirit pupuk fosfat alam (rock phosphate), atau
pemberian senyawa kapur misalnya kapur
yang ada dalam tanah agar tidak keluar sehingga
pertanian kapur giling atau dolomit untuk
pirit tidak akan teroksidasi. Masyarakat kalteng
menggunakan alat cangkul garpu untuk menetralisir ion H+ dan Al3+. Kapur yang diberikan
pengolahan tanah. Cangkul ini dimodifikasi dari ke dalam tanah gambut akan memperbaiki kondisi
cangkul biasa yang kemudian dibelah sehingga tanah gambut. Di dalam tanah, unsur Ca dan Mg
yang terkandung dalam kapur akan menggantikan
menyerupai garpu. Cangkul ini sangat cocok untuk
mengolah lahan gambut karena tanah tidak lengket posisi H+ dan asam-asam organik sehingga
dan dapat langsung mencacah lapisan gambut ketersediaan Pdan unsur-unsur hara lainnya dalam
yang dicangkul (Noorginayuwati, dkk 2006). tanah akan akan meningkat dan mudah diambil
oleh akar tanaman. Unsur Ca dan Mg juga akan
membantu dalam meningkatkan KB. Kapur yang
Apabila tanah marin yang mengandung pirit diperdagangkan di Indonesia bisa dibedakan
direklamasi misalnya dengan dibukanya saluran- menjadi tiga yaitu kapur giling atau kalsit, dolomit,
saluran drainase sehingga air tanah menjadi dan kapur tohor. Kapur giling mengandung unsur
turun dan lingkungan pirit menjadi terbuka dalam utama CaCO3, dolomit mengandung unsur utama
suasana aerobik maka akan terjadi oksidasi pirit,
CaCO3 dan MgCO3,
LAILA FARIDA 45
dan kapur tohor mengandung unsur utama CaO sayur-sayuran. Dosis campuran abu dan pupuk
dan kadang-kadang juga mengandung MgO. kandang yang sering
Petani biasanya menaburkan kapur dolomit digunakan pada tahap pertama berkisar antara
yang mengandung CaCO3 dan MgCO3 ke dalam 20 - 25 karung/ha.
tanah. CaCO3 akan bereaksi dengan air didalam Proses pembakaran bahan-bahan untuk
tanah sehingga membentuk Ca(OH)2. Adapun memperoleh abu harus dilakukan dengan hati-
MgCO3 akan bereaksi dengan air didalam tanah hati agar tidak membakar gambut secara meluas.
sehingga membentuk Mg(OH)2. Ca(OH)2 dan Caranya, pembakaran dilakukan pada tempat
Mg(OH)2 merupakan senyawa basa yang dapat khusus yang dikelilingi oleh parit berair, di atas
menetralkan sifat asam pada tanah. lapisan seng, atau potongan drum. Selama
Apabila pemberian bahan amelioran proses, pembakaran harus selalu dijaga jangan
ditekankan pada peningkatan pH tanah gambut, sampai api menjalar atau melompat ke luar dan
maka bahan-bahan kapur di ataslah yang secara membakar lahan (Najiyati, dkk 2005: 41)
teknis paling baik dibandingkan dengan jenis Pada pembelajaran IPA ini juga perlu
amelioran lainnya. Pemakaian kapur antara 3 - 5 diadakan pratikum dengan pengukuran pH dari
ton/ha pada tanaman palawija di lahan gambut berbagai tanah gambut yang ada ditempat
bukaan baru akan menunjukkan peningkatan tinggalnya masing-masing dan memberikan
hasil yang nyata. Kelemahan kapur sebagai perlakuan terhadap tanah agar bersifat netral
bahan amelioran ialah karena kandungan unsur kemudian tanah tersebut diukur lagi dengan pH
haranya tidak lengkap, sehingga pemberian meter setelah diberi perlakuan. Pada materi ini
kapur juga harus diikuti dengan pemupukan dijelaskan tentang kemasaman tanah gambut,
unsur lainnya seperti N, P, K dan terutama unsur- dan bagaimana cara menetralkan tanah gambut
unsur mikro seperti Cu dan Zn. yang bersifat asam.
Selain itu pemberian abu, abu pembkaran 2.3 Model pembelajaran perubahan
merupakan sisa hasil pembakaran bahan organik konseptual terhadap pembelajaran IPA berbasis
seperti kayu, sampah, gulma, dan sisa hasil sains tradisional (kearifan lokal)
pertanian seperti sekam dan serasah. Dalam hal ini,
Perbedaan konsep dari setiap individu
abu dapur juga dapat dimanfaatkan. Kelebihan abu
pembelajar yang menjadikan sebuah permasalah
antara lain mengandung semua unsur hara secara
dalam pembelajaran. Maka perlu suatu integritas
lengkap baik mikro maupun makro (kecuali N,
untuk menyamakan perspektif menangani
pembakaran abu yang sempurna menghilangkan
pemahaman untuk menjelaskan sesuatu.
unsur N), memiliki pH tinggi (8,5
Sehingga konsep tersebut menjadi lebih utuh
10), tidak mudah tercuci, dan mengandung kation untuk dipahaminya.
basa seperti K, Ca, Mg, dan Na relatif tinggi. Kation
K, Ca, Mg dan Na dapat bereaksi dengan Model pembelajaran perubahan konseptual
melihat analogi antara proses pembelajaran
air membentuk KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, NaOH
perubahan konseptual di dalam kelas dan proses
yang bersifat basa yang dapat menetralkan tanah
masam. pembelajaran perubahan konsep sains di
masyarakat. Seiring perkembangan zaman
Secara tradisional, abu bersama-sama intepretasi sebuah pengetahuan semakin
dengan bahan amelioran lain seperti pupuk berkembang sehingga adanya sebuah konsep
kandang, sudah lama digunakan oleh petani di dalam memahami sesuatu.
lahan gambut Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Tengah terutama untuk Menurut Santyasa model pembelajaran
perubahan konseptual mampu merubah
46 LAILA FARIDA
miskonsepsi atau intuisi-intuisi yang dimiliki Guru tidak harus menghilangkan konsep
siswa menjadi konsep ilmiah, meningkatkan yang ada tetapi menambah pemahaman siswa
pemahaman konsep siswa dan meningkatkan sehingga siswa semakin bangga akan kekayaan
hasil belajar siswa (Suyono, dkk 2015). budaya lokalnya. Secara khusus dinyatakan
bahwa perasaan dan pemahaman siswa yang Dalam proses belajar mengajar dengan
berlandaskan kebudayaan dimasyarakat ikut model ini, guru harus sadar bahwa siswa sudah
serta berperan dalam menginterpretasikan dan mempunyai pengetahuan awal, yaitu
menyerap pengetahuan yang baru (konsep- pengetahuan yang akan menjadi dasar untuk
konsep IPA). membangun pengetahuan mereka selanjutnya.
Strategi pembelajaran Conceptual Change Jadi, dalam hal ini guru harus mengetahui taraf
lebih sesuai digunakan untuk meluruskan suatu pengetahuan siswa.
miskonsepsi. Menurut Posner hal ini disebabkan Agar sebuah perubahan konseptual dapat
suatu strategi pembelajaran yang dimulai dengan terjadi, pengetahuan sebelumnya haruslah
menggali terlebih dahulu konsepsi-konsepsi siswa dipertemukan dengan informasi baru (dikonflikkan).
sebelum mengikuti pembelajaran di kelas dan Ketika pengetahuan sebelumnya berkonflik dengan
menuntut siswa untuk menyempurnakan informasi baru yang diwakili dalam sebuah
pengetahuan yang sudah dimiliki serta merubah, gagasan, maka kita dapat menyebut hal itu dengan
menyusun ulang atau mengganti pengetahuan kepercayaan yang salah (Makhrus, dkk 2013).
salah yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan
lebih benar. (Santsaya, 2007) dan kekurangan. Adapun kelebihan dan
Terdapat dua tahap dalam pembelajaran kekurangan model pembelajaran perubahan
conceptual change, tahap yang pertama adalah konseptual adalah sebagai berikut :
asimilasi dan tahap yang kedua adalah 1. Kelebihan
akomodasi. Melalui kedua proses tersebut siswa a Memberi kesempatan kepada siswa
menjadi tidak bergantung pada pengamatan dan untuk mengekspresikan pikiran-
lebih bergantung pada proses berfikir sehingga pikirannya, untuk mengakomodasi
pengetahuan siswa akan selalu berkembang konsep-konsep atau keyakinan yang
dan miskonsepsi dapat direduksi. (Syaiful dalam dimiliki siswa yang berakar pada sains
tradisional.
Nasrudin dkk, 2015: hal 317)
Menyajikan kepada siswa contoh-contoh
keganjilan atau ‗keajaiban‘ (discrepant
LAILA FARIDA 47
e v e n t s ) yang sebenarnya hal biasa ikut serta berperan dalam
menurut konsep-konsep baku sains. menginterpretasikan dan menyerap
c Mendorong siswa untuk aktif bertanya. pengetahuan yang baru (konsep-konsep
IPA). Nilai-nilai dasar kebangsaan
Memberikan kesempatan kepada siswa
bersumber dari nilai-nilai budaya yang
untuk peduli dengan konsepsi awalnya
dimiliki bangsa itu. Rasa kebangsaan yang
(terutama konsepsi awal yang tidak sesuai
dengan konsep ilmiah). Dengan demikian diharapkan adalah siswa menjadi peduli
akan lingkungan dan merasa bangga akan
siswa diharapkan menyadari kearifan lokal yang dimiliki sehingga siswa
kekeliruannya dan bersedia memperbaiki
dapat menjaga kelestarian alam.
kekeliruaan tersebut.
Pada pembelajaran tanah gambut
2. Kekurangan
terbatas pada materi yang berkaitan
Membutuhkan waktu yang banyak, namun dengan materi asam basa yang meliputi
ini bisa diatasi dengan membatasi waktu keasaman tanah dan reaksi penetralan
ketika membagikan kelompok. pada tanah.
Bagi guru yang kurang berpengalaman Model yang cocok untuk pembelajaran
akan merasa kesulitan karena pengajaran IPA berbasis sains tradisional adalah
disusun berdasarkan pada konsepsi awal model perubahan konseptual yang terdiri
siswa yang beragam, namun ini bisa dari lima fase yaitu fase orientasi, fase
diatasi dengan seringnya menerapkan elisitasi, fase restrukturisasi, fase aplikasi,
model pembelajaran perubahan fase review. Model ini Memberi
konseptual pada materi yang ada kesempatan kepada siswa untuk
miskonsepsinya (Silvia, 2013). mengekspresikan pikiran-pikirannya,
untuk mengakomodasi konsep-konsep
Dalam menerapkan strategi perubahan
atau keyakinan yang dimiliki siswa yang
konseptual, guru sebaiknya memandang kelas berakar pada sains tradisional.
sebagai suatu learning community. Di kelas, tidak
hanya aktif dalam hal mempelajari fakta, tetapi
juga aktif dalam melatih keterampilan inkuiri DAFTAR PUSTAKA
seperti mengemukakan penjelasan, deskripsi, Achmad, F., Setyasiswanto, S., & Muhajir, M. (2012).
prediksi dan mengontrol obyek dan peristiwa Ketahanan Pangan dan Perubahab Iklim : Dua
Kasus dari Kalimantan Tengah . Jakarta:
alamiah. Dalam suatu learning community yang Epistema Institute.
ideal, siswa belajar dari berbagai sumber Danoebroto, S. W. (2012). Model Pembelajaran
termasuk buku teks maupun guru, dari berbagai Matematika Berbasis Pendidikan Multikultural. Jurnal
bukti dari praktikum dan dari hasil komunikasi Pembangunan Pendidikan , 94-106
dengan sesama siswa maupun guru. (Anderson, Dariah, A., Maftuah, E., & Maswar. (2006). Karakteristik
dalam Suratno 2008). Lahan Gambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa.
Eyford, H. (1993). Relevant Education: The Cultural
SIMPULAN Dimension . dalam Papua New Guinea Journal of
Education , 9-19.
Pembelajaran IPA berbasis sains
tradisional adalah pengetahuan yang Hardoyono, F. (2007). Tinjauan Aspek Budaya pada
Pembelajaran IPA: Pentingnya Pengembangan
dimiliki oleh suatu komunitas budaya lokal
Kurikulum IPA Berbasis Kebudayaan Lokal.
(koleksi fakta, konsep kepercayaan dan Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan , 143-163.
persepsi masyarakat ihwal dunia sekitar)
yang dikaitkan dengan pembelajaran IPA. Makhrus, M., Nur, M., & Widodo, W. (2006). Model
Perubahan Konseptual dengan Pendekatan
Secara khusus dinyatakan bahwa Konflik. J. Pijar MIPA , Vol. IX No1.
perasaan dan pemahaman siswa yang
berlandaskan kebudayaan dimasyarakat
48 LAILA FARIDA
Najiyati, S., Asmana, A., & Suryadiputra, I. N. (2005).
Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut.
Bogor: Wetlands International.
Najiyati, S., Muslihat, L., & Suryadiputra, I. N. (2005).
Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk
Pertanian Berkelanjutan. Bogor: Wetlands
International.
Nasrudin, H., & Sari, M. W. (2015). Penerapan Model
Pembelajaran Conceptual Change Untuk Mereduksi
Miskonsepsi Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas
X SMA Negeri 4 Sidoarjo. Unesa Journal of
Chemical Education ISSN : 2252-9454 , Vol.4,
No.2, pp.315-324.
Noorginayuwati, Rapieq, A., Noor, M., & Achmadi. (2006).
Kearifan Budaya Lokal dalam Pemanfaatan Lahan
Gambut untuk Pertanian di Kalimantan. Balai
Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Silvia, 2013 .Pembelajaran Perubahan Konseptual. https:/
/yudistiadewisilvia.wordpress.com/2013/03/12/
model-pembelajaran-perubahan-konseptual/
diakses pada tanggal 15 September 2016
Santyasa, I. W. (2007). Model-model Pembelajaran
Inovativ. Makalah disajikan dalam pelatihan tentang
Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMP dan
SMA di Nusa Penida .
Suratno, T. (2008). Kontruktivisme, Konsepsi Alternatif dan
Perubahan Konseptual dalam Pendidikan IPA.
Jurnal Pendidikan Dasar , Nomor 10.
Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis
Budaya Lokal Untuk Mengembangkan Kompetensi
Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran , Jilid 43, Nomor 2,
April 2010, hal 8-16.
Suastra, I. W., Sadia, I. W., & P, E. W. (2014). Pengaruh
Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Ditinjau Dari
Gaya Kognitif. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha , Volume 4.
LAILA FARIDA 49
50 LAILA FARIDA
LIMBAH INDUSTRI TAHU SEBAGAI SUMBER BELAJAR
IPA UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI
LINGKUNGAN
LUSIA BETI SUMARNI
lusiabetistp@gmail.com
ABSTRACT
Learning science leads to look for information, and do, so it helps students to obtain the undrestanding that more
deep about the around nature environment. Implementation of character education is developed through
experiences that lead to the formation of characters in selft-learners. The natural environment and the built
environment around us can be used as a learning resource for learners science through direct observation of
various references. The use of industrial waste liquid tofu can grow and shape the character education, because
students can apply it in everyday life in the community such a caring attitude towards other and the environment,
resulting Indonesian human character in accordance with the goals and ideals of education.
Keywords : The character of caring environment, learning resources, the handling.
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Arya Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran
Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Sri Joko Yunanto. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Nurul Kamilati. 2006. Mengenal Kimia 1 SMP Kelas VII
Crys Fajar.P, Supriyanto, dkk. 2007. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Terpadu Dan Kontekstual Kelas
VII Untuk SMP dan MTs. Surakarta:Mediatama
Ginting, Perdana. 2007. System Pengelolaan Lingkungan
dan Industri. Bandung :Yrama Widya.
Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan
Pembelajaran IPA Secara Terpadu .
Jakarta:direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama
Kemendiknas. 2011. Panduan Pengembangan
Pembelajaran IPA Secara Terpadu. Jakarta:
Kemendiknas.
Daroji, Hariyati. 2012. Ilmu Pengetahuan Alam. Jawa
Tengah: Global
Ansori, Putra. 2012. Pemanfaatan Limbah Pabrik
tahu. (http://wordpress.com)
Novan Ardy Wiyani. 2012. Manajemen Pendidikan
Karakter Konsep Dan Implementasinya Di Sekolah.
Yogyakarta:PT Pustaka Insan Madani
Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013. Kemendikbud,
Jakarta.
MAULIDA RAKHMI 57
karena perkembangan dalam falsafah dan dengan ukuran, pertama, pada dimensi
agama itu sendiri, serta perkembangan budaya fenomenalnya yaitu bahwa ilmu pengetahuan
dan akal manusia, maka kita mulai menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai
mempertanyakan apakah memang kebenaran proses dan sebagai produk. Kedua, pada dimensi
mutlak itu mengharuskan adanya kesatuan strukturalnya, yaitu bahwa ilmu pengetahuan harus
pengertian dalam segala hal mengenai hidup, terstruktur atas komponen-komponen, obyek
kehidupan, dan bahkan alam semesta ini yang sasaran yang hendak diteliti (begenstand), yang
seragam ? Mulailah berkembang berbagai diteliti atau dipertanyakan tanpa mengenal titik
mazhab atau aliran dalam bidang falsafah dan henti atas dasar motif dan tata cara tertentu,
agama dengan memberikan penafsiran terhadap sedang hasil-hasil temuannya diletakkan dalam
apa yang telah diperintahkan secara tertulis. satu kesatuan sistem. Tampaknya anggapan yang
Kalau kebenaran falsafi dan religi saja kurang tepat mengenai apa yang disebut ilmiah
memungkinkan adanya tafsir yang menimbulkan telah mengakibatkan pandangan yang salah
mazhab atau aliran tersendiri, apalagi dalam terhadap kebenaran ilmiah dan fungsinya bagi
memperoleh kebenaran ilmiah. Kita semua kehidupan manusia. Ilmiah atau tidak ilmiah
dilahirkan sebagai mahluk yang unik, masing- kemudian dipergunakan orang untuk menolak atau
masing di antara kita berbeda. Kalau menerima suatu produk pemikiran manusia.
penampakan kita saja dapat dibeda-bedakan, Berangkat dari konsep berpikir di atas,
seperti misalnya sidik jari dan DNA, apalagi yang maka perlu kiranya kita membahas lebih detail
kasatmata yang ada dalam otak dan hati kita tentang teori-teori kebenaran ilmiah. Hal ini
masing-masing. Suatu gejala atau peristiwa yang penting karena dengan memahami berbagai teori
sama, dapat diberi arti yang lain oleh orang yang yang ada kita akan memiliki kerangka yang jelas
berlainan. Timbul pula pertanyaan apakah gejala tentang hakikat kebenaran ilmiah tersebut.
yang kita amati di sekitar kita yang didasarkan 1.1 Ruang Lingup Pembahasan
pada akal sehat (common sense) dapat pula
Makalah ini membahas tentang apa itu
dipertimbangkan sebagai kebenaran yang dapat
kebenaran, bagaimana teori-teori kebenaran
diterima secara ilmiah.
sepanjang sejarah pemikiran manusia, sifat-sifat
Berbicara tentang kebenaran ilmiah tidak kebenaran, peran akal ,manusia dalam mencari
bisa dilepaskan dari makna dan fungsi ilmu itu kebenaran, dapatkah filsafat menentukan sebuah
sendiri sejauh mana dapat digunakan dan kebenaran dan apakah yang dimaksud
dimanfaatkan oleh manusia. Di samping itu kebenaran ilmiah?
proses untuk mendapatkannya haruslah melalui
tahap-tahap metode ilmiah.
II. ARTI KEBENARAN
Kriteria ilmiah dari suatu ilmu memang tidak
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia
dapat menjelaskan fakta dan realitas yang ada.
yang ditulis oleh Purwadarminta ditemukan arti
Apalagi terhadap fakta dan kenyataan yang
kebenaran, yakni 1. Keadaan (hal dan
berada dalam lingkup religi ataupun yang
sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau
metafisika dan mistik, ataupun yang non ilmiah
keadaan sesungguhnya; missal kebenaran berita
lainnya. Di sinilah perlunya pengembangan sikap
ini masih saya sangsikan; kita harus berani
dan kepribadian yang mampu meletakkan
membela kebenaran dan keadilan. 2. Sesuatu
manusia dalam dunianya.
yang benar (sungguh-sungguh ada, betul
Penegasan di atas dapat kita pahami karena demikian halnya dan sebagainya ); misal
apa yang disebut ilmu pengetahuan diletakkan kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh
58 MAULIDA RAKHMI
agama. 3. Kejujuran; kelurusan hati missal, tidak metodologis yang khas pula, yaitu adanya
ada seorang pun sangsi akan kebaikan dan kesepakatan diantara ahli yang ada. Maka
kebeneran hatimu. 4. Selalu izin; perkenaan; kebenaran dalam konteks ini bersifat relatif, yaitu
missal, dengan kebenaran yang dipertuan. 5. akan selalu mendapatkan revisi atau perubahan
Jalan kebetulan; missal,penjahat itu dapat jika ditemukan kebanaran yang baru pada
dibekuk dengan seca benar. penelitian-penelitian yang akhir dan mendapat
Benar adalah sesuatu yang apa adanya persetujuan (agreement) dari konvensi ilmuan
atau sesuai kenyataan yang ada, sebuah fakta sejenis. Kemudian jenis pengetahuan
tentang realita berdasarkan data-data yang ada. pengetahuan filsafati, yaitu melalui pendekatan
Sedangkan ―kebenaran‖ dapat digunakan filsafati, yang sifatnya mendasar dan menyeluruh
sebagai suatu kata benda yang kongkret maupun dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan
abstrak (Hamami dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu spekulatif. Kebenaran pengetahuan ini bersifat
UGM, 2010 : 135). absolut-intersubjektif. Artinya kebenaran ini
merupakan pendapat yang selalu melekat pada
Lebih lanjut Hamami mengatakan bahwa
pandangan seorang filsafat itu dan selalu
setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan
mendapat pembenaran dari filsuf kemudian yang
memiliki persepsi dan pengertian yang berbeda-
menggunakan metodologi pemikiran sama.
beda satu dengan lainnya tentang kebenaran,
karena kebenaran tidak bisa dilepaskan dari Jenis pengetahuan yang terakhir adalah
makna yang dikandung dalam suatu pernyataan kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam
atau statement (proposisi). Senada dengan agama, yang memiliki sifat dogmatis, artinya
Hamami, Louis Kattsoff (1996 : 178) mengatakan kebenaran dalam agama sudah tertentu dan
―kebenaran‖ menunjukkan bahwa makna sebuah sesuai ajaran agama tertentu, kemudian di yakini
pernyataan (proposisi) sunggung-sungguh sesuai dengan keyakinan subjek untuk
merupakan halnya, bila proposisi bukan memahaminya. Kebenaran makna kandungan
merupakan halnya, maka kita mengatakan kitab suci berkembang secara dinamis sesuai
bahwa proposisi itu sesat atau bila proposisi itu dengan perkembangan waktu, akan tetapi
mengandung kontradiksi (bertentangan) maka kandungan maksud ayat kitab suci tidak dapat
kita dapat mengatakan bahwa proposisi itu dirubah dan sifatnya absolut.
mustahil. Artinya kebenaran berkaitan erat Kedua, kebenaran dikaitkan dengan sifat
dengan kualitas, sifat atau karakteristik, atau karakteristik tentang cara atau metode apa
hubungan, dan nilai kebenaran itu sendiri. yang digunakan subjek dalam membangun
Berikut penjelasan Hamami tentang kaitan pengetahuannya itu. Apakah ia membangun
kebenaran dengan beberapa hal di atas. pengetahuannya dengan penginderaan atau
Pertama, kebenaran berkaitan dengan sense experience, akal pikir, ratio, intuisi, atau
kualitas pengetahuan. Artinya kebenaran itu keyakinan. Dimana cara atau metode yang
dipengaruhi oleh jenis pengetahuan yang dimiliki digunakan subjek akan mempengaruhi
oleh subjek. Jika subjek memiliki pengetahuan karakteristik kebenaran, sehingga harus
biasa atau common sense knowledge, maka dibuktikan juga dengan metode atau cara yang
pengetahuan seperti ini akan menghasilkan sama. Misalnya, jika subjek memperoleh
kebenaran yang bersifat subjektif, sangat kebenaran melalui sense experiense, maka
tergantung pada subjek yang melihat. Selanjutnya harus dibuktikan juga dengan sense experience,
jika subjek memiliki pengetahuan ilmiah yaitu bukan dengan cara yang berbeda, begitu pula
pengetahuan yang sudah memiliki objek yang khas dengan yang lainnya.
atau spesifik dengan pendekatan
MAULIDA RAKHMI 59
Ketiga, nilai kebenaran dikaitkan dengan Aristoteles (Hamami dalam Tim Dosen Filsafat
ketergantungan terjadinya pengetahuan itu. Artinya Ilmu UGM, 2010 : 138). Hal ini tentu berdasarkan
kebenaran ini berkaitan dengan relasi antara subjek argumentasi yang kuat berdasarkan pemikiran
dan objek. Manakala subjek memiliki dominasi yang yang mendalam, yang berlandaskan pada data-
tinggi dalam membangun suatu kebenaran. Maka data sejarah yang ada. Plato dianggap sebagai
kebenaran itu akan bersifat subjektif, artinya nilai filsuf yang membangun teori pengetahuan yang
kebenaran yang terkandung di dalam pengetahuan cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang
itu sangat bergantung pada subjek yang memiliki awal. Dari pemikiran Plato kemudian muncul
pengetahuan itu. Atau sebaliknya, jika objek lebih teori-teori pengetahuan baik sebagai kritik atau
berperan maka sifat pengetahuannya objektif, sebagai support atas teori yang sudah dibangun
seperti ilmu alam. Plato.
Sebagai pelengkap bahasan ini, berikut Berikut ini adalah penjelasan mengenai
yang dikemukakan tiga penafsiran utama tentang teori-teori kebenaran yang kami coba rangkum
kebenaran menurut Sahakian dan Sahakian dari beberapa sumber ilmiah :
(1966 : 23) adalah sebagai berikut : 3.1 Kebenaran
⠀⤀
menurut persfektif teori korespondensi
ebagai sesuatu yang mutlak (absolut)
adalah pernyataan dikatakan benar jika sesuai
dengan kenyataan atau fakta yang ada. George ⠀⤀
ebenaran sebagai subjektivitas atau
pendapat pribadi E. Moore (dalam Sahakian dan Sahakian, 1966 :
mengatakan kebenaran sebagai ―truth as the
⠀⤀
ebenaran sebagai sesuatu yang mustahil correspondence of ideas to reality‖, yaitu
dan sulit untuk di jangkau kebenaran adalah kesesuaian antara ide atau
Penafsiran utama tentang kebenaran gagasan-gagasan dengan realita. Sebaliknya, jika
menurut Sahakian dan Sahakian merupakan pernyataan bertentangan dengan kenyataan atau
polemik yang belum terselesaikan ketika seorang fakta yang ada, maka pernyataan tersebut
filsuf membicarakan kebenaran. Apakah ada dianggap sebagai penyataan yang ―sesat‖.
kebenaran yang bersifat mutlak atau absolut? Misalnya, ada pernyataan yang mengatakan Bang
Buktinya ilmu pengetahuan terus berkembang Rhoma adalah seorang penyanyi dangdut. Kalau
dan mempengaruhi sudut pandang manusia pernyataan tersebut bersesuaian dengan fakta
tentang kebenaran. Atau jangan-jangan yang ada di kenyataan yang sebenarnya maka itu
kebenaran itu hanyalah subjektivitas seseorang dianggap sebagai ―kebenaran‖. Jika ternyata Bang
atau kelompok? Bahkan jangan-jangan Rhoma bukan seorang penyanyi dangdut,
kebenaran merupakan hal yang sulit dan melainkan seorang Presiden. Maka pernyataan
mustahil untuk di jangkau. tersebut dianggap sebagai bukan ―kebenaran‖.
Makna ―sesuai‖ (correspond) dalam teori ini masih
MAULIDA RAKHMI 61
berguna bagi konteks lain yang secara hakikat pangakal tumpunya itu mempunyai referensi yang
memiliki perbedaan signifikan dengan konteks jelas. Artinya teori ini bertugas untuk mengungkap
yang lainnya. ke sahihan proposisi dalam referensinya.
3.4 Kebenaran menurut paham-paham Pernyataan yang mengandung kebenaran adalah
empiris pernyataan yang memiliki arti atau makna yang
sesungguhnya dengan merujuk pada kenyataan.
Definisi-definisi kebenaran menurut paham-
Arti yang bersifat definitif, yaitu arti yang dengan
paham empiris berdasarkan atas berbagai segi
jelas menunjuk ciri yang khas dari sesuatu yang
pengalaman, dan biasanya merujuk pada
ada (Hamami, Tim Dosen Filsafat UGM, 2010).
pengalaman inderawi seseorang. Paham
Seperti ―Irigasi menyebabkan kesulitan dalam
tersebut memandang proposisi bersifat
mengatur pengairan‖, pernyataan ini akan
meramalkan (predictive), atau hipotesis, dan
dikatakan benar bila menunjukkan makna yang
memandang kebenaran proposisi sebagai
terpenuhinya hipotesa (Kattsoff, 1996 : 186). sahih tentang bendungan dalam kenyataan yang
sesungguhnya. Tentu kebenaran pernyataan diatas
Definisi di atas mengantarkan kita pada suatu akan di cek langsung ke referensinya.
pemahaman, bahwa kebenaran menurut paham-
paham empiris memiliki subjektivitas yang tinggi.
Jika demikian, maka kebenaran akan memiliki
IV. SIFAT KEBENARAN ILMIAH
makna yang berbeda-beda bagi setiap orang yang Bagian sebelumnya telah membahas
memaknainya. Disebabkan perbedaan tentang pengertian kebenaran, meskipun
pengalaman-pengalaman yang dimiliki subjek. kebenaran di maknai dengan definisi yang
Selanjutnya kebenaran akan bersifat nisbi, tidak berbeda-beda, tapi bisa kita ambil pengertian
memiliki tolak ukur yang pasti. Sehingga siapa bahwa kebenaran ilmiah atau ilmu sangat erat
saja bisa mengklaim bahwa dia adalah yang kaitannyadengan pengetahuan, metode atau
benar. cara membangun suatu pengetahuan, dan relasi
3.5 Teori kebenaran sintaksis antara subjek dan objek. Telah dikemukakan
juga teori-teori kebenaran yang berkembang di
Penganut teori kebenaran sintaksis berpijak
dalam kefilsafatan.
bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika
pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis Di bagian ini kita akan membahas
atau gramatika yang baku. Atau dengan kata lain mengenai sifat kebenaran ilmiah. Hamami (Tim
apabila proposisi itu tidak mengikuti syarat atau Dosen Filsafat UGM, 2010) mengatakan bahwa
keluar dari hal yang di syaratkan maka proposisi kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian,
itu tidak memiliki arti. Teori ini berkembang di artinya suatu kebenaran tidak mungkin muncul
antara filsuf analisa bahasa, terutama yang tanpa adanya prosedur baku yang harus dilalui.
begitu ketat terhadap pemakaian gramatika Prosedur baku maksudnya adalah tahap-tahap
seperti Schleiemacher (Hamami, Tim Dosen yang harus dilalui dalam memperoleh
Filsafat UGM, 2010). pengetahuan ilmiah yang pada hakikatnya
berupa teori-teori melalui metode ilmiah yang
3.6 Teori kebenaran semantis
telah baku sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Teori ini kebanyakan dianut dan
berkembang di kalangan filsuf analitika bahasa. Lebih lanjut Hamami mengatakan bahwa
Kebenaran menurut faham ini adalah suatu kebenaran dalam ilmu adalah kebenaran yang
sifatnya objektif, maksudnya bahwa kebenaran
proposisi dinilai benar ditinjau dari segi arti atau
dari suatu teori, atau lebih tinggi dari aksioma
makna, apakah proposisi yang merupakan
(pernyataan yang dterima sebagai kebenaran
62 MAULIDA RAKHMI
tanpa pembuktian) atau paradigma, harus kemukakan. Sehingga pada bagian ini kami
didukung oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan hanya mengemukakan evaluasi kritis secara
dalam keadaan objektivitasnya. umum terhadap teori-teori kebenaran yang
Mengacu pada satatus ontologis objek, dikemukakan pada bagian sebelumnya.
menurut Hamami kebenaran dalam ilmu Dari berbagai teori kebenaran yang kami
dibedakan menjadi dua jenis teori, yaitu kemukakan di atas, kami menyimpulkan bahwa
kebenaran korespondensi untuk ilmu-ilmu alam tidak ada teori kebanaran yang bisa diterima secara
dan kebenaran koherensi atau konsistensi untuk global, ini terbukti dengan munculnya teori-teori
ilmu-ilmu sosial, kemanusian, dan logika. kebanaran baru sebagai sanggahan atas teori
Kemudian hal yang sangat penting dan perlu kebenaran yang sudah ada. Setiap teori yang
diperhatikan dalam hal kebenaran yaitu bahwa dikemukakan terindikasi mengusung latar belakang
kebenaran dalam ilmu harus selalu merupakan pengetahuan yang dimiliki tokohnya. Seperti teori
hasil persetujuan atau konvensi dari para kebenaran korespondensi yang dilatar belakangi
ilmuwan di bidangnya. Sehingga kebenaran- oleh pemahaman empirisme, teori kebenaran
kebenaran dalam ilmu akan terus berubah dan koherensi yang dilatarbelakangi oleh pemahaman
berkembang berdasarkan penemuan-penemuan idealisme, kemudian teori kebenaran semantik dan
terbaru yang mampu menentang teori-teori sintaksis yang berkaitan erat dengan gramatika dan
terdahulu dalam bidang ilmu yang sama. Serta analitik bahasa. Karenanya manusia tidak bisa
mendapatkan persetujuan konvensional dari para mengklaim bahwa dia benar hanya dari satu
ilmuwan di bidang yang sama. paradigma saja. Akan ada bantahan atau kritik dari
pihak lain yang memiliki paradigma yang berbeda.
V. EVALUASI KRITIS
Manusia terus berkembang dalam segala Disisi lain masih terjadi polemik dikalangan
filsuf tentang kebenaran sebagai sesuatu yang
aspek kehidupannya. Perkembangan yang
mutlak, kebenaran sebagai sesuatu yang
dinamis tersebut tidak luput dari peran ilmu
subjektif, dan kebenaran sebagai sesuatu yang
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Tanpa
mustahil untuk dicapai.
henti manusia terus belajar, dan belajar lagi,
tanpa ada rasa puas. Tujuannya cuma satu yaitu Tentang kebenaran sebagai sesuatu yang
mencari kebenaran ilmiah atau ilmu yang mutlak setiap orang memiliki pemahaman
berperan fungsional dalam kehidupan manusia. masing-masing, ada yang sepakat dan ada yang
menolak. Karena terbukti, sesuatu yang telah
Sepanjang sejarah pemikiran manusia
dianggap benar bisa menjadi tidak benar lagi
dalam mencari kebenaran ilmiah atau ilmu telah
karena ada temuan baru yang menentang
banyak yang mengungkapkan tentang
kebenaran yang lama. kebenaran sebagai
―kebenaran‖, berbagai macam argumentasi
sesuatu yang mutlak juga akan berbeda-beda
filosofi dikemukakan tentang kebenaran. Namun,
bagi masing-masing orang, tergantung latar
setiap argumentasi selalu diiringi dengan
belakang pemahaman dan keyakinan yang dia
sanggahan argumentasi filosofi juga. Sehingga
anut.
kebenaran memiliki banyak definisi tergantung
latar belakang isme (pemahaman) yang dianut. Kebenaran sebagai sesuatu yang subjektif,
Beberapa teori-teori tentang kebenaran telah
kebanyakan berpendapat bahwa objektivitas bisa
kami kemukakan di bagian sebelumnya. Kritik-kritik dicapai dengan konspirasi subjektif. Akan tetapi,
juga telah kami kemukakan di bagian akhir hal ini tentu tidak bisa difahami sebagai sesuatu
pembahasan masing-masing teori yang kami kebenaran yang sesungguhnya. Karena sudah
MAULIDA RAKHMI 63
tentu ada pihak-pihak yang tidak ikut dalam 5.2 Saran
konspirasi subjektif tersebut dan menentangnya. Diakui bahwa makalah ini masih jauh dari
Maka kebenaran sebagai sesuatu yang subjektif kesempurnaan, baik dari aspek penulisan
juga masih menjadi polemik yang belum maupun isi (content) makalah ini. Oleh karena
terselesaikan. itu, kontribusi pemikiran berupa kritik konstruktif
Kebenaran sebagai sesuatu yang mustahil penulis sangat harapkan demi penyempurnaan
untuk dicapai, hal ini juga masih menjadi polemik makalah ini.
dikalangan filsuf. Banyak diantara mereka yang
tidak sepakat kalau kebenaran mustahil untuk DAFTAR PUSTAKA
dicapai. Tapi, banyak juga diantara mereka yang
Sahakian, William S. & Sahakian, Mabel Lewis.
setuju bahwa kebenaran yang hakiki tidak bisa (1996). Ideas of The Great Philosophers. New
dicapai, karena kebenaran yang mereka fahami York : Barnes and Nobel Books.
selama ini hanyalalah kebenaran sebagai hasil Tim Dosen Filsafat llmu UGM. (2010). Filsafat Ilmu :
dari konspirasi subjektif. Kalau di tarik lagi ke Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta : Liberti.
garis keyakinan atau aqidah tentu akan memiliki
Kattsoff, Louis O. (1996). Pengantar Filsafat. Yogyakarta
penafsiran yang berbeda lagi. Orang yang : Tiara Wicana Yogya.
berkeyakinan tentang kebenaran agamanya tentu Suriasumantri, Jujun S. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah
akan menganggap bahwa kebenaran yang hakiki Pengantar Populer. Yogyakarta : Pustaka Sinar
atau mutlak hanyalah kebenaran dari Tuhan yang Harapan.
terdapat di dalam kitab suci agama mereka. Surajiyo.(2007) Filsafat Ilmu & Perkembangannya di
Indonesi. Jakarta. Bumi Aksara
VI. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Persesuaian antara pengatahuan dan
obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya
pengetahuan itu harus yang dengan aspek obyek
yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah
pengetahuan obyektif
Untuk menentukan kepercayaan dari sesuatu
yang dianggap benar, para filosof bersandar
kepada 3 cara untuk menguji kebenaran, yaitu
koresponden (yakni persamaan dengan fakta),
teori koherensi atau konsistensi, dan teori
pragmatis.
Ketiga macam teori kebenaran di atas adalah
berbagai cara manusia memperoleh kebenaran
yang sifatnya relatif atau nisbi. Kebenaran absolut
atau kebenaran mutlak berasal dari Tuhan yang
disampaikan kepada manusia melalui wahyu. Alam
dan kehidupan merupakan sumber kebenaran yang
tersirat dari tuhan untuk dipelajari dan diobservasi
guna kebaikan umat manusia.
64 MAULIDA RAKHMI
EFFORTS TO ACHIEVE THE YOUNG GENERATION INDONESIAN
FREE DRUG THROUGH INTEGRATED SCIENCE EDUCATION
MUHAMMAD REZKI RAHMAN
rezki.rahman0109@gmail.com
ABSTRACT
Indonesia emergency drugs, the high level of drug abuse in Indonesia which each year continues to rise. Target
drug abuse is now not only among adults but also found age level, in the age of teenagers and college students.
The necessity of exact efforts for prevention and eradication of drug abuse. Education is one way that can be
achieved to eradicate drugs The method of writing using qualitative descriptions using data from various studies
that explore based on literature review. Integrated science education is considered appropriate to explain the
dangers and impact of drug abuse. Drug abuse prevention efforts through an integrated science education is
through preventive steps with teachers acting as counselors to provide an understanding of the dangers of drugs
and the importance of avoiding drugs to students.
Keywords: Drugs, Integrated Science Education.
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni, Dewi. 2015. Dampak bagi pengguna narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (napza) di kelurahan
Gunung Kelua Samarinda. Ulu. eJournal Sosiatri-
Sosiologi 2015, 3 (3): 37 – 51. Samarinda :
Universitas Mulawarman.
Direktorat Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional. 2012. Pedoman
Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja
dan Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta : Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Eleanora, Fransisca Novita.2011. Bahaya
penyalahgunaan narkoba serta usaha pencegahan
dan penanggulangannya (Suatu Tinjauan Teoritis).
Jurnal Hukum, vol XXV, No.1, April 11. Kupang :
Universitas Nusa Cendana.
Elizabeth, I Omage & Mannie, I Omage.2012. Illicit drugs
use and dependency among teenagers and young
adults in oredo local government area, Benin city,
Nigeria. European Scientific Journal September
edition vol. 8, No.20 pp 187 – 210.
Indrianti, D.S.C.P.2012. Meningkatkan hasil belajar ipa
konsep cahaya melalui pembelajaran science-
edutainment berbantuan media animasi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Semarang : Universitas
Negeri Semarang
Putri,B.K.2013. Pengembangan lks ipa terpadu berbasis
inkuiri tema darah di SMPN 2 Tengaran. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Semarang : Universitas
Negeri Semarang
Salirawati, D. 2009. Pembelajaran ipa terpadu untuk
mendukung kreativitas siswa. Seminar Prodi IPA
dengan tema ‗‘Pengembangan Kreativitas Siswa
dalam pembelajaran Mata Pelajaran Rumpun IPA.
Yogyakarta, FMIPA UNY
Shalihah, Qamariatus. 2013. Efektivitas Program P4gn
Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS 9 (1) (2013)
153-159. Semarang: Universitas Negeri Surabaya.
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendidik tentang implementasi scientific approach
dalam membangun pendidikan karakter. Pembelajaran diterapkan melalui pembelajaran IPA yang diarahkan
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang alam sekitar secara ilmiah, sedangkan prosesnya menerapkan scientific approach. Scientific
approach adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruksi pengetahuannya melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi/menalar dan mengkomunikasikan pengetahuan yang ditemukan. Implementasi
scientific approach dalam membangun pendidikan karakter dapat dilakukan dengan menerapkan kompotensi-
kompetensi sikap yang ingin dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: scientific approach, pendidikan karakter, pembelajaran IPA
NAITA NOVIA
SARI 73
Karakter yang menjadi acuan seperti yang 5. Citizenship, bentuk karakter yang
terdapat dalam The Six Pillars of Character yang membuat seseorang sadar hukum dan
dikeluarkan oleh Character Counts! Coalition ( a peraturan serta peduli terhadap
lingkungan alam.
project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis
karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut. Responsibility, bentuk karakter yang
Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab,
disiplin, dan selalu melakukan sesuatu
membuat seseorang menjadi:
dengan sebaik mungkin.
berintegritas, jujur, dan loyal
Fairness, bentuk karakter yang membuat 2.3 Implementasi Scientific Approach dalam
seseorang memiliki pemikiran terbuka serta Pendidikan Karakter
tidak suka memanfaatkan orang lain. Implementasi scientific approach dalam
Caring, bentuk karakter yang membuat pendidikan karakter dapat dilakukan dengan
seseorang memiliki sikap peduli dan mengembangkan kompetensi sikap pada proses
perhatian terhadap orang lain maupun pembelajaran. Karakter yang dikembangkan
kondisi sosial lingkungan sekitar.
dilatih saat proses pembelajaran dengan langkah
Respect, bentuk karakter yang membuat mengamati, menanya, melakukan eksperimen,
seseorang selalu menghargai dan
menalar dan mengkomunikasikan.
menghormati orang lain.
III. SIMPULAN
Pendidikan karakter yang sangat diperlukan
oleh siswa dapat ditanamkan melalui
pembelajaran IPA, salah satunya yaitu
menggunakan scientific approach. Implementasi
scientific approach dalam membangun
pendidikan karakter di dalam proses
pembelajaran dilaksanakan melalui
pengembangan kompetensi-kompetensi sikap
yang dimuat dalam proses pembelajaran dengan
langkah mengamati, menanya, melakukan
eksperimen, menalar dan mengkomunikasikan.
ABSTRAK
Memasuki era globalisasi dan kemajuan teknologi yang maju pesat pada saat ini, banyak sekali permasalahan yang muncul
di sekitar siswa. Permasalahan yang muncul ini berragam, bahkan dalam menghadapi permasalahan itu membuat siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang hadapi. Apalagi sekarang yang dihadapi siswa
adalah kemajuan teknologi yang ada pada saat ini. Kurangnya informasi yang diperoleh siswa tentang kemajuan teknologi
pada saat itu, akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap teknologi pada saat itu. Untuk
menghadapi permasalahan ini, maka siswa memerlukan suatu kemampuan yang baik dan mumpuni supaya permasalahan
yang sedang dihadapi siswa dapat terselesaikan dengan baik. Kemampuan yang dimaksud di antaranya kemampuan
berpikir kreatif dan kemampuan rasa ingin tahu. Kemampuan ini tidak dapat muncul dengan sendirinya, perlu sarana untuk
mengasah kemampuan ini agar dapat tumbuh dengan baik. Sarana yang digunakan untuk mengasah kemampuan ini
melalui pembelajaran IPA dengan berbasis pemecahan masalah.
Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif, Rasa ingin tahu, Pembelajaran IPA dengan Berbasis Pemecahan Masalah
NURFITRI PURNAMASARI 77
menggunakan pembelajaran yang bervariasi dan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru
disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga tersebut merupakan gabungan ide-ide
siswa lebih memahami materi yang disampaikan sebelumnya yang belum pernah diwujudkan.
dan siswa lebih berkesan dengan pembelajaran Dengan demikian berpikir kreatif dapat diartikan
yang telah disampaikan serta siswa akan lebih sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan
mengingat dan tidak mudah melupakan hal- hal untuk membangun gagasan baru.
yang dipelajarinya. Guilford dengan analisis faktornya
Memasuki era globalisasi dan kemajuan menemukan ada lima ciri yang menjadi sifat
teknologi yang maju pesat pada saat ini, banyak kemampuan berpikir. Pertama, kelancaran
sekali permasalahan yang muncul di sekitar (fluency) yaitu kemampuan untuk memproduksi
siswa. Permasalahan yang muncul ini berragam, banyak gagasan. Kedua, keluwesan (flexibility)
bahkan dalam menghadapi permasalahan itu yaitu kemampuan untuk mengajukan bermacam-
membuat siswa mengalami kesulitan dalam macam pendekatan dan/atau jalan pemecahan
menyelesaikan permasalahan yang sedang terhadap masalah. Ketiga, keaslian (originality)
hadapi. Apalagi sekarang yang dihadapi siswa yaitu kemampuan untuk melahirkan gagasan-
adalah kemajuan teknologi yang ada pada saat gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan
ini. Kurangnya informasi yang diperoleh siswa tidak klise. Keempat, penguraian (elaboration)
tentang kemajuan teknologi pada saat itu, akan yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu
membuat siswa mengalami kesulitan dalam secara terperinci. Kelima, perumusan kembali
menyesuaikan diri terhadap teknologi pada saat (redefinition) yaitu kemampuan untuk mengkaji
itu. Untuk menghadapi permasalahan ini, maka atau menilik kembali suatu persoalan melalui
siswa memerlukan suatu kemampuan yang baik cara dan perseptif yang berbeda dengan apa
dan mumpuni supaya permasalahan yang yang sudah lazim.
sedang dihadapi siswa dapat terselesaikan Manusia harus memiliki hasrat ingin tahu.
dengan baik. Kemampuan yang dimaksud di Rasa ingin tahu membuat manusia dapat
antaranya kemampuan berpikir kreatif dan memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran
kemampuan rasa ingin tahu. yang ada di dalam fikirannya. Apabila rasa ingin
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental tahu ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka
yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan akan membawa manusia semakin mengerti dirinya
pada suatu masalah atau situasi yang harus sendiri. Lewat rasa ingin tahu membuat manusia
dipecahkan. Di dalam berpikir, seseorang dapat mengetahui kebenaran. Segala sesuatu yang
memecahkan suatu masalah, membuat suatu tampak nyata dalam hidup tidak sepenuhnya selalu
keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. benar. Apabila seseorang yang pikirannya dipenuhi
Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang dengan rasa ingin tahu maka dia tidak akan
merumuskan suatu masalah, memecahkan menerima mentah-mentah omongan seseorang,
masalah, ataupun ngin memahami sesuatu, mereka akan selalu menggunakan pikirannya untuk
maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir. mencari kebenaran dari omongan tersebut.
Berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental Seorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
untuk membuat hubungan-hubungan akan mencari informasi detail tentang segala
conections) yang terus menerus( kontinu), sesuatu yang mereka pertanyakan. Lewat rasa
sehingga ditemukan kombinasi yang ―benar‖ atau ingin tahu kita, kita akan berusaha untuk
sampai seseorang itu menyerah. Berpikir kreatif memecahkan setiap pertanyaan dibenak kita. Hal
dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang ini akan membuat kita merasakan pengalaman
digunakan ketika seorang individu mendatangkan baru. Pengalaman
78 NURFITRI PURNAMASARI
baru ini akan menstimulasi pikiran kita dan melalui pembelajaran IPA berbasis pemecahan
melepaskan emosi yang kreatif. Pikiran yang selalu masalah?
ingin tahu membuat kita dapat menembus batas 1.3 Tujuan Penulisan Makalah
penalaran yang biasa kita terima dan akan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan
membongkar setiap detail yang menggerakkan
penulisan makalah ini untuk mengetahui proses
sebuah proses. Semakin kita mengerti detail, maka
untuk mengasah kemampuan berpikir kretif dan
semakin kita mengerti prosesnya. Hal inilah yang
rasa ingin tahu melalui pembelajaran IPA
akan membuat kita menjadi lebih produktif. Kita berbasis pemecahan masalah.
sebagai manusia akan terus belajar lebih banyak
1.4. Metode Penulisan
saat rasa ingin tahu menyelimuti kita. Kita akan
menembus batas-batas pemikiran kita. Semakin Penulisan makalah ini dengan metode
banyak yang kita pelajari semakin banyak pula kepustakaan dengan menggunakan pustaka dan
yang akan kita tahu. Dengan rasa ingin tahu yang literatur yang relevan.
kita miliki kita akan melihat berbagai hal dari sudut
pandang berbeda. II. PEMBAHASAN
Ilmu pengetahuan berawal dari kekaguman 2.1. Pembelajaran Pemecahan Masalah
manusia akan alam yang didiaminya dan Konsep dasar dan karakteristik
dihadapinya. Karena manusia merupakan pembelajaran pemecahan masalah diartikan
makhluk yang dapat berpikir lewat karunia akal sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
pikiran yang diberikan oleh Tuhan, maka mereka menekankan pada proses penyelesaian masalah
memiliki hasrat ingin tahu. Rasa ingin tahu yang yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga cirri
kemudian ditindak lanjuti dengan penggunaan utama dari pembelajaran pemecahan masalah,
akal untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu:
adalah perbedaan mendasar kita dengan hewan.
Rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya
Jadi, setiap orang harus memiliki rasa ingin tahu, dalam implementasinya ada sejumlah
karena selama rasa ingin tahu ada dalam pikiran kegiatan yang harus dilakukan siswa.
kita maka manusia akan terus belajar dan Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
memanfaatkan otaknya bukan hanya sebagai menyelesaikan masalah, yang
pengisi volume batok kepala. Selama manusia menempatkan masalah sebagai kunci
dapat mengembangkan rasa ingin tahunya itu dari proses belajar.
dengan cara-cara yang positif, maka ilmu akan Pemecahan masalah dilakukan dengan
terus berkembang. menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah (wina Sanjaya, 2008; 114-115)
Kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan rasa ingin tahu ini tidak dapat Menurut Gagne, belajar dapat
muncul dengan sendirinya, perlu sarana untuk dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar, yaitu:
mengasah kemampuan ini agar dapat tumbuh belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak,
dengan baik. Sarana yang digunakan untuk rangkaian verbal, membedakan, pembentukan
mengasah kemampuan ini melalui pembelajaran konsep,pembentukan aturan dan pemecahan
IPA berbasis pemecahan masalah. masalah. Belajar pemecahan masalah adalah
tipe belajar yang paling tinggi kerena lebih
1.2. Rumusan Masalah
kompleks dari yang lain.
Berdasarkan latar belakang, maka masalah
dirumuskan adalah bagaimana mengasah Dalam rangka memecahkan persoalan-
kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu persoalan atau masalah- masalah apabila
diamati akan terdapat adanya perbedaan dalam
NURFITRI PURNAMASARI 79
langkah- langkah yang diambil dari individu satu Langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan individu yang lain. Ada yang segera dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
mengambil langkah begitu perintah telah Mengidentifikasikan dan Mendefinisikan
dimengerti dan mencoba-coba hingga sampai Masalah
pada cara yang benar, namun ada juga yang
Sebelum sebuah masalah dapat
tidak mengambil tindakan tetapi memikirkan
dipecahkan, maka masalah tersebut
kemungkinan-kemungkinan yang ada berkaitan harus dikenali terlebih dahulu. Meskipun
dengan pemecahan masalahnya sebelum
kelihatannya sederhana,
mengambil tindakan secara kongkrit.
pengidentifikasian masalah terkadang
Strategi pemecahan masalah dapat merupakan langkah sulit. Kita mungkin
diterapkan manakala: gagal menyadari apa masalahnya, atau
a. Guru mengharapkan agar siswa tidak jalan ke arah penyelesaian terhalang.
hanya sekedar dapat mengingat materi Anda perlu mengidentifikasikan apa yang
pelajaran, tetapi menguasai dan diketahui, apa yang menjadi tujuan, serta
memahami secara penuh.
bagaimanakah batasan-batasannya.
b. Guru bermaksud untuk mengembangkan
keterampilan berfikir rasiona siswa. Menyusun Menyusun Strategi
Pemecahan Masalah
c. Guru menginginkan kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah serta Setelah menemukan masalah dan
membuat tantangan intelektual siswa. mendefinisikan secara jelas, langkah
d. Guru ingin mendorong siswa untuk lebih berikutnya adalah menyusun strategi untuk
bertanggung jawab dalam belajarnya. memecahkannya. Strategi yang dapat
e. Guru ingin agar siswa memahami digunakan antara lain menentukan
hubungan antara apa yang dipelajari subtujuan, menggunakan algoritma, dan
dengan kenyataan dalam kehidupannya. mengandalkan heuristik. Menentukan
Kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam subtujuan adalah menentukan tujuan
strategi pemecahan masalah: antara yang membuat kita dapat berada
a. Bahan pelajaran harus mengandung isu- dalam posisi yang lebih baik untuk
isu yang mengandung konflik mencapai tujuan atau solusi final. Algoritma
b. Bahan yang dipilih adalah bahan yang merupakan strategi yang menjamin solusi,
familiar dengan siswa, sehingga siswa bisa berupa rumus, langkah-langkah, dan
dapat mengikuti dengan baik. mencoba semua kemungkinan solusi.
c. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang Sebagai contoh, jika Anda menemukan
berhubungan dengan kepentingan orang permasalahan dalam IPA, Anda
banyak, sehingga terasa bermanfaat.
menuliskan apa yang diketahui, apa yang
d. Bahan yang dipilih merupakan bahan ditanyakan, persamaan atau teori yang
yang mendukung tujuan atau kompetensi sesuai, dan selanjutnya menyelesaikannya.
yang harus dimiliki oleh siswa sesuai
dengan kurikulum, Heuristik merupakan strategi umum untuk
mempersempit solusi untuk menemukan
e. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat
solusi terbaik. Misalkan, Anda tersesat di
siswa sehingga setiap siswa merasa
perlu mempelajarinya. gunung, langkah heuristiknya adalah cukup
turun gunung, cari sungai kecil, dan ikuti
Pemecahan masalah merupakan sebuah
alirannya. Dalam perumusan strategi ini,
proses yang mengikuti pola umum (heuristik) atau
mengikuti langkah-langkah tertentu (algoritmik).
80 NURFITRI PURNAMASARI
Anda merumuskan juga informasi dan menyatakan bahwa pada hakikatnya IPA adalah
sumberdaya yang relevan. jalan untuk mendapatkan kebenaran dari apa
3. Menerapkan Strategi Pemecahan yang telah kita ketahui. Dalam Pusat Kurikulum,
Masalah IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
Pada langkah ini, Anda menggunakan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berbagai informasi yang telah Anda
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
peroleh serta strategi yang Anda tetapkan
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
untuk memecahkan masalah. Anda
penemuan.
mungkin menyeleksi strategi yang tidak
berguna, merumuskan ulang strategi yang Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar
lebih efektif, dengan terus memonitor produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.
pemecahan masalah yang Anda lakukan. Dalam sumber yang sama dinyatakan juga
Mengevaluasi bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas
Langkah terakhir dalam pemecahan
pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang
masalah adalah terus menerus
melalui metode ilmiah seperti observasi dan
memikirkan kembali dan mendefinisikan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti
kembali masalah dan pemecahannya.
rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Apakah masalah sudah terpecahkan?
Dengan demikian, IPA pada hakikatnya adalah
Adakah cara lain untuk memecahkan
ilmu untuk mencari tahu, memahami alam
masalah? Apakah pemecahan masalah
semesta secara sistematik dan mengembangkan
yang telah dilakukan sudah merupakan
pemahaman ilmu pengetahuan tentang gejala
langkah yang paling efisien? Orang yang
alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
pandai dalam memecahkan masalah
prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya.
biasanya termotivasi untuk meningkatkan
Namun, IPA bukan hanya merupakan kumpulan
kinerjanya.
pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip,
Pemecahan masalah dengan menggunakan melainkan suatu proses penemuan dan
keterampilan proses IPA pada hakikatnya adalah pengembangan. Oleh karena itu untuk
keterampilan pemecahan masalah dengan mendapatkan pengetahuan harus melalui suatu
metode ilmiah. Pemecahan masalah ini rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah serta
menerapkan logika deduktif dan induktif. Logika menuntut sikap ilmiah.
deduktif digunakan untuk mendefinisikan
Dalam pengelolaan pembelajaran IPA di
masalah, menemukan informasi awal yang
sekolah, guru harus dapat memberikan
berkaitan dengan masalah, sampai dengan
pengetahuan peserta didik mengenai konsep yang
merumuskan hipotesis. Logika induktif digunakan
terkandung dalam materi IPA tersebut. Selain
pada saat merancang, melaksanakan cara
konsep, hendaknya guru dapat menanamkan sikap
mengumpulkan data, serta menganalisis data
ilmiah melalui model-model pembelajaran yang
untuk menguji hipotesis.
dilakukannya. Jadi pelajaran IPA tidak hanya
2.2. Pembelajaran IPA bermanfaat dari segi materinya namun bermanfaat
Definisi tentang IPA (sains) telah banyak juga terhadap penanaman nilai-nilai yang
dikemukakan, antara lain menurut Supriyadi terkandung ketika proses pembelajarannya.
(2010: 2), para ilmuwan sepakat bahwa IPA Untuk belajar IPA diperlukan cara khusus
adalah suatu bentuk metode yang berpangkal yang disebut dengan metode ilmiah. Metode
pada pembuktian hipotesa. Sebagian filosof
NURFITRI PURNAMASARI 81
ilmiah ini menekankan pada adanya masalah, kegiatan pembelajaran. Dengan menerapkan
adanya hipotesa, adanya analisa data untuk Pembelajaran pemecahan masalah pembelajaran
menjawab masalah atau membuktikan hipotesa, IPA, siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan
dan diakhiri dengan adanya kesimpulan atau pembelajaran untuk memecahkan masalah yang
generalisasi yang merupakan jawaban resmi dari disediakan oleh guru. Siswa harus mengikuti
masalah yang diajukan. pembelajaran dari awal sampai akhir sesuai
2.3. Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif dengan langkah-langkah yang ada pemecahan
dan Rasa Ingin Tahu Melalui Pembelajaran IPA masalah agar dapat memecahkan soal yang
berbasis Pemecahan Masalah diberikan. Akibatnya mau tidak mau siswa harus
ikut andil didalamya dan turut serta aktif. Secara
Pendidikan modern menitik beratkan pada
tidak langsung selama siswa melaksanakan
aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil
kegiatan pembelajaran untuk mencari
bekerja dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa
pemecahan masalah, siswa telah belajar
terhadap pelajaran yang dihadapi. Dengan
matematika dengan baik dan memahami materi
bekerja, siswa memperoleh pengetahuan,
pelajaran yang dikerjakannya dan akhirnya siswa
pemahaman dan keterampilan serta dapat
berhasil mencari pemecahan dari masalah yang
mengasah rasa ingin tahu siswa dengan terlibat
disediakan. Setelah siswa berhasil mencari
aktif dalam pembelajaran. Sehubungan dengan
pemecahan masalahnya siswa akan merasa
hal tersebut, system pembelajaran dewasa ini
senang karena merasa bahwa mereka dapat
sangat menekankan pada pendayagunaan
aktivitas siswa dalam proses belajar dan mengikuti pelajaran IPA dengan baik dan dapat
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah memotivasi mereka untuk selalu turut aktif dalam
ditentukan dan untuk semakin mengasah rasa pembelajaran IPA.
ingin tahu siswa. Seseorang atau organisme dalam mencari
pemecahan terhadap masalah yang dihadapi
Untuk mengasah rasa ingin tahu belajar
akan dapat menemukan sesuatu yang baru, yang
siswa paada pembelajaran IPA dapat
sebelumnya mungkin belum terdapat. Hal ini
menggunakan pembelajaran pemecahan
berkaitan dengan berfikir kreatif (c r e a t i v e t h i
masalah. Karena pembelajaran pemecahan
n k i n g). Dengan berfikir kreatif orang
masalah adalah serangkaian aktivitas
menciptakan sesuatu yang baru. Timbulnya hal
pembelajaran yang menekankan kepada proses
baru tersebut secara tiba-tiba dan berkaitan
penyelesaian masalah yang dihadapi secara
dengan pemecahan masalah siswa dihadapkan
ilmiah. Aktivitas-aktivitas pembelajaran yang
pada serangkaian aktivas pembelajaran yang
diharapkan bukan hanya sekedar mendengarkan,
menekankan kepada proses penyelesaian
mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Dalam
akan tetapi siswa dituntut untuk aktif berfikir,
penyelesaian masalah tersebut harus mengacu
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
pada langkah-langkah yang ada. Begitu juga
akhirnya menyimpulkan.
dalam penggunaan Pembelajaran pemecahan
Banyak siswa yang menganggap bahwa IPA masalah matematika di sekolah dasar. Siswa
itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka- dituntut untuk memecahkan masalah yang
angka, sehingga sebelum kegiatan pembelajaran disajikan oleh guru sesuai dengan langkah-
dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak langkah yang telah ditetapkan. Untuk dapat
akan mampu menguasai materi pelajaran yang mencari pemecahan dari permasalahan yang
akan disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa disajikan, siswa terlebih dahulu harus memikirkan
menjadi tidak dapat berpartisipasi aktif dalam mengenai kemungkinan-kemingkinan yang akan
82 NURFITRI PURNAMASARI
terjadi dari setiap langkah yang dilakukannya.
Kemampuan untuk berfikir mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
dan kemampuan untuk menyelesaikan langkah-
langkah pemecahan yang ada inilah yang dapat
meningkatkan kreativitas berfikir siswa.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan tahapan-tahapan yang
dilaksanakan pada pembelajaran IPA dengan
berbasis pemecahan masalah bahwa
kemampuan rasa ingin tahu siswa dan
kemampuan berpikir kreatif siswa dapat
berkembang dengan baik dan semakin meningkat
pada diri siswa, sehingga kedua kemampuan ini
dapat terasah dengan baik melalui pembelajaran
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem
Based Learning : Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan.
Jakarta:Kencana.
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach (Belajar
Untuk Mengajar) Buku Dua. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan pendekatan Sistem. Bumi Aksara:
Jakarta.
Hamzah B Uno. (2008). Profesi kependidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
NURFITRI PURNAMASARI 83
84 NURFITRI PURNAMASARI
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA DALAM
MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
BERBASIS LINGKUNGAN
Putri Adeyantina
Adeputrii09@yahoo.com
ABSTRACT
In recent years in Indonesia, environmental destruction taking place in an uncontrolled manner. The cause of the
environmental damage is because the human activity that is irresponsible and lack of awareness in protecting
and managing the environment. One effort to overcome environmental issues, namely through the creation of
environmental awareness through the character education in schools. Learning science with the model of
Problem Based Learning implemented in school learning to shape the character of environmental care. Steps
existing learning model that uses the Problem Based Learning environmental problems of everyday life can be
used to bring up an indicator or the attitude of students to care about the environment. So that sense of caring to
keep and manage the environment formed on themselves each student.
Keywords: Environment, character environmental care, learning science, problem based learning
Putri Adeyantina 85
Uno dan Nurdin Mohamad (Trahati, M.R, 2015 : II. PEMBAHASAN
menyebutkan bahwa penanamaman, 2.1 Pembelajaran IPA
pemahaman, dan kesadaran tentang pentingnya
Pembelajaran adalah proses interaksi
menjaga kelestarian kualitas lingkungan sangat
peserta didik dengan pendidik dan sumber
baik apabila mulai diterapkan melalui pendidikan.
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Para penerus generasi bangsa yang tengah Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari
giat menuntut ilmu di bangku pendidikan inilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan
yang kelak akan menjadi penentu kebijakan melakukan observasi, eksperimentasi,
mengenai penanganan dan pengelolaan penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
lingkungan hidup yang baik. Menanamkan nilai- mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep
nilai budaya cinta lingkungan hidup di sekolah yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
sama saja menyelamatkan lingkungan dari diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian
kerusakan yang semakin parah. Dan itu harus proses ilmiah antara lain penyelidikan,
dimulai sekarang juga. penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan
Penanaman karakter sejak dini dapat menjadi (Rullyanda, D 2014).
dasar yang kuat bagi pembentukan karakter peduli Dengan kata lain pembelajaran IPA bukan
lingkungan. Karakter peduli lingkungan dapat hanya pembelajaran mengenai ilmu tetapi juga
ditanamkan berdasarkan kurikulum sekolah bagaimana mengaplikasikannya pada kehidupan
maupun program-program yang sudah sehari-hari. Proses pembelajaran IPA di sekolah
direncanakan sekolah. Salah satunya melalui diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan
pembelajaran IPA di sekolah. Diharapkan rasa berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
peduli lingkungan akan terbentuk, karena IPA erat mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kaitannya dengan permasalahan alam, begitu juga kecakapan hidup.
dengan kelestarian lingkungan. Pembelajaran IPA
Menurut Rustaman dan Rustaman (Zubaedi
dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk
2011: 293) menyatakan bahwa tujuan
memberi pemahaman mengenai pentingnya
pemebelajaran IPA selain untuk memehami
menjaga dan mengelola lingkungan.
konsep-konsep IPA dan keterkaitannya, juga
Berdasarkan penjelasan tentang lingkungan ditujukan untuk : a) meningkatkan ksadaran akan
tersebut, maka yang menjadi pokok pikiran yang kelestarian lingkungan, kebanggaan nasional
digagas penulis adalah bagaimana pembelajaran dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan yang
IPA di sekolah dapat membentuk karakter peduli Maha Esa; b) mengembangkan daya penalaran
lingkungan. Penulis mengangkat tema penerapan untuk memecahkan masalah sehari-hari; c)
pembelajaran IPA dalam membentuk pendidikan mengembangkan keterampilan proses untuk
karakter bangsa berbasis lingkungan. memperoleh konsep-konsep IPA dan
menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah; d)
Ada tiga rumusan masalah yang akan menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk
penulis kemukakan berdasarkan kajian dan menghasilkan karya teknologi sederhana yang
pengalaman, yaitu : berkaitan dengan kebutuhan manusia.
1. Apa yang dimaksud dengan Dimensi produk sains berupa: fakta (data
pembelajaran IPA? yang menunjukkan fenomena yang
Apa yang dimaksud dengan pendidikan sesungguhnya), konsep (generalisasi dari fakta),
karakter peduli lingkungan? prinsip (generalisasi konsep), hukum
3. Bagaimana pembelajaran ipa dapat (generalisasi prinsip), dan teori (prinsip/hukum
membentuk karakter peduli lingkungan
86 Putri Adeyantina
yang masih mengandung konsep hipotetik). Secara akademik pendidikan karakter
Aplikasi sains berupa penerapan metode ilmiah memiliki makna sebagai pendidikan nilai, budi
dan produk sains dalam kehidupan sehari-hari, pekerti, moral, watak yang tujuannya
berbasis permasalahan nyata/riil di lapangan. mengembangkan kemampuan peserta didik
Pembelajaran IPA hendaknya diarahkan pada untuk memberikan keputusan baik-buruk,
kemampuan peserta didik dalam pemecahan memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari sepenuh hati.
hari menggunakan metode ilmiah, seperti : Konteks kehidupan bermasyarakat, bernegara
mengukur, menggunakan peralatan, dan berbangsa Indonesia, diyakini bahwa nilai
menggolongkan atau melakukan klasifikasi, dan karakter yang secara legal-formal
mengolah dan menganalisis data, menerapkan ide dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan
pada situasi baru, serta mengkomunikasikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu
informasi dalam berbagai cara dan menghadapi tantangan hidup pada saat sekarang
mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri dan di masa akan datang (Wilujeng, I 2016: 6).
peserta didik. Prinsip pembelajaran IPA diarahkan Pendidikan karakter tidak hanya sekedar
pada pemilihan model pembelajaran yang mentransfer ilmu atau suatu keterampilan
menerapkan permasalahan nyata kehidupan tertentu, tetapi perlu adanya proses, contoh
sehari-hari seperti Problem Base Learning. teladan, dan pembiasaan dalam lingkungannya.
2.2 Pendidikan karakter peduli lingkungan Menurut Ma‘mur Asmani (Trahati, M.R 2015: 23)
ada empat jenis pendidikan karakter yang selama
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku
ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
pendidikan, yaitu :
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan dan kebangsaan yang terwujud pendidikan karakter berbasis nilai religius
(konservasi moral)
dalam pikiran, sikap, perasaan dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata pendidikan karakter berbasis nilai budaya
krama, budaya dan adat istiadat. (Zubaedi 2011: Pendidikan karakter berbasis lingkungan
(konservasi lingkungan)
. Suyanto (Kurniawan, S 2013: 28)
mendefinisikan karakter adalah cara berpikir dan Pendidikan karakter berbasis kompetensi
diri
berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam Pendidikan karakter berbasis lingkungan
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan akan membantu dalam penanaman karakter
negara. Individu yang berkarakter baik adalah peduli terhadap lingkungan. Karakter peduli
individu yang bisa membuat keputusan dan siap lingkungan dapat dibentuk dengan penanaman
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari kesadaran dan kepekaan pentingnya menjaga
keputusan yang ia buat. dan mengelola lingkungan sekitar.
Manusia berkarakter adalah manusia yang Karakter peduli lingkungan adalah sikap dan
memiliki kepedulian terhadap lingkungan, baik tindakan yang selalu berupaya mencegah
lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
Manusia semacam ini memiliki kesadaran bahwa dan mengembangkan upaya-upaya untuk
dirinya menjadi bagian yang tidak terpisah dari memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
lingkungan sekaligus berusaha untuk berbuat Dimana kita tahu bahwa kondisi alam di Indone-
sebaik mungkin bagi lingkungannya (Naim, N sia ini sudah banyak berubah karena adanya
2012: 200). eksploitasi alam berlebihan. Dengan adanya
Putri Adeyantina 87
pendidikan karakter peduli lingkungan diharapkan Memupuk kepekaan peserta didik terhadap
dapat merubah pemikiran dan perilaku manusia kondisi lingkungan sehingga dapat menghindari
untuk lebih melestarikan alam (Setiyani, N 2013). sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 4)
Tujuan pendidikan karakter peduli lingkungan Menanam jiwa peduli dan bertanggung jawab
adalah: 1) Mendorong kebiasaan dan perilaku terhadap kelestarian lingkungan. Pendidikan
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan karakter peduli lingkungan merupakan bentuk
pengelolaan lingkungan yang benar; 2) pengembangan dari nilai-nilai karakter (Marsianti,
Meningkatkan kemampuan untuk menghindari A, 2014). Pendidikan karakter peduli lingkungan
sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 3) merujuk pada 18 nilai karakter yang
dikemukakan oleh Kurniawan (2013: 41).
88 Putri Adeyantina
Peduli lingkungan merupakan salah satu 2.3 Peranan pembelajaran IPA dalam
karakter yang harus dibentuk dan dikembangkan di membentuk karakter peduli lingkungan
sekolah. Ada beberapa indikator yang harus Pendidikan merupakan wahana yang
dicapai oleh sekolah dalam rangka menanamkan strategis dalam upaya membentuk sikap peduli
pendidikan karakter peduli lingkungan, yaitu : lingkungan, karena untuk menanggulangi segala
macam masalah lingkungan adalah dengan Problem Based Learning merupakan inovasi
merubah sikap dasar manusia terhadap dalam pembelajaran karena kemampuan siswa
lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan benar-benar dioptimalkan melalui proses kerja
pembelajaran IPA di sekolah melalu model Prob- kelompok atau tim yang sistematis, sehinga siswa
lem Base Learning. Konsep-konsep dalam IPA dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, mengembangkan kemampuan berfikirnya secara
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bila berkesinambungan (Yulianti, T 2014 ).
pembelajaran dikaitkan langsung pada masalah- Untuk dapat membentuk karakter peduli
masalah kehidupan sehari-hari daripada lingkungan, maka dalam pembelajaran IPA
pembelajaran yang hanya sekedar teori dan menggunakan model Problem Based Learning
hafalan. menekankan pada pemecahan masalah sehari-
Putri Adeyantina 89
hari mengenai lingkungan yang ada disekitar jawab moral dalam pengelolaan lingkungan hidup
sekolah. Proses pemecahan masalah ini yang lebih baik.
dilakukan melalui tahapan model Problem Based III. SIMPULAN
Learning, yakni siswa dihadapkan pada masalah
Dalam membentuk karakter peduli
lingkungan yang ada disekitar sekolah. Kemudian
lingkungan ada banyak indikator yang dapat
menyusun kegiatan yang akan dilakukan untuk
digunakan, tetapi hanya beberapa yang
menyelesaikan masalah yang ada. Setelah itu
dimunculkan penulis karena menyesuaikan
mengamati pengamatan secara kelompok serta
dengan materi pembelajaran IPA itu sendiri.
membuat hasil karya yang berasal dari masalah
Menyesuaikan indikator karakter peduli
yang ada berupa solusi dari permasalahan yang
lingkungan dan materi pembelajaran IPA dalam
ada.
pembentuk pendidikan karakter peduli lingkungan
Indikator karakter peduli lingkungan yang menjadi tugas pendidik dalam pembelajaran di
akan muncul dari solusi pemecahan masalah sekolah. Menerapkannya terus menerus hingga
dilingkungan sekolah seperti pembiasaan menjadi kebiasaan dalam menjaga dan
pembersihan lingkungan sekolah, membuat mengelola lingkungan.
tempat sampah sesuai jenis sampahnya seperti Kesimpulan dari tulisan ini adalah :
sampah organik dan sampah anorganik,
1. Pembelajaran IPA adalah ilmu yang
membuat kompos dari sampah organik, dan
mempelajari peristiwa-peristiwa yang
membuat biopori di area sekolah. Karakter akan terjadi di alam dengan melakukan
terbentuk melalui pembiasaan yang dilakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
terus-menerus. penyusunan teori agar siswa mempunyai
pengetahuan, gagasan dan konsep yang
Membangun karakter peduli lingkungan di
terorganisasi tentang alam sekitar, yang
sekolah memerlukan tiga pilar. Pilar yang dipakai diperoleh dari pengalaman melalui
untuk mewujudkan sekolah berkarakter peduli serangkaian proses ilmiah antara lain
lingkungan meliputi tiga hal. Pertama, penyelidikan, penyusunan dan penyajian
membangun watak, kepribadian dan moral. gagasan-gagasan (Rullyanda, D 2014).
Kedua , membangun kecerdasan majemuk. Karakter peduli lingkungan adalah sikap
Ketiga, kebermaknaan pembelajaran. Agar ketiga dan tindakan yang selalu berupaya
pilar itu tetap pada landasan yang kokoh, maka mencegah kerusakan pada lingkungan
diperlukan kontrol agar segala upaya sesuai alam di sekitarnya, dan mengembangkan
dengan skenario yang ada (Marsianti, A, 2013). upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Dari seluruh kajian itu menyimpulkan bahwa Dimana kita tahu bahwa kondisi alam di
kebutuhan pengelolaan lingkungan pada Indonesia ini sudah banyak berubah
pendidikan karakter peduli lingkungan sebagai karena adanya eksploitasi alam
pondasi kelestarian dan kebermanfaatan berlebihan. Dengan adanya pendidikan
lingkungan hidup bagi manusia serta usaha karakter peduli lingkungan diharapkan
dapat merubah pemikiran dan perilaku
meminimalisasi musibah karena pengelolaan
manusia untuk lebih melestarikan alam
lingkungan yang salah, menjadi kebutuhan yang (Setiyani, N 2013).
mendesak untuk dilakukan. Karena itulah sangat
diperlukan apresiasi mendalam sehingga Pembelajaran IPA dalam membentuk
pendidikan karakter peduli lingkungan
berakumulasi pada munculnya pribadi-pribadi
dapat di implementasikan dengan
generasi mendatang yang memiliki tanggung menggunakan model Prombelm Based
Learning.
90 Putri Adeyantina
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, S. 2013. Pendidikan Karakter:
Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,
Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Marsianti, A. 2014. Membangun Karakter Peduli
Lingkungan di Sekolah (Upaya
Penyelamatan Lingkungan Hidup). (Online)
http://www.rakyatpos.com/membangun-
karakter-peduli-lingkungan-di-sekolah-
upaya-penyelematan-lingkungan-
hidup.html Diakses pada 29 September
2016.
Naim, N. 2012. Character Building: Optimalisasi
Peran Pendidikan dalam Pengembangan
Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa.
Trenggalek: Ar-Ruzz Media.
Rullyanda, D. 2014. Hakikat dan Tujuan
Pembelajaran IPA di SD. (Online) http://
dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2014/08/
hakikat-dan-tujuan-pembelajaran-
ipa . html Diakses pada 14 September
2016.
Setiyani, Nina. 2013. PENDIDIKAN KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PRO-
GRAM ―GREEN ENVIRONMENT‖ DI SMP
ALAM AR-RIDHO KOTA SEMARANG.
Semarang: UNNES.
Trahati, M.R. 2015. Implementasi Pendidikan
Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah
Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi
Cilacap. Yogyakarta: UNY.
Wilujeng, I. 2016. Implementasi Pembelajaran
Sains dengan Pendidikan Karakter Berbasis
Keterampilan Abad XXI. Yogyakarta: UNY.
Yulianti, T. 2014. Pengembangan Modul Berbasis
Problem Based Learning Materi
Pencemaran Lingkungan Untuk
Membiasakan Sikap Peduli Lingkungan
Siswa SMPN 1 Bulu Sukoharjo. Surakarta:
UNS.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakater:
Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga
Pendidikan. Bengkulu: Kencana.
Putri Adeyantina 91
92 Putri Adeyantina
PENGEMBANGAN BERPIKIR TINGKAT TINGGA DAN
PENDIDIKAN KARAKTER MORAL UNTUK MEMBANGUN
PERADABAN BANGSA
Putri Anggraini
putrianggraini161093@gmail.com
ABSTRACT
Science learning is essentially covers the cognitive dimension (product), affective and psychomotor.
Dimensions affective and psychomotor learning that takes place in an integrated science is able to
bring up the habit. This habit will eventually be integrated into the students who will ultimately build
moral character and development hight ordet thinking in the students. This will create a whole moral
character and hight order thinking of human resources of high quality so that it can compete in the
global era as well as to build a civilization.
Keywords: Science Learning, Moral Character Education, High Order Thinking, Civilization Nation.
Putri Anggraini 93
untuk memberikan keputusan baik-buruk, menyebutkan ―Pendidikan Nasional berfungsi
memelihara apa yang baik itu dan mewujudkan mengembangkan dan membantu watak serta
kebaikkan itu dalam kehidupan sehari-hari peradaban bangsa yang bermartabat dalam
dengan sepenuh hati. Di sekolah pendidikan rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk
karakter dibebankan pada mata pelajaran PKN berkembangnya potensi, peserta didik agar
dan agama, akan tetapi kenyataannya menjadi manusia yang beriman yang bertakwa
penanaman dan pembentukan karakter tidak kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
cukup pada dua mata pelajaran itu saja. sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
Penidikan karakter perlu di implementasikan menjadi warga negara yang demokratis serta
pada setiap mata pelajaran. bertanggung jawab‖ (Harta, 2010).
Proses pembelajaran IPA mampu dijadikan Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
bagian dari pencapaian pendidikan karakter dan (habituation) tentang hal yang baik shingga peserta
pengembangan berpikir tingakt tinggi karena didik menjadi faham (kognitif) tentang yang benar
pembelajaran IPA berlandasakan pada prinsip dan yang salah, mampu merasakan (efektif) nilai
komstruktivitas. Melalui pembelajaran IPA yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor).
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta Dengan kata lain pendidikan karakter yang baik
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut yang baik (moral knowing), akan tetapi juga
dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari- merasakan dengan baik atau loving good (moral
hari. feeling), dan perilaku yang baik (moral action).
Pembelajaran IPA hendaknya tidak hanya Pendidikan karakter menekankan pada habit atau
memberi pengetahuan saja kepada peserta didik kebiasaan yang terus menerus dipraktikan dan
tetapi hendaknya pembelajaran IPA dilakukan dilakukan. Pendidikan karakter adalah mengukir
secara inquiry. Melalui pembelajaran inquiry akhlak melalui proses knowing the good, loving the
peserta didik dapat mengembangkan good, and acting the good, yakni suatu proses
kemampuan berpikir tingkat tinggi dimana pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi,
peserta didik diharapkan mampu mensistesis dan dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir
mengevaluasi ketika menghadapi suatu masalah menjadi habit of the mind, heart, and hands.
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
Berdasarkan latar belakang yang telah
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
diuraikan, makalah ini akan membahas
royong, berjiwa patriotik, dinamis, berorientasi ilmu
bagaimana implementasi pembelajaran IPA
pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai
dalam pengembangan berpikir tingkat tinggi dan
oleh iman dan takwa kepada Tuhan YME
pendidikan karakter moral untuk membangun
berdasarkan Pancasila (Julaiha, 2014).
peradaban bangsa.
95
walaupun gagasan tersebut bertentangan Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
dengan penemuannya sendiri. diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
Sementara itu, jika gagasan orang lain peserta didik menjadi kompetensi yang
memiliki cukup data yang mendukung
gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut diharapkan. Lebih lanjut, pembelajaran harus
tidak ragu menolak temuannya sendiri. diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian
kompetensi yang telah dirancang dalam
Tidak mencampur-adukkan fakta dengan
pendapat tanpa landasan kuat. dokumen kurikulum agar setiap individu mampu
menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat, dan
Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini
ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk pada gilirannya mereka menjadi komponen
cara kerja yang didasarkan pada sikap penting untuk mewujudkan masyarakat belajar.
penuh pertimbangan, tidak ceroboh, Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan
selalu bekerja sesuai prosedur yang telah harus terealisasikan dalam proses pembelajaran
ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama,
tidak cepat mengambil kesimpulan. solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
Pengambilan kesimpulan dilakukan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
dengan penuh kehati-hatian berdasarkan
faktafakta pendukung yang benar-benar watak (Nur, 2014).
akurat. 2.3 Implementasi pembelajaran IPA dengan
Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan Pendidikan Karakter Moral
(curiosity) yang tinggi. Bagi seorang Implementasi pembelajaran IPA dengan
ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh
Pendidikan Karakter dapat dilaksanakan dalam 4
orang pada umumnya, hal itu merupakan
hal penting dan layak untuk diselidiki. pilar pendidikan yaitu learning to know, learning
Sebagai contoh, orang menganggap hal to do, learning to live together dan learning to be.
yang biasa ketika melihat benda-benda Pada pilar learning to know identik dengan aspek
jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang kognitif dari bepikir tingkat rendah sampai
Isaac Newton pada waktu itu. Newton berpikir tingkat tinggi yang mencakup
berpikir keras mengapa buah apel jatuh pengembangan ingatan, imajinasi, bernalar,
ketika dia sedang duduk istirahat di pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir
bawah pohon tersebut. Pemikiran ini
secaha koheren dan cara kritis. Pilar learning to
ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama
bertahun-tahun sehingga ditemukan do merupakan gabungkan keterampilan tingkat
hukum Gravitasi. tingggi setiap peserta didik yang mana
pengetahuan dan informasi yang didapatnya
Proses pembelajaran IPA di sekolah
sebagai faktor produk sains mendasari
hendaknya mengacu pada Pedoman Umum
terbentuknya ide sehingga terbentuk kompetensi
Pembelajaran (Lampiran IV) dari Permendikbud
personal. Pilar learning to live together dalam
RI Nomor 81A Tahun 2013 sebagai berikut.
pendidikan merupakan penggabungan antara
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran
discovery dan experinece yang dishare dalam
merupakan proses yang memberikan
kehidupan. Pilar learning to be diimplikasikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
dalam kurikulum untuk mencapai kualitas
mengembangkan potensi mereka dalam sikap,
imajinasi dan kreativitas, mengembangkan
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
potensi personal : ingatan, nalar, estetika,
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
kapasitas fisik dan keterampilan komunikasi/
berbangsa, serta berkontribusi pada social, mengembangkan berpikir kritis, dan
kesejahteraan hidup umat manusia.
latihan pengembangan komitmen diri dan
tanggung jawab (Wilujeng, 2016).
96 Putri Anggraini
Aspek apektif dan psikomotorik yang Idris, Harta. 2010. Pendidikan Karakter dan Budaya
Bangsa. Makalah Lokakarya Mayoga.
menjadi tujuan pembelajaran IPA sebagai bentuk
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains.
pembiasaan pada akhirnya akan membentuk
Bandung: Pustaka Reka Cipta.
karakter dan nilai-nilai mulia serta menjadikan
Julaiha, Siti. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter
peserta didik mampu menghadapi masalah dalam Pembelajaran. Jurnal Dinamika Partikel Vol
dengan berpikir tingkat tinggi. Karakter dan nilai 14 No. 2.
mulia yang terbentuk mencakup kesadaran Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
sosial, pengolahan hubungan, pengolahan diri, Alam kelas VII. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
kesadaran diri dan tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan. Pembelajaran IPA yang Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Alam kelas VIII. Kementerian Pendidikan dan
mencapai pengembangan peserta didik dalam Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
berpikir tingkat tinggo dan perwujudan karakter
Rustaman, NY. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains
serta nilai-nilai mulia mampu menciptakan dalam mengembangkan Keterampilan Berpikir
sumber daya manusia yang berkualitas yang Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Karakter.
akhirnya dapat membangun moral bangsa Prosiding Seminar Nasional VIII. ISBN : 978-
979-1533-24-9.
menjadi lebih baik. Karena peserta didik telah
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik
mendapatkan pengetahuan tentang moral (moral Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
knowing), tindakan moral (moral action), dan Aksara.
perasaan moral (moral feeling). Melalui berpikir Wilujeng, Insih. 2016. Implementasi Pembelajaran Sains
tingkat tinggi peserta didik dapat mensisntesis dengan Pendidikan Karakter Berbasis Keterampilan
dan mengevaluasi setiap masalah yang nantinya Abad XXI. Jurnal UNY Seminar Nasional 2016.
akan ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dipaparkan pembelajaran IPA sesuai hakikatnya
meliputi dimensi kognitif (produk), afektif dan
psikomotorik. Melalui dimensi sikap dan
psikomotorik akan membiasakan pada peserta
didik untuk membentuk karakter moral dan nilai-
nilai mulia serta peserta didik mampu berpikir
tingkat tinggi sehingga terwujudnya sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi yang mampu
bersaing di era global sekaligus dapat
membangun kemajuan peradaban bangsa.
Dalam pelaksanaanya implemantasi
pembelajaran IPA dengan pendidikan karakter
dapat dilaksanakan dengan mengacu pada
pembelajaran 4 pilar pendidikan yaitu learning to
know, learning to do, learing to live together, dan
learning to be.
DAFTAR PUSTAKA
Putri Anggraini 97
98 Putri Anggraini
PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN PESERTA DIDIK MELALUI
PEMBELAJARAN IPA UNTUK PEMBANGUNAN BANGSA
YANTI ASTUTI
yantiastuti2009@gmail.com
ABSTRACT
Launching of National Discipline Movement government invites the public to take action in the form of attitudes
and behavior in everyday shaped cultured attitude. But it seems less positive response from society, attitude to
life that used to be done was not easily changed. One way to overcome this problem is to instill discipline to the
young generation through natural science education. Learning science is always associated with the practicum
dominant use of laboratory space. In laboraturiom there are a lot of equipment and materials for various types of
lab science course that must be used in accordance with the rules and instructions for use. It is expected to
emphasize the students to abide by and comply with the discipline instilled in learning natural science, the
discipline can become a habit which commonly practiced continuously will be the behavior, and the behavior of
the characters is what will be the future of such learners.
Keywords: discipline, natural science education, nation building.
DAFTAR PUSTAKA
Edwin, T. N. 1997. Peran Disiplin dalam
Pengembangan Kreativitas Anak .
Yayasan Arena Almameter.
ABSTRACT
Education was organized in order to ensure that the learners have life skills. Moreover,science education should
be with all the content and character could contribute more riel to the learners so that it has adequate provision
so that it can survive in society. Education must also be designed so as to be able to free the students to be
creative to find their own skills. Then approach the Science-Technology-Society (STM) which will be instrumental
to the formation of life skills as the world capital for competitive arena in order to create a developed nation and
character. This approach is intended to bridge the gap between science teaching in classrooms with
technological progress and development of society. The national character such as curiosity, hard work, and
creative embedded in the learners to produce a work worldwide for the nation's progress.
Keywords: science education, STM, Life Skill, curiosity, hard work, creative.
ABDURRAHMAN 121
bersifat dapat terurai maupun tidak terurai ( minuman dan makanan snack. (Fransiska septi
padat, cair, dan gas ), Sampah dari aktivitas widiastuti, 2015. 4–5) Sampah dalam pasal 1
manusia dapat bersifat organik (makanan, kayu, angka 1 Undang - Undang Nomor 18 Tahun
kertas, dan bangkai hewan) anorganik ( plastik, 2008 yang menyebutkan sampah adalah sisa –
logam, gelas, dan karet ). sisa kegiatan sehari – hari manusia/atau proses
1. Sampah Organik alam yang berbentuk padat.
Sampah organik bersal dari sisa makhluk 2.2 Pengelolaan Sampah Di Sekolah
hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan (Arif Fadhilah, dkk, 2011. 65) Menegaskan
yang mengalami pembusukan atau pelapukan. bahwa, dengan adanya manusia yang sadar
Sampah ini tergolong sampah yang ramah masalah sampah, maka penangan masalah
lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri sampah juga akan lebih mudah karena
secara alami dan berlangsungnya cepat. Di masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah
lingkungan sekolah sampah organik di hasilkan yang mereka hasilkan dan terdorong untuk
oleh siswa, guru, dan orang-orang berada di menangani sampah akan lebih baik. Pengelolaan
lingkungan sekolah. sampah sudah mulai dilakukan di sekitar kita,
Manfaat sampah organik adalah untuk yaitu dengan menerapkan konsep pemilahan 3R
meningkatkan kesuburan pada tanah, karena di sekolah adalah Reuse (Guna ulang) yaitu
bahannya organik dapat diurai oleh bakteri yang kegiatan penggunaan kembali sampah yang
kemudian menjadi nutrisi yang sangat baik untuk masih digunakan baik untuk fungsi yang sama
pertumbuhan tanaman. Tanah menjadi lebih maupun fungsi lain, Reduce (Mengurangi) yaitu
subur dan pohon akan mengalami pertumbuhan mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan
dengan baik. Ada juga limbah organik yang dapat timbulnya sampah dan Re-cycle (Mendaur ulang)
dijadikan barang yang bernilai tinggi, misalnya yaitu mengolah sampah menjadi produk baru.
limbah akar tanaman dan bambu dijadikan
kerajinan tangan, dijadikan pupuk untuk tanaman 1. Pengendalian terhadap sampah
atau dijadikan sumber energi. Menggunakan ulang sampah yang berupa
2. Sampah Anorganik sampah anorganik (plastik, kaca, besi, dan, karet)
Sampah Anorgani adalah sampah yang yang berada di sekolahan sehabis dipakai jangan
berasal dari sisa manusia yang sulit untuk diuraikan langsung dibuang. Pemakaian yang tidak sampai
bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup batasnya pada benda yang di gunakan masih bisa
lama untuk bisa diuraikan. Biasanya berasal dari berfungsi dengan baik, tidak perlu langsung
plastik, kaca, besi, dan, karet. Manfaat sampah dibuang karena benda tersebut sulit dan
anorganik bisa didaur ulang menjadi produk baru, membutuhkan waktu yang lama untuk terurai serta
contohnya limbah plastik yang didaur ulang menjadi benda yang telah di gunakan masih berfungsi
mainan plastik, kursi dan lain-lain. Limbah besi misalnya (sepedol, plastik makanan, penghapus
yang dipanaskan dan dijadikan bahan dan produk dan masih banyak benda di sekolah yang dapat
baru seperti pagar rumah, palu, paku dan lain-lain. digunakan ). Pembatasan yang dilakukan
Sampah organik juga sering dijadikan kerajinan penggunaan sampah yang sulit didaur ulang
oleh orang yagn kreativ seperti sandal, tas yang kembali. Sampah plastik atau meterial batuan/ besi
terbuat dari karung goni bekas. Sampah yang tidak mudah diuraikan, jangan dianggap masalah
berada di sekolahan kebanyakan sampah ringan mengenai konsumsi benda terutama di
anorganik yang dibuang siswa ataupun guru sapah sekolah. Guru dan siswa harus membawa air
berupah plastik minum sendiri dan mengisi air dari
122 ABDURRAHMAN
rumah tujuannya menghemat pemakai botol air Pimpinan/ kepsek adalah sebagai mentor utama
minum kemasan. Daur ulang adalah proses untuk disetiap sekolah, kepsek dan guru harus
menjadikan bahan bekas menjadi bahan baru membiasakan membuang sampah organik dan
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang aorganik ditempat yang sudah disedikan;
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, misalnya guru yang datang ke sekolah harus
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengikut sertakan siswa mengabil sampah.
mengurangi penggunaan energi, mengurangi Sekolahan harus memilik penampungan
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca sampah
jika dibandingkan dengan proses pembuatan
Sampah dibagi tiga macam sampah organik,
barang baru. Sampah yang dibuang guru dan siswa
sampah aorganik, dan sampah zat
dapat digunaka menjadi yang bernilai untuk hiasan
kimia.. Tempat sampah merupakan penampungan
sekolah atau nilai ekonomi.
sementara sebelum sampah dibawa ke TPA untuk
(Arif Fadhilah, dkk, 2011. 65) Penimbunan dihaguskan atau didaur ulang kembali.
sampah yang paling sederhana ialah Penampungan sampah harus ada tiga macam,
penimbunan terbuka, yaitu sampah dikumpulkan untuk memilah dan memilih sampah yang bernilai
begitu saja disuatu tempat yang yang lebih jauh dan tidak bisa bernilai. Sampah yang sudah
dari aktivitas masyarakat, sehingga tidak terkumpul bisa dijadikan sebuah kerajinan yang
menimbulkan gangguan. Penampungan sampah unik untuk serta bisa digunakan untuk
untuk di sekolah sangat terutama mempunyai mempercantik sekolah maupun ruangan kelas.
penampung yang lumayan jauh dari sekolahan.
Tempat sampah di atas mempunyai tiga Di atas merupakan contoh tempat sampah
warna : yang harus ada di sekolah untuk membuang
Warna kuning ( sampah kaleng ) sampah. Terbagi ada tiga tempat wadah yaitu
Warna biru ( sampah plastik/ aorganik) sampah tempat kaleng, sampah organik, dan
Warna hujau ( daun / organik ) sampah aorganik, tujuannya untuk lebih
memudahkan mendaur ulang. Sampah yang
ABDURRAHMAN 123
dikumpul yang sudah dipilah sampah kaleng, DAFTAR PUSTAKA
sampah organik, dan sampah aorganik maka akan Fadhilah, Arief, dkk. 2011. Kajian Pengelolaan
dibawa ke TPA/TPS untuk melakukan kegiatan Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Univesitas Diponegoro. Semarang. Univesitas
sampah yang tidak bermanfaat atau tidak di
Diponegoro. Vol.11 No.2
gunakan akan di bakar atau di timbun tetapi
Widiastuti, Septi Fransiska. 2015. Pengolahan Sampah
sampah yang bermanfaat akan dimanfaatkan untuk Pasar Segiri Sebagai Upaya Pencegahan
keperluan sekolah sebagai penunjang kebersihan Pencemaran Sungai Karangmumus Di Kota
sekolah dan mempercantik sekolah . Samarinda. Universitas Atma Jaya Yogjakarta.
Nandi, 2005. 3) Menegaskan bahwa, Nandi, 2005. Kajian Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Leuwigajah Dalam Konteks Tata-Ruang. Vol. 5.
penampungan diartikan sebagai pengelolan No. 9
sampah dari tempat asalnya sampai ke tempat
pembuangan sementara sebelum menuju tahap
berikutnya. Pada tahap ini di gunakana sarana
bantuan berupa tong sampa, bak sampah, peti
kemas sampah, gerobak dorong maupun tempat
pembuangan sementara
PENUTUP
3.1. Saran
Sampah di muka bumi banyak hasil dari
alam maupun hasil dari manusia. Sampah harus
dibersikan terutama hasil dari pembuangan dari
manusia, haruslah ada endalikan untuk
menghemat penggunaan sampah yang suluit
didaur ulang. Sekolah tempat bermain mari
menjadi yang disiplin dengan cara membuang
sampah pada tempatnya dan menmanfaatkan
kembali untuk sekolahan.
3.2. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk di muka bumi akan
selalu menambah serta di barengi dengan banyak
sampah yamh semakin hari semakin banyak.
Sekolah tempat bermain dan belajar maka disetiap
sekolah harus ada tempat penampungan sampah
yang memadai serta dibarengi prilaku yang taat
akan peraturan. Disiplin harus dibentuk oleh guru
dan murid untuk dengan adanya peraturan untuk
menjadikan sekolah besih dan terciptalah
lingkungan sekolah yang sehat.
124 ABDURRAHMAN
PENDIDIKAN IPS DALAM MEMBANGUN KARAKTER
KEBANGSAAN
Ahmad Mujahid Anshari
amujahid81@gmail.com
Untuk memahami apa itu nilai-nilai Falsafah nilai Pancasila berciri sifat religius
kebangsaan Indonesia, perlu ditilik terlebih dan prinsip-prinsip kemanusiaan. UUD 1945 juga
dahulu definisi nilai itu sendiri. Pengertian nilai memiliki nilai yang terkandung dalam Rumusan
berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, Nilai Pembukaan terkait cita-cita nasional dan tujuan
adalah taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang nasional. UUD 1945 berperan sebagai pondasi
dianggap penting atau yang berguna bagi bangunan negara. Nilai NKRI merupakan ruang
kemanusiaan yang dapat mendorong manusia hidup kita. Dengan negara kesatuan, kita
mancapai tujuannya. (KBBI, Edisi ke-2:690). berupaya untuk mengintegrasikan berbagai
pemisahan geografis. Lain lagi halnya dengan
Bangsa Indonesia merupakan gambaran
Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut
bangsa yang majemuk, membawa banyak
memiliki hakikat spiritual yang mendalam, yakni
perbedaan dan keragaman karakter. Indonesia
Tuhan memang menciptakan segalanya berbeda
sangat unik, karena masyakatnya tinggal di daerah
dan setiap makhluk hidup harus berbakti kepada
yang terpisah (akibat batas geografis) dengan
Tuhannya.
sejarah dan latar belakang yang berbeda-beda
pula. Nilai kebangsaan merupakan suatu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai bapak
komponen penting yang wajib dimiliki setiap insan bangsa senantiasa menggelorakan semangat
di Indonesia. Yang dimaksud dengan nilai kebangsaan bangsa Indonesia dengan
kebangsaan adalah nilai intrinsik yang terkandung menanamkan sejarah kebangsaan. Bung Karno
di dalam hati, yang bisa menjadi sumber kekuatan selalu menanamkan kejayaan dan kebesaran
untuk membangun rasa kebangsaan untuk bangsa Indonesia melalui pemahaman sejarah
mewujudkan cita-cita bangsa. kebangsaan. Bangsa yang tidak memahami
sejarah kebangsaannya bagaikan wayang kulit
Ada dua jenis nilai, yaitu:
yang tiada gagangnya. Ia akan lemas, lunglai dan
1. Nilai tercernakan (internalized) tidak mampu berdiri tegak dengan gagahnya.
Nilai yang melihat pada individu, Bangsa yang tidak menghayati sejarah
membentuk landasan bagi hati nurani, sehingga kebangsaannya tidak akan mampu menyerap
bisa membentuk karakter nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan dari satu
2. Nilai dominan generasi ke generasi bangsa berikutnya.
Konsensus negara Indonesia ada empat Nilai-nilai dasar kebangsaan bersumber dari
macam dengan masing-masing hakikat nilai nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa itu. Nilai-
kebangsaan yang terkandung di dalamnya, nilai dasar kebangsaan mengalir dari sumbernya
diantaranya: mengarungi bukit, lereng, jurang dan lembah
menjadi aliran semangat kebangsaan yang
2.2 Proses Pembelajaran Sejarah dan Lebih lanjut Kochhar (2008) menjelaskan
Penanaman Nilai-Nilai Kebangsaan di SMA/MA sasaran utama pembelajaran sejarah di Sekolah
Menengah Atas (SMA) adalah :
―Pembelajaran merupakan sebuah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan Meningkatkan pemahaman terhadap
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar‖. proses perubahan dan perkembangan
yang dilalui umat manusia hingga mampu
Petikan di atas merupakan isi dari Undang- mencapai tahap perkembangan yang
Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas sekarang ini. Peradaban modern yang
Pasal 1 ayat 20. Jelas dari pernyataan dari Undang- dicapai saat ini memrupakan hasil proses
Undang di atas bahwa peran seorang guru sangat perkembangan yang panjang. Sejarah
merupakan satu-satunya mata pelajaran
berperan penting dalam terbentuknya
136 AKBAR KAHFI MAULANA
yang mampu menguraikan proses merupakan bahan pendidikan yang
tersebut. mendasar bagi proses pembentukan dan
Meningkatkan pemahaman terhadap penciptaan peradaban bangsa Indonesia
akar peradaban manusia dan di masa depan.
penghargaan terhadap kesatuan dasar Menanamkan kesadaran persatuan dan
manusia. Semua peradaban besar dunia persaudaraan serta solidaritas untuk
memiliki akar yang sama ; dsamping menjadi perekat bangsa dalam
berbagai karakteristik lokal, kebanyakan menghadapi ancaman disintegrasi
adalah unsur-unsur yang menunjukkan bangsa.
kesatuan dasar manusia. Salah satu Sarat dengan ajaran moral dan kearifan
sasaran utama sejarah pada sisi ini yang berguna dalam mengatasi krisis
adalah menekankan dasar tersebut. multidimensi yang dihadapi dalam
Menghargai berbagai sumbangan yang kehidupan sehari-hari.
diberikan oleh semua kebudayaan pada Berguna untuk menanamkan dan
peradaban manusia secara keseluruhan. mengembangkan sikap bertanggung
Kebudayaan setiap bangsa telah jawab dalam memelihara keseimbangan
menyumbangkan denmgan berbagai cara dan kelestarian lingkungan hidup.
terhadap peradaban secara keseluruhan.
Mengandung nilai-nilai kepahlawanan,
Mata pelajaran sejarah membawa
keteladanan, kepeloporan, patriotisme,
pengetahuan ini kepada para siswa.
nasionalisme, dan semangat pantang
menyerah yang mendasari proses
Memperkokoh pemahaman bahwa pembentukan watak dan kepribadian
intereksi saling menguntungkan antar peserta didik.
berbagai kebudayaan merupakan faktor
yang penting dalam kemajuan kehidupan Pendidikan sejarah merupakan bagian in-
manusia. tegral dari usaha penanaman nilai-nilai yang
Memberikan kemudahan kepada siswa fungsional untuk menanamkan pengetahuan.
yang berminat memepelajari sejarah Pendidikan sejarah perlu mentransfer nilai-nilai
suatu negara dalam kaitannya dengan etik dan moral yang mendasari cara berfikir, cara
sejarah umat manuasi secara bersikap, dan berperilaku seseorang untuk
keseluruhan. mewujudkan keharmonisan kehidupan individu,
Mata pelajaran Sejarah memiliki arti strategis kelompok masyarakat atau bangsa dalam
dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa membangun perdamaian, toleransi dan
yang bermartabat serta dalam pembentukan kesediaan menerima perbedaan. Jelas kiranya
manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan bahwa sejarah memiliki nilai didaktis yang
dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian mengajak generasi berikutnya dapat mengambil
nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan hikmah dan pelajaran dari pengalaman nenek
terwujud tanpa adanya pengembangan kesadaran moyangnya. Lagi pula, agar suri tauladan mereka
sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. dapat menjadi model bagi keturunannya. peran
Kepribadian nasional, identitas, dan jati diri manusia sebagai pelaku dalam proses sejarah.
berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, Sudah barang tentu pengajaran sejarah
yaitu proses sejarah. Materi sejarah, sesuai dengan membudayakan pada diri anak didik perspektif
Permen Diknas no 22 tahun 2006: sejarah yang memberi kemampuan untuk melihat
bahwa segala sesuatu adalah produksi dari
perkembangan masa lampau. Oleh karena itu,
Memuat khasanah mengenai peradaban
bangsa-bangsa, termasuk peradaban pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang
bangsa Indonesia. Materi tersebut sejak dini agar mengetahui dan memahami
ABSTRAK
Dalam perkembangan sains dan teknologi terhadap eksploitasi batu gunung, ada yang menimbulkan dampak positif
dan ada juga yang menimbulkan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu batu gunung dapat digunakan untuk
pengaspalan jalan, pembuatan pondasi bangunan, baik itu pondasi bangunan rumah maupun pondasi bangunan
gedung-gedung. Dengan menggunakan alat teknologi batu gunung yang dihasilkan dapat lebih banyak, menyebabkan
juga bangunan yang menggunakan pondasi batu gunung bertambah. Sedangkan dampak negatif nya adalah
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa rusaknya bentang alam dan ancaman tanah longsor, karena
gunung-gunung banyak yang hilang karena lokasinya dijadikan area tambang. dan bisa juga menyebabkan terjadinya
banjir. Selain itu dengan banyaknya batu gunung yang di angkut oleh truk-truk yang melintasi jalan-jalan, dapat
merusak jalan-jalan karena mobil truk yang mengangkut batu gunung dengan muatan yang lebih. Kaitannya dengan
nilai-nilai kebangsaan yaitu dalam bekerja mereka saling tolong menolong, mengkhargai sesama kawan, hormat
menghormati sesama pekerja. Kaitannya dengan nilai-nilai kebangsaan yaitu mereka bekerja dengan saling
menghargai sesama kawan, menghormati sesama pekerja, adanya saling tolong menolong. Dengan nilai-nilai
kecintaan terhadap alam sekitar, dituntut untuk menjaga kelestariannya, agar alam ini tidak rusak.
Kata kunci: Dampak positf dan negatif, kaitan dengan nilai-nilai kebangsaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, D (2011), diunduh dari y.ac.id/sites/default/
files/penelitian/Deni Hardianto, M.Pd./Membangun
Karatekter Bangsa Melalui Pendidikan Terpadu.pdf.
https://dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/tambang-
galian-c/.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam.
http://mendidikanakanak.blogspot.co.id/2013/05/
mendidik-anak-melalui-nilai-nilai.html.
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html.
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-sains-
secara-singkat-dan-jelas.html.
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-sains-
apa-itu-sains.html.
https://www.scribd.com/doc/19510849/bidang-3-nilai-
berkaitan-dengan-alam-sekitar.
Maidah, L (2014), diunduh dari http://
coretanlailamaidah.blogspot.co.id/2014/11/karya-
tulis-ilmiah-potensi-sumber-daya.html.
Riantinuri (2013), diunduh dari http://
riantinuri.blogspot.co.id/2013/03/teknologi.html.
Septiana, N (2007), diunduh dari http://
nurmelatiseptiana.blogspot.co.id/2007/03/kegiatan-
pertambangan-batubara-di_8583.html.
Susanto D (2011), diunduh dari https://
dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/tambang-
galian-c/.
(Footnotes)
Sjarifuddin. et al. Sejarah Banjar. Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah Propinsi Kalimantan
Selatan, Banjarmasin, 2003, hal. 1.
ABSTRAK
Kemampuan berpikir formal siswa yang mencakup kemampuan berpikir hipotetik-deduktif, kemampuan berpikir
proporsional, kemampuan berpikir kombinatorial, dan kemampuan berpikir reflektif sebagai kemampuan berpikir
dasar, perlu dijadikan sebagai substansi yang harus digarap secara serius dalam dunia pendidikan. Pendekatan
sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan
pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama
pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan siswa-siswa yang memiliki bekal ilmu
dan pengetahuan agar nantinya mampu mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam
masyarakat, yang menjadi kajian IPS. Dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan pemahaman siswa
terhadap keterkaitan Sains Teknologi Masyarakat (STM) mampu mengembangkan sikap kritis siswa dalam
pembelajaran IPS dengan karakter siswa yang cerdas dan kreativitas. Dengan demikian Pendekatan aplikasi
Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa di sekolah.
Keyword: Pendekatan, STM, pembelajaran IPS.
Dengan dasar latar belakang tersebut Hampir semua kegiatan manusia yang
Penulis akan membahas tentang Meningkatkan meliputi kecakapan, keterampilan, kegemaran,
pemahaman siswa terhadap keterkaitan Sains, kebiasaan, pengetahuan, dan sikap manusia
Teknologi dan Masyarakat (STM) yang dapat terbentuk dan berkembang karena adanya
mengembangkan sikap kritis siswa dalam belajar. ―Belajar bisa terjadi di mana-mana, baik
pembelajaran IPS. itu di rumah, masyarakat, kantor, pabrik bahkan
bisa terjadi di jalan dan tentu saja di lembaga
1.3 Landasan teori
pendidikan formal dan non formal‖ (Sardiman :
Dalam upaya meningkatkan penguasaan 2003)
materi siswa terhadap konsep-konsep dan prinsip-
prinsip IPS serta meningkatkan literasi sains dan Makna belajar menurut beberapa ahli yang
dikutip oleh Sardiman yaitu:
teknologi siswa, mestinya penyajian materi ajar IPS
di sekolah selalu dikaitkan dan disepadankan (Cronbach, Harold Spears, Geoch, dalam
dengan isu sosial dan teknologi yang ada Sardiman : 2003)
dimasyarakat. Dalam hal ini, pendekatan yang Menurut Sardiman belajar dalam arti luas
sesuai dengan perkembangan IPTEK adalah yaitu ―kegiatan psiko-fisik menuju keper
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), kembangan pribadi seutuhnya, sedangkan dalam
karena pendekatan ini memungkinkan siswa arti sempit belajar adalah usaha penguasaan
berperan aktif dalam pembelajaran dan materi ilmu pengetahuan yang merupakan
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 2010. Sains Teknologi Masyarakat.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Darmawan, 2010.Penggunaan Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Pembelajaran IPS di MI
Darussa‘adah Pandeglang. Oktober 2010,
Penelitian pendidikan, Vol. 11. 2.
Hermawan, Iwan. 2008. Kearifan Lokal Sunda dalam
Pendidikan . 2008.
Syaharuddin, 2014. Nilai-nilai karakter masyarakat Banjar
sebagai sumber pembelajaran IPS.
[pengar. buku] M.Pd Dr.Ersis Warmansyah
Abbas.Pendidikan Karakter. Banjarmasin : UNLAM
Press, 2014, hal. 97.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Gaung Persada Press
Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara
Slamet. 2010. Belajar dan Faktor - Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
http://repository.upi.edu/1907/9/
T_PD_1102565_Jurnal.pdf (diakses 26 Sep 2016)
ABSTRAK
Pokok pembahasan dalam penulisan makalah ini adalah menjelaskan tentang pengenalan peran batas wilayah
NKRI kepada bangsa Indonesia.Indonesia negara yang memilki letak strategis dan memiliki banyak pulau,
sehingga dijuluki negara kepulauan.Dengan letak yang langsung berbatasan darat dan laut dengan negara
tetangga, hal itu sering memicu konflik perbatasan dengan negara tetangga. Kurangnya pemahaman bangsa
Indonesia akan batas kedaulatan NKRI, menyebabkan dengan mudahnya negara tetangga melanggar batas
wilayah Indonesia. Dengan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap batas kedaulatan NKRI, dengan cara
penambahan konsep nasionalisme dalam kurikulum pendidikan formal, informasi di media massa dan peran
pemerintah, akan meningkatkan kesadaran bangsa indonesia akan batas wilayah kedaulatan Negara Indonesia
dan mewujudkan bangsa Indonesia yang cinta tanah air dan NKRI yang berdaulat.
APRIYANTO 161
Salah satu unsur esensial berdirnya suatu Wilayah bagian barat berbatasan dengan
negara adalah wilayah, baik wilayah daratan, Samudera Hindia dan Perairan Negara
udara, maupun laut (Yusnani, 2016). Oleh sebab India
itu, peran batas wilayah Negara Indonesia Indonesia betul-betul menyadari bahwa
memiliki peran yang vital bagi bangsa Indonesia Negara ini adalah Negara maritim dengan jumlah
secara kedaulatan dan identitas bangsa, pulau yang sangat banyak yang tersebar dari
sehingga Bangsa Indonesia perlu memahami Sabang sampai Merauke (Dewi, 2006 dalam Jurnal
batas wilayah Indonesia itu sendiri baik laut Kajian Hukum Vol 1).Oleh sebab itu Negara
maupun darat. Dalam hal ini penulis tertarik dan Indonesia memiliki batas perairan yang cukup luas
mengangkat makalah bertemakan batas wilayah dengan garis pantai kurang lebih 81.900 km dan
untuk lebih dicermati. pulau yang cukup banyak, sehingga Negara
1.2 Tujuan Penulisan Indonesia disebut negara Maritim.
a. Memahami peran penting batas Negara Negara yang berbatasan langsung antara
Wilayah Indonesia untuk kedaulatan daratan maupun lautan sangat rentan dengan
Bangsa Indonesia konflik perbatasan.Kedaulatan yang masing-
b. Menumbuhkan rasa nasionalisme Bangsa masing harus dijaga ini membuat berbagai
Indonesia terhadap wilayah NKRI negara mempertahankan mati-matian Wilayah
c. Sebagai tugas individu yang wajib Kedaulatan mereka (Jurnal Ilmu Pemerintah,
diselesaikan dalam matakuliah 2013). Beberapa konflik yang pernah terjadi
antar Indonesia dengan negara yang berbatasan
II. PEMBAHASAN langsung dengan Wilayah Indonesia dikarenakan
pengklaiman pulau-pulau oleh negara lain yang
2.1 Konflik Yang Terjadi Di Wilayah Batas
merasa bahwa pulau tersebut milik negara
NKRI
mereka seperti:
Batas wilayah memiliki peranan penting
terhadap suatu negara, batas wilayah merupakan
patok atau garis batas kedaulatan negara yang
harus dipatuhi oleh semua negara di dunia.Batas
wilayah Negara Indonesia untuk wilayah laut atau
(batas maritime) berbatasan dengan 10 negara
sedangkan darat atau (batas kontinen)
berbatasan dengan 3 negara.
Untuk pembagian Batas Wilayah Negara In-
donesia dibagi menjadi 4 bagian wilayah yaitu:
Wilayah bagian utara berbatasan dengan
Negara Singapura, Vietnam, Malaysia,
Thailand dan Filipina
Wilayah bagian timur berbatasan dengan
Negara Papua Nugini dan Perairan
Samudra Pasifik
Wilayah bagian selatan berbatasan
dengan Negara Timor Leste, Perairan
Australia dan Samudra Pasifik
162 APRIYANTO
Dengan adanya konflik-konflik di perbatasan beli maupun mata uang, dikarenakan jarak
yang terjadi antara Negara Indonesia dengan yang dekat dengan negara tetangga.
negara tetangga, menyatakan gangguan 2. Eksternal
Kedaulatan Negara Indonesia dan ancaman nyata Arus globalisasi yang berpengaruh pada
perebutan wilayah, dimana Negara Indonesia generasi muda bangsa Indonesia yang
merupakan negara yang kaya akan sumber daya merubah karakter bangsa
alamnya baik di darat maupun lautan. Adanya paham-paham luar yang masuk,
2.2 Penyebab Menurunnya Rasa sehingga membentuk suatu gerembolan
Nasionalisme Terhadap Wilayah Kedaulatan Nkri pemberontak yang menggangu atau
mengancam wilayah kedaulatan NKRI.
1. Internal
2.3 Cara Meningkatkan Rasa Nasionalisme
Adanya ketidakpercayaan masyarakat Bangsa Indonesia
akan pemerintah sehingga ada
penurunan kepercayaan akan NKRI 1. Pendidikan Formal
Media Informasi nasional yang jarang Peningkatan akan rasa nasionalisme dapat
menyiarkan tentang wawasan dilakukan melalui kurikulum yang di aplikasikan
kebangsaan pada mata pelajaran disekolah, sehingga
Tidak tercovernya masyarakat perbatasan generasi muda penerus Bangsa Indonesia
untuk wawasan kebangsaan dan memiliki wawasan akan NKRI dan betapa
kehidupan sehari-hari mereka cenderung
lebih ke negara tetangga baik proses jual pentingnya peran pemuda terhadap
kelangsungan bangsa.
APRIYANTO 163
2. Media Massa Informasi DAFTAR PUSTAKA
Peran penting media massa informasi Geografi Regional Indonesia Tahun 2016‘‘ Letak Indo-
nesia, hlm 1, https://www.google.co.id/ 20
sangat ampuh untuk memberikan pemahaman Septem-ber 2016.
terhadap wawasan bangsa Indonesia, karena
Dewi, Dkk. 2016.‘‘ Sengketa Perbatasan Indonesia-
media massa mampu mencakup seluruh daerah Malaysia:Sebuah Pertaruhan Kedaulatan NKRI‖.
di Indonesia dari sabang sampai merauke. Lewat Jurnal Kajian Ilmu Hukum Vol 1
media mampu memberikan informasi baik itu Yusnani. 2016.‖ Perlindungan Hukum Negara
tentang konflik yang terjadi karena batas wilayah Terhadap Kedaulatan Wilayah Laut‖.
kedaulatan bangsa maupun nasionalisme Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume: 2 No: 2 Tahun
bangsa. 2013. http://www.fisipundip.ac.id/ 20 September 2016
3. Peran Pemerintah
Peran pemerintah sebagai pembangun
karakter bangsa Indonesia, sehingga
peningkatan nasionalisme bangsa bisa terwujud
dari pelaksanaan pemerintah dan dapat
mengayomi bangsa Indonesia agar terwujudnya
bangsa yang kuat.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oleh sebab itu terjadinya konflik yang
menggangu perbatasan wilayah negara NKRI
dikarenakan kurangnya kesadaran dari bangsa
sendiri akan wilayah kedaulatan Negara Indone-
sia. Untuk meningkatkan akan kesadaran Wilayah
Kedaulatan NKRI, semua pihak harus terlibat
untuk itu, tidak hanya masyarakat namun semua
element yang ada dalam negara sehingga
terwujudnya NKRI yang satu dan kokoh dalam
persatuan.
3.2 Saran
Peran penting tidak hanya dari kesadaran
masyarakat atau lebih luasnya bangsa Indonesia
untuk terciptanya rasa nasionalisme pada
kedaulatan NKRI, tapi semua aspek berperan
penting untuk penyadaran bangsa Indonesia.
164 APRIYANTO
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MULTIKULTURAL
UNTUK MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA
SISWA DAYAK BALANGAN
Dharma Setyawan
dharmasetyawan07@gmail.com
ABSTRAK
Indonesia sudah ditakdirkan menjadi bangsa yang majemuk. Ibarat sebuah kain, negeri ini merupakan sebuah mozaik
yang dirajut oleh aneka tenun kebangsaan yang terdiri atas lebih dari 500 sukubangsa (etnic) yang dipersatukan oleh
sistem nasional dalam wadah sebuah negara kesatuan Indonesia. Jika corak masyarakat majemuk Indonesia yang
ditandai penekanannya pada kesukubangsaan dan kelompok-kelompok sukubangsa yang beranekaragam
kebudayaannya ini tidak dikelola secara tepat, maka akan mudah melahirkan potensi-potensi destruktif. Tulisan ini
berupaya menjelaskan upaya meningkatkan rasa historical empaty untuk pengembangan nilai-nilai nasionalisme
Siswa Etnik Dayak Balangan melalui pembelajaran sejarah berbasis multikultural yang meliputi : lebih terbuka,
toleransi, bersikap empati, tumbuhnya kesadaran kolektif yang memiliki persamaan dalam sejarah, kebersamaan dan
keterikatan (sense of solidarity), rasa memiliki (sense of belonging) terhadap bangsa Indonesia.
Kata kunci: Pembelajaran Sejarah, Multikultural, Historical Empaty, Nasionalisme, Siswa Etnik Dayak Balangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://syaharuddin.wordpress.com. (2012, 06 23). Dipetik
09 20, 2016, dari https://
syaharuddin.wordpress.com/2012/06/23/
pembelajaraan-ips-berbasis-multikultural-sebuah-
upaya-memperkuat-integrasi-bangsa/
Abbas, E. W. (2013). Mewacanakan Pendidikan IPS.
Bandung: WAHANA Jaya Abadi & FKIP Unlam
Press.
Anis, M. Z. (2014). Pendidikan Sejarah Berbasis
Pendidikan Karakter. Dalam E. W. Abbas, Pendidikan
Karakter (hal. 185-200). Banjarmasin: FKIP Unlam
Press.
Arifudin, I. ( 2007). Urgensi Implementasi Pendidikan
Multikultural di Sekolah. INSANIA Vol. 12 No. 2,
220-233.
Dulberg, N. (2002). Engaging in History: Empathy and
Perspective-Taking in Children‘s Historical Thinking.
THE EDUCATIONAL RESOURCES
INFORMATION CENTER (ERIC).
Gall, M. D., & Gillet, M. (2001). The discussion method in
classroom teaching. Theory into Practice, 19(2),
98-103.
Maksum, A. (2011). Pluralrisme dan Multikulturalisme
Paradigma Baru Pendidikan Islam Indonesia.
Malang: Aditya Media Publishing.
Riley, K. L. (1998). Historical empathy and the Holocaust:
Theory into practice. International Journal of Social
Education Vol.3(1), 32 - 42.
Schuster, T. J. (2001). Bridging the Gap Between Theory
and Practice:Integrating Multicultural Theory into an
Undergraduate Foundations of Education Class. the
82nd Annual Meeting of the American Educational
Research Association, (hal. 36). Seattle, Washington.
Seixas, P. &. (2004). Teaching historical thinking. Dalam
A. S. Wright, Challenges and prospects for Canadian
social studies (hal. 109"117). Vancouver: Pacific
Educational Press.
ABSTRAK
Pendidikan IPS berbasis kearifan lokal merupakan ruh atau jiwa dari pendidikan karakter dalam rangka penanaman
nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Nilai-nilai kebangsaan sumbernya berasal dari nilai budaya lokal yang
subtansinya berakar dari sila-sila Pancasila. Nilai budaya Banjar pada hakikatnya merupakan jati diri urang Banjar
yang kaya akan pesan moral, etika, dan nilai-nilai luhur. Pendidikan IPS melalui nilai budaya lokal diharapkan dapat
menumbukan penghargaan terhadap warisan luhur bangsa, menghargai lingkungan, serta menjadi insan terdidik yang
memiliki kepekaan sosial. Dalam konteks Pendidikan IPS yang berbasis nilai luhur tradisional (value based), nilai
budaya Banjar perlu diwariskan dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
karena nilai-nilai luhur tersebut merupakan core value yang berlaku universal dan relevan sepanjang zaman sehingga
dapat dijadikan kekuatan bagi bangsa Indonesia sebagai paradigma pembangunan nasional berdimensi manusia.
Kata kunci: Pendidikan IPS, nilai kebangsaan, nilai budaya Banjar.
DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, D (2011), diunduh dari y.ac.id/sites/
default/files/penelitian/Deni Hardianto,
M.Pd./Membangun Karatekter Bangsa
Melalui Pendidikan Terpadu.pdf.
https://dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/
tambang-galian-c/.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam.
http://mendidikanakanak.blogspot.co.id/2013/05/
mendidik-anak-melalui-nilai-nilai.html.
http://www.aingindra.com/pengertian-
teknologi.html.
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-
sains-secara-singkat-dan-jelas.html.
h t t p : / / w w w. p e n g e r t i a n a h l i . c o m / 2 0 1 3 / 1 2 /
pengertian-sains-apa-itu-sains.html.
https://www.scribd.com/doc/19510849/bidang-3-
nilai-berkaitan-dengan-alam-sekitar.
Maidah, L (2014), diunduh dari http://
coretanlailamaidah.blogspot.co.id/2014/11/
karya-tulis-ilmiah-potensi-sumber-
daya.html.
Riantinuri (2013), diunduh dari http://
riantinuri.blogspot.co.id/2013/03/
teknologi.html.
Septiana, N (2007), diunduh dari http://
nurmelatiseptiana.blogspot.co.id/2007/03/
kegiatan-pertambangan-batubara-
di_8583.html.
Susanto D (2011), diunduh dari https://
dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/
tambang-galian-c/.
Tamin, Rike P (2016), Pertumbuhan Semal Jabon
(Anthocephalus cadamba ROXB MIQ), Pada
Media Pasca Penambangan Batubara yang
diperkaya Fungsi Miloriza Arbuskula Limbah
Batubara dan Pupuk NPK, Jurnal Penelitian
ABSTRAK
Pendidikan dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai budaya dan karakter bangsa. Pendidikan
kewirausahaan berperan penting dalam membentuk peserta didik agar siap bersaing dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Pendidikan kewirausahaan dapat terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. IPS merupakan pengetahuan mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Disiplin ilmu yang selalu bersentuhan dengan isu sosial masyarakat.
Ecopreneurship merupakan konsep wirausaha dengan berbagai karakter positif yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
dengan menggunakan bahan ramah lingkungan serta memberdayakan masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian dan
membantu penyerapan tenaga kerja. Pembelajaran akan lebih mudah dipelajari jika bersumber pada nilai-nilai lingkungan tempat
peserta didik tinggal. Potensi daerah dapat menjadi kekuatan bangsa untuk bersaing menghadapi era kompetitif. Lingkungan
masyarakat menjadi media utama dalam pembelajaran. Model pembelajaran alternatif yang digunakan ialah model Learning Cycle
5E. Tujuannya ialah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri
dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir baik secara individu maupun
kelompok yang mampu mendorong peserta didik berpikir kritis yang pada akhirnya akan mendorong terbentuknya sikap mandiri,
prestatif serta cinta tanah air.
Kata kunci: Ecopreneurship, Tambang Intan, Learning Cycle, Mandiri, Prestatif, Cinta Tanah Air.
Dilihat dari tabel di atas bahwa siap bekerja, nyatanya malah menambah jumlah
pengangguran berdasarkan pendidikan SD ke pengangguran terdidik. Total tingkat
bawah sebanyak 3,48% meningkat dari tahun penggangguran berdasarkan pendidikan yang
sebelumnya sebanyak 2,89%, tingkat SMP tahun ditamatkan pada tahun 2014 sebanyak 4,03%
2014 sebanyak 4,15% meningkat menjadi 4,35%. dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 4,83%.
Tingkat SMA di tahun 2014 sebanyak 7,76% Pendidikan kewirausahaan berperan penting
menurun menjadi 6,55%. Diploma dan dalam membentuk peserta didik agar siap bersaing
Universitas memiliki persentasi pengangguran dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
paling tinggi yakni sebelumnya 2,29% menjadi (MEA). Selain itu dengan membentuk karakteristik
8,88%. Bisa disimpulkan bahwa tingkat wirausaha akan dapat mengurangi
perguruan tinggi yang seharusnya dibentuk untuk
180 Dina Kamaliya
jumlah pengangguran. Pendidikan kewirausahaan memainkan peranan penting dalam hal
dapat dimuat di dalam berbagai macam mata mengintroduksi perubahan inovatif dan bahwa
pelajaran atau terintegrasi dalam mata pelajaran, pertumbuhan serta pengembangan muncul
seperti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena perubahan konstruktif dan bahwa
(IPS). IPS merupakan pengetahuan mengenai birokrasi yang stagnan, perlu diganti dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi entrepreneurial yang
masyarakat. Disiplin ilmu yang selalu bersentuhan terdesentraslisasi adaptif serta kreatif.
dengan isu sosial masyarakat. Pembelajaran akan Entrepreneurship merupakan perilaku dinamik,
lebih mudah dipelajari jika bersumber pada nilai- menerima risiko, kreatif serta yang berorientasi
nilai lingkungan tempat peserta didik tinggal. pada pertumbuhan. Seorang entrepreneur
Potensi daerah dapat menjadi kekuatan merupakan seorang individu yang menerima risiko
bangsa untuk bersaing menghadapi era kompetitif. dan yang melaksanakan tindakan untuk mengejar
Lingkungan masyarakat menjadi media utama peluang-peluang dalam situasi di mana pihak lain
dalam pembelajaran. Selain itu, pendidikan IPS tidak melihatnya atau merasakannya, bahkan ada
berperan penting dalam melestarikan budaya kemungkinan bahwa pihak lain tersebut
dengan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal menganggapnya sebagai problem atau bahkan
sebagai bahan pembelajaran. Peserta didik perlu ancaman. (Winardi, 2005: 16).
mengetahui nilai-nilai budaya yang dimiliki dengan The term ‗ecopreneurship‘ is a combination
mengamati lingkungan sekitarnya. Kearifan lokal of two words, ‗ecological‘ (eco) and
dalam masyarakat bisa menjadi sumber belajar IPS ‗entrepreneurship‘. Ecopreneurship can thus be
yang tentunya bisa diintegrasikan dengan roughly defined as ‗entrepreneurship‘ through an
karakteristik kewirausahaan. environmental lens. Ecopreneurship is
Pembelajaran kewirausahaan melalui characterised by some fundamental aspects of
ecopreneurship yang diintegrasikan dalam entrepreneurial activities that are oriented less
desain pembelajaran IPS akan diuraikan dalam towards management system, skill of
tulisan ini dengan membangun nilai sikap entrepreneurial person orr teamto realise market
mandiri, prestatif dan cinta tanah air melalui success with environmental innovations. (Stefan,
pemanfaatan potensi daerah pada jenjang 2002: 38). Ecopreneurship sebagai kombinasi
pendidikan Sekolah Menengah Atas. dari kata ‗ekologi‘ (‗ eco‘) dan Kewirausahaan
(entrepreneurship) yang berarti kewirausahaan
II. PEMBAHASAN berbasis pada lingkungan. Hal ini berarti bahwa
ecopreneurship merupakan usaha bersaing
2.1 Entrepreneurship dan Ecopreneurship
dengan usaha yang lain guna menciptakan
Seorang ahli ekonomi Austria, yang bernama keuntungan materi dan non materi dengan
Joseph Schumpeter, membahas persoalan e n t r e menggunakan sumber daya secara kreatif dan
p r e n e u r s h i p , dalam hal mana ia menerapkan inovasi pada produk atau jasa yang
menyatakannya sebagai kekuatan ―Destruksi dihasilkannya dengan memperhatikan aspek
Kreatif‖ (a force of creative destruction), di mana lingkungan.
cara-cara baku untuk bertindak ditiadakan, melalui
Menurut Robert D. Hisrich et.al., (2008: 10)
cara-cara penciptaan cara-cara baru untuk
kewirausahaan adalah proses penciptaan
melaksanakan aneka macam pekerjaan serta
sesuatu yang baru pada nilai menggunakan
tugas-tugas. (Robert D. Hisrich et.al., 2008:
waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung
. Pandangan modern entrepreneurship risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang
menerima kenyataan bahwa individu-individu mengiringi, menerima imbalan moneter yang
Standar Kompetensi IPS SMK pada kelas X Berdasarkan waktunya, Intan termasuk
dalam kebutuhan yang akan datang,
tentang ‗Memahami Permasalahan Ekonomi bisa dikategorikan sebagai investasi.
dalam Kaitannya dengan Kebutuhan Manusia,
Berdasarkan Sosio- Budaya, Intan
Kelangkaan dan Sistem Ekonomi‘. Kompetensi
termasuk dalam kebutuhan Sosial,
Dasar:
manusia biasanya mempunyai status
Mengidentifikasi kebutuhan manusia atau kedudukan tertentu yang
Mendeskripsikan sumber ekonomi yang mengharuskan seseorang untuk
langka dan kebutuhan manusia yang mempunyai dan melakukan hal supaya
terbatas dipandang layak dan pantas.
Mengidentifikasi masalah pokok KD 2: Mendeskripsikan sumber ekonomi
ekonomi, tentang apa, bagaimana dan yang langka dan kebutuhan manusia yang
untuk apa barang dan jasa diproduksi. terbatas
Salah satu contoh potensi lokal yang Tidak semua kebutuhan manusia dapat
relevan dengan Ecopreneurship ditinjau dari dipenuhi, sebab kebutuhan manusia tidak
mata pelajaran IPS yakni guru bisa mengambil terbatas sedangkan alat pemuas
contoh dari Tambang Intan, Cempaka, Kota kebutuhan terbatas.
Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Intan sebagai sumber daya alam yang
setempat yang memilih profesi sebagai merupakan mineral langka yang terjadi
secara alamiah dan terdiri dari unsur
pendulang Intan didasari oleh pemenuhan
karbon. Setiap atom karbon dikelilingi
kebutuhan hidup. Tambang intan termasuk salah empat atom karbon yang terhubung.
satu potensi lokal yang berada di Kalimantan Intan dijadikan batu permata yang biasa
Selatan. Guru dan peserta didik dapat bersama- disebut berlian. Berlian merupakan intan
sama membahas mengenai topik Standar yang sudah diproses dengan tahap
Kompetensi ―Memahami Permasalahan Ekonomi tertentu dan siap dijadikan perhiasan.
dalam Kaitannya dengan Kebutuhan Manusia, Ecopreneurship konsep wirausaha
Kelangkaan dan Sistem Ekonomi‖ melalui salah dengan berbagai karakter positif
satu potensi lokal tersebut. Berikut diuraikan memperhatikan aspek kelestarian
dalam penjelasan menurut Kompetensi Dasar: lingkungan dengan menggunakan bahan
ramah lingkungan serta memberdayakan
KD 1: Mengidentifikasi kebutuhan manusia masyarakat lokal untuk meningkatkan
a. Kebutuhan merupakan keinginan perekonomian dan membantu
manusia terhadap benda atau jasa yang penyerapan tenaga kerja. Intan termasuk
dapat memberikan kepuasan jasmani dalam SDA terbatas yang langka dengan
pengelolaan SDA yang baik dan
maupun rohani. Kebutuhan bersifat harus
bijaksana. Agar pemanfaatan SDA dapat
dipenuhi, dan tidak terbatas pada berkesinambungan, tindakan eksploitasi
kebutuhan yang bersifat konkret tetapi juga SDA harus disertai dengan tindakan
pada kebutuhan bersifat abstrak. Intan di perlindungan dengan mengembangkan
Kalimantan Selatan menjadi komoditi metode menambang dan memproses
dengan prestise yang tinggi yang efisien serta pendaurulangan.
mengingat harganya yang mahal. Selain itu dengan melaksanakan etika
lingkungan berdasarkan falsafah hidup
Macam-macam kebutuhan damai dengan alam. Mengembangkan
Berdasarkan intensitas kegunaan atau potensi lokal sah-sah saja, akan tetapi
menurut tingkatannya, Intan termasuk
Dina Kamaliya 185
MENANAMKAN IDENTITAS KEBANGSAAN MELALUI
PENDIDIKAN BERBASIS NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL
ERMA ARIANI
ermaariani21@yahoo.co.id
Pendidikan memainkan peranan penting di Nilai itu ada, tapi tidak mudah dipahami.
Sifatnya yang abstrak dan tersembunyi di
dalam kehidupan dan kemajuan umat manusia.
belakang fakta.
Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang
Nilai lahir dari sebuah konsekuensi
dinamis dalam kehidupan setiap individu yang
penyikapan atau penilaian atas sesuatu
mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa hal yang faktual.
(akal, rasa, dan kehendak), sosial, dan
Nilai itu ada ketika seseorang melihat
moralitasnya. Dengan kata lain pendidikan sesuatu kejadian, merasakan suatu
merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam suasana, mempersepsi suatu benda atau
mempengaruhi kemampuan dan kepribadian. merenungkan suatu peristiwa.
2. Pengertian nilai Jarak antara nilai dan fakta sifatnya relatif
bergantung pengalaman dan
Istilah VALUE yang diterjemahkan dalam pengetahuan seseorang.
bahasa Indonesia menjadi nilai dan dapat
196 ERMA SUSANTI
Nilai memiliki relativitas sedang fakta laku, pola berpikir, dan sikap yang
memiliki objektivitas. merupakan suatu kesatuan.
Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan Pelacakan realitas nilai dapat dilakukan
sehingga melahirkan tindakan pada diri dengan cara mengamati kecenderungan
seseorang. seseorang dalam berperilaku.
Nilai yang sesungguhnya hanya dapat Pengamatan realitas nilai terdapat
lahir kalau diwujudkan dalam praktik perbedaan kultural meskipun rujukannya
tindakan. sama.
Sebagai sesuatu yang diinginkan, Nilai itu relatif karena perbedaan situasi,
dikejar, dan diraih, maka nilai melekat kondisi, dan lingkungan masyarakat.
pada tindakan. Misalnya: ―seseorang Nilai tidak selalu disadari, seseorang
berkata bahwa segala perikehidupan sebenarnya jarang menyadari semua
harus dilandasi keikhlasan, pada hal nilai dalam hidupnya kecuali berusaha
tindakannya banyak menampilkan kaidah menemukannya.
untung-rugi secara material‖
Nilai adalah landasan bagi perubahan dan
Nilai dapat merujuk pada sekumpulan merupakan daya pendorong bagi
kebaikan yang disepakati bersama. kehidupan seseorang atau kelompok.
Ketika kebaikan itu sudah menjadi aturan Nilai ditanamkan melalui sumber yang
atau menjadi kaidah yang dipakai berbeda (keluarga, masyarakat, agama,
sebagai tolak ukur dalam menilai media massa, tradisi atau kelompok
sesuatu, maka itulah norma. sebaya).
Nilai dan norma hanya memiliki harga jika Nilai Instrumental dan Nilai Terminal
diwujudkan dalam perilaku atau tindakan.
Nilai menyimpan rahasia yang menarik
Nilai dilukiskan suatu harga yang diyakini
seseorang sedang norma lebih untuk ditelaah lebih mendalam. Para ahli
merupakan suatu keharusan yang mengklasifikasi nilai dari berbagai sudut pandang
datang dari konsekuensi sosial sebagai akan tetapi dalam proses kepemilikannya nilai
hasil kesepakatan bersama. perilaku tidak dapat dipisahkan dari keadaan
Nilai sebagai suatu keyakinan seseorang lingkungan sekitar. Dari berbagai panadngan
untuk bertindak atas dasar pilihannya. tentang klasifikasi nilai perlu dibahas nilai instru-
Sifat baik buruk yang dilekatkan pada mental dan nilai terminal yang erat dengan budi
moral, maka sifat tersebut sudah pekerti karena memandang bahwa nilai-nilai
menyatu dengan tindakan sedang baik pada diri manusia dapat ditunjukkan oleh cara
buruknya suatu nilai belum tentu diikuti bertingkah laku atau hasil tingkah laku.
oleh tindakan.
Rescher membedakan nilai perilaku dalam
Meskipun nilai tersebut dituntut adanya
penerapan, sifat kebutuhan konteks NILAI ANTARA dan NILAI AKHIR, sedangkan
penerapannya tidak mendesak. Rokeach menggunakan istilah yang berbeda
dengan menyebut NILAI ANTARA sebagai NILAI IN-
Tema moral erat kaitannya dengan
tanggungjawab sosial yang teruji secara STRUMENTAL dan menyebut NILAI AKHIR sebagai
langsung, sedangkan tema nilai NILAI TERMINAL
meskipun memiliki tanggungjawab sosial c. Pendidikan nilai kebangsaan
dapat ditangguhkan untuk sementara
waktu. Pendidikan nilai kebangsaan bertujuan
Nilai yang bersifat abstrak dapat dilacak untuk membentuk karakteristik seluruh elemen
melalui tiga realitas, yaitu: pola tingkah masyarakat akan pentingnya kesadaran cinta
Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan Hal yang dikemukakan diatas sesuai dengan
yang selalu berupaya mencegah pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan
kerusakan pada lingkungan alam di sesorang di masyarakat, ternyata 80 persen
sekitarnya, dan mengembangkan upaya- dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, 20 persen
upaya untuk memperbaiki kerusakan
kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang
alam yang sudah terjadi
mengalami kendala dalam kecerdasan emosinya
Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang
anak-anak ini sudah terlihat pada usia pra
selalu ingin memberi bantuan pada or-
ang lain dan masyarakat yang sekolah, kalau tidak ditangani secara serius
membutuhkan. maka akan terbawa sampai usia remaja hingga
Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku mengganggu proses kedewasaan emosi anak itu
seseorang untuk melaksanakan tugas dan sendiri. Sebaliknya remaja yang punya
kewajibannya, yang seharusnya dia karakteristik yang bagus akan terhindar dari
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, masalah umum seperti dihadapi oleh remaja-
lingkungan (alam, sosial dan budaya), remaja saat ini seperti tawuran, mengkonsumsi
negara dan Tuhan Yang Maha Esa. narkoba, miras, prilaku seks bebas dll yang bisa
2.2 Dampak Pendidikan Kebangsaan membuat kegagalan dalam hidupnya.
Membahas masalah dampak pendidikan Beberapa Negara melakukan pendidikan
kebangsaan tidak lepas dari pengaruh dalam karakter sejak pendidikan dasar hingga punya
sebuah pembelajaraan bahkan dalam kehidupan peranan besar saat beranjak dewasa hasil
sehari-hari, Bangsa mencakup seluruh aspek- penelitian di Negara-negara ini menyatakan
aspek yang ada di negeri ini baik dari segi bahwa implementasi pendidikan karakter
ekonomi, sosial, politik, budaya dan agama tersusun secara sistematis berdampak positif
semua disatukan dalam satu kebangsaan. pada pencapaian akademis.
Dampak keberhasilan pendidikan nilai Seiring sosialisasi tentang relevansi
kebangsaan atau pembentukan karakter dalam pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu
bidang akademik, dalam beberapa penelitian dekat tiap sekolah bisa menerapkan pendidikan
mengemukakan pendidikan nilai-nilai yang berbasis nilai-nilai kebangsaan untuk
kebangsaan membuat siswa-siswa disekolah membentuk karakteristik generasi bangsa agar
sangat termotivasi dalam meraih prestasi kedepannya melahirkan generasi bangsa yang
akademik bagi sekolah yang menerapkan cerdas dan lebih kompeten sesuai nilai-nilai
pendidikan karakter. leluhur bangsa dan agama. Dengan demikian
Sebuah buku yang berjudul emotional intel- melalui pendidikan karakter pendidikan berbasis
ligence dan school success (Joseph Zins, et al, nilai-nilai kebangsaan menjadikan generasi
2001) mengkompilasikan berbagai penelitian penerus bangsa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarto, (2004). Implementasi Pendidikan budi Pekerti,
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Permendiknas RI No. 23 thn 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
danMenengah.
Tim penyusun. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan
Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai
Budaya Untuk Membentuk daya Saing Dan karakter
Bangsa : Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter bangsa. Jakarta : Pusat kurikulum Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Masnur Muslich, (2011). Pendidikan Karakter : Menjawab
Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta : Bumi
Aksara
200 ERMA SUSANTI
MENANAMKAN JIWA ANTI KORUPSI PADA ANAK
BANGSA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
EVA MAYA KESUMA SARI
evamayaks21@gmail.com
Dengan pendidikan karakter, penerapan, Tim penelitian program DPP Bakat Minat dan
Keterampilan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
penanaman dan pembentukan jiwa anti korupsi
UIN Sunan Kalijaga JogjakartaPendidikan
yang diterapkan secara sistematis dan Karakter Pengalaman Implementasi Pendidikan
berkelanjutan, seornga anak akan menjadi Karakter di Sekolah, 2011, ( Jogkakarta: Tim
cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah penelitian program DPP Bakat Minat dan
Keterampilan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
bekal penting dalam mempersiapkan anak
UIN Sunan Kalijaga), hlm 44
menyongsong masa depan, karena seseorang
akan mudah berhasil menghadapi segala macam Badudu, J.S., dan Sutan Muhammad Zain, Kamus
tantangan untuk melawan korupsi. Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: paramadina,
1997. hlm. 617
3.2 Saran
Tim penelitian program DPP Bakat Minat op. Cit. hlm. 8
Pendidikan karakter dapat diterapkan
melalui beberapa cara, yaitu melalui keteladanan, Bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajaran
berdasarkan nilai- nilai budaya untuk membentuk
kebiasaan, dan kurikulum yang dibuat oleh daya saing dan karakter bangsa, kementrian
sekolah. Dapat juga dengan menerapkan cara pendidikan nasional , badan penelitian dan
knowing the good, feeling the good, dan acting pengembangan kurikulum, 2010, hlm., 25-30
the good. Tim penelitian program DPP Bakat Minat op. Cit. hlm.
206 EVA MAYA KESUMA SARI
45-46
7]http://amin-x.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah-
pendidikan-karakter.html
http://marhenyantoz.wordpress.com/2011/10/04/
pendidikan-karakter-bangsa-bagi-siswa/
ABSTRAK
Faktor pendukung suatu kesejahteraan suatu bangsa, yakni berkurangnya tingkat pengangguran melalui kemampuan
hidup mandiri dan menghasilkan suatu produk kerajinan lokal. Produk kerajinan lokal adalah suatu barang yang
dihasilkan melalui keterampilan tangan di suatu daerah tertentu. Seni kerajinan harus tetap dilestarikan dengan
karyanya yang penuh nilai seni tinggi maka beberapa orang perlu memahami akan macam-macam seni kerajinan.
Macam-macam seni kerajinan seperti seni kerajinan tangan, anyam, dan seni kerajinan keramik. Kesejahteraan
menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan
sehat dan damai. Dengan memenuhi syarat atribut yang baik suatu kerajinan atau hasil karya dapat memiliki nilai lebih
di mata konsumen atau di pasaran. Maka dari itu para pengrajin harus lebih baik dalam membuat suatu karya.
Sehinga dari hasil karya dapat menghasilkan suatu laba/keuntungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara
tidak langsung juga berdampak pada jalannya suatu bangsa, kesejahteraan masyarakatnya dapat tercapai.
Kata kunci: Kerajinan lokal dan kesejahteraan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Jilid
I, Jakarta : Erlangga.
Whisnu Bagus Prasetyo, 2015 http://www.beritasatu.com/
ekonomi /275385 –produk –kerajinan -tangan-
berbasi s-lokal-terus-dikembangkan .html diakses
20 september 2016
http://www.lihatdisini.com/definisi-dan-pengertian/definisi-
dan-pengertian - seni kerajinan-adalah di akses 20
september 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan di akses 20
september 2015
ABSTRAK
Maraknya budaya luar dalam arus globalisasi membawa berbagai macam perubahan- perubahan di kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini, untuk itu perlu disikapi dengan strategi bersikap positif terhadap globalisasi serta
meningkatkan nilai-nilai atau norma-norma kehidupan bermasyarakat supaya lebih produktif dan bernilai
ekonomis. Pelestarian kain sasirangan sebagai khas kerajinan Masyarakat Kalimantan Selatan mampu
meningkatkan ketahanan budaya, dalam hal ini kain sasirangan mampu mengembangan seni, budaya,
kesejahteraan sosial dan kelestarian hidup, yang didukung dengan strategi upaya meningkatkan perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatannya, serta peningkatan daya progresif berupa upaya-upaya peran pemerintah,
swasta, serta pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya sasirangan. Sehingga keberadaan kain
sasirangan di kalangan generasi muda dapat diterima dan dicintai sebagai local wisdomnya.
Kata Kunci : kain sasirangan, masyarakat Kalimantan Selatan, dan ketahanan budaya
ABSTRACT
The purpose of researching this title is To find out How to Grow Sense Banjar Art Against Nationalism Social Studies
Education of Learning in SMP Negeri 1 Banjarbaru, that students will understand and be aware of the importance of a
sense of nationalism against Banjar Art and thorough in Indonesian nationality. using model Jigsaw Cooperative
learning to divide into groups each class so that students can be more open mind and argue about why the importance
of a sense of nationalism against Banjar Arts in Social Studies Education of Learning. The results obtained were the
students already understand the importance of the growing sense of nationalism Banjar Art, which is so visible from
the learning techniques that have been thoroughly make students understand. The fell students hallmark of the region
Banjar South Kalimantan province that should be guarded and preserved as well as an introduction into other areas
spread in Indonesia. Some Art Banjar that students known of Fine Arts, Literary Arts, Dance, Theatre Arts, Music Arts
and Crafts Arts. Given this research all students will be more love Indonesia especially Banjar area as a whole,
because only in Indonesia that have diverse Cultural Arts that are not owned by other States.
Key words: Nationalism, Banjar arts, social studies education.
Karya seni sebagai budaya yang luhur Dundam adalah jenis kesenian yang
mengandung nilai-nilai keindahan. Kerena itu cenderung berfungsi untuk keperluan
upacara. Dundam berbentuk syair dan
mencipta seni bukan sekedar improvisasi
prosa lirik yang berceritakan tentang
melainkan idealisme keindahan yang tinggi. Ada mitos. Teknis penyajiannya harus
lima cabang seni yaitu Seni Rupa, Seni Sastra, menyajikan nasi ketan, kelapa muda
Seni Tari, Seni Teater, Seni Musik, dan Seni (nyiur anum), perapan yang berkukus
Kerajinan Tangan. (asap) menyan.
1. Seni Rupa Kesenian Lamut sebagai teater tutur dan
masih digunakan sampai sekarang. Ini
Seni Rupa pada zaman kerajaan Banjar salah satu jenis sastra yang lebih
hingga sekarang yang harus kita ketahui adalah berkembang dari dundam. Hanya saja
dari Seni Bangunan, Seni Arca, Seni Ukir, Seni berbeda dari silsilah dan proses
Lukis, dan Seni Motif Anyaman. ceritanya. Lamut lekat dengan
Seni Bangunan untuk Kesenian Banjar pewayangan dan dapat juga dengan
dinamakan Rumah adat Banjar yang menggunakan alat music yang disebut
tipenya Bubungan Tinggi dan didirikan Terbang untuk penyampaiannya.
pada tahun 1871 sebagai rumah yang Andi-andi adalah melantunkan cerita
tertua di kota Banjarmasin. yang terkadang puisi dan pantun yang
Seni Arca pada zaman masuknya dilagukan. Penyampaiannya bisa
budaya dan akidah islam tidak pernah disampaikan di tengah kelompok
ditemukan karena Islam melarang keluarga di dalam rumah pada malam
adanya arca atau patung dimanapun. hari dengan menceritakan cerita-cerita
Asumsi bahwa arca-arca di Candi Laras tertentu secara santai.
dimusnahkan ketika penyebaran Islam di Bapandung artinya meniru tingkah laku.
sana cukup beralasan, sehingga hanya Bapandung hamper sama dengan Andi-
tersisa potongan-potongan saja. andi tetapi tukang pandung lebih dinamis
Seni Ukir motif-motif ukiran diatas pintu karena gaya bercerita sambil meragakan
rumah adat Banjar dan berhiaskan motif apa dan bagaiman tokoh berakting.
tanaman merambat Madihin adalah rangkaian syair-syair dan
Seni Lukis pada Lukisan dasar kemudian pantun yang menjadi bahan komunikai
dijahit untuk pembuatan Batik celup dan informasi.
IMALIANA 269
Indonesia tengah menyongsong Bonus dari satu dasawarsa telah membawa pengaruh di
Demografi 2025. Bonus demografi adalah suatu berbagai dimensi kehidupan. Saat ini Reformasi
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang telah bangsa Indonesia ke arah kemajuan. Namun,
disebabkan karena peningkatan presentase masih ada agenda reformasi yang belum
penduduk di usia kerja (Tim FEUI, 2009:51). terlaksana diantaranya perilaku warga bangsa yang
Negara-negara maju di Asia seperti Singapura, memaknai reformasi sebagai kebebasan yang
Korea Selatan, Hongkong dan Jepang telah sebebas-bebasnya tanpa mengindahkan aturan-
memanfaatkan jendela kesempatan ini untuk aturan yang ada sehingga muncul perilaku-perilaku
mengakselerasi pertumbuhan ekonominya. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada
fenomena dimana struktur penduduk sangat di masyarakat, pertentangan yang didasari
menguntungkan dari sisi pembangunan karena perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan
jumlah penduduk usia produktif sangat besar, (SARA). Banyak bermunculan berita-berita negatif.
sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil Dikalangan para pelajar beredar video-video yang
dan proporsi usia lanjut belum banyak. Dalam berisikan penganiayaan terhadap teman sekolah,
kegiatan Parenting Orang Tua SDIT Ukhuwah celakanya pelaku penganiayaan tidak hanya dari
Banjarmasin tanggal 24 September 2016 dengan sekolah menengah tapi juga dari sekolah dasar.
Peran Keluarga dalam Mendampingi Anak untuk Berita di media cetak maupun elektronik yang
Meraih Prestasi dan Akhlakul Karimah, Kurnia memberitakan pasangan muda-mudi yang
Widhiatuti selaku narasumber menjelaskan bo- melakukan tindakan asusila di tempat umum. Aksi
nus demografi adalah momen yang sangat balap liar yang terinspirasi dari tayangan di televisi,
penting karena bonus demografi dapat menjadi penggunaan narkoba di kalangan pelajar,
anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat rendahnya kesadaran siswa dalam melaksanakan
semua elemen bangsa harus menyiapkan tanggung jawabnya sebagai pelajar serta
generasi muda yang berkualitas tinggi, salah rendahnya wawasan kebangsaan siswa.
satunya melalui pendidikan.
Pendidikan sedang diguncang oleh berbagai Sebenarnya apa yang terjadi pada pendidikan
perubahan serta ditantang untuk dapat menjawab di Indonesia ? Mengapa terdapat ketidaksesuaian
berbagai masalah lokal dan perubahan global antara apa yang dicita-citakan dengan apa yang
yang sangat pesat. Menurut Prof. Sanusi terjadi di lapangan. Rasanya pendidikan di negeri
perubahan dan permasalahan tersebut ini telah gagal menghasilkan manusia purnawan
mencakup sosial change, turbulence, complex- atau manusia seutuhnya yang seharusnya tidak
ity, and chaos (E. Mulyasa, 2009:8). Selo hanya berilmu pengetahuan tapi juga menjunjung
Soemardjan merumuskan perubahan sosial tinggi nilai-nilai luhur. Ini merupakan hal yang paling
sebagai segala perubahan pada lembaga- ditakutkan. Pendidikan seharusnya dapat
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu berkontribusi dalam menyiapkan manusia sebagai
masyarakat, yang mempengaruhi sistem khalifah yang mampu membawa kebaikan di muka
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap bumi dengan ilmunya. Banyak faktor yang
dan pola prilaku di dalam kelompok-kelompok melatarbelakangi, salah satunnya penyempitan
dalam masyarakat (Bagiya Waluya, 2007:3). makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan telah
Dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dipersempit dengan pengajaran, kemudian
pada permasalahan multidimensi yang dipersempit lagi dengan proses belajar-mengajar di
menyentuh berbagai aspek kehidupan, baik kelas, dan makin dipersempit dengan pengajaran
sosial, agama, ekonomi, politik hankam, dan yang bersifat kognitif. Masnur Muslich
IPTEK. Gerakan reformasi telah berjalan lebih
270 IMALIANA
(2011:17) dengan gamblang menyatakan bahwa jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Badan
dunia pendidikan telah melupakan tujuan utama Standar Nasional Pendidikan, 2006 : 159).
pendidikan, yaitu mengembangkan kognitif, Mata pelajaran IPS di SMP memiliki tujuan
afektif, dan psikomotor secara simultan dan yang harus dicapai. Tujuan- tujuan tersebut
seimbang. Dunia pendidikan di Indonesia telah secara umum dapat dirumuskan antara lain untuk
memberikan porsi besar untuk pengetahuan tapi mengantarkan, membimbing dan
sangat sedikit untuk pengembangan sikap/nilai mengembangkan potensi peserta didik agar :
dan prilaku dalam pembelajaran. Kualitas
Menjadi warga negara (dan juga warga
pendidikan di negeri ini pun mulai dipertanyakan. dunia) yang baik
Berdasarkan permasalahan-permasalahan Mengembangkanpemahaman
tersebut, pendidikan di Indonesia pun mulai mengenai pengetahuan dasar
berbenah untuk meningkatkan kualitasnya kerena kemasyarakatan
pendidikan merupakan sarana efektif penanaman Mengembangkan kemampuan berpikir
nilai-nilai kepada generasi penerus bangsa. kritis dengan penuh kearifan dan
Pendidikan nilai menjadi salah satu pilihan tepat, keterampilan inkuiri untuk dapat
memahami, menyikapi, dan mengambil
dalam hal ini adalah pendidikan wawasan
langkah-langkah untuk ikut memecahkan
kebangsaan. Pendidikan wawasan kebangsaan masalah sosial kebangsaan
diharapkan mampu untuk mengembalikan
Membangun komitmen terhadap nilai-
eksistensi dan image bangsa Indonesia sebagai nilai kemanusiaan dan menghargai serta
bangsa yang beradab, bangsa yang toleran, dan ikut mengembangkan nilai-nilai luhur dan
bangsa yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan. budaya Indonesia
Buchori (1995) dalam Syamsuddin Chalim Mengembangkan kemampuan
menjelaskan bahwa pendidikan wawasan berkomunikasi dan bekerja sama dalam
kebangsaan juga diharapkan mampu menekan kehidupan masyarakat yang majemuk,
degradasi moral dan perilaku menyimpang baik lokal, regional maupun internasional
generasi penerus bangsa karena pada dasarnya Penjabaran tersebut secara gamblang
pendidikan wawasan kebangsaan mengandung menyatakan bahwasanya IPS merupakan mata
dua aspek yakni aspek moral dan aspek intelektual. pelajaran yang berorientasi tidak hanya
Pendidikan wawasan kebangsaan bukan pengembangan intelektual, tapi juga berorientasi
hanya tugas guru pendidikan kewarganegaraan pada pengembangan nilai-nilai pada diri peserta
saja, tetapi semua bidang studi memiliki didik, dalam hal ini nilai-nilai kebangsaan. Jadi
tanggung jawab yang sama. Demikian pula sudah menjadi tanggung jawab guru IPS untuk
dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mentransferkan dan menanamkan nilai-nilai
(IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran kebangsaan yang bisa ditemukan dalam setiap
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai materi IPS sekaligus memberikan pengetahuan
SMP/ MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat agar siswa kelak dapat menjadi generasi muda
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang Indonesia yang berkualitas.
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/ 1.2 Rumusan Masalah
MTs/SMLPB mata pelajaran IPS memuat materi Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik berikut :
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara In-
Nilai-nilai apa sajakah yang ditanamkan
donesia yang demokratis, dan bertanggung guru dalam pembelajaran IPS di SMP
Negeri 23 Banjarmasin ?
IMALIANA 271
2. Bagaimana guru melaksanakan Bagi kepala sekolah, diharapkan
pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS penelitian ini dapat memberikan
di SMP Negeri 23 Banjarmasin ? sumbangan sebagai bahan pertimbangan
3. Bagaimana guru mengevaluasi dan evaluasi implementasi kurikulum
ketercapaian pendidikan nilai dalam JSIT dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran IPS di SMP Negeri 23 mengajar, khususnya mata pelajaran
Banjarmasin ? Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
1.3 Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 2.1 Kedudukan Pendidikan Nilai
Sebagai salah satu syarat memperoleh Kebangsaan Dalam Menyongsong Bonus
gelar sarjana pada Program Studi Demografi 2025 dan 100 Tahun Kemerdekaan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Indonesia
dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku,
Lambung Mangkurat Banjarmasin.
agama, budaya, bahasa daerah, dan adat istiadat.
Mengetahui nilai-nilai apa sajakah yang Keragaman ini merupakan anugerah Tuhan yang
ditanamkan guru dalam pembelajaran
IPS di SMP Negeri 23 Banjarmasin harus disyukuri karena dapat menjadi faktor yang
membuat bangsa Indonesia semakin dinamis
Mengetahui bagaimana cara guru IPS
sebagai bangsa yang beradab dan bangsa yang
mengimplentasikan pendidikan nilai
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri bermartabat. Sehubungan dengan hal itu maka
23 Banjarmasin setiap warga bangsa dituntut untuk saling
Mengetahui bagaimana guru mengenal, menerima, menghargai, dan saling
mengevaluasi ketercapaian pendidikan membantu dalam rangka memelihara dan
nilai dalam pembelajaran IPS di SMP memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Negeri 23 Banjarmasin
Indonesia tengah menyongsong dua
1.3 Manfaat Penelitian peristiwa penting, yakni bonus demografi 2025
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai dan Peringatan 100 Tahun Kemerdekaan Indo-
berikut : nesia pada 2045. Pada masa tersebut penduduk
1. Memberi sumbangan dalam Indonesia akan mendekati setengah milyar, dan
pengembangan ilmu pengetahuan sekitar 100 juta tergolong dalam usia produktif
khususnya sebagai referensi tentang yang disiapkan dalam menghadapi perkembangan
implementasi kurikulum JSIT pada zaman yang menuntut akan kebutuhan
pelajaran IPS di SIT pada khususnya dan
sumberdaya manusia bermodalkan kecerdasan
sebagai gambaran awal dalam
melakukan penelitian selanjutnya dengan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif,
kajian yang lebih mendalam. damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
Bagi guru, khususnya guru SIT
diharapkan penelitian ini dapat berperadaban unggul. Tantangan besar yang
meningkatkan pemahaman tentang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana
Kurikulum JSIT, pentingnya implemetasi mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
kurikulum dalam proses pembelajaran produktif yang melimpah ini dapat
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
(IPS) dan mata pelajaran lain pada
yang memiliki kompetensi dan keterampilan
umumnya.
melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
272 IMALIANA
Namun, dewasa ini bangsa Indonesia disadari maupun tidak. Paul Suparno dkk (2004:7)
dihadapkan dengan permasalahan multidimensi. menyatakan ada sepuluh nilai yang sangat penting
Fenomena separatisme di berbagai daerah, di Indonesia, yaitu religiositas, sosialitas, gender,
konflik yang bernuansa etnis maupun agama keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya
yang berpotensi mengancam persatuan bangsa. juang, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap
Belum lagi masalah kemerosotan moral bangsa lingkungan alam.
yang kian hari kian menjadi. Sungguh tidak bisa Pendidikan nilai menurut Rohmat Mulyana
dibayangkan bagaimana terpuruknya keadaan (2011:119) adalah pengajaran atau bimbingan
In-donesia beberapa tahun mendatang. kepada peserta didik agar menyadari kebenaran,
Bagaimana jadinya apabila kita gagal kebaikan, dan keindahan melalui proses
mempersiapkan generasi emas Indonesia ? Kita pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan
tidak bisa membayangkan di masa mendatang bertindak yang konsisten. Jarolimek dalam Zuriah
negara ini dipimpin oleh orang-orang yang (2008:19) memberikan penjelasan tentang
berpendidikan tapi tidak bermoral. pengertian pendidikan nilai, yakni usaha
Menyikapi kondisi ini, muncul tuntutan di pengembangan pribadi siswa tentang pola
masyarakat menanggulangi permasalahan keyakinan yang terdapat dalam sistem keyakinan
tersebut. Masyarakat menilai perlu diadakan suatu masyarakat tentang hal baik yang harus
restorasi di segala bidang dan salah satu langkah dilakukan dan hal buruk yang harus dihindari.
strategisnya adalah melalui jalur pendidikan. Tujuan pendidikan nilai yang ideal adalah
Pendidikan merupakan sarana efektif penanaman membentuk kepribadian Indonesia seutuhnya.
nilai-nilai kepada generasi penerus bangsa. Pakar Tujuan ini diarahkan untuk mencapai manusia
ekonomi kelahiran Jerman, perintis teknologi seutuhnya yang berimplikasi pada pendidikan
madya, E. F Schumacher (Kaswardi, 1993:xi) nilai sebagai keseluruhan praktik pendidikan di
mengakui bahwa inti pendidikan adalah sekolah. Karena itu pendidikan nilai berarti
penyebaran nilai-nilai. Dalam bukunya yang bejudul keseluruhan dimensi pendidikan yang dilakukan
Small is Beautiful, Schumacher secara panjang melalui pengembangan baik kegiatan kurikukum,
lebar membahas pentingnya pendidikan dalam satu ekstrakurikuler, dan seluruh kegiatan belajar dan
bab tersendiri. Sumber daya terpenting dalam peri mengajar yang dikatakan sebagai upaya
kehidupan manusia adalah pendidikan dan tugas penanaman nilai dalam pendidikan.
utama pendidikan adalah menyebarkan idea
Menurut Kosasih, ada syarat agar
mengenai tata nilai, mengenai mau apakah kita
pendidikan nilai dapat berlangsung baik, yaitu :
dengan hidup kita ini.
pendidikan nilai tidak dapat berlangsung
Menurut Rohmat Mulyana (2011:11), nilai
baik bila tidak disertai dengan keteladan yang
adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan
terus menerus, dalam hal ini keteladanan
pilihan. Pendapat Mulyana sejalan dengan
pendidik. Selain itu beliau menjelaskan
pendapat Gordon Alford yang mendefinisikan nilai
pendidikan nilai sebagai bagian integral kegiatan
sebagai keyakinan yang membuat seseorang
pendidikan pada umumnya adalah upaya sadar
bertindak atas dasar pilihannya. (Sauri dan Hufad,
dan terencana membantu peserta didik
2007:44) Definisi ini berlandaskan pendekatan
mengenal, menyadari, menghargai dan
psikologis, karena itu tindakan dan perbuatannya
menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan
seperti keputusan benar-salah, baik-buruk, indah-
panduan bagi sikap dan prilaku sebagai makhluk
tidak indah, adalah proses psikologis. Bagi
dalam hidup perorangan dan bermasyarakat.
manusia, nilai dijadikan landasan, alasan, motivasi
Pendidikan nilai akan membuat peserta didik
dalam bersikap dan bertingkah laku, baik
IMALIANA 273
tumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan santun, berlandaskan IESQ meliputi empat dimensi
memiliki cita rasa seni, sastra, dan keindahan sebagai berikut :
pada umumnya, mampu menghargai diri sendiri Sikap positif terhadap nilai Pancasila dan
dan orang lain, bersikap hormat terhadap nilai kemanusiaan menjadi kebiasaan
keluhuran martabat manusia, memiliki cita rasa hidup keseharian.
moral dan rohani. (tt : 2-3) Polapikir esensial menggunakan
pendekatan esensi dalam menyelesaikan
Salah satu nilai yang penting dalam masalah dan tugas-tugas kehidupan.
pendidikan adalah nilai kebangsaan. Pendidikan
Komitmen normati, yakni kesetiaan dan
nilai kebangsaan merupakan bagian dari karakter
kesediaan berkorban untuk institusi atau
bangsa (Syamsuddin Chalim, 2013:2). kepada bangsa.
Montesquie seorang filosof berkebangsaan
Kompetensi abilitas, menjalankan tugas
Prancis dalam Syamsuddin Chalim (2013) profesional sebagai seni. (UMSU, 2015).
mengemukakan bahwa karakter bangsa sebagai
―semangat kebangsaan‖, yang terdiri dari Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan
generasi muda agar nantinya menjadi generasi
karakteristik moral dan cara berpikir serta
yang tangguh, yang memiliki rasa nasionalisme
perilaku warga bangsa yang merupakan hasil
yang tinggi dan siap bersaing dalam persaingan
dari kombinasi khas yang dimiliki bangsa
global tanpa harus kehilangan jati dirinya.
tersebut, seperti: iklim, agama, hukum,
pemerintahan, sejarah dan etika. 2.2 Peran Guru Dalam Melaksanakan
Pendidikan Nilai Kebangsaan Dalam
Dalam pendidikan Nasional, terdapat
Menyonsong Bonus Demografi 2025 Dan 100
pedoman yang diikuti antara lain pendidikan
Tahun Kemerdekaan Indonesia
membentuk karakter bangsa dan ketangguhan
bangsa, menjadi digdaya dan mandraguna, Dalam pengertian yang sederhana, guru
pendidikan untuk memperkukuh rasa adalah orang yang memberikan ilmu
kebangsaan (nasionalisme) dan kerakyatan, dan pengetahuan kepada peserta didik. Berkaitan
pendidikan untuk mendorong proses dengan keprofesionalannya sebagai guru, Prof.
―modernisasi‖ bukan ―westernisasi‖ ataupun Dr. Zakiah Daradjat dan kawan-kawan (1992)
penjiplakan orientasi kebudayaan lain (Rully dalam Djamarah (2005:32) menyatakan menjadi
Chairul Azwar, 2013:106). Jelaslah disini seorang guru tidak bisa sembarangan, harus
bagaimana kedudukan pendidikan nilai memenuhi persyaratan seperti Taqwa kepada
kebangsaan sangat penting dalam usaha Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa), berilmu,
menyongsong Bonus Demografi 2025 dan 100 sehat Jamani, dan berkelakuan baik. Guru
Tahun Kemerdekaan Indonesia. Karakter adalah orang yang bertanggung jawab dalam
Generasi Emas diharapkan menunjukkan sosok mencerdaskan kehidupan bangsa.
kepribadian yang utuh, dan orisinil, di mana Peranan guru menurut Djamarah (2005:43)
ucapan sesuai dengan perbuatan. Karakter adalah sebagai berikut :
Generasi Emas dapat dibangun secara utuh dan Korektor. Sebagai korektor guru harus bisa
orisinil apabila berbasis IESQ (kecerdasan membedakan mana nilai yang baik dan
intelektual-IQ, emosional-EQ dan spiritual-SQ). mana yang buruk
IQ merujuk kepada kecepatan dan ketepatan Inspirator. Sebagai inspirator guru harus
aktivitas kognitif dalam memahami, dapat memberikan ilham yang baik bagi
kemajuan belajar anak didik
menyelesaikan berbagai masalah, tantangan
maupun tugas-tugas. Karakter Generasi Emas Informator. Sebagai informator guru harus
dapatmemberikaninformasi
274 IMALIANA
perkembangan ilmu pengetahuan dan Evaluator. Sebagai evaluator, guru dituntut
teknologi. Untuk menjadi informator yang untuk menjadi seorang evaluator yang
baik dan efektif, penguasaan bahasalah baik dan jujur dengan memberikan
sebagai kuncinya penilaian yang menyentuh aspek
Organisator. Dalam bidang ini guru ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian
memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan terhadap aspek intrinsik lebih menyentuh
akademik, menyususun tata tertib pada aspek kepribadian anak didik, yakni
sekolah, menyusun kalender pendidikan, aspek nilai (values)
dan sebagainya. Semuanya Di Indonesia guru mempunyai kode etik, yakni
diorganisasikan, sehingga dapat :
mencapai efektivitas dan efesiensi dalam
belajar pada diri anak didik Guru berbakti membimbing peserta didik
untuk membentuk manusia Indonesia
Motivator. Sebagai motivator, guru seutuhnya yang berjiwa Pancasila
hendaknya dapat mendorong anak didik
agar bergairah dan aktif belajar. Guru memiliki dan melaksanakan
kejujuran profesional
Inisiator. Guru harus dapat menjadi
pencetus ide-ide kemajuan dalam Guru berusaha memperoleh informasi
pendidikan dan pengajaran tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan,
Fasilitator. sebagai fasilitator guru
hendaknya menyediakan fasilitas yang Guru menciptakan suasana sekolah
memungkinkan kemudahan kegiatan sebaik-baiknya yang menunjang
belajar aak didik berhasilnya proses belajar-mengajar
IMALIANA 275
dengan kemampuan guru dalam memasukkan kebangsaan dalam setiap pembelajarannya.
nilai kebangsaan dalam kegiatan Guru dituntut untuk memperbaiki kualitasnya
pembelajarannya, baik dalam perencanaan agar tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai dan
maupun pelaksanaannya. Guru bisa mampu menyiapkan generasi-generasi emas
memasukkan beberapa isu sosial yang dapat yang siap menyukseskan bonus demografi dan
dianalisis siswa sehingga dapat meningkatkan menjadi generasi emas Indonesia di 100 tahun
kepekaan sosial siswa yang pada akhirnya akan kemerdekaannya.
dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk
ikut serta dalam memecahkan problem-problem
DAFTAR PUSTAKA
sosial. Selain itu guru harus berperan dalam
membentuk karakter yang menujang rasa Chalim, Syamsuddin. 2013. Integrasi Pendidikan
nasionalisme anak, membimbing mereka untuk Wawasan Kebangsaan ke dalam Perangkat
Pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP PGRI 9
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang Sidoarjo. Jurnal INTERAKSI : Volume 01
berjiwa Pancasila dan baik akhlaknya. Nomor 01 Tahun 2013. Melalui
EM. K. Kaswardi. 1993. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun
2000. Jakarta : Grasindo
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Paul Suparno, R. Rohandi, G. Sukandi & St. Kartono. 2002. Reformasi Pendidikan : Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta : Kanisius (buku elektronik : diambil pada 10 Maret 2012 dari h t t p : / / b o o k s . g o o g l e . c o . i d /
3.1 Simpulan
Bonus Demografi dan Peringatan 100 Tahun boks?id=v9trSywGOT4Cpris=frocernt&vdq=Reformasi+Peikadn+iSebuah+Rekomenahl=:d&sia=X&ei=USG8TJcXJrAesz8G7DQ&ved=0CDUQ6AEwA#v=onepage&q=Reformasi% 20Peifkadni% 20%3A%20Sebuah%20Rekomndsi&=esa)lf
ABSTRAK
Kepuasan Konsumen Berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Bertambahnya jumlah pasar dan tok-toko
baru di kota Banjarmasin menyebabkan persaingan semakin ketat, hal ini menyebabkan pasar Tungging Belitung
Banjarmasin mengalami penurunan jumlah konsumen. Untuk itu, para penjual dan pihak pengelola pasar berusaha
mempertahankan pelanggangnya supaya pasar Tungging Belitung tetap menjadi tempat favorit bagi masyarakat
dalam berbelanja. Pengamatan sementara akhir-iakhir ini Pasar Tungging mengalamai penurunan jumlah konsumen.
Adapun yang menjadi faktor kepuasan konsumen dalam berbelanja adalah adanya tersedianya beraneka ragam
produk, kualitas produk yang baik, lokasi yang strategis, pelayanan dan fasilitas yang memuaskan. Namun dalam
penelitian ini yang akan dibahas hanya sebagian dari faktor bauran pemasaran yaitu produk, pelayanan dan lokasi.
Adanya fenomena inilah yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan judul ―Kepuasan Konsumen Berbelanja
di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin‖. Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang timbul adalah
apakah konsumen merasa puas berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditinjau dari produk, pelayanan
dan lokasi dan faktor manakah diantara produk, pelayanan dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap
kepuasan konsumen berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kepuasan konsumen berbelanja dilihat dari faktor produk, pelayanan dan lokasi dan untuk mengetahui
faktor manakah diantara produk, pelayanan dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan
konsumen berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang kebetulan berkunjung dan membeli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Pengambilan sampel
dengan menggunakan tekhnik accidental sampling yang berjumlah 30 orang. Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel bebas yaitu produk, pelayanan dan lokasi, sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah kepuasan
konsumen. Metode yang digunakan adalah metode observasi, dan wawancara. Tekhnik analisis yang digunakan
adalah dengan tekhnik analisis deskriptif kualitatif dengan persentase mengacu pada landasan teori yang ada. Dari
hasil analisis menunjukan bahwa produk menjadi faktor yang paling dominan yang menentukan tingkat kepuasan
konsumen dalam berbelanja. Tingkat kepuasan konsumen apabila dilihat dengan veriabel produk maka masuk dalam
kategori puas. Sedangkan variabel pelayanan masuk dalam kategori sedang dan untuk variabel lokasi juga masuk
dalam kategori sedang. Apabila pihak pengelola pasar dan para penjual memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka
akan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen yang sehingga mereka tetap menjadikan pasar Tungging
Belitung sebagai wadah berbelanja.
Johansyah 277
I. PENDAHULUAN yang terlibat dalam transaksi aktual dan potensial
1.1 Latar Belakang Masalah terhadap barang atau jasa yang di tawarkan.
Manusia di muka bumi ini adalah sebagai Oleh karena itu, karakter pasar tidak
makhluk sosial, yang tentunya hidup saling dipisahkan sikap-sikap manusia dalam
membutuhkan antara satu dengan yang lainya. memahami kebutuhannya.
Islam tidak pernah bertentangan dengan essensi Pasar berfungsi menentukan nilai atau
manusia sebagai mahkluk yang memiliki harga barang. Dengan adanya pasar, maka
kebebasan. Manusia diberi kebebasan untuk harga barang dapat di tentukan melalui kekuatan
melakukan kegiatan guna mendapatkan permintaan dan penawaran3. Kita tidak hanya
kebutuhannya secara optimal. Dalam berhubungan dengan manusia yang kita kenal di
kebebasannya untuk memenuhi kebutuhan, satu kampung tetapi juga di lain kampung, di lain
manusia berhadapan dengan manusia lain yang daerah dan di lain negara yang mempunyai
juga memiliki derajat kebebasan yang sama pemahaman terhadap kebebasan dalam
dalam memenuhi kebutuhan. Bila antara manusia memenuhi kebutuhan yang berbeda. Selain itu
melanggar batas kebebasan kebutuhan antara manusia juga berhubungan dengan alam
sesamanya maka akan terjadi konflik. Konflik semesta dengan segala isinya, yang juga
akan merugikan bagi manusia, bila hal ini terjadi memiliki ―kebebasan‖ yang berbeda dengan
maka manusia akan kehilangan peluang untuk manusia. Manusia tidak bisa menafsirkan
mendapatkan kebutuhan yang diharapkannya. kebebasan sekehendak dirinya, yang
Oleh karenanya manusia berusaha menjauhi menciptakan kebebasan manusia itu sendiri.
konflik melalui cara-cara tertentu sebagai usaha Manusia pada hakikatnya tidak terlepas dari
untuk menghindari kerugian seminimal mungkin interaksi sosial dengan manusia lainnya dimanapun
dan mendapatkan keuntungan semaksimal dan pada saat apapun. Salah satu contoh interaksi
mungkin dalam ―mengekspresikan sosial yang dapat kita lihat adalah interaksi sosial
kebebasannya‖. Cara-cara tersebut relatif antara pedagang dan pembeli pasar ―Tungging‖
konsistensi dari waktu ke waktu sehingga yang berada di jalan Belitung Kecamatan
menimbulkan penandaan bagi manusia untuk Banjarmasin Barat Kodya Banjarmasin. Pasar
memformulasikan dalam bentuk teori-teori, maka Tungging mengalami sekali pemindahan, pada
berkembanglah teori konsumsi, teori produksi mulanya berada di di pnggir jalan yang berada di
dan teori lainnya. jalan Belitung Darat, kemudian dengan berbagai
Menurut (Gregory Mankiw, hal.9), dalam hal alasan akhirnya pemerintah merelokasi pedagang
konsumsi manusia selalu membuat keputusan ke samping pasar Kalindo yang lokasinya masih
berdasarkan perbandingan atas segenap biaya berada di wilayah jalan Belitung. Dalam
dan manfaatnya, maka perilaku manusia pun perkembangannya pasar Tungging mengalami
akan berubah setiap perhitungan biaya kemajuan yang pesat karena pada mulanya pasar
dan manfaat tersebut berubah. Itu artinya Tungging hanya diisi oleh pedagang-pedagang
manusia selalu bereaksi atau tanggap terhadap penjual pakaian dan barang-barang bekas dan
intensif. dinilai sebagai ―pasar kelas bawah‖. Namun seiring
waktu berubah menjadi pasar besar penuh dengan
Adanya pasar menurut (Sofjan Assauri,
pedagang-pedagang berbagai macam dagangan
hal.25), karena aktualisasi manusia dalam
sehingga menggeser anggapan sebagai ―pasar
menginterpretasikan kebebasan yang dimilikinya.
kelas bawah‖. Saat ini jumlah pedagang yang
Secara teoritis dalam ekonomi, pasar
menggambarkan semua pembeli dan penjual berjualan
278 Johansyah
di pasar tungging kurang lebih berjumlah dilakukan, banyak pedagang yang mengeluh
sebanyak empat ratus tujuh puluh delapan bahwa penjualan mereka menurun dari biasanya
pedagang. antara 60 sampai 70%. Dalam kondisi saat ini,
Dalam sistem tawar-menawar antara pembeli konsumen akan semakin sensitif dan selektif
dan pedagang memang sering menjadi alot namun dalam melakukan pembelian untuk memenuhi
dari sinilah interaksi antara pembeli dan pedagang kebutuhan dan keinginanya yang kesemuanya
dapat terlihat dengan jelas. Karena pasar Tungging dimaksudkan dapat memberikan kepuasan bagi
memiliki syarat-syarat untuk terjadinya interaksi dirinya.
sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya Berkaitan dengan filosofi konsep pemasaran
komunikasi antara orang perorangan. Dan dapat yang berorientasi pada konsumen, manajemen
dikatakan juga proses kontak sosial yang terjadi di Pasar Tungging dalam usahanya memenuhi
pasar Tungging adalah bersifat positif karena kebutuhan dan memberikan kepuasan konsumen
mengarah pada suatu kerjasama, yang mana para haruslah benar-benar mengetahui siapa dan
pedagang menawarkan barang dagangannya yang bagaimana konsumen yang dihadapi, meliputi
akhirnya mengakibatkan terjadinya proses jual beli. karekteristik dan kebutuhan konsumen.
Pasar Tungging Belitung merupakan salah Menurut (Basus Swasta, T. Hani Handoko,
satu pasar malam terbesar di kota Banjarmasin, hal.5), kebutuhan dan keinginan konsumen
yang mana terdapat banyak sekali para merupakan fenomena dari perilaku konsumen
pedagang yang menjual beraneka ragam jenis yang dipengaruhi oleh duan faktor, yakni faktor
barang dagangan yang di butuhkan masyarakat. ekstern dan intern Faktor ekstern meliputi:
Konsumen pasar tungging tidak hanya warga kebudayaan, kelas social, kelompok referensi
Banjarmasin namun banyak juga masyarakat dan keluarga, sedangkan faktor intern meliputi
luar yang berbelanja di sana. Sebagai pasar antara lain: motivasi, pengamatan, kepribadian,
retail yang mengecer berbagai barang kebutuhan konsep dan sikap. Selain itu konsumen juga
masyarakat, pasar Tungging menjadi tempat dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang melekat
favorit berbelanja terlebih pada waktu mendekati pada suatu produk.
hari-hari besar, masyarakat sangat antusias Para pedagang saat ini harus tanggap
dalam mencari kebutuhan yang mereka perlukan terhadap apa yang harus dilakukan untuk
untuk di konsumsi. kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, para
Perusahaan yang berorientasi pada penjual dan pengelola Pasar Tungging harus
konsumen dalam hal ini pengelola pasar dan mengetahui bagaimana konsumen
penjual hendaknya selalu memikirkan apa yang mendevinisikan tokonya. Proses pendevinisian
dibutuhkan oleh konsumen, apa yang diinginkan tersebut dilihat dari atribut-atribut yang dimiliki
konsumen, dan pelayanan yang bagaimana oleh toko. Adapun menurut (James F.Engel,
disenangi oleh konsumen sehingga konsumen Roger D, hal.257) atribut tersebut adalah:
tidak hanya puas, akan tetapi menjadi loyal dan Lokasi
kembali berbelanja pada tokonya. Banyaknya Sifat dan kulitas keragaman produk
konsumen pasar Tungging tentunya menunjukan Harga
bahwa pasar tersebut memiliki daya tarik dan Iklan dan promosi
kelebihan sebagai wadah belanja. Namun realita
Personel penjualan
pada kahir-akhir ini pasar Tungging mengalami
Pelayanan yang diberikan
penurunan pembeli, dari surve awal yang
Atribut fisik toko
Johansyah 279
Sifat pelanggan toko II. PEMBAHASAN
Atmosfir toko 2.1 Gambaran Umum Pasar Tungging
10. Pelayanan dan kepuasan sesudah Belitung Banjarmasin
transaksi
Sejarah Singkat Pasar Tungging Belitung
Sebagai pasar yang mengecer bahan Banjarmasin
kebutuhan masyarakat, pasar Tungging Belitung Pasar Tungging Belitung merupakan salah
juga memiliki filosofi konsep pemasaran seperti satu pasar malam terbesar yang ada di Kota
pelaku bisnis retail pada umumnya. Kebutuhan
banjamasin. Pasar ini cukup terkenal dan bahkan
dan keinginan konsumen menjadi hal yang
sudah menjadi ciri khas dari kota Banjarmasin itu
penting bagi para penjual dan pengelola pasar
sendiri. Aktifitas pasar ini setiap hari dimulai pada
Tungging Belitung Banjarmasin.
sore hari hingga waktu malam. Awal berdirinya
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti pasar Tungging belitung sekitar tahun 2001 dimulai
merasa tertarik untuk mengetahui dan meneliti dengan adanya para pedagang pakaian-pakaian
lebih jauh yang kemudian disajikan dalam bekas dipinggir jalan Belitung Darat. Dalam
makalah berjudul : “Kepuasan Konsumen perkembanganya pasar ini tumbuh menjadi pasar
Berbelanja di Pasar Tungging Belitung besar yang penuh dengan para pedagang yang
Banjarmasin”. tidak hanya menjual pakaian saja namun juga
1.2 Rumusan Masalah barang-barang kebutuhan masyarakat lainya
seperti barang elektronik banyak dijual disana.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka masalah yang akan di teliti di rumuskan Masyarakat sangat antusias dan banyak datang
sebagai berikut: berkunjung untuk berbelanja.
Apakah konsumen merasa puas dalam Pasar Tungging Belitung merupakan pasar yang
berbelanja di Pasar Tungging Belitung dikelola oleh Pemko Banjarmasin dibawah Dinas
Banjarmasin ditinjau dari faktor bauran Pengelola Pasar. Setiap hari para pedagang
pemasaran (produk, pelayanan dan disana dipungut retribusi sebesar 1500 Rupiah
lokasi)?
per hari. Pada bulan Oktober tahun 2009 dengan
Faktor manakah dari produk, pelayanan, berbagai alasan akhirnya pemerintah memindah
dan lokasi yang memberikan pengaruh pasar Tungging ke samping Pasar Kalindo, yang
terbesar terhadap kepuasan konsumen
lokasinya masih berada dikawasan jalan Belitung
berbelanja di Pasar Tungging Belitung
Banjarmasin? Darat. Di lokasi yang baru ini para pedagang
yang berjumlah 478 pedagang disediakan los-los
1.3 Tujuan Penelitian
sebagai tempat mereka berjualan, para
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pedagang sedikit pun tidak dikenakan biaya
dalam penelitian ini adalah: untuk menempati wadah tersebut namun hanya
1. Untuk mengetahui sejauh mana membayar retribusi harian saja.
kepuasan konsumen dalam berbelanja di
Pasar Tungging Belitung. Di tinjau dari Dilokasi ini juga dibangun berbagai sarana
faktor bauran pemasaran (produk, prasarana, fasilitas umum dan diatur
pelayanan dan lokasi) keamananya secara terorganisir agar para
Untuk mengetahui faktor manakah pengunjung yang datang merasa aman dan
diantara faktor produk, pelayanan, dan nyaman selama berbelanja.
lokasi yang memberikan pengaruh 2.2 Deskripsi Hasil Observasi dan
terbesar terhadap kepuasan konsumen Wawancara
berbelanja di Pasar Tungging Belitung.
280 Johansyah
1. Karakteristik Responden Sampel Tabel 2 menunjukkan konsumen Pasar
Observasi dan Wawancara Tungging Belitung, responden paling banyak
Responden sampel observasai dan beusia 26 – < 35 tahun sebanyak 12 responden,
wawancara ini sebanyak 30 konsumen dari yang berusia 16-< 25 tahun sebanyak 10 orang ,
populasi yang tidak terbatas. Dari pengumpulan yang berusia 36- < 50 tahun sebanyak 12 orang
data yang dilaksanakan 13 September sampai dan responden paling sedikit berusia lebih dari 50
19 September 2016 dapat dideskripsikan tahun sebanyak 1 responden.
sebagai berikut: c. Responden berdasarkan tingkat
a. Responden berdasarkan jenis kelamin pendidikan
Berdasarkan hasil obsevasi dan wawancara Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan diperoleh data tentang jenis yang dilakukan diperoleh data tentang pendidikan
kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel responden pasar Tungging Belitung Banjarmasin.
sebagai berikut: Data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 1 Responden Observasi dan Wawancara
Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3 Responden Penelitian Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
No Jenis Kelamin Jumlah (%) Persentase
NO Tingkat Pendidikan Jumlah (%) Persentase
1 Laki-laki 13 43,33
2 Perempuan 17 56,67 1 SD 6 20
3 SMA 14 46,67
Tabel 1 menunjukkan bahwa kebanyakan
konsumen pasar Tungging Belitung Banjarmasin 4 DIPLOMA 1 3,33
adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 17 or- SARJANA
5 3 10
ang atau 66,67%, sedangkan kelamin laki-laki
sebesar 13 responden (43,33%), sedangkan
Jumlah 30 100
responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 13 orang atau 43,33%.
b. Responden berdasarkan usia Tabel 3 menunjukkan bahwa konsumen
Berdasarkan hasil observasi dan pasar Tungging Belitung Banjarmasin, paling
wawancara yang di lakukan diperoleh data sedikit berpendidikan DIPLOMA sebesar 1
tentang usia responden yang dapat dilihat pada responden (3,33%), sedangkan pendidikan pal-
table sebagai berikut: ing banyak responden pasar Tungging adalah
berpendidikan SMA sebesar 14 Responden
Tabel 2 Responden Penelitian Berdasarkan Usia (46,66%).
No Usia Jumlah (%) Persentase
16-< 25 tahun
d. Responden berdasarkan pekerjaan
1 10 33
26- < 35 tahun Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
2 12 40
36- < 50 tahun yang dilakukan diperoleh data tentang pekerjaan
3 6 20
Lebih dari 50 responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai
4
tahun
2 7 berikut:
Jumlah 30 100
Johansyah 281
Tabel 4 Responden Penelitian Berdasarkan Tabel 6 frekuensi belanja konsumen
Pekerjaan
1 Pegawai Swasta 9 30
4 Pelajar/ Mahasiswa 12 40
Jumlah 30 100
Sangat setuju 5.
1. 6 20
Tabel tersebut menunjukan bahwa Setuju
2. 14 46,67
konsumen pasar tungging Belitung paling banyak sedang
3. 10 33,33
berpenghasilan 501.000 – 750.000 sebanyak 8 Kurang setuju
4. 0 0
orang (26,67%), sedangkan paling sedikit adalah Sangat tidak
konsumen yang berpenghasilan <= 250.000 5.
setuju
0 0
Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa Dari table diatas diketahui bahwa konsumen
konsumen yang berpendapat sangat setuju yang menyatakan Ya terhadap jaminan produk
persentasenya sangat sedikit yaitu sebanyak 7 yang dibeli presentasenya sedikit 36,67%, yang
orang atau 23,34%, yang berpendapat setuju dan berpendapat terkadang dan tidak presentasenya
sedang juga sangat sedikit hanya sebanyak 10 juga sedikit dan yang berpendapat tidak sama
orang atau 33,33% dan yang berpendapat kurang sekali persentasenya sangat sedikit 6,66%.
setuju persentasenya sangat sedikit hanya 3 or-ang Dari table-tabel di atas dapat disimpulkan
atau 10% dan tidak ada responden yang bahwa pengaruh variabel produk terhadap
berpendapat sangat tidak setuju. kepuasan konsumen adalah sebagai berikut:
Johansyah 283
3. Data Tentang Kepuasan Konsumen atau 53,33% dan kurang setuju presentasenya
diTinjau dari Faktor Pelayanan sedikit yaitu 11 orang atau 36,67%, dan tidak ada
Gambaran tentang kepuasan konsumen konsumen yang menyatakan sangat setuju
berbelanja dipasar Tungging dilihat dari faktor terhadap rasa aman yang dirasakan konsumen
pelayanan dapat dilihat pada table-tabel berikut selama berbelanja di Pasar Tungging Belitung.
ini: Tabel 14 Keadaan Jumlah Keamanan Pasar
Tabel 12 Pelayanan yang Diberikan Ramah dan No Kategori F Presentase(%)
Cekatan 1. Cukup 0 0
Presentase 2. Sedang 18 60
No Kategori F
(%) 3. Kurang 12 40
Jumlah 30 100
1. Sangat setuju 0 0
2. Setuju 7 23,33 Dari 30 responden yang menyatakan jumlah
3. Sedang 15 50 keamanan pasar tungging yang berpendapat
4. Kurang setuju 3 10 sedang sebanyak 18 orang atau 60% bisa
dikatakan presentasenya sangat banyak,
5. Sangat tidak setuju 5 16,67
sedangkan yang menyatakan kurang sebanyak
Jumlah 30 100 12 orang atau 40% dengan presenta sebanyak,
dan tidak ada konsumen yang berpendapat
Tabel tersebut menunjukan bahwa cukup.
konsumen yang menyatakan pelayanan yang Dari table-tabel di atas dapat disimpulkan
diberikan ramah dan cekatan, yang berpendapat bahwa pengaruh variabel pelayanan terhadap No
setuju dan sangat tidak setuju presentasenya kepuasan konsumen adalah sebagai berikut: 1.
sedikit, yang berpendapat sedang presentasenya 2.
sedang yaiu 15 orang atau 50% dan yang Tabel 15 Gambaran Tingkat Kepuasan 3.
berpendapat kurang setuju presentasenya sangat Konsumen Dilihat dari Faktor Pelayanan 4.
sedikit yaitu 3 orang atau 10%. 66 5
Johansyah 285
Tabel 20 Gambaran Kepuasan Konsumen kepuasan konsumen berdasarkan perhitungan
Dilihat dari Faktor Lokasi presentase di bandingkan dengan variabel
Persentasenya penelitian lainya (Pelayanan dan lokasi). Dilihat
No Kategori F dari variabel produk responden yang
(%)
berpendapat sangat puas sebanyak 5 orang atau
1. Sangat Puas 0 0 16,67%, yang berpendapat puas paling dominan
2. Puas 0 0 yaitu sebanyak 23 orang atau 76,67% dan yang
3. Sedang 22 73,33 berpendapat sedang hanya 2 orang responden
saja atau 6,66%.
4. Kurang puas 8 26,67
Tingginya tingkat kepuasan konsumen
5 Sangat Kurang puas 0 0
dilihat dari variabel produk ini didukung oleh
Jumlah (orang) 30 100 kualitas produk yang dijual dipasar Tungging
yang sudah baik. Yang mana 6 orang atau 20 %
konsumen menyatakan sangat setuju dan 14 or-
Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa ang atau 46,67% konsumen menyatakan setuju.
dari 30 orang konsumen yang menjadi responden Kualitas produk merupakan hal yang perlu
dalam penelitian ini, tidak ada konsumen yang mendapat perhatian utama dari para penjual di
berpendapat sangat puas dan puas. Konsumen Pasar Tungging Belitung, mengingat kualitas
yang berpendapat sedang sebanyak 22 orang produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan
atau 73,33% dengan presentase cukup banyak konsumen. Selain itu, kesesuaian harga dengan
sedangkan yang berpendapat kurang puas barang yang dijual juga merupakan faktor yang
sebanyak 8 orang atau 26,67% dengan positif membentuk kepuasan konsumen. Produk
presentase sedikit dan tidak ada responden yang
yang dijual dan yang dicari konsumen juga sudah
berpendapat sangat puas dan kurang puas.
tersedia dengan lengkap sehingga konsumen
2.3 Analisis Data dapat memilih produk sesuai dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginannya dan dapat menghemat waktu
apakah konsumen merasa puas berbelanja di dalam berbelanja.
Pasar Tungging Belitung ditinjau dari faktor Sebanyak 40% konsumen menyatakan
bauran pemasaran (produk, pelayanan dan setuju dan 30% konsumen menyatakan sedang
lokasi), selain itu juga penelitian ini bertujuan bahwa mereka mendapat jaminan terhadap
untuk mengevaluasi dan mengetahui faktor yang produk yang dibeli sehingga apabila konsumen
paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan merasa bermasalah terhadap produk tersebut
dalam berbelanja di Pasar Tungging Belitung seperti kekecilan ataupun ternyata terdapat cacat
Banjarmasin. Hasil penelitian ini merupakan setelah dibawa kerumah maka konsumen dapat
pengolahan data yang peneliti peroleh di mengembalikan produk tersebut atau
lapangan yang dilakukan dengan observasi menukarnya dengan barang yang sesuai
ataupun data-data yang diperoleh dari jawaban diinginkan. Hal ini sesuai dengan landasan teori
kuesioner. bahwa jaminan adalah janji yang merupakan
1. Kepuasan Konsumen di Lihat Dari kewajiban penjual barang atas produknya
Variabel Produk kepada konsumen, di mana para konsumen akan
diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa
Berdasarkan penyajian data dari 30 orang
berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau
responden menunjukan bahwa variabel produk
dijanjikan atau konsumen akan mendapatkan
relatif lebih besar pengaruhnya terhadap
barang yang sesuai.
286 Johansyah
Pada penelitian ini variabel produk di uji atau 66,67% dan 9 orang atau 30,00% yang
dengan 5 buah pertanyaan yaitu tanggapan berpendapat kurang puas.
konsumen mengenai: Faktor utama rendahnya tingkat kepuasan
Kualitas produk yang ditawarkan dari segi pelayanan ini disebabkan oleh masih
Kesesuaian antara harga dan barang kurangnya para petugas keamanan pasar,
yang dijual sehingga para konsumen yang datang berbelanja
Kelengkapan dan ketersediaan produk masih betul-betul belum merasa aman dan
yang dijual nyaman. Selain itu masih minimnya fasilitas
Adanya jaminan terhadap produk yang umum yang disediakan oleh pihak pengelola
dibeli pasar dan tidak adanya papan petunjuk untuk
Fakta empirik menunjukan bahwa produk memudahkan produk yang dicari oleh konsumen.
yang ditawarkan para penjual di Pasar Tungging Hal-hal demikian menjadi penyebab masih
Belitung Banjarmasin berpengaruh positif dan rendahnya variabel pelayanan berpengaruh
mampu mempengaruhi konsumen dalam hal terhadap kepuasan konsumen.
kepuasan berbelanja. Hal ini sesuai dengan Rendahnya pelayanan yang diberikan oleh
konsep pemasaran bahwa tujuan dari Pasar Tungging Belitung bisa menyebabkan
keberagaman produk adalah untuk konsumen yang membeli merasa tidak dihargai
menginformasikan kehadiran produk yang dan tidak puas sehingga konsumen tidak
ditawarkan, jadi diharapkan calon konsumen tahu melakukan pembelian ulang dan pindah ke pasar
bahwa produk yang ditawarkan adalah beragam. lain. Hal ini akan berakibat pada menurunnya
Kegiatan penjualan dipasar sebagai jumlah pengunjung dan pada akhirnya nanti
penyampaian produk kekonsumen akhir akan keputusan pembelian akan mengalami
dipengaruhi oleh masyarakat yang turut berperan penurunan. Dalam penelitian ini variabel
menciptakan mekanisme operasional itu. pelayanan diuji dengan 7 buah pertanyaan, yaitu
Perencanaan produk merupakan salah satu tanggapan kosumen mengenai:
unsur pokok strategi pemasaran. Para penjual di Kecepatan
Pasar Tungging Belitung harus memperhatikan Ketepatan
kombinasi jenis-jenis barang yang ditawarkan Keamanan
dan selalu mengevaluasi apakah terdapat Keramahan
keseimbangan dalam laba yang dihasilkan dan Kenyamanan
pertumbuhan penjualan diantara berbagai jenis
Kelengkapan fasilitas umum
produk yang ditawarkan.
Kepuasan Konsumen dilihat Dari Variabel
Kepuasan Konsumen dilihat Dari Variabel Lokasi
Pelayanan
Dari hasil penelitian, variabel lokasi juga
Berdasarkan hasil penelitian analisis deskriptif
masih belum berpengaruh signifikan terhadap
persentase menunjukan bahwa variabel pelayanan
kepuasan konsumen, dari 30 orang responden
kurang berpengaruh terhadap kepuasan
tidak seorang pun yang menyatakan tingkat
pelanggan. Dari 30 orang responden dalam
kepuasan mereka berbelanja sangat puas dan
penelitian ini, tidak ada seorangpun yang
puas. Hanya 22 orang atau 73,33% responden
berpendapat tingkat kepuasan mereka berbelanja
yang berpendapat sedang dan 8 orang atau
dipasar Tungging sangat puas dan yang
26,66% yang berpendapat kurang puas.
berpendapat puas hanya 1 orang saja atau 3,33%,
yang berpendapat sedang 20 orang responden
Johansyah 287
Lokasi pasar Tungging Belitung yang terletak di berbelanja diperoleh hasil bahwa 30 orang
jalan Belitung Darat kelurahan Kuin Cerucuk ini konsumen yang menjadi responden dalam
termasuk lokasi yang strategis karena masih penelitian ini berdasar variable produk sebanyak 5
berada diwilayah Kota Banjarmasin, dengan orang atau 16,67 % sangat puas, 23 orang atau
berbagai akses kesana konsumen bisa 76,67 % puas, konsumen yang menyatakan
berkunjung. Adapun yang menyebabkan sedang 2 orang atau 6,66 % sedangkan konsumen
rendahnya kontribusi variabel ini terhadap yang memberi pernyataan kurang puas dan sangat
kepuasan konsumen adalah masih kurangnya kurang puas tidak ada .Untuk kepuasaan
wadah parkir yang disediakan oleh pengelola konsumen berdasarkan variabel pelayanan dari 30
pasar, sehingga sebagian konsumen harus orang responden diperoleh hasil 1 orang atau 3,33
memarkir kendaraan mereka diluar area pasar. % puas, 20 orang atau 66,67 % sedang dan 9
Adapun tanggapan konsumen mengenai orang atau 30 % kurang puas, konsumen yang
kebersihan pasar masih relative dengan tidak memberikan pernyataan sangat puas dan sangat
adanya konsumen yang berpendapat kurang tidak puas tidak ada. Untuk kepuasaan konsumen
setuju atau sangat tidak setuju. Kemudian berdasarkan variabel lokasi dari 30 orang
mengenai tidak adanya penataan dan responden diperoleh hasil 22 0rang atau 73,33 %
pengelompokan barang. Kondisi para penjual sedang, 8 orang atau 26,67 % kurang puas,
saat ini campur baur antara satu jenis barang sedangkan pernyataan sangat puas dan sangat
dagangan dengan jenis barang lainya. kurang puas tidak ada responden yang
memberikan pendapat.
Dalam penelitian ini variabel lokasi diuji
dengan 6 buah pertanyaan, yaitu tanggapan
kosumen mengenai: KESIMPULAN DAN SARAN
Letak yang strategis 3.1 Kesimpulan
Tersedianya fasilitas umum
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Tempat parkir yang luas
dari peneilitian kepuasaan konsumen berbelanja
Suasana yang nyaman di dalam pasar berdasarkan variabel produk,pelayanan dan lokasi
Kepuasan konsumen menentukan apakah dapatlah disimpulkan sebagai berikut :
konsumen akan melakukan pembelian ulang Tingkat kepuasaan konsumen apabila
untuk berikutnya atau tidak. Ketika konsumen dilihat dengan variabel produk termasuk
merasa puas para penjual harus memperhatikan dalam katagori puas ,yaitu dari 30 orang
hubungan dengan mereka, ketika mereka tidak responden ada 23 orang atau 76,67 %
yang memberikan pernyataan .
puas para penjual harus mencoba mencari
penyebab ketidak puasan tersebut. Untuk itu Tingkat kepuasaan konsumen apabila
dilihat dari variabel pelayanan masuk
selayaknya bagi pihak pengelola dan penjual
dalam katagori sedang , dari 30 orang
pasar Tungging betul-betul memperhatikan responden ada 20 orang atau 66,67 %
masalah ini. Dalam persaingan usaha yang memberikan pernyataan.
perdagangan yang semakin ketat saat ini
3, Tingkat kepuasaan konsumen apabila
masing-masing penjual ingin menarik pelanggan dilihat dari variabel lokasi masuk dalam
agar tetap membeli barang kepadanya. katagori sedang , dari 30 orang
Kepuasan Konsumen Berbelanja di Pasar responden ada 22 orang atau 73,33 %
Tungging Belitung Banjarmasin yang memberikan pernyataan.
3.2 Saran
Dari ketiga ketiga variabel yang menjadi
bahan dalam mengevaluasi kepuasan konsumen
288 Johansyah
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini
maka penulis memberikan saran agar
pengelolaan Pasar Tungging di Belitung
Banjarmasin lebih ditingkatkan lagi dari segi
pelayanan dan memberikan kemudahan dalam
mencapai lokasi pasar Tungging di Belitung
sehingga pasar tersebut dapat dijadikan sebagai
salah satu obyek wisata bagi wisatan lokal dan
manca negara yang pada akhirnya dijadikan salah
satu sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
DAFTAR PUSTAKA
Basus Swasta, T. Hani Handoko, Analisa dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta:Liberty, 1984).
Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid
1, (Jakarta: Erlangga).
James F. Engel, Roger D. Blackweel, Paul W. Miniard,
Perilaku Konsumen I & II (Jakarta: Binarupa Aksara,
1995).
M. Suparmoko dkk, Pokok - Pokok Ekonomika,
(Yogyakarta: BPFE, 2000).
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2007).
Johansyah 289
290 Johansyah
INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG KAIN SASIRANGAN DI
KAMPUNG SASIRANGAN BANJARMASIN UNTUK
MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN INDUSTRI
JUMRIANI
anijumriani52@gmail.com
ABSTRACT
Sasirangan fabric now not only used as one of the regional identity of South Kalimantan, but production sasirangan
fabric has now become the potential of small and medium enterprises. Sustainability of industrial activities not only
determined by government intervention,but need interactions that lead traders to maintain industrial activity. So that
this study aims to determine the form of social interaction between traders, and social interaction between traders and
buyers. The method used is a qualitative method. The results of research showed that social interaction that occurs
between traders in the form of cooperation, opposition, and competition. The social interaction between sellers and
buyers occur directly and indirectly. Based on these results there was some advice given to the traders and the
government to jointly establish cooperation to maintain industrial activity sasirangan fabric in the village sasirangan.
Key Words: Social Interaction, Trader, The Village Sasirangan.
JUMRIANI 291
ekonomi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis yang industri kain sasirangan, khususnya di kampung
tinggi dapat berpotensi menimbulkan sebuah sasirangan. Keberhasilan untuk mempertahankan
peluang usaha. Ketika hal ini dilakukan, ada dua kegiatan tersebut tentunya bukan hanya dengan
keuntungan yang didapatkan, yaitu disatu sisi dapat ikut campur tangan pemerintah. Namun yang lebih
mempertahankan eksistensi identitas mendasar adalah tentang bagaimana keikutsertaan
kedaerahan yang merupakan bagian individu ataupun kelompok masyarakat yang
terbentuknya identitas nasional, sementara di sisi menjadi pedagang sasirangan di kampung
lainnya dapat meningkatkan perekonomian sasirangan tersebut.
daerah terutama dalam penyediaan lapangan Ringkasnya, dapat dikatakan bahwa peran
kerja kepada para pencari kerja. Sebagaimana serta para pedagang sasirangan, merupakan salah
yang dikemukakan oleh prasetyo,et.al (2014:19- satu faktor pendukung agar kegiatan industri di
bahwa kegiatan industri dapat dijadikan kampung sasirangan tetap berlangsung secara
sebuah strategi untuk memperluas kesempatan berkelanjutan. Atas dasar hal tersebut, maka
kerja, dan dapat digunakan sebgaai aspek untuk permasalahan yang diangkat dalam hal ini tentang
memulihkan perekonomian nasional ketika bagaimana interaksi yang terjalin oleh para
terjadinya krisis moneter. pedagang di kampung sasirangan untuk
Kegiatan industri seperti dikemukakan di mempertahankan kegiatan industrinya, baik dengan
atas dapat ditemui di Banjarmasin, Kalimantan sesama pedagang maupun anatara pedagang
Selatan. Di daerah ini, terdapat sebuah kegiatan dengan pembeli. Dengan mengetahui hal tersebut
industri kain sasirangan. Kain sasirangan nantinya kiranya maka akan memeberikan manfaat
merupakan kain khas suku Banjar di Kalimantan baik kepada pedagang itu sendiri maupun untuk
Selatan yang diwariskan secara turun pemerintah, agar dijadikan sebagai acuan
temurun. Berbagai corak warna dan motif dari mengenai hal-hal apa saja yang perlu
kain sasirangan ini telah banyak digunakan oleh dipertahankan dan diperbaiki dari interkasi sosial
masyarakat, baik bagi lapisan ekonomi yang telah terjalin diantara mereka. Sehingga,
menengah ke bawah, hingga golongan kelas kegiatan industri kain sasirangan
atas. Sekarang ini, produksi kain sasirangan dapat dipertahankan sebagai pusat
telah menjadi sebuah potensi usaha kecil pengembangan untuk mempertahankan identitas
menengah (UKM). Wujud dari hal ini salah kedaerahan sekaligus untuk meningkatkan
satunya dapat dilihat dengan terbentuknya pembangunan ekonomi di Kalimantan Selatan.
kampung Sasirangan di Banjarmasin.
Adanya kegiatan UKM berupa kegiatan
industri sasirangan di Banjarmasin, bukan hanya II. PEMBAHASAN
memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi
2.1 Bentuk Interaksi Sosial antar Pedagang
masyarakat dan mendukung perekonomian di Sasirangan di Kampung Sasirangan Banjarmasin
Kalimantan Selatan. Namun, hal ini juga sebagai
sarana untuk terus memproduksi dan Manusia merupakan makhluk sosial,
mengembangkan kain sasirangan yang sehingga seseorang akan selalu mengadakan
merupakan salah satu identitas daerah di hubungan sosial atau interaksi dengan orang-or-
Kalimantan Selatan, yang juga merupakan ang yang ada di kehidupannya sehari-hari.
bagian dari identitas nasional dari negara Interaksi sosial yang biasanya dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang beraneka
republik Indo-nesia.
ragam. Ada yang berinteraksi didasarkan
Atas dasar tersebut di atas, maka sangat kepentingan politik, ikatan sosial keluarga, dan
penting kiranya untuk mempertahankan kegiatan
292 JUMRIANI
bahkan atas dasar kepentingan ekonomi. dilakukan yaitu, dengan memberikan modal
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh kepada mereka, kemudian hasil olah produksi
Syahrial Syarbaini dan Rudiyanata (2009:25-26) kain sasirangan dari modal tersebut nantinya
bahwa interaksi sosial memiliki sifat yang boleh dipasarkan di kampung sasirangan, melalui
dinamis, baik menyangkut hubungan orang para pedagang-pedagang sasirangan. Atas dasar
perorangan, ataupun hubungan yang diandasi hal ini, maka dapat dikatakan bahwa para
kepentingan kelompok. pedagang sasirangan sangat memberikan respon
Interaksi sosial para pedagang di kampung yang positif kepada para pengrajin sasirangan
sasirangan merupakan salah satu contoh baik pengrajin yang mereka kelola sendiri,
interaksi dalam bidang ekonomi. Adanya banyak ataupun pengrajin dari luar, guna
pedagang yang berada di kampung sasirangan mempertahankan eksistensi penjualan-penjualan
tentunya membuat terciptanya interaksi sosial, kain sasirangan di kampung sasirangan.
ataupun hubungan kerja antara satu dengan
yang lainnya. Kerjasama akan timbul apabila adanya upaya
Salah satu bentuk interaksi sosial yang dari luar yang mengancam ataupun menyinggung
terjadi di kampung sasirangan dapat dilihat dari kesetiaan secara tradisional ataupun institutional,
sisi pemanfaatan pengrajin sebagai tenaga kerja yang telah tertanam di dalam kelompok-kelompok
oleh para pedagang. Di kampung sasirangan tersebut (Soekanto, 2005:72-73). Mengacu kepada
setiap pedagang masing-masing memiliki pendapat tersebut, dengan adanya produk
pengrajin. Bentuk interaksi sosial dalam hal ini sasirangan dari luar yaitu Cina, maka hal inipun
dapat dilihat dari adanya kerjasama para menimbulkan kerjasama diantara para pedagang
pedagang dengan mengikutsertakan para dalam bentuk membuat kesepakatan. Kesepakatan
pengrajin mereka dalam sebuah kelompok tersebut berisi tentang adanya larangan secara
pengrajin sasirangan, yang dikenal dengan bersama untuk menjual produk sasirangan yang
sebutan Kelompok Belajar (KOBE). Di sini para berasal dari luar negeri untuk diperjualbelikan di
pedagang sasirangan mengumpulkan para kampung sasirangan. Alasannya, bagi para
pengrajinnya untuk mendapatkan pembinaan- pedagang produk tersebut memiliki kualitas yang
pembinaan terkait dengan produksi kain tidak bagus, dan tidak mencerminkan ciri khas dari
sasirangan. Selain itu, kerjasama para pedagang kain sasirangan, karena tidak ada terlihat jahitan-
dalam meningkatkan kinerja pengrajin dapat jahitan di kain, melainkan sifatnya hanya berupa
dilihat dengan adanya kerjasama para pedagang hasil printing.
untuk mengadakan pelatihan-pelatihan kepada Bentuk interaksi sosial berupa adanya
pengrajin, dengan meminta bantuan dari pihak kerjasama para pedagang di kampung
instansi ataupun lembaga-lembaga terkait. sasirangan terlihat hanya lebih dominan ke arah
Kegiatan ini biasanya diadakan setiap satu kali pengelolaan pengrajin. Namun, hal tersebut tidak
dalam satu bulan. Alasan kegiatan ini dilakukan berlaku dalam aspek kegiatan penjualan produk
dikarenakan pandangan bahwa para pengrajin sasirangan di kampung sasirangan. Hal ini
memiliki peran serta yang sangat besar dalam ditandai dengan tidak adanya kerjasama dalam
hal mempertahankan eksistensi perdagangan pematokan harga penjualan kain sasirangan.
kain sasirangan di kampung sasirangan. Akibatnya, tidak adanya kestabilan harga antara
Kerjasama para pedagang dalam hal pedagang satu dengan pedagang lainnya. Oleh
pengrajin juga bisa dilihat dengan adanya karena itu, ketika seorang pembeli ingin membeli
kesepakatan bersama untuk membantu pengrajin kain sasirangan di kampung sasirangan, akan
luar yang memiliki keterbatasan modal. Cara yang mendapatkan variasi harga yang berbeda antara
JUMRIANI 293
toko satu dengan toko lainnya. Meskipun dari Meskipun demikian, bentuk pertentangan
segi motif, jenis dan bahan yang digunakan, baik yang terjadi ini masih bersifat sembunyi-sembunyi,
kain maupun pewarnaan terdapat kesamaan. dan tidak ada wujud nyata berupa konflik secara
Pembahasan di atas bagi para beberapa kekerasan. Pertentangan ini hanya dilakukan
pedagang menimbulkan dampak negatif. Hal ini dengan melakukan pembicaraan antara mulut ke
sebagaimana dikemukakan oleh Setyawan dan Puji mulut oleh para pedagang yang merasa hal
(2013: 14) bahwa salah satu faktor penghambat tersebut tidak sesuai dengan keinginannya. Para
interaksi sosial antar pedagang anatara lain adanya pedagang tersebut justru menginginkan semua
perbedaan persepsi antara masing-masing individu. para pedagang sasirangan di kampung sasirangan
Dampak negatif tersebut ditandai dengan dalam menjual produk sasirangan tidak mematok
munculnya pertentangan antara pedagang satu harga yang tinggi, melainkan lebih menjual dengan
terhadap perdagang lainnya. Pertentangan tersebut harga yang terjangkau dan dengan tetap
disebabkan karena adanya kecemburuan sosial. memperhatikan kualitas dari produk. Hal ini
Kecemburuan sosial ini dilontarkan kepada dianggap oleh mereka lebih efektif dan lebih
pedagang tertentu, yang umumya mereka menjual menguntungan semua pihak, dan tidak
produk sasirangan dengan harga relatif mahal. menimbulkan kecemburuan sosial.
Akibatnya, para pedagang yang biasanya menjual Bentuk interaksi sosial lainnya yang ada di
produk sasirangan dengan harga lebih murah kampung sasirangan yaitu terjadinya persaingan.
merasa hal tersebut merupakan suatu tindakan Persaingan ini muncul berawal dari adanya
yang tidak wajar, dan akan merugikan pihak-pihak keinginan para pedagang untuk meraup
pedagang lainnya. Alasannya, dengan adanya keuntungan, guna memenuhi kebutuhan hidup
pedagang yang menjual sasirangan dengan harga mereka sehari-hari, serta untuk memberikan upah
lebih mahal maka mereka hanya merasakan kepada para pengrajin. Sesuai dengan pendapat
keuntungan sendiri. Hal ini senada dengan Setyawan dan Puji (2013:15) bahwa persaingan
pendapat Setyawan dan Puji (2013:12) kontak dalam aktivitas jual beli timbul dari keinginan
sosial yang terjadi pada saat berinteraksi dapat pedagang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,
menimbulkan terjadinya suatu hal yang positif dan bahkan ketika meningkatnya pengunjung, maka
negatif. Hal positif ditandai dengan adanya mereka juga akan bersaing untuk mendapatkan
kerjasama, sementara yang sifatnya negatif pembeli dan keuntungan. Dengan adanya
ditandai dengan pertentangan atau konflik. himbauan dari Walikota yang menggalakkan para
Padahal, di sisi lain hal ini menimbulkan kecemasan pegawai di ruang lingkup Banjarmasin untuk
sendiri bagi pedagang lainnya. Mereka merasa menggunakan kain sasirangan di hari tertentu pada
takut para pembeli merasa jera untuk membeli kain hari kerja, juga menimbulkan persaingan diantara
sasirangan di kampung sasirangan, sehingga hal ini pedagang sasirangan di kampung sasirangan untuk
akan menimbulkan cap atau label terhadap memanfaatkan hal tersebut. Caranya adalah
kampung sasirangan. Misalnya pelabelan bahwa mereka mendatangi kantor-kantor di wilayah
produk sasirangan di kampung sasirangan memiliki Banjarmasin untuk menawarkan produk yang
harga lebih mahal dibandingkan penjualan produk mereka miliki. Selain itu, persaingan ini ditandai
sasirangan di luar kampung sasirangan. Oleh juga dengan adanya persaingan dalam membuat
karena itu, para pedagang lainnya merasa hal ini kreativitas mengembangkan motif. Karena mereka
merupakan sebuah permasalahan dalam kegiatan beranggapan bahwa semakin bagus dan kreatifnya
penjualan kain sasirangan. motif sasirangan yang mereka jual, tentunya
memiliki daya saing tinggi diantara para pedagang
lainnya. Para
294 JUMRIANI
pedagang mengasah kreativitas mereka dengan Dalam hubungan interaksi jual beli yang
mencari inspirasi dan inovasi terbaru untuk motif terjadi antara pedagang dan pembeli,
yang sesuai dengan menggunkan social media memperhatikan tingkat kepuasan pembeli
seperti instagram, twitter, dan lain sebagainya. merupakan suatu hal yang harus diperhatikan.
Bukan hanya kreatifitas motif yang mereka Terkait dengan hal ini, para pedagang sasirangan
tekankan sebagai cara untuk bersaing. Namun, pun melakukan berbagai cara untuk memberikan
mereka juga tetap menjaga kualitas dan mutu kepuasan kepada pelanggan ketika melakukan
dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, interaksi jual beli di kampung sasirangan. Salah
merekapun menggunkan komposisi-komposisi satu cara yang dilakukan oleh pedagang
bahan yang berkualitas. sasirangan yaitu dengan menyediakan berbagai
2.2 Bentuk Interaksi Sosial antara motif kain yang beragam, beserta corak warna
Pedagang Sasirangan dengan Pembeli di dan jenis bahan yang beragam pula. Hal ini
Kampung Sasirangan senada dengan pendapat Rahayu (2008:2)
bahwa salah satu strategi pedagang untuk
Kegiatan jual beli adalah suatu kegiatan
meningkatkan kualitas yaitu dengan menciptakan
yang melibatkan dua belah pihak, yaitu ada pihak
model dan motif baru yang sesuai dengan
yang bertindak sebagai penjual, dan adapula
perkembangan trend dan keinginan konsumen.
yang bertindak sebagai pembeli. Oleh karena itu,
Para pedagang juga memeberikan kesempatan
interaksi yang berlangsung dalam kegiatan
kepada pelanggan atau pembeli untuk
tersebut, tentunya tidak hanya oleh para penjual
atau pedagang. Namun, juga terjadi interaksi menentukan desain motif dan corak warna
antara pedagang dengan pembeli. tersendiri terhadap kain sasirangan. Oleh karena
itu, para pedagang mempersilahkan kepada
Kampung sasirangan merupakan salah satu pembeli untuk membawa motif sendiri, jika
pusat penjualan kain sasirangan di Banjarmasin, mereka menginginkan hal tersebut. Cara ini tidak
sehingga tidak menutup kemungkinan dalam lain bertujuan agar memberi kenyamanan kepada
setiap harinya aka selalu terjadi interaksi antar pembeli, dan dapat menampung berbagai jenis
pedagang dangan pembeli, baik dari lokal corak yang sesuai dengan yang diinginkan.
maupun pembeli dari luar. Interaksi sosial yang Meskipun hal ini memerlukan tenggang waktu
terjadi ada yang secara langsung dan adapula terlebih dahulu sebelum barang produksi tersebut
yang secara tidak langsung. Interaksi secara sampai ke tangan pembeli. Bahkan, ketika corak
langsung ini ditandai dengan datangnya pemeli motif yang diinginkan pembeli memiliki tingkat
secara langsung ke kampung sasirangan, kesulitan yang tinggi.
dengan memilih berbagai corak, motif dan jenis
kain yang disukai. Adapun interaksi sosial yang Terjadinya kegiatan tawar menawar antara
terjadi secara tidak langsung dilakukan melalui pedagang dan pembeli juga merupakan bagian
social media. Hal ini ini terjadi karena semakin interaksi di kampung sasirangan. Bagi para
berkembangnya zaman, maka semakin canggih pedagang hal tersebut adalah hal yang wajar.
Para pedagang di kampung sasirangan dalam
pula teknologi yang bisa digunakan. Oleh karena
melakukan interaksi jual belinya dengan para
itu, para pedagang di kampung sasirangan pun
pembeli juga memberikan diskon atau potongan
memanfaatkan hal ini untuk memasarkan kain
harga terhadap pembeli yang melakukan
sasirangan. Mereka menggunakan media sosial
pembelian secara banyak. Mereka memiliki
berupa facebook, tweeter, instagram, dan media
prinsip bahwa tidak perlu mendapatkan
sosial lainnya untuk melakukan transaksi jual beli
keuntungan yang banyak dalam setiap kali
kain sasirangan.
penjualan, namun yang paling penting adalah
JUMRIANI 295
transaksi penjualan barang banyak yang terjual identitas daerah sekaligus mampu dijadikan
dalam setiap harinya, dan berlangsung secara sebagai aspek untuk pembangunan ekonomi.
terus menerus. Meskipun juga ada sebagian dari
para pedagang yang mematok harga relatif lebih DAFTAR PUSTAKA
mahal dibandingkan pedagang lainnya. Hal ini
Prasetyo, Dimas, Deasy Arisanty dan Arif Raman
sejalan dengan pendapat Putra (2011:26) bahwa Nugroho. 2014. ―Upaya Pengrajin Sasirangan di
salah satu peluang yang dapat dikembangkan Kampung Sasirangan Banjarmasin dalam Menjaga
dalam industri di provinsi Kalimantan Selatan Keberlangsungan Industri‖. Jurnal Pendidikan
Geografi, Volume1, No 2: Banjarmasin.
khususnya di wilayah Banjarmasin dalam
Putra, Mohammad Rinaldy Aulia. 2011. ―Analisis Peranan
memperkuat perekonomian yaitu meningkatkan
Indutstri Kain Sasirangan terhadap Perekonomian
daya saing industri kain sasirangan secara Kota Banjarmasin dan Strategi Pengembangannya
berkelanjutan. Periode 2005-2009‖. Jurnal Institut Pertanian Bogor.
Rahayu, Santi. 2008. ―Strategi Pengusaha Batik
III. KESIMPULAN DAN SARAN dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Tentang
Strategi Pengusaha Batik di Kabupaten
Di kampung sasirangan kegiatan industri Tulungagung). Jurnal Sosiologi, Universitas
Muhammadiyah Malang.
kain sasirangan melibatkan beberapa pedagang
Setiansyah, Irwan. 2011. Karya Ilmiah E-Bussiness
yang bertindak sebagai penjual. Bentuk interaksi Berbisnis dengan Kain Khas Daerah. Makalah
sosial yang berlangsung antar pedagang mahasiswa program studi STIMIK UNIKOM,
sasirangan di kampung sasirangan ditandai Yogyakarta.
dengan adanya kerjasama, pertentangan dan Setyawan, Aji, dan Puji Lestari. 2013. ―Interaksi Sosial
persaingan diantara sesama pedagang. antar Pedagang Di Dalam Obyek Wisata Ketep
Pass Desa Ketep Kecamatan Sawangan
Sementara bentuk interaksi sosial antara
Kabupaten Magelang‖. Jurnal Sosiologi,
pedagang dan pembeli ada yang terjadi secara Universi-tas Negeri Yogyakarta.
langsung, dan adapula secara tidak langsung. Syahrial, Syarbaini, dan Rudiyanata. 2009. Dasar-
Tingkat kepuasan pembeli merupakan hal yang dasar Sosiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
sangat diperhatikan oleh para pedagang Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar.
sasirangan di kampung sasirangan dalam Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
melakukan interaksi dalam aktivitas jual beli.
Kepada pihak pedagang sasirangan dan
pemerintah hendaknya untuk tetap selalu
bekerjasama dalam mempertahankan kegiatan
produksi dan penjualan kain sasirangan di
kampung sasirangan. Alasannya, karena kain
sasirangan sebagai suatu identitas daerah bukan
hanya dipertahankan sebagai suatu ciri khas dari
sebuah daerah. Namun, kain sasirangan sebagai
identitas daerah memiiki nilai guna dan manfaat
lain di bidang-bidang tertentu. Salah satunya
adalah bidang ekonomi. Jika hal ini dijaga,
dipertahankan, serta dikembangkan, maka
memiliki dua keuntungan bagi Kalimantan
Selatan yaitu mempertahankan salah satu
296 JUMRIANI
MEMBANGUN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN PESERTA
DIDIK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
MELALUI PEMBELAJARAN IPS DI ERA GLOBALISASI
Khairatul Fitri
khairatulf@gmail.com
ABSTRAK
Karakter wirausaha perlu dibangun oleh generasi muda dalam kehidupan sosial yang dihadapkan pada perkembangan arus
globalisasi. Perkembangan tersebut menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di segala bidang khususnya bidang
ekonomi, yang berdampak pada masyarakat yang diharuskan untuk ikut bersaing secara ketat dengan masyarakat di
negaranya maupun negara lain, sehingga masyarakat wajib memiliki potensi dan daya saing yang tinggi agar mampu
bertahan hidup dalam arus globalisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi dan daya saing
tinggi di masyarakat adalah melalui pendidikan kewirausahaan yang bermuatan nilai-nilai wirausaha untuk membentuk
karakter wirausaha masyarakat, khususnya peserta didik dalam lingkup pendidikan formal. Seseorang yang memiliki
karakter wirausaha diharapkan bisa memberikan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain dengan
memanfaatkan peluang yang ada sebagai upaya untuk meningkatkan kehidupannya dan masyarakat di sekitarnya. Karakter
wirausaha peserta didik yang dikembangkan melalui pendidikan kewirausahaan sesuai dengan konsep pembelajaran IPS,
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai warga negara yang berpartisipasi dalam
perubahan sosial dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab sebagai bentuk karakter yang diharapkan.
Pembelajaran IPS yang dilaksanakan di sekolah atau perguruan tinggi hendaknya mengimplementasikan pendidikan
kewirausahaan bermuatan karakter wirausaha, yang diharapkan agar peserta didik dapat menunjukkan jiwa wirausaha yang
berdaya saing sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja sehingga dapat bersaing, bersanding, dan bahkan
bertanding dengan orang lain atau bangsa lain dalam percaturan global di masa sekarang dan akan datang.
Kata kunci: karakter wirausaha, daya saing, pembelajaran IPS.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa negara ASEAN (Association of Southeast Asian
angka pengangguran terbuka pada tingkat Nations), yang mana dalam KTT ASEAN ke-9 di
sekolah menengah dan perguruan tinggi lebih Bali seluruh kepala negara yang tergabung dalam
banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak/ ASEAN menyepakati pembentukan komunitas
belum pernah sekolah. Hal ini menandakan ada ASEAN dalam berbagai bidang yang dikenal
kecenderungan bahwa semakin tinggi pendidikan dengan Bali Concord II dan mulai diberlakukan
seseorang, maka probabilitas atau kemungkinan pada tahun 2015. Komunitas tersebut dinamakan
untuk menjadi pengangguran pun semakin tinggi. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang
Para lulusan sekolah menengah dan perguruan merupakan salah satu pilar impian masyarakat
tinggi yang sejatinya diharapkan bisa ASEAN. Dengan adanya MEA diharapkan akan
menciptakan lapangan pekerjaan nyatanya tercapai hal berikut: (1) pasar tunggal dan kesatuan
belum banyak memberikan perubahan, basis produksi; (2) kawasan ekonomi yang berdaya
dikarenakan para lulusan lebih berminat menjadi saing; (3) pertumbuhan ekonomi yang merata; (4)
pekerja atau karyawan kantor daripada meningkatkan kemampuan untuk berintegrasi
berwirausaha. Selain itu, minimnya pengetahuan dengan perekonomian global. Dari harapan
berwirausaha yang dimiliki menyebabkan tersebut, perdagangan barang, jasa, modal dan
rendahnya jiwa berwirausaha yang seharusnya investasi akan bergerak bebas seakan tidak ada
dapat menghasilkan sesuatu yang baru melalui halangan secara geografis (Pratiwi dan Mahmudah,
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kurangnya 2013: 2).
pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki Dimulainya MEA 2015 tentu memberikan
menyebabkan para lulusan takut gagal sehingga dampak positif dan negatif bagi Indonesia.
tidak berani terjun ke dunia wirausaha karena Dampak positifnya adalah memacu pertumbuhan
tidak mampu berpikir kreatif dan melihat peluang investasi dari dalam maupun luar negeri, yang
usaha yang ada. berpotensi meningkatkan jumlah lapangan kerja
Selain itu, menanggapi permasalahan yang bagi tenaga kerja Indonesia. Bertambahnya
saat ini terjadi di era globalisasi, di mana lapangan kerja tentu akan menambah
Indonesia tergabung dalam perkumpulan negara- kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia
298 KHAIRATUL FITRI
dan memberikan peluang bagi tenaga kerja nasionalisme. Namun demikian, menurut Bloom
Indonesia untuk mencari pekerjaan di luar negeri dalam Syaharuddin (2014: 93) globalisasi
dengan aturan yang lebih mudah. Sementara berdampak pada tiga hal berikut, yaitu: (1)
dampak negatifnya adalah pasar barang dan jasa globalisasi memungkinkan bangsa-bangsa untuk
secara bebas masuk ke dalam negeri termasuk beroperasi lebih efektif dalam perekonomian global
pasar tenaga kerja, yang memungkinkan terjadinya yang semakin kompetitif; (2) globalisasi menjadikan
persaingan tenaga kerja secara ketat. Hal inilah negara akan semakin saling tergantung dalam
yang menambah pelik masalah ketenagakerjaan di berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam
Indonesia, dikarenakan secara kualitas tenaga aspek sosial ekonomi, politik dan budaya; (3)
kerja Indonesia masih jauh berada di bawah globalisasi akan mempengaruhi meningkatnya
negara-negara lain di ASEAN, meskipun secara kecepatan perubahan pendidikan. Oleh karena itu,
kuantitas jumlah penduduk Indonesia jauh lebih pendidikan dalam visi global perlu mempersiapkan
banyak dibandingkan negara ASEAN lainnya. peserta didik menjadi warga global yang
Persaingan secara kuantitas tentu tidak akan bertanggung jawab dan mampu menjadi agen
menang jika tidak dibarengi dengan kualitas tinggi perubahan (agent of change) dalam memerangi
yang dimiliki oleh penduduk Indonesia. Untuk itu, ketidakadilan sebagai dampak negatif globalisasi.
perlu adanya evaluasi terhadap tenaga kerja
Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan Untuk menanggapi berbagai permasalahan
kualitas tenaga kerja Indonesia yang mempunyai tersebut diperlukan suatu pembenahan secara
daya saing yang tinggi dengan tenga kerja asing di fundamental dalam kehidupan masyarakat
pasar lokal maupun pasar global. Indonesia, salah satunya melalui bidang
pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan di
Di samping persoalan di atas, dalam era suatu negara khususnya Indonesia menjadi
globalisasi dewasa ini yang mengakibatkan dunia tanggung jawab negara untuk melaksanakannya
tanpa batas waktu dan ruang memungkinkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
informasi yang ada di seluruh dunia dapat dengan Meskipun demikian, rakyat juga memiliki hak
mudah dan cepat untuk diakses oleh setiap untuk ikut serta dalam penyelenggaraan
manusia tanpa membedakan anak-anak ataupun pendidikan. Praktik pendidikan seperti ini
orang dewasa. Informasi yang didapatkan tersebut mengindikasikan bahwa negara bersama-sama
selain dapat menguntungkan masyarakat dengan rakyat turut dalam menyelenggarakan
Indonesia, tetapi juga dapat merugikan masyarakat pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20
yang berakibat pada menurunnya budaya dalam Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
masyarakat Indonesia yang pada akhirnya menjelaskan bahwa pendidikan nasional
melemahkan ketahanan negara. Selain itu, berfungsi mengembangkan kemampuan dan
derasnya arus budaya global yang didukung oleh membentuk watak serta peradaban bangsa yang
kemajuan teknologi dan informasi serta media bermartabat dalam rangka mencerdaskan
cetak dan elektronik telah berdampak pada pola kehidupan bangsa, bertujuan untuk
pikir, ideologi, agama, perilaku, dan budaya mengembangkan potensi peserta didik agar
masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai- menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
nilai dan norma-norma adat ketimuran, akan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
menggeser atau mempengaruhi nilai-nilai sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
kebangsaan Indonesia yang selama ini menjadi warga negara yang demokratis serta
dipertahankan oleh masyarakat Indonesia sehingga bertanggung jawab. Sesuai dengan fungsi dan
akan mengarah pada krisis tujuan pendidikan nasional, pendidikan memiliki
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa tempat dan lingkungan serta cara-cara seseorang
jumlah wirausaha di tahun 2015 sekitar 4,1 juta mewakili dan menginterpretasikan tempat dan
jiwa, sementara idealnya adalah 5,1 juta jiwa, lingkungannya; (4) pengelolaan sumber daya dan
sehingga masih ada sekitar 1 juta jiwa penduduk masyarakat dalam kegiatan ekonomi dengan
Indonesia yang kekurangan wirausaha. mengembangkan keterampilan yang
Pendidikan kewirausahaan yang menggunakan studi proses-proses sosial; (5)
diselenggarakan dalam dunia pendidikan tidak pembelajaran tentang masyarakat untuk
terlepas dari konsep pendidikan IPS yang berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Syaharuddin (2014: 78) menyebutkan bahwa
peserta didik sebagai warga negara yang Pendidikan IPS di New Zaeland pada pendidikan
berpartisipasi dalam perubahan sosial dengan dasar atau pada level 1-5 (year 1-10) tidak hanya
penuh percaya diri dan bertanggung jawab. menekankan pada aspek pragmatisme kehidupan
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui sosial, tetapi juga mengaitkan dengan globalisasi,
pengembangan pengetahuan dan pemahaman yaitu mempersiapkan peserta didik agar mampu
tentang masyarakat dengan mempelajari menghadapi tantangan berat yang ditandai dengan
berbagai hal, seperti: (1) organisasi masyarakat cepatnya perubahan global. Dengan demikian,
dalam kelompok dan hak-hak, peran, dan Pendidikan IPS telah berupaya mempersiapkan
tanggung jawab ketika seseorang berinteraksi peserta didik untuk menjalankan perannya di masa
dalam kelompok; (2) kontribusi budaya dan mendatang.
warisan identitas serta sifat dan konsekuensi dari National Council for the Social Studies
interaksi budaya; (3) interaksi seseorang dengan (NCSS) (Sapriya, 2012: 122) mengemukakan
KHAIRINA 311
berkunjung ke rumah remaja perempuan, bagaimana perubahan gaya hidup mereka dan
pergaualan remaja pria dan perempuan masih apa saja yang mempengaruhi perubahan
tabu. tersebut, maka makalah ilmiah ini berudul ―Gaya
Namun, seiring berkembangnya arus Hidup Remaja Pedesaan di Desa Pulau
urbanisasi dan penetrasi media baik televisi dan Mambulau, Kecamatan Bataguh, Kabupaten
internet, keunikan gaya hidup diatas semakin Kapuas‖
memudar. Bahkan kini sulit membedakan
identitas remaja desa dan remaja kota bila hanya II. PEMBAHASAN
melihat gaya hidupnya saja. Media televisi dan
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap
internet yang perkembangannya sangat cepat
orang yang menggambarkan seberapa besar nilai
dimana kebanyakan tayangan tidak mendidik
moral orang tersebut dalam masyarakat di
dan tidak sesuai dengan budaya indonesia. Dan
sekitarnya dan bagaimana cara orang tersebut
tayanyan – tayangan di televisi inilah yang
hidup. Gaya hidup saat ini telah menghilangkan
berusaha di tiru oleh kalangan remaja agar
batas-batas budaya lokal, daerah, maupun nasional
mereka tidak dianggap ketinggalan zaman.
karena arus gelombang gaya hidup global dengan
Perubahan gaya hidup timur ke gaya hidup mudahnya berpindah-pindah tempat melalui
barat yang mempengaruhi kalangan remaja perantara media massa. Gaya hidup yang
melalui media, dimana sekarang remaja dapat berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki
mengetahui semua yang terjadi di bagian benua oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut karena
lain dengan mudah, dengan cara mengakses gaya hidup dapat ditularkan dari satu masyarakat
informasi dari media televisi dan internet. ke masyarakat lainnya melalui media komunikasi
Menyaksikan gaya hidup dan prilaku yang di (Rasyid, 2005: 1).
pertontonkan oleh selebriti atau idola – idola
Sekarang ini, keinginan untuk selalu tampil
remaja masa kini yang kerap kali menjadi simbol
prima, berbeda dan lebih bergensi membuat
identitas remaja masa kini.
pergeseran budaya yang sangat luar biasa
Perubahan prilaku remaja sebenarnya dapat terasa, bahkan nyaris tak terkendali. Sehingga
dimengerti bila melihat usia remaja sebagai usia muncul anggapan di kalangan masyarakat kita ―
peralihan dalam mencari identitas diri. Masa bahwa yang mahal sekarang ini bukan hanya
remaja berada pada masa peralihan antara masa biaya hidup, tetapi gaya hidup‖.
anak-anak dan masa dewasa, status remaja
Tingginya gaya hidup dan prilaku konsumtif
agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi
kebanyakan masyarakat kota membuat
lingkungannya (Ali & Asrori, 2006). Remaja
perekonomian kota pun kian meningkat. Bak
dalam perkembangannya dan emosinya masih
gayung bersambut, tokoh-tokoh penjual lifestyle
memandang bahwa apa yang dikenakan oleh pun berlomba-lomba untuk menyediakan produk-
seorang artis yang menjadi idola para remaja produk mewah untuk memenuhi kebutuhan
menjadi lebih penting untuk ditiru di bandingkan masyarakat zaman sekarang yang konsumtif
dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan dalam memenuhi gengsi hidup.
artis idolanya itu untuk sampai pada
kepopulerannya. Deman konsumtif yang banyak dialami
masyarakat perkotaan sekarang sudah mewabah
Remaja desa dengan segala perubahan hingga kepelosok desa. Bahkan ada sebagian
dalam gaya hidupnya di Desa Pulau Mambulau, warga desa yang cepat merespon perubahan
Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas sesuatu budaya tersebut, terutama dikalangan remaja.
yang sangat menarik untuk dikaji tentang
312 KHAIRINA
Perubahan psikososial pada remaja dibagi secara sempurna. Perubahan psikososial yang
dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early adoles- ditemui antara lain,
cent), pertengahan (middle adolescent), dan Identitas diri menjadi lebih kuat,
akhir (late adolescent) (Pediatri, 2010). Mampu memikirkan ide,
Periode pertama disebut remaja awal atau Mampu mengekspresikan perasaan
early adolescent, terjadi pada usia usia 12-14 dengan katakata,
tahun. Karakteristik periode remaja awal ditandai Lebih menghargai orang lain,
oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis Lebih konsisten terhadap minatnya,
seperti, Bangga dengan hasil yang dicapai,
Krisis identitas, Selera humor lebih berkembang, dan
Jiwa yang labil, Emosi lebih stabil.
Meningkatnya kemampuan verbal untuk Sebagian besar masyarakat desa
ekspresi diri,
menganggap bahwa model pakaian dan gaya
Pentingnya teman dekat/sahabat,
remaja-remaja saat ini masih bisa diterima dan
Berkurangnya rasa hormat terhadap wajar. Sebagian lagi berpendapat model pakaian
orangtua, kadang-kadang berlaku kasar,
remaja sekarang terlalu mengikuti trend dari negara
Menunjukkan kesalahan orangtua,
Barat dan korea selatan. Ada yang mereka sukai,
Mencari orang lain yang disayangi selain tapi ada juga yang tidak disukai. Remaja sekarang
orangtua,
seharusnya tidak terlalu berkiblat pada negara
Kecenderungan untuk berlaku kekanak- Barat dan korea selatan dalam hal trend gaya
kanakan, dan
berpakaian maupun gaya hidup. Ini karena banyak
Terdapatnya pengaruh teman sebaya di antaranya yang tidak sesuai dengan budaya
(peer group) terhadap hobi dan cara Timur dan nilai-nilai agama (Islam).
berpakaian.
Memang, gaya remaja saat ini sudah banyak
Periode selanjutnya adalah middle adoles-
berubah dibanding gaya hidup remaja dahulu.
cent terjadi antara usia 15-17 tahun, yang
Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi
ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan
namun, perubahan tetap harus diwaspadai agar
sebagai berikut,
tidak merusak prinsip dan nilai yang diyakini.
Mengeluh orangtua terlalu ikut campur
dalam kehidupannya, Media massa dan teman sebaya memiliki
Sangat memperhatikan penampilan, pengaruh besar terhadap gaya hidup remaja saat
Berusaha untuk mendapat teman baru, ini. Untungnya, masih ada nilai-nilai agama serta
lingkungan keluarga yang diharapkan menjadi
Tidak atau kurang menghargai pendapat
orangtua, bekal bagi remaja untuk memilih yang terbaik
Sering sedih/moody, bagi mereka. Nilai-nilai agama (Islam) ternyata
juga masih menjiwai keseharian masyarakat
Mulai menulis buku harian,
desa mambulau. Terbukti, masih banyak remaja
Sangat memperhatikan kelompok main
yang memilih menggunakan busana muslim/
secara selektif dan kompetitif, dan
muslimah dalam penampilannya sehari-hari.
Mulai mengalami periode sedih karena
Penampilan tersebut dipilih karena sesuai
ingin lepas dari orangtua.
dengan nilai yang dianut.
Periode late adolescent dimulai pada usia
18 tahun ditandai oleh tercapainya maturitas fisik Pilihan menggunakan busana muslim/
muslimah, selain dilatari keinginan atau niat
pribadi yang bersesuaian dengan ajaran Islam,
KHAIRINA 313
juga disebabkan oleh lingkungan pergaulan yang ini masih dianggap wajar dan bisa diterima.
menjadi panutan berperilaku. Faktor keluarga Karena perkembangan zaman yang terjadi tidak
tampaknya turut pula memberikan pengaruh. bisa dipungkiri, remaja saat ini tidak bisa
Tata krama dalam pergaulan masih bisa dikekang lagi seperti remaja desa dahulu mereka
dipertahankan remaja desa mambulau. Hal merasa memiliki kebebasan untuk berekspresi
tersebut tampak terlihat dari sikap dan cara dan mempertahankan pendapat mereka. Orang
berkomunikasi yang cukup santun. Terhadap or- tua dalam menanggapi hal ini bersikap bijaksana,
ang tua pun sikap dan gaya bicara remaja masih selama mereka tidak melanggar norma-norma
sopan. Hanya saja, mereka sekarang sudah agama dan kesopanan perubahan tersebut tidak
berani mendebat orang tua bila merasa ada hal- menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan.
hal yang tidak sesuai dengan pemikiran mereka. Sekarang sebagian remaja desa sudah
Terjadinya perubahan gaya hidup remaja di mengenal minum-minuman keras, rokok bahkan
desa mambulau dalam hal ini gaya berpenampilan, narkoba dan yang terbaru zenit. Ini salah satu
pergaulan sehari-hari, hiburan dan tata krama. contoh yang salah, karena kalau mereka
Gaya berpakaian remaja putri yang menyukai jeans mengkonsumsi barang-barang haram tersebut
dan berpakaian modis yang dianggap mengikuti bisa merusak kesehatan mereka, apalagi mereka
perkembangan zaman, serta remaja pria yang dalam tahap perkembangan.
menyukai pakaian-pakaian yang sedang trend Remaja memang bukan lagi anak-anak. Tapi,
seperti Skaters dan celana pendek atau Hiphop. mereka juga belum cukup untuk menjadi seorang
Kebebasan mereka bergaul akrab dengan lawan dewasa. Remaja hadir dengan segala permasalahan
jenis. Cara mereka menghabiskan waktu luang dan mereka dan kadang bisa jauh lebih pelik jika dilihat
tata krama kepada orang tua yang sudah lebih dari kaca mata mereka sendiri. Sayangnya, tak
berani. Hal ini dikarenakan memudarnya norma- banyak orang tua yang bisa memahaminya dan justru
norma masyarakat Desa mambulau sehingga menganggapnya sebagai masalah sepele yang bisa
memudahkan masuknya pengaruh budaya luar ke lenyap dengan sendirinya.
Desa mambulau.
Padahal, yang paling penting adalah komunikasi.
Memudarnya norma-norma pada Berkomunikasi dengan remaja merupakan suatu
masyarakat Desa mambulau terjadi karena cara yang paling efektif untuk menghindari hal-
berkurangnya peran tokoh masyarakat dan tokoh hal yang tidak diinginkan. Tentu saja komunikasi
agama terhadap kontrol gaya hidup remaja di di sini harus bersifat dua arah, artinya kedua
Desa mambulau. Saat ini peran tokoh belah pihak harus mau saling mendengarkan
masyarakat, tokoh agama hanya berperan dalam pandangan satu dengan yang lain.
mengambil keputusan untuk pembangunan desa Dengan melakukan komunikasi orang tua
yang tersruktur dalam BPD, tidak lagi menjadi dapat mengetahui pandangan-pandangan dan
kontrol moral atau kontrol gaya hidup kerangka berpikir anaknya, dan sebaliknya anak
masyarakatnya khususnya remajanya. Hal ini anak juga dapat mengetahui apa yang diinginkan
juga dikarenakan masyarakat Desa Mambulau oleh orang tuanya. Kebingungan seperti yang
yang saat ini sudah heterogen. Anak-anak dan disebutkan di atas mungkin tidak perlu terjadi jika
remaja hanya menjadi perhatian orang tua dan ada komunikasi antara remaja dengan orang
keluarganya, dan saat ini orang tua bisa tuanya. Komunikasi di sini tidak berarti harus
menerima perubahan gaya hidup tersebut. dilakukan secara formal, tetapi bisa saja
Perubahan gaya hidup remaja Desa dilakukan sambil makan bersama atau selagi
mambulau saat ini dalam hal berpakaian, berbicara, berlibur sekeluarga.
pergaulan menurut para orang tua saat
314 KHAIRINA
Keluarga yang memberikan kehangatan Perkembangan media dan teknologi
serta ikatan emosi dalam kadar yang tidak informasi memudahkan masuknya pengaruh
berlebihan dan senantiasa memberikan gaya hidup global ke desa melalui media yang
dukungan positif, cenderung membantu remaja mereka lihat, baca dan dengar sehingga
mengembangkan ikatan lain di luar keluarga mempengaruhi gaya hidup remaja desa saat ini.
secara lebih baik. Ia mampu menentukan kapan Yang akhirnya mereka tiru dan ikuti sebagai
ia harus mengikuti teman sebaya dan kapan usaha untuk mengaktualisasikan identitas dirinya
harus menolak ajakan dari teman-temannya. seperti yang ada di media tersebut.
Selain itu, ia juga tidak merasa perlu untuk Mereka yang gemar mengikuti t r e n d
sangat ‗tergantung‘ pada teman sebayanya agar berpakaian ala Barat yang mereka ikuti dari tokoh
keberadaan dirinya diakui. Remaja seperti ini idolanya di televisi dan majalah remaja biasanya
biasanya cenderung akan terbebas dari juga suka mengganti-ganti model rambutnya
pengaruh negatif. sesuai dengan model rambut tokoh idolanya
Gaya hidup yang ditawarkan oleh media tersebut seperti di Shagy, Rebonding, warna.
modern (cetak, elektronik, internet) sebenarnya Alasan mengganti-ganti mode rambut, bagi
adalah ajakan bagi khalayaknya untuk memasuki mereka yang senang mengikuti trend, biasanya
apa yang disebut budaya konsumer. Budaya karena mengikuti model rambut yang sedang
konsumer diartikan sebagai ‗bentuk budaya materi‘, trend ala Barat, terpengaruh tokoh idola di me-
yakni budaya pemanfaatan benda-benda, terutama dia, atau ikut-ikutan teman. Tidak banyak yang
pendukung penampilan (Lury ,1998). melakukannya atas pilihan atau kemauan sendiri.
Budaya konsumer dicirikan dengan Hal tersebut dilakukan agar di terima dalam
peningkatan gaya hidup (l i f e s t y l e ). proses pergaulan.
pembentukan gaya hidup merupakan hal terbaik Mereka yang mengikuti trend ala Barat
yang mendefinisikan budaya konsumer. Dalam biasanya menyukai aksesoris yang sedang trend
budaya konsumer kontemporer, istilah itu dipakai artis-artis luar negeri, aksesoris yang
bermakna individualitas, pernyataan diri dan sering dipakai oleh teman-teman di
kesadaran diri. Dalam hal ini, tubuh, pakaian, lingkungannya, atau aksesoris yang dilihat dari
aksesoris, pemanfaatan waktu senggang, pilihan media televisi dan majalah yang biasa suka
makanan dan minuman, rumah, mobil, pilihan dipakai oleh selebritis.
hiburan/liburan, dan lain-lain menjadi indikator
Remaja desa terdapat kelompok remaja
cita rasa individualitas dan gaya hidup seseorang
yang berada di antara kelompok remaja yang
(Lury,1998).
campuran mengikuti budaya Barat dan Islami.
Demikian pula yang ditemukan di Desa Misalnya Remaja yang selalu mengikuti trend
mambulau, model pakaian yang disukai oleh gaya hidup atau pergaulan remaja saat ini, tetapi
sebagian besar remaja biasa umumnya adalah kelompok remaja tersebut juga mengenakan
pakaian yang nyaman untuk dipakai, modis, dan jilbab yang sekarang biasa disebut jilbab trendy.
trendy. Ada juga yang menyatakan bahwa mereka Kelompok remaja tersebut juga biasanya
menyukai pakaian yang mengikuti trend dari Barat mengenakan busana yang sedang trend seperti
dan korea yang dilihat melalui media televisi dan celana Jeans dan baju ketat.
internet seperti menonton iklan, sinetron, film,
drama korea, reality show dan browsing di internet
Semua jenis media, baik itu televisi, film,
musik, maupun majalah, berpengaruh besar
yang menawarkan merk-merk dari luar. Namun,
terhadap gaya hidup remaja masa kini.
sebagian menyatakan, mereka tetap lebih memilih
Kebanyakan media menginformasikan tentang
pakaian muslim dan muslimah.
KHAIRINA 315
gaya hidup remaja kota, yang meniru gaya hidup 3.2 Saran
modern ala Barat. Maka, tidaklah mengherankan Hindari hal-hal yang negatif, hindari
jika remaja digiring menuju pergeseran gaya pergaulan bebas dan hindari narkoba. Pilihlah
hidup. Remaja dicitrakan di media dari masa ke teman yang membuat anda cerdas dan selalu
masa, kemudian citra itu merambah ke dalam mendekatkan diri pada Allah SWT.
kehidupan sehari-hari.
Namun sebenarnya, media tidaklah DAFTAR PUSTAKA
sedemikian buruk pengaruhnya bagi remaja. Hal
Ali dan Asrori, 2006. Psikologi Remaja Perkembangan
ini menjadi malah menjadi tantangan bagi remaja Peserta Didik, Jakarta: PT Bumi Askara
untuk memilah-milah atau selektif terhadap Arsyah, S.2014. ketika demam gaya hidup mewah
pesan yang disampaikan oleh media. Karena, mewabah masyarakat desa. (Online), Diambil
tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan media dari: www.risehtunong.co.id/articles. ( 18
September 2016).
mutlak diperlukan, misalnya untuk
memungkinkan mengetahui beragam informasi, Rasyid, Amin. 2005. Resistensi dalam Gaya Hidup.
(Online), (http://www.kompas.com/diakses 18
berita, penemuan, dan hal-hal baru. Atau bisa Sep-tember 2016).
disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media Sari, P. 2010. Adolescent Development (Perkembangan
berpengaruh positif dan juga negatif. Remaja). Jurnal Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Keberadaan media memang tidak mungkin Universitas Indonesia, Jakarta.
dilepaskan dari kepentingan pasar. Dengan
demikian, kalau remaja tidak mampu bersikap
selektif terhadap pesan media, maka akan
menjadi korban media. Tidak salah memang
ketika remaja membeli sebuah produk atau
aksesoris gaya hidup berdasarkan informasi dari
media. Namun, yang perlu diingat, sebelumnya
harus mempertimbangkan seberapa perlu produk
yang dibeli itu. Apakah memang membutuhkan
produk itu ataukah hanya karena terpengaruh
oleh iming-iming media.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan gaya hidup tidak bisa
dihindari namun diharapkan peran serta
tokoh masyarakat dan keluarga
mengarahkan remaja agar dapat memilih
dan menyaring perubahan sehingga yang
diserap adalah hal-hal positif.
Diharapkan remaja dapat memilah
pengaruh yang berasal dari media
massa, sehingga tidak menjadi korban
gaya hidup yang ditampilkan oleh media
yang belum sesuai dengan kondisi sosial
ekonomi remaja pedesaan.
316 KHAIRINA
PENANAMAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN MELALUI
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
LUKMAN HAKIM
lukman.sosiologi@gmail.com
ABSTRAK
Permasalahan yang muncul dalam konteks kehidupan ternyata dalam dunia pendidikan terdapat fenomena kurang
menggembirakan terlihat dari banyaknya terjadi kenakalan remaja yang akan berdampak pada rusaknya tatanan dan
sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat dan tidak jarang berakhir dengan perilaku menyimpang.Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu diusahakan penanaman karakter pada anak mulai sejak dini. Sinergi antara pihak
sekolah dan orang tua menjadi kunci sukses dalam penanaman karakter. Sebuah upaya positif yang telah dilakukan
oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin melalui kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan diri siswa. Dengan
kegiatan ekstrakurikuler ini mereka harus mengimplementasikan dalam kehidupan nyata melalui berbagai program
yang telah dibuat.Tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 27 Banjarmasin. Berdasarkan hasil observasi dan penilaian pada kegiatan
ekstrakurikuler dengan menerapkan pendidikan karakter terjadi perubahan-perubahan pada siswa. Hal ini ditun jukkan
dengan adanya karakter siswa yang disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah, bertanggungjawab dalam
menyelesaikan tugas, dan kerjasama dalam menjaga lingkungan sekolah.
Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Karakter, dan Kegiatan Ekstrakurikuler.
Ma’nawiyah 325
menjadi warga negara yang demokratis serta menggembirakan terlihat dari banyaknya terjadi
bertanggungjawab‖(Agus WasistoDwi Doso kenakalan remaja seperti tawuran pelajar,
Warso.2014:5). kebiasaan bolos sekolah, nyontek saat ujian, geng
Tujuan pendidikan nasional itu merupakan motor , kecanduan narkoba dan sebagainya. Pada
rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia hakekatnya semua perilaku a-moral tersebut lahir
yang harus dikembangkan oleh setiap satuan karena lepas kendali dari nilai-nulai agama dan
pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan menyimpang jauh terbawa arus deras keluar dari
pendidikan nasional menjadi dasar dalam alur budaya luhur bangsa. Dampak dari itu semua
pengembangan pendidikan budaya dan karakter akan berimbas pada rusaknya tatanan dan sistem
bangsa. nilai yang berkembang dalam masyarakat dan tidak
Proses pendidikan budaya dan karakter jarang berakhir dengan perilaku menyimpang
seperti pencurian, pengangguran, dan kriminalitas
bangsa, secara aktif peserta didik
serta penyakit sosial lainnya. Banyaknya
mengembangkan potensi dirinya, melakukan
penyimpangan dikalangan remaja itu
proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai
mencerminkan pudarnya pendidikan karakter
menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di
bangsa pada diri mereka. Pendidikan karakter
masyarakat, mengembangkan kehidupan
seharusnya ditanamkan pada anak mulai sejak dini.
masyarakat yang lebih sejahtera, serta
Sinergi antara pihak sekolah dan orang tua menjadi
mengembangkan kehidupan masyarakat yang
kunci sukses dalam penanaman karakter. Dalam
lebih sejahtera, serta mengembangkan
kehidupan bangsa yang bermartabat. hal ini sekolah bisa menjembatani melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang ada.
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya
dan karakter bangsa di sekolah bisa dilakukan
melalui setiap mata pelajaran, kegiatan kurikuler, Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang
dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dikemas SMP Negeri 27 Banjarmasin dalam
ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah
rangka pengembangan diri siswa. Banyak
merupakan media untuk pembinaan karakter dan
kegiatan yang ditawarkan demi menarik minat
siswa untuk ikut dalam kegiatan seperti
mutu peningkatan mutu akademik peserta didik.
Pramuka, Paskibraka, PMR, Maulid Habsyi, Seni
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu wadah
Tari, Pencak Silat, dan Olahraga Futsal.
untuk mengatasi memudarnya karakter bangsa
pada generasi muda. Kegiatan ekstrakurikuler Sebuah upaya positif yang telah dilakukan
merupakan kegiatan diluar mata pelajaran untuk oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin dalam rangka
membantu pengembangan peserta didik sesuai pengembangan diri siswa. Ketika selama ini
dengan kebutuhan. Melalui kegiatan mereka mengalami proses sosialisasi dan
ekstrakurikuler peserta didik diharapkan dapat internalisasi nilai karakter peduli sosial, religius,
mengembangkan kemampuan, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab melalui pembelajaran di
religius, disiplin, tanggung jawab, dan prestasi kelas, maka melalui kegiatan ekstrakurikuler ini
menjadi lebih baik. Dengan adanya visi misi mereka harus mengimplementasikan dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini dapat menumbuhkan kehidupan nyata melalui berbagai program yang
nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter telah dibuat.
bangsa ke dalam diri siswa. Menyimak latar belakang tersebut,
Permasalahan yang muncul dalam konteks pembahasan dalam tulisan ini bagaimana
kehidupan ternyata dalam dunia pendidikan implementasi pendidikan karakter dalam
akhir-akhir ini digerogoti oleh fenomena kurang
326 Ma’nawiyah
kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 27 dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak
Banjarmasin. (Ani Sopiani.2012:7). Tujuannya adalah
1.2 Tujuan Penulisan membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia, warga negara, yang baik. Adapun
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
kriteria manusia, warga masyarakat, dan warga
untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP negara yang baik bagi suatu masyarakat atau
Negeri 27 Banjarmasin. bangsa secara umum adlah nilai-nilai sosial
tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya
masyarakat dan bangsanya. Misalnya nilai
PEMBAHASAN gotong royong yang sudah lama ada dan menjadi
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter karakteristik dan bangsa Indonesia.
Pendidikan (dalam arti luas) adalah upaya Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan
mewujudkan visi berbasis potensi melalui karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia
serangkaian fokus stimulasi untuk memiliki adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-
kompetensi dan prestasi dengan demikian, dapat nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa
disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses Indonesia sendiri, dalam rangka membina
pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi kepribadian generasi muda.
generasi muda dan juga proses pengembangan 2.2 Fungsi Pendidikan Karakter
budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan
Fungsi pendidikan karakter adalah sebagai
kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa pada
berikut:
masa mendatang.
1) Fungsi Pengembangan
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku
Pengembangan potensi peserta didik untuk
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta
Maha Esa, dii sendiri, sesama manusia, didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan 2.) Fungsi Perbaikan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
Fungsi perbaikan berarti memperkuat kiprah
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. pendidikan nasional untuk bertanggung jawab
Pembentukan karakter merupakan salah satu dalam pengembangan potensi peserta didik yang
tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU Sisdiknas lebih bermanfaat.
tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan 3) Fungsi Penyaring
pendidikan nasional adalah mengembangkan Penyaring dalam arti menyaring budaya
potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
kepribadia, dan akhlak mulia. tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang bermanfaat.
Menurut Suryanto, pendidikan karakter 2.3Tujuan Pendidikan Karakter
adalah pendidikan budi pekerti plus yaitu
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), Pendidikan karakter bertujuan untuk
perasaan (feeling), dan tindakan (action). meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil
Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, pendidikan di sekolah yang mengarah pada
maka pendidikan karakter tidak akan efektif (Ani pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
Sopiani.2012:6). mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang,sesuai standar kompetensi lulusan.
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
karakter memiliki esensi dan makna yang sama
didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
Ma’nawiyah 327
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan 2.6 Implementasi Pendidikan Karakter
menginternalisasikan serta mempeersonalisasi Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 27
terwujud perilaku sehari-hari. Banjarmasin dilaksanakan setiap hari pada sore
2.4 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler hari mulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB.
Menurut Heri Hidayat dan Insan Setia N Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi sebagai
(2012:18) kegiatan ekstrakurikuler adalah wadah pengembangan potensi siswa, sehingga
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk mereka memiliki bekal berupa keterampilan
membantu pengembangan siswa sesuai dengan untuk masa depannya.
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka Kelompok ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri
melalui kegiatan yang secara khusus 27 Banjarmasin terdiri dari Pramuka, Pasukan
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Palang
kependidikan yang berkemampuan dan Merah Remaja ( PMR), Maulid Habsyi, Seni Tari,
berkewenangan di sekolah. Pencak Silat, dan Olahraga Futsal.
Berdasarkan pengertian tersebut Ketika menyusun rambu-rambu
menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler yang akan dilakukan di sekolah
untuk membantu pengembangan siswa dan pada minggu ketiga awal semester semua siswa
pemantapan pengembangan kepribadian siswa diberi blangko untuk memilih salah satu kegiatan
cenderung berkembang untuk memilih jalan ekstrakurikuler. Pilihan siswa harus diketahui dan
tertentu. RB.Cattel (1965) menyatakan bahwa mendapat persetujuan dari orang tua terlebih
kepribadian seseorang menunjukkan apa yang dahulu sebelum diserahkan ke sekolah. Setelah
ingin diperbuat bilamana ia dalam keadaan blangko terkumpul, tahap berikutnya pendataan
senang dan ditempatkan pada situasi tertentu dan penyeleksian. Pelaksanaan kegiatan
(Heri Hidayat dan Insan Setia N.2012:18). ekstrakurikuler dimulai dari penyusunan
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler perencanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh
siswa diarahkan untuk memilih salah satu bidang masing-masing pelatih ekstrakurikuler.
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat, Adapun nilai-nilai karakter yang
dan kemampuan setiap individu. dikembangkan oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin
2.5 Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler dapat
terlihat dalam tabel berikut ini:
1) Pengembangan, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan dan
kreativitas siswa sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat mereka.
2.) Sosial, yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab
sosial siswa.
Rekreatif, yaitu untuk mengembangkan
suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi siswa yang
menunjang proses perkembangan.
Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan
ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir siswa.
328 Ma’nawiyah
Kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan di ekstrakurikuler Maulid Habsyi adalah membentuk
SMP Negeri 27 Banjarmasin bertujuan karakter mukmin yang mengenal tata cara
membentuk siswa-siswi dengan pribadi yang membaca Al-Qur‘an dan lagu-lagu AlQ-ur‘an.
disiplin. Tujuan yang ada pada kegiatan
ekstrakurikuler Paskibraka adalah membentuk Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat
karakter yang berjiwa merah putih. Latihan adalah membentuk karakter sumber daya
Paskibraka memerlukan suatu sikap yang tegas manusia yang kuat dan dapat menjaga diri
dan disiplin. Pembentukan karakter yang sendiri maupun orang lain. Adapun kegiatan
diharapkan akan muncul generasi muda yang ekstrakurikuler dari olahraga futsal diharapkan
mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi serta dapat membentuk karakter yang berjiwa sportif
siap untuk memberikan dharma baktinya kepada serta memiliki pribadi yang sehat. Sedangkan
ibu pertiwi. kegiatan ekstrakurikuler seni tari bertujuan
Kegiatan ekstrakurikuler PMR bertujuan membentuk karakter yang mempunyai kreativitas
menanamkan rasa tanggung jawab keteladanan dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai
dan melaksanakan 7 K (Keamanan, kebersihan, estetika.
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian, Secara umum nilai karakter yang
dan kerindangan). Adapu tujuan kegiatan dikembangkan di sekolah adalah karakter siswa
Ma’nawiyah 329
yang disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. SMP Negeri 27 Banjarmasin adalah karakter
Kegiatan ekstrakurikuler ini sebenarnya siswa yang disiplin, tanggung jawab, dan
merupakan sarana yang tepat untuk kerjasama. Kegiatan ekstrakurikuler ini
mengembangkan nilai-nilai yang diamanatkan sebenarnya merupakan sarana yang tepat untuk
oleh pendidikan nasional. mengembangkan nilai-nilai yang diamanatkan
Ekstrakurikuler yang diikuti para siswa oleh pendidikan nasional.
merupakan pilihan mereka sendiri, jadi dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mereka DAFTAR PUSTAKA
menjalaninya dengan serius dan cukup antusias. Abdul Aziz,Amka. 2012. Guru Profesional Berkarakter.
Dari antusias dan semangat para siswa untuk Klaten: Cempaka Putih.
kegiatan ekstrakurikuler, akhirnya merekapun Hidayat, Heri dan Setia N, Insan. 2012. Pendidikan
mendapatkan pengalaman-pengalaman yang Budaya Karakter Bangsa, Bandung: CV. Gema
Buku Nusantara.
tidak mereka dapat ketika mereka melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Mulai dari Jihad, Asep.dkk. 2010. Pendidikan Karakter Teori &
Aplikasi, Jakarta: Jenderal Manajemen
semakin banyaknya teman yang mereka miliki, Pendidikan Dasar dan Menengah.
kreatifitas yang semakin meningkat, tahu Sopiani, Ani. 2012. Sukses Menjadi Pendidik Karakter
bagaimana bekerjasama dengan orang lain, Siswa, Depok: Literatur Media Sukses.
munculnya jiwa wirausaha, mendapatkan ilmu Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2014. Standar
baru, serta mendapat kebugaran diri. Kompetensi Lulusan (SKL) dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Yogyakarta: Graha Cendikia.
III. KESIMPULAN
Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang,sesuai standar kompetensi lulusan.
Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasikan serta mempeersonalisasi
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud perilaku sehari-hari.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu
pengembangan siswa dan pemantapan
pengembangan kepribadian siswa cenderung
berkembang untuk memilih jalan tertentu. Dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa
diarahkan untuk memilih salah satu bidang
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuan setiap individu.
Secara umum nilai karakter yang
dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler di
330 Ma’nawiyah
KARAKTER KEBANGSAAN PADA SISWA SMP & SMA
Marce Diana
dianamarce27@yahoo.com
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri., 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Elmubarok, Zaim., 2008. Membumikan Pendidikan Nilai.
Bandung: Alfabeta
Winarno., 2008. Pendidikan Kewarganegaraan:
PT.Bumi Aksara
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/
2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-
Sisdiknas.pdf
ABSTRAK
Tujuan pembelajaran IPS adalah: 1) meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat, 2) meningkatkan kesejahteraan
jasmani dan rohani, 3) meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, 4)
meningkatkan mutu lingkungan, 5) menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, 6) memberikan
pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia, 7)
meningkatkan saling pengertian antar golonngan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan
nasional, 8) memelihara sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rohaniah dan tatasusila yang luhur.
Pelaksanaan pendidikan lingkungan sama halnya dengan pendidikan di bidang ilmu yang lain, yakni hendaknya
mampu membelajarkan siswa. Kecerdasan ekologis yang akan dimiliki peserta didik, melalui pendidikan
disekolah akan mampu membantu pembangunan berkelanjutan penduduk Indonesia demi memiliki kualitas
berwawasan lingkungan yang akan membuat anak cucu dapat menikmati sumber daya alam yang ada.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Lingkunga, dan Kecerdasan Ekologis
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah Memahami berbagai peran sosial daldam
kehidupan bermasyarakat.
satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang
ABSTRACT
Climate change can be characterized by the occurrence of extreme weather events such as the rise or fall of air
temperature, heavy rain, tornado or hurricane. It takes handling to strengthen concrete action at the local level that can
contribute to mitigation measures to reduce greenhouse gas emissions and adaptation measures to increase the
capacity of all stakeholders in dealing with the impact of climate change. By running the program, the climate village
will raise the value of self-reliance and mutual cooperation for rural communities to become more environmentally
friendly. The method used is a qualitative method. The results showed that the activities undertaken by the public in
flood control, natural resource management as a potential local, regulate the behavior of healthy and clean life,
perform the 3Rs of waste management, greening and protecting forests from wild fires going well.
Keywords: effort, building the village, and the village of Climate Program.
DAFTAR PUSTAKA
Budiastuti, S. 2006. Sistem Agroforestri: Bentuk
Pemanfaatan Lahan Untuk Keberlanjutan Fungsi
Agronomi dan Ekologi. Buku Teks. Dalam Proses.
Hairiah, K., Widianto, D. Suprayogo, R. H. Widodo, P.
Purnomosidhi, S. Rahayu dan M. Van Noordwijk.
2004. Ketebalan Seresah Sebagai Indikator Daerah
Aliran Sungai (DAS) Sehat. World Agroforestry Cen-
tre. Bogor Indonesia
Sinclair, T. R and F. P. Gardner. 1998. Environmental
Limits Plant Productions Principle of Ecology.
Plant Production (Eds: T. R.Sinclair and F. P.
Gardner). CAB. International.
Wiradinata. 1981. Agroforestri di Indonesia. Pro-
ceeding Seminar Agroforestri dan Pengendalian
Perladangan, Nopember. Jakarta.
Syaifuddin, 2015. Program Kampung Iklim (ProKlim)
Untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Bekantan Vol.
3/No.2/2015.
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan yang berjuang melawan penjajah
pada masa Revolusi Kemerdekaan. Puncak dari segala perlawanan tersebut adalah diproklamirkannya
Proklamasi 17 Mei 1949. Proklamasi yang diproklamirkan oleh Hasan Basri ini, menolak dibentuknya Negara
Federasi yang tercantum pada persetujuan Linggajati, menuntut tetap adanya NKRI, dan Kalimantan Selatan
adalah tetap bagian dari NKRI. Peristiwa bersejarah ini sarat akan nilai-nilai kebangsaan. Melalui dunia
pendidikan, kita harus merefleksikan nilai-nilai yang luhur ini, menyampaikan sebuah kisah heroik kepada
generasi muda, agar ia bangga menjadi Orang Kalimantan Selatan dan Bangga menjadi Orang Indonesia. Kita
sebagai Orang Kalimantan Selatan patut bangga dan bersyukur dengan adanya peristiwa ini. Peristiwa yang
membuktikan bahwa kita adalah orang yang memiliki jiwa nasionalisme yang tidak diragukan lagi.
Kata Kunci: Revolusi Kemerdekaan Kalimantan Selatan, Proklamasi 17 Mei 1949, Nasionalisme.
MIFTAHURRAHMAN 363
luhur ini harus sampai estafetnya kepada Pemerintah Republik Indonesia menerima
generasi muda Kalimantan Selatan. Melalui pasukan sekutu dengan sikap terbuka, karena
pendidikan adalah salah satu jalannya. Sudah pada saat itu tidak terlihat itikad buruk yang
saatnya kita bangga dan bersyukur menjadi dapat membahayakan keutuhan Republik
Orang Kalimantan Selatan yang memiliki jiwa Indonesia. Ternyata pasukan sekutu diboncengi
nasionalisme yang tinggi. Hal ini dibuktikan orang-or-ang NICA yang memiliki misi untuk
dengan adanya peristiwa Proklamasi 17 Mei mengembalikan kekusaan kolonial Belanda.
1949.
Orang-orang NICA kemudian
II. PEMBAHASAN mempersenjatai KNIL (Koninklijke Nederlands
2.1 Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan Indische Leger) yang baru dilepaskan sebagai
Selatan dan Proklamasi 17 Mei 1949 tawanan Jepang (Hamid Hasan, dkk: 1986).
Tentara sekutu pun ternyata mendukung aksi ini
Indonesia memproklamirkan diri sebagai
dengan cara ikut ambil andil dalam beberapa
bangsa yang telah merdeka pada tanggal 17
tragedi yang bersifat memancing permusuhan.
Agustus 1945, tetapi ternyata perjuangan belum
Kemudian terjadilah perlawanan-perlawanan
berakhir sampai disitu. Adanya keinginan Belanda
hebat rakyat Indonesia. Perang terhadap sekutu
untuk kembali menjajah Indonesia, melalui NICA
dan NICA dikobarkan di daerah-daerah di Indo-
(Netherlands Indies Civil Administration) (Alex
nesia, seperti di; Surabaya, Ambarawa, Medan,
Koroh: 2009), mengharuskan rakyat Indonesia
Bandung, dan lain-lain.
yang baru merasakan manisnya kemerdekaan
kembali mengobarkan perlawanan. Kalimantan Selatan pun tak luput dari
incaran NICA, pada tanggal 17 September 1945
Revolusi Kemerdekaan yang terjadi pada
kisaran tahun 1945-1949, melahirkan sebuah mereka datang dengan armada laut yang besar.
sejarah perjuangan yang tak mungkin dilupakan. Mereka berniat menancapkan kembali tajinya di
tanah Borneo. Peristiwa 10 Oktober, adalah
Kedatangan tentara sekutu di Indonesia kejadian yang membuat rakyat Kalimantan
menimbulkan masalah baru. Mereka ini dibawah Selatan marah, pasalnya pada tanggal tersebut
komando SEAC (South East Asia Command)
akan diadakan pawai akbar atau pawai merah
dibawah Lord Louis Mountbatten. Pada tanggal
putih untuk menyambut kemerdekaan dalam
29 September 1945 di Tanjung Priok mendarat
rangka pembentukan Komite Nasional Indonesia
pasukan sekutu yang merupakan bagian dari
Kalimantan Selatan digagalkan oleh NICA (M.
SEAC yang diberi nama AFNEI (Allied Forces
Suriansyah Ideham, dkk: 2003).
Netherland East Indies). Pasukan ini dibawah
komando Letnan Jendral Sir Philip Christison. Kebencian rakyat Kalimantan selatan
Diantara tugasnya adalah: terhadap NICA pun tergambarkan pada
serangkaian insiden, seperti halnya
Menerima peneyerahan dari tentara
Jepang; penganiayaan serdadu NICA di pasar Minseng,
penikaman polisi NICA di Barabai, penghancuran
Membebebaskan tawanan perang pihak
sekutu; mobil NICA di Banua Padang Rantau, dan di
berbagai tempat lainnya (M. Suriansyah Ideham,
Melucuti senjata tentara Jepang dan
mengembalikan mereka ke Jepang; dan dkk: 2003)
MIFTAHURRAHMAN 365
terhadap penjajah, dan sebagai ungkapan menerapkan nilai kebaikan tersebut di kehidupan
kesetiaan kepada NKRI. sehari-hari.
Nilai yang kedua adalah Persatuan. DAFTAR PUSTAKA
Persatuan adalah salah satu elemen penting dari
perjuanagan. Hal ini senada dengan Kartodirjo Alex A Koroh. 2009. Lintasan Sejarah Pemerintahan
(1993) yang mengemukakan bahwa untuk Daerah di Klimantan Selatan 1901-1957 .
Banjarbaru :Scripta Cendikia.
mensukseskan suatu perjuangan, maka rakyat
harus bersatu. Hasan Basri juga menyadari akan Hamid Hasan, Didih Sugandi, Kosoh Sastradinata. 1986.
Buku Materi Pokok Sejarah Indonesia. Departemen
pentingnya hal ini. Konsolidasi pun dilakukan, Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
perlawanan yang bersifat terpisah oleh M. Suriansyah Ideham, Syarifudin, A. Gazali Usman,
kelaskaran yang ada diberbagai daerah, akhirnya dkk. 2003. Sejarah Banjar. Banjarmasin:
disatukan dibawah komando Divisi IV ALRI BALITBANGDA Provinsi Kalimantan Selatan.
Pertahanan Kalimantan. M. Zaenal Arifin Anis, dkk. Mewacanakan Pendidikan
IPS. Banjarmasin: FKIP_Unlam Press
Nilai yang ketiga adalah Pantang Menyerah. Roeslan Abdulgani. 1964. Penggunaan Ilmu Sejarah.
Semangat pantang menyerah dari Pangeran Bandung: Prapanca.
Antasari yang berjuang melawan penjajah dan Sartono Kartodirdjo. 1993. Pembangunan Bangsa.
diteruskan oleh keturunannya selama kurang Yogyakarta: Adutya Media.
lebih 105 tahun. Ternyata semangat ini juga Wajidi. 2007. Proklamasi Kesetiaan Kepada Republik.
menginspirasi para pejuang pada masa Revolusi Banjarmasin: Pustaka Banua.
Kemerdekaan di Kalimantan Selatan. Hal ini Wajidi. 2015. Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan
tergambarkan dalam beberapa peristiwa Selatan 1945-1949. Yogyakarta: Ombak
pertempuran yang tak kenal kata menyerah
untuk mengusir penjajah. Hal ini dituangkan
dalam semboyan yang sangat familiar ditelinga
orang Kalimantan ―Dalas Hangit, Haram
Manyarah, Waja Sampai Kaputing‖.
366 MIFTAHURRAHMAN
EKSISTENSI DAN DAMPAK REGULASI PEMBERDAYAAN
SDA TERHADAP KERUSAKAN EKOLOGI DALAM
PERSPEKTIF AGAMA DAN AMDAL SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN IPS
MIRNA
mierna1453@gmail.com
ABSTRAK
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) sangat beragam dan banyak jumlahnya. Tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Dalam pengelolaan SDA, Pemerintah Indonesia mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Sejak tahun 1999 hak otonomi atau hak untur mengatur daerah sendiri telah diberlakukan di Indonesia. Regulasi
pemberdayaan SDA dibagi menjadi dua, oleh pusat dan daerah. Namun meskipun regulasi pengelolaan dan
pemberdayaan SDA diberlakukan dinegara ini, kerusakan dan pencemaran ekologi terus terjadi. Sikap korup
para pengelola dan pembuat peraturan menjadi salah satu faktor penyumbang kerusakan alam. Regulasi
pengelolaan SDA di Indonesia harus direvisi, tidak lagi berorientasi pada keuntungan dan kapital, namun pada
kesejahteraan rakyat dengan sandaran utama nilai religius dan AMDAL (berbasis STM).
Kata Kunci: Sumber Daya Alam, Regulasi SDA, Perda, Konservasi, Islam, AMDAL.
MIRNA 367
yang menjadi paru-paru dunia stelah Brazil dan hutan industri. Sedangkan SDA non Hayati sepeti
Zaire dengan hutan hujan amazonnya. Indone- timah, besi emas, batu bara, gas dan lain-lain.
sia bahkan dikatakan sebagai zambrud Semua sektor alam Indonesia menjadikan
Khatulistiwa, posisi astronomis di titik 6o LU 11 negara ini kaya, dan salah satu penunjang
oLS dan 95o BT serta 141o BT menjadi Indoensia
perekonomian negara yang baik, maka modal
mendapat penyinaran matahari yang intens. utamanya adalah SDA yang melimpah, yang dapat
Inilah yang menjadikan negara Indonesia berada dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran
di garis khatulistiwa dengan iklim tropis. Iklim ini rakyat negara Indonesia. Sebagaimana yang
juga yang membuat plasma nutfah Indonesia tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1,2 dan 3
identik dengan tanaman tropis yang rimbun. yang menyatakan bahwa ―Bumi, air dan kekayaan
Hutan hujan tropis merupakan jenis hutan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
yang mendominasi di negara ini. Di Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
hutan ini membentang luas, terutama di tiga kemakmuran rakyat‖. Oleh karena itu, perlu adanya
pulau besar yakni Kalimantan, Sumatera dan suatu aturan agar pengelolaan dan pemberdayaan
Sulawesi. Jika di amati dari atas dengan sistem SDA yang melimpah ini benar-benar tepat sasaran.
satelit wilayah hutan di Indonesia terlihat seperti Regulasi SDA adalah hal wajib yang harus dimiliki
batu zambrud (hijau pekat) karena jumlahnya oleh suatu negara agar kelestraian lingkungan dan
yang banyak. Hutan hujan tropis yang memiliki kemakmuran bisa di dapat oleh rakyat secara
kanopi lebar dan jumlah yang besar menjadikan merata. Regulasi tentang SDA ini sudah tertuang
hutan-hutan di indonesia salah penyumbang dalam UUD negara Indo-nesia.
pagar oksigen (O2) di dunia. Lapisan ozon di
atmosfer bumi tidak akan bertahan dengan baik Regulasi berisi seperangkat aturan apa dan
jika pepohonan di permukaan bumi tidak ada. bagaimana yang harus dilakukan pemerintah
Berdasarkan Catatan Kementerian Kehutanan sebagai pihak yang dipercaya mengelola SDA alam
Republik Indonesia tahun 2011, luas hutan Indo- agar tidak merusakan ekologi dan terbuang sia-sia
nesia mencapai 99,6 juta hektar. atau bahkan merugikan. seperti undang-undang
Luasnya wilayah hutan di Indonesia menjadikan dasar dan undang-undang tentang sumberdaya air,
negara Indonesia memiliki flora dan fauna yang undang-undang tentang migas, undang-undang
bervariasi, hal ini juga di tunjang oleh faktor tanah tentang mineral, batubara, dan undang-undang
yang subur dan kaya akan unsur hara. Kondisi agraria, peraturan pemerintah tentang tanag
tanah semacam ini dipicu karena letak Indonesia terlantar tahun 2001 dan peraturan pemerintah no.
yang berada di lingkaran garis hotspot yang 21 thun 1970 tentang hak pengasuhan tanah. Akan
memiliki banyak gunung api, yang dikenal kaya tetapi saat ini, meskipun
akan unsur haranya. Bahkan karena kesuburan regulasi telah di buat namun ternyata
tanah yang dimilikinya ada sebuah syair pujian kerusakan ekologi masih terjadi. Sebut saja hutan,
yang menyebutkan jika tongkat kayu dan batu di laju kerusakan hutan mencapai 610.375,92 ha per
letakkan atau ditanam di tanah Indo-nesia, maka ia tahun atau setara dengan 3-4 % per tahun dan ini
akan tumbuh dengan subur, laksana disiram tercatat sebagai tiga terbesar di dunia. Hal ini tentu
dengan air kolam susu. Sumber daya alam (SDA) sangat disayangkan mengingat Hutan Indonesia
yang dimiliki indonesia bermacam-maam jenisnya. adalah salah satu paru-paru dunia. Aktivitas
SDA ini di golongkan menjadi dua yakni SDA hayati penebangan liar, pembakaran lahan untuk
dan Non Hayati. SDA hayati umumnya di dominasi perkebunan, dan regulasi longgar untuk pihak asing
oleh hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan swasta yang tidak bertanggung jawab menjadi
perikanan dan salah satu
368 MIRNA
faktor kerusakan lingkungan dan ekosistem. Jika hal peduliaan masyarakat bahkan mungkin
ini terus di biarkan maka dikhawatirkan kekayaan pemberontakkan. Sebagai contoh Lumpur Lapindo
alam negeri ini akan semakin tergerus bahkan habis. yang sampai saat ini belum menemukan titik terang
Sehingga kelak akan muncul kelangkaan dan sampai membuat masyarakat geram, dan Papua
kemakmuranpun akan sulit diterapkan. Nugini yang memiliki tambang emas murni terbesar
Selain hutan kekayaan alam sektor migas di dunia, yakni Freeport. Karena kebijakan regulasi
pun juga mengalami pengelolaan yang buruk, pengelolaan SDA emas yang terkesan longgar
sikap korup para penguasa, tidak bertanggung pada asing, membuat masyarakat Papua
jawab dan mudahnya jual-beli undang-undang melakukan tindakan kudeta. Jika terus di biarkan
menjadikan para pengusaha mudah mengeruk sudah pasti akan mengancam keutuhan dan
sumber daya alam yang ada tanpa melakukan persatuan Negara Indonesia.
analisis lingkungan, karena memang sikap Pembukaan lahan secara besar-besaran juga
peguasa ― Capital is Goal Bussnies‖. Pada tahun berpengaruh negatif pada (hutan dan satwa-
2011 hampir 75% sektor pertambangan negara satwa), hutan semakin menipis dan habitat hidup
ini di kuasai oleh asing, dan kebanyakan dari satwa kian sempit, di tambah pengelolaan yang
pelaku pemberdaya SDA Indonesia baik dilakukan acuh akan AMDAL. Akibatnya banyak
pemerintah ataupun swasta dalam dan luar lebih rakyat yang dirugikan karena adanya
menekankan egoisentris pengusaha (keuntungan). pembuangan limbah yang tidak sehat, polusi
Moral para pengelola SDA yang rusak menjadikan udara, polusi suara dan terganggunya aktivitas
pembuatan regulasi yang berefek negatif bagi sosial dan ekonomi. Lemahnya pengawasan dan
kelestarian lingkungan dan kesejahteraan rakyat, tata kelola yang mengabaikan arti penting, fungsi
pengerukan dan kerusakan sumber daya alam dan manfaat lingkungan bagi kehidupan makhluk
dalam hal ini eksploitasi tanpa melihat aspek hidup.
keberlanjutan dari nasib alam dan lingkungan serta Regulasi yang berasal dari pusat ataupun
manusianya. Para pengelola SDA dan pengusaha daerah sekilas memang bertujuan untuk modal
lalai akan tugas utamanya sebagai makhluk yang di membangun bangsa ke arah yang lebih baik,
anugerahi akal dan bisa namun selalu ada celah dan nafsu yang
berpikir utuk mengelola alam dan mengiringi pelaksanaanya. Negara ini bukanlah
melestarikannya guna kepentingan hajat hidup negara maju, sehingga dari sudut modal sangat
masyarakat. Jika hal ini terus berlangsung maka terbatas, jika pengelolaan SDA yang ada tidak
tidak menutup kemungkinan generasi bangsa jalankan dengan benar dan untuk tujuan
yang akan datang akan berada dalam kesulitan. kemaslahatan rakyat, maka akan sulit bagi
Keterbatasan sumber daya alam bahkan bangsa ini untuk melakukan perbaikan. Padahal
mungkin musnah, akan menjadi bumerang bagi ada begitu banyak kesempatan, kaedah-kaedah
kelangsungan hidup bangsa ini. Kemiskinan, regulasi SDA yang menjadi tradisi bangsa ini
kebodohan, kriminalitas dan ketertinggalan ―hormati alam, ambil seperlunya, maka alampun
semakin bertambah karena ketiadaan faktor akan baik kepada kita‖, hal ini merupakan salah
produksi. Sikap tidak bertanggung jawab dalam satu nilai budaya bangsa yang menjadi pondasi
pembuatan regulasi dan pengelolaan SDA ini dalam membangun dunia pendidikan agar dapat
akan mendorong terjadinya kesenjangan yang menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter
berakibat pada runtuhnya nilai kepercayaan pada mulia dan mampu membawa jalan bangsa ini
negara dan menurunnya wawasan budaya kearah yang lebih maju. Namun sayangnya nilai-
bangsa. Sehingga akan ditemukan aksi dan nilai ini mulai terkikis karena adanya sikap dan
proteksi terhadap kebijakan pemerintah, ketidak mental serta karakter idividualis, materialistis dan
MIRNA 369
hedonis. Pada akhirnya meskipun tanah negeri sifatnya, seperti menyimpan air dan mencegah
ini subur, kekayaan alam melimpah ruah namun terjadinya banjir di musim hujan dan
kerusakan lingkungan, kebodohan dan mengendalikan kekeringan di musim kemarau,
kemiskinan tetap saja berjalan. menyerap CO2 yang ada di udara,
mempertahankan kesuburan tanah, mengurai
II. PERMASALAHAN berbagai bahan beracun, maupun kekayaan
alam sebagai sumber pengetahuan serta
2.1 Regulasi Pengelolaan SDA Daerah dan hubungan sosial dan budaya masyarakat, dan
Pusat
lain-lain (Yance Arizona, 2008: 7).
Regulasi pengelolaan sumber daya alam
SDA Indonesia di bagi atas empat hak
(SDA) di Indonesia di atur oleh undang-undang
kepemilikan, yaitu yaitu open access (tak bertuan),
dan ketetapan pemerintah. Sejak tahun 1999 hak
private property (kepemilikan pribadi), state prop-
otonomi atau hak untur mengatur daerah sendiri
erty (kepemilikan negara), dan common property
telah diberlakukan di Indonesia. Hak ini
atau kepemilikan bersama (Yance Arizona, 2008:
menjadikan masing-masing daerah di tiap povinsi
9). Namun sebagaimana yang tertuang dalam
yang ada di Indonesia dapat mengatur urusan
Undang-undang pasal 33 ayat 1,2,3,4 dan 5 maka
dan hajat hidup warganya. Umumnya hak
semua SDA yang ada di Negara ini di kuasai oleh
otonomi ini berkenaan dengan pengaturan
negara. Dalam pengelolaanya pemerintah pusat
kegiatan perekonomian dan pengelolaan sumber
telah memberikan hak pada setiap daerah untuk
daya alam (SDA) tiap-tiap daerah. Berdasarkan
mengelola SDA yang dimilikinya dengan tujuan
hal ini maka regulasi SDA pemberdayaan atau
agar bisa di manfaatkan untuk pembangunan
peraturan pengelolaan sumber daya alam (SDA)
daerah masing-masing ataupun untuk menambah
di Indonesia di bedakan menjadi dua, yaitu
devisa negara lewat pajak dan pungutan
sebagai berikut:
pemerintah lainnya.
Regulasi Pengelolaan SDA Daerah
Regulasi pengelolaan SDA daerah adalah
Beserta Dampaknya
salah satu bentuk hak otonomi. Kebijakan
Sumber daya alam (SDA) dalam peraturan otonomi daerah di era reformasi sebagaimana
perundang-undangan di Indonesia belum terwujud melalui pemberlakuan Undang-undang
ditemukan definisi hukum tentang sumber daya No. 22 tahun 1999 yang diubah dengan Undang-
alam. Pengertian tentang sumber daya alam dapat undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
ditelusuri dari pandangan beberapa pakar. Menurut Daerah telah berhasil mengubah arah kebijakan
Kartodihardjo sumber daya alam dapat digolongkan dan praktik sentralisme pengelolaan sumber
ke dalam dua bentuk. Pertama, sumber daya alam daya alam yang dominan di masa Orde Baru.
sebagai stock atau modal alam Regulasi pengelolaan SDA daerah ini di atur oleh
natural capital) seperti watershed , danau, Perda yang di keluarkan tiap daerah masing-
kawasan lindung, pesisir, dll, yang keberadaannya masing. Sebagai instrumen hukum yang
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Kedua, mengatur sumber daya alam, Perda merupakan
sumber daya alam sebagai faktor produksi atau manifestasi hubungan negara dengan sumber
sebagai barang/komoditas seperti kayu, rotan, air, daya alam, dalam hal ini hubungan pemerintah
mineral, ikan, dll, yang diproduksi oleh berbagai daerah dan masyarakat di daerah dengan
sektor/dinas sebagai sumber-sumber ekonomi. sumber daya alam yang ada di daerah.
Lebih jauh Kartodihardjo mengatakan, bahwa
sumber daya alam dalam bentuk stock dapat Hubungan negara dengan sumber daya alam
sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 ayat (2)
menghasilkan fungsi-fungsi yang intangible
370 MIRNA
dan ayat (3) UUD 1945 menurut Mahkamah meringankan peran pemerintah pusat dalam
Kontitusi diturunkan ke dalam lima fungsi yaitu: pengelolaan daerah. Namun di satu sisi juga
yaitu pengaturan (regelendaad), pengelolaan menjadi masalah, pemerintah daerah jadi bisa
(beheersdaad), kebijakan ( beleid), tindakan bertindak sewenang-wenang. Hal semacam ini
pengurusan (bestuursdaad), serta pengawasan bisa saja memicu ketidak puasan dan protes dari
(toezichthoudensdaad). Kelima fungsi ini juga di masyarakat sekitar yang merasa di rugikan.
miliki oleh tiap Perda di wilayah Indonesia Selain itu semestinya Perda tentang SDA ini di
(Yance Arizona, 2008: 22-23).Regulasi SDA ini susun tidak hanya berkiblat pada masalah pajak
mengatur tentang perizinan, pajak, dan retribusi dan retribusi daerah semata namun pada nilai-
dari pemanfaatan sumber daya alam. Dalam nilai lokal tiap daerahnya. Sebagaimana yang
prakteknya regulasi SDA daerah telah banyak terkandung dalam Undang-undang P3, Perda
menyimpang dari tujuan sebenarnya. Tujuan selain untuk menyelenggarakan otonomi daerah
Regulasi SDA pusat maupun daerah pada dan tugas pembantuan, dapat juga berfungsi
dasarnya sama, yakni untuk mengambil manfaat sebagai penjabaran lebih lanjut peraturan
dari SDA yang ada guna keberlangsungan perundang-undangan yang lebih tinggi dan
pembangunan dan demi masa depan bangsa. sebagai instrumen hukum untuk menampung
SDA alam yang dimiliki tiap daerah semestinya kondisi khusus daerah. Konstruksi Perda sebagai
dikelola dengan penuh tanggung jawab. Namun penampung kondisi khusus daerah membuka
kebanyakan perda di bidang sumber daya alam peluang Perda bersifat responsif dan dapat
didominasi oleh Perda pajak daerah dan Perda mengadopsi nilai-nilai lokal yang menjadi
retribusi daerah. Hal ini menunjukkan bahwa identitas komunal masyarakat lokal.
Pemerintah Daerah masih memposisikan sumber Nilai-nilai lokal yang melekat dalam tradisi
daya alam sebagai faktor ekonomi yang mesti masyarakat khususnya dalam pengelolaan lahan
dieksploitasi semaksimal mungkin untuk dan hutan terbukti telah mampu menjaga
meningkatkan PAD. Fungsi ekologis sumber daya keutuhan dan kelestarian ekologi. Karakter
alam sebagai penopang keberlanjutan generasi tebang pilih, menangkap ikan dengan cara
manusia seakan terabaikan. Pemerintah daerah tradisional, slice and burn yang seperlunya saja
lebih fokus pada penggalian dan acuh terhadap serta menjadikan alam sebagai sumber
AMDAL. Pada pengelolaan SDA daerah ini, penghidupan dengan senantiasa menghargai,
kebanyakan pemerintah daerah tidak menjaga dan melindungi lingkungan. Serta
melaksanakan fungsinya dengan benar, ini terlihat aktivitas konservasi lingkungan lokal atau daerah,
dari banyaknya aktivitas eksploitasi yang merusak seperti kawasan suaka alam (KSA), misal suaka
lingkungan dan lebih mengedepankan keuntungan margasatwa pulau kaget di Kalimantan Selatan
ditambah juga dengan praktik koruptif yang dan kawasan pelestarian alam (KPA) misal
dilakukan pemerintah daerah. Selain itu taman hutan raya Sultan Adam di Banjar,
kelonggaran investasi pada pihak swasta dan Kalimantan Selatan. (K. Wardiyatmoko,2016:25).
perusahaan baik lokal maupun asing yang tidak Merupakan salah satu bentuk warisan budaya
mengembang prinsif AMDAL juga menjadi salah yang dapat dilestarikan dan dijadikan pedoman
satu faktor penyumbang kerusakan lingkungan. dalam regulasi pengelolaan SDA daerah.
Sudah menjadi rahasia umum, kebijakan
2. Regulasi Pengelolaan SDA Pusat
ekspolitasi sumber daya alam terjadi hampir merata (Nasional) beserta Dampaknya
di seluruh Indonesia.
Pada regulasi pengelolaan SDA pusat yang
Regulasi pengelolaan yang di lakukan oleh membedakannya hanyalah pihak yang membuat
pemerintah Daerah mungkin telah membantu
MIRNA 371
kebijakan dan menentukan arah pengelolaan membuat peraturan perundang-undangan yang
SDA negara secara keseluruhan. Jika pada menguntungkan pihak kapitalis (pemilik modal).
regulasi pengelolaan SDA daerah perda adalah 2.2 Regulasi Pemberdayaan SDA Indonesia
tonggak penting pembuat kebijakan. Maka pada dalam Perspektif Religius dan AMDAL
regulasi pengelolaan SDA Pusat semuanya
1.Regulasi pengelolaan SDA dalam
dikembalikan pada pemerintah pusat dan SDA perspektif religius
yang dikelola adalah seluruh SDA daerah. Intinya
regulasi pengelolaan SDA pusat menjadi dasar Dalam Islam manusia di ciptakan Allah
dalam bentuk yang paling sempurna di
regulasi pengelolaan SDA daerah.
bandingkan makhluk Allah lainnya.
Regulasi pusat sendiri memiliki tiga fungsi
Kesempurnaan ini terutama terletak pada
yaitu (Bappenas, 2015:4):
kelebihan yang menjadikan manusia mampu dan
Sebagai sarana ketertiban atau pedoman bisa mengembangkan setiap aspek dan potensi
perilaku; regulasi menjadi pedoman untuk
yang ada dalam dirinya. Manusia diciptakan Al-
terselenggaranya dinamika sosial, dalam
dalam hal ini baik terhadap kegiatan lah dengan berkah akal dan pikiran. Inilah lantas
formal maupun informal. yang menjadikan manusia berbeda di
bandingkan makhluk Allah lainnya. Dengan akal-
Sebagai instrumen pembangunan,
regulasi menggerakkan sumber daya pikiran yang dimilikinya manusia mampu
untuk mencapai suatu tujuan yang telah membentuk sebuah tatanan dan aturan yang
ditetapkan. memiliki sifat kompleks dan berwibawa serta
Sebagai faktor integrasi; regulasi memiliki martabat.
mengintegrasikan wilayah maupun Manusia tidak sekedar berstatus sebagai
kebijakan-kebijakan dalam rangka
makhluk sempurna namun juga memiliki
penyelenggaraan negara dan
pembangunan. kewenangan sebagai khalifah. Dalam Islam
khalifah artinya pemimpin atau penguasa.
Pemerintah sebagai penyelenggara negara Manusia dengan kemampuannya di berikan
telah banyak menerbitkan regulasi, baik dari amanah untuk menjaga dan melindungi nikmat
tingkat undangundang, peraturan pemerintah, yang diberikan Allah. Tidak hanya sekedar
peraturan presiden, hingga peraturan menteri. menikmati namun juga melindungi kekayaan
Pada periode 2000 hingga 2015, pemerintah alam. Manusia adalah mudabbir yang di
telah menerbitkan 12.471 regulasi. Dari total perintahkan oleh Allah untuk mengatur setiap
jumlah tersebut, regulasi yang paling banyak potensi kehidupan yang agar tetap seimbang dan
diterbitkan adalah dalam bentuk peraturan bermanfaat bagi banyak golongannya. Manusia
setingkat menteri, yakni 8.311 regulasi. Jumlah juga memiliki nafsu, dan dalam tiap-tiap jiwa akal
terbanyak selanjutnya adalah peraturan pikiran yang dimiliki manusia akan di tunggangi
pemerintah sebanyak 2.446 regulasi dan paling oleh dua hal yakni keimanan dan nafsu. Salah
sedikit adalah berbentuk peraturan pengganti
satu di antara keduanya akan berkuasa.
undang-undang sebanyak 49 regulasi.
Penguasaan dua hal pada akal-pikiran manusia
Meskipun peraturan regulasi Nasional telah akan membentuk karakter manusia yang baik,
dibentuk dan diberlakukan, namun masih banyak buruk, amanah, serakah, terpuji dll.
keurangan dan kecolongan yang di alami oleh
Kehidupan sejatinya adalah tempat singgah
negara. Kerusakan hutan akibat illegal logging,
sementara manusia, dalam perjalanannya
perusakan DAS, pencemaran lingkungan dan
manusia dengan karakter serakah atau teredam
yang paling meresahkan adalah para pejabat
nafsu kadang melakukan tindakan tidak terpuji.
pemerintahan yang mudah di suap untuk
372 MIRNA
Karakter manusia semacam ini lantas suka Dalam Islam regulasi SDA mengedepankan
merusak, sombong dan individualistik. Bahkan prinsip konservasi lingkungan yang tinggi.
dalam membuat sebuah peraturan seperti Dengan landasan Al-Qur‘an dan keimanan serta
pengelolaan SDA, banyak manusia yang posisi manusia yang di anggap sebagai penjaga
memanfaatkan amanah yang diberikan keseimbangan, maka prinsip pengaturan
kepadanya untuk lantas mengambil dan pemberdayaan SDA dalam konsep agama bisa di
menjarah kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini. katakan sempurna. Karena setiap orang tanpa
Sifat semacam ini membuat manusia lupa terkecuali memiliki amanah yang sama yakni
kodratnya sebagai makhluk yang bertafakur. sebagai penjaga keseimbangan. Selain itu resiko
Keberadaan mereka malah membuat lingkungan dan konskwensi dari faktor keimanan akan
menjadi rusak. Sebagaimana firman Allah dalam menjadikan manusia takut melakukan tindakan
Qur‘an surat al-Ruum (30): 41 ―Kerusakan telah yang merugikan. Takut dosa dan takut siksa.
tampak di daratan dan lautan akibat tangan Seluruh ciptaan bekerja karena mereka mengikuti
manusia, agar Allah membiarkan mereka hukum Sang Pencipta. Prinsifnya regulasi dalam
merasakan apa-apa yang telah mereka perbuat, perspektif agama ini menekankan pada ketaatan
agar mereka kembali (kepada kebaikan)‖. dan ketundukan serta ketafakuran yang
Semangat konservasi dan pelayaan terhadap berlandaskan keimanan dan bersumber dari Al-
pelestarian alam dan lingkungan terdapat cukup Qur‘an yang sudah pasti tidak di ragukan lagi
banyak dalam istilah yang telah digunakan, baik kebenarannya. Dan sebagaimana warga negara
yang temukan di dalam al-Qur‘an maupun dalam Indonesia yang mengakui berkeTuhanan yang
kitab-kitab klasik. Beberapa diantaranya dalam Maha Esa, maka sudah sepantasnya
istilah tersebut disebutkan secara spesifik dalam meaksanakan apa yang diperintahkan oleh-Nya.
bentuk praktis yang pernah diajarkan oleh Regulasi pengelolaan SDA dalam perspektif
Rasulullah SAW. Beberapa institusi penting yang AMDAL (Pengelolaan SDA berbasis STM).
dapat dipandang sangat vital sifatnya dilihat dalam Pengertian AMDAL menurut PP Nomor. 27
kondiri terkini yang menyangkut : pembagian lahan, Thn 1999 yang berbunyi ialah bahwa pengertian
hutan, pengelolaan hidupan liar, pertanian dan tata AMDAL adalah suatu Kajian dari suatu dampak
kota, ada beberapa hal istilah: besar serta penting untuk melakukan
Ihya al-mawat, menghidupkan lahan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga
yang terlantar dengan cara reklamasi kegiatan yang direncanakan didalam lingkungan
atau memfungsikan kawasan tersebut hidup yang diperlukan bagi suatu proses
agar menjadi produktif.
pengambilan keputusan mengenai
penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan.
Iqta, lahan yang diijinkan oleh negara Pencemaran lingkungan karena aktivitas
untuk kepentingan pertanian sebagai
pengambilan kekayaan alam, merupakan salah
lahan garap untuk pengembang atau in-
vestor. satu masalah klise yang sering dihadapi oleh
semua negara yang melakukan pembangunan. Di
Harim, kawasan lindung.
Indonesia pencemaran (polusi) udara mungkin
Hima, kawasan yang dilindungi untuk merupakan salah satu bentuk pencemaran yang
kemaslahatan umum dan pengawetan
habitat alami. paling sering terjadi. Karena pembabatan dan
pembakaran lahan hutan yang minim AMDAL,
Waqaf, lahan yang dihibahkan untuk
bahaya asap menjadi salah satu momok di negeri
kepentingan public (ummat).
ini. Selain asap, limbah residu pengambilan SDA
yang di buang di tempat yang seharusnya juga
MIRNA 373
sering menjadi masalah yang menganggu akan teknologi. Terakhir dalam AMDAL masyarakat
aktivitas masyarakat sekitar, serta masih banyak di anggap sebagai penilai utama, dengan
lagi kelalaian pengelolaan SDA lainnya. memikirkan kemungkinan-kemungkinan, maka
AMDAL adalah sebuah manifestasi diharapkan pengolahan dan pemberdayaan SDA
pembaharuan pengelolaan alam yang benar-benar sesuai dengan harapan dan
berwawasan lingkungan dengan menggabungkan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat dalam 2.3 Nilai-nilai Kebangsaan dalam Aktivitas
pengelolaannya. Dalam perspektif AMDAL, kajian Pemberdayaan SDA dengan Memperhatikan
terhadap dampak dari eksploitasi lingkungan yang Perspektif Religi dan AMDAL
tidak tepat menjadi pedoman pengelolaan Indonesia adalah salah satu negara
lingkungan, karenanya di perlukan di analisis berkembang. Bagi negara berkembang
didalam tahap perencanaan serta juga pembangunan merupakan salah satu tolak ukur
perancangan proyek ialah sebagai pertimbangan utama kemajuan bangsa. Hal ini tentu saja
bagi pembuat keputusan. Faktor-faktor yang terlihat dari meningkatnya pendapatan perkapita.
menjadi kajian analisis AMDAL adalah faktor fisik, Dalam perekonomian Indonesia ada sembilan
kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya. sektor yang menjadi sumber pendapatan negara.
Komponen-komponen AMDAL meliputi: Salah satu yang paling mendominasi adalah
PIL (Penyajian informasi lingkungan), sektor pemanfaatan hayati seperti pertanian,
KA (Kerangka Acuan), kehutanan, peternakan dan perkebunan.Selain
ANDAL (Analisis dampak lingkungan), itu sektor pertambangan juga menjadi salah satu
RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), sektor komoditi ekspor besar Indonesia.
RKL (Rencana pengelolaan lingkungan). Pada dasarnya semua sumber input negara
Dalam kegiatan analisis yang dilakukan ilmu ini di modalkan oleh kekayaan alamnya. Oleh
pengetahuan, teknologi dan masyarakat di jadikan karena itu pengelolaan SDA yang bertanggung
sebagai sumber rujukan. Ketika melakukan jawab merupakan PR utama bangsa ini. Seperti
aktivitas pengamatan ilmu pengetahuan tentang di sadari bersama, mayoritas kekayaan alam In-
SDA dan pengelolaannya merupakan poin utama, donesia di dominasi oleh asing dan swasta.
berikutnya saat melakukan kegiatan, teknologi yang Berdasarkan data yang diperoleh dari Litbang
ramah lingkungan dan memiliki kualitas yang tinggi Kompas kepemiliki Asing di Indonesia seperti
juga diperlukan, selain itu perlu adanya terlihat pada gambar berikut berikut:
penguasaan masyarakat ataupun pengelola SDA
Gambar 1.1
374 MIRNA
Selain dominasi asing yang tinggi terhadap semacam ini tercermin dalam AMDAL. Lewat
SDA Indonesia, aktivitas pengelolaan SDA yang kemajuan sains dan teknologi masyarakat semakin
tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan cerdas dan mampu membuat pengaturan
juga ikut andil merugikan negara. Regulasi SDA pengelolaan SDA yang baik dan benar.
dari daerah maupun pusat yang cenderung longgar Pengelolaan SDA dengan AMDAL tentunya sangat
dan hanya menyasar pada keuntungan, mencerminkan nilai bangsa yang cinta tanah air.
menjadikan kerusakan lingkungan terus terjadi. Selain itu regulasi pengelolaan SDA yang berbasis
Hal-hal semacam ini perlu diperbaiki, regulasi SDA agama dan AMDAL tentunya bisa menjamin
dari daerah maupun pusat harus diperbarui. terlaksananya tujuan bangsa, yakni
Masyarakat perlu di libatkan dalam pembuatan berkemakmuran bangsa berdasarkan lima sila.
peraturan. Sifat masyarakat Indoensia yang religius 2.4 Nilai-nilai Kebangsaan dalam Aktivitas
dan menghormati alam perlu di jadikan sebagai Pengelolaan SDA (Perspektif Religi dan AMDAL)
salah satu pedoman dalam membuat regulasi sebagai Sumber Pembelajaran PIPS
pemberdayaan SDA. Dengan demikian tidak hanya
PIPS merupakan disiplin ilmu yang berdiri
mnafaat yang di dapat namun konservasi
sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep
lingkungan pun dapat terwujud. Dengan
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan
menjadikan Agama sebagai tolak ukur berindak,
berbagai isu dan masalah sosial kehidupan
setiap manusia Indonesia telah mengamalkan sila
(Sapriya, 2009: 20). Sedangkan IPS menurut
yang pertama dari lima sila yakni ―KeTuhanan Yang
NCSS adalah integrasi disiplin ilmu-ilmu sosial
Maha Esa‖. Setiap warga Negara Indonesia yang
(IIS) dan humaniora dalam rangka membentuk
beragama memiliki kewajiban yang sama yaitu
warga Negara yang baik (Ersis Warmansyah
untuk mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan
Abbas, 2014 ).
kepada Negara ini. Dengan basis keimanan dan
ketundukkan pada perintah sang Khalik sebagai PIPS cakupannya sangat luas, menjangkau
khalifah yang di beri amanah untuk melindungi semua dimensi sosial kehidupan dari lokal
alam, maka setiap or-ang di negara ini tidak akan sampai global. Sehingga penting keberadaanya
berani merusak lingkungan dan bersifat serakah. di tengah-tengah transformasi budaya yang
Hal ini adalah salah satu bentuk pribadi bangsa kadang merusak generasi bangsa. Dalam
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh
dalam setiap aktivitasnya. pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral
dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang
Tidak hanya agama, sejatinya tradisi bangsa telah dimilikinya. Oleh karena PIPS di dalamnya
ini juga menjadi tolak ukur pembuatan regulasi. tercakup pengetahuan religius dan semua
Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai
sumber ilmu sosial, maka sumber pembelajaran
bangsa yang memiliki nilai dan budaya yang
PIPS dapat diperoleh dari mana saja, termasuk
senantiasa mengedepankan rasa saling hormati-
dari aktivitas pengelolaan SDA. Seperti diketahui
menghormati. Konsep hubungan manusia dengan
bersama, pengetahuan alam merupakan kajian
manusia, serta manusia dengan alam adalah salah
dari ilmu geografi, dan geografi menjadi salah
satu nilai bangsa yang menjadi pedoman saat
satu disiplin PIPS. Artinya dengan mempelajari
warga negara ini mengelola sektor ekonomi
PIPS peserta didik juga mempelajari konsep-
mereka. Masyarakat Indonesia sangat menghargai
konsep ilmu geografi terutama dalam bidang
alam, oleh karenanya ketika mengambil manfaat
konservasi lingkungan.
dari alam, mereka hanya mengambil seperlunya
dan tidak serakah. Sifat
MIRNA 375
Peserta didik adalah generasi bangsa, DAFTAR PUSTAKA
dipundak mereka tanggung jawab telah Bappenas. (2015). Strategi nasional reformasi regulasi
dibebankan oleh negara ini. PIPS membantu Bappenas. Jakarta: Bappenas.
membentuk karakter yang memiliki moral mulia. Ersis Warmansyah Abbas. (2014). Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: Wahana Jaya Press.
Dengan menjadikan pengelolaan SDA sebagai
Litbang Kompas.
sumber pembelajaran peserta didik akan di
Llewellyn, O.1992. Desert Reclamation dan Conserva-
arahakan untuk turut peduli lingkungan dan
tion in Islamic Law. In F.M. Khalid and JO.Brien
sesamanya. Di tambah lagi dengan pengelolaan (eds), Islam and Ecology. WWF - Cassel
SDA yang berbasis nilai religi dan AMDAL Pub.London. p 92. (di unduh tanggal 26 Septem-
peserta didik akan lebih memahami dan peka ber 2016).
akan kewajibannya. Sebagai generasi penerus repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24803/
115- Masalah Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
bangsa. Mereka akan terpacu untuk belajar dan
Kebijaksanaan Ekonomi bagi Pengendalian
mengisi pembangunan dengan cara yang baik, terhadap kerusakan (di unduh tanggal 26 Septem-
tidak merusak lingkungan, membudayakan ber 2016).
konservasi ekologi serta memajukan martabat Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: ROSDA.
bangsa ke kancah Interasional. Mereka juga Yance Arizona. (2008). Kerangka Teoritis Perda Sumber
semakin menyadari fungsinya sebagai makhluk Daya Alam. Jakarta: Huma.
Allah yang memiliki kewajiban untuk menjaga
dan mensyukuri kekayaan alam dengan cara
yang bertanggung jawab. Sehingga kelak SDA
yang dimiliki bangsa ini bisa di gunakan denga
bijak dan setiap generasi bisa menikmatinya.
III. SIMPULAN
376 MIRNA
EKONOMI KERAKYATAN LOKAL DAERAH
BERWAWASAN NILAI-NILAI NASIONALISME
MUHAMMAD ARIF SA’DILAH
anijumriani52@gmail.com
ABSTRAK
Ekonomi kerakyatan merupakan usaha-usaha yang delakukan oleh rakyat kecil, secara bersama-sama dan gotong
royong, karena sifatnya dikelola bersama-sama maka pendapatan dan aliran modal dapat mencakup semua
masyarakat yang terlibat didalamnya. Karena konsep ekonomi kerakyatan lebih mengutamakan pergerakan
perekonomian dari rakyat maka potensi lokal daerah dapat diangkat sebagai sarana penunjang roda ekonomi rakyat
dan bertujan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Ekonomi kerakyatan yang merujuk pada batang tubuh pencasila sebagai dasar negara, darisinilah dimana
penggunaan sistem ekonomi kerakyatan akan menambah wawasan nasionalisme terhadap rakyat indonesia.
Kata Kunci: Ekonomi kerakyatan, lokal daerah, nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
A. Tabrani Rusyan, dkk. (2003). Pendidikan Budi Pekerti.
Jakarta Timur: PT Intimedia Ciptanusantara.
Dharma Kesuma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muchlas Samani dan Hariyanto. (2012). Konsep dan
Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Jamal Ma‘mur Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi
Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA
Press.
Otto Soemarwoto. (2008). Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Saifuddin Azwar. (2002). Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
390 Muhammad Hipi Zulkaryani
NILAI-NILAI RUMAH LANTING DI SUNGAI NAGARA
SEBAGAI PEMBELAJARAN IPS
Muhammad Rasyid Ridha
rasyiddaha@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1984. Pengantar Sosiologi. Ramadhani:
Surakarta.
Abdul Amka Aziz.2014. Hati Pusat Pendidikan
Karakter.Cempak Putih: Klaten
Ardi, Novan Wiyani, 2014. Majemen Kelas. AR-Ruzz
Media: Jogjakarta.
Armani, Arief, 2005. Reformulasi Pendidikan Islam. CRSD
Press: Jakarta.
Budiningsih, Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran.
Rineka cipta: Jakarta.
Barnawi dan Arifin M.2014.Manajemen Sarana dan
Prasarana Sekolah.Ar Ruzz Media: Jogjakarta.
Depdiknas, 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas.
Dharma Bakti: Jakarta.
Fathurrahman dan Sutikno,2011. Belajar Mengajar
Melalui Pemahaman Konsep Umum dan Konsep
Islam. Jakarta: Refika Cipta.
Martono, Nanang, 2001. Sosiologi perubahan sosial.
Rajawali Pers: Jakarta.
ABSTRAK
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar dalam perjalanan sejarahnya sangat kaya akan semangat Integrasi Bangsa,
khususnya Integrasi Nasional. Pembelajaran Sejarah di Sekolah sebagai salah satu cara untuk mengajarkan atau
mengembangkan terlebih adalah Membangun Sikap Integrasi Bangsa sangat diperlukan di era dewasa ini dengan
mengembangkan materi-materi pembelajaran sejarah yang membangun semangat siswa-siswi untuk mencintai tanah airnya
dalam persatuan dan kesatuan, mengingat bahwa sangat rentannya terhadap isu-isu yang sangat mudah memantik api
permusuhan, perlawanan ataupun menimbulkan konflik-konflik di masyarakat dalam era Globalisasi ini.
Kata kunci: Membangun Sikap, Sejarah dan Integrasi Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhmal Andi, 2014. Analisis dan Pemetaan Daerah Rawan
Banjir di Kota Makassar Berbasis Spatial. Makassar.
Skripsi pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Univer-
sitas Hasanuddin Makassar.
Nurhaimi Rizka, 2014. Kajian Pemahaman Masyarakat
Terhadap Banjir di Kelurahan Ulujami, Jakarta.
Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 2 2014 Online
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk.
Renwarin dkk, 2014. Pemetaan Wilayah Rawan Banjir di
Kota Manado dengan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis. Prosiding. Manado.
Ratna Metasari, 2014. Kesiapsiagaan dan Tingkat
Pendidikan Bencana Banjir di Kelurahan Jebres
Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi. FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi diketahui hanya beberapa siswa yang mengetahui berbagai peristiwa sejarah lokal di
daerahnya terutama Kalimantan Selatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam pembelajaran guru perlu
menyampaikan peristiwa lokal yang terkait dengan materi pelajaran sejarah. Pemahaman sejarah lokal sebagai aset
berharga tentang peristiwa yang terjadi di daerah perlu diketahui dan agar siswa bisa mengambil pelajaran dari
kejadian tersebut. Dari hasil observasi yang dilakukan, ternyata implementasi peristiwa lokal memberikan pengaruh
positif sehingga siswa mengetahui tentang peristiwa bersejarah dan tokoh-tokoh pejuang di daerahnya.
Kata Kunci: Implementasi, Peristiwa Lokal, Pembelajaran Sejarah
DAFTAR PUSTAKA
Heri Susanto, 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah.
Banjarmasin: Aswaja Pressind.
Ersis Warmansyah Abbas. 2013. Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: Wahana Jaya Abadi.
Agustina Spebachman, 2014. Sejarah Nusantara
Berdasarkan Urutan Waktu. Yogyakarta: Syura
Media Utama.
ABSTRAK
Pendidikan IPS memiliki potensi untuk membekali peserta didik agar ia cakap hidup dalam lingkungan sosialnya, baik dalam
lingkungan lokal, regional, maupun global. Era globalisasi yang bergulir membawa Indonesia memasuki era Mayarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam kaitan antisipasi menghadapi MEA, Pendidikan Kewirausahaan merupakan langkah
antisipasi yang baik untuk dintegrasikan dengan pembelajaran IPS. Dimana dalam pembelajaran IPS diajarkan bagaimana
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, mandiri peserta didik. Tujuan tersebut sejalan dengan karakter
kewirausahaan. Pengintegrasian karakter kewirausahaan dalam pembelajaran IPS bertujuan akan pentingnya pembiasaan
karakter kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari agar mereka memiliki kecakapan hidup dalam
lingkungan lokal, regional, maupun global, khususnya dalam meningkatkan daya saing dalam era MEA.
Kata kunci: Pembelajaran IPS, Karakter Kewirausahaan, MEA.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Pendidikan Kewirausahaan Pada Pendidkan Peserta Didik Secara
Individu, Kelas, dan Sekolah Pada Jenjang SMP/MTs/SMPLB
Indikator Pencapaian
Nilai-Nilai
Kewirausahaan INDIVIDU KELAS SEKOLAH
http://journal.ustjogja.ac.id/download/
naskah%20seminar.pdf . pada tanggal 22
September 2016, Pukul 19.10 wita
Laksmi dewi. 2015. Model Pendidikan Karakter dan
Kewirausahaan Berbasis Etnopedagogisdi SD
Kampung Cikondang. Diunduh dari: http://
ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/
viewFile/1480/pdf., pada tanggal 22 September
2016, Pukul 19.05 wita
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Jakarta:
Marzuki.2012. Pengembangan Soft Skill Berbasis
Karakter Melalui Pembelajaran IPS Sekolah Dasar.
Makalah seminar Nasional di IKIP PGRI Madiun.
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS: Konsep dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ulwiyah, Nur. Integrasi Nilai-Nilai Entrepreneurship
Dalam Proses Pembelajaran di Kelas Guna
Menciptakan Academic Entrepereneur Berkarakter.
Diunduh dari: http://www.journal.unipdu.ac.id/
index.php/seminas/article/viewFile/186/133 (nur
ulwiyah). Pada 22 September 2015 pukul 20.00
wita.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan
berguna bagi manusia untuk dapat dalam alam dan karya seni), misalnya
mengadakan kegiatan atau aktivitas. keindahan, keselarasan, keseimbangan,
keserasian.
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu Nilai-nilaiintelektual(nilai-nilai
yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian ini meliputi: pengetahuan dan pengejaran
kebenaran), misalnya kecerdasan,
Nilai kebenaran yang bersumber pada ketekunan, kebenaran, kepastian.
akal (rasio, budi, cipta) manusia.
Nilai-nilai keagamaan (nilai-nilai yang
Nilai keindahan atau nilai estetis ada dalam agama), misalnya kesucian,
yang bersumber pada unsur keagungan Tuhan, keesaan Tuhan,
perasaan (emotion) manusia. keibadahan.
Nilai kebaikan atau nilai moral yang Semua nilai-nilai itu masih bersifat abstrak,
bersumber pada unsur kehendak agar mudah dipahami dan dapat langsung
(karsa, Will) manusia. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka
Nilai religius yang merupakan nilai nilai-nilai yang masih abstrak itu dibuat menjadi
keohanian tertinggi dan mutlak serta norma-norma seperti norma agama, norma adat,
bersumber pada kepercayaan atau norma kebiasaan, norma kesopanan dan
keyakinan manusia. sebagainya.
Ada pendapat lagi dari Walter G. Everett, Ia 2.2 Makna dan Nilai-Nilai Yang Terkandung
membagi nilai menjadi beberapa bagian sebagai dalam Pancasila
berikut. Pancasila yang merupakan dasar Negara
Nilai-nilai ekonomi (economic values) Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai
yaitu nilai-nilai yang berhubungan luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap
dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang
nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan
Nilai-nilai rekreasi (recreation values) pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan
yaitu nilai-nilai permainan pada waktu
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
senggang,sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan itu adalah sebagai berikut:
kehidupan maupun memberikan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
kesegaran jasmani dan rohani.
Merupakan butir sila pertama dari ke-5 sila
Nilai-nilai perserikatan (association val- yang ada dalam Pancasila. Sila pertama ini
ues) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai
merupakan induk dari sila-sila ke dua, tiga, empat,
bentukperserikatan manusia dan
dan lima dimana sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sekarang ini banyak pelajar-pelajar dan Nilai-nilai Pancasila juga mampu berperan
generasi muda yang moralnya rusak karena dalam pembentukan karakter siswa karena
berbagai hal yang mempengaruhi mereka mulai didalam Pancasila sendiri terdapat nilai-nilai yang
dari teman bergaul, media elektronik yang mudah dipahami dan diamalkan pada siswa di
semain canggih, narkoba, minuman keras, dan sekolah. Misalnya nilai kerakyatan/Demokrasi, ini
hal-hal negatif lain yang dapat mempengaruhi dapat dilakukan siswa dengan maju kedepan
mereka. Mereka juga gemar melakukan tindak- kelas untuk mengutarakn jawaban atas tugas
tindak kriminal, apalagi yang namanya, seakan- yang telah dinerikan guru. Apabila keseluruhan
akan itu sudah menjadi kebudayaan bagi pelajar nilai-nilai Pancasila itu bisa dilaksanakan dengan
Indone-sia. Keadaan yang demikian itu sangat baik maka secara bertahap kepribadian dan
memprihatinkan dan perlu perhatian khusus karakter anak akan terbentuk seiring dengan
karena mereka adalah generasi penerus bangsa berjalannya waktu.
yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan 2.5 Contoh Sikap Yang Mencerminkan Nilai-
generasi tua membangun bangsa Indonesia ini. Nilai Pancasila
Tapi apa jadinya jika sebelum tiba waktu mereka Nilai Ketuhanan
untuk turut serta dalam pembangunan bangsa a. Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.
ini, akhlak dan moral mereka sudah bobrok dan
b. Tidak berbohong kepada guru maupun
rusak. Mungkinkah Indonesia kita akan maju jika teman.
generasi penerusnya tak bermoral? Tentu tidak.
c. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki
Untuk itu perlu pembenahan-pembenahan agar keluarga yang menyayanginya.
denerasi penerus yang mendatang memiliki
d. Tidak meniru jawaban teman
akhlak dan moral yang baik. (menyontek) ketika ulangan ataupun
Para siswa merupakan cikal bakal mengerjakan tugas di kelas.
tumbuhnaya generasi-generasi untuk masa e. Tidak mengganggu teman yang berlainan
mendatang. Untuk itu agar menjadi generasi agama dalam beribadah.
penerus bangsa yang bermoral dan berakhlak baik f. Menceritakan suatu kejadian
perlu dilakukan pendidikan yang benar-benar berdasarkan sesuatu yang diketahuinya,
matang dan serius, jika perlu proses pendidikan
tidak ditambah-tambah ataupun
dikurangi.
dilakukan oleh para sarjana yang berkompeten.
g. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam
Untuk membentuk generasi bangsa yang mengerjakan tugas di rumah.
bermoral dan berkualitas tentunya memerlukan h. Percaya pada kemampuan sendiri dalam
beberapa proses dalam penciptaanya. Salah melakukan apapun , karena Allah sudah
satunya dengan membekali peserta didik memberian kelebihan dan kekurangan
khususnya dengan nilai-nilai luhur yang kepada setiap manusia.
terkandung dalam Pancasila sebab Pancasila Nilai Kemanusiaan
ABSTRAK
Di zaman modern seperti sekarang, istilah media sosial tidak aneh lagi untuk didengar, Media sosial merupakan
tempat dimana orang bisa berbagi apapun yang ada dalam pikirannya, tidak pandang usia, gender, atau
apapun, semuanya bebas di lakukan di sosial media. Media sosial merupakan media online, agar para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi yang meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Dengan perkembangan tehnologi komonikasi dan informasi yang banyak memberi
kemudahan dalam berinteraksi, memberikan suatu bukti bahwa tehnologi komunikasi memberikan suatu
pengaruh terhadap waktu bermain dan belajar bagi generasi penerus bangsa. Penggunaan media sosial yang
positif bisa dilakukan untuk pengaktualisasi diri, berbagi tugas sekolah, dan bermain bersama, namun seringkali
anak/remaja keluar batas dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana hiburan.
Kata Kunci: media sosial, karakteristik, gender, dan generasi bangsa.
OKTAVIANTI 439
dalam pembelajaran IPS menghendaki dan berbagi, bukan sebagai prioritas yang
bersosialisasi yang baik adalah dengan cara kita utama. Sebab prioritas yang utama dalam
bisa bertatap muka langsung, menyampaikan berkomunikasi adalah komunikasi secara
apa yang ingin disampaikan, tanpa harus melalui langsung, baik dan benar (tidak anti sosial). Jadi
perantara. Komunikasi yang baik dan mendidik intinya kita mendapatkan banyak manfaat dari
merupakan salah satu aspek penting untuk kita, media sosial, namun harus juga kita
dengan bisa bertatap muka langsung kita dapat memperhatikan dampak-dampak negatif didalam
mengetahui apakah lawan bicara kita senang, media sosial yang kita gunakan.
sedih, atau lagi tidak mood untuk diajak bicara.
Media Sosial yang menjadi suatu candu II. PEMBAHASAN
bagi masyarakat, terutama kalangan anak-anak 2.1. Definisi dan Klasifikasi Media Sosial
dan remaja, bagi mereka tiada hari tanpa
Media Sosial adalah sebuah media online,
membuka media sosial di kesehariannya, bahkan
dengan para penggunanya bisa dengan mudah
hampir dari 24 jam mereka tidak lepas dari yang
ikut berpartisifasi, berbagi, dan menciptakan isi
namanya smartphone. Media Sosial pun
yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum,
menawarkan banyak kemudahan, yang membuat
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki
para pemakainya betah untuk berlama-lama
merupakan bentuk media sosial yang paling
berselancar didunia maya, keadaan inilah yang
umum digunakan di seluruh dunia.
membuat remaja dan anak-anak banyak
membuang waktu mereka dan menyebabkan Anderas Kaplan dan Michael Haenlein,
aktivitas mereka terganggu, seperti : sekolah, mendefinisikan media sosial sebagai ―sebuah
belajar, makan, tidur, membantu orang tua, dan kelompok aplikasi berbasis internet yang
bersosialisasi dengan lingkungan mereka. membangun di atas dasar ideologi dan tehnologi
Penggunaan media sosial oleh anak-anak Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan
maupun remaja, bisa saja dipengaruhi oleh dan pertukaran user-generated countent‖.
keluarga, lingkungan, maupun karakter individu Pendapat lain menyatakan bahwa media sosial
anak/ remaja bersangkutan. adalah media online yang mendukung interaksi
sosial dan media sosial menggunakan tehnologi
Jejaring sosial dan media sosial telah
berbasis webdengan mengubah komunikasi
menyentuh para generasi penerus bangsa,
menjadi suatu dialog interaktif. Sedangan
dengan fitur-fitur dan fasilitas yang disediakan,
menurut penulis sendiri menyatakan bahwa me-
yang memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum
dia sosial adalah suatu media yang mendukung
remaja, dimana penggunanya merasa nyaman
interaksi sosial, dengan bisa berkomunikasi
untuk berlama-lama didepan komputer ataupun
secara interaktif dengan menggunakan internet.
dengan smartphonenya. Penggunaan media
sosial ini alangkah baiknya jika kita sebagai guru, Klasifikasi Media Sosial adalah suatu
maupun orang tua mengarahkan agar tehnologi yang mengambil berbagai bentuk
penggunaan media sosial dilakukan secara bijak, majalah, forum internet, weblog, blog sosial,
dan guru maupun orang tua selalu mengawasi microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar,
anak-anak yang masih butuh perhatian lebih video, peringkat, dan bookmark sosial. Dengan
dalam menggunakan media sosial, kita menerapkan satu set teori-teori dalam bidang
mengajarkan pada mereka untuk bisa memilah- media penelitian (kehadiran sosial, media
milah mana yang baik dan mana yang buruk, kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi,
jangan sampai membuat kita lupa bahwa media self-disclosure). Kaplan dan Haenlein membuat
sosial hanya sebagai sebuah sarana komunikasi skema klasifikasi berbagai jenis media sosial
440 OKTAVIANTI
dalam artikel Horizons Bisnis mereka yang (www.washingtonpost.com). Ternyata pesan teks
diterbitkan di tahun 2010. Menurut Kaplan dan masih tetap menjadi aplikasi yang disukai remaja
Haenlein ada enam jenis media sosial yaitu : untuk berkomunikasi. Dua pertiga responden dari
a. Proyek kolaborasi survei tersebut mengaku mereka berkirim pesan
Website mengijinkan usernya untuk setiap hari dengan setidaknya menggunakan dua
mengubah, menambah, ataupun me-re- media sosial dalam sehari. Melalui survei
move konten-konten yang ada diwebsite, tersebut Common Sense Media Amerika, juga
contoh wikipedia. menemukan bahwa responden remaja, merasa
b. Blog dan microblog bahwa media sosial sebagai fasillitas yang
User lebih bebas dalam bermanfaat bagi mereka. Setengahnya dari
mengekspresikan sesuatu di blog ini, remaja tersebut mengungkapkan bahwa
seperti curhat maupun meng-kritik kehadiran jejaring sosial membantu hubungan
kebijakkan pemerintah, contohnya twiter
pertemanan mereka, 3 dari 10 remaja, mengaku
c. Konten
bahwa jejaring sosial membuat mereka merasa
User dari pengguna website ini saling lebih ramah, dibandingkan dengan 5 persen
men-share konten-konten media, baik lainnya yang merasa menjadi lebih tertutup.
berupa video, ebook, gambar, dan lain-
lain, contohnya : youtube Setengah dari keseluruhan responden mengaku
bahwa komonikasi secara ―nyata‖ jauh lebih
d. Situs jejaring sosial
menyenangkan dan bermanfaat bagi hubungan
Aplikasi disini mengijinkan usernya untuk mereka walaupun 4% diantaranya memilih untuk
dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi, sehingga dapat bicara melalui telepon.
terhubung dengan orang lain, contohnya Di Indonesia, jumlah pengguna internet
Facebook mencapai peringkat ketiga di Asia
Virtual game world (www.kominfo.go.id), data terakhir pada
Dunia virtual, mengreplikasikan Desember 2011, tercatat pengguna internet di
lingkungan 3D, dimana user bisa muncul Indonesia mencapai 555 juta orang atau
dalam bentuk avatar-avatar yang menguasai Asia sebesar 22,4% setelah Jepang.
diinginkan serta berinteraksi dengan or-
Berdasarkan data Kementrian Komunikasi dan
ang lain selayaknya didalam dunia nyata.
Conthnya : game online Informasi Indonesia di bulan April 2012, jumlah
pengguna jejaring sosial di Indonesia juga besar,
Virtual social world
setidaknya tercatat sebanyak 4,6 juta pengguna
Dunia virtual, dimana pengunanya Facebook, dan sebanyak 1,5 juta pengguna Twit-
merasa hidup di dunia virtual, sama
ter di Indonesia. Meningkatnya jumlah pengguna
seperti virtual game world, berinteraksi
dengan yang lain, tetapi virtual sosial tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara
world lebih bebas, dan lebih kearah kelima terbesar pengguna twitter di bawah
kehidupan, contohnya : second life. Inggris dan negara besar lainnya.
2.2. Keberadaan Sosial Media di Indonesia Hasil survei dari Frountier Counsulting Group
Berdasarkan sebuah survei nasional yang Indonesia, mengenai perilaku digital remaja In-
dilakukan oleh kelompok advokasi Common donesia menunjukkan adanya peningkatan drastis
Sense Media Amerika terhadap lebih dari 1.000 pada perilaku digital remaja dalam kurun waktu satu
remaja yang berusia 13-17 tahun, diperoleh tahun saja. Responden survei merupakan remaja
gambaran bagaimana meresapnya komunikasi sekitar 13-19 tahun, dan duduk pada bangku SMP
seluler pada kelompok usia tersebut dan SMA. Survei yang dilakukan pada enam kota
besar di Indonesia di
OKTAVIANTI 441
tahun 2011 dan 2012. Di tahun 2011 hasil survei mencari informasi, terhubung dengan teman
sebanyak 91,2% remaja memiliki akun media (lama atau baru) dan untuk hiburan. Pancarian
sosial, persentasi ini meningkat di tahun 2012 informasi dilakukan karena adanya tugas-tugas
sebanyak 97,5%. Peningkatan terbesar adalah sekolah, sedangkan media sosial dan konten
perilaku mereka mendownload atau meng-up- hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.
load yang semula Cuma 48,8% di tahun 2011 2.3. Remaja sebagai Generasi Penerus
menjadi 71,1% di tahun 2012. Bangsa dan Media Sosial
Media-media sosial yang banyak digemari, Beberapa tahun yang lalu, orang-orang
terutama para remaja adalah media yang mencurahkan isi hatinya hanya dalam sebuah
menghadirkan fitur-itur yang memberikan buku diary, dimana dalam diary itu mereka
kesempatan bagi pengguna untuk bisa tuangkan perasaan mereka, baik itu senang dan
mendokumentasikan setiap aspek dari hidupnya. sedih. Diary merupakan hal yang sangat pribadi,
Aplikasi Facebook dan twitter yang menghadirkan bahkan dulunya banyak buku diary yang memiliki
fitur ―likes‖ serta ―rettweef‖, membeikan kunci dan gembok kecil, dengan tujuan agar
kesempatan untuk penggunanya mengetahui dapat terhindar dari tangan-tangan usil yang bisa
pendapat pengguna yang lainnya, perlu untuk saja membuka buku diary tersebut tanpa
disadari bahwa secara tidak sadar berbagai fitur sepengetahuan dari si pemilik. Namun berbeda
tersebut membiasakan masyarakat untuk hidup dan sekali dengan era globalisasi ini, sudah jarang
memprestasikan kehidupan yang sekali orang-orang untuk menuliskannnya lewat
―likeable‖(Jurgenson, 2012), dalam keseharian, diary, jumlahnya pun menurun dengan dratis.
pengguna media sosial memberitahukan lokasi, Salah satu faktor, dan merupakan faktor yang
mendokumentasikan situasi, dan juga memuat utama hal ini dikarenakan kemajuan tehnologi
kutipan percakapan yang didengar di tempat yang berkembang dengan pesat, dimana di era
tersebut. Hasil dokumentasi dapat dilihat secara modern sudah hadirnya smartphone dengan
langsung oleh penonton yang melihatnya yang fasilitas-fasilitas canggih, maka orang mulai
disebut dengan ―followers‖. berpaling pada tehnologi canggih tersebut.
Remaja pada umumnya memiliki karakteristik Munculnya berbagai macam jejaring sosial
sebagai seorang yang eksploratif serta variety pun membuat orang untuk tertarik
seeker ( Anderson, 2013 ), dimana ia senang menggunakannya, dari anak-anak, remaja, hingga
mencoba berbagai macam hal baru dan relati cepat orang dewasa mereka menggunakan jejaring sosial
bosan, ia juga memiliki rasa akan diri yang tidak ini dalam kehidupan sehari-harinya. Tetapi,
stabil, adapun juga selama penggunaan media remajalah yang cenderung menjadi pengguna yang
sosial, remaja merasa hubungan dengan teman paling aktif dalam menggunakan jejaring sosial,
sepermainan menjadi hal yang utama banyak dari remaja memposting kegiatan
dibandingakan hubungan dengan keluarga. keseharian mereka sehingga menjadi cerita pribadi
Generasi yang sudah terlahir dan tumbuh mereka, hal inilah mengapa buku diary sudah mulai
dengan media sosial, seperti remaja sekarang ditinggalkan. Para remaja ini tidak lagi
ini, menganggap bahwa media sosial sudah menyembunyikan kisah-kisah mereka, malah
menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari- dengan sengaja membiarkan orang-orang
hari, dan tidak bisa dipungkiri bahwa remaja saat membaca atau mengunjungi jejaring sosial
ini tergolong kedalam generasi yang cenderung miliknya. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa
tidak akan menolak tehnologi baru. Mereka para remaja mengunakan jejaring sosial :
menggunakan menggunakan media sosial
tersebut dengan tiga motivasi utama yaitu untuk
442 OKTAVIANTI
Perhatian. Setiap manusia memerlukan yang positif, ataupun memilih sesuatu.
perhatian baik secara langsung maupun Karena itulah, para remaja sering
tidak. Perhatian bisa dalam bentuk kata- menggunakan media online dan
kata ataupun tindakkan, maka dari itulah menggunakan fitur chatting untuk saling
para remaja yang memasuki masa tukar pendapat.
pertumbuhan menuju dewasa Menambah Wawasan. Tidak sedikit dari
memerlukan perhatian lebih, dan akun-akun yang ada seperti twitter
cenderung menginginkan perhatian berisikan wawasan umum, contohnya
secara instan dan terus menerus dengan peristiwa penting dan tempat-tempat
menggunakan media sosial sebagai bersejarah. Bagi remaja yang memang
sarana mendapatkan perhatian tersebut. menyukai hal yang baru, meupakan jalan
Komunikasi dan Sosialisasi. Setiap pintas untuk mereka mengetahuinya.
manusia membutuhkan hubungan Mengeluarkan apa yang dirasakan.
dengan manusia lainnya baik secara ver- Terkadang seseorang menuliskan apa
bal maupun non verbal. Untuk memenuhi yang dirasakannya hanya untuk
kebutuhan tersebut, remaja biasanya menyapaikan tanpa ingin mendapatkan
cenderung mencari jalan pintas untuk suatu komentar dari lawan bicaranya. Di
selalu dapat berhubungan dengan usia remaja, sisi sensitif dan mudah
keluarga, teman-teman, ataupun mencari tersinggung terlihat saat sedang
teman yang baru melalui media sosial. mendominasikan diri. Maka dari itu
Eksistensi. Manusia cenderung untuk mereka memilih media sosial untuk bisa
selalu diakui keberdaanya, apalagi para mencurahkan apa yang mereka rasakan,
remaja yang sedang mencari jati diri, karena dengan dunia maya mereka bisa
maka dari itu dengan aktif di media sosial bebas mengutarakan apa yang yang
para remaja dapat dengan mudah diakui saat itu dirasakan, karena itulah dunia
keberadaan mereka. yang mereka buat sendiri, terlepas dari
Ajang Berprestasi. Selain untuk hiburan, tanggapan orang yang membacanya
media sosial juga banyak menyediakan nanti.
berbagai perlombaan online. Bagi remaja 2.4. Peran Media Sosial dalam
yang giat berkarya dan memiliki bakat, Pembentukkan Karakter Bangsa
mereka membuthkan media sosial untuk
bisa mengasah kemampuannya melalui Secara sederhana, karakter dapat diartikan
ajang tersebut, seperti : membuat sebagai tabiat, perangai, watak, sifat-sifat
cerpen, blog dan lain sebagainya. kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
Menumbuhkan Citra. Setiap orang membedakan seseorang dengan orang lain.
menginginkan citra yang baik, terutama Maka, membangun karakter sebenarnya adalah
remaja yang cenderung labil dan ingin suatu proses mengukir atau menempa jiwa
dilihat oleh setiap orang. Melalui sosial sedemikian rupa, sehingga berbentu unik,
media remaja dapat dengan mudah
menarik, dan berbeda, atau dapat dibedakan
menunjukkan kelebihan mereka dengan
mendapatkan pencitraan instan. dengan orang lain. Proses pembentukkan
karakter bermula dari pengenalan nilai-nilai
Pendapat. Pendapat adalah pemikiran
orang lain mengenai sesuatu hal, secara kognitif, yang berlanjut dengan
pendapat merupakan persepsi penghayatan nilai-nilai secara efektif, yang
seseorang, dan setiap pendapat orang diharapkan berujung pada penerapan dan
itu berbeda-beda tentunya. Pendapat pengamalan nilai-nilai secara nyata dalam
dibutuhkan seseorang dalam kehidupan (praksis). Sebelum terwujud
kehidupannya, baik untuk memperluas pengalaman yang nyata, dalam diri manusia
sudut pandang, mendapatkan pemikiran
OKTAVIANTI 443
bersangkutan harus membangun keinginan atau Dampak Positif
mendorong alamiah yang sangat kuat (tekad), a. dapat memberikan kemudahan dalam
untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut. berbagai informasi, baik dalam maupun
memberi informasi.
Penggunaan media sosial, untuk dijaman
semodern ini bukanlah barang asing lagi. Di b. tumbuhnya rasa sudah diakui sehingga
meningkatkan rasa percaya diri.
berbagai bidang pun kini sudah bisa
menggunakannya, dengan berbagai macam c. terjalinnya hubungan yang baik antar
pengguna sosial media.
kepentingan yang berbeda, termasuk dalam
pengembangan karakter bangsa. Anak-anak usia
d. menumbuhkan pemikiran yang kritis.
dini pun sekarang tidak asing lagi dengan yang e. meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan tehnologi.
namanya facebook, twetter, google, dan
sebagainya. Mereka bisa berkembang lebih cepat. bertambahnya wawasan dan lingkungan
pertemanan.
Dengan majunya perkembangan informatika
meningkatkan rasa menghargai privacy
ini diharapkan bisa memperbaiki kehidupan orang lain.
masyarakat kita, tapi di sisi lain tehnologi yang
meningkatkan kemampuan
maju ini pun bisa menjadi ancaman buat berkomunikasi dengan orang lain.
manusia itu sendiri. Secara psikologis media
Dampak Negatif
sosial seperti sebuah pisau yang bermata dua, di
satu sisi tehnologi dapat meningkatkan prestasi a. kecanduan terhadap sosial media yang
menyebabkan berkurangnya efesiensi
belajar, di sisi lain dapat menurunkan prestasi
waktu
belajar itu sendiri.
efek-efek yang timbul akibat penggunaan
Maka dari itulah, peranan orang tua dan guru sosial media melalui gadget yang terlalu
sangatlah penting didalam membentuk karakter sering, seperti : pegal-pegal, mata perih,
generasi penerus bangsa, salah satu pendidikan jari-jari tangan sakit dll
yang dianggap penting adalah mendidik anak kita tidak bersosialisasi secara nyataa karena
untuk JUJUR , jika anak sudah di didik jujur sejak terlalu sering menggunakan media sosial
dari awal maka mereka akan dapat melaporkan dan tidak bersosialisasi secara langsung
didalam kehidupan masyarakat.
ketidaknyamanan yang mereka alami terhadap
orang tua dan guru. Salah satu faktor pendukung malas untuk melakukan kegiatan tertentu
karena asyik saat menggunakan sosial
disini adalah pendidikan agama dan moral yang
media
baik. Namun tak kalah pentingnya, orang tua
maupun guru harus dapat memberikan teladan konsumtif, karena pengguna media sosial
secara terus menerus membutuhkan
yang powerful terhadap anak. Jika orang tua
biaya, seperti pulsa. Dan selain itu
ataupun guru sebagai panutan berprilaku baik, maraknya penjualan online melalui sosial
jujur, dan terus terang, maka otomatis anak akan media membuat para remaja dapat
meniru contoh tersebut. Teladan akan semakin dengan mudah membeli berbagai barang
kuat melekat apabila guru ataupun orang tua juga yang tidak begitu penting
bisa menuasai media sosial dengan segala fiturnya, mudahnya mendapatkan pengaruh buruk
agar bisa memantau perkembangan dan perilaku dari inormasi yang dimuat di akun-akun
anak. yang belum diketahui kebenarannya,
yang termasuk kedalam pikiran tanpa
Adapun dampak positif maupun negatif disaring terlebih dahulu
yang dapat ditimbulkan dari mempergunakan
media sosial :
444 OKTAVIANTI
g. hilangnya privacy, karena terlalu banyak 2.5. Media Sosial dalam Pandangan Agama
menuliskan hal-hal yang bersiat pribadi Islam sebagai agama yang tidak memiliki batas
dalam jejaring sosial
retorial, memang tidak pernah membatasi
h. memancing judgement orang, karena seseorang untuk mengetahui sebuah komonitas
terlalu banyak menuliskan hal-hal
yang lain, hal ini ditegaskan di dalam salah satu
tentang diri didalam jejaring sosial yang
dapat dibaca oleh semua orang, yang surah dalam AL QURAN, yaitu surah Al Hujarat
memicu penilaian negatif. (49:13)
ﱠ- ﱠ ﱠ ﱠ
ﱡ ﱠ ﱠ
OKTAVIANTI 445
memasuki usia remaja, dan orang tua
perlu memberikan pendidikan di dalam
lingkungan keluarga. Orang tua
berkewajiban menjawab pertanyaan dari
anak, agar mereka tidak mencari jawaban
sendiri, dan orang tua pun harus bisa
memberikan waktu yang luang, agar anak-
anak mendapatkan perhatian.
b. Para pendidik sebisanya memberi
pengertian tentang pentingnya belajar dan
melakukan kegiatan positif baik didalam
maupun diluar lingkungan sekolah,
sehingga anak/ remaja dapat melakukan
kegiatan yang positif dan bersosialisasi
dengan lingkungannya, dan tidak
menggunakan media sosial secara
berlebihan, yang dapat mengurangi
tingkat sosialisasi mereka.
c. Pemerintah memberikan fasilitas bagi
para remaja untuk dapat mengembangan
potensi diri mereka, seperti kegiatan-
kegiatan positif yang secara rutin
diadakan.
DAFTAR PUSTAKA
Febrian, Jack. 2006, Menggunakan Internet. Bandung:
Informatika
Gunawan, Rudi, 2011. Pendidikan IPS, Jakarta
Hendroyono, Tomy dan Yudhi Herwibowo. 2004. Segala
yang gratis dari Internet. Yogyakarta
http://qotrinnidaaz.blogsport.com/2009/11/Dampak-positi-
dan-negati-internet.html
http://wahyuianlagi.blogsport.co.id/2013/07/makalah-
pengaruh-media-sosial-terhadap-karakter-anak -
dan -remaja
https://saiulrohman1.iles.wordpress.com/2014/10/
dampak-dampak-positi-sosial-media.jpg.
https://saiulrohman1.iles.wordpress.com/2014/10/
karakter-bangsa-320x330.jpg
Kaplan, Anderas M; Michhael Haenlein (2010)‖ user o
the world, unite!The challenges and opportunities o
Social Media ―. Business orizons 53(1);59-68.
http://media.kompasiana.com/new-media/201/09/29/me-
dia -sosial-vs-kampus.
https;// kominfo.go.id/indes.php/tautan /peta situs hhtps;//
kominfo.go.id/inedex.php/peta).
https;;//eriskaruby.wordpress.com/2011/05/29/jejaring-
sosial-menurut-pandangan-islam/.
446 OKTAVIANTI
BUDAYA PASAR TERAPUNG
(SUATU KAJIAN TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
ETOS KERJA SEBAGAI WUJUD SEMANGAN
KEBANGSAAN)
RAHMAD SUBAHAN
rahmadsubahan@gmail.com
ABSTRAK
Pasar Terapung adalah suatu wujud dari kompleksitas dan keberagaman budaya yang terwujud atas hasil
karya, karsa manusia secara runtun melibatkan aktivitas tindakan secara kontinyu merupakan suatu tempat dan
tradisi yang dijadikan sebuah icon budaya lokal. Tradisi jual-beli yang melibatkan aktivitas serta tindakan dari
masyarakat Banjar dengan memanfaatkan sungai sebagai tempat melakukan aktivitas kebudayaan. Etos kerja
yang muncul dan terlihat dalam masyarakat atas aktivitas budaya para pedagang di Pasar Terapung adalah nilai
yang dianggap sebagai konsepsi yang mebedakan ciri-ciri individu atas nilai-nilai utama yang terkandung dalam
etos kerja meliputi segala aspek kehidupan mereka yang tercermin dalam nilai-nilai karakter kepribadiannya,
yaitu nilai kejujuran, menghargai waktu, kerja keras, mandiri, dan bertanggungjawab. Hal ini di implementasikan
sebagai semangat pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Meyakini cara berbuat, sikap, serta
persepsi terhadap nilai bekerja yang mereka lakukan sebagai jiwa khas suatu bangsa, sikap yang mendasar
terhadap diri dan dunia yang dipancarkan dalam kehidupan, semangat kerja yang menjadi ciri khas keyakinan
seseorang, aspek evaluatif yang bersifat menilai, apakah kerja dalam hal yang lebih khusus, usaha komersial
yang dianggap sebagai keharusan demi kelangsungan hidup, atau sesuatu yang inspiratif, dari diri, atau sesuatu
yang terikat pada identitas diri berdasarkan nilai agama yang bersifat sakral.
Kata Kunci : Budaya, Pasar Terapung.
ABSTRAK
Kearifan lokal mempunyai pengaruh terhadap pembentukan suatu masyarakat, yang dijadikan pedoman dan
diwariskan terus menerus. Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam pewarisan nilai-nilai kearifan suatu
masyarakat. Nilai yang terkandung dalam motto masyarakat Kandangan ―Rakat Mufakat‖seperti religius,
toleransi, kerja keras, gotong royong, demokratis, musyawarah, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
bersahabat/komunikatif, kekerabatan, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial,dan tanggung jawab. Nilai-
nilai kearifan hasil dari masyarakat setempat mampu menginovasi pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai karakter
budaya masyarakat,sehingga menjadi sumber pemahaman siswa mengenal budayanya, maka mampu
membangun dan menjaga identitas karakter suatu masyarakat maupun bangsa.
Kata kunci: rakat mufakat, masyarakat kandangan, ilmu pengetahuan sosial.
Rahmiaty 453
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang dan lenyap oleh derasnya perubahan modernitas
tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. dan globalitas dalam berbagai bidang, supaya
Kearifan lokal terkandung tentang nilai-nilai terjaga nilai-nilai luhur berbagai kelompok etnik
yang baik, berbudi luhur, pengetahuan yang suatu bangsa. Sehingga terciptanya generasi
dihasilkan berdasarkan pengalaman sendiri yang emas bangsa yang paham akan dari mana ia
kemudian menjadi milik bersama suatu kelompok berasal, tahu akan budaya, dan mampu bersaing
etnik. Kearifan lokal suatu nilai luhur, nilai tradisi, dikancah dunia.
nilai budaya, nilai pendidikan itu semua Mengantisipasi ancaman dan
merupakan nilai-nilai kebangsaan suatu negara. mengendalikan berbagai masalah negara yang
Nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki mempunyai disebabkan oleh generasi mudanya sudah
manfaat tersendiri bagi suatu bangsa yang tercerabut dan menjauhkannya dari nilai-nilai
dijadikan sebuah perisai dalam suatu negara sosial budaya di tengah masyarakat karena
dalam menghadapi globalisasi, modernisasi, dan diakibatkan globalisasi di era ini kian pesat.
pesatnya teknologi informasi dan komunikasi, Yang saatnya kembali ke local wisdom yang
agar dapat melangsungkan hidup kelompok terbukti telah beabad-abad mampu menangkal
sesuai dengan situasi, kondisi, kemampuan dan menjadi solusi dari berbagai persoalan yang
dalam masyarakat lokal. dihadapi masyarakat masa lampau. Kesadaran
Dunia pendidikan sekarang ini dituntut untuk akan nilai-nilai kearifan lokal yang mampu
mempersiapkan peserta didik yang mampu membentuk karakter suatu bangsa diharapkan
beradaptasi dengan keragaman dan dapat dimuat dalam pembelajaran IPS disekolah
perkembangan budaya, dari kuatnya arus sehingga dapat menjadi solusi dari berbagai
modernisasi kemajuan teknologi informasi dan masalah sosial dan budaya yang terus mencakar
komunikasi sehingga semakin tak terlihat. bangsa kita pada masa ini dan kedepannya.
Pendidikan merupakan wadah pertama yang
tepat untuk melestarikan unsur-unsur bagian dari II. PEMBAHASAN
tradisi budaya masyarakat suatu bangsa.
2.1 Bentuk Rakat Mupakat
Pendidikan di sekolah diharapkan mampu
Kandangan merupakan Ibukota Kabupaten
menyiapkan peserta didik dalam menghadapi
Hulu Sungai Selatan yang sebagai kecamatan.
terjangan lingkungan luar yang nantinya masuk
Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdiri sejak
ke lingkungannya, sehinggahal itu terjadi maka
tahun1950 yang dulunya disebut Kabupaten Hulu
peserta didik sudah mempunyai bekal
Sungai. Ruang lingkup Kabupaten Hulu Sungai
keterampilan untuk dapat mengantisipasi,
pada masa itu meliputi Rantau, Kandangan,
menyelesaikan, memfilter sesuatu hal yang tidak
Barabai, Amuntai, Balangan, dan Tanjung saat
diinginkan. Apalagi dalam daya saing suatu
ini. Menurut hasil wawancara saya dengan
bangsaseperti Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)
budayawan dan sastrawan daerah Kandangan,
yang sekarang ini terjadi. Maka peserta didik
kata Rakat Mupakat berasal dari Bahasa Banjar
yang juga sebagai warganegara juga harus siap
yaitu kata rakat dan mupakat, rakat berarti erat,
menghadapinya segala persaingan, ancaman
akrab, seperti eratnya hubungan keluarga dalam
apapun.
bermasyarakat, akrabnya berteman, tidak ada
Pembelajaran IPS di sekolah juga tak luput sesuatu hal yang membuat hubungan menjadi
dari cara pemprosesan pewarisan dan longgar, tidak terpecah belah. Sedang mupakat
penanaman dari berbagai nilai pendidikan merupakan kata dari bahasa melayu yang di
karakter yang berbasis kearifan lokal agar nilai-
ambil menjadi bahasa Banjar, yang mana artinya
nilai kebangsaan yang tersirat tidak luruh, hilang
454 Rahmiaty
serupa dengan bahasa Indonesia yaitu setuju, kelompok daerah tersebut agar tercapai segala
seia, sekata, akur, setuju, sehati, dengan harapan masyarakatnya kedepan nanti. Sebagai
persetujuan, dilakukan dengan berunding, contoh, slogan kata tersebut seperti Kata Rakat
berembuk sehingga mencapai suatu Mupakat tadi yang dijadikan sebagai slogan dari
kesepahaman. masyarakat Kandangan, yang dapat dilihat dari
Minimnya sumber hingga tidak adanya lagi lambang daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
pengarsipan oleh pemerintah daerah, sehingga Kata Rakat Mupakat yang terdapat dalam
kerancuan penggunaan kata antara kata lambang daerah bertulis di pita berwarna kuning
mupakat dengan mufakat oleh pembuat lambang emas. Makna tersebut melambangkan persatuan
pada masa itu, hingga memberi pencerahan yang yang erat disertai musyawarah.
minim pada penulis dalam kata tersebut. Kata Rakat Di masyarakat Kandangan terlihat
atau slogan Rakat Mufakat diambil oleh para dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya,
penguasa daerah pada saat itu melihat dari segi dimana selalu menjunjung tinggi kebersamaan,
lingkungan masyarakatnya, yang hubungan antar kekeluargaan, saling tolong menolong, dalam
warganya selalu erat, yang tercermin dari sikap lingkungan bermasyarakat. Contohnya gotong
masyarakat yang senantiasa bergotong royong, royong dalam berbagai hal di lingkungan
tolong menolong terhadap sesama dalam masyarakat, diantaranya dalam bidang sosial,
berbagai hal dimasyarakat, dan diharapkan religi, ekonomi, dan lain sebagainya.
kedepannya masyarakat Kandangan selalu rakat Kegiatan tolong menolong dalam bidang
dimanapun mereka berada, artinya selalu erat ekonomi dan mata pencaharian hidup, sudah
dalam hubungan bermasyarakat sehingga terjalin mulai berangsur-angsur lenyap di masyarakat
rasa asih terhadap sesama urang banua, sikap pedesaan. Proses ini dipercepat lagi dengan
gotong royong dalam hantaman modernisasi, masuknya unsur-unsur keasliannya. Dengan
tolong menolong, keakraban setiap warga demikian bergeserlah kegiatan tolong menolong
daerahnya sehingga tercipta kesejahteraan di yang tumbuh di masyarakat ke arah sistem
lingkungan masyarakat. Kemudian mupakat, upah(Sjariuddin dkk, 1980: 66).
diharapkan masyarakat Kandangan selalu
Dalam bidang teknologi dan perlengkapan
menyelesaikan masalah di dalam kehidupannya
hidup, sudah agak kurang terlihat kegiatan tolong
dengan bermusyawarah mufakat agar tercapai
menolong ini. Kegiatan ini masih bisa dilihat pada
tujuan bersama sependapat, seia, sekata,
upacara mendirikan rumah di pedesaan.
sehingga sulit terjadi kerenggangan antar warga,
Kegiatan tolong menolong dalam bidang
keretakan dalam rakat nya masyarakat
kemasyarakat juga sudah mulai lenyap pada
Kandangan, sulit dipecah belah oleh pihak luar
masyarakat pedesaan, akibat masuknya
apalagi zaman sekarang yang pesatnya laju
kebudayaan kota. Jika masih terlihat
teknologi yang bebasnya paham-paham asing
dimasyarakat, sudah diwarnai oleh kebudayaan
masuk ke lingkungan budaya masyarakat
kota, berupa panitia-panitia dalam bentuk
Kandangan dan sewaktu waktu akan menggeser
organisasi modern.
budaya luhur masyarakat yang sudah tercipta
ribuan tahun yang lalu walaupun sudah melewati Dalam bidang religi atau kepercayaan yang
proses akulturasi budaya. tumbuh di masyarakat, kegiatan tolong menolong
ini masih kuat. Ini didasarkan pada panggilan
Setiap daerah memiliki slogan katanya agama, walaupun sudah berupa benuk, sesuai
masing-masing baik itu sebagai pemersatu dengan tuntutan dan pengaruh perkembangan
masyarakat tentang karakter masyarakat atau zaman. Di samping itu orang Banjar sebagai
untuk menggambarkan pandangan hidup suatu
Rahmiaty 455
penganut Islam yang taat, selalu menyelaraskan keeanekaragaman kota yang masuk ke
tindakannya dengan norma-norma agama Islam. pedesaan, sukar menghimpun tenaga dalam
Sehingga kegiatan tolong menolong di bidang ini bentuk gotong royong yang asli.
merupakan suatu kewajiban menurut agama yang Lebih jauh lagi hubungan kekeluargaan
dianut, disamping tradisi yang sudang berkembang menjadi longgar dengan masuknya nilai budaya
sejak dulu(Sjariuddin dkk, 1980: 67). baru tersebut, sehingga mempercepat proses
Ada dua konsep berbeda yang dikembangkan bergesernya nilai-nilai budaya ini, yang
dalam waktu yang bersamaan. Di satu pihak sistem memungkinkan dominannya, nilai budaya baru
gotong royong dengan solidaritas kelompok yang tersebut pada masyarakat pedesaan di
kuat, sedangkan di lain pihak modernisasi dalam Kalimantan Selatan. Arus modernisasi yang
segala bidang, yang masuk masuk ke desa, akibat lajunya pembangunan di
melalui kota dengan segala segala bidang, sangat mempengaruhi kehidupan
keanekaragamannya, dimana ekonomi barang sistem gotong royong di pedesaan, baik pada
berubah menjadi ekonomi uang. Semakin laju desa petani, maupun pada desa
pelaksanaan pembangunan, semakin banyak nelayan(Sjariuddin dkk, 1980: 145).
mengundang pengaruh luar, yang bertentangan Koentjaraningrat (1990:57) menyatakan
dengan nilai-nilai budaya asli yang berkembang bahwa dalam kehidupan masyarakat desa di Jawa,
di desa di kawasan Kalimantan Selatan. gotong royong merupakan suatu sistem
Pengaruh ini masuk ke desa-desa lebih kuat lagi, pengerahan tenaga tambahan dari luar kalangan
dengan berkembangnya jaringan komunikasi keluarga, untuk mengisi kekurangan tenaga pada
yang masuk ke desa. Hal yang demikian ini masa-masa sibuk dalam lingkarab aktivitas
menggeser nilai-nilai budaya asli ke arah produksi bercocok tanam di sawah. Untuk
modernisasi dengan teknologi modern, dimana keperluan itu, dengan adat sopan-santun yang
ekonomi uang berkembang dengan pesatnya. sudah tetap, seorang petani meminta beberapa
Perasaan ketergantungan kepada orang lain orang lain sedesanya, misalnya, untuk
sebagai anggota masyarakat, yang merupakan membantunya dalam mempersiapkan sawahnya
unsur nilai gotong royong dengan perubahan nilai untuk masa penanaman yang baru (memperbaiki
gotong royong dengan perubahan nilai budaya ini, saluran-saluran air dan pematang-pematang,
menjadi longgar. Walaupun dibina melalui menyangkul, membajak, menggaru, dan
lembaga-lembaga desa yang formil tetapi sikap ini sebagainya). Petani tuan rumah hanya harus
sukar bertahan dari nilai-nilai budaya baru, yang menyediakan makan siang tiap hari kepada teman-
datang sebagai akibat modernisasi, yang temannya yang datang membantu itu, selama
dibawa bersama lajunya pekerjaannya berlangsung. Kompensasi lain tidak
pembangunan(Sjariuddin dkk, 1980: 144-145). ada, tetapi yang minta bantuan tadi harus
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa di mengembalikan jasa itu dengan membantu semua
samping terdesaknya nilai budaya asli ini dengan petani yang diundangnya tadi, tiap saat apabila
nilai budaya baru, masih bisa dilihat mereka memerlukan bantuannya. Dengan demikian
perpaduannya yang bermanfaat, di berbagai system gotong-royong sebagai suatu sistem
desa di Kalimantan Selatan. Dengan sistem pengerahan tenaga seperti itu, amat cocok dan
gotong royong yang dikembangkan menimbulkan flexible untuk teknik bercocok tanam yang bersifat
swadaya masyarakat di segala bidang. Sesuai usaha kecil dan terbatas, terutama waktu unsur
dengan perkembangan zaman, gotong-royong uang belum masuk ekonomi pedesaan. Tenaga
yang semula berkembang dalam bentuk tambahan dapat dikerahkan bilamana perlu, dan
pengumpulan dan dan uang, dengan segera dibubarkan lagi bila
456 Rahmiaty
pekerjaan selesai. Di desa-desa di Jawa . desa petani yang terletak di jalur lalu lintas yang
kerjasama tolong-menolong dalam bercocok ramai, baik sungai maupun jalan raya seperti
tanam seperti itu biasanya dilakukan antara para pada desa petani sawah pasang surut dan desa
petani yang memiliki bidang-bidang sawah yang petani sawah dataran tinggi, sistem ini sukar
berdekatan letaknya. bertahan dalam bentuk aslinya. Demikian juga
Pada desa petani di Kalimantan Selatan, pada desa nelayan di tepi pantai, karena desa ini
sistem gotong royong ini masih bisa terlihat nyata selalu terbuka dari pengaruh luar, sesuai dengan
identitasnya, secara asli, walaupun sudah alam wilayah atau lingkungan fisik dan
mengalami pergeseran nilai. Pada desa petani lingkungan sosial tersebut.
ladang/tegalan di pegunungan, yang terpencil Melihat lajunya pengaruh luar yang masuk ke
dari kehidupan kota, sistem ini masih kuat desa seperti tersebut, sistem gotong royong
disamping persamaan mata pencaharian hidup dalam bentuk asli sukar dipertahanka, walalupun
dan kepentingan perorangan, dalam mengelola jiwa gotong royong masih bisa dimanfaatkan
lingkungannya atau membudayakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan tuntutan
lingkungannya(Sjariuddin dkk, 1980: 145). zaman.
Didesa Labuhan yang dihuni oleh orang Menilai tinggi kerja sama dengan orang lain,
Dayak Labuhan ini, hidup berdampingan tiga adalah sikap sebagian besar dari masyarakat
kelompok penganut kepercayaan (agama), yaitu pedesaan di negara kita, termasuk Kalimantan
agama Balian, Islam, dan Kristen, di bawah Selatan. Hal yang merupakan unsur pokok dari
pimpinan kepala kampung atau pembekal yang gotong royong ini, sudah sejak lama bertumbuh
beragama Balian. Di desa ini kelihatannya dalam masyarakat pedesaan, yang merupakan
penganut ketiga agama itu membentuk tiga nilai budaya asli dari masyarakat pedesaan di
kelompok anak kampung, yang sesuai dengan Indonesia(Sjariuddin dkk, 1980: 146).
kepercayaan mereka. Gotong Royong dalam hal acara
Pada gotong royong dan kerja bakti pernikahan,dari menyiapkan makanan, hingga
mendirikan bangunan keagamaan seperti mesjid memasang sarubung (tenda) yang digunakan untuk
misalnya, pembekal yang beragama Balian acara. Menurut Ideham dkk (2015) gotong royong
menjadi ketua pembangunan mesjid atau tolong menolong terdapat pada berbagai
diperkampungan (di anak kampung) orang yang kelompok etnik, yang dimanifestasikan dalam
beragama Islam. Walaupun dalam kepercayaan kehidupan sehari-hari. Prinsip dasarnya sama,
yang mereka anut berbeda antara ketiga saling menolong secara bergantian, atau berbalas-
kelompok di desa tersebut, namun sistem gotong balasan. Masyarakat pendesaan di daerah
royong di desa tersebut masih bisa terbina, Kalimantan Selatan ini umumnya petani, baik petani
walaupun mereka berbeda kepercayaan, ikatan ladang maupun petani sawah, disamping juga
persamaan dalam mata pencaharian hidup berkebun.Oleh karena itu, gotong royong tolong-
sebagai petani masih bisa mengikat mereka, menolong ini banyak terdapat dalam kegiatan
untuk mempertahankan dan memanfaatkan masyarakat di bidang pertanian. Biasanya kegiatan
gotong royong di desa tersebut. tolong menolong ini terjadi dari mengolah tanah,
CONTOH gotong royong dalam menanam dan merawat padi yang sedang tumbuh,
pembangunan mesjid At-Taqwa Kandangan. menuai atau mengetam padi, sampai pada
Desa seperti ini pun sudah mengalami mengolah gabah yang telah dituai. Pada
pergeseran nilai-nilai budaya aslinya, akibat perkebunan sering juga terjadi kegiatan gotong
modernisasi yang sudah lama masuk. Bagi desa- royong yang wujudnya seperti itu.
Rahmiaty 457
Banyak istilah lokal yang dipakai untuk badamuluk dan juga bermain bola di lapangan
menamakan kegiatan gotong royong ini. Istilah yang bersifat musiman.
yang dipakai tiap daerahtersebut sesuai dengan Saprah amal kegiatan mengumpulkan dana
bahasa pergaulan sehari-hari yang dipakai oleh untuk keperluan tertentu seperti untuk madrasah,
kelompok etnik yang melaksanakannya. untuk sekolah, untuk surau, untuk masjid dan
Gotong royong kerja bakti dilakukan tanpa sebagainya juga dilakukan secara gotong royong
mengharapkan balasan, hanya berdasarkan dengan mengedarkan undangan makanan
keikhlasan seseorang dalam menolong tersebut. berharga. Undangan makan berharga yang
Kegiatan gotong royong kerja bakti ini biasanya hasilnya digunakan untuk pembangunan gedung
dilakukan untuk hal-hal yang berhubungan atau untuk pengelolaannya ini disebut saprah
dengan kepentingan umum atau untuk hal-hal amal. Segala ongkos dan tenaga pelaksanya
yang bersifat khusus. Kegiatan gotong royong dilakukan secara gotong royong kerja bakti oleh
kerja bakti ini antara lain dalam bidang pertanian penduduk kampung di daerah itu.
yaitu gotong royong kerja bakti balangai handil, Dalam bidang keagamaan dan religi, gotong
gotong royong kerja bakti batabat, gotong royong royong kerja bakti dalam bidang ini antara lain:
kerja bakti bahandup babi atau bagarit babi, dan gotong royong kerja bakti mendirikan masjid atau
gotong royong kerja bakti mahampang surau (langgar). Kegiatan ini dilakukan untuk
tikus(Ideham dkk, 2015: 249). satu wilayah langgar atau wilayah masjid (orang
Kemudian dalam bidang teknologi dan yang berada di wilayah masjid tersebut).
perlengkapan hidup, gotong royong kerja bakti Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara
dalam bidang ini antara lain gotong royong kerja bergotong royong ini antara lain manimbuk
bakti untuk membuat jembatan atau titian desa. halaman masijid dengan tanah (menguruk
Gotong royong kerja bakti balangai jalan atau halaman mesjid dengan tanah liat atau pasir),
membersihkan jalan. Gotong royong batimbuk menyiapkan bahan bangunan untuk masjid dan
jalan atau maninggikan jalan dengan surau, memancangkan tiang atau kerangka
menguruknya dengan tanah. Kegiatan itu bangunan masjid, atau surau dan
dilakukan oleh semua penduduk desa di sebagainya(Ideham dkk, 2015: 250).
kawasan yang melaksanakan gotong royong. Gotong royong kerja bakti untuk
Dalam bidang kemasyarakatan sering juga memperingati hari-hari besar keagamaan seperti
dilaksanakan gotong royong kerja bakti antara dalam pelaksanaan peringatan maulid, isra dan
lain, dalam bidang olahraga dan kesenian mi‘raj Nabi Besar Muhammad saw pada satu
tradisional seperti; gotong royong kerja bakti wilayah masjid atau wilayah langgar. Gotong
membuat sarubung panguntauan (arena latihan royong bisa diberikan dalam bentuk tenaga,
atau pertandingan pencak silat). Gotong royong benda maupun dana.
kerja bakti membuat sarubung mamanda (arena Gotong royong kerja bakti Manyanggar
pertunjukkan teater rakyat Mamanda) dan Padang. Gotong royong ini dilaksanakan oleh
panggung untuk Bawayang (panggung kelompok masyarakat tertentu yang masih
pertunjukkan wayang kulit). Gotong royong kerja melaksanakan kegiatan manyanggar padang.
bakti pembuatan lapangan bola musiman Jenis pekerjaan yang dikerjakan biasanya
sesudah panen selesai dimusim kemarau. Ketika bergotong royong dalam hal menyiapkan segala
para petani sudah tidak ada pekerjaan lagi di peralatan upacara sampai pada pelaksanaa
sawah, diperlukan kegiatan-kegiatan seperti upacaranya. Kegiatan Manyanggar Padang di
belajar pencak silat, belajar mamanda atau Danau Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan
458 Rahmiaty
merupakan salah satu contoh gotong royong Nilai Mupakat yang juga terdapat dalam
kerja bakti yang dikerjakanoleh sebagian Pancasila Sila ke 4, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
masyarakat Banjar(Ideham dkk, 2015: 251). oleh hikmat kebijaksanaan dalam
2.1 Nilai Rakat Mufakat Sebagai Sumber Permusyawaratan/Perwakilan. Pada I Juni 1945,
Pembelajaran IPS dalam Sidang BPUPKI, Soekarno mengusulkan:
Dasar mufakat, dasar permusyawaratan perwakilan
Sedikit penjelasan di atas, disimpulkan bahwa
Negara Indonesia Negara ―semua buat semua‖,
dalam Rakat Mupakat tersebut terdapat nilai-nilai
satu buat semua, semua buat satu‖. Dasar negara
luhur yang berasal dari masyarakat Kandangan.
Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan,
Apabila kita menoleh ke lambang negara kita
segala sesuatu di bicarakan dan di musyarawahkan
Indonesia yaitu Pancasila sebagai dasar negara
dalam Badan Perwakilan. Dalam pidato ini
dan pandangan hidup warga masyarakat
Soekarno mengusulkan dasar Negara Indonesia
Indonesia, dan mengaitkannya dengan Rakat
adalah mufakat, perwakilan, dan permusyawaratan,
Mupakat. Bahwa nilai rakat terdapat dalam
dan usulan tersebut diterima, kemudian dimuat
Pancasila yaitu Sila ke 3 Persatuan Indo-nesia,
dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi dasar
yang mana Indonesia dengan Negara
negara, sebagai bagian dari
Kesatuan Republik Indonesia, yang
Pancasila.(Panjaitan,2015: 169-170).
masyarakatnya bergotong-royong bekerjasama
dalam semangat persaudaraan, dan Dengan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
persaudaraan ini menjadi jaminan bagi hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawarata/
kelanggengan bangsa Indonesia dan kehidupan Perwakilan, negara Republik Indonesia adalah
yang layak bagi semua orang. Dalam kehidupan suatu negara demokrasi perwakilan, dan
kenegaraan, semua warganegara harus dapat pengambilan keputusan sebanyak mungkin
berbagi rasa dan berbagi beban. Persaudaraan dilaksanakan dengan musyawarah. Negara yang
kebangsaan Indonesia harus tetap dipelihara berkedaulatan rakyat, berarti semua kekuasaan
dalam semua bidang kehidupan. Hidup negara berasal dari rakyat, dan penyelenggaraan
bergotong-royong, kerja sama, sukarela, bantu negara berada dalam kendali rakyat. UUD 1945
membantu dan tolong menolong, untuk kebaikan mengamanatkan bahwa negara Republik Indo-
bersama. Penderitaan kelompok masyarakat nesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat,
yang satu dirasakan oleh kelompok masyarakat yang dalam pelaksanaannya berdasarkan kepada
yang lain, dan kemudian bersama-sama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
menanggulanginya. Kerja keras bersama-sama kebijuaksanaan dalma pemusywaratan/ perwakilan.
untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, Untuk itu dibentuk lembaga perwakilan daerah
hingga terwujud masyarakat adil dan makmur. untuk menjalankan prinsip demokrasi, menyerap
Negara Republik Indonesia adalah negara dan memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk
kesatuan, seperti yang ditetapkan dalam UUD kepentingan masyarakat daerah. Demokrasi
1945 pasal 1 ayat (1) yang menyatakan; Negara Indonesia adalah demokrasi perwakilan dan
Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang pengambilan keputusan sebanyak mungkin melalui
berbentuk Republik( Panjaitan,2015: 169). musyawarah untuk mufakat. Demokrasi adalah
pemerintahan negara ―semua buat semua‖. Semua
Kata Rakat bersumber dari nilai-nilai luhur
warganegara ikut dalam proses pemilihan
yang ada di masyarakat Kandangan di antara
penyelenggara negara; pembuatan kebijakan
terdapat nilai gotong-royong, kerja keras, tolong-
negara; dan dalam
menolong,bantu membantu, nilai rasa
kekeluargaan yang erat antar warga masyarakat. mengawasi kerja semua lembaga
negara(Panjaitan, 2015: 170).
Rahmiaty 459
Nilai kerja keras merupakan sikap dan Demokratis: cara berfikir, bersikap, dan
perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
sungguh dalam mengatasi berbagai masalah
kehidupan bermasyarakat. Nilai pantang Rasa Ingin Tahu: sikap da tindakan yang
selalu berupaya untuk mengetahui lebih
menyerah adalah sikap dan perilaku yang
mendalam dan meluas dari sesuatu yang
menunjukkan upaya sungguh sungguh dalam dipelajari, dilihat dan didengar.
mengatasi berbagai hambatan, Sikap
Semangat Kebangsaan: cara berpikir,
bertanggung jawab adlah sikap dan perilaku
bertindak, dan berwawasan yang
seseorang untuk melaksanakan tugas dan menempatkan kepentingan bangsa dan
kewajibannya yang seharusnya ia lakukan. Baik negara di atas kepentingan diri dan
terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan kelompoknya.
(alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Cinta Tanah Air: cara berpikir, bertindak
Yang Maha Esa. dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara diatas
Jarkawi mengatakan (2015) tahun ajaran kepentingan diri dan kelompoknya.
2011 oleh Diknas bahwa seluruh pendidikan di
Indonesia harus menyisipkan nilai-nilai Menghargai Prestasi: sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk
pendidikan karakter kepada para siswa dalam menghasilkan sesuatu yang berguna
proses pendidikannya. 18 nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat, dan mengakui, serta
karakter, yaitu sebgai berikut. menghormati keberhasilan orang lain.
Religius: sikap dan perilaku yang patuh Bersahabat/Komunikatif: sikap dan
dalam melaksanakan ajaran agama yang tindakan yan mendorong dirinya untuk
dianutnya toleran terhadap pelaksanaan menghasilkan sesuatu yang berguna
ibadah agama lain, dan hidup rukun bagi masyarakat, dan mengakui, serta
dengan pemeluk agama lain. menghormati keberhasilan orang lain.
Jujur: perilaku yang didasarkan pada Cinta Damai: sikap dan tindakan yang
upaya menjadikan dirinya sebagai orang mendorong dirinya untuk menghasilkan
yang selalu dapat dipercaya dalam sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. dan mengakui, serta menghormati
Toleransi: sikap dan tindakan yang keberhasilan orang lain.
menghargai perbedaan agama, suku, Gemar Membaca: kebiasaan
etnis, pendapat, sikap dan tindakan or- menyediakan waktu untuk membaca
ang lain yang berbedadari dirinya. berbagai bacaan yang memberikan
Disiplin: tindakan yang menunjukkan kebajikan bagi dirinya.
perilaku tertib dan patuh pada berbagai Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan
ketentuan dan peraturan. yang selalu berupaya mencegah
Kerja keras: tindakan yang menunjukkan kerusakan pada lingkungan alam
perilaku pantang menyerah dalam disekitanya, dan mengembangkan
mencapai tujuan. upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang
dari sesuatu yang telah dimiliki. selalu ingin memberi bantuan pada or-
ang lain dan masyarakat yang
Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak membutuhkan.
mudah tergantung pada orang lain dlam
menyelesaikan tugas-tugas, Tanggung jawab:sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia
460 Rahmiaty
lakukan, terhadap diri sendiri, serta mengaitkannya dengan Ideologi Negara
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan yaitu Pancasila.
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.( Abbas, 2015: 244). Menerangkan kepada peserta didik dimana
hal tersebut tentu akan berguna dengan
Djoko Widgdho (1988: 147) bahwa manusia masyarakat sekarang ini, masyarakat disekitar
adalah makhuk sosial. Manusia merupakan yang kurang memperhatikan lingkungannya,
anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, sehingga dengan bahasan ini siswa diminta
bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya
mampu menyebutkan tujuan-tujuan
manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah pembelajaran ini, agar mampu menyelesaikan
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
permasalahan dilingkungannya secara
harus dipertanggung jawabkan kepada
musyawarah mufakat dan kekeluargaan, agar
masyarakat.Wina Sanjaya (2006: 52) dalam
siswa menjadi warga negara yang baik, dapat
proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan
berprikir kritis akan budaya yang asing masuk ke
sebagai model atau teladan bagi siswa yang
lingkungannya, akan lebih peduli dengan
diajarnyam tetapi juga sebagai pengelola
lingkungan masyarakat dimana ia tinggal,
pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh membekali diri peserta didik dengan kreativitas
karenanya, keberhasilannya suatu proses dalam menghadapi berbagai tantangan zaman,
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan mampu bertindak nyata di lingkungan
atau kemampuan guru. sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Dalam buku Abbas ( 2015: 13) menurut
Humaidy Abdussami, masyarakat Banjar punya
III. KESIMPULAN
watak demokratis. Hal ini ditandai dengan sangat
terbuka dan sedemikian lenturnya budaya Banjar Kata Rakat Mupakat berasal dari Bahasa
dalam menerima berbagai budaya lain yang pada Banjar yaitu kata rakat dan mupakat, rakat berarti
mulanya asing. Ia sanggup mendudukkan budaya- erat, akrab, seperti eratnya hubungan keluarga
budaya lain tersebut sebagai mitra sejajar dan dalam bermasyarakat, akrabnya berteman, tidak
teman dialog yang setara dalam lokus dirinya. Juga ada sesuatu hal yang membuat hubungan
menyebutkan nilai-nilai demokrasi dalam budaya menjadi longgar, tidak terpecah belah. Sedang
Banjar, yaitu diantaranya adalah Tradisi mupakat merupakan kata dari bahasa melayu
Musyawarah dan Keadilan, Tradisi Gotong yang di ambil menjadi bahasa Banjar, yang mana
Royong,Tradisi Persamaan kebebasan, Tradisi artinya serupa dengan bahasa Indonesia yaitu
Oposisi, dan Tradisi Kritik. setuju, seia, sekata, akur, setuju, sehati, dengan
persetujuan, dilakukan dengan berunding,
Siswa diharapkan mengetahui sisi negatif dan
berembuk sehingga mencapai suatu
positif dari perkembangan teknologi. Penggunaan
kesepahaman.
internet dalam pembelajaran dirasa efektif untuk
memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar Nilai yang terkandung dalam Rakat Mupakat
peserta didik. Kemudian penggunaan media yaitu di antaranya adalah nilai kekeluargaan, nilai
pembelajaran Print Out Gambar lambang Kab HSS, musyawarah mufakat, nilai kerjakeras, tolong
/ melihat lingkungan di sekeliling /mencoba menolong, saling membantu, tolong menolong
menemukan lambang tersebut di lingkungan dan lain sebagainya.Nilai-nilai Rakat Mupakat
sekolah sebagai media pembelajaran, sebagai alat dapat dimasukkan sebagai sumber pembelajaran
yang dipergunakan agar dapat menjelaskan arti IPS, yang mana dalam nilai tersebut dapat
dan makna dari setiap simbol, gambar serta warna menanamkan akan rasa kekeluargaan yang erat
yang ada di lambang dalam masyaakat lingkungannya
Rahmiaty 461
Pendidikan IPS melalui nilai-nilai dalam
Rakat Mupakat dapat mendorong daya saing
bangsa terhadap negara lain, dengan itu pula
siswa tidak tercerabut dari budaya luhur yang
mewariskan akan nilai-nilai tersebut. Sehingga
siswa mampu menjawab tantangan
lingkungannya, dan cakap akan permasalahan
yang menghadapi negara dan bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ideham, M. Suriansyah. et al., 2015. Urang Banjar dan
Kebudayaannya. Yogyakarta: Ombak.
Sjarifuddin,dkk.1980. Sistem Gotong Royong Dalam
Masyarakat Pedesaan Daerah Kalimantan Selatan.
Banjarmasin: Departemen Pendidian dan
Kebudayaan.
Noor, Syahminan. 2003. Mengenal Upacara Manaradak
di Desa Balai Amas Ulin Kec. Simpur Kab. Hulu
Sungai Selatan. Kandangan: Pemerintah Kabupaten
Hulu Sungai Selatan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2014. Pendidikan
Karakter. Bandung: Niaga Sarana Mandiri.
Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2015. Ethnopedagogy.
The Proceeding of International Seminar on
Ethnopedagogy. Bandung: Wahana Jaya Abadi.
Widagdho, Djoko. 1988. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bina
Aksara.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran, Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2015. Pendidikan IPS
Berbasis Kearifan Lokal. Bandung: Wahana Jaya
Abadi.
462 Rahmiaty
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEARIFAN LOKAL DI
KALIMANTAN SELATAN SEBAGAI BUDAYA BANGSA
RENI YUNIDA
yunidareni@gmail.com
ABSTRACT
Local knowledge will only be immortal if local knowledge implemented in concrete everyday life so that they can
respond and answer times have changed . Local knowledge should also be implemented in the state policy, for
example by implementing economic policies that berasaskan gotong royong and kinship as one form of local wisdom
in South Kalimantan. To achieve that, should the implementation of state ideology ( Pancasila ) in various state
policies. Thus, local knowledge will effectively serve as a weapon, not just the heritage that equip people to respond to
and answer the currents of the times. Excavate and preserve the various elements of local knowledge, traditions and
local institutions, including the norms and customs that are beneficial, it can function effectively in character education.
This article aims to examine the character education through local wisdom in South Kalimantan as the nation‘s culture.
Keywords: character education, local wisdom, nation‘s culture
ABSTRACT
Local knowledge is an element part of the tradition-culture of a nation, which appears to be the parts that are placed
on the physical order of the building (architecture) and district (urban) geography kenusantaraan a nation. the values
of local wisdom for generations have been taught by our parents to us as children. Culture of mutual cooperation,
mutual respect is a small example of local wisdom. Anthropology is a science that examines the culture and its
elements in a society, the anthropological study is expected to provide an understanding of the culture, so grow the
value of local knowledge and instill the spirit of nationalism against the culture.The method used in this research is
qualitative method, the data source used in the form of primary and secondary data, informants selected by purposive
sampling. The research instrument is the researchers themselves to use the interview, record, and the camera as a
means of documentation. The data collection is done by observation, interview and documentation. Mechanical
analysis using qualitative analysis with measures of data reduction, data presentation and conclusion.
Kata kunci: Kearifan Lokal, Antropologi, Jiwa Nasionalisme.
Rahmiaty 469
Sanusi Pane dan lain-lain. Bagi Sutan Takdir, Definisi kearifan lokal secara bebas dapat
budaya indonesia lama bersifat statis, diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di
terkebelakang dan ketinggalan. Ia menghendaki dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk
agar kita berkiblat ke Barat (Eropa dan Amerika) mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah
yang memiliki kebudayaan dinamis dan modern, maka kita harus bisa memahami nilai-nilai
seraya meninggalkan budayanya sendiri. budaya yang baik yang ada di dalam wilayah
Sedangkan Soetomo dan kawan-kawan tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai
berpendapat bahwa bagaimanapun kita jangan kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun
sampai tercabut dari akar-akar budaya kita sendiri, temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku
karena didalamnya terdapat nilai-nilai yang perlu anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling
diperhatikan. Untuk menumbuhkan kembali menghormati dan tepa salira merupakan contoh
kebudayaan yang sudah mulai tergeser dengan kecil dari kearifan lokal.
budaya baru, maka sangat perlu menumbuhkan Pengertian kearifan lokal menurut para ahli
kembali kearifan lokal yang sudah ditinggalkan menyatakan:
karena banyaknya kebudayaan baru yang muncul
Definisi kearifan lokal adalah segala bentuk
dalam masyarakat.
kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai
kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan
II. PEMBAHASAN senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam
2.1 Kearifan Lokal kurun waktu yang cukup lama ( secara turun
menurun) oleh sekelompok orang dalam
Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal
lingkungan atau wilayah tertentu yang menjadi
merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya
tempat tinggal mereka. Hal tersebut dapat
masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi
terwujud dalam beberapa bentuk seperti:
bagian-bagian yang ditempatkan pada tatanan
fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan Pola pikir masyarakat yang berbudi
pekerti baik
(perkotaan) dalam geografi kenusantaraan
sebuah bangsa. Dari penjelasan beliau dapat Perasaan mendalam terhadap tanah
kelahiran
dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah
penerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam Bentuk perangai/tabiat masyarakat
kebanyakan pada daerah tertentu yang
artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan lokal
akan tetap melekat dan dibawa saat
adalah proses sebelum implementasi tradisi berbaur dengan kelompok masyarakat/
pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam untuk lingkungan yang berbeda
mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana Filosofi hidup masyarakat tertentu yang
‗membaca‘ potensi alam dan menuliskannya mendarah daging dan tetap melekat
kembali sebagai tradisi yang diterima secara uni- meski telah lama hidup di perantauan
versal oleh masyarakat, khususnya dalam Keinginan besar untuk tetap menjalankan
berarsitektur. Nilai tradisi untuk menselaraskan adat/tradisi yang telah lama diikuti secara
kehidupan manusia dengan cara menghargai, turun menurun.
memelihara dan melestarikan alam lingkungan. Kearifan lokal tumbuh dan menjadi bagian
Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Di mana
penyempurnaan arti dan saling mendukung, beberapa hal akan berperan penting dalam
yang intinya adalah memahami bakat dan perkembangannya, diantaranya: Bahasa, agama,
potensi alam tempatnya hidup dan kesenian, taraf pendidikan masyarakat,
diwujudkannya sebagai tradisi. perkembangan teknologi dan yang lainnya.
470 Rahmiaty
Dalam kamus Inggris Indonesia John M. berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-
Echols dan Hassan Shadily, maka pengertian hentinya.
keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan Antropologi merupakan salah satu cabang
(wisdom) dan lokal (local). Local yang berarti ilmu sosial yang mempelajari budaya
setempat, sementara wisdom sama dengan masyarakat. Antropologi juga mempelajari
kebijaksanaan. Dengan demikian maka dapat manusia sebagai mahluk biologis sekaligus
dipahami, bahwa pengertian kearifan lokal mahluk social. Ilmu ini lahir atau muncul dari
merupakan gagasan-gagasan atau nilai-nilai, keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-
pandangan-padangan setempat atau (lokal) yang ciri fisik, adat istiadat, dan budaya yang berada di
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik eropa. Antropologi mirip sosiologi apabila
yang tertanam dan diikuti oleh anggota antropologi lebih memusatkan pada penduduk
masyarakatnya. yang merupakan masyarakat tunggal, dalam arti
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal kesatuan masyarakat yang tinggal di daerh yang
masyarakat (local wisdom) sudah ada di dalam sama, sosiologi lebih menitik beratkan pada
kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu masyarakat dan kehidupan sosialnya.
mulai dari zaman pra-sejarah hingga saat ini, Ruang Lingkup Antropologi
kearifan lingkungan merupakan perilaku positif
Secara khusus antropologi terbagi kadalam
manusia dalam berhubungan dengan alam dan lima subilmu yang mempelajari:
lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari
1 Masalah asal dan perkembangan
nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek manusia atau evolusinya secara biologis.
moyang atau budaya setempat (Wietoler, 2007),
Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik
yang terbangun secara alamiah dalam suatu manusia.
komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan
Masalah terjadinya perkembangan dan
lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang persebaran aneka ragam kebudayaaan
menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan manusia.
akan berkembang secara turun-temurun, secara 4 Masalah asal perkembangan dan
umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai persebaran aneka ragam bahasa yang
sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, diucapkan diseluruh dunia.
yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku Masalah mengenai asas-asas dari
bangsa yang tinggal di daerah itu. Dalam masyarakat dan kebudayaan manusia
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan oleh dari aneka ragam suku bangsa yang
adanya kemajuan teknologi membuat orang lupa tersebar diseluruh dunia masa kini.
akan pentingnya tradisi atau kebudayaan Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji
masyarakat dalam mengelola lingkungan, seringkali keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam
budaya lokal dianggap sesuatu yang sudah suatu masyarakat, ada 7 unsur kebudayaan
ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga menurut koentjaraningrat yaitu :
perencanaan pembangunan seringkali tidak Bahasa
melibatkan masyarakat. Sistem Pengetahuan
2.2 Antropologi Organisasi Sosial
Antropologi berasal dari kata yunani Perlatan dan Teknologi
antropos, yang berarti ―manusia atau orang‖, dan Sistem Ekonomi
logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, antropologi Sistem Religi
merupakan disiplin yang mempelajari manusia Kesenian
Rahmiaty 471
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang unsur kebudayaan yang paling mudah berubah
dirangkai oleh selat, dan keadaangeogafisnya yaitu peralatan dan teknologi masyarakat tersebut.
tidak merata. Faktor geografis suatu daerah Sifat Kebudayaan
sangat berpengaruh pada jaringan komunikasi
Kehidupan bersama yang ditandai dengan
dan transportasi antar daerah maupun pulau.
ketenteraman, kenyamanan dan keteraturan
Khususnya di daerah yang dikelilingi hutan
merupakan cita-cita yang diidamkan oleh setiap
belantara dan pegunungan yang tinggi akan
masyarakat, kondisi seperti itu biasanya akan
menghambat proses informasi, sehingga akan
terwujud jika lembaga-lembaga kemasyarakatan
berpengaruh pada pengetahuan penduduk di
inti benar-benar melaksanakan fungisnya dengan
sekitar. Selain faktor geografisnya, di masing-
baik. Dalam kondisi seperti ini, individu secara
masing daerah memiliki berbagai macam suku
psikologis merasakan adanya suatu ketentraman
bangsa, adat istiadat, sistem nilai, budaya yang
karena tidak ada pertentangan dalam norma-
berbeda.
norma dan nilai, keinginan manusia baik sebagai
Misalnya kebutuhan akan makan. Makan individu maupun sebagai anggota masyarakat
adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam serta keinginan masyarakat sendiri untuk hidup
kebudayaan. Tetapi bagaimana kebutuhan itu tenang, tentram dan damai adalah sesuatu yang
dipenuhi; apa yang dimakan, bagaimana cara wajar.
memakan adalah bagian dari kebudayaan.
Manusia dan masyarakat pada umumnya
Kebudayaan yang berbeda dari kelompok-
berusaha untuk memelihara harmoni. Keinginan
kelompoknya menyebabkan manusia melakukan
seperti itu mengakibatkan manusia dan
kegiatan dasar itu dengan cara yang berbeda.
masyarakat cenderung memelihara dan
Contohnya adalah cara makan yang berlaku mempertahankan budaya yang sedang berlaku
sekarang. Pada masa dulu orang makan hanya dalam masyarakat
dengan menggunakan tangannya saja, langsung
Kebudayaan Cenderung Bertahan
menyuapkan makanan kedalam mulutnya, tetapi
cara tersebut perlahan lahan berubah, manusia Budaya cenderung untuk bertahan jika
mulai menggunakan alat yang sederhana dari kayu masyarakat pendukungnya menganggap bahwa
untuk menyendok dan menyuapkan makanannya kebudayaan yang ada masih cocok atau masih
dan sekarang alat tersebut dibuat dari almunium. dapat memenuhi kebutuhannya. Ada beberapa
Begitu juga tempat dimana manusia itu makan. golongan yang cenderung untuk
Dulu manusia makan disembarang tempat, tetapi mempertahankan budaya adalah:
sekarang ada tempat-tempat khusus dimana a. Golongan masyarakat yang telah
makanan itu dimakan. Hal ini semua terjadi karena mempunyai kedudukan mapan, baik
manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu
secara ekonomis, sosial maupun politis.
yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau b. Golongan orang tua
lingkungan disekitarnya yang dianggap baik dan c. Golongan yang kurang atau jarang
berguna dalam hidupnya. Proses perubahan tata mengadakan hubungan dengan orang-
cara makan tersebut merupakan terjadi dari proses
orang di luar lingkungan masyarakat.
belajar sehingga menghasilkan perubahan perilaku Kebudayaan Selalu Berkembang
yang dinilai baik dan berkembang sesuai dengan (Cenderung Berubah)
perkembangan teknologi dan pendidikan. Disamping menghendaki hidup tentram dan
Masuknya pengaruh kebudayaan dari luar damai, manusia baik sebagai individu maupun
mengakibatkan perubahan dari beberapa aspek, sebagai masyarakat mempunyai sifat tidak puas
dengan apa yang telah ada. Mereka berusaha
472 Rahmiaty
memperbaiki kehidupannya, baik jasmaniah Menurut Otto Bauar:
maupun rohaniah. Singkatnya berusaha untuk Nasionalisme adalah suatu persatuan
meningkatkan kualitas hidupnya, itulah sebabnya perangaiatau karakter yang timbul karena
manusia, masyarakat dan kebudayaan perasaan senasib.
cenderung mengalami perubahan dengan situasi Menurut Hans Kohn:
baru. Kebudayaan berfungsi untuk membantu
Nasionalisme secara fundamental timbul
mencukupi kebutuhan manusia. Secara
dariadanya National Counciousness. Dengan
sederhana kebutuhan manusia yang pal-ing
perkataan lain nasionalismeadalah formalisasi
mendasar adalah pangan, sandang dan papan,
(bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran
pada tahap awal yang diutamakan tentulah
nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mendasar itu
tanpa mengutamakan kualitas. Apabila itu sudah Menurut L. Stoddard:
tercapai barulah memikirkan kebutuhan- Nasionalisme adalah suatu kepercayaan
kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak yangdimiliki oleh sebagian terbesar individu di
terbayangkan. Kualitas budayanya pun mana mereka menyatakanrasa kebangsaan
diusahakan meningkat. Hasil budaya lama yang sebagai perasaan memiliki secara bersama di
semula dianggap sudah memadai untuk dalamsuatu bangsa.
memenuhi kebutuhannya, dianggap usang atau Menurut Louis Sneyder:
ketinggalan, hasil-hasil budaya baru, baik berupa
Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan
kebendaan maupun bukan benda (seperti
faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan
pranata-pranata) diciptakan, budaya lama yang intelektual.
telah ada perlu diperbaiki, diperbaharui atau
disempurnakan. Bahkan apabila mungkin diganti Nasionalisme dalam arti semangat
dengan budaya baru yang lebih sesuai dengan kebangsaan karena kesamaan kultur artinya
tuntutan kebutuhan masyarakat. pada persamaan-persamaan kultur yang utama
sepertikesamaan darah atau keturunan, suku
2.3 Nasionalisme
bangsa, daerah tempat tinggal,kepercayaan dan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama, bahasa dan kebudayaan. Pada
(Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme pertumbuhan awal nasionalisme, dapat dikatakan
didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam sebagai sebuah situasi kejiwaan berupakesetiaan
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual seseorang secara total diabdikan secara
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan langsung kepada negara.Ikatan nasionalisme
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya
dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat mulaimerosot. Ikatan ini terjadi saat manusia
kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
sebagai satu paham yang menciptakan dan tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu,
mempertahankan kedaulatan sebuah negara naluri mempertahankan diri sangat berperan dan
(dalam bahasa Inggris ―nation‖) dengan mendorong mereka untuk mempertahankan diri
mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai sangat berperan dan mendorong mereka untuk
ikatan barsama dalam satu kelompok. Ada mempertahankan negerinya, tempatnya hidup
beberapa pendapat dari beberapa tokoh yaitu: dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal
tumbuhnya ikatan nasionalisme, yang
Menurut Ernest Renan: notabenelemah dan bermutu renda
Nasionalisme adalah kehendak untuk 2.4 Jiwa Nasionalisme
bersatudan bernegara.
Rahmiaty 473
Penanaman jiwa nasionalisme perlu primodialisme pascakrisis. Suatu sikap yang
dilakukan disekolah, hal ini dikarenakan bahwa sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan
sekolah merupakan tempat pendidikan dan sebagian besar anggota dan kelompok
pembentukan jiwa serta semangat bagi generasi masyarakat bahwa kesepakatan bersama yang
muda yang akan menentukan masa depan mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan
bangsa Indonesia di masa yang akan datang. perikemanusiaan dan musyawarah kerap hanya
Selain itu, sejumlah besar generasi muda menjadi wacana belaka. Bukan hal yang aneh
penerus bangsa Indonesia masih berstatus jika semangat solidaritas dan kebersamaan pun
sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila terasa semakin tenggelam sejak beberapa
sekolah mampu memberikan pendidikan dekade terakhir, boleh jadi penyebab dari
nasionalisme penguatan karakter bangsa Indo- memudarnya rasa nasionalisme ini juga
nesia maka akan selamatlah di masa yang akan disebebkan oleh karena paradigma tentang
datang. Penanaman jiwa nasionalisme bangsa bangsa dan nasionalisme yang kita anut berjalan
bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indone- di tempat. Maka dari itu upaya untuk
sia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan menumbuhkan kembali jiwanasionalisme pada
bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang generasi muda bangsa ini tidak hanya menjadi
kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam tanggung jawab pemerintah sebagai
rangka membentuk dan menumbuhkan rasa penyelenggara negara namun juga
nasionalisme bangsa bagi pelajar dan membutuhkan peran aktif masyarakat.
mahasiswa diperlukan suatu sarana yang dapat Peran Keluaga
melengkapi penyelenggaraan pendidikan di a) Memberikan pengawasan
sekolah. Sajian informasi berupa materi yang yang
menarik dan relevan dengan semangat menyeluruh kepada anak
kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu terhadaplingkungan sekitar dan
dikembangkan dengan tepat. memastikan anak tumbuh dalam
lingkunganyang baik.
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa Selalu menggunakan produk dalam
negeri dan merasa bangga dalam
pendidikan nasional berfungsi untuk menggunakannya.
mengembangkan dan membentuk watak serta Memberikan contoh atau tauladan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam tentang rasa kecintaan dan
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, penghormatan pada bangsa misalnya
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta dengan menunjukkan para pahlawan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan pendahulu yang telah merebut
bertaqwa kepada Yuhan Yang Maha Esa, kemerdekaan
berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Peran Pendidikan
mandiri dan menjadi warga negara yang a) Memberikan pelajaran tentang
demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dan juga bela Negara.
2.5 Upaya Upaya Untuk Menumbuhkan
Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Bangsa Menanamkan sikap cinta tanah air dan
menghormati jasa pahlawan dengan
Rapuhnya rasa kebanggaan bagi bangsa mengadakan upacara setiap Hari Senin
selama beberapa tahun belakangan ini dengan penuh khitmad.
sesungguhnya disulut oelh menguatnya
Memberikan pendidikan moral, sehingga
sentimenkedaerahan dan semangat para pemuda tidak mudahmenyerap hal-
hal negatif yang dapat mengancam
474 Rahmiaty
ketahanannasional. Dengan cara ini Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di
diharapkan para pemuda tidak kalangan pemuda dibutuhkan peran aktif semua
mudahterpengaruh dengan berbagai hal lapisan masyarakat.tidak hanya pemerintah tetapi
yang dapat menghancurkan bangsa.
juga lingkungan keluarga dan pendidikan.
Peran Pemerintah Memudarnya rasa nasionalisme dapat
Menggalakan berbagai kegiatan yang mengancam dan menghancurkan bangsa Indo-
dapat meningkatkan rasa nasionalisme nesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional
seperti seminar dan pameran akan menjadilemah dan dapat dengan mudah
kebudayaan.
ditembus oleh pihak luar. Pemerintah dapat
Mewajibkan pemakaian batik kepada menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi
pegawai negeri sipil setia Hari Jum‘at.
muda bangsa melalui sistem pendidikan yang
Hal ini dilakukan karena batik merupakan
sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang membentuk karakter generasimuda.Sehinga
diharapkan dengan kebijakan tersebut kepribadian dan citra diri bangsa menjadi
dapat meningkatkan rasa nasionalisme kekuatan etos,semangat etik dan moral yang
dan patrotisme bangsa. dapat membantu bagi kemajuan bangsa inidi
Lebih mendengarkan dan menghargai masa depan. Penanaman jiwa nasionalisme
aspirasi pemuda untuk membangun In- serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh
donesia agar lebih baik lagi pelajar dan mahasiswa di indonesia akan
PENUTUP memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
3.1 Kesimpulan dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan
kokoh serta berkepribadian.
Dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai
3.2 Saran
kearifan lokal melalui pembelajaran antropologi
diharapkan dapat menumbuhkan semangat Dari hasil pembahasan yang telah penulis
nasionalisme di kalangan remaja yaitu siswa, bahas, untuk menumbuhkan nilai-nilai kearifan
perkembangan kebudayaan yang ada di tengah- lokal dalam suatu masyakat, pada tahap pertama
tengah masyarakat merupakan salah satu diperlukan peran keluarga dalam menumbuhkan
penyebab hilangnya nilai-nilai kearifan lokal yang pemahaman akan kebudayaan yang ada di
ada di dalam masyarakat, dengan mempelajari dalam masyarakat, setelah peran keluarga
antropologi siswa diharapkan dapat mengetahui sekolah juga memiliki peran yang sangat penting
unsur kebudayaan, sifat kebudayaan dan dalam memperkenalkan kearifan lokal yang ada
keanekaragaman kebudayaan pada masa lalu di masyarakat melalui pembelajaran antropologi
yang masih ada maupun yang sudah lama hilang dan juga ilmu-ilmu lainnya, antropologi
karena faktor-faktor tertentu, siswa diperkenalkan merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan
kembali akan budaya yang dibawa oleh nenek masyarakat yang mencakup beberapa unsur
moyang dahulu sehingga diharapkan dapat seperti : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi
menumbuhkan kembali kebudayaan yang sudah sosial, peralatan dan teknologi, sistem ekonomi,
lama dilupakan. Penyebab memudarnya rasa sistem religi dan kesenian. Dengan
nasionalisme dan patriotisme memperkenalkan beberapa kebudayaan beserta
pemudadikarenakan oleh faktor internal dan unsur-unsurnya diharapkan siswa dapat lebih
eksternal. Faktor internal seperti kekecewaan memahami dan mengenal kebudayaan yang ada
pemuda terhadap kinerja pemerintah, sedangkan di tempat tinggalnya baik yang masih ada
faktor eksternal seperti arus globalisasi yang maupun yang sudah hilang.
membawa pengaruh negatif.
Rahmiaty 475
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, Irwan. 2010. Nasionalisme dan Patriotisme di
Indonesia.
Diekdjetkid.co.cc/2010/10/nasionalisme dan patriotisme.
Diakses pada 20 mei 2013.
Marcellia. 2012. Pudarnya Rasa Nasionalisme Pemuda.
http//pmarcellia. Blogspot.com/2012/03/ pudarnya-
rasa-nasionalisme-pemuda.html. Diakses pada 21
Mei 2013.
Nelfuad, S. Sos. 2013. Antropologi. Depok: Tim.
http://naninorhandayani.blogspot.com/2011/05/
pengertian-kearifan-lokal.html
http://interesthin.blogspot.com/2013/01/apa-itu-kearifan-
lokal.html
476 Rahmiaty
UPACARA ADAT TIWAH DALAM KONTEKS NILAI-NILAI
KEBANGSAAN
Ridwan Sidiq
ridwansidiq37@gmail.com
ABSTRACT
The traditional ceremony Tiwah a funeral ceremony conducted among Dayak Ngaju located in Central
Kalimantan, with the aim to deliver spirits to the land of the spirits. Country is this in any other religion can be
equated with the term heaven. In Kaharingan confidence, if ceremonies Tiwah not implemented then the spirits
of people who have died will be unable to reach the land of paradise in question. Actually Tiwah ceremonies is a
continuation of the usual funeral rites. Tiwah conducted based on the results of a family gathering, whether after
completion of harvest or any other time better. There is also the timing of execution of ceremonies Tiwah through
dreams or instructions in accordance with urination family. Based Tiwah relation with the national values are in
this ceremony regardless of where we looked at either from the standpoint of religious or cultural heritage, Tiwah
have an element of nationalism in Pancasila. (1) values of divinity (2) the value of humanity (3) the value of unity
(4) the value of citizenship and (4) the value of justice. Obviously this is very related to how the traditional
ceremony Tiwah in Values Nationality and Pancasila as the state form of the cultural diversity of the region.
Keywords: Tiwah, Values Nationality, Pancasila
ABSTRAK
Cinta tanah air merupakan perwujudan rasa bangga akan tanah airnya, rela berkorban untuk bangsa dan negaranya,
dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya. Rasa cinta tanah air dan bangsa yang terangkum dalam
semangat patriotisme harus selalu tertanam dalam setiap sanubari rakyat Indonesia. Apalagi, akhir-akhir ini rasa
nasionalisme tersebut kian dirasakan tidak sekuat dahulu. Untuk itu perlu digalakan kembali semangat kebangsaan
ini. Semangat inilah yang ingin juga ditumbuhkembangkan demi menciptakan generasi yang sangat mencintai tanah
tumpah darahnya.Sejak anak usia dini, inilah waktu yang paling tepat. Anak adalah investasi bangsa. Guru hendaknya
bisa menggali potensi dan menanamkan kebanggaan untuk bisa mencintai negerinya sendiri. Oleh sebab itu, guru
perlu melakukan upaya-upaya untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada siswanya. Apabila sejak dini perasaan
bangga akan bangsanya sudah ditanamkan dengan kuat, maka semangat patriotisme akan melekat dalam diri anak.
Keluarga merupakan pendidikan informal bagi anak. Keluarga juga merupakan pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak. Untuk menanamkan cinta tanah air di lingkungan keluarga adalah dengan membiasakan hidup rukun dan
demokratis. Selain itu adalah dengan hidup hemat, tidak boros, disiplin, dan saling menghormati antar anggota
keluarga. Di sekolah, upaya menanamkan cinta tanah air adalah dengan mengadakan upacara bendera, menyanyikan
lagu daerah dan lagu nasional, serta mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba tujuh belasan dan sebagainya; Di
masyarakat, menanamkan cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara mengadakan kerja bakti, membuang sampah
pada tempatnya, dan mengikuti lomba-lomba menjelang 17 Agustus.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Penerbit Rinika Cipta.
Ju Lan, Thung & Manan, M. Azzam. 2011. Nasionalisme
dan Ketahanan Budaya di Indonesia: Sebuah
Tantangan. Jakarta: LIPI Press
Munib, Achmad, dkk. 2010.Pengantar Ilmu Pendidikan.
Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK LP3
UNNES.
ABSTRAK
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu
dengan kelompok. Pergaulan yang lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Dalam usia remaja biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu
baik atau tidak. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa remaja, di mana
kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal. Pergaulan memiliki artian yang
mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan hingga dilingkungan
masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai peran penting untuk membentuk suatu kepribadian seseorang
dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir.Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam
kehidupan sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya, karena adaptasi dimana
remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan cara berpikir didalam lingkungannya.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan
Kesimpulannya adalah mereka bukan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher.
remaja yang gampang terpengaruh dalam
Kartini ,Kartono,Dr .KenakalanRemaja.Jakarta: PT
pergaulan masa kini. Karena adanya pengaruh Raja Grafindo Persada.2005
peran keluarga yang sangat penting dalam diri
mereka, sehingga mereka bisa mengkontrol diri
mereka menjadi pribadi yang baik, tidak hanya
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun
mereka dapat berteman dengan para remaja
lainnya dengan tidak membentuk suatu ‗geng‘
atau sekelompok teman. Karena teman adalah
seseorang yang sangat kita butuhkan. Namun
teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-
hal yang kurang bermanfaat bahkan merusak diri
kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus
hati-hati dalam berteman. Karena teman bisa
memberikan efek negatif pada kepribadian kita.
Namun jangan sampai juga kita membuat
kepribadian teman kita menjadi buruk. Kita harus
saling menjaga dan memelihara ikatan
pertemanan kita. Jangan sampai ikatan
persahabatan yang sudah terjalin secara positif
dapat rusak karena ego kita.
3.2 Saran
Sebagai orang tua, maka wajib untuk
membimbing dan mendidik anaknya dengan
baik, dan menjauhkan para remaja dari pengaruh
504 RUSDIANA YANTI
DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI (SOSMED) TERHADAP
KEMAMPUAN SISWA BERSOSIALISASI DALAM
PANDANGAN ISLAM
Selvia Alfisah
selfiaalfisah@gmail.com
ABSTRAK
Sosial Media (sosmed) merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang tidak bisa kita hindari, dari Sosmed ini
pasti membawa dampak yang psotif dan juga negative, dan kalangan yang banyak tekena dampaknya adalah
anak di usia labil atau remaja, biasa pada usia ini mereka cenderunga sangat senang mengeksprisikan diri, dan
juga siswa yang sangat terbantu dengan adanya kemajuan teknologi ini, misalnya memudahkan mereka untuk
mencari bahan untuk membantu pelajaran selain buku teks dan guru, juga memudahkan siswa dan guru dalam
memdiskusikan pelajaran walaupun mereka tidak saling bertemu, walaupun dampak negative lainnya juga ada
seperti menjadi kurangnya sosialisai dengan dunia nyata mereka dan mereka asyik dengan sosial medianya
sehingga menurunkan kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan berkomonikasi dengan lingkungan dan
masyarakat, dan islam memandangnya dengan sangat fleksibel, selama kemajuan teknologi itu tidak membawa
mudarat, dan banyak kebaikan ang didapat maka islam memandang sebagai sesuatu yang tidak dilarang untuk
digunakan selama tidak menyalahi hukum dan aturan yang telah ditetapkan dalam islam.
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/
download/2879/2562
Departemen Agama RI.1989. Alquran dan Terjemahnya.
Semarang: Toha Putra.
http://www.academia.edu/20025380/
Makalah_Pendidikan_Agama_ISlam_-
_Dampak_positif_and_Negatif_SOSMED_Menurut_Pandangan_ISLAM.pdf
https://bincangmedia.wordpress.com/2015/03/21/saring-
sebelum-sharing-adab-bermedia-sosial-dalam-
pandangan-islam/
https://bincangmedia.wordpress.com/2015/03/21/saring-
sebelum-sharing-adab-bermedia-sosial-dalam-
pandangan-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/9_Teori_Dampak_Media
J. Severin, Werner. W. Tankard, James Jr. 2009. Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di
dalam Media Massa. Jakarta:Prenada Media Group.
TM
Nicholas A Chistakis dan james H towler. 2010. Dahsyatnya
Kekuatan Jejaring Sosial Mengubah Hidup Kita.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Pengertian Jejaring sosial, diakses dari http://
www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-
jejaring-sosial-social.html
Pengertian media sosial menurut ahli, diakses dari http://
www.bimbingan.org/pengertian-media-sosial-
menurut-ahli.htm.
Sardar, Ziauddin.1989 Tantangan Dunia Islam Abad 21,
diterjemahkan dari judul aslinya ―Information and
the Muslim World: A Strategy for the Twenty-first Cen-
tury‖, oleh A.E. Priyono dan Ilyas Hasan. Bandung:
Mizan.
Wikipedia Bahasa Indonesia. ―Jejaring Soaial‖ diakses
dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial.
Internalisasi adalah proses menerima nilai- Terkait karakter, setiap proses pendidikan
nilai dan perilaku dengan melakukan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter
transformasi secara aktif. Internalisasi terjadi dengan lebih alamiah ketika dilaksanakan
merupakan proses di mana individu memperoleh secara natural dan informal. Oleh karena itu,
keyakinan, sikap, dan aturan perilaku dari tidak perlu ada usaha-usaha terprogram untuk
sumber eksternal dan secara progresif mengembangkan pendidikan karakter yang
melakukan transformasi regulasi eksternal ke nantinya malah jatuh pada formalisme, atau lebih
dalam atribusi personal. (Grusec & Kuczynski, parah lagi jatuh pada indoktrinasi (Doni
1997 dalam Radhiatul Fitri, 2014). Koesoema, 2012)
Kemendiknas (2010) mengidentifikasi nilai-
Internalisasi biasa dijelaskan dalam konsep
nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai
dimana nilai, sikap, dan aturan perilaku yang
utama, yaitu:
berasal dari eksternal dan kemudian dimasukkan
ke dalam individu. Selain itu, proses internalisasi Nilai karakter dalam hubungannya
dengan Tuhan: Religius
yang optimal melibatkan tidak hanya mengambil
dan memasukkan sebuah nilai tetapi juga Nilai karakter dalam hubungannya
mengintegrasikannya dengan sense of self dari dengan diri sendiri
a. Jujur
530 SITI NURDIANTI
b. Bertanggung jawab Adanya metode pendidikan yang sesuai.
c. Bergaya hidup sehat Sesuai dengan kemampuan pendidik,
Disiplin materi, kondisi, peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kondisi lingkungan
Kerja keras dimana pendidikan tersebut itu
Percaya diri berlangsung.
Berjiwa wirausaha Adanya sarana dan perlengkapan
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif pendidikan yang sesuai dengan
Mandiri kebutuhan. Sarana tersebut harus
didasarkan atas pengabdian pada peserta
Ingin tau
didik, harus sesuai dengan setiap nilai
Cinta ilmu yang ditransformasikan.
Nilai karakter dalam hubungannya Adanya suasana yang memadai, sehingga
dengan sesama
proses transformasi nilai-nilai tersebut
Sadar akan hak dan kewajiban diri berjalan dengan wajar, serta dalam
dan orang lain suasana yang menyenangkan.
Patuh pada aturan-aturan sosial
Pendidikan, dalam arti luas berarti suatu
Menghargai karya dan prestasi orang proses untuk mengembangkan semua aspek
lain
kepribadian manusia, yang mencakup
Santun pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta
Demokratis keterampilannya (Uyoh Sadulloh, 2014).
Nilai karakter dalam hubungannya Seseorang yang berkarakter adalah mereka yang
dengan lingkungan selalu berusaha melakukan sesuatu dengan baik
Peduli sosial dan lingkungan berdasarkan hal-hal terbaik untuk dirinya,
Melestarikan lingkungan lingkungan, masyarakat, bangsa, dan dalam
Nilai kebangsaan hubungan dengan Allah SWT. Dalam kerangka
a. Nasionalis pendidikan, berarti seorang guru menanamkan
b. Menghargai keberagaman dan membantu peserta didik mengembangkan
c. patriotis potensi dirinya dengan keteladanan (Ersis
Warmansyah Abbas, 2014).
Butir-butir nilai tersebut diharapkan
diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran Pendidikan adalah juga satu usaha
sejarah di sekolah dengan pendekatan masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan
komprehensif sehingga mempermudah generasi mudanya bagi keberlangsungan
terjadinya proses internalisasi dan aktualisasi kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
nilai-nilai karakter pada siswa. di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh
pewarisan budaya dan karakter bangsa, secara
Uyoh Sadulloh menjelaskan, agar proses
aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya,
internalisasi nilai tersebut dapat berjalan dengan
melakukan proses internalisasi, dan penghayatan
lancar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam
dalam melaksanakan proses pendidikan, antara
bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan
lain :
masyarakat yang lebih sejahtera, serta
Adanya hubungan edukatif yang baik mengembangkan
antara pendidik dan terdidik. Hubungan
edukatif ini dapat diartikan sebagai suatu
hubungan yang diliputi kasih sayang.
SURIP 535
1.2 Tujuan Penelitian kemampuan masyarakat dalam menyediakan
Pe ne litia n ini mem ilik i tujuan untuk m sarana dan prasarana rumah tangga dengan
engka ji kemampu an m a sya rakat da la m indikator keberadaan alat pemadam api ringan
proses mitigasi kebakaran, sehingga dapat (APAR), lap/karung basa h, dan sumber air
dijadikan salah satu tolak ukur bagi proses pe mandiri.
ncega han keba karan khususn ya pad a 2.2 Arahan Mitigasi Kebakaran
permukiman padat. Bagian ini adalah memberikan arahan/
1.3 Manfaat penelitian rekomendasi bagi masyarakat dilingkungan pa
Penelitian diharapkan dapat bermanfaat dat dalam prose s mitigasi be nca na ke bakaran
bagi: se suai d enga n pote nsi da n kelemahan yang
Masyarakat, sebagai bahan informasi dimiliki oleh wilayah studi, sehingga dapat
untuk masyarakat agar dapat menurunkan risiko be ncana kebakaran.
menghadapi dan mengantisipasi
bencana kebakaran permukiman.
Pemerintah Kota Banjarmasin, sebagai III. METODE DAN HASIL PENELITIAN
bahan informasi dalam penyusunan
kebijakan terkait pengelolaan dan 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian
penanganan masalah kebakaran Wila yah kaj ian dalam studi ini adalah
permukiman. Kecamatan Banjarmasin Selatan , Kota
Banjarmasin, pemilihan wilayah tersebut karena
PEMBAHASAN memperhatikan indikator fire history (riwayat
kejadian kebakaran) yang merupakan variabel
2 . 1 An ali sis Ke mampu an Masyarakat
dalam Mitigasi Kebakaran dari bahaya kebakaran, sehingga dengan kasus
kebakaran yang pernah terjadi, dapat diketahui
Analisis kemampuan masyarakat dalam tingkat inisiatif masyarakat untuk meningkatkan
mitigasi kebakaran adalah fokus utama studi ini, keperdulian terhadap bencana kebakaran di
yaitu pengukuran kemampuan masyarakat yang wilayahnya.
tinggal di wilayah yang berisiko terjadi
be nca na keba kara n, P endekatan yang Kecamatan Banjarmasin Selatan, termasuk
dila kukan da lam pe nelitia nini adala h wila ya h ya ng be risiko terhada p be nca na
pendekatan mitigasi bencana kebakaran non- kebakaran, karena wilayah ini memiliki riwayat
kejadian kebakaran, serta memiliki sumbe r
struktural yang dimiliki masyarakat dima na
potensi api yang cukup tinggi yang berasal dari
faktor-faktor yang dikaji adalah kemampuan m
aktivitas lingkungan sekitar.
asya ra ka t da lam pe nge ta hua n risiko keba
ka ran d i pe rmukim an pada t, bentuk Dilihat dari kerentanan fisik wilayah ini
partisipatif masyarakat dalam penurunan risiko memiliki peluang terjadi bahaya ikutan yaitu
be nca na keba ka ran be rup a m eka nisme kejadian kebakaran satu wilayah karena wilayah
operasional pencegahan kebakaran wilayah ini memiliki kerapatan bangunan yang tinggi
lokal, serta penyebarluasan informasi untuk serta kondisi material bangunan yang rentan
mengurangi risiko bencana, dan pendekatan terhadap kebakaran, selain itu di wilayah ini
mitigasi bencana struktural berupa mitigasi fisik memiliki kepadatan bangunan yang tinggi pula.
seperti ketersediaan infrastruktur pencegahan Dilihat dari variabel kerentanan sosial, wilayah ini
keba ka ra n di rum ah tang ga . Pe ngukura n pun tergolong memiliki kerentanan tinggi, dimana
kemampuan mitigasi fisik tersebut dilihat dari masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Selatan
536 SURIP
ini masih tinggi jumlah penduduk anak-anak, dan bentuk mitigasi fisik, seperti pembangunan
lansia dan masih terdapat orang cacat. Variabel sarana dan prasarana. Sedangkan mitigasi non-
kerentanan lain yang memicu tingginya risiko struktural adalah terkait dengan kebijakan,
kebakaran di Kecamatan Banjarmasin Selatan ini pembangunan keperdulian, pengembangan
adalah aktivitas ekonomi dan aktivitas rumah penge ta huan, komit m en publik s erta
tangga yang banyak menggunakan api sebagai pela ksa naa n me tode da n ope ra siona l,
salah satu material penunjang kegiatan. te rm a suk m e ka nisme pa rtisipa tif da n
Selain faktor bahaya dan faktor kerentanan, penyebarluasan informasi, yang dilakukan untuk
faktor kapasitas memiliki peran utama pula m engur angi ri siko benca na . Konsep ke siap
dalam penentuan risiko kebakaran suatu wilayah. siagaa n a da lah perkiraa n tenta ng keb utuha n
Untuk wilayah ini, kapasitas infrastruktur yang akan tim b ul kalau terjad i kedaruratan
pe ncega ha n dan pe nangg ulanga n bencana dan pengenalan sumber daya untuk
kebakarannya dinilai masih rendah, akan tetapi memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan
untuk media pencegahan dan penanggulangan demikian, membawa penduduk di daerah rawan
kebakaran untuk rumah tangga dinilai dapat bencana ke tataran kesiapan ya ng rela tif leb ih
memenuhi kriteria mitigasi kebakaran untuk baik untu k m enghadap i
daerah lokal. be nca na . Konsep pena ng gula ngan
3.2 Metode kedaruratan/ respon (Early Warning System)
adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
Bag ia n ini m engura ikan me tode seketika sebelum dan atau setelah terjadinya
pendekatan studi dan metode pengumpulan data kejadian bencana.
serta metode analisis untuk menghasilkan ke
3.3 Metode Pengumpulan Data
luaran be rupa ke m am puan ma syarakat
permukiman padat dalam mitigasi kebakaran. Metode Pengumpulan Data adalah prosedur
sistema tik yang dila ku ka n untuk memperoleh
U ntuk m enge ta hui kemamp ua n m asya
data yang diperlukan bagi keluaran penelitian.
ra ka t permukim an padat da lam memitigasi
kebakaran, maka digunakan suatu metode (Budiman, 2009). Secara umum metode
pendekatan studi. Metode pendekatan pengumpulan data terbagi menjadi dua, yaitu
terseb ut dila kuka n m elalui pe nd ekata n
pengumpulan data primer dan data sekunder.
SURIP 537
penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan M enghitung ukuran kemam pua n
mitigasi kebakaran, dapat digunakan sebagai masyarakat dalam mitigasi kebakaran
bahan acuan penelitian. dengan memberikan bobot nilai tiap
variabel bobot indikator diperoleh dari
3.4 Metode Analisis Kuantitatif pendekatan Likert, dan penentuan
Metoda analisis kuantitatif digunakan untuk kua lifikasi t ing ka t kemamp ua n
m engukur kemamp ua n m a syarakat masyarakat dalam mitigasi kebakaran
Kecamatan Banjarmasin Selatan, da la m dilakuka n de ngan peng hitunga n
seluruh skor angket terlebih dahulu dan
mitigasi kebakaran. Sedangkan teknik sampling
menentukan nilai baku dan standar
ya ng d igunakan a dala h sampe l aca k deviasi serta merumuskan kelas interval
distratifikasi secara proporsional (Stratified Ra sehingga dapat menentukan tingkat
ndom Samp ling), d im ana sampel yang diambil kemam pu anm a sya raka t da la m
telah ditentukan karakteristik spesifiknya, ya itu mitigasi kebakaran.
Kepa la Kelua rga tia p RW ka re na,
diasumsikan bahwa setiap kepala keluarga DAFTAR PUSTAKA
diangga p dapat memiliki kemampuan untuk m
BAKORNAS. Penanggulangan Bencana Pengenalan
enga ta si kenda la da la m ke lua rga nya, Karakter Bencana dan Upaya Mitigasinya di
kaitannya dengan studi ini adalah kemampuan ndonesia. (2007)
da lam m itiga si kebakara n dan setela h Fuji Sari Nurwulandari, Binsar P.H. Naipospos. Kajian
ditentuka n responde n yang a kan m eng isi Kemampuan Masyarakat di Permukiman Padat
angket, maka ditentukan jumlah angket yang Dalam Mitigasi Kebakaran (studi kasus: Kelurahan
Taman Sari, Kota Bandung). ITB. 2013
sesuai denga n teknik pengambilan jumlah
Gema BNPB, Vol. 4, No. 1, ISSN 2088-6527, Juli 2013
sampe l ya ng rep resentatif de nga n JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN:
menggunakan Rumus Slovin.
2337-3539 (2301-9271 print)
1. Mengkategorikan pertanyaan dalam
angket kedala m kema mpua n
masyarakat dalam mitigasi kebakaran
yaitu dilihat dari variabel kemampuan
masyarakat dalam penyediaan sumber
da ya fisik/in fra struktur. Va riabe l
kemam puan masyarakat dala m
mengakses sumber daya informasi.
Variabel kemampuan sumber daya
m anusia da lam tata ca ra
penanggulangan kebakaran, dengan
indikator adanya masyarakat terlatih dan
m asya ra ka t ya ng be lum mengikuti
pelatihan tetapi mem iliki kapabilitas
tenta ng tata ca ra pencegahan
kebakaran.
Memberika n b obot nila i se luruh pe rta
nyaa n da lam angket de nga n m engg
una ka n pengukura n Likert . Sejauh ini,
metode pengukuran Likert dianggap
paling representatif diantara m etode pe
ng ukura n ya ng bia sa digunakan
dalam penelitian sosial.
538 SURIP
WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
Suryanto Sutrisnawidada
dodo69surya@gmail.com
menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh Brata, Nugroho Trisno. 2007. Antropologi. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama.
bangsa Indonesia untuk melestarikan bahasa
Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta:
daerah. Jangan sampai di era globalisasi ini justru PT. Raja Grafindo.
masyarakat Indonesia menjadi asing di tengan
Gonnggong, Anhar. 2015. Urang Banjar dan
bangsa sendiri. Bila hal tersebut tidak dilakukan Kebudayaannya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
agaknya bangsa Indonesia mulai menggali kubur Laila, 2014. Publikasi Bahasa Banjar Melalui Media
bagi bahasanya sendiri dan pelan-pelan Massa Lokal, dalam Baryadi, Pratomo dan
mengucapkan selamat tinggal kepada bahasa Musdalipah (2014), Bahasa Daerah (Kondisi dan
Pemertahanannya). Banjarbaru: Balai Bahasa
daerah dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Provinsi Kalimantan Selatan.
sebagai bangsa Indonesia patutnya menanamkan Mu‘in Fachtul. 2009. Maungkai Budaya. Banjarbaru:
nilai-nilai nasionalisme kepada generasi-generasi Scripta Cendekia
muda agar dapat membentengi diri untuk tetap Nasikun. 2012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : PT.
menjaga kebudayaan dan ragam bahasa yang Raja Grafindo Persada.
dimiliki oleh bangsa Indonesia khususnya para Rafiek, M dan Rusma Noortyani 2015, Bahasa
remaja yang harusnya mampu melestarikan Indone-sia. Banjarmasin: Pustaka Belajar
bahasa daerah. B. Sumber Jurnal
4.2 Saran Listiyorini, Ari. 2011. Eksistensi Bahasa Daerah
Salah satu upaya untuk mempertahankan dan dan Bahasa Indonesia Sebagai Alat
Komunikasi dalam Persaingan Global.
melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa
(Online), http://staff.uny.ac.id/sites/default/ f i
Banjar adalah dengan pembelajaran muatan lokal les/penelitian/Ari%20Listiyo
yaitu bahasa Banjar. Selain itu peran orang tua r i n i , % 2 0 M . H u m . /
juga sangat penting dengan melakukan pewarisan MAKALAH%20EKSISTENSI%20BI-1.pdf,
budaya sejak dini yaitu melalui proses diakses pada tanggal 20 September 2016).
KESIMPULAN
Pelajaran sejarah dapat dirancang oleh
guru agar bisa menanamkan
nasionalisme melalui pembuatan video
drama. Video drama merupakan
penerapan pembelajaran dengan model
pembelajaran role playing yang direkam
dalam bentuk video digital dan kemudian
ABSTRAK
Dalam penulisan artikel ini hendak melihat pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa di sekolah
masih dalam persimpangan jalan. Pengembangan karakter siswa diperlukan untuk membentuk mata pelajaran
budi pekerti. Pendidikan yang selama ini dialami siswa di sekolah masih bersifat kognitif. Padahal, untuk dapat
mewujudkan hasil didikan yang maksimal siswa harus memiliki pengetahuan secara intelektual dan pendidikan
budi pekerti untuk membangun karakter bangsa. Penerapan pendidikan budi pekerti di sekolah menjadi amat
penting untuk membangun karakter bangsa. Namun, adapun permasalahan yang dihadapi adalah selama ini
pendidikan budi pekerti di sekolah itu tidak ada atau dilaksanakan secara khusus dalam sebuah mata pelajaran.
Kenyatan yg dihadapi sekarang ini adalah banyaknya peristiwa seperti korupsi, budaya kurang santun, tawuran
dan kekerasan, konflik di masyarakat adalah suatu kenyataan yang harus disikapi agar sekolah-sekolah dapat
menerapkan pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa.
III. PENUTUP
Pengetrapan pendidikan budi pekerti di
sekolah dalam mengembangkan karakter siswa
harus terwujud dalam setiap kandungan mata
pelajaran disekolah. Wujudnya dapat melalui
tugas-tugas dan pekerjaan rumah dan yang
lainnya. Melalui cara ini, peserta didik akan terlatih
secara terpola, yang menjadi peserta didik
terbiasa berbuat kebaikan terhadap sesama.
Sebagai bagian dari proses pembentukan
karakter anak bangsa, pendidikan budi pekerti
juga diharapkan mampu menjadi pondasi utama
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kenyataan yang dihadapi saat ini, kita
dihadapkan pada minimnya keteladanan dari
para pemimpin, pejabat, wakil rakyat, dan orang
tua siswa itu sendiri. Bahkan, dari pihak guru itu
sendiri juga terjadi krisis keteladanan, yang berarti
sulit ditiru oleh para siswa.
ABSTRAK
Di era modernisasi yang terjadi sekarang ini media sosial bukan hal yang tabu lagi kita dengar, media sosial
merupakan sebuah penciptaan gaya berinteraksi yang berbeda dengan zaman dahulu. media sosial merupakan
tempat berinteraksi apapun yang diinginkan dan dengan siapapun tanpa mengenal waktu, jarak dan batasan-
batasan tertentu. media sosial dengan segala keunggulannya dapat dinikmati oleh semua kalangan sehingga
memberikan pengaruh yang berbeda dalam penerapannya. dampak positif dan negatif yang terbawa dengannya
memberikan pengaruh yang besar dalam interaksi sosial yang terjadi. sebagai pengguna media sosial harus
bijak dalam penggunaannya sehingga bermanfaat dalam penggunaanya.
Kata kunci: Media sosial, Interaksi sosial
DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.Severin,
Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. (2009). Teori
Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Maharani, Dian. (2015). Akibat Terlalu Sibuk dengan
Gadget Masing-masing [online].Diakses dari:http://
health.kompas.com/read/2015/09/30/185615823/
Akibat.Terlalu.Sibuk.dengan.Gadget.Masing-
masing.
Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart. (2013). Komunikasi
dan Prilaku Menusia (Edisi Kelima). Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Werner J. dan James W. Tankard. (2009). Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di
Dalam Media Massa, Edisi Ke-5. Jakarta: Kencana.
Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book.
Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI.
Wahyuni 567
Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Berdasarkan Rumusan Masalah yang akan
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dibahas pada makalah ini tujuan penulisan
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, adalah :
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah
melaksanakan ketertiban dunia yang Berdirinya OSIS di Indonesia dan
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi Perkembangannya.
dan keadilan sosial. Dan secara operasional Untuk Mengungkapkan pendidikan
diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun kebangsaan wawasan sebagai salah
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. satu pilar tujuan pendidikan nasional.
Untuk mengaitkan Fungsi OSIS sebagai
Mengingat tujuan pendidikan dan
wadah pendidikan kebangsaan di
pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik sekolah khususnya di SMPN 4 Alalak.
di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan
Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan PEMBAHASAN
sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang 2.1 Sejarah Berdirinya Organisasi Siswa In-
merupakan jalur pendidikan formal yang sangat tra Sekolah di Indonesia
penting dan strategis bagi upaya mewujudkan Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah
tujuan tersebut, baik melalui proses belajar tingkat SMP dan SMA terdapat organisasi yang
mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi
dan ekstrakurikuler siswa yang hanya dibentuk bersifat intern
Untuk ini saya memilih pembahasan tentang sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi
―Organisasi Siswa Intra Sekolah sebagai wadah siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar
pendidikan kebangsaan di SMPN 4 Alalak sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan
Kabupaten Barito Kuala‖ sebagai judul makalah mempunyai hubungan dengan organisasi siswa
ini, dimana saya akan mengaitkan bagaiamana dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah
peran OSIS dalam menanamkan nilai pendidikan pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan
kebangsaan bagi sekolah khususnya di SMPN 4 organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar
Alalak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sekolah sebagai tempat diselenggarakannya
dan pembinaan generasi muda. proses belajar mengajar.Akibat dari keadaan
1.2 Rumusan masalah yang demikian itu, maka timbullah loyalitas
ganda, disatu pihak harus melaksanakan
Adapun rumusan masalah yang akan
peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang
dibahas pada makalah ini adalah:
dipihak lain harus tunduk kepada organisasi
Bagaimana sejarah berdirinya di Indone-
siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
sia OSIS dan Perkembangan
Organisasinya ? Dapat dibayangkan berapa banyak macam
Bagaimana pendidikan wawasan organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang
kebangsaan sebagai salah satu pilar pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi
tujuan pendidikan nasional ? siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu
Bagaimana OSIS sebagai wadah kepentingan organisasi di luar sekolah.Itu
pendidikan kebangsaan di SMPN 4 sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun
Aalalak? 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang
1.3 Tujuan Penulisan sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah,
ingin menghindari bahaya perpecahan di antara
568 Wahyuni
para siswa intra sekolah di sekolah masing- b. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005
masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan tentang Standar Nasional Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. c. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pembinaan dan pengembangan generasi
muda diarahkan untuk mempersiapkan kader d. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan
penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
e. Permendiknas Nomor 39 tahun 2008
nasional dengan memberikan bekal tentang Pembinaan Kesiswaan
keterampilan, kepemimpinan, kesegaran
Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas
jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme,
tahun 2011
kepribadian dan budi pekerti luhur.
2. Pengertian
Oleh karena itu pembanguan wadah
Secara Semantis
pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah
yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal
Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/
teratur. Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi
kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS adalah
Betapa besar perhatian dan usaha
Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing
pemerintah dalam membina kehidupan para
kata mempunyai pengertian:
siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu
jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. a OrganisasiSecara umum adalah
Jalur tersebut terkenal dengan nama ―Empat kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan
Jalut Pembinaan Kesiswaan‖, yaitu:
bersama. Organisasi dalam hal ini
Organisasi Kesiswaan dimaksudkan sebagai satuan atau
Latihan Kepemimpinan kelompok kerja sama para siswa yang
Kegiatan Ekstrakurikuler dibentuk dalam usaha mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya
Kegiatan wawasan Wiyatamandala pembinaan kesiswaan.
Dengan dilandasi latar belakang sejarah Siswa, adalah peserta didik pada satuan
lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS pendidikan dasar dan menengah.
dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, Intra, berarti terletak di dalam dan di
pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para antara. Sehingga suatu organisasi siswa
siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas yang ada di dalam dan di lingkungan
dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah yang bersangkutan.
sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat Sekolah adalah satuan pendidikan
kasatuan dan persatuan di antara para siswa, tempat menyelenggarakan kegiatan
sehingga timbul satu kebanggaan untuk belajar mengajar, yang dalam hal ini
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
mendukung peran sekolah sebagai tempat
atau Sekolah/Madrasah yang sederajat.
terselenggaranya proses belajar mengajar.
Secara Organis
Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi,
menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi
usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir, siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap
wawasan, dan pengambilan keputusan. sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa In-
1. Dasar Hukum tra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai
hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah
a. Undang-Undang No 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas
Wahyuni 569
lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi Motivator adalah perangsang yang
lain yang ada di luar sekolah. menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat
Secara Fungsional para siswa untuk berbuat dan melakukan
kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan
pendidikan, khususnya dibidang pembinaan c. Sebagai Preventif
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam
pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari arti secara internal OSIS dapat menggerakkan
empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping sumber daya yang ada dan secara eksternal
ketiga jalur yang lain yaitu: latihan kepemimpinan, OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan,
ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala. seperti menyelesaikan persoalan perilaku
Secara Sistemik menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu demikian secara prepentif OSIS ikut
sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan mengamankan sekolah dari segala ancaman dari
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif
mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai
dipandang sebagai suatu sistem, di mana pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi a. Tujuan
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang Setiap organisasi selalu memiliki tujuan
mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada
Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
pokok, yaitu:
Meningkatkan generasi penerus yang
Berorientasi pada tujuan beriman dan bertaqwa
Memiliki susunan kehidupan Memahami, menghargai lingkungan hidup
berkelompok dan nilai-nilai moral dalam mengambil
Memiliki sejumlah peranan keputusan yang tepat
Terkoordinasi Membangun landasan kepribadian yang
Berkelanjutan dalam waktu tertentu kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa
3. Fungsi OSIS
Membangun, mengembangkan wawasan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah kebangsaan dan rasa cinta tanah air
memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin,
OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula bertanggung jawab, dan kerja sama
beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. secara mandiri, berpikir logis dan
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan demokratis
kesiswaan,fungsi OSIS adalah: Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta menghargai karya ar-
a. Sebagai Wadah
tistic, budaya dan intelektual
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan Meningkatkan kesehatan jasmani dan
satu-satunya wadah kegiatan para siswa di rohanimemantapkankehidupan
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang bermasyarakat,berbangsa dan
lain untuk mendukung tercapainya pembinaan bernegara.
kesiswaan. 2.2 Pendidikan wawasan kebangsaan
b. Sebagai Motivator 1. Pengertian Wawasan Kebangsaan
570 Wahyuni
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
suku kata yaitu ―Wawasan‖ dan ―Kebangsaan‖. nasional. Wawasan kebangsaan menentukan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) bangsa menempatkan diri dalam tata
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam
―wawasan‖ berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pergaulan dengan bangsa lain di dunia
pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara internasional. Wawasan kebangsaan
pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik mengandung komitmen dan semangat persatuan
dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang untuk menjamin keberadaan dan peningkatan
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki
yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara pengetahuan yang memadai tentang tantangan
sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi masa kini dan masa mendatang serta berbagai
dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, potensi bangsa.
2006).
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan
―Kebangsaan‖ berasal dari kata ―bangsa‖ sebagai sudut pandang/cara memandang yang
yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung kemampuan seseorang atau
(2002) berarti kelompok masyarakat yang kelompok orang untuk memahami keberadaan
bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
Sedangkan ―kebangsaan‖ mengandung arti (1) bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).
perihal bangsa; mengenai (yang bertalian Dengan demikian dalam kerangka NKRI,
dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai
warga dari suatu negara. bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan
Dengan demikian wawasan kebangsaan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional
dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang mencakup perwujudan Kepulauan
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial
dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. dengan berpedoman pada falsafah Pancasila
Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana
bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang kita memahami Wawasan Nusantara sebagai
bangsa Indonesia mengenai diri dan satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan b). Wawasan Kebangsaan Indonesia
persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
Konsep kebangsaan merupakan hal yang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam
bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional
kenyataannya konsep kebangsaan itu telah
bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa
dijadikan dasar negara dan ideologi nasional
struktural mengandung satu kesatuan ideologi,
yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945.
ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
Konsep kebangsaan itulah yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di
Wawasan kebangsaan menentukan cara dunia ini.
bangsa mendayagunakan kondisi geografis
Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita
negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan
bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan
politik serta pertahanan keamanan dalam
Wahyuni 571
kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai nasionalisme pada setiap bangsa sangat
manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang
menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga
keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, memberikan ciri khas bagi masing-masing
agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang bangsa.
Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Wawasan kebangsaan Indonesia
Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi
dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat
Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi
yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indone-
tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. sia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan
Berdirinya Budi Utomo telah mendorong yang diakui dunia. Wawasan kebangsaan
terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi- merupakan pandangan yang menyatakan negara
organisasi yang sangat majemuk, baik di Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang
pandang dari tujuan maupun dasarnya. dari semua aspek sebagai pandangan hidup
Dengan Sumpah Pemuda, gerakan bangsa Indonesia dalam mendayagunakan
Kebangkitan Nasional, khususnya kaum pemuda konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial
berusaha memadukan kebhinnekaan dengan budaya untuk mengejawantahan semua
ketunggalikaan. Kemajemukan, dorongan dan rangsangan dalam usaha
keanekaragaman seperti suku bangsa , adat mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan
istiadat, kebudayaan, bahasa daerah, agama tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi,
Esa tetap ada dan dihormati. kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan
Sinaga, 2006).
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak
mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas Wawasan kebangsaan Indonesia yang
dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain menjadi sumber perumusan kebijakan
dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa desentralisasi pemerintahan dan pembangunan
Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi dalam rangka pengembangan otonomi daerah
justru bahasa melayu yang kemudian berkembang harus dapat mencegah disintegrasi / pemecahan
menjadi bahasa Indonesia. negara kesatuan, mencegah merongrong
wibawa pemerintah pusat, mencegah timbulnya
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan
pertentangan antara pemerintah pusat dengan
mustahil akan memporak porandakan adat budaya
pemerintah daerah. Melalui upaya tersebut
yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan
akan melemahkan paham nasionalisme. Paham
diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat
nasionalisme adalah suatu paham yang
yang bersih dan akuntabel dan pemerintah
menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap
daerah yang tumbuh dan berkembang secara
masalah duniawi dari setiap warga bangsa
mandiri dengan daya saing yang sehat antar
ditunjukan kepada negara dan bangsa.
daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi,
kokohnya kesatuan politik, berkembangnya
Meskipun dalam awal pertumbuhan kesatuan budaya yang memerlukan warga
nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri
terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang
kebangsaan, netralitas birokrasi pemerintahan
merupakan pangkal tolak nasionalisme yang
yang berwawasan kebangsaan, sistem
demokratis, namun dalam perkembangannya
572 Wahyuni
pendidikan yang menghasilkan kader kepentingan dan keselamatan bangsa
pembangunan berwawasan kebangsaan. dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan;
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi
Wawasan kebangsaan mengembangkan
peran bagi bangsa Indonesia untuk proaktif
persatuan Indonesia sedemikian rupa
mengantisipasi perkembangan lingkungan sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
stratejik dengan memberi contoh bagi bangsa dipertahankan;
lain dalam membina identitas, kemandirian dan Wawasan kebangsaan tidak memberi
menghadapi tantangan dari luar tanpa tempat pada patriotisme yang licik;
konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain Dengan wawasan kebangsaan yang
bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang dilandasi oleh pandangan hidup
diperlukan dalam mengembangkan nilai Pancasila, bangsa Indonesia telah
kemanusiaan yang beradab (Sumitro dalam berhasil merintis jalan menjalani misinya
Suhady dan Sinaga, 2006). di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat,
Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk
adil dan makmur bertekad untuk
memahami bagaimana wawasan kebangsaan mewujudkan bangsa yang maju dan
perlu memahami secara mendalam falsafah mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar dengan bangsa lain yang sudah maju.
yang akhirnya dijadikan pedoman dalam Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
bersikap dan bertingkah laku yang bermuara
pada terbentuknya karakter bangsa. Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud
dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki
c) Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan enam dimensi yang bersifat mendasar dan fun-
Kebangsaan bagi bangsa Indo- damental, yaitu:
nesia memiliki makna:
Penghargaan terhadap harkat dan martabat
Wawasan kebangsaan mengamanatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
kepada seluruh bangsa agar persatuan, yang Maha Esa;
kesatuan, serta kepentingan dan
Tekad bersama untuk berkehidupan
keselamatan bangsa dan negara di atas
kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
kepentingan pribadi atau golongan.
bersatu;
Wawasan kebangsaan mengembangkan Cinta akan tanah air dan bangsa;
persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
dipertahankan; Kesetiakawanan sosial;
Wawasan kebangsaan tidak memberi Masyarakat adil-makmur.
tempat pada patriotisme yang licik;
Organisasi Siswa Intra Sekolah Sebagai
Dengan wawasan kebangsaan yang wadah pendidikan kebangsaan
dilandasi oleh pandangan hidup
Pancasila, bangsa Indonesia telah Pendidikan mengandung dua pengertian /
berhasil merintis jalan menjalani misinya yang dapat dipisahkan. Pertama adalah pengertian
di tengah Makna Wawasan Kebangsaan pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu. Kedua
adalah pengertian pendidikan sebagai suatu upaya
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indo-
nesia memiliki makna: yang dilakukan negara, masyarakat, keluarga, atau
individu tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu,
Wawasan kebangsaan mengamanatkan
pendidikan mempelajariapa yang
kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta
Wahyuni 573
terjadi dalam upaya manusia melalui pendidikan yang lebih dari ribuan. Akses jalan yang
( Hamid Hasan, 1996) merupakan menuju kesekolah dan merupakan
Pendidikan kebangsaan sudah ada sejak arus lalu lintas dari kota Marabahan dan kota-
berdirinya pergerakan Boedi Oetomo dan kota di Kalimantan Tengah menjadi keunggulan
Perguruan Taman Siswa oleh KI Hajar Dewantoro. sekolah ini.
Keduanya didirikan dengan maksud memberikan Dari segi prestasi tidak kalah mentereng baik
pendidikan kebangsaan kepada rakyat Indonesia dari sisi presetasi bidang akademik maupun non
yang pada waktu itu masih dijajah Belanda. Dari akademik. Baik tingkat kabupaten Barito Kuala
pendidikan kebangsaan inilah, semangat sendiri maupun Provinsi Kalimantan Selatan. Dari
nasionalisme akan lahir. Lalu dengan semangat bidang akademik pernah menyabet Juara 2 dan 3
nasionalisme ini, rakyat Indo-nesia mampu dalam OSN tahun 2015 untuk mata pelajaran IPS
mengusir penjajah Belanda dan memproklamirkan dan IPA. Kemudian di tahun 2015 juga mencapai
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Jadi nilai tertinggi UN tingkat Kabupaten Barito Kuala.
tak bisa dipungkiri, pendidikan kebangsaan adalah Untuk bidang Non Akademik menonjol di bidang
dasar nasionalisme. Tapi masyarakat sekarang pramuka dan seni, dimana pernah menjadi juara
mulai melupakan wid game dan yel-yel dalam lomba tingkat provinsi
pentingnya pendidikan kebangsaan. yang diselenggarakan oleh KODIM 101 Antasari.
Penyebabnya antara lain karena arus globalisasi Kemudian dalam FLS2N 2015 berhasil menyabet
dan paham fanatik keagamaan. Kalau dibiarkan juara umum dengan berhasil meraih juara 1 bidang
saja akan berakibat lunturnya semangat tari tradisional, seni musik, melukis , dan story
nasionalisme, melahirkan nasionalisme sempit telling.
atau chauvinisme. Bahkan bisa menjurus pada Dari berbagai prestasi dan potensi yang
disintegrasi bangsa. Masyarakat pun perlu dimiliki oleh SMPN 4 Alalak perlu adanya wadah
diingatkan kembali pentingnya pendidikan siswa untuk memupuk jiwa wawasan kebangsaan
kebangsaan. bagi siswa SMPN 4 Alalak. OSIS sebagai
SMPN 4 Alalak adalah sekolah menengah organisasi siswa satu-satunya yang di akui
pertama yang berada di daerah kabupaten Barito pemerintah dalam menampung serta
Kuala. Skolah ini beralamat di jalan Semangat menyalurkan kegiatan- kegiatan siswa dimana
Raya komplek /WIrabakti RT. 11, desa Semangat dalam tujuan organisasi serta perangkatnya
Dalam Kecamatan Alalak. Sekolah ini berdiri melatih nilai nilai wawasan kebangsaan bagis
tanggal 20 Juni 2009 atas bantuan hibah dari siswa itu sendiri.
Pemerintah Australia sebagai bentuk kerjasama OSIS mampu menjawab tantangan itu
bilateral antara Indonesia-Australia dalam bidang sebagai wadah organisasi yang bisa membawa
pendidikan. Waktu pertama kali didirikan, sekolah pendidikan kebangsaan di SMPN 4 Alalak.
ini menerima sebanyak 118 siswa (4 rombel) pada Banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh dalam
awal tahun dibuka T.A 2009/2010. Sampai OSIS sebagai wadah pendidikan kebangsaan,
sekarang jumlah siswa mencapai ±700 orang misalnya :
dengan jumlah rombel 20 kelas. Jumlah dewan
b. Latihan Kepemimpinan Dasar Siswa
guru beserta staf tata usaha SMPN 4 Alalak
c. Peraturan Baris – Berbaris
berjumlah 40 orang. Dari segi letakgeografis,
SMPN 4 Alalak sangatlah strategis, karena terletak d. Majalah Dinding dan Koran Sekolah
diperbatasan dengan ibukota propinsi Kalimantan e. Masa Orientasi Sekolah
Selatan yakni Banjarmasin. Selain itu juga Peringatan Hari Besar Nasional
dikelilingi komplek-komplek perumahan Kepramukaan
574 Wahyuni
h. Dokter Remaja dan Palang Merah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Remaja Pendidikan Tenaga Akademik. 1996.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Hamid, Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Wahyuni 575
576 Wahyuni
KONTRIBUSI ELITE AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERGERAKAN KEBANGSAAN DI KALIMANTAN
SELATAN
Wajidi
wajidi.amberi@gmail.com
ABSTRAK
Sejarah pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan (Residentie Zuider Afdeling van Borneo) menarik untuk dikaji
karena berkaitan dengan akumulasi proses dari berbagai faktor pendorong dan peran pelopor pergerakan
kebangsaan, salah satunya adalah peran elite agama dan pendidikan Islam. Tulisan ini bertujuan untuk: (1)
Mendeskripsikan kiprah elite agama dalam pergerakan kebangsaan; (2) Mendeskripsikan kiprah sekolah Islam dan
pengajian dalam pendidikan keagamaan; (3) Menganalisis kontribusi elite agama, sekolah Islam dan pengajian dalam
pergerakan kebangsaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa elite agama, sekolah Islam, pengajian dan/atau pesantren
sangat berperan dalam pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Besarnya pengaruh agama Islam pada awal
pergerakan membuktikan bahwa elite agama yang dihasilkan oleh pendidikan Islam merupakan salah satu pelopor
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Dapat dikatakan pada dekade pertama abad ke-20 pergerakan
kebangsaan di Kalimantan Selatan dimulai dengan nasionalisme Islam namun kemudian berkembang menjadi
nasionalisme Indonesia. Para elite agama, yang karena memiliki pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan
hubungan dengan dunia luar, menjadikan mereka mempunyai kemampuan untuk merasakan dan melihat adanya
kebijakan pemerintah kolonial yang diskriminatif terhadap kalangan pribumi dan memformulasikan cara
menghadapinya melalui organisasi pergerakan guna meraih cita-cita kebangsaan.
Kata kunci: elite agama, pendidikan Islam, pengajian, pesantren, sekolah Islam, madrasah, pergerakan kebangsaan.
Wajidi 577
karena itu berbagai aliran atau organisasi- Menurut Abd. Hamid Wahid (2007:7) faktor
organisasi yang bernafaskan Islam dapat dengan penting yang melatarbelakangi kemunculan
mudah tumbuh dan berkembang karena madrasah adalah karena adanya pandangan
banyaknya pengikut atau anggotanya. yang mengatakan bahwa sistem pendidikan
Besarnya pengaruh agama Islam pada awal Islam tradisional (pengajian dan pesantren)
pergerakan diperlihatkan oleh kontribusi elite dirasakan kurang bisa memenuhi kebutuhan
agama yang berpikiran maju. Elite agama ini lahir pragmatis masyarakat, dan adanya kekuatiran
dari lembaga pendidikan keagamaan yang atas kecepatan perkembangan persekolahan
disebut pengajian, pesantren, dan terutama Belanda yang akan menimbulkan pemikiran
dihasilkan oleh madrasah. Pada masa Hindia sekuler di masyarakat. Para reformis kemudian
Belanda, madrasah lahir sebagai bentuk menyeimbangkan pendidikan Islam dan umum
reformasi yang dilakukan masyarakat muslim. dalam sekolah Islam yang disebut madrasah.
Keberadaannya mengubah pendidikan dari yang Akumulasi peran elite agama, sekolah Islam,
semula bersifat tradisional seperti pengajian atau dan organisasi pergerakan yang bernafaskan Islam
pesantren menjadi lembaga formal berbentuk menjadikan pergerakan kebangsaan di Kalimantan
madrasah. Selatan pada dekade pertama abad ke-20 dimulai
Selain itu, diskriminasi dan pembatasan dengan nasionalisme Islam. Pada mulanya corak
memasuki sekolah pemerintah turut mendorong keislaman terlihat pada kegiatan sinoman-sinoman
perkembangan sekolah partikelir (swasta) termasuk (organisasi kemasyarakatan yang bersifat
sekolah Islam. Meski pemerintah tradisional dan lokal) yang bernafaskan Islam,
menyelenggarakan pendidikan dari sekolah tingkat namun pada perkembangan selanjutnya tercermin
rendah sampai yang tinggi, akan tetapi bagi rakyat pada organisasi yang mengarah kepada
biasa sangat dibatasi untuk memasuki sekolah itu. kebangsaan seperti Sarekat
Hanya anak pegawai negeri, orang kaya, keluarga Islam, Barisan Indonesia (Bindo),
bangsawan, orang asing utamanya Cina yang Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan
diberi kesempatan menuntut pelajaran secara luas Musyawaratutthalibin.
di sekolah-sekolah pemerintah, sedangkan rakyat Pendidikan Islam seperti pengajian,
biasa hanya diizinkan setelah melalui School pesantren, atau madrasah berperan dalam
Commissie yang keanggotaannya terdiri dari pembentukan dan pengembangan nasionalisme.
Kontrolir, Kiai, dan School-Opziener. Memang ada Melalui pengajian, dan proses pendidikan di
di antara orang bumiputera (Indonesia) yang pesantren dan madrasah terdapat ajaran yang
karena status orang tuanya diberi kesempatan menganjurkan mencintai tanah air dan
untuk memasuki sekolah yang khusus mempertahankannya. Pengajian, pesantren, atau
diperuntukkan bagi orang kulit putih seperti ELS madrasah disamping mentransfer dan
(Europese Lagere School), akan tetapi di sana pun menanamkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
mereka masih dibedakan dengan orang-orang agama kepada para santri juga mampu
peranakan (Indo) dan Eropa. Tidak mudah bagi menggugah masyarakat untuk meraih cita-cita
anak bumiputera untuk memasuki sekolah orang kebangsaan. Selain itu pendidikan keagamaan
kulit putih, karena harus dinilai oleh Bestuur juga menghasilkan elite agama yang berpikiran
Commissie yakni sebuah komisi yang bertugas maju yang kemudian menjadi pengurus
menilai seorang anak bumiputera yang akan masuk organisasi keagamaan, pelopor, motor atau
sekolah, apakah diterima atau tidak. Hasil aktivis kebangsaan atau partai politik, atau
penilaiannya sangat ditentukan pada martabat menjadi guru-guru sekolah Islam.
orang tuanya.
578 Wajidi
Paparan di atas hanyalah gambaran selintas yang turut serta dalam pergerakan kebangsaan,
tentang kontribusi elite agama dan pendidikan atau pegawai negeri yang dipecat karena
Islam dalam pergerakan kebangsaan. Untuk melibatkan diri dalam pergerakan kebangsaan.
memperoleh gambaran lebih jauh tentang hal Elite cendekiawan (elite sekuler) dan elite
dimaksud, maka tulisan ini disusun dengan agama (elite religius) yang berpikiran maju
tujuan: (1) Mendeskripsikan kiprah elite agama merupakan elite baru (elite modern) yang sering
dalam pergerakan kebangsaan; (2) berseberangan dengan elite tradisional yakni
Mendeskripsikan kiprah pengajian dan sekolah para elite yang berasal dari keturunan pegawai
Islam dalam pendidikan keagamaan; (3) Pemerintah Hindia Belanda (ambtenaar) seperti
Menganalisis kontribusi elite agama, pengajian para kiai dan para elite yang berasal dari
dan sekolah Islam dalam pergerakan keturunan bangsawan Banjar (feodal) sehingga
kebangsaan. menempati kedudukan dalam pemerintahan
Hindia Belanda. Di Kalimantan Selatan, elite
II. PEMBAHASAN cendekiawan (elite sekuler) dan elite agama (elite
religius) memegang peranan penting dalam
2.1. Elite Agama Sebagai Pelopor
Kebangsaan pergerakan kebangsaan dalam menghadapi
Pemerintah Hindia Belanda sehingga kedua elite
Robert Van Niel dalam bukunya Munculnya ini dapat dikatakan sebagai ―elite nasional‖
Elite Modern Indonesia (1994) menyatakan (Wajidi, 2007: 94).
bahwa bangkitnya kesadaran kebangsaan itu
dipelopori para elite atau cendekiawan. Mereka Perjuangan kedua elite itu disokong oleh
itu dapat dikatakan sebagai elite baru atau elite pedagang (pedagang ekspor impor, antar pulau
modern yang lahir melalui jalur pendidikan formal dan antar kota di Kalimantan Selatan) sebagai
maupun non formal yang diselenggarakan oleh sebagai pelopor pergerakan. Merekalah yang
pemerintah maupun swasta (partikelir). Sejalan karena pekerjaannya memperoleh banyak
dengan Van Niel, Sjarifuddin (1974: 33) pengalaman, pengetahuan dan hubungan
dengan dunia luar dan melihat kemajuan
berpendapat bahwa pelopor pergerakan
pergerakan di daerah lain, sehingga ketika
kebangsaan di Kalimantan Selatan umumnya
kembali ke kampung halaman turut menjadi
berasal dari golongan menengah masyarakat
pelopor atau penggerak organisasi pergerakan di
bumiputera, seperti elite agama, cendekiawan,
daerah ini. Peran ketiga pelopor ini diperkuat pula
dan pedagang. Elite agama (elite religius) adalah
dengan kedatangan kaum terpelajar dari luar
elite yang dihasilkan oleh pendidikan yang
daerah, utamanya Jawa dan Sumatera yang
berbasis keagamaan seperti pengajian,
membawa unsur pergerakan kebangsaan ke
pesantren, madrasah atau sekolah Islam seperti
daerah ini, seperti: Maraja Sayuthi Lubis, Maisyir
Madrasah Persatuan Perguruan Islam, Madrasah
Thaib, Bey Arifin, dr. Sumarno, dr. Susilo (adik dr.
Sarekat Islam, Sekolah Muhammadiyah, dan
Sutomo), dr. Suranto, dr. Sosodoro Jatikusomo,
Madrasah Musyawaratutthalibin (Syarifuddin,
Mr. Rusbandi, Johanes Baker, Aidan Sinaga, dr.
1974: 293-296). Sedangkan elite cendekiawan
D.S. Diapari, Marjono, Sunaryo, dan sebagainya.
(elite sekuler) merupakan hasil pendidikan
sekolah partikelir yang diasuh kaum pergerakan Kembali Sjarifuddin menyatakan bahwa para
rakyat seperti Parindra (Perguruan Rakyat pelopor pergerakan kebangsaan itu lahir dari tiga
Parindra/Sekolah Medan Antara Parindra) dan bentuk pendidikan yakni: (1) Pendidikan
Taman Siswa (Perguruan Taman Siswa), Pemerintah Hindia Belanda; (2) Sekolah-sekolah
ditambah hasil pendidikan di sekolah pemerintah Partikelir; (3) Sekolah-sekolah Agama (Sjarifuddin,
Wajidi 579
1974: 280-285). Jika diperinci, Sekolah Partikelir dengan Islam. Meski pada kenyataannya kata
maupun Sekolah Agama yang alumninya menjadi ulama juga dipakai untuk menyebut para elite
pelopor kebangsaan dapat digolongkan sebagai agama non Islam, namun seringkali istilah untuk
Sekolah Kaum Pergerakan (Wajidi, 2007: 35). menyebut elite agama non Islam adalah tokoh
Terhadap sekolah Islam, Belanda sangat agama bukan ulama. Ulama dalam komunitas
mengkuatirkan perkembangannya yang cepat. Islam merupakan sebutan kepada seseorang
Sekolah pemerintah dimunculkan selain untuk atau kelompok yang dianggap mempunyai ilmu
kepentingan mencetak pegawai-pegawai pengetahuan agama yang mumpuni yang
rendahan yang berpendidikan Barat dalam melebihi guru-guru agama Islam lainnya. Pada
konteks politik etis (politik balas budi) dengan masa pemerintahan Hindia Belanda di
slogan ―irigasi, edukasi dan emigrasi‖, juga Kalimantan Selatan seorang ulama disebut
merupakan strategi untuk menghadapi ancaman sebagai tuan guru atau guru agama, sedangkan
yang mereka sebut ―volkano Islam‖. Dengan yang dimaksud dengan ―kiai‖ di daerah ini
demikian, dapat dikatakan bahwa yang bukanlah ulama agama Islam, melainkan gelar
dikategorikan elite baru di Kalimantan Selatan pangkat di masa Kerajaan Banjar yang dipakai
bukan hanya cendekiawan melainkan juga elite Belanda sebagai gelar jabatan dalam struktur
agama yang berpikiran maju, hal ini sesuai pemerintahannya.
karakteristik Islam sebagai agama mayoritas dan Pada umumnya elite agama dari kalangan
besarnya peran elite agama di awal pergerakan para tuan guru di Kalimantan Selatan
kebangsaan. mempunyai lembaga pendidikan tradisional yang
Sebagaimana dikatakan Syaharuddin (2009: dikenal sebagai ―pengajian‖ yakni sistem
dukungan masyarakat Banjar terhadap pengajaran untuk menyebarkan ajaran-ajaran
kehadiran organisasi Islam sangat berkaitan Islam, pada mulanya dilangsungkan di tempat
dengan kondisi sosiokultural masyarakat Banjar tinggal tuan guru, tetapi kemudian banyak yang
yang sangat kental dengan tradisi Islam. Islam berlangsung di langgar-langgar atau masjid.
telah menjadi bagian dalam kehidupan Lembaga pengajian dan pesantren, banyak
bermasyarakat dan bernegara sejak Islam menghasilkan elite agama berjiwa santri yang di
menjadi agama resmi kesultanan Banjar, dan kemudian hari banyak berkecimpung dalam
kemudian dikodifikasi dalam Undang-Undang organisasi pergerakan.
Sultan Adam (1835). Atau menurut Ahmad Barjie Masuknya pemerintahan Hindia Belanda di
(2016) umat Islam telah menerima dan Kalimantan Selatan dengan kebijakan di bidang
menerapkan hukum Islam secara menyeluruh pendidikan, telah melahirkan elite baru yang
(Receptio in Complexu). Dengan demikian, misi- semakin memudarkan peranan elite tradisional.
misi keislaman melalui pendidikan, aktivitas elite Tetapi elite baru yang sekuler ini tidak semuanya
agama, dan organisasi pergerakan Islam diterima oleh masyarakat. Demikian pula dengan
direspon positif oleh masyarakat Banjar di masuknya agama Kristen yang penyebarannya
Kalimantan Selatan. mendapat dukungan dari Pemerintah Hindia
Dalam pengertian umum, kata elite Belanda, telah menimbulkan reaksi para ulama
agama yang sering diterjemahkan ke dalam kata tentang adanya bahaya kristenisasi sehingga
―ulama‖, mempunyai arti sebagai orang-orang mereka berupaya menyempurnakan metode
pintar, terkemuka, atau orang-orang terpandang syiar agama dan pendidikan Islam di masyarakat
dari kalangan agama khususnya dikaitkan melalui resistensi, adaptasi, dan identifikasi
dengan agama Islam. Kata ulama berasal dari terhadap sekolah pemerintah dan missi-zending.
bahasa Arab yang sering diidentikkan sebagai
580 Wajidi
Kristenisasi dianggap sebagai cara yang Dilihat dari jiwa perjuangannya, para
efektif untuk melawan gerakan-gerakan Islam, pemimpin muda Islam yang dihasilkan oleh
dan gerakan Islam sendiri sangat mudah memicu lembaga pendidikan Islam dapat dikategorikan
perasaan anti Belanda (Linblad, 1998: 133). menjadi dua kategori yaitu: (1) Elite agama
Ketika Pemerintah Hindia Belanda mendirikan berjiwa santri yang dihasilkan pendidikan klasik
sekolah-sekolah umum, para ulama menilainya Islam yang kemudian banyak menjadi pelopor
sebagai suatu usaha untuk mengasingkan anak- dan penggerak organisasi pergerakan rakyat
anak mereka dari agama Islam dan kemudian seperti Sarekat Islam, Nahdlatul Ulama, dan
menasranikannya. Akibat dari itu, di beberapa Musyawaratutthalibin. Kelompok inilah yang
daerah timbul gagasan mendirikan sekolah dahulu disebut sebagai kaum tua (kaum tuha)
agama bukan sekadar untuk menyaingi sekolah- dan umumnya berhimpun dalam wadah
sekolah umum yang didirikan oleh Pemerintah organisasi Nahdlatul Ulama; (2) Elite agama yang
Hindia Belanda, tetapi juga untuk melawan berjiwa agresif dan dinamis yang kemudian
Belanda melalui jalur pendidikan. berjuang dalam wadah organisasi
Para elite agama mulai mendirikan sekolah- Muhammadiyah. Kelompok ini yang menurut
sekolah Islam, antara lain Sekolah Islam istilah di daerah ini pada saat itu disebut sebagai
Darussalam Martapura tahun 1914, Arabische kaum muda. Istilah ―kaum muda‖ dan ―kaum tua‖
School yang kemudian menjadi Ma‘ahad di Kalimantan Selatan, pertamakali muncul di
Rasyidiyah Amuntai tahun 1930, dan Diniyah Alabio pada saat terjadi perdebatan antara ulama
Islamiyah di Barabai tahun 1932 (Nawawi, 1992: pembaharu dengan ulama berpaham lama di
25). Begitupula dengan sekolah-sekolah kaum Hoofd van Plaatselijk Bestuur Amuntai tahun
pergerakan seperti Madrasah Persatuan 1926 (Saifuddin, 1986: 51).
Perguruan Islam, Madrasah Sarekat Islam, Baik elite agama berjiwa santri maupun
Madrasah Musyawatutthalibin, dan Sekolah yang berjiwa agresif dan dinamis, sama-sama
Muhammadiyah, umumnya disokong oleh para berperan sebagai aktor dalam pertumbuhan
tuan guru, minimal oleh para guru agama Islam. kesadaran kebangsaan. Syaharuddin (2009: 182)
Sekolah-sekolah itu telah diatur sesuai metode menyatakan bahwa kesadaran orang Banjar
pengajaran modern dengan menggunakan akan semangat kebangsaan dibangun oleh tiga
sistem klassikal. Pada mulanya sekolah yang kelompok pembaharu, yakni: (1) elite Islam dari
diselenggarakan dengan sistem klasikal Timur Tengah yang datang langsung dari Timur
merupakan peningkatan dari sistem pengajian Tengah khususnya Mesir dan dan Mekkah; (2)
yang telah berkembang sebelumnya. Sekolah- elite Islam lokal hasil pendidikan modern pada
sekolah yang berkembang tersebut tidak memiliki periode awal seperti Saleh Bal‘ala (alumni
hubungan antar yang satu dengan lainnya, baik Islamsche School) dan Abdurrahman Siddik
dari seri administratif maupun pengelolaannya. (Musyawaratutthalibin); (3) elite Islam Banjar
Tidak hanya itu, meski sama-sama sekolah pada periode akhir (1940-an) yang menempuh
agama, sekolah tersebut tidak memiliki pendidikan Islam di Jawa. Diantara ketiga
keseragaman bentuk dan isi kurikulum. Alumni kelompok di atas, elite Islam lokal lahir dari
sekolah-sekolah dengan sistem klassikal inilah berbagai sekolah seperti Sekolah Islam
yang paling banyak menghasilkan pemimpin- Darussalam Martapura, Ma‘ahad Rasyidiyah
pemimpin muda Islam, baik yang bergiat dalam Amuntai, Madrasah Persatuan Perguruan Islam,
pergerakan di bidang politik, sosial maupun Madrasah Sarekat Islam, Madrasah
keagamaan. Musyawatutthalibin, Sekolah Muhammadiyah,
Sekolah Nahdlatul Ulama, Sekolah
Wajidi 581
Musyawaratutthalibin, dan sejenisnya. Hasil didikan selain mengajarkan mata pelajaran agama Islam
menjadikan mereka cerdas dan rasional. Melalui untuk anak didik juga memberikan pelajaran
pengalaman, pengetahuan, dan hubungan dengan umum dan mengajarkan konsepsi dan doktrin
dunia luar, menjadikan mereka mempunyai nasionalisme (agama) dan pembaharuan untuk
kemampuan untuk ―menangkap‖ adanya kebijakan kemajuan umat Islam terbebas dari penjajahan,
pemerintah kolonial yang diskriminatif terhadap kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan,
kalangan pribumi dan memformulasikan cara seperti yang dilaksanakan oleh Sekolah
menghadapinya melalui organisasi pergerakan, Persatuan Perguruan Islam, Sekolah Sarekat
atau melalui berbagai mosi, maklumat, tulisan dan Islam, Sekolah Muhammadiyah, dan Sekolah
menyampaikan segala keberatan-keberatan dan Musyawaratutthalibin.
permohonan rakyat kepada pemerintah Hindia Terhadap sekolah sekolah partikelir atau
Belanda. swasta, Pemerintah Hindia Belanda seringkali
2.2. Sekolah Agama dan Pengajian menekan, mengawasi sekolah-sekolah partikelir
Pada tahun-tahun pertama abad ke-20, di dengan ―Wilde Schoolen Ordonnantie 1932‖ yang
Kalimantan Selatan berdiri berbagai usaha bertujuan untuk mengendalikan perasaan
pendidikan. Ada yang didirikan oleh partai politik, kebangsaan di kalangan pelajar. Berdasarkan
organisasi masyarakat, dan juga oleh persatuan ordonansi itu, sekolah partikelir dan guru-gurunya
umat Islam. Usaha pendidikan ini lahir karena harus minta izin dahulu kepada pemerintah, dan isi
sekolah pemerintah tidak dapat menampung pelajarannya tidak boleh melanggar peraturan
hasrat kebangsaan (nasional) dan keagamaan pemerintah (Sjarifuddin, 284-285). Jika sekolah
(Islam) dan agama lainnya. Sekolah Islam dapat partikelir tidak memenuhi syarat sebagaimana
dikatakan sebagai bagian sekolah kaum diatur dalam ―Wilde Schoolen Ordonnantie 1932‖
pergerakan, karena selain mengajarkan agama maka sekolah itu dianggap sekolah liar.
Islam, juga menanamkan kesadaran berbangsa Sekolah partikelir yang nasionalistis dan anti
kepada anak didiknya kolonial, didirikan oleh perkumpulan dan/atau
Sekolah kaum pergerakan adalah sekolah yang tokoh pergerakan yang menyelenggarakan
dilihat dari segi motivasinya didirikan dengan pendidikan dalam bentuk sekolah atau kursus
motivasi nasionalisme yakni selain bertujuan bebas seperti kursus memberantas buta huruf,
agar anak didik memiliki rasa kebebasan dan kursus mengetik sampai dengan kursus politik.
tanggung jawab juga agar menjadi putera tanah Sekolah dimaksud di Kalimantan Selatan antara
air yang setia dan bersemangat, dan dengan lain sekolah Perguruan Taman Siswa dan
patriotisme memiliki rasa pengabdian tinggi bagi sekolah Perguruan Rakyat Parindra. Mereka juga
nusa dan bangsa (Poesponegoro dan Nugroho menyelenggarakan semacam kursus
Notosusanto, 1975: 251). keterampilan yang bertujuan mendidik
Pada umumnya sekolah kaum pergerakan
masyarakat agar mempunyai keterampilan
sebagai usaha penopang ekonomi keluarganya
dimiliki oleh swasta (partikelir) dan didirikan oleh
kelak. Kursus keterampilan itu umumnya bersifat
perkumpulan dan/atau tokoh pergerakan, sebagian
kerajinan tangan seperti kursus pertanian,
tidak bersubsidi, bergerak dalam bentuk sekolah
maupun kursus seperti yang diselenggarakan oleh
menyulam, pertukangan, dan anyaman rotan.
Kursus seperti itu merupakan bagian dari
Perguruan Taman Siswa dan sekolah Perguruan
perjuangan untuk meningkatkan keterampilan
Rakyat Parindra. Di samping itu ada pula sekolah
dan mengangkat ekonomi rakyat.
kaum pergerakan yang bercorak Islam yang
sebenarnya swasta juga
582 Wajidi
Sedangkan sekolah Islam seperti yang orang tua mereka pada masa Kerajaan Banjar
diselenggarakan oleh Sekolah Persatuan (Saleh, 1978/1979, 48-49).
Perguruan Islam, Sekolah Sarekat Islam, Sekolah 1. Sekolah Sarekat Islam
Muhammadiyah, dan Sekolah
Pada tahun 1914 cabang organisasi Sarekat
Musyawaratutthalibin dapat dikatakan sebagai Islam disingkat SI berdiri di Banjarmasin dan
bagian sekolah kaum pergerakan, karena selain mendapat pengakuan badan hukum
mengajarkan agama Islam, juga menanamkan
(rechtspersoon ) dengan besluit Gubernur Jenderal
kesadaran berbangsa kepada anak didiknya, dan
Nomor 33 tanggal 30 September 1914. Organisasi
terbukti penyelenggara pendidikan ini yakni tuan
ini dibawa oleh H.M. Arip (H. Matarip atau H.
guru maupun alumninya banyak menjadi pelopor
Muhammad Arip Bakumpai) seorang pedagang
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan
asal Marabahan yang berdagang pulang pergi
(Wajidi, 2007: 36).
antara Jawa dengan Kalimantan. Dari Banjarmasin,
Terhadap guru-guru sekolah Islam, SI berkembang di beberapa kota di Kalimantan
pemerintah beranggapan bahwa pengaruhnya Selatan. Di kota-kota yang ada cabang SI terdapat
sangat signifikan terhadap siswa-siswanya, gedung kegiatannya yang dikenal dengan sebutan
karena selain mengajarkan ilmu agama juga gedung kalap (club). Biasanya gedung ini
menanamkan faham kebangsaan. Oleh karena dimanfaatkan pula sebagai tempat kegiatan
itu, pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925 madrasah yang dikelola oleh SI.
mengeluarkan sebuah peraturan sebagai bentuk
Di Banjarmasin terdapat Gedung Club yakni
pengawasan terhadap para guru yang
di Seberang Masjid, dan di gedung inilah SI
mengajarkan agama Islam. Peraturan tersebut
mendirikan sekolah Islam lima tahun yang diberi
dikenal dengan nama Goeroe Ordonnantie 1925
nama ―Hadhihil Al-Madrastul Wathoniah‖. Mata
(Ordonansi Guru 1925) yang merupakan
pelajaran yang diberikan meliputi pengetahuan
penyempurnaan dari Goeroe Ordonnantie 1905
agama dan sedikit pengetahuan umum. Guru-
(Wahyono, 2013: 174-175). Melalui ordonansi
guru yang mengajar di sini adalah H. Mohammad
tersebut guru agama Islam yang hendak
Said (Kepala Sekolah), Said Idrus (Wakil Kepala
melaksanakan pengajaran diwajibkan melapor
Sekolah), dengan guru-guru pembantu Syekh
kepada pemerintah.
Mohammad bin Amir, H. Makhmud, M. Ideham,
Ordonansi Guru 1905 dan Ordonansi Guru M. Pasi, H. Anang Akhmad, H. Abdul Syukur dan
1925 itu lahir dari adanya kekuatiran pemerintah H. Hamsyah.
terhadap aktivitas guru agama yang sering
Sekolah Islam yang sama tuanya dengan
bertindak sebagai pelopor munculnya gerakan-
Sekolah Islam SI adalah Arabische School yang
gerakan sosial melawan pemerintah kolonial.
kemudian menjadi Islamsche School yang
Dalam menghadapi guru agama, pemerintah
didirikan oleh orang-orang Arab, khususnya
sampai-sampai merasa trauma sehingga muncul
untuk anak-anak mereka. Salah seorang
istilah Islam phobia atau haji phobia (Kartodirdjo,
pemimpin sekolah ini adalah Saleh Bal‘ala. Ia
1982: 31-32; Wahyono, 2013: 175). Seperti
sangat dikenal waktu itu, karena selain suka
terjadi di Kalimantan Selatan, gerakan sosial
bergaul dengan pemuka masyarakat bumiputera,
pernah dilakukan oleh Guru Nanang Sanusi
ia juga anggota SI yang kemudian menjabat
1914-1918 seorang guru tasawuf yang juga
ketua Fathal Islam yakni suatu organisasi
merupakan keturunan ―Anak Cucu Urang
dakwah Islamiyah, dan juga ketua PKU yakni
Sepuluh‖. Ia memberontak menuntut organisasi filial dari Muhammadiyah.
pembebasan dari erakan dan pajak,
sebagaimana hak istimewa yang telah diterima
Wajidi 583
Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Dari Barabai sekolah PPI berkembang di Pantai
rakyat, pada tahun 1922 di saat SI dipimpin oleh Hambawang, Haruyan, Jatuh, Birayang,
Mohammad Horman, didirikanlah Particuliere Kandangan, Amuntai, Banjarmasin dan lain-lain.
Hollands Inlandse School atau HIS Swasta Semuanya berjumlah 36 cabang se Kalimantan
bertempat di Pasar Lama Banjarmasin dipimpin Selatan, namun yang terbanyak berlokasi di
oleh Abdul Gais, dibantu oleh Mansyur Ali Hasan daerah Barabai (Basuni, 1950: 212).
(Sjamsuddin, 1970: 31-33). Sekolah PPI mempunyai tingkatan
Di Marabahan, atas dorongan H.M. Arip pendidikan, yaitu tingkat Madrasah Awaliyah,
telah berdiri pula HIS Swasta yang dikelola oleh Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan tingkat Aliyah. Mata
Sarekat Islam dan di kemudian hari nantinya pelajaran yang diajarkan selain pengetahuan
menjadi Perguruan Taman Siswa. Sedangkan di agama juga ilmu pengetahuan umum. Cara
Kandangan, madrasah Sarekat Islam didirikan di mengajar yang dipergunakan adalah sistem guru
Luklua yang kemudian menjadi Madrasah Islam vak (guru pemegang pelajaran). Untuk itu, PPI
Pandai (Nawawi, 1992: 54). Sedangkan di banyak melibatkan tokoh agama untuk bersama-
Barabai, SI berdiri pada tahun 1921 dengan sama membina madrasah PPI, dan setiap guru
ketuanya yang pertama dipegang oleh Gusti diberi wewenang untuk memegang mata
Muhammad Arif dan Sekretarisnya Habib Alwy. pelajaran yang disenangi (Nawawi, 1992: 50-52).
Pada waktu peresmiannya di Barabai langsung PPI sangat berperanan penting dalam
dihadiri oleh pendiri Centraal Sarekat Islam (CSI) menanamkan semangat persatuan, karena
OS Cokroaminoto dan Abi Kusno Cokrosoyoso, dalam proses belajar dan mengajar ditanamkan
bertempat di gedung SI di jalan H. Hassan Basry semangat kesadaran berbangsa dan usaha
sekarang (Zaini, 1998: 38). menghapus penjajahan. Oleh karena itu, tidaklah
2. Sekolah Persatuan Perguruan Islam mengherankan jika guru-guru PPI banyak yang
Perjuangan melalui lembaga pendidikan ditangkap seperti yang terjadi pada sekolah
merupakan sarana yang ampuh untuk mencetak Islam yang diselenggarakan oleh PPI di Birayang
dan menumbuhkan kader-kader bangsa. Hal itulah (Zaini, 1998: 17).
yang dimanfaatkan guru-guru yang ada di Barabai 3. Sekolah Muhammadiyah
dengan mendirikan Sekolah Persatuan Perguruan Perkembangan sekolah Muhammadiyah
Islam (PPI) yang berpusat di Pantai Hambawang. sejalan dengan perkembangan organisasi
Pendirinya adalah alumni Universitas Al Azhar Muhammadiyah di Kalimantan Selatan. Paham
Kairo, diantaranya H. Mansur Ismail, H.M. As‘ad, Muhammadiyah sudah masuk ke Kalimantan
H.A. Hamid Abdulkarim, H. Muhammad Rafi‘i, H. Selatan pada tahun 1920-an. Namun organisasi
Mugeni Marwan, serta alumnus Madrasah Ash- Muhammadiyah baru pertama kali berdiri di Alabio
Sholatiyah Makkah H.M. Mukri (Zaini, 1998: 17). pada tahun 1925 (Syahran, 1972: 17). Bila bertolak
Menurut Sjarifuddin (1974: dari masuknya paham pembaharuan, maka proses
di antara alumni PPI itu antara lain H. Abdul kedatangan Muhammadiyah bermula sejak 1914
Gani (Pensiunan ABRI, mantan Bupati Hulu dengan didirikannya sekolah bernama Arabische
Sungai Tengah) dan Idjus Saidi (Komisaris pada School di Kampung Bugis Banjarmasin yang di
staf Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan kemudian hari menjadi Islamsche School sebagai
Kalimantan). tempat penanaman paham pembaharuan oleh
PPI dibentuk dengan tujuan untuk perkumpulan orang-orang Arab (Ruslan, 1975: 65;
mengkoordinasikan sekolah-sekolah Islam dan Syahran,1972: 11).
menyeragamkan bentuk serta isi kurikulumnya.
584 Wajidi
Usaha pertama dari Muhammadiyah cabang pengetahuan umum. Karena sekolah
Alabio di bidang pendidikan adalah mendirikan Muhammadiyah tidak meninggalkan
sekolah Islam dengan nama Standaard School pengetahuan umum, maka sekolah ini mendapat
dengan mata pelajaran agama sebagai dasar subsidi dari Pemerintah Hindia Belanda, berupa
dan ditambah dengan ilmu pengetahuan umum. bantuan tenaga guru yang dibesluitkan oleh
Dalam perkembangannya, sekolah ini menjadi Muhammadiyah namun gajinya dibayar melalui
Vervolgschool met den Qor‘an, dimana pelajaran dana subsidi pemerintah (Nawawi, 1992: 58-59).
agama menjadi dasar pendidikan. Pada tahun Selain sekolah-sekolah tersebut terdapat
1928 di Alabio berdiri sekolah lanjutan yaitu pula sekolah lainnya yang didirikan
Wostha School dengan lama pendidikan tiga Muhammadiyah, seperti SD Muhammadiyah
tahun dan merupakan sekolah guru dari Teluk Tiram (didirikan tahun 1929), SD
perguruan Muhammadiyah. Mereka yang lulus Muhammadiyah Kelayan (1932), HIS
ditetapkan menjadi guru-guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1935
cabang atau ranting Muhammadiyah lainnya. di jalan Kalimantan (Syahran, 1972: 48) dan HIS
Muhammadiyah di jalan Pasar Lama.
Muhammadiyah menekankan kepada HIS Muhammadiyah di jalan Militaire Weg (Jalan
pembaharuan pendidikan. Sistem pendidikan Kalimantan atau Jalan S. Parman sekarang)
tradisional seperti pengajian dan pesantren didirikan atas inisiatif H. Masykur dan kawan-
sangat ketinggalan zaman, sementara sekolah kawan di atas tanah wakaf Abdul Galib seorang
pemerintah yang bersifat sekuler semakin maju pedagang besar di Pasar Baru. Pada mulanya
dan berkembang dan alumninya mempunyai Abdul Galib ingin memasukkan anaknya
prospek untuk bekerja di birokrasi pemerintahan. bernama Saleh ke sekolah HIS yang dikelola
Pesantren menghasilkan ulama, sekolah Pemerintah Hindia Belanda, namun keinginan itu
pemerintah menghasilkan intelektual sekuler tidak terwujud, karena —konon kabarnya—
(Wahyono, 2013: 177). Perbedaan ini ditolak oleh pihak sekolah dengan alasan Saleh
mengkuatirkan terutama cara berfikir alumninya, bukan anak pegawai negeri (Wajidi, 2007: 59).
karena para murid yag dididik di sekolah
HIS Pemerintah itu memang diperuntukkan
pemerintah tanpa pendidikan agama Islam
untuk siswa bumiputera, akan tetapi tidak semua
alumni sekolah pemerintah memandang agama
anak bumiputera dapat mengecap pendidikan di
Islam sebagai merintangi kemajuan zaman.
sekolah itu. Yang dapat diterima adalah para siswa
Sebaliknya, pihak pengajian dan pesantren
yang orang tuanya berkategori A yakni kaum
memandang belajar di sekolah pemerintah
bangsawan, pegawai pemerintah berpangkat
sekolah akan menjadikan muridnya sekuler atau
minimal Asisten Kiai, dan pengusaha kaya yang
bahkan kafir.
berpenghasilan bersih di atas 75 gulden sebulan,
Mengatasi persoalan tersebut, dan yang berkategori B yakni yang orang tuanya
Muhammadiyah membutuhkan guru-guru yang memperoleh pendidikan MULO (Meer Uitgebreid
berpengetahuan ganda, tidak hanya mumpuni di Lager Onderwijs) dan Kweekschool ke atas.
pengetahuan agama namun juga mempunyai
Boleh jadi Abdul Galib mampu
wawasan pengetahuan ilmiah. Muhammadiyah
menyekolahkan anaknya ke HIS Pemerintah,
mengirim guru agama Islam di Sekolah Guru
karena ia seorang pedagang besar dengan
Negeri (Kweekschool) dan juga mendirikan
penghasilan per bulan mungkin lebih dari 75
Madrasah Mualimat dan Mualimin (Wahyono,
gulden. Akan tetapi perlakuan diskriminatif di
2013: 177). Di sekolah ini tidak hanya
bidang pendidikan terhadap bumiputera telah
mengajarkan agama Islam melainkan juga
Wajidi 585
mendorongnya untuk mendirikan sekolah sendiri yang merintangi kemajuan zaman. Oleh karena
yang dapat dimasuki oleh segala lapisan itu, sumbangan Muhammadiyah dalam bidang
masyarakat. pendidikan cukup besar, khususnya dalam
Akhirnya dengan dukungan tokoh pendidikan Islam di Kalimantan Selatan.
Muhammadiyah di Banjarmasin seperti H. 4. Sekolah Musyawatutthalibin
Masykur, H. Muhammad Yasin Amin, H. Ahmad Organisasi Musyawaratutthalibin berdiri
Amin, H. Zamzam Jakfar, dan H. Husnan, tanggal 12 Sya‘ban 1349 H/2 Januari 1931 M di
didirikanlah HIS Muhammadiyah di atas tanah Banjarmasin (Maksum dkk., 1991: 4). Untuk
yang Abdul Galib wakafkan di jalan Kalimantan. melaksanakan ayat 4 pasal 3 Statuten
Sesudah selesai Perang Kemerdekaan, HIS Musyawaratutthalibin yang berbunyi: ―Mendirikan
Muhammadiyah yang kemudian menjadi sekolah2 jang diberi pengadjaran Agama Islam
Komplek Perguruan Muhammadiyah di jalan S. dan ilmoe pengetahoean oemoem ‘, maka
Parman direnovasi. Yang memelopori renovasi organisasi Musyawaratutthalibin mendirikan
itu adalah H. Muhammad Ghani seorang Madrasah Syafi‘iyah di hampir semua cabang
pedagang mas dengan tokonya bernama ―Toko yang dikenal dengan sebutan Sekolah
Banjar‖. Ia dikenal sebagai seorang yang Musyawarah (Yusran, 1972: 48).
amanah sehingga dipercaya untuk menjalankan
Bahkan di beberapa cabang,
pengumpulan dana dan penyimpanannya untuk
Musyawaratutthalibin memiliki gedung sekolah
keperluan renovasi (Wajidi, 2007: 60).
sendiri, antara lain: Normal Islam di Rantau,
Pada mulanya Pemerintah Hindia Belanda Sekolah Puteri di Kelua, Qismul Mudarrisin di
menganggap HIS Muhammadiyah di jalan Kandangan, Madrasah Diniyah di Sungai Tabukan
Kalimantan sebagai sekolah liar. Pemerintah dan Hambuku Hulu, Madrasah Syafi‘iyah dan
mengatakan sekolah itu tidak memenuhi syarat Sekolah Kulliyatul Mu‘allimin di Samarinda,
sebagaimana diatur dalam ―Wilde Schoolen Hollands Indonesische Arabische School di
Ordonnantie 1932‖. Tetapi nyatanya, meski Tembilahan, Sekolah Awaliyah dan Ibtidaiyah di
dianggap sekolah liar, HIS Muhammadiyah di Sapat, Madrasah Asy-Syafi‘iyah
jalan Kalimantan dapat berkembang pesat Musyawarutthalibin di Sungai Pandan Alabio
seperti halnya sekolah Muhammadiyah lainnya. (Maksum dkk., 1991: 27-28).
Sesuai dengan cita-cita pembaharuan Setelah kongresnya yang pertama tahun 1934 di
pemikiran, Muhammadiyah memelopori Banjarmasin yang memutuskan mendirikan
organisasi pendidikan dan kurikulum yang cabang dan sekolah di berbagai tempat, maka
teratur. Sistem pendidikan menanamkan kepada didirikanlah sekolah-sekolah Islam di cabang-
pengertian, bukan semata hapalan. Tidak hanya cabang Musyawaratutthalibin di Kalimantan
mengajarkan agama Islam namun juga Selatan dan Timur seperti Banjarmasin, Hulu
pengetahuan umum. Dengan cara ini, Sungai, Berau, Bulungan, Tarakan hingga ke
Muhammadiyah dapat menelorkan lulusan yang wilayah pesisir Timur Sumatera, terutama di
memiliki pengetahuan ilmiah dengan daerah komunitas perantauan Banjar berada
penguasaan agama Islam. Lulusannya yang seperti Sapat, Kuala Tungkal, Enok, Tembilahan,
menjadi elite agama tidak hanya mampu Rengat, Parigiraya, Pulau Palas, dan bahkan
membela Islam di hadapan elite sekuler sampai ke Pulau Bangka dan Belitung (Maksum
berpendidikan Barat, namun setidaknya elite dkk., 1991: 27-28).
sekuler lulusan pendidikan Barat dan pro-
Sekolah yang terkenal adalah Normal Islam di
Belanda tidak memandang Islam sebagai agama jalan Keraton Rantau didirikan oleh tokoh-tokoh
586 Wajidi
organisasi Musyawaratutthalibin pada tahun muridnya waktu itu: Kalau kamu ingin menjadi
1931. Sekolah yang tertua setingkat ibtidaiyah ulama, kamu tidak usah sekolah terlalu tinggi;
terdapat di Lumbu yang disebut Sekolah Arab tetapi kalau kamu ingin menguasai dunia, maka
tahun 1930, dan kemudian diambil alih kamu perlu menguasai bahasa Belanda dan
pengelolaannya oleh Musyawaratutthalibin Inggeris (Maksum dkk., 1991: 49).
menjadi Madrasah Hidayah Islamiyah. Pada 5. Pengajian
tanggal 25 Januari 1940 kedua sekolah itu
Selain sekolah-sekolah tersebut di atas,
diresmikan menjadi Sekolah Normal Islam
tidak dapat dilupakan pengajian dan pesantren.
Musyawaratutthalibin Rantau. Sekolah itu
Pengajian dan pesantren merupakan lembaga
memiliki dua jenjang pendidikan, yakni Madrasah
pendidikan tradisional Islam yang dinilai
Ibtidaiyah lama pendidikan 4 tahun, dan
indigenous, asli dan berakar kuat dalam
Madrasah Tsanawiyah lama pendidikan 3 tahun.
masyarakat (Alfisyah, 2015: 120). Pada
Madrasah Normal Islam setingkat umumnya para tuan guru di Kalimantan Selatan
Tsanawiyah merupakan madrasah yang tertinggi mempunyai lembaga pendidikan tradisional yang
di seluruh Kalimantan Selatan, diasuh oleh H. dikenal sebagai ―pengajian‖ yakni sistem
Mahyudin dan tokoh-tokoh agama lainnya di pengajaran untuk menyebarkan ajaran-ajaran
Rantau (Usman, 1995: 44-45). Para pengajarnya Islam, pada mulanya dilangsungkan di tempat
antara lain Khatib Syarbaini, Maisyir Thaib, Bey tinggal tuan guru, tetapi kemudian banyak yang
Arifin (Nawawi, 1992: 560). Maisyir Thaib dan berlangsung di langgar-langgar.
Bey Arifin khusus didatangkan dari Gontor
Pelajaran yang diberikan oleh para tuan
Ponorogo. Dengan menumpang kapal Slout van
guru dalam pengajian adalah ilmu tauhid, ilmu
Dieman Maisyir Thaib (19 tahun) dan Bey Arifin
fikih dan ilmu tasawuf. Selain itu ada pula yang
(22 tahun) berangkat dari Jawa ke Banjarmasin
mempelajari bahasa Arab secara pasif, di
untuk kemudian terus ke Rantau untuk mengajar
samping pelajaran membaca Alqur ‘an dan
di Sekolah Normal Islam dengan gaji yang
Hadits. Kitab yang digunakan pada umumnya
dijanjikan sebesar f. 25 dan bisa mendapatkan
adalah kitab berbahasa Arab dan dibawakan oleh
f.25 lagi jika mengajar lagi di malam hari,
tuan guru yang pernah belajar di Mekkah. Kitab
misalnya memberikan kursus bahasa Inggeris.
itu dikenal sebagai Kitab Kuning. Dalam
Meski sebagian muridnya sudah ulama, mereka
perkembangannya digunakan pula kitab
yang berusia muda itu cukup cakap menunaikan
beraksara Arab berbahasa Banjar atau Melayu,
tugasnya (Maksum dkk., 1991: 46).
sehingga disebut kitab berbahasa Arab Melayu,
Di cabang Musyawarutthalibin Samarinda sebagaimana kitab-kitab yang ditulis oleh Syekh
terdapat sekolah Musyawarah yang terdiri dari Muhammad Arsyad Al Banjari.
tujuh kelas, yang dikepalai oleh H. Majedi Effendi Pengajian yang umum berlangsung adalah
dibantu oleh Parhan Hasan dari Banjarmasin. Di
dengan cara guru membacakan dan
sekolah ini, pendidikan agama diajarkan dengan
menguraikan isi kitab, sedangkan murid-
cara yang lebih modern Jika sebelumnya guru
muridnya memegang kitab yang sama dan diberi
agama mengajar dengan memakai sarung, maka
kesempatan menanyakan hal-hal yang belum
H. Majedi Effendi mengajar dengan memakai
dimengerti. Ada pula yang disebut ―mengaji
celana panjang dan berdasi. Bahasa Arab sangat
duduk‖ seperti yang dilakukan Syekh Muhammad
ditekankan waktu itu, akan tetapi bahasa Inggeris
Arsyad Al Banjari kepada anak cucunya, agar
dan Belanda juga harus dikuasai, sebagaimana
sampai kelak mewarisi kealiman bapaknya. Di
pesan yang merupakan peribahasa H. Majedi
samping itu, adapula pengajian maahad karena
Effendi yang disampaikan kepada murid-
Wajidi 587
dilaksanakan pada hari ahad (minggu), atau Seperti halnya di daerah lainnya di Indonesia,
manyanayan, manyalasa, maarba, mangamis, tumbuhnya pergerakan kebangsaan di
manjumahat, dan manyabtu sesuai dengan Kalimantan Selatan pada awal abad ke-20
nama hari pelaksanaan pengajian, yang mana merupakan suatu fenomena historis yang lahir
murid hanya mendengarkan saja dan tidak dari akumulasi proses berbagai faktor yang
menggunakan kitab, sedangkan guru memengaruhinya seperti faktor ekonomi, sosial,
menguraikan isi kitab yang dibacanya (Nawawi, politik, budaya, dan bahkan agama. Oleh karena
1992: 14). itu, dapat dikatakan bahwa sebab utama
tumbuhnya kesadaran dan kebangkitan nasional
Untuk menjadi ulama, ahli Qur‘an, Hadits,
Indonesia berasal dari situasi dan kondisi
dan sebagainya diperlukan beberapa orang guru
masyarakat Indonesia sendiri sebagai dampak
yang waktu mengajinya memakan waktu puluhan
tahun, bahkan kadang-kadang dilanjutkan di dari penjajahan (Depsos, 1977: 22). Sedangkan
Mekkah. Mereka yang kembali, kemudian faktor-faktor dari luar negeri, seperti paham
menjadi tuan guru yang memberikan pengajian di liberalisme, pendidikan Barat, Pan Islamisme
rumah atau di langgar-langgar. lebih bersifat mempercepat pergerakan tersebut.
Wajidi 591
mengajarkan mata pelajaran agama Islam untuk Darmawie, Achmad. 1981. ―Detik-Detik Perjuangan
Kemerdekaan di Banjarmasin Kalimantan
para anak didik atau santrinya juga memberikan Selatan‖. Banjarmasin: naskah ketikan.
pelajaran umum seperti yang dilaksanakan oleh
Departemen Sosial Republik Indonesia. 1977. Citra
madrasah atau Sekolah Persatuan Perguruan dan Perjuangan Perintis Kemerdekaan Seri
Islam, Sekolah Sarekat Islam, Sekolah Perjuangan Ex Digul. Jakarta: Direktorat
Muhammadiyah, dan Sekolah Jenderal Bantuan Sosial.
Musyawaratutthalibin. Goor, J. Van. 1997. ―350 Tahun Penjajahan Belanda?‖.
Makalah Seminar Aspek-aspek Internasional
Melalui sekolah-sekolah agama, para alim Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949.
ulama yakni tuan guru sangat berperan dalam Jakarta: Bagian Pers dan Kebudayaan, Kedutaan
mengembangkan anak didiknya, bukan hanya Besar Kerajaan Belanda di Indonesia.
dalam bentuk pendidikan agama namun juga Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pemikiran dan
Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu
dalam bentuk penanaman kesadaran berbangsa. Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia.
Tidak sekadar mengajar, melainkan juga
Koroh, Alex A dkk. 1994. ―Mengenal Pertumbuhan dan
―membakar‖ santrinya agar lebih mencintai Perkembangan Nasionalisme di Kalimantan
bangsa tanah airnya. Sekolah agama khususnya Selatan Selama Tiga Dasawarsa 1912–1942‖.
sekolah agama Islam dapat dikatakan sebagai Banjarmasin: Laporan Penelitian FKIP Unlam.
bagian sekolah kaum pergerakan, karena selain Linblad, J. Thomas. 1998. Between Dayak and Dutch:
The Economic History of Southeast Kalimantan
mengajarkan agama Islam, juga menanamkan
1880-1942. Leiden: KITLV-Foris Publications.
kesadaran berbangsa kepada anak didiknya, dan
Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme
terbukti penyelenggara dan alumni pendidikan ini Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta: PT.
banyak yang menjadi elite agama berpikiran Pustaka Utama Grafiti.
maju, menjadi pelopor, motor atau aktivis Nawawi, Ramli Ed. 1992. Sejarah Pendidikan Daerah
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Bagian
Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan
Nilai Budaya Kalimantan Selatan.
DAFTAR PUSTAKA Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho
Abd. Hamid Wahid. 2007. ―Pengelolaan Madrasah Era Notosusanto. 1975. Sejarah Nasional Indonesia,
Sentralistik: Masalah atau Solusi‖. Jurnal Edukasi Jilid V. Jakarta: Balai Pustaka.
Volume 5, Nomor 3, Jakarta Juli-September 2007. Saifuddin, Achmad Fedyani. 1986. Konflik dan
Agung, Anak Agung Gde Putra. 2001. Peralihan Sistem Integrasi: Perbedaan Paham dalam Agama
Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial. Yogyakarta: Islam. Jakarta: CV. Rajawali.
Pustaka Pelajar. Saleh, M. Idwar dkk. 1978/1979. Sejarah Daerah Tematis
Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di
Alfisyah. 2015. ―Pengajian Sebagai Model Pengajaran
Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Proyek Penelitian
Orang Dewasa Berbasis Kearifan Lokal‖, dalam
dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Depdikbud.
Ersis Warmansyah Abbas (Penyunting), 2015.
Pendidikan IPS Berbasis Kearifan Lokal . Saleh, M. Idwar dkk. 1978/1979. Sejarah Daerah Kalimantan
Banjarmasin: Program Studi Pendidikan IPS Selatan. Banjarmasin: Proyek Penelitian Pencatatan
Jurusan IPS FKIP Universitas Lambung Kebudayaan Daerah Depdikbud.
Mangkurat Banjarmasin bekerjasama dengan Scherer, Savitri Prastiti. 1985. Keselarasan dan
Penerbit Wahana Jaya Bandung. Kejanggalan: Pemikiran-pemikiran Priayi
Antemas, Anggraini. 1988. Mutiara Nusantara Seri Nasionalis Jawa Awal Abad XX. Jakarta: Sinar
Kalimantan. Amuntai: Mega Sapura. Harapan.
Barjie, Ahmad, Kesultanan Banjar dan Teori Receptio Sjarifuddin. 1974. ―Sikap Pergerakan Rakyat
in Complexu. [Online]. Tersedia: http:// Menghadapi Pendudukan Belanda di Kalimantan
kesultananbanjar.com/id/?p=1370. [26 Selatan Periode 1945 sampai dengan 17
September 2016]. Agustus 1950‖. Banjarmasin: Skripsi Sarjana
Pendidikan Jurusan Sejarah FKg Unlam.
Soeratman, Darsiti. 1985. Ki Hajar Dewantara. Jakarta:
Depdikbud.
592 Wajidi
Suratmin. 1995. ―Peranan Pers pada Masa Revolusi Fisik
di Yogyakarta, Tahun 1945-1949‖, dalam Zulfikar
Ghazali (Penyunting), 1995. Sejarah Lokal;
Kumpulan Makalah Diskusi. Jakarta: Direktorat
Sejarah dan Nilai Tradisional, Ditjen Kebudayaan
Depdikbud.
Syaharuddin. 2009. Orang Banjar Menjadi Indonesia:
Dinamika Organisasi Islam di Borneo Selatan, 1912-
1942. Yogyakarta: Eja Publisher.
Syahran, H.M. 1972. ―Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan Muhammadiyah di Kalimantan
Selatan (1914-1942)‖. Banjarmasin: Skripsi Sarjana
Muda Pendidikan Jurusan Sejarah FKg Unlam.
Wahyono, Tugas Tri. 2013. ―Pengawasan Pemerintah
Hindia Belanda Tentang Pengajaran Agama Islam:
Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah (1912-1942)‖. Jurnal Patrawidya
Volume 14, Nomor 1, Yogyakarta Maret 2013.
Wajidi. 2007. Nasionalisme Indonesia di Kalimantan
Selatan 1901-1942. Banjarmasin: Pustaka Banua.
Yusran, Mohammad. 1972. ―Sejarah Singkat Bangkit dan
Berkembangnya Musyawaratutthalibin di
Kalimantan Selatan Sampai Tahun 1942‖ .
Banjarmasin: Skripsi Sarjana Muda Pendidikan
Jurusan
Wajidi 593
594 Wajidi
PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN
MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK
MENANAMKAN NASIONALISME
YUNIKA PERDANA
yunika_26@gmail.com
ABSTRACT
The cultural diversity that exist in Indonesia if not properly managed would lead to a potential conflict between tribes.
Education selected as the main alternative to the development of national values, because education is a means of
nation building. Through education are expected to be realized improving the quality of the young generation that is
able to minimize the causes of any potential conflict. Educational insights ethnicity through the study of history became
an outlet for process improvement the nations country Indonesia to strengthen nationalism.
YUNIKA 595
Pendidikan dipilih sebagai alternatif utama Nasionalisme dalam memajukan Negara Indo-
pengembangan nilai kebangsaan, karena nesia. Ketika pemerintah begitu gencar
pendidikan merupakan sarana pembangunan menyampaikan tentang Pendidikan Wawasan
bangsa. Melalui pendidikan diharapkan dapat Kebangsaanatau nasionalisme, maka pembinaan
terwujud peningkatan kualitas generasi muda Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui jalur
bangsa yang mampu meminimalisasi penyebab pendidikan ini dirasakan tepat waktu,tepat fungsi,
berbagai permasalahan. Nilai-nilai kebangsaan serta tepat sasaran. Terkait dengan penanaman
sebagai nilai dasar atau nilai intrinsik adalah nilai nilai kebangsaan di era glo-bal sekarang ini salah
yang lestari dan abadi. Nilai ini eksis baik di satu lembaga formal yang ikut bertanggung
masa lampau, masa kini maupun masa depan jawab adalah satuan pendidikan. Pendidikan
dalam kehidupan bangsa. Nilai-nilai kebangsaan dianggap sebagai alternatif yang bersifat
menjadi bintang pemandu atau penunjuk arah ke preventif karena pendidikan membangun
mana bangsa dan negara Indonesia harus generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai
menuju. Walaupun nilai-nilai kebangsaan alternatif yang bersifat preventif, pendidikan
bersumber dari dan berakar pada budaya diharapkan dapat mengembangkan kualitas
bangsa pada masa lampau, namun nilai-nilai generasi muda bangsa dalam berbagai aspek
praktisnya, yaitu nilai-nilai yang diterapkan dalam yang dapat memperkecil dan mengurangi
kehidupan bangsa Indonesia secara nyata, penyebab berbagai masalah nasionalisme.
senantiasa diperbarui dan disesuaikan dengan Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan
konteks, kondisi dan situasi masyarakat yang terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak
terus menerus berubah. Oleh karenanya nilai- segera, tetapi memilikidaya tahan dan dampak
nilai kebangsaan yang menjadi ruh bangsa dan yang kuat di masyarakat.
menyemangati bangsa tidak pernah usang. Sekolah Menengah Pertama merupakan
Hanya dengan pemahaman terhadap nilai-nilai lembaga formal yang menjadi pondasi awal
kebangsaan semacam itu dan dengan semangat untuk jenjang sekolah di atasnya. Oleh Karena
kebangsaan yang kukuh tangguh, bangsa Indo- itu, pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
nesia akan mampu mempertahankan mempunyai peranan yang sangat vital dalam
eksistensinya menghadapi berbagai tantangan menanamkan nilai-nilai kebangsaan atau
zaman, menghadapi rongrongan ideologi yang nasionalisme.
bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita
Pembelajaran yang selama ini telah
serta menghadapi gelombang budaya global.
diselenggarakan oleh Sekolah Menengah
Tentu saja dengan menggunakan strategi, hal-
Pertama adalah salah satu media potensial
hal yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai
dalam rangka pembinaan nilai-nilai kebangsaaan
kebangsaan bangsa Indonesia akan diramu dan
pada peserta didik. Terutama dalam
diracik menjadi unsur yang memperkuat budaya
pembelajaran Pendidikan IPS yang merupakan
dan jati diri bangsa. Sedangkan yang
salah satu matapelajaran bagi siswa di Sekolah
bertentangan, berlawanan dan tidak sesuai
Menengah Pertama. Melalui pembelajaran
dengan nilai-nilai kebangsaan bangsa Indone-sia
Pendidikan IPS, diharapkan dapat
dengan sendirinya akan ditepis dan ditolak. Para
menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan
Generasi muda sebagai pemegang estafet
wawasan kebangsaan, rasa demokratif, rasa cinta
kepemimpinan bangsa belum mencerminkan
damai dan kemanusiaan, rasa tanggung jawab
cita-cita pendidikan yang diharapkan. Masalah ini sosial, kedisiplinan serta potensi yang dimiliki oleh
merupakan suatu fakta yang tidak boleh peserta didik. Pendidikan Wawasan Kebangsaan
diabaikan mengingat pentingnya Sikap membutuhkan suatu proses internalisasi nilai-
596 YUNIKA
nilai. Oleh Karena itu, pentingnya pengintegrasian berarti juga sebagai pandangan atau tujuan.
melalui pembelajaran Pendidikan IPS didasarkan Sedangkan kebangsaan adalah ciri-ciri atau
pada asumsi bahwa untuk menanamkan nilai-nilai identitas yang menandai asal bangsanya, atau
serta semangat kebangsaan harus disesuaikan golongan suatu bangsa (Badudu-Zain, 2001:
dengan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik 122;1624).
dalam penciptaan suasana yang kondusif bagi Pendidikan wawasan kebangsaan (PWK)
berkembangnya potensi diri. adalah pendidikan cara pandang bangsa Indo-
Mencermati hal ini, perlu pengutamaan nesia tentang diri dan lingkungannya agar
Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
pembelajaran sejarah sejak dini bagi setiap serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila
individu. Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui dan Undang-Undang Dasar Negara Republik In-
pembelajaran sejarah menjadi sebuah jalan keluar donesia Tahun 1945. (Bab I Ketentuan Umum,
bagi proses perbaikan Bangsa dan Negara Pasal 1 angka 9 Permendagri No 71 Tahun 2012
Indonesia. Situasi sosial yang ada menjadi alasan tentang Pedoman Pendidikan Wawasan
utama agar Pendidikan Wawasan Kebangsaan Kebangsaan).
segera digalakkan kembali dalam lembaga Pengertian pendidikan berwawasan
pendidikan. Permasalahan pendidikan pada kebangsaan dapat ditinjau secara konsepsional
Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Sekolah dan operasional. Secara konsepsional
Menengah Pertama perlu segera dikaji, dan dicari pendidikan berwawasan kebangsaan mencakup
altenatif-alternatif solusinya, serta perlu pengertian sebagai berikut.
dikembangkannya secara lebih operasional
1. Upaya sistematis dan kontinu yang
sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. diselenggarakan oleh sekolah untuk
menyiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab
PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN dalam peranannya pada saat sekarang
(PWK) dan masa yang akan datang.
Wawasan Kebangsaan adalah cara Upaya pengembangan, peningkatan dan
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan pemeliharaan pemahaman, sikap dan
lingkungannya mengutamakan persatuan dan tingkah laku siswa yang menonjolkan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang persaudaraan, penghargaan positif, cinta
dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar damai, demokrasi dan keterbukaan yang
wajar dalam berinteraksi sosial dengan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
sesama warga Negara Kesatuan
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau dengan sesama
Republik Indonesia. (Bab I Ketentuan Umum, warga dunia.
Pasal 1 angka 1 Permendagri No 71 Tahun 2012
Keseluruhan upaya pendidikan untuk
tentang Pedoman Pendidikan Wawasan membentuk peserta didik menjadi warga
Kebangsaan). negara yang baik dan bertanggung jawab
Wawasan kebangsaan terdapat dua kata melalui upaya bimbingan, pengajaran,
pembiasaan, keteladanan dan latihan
yang harus dijelaskan tentang wawasan
sehingga dapat menjalankan peranannya
kebangsaan, yaitu wawasan dan kebangsaan. pada saat sekarang dan masa yang akan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, datang.
dijelaskan bahwa wawasan berasal dari kata
Secara operasional, pendidikan
―mawas‖ yang berarti meneliti, meninjau, berwawasan kebangsaan adalah layanan
mengamati atau memandang. Wawasan dapat bimbingan, pengajaran, dan atau
YUNIKA 597
pelatihan untuk meningkatkan paham, Pencegahan, yaitu mencegah terjadinya
rasa, dan semangat kebangsaan yang tawuran di kalangan siswa SMP, konflik
baik pada siswa, yang ditunjukkan antar-pribadi dan atau konflik antar-
dengan mengutamakan tingkah laku kelompok.
bersaudara, demokratis, saling menerima Penyelenggaraan PWK bertujuan untuk:
dan menghargai, serta saling menolong
dalam berinteraksi sosial dengan sesama a. mengoptimalkan pengembangan dan
warga Indonesia. pelaksanaan nilai kebangsaan guna
pemberdayaan dan penguatan
kesadaran berbangsa dan bernegara
. TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN yang berlandaskan pada nilai Pancasila,
WAWASAN KEBANGSAAN Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka
Tujuan pendidikan berwawasan Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
kebangsaan meliputi: Republik Indonesia;
a. Meningkatkan pengertian, pemahaman b. mengoptimalkan pengembangan dan
dan persepsi yang tepat tentang perbaikan kinerja demokrasi daerah yang
persatuan dan kesatuan antar sesama berdasarkan pada Indeks Demokrasi In-
warga NKRI. donesia;
b. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan c. mengembangkan dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai penerus Bangsa model PWK yang tidak indoktrinatif dan
Indonesia. sesuai dengan kearifan lokal;
c. Mengembangkan kepekaan sosial, d. memfasilitasi proses pembentukan simpul
solidaritas, toleransi dan saling mengenal PWK;
serta saling menolong antar sesama
memberikan usulan perubahan kebijakan
warga NKRI walaupun berbeda latar
belakang. yang terkait dengan masalah
kebangsaan; dan membangun jaringan
d. Meningkatkan kemampuan dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
keterampilan siswa dalam mengelola
pengembangan PWK tingkat lokal,
konflik antar-pribadi dan atau nasional, dan regional sesuai peraturan
antarkelompok. perundangan. (Bab I Ketentuan Umum,
Fungsi pendidikan berwawasan kebangsaan Pasal 3 angka 2 Permendagri No 71
mencakup: Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendidikan Wawasan Kebangsaan).
a. Pengenalan, yaitu memperkenalkan
berbagai komunitas etnis di Indonesia
dengan segala karakteristik dan IV. PEMBELAJARAN
kekayaan budayanya.
Belajar merupakan proses perubahan
Peningkatan, yaitu untuk meningkatkan
pemahaman, rasa dan semangat tingkah laku sebagai hasil interaksi individu
berbangsa dalam NKRI dengan lingkungan dalam kebutuhan hidupnya.
Menurut Reber (1988) mendefinisikan belajar
Pemupukan , yaitu untuk menumbuh-
suburkan nilainilai kemanusiaan menjadi 2 pengertian: pertama, belajar sebagai
perdamaian dan demokrasi kepada siswa proses memperoleh pengetahuan dan kedua,
SMP dalam berinteraksi sosial dengan belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi
sesama warga negara dan sesama yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
warga dunia diperkuat (Sugihartono dkk 2007: 74).
Pengembangan, yaitu mengembangkan
kemampuan dan keterampilan siswa Pembelajaran adalah proses interaksi siswa
dalam mengelola konflik sosial. dengan guru dan sumber belajar pada suatu
598 YUNIKA
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan yang melibatkan aspek-aspek seperti, intelektual,
bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi emosional, dan sosial. Kegiatan pembelajaran
proses memperoleh ilmu dan pengetahuan, juga penting dalam menanamkan nilai-nilai
penguasaan kemahiran, serta pembentukan dalam kehidupan sehingga dapat merubah sikap
sikap dan kepercayaan pada siswa dengan kata dan perilaku siswa.
lain, pembelajaran adalah preoses untuk
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik V. PEMBELAJARAN SEJARAH
(Ashjar Chalil, 2008: 1). Pembelajaran sering
diartikan sebagai proses atau cara seseorang Kuntowijoyo (2005: 18) berpendapat, sejarah
melakukan kegiatan belajar yang melibatkan merupakan rekonstruksi masa lalu. Mengulas dan
aspek emosi, intelektual dan sosial. mengambil hikmah dari sebuah peristiwa di masa
lalu atau yang pernah terjadi merupakan
Maka menurut Zainal Arifin (2009: 11), rekonstruksi masa lampau. Tergantung manusia
pembelajaran merupakan sebuah proses atau tidak menyadari bahwa mereka setiap hari
kegiatan sistematis yang bersifat interaktif dan membuat sebuah sejarah dalam hidupnya.
komunikatif yang dilakukan antara guru dengan Sependapat dengan Kuntowijoyo, Sartono (1993:
siswa dalam suatu kelas. Pada dasarnya
mengemukakan bahwa sejarah adalah citra
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
tentang pengalaman kolektif serta komunitas di
siswa menguasai materi yang ditargetkan, juga
masa lampau. Manusia mengalami masa kini
dirancang untuk menjadikan siswa mengenal dan atas dasar peristiwa atau perkembangan-
menyadari nilai-nilai yang terkandung di dalam perkembangan di masa lampau.
materi tersebut. Zainal dan Sujak (2011: 11-12),
Sardiman (2004: 9) berpendapat, sejarah
menyatakan pendidikan karakter secara terpadu
merupakan cabang ilmu yang mengkaji secara
di dalam pembelajaran adalah pengenalan-
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperoleh sistematis keseluruhan perkembangan proses
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat
penginternalisasi nilai-nilai kedalam tingkah laku dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di
siswa sehai-hari melalui proses pembelajaran masa lampau. Masa lampau bukanlah hasil yang
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas final dan tertutup, namun masa lampau bersifat
pada semua mata pelajaran. berkesinambungan atau berlanjut tidak berhenti
begitu saja. Melihat pengertian sejarah di atas,
Sudjono (2000) berpendapat, pembelajaran menunjukan bahwa sejarah adalah cabang ilmu
merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan yang mengaji dan mempelajari peristiwa masa
sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan lampau secara sistematis, kritis dan kronologis yaitu
peserta didik melakukan kegiatan belajar. mencakup seluruh kehidupan masyarakat atau
Sedangkan Nasution (2005) mendefinisikan manusia. Sejarah memiliki pesan moral serta nilai
pembelajaran sebagai berikut, pembelajaran yang terkandung di dalamnya, untuk disampaikan
sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau kepada penerus bangsa dan membentuk karakter
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan bangsa. Maka sejarah dimasukkan sebagai salah
menghubungkannya dengan anak didik sehingga satu pembelajaran di sekolahan yaitu pelajaran
terjadi proses belajar (Sugihartono dkk 2007: 80). sejarah. Kuntowijoyo (2005: 20) juga menyebutkan
guna sejarah dalam kehidupan ada dua yaitu,
Menurut beberapa pendapat di atas, dapat intrinsik dan eksternsik. Setidaknya ada empat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses guna sejarah secara instrinsik, yaitu sejarah
atau cara seseorang melakukan kegiatan belajar
YUNIKA 599
sebagai ilmu, sejarah sebagai cara mengetahui berbagai bidang kehidupan, baik nasional
masa lampau, sejarah sebagai pernyataan maupun internasional (Aman 2011: 58).
pendapat, dan sejarah sebagai profesi dan guna Tujuan yang ingin dicapai dalam
ekstrinsik Sejarah dapat digunakan sebagai lib- pembelajaran sejarah adalah untuk
eral education untuk mempersiapkan mengembangkan tiga aspek kemampuan yaitu
mahasiswa, supaya mereka siap secara filosofi. kognitif, afektif, dan psikomotorik (Widja, 1989:
Selanjutnya sejarah mempunyai fungsi . Ketiga aspek tersebut merupakan satu
pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
pendidikan penalaran, pendidikan politik, seperti dalam tujuan akhir pembelajaran sejarah.
pendidikan kebijakan, pendidikan perubahan,
Jadi, menurut pengertian tujuan pembelajaran
pendidikan masa depan, pendidikan keindahan,
sejarah dapat ditarik kesimpulan bawa
sebagai ilmu bantu, sebagai latar belakang,
pembelajaran sejarah mempunyai tujuan untuk
sebagai rujukan, dan sebagai bukti.
menyadarkan manusia agar dapat belajar dari
Pembelajaran sejarah diajarkan di masa lalu dan mengembangkan di masa sekarang,
sekolahan menurut Soewarso (2000: 31), serta memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
bertujuan memperkenalkan siswa kepada riwayat psikomotorik dalam mempelajari sejarah.
perjuangan manusia untuk mencapai kehidupan a. Fungsi Sejarah
yang bebas, bahagia, adil dan makmur serta
menyadarkan siswa tentang dasar dan tujuan Mengenai fungsinya sejarah mempunyai
kehidupan manusia berjuang pada umumnya. banyak fungsi diataranya sejarah sebagai cermin
masa lalu, memprediksi masa depan, dan
Tujuan mata pelajaran sejarah yang terdapat sebagai refeksi untuk menuju kehidupan yang
pada peraturan Mendiknas No 22 tahun 2006, lebih baik dikemudian hari. Menurut Notosusanto
yang sesuai dengan standar isi untuk Satuan (1979: 4-10) sejarah mempunya empat jenis
Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa tujuan kegunaan atau fungsi, yaitu.
dari mata pelajaran sejarah yaitu sebagai berikut:
Edukatif yaitu bahwa sejarah membawa
Membangun kesadaran peserta didik tentang dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun
pentingnya waktu dan tempat yang merupakan kearifan-kearifan.
sebuah proses dari masa lampau masa kini, dan Inspiratif yaitu mempelajari sejarah dapat
masa depan, (2) melatih daya kritis peserta didik memberikan inspirasi atau ilham.
untuk memahami fakta sejarah secara benar Instuktif yaitu bahwa dengan sejarah
dengan didasarkan pada perdebatan ilmiah dan dapat menjadi dapat berperan dalam
metodologi keilmuan, (3) menumbuhkan proses pembelajaran pada salah satu
apresiasi dan penghargaan peserta didik kejuruan atau ketarampilan.
terhadap peninggalan sejaraah sebagai bukti Rekreasi yaitu bahwa dengan belajar
peradaban bangsa Indonesia di masa lampau, sejarah itu dapat memberikan rasa
menumbuhkan pemahaman peserta didik kesenangan maupun keindahan (Moh.
Ali. 2005: 358-359).
terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia
melalui sejarah yang panjang dan masih Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan
diproses hingga masa kini dan masa yang akan bawah sejarah berfungsi tidak hanya sebagai
datang, dan (5) Menumbuhkan kesadaran dalam pendidikan dan inspirasi saja. Sejarah juga dapat
diri pesrta didik sebagai bagian dari bangsa dijadikan rekreasi atau hiburan untuk menarik
Indone-sia yang memiliki rasa bangga dan cinta seseorang agar mencinta sejarah bangsanya.
tanah air yang dapat diimplementasikan dalam Kita tidak harus belajar di kelas dengan buku-
buku pelajaran, tetapi kita dapat keluar untuk
600 YUNIKA
mempelajari sejarah. Hal ini akan mendorang adalah nasionalisme dimana negara memperoleh
siswa berfikir kritis atas fenomena yang terjadi kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya,
masyarakat. ―kehendak rakyat‖, ―perwakilan politik‖. Teori
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah nasionalisme ini bermula dibangun oleh Jean
Jacques Rousseau.
Sejarah merupakan pelajaran yang
mempelajari tentang asal-usul dan perkembangan 2. Nasionalisme etnis
masyrakat di masa lalu berdasarkan metode dan Nasionalisme etnis adalah sejenis
metodelagi tertentu. Pelajaran sejarah memiliki arti nasionalisme dimana negara memperoleh
strategis dalam pembentukan watak dan kebenaran politik dari budaya asal atau etnis
perbedaan bangsa yang bermartabat serta dalam sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann
pembentukan manusia yang memiliki rasa Gottfried von Herder, yang memperkenalkan
kebangsaan dan rasa cinta tanah air (Aman, 2011: konsep Volk (bahasa Jerman untuk ―rakyat‖).
56). Berdasarkan peraturan Mendiknas No. 22 3. Nasionalisme romantik
tahun 2006, standar isi untuk Satuan Pendidikan
Nasionalisme romantik disebut juga
Dasar dan Menengah mata pelajaran sejarah untuk
nasionalisme organik t atau nasionalisme
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA meliputi aspek sebagai
identitas adalah lanjutan dari nasionalisme etnis
berikut :
dimana negara memperoleh kebenaran politik
prinsip dasar ilmu sejarah, (2) peradaban secara semulajadi (―organik‖) hasil dari bangsa
awal masyarakat dunia dan Indonesia, (3) atau ras; menurut semangat romantisme.
perkembangan negara-negara tradisional di In- Nasionalisme romantik adalah bergantung
donesia, (4) Indonesia pada masa penjajahan, (5) kepada perwujudan budaya etnis yang menepati
pergerakan kebangsaan, dan (6) proklamasi dan idealisme romantik; kisah tradisi yang telah
perkembangan negara kebangsaan Indonesia. direka untuk konsep nasionalisme romantik.
Misalnya ―Grimm Bersaudara‖ yang dinukilkan
VI. NASIONALISME oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang
berkaitan dengan etnis Jerman
a. Pengertian Nasionalisme
4. Nasionalisme budaya
Nasionalisme adalah suatu paham yang
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Nasionalisme budaya adalah sejenis
sebuah negara (dalam bahasa Inggris ―nation‖) nasionalisme dimana negara memperoleh
dengan mewujudkan satu konsep identitas kebenaran politik dari budaya bersama dan
bersama untuk sekelompok manusia (http:// bukannya ―sifat keturunan‖ seperti warna kulit, ras
wikipedia.org/wiki/nasionalisme, 26 September dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat
2016). Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya Tionghoa yang menganggap negara adalah
sebagai bagian paham negara atau gerakan berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
(bukan negara) yang populer berdasarkan dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-
pendapat warganegara, etnis, budaya, ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat
keagamaan, dan ideologi. Adapun bentuk-bentuk negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk
dari nasionalisme sangatlah beragam. Bentuk- menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan
bentuk nasionalisme adalah sebagai berikut: keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat
Taiwan menganggap diri mereka nasionalis
1. Nasionalisme kewarganegaraan
Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi
Nasionalisme kewarganegaraan disebut menolak RRT karena pemerintahan RRT berpaham
juga nasionalisme sipil. Nasionalisme jenis ini komunisme.
YUNIKA 601
5. Nasionalisme kenegaraan Kehadiran globalisasi tentunya membawa
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
nasionalisme kewarganegaraan, selalu Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih Pengaruh positif globalisasi terhadap
keutamaan mengatasi hak universal dan nilai-nilai nasionalisme
kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu Dilihat dari globalisasi politik,
kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat pemerintahan dijalankan secara terbuka
demokrasi. Penyelenggaraan sebuah ‗national dan demokratis. Karena pemerintahan
state‘ adalah suatu argumen yang ulung, seolah- adalah bagian dari suatu negara, jika
olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan
pemerintahan djalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan
tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta
mendapat tanggapan positif dari rakyat.
nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk Tanggapan positif tersebut berupa rasa
yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di nasionalisme terhadap negara menjadi
Spanyol, serta sikap ‗Jacobin‘ terhadap unitaris dan meningkat.
golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga Dari aspek globalisasi ekonomi,
nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara terbukanya pasar internasional,
ganas menentang demi mewujudkan hak meningkatkan kesempatan kerja dan
kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk meningkatkan devisa negara. Dengan
golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau adanya hal tersebut akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang
Korsika. Secara sistematis, bila mana nasionalisme
menunjang kehidupan nasional bangsa.
kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat
berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan
meniru pola berpikir yang baik seperti
terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan etos kerja yang tinggi dan disiplin dan
penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
pembangkangan di antara pemerintahan pusat untuk meningkatkan kemajuan bangsa
yang kuat di Sepanyol dan Perancis dengan yang pada akhirnya memajukan bangsa
nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica. dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa
YUNIKA 603
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial pembelajaran sejarah
di kelas IX: Memahami usaha
mempertahankan kemerdekaan.
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi
usaha perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Indikator : Mendiskripsikan perjuangan
rakyat dan pemerintah di berbagai daerah
dalam usaha mempertahankan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
—————. Nasionalisme . Diambil dari
www.wikipedia.org, tanggal 26 September 2016.
Anonim. 2008. Tanamkan Nasionalisme dan Solidaritas
Sejak Dini. Gemari Edisi 89/Tahun IX/ Juni 2008.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012
Soedijarto. 2003. Pendidikan Nasional sebagai
Transformasi Budaya.
Sutarno. 2008. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Tri Darmiyati. 2008. Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-
Nilai Nasionalisme. Diambil dari www.wikimu.com,
tanggal 27 September 2016.
604 YUNIKA
PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP
KEDAULATAN BANGSA INDONESIA
ZAIDAN ALMAS
zaidan_nobelo@yahoo.com
ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah sangat luas, terdiri dari beribu-ribu pulau membentang dari
sabang sampai merauke. Letak geografis yang strategis, dimana terletak diantara dua samudra yaitu Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, menjadi keuntungan
tersendiri bagi Indonesia. Sumber daya alam melimpah, budaya yang beraneka ragam merupakan salah satu
keuntungan mempunyai wilayah yang strategis. Letak Indonesia yang strategis tidak semata-mata membawa
keuntungan melinkan juga bisa berpengaruh bagi kedaulatan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, ketika tidak
diimbangi dengan kekuatan pengamanan yang memadai.
Kata Kunci: Pengaruh, Letak Geografis, Kedaulatan.
Indonesia adalah negara besar dengan 1). Luas laut di Indonesia adalah dua pertiga
potensi dan peluang ekonomi yang menjanjikan. dari luas seluruh wilayah Indonesia. Luas wilayah
Indonesia memiliki sumber daya alam yang bisa perairan Indonesia sebesar 5,8 juta km2 yang
menjadi peluang untuk memajukan terdiri dari 3,1 juta km2 Perairan Nusantara dan
perekonomian. Setidaknya ada empat sektor 2,7 km2 Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indo-
potensial yang akan menopang laju nesia (ZEEI) atau 70 persen dari luas total Indo-
perekonomian Indonesia pada masa mendatang nesia. Besarnya potensi sumber daya kelautan
yakni pelayanan konsumen atau jasa, pertanian Indonesia tersebut, potensi sumber daya ikan
dan perikanan, sumber daya alam, serta laut di seluruh perairan Indonesia (tidak termasuk
pendidikan (Rofiq, 2015). ikan hias) diduga sebesar 6,26 juta ton per tahun,
1. Potensi alam wilayah daratan tercermin dengan besarnya keanekaragaman
hayati, selain potensi budidaya perikanan pantai
Pada umumnya wilayah daratan di Indone-
di laut serta pariwisata bahari (Budiharsono S.,
sia sangat subur. Di dalamnya terkandung
2001). Sumber daya alam yang terkandung di
berbagai kekayaan alam seperti minyak bumi,
dalamnya sangat banyak. Antara lain berbagai
gas alam, emas, tembaga serta bahan mineral
macam ikan, udang, kerang, rumput laut serta
lainnya.
mutiara. Selain itu berbagai bahan tambang juga
1) Dataran rendah terkandung di dalam lautan. Laut dan selat (laut
Dataran rendah merupakan daratan yang sempit) yang termasuk wilayah Indonesia antara
memiliki ketinggian 0 - 200 meter di atas lain Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Selat
permukaan air laut. Dataran rendah biasanya Makassar, Selat Sunda, dan Selat Karimata.
berada dekat laut. Dataran rendah sering 2). Perairan daratPerairan darat merupakan
dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, perairan yang berair tawar. Yang termasuk
pertanian, pertambangan dan perdagang-an. perairan darat adalah sungai, danau dan waduk.
Tanaman yang cocok tumbuh di dataran rendah Perairan darat dapat dimanfaatkan untuk olah
antara lain padi dan palawija. Dataran rendah di raga, sarana transportasi, rekreasi, perikanan
Indonesia banyak berkembang menjadi dan pertambangan. Air yang bertenaga seperti
perkotaan dan pusat industri. Selain karena air terjun juga diman-faatkan untuk pembangkit
letaknya yang strategis di tepi laut, jalan-jalan di tenaga listrik. Beberapa contoh perairan daratan
daerah dataran rendah juga lebih mudah, tidak di Indonesia antara lain Sungai Kapuas
naik turun seperti di pegunungan. (Kalimantan), Sungai Bengawan Solo (Jawa
2) Dataran tinggi Tengah), Waduk Jatiluhur, Sungai Musi
2. Kekuatan Udara (Air Power) dengan memiliki lebih banyak lapangan udara
Ada 3 sub kekuatan udara, yaitu total pesawat yang berfungsi sebagai pangkalan militer atau
militer (seluruh jenis pesawat militer), jumlah dapat difungsikan menjadi pangkalan militer.
helikopter, dan lapangan udara. Berdasarkan Deskrispi mengenai kekuatan udara masih terlalu
banyak pesawat militer, Thailand terlihat lebih abstrak, karena pesawat militer itu sendiri terdiri
unggul dengan jumlah pesawat militer yang atas pesawat tempur, pesawat pembom atau
mencapai 913 unit. Thailand pun cukup unggul pesawat terpedo, pesawat pengintai, dan
untuk jumlah helikopter yang paling banyak, yaitu pesawat transport. Indikator yang dituliskan pun
443 unit. Indonesia bisa dikatakan cukup unggul masih memungkinkan bias dalam memberikan
gambaran kekuatan udara.
6. Kekuatan Sumber Daya Alam (Resources) sebanyak 3,3 miliar barel dan jumlah penduduk
Setiap pertempuran akan membutuhkan sekitar 22 juta jiwa, Australia masih
sumber daya alam (energi), terutama untuk memungkinkan bertahan cukup lama dalam
keperluan kebutuhan masyarakat sehari-hari. kondisi perang dengan ketersediaan minyak di
Situasi perang akan menyebabkan orientasi dalam negerinya. Sekalipun Indonesia dikatakan
pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat memiliki paling banyak cadangan minyak, tetapi
sipil akan dialihkan untuk keperluan militer. Di jumlah penduduknya pun cukup besar, yaitu
sinilah salah satu kunci kekuatan dalam mencapai di atas 240 juta jiwa dengan konsumsi
pertempuran, yaitu kekuatan negara dalam per hari di atas 1 juta barel. Data mengenai
menguasai sumber daya alamnya. Australia minyak bumi di sini tidak sepenuhnya valid, tetapi
terlihat memiliki keunggulan dari aspek setidaknya menggambarkan kemampuan
penguasaan sumber daya alam. Dengan bertahan suatu negara dalam kondisi perang.
cadangan minyak bumi (proven reserves)
Jelas perbandingan kekuatan pertahanan mempengaruhi kehidupan dari warga negara In-
Indonesia diatas jauh dari kata ideal ketika harus donesia.
mengamanakan wilayah geografis yang Keuntungan tersendiri bagi Indonesia
sedemikian luas dibandingkan dengan keadaan dengan geografis yang demikian yaitu memiliki
negara tetangga. Hal ini tentunya bisa iklim yang bersahabat sehingga pertanian,
mengancam kedaulatan Bangsa Indonesia ketika pertenakan, dan perkebunan berkembang subur.
masalah perthanan tidak menjadi prioritas utama. Selain itu sumber-sumber mineral dan minyak
Pelanggaran-pelanggaran kedaulatan oleh bumi juga banyak terdapat di Indonesia yang bisa
negara-negara asing yang selama ini terjadi dijadikan untuk meraup devisa.
merupakan bukti dari kurang idealnya
Letak geografis yang strategis ternyata tidak
kemampuan peralatan pertahanan yang dimiliki
hanya berdampak positif bagi Indonesia,
Bangsa Indonesia untuk mengamankan wilayah
pengaruh negatif seperti ancaman terhadap
Indonesia yang sangat luas.
kedaulatan merupakan maslah besar yang
dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Pelanggaran-
III. KESIMPULAN pelanggaran wilayah sering dilakukan oleh
Indonesia merupakan negara kepulauan yang negara-negara asing terhadap kedaulatan Indo-
sangat luas, terletak di 6pLU-11pLS dan 95pBT- nesia. Bentuk-bentuk pelanggaran tersebut
141pBT. Hal ini mengakibatkan Indone-sia diapit antara lain: ilegal fishing dan operasi diluar batas
oleh dua samudra yang sangat luas yaitu Samudra teritori baik di laut maupun di udara. Wilayah
Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua yaitu yang sangat luas yang terdiri dari banyak pulau
Benua Asia dan Benua Australia. Keadaan seperti merupakan masalah besar bagi Indonesia dalam
ini menjadikan wilayah Indone-sia menjadi jalur segi pengamanan daerah teritorial. Untuk bisa
favorit bagi perdagangan internasional, yang mengamanakan wilayah Indonesia yang sangat
menjadikan sentuhan-sentuhan budaya asing
besar tentunya memerlukan biaya dan
mudah masuk dan
pengorbanan yang sangat besar. Kenyataannya
kekuatan pertahanan yang dimiliki Indonesia jauh
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, E. W. (2015). Ethnopedagogy The Proceeding of
International Seminar on Ethnopedagogy.
Banjarmasin: FKIP UNLAM PRESS.
Aini, F. (2014, Agustus 22). Retrieved September 23,
2016, from brainly.co.id.
dkk, A. D. (2007). Kewarganegaraan. Jakarta: Yudhistira.
Drs. Kuswanto, M. (2004). Pengetahuan Sosial Geografi.
Surakarta: Tiga Serangkai.
Gunawan, H. (2012, September 11). Retrieved Septem-
ber 29, 2016, from www.tribunnews.com.
Guru, T. A. (2006). Pendidikan Kewarganegaran. Jakarta:
Erlangga.
Hidayatullah. (2013, Juni 03). Retrieved 09 23, 2016,
from hadiyatullah20.blogspot.co.id.
Indonesia, P. L. (2015, desember 15). Retrieved
september 2016, 23, from www.markijar.com.
Kusuma, L. (2012, Juli 25). Retrieved September 29,
2016, from http://leo4kusuma.blogspot.co.id.
Markijar. (2015, Desember 18). Retrieved September 25,
2016, from www.markijar.com.
Pranala. (2015, 6 12). Retrieved 9 23, 2016, from http://
kbbi.web.id.
Rofiq, A. (2015, Juni 10). Retrieved September 23, 2016,
from nasional.sindonews.com.
Susanto, J. (2014, Januari 17). Retrieved September 29,
2016, from http://www.jaringnews.com.
ABSTRAK
Pancasila sebagai ideologi nasional dan dasar negara merupakan pemersatu dan perekat kehidupan bangsa
indonesia. Pancasila sebagai falsafah Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang secara
konseptual memberikan tuntutan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang bagaimana menemukan pemecahan
persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara harus
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan juga harus diimplementasikan sesuai dengan amanat UUD 1945.
Kata kunci : Implementasi, Pancasila,Falsafah, ideology.
ZAINAH 615
nilai baru berkembang nantinya akan tetap Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
berada dibawah kepribadian bangsa Indonesia. rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
Bagi masayarakat Indonesia, pancasila
bukanlah sesuatu yang asing. Melalui perjalanan Mengetahui pancasila sebagai ideology
panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga nasional.
saaai ini, pancasila ikut berproses pada Mengetahui fungsi pancasila dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila terlahir lingkup masyarakat
diperuntukan sebagai dasar Negara Republik Mengetahui pengaplikasian nilai
Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara yang pancasila sebagai falsafah dan ideology
di dalam masyarakat
juga mempengaruhi ketahanan nasional,
merupakan hasil usaha pemikiran manusia In-
donesia yang sungguh-sungguh secara sitematis PEMBAHASAN
dan radikal, yang dituangkan dalam suatu 2.1 Pengertian Pancasila
rumusan rangkaian kalimat yang bermakna dan
Menurut Budiyanto (2006, hal 6) dalam judul
bulat untuk dijadikan dasar, asas dan pedoman
bukunya Pendidikan Kewarganegaraan. Bahwa
atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam
Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan
rangka kesatuan Negara Repoblik Indonesia
konsef pancasila sesuai dengan sudut pandang
merdeka.
masing-masing. Namun jika dicermati ,secara
Oleh sebab itu, pancasila tidak hanya umum defenisi konsep tersebut relatif sama.
digunakan sebagai Ideologi pemersatu dan Berikut adalah beberapa pengertian pancasila
sebagai perekat kehidupan dan kepentingan yang dikemukakan oleh para ahli.
bangsa., tetapi juga sebagai dasar dan fisafat 1. Muhammad Yamin
serta pandangan hidup bangsa sesuai dengan
Pancasila berasal dari kata PANCA yang berarti
tuntutan hati nurani manusia. Pancasila
lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau
mengandung nilai-nilai ke-Tuhanan,
peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Kemanusiaa (humanism), Kebangsaan
Dengan demikian, pancasila merupakan lima dasar
(persatuan), demokrasi dan keadilan.
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu laku yang penting dan baik.
adanya kajian yang membahas masalah tersebut
2. Ir. Soekarno
guna mengetahui bagaimana implementasi nilai-
nilai pancasila tanpa melupakan pancasila Pancasila adalahisi jiwa bangsa indonesia
sebagai falsafah dan ideologi Nasional. yang turun temurun yang sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan
1.2 Rumusan Masalah
demikian, pancasila tidak saja falsafah negara,
Berdasarkan kenyataan dilapangan tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
ditemukan masalah sebagai berikut: indonesia.
Arti pancasila sebagai ideology 3. Notonegoro
nasional.
Pancasila sebagai falsafah dan sebagai Pancasila adalah dasar falsafah negara
ideology nasional. indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat
Fungsi pancasila dalam masyarakat disimpulkan bahwa pancasila pada hakekatnya
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
Pengaflikasian nilai pancasila sebagai
falsafah dan ideologi di masyarakat. yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu,
1.3 Tujuan Penelitian
616 ZAINAH
lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai tentu memiliki jiwa yang tumbuh di
pertahanan bangsa dan negara indonesia. dalamnya, begitu juga dengan Negara,
pancasila merupakan jiwanya. Pancasila
4. Berdasarkan Terminologi
telah ada sejak terbentuknya
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan negarakemerdekaan Indonesia, dan telah
Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan menjiwai seluruh sendi kehidupan dan
Indonesia (BPUPKI), pancasila yang memiliki arti organisasi Indonesia.
lima asas dasar digunakan oleh Presiden Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsif dan Negara Indonesia. Setiap bangsa
dasar negara indonesia yang diusulkanya. memiliki kebribadian yang berbeda
dengan Negara lain, Indonesia sendiri
2.2 Kedudukan dan fungsi pancasila memegang teguh pancasila sebagai
Menurut Kaelan (2014,hal 96) dalam semangat dan kepribadian dibanggakan
bukunya yang berjudul ― Pendidikan Pancasila di seluruh dunia. Artinya pancasila
merupakan ciri khas Negara Indonesia
Edisi Reformasi ― bahwa Pancasila
yang unik dari bangsa lain.
berkedudukan sebagai ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia memiliki cita-cita yang Pancasila sebagai sumber tertib hukum di
Indonesia. Pancasila secara tidak
dianggap paling sesuai dan benar dan benar
langsung menaungi seluruh hukumyang
sehingga segala citacita,gagasan-gagasan, ide- ada diindonesia harus seiring dengan
ide tertuang dalam pancasila maka dalam nilai-nilai pancasila. Tidak boleh ada
pengertian inilah sekaligus sebagai Asas hukum yang bersinggungan dengan sila
Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara yang ada di pancasila dan tidak sesuai
Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai dengan makna didalamnya.
dasar filsafat negara, secara objektif di angkat Pancasila sebagai cita-cita bangsa.
dari pandangan hidup yang sekaligus juga Setiap bangsa tentu mempunyaicita-cita,
sebagai filsafat hidup bangsa indonesia yang bangsa Indonesia tentu juga memuat dan
memiliki cita-cita tinggi. Cita-cita bangsa
telah ada dalam sejarah bangsa sendiri. Jadi
kita adalah bagaimana nilai-nilai yang
dikalau disimpulkan berbagai kedudukan dan ada di pancasila ini dapat diamalkan
fungsi pancasila tersebut, di antara satu dan dengan baik.
lainnya dalam hubungan kausalitas.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Fungsi pancasila sebagai dasar Negara pancasila wajib dijadikan sebagai identitas
setidaknya memiliki 5 fungsi utama yang tidak bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggioleh
terlepas dari kehidupan berbangsa dan segenap bangsa dan Negara Indonesia.
bernegara.
Kemudian juga pentingnya fungsi pokok itu
Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa adalah untuk menjaga kesatuan dan persatuan
dan Negara Indonesia. Pandangan hidup bangsa yang tidak boleh terpecah dari pengaruh
yang dibenarkan oleh Negara adalah
kelompok golongan atau dari pengaruh asing.
pancasila. Dalam menjalankan kehidupan
berbangsa serta bernegara yang baik tentu 2.3 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
setiap masyarakat harus memiliki pedoman Kedudukan pancasila sebagai ideology
yaitu pancasila. Jadi nilai budaya serta
kegiatan organisasi ataupun social di bangsa tercantum dalam ketetapan MPR NO.
masyarakat tidak boleh menyalahi XVIII/NIPR/1998 tentang pencabutan ketetapan
pancasila. MPR RI NO.II/MEMPEROLEH/1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengamalan
Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
Negara Indonesia. Setiap diri seseorang pancasila (Eka Prasetya pancakarsa) dan
ZAINAH 617
penetapan tentang penegasan pancasila sebagai Berdasarkan asas teoritis demikian, maka nilai –
dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan tersebut nilai yang tekandung di dalam pancasila adalah
dinyatakan, bahwa Negara dari Negara kesatuan falsafah hidup yang berkembang dalam sosio-
Republik Indonesia yang harus dilaksanakan budaya indonesia. Nilai pancasila yang telah
secara konsisten dalam kehidupan bernegara.. terkristalisasi dianggap sebagai nilai dasar dan
Catatan risalah/penjelasan yang merupakan puncak (sari-sari) budaya bangsa.
bagian yang tidak terpisahkan dari ketetapan Sedemikian mendasarnya nilai-nilai
tersebut menyatakan bahwa, dasar Negara yang pancasila dalam menjiwai dan memberikan
dimaksud dalam ketetapan ini di dalamnya watak (kepribadian, identitas), pengakuan atas
mengandung makna sebagai ideology nasional, kedudukan pancasila sebagai filsafat adalah
cita-cita , dan tujuan Negara. wajar. Sebagai ajaran filsafat, pancasila
Dengan mendasarkan pada ketetapan MPR mencerminkan nilai dan pandangan mendasar
tersebut, secara jelas dinyatakan bahwa dan hakikat rakyat indonesia dalam hubungan
kedudukan pancasila dalam kehidupan dengan : Ketuhanan, Kemanusiaan,
bernegara Indonesia adalah sebagai berikut : Kenegaraan, Kekeluargaan dan musyawarah,
serta keadilan sosial.
Pancasila Sebagai Dasar Negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia Nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada
Adapun makna pancasila sebagai dasar sebelum indonesia merdeka. Ini berarti dengan
Negara , yaitu sebagai berikut: kemerdekaan yang diperoleh bangsa dan negara
indonesia, secara melembaga dan formal,
Sebagai dasar me-negara atau pedoman kedudukan dan fungsi pancasila ditingkatkan. Dari
untuk menata Negara merdeka Indonesia. kedudukannya sebagai filsafat hidup ditingkatkan
Artinya me-Negara adalah menunjuk sifat aktif menjadi filsafat negara-dari kondisi sosio-budaya
dari pada sekedar bernegara. Sebagai dasar yang terkristalisasi menjadi nilai filosofis-ideologis
untuk untuk ulah atau aktivitas Negara. Diartikan yang konstitusional-(dikukuhkan berdasrkan
bahwa aktivitas dan pembangunan yang Undang-Undang Dasar 1945).
dilaksanakan dengan Negara berdasarkan
peraturan perundangan yang merupakan Semua kebijakan ekonomi yang
penjabaran dan sesuai dengan prinsip-prinsip menyangkut dengan investor dan bantuan asing,
yang terkandung dalam pancasila dan undang- haruslah dilandasi dengan asas-asas pancasila,
undang Dasar 1945. agar Negara ini tidak kehilangan kendali dalam
dan tetap focus dalam upaya untuk
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional mensejahterakan rakyat. Mengendalikan jati diri
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
bangsa adalah hal yang berat, akan tetapi bila
Suatu sistem filsafat pada tingkat pemerintah kkesejahteraan bangsa dan tetap
perkembangan tertentu melahirkan ideologi. berdiri di atas ideology pancasila maka bangsa
Biasanya ideologi lebih mengutamakan asas- ini akan mampu untuk mengembalikan jati diri
asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai bangsa ini.
satu kehidupan nasional yang esensinya adalah
Ideology nasional mengandung makna ide-
kepemimpinan, kekuasaan, dan kelembagaan
ology yang memuat cita-cita dan tujuan dari
dengan tujuan kesejahteraan. Secara teoritis
Negara kesatuan Republik Indonesia.
filosofis, ideologi bersumber pada suatu filsafat
dan merupakan pelaksanaan sistem filsafat itu. 4.Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Hal ini berarti suatu sistem filsafat dikembangkan
dan dilaksanakan oleh suatu ideologi.
618 ZAINAH
Ideology Pancasila memenuhi syarat yang lima tahun senantiasa disesuaikan
sebagai ideology terbuka, karena mempunyai dengan perkembangan zaman, aspirasi
cita-cita sebagai berikut : masyarakat, undang-undang,
departemen-departemen sebagai
Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak lembaga pelaksana dan sebagai pada
berasal dari luar, melainkan digali dan aspek ini senantiasa dapat dilakukan
diambil dari moral dan budaya perubahan (reformati).
masyarakat itu sendiri.
Nilai Praktis
Dasarnya bukan keyakinan ideologis
sekelompok orang, melainkan hasil Yaitu nilai-nilai instrumental sebagai
musyawarah dan consensus masyarakat. realisasi dengan pengalaman yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-
Bahwa ideology itu tidak diciptakan oleh hari, seperti bermasyarakat, berbangsa
Negara, melainkan digali dan ditemukan dan bernegara. Dalam realisasi nilai
dalam masyarakat itu sendiri, masyarakat praksis, penjabaran nilai-nilai pancasila
memiliki ideology pancasila. senantiasa berkembang dan selalu dapat
Pancasila sebagai suatu ideology tidak dilakukan perubahan dan perbaikan
bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat (refomasi) sesuai dengan perkembangan
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini zaman, ilmu pengetahuan dan teknolog,
serta aspirasi masyarakat.
dimaksudkan bahwa ideology pancasila mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, 2.4 Isi Arti Pancasila menurut pembukaan
ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta dinamika Uud 1945
perkembangan aspirasi masyarakat. Isi arti pancasila memurut Pembukaan UUD
Keterbukaan ideology pancasila bukan berarti 1945, di sini yang dimaksud adalah Pancasila
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di sebagai Dasar filsafat atau ideologi bangsa dan
dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasan Negara Republik Indonesia. Adapun uraiannya
secara lebih konkrit sehingga memiliki adalah sebagai berikut :
kemampuan reformatif untuk memecahkan 1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
masalah-masalah actual yang senantiasa
Ke-Tuhanan berasal dari istilah Tuhan.
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.
Istilah Tuhan itu jika dirumuskan dalam sudut
Pancasila sebagai ideology terbuka hubungannnya dengan hal diluar diriNya. Adalah
mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
― yang dipertuan‖.dan ini berarti bahwa segala
Nilai Dasar sesuatu di luar diriNya berada didalam
Yaitu esensi dari sila-sila pancasila yang lingkunganNya.(Notonagoro, Pancasila secara
bersifat universal. Dalam nilai dasar, ilmiah populer,hal.76). dengan perkatan lain
terkandung cita-cita, tujuan, serta nila- Tuhan adalah merupakan asal dan tempat
nilai yang baik dan benar. Nilai dasar
kembali daripada segala yang ada, yang dalam
tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
pengertian filsafat disebut causa prima atau
Oleh karena itu,Pembukaan memuat
nilai-nilai dasar ideology pancasila, maka Penyeebab Pertama.
pembukaan UUD 1945 lam hidupan Sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa
berkemerupakan norma dasar yang mengandung poko-pokok pikiiran sebagai berikut
menjadi tertib hokum tertinggi. :
Nilai instrumental
a. Pengakuan kepada Tuhan Yang Maha
Yaitu eksplitasi penjabaran lebih lanjut Esa.
dari nilai-nilai dasar ideology pancasila.
Misalnya dalam UUD 1945 dan GBHN
ZAINAH 619
b. Pengakuan adanya kebebasan memeluk Pada hakekatnya sila persatuan
agama dan kepercayaan masing-masing. indonesia mengandung prinsif
Nasionalisme, cinta bangsa, dan Tanah
air, menggalang terus persatuan dan
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
kesatuan bangsa. (pandangan presiden
Kemanusiaan berasal dari perkataan Suharto tentang Pancasila, hal. 48 ).
manusia. Adapun hakekat manusia adalah terdiri Persatuan indonesia mengandung pokok
atas unsur-unsur bawaan kodrat tubuh (unsur- pikiran atau prinsif persahabatan dan
unsur benda mati, tumbuh-tumbuhaqn dan persaudaraan segala bangsa.
animmal ). Kemanusiaan pada hakekatnya Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat
berarti segala upaya untuk selalu menjelmakan keebijaksanaan dalam permusyawaratan/
unsurr-unsur hakekat manusia secara seimbang, perwakilan.
harmonis, dan dinamis.
Permuusayawaratan berarti suatu keputusan
Adapun pengertian adil,dalam sila tentang sesuatu hal yang didasarkan atas
kemanusiaan yang adlil dan beradab adalah kehendak dan kepentingan rakyat. Hingga tercapai
berarti terhadapo diri sendiri, terhadap sesama suattu kebulatan pendapat atau mufakat.
manusia dan terhadap Tuhan. Arti beradab,
Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
yaitu terlaksananya penjelmaan unsur hakekat
perwakilan mengandung pokok-pokok pikiran
manusia dalam kesatuan monodualis,
a. Asas kekeluargaan
monopluralis, harmonis dan
dinamis.(Notonagoro, Pancasila Secara Imiah b. Pemusyawaratan perwakilan
Populer, hal.92). c. Negara hukum dan konstitusi
Sila keadialn sosial bagi seluruh
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
rakyatindonesia
mengandung pokok-pokok pikiran sebagai
berikut : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia berarti bahwa setiap orang yang
a. Dasar Kemanusian yang adil dan
beradab, pada prinsifnya adalah suatu menjadi rakyat indonesia mendapat
sikap dan perbuatan manusia untuk perlakuan adil, sehingga dapat terlaksana
memenuhi hasrat atau tuntutan kodrat berbagai kepentingan untuk
manusia secara ketubuhan kejiwaan, mempertahankan hidup.
perseorangan, kemahlukan sosial.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b. Dalam hubungan dengan bangsa lain, indonesia mengandung pokok-pokok
maka prinsif sila Kemanusiaan yang adil pikiran sebagai berikut :
dan beradab telah mel;etakan politik luar
negeri kita yaitu bebas dan aktif. a. Asas pemerataan
3. Persatuan indonesia b. Di dalam hubungannya dengan sesama
manusia , sesema bangsa dan negara
Pengertian persatuan Indonesia yang di yang lain.
maksudkan adalah Bangsa Indonesia. Bangsa c. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia mengandung pengertian satu totalitas, indonesia ini diliputi dan di jiwai oleh sila-
satu kesatuan yang bulat, yaitu antara manusia- sila sebelumnya dan merupakan tujuan
manusia yang mendiami seluruh daerah dari pada keempat sila yang
Nusantara. mendahuluinya.
Sila persatuan indonesia mengandung Oleh karena itu keadilan sosial bagi seluruh
pokok-pokok pikiran sebagi berikut: rakyat indonesia mengandung pengertian wujud
620 ZAINAH
kesejahteraan, kebahagiaan dan kemakmuran sebagai berikut : bahwa penyelesaian suatu konflik
harus atas dasar dan untuk memenuhi kodrat hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai relijius,
kemanusiaan yaitu kebutuhan-kebutuhan menghargai derajat kemanusiaan,
keragaan-kejiwaan,individu-sosial dan relejius, mengedepankan persatuan, mendasarkan pada
baik nasional maupun internasional prosedur demokratis dan berujung pada
2.5 Implementasi fungsi pancasila sebagai terciptanya keadilan.
falsafah ideologi nasional
Pancasila memiliki posisi yang bervariasi di III. KESIMPULAN DAN SARAN
dalam struktur negara dan bangsa indonesia,yaitu 3.1 Kesimpulan
sebagai dasar negara, ideologi nasional,pandangan
Pancasila sebagai ideologi nasional adalah
hidup bangsa dan ligatur atau pemersatu bangsa.
merupakan cita-cita bangsa dan mempersatukan
Semua ini berbasis pada konsef nilai empat pilar
seluruh bangsa indonesia sehinngga apapun
bangsa (pancasila,UUD RI 1945, Bhineka Tunggal
hambatannya atau ancaman dapat terselesaikan
Ika ). Sebagai konsef tersebut harus berada di
dengan baik. Kenudian nilai-nilai yang terkandung
dalam koridor yang jelas.
dalam pancasila . Meliputi sila-sila, nilai yang
Bangsa dan negara Repoblik Indonesia terkandung dalam pancasila, dan fungsi pancasila.
dengan ideologi pancasila memiliki arti cita-cita Namun implementasi nilai dan fungsinya masih
atau pandangan dalam mendukung tercapainya dirasa kurang terlaksana dengan baik di
tujuan nasional negara indonesia. Setiap bangsa masyarakat. Untuk nilai yang menonjol yaitu nilai
dalam melanjutkan keberadaan serta Ketuhanan, dikarenakan mayoritas masyarakat
ekstensinya selalu berusaha memelihara beragama dan norma-norma agama terlihat hidup
ideologinya agar bangsa itu tidak kehilangan di masyarakat daerah ini.
ideologi yang dianutnya, berarti tidak kehilangan
Pancasila sebagai falsafah Negara dapat
identitas nasionalnya. Pertanyaan bahwa nilai-
berperan untuk menunjukan jati diri bangsa
nilai dasar pancasila menjadi dasar normatif
dalam menghadapi era globalisai. Pancasila
penyelenggaraan bernegara indonesia belum
sebagai ideology bangsa dalam kehidupan
merupakan pernyataan yang kongkrit.
bernegara In-donesia adalah
Pancasila sebagai ideologi nasional yang sebagai Dasar Negara Kesatuan
berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana Republik Indonesia
yang mempersatukan masyarakat perlu sebagai ideology nasional dari Negara
perwujudan yang kongkrit dan operasional Republik Indonesia
aplikatif sehingga tidak menjadi slogan
Pancasila sebagai ideology terbuka
belaka.delam ketetapan MPR /1998 dinyatakan mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
bahwa pancasila perlu diamalkan dalam bentuk
Nilai Dasar
pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan
Nilai intermental
bernegara.
Nilai Praktis
perwujudan ideologi pancasila sebagai
cita-cita bernegara 3.2 Saran
2. Perwujudan Pancasila sebagai Pancasila tidak hanya sebagai symbol
Kesepakatan atau nilai Integratif bangsa Negara atau formalitas semata, yang hanya
Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai dibaca pada saat upacara bendera. Namun
setiap prosedur penyelesain konflik yang ada di pancasila seharusnyadiimplementasikan dalam
masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan masyarakat agar fungsi pancasila sebagai
ZAINAH 621
falsafah dan ideology nasional dapat terwujud di
masyarakat kelurahan Selat Kapuas dan terlebih
lagi bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tercipta
masyarakat Indonesia yang berkeadilan dan
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodiharjo,dardji.1990. Pancasila Secara Ilmiah
Popoler, Bandung, Angkasa.
Dayono, M. Dkk. 2008. Pengantar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Jakarta, Rineka cipta.
Ismaun,1981. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa,
Bandung, Karya Remaja.
Drs.Kaelan, M.S, 1998. Pendidikan Pancasila Yuridis
Kenegaraan.Yogyakarta, Paradigma.
Prof.Dr.Kaelan, M.S, 2014. Edisi Reformasi Pendidikan
Pancasila.Yogyakarta, Paradigma.
Budiyanto, 2006. Pendidikan
kewarganegaraan.Jakarta,erlangga
622 ZAINAH
PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
(STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP)
Zainal Fanani
zainalmawaw@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pendekatan Sain, Teknologi dan Masyarakat pada pembelajaran IPS di SMP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan STM dapat dilakukan melalui tiga macam strategi, yaitu:
Strategi pertama, menyusun topik- topik tertentu yang menyangkut konsep-konsep yang ingin ditanamkan pada peserta
didik. Strategi kedua, menyajikan suatu topik yang relevan dengan konsep-konsep tertentu yang termasuk dalam standar
kompetensi atau kompetensi dasar. Strategi ketiga, mengajak anak untuk berpikir dan menemukan aplikasi konsep sains
dalam industri atau produk teknologi yang ada di masyarakat di sela-sela kegiatan belajar berlangsung. Pendekatan STM
dapat diimplementasikan pada pembelajaran IPS dengan menekankan pada peran ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam
berbagai kehidupan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang di masyarakat. Berangkat dari isu-isu sosial yang berkembang pada masyarakat dan kehidupan sehari-hari itu,
siswa SMP bersama dengan guru dapat selalu mengkaji fenomena sosial, merasakan dampak positif maupun negatif
adanya teknologi, dan mengenal nilai yang dianut dalam masyarakat. Kesimpulan Pendekatan STM bagi pembelajaran IPS
di SMP akan sangat bermanfaat bagi para guru dan peserta didik dalam menciptakan kondisi belajar yang lebih aktif dan
variatif dengan mengembangkan rasa peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pendektan
STM pula, peserta didik akan mampu mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi masalah berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena hidup ini memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi, sedangkan teknologi
merupakan hasil dari ilmu pengetahuan.
Kata kunci : Sains, Teknlogi, Pendidikan, IPS