Вы находитесь на странице: 1из 589

MEMBENTUK GENERASI YANG KRITIS DAN NASIONALIS

MELALUI PEMBELAJARAN IPA


Ahmad Rusyadi
ahmadrusyadi60@gmail.com

ABSTRACT
Critical thingking and nationalism are two characters important that the quality of the resources and the nation
sovereignty can be maintained. Therefore, be required appropriate learning to train critical thinking skill are also
instilled a love of the homeland. One such lesson is science teaching that learned directly. Learning directly capable to
invite student to actively participate in process of observation, discovered the problem, solve the problem and
interaction directly to nature or the environment. The papers aims to know how the role of science learning in shaping
critical generation and have nationalism attitude. The preparation of this paper uses the method of literature with
relevant literature, appropriate and accompanied opinions, ideas, and idea of the author. Learning science in the
process of learning invites students interaction directly with the physical environment, adapt to the environment is
important because interaction between the individual and the world is a source of knowledge and thus encourage
student to interact socially, children who believe in belief subjectivity then it would not action do required to change a
wrong idea. When process of seeking out and do, students indirectly train the ability inference, recognition of
assumptions, deduction, interpretation, and evaluation of arguments, which in an indicators of critical thinking skill.
Students also gain experience to keep the environment well. Students are invited to love nature and look for
alternatives in the utilization of natural order not to damage the environment. Therefore, through learning science,
establishment of critical thinking skills and nationalism attitude generation of Indonesian can be run.
Keywords: Critical thinking, nationalism and science learning.

I. PENDAHULUAN
tenaga kerja berkemampuan dan berketeram-
Kementerian Perdagangan Republik Indo- pilan rendah sulit bersaing. Konsekuensinya, In-
nesia (2015) menerangkan bahwa ASEAN Free donesia meningkatkan kualitas sumber daya
Trade Area (AFTA) adalah kesepakatan negara- manusianya.
negara ASEAN untuk membentuk kawasan Sumber daya manusia berkualitas
perdagangan bebas yang diberlakukan saat ini seharusnya mempunyai nasionalisme tinggi.
merupakan bagian era globalisasi yang berdam-pak Kualitas sumber daya manusia dapat
pada persaingan. AFTA tidak hanya berdampak ditingkatkan melalui pendidikan. Pendidikan
pada persaingan industri saja tetapi juga pada memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
persaingan sumber daya manusia. Diberlakukannya sikap nasionalis sehingga tercipta generasi
AFTA memungkinkan masuknya tenaga kerja dari generasi berkarakter dengan nasionalisme tinggi.
negara-negara ASEAN sehingga

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

Ahmad Rusyadi 3
Generasi berkarakter dan nasionalis yang semangat cinta tanah air, memiliki rasa
berdayasaing tinggi merupakan keharusan bagi kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara
Indonesia di era AFTA. Sejalan dengan itu, Indo- kehormatan bangsa. Kemampuan berfikir kritis dan
nesia melakukan pembangunan infrastruktur sikap nasionalisme merupakan dua karakter yang
untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas harus dimiliki generasi saat ini, dengan begitu
sumber daya manusianya. kualitas sumberdaya dan kedaulatan suatu bangsa
Lemahnya kualitas sumber daya manusia pun akan terjaga. Untuk itu, diperlukan
Indonesia tercermin dari laporan studi PISA 2012 pembelajaran yang tepat guna melatih kemam-
(OECD, 2015) dimana Indonesia menduduki puan berfikir kritis yang juga menanamkan sikap
peringkat kedua paling rendah diantara negara cinta terhadap tanah air melalui model pembe-
yang berpartisipasi dalam PISA 2012. Hal lajaran pembelajaran langsung. Pembelajaran
tersebut karena mutu sumber daya pendidikan langsung mampu mengajak siswa berperan
dan infrastruktur sekolah dan sistem pengajaran langsung dalam proses pengamatan, mene-mukan
masih rendah. Perbandingan hasil Ujian Nasional masalah, memecahkan masalah serta berintraksi
(UN) dari tahun 2012, 2013, dan 2014 dengan alam atau lingkungan sekitar.
menunjukkan penurunan kemampuan Widodo (2013) menjelaskan bahwa
memecahkan masalah kritis disemua mata pembelajaran yang memberikan pengalaman
pelajaran yang diujikan (Pusat Penilian Pendi- langsung kepada siswa tentang kehidupan sehari-
dikan Balitbang Kemendikbut, 2015). Ditambah hari dapat memberikan pemahaman mendalam
dengan menurunya sikap nasionalisme di Indo- tentang alam sekitar dan prospek pengembangan
nesia (Suastika, 2012): menurunnya moralitas lebih lanjut serta dapat menerapkannya di dalam
masyarakat, memudarnya nilai-nilai nasionalis- kehidupan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal
me, terabaikannya identitas nasional, mening- tersebut diperlukan inovasi terhadap pembelajaran
katnya konflik antar etnis, ras dan agama, dan siswa agar pembelajaran tersebut mampu
semakin menguatnya isu disintegrasi bangsa. memberikan pengalaman langsung dalam proses
Padahal nasionalisme dapat dimulai dari hal-hal berifikir dalam memecahkan permasalahan sehari-
yang sederhana seperti menumbuhkan rasa hari dan meningkatkan rasa cinta tanah air
cinta terhadap alam sekitar. khususnya alam yang ada disekitar mereka. Salah
Hal tersebut menandakan mutu pendi-dikan di satu Pembelajaran yang membuat siswa aktif dan
Indonesia dan kemampuan berfikir kritis siswa- melibatkan pengalaman secara langsung brfikir
siswa Indonesia masih rendah karena tidak melatih dalam melakukan pengamatan, menemukan
untuk berfikir kritis dan sikap nasionalisme masalah, dan memecahkan masalah dalam
dikarenakan budaya belajar mengajar yang masih kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran IPA.
pasif terpaku hanya pada hal-hal didalam kelas
dengan hanya mencatat dan menghafal masih Pembelajaran IPA bukan hanya
menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. pembelajaran yang berupa rumus-rumus dan
Kemampuan berpikir kritis merupakan teori melainkan suatu proses dan sikap ilmiah
keterampilan penting dan diperlukan di tempat untuk mendapatkan konsep-konsep tentang alam
kerja. Kemampuan berfikir kritis perlu bagi semesta dalam kehidupan sehari-hari yang
generasi selanjutnya yang dilatih melalui menuntut adanya kemampuan siswa dalam
pendidikan. Menurut Facione (2011): seseorang berpikir kritis. Proses dan sikap ilmiah
yang berkemampuan berfikir kritis adalah diharapkan terbentuk sejak dari pendidikan dasar
seseorang yang mampu merangkum ide-ide sehingga siswa terbiasa dengan masalah yang
secara jelas sehingga mampu menemukan ilmiah yang ada disekitar mereka dan terbiasa
masalah dan mempertimbangkan pemecahan dalam berfikir kritis, begitu pula dengan konsep-
masalah tersebut. Selain kemampuan berfikir konsep alam semesta yang didapat siswa
kritis, nasionalisme juga penting. melalui pembelajaran IPA tersebut diharapkan
dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tanah
Sesorang yang mempunyai rasa
air dalam diri mereka.
nasionalisme tinggi memiliki kesadaran dan
4 Ahmad Rusyadi
II. PEMBAHASAN Deduction, mampu mempertimbangkan
2.1 Kemampuan Berfikir Kritis ide ide yang muncul dan memilih yang
terbaik dengan kritis
Kemampuan berfikir kritis susah untuk
dijelaskan maupun didefinisikan namun Interpretation, mampu menilai setiap
beberapa ahli menerangkannya. Menurut Fahim inde-ide dengan logis
dan Pezesski (2012) mengemukakan berfikir Evaluation of Arguments, Dalam membuat
kritis merupakan proses berfikir secara logis dan keputusan tentang pertanyaan penting,
kritis yang melibatkan penelaran yang mendalam diinginkan untuk dapat membedakan
untuk mempertimbangkan ide-ide yang muncul. antara argumen yang kuat dan argumen
Smith (2003) menyatakan bahwa berpikir kritis yang lemah, sejauh pertanyaan yang
adalah bentuk pemikiran tingkat tinggi dipermasalahkan yang bersangkutan.
dikendalikan secara sadar oleh pikiran reflektif, Kemampuan berfikir kritis berupa
tetapi dapat dibedakan dari proses kognitif yang kemampuan untuk menganalisa dan mengevaluasi
lebih rendah seperti persepsi, perhatian, dan informasi. Duron, Limbach, dan Waugh (2006)
memori. Berfikir kritis juga berupa fikiran yang sesorang yang aktif dalam berfikir kritis selalu
difokuskan untuk menemukan masalah dan mementingkan pertanyaan dan masalah,
memecahkan masalah. merumuskan masalah dengan jelas, mencari dan
Lloyd dan Bahr (2010) menjelaskankan ada menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-
tiga karakteristik yang menghubungkan proses ide abstrak, berpikir terbuka dengan pikiran logis,
kognisi dengan kemampuan berfikir kritis yaitu: dan berkomunikasi secara efektif dengan lain.
sikap untuk befikir dalam menemukan Seseorang yang tidak berfikir kritis berfikirnya
masalah dan memepertimbangkan ide-ide untuk terbatas dan hanya sebatas ego pada pandangan
memecahkan masalah tersebut, (2) befiikir dunia, merespon pertanyaan dengan ya atau tidak
secara kritis dan logis dalam proses penyelidikan dan hanya melihat perspektif mereka sebagai satu-
dan penelaran, (3) menggunakan beberapa satunya yang masuk akal dan fakta mereka
keterampilan dalam proses peyelidikan dan sebagai satu-satunya orang yang relevan. Berpikir
tersebut. Kerakteristik tersebut mnjelaskan kritis adalah keterampilan penting dan perlu karena
adanya hubungan kognisi individu siswa diperlukan di tempat kerja dapat membantu dalam
terhadap berfikir kritis. menangani men-tal dan pertanyaan spiritual, dan
Watson dan Glaser (2012) mengemu-kakan dapat digunakan untuk mengevaluasi orang,
bahwa filosofi dari berfikir kritis merupakan kebijakan, dan institusi, sehingga terhindah dari
gabungan dari sikap, pengetahuan dan keca- masalah sosial.
kapan yang mencakup: (1) sikap penyelidikan Sikap kritis harus dilatih dan ditanamkan
yang melibatkan kemampuan untuk mengenali pada siswa sejak sekolah dasar untuk
adanya masalah berdasarkan bukti yang relevan, menghasilkan generasi yang kritis sehingga
mengambil kesimpulan berdasarkan mampu bersaing secara global. Oleh karena itu
pengetahuan sifat yang valid, abstraksi, dan perlu adanya usaha untuk mencapai tujuan mulia
generalisasi yang akurasi dengan berbagai jenis tersebut. Salah satu adalah menerapkan
bukti secara logis, (3) terampil dalam pembelajaran IPA kerana pembelajaran IPA
menggunakan dan menerapkan sikap dan merupakan suatu proses dan sikap ilmiah untuk
pengetahuan dalam menentukan ide-ide yang mendapatkan konsep-konsep tentang alam
baik. Dari filosifi tersebut dapat dijelaskan semesta dalam kehidupan sehari-hari yang
kecapakan seseorang yang berkemapuan berfikir menuntut adanya kemampuan siswa dalam
kritis sebagai bertikut: berfikir berpikir kritis dengan menerapkan
1. Inference , mampu mengemukakan pembelajaran IPA tersebut diharapkan siswa
kesimpulan atau ide dari masalah yang mampu melatih kemampuan berfikir kritisnya
diamati sehingga terciptalah generasi kritis.
Recognition of Assumptions , mampu
berasumsi dengan logis dan ilmiah

Ahmad Rusyadi 5
2.2 Nasionalisme Menurut Trianto (2014:151) IPA pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang didapat melalui pengumpulan data dengan
(2008), nasionalisme berasal dari kata ―nasional‖ eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk
dan ―isme‖ yaitu paham kebangsaan yang menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah
mengandung makna kesadaran dan semangat gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan
cinta tanah air, memiliki rasa kebang-gaan dalam IPA, yaitu (1) kemampuan untuk mengetahui
sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan apa yang diamati, (2) kemam-puan untuk
bangsa. memprediksi apa yang belum diamati,
dikembangkannya sikap ilmiah. Dengan
Lay (2006) percaya bahwa sikap
kemampuan tersebut pembelajaran IPA akan
nasionalisme akan tetap menjadi penting di abad
mengarahkan siswa untuk membandingkan hasil
ke-21. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa In-
prediksi siswa dengan teori melalui eksperimen
donesia yang akan terus melekat selama bangsa
dengan menggunakan metode ilmiah.
Indonesia masih ada. Ciri-ciri nasionalisme di
atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi Pembelajaran IPA menekankan pada
nasionalisme sebagai berikut : pengalaman langsung agar siswa mampu
Cinta pada tanah air, ras, bahasa atau memahami alam sekitar melalui proses ―mencari
sejarah budaya bersama. tahu‖ dan ―berbuat‖ sehingga siswa aktif berfikir
secara langsung yang membantu siswa memper-
Keinginan akan kemerdekaan politik, oleh pemahaman mendalam dan mengembang-
keselamatan dan prestise bangsa.
kan kemampuan berfikir kritisnya. Siswa dilatih
Kebaktian mistis terhadap organisme untuk berketerampilan proses penyelidikan yang
sosial yang kabur, kadang-kadang meliputi mengamati, mengukur, menggolongkan,
bahkan adikodrati yang disebut sebagai mengajukan pertanyaan, mengklasifikasikan,
bangsa atau volk yang kesatuannya lebih mengolah, dan menganalisis data, menerapkan
unggul daripada bagian-bagiannya. ide-ide, dan siswa juga diminta menggunakan
Dogma yang mengajarkan bahwa individu peralatan sederhana serta mengkomunikasikan
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa informasi dalam berbagai cara yaitu dengan
demi bangsa itu sendiri. gambar, lisan, tulisan, dan meliputi rasa ingin
tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul,
kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, bertanggung
2.3 Pembelajaran IPA
jawab, dan bekerja sama dengan orang lain.
Pembelajaran IPA bekaitan dengan mencari
2.4. Melatih Kemampuan Berfikir Kritis
tahu bagaimana fenomena yang terjadi di alam Melalui Pembelajaran IPA
secara sistematis bermuatan rasa ingin tahu,
pemecahan masalah, produk yang berisikan Tantangan global di era sekarang ini
fakta, prinsif, teori, dan hukum yang tidak dapat merupakan dampak dari kemajuan zaman yang
dipisahkan. Karakteristik pembelajaran IPA dikuti dengan perkembangan ilmu pendidikan
mencakup 3 dimensi yaitu dimensi produk, yang begitu pesat yang mau tidak mau suatu
dimensi sikap, dan dimensi ilmiah. negara harus bekerja keras untuk meningkatkan
sumber daya manusianya. Sumber daya
Ketiga karakteristik tersebut dapat
manuaia yang berkualitas dihasilkan dari
menjelaskan bahwa pembelajaran IPA bukan
pendidikan berkulitas, pendidikan yang
hanya sekedar rumus-rumus dan teori melainkan
berkualitas mampu menghasilkan generasi yang
satu proses dan sikap ilmiah untuk mendapatkan
berkualitas khusus generari kritis. Generasi kritis
konsep-konsep tentang alam semesta.
adalah generasi yang memiliki kemampuan
Menurut Hidayat (2009) pembelajaran IPA untuk berfikit kritis. Membentuk generasi yang
merupakan pendekatan pembelajaran yang kritis tidaklah mudah perlu adanya inovasi dalam
memungkinkan siswa baik secara individual proses pembelajaran dalah satu pembelajaran
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan yang mampu melatihkan kemampuan berfikir
menemukan konsep serta prinsip secara holistik kritisnya melalui pembelajaran IPA.
dan otentik.
6 Ahmad Rusyadi
Bailin (2002) mengemukakan bahwa konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja melain-
membentuk generasi yang mempunyai kan bagaimana cara mencari tahu tentang alam
kemampuan berfikir kritis adalah tujuan dari secara sistematis, sehingga pendidikan IPA
pembelajaran IPA. Pratiwi dan Muslim (2016) menjadi wahana bagi peserta didik untuk
dalam penelitiannya dengan membuat kelas mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
eksperiman yang diterapkan pembelajaran IPA prospek pengembangan lebih lanjut dalam
dan kelas control yang menggunakan metode menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
konvensional menunjukkan peningkatan Sebagai sebuah wahana, IPA mendapat
kemampuan berfikir kritis timbul sangat signifikan bagian peran dalam proses cinta terhadap alam,
pada kelas eksperimen dengan kata lain bahwa dengan cara mengajak siswa untuk mengamati
pembelajaran IPA mampu untuk melatihkan lingkungan yang ada disekitar mereka. Dalam
kemampuan berfikir kritisi dan membentuk pembelajaran IPA juga mempengaruhi perkem-
genersi kritis. Wahyuni (2015) juga bangan empat faktor kognitif, menurut Piaget
mengungkapkan hal yang serupa dalam laporan (1977) dalam Pohan (2014) empat faktor tersebut
penelitian pengembanganya juga menyampaikan adalah lingkungan fisik, kematangan, pegaruh
bahwa penerapan pembelajaran IPA social serta proses penyeimbang.
menunjukkan peningkatan terhadap kempuan
berfikir kritis. Pembelajaran IPA mengajak siswa kontak
lasung dengan lingkungan fisik, beradaptasi
Dengan memberikan pengalaman langsung dengan lingkungan merupakan hal yang penting
siswa aktif dalam proses mencari tahu dan karena interaksi antar individu dan dunia adalah
proses berbuat tersebut secara tidak langsung sumber pengetahuan. Dengan berkontak
siswa sdah menuhi kriteria kecakapan dalam langsung dengan lingkungan fisik diharapkan
berfikir kritis yaitu kecapakan seseorang yang kematangan sistem saraf peserta didik juga
berkemapuan berfikir kritis sebagai bertikut: diharapkan berkembang kerena pembelajaran
Inference, siswa melakukan pengamatan IPA merealisasikan manfaat maksimum dari
dan mngukur secara langsung pengalaman fisik.IPA juga mengajak peserta
2. Recognition of Assumptions , siswa didikberinteraksi sosial, anak yang yakin pada
menggolongkan dan mengajukan keyakinan subjektifnya kemudian tidak akan
pertanyaan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mengubah ide yang salah.
Deduction, siswa mnenerapkan ide-ide
yang muncul untuk memecahkan Pembelajaran yang langsung mangajak
masalah siswa berintraksi terhadap lingkungan fisik dan
4. Interpretation , siswa mengolah dan sosial dialam akan mengajak peserta didik untuk
mengalisis data tetap menjaga lingkungan dengan dengan baik.
Siswa juga diajak untuk mencintai alam dan
Evaluation of Arguments, siswa menyim- mencari alternative dalam pemenfaatan alam
pulkan hasil pengamatan dan mengko- agar tidak merusak alam tersebut. Pembelajaran
munikasikannya kepada rekan-rekannya. yang seperti itu diharapkan dapat meningkatkan
Melalui pembelajaran IPA diharapkan dapat rasa cinta terhadap alam dan bangsa, serta sikap
melatih kemampuan berfikir kritis siswa. nasionalisme akan terbentuk.
Terlatihnya kemampuan berfikir kritis pada siswa
mencetuskan generasi krtitis diharapkan mampu
III. SIMPULAN
bersaing dikancah nasional maupun
internasional. Pembelajaran IPA mengajak siswa aktif
2.5 Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan secara langsung untuk memahami alam sekitar
Nasionalisme melalui proses ―mencari tahu‖ dan ―berbuat‖.
Dalam proses mencari tahu dan proses berbuat
Pohan (2014) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersebut siswa akan dilatih untuk berketerampilan
bukan hanya berkaitan dengan penguasaan proses penyelidikan yang meliputi mengamati,
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, mengukur, menggolongkan, mengajukan

Ahmad Rusyadi 7
pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2015.
menganalisis data, menerapkan ide-ide, dan Menjadi Juara Di Era MEA. Indonesia. Direktorat
siswa juga diminta menggunakan peralatan Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional
sederhana serta mengkomunikasikan informasi. Lay, Cornelis. 2006. Nasionalisme dan Negara
Bangsa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Pembelajaran IPA mengajak siswa kontak Volome 10, Nomor 2, November 2006
lasung dengan lingkungan fisik, beradaptasi
Lloyd. M., Bahr. N. 2010. Thinking Critically about
dengan lingkungan merupakan hal yang penting
Critical Thinking in Higher Education.International
karena interaksi antar individu dan dunia adalah Journal for the Scholarship of Teaching and
sumber pengetahuan sehingga mengajak siswa Learning http://www.georgiasouthern.edu/ijsotlVol.
berinteraksi sosial, anak yang yakin pada 4, No. 2 (July 2010).
keyakinan subjektifnya kemudian tidak akan OCED.2015. Survei Ekonomi OECD Indonesia Maret
melakukan tindakan yang diperlukan untuk 2015 Ikhtisar. Indonesia.
mengubah ide yang salah. Pada proses mencari
Pratiwi, Tika R., Muslim. 2016. Pembelajaran IPA Tipe
tahu dan berbuat tersebut siswa melatih Integrated Untuk Meningkatkan Keterampillan
kemampuan Inference, Recognition of Assump- Berfikir Krittis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
tions, Deduction, Interpretation, dan Evaluation of Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 54-64.
Arguments yang mrupakan inditator-indikator Pohan. Lisa A. 2014. Penerapan Teori Piaget pada
dalam kemampuan berfikir kritis. Pembelajaran IPA di SMP.Jurnal Penelitian,
Melalui pembelajaran IPA dibangun kemam- Penulisan, dan Pensebaran, vol. 2 No. 1 Hal.
167 – 172.
puan berfikir kritis dan sikap nasionalisme
generasi Indonesia. Pembelajaran IPA secara Suastika, I Nengah. 2012. Nasionalisme dalam Perspektif,
utuh harus diterapkan dalam pendidikan di Indo- Postmodernisme, Poststrukturalisme, dan
nesia dengan tujuan peningkatan sumber daya Postkolonialisme. Media Komunikasi FIS Vol. 11
manusia lewat pembentukan karakter berpikir .No 1 April 2012 : 1 - 15
kritis dan nasionalis. Smith. Gerald F. 2003. Beyond Critical Thinking And
Decision Making: Teaching Business Students
How To Think. Journal of management
DAFTAR PUSTAKA education, Vol. 27 No. 1, February 2003 24-51
Bailin, Sharon. 2002. Critical Thinking and Science Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Education. Science & Education 11: 361–375, 2002. Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana.
Duron, R., Limbach, B., Waugh. W. 2006. Critical Thinking Wahyuni, S. 2015. Pengembangan Perangkat
Framework For Any Discipline. International Journal of Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal Untuk
Teaching and Learning in Higher Education 2006, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Volume 17, Number 2, 160-166 Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 11 (2)
Fahim.Mansoor., Pezeskhi, Maryam. 2012. (2015) 156-161.
Manipulating Critical Thinking Skills in Test Watson, Glaser. 2012. Critical Thinking Appraisal
Taking. International Journal of Education ISSN User-Guide and Technical Manual. United
1948-5476, 2012, Vol. 4, No. 1 Kingdom. NCS Pearson, Inc or its affiliate.
Hendrastomo, Gendi. 2007. Nasionalisme vs Globalisasi Widodo.L. W. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan
‗Hilangnya‘ Semangat Kebangsaan dalam Peradaban Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem
Modern. DIMENSIA, Vol 1, No 1, Maret 2007 Based Learning Pada Siswa Kelas VIIa MTs
Hidayat.Nuruddin. 2009. Pengembangan Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran
Pembelajaran Terpadu Model Connected Untuk 2012/ 2013. Jurnal Fisika Indonesia No: 49, Vol
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata XVII, Edisi April 2013.
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Studi
Pengembangan pada Madrasah Tsanawiyah di
Kabupaten Gunungkidul). Inovasi Kurikulum,
Februari 2009, Thn.4 Vol. 1 No: 4.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2015. Laporan
Hasil Ujian Nasional Tahun 2014. Indonesia. Pusat
Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud.
8 Ahmad Rusyadi
MEMBANGUN SILA KERAKYATAN DENGAN NILAI
PENDIDIKAN SALING MENGHARGAI PADA MATA
PELAJARAN IPA TERPADU
BADERUN
adun17@gmail.com

ABSTRACT
National values are a reflection of a country‘s present and future are derived from the values of the culture of the
nation. The national spirit and mutual cooperation is a value that becomes the spirit of the Indonesian people. The
development of character education in learning to it that learners recognize and accept the values of characters as
belonging learners and responsible for the decisions taken through the stages of familiar options, assessing options,
determine the establishment, and thus introduces a value corresponding to the confidence with the cutting edge in the
implementation of character-based education is the educator. Character education can be grown in the lab activities in
science subjects Integrated. In these activities embedded karakater various educational value among mutual respect
that are directly related to the democratic principle of Pancasila, which is part of the four pillars of the nation.
Keywords: Learning, character education, and the value of character.

I. PENDAHULUAN mengakibatkan semakin terkikisnya nilai-nilai


Dalam perkembangan abad ke-21, persaingan kebangsaan yang tak sesuai dengan jati diri
global dalam berbagai aspek kehidupan semakin bangsa. Umar Kayam pernah menyatakan bahwa
ketat, Dalam menghadapinya menjadi suatu generasi 1950-an dan seterusnya dipengaruhi oleh
kewajiban moral karena kesejahteraan dan kebudayaan Indonesia yang terkait erat dengan
kebahagiaan setiap orang tumbuh dari semangat kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
pengetahuan, keterampilan, dan cara pandang Perkembangan zaman dan pengaruh budaya asing
yang disediakan dari sistem pendidikan yang baik. sedikit demi sedikit menggerus rasa cinta tanah air.
Pendidikan di Indonesia harus lebih mengarah Menurut Undang-undang No.40 tahun 2009 tentang
pada peningkatan daya saing bangsa agar mampu kepemudaan pasal 1 menjelaskan bahwa pemuda
berkompetisi dalam persaingan global. Indonesia adalah warga negara Indonesia yang memasuki
sebagai negara terluas di ASEAN, Indonesia periode penting pertumbuhan dan perkembangan
memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah yang berusia 16 sampai 30 tahun. Pemuda juga
dibanding dengan negara ASEAN lainnya. memiliki peran, tanggung jawab, dan hak pemuda,
Berkurangnya penghargaan yang tertuang dalam pasal 16 yang berbunyi,
terhadap jasa-jasa para pahlawan bahwa pemuda berperan aktif sebagai

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

BADERUN 9
kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen Bung Karno pernah bilang dalam orasinya
perubahan dalam segala aspek pembangunan ―berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku
nasional. guncangkan dunia‖. Pemuda adalah generasi
Nilai-nilai kebangsaan merupakan cerminan penerus yang menjadi tumpuan suatu bangsa dan
dari sebuah negara masa kini dan akan datang memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi
yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang masyarakat secara umum. Dalam makna yang
dimiliki bangsa itu sendiri. Semangat positif aspirasi yang dimiliki pemuda adalah
kebangsaan dan gotong royong adalah nilai yang mengenai semangat pembaharuan, membuat
menjadi ruh bangsa Indonesia. Menurut Ernest perubahan ke arah yang lebih baik dan sebagai
Renan (www.kompasiana.com), nilai agen perubahan. Bercermin dari era globalisasi,
kebangsaan adalah suatu asas kerohanian yang kemajuan teknologi dan perkembangan jaman yang
timbul dari kemuliaan bersama yang merupakan sangat pesat dapat memberi efek samping negatif
aspek historis dan aspek solidaritas yang tetap maupun positif pada persaingan antar Negara.
mempergunakan warisan masa lampau. Namun saat ini peranan pemuda mulai luntur dan
Menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan adalah tersisih bahkan hampir terabaikan. Hal ini ironis
upaya untuk membangun satu karakter bangsa sekali mengingat generasi penerus harapan
yang berdaulat dan berintegritas tinggi. Nilai bangsa seharusnya mampu mengisi kemerdekaan,
kebangsaan yang berakar dari nilai-nilai budaya memobilisasi pembangunan nasional, dan menjaga
Indonesia juga dapat dijadikan sebagai keutuhan Republik ini. Oleh karena itu, untuk
pemersatu bangsa dari berbagai ras dan suku menjaga ruh kemerdekaan bangsa diperlukan sikap
bangsa. Oleh karena itu, pemuda Indonesia mental dan pembinaan pada kaum muda agar
harus terus semangat menumbuhkan. mampu mengembangkan karakter dan potensi
untuk meneruskan pembangunan.
Setiap generasi muda Indonesia bisa
memberikan yang terbaik untuk negaranya, Fenomena wawasan kebangsaan yang luntur
sesuai kemampuan dan prestasinya masing- tersebut mampu menggerogoti Negara, sedangkan
masing. Para pemuda Indonesia seperti TKI, menjadi bangsa yang mandiri dan kuat adalah hal
olahragawan, pengusaha, penyayi, pendidik, yang sangat mungkin untuk Negara. Bahkan cita-
diplomat, dan pelajar adalah orang yang terus- cita bangsa tersebut terkandung dalam Proklamasi
menerus berjuang menjadi orang Indonesia di Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan pembukaan
negeri orang. Mereka bertahan meski jauh di UUD 1945. Selain itu, proklamasi kemerdekaan
negeri orang, berjuang dan memberikan yang juga telah menghidupkan kembali cermin pribadi
terbaik bagi negerinya. Ke-Indonesia-an tak bangsa Indonesia dalam artian luas. Wacana
hilang ketika mereka meninggalkan wilayah mengangkat gagasan mengenai empat pilar
Indonesia. Rasa cinta tanah air adalah rasa kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:,
kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, Pancasila, UUD‘45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh di tengah hiruk pikuk reformasi Indonesia yang
setiap individu pada negara tempat ia tinggal seolah kehilangan arah, merupakan sebuah
yang tercermin dari perilaku membela, menjaga kesadaran dan keprihatinan bahwa reformasi
dan melindungi tanah airnya, rela berkorban bangsa Indonesia selama 15 tahun ini ternyata
demi kepentingan bangsa dan negaranya, tidak sesuai dengan harapan rakyat, bahkan telah
mencintai adat atau budaya yang ada di dan sedang berjalan keluar dari rel yang pernah
negaranya dengan melestarikannya dan dicita citakan oleh pendiri Republik ini dan tak
melestarikan alam dan lingkungan. menentu ujung akhirnya. Menyadari pengalaman

10 BADERUN
reformasi tidak menunjukan arah sebagaimana Holistik, yaitu mengintegrasikan perkembangan
kehendak rakyat, maka timbulah gagasan untuk karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sekolah.
menggali kembali nilai nilai yang terkandung Mengacu pada konsep pendekatan holistik
dalam Pancasila berikut penjabarannya dalam tersebut, kita perlu meyakini bahwa proses
Undang Undang Dasar 1945.sebagaimana yang pendidikan karakter harus dilakukan secara
digagas oleh Taufik Kemmas disebutnya sebagai berkelanjutan sehingga nilai-nilai moral yang telah
4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. tertanam dalam pribadi anak tidak hanya sampai
Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, pada tingkatan sekolah saja tetapi dapat diterapkan
NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. di lingkungan keluarga, masyarakat dan
Penerapan pendidikan berbasis karakter ini selanjutnya menjadi pondasi yang kuat untuk
bertolak dari kesadaran bahwa pembentukan membangun karakter bangsa dan negara.
karakter menjadi sangat penting bagi generasi Nilai-nilai dalam pendidikan karakter, Ada 18
kita untuk menghadapi tantangan regional dan butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius,
global dimana generasi muda kita tidak sekedar Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif,
memiliki kemampuan kognitif saja, tapi aspek Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat
afektif dan moralitas juga tersentuh. Mengacu Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 membaca, Peduli lingkungan, Peduli
menyebutkan ―Pendidikan nasional berfungsi social, Tanggung jawab. Pendidikan karakter
mengembangkan kemampuan dan membentuk telah menjadi perhatian berbagai negara dalam
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat rangka mempersiapkan generasi yang
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta individu warga negara, tetapi juga untuk warga
didik agar menjadi manusia yang beriman dan masyarakat secara keseluruhan. Guru
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, pendidikan berbasis karakter harus mau dan
mandiri, dan menjadi warga negara yang ikhlas dalam membuat perangkat pembelajaran
demokratis serta bertanggungjawab‖. Tujuan yang memasukkan unsur karakter kepada siswa,
pendidikan nasional tersebut menyiratkan bahwa sehingga cita-cita besar menjadikan warga
melalui pendidikan dapat mendorong generasi negara yang berkarakter dapat tercapai.
penerus bangsa yang memiliki kepribadian jujur, Berdasarkan penjelasan diatas bagaimana nilai–
cerdas, tangguh, dan peduli. nilai pendidikan karakter terutama saling
menghargai dapat memelihara pilar berbangsa
Untuk itu, pendidikan karakter diperlukan
dalam hal ini pilar Pancasila dalam mata
untuk mencapai manusia yang memiliki integritas
pelajaran IPA Terpadu.
nilai-nilai moral sehingga anak menjadi hormat
sesama, jujur dan peduli dengan lingkungan. Data-data yang diperlukan yakni dengan
Yang terjadi saat ini bahwa pendidikan karakter melakukan Study pustaka, yaitu suatu tahap dimana
sepertinya belum terkelola secara baik dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita
sistemik sehingga sangat diperlukan upaya untuk mencari melalui buku-buku penunjang serta mencari
mengembangkannya, mengingat sangat dari website atau media internet.
sentralnya kedudukan karakter dalam
membangun kepribadian bangsa saat ini.Salah
satu upaya untuk mengimplementasikan
pendidikan karakter adalah melalui Pendekatan

BADERUN 11
II. PEMBAHASAN pelaksanaan aturan dengan membagi menjadi
Pendidikan adalah bagian dari proses social beberapa tahapan dalam dua domain yakni
dan merupakan salah satu kebutuhan dasar kesadaran mengenai aturan dan pelaksanaan
manusia. Sebagai kebutuhan dasar pendidikan aturan.
yang sama penting dengan kebutuhan makan- Secara prinsipil, pengembangan karakter
minum. Tapi pendidikan di era modern tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi
memerlukan sebuah system kerja interaktif yang te rin te grasi ke dalam mata pe lajaran , pen ge
meliputi banyak bidang. Dalam konteks mban ga n d iri da n buda ya sa tu an pendidikan.
Indonesia tujuan dan misi pendidikan telah Oleh karena itu pendidik dan satuan pendidikan
dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang
tentang system pendidikan nasional. Berhasil dikembangkan dalam pendidikan karakter ke
tidaknya proses pendidikan nasional dalam Kurikulum, silabus yang sudah ada.
berpengaruh secara signifikan terhadap masa Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam
depan bangsa kita. (Amka.2015;133). pengemb anga n pe ndidikan ka rakte r
Pendidikan karakter menurut Kerangka mengusahakan agar peserta didik mengenal dan
Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran menerima nilai-nilai karakter sebagai milik
2010 yang diterbitkan oleh Direktorat peserta didik dan bertanggun g jawab ata s
Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan keputusan yang diambilnya melalui tahapan
Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional yaitu mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan
merupakan pendidikan yang erat kaitannya pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai
dengan habit atau kebiasaan yang terus sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini
menerus dipraktekkan atau dilakukan. peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
Pendidikan karakter memerlukan metode
khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dimaksud kan u ntuk mengemb angkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan
keteladanan, metode pembiasaan, dan metode
kegiatan sosial dan mendorong peserta didik
pujian dan hukuman. Dalam pendidikan karakter
untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk social
Lickona menekankan tiga komponen karakter
yang baik yaitu moral knowing (pengetahuan Berikut prinsip-prinsip yang digunaka n
tentang moral), moral feeling (perasaan tentang dalam pengembangan pendidikan karakter:
moral), dan moral action (perbuatan bermoral). Berke lanjutan men gand ung makn a
bahwa proses pengemb an gan nilai -
Untuk memberikan keteladanan tentu harus
nilai karakter merupakan sebuah proses
mempunyai ketrampilan dan kompetensi atau panjang dimulai dari awal peserta didik
kemampuan. Hendaknya proses pembelajaran masuk sampai selesai dari suatu satuan
membentuk kompetensi agar siswa mempunyai pendidikan.
kemampuan untuk memberi manfaat kepada Melalui se mua ma ta pelajaran,
orang lain. Setelah mampu memberi keteladanan pengembangan diri, dan budaya satuan
yang baik dan memiliki kompetensi yang bagus pendidikan mensyaratkan bahwa proses
maka moral acting akan mudah muncul. penge mbangan karakter dilakuka n
melalu i se tiap ma ta p elaja ran, da n
Secara teoritik nilai moral atau karakter dalam setiap kegiatan kurikuler, ekstra
berkembang secara psikologis dari dalam individu kurikuler dan kokurikuler.
mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial.
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
Dalam kaitannya dengan usia, Piaget merumuskan melalui proses belajar mengandung
perkembangan kesadaran dan
12 BADERUN
makna bahwa materi nilai-nilai karakter (sempit) serta tidak s ekonyong -ko nyo ng.
bukanlah bahan ajar biasa. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
Proses pendidikan dilakukan peserta konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk
didik secara aktif dan menyenangkan. diambil dan diingat. Manusia harus mengontruksi
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam pengetahuan itu dan memberi makna melalui
(IPA) merupakan cara mencari tahu penga la man nyata. Dengan dasa r i tu
tentang alam secara sistematis untuk pembelajaran harus dikemas menjadi proses
menguasai kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, ―mengko nstr uksi‖ buka n ―menerima‖
prinsip-prinsip, proses penemuan dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran,
memiliki sikap ilmiah. Hal ini tentu saja siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
berimplikasi terhadap kegiatan melalui keterlibatan aktif dalam proses pembela-
pembelajaran IPA . IPA dan jaran siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.
pembelajaran IPA tidak hanya sekedar
pengetahuan yang bersifat ilmiah saja, Penerapan teori belajar konstruktivisme
melainkan terdapat muatan IPA, dalam pembelajaran dapat mengembangkan
keterampilan proses dan dimensi yang berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan
terfokus pada karakteristik sikap dan log is, ma ndi r i, c inta i lmu, rasa ingin ta hu,
watak ilmiah. (BSNP, 2006) menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan
Berbagai permasalahan dalam percaya diri.
implementasi pendidikan IPA yang sesuai 2.2 Bertanya (Questioning)
dengan hakikatnya sangat kompleks,
karena itu pemikiran - pemikiran masih Bertanya (Questioning) merupakan strategi
terus disumbangkan untuk memecahkan utama d alam pemb elajara n yang ber ba sis
permasalahan itu. Con tec tual Te aching and Le ar nin g (C TL).
Dalam pendidikan karakter di SMP anak - Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk
anak memasuki usia remaja, yang mendor ong, membimbing, dan menilai
mengubah kondisi fisik dan mental dari kemampuan berfikir siswa. Bagi siswa, kegiatan
alam kanak-kanak menjadi alam remaja. bert anya merupakan bagian penting dalam
melaksanakan pemb elajaran yang berbasis
Pada dasarnya pembelajaran kontekstual inkuiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasi
merupakan konsep pembelajaran yang apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
membantu guru dalam mengkaitkan
pada aspek yang belum diketahuinya.
materi pelajaran dengan kehidupan nyata
siswa, dan memotivasi siswa membuat Bertanya ad alah suat u stra tegi ya ng
hubungan antara pengetahuan yang digunak an secara a ktif o leh siswa untuk
dipelajarinya dengan kehidupan mereka. menganalisis dan mengeksplorasi gagasan-
gagasan. Pertanyaan-pertanyaan spontan yang
Pembelajara n kont ekstual menerapkan diajukan siswa da pat dig unaka n untuk merang
sejumlah prinsip belajar. Prinsip-prinsip tersebut sang siswa berfikir, berdiskusi, da n
secara singkat dijelaskan berikut ini berspekulasi. Guru dapat menggunakan teknik
2.1. Konstruktivisme (Constructivism) ber tanya dengan car a memo delka n
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir keingintahuan siswa dan mendorong siswa agar
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(filosofi) pendekatan Contectual teaching and lear
ning (CT L) , yaitu bahwa pengetahuan dibangun Pemb elajara n yang menggunaka n
oleh manusia sedikit demi sedikit, dan hasil- nya pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun siswa
diperluas melalui konteks yang terbatas mencapai tujuan belajar dapat mengembangkan

BADERUN 13
berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan 2.6.Refleksi (Ref lection)
logis, rasa ingin tahu, menghargai pendapat Refleksi dilakukan agar siswa memikirkan
orang lain, santun, dan percaya diri. kembali apa yang telah mereka pelajari dan lakukan
2.3. Inkuiri (Inquiry) selama proses pembelajaran untuk membantu
Menemukan (inquiry) merupakan bagian inti mereka menemukan makna personal masing-
dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. masing. Refleksi dalam pembelajaran antara lain
Pengetahuan dan keterampilan yang dipe- roleh dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan
siswa di hara pkan bukan hasil kritis, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
mengingatseperangkat fakta-fakta, tetapi dari sendiri, dan menghargai pendapat orang lain.
menemukan sendiri . Guru harus merancang 2.7.Penilaian otentik (Authentic assessment)
kegiatan yang merujuk pada kegiatan Penilaian autentik sesungguhnya adalah
menemukan (misalnya melalui keg iatan suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan
praktikum), apapun materi yang diajarkannya. berbagai metode penilaian alternatif. Berbagai
Pembelajaran yang m enera pkan prinsip metode tersebut memungkinkan siswa dapat
inkuiri dapat mengembangkan berbagai karakter, mendemonstrasikan kemampuannya untuk
antara lain berfikir kritis, logis, kreatif, dan menyelesaikan tug as-tuga s, memecahkan
inovatif, rasa ingin tahu, menghargai pendapat masalah, atau mengekspresikan pengetahuannya
orang lain, santun, jujur, dan tanggung jawab dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat
2.4.Masyarakat Belajar (Learning Community) ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan
sekolah.
Masyar akat belajar a da lah sekelompok
siswa yang terikat dalam kegiatan belajar agar Penilaian autentik dalam pembelajaran dapat
terjadi proses belajar lebih dalam. Semua siswa mengembangkan berbagai karakter antara lain
harus mempunyai kesempatan untuk bicara dan kejujuran, tanggung jawab, menghargai karya dan
berbagi ide, mendengar kan ide siswa lain prestasi orang lain, kedisiplinan, dan cinta ilmu.
dengan cerma t, d an bekerjasama untuk memba Dalam pembelajaran IPA menggunakan
ngun pengetahuan dengan teman di dalam pendekatan kontekstual, salah satu contohnya yaitu
kelompoknya. Konsep ini didasarkan pada ide pada materi pemisahan campuran, siswa
bahwa belajar secara bersama lebih baik melakukan praktikum pemurnian garam. Pemurnian
daripada belajar secara individual. garam (NaCl) dipilih karena garam sendiri
Penerapan prinsip masyarakat belajar di merupakan senyawa yang sering digunakan dalam
dalam proses p embela jaran d apa t kehidupan sehari-hari. Pemilihan topic yang erat
mengembangkan berbagai karakter, antara lain kaitannya dengan kehidupan siswa, tentunya akan
kerjasama, menghargai penda pat orang lain, membuat siswa antusias dengan pembelajaran itu
santun, demokratis, patuh pada aturan sosial, sendiri. Banyak karakter yang dapat ditumbuhkan
dan tanggung jawab. dari praktikum pemurnian garam tersebut. Materi
yang dekat dengan kehidupan siswa tentunya akan
2. 5.Pemodelan (Modeling)
menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dan cinta
Pemodelan adalah proses penampilan suatu ilmu. Kegiatan praktikum yang dilakukan secara
contoh agar orang lain berpikir, bekerja, dan berkelompok juga mampu menanamkan karakter
belajar. Pemodelan tidak jarang memerlukan tangg ung jawa b karena seti ap si swa harus
siswa untuk berpikir dengan mengeluarkan suara melaksanakan tugasnya ma sing-masing,
keras dan mendemonstrasikan apa yang akan menghargai pendapat orang lain, kreatif, disiplin
dikerjakan siswa. dengan tugasnya, serta mampu menghargai
14 BADERUN
perbedaan karena komunikasi dalam suatu asean-015_556eec1cbd22bd8a38eeddad
diakses 13/09/2016
kelompo k tentunya menimbulkan berbag ai
Mengintip pelaksanaan IPA Terpadu dan Pendidikan
perbedaan pendapat. Kegiatan refleksi setelah K a r a k t e r .

praktikum juga mampu menumbuhkan berbagai www.academia.edu.Mengintip_pelaksanaan_IPA_Terpadu_dan_Pendidikan_Karak

karakter, diantaranya yaitu dapat menumbuhkan diakses 13/09/2016.

kemampuan berfikir logis dan kritis, mengetahui Moch nuruddin. dkk. Konsep Falsafah, Pendidikan, Falsafah
kelebihan dan kekurangan diri sendi ri, d an Pendidikan Dan Kurikulum Dan Hubungan
menghargai pendapat orang lain. Penetahuan Dengan Cabang Falsafah
Metafisik,Efistimologi, Aksiologi Dan Logik Serta
Implikasi Falsafah Terhadap Kurikulum Dan Terhadap
III. SIMPULAN Pendidikan. https://prezi.com...konsep-falsafah-
pendidikan-falsafah-pendi di akses 12/09/2016.
Pendidikan Karakter dapat ditumbuhkan NILAI-NILAI KEBANGSAAN ADALAH MASA KINI DAN
dengan kegiatan praktikum pada mata pelajaran MASA DEPAN BANGSA https://
IPA Terpadu. Dalam kegiatan tersebut tertanam lppkb.wordpress.com/2010/07/07/nilai-nilai-
kebangsaan-adalah-masa-kini-dan-masa-depan-
berbagai nilai pendidikan karakater diantaranya
bangsa/ diakses 13/09/2016.
saling menghargai yang berhubungan langsung
NURHAIRANI.PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
dengan sila kerakyatan pada pancasila yang SIMULASI BERBASIS KARAKTER PADA MATA
merupakan bagian dari empat pilar berbangsa. KULIAH PENDIDIKAN IPA DI PROGRAM STUDI
PGSD UNIVERSITAS NEGERI MEDAN http://
e=176842&vcle=PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELJARAN%20SIMULASI%20BERBAIiprtlhe=579&tit.alcigaruod.lwnladoptr.S%20KARAKTER%20PADA%20MTA%20KULIAH%20PENDIKAN%20IPA%20DI%20PROGRAM%20STUD diakses 14/09/2016.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Amka. 2012. Guru Profesional Berkarakater. Pengertian Pendidikan Karakter. http://belajarpsikologi.com/
Cempaka Putih
pengertian-pendidikan-karakter/ diakses 13/09/2016.
Abdul, Amka. 2012. Hati Pusat Pendidikan Karakater.
Setyaningrum Yanur. OPTIMALISASI PENERAPAN
Cempaka Putih.
PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Abdul, Amka. 2015. Membudayakan Pendidikan MENENGAH BERBASIS KETERAMPILAN
Karakater.Nizamia Learning Center. PROSES : SEBUAH PERSPEKTIF GURU IPA-
Abdul, Amka. 2015. Mutiara Pendidikan Karakater. BIOLOGI. http://
Halimun Media Center. journal.umm.ac.idindex.phpjp3articledownload616638
diakses 14/09/2016.
EMPAT PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA
SEBAGAI SEBUAH PEMAHAMAN BARU http:// w w w. a m a l j a y a . c o m . . . 1 _ f a l s a f a h - p e n
pascasarjana.uniba-bpn.ac.id/informasi/berita/5- d i d i k a n - kebangsaan.pdf di akses 12/09/2016.
empat-pilar-berbangsa-dan-bernegara-sebagai- Zuhdan K. Prasetyo. 2013 KONSEP DASAR
sebuah-pemahaman-baru.html diakses 14/09/2016 PENDIDIKAN IPA
.
EMPAT PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA. HTTP:/
/WWW.KOMPASIANA.COM/DILLAH48CULES/
EMPAT-PILAR-BERBANGSA-DAN
- BERNEGARA_55294D116EA83417498B45A7
diakses 14/09/2016.
Handayani,trikinasih dkk 2015. Pembudayaan Nilai
Kebangsaan Siswa Pada Pendidikan Lingkungan
Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi.
Volume 3, No 1, Juni 2015 (95-105) http://
journal.uny.ac.idindex.phpjppfaarticleview78156704
di akses 11/09/2016.
http://www. kompasiana . com/www. saepul . com/
menumbuhkan-nilai-kebangsaan-pemuda-
indonesia-dalam-menjawab-masyarakat-ekonomi-

BADERUN 15
BADERUN
16
GREEN LEAF FOR EDUCATION AND GREEN LIFE FOR
OUR NATION
Ermansyah Waluyo
ermansyah.waluyo@gmail.com

ABSTRACT
The food crisis is a real threat to any nation in the world not to mention the nation of Indonesia. it has become the talk
that seemed endless. There bamyak solutions offered in addressing this issue. but in this case I want to drive on
keterkaitanya with techniques in biotechnology. This research was conducted with the aim to describe the problems of
food in Indonesia, to account for Biotechnology techniques used for food development, to explain how the role of
biotechnology in addressing the issue of food in Indonesia. This research method is based on the review of the
literature with a literature review of relevant themes and topics studied, this paper includes paper that emphasizes
deductive theoretical study. Biotechnology in science teaching materials is expected to foster the spirit of young people
to want to grow crops. Utilization of biotechnology to improve agricultural yields at the present time this is done in a
modern way with a variety of techniques such as hydroponics, aeroponics, tissue culture as well as the formation of
high-yielding varieties. Biotechnology is able to increase the amount of food production in terms of quantity and quality.
Keywords: Food crisis, biotechnology, learning of science

I. PENDAHULUAN deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Hal ini


1.1 Latar Belakang mempunyai arti bahwa jumlah populasi manusia
lebih cepat bertambah dari pada jumlah
Tahun 1798 seorang pendeta sekaligus
produktivitas pangan (Cahyo, et al, 2015:77).
ekonom berkebangsaan Inggris yang bernama
Thomas Robert Malthus menerbitkan sebuah buku Malthus menekankan bahwa populasi
yang sangat berpengaruh. Judulnya ―An Essay on manusia cenderung bertumbuh secara tak
the Principle of Population‖. Malthus mengatakan terbendung hingga mencapai batas persediaan
bahwa pertumbuhan penduduk cenderung pangan. Berdasarkan uraian tersebut, Malthus
melampaui pertumbuhan persediaan makanan. menarik kesimpulan bahwa jumlah populasi
Dalam bukunya tersebut, Malthus menyebutkan manusia yang tak terkendali akan berdampak
bahwa, penduduk cenderung tumbuh secara ―deret pada kemiskinan dan berada dalam kondisi kritis
ukur‖ (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16, 32, karena kelaparan. Dalam jangka panjang, tak
64 dan seterusnya) sedan gkan persediaan ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan
makanan cenderung bertumbuh secara ―deret keadaan itu, karena kenaikan suplai makanan
hitung‖ (misalnya, dalam terbatas, sedangkan pertumbuhan penduduk tak

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

Ermansyah Waluyo 17
terbatas, dan bumi tak mampu memproduksi dalam mengatasi permasalahan
makanan untuk menjaga eksistensi manusia. pangan di Indonesia?

Tidak ada satu negara pun yang dapat 1.3 Tujuan Penulisan
menumb uhkan ekonomin ya tanpa terlebih Sesuai dengan rumusan masalah, maka
dahulu menyelesaikan masalah ketahanan tujuan penulisan sebagai berikut:
pangannya . P ereko no mian beras s eca ra a. Untuk mendeskripsikan berbagai
signifikan merupakan salah satu pendukung permasalahan pangan di Indonesia?
pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia b. Untuk mejelaskan teknik Bioteknologi
(Susilowati, 2001:45). yang digunakan untuk pengembangan
pangan?
P ermasalahan yan g dialami bangsa
Indonesia saat ini salah satunya terletak pada c. Untuk menjelaskan bagaimana peran
sektor pe rtanahan, dengan kondisi negara Bioteknologi dalam mengatasi
permasalahan pangan di Indonesia?
sekarang mengalami keterbatasan sumberdaya
lahan yang cocok untuk dikembangkan karena
dialih fungsikan menjadi lahan pemukiman. Hal II. PEMBAHASAN
ini menyebabkan mempitnya lahan yang dimiliki 2.1 Permasalahan Pangan di Indonesia
petani, juga menjadi persoalan yang cukup besar Menurut Mulyani (2011:74) Luas lahan
dalam mengembangkan produksi pangan di
persawahan pada mas a sekarang ini tidak
Indonesia.
bertambah banyak, bahkan mengalami
Masalah bidang produksi pangan lainnya penurunan dari 8,50 juta ha pada tahun 1993
yakni sentral produksi pangan hanya didaerah menjadi 7,70 juta ha pada tahun 2004. Namun
tertentu. Kebanyakan produksi pangan Indonesia selain masalah besarnya populasi dan semakin
berasal dari jawa dengan sumbangsi yang paling sempitnya lahan pertanian, setidaknya ada
banyak adalah di Jawa Timur, Sebuah provinsi di beberapa masalah ketahanan pangan yang diha
jawa yang luasnya hanya 2,5% dari luas dar ata dapi oleh Indonesia, antara lain yan g
n Indo n esia dan den gan jumlah penduduknya dideskripsikan secara spesifik seperti masalah
14,8 % dari jumlah penduduk Indonesia. sistem yang belum terintegrasi dengan baik,
Pemusatan produksi menimbullkan berba gai kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi
kerumitan dalam pe masaran dan distribusi unggulan pertanian, sistem cadangan dan
pangan, mengingat bahwa Indonesia adalah distribusi serta rantai pasokan dan logistik
negara kepulauan dengan lebih dari 2.000 pulau nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos
yang didiami penduduk. Masalah lain yang transportasi, sering ditemuinya kasus
dihadapi keadaan geografis seperti terbatasnya kekurangan produksi di sejumlah d aerah, dan
persediaan sarana dan prasarana perhubungan. masalah stabilitas har ga. P ada dasarn ya
masalah ketahanan pangan ini merupakan
1.2 Rumusan Masalah masalah nasional yan g perlu diperhatikan secar
Berdasarkan latar belakang di atas, dibuat a menyeluruh.
rumusan masalah sebagai berikut: Permasalah p an gan di Indonesia
a. Bagaimana permasalahan pangan di sebenarnya tidak akan terjadi jika pemerintah
Indonesia? membuat kebijakan yang tepat berdasarkan
b. Bagaimana teknik pengembangan keadaan sekarang dan untuk mendatang. Seperti
pangan dalam Bioteknologi? yang diketahui masalah komoditi pangan utama
c. Bagaimana peran Bioteknologi masyarakat Indonesia adalah karena
18 Ermansyah Waluyo
kelangkaan beras atau nasi. Sebenarnya dulu harus kita dukung dengan upaya- upaya yang
masalah ini tidak terjadi karena tiap semua san gat sign ifikan untuk bisa men gangk at
daerah di Indonesia tidak mengonsumsi beras. produksi, salah satunya bahwa p emerintah
Hida ya h (2011:91) men yeb utkan bahw a menyatakan bahwa kita harus swasembada
makanan utama di beberap a daerah di Indo pangan dalam 3 tahun ke depan (Padi, Jagung,
nesia berbeda-beda. Bah an makanan utama Kedelai). Kondisi ini tentunya membutuhkan
masyarakat ada yang memakan jagung, gaplek, perhatian kita semua salah satu yang dihadapi
sagu, ketela, dan singkong. Sementara beras saat ini adalah terbatasnya tenaga kerja, yang
adalah makanan utama untuk masyarakat Jaw a, kedua semakin berkurangnya minat generasi
S umatera, Kalimantan dan Sulawesi walaupun muda untuk turun kedunia pertanian. Solusi dari
ada juga yang menjadikan singkong, ubi dan pemerintah yang pertama adalah bagaimana
sorgum sebagai bahan makanan utama, tetapi menumbuhkan minat generasi muda kembali
seluruh hal tersebut berubah secara keseluruhan kepada dunia pertanian, tentunya pertanian juga
setelah pemerintah orde baru dengan harus bisa mengikuti trend atau perkembangan
Swasembada Berasnya secara tidak langsung dunia pertanian di negara-negara maju.
memaksa orang yan g bi asa men gkomsumsi Modernisasi pertanian merupakan salah
bahan makan an non beras untuk mengkonsumsi satu solusi jitu sehingga komitmen pemerintah
beras. sudah menc anangkan bahwa mekanisasi
Dampak yang terjadi kemudian adalah pertanian akan di dorong dalam rangka
meningk atnya jumlah p enduduk yan g men menunjang peningkatan produksi pangan kita,
gonsumsi bera s sehingga memaksa pe merintah bantuan alat dan mesin pertanian kita harapkan
untuk melakuk an impor beras, padahal jika tiap mampu mengatasi kesulitan tenaga kerja baik
daerah tetap bertahan dengan makanan utama olah tanah, alat panen, alat tanam, dan ini semua
masing- masing maka tidak akan muncul harus dikelola dalam manajemen usaha yang
kelangkaan da n impor bahan makanan pokok menguntungkan. Tidak semata-mata alat ini di
beras. Efek lainpun muncul akibat perubahan investasikan oleh pemerintah kepada masyarakat
pola m akan masyarakat Indonesia. hanya untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja
Keberagaman komoditi pertanian yan g menjadi mengolah tanah, kesulitan tenaga kerja untuk
unggulan setiap daerah di Indonesia te rlen memanen, untuk menanam tetapi ini dik elola d
yapkan demi progra m Swasembada Beras. alam s atu unit us aha yan g menguntungkan
Masalah pangan ini harus segera diatasi karena karena bisnis jasa alat dan mesin pertanian ini
menyan gkut dengan kebutuhan semua orang memberikan keuntungan yang saat baik
terutama di Indonesia. Selain itu masalah- sehingga harapan kita dengan mekanisasi
masalah lain yang terkait dengan pangan ini juga pertanian ini generasi muda akan mau kembali
diperlukan solusi agar nantinya dapat menunjang lagi mencintai pertaniannya.
kelancaran.
2.2 Teknik Pengembangan Pangan dalam
Pembangunan pertanian itu pada intinya me Bioteknologi
rupakan pemb angun an sumberda ya Cah yo, et al (2015:253) menjelaskan
manusianya, kondisi sekarang pembangunan ― Biotekno logi adalah c aban g ilmu yan g
pertanian khususnya pangan di Indonesia saat ini mempelajari pema nfaatan makhluk hidup (bakteri,
terkendala p ada kondisi sumber d a ya manusia fungi, virus, dan lain- lain) maupun produk dari
yang mau bergerak dan mencintai pertanian lagi makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
maka dari kondisi yang ada saat ini kegiatan- produksi untuk menghasilkan barang dan
kegiatan pengembangan pertanian

Ermansyah Waluyo 19
jasa‖. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya.
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara
juga pada ilmu -ilmu terapan dan murni lain, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, dalam air yang digunakan dilarutkan campuran
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan
adalah ilmu terapan yang menggabun gkan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi cara hidroponik adalah sebagai berikut.
barang dan jasa. a. Tumbuhan bebas dari hama dan
Bioteknologi merupakan salah satu materi penyakit.
dalam pembelajaran IPA SMP pada kelas 9, b. Produksi tanaman lebih tinggi.
dalam hal ini perlu ditekankan bahwa anak didik c. Tumbuh lebih cepat.
harus diberikan pengetahuan yang memadai d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
dalam materi ini dikarena pengaplikasiannya e. Mudah pengerjaannya.
sangatlah diperlukan dalam mencari solusi untuk Tidak tergantung pada kondisi alam.
menghadapi krisis pangan global, tentu saja Tidak membutuhkan lahan luas.
cakupan bioteknologi tidak hanya pada masalah
Selain hidroponik, saat ini teknik yang
pembuatan tempe atau tape belaka, namun ju ga
sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik.
menca kup permasalahan agrikultural yaitu
Jika hidroponik media yang digunakan untuk
dalam menemukan teknik penanaman tanaman
tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya
yang lebih efisien dan efektif dalam berba gai
kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak
kondisi lingkun gan masyarakat, dengan
menggunakan media sama sekali. Akar tanaman
pengajaran bioteknologi ini juga diharapkan
di letakkan menggantung dalam suatu wadah
dapat membawa generasi muda untuk kembali
yang dijaga kelembapannya dari air yang biasan
bertani karna salah satu solusi dalam memerangi ya ber asal dari pompa bertekanan sehingga
krisis pangan yang semakin menghawatirkan ini timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui
adalah dengan membentuk kemauan generasi larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian
muda dalam bercocok tanam dan akar tanaman.
mengembangkannya.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan
Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem
bidang pertanian. Pembuatan media tanam aeroponik, akar yang menggantung akan lebih
hidroponik salah satu contoh yang ban ya k menyerap oksigen sehingga
sederhananya. Pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan metabolisme dan kecepatan
meningkatkan hasil pertanian pada masa pertumbuhan tanaman.
sekarang ini dilakukan secara modern, misalnya
2. Kultur Jaringan Tumbuhan
pada pemulia an tanaman den gan menciptakan
tanaman transgenik (tanaman yang gennya telah Teknik kultur jaringan banyak dilakukan un
dimodifikasi), kultur jaringan, biopestisida, dan tuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah
sebagainya. Berikut ini beberapa contoh besar dan seragam sifat genetiknya dalam waktu
bioteknologi dalam bidang pertanian. relatif singkat, misalnya bibit jati, anggrek, dan
kelapa sawit.
1. Hidroponik dan Aeroponik
Kultur jarin gan meman faatkan sifat
Hidroponik adalah suatu istilah yan g
totipotensi sel, yaitu s etiap sel membawa
digunaka n dalam b ercocok tana m tanpa
informasi gen etik yan g lengkap sehingga
20 Ermansyah Waluyo
berpotensi untuk berkembang menjadi individu kolesterol, serta pada p ad i dengan
baru yang lengkap. kandungan vitamin A dan zat besi untuk
mengatasi anemia dan kebutaan.
Teknik kultur jaringan sangat
Tanaman yang mampu memproduksi
menguntungkan dalam perbanyakan tumbuhan
vaksin dan obat-obatan untuk mengobati
bernilai tinggi. Selain itu tanaman langka yang pen yakit man usia, misalnya pada tana
terancam puna h dapat dilestarikan dengan man tembakau yan g tela h
memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian direka yasa sehingga dapa t
kemajuan industri agrobisnis dapat terwujud dan menghasilkan v aksin untuk penya kit
ketahanan pangan akan meningkat. kanker.

3. Biotekn ologi d alam Pe mbentukan Tanaman dengan kandungan nutrisi yang


Varietas Tanaman Unggul Baru lebih baik untuk pakan ternak.

Teknik-teknik bioteknologi juga Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat


dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman memudahkan petani dalam proses budidaya
tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma
untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus yaitu dengan mengh asilkan tanaman yang
meningkat, sedangkan luas lahan pertanian memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida
cenderung menu run. Ta naman unggul ini dihar tertentu. S ebagai contoh adalah tanaman
apk an mempunyai produktivitas yang lebih baik. berlabel Roundup Ready yang terdiri dari kedelai,
Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan
upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup.
kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai
nilai tambah yang lain. tanaman jenis baru hasil p enerapan
bioteknologi. Misalnya di China pada tahun 2006
S ebagai contoh, nilai tambah pada telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies
beberapa tanaman unggul yang telah
dikembangkan adalah sebagai berikut. tanaman transgenik, antaralain padi,
jagung,nkapas, kentang, kedelai, tomat tahan
Peningkatan kandungan nutrisi pada virus, petunia dengan warna bunga bary, paprika
tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi
jalar. tahan virus, dan kapas tahan hama yang telah
dilepas untuk produksi. Beberapa jenis tanaman
P eningkatan rasa, misaln ya p ada tan
unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan
aman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.
bioteknologi adalah sebagai berikut.
Peningkatan kualitas produk, misalnya a Padi Golden Rice.
pad a pisang, c abe, stroberi dengan Kentang Russet Burbank.
tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih c Tomat Flavr Savr.
baik.
d Tembakau Rendah Nikotin.
Mengurangi reaksi alergi, misalnya
pada ta naman polong -polong an 2.3 Peran Bioteknologi dalam Mengatasi
dengan kandungan protein penyebab Permasalahan Pangan di Indonesia
alergi yang lebih rendah. Bioteknologi yan g sudah mulai sec ara
Kandungan bahan berkhasiat obat, intensif diajarkan pada siswa semenjak kelas 9 S
misalnya pada tomat den gan kandungan MP diharapkan d apat memba ntu untuk
lycopene yang tinggi yang ber guna se mewujudkan gen erasi yan g sad ar akan
bagai antioksidan untuk mengurangi
perkembangan teknologi dalam rangka
kanker, bawang dengan kandungan
allicin untuk menurunkan mengatasi krisis pangan yang sudah semakin

Ermansyah Waluyo 21
didepan mata. Siswa kelas 12 IPA SMA pun juga dalam jangka pendek maupun jangka
demikian sehingga diharapkan bahwa siswa panjang serta juga tidak mengancam
semakin memahami dan dapat mengaplikasikan kehidupan seluruh organisme dan
lingkungan habitatnya.
pemahamannya tersebut untuk bangsa Indonesia
khususnya
III. PENUTUP
Bioteknologi merupakan salah satu senjata
utama dalam memerangi krisis pangan global 3.1. Simpulan
yang terja di, deng an memanfaatkan Permasalahan yang paling besar dialami
perkembangannya yang seakan tiada henti kita bangsa Indonesia saat ini terletak pada
tentu dapat dengan bijak menggunakann ya sektor pertanahan dan sentral produksi
dalam mengatasi krisis pangan yang selama ini pangan yang tidak merata.

membelen ggu rakyat Indon esia dan Materi Bioteknologi dalam pembelajaran
IP A diharapkan dapat menumbuhkan
meminimalisir angka kematian akibat kelaparan
semangat generasi muda untuk mau
dan gizi bu ruk. Bioteknologi merupakan bercocok tanam.
pemanfaatan prinsip -prinsip ilmiah dalam
Pemanfaatan bioteknologi untuk
menggunakan organisme untuk menghasilkan
meningkatkan hasil pertanian pada masa
produk dan jasa d alam r angk a memenuhi sek arang ini dilakukan sec ara modern
kebutuhan hidup manusia (Syamsuri, et al, dengan berbagai teknik seperti
2007:137) hidroponik, aeroponik, kultur jaringan
serta pembentukkan varietas unggul.
Bioteknologi dapat berdampak negatif dan
positif karna ilmu terapan ini sejak lama sudah Bioteknologi mampu meningkatkan
jumlah produksi pangan dari segi
menjadi isu global. Pengaplikasiannya harus
kuantitas dan kualitas.
dilakukan dengan rencana yang matang dan
terarah serta memiliki tanggung jawab yang 3.2 Saran
sangat besar ka rena hal ini men yan gkut Teknik Pengembangan dengan berdasarkan
kehidupan manusia sehingga perencanaannya pada ilmu Biotekhnologi harus selalu mendapat
harus dalam ketelitian dan pengawasan yangperhatian dari pemerintah dan juga pemerintah
ketat demi menghindari dampak negatif yang di
harus mendukung berbagai penelitian yan g
terdapat di dalamnya. khususnya penelitian yang menyangkut tentang
Menurut Susilowati (2001:47) dalam solusi dari permasalahan krisis pangan. serta
memilih teknik dalam bioteknologi untuk meningkatkan semangat generasi muda untuk
pengembangan bidang p ertanian haruslah mulai bertani dengan berbagai cara yang efektif
mengacu pada: dan efisien.

Teknologi yan g dikemb angkan


berhubungan dengan apa yang disebut DAFTAR PUSTAKA
dengan penghematan lahan, air tanaman
Cahyo, B.S., Sulistyono, A., Sutanto, A., Subagiya,
dan peternakan Purjiyanta, E., Triyono, A. 2015. IPA Terpadu (R.
Keperluan penghematan padi-padian. Widjajanti, A.D Widyasari, S.H Fikriya,
Supriyana, Ed.). Jakarta: Erlangga.
Keamanan ekologis, yang melindungi
dalam penggun aan s ecara jan gka Hart, M.H. 1978. Seratus Tokoh yang Paling
panjan g lahan, air, flora, fauna, dan Berpengaruh dalam Sejarah. Jakarta: PT. Dunia
Pustaka Jaya.
atmosfer.
Teknologi yan g digun aka n tidak
membaha yakan k eamanan manusia
22 Ermansyah Waluyo
Hidayah, N. 2011. Kesiapan Psikologis Masyarakat
Pedesaan dan Perkotaan Menghadapi
Diversifikasi Pangan Pokok. Jurnal Humanitas, 8
(1):89-104.
Mulyani, A., Ritung, S., Las, I. 2011. Potensi dan
Ketersediaan Sumber Dayalahan untuk
Mendukung Ketahanan Pangan. Jurnal
Litbang Pertanian, 30 (2):73-80.
Susilowati, R. 2001. Bioteknologi sebagai Penunjang
Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Bestari, 16
(31):44-53.
Syamsuri, I., Sulisetijono, Ibrohim, Rahayu, S.E. 2007.
IPA Biologi (H.P. Sari, R.Widjajanti, Ed.). Jakarta:
Erlanga.

Ermansyah Waluyo 23
24 Ermansyah Waluyo
MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN SEBAGAI KARAKTER
BANGSA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN IPA
FATHINATUSH SHALIHAH
Shalihah99@gmail.com

ABSTRACT
Amid the moral disaster that hit the country. Honesty is one of the 18 characters who want to be imparted to learners
hinga become the nation's character. So that, honesty is the principle of living for learners. The principle of life will be
based on an understanding learners, with this understanding will form the basis or rules that will be applied in any act
or behavior. Through a scientific approach where the learning process through a scientific process either observation
or experiment, the educators were able menanmkan values of honesty on the learner. The scientific approach has a
multiplying components include information, ask questions, try later processing data, presenting data, then
menganilisi, reason, conclude and create. through the components is the value of honesty imparted to learners.
Keywords: honesty, scientific approach, the character of the nation.

I.PENDAHULUAN pendidikan negeri ini. Pasca Ujian Nasional (UN)


Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 ayat 3 2011, di Surabaya Jawa Timur terdapat peristiwa
menyatakan ―pendidikan nasional berfungsi yang menghebohkan.
mengembangkan kemampuan dan membentuk Seorang siswa dari SDN 02 Gadel,
karakter serta peradaban bangsa yang Surabaya, Muhammad Abrary melaporkan
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kepada polisi atas tindakan gurunya yang
disinyalir mengatur skenario agar siswa-
kehidupan bangsa‖. Sehingga, pendidikan
siswinya dapat saling menyontek, dan
mampu mengembangkan potensi intelektual, sumber contekan berasal dari dirinya.
spiritual dan emosional serta membentuk Mengetahui guru sekolahnya dilaporkan ke
karakter pada peserta didik. Pemerintah melalui polisi oleh anak ingusan -yang sebenarnya
Kementerian Pendidikan melakukan upaya untuk adalah teman mereka- siswa lain tidak
mewujudkan UU No. 20 Tahun 2003 ayat 3 terima. Bahkan, mereka dibela oleh kedua
dengan merumuskan 18 nilai karakter pada orang tua masing-masing dan masyarakat
kurikulum 2013 salah satunya adalah nilai sekitar. Akibatnya, masyarakat mengamuk
dan menyerang rumah Muhammad Abrary.
kejujuran.
Akhirnya, anak itu diusir dari kampung oleh
Kasus mencontek salah satu dari sekian masyarakat setempat (Amin; 2011).
banyak kasus ketidakjujuran yang melanda

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

FATHINATUSH SHALIHAH 25
Ketidakjujuran ini terus berlangsung pada pengembangan pendidikan budaya dan karakter
tingkat pemerintahan. Pejabat Negeri yang bangsa yang disusun oleh Kemendiknas melalui
diberikan kepercayaan untuk mengatur dan badan penelitian dan pengembangan pusat
mensejahterakan rakyat sebagian dari mereka kurikulum.
melakukan tindak korupsi. Tingkat korupsi para Kemendiknas menyatakan bahwa sikap
pejabat negeri ini semakin hari semakin jujur adalah sikap dan perilaku yang
meningkat. Tahun 2010 ada sekitar 585 perkara mencerminkan kesatuan antara pengetahuan,
korupsi yang ditangani KPK, dengan kerugian perkataan dan perbuatan. Sehingga menjadikan
negara mencapai 560,348 Milyar. Sedangkan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang
pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.323 dapat dipercaya. Orang yang jujur adalah orang
perkara dengan kerugian negara 2,007 Triliyun yang benar dalam semua aspek hidupnya, tutur
(Surya, 2011). kata dan tingkah lakunya (Aziz, 2012: 100).
Berbagai kasus ketidakjujuran ini Mencari kebenaran atau mencari orang yang
merupakan bencana moral yang mencoreng jujur sangat sulit, karenanya pendidikan diharapkan
wajah pendidikan. Bencana moral yang melanda mampu mencetak o u t p u t yang memiliki karakter
Negeri ini menjadi lampu merah yang mendesak jujur. Harapan ini sepertinya jauh panggang dari api
semua pihak terkhusus pendidik untuk dalam kondisi saat ini. Hingga kemendiknas
membenahi karakter pada peserta didik tidak memasukkannya dalam prioritas sikap yang harus
terkeceuali kejujuran. Sejatinya, Pendidik dapat terbentuk dalam diri peserta didik.
saja menyusun urutan nilai-nilai yang seyogianya
Kejujuran merupakan karakter yang harus
dimiliki peserta didik, kemudian dipikirkan teknik
ditanamkan sejak awal, karena proses
penanamannya, dan selanjutnya diterapkan
pembentukan karakter tidaklah sebentar dan
kepada mereka, maka tertanamlah nilai-nilai itu
memerlukan kondisi yang mendukung serta
pada diri peserta didik. Melalui pendekatan
sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Pengaruh
saintifik dengan mengunakan proses ilmiah
lingkungan sangatlah berar dan lingkungan ini
pendidik mampu menanamkan nilai-nilai karakter
mencakup keluarga, masyarakat maupun
pada peserta didik. Tertanamnya nilai kejujuran
Negara. Perilaku manusia berkaitan erat dengan
peserta didik akan mengahantarkan pada
pemahamannya dan tidak bisa dipisahkan. Inilah
karakter jujur yang dimiliki oleh sebuah bangsa.
yang pada akhirnya memebentuk karakter
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat seseorang.
dikaji tentang menanamkan nilai kejujuran
Sehingga upaya untuk memeperbaiki dan
sebagai karakter bangsa melalaui pendekatan
membentuk karakter seseorang haruslah dengan
saintifik pada pembelajaran IPA. Menanamkan
memperbaiki ‗aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah
nilai kejujuran mengunakan proses ilmiah pada
(pola sikap). Dengan kata lain, memperbaiki
pendekatan saintifik.
kaidah atau keyakinan dasar dari seorang untuk
berpikir dan bertindak. Dengan begitu akan
II. PEMBAHASAN terbentuk suatu kepribadian berdasarkan satu
2.1 Menanamkan Nilai Kejujuran kaidah dan satu standar, dari sini kemudian akan
terbentuk suatu kepribadian yang unik dan khas
Kementrian Pendidikan Nasional telah
pada diri seseorang.
merumuskan 18 nilai karakter yang diterapkan
dalam kurikulum 2013 termasuk didalamnya Pemikiranlah yang membentuk dan
kejujuran. Karakter-karakter ini disusun memperkuat pemahaman (mafahim) terhadap
Kementrian pendidikan nasasional dalam buku segala sesuatu. Disamping itu manusia selalu
mengatur tingkah lakunya dalam kehidupan ini
26 FATHINATUSH SHALIHAH
sesuai dengan pemahaman ( m a f a h i m)-nya nilai kejujuran dalam mengumpulkan informasi.
terhadap kehidupan. (An Nabhani, 2013: 7). kejujuran peserta didik dalam mengumpulkan
Sedangkan pemahaman akan dibentuk informasi akan menghantarkan mereka pada
berdasarkan kaidah berpikir yang akan sebuah kesimpulan yang benar.
menentukan benar atau salah suatu tindakan. Kegiatan mengolah data adalah sebuah
Dengan demikian maka kejujuran menjadi proses pengolahan informasi yang telah
sebuah prinsip yang akan dipegangan peserta dikumpulkan baik dari berbagai sumber,
didik. Sehingga, tujuan pendidikan yang telah pengamatan ataupun ekperimen. Pengolahan
memudar kembali lagi mencetak manusia yang informasi yng dikumpulakan untuk menambah
tidak hanya berilmu namun juga manusia yang keluasan dan kedalaman sampai pada
bermoral. pengolahan informasi untuk mencari solusi. Hal
2.2 Menanamkan Nilai Kejujuran pada ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan
Pendekatan Saintifik anatara satu informasi dengan informasi lainnya.
Menemukan pola keterkaitan antar informasi.
Pendekatan saintifik adalah konsep dasar
pendidik dapat menanamkan nilai kejujuran
yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan
dalam mengolah data informasi yang telah
melantari pemikiran tentang bagaimana metode
dikumpulkan oleh peserta didik.
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori
tertentu. Pendekatan saintifik erat kaitannya Mengolah data juga disebut sebagai
dengan metode saintifik. Metode ini umumnya menalar. Menalar adalah aktivitas berpikir secara
melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi. logis dan sistematis atas informasi yang
didapatkan oleh peserta didik. Menalar dalam
Pendekatan saintifik bertujuan untuk
Kurikulum 2013 adalah kemampuan peserta didik
menumbuhkan sikap-sikap ilmiah, mencintai ilmu
untuk mengelompokkan berbagai informasi yang
pengetahuan serta mengacu pada kecerdasan
telah dikumpulkan peserta didik, hingga menarik
intelektual. Hal ini ditandai dengan kemampuan
sebuah kesimpulan dari informasi-informasi
mencipta, melalui observasi atau pengamatan
tersebut.
serta percobaan.
Mengomunikasikan adalah menyampaikan
Kegiatan pengamatan atau observasi
membutuhkan rumusan hipotesis dan apa yang telah mereka pelajari.
pengumpulan data. Hal ini didasari pada Mengkomunikasikan bisa dilaksanakan dengan
pengamatan atau percobaan. Pendekatan mensosialisasikan, menuliskan, ataupun
saintifik dalam pembelajaran memiliki komponen menceritakan yang ditemukan dalam
antara lain mengali informasi, bertanya, mencoba pengumpulan informasi dan pengolahan data
kemudian mengolah data, menyajikan data, juga menarik kesimpulan. Mengkomunikasikan
kemudian menganilisi, menalar, menyimpulkan juga Pemaparan hasil analisa setelah mengolah
serta mencipta. informasi. sehingga, mengokunikasikan mampu
digunakan oleh pendidik untuk menanamkan nilai
Kegitan mengumpulkan informasi digunakan kejujuran pada peserta didik.
untuk mengali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber baik membaca atau Kejujuran menjadi hal yang sangat penting
memperhatikan objek yang sedang diteliti. dalam kebebasan ilmiah, observasi ataupung
Kementian Pendidikan nasional (2013) pengamatan. Kejujuran dalam menyampaikan
mengumpulkan informasi dilakukan melalui fakta dengan benar dan mengupayan
eksperimen, membaca sumber ataupun mendapatkan dengan cara yang benar. Karena
mengamati objek. Pendidik dapat menamkan seorang yang jujur akan menyampaikan

FATHINATUSH SHALIHAH 27
informasi yang sebarnya tanpa ada pengurangan DAFTAR PUSTAKA
ataupun tambahan, sehingga informasi itu dapat An Nabhani, T. 2003. Peraturan Hidup Dalam Islam.
diterima. Jakarta, Hizbut Tahrir.
An Nabhani, T. 2003. Syakyiah Islam, Kepribadian
Proses penanaman nilai kejujuran melalui Islam Jilid II. Jakarta, Hizbut Tahrir
metode saintifik mungkin hanya akan
Amin, M. 2011. Kecurangan ujian nasional. Melalui
menghasilkan pengetahuan saja, namun belum http:/ /laporan-kecurangan-ujian-nasional-htm
menjadi sebuah kepribadian yang utuh atau diakses pada 10 Februari 2015
prinsip hidup peserta didik. Sehingga, pendidik Azizl, H A. 2012. Guru profosional berkarakter.
tak cukup hanya menyampaikan dan melatih Cempaka Putih, Klaten.
namun juga membentuk pemahaman yang akan Azizl, H A. 2012. Hati pusat pendidikan karakter.
Cempaka Putih, Klaten.
teraplikasi dalam tindakan. Karena,
Emosda. 2011. Penanaman Nilai-nilai Kejujuran dalam
pemahamanlah yang akan menghantarkan pada
Menyiapkan Karakter Bangsa. Innovatio, Vol. X,
pengaturan tingkah laku peserta didik. No. 1, Januari-Juni 2011
Hermani, N. 2014. The Model. Buku Pengembangan Diri
III. SIMPULAN Spiritual Idiologis untuk Meraih Sukses Pribadi dan
Peradaban. IKKJ Publisher, Yogyakarta.
Nilai kejujuran adalah karakter yang harus Herqutanto. 2013. Plagiarisme, Runtuhnya Tembok
dimiliki oleh peserta didik, ditengah kondisi carut Kejujuran Akademik. Vol. 1 no 1, April 2013.
marutnya moral bangsa. Menjadi sangat penting Machin, A. 2014. Impelmentasi Pendekatan Saintifik,
dalam kondisi saat ini bagi seorang pendidik Penanaman Karakter dan Kinservasu pada
Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Vol 3, No 1
untuk menanamkan nilai kejujuran. Kejujuran (2014).
akan menjadi sebuah karakter peserta didik saat
Suyadi. 2012. Menerapkan Pendidikan Karakter di
pola pikir dan pola sikap peserta didik selaras. Sekolah. mentari Pustaka, Yogyakarta.
Penyelarasan pola pikir dan pola sikap ini akan Suryisubroto. 2011. Pendidikan karakter bangsa. Jakarta:
dipegaruhi oleh sebuah pemaham. Sedangkan Gramedia.
pemahaman benar dan salah dipengaruhi oleh Tahrir, H. 2004. Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiah Islamiah.
kaidah berpikir yang sangat dipengaruhi oleh Hizbut Tahrir, Jakarta:
lingkungan,baik lingkungan keluarga, masyarakat Wisodo, Bambang, Ade Irawan, Heri Muhammad
Fajar, Teten Masduki, Fasli
maupun negara.
Jalal, Dedi Rosadi, Agus Rustandi, Agus F Hidayat.
Pendidik mampu menanamkan nilai kejujuran 2015. Sekolah Harapan, Sekolah Bebas Korupsi.
melalui pendekatan saintik. Pendekatan saintik Madani, Kelompok Instrans Publishing dan
didasarkan pada pengamatan, observasi ataupun Wisma Kalimetro, Jakarta.
eksperimen. Melalui pengumpulan informasi,
pemgolahan data dan penarikan kesimpulan serta
pengomunikasian menjadi langkah untuk
menanamkan nilai kejujuran pada peserta didik.
Melalui pendekatan saintifik ini pendidik tak hanya
melatih nilai kejujuran berdasarkan observasi atau
eksperimen, namun menanamkan sebuah
pemahaman yang sangat mempengaruhi tingkah
laku peserta didik.

28 FATHINATUSH SHALIHAH
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI
MEDIUM UNTUK MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER
KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP
HENDRA
hendra.a1a310019@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penanaman nilai karakter kebangsaan dalam proses belajar mengajar merupakan hal penting. Penanaman nilai karakter
dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik lagi. Permasalahannya
adalah bagaimana penerapan nilai karakter kebangsan dalam pembelajaran khusunya pembelajaran IPA di sekolah
menengah pertama. Solusi dalam masalah ini adalah dengan menggunakan pendekatan, Contextual Teacing and Learning
(CTL). Karena di dalam komponen CTL dapat memfasilitasi munculnya nilai karakter kebangsaan.
Kata kunci: Nilai Karakter Kebangsaan, CTL, Pembajaran IPA.

I. PENDAHULUAN No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan karakter menjadi isu utama Pendidikan Nasional Indonesia pada Pasal 3,
pendidikan pada abad ke 21. Selain menjadi menyebutkan bahwa pendidikan nasional
bagian dari proses pembentukan akhlak anak berfungsi mengembangkan kemampuan dan
bangsa, pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk karakter serta peradaban bangsa
menjadi pondasi utama dalam mensukseskan yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Indonesia Emas tahun 2045. Indonesia kehidupan bangsa. Membentuk dan
memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah mengembangkan karakter penting dalam
dan mutu yang memadai sebagai pendukung jalannya pendidikan. Generasi muda indonesia
utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas
sumber daya manusia tersebut, pendidikanlah diharapkan tidak hanya memiliki ilmu
yang memiliki peran penting. (Novijayanti, 2015). pengetahuan dan keterampilan saja, melaikan
Menurut Rusmiati (2013) kemajuan kehidupan juga harus memiliki karkter yang baik dan
suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan. berwawasan kebangsaan. Menurut Ratna
Pendidikan yang tertata dengan baik dapat Megawangi dalam Kesuma (2011) pendidikan
menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik
ilmiah, berahlak mulia/berkarakter, kritis-kreatif, anak-anak agar dapat mengambil keputusan
berilmu dan mandiri. dengan bijak dan mempraktikannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

HENDRA 29
memberikan kontribusi yang positif kepada mata pelajaran. Yang dimaksud dengan
lingkungannya. penanaman nilai karakter secara terintegrasi di
Dewasa ini gambaran perilaku generasi dalam proses pembelajaran adalah dengan
mudah sudah mulai merosot. Setiap saat dapat kita pengenalan nilai-nilai, fasilitas diperolehnya
lihat dari berita yang dilansir oleh surat kabar kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
maupun media elektronik menunjukan banyak penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah
perilaku yang tidak terpuji dari generasi muda di laku siswa sehari-hari melalui proses
negeri ini. Budi pekerti, etika, dan moral mulai pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
terabaikan. Ironisnya hal ini sudah merasuki maupun di luar kelas (Sahlan dan Angga Teguh
kehidupan pelajar. Seperti siswa yang menunjukkan Prastyo, 2012). Misalnya pada mata pelajaran
sikap kurang hormat kepada orang dewasa, kasus IPA tujuan pembelajaran IPA dapat dipilih sejalan
menyontek yang sudah menjadi kebiasaan, bullying dengan taksonomi bloom, yang mencangkup
yang dilakukan sekelompok orang (genk) untuk ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
mengucilkan seseorang yang memiliki kelemahan Mata pelajaran IPA telah diberikan pada
fisik atau mental, serta penggunaan obat-obatan tingkat pendidikan menengah pertama sebagai
terlarang yang dikonsumsi oleh siswa. Kaum muda bagian yang terintegrasi dari mata pelajaran fisik,
tampaknya semakin sering merusak diri mereka kimia daan biologi. Pada tingkat SMP, IPA di
dan orang lain, dan semakin tidak peduli untuk implementasikan dengan melibatkan semua
berkontribusi terhadap kesejahteraan sesama aspek hasil belajar siswa baik kognitif,
manusia. Dalam keadaan seperti ini mereka psikomotorik dan afektif. Pembelajaran IPA juga
mencerminkan masyarakat yang sakit yang dituntut untuk lebih membuat siswa untuk aktif
membutuhkan pembaharuan moral dan spiritual belajar dengan melakukan penyelidikan dan
(Lickona, 2013). terampil dalam melakukan berbagai keterampilan
Penanaman nilai-nilai karakter baik di yang terkait pembelajaran. Selain itu
sekolah maupun di lingkungan rumah terlihat pembalajaran IPA juga menekankan pada
kurang. Hal ini dapat sangat dirasakan dalam pembentukan nilai karakteri siswa dengan
dunia pendidikan. Kasus bertindak curang menanamkan sikap yang positif dari
(cheating) baik berupa tindakan menyontek, pembelajaran seperti rasa percaya diri, tiliti, jujur,
mencontoh pekerjaan teman maupun dari buku disiplin, mau berkerja sama, tenggang rasa dan
pelajaran seolah-olah merupakan kejadian sebagainya. Namun, yang biasanya menjadi
sehari-hari. Bahkan dalam pelaksanaan ujian masalah adalah guru terkadang hanya
akhir sekolah seperti Ujian Akhir Nasional di menyampaikan materi yang menekankan pada
suatu daerah ditengarai ada guru memberikan ranah kognitif tanpa ada implikasinya bagi
kunci jawaban pada siswa. (Novijayanti, 2015). kehidupan siswa di masyarakat dengan kata lain
tampa melibatkan ranah psikomotor dan afektif.
Untuk mencegah lebih parahnya krisis
Hal ini merupakan tugas besar guru mata
akhlak, upaya tersebut mulai dirintis melalui
pelajaran IPA yang harus bisa menanamkan
pendidikan karakter bangsa yang terwujud dalam
nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPA
kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 ini siswa
kepada siswa. Hal inilah yang jarang atau
tidak hanya dibekali dengan pengetahuan saja
bahkan tidak pernah dilakukan oleh guru-guru,
tetapi mencakup beberapa aspek penting lainnya
sehingga guru sangat dituntut untuk kreatif serta
berupa keterampilan dan sikap. Dalam
pelaksanaan kurukulum 2013 di sekolah, melihat kebutuhan siswa untuk menghadapi
penanaman nilai-nilai karakter diberikan secara masa yang akan datang.
terintegrasi di dalam proses pembelajaran pada
30 HENDRA
Kesulitan yang dialami oleh guru dalam dalam bentuk tindakan (Fathurrohman, 2013).
menumbuhkan nilai karakter (afektif) dalam Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kementerian
pembelajaran dapat direduksi dengan Agama Republik Indonesia (dalam Mulyasa 2011)
pendekatan contextual teaching and learning. mengemukakan bahwa character diartikan sebagai
Dalam pendekatan ini tidak hanya dapat ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi
menumbuhkan nilai karakter tetapi juga dapat pada perilaku individu yang bersifat unik.
memfasilitasi meningkatnya prestasi hasil belajar Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat
siswa dari ranah kognitif maupun psikomotorik. menyimpulkan bahwa karakter merupakan suatu
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik keadaan jiwa yang dimiliki oleh manusia itu sendiri
menulis makalah ini untuk menyampaikan ide yang kemudian menjadi dasar untuk membedakan
mengenai ―Contextual Teaching And Learning setiap masing-masing individu. karakter bersifat
Sebagai Medium Untuk Menumbuhkan Nilai unik, artinya karakter yang dimiliki setiap individu
Karakter Kebangsaan Dalam Pembelajaran IPA berbeda dengan individu lainnya. Karakter
SMP .‖ adapun maka tujuan penulisan makalah ini menjadikan seseorang mempunyai ciri khas dalam
yaitu mengetahui kajian teoritik dan konseptual melakukan suatu tindakan atau perilaku yang
mengenai pembelajaran contextual teaching and dilakukan dalam kesehariannya.
learning (CTL) terhadap nilai karakter kebangsaan Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik
dalam pembelajaran IPA SMP. watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
II. PEMABAHASAN kebijakan yang diyakini dan dipergunakan
sebagai cara pandang, berpikir, bersikap,
2.1 Pendidikan bernilai Karakter berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan
Kebangsaaan
sehari-hari. Orang berkarakter berarti orang yang
1. Nilai berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat,
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Edisi atau berwatak. Dengan makna seperti itu berarti
Baru (2014) nilai merupakan harga dalam arti karakter identik dengan kepribadian atau akhlak
tafsiran, kadar mutu. Berdasarkan pengertian (Novijayanti, 2015).
tersebut, dapat disimpulkan nilai sebagai sesuatu 3. Nilai Karakter Kebangsaan
yang berguna, berharga, berkualitas, dan dapat
Pada Kebijakan Nasional Pembangunan
dimanfaatkan oleh orang lain. Nilai menjelaskan
Karakter Bangsa, disebutkan bahwa karakter
sesuatu yang abstrak, bukan benda konkrit yang
bangsa adalah kualitas perilaku kolektif
dapat dilihat secara langsung. Dengan demikian
kebangsaan yang khas-baik yang tecermin dalam
untuk mendeteksi sebuah nilai harus melalui
kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
pemaknaan terhadap kenyataan lain berupa
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir,
tindakan, tingkah laku, pola pikir dan sikap
olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga
seseorang atau sekelompok orang. Nilai
seseorang atau sekelompok orang. Karakter
difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
bangsa Indonesia akan menentukan perilaku
dan menentukan kelakuan seseorang, karena
kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang
nilai dijadikan standar perilaku.
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa,
2. Karakter karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani to Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
mark yang berarti menandai dan memfokuskan norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip
pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan Bhinneka Tunggal Ika, dan

HENDRA 31
komitmen terhadap NKRI Pemerintah Republik Contextual Thacing and Learning (CTL)
Indonesia, dalam Darmawan (2014). merupakan pendekatan pembelajaran yang
Lebih lanjut disebutkan bahwa untuk menekankan pada keterkaitan antar konteks dan
kemajuan Negara Republik Indonesia, diperlukan ketermaknaan. Pembelajaran ini menuntun para
karakter yang tangguh, kompetitif, berakhlak siswa untuk menggabungkan subjek akademik
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, dengan konteks keadaan mereka sendiri dan
patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi memberi makna terhadapnya. CTL juga
Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh merupakan sebuah proses pendidikan yang
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. bertujuan untuk membantu siswa melihat makna
Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila dari materi akademik dengan cara
artinya setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima menghubungkan subjek-subjek akademik
sila Pancasila secara utuh dan komprehensif dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari
meliputi: 1) bangsa yang berKetuhanan Yang siswa, yaitu dengan konteks pribadi, lingkungan,
Maha Esa, 2) bangsa yang menjunjung sosial dan budaya (Jhonson, 2010). CTL adalah
kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) bangsa suatu pendekatan pemebalajaran yang
yang mengedepankan persatuan dan kesatuan membantu guru menghubungkan konten materi
bangsa, 4) bangsa yang demokratis dan pelajaran ke seituasi kehidupan nyata dan
menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia, memovitvasi siswa untuk membuat hubungan-
dan 5) bangsa yang mengedepankan keadilan hubungan antara pengetahuan dan
dan kesejahteraan Pemerintah Republik pengaplikasiannya kedalam lingkungan keluarga,
Indonesia dalam Darmawan (2014). lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja
(Berns,Ericson,& Patricia, 2001).
Kemendiknas (2011), telah diidentifikasi 18
nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada CTL merupakan sebuah pendekatan yang
peserta didik yang bersumber dari Agama, menghubungkan guru dan pembelajaran pada
Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan siswa dengan bermacam-macam konteks
Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: kehidupan dan menyiapkan siswa untuk
religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja lingkungan pembelajaran yang lebih komplek
keras, 6) kreatif-kritis, 7) mandiri, 8) demokratis, untuk karir mereka yang akan datang.
rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 2.4 Komponen Contextual Teaching and
cinta tanah air, 12) menghargai prestasi/orang Learning (CTL)
lain, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai,
Pendekatan CTL memiliki beberapa
gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) komponen yang khas yang membedakannya
peduli sosial, 18) tanggungjawab. Meskipun telah dengan pendekatan lainnya. Jhonson (2010)
dirumuskan ada 18 nilai pembentuk karakter mengidentifikasi kompen-komponen CTL yang
bangsa, disetiap satuan pendidikan dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut.
menentukan prioritas pengembangannya.
(1) Making meaningful connection (membuat
Pemilihan nilai-nilai tersebut berpijak dari hubungan penuh makna) pada komponen
kepentingan dan kondisi satuan pendidikan ini membangun keterkaitan antara
masing-masing. Hal ini dilakukan melalui analisis konteks pembelajaran dengan konteks
konteks, sehingga dalam implementasinya kehidupan nyata.
dimungkinkan terdapat perbedaan jenis nilai Doing significant work (melakukan kerja
karakter yang dikembangkan. penting) siswa melakukan pekerjaan yang
memiliki tujuan dan berguna.
2.2 Contextual Teaching and Learning (CTL)
32 HENDRA
Self-regulated learning ( b e l a j a r karakter, antara lain berpikir kritis dan
mengatur diri) siswa dapat mengatur diri logis, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu,
sendiri sebagai orang yang belajar aktif menghargai orang lain, bertanggung
Collaborating (kerjasama) siswa dapat jawab, dan percaya diri.
berkerja sama. Inquiry (menemukan) merupakan proses
Critical and creative thinking (berpikir perpindahan dari pengamatan menjadi
kritis dan kreatif) siswa dapat pemahaman dan siswa belajar
menggunakan tingkat berpikir yang lebih menggunakan keterampilan berpikir kritis.
tinggi secara kritis dan kreatif; dapat Pembelajaran yang menerapkan prinsip
menganalisis, membuat sintesis, inkuiri dapat mengembangkan berbagai
memcahkan masalah, membuat karakter, antara lain berpikir kritis, logis,
keputusan, dan menggunakan bukti-bukti kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu,
dan logika. menghargai pendapat orang lain, santun,
jujur, dan tanggung jawab.
Nuturing the individual (memelihara
individu), siswa memelihara pribadinya : Questioning merupakan kegiatan guru
mengetahui, memberi perhatian, untuk mendorong, membimbing, menilai,
memberi harapan-harapan tinggi, kemampuan berpikir siswa.
memotivasi dan memperkuat diri siswa. Pembelajaran yang menggunakan
pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun
Reaching high standars (mencapai
siswa mencapai tujuan belajar dapat
standar tinggi) mengidentifikasi tujuan
yang jelas dan memotivasi siswa untuk mengembangkan berbagai karakter,
mencapainya. antara lain berpikir kritis dan logis, rasa
ingin tahu, menghargai pendapat orang
Using authentic assessment lain, santun, dan percaya diri.
(mengadakan assemen autentik).
4 Learning community ( masyarakat
Komalasari (2013) mengidentifikasikan belajar) merupakan sekelompok orang
pembelajaran CTL memuat komponen- yang terikat dalam kegiatan belajar, yang
komponen seperti konsep keterkaitan (relating), memiliki konsep bahwa belajar bersama
konsep pengamalan langsung (experiencing), lebih baik daripada belajar sendiri. Pada
konsep aplikasi (applying), konsep kerja sama kegiatan ini siswa dapat saling bertukar
(cooperating), konsep pengaturan diri (self pengalaman atau bertukar ide.
Penerapan prinsip masyarakat belajar di
regulating) dan konsep penilaian autentik
dalam proses pembelajaran dapat
(authetic assessment). mengembangkan berbagai karakter,
2.5 CTL dan nilai karakter kebangsaan antara lain kerjasama, menghargai
dalam pembelajaran IPA SMP pendapat orang lain, santun, demokratis,
patuh pada turan sosial, dan tanggung
Berdasarkan komponen pada CTL dapat jawab.
dikemukakan tentang perwujudan nilai karakter
kebangsaan sebagai berikut. 5 Modeling (pemodelan) merupakan
proses penampilan suatu contoh agar
1. Konstruktivisme membangun orang lain berpikir, bekerja, dan belajar.
pemahaman siswasendiri dari Siswa akan melakukan kegiatan yang
pengalaman baru berdasar pada dicontohkan guru melalui model.
pengetahuan awal dan pembelajarannya Pemodelan dalam pembelajaran antara
harus dikemas menjadi proses lain dapat menumbuhkan rasa ingin tahu,
―mengkonstruksi‖ bukan menerima menghargai orang lain, dan rasa percaya
pengetahuan. Penerapan teori belajar diri.
konstruktivisme dalam pembelajaran
dapat mengembangkan berbagai Authentic assessment (penilaian yang
sebenarnya) merupakan kegiatan

HENDRA 33
mengukur pengetahuan dan keterampilan Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003,
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 13.
siswa. Authentic assessment ini menilai
produk (kinerja), maka tugas-tugas siswa Fathurrohman, Pupuh dkk. 2013. Pengembangan
Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.
yang relevan dan kontekstual. Penilaian
Jhonson,E.B.2010. Contextual Teaching and Learning
yang sebenarnya akan menumbuhkan Menjadikan Kegiatan Belajar mengajar
nilai kejujuran, kemandirian, rasa percaya mengasyikkan dan bermakna, Kaifa Learning,
diri, rasa tanggung jawab. Bandung.
Lickona, Thomas. 2013. Educating for Character.
Reflection (refleksi) merupakan cara Terjemahan Lita S. Pendidikan Karakter.
berpikir tentang apa yang telah dipelajari, Bandung: Nusa Media.
mencatatnya, serta membuat jurnal, Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan
karya seni, diskusi kelompok. Refleksi Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan
dalam pembelajaran antara lain dapat Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta.
menumbuhkan kemampuan berpikir logis Komalasari, K. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep
dan Aplikasi. PT Refika Aditama, Bandung.
dan kritis, mengetahui kelebihan dan
Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter.
kekurangan diri sendiri, dan menghargai
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
pendapat orang lain.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta:
Bumi Aksara.
PENUTUP Nimpuno, Hanjoyo Bono dkk. 2014. Kamus Bahasa
Indonesia Edisi Baru. Jakarta Barat: Pandom
3.1 Simpulan Media Nusantara.
CTL merupakan suatu pembelajaran yang Rusmiati,F.A.,I Wayan. S dan Wayan, S. W. 2013.
dapat memfasilitasi tumbuhnya nilai karakter Pengembangan Modul Ipadengan Pendekatan
Kontekstual Untuk Kelas V SD Negeri 2
kebangsaan pada siswa. Hal itu dapat dilihat dari
Semarapura Tengah. E-Jurnal Program Pasca
komponen CTL. Komponen CTL inilah yang Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
melatih dan memfasilitasi guru dan siswa untu Studi Teknologi Pembelajaran Volume 3.
melakukan pembelajaran berdasarkan nilai Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prastyo. 2012.
karakter kebangsaan. Selain dari komponen Desain Pembelajaran Berbasis
tersebut komponen lainnya juga turut beseinergi. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
3.2 Saran
Pembelajaran CTL sebaiknya diterapkan
tidak hanya di jenjang sekolah menengah
pertama saja, tetapi di seluruh jenjang pendidikan
dan mata pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Bens,R.G. Ericson, Patricia, M.2001. Contextual
Teaching and Learning : Preparing student for the
Eonomy, The Highlight Zone : Work No 5 Office of
Vational Adult Education Washington DC.
Dharmawan, N.S 2014. Implementai Pendidikan Karakter
Bangsa Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi.
Makalah Pembinaan Pendidikan Karakter bagi 1
Mahasiswa PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII,
dipublikasikan, Universitas Udayana, Denpasar.

34 HENDRA
RASA NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BANJAR
“BADANDANG”
KARLINA RAHMI
rakanayaputri@yahoo.com

ABSTRAK
Permainan tradisional merupakan pemainan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang kemudian turun-
temurun sampai ke zaman kita. Dalam permainan tradisional tersebut mengandung banyak sekali nilai-nilai dasar
dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan modal bagi pembentukan karakter bangsa. Dewasa ini permainan
tradisional mulai ditinggalkan oleh maraknya globalisasi dan arus perkembangan teknolongi. Dengan memasukkan
permainan tradisional dalam pembelajaran diharapkan kita dapat mempersiapkan para generasi penerus yang
mewarisi karakter bangsa yang luhur sehingga Indonesia mampu menggapai cita-cita bangsa. Permainan tradisional
Banjar Badandang adalah jenis layang-layang yang memiliki nilai kreatifitas dan edukasi yang tinggi. Badandang
dapat menjadi menjadi media yang baik dalam menyampaikan beberapa konsep pembelajaran Fisika yaitu
Kesetimbangan Benda Tegar, Fluida Dinamis dan Gelombang Bunyi pada Pipa Organa. Dalam implementasinya tidak
hanya mampu menjelaskan konsep yang ada tapi juga melatihkan keterampilan dan karakter yang baik.
Kata kunci : Permainan tradisional Banjar; Badandang; karakter bangsa

I. PENDAHULUAN bermain elektronik ini hanya demi menjaga anak


1.1 Latar Belakang tetap di rumah sehingga memungkinkan
pengawasan orang tua kepada anak secara fisik
Kemajuan teknologi yang semakin pesat tidak
lebih mudah.
hanya untuk menunjang kehidupan tetapi juga
sampai hingga ranah permainan anak dengan Sayangnya, kemajuan teknologi ini menjadi
terciptanya berbagai permainan yang lebih menarik salah satu sebab mulai ditinggalkannya
dan menyenangkan pada layar bergerak. Selain permainan tradisional yang dulu sering dimainkan
lebih menarik, permainan ini diminati lebih karena anak-anak. Game elektronika yang kini digemari
cara mengaksesnya pun mudah ditambah pilihan secara perlahan menimbulkan beberapa dampak
permainan yang beragam, dengan alat elektronika negatif. Seri game elektronika yang membuat
permainan yang dimiliki bisa dipilih dan dimulai oleh anak penasaran hingga kecanduan bermain jika
anak bahkan sambil berbaring di tempat tidur. tidak disikapi dengan baik oleh orang tua
Lebih parahnya orang tua lebih senang berdampak pada kemampuan managemen waktu
membelikan alat dan sikap disiplin anak menjadi buruk.
Berkurangnya jiwa

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

KARLINA RAHMI 35
sosial, sikap hormat, toleransi, menghargai orang pembelajaran Fisika di sekolah dan penanaman
lain dan karakter lainnya pada anak menyertasi nilai-nilai karakter bangsa yang terkandung
sebagai dampak kurangnya interaksi dan sosialisi dalam permainan tradisional ini.
anak yang tidak lagi perlu keluar rumah untuk 1.4 Manfaat Penulisan
bertemu dan bermain bersama anak lain. 1. Bagi Penulis
Kurangnya kemampuan motorik anak bisa jadi
a. Menambah pengetahuan penulis pada
berdampak pada fisik anak karena kurangnya
satu jenis permainan tradisional Banjar
pelatihan gerak tubuh pada game elektronika. yang sudah mulai hilang yaitu
Serta beberapa kekurangan lain dari game ―Badandang‖
elektronika yang menjadi keunggulan pada Menambah pengetahuan pengenai nilai-
permainan tradisional dalam hal mendukung nilai dan pembelajaran yang terkandung
perkembangan dan pendidikan anak bangsa. dalam permainan–permainan tradisional
Banjar ―Badandang‖.
Jika redupnya semarak permainan
tradisional karena tergerus arus globalisasi yang 2. Bagi Masyarakat
sebenarnya belum dipahami betul oleh anak a. Sebagai referensi salah satu permainan
terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan tradisional Banjar yang sudah mulai
bahwa permainan tradisional yang selama ini hilang yaitu ―Badandang‖
telah mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia b. Sebagai titik awal untuk mulai
sejak dulu akan punah. Hal ini tentu saja akan mengenalkan permainan tradisional
Banjar yang mulai hilang tersebut,
berpengaruh pada pembentukan karakter, jiwa
dan kepribadian anak yang cenderung c. Sebagai media sosilisasi mengenai nilai
individualis. Maka dari itu penulis mengangkat karakter dan edukasi yang terkandung
dalam permainan tradisional Banjar
tema salah satu permainan tradisional Banjar
―Badandang‖
sebagai wahana pembelajaran dan pendidikan
3. Bagi Pemerintah Daerah
karakter anak Bangsa untuk sebagai bahan
tulisan dengan judul….. a. Sebagai salah satu referensi untuk mulai
menumbuhkan kembali permainan
1.2 Fokus Masalah tradisional Banjar agar tidak punah.
Dapatkah permainan tradisional Banjar b. Sebagai kritik terhadap Pemerintah
―Badandang‖ memiliki nilai edukasi yang Daerah untuk lebih memperhatikan
bisa menjadi wahana belajar Fisika di kelestarian permainan tradisional banjar
sekolah? sebagai kekayaan budaya daerah.
Bagaimana peran permainan tradisional
Banjar ―Badandang‖ menjadi wahana
edukasi dalam pembelajaran Fisika di II. PEMBAHASAN
sekolah ? 2.1 Permainan Tradisional Banjar
Nilai-nilai apa saja yang terkandung ―Badandang‖
dalam permainan tradisional Banjar
Permainan tradisional atau sering disebut
―Badandang‖ sebagai wahana belajar
permainan rakyat merupakan pemainan yang
Fisika di sekolah dan peranannya dalam
pembentukan karakter anak Bangsa ? sudah diciptakan dan dimainkan sejak zaman
nenek moyang kita yang kemudian turun-temurun
1.3 Tujuan Penulisan
dimainkan oleh generasi muda hingga ke zaman
Mengenalkan permainan tradisional Banjar kita. Permainan tradisional seperti permainan
―Badandang‖ yang mulai punah di kalangan lainnya pada dasarnya adalah suatu aktifitas
anak-anak Kalimantan Selatan sebagai wahana menyenangkan yang sering dilakukan oleh anak-
36 KARLINA RAHMI
anak saat berkumpul bersama dengan pun hanya bisa dimainkan di daerah persawahan
memanfaatkan alam sekitar. Permainan rakyat kosong setelah panen ketika angin kuat musim
adalah alternative hiburan berupa media ekspresi penghujan mulai datang.
di waktu senggang anak. Permainan dijadikan 2.2 Karakter yang DItanamkan dalam
arena bertukar pikiran atau sosialisasi apa saja Permainan Badandang
dalam kelompok kecil. Secara tidak langsung,
Banyak nilai-nilai posistip yang termuat
anak-anak yang bermain juga belajar dan berlatih dalam permainan tradisional Banjar Badandang
melalui sebuah permainan. Apalagi dalam ini, diantaranya :
permainan-permainan tradisional daerah Banjar
1. Karakter religius
memiliki nilai-nilai dan penanaman karakter yang
penting diserap anak. Pada perkembanganya Dahulu orang menyebutkan permainan
sering pula beberapa permaina tidak lagi hanya badandang sebagai salah satu wujud rasa syukur
milik anak-anak, ramaja dan dewasa juga banyak masyarakat Banjar setelah panen yang
yang tertarik pada permainan tradisional. melimpah. Pasca panen sawah akan kosong dan
Akhirnya permainan rakyat sering menjadi kering sehingga menjadi lahan bermain yang
komoditi penting bagi pengembangan wisata atau menyenang-kan. Permainan dandang biasa
bidang-bidang yang lain. Segmen wisata atau dimainkan sore hari pada saat angin bertiup
seni-seni lain seringkali berkolaborasi dengan kencang. Semarak kreasi warna dan bunyi
permainan rakyat agar memiliki daya tarik. nyaring yang dihasilkan dandang menjadi
pemandangan menarik dan menyenangkan bagi
Hal utama yang menjamin kesinambungan
masyarakat setelah lelah bekerja.
permainan tradisional pada masa lalu adalah
keseragaman cara hidup nenek moyang kita Selain itu, bunyi-bunyian yang dihasilkan
yang teratur dan dekat dengan alam. Ada di dandang menemani anak-anak pada waktu pergi
antara permainan ini yang sekarang tidak mengaji. Di saat malam menjelang warga akan
dimainkan lagi tetapi hanya diketahui oleh ibu pergi ke surau, langgar atau masjid untuk shalat
bapa dan datuk nenek kita saja. Tetapi ada juga berjamaah. Anak-anak akan belajar mengaji di
yang masih dimainkan lagi oleh anak-anak rumah guru mengajinya. Hingga malam menjelang,
sehingga hari ini. Salah satu di antara permainan dandang tidak diturunkan tetapi hanya akan
itu adalah ―Badandang‖. ditambatkan pada pohon besar di tepi sawah.
Dandang akan tetap melayang di atas selama angin
Huda (2005) menerangkan Badandang
tetap berhembus. Dandang hanya akan turun dan
dalam bahasa Banjar berasal dari kata benda
jatuh saat angin berhenti bertiup. Selama angin
―Dandang‖ yaitu sejenis laying-layang besar
tetap berhembus bunyi merdu dari kukumbangan
dengan lebar mencapai dua meter dan panjang
akan terus terdengar pula.
empat meter ditambah dengan ekor panjang dari
kain yang hamper dua kali panjang tubuh laying- 2. Karakter Peduli Sosial
layang dan ditambah pula sepasang bunyi- Badandang biasa dibuat dan dimainkan
bunyian dari ruas bambu yang diberi lubang secara berkelompok, satu dandang bisa dinaikan
disebut ―kukumbangan‖ atau ―dangung‖. oleh minimal dua atau tiga orang. Beberapa anak
Imbuhan ―Ba‖ dalam kata badandang memiliki yang membuat dandang akan membuat dan
arti melakukan atau memainkan. Permainan ini menaikkannya dengan bergotong-royong.
dulunya sering dimainkan di persawahan setelah Masyarakat di sekitar akan berkumpul di tepi
musim kemarau atau pasaca panen. Karena sawah menikmati permainan ini. Setelah musim
bentuk Dandang yang besar maka memerlukan
ruang gerak yang luas sehingga permainan ini

KARLINA RAHMI 37
kemarau berlalu, angin sering kali bertiup Perlu disadari bahwa inti pembelajaran
kencang di tepi persawahan pada sore hari. Fisika di sekolah haruslah lebih menekankan
Maka anak-anak dan orang dewasa akan segera pada upaya memahami konsep Fisika melalui
berkumpul untuk menaikkan dandang. Di sinilah proses internalisasi dalam diri peserta didik dan
badandang memiliki nilai lebih sebagai salah satu selanjutnya penguasaan konsep tersebut
wahana komunikasi dan sosialisasi serta hiburan diterapkan untuk memecahkan masalah yang
warga. dihadapinya. Untuk itu kapasitas intelektual/
3. Karakter Peduli Lingkungan inteligensi dan kemampuan analisa merupakan
bagian kemampuan dasar yang harus diketahui
Badandang biasa dibuat dan dimainkan
guru sebagai suatu upaya untuk meningkatan
secara berkelompok. Beberapa anak yang
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
membuat dandang akan pergi mencari bambu
Fisika guna mencapai hasil belajar yang optimal.
panjang untuk rangka dandang dan bambu besar
Michael Martin (1991 dalam Suparno, 2012;13) )
lalu dilubangi sebagai kukumbangan. Diperlukan
menyebutkan pendidikan fisika sebagai bagian
ukuran dan berat bambu yang sesuai untuk
pendidikan IPA meliputi tiga aspek yaitu
membuat dandang yang bisa terbang dengan
pengetahuan, proses, dan sikap atau karakter.
baik. Maka sangat disadari kelestarian
lingkungan dan ekosistem tumbuhan bambu Pada pembelajaran Fisika akan
khususnya dalam hubungannya denga mengembangkan sikap belajar Fisika, seperti
pembuatan dandang perlu dijaga. Anak-anak sikap jujur, disiplin, teliti, obyektif, setia pada
tidak akan sembarang menebang bambu yang data, daya tahan dalam menghadapi persoalan
tidak mereka perlukan dalam pembuatan yang sulit, dan kerjasama dengan orang lain.
dandang, agar nantinya bamboo yang tumbuh Sikap-sikap ini dihidupi dan dikembangkan oleh
kemudian bisa dimanfaatkan untuk hal yang lain. para fisikus dalam penelitian dan pengembangan
ilmu mereka. Suprapto Brotosiswoyo (2000;6)
4. Karakter Ulet / Kerja keras serta Kreatif
menambahkan bahwa aspek sikap atau karakter
Perlu teknik dan keterampilan khusus dan peserta didik yang dapat dibina lewat Fisika
keuletan untuk membuat dandang. Menimbang adalah rasa ingin tahu; kerjasama; reproducible;
dan menyesuikan bentuk kerangka dengan berat cara penalaran yang konsisten; terbuka dan
beban yang akan diangkat perlu ketelitian observable.
sehingga dandang bisa terbang dengan baik.
Pembelajaran IPA termasuk Fisika
Sepasang ruas bambu yang dilubangi sebagai
menekankan pada learning by doing sangat
kukumbangan juga perlu ketilitian dan
disarankan untuk diterapkan. Dengan
perhitungan untuk menghasilkan bunyi yang
memasukkan budaya dan permainan local
bagus. Kreatifitas juga sangat diperlukan dalam
seperti permainan tradisional Badandang ini
menghias dandang sehingga menarik.
dalam pembelajaran Fisika diharapkan dapat
Kemampuan belari dan kekuatan otot tangan
membawa efek positif selain pada pemahaman
menarik dandang serta keterampilan
konsep yang lebih mendalam serta menanamkan
menyesuiakan arah angin yang datang juga
karakter positif pada peserta didik.
menentukan bagaimana dandang bisa naik. Ini
menjadi olah raga yang menyenangkan dalam Pada pembuatan dandang sebagai salah
permainan dandang. satu jenis layang-layang tentu melibatkan
penerapan konsep Fisika yaitu Kesetimbangan
2.3 Dandang Sebagai Wahana Pendidikan Titik Berat. Bentuk dan berat benda tentu
Karakter dalam Pembelajaran Fisika diperhitungkan untuk memastikan dandang bisa
terbang dengan baik. Pada pembuatan
38 KARLINA RAHMI
kukumbangan sebagai bunyi-bunyian yang pelajari dalam permainan ini, jika dibawa pada
dipasang pada badan dandang menerapkan pembelajaran Fisika di sekolah maka karakter-
konsep Gelombang Bunyi pada Pipa Organa. Perlu karakter tersebut dapat tertanam dengan baik
kerja keras dan keuletan, ketelitian dan kreatifitas dalam diri peserta didik. Karakter-karakter
dalam pembuatan dandang yang baik. Kerja sama tersebut adalah karakter social, peduli
dan karakter peduli lingkungan juga dapat lingkungan, kerja keras dan kreatif.
dikembangkn dalam pembuatan dandang. Jika
peserta didik diarahkan pada pembelajaran dengan DAFTAR PUSTAKA
konten local seperti permainan tradisional
Huda, Sirajul. 2005. Permainan Tradisional Rakyat
Badandang ini makan karakter-karakter tersebut Kalimantan Selatan. Pustaka Banua : Banjarmasin.
akan dikembangkan secara baik.
Suprapto Brotosiswoyo. 2000. Matematika dan IPA
Dari aspek proses dan sikap dalam sebagai Komponen Budaya dan Penopang
Teknologi. Makalah semlok dosen IAD di ITB :
pembelajaran yang memuat konten local berupa Bandung.
permainan tradisional banjar pada pembelajaran Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika
Fisika ini dapat menggunakan apa yang diketahui terhadap Pembangunan Karakter Bangsa.
dan dialami dalam belajar Fisika untuk hidup Yogyakarta : USD.
bersama orang lain. Peserta didik yang terlatih
bekerja keras dan teliti dalam pembelajaran
diharapkan juga diterapkan di rumah dan di luar
kelas; peserta didik yang biasa bekerja teliti,
diharapkan juga teliti dalam pekerjaannya di luar
sekolah; peserta didik yang biasa tekun dalam
mengerjakan soal fisika, diharapkan juga tekun
dalam mengerjakan tugas yang lain di rumah;
peserta didik yang biasa bekerja-sama dengan
teman-teman yang berbeda, diharapkan dapat
bekerjasama dengan orang lain di masyarakat yang
beraneka; peserta didik yang terlatih peduli
tingkungan nantinya mampu menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungannya baik di sekolah
maupun di luar sekolah.

III. SIMPULAN
Badandang adalah permainan tradisional
daerah Banjar berupa layang-layang besar
dengan bunyi-bunyian berupa tabung atau pipa
yang diberi lubang. Permainan ini menerapkan
banyak konsep Fisika yaitu Kesetimbangan
Benda Tegas pada pembuatan badan dandang,
konsep Gelombang Bunyi pada Pipa Organa
dalam pembuatan kukumbangan (bunyi-bunyian
pada dandang) dan konsep Fluida Dinamis pada
permainannya. Banyak karakter yang dapat

KARLINA RAHMI 39
KARLINA RAHMI
40
PEMBELAJARAN TANAH GAMBUT SEBAGAI SUMBER
BELAJAR IPA BERBASIS SAINS TRADISIONAL DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENUMBUHKAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN
LAILA FARIDA
Lailafarida74@gmail.com

ABSTRACT
Learning science-based science traditionally is a learning process that makes the culture, habits or customs of a
region as a source of learning in the classroom, or in other terms be regarded as a learning process based on
local wisdom that is interpreted into the new knowledge that the concepts of scient one of which was the training
ground peat that can foster national values. In this learning process models offered are conceptual change
learning model in which the model is based on students 'conceptions and can be applied by teachers to correct
students' conceptions with scientific concepts and also to build new conception without eliminating existing
concepts. The purpose of this paper is to explain the science-based science learning traditional (indigenous) to
foster national values, explaining the learning peat as teaching materials of traditional science-based IPA,
explain conceptual change learning model to the traditional science-based science learning.
Keywords: Conceptual change learning model, traditional science, local knowledge, learning science, peat.

I. PENDAHULUAN selalu terbuka dengan tambahan pengetahuan


1.1 Latar Belakang baru. Secara lebih spesifik, kearifan lokal dapat
diartikan sebagai suatu pengetahuan lokal, yang
Globalisasi secara nyata telah menggeser
unik yang berasal dari budaya atau masyarakat
nilai-nilai budaya lokal asli Indonesia dan
setempat, yang dapat dijadikan dasar
semangat kebangsaan. Seiring dengan
pengambilan keputusan pada tingkat lokal dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bidang pertanian, kesehatan, penyediaan
pembelajaran IPA sekarang sangat jarang
melibatkan materi dihubungkan dengan makanan, pendidikan, pengelolaan sumberdaya
kebudayaan daerah masing-masing. alam dan beragam kegiatan lainnya di dalam
komunitas komunitas.
Kearifan lokal, dalam terminologi budaya,
dapat diinterpretasikan sebagai pengetahuan lokal Definisi kearifan lokal ini sudah dimasukkan
yang berasal dari budaya masyarakat yang unik, ke dalam peraturan perundang undangan di
yang memiliki hubungan dengan alam dalam Indonesia, yakni dalam Pasal 1 angka 30 UU No.
sejarah yang panjang, beradaptasi dengan sistem
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
ekologi setempat, bersifat dinamis dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 butir 30

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

LAILA FARIDA 41
yang menyebutkan bahwa kearifan lokal adalah Pada pembelajaran IPA berbasis sains
―Nilai nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan tradisional memuat konsep-konsep yang terjadi
masyarakat untuk antara lain melindungi dan pada budaya daerah lokal. Sehingga siswa perlu
mengelola lingkungan hidup secara lestari‖ menghubungkan dengan kebudayaan lokal
(Achmad, Setyasiswanto, & Muhajir, 2012). Nilai- dengan pembelajaran IPA sehingga
nilai dasar kebangsaan bersumber dari nilai-nilai pembelajaran IPA berbasis sains tradisional
budaya yang dimiliki bangsa itu. dapat menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.
Indonesia memiliki luas lahan gambut di Dalam proses pembelajaran dengan
Indonesia yaitu 87% dari seluruh luas gambut di konstruktivisme, siswa harus aktif
Asia Tenggara atau 52,4% dari seluruh lahan mengembangkan pengetahuan mereka dengan
gambut di daerah tropik. Lahan gambut di bantuan guru. Model pembelajaran perubahan
Indonesia tersebar di Sumatera (41,1%), konseptual menawarkan bentuk pembelajaran
Kalimantan (33,8%), Irian Jaya (23,0%) Sulawesi perubahan konseptual yang mendasarkan diri
(1,6%) serta Halmahera dan Seram (0,5%). Di pada paham konstruktivisme, sesungguhnya
Kalimantan, lahan gambut terdapat di wilayah adalah pembelajaran yang berbasis keterampilan
pantai Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan berpikir.
Tengah dan Kalimantan Selatan serta sebagian Pembelajaran perubahan konseptual
kecil pantai Kalimantan Timur (Noorginayuwati, memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi aktif
dkk 2006). Usaha-usaha petani dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Dalam proses
meningkatkan kesuburan lahan gambut tersebut, siswa menguji dan mereviu ideidenya
umumnya petani di Kalimantan menggunakan berdasarkan pengetahuan awal yang telah
abu dan kapur. Selama berpuluh bahkan beratus dimiliki, menerapkannya dalam situasi yang baru,
ratus tahun pengetahuan tersebut dipraktekkan. dan mengintegrasikan pengetahuan tersebut ke
Mereka menganggap pemberian kapur dan abu struktur kognitif yang dimiliki. (Santyasa, 2014)
untuk menyuburkan tanah sebenarnya selain itu
Model pembelajaran perubahan konseptual
ada konsep ilmiah yang juga dapat menjelaskan
yang dimaksud dalam tulisan ini adalah suatu
mengapa kapur dan abu sangat bagus diberikan
model pengajaran yang disusun berdasarkan
pada tanah gambut.
konsepsi siswa dan dapat diterapkan oleh pengajar
Tujuan dari pembelajaran ini yaitu untuk meluruskan konsepsi siswa dengan konsep
meintegritaskan pengetahuan yang ada menjadi ilmiah. Melalui perubahan konseptual dalam
konsep yang ilmiah. Hal ini memberikan alaan kegiatan pembelajaran, para pelajar diharapkan
bahwa siswa tidak semata selalu diberi materi aktif membentuk pengetahuannya sendiri dengan
yang tidak melibatkan kebudayaan daerahnya cara memodifikasi konsepsi yang telah dimilikinya.
karena banyak sekali kebudayaan dan kekayaan 1.2 Rumusan Masalah
alam yang dapat dijadikan pelajaran dalam
berbagai materi pelajaran terutama IPA terutama Berdasarkan latar belakang dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
tanah gambut.
Bagaimanakah pembelajaran IPA
Hal yang terakhir menjadi penting ketika berbasis sains tradisional (kearifan lokal)
para peneliti seperti Aikenhead dan Jegede dengan kebangsaan untuk
(1999) menegaskan bahwa keberhasilan proses menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan?
pembelajaran IPA disekolah sangat dipengaruhi Bagaimanakah pembelajaran tanah
oleh latar belakang budaya yang dimiliki siswa gambut dijadikan sebagai bagian dari
atau masyarakat tempat sekolah berada. sumber belajar IPA berbasis sains
tradisional (kearifan lokal)?
42 LAILA FARIDA
Bagaimanakah model pembelajaran menginterpretasikan dan menyerap pengetahuan
perubahan konseptual terhadap yang baru (konsep-konsep IPA).
pembelajaran IPA berbasis sains
tradisional (kearifan lokal)? Menurut Posey sistem pengetahuan lokal
harus dipahami mencakup berbagai bentuk
kreativitas intelektual masyarakat tertentu yang
PEMBAHASAN
merupakan respon berkelanjutan dan
2.1 Pembelajaran IPA berbasis sains kontemporer secara individual dan sosial
tradisional (kearifan lokal ) untuk menumbuhkan terhadap lingkungannya. Sistem pengetahuan
nilai-nilai kebangsaan dan teknologi lokal ini memberikan gambaran
Kata ethnoscience (etnosains) bersasal dari kepada kita mengenai kearifan tradisi masyarakat
kata ethnos (bahasa Yunani) yang berarti dalam mendayagunakan sumberdaya alam dan
bangsa, dan scientia (bahasa Latin) artinya sosial secara bijaksana yang mengacu pada
pengetahuan. Oleh sebab itu, etnosains keseimbangan dan kelestarian lingkungan
merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu (Noorginayuwati, dkk 2006).
komunitas budaya. Kemudian ilmu ini Dalam pemanfaatan lahan gambut untuk
mempelajari atau mengkaji sistem IPA sebagai usaha pertanian di Kalimantan, terlihat begitu
salah satu mata pelajaran yang memiliki peran banyak pengetahuan lokal yang berkembang
penting dalam membentuk karakter peserta didik. sebagai kearifan dari masyarakatnya dalam
Indonesia tidak menutup dirinya terhadap mendayagunakan sumberdaya lahan gambut.
perkembangan dan perubahan yang terjadi. Hal ini Usaha-usaha petani dalam meningkatkan
tentu berdampak besar bagi eksitensi bangsa kesuburan lahan gambut umumnya petani di
Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah Kalimantan menggunakan abu dan kapur. Abu ini
memberi kesempatan untuk meakses berbagai mereka peroleh secara beragam. Petani
informasi sebagai penemuan-penemuan baru mengumpulkan sisa-sisa tanaman dan tumbuhan
dibidang ilmu pengetahuan. Namun, bangsa pengganggu (gulma) untuk dibakar dan diambil
Indonesia merasakan dampak negatifnya dimana abunya. Ada juga yang membeli abu serbuk
mulai terkikisnya nilai-nilai budaya dan semangat gergaji hasil pembakaran di kilang-kilang kayu
kebangsaan. Hal ini disebabkan karena pengaruh selain itu pemberian kapur juga dapat
kultur dari luar sehingga Indonesia menjadi menjadikan tanah gambut menjadi subur
kehilangan jati dirinya (Danoebroto, 2012). (Noorginayuwati, dkk 2006).
Pada pembelajaran IPA berbasis sains Selama berpuluh bahkan beratus ratus
tradisional ini ada alasan ilmiah dari anggapan tahun pengetahuan tersebut dipraktekkan.
masyarakat meskipun dikaitkan dengan hal-hal Mereka menganggap pemberian kapur untuk
yang aneh namun ada beberapa kebenaran secara menyuburkan sebenarnya selain itu ada konsep
ilmiah dari anggapan masyarakat tanpa harus ilmiah yang juga dapat menjelaskan mengapa
mengubah tradisi lokal. Guru tidak harus kapur dan abu sangat bagus diberikan pada
menghilangkan konsep yang ada tetapi menambah tanah gambut. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu
pemahaman siswa sehingga siswa semakin meintegritaskan pengetahuan yang ada menjadi
bangga akan kekayaan budaya lokalnya. Secara konsep yang ilmiah. Oleh karena itu penting bagi
khusus dinyatakan bahwa perasaan dan siswa untuk mempelajari tanah gambut, siswa
pemahaman siswa yang berlandaskan kebudayaan sebagian besar tinggal di daerah tanah gambut.
dimasyarakat ikut serta berperan dalam Kearifan lokal dan pengetahuan tradisional
masyarakat lokal diyakini merupakan salah satu

LAILA FARIDA 43
komponen penting dalam upaya pemanfaatan untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi
dan pengelolaan sumberdaya alam setempat. tanah, yang dilambangkan dengan satuan pH
Materi ajar yang sekedar berisi konsep, (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman
dikhawatirkan menghasilkan generasi yang tidak tanah. Reaksi ini perlu dijelaskan karena
melestarikan budaya lokal sebagai pilar jati diri kesuksesan budidaya tanaman sangat
bangsa. Budaya yang berkembang di masyarakat dipengaruhi oleh derajat keasaman tanah itu
yang secara jelas telah teruji mampu menjaga sendiri. Selain itu agar siswa mengetahui secara
keseimbangan lingkungan, sudah mestinya mendalam tentang lahan gambut, guru dapat
dijadikan bahan dalam pengembangan materi ajar menambahkan informasi-informasi tentang lahan
IPA alam pengembangan materi ajar IPA. Siswa gambut baik segi sifat kimia maupun sifat fisika.
ketika belajar IPA, tetap mengutamakan pengkajian Reaksi penetralan merupakan reaksi yang
konsep dasarnya, kearifan lokal diungkap sebagai terjadi antara asam dan basa yang menyebabkan
bagian untuk tidak memisahkan kedua domain dan perubahan pH menjadi netral. Artinya asam dan
menguatkan pelaksanaan pendidikan karakter serta basa saling menetralkan. Reaksi asam dan basa
revolusi mental. banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang
Pada pembelajaran IPA yang ditawarkan diantaranya bermanfaat dalam di bidang kesehatan
mengenai tanah gambut terbatas pada materi dan pertanian. Kemasaman tanah berkaitan erat
yang berkaitan dengan materi asam basa. dengan kesuburan. Semakin asam
Setelah mempelajari materi tentang tanah tanah tersebut, semakin berkurang
gambut diharapkan siswa dapat mengelola dan kesuburannya. Tanah yang bersifat asam dapat
menjaga kelestarian alam termasuk tanah disuburkan kembali dengan cara menetralkan
gambut agar tidak melakukan pembakaran lahan. tanah masam tersebut diantaranya melalui
Selain itu siswa juga dapat meaplikasikan konsep pengapuran dan pemberian abu.
reaksi asam basa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budi daya tanaman, reaksi tanah yang
Nilai-nilai dasar kebangsaan bersumber dari nilai- disukai adalah netral, namun dalam prakteknya
nilai budaya yang dimiliki bangsa itu. Rasa tanah yang ditanami tidak harus netral atau ber-pH
kebangsaan yang dapat diambil dari mempelajari 7, Ini disebabkan setiap jenis tanaman tidak selalu
materi ini diharapkan siswa menjadi peduli akan membutuh kan netral, ada yang suka agak asam,
lingkungan dan merasa bangga akan kearifan ada juga yang suka agak basa.
lokal yang dimiliki sehingga siswa dapat menjaga Lahan gambut adalah lahan yang memiliki
kelestarian alam. lapisan tanah kaya bahan organik (C-organik >
2.2 Pembelajaran tanah gambut dijadikan 18%) dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan
sebagai bagian dari sumber belajar IPA berbasis organik penyusun tanah gambut terbentuk dari
sains tradisional (kearifan lokal) sisa-sisa tanaman yang belum melapuk
Pada pembelajara IPA kelas VII terdapat sempurna karena kondisi lingkungan jenuh air
standar kompetensi melakukan percobaan dan miskin hara.
sederhana tentang asam, basa, dan garam dari Gambut di Indonesia sebagian besar
dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam tergolong gambut mesotrofik (kandungan mineral
kehidupan sehari-hari (Suastra, 2010). Maka dan basa-basa sedang ) dan oligotrofik (miskin
kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat mineral dan basa-basa). Gambut eutrofik (kaya
Kalimantan dalam mengelola lahan gambut dapat mineral dan basa) di Indonesia hanya sedikit dan
dijadikan bagian materi bahan ajar pada umumnya tersebar di daerah pantai dan di
pembelajaran IPA SMP. Kata ―asam‖ dan ―basa‖ sepanjang jalur aliran sungai (Najiyati, dkk 2005:
39).
44 LAILA FARIDA
Kadar abu merupakan salah satu penciri yang menghasilkan asam sulfat. Reaksinya
tingkat kesuburan tanah gambut seperti yang digambarkan sebagai berikut:
dilaporkan oleh Kurnain (2005). Kadar abu pada
tanah gambut oligotropik umumnya kurang dari FeS + 7O +7/2 HO Fe(OH) + 2(SO )2- + 4H+
2 2 2 3 4
1%. Makin tebal gambut, kandungan abu dan Pirit Oksigen Besi III Asam sulfat
basa basanya makin rendah (Dariah, dkk 2006:
26)
Hasil reaksi adalah terbentuknya asam sulfat,
Tanah gambut umumnya memiliki kesuburan
dengan terbebasnya ion H+, yang mengakibatkan
yang rendah, ditandai dengan pH rendah (masam),
pH sangat rendah (pH 1,9 sampai <3,5). Terlalu
ketersediaan sejumlah unsur hara makro (K, Ca,
banyaknya ion H+ dalam larutan tanah akan
Mg, P) dan mikro (Cu, Zn, Mn, dan Bo) yang
merusak struktur kisi (lattice) mineral liat, dan
rendah, mengandung asam-asam organik yang
terbebasnya ion-ion Al3+ yang bersifat toksis
beracun, serta memiliki Kapasitas Tukar Kation
terhadap tanaman. Pada kondisi sangat masam
(KTK) yang tinggi tetapi Kejenuhan Basa (KB)
(pH<4), kelarutan ion aluminium meningkat drastis.
rendah. Pada umumnya lahan gambut tropis
konsentrasi Aluminium sebesar 1 - 2 ppm sudah
memiliki pH antara 3 - 4,5. Gambut dangkal
dapat meracuni tanaman.
mempunyai pH lebih tinggi (pH 4,0 - 5,1) dari pada
gambut dalam (pH 3,1 - 3,9). Kandungan Al pada Pada kondisi Al3+ dan Fe2+ yang melimpah,
tanah gambut umumnya rendah sampai sedang, kompleks pertukaran liat dan humus akan dijenuhi
berkurang dengan menurunnya pH tanah. oleh kedua ion tersebut. Ion-ion basa lain (K, Ca,
Penambahan bahan yang mengandung Ca, Mg, K Mg dan Na) tercuci keluar dan hanyut terbawa air
dan Na akan meningkatkan KB, meningkatkan pH, mengalir, sehingga kandungan basa-basa tanah
dan mengusir senyawa asam organik (Najiyati, dkk (sebagai hara) menjadi sangat berkurang. Tanah
2005 : 40). Di bawah lapisan gambut di lahan sulfat masam yang mengalami proses pencucian
pasang surut, sering terdapat lapisan pirit. dalam waktu lama, akan mengalami defisiensi atau
Olehkarena itu masyarakat Kalimantan Selatan kahat hara tanah. Salah satu cara untuk mengatasi
biasanya menggunakan alat tajak untuk kemasaman tanah adalah dengan penggunaan
pengolahan tanah karena dengan alat tajak pirit pupuk fosfat alam (rock phosphate), atau
pemberian senyawa kapur misalnya kapur
yang ada dalam tanah agar tidak keluar sehingga
pertanian kapur giling atau dolomit untuk
pirit tidak akan teroksidasi. Masyarakat kalteng
menggunakan alat cangkul garpu untuk menetralisir ion H+ dan Al3+. Kapur yang diberikan
pengolahan tanah. Cangkul ini dimodifikasi dari ke dalam tanah gambut akan memperbaiki kondisi
cangkul biasa yang kemudian dibelah sehingga tanah gambut. Di dalam tanah, unsur Ca dan Mg
yang terkandung dalam kapur akan menggantikan
menyerupai garpu. Cangkul ini sangat cocok untuk
mengolah lahan gambut karena tanah tidak lengket posisi H+ dan asam-asam organik sehingga
dan dapat langsung mencacah lapisan gambut ketersediaan Pdan unsur-unsur hara lainnya dalam
yang dicangkul (Noorginayuwati, dkk 2006). tanah akan akan meningkat dan mudah diambil
oleh akar tanaman. Unsur Ca dan Mg juga akan
membantu dalam meningkatkan KB. Kapur yang
Apabila tanah marin yang mengandung pirit diperdagangkan di Indonesia bisa dibedakan
direklamasi misalnya dengan dibukanya saluran- menjadi tiga yaitu kapur giling atau kalsit, dolomit,
saluran drainase sehingga air tanah menjadi dan kapur tohor. Kapur giling mengandung unsur
turun dan lingkungan pirit menjadi terbuka dalam utama CaCO3, dolomit mengandung unsur utama
suasana aerobik maka akan terjadi oksidasi pirit,
CaCO3 dan MgCO3,

LAILA FARIDA 45
dan kapur tohor mengandung unsur utama CaO sayur-sayuran. Dosis campuran abu dan pupuk
dan kadang-kadang juga mengandung MgO. kandang yang sering
Petani biasanya menaburkan kapur dolomit digunakan pada tahap pertama berkisar antara
yang mengandung CaCO3 dan MgCO3 ke dalam 20 - 25 karung/ha.
tanah. CaCO3 akan bereaksi dengan air didalam Proses pembakaran bahan-bahan untuk
tanah sehingga membentuk Ca(OH)2. Adapun memperoleh abu harus dilakukan dengan hati-
MgCO3 akan bereaksi dengan air didalam tanah hati agar tidak membakar gambut secara meluas.
sehingga membentuk Mg(OH)2. Ca(OH)2 dan Caranya, pembakaran dilakukan pada tempat
Mg(OH)2 merupakan senyawa basa yang dapat khusus yang dikelilingi oleh parit berair, di atas
menetralkan sifat asam pada tanah. lapisan seng, atau potongan drum. Selama
Apabila pemberian bahan amelioran proses, pembakaran harus selalu dijaga jangan
ditekankan pada peningkatan pH tanah gambut, sampai api menjalar atau melompat ke luar dan
maka bahan-bahan kapur di ataslah yang secara membakar lahan (Najiyati, dkk 2005: 41)
teknis paling baik dibandingkan dengan jenis Pada pembelajaran IPA ini juga perlu
amelioran lainnya. Pemakaian kapur antara 3 - 5 diadakan pratikum dengan pengukuran pH dari
ton/ha pada tanaman palawija di lahan gambut berbagai tanah gambut yang ada ditempat
bukaan baru akan menunjukkan peningkatan tinggalnya masing-masing dan memberikan
hasil yang nyata. Kelemahan kapur sebagai perlakuan terhadap tanah agar bersifat netral
bahan amelioran ialah karena kandungan unsur kemudian tanah tersebut diukur lagi dengan pH
haranya tidak lengkap, sehingga pemberian meter setelah diberi perlakuan. Pada materi ini
kapur juga harus diikuti dengan pemupukan dijelaskan tentang kemasaman tanah gambut,
unsur lainnya seperti N, P, K dan terutama unsur- dan bagaimana cara menetralkan tanah gambut
unsur mikro seperti Cu dan Zn. yang bersifat asam.
Selain itu pemberian abu, abu pembkaran 2.3 Model pembelajaran perubahan
merupakan sisa hasil pembakaran bahan organik konseptual terhadap pembelajaran IPA berbasis
seperti kayu, sampah, gulma, dan sisa hasil sains tradisional (kearifan lokal)
pertanian seperti sekam dan serasah. Dalam hal ini,
Perbedaan konsep dari setiap individu
abu dapur juga dapat dimanfaatkan. Kelebihan abu
pembelajar yang menjadikan sebuah permasalah
antara lain mengandung semua unsur hara secara
dalam pembelajaran. Maka perlu suatu integritas
lengkap baik mikro maupun makro (kecuali N,
untuk menyamakan perspektif menangani
pembakaran abu yang sempurna menghilangkan
pemahaman untuk menjelaskan sesuatu.
unsur N), memiliki pH tinggi (8,5
Sehingga konsep tersebut menjadi lebih utuh
10), tidak mudah tercuci, dan mengandung kation untuk dipahaminya.
basa seperti K, Ca, Mg, dan Na relatif tinggi. Kation
K, Ca, Mg dan Na dapat bereaksi dengan Model pembelajaran perubahan konseptual
melihat analogi antara proses pembelajaran
air membentuk KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, NaOH
perubahan konseptual di dalam kelas dan proses
yang bersifat basa yang dapat menetralkan tanah
masam. pembelajaran perubahan konsep sains di
masyarakat. Seiring perkembangan zaman
Secara tradisional, abu bersama-sama intepretasi sebuah pengetahuan semakin
dengan bahan amelioran lain seperti pupuk berkembang sehingga adanya sebuah konsep
kandang, sudah lama digunakan oleh petani di dalam memahami sesuatu.
lahan gambut Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Tengah terutama untuk Menurut Santyasa model pembelajaran
perubahan konseptual mampu merubah
46 LAILA FARIDA
miskonsepsi atau intuisi-intuisi yang dimiliki Guru tidak harus menghilangkan konsep
siswa menjadi konsep ilmiah, meningkatkan yang ada tetapi menambah pemahaman siswa
pemahaman konsep siswa dan meningkatkan sehingga siswa semakin bangga akan kekayaan
hasil belajar siswa (Suyono, dkk 2015). budaya lokalnya. Secara khusus dinyatakan

Tabel 1. Langkah-langkah Model perubahan konseptual Driver (dalam Hardoyono, 2007)

Langkah langkah Kegiatan


Fase Orientasi Sajian masalah konseptual dan kontekstual.
Fase elisitasi Konfrontasi miskonsepsi terkait dengan masalah-masalah
tersebut.
Konfrontasi sangkalan berikut strategi-strategi demonstrasi,
Fase restrukturisasi analogi
Fase aplikasi atau contoh-contoh tandingan.
Pembuktian konsep dan prinsip secara ilmiah.
Sajian materi dan contoh-contoh kontekstual.

bahwa perasaan dan pemahaman siswa yang Dalam proses belajar mengajar dengan
berlandaskan kebudayaan dimasyarakat ikut model ini, guru harus sadar bahwa siswa sudah
serta berperan dalam menginterpretasikan dan mempunyai pengetahuan awal, yaitu
menyerap pengetahuan yang baru (konsep- pengetahuan yang akan menjadi dasar untuk
konsep IPA). membangun pengetahuan mereka selanjutnya.
Strategi pembelajaran Conceptual Change Jadi, dalam hal ini guru harus mengetahui taraf
lebih sesuai digunakan untuk meluruskan suatu pengetahuan siswa.
miskonsepsi. Menurut Posner hal ini disebabkan Agar sebuah perubahan konseptual dapat
suatu strategi pembelajaran yang dimulai dengan terjadi, pengetahuan sebelumnya haruslah
menggali terlebih dahulu konsepsi-konsepsi siswa dipertemukan dengan informasi baru (dikonflikkan).
sebelum mengikuti pembelajaran di kelas dan Ketika pengetahuan sebelumnya berkonflik dengan
menuntut siswa untuk menyempurnakan informasi baru yang diwakili dalam sebuah
pengetahuan yang sudah dimiliki serta merubah, gagasan, maka kita dapat menyebut hal itu dengan
menyusun ulang atau mengganti pengetahuan kepercayaan yang salah (Makhrus, dkk 2013).
salah yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan
lebih benar. (Santsaya, 2007) dan kekurangan. Adapun kelebihan dan
Terdapat dua tahap dalam pembelajaran kekurangan model pembelajaran perubahan
conceptual change, tahap yang pertama adalah konseptual adalah sebagai berikut :
asimilasi dan tahap yang kedua adalah 1. Kelebihan
akomodasi. Melalui kedua proses tersebut siswa a Memberi kesempatan kepada siswa
menjadi tidak bergantung pada pengamatan dan untuk mengekspresikan pikiran-
lebih bergantung pada proses berfikir sehingga pikirannya, untuk mengakomodasi
pengetahuan siswa akan selalu berkembang konsep-konsep atau keyakinan yang
dan miskonsepsi dapat direduksi. (Syaiful dalam dimiliki siswa yang berakar pada sains
tradisional.
Nasrudin dkk, 2015: hal 317)
Menyajikan kepada siswa contoh-contoh
keganjilan atau ‗keajaiban‘ (discrepant

LAILA FARIDA 47
e v e n t s ) yang sebenarnya hal biasa ikut serta berperan dalam
menurut konsep-konsep baku sains. menginterpretasikan dan menyerap
c Mendorong siswa untuk aktif bertanya. pengetahuan yang baru (konsep-konsep
IPA). Nilai-nilai dasar kebangsaan
Memberikan kesempatan kepada siswa
bersumber dari nilai-nilai budaya yang
untuk peduli dengan konsepsi awalnya
dimiliki bangsa itu. Rasa kebangsaan yang
(terutama konsepsi awal yang tidak sesuai
dengan konsep ilmiah). Dengan demikian diharapkan adalah siswa menjadi peduli
akan lingkungan dan merasa bangga akan
siswa diharapkan menyadari kearifan lokal yang dimiliki sehingga siswa
kekeliruannya dan bersedia memperbaiki
dapat menjaga kelestarian alam.
kekeliruaan tersebut.
Pada pembelajaran tanah gambut
2. Kekurangan
terbatas pada materi yang berkaitan
Membutuhkan waktu yang banyak, namun dengan materi asam basa yang meliputi
ini bisa diatasi dengan membatasi waktu keasaman tanah dan reaksi penetralan
ketika membagikan kelompok. pada tanah.
Bagi guru yang kurang berpengalaman Model yang cocok untuk pembelajaran
akan merasa kesulitan karena pengajaran IPA berbasis sains tradisional adalah
disusun berdasarkan pada konsepsi awal model perubahan konseptual yang terdiri
siswa yang beragam, namun ini bisa dari lima fase yaitu fase orientasi, fase
diatasi dengan seringnya menerapkan elisitasi, fase restrukturisasi, fase aplikasi,
model pembelajaran perubahan fase review. Model ini Memberi
konseptual pada materi yang ada kesempatan kepada siswa untuk
miskonsepsinya (Silvia, 2013). mengekspresikan pikiran-pikirannya,
untuk mengakomodasi konsep-konsep
Dalam menerapkan strategi perubahan
atau keyakinan yang dimiliki siswa yang
konseptual, guru sebaiknya memandang kelas berakar pada sains tradisional.
sebagai suatu learning community. Di kelas, tidak
hanya aktif dalam hal mempelajari fakta, tetapi
juga aktif dalam melatih keterampilan inkuiri DAFTAR PUSTAKA
seperti mengemukakan penjelasan, deskripsi, Achmad, F., Setyasiswanto, S., & Muhajir, M. (2012).
prediksi dan mengontrol obyek dan peristiwa Ketahanan Pangan dan Perubahab Iklim : Dua
Kasus dari Kalimantan Tengah . Jakarta:
alamiah. Dalam suatu learning community yang Epistema Institute.
ideal, siswa belajar dari berbagai sumber Danoebroto, S. W. (2012). Model Pembelajaran
termasuk buku teks maupun guru, dari berbagai Matematika Berbasis Pendidikan Multikultural. Jurnal
bukti dari praktikum dan dari hasil komunikasi Pembangunan Pendidikan , 94-106
dengan sesama siswa maupun guru. (Anderson, Dariah, A., Maftuah, E., & Maswar. (2006). Karakteristik
dalam Suratno 2008). Lahan Gambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa.
Eyford, H. (1993). Relevant Education: The Cultural
SIMPULAN Dimension . dalam Papua New Guinea Journal of
Education , 9-19.
Pembelajaran IPA berbasis sains
tradisional adalah pengetahuan yang Hardoyono, F. (2007). Tinjauan Aspek Budaya pada
Pembelajaran IPA: Pentingnya Pengembangan
dimiliki oleh suatu komunitas budaya lokal
Kurikulum IPA Berbasis Kebudayaan Lokal.
(koleksi fakta, konsep kepercayaan dan Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan , 143-163.
persepsi masyarakat ihwal dunia sekitar)
yang dikaitkan dengan pembelajaran IPA. Makhrus, M., Nur, M., & Widodo, W. (2006). Model
Perubahan Konseptual dengan Pendekatan
Secara khusus dinyatakan bahwa Konflik. J. Pijar MIPA , Vol. IX No1.
perasaan dan pemahaman siswa yang
berlandaskan kebudayaan dimasyarakat
48 LAILA FARIDA
Najiyati, S., Asmana, A., & Suryadiputra, I. N. (2005).
Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut.
Bogor: Wetlands International.
Najiyati, S., Muslihat, L., & Suryadiputra, I. N. (2005).
Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk
Pertanian Berkelanjutan. Bogor: Wetlands
International.
Nasrudin, H., & Sari, M. W. (2015). Penerapan Model
Pembelajaran Conceptual Change Untuk Mereduksi
Miskonsepsi Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas
X SMA Negeri 4 Sidoarjo. Unesa Journal of
Chemical Education ISSN : 2252-9454 , Vol.4,
No.2, pp.315-324.
Noorginayuwati, Rapieq, A., Noor, M., & Achmadi. (2006).
Kearifan Budaya Lokal dalam Pemanfaatan Lahan
Gambut untuk Pertanian di Kalimantan. Balai
Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Silvia, 2013 .Pembelajaran Perubahan Konseptual. https:/
/yudistiadewisilvia.wordpress.com/2013/03/12/
model-pembelajaran-perubahan-konseptual/
diakses pada tanggal 15 September 2016
Santyasa, I. W. (2007). Model-model Pembelajaran
Inovativ. Makalah disajikan dalam pelatihan tentang
Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMP dan
SMA di Nusa Penida .
Suratno, T. (2008). Kontruktivisme, Konsepsi Alternatif dan
Perubahan Konseptual dalam Pendidikan IPA.
Jurnal Pendidikan Dasar , Nomor 10.
Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis
Budaya Lokal Untuk Mengembangkan Kompetensi
Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran , Jilid 43, Nomor 2,
April 2010, hal 8-16.
Suastra, I. W., Sadia, I. W., & P, E. W. (2014). Pengaruh
Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Ditinjau Dari
Gaya Kognitif. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha , Volume 4.

LAILA FARIDA 49
50 LAILA FARIDA
LIMBAH INDUSTRI TAHU SEBAGAI SUMBER BELAJAR
IPA UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI
LINGKUNGAN
LUSIA BETI SUMARNI
lusiabetistp@gmail.com

ABSTRACT
Learning science leads to look for information, and do, so it helps students to obtain the undrestanding that more
deep about the around nature environment. Implementation of character education is developed through
experiences that lead to the formation of characters in selft-learners. The natural environment and the built
environment around us can be used as a learning resource for learners science through direct observation of
various references. The use of industrial waste liquid tofu can grow and shape the character education, because
students can apply it in everyday life in the community such a caring attitude towards other and the environment,
resulting Indonesian human character in accordance with the goals and ideals of education.
Keywords : The character of caring environment, learning resources, the handling.

I. PENDAHULUAN pencemaran lingkungan berdampak pada


Perkembangan industri yang pesat dewasa ini lemahnya pendidikan karakteristik.
tidak lain karena penerapan kemajuan teknologi oleh Implementasi pendidikan karakter
manusia untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang dikembangkan melalui pengalaman belajar yang
lebih baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan oleh bermuara pada pembentukan karakter dalam diri
manusia untuk mengolah kekayaan alam yang ada peserta didik. Menurut Novan (2012:43-44),
(Wisnu, 2004:23). Salah satu industri yang pendidikan karakter adalah proses pemberian
berkembang pesat saat ini adalah industri tahu yang tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi
terdapat di Guntung Payung. manusia seutuhnya yang berkarakter dalam
Kegiatan produksi industri tahu dimensi hati, pikiran, raga serta rasa dan karsa.
menghasilkan limbah buangan yang berpotensi Dalam pembelajaran pendidikan karakter
mencemari lingkungan. Hal ini di sebabkan diberlakukan dan diintegrasikan melalui nilai-nilai
karena kandungan bahan organik dalam limbah karakter yang dikembangkan dalam
industri tahu sangat tinggi dan dapat bertindak pembelajaran IPA untuk semua jenjang sekolah
sebagai sumber makanan untuk pertumbuhan pada semua tingkat kelas. Karakter peduli
mikroorganisme. Kurangnya pengetahuan lingkungan dideskripsikan sebagai sikap dan
masyarakat, khususnya peserta didik mengenai tindakan yang selalu berupaya mencegah

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

LUSIA BETI SUMARNI 51


kerusakan dilingkungan alam sekitar dan Wisnu (2004:75), air limbah dari kegiatan
mengembangkan upaya-upaya untuk industri yang berupa bahan anorganik dan bahan
memperbaiki kerusakan alam yang terjadi. organik seringkali dapat larut di dalam air.
Materi pencemaran lingkungan ini termasuk Limbah cair industri tahu yang dihasilkan akan
dalam pembelajaran IPA kelas VII, pengumpulan mengalami perubahan fisika, kimia dan hayati,
informasi dan data dilakukan dengan menggunakan akan menghasilkan zat beracun atau
metode observasi dan studi kepustakaan, yaitu menciptakan media untuk pertumbuhan kuman.
dengan melakukan observasi langsung, Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
mempelajari buku-buku yang dijadikan referensi bahan organik limbah industri tahu adalah
dan melalui jalur internet. Berdasarkan penjelasan gangguan terhadap kehidupan biotik.
diatas maka permasalahannya adalah bagaimana Beban pencemaran yang ditimbulkan
limbah industri tahu dapat digunakan sebagai menyebabkan gangguan serius terutama untuk
sumber belajar IPA dalam menumbuhkan karakter perairan dan lingkungan sekitar industri tahu. Jika
sikap peduli terhadap lingkungan? konsentrasi beban organik terlalu tinggi, maka
tercipta kondisi anaerobic yang menghasilkan
II. PEMBAHASAN produk dekomposisi dan gas-gas yang biasa
ditemukan dalam limbah cair tahu seperti oksigen
2.1. Limbah Industri Tahu Terhadap (O2), hidrogen sulfide (H2S), ammonia (NH3),
Lingkungan
karbondioksida (CO 2) dan metan (CH4) .
Lingkungan secara umum diartikan sebagai Karakteristik limbah cair tahu antara lain :
segala sesuatu diluar individu yang kompleks a. Temperatur limbah cair tahu biasanya
sehingga dapat mempengaruhi satu sama lain. tinggi 60 oC-80o C karena proses
Kegiatan manusia menyebabkan pecemaran pembuatan tahu butuh suhu tinggi pada
lingkungan, UU Pokok Pengelolaan Lingkungan saat penggumpalan dan penyaringan.
Hidup No 4 tahun 1982, Pencemaran lingkungan b. Warna air buangan transparan sampai
merupakan berubahnya tatanan lingkungan oleh kuning muda dan disertai adanya
kegiatan manusia atau oleh proses alam suspensi warna putih. Zat terlarut dan
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tersuspensi mengalami penguraian hayati
maupun kimia sehungga berubah warna.
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
Proses ini merugikan karena air buangan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi berubah menjadi warna hitam dan busuk
sesuai dengan peruntukkannya. yang memberi nilai estetika kurang baik.
Dalam proses pembuatan tahu
menghasilkan limbah buangan yang berupa Bau air buangan tahu dikarenakan proses
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat atau pemecahan protein oleh mikroba alam
ampas tahu belum dirasakan dampaknya sehingga timbul bau busuk dan gas H2S.
terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan Kekeruhan pada limbah disebabkan oleh
sebagai makanan ternak dan dapat diolah adanya padatan tersuspensi dan terlarut
dalam limbah cair pabrik tahu.
kembali menjadi oncom, sedangkan limbah cair
sangat dirasakan dampaknya menyebabkan pH rendah, karena limbah cair tahu
mengandung asam cuka sisa proses
pencemaran lingkungan. Crys Fajar.P, dkk
penggumpalan tahu sehingga limbah cair
(2007:270), pencemaran (polutan) adalah zat tahu bersifat asam sehingga zat-zat
yang mengganggu kelangsungan hidup makhluk mudah terlepas menjadi gas.
hidup, yang disebabkan limbah buangan. COD (Chemical Oxgen Demand) dan
BOD (Biological Oxygen Demand),
52 LUSIA BETI SUMARNI
pencemaran limbah cair organik pada Dalam pengolahan limbah cair industri tahu
suatu perairan diukur dengan uji COD secara fisika, proses yang dapat digunakan
untuk reaksi oksidasi terhadap bahan antara lain adalah filtrasi dan pengendapan
buangan didalam air dan BOD untuk
memecah bahan buangan didalam air (sedimentasi). Filtrasi (penyaringan)
oleh mikroorganisme (Wisnu, 2004:90- menggunakan media penyaring terutama untuk
95). Angka COD biasanya lebih besar 2- menjernihkan dan memisahkan partikel-partikel
3 kali angka BOD. Nilai COD kasar dan padatan tersuspensi dari limbah cair.
menunjukkan banyaknya oksigen yang Dalam pengendapan (sedimentasi) flok-flok
digunakan dalam proses oksidasi oleh padatan dipisahkan dari aliran dengan
zat-zat organic yang terkandung dalam memanfaatkan gaya grafitasi.
limbah cair yang ekuivalen dengan nilai
konsentrasi kalium dikromat (K2Cr2O7). 2. Pengolahan secara Kimia
Penanganan dengan menggunakan bahan
Menurut Wisnu (2004:134-135),
kimia untuk netralisasi air limbah (Nurul
berdasarkan cara pengamatannya , pengamatan
indikator dan komponen pencemaran air Kamilati,2006:68). Dengan metode penghilangan
lingkungan dapat di golongkan menjadi : asenyawa-senyawa polutan dalam limbah cair
dengan penambahan bahan-bahan kimia atau
a. Pengamatan secara fisis, yaitu
reaksi kimia lainnya. Beberapa proses yang
pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air dapat diterapkan dalam pengolahan limbah cair
(kekeruhan), perubahan suhu, industri tahu diantaranya termasuk koagulasi-
perubahan rasa dan warna air. flokulasi dan netralisasi.
b. Pengamatan secara kimiawi, yaitu Proses netralisasi biasanya diterapkan dengan
pengamatan pencemaran iar cara penambahan asam atau basa guna
berdasarkan zat kimia yang terlarut, dan
menetralisir ion-ion terlarut dalam limbah cair
perubahan pH.
sehingga memudahkan proses pengolahan
c. Pengamatan secara biologis, yaitu
selanjutnya. Dalam proses koagolasi-fokulasi,
pengamatan pencemaran air
partikel-partikel koloid hidrofobik cenderung
berdasarkan mikroorganisme yang ada
didalam air, terutama ada tidaknya menyerap ion-ion bermuatan negatif dalam limbah
bakteri patogen. cair melalui sifat adsorpsi koloid tersebut, sehingga
partikel tersebut menjadi bermuatan negatif.
Air yang telah tercemar dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi Koloid bermuatan negatif ini menarik ion-ion
manusia, sehingga dilakukan tindakan untuk bermuatan berlawanan dan membentuk lapisan
mengatasi pencemaran karena limbah industri kokoh (lapisan stren) mengelilingi partikel inti.
tahu tersebut. Upaya untuk mengolah limbah cair Lapisan kokoh stren yang bermuatan positif
tahu dilakukan dengan menggunakan beberapa menarik ion-ion negatif lainnya dari dalam larutan
metode pengolahan antara lain membentuk lapisan kedua (lapisan difus). Kedua
1. Pengolahan secara Fisika lapisan tersebut bersama-sama menyelimuti
partikel-partikel koloid dan membuatnya menjadi
Dilakukan saat pemilihan bahan kedelai stabil.
pada proses penyaringan untuk memisahkan dari
kotoran-kotoran yang tercampur. Nurul Kamilati Partikel-partikel koloid dalam keadaan stabil
(2006:67), pengolahan bertujuan untuk cenderung tidak mau bergabung satu sama
mengurangi/menghilangkan berbagai kotoran lainnya membentuk flok-flok berukuran lebih
besar, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan
dari dalam air.
proses seimentasi ataupun filtrasi. Kogulan yang

LUSIA BETI SUMARNI 53


bias digunakan antara lain polielektrolit, terpadu (Depdiknas, 2011). Novan (2012:57-58),
aluminium, kapur dan garam-garam besi. Pendidikan karakter bertujuan untuk
3. Pengolahan secara Biologi meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada
Nurul Kamilati (2006:68), pengolahan secara
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
biologi bertujuan membunuh berbagai makhluk
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
hidup yang dapat menyebabkan penyakit pada
seimbang, sesuai standar kompetensi kelulusan.
manusia. Pengolahan secara biologi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain Dalam proses pembelajaran IPA di sekolah,
pemanasan, penyinaran dengan ultraviolet dan peserta didik diajarkan untuk mengobservasi
menambahkan senyawa klorinasi. secara langsung dan menggunakan berbagai
referensi menemukan bagaimana dampak yang
Dalam proses biologis terjadi penghancuran
ditimbulkan dan cara penanggulangan
zat organik dari air limbah tahu oleh jasad renik.
pencemaran lingkungan. Pembelajaran
Mikroba tersebut dapat berupa bakteri, jamur
menggunakan sumber belajar secara langsung
atau ganggang. Zat tersebut mengubah bahan
membuat peserta didik berpikir secara kreatif.
koloid menjadi sel sedangkan sel yang terjadi
karena berat dapat mengendap bersama lumpur Bagi peserta didik pembelajaran dengan
dalam kondisi aerob dan anaerob. menggunakan sumber belajar berupa lingkungan
secara langsung diharapkan tidak hanya
2.2. Limbah Industri Tahu Sebagai Sumber
Belajar Dalam Menumbuhkan Karakter dijadikan pengetahuan semata, tetapi juga
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam
Sumber belajar adalah bahan yang bermasyarakat. Sikap peduli terhadap sesama
mencakup media belajar, alat peraga, alat dan lingkungan inilah yang akan membentuk
permainan untuk memberikan informasi maupun pendidikan yang berkarakter.
berbagai keterampilan kepada anak maupun
orang dewasa yang berperan mendampingi anak
dalam belajar (Sri Joko.Y, 2004:24-30). Ilmu III. SIMPULAN
Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu Berdasarkan penjelasan diatas dapat
pengetahuan yang sistemstis dan menyeluruh. disimpulkan beberapa hal diantaranya
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, Lingkungan alam maupun lingkungan
bahwa model pembelajaran IPA sebaiknya buatanyang ada disekitar kita dapat
dijadikan sebagai sumber belajar IPA
dilaksanakan secara terpadu terutama pada
bagi peserta didik dalam menambah
jenjang Pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah
wawasan pengetahuan tentang
Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama lingkungan, dengan pengamatan secara
(SMP). Pendidikan karakter dapat diintegrasikan langsung dari berbagai referensi.
dalam pembelajaran IPA yang berkaitan dengan Penggunaan limbah industri tahu sebagai
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian sumber belajar IPA dapat menumbuhkan
pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada dan membentuk pendidikan yang
tataran kognitif saja, tetapi berdasarkan berkarakter, karena peserta didik dapat
pengalaman nyata dalam kehidupan peserta menerapkan secara langsung dalam
didik sehari-hari di masyarakat. kehidupan sehari-hari di masyarakat,
antara lain sikap peduli terhadap sesama
Peserta didik diharapkan mempunyai dan lingkungan.
pengetahuan IPA yang utuh (holistic) untuk
menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari
secara kontekstual melalui pembelajaran IPA
54 LUSIA BETI SUMARNI
Diharapkan dengan pendidikan karakter
peduli lingkungan akan menghasilkan manusia
Indonesia yang berkarakter sesuai dengan tujuan
dan cita-cita pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Arya Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran
Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Sri Joko Yunanto. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Nurul Kamilati. 2006. Mengenal Kimia 1 SMP Kelas VII
Crys Fajar.P, Supriyanto, dkk. 2007. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Terpadu Dan Kontekstual Kelas
VII Untuk SMP dan MTs. Surakarta:Mediatama
Ginting, Perdana. 2007. System Pengelolaan Lingkungan
dan Industri. Bandung :Yrama Widya.
Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan
Pembelajaran IPA Secara Terpadu .
Jakarta:direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama
Kemendiknas. 2011. Panduan Pengembangan
Pembelajaran IPA Secara Terpadu. Jakarta:
Kemendiknas.
Daroji, Hariyati. 2012. Ilmu Pengetahuan Alam. Jawa
Tengah: Global
Ansori, Putra. 2012. Pemanfaatan Limbah Pabrik
tahu. (http://wordpress.com)
Novan Ardy Wiyani. 2012. Manajemen Pendidikan
Karakter Konsep Dan Implementasinya Di Sekolah.
Yogyakarta:PT Pustaka Insan Madani
Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013. Kemendikbud,
Jakarta.

LUSIA BETI SUMARNI 55


LUSIA BETI SUMARNI
56
KEBENARAN ILMIAH
MAULIDA RAKHMI
maulida.rakhmi@gmail.com

I. PENDAHULUAN dibedakan dalam empat lapis. Lapis paling dasar


Manusia adalah jenis makhluk yang memiliki adalah kebenaran inderawi yang diperoleh
potensi luar biasa dari bekal akal yang ada melalui panca indera kita dan dapat dilakukan
padanya. Dengan akal manusia secara terus oleh siapa saja; lapis di atasnya adalah
menerus menjalani kehidupan secara dinamis, kebenaran ilmiah yang diperoleh melalaui
terutama perkembangan mental atau psikis. Akal kegiatan yang sistematik, logis, dan etis oleh
menunjukkan perubahan positif (perkembangan mereka yang terpelajar.
cara berpikir) seiring pertumbuhan usia manusia. Pada lapis di atasnya lagi adalah kebenaran
Kapasitas berpikir akan semakin kompleks ketika falsafi (sesuatu yang bersifat falsafah) yang
manusia hidup dan tumbuh di kehidupannya. diperoleh melalui kontemplasi (perenungan)
Seorang balita berpikir tentang sebuah pohon, mendalam oleh orang yang sangat terpelajar dan
tentu tidak sama dengan seorang dewasa yang hasilnya diterima serta dipakai sebagai rujukan
berpikir tentang pohon. Inilah potensi akal oleh masyarakat luas. Sedangkan pada lapis
manusia yang secara kontinu berpikir terus kebenaran tertinggi adalah kebenaran religi yang
menerus mencari kebenaran. Kebenaran yang diperoleh dari Yang Maha Pencipta melalui
bisa mereka terima secara logis dan empiris atau wahyu kepada para nabi serta diikuti oleh mereka
kebenaran ilmiah. yang meyakininya.
Seringkali kita ragu-ragu untuk menentukan Kebenaran falsafi dan religi dianggap
apakah pikiran sehat (common sense) dapat sebagai kebenaran mutlak. Kepada kita hanya
dikategorikan sebagai salah satu inkuiri ilmiah ada dua pilihan : ambil atau tinggalkan (take it or
(scientific atau disciplined inquiry), yang bertujuan leave it ); kalau kita mengambilnya atau
untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Seperti telah menganutnya maka kita harus mengerjakan
sama-sama kita ketahui kebenaran dapat semua perintah atau ajarannya. Namun justru

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

MAULIDA RAKHMI 57
karena perkembangan dalam falsafah dan dengan ukuran, pertama, pada dimensi
agama itu sendiri, serta perkembangan budaya fenomenalnya yaitu bahwa ilmu pengetahuan
dan akal manusia, maka kita mulai menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai
mempertanyakan apakah memang kebenaran proses dan sebagai produk. Kedua, pada dimensi
mutlak itu mengharuskan adanya kesatuan strukturalnya, yaitu bahwa ilmu pengetahuan harus
pengertian dalam segala hal mengenai hidup, terstruktur atas komponen-komponen, obyek
kehidupan, dan bahkan alam semesta ini yang sasaran yang hendak diteliti (begenstand), yang
seragam ? Mulailah berkembang berbagai diteliti atau dipertanyakan tanpa mengenal titik
mazhab atau aliran dalam bidang falsafah dan henti atas dasar motif dan tata cara tertentu,
agama dengan memberikan penafsiran terhadap sedang hasil-hasil temuannya diletakkan dalam
apa yang telah diperintahkan secara tertulis. satu kesatuan sistem. Tampaknya anggapan yang
Kalau kebenaran falsafi dan religi saja kurang tepat mengenai apa yang disebut ilmiah
memungkinkan adanya tafsir yang menimbulkan telah mengakibatkan pandangan yang salah
mazhab atau aliran tersendiri, apalagi dalam terhadap kebenaran ilmiah dan fungsinya bagi
memperoleh kebenaran ilmiah. Kita semua kehidupan manusia. Ilmiah atau tidak ilmiah
dilahirkan sebagai mahluk yang unik, masing- kemudian dipergunakan orang untuk menolak atau
masing di antara kita berbeda. Kalau menerima suatu produk pemikiran manusia.
penampakan kita saja dapat dibeda-bedakan, Berangkat dari konsep berpikir di atas,
seperti misalnya sidik jari dan DNA, apalagi yang maka perlu kiranya kita membahas lebih detail
kasatmata yang ada dalam otak dan hati kita tentang teori-teori kebenaran ilmiah. Hal ini
masing-masing. Suatu gejala atau peristiwa yang penting karena dengan memahami berbagai teori
sama, dapat diberi arti yang lain oleh orang yang yang ada kita akan memiliki kerangka yang jelas
berlainan. Timbul pula pertanyaan apakah gejala tentang hakikat kebenaran ilmiah tersebut.
yang kita amati di sekitar kita yang didasarkan 1.1 Ruang Lingup Pembahasan
pada akal sehat (common sense) dapat pula
Makalah ini membahas tentang apa itu
dipertimbangkan sebagai kebenaran yang dapat
kebenaran, bagaimana teori-teori kebenaran
diterima secara ilmiah.
sepanjang sejarah pemikiran manusia, sifat-sifat
Berbicara tentang kebenaran ilmiah tidak kebenaran, peran akal ,manusia dalam mencari
bisa dilepaskan dari makna dan fungsi ilmu itu kebenaran, dapatkah filsafat menentukan sebuah
sendiri sejauh mana dapat digunakan dan kebenaran dan apakah yang dimaksud
dimanfaatkan oleh manusia. Di samping itu kebenaran ilmiah?
proses untuk mendapatkannya haruslah melalui
tahap-tahap metode ilmiah.
II. ARTI KEBENARAN
Kriteria ilmiah dari suatu ilmu memang tidak
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia
dapat menjelaskan fakta dan realitas yang ada.
yang ditulis oleh Purwadarminta ditemukan arti
Apalagi terhadap fakta dan kenyataan yang
kebenaran, yakni 1. Keadaan (hal dan
berada dalam lingkup religi ataupun yang
sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau
metafisika dan mistik, ataupun yang non ilmiah
keadaan sesungguhnya; missal kebenaran berita
lainnya. Di sinilah perlunya pengembangan sikap
ini masih saya sangsikan; kita harus berani
dan kepribadian yang mampu meletakkan
membela kebenaran dan keadilan. 2. Sesuatu
manusia dalam dunianya.
yang benar (sungguh-sungguh ada, betul
Penegasan di atas dapat kita pahami karena demikian halnya dan sebagainya ); misal
apa yang disebut ilmu pengetahuan diletakkan kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh
58 MAULIDA RAKHMI
agama. 3. Kejujuran; kelurusan hati missal, tidak metodologis yang khas pula, yaitu adanya
ada seorang pun sangsi akan kebaikan dan kesepakatan diantara ahli yang ada. Maka
kebeneran hatimu. 4. Selalu izin; perkenaan; kebenaran dalam konteks ini bersifat relatif, yaitu
missal, dengan kebenaran yang dipertuan. 5. akan selalu mendapatkan revisi atau perubahan
Jalan kebetulan; missal,penjahat itu dapat jika ditemukan kebanaran yang baru pada
dibekuk dengan seca benar. penelitian-penelitian yang akhir dan mendapat
Benar adalah sesuatu yang apa adanya persetujuan (agreement) dari konvensi ilmuan
atau sesuai kenyataan yang ada, sebuah fakta sejenis. Kemudian jenis pengetahuan
tentang realita berdasarkan data-data yang ada. pengetahuan filsafati, yaitu melalui pendekatan
Sedangkan ―kebenaran‖ dapat digunakan filsafati, yang sifatnya mendasar dan menyeluruh
sebagai suatu kata benda yang kongkret maupun dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan
abstrak (Hamami dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu spekulatif. Kebenaran pengetahuan ini bersifat
UGM, 2010 : 135). absolut-intersubjektif. Artinya kebenaran ini
merupakan pendapat yang selalu melekat pada
Lebih lanjut Hamami mengatakan bahwa
pandangan seorang filsafat itu dan selalu
setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan
mendapat pembenaran dari filsuf kemudian yang
memiliki persepsi dan pengertian yang berbeda-
menggunakan metodologi pemikiran sama.
beda satu dengan lainnya tentang kebenaran,
karena kebenaran tidak bisa dilepaskan dari Jenis pengetahuan yang terakhir adalah
makna yang dikandung dalam suatu pernyataan kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam
atau statement (proposisi). Senada dengan agama, yang memiliki sifat dogmatis, artinya
Hamami, Louis Kattsoff (1996 : 178) mengatakan kebenaran dalam agama sudah tertentu dan
―kebenaran‖ menunjukkan bahwa makna sebuah sesuai ajaran agama tertentu, kemudian di yakini
pernyataan (proposisi) sunggung-sungguh sesuai dengan keyakinan subjek untuk
merupakan halnya, bila proposisi bukan memahaminya. Kebenaran makna kandungan
merupakan halnya, maka kita mengatakan kitab suci berkembang secara dinamis sesuai
bahwa proposisi itu sesat atau bila proposisi itu dengan perkembangan waktu, akan tetapi
mengandung kontradiksi (bertentangan) maka kandungan maksud ayat kitab suci tidak dapat
kita dapat mengatakan bahwa proposisi itu dirubah dan sifatnya absolut.
mustahil. Artinya kebenaran berkaitan erat Kedua, kebenaran dikaitkan dengan sifat
dengan kualitas, sifat atau karakteristik, atau karakteristik tentang cara atau metode apa
hubungan, dan nilai kebenaran itu sendiri. yang digunakan subjek dalam membangun
Berikut penjelasan Hamami tentang kaitan pengetahuannya itu. Apakah ia membangun
kebenaran dengan beberapa hal di atas. pengetahuannya dengan penginderaan atau
Pertama, kebenaran berkaitan dengan sense experience, akal pikir, ratio, intuisi, atau
kualitas pengetahuan. Artinya kebenaran itu keyakinan. Dimana cara atau metode yang
dipengaruhi oleh jenis pengetahuan yang dimiliki digunakan subjek akan mempengaruhi
oleh subjek. Jika subjek memiliki pengetahuan karakteristik kebenaran, sehingga harus
biasa atau common sense knowledge, maka dibuktikan juga dengan metode atau cara yang
pengetahuan seperti ini akan menghasilkan sama. Misalnya, jika subjek memperoleh
kebenaran yang bersifat subjektif, sangat kebenaran melalui sense experiense, maka
tergantung pada subjek yang melihat. Selanjutnya harus dibuktikan juga dengan sense experience,
jika subjek memiliki pengetahuan ilmiah yaitu bukan dengan cara yang berbeda, begitu pula
pengetahuan yang sudah memiliki objek yang khas dengan yang lainnya.
atau spesifik dengan pendekatan

MAULIDA RAKHMI 59
Ketiga, nilai kebenaran dikaitkan dengan Aristoteles (Hamami dalam Tim Dosen Filsafat
ketergantungan terjadinya pengetahuan itu. Artinya Ilmu UGM, 2010 : 138). Hal ini tentu berdasarkan
kebenaran ini berkaitan dengan relasi antara subjek argumentasi yang kuat berdasarkan pemikiran
dan objek. Manakala subjek memiliki dominasi yang yang mendalam, yang berlandaskan pada data-
tinggi dalam membangun suatu kebenaran. Maka data sejarah yang ada. Plato dianggap sebagai
kebenaran itu akan bersifat subjektif, artinya nilai filsuf yang membangun teori pengetahuan yang
kebenaran yang terkandung di dalam pengetahuan cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang
itu sangat bergantung pada subjek yang memiliki awal. Dari pemikiran Plato kemudian muncul
pengetahuan itu. Atau sebaliknya, jika objek lebih teori-teori pengetahuan baik sebagai kritik atau
berperan maka sifat pengetahuannya objektif, sebagai support atas teori yang sudah dibangun
seperti ilmu alam. Plato.
Sebagai pelengkap bahasan ini, berikut Berikut ini adalah penjelasan mengenai
yang dikemukakan tiga penafsiran utama tentang teori-teori kebenaran yang kami coba rangkum
kebenaran menurut Sahakian dan Sahakian dari beberapa sumber ilmiah :
(1966 : 23) adalah sebagai berikut : 3.1 Kebenaran
⠀⤀
menurut persfektif teori korespondensi
ebagai sesuatu yang mutlak (absolut)
adalah pernyataan dikatakan benar jika sesuai
dengan kenyataan atau fakta yang ada. George ⠀⤀
ebenaran sebagai subjektivitas atau
pendapat pribadi E. Moore (dalam Sahakian dan Sahakian, 1966 :
mengatakan kebenaran sebagai ―truth as the
⠀⤀
ebenaran sebagai sesuatu yang mustahil correspondence of ideas to reality‖, yaitu
dan sulit untuk di jangkau kebenaran adalah kesesuaian antara ide atau
Penafsiran utama tentang kebenaran gagasan-gagasan dengan realita. Sebaliknya, jika
menurut Sahakian dan Sahakian merupakan pernyataan bertentangan dengan kenyataan atau
polemik yang belum terselesaikan ketika seorang fakta yang ada, maka pernyataan tersebut
filsuf membicarakan kebenaran. Apakah ada dianggap sebagai penyataan yang ―sesat‖.
kebenaran yang bersifat mutlak atau absolut? Misalnya, ada pernyataan yang mengatakan Bang
Buktinya ilmu pengetahuan terus berkembang Rhoma adalah seorang penyanyi dangdut. Kalau
dan mempengaruhi sudut pandang manusia pernyataan tersebut bersesuaian dengan fakta
tentang kebenaran. Atau jangan-jangan yang ada di kenyataan yang sebenarnya maka itu
kebenaran itu hanyalah subjektivitas seseorang dianggap sebagai ―kebenaran‖. Jika ternyata Bang
atau kelompok? Bahkan jangan-jangan Rhoma bukan seorang penyanyi dangdut,
kebenaran merupakan hal yang sulit dan melainkan seorang Presiden. Maka pernyataan
mustahil untuk di jangkau. tersebut dianggap sebagai bukan ―kebenaran‖.
Makna ―sesuai‖ (correspond) dalam teori ini masih

TEORI-TEORI KEBENARAN menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang


mengarah pada kritik terhadap teori kebenaran
Pada bagian ini akan dibahas tentang teori- korespondensi. Kalau kebenaran selalu diukur
teori kebenaran sepanjang sejarah pemikiran dengan fakta-fakta yang ada, bagaimana dengan
manusia. Perbincangan mengenai kebenaran ide-ide yang bersifat kejiwaan, apakah ada fakta
sudah dimulai sejak Plato melalui metode dialog, yang bersifat kejiwaan. Lalu bagaimana
kemudian dilanjutkan oleh Aristoteles. Menurut membuktikan hubungan antara ide-ide tersebut,
seorang filsuf Jaspers sebagaimana dikutip oleh padahal ide-ide tersebut bersifat abstrak, sulit
Hammersa bahwa sebenarnya para pemikir untuk dibuktikan dengan indera manusia.
sekarang hanya melengkapi dan
menyempurnakan filsafat Plato dan filsafat
60 MAULIDA RAKHMI
Misalnya, Pak Soleh dikatakan sebagai seorang jujur fakta-fakta pembunuhan yang dia lihat.
yang soleh, kalau pernyataan ini kemudian Setelah persidangan selesai, hakim menyatakan
dibuktikan kebenarannya dengan makna sesuai bahwa Si A tidak bersalah dan di bebaskan.
atau korespondensi, maka tentu subjek akan Dari contoh kasus di atas disimpulkan
melihat pada perilaku-perilaku beragama yang bahwa paham koherensi akan selalu berpihak
tampak pada Pak Soleh. Pertanyaannya, apakah pada pernyataan-pernyataan yang dianggap
―kesolehan‖ Pak Soleh bisa sepenuhnya diukur koheren, walaupun terkadang pernyataan
dengan observasi?, bukankah kesolehan di tersebut bukan fakta yang sesungguhnya.
dominasi oleh aspek kejiwaan Pak Soleh?. Kemudian paham koherensi cenderung
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah mengabaikan pernyataan lain yang dianggap
kelemahan-kelemahan para realisme atau tidak koheren, walaupun sesungguhnya
paham yang bertolak dari kenyatan-kenyataan. pernyataan itu adalah fakta yang sesunggunya.
Karena kebenaran korespondensi dianut oleh 3.Teori kebenaran pragmatis
para realisme (Kattsoff, 1996 : 184).
Teori kebenaran pragmatisme adalah
3.2 Teori kebenaran koherensi paham tentang kebenaran yang diukur dari
Berkebalikan dengan paham kegunaannya dalam kehidupan manusia. Bagi
korespondensi, paham koherensi dianut oleh seorang pragmatis kebenaran tentang suatu
para pendukung idealisme. Banyak kita dalam pernyataan diukur dengan kriteria apakah
kehidupan sehari-hari menggunakan paham ini. pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
Intinya menurut paham ini ―kebenaran‖ adalah kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan
jika pernyataan sebjek saling berhubungan adalah benar, jika pernyataan atau konsekuensi
dengan pernyataan subjek yang lainnya atau jika dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis
makna yang dikandungnya saling berhubungan dalam kehidupan manusia (Suriasumantri, 2010 :
dengan pengalaman kita (Kattsoff, 1996 : 181). 58-59).
Misalnya, ―Bang Rhoma adalah penyanyi Dapat dipahami bahwa kebenaran dalam
dangdut‖, pernyataan ini akan dianggap benar pandangan pragmatisme adalah sebatas
jika fakta lain mendukung pernyataan ini. Tetapi, kegunaan praktis dalam kehidupan. Apabila
pernyataan ini akan dianggap ―sesat‖ apabila suatu proposisi memiliki kegunaan praktis maka
fakta-fakta lain yang telah ada tidak mendukung akan dipandang sebagai suatu kebenaran.
pernyataan ini atau mengandung kontradiksi. Sebaliknya, apabila proposisi tidak memiliki
Kritik terhadap paham ini saya sajikan dalam kegunaan praktis maka tidak dipandang sebagai
sebuah kasus. Di dalam penegakkan hukum di suatu kebenaran, walaupun ada kemungkinan
pengadilan terhadap kasus pembunuhan yang sesuatu yang tidak bersifat fungsional tersebut
dilakukan Si A terhadap Si B. Untuk membuktikan adalah kebenaran yang sesungguhnya.
pembunuhan ini benar atau tidak, kemudian Kebenaran dalam pandangan pragmatisme
pengadilan mendatangkan beberapa saksi, yaitu Si akan membawa kebenaran pada masa kadaluarsa
C, Si D, dan Si E. Si C dan Si D cenderung (expired). Artinya ada masanya kebenaran yang
membela Si A, mungkin karena sebagai teman, sudah dianggap suatu kebenaran akan dibuang,
keluarga, atau karena sebab lain. Sehingga Si C karena tidak lagi bersifat fungsional. Kebanaran
dan Si D memeberikan kesaksian yang sama dalam pandangan pragmatis juga tidak fleksibel
(koheren) atau saling berhubungan yang bagi semua konteks, karena apabila kebenaran
menyebabkan keringanan terhadap Si A. diukur dari segi fungsionalnya, maka bagaimana
Sedangkan Si E memberikan kesaksian berbeda kebenaran akan
yang memberatkan Si A, Si E menjelaskan secara

MAULIDA RAKHMI 61
berguna bagi konteks lain yang secara hakikat pangakal tumpunya itu mempunyai referensi yang
memiliki perbedaan signifikan dengan konteks jelas. Artinya teori ini bertugas untuk mengungkap
yang lainnya. ke sahihan proposisi dalam referensinya.
3.4 Kebenaran menurut paham-paham Pernyataan yang mengandung kebenaran adalah
empiris pernyataan yang memiliki arti atau makna yang
sesungguhnya dengan merujuk pada kenyataan.
Definisi-definisi kebenaran menurut paham-
Arti yang bersifat definitif, yaitu arti yang dengan
paham empiris berdasarkan atas berbagai segi
jelas menunjuk ciri yang khas dari sesuatu yang
pengalaman, dan biasanya merujuk pada
ada (Hamami, Tim Dosen Filsafat UGM, 2010).
pengalaman inderawi seseorang. Paham
Seperti ―Irigasi menyebabkan kesulitan dalam
tersebut memandang proposisi bersifat
mengatur pengairan‖, pernyataan ini akan
meramalkan (predictive), atau hipotesis, dan
dikatakan benar bila menunjukkan makna yang
memandang kebenaran proposisi sebagai
terpenuhinya hipotesa (Kattsoff, 1996 : 186). sahih tentang bendungan dalam kenyataan yang
sesungguhnya. Tentu kebenaran pernyataan diatas
Definisi di atas mengantarkan kita pada suatu akan di cek langsung ke referensinya.
pemahaman, bahwa kebenaran menurut paham-
paham empiris memiliki subjektivitas yang tinggi.
Jika demikian, maka kebenaran akan memiliki
IV. SIFAT KEBENARAN ILMIAH
makna yang berbeda-beda bagi setiap orang yang Bagian sebelumnya telah membahas
memaknainya. Disebabkan perbedaan tentang pengertian kebenaran, meskipun
pengalaman-pengalaman yang dimiliki subjek. kebenaran di maknai dengan definisi yang
Selanjutnya kebenaran akan bersifat nisbi, tidak berbeda-beda, tapi bisa kita ambil pengertian
memiliki tolak ukur yang pasti. Sehingga siapa bahwa kebenaran ilmiah atau ilmu sangat erat
saja bisa mengklaim bahwa dia adalah yang kaitannyadengan pengetahuan, metode atau
benar. cara membangun suatu pengetahuan, dan relasi
3.5 Teori kebenaran sintaksis antara subjek dan objek. Telah dikemukakan
juga teori-teori kebenaran yang berkembang di
Penganut teori kebenaran sintaksis berpijak
dalam kefilsafatan.
bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika
pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis Di bagian ini kita akan membahas
atau gramatika yang baku. Atau dengan kata lain mengenai sifat kebenaran ilmiah. Hamami (Tim
apabila proposisi itu tidak mengikuti syarat atau Dosen Filsafat UGM, 2010) mengatakan bahwa
keluar dari hal yang di syaratkan maka proposisi kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian,
itu tidak memiliki arti. Teori ini berkembang di artinya suatu kebenaran tidak mungkin muncul
antara filsuf analisa bahasa, terutama yang tanpa adanya prosedur baku yang harus dilalui.
begitu ketat terhadap pemakaian gramatika Prosedur baku maksudnya adalah tahap-tahap
seperti Schleiemacher (Hamami, Tim Dosen yang harus dilalui dalam memperoleh
Filsafat UGM, 2010). pengetahuan ilmiah yang pada hakikatnya
berupa teori-teori melalui metode ilmiah yang
3.6 Teori kebenaran semantis
telah baku sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Teori ini kebanyakan dianut dan
berkembang di kalangan filsuf analitika bahasa. Lebih lanjut Hamami mengatakan bahwa
Kebenaran menurut faham ini adalah suatu kebenaran dalam ilmu adalah kebenaran yang
sifatnya objektif, maksudnya bahwa kebenaran
proposisi dinilai benar ditinjau dari segi arti atau
dari suatu teori, atau lebih tinggi dari aksioma
makna, apakah proposisi yang merupakan
(pernyataan yang dterima sebagai kebenaran
62 MAULIDA RAKHMI
tanpa pembuktian) atau paradigma, harus kemukakan. Sehingga pada bagian ini kami
didukung oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan hanya mengemukakan evaluasi kritis secara
dalam keadaan objektivitasnya. umum terhadap teori-teori kebenaran yang
Mengacu pada satatus ontologis objek, dikemukakan pada bagian sebelumnya.
menurut Hamami kebenaran dalam ilmu Dari berbagai teori kebenaran yang kami
dibedakan menjadi dua jenis teori, yaitu kemukakan di atas, kami menyimpulkan bahwa
kebenaran korespondensi untuk ilmu-ilmu alam tidak ada teori kebanaran yang bisa diterima secara
dan kebenaran koherensi atau konsistensi untuk global, ini terbukti dengan munculnya teori-teori
ilmu-ilmu sosial, kemanusian, dan logika. kebanaran baru sebagai sanggahan atas teori
Kemudian hal yang sangat penting dan perlu kebenaran yang sudah ada. Setiap teori yang
diperhatikan dalam hal kebenaran yaitu bahwa dikemukakan terindikasi mengusung latar belakang
kebenaran dalam ilmu harus selalu merupakan pengetahuan yang dimiliki tokohnya. Seperti teori
hasil persetujuan atau konvensi dari para kebenaran korespondensi yang dilatar belakangi
ilmuwan di bidangnya. Sehingga kebenaran- oleh pemahaman empirisme, teori kebenaran
kebenaran dalam ilmu akan terus berubah dan koherensi yang dilatarbelakangi oleh pemahaman
berkembang berdasarkan penemuan-penemuan idealisme, kemudian teori kebenaran semantik dan
terbaru yang mampu menentang teori-teori sintaksis yang berkaitan erat dengan gramatika dan
terdahulu dalam bidang ilmu yang sama. Serta analitik bahasa. Karenanya manusia tidak bisa
mendapatkan persetujuan konvensional dari para mengklaim bahwa dia benar hanya dari satu
ilmuwan di bidang yang sama. paradigma saja. Akan ada bantahan atau kritik dari
pihak lain yang memiliki paradigma yang berbeda.
V. EVALUASI KRITIS

Manusia terus berkembang dalam segala Disisi lain masih terjadi polemik dikalangan
filsuf tentang kebenaran sebagai sesuatu yang
aspek kehidupannya. Perkembangan yang
mutlak, kebenaran sebagai sesuatu yang
dinamis tersebut tidak luput dari peran ilmu
subjektif, dan kebenaran sebagai sesuatu yang
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Tanpa
mustahil untuk dicapai.
henti manusia terus belajar, dan belajar lagi,
tanpa ada rasa puas. Tujuannya cuma satu yaitu Tentang kebenaran sebagai sesuatu yang
mencari kebenaran ilmiah atau ilmu yang mutlak setiap orang memiliki pemahaman
berperan fungsional dalam kehidupan manusia. masing-masing, ada yang sepakat dan ada yang
menolak. Karena terbukti, sesuatu yang telah
Sepanjang sejarah pemikiran manusia
dianggap benar bisa menjadi tidak benar lagi
dalam mencari kebenaran ilmiah atau ilmu telah
karena ada temuan baru yang menentang
banyak yang mengungkapkan tentang
kebenaran yang lama. kebenaran sebagai
―kebenaran‖, berbagai macam argumentasi
sesuatu yang mutlak juga akan berbeda-beda
filosofi dikemukakan tentang kebenaran. Namun,
bagi masing-masing orang, tergantung latar
setiap argumentasi selalu diiringi dengan
belakang pemahaman dan keyakinan yang dia
sanggahan argumentasi filosofi juga. Sehingga
anut.
kebenaran memiliki banyak definisi tergantung
latar belakang isme (pemahaman) yang dianut. Kebenaran sebagai sesuatu yang subjektif,
Beberapa teori-teori tentang kebenaran telah
kebanyakan berpendapat bahwa objektivitas bisa
kami kemukakan di bagian sebelumnya. Kritik-kritik dicapai dengan konspirasi subjektif. Akan tetapi,
juga telah kami kemukakan di bagian akhir hal ini tentu tidak bisa difahami sebagai sesuatu
pembahasan masing-masing teori yang kami kebenaran yang sesungguhnya. Karena sudah

MAULIDA RAKHMI 63
tentu ada pihak-pihak yang tidak ikut dalam 5.2 Saran
konspirasi subjektif tersebut dan menentangnya. Diakui bahwa makalah ini masih jauh dari
Maka kebenaran sebagai sesuatu yang subjektif kesempurnaan, baik dari aspek penulisan
juga masih menjadi polemik yang belum maupun isi (content) makalah ini. Oleh karena
terselesaikan. itu, kontribusi pemikiran berupa kritik konstruktif
Kebenaran sebagai sesuatu yang mustahil penulis sangat harapkan demi penyempurnaan
untuk dicapai, hal ini juga masih menjadi polemik makalah ini.
dikalangan filsuf. Banyak diantara mereka yang
tidak sepakat kalau kebenaran mustahil untuk DAFTAR PUSTAKA
dicapai. Tapi, banyak juga diantara mereka yang
Sahakian, William S. & Sahakian, Mabel Lewis.
setuju bahwa kebenaran yang hakiki tidak bisa (1996). Ideas of The Great Philosophers. New
dicapai, karena kebenaran yang mereka fahami York : Barnes and Nobel Books.
selama ini hanyalalah kebenaran sebagai hasil Tim Dosen Filsafat llmu UGM. (2010). Filsafat Ilmu :
dari konspirasi subjektif. Kalau di tarik lagi ke Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta : Liberti.
garis keyakinan atau aqidah tentu akan memiliki
Kattsoff, Louis O. (1996). Pengantar Filsafat. Yogyakarta
penafsiran yang berbeda lagi. Orang yang : Tiara Wicana Yogya.
berkeyakinan tentang kebenaran agamanya tentu Suriasumantri, Jujun S. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah
akan menganggap bahwa kebenaran yang hakiki Pengantar Populer. Yogyakarta : Pustaka Sinar
atau mutlak hanyalah kebenaran dari Tuhan yang Harapan.
terdapat di dalam kitab suci agama mereka. Surajiyo.(2007) Filsafat Ilmu & Perkembangannya di
Indonesi. Jakarta. Bumi Aksara
VI. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Persesuaian antara pengatahuan dan
obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya
pengetahuan itu harus yang dengan aspek obyek
yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah
pengetahuan obyektif
Untuk menentukan kepercayaan dari sesuatu
yang dianggap benar, para filosof bersandar
kepada 3 cara untuk menguji kebenaran, yaitu
koresponden (yakni persamaan dengan fakta),
teori koherensi atau konsistensi, dan teori
pragmatis.
Ketiga macam teori kebenaran di atas adalah
berbagai cara manusia memperoleh kebenaran
yang sifatnya relatif atau nisbi. Kebenaran absolut
atau kebenaran mutlak berasal dari Tuhan yang
disampaikan kepada manusia melalui wahyu. Alam
dan kehidupan merupakan sumber kebenaran yang
tersirat dari tuhan untuk dipelajari dan diobservasi
guna kebaikan umat manusia.

64 MAULIDA RAKHMI
EFFORTS TO ACHIEVE THE YOUNG GENERATION INDONESIAN
FREE DRUG THROUGH INTEGRATED SCIENCE EDUCATION
MUHAMMAD REZKI RAHMAN
rezki.rahman0109@gmail.com

ABSTRACT
Indonesia emergency drugs, the high level of drug abuse in Indonesia which each year continues to rise. Target
drug abuse is now not only among adults but also found age level, in the age of teenagers and college students.
The necessity of exact efforts for prevention and eradication of drug abuse. Education is one way that can be
achieved to eradicate drugs The method of writing using qualitative descriptions using data from various studies
that explore based on literature review. Integrated science education is considered appropriate to explain the
dangers and impact of drug abuse. Drug abuse prevention efforts through an integrated science education is
through preventive steps with teachers acting as counselors to provide an understanding of the dangers of drugs
and the importance of avoiding drugs to students.
Keywords: Drugs, Integrated Science Education.

I. PENDAHULUAN mengalami kecanduan, sehingga akan berusaha


Dewasa ini sering kali kita mendengar istilah untuk terus menerus mengkonsumsinya.
Indonesia Darurat Narkoba. Hal ini mengingat Sementara dampak yang dihasilkan narkoba
tingginya bahaya penyalahgunaan Narkoba di tentunya sangat berakibat fatal bahkan dapat
Indonesia itu sendiri. Tingginya jumlah pengguna mengakibatkan kematian.
narkoba dikarenakan masih adanya akses untuk Sering kita dengar, dalam berita sehari-hari
mendapatkan narkoba dan kurangnya penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di
pengawasan menjadi beberapa penyebab kalangan dewasa namun juga terjadi dikalangan
semakin bertambahnya pecandu narkoba di remaja. Remaja yang merupakan generasi
Indonesia. penerus bangsa yang harusnya berperan penting
Narkoba atau yang juga dikenal dengan istilah dalam kemajuan bangsa dimasa yang akan
NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, datang, justru terperangkap dalam jurang candu
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang narkoba. Jika hal ini dibiarkan lebih lanjut
merupakan sekelompok obat, yang berpengaruh tentunya akan berakibat buruk terhadap masa
pada kerja tubuh, terutama otak. Narkoba yang depan bangsa.
bersifat adiktif dapat membuat penggunanya

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

MUHAMMAD REZKI RAHMAN 65


Salah satu langkah yang dapat ditempuh mengurangi sampai menghilangkan nyeri dan
sebagai upaya pencegahan narkoba dikalangan dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif).
remaja ialah dengan memberikan pemahaman Kamus Besar Bahasa Indonesia
tentang bahaya penyalahgunaan narkoba mengistilahkan narkoba atau narkotika adalah obat
terhadap remaja itu sendiri melalui pendidikan yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan
disekolah. Pendidikan yang dinilai tepat untuk ini rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau
ialah pendidikan IPA terpadu. Pendidikan IPA merangsang (Eleanora, 2011:3). NAPZA adalah
terpadu diharapkan mampu menjelaskan kaitan kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan
antara penyalahgunaan narkoba dan efek/ bahan adiktif lainnya yang merupakan sekelompok
dampak yang akan diterima oleh pelaku obat, yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama
penyalagunaan narkoba. Sehingga remaja/ siswa otak. Satu sisi narkoba merupakan obat atau bahan
dapat mendapatkan pemahaman betapa yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan
berbahayanya penyalahgunaan Narkoba. kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Oleh karenanya, pokok masalah yang akan Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
penulis kemukakan berdasarkan kajian diatas ketergantungan apabila dipergunakan tanpa
yaitu: adanya pengendalian. (Shalihah, 2013: 2)
Apa Definisi Narkoba?
Bagaimana Penyalahgunaan Narkoba di Narcotics are drugs that numb the brain,
Indonesia? rendering the mind insensitive to pain. They
Apa Definisi Pendidikan IPA? are some of the most valuable medicines
known, that athletes make use of them.
Bagaimana Upaya Penanggulangan
Their pain killing effect enables athletes
Penyalahgunaan Narkoba Melalui
continue to perform even with injuries hence
Pendidikan IPA Terpadu?
athletes continue to misuse and abuse it for
Apapun metode penulisan ini menggunakan better performance. They are also used by
deskripsi kualitatif dengan menggunakan data psychiatrists to treat depression in
berbagai penelitian yang ditelusuri berdasarkan individuals. Such drugs include pethidine,
tinjauan pustaka. Penulis melakukan inventarisasi opium, morphine, heroine, pain relievers,
berbagai penelitian yang terkait dengan penulisan
aspirin, codeine and analgesics. The
consequences of their abuse could result in
ini, sebagai bahan rujukan dan pengambilan data.
physical dependence. Narcotics give a relief
from fear, apprehension and a feeling of
II. PEMBAHASAN peace and tranquility, a sense of euphoria,
making the abuser lethargic and indifferent.
2.1 Definisi Narkoba After a short time, this stage passes and the
Terdapat berbagai definisi yang menyatakan individual becomes, apathetic, slow and falls
tentang narkoba dapat diartikan sebagai asleep (Elizabeth and Mannie, 2012 : 6).
singkatan dari narkotika dan obat/bahan Berdasarakan berbagai definisi diatas dapat
berbahaya. (Anggreni, 2015: 3) Undang-undang diketahui bahwa narkoba merupakan narkotika
RI No.22 Tahun 1997 tentang narkotika, dan obat-obatan berbahaya yang apabila
memberikan pengertian bahwa narkotika adalah dikonsumsi dapat menimbulkan berbagai efek
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau pada sistem syaraf serta menimbulkan
bukan tanaman baik sintesis maupun semi ketergantungan.
sintesis yang dapat menyebabkan penurunan 2.2 Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

66 MUHAMMAD REZKI RAHMAN


Berdsarkan data dari badan Narkotika mengupas habis tentang bahaya narkoba bagi
Nasional tahun 2008, menunjukan bahwa remaja ialah pendidikan IPA terpadu.
pengguna Napza sampai dengan tahun 2008 2.3 Definisi Pendidikan IPA Terpadu
adalah 115.404. Dimana 51.986 dari total
Salirawati (2009:2) pembelajaran IPA
pengguna adalah mereka yang berusia remaja
Terpadu merupakan pembelajaran IPA yang
(usia 16 – 24 tahun). Mereka yang pelajar
disajikan sebagai satu kesatuan yang tidak
sekolah berjumlah 5.484 dan mahasiswa
terpisahkan, artinya siswa tidak belajar ilmu
berjumlah 4.055 (Direktorat Bina Ketahanan
fisika, biologi, dan kimia secara terpisah sebagai
Remaja BkkbN, 2012). Kasus penyalahgunaan
mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan
Napza di Indonesia dari tahun ke tahun juga
semua diramu dalam satu kesatuan. Merujuk dari
terus mengalami kenaikan dimana pada tahun
penjelasan tersebut, bahwa pembelajaran yang
2008 ada sebanyak 3.3 juta (3.362.527) dengan
terpadu ini akan membantu siswa untuk
pravalensi 1,99% menjadi pada tahun 2011
memperoleh keutuhan pengetahuan IPA dan
menjadi 4 juta (4.071.016) dengan pravalensi
kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia
2,32% dan diprediksikan angka tersebut akan
nyata, dan fenomena alam semesta. Secara tidak
terus mengalami kenaikan pada tahun 2015
langsung pembelajaran terpadu menuntut guru
menjadi 5,1 juta (5.126.913) dengan pravalensi
IPA yang profesional, yang menguasai materi
2,8%. Diketahui 5,3% di antaranya adalah
IPA secara terpadu, mampu mengemas, dan
kalangan pelajar dan mahasiswa. (Shalihah,
mengembangkan materi dalam bentuk tema
2013: 2).
secara terpadu (Putri, 2013: 2).
Kalimantan Selatan berdasarkan kasus
Indrianti (2012:2) Ilmu Pengetahuan Alam
narkoba yaitu menempati peringkat ke 6 pada
(IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
tahun 2012 dengan jumlah kasus 1.188 yang
pengumpulan data dengan eksperimen,
awalnya peringkat ke 9 pada tahun 2011 dengan
pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan
jumlah kasus 887. Ibukota Kalimantan Selatan
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang
yaitu Banjarmasin menempati peringkat pertama
dapat dipercaya. Selain itu ilmu pengetahuan
dari 12 kabupaten yang ada. Hal tersebut dilihat
alam pada dasarnya terdiri atas beberapa aspek
dari rekapitulasi data narkoba BNNP kalsel dan
yaitu: produk, proses dan sikap. Produk
jajaran polda kalsel tahun 2012 dan masih
merupakan sekumpulan pengetahuan berupa
bertahan sampai tahun 2013 berdsarakan BNNP
fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum.
dan Polda Kalsel (Shalihah 2013: 2).
Sementara proses adalah serangkaian langkah
Tak dapat dipungkiri, ditemukan sejumlah yang digunakan untuk menemukan sekumpulan
pecandu penyalahgunaan Narkoba di Indonesia pengetahuan, dimulai dari mengenal dan
adalah kalangan pelajar terutama yang berusia merumuskan masalah, mengumpulkan data,
remaja. Remaja yang harusnya menjadi generasi melakukan percobaan atau penelitian,
penerus bangsa di masa yang akan datang. melakukan pengamatan, melakukan
Pentingnya langkah pencegahan untuk segera pengukuran, menyimpulkan,
menanggulangi permasalahan ini demi terciptanya
mengkomunikasikan pegetahuan atau
generasi anti-narkoba dimasa yang akan datang.
melaporkan hasil penemuan. Sementara Sikap
Remaja saat ini sangat perlu dipersenjatai dengan
adalah sikap ilmiah dalam melihat pengetahuan,
adanya kemampuan untuk berani menolak narkoba. seperti sikap objektif, terbuka, dan berbagai sikap
Untuk mencapainya salah satu caranya dapat lainnya.
ditempuh melalui jalur pendidikan. Pendidikan yang
dianggap tepat untuk

MUHAMMAD REZKI RAHMAN 67


Di Indonesia sendiri IPA terpadu diajarkan Pemberian pemahaman bahaya narkoba ini pun
untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah saat ini sudah mulai dilaksanakan dengan memuat
Menengah Pertama (SMP) atau setingkatnya. materi bahaya penyalahgunaan narkoba ditingkat
Pendidikan IPA terpadu yang merupakan integrasi SMP/Sederajat. Namun, alangkah lebih baik lagi
dari berbagai cabang sains seperti biologi, fisika, jika pemberian pemahaman ini dapat diberikan
dan kimia serta berbagai cabang ilmu terkait yang lebih dini lagi mengingat masih terdapat siswa yang
mendukung proses pembelajaran IPA itu sendiri. hanya menyelesaikan pendidikan 6 tahun atau
Dalam Pendidikan IPA terpadu inilah diharapkan hanya sebatas menyelesaikan sekolah dasar.
dapat memberikan pemahaman atas bahaya dari Bahkan dalam berita juga terkadang dapat kita
penyalahgunaan narkoba. temui peristiwa anak setingkat sekolah dasar yang
2.4. Upaya Penanggualangan ditemukan sedang mengihirup aroma lem tertentu
yang didalamnya mengandung Lysergic Acid
Penyalahgunaan Narkoba Melalui Pendidikan
IPA Terpadu. Diethyilamide atau LSD yang juga
merupakan salah satu jenis dari narkoba.
Dalam upaya penanggulangan
Karenanya dengan adanya pemahaman sejak dini
penyalahgunaan Narkoba secara garis besar
akan bahaya narkoba, maka diharapkan anak
dapat dilakukan melalui langkah preventif dan
mampu untuk tidak mengkonsumsi narkoba.
kuratif. Upaya Penanggulangan melalui
pendidikan IPA terpadu ialah melalui langkah Selain melalui pemahaman pendidikan IPA
preventif atau pencegahan. Langkah pencegahan terpadu juga dapat melatihkan siswa untuk
bertujuan untuk mengurangi sebanyak mungkin bersikap ilmiah seperti halnya bersikap kritis.
peluang agar remaja atau siswa untuk turut serta Melalui pendidikan IPA terpadu siswa yang kritis
menyalahgunakan Narkoba. Melalui Pendidikan dapat menghubungkan bahaya penyalahgunaan
IPA Terpadu siswa diajak untuk memahami lebih narkoba dengan pentingnya menjaga kesehatan
mendalam tentang bahaya narkoba seperti diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Sikap
halnya dimulai dari mengenal berbagai istilah kritis ini juga akan menimbulkan keberanian
seperti Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. untuk berani menolak atau berkata tidak pada
Selanjutnya siswa diberikan pemahaman tentang narkoba untuk turut serta membangun generasi
berbagai efek/ dampak negatif yang ditimbulkan muda yang bebas akan narkoba.
dari hasil konsumsi Narkoba. Siswa juga
diberikan pemahaman tentang berbagai faktor III. SIMPULAN
penyebab seseorang dapat menjadi pecandu Kesimpulan tulisan ini sebagai berikut:
narkoba seperti halnya yang disebabkan oleh
lingkungan sosial. Narkoba merupakan narkotika dan obat-
obatan berbahaya yang apabila
dikonsumsi dapat menimbulkan berbagai
Siswa yang mendapatkan pemahaman akan efek pada sistem syaraf serta
bahaya narkoba cenderung akan bersikap berani menimbulkan ketergantungan.
untuk menolak narkoba. Melalui media Berdasarakan data jumlah
pendidikan dimana guru IPA sebagai penyuluh penyalahgunaan narkoba di Indonesia
tentang bahaya narkoba dan pentingnya setiap tahunnya terjadi peningkatan dan
penyalahgunaanya tidak hanya berada di
menghindari narkoba. Jika gerakan ini dilakukan
umur dewasa namun juga di tingkat umur
serempak ditiap daerah maka tentu diharapkan remaja.
dapat membawa perubahan besar untuk
Pendidikan IPA terpadu yang merupakan
mengurangi potensi-potensi siswa untuk integrasi dari berbagai cabang sains
terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
68 MUHAMMAD REZKI RAHMAN
seperti biologi, fisika, dan kimia serta Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang No. 22
berbagai cabang ilmu terkait yang Tahun 1997 tentang Narkotika. Sekretariat Negara.
mendukung proses pembelajaran IPA. Jakarta.
Upaya penanggulangan penyalahgunaan
narkoba melalui pendidikan IPA terpadu
ialah melalui langkah preventif atau
pencegahan dengan guru berperan
sebagai penyuluh untuk memberikan
pemahaman tentang bahaya narkoba
dan pentingnya menghindari narkoba
kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Anggreni, Dewi. 2015. Dampak bagi pengguna narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (napza) di kelurahan
Gunung Kelua Samarinda. Ulu. eJournal Sosiatri-
Sosiologi 2015, 3 (3): 37 – 51. Samarinda :
Universitas Mulawarman.
Direktorat Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional. 2012. Pedoman
Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja
dan Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta : Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Eleanora, Fransisca Novita.2011. Bahaya
penyalahgunaan narkoba serta usaha pencegahan
dan penanggulangannya (Suatu Tinjauan Teoritis).
Jurnal Hukum, vol XXV, No.1, April 11. Kupang :
Universitas Nusa Cendana.
Elizabeth, I Omage & Mannie, I Omage.2012. Illicit drugs
use and dependency among teenagers and young
adults in oredo local government area, Benin city,
Nigeria. European Scientific Journal September
edition vol. 8, No.20 pp 187 – 210.
Indrianti, D.S.C.P.2012. Meningkatkan hasil belajar ipa
konsep cahaya melalui pembelajaran science-
edutainment berbantuan media animasi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Semarang : Universitas
Negeri Semarang
Putri,B.K.2013. Pengembangan lks ipa terpadu berbasis
inkuiri tema darah di SMPN 2 Tengaran. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Semarang : Universitas
Negeri Semarang
Salirawati, D. 2009. Pembelajaran ipa terpadu untuk
mendukung kreativitas siswa. Seminar Prodi IPA
dengan tema ‗‘Pengembangan Kreativitas Siswa
dalam pembelajaran Mata Pelajaran Rumpun IPA.
Yogyakarta, FMIPA UNY
Shalihah, Qamariatus. 2013. Efektivitas Program P4gn
Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS 9 (1) (2013)
153-159. Semarang: Universitas Negeri Surabaya.

MUHAMMAD REZKI RAHMAN 69


70 MUHAMMAD REZKI RAHMAN
IMPLEMENTASI SCIENTIFIC APPROACH DALAM
MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
PEMBELAJARAN IPA
Naita Novia Sari
naitanovia@gmail.com

ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendidik tentang implementasi scientific approach
dalam membangun pendidikan karakter. Pembelajaran diterapkan melalui pembelajaran IPA yang diarahkan
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang alam sekitar secara ilmiah, sedangkan prosesnya menerapkan scientific approach. Scientific
approach adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruksi pengetahuannya melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi/menalar dan mengkomunikasikan pengetahuan yang ditemukan. Implementasi
scientific approach dalam membangun pendidikan karakter dapat dilakukan dengan menerapkan kompotensi-
kompetensi sikap yang ingin dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: scientific approach, pendidikan karakter, pembelajaran IPA

I. PENDAHULUAN membentuk karakter yang baik pula, sehingga


Pendidikan karakter perlu ditanamkan dalam diharapkan dapat membangun kehidupan
proses pembelajaran ke dalam diri anak sebagai bangsa yang lebih berhasil. Karena keberhasilan
peserta didik yang bertujuan untuk suatu bangsa dapat dicerminkan melalui kualitas
mengembangkan potensi peserta didik agar sumber daya manusia di dalamya.
menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan Komitmen nasional tentang perlunya
berperilaku baik. Salah satunya yakni melalui pendidikan karakter, secara imperatif tertuang
pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan dalam dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
pembelajaran IPA selain terdapat aspek produk tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3.
dan proses juga terdapat aspek sikap. Nilai Pasal 3 UU tersebut menyatakan bahwa
karakter memiliki kesamaan dengan penjabaran ―Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
hakikat IPA sebagai sikap. Artinya nilai karakter kemampuan dan membentuk watak serta
yang dikembangkan terintegrasi dalam sikap ilmiah peradaban bangsa yang bermartabat dalam
siswa. Adanya pembentukan sikap yang baik dari rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
peserta didik diharapkan dapat bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

NAITA NOVIA SARI 71


didik agar menjadi manusia yang beriman dan sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
menjadi warga negara yang demokratis serta mengidentifikasi atau menemukan masalah),
bertanggung jawab.‖ Dari pasal tersebut terlihat merumuskan masalah, mengajukan atau
bahwa fungsi pendidikan dalam membentuk karakter merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
siswa bukanlah hal yang baru, dan sampai saat ini dengan berbagai teknik, menganalisis data,
pendidikan karakter mulai dikembangkan melalui menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
berbagai pembelajaran, salah satunya yaitu konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan
pembelajaran IPA. (Kemendikbud, 2015).
Kegiatan pembelajaran IPA perlu Scientific Approach memiliki beberapa
menggunakan prinsip: (1) berpusat pada siswa, (2) tujuan dalam pembelajaran diantaranya,untuk
mengembangkankreativitas siswa, (3) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya
menciptakan kondisi menyenangkan dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, untuk
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, membentuk kemampuan siswa dalam
logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan menyelesaikan suatu masalah secara
pengalaman belajar yang beragam melalui sistematik, terciptanya kondisi pembelajaran
penerapan berbagai strategi dan metode dimana siswa merasa bahwa belajar itu
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, merupakan suatu kebutuhan, diperolehnya hasil
efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam belajar yang tinggi, untuk melatihkan siswa
pembelajaran, siswa didorong untuk menemukan dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
informasi, mengecek informasi baru, mengaitkan dalam menulis artikel ilmiah dan untuk
informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mengembangkan karakter siswa.
ada dalam ingatannya, dan melakukan Scientific Approach atau pendekatan
pengembangan informasi atau kemampuan yang berbasis proses keilmuan meliputi lima
sesuai dengan lingkungan, tempat dan waktu ia pengalaman belajar, yakni:
hidup.
Pertama, mengamati (observing), kegiatan
Proses pembelajaran IPA pada Kurikulum studi yang disengaja dan sistematis tentang
2013 untuk semua jenjang dapat dilaksanakan fenomena sosial dan gejala-gejala psikis
dengan menggunakan pendekatan dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
ilmiah( scientific appoach). Langkah-langkah Kegiatan mengamati dilakukan dengan tujuan
scientific appoach dalam proses pembelajaran untuk mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi
meliputi menggali informasi melaui pengamatan, dan interrelasinya unsur-unsur tingkahlaku
bertanya, percobaan, kemudian mengolah data manusia pada fenomena sosial yang serba
atau informasi, menyajikan data atau informasi, kompleks dalam pola-pola kultur tertentu.
dilanjutkan dengan menganalisis, menalar dan
Kedua, menanya (questioning), meliputi
menyimpulkan.
kegiatan mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang
II. PEMBAHASAN diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
2.1 Scientific Approach dalam Pembelajaran informasi tambahan tentang apa yang diamati
IPA (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Pembelajaran IPA dengan Scientific Approach
merupakan proses pembelajaran yang dirancang

NAITA NOVIA SARI


72
Ketiga, mencoba (experimenting), cara juga dapat diartikan sebagai proses berpikir yang
penyajian pelajaran dimana peserta didik logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang
melakukan percobaan dengan mengalami dan dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. berupa pengetahuan.
Suatu eksperimen dikatakan berhasil jika Kelima, mengkomunikasikan (Networking)
variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang yakni menyampaikan hasil pengamatan,
diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan lisan, tertulis, atau media lainnya. Kerja sama
dikontrol sudah tepat. antara siswa dan seorang ahli juga diperlukan
Keempat, menalar (associating) adalah dalam mencari data dari berbagai sumber.
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan Penerapan scientific approach dapat dirinci
baik terbatas dari hasil kegiatan eksperimen dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan tercantum pada tabel 1.
kegiatan mengumpulkan informasi. Penalaran

Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran


Mengamati Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan
(Observing) dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan dari yang factual sampai ke yang bersifat
(Questioning) hipotesis, diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri
(menjadi suatu kebiasaan)
Mencoba Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan,
(Experimenting) menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen),
mengumpulkan data.

Menalar Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan


(Associating) hubungan data atau kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data,
dimulai dari unstructured-uni structure-multistructure-complicated
structure.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,


diagram, bagan, (Networki gambar atau media lainnya
ng)

2.2 Pendidikan Karakter yang baik. Pendidikan karakter mengajarkan


Said, H. (2010) menyatakan bawa,‖karakter kebiasaan berperilaku baik yang dapat
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian dipertanggungjawabkan.
seseorang yang terbentuk darihasil internalisasi Pengertian yang lain menyatakan bahwa,
berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan pendidikan karakter merupakan upaya yang
digunakan sebagailandasan untuk cara pandang, terencana untuk menjadikan peserta didik
berpikir, bersikap, dan bertindak‖. Karakter mengenal, peduli dan menginternaslisai nilai-nilai
merupakan pola perilaku yang bersifat sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan
individual.Namun, pembentukan dan kamil (Zainal, A., 2012). Jadi pendidikan karakter
pengembangan karakter anak tidak lepas dari memerlukan proses yang terus menerus. Upaya
peran keluarga, lingkungan, dan juga sekolah. ini bisa melalui proses pembelajaran yang
Karakter yang baik berkaitan dengan mengatahui diberikan di sekolah maupun melalui contoh yang
yang baik, mencintai yang baik, dan melakukan diberikan pendidik kepada peserta didik.

NAITA NOVIA
SARI 73
Karakter yang menjadi acuan seperti yang 5. Citizenship, bentuk karakter yang
terdapat dalam The Six Pillars of Character yang membuat seseorang sadar hukum dan
dikeluarkan oleh Character Counts! Coalition ( a peraturan serta peduli terhadap
lingkungan alam.
project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis
karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut. Responsibility, bentuk karakter yang
Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab,
disiplin, dan selalu melakukan sesuatu
membuat seseorang menjadi:
dengan sebaik mungkin.
berintegritas, jujur, dan loyal
Fairness, bentuk karakter yang membuat 2.3 Implementasi Scientific Approach dalam
seseorang memiliki pemikiran terbuka serta Pendidikan Karakter
tidak suka memanfaatkan orang lain. Implementasi scientific approach dalam
Caring, bentuk karakter yang membuat pendidikan karakter dapat dilakukan dengan
seseorang memiliki sikap peduli dan mengembangkan kompetensi sikap pada proses
perhatian terhadap orang lain maupun pembelajaran. Karakter yang dikembangkan
kondisi sosial lingkungan sekitar.
dilatih saat proses pembelajaran dengan langkah
Respect, bentuk karakter yang membuat mengamati, menanya, melakukan eksperimen,
seseorang selalu menghargai dan
menalar dan mengkomunikasikan.
menghormati orang lain.

Tabel 2. Implementasi Scientific Approach dalam Pendidikan Karakter


Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, ketelitian,

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,


informasi yang tidak dipahami dari apa rasa ingin tahu, kemampuan
yang diamati atau pertanyaan untuk merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang

Mencoba Melakukan eksperimen, membaca Mengembangkan sikap teliti,


jujur, sopan, menghargai
pendapat oranglain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui

Menalar Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan kreativitas,


dikumpulkan baik terbatas dari hasil rasa ingin tahu, kemampuan
kegiatan mengumpulkan/ eksperimen merumuskan pertanyaan untuk
maupun hasil dari kegiatan mengamati membentuk pikiran kritis yang
dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan
dan kedalaman sampai pada
pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber

Mengkomunikasikan Menyimpulkan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,


teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat

74 NAITA NOVIA SARI


MacCormack dan Yager (1992: 49) memberi DAFTAR PUSTAKA
contoh untuk berbagai aktifitas pembelajaran di Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan
kelas. Contoh khusus, aktivitas yang sarat dengan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
muatan etika dan moral terdapat dalam pendidikan
karakter sebagai berikut. Kemendikbud. 2015. Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/
Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.
Kepada peserta didik disajikan salah satu McCormack, Alan G. (1992). Trend and Issues in Science
Curriculum. New York: Kraus International
berita hangat di surat kabar yang memuat kasus Publications.
Proyek Pembangunan PLTN di suatu daerah di
Said, H. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan
belahan bumi Nusantara ini. Beberapa orang anak Karakter Bangsa. Kemendiknas Badan Penelitian
berpendapat seharusnya pembangunan itu dan Pengembangan Kurikulum: Jakarta.
dihentikan saja, karena mencemari lingkungan dan Zainal, A. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah
bahaya akibat limbah nuklir yang digunakan bagi Membangun Karakter dan Kepribadian Anak.
Bandung: Yrama Widya.
masyarakat sekitarnya. Beberapa yang lain
menyetujui karena proyek itu menjadi salah satu
solusi pasokan energi listrik yang akhir-akhir ini
mulai berkurang. Sisanya berpendapat, bahwa
pengadaan energi listrik upayakan melalui program
Solar Energy atau Energy Alternatives lainnya.
Peserta didik bekerja menghadapi dilema ini dalam
diskusi kelompok menerapkan scientific approach,
mempertimbangkan pro-kontra secara ilmiah, moral
dan etika dalam diskusi ini. Dengan melakukan
kerja ini, peserta didik menyadari adanya beberapa
tingkah laku atau sikap pribadi masing-masing dari
teman mereka se kelas.

III. SIMPULAN
Pendidikan karakter yang sangat diperlukan
oleh siswa dapat ditanamkan melalui
pembelajaran IPA, salah satunya yaitu
menggunakan scientific approach. Implementasi
scientific approach dalam membangun
pendidikan karakter di dalam proses
pembelajaran dilaksanakan melalui
pengembangan kompetensi-kompetensi sikap
yang dimuat dalam proses pembelajaran dengan
langkah mengamati, menanya, melakukan
eksperimen, menalar dan mengkomunikasikan.

NAITA NOVIA SARI 75


NAITA NOVIA SARI
76
MENGASAH KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
RASA INGIN TAHU MELALUI PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS PEMECAHAN MASALAH
Nurfitri Purnamasari
fpurnama282@gmail.com

ABSTRAK
Memasuki era globalisasi dan kemajuan teknologi yang maju pesat pada saat ini, banyak sekali permasalahan yang muncul
di sekitar siswa. Permasalahan yang muncul ini berragam, bahkan dalam menghadapi permasalahan itu membuat siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang hadapi. Apalagi sekarang yang dihadapi siswa
adalah kemajuan teknologi yang ada pada saat ini. Kurangnya informasi yang diperoleh siswa tentang kemajuan teknologi
pada saat itu, akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap teknologi pada saat itu. Untuk
menghadapi permasalahan ini, maka siswa memerlukan suatu kemampuan yang baik dan mumpuni supaya permasalahan
yang sedang dihadapi siswa dapat terselesaikan dengan baik. Kemampuan yang dimaksud di antaranya kemampuan
berpikir kreatif dan kemampuan rasa ingin tahu. Kemampuan ini tidak dapat muncul dengan sendirinya, perlu sarana untuk
mengasah kemampuan ini agar dapat tumbuh dengan baik. Sarana yang digunakan untuk mengasah kemampuan ini
melalui pembelajaran IPA dengan berbasis pemecahan masalah.
Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif, Rasa ingin tahu, Pembelajaran IPA dengan Berbasis Pemecahan Masalah

I. PENDAHULUAN Pada pembelajaran IPA seringkali siswa


1.1. Latar Belakang merasa kesulitan dalam belajar, selain itu belajar
siswa belum bermakna, sehingga pengertian
IPA merupakan ilmu universal yang
siswa tentang konsep salah dan berpengaruh
mendasari perkembangan teknologi modern.
pada rendahnya prestasi belajar. Rendahnya
Selain itu IPA mempunyai peranan penting
prestasi disebabkan oleh faktor siswa yaitu
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
mengalami masalah secara komprehensip atau
daya berpikir manusia. Perkembangan pesat di
secara parsial. Sedangkan guru yang bertugas
bidang teknologi informasi dan komunikasi
sebagai pengelola pembelajaran seringkali belum
dewasa ini tidak lepas dari perkembangan IPA.
mampu menyampaikan materi pelajaran kepada
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
siswa secara bermakna, serta penyampaiannya
masa depan diperlukan penguasaan IPA sejak
juga terkesan monoton tanpa memperhatikan
dini. Pembelajaaran IPA diharapkan dapat
potensi dan kreativitas siswa sehingga siswa
berperan dalam menyiapkan, meningkatkan, dan
merasa bosan. Hal ini
membekali individu dan masyarakat di era yang
penuh perubahan. menunjukkan bahwa guru IPA harus

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

NURFITRI PURNAMASARI 77
menggunakan pembelajaran yang bervariasi dan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru
disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga tersebut merupakan gabungan ide-ide
siswa lebih memahami materi yang disampaikan sebelumnya yang belum pernah diwujudkan.
dan siswa lebih berkesan dengan pembelajaran Dengan demikian berpikir kreatif dapat diartikan
yang telah disampaikan serta siswa akan lebih sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan
mengingat dan tidak mudah melupakan hal- hal untuk membangun gagasan baru.
yang dipelajarinya. Guilford dengan analisis faktornya
Memasuki era globalisasi dan kemajuan menemukan ada lima ciri yang menjadi sifat
teknologi yang maju pesat pada saat ini, banyak kemampuan berpikir. Pertama, kelancaran
sekali permasalahan yang muncul di sekitar (fluency) yaitu kemampuan untuk memproduksi
siswa. Permasalahan yang muncul ini berragam, banyak gagasan. Kedua, keluwesan (flexibility)
bahkan dalam menghadapi permasalahan itu yaitu kemampuan untuk mengajukan bermacam-
membuat siswa mengalami kesulitan dalam macam pendekatan dan/atau jalan pemecahan
menyelesaikan permasalahan yang sedang terhadap masalah. Ketiga, keaslian (originality)
hadapi. Apalagi sekarang yang dihadapi siswa yaitu kemampuan untuk melahirkan gagasan-
adalah kemajuan teknologi yang ada pada saat gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan
ini. Kurangnya informasi yang diperoleh siswa tidak klise. Keempat, penguraian (elaboration)
tentang kemajuan teknologi pada saat itu, akan yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu
membuat siswa mengalami kesulitan dalam secara terperinci. Kelima, perumusan kembali
menyesuaikan diri terhadap teknologi pada saat (redefinition) yaitu kemampuan untuk mengkaji
itu. Untuk menghadapi permasalahan ini, maka atau menilik kembali suatu persoalan melalui
siswa memerlukan suatu kemampuan yang baik cara dan perseptif yang berbeda dengan apa
dan mumpuni supaya permasalahan yang yang sudah lazim.
sedang dihadapi siswa dapat terselesaikan Manusia harus memiliki hasrat ingin tahu.
dengan baik. Kemampuan yang dimaksud di Rasa ingin tahu membuat manusia dapat
antaranya kemampuan berpikir kreatif dan memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran
kemampuan rasa ingin tahu. yang ada di dalam fikirannya. Apabila rasa ingin
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental tahu ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka
yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan akan membawa manusia semakin mengerti dirinya
pada suatu masalah atau situasi yang harus sendiri. Lewat rasa ingin tahu membuat manusia
dipecahkan. Di dalam berpikir, seseorang dapat mengetahui kebenaran. Segala sesuatu yang
memecahkan suatu masalah, membuat suatu tampak nyata dalam hidup tidak sepenuhnya selalu
keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. benar. Apabila seseorang yang pikirannya dipenuhi
Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang dengan rasa ingin tahu maka dia tidak akan
merumuskan suatu masalah, memecahkan menerima mentah-mentah omongan seseorang,
masalah, ataupun ngin memahami sesuatu, mereka akan selalu menggunakan pikirannya untuk
maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir. mencari kebenaran dari omongan tersebut.
Berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental Seorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
untuk membuat hubungan-hubungan akan mencari informasi detail tentang segala
conections) yang terus menerus( kontinu), sesuatu yang mereka pertanyakan. Lewat rasa
sehingga ditemukan kombinasi yang ―benar‖ atau ingin tahu kita, kita akan berusaha untuk
sampai seseorang itu menyerah. Berpikir kreatif memecahkan setiap pertanyaan dibenak kita. Hal
dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang ini akan membuat kita merasakan pengalaman
digunakan ketika seorang individu mendatangkan baru. Pengalaman
78 NURFITRI PURNAMASARI
baru ini akan menstimulasi pikiran kita dan melalui pembelajaran IPA berbasis pemecahan
melepaskan emosi yang kreatif. Pikiran yang selalu masalah?
ingin tahu membuat kita dapat menembus batas 1.3 Tujuan Penulisan Makalah
penalaran yang biasa kita terima dan akan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan
membongkar setiap detail yang menggerakkan
penulisan makalah ini untuk mengetahui proses
sebuah proses. Semakin kita mengerti detail, maka
untuk mengasah kemampuan berpikir kretif dan
semakin kita mengerti prosesnya. Hal inilah yang
rasa ingin tahu melalui pembelajaran IPA
akan membuat kita menjadi lebih produktif. Kita berbasis pemecahan masalah.
sebagai manusia akan terus belajar lebih banyak
1.4. Metode Penulisan
saat rasa ingin tahu menyelimuti kita. Kita akan
menembus batas-batas pemikiran kita. Semakin Penulisan makalah ini dengan metode
banyak yang kita pelajari semakin banyak pula kepustakaan dengan menggunakan pustaka dan
yang akan kita tahu. Dengan rasa ingin tahu yang literatur yang relevan.
kita miliki kita akan melihat berbagai hal dari sudut
pandang berbeda. II. PEMBAHASAN
Ilmu pengetahuan berawal dari kekaguman 2.1. Pembelajaran Pemecahan Masalah
manusia akan alam yang didiaminya dan Konsep dasar dan karakteristik
dihadapinya. Karena manusia merupakan pembelajaran pemecahan masalah diartikan
makhluk yang dapat berpikir lewat karunia akal sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
pikiran yang diberikan oleh Tuhan, maka mereka menekankan pada proses penyelesaian masalah
memiliki hasrat ingin tahu. Rasa ingin tahu yang yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga cirri
kemudian ditindak lanjuti dengan penggunaan utama dari pembelajaran pemecahan masalah,
akal untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu:
adalah perbedaan mendasar kita dengan hewan.
Rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya
Jadi, setiap orang harus memiliki rasa ingin tahu, dalam implementasinya ada sejumlah
karena selama rasa ingin tahu ada dalam pikiran kegiatan yang harus dilakukan siswa.
kita maka manusia akan terus belajar dan Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
memanfaatkan otaknya bukan hanya sebagai menyelesaikan masalah, yang
pengisi volume batok kepala. Selama manusia menempatkan masalah sebagai kunci
dapat mengembangkan rasa ingin tahunya itu dari proses belajar.
dengan cara-cara yang positif, maka ilmu akan Pemecahan masalah dilakukan dengan
terus berkembang. menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah (wina Sanjaya, 2008; 114-115)
Kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan rasa ingin tahu ini tidak dapat Menurut Gagne, belajar dapat
muncul dengan sendirinya, perlu sarana untuk dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar, yaitu:
mengasah kemampuan ini agar dapat tumbuh belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak,
dengan baik. Sarana yang digunakan untuk rangkaian verbal, membedakan, pembentukan
mengasah kemampuan ini melalui pembelajaran konsep,pembentukan aturan dan pemecahan
IPA berbasis pemecahan masalah. masalah. Belajar pemecahan masalah adalah
tipe belajar yang paling tinggi kerena lebih
1.2. Rumusan Masalah
kompleks dari yang lain.
Berdasarkan latar belakang, maka masalah
dirumuskan adalah bagaimana mengasah Dalam rangka memecahkan persoalan-
kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu persoalan atau masalah- masalah apabila
diamati akan terdapat adanya perbedaan dalam

NURFITRI PURNAMASARI 79
langkah- langkah yang diambil dari individu satu Langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan individu yang lain. Ada yang segera dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
mengambil langkah begitu perintah telah Mengidentifikasikan dan Mendefinisikan
dimengerti dan mencoba-coba hingga sampai Masalah
pada cara yang benar, namun ada juga yang
Sebelum sebuah masalah dapat
tidak mengambil tindakan tetapi memikirkan
dipecahkan, maka masalah tersebut
kemungkinan-kemungkinan yang ada berkaitan harus dikenali terlebih dahulu. Meskipun
dengan pemecahan masalahnya sebelum
kelihatannya sederhana,
mengambil tindakan secara kongkrit.
pengidentifikasian masalah terkadang
Strategi pemecahan masalah dapat merupakan langkah sulit. Kita mungkin
diterapkan manakala: gagal menyadari apa masalahnya, atau
a. Guru mengharapkan agar siswa tidak jalan ke arah penyelesaian terhalang.
hanya sekedar dapat mengingat materi Anda perlu mengidentifikasikan apa yang
pelajaran, tetapi menguasai dan diketahui, apa yang menjadi tujuan, serta
memahami secara penuh.
bagaimanakah batasan-batasannya.
b. Guru bermaksud untuk mengembangkan
keterampilan berfikir rasiona siswa. Menyusun Menyusun Strategi
Pemecahan Masalah
c. Guru menginginkan kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah serta Setelah menemukan masalah dan
membuat tantangan intelektual siswa. mendefinisikan secara jelas, langkah
d. Guru ingin mendorong siswa untuk lebih berikutnya adalah menyusun strategi untuk
bertanggung jawab dalam belajarnya. memecahkannya. Strategi yang dapat
e. Guru ingin agar siswa memahami digunakan antara lain menentukan
hubungan antara apa yang dipelajari subtujuan, menggunakan algoritma, dan
dengan kenyataan dalam kehidupannya. mengandalkan heuristik. Menentukan
Kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam subtujuan adalah menentukan tujuan
strategi pemecahan masalah: antara yang membuat kita dapat berada
a. Bahan pelajaran harus mengandung isu- dalam posisi yang lebih baik untuk
isu yang mengandung konflik mencapai tujuan atau solusi final. Algoritma
b. Bahan yang dipilih adalah bahan yang merupakan strategi yang menjamin solusi,
familiar dengan siswa, sehingga siswa bisa berupa rumus, langkah-langkah, dan
dapat mengikuti dengan baik. mencoba semua kemungkinan solusi.
c. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang Sebagai contoh, jika Anda menemukan
berhubungan dengan kepentingan orang permasalahan dalam IPA, Anda
banyak, sehingga terasa bermanfaat.
menuliskan apa yang diketahui, apa yang
d. Bahan yang dipilih merupakan bahan ditanyakan, persamaan atau teori yang
yang mendukung tujuan atau kompetensi sesuai, dan selanjutnya menyelesaikannya.
yang harus dimiliki oleh siswa sesuai
dengan kurikulum, Heuristik merupakan strategi umum untuk
mempersempit solusi untuk menemukan
e. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat
solusi terbaik. Misalkan, Anda tersesat di
siswa sehingga setiap siswa merasa
perlu mempelajarinya. gunung, langkah heuristiknya adalah cukup
turun gunung, cari sungai kecil, dan ikuti
Pemecahan masalah merupakan sebuah
alirannya. Dalam perumusan strategi ini,
proses yang mengikuti pola umum (heuristik) atau
mengikuti langkah-langkah tertentu (algoritmik).
80 NURFITRI PURNAMASARI
Anda merumuskan juga informasi dan menyatakan bahwa pada hakikatnya IPA adalah
sumberdaya yang relevan. jalan untuk mendapatkan kebenaran dari apa
3. Menerapkan Strategi Pemecahan yang telah kita ketahui. Dalam Pusat Kurikulum,
Masalah IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
Pada langkah ini, Anda menggunakan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berbagai informasi yang telah Anda
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
peroleh serta strategi yang Anda tetapkan
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
untuk memecahkan masalah. Anda
penemuan.
mungkin menyeleksi strategi yang tidak
berguna, merumuskan ulang strategi yang Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar
lebih efektif, dengan terus memonitor produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.
pemecahan masalah yang Anda lakukan. Dalam sumber yang sama dinyatakan juga
Mengevaluasi bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas
Langkah terakhir dalam pemecahan
pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang
masalah adalah terus menerus
melalui metode ilmiah seperti observasi dan
memikirkan kembali dan mendefinisikan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti
kembali masalah dan pemecahannya.
rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Apakah masalah sudah terpecahkan?
Dengan demikian, IPA pada hakikatnya adalah
Adakah cara lain untuk memecahkan
ilmu untuk mencari tahu, memahami alam
masalah? Apakah pemecahan masalah
semesta secara sistematik dan mengembangkan
yang telah dilakukan sudah merupakan
pemahaman ilmu pengetahuan tentang gejala
langkah yang paling efisien? Orang yang
alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
pandai dalam memecahkan masalah
prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya.
biasanya termotivasi untuk meningkatkan
Namun, IPA bukan hanya merupakan kumpulan
kinerjanya.
pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip,
Pemecahan masalah dengan menggunakan melainkan suatu proses penemuan dan
keterampilan proses IPA pada hakikatnya adalah pengembangan. Oleh karena itu untuk
keterampilan pemecahan masalah dengan mendapatkan pengetahuan harus melalui suatu
metode ilmiah. Pemecahan masalah ini rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah serta
menerapkan logika deduktif dan induktif. Logika menuntut sikap ilmiah.
deduktif digunakan untuk mendefinisikan
Dalam pengelolaan pembelajaran IPA di
masalah, menemukan informasi awal yang
sekolah, guru harus dapat memberikan
berkaitan dengan masalah, sampai dengan
pengetahuan peserta didik mengenai konsep yang
merumuskan hipotesis. Logika induktif digunakan
terkandung dalam materi IPA tersebut. Selain
pada saat merancang, melaksanakan cara
konsep, hendaknya guru dapat menanamkan sikap
mengumpulkan data, serta menganalisis data
ilmiah melalui model-model pembelajaran yang
untuk menguji hipotesis.
dilakukannya. Jadi pelajaran IPA tidak hanya
2.2. Pembelajaran IPA bermanfaat dari segi materinya namun bermanfaat
Definisi tentang IPA (sains) telah banyak juga terhadap penanaman nilai-nilai yang
dikemukakan, antara lain menurut Supriyadi terkandung ketika proses pembelajarannya.
(2010: 2), para ilmuwan sepakat bahwa IPA Untuk belajar IPA diperlukan cara khusus
adalah suatu bentuk metode yang berpangkal yang disebut dengan metode ilmiah. Metode
pada pembuktian hipotesa. Sebagian filosof

NURFITRI PURNAMASARI 81
ilmiah ini menekankan pada adanya masalah, kegiatan pembelajaran. Dengan menerapkan
adanya hipotesa, adanya analisa data untuk Pembelajaran pemecahan masalah pembelajaran
menjawab masalah atau membuktikan hipotesa, IPA, siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan
dan diakhiri dengan adanya kesimpulan atau pembelajaran untuk memecahkan masalah yang
generalisasi yang merupakan jawaban resmi dari disediakan oleh guru. Siswa harus mengikuti
masalah yang diajukan. pembelajaran dari awal sampai akhir sesuai
2.3. Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif dengan langkah-langkah yang ada pemecahan
dan Rasa Ingin Tahu Melalui Pembelajaran IPA masalah agar dapat memecahkan soal yang
berbasis Pemecahan Masalah diberikan. Akibatnya mau tidak mau siswa harus
ikut andil didalamya dan turut serta aktif. Secara
Pendidikan modern menitik beratkan pada
tidak langsung selama siswa melaksanakan
aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil
kegiatan pembelajaran untuk mencari
bekerja dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa
pemecahan masalah, siswa telah belajar
terhadap pelajaran yang dihadapi. Dengan
matematika dengan baik dan memahami materi
bekerja, siswa memperoleh pengetahuan,
pelajaran yang dikerjakannya dan akhirnya siswa
pemahaman dan keterampilan serta dapat
berhasil mencari pemecahan dari masalah yang
mengasah rasa ingin tahu siswa dengan terlibat
disediakan. Setelah siswa berhasil mencari
aktif dalam pembelajaran. Sehubungan dengan
pemecahan masalahnya siswa akan merasa
hal tersebut, system pembelajaran dewasa ini
senang karena merasa bahwa mereka dapat
sangat menekankan pada pendayagunaan
aktivitas siswa dalam proses belajar dan mengikuti pelajaran IPA dengan baik dan dapat
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah memotivasi mereka untuk selalu turut aktif dalam
ditentukan dan untuk semakin mengasah rasa pembelajaran IPA.
ingin tahu siswa. Seseorang atau organisme dalam mencari
pemecahan terhadap masalah yang dihadapi
Untuk mengasah rasa ingin tahu belajar
akan dapat menemukan sesuatu yang baru, yang
siswa paada pembelajaran IPA dapat
sebelumnya mungkin belum terdapat. Hal ini
menggunakan pembelajaran pemecahan
berkaitan dengan berfikir kreatif (c r e a t i v e t h i
masalah. Karena pembelajaran pemecahan
n k i n g). Dengan berfikir kreatif orang
masalah adalah serangkaian aktivitas
menciptakan sesuatu yang baru. Timbulnya hal
pembelajaran yang menekankan kepada proses
baru tersebut secara tiba-tiba dan berkaitan
penyelesaian masalah yang dihadapi secara
dengan pemecahan masalah siswa dihadapkan
ilmiah. Aktivitas-aktivitas pembelajaran yang
pada serangkaian aktivas pembelajaran yang
diharapkan bukan hanya sekedar mendengarkan,
menekankan kepada proses penyelesaian
mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Dalam
akan tetapi siswa dituntut untuk aktif berfikir,
penyelesaian masalah tersebut harus mengacu
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
pada langkah-langkah yang ada. Begitu juga
akhirnya menyimpulkan.
dalam penggunaan Pembelajaran pemecahan
Banyak siswa yang menganggap bahwa IPA masalah matematika di sekolah dasar. Siswa
itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka- dituntut untuk memecahkan masalah yang
angka, sehingga sebelum kegiatan pembelajaran disajikan oleh guru sesuai dengan langkah-
dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak langkah yang telah ditetapkan. Untuk dapat
akan mampu menguasai materi pelajaran yang mencari pemecahan dari permasalahan yang
akan disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa disajikan, siswa terlebih dahulu harus memikirkan
menjadi tidak dapat berpartisipasi aktif dalam mengenai kemungkinan-kemingkinan yang akan
82 NURFITRI PURNAMASARI
terjadi dari setiap langkah yang dilakukannya.
Kemampuan untuk berfikir mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
dan kemampuan untuk menyelesaikan langkah-
langkah pemecahan yang ada inilah yang dapat
meningkatkan kreativitas berfikir siswa.

III. KESIMPULAN
Berdasarkan tahapan-tahapan yang
dilaksanakan pada pembelajaran IPA dengan
berbasis pemecahan masalah bahwa
kemampuan rasa ingin tahu siswa dan
kemampuan berpikir kreatif siswa dapat
berkembang dengan baik dan semakin meningkat
pada diri siswa, sehingga kedua kemampuan ini
dapat terasah dengan baik melalui pembelajaran
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem
Based Learning : Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan.
Jakarta:Kencana.
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach (Belajar
Untuk Mengajar) Buku Dua. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan pendekatan Sistem. Bumi Aksara:
Jakarta.
Hamzah B Uno. (2008). Profesi kependidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.

NURFITRI PURNAMASARI 83
84 NURFITRI PURNAMASARI
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA DALAM
MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
BERBASIS LINGKUNGAN
Putri Adeyantina
Adeputrii09@yahoo.com

ABSTRACT
In recent years in Indonesia, environmental destruction taking place in an uncontrolled manner. The cause of the
environmental damage is because the human activity that is irresponsible and lack of awareness in protecting
and managing the environment. One effort to overcome environmental issues, namely through the creation of
environmental awareness through the character education in schools. Learning science with the model of
Problem Based Learning implemented in school learning to shape the character of environmental care. Steps
existing learning model that uses the Problem Based Learning environmental problems of everyday life can be
used to bring up an indicator or the attitude of students to care about the environment. So that sense of caring to
keep and manage the environment formed on themselves each student.
Keywords: Environment, character environmental care, learning science, problem based learning

I. PENDAHULUAN Penyebab kerusakan lingkungan tersebut


Pendidikan erat kaitannya dengan lingkungan, tidak lain adalah ulah manusia yang tidak
karena tujuan pendidikan adalah untuk bertanggung jawab dan kurangnya kesadaran
mensejahterakan kehidupan dan lingkungan. dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Sikap
Sayangnya, kualitas lingkungan hidup sekarang ini kesadaran pentingnya dalam menjaga dan
cenderung mengalami penurunan. Pencemaran mengelola lingkungan seharusnya sejak dini
udara, kerusakan hutan, banjir, kekeringan dan ditanamkan pada para penerus generasi bangsa,
berbagai persoalan lingkungan lainnya terjadi di agar di masa akan datang manusia akan lebih
berbagai tempat. Kerugian yang harus ditanggung dapat menjaga lingkungan dan
sudah tidak terhitung lagi. memanfaatkannya secara bijaksana.

Beberapa tahun terakhir, perusakan Salah satu upaya untuk mengatasi


lingkungan hidup berlangsung secara tidak permasalahan lingkungan yaitu melalui
terkendali. Salah satu bentuknya adalah pembentukan karakter peduli lingkungan sejak dini.
pembukaan lahan baru dengan cara membakar Dikti (Trahati, M.R , 2015 : 5) mengemukakan
hutan dalam skala besar. Hal ini mengakibatkan bahwa menyadarkan masyarakat yang sudah
kabut asap berkepanjangan yang melanda Indo- terlanjur kurang memahami arti kualitas lingkungan
nesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan. untuk kelestarian umat manusia, sulit dilakukan.
Lebih lanjut lagi menurut Hamzah B.
Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

Putri Adeyantina 85
Uno dan Nurdin Mohamad (Trahati, M.R, 2015 : II. PEMBAHASAN
menyebutkan bahwa penanamaman, 2.1 Pembelajaran IPA
pemahaman, dan kesadaran tentang pentingnya
Pembelajaran adalah proses interaksi
menjaga kelestarian kualitas lingkungan sangat
peserta didik dengan pendidik dan sumber
baik apabila mulai diterapkan melalui pendidikan.
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Para penerus generasi bangsa yang tengah Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari
giat menuntut ilmu di bangku pendidikan inilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan
yang kelak akan menjadi penentu kebijakan melakukan observasi, eksperimentasi,
mengenai penanganan dan pengelolaan penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
lingkungan hidup yang baik. Menanamkan nilai- mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep
nilai budaya cinta lingkungan hidup di sekolah yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
sama saja menyelamatkan lingkungan dari diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian
kerusakan yang semakin parah. Dan itu harus proses ilmiah antara lain penyelidikan,
dimulai sekarang juga. penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan
Penanaman karakter sejak dini dapat menjadi (Rullyanda, D 2014).
dasar yang kuat bagi pembentukan karakter peduli Dengan kata lain pembelajaran IPA bukan
lingkungan. Karakter peduli lingkungan dapat hanya pembelajaran mengenai ilmu tetapi juga
ditanamkan berdasarkan kurikulum sekolah bagaimana mengaplikasikannya pada kehidupan
maupun program-program yang sudah sehari-hari. Proses pembelajaran IPA di sekolah
direncanakan sekolah. Salah satunya melalui diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan
pembelajaran IPA di sekolah. Diharapkan rasa berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
peduli lingkungan akan terbentuk, karena IPA erat mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kaitannya dengan permasalahan alam, begitu juga kecakapan hidup.
dengan kelestarian lingkungan. Pembelajaran IPA
Menurut Rustaman dan Rustaman (Zubaedi
dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk
2011: 293) menyatakan bahwa tujuan
memberi pemahaman mengenai pentingnya
pemebelajaran IPA selain untuk memehami
menjaga dan mengelola lingkungan.
konsep-konsep IPA dan keterkaitannya, juga
Berdasarkan penjelasan tentang lingkungan ditujukan untuk : a) meningkatkan ksadaran akan
tersebut, maka yang menjadi pokok pikiran yang kelestarian lingkungan, kebanggaan nasional
digagas penulis adalah bagaimana pembelajaran dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan yang
IPA di sekolah dapat membentuk karakter peduli Maha Esa; b) mengembangkan daya penalaran
lingkungan. Penulis mengangkat tema penerapan untuk memecahkan masalah sehari-hari; c)
pembelajaran IPA dalam membentuk pendidikan mengembangkan keterampilan proses untuk
karakter bangsa berbasis lingkungan. memperoleh konsep-konsep IPA dan
menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah; d)
Ada tiga rumusan masalah yang akan menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk
penulis kemukakan berdasarkan kajian dan menghasilkan karya teknologi sederhana yang
pengalaman, yaitu : berkaitan dengan kebutuhan manusia.
1. Apa yang dimaksud dengan Dimensi produk sains berupa: fakta (data
pembelajaran IPA? yang menunjukkan fenomena yang
Apa yang dimaksud dengan pendidikan sesungguhnya), konsep (generalisasi dari fakta),
karakter peduli lingkungan? prinsip (generalisasi konsep), hukum
3. Bagaimana pembelajaran ipa dapat (generalisasi prinsip), dan teori (prinsip/hukum
membentuk karakter peduli lingkungan
86 Putri Adeyantina
yang masih mengandung konsep hipotetik). Secara akademik pendidikan karakter
Aplikasi sains berupa penerapan metode ilmiah memiliki makna sebagai pendidikan nilai, budi
dan produk sains dalam kehidupan sehari-hari, pekerti, moral, watak yang tujuannya
berbasis permasalahan nyata/riil di lapangan. mengembangkan kemampuan peserta didik
Pembelajaran IPA hendaknya diarahkan pada untuk memberikan keputusan baik-buruk,
kemampuan peserta didik dalam pemecahan memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari sepenuh hati.
hari menggunakan metode ilmiah, seperti : Konteks kehidupan bermasyarakat, bernegara
mengukur, menggunakan peralatan, dan berbangsa Indonesia, diyakini bahwa nilai
menggolongkan atau melakukan klasifikasi, dan karakter yang secara legal-formal
mengolah dan menganalisis data, menerapkan ide dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan
pada situasi baru, serta mengkomunikasikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu
informasi dalam berbagai cara dan menghadapi tantangan hidup pada saat sekarang
mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri dan di masa akan datang (Wilujeng, I 2016: 6).
peserta didik. Prinsip pembelajaran IPA diarahkan Pendidikan karakter tidak hanya sekedar
pada pemilihan model pembelajaran yang mentransfer ilmu atau suatu keterampilan
menerapkan permasalahan nyata kehidupan tertentu, tetapi perlu adanya proses, contoh
sehari-hari seperti Problem Base Learning. teladan, dan pembiasaan dalam lingkungannya.
2.2 Pendidikan karakter peduli lingkungan Menurut Ma‘mur Asmani (Trahati, M.R 2015: 23)
ada empat jenis pendidikan karakter yang selama
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku
ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
pendidikan, yaitu :
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan dan kebangsaan yang terwujud pendidikan karakter berbasis nilai religius
(konservasi moral)
dalam pikiran, sikap, perasaan dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata pendidikan karakter berbasis nilai budaya
krama, budaya dan adat istiadat. (Zubaedi 2011: Pendidikan karakter berbasis lingkungan
(konservasi lingkungan)
. Suyanto (Kurniawan, S 2013: 28)
mendefinisikan karakter adalah cara berpikir dan Pendidikan karakter berbasis kompetensi
diri
berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam Pendidikan karakter berbasis lingkungan
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan akan membantu dalam penanaman karakter
negara. Individu yang berkarakter baik adalah peduli terhadap lingkungan. Karakter peduli
individu yang bisa membuat keputusan dan siap lingkungan dapat dibentuk dengan penanaman
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari kesadaran dan kepekaan pentingnya menjaga
keputusan yang ia buat. dan mengelola lingkungan sekitar.

Manusia berkarakter adalah manusia yang Karakter peduli lingkungan adalah sikap dan
memiliki kepedulian terhadap lingkungan, baik tindakan yang selalu berupaya mencegah
lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
Manusia semacam ini memiliki kesadaran bahwa dan mengembangkan upaya-upaya untuk
dirinya menjadi bagian yang tidak terpisah dari memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
lingkungan sekaligus berusaha untuk berbuat Dimana kita tahu bahwa kondisi alam di Indone-
sebaik mungkin bagi lingkungannya (Naim, N sia ini sudah banyak berubah karena adanya
2012: 200). eksploitasi alam berlebihan. Dengan adanya

Putri Adeyantina 87
pendidikan karakter peduli lingkungan diharapkan Memupuk kepekaan peserta didik terhadap
dapat merubah pemikiran dan perilaku manusia kondisi lingkungan sehingga dapat menghindari
untuk lebih melestarikan alam (Setiyani, N 2013). sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 4)
Tujuan pendidikan karakter peduli lingkungan Menanam jiwa peduli dan bertanggung jawab
adalah: 1) Mendorong kebiasaan dan perilaku terhadap kelestarian lingkungan. Pendidikan
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan karakter peduli lingkungan merupakan bentuk
pengelolaan lingkungan yang benar; 2) pengembangan dari nilai-nilai karakter (Marsianti,
Meningkatkan kemampuan untuk menghindari A, 2014). Pendidikan karakter peduli lingkungan
sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan; 3) merujuk pada 18 nilai karakter yang
dikemukakan oleh Kurniawan (2013: 41).

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

88 Putri Adeyantina
Peduli lingkungan merupakan salah satu 2.3 Peranan pembelajaran IPA dalam
karakter yang harus dibentuk dan dikembangkan di membentuk karakter peduli lingkungan
sekolah. Ada beberapa indikator yang harus Pendidikan merupakan wahana yang
dicapai oleh sekolah dalam rangka menanamkan strategis dalam upaya membentuk sikap peduli
pendidikan karakter peduli lingkungan, yaitu : lingkungan, karena untuk menanggulangi segala

Tabel 2.2 Indikator Peduli Lingkungan

macam masalah lingkungan adalah dengan Problem Based Learning merupakan inovasi
merubah sikap dasar manusia terhadap dalam pembelajaran karena kemampuan siswa
lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan benar-benar dioptimalkan melalui proses kerja
pembelajaran IPA di sekolah melalu model Prob- kelompok atau tim yang sistematis, sehinga siswa
lem Base Learning. Konsep-konsep dalam IPA dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, mengembangkan kemampuan berfikirnya secara
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bila berkesinambungan (Yulianti, T 2014 ).
pembelajaran dikaitkan langsung pada masalah- Untuk dapat membentuk karakter peduli
masalah kehidupan sehari-hari daripada lingkungan, maka dalam pembelajaran IPA
pembelajaran yang hanya sekedar teori dan menggunakan model Problem Based Learning
hafalan. menekankan pada pemecahan masalah sehari-

Putri Adeyantina 89
hari mengenai lingkungan yang ada disekitar jawab moral dalam pengelolaan lingkungan hidup
sekolah. Proses pemecahan masalah ini yang lebih baik.
dilakukan melalui tahapan model Problem Based III. SIMPULAN
Learning, yakni siswa dihadapkan pada masalah
Dalam membentuk karakter peduli
lingkungan yang ada disekitar sekolah. Kemudian
lingkungan ada banyak indikator yang dapat
menyusun kegiatan yang akan dilakukan untuk
digunakan, tetapi hanya beberapa yang
menyelesaikan masalah yang ada. Setelah itu
dimunculkan penulis karena menyesuaikan
mengamati pengamatan secara kelompok serta
dengan materi pembelajaran IPA itu sendiri.
membuat hasil karya yang berasal dari masalah
Menyesuaikan indikator karakter peduli
yang ada berupa solusi dari permasalahan yang
lingkungan dan materi pembelajaran IPA dalam
ada.
pembentuk pendidikan karakter peduli lingkungan
Indikator karakter peduli lingkungan yang menjadi tugas pendidik dalam pembelajaran di
akan muncul dari solusi pemecahan masalah sekolah. Menerapkannya terus menerus hingga
dilingkungan sekolah seperti pembiasaan menjadi kebiasaan dalam menjaga dan
pembersihan lingkungan sekolah, membuat mengelola lingkungan.
tempat sampah sesuai jenis sampahnya seperti Kesimpulan dari tulisan ini adalah :
sampah organik dan sampah anorganik,
1. Pembelajaran IPA adalah ilmu yang
membuat kompos dari sampah organik, dan
mempelajari peristiwa-peristiwa yang
membuat biopori di area sekolah. Karakter akan terjadi di alam dengan melakukan
terbentuk melalui pembiasaan yang dilakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
terus-menerus. penyusunan teori agar siswa mempunyai
pengetahuan, gagasan dan konsep yang
Membangun karakter peduli lingkungan di
terorganisasi tentang alam sekitar, yang
sekolah memerlukan tiga pilar. Pilar yang dipakai diperoleh dari pengalaman melalui
untuk mewujudkan sekolah berkarakter peduli serangkaian proses ilmiah antara lain
lingkungan meliputi tiga hal. Pertama, penyelidikan, penyusunan dan penyajian
membangun watak, kepribadian dan moral. gagasan-gagasan (Rullyanda, D 2014).
Kedua , membangun kecerdasan majemuk. Karakter peduli lingkungan adalah sikap
Ketiga, kebermaknaan pembelajaran. Agar ketiga dan tindakan yang selalu berupaya
pilar itu tetap pada landasan yang kokoh, maka mencegah kerusakan pada lingkungan
diperlukan kontrol agar segala upaya sesuai alam di sekitarnya, dan mengembangkan
dengan skenario yang ada (Marsianti, A, 2013). upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Dari seluruh kajian itu menyimpulkan bahwa Dimana kita tahu bahwa kondisi alam di
kebutuhan pengelolaan lingkungan pada Indonesia ini sudah banyak berubah
pendidikan karakter peduli lingkungan sebagai karena adanya eksploitasi alam
pondasi kelestarian dan kebermanfaatan berlebihan. Dengan adanya pendidikan
lingkungan hidup bagi manusia serta usaha karakter peduli lingkungan diharapkan
dapat merubah pemikiran dan perilaku
meminimalisasi musibah karena pengelolaan
manusia untuk lebih melestarikan alam
lingkungan yang salah, menjadi kebutuhan yang (Setiyani, N 2013).
mendesak untuk dilakukan. Karena itulah sangat
diperlukan apresiasi mendalam sehingga Pembelajaran IPA dalam membentuk
pendidikan karakter peduli lingkungan
berakumulasi pada munculnya pribadi-pribadi
dapat di implementasikan dengan
generasi mendatang yang memiliki tanggung menggunakan model Prombelm Based
Learning.
90 Putri Adeyantina
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, S. 2013. Pendidikan Karakter:
Konsepsi dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,
Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Marsianti, A. 2014. Membangun Karakter Peduli
Lingkungan di Sekolah (Upaya
Penyelamatan Lingkungan Hidup). (Online)
http://www.rakyatpos.com/membangun-
karakter-peduli-lingkungan-di-sekolah-
upaya-penyelematan-lingkungan-
hidup.html Diakses pada 29 September
2016.
Naim, N. 2012. Character Building: Optimalisasi
Peran Pendidikan dalam Pengembangan
Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa.
Trenggalek: Ar-Ruzz Media.
Rullyanda, D. 2014. Hakikat dan Tujuan
Pembelajaran IPA di SD. (Online) http://
dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2014/08/
hakikat-dan-tujuan-pembelajaran-
ipa . html Diakses pada 14 September
2016.
Setiyani, Nina. 2013. PENDIDIKAN KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PRO-
GRAM ―GREEN ENVIRONMENT‖ DI SMP
ALAM AR-RIDHO KOTA SEMARANG.
Semarang: UNNES.
Trahati, M.R. 2015. Implementasi Pendidikan
Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah
Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi
Cilacap. Yogyakarta: UNY.
Wilujeng, I. 2016. Implementasi Pembelajaran
Sains dengan Pendidikan Karakter Berbasis
Keterampilan Abad XXI. Yogyakarta: UNY.
Yulianti, T. 2014. Pengembangan Modul Berbasis
Problem Based Learning Materi
Pencemaran Lingkungan Untuk
Membiasakan Sikap Peduli Lingkungan
Siswa SMPN 1 Bulu Sukoharjo. Surakarta:
UNS.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakater:
Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga
Pendidikan. Bengkulu: Kencana.

Putri Adeyantina 91
92 Putri Adeyantina
PENGEMBANGAN BERPIKIR TINGKAT TINGGA DAN
PENDIDIKAN KARAKTER MORAL UNTUK MEMBANGUN
PERADABAN BANGSA
Putri Anggraini
putrianggraini161093@gmail.com

ABSTRACT
Science learning is essentially covers the cognitive dimension (product), affective and psychomotor.
Dimensions affective and psychomotor learning that takes place in an integrated science is able to
bring up the habit. This habit will eventually be integrated into the students who will ultimately build
moral character and development hight ordet thinking in the students. This will create a whole moral
character and hight order thinking of human resources of high quality so that it can compete in the
global era as well as to build a civilization.
Keywords: Science Learning, Moral Character Education, High Order Thinking, Civilization Nation.

I. PENDAHULUAN Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025


1.1 Latar Belakang (UU No. 17 Tahun 2007) antara lain adalah
mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,
Bukan hal baru lagi dunia pendidikan
bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
dihebohkan dengan kasus tauran antar pelajar.
berdasarkan falsafah Pancasila‖. Pendidikan
Dewasa ini dijumpai pula kasus pelajar yang
menjadi hak bagi setiap manusia karena
melakukan kekerasan kepada gurunya,
pendidikan mempunyai peran penting bagi
penyalahgunaan NAPZA dan minuman keras,
kelangsungan hidup dan masa depan seseorang.
korupsi ditingkat elit pemerintahan serta perilaku
Melalui pendidikan seseorang akan menjadi
penyimpangan moral lainnya. Hal ini disebabkan
pribadi yang lebih baik sehingga tidak terjerumus
oleh beberapa faktor salah satunya yaitu
kedalam hal-hal yang negatif. Pendidikan
lunturnya nilai karakter moral dan lemahnya pola
karakter merupakan salah satu upaya dalam
pikir masyarakat dalam menghadapi masalah.
mewujudkan pembangunan peradaban bangsa.
Karakter yang berkualitas dapat dibentuk sejak
usia dini melalui pendidikan. Secara akademik, pendidikan karakter
dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu prioritas
budi pekerti, pendidikan moral,
uatama dalam pembangunan bangsa. Hal ini
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka pendidikan watak yang tujuannya
mengembangkan kemampuan peserta didik

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

Putri Anggraini 93
untuk memberikan keputusan baik-buruk, menyebutkan ―Pendidikan Nasional berfungsi
memelihara apa yang baik itu dan mewujudkan mengembangkan dan membantu watak serta
kebaikkan itu dalam kehidupan sehari-hari peradaban bangsa yang bermartabat dalam
dengan sepenuh hati. Di sekolah pendidikan rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk
karakter dibebankan pada mata pelajaran PKN berkembangnya potensi, peserta didik agar
dan agama, akan tetapi kenyataannya menjadi manusia yang beriman yang bertakwa
penanaman dan pembentukan karakter tidak kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
cukup pada dua mata pelajaran itu saja. sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
Penidikan karakter perlu di implementasikan menjadi warga negara yang demokratis serta
pada setiap mata pelajaran. bertanggung jawab‖ (Harta, 2010).
Proses pembelajaran IPA mampu dijadikan Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
bagian dari pencapaian pendidikan karakter dan (habituation) tentang hal yang baik shingga peserta
pengembangan berpikir tingakt tinggi karena didik menjadi faham (kognitif) tentang yang benar
pembelajaran IPA berlandasakan pada prinsip dan yang salah, mampu merasakan (efektif) nilai
komstruktivitas. Melalui pembelajaran IPA yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor).
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta Dengan kata lain pendidikan karakter yang baik
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut yang baik (moral knowing), akan tetapi juga
dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari- merasakan dengan baik atau loving good (moral
hari. feeling), dan perilaku yang baik (moral action).
Pembelajaran IPA hendaknya tidak hanya Pendidikan karakter menekankan pada habit atau
memberi pengetahuan saja kepada peserta didik kebiasaan yang terus menerus dipraktikan dan
tetapi hendaknya pembelajaran IPA dilakukan dilakukan. Pendidikan karakter adalah mengukir
secara inquiry. Melalui pembelajaran inquiry akhlak melalui proses knowing the good, loving the
peserta didik dapat mengembangkan good, and acting the good, yakni suatu proses
kemampuan berpikir tingkat tinggi dimana pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi,
peserta didik diharapkan mampu mensistesis dan dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir
mengevaluasi ketika menghadapi suatu masalah menjadi habit of the mind, heart, and hands.
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
Berdasarkan latar belakang yang telah
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
diuraikan, makalah ini akan membahas
royong, berjiwa patriotik, dinamis, berorientasi ilmu
bagaimana implementasi pembelajaran IPA
pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai
dalam pengembangan berpikir tingkat tinggi dan
oleh iman dan takwa kepada Tuhan YME
pendidikan karakter moral untuk membangun
berdasarkan Pancasila (Julaiha, 2014).
peradaban bangsa.

Pendidikan berkarakter moral sebagai proses


II. PEMBAHASAN
transfer pengetahuan, perasaan, penentuan sikap
2.1 Pendidikan Karakter dan tindakan terhadap fenomena berdasarkan nilai
Dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang atau aturan universal sehingga peserta didik
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi mempunyai kepribadian yang berintegritas tinggi
dan tujuan pendidikan Nasional yang harus terhadap nilai atau aturan tersebut dan mampu
digunakan dalam mengembangkan upaya melakukan hubungan sosial yang harmonis tanpa
pendidikan di Indonesia pasal 3 UU Sikdiknas mengesampingkan nilai
94 Putri Anggraini
atau aturan yang ia junjung tinggi tersebut. Level ini merupakan level yang memberdayakan
Sehingga pendidikan berkarakter moral ini dapat peserta didik untuk memberikan kontribusi efektif
membantu peserta didik memahami kebaikan, dan produktif terhadap masyarakatnya. Pada level
mencintai kebaikan dan menjalankan kebaikan ini peserta didik memperoleh nilai dan belajar
(know the good, love the good, and do the good). bertanggungjawab untuk menciptakan masa
Melalui pendidikan karakter di sekolah hasil depannya.
belajar yang diharapkan adalah pengetahuan Mensintesis dan mengevaluasi ( inti urutan
tentang moral (moral knowing), tindakan moral berpikir lebih tinggi) umumnya meliputi :
(moral action), dan perasaan moral (moral feeling) • Mengeksplor personal implikasi dari
(Sani, 2014). informasi (hasil belajar)
2.2 Berpikir Tingkat Tinggi • Mengartikulasikan perbedaan dalam
Johnson dalam Jufri (2013) mengemukakan perspektif
bahwa keterampilan berpikir dapat dibedakan • Membuat penilaian personal tentang
menjadi berpikir kritis dan bepikir kreatif. Kedua kepentingan informasi relatif terhadap diri
jenis berpikir ini disebut juga sebagai seseorang.
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis • Membuat rencana bagaimana
merupakan proses mental yang terorganisir menggunakan informasi dalam
dengan baik dan berperan dalam proses kehidupan sehari-hari.
mengambil keputusan untuk memecahkan Penggerak bagi lintasan yang lain.
masalah dengan menganalisis dan Pendekatan yang digunakan disebut pendekatan
menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri ilmiah (scientific) (Nur, 2014).
ilmiah. Berpikir kreatif adalah proses berpikir yang Pembelajaran IPA di sekolah hendaknya
menghasilkan gagasan asli, konstruktif, dan menekankan pada pemberian pengalaman
menekankan pada aspek intuitif serta rasional. belajar secara langsung melalui penggunaan
Apabila pendidik ingin meningkatkan tingkat dan pengembangan keterampilan proses serta
pembelajaran dan penuntasan kurikulum bagi sikap ilmiah, untuk mengembangkan kompetensi.
peserta didik, maka pendidik sebaiknya Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan
memberdayakan semua kecerdasan/intellegensi metode ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
ini sesuai dengan urutan berpikir tingkat tinggi. berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
Perkembangan setiap kecerdasan dapat mengomunikasikannya sebagai aspek penting
ditransformasikan ke dalam taksonomi kecakapan hidup. Di antara sikap ilmiah yang
kemampuan kognitif. Proses berpikir di dalam dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA
pikiran ke dalam domain kecerdasan yang adalah berikut ini.
berbeda pada tingkat pemikiran yang berbeda a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya
berdasarkan pada versi sederhana taksonomi menyatakan segala sesuatu sesuai fakta
Bloom. Dikemukakan tingkatan berpikir tingkat tidak dicampuri o leh perasaan senang
tinggi (HOT): mengumpulkan dan memahami atau tidak senang.
pengetahuan dasar, pemrosesan dan analisis b. Tidak tergesa-gesa mengambil
informasi, serta penalaran dan berpikir tingkat kesimpulan bila belum cukup data yang
mendukung kesimpulan itu.
tinggi Beberapa peneliti keterampilan berpikir
menyarankan bahwa level berpikir tingkat tinggi c. Berhati terbuka artinya bersedia menerima
pandangan atau gagasan orang lain,
merupakan asesment utama dari apa yang terjadi
pada pembelajaran dalam suatu unit pelajaran.
Putri Anggraini

95
walaupun gagasan tersebut bertentangan Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
dengan penemuannya sendiri. diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
Sementara itu, jika gagasan orang lain peserta didik menjadi kompetensi yang
memiliki cukup data yang mendukung
gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut diharapkan. Lebih lanjut, pembelajaran harus
tidak ragu menolak temuannya sendiri. diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian
kompetensi yang telah dirancang dalam
Tidak mencampur-adukkan fakta dengan
pendapat tanpa landasan kuat. dokumen kurikulum agar setiap individu mampu
menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat, dan
Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini
ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk pada gilirannya mereka menjadi komponen
cara kerja yang didasarkan pada sikap penting untuk mewujudkan masyarakat belajar.
penuh pertimbangan, tidak ceroboh, Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan
selalu bekerja sesuai prosedur yang telah harus terealisasikan dalam proses pembelajaran
ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama,
tidak cepat mengambil kesimpulan. solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
Pengambilan kesimpulan dilakukan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
dengan penuh kehati-hatian berdasarkan
faktafakta pendukung yang benar-benar watak (Nur, 2014).
akurat. 2.3 Implementasi pembelajaran IPA dengan
Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan Pendidikan Karakter Moral
(curiosity) yang tinggi. Bagi seorang Implementasi pembelajaran IPA dengan
ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh
Pendidikan Karakter dapat dilaksanakan dalam 4
orang pada umumnya, hal itu merupakan
hal penting dan layak untuk diselidiki. pilar pendidikan yaitu learning to know, learning
Sebagai contoh, orang menganggap hal to do, learning to live together dan learning to be.
yang biasa ketika melihat benda-benda Pada pilar learning to know identik dengan aspek
jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang kognitif dari bepikir tingkat rendah sampai
Isaac Newton pada waktu itu. Newton berpikir tingkat tinggi yang mencakup
berpikir keras mengapa buah apel jatuh pengembangan ingatan, imajinasi, bernalar,
ketika dia sedang duduk istirahat di pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir
bawah pohon tersebut. Pemikiran ini
secaha koheren dan cara kritis. Pilar learning to
ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama
bertahun-tahun sehingga ditemukan do merupakan gabungkan keterampilan tingkat
hukum Gravitasi. tingggi setiap peserta didik yang mana
pengetahuan dan informasi yang didapatnya
Proses pembelajaran IPA di sekolah
sebagai faktor produk sains mendasari
hendaknya mengacu pada Pedoman Umum
terbentuknya ide sehingga terbentuk kompetensi
Pembelajaran (Lampiran IV) dari Permendikbud
personal. Pilar learning to live together dalam
RI Nomor 81A Tahun 2013 sebagai berikut.
pendidikan merupakan penggabungan antara
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran
discovery dan experinece yang dishare dalam
merupakan proses yang memberikan
kehidupan. Pilar learning to be diimplikasikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
dalam kurikulum untuk mencapai kualitas
mengembangkan potensi mereka dalam sikap,
imajinasi dan kreativitas, mengembangkan
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
potensi personal : ingatan, nalar, estetika,
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
kapasitas fisik dan keterampilan komunikasi/
berbangsa, serta berkontribusi pada social, mengembangkan berpikir kritis, dan
kesejahteraan hidup umat manusia.
latihan pengembangan komitmen diri dan
tanggung jawab (Wilujeng, 2016).
96 Putri Anggraini
Aspek apektif dan psikomotorik yang Idris, Harta. 2010. Pendidikan Karakter dan Budaya
Bangsa. Makalah Lokakarya Mayoga.
menjadi tujuan pembelajaran IPA sebagai bentuk
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains.
pembiasaan pada akhirnya akan membentuk
Bandung: Pustaka Reka Cipta.
karakter dan nilai-nilai mulia serta menjadikan
Julaiha, Siti. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter
peserta didik mampu menghadapi masalah dalam Pembelajaran. Jurnal Dinamika Partikel Vol
dengan berpikir tingkat tinggi. Karakter dan nilai 14 No. 2.
mulia yang terbentuk mencakup kesadaran Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
sosial, pengolahan hubungan, pengolahan diri, Alam kelas VII. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
kesadaran diri dan tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan. Pembelajaran IPA yang Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Alam kelas VIII. Kementerian Pendidikan dan
mencapai pengembangan peserta didik dalam Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
berpikir tingkat tinggo dan perwujudan karakter
Rustaman, NY. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains
serta nilai-nilai mulia mampu menciptakan dalam mengembangkan Keterampilan Berpikir
sumber daya manusia yang berkualitas yang Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Karakter.
akhirnya dapat membangun moral bangsa Prosiding Seminar Nasional VIII. ISBN : 978-
979-1533-24-9.
menjadi lebih baik. Karena peserta didik telah
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik
mendapatkan pengetahuan tentang moral (moral Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
knowing), tindakan moral (moral action), dan Aksara.
perasaan moral (moral feeling). Melalui berpikir Wilujeng, Insih. 2016. Implementasi Pembelajaran Sains
tingkat tinggi peserta didik dapat mensisntesis dengan Pendidikan Karakter Berbasis Keterampilan
dan mengevaluasi setiap masalah yang nantinya Abad XXI. Jurnal UNY Seminar Nasional 2016.
akan ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.

III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dipaparkan pembelajaran IPA sesuai hakikatnya
meliputi dimensi kognitif (produk), afektif dan
psikomotorik. Melalui dimensi sikap dan
psikomotorik akan membiasakan pada peserta
didik untuk membentuk karakter moral dan nilai-
nilai mulia serta peserta didik mampu berpikir
tingkat tinggi sehingga terwujudnya sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi yang mampu
bersaing di era global sekaligus dapat
membangun kemajuan peradaban bangsa.
Dalam pelaksanaanya implemantasi
pembelajaran IPA dengan pendidikan karakter
dapat dilaksanakan dengan mengacu pada
pembelajaran 4 pilar pendidikan yaitu learning to
know, learning to do, learing to live together, dan
learning to be.

DAFTAR PUSTAKA

Putri Anggraini 97
98 Putri Anggraini
PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN PESERTA DIDIK MELALUI
PEMBELAJARAN IPA UNTUK PEMBANGUNAN BANGSA
YANTI ASTUTI
yantiastuti2009@gmail.com

ABSTRACT
Launching of National Discipline Movement government invites the public to take action in the form of attitudes
and behavior in everyday shaped cultured attitude. But it seems less positive response from society, attitude to
life that used to be done was not easily changed. One way to overcome this problem is to instill discipline to the
young generation through natural science education. Learning science is always associated with the practicum
dominant use of laboratory space. In laboraturiom there are a lot of equipment and materials for various types of
lab science course that must be used in accordance with the rules and instructions for use. It is expected to
emphasize the students to abide by and comply with the discipline instilled in learning natural science, the
discipline can become a habit which commonly practiced continuously will be the behavior, and the behavior of
the characters is what will be the future of such learners.
Keywords: discipline, natural science education, nation building.

I. PENDAHULUAN Pencanangan Gerakan Disiplin Nasional


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pemerintah mengajak masyarakat untuk
memilih tanggal 20 Mei sebagai hari Kebangkitan melakukan tindakan berupa sikap dan perilaku
Nasional yang mengingatkan kembali kepada masa sehari-hari dalam berbentuk sikap yang
dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, berbudaya seperti mematuhi rambu lalu lintas,
kesatuan dan nasionalisme serta lesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, antri,
memperjuangkan kemerdekaan Republik mematuhi jam kerja dan sebagainya. Namun
Indonesia. Masa ini ditandai dengan peristiwa nampaknya kurang tanggapan positif dari
penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei masyakat, sikap hidup yang terbiasa dilakukan
1908). Makna hari kebangkitan Nasional itu sendiri ternyata tidak mudah diubah.
perlu benar-benar dalami ditengah-tengah bangsa Salah satu cara untuk mengatasi masalah
dalam suasana membangun negara. Untuk tersebut adalah dengan menanamkan sikap
memberikan daya dorongan yang kuat kepada disiplin kepada generasi bangsa. Kedisiplinan
seluruh masyarakat maka mulai tanggal 20 Mei berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal
1995 Pemerintah mencanangkan Gerakan Disiplin dari bahasa latin ―Disciplina‖yang menunjuk pada
Nasional. kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

YANTI ASTUTI 105


bahasa inggrisnya yaitu discipline‖ yang berarti: sehingga mereka menaati segala peraturan yang
tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, telah ditetapkan.
penguasaan diri; 2) latihan membentuk, Istilah disiplin berasal dari bahasa latin
meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, ―Disciplina‖yang menunjuk pada kegiatan belajar
sebagai kemampuan mental atau karakter moral; dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa
(Mac Millan dalam Tu‘u, 2004: 20). Sikap inggrisnya yaitu discipline‖ yang berarti: 1) tertib,
manusia dapat diubah atau dididik melalui taat atau mengendalikan tingkah laku,
pendidikan. penguasaan diri; 2) latihan membentuk,
Pendidikan merupakan unsur utama dalam meluruskan atau menyempurnakan sesuatu,
pengembangan manusia seutuhnya. Komitmen sebagai kemampuan mental atau karakter moral;
yang kuat dari Pemerintah Indonesia di bidang (Mac Millan dalam Tu‘u, 2004: 20). Tata tertib
pendidikan diwujudkan dengan lahirnya Undang- adalah kumpulan aturan – aturan yang dibuat
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat
tahun 2003, yang menyebutkan pendidikan Tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan
adalah usaha sadar dan terencana untuk yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan
mewujudkan suasana belajar dan proses yang konsisten (tatap azas) dari peraturan yang
pembelajaran agar peserta didik secara aktif ada. Aturan – aturan ketertiban dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kewajiban, keharusan dan larangan– larangan.
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta Edwin (1997: 17) mengemukakan ada
keterampilan yang diperlukan dirinya, empat unsure disiplin, yaitu :
masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No.14, Peraturan
2005, hal.60-61). Oleh karenanya, pengelolaan
Dalam disiplin ada norma-norma atau
pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana aturan yang harus ditaati seseorang.
menciptakan perubahan yang lebih baik. Hukuman
Ada tiga pokok masalah yang penulis akan Jika seseorang melanggar suatu aturan,
kemukakan berdasarkan kajian dan pengalaman maka akan mendapatkan hukuman.
yaitu : Penghargaan
1. Apa indikator sikap displin ? Bila seseorang melaksanaan tindakan
2. Bagaimana sikap disiplin dalam yang benar, maka diberi penghargaan
pembelajaran IPA? yang tidak harus berupa benda, tetapi
Bagaimana integrasi sikap disiplin dalam dapat berupa ucapan terima kasih,
pembangunan bangsa? senyuman, pujian dan sebagainya.
Konsistensi

PEMBAHASAN Konsistensi merupakan suatu


kecenderungan menuju kesamaan.
2.1 Indikator Sikap Disiplin Dengan adanya konsistensi, anak terlatih
dan terbiasa dengan segala yang tetap
Mulyasa (2006: 108) mengungkapkan
sehingga mereka akan termotivasi untuk
bahwa disiplin di sekolah bertujuan untuk
melakukan hal yang benar dan
membantu peserta didik menemukan dirinya dan menghindari yang salah.
mengatasi serta mencegah timbulnya masalah
dan berusaha menciptakan situasi yang Tu‘u (2004: 91) menyebutkan beberapa
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, indikator yang menunjukkan perubahan hasil
belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan
106 YANTI ASTUTI
menaati peraturan sekolah, antara lain sebagai umumnya membawa ke pertanyaan lanjutan
berikut : yang lebih rinci, lebih rumit, dan memerlukan
a. Dapat mengatur waktu belajar upaya yang lebih keras untuk menyelidikinya.
b. Rajin dan teratur belajar Pada hakikatnya belajar dengan pendekatan
c. Perhatian yang baik saat belajar di kelas yang meliputi empat unsur utama. Keempat unsur
d. Ketertiban diri saat belajar di kelas tersebut adalah sikap, proses, produk, dan aplikasi.
Dari berbagai gagasan di atas, dapat (1) Sikap, yaitu rasa ingin tahu mengenai alam yang
dirangkum indikator disiplin yaitu: diselidiki secara tekun, teliti, jujur, skeptis, namun
terbuka terhadap kemungkinan baru, dan
a. Menaati dan mematuhi peraturan
laboraturium IPA bertanggung jawab. (2) Proses, yaitu prosedur
penyelidikan mencakup gejala alam. (3) Produk,
b. Menaati dan mematuhi peraturan
penggunaaan alat praktikum yaitu fakta, konsep, prinsip/hukum, dan teori yang
menjelaskan dan/atau memprediksi gejala alam. (4)
c. Perhatian yang baik saat pembelajaran
IPA Aplikasi, yaitu penerapan metode ilmiah dan
d. Ketertiban diri saat pembelajaran IPA pengetahuan IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur utama IPA ini seharusnya muncul
e. Rajin dan teratur belajar dan
dalam pembelajaran IPA.
mengerjakan tugas
2.2 Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA seharusnya dapat
menumbuhkembangkan kompetensi siswa pada
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
berasal dari kata natural science. Natural artinya
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki
ilmiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan lintasan perolehan (proses psikologis) yang
science artinya ilmu pengetahuan. Ilmu berbeda. Sikap dapat diperoleh melalui aktivitas
Pengetahuan Alam merupakan objek kajian yang
―menerima, menjalankan, menghargai,
sangat luas, yang terdiri dari kumpulan suatu
menghayati, dan mengamalkan‖.
konsep, prinsip, hukum, dan teori yang terbentuk
melalui sikap ilmiah dan keterampilan proses Konsep dasar tentang pembelajaran adalah
penemuan. IPA merupakan konsep pembelajaran pengetahuan yang tidak dapat dipindahkan
alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta
terkait dengan kehidupan manusia. didik harus didorong untuk mengonstruksi
pengetahuan di dalam pikirannya. Agar benar-
IPA atau sains adalah upaya sistematis untuk
benar memahami dan dapat menerapkan
menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan, maka peserta didik perlu didorong
pengetahuan tentang gejala alam. Upaya ini untuk bekerja memecahkan masalah,
berawal dari sifat dasar manusia yang penuh menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan
dengan rasa keingintahuannya. Rasa
bersusah payah dengan ide-idenya.
keingintahuannya ini kemudian ditindaklanjuti
2.3 Sikap disiplin dalam pembelajaran IPA
dengan penyelidikan dalam rangka mencari
penjelasan yang paling sederhana, namun Pembelajaran IPA seharusnya tidak hanya
konsisten untuk menjelaskan dan memprediksi dilakukan secara verbal tetapi menggunakan
gejala-gejala alam. Penyelidikan ini meliputi pendekatan-pendekatan yang dapat
kegiatan mengobservasi, merumuskan masalah, mengaktifkan siswa dan mengembangkan sikap-
merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, sikap positif pada diri siswa. Dengan begitu, IPA
mengumpulkan data, menganalisis, dan akhimya
menyimpulkan. Hasil dari penyelidikan ini

YANTI ASTUTI 107


dapat menanamkan nilai-nilai sehingga nilai-nilai menjadi kebiasaan yang mana kebiasaan yang
tersebut dapat membentuk pola sikap dan dilakukan secara terus-menerus akan menjadi
tingkah laku siswa. perilaku, dan perilaku inilah yang akan menjadi
Menurut Khusniati (2012), mata pelajaran karakter peserta didik tersebut dikemudian hari.
IPA terpadu harus men-gimplementasikan 2.4 Integrasi sikap disiplin dalam
pendidikan karakter, karena masuknya nilai-nilai nasionalisme untuk pembangun bangsa
karakter ke dalam pembe-lajaran IPA dapat Pembangunan yang dilakukan oleh suatu
menanamkan nilai-nilai terse-but dengan baik negara bertujuan untuk meningkatkan
kepada siswa yang pada akhir-nya akan kesejahteraan rakyatnya kea rah yang lebih baik.
terbentuk sebuah karakter yang baik. Ilmu Setiap negara memiliki potensi untuk maju dan
Pengetahuan Alam merupakan objek kajian yang berkembang. Suatu negara yang kaya akan
sangat luas, yang terdiri dari kumpulan suatu sumber daya alam seperti Indonesia belum tentu
konsep, prinsip, hukum, dan teori yang terbentuk dikategorikan sebagai Negara maju. Pada
melalui sikap ilmiah dan keterampilan proses hakikatnya keberhasilan suatu pembangunan
penemuan. IPA merupakan konsep pembelajaran merupakan hasil dukungan dari tiga unsure yang
alam dan mempunyai hubungan yang sangat saling memengaruhi, yaitu: ilmu pengetahuan,
luas terkait dengan kehidupan manusia. teknologi dan sumber daya alam. Ketiga unsur
Menurut Toni (2013) mengemukakan bahwa tersebut tidaklah berdiri sendiri tanpa adanya
mengingat sangat pentingnya pendidikan IPA dukungan utama yaitu sumber daya manusia
sebagai bekal untuk dapat memecahkan masalah sebagai pelaku pembangunan
yang dihadapinya dan selanjutnya mampu Salah satu dari ciri sikap masyarakat negara
memenuhi kehidupan sehari-hari, maka maju yaitu menjunjung tinggi kedisiplinan,
pemerintah telah menetapkan tujuan kesetaraan gender dan menghargai waktu. Hal
pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dasar tersebut tidak serta merta dapat ditanamkan pada
yaitu agar siswa : (1) memiliki kemampuan yang generasi muda tanpa melalui proses pembiasaan
dapat dialihgunakan melalui kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan.
pembelajaran, (2) memiliki pengetahuan sebagai
Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu
bekal untuk melanjutkan pendidikan di jenjang
yang di dalamnya berkaitan antara pendidikan
berikutnya, (3) memiliki ketrampilan untuk dapat
dengan IPA. Pendidikan merupakan suatu suatu
digunakan dalam kehidupann sehari-hari, (4)
proses sadar dan terencana dari setiap individu
memiliki pandangan yang cukup luas dan, (5)
maupun kelompok untuk membentuk pribadi
memiliki sikap logis, kritis, cermat, disiplin serta
yang baik dalam mengembangkan potensi yang
menghargai Ilmu Pengetahuan.
ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
Dalam pembelajaran IPA selalu berkaitan tujuan hidup yang diharapkan. IPA sendiri
dengan kegiatan praktikum yang dominan merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan
menggunakan ruang laboratorium. Pada manusia yang diperoleh dengan menggunakan
laboraturiom terdapat banyak peralatan dan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode
bahan untuk berbagai jenis praktikum IPA yang ilmiah yang didaptkan dari hasil eksperimen atau
tentu saja harus dipergunakan sesuai dengan observasi yang bersifat umum sehingga akan
tata tertib dan petunjuk penggunaan. Diharapkan terus disempurnakan. Dari dua pengetian
dengan menekankan peserta didik untuk menaati tersebut dapat disimpilkan bahwa pendidika IPA
dan mematuhi tata tertib yang ditanamkan dalam merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
pembelajaran IPA maka sikap disiplin dapat sadar untuk mengungkapkan gejala-gejala alam
108 YANTI ASTUTI
dengan menerapkan langkah-langkah ilimiah Julianto, Eko Andry. 2014. Hubungan antara
serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah Kedisiplinan dengan Hasil Belajar Siswa
SMA Negeri 1 Sampang dalam
laku peserta didik sehingga dapat memahami
Pembelajaran PENJASORKES .
proses IPA yang kemudian dapat dikembangkan
Universitas Negeri Surabaya Volume 02
di masyarakat. Nomor 03 Tahun 2014, 750 – 752.
Khusniati, M. 2012. Pendidikan Karakter melalui
III. SIMPULAN Pembelajaran IPA. JPII 1 (2) (2012)
204-210.
Simpulan dari tulisan ini sebagai berikut:
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis
Pertama, dirangkum indikator disiplin yaitu: (a) Kompetensi . Bandung: Remaja
Menaati dan mematuhi peraturan laboraturium IPA; Rosdakarya.
(b) Menaati dan mematuhi peraturan penggunaaan Toni, Kantun, dkk. 2013. Determinasi Konsep
alat praktikum; (c) Perhatian yang baik saat Diri, Motivasi Berprestasi dan Disiplin
pembelajaran IPA: (d) Ketertiban diri saat Belajar terhadap Hasil Belajar IPA SD
pembelajaran IPA; dan (e)Rajin dan teratur belajar se-Kecamatan Buleleng . e-Journal
dan mengerjakan tugas. Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi
Kedua, pembelajaran IPA selalu berkaitan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun
dengan kegiatan praktikum yang dominan 2013)
menggunakan ruang laboratorium. Pada Tu‘u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku
laboraturiom terdapat banyak peralatan dan dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia
bahan untuk berbagai jenis praktikum IPA yang Widiasarana Indonesia.
tentu saja harus dipergunakan sesuai dengan
tata tertib dan petunjuk penggunaan. Diharapkan
dengan menekankan peserta didik untuk menaati
dan mematuhi tata tertib yang ditanamkan dalam
pembelajaran IPA maka sikap disiplin dapat
menjadi kebiasaan yang mana kebiasaan yang
dilakukan secara terus-menerus akan menjadi
perilaku, dan perilaku inilah yang akan menjadi
karakter peserta didik tersebut dikemudian hari.
Ketiga, salah satu dari ciri sikap masyarakat
negara maju yaitu menjunjung tinggi kedisiplinan,
kesetaraan gender dan menghargai waktu. Hal
tersebut tidak serta merta dapat ditanamkan
pada generasi muda tanpa melalui proses
pembiasaan yang dapat dilaksanakan dalam
pendidikan. Sikap disiplin dapat dibiasakan
dalam kegiatan proses belajar mengajar dengan
arahan dari pihak pengajar.

DAFTAR PUSTAKA
Edwin, T. N. 1997. Peran Disiplin dalam
Pengembangan Kreativitas Anak .
Yayasan Arena Almameter.

YANTI ASTUTI 109


110 YANTI ASTUTI
PERAN IPA DALAM UPAYA MENUMBUHKAN LIFE SKILL
BERUPA HASIL KREATIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI
PENDEKATAN STM (SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT) YANG
BERDAMPAK PADA KEMAJUAN BANGSA
YULIA RAHMI
yrahmi22@gmail.com

ABSTRACT
Education was organized in order to ensure that the learners have life skills. Moreover,science education should
be with all the content and character could contribute more riel to the learners so that it has adequate provision
so that it can survive in society. Education must also be designed so as to be able to free the students to be
creative to find their own skills. Then approach the Science-Technology-Society (STM) which will be instrumental
to the formation of life skills as the world capital for competitive arena in order to create a developed nation and
character. This approach is intended to bridge the gap between science teaching in classrooms with
technological progress and development of society. The national character such as curiosity, hard work, and
creative embedded in the learners to produce a work worldwide for the nation's progress.
Keywords: science education, STM, Life Skill, curiosity, hard work, creative.

I. PENDAHULUAN memiliki kesanggupan untuk hidup di era


Salah satu tuntutan dan tantangan yang mendatang yang memiliki kompleksitas
dihadapi dunia pendidikan pada saat ini dan ke permasalahan yang jauh lebih rumit dari yang
depan adalah pendidikan hendaknya mampu ada saat ini. Pendidikan juga harus didesain
menghasilkan sumber daya manusia yang sedemikian rupa agar mampu membebaskan
memiliki kompetensi yang utuh, yaitu kompetensi peserta didik untuk berkreasi menemukan
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi ketrampilannya sendiri. Pendidikan
yang terintegrasi. Sumber daya manusia diselenggarakan untuk dapat memastikan bahwa
berkompeten dalam dirinya tentu tidak terlepas para peserta didik memiliki life skills. Terlebih lagi
dari penanaman karakter bangsa dalam pendidikan IPA, semestinya pendidikan IPA
kehidupan sehari-hari.Penanaman karakter dengan segala isi dan karakternya bisa
bangsa ini lebih ditekankan pada pendidikan memberikan sumbangan yang lebih riel terhadap
yang ditempuh oleh seseorang. peserta didik agar ia memiliki bekal yang
memadai sehingga dapat bertahan hidup di
Pendidikan harus mampu membongkar dan
masyarakat.
mengembangkan keseluruhan potensi
kemanusiaan seorang peserta didik sehingga ia Pendidikan IPA dengan demikian akan
mengajak peserta didik untuk semakin dekat

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat.

YULIA RAHMI 111


dengan alam tempat ia berpijak. Keinginan untuk pembelajaran IPA layak dimunculkan sebagai
mencetak manusia-manusia yang memiliki modal upaya menumbuhkan serta meningkatan life skill
cukup sehingga sanggup menghadapi tantangan peserta didik yang diharapkan nantinya akan
masa depan sebagaimana dipaparkan di atas menghasilkan kreativitas anak bangsa dalam
agaknya harus berhadapan dengan realitas yang ilmu pengetahuan dan teknologi.
tidak cukup menyenangkan. Hingga sekarang, Ada tiga pokok masalah yang penulis akan
dunia pendidikan masih diwarnai praktik-praktik kemukakan berdasarkan kajian dan pengalaman
yang menghambat bagi proses pembongkaran yaitu :
potensi peserta didik secara sungguh-sungguh.
Apa yang dimaksuddengan pendidikan
Potensi yang dimiliki peserta didik ini diharapkan IPA, life skill, pendekatan STM (Sains-
akan menghasilkan suatu kreativitas baru yang Teknologi-Masyarakat)dan karakter
bisa membawa kemajuan terhadap bangsa. bangsa?
Bagaimanapenanaman karakter bangsa
rasa ingin tahu, kerja keras dan kreatif
Gaya pembelajaran yang mengarahkan
melalui penerapan pendekatan STM
peserta didik untuk senantiasa teks book juga pada pembelajaran IPA?
telah mematikan kreativitas peserta didik.
Bagaimanacontoh life skill peserta
Sedangkan kreatif itu sendiri merupakan salah
didikyang menghasilkan kreativitas
satu dari karakter kebangsaan yang wajib dimiliki berupa helm pendingin yang tidak lepas
oleh setiap warga negara apalagi bagi seorang dari pembelajaran IPA?
peserta didik yang memiliki ilmu sebagai bukti
kecintaannya terhadap bangsa. Selain itu juga
PEMBAHASAN
dengan adanya rasa ingin tahu, kerja keras, dan
dengan semangat kebangsaan diharapkan 2.1 Pendidikan IPA
peserta didik bisa menghasilkan karya yang IPA atau yang sering disebut sebagai sains
mendunia. Melihat kondisi yang cukup merupakan ilmu yang memberikansumbangan
memprihatinkan tersebut, penulis ingin mencoba luar biasa terhadap perkembangan teknologi.
mengangkat salah satu pendekatan Perkembangan teknologi ini tentunya akan
pembelajaran dalam IPA yaitu pendekatan Sains- berdampak pada kemajuan masyarakat pada
Teknologi-Masyarakat (STM) yang nantinya akan saat ini. Trowbridge dan Byebee (1986:38)
berperan penting terhadap pembentukan life skill mendefinisikan bahwa ―Science is a body of
sebagai modal untuk bersaing dikancah dunia knowledge, formed y a process ofcontinuous
demi menciptakanbangsa yang maju dan inquiry, and encompassing the people who are
berkarakter. Pendekatan ini dimaksudkan untuk engaged in the scientificenterprice‖.
menjembatani kesenjangan antara pembelajaran Berdasarkan hal tersebut IPA sebagai tubuh
IPA di dalam kelas dengan kemajuan teknologi dari pengetahuan yangdibentuk melalui proses
dan perkembangan masyarakat. Melalui inkuiri yang terus menerus dan dilakukan orang
pendekatan ini peserta didik juga dilatih untuk yang bergerak dalam bidang sains. Jadi sains atau
membiasakan diri bersikap peduli akan masalah- IPA terdiri dari keterampilan proses yang dilengkapi
masalah sosial dan lingkungan yang berkaitan dengan sikap ilmiah untuk menemukan atau
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melihat membuktikan suatu konsep atau prinsip. IPA
dasar pijakan pengembangan pendekatan STM berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
tersebut, maka penulis disini ingin fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA
mengungkapkan pokok pikirannya, yaitu bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
bagaimana jika pendekatan STM dalam yang berupa fakta-fakta, konsep-
112 YULIA RAHMI
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga 2.2 Life Skill
merupakan suatu proses penemuan. Life skills atau biasa disebut sebagai
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat kecakapan hidup jika dirunut dari segi bahasa
disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan berasal dari dua kata yaitu life dan skill. Life
pengetahuan yang tersusun secara sistematis berarti hidup sedangkan skill adalah kecakapan,
tentang gejala alam dan perkembangannya tidak kepandaian, keterampilan. Sehingga Lifeskills
hanya ditunjukkan oleh fakta-fakta tapi juga secara bahasa dapat diartikan sebagai
timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. kecakapan, kepandaian atau ketrampilan hidup.
Hakikat IPA meliputi produk, proses dan Umumnya dalam penggunaan sehari-hari orang
sikap. Untuk memperoleh produk IPA yang menyebut life skills dengan istilah kecakapan
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, maupun hidup. Penjelasan secara lebih komperehensif
model dilakukan melalui proses ilmiah. Proses tentang kecakapan diajukan oleh IOWA State
ilmiah memerlukan suatu keterampilan proses University (2003: 1), dalam hal ini skill diartikan
yang biasa disebut keterampilan proses sains. sebagai berikut, a skill is a learned ability to do
Adapun hakikat IPA sebagai sikap menunjukkan something well. Kecakapan tidak hanya diartikan
nilai-nilai yang menyertai atau muncul ketika sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu,
proses sains dilakukan yang biasa disebut lebih daripada itu, kecakapan dimaknai sebagai
sebagai sikap ilmiah. Sikap ilmiah selalu kemampuan belajar untuk melakukan sesuatu
membersamai kegiatan atap pemikiran ilmiah secara lebih baik.
(Islam A dan Farooq, 2012:13). Nilai-nilai Jadi mampu melakukan sesuatu saja belum
tersebut meliputi rasa ingin tahu, terbuka, berpikir cukup untuk dikatakan sebagai cakap, melainkan
logis, kritis, kreatif, inovatif, jujur, disiplin, mandiri, kemampuan untuk melakukan sesuatu tersebut
bertanggung jawab, tidak mudah putus asa. harus ditunjukan secara lebih baik dandiperoleh
Proses pembelajaran IPA yang melalui suatu aktivitas belajar. Demikianlah IOWA
dilaksanakan di sekolah seharusnya StateUniversity mensyaratkan aspek
mengimplementasikan hakikat IPA itu sendiri. kesempurnaan dalam konteks skill. Secara
Pembelajaran tidak hanya mengutamakan esensial, life skills didefinisikan sebagai
produk saja, malainkan juga proses dan sikap. (semacam) petunjuk praktis yang membantu
Diharapkan dengan sikap yang baik, siswa akan anak-anak untuk belajar bagaimana merawat
memperoleh prestasi yang baik pula. tubuh, tumbuh untuk menjadi seorang individu,
Objek kajian pendidikan IPA berada pada bekerja sama dengan orang lain, membuat
berbagaipersoalan/fenomena alam. Hal ini keputusan-keputusan yang logis, melindungi diri
seperti yang diungkapkan oleh Supriyadi (1999: sendiri untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.
bahwa objek kajian IPA adalah segala Sehingga dalam hal ini yang akan menjadi tolok
fenomena lingkungan (alam) yang berujud titik ukur life skills pada diri seseorang adalah terletak
kecil hingga alam raya yang sangatbesar. Jadi pada kemampuannya untuk meraih tujuan (goal)
karakteristik IPA yang kemudian hidupnya.
membedakannya dengan ilmu pengetahuan Lifeskills dapat memotivasi anak-anak
yang lain adalah bahwa IPA ditempuh melalui dengan cara membantunya untuk memahami diri
berbagai penemuan proses empiris secara dan potensinya sendiri dalam kehidupan,
berkelanjutan yang masing-masing akan sehingga mereka mampumenyusun tujuan-tujuan
memberi kontribusi dengan berbagai jalan untuk hidup dan melakukan proses problem
membentuk sistem unik yang disebut IPA.

YULIA RAHMI 113


solving apabila dihadapkan pada persoalan- didik dalam menghadapi masa depannya.
persoalan hidup. Pendekatan ini menuntut agar peserta didik
Program pendidikan life skills menurutAnwar diikutsertakan dalam penentuan tujuan,
(2004: 20) adalah pendidikan yang dapat perencanaan, pelaksanaan, cara mendapatkan
memberikan bekalketrampilan yang praktis informasi, dan evaluasi pembelajaran. Adapun
terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar yang digunakan sebagai penata (organizer)
kerja,peluang usaha dan potensi ekonomi atau dalam pendekatan STM adalah isu-isu dalam
industri yang ada di masyarakat. Life skills dengan masyarakat yang ada kaitannya dengan Sains
demikian memiliki cakupan yang luas,berinteraksi dan Teknologi.
antara pengetahuan yang diyakini sebagai unsur National Science Teachers Association
penting untukhidup lebih mandiri. Pendidikan yang (NSTA) (1990 :1) memandang STM sebagai the
berorientasi pada life skills berarti harus senantiasa teaching and learning of science in thecontext of
cerdas menangkap setiap kebutuhan masyarakat. human experience. STM dipandang sebagai proses
Keduanya, yaitu lembaga pendidikan dan pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan
masyarakat harusmengupayakan adanya konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan
pola hubungan yang dinamis ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas,
untukmengkomunikasikan berbagai persoalan sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses
yang harus ditangani olehlembaga pendidikan. sains dalam kehidupan sehari-hari.
Life skills yang harus dikembangkan dalam Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh
dunia pendidikansetidaknya terbagi dalam dua PENN STATE (2006:1) bahwa STM merupakan
kategori, yaitu pertama General Life Skills (GLS) an interdisciplinary approach whichreflects the
yang terdiri dari kecakapan mengenal diri, widespread realization that in order to meet the
kecakapan berpikirrasional, dan kecakapan increasingdemands of a technical society,
sosial. Sedangkan yang kedua adalah Spesific education must integrate acrossdisciplines.
Life Skills (SLS) yang terdiri dari pecakapan Dengan demikian, pembelajaran dengan
akademik dan kecakapanvokational. pendekatan STM haruslah diselenggarakan
2.3 Pendekatan STM dengan cara mengintegrasikan berbagai disiplin
(ilmu) dalam rangka memahami berbagai
Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) yang
hubungan yang terjadi di antara sains, teknologi
diterjemahkan dari akronim bahasa Inggris STS
dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa
(―Science-Technology-Society‖) adalah sebuah
pemahaman kita terhadap hubungan antara
gerakan pembaharuan dalam pendidikan IPA.
sistem politik, tradisi masyarakat dan bagaimana
Menurut Anna (2005:84) Pembaharuan ini mula-
pengaruh sains dan teknologi terhadap
mula terjadi di Inggris dan Amerika, sekarang
hubungan hubungan tersebut menjadi bagian
sudah merebak ke negara-negara lain.
yang penting dalam pengembangan
Pendekatan STM dalam pendidikan IPA diyakini
pembelajaran di era sekarang ini.
oleh pakar-pakar di Amerika sebagai pendekatan
yang tepat, sebab pendekatan ini berusaha untuk Pandangan tersebut senada dengan pendapat
menjembatani materi di dalam kelas dengan NC StateUniversity (2006: 1), bahwa STM
situasi dunia nyata di luar kelas yang merupakan an interdisciplinery fieldof study that
menyangkut perkembangan teknologi dan situasi seeks to explore a understand the many ways
sosial kemasyarakatan. thatscinence and technology shape culture, values,
and institution, andhow such factors shape science
Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan
and technology. STM dengandemikian
STM dijalankan untuk mempersiapkan peserta
114 YULIA RAHMI
adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan dalam penyelesaian persoalan yang telah
untuk mengetahui bagaimana sains dan berhasildiidentifikasi
teknologi masuk dan merubah proses-proses Menfokuskan pembelajaran pada akibat
sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi yang ditimbulkan olehsains dan teknologi
bagi peserta didik
sosial mempengaruhi perkembangan sains dan
teknologi. Pandangan bahwa pemahaman terhadap
konten sains lebihberharga daripada
Adapun tujuan pendekatan STM ini secara sekedar mampu mengerjakan soal
umum sebagaimana diungkapkanoleh
Rusmansyah (2006:3) adalah agar para peserta Adanya penekanan kepada keterampilan
didik mempunyai bekal pengetahuan yang cukup proses yang dapatdigunakan peserta
sehingga ia mampu mengambil keputusan didik untuk menyelesaikan persoalannya
penting tentang masalah-masalah dalam sendiri
masyarakat dan sekaligus dapat mengambil Adanya penekanan pada kesadaran
tindakan sehubungan dengan keputusan yang berkarir, terutama karir yangberhubungan
diambilnya.Jadi dapat disederhanakan bahwa dengan sains dan teknologi
STM dikembangkan dengan tujuan agar : Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memperolehpengalaman
Peserta didik mampu menghubungkan
tentang aturan hidup bermasyarakat yang
realitas sosial dengan topik pembelajaran
dapatdigunakan untuk menyelesaikan
di dalam kelas.
persoalan yang telah diidentifikasi.
Peserta didik mampu menggunakan
berbagai jalan/ perspektif untuk Antara karakteristik IPA dan pendekatan
mensikapi berbagai isu/ situasi yang STM sebagaimana yang diungkapkan di muka,
berkembang di masyarakat berdasarkan maka dapat dilihat bahwa keduanya memiliki
pandangan ilmiah. prospek yang cukup baik dalam rangka
Peserta didik mampu menjadikan dirinya peningkatan life skills peserta didik. Pendekatan
sebagai warga masyarakat yang memiliki STM menghajatkan agar peserta didik mampu
tanggungjwab sosial. merespon setiap perkembangan di masyarakat
Pendekatan STM, sesuai dengan secara scientific, itu berarti bahwa peserta didik
pengertian dan tujuan yangdiungkapkan diarahkan untuk memiliki thinking skills dan
sebelumnya, dalam penerapannya di dalam sekaligus academic skills agar bisa eksis hidup di
kelas sesungguhnya tidak membutuhkan konsep masyarakat. Secara sederhana dapat dituliskan
ataupun proses yang terlalu unik. bahwa persoalan yang sekarang banyak muncul,
Sebagaimana menurut pandangan National yaitu adanya fenomena bahwa lulusanlembaga-
Science Teachers Association (1990:1), there are lembaga pendidikan formal belum cukup dibekali
no concepts and/or processes uniqe to STS. life skills, maka pendidikan IPA dengan
Hanya saja, ada beberapa prinsip yang harus menggunakan pendekatan STM dapat dijadikan
dimunculkan dalam pendekatan STM menurut sebagai alternatif pemecahan terhadap persoalan
National Science Teachers Association(1990:2) yang ada.
yaitu sebagai berikut: 2.4 Karakter Bangsa
Peserta didik melakukan identifikasi Seiring dengan berkembangnya teknologi
terhadap persoalan dan dampak yang
maka peserta didik juga harus memiliki nilai-nilai
ditimbulkan dari persoalan tersebut yang
muncul di sekitar lingkungannya. kebangsaan berupa rasa ingin tahu, kerja keras
dan kreatif yang akan lebih ditekankan pada
Menggunakan sumberdaya lokal untuk
mencari informasi yangdapat digunakan tulisan ini. Hal ini supaya tidak kalah bersaing

YULIA RAHMI 115


dengan dunia luar. Menurut Said Hamid, dkk 2.5 Hasil Kreativitas Peserta Didikdalam
(2010:20), menyatakan bawa,‖karakter adalah Memanfaatkan pembelajaran IPA yang Dibarengi
watak, tabiat,akhlak, atau kepribadian seseorang dengan Penanaman Nilai kebangsaan untuk
yang terbentuk darihasil internalisasi Kemajuan Bangsa
berbagaikebajikan (virtues) yang diyakini dan Kreativitas disini adalah hasil dari karya
digunakan sebagailandasan untuk cara anak bangsa yang telah mendunia sehingga bisa
pandang,berpikir, bersikap, dan bertindak‖. dijadikan sebagai life skillnya untuk menghadapi
Karakter merupakan pola perilaku yang perkembangan dan kemajuan bangsa saat ini
bersifatindividual.Namun, pembentukan dan dan ini tentunya tidak terlepas dari penerapan
pengembangan karakter anak tidak lepas pendekatan STM yang dilengkapi dengan nilai-
dariperan keluarga, lingkungan, dan juga nilai karakter bangsa yang sudah pastinya
sekolah. Karakter yang baik berkaitan diterapkan disekolah. Nilai karakter bangsa disini
denganmengatahui yang baik, mencintai yang lebih kepada sikap rasa ingin tahu, kerja keras
baik, dan melakukan yang baik. dan kreatif.
Pendidikankarakter mengajarkan kebiasaan
Hasil karya anak bangsa ini antara lain, Helm
berperilaku baik yang dapat Berpendingin yang diciptakan oleh Linus Nara
dipertanggungjawabkan.
Pradhana yang merupakan pelajar SMP. Dia telah
Definisi pendidikan karakter berdasarkan menyisihkan 206 peserta lainnya dengan meraih
Dharma Kesuma, dkk (2011:31),menyatakan medali emas dalam ajang internasional bertajuk
bahwa pendidikan karakter dalam setingkat International Exhibition for Youth Inventors 2012 di
sekolah merupakan pembelajaranyang mengarah Thailand. Dia menciptakan helm ini agar para
pada penguatan dan pengembangan perilaku pengguna kendaraan bermotor dapat memiliki
anak secara utuhyangdidasarkan pada suatu nilai perlindungan ekstra terhadap benturan dan juga
tertentu yang dirujuk oleh sekolah‖. menambah rasa nyaman ketika berkendara. Helm
Berdasarkandefinisi tersebut pendidikan karakter ini sangat cocok digunakan pada siang hari karena
terbentuk melalui interaksi antara guru, siswa, dilengkapi dengan lapisan pendingin di bagian
danlingkungan belajar yang terintegrasi pada permukaan luar helm. Dengan begitu
mata pelajaran. memungkinkan kita untuk tetap merasa dingin
Melalui proses pembelajaran yang diberikan selama berkendara menggunakan helm ini.
di sekolah maupun melaluicontoh yang diberikan
pendidik kepada peserta didik.Nilai karakter
untuk pendidikan karakter meliputi: nilai religius,
jujur, toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan,cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai,
gemarmembaca, peduli lingkungan, peduli sosial
dan tanggung jawab. Jika diperhatikan nilai
karakter tersebut memiliki kesamaan dengan
penjabaranhakikat IPA sebagai sikap. Artinya
nilai karakter yang dikembangkan terintegrasi Adapun cara kerja helm ini sama dengan
dalamsikap ilmiah siswa. cara kerja kompres penurun panas demam, yaitu
menggunakan air yang disuntikkan ke dalam
helm yang diberi lapisan pendingin. Lapisan ini
116 YULIA RAHMI
merupakan bahan Sodium Polycarbonate yang berbagai macam benda ataupun alternatif lain
merupakan bahan sejenis bagian dalam popok yang tidak lain ilmunya itu didapatkannya dari
bayi sekali pakai. Dibagian atas helm terdapat pembelajaran disekolahnya, yang penulis
lubang kecil yang dapat di suntikkan air kemukakan dari segi pembelajaran IPA nya.Perlu
kedalamnya untuk mereaksikan Sodium diingat pembelajaran IPA itu sendiri selain
Polycarbonate menjadi gel ketika bertemu terdapat aspekproduk dan proses juga terdapat
dengan air. Hal inilah yang akan tetap membuat aspek sikap. Adanya pembentukan sikap yang
suhu terasa dingin. baik daripeserta didikdiharapkan dapat
membentuk karakter yang baik pula, sehingga
Linus bisa menciptakan suatu hasil karya ini
dihaparkan dapat membangun kehidupan bangsa
tentunya tidak lepas kaitannya dari materi
yang lebih berhasil. Karena keberhasilan suatu
pembelajaran IPA yang diajarkan di sekolahnya.
bangsa dapat dicerminkan melalui kualitas
Dalam pembelajaran IPA terpadu SMP, ada
sumber daya manusia di dalamya.
pokok bahasan tentang Unsur,Senyawa,dan
Campuran serta perubahan kimia (reaksi kimia).
Dari situlah rasa ingin tahu Linus muncul, yang III. SIMPULAN
memang dia disekolahnya kata gurunya dia Simpulan dari tulisan ini sebagai berikut:
seorang siswa yang memiliki rasa ingin tahu
Pertama, Pendidikan IPA jika di terapkan
yang besar. Disamping memiliki rasa ingin tahu
dengan sebaik mungkin akan mampu memberi
yang besar Linus juga giat bereksperimen di
bekal life skills kepada peserta didik untuk
laboraturium sekolahnya. Dia juga lebih banyak
menjawab berbagai persoalan yang muncul di
menghabiskan waktu libur di rumah untuk
masyarakat.
belajar, membaca buku, dan menonton program
dokumenter di televisi. Kedua,Pendekatan STM merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran IPA yang
Hasil kerja keras Linus yang menjadi karya bertujuan agar lulusannya memiliki kemampuan
mendunia ini sangatlah bermanfaat untuk untuk menghadapi berbagai persoalan yang
masyarakat terutama yang sering beraktivitas muncul di masyarakat, hal ini karena pendekatan
diluar naik sepeda motor. Hal inisesuai dengan STM selalu berupaya untuk menghubungkan
pendidikan yang berorentasi pada life skillsberarti antara materi IPA di dalam kelas dengan
harus senantiasa cerdas menangkap setiap perkembangan teknologi dan dinamika
kebutuhan masyarakat. Hasil kerja keras Linus masyarakat.
Nara Pradhana ini pun akhirnya dipatenkan dan
membuat produsen helm, PT Sentral Bahana Ketiga,Tidak lupa pula perkembangan
Ekatama (SBE), tertarik memproduksinya secara teknologi dan dinamika masyarakat yang muncul
massal. Dari hal-hal seperti inilah yang akan pada zaman ini pasti akan bisa teratasi dengan
membawa pada kemajuan bangsa dari segi baik jika dibarengi penanaman nilai-nilai karakter
sainsnya. kebangsaan.Paling tidak adanya rasa ingin tahu,
kerja keras dan kreatif, sehingga bisa
Diatas hanyalah salah satu karya anak menghasilkan suatu kreativitas anak bangsa
bangsa yang mendunia dalam bidangnya bidang sains dan teknologi yang bisa dijadikan
masing-masing. Masih banyak lagi karya anak salah satu tolak ukur terhadap kemajuan bangsa.
bangsa yang mendunia, dengan begitu
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam
pembelajaran IPA sangat banyak manfaatnya.
Buktinya anak sekolah sudah bisa menciptakan

YULIA RAHMI 117


DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill
Education). Bandung: PenerbitAlfabeta.
Dharma Kesuma,dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
IOWA State University. (2003). Incorporating
Developmentally Appropriate
Learning Opportunities to Assess Impact of Life Skill
Development.
(http://www.extension.iastate.edu/4H/lifeskills diakses pada
tanggal 13 September 2016)
Islam, Amjad Pitafi and Muhammad Farooq. 2012.
―Measurement of ScientificAttitude of Secondary
School Students in Pakistan‖: Academic Research
International Vol. 2, No. 2, March 2012. ISSN-L:
2223-9553.
Jasin, M. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
National Science Teachers Association (1990). STS : A
New Effort for Providing
Appropriate Scvience for All. (http:/www.nsta.org/
positionstatment&psid=34 diakses pada tanggal 13
September 2016)
Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Rusmansyah.(2006). Prospek Penerapan Pendekatan
Sains-Teknologi-
Masyarakat (STM) dalam pembelajaran Kimia di
Kalimantan Selatan.(http://www.depdiknas.go.id/
Jurnal/40/editorial40.htmdiakses pada tanggal 13
September 2016)
Said Hamid. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas Badan
Penelitian dan Pengembangan Kurikulum.
Supriyadi. 1999. Buku Pegangan Perkuliahan Teknologi
Pengajaran Fisika. Yogyakarta: Jurdik Fisika FMIPA
UNY.
Trowbidge dan Byebee. (1986). Becoming a Secondary
school science Teacher. London: Merill Publishing
Company.

118 YULIA RAHMI


BAB II
MAKALAH PRESENTASI

BAB II MAKALAH PRESENTASI 119


120 BAB II MAKALAH PRESENTASI
SAMPAH DI SEKOLAH
ABDURRAHMAN
rahman.bjm1992@gmail.com

I. PENDAHULUAN yang berdiri di atas rawa sampah dibuang di


1.1 Latar Belakang bekang ataupun di sampin kiri dan kanan
bangunan. Hasil limbah mempengaruh ekosistem
Sampah merupakan bagian sisa dari mahluk
kehidupan di air dan masyarakan kesulitan
hidup yang berupa sampah yang mudah didaur
beraktivitas di air rawa ( mencari ikan, air minum,
ulang dan sampah lama didaur ulang. Sampah
sertai air digunakan untuk keerluan rumah
untuk di dataran tinggi sampah bisa di dengan
tangga)
mudah buang dengan memlaui penimbunan atau
sebagai tempat penampung sementra sebelum 1.2 Rumusan Masalah
diproses menjadi bahan yang bernlai. Karakter Sampah tidak dikumpulkan secara
ristik lahan basah kesulitan dalam proses ngelolaan teratur?
sampah terutama dari penampungan. Masyarakat Aktivitas terhadap air oleh masyrakat
terbiasa membuang sampah di belakang rumah, di yang kesulitan air bersih ?
samping rumah atau di sungai aliran air, tempat 1.3 Tujuan Masalah
sampah yang tidak Untuk mengetahui bagaimana samapah
memadai mnyebabkan keterbatasan pengelolaan di sekolah
sampah dengan struk bangunan di atas rawa. Untuk mengetahui bagaimana
penggunaan air bersih ditengak kesulitan
air bersih
Bangunang rumah dan sekolah merupsksn
struk bsngunsn bsngunsn mutlsk sebsgsi contoh
prilaku masyrakat terhadap sampah. Sampah yang PEMBAHASAN
berada di rumah dan sekolah hanya bisa 2.1. Jenis sampah
dikumpulakan dengan proses setiap hari tetapi
Sampah merupakan material sisa buatan
masyrakat tidak tau bagaimna cara memroses
manusia, dalam proses-proses alam sampah
sampah dan harus diapakan setelah dikumpulkan
merupakan produk tidak bergerak. Sampah
setiap hari. Sampah bisa dilihat di permukiman
merupakan zat organik atau anorganik yang

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

ABDURRAHMAN 121
bersifat dapat terurai maupun tidak terurai ( minuman dan makanan snack. (Fransiska septi
padat, cair, dan gas ), Sampah dari aktivitas widiastuti, 2015. 4–5) Sampah dalam pasal 1
manusia dapat bersifat organik (makanan, kayu, angka 1 Undang - Undang Nomor 18 Tahun
kertas, dan bangkai hewan) anorganik ( plastik, 2008 yang menyebutkan sampah adalah sisa –
logam, gelas, dan karet ). sisa kegiatan sehari – hari manusia/atau proses
1. Sampah Organik alam yang berbentuk padat.

Sampah organik bersal dari sisa makhluk 2.2 Pengelolaan Sampah Di Sekolah
hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan (Arif Fadhilah, dkk, 2011. 65) Menegaskan
yang mengalami pembusukan atau pelapukan. bahwa, dengan adanya manusia yang sadar
Sampah ini tergolong sampah yang ramah masalah sampah, maka penangan masalah
lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri sampah juga akan lebih mudah karena
secara alami dan berlangsungnya cepat. Di masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah
lingkungan sekolah sampah organik di hasilkan yang mereka hasilkan dan terdorong untuk
oleh siswa, guru, dan orang-orang berada di menangani sampah akan lebih baik. Pengelolaan
lingkungan sekolah. sampah sudah mulai dilakukan di sekitar kita,
Manfaat sampah organik adalah untuk yaitu dengan menerapkan konsep pemilahan 3R
meningkatkan kesuburan pada tanah, karena di sekolah adalah Reuse (Guna ulang) yaitu
bahannya organik dapat diurai oleh bakteri yang kegiatan penggunaan kembali sampah yang
kemudian menjadi nutrisi yang sangat baik untuk masih digunakan baik untuk fungsi yang sama
pertumbuhan tanaman. Tanah menjadi lebih maupun fungsi lain, Reduce (Mengurangi) yaitu
subur dan pohon akan mengalami pertumbuhan mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan
dengan baik. Ada juga limbah organik yang dapat timbulnya sampah dan Re-cycle (Mendaur ulang)
dijadikan barang yang bernilai tinggi, misalnya yaitu mengolah sampah menjadi produk baru.
limbah akar tanaman dan bambu dijadikan
kerajinan tangan, dijadikan pupuk untuk tanaman 1. Pengendalian terhadap sampah
atau dijadikan sumber energi. Menggunakan ulang sampah yang berupa
2. Sampah Anorganik sampah anorganik (plastik, kaca, besi, dan, karet)
Sampah Anorgani adalah sampah yang yang berada di sekolahan sehabis dipakai jangan
berasal dari sisa manusia yang sulit untuk diuraikan langsung dibuang. Pemakaian yang tidak sampai
bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup batasnya pada benda yang di gunakan masih bisa
lama untuk bisa diuraikan. Biasanya berasal dari berfungsi dengan baik, tidak perlu langsung
plastik, kaca, besi, dan, karet. Manfaat sampah dibuang karena benda tersebut sulit dan
anorganik bisa didaur ulang menjadi produk baru, membutuhkan waktu yang lama untuk terurai serta
contohnya limbah plastik yang didaur ulang menjadi benda yang telah di gunakan masih berfungsi
mainan plastik, kursi dan lain-lain. Limbah besi misalnya (sepedol, plastik makanan, penghapus
yang dipanaskan dan dijadikan bahan dan produk dan masih banyak benda di sekolah yang dapat
baru seperti pagar rumah, palu, paku dan lain-lain. digunakan ). Pembatasan yang dilakukan
Sampah organik juga sering dijadikan kerajinan penggunaan sampah yang sulit didaur ulang
oleh orang yagn kreativ seperti sandal, tas yang kembali. Sampah plastik atau meterial batuan/ besi
terbuat dari karung goni bekas. Sampah yang tidak mudah diuraikan, jangan dianggap masalah
berada di sekolahan kebanyakan sampah ringan mengenai konsumsi benda terutama di
anorganik yang dibuang siswa ataupun guru sapah sekolah. Guru dan siswa harus membawa air
berupah plastik minum sendiri dan mengisi air dari
122 ABDURRAHMAN
rumah tujuannya menghemat pemakai botol air Pimpinan/ kepsek adalah sebagai mentor utama
minum kemasan. Daur ulang adalah proses untuk disetiap sekolah, kepsek dan guru harus
menjadikan bahan bekas menjadi bahan baru membiasakan membuang sampah organik dan
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang aorganik ditempat yang sudah disedikan;
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, misalnya guru yang datang ke sekolah harus
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengikut sertakan siswa mengabil sampah.
mengurangi penggunaan energi, mengurangi Sekolahan harus memilik penampungan
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca sampah
jika dibandingkan dengan proses pembuatan
Sampah dibagi tiga macam sampah organik,
barang baru. Sampah yang dibuang guru dan siswa
sampah aorganik, dan sampah zat
dapat digunaka menjadi yang bernilai untuk hiasan
kimia.. Tempat sampah merupakan penampungan
sekolah atau nilai ekonomi.
sementara sebelum sampah dibawa ke TPA untuk
(Arif Fadhilah, dkk, 2011. 65) Penimbunan dihaguskan atau didaur ulang kembali.
sampah yang paling sederhana ialah Penampungan sampah harus ada tiga macam,
penimbunan terbuka, yaitu sampah dikumpulkan untuk memilah dan memilih sampah yang bernilai
begitu saja disuatu tempat yang yang lebih jauh dan tidak bisa bernilai. Sampah yang sudah
dari aktivitas masyarakat, sehingga tidak terkumpul bisa dijadikan sebuah kerajinan yang
menimbulkan gangguan. Penampungan sampah unik untuk serta bisa digunakan untuk
untuk di sekolah sangat terutama mempunyai mempercantik sekolah maupun ruangan kelas.
penampung yang lumayan jauh dari sekolahan.

Gambar 2.2. Tempat sampah di sekolah

Tempat sampah di atas mempunyai tiga Di atas merupakan contoh tempat sampah
warna : yang harus ada di sekolah untuk membuang
Warna kuning ( sampah kaleng ) sampah. Terbagi ada tiga tempat wadah yaitu
Warna biru ( sampah plastik/ aorganik) sampah tempat kaleng, sampah organik, dan
Warna hujau ( daun / organik ) sampah aorganik, tujuannya untuk lebih
memudahkan mendaur ulang. Sampah yang

ABDURRAHMAN 123
dikumpul yang sudah dipilah sampah kaleng, DAFTAR PUSTAKA
sampah organik, dan sampah aorganik maka akan Fadhilah, Arief, dkk. 2011. Kajian Pengelolaan
dibawa ke TPA/TPS untuk melakukan kegiatan Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Univesitas Diponegoro. Semarang. Univesitas
sampah yang tidak bermanfaat atau tidak di
Diponegoro. Vol.11 No.2
gunakan akan di bakar atau di timbun tetapi
Widiastuti, Septi Fransiska. 2015. Pengolahan Sampah
sampah yang bermanfaat akan dimanfaatkan untuk Pasar Segiri Sebagai Upaya Pencegahan
keperluan sekolah sebagai penunjang kebersihan Pencemaran Sungai Karangmumus Di Kota
sekolah dan mempercantik sekolah . Samarinda. Universitas Atma Jaya Yogjakarta.

Nandi, 2005. 3) Menegaskan bahwa, Nandi, 2005. Kajian Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Leuwigajah Dalam Konteks Tata-Ruang. Vol. 5.
penampungan diartikan sebagai pengelolan No. 9
sampah dari tempat asalnya sampai ke tempat
pembuangan sementara sebelum menuju tahap
berikutnya. Pada tahap ini di gunakana sarana
bantuan berupa tong sampa, bak sampah, peti
kemas sampah, gerobak dorong maupun tempat
pembuangan sementara

PENUTUP
3.1. Saran
Sampah di muka bumi banyak hasil dari
alam maupun hasil dari manusia. Sampah harus
dibersikan terutama hasil dari pembuangan dari
manusia, haruslah ada endalikan untuk
menghemat penggunaan sampah yang suluit
didaur ulang. Sekolah tempat bermain mari
menjadi yang disiplin dengan cara membuang
sampah pada tempatnya dan menmanfaatkan
kembali untuk sekolahan.
3.2. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk di muka bumi akan
selalu menambah serta di barengi dengan banyak
sampah yamh semakin hari semakin banyak.
Sekolah tempat bermain dan belajar maka disetiap
sekolah harus ada tempat penampungan sampah
yang memadai serta dibarengi prilaku yang taat
akan peraturan. Disiplin harus dibentuk oleh guru
dan murid untuk dengan adanya peraturan untuk
menjadikan sekolah besih dan terciptalah
lingkungan sekolah yang sehat.

124 ABDURRAHMAN
PENDIDIKAN IPS DALAM MEMBANGUN KARAKTER
KEBANGSAAN
Ahmad Mujahid Anshari
amujahid81@gmail.com

I. PENDAHULUAN dan adat istiadat. Keragaman komunitas ini


Wawasan kebangsaan sebagai sudut merupakan anugerah Tuhan yang harus
pandang suatu bangsa dalam memahami disyukuri karena dapat menjadi faktor yang
keberadaan jati diri dan lingkungannya pada membuat bangsa Indonesia semakin dinamis
dasarnya merupakan penjabaran dari falsafah sebagai bangsa yang beradab dan bangsa yang
bangsa itu sesuai dengan keadaan wilayah suatu bermartabat. Sehubungan dengan hal itu maka
negara dan sejarah yang dialami. Wawasan ini setiap warga bangsa dituntut untuk saling
menentukan cara suatu bangsa memanfaatkan mengenal, menerima, menghargai, dan saling
kondisi geografis, sejarah, sosial budayanya membantu dalam rangka memelihara dan
dalam mencapai cita-cita dan menjamin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
kepentingan nasionalnya serta bagaimana Negara Indonesia terdiri atas berbagai
bangsa itu memandang diri dan lingkungannya macam perbedaan, maka tidaklah pantas jika
baik ke dalam maupun ke luar. perbedaan-perbedaan yang ada pada bangsa ini
Banyak kalangan yang melihat semakin dipermasalahkan sehingga mengancam
perkembangan politik, sosial, ekonomi dan kerukunan warga bangsa. Setengah abad lebih
budaya di Indonesia sudah sangat warga bangsa ini telah mengikat diri menjadi satu
memprihatinkan. Bahkan, kekhawatiran itu dalam wadah Indone-sia. Kini rasa persatuan dan
menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada kesatuan bangsa mengalami gejala disintegrasi
apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni yang cukup memprihatinkan.
memudarnya wawasan kebangsaan. Apa yang
lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita Munculnya fenomena separatisme di
kehilangan wawasan tentang makna hakekat berbagai daerah, konflik yang bernuansa etnis
bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong maupun agama seolah menjadi tren belakangan
terjadinya dis-orientasi dan perpecahan. ini. Segala sesuatu permasalahan yang terjadi
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai seakan harus diselesaikan dengan kekerasan
komunitas etnik, agama, budaya, bahasa daerah, dan pertikaian yang jauh dari identitas bangsa

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru IPS SMKN 1 Tanjung.

Ahmad Mujahid Anshari 125


Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan ini, merekalah yang akan menjadi pemimpin
bermartabat. bangsa dimasa mendatang. tidak bisa
Gejala disintegrasi diperparah dengan dibayangkan seandainya di masa mendatang
pemahaman yang tidak tepat (misunderstanding) negara ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak
pada sebagian masyarakat tentang hakikat bermoral, mungkin negara ini akan semakin
reformasi, kebijakan otonomi daerah, dan kacau.
semangat demokrasi. Reformasi cenderung Menyikapi kondisi ini, muncul tuntutan di
diartikan sebagai gerakan massa untuk masyarakat untuk kembali kepada cita-cita awal
mengubah keadaan secara cepat atau reformasi. Masyarakat menilai perlu diadakan
menjatuhkan kedudukan seseorang dalam suatu restorasi di segala bidang termasuk bagaimana
unit organisasi. Kebijakan otonomi daerah meningkatkan wawasan kebangsaan kepada
cenderung diartikan sebagai penguasaan atas warga bangsa. Langkah strategis untuk
jabatan dan aset-aset di daerah yang bernilai menumbuhkan kembali wawasan kebangsaan
ekonomi hanya oleh putra asli daerah. Demokrasi kepada warga bangsa adalah melalui jalur
diartikan sebagai kebebasan tanpa batas untuk pendidikan.
memaksakan kehendak sekelompok orang. Pendidikan merupakan sarana efektif
Sebagai salah satu akibatnya, maka tumbuhlah penanaman nilai-nilai kepada generasi penerus
gejala primordialisme dan separatisme bangsa. Socrates menegaskan bahwa
(Depdiknas, 2009). pendidikan merupakan proses pengembangan
Sisi lain yang menjadi indikasi belum manusia kearah kearifan (wisdom), pengetahuan
tercapainya cita-cita reformasi adalah terjadi (knowledge), dan etika (conduct) (Zaim, 2007).
degradasi moral dan penyimpangan perilaku Menurut Sukaryono (2002: 57) menjelaskan
remaja. Hampir setiap hari tayangan televisi bahwa jika kita berharap krisis kehidupan bangsa
bangsa ini menyajikan berita-berita yang dapat berakhir maka kita harus berani melakukan
berkaitan dengan penyimpangan perilaku remaja. pilihan yang dilematis antara pendidikan atau
Perkelahian antar pelajar, fenomena gank motor, ekonomi. Selayaknya saat ini adalah pilihan
penggunaan narkoba dan seks bebas merupakan utama adalah jalur pendidikan.
indikasi lunturnya nilai-nilai wawasan Pendidikan wawasan kebangsaan
kebangsaan. Permasalahan ini harus segera diharapkan mampu untuk mengembalikan
dicarikan solusi. Disadari atau tidak pemuda hari eksistensi dan image bangsa Indonesia sebagai
ini adalah pemimpin masa depan. Kemana lagi bangsa yang beradab, bangsa yang toleran, dan
bangsa ini akan menyandarkan harapannya bangsa yang menghargai nilai-nilai
untuk meneruskan cita-cita founding fathers jika kemanusiaan. Pendidikan wawasan kebangsaan
tidak kepada tunas-tunas bangsa hari ini. juga diharapkan mampu menekan degradasi
Kondisi seperti ini tentu saja sangat moral dan perilaku menyimpang generasi
memprihatinkan bagi semua warga bangsa. penerus bangsa karena pada dasarnya
Ditengah kondisi bangsa yang sedang terpuruk pendidikan wawasan kebangsaan mengandung
secara ekonomi, moralitas generasi muda kita dua aspek yakni aspek moral dan aspek
juga terpuruk. Keterpurukan moralitas generasi intelektual (Djamarah dan Zain, 1996:45).
muda tentu saja sangat mengkhawatirkan, Adanya pendidikan wawasan kebangsaan
ditambah lagi perilaku elit-elit bangsa ini yang bukan berarti mengesampingkan pendidikan
sampai saat ini belum banyak memberikan kewarganegaraan yang diharapkan mampu
teladan bagi generasi muda. Generasi muda mengatasi permasalahan moral dan karakter
memerlukan teladan pemimpin-pemimpin saat
126 Ahmad Mujahid Anshari
bangsa selama ini. Berbagai pihak menuding dijelaskan dalam Model Silabus KTSP, Ilmu
adanya penyimpangan dimasa orde baru karena pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat
kegagalan pendidikan-pendidikan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
kewarganegaraan. Pembelajaran pendidikan moral berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata
di sekolah umumnya lebih menekankan pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
pengetahuan tentang sikap yang terkesan normatif, dapat menjadi warga negara yang demokratis,
kaku dan kurang menarik. Pengajar sering dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang
menempatkan diri sebagai pendakwah dengan cinta damai. Lebih lanjut disebutkan bahwa
memberi petunjuk, perintah, dan aturan yang tujuan mata pelajaran IPS Terpadu di SMP dan
membuat siswa jenuh dan bosan. Hal ini SMK diantaranya, ialah untuk mengembangkan
menyebabkan apa yang disampaikan guru kurang potensi peserta didik agar peka terhadap
bermakna. Pendidikan wawasan kebangsaan masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
diharapkan dapat memperkuat posisi dan misi memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
pendidikan kewarganegaraan ataupun segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
pendidikan karakter yang sekarang banyak mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-
didengungkan oleh berbagai pihak (Parji, hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
2002:103). yang menimpa masyarakat (Depdiknas, 2006).
Pendidikan wawasan kebangsaan Sedangkan menurut Sapriya (2009:56) IPS
merupakan bagian dari karakter bangsa. memiliki karakteristik dibandingkan dengan
Montesquie seorang filosof berkebangsaan dengan mata pelajaran lain sebagai disiplin ilmu,
Prancis yang dikutip oleh Zamroni dalam yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated),
Budimansyah (2010:8) mengemukakan bahwa interdisipliner, multi dimensional bahkan cross
karakter bangsa sebagai ―semangat disipliner. Kurikulum pembelajaran IPS dapat
kebangsaan‖, yang terdiri dari karakteristik moral menjadi wahana bagi siswa untuk belajar
dan cara berpikir serta perilaku warga bangsa mengkaji dan menganalisis tentang isu-isu
yang merupakan hasil dari kombinasi khas yang kemasyarakatan dan akibat-akibat dari kemajuan
dimiliki bangsa tersebut, seperti: iklim, agama, dan teknologi.
hukum, pemerintahan, sejarah dan etika. Apa Dengan ikut menganalisis isu-isu
yang membedakan satu bangsa atas yang lain kemasyarakatan akan dapat meningkatkan
adalah suatu kombinasi yang khas dari berbagai kepekaan sosial siswa yang pada akhirnya akan
faktor yang dimiliki masing-masing bangsa, pola dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk
interaksi dan saling ketergantungan diantara ikut serta dalam memecahkan problem-problem
faktor-faktor tersebut, dan sifat-sifat karakter sosial. Menurunnya wawasan kebangsaan
yang dihasilkannya. Lebih lanjut Montesqui terutama pada generasi muda adalah termasuk
menjelaskan bahwa karakter bangsa sangat salah satu isu sosial saat ini. Siswa dapat
berkaitan dengan hukum, bentuk dan perilaku menganalisis dan mencarikan solusi atas prob-
pemerintahan yang ada. lem menurunnya wawasan kebangsaan saat ini.
Pendidikan wawasan kebangsaan yang Dengan demikian akan dapat meningkatkan civic
dimaksudkan penulis adalah pendidikan competence yang menjadi salah satu agenda
wawasan kebangsaan berbasis karakter bangsa dalam pembelajaran IPS.
yang diintegrasikan ke dalam perangkat
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Terpadu di Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menegah Kejuruan. Sebagaimana

Ahmad Mujahid Anshari 127


II. PEMBAHASAN proses pembelajaran. Akan tetapi, keberhasilan
2.1 Pendidikan IPS dan Pendidikan pendidikan hendaknya juga diukur bagaimana
Kebangsaan peserta didik mampu untuk memahami dan
mengimplementasikan proses pembelajaran
Pendidikan wawasan kebangsaan perlu
yang telah dilalui. Dalam jangka panjang hasil
ditanamkan kepada anak sejak dini. Sarana
dari pendidikan akan bermanfaat bagi kehidupan
penanaman nilai-nilai pendidikan wawasan
peserta didik maupun masyarakat di masa
kebangsaan yang efektif adalah melalui jalur
mendatang terutama dalam hal meningkatnya
pendidikan. Pendidikan wawasan kebangsaan
wawasan kebangsaan warga bangsa baik dari
akan dapat membentuk perilaku siswa yang
sisi moral maupun intelektual.
sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan, bagaimana
menjadi cara menjadi warga negara yang baik Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan studi
sesuai dengan misi pendidikan IPS. Nilai-nilai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dalam
wawasan kebangsaan yang ada dalam penelitian kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan
ini merupakan nilai-nilai sederhana yang dapat warganya. Melalui pembelajaran IPS, siswa
diterapkan siswa dan dapat diamati guru dalam diajarkan untuk menjadi warga yang baik dan
kegiatan pembelajaran. penuh kedamaian. Rumusan tentang pengertian
IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS
Untuk menumbuhkan perilaku siswa yang
atau sosial studies. Berikut pengertian IPS yang
berorientasi dengan pendidikan wawasan
dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan
kebangsaan diperlukan kreatifitas guru dalam
IPS di Indonesia, yaitu :
mendesain perangkat pembelajaran dan
membuat agar pembelajaran bermakna bagi a. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan
siswa sehingga dapat membentuk perilaku siswa. bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu
pendekatan interdisipliner dari ilmu
Dengan melatihkan perilaku sesuai pendidikan
sosial. IPS merupakan integrasi dari
wawasan kebangsaan di kelas diharapkan siswa berbagai cabang ilmu sosial yakni
akan terbiasa berperilaku sesuai nilai-nilai sosiologi, antropologi, budaya, psikologi,
wawasan kebangsaan minimal sesuai dengan sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik
nilai-nilai yang diambil dalam penelitian ini yakni dan ekologi manusia, yang
kerjasama, pengendalian diri, cinta kasih, diformulasikan untuk tujuan instruksional
toleransi, kewarganegaraan aktif, dan kebebasan dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
yang bertanggung jawab.
b. Nu‘man Soemantri menyatakan bahwa
Konsep wawasan kebangsaan mengacu IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial
kepada tiga aspek, yaitu paham kebangsaan, yang disederhanakan untuk pendidikan
rasa kebangsaan, dan semangat kebangsaan. tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Masing-masing aspek mengandung berbagai Penyederhanaan mengandung arti: a)
dimensi nilai. Dimensi nilai yang ada didalam menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu
masing-masing aspek akan diintegrasikan ke sosial yang biasanya dipelajari di univer-
sitas menjadi pelajaran yang sesuai
dalam perangkat pembelajaran IPS disesuaikan
dengan kematangan berfikir siswa
dengan karakteristik yang dimiliki oleh standar sekolah dasar dan lanjutan, b)
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada mempertautkan dan memadukan bahan
dalam mata pelajaran IPS. aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi
Keberhasilan sebuah pendidikan tidak
pelajaran yang mudah dicerna.
hanya dilihat dari output pendidikan yang berupa
nilai yang diperoleh siswa ketika telah menempuh
128 Ahmad Mujahid Anshari
c. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai kemampuan kognitif yang tinggi, sikap nilai &
pelajaran yang merupakan fusi atau moral, akan tetapi dia juga memiliki keinginan
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. untuk melaksanakan dan membuktikan dalam
Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian
kehidupan sehari-hari.
kurikulum sekolah yang berhubungan
dengan peran manusia dalam Konatif adalah pelaksanaan yang riil dari
masyarakat yang terdiri atas berbagai apa yang sedang menjadi miliknya. Tujuan
subjek sejarah, ekonomi, geografi, konatif, yaitu :
sosiologi, antropologi, dan psikologi a. Penumbuhan sikap dan kehidupan yang
sosial. religious
Tujuan Pendidikan Ilmu Sosial yaitu b. Melaksanakan tugas sosial
mengembangkan kemampuan siswa dalam c. Melaksanakan tanggung jawab pribadi
penguasaan disiplin ilmu sosial untuk mencapai d. Bekerja keras
tujuan ilmu sosial yang lebih tinggi. Tujuan Jujur
pencapaian pendidikan ilmu sosial
Kemauan serta kemampuan untuk
dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu : beradaptasi
a. Pengembangan kemampuan intelektual
Sesuai pendapat di atas dapat disimpulkan
siswa
bahwa tujuan pembelajaran IPS yaitu
b. Pengembangan kemampuan serta rasa
memperoleh pengetahuan, siswa belajar tentang
tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat dan bangsa diri mereka sendiri dan lingkungannya, kemudian
kemampuan menggunakan dan mengamalkan
c. Pengembangan diri siswa pribadi
pengetahuan dan ide-ide melalui keterampilan
Pengembangan afektif adalah tujuan yang
berfikir. Tujuan yang lain adalah membentuk
berkenaan dengan aspek sikap, nilai, dan moral, sikap yang diperlukan untuk tingkah laku sosial
yaitu : (Sosial Behavior). Tujuan-tujuan tersebut
a. Sikap bermuara pada tujuan utama IPS yaitu untuk
Kecenderungan psikologis seseorang melatih siswa agar lebih bertanggung jawab
terhadap benda, sifat, keadaan, pekerjaan, dan sebagai warga Negara Republik Indonesia yang
pendapat. Sikap tercermin dalam pernyataan baik serta mempersiapkan generasi muda yang
senang, setuju, sayang. humanis, rasional, berpartisipasi dalam
b. Nilai kehidupan dunia dan kesadaran untuk saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya dalam
Sesuatu yang menjadi criteria apakah suatu kehidupan sehari-hari
tindakan pendapat atau hasil kerja itu positif atau
negatif. Dasar nilai adalah agama, adat Dengan mencermati uraian tentang
setempat, perjanjian-perjanjian. pengertian dan tujuan IPS akan terlihat bahwa
pendidikan IPS sebenarnya sangat erat
Kriteria yang menjadi dasar untuk
kaitannya dengan pendidikan karakter. Hal ini
menentukan apakah tindakan, pendapat atau
dapat terlihat pada rumusan tujuannya, bahwa
hasil kerja baik/tak baik, boleh/tak boleh
pendidikan karakter atau pendidikan nilai juga
dilakukan, apakah nanti merusak akhlak suatu
bertujuan agar peserta didik menjadi warga
bangsa dan moral adalah sesuatu yang diikuti
Negara Republik Indonesia yang baik.
dengan sanksi moral.
Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial
Pengembangan Konatif adalah kualitas
yang menimbulkan bahwa seseorang tidak dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik
hanya memiliki pengetahuan dan pemahaman, pada pendidikan dasar

Ahmad Mujahid Anshari 129


maupun pada pendidikan tinggi tidak wawasan kebangsaan ke dalam kompetensi
menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, dasar yang ada pada IPS sesuai dengan
tetapi aspek praktis dalam mempelajari, karakteristik kompetensi dasar dan kebutuhan
menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial serta target yang ingin dicapai dalam
masyarakat, yang bobot dan keluasannya pembelajaran. Pengintegrasian nilai-nilai
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing- wawasan kebangsaan dalam kompetensi dasar
masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS kemudian diaplikasikan dalam proses
dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, pembelajaran IPS di kelas. Nilai-nilai pendidikan
yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa atau wawasan kebangsaan yang dipakai adalah
dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan mengacu pada panduan pelaksanaan pendidikan
negara lain, baik yang ada di masa sekarang berwawasan kebangsaan dari Direktorat
maupun di masa lampau. Dengan demikian Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah
siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan.
masa sekarang dengan dibekali pengetahuan Dengan pengembangan perangkat pembelajaran
tentang masa lampau umat manusia. IPS yang terintegrasi dengan pendidikan
Selain itu pelajaran IPS juga dapat wawasan kebangsaan akan dapat mempercepat
menganalisis dan mencarikan solusi atas misi pembelajaran IPS yakni untuk membentuk
degradasi wawasan kebangsaan, sehingga warga negara yang baik.
pembelajaran IPS diharapkan mampu Denga demikian dapat dipastikan bahwa
meningkatkan kesadaran (awareness) peserta pendidikan IPS merupakan proses pembelajaran
didik terhadap wawasan kebangsaan. Sehingga pembentukan karakter bangsa dengan didukung
pembelajaran IPS tidak terkesan parsial tetapi oleh beberapa faktor, seperti
terpadu dengan menyentuh ranah kognitif, afektif Perlu adanya keteladanan
dan psikomotor. Ketiga dimensi ini yang Dikembangkan model-model
seringkali dilupakan oleh guru sebagai fasilitator pembelajaran yang aktif, partisipatif,
dalam pembelajaran IPS sehingga pengajaran kreatif-inovatif dengan berbagai program
cenderung dan konvensional kurang bermakna. pembiasaan
Mata pelajaran IPS memiliki tujuan agar siswa Penciptaan lingkungan pendidikan yang
memiliki perubahan pada aspek kognitif, afektif kondusif-edukatif
maupun psikomotor. Namun banyaknya materi Perlu penataan berita dan penyiaran
bahasan yang dibebankan oleh kurikulum diberbagai media masa, baik media cetak
mapun elektronik
dengan keterbatasan waktu yang tersedia
merupakan kendala bagi guru untuk dapat Perlu diadakan kerja sama dengan orang
tua/wali dan masyarakat sekitar.
mengoptimalkan penanaman nilai-nilai, termasuk
nilai yang berkaitan dengan wawasan
kebangsaan kepada siswa. DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, Dasim. 2010. Tantangan Globalisasi
Terhadap Pembinaan Wawasan Kebangsaan
III. PENUTUP
dan Cinta Tanah Air di Sekolah. Jurnal Penelitian
Pendidikan wawasan kebangsaan ke dalam Pendidikan. Portal Jurnal Universitas Pendidikan
Indonesia. Volume 11, No. 1. April 2010. http://
pembelajaran IPS yang menghasilkan produk
jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/find, diakses
perangkat pembelajaran IPS. Pengintegrasian 28 September 2016
nilai-nilai wawasan kebangsaan dilakukan
dengan memasukkan nilai-nilai pendidikan
130 Ahmad Mujahid Anshari
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Panduan
Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas
Djamarah S.B. dan Zain, A. 1996. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Parji, 2002. Strategi Pembelajaran Pendidikan Moral
pada Era Teknologi Informasi. Jurnal Ilmu
Pendidikan. LPTK (Lembaga Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan) dan ISPI (Ikatan Sarjana
Pendidikan Indonesia). Universitas Negeri Malang.
Jilid 9. Mei 2002. http://jurnal.upi.edu/penelitian-
pendidikan/find, diakses 28 September 2016
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukaryono. 2002. Pendidikan sebagai Prioritas untuk
Mengatasi Krisis Bangsa. Jurnal Pendidikan Dasar
dan Menengah. Surabaya: Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur
Zahera. 2000. Cara guru memotivasi dan Pengaruhnya
Terhadap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Jurnal Ilmu Pendidikan. LPTK
(Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan)
dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia).
Universitas Negeri Malang. Jilid 5. Pebruari

Ahmad Mujahid Anshari 131


132 Ahmad Mujahid Anshari
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN TERHADAP
SISWA SMA/MA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH
Akbar Kahfi Maulana
akbar64ul@gmail.com

I. PENDAHULUAN luar yang menyebabkan pergeseran.


―Janganlah melihat ke masa depan dengan Kesinambungan ketika suatu masyarakat baru
mata buta! Masa yang lampau adalah berguna dengan melakukan adopsi lembaga-lembaga
sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada lama. Pengulangan merupakan peristiwa yang
masa yang akan datang.‖ (Pidato HUT pernah terjadi di masa lampau terulang kembali.
Proklamasi 1966, Soekarno). Perubahan terjadi ketika masyarakat banjar
mengalami pergeseran karena pengaruh dari
Petikan pidato Presiden Soekarno di atas
luar. Menurut Zainal Arifin Anis (2013:150),
memberikan pandangannya tentang sejarah, bahwa
tentang konsep sejarah pada saat ini semakin
dengan melihat dan bercermin kepada masa lalu
ilmiah dan komperhensif. Sejarah diartikan bukan
membuat kita mampu memprediksi dan
sekedar rangkaian peristiwa melainkan lingkaran
memperkirakan masa yang akan datang dalam hal
peristiwa yang terentang dalam lilitan benang-
ini dengan melihat kejadian-kejadian yang sudah
benang gagasan. Dalam arti yang sederhana,
terjadi maka kita mampu menelaah dampak baik
gagasan yang di maksud merupakan dasar dari
dan buruknya sebuah kejadian yang terjadi pada
semua tindakan dan berada di belakang setiap
saat ini dan bahkan bisa memperkirakan kejadian
kejadian sehingga peristiwa itu dianggap penting.
dan dampak di masa yang akan datang. Menurut
Kuntowijoyo (1995:15) di dalam artikel Zainal Arifin Sejarah adalah pengalaman kelompok
Anis (2013:151), sejarah merupakan ilmu yang manusia. Jika sejarah dilupakan atau diabaikan,
mengkaji manusia dalam rentang waktu. Konsep kita sebenarnya berhenti menjadi manusia. Tanpa
waktu dalam konteks ini meliputi (1) perkembangan, sejarah, manusia tidak mempunyai pengetahuan
(2) kesinambungan, (3) pengulangan, dan (4) tentang dirinya, terutama dalam proses ada dan
perubahan. Perkembangan terjadi apabila berturut- mengada. Manusia yang demikian tidak mempunyai
turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke memori / ingatan, sehingga pada dirinya tidak dapat
bentuk lain tanpa ada pengaruh dari dituntut suatu tanggung jawab. Sejarah adalah topik
ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya
itu, sejarah juga

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru IPS SMPN 2 Kandangan.

AKBAR KAHFI MAULANA 133


mengajarkan hal-hal yang sangat penting, seperti lemahnya penggunaan teori, miskinnya
terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan imajinasi, acuan buku teks dan kurikulum yang
dari para pemimpin kita, sistem perekonomian berubah-ubah, serta kecenderungan untuk tidak
yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, memperhatikan fenomen globalisasi berikut latar
dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan belakang historisnya. Pembelajaran sejarah juga
manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita tidak disertai percikan imajinasi yang membuat
dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi tinjauan akan peristiwa masa lalu menjadi lebih
kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau hidup dan menarik. Yang cukup memprihatinkan
sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari pengajaran sejarah senantiasa dikaitkan
latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dengan kepentingan negara yang berakibat
dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya munculnya teks sejarah yang dan sarat dengan
dan teknologi yang bermacam-macam, kepentingan penguasa. Masalah ini
sepanjang zaman. mengakibatkan ketidamampuan peserta didik
Kemudian kalau kita kaitkan pembelajaran melakukan abstraksi terhadap rangkaian
sejarah di sekolah khususnya di tingkat SMA dan peristiwa yang sedang dipelajari dan
MA dengan nilai-nilai kebangsaan dan cinta menghubungkannya dengan dinamika global.
tanah air, Sekolah dapat membelajarkan nilai- Pembelajaran sejarah tidak menarik dan
nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air, khususnya membosankan akibat banyaknya materi, metode
melalui mata pelajaran yang relevan, antara lain ceramah, atau kejar target kurikulum. Untuk itu
kalau di SMA dan MA melalui Pendidikan diperlukan beberapa alternatif pendekatan,
Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah. antara lain pembelajaran kontekstual yang
Persoalannya adalah melalui kedua mata menekankan pemecahan masalah, penekanan
pelajaran ini penanaman nilai-nilai itu dirasa pada isu, dan mengembangkan ide interdisiplin
belum cukup. Mengapa? Karena, pada umumnya dan perbandingan. Selain itu model analisis teks,
indikator pembelajaran masih dilihat pada aspek dan bernarasi juga perlu dikembangkan. Belajar
kognitif (pengetahuan), dan itu pun masih pada sejarah berarti peserta didik mampu berpikir kritis
level yang paling rendah, dan belum banyak dan mampu mengkaji setiap perubahan di
mengembangkan aspek afektif. Dengan lingkungannya, serta memiliki kesadaran akan
pembelajaran berbasis pengetahuan saja, maka perubahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam
tujuan penanaman nilai-nilai tersebut tidak setiap peristiwa sejarah..
mudah berhasil. Hal ini karena kurangnya Menurut Syafran Sofyan (Majalah Tannas
penghayatan dan proses masuknya nilai-nilai ke Edisi 95-2013:50) bahwa nilai kebangsaan terdiri
dalam bawah sadar. Maka, tujuan pembelajaran dari tiga pokok yaitu penanaman nilai demokrasi,
harus ditinjau ulang agar mengacu pada teori nilai kesamaan derajat, dan nilai ketaatan
Bloom yang menyarankan enam tingkatan pada hukum. Penanaman nilai-nilai demokrasi dapat
aspek kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, dikembangkan melalui kegiatan yang
aplikasi, analisis, sintesis (mengkreasi) dan memberikan kebebasan berpendapat, berkreasi,
evaluasi. Melalui keenam aspek inilah, guru akan dan berkarya kepada siswa. Nilai kesamaan
menjabarkan lagi ke dalam indikator-indikator derajad dapat dikembangkan melalui partisipasi
pencapaian pembelajaran yang sejalan. Ada 249 seluruh siswa dalam setiap kegiatan tanpa
kata kerja operasional yang dapat dipilih guru memandang jenis kelamin, asal-usul, agama dan
untuk dijadikan tujuan pembelajaran. status sosial orangtuanya. Sekolah bisa
Dalam kenyataan, pembelajaran sejarah di memberikan porsi yang berimbang antara laki-
sekolah-sekolah banyak menghadapi kendala laki dan perempuan untuk duduk dalam
134 AKBAR KAHFI MAULANA
organisasi sekolah atau organisasi kelas, Pancasila
mewakili lomba, menjadi petugas upacara NKRI (Negara Kesatuan Republik Indo-
bendera, dan lain-lain. Sedangkan nilai ketaatan nesia)
hukum dapat dikembangkan melalui pemberian Bhinneka Tunggal Ika
sanksi hukuman bagi pelanggar peraturan Undang-Undang Dasar 1945
sekolah, dan tak lupa pemberian penghargaan
Hakikat nilai adalah prinsip moral yang
bagi siswa yang berprestasi.
merupakan kebaikan sikap dan sifat yang
menjadi cerminan dari jati diri. Konsensus negara
II. PEMBAHASAN Indo-nesia tentu saja memiliki falsafah nilainya
2.1 Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia masing-masing.

Untuk memahami apa itu nilai-nilai Falsafah nilai Pancasila berciri sifat religius
kebangsaan Indonesia, perlu ditilik terlebih dan prinsip-prinsip kemanusiaan. UUD 1945 juga
dahulu definisi nilai itu sendiri. Pengertian nilai memiliki nilai yang terkandung dalam Rumusan
berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, Nilai Pembukaan terkait cita-cita nasional dan tujuan
adalah taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang nasional. UUD 1945 berperan sebagai pondasi
dianggap penting atau yang berguna bagi bangunan negara. Nilai NKRI merupakan ruang
kemanusiaan yang dapat mendorong manusia hidup kita. Dengan negara kesatuan, kita
mancapai tujuannya. (KBBI, Edisi ke-2:690). berupaya untuk mengintegrasikan berbagai
pemisahan geografis. Lain lagi halnya dengan
Bangsa Indonesia merupakan gambaran
Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut
bangsa yang majemuk, membawa banyak
memiliki hakikat spiritual yang mendalam, yakni
perbedaan dan keragaman karakter. Indonesia
Tuhan memang menciptakan segalanya berbeda
sangat unik, karena masyakatnya tinggal di daerah
dan setiap makhluk hidup harus berbakti kepada
yang terpisah (akibat batas geografis) dengan
Tuhannya.
sejarah dan latar belakang yang berbeda-beda
pula. Nilai kebangsaan merupakan suatu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai bapak
komponen penting yang wajib dimiliki setiap insan bangsa senantiasa menggelorakan semangat
di Indonesia. Yang dimaksud dengan nilai kebangsaan bangsa Indonesia dengan
kebangsaan adalah nilai intrinsik yang terkandung menanamkan sejarah kebangsaan. Bung Karno
di dalam hati, yang bisa menjadi sumber kekuatan selalu menanamkan kejayaan dan kebesaran
untuk membangun rasa kebangsaan untuk bangsa Indonesia melalui pemahaman sejarah
mewujudkan cita-cita bangsa. kebangsaan. Bangsa yang tidak memahami
sejarah kebangsaannya bagaikan wayang kulit
Ada dua jenis nilai, yaitu:
yang tiada gagangnya. Ia akan lemas, lunglai dan
1. Nilai tercernakan (internalized) tidak mampu berdiri tegak dengan gagahnya.
Nilai yang melihat pada individu, Bangsa yang tidak menghayati sejarah
membentuk landasan bagi hati nurani, sehingga kebangsaannya tidak akan mampu menyerap
bisa membentuk karakter nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan dari satu
2. Nilai dominan generasi ke generasi bangsa berikutnya.
Konsensus negara Indonesia ada empat Nilai-nilai dasar kebangsaan bersumber dari
macam dengan masing-masing hakikat nilai nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa itu. Nilai-
kebangsaan yang terkandung di dalamnya, nilai dasar kebangsaan mengalir dari sumbernya
diantaranya: mengarungi bukit, lereng, jurang dan lembah
menjadi aliran semangat kebangsaan yang

AKBAR KAHFI MAULANA 135


dahsyat, yang mampu menembus dan karekter peserta didik dalam suatu pembelajaran.
menggerus bebatuan yang menghalangi cita-cita Guru yang mengajarkan mata pelajaran sejarah
kebangsaan yang hendak diraih oleh bangsa In- khususnya memegang peranan penting dalam
donesia. Semangat kebangsaan adalah pembentukan karakter dan jiwa siswa dengan
penggerak nilai-nilai yang terdapat di dalam jiwa menarik garis perubahan yang berkembang
dan menjadi ruh bangsa Indonesia. Nilai dasar dalam sejarah. Kemudian menurut S.K. Kochhar
kebangsaan itu statik, sedangkan nilai yang (2008:27-37) sasaran pembelajaran sejarah
bergerak terus yang menjadi pendorong secara umum diantaranya :
semangat kebangsaan adalah nilai instrumental Mengembangkan tentang diri sendiri.
atau nilai praksis yang senantiasa dapat Memberikan gambaran yang tepat
disesuaikan dengan konteks dan situasi yang tentang konsep waktu, ruang dan
dihadapi oleh bangsa Indonesia setiap saat. Oleh masyarakat.
sebab itu semangat kebangsaan inilah yang Membuat masyarakat mampu
senantiasa harus terus menerus digugah, mengevaluasi nilai dan hasil yang telah
didorong dan dibangkitkan, agar terus menerus dicapai oleh generasinya.
bergejolak di dalam hati setiap bangsa Indonesia. Mengajarkan toleransi.
Menanamkan sikap intelektual.
Bangsa tidak dapat terwujud dengan
sendirinya, melainkan harus diusahakan. Seperti Memperluas cakrawala intelektualitas.
bangsa Indonesia, dibangkitkan sejak awal Mengajarkan prinsip-prinsip
permulaan abad ke 20 (Kebangkitan Nasional
intelektualitas.
1908), dibangun atau diwujudkan sejak awal Mengajarkan prinsip-prinsip moral.
pertengahan abad ke 20 (Sumpah Pemuda 1928) Menanamkan orientasi kemasa depan.
dan bangsa Indonesia menegara sejak Memberikan pelatihan mental.
pertengahan abad ke 20 (Proklamasi Kemerdekaan Melatih siswa menangani isu-isu
Bangsa Indonesia 1945). Jadi nilai-nilai kontroversial.
kebangsaan yang secara dinamik mewujud dalam Membantu mencarikan jalan keluar bagi
semangat kebangsaan adalah penggerak berbagai masalah sosial dan
perjuangan bangsa Indonesia menuju arah cita-cita perorangan.
yang telah disepakati bersama. Kejayaan masa lalu Memperkokoh rasa nasionalisme.
bukanlah suatu hal yang telah lampau dan usang, Mengembangkan pemahaman
melainkan harus menjadi tuntunan dan internasioanal.
menyemangati perjuangan bangsa Indone-sia untuk Mengembangkan keterempilan-
mewujudkan cita-cita bangsa. keterampilan yang berguna.

2.2 Proses Pembelajaran Sejarah dan Lebih lanjut Kochhar (2008) menjelaskan
Penanaman Nilai-Nilai Kebangsaan di SMA/MA sasaran utama pembelajaran sejarah di Sekolah
Menengah Atas (SMA) adalah :
―Pembelajaran merupakan sebuah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan Meningkatkan pemahaman terhadap
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar‖. proses perubahan dan perkembangan
yang dilalui umat manusia hingga mampu
Petikan di atas merupakan isi dari Undang- mencapai tahap perkembangan yang
Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas sekarang ini. Peradaban modern yang
Pasal 1 ayat 20. Jelas dari pernyataan dari Undang- dicapai saat ini memrupakan hasil proses
Undang di atas bahwa peran seorang guru sangat perkembangan yang panjang. Sejarah
merupakan satu-satunya mata pelajaran
berperan penting dalam terbentuknya
136 AKBAR KAHFI MAULANA
yang mampu menguraikan proses merupakan bahan pendidikan yang
tersebut. mendasar bagi proses pembentukan dan
Meningkatkan pemahaman terhadap penciptaan peradaban bangsa Indonesia
akar peradaban manusia dan di masa depan.
penghargaan terhadap kesatuan dasar Menanamkan kesadaran persatuan dan
manusia. Semua peradaban besar dunia persaudaraan serta solidaritas untuk
memiliki akar yang sama ; dsamping menjadi perekat bangsa dalam
berbagai karakteristik lokal, kebanyakan menghadapi ancaman disintegrasi
adalah unsur-unsur yang menunjukkan bangsa.
kesatuan dasar manusia. Salah satu Sarat dengan ajaran moral dan kearifan
sasaran utama sejarah pada sisi ini yang berguna dalam mengatasi krisis
adalah menekankan dasar tersebut. multidimensi yang dihadapi dalam
Menghargai berbagai sumbangan yang kehidupan sehari-hari.
diberikan oleh semua kebudayaan pada Berguna untuk menanamkan dan
peradaban manusia secara keseluruhan. mengembangkan sikap bertanggung
Kebudayaan setiap bangsa telah jawab dalam memelihara keseimbangan
menyumbangkan denmgan berbagai cara dan kelestarian lingkungan hidup.
terhadap peradaban secara keseluruhan.
Mengandung nilai-nilai kepahlawanan,
Mata pelajaran sejarah membawa
keteladanan, kepeloporan, patriotisme,
pengetahuan ini kepada para siswa.
nasionalisme, dan semangat pantang
menyerah yang mendasari proses
Memperkokoh pemahaman bahwa pembentukan watak dan kepribadian
intereksi saling menguntungkan antar peserta didik.
berbagai kebudayaan merupakan faktor
yang penting dalam kemajuan kehidupan Pendidikan sejarah merupakan bagian in-
manusia. tegral dari usaha penanaman nilai-nilai yang
Memberikan kemudahan kepada siswa fungsional untuk menanamkan pengetahuan.
yang berminat memepelajari sejarah Pendidikan sejarah perlu mentransfer nilai-nilai
suatu negara dalam kaitannya dengan etik dan moral yang mendasari cara berfikir, cara
sejarah umat manuasi secara bersikap, dan berperilaku seseorang untuk
keseluruhan. mewujudkan keharmonisan kehidupan individu,
Mata pelajaran Sejarah memiliki arti strategis kelompok masyarakat atau bangsa dalam
dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa membangun perdamaian, toleransi dan
yang bermartabat serta dalam pembentukan kesediaan menerima perbedaan. Jelas kiranya
manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan bahwa sejarah memiliki nilai didaktis yang
dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian mengajak generasi berikutnya dapat mengambil
nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan hikmah dan pelajaran dari pengalaman nenek
terwujud tanpa adanya pengembangan kesadaran moyangnya. Lagi pula, agar suri tauladan mereka
sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. dapat menjadi model bagi keturunannya. peran
Kepribadian nasional, identitas, dan jati diri manusia sebagai pelaku dalam proses sejarah.
berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, Sudah barang tentu pengajaran sejarah
yaitu proses sejarah. Materi sejarah, sesuai dengan membudayakan pada diri anak didik perspektif
Permen Diknas no 22 tahun 2006: sejarah yang memberi kemampuan untuk melihat
bahwa segala sesuatu adalah produksi dari
perkembangan masa lampau. Oleh karena itu,
Memuat khasanah mengenai peradaban
bangsa-bangsa, termasuk peradaban pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang
bangsa Indonesia. Materi tersebut sejak dini agar mengetahui dan memahami

AKBAR KAHFI MAULANA 137


makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat Perlunya proses belajar mengajar yang
digunakan sebagai landasan sikap dalam dilaksanakan secara terencana untuk
meningkatkan dan membangkitkan
menghadapi kenyataan pada masa sekarang serta
upaya kompetitif siswa dalam
menentukan masa yang akan datang. Artinya
mengembangkan daya krativitasnya.
sejarah perlu dipelajari sejak dini oleh setiap Siswa diberi kesempatan untuk terlibat
individu baik secara formal maupun nonformal, dalam proses belajar mengajar yang
Keterkaitan individu dengan masyarakat atau memberikan pengalaman bagaimana
bangsanya memerlukan terbentuknya kesadaran siswa berkerjasama dengan siswa lain,
pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan sehingga dapat membentuk sikap
bersama seperti: nasionalisme, persatuan, kooperatif dan ketahanan bersaing
dengan pengalaman nyata.
solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya
cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat Dalam proses belajar mengajar guru
harus memberi arahan yang jelas agar
ditentukan oleh generasi penerus yang mampu
siswa dapat memecahkan masalah
memahami sejarah masyarakat atau bangsanya. secara logis dan ilmiah, sehingga dapat
Sudah saatnya bahwa pembelajaran sejarah di memacu proses pengembangan
sekolah tidak lagi menampilkan fakta dan kronologi kematangan intelektualnya.
suatu peristiwa, tetapi juga perlu ditampilkan nilai- Siswa harus diberi internalisasi dan
nilai yang bisa diambil dari suatu peristiwa. Perlu keteladanan, dimana siswa dapat
kiranya guru meningkatkan teknik penyajian materi berperan aktif dalam kegiatan belajar
sejarah yang bisa menarik perhatian peserta didik, mengajar. Fenomena ini dalam hal-hal
antara lain penguasaan bahasa sebaik-baiknya, tertentu dapat membentuk semangat
loyalitas, toleransi, dan kemampuan
perluasan pengetahuan lewat pembacaan terus-
adaptabilitas yang tinggi.
menerus, gairah dan minat tulen terhadap objek
studinya, pemakaian alat-alat bantu pegajaran, dan
selalu up-to-date dengan kejadian-kejadian masa DAFTAR PUSTAKA
kini. Buku
Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah,
Cetakan ke-4. Yogyakarta: Yayasan
III. PENUTUP Bentang Budaya.
3.1 Kesimpulan Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan ilmu
Berdasarkan pembahasan dari wacana Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
Impelementasi Nilai-Nilai Kebangsaan terhadap PT. Gramedia Pustaka Utama.
siswa SMA/MA dalam Mata Pelajaran Sejarah Abbas, E.W. dkk. 2014. Mewacanakan
dapat disimpulkan bahwa : Pendidikan IPS, Cetakan Ke-2.
Banjarmasin: FKIP Unlam Press.
Untuk menjawab tantangan masa depan,
Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah.
kreativitas dan daya inovatif diperlukan
Terjemahan Purwanta dan Yovita Hardiati.
agar bangsa Indonesia bukan sekedar
Jakarta : PT Grasindo
menjadi konsumen IPTEK, konsumen
budaya, maupun penerima nilai-nilaia Skripsi
dari luar secara pasif, melainkan memiliki Nuryanto, Dedy. Aktualisasi Nilai-Nilai
keunggulan komparatif dalam Kebangsaan Dalam Pembelajaran Sejarah
penguasaan IPTEK. Di sinilah peran guru Di SMA Negeri 1 Sedayu .Yogyakarta:
adalah mendorong kreativitas siswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
untuk mengembangkan diri, sehingga Yogyakarta.
siswa memiliki kesempatan untuk belajar
dengan daya intelektualnya sendiri.
138 AKBAR KAHFI MAULANA
DAMPAK PERKEMBENGAN SAINS DAN TEKNOLOGI
TERHADAP EKSPLOITASI ALAM (STUDI KASUS PADA
AKTIVITAS PENGGALIAN BATU GUNUNG DI DESA AWANG
BANGKAL KEC. KARANG INTAN KAB. BANJAR
AKHMAD BAIDAWI
baidawi07@gmail.com

ABSTRAK
Dalam perkembangan sains dan teknologi terhadap eksploitasi batu gunung, ada yang menimbulkan dampak positif
dan ada juga yang menimbulkan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu batu gunung dapat digunakan untuk
pengaspalan jalan, pembuatan pondasi bangunan, baik itu pondasi bangunan rumah maupun pondasi bangunan
gedung-gedung. Dengan menggunakan alat teknologi batu gunung yang dihasilkan dapat lebih banyak, menyebabkan
juga bangunan yang menggunakan pondasi batu gunung bertambah. Sedangkan dampak negatif nya adalah
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa rusaknya bentang alam dan ancaman tanah longsor, karena
gunung-gunung banyak yang hilang karena lokasinya dijadikan area tambang. dan bisa juga menyebabkan terjadinya
banjir. Selain itu dengan banyaknya batu gunung yang di angkut oleh truk-truk yang melintasi jalan-jalan, dapat
merusak jalan-jalan karena mobil truk yang mengangkut batu gunung dengan muatan yang lebih. Kaitannya dengan
nilai-nilai kebangsaan yaitu dalam bekerja mereka saling tolong menolong, mengkhargai sesama kawan, hormat
menghormati sesama pekerja. Kaitannya dengan nilai-nilai kebangsaan yaitu mereka bekerja dengan saling
menghargai sesama kawan, menghormati sesama pekerja, adanya saling tolong menolong. Dengan nilai-nilai
kecintaan terhadap alam sekitar, dituntut untuk menjaga kelestariannya, agar alam ini tidak rusak.
Kata kunci: Dampak positf dan negatif, kaitan dengan nilai-nilai kebangsaan.

I. PENDAHULUAN Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk


mempelajari berbagai aspek-aspek
Sains dan Teknologi setiap tahun terus
tertentu dari alam secara terorganisir,
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, sistematik & melalui berbagai metode
hal ini tidak bisa ditahan,. karena secara hubungan saintifik yang terbakukan. (http:// w w w .
antar negara, Indonesia ikut dalam hubungan pengertianku.net/2015/01/
bilateral maupun hubungan internasional, yang pengertian-sains-secara-singkat-dan-
menyebabkan mudahnya arus perkembangan saint jelas.html)
dan teknologi itu masuk. Kata sains berasal dari bahasa Latin
Pengertian Saint menurut beberapa scientia yang berarti ―pengetahuan‖ atau
pendapat mengatakan bahwa : ―mengetahui‖. Dari kata ini terbentuk kata
science (Inggris). Sains dalam pengertian
Sains adalah berasal dari bahasa latin sebenarnya adalah ilmu pengetahuan
yaitu ―scientia‖ yang artinya pengetahuan. yang mempelajari berbagai fenomena

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

AKHMAD BAIDAWI 139


alam sehingga rahasia yang mewujudkan sesuatu secara rasional‖.
dikandungnya dapat diungkap dan Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan
dipahami. Dalam usaha mengungkap sesuatu tersebut dapat saja berupa benda
rahasia alam tersebut, sains atau konsep, pembatasan cara yaitu
melakukannya dengan menggunakan secara rasional adalah penting sekali
metode ilmiah. Sains memiliki ciri-ciri dipahami disini sedemikian pembuatan
tertentu. (http://www.pengertianahli.com/ atau pewujudan sesuatu tersebut dapat
2013/12/pengertian-sains- dilaksanakan secara berulang /repetisi.
a p a - i t u - sains.html) (http://www.aingindra.com/pengertian-
Sains (science) diambil dari kata latin teknologi.html)
scientia yang arti harfiahnya adalah Riantinuri, (2013), dalam tulisannya
pengetahuan. Sund dan Trowbribge mengatakan bahwa ‗Pengertian
merumuskan bahwa Sains merupakan Teknologi menurut umum‗, adalah
kumpulan pengetahuan dan proses. keseluruhan sarana untuk menyediakan
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan barang-barang yang diperlukan bagi
bahwa Sains adalah kumpulan kelangsungan dan kenyamanan hidup
pengetahuan dan cara-cara untuk manusia. Secara umum, teknologi dapat
mendapatkan dan mempergunakan didefinisikan sebagai entitas, benda
pengetahuan itu. Sains merupakan maupun tak benda yang diciptakan
produk dan proses yang tidak dapat secara terpadu melalui perbuatan dan
dipisahkan. ―Real Science is both product pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
and process, inseparably Joint‖ (Agus. S. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk
2003: 11). (https://id.wikipedia.org/wiki/ pada alat dan mesin yang dapat
Ilmu_alam) digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di dunia nyata. Ia
Pengertian Teknologi juga menurut
adalah istilah yang mencakupi banyak
beberapa pendapat mengatakan bahwa :
hal, dapat juga meliputi alat-alat
Wahyu (2011), Teknologi adalah suatu sederhana, seperti linggis atau sendok
sarana yang digunakan untuk memenuhi kayu, atau mesin-mesin yang rumit,
kebutuhan hidup manusia. Teknologi seperti stasiun luar angkasa atau
merupakan penerapan sains yang dapat pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak
digunakan dalam kehidupan sehari – mesti berwujud benda; teknologi virtual,
hari. Sebagai contoh, pada abad-abad seperti perangkat lunak dan metode
sebelum ada alat bedah canggih, bisnis, juga termasuk ke dalam definisi
seorang pasien yang memerlukan teknologi ini. dan Teknologi juga dapat
operasi pembedahan harus menghadapi dipandang sebagai kegiatan yang
alat-alat operasi yang mengerikan. Hal itu membentuk atau mengubah kebudayaan.
membuat nyalinya ciut dan dapat Selain itu, teknologi adalah terapan
mengakibatkan sakitnya makin parah. matematika, sains, dan berbagai seni
Dengan adanya perkembangan sains untuk faedah kehidupan seperti yang
dan teknologi, alat bedahpun makin dikenal saat ini. Sebuah contoh modern
―ramah‖. Pasien tidak takut lagi adalah bangkitnya teknologi komunikasi,
menghadapi operasi pembedahan. yang memperkecil hambatan bagi
Selain itu, keberhasilan operasi interaksi sesama manusia, dan sebagai
pembedahanpun semakin meningkat. hasilnya, telah membantu melahirkan
Pengertian Teknologi juga dikatakan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya
berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu budaya dunia maya yang berbasis pada
―La Teknique‖ yang dapat diartikan perkembangan Internet dan komputer.
dengan ―Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk
140 AKHMAD BAIDAWI
Perkembangan Sains dan Teknologi di Karang Intan merupakan daerah kaya akan
Indonesia tidak hanya berada di pusat kota saja, hasil tambang golongan C, Seperti Batu Gunung
tetapi juga perkembangan Sains dan Teknologi yang terletak di desa Awang Bangkal. yang
perkembangannya sampai juga ke wilayah keberadaannya diperlukan untuk membuat jalan-
Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar jalan, bangunan rumah maupun gedung-gedung
Provinsi Kalimantan Selatan yang kondisi sebagai pondasi bangunan, Batu gunung yang
alamnya memiliki beberapa hasil tambang . ada di Awang Bangkal ini sebagai pemasok dari
Septiana, N (2007), dalam hal tambang beberapa daerah yang ada di Kalimantan Selatan
yang ada di Kalimantan Selatan, Dia mengatakan khususnya dan Kalimantan pada umumnya.
bahwa Potensi sumberdaya alam berupa
tambang batubara yang dimiliki daerah II. PEMBAHASAN
Kalimantan Selatan cukup besar dengan kualitas
2.1 Dampak Positif Perkembangan Sains
yang baik serta keberadaannya hampir menyebar dan Teknololgi Terhadap Eksploitasi Batu
di seluruh Kabupaten (Banjar, Tanah Laut, Gunung
Kotabaru, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah,
Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tapin Perkembangan sains dan teknologi pasti
dan Tabalong), sehingga dibeberapa daerah di akan menimbulkan dampak, baik itu dampak
Kalimantan Selatan, sektor pertambangan positif maupun dampak negatif, Dampak positif
menjadi sektor andalan dalam meningkatkan dari perkembangan sains dan teknologi terhadap
pendapatan asli daerah (PAD). Hal inilah yang eksploitasi batu gunung, antara lain digunakan
membuat Kalimantan Selatan menjadi untuk pengaspalan jalam, pembuatan bangunan,
penyumbang batubara nasional kedua terbesar baik itu bangunan berupa rumah maupun
setelah Kalimantan Timur. bangunan itu berupa gedung-gedung. Batu
gunung dijadikan sebagai pondasi sebuah
Menurut Susanto, Deny (2011), dalam hal bangunan, khususnya bangunan yang
tambang batu gunung khususnya dia menggunakan bahan semen, tapi bangunan yang
mengatakan bahwa ―Aktifitas tambang batu di menggunakan bahan kayu papan sebagian besar
wilayah Desa Awang Bangkal dan beberapa pondasi bangunan menggunakan kayu ulin untuk
desa di Kecamatan Karang Intan, sudah pondasi bangunannya. Batu gunung juga
berlangsung puluhan tahun,‖ kata Khairil Ahyar, digunakan untuk membuat sebuah bendungan,
putera asli Karang Intan yang dulu pernah seperti halnya bendungan PLTA riam kanan,
menjadi camat mengatakan. Dulu aktifitas bendungan irigasi, waduk, siring tepi sungai, dan
penambangan batu dilakukan secara tradisional. masih banyak lagi yang lainnya.
Pengertian Eksploitasi menurut ambilan dari
Batu gunung berasal dari gunung yang telah
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,
dikupas, pada awalnya pengambilan batu gunung
adalah bahwa Eksploitasi (bahasa Inggris:
secara tradisional, dengan peralatan seadanya
exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang
dan menggunakan tenaga manusia yang besar,
secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan
namun dengan perkembangan sains dan
terhadap sesuatu subyek eksploitasi hanya untuk
teknologi, pengambilan batu gunung sudah
kepentingan ekonomi semata-mata tanpa
menggunakan alat berat, dengan menggunakan
mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta
mesin yang canggih. Hal ini berdampak pada
kompensasi kesejahteraan. [1] . .(https://
batu yang dihasilkan, yang tadinya hanya sedikit
id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasi)

AKHMAD BAIDAWI 141


dihasilkan, dengan menggunakan alat teknolologi, 2.2 Dampak Negatif Perkembangan Sains dan
hasil yang didapatpun jauh lebih banyak. Teknologi /terhadap Eksploitasi Batu Gunung
Bagi masyarakat sekitar keberadaan Perkembangan sains dan teknologi juga
pertambangan batu gunung tesebut bermanfaat berdampak negatif terhadap eksploitasi batu
bagi mereka dalam jangka waktu yang relatif gunung. Ada beberapa dampak negatif seperti
tidak begitu lama, Masyarakat sekitar tidak bisa yang dikemukakan oleh Susanto, D (2011), Dalam
terlepas dari kegiatan pertambangan batu wawancaranya dengan Manager Kampanye,
gunung, karena pencarian batu gunung sebagai Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
mata pencaharian mereka, apalagi kalau Kalsel, Dwitho Prasetyandi, menegaskan pihaknya
masyarakat sekitar tadi punya lokasi sejak lama mendesak pemerintah daerah setempat
pertambangan. Mata pencaharian mereka yang menertibkan perijinan serta aktifitas pertambangan
berkaitan dengan batu gunung, ada dibagian galian C di kaki pegunungan meratus. Berdasarkan
pengupasan gunung, ada dibagian pengambilan hasil pengamatan Walhi, gencarnya kegiatan
batu gunung, ada dibagian pemecahan batu tambang galian C telah menyebabkan terjadinya
gunung, ada dibagian pembuatan batu gunung kerusakan lingkungan berupa rusaknya bentang
ke alat angkutan, ada yang menyediakan armada alam dan ancaman tanah longsor. ―Gunung-gunung
angkutannya, sebagian besar yang bekerja pun banyak yang hilang karena ditambang.
tersebut adalah masyarat sekitar. Rusaknya kawasan hutan yang merupakan area
Dampak positif yang lain diantaranya adalah resapan air, sehingga bencana banjir terus
bertambahnya bangunan-bangunan yang menghantui masyarakat sekitar,‖ ucapnya.
menggunakan pondasi bangunan berbahan dasar Seharusnya, kebijakan pembangunan yang
batu gunung. Akibat dari bangunan yang dilakukan pemerintah tidak mengenyampingkan
menggunakan bahan dasar kayu ulin sebagai dampak kerusakan lingkungan.
pondasi sekikit demi sedikit sudah mulai
ditinggalkan, ditambah lagi dengan semakin Inilah harga sebuah pembangunan, ucap
mahalnya harga kayu ulin dipasaran yang juga tidak Arsyadi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalsel
lain akibat dari semakin langkanya jumlah kayu ulin (2011). Menurutnya kerusakan lingkungan yang
yang didapat dan sulitnya lokasi yang yang terjadi di Kecamatan Karang Intan dan beberapa
tersedia, ditambah lagi dengan maraknya razia daerah lokasi tambang material lain di wilayah
tehadap angkutan yang membawa kayu ulin. Kalsel tidak dapat dihindari. ―Kita adalah
Batu gunung termasuk sumber alam yang pengguna material saja, dan sudah seharusnya
pemanfaatannya hanya sekali saja, kalau sudah tanggung jawab mencegah kerusakan
diambil dari tempatnya, maka habislah sudah, lingkungan ada pada pemerintah kabupaten,
termasuk bahan tambang yang lainnya , beda terkait ijin maupun Amdal perusahaan tambang
halnya seperti tumbuh-tumbuhan yang bisa dimaksud‖.
ditanam ulang, seperti yang dikatakan oleh Arsyadi juga mengatakan, Sudah lebih dari
Maidah, L (2014), menurutnya. Ada dua jenis tiga dekade terakhir, gunung-gunung batu
Sumber Daya Alam yaitu Sumber Daya Alam dicongkel untuk memasok kebutuhan utama
yang dapat diperbaharui dan Sumber Daya Alam pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan,
yang tidak dapat diperbaharui. Alam memiliki baik milik pemerintah maupun masyarakat umum.
kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi Setiap harinya, puluhan bahkan ratusan kubik batu
penduduk dunia. Potensi yang ada pada alam gunung dipasok, untuk proyek pembangunan di
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. berbagai kabupaten/kota di kalsel dan kalteng.
142 AKHMAD BAIDAWI
Material bebatuan gunung kalsel termasuk Dengan banyaknya batu gunung yang di
berkualitas baik dan selama ini juga memasok angkut oleh truk-truk dan melintasi jalan jalan,
untuk keperluan pembangunan di kalteng. Lalu menyebabkan banyaknya jalan-jalan yang rusak,
lalangnya armada pengangkut material ini, punya karena mobil truk yang mengangkut batu gunung
andil besar terhadap kerusakan jalan. Karena itu banyak muatan dan banyak yang di angkut,
tidak mengherankan, jika kondisi sejumlah ruas Terdapatnya jalan yang berlobang-lobang,
jalan, mengalami kerusakan, meski perbaikan bahkan dengan jalan yang berlobang tadi sering
tambal sulam telah sering dilakukan. menimbulkan terjadinya kecelakaan, karena
Kerusakan hasil tambang batu gunung mobil truk pengangkut batu gunung terbalik.
sebenarnya tidak jauh beda kerusakannya Meskipun ada usaha pemerintah dalam
dengan kerukan hasil tambang batubara, seperti perbaikan jalan seperti pengaspalan ulang
apa yang di ditulis oleh Tamin, Rike P (2016:33- maupun kegiatan penambalan terhadap jalan-
yang dikutip dari (Setiadi, 2009). mengatakan, jalan yang berlobang.
Kegiatan penambangan batubara ini umumnya Suhu udara di jalan P.Muh. Nor sudah
sebagian besar dilakukan dengan sistem terbuka terasa panas, karena sekarang ini di wilayah
(opened peat mining) dimana dimulai dengan tersebut menjadi tempat tumpukan material batu
kegiatan pembukaan lahan, pengikisan lapisan atas gunung dari hasil tambang di wilayah Awang
tanah, pengerukan dan penimbunan. Bangkal, Sebelumnya kalau melintas di jalan
Penambangan dengan sistem terbuka ini, tersebut terasa segar karena suhu udara dingin,
menyingkirkan semua lapisan tanah di atas deposit hal ini disebabkan oleh masih banyaknya
batubara dan menghasilkan kubangan yang besar pepohonan di tepi jalan, namun sekarang sudah
sehingga mengakibatkan penurunan sifat-sifat fisik terasa panas. karena pohon-pohon tadi di tebang
tanah, kimia tanah, biologi tanah, dan perubahan dan areanya dijadikan tempat tumpukan batu
topografi lahan. Selain itu, akibat kegiatan gunung, sebagai tempat pemasaran batu gunug,
penambangan batubara ini juga menyingkirkan sebagai tempat memecah dan menghalusi batu
seluruh vegetasi yang menutupi lahan tersebut, gunung tersebut.
dimana akibat hilangnya vegetasi atau hutan maka 2.3. Kaitan Antara Perkembangan Sains dan
akan menghilangkan fungsi dari hutan berupa Teknologi Terhadap Eksploitasi Batu Gunung
pengatur tata air, pengendali erosi dan banjir, dengan Nilai-nilai Kebangsaan
sumber keanekaragaman hayati, penyerap karbon,
Perkemangan sains dan teknologi terhadap
pemasok okosigen, dan pengatur suhu lingkungan
eksploitasi batu gunung yang ada di desa Awang
serta akan menyebabkan terbukanya lapisan tajuk
Bangkal sangat berkaitan dengan nilai-nilai
hutan dan tanah, menurunnya tingkat kesuburan
kebangsaan dan pendidikan yang ada pada
dan stabilitas lahan dan merusak habitat yang
masyarakat di wilayah tersebut. Pada umumnya
berdampak langsung terhadap kehidupan satwa
yang bekerja sebagai tambang batu gunung dan
liar.
bekerja untuk mengambil batu gunung, mereka
Perkembangan sains dan teknologi rata-rata berpendidikan setingkat SMA ke bawah.
menyebabkan pengambilan hasil alam menjadi lebih Tetapi dari segi keahlian dalam menghasilkan
banyak, termasuk didalamnya pengambilan terhadap batu gunung mereka sudah terampil. Hal ini salah
batu gunung, karena dengan menggunakan peralatan satu dari faktor kebiasaan mereka bekerja. baik
teknologi yang sudah modern. Gunung-gunung yang bekerja sebagai pengupas gunung,
menjadi berkurang dan menyebabkan kondisi tanah pengambil batu gunung, pemecah batu gunung
menjadi tidak stabil. hal ini akan mudah datangnya maupun bagian pengangkut batu gunungnya.
tanah longsor dan banjir.

AKHMAD BAIDAWI 143


Faktor pendidikan sangat berpengaruh yang tidak begitu hijau lagi, dan pepohonan yang
terhadap penerapan unsur nilai-nilai kebangsaan, ssmakin berkurang, yang keberadaannya
tapi penerapan unsur nilai-nilai kebangsaan disebabkan oleh ulah tangan penambang batu
diperlukan pembiasaan akan melakukan yang gunung tersebut. Dengan kata lain alam sudah
terdapat dalam nilai-nilai tersebut. Kalau kita mulai rusak dan tidak bisa dikembalikan lagi. Hal ini
amati mereka bekerja secara jujur, dalam artian berkaitan dengan nilai-nilai kecintaan terhadap
tidak terlihat adanya penyimpangan dan alam sekitar, kita dituntut untuk menjaga
kecurangan dalam melakukan sebuah pekerjaan. kelestariannya, agar alam. ini tidak rusak.
Dalam bekerja terlihat adanya saling menghargai Pada kutipan di scribd.com, BAB 3,
sesama kawan, saling menghormati sesama dikatakan bahwa, ―Ekosistem adalah satu sistem
pekerja. Bahkan saling tolong menolong. yang melibatkan tindak balas dan perhubungan
Tidak seperti yang dikatakan oleh Hardianto, antara haiwan, tumbuhan dan manusia dengan
(2011), Meningkatnya tindak kriminal dan alam persekitaran yang tidak bernyawa. Kitaran
semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan ini akan terancam sekiranya berlaku gangguan
nepotisme (KKN) di bangsa ini menunjukan atau kerosakan terhadap alam sekitar. Sebagai
bahwa masyarakat Indonesia sedang kehilangan makhluk yang diciptakan dengan sempurna, kita
jati diri. Belum lagi ancaman disintegrasi bangsa bertanggungjawab untuk memastikan alam
yang menggejala di berbagai daerah semakin sekitar sentiasa dalam keadaan bersih dan sihat.
menguatkan bahwa bangsa ini sedang Oleh itu, adalah penting bagi kita menguruskan
mengalami kriris karakter kebangsaan. alam ini dengan bijak agar keharmonian antara
Pendidikan yang semestinya menjadi motor hidupan dengan alam sekitar terpelihara―.
―perbaikan‖ sekaligus ―pembentukan‖ karakter
bangsa justru mengalami kegagalannya`.
KESIMPULAN
Dalam artikel mendidik anak- Dampak positif dari perkembangan sains
anak.blogspot.co.id. (2013). disebutkan bahwa, dan teknologi terhadap eksploitasi batu
Setidaknya ada beberapa nilai kebangsaan yang gunung, antara lain digunakan untuk
harus ditanamkan kepada anak, agar mereka pengaspalan jalam, pembuatan
memiliki bekal yang baik untuk masa depannya. bangunan, baik itu bangunan berupa
Yang pertama adalah menanamkan nilai luhur rumah maupun bangunan itu berupa
gedung-gedung. batu gunung dijadikan
kebangsaan mengenai cara hidup untuk saling
sebagai pondasi bangunan, Selain itu
toleran satu sama lain. Harus menanamkan dampak positifnya,
bahwa bangsa dimana dia berada adalah bangsa
batu gunung yang tadinya dihasilkan
beradab yang menjunjung tinggi nilai hidup untuk
hanya sedikit, dengan menggunakan alat
saling menghargai. Hal ini akan mendorong teknolologi, hasil yang didapatpun jauh
mereka untuk menghargai perbedaan yang lebih banyak. Dengan adanya batu
mungkin ada di sekitar mereka. gunung menyebabkan bertambahnya
bangunan-bangunan yang menggunakan
Berkaitan dengan eksploitasi batu gunung, pondasi bangunan.
dengan menggunakan teknologi yang sudah
maju dan penganmbilan dalam jumlah besar, Dampak negatif dari perkembangan sains
dan teknologi terhadap eksploitasi batu
yang menyebabkan rusaknya alam, gunung diantaranya adalah
bertambahnya lingkungan menjadi suasana menyebabkan terjadinya kerusakan
panas, berkuarangnya udara yang sejuk lingkungan berupa rusaknya bentang
dipegunungan , ditambah lagi pemandangan alam dan ancaman tanah longsor, karena
gunung-gunung banyak yang hilang
144 AKHMAD BAIDAWI
karena lokasinya dijadikan area Tamin, Rike P (2016), Pertumbuhan Semal Jabon
tambang. dan bisa juga menyebabkan (Anthocephalus cadamba ROXB MIQ), Pada Media
terjadinya banjir.. Selain itu dengan Pasca Penambangan Batubara yang diperkaya
Fungsi Miloriza Arbuskula Limbah Batubara dan
banyaknya batu gunung yang di angkut
Pupuk NPK, Jurnal Penelitian Universitas Jambi
oleh truk-truk dan melintasi jalan-jalan, Seri Sains 40, (Volume 18 Nomor 1, Hal. 33-43).
hal ini juga menyebabkan banyaknya
jalan-jalan yang rusak, karena mobil truk Wahyu (2011), diunduh dari https:// w a h y u o b o l d
yang mengangkut batu gunung dengan . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 11 / 1 2 / 1 0 /
pengertian-sains-dan-teknologi/.
banyak muatan.
Kaitan Antara Perkembangan Sains dan
Teknologi Terhadap Eksploitasi Batu
Gunung dengan Nilai-nilai Kebangsaan,
yaitu, dalam bekerja terlihat adanya saling
menghargai sesama kawan, saling
menghormati sesama pekerja, bahkan
saling tolong menolong.Bahkan dengan
nilai-nilai kecintaan terhadap alam sekitar,
kita dituntut untuk menjaga
kelestariannya, agar alam. ini tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, D (2011), diunduh dari y.ac.id/sites/default/
files/penelitian/Deni Hardianto, M.Pd./Membangun
Karatekter Bangsa Melalui Pendidikan Terpadu.pdf.
https://dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/tambang-
galian-c/.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam.
http://mendidikanakanak.blogspot.co.id/2013/05/
mendidik-anak-melalui-nilai-nilai.html.
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html.
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-sains-
secara-singkat-dan-jelas.html.
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-sains-
apa-itu-sains.html.
https://www.scribd.com/doc/19510849/bidang-3-nilai-
berkaitan-dengan-alam-sekitar.
Maidah, L (2014), diunduh dari http://
coretanlailamaidah.blogspot.co.id/2014/11/karya-
tulis-ilmiah-potensi-sumber-daya.html.
Riantinuri (2013), diunduh dari http://
riantinuri.blogspot.co.id/2013/03/teknologi.html.
Septiana, N (2007), diunduh dari http://
nurmelatiseptiana.blogspot.co.id/2007/03/kegiatan-
pertambangan-batubara-di_8583.html.
Susanto D (2011), diunduh dari https://
dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/tambang-
galian-c/.

AKHMAD BAIDAWI 145


AKHMAD BAIDAWI
146
PERANAN SEJARAH DAN BUDAYA BANJAR DALAM
PERSATUAN BANGSA
Akhmad Hanafi Maulana
hanafimaulana89@gmail.com

I. PENDAHULUAN II. PEMBAHASAN


Indonesia sebagai Negara yang dikenal akan 2.1 Peran Sejarah Banjar dalam Persatuan
kemajemukannya memiliki semboyan ―Bhineka Bangsa
Tunggal Ika‖ yang memiliki makna ―berbeda-beda Penulis mengambil kesimpulan tentang
tetapi tetap satu‖. Semboyan ini digunakan untuk sejarah banjar dari beberapa sumber2. Sejarah
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa banjar ini meliputi dari berdirinya kerajaan-
dan Negara Kesatuan Republik Indone-sia yang kerajaan kuno sampai berdirinya Banjarmasin
terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa saat ini. Secara garis besar penulis akan
daerah, ras, suku bangsa, agama dan memaparkan sejarah Banjar dalam paragraph-
kepercayaan. Suku Banjar adalah salah satu dari paragraf berikutnya.
banyak suku yang mendiami wilayah Indonesia,
Orang Dayak Maanyan dulunya menghuni
khususnya di Kalimantan Selatan.
area bernama Sarunai yang terletak di sekitar
Urang Banjar (Orang Banjar) paling tidak aliran Sungai Tabalong. Di Sarunai orang
terdiri dari beberapa etnik yaitu Etnik Melayu Maanyan menata kehidupan sesuai dengan
sebagai etnik dominan ditambah unsur Bukit, aturan adat yang tidak hanya berisikan hukum
Ngaju, dan Maanyan1. Adanya beberapa etnik tradisional namun juga mencakup larangan-
tersebut lama-kelamaan justru menimbulkan larangan tradisional. Informasi tentang kerajaan
perpaduan budaya, bukannya menimbulkan ini tidak banyak diperoleh selain dari nyanyian-
perbedaan di antara masyarakat. Melalui nyanyian orang Maanyan. Pada abad ke-13
keanekaragaman dan perpaduan budaya yang Negara Nan Sarunai diserang oleh Majapahit dan
ada maka diharapkan hal tersebut sebagai alat mengalami kekalahan yang mengakibatkan
pemersatu bangsa yang tidak lepas dari peran tercerai berainya masyarakat Maanyan.
masyarakatnya.
Seiring dengan keberadaan Kerajaan Nan
Sarunai, berdiri pula Kerajaan Tanjung Puri.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

AKHMAD HANAFI MAULANA 147


Kerajaan ini diduga berada di sekitar Kota kekuasaan Jepang sampai akhirnya Indonesia
Tanjung dan merupakan kolonisasi orang-orang merdeka.
Melayu Palembang dan Sriwijaya. Mereka Dengan mengetahui sejarah Banjar dan
menetap di pantai muara-muara sungai dan Urang-urang Banjar masyarakat diharapkan
tepian Sungai Martapura, Tapin, Amandit, dan dapat memetik pelajaran tentang persatuan
Tabalong. Di kerajaan ini berkembang bahasa bangsa. Kita, sebagai generasi penerus, harus
Banjar arkhais, yang mana merupakan bahasa mengerti tentang perjuangan urang-urang bahari
suku-suku daerah yang penuh dengan kata kata yang berjuang sekuat tenaga untuk
Melayu kuno. mempersatukan Negara. Ingat, Indonesia
Setelah Tanjung Puri, para emigrant dari merdeka karena hasil keringat rakyatnya, bukan
Jawa membangun sebuah kerajaan bernama pemberian dari penjajah. Kita juga harus
Negara Dipa yang terletak di daerah memahami sejarah kita agar dapat merefleksikan
Hujungtanah. Di tangan pemerintahan Raden peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau
Sarikaburangan pusat pemerintahan dipindahkan sebagai pelajaran akan kenyataan yang kita
ke Muara Hulak, sedangkan muarabahan dipilih hadapi di masa ini dan sebagai pedoman kita di
sebagai pelabuhannya dan nama kerajaan masa mendatang. Sejarah juga berperan dalam
berubah menjadi Negara Daha. membangkitkan rasa patriotisme dan
Keberadaan Kerajaan Banjar tidak lepas nasionalisme dalam diri warga Negara, maka
dari konflik di Negara Daha antara Pangeran benarlah pesan bung Karno agar kita tidak
Temanggung dengan Raden Samudera. Dampak melupakan sejarah.
dari konflik tersebut adalah Raden Samudera Kuntowijoyo4 juga menyebutkan bahwa
mengasingkan diri di hilir Sungai Barito. Raden sejarah mempunyai fungsi sebagai:
Samudera dilindungi dan diangkat menjadi raja Pendidikan moral,
oleh kelompok Melayu yang dipimpin oleh Patih Pendidikan penalaran,
Masih. Raden Samudera kemudian bergelar Pendidikan politik,
Sultan Suriansyah. Pendidikan kebijakan,
Pada tahun 1603 Belanda mengirimkan Pendidikan perubahan,
armadanya untuk menjalin hubungan denga Sul- Pendidikan masa depan,
tan Mustaimbillah. Pada tahun 1612 belanda Pendidikan keindahan,
mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk
Pendidikan ilmu bantu.
menyerang Banjarmasin yang memaksa Sultan
untuk memindah ibu kota kerajaan ke Martapura. Selain sebagai pendidikan sejarah juga
Tahun 1635 Belanda memaksa Sultan berfungsi sebagai latar belakang, rujukan, dan
menandatangani perjanjian dagang lada hitam. bukti. Kochhar menyebutkan nilai pembelajaran
Intervensi Politik belanda meruncing yang sejarah sebagai berikut5:
kemudian menimbulkan konflik diantara kedua Nilai keilmuan, sejarah memberikan
belah pihak yang dikenal sebagai perang Banjar pelatihan mental yang sangat bagus
(1859-1905), yang merupakan perlawanan Nilai informative, sejarah merupakan
terhadap Belanda terlama sepanjang sejarah In- pusat informasi yang menyediakan
panduan dalam menghadapi masalah
donesia3. Pasca pendudukan Belanda, jepang
Nilai pendidikan
tiba di Banjarmasin pada tanggal 11-12 Februari
1942. Sejak itu Banjarmasin beralih ke tangan Nilai etika, sejarah memberikan
pembelajaran tentang moralitas

148 AKHMAD HANAFI MAULANA


Nilai budaya, sejarah merupakan salah peristiwa itu sebagai ajang pamer kebudayaan
satu instrument untuk membuat atau mencari perbedaan, kita harus melihat
manusiayang berbudaya
bahwa para penonton dating dan membaur
Nilai politik, dengan masyarakat sekitar. Kita bisa melihat ada
Nilai nasionalisme, sejarah merupakan interaksi yang terjadi, interaksi tersebut diharap
instrument penggugah semangat cinta justru menumbuhkan rasa kekeluargaan antar
tanah air
warga Negara Indonesia yang dapat mempererat
Nilai internasional, sejarah berperan tali perstuan bangsa.
sebagai pengembang akar
internasionalisme yang rasional Kita masih ingat saat Negara tetangga
Nilai kerja mencaplok kebudayaan kita. Saat itu semua
Nilai kependidikan. lapisan masyarakat bergerak, mereka
melayangkan protesnya. Kita menjadi satu.
2.2 Peran Budaya Banjar dalam Persatuan Ralph Walaupun kebudayaan tersebut adalah milik
Linton menjelaskan bahwa kebudayaan suatu daerah, masyarakat daerah lain tetap
menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan6 bereaksi seakan budaya yang dicuri adalah milik
yang meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan- daerah mereka sendiri. Masyarakat merasa
kepercayaan dan sikap-sikap dan juga hasil dari seakan-akan harga diri kita sebagai Bangsa In-
kegiatan manusia yang khas. Kita dilahirkan donesia diinjak-injak. Hal ini juga menjadi suatu
dalam suatu kebudayaan yang kuat sekali bukti bahwa budaya adalah salah satu alat
pengaruhnya terhadap cara hidup dan berlaku pemersatu bangsa. Koentjaraningrat
kita. Koentjaraningrat menjelaskan suatu sistem berpendapat bahwa kebudayaan nasional suatu
nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi, yang bangsa memiliki fungsi:
hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari
Memperkuat identitas orang sebagai sutu
masyarakat. Karena itu suatu sistem nilai budaya bangsa,
biasanya berfungsi sebagai pedoman
Memperkuat rasa solidaritas antara
bagi kelakuan manusia. warganegaranya.
Beberapa ragam budaya banjar yang cukup
dikenal masyarakat luas adalah :
Penutup
Upacara Baayun Mulud
Pulau Kalimantan dihuni oleh berbagai suku
Madihin
bangsa yang memiliki ciri tersendiri seperti suku
Mamanda
bangsa Dayak, Melayu, Jawa, dan Tionghoa.
Seni tari seperti Tari Baksa dan Topeng, Urang banjar khususnya paling tidak terdiri dari
Tari Payung Kambang
beberapa etnik yaitu Etnik Melayu sebagai etnik
Pasar terapung
dominan ditambah unsur Bukit, Ngaju, dan
Kain Sasirangan Maanyan. Dengan mempelajari atau paling tidak
Budaya juga merupakan alat pemersatu mengetahui sejarah perkembangan Kota
bangsa. Kita bisa melihat masyarakat Banjarmasin dari masa ke masa juga tentang
berdatangan tiap ada pegelaran-pagelaran kebudayaannya diharapkan masyarakat dapat
budaya yang dipentaskan. Para penonton tidak memetik pelajaran dari hal tersebut.
hanya datang dari daerah-daerah sekitar namun Pembelajaran tersebut akan mendorong
banyak penonton yang dating dari tempat yang masyarakat untuk semakin mencintai tanah air
cukup jauh bahkan ada yang dating sebagai
wisatawan asing. Kita jangan memandang

AKHMAD HANAFI MAULANA 149


sehingga pedoman bangsa kita, yaitu ―Bhineka et al. Urang Banjar Dan Kebudayaannya. Badan
Penelitian Dan Pengembangan Daerah Propinsi
Tunggal Ika‖, dapat tersemat dalam hati seluruh
Kalimantan Selatan. 2005.
warga Negara Indonesia.
Ѐ
DAFTAR PUSTAKA ⨀
elius Sjamsuddin, Pegustian dan Temenggung, Akar
Anis, M. Z. Arifin. Ilmu Sejarah Sebagai Sumber Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan di
Pembelajaran IPS dalam Abbas, Ersis Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Tengah 1859-
Warmansyah (ed). Mewacanakan Pendidikan 1906, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2014, hal. 422
IPS. Banjarmasin: FKIP Unlam Press, 2013.
4 M. Z. Arifin Anis. Ilmu Sejarah Sebagai Sumber
Ember, Carol dan Melvin Ember. 1973. Cultural
Anthro-pology. New York: Appleton-Century- Pembelajaran IPS dalam Abbas, Ersis Warmansyah
Crofts dalam Ihromi, T. O. (eds) 1980. Pokok- (ed), Mewacanakan Pendidikan IPS, FKIP Unlam
pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Press, Banjarmasin, 2013, hal 157.
Pustaka Obor Indone-sia
M. Z. Arifin Anis, ibid, hal 159
Ideham, Suriansyah. et al. 2005. Urang Banjar dan
Kebudayaannya. Banjarmasin: Badan Penelitian Lihat Ember, Carol dan Melvin Ember, Cultural Anthro-
dan Pengembangan Daerah Propinsi Kalimantan pology, New York, Appleton-Century-Crofts, 1973 dalam
Selatan. Ihromi, T. O. (eds), Pokok-pokok Antropologi Budaya.
Koentjaraningrat. Kebudayaan Nasional dan Peradaban Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2013
Dunia Masa Kini dalam Sutrisno, Sulastin (eds).
Bahasa Sastra, Budaya: Ratna Manikam Untaian
Persembahan Kepada Prof Dr. P. J. Zoetmulder.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991.
Saleh, M. Idwar. et al. 1978/1979. Sejarah Daerah
Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Proyek Penelitian
Pencatatan Kebudayaan Daerah (P3KD) Kantor
Wilayah Depdikbud Propinsi Kalimantan Selatan
Santoso. 1980. Mewarisi dan Memperbarui Warisan
Budaya Nasional. Proyek Penulisan dan Penerbitan
Buku/Majalah Pengetahuan Umum dan Profesi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sjamsuddin, Helius. 2014. Pegustian Dan Temenggung,
Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan
di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
1859-1906. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Sjarifuddin. et al. 2003. Sejarah Banjar. Banjarmasin:
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan
Umberan, Musni. et al. 1993. Sejarah Kebudayaan
Kalimantan. Jakarta: Proyek Inventerisasi dan
Dokumentasi Sejarah Nasional

(Footnotes)
Sjarifuddin. et al. Sejarah Banjar. Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah Propinsi Kalimantan
Selatan, Banjarmasin, 2003, hal. 1.

Lihat M. Idwar Saleh.et al. Sejarah Daerah Kalimantan


Selatan, Proyek Penelitian Dan Pencatatan Kebudayaan
Daerah, Pusat Penelitian Sejarah Dan Budaya
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1977/1988;
Sjarifuddin. et al. ibid. hal 35-340; M. Suriansyah Ideham.
150 AKHMAD HANAFI MAULANA
PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
DALAM PEMBELAJARAN IPS
Akhmad Riyadi
akhmadriyadi99@gmail.com

ABSTRAK
Kemampuan berpikir formal siswa yang mencakup kemampuan berpikir hipotetik-deduktif, kemampuan berpikir
proporsional, kemampuan berpikir kombinatorial, dan kemampuan berpikir reflektif sebagai kemampuan berpikir
dasar, perlu dijadikan sebagai substansi yang harus digarap secara serius dalam dunia pendidikan. Pendekatan
sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan
pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama
pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan siswa-siswa yang memiliki bekal ilmu
dan pengetahuan agar nantinya mampu mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam
masyarakat, yang menjadi kajian IPS. Dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan pemahaman siswa
terhadap keterkaitan Sains Teknologi Masyarakat (STM) mampu mengembangkan sikap kritis siswa dalam
pembelajaran IPS dengan karakter siswa yang cerdas dan kreativitas. Dengan demikian Pendekatan aplikasi
Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa di sekolah.
Keyword: Pendekatan, STM, pembelajaran IPS.

I. PENDAHULUAN Keunggulan dalam berkompetisi terletak pada


1.1 Latar Belakang kemampuan dalam mencari dan menggunakan
informasi, kemampuan analisis-kritis, keakuratan
Di era globalisasi dewasa ini, tantangan
dalam pengambilan keputusan, dan tindakan
peningkatan mutu dalam berbagai aspek
yang proaktif dalam memanfaatkan peluang-
kehidupan tidak dapat ditawar lagi. Pesatnya
peluang yang ada. Oleh karena itu, maka
perkembangan IPTEKS dan tekanan globalisasi
kemampuan berpikir formal siswa yang
yang menghapuskan tapal batas antarnegara,
mencakup kemampuan berpikir hipotetik-
mempersyaratkan setiap bangsa untuk
deduktif, kemampuan berpikir proporsional,
mengerahkan pikiran dan seluruh potensi
kemampuan berpikir kombinatorial, dan
sumber daya yang dimilikinya untuk bisa survive
kemampuan berpikir reflektif sebagai
dan bahkan exel dalam perebutan pemanfaatan
kemampuan berpikir dasar, perlu dijadikan
kesempatan dalam berbagai sisi kehidupan.
sebagai substansi yang harus digarap secara
Kehidupan dalam era globalisasi dipenuhi oleh
serius dalam dunia pendidikan. Ini berarti perlu
kompetisi-kompetisi yang sangat ketat.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Akhmad Riyadi 151


adanya peningkatan sikap kompetitif secara Pada peningkatan ini, khususnya di dalam
sistematik dan berkelanjutan sumber daya menghasilkan peserta d dik yang berkualitas,
manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Oleh yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif,
karena itu, pendidikan dewasa ini harus logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu di
diarahkan pada peningkatan daya saing bangsa masyarakat yang diakibatkan oleh dampak
agar mampu berkompetisi dalam persaingan perkembangan ilmu pengetahuan/sains dan
global. Hal ini bisa tercapai jika pendidikan di teknologi (IPTEK).
sekolah diarahkan tidak semata-mata pada 1.2 Masalah
penguasaan dan pemahaman konsep-konsep
Namun, pembelajaran IPS masa sekarang
ilmiah, tetapi juga pada peningkatan kemampuan
ini kurang dikaitkan dengan isu sosial dan
dan keterampilan beripikir siswa, khususnya
teknologi yang ada di masyarakat, terutama yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
berkaitan dengan perkembangan teknologi dan
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills).
kehadiranproduk-produkteknologidi
Artinya, guru perlu mengajarkan siswanya untuk
masyarakat, serta akibat yang ditimbulkannya.
belajar berpikir (teaching of thinking).
Selain itu aktivitas siswa tidak hanya
Kemampuan berpikir dasar ini harus terus
mendengarkan dan mencatat saja tetapi lebih
dikembangkan menuju kemampuan dan
menitik beratkan pada aktivitas atau keikutsertaan
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills).
siswa dalam proses pembelajaran. ― Penggunaan
Berpikir kritis (critical thinking) merupakan topik
metode ceramah lebih cenderung menghasilkan
yang penting dan vital dalam era pendidikan
kegiatan belajar mengajar yang membosan kan
modern. Tujuan khusus pembelajaran berpikir
bagi anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak
kritis dalam pendidikan sains maupun disiplin
menguntungkan bagi guru dan anak didik. Guru
yang lain adalah untuk meningkatkan
mendapatkan kegagalan dalam penyampaian
keterampilan berpikir siswa dan sekaligus
pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan.
menyiapkan mereka agar sukses dalam
Akibatnya masih banyak siswa yang mengalami
menjalani kehidupannya. Dengan dimilikinya
kesulitan dalam belajar se hingga hasil belajar
kemampuan berpikir kritis yang tinggi oleh siswa
yang diperoleh belum memuaskan dan terbilang
SD, SMP dan SMA maka mereka akan dapat
masih rendah.‖ (Sardiman, 2003: 95)
mencapai standar kompetensi yang telah
―Metode pembelajaran IPS masih monoton
ditetapkan dalam kurikulum, serta mereka akan
dan pendekatan teacher centered.‖
mampumerancang dan mengarungi
(Darmawan,2010) Pendekatan ini tidak
kehidupannya pada masa datang yang penuh
memberikan kesempatan yang luas kepada
dengan tantangan, persaingan, dan
peserta didik untuk mengungkapkan segala isi
ketidakpastian.
pikiran dan perasaannya. Unsur demokratis dalam
Penguasaan dan penggunaan IPTEK
metode ceramah cenderung memenjarakan
merupakan kunci penting dalam kehidupan abad siswa karena guru kurang memberikan
ini. Oleh karena itu, peserta didik perlu kesempatan peserta didik dalam
dipersiapkan untuk mengenal, memahami dan
mengembangkan potensinya. Dalam hal ini
menguasai IPTEK dalam rangka meningkatkan
fungsi utama guru sebagai fasilitator, bukan lagi
kualitas hidupnya. Upaya untuk mempersiapkan
satu-satunya sebagai penyampai informasi.
hal tersebut dilakukan melalui pendidikan formal
Strategi pembelajaran IPS seharusnya
dan non formal. Pendidikan sains sebagai bagian
mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis,
dari pendidikan umumnya memiliki peranan
terjadinya perubahan sosial pada masyarakat
penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
152 Akhmad Riyadi
yang disebakan oleh derasnya arus modernisasi dapat menampilkan peranan sains dan teknologi
dan globalisasi memberi dampak kurang baik di dalam kehidupan masyarakat. ―Tujuan utama
bagi masyarakat‖ (Hermawan,2008) pendekatan STM ini adalah menghasilkan siswa
Karena itu guru dalam strategi pembelajaran yang cukup mempunyai bekal pengetahuan,
hendaknya mampu menggiring peserta didik sehingga mampu mengambil keputusan penting
untuk dapat menghadapi dan merespon tentang masalah-masalah dalam masyarakat‖
perubahan global yang begitu cepat dengan (Iskandar : 2009 ). Melalui pendekatan Sains
pengetahuan dan ilmu yang cukup agar mereka Teknologi Masyarakat dapat dikembangkan 6
tidak kalah dalam bersaing dengan masyarakat ranah sains yaitu ranah konsep, proses, aktivitas,
dibelahan dunia lain. sikap, aplikasi, dan keterkaitan (Anna Poedjiadi :
2010)
―Kenyataan yang terjadi strategi
pembelajaran IPS yang dilpilih belum mampu Dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya
membentuk peserta didik dalam hal: (a) menunjukkan bahwa pembelajaran sains dengan
menangkap informasi dan memanfaatkannya, (b) pendekatan STM memberikan hasil yang positif
memiliki jiwa kritis terhadap segala hal yang bagi siswa. Rasa bosan dan kurangnya minat
menurutnya bertentangan dengan nilai-nilai siswa berkurang setelah di lakukan pembelajaran
kehidupan manusia, (c) kreatif dalam melihat sains dengan pendekatan STM dan terjadi
peluang untuk dapat mempertahankan hidupnya, peningkatan minat dan rasa ingin tahu. Hasil
kemampuan dalam mengambil keputusan penelitian Myers dan Varrella menyatakan bahwa
yang akurat dan cepat dalam segala persoalan ―Pembelajaran sains dengan pendekatan STM
yang dihadapi, (e) kemampuan dalam sangat efektif untuk meningkatkan penguasaan
menyelesaikan berbagai persoalan diri dan konsep,dan siswa lebih mampu menerapkan
lingkungannya sesuai dengan tingkat konsep-konsep sains yang diperoleh dalam
perkembangan pribadinya (problem solving).‖ kehidupan sehari-hari‖. (Myers dan Varrella
(Syaharuddin : 2014) dalam Iskandar : 2009)

Dengan dasar latar belakang tersebut Hampir semua kegiatan manusia yang
Penulis akan membahas tentang Meningkatkan meliputi kecakapan, keterampilan, kegemaran,
pemahaman siswa terhadap keterkaitan Sains, kebiasaan, pengetahuan, dan sikap manusia
Teknologi dan Masyarakat (STM) yang dapat terbentuk dan berkembang karena adanya
mengembangkan sikap kritis siswa dalam belajar. ―Belajar bisa terjadi di mana-mana, baik
pembelajaran IPS. itu di rumah, masyarakat, kantor, pabrik bahkan
bisa terjadi di jalan dan tentu saja di lembaga
1.3 Landasan teori
pendidikan formal dan non formal‖ (Sardiman :
Dalam upaya meningkatkan penguasaan 2003)
materi siswa terhadap konsep-konsep dan prinsip-
prinsip IPS serta meningkatkan literasi sains dan Makna belajar menurut beberapa ahli yang
dikutip oleh Sardiman yaitu:
teknologi siswa, mestinya penyajian materi ajar IPS
di sekolah selalu dikaitkan dan disepadankan (Cronbach, Harold Spears, Geoch, dalam
dengan isu sosial dan teknologi yang ada Sardiman : 2003)
dimasyarakat. Dalam hal ini, pendekatan yang Menurut Sardiman belajar dalam arti luas
sesuai dengan perkembangan IPTEK adalah yaitu ―kegiatan psiko-fisik menuju keper
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), kembangan pribadi seutuhnya, sedangkan dalam
karena pendekatan ini memungkinkan siswa arti sempit belajar adalah usaha penguasaan
berperan aktif dalam pembelajaran dan materi ilmu pengetahuan yang merupakan

Akhmad Riyadi 153


sebagian kegiatan menuju terbentuknya Dari pengertian aktivitas belajar di atas,
kepribadian seutuhnya.‖ Relevan dengan dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar IPS
pengertian di atas, belajar adalah berubah, adalah kegiatan belajar IPS yang melibatkan
artinya suatu perubahan pada individu-individu kemampuan intelektual, emosional, fisik dan
yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan mental, baik melalui kegiatan mengalami,
dengan penam bahan ilmu pengetahuan, tetapi menganalisis, berbuat maupun pembentukan
juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, sikap secara terpadu supaya tercapai prestasi
pengertian, harga diri, minat, watak, dan belajar IPS yang baik.
penyesuaian diri. Perubahan ini bisa dilakukan
dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
II. PEMBAHASAN
meniru, dan sebagainya.
2.1 Hakekat Pendekatan Sains-Teknologi-
― Belajar adalah perubahan tingkah laku yang Masyarakat dalam Pembelajaran IPS
relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.‖
Pendekatan STM (Sains Teknologi dan
(Oemar Hamalik : 2003) Kriteria keberhasilan dalam
Masyarakat) dikenal sebagai Science Technology
belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya
and Society Approach, di Indonesia pendekatan
perubahan tingkah laku pada diri individu yang
STM ini mulai diperkenalkan di tahun 1990. Di
belajar. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
negara pengembangnya, yaitu Inggris dan Amerika,
dengan adanya perubahan diri seseorang.
pendekatan STM ini telah banyak digunakan dalam
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
pembelajaran sejak tahun 1970-an. Pendekatan
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah
STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah suatu
pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku,
usaha untuk menyajikan sains melalui pemanfaatan
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
perubahan aspek-aspek lain yang ada pada
Sains dan teknologi dalam konteks pengalaman
individu yang belajar ―Belajar adalah suatu proses
manusia. Dengan volume informasi dalam
usaha yang dilakukan seseorang untuk
masyarakat yang terus meningkat dan kebutuhan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
bagi penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
baru secara keseluruhan, sebagai hasil
hubungannya dengan kehidupan masyarakat dapat
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
menjadi lebih mendalam, maka pendekatan STM
lingkungannya.‖ (Slamet : 2007).
dapat sangat membantu bagi anak. Oleh karena,
Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta pendekatan ini mencakup interdisipliner konten dan
didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu benar-benar melibatkan anak sehingga dapat
diperhatikan oleh guru sehingga proses meningkatkan kemampuan anak. Pendekatan ini
pembelajaran yang ditempuh benar-benar dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan
memperoleh hasil yang optimal. Dengan bekerja antara kemajuan iptek, membanjirnya informasi
siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
ilmiah dalam dunia pendidikan, dan nilai-nilai iptek
keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap
itu sendiri dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
dan nilai. Proses pembelajaran yang berlangsung di
Sains merupakan suatu tubuh pengetahuan (body
kelas, sebetulnya sudah banyak melibatkan
of knowledge) dan proses penemuan pengetahuan.
akademik aktivitas siswa di dalam kelas. Siswa
Teknologi merupakan suatu perangkat keras
sudah banyak dituntut aktivitasnya untuk
ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk
mendengarkan, memperhatikan dan mencerna
memecahkan masalah bagi pemenuhan
pelajaran yang diberikan oleh guru. Serta
dimungkinkan siswa aktif bertanya kepada guru
tentang hal-hal yang belum jelas.
154 Akhmad Riyadi
kebutuhan manusia. Sedangkan masyarakat tujuan pendekatan STM adalah untuk
adalah sekelompok manusia yang memiliki membentuk individu yang memiliki literasi sains
wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap
tertentu. Sains, teknologi dan masyarakat satu masalah masyarakat dan lingkungannya
sama lain saling berinteraksi. Pendekatan STM (Pudjiadi dalam Anna P, 2010).
dapat menghubungkan kehidupan dunia nyata Pendekatan sains teknologi dan masyarakat
anak sebagai anggota masyarakat dengan kelas melibatkan siswa dalam penentuan tujuan
sebagai ruang belajar sains. Proses pendekatan pembelajaran, prosedur pelaksanaan
ini dapat memberikan pengalaman belajar bagi pembelajaran, pencarian informasi bahan
anak dalam mengidentifikasi potensi masalah, pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar.
mengumpulkan data yang berkaitan dengan Tujuan utama pendekatan sains teknologi dan
masalah, mempertimbangkan solusi alternatif, masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan siswa-
dan mempertimbangkan konsekuensi berdasarkan siswa yang memiliki bekal ilmu dan pengetahuan
keputusan tertentu. Pendidikan sains pada agar nantinya mampu mengambil keputusan-
hakekatnya merupakan upaya pemahaman, keputusan terkait masalah-masalah dalam
penyadaran, dan pengembangan nilai positif masyarakat.
tentang hakekat sains melalui pembelajaran. Sains
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat
pada hakekatnya merupakan ilmu dan (STM) berlandaskan 3 hal yaitu:
pengetahuan tentang fenomena alam yang meliputi
Hubungan erat antara sains, teknologi
produk dan proses. Pendidikan sains merupakan
dan masyarakat.
salah satu aspek pendidikan yang menggunakan
Proses belajar-mengajar didasarkan
sains sebagai alat untuk mencapai tujuan kepada teori konstruktivisme, dimana
pendidikan nasional secara umum dan tujuan siswa membangun sendiri
pendidikan sains secara khusus, yaitu untuk pengetahuannya saat berinteraksi
meningkatkan pengertian terhadap dunia. Untuk dengan lingkungan.
penyusunan materi pendidikan sains, hendaknya Ada 5 ranah pembelajaran, yaitu (1)
merupakan akumulasi dari konten, proses, dan ranah kognitif, (2) ranah afektif, (3) ranah
konteks. Konten, menyangkut hal-hal yang proses sains, (4) ranah kreativitas, dan
berkaitan dengan fakta, definisi, konsep, prinsip, (5) ranah hubungan dan aplikasi.
teori, model, dan terminologi. Proses, berkaitan Pendekatan Sains Teknologi dan
dengan metodologi atau keterampilan untuk Masyarakat (STM) mengusung Teori
memperoleh dan menemukan konten. Konteks, Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini
berkaitan dengan kepentingan sosial baik individu siswa membangun sendiri pemahamannya
maupun masyarakat atau kepentingan-kepentingan tentang bahan-bahan pembelajaran. Selain itu
lainnya yang berhubungan dengan perlunya pendekatan STM ini juga mengakomodasi
pengembangan dan penyesuaian pendidikan sains contextual teaching and learning approach
untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman. (pendekatan pembelajaran kontekstual), di mana
Pendekatan STM merupakan pendekatan berbasis siswa langsung diajak untuk memahami sains
konteks yang memiliki peranan yang sangat sesuai dengan keadaan nyata yang terjadi di
penting dalam memotivasi anak dan lingkungan sekitarnya. Di dalam pendekatan
mengembangkan keaksaraan ilmiah mereka STM, lingkungan tidak hanya berwujud
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lingkungan fisik di mana siswa dapat mempelajari
terhadap anak laki-laki dan perempuan yang fenomena-fenomena alam abiotik (makhluk tak
berkemampuan rendah. Dengan demikian, hidup) maupun fenomena-fenomena. Alam biotik

Akhmad Riyadi 155


(makhluk hidup), tetapi juga mempelajari lingkungan sosial (masyarakat / society) dalam
dampaknya terhadap society (lingkungan upaya untuk memperoleh informasi-informasi
masyarakat). agar bisa dimanfaatkan untuk memecahkan
Salah satu tujuan penting pembelajaran masalah yang telah diangkat sebagai bahan
sains adalah lahirnya individu-individu yang pembelajaran Pendekatan sains teknologi dan
selalu responsif terhadap perkembangan ilmu masyarakat (STM) menuntuk semua siswa untuk
pengetahuan dan teknologi, sekaligus peka ikut serta terlibat secara aktif untuk memperoleh
terhadap isu isu sosial yang timbul sebagai informasi-informasi untuk memecahkan masalah
dampak dari perkembangan tersebut. yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran
Pendekatan STM dalam pembelajaran tentu yang bersumber dari situasi nyata dalam
dapat mengakomodir tujuan penting ini, karena kehidupan sehari-hari.
dalam pendekatan STM (science technology and 2.2 Ciri-Ciri Pendekatan Sains-Teknologi
society approach) ini, siswa juga diajarkan untuk dan Masyarakat (STM) yang Dapat Dilihat dalam
memperhatikan masalah-masalah yang Pembelajaran IPS
kemudian muncul sebagai dampak lain dari Pada umumnya penerapan science
penggunaan teknologiteknologi baru dalam technology and society approah (pendekatan
kehidupan bermasyarakat. Dampak dari sains teknologi dan masyarakat) ini
perkembangan sains dan teknologi di sini bukan membutuhkan alokasi yang lebih banyak
hanya artian dampak negatif, tetapi juga dampak dibanding pendekatan tradisional. Untuk itu
positifnya. Perlu dicatat bahwa sains dan seringkali dibutuhkan perpanjangan waktu
teknologi serta masyarakat ( s o c i e t y) belajar siswa saat di sekolah maupun di luar jam
mempunyai hubungan timbal balik dan belajar sekolah (di rumah) Agar ,masalah yang
saling mempengaruhi. Dengan memahami hakikat diangkat dalam pembelajaran mempunyai makna
sains, teknologi dan perkembangannya serta yang mendalam bagi siswa maka masalah
dampaknya bagi masyarakat, maka siswa akan difokuskan pada dampak-dampak sains dan
menjadi individu yang pada saatnya nanti terjun ke teknologi bagi siswa itu sendiri Materi
masyarakat dapat mengambil keputusan-keputusan pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa
/ kebijakan-kebijakan yang tepat dalam saat menerapkan pendekatan STM (sains
kehidupannya sehari-hari. Selain itu, sudah barang teknologi dan masyarakat) ini meliputi produk-
tentu konsep-konsep dan proses-proses sains yang produk (fenomena alam, gejala alam, konsep,
dipelajarinya di bangku sekolah bersesuaian prinsip, fakta, teori dan hukum-hukum dalam
dengan konsep-konsep dan proses-proses sains sains) dan prosesproses sains (metode ilmiah
yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. pemecahan masalah sains) Pembelajaran yang
Adapun ciri-ciri pendekatan sains teknologi dan juga menekankan materi pembelajaran berupa
masyarakat apabila diterapkan ke dalam sebuah proses sains (tidak sekedar produk) akhirnya
pembelajaran, maka kita akan dapat melihat hal-hal akan memberikan siswa keterampilan sains yang
berikut: mantap yang nantinya dapat mereka gunakan
Masalah yang diangkat sebagai bahan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
pembelajaran bersifat setempat, nyata (real life sehari-hari yang berkaitan dengan sains dan
situation), penting (bermakna) dan berdampak teknologi dalam hubungannya dengan
pada siswa Saat kegiatan pembelajaran masyarakat Penerapan pendekatan STM
dipergunakan sumber daya setempat (dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berupa narasumber (orang), benda-benda, mulai memiliki kesadaran diri akan kemungkinan
lingkungan fisik (biotik dan abiotik) atau karier yang akan mereka miliki di masa
156 Akhmad Riyadi
mendatang yang tentu saja berkaitan dengan Kelebihan Pendekatan STM (Sains
sains dan teknologi serta masyarakat Saat guru Teknologi Masyarakat) memecahkan suatu
menggunakan penerapan sains teknologi dan masalah Siswa akan mempunyai retensi yang
masyarakat dalam sebuah pembelajaran dan kuat terhadap pembelajaran yang dilangsungkan
mengangkat isu-isu atau masalah dalam karena berlandaskan konstruktivisme dan
kehidupan nyata mereka sehari-hari, maka siswa kontekstual Bila anda tertarik untuk
mendapatkan sebuah kesempatan untuk melaksanakan pendekatan sains teknologi dan
berperan sebagai seorang warga masyarakat masyarakat (STM) di kelas anda, maka langkah-
(warga negara) di mana mereka akan belajar langkah pembelajaran pendekatan STM ini perlu
memecahkan masalah-masalah tersebut Pada diperhatikan.
sebuah pembelajaran dengan penerapan sains Menurut Robert E. Yager (1992) sintak model
teknologi dan masyarakat, siswa-siswa saat pembelajaran STM adalah sebagai berikut:
kegiatan belajar mengajar dilangsungkan belajar Pada fase pertama ini (invitasi) guru
mencermati apa dan bagaimana dampak sains mengundang siswa untuk aktif dalam
dan teknologi di masa depan. Adalah ciri khas pembelajaran. Guru mulai menggali isu
lain pembelajaran STM, yaitu adanya kebebasan atau masalah dari siswa. Untuk melakukan
atau otonomi dalam proses belajar, sehingga ini guru dapat mengajukan pertanyaan-
mereka benar-benar membangun sendiri pertanyaan yang mendorong siswa untuk
memunculkan permasalahan.
pengetahuan dan pemahamannya tentang sains,
teknologi, dan masyarakat. Beberapa kelebihan Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di
pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) bawah arahan dan fasilitasi guru
membentuk kelompok-kelompok yang
antara lain:
selanjutnya setiap kelompok akan
Siswa dapat melihat hubungan (nilai) mencoba merancang dan melakukan
tentang apa-apa yang mereka pelajari di kegiatan eksperimen atau percobaan
bangku sekolah dengan kehidupan nyata untuk mengumpulkan data.
sehari-hari (real life situation)
Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi
Siswa dapat melihat relevansi teknologi dan solusi) siswa akan berusaha
yang digunakan saat ini dengan konsep- membangun sendiri pengetahuannya
konsep dan prinsip sains yang sedang (sesuai dengan teori konstruktivisme).
mereka pelajari Siswa menjadi lebih Mereka akan berdiskusi dan mencoba
kreatif, hal ini akan terlihat dari menjelaskan apa yang sedang terjadi,
banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang atau mengapa sesuatu bisa terjadi,
mereka ajukan karena besarnya rasa selanjutnya mereka akan mencoba
ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi menemukan solusi atau pemecahan
lebih mudah dan terampil masalah.
mengidentifikasi penyebab atau dampak
Pada fase keempat (tindak lanjut) yang
penggunaan suatu teknologi
merupakan fase terakhir dari penerapan
Siswa dapat melihat bahwa sains adalah pendekatan STM (sains teknologi dan
alat yang dapat digunakan / mampu masyarakat) ini, guru membantu siswa
memecahkan masalah-masalah Siswa untuk menjelaskan fenomena alam
akan menyadari bahwa proses-proses berdasarkan konsep-konsep yang baru
sains penting untuk dipelajari karena saja mereka bangun.
mereka merupakan keterampilan yang
sangat penting untuk dikuasai dalam Dengan mencermati karakteristik
tujuan. pendekatan STM seperti yang diuraikan
sebelumnya, maka secara konseptual

Akhmad Riyadi 157


pendekatan STM memiliki beberapa nilai tambah, Solusi Terbaik agar Pendekatan STM
baik yang merupakan sasaran utama maupun Mampu Ditanamkan dengan Baik di sekolah agar
yang berbentuk dampak pengiring. Nilai tambah pelaksanaan penerapan pendekatan STM dapat
yang merupakan sasaran utama antara lain: berkembang di sekolah perlu dilakukan beberapa
hal sebagai berikut: (1) Sosialisasi pendekatan
Lewat pendekatan STM dapat membuat STM disertai dengan pelatihan guru untuk
pengajaran sains lebih bermakna. merancang dan mempraktekkannya. (2)
STM dapat meningkatkan kemampuan Pengembangan sumber belajar baik secara
siswa untuk mengaplikasikan konsep, tertulis maupun alam sekitar yang menunjang
ketrampilan proses, kreativitas, dan sikap kelancaran pembelajaran. (3) Modifikasi/
menghargai produk teknologi, serta perubahan sistem penilaian secara menyeluruh
bertanggung jawab atas masalah yang
di setiap sektor pendidikan. (4) Biaya merupakan
muncul di lingkungan.
faktor yang penting dalam implementasi STM.
Pendekaatan STM yang berorientasi
Kerja sama antara sekolah dengan lembaga-
pada ―hand on activities‖ membuat siswa
dapat menikmati kehgiatan-kegiatan lembaga terkait untuk kelancaran kegiatan, anak
sains dengan perolehan pengetahuan perlu dibekali surat pengantar dari sekolah, atau
yang tidak mudah terlupakan. sekolah melakukan pemrosesan izin kelembaga
STM dapat memperluas wawasan siswa yang terkait sebelum kegiatan dilaksanakan.
tentang keterkaitan sains dengan bidang Selain itu, komunikasi dengan orang tua perlu di
studi lain. intensifkan. Orang tua perlu diberi pemahaman
Lewat pendekatan STM dapat pula sehingga seluruh aktivitas anak yang menyita
dikembangkan pembelajaran terpadu waktu dapat dimaklumi atau mendapat support
atau ―Integrated Learning‖, lintas bidang dari orang tua.
studi atau ―Across Curriculum‖. STM juga
dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas ― Total Curriculum‖ atau KESIMPULAN
pembelajaran secara menyeluruh. Pendidikan dewasa ini harus diarahkan
Implementasi pendekatan Sains, Teknologi pada peningkatan daya saing bangsa
dan Masyarakat dalam Pembelajaran Menurut agar mampu berkompetisi dalam
persaingan global.
(Poedjiadi dalam Anna P : 2010) Pelaksanaan
pendekatan STM dapat dilakukan melalui tiga Aktivitas belajar IPS adalah kegiatan
macam strategi, yaitu: belajar IPS yang melibatkan kemampuan
intelektual, emosional, fisik dan mental,
Strategi pertama, menyusun topik- topik baik melalui kegiatan mengalami,
tertentu yang menyangkut konsep-konsep yang menganalisis, berbuat maupun
ingin ditanamkan pada peserta didik. pembentukan sikap secara terpadu
supaya tercapai prestasi belajar IPS yang
Strategi kedua, menyajikan suatu topik yang baik.
relevan dengan konsep-konsep tertentu
Sains dan Teknologi serta Masyarakat
yang termasuk dalam standar kompetensi atau (society) mempunyai hubungan timbal
kompetensi dasar. balik dan saling mempengaruhi.
Strategi ketiga, mengajak anak untuk Pendekatan sains teknologi dan
berpikir dan menemukan aplikasi konsep sains masyarakat melibatkan siswa dalam
dalam industri atau produk teknologi yang ada di penentuan tujuan pembelajaran,
masyarakat di sela-sela kegiatan belajar prosedur pelaksanaan pembelajaran,
berlangsung. pencarian informasi bahan pembelajaran
158 Akhmad Riyadi
dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan
utama pendekatan sains teknologi dan
masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan
siswa-siswa yang memiliki bekal ilmu dan
pengetahuan agar nantinya mampu
mengambil keputusan-keputusan terkait
masalah-masalah dalam masyarakat,
yang menjadi kajian IPS.

DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 2010. Sains Teknologi Masyarakat.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Darmawan, 2010.Penggunaan Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Pembelajaran IPS di MI
Darussa‘adah Pandeglang. Oktober 2010,
Penelitian pendidikan, Vol. 11. 2.
Hermawan, Iwan. 2008. Kearifan Lokal Sunda dalam
Pendidikan . 2008.
Syaharuddin, 2014. Nilai-nilai karakter masyarakat Banjar
sebagai sumber pembelajaran IPS.
[pengar. buku] M.Pd Dr.Ersis Warmansyah
Abbas.Pendidikan Karakter. Banjarmasin : UNLAM
Press, 2014, hal. 97.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Gaung Persada Press
Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara
Slamet. 2010. Belajar dan Faktor - Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
http://repository.upi.edu/1907/9/
T_PD_1102565_Jurnal.pdf (diakses 26 Sep 2016)

Akhmad Riyadi 159


160 Akhmad Riyadi
PERAN BATAS WILAYAH UNTUK NASIONALISME NKRI
Apriyanto
aprigeografi91@gmail.com

ABSTRAK
Pokok pembahasan dalam penulisan makalah ini adalah menjelaskan tentang pengenalan peran batas wilayah
NKRI kepada bangsa Indonesia.Indonesia negara yang memilki letak strategis dan memiliki banyak pulau,
sehingga dijuluki negara kepulauan.Dengan letak yang langsung berbatasan darat dan laut dengan negara
tetangga, hal itu sering memicu konflik perbatasan dengan negara tetangga. Kurangnya pemahaman bangsa
Indonesia akan batas kedaulatan NKRI, menyebabkan dengan mudahnya negara tetangga melanggar batas
wilayah Indonesia. Dengan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap batas kedaulatan NKRI, dengan cara
penambahan konsep nasionalisme dalam kurikulum pendidikan formal, informasi di media massa dan peran
pemerintah, akan meningkatkan kesadaran bangsa indonesia akan batas wilayah kedaulatan Negara Indonesia
dan mewujudkan bangsa Indonesia yang cinta tanah air dan NKRI yang berdaulat.

I. PENDAHULUAN daratan 1.922.570 km2. Indonesia berbatasan


1.1 Latar Belakang langsung dengan beberapa negara tetangga baik
batas laut maupun darat seperti: Australia, Filipina,
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
India, Malaysia, Papua Nugini, Republik Palau,
berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur
Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
berada diantara 6º LU – 11º LS dan 95º BT – 141º
BT. Pulau yang paling utara adalah Pulau Weh Dengan banyaknya daerah batas Wilayah
yang dilalui 6º LU, pulau paling selatan yaitu Pulau Negara Indonesia dengan Negara lain itu
Roti, yang dilalui oleh garis lintang 11º LS. Selain mengakibatkan adanya berbagai hubungan
dilalui oleh garis lintang 6º LU Pulau Weh juga kerjasama antara Indonesia dengan Negara
dilalui oleh garis bujur 95º BT. Adapun garis bujur tetangga tersebut. Namun sebuah kerjasama
141º BT melalui batas Irian Jaya dengan Negara yang dilandasi dengan itikad baik dan sikap
Papua (Geografi Regional Indonesia,2016) terbuka belum tentu akan menjamin sebuah
kerjasama yang baik. Konflik bahkan sengketa
Indonesia memiliki letak wilayah strategis
antar Negara dapat saja terjadi di dalam menjalin
baik secara ekonomi, politik, geografis dan
kerjasama (Dewi, 2016 dalam jurnal kajian
budaya. Indonesia terletak di asia tenggara,
hukum)
memiliki kurang lebih 17.000 pulau dan luas

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

APRIYANTO 161
Salah satu unsur esensial berdirnya suatu Wilayah bagian barat berbatasan dengan
negara adalah wilayah, baik wilayah daratan, Samudera Hindia dan Perairan Negara
udara, maupun laut (Yusnani, 2016). Oleh sebab India
itu, peran batas wilayah Negara Indonesia Indonesia betul-betul menyadari bahwa
memiliki peran yang vital bagi bangsa Indonesia Negara ini adalah Negara maritim dengan jumlah
secara kedaulatan dan identitas bangsa, pulau yang sangat banyak yang tersebar dari
sehingga Bangsa Indonesia perlu memahami Sabang sampai Merauke (Dewi, 2006 dalam Jurnal
batas wilayah Indonesia itu sendiri baik laut Kajian Hukum Vol 1).Oleh sebab itu Negara
maupun darat. Dalam hal ini penulis tertarik dan Indonesia memiliki batas perairan yang cukup luas
mengangkat makalah bertemakan batas wilayah dengan garis pantai kurang lebih 81.900 km dan
untuk lebih dicermati. pulau yang cukup banyak, sehingga Negara
1.2 Tujuan Penulisan Indonesia disebut negara Maritim.

a. Memahami peran penting batas Negara Negara yang berbatasan langsung antara
Wilayah Indonesia untuk kedaulatan daratan maupun lautan sangat rentan dengan
Bangsa Indonesia konflik perbatasan.Kedaulatan yang masing-
b. Menumbuhkan rasa nasionalisme Bangsa masing harus dijaga ini membuat berbagai
Indonesia terhadap wilayah NKRI negara mempertahankan mati-matian Wilayah
c. Sebagai tugas individu yang wajib Kedaulatan mereka (Jurnal Ilmu Pemerintah,
diselesaikan dalam matakuliah 2013). Beberapa konflik yang pernah terjadi
antar Indonesia dengan negara yang berbatasan
II. PEMBAHASAN langsung dengan Wilayah Indonesia dikarenakan
pengklaiman pulau-pulau oleh negara lain yang
2.1 Konflik Yang Terjadi Di Wilayah Batas
merasa bahwa pulau tersebut milik negara
NKRI
mereka seperti:
Batas wilayah memiliki peranan penting
terhadap suatu negara, batas wilayah merupakan
patok atau garis batas kedaulatan negara yang
harus dipatuhi oleh semua negara di dunia.Batas
wilayah Negara Indonesia untuk wilayah laut atau
(batas maritime) berbatasan dengan 10 negara
sedangkan darat atau (batas kontinen)
berbatasan dengan 3 negara.
Untuk pembagian Batas Wilayah Negara In-
donesia dibagi menjadi 4 bagian wilayah yaitu:
Wilayah bagian utara berbatasan dengan
Negara Singapura, Vietnam, Malaysia,
Thailand dan Filipina
Wilayah bagian timur berbatasan dengan
Negara Papua Nugini dan Perairan
Samudra Pasifik
Wilayah bagian selatan berbatasan
dengan Negara Timor Leste, Perairan
Australia dan Samudra Pasifik

162 APRIYANTO
Dengan adanya konflik-konflik di perbatasan beli maupun mata uang, dikarenakan jarak
yang terjadi antara Negara Indonesia dengan yang dekat dengan negara tetangga.
negara tetangga, menyatakan gangguan 2. Eksternal
Kedaulatan Negara Indonesia dan ancaman nyata Arus globalisasi yang berpengaruh pada
perebutan wilayah, dimana Negara Indonesia generasi muda bangsa Indonesia yang
merupakan negara yang kaya akan sumber daya merubah karakter bangsa
alamnya baik di darat maupun lautan. Adanya paham-paham luar yang masuk,
2.2 Penyebab Menurunnya Rasa sehingga membentuk suatu gerembolan
Nasionalisme Terhadap Wilayah Kedaulatan Nkri pemberontak yang menggangu atau
mengancam wilayah kedaulatan NKRI.
1. Internal
2.3 Cara Meningkatkan Rasa Nasionalisme
Adanya ketidakpercayaan masyarakat Bangsa Indonesia
akan pemerintah sehingga ada
penurunan kepercayaan akan NKRI 1. Pendidikan Formal
Media Informasi nasional yang jarang Peningkatan akan rasa nasionalisme dapat
menyiarkan tentang wawasan dilakukan melalui kurikulum yang di aplikasikan
kebangsaan pada mata pelajaran disekolah, sehingga
Tidak tercovernya masyarakat perbatasan generasi muda penerus Bangsa Indonesia
untuk wawasan kebangsaan dan memiliki wawasan akan NKRI dan betapa
kehidupan sehari-hari mereka cenderung
lebih ke negara tetangga baik proses jual pentingnya peran pemuda terhadap
kelangsungan bangsa.

APRIYANTO 163
2. Media Massa Informasi DAFTAR PUSTAKA
Peran penting media massa informasi Geografi Regional Indonesia Tahun 2016‘‘ Letak Indo-
nesia, hlm 1, https://www.google.co.id/ 20
sangat ampuh untuk memberikan pemahaman Septem-ber 2016.
terhadap wawasan bangsa Indonesia, karena
Dewi, Dkk. 2016.‘‘ Sengketa Perbatasan Indonesia-
media massa mampu mencakup seluruh daerah Malaysia:Sebuah Pertaruhan Kedaulatan NKRI‖.
di Indonesia dari sabang sampai merauke. Lewat Jurnal Kajian Ilmu Hukum Vol 1
media mampu memberikan informasi baik itu Yusnani. 2016.‖ Perlindungan Hukum Negara
tentang konflik yang terjadi karena batas wilayah Terhadap Kedaulatan Wilayah Laut‖.
kedaulatan bangsa maupun nasionalisme Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume: 2 No: 2 Tahun
bangsa. 2013. http://www.fisipundip.ac.id/ 20 September 2016

3. Peran Pemerintah
Peran pemerintah sebagai pembangun
karakter bangsa Indonesia, sehingga
peningkatan nasionalisme bangsa bisa terwujud
dari pelaksanaan pemerintah dan dapat
mengayomi bangsa Indonesia agar terwujudnya
bangsa yang kuat.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oleh sebab itu terjadinya konflik yang
menggangu perbatasan wilayah negara NKRI
dikarenakan kurangnya kesadaran dari bangsa
sendiri akan wilayah kedaulatan Negara Indone-
sia. Untuk meningkatkan akan kesadaran Wilayah
Kedaulatan NKRI, semua pihak harus terlibat
untuk itu, tidak hanya masyarakat namun semua
element yang ada dalam negara sehingga
terwujudnya NKRI yang satu dan kokoh dalam
persatuan.
3.2 Saran
Peran penting tidak hanya dari kesadaran
masyarakat atau lebih luasnya bangsa Indonesia
untuk terciptanya rasa nasionalisme pada
kedaulatan NKRI, tapi semua aspek berperan
penting untuk penyadaran bangsa Indonesia.

164 APRIYANTO
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MULTIKULTURAL
UNTUK MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA
SISWA DAYAK BALANGAN
Dharma Setyawan
dharmasetyawan07@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia sudah ditakdirkan menjadi bangsa yang majemuk. Ibarat sebuah kain, negeri ini merupakan sebuah mozaik
yang dirajut oleh aneka tenun kebangsaan yang terdiri atas lebih dari 500 sukubangsa (etnic) yang dipersatukan oleh
sistem nasional dalam wadah sebuah negara kesatuan Indonesia. Jika corak masyarakat majemuk Indonesia yang
ditandai penekanannya pada kesukubangsaan dan kelompok-kelompok sukubangsa yang beranekaragam
kebudayaannya ini tidak dikelola secara tepat, maka akan mudah melahirkan potensi-potensi destruktif. Tulisan ini
berupaya menjelaskan upaya meningkatkan rasa historical empaty untuk pengembangan nilai-nilai nasionalisme
Siswa Etnik Dayak Balangan melalui pembelajaran sejarah berbasis multikultural yang meliputi : lebih terbuka,
toleransi, bersikap empati, tumbuhnya kesadaran kolektif yang memiliki persamaan dalam sejarah, kebersamaan dan
keterikatan (sense of solidarity), rasa memiliki (sense of belonging) terhadap bangsa Indonesia.
Kata kunci: Pembelajaran Sejarah, Multikultural, Historical Empaty, Nasionalisme, Siswa Etnik Dayak Balangan.

I. PENDAHULUAN pendidikan tinggi. Sehingga apa yang salah


Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang dengan pendidikan di Indonesia?
Sistem Pendidikan Nasional secara jelas bahwa Dalam berbagai diskusi, yang menjadi pokok
definisi Pendidikan adalah usaha sadar dan permasalahan adalah bahwa masyarakat
terencana untuk mewujudkan suasana belajar Indonesia yang tergoda korupsi, radikalisme dan
dan proses pembelajaran agar peserta didik terorisme tersebut tidak memiliki rasa memiliki
secara aktif mengembangkan potensi dirinya (sense of belonging) terhadap Bangsa ini, ini juga
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengindikasikan bahwa terjadi pengurangan nilai
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, – nilai nasionalisme pada masyarakat.
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan Hal lain adalah maraknya ancaman
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, namun disintegrasi bangsa, ancaman ini dilatarbelakangi
kenyataannya tingkat pendidikan seseorang tidak idealisme, etnik, dan pemahaman yang keliru
menjamin orang tersebut baik. Misalnya kasus dalam beragama. Menguatnya Primodialisme
korupsi, radikalisme dan terorisme justru dan Etnosentrisme di masyakarat adalah bukti
dilakukan oleh orang yang mempunyai tingkat bahwa pemahaman sejarah berdirinya negara
Indonesia tidak difahami dengan baik.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Dharma Setyawan 165


Indonesia adalah suatu negara yang terdiri dini. Bila sejak awal mereka telah memiliki nilai-
dari berbagai kelompok etnis, budaya, suku, dan nilai kebersamaan, toleran, cinta damai, dan
agama sehingga Indonesia secara sederhana menghargai perbedaan, maka nilai-nilai tersebut
dapat disebut sebagai masyarakat multikultural. akan tercermin pada tingkah-laku mereka sehari-
Akan tetapi, di lain pihak, realitas multikultural hari karena terbentuk pada kepribadiannya. Bila
tersebut berhadapan dengan kebutuhan hal tersebut berhasil dimiliki para generasi muda
mendesak untuk merekonstruksi kembali kita, maka kehidupan mendatang dapat
kebudayaan nasional Indonesia yang dapat diprediksi akan relatif damai dan penuh
menjadi kekuatan pemersatu yang mengikat penghargaan antara sesama dapat terwujud.
seluruh keragaman etnis dan budaya tersebut.
(Arifudin, 2007). Keadaan multikultural ini juga
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS
harus dillihat sebagai potensi konflik jika tidak
MULTIKULTURAL
dikelola dengan baik.
Pendidikan Sejarah menggunakan ilmu
Mempelajari sejarah menawarkan solusi sejarah yang diformulasikan untuk Nation and
untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme atau charakter (Abbas, 2013), Anis (2014) juga
kecintaan terhadap tanah air. Tak terkecuali menulis bahwa pembelajaran sejarah diharapkan
bangsa Indonesia. Melalui sejarahlah seorang dapat menyadarkan tentang perbedaaan dan
tahu bagaimana sebuah bangsa dibentuk, mengajarkan toleransi dan kebebasan, materi
dengan dasar apa dibentuk, motif yang sejarah bisa berisikan alternatif berbeda
mendorong pembentukaannya, siapa saja yang mengenai tafsiran –tafsiran tentang peristiwa
membentuknya, dan tujuan pembentukannya.
Sejarahlah yang memiliki peran sentral Pendapat Sleeter dan Grant (1994), sejalan
dengan Schuster, (2001) bahwa pendidikan
menyampaikan nilai-nilai masa lalu tersebut.
multikultural seperti yang didefinisikan oleh
Sehingga pesan yang disampaikan melalui
adalah pendidikan yang mencerminkan dan
peristiwa tersebut dapat hidup dan terus tumbuh
mendukung keragaman dan pluralistik budaya
di dalam hati masyarakat. Dan hasil akhirnya
dalam kelas.
adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air
bagi setiap pembacanya. Banks (1993) dalam (Maksum, 2011)
menyatakan bahwa pendidikan multikultural
Dari paparan diatas menjadi alasan
sebagai pendidikan untuk people of color. Maka
urgensitas untuk membelajarkan pendidikan
dapat diartikan secara sederhana, pendidikan
sejarah dengan pendekatan multikultural untuk
multikultural adalah konsep dan praktis
penyuburan jiwa nasionalisme sebuah
pendidikan yang mencoba untuk memberikan
bangsanya. Mustahil orang dapat mencintai
negaranya dan bangsanya tanpa mempelajari pemahaman mengenai keanekaragaman ras,
sejarah bangsanya. etnis, dan budaya dalam suatu masyarakat.
Tujuannya adalah agar manusia dapat hidup
Paradigma pendidikan multikultural sangat toleransi, berdampingan secara damai antar
relevan diterapkan di negara-negara yang komunitas yang berbeda ras, etnis, budaya,
multietnis dan multibudaya, seperti Indonesia. maupun agama.
Keragaman budaya jika dikelola dengan baik
akan mampu membentuk karakter kebangsa Pembelajaran Multikultural, dalam definisi
Indonesiaan yang kokoh operasional ini adalah suatu proses ―intervensi‖
guru dengan tujuan terjadinya proses belajar
Sekolah memegang peranan penting dalam memahami dan menghargai kebudayaan sendiri
menanamkan nilai multikultural pada siswa sejak dan orang lain yang berbeda-beda
166 Dharma Setyawan
dalam suatu komunitas Indonesia, agar tercipta mendasar, generalisasi, dan teori dalam
suatu kehidupan penuh pengertian/ penghargaan mata pelajaran;
dengan mengedepankan nilai-nilai; (1) mengenal Membawa siswa untuk memahami
identitas etnis/budaya sendiri dan orang lain, (2) implikasi budaya ke dalam sebuah mata
pelajaran;
menghormati dan rasa ingin tahu tentang etnis
dan budaya lain, (3) merasa senang dan ikut Menyesuaikan metode pengajaran
dengan cara belajar siswa dalam rangka
memelihara perbedaan etnis/ kultural sebagai
memfasilitasi prestasi akademik
bagian komunitasnya. (Arifudin, 2007)
Mengidentifikasi karakteristik ras siswa
dan menentukan metode pengajarannya;
Perspektif multikultural harus Melatih kelompok untuk berpartisipasi
mempersiapkan guru untuk kritis merefleksikan dalam berbagai kegiatan, berinteraksi
kekuatan dan keistimewaan budaya yang dengan seluruh siswa dan staf yang
dominan, tempat mereka sendiri dalam sistem berbeda ras dan etnis untuk menciptakan
ini, dan untuk mendekonstruksi mereka untuk budaya akademik
menciptakan kesetaraan sosial melalui praktek Paradigma pendidikan multikultural dalam
mengajar. (Dulberg, 2002) konteks ini memberi pelajaran kepada kita untuk
Pendidikan multikultural secara inhern memiliki apresiasi respek terhadap budaya dan
sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. agama-agama orang lain. Atas dasar ini maka
Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka penerapan multikulturalisme menuntut kesadaran
tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan dari masing-masing budaya lokal untuk saling
menghargai antar satu dengan yang lainnya. mengakui dan menghormati keanekaragaman
Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis budaya yang dibalut semangat kerukunan dan
bangsa ini yang sarat dengan masuknya perdamaian.
berbagai suku bangsa asing dan terus Pembelajaran sejarah hendaknya diarahkan
berakulturasi dengan masyarakat pribumi kepada kesadaran bahwa semua suku bangsa
(https://syaharuddin.wordpress.com, 2012) terlibat dalam upaya memperoleh kemerdekaan,
Pendidikan multikultural merupakan respon tidak ada satu suku bangsa yang mendominasi
terhadap perkembangan keragaman populasi perjuangan itu. Pendidikan sejarah juga
sekolah sebagaimana tuntutan persamaan hak diupayakan untuk menjadikan pengalaman pahit
bagi setiap kelompok (Arifudin, 2007). Hal ini yaitu dijajah bangsa lain sebagai bagian pengikat
berarti pendidikan multikultural secara luas perasaan pada generasi sekarang untuk merasa
mencakup seluruh siswa tanpa membedakan sama-sama senasib seperjuangan. Pembelajaran
kelompok-kelompok, baik itu etnis, ras, budaya, sejarah akan memberikan pemahamanan bahwa
strata sosial, agama, dan gender sehingga tanpa persatuan diatas perbedaan lah yang
mampu mengantarkan siswa menjadi manusia kemudian memberikan angin segar dalam upaya
yang toleran dan menghargai perbedaan. meraih kemerdekaan tersebut. Sehingga
diharapkan muncul perasaan Sense of Solidarity
Dalam pendidikan multikultural, ada
pada setiap anak bangsa di Indonesia.
dimensi-dimensi yang harus diperhatikan.
Menurut James Blank ada lima dimensi
pendidikan multikultural yang saling berkaitan,
yaitu sebagai berikut:
Mengintegrasikan berbagai budaya dan
kelompok untuk mengilustrasikan konsep

Dharma Setyawan 167


H I S TO R I C A L EMPATHY DAN sejarah lokal yang melibatkan tokoh tokoh dayak
NASIONALISME PADA SISWA DAYAK atau setting tempat di daerah dayak balangan.
BALANGAN Siswa didekatkan dengan lingkungan sekitar
Maraknya faham radikalime dan ancaman beserta keunggulan lokalnya terutama
disintegrasi bangsa menjadikan tantangan besar keunggulan kesejarahnya (etnopedagogi)
para pendidik sejarah untuk menumbuhkan Beberapa materi sejarah lokal yang dapat di
perasaan historical empaty dalam sanubari sajikan misalnya, tentang Putri galuh Cipta Sari
siswa. Empati adalah kemampuan seseorang yang kenal Orang Banjar sebagai Puteri Junjung
untuk memahami posisi lain, meskipun ia tidak Buih sebagai cikal Bakal Kerajaan Banjar yang
tidak memiliki pengalaman langsung untuk masyur, juga tentang Perang banjar yang
melakukannya. Dengan kata lain, empati adalah melibatkan tokoh-tokoh dayak terutama
kemampuan seseorang untuk menempatkan diri Tumenggung Jalil berta Pasukan dayak Pitap
di Tempat orang lain bahkan jika yang lainnya dan Halong nya, dibenteng Tundakan, awayan.
adalah orang asing baginya atau bahkan jika dia Bahkan tema-tema sejarah budaya, ekonomi
berpikir berbeda dari diri sendiri. Oleh karena itu serta religi dayak setempat juga bisa disajikan
empati dapat didefinisikan sebagai kemampuan diruang ruang kelas dimana terdapat siswa
individu untuk berpartisipasi dalam pengalaman dayak Balangan.
psikis dari orang lain seolah-olah ia sedang Dengan disajikannya materi sejarah lokal
mengenang mereka sendiri. diatas di harapkan siswa dari Dayak Balangan
Seixas, (2004), Taylor (2011), Van Drie mempunyai rasa empati bahwa mereka juga
(2008) mengatakan ―Historical empathy is terlibat dalam pembentukan Indonesia ini,
frequently included in various models that attempt mereka bukan hanya pasif dalam perjuangan
to describe how history can be taught as a school bangsa ini.
subject‖. Perasaan Empati yang diharapkan
adalah siswa dapat merasakan terlibat dalam IV. PENUTUP
proses pembentukan sejarah negara Indonesia,
siswa diajak merasakan bahwa mereka sedang Entitas dan tenun kebangsaan kita sejatinya
menulis sejarah bangsanya, sehingga mereka lahir dari sebuah proses yang tidak sematamata
diharapkan akan melakukan yang terbaik untuk sejarah elite melainkan didukung dan lahir dari
mengisi kesejarahan bangsanya gerakan sosial kerakyatan. Sebelum proklamasi
kemerdekaan peristiwa Sumpah Pemuda 1928
Riley (1998) menjelaskan hasil empati sejarah adalah pilar penyatuan diatas multikultural (unity
sebagai rekonstruksi yang lain dari keyakinan orang in diversity). Hal ini menunjukkan bahwa
lain, nilai-nilai, dan tujuan, salah satu atau semua pemahaman tinggi dari para pendiri bangsa
yang belum tentu dari para sejarawan. Perasaan tentang multikultural ini yang membuat Negara
empati sejarah sangat diperlukan pada siswa dayak Indonesia menjadi besar seperti ini.
balangan agar masyarakat Dayat merasakan
bahwa Dayak adalah bagian dari komponen Pendidikan multikultural tidak berarti
pembentuk negara, bahwa Dayak adalah Indonesia sebatas ―merayakan keragaman‖ dan
dan Indonesia adalah juga milik Dayak (Sense Of ―kebersamaan‖ belaka, namun menempatkan
Belonging). sikap terbuka, toleransi, rasa solidaritas yang
tinggi dan Nasionalisme harus menjadi ruh dalam
Perasaan empati sejarah ini dapat berbangsa dan bertanah air.
dimunculkan dengan intervensi guru melalui
penyediaan materi sejarah dengan menggunakan Pendidikan sejarah dengan pendekatan
multikultural mengajarkan setiap suku bangsa
168 Dharma Setyawan
mempunyai peran dan kedudukan yang sama Taylor, T. (2011). From bad history to real history:
Issues in developing historical. Lecture
dalam proses perjuangan bangsa menuju
presented at the Faculty of Education, University
kemerdekaan, sehingga dayak adalah pragmen tak of Auckland,. Auckland.
terpisahkan dari puzzel kebangsaan Indonesia
Van Drie, J. &. (2008). Historical reasoning: Towards a
Indonesia adalah negara besar yang framework for analyzing students‘ reasoning about
the past. Educational Psychology Review, 87"110.
bangun oleh pondasi perbedaan-perbedaan,
niatan untuk menyeragamkan suatu idealisme,
budaya, ras dan lainnya adalah ancaman
disintergasi bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
https://syaharuddin.wordpress.com. (2012, 06 23). Dipetik
09 20, 2016, dari https://
syaharuddin.wordpress.com/2012/06/23/
pembelajaraan-ips-berbasis-multikultural-sebuah-
upaya-memperkuat-integrasi-bangsa/
Abbas, E. W. (2013). Mewacanakan Pendidikan IPS.
Bandung: WAHANA Jaya Abadi & FKIP Unlam
Press.
Anis, M. Z. (2014). Pendidikan Sejarah Berbasis
Pendidikan Karakter. Dalam E. W. Abbas, Pendidikan
Karakter (hal. 185-200). Banjarmasin: FKIP Unlam
Press.
Arifudin, I. ( 2007). Urgensi Implementasi Pendidikan
Multikultural di Sekolah. INSANIA Vol. 12 No. 2,
220-233.
Dulberg, N. (2002). Engaging in History: Empathy and
Perspective-Taking in Children‘s Historical Thinking.
THE EDUCATIONAL RESOURCES
INFORMATION CENTER (ERIC).
Gall, M. D., & Gillet, M. (2001). The discussion method in
classroom teaching. Theory into Practice, 19(2),
98-103.
Maksum, A. (2011). Pluralrisme dan Multikulturalisme
Paradigma Baru Pendidikan Islam Indonesia.
Malang: Aditya Media Publishing.
Riley, K. L. (1998). Historical empathy and the Holocaust:
Theory into practice. International Journal of Social
Education Vol.3(1), 32 - 42.
Schuster, T. J. (2001). Bridging the Gap Between Theory
and Practice:Integrating Multicultural Theory into an
Undergraduate Foundations of Education Class. the
82nd Annual Meeting of the American Educational
Research Association, (hal. 36). Seattle, Washington.
Seixas, P. &. (2004). Teaching historical thinking. Dalam
A. S. Wright, Challenges and prospects for Canadian
social studies (hal. 109"117). Vancouver: Pacific
Educational Press.

Dharma Setyawan 169


170 Dharma Setyawan
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS MELALUI NILAI
BUDAYA BANJAR
DIAH FITRIANI
diah.fitriani.0393@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan IPS berbasis kearifan lokal merupakan ruh atau jiwa dari pendidikan karakter dalam rangka penanaman
nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Nilai-nilai kebangsaan sumbernya berasal dari nilai budaya lokal yang
subtansinya berakar dari sila-sila Pancasila. Nilai budaya Banjar pada hakikatnya merupakan jati diri urang Banjar
yang kaya akan pesan moral, etika, dan nilai-nilai luhur. Pendidikan IPS melalui nilai budaya lokal diharapkan dapat
menumbukan penghargaan terhadap warisan luhur bangsa, menghargai lingkungan, serta menjadi insan terdidik yang
memiliki kepekaan sosial. Dalam konteks Pendidikan IPS yang berbasis nilai luhur tradisional (value based), nilai
budaya Banjar perlu diwariskan dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
karena nilai-nilai luhur tersebut merupakan core value yang berlaku universal dan relevan sepanjang zaman sehingga
dapat dijadikan kekuatan bagi bangsa Indonesia sebagai paradigma pembangunan nasional berdimensi manusia.
Kata kunci: Pendidikan IPS, nilai kebangsaan, nilai budaya Banjar.

I. PENDAHULUAN saintifik yang terbakukan. (http:// w w w .


pengertianku.net/2015/01/
Sains dan Teknologi setiap tahun terus
pengertian-sains-secara-singkat-dan-
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, jelas.html)
hal ini tidak bisa ditahan,. karena secara hubungan
Kata sains berasal dari bahasa Latin
antar negara, Indonesia ikut dalam hubungan
scientia yang berarti ―pengetahuan‖ atau
bilateral maupun hubungan internasional, yang ―mengetahui‖. Dari kata ini terbentuk kata
menyebabkan mudahnya arus perkembangan saint science (Inggris). Sains dalam pengertian
dan teknologi itu masuk. sebenarnya adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari berbagai fenomena
Pengertian Saint menurut beberapa
pendapat mengatakan bahwa : alam sehingga rahasia yang
dikandungnya dapat diungkap dan
Sains adalah berasal dari bahasa latin dipahami. Dalam usaha mengungkap
yaitu ―scientia‖ yang artinya pengetahuan. rahasia alam tersebut, sains
Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk melakukannya dengan menggunakan
mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu metode ilmiah. Sains memiliki ciri-ciri
dari alam secara terorganisir, sistematik & tertentu. (http://www.pengertianahli.com/
melalui berbagai metode

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

DIAH FITRIANI 171


2013/12/pengertian-sains- dilaksanakan secara berulang /repetisi.
a p a - i t u - sains.html) (http://www.aingindra.com/pengertian-
Sains (science) diambil dari kata latin teknologi.html)
scientia yang arti harfiahnya adalah Riantinuri, (2013), dalam tulisannya
pengetahuan. Sund dan Trowbribge mengatakan bahwa ‗Pengertian
merumuskan bahwa Sains merupakan Teknologi menurut umum‗, adalah
kumpulan pengetahuan dan proses. keseluruhan sarana untuk menyediakan
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan barang-barang yang diperlukan bagi
bahwa Sains adalah kumpulan kelangsungan dan kenyamanan hidup
pengetahuan dan cara-cara untuk manusia. Secara umum, teknologi dapat
mendapatkan dan mempergunakan didefinisikan sebagai entitas, benda
pengetahuan itu. Sains merupakan maupun tak benda yang diciptakan
produk dan proses yang tidak dapat secara terpadu melalui perbuatan dan
dipisahkan. ―Real Science is both product pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
and process, inseparably Joint‖ (Agus. S. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk
2003: 11). (https://id.wikipedia.org/wiki/ pada alat dan mesin yang dapat
Ilmu_alam) digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di dunia nyata. Ia
Pengertian Teknologi juga menurut
adalah istilah yang mencakupi banyak
beberapa pendapat mengatakan bahwa:
hal, dapat juga meliputi alat-alat
Wahyu (2011), Teknologi adalah suatu sederhana, seperti linggis atau sendok
sarana yang digunakan untuk memenuhi kayu, atau mesin-mesin yang rumit,
kebutuhan hidup manusia. Teknologi seperti stasiun luar angkasa atau
merupakan penerapan sains yang dapat pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak
digunakan dalam kehidupan sehari – mesti berwujud benda; teknologi virtual,
hari. Sebagai contoh, pada abad-abad seperti perangkat lunak dan metode
sebelum ada alat bedah canggih, bisnis, juga termasuk ke dalam definisi
seorang pasien yang memerlukan teknologi ini. dan Teknologi juga dapat
operasi pembedahan harus menghadapi dipandang sebagai kegiatan yang
alat-alat operasi yang mengerikan. Hal itu membentuk atau mengubah kebudayaan.
membuat nyalinya ciut dan dapat Selain itu, teknologi adalah terapan
mengakibatkan sakitnya makin parah. matematika, sains, dan berbagai seni
Dengan adanya perkembangan sains untuk faedah kehidupan seperti yang
dan teknologi, alat bedahpun makin dikenal saat ini. Sebuah contoh modern
―ramah‖. Pasien tidak takut lagi adalah bangkitnya teknologi komunikasi,
menghadapi operasi pembedahan. yang memperkecil hambatan bagi
Selain itu, keberhasilan operasi interaksi sesama manusia, dan sebagai
pembedahanpun semakin meningkat. hasilnya, telah membantu melahirkan
Pengertian Teknologi juga dikatakan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya
berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu budaya dunia maya yang berbasis pada
―La Teknique‖ yang dapat diartikan perkembangan Internet dan komputer.
dengan ―Semua proses yang dilaksanakan
Perkembangan Sains dan Teknologi di
dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu
secara rasional‖. Dalam hal ini yang
Indonesia tidak hanya berada di pusat kota saja,
dimaksudkan dengan sesuatu tersebut tetapi juga perkembangan Sains dan Teknologi
dapat saja berupa benda atau konsep, perkembangannya sampai juga ke wilayah
pembatasan cara yaitu secara rasional Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar
adalah penting sekali dipahami disini Provinsi Kalimantan Selatan yang kondisi
sedemikian pembuatan atau pewujudan alamnya memiliki beberapa hasil tambang .
sesuatu tersebut dapat
172 DIAH FITRIANI
Septiana, N (2007), dalam hal tambang II. PEMBAHASAN
yang ada di Kalimantan Selatan, Dia mengatakan 2.1 Dampak Positif Perkembangan Sains
bahwa Potensi sumberdaya alam berupa dan Teknololgi Terhadap Eksploitasi Batu
tambang batubara yang dimiliki daerah Gunung
Kalimantan Selatan cukup besar dengan kualitas
Perkembangan sains dan teknologi pasti
yang baik serta keberadaannya hampir menyebar
akan menimbulkan dampak, baik itu dampak
di seluruh Kabupaten (Banjar, Tanah Laut,
positif maupun dampak negatif, Dampak positif
Kotabaru, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah,
dari perkembangan sains dan teknologi terhadap
Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tapin
eksploitasi batu gunung, antara lain digunakan
dan Tabalong), sehingga dibeberapa daerah di
untuk pengaspalan jalam, pembuatan bangunan,
Kalimantan Selatan, sektor pertambangan
baik itu bangunan berupa rumah maupun
menjadi sektor andalan dalam meningkatkan
bangunan itu berupa gedung-gedung. Batu
pendapatan asli daerah (PAD). Hal inilah yang
gunung dijadikan sebagai pondasi sebuah
membuat Kalimantan Selatan menjadi
bangunan, khususnya bangunan yang
penyumbang batubara nasional kedua terbesar
menggunakan bahan semen, tapi bangunan yang
setelah Kalimantan Timur.
menggunakan bahan kayu papan sebagian besar
Menurut Susanto, Deny (2011), dalam hal pondasi bangunan menggunakan kayu ulin untuk
tambang batu gunung khususnya dia pondasi bangunannya. Batu gunung juga
mengatakan bahwa ―Aktifitas tambang batu di digunakan untuk membuat sebuah bendungan,
wilayah Desa Awang Bangkal dan beberapa seperti halnya bendungan PLTA riam kanan,
desa di Kecamatan Karang Intan, sudah bendungan irigasi, waduk, siring tepi sungai, dan
berlangsung puluhan tahun,‖ kata Khairil Ahyar, masih banyak lagi yang lainnya.
putera asli Karang Intan yang dulu pernah
Batu gunung berasal dari gunung yang telah
menjadi camat mengatakan. Dulu aktifitas
dikupas, pada awalnya pengambilan batu gunung
penambangan batu dilakukan secara tradisional.
secara tradisional, dengan peralatan seadanya dan
Pengertian Eksploitasi menurut ambilan dari menggunakan tenaga manusia yang besar, namun
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, dengan perkembangan sains dan teknologi,
adalah bahwa Eksploitasi (bahasa Inggris: pengambilan batu gunung sudah menggunakan alat
exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang berat, dengan menggunakan mesin yang canggih.
secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan Hal ini berdampak pada batu yang dihasilkan, yang
terhadap sesuatu subyek eksploitasi hanya untuk tadinya hanya sedikit dihasilkan, dengan
kepentingan ekonomi semata-mata tanpa menggunakan alat teknolologi, hasil yang
mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta didapatpun jauh lebih banyak.
kompensasi kesejahteraan. [1] . .(https://
Bagi masyarakat sekitar keberadaan
id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasi)
pertambangan batu gunung tesebut bermanfaat
Karang Intan merupakan daerah kaya akan bagi mereka dalam jangka waktu yang relatif tidak
hasil tambang golongan C, Seperti Batu Gunung begitu lama, Masyarakat sekitar tidak bisa terlepas
yang terletak di desa Awang Bangkal. yang dari kegiatan pertambangan batu gunung, karena
keberadaannya diperlukan untuk membuat jalan- pencarian batu gunung sebagai mata pencaharian
jalan, bangunan rumah maupun gedung-gedung mereka, apalagi kalau masyarakat sekitar tadi
sebagai pondasi bangunan, Batu gunung yang ada punya lokasi pertambangan. Mata pencaharian
di Awang Bangkal ini sebagai pemasok dari mereka yang berkaitan dengan batu gunung, ada
beberapa daerah yang ada di Kalimantan Selatan dibagian pengupasan gunung, ada
khususnya dan Kalimantan pada umumnya.

DIAH FITRIANI 173


dibagian pengambilan batu gunung, ada dibagian pegunungan meratus. Berdasarkan hasil
pemecahan batu gunung, ada dibagian pengamatan Walhi, gencarnya kegiatan tambang
pembuatan batu gunung ke alat angkutan, ada galian C telah menyebabkan terjadinya kerusakan
yang menyediakan armada angkutannya, lingkungan berupa rusaknya bentang alam dan
sebagian besar yang bekerja tersebut adalah ancaman tanah longsor. ―Gunung-gunung pun
masyarat sekitar. banyak yang hilang karena ditambang. Rusaknya
Dampak positif yang lain diantaranya adalah kawasan hutan yang merupakan area resapan air,
bertambahnya bangunan-bangunan yang sehingga bencana banjir terus menghantui
menggunakan pondasi bangunan berbahan dasar masyarakat sekitar,‖ ucapnya. Seharusnya,
batu gunung. Akibat dari bangunan yang kebijakan pembangunan yang dilakukan
menggunakan bahan dasar kayu ulin sebagai pemerintah tidak mengenyampingkan dampak
pondasi sekikit demi sedikit sudah mulai kerusakan lingkungan.
ditinggalkan, ditambah lagi dengan semakin Inilah harga sebuah pembangunan, ucap
mahalnya harga kayu ulin dipasaran yang juga tidak Arsyadi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalsel
lain akibat dari semakin langkanya jumlah kayu ulin (2011). Menurutnya kerusakan lingkungan yang
yang didapat dan sulitnya lokasi yang yang terjadi di Kecamatan Karang Intan dan beberapa
tersedia, ditambah lagi dengan maraknya razia daerah lokasi tambang material lain di wilayah
tehadap angkutan yang membawa kayu ulin. Kalsel tidak dapat dihindari. ―Kita adalah
Batu gunung termasuk sumber alam yang pengguna material saja, dan sudah seharusnya
pemanfaatannya hanya sekali saja, kalau sudah tanggung jawab mencegah kerusakan
diambil dari tempatnya, maka habislah sudah, lingkungan ada pada pemerintah kabupaten,
termasuk bahan tambang yang lainnya , beda terkait ijin maupun Amdal perusahaan tambang
halnya seperti tumbuh-tumbuhan yang bisa dimaksud‖.
ditanam ulang, seperti yang dikatakan oleh Arsyadi juga mengatakan, Sudah lebih dari
Maidah, L (2014), menurutnya. Ada dua jenis tiga dekade terakhir, gunung-gunung batu
Sumber Daya Alam yaitu Sumber Daya Alam dicongkel untuk memasok kebutuhan utama
yang dapat diperbaharui dan Sumber Daya Alam pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan,
yang tidak dapat diperbaharui. Alam memiliki baik milik pemerintah maupun masyarakat umum.
kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi Setiap harinya, puluhan bahkan ratusan kubik batu
penduduk dunia. Potensi yang ada pada alam gunung dipasok, untuk proyek pembangunan di
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. berbagai kabupaten/kota di kalsel dan kalteng.
2.2 Dampak Negatif Perkembangan Sains Material bebatuan gunung kalsel termasuk
dan Teknologi /terhadap Eksploitasi Batu Gunung berkualitas baik dan selama ini juga memasok
untuk keperluan pembangunan di kalteng. Lalu
Perkembangan sains dan teknologi juga
lalangnya armada pengangkut material ini, punya
berdampak negatif terhadap eksploitasi batu
andil besar terhadap kerusakan jalan. Karena itu
gunung. Ada beberapa dampak negatif seperti
tidak mengherankan, jika kondisi sejumlah ruas
yang dikemukakan oleh Susanto, D (2011),
jalan, mengalami kerusakan, meski perbaikan
Dalam wawancaranya dengan Manager
tambal sulam telah sering dilakukan.
Kampanye, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(Walhi) Kalsel, Dwitho Prasetyandi, menegaskan Kerusakan hasil tambang batu gunung
pihaknya sejak lama mendesak pemerintah sebenarnya tidak jauh beda kerusakannya
daerah setempat menertibkan perijinan serta dengan kerukan hasil tambang batubara, seperti
aktifitas pertambangan galian C di kaki apa yang di ditulis oleh Tamin, Rike P (2016:33-
174 DIAH FITRIANI
yang dikutip dari (Setiadi, 2009). mengatakan, maupun kegiatan penambalan terhadap jalan-
Kegiatan penambangan batubara ini umumnya jalan yang berlobang.
sebagian besar dilakukan dengan sistem terbuka Suhu udara di jalan P.Muh. Nor sudah terasa
(opened peat mining) dimana dimulai dengan panas, karena sekarang ini di wilayah tersebut
kegiatan pembukaan lahan, pengikisan lapisan atas menjadi tempat tumpukan material batu gunung
tanah, pengerukan dan penimbunan. dari hasil tambang di wilayah Awang Bangkal,
Penambangan dengan sistem terbuka ini, Sebelumnya kalau melintas di jalan tersebut
menyingkirkan semua lapisan tanah di atas deposit terasa segar karena suhu udara dingin, hal ini
batubara dan menghasilkan kubangan yang besar disebabkan oleh masih banyaknya pepohonan di
sehingga mengakibatkan penurunan sifat-sifat fisik tepi jalan, namun sekarang sudah terasa panas.
tanah, kimia tanah, biologi tanah, dan perubahan karena pohon-pohon tadi di tebang dan areanya
topografi lahan. Selain itu, akibat kegiatan dijadikan tempat tumpukan batu gunung, sebagai
penambangan batubara ini juga menyingkirkan tempat pemasaran batu gunug, sebagai tempat
seluruh vegetasi yang menutupi lahan tersebut, memecah dan menghalusi batu gunung tersebut.
dimana akibat hilangnya vegetasi atau hutan maka
akan menghilangkan fungsi dari hutan berupa
2.3. Kaitan Antara Perkembangan Sains dan
pengatur tata air, pengendali erosi dan banjir,
Teknologi Terhadap Eksploitasi Batu Gunung
sumber keanekaragaman hayati, penyerap karbon,
dengan Nilai-nilai Kebangsaan
pemasok okosigen, dan pengatur suhu lingkungan
serta akan menyebabkan terbukanya lapisan tajuk Perkemangan sains dan teknologi terhadap
hutan dan tanah, menurunnya tingkat kesuburan eksploitasi batu gunung yang ada di desa Awang
dan stabilitas lahan dan merusak habitat yang Bangkal sangat berkaitan dengan nilai-nilai
berdampak langsung terhadap kehidupan satwa kebangsaan dan pendidikan yang ada pada
liar. masyarakat di wilayah tersebut. Pada umumnya
yang bekerja sebagai tambang batu gunung dan
Perkembangan sains dan teknologi bekerja untuk mengambil batu gunung, mereka
menyebabkan pengambilan hasil alam menjadi rata-rata berpendidikan setingkat SMA ke bawah.
lebih banyak, termasuk didalamnya pengambilan Tetapi dari segi keahlian dalam menghasilkan
terhadap batu gunung, karena dengan batu gunung mereka sudah terampil. Hal ini salah
menggunakan peralatan teknologi yang sudah satu dari faktor kebiasaan mereka bekerja. baik
modern. Gunung-gunung menjadi berkurang dan yang bekerja sebagai pengupas gunung,
menyebabkan kondisi tanah menjadi tidak stabil. pengambil batu gunung, pemecah batu gunung
hal ini akan mudah datangnya tanah longsor dan maupun bagian pengangkut batu gunungnya.
banjir.
Faktor pendidikan sangat berpengaruh
Dengan banyaknya batu gunung yang di terhadap penerapan unsur nilai-nilai kebangsaan,
angkut oleh truk-truk dan melintasi jalan jalan, tapi penerapan unsur nilai-nilai kebangsaan
menyebabkan banyaknya jalan-jalan yang rusak,
diperlukan pembiasaan akan melakukan yang
karena mobil truk yang mengangkut batu gunung
terdapat dalam nilai-nilai tersebut. Kalau kita
banyak muatan dan banyak yang di angkut,
amati mereka bekerja secara jujur, dalam artian
Terdapatnya jalan yang berlobang-lobang,
tidak terlihat adanya penyimpangan dan
bahkan dengan jalan yang berlobang tadi sering
kecurangan dalam melakukan sebuah pekerjaan.
menimbulkan terjadinya kecelakaan, karena
Dalam bekerja terlihat adanya saling menghargai
mobil truk pengangkut batu gunung terbalik.
sesama kawan, saling menghormati sesama
Meskipun ada usaha pemerintah dalam
pekerja. Bahkan saling tolong menolong.
perbaikan jalan seperti pengaspalan ulang

DIAH FITRIANI 175


Tidak seperti yang dikatakan oleh Hardianto, haiwan, tumbuhan dan manusia dengan alam
(2011), Meningkatnya tindak kriminal dan persekitaran yang tidak bernyawa. Kitaran ini
semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan akan terancam sekiranya berlaku gangguan atau
nepotisme (KKN) di bangsa ini menunjukan kerosakan terhadap alam sekitar. Sebagai
bahwa masyarakat Indonesia sedang kehilangan makhluk yang diciptakan dengan sempurna, kita
jati diri. Belum lagi ancaman disintegrasi bangsa bertanggungjawab untuk memastikan alam
yang menggejala di berbagai daerah semakin sekitar sentiasa dalam keadaan bersih dan sihat.
menguatkan bahwa bangsa ini sedang Oleh itu, adalah penting bagi kita menguruskan
mengalami kriris karakter kebangsaan. alam ini dengan bijak agar keharmonian antara
Pendidikan yang semestinya menjadi motor hidupan dengan alam sekitar terpelihara―.
―perbaikan‖ sekaligus ―pembentukan‖ karakter
bangsa justru mengalami kegagalannya`. KESIMPULAN
Dalam artikel mendidik anak- Dampak positif dari perkembangan sains
anak.blogspot.co.id. (2013). disebutkan bahwa, dan teknologi terhadap eksploitasi batu
Setidaknya ada beberapa nilai kebangsaan yang gunung, antara lain digunakan untuk
harus ditanamkan kepada anak, agar mereka pengaspalan jalam, pembuatan
memiliki bekal yang baik untuk masa depannya. bangunan, baik itu bangunan berupa
Yang pertama adalah menanamkan nilai luhur rumah maupun bangunan itu berupa
gedung-gedung. batu gunung dijadikan
kebangsaan mengenai cara hidup untuk saling
sebagai pondasi bangunan, Selain itu
toleran satu sama lain. Harus menanamkan dampak positifnya,
bahwa bangsa dimana dia berada adalah bangsa
batu gunung yang tadinya dihasilkan
beradab yang menjunjung tinggi nilai hidup untuk
hanya sedikit, dengan menggunakan alat
saling menghargai. Hal ini akan mendorong teknolologi, hasil yang didapatpun jauh
mereka untuk menghargai perbedaan yang lebih banyak. Dengan adanya batu
mungkin ada di sekitar mereka. gunung menyebabkan bertambahnya
bangunan-bangunan yang menggunakan
Berkaitan dengan eksploitasi batu gunung, pondasi bangunan.
dengan menggunakan teknologi yang sudah
maju dan penganmbilan dalam jumlah besar, Dampak negatif dari perkembangan sains
dan teknologi terhadap eksploitasi batu
yang menyebabkan rusaknya alam, gunung diantaranya adalah
bertambahnya lingkungan menjadi suasana menyebabkan terjadinya kerusakan
panas, berkuarangnya udara yang sejuk lingkungan berupa rusaknya bentang
dipegunungan , ditambah lagi pemandangan alam dan ancaman tanah longsor, karena
yang tidak begitu hijau lagi, dan pepohonan yang gunung-gunung banyak yang hilang
ssmakin berkurang, yang keberadaannya karena lokasinya dijadikan area tambang.
dan bisa juga menyebabkan terjadinya
disebabkan oleh ulah tangan penambang batu
banjir.. Selain itu dengan banyaknya batu
gunung tersebut. Dengan kata lain alam sudah gunung yang di angkut oleh truk-truk dan
mulai rusak dan tidak bisa dikembalikan lagi. Hal melintasi jalan-jalan, hal ini juga
ini berkaitan dengan nilai-nilai kecintaan terhadap menyebabkan banyaknya jalan-jalan
alam sekitar, kita dituntut untuk menjaga yang rusak, karena mobil truk yang
kelestariannya, agar alam. ini tidak rusak. mengangkut batu gunung dengan banyak
muatan.
Pada kutipan di scribd.com, BAB 3, dikatakan
bahwa, ―Ekosistem adalah satu sistem yang Kaitan Antara Perkembangan Sains dan
Teknologi Terhadap Eksploitasi Batu
melibatkan tindak balas dan perhubungan antara
Gunung dengan Nilai-nilai Kebangsaan,
176 DIAH FITRIANI
yaitu, dalam bekerja terlihat adanya saling Universitas Jambi Seri Sains 40, (Volume 18
menghargai sesama kawan, saling Nomor 1, Hal. 33-43).
menghormati sesama pekerja, bahkan Wahyu (2011), diunduh dari https://
saling tolong menolong.Bahkan dengan wahyuobold.wordpress.com/2011/12/10/
nilai-nilai kecintaan terhadap alam sekitar, pengertian-sains-dan-teknologi/.
kita dituntut untuk menjaga
kelestariannya, agar alam. ini tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, D (2011), diunduh dari y.ac.id/sites/
default/files/penelitian/Deni Hardianto,
M.Pd./Membangun Karatekter Bangsa
Melalui Pendidikan Terpadu.pdf.
https://dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/
tambang-galian-c/.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam.
http://mendidikanakanak.blogspot.co.id/2013/05/
mendidik-anak-melalui-nilai-nilai.html.
http://www.aingindra.com/pengertian-
teknologi.html.
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-
sains-secara-singkat-dan-jelas.html.
h t t p : / / w w w. p e n g e r t i a n a h l i . c o m / 2 0 1 3 / 1 2 /
pengertian-sains-apa-itu-sains.html.
https://www.scribd.com/doc/19510849/bidang-3-
nilai-berkaitan-dengan-alam-sekitar.
Maidah, L (2014), diunduh dari http://
coretanlailamaidah.blogspot.co.id/2014/11/
karya-tulis-ilmiah-potensi-sumber-
daya.html.
Riantinuri (2013), diunduh dari http://
riantinuri.blogspot.co.id/2013/03/
teknologi.html.
Septiana, N (2007), diunduh dari http://
nurmelatiseptiana.blogspot.co.id/2007/03/
kegiatan-pertambangan-batubara-
di_8583.html.
Susanto D (2011), diunduh dari https://
dennymedia.wordpress.com/2011/04/30/
tambang-galian-c/.
Tamin, Rike P (2016), Pertumbuhan Semal Jabon
(Anthocephalus cadamba ROXB MIQ), Pada
Media Pasca Penambangan Batubara yang
diperkaya Fungsi Miloriza Arbuskula Limbah
Batubara dan Pupuk NPK, Jurnal Penelitian

DIAH FITRIANI 177


178 DIAH FITRIANI
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS
KARAKTER ECOPRENEURSHIP
(Nilai Sikap Mandiri, Prestatif dan Cinta Tanah Air)
Dina Kamaliya
dinakamaliya@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai budaya dan karakter bangsa. Pendidikan
kewirausahaan berperan penting dalam membentuk peserta didik agar siap bersaing dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Pendidikan kewirausahaan dapat terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. IPS merupakan pengetahuan mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Disiplin ilmu yang selalu bersentuhan dengan isu sosial masyarakat.
Ecopreneurship merupakan konsep wirausaha dengan berbagai karakter positif yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
dengan menggunakan bahan ramah lingkungan serta memberdayakan masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian dan
membantu penyerapan tenaga kerja. Pembelajaran akan lebih mudah dipelajari jika bersumber pada nilai-nilai lingkungan tempat
peserta didik tinggal. Potensi daerah dapat menjadi kekuatan bangsa untuk bersaing menghadapi era kompetitif. Lingkungan
masyarakat menjadi media utama dalam pembelajaran. Model pembelajaran alternatif yang digunakan ialah model Learning Cycle
5E. Tujuannya ialah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri
dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir baik secara individu maupun
kelompok yang mampu mendorong peserta didik berpikir kritis yang pada akhirnya akan mendorong terbentuknya sikap mandiri,
prestatif serta cinta tanah air.
Kata kunci: Ecopreneurship, Tambang Intan, Learning Cycle, Mandiri, Prestatif, Cinta Tanah Air.

I. PENDAHULUAN serta tingkat pembangunan yang berbeda di


Indonesia menghadapi tantangan internal setiap daerah. Di sisi lain, Indonesia juga
dan eksternal dalam menghadapi implementasi mempunyai peluang yang cukup besar dengan
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Tingkat memiliki potensi alam yang baik serta
perdagangan yang ketat, neraca perdagangan keanekaragaman budaya. Indonesia menjadi
Indonesia yang defisit menjadi tantangan tujuan investasi yang bisa memacu pertumbuhan
tersendiri. Bagaimana Indonesia bisa ekonomi yang lebih baik.
meningkatkan daya tarik investasi. Tantangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
internal Indonesia berasal dari rendahnya mampu mengelola Sumber Daya Alam (SDA)
pemahaman masyarakat terhadap MEA, secara efektif dan efisien akan berdampak positif
masyarakat yang belum siap menghadapi MEA pada produktivitas suatu negara, dan pada akhirnya
akan mampu meningkatkan kesejahteraan serta

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Dina Kamaliya 179


daya saing masyarakat. SDM yang baik bisa sukses dituntut bekerja keras dan berkemauan
dibentuk melalui pendidikan yang baik. Saat ini, keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan
jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah hidupnya, tanpa merasa takut dengan apa yang
lapangan yang tersedia. Hal ini terbukti dengan akan terjadi, menerima tantangan, percaya pada
banyaknya jumlah pengangguran. Kontribusi dari diri sendiri, kreatif, inovatif, serta mempunyai
output pendidikan di Indonesia setelah menempuh keterampilan (skill) untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan, mereka terkonsep sebagai pencari pasar.
kerja (job seeker) bukan sebagai pencipta lapangan Menurut teori human capital, bila seorang
pekerjaan (job creator). diberi pendidikan, dikemudian hari produktivitas
Pendidikan dan karakter bangsa dimaknai kerjanya akan berkembang, karena seseorang
sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai memiliki pengetahuan dan kecakapan bagaimana
budaya dan karakter bangsa. Peserta didik melaksanakan pekerjaannya secara lebih baik.
mampu memiliki karakter dan menerapkan nilai- Pengetahuan yang dimilikinya berpengaruh
nilai tersebut pada kehidupannya dengan peran terhadap cara kerja pemecahan masalah, yang
sebagai anggota masyarakat yang nasionalis, diperlukan untuk mengatasi persoalan dalam
produktif serta kreatif. Seseorang yang ingin bekerja, asehingga produktivitas meningkat.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15


Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

SUMBER: BERITA RESMI STATISTIK NO.31/05/63/TH XIX, 5 MEI 2015

Dilihat dari tabel di atas bahwa siap bekerja, nyatanya malah menambah jumlah
pengangguran berdasarkan pendidikan SD ke pengangguran terdidik. Total tingkat
bawah sebanyak 3,48% meningkat dari tahun penggangguran berdasarkan pendidikan yang
sebelumnya sebanyak 2,89%, tingkat SMP tahun ditamatkan pada tahun 2014 sebanyak 4,03%
2014 sebanyak 4,15% meningkat menjadi 4,35%. dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 4,83%.
Tingkat SMA di tahun 2014 sebanyak 7,76% Pendidikan kewirausahaan berperan penting
menurun menjadi 6,55%. Diploma dan dalam membentuk peserta didik agar siap bersaing
Universitas memiliki persentasi pengangguran dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
paling tinggi yakni sebelumnya 2,29% menjadi (MEA). Selain itu dengan membentuk karakteristik
8,88%. Bisa disimpulkan bahwa tingkat wirausaha akan dapat mengurangi
perguruan tinggi yang seharusnya dibentuk untuk
180 Dina Kamaliya
jumlah pengangguran. Pendidikan kewirausahaan memainkan peranan penting dalam hal
dapat dimuat di dalam berbagai macam mata mengintroduksi perubahan inovatif dan bahwa
pelajaran atau terintegrasi dalam mata pelajaran, pertumbuhan serta pengembangan muncul
seperti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena perubahan konstruktif dan bahwa
(IPS). IPS merupakan pengetahuan mengenai birokrasi yang stagnan, perlu diganti dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi entrepreneurial yang
masyarakat. Disiplin ilmu yang selalu bersentuhan terdesentraslisasi adaptif serta kreatif.
dengan isu sosial masyarakat. Pembelajaran akan Entrepreneurship merupakan perilaku dinamik,
lebih mudah dipelajari jika bersumber pada nilai- menerima risiko, kreatif serta yang berorientasi
nilai lingkungan tempat peserta didik tinggal. pada pertumbuhan. Seorang entrepreneur
Potensi daerah dapat menjadi kekuatan merupakan seorang individu yang menerima risiko
bangsa untuk bersaing menghadapi era kompetitif. dan yang melaksanakan tindakan untuk mengejar
Lingkungan masyarakat menjadi media utama peluang-peluang dalam situasi di mana pihak lain
dalam pembelajaran. Selain itu, pendidikan IPS tidak melihatnya atau merasakannya, bahkan ada
berperan penting dalam melestarikan budaya kemungkinan bahwa pihak lain tersebut
dengan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal menganggapnya sebagai problem atau bahkan
sebagai bahan pembelajaran. Peserta didik perlu ancaman. (Winardi, 2005: 16).
mengetahui nilai-nilai budaya yang dimiliki dengan The term ‗ecopreneurship‘ is a combination
mengamati lingkungan sekitarnya. Kearifan lokal of two words, ‗ecological‘ (eco) and
dalam masyarakat bisa menjadi sumber belajar IPS ‗entrepreneurship‘. Ecopreneurship can thus be
yang tentunya bisa diintegrasikan dengan roughly defined as ‗entrepreneurship‘ through an
karakteristik kewirausahaan. environmental lens. Ecopreneurship is
Pembelajaran kewirausahaan melalui characterised by some fundamental aspects of
ecopreneurship yang diintegrasikan dalam entrepreneurial activities that are oriented less
desain pembelajaran IPS akan diuraikan dalam towards management system, skill of
tulisan ini dengan membangun nilai sikap entrepreneurial person orr teamto realise market
mandiri, prestatif dan cinta tanah air melalui success with environmental innovations. (Stefan,
pemanfaatan potensi daerah pada jenjang 2002: 38). Ecopreneurship sebagai kombinasi
pendidikan Sekolah Menengah Atas. dari kata ‗ekologi‘ (‗ eco‘) dan Kewirausahaan
(entrepreneurship) yang berarti kewirausahaan
II. PEMBAHASAN berbasis pada lingkungan. Hal ini berarti bahwa
ecopreneurship merupakan usaha bersaing
2.1 Entrepreneurship dan Ecopreneurship
dengan usaha yang lain guna menciptakan
Seorang ahli ekonomi Austria, yang bernama keuntungan materi dan non materi dengan
Joseph Schumpeter, membahas persoalan e n t r e menggunakan sumber daya secara kreatif dan
p r e n e u r s h i p , dalam hal mana ia menerapkan inovasi pada produk atau jasa yang
menyatakannya sebagai kekuatan ―Destruksi dihasilkannya dengan memperhatikan aspek
Kreatif‖ (a force of creative destruction), di mana lingkungan.
cara-cara baku untuk bertindak ditiadakan, melalui
Menurut Robert D. Hisrich et.al., (2008: 10)
cara-cara penciptaan cara-cara baru untuk
kewirausahaan adalah proses penciptaan
melaksanakan aneka macam pekerjaan serta
sesuatu yang baru pada nilai menggunakan
tugas-tugas. (Robert D. Hisrich et.al., 2008:
waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung
. Pandangan modern entrepreneurship risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang
menerima kenyataan bahwa individu-individu mengiringi, menerima imbalan moneter yang

Dina Kamaliya 181


dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. pelaksanaan dan pengawasan terhadap usaha
Definisi ini menekankan empat aspek dasar dari yang ia buat.
menjadi seorang pengusaha yang pertama, Jenis kewirausahaan (entrepreneurship)
kewirausahaan melibatkan proses penciptaan, disebutkan dalam (Winardi, 2005: 20)
menciptakan suatu nilai baru, penciptaan haruslah diklasifikasikan sebagai berikut:
mempunyai nilai bagi pengusaha dan bagi a. Innovating Entrepreneurship
pelanggan untuk siapa ciptaan tersebut b. Imitative Entrepreneurship
dikembangkan. Kedua, kewirausahaan menuntut
c. Fabian Entrepreneurship
sejumlah waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk
d. Drone Entrepreneurship
menciptakan. Hanya mereka yang melalui proses
kewirausahaan yang menghargai sejumlah besar Pengetahuan tentang kewirausahaan
waktu serta upaya yang dibutuhkan untuk berperan dalam perkembangan ekonomi meliputi
menciptakan sesuatu yang baru dan lebih dari sekedar peningkatan output dan
menjadikannya beroperasi. Ketiga, melibatkan pendapatan per kapita; di dalamnya mencakup
penghargaan menjadi seorang pengusaha. prakarsa dan penetapan perubahan dalam
Penghargaan yang paling penting adalah struktur bisnis dan masyarakat. Perubahan ini
kebebasan, lalu kepuasan pribadi. Bagi seorang selaras dengan pertumbuhan dan peningkatan
pengusaha pencari laba, penghargaan moneter output, yang memungkinkan kekayaan dibagikan
adalah juga penting. Bagi beberapa pengusaha kepada sejumlah partisipan. Sekalipun investasi
pencari laba, uang menjadi indikator tingkat sukses dan inovasi dalam perkembangan ekonomi di
yang dicapai. suatu wilayah sangat penting, pemahaman
tentang proses evolusi produk (product evolution
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan
process) masih sangat kurang. Ini adalah proses
bahwa entrepreneurship adalah proses
yang harus dilalui di mana inovasi dikembangkan
penciptaan suatu usaha sebuah produk atau jasa
dan dikomersialkan dengan aktivitas
dengan memanajemen sumber daya dan
kewirausahaan, yang kemudian merangsang
memanfaatkan peluang serta melihat kebutuhan
pertumbuhan ekonomi
pasar dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Ecopreneurship merupakan konsep wirausaha 2.3 Karakteristik Ecopreneurship dalam
dengan berbagai karakter positif memperhatikan Pembelajaran IPS: Nilai Sikap Mandiri, Prestatif
aspek kelestarian lingkungan dengan dan Cinta Tanah Air
menggunakan bahan ramah lingkungan serta Karakteristik wirausaha adalah sesuatu
memberdayakan masyarakat lokal untuk yang berhubungan dengan ciri khas, watak,
meningkatkan perekonomian dan membantu perilaku tabiat, sikap seorang wirausaha
penyerapan tenaga kerja. terhadap perjuangan hidup untuk mencapai
2.2 Mengajar Kewirausahaan atau Mencetak kebahagiaan lahir dan batin. Menurut Geoffry G.
Wirausaha? Meredith et al., (2004: 5), ciri-ciri profil wirausaha
adalah sebagai berikut:
Seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk
Percaya diri
bisa mengajar, akan tetapi seorang pendidik bisa
dilihat keberhasilannya melalui output yang ia Berorientasikan tugas dan hasil
bentuk. Kewirausahaan tidak ditekankan hanya Pengambil resiko
pada teori, akan tetapi yang lebih penting ialah Kepemimpinan
praktiknya. Peserta didik diarahkan agar bisa Keorisinilan
membuat perencanaan, pengorganisasian, Berorientasi ke masa depan
182 Dina Kamaliya
Seorang wirausaha yang baik adalah ditentukan oleh sifat dan watak dari wirausaha
wirausaha dengan karakteristik sikap dan tersebut. Berikut ini daftar ciri dan sifat seorang
perilaku yang baik, berorientasi pada kemajuan wirausahawan:
dan positif. Kemajuan suatu usaha sangat
Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausaha

SUMBER: TRITON PRAWIRA BUDI, (2007: 134)

Perilaku inti para entrepreneur dalam Statisfying customer by providing high


Winardi, (2005: 48), orang harus memiliki quality product
keterampilan teknikal yang diperlukan dan ia Knowing how to compete
harus pula memiliki kemampuan untuk Copying with regulation and paper work
menangani hubungan hubungan antar pribadi Salah satu ciri wirausaha yang berhasil ialah
dan mengambil keputusan-keputusan. wirausaha yang memiliki kompetensi mengetahui
a. Keterampilan teknikal bagaimana cara untuk bersaing. Cara bersaing
b. Pengetahuan dan Pemahaman Bidang bisa diterapkan dalam sikap mandiri, sikap
Finansial (Financial Savvy) prestatif serta cinta tanah air yang termasuk
c. Keterampilan Antar Perorangan dalam nilai pendidikan budaya dan karakter
(Interpersonal Skill) bangsa. Sikap mandiri berarti perilaku yang tidak
d. Keterampilan Mengambil Keputusan bergantung pada orang lain dalam
Kompetensi perlu dimiliki oleh menyelesaikan tugas-tugas. Sikap prestatif yakni
wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
arah kesuksesan. Menurut Dan & Bradstreet masyarakat, mengakui serta menghormati
business Credit Service (1993: 1) dalam Triton keberhasilan orang lain. Sedangkan nilai cinta
Prawira Budi, (2007: 137) mengemukakan 10 tanah air termasuk dalam cara berpikir, bersikap
kompetensi yang harus dimiliki, yaitu: dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
Knowing your business kepedulian dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
Knowing the basic business
management ekonomi dan politik bangsa. Sikap mandiri,
prestatif dan cinta tanah air merupakan sikap
Having the proper attitude
yang dapat menjadi suatu peluang usaha.
Having adequate capital
Menerapkan kearifan lokal atau potensi daerah
Managing finances effectively
dalam menciptakan suatu usaha yang dapat
Managing time efficiently
mengangkat dan mengekspos kekayaan daerah
Managing people

Dina Kamaliya 183


dengan memperhatikan kepedulian dengan model pembelajaran alternatif Learning Cycle 5E
lingkungan. yaitu suatu model pembelajaran yang berpusat
Prinsip nilai pendidikan budaya dan karakter pada siswa (student centered). Berupa rangkaian
bangsa melalui integrasi pada mata pelajaran tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi
tidak diajarkan, tetapi dikembangkan secara aktif sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif
dan menyenangkan guna membentuk ikap untuk dapat menguasai kompetensi yang harus
mandiri, prestatif dan cinta tanah air. dicapai dalam tujuan pembelajaran dan guru
sebagai fasilitator. (Trianto, 2007: 22)
Standar Kompetensi IPS SMK pada kelas X
tentang ‗Memahami Permasalahan Ekonomi Model Learning Cycle diperkenalkan oleh
dalam Kaitannya dengan Kebutuhan Manusia, Robert Karplus dalam Science Curriculum
Kelangkaan dan Sistem Ekonomi‘. Kompetensi Improvement Study (SCIS). Salah satu
Dasar; mengidentifikasi kebutuhan manusia, pembelajaran konstruktivistik yang
mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dikembangkan menjadi 5 tahap oleh Anthony W.
dan kebutuhan manusia yang terbatas dan Lorsbach yaitu:
mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, Fase Pendahuuan (Engangement)
tentang apa, bagaimana dan untuk apa barang Fase Eksplorasi (Exploration)
dan jasa diproduksi. Fase Penjelasan (Explanation)
SK/ KD mata pelajaran IPS tersebut dapat Fase Elaborasi (Elaboration)
diintegrasikan pada karakteristik ecopreneurship Fase Evaluasi (Evaluation)
dengan implementasi pembelajaran dengan Tujuannya ialah memberikan kesempatan
desain pembelajaran IPS yang bisa memuat kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan
karakteristik kewirausahaan yakni melalui dan pengalaman mereka sendiri dengan terlibat
Learning Cycle. Biasanya dalam satu kelas saja, secara aktif mempelajari materi secara bermakna
siswa bisa berasal dari berbagai macam daerah, dengan bekerja dan berpikir baik secara individu
hal ini mengindikasikan bahwa terdapat potensi maupun kelompok. (Made, 2011: 176). Proses
kearifan lokal yang dapat digali di daerah masing- belajar bukan lagi transfer belajar dari guru ke
masing. Siswa dapat membuat kelompok, siswa, tetapi merupakan proses pemerolehan
melakukan perencanaan baik dari segi apa yang konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa
akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, secara aktif dan langsung. Implementasi model ini
bagaimana cara melakukan, di mana daerah dapat memperluas wawasan dan meningkatkan
yang bisa dikembangkan potensi lokalnya, serta kreativitas guru dalam merancang kegiatan
menetapkan potensi apa yang akan pembelajaran yang kritis dan menyenangkan.
dikembangkan. Kemudian pada akhirnya siswa Siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
dapat memahami dan bisa membuat produk atau pembelajaran dengan memiliki kesempatan untuk
jasa yang dapat dikembangkan dengan menyampaikan pendapatnya serta membuat
mempertimbangkan tujuan pasar, kelebihan, kegiatan pembelajaran menjadi bermakna.
kelemahan serta peluangnya.
2.4 Implementasi Karakteristik Perkembangan intelektual tentang suatu
Ecopreneurship dalam Pembelajaran IPS melalui proses di mana siswa secara aktif membangun
Learning Cycle 5E: Tambang Intan, Cempaka, pemahamannya dari hasil dari pengalaman dan
Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan interaksi dengan lingkungannya. Penekanan
Penerapan karakteristik ecopreneurship hakikat sosial pada pembelajaran melalui
dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman
184 Dina Kamaliya
sebaya dalam proses pembelajaran yang dapat dalam kebutuhan tersier (Lux) yakni
membangun sikap mandiri serta prestatif. kebutuhan atas barang mewah.

Standar Kompetensi IPS SMK pada kelas X Berdasarkan waktunya, Intan termasuk
dalam kebutuhan yang akan datang,
tentang ‗Memahami Permasalahan Ekonomi bisa dikategorikan sebagai investasi.
dalam Kaitannya dengan Kebutuhan Manusia,
Berdasarkan Sosio- Budaya, Intan
Kelangkaan dan Sistem Ekonomi‘. Kompetensi
termasuk dalam kebutuhan Sosial,
Dasar:
manusia biasanya mempunyai status
Mengidentifikasi kebutuhan manusia atau kedudukan tertentu yang
Mendeskripsikan sumber ekonomi yang mengharuskan seseorang untuk
langka dan kebutuhan manusia yang mempunyai dan melakukan hal supaya
terbatas dipandang layak dan pantas.
Mengidentifikasi masalah pokok KD 2: Mendeskripsikan sumber ekonomi
ekonomi, tentang apa, bagaimana dan yang langka dan kebutuhan manusia yang
untuk apa barang dan jasa diproduksi. terbatas
Salah satu contoh potensi lokal yang Tidak semua kebutuhan manusia dapat
relevan dengan Ecopreneurship ditinjau dari dipenuhi, sebab kebutuhan manusia tidak
mata pelajaran IPS yakni guru bisa mengambil terbatas sedangkan alat pemuas
contoh dari Tambang Intan, Cempaka, Kota kebutuhan terbatas.
Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Intan sebagai sumber daya alam yang
setempat yang memilih profesi sebagai merupakan mineral langka yang terjadi
secara alamiah dan terdiri dari unsur
pendulang Intan didasari oleh pemenuhan
karbon. Setiap atom karbon dikelilingi
kebutuhan hidup. Tambang intan termasuk salah empat atom karbon yang terhubung.
satu potensi lokal yang berada di Kalimantan Intan dijadikan batu permata yang biasa
Selatan. Guru dan peserta didik dapat bersama- disebut berlian. Berlian merupakan intan
sama membahas mengenai topik Standar yang sudah diproses dengan tahap
Kompetensi ―Memahami Permasalahan Ekonomi tertentu dan siap dijadikan perhiasan.
dalam Kaitannya dengan Kebutuhan Manusia, Ecopreneurship konsep wirausaha
Kelangkaan dan Sistem Ekonomi‖ melalui salah dengan berbagai karakter positif
satu potensi lokal tersebut. Berikut diuraikan memperhatikan aspek kelestarian
dalam penjelasan menurut Kompetensi Dasar: lingkungan dengan menggunakan bahan
ramah lingkungan serta memberdayakan
KD 1: Mengidentifikasi kebutuhan manusia masyarakat lokal untuk meningkatkan
a. Kebutuhan merupakan keinginan perekonomian dan membantu
manusia terhadap benda atau jasa yang penyerapan tenaga kerja. Intan termasuk
dapat memberikan kepuasan jasmani dalam SDA terbatas yang langka dengan
pengelolaan SDA yang baik dan
maupun rohani. Kebutuhan bersifat harus
bijaksana. Agar pemanfaatan SDA dapat
dipenuhi, dan tidak terbatas pada berkesinambungan, tindakan eksploitasi
kebutuhan yang bersifat konkret tetapi juga SDA harus disertai dengan tindakan
pada kebutuhan bersifat abstrak. Intan di perlindungan dengan mengembangkan
Kalimantan Selatan menjadi komoditi metode menambang dan memproses
dengan prestise yang tinggi yang efisien serta pendaurulangan.
mengingat harganya yang mahal. Selain itu dengan melaksanakan etika
lingkungan berdasarkan falsafah hidup
Macam-macam kebutuhan damai dengan alam. Mengembangkan
Berdasarkan intensitas kegunaan atau potensi lokal sah-sah saja, akan tetapi
menurut tingkatannya, Intan termasuk
Dina Kamaliya 185
MENANAMKAN IDENTITAS KEBANGSAAN MELALUI
PENDIDIKAN BERBASIS NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL
ERMA ARIANI
ermaariani21@yahoo.co.id

I. PENDAHULUAN modernisasi juga merupakan akibat dari


Indonesia adalah salah satu contoh Negara Globalisasi maupun sebaliknya. Manusia pun
di dunia yang sedang berkembang, semakin sekarang dituntut untuk bisa mengikuti
lama Indonesia semakin maju. Contoh yang perkembangan zaman, sehingga nantinya jika
menunjukkan bahwa Indonesia berkembang ada hal baru tidak mengenal yang nama nya
adalah dengan adanya Modernisasi dan ―Gaptek‖, contoh: dulu orang mengetik pakai
Globalisasi. Modernisasi sendiri adalah suatu mesin ketik. Sekarang dengan semakin majunya
proses menuju ke yang lebih baik tetapi identik teknologi, maka kebanyakan saat ini orang-orang
juga dengan pembangunan yaitu sama-sama memakai komputer utuk mengetik, walaupun
membangun masyarakat yang lebih maju atau masih ada beberapa orang yang masih memaki
modern sesuai dengan situasi zaman. Seiring mesin ketik.
dengan pekembangan zaman, tentunya manusia Modernisasi merupakan dambaan dan cita-cita
mengalami perubahan-perubahan tertentu dalam sebagaian besar masyarakat di dunia. Karena
berbagai aspek kehidupan. Adanya modernisasi modernisasi membawa pesona pada kehidupan
terhadap manusia dapat dilihat dengan kondisi yang serba nyaman efektif dan efisien. Melalui
seperti sekarang ini, dimana sudah banyak orang modernisasi hasilnya dapat dinikmati langsung oleh
yang membawa barang-barang mewah setiap masyarakat yang menggagasnya dalam
kemanapun mereka pergi seperti, handphone, bentuk kehidupan yang penuh dengan kemudahan
laptop, pakaian mewah, dan sebagainya. dan kenikmatan duniawi. Efisiensi dan efektifitas
dibarengi dengan sikap keserakahan dan
Tentunya modernisasi yang dialami manusia menjunjung nilai-nilai hedo-nism justru modernisasi
saat ini juga tidak lepas pengaruhnya dari menjadi boomerang yang dapat mengancam
Globalisasi. Ke-2 unsur tersebut (modernisasi dan peradaban manusia itu sendiri. Pengaruh
globalisasi) sangatlah berkesinambungan satu modernitas terhadap peradaban yang paling
sama lain, sehingga dampak dari dahsyat adalah gejala globalisasi. Keduanya
memiliki hubungan yang
Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru SMPN 3 Jorong.

ERMA ARIANI 189


kuat baik yang bersifat, saling berhubungan (in- Menurut Hendungsional nilai adalah segala
terrelationship), saling mempengaruhi sesuatu yang dihargai masyarakat karena
(interacktion) maupun adanya saling mempunyai daya guna fungsional bagi
ketergantungan (interdependence). perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan
Modernisasi melahirkan ilmu pengetahuan dan menurut Kurt Baler 2003 (Aryani, 2006: 150) nilai
teknologi, kapitalisme, produksi masal, Negara adalah ―harga yang melekat pada pola budaya
bangsa, serta dominasi barat di seluruh dunia masyarakat seperti dalam bahasa, adat
(Jones, 2009: 33), yang faktor itu semua kebiasaan, keyakinan, hukum dan bentuk-bentuk
menjadikan energi yang sangat kuat terjadinya organisasi sosial yang dikembangkan manusia‖.
hegemoni barat yang dikemas dalam casing Adat istiadat dan tata nilai yang ada dalam suatu
globalisasi. Jelas globalisasi mengandung ancaman masyarakat merupakan basis dalam mengatur
dan resiko, karena pada hakekatnya modernitas tata perikelakuan anggota masyarakatnya.
dan globalisasi ibarat dua sisi mata uang yang Rasanya akan banyak kehilangan sesuatu yang
berbeda yang tidak dapat dipisahkan satu sama berharga apabila kekayaan adat istiadat dan
lain. Sebagaimana dikemukakan oleh Kenichi budaya yang ada di kawasan Nusantara tidak
Ohmae (1990) yang menyatakan bahwa: dipelihara dan dikembangkan sebagaimana
―...globalisasi bukan saja membawa ideologi yang mestinya.
bersifat global dalam hal ini demokrasi liberal di Indonesia sebagai bangsa yang multi etnik,
kalangan penduduk dunia, tetapi juga turut maka budaya lokal memiliki kontribusi yang
mengancam proses pembentukan negara bangsa, signifikan dalam membangun nasilonalisme
karena globalisasi pada intinya ingin mewujudkan kebangsaan. Untuk itu perlu upaya penggalian
negara tanpa batas (borderless)‖. terhadap apa yang disebut dengan istilah nilai-
Perkembangan ilmu pengetahuan dan nilai kearifan lokal. Sebagaimana dikemukakan
teknologi yang makin pesat mengakibatkan Maryani, (2011,1) bahwa: ―Dalam penjelajahan
perubahan budaya masyarakat berlangsung jaman untuk mencapai tujuan ―kesejahtaeraan
dengan cepat, perubahan budaya masyarakat dan kebesaran suatu bangsa‖, Indonesia
akan membawa perubahan pendidikan. membutuhkan energi dalam bentuk jatidiri (sense
Sebaliknya, perkembangan pendidikan akan of identity), solideritas (sense of solidarity), rasa
membawa perubahan pada kehidupan saling memiliki (sense of belonging), dan
masyarakat. Tarik-menarik dan dorong- kebanggaan bangsa (sense of pride).
mendorong antara keduanya menjadikan Kearifan lokal atau ―local genius‖
perubahan masyarakat berlangsung semakin merupakan istilah yang diperkenalkan oleh
cepat. Begitu cepat perubahan berlangsung, Wales (Ayatrohaedi, 1986: 30) yaitu „the sum of
menyebabkan warga masyarakat tidak sadar the cul-tural characteristics which the vast
bahwa merekapun mengalami perubahan. Untuk majority of a people have incommon as a result
mengantisipasi budaya masyarakat semakin jauh of their experi-ences in early life . Selain itu, local
tergerus oleh perkembangan teknologi, genius menurut Wales yaitu „kemampuan
dibutuhkan strategi khusus pendidikan berbasis kebudayaan setempat dalam menghadapi
budaya lokal sehingga di tengah tuntutan zaman, pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua
wajah pendidikan tidak bisa melepaskan diri dari kebudayaan itu berhubungan (Rosidi, 2011: 29).
jati diri bangsanya sendiri. Betapa besarnya kedudukan dari nilai-nilai
kearifan lokal, karena peran dan fungsi kearifan
II. HAKEKAT NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL lokal adalah: (1) untuk konservasi dan pelestarian
sumber daya alam, (2) pengembangan sumber
190 ERMA ARIANI
daya manusia, (3) pengembangan kebudayaan penting yang mutlak dibutuhkan bagi semua sistem
dan ilmu pengetahuan, (4) sebagai sumber sosial dalam hal ini keraifan lokal, meliputi adaptasi
petuah/kepercayaan/sastra dan pantangan, (5) (A), pencapaian tujuan atau goal attain-ment (G),
sebagai sarana mebentuk membangun intregrasi integrasi (I), dan latensi (L). Empat fungsi tersebut
komunal, (6) sebagai landasaan etika dan moral, wajib dimiliki oleh semua sistem agar tetap
fungsi politik (Wuryandari, 2010). Kuatnya bertahan. Selain itu, Malinowski dan Brown
arus globalisasi yang dapat menggerus nilai-nilai beranggapan segala kreatifitas kebudayaan itu
dan tradisi masyarakat lokal, mendorong kita sebenarnya bermaksud memuaskan suatu
untuk ‗...berkreasi dan berkarya secara kreatif rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia
dengan berlandaskan kepada moral dan nilai yang berhubungan dengan seluruh kebutuhan
yang diyakini kebenaran dan keterujiannya. hidupnya (Koentjaraningrat, 2009:171-
Upaya menggali, menemukan, membangun dan 177). Teori Struktural Fungsional mengasumsikan
mentransmisikan moral dan nilai berasal dari bahwa masyarakat merupakan sebuah sistem yang
keunggulan lokal karena kearifannya menjadi terdiri dari berbagai bagian atau subsistem yang
suatu kebutuhan‘(Maryani, 2011). saling berhubungan. Bagian-bagian tersebut
Jauh sebelum hadirnya globalisasi kearifan berfungsi dalam segala kegiatan yang dapat
lokal sudah dikenal oleh masyarakat dan meningkatkan kelangsungan hidup dari sistem.
merupakan dasar dalam setiap melakukan Subsistem disini adalah budaya lokal.
aktivitas untuk pemenuhan kebutuhan hidup
bersama. Anggota masyarakat mengakui dan PENDIDIKAN BERBASIS NILAI-NILAI
mempercayai jika dalam beraktivitas tidak BUDAYA LOKAL
berdasar pada kearifan lokal dalam hal ini tradisi
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan.
dan kebiasaan yang bersifat positif maka mereka
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting
akan sulit dalam melangsungkan kehidupan di
dalam pembangunan di setiap negara. Menurut
tengah-tengah masyarakat. Di era globalisasi
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
yang melanda hampir seluruh kehidupan
Sisdiknas dalam pasal 1 disebutkan bahwa
masyarakat dunia menjadi tantangan tersendiri
pendidikan merupakan usaha sadar dan
bagi budaya-budaya lokal. Hal ini sesuai dengan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
pernyataan Sartini (2004:45) globalisasi sebagai
dan proses pembelajaran agar peserta didik
gejala perubahan di masyarakat yang hampir
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
melanda seluruh bangsa sering dianggap
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
ancaman dan tantangan terhadap integritas
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
suatu negara. Dengan demikian bila suatu
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
negara mempunyai identitas lokal tertentu, dalam
dirinya, masyarakat, mengembangkan segala
hal ini kearifan lokal atau budaya lokal, ia tidak
potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses
mungkin lepas dari pengaruh globalisasi ini
pembelajaran.
sehingga kearifan lokal harus tetap hidup dan
dapat mengikuti perkembangan zaman. Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat
hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya
Seluruh keraifan lokal agar dapat mengikuti
berkenaan dengan suatu hal yang sama yakni
perkembangan zaman dan tetap nilai-nilai. Dalam konteks kebudayaan justru
mempertahankan identitas atau jati diri lokal,
pendidikan memainkan peranan sebagai agen
maka harus memperhatikan dan pengajaran nilai-nilai budaya. Karena pada
mempertahankan sistem-sistem sosial. Menurut dasarnya pendidikan yang berlangsung adalah
Parsons (Jhonson, 1986:131) ada empat fungsi suatu proses pembentukan kualitas manusia
ERMA ARIANI 191
sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki. Oleh mampu bertahan terhadap budaya luar, (2)
karena itu kebudayaan diturunkan kepada memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-
generasi penerusnya lewat proses belajar unsur budaya luar kedalam budaya asli (3)
tentang tata cara bertingkah laku. Sehingga mempunyai kemampuan mengintegrasikan
secara wujudnya, substansi kebudayaan itu telah unsur-unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
mendarah daging dalam kepribadian anggota- memiliki kemampuan mengendalikan, (5)
anggotanya (Poerwanto, 2000). mampu memberikan arah pada perkembangan
Satu proses yang dikenal luas tentang budaya.‖
kebudayaan adalah transmisi kebudayaan. Merujuk pada berbagai teori tersebut, maka
Proses tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang berbasis kearifan lokal
kebudayaan itu ditransmisikan dari satu generasi (Indegenous learning), dalam pembelajaran IPS
kepada generasi berikutnya. Bahkan banyak ahli menjadi layak untuk diperhatikan dan
pendidikan yang merumuskan proses pendidikan dikembangkan dalam suatu model pembelajaran
tidak lebih dari proses transmisi kebudayaan. dalam upaya mengembangkan dan memperkaya
Karena menurut Al Wasilah (2009.26) bahwa: strategi pendidikan dan pembelajaran IPS di
―jika potensi budaya ini, menjadi bagian penting sekolah. Indegenous learning dapat mencapai
dalam pendidikan nasional maka harapan suatu tujuan yang efektif, maka sebaiknya
menjadi bangsa yang berjati diri akan segera pembelajaran yang berbasis nilai-nilai kearifan
terwujud‖. Globalisasi dengan berbagai lokal, menurut Olim,dkk. (2007: 275) harus
implikasinya kerapkali mengalahkan dan mengakomodasi setidak-tidaknya lima
mereduksi nilai-nilai budaya lokal dan nasional karakteristik Indigenous learning yaitu sebagai
yang secara turun-temurun mewarnai kehidupan berikut: (1) Belajar melalui observasi dan imitasi,
dan kepribadian suatu bangsa. Belajar melalui pengalaman keseharian (from
Oleh karena itu pendidikan dan pengajaran life experiences), (3) Belajar melalui mencoba
yang berorientasi pada nilai-nilai budaya lokal dan salah secara pribadi (by personal trial and
menjadi suatu kebutuhan yang mendasar. Tilaar error), (4) Lebih menekankan pada ketrampilan
(2007.155) mengingatkan: ―…pendidikan untuk tugas tertentu, (5) Lebih menekankan pada
nasional merupakan sarana yang sangat penting kemanusiaan dan hubungan.
di dalam pembentukan kesadaran sebagai Karakteristik pertama, mengandung makna
bangsa, maka proses belajar mengajar yang bahwa pembelajaran nilai-nilai budaya lokal tidak
hanya menekankan kepada pengembangan dilakukan bersifat verbalisme, tetapi lebih
intelegensi, intelektual akan menghasilkan menekankan pada dunia pengalaman (empirik),
bangsa-bangsa yang tidak berindentitas‖. melalui observasi maupun proses peniruan. Kedua
―Cultural identity‖ sangat dibutuhkan untuk pembelajaran harus berbasis pada pengalaman
mempertahankan eksitensi budaya masyarakat. lingkungan sekitar dan pengalaman keseharian
Sebagaimana dijelaskan oleh Haryati Soebadjo (from life experiences). Ketiga, pembelajaran nilai-
yang menyatakan bahwa Local Genius adalah juga nilai budaya lokal hendaknya lebih menekankan
cultural identity, identitas/kepribadian budaya pada pembelajaran yang bersifat demokratis,
bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut dimana anak diberi kesempatan untuk melakukan
mampu menyerap dan mengolah budaya asing dan berekperimen dengan dunia di lingkungannya.
sesuai kemampuannya sendiri. Menurut Keempat, pembelajaran hendaknya dapat
Ayatrohaedi (1986: 40) pada dasarnya setiap nilai mengekplorasi kompetensi motorik serta
kearifan lokal yang menjadi karakter budaya memperhatikan aspek-aspek spesifikasi nilai-nilai
mempunyai keunggulan-keunggulan yaitu: ―(1) budaya lokal yang ada.
192 ERMA ARIANI
Terakhir, pembelajaran berbasis nilai-nilai budaya dapat memilih nilai-nilai dari berbagai lingkungan.
lokal hendaknya juga tetap mengedepankan nilai- Dalam hal ini kita berbicara mengenai
nilai serta komunikasi dan hubungan yang keberadaan kebudayaan dunia yang meminta
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. suatu proses pendidikan yang lain yaitu
kepribadian yang kokoh yang tetap berakar
IV. KESIMPULAN kepada budaya lokal. Hanya dengan kesadaran
terhadap nilai-nilai budaya lokal akan dapat
Pada akhirnya dapat dimaknai bahwa pesona memberikan sumbangan bagi terwujudnya nilai-
modernitas mendorong masyarakat untuk nilai global.
bertransformasi pada pola kehidupan yang mod-
ern. Namun kalau daya tahan kebangsaan tidak
DAFTAR PUSTAKA
kuat baik dalam penguasaan ilmu dan teknologi,
ekonomi, politik dan budaya serta nilai-nilai ———, 2014. Pengertian Nilai Menurut Para Ahli
nasionalisme dan identitas dan jatidiri yang [Online], Tersedia: http://dilihatya.com/1434/
pengertian-nilai-menurut-para-ahli [25
meluntur maka modernitas merupakan ancaman September 2016].
bagi eksistensi suatu bangsa. Pendidikan berbasis
Andhika. 2012. Dampak Modernisasi Dan
nilai-nilai budaya lokal sudah semestinya harus Globalisasi Di Indonesia [Online]. Tersedia:
diperkuat agar dapat mengeliminasi dampak buruk https:// rogerio17.wordpress.com/dampak-
dari modernitas dan globalisasi. modernisasi-dan-globalisasi-di-indonesia/ [25
September 2016].
Kearifan lokal merupakan budaya yang Aryani, I.K. 2006. Pendidikan Nilai dan Moral.
dimiliki oleh masyarakat tertentu dan di tempat- Purwakarta: Karya Swadaya Mandiri.
tempat tertentu yang dianggap mampu bertahan Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa.
dalam menghadapi arus globalisasi, karena Jakarta: Pustaka Jaya.
kearifan lokal tersebut mengandung nilai-nilai Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1
Nomor 2, September 2013, Hal. 112-118.
yang dapat dijadikan sebagai sarana
Jhonson, P.D. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan
pembangunan karakter bangsa. Hal ini penting Modern (Jilid I). Jakarta: Gramedia.
terutama di zaman sekarang ini, yakni zaman
Jones, P. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial dari
keterbukaan informasi dan komunikasi yang jika Teori Fungsionalisme hingga Post-Modernisme,
tidak disikapi dengan baik maka akan berakibat (terjemahan), Jakarta: Yayasan Obor.
pada hilangnya kearifan lokal sebagai identitas Koentjaraningrat. 2009. Sejarah Teori Antropologi I.
dan jati diri bangsa. Jakarta: UI Press.
Maryani, E. 2011. Kearifan Lokal Sebagai Sumber
Nilai-nilai budaya lokal yang unggul harus Pembelajaran IPS dan Keunggulan Karakter
dipandang sebagai warisan sosial. Manakala Bangsa. Bandung: Makalah Pada Konvensi
budaya tersebut diyakini memiliki nilai yang Pendidikan Nasional IPS (KONASPIPSI).
berharga bagi kebanggaan dan kebesaran Poerwanto. 2000. ―Periodesasi Kebudayaan dan
martabat bangsa, maka transmisi nilai budaya Peradaban Umat Manusia‖ Jakarta: Graha Ilmu.
kepada generasi penerus merupakan suatu Rosidi, A. 2011. Kearifan Lokal dalam Perspektif
Budaya Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
keniscayaan. Rangkaian transmisi berangkat dari
imitasi, identifikasi, dan sosialisasi, berkaitan Sartini. 2004. ―Menggali Kearifan Lokal‖. Jurnal
Filsafat, Jilid 37, (2).
dengan bagaimana cara. Pada saatnya proses
Sikin, Aswasula. 2014. Pendidikan Berbasis Budaya
transmisi kebudayaan di dalam masyarakat mod- Lokal [Online]. Tersedia: http://kiens-
ern akan menghadapi tantangan-tantangan yang edu.blogspot.co.id/2014/09/pendidikan-berbasis-
berat. Di sinilah letak peranan pendidikan untuk budaya-lokal.html [25 September 2016].
mengembangkan kepribadian yang kreatif dan

ERMA ARIANI 193


Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma Baru Pendidikan
Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Yunus, Rasid. 2014. Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Ge-
nius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Studi
Empiris Tentang Huyula, Jurnal -Ed.1,Cet. 1—
Yogyakarta: Deepublish

194 ERMA ARIANI


PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN
PENERAPANNYA DI SEKOLAH
Erma Susanti
ermasusanti15@gmail.com

I. PENDAHULUAN berbagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia


1.1 Latar Belakang Masalah (HAM) yang cukup parah merusak sendi-sendi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
komunitas etnik, agama, bahasa daerah, dan Secara operasional, pendidikan
adat istiadat. Sehubungan dengan hal itu, maka berwawasan kebangsaan adalah layanan
setiap warga dituntut untuk saling mengenal, bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan untuk
menerima, menghargai, dan saling membantu meningkatkan paham, rasa dan semangat
dalam rangka memelihara dan memperkokoh kebangsaan yang baik pada siswa, yang
persatuan dan kesatuan bangsa. ditunjukkan dengan mengutamakan tingkah laku
bersaudara, demokratis, saling menerima dan
Kini rasa persatuan dan kesatuan bangsa
menghargai, serta saling menolong dalam
Indoneia mengalami gejala disintegrasi yang cukup
berinteraksi sosial dengan sesama warga Indo-
memprihatinkan. Semula hal itu dipicu oleh krisis
nesia. Oleh karena itu pada kesmpatan kali ini
ekonomi yang berkepanjangan yang kemudian
kita akan membahas masalah ― Pendidikan
meluas menjadi krisis multidimensi, dan berakhir
Wawasan Kebangsaan dan Penerapannya di
pada krisis kepercayaan masyarakat terhadap
Sekolah‖.
pemerintah dan hukum. Sekalipun kecenderungan
ini merupakan gejala yang wajar dari suatu 1.2 Rumusan Masalah
masyarakat yang tengah mengalami masa transisi Berdasarkan latar belakang masalah yang
dari sistem pemerintahan yang otoritarian menuju telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan
demokratis, tetapi gejala yang muncul cenderung masalah, yakni:
bersifat eksplosif, merebak dengan cepat di Apakah tujuan adanya pemahaman
kalangan masyarakat dan hampir tidak dapat tentang pendidikan nilai berkebangsaan?
dikendalikan oleh pihak yang berwenang. Gejala ini Apakah dampak adanya pemahaman
telah mengakibatkan tentang pendidikan nilai berkebangsaan?

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran Ekonomi MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan Banjarmasin

ERMA SUSANTIAKHMAD HANAFI MAULANA 195


1.3 Tujuan dimaknai sebagai harga (Mulyana, 2004: 7).
Tugas ini disusun dengan tujuan untuk: Namun ketika dihubungkan dengan suatu objek
Menambah pengetahuan kita akan atau sudut pandang tertentu, ―harga‖ yang
budaya bangsa indonesia dalam terkandung di dalamnya memiliki tafsiran yang
menghargai perbedaan. bermacam-macam. Perbedaan tafsiran tentang
Meningkatkan pengertian dan harga suatu nilai tidak hanya disebabkan oleh
pemahaman kita akan nilai kebangsaan. minat manusia terhadap hal-hal yang material,
maupun kajian ilmiah tapi lebih dari itu, harga
suatu nilai perlu diartikulasikan untuk menyadari
PEMBAHASAN
dan memanfaatkan makna kehidupan. Manusia
2.1 Tujuan pendidikan nilai kebangsaan dituntut untuk menempatkannya secara
1. Pengertian pendidikan seimbang atau memaknai harga-harga lain
Pawiti (2012) menuliskan definisi dengan harga keyakinan beragama yang secara
―pendidikan menurut UU No. 2/1989 tentang hirarkhis memiliki nilai akhir yang lebih tinggi.
sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar Perbedaan cara pandang dalam memahami
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan nilai berimplikasi pada perumusan definisi nilai
bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan bagi (Mulyana, 2004: 9-10):
peranannya di masa yang akan datang‖.
Nilai adalah keyakinan yang membuat
Pendidikan pada dasarnya adalah proses seseorang bertindak atas dasar
komunikasi yang di dalamnya mengandung pilihannya (Gordon Allport, 1964).
transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan 2. Nilai adalah patokan normatif yang
keterampilan-keterampilan di dalam dan luar mempengaruhi manusia dalam
menentukan pilihannya di antara cara-cara
sekolah yang berlangsung sepanjang hayat. Dari
tindakan alternatif (Kuperman, 1983).
generasi ke generasi pendidikan sangat
bermakna bagi kehidupan individu, masyarakat, Nilai adalah alamat sebuah kata ―ya‖ atau
nilai adalah sesuatu yang ditunjukkan
dan suatu banga. Pendidikan sebagai gejala
kata ya (Hans Jonas – Bertens, 1999).
manusiawi dan sekaligus upaya sadar, di
dalamnya tidak terlepas dari keterbatasan- Dari beberapa pendapat tersebut dapat
keterbatasan yang dapat melekat pada peserta ditarik kesimpulan bahwa nilai adalah rujukan
didik, pendidik, interaksi pendidikan, serta pada dan keyakinan dalam menentukan pilihan.
lingkungan dan sasaran pendidikan. Nilai dan Fakta

Pendidikan memainkan peranan penting di Nilai itu ada, tapi tidak mudah dipahami.
Sifatnya yang abstrak dan tersembunyi di
dalam kehidupan dan kemajuan umat manusia.
belakang fakta.
Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang
Nilai lahir dari sebuah konsekuensi
dinamis dalam kehidupan setiap individu yang
penyikapan atau penilaian atas sesuatu
mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa hal yang faktual.
(akal, rasa, dan kehendak), sosial, dan
Nilai itu ada ketika seseorang melihat
moralitasnya. Dengan kata lain pendidikan sesuatu kejadian, merasakan suatu
merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam suasana, mempersepsi suatu benda atau
mempengaruhi kemampuan dan kepribadian. merenungkan suatu peristiwa.
2. Pengertian nilai Jarak antara nilai dan fakta sifatnya relatif
bergantung pengalaman dan
Istilah VALUE yang diterjemahkan dalam pengetahuan seseorang.
bahasa Indonesia menjadi nilai dan dapat
196 ERMA SUSANTI
Nilai memiliki relativitas sedang fakta laku, pola berpikir, dan sikap yang
memiliki objektivitas. merupakan suatu kesatuan.
Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan Pelacakan realitas nilai dapat dilakukan
sehingga melahirkan tindakan pada diri dengan cara mengamati kecenderungan
seseorang. seseorang dalam berperilaku.
Nilai yang sesungguhnya hanya dapat Pengamatan realitas nilai terdapat
lahir kalau diwujudkan dalam praktik perbedaan kultural meskipun rujukannya
tindakan. sama.
Sebagai sesuatu yang diinginkan, Nilai itu relatif karena perbedaan situasi,
dikejar, dan diraih, maka nilai melekat kondisi, dan lingkungan masyarakat.
pada tindakan. Misalnya: ―seseorang Nilai tidak selalu disadari, seseorang
berkata bahwa segala perikehidupan sebenarnya jarang menyadari semua
harus dilandasi keikhlasan, pada hal nilai dalam hidupnya kecuali berusaha
tindakannya banyak menampilkan kaidah menemukannya.
untung-rugi secara material‖
Nilai adalah landasan bagi perubahan dan
Nilai dapat merujuk pada sekumpulan merupakan daya pendorong bagi
kebaikan yang disepakati bersama. kehidupan seseorang atau kelompok.
Ketika kebaikan itu sudah menjadi aturan Nilai ditanamkan melalui sumber yang
atau menjadi kaidah yang dipakai berbeda (keluarga, masyarakat, agama,
sebagai tolak ukur dalam menilai media massa, tradisi atau kelompok
sesuatu, maka itulah norma. sebaya).
Nilai dan norma hanya memiliki harga jika Nilai Instrumental dan Nilai Terminal
diwujudkan dalam perilaku atau tindakan.
Nilai menyimpan rahasia yang menarik
Nilai dilukiskan suatu harga yang diyakini
seseorang sedang norma lebih untuk ditelaah lebih mendalam. Para ahli
merupakan suatu keharusan yang mengklasifikasi nilai dari berbagai sudut pandang
datang dari konsekuensi sosial sebagai akan tetapi dalam proses kepemilikannya nilai
hasil kesepakatan bersama. perilaku tidak dapat dipisahkan dari keadaan
Nilai sebagai suatu keyakinan seseorang lingkungan sekitar. Dari berbagai panadngan
untuk bertindak atas dasar pilihannya. tentang klasifikasi nilai perlu dibahas nilai instru-
Sifat baik buruk yang dilekatkan pada mental dan nilai terminal yang erat dengan budi
moral, maka sifat tersebut sudah pekerti karena memandang bahwa nilai-nilai
menyatu dengan tindakan sedang baik pada diri manusia dapat ditunjukkan oleh cara
buruknya suatu nilai belum tentu diikuti bertingkah laku atau hasil tingkah laku.
oleh tindakan.
Rescher membedakan nilai perilaku dalam
Meskipun nilai tersebut dituntut adanya
penerapan, sifat kebutuhan konteks NILAI ANTARA dan NILAI AKHIR, sedangkan
penerapannya tidak mendesak. Rokeach menggunakan istilah yang berbeda
dengan menyebut NILAI ANTARA sebagai NILAI IN-
Tema moral erat kaitannya dengan
tanggungjawab sosial yang teruji secara STRUMENTAL dan menyebut NILAI AKHIR sebagai
langsung, sedangkan tema nilai NILAI TERMINAL
meskipun memiliki tanggungjawab sosial c. Pendidikan nilai kebangsaan
dapat ditangguhkan untuk sementara
waktu. Pendidikan nilai kebangsaan bertujuan
Nilai yang bersifat abstrak dapat dilacak untuk membentuk karakteristik seluruh elemen
melalui tiga realitas, yaitu: pola tingkah masyarakat akan pentingnya kesadaran cinta

ERMA SUSANTIAKHMAD HANAFI MAULANA 197


bangsa dan tanah air dalam bentuk semangat Jujur : Perilaku yang didasarkan pada
nasionalisme. upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam
Tujuan pendidikan karakter sebagai berikut. perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-
Toleransi : Sikap dan tindakan yang
nilai berdasarkannorma agama, kebudayaan,
menghargai perbedaan agama, suku,
hukum/konstitusi, adat istiadat, dan etnis, pendapat, sikap, dan tindakan or-
estetika.Pendidikan karakter adalah upaya yang ang lain yang berbeda dari dirinya.
terencana untuk menjadikan pesertadidik Disiplin : Tindakan yang menunjukkan
mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai- perilaku tertib dan patuh pada berbagai
nilai sehingga pesertadidik berperilaku sebagai ketentuan dan peraturan
insan kamil. Karakter tersebut dinilai Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan
menuruthubungan manusia dengan Tuhan, diri upaya sungguh-sungguh dalam
sendiri, sesama dan lingkungan, dan bangsa dan mengatasi berbagai hambatan belajar
dan tugas, serta menyelesaikan tugas
negara. Hubungan manusia dengan Tuhannya
dengan sebaik-baiknya.
dinilai menurutderajat taqwa dan sikap religius.
Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu
Hubungan manusia dengan diri sendiri dinilai
untuk menghasilkan cara atau hasil baru
berdasarkan sikap jujur, bertanggung jawab, dari sesuatu yang telah dimiliki.
bergaya hidup sehat,disiplin, kerja keras, percaya
Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak
diri, berjiwa wirausaha, kreatif, inovatif,mandiri, mudah tergantung pada orang lain dalam
dan mempunyai rasa ingin tahu. Hubungan menyelesaikan tugas-tugas
manusia dengan sesamadan lingkungannya Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan
dinilai berdasarkan sikap sadar hak dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban, patuh pada aturan sosial, menghargai kewajiban dirinya dan orang lain
karya orang lain, santun dan demokratis, dan Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan
peduli lingkungan sosial dan lingkungan hidup. yang selalu berupaya untuk mengetahui
Sedangkan hubungan manusia dengan bangsa lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
dan negaranya dinilai berdasarkan sikap yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
nasionalisme dan menghargai keberagaman dan Semangat Kebangsaan: Cara berpikir,
pemahaman terhadap budaya dan ekonomi bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan
1. Mengembangkan potensi afektif peserta negara di atas kepentingan diri dan
didik sebagai manusia dan warganegara kelompoknya
yang memiliki nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap,
dan berbuat yang menunjukkan
2. Mengembangkan kebiasaan dan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai- yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
nilai universal, dan tradisi budaya bangsa fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
INDONESIA yang religius. bangsa.
Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh Menghargai Prestasi: Sikap dan
siswa sebagai berikut. tindakan yang mendorong dirinya untuk
Religius : sikap dan perilaku yang patuh menghasilkan sesuatu yang berguna
dalam melaksanakan ajaran agama yang bagi masyarakat, dan mengakui, serta
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan menghormati keberhasilan orang lain.
ibadah agama lain, dan hidup rukun Bersahabat/Komunikatif: Tindakan
dengan pemeluk agama lain. yang memperlihatkan rasa senang
198 ERMA SUSANTI
berbicara, bergaul, dan bekerja sama tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak
dengan orang lain. dalam meraih prestasi di sekolah. Factor-factor
Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan yang membuat kegagalan anak di sekolah bukan
tindakan yang menyebabkan orang lain semata-mata karena kecerdasan otak tetapi ada
merasa senang dan aman atas
pada karakteristik anak itu sendiri yaitu kurangnya
kehadiran dirinya.
rasa kepercayaan diri, ketidakmampuan untuk
Gemar Membaca : Kebiasaan bekerja sama, kurangnya pergaulan di sekolah,
menyediakan waktu untuk membaca
kemampuan empati, kurang berkonsentrasi dan
berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya. kurangnya berkomunikasi.

Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan Hal yang dikemukakan diatas sesuai dengan
yang selalu berupaya mencegah pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan
kerusakan pada lingkungan alam di sesorang di masyarakat, ternyata 80 persen
sekitarnya, dan mengembangkan upaya- dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, 20 persen
upaya untuk memperbaiki kerusakan
kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang
alam yang sudah terjadi
mengalami kendala dalam kecerdasan emosinya
Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang
anak-anak ini sudah terlihat pada usia pra
selalu ingin memberi bantuan pada or-
ang lain dan masyarakat yang sekolah, kalau tidak ditangani secara serius
membutuhkan. maka akan terbawa sampai usia remaja hingga
Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku mengganggu proses kedewasaan emosi anak itu
seseorang untuk melaksanakan tugas dan sendiri. Sebaliknya remaja yang punya
kewajibannya, yang seharusnya dia karakteristik yang bagus akan terhindar dari
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, masalah umum seperti dihadapi oleh remaja-
lingkungan (alam, sosial dan budaya), remaja saat ini seperti tawuran, mengkonsumsi
negara dan Tuhan Yang Maha Esa. narkoba, miras, prilaku seks bebas dll yang bisa
2.2 Dampak Pendidikan Kebangsaan membuat kegagalan dalam hidupnya.
Membahas masalah dampak pendidikan Beberapa Negara melakukan pendidikan
kebangsaan tidak lepas dari pengaruh dalam karakter sejak pendidikan dasar hingga punya
sebuah pembelajaraan bahkan dalam kehidupan peranan besar saat beranjak dewasa hasil
sehari-hari, Bangsa mencakup seluruh aspek- penelitian di Negara-negara ini menyatakan
aspek yang ada di negeri ini baik dari segi bahwa implementasi pendidikan karakter
ekonomi, sosial, politik, budaya dan agama tersusun secara sistematis berdampak positif
semua disatukan dalam satu kebangsaan. pada pencapaian akademis.
Dampak keberhasilan pendidikan nilai Seiring sosialisasi tentang relevansi
kebangsaan atau pembentukan karakter dalam pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu
bidang akademik, dalam beberapa penelitian dekat tiap sekolah bisa menerapkan pendidikan
mengemukakan pendidikan nilai-nilai yang berbasis nilai-nilai kebangsaan untuk
kebangsaan membuat siswa-siswa disekolah membentuk karakteristik generasi bangsa agar
sangat termotivasi dalam meraih prestasi kedepannya melahirkan generasi bangsa yang
akademik bagi sekolah yang menerapkan cerdas dan lebih kompeten sesuai nilai-nilai
pendidikan karakter. leluhur bangsa dan agama. Dengan demikian
Sebuah buku yang berjudul emotional intel- melalui pendidikan karakter pendidikan berbasis
ligence dan school success (Joseph Zins, et al, nilai-nilai kebangsaan menjadikan generasi
2001) mengkompilasikan berbagai penelitian penerus bangsa menjadi lebih baik.

ERMA SUSANTIAKHMAD HANAFI MAULANA 199


III. PENUTUP http://haryonoadipurnomo.wordpress.com/2012/01/11/
nilai-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/
3.1 Kesimpulan
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-
Berdasarkan pembahasan masalah yang karakter/
dibahas berfokus pada pendidikan berbasis nilai-
nilai kebangsaan di Indonesia dapat disimpulkan
bahwa bangsa Indonesia memiliki berbagai etnis,
suku, budaya dan agama peserta didik diajarkan
untuk menghargai indahnya sebuah perbedaan
sebagai fitrah tuhan. Dalam setiap perbedaan
mereka diajarkan untuk saling peduli pada
sesama, rasa kasih sayang sesama manusia,
dengan segala perbedaan ini peserta didik
disatukan dalam semangat kebangsaan dengan
tujuan agar bangsa ini menjadi bangsa yang
maju, bangsa yang gigih dan bangsa yang berani
bersaing kedepannya dengan semangat
kebangsaan yang membara hingga mengubah
karakteristik generasi penerus bangsa menjadi
bangsa yang lebih baik lagi.
3.2 Saran
Seorang guru harus mengetahui pentingnya
pendidikan berbasis nilai-nilai kebangsaan dan
memperdalam pengetahuan guru tersebut agar
mendukung tercapainya tujuan yang di inginkan
sehingga mampu membangkitkan semangat
belajar peserta didik, membangun karakter
peserta didik melalui nilai-nilai kebangsaan
dengan semangat nasionalisme.

DAFTAR PUSTAKA
Gunarto, (2004). Implementasi Pendidikan budi Pekerti,
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Permendiknas RI No. 23 thn 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
danMenengah.
Tim penyusun. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan
Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai
Budaya Untuk Membentuk daya Saing Dan karakter
Bangsa : Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter bangsa. Jakarta : Pusat kurikulum Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Masnur Muslich, (2011). Pendidikan Karakter : Menjawab
Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta : Bumi
Aksara
200 ERMA SUSANTI
MENANAMKAN JIWA ANTI KORUPSI PADA ANAK
BANGSA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
EVA MAYA KESUMA SARI
evamayaks21@gmail.com

I. PENDAHULUAN Amanat Undang-Undang No. 20 tahun 2003


1.1 Latar Belakang mengenai Sistem Pendidikan Nasional Indone-
sia menyebutkan bahwa pengembangan karakter
Hampir setiap hari kita melihat dan
seperti beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
mendengar berita tentang korupsi baik di media
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
massa maupun elektronik. Anak-anak sampai or-
demokratis dan bertanggung jawab menjadikan
ang dewasa dapat dengan mudah mengakses
fungsi dan tujuan yang harus dicapai dalam
berita tersebut. Namun, tanpa disadari hal itu
proses pembelajaran di sekolah
justru akan menimbulkan dampak negatif kepada
anak-anak yang cara berfikirnya masih abstrak, Melihat fenomena korupsi yang semakin
terutama pada pengeroposan karakter. Anak marak, membudaya, canggih, bahkan mampu
bangsa yang notabene merupakan calon melakukan regenerasi dengan lahirnya koruptor-
penerus dan pemimpin bangsa, jika karakter koruptor muda, memang sudah sangat
mereka tidak bimbing dan diarahkan sejak dini mendesak untuk adanya penanaman jiwa anti
maka ditakutkan nantinya mereka akan korupsi pada anak bangsa melalui pendidikan
terpengaruh oleh lingkungan dan budaya- karakter di sekolah-sekolah. Artinya, ada
budaya yang tidak sesuai dengan aturan- aturan keinginan kuat agar pendidikan (sekolah) mampu
dan norma- norma yang berlaku dan diharapkan. memberikan kontribusi output siswa didik yang
mempunyai integritas tinggi dan mampu menjadi
Modus korupsi yang dulunya sekadar
penggiat anti korupsi di tengah masyarakat.
―salam tempel‖ sekarang menjadi semakin
canggih dan sistemik mulai dengan rekayasa 1.2 Rumusan Masalah
anggaran, bagi-bagi cek perjalanan, penggunaan Penulis telah menyusun beberapa masalah
kata sandi (password) apel Malang dan apel yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
Washington, pengadaan kredit fiktif, manipulasi batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun
proyek, manipulasi data pajak, dan lain-lain beberapa masalah yang akan dibahas dalam
modus oper-andi korupsi. karya tulis ini antara lain:

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
**Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 2 Banjarmasin.

EVA MAYA KESUMA SARI 201


Apa jiwa anti korupsi itu? dan mencoba untuk melawannya jika terrdapat
Apa pengertian pendidikan Karakter? korupsi.
Bagaimana konsep jatidiri dan esensi Jati diri merupakan fitrah manusia yang
karakter bangsa?
merupakan potensi dan bertumbuh kembang
Pengertian Pendidikan Karakter Untuk selama hati manusia bersih, sehat dan tidak
Membangun Keberadaban Bangsa
tertutup. Jati diri yang dipengaruhi oleh
Bagaimana proses pendidikan karakter lingkungan akan tumbuh menjadi karakter dan
demi terwujudnya jiwa anti korupsi pada selanjutnya karakter akan melandasi pemikiran,
anak bangsa?
sikap, dan perilaku manusia.[2]
Jiwa anti korupsi merupakan suatu
PEMBAHASAN kesadaran seorang individu dimana ia
2.1 Pengertian Jiwa Anti Korupsi mengetahui apa itu korupsi, bahayanya dan ia
Sebelum mengetahui jiwa anti korupsi, berusaha untuk menghindari dan juga
terlebih dahulu kita mengetahui apa itu korupsi. melawannya. Ia tidak terbawa dengan keadaan
Dalam mukadimah buku saku pandangan Islam lingkungan, karena ia telah memiliki suatu jiwa
terhadap korupsi,tertulis bahwa Istilah korupsi yang mana telah ia tanami dengan sikap anti
berasal dari perkataan latin ―coruptio‖ atau korupsi.
―corruptus ‖ yang berarti kerusakan atau 2.2 Pengertian Pendidikan Karakter
kebobrokan. Istilah korupsi di beberapa negara, Sebelum mengetahui pengertian pendidikan
seperti ―gin moung‖ (Muangthai) yang berarti karakter, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu
makan bangsa, ―tanwu‖ (Cina) berarti makna karakter. Menurut kamus bahasa
keserakahan bernoda, dan di Jepang ―Oshoku‖ Indonesia karakter diartiian sebagai tabiat,
berarti kerja kotor. Inti makna korupsi adalah perangai, dan sifat karakter seseorang.
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, Sementara berkarakter diartikan mempunyai
penyimpangan, menghianati kepercayaan, kepribadian sendiri. Adapun kepribadian diartikan
penggelapan, penipuan, penyuapan, dan dengan sifat khas dan hakiki seseorang yang
sebagainya yang mengandung nilai penghinaan membedakan dengan orang lain.[3]
dan fitnah.
Dalam literatur Fiqh, setidaknya ada enam Menurut Drs. Sunhaji, M.Ag dalam
istilah untuk korupsi, yaitu; kuliahnya Strategi Pembelajaran pada 9 Oktober
Ghulul (penggelapan), 2009, karakter ada 3 macam, yaitu karakter
risywah (penyuapan), dalam pembelajaran, karakter dalam budaya,
Ghashab (perampasan), dan karakter dalam ekstrakurikuler. Karakter
ikhtilas (pencopetan), pembelajaran merupakan karakter yang dimiliki
Sirqoh (pencurian) dan oleh siswa dan juga karakter yang ditanamkan
Hirabah (perampokan)[1] saat pembelajaran berlangsung. Karakter budaya
merupakan karakter yang ditanamkan dalam diri
Kata anti sendiri dalam kamus ilmiah seseorang yang ditanamkan melalui buday a dan
populer memiliki makna benci, menolak,
lingkungan disekitarnya. Dan pendidikan karakter
melawan dan menentang. Jadi anti korupsi ialah
ekstrakurikuler merupakan budaya yang dibentuk
benci, menolak atupun melawan korupsi. Dalam
dan ditanamkan pada diri seseorang melalui
artian seseorang harus menghindarkan dirinya
kegiatan- kegiatan ekstra, seperti halnya karakter
dari korupsi dan segala hal yang berkaitannya,
202 EVA MAYA KESUMA SARI
kepemimpinan, sosial dan sebagainya pada utuh. Asumsinya, anak merupakan
anak- anak pramuka. organisme manusia yang memiliki
potensi untuk dikuatkan dan
Menurut UU nomor 20 tahun 2003 dikembangkan.
disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha
Penguatan dan pengembangan perilaku
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah/
belajar dan proses pembelajaran agar peserta lembaga.
didik secara aktif mengembangkan potensi Dengan demikian pendidikan karakter
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual merupakan proses pemberian tuntunan peserta/
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, anak didik agar menjadi manusia seutuhnya yang
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan rasa dan karsa.peserta didik diharrapkan memiliki
negara. Jika dipahami lebih jauh, dalam UU ini karakter yang baik, meliputu kejujuran, tanggung
jawab, bersih, cerdas dan sehat, peduli dan
sudah mencakup pendidikan karekter. Misalnya
kreatif.[4]
pada bagian kalimat terakhir dari defenisi
pendidikan dalam UU tentang SISDIKNAS ini, 2.3 Konsep Jati Diri dan Esensi Karakter
Bangsa
yaitu memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Jati diri merupakan fitrah manusia yang
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan merupakan potensi dan bertumbuh kembang
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. selama hati manusia bersih, sehat dan tidak
tertutup. Jati diri yang dipengaruhi oleh lingkungan
Menurut Kemendiknas (2010), karakter
akan tumbuh menjadi karakter dan selanjutnya
adalah watak, tabiat, akhlak atau kepribadian
karakter akan melandasi pemikiran, sikap, dan
seseorang yang terbentuk dari internalisasi
perilaku manusia. Oleh karena tugas kita adalah
berbagai kebijakan yang diyakini dan digunakan
sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, menyiapkan lingkungan yang dapat
bersikap, dan bertindak. Sementara pendidikan mempengaruhi jati diri menjadi karakter yang
baik, sehinnga perilaku yang dihasilkan juga baik.
karakter adalah pendidikan yang mengembangkan
Karakter pribadi- pribadi aan menjadi karakter
nilai- nilai karakter bangsa pada diri peserta didik,
masyarakat dan pada akhirnya menjadi karakter
sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
bangsa.
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai- nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota Dalam rangka untuk memperkuat
masyarakat, dan warga negara yang religius, pelaksanaan pendidika karakter telah
nsaionalis, produktif, dan kreatif.pendidikan dalam teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari
setting sekolah diartikan sebagai proses agama, Pancasila, budaya dan tujuan Pendidikan
pembelajaran yang mengarahkan pada penguatan Nasional, diantaranya yaitu;Religius, Jujur,
dan pengembangan perilaku anak secara utuh Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri,
yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat
ditunjuk oleh sekolah. Definisi tersebut kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai
mengandung makna: prestasi, Bersahabat/ komunikatif, Cinta damai,
Gemar menbaca, Peduli lingkungan, Peduli
Pendidikan karakter merupakan
sosial, Tanggung jawab.[5]
pendidikan yang terintegrasi dengan
pembelajaran yang terjadi pada semua Untuk kemajuan Republik Indonesia,
mata pelajaran. diperlukan karakter yang tangguh, kompetitif,
diarahkan pada penguatan dan berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
pengembangan perilaku anak secara royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan b

EVA MAYA KESUMA SARI 203


erorientasi Iptekk berdasarkan Pancasila dan di keberadaan watak pluralisme tersebut.
jiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut
Maha Esa. Karakter yang berlandaskan falsafah lebih diperkuat lagi melalui arti simbol ―Bhineka
Pancasila artinya setiap aspek karakter harus Tunggal Ika‖ pada lambang negara Indonesia.
dijiwai kelima sila Pancasila secara utuh dan Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-
komprehensif yang dapat dijelaska sebagai nilai karakter bangsa, dari pendidikan informal,
berikut:[6] dan secara pararel berlanjut pada pendidikan
Bangsa yang Berketuhanan yang Maha formal dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke
Esa depan bagaimana kita mampu menempatkan
Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan
yang Adil daan Beradab bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan
Bangsa yang mengedepankan Persatuan implementasi pendidikan yang berbasis karakter
dan Kesatuan Bangsa menjadi sangat penting dan strategis dalam
Bangsa yang Demokrratis dan rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya
menjunjung tinggi hukum dan Hak Asasi juga menuntut adanya dukungan yang kondusif
Manusia
dari pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.
Bangsa yang Mengedepankan Keadilan
dan Kesejahteraan ―Pendidikan Karakter Untuk Membangun
Keberadaban Bangsa‖ adalah kearifan dari
2.4 Pendidikan Karakter Untuk Membangun
keaneragaman nilai dan budaya kehidupan
Keberadaban Bangsa
bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika
Sejarah memberikan pelajaran yang amat seseorang membuka diri untuk menjalani
berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan kehidupan bersama dengan melihat realitas plu-
pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang ral yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus
mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika
Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, menghadapi konflik yang berbasis pada ras,
bagaimana toleransi dan keterbukaan para suku dan keagamaan. Pendidikan karakter
Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, bukanlah sekedar wacana tetapi realitas
dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran implementasinya, bukan hanya sekedar kata-
pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau
keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk
bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, membangun keberadaban bangsa Indonesia.
sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi Pembiasaan berperilaku santun dan damai
persoalan bagi mereka. adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka,
Karena itu pendidikan karakter harus digali tetap merdeka. (Muktiono Waspodo)[7]
dari landasan idiil Pancasila, dan landasan 2.5 Proses pendidikan karakter demi
konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia terwujudnya jiwa anti korupsi pada anak bangsa
memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar
Demi terwujudnya jiwa anak bangsa yang
―Sumpah Pemuda‖ menegaskan tekad untuk
anti terhadap korupsi maka dapat direalisasikan
membangun nasional Indonesia. Mereka
melalui beberapa cara, yaitu;
bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan
berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka 1) Melalui keteladanan
dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua Ini yang berat bagi seorang guru. Memberi
peristiwa sejarah ini menunjukan suatu contoh. Sifat anak adalah suka meniru, oleh
kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi karena itu sebagai guru hendaknya harus selalu
204 EVA MAYA KESUMA SARI
memberi contoh yang baik sesuai dengan norma segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan
dan aturan yang ada. Maksud memberi contoh tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah,
disini bukan sekedar menjelaskan contoh diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima,
perilaku anti korupsi, tetapi ia sendiri dermawan, suka tolong-menolong dan gotong
mengamalkan perilaku yang ia ajarkan,sehingga royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan
dapat dicontoh para siswa. Seperti halnya sikap pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan
jujur, tidak berbohong dan memakan apa yang keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan;
bukan haknya. kesembilan, karakter toleransi, kedamaian, dan
Merujuk pada nasihat Bapak Pendidikan In- kesatuan.
donesia KH Dewantara, sekolah dan guru yang Kesembilan pilar karakter itu, diajarkan
tidak bisa memberikan contoh keteladanan (ing secara sistematis dalam model pendidikan
ngarso sung tulodho) maka akan menyebabkan holistik menggunakan metode knowing the good,
siswa mendapatkan bahaya dan kecelakaan feeling the good, dan acting the good. Knowing
(nyaru beboyo lan ciloko) di kemudian harinya.. the good bisa mudah diajarkan sebab
2) Melalui pembiasaan pengetahuan bersifat kognitif saja. Setelah know-
ing the good harus ditumbuhkan feeling loving
Pembiasaan adalah merupakan salah satu
the good, yakni bagaimana merasakan dan
cara yang dapat dipergunakan untuk mendidik
siswa. Dengan cara ini diharapkan siswa akan mencintai kebajikan menjadi engine yang bisa
terbiasa melalukan hal yang baik-baik. membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu
kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa,
Contoh untuk menanamkan jiwa anti korupsi orang mau melakukan perilaku kebajikan karena
ialah dengan jujur, seperti diadakannya kantin dia cinta dengan perilaku kebajikan itu. Setelah
kejujuran dalam sekolah, disitulah siswa dilatih terbiasa melakukan kebajikan, maka acting the
untuk bersikap jujur, karena ia yang mengambil good itu berubah menjadi kebiasaan.
jajan, ia yang membayar, ia yang menghitung
dan ia juga yang memberikan kembalian uang Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya
sisa jajan. Dan bagi siswa yang ketahuan tidak diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang
jujur, maka diberikan hukuman yang sesuai agar biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia
dapat menimbulkan efek jera terhadap siswa emas (golden age), karena usia ini terbukti
sehingga siswa tidak mengulangi kesalahannya. sangat menentukan kemampuan anak dalam
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian
3) Melalui Kurikulum.
menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas
Cara ini dapat ditempuh dengan memasukkan kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika
konsep karakter bangsa anti korupsi pada para anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30%
siswa melalui kurikulum /program sekolah . Disini berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20%
peran guru sangat penting dan diharapkan melalui sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa
kurikulum /program sekolah dengan kelengkapan kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan
silabus dan RPPnya guru dapat menanamkan jiwa karakter dimulai dari dalam keluarga, yang
dan karakter anti korupsi agar para siswa menjadi merupakan lingkungan pertama bagi
bangsa Indonesia yang tertanam dalam dirinya pertumbuhan karakter anak.
sifat- sifat anti korupsi.[8]
Dengan pendidikan karakter, penerapan,
Dalam artikelnya, Prof . Suyanto Ph.D penanaman dan pembentukan jiwa anti korupsi
menyatakan bahwa terdapat sembilan pilar yang diterapkan secara sistematis dan
karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur univer- berkelanjutan, seorang anak akan menjadi
sal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan

EVA MAYA KESUMA SARI 205


cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah DAFTAR PUSTAKA
bekal penting dalam mempersiapkan anak Badudu, J.S., dan Sutan Muhammad Zain, Kamus
menyongsong masa depan, karena seseorang Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: paramadina,
1997
akan lebih mudah dan berhasil menghadapi
segala macam tantangan kehidupan, termasuk Bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajaran
berdasarkan nilai- nilai budaya untuk membentuk
tantangan untuk melawan korupsi. daya saing dan karakter bangsa, kementrian
pendidikan nasional , badan penelitian dan
pengembangan kurikulum, 2010,
III. PENUTUP
Komisi Pemberantasan Korupsi.Buku Saku untuk
3.1 Kesimpulan Memahami Pandangan IslamTterhadap Korupsi:
koruptor; Dunia Akhirat di Hukum. Jakarta:
Jati diri merupakan fitrah manusia yang Komisi Pemberantasan Korupsi. 2007
merupakan potensi dan bertumbuh kembang Majid, Abdul, dkk. Pendidikan Karakter Perspektif
selama hati manusia bersih, sehat dan tidak Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012
tertutup. Jati diri yang dipengaruhi oleh Tim penelitian program DPP Bakat Minat dan
lingkungan akan tumbuh menjadi karakter dan Keterampilan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN
selanjutnya karakter akan melandasi pemikiran, Sunan Kalijaga Jogjakarta. Pendidikan Karakter
Pengalaman Implementasi Pendidikan Karakter di
sikap, dan perilaku manusia.
Sekolah. ( Jogkakarta: Tim penelitian program DPP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar Bakat Minat dan Keterampilan Fakultas Tarbiyah
dan keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2011
50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah
terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan http://amin-x.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah-
pendidikan-karakter.html
30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20%
http://marhenyantoz.wordpress.com/2011/10/04/
sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa pendidikan-karakter-bangsa-bagi-siswa/
kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan
karakter dimulai dari dalam keluarga, yang ENDNOTES
merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan
Komisi Pemberantasan Korupsi.Buku Saku untuk
karakter anak. Setelah itu dapat juga diterapkan Memahami Pandangan IslamTterhadap Korupsi:
dilingkungan sekitar (masyarakat) dan juga koruptor; Dunia Akhirat di Hukum. 2007( Jakarta:
pendidikan formal yaitu sekolah. Komisi Pemberantasan Korupsi). hlm. 7

Dengan pendidikan karakter, penerapan, Tim penelitian program DPP Bakat Minat dan
Keterampilan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
penanaman dan pembentukan jiwa anti korupsi
UIN Sunan Kalijaga JogjakartaPendidikan
yang diterapkan secara sistematis dan Karakter Pengalaman Implementasi Pendidikan
berkelanjutan, seornga anak akan menjadi Karakter di Sekolah, 2011, ( Jogkakarta: Tim
cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah penelitian program DPP Bakat Minat dan
Keterampilan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
bekal penting dalam mempersiapkan anak
UIN Sunan Kalijaga), hlm 44
menyongsong masa depan, karena seseorang
akan mudah berhasil menghadapi segala macam Badudu, J.S., dan Sutan Muhammad Zain, Kamus
tantangan untuk melawan korupsi. Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: paramadina,
1997. hlm. 617
3.2 Saran
Tim penelitian program DPP Bakat Minat op. Cit. hlm. 8
Pendidikan karakter dapat diterapkan
melalui beberapa cara, yaitu melalui keteladanan, Bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajaran
berdasarkan nilai- nilai budaya untuk membentuk
kebiasaan, dan kurikulum yang dibuat oleh daya saing dan karakter bangsa, kementrian
sekolah. Dapat juga dengan menerapkan cara pendidikan nasional , badan penelitian dan
knowing the good, feeling the good, dan acting pengembangan kurikulum, 2010, hlm., 25-30
the good. Tim penelitian program DPP Bakat Minat op. Cit. hlm.
206 EVA MAYA KESUMA SARI
45-46

7]http://amin-x.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah-
pendidikan-karakter.html

http://marhenyantoz.wordpress.com/2011/10/04/
pendidikan-karakter-bangsa-bagi-siswa/

EVA MAYA KESUMA SARI 207


208 EVA MAYA KESUMA SARI
ASIMILASI KEBUDAYAAN ORANG ARAB DI ANTASAN
KECIL BARAT KELURAHAN PASAR LAMA
BANJARMASIN PADA PERIODE 1945-1966 SEBAGAI
SIMBOL INTEGRITAS BAGIAN DARI BANGSA INDONESIA
FARHAT TIFANI
tifanifarhat@yahoo.co.id

I. PENDAHULUAN Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai wilayah


1.1 Latar Belakang terkecil dibanding dengan luas wilayah tiga
Propinsi lainnya di Pulau Kalimantan secara
Kalimantan merupakan pulau terbesar yang
keseluruhan.2 Ibukota Kalimantan selatan adalah
dimiliki Indonesia, luasnya mencapai lima kali luas
Banjarmasin.
Pulau Jawa. Dalam bahasa setempat Kalimantan
berarti pulau yang memiliki sungai-sungai besar Kota Banjarmasin secara geografis
(―kali sungai, ―mantan‖ besar). Pulau Kalimantan terletak3ˆ 15 sampai dengan 3ˆ 22 Lintang
dikenal juga dengan nama Brunai, Borneo, Tanjung Selatan dan 114ˆ 98 Bujur Timur. Berada pada
Negara (pada masa Hindu) dan dengan nama ketinggian rata-rata 0,16 m di bawah permukaan
setempat Pulau Bagawan Bawi Lewu Telo.1 Pulau laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan
Kalimantan terbagi atas Kalimantan Utara, relatif datar. Pada waktu air pasang hampir
Kalimatan Selatan, Kalimantan Barat, Kaliamatan seluruh wilayah digenangi air.
Timur, dan Kalimantan Tengah. Kota Banjarmasin secara administratif
Secara geografis, posisi astronomis Propinsi terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan berada diantara 1U21‘49" % dengan batas sebagai berikut :
4U10‘14" Lintang Selatan, dan 116U33‘28 % a. Sebelah Utara berbatasan dengan
114U19‘13" Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Barito Kuala.
wilayah Propinsi Kalimantan ibukotanya terletak b. Sebelah Timur berbatasan dengan
di bagian tenggara Pulau Kalimantan dengan Kabupaten Banjar.
batas-batas : sebelah utara berbatasan dengan c. Sebelah Barat berbatasan dengan
Propinsi Kalimantan Timur sebelah selatan Kabupaten Barito Kuala.
berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur d. Sebelah Selatan berbatasan dengan
berbatasan dengan Selat Makasar, dan Sebelah Kabupaten Banjar.
barat berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Banjarmasin sejak dahulu telah menjadi
Tengah. Berdasarkan letak tersebut, maka bandar perdagangan yang ramai dikunjungi para

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

FARHAT TIFANI 209


pedagang dari berbagai daerah di Nusantara dan ini sudah terlihat sejak dahulu saat Sultan
manca negara.3 Banjarmasin dalam Banjarmasin mengirim Syeh Arsad Albanjari pada
perkembanggannya menjadi bandar yang ramai abad XVIII.7 Keeratan hubungan antara orang Arab
dan menjadi kota kosmopolis sejak abad berabad dan Banjar juga tampak pada pakaian para tetua
yang lalu, serta berkembang menjadi bandar agama yang mengenakan jubah khas Arab,
transito, yang menyalurkan hasil impor dan hasil pemakaian aksara Arab Melayu, serta pemakaian
pedalaman keluar.4 Banjarmasin sebagai kota gelar mufti, menambah dan mempererat sentuhan
bandar banyak dikunjunggi para pedagang dari kedua budaya ini sehingga memudahkan asimilasi.
berbagai daerah di Nusantara seperti Jawa, Keberadaan orang Arab dapat diterima masyarakat
Maluku, Sumatra, dan lainnya bahkan juga dari Banjar dengan baik dikarenakan memiliki agama
berbagai negara seperti Cina, India dan Arab yang sama. Faktor kesamaan agama inilah yang
untuk berdagang. menumbuhkan relasi yang baik diantara keduanya.
Mendiskusikan tentang Banjarmasin sebagai
kota bandar menarik disimak penjelasan dari Keeratan relasi antara orang Arab dan or-
Djoko Suryo tentang kota bandar. Kota bandar ang Banjar menunjukan adanya hubungan yang
atau kota perdagangan (market city) sering baik diantara keduanya. Mereka melakukan
dianggap sebagai salah satu tipe kota yang telah interaksi yang intens dalam proses waktu yang
lama tumbuh di Indonesia, disamping tipe kota panjang sehingga berpeluang tumbuhnya
lainya yaitu kota kerajaan (city state) atau sacred- kerjasama dalam kehidupan sehari-hari yang
city. Fungsi kota perdagangan (market city) ini berlangsung lancar dan tanpa hambatan yang
adalah sebagai pusat kegiatan ekonomi. Faktor berarti. Hubungan ini merupakan interaksi antar
ekonomi merupakan unsur pokok yang golonggan etnik yang berbeda.8 Pola hubungan
mendasari tumbuh dan berkembangnya kota antara orang Arab dan Banjar yang menimbulkan
serta kontak-kontak sosial budaya dari berbagai terjadinya jaringan kekerabatan, jaringan
golongan etnik di Indonesia melalui kota sebagai ekonomi dan jaringan sosial ini bisa digolongkan
―Wadahnya‖ (melting pot). Faktor ini pula yang dalam pola hubungan di dalam perkumpulan-
pertama mendasari terselengaranya proses perkumpulan tidak resmi, seperti misalnya
integrasi sosio-kultural masyarakat Indonesia mempunyai mata pencaharian yang sama. Pola
melalui kegiatan lalu lintas perdagangan.5 hubungan tidak resmi terlihat dari perkumpulan-
Letak Banjarmasin yang sangat strategis perkumpulan sosial keagamaan dan bentuk-
menjadikannya tujuan migrasi. Salah satu bentuk kerjasama atau kontak sosial yang
bangsa yang melakukan migrasi dan akhirnya berkaitan dengan bidang kemasyarakatan, relasi
menetap di Banjarmasin adalah orang Arab. sosial antara orang Arab dan Banjar yang
Tidak diketahui secara pasti kapan kedatangan panjang dan dalam waktu lama telah membentuk
orang Arab karena tidak ada data akurat dalam sebuah asimilasi.9 Dasar asimilasi di Indonesia
buku-buku yang bisa menjelaskan kapan orang adalah pernyataan yang asimilatif serta memiliki
Arab datang ke Banjarmasin. Tujuan orang Arab efek di-mensional yakni sumpah pemuda Arab
datang ke Banjarmasin selain untuk berdagang Indone-sia pada tanggal 4 Oktober 1934 oleh
juga syiar Islam.6 Ketika orang Arab ke Baswedan yang juga sebagai pendiri P.A.I
Banjarmasin mereka diterima dengan baik (Partai Arab Indo-nesia).
karena memiliki agama yang sama yakni Islam. Proses asimilasi orang keturunan Arab di
Aktivitas perdagangan sebagai pendorong dan Banjarmasin sesungguhnya merupakan proses
syiar merupakan faktor utama dapat diterimanya sosialisasi mereka untuk mengidentifikasikan diri
orang Arab di Banjarmasin. Keeratan hubungan sebagai bagian dari satu bangsa. Asimilasi
210 FARHAT TIFANI
dimaksudkan sebagai proses sosial yang daerah perkampungan orang Melayu yang
mengarah kepada sangat sedikit penduduknya, karena mereka
menyatu-gabungan golongan yang mempunyai sudah terkonsentrasi di daerah kampung Melayu.
sikap mental, adat kebiasaan dan kebudayaan Daerah Antasan ditetapkan oleh Belanda sebagai
yang berbeda-beda menjadi satu kebulatan kampung Arab, dan ini merupakan keuntungan
sosiologis yang harmonis dan bermakna dalam bagi orang Arab karena daerah ini secara
satu nama bangsa (nasion) Indonesia.10 geografis merupakan daerah yang strategis yang
dekat dengan pasar lama, yang merupakan
Di Banjarmasin tercipta perkampungan-
wilayah perlintasan para pedagang dari sungai
perkampungan yang terbentuk berdasarkan etnis
Barito ke Sungai Matapura dan sebaliknya.14
yang terikat oleh adat masing-masing etnis.
Perkampungan etnis ini dibentuk oleh Belanda. Adapun marga-marga yang tercatat dari
Kampung-kampung itu dibangun berdasarkan Hadralmaut diantaranya adalah: Algadri, Alkatiri,
pengelompokan primordial, contohnya seperti Thalib, Thaib, Hidrah, Assegaf, Alaydrus, Alatas,
kampung Melayu sebagai lokasi untuk orang-or- AlHabsyi, AlHaddad, Bin Syekh Abubakar,
ang Melayu, kampung Bugis sebagai lokasi untuk Shahab, AlKaff, Barakbah, Bin Yahya, Ba‘abud,
orang Bugis, kampung Jawa sebagai lokasi untuk Bahasyim, AlHinduan, AlHamid, AlHadi dan Aidid
orang Jawa serta Pacinaan untuk lokasi orang sehingga munculah komunitas orang Arab di
Cina. Demikian juga dengan orang Arab yang Antasan Banjarmasi
memiliki lokasi tersendiri. Komunitas Arab di Orang-orang Arab menetap di Antasan dan
Antasan ini di pimpin oleh seorang Kapten Arab melakukan peleburan budaya ke dalam masyarakat
yang diangkat oleh Belanda.11 Perkampungan Banjarmasin dan memunculkan sesuatu yang baru
dibuat agar Belanda mudah mengawasi dan yaitu orang Arab yang memilki budaya Banjar.
mengontrol aktivitas mereka. Kebanyakan dari Orang Arab melakukan hubungan sosial, ekonomi
orang Arab berasal dari Hadralmaut. Masyarakat dan budaya serta politik yang dinamis dan
Arab di Kalimantan Selatan yang berdomisili di menumbuhkan integritas atau rasa kesatuan
Banjarmasin terkonsentrasi di Antasan Kecil Barat, sehingga terbentuklah sebuah asimilasi di dalam
sehingga wilayah itu dikenal sebagai masyarakat. Hal ini sangat menarik untuk digali,
perkampungan orang Arab. ditelusuri dan dipelajari karena orang Arab di
Nama kampung Antasan diambil Banjarmasin membangun relasi sosial dengan
berdasarkan fungsi sungai yang ada di sana mulus sehingga orang Arab dapat diterima dengan
baik dan penuh rasa persaudaraan.
yang sekarang disebut Sungai Pangeran.
Antasan berasal dari bahasa Banjar yang artinya Aspek temporal yang diambil dalam
jalan pintas, hantasan merupakan bahasa yang perumusan proposal ini adalah pada masa awal
dipakai orang hulu kemudian menjadi antasan. kemerdekaan Republik Indonesia yakni 1945
Ini dikarenakan posisinya yang terletak diantara sampai 1966. Kenapa pada masa ini yang
dua sungai yaitu disebelah barat adalah Sungai diambil, karena masa ini adalah masa peralihan
Barito dan sebelah timur adalah Sungai kekuasaan dari penjajahan, dimana kebijakan
Martapura, kemungkinan jalur ini untuk dan peraturan dibuat dan dilaksanakan oleh
memotong (menghantas) ke pasar lama agar bangsa Indonesia dan masa ini merupakan masa
cepat waktu tempuh perjalanannya.12 dimana keterikatan sosial tidak terhalang oleh
peraturan kolonial.15 Tema seperti ini sangat
Kampung Arab13 untuk menampung para
imigran Arab yang melakukan migrasi. Di daerah menarik untuk ditelaah. Tempat yang dijadikan
sebelah utara Pasar Lama ini dulu merupakan bahan dari tulisan ini adalah sebuah

FARHAT TIFANI 211


perkampungan Arab yaitu Antasan Kecil Barat tujuan demikian itu dapat diperkirakan bahwa
Banjarmasin Tengah Kelurahan Pasar Lama, sebelum Islam, mereka telah menetap dalam
tempat yang dulu diperuntukan oleh orang jangka waktu yang lama di daerah Nusantara
Belanda untuk kalangan Arab agar pihak Belanda namun belum tampak pengaruhnya.
mudah untuk mengawasi sepak terjang mereka. Setelah agama Islam lahir dan masih dalam
1.2 Manfaat dan Tujuan abad yang pertama (Abad VII M) diketahui agak
Dengan penulisan ini kita dapat menelusuri lebih jelas kedatangan orang Arab di Indonesia.
asimilasi orang Arab di Banjarmasin yang Pada masa ini mereka sudah mengemban dua
dipaparkan secara historis dengan perspektif tujuan sekaligus, yaitu berniaga dan menyiarkan
atau sudut pandang Antropologi. Kajian akan agama Islam.18 Kemudian dari sini orang Arab
dimulai dari penyebab sampai terbentuknya memiliki tujuan yang jelas untuk melakukan
suatu kelompok masyarakat yang berbaur dalam perjalanan ke wilayah-wilayah di Nusantara.
keselarasan, terintegrasi dalam kebangsaan In- Peran Orang Arab dalam Perdagangan di
donesia dan harmonis di Banjarmasin. Tujuan Nusantara cukup penting yaitu sebagai broker
penulisan ini adalah agar kita dapat memahami atau perantara perdagangan yang
dan mempelajari asimilasi yang terjadi pada or- menghubungkan perdagangan antara Barat dan
ang Arab di Banjarmasin yang menyebabkan Timur. Di kota-kota besar Nusantara mereka
hilangnya ciri khas nuansa Arabia kampung Arab memperkenalkan sebuah model budaya yang
di Banjarmasin, yang dalam perkembangannya khas, yaitu model agama Islam yang ―murni‖,
dapat membentuk keharmonisan dan integritas yang dengan sengaja terpusat ke dunia usaha.
atau kesatuaan di tenggah alam Kalimantan Orang Arab berdagang dengan syariat Islam
Selatan ini. sehingga dalam jual beli tidak merugikan pihak
manapun serta jujur. Hal ini merujuk pada
pandangan Ismail Yacub.
ORANG ARAB DI ANTASAN KECIL BARAT
BANJARMASIN Pedagang Arab sudah lama terdapat di
2.1 Kedatangan Orang Arab Nusantara, tetapi jumlahnya sedikit sampai kira-
kira akhir abad ke-18. Dalam perhitungannya,
Kedatangan orang Arab di Indonesia tidak
pada 1812-1813 untuk keseluruhan Jawa dan
dapat diketahui secara pasti. Menurut Ismail Yakub
Madura, Raffles hanya menyebut 621 orang di
kedatangan orang Arab di Kepulauan Nusantara
bawah rubrik ―orang Arab dan Moro‖. Angka itu
sudah berlangsung sebelum agama Islam lahir.
lekas bertambah dengan kedatangan imigran-
Pendapatnya itu dikemukakan berdasarkan suatu
imigran baru dari Hadralmaut.19 Pada tahun
kisah dalam Al-Qur‘an, yang menyatakan mereka
(orang Arab) mengadakan perjalanan di musim 1885, jumlah mereka kira-kira 20.000 di seluruh
Hindia Belanda: 10.888 di Jawa dan Madura, dan
dingin dan musim panas.16 Pada musim dingin
9.613 di pulau-pulau lainnya, menurut angka-
mereka mengadakan perjalanan ke Selatan, yaitu
angka yang diberikan oleh L.W.C. Van den Berg.
ke Yaman dan sekitarnya. Bahkan lebih jauh
Pada tahun 1905 jumlah mereka hampir 30.000
sampai ke berbagai pulau di Nusantara.17 Di musim
untuk seluruhnya : 19.148 di Jawa dan Madura,
panas mereka mengadakan perjalanan ke Utara,
dan 10.440 di tempat-tempat lain.20
yaitu ke Syiria, malah sampai ke Eropa.
Kedatangan orang Arab ke Indonesia sebelum lahir Orang Arab itu terutama menetap di pesisir :
agama Islam untuk berniaga dan mengambil hasil Batavia, Pekalongan, Semarang, Surabaya,
buminya untuk diperdagangkan di luar negeri. Palembang (juga di Banjarmasin). Kebanyakan
Dengan cara dan dari mereka hidup dari perdagangan, kecuali
212 FARHAT TIFANI
beberapa nelayan, dan sedikit yang terpaksa mobilitas sampai akhirnya menetap permanen.22
bekerja kasar. Beberapa dari mereka sungguh Adanya informasi dari orang Arab yang sudah
kaya karena memiliki kapal-kapal pengangkut, pernah ke Nusantara tentang tingginya nilai
tanah dan gedung-gedung yang menghasilkan faedahan, atau keuntungan serta kehidupan lebih
uang. Menurut hitungan Van den Berg, ada 79 baik yang dapat diraih di daerah tujuan ke daerah
orang pada tahun 1887 yang mempunyai modal asal mendorong pola migrasi tidak lagi
sebesar 10.000 gulden lebih (di Singapura ada mengunakan pola loncatan katak, tetapi dengan
80 orang pada saat yang sama). Banyak yang pola langsung dan spontan menuju daerah
menjalankan distribusi dan penjajaan (cita katun, tujuan.23
batu mulia, dan berbagai barang buatan Eropa); Wilayah Nusantara merupakan kawasan
mereka menangguk pendapatan dengan tropis yang subur dan memiliki iklim yang baik,
melakukan perdagangan. Ada yang suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,
mengkhususkan diri dalam perdagangan barang dan letaknya yang strategis diantara dua
yang khas, seperti parfum dan terutama buku Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra
agama yang diimpor dari Timur Tengah.21 Pasifik. Hal ini menjadikan daerah-daerah di
Arus migrasi orang Arab awalnya hanya Nusantara sangat berfaedah. Kegiatan ini tentu
mencari hasil-hasil alam dan menjual keperluan saja erat kaitannya dengan jaringan-jaringan
barang-barang untuk berbagai daerah dan migrasi yang telah terbangun sebelumnya.
pelabuhan-pelabuhan yang disinggahi. Namun Jaringan tersebut berupa peluang kerja yang
demikian seiring proses waktu dan harapan yang dibangun oleh migran terdahulu, yang
menjanjikan di daerah tujuan yang disinggahi membutuhkan tenaga kerja yang membantu
mendorong mereka menetap dan berbaur usaha maupun peluang usaha lain yang
dengan penduduk asli. Pola mobilitas ini pun diciptakan oleh pemerintah dan swasta, etnis lain
seperti loncatan katak, singgah di suatu tempat maupun kondisi alam yang memungkinkan untuk
dan menetap sebentar, kemudian melakukan dikelola dan diusahakan sendiri.24

Gambar 1. Kantung-Kantung Orang Arab

Sumber : Dennys Lombar, Nusa Jawa Silang Budaya 2. Hal : 73

FARHAT TIFANI 213


2.2 Proses Masuknya Orang Arab Habsyi adalah orang Arab kelahiran Hadralmaut
Hadralmaut Ke Antasan Kecil Barat yang masuk ke Banjarmasin melalui Sambas.26
Penduduk golongan etnis Arab yang Di sana, Sajid Iderus berhasil menyunting
bermukim di Antasan Kecil Barat sekarang ini seorang perempuan bernama Nur, kerabat
merupakan anak cucu dari nenek moyang Kesultanan Sambas dan mengajaknya pindah ke
mereka yang berasal dari Hadralmaut. Sejak tiba Banjarmasin. Dari pernikahan mereka lahir Sajid
di Banjarmasin mereka sudah memilih bertempat Hasan, yang kelak menjadi kapten Arab pertama.
tinggal di daerah Antasan Kecil Barat dan Di kalangan orang Arab dikenal pula dengan
sekitarnya. Pendatang (imigran) Arab Hadralmaut sebutan Syeikh Awal yang berarti Syeikh yang
yang bernama Awad diyakini sebagai Bahasyim awal (pertama) datang. Dari keluarga Said
yang berarti ―pertama‖ (paling tua) di bumi Idroess ini lah kemudian menjadi Kapten Arab
Kalimantan (Banjar). Awad tiba di Banjarmasin yang pertama Said Hasan bin Idroes Al Habsyi.27
pada sekitar abad XVII.25
Gambar 3. Putra-putra Kapten Syeh Nazar bin Awad
bin Abdat.28
Gambar 2. Pangeran Sjarif Husin bin Muhammad
Baharun, kiri bawah Sajid Idroes bin Hasan Al Habsyi.

Sumber : Esah Abdat dan Pribadi

Kapten Arab Said Hasan bin Idroes Al


Sumber : Yudi Yusmili Habsyi merupakan orang pertama yang diangkat
menjadi Kapten Arab pada struktur pemerintahan
Informasi tentang kehadiran orang Arab yaitu Belanda tahun 1898, oleh Residen yang
pada 143 tahun silam, seorang anggota keluarga Al berkedudukan di Banjarmasin bernama C.A.
Habsyi dan seorang keluarga Baharun tercatat Kroesen. Di Banjarmasin orang Arab mulai
dalam sejarah menjadi orang-orang penting di memiliki kapten pada tahun 1898. Kapten Arab
Dewan Pengadilan/Kehakiman di Banjarmasin. yang kedua adalah Alwi bin Abdullah Al Habsyi
Mereka adalah wakil komunitas Arab yang terpilih antara 1899-1936. Jabatan Kapten Arab terakhir
untuk duduk dalam lembaga pemerintahan pusat dipegang oleh Kapten Syeh Nazar bin Awad bin
bentukan penguasa Belanda, pasca penghapusan Abdat 1937 sampai tahun 1943.29
Kerajaan Banjar tahun 1860. Saat itu, Sajid Idroes
Dapat dipastikan bahwa kedatangan orang
bin Hasan Al Habsyi dan Pangeran Sjarif Husin bin
Arab di Nusantara umumnya dan Banjarmasin
Muhammad Baharun merupakan dua tokoh
khususnya melalui jalur laut. Hal ini dikarenakan
terkemuka dari kalangan warga masyarakat
letaknya dibelahan bumi lain yakni Asia Barat Daya
keturunan Arab. Sajid Idroeus Al
atau Timur Tengah yang berjarak ribuan mil dari
214 FARHAT TIFANI
Banjarmasin dan memerlukan waktu berminggu- perkampungan yang bukan pekerjaan mudah
minggu dalam menempuhnya. Dengan sebab diperlukan ketekunan, kerja dan uang
mengunakan tranportasi saat itu yang hanya untuk mewujudkannya. Dalam pelaksanaanya
mengunakan perahu layar. cangkul dan parang menjadi barang yang sangat
Rute jalur laut yang ditempuh saat itu adalah berguna.
Hadralmaut kemudian singgah di India, singgah 2.3 Motif Orang Arab Ke Banjarmasin dan
di Aceh,30 Batavia (Jakarta), Surabaya, sampai Menetap di Antasan Kecil Barat.
ke Banjarmasin dan daerah-daerah lain di Sebelum Islam lahir perdagangan
Nusantara. Rute perjalanan inilah yang dilakukan merupakan motif satu-satunya kedatangan orang
oleh orang tua salah satu narasumber yaitu Awad Arab,35 karena sejak dahulu (sebelum Islam) or-
bin Mahmud Alkatiri. Awad menceritakan ang Arab merupakan suku bangsa yang memiliki
perjalanan orang tuanya, dari Hadralmaut hingga tingkat mobilitas yang tinggi dalam bidang
sampai ke Banjarmasin yang menempuh ribuan perdagangan. Mereka melalukan perdagangan
mil jauhnya dalam waktu berminggu-minggu dan ke seluruh belahan dunia. Namun setelah Islam
menyinggahi beberapa pelabuhan, orang tuanya lahir motif ini bertambah maka semakin jelas bagi
bernama Mahmud Alkatiri pada tahun 1900"an seorang muslim (orang Arab) yakni
berangkat dari Hadralmaut dengan mengunakan 36
pendakwahan. Menurut Nasar Abdat seorang
kapal layar milik saudagar yang juga berasal dari anak salah satu imigran yang datang ke
Hadralmaut untuk mendapatkan kehidupan yang Banjarmasin pada tahun 1912, ia merupakan
lebih baik. Akhirnya beliau menetap di kampung seorang pedagang parfum, seorang guru
Arab yang pada waktu dia tiba disana telah pengajian dan tokoh agama di kawasan Antasan
diperuntukkan sebagai perkampungan orang Kecil Barat. Pada masa Abdullah Abdat (Alm)
Arab yang sekarang disebut dengan Akaba atau memiliki dua tujuan datang ke Banjarmasin,
Antasan Kecil Barat. 31 Nasar menceritakan tujuan orang tuanya yaitu
Antasan Kecil Barat (Kampung Arab di menyampaikan Islam (dakwah) yang merupakan
Banjarmasin) merupakan produk politik Hindia kewajiban bagi seorang muslim dan untuk
Belanda yaitu Vreemde Oosterlingen politik berdagang.37 Habib Hasan Al Habsyi juga
pemisahan Hindia Belanda.32 Tidak diketahui memberitahu bahwa ada dalil yang menjadikanya
secara pasti kapan mulai diberlakukan sistem salah satu motif kedatangan orang Arab yaitu :38
politik pemisahan Hindia Belanda ini dan siapa Rasulullah- Shallallahu alaihi wa sallam-
Residen yang pertama melaksanakannya. Namun bersabda, :
dapat dipastikan pada saat Alwi bin Abdullah Al
―Seandainya kamu sekalian benar-benar
Habsy menjadi kapten Arab, kawasan yang saat ini
tawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan
disebut dengan Antasan Kecil Barat sudah ada dan
memberi rezeki kepada kalian sebagaimana
menjadi kawasan orang-orang Arab.33 Saat
Ia memberi rezeki kepada burung. Dimana
membuka perkampungan bukan hal yang mudah
burung itu keluar pada waktu pagi dengan
untuk dilakukan karena wilayah ini merupakan
perut kosong(lapar), dan pada waktu sore ia
daerah yang dipenuhi oleh bermacam tumbuhan
kembali dengan perut kenyang.‖39
dari ilalang, tumbuhan merambat, pohon kelapa
sampai pohon-pohon besar seperti beringin, Dari keterangan ini, maka jelaslah!
bahkan dahulu di daerah itu kabarnya beliau bahwasanya setiap dari kita telah dijamin
banyak kasturi34 Habib Agil menceritakan, bahwa rezekinya oleh Allah-Subhanahu wa Ta‘ala,
Jedi (kakeknya) merupakan salah satu perintis tinggal usaha dari kita untuk mendapatkannya-.
dalam pembukaan Rezeki tidak turun begitu saja dari langit, akan

FARHAT TIFANI 215


PRODUK KERAJINAN LOKAL MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN BANGSA
GAZALI RAHMAN
amanzaly@gmail.com

ABSTRAK
Faktor pendukung suatu kesejahteraan suatu bangsa, yakni berkurangnya tingkat pengangguran melalui kemampuan
hidup mandiri dan menghasilkan suatu produk kerajinan lokal. Produk kerajinan lokal adalah suatu barang yang
dihasilkan melalui keterampilan tangan di suatu daerah tertentu. Seni kerajinan harus tetap dilestarikan dengan
karyanya yang penuh nilai seni tinggi maka beberapa orang perlu memahami akan macam-macam seni kerajinan.
Macam-macam seni kerajinan seperti seni kerajinan tangan, anyam, dan seni kerajinan keramik. Kesejahteraan
menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan
sehat dan damai. Dengan memenuhi syarat atribut yang baik suatu kerajinan atau hasil karya dapat memiliki nilai lebih
di mata konsumen atau di pasaran. Maka dari itu para pengrajin harus lebih baik dalam membuat suatu karya.
Sehinga dari hasil karya dapat menghasilkan suatu laba/keuntungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara
tidak langsung juga berdampak pada jalannya suatu bangsa, kesejahteraan masyarakatnya dapat tercapai.
Kata kunci: Kerajinan lokal dan kesejahteraan bangsa.

I. PENDAHULUAN di pasar Indonesia. Usaha-usaha rumahan


Di suatu negara kondisi ekonomi sangat (Home Industry) juga harus mampu memberikan
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan produk yang baik.
suatu bangsa, misalnya jika kondisi ekonomi Produk yang baik bukan hanya dilihat dari
melemah dan perusahaan-perusahaan banyak tampilan luar atau kemasan tetapi juga harus
yang mengalami kerugian, maka dapat ditelaah lebih dalam baik dari bahan mentah,
berdampak banyaknya pengangguran dan bahan pelengkap ataupun teknologi yang
kriminalitas. digunakan dalam membuat suatu produk guna
Perusahaan saat ini dituntut tidak hanya sekedar efesiensi. Faktor efesiensi tidak luput dari
mengembangkan kualitas produk. Dalam perhatian karena dapat berpengaruh pada harga
prosesnya bukan hanya perusahaan besar tetapi (price). Namun dalam praktiknya suatu inovasi
perusahaan-perusahaan kecil juga harus mampu dalam produk bukanlah semudah yang
bersaing pada masa sekarang ini. Ditambah dibayangkan, banyak hal yang perlu dipersiapkan
banyak sekali produk-produk luar negeri berada dari segi personal ataupun faktor dari luar seperti
pengetahuan memadai, kesiapan dana dalam

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

GAZALI RAHMAN 247


mencoba hal-hal baru, dan kondisi suatu c. Labeling, labeling adalah bagian dari
lingkungan baik sosial atau kondisi alam yang suatu produk yang menyampaikan
mendukung. informasi mengenai produk dan penjual.
Sebuah label juga merupakan bagian dari
Dengan demikian, salah satu faktor kemasan, dan kemasan meruakan bagian
pendukung suatu kesejahteraan suatu bangsa, dari etiket produk.
yakni berkurangnya tingkat pengangguran melalui d. Layanan pelengkap.
kemampuan hidup mandiri dan menghasilkan suatu e. Jaminan, adalah janji yang merpakan
produk kerajinan lokal yang dapat dengan mudah kewajiban produsen atas produknya
ditemukan sumber bahan bakunya. Oleh karena itu kepada konsumen.
maka disusunlah artikel ini bahwa produk kerajinan
Kerajinan adalah cabang seni yang
lokal meningkatkan kesejahteraan bangsa. Hal ini
menekankan pada ketrampilan tanggan lebih
juga sesuai bahwa produk kerajinan tangan yang
tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni
diangkat jadi budaya lokal diyakini memiliki
kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni
keunggulan dibanding produk impor dari luar
kriya berasal dari kata ‗Kr‘ dalam bahasa
negeri. Untuk itu, pemerintah terus memacu
sansekerta, ‗Kr‘ ini memiliki arti mengerjakan.
kualitas dan kreasi para pelaku industri kecil
Dari kata tersebutlah muncul kata karya, kriya
menengah (Whisnu Bagus Prasetyo, 2015).
dan juga kerja. Seni kerajinan atau seni kriya ini
Adapun rumusan masalah dalam artikel ini adalah
dianggap sebagai seni yang unik dan berkualitas
mengenai kerajinan lokal, macam-macam kerajinan
tinggi karena didukuni oleh craftmanship yang
lokal setempat, dan
tinggi. Lokal adalah pada suatu tempat atau
keterkaitan kerajinan lokal terhadap setempat. Dengan demikian bisa produk
kesejahteraan bangsa kerajinan lokal adalah suatu barang yang
dihasilkan melalui keterampilan tangan di suatu
II. PEMBAHASAN daerah tertentu.
2.1 Produk Kerajinan Lokal 2.2 Macam-macam kerajinan
Menurut Philip Kotler (1996) Produk adalah Seni kerajinan terdiri dari beberapa macam
keseluruhan konsep objek atau proses yang dan masing-masing memiliki fungsi berbeda.
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada Seni kerajinan harus tetap dilestarikan dengan
konsumen.Produk dalam bisnis restoran sangat karyanya yang penuh nilai seni tinggi maka
bergantung pada pengalaman. Produk dapat beberapa orang perlu memahami akan macam-
berupa paket yang lengkap yang terdiri dari macam seni kerajinan. Berikut adalah macam-
makanan, minuman, servis, atmosfer dan macam dari seni kerajinan :
kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan a. Seni kerajinan tangan, merupakan cabang
keinginan konsumen dan menciptakan kesan karya seni yang memprioritaskan
yang tidak terlupakan. Atribut produk meliputi : ketrampilan tangan dalam membuat benda.
beberapa hal yang berkaitan dengan
a. Merek, merek adalah nama, simbol atau kerajinan tangan meliputi unsur-unsur
lambang, istilah, desain yang diharapkan bordir, renda, seni lipat, seni dekoratif, dan
dapat memberikan identitas dan deferensi
juga seni yang menekankan
terhadap produk pesaing.
ketrampilan tangan. Seni dan
b. Kemasan, kemasan adalah proses yang pengetahuan lain bisa dipahami oleh
berkaitan dengan perancangan pembaca dalam upaya pengembangan
pembuatan wadah atau pembungkus kepribadian serta keanekaragaman. Hasil
untuk suatu produk. karya kerajinan tangan sangatlah banyak
248 GAZALI RAHMAN
dan tidak sedikit para seniman yang merasakan warna dan jenis baru serta
berhasil menjadi seniman sukses karena tidak membosankan tanpa meninggalkan
karyanya yang bisa dipasarkan dengan ciri khas dari karya tersebut.
harga mahal. b. Memberikan kemasan yang menarik dan
b. Seni kerajinan anyam, salah satu yang membuat produknya awet tahan lama
terkenal adalah kerajinan ayaman Lombok. atau tidak mudah rusak.
Dimana seni kerajinan anyaman dari pulau Pemasaran yang lebih luas, dapat
Lombok terbuat dari beragam jenis bahan melalui media online.
baku mulai dari bambu, rotan, ate atau
Untuk jangka panjang akan lebih baik
sejenis rumput yang berasal dari gunung.
produk karya ini memerlukan dana lebih
Selain itu, perpaduan antara seni kerajinan
dari para investor guna pengembangan
anyaman bambu dan juga rotan, serta
usaha ini. Sehingga nilai dari karya suatu
mampu menciptakan sebuah kombinasi bangsa nantinya akan mampu dijangkau
yang menarik dan juga serasi. Sentuhan
baik secara nasional bahkan
bahan pewarna yang biasanya mirip
internasional.
dengan warna alami dibuat dari komponen
bahan baku sehingga menciptakan sebuah 2.3 Kesejahteraan Bangsa
keindahan dengan nilai seni tinggi. Dari
Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke
keindahan tersebut anyaman ini menjadi
keadaan yang baik, kondisi manusia di mana or-
kerajinan khas dari pulau Lombok.
ang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam
keadaan sehat dan damai. Dalam ekonomi,
Seni kerajinan keramik, dimana kerajinan
sejahtera dihubungkan dengan keuntungan
keramik ini dibuat dari tanah liat yang
melalui proses pembakaran. Keramik benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau
merupakan bahan bangunan yang teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti
dimanfaatkan oleh banyak kalangan. Dari dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. Dalam
teknologi pembakaran ini, bisa kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk
menghasilkan genteng, porselin, dan ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi
juga gerabah yang bisa dimanfaatkan kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang
dalam kehidupan sehari-hari.
digunakan dalam ide negara sejahtera.
Kerajinan lokal yang di daerah kota Barabai Dengan adanya suatu potensi daerah yang
salah satunya yaitu kerajinan tangan berupa atap menunjang, hal ini kaitannya dengan produk
rumbia, kukudaan dari barikin, sapu ijuk (haduk kerajinan lokal, maka kesejahteraan bangsa
dari pohon enau/hanau). Dari berbagai kerajinan dapat berpeluang terlaksana dengan baik.
atau hasil karya tangan tersebut merupakan Ditandai dengan berkurangnya tingkat
produk kerajinan lokal yang mengambil bahan pengangguran. Berkurangnya pengangguran
bakunya dari hasil alam setempat sehingga maka akan terhindar dari tingkat kriminalitas yang
dalam memperoleh bahan baku tergolong mudah tinggi sehingga tercapai suatu kesejahteraan
didapat sehingga harganya juga bisa lebih masyarakat atau bangsa.
murah. Sehingga para masyarakat bisa mampu
mandiri dengan menghasilkan suatu karya
III. SIMPULAN
tangannya dan mampu mendapatkan kehidupan
yang sejahtera. Namun harus juga diberikan Produk kerajinan lokal adalah adalah suatu
berbagai inovasi dan perbaikan, salah satunya barang yang dihasilkan melalui keterampilan
yaitu: tangan di suatu daerah tertentu. Seni kerajinan
a. Memperbanyak aneka ragam kerajinan
sehingga para konsumen dapat

GAZALI RAHMAN 249


bermacam-macam yaitu salah satunya kerajinan
tangan, kerajinan anyam, dan kerajinan keramik.
Atribut suatu produk yang baik harus memiliki:
Merek, merek adalah nama, simbol atau
lambang, istilah, desain yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan
deferensi terhadap produk pesaing.
Kemasan, kemasan adalah proses yang
berkaitan dengan perancangan
pembuatan wadah atau pembungkus
untuk suatu produk.
Labeling, labeling adalah bagian dari
suatu produk yang menyampaikan
informasi mengenai produk dan penjual.
Sebuah label juga merupakan bagian
dari kemasan, dan kemasan meruakan
bagian dari etiket produk.
Layanan pelengkap.
Jaminan, adalah janji yang merpakan
kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen.
Dengan memenuhi syarat atribut yang baik
suatu kerajinan atau hasil karya dapat memiliki
nilai lebih di mata konsumen atau di pasaran.
Maka dari itu para pengrajin harus lebih baik
dalam membuat suatu karya. Sehinga dari hasil
karya dapat menghasilkan suatu laba/keuntungan
guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara
tidak langsung juga berdampak pada jalannya
suatu bangsa, kesejahteraan masyarakatnya
dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Jilid
I, Jakarta : Erlangga.
Whisnu Bagus Prasetyo, 2015 http://www.beritasatu.com/
ekonomi /275385 –produk –kerajinan -tangan-
berbasi s-lokal-terus-dikembangkan .html diakses
20 september 2016
http://www.lihatdisini.com/definisi-dan-pengertian/definisi-
dan-pengertian - seni kerajinan-adalah di akses 20
september 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan di akses 20
september 2015

250 GAZALI RAHMAN


MELESTARIKAN KAIN SASIRANGAN (KERAJINAN
TRADISIONAL MASYARAKAT KALIMANTAN SELATAN)
UNTUK MENGEMBANGKAN KETAHANAN BUDAYA
Gusti Noor Fanani
gustinoorfanani@gmail.com

ABSTRAK
Maraknya budaya luar dalam arus globalisasi membawa berbagai macam perubahan- perubahan di kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini, untuk itu perlu disikapi dengan strategi bersikap positif terhadap globalisasi serta
meningkatkan nilai-nilai atau norma-norma kehidupan bermasyarakat supaya lebih produktif dan bernilai
ekonomis. Pelestarian kain sasirangan sebagai khas kerajinan Masyarakat Kalimantan Selatan mampu
meningkatkan ketahanan budaya, dalam hal ini kain sasirangan mampu mengembangan seni, budaya,
kesejahteraan sosial dan kelestarian hidup, yang didukung dengan strategi upaya meningkatkan perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatannya, serta peningkatan daya progresif berupa upaya-upaya peran pemerintah,
swasta, serta pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya sasirangan. Sehingga keberadaan kain
sasirangan di kalangan generasi muda dapat diterima dan dicintai sebagai local wisdomnya.
Kata Kunci : kain sasirangan, masyarakat Kalimantan Selatan, dan ketahanan budaya

I. PENDAHULUAN dari jenis pakaian yang bergaya glamour, sporty,


Saat ini, remaja (usia muda) lebih menyukai gerly dan feminim semuanya nampak modis dan
jenis fashion (pakaian) yang berbau Korea‘s style, keren. Tidak hanya itu, fashion dan style budaya
Japanase‘s style (harazuku style), hingga Korea tidak hanya sebatas dunia mode pakaian
hollywood‘s style. Pusat-pusat perbelanjaan seperti dan gaya hidup, tetapi juga sudah merambah ke
mall menyediakan beragam produk-produk fashion industri perfilman. Banyak drama Korea
dengan trend terbaru dan terkini dapat dengan digandrungi kaula muda hingga ibu – ibu rumah
mudah kita jumpai, yang paling terbaru saat ini tangga. Fenomena ini adalah contoh dari
adalah budaya Korea beserta transformasinya pergeseran budaya atau perubahan budaya. Apa
menjadi fenomena di kalangan remaja hingga yang bisa kita lakukan agar masyarakat
pencinta dunia fashion dan style. Banyak dari Indonesia lebih mencintai produk-produk dalam
kalangan remaja memilih fashion dan style dari negeri atau budaya lokal sebagai budaya yang
budaya Korea ini dengan alasan sangat unggul yang syarat dengan nilai-nilai luhur yang
fashionable, unik, serta modern. Selain itu, jenis terkandung di dalamnya.
bahan dan mode pakaian bervariasi mulai

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

GUSTI NOOR FANANI 251


Menurut (Koentjaraningrat, 2011: 142) sehari-hari, tetapi juga semakin dilupakan. Kain
bahwa perubahan kebudayaan terjadi selain sasirangan semakin tercabut dari hati sanubari
karena proses difusi juga terjadi akibat adanya masyarakat Kalimantan selatan. Permasalahan
proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan ini jika dibiarkan begitu saja akan menjadi
asing yang disebut ―proses akulturasi‖ dan permasalahan serius berkaitan dengan
―asimilasi‖. Akhirnya ada proses pembaruan, atau kepunahan kain sasirangan, oleh karenanya
―inovasi‖, yang berkaitan erat dengan penemuan diperlukan langkah-langkah strategis unntuk
baru (discovery dan invention). Mengutip dari menyelamatkan kain sasirangan dari kepunahan
pernyataan Koentjaraningrat, bahwa penemuan sekaligus upaya untuk mengembangkan
baru, berkembang seiring dengan pesatnya ketahanan daerah.
kemajuan teknologi di era globalisasi yang Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
semakin mendukung perubahan - perubahan tentang Pertahanan Nasional, Pasal 20 ayat
pada masyarakat hingga ke seluruh penjuru (2), menyebutkan bahwa: ―segala sumber daya
dunia. nasional yang berupa sumber daya manusia,
Secara umum, globalisasi adalah suatu sumber daya alam dan buatan, nilai-nilai dan
perubahan sosial dalam bentuk semakin teknologi, dan dana dapat didayagunakan unntuk
bertambahnya keterkaitan antara masyarakat meningkatkan kemampuan pertahanan Negara
dengan faktor-faktor yang terjadi akibat yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan
transkulturasi dan perkembangan teknologi Pemerintah‖. Kata nilai-nilai dalam dalam Pasal
modern. Istilah globalisasi dapat diterapkan ini menunjuk pada nilai-nilai budaya bangsa
dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, Indonesia. Pelestarian dan pengembangan nilai
dan sebagainya. Globalisasi yang terekspose budaya yang menjadi sendi utama terbentuknya
melalui media massa, khususnya televisi, sempat bangsa Indonesia, bisa menjadi salah satu tonggak
mendorong kepinggir berbagai kerajinan petahanan bangsa ( Sapriya : Rita Milyartini ; 250 ).
tradisional. Generasi muda kita makin kurang Kemudian mengutip dari pernyataan Meutia Hatta
tertarik menggunakan pakaian (busana) yang menjelaskan bahwa ― ketahanan budaya erat
tradisional (berbahan dasar kain sasirangan), kaitannya dengan pelestarian dan
dibandingkan dengan pakaian dari budaya luar pengembangannnya, termasuk di dalamnya usaha
(budaya korea) yang kekinian atau lebih bergaya. – usaha yang lebih khusus (Hatta, 2008: 2 ). Dalam
Hal ini senada dengan yang dipaparkan oleh hal ini berarti dengan melestarikan, secara otomatis
(Komarudin Hidayat, dkk: 25) bahwa globalisasi kita akan berlanjut mempertahankannnya, baik itu
merupakan fenomena berwajah majemuk yang dengan cara mengembangkan ataupun
juga dapat diidentikkan dengan universalisasi, memperbaharuinya tanpa merubah ciri khas yang
yaitu ragam selera atau gaya hidup seperti ditonjolkan.
makanan, pakaian, kendaraan, di seluruh Meutia Hatta juga menghimbau serta
pelosok penjuru dunia. mengajak para seniman atau pengrajin dan
Tidak hanya itu, globalisasi (perkembangan budayawan untuk lebih menyadari makna dari
zaman) dalam hal ini juga telah merubah fungsi ketahanan budaya bangsa ini sebagai Ketahanan
kain sasirangan dalam masyarakat Kalimantan Nasional, agar dalam pancaroba globalisasi,
Selatan. Nilai-nilai sakral yang terkandung di akulturasi dan lintas komunikasi budaya, bangsa ini
dalamnya seolah-olah ikut memudar tergerus memelihara eksistensi dan solidaritas sosialnya,
arus globalisasi mode. Globalisasi menjadikan tidak kehilangan kesadaran diri, tidak kehilangan
kain ini tidak hanya mengalami proses jatidiri, harga diri maupun sejarah peradabannya.
desakralisasi sehingga berubah menjadi pakaian Berdasarkan himbauan tersebut,
252 GUSTI NOOR FANANI
eksistensi dan solidaritas bangsa ini kiranya akan warga Negara Kerajaan Dipa melihat Putri
terjaga dengan baik jika pembangunan dan Junjung Buih tampil dengan anggunnya. Pakaian
pengembangan seni memperkukuh kesadaran kebesaran yang dikenakannya tidak lain adalah
diri dan jatidiri kita sebagai bangsa yang anggun kain langgundi berwarna kuning hasil tenunan 40
dan beradab. Untuk membangun kesadaran orang penenun wanita yang masih perawan
budaya dan ketahanan budaya di masyarakat (Ras, 1968: Baris 725-735, Hikayat bandjar).
tentunya perlu dilakukan upaya – upaya, strategi, Sesosok Putri yang telah menemui Patih
pengembangan dan pemberdayaan nilai – nilai Lambung Mangkurat tersebut ternyata seorang
budaya, khususnya terhadap pelestarian kain Putri yang kelak akan memimpin Kerajaan Banjar
sasirangan sebagai kerajinan tradisional khas sehingga Putri terebut dikenal dengan nama Putri
masyarakat Kalimantan Selatan dalalm rangka Junjung Buih. Pada saat itulah kain calapan atau
upaya mengembangkan ketahanan budaya. sasirangan pertama kali dibuat dan sering
disebut oleh mayarakat Kalimantan selatan
II. PEMBAHASAN sebagai batik sandang yang disebut kain
calapan, yang kemudian dikenal dengan nama
Kain sasirangan merupakan salah satu hasil kain sasirangan (Tam – Tam.content://com).
kebudayaan masyarakat Kalimantan Selatan
Hikayat Banjar memaparkan secara tersirat
yang diwariskan secara turun temurun. Kain ini
bahwa di kawasan yang sekarang ini dikenal
oleh masyarakat setempat digunakan untuk
sebagai pusat Kota Amuntai, banyak berdiam para
membuat pakaian adat, yaitu pakaian yang
digunakan orang-orang Banjar baik oleh pengrajin kain langgundi. Keterampilan membuat
kalangan rakyat biasa maupun keturunan para kain langgundi ketika itu tidak hanya dikuasai oleh
bangsawan untuk melaksanakn upacara-upacara para wanita yang sudah tua saja, tetapi juga
adat (Budaya melayu. Content://com.). dikuasai oleh para wanita yang masih gadis belia.
Paparan ini menyiratkan bahwa kain langgundi
Menurut Sahibul Hikayat atau cerita rakyat, di ketika itu memiliki pangsa pasar yang besar. Jika
sekitar abad ke XII-XIV pada masa kerajaan Dipa tidak, maka sudah barang tentu tidak bakal banyak
(Kalimantan Selatan) kain sasirangan pertama kali warga Negara Kerajaan Dipa yang menekuninya
dibuat, yaitu manakala Patih Lambung Mangkurat sebagai pekerjaan utama (kaskus.co.id). Bukti
bertapa 40 hari 40 malam di atas lanting balarut bahwa di Kota Amuntai ketika itu banyak berdiam
banyu (di atas rakit mengikuti arus sungai). para pembuat kain langgundi adalah paparan
Menjelang akhir tapanya, rait Patih Lambung tentang keberhasilan Lambung Mangkurat
Mangkurat tiba di daerah Rantau kota Bagantung. memenuhi permintaan Putri junjung Buih sebagai
Dilihatnya seonggok buih buih dan dari dalam buih syarat kesediannya untuk dijadikan raja putri di
terdengar suara seorang wanita, wanita itu adalah Kerajaan Dipa, dengan syarat membuatkan sebuah
Putri Junjung Buih. Putri Junjung Buih baru muncul mahligai megah yang harus selesai dikerjakan
ke permukan kalau syarat-syarat permintaannya dalam tempo 1 hari dengan 40 orang tukang pria
dipenuhi, yaitu membuatkan istana Batung yang massih bujangan, serta membuatkan sehelai
(mahligai megah) yang harus selesai dikerjakan kain langgundi yang juga harus selesai dalam tempi
dalam tempo 1 hari oleh 40 orang tukang pria yang 1 hari oleh 40 orang wanita yang maih perawan.
masih bujangan dan membuatkan sehelai kain Semua permintaan putri dapat dipenuhi oleh
langgundi yang dapat selesai sehari yang ditenun Lambung Mangkurat. Paparan ini menyiratkan
dan dicalap (diwarnai) oleh 40 orang putri yang bahwa di Kota Amuntai ketika itu banyak berdiam
masih perawan dengan motif wadi atau para tukang pria yang masih bujang dan penenun
padiwaringin. Ketika itulah wanita yang masih

GUSTI NOOR FANANI 253


perawan. Jika tidak, maka sudah barang tentu yang dikesankan oleh pengertian di atas, tapi
Lambung Mangkurat tidak akan mampu adalah kata kerja, ―sa‖ artinya satu dan ―sirang‘
memenuhi semua permintaan Putri Junjunng artinya jelujur. Ini berarti sasirangan artinya dibuat
Buih. menjdi satu jelujur. Kata sasirangan berasal dari
Merujuk kepada paparan yang ada dalam kata menyirang yang berarti menjelujur yang
Hikayat Banjar (selesai ditulis tahun 1635), kain berkaitan dengan cara pembuatan batik tersebut.
langgundi sebagai cikal bakal kain sasirangan Kain sasirangan adalah kain adat suku Banjar
sudah dikenal orang sejak 1365 M. Namun, Kalimantan Selatan yang dibuat dengan teknik
sudah barang tentu kain langgundi yang dibuat tusuk jelujur, diikat benang, gelang karet atau tali
pada kurun-kurun waktu dimaksud sudah tidak raffia dan kemudian dicelup ke dalam air hangat
mungkin ditemukan lagi artefaknya. Setelah Putri yang diberi pewarna. Pewarna yang digunakan
Junjung Buih, kemudian Pangeran Surianta dan sebagian dari bahan pewarna alam (alami) seperti
anak, cucu, buyut, intah, piat dan keturunannya kulit kayu ulin, jahe, air kulit pisang dan daun
berkuasa di Kerajaan Dipa, kain langgundi hanya pandan (sarkani : content://com).
boleh dikenakan sebagai kain busana kebesaran Mengenai motif dan corak, kain sasirangan
para bangsawan kerajaan. Rakyat jelata tidak memang identik dengan kain yang diberi gambar
berani mengenakannya sebagai busana harian dengan corak yang diberi warna-warni berbentuk
karena takut terkena tulah. Ini berarti kain garis-garis jelujur yang memanjang dari bawah
sasirangan ketika itu sesudah tahum (1355) ke atas (vertikal). Sungguhpun demikian, istilah
merujuk pada fungsi khusus sebagai sarana sasirangan sudah disepakati secara sosial
untuk memenuhi kebutuhan jasmani bagi para budaya (arbitrer) kepada benda berbentuk kain
bangsawan kerajaan saja. Fauzi (1993), (kata benda). Berbeda dengan batik Jawa yang
memperkirakan sejak abad ke 14-15 kain motifnya terbagi-bagi berdasarkan kelas sosial si
sasirangan berubah menjadi kain yang pemakai. Sejak dahulu batik sasirangan ini
dikeramatkan dan kain pamintaan, yakni kain dipakai oleh beragam golongan dan kelas sosial
yang hanya dibuat berdasarkan permintaan anak, masyarakat Banjarmasin.
cucu, buyut,intah piat para bangsawan pengidap Secara historis, yang dimuat dalam Hikayat
penyakit pingitan, yang konon diyakini hanya kain Banjar, sekitar abad XII-XIV, pada mulanya kain
sasirangan yang bisa menyembuhkan sebagai sasirangan disebut kain langgundi, yakni kain
penyembuhan altenatif. Sehingga karena takut tenun berwarna kuning dibuat pada masa
kuwalat atau tulah memakai kain sasirangan Kerajaan Dipa . Kala itu, Ketika Empu Jatmika
berdasarkan fungsi tersebut maka produksi kain berkuasa sebagai raja di Kerajaan Dipa pada
sasirangan mulai menurun, hanya berdasarkan tahun 1355 – 1362, kain langgundi dibuat untuk
permintaan untuk upacara adat dan pengobatan digunakan secara luas sebagai bahan membuat
alternatif (kaskus.co.id). busana harian oleh setiap warga Negara
2.1 Sasirangan Kain Khas Masyarakat Kerajaan Dipa. Kain sasirangan waktu itu boleh
Kalimantan Selatan. dikatakan berfungsi sama dengan zaman
sekarang, dimana setiap warga Kerajaan bebas
Kain sasirangan adalah sejenis kain yang
dan berhak untuk memakainya. Sampai pada
diberi gambar dengan corak dan warna tertentu
yang sudah dipolakan secara tradisional menurut suatu saat, Patih Lambung Mangkurat sedang
citarasa budaya yang khas etnis Banjar di bertapa menggunakan lanting mencari seorang
Kalimantan selatan. Secara etimologis, istilah raja bagi pemerintahan Kerajaan Negara Dipa,
sasirangan bukanlah kata benda sebagaimana yang kemudian akhirnya menemukan seorang
Putri yang kelak akan memimpin Kerajaan Dipa,
254 GUSTI NOOR FANANI
namun dengan syarat permintaan pembuatan kain langgundi sangatlah beragam (tidak melulu
istana mahligai oleh 40 orang perjaka dan bercorak getas dan berwarna kuning saja),
sehelai kain langgundi yang ditenun oleh 40 Karena setiap jenis penyakit pingitan menurut
orang perawan. Konon, sejak peristiwa itu warga adanya kain langgundi dengan corak dan warna
kerajaan Negara Dipa tidak berani lagi tertentu yang saling berbeda-beda. Sejak
menggunakan kain langgundi atau sasirangan digunakan sebagai pengobatan alternatif kain
karena takut kuwalat terhadap Putri junjung Buih. langgundi lebih dikenal sebagai kain sasirangan.
Hal ini banyak mengakibatkan banyak pengrajin Berkaitan dengan bentuk corak dan warna
kain langgundi yang tidak lagi memproduksi kain gambar, makna dan fungsi kain sasirangan di
tersebut (Sarkani :content://com). atas, maka ini berarti sejak awal sudah
Sunguhpun demikian, tidak semuanya menyandang fungsi sosial kultural sebagai tanda
berhenti membuat kain sasirangan. Masih ada simbolik yang mengandung makna-makna
beberapa pengrajin yang tetap membuatnya, semiotik tertentu yang khas etnis Banjar di
namun tidak lagi dijadikan sebagai pakaian Kalimantan Selatan. Paling tidak kain sasirangan
sehari-hari melainkan untuk pengobatan bagi merupakan tanda simbolik bahwa para
penyakit yang bersifat magis. Jika dilihat dari pemakainya sedang mengidap suatu penyakit
legenda ini, tenyata asal-usul kain sasirangan dan sekarang ini sedang menjalani terapi
tidaklah sakral dan berbau profan dan tidak pengobatan (Sarkani:content://com).
mengenal pantangan atau hal-hal sejenisnya. Fungsi kain sasirangan sebagai tanda simbolik
Kenapa kemudian sasirangan menjadi sakral ? pada kasus di atas tidak berbeda dengan fungsi
tampak dari legenda yang ada bahwa keyakinan tanda simbolik yang melekat pada pakaian dinas
itu dibuat-buat dan dihubung-hubungkan dengan yang dikenakan oleh para PNS, anggota polisi,
dunia leluhur. Menurut keyakinan yang sudah anggota ABRI dan para aparatur negara yang
berurat berakar di kalangan etnis Banjar di berseragam lainnya. Beberapa buah rumah sakit
Kalimantan Selatan, konon para arwah leluhur itu swasta di Kota Banjarmasin sudah sejak lama
secara berkala akan menuntut anak, cucu, menyediakan busana harian khusus yang
buyut, intah, piat keturunannya untuk mengenakan diseragamkan bagi para pasien yang sedang
kain langgundi. Begitulah, setiap satu, tiga, lima, menjalani rawat inap. Mungkin, akan lebih menarik
dan tujuh tahun, anak, cucu, buyut, intah, piat akan jika di kemudian hari ada rumah sakit swasta atau
terkena penyakit pingitan. Tidak ada obat lain yang pemerintah di Kota Banjarmasin memberikan
dapat menyembuhkannya dari penyakit pingitan itu busana harian khusus yang dibuat dari kain
kecuali mengenakan kain langgundi. Padahal, jika sasirangan (Tam – Tam : content :// com).
dibiarkan sebagimana asal – usulnya, tidaklah ada Kain sasirangan ini mulai diperkenalkan dan
bukti yang menampik profanitasnya. Akibatnya disebarluaskan pertama kali dibuat oleh salah satu
kemudian fatal, ketika kepercayaan terhadap kain warga Kalimantan Selatan bernama Ida Fitriah
sasirangan menjadi semacam itu, maka produksi Kusuma dan kawan-kawan yang belajar cara
kain pada skala lokal menjadi menurun drastis pembuatannya dengan Antung Kacil (seorang juru
(Sarkani :content://com). sembuh yang menjadikan kain sasirangan sebagai
Kain langgundi yang dipergunakan sebagai sarana pelengkap terapi pengobatannya) pada
sarana pelengkap dalam terapi pengobatan tahun 1981, dengan niat dan tujuan semata-mata
alternatif tersebut dibuat dalam berbagai bentuk ingin melestarikan salah satu kekayaan budaya
sesuai dengan keperluan seperti sarung (tapih milik bersama, etnis Banjar yang terancam punah.
bahalai), bebat (babat), selendang (kakamban) dan Akhirnya pada tanggal 24 Juli 1982, Ida Fitriah
ikat kepala (laung). Corak dan warna gambar Kusuma sudah berani

GUSTI NOOR FANANI 255


mengajarakan ilmu yang baru dikuasainya 2.2 Kain Sasirangan dalam Perspektif
kepada ibu-ibu warga Kota Banjarmasin yang Ketahanan Budaya
berminat. Selepas pelatihan itu, yakni tanggal 10 Kain sasirangan yang merupakan kerajinan
Agustus 1982, mereka membentuk Kelompok tradisional khas daerah Kalimantan Selatan, saat
Kerja Pembuat Kain Sasirangan Banawati ini, peruntukannya tidak lagi untuk spiritual dan
(Wulan, 2006). Kain sasirangan produksi mereka sebagai pakaian adat yang dipakai pada upacara
mulai diperkenalkan kepada khalayak ramai pada upacara adat, akan tetapi kain sasirangan juga
tanggal 27 Desember 1982. Ketika itu mereka digunakan sebagai pakaian untuk kegiatan
menggelar peragaan busana kain sasirangan di sehari-hari dan sudah menjadi ciri khas sandang
Hotel Febiola Banjarmasin. Sambutannya dari Kalimantan Selatan (Bambang Miranto:
sungguh luar biasa. Sejak itu kain sasirangan content://com), seperti pada paparan di atas.
mulai dikenal luas oleh segenap anggota Oleh karena itu, perlu kiranya kain sasirangan
masyarakat di Kalimantan Selatan.. Bak gayung dilestarikan dan dikembangkan karena
bersambut, kata berjawab, Gubernur Kalimantan merupakan salah satu kerajinan tradisional khas
Selatan Ir. HM Said kemudian mengeluarkan daerah yang mengandung salah satu bentuk
kebijakan mewajibkan para PNS mengenakan pengejawantahan dari local knowledge
baju berbahan kain sasirangan pada setiap hari (pengetahuan lokal) masyarakat Kalimantan
jumat(1985). Tidak hanya itu, para calon Jemaah Selatan. Di sini ada beraneka macam nilai yang
haji Kalimantan Selatan juga, diwajibkan hidup dan berkembang. Diantaranya nilai – nilai
mengenakan baju berbahan kain sasirangan pda tersebut adalah: nilai keyakinan, nilai budaya dan
saat upacara pelepasan keberangkatan mereka nilai ekonomi (Budaya melayu. Content://com.).
di Aula Asrma Haji Landasan Ulin Banjarbaru.
Bagaimana wujud ketahanan budaya yang
Pada tahun 1987, kain sasirangan dipamerkan di
tampak di Kalimantan Selatan? Ketahanan budaya
Departemen Perindustrian Jakarta. Pihak
muncul dalam kemampan melestarikan keberadaan
pemerintah berinisiatif memberikan cinderamata
kain sasirangan bagi pengembangan seni, budaya,
kain sasirangan berkualitas itimewa kepada ara
kesejahteraan sosial dan kelestarian hidup.
pejabat tinggi sipil dan militer yang berkunjung ke
Kemampuan mengembangkan seni dapat diamati
daerah Kalimantan Selatan (Tam Tam : content://
dari pembuatan pola desain di kain atau motif di
com).
kain yang mana merupakan hasil pengejawantahan
Paparan di atas menyiratkan bahwa kain dari hasil membaca dan memahami maasyarakat
sasirangan sudah sangat dikenal di kalangan Kalimantan Selatan terhadap alam dan
luas masyarakat Kalimantan selatan yakni sejak fenomenanya.
tahun 1985, yang mana fungsi kain sasirangan
Kain sasirangan dilihat dari perspektif
sudah kembali menjadi kain yang berfungsi ketahananan budaya, yakni kemampuannya dalam
umum sebagai sarana untuk memenuhi mengembangkan budaya, nampak dalam
kebutuhan jasmani seluruh warga Negara melestarikan sikap kreatif dalam aktivitas produktif
sebagaimana yang dulu berlaku sebelum tahun
yang beragam, diantaranya mampu
(1355), tidak lagi berfungsi khusus sebagai
menampilkan beberapa motif kain sasirangan
sarana untuk memenuhi kebutuhan rohani para
yang baru dan modern tanpa meninggalkan ciri
pengidap penyakit pingitan. Adapun mengenai
khas budaya Banjar masyarakat Kalimantan
keberadaannya, kain sasirangan telah diakui oleh
Selatan. Beberapa tahun yang lalu muncul motif
pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen
batik sasirangan yang bernama motif
Hukum dan HAM RI dengan 16 macam motifnya.
―Sarigading‖, motif ini juga sangat disukai oleh
256 GUSTI NOOR FANANI
masyarakat Kalimantan Selatan karena coraknya sasirangan, kerajinan tradisional masyarakat
yang unik. Bahkan ketika Presiden RI Susilo Kalimantan Selatan. Kemampuan melestarikan
Bambang Yudoyono beserta isteri ibu Ani lingkungan hidup nampak dalam bentuk
berkunjung pada tanggal 22 s/d 24 Oktober 2013 pengelolaan limbah zat pewarna kain, dengan
dalam rangka peletakan batu pertama dan mengunakan pewarna zat alami atau bahan-
meresmikan proyek masterplan. Pada bahan yang bersifat alami, yakni dibuat dari biji
kesempatan tersebut Beliau beserta Ibu juga buah, daun, kulit atau tanaman yang tumbuh liar
mengenakan Pakaian Batik Sasirangan yang di hutan atau sengaja ditanam di sekitar tempat
bermotif Sarigading. Motif ini tergolong lebih rumit tinggal para pembuat kain sasirangan itu sendiri.
dan memerlukan waktu yang cukup lama dalam Mengutip dari pembahasan Meutia Hatta,
pembuatannya karena motifnya kecil-kecil bahwa ketahanan budaya di dalamnya
sehingga proses penenunnya cukup lama mengandung istilah pelestarian yang bermakna
sehingga harga penjualannya pun tergolong lebih terus-menerus mempertahankannya. Maka agar
mahal. Motif modern terbaru lainnya adalah motif kiranya kain sasirangan tetap eksis dan semakin
―Rainbow‖. Ide dari pembuatan motif ini adalah berkembang perlu segera dilakukan langkah-
karena saat ini dunia fashion sangat berkembang langkah stategis yakni dengan meningkatkan
pesat sehingga memicu para pencinta kain preservatif meliputi upaya perlindungan,
sasirangan menciptakan motif baru agar lebih pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan
diterima di kalangan anak muda sekarang. Kalau serta meningkatkan daya progresif berupa
kita lihat Rainbow ini warnanya lebih banyak upaya-upaya peran pemerintah, swasta, serta
(colour full) dibanding dengan motif – motif pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas
sasirangan pada umumnya disesuaikan dengan budaya. Diantaranya adalah pertama (Budaya
karakter anak muda sekarang yang f a s h i o n a Melayu :content ://com), melakukan trasmisi nilai-
b l e . Diharapkan generasi muda lebih mencintai nilai yang terkandung di dalam kain sasirangan.
produk dalam negeri atau lokal mereka, yang Mungkin saja, generasi muda tidak menaruh
saat ini tengah menggandrungi budaya luar minat terhadap penggunaan pakaian kain
(Korea). Banyak para seniman-seniman kain sasirangan, karena anak- anak muda kurang
sasirangan tengah mencoba mengembangkan mengetahui nilai-nilai luhur yang terkandung di
ide-ide kreatifnya agar mampu bersaing dengan dalamnya. Oleh karenanya, momentum otonomi
dunia luar, salah satu diantaranya adalah Drs. daerah harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk
HM. Syamsiar Seman, dalam bukunya menanamkan nilai-nilai lokal kepada generasi
―SASIRANGAN KAIN KHAS BANJAR‖. Beliau muda, bahkan kepada masyarakat luas lainnya.
menampilkan beberapa motif sasirangan yang Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
terbaru dan unik, kiranya ada 30 macam jenis memasukan kain sasirangan dan segala
motif yang beliau kembangkan dari motif-motif turunannya ke dalam mata pelajaran muatan
tradisional yang terdahulu. lokal (mulok). Dengan dimasukkan menjadi salah
Kemampuan mengembangkan satu pelajaran mulok, maka akan terjadi proses
kesejahteraan sosial juga nampak pada usaha transformasi nilai-nilai yang terkandungdalam
Ibu Ida Fitiah Kusuma yang melaksanakan kain sasirangan, dengan demikian generasi
pelatihan-pelatihan atau pembinaan kepada ibu- muda akan semakin mencintai local wisdomnya.
ibu warga Kota Banjarmasin serta membentuk Kedua, keberpihakan secara politik. Harus
Kelompok Kerja Pembuat Kain Sasirangan ada kepedulian dari para pemegang kekuasaan
Banawati guna melestarikan kembali kain decision maker) untuk memberikan ruang
kepada batik sasirangan untuk berkembang dan

GUSTI NOOR FANANI 257


mengembangkan dirinya (http// untuk dipertahankan (dilestarikan) untuk
muhammadrizydha. (Wordpress.com). Misalnya mengembangkan ketahanan budaya.
memberikan pelatihan peningkatan mutu kepada Ketahanan budaya menyangkut masalah
para pengajin, bantuan modal, memfasilitasi pelestarian, dan pengembangannya secara
penjualan dan sebagainya. Dan ketiga, dinamis dengan upaya-upaya yang lebih khusus.
revitalisasi. Setelah ada pewarisan (melalui mengembangkan pembuatan pola desain, sikap
pendidikan) dan konstruksi kesadaran melalui kreatif dalam aktivitas produktif yang beragam
―intervensi politik‖, maka hal lain yang harus yakni menampilkan beberapa motif yang baru
dilakukan adalah melakukan revitalisasi dalam : dan modern, melaksanakan pelatihan-pelatihan
pemanfaatan kain sasirangan secara lebih atau pembinaan, serta pengelolaan limbah zat
luas. Jika pada awalnya kain sasirangan hanya pewarna alami pada pembuatan atau
digunakan ―jimat‖ dan pembuatan pakaian untuk pengolahan kerajinan tradisional, kain
keprluan upacara adat, maka mungkin perlu juga sasirangan, akan memberikan kontribusi positif
mengkreasi kain sasirangan sedemikian rupa bagi berkembangnya ketahanan budaya.
sehingga model yang dihasilkan mmencerminkan
Integrasi preservatif dalam upaya
style busana modern sehingga generasi muda meningkatkan perlindungan, pengembangan
tidak malu untuk menggunakanny
dan pemanfaatan kebudayaan serta
. Ekonomisasi, seringkali sebuah kebudayaan
meningkatkan daya progresif berupa upaya-
ditinggalkan oleh para pendukungnya, bukan
upaya peran pemerintah, swasta, serta
karena kebudayaan itu jelek, tetapi karena ia tidak
pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas
mampu menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi
budaya, melalui trasmisi nilai-nilai, keberpihakan
penyoko). Oleh karenanya, pengembangan-
secara politik, serta revitalisasi dalam
pengembangan mode sehingga kain sasirangan
pemanfaatan secara luas maupun dalam
dapat diterima oleh pasar perlu terus dilakukan.
ekonomisasi, merupakan salah satu solusi yang
Namun juga harus disadari bahwa revitalisasi harus
bisa kita lakukan dalam melestarikan keberadaan
berlandaskan spirit dari kain sasirangan itu
kain sasirangan, baik di kalangan generasi muda
senndir). Dengan cara ini, keberadaan kain
agar semakin mencintai produk dalam negeri
sasirangan sebagai simbol jatidiri masyarakat
atau lokal mereka (kain sasirangan) maupun di
Kalimantan Selatan akan tetap terjaga.
kalangan masyarakat luas guna menjaga
eksistensi local wisdomnya.
III. SIMPULAN
Batik sasirangan menjadi khas daerah DAFTAR PUSTAKA
Kalimantan Selatan dikarenakan memiliki corak Bambang Miranto, ― Kain Sasirangan Menyimpan
serta warna tertentu yang sudah dipolakan secara Banyak Makna‖ 2007,tersedia dalam content://
tradisional menurut citarasa budaya khas etnis com.sec.android.app.sbrowser /readinglist/
091713 5017258. mhtml, diakses pada tanggal
Banjar, Kalimanta Selatan, serta mengandung
23 Septem-ber 2016.
salah satu bentuk pengejawantahan dari local
Budaya Melayu : ―Kain Sasirangan (Kerajinan
knowledge (pengetahuan lokal) masyarakat Tradisional Kalimantan Selatan),‖ 2016, tersedia
Kalimantan Selatan yang di dalamnya tersirat di: content:// com.sec.android. app.sbrowser/
beraneka macam nilai yang hidup dan berkembang, readinglist/ 091714030101900926.mhtml,
diakses tanggal 23 September 2016.
yakni nilai keyakinan, nilai budaya dan nilai
ekonomi yang kiranya sangat penting Koentjaraningrat (2011), pengantar Antropologi,
Rineka Cipta, Jakarta.

258 GUSTI NOOR FANANI


Kaskus.co.id. ― Sasirangan Kain Khas Banjarmasin‖
tersedia di content://com.sec.android.app.sbrowser/
readinglist/0917135548941.mhtml, diakses pada
tanggal 23 September 2016.
Komarudin Hidayat.,dkk, 2008. ― P e n d i d i k a n
Kewarganegaraan (civic education), Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah.
Maswardi Muhammad Amin ( 2011), Pendidikan Karakter
Anak Bangsa, Baduose Media Jakarta, Jakarta.
Meutia farida Hatta, 2008 ―Membangun Ketahanan
Budaya Melalui Kesenian‖ tersedia di http://
wwww.bappenas.go.id.index.php.view, diakses
pada tanggal 23 september 2016.
Sapriya, dkk. 2012. Transformasi Empat Pilar
Kebangsaan Dalam MengatasiFenomena Konflik
dan Kekerasan: Peran Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung : Maulana Media
Grafika.
Sarkani, ―Kain Khas Kalimantan Selatan‖, 2013, tersedia
di content://com.sec.android.app.sbrowser/
readinglist/0917135312287. mhtml, diakses pada
tanggal 23 September 2016.
TAM TAM, ―Sejarah Sasirangan, Motif-Motif Sasirangan
dan Maknanya Serta Proses Pembuatannya‖ 2015,
tersedia di content:// com.sec.android.app.
sbrowser/readinglist/0917140301693.mhtml,
diakses pada tanggal 23 September 2016.

GUSTI NOOR FANANI 259


260 GUSTI NOOR FANANI
MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME TERHADAP
KESENIAN BANJAR DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN IPS
Hilyatul Mahmudah
hilya_anagbabe@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of researching this title is To find out How to Grow Sense Banjar Art Against Nationalism Social Studies
Education of Learning in SMP Negeri 1 Banjarbaru, that students will understand and be aware of the importance of a
sense of nationalism against Banjar Art and thorough in Indonesian nationality. using model Jigsaw Cooperative
learning to divide into groups each class so that students can be more open mind and argue about why the importance
of a sense of nationalism against Banjar Arts in Social Studies Education of Learning. The results obtained were the
students already understand the importance of the growing sense of nationalism Banjar Art, which is so visible from
the learning techniques that have been thoroughly make students understand. The fell students hallmark of the region
Banjar South Kalimantan province that should be guarded and preserved as well as an introduction into other areas
spread in Indonesia. Some Art Banjar that students known of Fine Arts, Literary Arts, Dance, Theatre Arts, Music Arts
and Crafts Arts. Given this research all students will be more love Indonesia especially Banjar area as a whole,
because only in Indonesia that have diverse Cultural Arts that are not owned by other States.
Key words: Nationalism, Banjar arts, social studies education.

I. PENDAHULUAN pada bangsa Indonesia, Bahasa dan Daerah asal


1.1 Latar Belakang Masalah usul semula berada serta jati diri sebagai warga
Negara bangsa Indonesia.
Menumbuhkan Rasa Nasionalisme terhadap
Negara Indonesia itu sangat penting karena Oleh karena itu pentingnya untuk
mencintai Negara sendiri mamberikan kekuatan menumbuhkan rasa Nasionalisme untuk menjadi
dan semangat bagi Negara Indonesia. Hal yang kekuatan dan identitas bangsa kita sendiri.Tak
terpenting Negara Indonesia menjadi kokoh dan terlebih untuk siswa dalam pembelajaran di
tidak mudah di jajah Negara lain. Kurangnya rasa sekolah, tidak hanya masyarakat umum saja
Nasionalisme terhadap Negara sendiri dapat yang menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap
menjadi malapetaka bagi warga dan bangsa Indonesia tapi siswa yang belajar di sekolah
Indonesia. Menurut Kleden (2001:73) harus diberikan bimbingan dan arahan agar
Nasionalisme merupakan sikap dan kesadaran mengerti apa itu rasa menumbuhkan
nasional yang lebih terbuka terhadap pentingnya Nasionalisme dan bagaimana cara
Identitas Negara, serta menunjukkan rasa cinta menumbuhkan rasa Nasionalisme untuk Negara

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Hilyatul Mahmudah 261


Indonesia melalui kesadaran diri sendiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Sebelum siswa mengerti pentingnya rasa tentang menumbuhkan rasa Nasionalisme perlu
nasionalisme Indonesia, sebagai guru harus adanya penelitian saat proses pembelajaran
membimbing siswa untuk mencintai daerah langsung agar siswa mengerti pentingnya
tempat tinggal sendiri, agar daerah sendiri dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme dalam diri
dicintai layaknya mencintai Negara Indonesia harus ada. Maka disini penulis mengambil
secara menyeluruh. Melalui pembelajaran siswa sekolah SMP Negeri 1 Banjarabaru sebagai
dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme sampel yang akan penulis beri bimbingan dan
tersebut. Pembelajaran disini guru akan mencoba arahan.
melalui proses pembelajaran pendidikan IPS. 1.2 Tujuan
Karena Pendidikan IPS mengajarkan Ilmu-ilmu
Untuk mengetahui Cara Menumbuhkan
Sosial yang mencakup seluruh pengetahuan
Rasa Nasionalisme Terhadap Kesenian Banjar
secara menyeluruh yang tidak hanya dalam
dalam Pembelajaran Pendidikan IPS di SMP
masyarakat namun sejarah, kebudayaan, dan Negeri 1 Banjarbaru.
lainnya yang perlu di ketahui siswa.
1.3 Manfaat
Dalam Pendidikan IPS banyak Ilmu yang dapat
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan
diambil siswa agar kita sebagai warga Indonesia
untuk siswa dalam kesenian banjar serta siswa
mengenal lebih jauh tentang Nasionalisme. Rasa
akan selalu ingin melestarikan dan
cinta kita sebagai warga Negara Indonesia tidak
memperkenalkan ciri khas kesenian banjar ke
lepas dari Bahasa dan Kebudayaan pada daerah
Negara lain bahwa kesenian banjar layak untuk
masing-masing. Kebudayaan Daerah masing-
tetap ada dan menjadi kesenian yang melegenda.
masing ini yang membuat ciri khas Indonesia
yang berbeda dari Negara lain. Agar terfokus
permasalahan yang penulis sampaikan maka II. PEMBAHASAN
penulis memilih mengambil Kebudayaan Banjar, 2.1 Makna Nasionalisme
namun dikarenakan Kebudayaan Banjar sangat
Menurut Suyanto, dkk (1997: 93) dan
luas maka dipersempit lagi mengambil hanya
Lemhanas (2000 : 3), cinta tanah air berarti rela
tentang Kesenian Banjar. Karena dengan adanya
berkorban untuk tanah air dan membelanyaa dari
permasalahan yang lebih fokus maka hasil yang
segala macam bentuk ancaman, tantangan,
didapat akan lebih rinci dan jelas. Kesenian hambatan dan gangguan yang datang dari
Banjar harus di jelaskan secara rinci apa saja manapun.
yang ada di Kalimantan Selatan. Agar siswa bisa
menumbuhkan Rasa Nasionalisme terhadap Boyd Shafer (1955: 6) mengatakan bahwa
Kesenian Banjar yang telah dimiliki sejak dulu. nasionalisme itu multi makna, hal tersebut
tergantung pada kondisi objektif dan subjektif
karena itu diharapkan menumbuhkan rasa dari setiap bangsa. Oleh sebab itu nasionalisme
Nasionalisme terhadap Kesenian Banjar melalui dapat bermakna sebagai berikut:
Pembelajaran Pendidikan IPS dapat
Nasionalisme adalah rasa cinta pada
menunjukkan bahwa pentingnya rasa cinta tanah air, ras, bahasa atau budaya yang
terhadap budaya banjar dan menunjukkan sikap sama, maka dalam hal ini nasionalisme
menghormati dan selalu ingin melestarikan sama dengan patriotisme.
kesenian yang menjadi ciri khas banjar agar Nasionalisme adalah suatu keinginan
kesenian banjar terus dikenal masyarakan akan kemerdekaan politik, keselamatan
seluruh serta akan tetap ada sampai kapanpun. dan prestise bangsa.

262 Hilyatul Mahmudah


Nasionalisme adalah suatu kebaktian Sasirangan dengan berbagai corak
mistis terhadap organisme sosial yang hiasan yang menjadi Kain Batik yang pal-
kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati ing Khas di Banjar.
yang disebut sebagai bangsa atau Volk Seni Motif Anyaman biasanya terbuat
yang kesatuannya lebih unggul daripada dari rotan yang bisa dibuat menjadi tas
bagian-bagiannya. atau bakul, tope jangang, tope rotan,
Nasionalisme adalah dogma yang kursi, keranjang, dan sebagainya.
mengajarkan bahwa individu hanya hidup 2. Seni Sastra
untuk bangsa dan bangsa demi bangsa
itu sendiri. Seni Sastra lisan bisa disebut sebagai
Teater Tutur ialah Teater yang dituturkan oleh
Nasionalisme adalah doktrin yang
menyatakan bahwa bangsanya sendiri sang pelaku atau menceritakan suatu cerita yang
harus dominan atau tertinggi di antara berstruktur dari awal, klimaks hingga akhir. Seni
bangsa-bangsa lain dan harus bertindak Sastra lisan dalam bentuk Teater Tutur Banjar
agresif. adalah Dundam, Lamut, Andi-andi, Bapandung,
2.2 Kesenian Banjar Madihin, Basyasyairan, Bapapantunan.

Karya seni sebagai budaya yang luhur Dundam adalah jenis kesenian yang
mengandung nilai-nilai keindahan. Kerena itu cenderung berfungsi untuk keperluan
upacara. Dundam berbentuk syair dan
mencipta seni bukan sekedar improvisasi
prosa lirik yang berceritakan tentang
melainkan idealisme keindahan yang tinggi. Ada mitos. Teknis penyajiannya harus
lima cabang seni yaitu Seni Rupa, Seni Sastra, menyajikan nasi ketan, kelapa muda
Seni Tari, Seni Teater, Seni Musik, dan Seni (nyiur anum), perapan yang berkukus
Kerajinan Tangan. (asap) menyan.
1. Seni Rupa Kesenian Lamut sebagai teater tutur dan
masih digunakan sampai sekarang. Ini
Seni Rupa pada zaman kerajaan Banjar salah satu jenis sastra yang lebih
hingga sekarang yang harus kita ketahui adalah berkembang dari dundam. Hanya saja
dari Seni Bangunan, Seni Arca, Seni Ukir, Seni berbeda dari silsilah dan proses
Lukis, dan Seni Motif Anyaman. ceritanya. Lamut lekat dengan
Seni Bangunan untuk Kesenian Banjar pewayangan dan dapat juga dengan
dinamakan Rumah adat Banjar yang menggunakan alat music yang disebut
tipenya Bubungan Tinggi dan didirikan Terbang untuk penyampaiannya.
pada tahun 1871 sebagai rumah yang Andi-andi adalah melantunkan cerita
tertua di kota Banjarmasin. yang terkadang puisi dan pantun yang
Seni Arca pada zaman masuknya dilagukan. Penyampaiannya bisa
budaya dan akidah islam tidak pernah disampaikan di tengah kelompok
ditemukan karena Islam melarang keluarga di dalam rumah pada malam
adanya arca atau patung dimanapun. hari dengan menceritakan cerita-cerita
Asumsi bahwa arca-arca di Candi Laras tertentu secara santai.
dimusnahkan ketika penyebaran Islam di Bapandung artinya meniru tingkah laku.
sana cukup beralasan, sehingga hanya Bapandung hamper sama dengan Andi-
tersisa potongan-potongan saja. andi tetapi tukang pandung lebih dinamis
Seni Ukir motif-motif ukiran diatas pintu karena gaya bercerita sambil meragakan
rumah adat Banjar dan berhiaskan motif apa dan bagaiman tokoh berakting.
tanaman merambat Madihin adalah rangkaian syair-syair dan
Seni Lukis pada Lukisan dasar kemudian pantun yang menjadi bahan komunikai
dijahit untuk pembuatan Batik celup dan informasi.

Hilyatul Mahmudah 263


Basyasyairan biasanya dilakukan secara Musik Kintung terbuat dari bamboo yang
berkelompok. Fungsi membaca syair dipotong menjadi tiga buah kintung.
untuk ―Bejagaan‖ pengantin lajang. Membunyikannya seperti Kurung-kurung
Sekelompok perempuan berkumpul Hantak, diatas sepotong kayu tebal.
dirumah pengantin wanita untuk Musik Main Kuntau dimainkan pada saat
membaca syair yang telah terbentuk pergelaran Kuda Gipang dengan
buku. Para Ibu-ibu senantiasa tambahan angklung tiga.
membimbing dan mendemonstrasikan
lagu-lagu untuk disimak dan dipelajari. Untuk Seni Musik tidak terlepas dari Seni
Suara, ini yang terdapat dari Seni Suara untuk
Bapapantunan biasanya dilakukan
Kesenian Banjar adalah :
secara berlawanan atau yang disebut
betawakan pantun. Bapapantun bisa Sinden adalah tembang-tembang yang
menjadi alat sebagai berkomunikasi yang dipelajari dari jawa dan berasimilasi
baik dan mudah untuk dipahami saat dengan gaya setempat. Biasanya
bapapntunan terjadi. tembang tersebut muncul saat pergelaran
Wayang Kulit dan wayang Gung.
Seni Musik
Gamelan alat musik yang biasa
Lagu Dundam adalah lagu Banjar yang
digunakan untuk pergelaran-pergelaran
ada pada Lagu Madihin, harungut Dukuh
acara upacara, iringan tembang, dan
Tambangan, tekanan nada, ba Andi-andi,
tarian baksa atau topeng dan
dan sangat melekat pada lagu-lagu
perwayangan (wayang kulit dan wayang
balamut.
gung).
Lagu Bajapin yang liriknya terdapat
Terbang Haderah adalah rebana yang
pantun-pantun bahasa Melayu dan
berukuran sedang, berfungsi sebagai
bahasa Banjar.
pembawa, penyaluk peningkah,
penggulung dan babun (tambur). Lagu Basyasyairan mendapat pengaruh
dari kasidah namun mendapat nuansa
Tarbang Ampat adalah rebana yang Banjar yang kental.
berukuran besar atau yang sering disebut
Tarbang Burdah, karena mengiring Lagu Tirik dan Gandut adalah lagu
gendangan kasidah burdah. pesisiran yang berkmbang lagu seperti
Japin Gambus.
Tarbang Lamut dipergunakan untuk
mengiringi pelamutan bercerita. Ukuran Lagu Parluk merupakan lagu-lagu yang
lebih besar dari terbang Haderah dan dilakukan saat melakukan teater
lebih kecil dari terbang Burdah. mamanda. Berirama panjang seperti
kasidah.
Tarbang Madihin lebih kecil dari terbang
Lamut, namun pembuatannya sama Lagu Ba‘ahul menggunakan lirik dari
dengan tarbang Lamut. pantun-pantun .
Musik Suling merupakan orkes suling Lagu Badudus adalah lagu untuk acara
dengan perangkat lain seperti tambur, mandi-mandi (Badudus).
gendering, marakas, dan ketipung. Lagu Damarulan adalah lagu-lagu
Musik Japin Gambus tumbuh didaerah Melayu lama dengan lirik-lirik pantun
pesisiran, seperti di Kuin dan desa Banjar. Yang diiringi oleh alat music
Sungai Jingah dan sekitarnya. Biola, Babun dan agung.
MusikKurung-kurungHantak 4. Seni Tari
kegunaannya untuk memanggil Tari Klasik
penduduk ―manugal‖ (huma lading
Tari Baksa dan Topeng yang dilaksanakan
berpindah) yang kemudian dijadikan
oleh keraton Banjar adalah hasil
pesta (lomba).
264 Hilyatul Mahmudah
perpaduan dengan budaya asli dengan Teater Wayang Kulit adalah sebagai
budaya Mataram di zaman Sultan teater yang dapat menyebarkan agama
Amangkurat II. lewat Wayang Kulit. Lakon dibawakan
b. Tari Baksa Kembang oleh dalang dengan bahasa yang puitis
c. Tari Baksa Tameng lirik dan percakapan sehari-hari. Wayang
kulit termasuk jenis teater Klasik.
d. Tari Baksa Panji atau Baksa Panah
Teater Wayang Gung adalah seni teater
e. Tari Dara Manginang
yang berfungsi sebagai seni petunjukkan
Tari Dara Sakti untuk hiburan. Penciptanya adalah
Tari Bogam dalang kuda dan dalang mastora.
Tari Jambang Kaca Teater Abdul Muluk Cabang
Tari Radap Ayu dilaksanakan pada malam hari dengan
Tari Kenanga Dalam mengambil cerita legenda, hikayat dan
sebagainya. Teater ini hampir punah
Tari Tumanggang Datang namun keberadaaannya masih bisa
2. Tari Rakyat dirasakan oleh masyarakat banjar.
a. Tari Rudat adalah syamanistis yang Teater Mamanda sebagai salah satu
dilakukan dengan irama terbang haderah bentuk teater atas hasil cipta seniman lokal
sambil melagukan Barzanzi dan Sarafal yang berproses dari sumber kesenian luar.
Annam. Teater ini mengambil cerita rakyat, hikayat
bahkan cerita masa kini.
b. Tari Sinoman Haderah di sebut Tarian
Rudat berdiri dengan mengibarkan Teater Kuda Gipang adalah banyak
bendera warna-warni. pengaruh dari wayang kulit. Para pemain
c. Tari Semi Klasik adalah kumpulan Tari- terdiri dari pria dan wanita atau bisa juga
pria saja.
tari Radap Rahayu ―Tapung Tawar‖, Tari
Bogam, Tari Tambangan Kaca, Tari Tantayungan adalah lakon yang bercerita
Urung-urung Batang, Tari Dara tentang rakyat atau hikayat. Dalam cerita
Manginang, Tari Gerbang, dan Tari Bakti. ini menggunakan tombak sebagai prop-
d. Tari Basisigaan digelar ketika pengantin erty tangan oleh sebagian besar
turun untuk bersanding. pelakunya
e. Tari Bagandut adalah hasil ―local genius‖ Damarrulan adalah lakon yang
dari seniman Pandahan, Tapin yang dibawakan mengambil cerita dari
mendapat pengarruh tidak langsung dari Damarrulan Panji Semirang, Ramayana,
Ronggeng Melayu, Medan dan Betawi. dan lain-lain. Penampilan menggunakan
panggung frontal atau menggunakan
Tari Japin Sigam adalah gata japing yang panggung konvensional.
berasal dari kerajaan Sigam Kotabaru.
Ciri khasnya terletak pada gerak getar Teater Tari Topeng adalah teater untuk
bahu. pergelaran upacara yang sakral.
Tari Payung Kembang adalah gaya seni 6. Seni Kerajinan Tangan
klasik yang menggunakan payung Orang Banjar mempunyai keterampilan
Batamat (payung kembang).
berupa kerajinan tangan terutama yang bersifat
5. Seni Teater kerajinan rumah. Kerajinan itu ada yang masih
Seni Teater atau yang sering disebut orang bertahan dan ada pula yang sudah punah.
Banjar Seni Teater Tradisi atau Teater Rakyat. Kerajinan tangan biasa dibuat dari beberapa
Beberapa Teater Rakyat yang ada di Banjar bahan yang mudah didapat di Banjar, misalnya
adalah : paikat atau rotan, jangang, purun danau, dan
pelepah rumbia. Untuk dari rotan bisa dihasilkan

Hilyatul Mahmudah 265


anyaman berupa kipas, gintingan, kopiah paikat, tersebut. Dari uraian tersebut bisa dikatakan
topi, perhiasan dinding dan sebagainya. Dari menumbuhkan rasa Nasionalisme terhadap
purun dihasilkan tikar purun, bakul purun dan siswa harus secara menyeluruh agar mencintai
sebagainya. kesenian daerah sendiri tidak hanya dari mulut
2.3 Peran Nasionalisme Terhadap Kesenian saja namun sampai bisa dalam hati dan selalu
Banjar dalam Pembelajaran Pendidikan IPS akan mengingat kesenian daerah sendiri sampai
kapanpun. Dengan guru mengarahkan dan
membimbing siswa melalui proses pembelajaran
Nasionalisme terhadap Kesenian Banjar
IPS dan siswa saling beragumen maka siswa
tidak lepas dari Masyarakat Banjar yang
mengerti pentingnya menumbuhkan rasa
mencintai ciri khas itu sendiri, begitu juga
nasionalisme terhadap kesenian Banjar secara
pendidikan IPS yang sudah menjadi tempat
mudah.
pengetahuan secara luas tentang Kesenian
Banjar tersebut. Untuk menumbuhkan rasa Rincian proses pembelajaran di Kelas :
nasionalisme terhadap kesenian banjar dalam Data diambil menggunakan Proses
pendidikan IPS siswa harus membentuk Pembelajaran model belajar Kooperatif tipe Jig-
kesadaran dalam diri sendiri dan pentingnya nilai- saw yang di lakukan saat proses pembelajaran
nilai estetika yang terdapat dalam kesenian berlangsung. Agar mempermudah pemecahanan
banjar bagi kehidupan ini. masalah yang akan dibahas. Untuk kelas 9 J
2.4 Hasil Pembahasan dengan total 32 orang dan kelas 9 K total 32
orang. Setiap kelas ada 32 orang yang di bagi
Untuk melihat keberhasilan siswa dalam
menjadi 8 kelompok setiap kelompok ada 4
mengerti pentingnya rasa nasionalisme terhadap
orang.
Kesenian Banjar adalah :
Siswa dapat memahami alasan kenapa Soal lengkap yang di bagikan setiap
Kesenian Banjar harus dilestarikan kelompok di Kelas 9 J dan K:
Siswa dapat Menyebutkan Kesenian Mengapa Kesenian Banjar harus
Banjar yang sering dilihat melalui media dilestarikan
Internet dan Televisi. Sebutkan Kesenian Banjar yang sering
Siswa dapat menunjukkan rasa dilihat melalui media Internet dan Televisi.
Nasionalisme terhadap Kesenian Banjar. Bagaimana cara menunjukkan rasa
Siswa dapat memilih Kesenian banjar apa Nasionalisme terhadap Kesenian Banjar.
yang paling digemari. Kesenian banjar apa yang paling
Siswa dapat menyanyikan lagu daerah digemari.
Banjar. Coba nyanyikan lagu daerah Banjar
secara berkelompok.
Agar mempermudah guru untuk mengetahui
bagaimana siswa mengerti pentingnya Hasil jawaban Kelompok Siswa Kelas 9 J
meumbuhkan rasa nasionalisme terhadap dan K adalah :
kesenian banjar maka guru dapat mengajar Siswa Kelas 9 J
secara langsung di kelas dengan menggunakan Kelompok 1 mendapatkan total skor 19
Proses Pembelajaran model belajar Kooperatif skala 95 dengan predikat A (sangat baik)
tipe Jigsaw ini guru dapat mengarahkan siswa Kelompok 2 mendapatkan total skor 19
untuk saling beragumen dan mempertahankan skala 95 dengan predikat A (sangat baik)
pendapat masing-masing, cara inilah siswa akan Kelompok 3 mendapatkan total skor 16
mudah mengerti pentingnya rasa nasionalisme skala 80 dengan predikat B+ (sangat baik)
266 Hilyatul Mahmudah
Kelompok 4 mendapatkan total skor 18 rasanya nasionalisme dalam kesenian banjar
skala 90 dengan predikat A (sangat baik) maka tidak adanya kekuatan dan keinginan untuk
Kelompok 5 mendapatkan total skor 19 melestarikan kesenian banjar. karena itu guru
skala 95 dengan predikat A (sangat baik)
penting membimbing siswa dalam menumbuhkan
Kelompok 6 mendapatkan total skor 17 rasa Nasionalisme terhas Kesenian Banjar saat
skala 85 dengan predikat A (sangat baik)
proses pembelajaran melalui Pendidikan IPS.
Kelompok 7 mendapatkan total skor 15 Melalui Pembelajaran Pendidikan IPS sudah
skala 75 dengan predikat B (baik)
sangat membantu siswa untuk memahami dan
Kelompok 8 mendapatkan total skor 18 mengetahui Kesenian Banjar yang sudah ada
skala 90 dengan predikat A (sangat baik) sejak dulu, rasa Nasionalisme tersebut sudah
Siswa Kelas 9 K terlihat saat proses
Kelompok 1 mendapatkan total skor 18 pembelajaran secara langsung yang
skala 90 dengan predikat A (sangat baik) menggunakan teknik model pembelajaran Jig-
Kelompok 2 mendapatkan total skor 17 saw yang membuat siswa saling beragumen
skala 85 dengan predikat A (sangat baik) antar kelompok untuk mempertahankan
Kelompok 3 mendapatkan total skor 17 pendapat masing-masing dan hasilnya siswa
skala 85 dengan predikat A (sangat baik) sadar bahwa daerah Banjar kaya akan budaya
Kelompok 4 mendapatkan total skor 19 yang sangat indah dan khas serta patut untuk di
skala 95 dengan predikat A (sangat baik) cintai dan terus dilestarikan. Agar kesenian
Kelompok 5 mendapatkan total skor 18 banjar kita lebih dikenal masyarakat Indonesia
skala 90 dengan predikat A (sangat baik)
lainnya, tidak mudah diakui oleh Negara lain, dan
Kelompok 6 mendapatkan total skor 19 tetap ada sampai kapanpun.
skala 95 dengan predikat A (sangat baik)
3.2 Saran
Kelompok 7 mendapatkan total skor 20
skala 100 dengan predikat A (sangat baik) Kepada Siswa dan masyarak dengan
Kelompok 8 mendapatkan total skor 18 adanya pembelajaran Kesenian Banjar ini di
skala 90 dengan predikat A (sangat baik) harapkan siswa sudah mengerti pentingnya
mencintai dan melestarikan peninggalan
Kesimpulan adalah Siswa kelas 9 J dan K
kebudayaan Banjar agar tidak mudah dijajah oleh
dari penilaian yang didapat sudah sangat baik
Negara lain. Pentingnya menjaga, melestarikan,
dan tuntas mencapai KKM yang ditentukan, ini
dan memperkenalkan kesenian Banjar agar
menunjukkan siswa sudah mengerti pentingnya
seluruh Negara tau Kesenian Banjar ada di
menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap
Negara Indonesia dan cuman ada di Provinsi
kesenian Banjar Serta keberhasilan dalam nilai
Kalimantan Selatan tidak ada di tempat lain.
siswa ini sudah menjadi alat ukur bahwa siswa
sangat mengetahui kesenian Banjar secara
keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2005. Nasionalisme-Demokrasi-Civil
Society. Artikel Ilmiah. dosen Program Studi
III. PENUTUP Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Sanata
3.1 Kesimpulan Dharma Yogyakarta. Diakses 17 September 2016

Pentingnya menumbuhkan Rasa https://www.usd.ac.id/lembaga/lpp


m/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vi
Nasionalisme terhadap Kesenian Banjar di tae/vol23no2oktober2009/
lakukan karena rasa cinta itu adalah tameng NASIONALISME%20sutarjo%20adisusilo.pdf
untuk memperkuat ciri khas banjar. Tanpa ada

Hilyatul Mahmudah 267


Dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata.
2011. Materi Muatan Lokal Kebudayaan Banjar. Unit
Produksi Grafika SMK Bina Banua. Banjarmasin.
Herniwati. 2011. Menananamkan Nilai Nasioanalisme
Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganaegaraan PTK pada Siswa Kelas VI SDN
88 Perumnas Unib Bentiring. Jurnal Kependidikan
Triadik. Guru PKN SMP Negeri 7 Kota Bengkulu.
Volume 14 No. 1. Diakses 17 September 2016
http://repository.unib.ac.id/332/1/
Judul%2010%20Herniwati.pdf
Kleden, Ignas. 2001. Menulis Politik : Indonesia sebagai
Utopia. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Panitia Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 461. 1987. Beberapa
Aspek Budaya Banjar. Pelaksana Pemilihan Nanang
dan Galuh Banjar. Banjarmasin.

268 Hilyatul Mahmudah


PENDIDIKAN KEBANGSAAN DALAM
MENYONGSONG BONUS DEMOGRAFI 2025 DAN
100 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA
IMALIANA
imaliana_bjm@yahoo.com

I. PENDAHULUAN kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


1.1 Latar Belakang bernegara yang didasari oleh Pancasila.
Pancasila merupakan kekuatan pemersatu salah
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki
satunya ialah semangat kebangsaan atau
hakikat yang membedakan dirinya dengan
semangat persatuan yang multikultur dalam
makhluk hidup lainnya. Dalam ajaran agama Is-
Bhineka Tunggal Ika
lam, manusia diciptakan untuk menjadi seorang
khalifah (pemimpin) yang mampu menunaikan Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut,
risalatul Insan (misi suci), yakni memimpin, dalam tatanan mikro pendidikan harus mampu
mengelola, dan memelihara hidup serta menghasilkan sumber daya manusia (SDM)
kehidupan untuk menciptakan kedamaian, berkualitas dan profesional. Tentunya dalam
keharmonisan, serta kesejahteraan. Oleh sebab rangka menghasilkan SDM yang berkualitas dan
itu, dalam menunaikan risalatul Insan, manusia profesional, pendidikan tidak hanya terfokus pada
dibekali dengan akal pikiran dan kemampuan. kebutuhan material jangka pendek, tapi juga
Dengan akal pikiran, manusia bisa membedakan harus berfokus pada pembentukkan etika moral
mana yang baik dan mana yang buruk. dan spiritual yang luhur. Pencapaian tujuan
nasional harus didukung oleh kemampuan
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan
manusia Indonesia yang profesional dan
berlangsung terus tak terputus dari generasi ke
berkualitas moral kebangsaan yang mewujud
generasi. Pendidikan umumnya memiliki tujuan
dalam sikap dan prilaku cinta tanah air. ―Dwi
mulia. Dalam konteks Indonesia, tujuan pendidikan
warna purwa, cendikia wasana‖ demikian Ki
telah dirumuskan oleh The Founding Father pada
Hajar Dewantara mencerminkan kehendak untuk
Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945
membangun manusia Indonesia yang memiliki
alenia keempat, yakni mencerdaskan kehidupan
sikap prilaku moral kebangsaan yang cinta tanah
bangsa. Cerdas dalam arti luas, bukan hanya
air, sadar akan hak, kewajiban serta profesional.
intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan
spiritual yang diterapkan dalam

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran IPS SMPIT Ukhuwah Banjarmasin.

IMALIANA 269
Indonesia tengah menyongsong Bonus dari satu dasawarsa telah membawa pengaruh di
Demografi 2025. Bonus demografi adalah suatu berbagai dimensi kehidupan. Saat ini Reformasi
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang telah bangsa Indonesia ke arah kemajuan. Namun,
disebabkan karena peningkatan presentase masih ada agenda reformasi yang belum
penduduk di usia kerja (Tim FEUI, 2009:51). terlaksana diantaranya perilaku warga bangsa yang
Negara-negara maju di Asia seperti Singapura, memaknai reformasi sebagai kebebasan yang
Korea Selatan, Hongkong dan Jepang telah sebebas-bebasnya tanpa mengindahkan aturan-
memanfaatkan jendela kesempatan ini untuk aturan yang ada sehingga muncul perilaku-perilaku
mengakselerasi pertumbuhan ekonominya. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada
fenomena dimana struktur penduduk sangat di masyarakat, pertentangan yang didasari
menguntungkan dari sisi pembangunan karena perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan
jumlah penduduk usia produktif sangat besar, (SARA). Banyak bermunculan berita-berita negatif.
sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil Dikalangan para pelajar beredar video-video yang
dan proporsi usia lanjut belum banyak. Dalam berisikan penganiayaan terhadap teman sekolah,
kegiatan Parenting Orang Tua SDIT Ukhuwah celakanya pelaku penganiayaan tidak hanya dari
Banjarmasin tanggal 24 September 2016 dengan sekolah menengah tapi juga dari sekolah dasar.
Peran Keluarga dalam Mendampingi Anak untuk Berita di media cetak maupun elektronik yang
Meraih Prestasi dan Akhlakul Karimah, Kurnia memberitakan pasangan muda-mudi yang
Widhiatuti selaku narasumber menjelaskan bo- melakukan tindakan asusila di tempat umum. Aksi
nus demografi adalah momen yang sangat balap liar yang terinspirasi dari tayangan di televisi,
penting karena bonus demografi dapat menjadi penggunaan narkoba di kalangan pelajar,
anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat rendahnya kesadaran siswa dalam melaksanakan
semua elemen bangsa harus menyiapkan tanggung jawabnya sebagai pelajar serta
generasi muda yang berkualitas tinggi, salah rendahnya wawasan kebangsaan siswa.
satunya melalui pendidikan.
Pendidikan sedang diguncang oleh berbagai Sebenarnya apa yang terjadi pada pendidikan
perubahan serta ditantang untuk dapat menjawab di Indonesia ? Mengapa terdapat ketidaksesuaian
berbagai masalah lokal dan perubahan global antara apa yang dicita-citakan dengan apa yang
yang sangat pesat. Menurut Prof. Sanusi terjadi di lapangan. Rasanya pendidikan di negeri
perubahan dan permasalahan tersebut ini telah gagal menghasilkan manusia purnawan
mencakup sosial change, turbulence, complex- atau manusia seutuhnya yang seharusnya tidak
ity, and chaos (E. Mulyasa, 2009:8). Selo hanya berilmu pengetahuan tapi juga menjunjung
Soemardjan merumuskan perubahan sosial tinggi nilai-nilai luhur. Ini merupakan hal yang paling
sebagai segala perubahan pada lembaga- ditakutkan. Pendidikan seharusnya dapat
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu berkontribusi dalam menyiapkan manusia sebagai
masyarakat, yang mempengaruhi sistem khalifah yang mampu membawa kebaikan di muka
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap bumi dengan ilmunya. Banyak faktor yang
dan pola prilaku di dalam kelompok-kelompok melatarbelakangi, salah satunnya penyempitan
dalam masyarakat (Bagiya Waluya, 2007:3). makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan telah
Dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dipersempit dengan pengajaran, kemudian
pada permasalahan multidimensi yang dipersempit lagi dengan proses belajar-mengajar di
menyentuh berbagai aspek kehidupan, baik kelas, dan makin dipersempit dengan pengajaran
sosial, agama, ekonomi, politik hankam, dan yang bersifat kognitif. Masnur Muslich
IPTEK. Gerakan reformasi telah berjalan lebih
270 IMALIANA
(2011:17) dengan gamblang menyatakan bahwa jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Badan
dunia pendidikan telah melupakan tujuan utama Standar Nasional Pendidikan, 2006 : 159).
pendidikan, yaitu mengembangkan kognitif, Mata pelajaran IPS di SMP memiliki tujuan
afektif, dan psikomotor secara simultan dan yang harus dicapai. Tujuan- tujuan tersebut
seimbang. Dunia pendidikan di Indonesia telah secara umum dapat dirumuskan antara lain untuk
memberikan porsi besar untuk pengetahuan tapi mengantarkan, membimbing dan
sangat sedikit untuk pengembangan sikap/nilai mengembangkan potensi peserta didik agar :
dan prilaku dalam pembelajaran. Kualitas
Menjadi warga negara (dan juga warga
pendidikan di negeri ini pun mulai dipertanyakan. dunia) yang baik
Berdasarkan permasalahan-permasalahan Mengembangkanpemahaman
tersebut, pendidikan di Indonesia pun mulai mengenai pengetahuan dasar
berbenah untuk meningkatkan kualitasnya kerena kemasyarakatan
pendidikan merupakan sarana efektif penanaman Mengembangkan kemampuan berpikir
nilai-nilai kepada generasi penerus bangsa. kritis dengan penuh kearifan dan
Pendidikan nilai menjadi salah satu pilihan tepat, keterampilan inkuiri untuk dapat
memahami, menyikapi, dan mengambil
dalam hal ini adalah pendidikan wawasan
langkah-langkah untuk ikut memecahkan
kebangsaan. Pendidikan wawasan kebangsaan masalah sosial kebangsaan
diharapkan mampu untuk mengembalikan
Membangun komitmen terhadap nilai-
eksistensi dan image bangsa Indonesia sebagai nilai kemanusiaan dan menghargai serta
bangsa yang beradab, bangsa yang toleran, dan ikut mengembangkan nilai-nilai luhur dan
bangsa yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan. budaya Indonesia
Buchori (1995) dalam Syamsuddin Chalim Mengembangkan kemampuan
menjelaskan bahwa pendidikan wawasan berkomunikasi dan bekerja sama dalam
kebangsaan juga diharapkan mampu menekan kehidupan masyarakat yang majemuk,
degradasi moral dan perilaku menyimpang baik lokal, regional maupun internasional
generasi penerus bangsa karena pada dasarnya Penjabaran tersebut secara gamblang
pendidikan wawasan kebangsaan mengandung menyatakan bahwasanya IPS merupakan mata
dua aspek yakni aspek moral dan aspek intelektual. pelajaran yang berorientasi tidak hanya
Pendidikan wawasan kebangsaan bukan pengembangan intelektual, tapi juga berorientasi
hanya tugas guru pendidikan kewarganegaraan pada pengembangan nilai-nilai pada diri peserta
saja, tetapi semua bidang studi memiliki didik, dalam hal ini nilai-nilai kebangsaan. Jadi
tanggung jawab yang sama. Demikian pula sudah menjadi tanggung jawab guru IPS untuk
dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mentransferkan dan menanamkan nilai-nilai
(IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran kebangsaan yang bisa ditemukan dalam setiap
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai materi IPS sekaligus memberikan pengetahuan
SMP/ MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat agar siswa kelak dapat menjadi generasi muda
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang Indonesia yang berkualitas.
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/ 1.2 Rumusan Masalah
MTs/SMLPB mata pelajaran IPS memuat materi Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik berikut :
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara In-
Nilai-nilai apa sajakah yang ditanamkan
donesia yang demokratis, dan bertanggung guru dalam pembelajaran IPS di SMP
Negeri 23 Banjarmasin ?

IMALIANA 271
2. Bagaimana guru melaksanakan Bagi kepala sekolah, diharapkan
pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS penelitian ini dapat memberikan
di SMP Negeri 23 Banjarmasin ? sumbangan sebagai bahan pertimbangan
3. Bagaimana guru mengevaluasi dan evaluasi implementasi kurikulum
ketercapaian pendidikan nilai dalam JSIT dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran IPS di SMP Negeri 23 mengajar, khususnya mata pelajaran
Banjarmasin ? Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
1.3 Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 2.1 Kedudukan Pendidikan Nilai
Sebagai salah satu syarat memperoleh Kebangsaan Dalam Menyongsong Bonus
gelar sarjana pada Program Studi Demografi 2025 dan 100 Tahun Kemerdekaan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Indonesia
dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku,
Lambung Mangkurat Banjarmasin.
agama, budaya, bahasa daerah, dan adat istiadat.
Mengetahui nilai-nilai apa sajakah yang Keragaman ini merupakan anugerah Tuhan yang
ditanamkan guru dalam pembelajaran
IPS di SMP Negeri 23 Banjarmasin harus disyukuri karena dapat menjadi faktor yang
membuat bangsa Indonesia semakin dinamis
Mengetahui bagaimana cara guru IPS
sebagai bangsa yang beradab dan bangsa yang
mengimplentasikan pendidikan nilai
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri bermartabat. Sehubungan dengan hal itu maka
23 Banjarmasin setiap warga bangsa dituntut untuk saling
Mengetahui bagaimana guru mengenal, menerima, menghargai, dan saling
mengevaluasi ketercapaian pendidikan membantu dalam rangka memelihara dan
nilai dalam pembelajaran IPS di SMP memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Negeri 23 Banjarmasin
Indonesia tengah menyongsong dua
1.3 Manfaat Penelitian peristiwa penting, yakni bonus demografi 2025
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai dan Peringatan 100 Tahun Kemerdekaan Indo-
berikut : nesia pada 2045. Pada masa tersebut penduduk
1. Memberi sumbangan dalam Indonesia akan mendekati setengah milyar, dan
pengembangan ilmu pengetahuan sekitar 100 juta tergolong dalam usia produktif
khususnya sebagai referensi tentang yang disiapkan dalam menghadapi perkembangan
implementasi kurikulum JSIT pada zaman yang menuntut akan kebutuhan
pelajaran IPS di SIT pada khususnya dan
sumberdaya manusia bermodalkan kecerdasan
sebagai gambaran awal dalam
melakukan penelitian selanjutnya dengan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif,
kajian yang lebih mendalam. damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
Bagi guru, khususnya guru SIT
diharapkan penelitian ini dapat berperadaban unggul. Tantangan besar yang
meningkatkan pemahaman tentang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana
Kurikulum JSIT, pentingnya implemetasi mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
kurikulum dalam proses pembelajaran produktif yang melimpah ini dapat
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
(IPS) dan mata pelajaran lain pada
yang memiliki kompetensi dan keterampilan
umumnya.
melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
272 IMALIANA
Namun, dewasa ini bangsa Indonesia disadari maupun tidak. Paul Suparno dkk (2004:7)
dihadapkan dengan permasalahan multidimensi. menyatakan ada sepuluh nilai yang sangat penting
Fenomena separatisme di berbagai daerah, di Indonesia, yaitu religiositas, sosialitas, gender,
konflik yang bernuansa etnis maupun agama keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya
yang berpotensi mengancam persatuan bangsa. juang, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap
Belum lagi masalah kemerosotan moral bangsa lingkungan alam.
yang kian hari kian menjadi. Sungguh tidak bisa Pendidikan nilai menurut Rohmat Mulyana
dibayangkan bagaimana terpuruknya keadaan (2011:119) adalah pengajaran atau bimbingan
In-donesia beberapa tahun mendatang. kepada peserta didik agar menyadari kebenaran,
Bagaimana jadinya apabila kita gagal kebaikan, dan keindahan melalui proses
mempersiapkan generasi emas Indonesia ? Kita pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan
tidak bisa membayangkan di masa mendatang bertindak yang konsisten. Jarolimek dalam Zuriah
negara ini dipimpin oleh orang-orang yang (2008:19) memberikan penjelasan tentang
berpendidikan tapi tidak bermoral. pengertian pendidikan nilai, yakni usaha
Menyikapi kondisi ini, muncul tuntutan di pengembangan pribadi siswa tentang pola
masyarakat menanggulangi permasalahan keyakinan yang terdapat dalam sistem keyakinan
tersebut. Masyarakat menilai perlu diadakan suatu masyarakat tentang hal baik yang harus
restorasi di segala bidang dan salah satu langkah dilakukan dan hal buruk yang harus dihindari.
strategisnya adalah melalui jalur pendidikan. Tujuan pendidikan nilai yang ideal adalah
Pendidikan merupakan sarana efektif penanaman membentuk kepribadian Indonesia seutuhnya.
nilai-nilai kepada generasi penerus bangsa. Pakar Tujuan ini diarahkan untuk mencapai manusia
ekonomi kelahiran Jerman, perintis teknologi seutuhnya yang berimplikasi pada pendidikan
madya, E. F Schumacher (Kaswardi, 1993:xi) nilai sebagai keseluruhan praktik pendidikan di
mengakui bahwa inti pendidikan adalah sekolah. Karena itu pendidikan nilai berarti
penyebaran nilai-nilai. Dalam bukunya yang bejudul keseluruhan dimensi pendidikan yang dilakukan
Small is Beautiful, Schumacher secara panjang melalui pengembangan baik kegiatan kurikukum,
lebar membahas pentingnya pendidikan dalam satu ekstrakurikuler, dan seluruh kegiatan belajar dan
bab tersendiri. Sumber daya terpenting dalam peri mengajar yang dikatakan sebagai upaya
kehidupan manusia adalah pendidikan dan tugas penanaman nilai dalam pendidikan.
utama pendidikan adalah menyebarkan idea
Menurut Kosasih, ada syarat agar
mengenai tata nilai, mengenai mau apakah kita
pendidikan nilai dapat berlangsung baik, yaitu :
dengan hidup kita ini.
pendidikan nilai tidak dapat berlangsung
Menurut Rohmat Mulyana (2011:11), nilai
baik bila tidak disertai dengan keteladan yang
adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan
terus menerus, dalam hal ini keteladanan
pilihan. Pendapat Mulyana sejalan dengan
pendidik. Selain itu beliau menjelaskan
pendapat Gordon Alford yang mendefinisikan nilai
pendidikan nilai sebagai bagian integral kegiatan
sebagai keyakinan yang membuat seseorang
pendidikan pada umumnya adalah upaya sadar
bertindak atas dasar pilihannya. (Sauri dan Hufad,
dan terencana membantu peserta didik
2007:44) Definisi ini berlandaskan pendekatan
mengenal, menyadari, menghargai dan
psikologis, karena itu tindakan dan perbuatannya
menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan
seperti keputusan benar-salah, baik-buruk, indah-
panduan bagi sikap dan prilaku sebagai makhluk
tidak indah, adalah proses psikologis. Bagi
dalam hidup perorangan dan bermasyarakat.
manusia, nilai dijadikan landasan, alasan, motivasi
Pendidikan nilai akan membuat peserta didik
dalam bersikap dan bertingkah laku, baik

IMALIANA 273
tumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan santun, berlandaskan IESQ meliputi empat dimensi
memiliki cita rasa seni, sastra, dan keindahan sebagai berikut :
pada umumnya, mampu menghargai diri sendiri Sikap positif terhadap nilai Pancasila dan
dan orang lain, bersikap hormat terhadap nilai kemanusiaan menjadi kebiasaan
keluhuran martabat manusia, memiliki cita rasa hidup keseharian.
moral dan rohani. (tt : 2-3) Polapikir esensial menggunakan
pendekatan esensi dalam menyelesaikan
Salah satu nilai yang penting dalam masalah dan tugas-tugas kehidupan.
pendidikan adalah nilai kebangsaan. Pendidikan
Komitmen normati, yakni kesetiaan dan
nilai kebangsaan merupakan bagian dari karakter
kesediaan berkorban untuk institusi atau
bangsa (Syamsuddin Chalim, 2013:2). kepada bangsa.
Montesquie seorang filosof berkebangsaan
Kompetensi abilitas, menjalankan tugas
Prancis dalam Syamsuddin Chalim (2013) profesional sebagai seni. (UMSU, 2015).
mengemukakan bahwa karakter bangsa sebagai
―semangat kebangsaan‖, yang terdiri dari Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan
generasi muda agar nantinya menjadi generasi
karakteristik moral dan cara berpikir serta
yang tangguh, yang memiliki rasa nasionalisme
perilaku warga bangsa yang merupakan hasil
yang tinggi dan siap bersaing dalam persaingan
dari kombinasi khas yang dimiliki bangsa
global tanpa harus kehilangan jati dirinya.
tersebut, seperti: iklim, agama, hukum,
pemerintahan, sejarah dan etika. 2.2 Peran Guru Dalam Melaksanakan
Pendidikan Nilai Kebangsaan Dalam
Dalam pendidikan Nasional, terdapat
Menyonsong Bonus Demografi 2025 Dan 100
pedoman yang diikuti antara lain pendidikan
Tahun Kemerdekaan Indonesia
membentuk karakter bangsa dan ketangguhan
bangsa, menjadi digdaya dan mandraguna, Dalam pengertian yang sederhana, guru
pendidikan untuk memperkukuh rasa adalah orang yang memberikan ilmu
kebangsaan (nasionalisme) dan kerakyatan, dan pengetahuan kepada peserta didik. Berkaitan
pendidikan untuk mendorong proses dengan keprofesionalannya sebagai guru, Prof.
―modernisasi‖ bukan ―westernisasi‖ ataupun Dr. Zakiah Daradjat dan kawan-kawan (1992)
penjiplakan orientasi kebudayaan lain (Rully dalam Djamarah (2005:32) menyatakan menjadi
Chairul Azwar, 2013:106). Jelaslah disini seorang guru tidak bisa sembarangan, harus
bagaimana kedudukan pendidikan nilai memenuhi persyaratan seperti Taqwa kepada
kebangsaan sangat penting dalam usaha Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa), berilmu,
menyongsong Bonus Demografi 2025 dan 100 sehat Jamani, dan berkelakuan baik. Guru
Tahun Kemerdekaan Indonesia. Karakter adalah orang yang bertanggung jawab dalam
Generasi Emas diharapkan menunjukkan sosok mencerdaskan kehidupan bangsa.
kepribadian yang utuh, dan orisinil, di mana Peranan guru menurut Djamarah (2005:43)
ucapan sesuai dengan perbuatan. Karakter adalah sebagai berikut :
Generasi Emas dapat dibangun secara utuh dan Korektor. Sebagai korektor guru harus bisa
orisinil apabila berbasis IESQ (kecerdasan membedakan mana nilai yang baik dan
intelektual-IQ, emosional-EQ dan spiritual-SQ). mana yang buruk
IQ merujuk kepada kecepatan dan ketepatan Inspirator. Sebagai inspirator guru harus
aktivitas kognitif dalam memahami, dapat memberikan ilham yang baik bagi
kemajuan belajar anak didik
menyelesaikan berbagai masalah, tantangan
maupun tugas-tugas. Karakter Generasi Emas Informator. Sebagai informator guru harus
dapatmemberikaninformasi
274 IMALIANA
perkembangan ilmu pengetahuan dan Evaluator. Sebagai evaluator, guru dituntut
teknologi. Untuk menjadi informator yang untuk menjadi seorang evaluator yang
baik dan efektif, penguasaan bahasalah baik dan jujur dengan memberikan
sebagai kuncinya penilaian yang menyentuh aspek
Organisator. Dalam bidang ini guru ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian
memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan terhadap aspek intrinsik lebih menyentuh
akademik, menyususun tata tertib pada aspek kepribadian anak didik, yakni
sekolah, menyusun kalender pendidikan, aspek nilai (values)
dan sebagainya. Semuanya Di Indonesia guru mempunyai kode etik, yakni
diorganisasikan, sehingga dapat :
mencapai efektivitas dan efesiensi dalam
belajar pada diri anak didik Guru berbakti membimbing peserta didik
untuk membentuk manusia Indonesia
Motivator. Sebagai motivator, guru seutuhnya yang berjiwa Pancasila
hendaknya dapat mendorong anak didik
agar bergairah dan aktif belajar. Guru memiliki dan melaksanakan
kejujuran profesional
Inisiator. Guru harus dapat menjadi
pencetus ide-ide kemajuan dalam Guru berusaha memperoleh informasi
pendidikan dan pengajaran tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan,
Fasilitator. sebagai fasilitator guru
hendaknya menyediakan fasilitas yang Guru menciptakan suasana sekolah
memungkinkan kemudahan kegiatan sebaik-baiknya yang menunjang
belajar aak didik berhasilnya proses belajar-mengajar

Pembimbing. Guru di sekolah adalah Guru memelihara hubungan baik dengan


membimbing anak didik menjadi manusia orang tua murid dan masyarakat
dewasa susila yang cakap sekitarnya untuk membina peran serta
dan rasa tanggung jawab bersama
Demonstrator. Guru membantu siswa terhadap pendidikan
yang kurang memahami bahan pelajaran
dengan memperagakan apa yang Guru secara pribadi dan bersama-sama
diajarkan secara didaktis. mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya
Pengelola Kelas. Sebagai pengelola
Guru memelihara hubungan seprofesi,
kelas, guru hendaknya dapat mengelola
kelas dengan baik, karena kelas adalah semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial
tempat terhimpun semua anak didik dan
guru dalam rangka menerima bahan Guru secara bersama-sama memelihara
pelajaran dari guru dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan
Mediator. Sebagai mediator, guru
pengabdian
hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media Guru melaksanakan setiap kebijaksanaan
pendidikan dalam berbagai bentuk dan pemerintah dalam bidang pendidikan.
jenisnya, baik media nonmaterial (Soetjipto dan Kosasi, 2004 : 34)
maupun materiil. Guru sebagai mediator Berdasarkan penjabaran di atas guru
dapat diartikan sebagai penengah dalam
merupakan ujung tombak pendidikan. Metode
proses belajar anak didik, atau bisa juga
sebagai penyedia media terbaik dalam mengajarkan nilai kebangsaan
kepada anak-anak adalah dengan contoh dan
Supervisor. Sebagai supervisor, guru
teladan. Teladan selalu menjadi guru yang pal-
hendaknya dapat membantu ,
memperbaiki, dan menilai secra kritis ing baik. Peran guru dalam melaksanakan
terhadap proses pengajaran. pendidikan nilai kebangsaan juga bisa dilihat

IMALIANA 275
dengan kemampuan guru dalam memasukkan kebangsaan dalam setiap pembelajarannya.
nilai kebangsaan dalam kegiatan Guru dituntut untuk memperbaiki kualitasnya
pembelajarannya, baik dalam perencanaan agar tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai dan
maupun pelaksanaannya. Guru bisa mampu menyiapkan generasi-generasi emas
memasukkan beberapa isu sosial yang dapat yang siap menyukseskan bonus demografi dan
dianalisis siswa sehingga dapat meningkatkan menjadi generasi emas Indonesia di 100 tahun
kepekaan sosial siswa yang pada akhirnya akan kemerdekaannya.
dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk
ikut serta dalam memecahkan problem-problem
DAFTAR PUSTAKA
sosial. Selain itu guru harus berperan dalam
membentuk karakter yang menujang rasa Chalim, Syamsuddin. 2013. Integrasi Pendidikan
nasionalisme anak, membimbing mereka untuk Wawasan Kebangsaan ke dalam Perangkat
Pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP PGRI 9
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang Sidoarjo. Jurnal INTERAKSI : Volume 01
berjiwa Pancasila dan baik akhlaknya. Nomor 01 Tahun 2013. Melalui
EM. K. Kaswardi. 1993. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun
2000. Jakarta : Grasindo
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Paul Suparno, R. Rohandi, G. Sukandi & St. Kartono. 2002. Reformasi Pendidikan : Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta : Kanisius (buku elektronik : diambil pada 10 Maret 2012 dari h t t p : / / b o o k s . g o o g l e . c o . i d /

3.1 Simpulan
Bonus Demografi dan Peringatan 100 Tahun boks?id=v9trSywGOT4Cpris=frocernt&vdq=Reformasi+Peikadn+iSebuah+Rekomenahl=:d&sia=X&ei=USG8TJcXJrAesz8G7DQ&ved=0CDUQ6AEwA#v=onepage&q=Reformasi% 20Peifkadni% 20%3A%20Sebuah%20Rekomndsi&=esa)lf

Kemerdekan Indonesia adalah momen yang


sangat berarti bagi Indonesia. Diprediksikan
bahwa pada tahun 2045 Indonesia berada pada Soetjipto dan Rafli Kosasi. 2005. Profesi Keguruan.
titik puncak kejayaan, yaitu salah satu argumen Jakarta : Rineka Cipta
yang digunakan statistik penduduk kita, konon
Tim PSP UGM. 2013. Prosiding Kongres Pancasila V 2013 : Strategi Pembudayaan Pancasila dalam Menguatkan Semangat ke-Indonesia-an. Yogyakarta : Ombak (Buku elektronik : diambil pada 30 September 2016 dari https:// b o o k s . g o o g l e . c o . i d /

dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk


indonesia akan sangat ideal dengan penduduk
mayoritas berusia 25-45 tahun, usia produktif.
d=CzImAgAQBAJ&pg=PA106&dq=BONUS+DEMOGRAFI+SUATU+NEGARAhlid&saboks?i=X&ved=0ahUKEwif7829nLfPAhUQTI8KHe2hCOEQ6AEIOzAG#v=onepage&q=BONUS%20DEMOGRAFI%20SUATU%20NEGARA&f=false

Apabila kita melihat dari kacamata saat ini


yang posisinya sudah era globalisasi tahun 2015,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
perkembangan teknologi yang sangat luar biasa 2003 Tentang Sistem Pendidilan Nasional
cepatnya yang menimbulkan situasi akses tanpa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
batas terhadap semua hal yang ada di dunia. 2005 Tentang Guru dan Dosen
Dirasakan pada dunia pendidikan terjadi Zaim Elmubarok. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai :
perubahan nilai-nilai budaya, kebiasaan. Untuk Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung
yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai.
itu perlu adanya pembangunan karakter individu
Bandung : Alfabeta
generasi bangsa yang disesuaikan dengan nilai-
nilai kebangsaan. Nilai-nilai kebangsaan sangat
penting terutama bagi masyarakat yang
mengalami perubahan yang cepat.
Relevansi pendidikan saat ini dengan
reformasi pendidikan nasional adalah dalam
bentuk pengembangan kemampuan keahlian (life
skill) dan kognitifnya. Peran guru sangat penting
dalam menanamkan nilai-nilai
276 IMALIANA
KEPUASAN KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR
TUNGGING BELITUNG BANJARMASIN
Johansyah
syahjohan1962@gmail.com

ABSTRAK

Kepuasan Konsumen Berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Bertambahnya jumlah pasar dan tok-toko
baru di kota Banjarmasin menyebabkan persaingan semakin ketat, hal ini menyebabkan pasar Tungging Belitung
Banjarmasin mengalami penurunan jumlah konsumen. Untuk itu, para penjual dan pihak pengelola pasar berusaha
mempertahankan pelanggangnya supaya pasar Tungging Belitung tetap menjadi tempat favorit bagi masyarakat
dalam berbelanja. Pengamatan sementara akhir-iakhir ini Pasar Tungging mengalamai penurunan jumlah konsumen.
Adapun yang menjadi faktor kepuasan konsumen dalam berbelanja adalah adanya tersedianya beraneka ragam
produk, kualitas produk yang baik, lokasi yang strategis, pelayanan dan fasilitas yang memuaskan. Namun dalam
penelitian ini yang akan dibahas hanya sebagian dari faktor bauran pemasaran yaitu produk, pelayanan dan lokasi.
Adanya fenomena inilah yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan judul ―Kepuasan Konsumen Berbelanja
di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin‖. Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang timbul adalah
apakah konsumen merasa puas berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditinjau dari produk, pelayanan
dan lokasi dan faktor manakah diantara produk, pelayanan dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap
kepuasan konsumen berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kepuasan konsumen berbelanja dilihat dari faktor produk, pelayanan dan lokasi dan untuk mengetahui
faktor manakah diantara produk, pelayanan dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan
konsumen berbelanja di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang kebetulan berkunjung dan membeli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Pengambilan sampel
dengan menggunakan tekhnik accidental sampling yang berjumlah 30 orang. Dalam penelitian ini terdapat tiga
variabel bebas yaitu produk, pelayanan dan lokasi, sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah kepuasan
konsumen. Metode yang digunakan adalah metode observasi, dan wawancara. Tekhnik analisis yang digunakan
adalah dengan tekhnik analisis deskriptif kualitatif dengan persentase mengacu pada landasan teori yang ada. Dari
hasil analisis menunjukan bahwa produk menjadi faktor yang paling dominan yang menentukan tingkat kepuasan
konsumen dalam berbelanja. Tingkat kepuasan konsumen apabila dilihat dengan veriabel produk maka masuk dalam
kategori puas. Sedangkan variabel pelayanan masuk dalam kategori sedang dan untuk variabel lokasi juga masuk
dalam kategori sedang. Apabila pihak pengelola pasar dan para penjual memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka
akan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen yang sehingga mereka tetap menjadikan pasar Tungging
Belitung sebagai wadah berbelanja.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Johansyah 277
I. PENDAHULUAN yang terlibat dalam transaksi aktual dan potensial
1.1 Latar Belakang Masalah terhadap barang atau jasa yang di tawarkan.

Manusia di muka bumi ini adalah sebagai Oleh karena itu, karakter pasar tidak
makhluk sosial, yang tentunya hidup saling dipisahkan sikap-sikap manusia dalam
membutuhkan antara satu dengan yang lainya. memahami kebutuhannya.
Islam tidak pernah bertentangan dengan essensi Pasar berfungsi menentukan nilai atau
manusia sebagai mahkluk yang memiliki harga barang. Dengan adanya pasar, maka
kebebasan. Manusia diberi kebebasan untuk harga barang dapat di tentukan melalui kekuatan
melakukan kegiatan guna mendapatkan permintaan dan penawaran3. Kita tidak hanya
kebutuhannya secara optimal. Dalam berhubungan dengan manusia yang kita kenal di
kebebasannya untuk memenuhi kebutuhan, satu kampung tetapi juga di lain kampung, di lain
manusia berhadapan dengan manusia lain yang daerah dan di lain negara yang mempunyai
juga memiliki derajat kebebasan yang sama pemahaman terhadap kebebasan dalam
dalam memenuhi kebutuhan. Bila antara manusia memenuhi kebutuhan yang berbeda. Selain itu
melanggar batas kebebasan kebutuhan antara manusia juga berhubungan dengan alam
sesamanya maka akan terjadi konflik. Konflik semesta dengan segala isinya, yang juga
akan merugikan bagi manusia, bila hal ini terjadi memiliki ―kebebasan‖ yang berbeda dengan
maka manusia akan kehilangan peluang untuk manusia. Manusia tidak bisa menafsirkan
mendapatkan kebutuhan yang diharapkannya. kebebasan sekehendak dirinya, yang
Oleh karenanya manusia berusaha menjauhi menciptakan kebebasan manusia itu sendiri.
konflik melalui cara-cara tertentu sebagai usaha Manusia pada hakikatnya tidak terlepas dari
untuk menghindari kerugian seminimal mungkin interaksi sosial dengan manusia lainnya dimanapun
dan mendapatkan keuntungan semaksimal dan pada saat apapun. Salah satu contoh interaksi
mungkin dalam ―mengekspresikan sosial yang dapat kita lihat adalah interaksi sosial
kebebasannya‖. Cara-cara tersebut relatif antara pedagang dan pembeli pasar ―Tungging‖
konsistensi dari waktu ke waktu sehingga yang berada di jalan Belitung Kecamatan
menimbulkan penandaan bagi manusia untuk Banjarmasin Barat Kodya Banjarmasin. Pasar
memformulasikan dalam bentuk teori-teori, maka Tungging mengalami sekali pemindahan, pada
berkembanglah teori konsumsi, teori produksi mulanya berada di di pnggir jalan yang berada di
dan teori lainnya. jalan Belitung Darat, kemudian dengan berbagai
Menurut (Gregory Mankiw, hal.9), dalam hal alasan akhirnya pemerintah merelokasi pedagang
konsumsi manusia selalu membuat keputusan ke samping pasar Kalindo yang lokasinya masih
berdasarkan perbandingan atas segenap biaya berada di wilayah jalan Belitung. Dalam
dan manfaatnya, maka perilaku manusia pun perkembangannya pasar Tungging mengalami
akan berubah setiap perhitungan biaya kemajuan yang pesat karena pada mulanya pasar
dan manfaat tersebut berubah. Itu artinya Tungging hanya diisi oleh pedagang-pedagang
manusia selalu bereaksi atau tanggap terhadap penjual pakaian dan barang-barang bekas dan
intensif. dinilai sebagai ―pasar kelas bawah‖. Namun seiring
waktu berubah menjadi pasar besar penuh dengan
Adanya pasar menurut (Sofjan Assauri,
pedagang-pedagang berbagai macam dagangan
hal.25), karena aktualisasi manusia dalam
sehingga menggeser anggapan sebagai ―pasar
menginterpretasikan kebebasan yang dimilikinya.
kelas bawah‖. Saat ini jumlah pedagang yang
Secara teoritis dalam ekonomi, pasar
menggambarkan semua pembeli dan penjual berjualan
278 Johansyah
di pasar tungging kurang lebih berjumlah dilakukan, banyak pedagang yang mengeluh
sebanyak empat ratus tujuh puluh delapan bahwa penjualan mereka menurun dari biasanya
pedagang. antara 60 sampai 70%. Dalam kondisi saat ini,
Dalam sistem tawar-menawar antara pembeli konsumen akan semakin sensitif dan selektif
dan pedagang memang sering menjadi alot namun dalam melakukan pembelian untuk memenuhi
dari sinilah interaksi antara pembeli dan pedagang kebutuhan dan keinginanya yang kesemuanya
dapat terlihat dengan jelas. Karena pasar Tungging dimaksudkan dapat memberikan kepuasan bagi
memiliki syarat-syarat untuk terjadinya interaksi dirinya.
sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya Berkaitan dengan filosofi konsep pemasaran
komunikasi antara orang perorangan. Dan dapat yang berorientasi pada konsumen, manajemen
dikatakan juga proses kontak sosial yang terjadi di Pasar Tungging dalam usahanya memenuhi
pasar Tungging adalah bersifat positif karena kebutuhan dan memberikan kepuasan konsumen
mengarah pada suatu kerjasama, yang mana para haruslah benar-benar mengetahui siapa dan
pedagang menawarkan barang dagangannya yang bagaimana konsumen yang dihadapi, meliputi
akhirnya mengakibatkan terjadinya proses jual beli. karekteristik dan kebutuhan konsumen.

Pasar Tungging Belitung merupakan salah Menurut (Basus Swasta, T. Hani Handoko,
satu pasar malam terbesar di kota Banjarmasin, hal.5), kebutuhan dan keinginan konsumen
yang mana terdapat banyak sekali para merupakan fenomena dari perilaku konsumen
pedagang yang menjual beraneka ragam jenis yang dipengaruhi oleh duan faktor, yakni faktor
barang dagangan yang di butuhkan masyarakat. ekstern dan intern Faktor ekstern meliputi:
Konsumen pasar tungging tidak hanya warga kebudayaan, kelas social, kelompok referensi
Banjarmasin namun banyak juga masyarakat dan keluarga, sedangkan faktor intern meliputi
luar yang berbelanja di sana. Sebagai pasar antara lain: motivasi, pengamatan, kepribadian,
retail yang mengecer berbagai barang kebutuhan konsep dan sikap. Selain itu konsumen juga
masyarakat, pasar Tungging menjadi tempat dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang melekat
favorit berbelanja terlebih pada waktu mendekati pada suatu produk.
hari-hari besar, masyarakat sangat antusias Para pedagang saat ini harus tanggap
dalam mencari kebutuhan yang mereka perlukan terhadap apa yang harus dilakukan untuk
untuk di konsumsi. kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, para
Perusahaan yang berorientasi pada penjual dan pengelola Pasar Tungging harus
konsumen dalam hal ini pengelola pasar dan mengetahui bagaimana konsumen
penjual hendaknya selalu memikirkan apa yang mendevinisikan tokonya. Proses pendevinisian
dibutuhkan oleh konsumen, apa yang diinginkan tersebut dilihat dari atribut-atribut yang dimiliki
konsumen, dan pelayanan yang bagaimana oleh toko. Adapun menurut (James F.Engel,
disenangi oleh konsumen sehingga konsumen Roger D, hal.257) atribut tersebut adalah:
tidak hanya puas, akan tetapi menjadi loyal dan Lokasi
kembali berbelanja pada tokonya. Banyaknya Sifat dan kulitas keragaman produk
konsumen pasar Tungging tentunya menunjukan Harga
bahwa pasar tersebut memiliki daya tarik dan Iklan dan promosi
kelebihan sebagai wadah belanja. Namun realita
Personel penjualan
pada kahir-akhir ini pasar Tungging mengalami
Pelayanan yang diberikan
penurunan pembeli, dari surve awal yang
Atribut fisik toko

Johansyah 279
Sifat pelanggan toko II. PEMBAHASAN
Atmosfir toko 2.1 Gambaran Umum Pasar Tungging
10. Pelayanan dan kepuasan sesudah Belitung Banjarmasin
transaksi
Sejarah Singkat Pasar Tungging Belitung
Sebagai pasar yang mengecer bahan Banjarmasin
kebutuhan masyarakat, pasar Tungging Belitung Pasar Tungging Belitung merupakan salah
juga memiliki filosofi konsep pemasaran seperti satu pasar malam terbesar yang ada di Kota
pelaku bisnis retail pada umumnya. Kebutuhan
banjamasin. Pasar ini cukup terkenal dan bahkan
dan keinginan konsumen menjadi hal yang
sudah menjadi ciri khas dari kota Banjarmasin itu
penting bagi para penjual dan pengelola pasar
sendiri. Aktifitas pasar ini setiap hari dimulai pada
Tungging Belitung Banjarmasin.
sore hari hingga waktu malam. Awal berdirinya
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti pasar Tungging belitung sekitar tahun 2001 dimulai
merasa tertarik untuk mengetahui dan meneliti dengan adanya para pedagang pakaian-pakaian
lebih jauh yang kemudian disajikan dalam bekas dipinggir jalan Belitung Darat. Dalam
makalah berjudul : “Kepuasan Konsumen perkembanganya pasar ini tumbuh menjadi pasar
Berbelanja di Pasar Tungging Belitung besar yang penuh dengan para pedagang yang
Banjarmasin”. tidak hanya menjual pakaian saja namun juga
1.2 Rumusan Masalah barang-barang kebutuhan masyarakat lainya
seperti barang elektronik banyak dijual disana.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka masalah yang akan di teliti di rumuskan Masyarakat sangat antusias dan banyak datang
sebagai berikut: berkunjung untuk berbelanja.

Apakah konsumen merasa puas dalam Pasar Tungging Belitung merupakan pasar yang
berbelanja di Pasar Tungging Belitung dikelola oleh Pemko Banjarmasin dibawah Dinas
Banjarmasin ditinjau dari faktor bauran Pengelola Pasar. Setiap hari para pedagang
pemasaran (produk, pelayanan dan disana dipungut retribusi sebesar 1500 Rupiah
lokasi)?
per hari. Pada bulan Oktober tahun 2009 dengan
Faktor manakah dari produk, pelayanan, berbagai alasan akhirnya pemerintah memindah
dan lokasi yang memberikan pengaruh pasar Tungging ke samping Pasar Kalindo, yang
terbesar terhadap kepuasan konsumen
lokasinya masih berada dikawasan jalan Belitung
berbelanja di Pasar Tungging Belitung
Banjarmasin? Darat. Di lokasi yang baru ini para pedagang
yang berjumlah 478 pedagang disediakan los-los
1.3 Tujuan Penelitian
sebagai tempat mereka berjualan, para
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pedagang sedikit pun tidak dikenakan biaya
dalam penelitian ini adalah: untuk menempati wadah tersebut namun hanya
1. Untuk mengetahui sejauh mana membayar retribusi harian saja.
kepuasan konsumen dalam berbelanja di
Pasar Tungging Belitung. Di tinjau dari Dilokasi ini juga dibangun berbagai sarana
faktor bauran pemasaran (produk, prasarana, fasilitas umum dan diatur
pelayanan dan lokasi) keamananya secara terorganisir agar para
Untuk mengetahui faktor manakah pengunjung yang datang merasa aman dan
diantara faktor produk, pelayanan, dan nyaman selama berbelanja.
lokasi yang memberikan pengaruh 2.2 Deskripsi Hasil Observasi dan
terbesar terhadap kepuasan konsumen Wawancara
berbelanja di Pasar Tungging Belitung.
280 Johansyah
1. Karakteristik Responden Sampel Tabel 2 menunjukkan konsumen Pasar
Observasi dan Wawancara Tungging Belitung, responden paling banyak
Responden sampel observasai dan beusia 26 – < 35 tahun sebanyak 12 responden,
wawancara ini sebanyak 30 konsumen dari yang berusia 16-< 25 tahun sebanyak 10 orang ,
populasi yang tidak terbatas. Dari pengumpulan yang berusia 36- < 50 tahun sebanyak 12 orang
data yang dilaksanakan 13 September sampai dan responden paling sedikit berusia lebih dari 50
19 September 2016 dapat dideskripsikan tahun sebanyak 1 responden.
sebagai berikut: c. Responden berdasarkan tingkat
a. Responden berdasarkan jenis kelamin pendidikan

Berdasarkan hasil obsevasi dan wawancara Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan diperoleh data tentang jenis yang dilakukan diperoleh data tentang pendidikan
kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel responden pasar Tungging Belitung Banjarmasin.
sebagai berikut: Data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 1 Responden Observasi dan Wawancara
Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3 Responden Penelitian Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
No Jenis Kelamin Jumlah (%) Persentase
NO Tingkat Pendidikan Jumlah (%) Persentase
1 Laki-laki 13 43,33

2 Perempuan 17 56,67 1 SD 6 20

Jumlah 30 100 2 SMP 6 20

3 SMA 14 46,67
Tabel 1 menunjukkan bahwa kebanyakan
konsumen pasar Tungging Belitung Banjarmasin 4 DIPLOMA 1 3,33
adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 17 or- SARJANA
5 3 10
ang atau 66,67%, sedangkan kelamin laki-laki
sebesar 13 responden (43,33%), sedangkan
Jumlah 30 100
responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 13 orang atau 43,33%.
b. Responden berdasarkan usia Tabel 3 menunjukkan bahwa konsumen
Berdasarkan hasil observasi dan pasar Tungging Belitung Banjarmasin, paling
wawancara yang di lakukan diperoleh data sedikit berpendidikan DIPLOMA sebesar 1
tentang usia responden yang dapat dilihat pada responden (3,33%), sedangkan pendidikan pal-
table sebagai berikut: ing banyak responden pasar Tungging adalah
berpendidikan SMA sebesar 14 Responden
Tabel 2 Responden Penelitian Berdasarkan Usia (46,66%).
No Usia Jumlah (%) Persentase
16-< 25 tahun
d. Responden berdasarkan pekerjaan
1 10 33
26- < 35 tahun Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
2 12 40
36- < 50 tahun yang dilakukan diperoleh data tentang pekerjaan
3 6 20
Lebih dari 50 responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai
4
tahun
2 7 berikut:
Jumlah 30 100

Johansyah 281
Tabel 4 Responden Penelitian Berdasarkan Tabel 6 frekuensi belanja konsumen
Pekerjaan

No Tingkat pekerjaan Jumlah (%) Persentase

1 Pegawai Swasta 9 30

2 Pegawai Negeri 4 13,33

3 Ibu Rumah Tangga 5 16,67

4 Pelajar/ Mahasiswa 12 40

Jumlah 30 100

Tabel 4 menunjukkan bahwa konsumen


Tabel tersebut menunjukan bahwa hanya
pasar Tungging Belitung Banjarmasin yang
terdapat 2 kategori frekuensi belanja dari 5
bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 9 or-
macam frekuensi yang diajukan oleh peneliti
ang atau 30%, pegawai negeri sebanyak 4 orang
kepada responden, frekuensi paling besar yaitu <
atau 13,33%, ibu rumah tangga sebanyak 5 or-
= 2 kali, sebanyak 22 responden (73,33%),
ang atau 16,67 %, dan konsumen yang berstatus
sedangkan frekuensi belanja3 – 5 kali sebanyak
pelaja/ mahasiswa sebanyak 12 orang atau 40%.
8 orang (26,66%).
e. Responden berdasarkan penghasilan
2. Data Tentang Kepuasan Konsumen
perbulan
diTinjau dari Faktor Produk
Tabel 5 Penghasilan Responden
Gambaran tentang kepuasan konsumen
No Besar Penghasilan F Persentase (%)
berbelanja dipasar Tungging dilihat dari faktor
1. <= 250.000 4 13,33 No
produk dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
2. 251.000 – 500.000 7 23,33 1.
3. 501.000 – 750.000 8 26,67
2.
4. 751.000 – 1.000.000 4 13,33 Tabel 7 Kualitas Produk yang Dijual di Pasar
5. > 1.000.000 7 23,33 Tungging 3.

Jumlah 30 100 No Kategori F Presentase (%)


4.

Sangat setuju 5.
1. 6 20
Tabel tersebut menunjukan bahwa Setuju
2. 14 46,67
konsumen pasar tungging Belitung paling banyak sedang
3. 10 33,33
berpenghasilan 501.000 – 750.000 sebanyak 8 Kurang setuju
4. 0 0
orang (26,67%), sedangkan paling sedikit adalah Sangat tidak
konsumen yang berpenghasilan <= 250.000 5.
setuju
0 0

sebanyak 4 orang (13,33%) dan konsumen yang Jumlah 30 100


berpengahsilan > 1.000.000 sebanyak 7 orang
atau 23,33 %.
Tabel tersebut di atas menunjukan bahwa
f. Frekuensi belanja perbulan konsumen yang berpendapat sangat setuju
persentasenya sangat sedikit yaitu sebanyak
enam orang atau 20%, yang berpendapat setuju
persentasenya sedang yaitu sebanyak 14 orang
atau 46,67%, dan yang berpendapat sedang
persentasenya sedikit. Dan tidak ada konsumen
yang berpendapat kurang setuju dan sangat
tidak setuju.
282 Johansyah
Tabel 8 Kesesuaian Barang yang Dijual dengan sedikit hanya 2 orang dan tidak ada konsumen
Harga yang Ditawarkan yang berpendapat sangat tidak setuju.

No Kategori F Presentase (%) Tabel 10 Jaminan Terhadap Produk yang Dibeli


1. Sangat setuju 7 23,34 No Kategori F Presentase (%)
2. Setuju 10 33,33
1. Ya 11 36,67
3. sedang 10 33,33
2. Terkadang 9 30
4. Kurang setuju 3 10
3. Tidak 8 26,67
5. Sangat tidak setuju 0 0
4. Tidak sama sekali 2 6,66
Jumlah 30 100
Jumlah 30 100

Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa Dari table diatas diketahui bahwa konsumen
konsumen yang berpendapat sangat setuju yang menyatakan Ya terhadap jaminan produk
persentasenya sangat sedikit yaitu sebanyak 7 yang dibeli presentasenya sedikit 36,67%, yang
orang atau 23,34%, yang berpendapat setuju dan berpendapat terkadang dan tidak presentasenya
sedang juga sangat sedikit hanya sebanyak 10 juga sedikit dan yang berpendapat tidak sama
orang atau 33,33% dan yang berpendapat kurang sekali persentasenya sangat sedikit 6,66%.
setuju persentasenya sangat sedikit hanya 3 or-ang Dari table-tabel di atas dapat disimpulkan
atau 10% dan tidak ada responden yang bahwa pengaruh variabel produk terhadap
berpendapat sangat tidak setuju. kepuasan konsumen adalah sebagai berikut:

Tabel 11 Gambaran Tingkat Kepuasan


Tabel 9 Kelengkapan dan Ketersediaan Produk Konsumen Dilihat dari Faktor Produk
yang Dijual No Kategori F Persentasenya (%)
No Kategori F Presentase (%)
1. Sangat Puas 5 16,67
Sangat setuju 2. Puas 23 76,67
1. 8 26,67
Setuju 3. Sedang 2 6,66
2. 6 20
sedang 4. Kurang puas 0 0
3. 14 46,67
Kurang setuju 5 Sangat Kurang puas 0 0
4. 2 6,66
Jumlah (orang) 30 100
Sangat tidak
5. 0 0
setuju
Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa
Jumlah 30 100 dari 30 konsumen yang menjadi responden
dalam penelitian ini, yang berpendapat sangat
puas dalam berbelanja dipasar Tungging Belitung
Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa
sebanyak 5 orang atau 16,67%, bisa dikatakan
konsumen yang berpendapat sangat setuju
presentasenya sangat sedikit sedangkan yang
terhadap kelengkapan dan ketersedian produk
menyatakan puas sebanyak 23 orang atau
yang dijual persentasenya sedikit hanya sebanyak
76,67%, bisa dikatakan presentasenya banyak,
8 orang atau 26,67%, yang berpendapat setuju
konsumen yang menyatakan sedang sebanyak 2
persentasinya juga sedikit, yang berpendapat
orang, presentasenya sangat sedikit dan tidak
sedang presentasenya sedang yaitu sebanyak 14
ada konsumen yang menyatakan kurang puas
orang atau 46,67%, yang kurang setuju sangat
dan sangat kurang puas.

Johansyah 283
3. Data Tentang Kepuasan Konsumen atau 53,33% dan kurang setuju presentasenya
diTinjau dari Faktor Pelayanan sedikit yaitu 11 orang atau 36,67%, dan tidak ada
Gambaran tentang kepuasan konsumen konsumen yang menyatakan sangat setuju
berbelanja dipasar Tungging dilihat dari faktor terhadap rasa aman yang dirasakan konsumen
pelayanan dapat dilihat pada table-tabel berikut selama berbelanja di Pasar Tungging Belitung.
ini: Tabel 14 Keadaan Jumlah Keamanan Pasar
Tabel 12 Pelayanan yang Diberikan Ramah dan No Kategori F Presentase(%)
Cekatan 1. Cukup 0 0
Presentase 2. Sedang 18 60
No Kategori F
(%) 3. Kurang 12 40
Jumlah 30 100
1. Sangat setuju 0 0
2. Setuju 7 23,33 Dari 30 responden yang menyatakan jumlah
3. Sedang 15 50 keamanan pasar tungging yang berpendapat
4. Kurang setuju 3 10 sedang sebanyak 18 orang atau 60% bisa
dikatakan presentasenya sangat banyak,
5. Sangat tidak setuju 5 16,67
sedangkan yang menyatakan kurang sebanyak
Jumlah 30 100 12 orang atau 40% dengan presenta sebanyak,
dan tidak ada konsumen yang berpendapat
Tabel tersebut menunjukan bahwa cukup.
konsumen yang menyatakan pelayanan yang Dari table-tabel di atas dapat disimpulkan
diberikan ramah dan cekatan, yang berpendapat bahwa pengaruh variabel pelayanan terhadap No
setuju dan sangat tidak setuju presentasenya kepuasan konsumen adalah sebagai berikut: 1.
sedikit, yang berpendapat sedang presentasenya 2.
sedang yaiu 15 orang atau 50% dan yang Tabel 15 Gambaran Tingkat Kepuasan 3.
berpendapat kurang setuju presentasenya sangat Konsumen Dilihat dari Faktor Pelayanan 4.
sedikit yaitu 3 orang atau 10%. 66 5

Tabel 13 Rasa Aman Selama Berbelanja


No Kategori F Presentase (%)
1. Sangat setuju 0 0
2. Setuju 1 3,33
3. Sedang 16 53,33
4. Kurang setuju 11 36,67 Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa dari
5. Sangat tidak setuju 2 6,67 30 orang konsumen yang menjadi responden
dalam penelitian ini, konsumen yang berpendapat
Jumlah 30 100
puas presentasenya sangat sedikit yaitu hanya satu
orang, yang berpendapat sedang presentasenya
Dari tabel diatas dapat diketahui mengenai banyak yaitu sebanyak 20 orang atau 66,67% dan
keamanan konsumen waktu berbelanja, yang berpendapat kurang puas presentasenya
konsumen yang menyatakan setuju dan sangat sedikit yaitu sebanyak 9 orang atau 30% dan tidak
tidak setuju presentasenya sangat sedikit ada konsumen yang berpendapat sangat puas dan
sedangkan yang menyatakan sedang sangat kurang puas.
presentasenya sedang yaitusebanyak 16 orang
284 Johansyah
4. Data Tentang Kepuasan Konsumen Tabel 18 Tempat Parkir Luas dan Mencukupi
Ditinjau dari Faktor Lokasi
Gambaran tentang kepuasan konsumen
berbelanja dipasar Tungging dilihat dari faktor
pelayanan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
ini:

Tabel 16 Lokasi Pasar Strategis dan Mudah


Dijangkau
No Kategori F Presentase(%)
1. Sangat setuju 0 0
2. Setuju 4 13,33
Dari tabel tersebut di atas menunjukan
3. Sedang 9 30
bahwa konsumen yang berpendapat setuju dan
4. Kurang setuju 14 46,67
netral presentasenya sangat sedikit dan yang
5. Sangat tidak setuju 3 10
berpendapat kurang setuju dan sangat tidak
Jumlah 30 100 setuju presentasenya sedang.
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui
Tabel 19 Suasana Pasar yang Nyaman dan
pendapat konsumen tentang lokasi pasar strategis Menyenangkn
dan mudah di jangkau. Adapun yang berpendapat
setuju dan sangat tidak setuju presentasenya
sangat sedikit, dan yang berpendapat sedang
No presentasenya sedikit 30%, sedangkan yang
Kategori F Presentase(%)
No Kategori F
berpendapat kurang setuju presentasenya
1. Sangat setuju 0 (%)0
sedang yaitu sebanyak 14 orang atau 46,67%.
1. Sangat setuju 1 3,33
2. Setuju 6 1 3,33
Tabel 17 dan Lengkap
2. Setuju 20
Fasilitas Umum Tersedia
3. Sedang 125 4016,67
No Kategori F Presentase(%)
4. Kurang setuju1. Sangat setuju7 23,34 0 0
4. Kurang setuju 13 43,33
5. 2. Setuju 4 13,33 0 0
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui
Sangat tidak setuju

5. Sangat tidak setuju 11 36,67


Jumlah 3. Sedang 30 100 15 50
Jumlah 30 100 tanggapan konsumen mengenai suasana pasar
4. Kurang setuju 13 43,33
yang nyaman dan menyenangkan. Adapun
5. Sangat tidak setuju 2 6,67
konsumen yang berpendapat sangat setuju, setuju
Jumlah 30 100
dan sangat tidak setuju presentasenya sangat
Tabel tersebut menunjukan sejauh mana sedikit sedangkan yang berpendapat sedang dan
tanggapan konsumen mengenai kelengkapan kurang setuju presentasenya sedang.
dan ketersediaan fasilitas umum yang ada di
Pasar Tungging Belitung. Konsumen yang
berpendapat sedang dan kurang setuju
presentasenya sedang yaitu masing-masing 50
dan 43,33% dan yang berpendapat sangat tidak
setuju presentasenya sangat sedikit, sedangkan
untuk kategori sangat setuju dan setuju, tidak ad
konsumen yang berpendapat demikian.

Johansyah 285
Tabel 20 Gambaran Kepuasan Konsumen kepuasan konsumen berdasarkan perhitungan
Dilihat dari Faktor Lokasi presentase di bandingkan dengan variabel
Persentasenya penelitian lainya (Pelayanan dan lokasi). Dilihat
No Kategori F dari variabel produk responden yang
(%)
berpendapat sangat puas sebanyak 5 orang atau
1. Sangat Puas 0 0 16,67%, yang berpendapat puas paling dominan
2. Puas 0 0 yaitu sebanyak 23 orang atau 76,67% dan yang
3. Sedang 22 73,33 berpendapat sedang hanya 2 orang responden
saja atau 6,66%.
4. Kurang puas 8 26,67
Tingginya tingkat kepuasan konsumen
5 Sangat Kurang puas 0 0
dilihat dari variabel produk ini didukung oleh
Jumlah (orang) 30 100 kualitas produk yang dijual dipasar Tungging
yang sudah baik. Yang mana 6 orang atau 20 %
konsumen menyatakan sangat setuju dan 14 or-
Tabel tersebut diatas menunjukan bahwa ang atau 46,67% konsumen menyatakan setuju.
dari 30 orang konsumen yang menjadi responden Kualitas produk merupakan hal yang perlu
dalam penelitian ini, tidak ada konsumen yang mendapat perhatian utama dari para penjual di
berpendapat sangat puas dan puas. Konsumen Pasar Tungging Belitung, mengingat kualitas
yang berpendapat sedang sebanyak 22 orang produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan
atau 73,33% dengan presentase cukup banyak konsumen. Selain itu, kesesuaian harga dengan
sedangkan yang berpendapat kurang puas barang yang dijual juga merupakan faktor yang
sebanyak 8 orang atau 26,67% dengan positif membentuk kepuasan konsumen. Produk
presentase sedikit dan tidak ada responden yang
yang dijual dan yang dicari konsumen juga sudah
berpendapat sangat puas dan kurang puas.
tersedia dengan lengkap sehingga konsumen
2.3 Analisis Data dapat memilih produk sesuai dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginannya dan dapat menghemat waktu
apakah konsumen merasa puas berbelanja di dalam berbelanja.
Pasar Tungging Belitung ditinjau dari faktor Sebanyak 40% konsumen menyatakan
bauran pemasaran (produk, pelayanan dan setuju dan 30% konsumen menyatakan sedang
lokasi), selain itu juga penelitian ini bertujuan bahwa mereka mendapat jaminan terhadap
untuk mengevaluasi dan mengetahui faktor yang produk yang dibeli sehingga apabila konsumen
paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan merasa bermasalah terhadap produk tersebut
dalam berbelanja di Pasar Tungging Belitung seperti kekecilan ataupun ternyata terdapat cacat
Banjarmasin. Hasil penelitian ini merupakan setelah dibawa kerumah maka konsumen dapat
pengolahan data yang peneliti peroleh di mengembalikan produk tersebut atau
lapangan yang dilakukan dengan observasi menukarnya dengan barang yang sesuai
ataupun data-data yang diperoleh dari jawaban diinginkan. Hal ini sesuai dengan landasan teori
kuesioner. bahwa jaminan adalah janji yang merupakan
1. Kepuasan Konsumen di Lihat Dari kewajiban penjual barang atas produknya
Variabel Produk kepada konsumen, di mana para konsumen akan
diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa
Berdasarkan penyajian data dari 30 orang
berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau
responden menunjukan bahwa variabel produk
dijanjikan atau konsumen akan mendapatkan
relatif lebih besar pengaruhnya terhadap
barang yang sesuai.
286 Johansyah
Pada penelitian ini variabel produk di uji atau 66,67% dan 9 orang atau 30,00% yang
dengan 5 buah pertanyaan yaitu tanggapan berpendapat kurang puas.
konsumen mengenai: Faktor utama rendahnya tingkat kepuasan
Kualitas produk yang ditawarkan dari segi pelayanan ini disebabkan oleh masih
Kesesuaian antara harga dan barang kurangnya para petugas keamanan pasar,
yang dijual sehingga para konsumen yang datang berbelanja
Kelengkapan dan ketersediaan produk masih betul-betul belum merasa aman dan
yang dijual nyaman. Selain itu masih minimnya fasilitas
Adanya jaminan terhadap produk yang umum yang disediakan oleh pihak pengelola
dibeli pasar dan tidak adanya papan petunjuk untuk
Fakta empirik menunjukan bahwa produk memudahkan produk yang dicari oleh konsumen.
yang ditawarkan para penjual di Pasar Tungging Hal-hal demikian menjadi penyebab masih
Belitung Banjarmasin berpengaruh positif dan rendahnya variabel pelayanan berpengaruh
mampu mempengaruhi konsumen dalam hal terhadap kepuasan konsumen.
kepuasan berbelanja. Hal ini sesuai dengan Rendahnya pelayanan yang diberikan oleh
konsep pemasaran bahwa tujuan dari Pasar Tungging Belitung bisa menyebabkan
keberagaman produk adalah untuk konsumen yang membeli merasa tidak dihargai
menginformasikan kehadiran produk yang dan tidak puas sehingga konsumen tidak
ditawarkan, jadi diharapkan calon konsumen tahu melakukan pembelian ulang dan pindah ke pasar
bahwa produk yang ditawarkan adalah beragam. lain. Hal ini akan berakibat pada menurunnya
Kegiatan penjualan dipasar sebagai jumlah pengunjung dan pada akhirnya nanti
penyampaian produk kekonsumen akhir akan keputusan pembelian akan mengalami
dipengaruhi oleh masyarakat yang turut berperan penurunan. Dalam penelitian ini variabel
menciptakan mekanisme operasional itu. pelayanan diuji dengan 7 buah pertanyaan, yaitu
Perencanaan produk merupakan salah satu tanggapan kosumen mengenai:
unsur pokok strategi pemasaran. Para penjual di Kecepatan
Pasar Tungging Belitung harus memperhatikan Ketepatan
kombinasi jenis-jenis barang yang ditawarkan Keamanan
dan selalu mengevaluasi apakah terdapat Keramahan
keseimbangan dalam laba yang dihasilkan dan Kenyamanan
pertumbuhan penjualan diantara berbagai jenis
Kelengkapan fasilitas umum
produk yang ditawarkan.
Kepuasan Konsumen dilihat Dari Variabel
Kepuasan Konsumen dilihat Dari Variabel Lokasi
Pelayanan
Dari hasil penelitian, variabel lokasi juga
Berdasarkan hasil penelitian analisis deskriptif
masih belum berpengaruh signifikan terhadap
persentase menunjukan bahwa variabel pelayanan
kepuasan konsumen, dari 30 orang responden
kurang berpengaruh terhadap kepuasan
tidak seorang pun yang menyatakan tingkat
pelanggan. Dari 30 orang responden dalam
kepuasan mereka berbelanja sangat puas dan
penelitian ini, tidak ada seorangpun yang
puas. Hanya 22 orang atau 73,33% responden
berpendapat tingkat kepuasan mereka berbelanja
yang berpendapat sedang dan 8 orang atau
dipasar Tungging sangat puas dan yang
26,66% yang berpendapat kurang puas.
berpendapat puas hanya 1 orang saja atau 3,33%,
yang berpendapat sedang 20 orang responden

Johansyah 287
Lokasi pasar Tungging Belitung yang terletak di berbelanja diperoleh hasil bahwa 30 orang
jalan Belitung Darat kelurahan Kuin Cerucuk ini konsumen yang menjadi responden dalam
termasuk lokasi yang strategis karena masih penelitian ini berdasar variable produk sebanyak 5
berada diwilayah Kota Banjarmasin, dengan orang atau 16,67 % sangat puas, 23 orang atau
berbagai akses kesana konsumen bisa 76,67 % puas, konsumen yang menyatakan
berkunjung. Adapun yang menyebabkan sedang 2 orang atau 6,66 % sedangkan konsumen
rendahnya kontribusi variabel ini terhadap yang memberi pernyataan kurang puas dan sangat
kepuasan konsumen adalah masih kurangnya kurang puas tidak ada .Untuk kepuasaan
wadah parkir yang disediakan oleh pengelola konsumen berdasarkan variabel pelayanan dari 30
pasar, sehingga sebagian konsumen harus orang responden diperoleh hasil 1 orang atau 3,33
memarkir kendaraan mereka diluar area pasar. % puas, 20 orang atau 66,67 % sedang dan 9
Adapun tanggapan konsumen mengenai orang atau 30 % kurang puas, konsumen yang
kebersihan pasar masih relative dengan tidak memberikan pernyataan sangat puas dan sangat
adanya konsumen yang berpendapat kurang tidak puas tidak ada. Untuk kepuasaan konsumen
setuju atau sangat tidak setuju. Kemudian berdasarkan variabel lokasi dari 30 orang
mengenai tidak adanya penataan dan responden diperoleh hasil 22 0rang atau 73,33 %
pengelompokan barang. Kondisi para penjual sedang, 8 orang atau 26,67 % kurang puas,
saat ini campur baur antara satu jenis barang sedangkan pernyataan sangat puas dan sangat
dagangan dengan jenis barang lainya. kurang puas tidak ada responden yang
memberikan pendapat.
Dalam penelitian ini variabel lokasi diuji
dengan 6 buah pertanyaan, yaitu tanggapan
kosumen mengenai: KESIMPULAN DAN SARAN
Letak yang strategis 3.1 Kesimpulan
Tersedianya fasilitas umum
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Tempat parkir yang luas
dari peneilitian kepuasaan konsumen berbelanja
Suasana yang nyaman di dalam pasar berdasarkan variabel produk,pelayanan dan lokasi
Kepuasan konsumen menentukan apakah dapatlah disimpulkan sebagai berikut :
konsumen akan melakukan pembelian ulang Tingkat kepuasaan konsumen apabila
untuk berikutnya atau tidak. Ketika konsumen dilihat dengan variabel produk termasuk
merasa puas para penjual harus memperhatikan dalam katagori puas ,yaitu dari 30 orang
hubungan dengan mereka, ketika mereka tidak responden ada 23 orang atau 76,67 %
yang memberikan pernyataan .
puas para penjual harus mencoba mencari
penyebab ketidak puasan tersebut. Untuk itu Tingkat kepuasaan konsumen apabila
dilihat dari variabel pelayanan masuk
selayaknya bagi pihak pengelola dan penjual
dalam katagori sedang , dari 30 orang
pasar Tungging betul-betul memperhatikan responden ada 20 orang atau 66,67 %
masalah ini. Dalam persaingan usaha yang memberikan pernyataan.
perdagangan yang semakin ketat saat ini
3, Tingkat kepuasaan konsumen apabila
masing-masing penjual ingin menarik pelanggan dilihat dari variabel lokasi masuk dalam
agar tetap membeli barang kepadanya. katagori sedang , dari 30 orang
Kepuasan Konsumen Berbelanja di Pasar responden ada 22 orang atau 73,33 %
Tungging Belitung Banjarmasin yang memberikan pernyataan.
3.2 Saran
Dari ketiga ketiga variabel yang menjadi
bahan dalam mengevaluasi kepuasan konsumen
288 Johansyah
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini
maka penulis memberikan saran agar
pengelolaan Pasar Tungging di Belitung
Banjarmasin lebih ditingkatkan lagi dari segi
pelayanan dan memberikan kemudahan dalam
mencapai lokasi pasar Tungging di Belitung
sehingga pasar tersebut dapat dijadikan sebagai
salah satu obyek wisata bagi wisatan lokal dan
manca negara yang pada akhirnya dijadikan salah
satu sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD )

DAFTAR PUSTAKA
Basus Swasta, T. Hani Handoko, Analisa dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta:Liberty, 1984).
Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid
1, (Jakarta: Erlangga).
James F. Engel, Roger D. Blackweel, Paul W. Miniard,
Perilaku Konsumen I & II (Jakarta: Binarupa Aksara,
1995).
M. Suparmoko dkk, Pokok - Pokok Ekonomika,
(Yogyakarta: BPFE, 2000).
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2007).

Johansyah 289
290 Johansyah
INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG KAIN SASIRANGAN DI
KAMPUNG SASIRANGAN BANJARMASIN UNTUK
MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN INDUSTRI
JUMRIANI
anijumriani52@gmail.com
ABSTRACT
Sasirangan fabric now not only used as one of the regional identity of South Kalimantan, but production sasirangan
fabric has now become the potential of small and medium enterprises. Sustainability of industrial activities not only
determined by government intervention,but need interactions that lead traders to maintain industrial activity. So that
this study aims to determine the form of social interaction between traders, and social interaction between traders and
buyers. The method used is a qualitative method. The results of research showed that social interaction that occurs
between traders in the form of cooperation, opposition, and competition. The social interaction between sellers and
buyers occur directly and indirectly. Based on these results there was some advice given to the traders and the
government to jointly establish cooperation to maintain industrial activity sasirangan fabric in the village sasirangan.
Key Words: Social Interaction, Trader, The Village Sasirangan.

I. PENDAHULUAN memiliki berbagai manfaat, sehingga kiranya


Setiap daerah tentunya memiliki ciri khas identitas-identitas daerah hendaknya tetap
tersendiri, yang membedakan antara daerah satu dipertahankan dan dikembangkan agar
dengan yang lainnya. Berbagai keanekaragaman bermanfaat bagi masyarakat setempat dan
ciri khas suatu daerah tidak hanya dapat dijadikan bangsa sebagai bagian dari identitas nasional.
sebagai identitas kedaerahan, dan dilestarikan agar Membuka sebuah kegiatan industri sendiri
tidak mudah hilang termakan oleh arus dapat dikatakan suatu hal yang menjanjikan di
modernisasi. Namun, disisi lain dapat tengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
dikembangkan sebagai aspek pembangunan Terlebih lagi ketika usaha tersebut diangkat dari
daerah dalam bidang ekonomi, yaitu dengan identitas kedaerahan, yang tentunya tidak dimiliki
menjadikan sebagai peluang usaha, dengan oleh daerah lainnya. Hal ini tentunya memiliki daya
kerjasama dan usaha antara pemerintah dan saing tinggi dibandingkan dengan memproduksi
masyarakat setempat. Oleh karena itu, dapat barang-barang yang telah umum di produksi oleh
dikatakan bahwa mempertahankan suatu produk berbagai produsen, sebagaimana dikemukakan
lokal yang merupakan suatu identitas kedaerahan oleh Setiansyah (2011:3) bahwa dalam ilmu

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

JUMRIANI 291
ekonomi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis yang industri kain sasirangan, khususnya di kampung
tinggi dapat berpotensi menimbulkan sebuah sasirangan. Keberhasilan untuk mempertahankan
peluang usaha. Ketika hal ini dilakukan, ada dua kegiatan tersebut tentunya bukan hanya dengan
keuntungan yang didapatkan, yaitu disatu sisi dapat ikut campur tangan pemerintah. Namun yang lebih
mempertahankan eksistensi identitas mendasar adalah tentang bagaimana keikutsertaan
kedaerahan yang merupakan bagian individu ataupun kelompok masyarakat yang
terbentuknya identitas nasional, sementara di sisi menjadi pedagang sasirangan di kampung
lainnya dapat meningkatkan perekonomian sasirangan tersebut.
daerah terutama dalam penyediaan lapangan Ringkasnya, dapat dikatakan bahwa peran
kerja kepada para pencari kerja. Sebagaimana serta para pedagang sasirangan, merupakan salah
yang dikemukakan oleh prasetyo,et.al (2014:19- satu faktor pendukung agar kegiatan industri di
bahwa kegiatan industri dapat dijadikan kampung sasirangan tetap berlangsung secara
sebuah strategi untuk memperluas kesempatan berkelanjutan. Atas dasar hal tersebut, maka
kerja, dan dapat digunakan sebgaai aspek untuk permasalahan yang diangkat dalam hal ini tentang
memulihkan perekonomian nasional ketika bagaimana interaksi yang terjalin oleh para
terjadinya krisis moneter. pedagang di kampung sasirangan untuk
Kegiatan industri seperti dikemukakan di mempertahankan kegiatan industrinya, baik dengan
atas dapat ditemui di Banjarmasin, Kalimantan sesama pedagang maupun anatara pedagang
Selatan. Di daerah ini, terdapat sebuah kegiatan dengan pembeli. Dengan mengetahui hal tersebut
industri kain sasirangan. Kain sasirangan nantinya kiranya maka akan memeberikan manfaat
merupakan kain khas suku Banjar di Kalimantan baik kepada pedagang itu sendiri maupun untuk
Selatan yang diwariskan secara turun pemerintah, agar dijadikan sebagai acuan
temurun. Berbagai corak warna dan motif dari mengenai hal-hal apa saja yang perlu
kain sasirangan ini telah banyak digunakan oleh dipertahankan dan diperbaiki dari interkasi sosial
masyarakat, baik bagi lapisan ekonomi yang telah terjalin diantara mereka. Sehingga,
menengah ke bawah, hingga golongan kelas kegiatan industri kain sasirangan
atas. Sekarang ini, produksi kain sasirangan dapat dipertahankan sebagai pusat
telah menjadi sebuah potensi usaha kecil pengembangan untuk mempertahankan identitas
menengah (UKM). Wujud dari hal ini salah kedaerahan sekaligus untuk meningkatkan
satunya dapat dilihat dengan terbentuknya pembangunan ekonomi di Kalimantan Selatan.
kampung Sasirangan di Banjarmasin.
Adanya kegiatan UKM berupa kegiatan
industri sasirangan di Banjarmasin, bukan hanya II. PEMBAHASAN
memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi
2.1 Bentuk Interaksi Sosial antar Pedagang
masyarakat dan mendukung perekonomian di Sasirangan di Kampung Sasirangan Banjarmasin
Kalimantan Selatan. Namun, hal ini juga sebagai
sarana untuk terus memproduksi dan Manusia merupakan makhluk sosial,
mengembangkan kain sasirangan yang sehingga seseorang akan selalu mengadakan
merupakan salah satu identitas daerah di hubungan sosial atau interaksi dengan orang-or-
Kalimantan Selatan, yang juga merupakan ang yang ada di kehidupannya sehari-hari.
bagian dari identitas nasional dari negara Interaksi sosial yang biasanya dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang beraneka
republik Indo-nesia.
ragam. Ada yang berinteraksi didasarkan
Atas dasar tersebut di atas, maka sangat kepentingan politik, ikatan sosial keluarga, dan
penting kiranya untuk mempertahankan kegiatan
292 JUMRIANI
bahkan atas dasar kepentingan ekonomi. dilakukan yaitu, dengan memberikan modal
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh kepada mereka, kemudian hasil olah produksi
Syahrial Syarbaini dan Rudiyanata (2009:25-26) kain sasirangan dari modal tersebut nantinya
bahwa interaksi sosial memiliki sifat yang boleh dipasarkan di kampung sasirangan, melalui
dinamis, baik menyangkut hubungan orang para pedagang-pedagang sasirangan. Atas dasar
perorangan, ataupun hubungan yang diandasi hal ini, maka dapat dikatakan bahwa para
kepentingan kelompok. pedagang sasirangan sangat memberikan respon
Interaksi sosial para pedagang di kampung yang positif kepada para pengrajin sasirangan
sasirangan merupakan salah satu contoh baik pengrajin yang mereka kelola sendiri,
interaksi dalam bidang ekonomi. Adanya banyak ataupun pengrajin dari luar, guna
pedagang yang berada di kampung sasirangan mempertahankan eksistensi penjualan-penjualan
tentunya membuat terciptanya interaksi sosial, kain sasirangan di kampung sasirangan.
ataupun hubungan kerja antara satu dengan
yang lainnya. Kerjasama akan timbul apabila adanya upaya
Salah satu bentuk interaksi sosial yang dari luar yang mengancam ataupun menyinggung
terjadi di kampung sasirangan dapat dilihat dari kesetiaan secara tradisional ataupun institutional,
sisi pemanfaatan pengrajin sebagai tenaga kerja yang telah tertanam di dalam kelompok-kelompok
oleh para pedagang. Di kampung sasirangan tersebut (Soekanto, 2005:72-73). Mengacu kepada
setiap pedagang masing-masing memiliki pendapat tersebut, dengan adanya produk
pengrajin. Bentuk interaksi sosial dalam hal ini sasirangan dari luar yaitu Cina, maka hal inipun
dapat dilihat dari adanya kerjasama para menimbulkan kerjasama diantara para pedagang
pedagang dengan mengikutsertakan para dalam bentuk membuat kesepakatan. Kesepakatan
pengrajin mereka dalam sebuah kelompok tersebut berisi tentang adanya larangan secara
pengrajin sasirangan, yang dikenal dengan bersama untuk menjual produk sasirangan yang
sebutan Kelompok Belajar (KOBE). Di sini para berasal dari luar negeri untuk diperjualbelikan di
pedagang sasirangan mengumpulkan para kampung sasirangan. Alasannya, bagi para
pengrajinnya untuk mendapatkan pembinaan- pedagang produk tersebut memiliki kualitas yang
pembinaan terkait dengan produksi kain tidak bagus, dan tidak mencerminkan ciri khas dari
sasirangan. Selain itu, kerjasama para pedagang kain sasirangan, karena tidak ada terlihat jahitan-
dalam meningkatkan kinerja pengrajin dapat jahitan di kain, melainkan sifatnya hanya berupa
dilihat dengan adanya kerjasama para pedagang hasil printing.
untuk mengadakan pelatihan-pelatihan kepada Bentuk interaksi sosial berupa adanya
pengrajin, dengan meminta bantuan dari pihak kerjasama para pedagang di kampung
instansi ataupun lembaga-lembaga terkait. sasirangan terlihat hanya lebih dominan ke arah
Kegiatan ini biasanya diadakan setiap satu kali pengelolaan pengrajin. Namun, hal tersebut tidak
dalam satu bulan. Alasan kegiatan ini dilakukan berlaku dalam aspek kegiatan penjualan produk
dikarenakan pandangan bahwa para pengrajin sasirangan di kampung sasirangan. Hal ini
memiliki peran serta yang sangat besar dalam ditandai dengan tidak adanya kerjasama dalam
hal mempertahankan eksistensi perdagangan pematokan harga penjualan kain sasirangan.
kain sasirangan di kampung sasirangan. Akibatnya, tidak adanya kestabilan harga antara
Kerjasama para pedagang dalam hal pedagang satu dengan pedagang lainnya. Oleh
pengrajin juga bisa dilihat dengan adanya karena itu, ketika seorang pembeli ingin membeli
kesepakatan bersama untuk membantu pengrajin kain sasirangan di kampung sasirangan, akan
luar yang memiliki keterbatasan modal. Cara yang mendapatkan variasi harga yang berbeda antara

JUMRIANI 293
toko satu dengan toko lainnya. Meskipun dari Meskipun demikian, bentuk pertentangan
segi motif, jenis dan bahan yang digunakan, baik yang terjadi ini masih bersifat sembunyi-sembunyi,
kain maupun pewarnaan terdapat kesamaan. dan tidak ada wujud nyata berupa konflik secara
Pembahasan di atas bagi para beberapa kekerasan. Pertentangan ini hanya dilakukan
pedagang menimbulkan dampak negatif. Hal ini dengan melakukan pembicaraan antara mulut ke
sebagaimana dikemukakan oleh Setyawan dan Puji mulut oleh para pedagang yang merasa hal
(2013: 14) bahwa salah satu faktor penghambat tersebut tidak sesuai dengan keinginannya. Para
interaksi sosial antar pedagang anatara lain adanya pedagang tersebut justru menginginkan semua
perbedaan persepsi antara masing-masing individu. para pedagang sasirangan di kampung sasirangan
Dampak negatif tersebut ditandai dengan dalam menjual produk sasirangan tidak mematok
munculnya pertentangan antara pedagang satu harga yang tinggi, melainkan lebih menjual dengan
terhadap perdagang lainnya. Pertentangan tersebut harga yang terjangkau dan dengan tetap
disebabkan karena adanya kecemburuan sosial. memperhatikan kualitas dari produk. Hal ini
Kecemburuan sosial ini dilontarkan kepada dianggap oleh mereka lebih efektif dan lebih
pedagang tertentu, yang umumya mereka menjual menguntungan semua pihak, dan tidak
produk sasirangan dengan harga relatif mahal. menimbulkan kecemburuan sosial.
Akibatnya, para pedagang yang biasanya menjual Bentuk interaksi sosial lainnya yang ada di
produk sasirangan dengan harga lebih murah kampung sasirangan yaitu terjadinya persaingan.
merasa hal tersebut merupakan suatu tindakan Persaingan ini muncul berawal dari adanya
yang tidak wajar, dan akan merugikan pihak-pihak keinginan para pedagang untuk meraup
pedagang lainnya. Alasannya, dengan adanya keuntungan, guna memenuhi kebutuhan hidup
pedagang yang menjual sasirangan dengan harga mereka sehari-hari, serta untuk memberikan upah
lebih mahal maka mereka hanya merasakan kepada para pengrajin. Sesuai dengan pendapat
keuntungan sendiri. Hal ini senada dengan Setyawan dan Puji (2013:15) bahwa persaingan
pendapat Setyawan dan Puji (2013:12) kontak dalam aktivitas jual beli timbul dari keinginan
sosial yang terjadi pada saat berinteraksi dapat pedagang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,
menimbulkan terjadinya suatu hal yang positif dan bahkan ketika meningkatnya pengunjung, maka
negatif. Hal positif ditandai dengan adanya mereka juga akan bersaing untuk mendapatkan
kerjasama, sementara yang sifatnya negatif pembeli dan keuntungan. Dengan adanya
ditandai dengan pertentangan atau konflik. himbauan dari Walikota yang menggalakkan para
Padahal, di sisi lain hal ini menimbulkan kecemasan pegawai di ruang lingkup Banjarmasin untuk
sendiri bagi pedagang lainnya. Mereka merasa menggunakan kain sasirangan di hari tertentu pada
takut para pembeli merasa jera untuk membeli kain hari kerja, juga menimbulkan persaingan diantara
sasirangan di kampung sasirangan, sehingga hal ini pedagang sasirangan di kampung sasirangan untuk
akan menimbulkan cap atau label terhadap memanfaatkan hal tersebut. Caranya adalah
kampung sasirangan. Misalnya pelabelan bahwa mereka mendatangi kantor-kantor di wilayah
produk sasirangan di kampung sasirangan memiliki Banjarmasin untuk menawarkan produk yang
harga lebih mahal dibandingkan penjualan produk mereka miliki. Selain itu, persaingan ini ditandai
sasirangan di luar kampung sasirangan. Oleh juga dengan adanya persaingan dalam membuat
karena itu, para pedagang lainnya merasa hal ini kreativitas mengembangkan motif. Karena mereka
merupakan sebuah permasalahan dalam kegiatan beranggapan bahwa semakin bagus dan kreatifnya
penjualan kain sasirangan. motif sasirangan yang mereka jual, tentunya
memiliki daya saing tinggi diantara para pedagang
lainnya. Para
294 JUMRIANI
pedagang mengasah kreativitas mereka dengan Dalam hubungan interaksi jual beli yang
mencari inspirasi dan inovasi terbaru untuk motif terjadi antara pedagang dan pembeli,
yang sesuai dengan menggunkan social media memperhatikan tingkat kepuasan pembeli
seperti instagram, twitter, dan lain sebagainya. merupakan suatu hal yang harus diperhatikan.
Bukan hanya kreatifitas motif yang mereka Terkait dengan hal ini, para pedagang sasirangan
tekankan sebagai cara untuk bersaing. Namun, pun melakukan berbagai cara untuk memberikan
mereka juga tetap menjaga kualitas dan mutu kepuasan kepada pelanggan ketika melakukan
dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, interaksi jual beli di kampung sasirangan. Salah
merekapun menggunkan komposisi-komposisi satu cara yang dilakukan oleh pedagang
bahan yang berkualitas. sasirangan yaitu dengan menyediakan berbagai
2.2 Bentuk Interaksi Sosial antara motif kain yang beragam, beserta corak warna
Pedagang Sasirangan dengan Pembeli di dan jenis bahan yang beragam pula. Hal ini
Kampung Sasirangan senada dengan pendapat Rahayu (2008:2)
bahwa salah satu strategi pedagang untuk
Kegiatan jual beli adalah suatu kegiatan
meningkatkan kualitas yaitu dengan menciptakan
yang melibatkan dua belah pihak, yaitu ada pihak
model dan motif baru yang sesuai dengan
yang bertindak sebagai penjual, dan adapula
perkembangan trend dan keinginan konsumen.
yang bertindak sebagai pembeli. Oleh karena itu,
Para pedagang juga memeberikan kesempatan
interaksi yang berlangsung dalam kegiatan
kepada pelanggan atau pembeli untuk
tersebut, tentunya tidak hanya oleh para penjual
atau pedagang. Namun, juga terjadi interaksi menentukan desain motif dan corak warna
antara pedagang dengan pembeli. tersendiri terhadap kain sasirangan. Oleh karena
itu, para pedagang mempersilahkan kepada
Kampung sasirangan merupakan salah satu pembeli untuk membawa motif sendiri, jika
pusat penjualan kain sasirangan di Banjarmasin, mereka menginginkan hal tersebut. Cara ini tidak
sehingga tidak menutup kemungkinan dalam lain bertujuan agar memberi kenyamanan kepada
setiap harinya aka selalu terjadi interaksi antar pembeli, dan dapat menampung berbagai jenis
pedagang dangan pembeli, baik dari lokal corak yang sesuai dengan yang diinginkan.
maupun pembeli dari luar. Interaksi sosial yang Meskipun hal ini memerlukan tenggang waktu
terjadi ada yang secara langsung dan adapula terlebih dahulu sebelum barang produksi tersebut
yang secara tidak langsung. Interaksi secara sampai ke tangan pembeli. Bahkan, ketika corak
langsung ini ditandai dengan datangnya pemeli motif yang diinginkan pembeli memiliki tingkat
secara langsung ke kampung sasirangan, kesulitan yang tinggi.
dengan memilih berbagai corak, motif dan jenis
kain yang disukai. Adapun interaksi sosial yang Terjadinya kegiatan tawar menawar antara
terjadi secara tidak langsung dilakukan melalui pedagang dan pembeli juga merupakan bagian
social media. Hal ini ini terjadi karena semakin interaksi di kampung sasirangan. Bagi para
berkembangnya zaman, maka semakin canggih pedagang hal tersebut adalah hal yang wajar.
Para pedagang di kampung sasirangan dalam
pula teknologi yang bisa digunakan. Oleh karena
melakukan interaksi jual belinya dengan para
itu, para pedagang di kampung sasirangan pun
pembeli juga memberikan diskon atau potongan
memanfaatkan hal ini untuk memasarkan kain
harga terhadap pembeli yang melakukan
sasirangan. Mereka menggunakan media sosial
pembelian secara banyak. Mereka memiliki
berupa facebook, tweeter, instagram, dan media
prinsip bahwa tidak perlu mendapatkan
sosial lainnya untuk melakukan transaksi jual beli
keuntungan yang banyak dalam setiap kali
kain sasirangan.
penjualan, namun yang paling penting adalah

JUMRIANI 295
transaksi penjualan barang banyak yang terjual identitas daerah sekaligus mampu dijadikan
dalam setiap harinya, dan berlangsung secara sebagai aspek untuk pembangunan ekonomi.
terus menerus. Meskipun juga ada sebagian dari
para pedagang yang mematok harga relatif lebih DAFTAR PUSTAKA
mahal dibandingkan pedagang lainnya. Hal ini
Prasetyo, Dimas, Deasy Arisanty dan Arif Raman
sejalan dengan pendapat Putra (2011:26) bahwa Nugroho. 2014. ―Upaya Pengrajin Sasirangan di
salah satu peluang yang dapat dikembangkan Kampung Sasirangan Banjarmasin dalam Menjaga
dalam industri di provinsi Kalimantan Selatan Keberlangsungan Industri‖. Jurnal Pendidikan
Geografi, Volume1, No 2: Banjarmasin.
khususnya di wilayah Banjarmasin dalam
Putra, Mohammad Rinaldy Aulia. 2011. ―Analisis Peranan
memperkuat perekonomian yaitu meningkatkan
Indutstri Kain Sasirangan terhadap Perekonomian
daya saing industri kain sasirangan secara Kota Banjarmasin dan Strategi Pengembangannya
berkelanjutan. Periode 2005-2009‖. Jurnal Institut Pertanian Bogor.
Rahayu, Santi. 2008. ―Strategi Pengusaha Batik
III. KESIMPULAN DAN SARAN dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Tentang
Strategi Pengusaha Batik di Kabupaten
Di kampung sasirangan kegiatan industri Tulungagung). Jurnal Sosiologi, Universitas
Muhammadiyah Malang.
kain sasirangan melibatkan beberapa pedagang
Setiansyah, Irwan. 2011. Karya Ilmiah E-Bussiness
yang bertindak sebagai penjual. Bentuk interaksi Berbisnis dengan Kain Khas Daerah. Makalah
sosial yang berlangsung antar pedagang mahasiswa program studi STIMIK UNIKOM,
sasirangan di kampung sasirangan ditandai Yogyakarta.
dengan adanya kerjasama, pertentangan dan Setyawan, Aji, dan Puji Lestari. 2013. ―Interaksi Sosial
persaingan diantara sesama pedagang. antar Pedagang Di Dalam Obyek Wisata Ketep
Pass Desa Ketep Kecamatan Sawangan
Sementara bentuk interaksi sosial antara
Kabupaten Magelang‖. Jurnal Sosiologi,
pedagang dan pembeli ada yang terjadi secara Universi-tas Negeri Yogyakarta.
langsung, dan adapula secara tidak langsung. Syahrial, Syarbaini, dan Rudiyanata. 2009. Dasar-
Tingkat kepuasan pembeli merupakan hal yang dasar Sosiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
sangat diperhatikan oleh para pedagang Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar.
sasirangan di kampung sasirangan dalam Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
melakukan interaksi dalam aktivitas jual beli.
Kepada pihak pedagang sasirangan dan
pemerintah hendaknya untuk tetap selalu
bekerjasama dalam mempertahankan kegiatan
produksi dan penjualan kain sasirangan di
kampung sasirangan. Alasannya, karena kain
sasirangan sebagai suatu identitas daerah bukan
hanya dipertahankan sebagai suatu ciri khas dari
sebuah daerah. Namun, kain sasirangan sebagai
identitas daerah memiiki nilai guna dan manfaat
lain di bidang-bidang tertentu. Salah satunya
adalah bidang ekonomi. Jika hal ini dijaga,
dipertahankan, serta dikembangkan, maka
memiliki dua keuntungan bagi Kalimantan
Selatan yaitu mempertahankan salah satu

296 JUMRIANI
MEMBANGUN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN PESERTA
DIDIK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
MELALUI PEMBELAJARAN IPS DI ERA GLOBALISASI
Khairatul Fitri
khairatulf@gmail.com

ABSTRAK
Karakter wirausaha perlu dibangun oleh generasi muda dalam kehidupan sosial yang dihadapkan pada perkembangan arus
globalisasi. Perkembangan tersebut menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di segala bidang khususnya bidang
ekonomi, yang berdampak pada masyarakat yang diharuskan untuk ikut bersaing secara ketat dengan masyarakat di
negaranya maupun negara lain, sehingga masyarakat wajib memiliki potensi dan daya saing yang tinggi agar mampu
bertahan hidup dalam arus globalisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi dan daya saing
tinggi di masyarakat adalah melalui pendidikan kewirausahaan yang bermuatan nilai-nilai wirausaha untuk membentuk
karakter wirausaha masyarakat, khususnya peserta didik dalam lingkup pendidikan formal. Seseorang yang memiliki
karakter wirausaha diharapkan bisa memberikan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain dengan
memanfaatkan peluang yang ada sebagai upaya untuk meningkatkan kehidupannya dan masyarakat di sekitarnya. Karakter
wirausaha peserta didik yang dikembangkan melalui pendidikan kewirausahaan sesuai dengan konsep pembelajaran IPS,
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai warga negara yang berpartisipasi dalam
perubahan sosial dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab sebagai bentuk karakter yang diharapkan.
Pembelajaran IPS yang dilaksanakan di sekolah atau perguruan tinggi hendaknya mengimplementasikan pendidikan
kewirausahaan bermuatan karakter wirausaha, yang diharapkan agar peserta didik dapat menunjukkan jiwa wirausaha yang
berdaya saing sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja sehingga dapat bersaing, bersanding, dan bahkan
bertanding dengan orang lain atau bangsa lain dalam percaturan global di masa sekarang dan akan datang.
Kata kunci: karakter wirausaha, daya saing, pembelajaran IPS.

I. PENDAHULUAN atas ketimpangan jumlah pencari kerja dengan


tersedianya lapangan pekerjaan. Banyak di
Mencermati persoalan yang tengah terjadi di
antara mereka yang akhirnya tidak bekerja atau
masyarakat, di mana persaingan mencari
menjadi pengangguran. Menurut Liasari (2013:
pekerjaan semakin kompetitif, sementara jumlah
1) yang mengutip pendapat Asisten Deputi
lapangan pekerjaan yang ditawarkan terbatas.
Bidang Kepeloporan Pemuda Kementerian
Kondisi ini menuntut para pencari kerja harus
Pemuda dan Olahraga, yang menjelaskan bahwa
lebih berpikir kreatif untuk membuka usaha baik
ada fenomena semakin tinggi jenjang pendidikan
utuk dirinya sendiri maupun orang lain. Faktanya
seseorang maka semakin tinggi pula
sekarang banyak lulusan sekolah menengah
ketergantungan pada lapangan pekerjaan. Hal ini
maupun perguruan tinggi yang menjadi korban
dikarenakan mereka terlalu memilih-milih

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

KHAIRATUL FITRI 297


pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan pengangguran terdidik menjadi tinggi. Tingginya
kompetensinya, sementara pekerjaan yang angka pengangguran terdidik dapat dilihat dari
dimaksud jumlahnya terbatas, sehingga angka data berikut:

Tabel 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Pendidikan 2013 2014 2015
No. Tertinggi yang
Ditamatkan Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
1 Tidak/belum
112.435 81.432 134.040 74.898 124.303 55.554
pernah sekolah
2 Tidak/belum
tamat SD 523.400 489.152 610.574 389.550 603.194 371.542
3 SD 1.421.873 1.347.555 1.374.822 1.229.652 1.320.392 1.004.961
4 SLTP 1.821.429 1.689.643 1.693.203 1.566.838 1.650.387 1.373.919
5 SLTA
1.874.799 1.925.660 1.893.509 1.962.786 1.762.411 2.280.029
Umum/SMU
6 SLTAKejuruan/
SMK 864.649 1.258.201 847.365 1.332.521 1.174.366 1.569.690

7 Akademi/ Diploma 197.270 185.103 195.258 193.517 254.312 251.541


8 Universitas 425.042 434.185 398.298 495.143 565.402 653.586
Total 7.240.897 7.410.931 7.147.069 7.244.905 7.454.767 7.560.822

Sumber: Badan Pusat Statistik (2015)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa negara ASEAN (Association of Southeast Asian
angka pengangguran terbuka pada tingkat Nations), yang mana dalam KTT ASEAN ke-9 di
sekolah menengah dan perguruan tinggi lebih Bali seluruh kepala negara yang tergabung dalam
banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak/ ASEAN menyepakati pembentukan komunitas
belum pernah sekolah. Hal ini menandakan ada ASEAN dalam berbagai bidang yang dikenal
kecenderungan bahwa semakin tinggi pendidikan dengan Bali Concord II dan mulai diberlakukan
seseorang, maka probabilitas atau kemungkinan pada tahun 2015. Komunitas tersebut dinamakan
untuk menjadi pengangguran pun semakin tinggi. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang
Para lulusan sekolah menengah dan perguruan merupakan salah satu pilar impian masyarakat
tinggi yang sejatinya diharapkan bisa ASEAN. Dengan adanya MEA diharapkan akan
menciptakan lapangan pekerjaan nyatanya tercapai hal berikut: (1) pasar tunggal dan kesatuan
belum banyak memberikan perubahan, basis produksi; (2) kawasan ekonomi yang berdaya
dikarenakan para lulusan lebih berminat menjadi saing; (3) pertumbuhan ekonomi yang merata; (4)
pekerja atau karyawan kantor daripada meningkatkan kemampuan untuk berintegrasi
berwirausaha. Selain itu, minimnya pengetahuan dengan perekonomian global. Dari harapan
berwirausaha yang dimiliki menyebabkan tersebut, perdagangan barang, jasa, modal dan
rendahnya jiwa berwirausaha yang seharusnya investasi akan bergerak bebas seakan tidak ada
dapat menghasilkan sesuatu yang baru melalui halangan secara geografis (Pratiwi dan Mahmudah,
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kurangnya 2013: 2).
pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki Dimulainya MEA 2015 tentu memberikan
menyebabkan para lulusan takut gagal sehingga dampak positif dan negatif bagi Indonesia.
tidak berani terjun ke dunia wirausaha karena Dampak positifnya adalah memacu pertumbuhan
tidak mampu berpikir kreatif dan melihat peluang investasi dari dalam maupun luar negeri, yang
usaha yang ada. berpotensi meningkatkan jumlah lapangan kerja
Selain itu, menanggapi permasalahan yang bagi tenaga kerja Indonesia. Bertambahnya
saat ini terjadi di era globalisasi, di mana lapangan kerja tentu akan menambah
Indonesia tergabung dalam perkumpulan negara- kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia
298 KHAIRATUL FITRI
dan memberikan peluang bagi tenaga kerja nasionalisme. Namun demikian, menurut Bloom
Indonesia untuk mencari pekerjaan di luar negeri dalam Syaharuddin (2014: 93) globalisasi
dengan aturan yang lebih mudah. Sementara berdampak pada tiga hal berikut, yaitu: (1)
dampak negatifnya adalah pasar barang dan jasa globalisasi memungkinkan bangsa-bangsa untuk
secara bebas masuk ke dalam negeri termasuk beroperasi lebih efektif dalam perekonomian global
pasar tenaga kerja, yang memungkinkan terjadinya yang semakin kompetitif; (2) globalisasi menjadikan
persaingan tenaga kerja secara ketat. Hal inilah negara akan semakin saling tergantung dalam
yang menambah pelik masalah ketenagakerjaan di berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam
Indonesia, dikarenakan secara kualitas tenaga aspek sosial ekonomi, politik dan budaya; (3)
kerja Indonesia masih jauh berada di bawah globalisasi akan mempengaruhi meningkatnya
negara-negara lain di ASEAN, meskipun secara kecepatan perubahan pendidikan. Oleh karena itu,
kuantitas jumlah penduduk Indonesia jauh lebih pendidikan dalam visi global perlu mempersiapkan
banyak dibandingkan negara ASEAN lainnya. peserta didik menjadi warga global yang
Persaingan secara kuantitas tentu tidak akan bertanggung jawab dan mampu menjadi agen
menang jika tidak dibarengi dengan kualitas tinggi perubahan (agent of change) dalam memerangi
yang dimiliki oleh penduduk Indonesia. Untuk itu, ketidakadilan sebagai dampak negatif globalisasi.
perlu adanya evaluasi terhadap tenaga kerja
Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan Untuk menanggapi berbagai permasalahan
kualitas tenaga kerja Indonesia yang mempunyai tersebut diperlukan suatu pembenahan secara
daya saing yang tinggi dengan tenga kerja asing di fundamental dalam kehidupan masyarakat
pasar lokal maupun pasar global. Indonesia, salah satunya melalui bidang
pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan di
Di samping persoalan di atas, dalam era suatu negara khususnya Indonesia menjadi
globalisasi dewasa ini yang mengakibatkan dunia tanggung jawab negara untuk melaksanakannya
tanpa batas waktu dan ruang memungkinkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
informasi yang ada di seluruh dunia dapat dengan Meskipun demikian, rakyat juga memiliki hak
mudah dan cepat untuk diakses oleh setiap untuk ikut serta dalam penyelenggaraan
manusia tanpa membedakan anak-anak ataupun pendidikan. Praktik pendidikan seperti ini
orang dewasa. Informasi yang didapatkan tersebut mengindikasikan bahwa negara bersama-sama
selain dapat menguntungkan masyarakat dengan rakyat turut dalam menyelenggarakan
Indonesia, tetapi juga dapat merugikan masyarakat pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20
yang berakibat pada menurunnya budaya dalam Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
masyarakat Indonesia yang pada akhirnya menjelaskan bahwa pendidikan nasional
melemahkan ketahanan negara. Selain itu, berfungsi mengembangkan kemampuan dan
derasnya arus budaya global yang didukung oleh membentuk watak serta peradaban bangsa yang
kemajuan teknologi dan informasi serta media bermartabat dalam rangka mencerdaskan
cetak dan elektronik telah berdampak pada pola kehidupan bangsa, bertujuan untuk
pikir, ideologi, agama, perilaku, dan budaya mengembangkan potensi peserta didik agar
masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai- menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
nilai dan norma-norma adat ketimuran, akan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
menggeser atau mempengaruhi nilai-nilai sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
kebangsaan Indonesia yang selama ini menjadi warga negara yang demokratis serta
dipertahankan oleh masyarakat Indonesia sehingga bertanggung jawab. Sesuai dengan fungsi dan
akan mengarah pada krisis tujuan pendidikan nasional, pendidikan memiliki

KHAIRATUL FITRI 299


peran penting untuk menjadikan peserta didik masyarakat. Melalui pembelajaran
sebagai pribadi yang beriman dan bertakwa kewirausahaan, manusia dibentuk secara utuh
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak untuk memiliki karakter, pengetahuan, dan
mulia, serta memiliki kompetensi dalam rangka keterampilan sebagai seorang wirausaha.
mencapai kualitas manusia yang utuh. Untuk itu, Menurut Sri Setiti (2015: 212) untuk menjadi
pendidikan tidak cukup hanya menekankan pada wirausaha yang berhasil, syarat utama yang
proses dan penyediaan fasilitas yang mengarah harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak
pada penguasaan ilmu pengetahuan dan kewirausahaan yang dipengaruhi oleh
teknologi, tetapi juga harus memfasilitasi tumbuh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi.
kembangnya karakter-karakter mulia peserta Sehubungan dengan hal itu, maka diperlukan
didik yang ditunjukkan melalui sikap tertib aturan, peningkatan mutu pembelajaran dan faktor-faktor
mandiri, menghormati orang lain, menunjukkan lain yang mempengaruhi hasil belajar secara
perhatian dan kasih sayang, bertanggung jawab, sistematis dan berkelanjutan.
dan adil, sehingga dapat berperan sebagai Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
warga negara yang baik (good citizenship) Kurikulum, Kemendiknas (2010: 3) menjelaskan
dengan mendahulukan kepentingan khalayak. bahwa dalam kenyataan yang ada, pendidikan
Dengan kata lain, dalam proses pendidikan tidak kewirausahaan di Indonesia masih kurang
boleh lagi hanya mendahulukan dimensi kognitif, mendapat perhatian baik oleh dunia pendidikan
tetapi juga menyeimbangkannya dengan dimensi maupun masyarakat. Banyak pendidik yang
afektif sehingga karakter bangsa yang lemah dan kurang memperhatikan penumbuhan karakter
tidak kokoh dapat dihilangkan dari pandangan dan perilaku wirausaha peserta didik, baik di
negatif terhadap bangsa Indonesia. sekolah-sekolah kejuruan, maupun di pendidikan
Terbentuknya karakter peserta didik yang kuat profesional. Selama ini pendidikan
dan kokoh diyakini dapat membantu peserta kewirausahaan di sekolah dan perguruan tinggi
didik untuk menghadapi tantangan hidup di masa baru menyentuh pada tingkatan pengenalan
mendatang. Harapannya adalah menjadikan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan
bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai sehari-hari. Sehingga banyak lulusan pendidikan
tambah dan nilai jual yang bisa ditawarkan yang bekerja tidak sesuai dengan apa yang
kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, diperoleh pada saat menempuh pendidikan
sehingga dapat bersaing, bersanding, dan dibangku sekolah ataupun perkuliahan. Realitas
bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain yang ada menunjukkan bahwa tingginya angka
dalam percaturan global (Wahyu, 2014: 7). pengangguran terdidik yang semakin
Salah satu manifestasi pendidikan nasional memprihatinkan karena sangat terbatasnya
yang diselenggarakan oleh Kementerian lapangan pekerjaan yang ada. Tidak bisa
Pendidikan Nasional adalah Pengembangan dipungkiri selama ini orientasi dunia pendidikan
Pendidikan Kewirausahaan yang pada umumnya terfokus pada bagaimana
mengembangkan metodologi pendidikan untuk menyiapkan mahasiswa yang cepat lulus dan
membangun manusia yang berjiwa kreatif, mendapatkan pekerjaan atau mencetak lulusan
inovatif, sportif dan wirausaha. Kajian pendidikan sebagai pencari kerja (job seeker), bukan lulusan
kewirausahaan berkaitan dengan Sumber Daya yang siap menciptakan pekerjaan atau sebagai
Manusia (SDM) yang handal, tangguh dan pencipta lapangan kerja (job creator). Oleh
mandiri yang memiliki sifat kreatif dan inovatif karena itu, salah satu penyebab tingginya
untuk melakukan kegiatan yang berguna bagi pengangguran terdidik di Indonesia adalah
300 KHAIRATUL FITRI
enggannya lulusan perguruan tinggi untuk dapat mengangkat derajat hidup masyarakat
berwirausaha. Untuk itu, diperlukan penyelesaian suatu negara dan mengurangi tingkat
agar pendidikan dapat berperan mengubah pengangguran. PBB menyatakan suatu negara
manusia menjadi manusia yang memiliki karakter akan mampu membangun negaranya apabila 2%
dan perilaku wirausaha, yang nantinya menjadi dari jumlah penduduknya bergerak dalam bidang
tenaga kerja mandiri atau mampu menciptakan wirausaha. Dengan demikian, jika negara
lapangan pekerjaan sendiri. Indonesia berpenduduk 254,98 juta jiwa pada
Salah satu indikator majunya suatu negara tahun 2015, maka jumlah wirausaha seharusnya
dapat dilihat dari banyaknya wirausahawan di mencapai 5,1 juta jiwa. Namun demikian, data
negara tersebut. Semakin banyak jumlah dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
wirausahawan, maka semakin besar harapan bahwa jumlah wirausaha Indonesia hanya sekitar
masyarakat usia kerja dapat memperoleh 4,1 juta jiwa, yang ditunjukkan pada tabel berikut:
pekerjaan sesuai dengan keahlian, sehingga

Tabel 1.2 Daftar Wirausaha di Indonesia pada Tahun 2013-2015

No. Status Pekerjaan 2013 2014 2015


Utama Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
1 Berusaha sendiri 21.149.311 19.415.464 19.543.475 18.440.772 19.139.344 18.710.007
Berusaha dibantu
2 21.308.835 19.662.375 20.367.416 18.761.405 19.380.757 18.660.698
buruh tidak tetap
Berusaha dibantu
3 3.594.508 3.717.869 3.930.691 3.873.041 4.026.097 3.755.510
buruh tetap
Total 46.052.714 42.795.708 43.841.582 41.075.218 42.546.198 41.126.215

Sumber : Badan Pusat Statistik (2015)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa tempat dan lingkungan serta cara-cara seseorang
jumlah wirausaha di tahun 2015 sekitar 4,1 juta mewakili dan menginterpretasikan tempat dan
jiwa, sementara idealnya adalah 5,1 juta jiwa, lingkungannya; (4) pengelolaan sumber daya dan
sehingga masih ada sekitar 1 juta jiwa penduduk masyarakat dalam kegiatan ekonomi dengan
Indonesia yang kekurangan wirausaha. mengembangkan keterampilan yang
Pendidikan kewirausahaan yang menggunakan studi proses-proses sosial; (5)
diselenggarakan dalam dunia pendidikan tidak pembelajaran tentang masyarakat untuk
terlepas dari konsep pendidikan IPS yang berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Syaharuddin (2014: 78) menyebutkan bahwa
peserta didik sebagai warga negara yang Pendidikan IPS di New Zaeland pada pendidikan
berpartisipasi dalam perubahan sosial dengan dasar atau pada level 1-5 (year 1-10) tidak hanya
penuh percaya diri dan bertanggung jawab. menekankan pada aspek pragmatisme kehidupan
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui sosial, tetapi juga mengaitkan dengan globalisasi,
pengembangan pengetahuan dan pemahaman yaitu mempersiapkan peserta didik agar mampu
tentang masyarakat dengan mempelajari menghadapi tantangan berat yang ditandai dengan
berbagai hal, seperti: (1) organisasi masyarakat cepatnya perubahan global. Dengan demikian,
dalam kelompok dan hak-hak, peran, dan Pendidikan IPS telah berupaya mempersiapkan
tanggung jawab ketika seseorang berinteraksi peserta didik untuk menjalankan perannya di masa
dalam kelompok; (2) kontribusi budaya dan mendatang.
warisan identitas serta sifat dan konsekuensi dari National Council for the Social Studies
interaksi budaya; (3) interaksi seseorang dengan (NCSS) (Sapriya, 2012: 122) mengemukakan

KHAIRATUL FITRI 301


beberapa gejala atau fenomena proses diberlakukan secara berkelanjutan dalam bentuk
globalisasi yang terjadi dalam kehidupan pembelajaran baik oleh pendidikan formal,
manusia, yaitu: (1) adanya evolusi dalam sistem informal maupun nonformal. Pentingnya
komunikasi dan transportasi global; (2) pendidikan karakter yang diajarkan kepada
penggabungan perekonomian lokal, regional, masyarakat khususnya peserta didik tentu akan
dan nasional menjadi perekonomian global; (3) menjadi modal besar bagi pembangunan bangsa
meningkatnya intensitas interaksi antarmasyarakat ini, sebab bangsa yang besar, maju, jaya dan
yang menciptakan budaya global sebagai paduan bermartabat dibangun dengan mendahulukan
dari budaya lokal, regional, dan nasional yang pembangunan karakter (character building).
beragam; (4) munculnya sistem internasional yang Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
mengikis batas-batas tradisi politik internasional Kurikulum, Kemendiknas menjelaskan bahwa
dan politik nasional; karakter merupakan suatu moral excellence atau
meningkatnya dampak aktivitas manusia akhlak yang dibangun di atas berbagai kebajikan
terhadap ekosistem di bumi; (6) meningkatnya yang hanya memiliki makna ketika dilandasi
kesadaran global yang menumbuhkan kesadaran dengan nilai-nilai yang berlaku dalam budaya
akan kedudukan manusia sebagai makhluk (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah
manusia, sebagai penduduk bumi, dan sebagai karakter yang dimiliki warga negara Indonesia
anggota dalam sistem global. berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai
Keterlibatan Pendidikan IPS di era sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang
globalisasi menyiratkan bahwa masalah-masalah berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia.
yang muncul dan berkaitan dengan kehidupan Melalui pendidikan karakter terdapat tiga
sosial di masyarakat menjadi kajian fungsi pokok yang dapat dilaksanakan secara
dalam pembelajaran IPS dengan simultan, yaitu: (1) fungsi penyaring terhadap
mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan ilmu budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lainnya sebagai bentuk pemecahan masalah lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
tersebut. Dengan demikian, melalui karakter bangsa; (2) fungsi perbaikan dengan
pembelajaran IPS di sekolah atau perguruan memperkuat peran pendidikan nasional untuk
tinggi yang mengimplementasikan pendidikan bertanggungjawab mengembangkan potensi
kewirausahaan bermuatan karakter wirausaha, peserta didik menjadi lebih bermartabat;
diharapkan peserta didik dapat menunjukkan jiwa fungsi pengembangan terhadap potensi
wirausaha yang berdaya saing sesuai dengan peserta didik untuk memiliki sikap dan perilaku
kebutuhan dan tuntutan dunia kerja sehingga yang baik serta mencerminkan budaya dan
dapat bersaing, bersanding, dan bahkan karakter bangsa. Pendidikan karakter dengan
bertanding dengan orang lain atau bangsa lain tiga fungsi pokok tersebut dapat mendongkrak
dalam percaturan global di masa sekarang dan daya saing bangsa Indonesia dengan bersumber
akan datang. pada agama, nilai-nilai luhur Pancasila, budaya
bangsa, dan tujuan pendidikan nasional yang
II. PEMBAHASAN mampu memunculkan fungsi penyaringan,
2.1 Karakter Kewirausahaan perbaikan dan pengembangan sehingga mampu
menciptakan jati diri bangsa yang sejatinya dapat
Pendidikan karakter seperti yang telah meningkatkan daya saing bangsa.
digaungkan oleh pelaku-pelaku pendidikan
merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki Pusat Kurikulum mempublikasikan bahwa
sistem nilai dan moral bangsa yang perlu pendidikan karakter berfungsi untuk: (1)
302 KHAIRATUL FITRI
mengembangkan potensi dasar agar peserta didik meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; usahanya. Menurut Suryana (2011: 39) ciri-ciri
(2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa seseorang yang memiliki karakter wirausaha,
yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban yaitu: (1) percaya diri; (2) berorientasi pada tugas
bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. dan hasil; (3) berani mengambil risiko; (4) berjiwa
Kaitannya dengan itu, Pusat Kurikulum telah kepemimpinan; (5) berorientasi ke masa depan;
mengkaji sejumlah nilai pembentuk karakter yang keorisinalan dengan memiliki kreativitas dan
bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan inovasi.
tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai tersebut Dalam membangun semangat
adalah: (1) religius;
kewirausahaan dan memperbanyak
jujur; (3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; wirausahawan, pemerintah telah mengeluarkan
kreatif; (7) mandiri; (8) demokratis; (9) rasa Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 tentang
ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; (11) cinta Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
tanah air; (12) menghargai prestasi; (13) Membudayakan Kewirausahaan. Instruksi ini
bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai; (15) mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan
gemar membaca; (16) peduli lingkungan; (17) bangsa Indonesia untuk mengembangkan
peduli sosial; dan (18) tanggung jawab (Samani program-program kewirausahaan. Melalui
dan Hariyanto, 2013: 9). gerakan ini karakter kewirausahaan diharapkan
Pendidikan karakter dapat ditanamkan akan menjadi bagian dari etos kerja masyarakat
kepada peserta didik salah satunya melalui dan bangsa Indonesia yang dapat melahirkan
pembelajaran kewirausahaan. Kewirausahaan wirausahawan-wirausahawan baru yang handal,
pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak tangguh, dan mandiri.
seseorang yang memiliki kemauan dalam Pembentukan karakter wirausaha dilakukan
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia dengan menginternalisasikan nilai-nilai
nyata secara kreatif (Suryana, 2011: 13). kewirausahaan dalam pembelajaran
Pembelajaran kewirausahaan bertujuan untuk kewirausahaan. Nilai-nilai yang dikembangkan
membentuk manusia secara utuh sebagai insan dalam pendidikan kewirausahaan merupakan
yang memiliki karakter, pemahaman dan perluasan nilai-nilai dari ciri-ciri wirausaha, seperti
keterampilan sebagai wirausaha. Konsep mandiri, kreatif, berani, berorientasi pada tindakan,
pembelajaran kewirausahaan yang dicanangkan berjiwa kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin,
dalam pembelajaran di sekolah maupun di inovatif, tanggung jawab, kerja sama, pantang
perguruan tinggi memuat nilai-nilai yang menyerah, komitmen, realistis, memiliki rasa ingin
membentuk karakter dan perilaku seseorang tahu, komunikatif, dan memiliki motivasi kuat untuk
yang selalu berdaya kreatif, inovatif dalam sukses. Masing-masing nilai tersebut akan
berkarya, dan selalu berusaha untuk dijabarkan sebagai berikut.

KHAIRATUL FITRI 303


Tabel 2.1 Nilai-nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Kewirausahaan
No. Nilai Deskripsi
1. Sikap dan perilaku yang tidak suka mengandalkan orang lain tetapi justru
Mandiri mengoptimalkan segala daya dan upaya dimilikinya sendiri untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
2. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil yang
Kreatif
berbeda dengan sebelumnya.
3. Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang, berani
Berani mengambil risiko
dan mampu mengambil risiko kerja dengan perhitungan yang matang.
4. Berorientasi pada tindakan Mengambil inisiatif untuk bertindak dalam melakukan pekerjaan.
5. Kemampuan dan semangat yang dimiliki seseorang utnuk mengembangkan
Kepemimpinan orang-orang di sekelilingnya, dengan sikap dan perilaku terbuka terhadap
saran dan kritik, mudah bergaul, dan bekerjasama.
6. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
Kerja keras
tugas dan mengatasi berbagai hambatan.
7. Perilaku yang didasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya sebagai orang
Jujur
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
8. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai
Disiplin
ketentuan dan peraturan.
9. Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
Inovatif persoalan dan peluang dengan kerja keras, terobosan, dan perbaikan terus-
menerus untuk meningkatkan kehidupan.
10. Sikap dan perilaku seseorang yang berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-
Tanggung jawab sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya.
11. Perilaku yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk menjalin hubungan
Kerja sama
dengan orang lain dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
12. Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah untuk mencapai
Pantang menyerah (ulet)
suatu tujuan.
13. Sikap yang dimiliki seseorang dengan menunjukkan kesepakatan mengenai
Komitmen sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain.
14. Kemampuan seseorang untuk menggunakan fakta/realita sebagai landasan
Realistis
berpikir rasional dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan.
15. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara mendalam
Rasa ingin tahu
dan luas dari apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
16. Tindakan yang menunjukkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
Komunikatif
sama dengan orang lain.
17. Sikap dan tindakan untuk selalu mencari solusi terbaik dari berbagai
Motivasi kuat untuk sukses
permasalahan dalam pekerjaan.

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,


Kemendiknas (2010: 10)

Implementasi nilai pokok kewirausahaan wirausahawan akan selalu berkomitmen


tersebut di atas tidak serta merta secara langsung terhadap tugas atau pekerjaan yang diberikan
dilaksanakan sekaligus oleh satuan pendidikan, kepadanya secara sungguh-sungguh, penuh
tetapi dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketekunan, ulet, dan pantang menyerah.
kebutuhan sekolah. Hal ini bukan berarti 2.2 Pembelajaran IPS
membatasi penanaman nilai-nilai kewirausahaan Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata
yang ada, tetapi setiap jenjang satuan pelajaran yang diajarkan di tingkat dasar dan
pendidikan dapat menginternalisasikan nilai-nilai
menengah (SD/MI dan SMP/MTs) yang sifatnya
kewirausahaan yang ada secara mandiri sesuai terpadu (integrated) dari ilmu-ilmu sosial dan
dengan kebutuhan sekolah.
humaniora sebagai sumbernya. Terpadu di sini
Dengan mengembangkan nilai-nilai bukan berarti menggabungkan mata pelajaran ilmu-
kewirausahaan yang dijabarkan di atas, ilmu sosial dan humaniora menjadi IPS Terpadu,
diharapkan akan mampu membentuk karakter melainkan mengambil manfaat dari ilmu-ilmu sosial
moral suatu bangsa yang tercermin dalam akhlak dan humaniora berbasis program pendidikan dalam
yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. menyiapkan peserta didik agar cakap hidup di
Selain itu, dengan nilai-nilai tersebut seorang lingkungannya, cakap
304 KHAIRATUL FITRI
hidup di negaranya, dan cakap hidup di dunia. Mengetahui dan memahami konsep
Pembelajaran terpadu mengisyaratkan bahwa dasar serta mampu menggunakan
peserta didik dapat memperoleh pengalaman metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu
sosial yang dapat digunakan untuk
langsung yang dapat menambah kekuatan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.
menerima, menyiapkan, dan memberikan
sumbangan untuk hal-hal yang dipelajarinya Mampu menggunakan model-model dan
proses berpikir serta membuat keputusan
terutama yang terjadi dalam tatanan kehidupan dalam menyelesaikan isu dan
sosial. permasalahan yang berkembang di
Dalam pedoman pembelajaran IPS Terpadu masyarakat.
di tingkat dasar dan menengah yang dikeluarkan Memperhatikan isu-isu dan masalah-
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat masalah sosial serta mampu membuat
analisis yang kritis untuk mengambil
Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional
tindakan yang tepat.
menjelaskan bahwa mata pelajaran IPS
bertujuan untuk mengembangkan potensi Mampu mengembangkan berbagai potensi
sehingga mampu membangun diri sendiri
peserta didik agar peka terhadap isu-isu atau
dan bertanggung jawab membangun
masalah-masalah sosial di masyarakat, memiliki masyarakat (Mutakin, 1998).
sikap mental positif terhadap perbaikan atas
segala ketimpangan yang terjadi dan terampil Sesuai dengan tujuannya di atas,
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari- terkandung hakikat IPS yaitu mempelajari
hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun tentang manusia dan dunianya, karena manusia
yang menimpa kehidupan masyarakat. hidup secara bersama untuk mengatasi rintangan
atau masalah yang muncul di sekelilingnya atau
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sebagai akibat dari hidup bersama tersebut.
Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 37 Sehingga IPS memperkenalkan kepada peserta
menjelaskan bahwa IPS merupakan bahan kajian didik bahwa manusia dalam hidup bersama
yang wajib dimuat dalam kurikulum sekolah dasar dituntut memiliki tanggung jawab sosial terhadap
dan menengah yang mencakup ilmu bumi/ sesama maupun lingkungannya. Selain itu,
geografi, sejarah, ekonomi, kesehatan dan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan
sebagainya dengan maksud mengembangkan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan patriotisme terhadap negara, budaya sosial dan
analisis peserta didik terhadap kondisi sosial aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam
masyarakat. Secara umum, pembelajaran IPS wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
memiliki tujuan untuk menjadikan peserta didik
sebagai warga negara yang baik, mampu Untuk mengkonkretkan tujuan pembelajaran
IPS di sekolah, maka dapat dilihat dalah tiga ranah
memahami, menganalisis, dan ikut
berikut, yaitu ranah kognitif, afektif, dan
memecahkan masalah-masalah sosial
psikomotorik. Dalam ranah kognitif, hal-hal tentang
kemasyarakatan dengan berbagai karakter yang
manusia dan dunianya harus dapat dinalar agar
berdimensi spiritual, personal, sosial, dan
dapat dijadikan alat untuk mengambil keputusan
intelektual. Tujuan tersebut dapat dirincikan
yang rasional dan tepat. Dalam ranah afektif,
sebagai berikut:
perolehan pengetahuan dan pemahaman dapat
Memiliki kesadaran dan kepedulian mendorong tindakan berdasarkan nalar, sehingga
terhadap masyarakat dan lingkungannya dapat dijadikan alat berkiprah yang tepat dalam
melalui pemahaman terhadap nilai-nilai
sejarah dan kebudayaan masyarakat. kehidupan. Dalam ranah psikomotorik, keterampilan
peserta didik harus dikembangkan

KHAIRATUL FITRI 305


sesuai kebutuhannya guna memperoleh yang dirancang oleh pemerintah sebagai upaya
pengetahuan, nilai, dan sikap kepada untuk membudayakan kewirausahaan di dalam
masyarakat. Hal ini diperkuat oleh pendapat dunia pendidikan formal yang dimulai dari PAUD,
Putro (2014: 48) bahwa dalam pembelajaran IPS SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK hingga
peserta didik menjadi young people yang tumbuh ke Perguruan Tinggi sesuai dengan Rencana
dan berkembang sebagai warga bangsa, yang Pembangunan Jangka Menengah Nasional
menuntut sekolah untuk membangun (RPJMN) 2010-2014, dengan tujuan
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan meningkatkan akses pendidikan yang berkulitas,
keterampilan (psikomotorik) peserta didik. terjangkau, relevan dan efisien menuju
Dengan demikian, mempelajari IPS dengan terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat,
mengacu pada tiga ranah tersebut di mana kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan
didalamnya terdapat ranah sikap yang merupakan karakter bangsa yang kuat.
poin penting dalam pembelajaran karena sikap Selain itu, salah satu Program Kerja 100 hari
menjadi nilai tambah bagi peserta didik yang harus Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2009 yang
dijunjung tinggi dalam kehidupan sosial. menargetkan berbagai penyempurnaan program
2.3 Membangun Karakter Kewirausahaan pendidikan salah satunya adalah pengembangan
Peserta Didik untuk Meningkatkan Daya Saing Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dan
Bangsa Melalui Pembelajaran IPS di Era Metode Belajar Aktif. Kebijakan ini dicangkan atas
Globalisasi dasar masukan dari masyarakat, Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) dan beberapa Unit
Pesatnya perkembangan arus globalisasi
Utama di lingkungan Kemendiknas serta kantor
menyebabkan semakin cepatnya perubahan yang
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat melalui
terjadi di segala bidang khususnya bidang ekonomi.
pemikiran tentang pendidikan nilai, moral, dan
Perubahan tersebut menghendaki masyarakat di
karakter bangsa.
negara tertentu untuk ikut bersaing secara ketat
dengan masyarakat di negara lain, sehingga Menurut Sudarmanto (2011: 9) pendidikan
mengharuskannya untuk memiliki potensi dan daya karakter memiliki sembilan pilar penting yang
saing yang tinggi agar mampu bertahan hidup menunjuk pada nilai-nilai luhur universal, yaitu:
dalam arus globalisasi. Salah satu upaya yang karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya;
dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi dan (2) kemandirian dan tanggung jawab; (3)
daya saing yang tinggi di masyarakat adalah kejujuran/amanah, diplomatis; (4) hormat dan
melalui pendidikan kewirausahaan yang bermuatan santun; (5) dermawan, suka tolong-menolong dan
nilai-nilai wirausaha untuk membentuk karakter gotong royong/kerjasama; (6) percaya diri dan
wirausaha masyarakat, khususnya peserta didik pekerja keras; (7) kepemimpinan dan keadilan;
dalam lingkup pendidikan formal. Pendidikan baik dan rendah hati; (9) karakter toleransi,
kewirausahaan yang bertujuan membentuk kedamaian, dan kesatuan.
karakter peserta didik apabila dilaksanakan secara Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tersebut
terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan relevan dengan pembelajaran IPS, seperti: (1) nilai-
dapat menumbuhkembangkan semangat dan jiwa nilai kehambaan; (2) kemampuan inkuiri dan
kewirausahaan peserta didik yang mengarah pada memecahkan masalah sosial; (3) kepedulian
peningkatan daya saing bangsa dalam era global. terhadap lingkungan, menghargai antarsesama,
cinta bangsa dan tanah air, meneladani para
Program pendidikan kewirausahaan menjadi pahlawan/pemimpin; (4) menghargai dan mencintai
bagian dari sistem pendidikan nasional produk bangsa sendiri; (5) toleransi
306 KHAIRATUL FITRI
dan menghargai keberagaman; (6) kemampuan kewirausahaan dapat ditumbuhkan dengan
berorganisasi dan kerja sama; (7) demokratis dan mengidentifikasi ciri-ciri wirausaha yang sukses.
tanggung jawab; (8) mandiri, serta bertindak efektif Menurut Sudarmanto (2011: 9) seorang
dan efisien. Mata pelajaran IPS yang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik
dikembangkan dalam pendidikan dasar dan berikut: (1) memiliki rasa tanggung jawab (desire
menengah menjadikannya sebagai mata pelajaran for responsibility); (2) lebih menyukai risiko yang
yang terintegrasi dari sejumlah mata pelajaran ilmu- moderat (preference for moderate risk); (3)
ilmu sosial (integrative social studies) yang percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan (confidence in their ability to succeed); (4) selalu
kebutuhan peserta didik. Pendidikan IPS menghendaki umpan balik dengan segera (desire
merupakan pendidikan yang berorientasi pada for immediate feedback); (5) berorientasi masa
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir dan depan (future orientation); (6) memiliki semangat
belajar, serta pendidikan karakter seperti rasa ingin kerja yang tinggi (high level of energy); (7)
tahu, kreatif, jujur, dan membangun sikap peduli memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial (skill at organizing); (8) menilai kerja atas dasar
dan alam. uang (value of achievement over money).
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam Dengan mendasarkan pada pilar pendidikan
pembelajaran IPS perlu dieksplisitkan atau karakter dan ciri-ciri watak wirausaha yang
dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, sukses menunjukkan bahwa pendidikan karakter
sehingga pembelajaran nilai-nilai karakter tidak sangat menunjang semangat kewirausahaan.
hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh Pilar pendidikan karakter yang dilaksanakan
pada internalisasi, dan pengalaman nyata dalam harus sejalan dengan ciri-ciri dan watak
kehidupan sehari-hari peserta didik di wirausaha yang sukses agar pendidikan karakter
masyarakat. Pengintergrsian pendidikan karakter bisa terintegrasi dalam pendidikan
dalam diri peserta didik sejalan dengan kewirausahaan. Beberapa pilar pendidikan
pengembangan semangat atau jiwa karakter dan ciri-ciri watak wirausaha dapat
kewirausahaan. Semangat atau jiwa ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Pilar Pendidikan Karakter dan Ciri Watak Wirausaha


Pilar Pendidikan Karakter Ciri dan Watak Wirausaha
1) Tanggung jawab (responsibility) 1) Percaya diri
2) Rasa hormat (respect) 2) Berorientasi tugas dan hasil
3) Keadilan (fairness) 3) Pengambilan risiko
4) Keberanian (coiurage) 4) Kepemimpinan
5) Kejujuran (honesty) 5) Keorisinilan
6) Kewarganegaraan (citizenship) 6) Berorientasi ke masa depan
7) Disiplin diri (self-dicipline) 7) Jujur dan tekun
8) Peduli (caring) 8) Bertanggung jawab
9) Ketekunan (perseverance) 9) Inisiatif dan proaktif

Maksud dari pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam tingkah laku sehari-hari


karakter dalam pendidikan kewirausahaan peserta didik melalui proses dan konsep
dengan konsep pembelajaran IPS adalah pembelajaran IPS. Pengintegrasian tersebut
penginternalisasian nilai-nilai karakter dilaksanakan dari tahap perencanaan,

KHAIRATUL FITRI 307


pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Berikut pembelajaran IPS, diharapkan peserta didik
ini beberapa langkah pengintegrasian pendidikan memiliki nilai tambah yang tercermin sebagai
karakter kewirausahaan yang dapat dilakukan suatu identitas bangsa, di mana karakter tersebut
pendidik sebagai pelaku dalam pendidikan menjadi pembeda dengan bangsa lain karena
formal, yaitu: didasarkan pada nilai-nilai bangsa Indonesia
Guru memilih materi yang memuat yang bermoral, menjunjung adat ketimuran, dan
pendidikan karakter kewirausahaan sebagainya yang tentunya bisa meningkatkan
dalam pembelajaran dengan daya saing bangsa dalam percaturan global.
menekankan pada proses dan hasil.
Pentingnya menyadari tantangan global dan
Guru menyiapkan perangkat internal yang dihadapi, mengharuskan
pembelajaran secara lengkap yang
mengacu pada kurikulum sekolah, yang masyarakat untuk lebih memperkuat jati diri,
terdiri dari Silabus dan Rencana identitas, dan karakter sebagai bangsa
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Indonesia. Untuk dapat memperkuat jati diri
Guru melaksanakan pre-test untuk bangsa Indonesia maka melalui pendidikan
melihat tingkat awal karakter, sikap, berbasis karakter dengan segala dimensi dan
perilaku, dan minat wirausaha peserta variasinya menjadi penting dan mutlak untuk
didik. dipelajari. Karakter yang dibangun bukan hanya
Guru melaksanakan proses pembelajaran karakter berbasis kemuliaan diri dan kesantunan,
dan penilaian hasil belajar yang terintegrasi melainkan juga secara bersama membangun
dengan pendidikan karakter kewirausahaan karakter kemuliaan sebagai bangsa dan sebagai
yang mengacu pada perencanaan yang
modal untuk membangun kreativitas dan daya
telah dipersiapkan.
inovasi masyarakat yang dikembangkan melalui
Dalam proses pembelajaran guru pendidikan kewirausahaan.
menyiapkan instrumen keterlaksanaan
dan model pembelajaran yang Pembentukan karakter peserta didik sebagai
terintegrasi pendidikan karakter modal pembangunan menunjukkan bahwa
kewirausahaan. keunggulan bangsa akan menjadi puncak dari
Guru melaksanakan post-test dengan segala usaha dalam mencapai tujuan bangsa
membagikan instrumen karakter, sikap, melalui pendayagunaan kompetensi
minat, dan perilaku wirausaha kepada
masyarakatnya dan nilai unggul suatu bangsa
peserta didik.
yang dibentuk melalui keunikan dalam
Pada saat pembelajaran berlangsung, budayanya. Kompetensi sumber daya manusia
guru mengamati dan menilai karakter
yang unggul dengan memanfaatkan keunikan
peserta didik dan keterlaksanaan model
pembelajaran, serta mengamati perilaku budaya bangsa merupakan ciri seseorang yang
kewirausahaan dengan mengisi rubrik berjiwa dan berwatak kewirausahan yang
penilaian kegiatan peserta didik. memungkinkannya memiliki daya saing
Berdasarkan hasil penilaian terhadap antarsesama dalam kehidupan bermasyarakat
proses pembelajaran, model maupun kehidupan global. Daya saing bangsa
pembelajaran dan hasil pembelajaran, atau keunggulan kompetitif bangsa akan dapat
diadakan evaluasi yang dilaksanakan terwujud apabila mayoritas penduduknya telah
oleh guru agar pelaksanaan ke depannya memiliki dan mengaplikasikan jiwa dan watak
lebih bagus lagi. kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui beberapa langkah di atas, Didukung dengan pelaksanaan sembilan pilar
pengintegrasian pendidikan karakter pendidikan karakter seperti yang dijabarkan
kewirausahaan yang dikembangkan dalam sebelumnya, maka akan membentuk jati diri
308 KHAIRATUL FITRI
bangsa yang sejati dengan berdasarkan kepada nilai tambah dan nilai jual yang bisa ditawarkan
agama, nilai-nilai luhur Pancasila, budaya kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, yang
bangsa, dan tujuan pendidikan nasional yang dapat bersaing, bersanding, dan bahkan
dapat menjadi keunggulan kompetitif yang tidak bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam
tertandingi. percaturan global.
Bentuk manifestasi pendidikan yang
III. SIMPULAN diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan
Nasional adalah mengembangkan Pendidikan
Menyikapi salah satu permasalahan yang
Kewirausahaan dengan membangun manusia
muncul di masyarakat, yaitu masih tingginya
yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan
angka pengangguran terdidik yang disebabkan
wirausaha. Kajian pendidikan kewirausahaan
karena kurangnya minat berwirausaha dari
berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi.
yang handal, tangguh dan mandiri serta memiliki
Selain itu, minimnya pengetahuan berwirausaha
sifat kreatif dan inovatif untuk melakukan
yang dimiliki menyebabkan rendahnya jiwa
kegiatan yang berguna bagi masyarakat dan
berwirausaha peserta didik, sehingga para
membentuk manusia secara utuh untuk memiliki
lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi
karakter, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
takut gagal dan tidak berani terjun ke dunia
seorang wirausaha. Pendidikan kewirausahaan
wirausaha karena tidak mampu berpikir kreatif
yang diselenggarakan dalam dunia pendidikan
dan melihat peluang usaha yang ada. Selain itu,
tidak terlepas dari konsep pendidikan IPS yang
terkait dengan era globalisasi, di mana Indonesia
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
tergabung dalam MEA yang menyebabkan
peserta didik sebagai warga negara yang
pergerakan arus barang atau jasa, modal dan
berpartisipasi dalam perubahan sosial dengan
investasi semakin bebas seakan tidak ada
penuh percaya diri dan bertanggung jawab.
halangan secara geografis. Untuk menanggapi
Pendidikan IPS menjadi pendidikan yang
permasalahan tersebut diperlukan suatu
berorientasi pada aplikatif, pengembangan
pembenahan secara fundamental dalam
kemampuan berpikir dan belajar, serta
kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya
pendidikan karakter seperti rasa ingin tahu,
melalui bidang pendidikan. Pendidikan tidak
kreatif, jujur, dan membangun sikap peduli dan
hanya diarahkan pada penguasaan ilmu
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial
pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus
dan alam. Karakter yang dibangun dalam
memfasilitasi tumbuh kembangnya karakter-
pendidikan IPS sejatinya memuat beberapa nilai-
karakter mulia peserta didik yang ditunjukkan
nilai yang terkandung dalam pendidikan
melalui sikap tertib aturan, mandiri, menghormati
kewirausahaan yang menjadi nilai karakter yang
orang lain, menunjukkan perhatian dan kasih
diharapkan.
sayang, bertanggung jawab, dan adil, sehingga
dapat berperan sebagai warga negara yang baik
good citizenship) dengan mendahulukan DAFTAR PUSTAKA
kepentingan khalayak. Dengan tujuan tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,
diharapkan akan terbentuk karakter peserta didik 2010. Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan,
yang kuat dan kokoh yang diyakini mampu dalam Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk
membantu peserta didik untuk menghadapi Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa,.
tantangan hidup di masa mendatang, sehingga Kementerian Pendidikan Nasional.
diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa Laporan Badan Pusat Statistik, 2015.
yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki

KHAIRATUL FITRI 309


Liasari, Kiki. 2013. Pengaruh Pengetahuan Wahyu, 2014. Pendidikan Karakter, dalam Ersis
Kewirausahaan dan Kemandirian Terhadap Minat Warmansyah Abbas, Pendidikan Karakter.
Berwirausaha (Survey pada Mahasiswa Mahasiswa Bandung: FKIP_Unlam Press dan Penerbit
Fakultas Ilmu Pendidikan. Skripsi Sarjana pada Niaga Sarana Mandiri.
FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mutakin, Awan. 1997/1998. Pengantar Ilmu Sosial.
Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikdasmen,
Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.
Pratiwi, Erliz N. dan Rifa Atun Mahmudah, 2013.
Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia
Melalui Korelasi Input Penunjang Tenaga Kerja
dalam Menghadapi MEA 2015 . Economics
Development Analysis Journal 2 (2). [Online],
Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/pdf/
edaj/1661/1564 [15 September 2016].
Putro, Herry P. N., 2014. Pengembangan
Pembelajaran IPS dalam Kurikulum 2013, dalam
Ersis Warmansyah Abbas, Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: FKIP_Unlam Press
dan Penerbit Wahana Jaya Abadi.
Samani, Muchlas dan Hariyanto, 2013.
Pendidikan Karakter: Konsep dan Model.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sapriya, 2012. Pendidikan IPS. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sri Setiti, 2015. Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis
Kearif Lokal, dalam Ersis Warmansyah Abbas,
Pendidikan IPS Berbasis Kearifan Lokal.
Bandung: Wahana Jaya Abadi.
Sudarmanto, Gunawan R. 2011. Pengembangan
Kewirausahaan dan Daya Saing Bangsa
Melalui Pendidikan Karakter. Sidang Luar
Biasa Senat Universitas Lampung dalam Acara
Dies Natalis ke-46. FKIP Universitas Lampung.
[Online], Tersedia: http: // staff. unila. ac. id/
radengunawan/ files/ 2011/ 09/ Pendidikan-
Karakter-Kewirausahaan-dan-Daya-Saing.pdf
[22 September 2016].
Suryana, 2011. Kewirausahaan Pedoman Praktis:
Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 3.
Jakarta: Salemba Empat.
Syaharuddin, 2014. Nilai-nilai Karakter Masyarakat
Banjar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS,
dalam Ersis Warmansyah Abbas, Pendidikan
Karakter. Bandung: FKIP_Unlam Press dan
Penerbit Niaga Sarana Mandiri.
__________, 2014. Kurikulum, Standar Kompetensi,
dan Pembelajaran Social Studies pada
Pendidikan Dasar di New Zaeland, dalam
Ersis Warmansyah Abbas, Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: FKIP_Unlam Press
dan Penerbit Wahana Jaya Abadi.
310 KHAIRATUL FITRI
GAYA HIDUP REMAJA PEDESAAN DI DESA PULAU
MAMBULAU KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KAPUAS
Khairina
inakhairina23@gmail.com

I. PENDAHULUAN hingga kepelosok desa. Bahkan ada sebagian


1.1 Latar Belakang warga desa yang cepat merespon perubahan
budaya tersebut, terutama dikalangan remaja.
Gaya hidup merupakan pola dimana
seseorang hidup dan menghabiskan waktu serta Remaja merupakan masa transisi dari anak-
uang yang dimiliki. Gaya hidup merefleksikan anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai
aktivitas, minat dan pendapat seseorang (Engel, perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik,
Blackwell dan Miniard dalam Aresa 2012). Setiap psikologis maupun sosial. Perubahan ini terjadi
orang memiliki perbedaan karakteristik dan pola dengan sangat cepat dan terkadang tanpa kita
hidup yang menyebabkan terbentuk kelompok sadari ( Pediatri, 2010).
atau jenis gaya hidup tertentu. Salah satunya Remaja dibaratkan: terlalu besar untuk
ialah gaya hidup hedonis yang tercemin dari serbet, terlalu kecil untuk taplak meja karena
perilaku individu yang menghabiskan waktunya sudah bukan anak-anak lagi, tetapi juga belum
hanya demi bersenang-senang bersama teman dewasa. Masa remaja biasanya memiliki energi
sepermainan dan ingin menjadi pusat perhatian yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan
di lingkungannya. pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga
Tingginya gaya hidup dan prilaku konsumtif sering mengalami perasaan tidak aman, tidak
kebanyakan masyarakat kota membuat tenang, dan khawatir kesepian. (Semiawan
perekonomian kota pun kian meningkat. Bak dalam Ali & Asrori, 2006)
gayung bersambut, tokoh-tokoh penjual lifestyle Remaja pedesaan pada masa dahulu selalu
pun berlomba-lomba untuk menyediakan produk- diidentikkan dengan gaya hidup yang dipengaruhi
produk mewah untuk memenuhi kebutuhan oleh nilai agama dan budaya setempat misalnya
masyarakat zaman sekarang yang konsumtif dalam hal berpakaian terkesan sederhana.
dalam memenuhi gengsi hidup (Arsyah, 2014). Pergaualan remaja pria dan perempuan pun tidak
Deman konsumtif yang banyak dialami sebebas sekarang, tidak boleh berpegangan
masyarakat perkotaan sekarang sudah mewabah tangan di depan umum, remaja pria tidak bebas

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

KHAIRINA 311
berkunjung ke rumah remaja perempuan, bagaimana perubahan gaya hidup mereka dan
pergaualan remaja pria dan perempuan masih apa saja yang mempengaruhi perubahan
tabu. tersebut, maka makalah ilmiah ini berudul ―Gaya
Namun, seiring berkembangnya arus Hidup Remaja Pedesaan di Desa Pulau
urbanisasi dan penetrasi media baik televisi dan Mambulau, Kecamatan Bataguh, Kabupaten
internet, keunikan gaya hidup diatas semakin Kapuas‖
memudar. Bahkan kini sulit membedakan
identitas remaja desa dan remaja kota bila hanya II. PEMBAHASAN
melihat gaya hidupnya saja. Media televisi dan
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap
internet yang perkembangannya sangat cepat
orang yang menggambarkan seberapa besar nilai
dimana kebanyakan tayangan tidak mendidik
moral orang tersebut dalam masyarakat di
dan tidak sesuai dengan budaya indonesia. Dan
sekitarnya dan bagaimana cara orang tersebut
tayanyan – tayangan di televisi inilah yang
hidup. Gaya hidup saat ini telah menghilangkan
berusaha di tiru oleh kalangan remaja agar
batas-batas budaya lokal, daerah, maupun nasional
mereka tidak dianggap ketinggalan zaman.
karena arus gelombang gaya hidup global dengan
Perubahan gaya hidup timur ke gaya hidup mudahnya berpindah-pindah tempat melalui
barat yang mempengaruhi kalangan remaja perantara media massa. Gaya hidup yang
melalui media, dimana sekarang remaja dapat berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki
mengetahui semua yang terjadi di bagian benua oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut karena
lain dengan mudah, dengan cara mengakses gaya hidup dapat ditularkan dari satu masyarakat
informasi dari media televisi dan internet. ke masyarakat lainnya melalui media komunikasi
Menyaksikan gaya hidup dan prilaku yang di (Rasyid, 2005: 1).
pertontonkan oleh selebriti atau idola – idola
Sekarang ini, keinginan untuk selalu tampil
remaja masa kini yang kerap kali menjadi simbol
prima, berbeda dan lebih bergensi membuat
identitas remaja masa kini.
pergeseran budaya yang sangat luar biasa
Perubahan prilaku remaja sebenarnya dapat terasa, bahkan nyaris tak terkendali. Sehingga
dimengerti bila melihat usia remaja sebagai usia muncul anggapan di kalangan masyarakat kita ―
peralihan dalam mencari identitas diri. Masa bahwa yang mahal sekarang ini bukan hanya
remaja berada pada masa peralihan antara masa biaya hidup, tetapi gaya hidup‖.
anak-anak dan masa dewasa, status remaja
Tingginya gaya hidup dan prilaku konsumtif
agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi
kebanyakan masyarakat kota membuat
lingkungannya (Ali & Asrori, 2006). Remaja
perekonomian kota pun kian meningkat. Bak
dalam perkembangannya dan emosinya masih
gayung bersambut, tokoh-tokoh penjual lifestyle
memandang bahwa apa yang dikenakan oleh pun berlomba-lomba untuk menyediakan produk-
seorang artis yang menjadi idola para remaja produk mewah untuk memenuhi kebutuhan
menjadi lebih penting untuk ditiru di bandingkan masyarakat zaman sekarang yang konsumtif
dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan dalam memenuhi gengsi hidup.
artis idolanya itu untuk sampai pada
kepopulerannya. Deman konsumtif yang banyak dialami
masyarakat perkotaan sekarang sudah mewabah
Remaja desa dengan segala perubahan hingga kepelosok desa. Bahkan ada sebagian
dalam gaya hidupnya di Desa Pulau Mambulau, warga desa yang cepat merespon perubahan
Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas sesuatu budaya tersebut, terutama dikalangan remaja.
yang sangat menarik untuk dikaji tentang
312 KHAIRINA
Perubahan psikososial pada remaja dibagi secara sempurna. Perubahan psikososial yang
dalam tiga tahap yaitu remaja awal (early adoles- ditemui antara lain,
cent), pertengahan (middle adolescent), dan Identitas diri menjadi lebih kuat,
akhir (late adolescent) (Pediatri, 2010). Mampu memikirkan ide,
Periode pertama disebut remaja awal atau Mampu mengekspresikan perasaan
early adolescent, terjadi pada usia usia 12-14 dengan katakata,
tahun. Karakteristik periode remaja awal ditandai Lebih menghargai orang lain,
oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis Lebih konsisten terhadap minatnya,
seperti, Bangga dengan hasil yang dicapai,
Krisis identitas, Selera humor lebih berkembang, dan
Jiwa yang labil, Emosi lebih stabil.
Meningkatnya kemampuan verbal untuk Sebagian besar masyarakat desa
ekspresi diri,
menganggap bahwa model pakaian dan gaya
Pentingnya teman dekat/sahabat,
remaja-remaja saat ini masih bisa diterima dan
Berkurangnya rasa hormat terhadap wajar. Sebagian lagi berpendapat model pakaian
orangtua, kadang-kadang berlaku kasar,
remaja sekarang terlalu mengikuti trend dari negara
Menunjukkan kesalahan orangtua,
Barat dan korea selatan. Ada yang mereka sukai,
Mencari orang lain yang disayangi selain tapi ada juga yang tidak disukai. Remaja sekarang
orangtua,
seharusnya tidak terlalu berkiblat pada negara
Kecenderungan untuk berlaku kekanak- Barat dan korea selatan dalam hal trend gaya
kanakan, dan
berpakaian maupun gaya hidup. Ini karena banyak
Terdapatnya pengaruh teman sebaya di antaranya yang tidak sesuai dengan budaya
(peer group) terhadap hobi dan cara Timur dan nilai-nilai agama (Islam).
berpakaian.
Memang, gaya remaja saat ini sudah banyak
Periode selanjutnya adalah middle adoles-
berubah dibanding gaya hidup remaja dahulu.
cent terjadi antara usia 15-17 tahun, yang
Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi
ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan
namun, perubahan tetap harus diwaspadai agar
sebagai berikut,
tidak merusak prinsip dan nilai yang diyakini.
Mengeluh orangtua terlalu ikut campur
dalam kehidupannya, Media massa dan teman sebaya memiliki
Sangat memperhatikan penampilan, pengaruh besar terhadap gaya hidup remaja saat
Berusaha untuk mendapat teman baru, ini. Untungnya, masih ada nilai-nilai agama serta
lingkungan keluarga yang diharapkan menjadi
Tidak atau kurang menghargai pendapat
orangtua, bekal bagi remaja untuk memilih yang terbaik
Sering sedih/moody, bagi mereka. Nilai-nilai agama (Islam) ternyata
juga masih menjiwai keseharian masyarakat
Mulai menulis buku harian,
desa mambulau. Terbukti, masih banyak remaja
Sangat memperhatikan kelompok main
yang memilih menggunakan busana muslim/
secara selektif dan kompetitif, dan
muslimah dalam penampilannya sehari-hari.
Mulai mengalami periode sedih karena
Penampilan tersebut dipilih karena sesuai
ingin lepas dari orangtua.
dengan nilai yang dianut.
Periode late adolescent dimulai pada usia
18 tahun ditandai oleh tercapainya maturitas fisik Pilihan menggunakan busana muslim/
muslimah, selain dilatari keinginan atau niat
pribadi yang bersesuaian dengan ajaran Islam,

KHAIRINA 313
juga disebabkan oleh lingkungan pergaulan yang ini masih dianggap wajar dan bisa diterima.
menjadi panutan berperilaku. Faktor keluarga Karena perkembangan zaman yang terjadi tidak
tampaknya turut pula memberikan pengaruh. bisa dipungkiri, remaja saat ini tidak bisa
Tata krama dalam pergaulan masih bisa dikekang lagi seperti remaja desa dahulu mereka
dipertahankan remaja desa mambulau. Hal merasa memiliki kebebasan untuk berekspresi
tersebut tampak terlihat dari sikap dan cara dan mempertahankan pendapat mereka. Orang
berkomunikasi yang cukup santun. Terhadap or- tua dalam menanggapi hal ini bersikap bijaksana,
ang tua pun sikap dan gaya bicara remaja masih selama mereka tidak melanggar norma-norma
sopan. Hanya saja, mereka sekarang sudah agama dan kesopanan perubahan tersebut tidak
berani mendebat orang tua bila merasa ada hal- menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan.
hal yang tidak sesuai dengan pemikiran mereka. Sekarang sebagian remaja desa sudah
Terjadinya perubahan gaya hidup remaja di mengenal minum-minuman keras, rokok bahkan
desa mambulau dalam hal ini gaya berpenampilan, narkoba dan yang terbaru zenit. Ini salah satu
pergaulan sehari-hari, hiburan dan tata krama. contoh yang salah, karena kalau mereka
Gaya berpakaian remaja putri yang menyukai jeans mengkonsumsi barang-barang haram tersebut
dan berpakaian modis yang dianggap mengikuti bisa merusak kesehatan mereka, apalagi mereka
perkembangan zaman, serta remaja pria yang dalam tahap perkembangan.
menyukai pakaian-pakaian yang sedang trend Remaja memang bukan lagi anak-anak. Tapi,
seperti Skaters dan celana pendek atau Hiphop. mereka juga belum cukup untuk menjadi seorang
Kebebasan mereka bergaul akrab dengan lawan dewasa. Remaja hadir dengan segala permasalahan
jenis. Cara mereka menghabiskan waktu luang dan mereka dan kadang bisa jauh lebih pelik jika dilihat
tata krama kepada orang tua yang sudah lebih dari kaca mata mereka sendiri. Sayangnya, tak
berani. Hal ini dikarenakan memudarnya norma- banyak orang tua yang bisa memahaminya dan justru
norma masyarakat Desa mambulau sehingga menganggapnya sebagai masalah sepele yang bisa
memudahkan masuknya pengaruh budaya luar ke lenyap dengan sendirinya.
Desa mambulau.
Padahal, yang paling penting adalah komunikasi.
Memudarnya norma-norma pada Berkomunikasi dengan remaja merupakan suatu
masyarakat Desa mambulau terjadi karena cara yang paling efektif untuk menghindari hal-
berkurangnya peran tokoh masyarakat dan tokoh hal yang tidak diinginkan. Tentu saja komunikasi
agama terhadap kontrol gaya hidup remaja di di sini harus bersifat dua arah, artinya kedua
Desa mambulau. Saat ini peran tokoh belah pihak harus mau saling mendengarkan
masyarakat, tokoh agama hanya berperan dalam pandangan satu dengan yang lain.
mengambil keputusan untuk pembangunan desa Dengan melakukan komunikasi orang tua
yang tersruktur dalam BPD, tidak lagi menjadi dapat mengetahui pandangan-pandangan dan
kontrol moral atau kontrol gaya hidup kerangka berpikir anaknya, dan sebaliknya anak
masyarakatnya khususnya remajanya. Hal ini anak juga dapat mengetahui apa yang diinginkan
juga dikarenakan masyarakat Desa Mambulau oleh orang tuanya. Kebingungan seperti yang
yang saat ini sudah heterogen. Anak-anak dan disebutkan di atas mungkin tidak perlu terjadi jika
remaja hanya menjadi perhatian orang tua dan ada komunikasi antara remaja dengan orang
keluarganya, dan saat ini orang tua bisa tuanya. Komunikasi di sini tidak berarti harus
menerima perubahan gaya hidup tersebut. dilakukan secara formal, tetapi bisa saja
Perubahan gaya hidup remaja Desa dilakukan sambil makan bersama atau selagi
mambulau saat ini dalam hal berpakaian, berbicara, berlibur sekeluarga.
pergaulan menurut para orang tua saat
314 KHAIRINA
Keluarga yang memberikan kehangatan Perkembangan media dan teknologi
serta ikatan emosi dalam kadar yang tidak informasi memudahkan masuknya pengaruh
berlebihan dan senantiasa memberikan gaya hidup global ke desa melalui media yang
dukungan positif, cenderung membantu remaja mereka lihat, baca dan dengar sehingga
mengembangkan ikatan lain di luar keluarga mempengaruhi gaya hidup remaja desa saat ini.
secara lebih baik. Ia mampu menentukan kapan Yang akhirnya mereka tiru dan ikuti sebagai
ia harus mengikuti teman sebaya dan kapan usaha untuk mengaktualisasikan identitas dirinya
harus menolak ajakan dari teman-temannya. seperti yang ada di media tersebut.
Selain itu, ia juga tidak merasa perlu untuk Mereka yang gemar mengikuti t r e n d
sangat ‗tergantung‘ pada teman sebayanya agar berpakaian ala Barat yang mereka ikuti dari tokoh
keberadaan dirinya diakui. Remaja seperti ini idolanya di televisi dan majalah remaja biasanya
biasanya cenderung akan terbebas dari juga suka mengganti-ganti model rambutnya
pengaruh negatif. sesuai dengan model rambut tokoh idolanya
Gaya hidup yang ditawarkan oleh media tersebut seperti di Shagy, Rebonding, warna.
modern (cetak, elektronik, internet) sebenarnya Alasan mengganti-ganti mode rambut, bagi
adalah ajakan bagi khalayaknya untuk memasuki mereka yang senang mengikuti trend, biasanya
apa yang disebut budaya konsumer. Budaya karena mengikuti model rambut yang sedang
konsumer diartikan sebagai ‗bentuk budaya materi‘, trend ala Barat, terpengaruh tokoh idola di me-
yakni budaya pemanfaatan benda-benda, terutama dia, atau ikut-ikutan teman. Tidak banyak yang
pendukung penampilan (Lury ,1998). melakukannya atas pilihan atau kemauan sendiri.
Budaya konsumer dicirikan dengan Hal tersebut dilakukan agar di terima dalam
peningkatan gaya hidup (l i f e s t y l e ). proses pergaulan.
pembentukan gaya hidup merupakan hal terbaik Mereka yang mengikuti trend ala Barat
yang mendefinisikan budaya konsumer. Dalam biasanya menyukai aksesoris yang sedang trend
budaya konsumer kontemporer, istilah itu dipakai artis-artis luar negeri, aksesoris yang
bermakna individualitas, pernyataan diri dan sering dipakai oleh teman-teman di
kesadaran diri. Dalam hal ini, tubuh, pakaian, lingkungannya, atau aksesoris yang dilihat dari
aksesoris, pemanfaatan waktu senggang, pilihan media televisi dan majalah yang biasa suka
makanan dan minuman, rumah, mobil, pilihan dipakai oleh selebritis.
hiburan/liburan, dan lain-lain menjadi indikator
Remaja desa terdapat kelompok remaja
cita rasa individualitas dan gaya hidup seseorang
yang berada di antara kelompok remaja yang
(Lury,1998).
campuran mengikuti budaya Barat dan Islami.
Demikian pula yang ditemukan di Desa Misalnya Remaja yang selalu mengikuti trend
mambulau, model pakaian yang disukai oleh gaya hidup atau pergaulan remaja saat ini, tetapi
sebagian besar remaja biasa umumnya adalah kelompok remaja tersebut juga mengenakan
pakaian yang nyaman untuk dipakai, modis, dan jilbab yang sekarang biasa disebut jilbab trendy.
trendy. Ada juga yang menyatakan bahwa mereka Kelompok remaja tersebut juga biasanya
menyukai pakaian yang mengikuti trend dari Barat mengenakan busana yang sedang trend seperti
dan korea yang dilihat melalui media televisi dan celana Jeans dan baju ketat.
internet seperti menonton iklan, sinetron, film,
drama korea, reality show dan browsing di internet
Semua jenis media, baik itu televisi, film,
musik, maupun majalah, berpengaruh besar
yang menawarkan merk-merk dari luar. Namun,
terhadap gaya hidup remaja masa kini.
sebagian menyatakan, mereka tetap lebih memilih
Kebanyakan media menginformasikan tentang
pakaian muslim dan muslimah.

KHAIRINA 315
gaya hidup remaja kota, yang meniru gaya hidup 3.2 Saran
modern ala Barat. Maka, tidaklah mengherankan Hindari hal-hal yang negatif, hindari
jika remaja digiring menuju pergeseran gaya pergaulan bebas dan hindari narkoba. Pilihlah
hidup. Remaja dicitrakan di media dari masa ke teman yang membuat anda cerdas dan selalu
masa, kemudian citra itu merambah ke dalam mendekatkan diri pada Allah SWT.
kehidupan sehari-hari.
Namun sebenarnya, media tidaklah DAFTAR PUSTAKA
sedemikian buruk pengaruhnya bagi remaja. Hal
Ali dan Asrori, 2006. Psikologi Remaja Perkembangan
ini menjadi malah menjadi tantangan bagi remaja Peserta Didik, Jakarta: PT Bumi Askara
untuk memilah-milah atau selektif terhadap Arsyah, S.2014. ketika demam gaya hidup mewah
pesan yang disampaikan oleh media. Karena, mewabah masyarakat desa. (Online), Diambil
tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan media dari: www.risehtunong.co.id/articles. ( 18
September 2016).
mutlak diperlukan, misalnya untuk
memungkinkan mengetahui beragam informasi, Rasyid, Amin. 2005. Resistensi dalam Gaya Hidup.
(Online), (http://www.kompas.com/diakses 18
berita, penemuan, dan hal-hal baru. Atau bisa Sep-tember 2016).
disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media Sari, P. 2010. Adolescent Development (Perkembangan
berpengaruh positif dan juga negatif. Remaja). Jurnal Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Keberadaan media memang tidak mungkin Universitas Indonesia, Jakarta.
dilepaskan dari kepentingan pasar. Dengan
demikian, kalau remaja tidak mampu bersikap
selektif terhadap pesan media, maka akan
menjadi korban media. Tidak salah memang
ketika remaja membeli sebuah produk atau
aksesoris gaya hidup berdasarkan informasi dari
media. Namun, yang perlu diingat, sebelumnya
harus mempertimbangkan seberapa perlu produk
yang dibeli itu. Apakah memang membutuhkan
produk itu ataukah hanya karena terpengaruh
oleh iming-iming media.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan gaya hidup tidak bisa
dihindari namun diharapkan peran serta
tokoh masyarakat dan keluarga
mengarahkan remaja agar dapat memilih
dan menyaring perubahan sehingga yang
diserap adalah hal-hal positif.
Diharapkan remaja dapat memilah
pengaruh yang berasal dari media
massa, sehingga tidak menjadi korban
gaya hidup yang ditampilkan oleh media
yang belum sesuai dengan kondisi sosial
ekonomi remaja pedesaan.
316 KHAIRINA
PENANAMAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN MELALUI
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
LUKMAN HAKIM
lukman.sosiologi@gmail.com

I. PENDAHULUAN kebudayaan di daerah‖ (Muhammad Umar


Sebutan ―Bhineka Tunggal Ika‖ sangat pas Syadat Hasibuan, 2008:99).
dalam menggambarkan Negara Indonesia yaitu Pembahasan multikultural dalam ranah
berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan pendidikan pada era reformasi saat ini menjadi
Bhineka Tunggal Ika yang menjadi tepat untuk kajian penting bertujuan untuk pembangunan
menggambarkan realitas ke-Indonesiaan itu masyarakat di Indonesia. pemahaman dalam
(Sudrajat, 2014). Keberagaman, dipengaruhi kajian multikultural sekarang ini menjadi
oleh sosial-budaya masyarakat Indonesia. Pada kebutuhan bagi masyarakat Indonesia untuk
konteks penyelenggaraan pendidikan di menghadapi tantangan global. Pendidikan
Indonesia, UU No 20 Tahun 2003 (BAB III Pasal multikultural bagi bangsa Indonesia dapat
4) dinyatakan bahwa ―pendidikan diselenggarakan digunakan sebagai wahana, yaitu
secara demokratis dan berkeadilan serta tidak mempersiapkan bangsa Indonesia untuk
diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi menghadapi arus budaya barat yang semakin
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan mengakar di Indonesia akhirnya menghilangkan
kemajemukan bangsa‖. Bahwasanya pendidikan budaya bangsa Indonesia itu sendiri dengan
sebagai sarana untuk mengembangangkan nilai- berbagai alasan. Pertama, bahwa secara kodrati,
nilai kebangsaan dengan pendidikan multikultural. manusia diciptakan oleh tuhan bersuku-suku dan
Model multikulturalisme ini sebenarnya telah berbangsa. Dalam kajian bangsa Indonesia
digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa bahwa Indonesia terbentuk atas
Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan keanekaragaman. Kedua, bahwa terjadinya
sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang konflik di Indonesia dengan unsur SARA (suku,
terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, agama, dan ras). Berbagai penelitian
yang berbunyi: ―kebudayaan bangsa (Indonesia) menemukan bahwa penyebab konflik di
adalah puncak-puncak Indonesia akibat kurangnya pemahaman
terhadap multikulturalisme yang disebabkan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

LUKMAN HAKIM 317


karena kurangnya kemauan untuk menerima dan 1.2 Tujuan
menghargai perbedaan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah
Sekarang ini, alangkah baiknya pendidikan ditetapkan maka tujuan makalah ini adalah :
multikultural dijadikan sebagai salah satu Untuk menjelaskan tentang kesadaran
program dalam membentuk masyarakat pentingnya pendidikan multicultural
multikultur yang memiliki nilai-nilai kebangsaan Untuk memamaparkan tentang
serta menjadikan nilai-nilai kebangsaan itu pembelajaran berbasis pendidikan
sebagai identitas. Pendidikan multikultural multikultural
diperoleh melalui beberapa jalur yaitu jalur 1.3 Manfaat
pendidikan fomal, informal, dan nonfomal dengan 1. Jika diketahui mengenai cara memberikan
tujuan membangun kehidupan berbangsa dan kesadaran mengenai pendidikan
bernegara, maka pendidikan multikultural perlu multikultural, maka diperoleh beberapa
dikembangan secara baik melaui jalur-jalur poin-poin penting tentang kesadaran
pendidikan khususnya pendidikan di formal di mengenai pendidikan multikultural.
sekolah. melalui pendidikan multikultural 2. Jika diketahui mengenai cara
diharapkan masyarakat Indonesia memperoleh mengembangkan pembelajaran berbasis
pendidikan multikultural, maka
kehidupan yang damai, serta menjunjung tinggi
akan mempermudah untuk
nilai-nilai kebangsaan dan pancasila sebagai
mengembangkan pembelajaran berbasis
dasar sebagaimana tertuang di dalam undang-
pendidikan multikultural dengan
undang dasar 1945. meanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam
Dengan program pendidikan multikultural di pendidikan multikultural.
sekolah, dalam aplikasinya harus diberikan
melalui penanaman nilai kebangsaan dengan II. TINJAUAN PUSTAKA
pembelajaran multikultural dalam lingkup kelas. 2.2 Pendidikan multikultural
Pada dasarnya di sekolah banyak perseta didik
yang berasal dari suku bangsa yang berbeda- Terkait dengan konsep multikultural ini B.
beda, hal ini akan memudahkan seorang guru Harri Juliawan (Muhammad Umar Syadat
mengaplikasikan pendidikan multikultural dengan Hasibuan, 2008:95) berpendapat, dalam arti
objek peserta didik. Pada aspek afektif, kognitif bahwa multikultural terbentuk berdasarkan
dan psikomotik harus ditanamkan pendidikan keberagaman, sedangkan multikulturalisme
multikultural agar peserta didik dapat menghargai mengarah kepada aturan atas keberagaman itu.
perbedaan dengan sikap kebangsaan. Keragaman di Indonesia sering digambarkan
sangat luas dan melebar: sekitar 25 rumpun
bahasa dan lebih dari 250 rumpun dialek, sekitar
400 kelompok etnis dan suku bangsa, dan lima
1.1 Rumusan Masalah agama resmi seta berbagai macam
Berdasarkan pemaparan pada latar kepercayaan.
belakang masalah maka rumusan masalah yang Masuknya multikulturalisme kedalam
dikaji dalam makalah ini adalah : perumusan kebijakan pemerintah, karena hanya
Bagaimana memberikan kesadaran pemerintah lembaga tertinggi di negara yang
pentingnya pendidikan multikultural ? dianggap secara refresentatif ditempatkan di atas
Bagaimana mengembangkan kepentingan dan praktek sosial-budaya dari
pembelajaran berbasis pendidikan seluruh etnik dari suatu bangsa. lainnya (Liliweri
multikultural?
318 LUKMAN HAKIM
Alo, 2005:68-69). Bagaimana multikulturalisme kurikulum pendidikan universitas bagi mendidik
berhubungan dengan demokrasi? Syarif Ibrahim para mahasiswanya yang datang dari Negara latar
alqadri (Muhammad Umar Syadat Hasibuan, belakang etnik dan bahkan ras dari seluruh dunia
2008:96) Bahwa demokrasi menghargai segala (Liliweri Alo, 2005:69).memasukkan pendidikan
macam bentuk perbedaan, ide, karya dan unsur kurikulum sangat efektif dilakukan bukan hanya di
budaya dari kelompok etni lain yang berbeda tingkat universitas sekarang ini di tingkat sekolah
sebagai konsekuensi dari keberagaman, serta dasar sangat perlu diajarkan serta ditanamkan
dengan timbulnya toleransi terhadap keberagaman identitas budaya kepada anak, hal ini dapat
adalah pelaksaan prinsip demokrasi. meredam konflik yang sering terjadi karena nilai-
nilai kebangsaan ditanamkan sejak dini.
2.2 Pembelajaran berbasis pendidikan
multikultural Jika dikaitkan dengan pendidikan
Kurikulum menampakkan aneka kelompok multikultural ( MULTICULTURAL EDUCATION )
budaya yang berbeda dalam masyarakat, bahasa, multikulturalisme merupakan strategi pendidikan
dan dialek; dimana para pelajar lebih baik berbicara yang memanfaatkan keragaman latar belakang
tentang rasa hormat di antara mereka dan kebudayaan dari peserta didik sebagai salah satu
menjunjung tinggi nilai-nilai kerjasama, dari pada kekuatan untuk membentuk sikap multicultural.
membicarakan persaingan dan prasangka di antara Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-
sejumlah subyek belajar yang berbeda dalam hal kurangnya dari sekolah sebagai lembaga
ras, etnik, budaya dan kelompok status sosialnya pendidikan dapat terbentuk pemahaman
(Laurencia Primawati, 2013). bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan
budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam
Sekolah merupakan sarana yang tepat
artian luas (Liliweri Alo, 2005:69)
dalam menjalankan pendidikan multicultural
dikarenakan dapat memperkenalkan sejak dini Pendidikan merupakan salah satu sarana
dan menanamkan nilai-nilai kebegaraman di efektif untuk menanamkan dan memahamkan
dalamnya dengan sikap demokrasi dan toleransi kesadaran multikulturalisme bagi semua peserta
terhadap perbedaan. Salah satu elemen yang didik. Pendidikan sebagai pengalaman belajar
tepat dalam mengimplementasikan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan budaya
multikultural adalah guru, karena mereka maupun lingkungan alam merupakan akses
merupakan aktor yang berhadapan langsung terpenting untuk melakukan rekayasa budaya.
dengan peserta didik. Untuk itu, guru harus Kebudayaan memegang peranan penting
memperoleh pemahaman yang memadai sebagai proses untuk mengatasi karakteristik
mengenai konsep dan paradigma pendidikan hewani yang ada dalam diri manusia (Sudrajat,
multicultural dengan memasukan nilai-nilai 2014).
kebangsaan. Perlu ditekankan kepada guru Menurut Gunawan (Trikinasih Handayani,
bahwa pendidikan multikultural tidak hanya Wuryadi, Zamroni, 2015) Pendidikan yang
memperkenalkan budaya lain kepada peserta mengindonesia merupakan pendidikan yang
didik, akan tetapi juga perlu menciptakan memacu semangat untuk bersatu, bergotong
suasana yang multikultural oriented yang royong, mengedepankan sifat kolektivistik horizon-
mengedepankan sikap toleransi di dalam tal mengutamakan persatuan yang bersifat
keberagaman serta orientasi nilai-nilai menjembatani adanya kesejajaran para anggotanya
kebangsaan dalam pendidikan multicultural. yang saling bekerjasama, saling berbagi dan saling
Di AS, demi kepentingan politik, konsep berempati, berjuang terus agar bangsa Indonesia
multikulturalisme ini dimasukkan ke dalam menjadi bangsa yang unggul,

LUKMAN HAKIM 319


lebih maju, modern dan mandiri, melestarikan Masuknya multikulturalisme kedalam perumusan
dan menjayakan Indonesia. kebijakan pemerintah, karena hanya pemerintah
Paham multikulturalisme yang akan lembaga tertinggi di negara yang dianggap secara
dikembangkan di sekolah harus mampu refresentatif ditempatkan di atas kepentingan dan
mengulas berbagai permasalahan yang praktek sosial-budaya dari seluruh etnik dari suatu
mendukung ideology ini, yaitu pola pembelajaran bangsa. Dengan adanya kebijakan pemerintah
yang demokratis, pendidikan dan pengembangan diharapkan dapat mendorong terbentuknya sikap
SDM yang mengakui kesederajatan (equity and apresiatif, toleransi, prinsip kesetaraan antara
equality), keadilan dan penegakan hukum, juga berbagai kelompok etnik, termasuk kesetaraan
memikirkan tema-tema tentang kesempatan bahasa, agama, maupun praktik budaya lainnya
kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komunit (Liliweri Alo, 2005:68-69).
dan golongan minoritas. Pemerintah sebagai lembaga tertinggi wajib
Menurut Banks (Akhmad Baedowi dkk, memberikan apresiasi yang sangat besar untuk
2015:168) memberikan beberapa ciri dan menyadarkan masyarakat suatu bangsa bahwa
karakter yang baik untuk mengembangkan pentingnya multikultural itu sendiri. Berbagai
paham multikulturalisme ini dalam sekolah, manfaat yang diperoleh apabila multikulturalisme
antara lain melalui penetrasi kurikulum sekolah ditegakkan di dalam suatu bangsa. Tentunya akan
dan proses pengembangannya yang di desain mempererat berbagai etnik yang ada di dalamnya
dengan mengacu dan merefleksikan dan juga meredam konflik yang sering terjadi yaitu
pengalaman, budaya, dan persfektif dari konflik SARA (suku, ras, dan agama). Dengan
berbagai macam keragaman etnis dan suku kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya
bangsa serta kesetaraan gender. Disamping itu pendidikan multikultural diharapkan dapat
metodologi pengajaran yang digunakan para menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dengan sikap
guru juga harus sesuai dengan sikap, budaya, menghargai perbedaan.
motivasi, latar belakang siswa yang seragam Terkait dengan konsep multikultural ini B.
karakter, bakat, dan minat. Akhmad Baedowi Harri Juliawan (Muhammad Umar Syadat
dkk, 2015:168 menuturkan pendidikan Hasibuan, 2008:95) berpendapat, dalam arti
multicultural merupakan landasan utama semua bahwa multikultural dibentuk atas keberagaman,
proses pembelajaran yang akan diselenggarakan sedangkan multikulturalisme mengarah kepada
di setiap sekolah di Indonesia. Pendidikan aturan atas keberagaman itu. Keragaman di In-
multicultural berangkat dari konsep atau teori donesia sering digambarkan sangat luas dan
―melting-pot‖, yakni satu proses di mana melebar: sekitar 25 rumpun bahasa dan lebih
seseorang atau kelompok dengan latar belakang dari 250 rumpun dialek, sekitar 400 kelompok
etnik dan budaya berbeda berlebur dan menjadi etnis dan suku bangsa, dan lima agama resmi
bagian dari proses sosiologis yang lebih luas. seta berbagai macam kepercayaan.
Keberagaman menjadikan bangsa Indonesia
III. PEMBAHASAN menjadi bersatu atas dasar perbedaaan itu
sendiri dengan sikap demokrasi.
3.1 Adanya Kesadaran Pentingnya
Pendidikan Multikultural Bagaimana multikulturalisme berhubungan
dengan demokrasi? Syarif Ibrahim alqadri
Sebagian besar Negara, multikulturalisme (Muhammad Umar Syadat Hasibuan, 2008:96)
adalah konsep sosial yang dimasukan kedalam
Bahwa demokrasi menghargai segala macam
pemerintahan agar pemerintah dapat menjadikan
bentuk perbedaan, ide, karya dan unsur budaya
multikulturalisme sebagai kebijakan pemerintah.
320 LUKMAN HAKIM
dari kelompok etni lain yang berbeda sebagai menyatukan bangsa secara demokratis, dengan
konsekuensi dari keberagaman, serta dengan menekankan pada persfektif prulalitas
timbulnya toleransi terhadap keberagaman masyarakat di berbagai bangsa, etnik kelompok
adalah pelaksaan prinsip demokrasi. Penerapan budaya yang berbeda. Dengan demikian sekolah
secara bertanggung jawab dan konsekuensi dikondisikan untuk mencerminkan praktik dari
dalam masyarakat multikultural menjamin nilai-nilai demokrasi. Kurikulum menampakkan
terciptanya karakter masyarakat multikultural. aneka kelompok budaya yang berbeda dalam
Masyarakat multikultural dan masyarakat masyarakat, bahasa, dan dialek; dimana para
demokratis menjamin kebebasan berkreasi, pelajar lebih baik berbicara tentang rasa hormat
berusaha dan menghargai perbedaan demi di antara mereka dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemaslahatan bangsa atau masyarakat secara kerjasama, dari pada membicarakan persaingan
keseluruhan. Tentunya ini akan menjadi dan prasangka di antara sejumlah subyek belajar
tantangan bahwa dengan pengaruh dari yang berbeda dalam hal ras, etnik, budaya dan
multikultural, masyarakat dapat menanamkan kelompok status sosialnya (Laurencia Primawati,
nilai-nilai kebangsaan dengan menghargai 2013).
keberagaman serta dapat meredam konflik yang Sekolah merupakan sarana yang tepat dalam
dapat terjadi kapan saja. menjalankan pendidikan multikultural dikarenakan
Dari hasil penjabaran mengenai kesadaran dapat memperkenalkan sejak dini dan
pentingnya pendidikan multikultural dapat menanamkan nilai-nilai kebegaraman di dalamnya
diperoleh makna mengenai pendidikan dengan sikap demokrasi dan toleransi terhadap
multikultural itu sendiri, dalam artian bahwa perbedaan. Salah satu elemen yang tepat dalam
pendidikan multikultural memiliki peran yang mengimplementasikan pendidikan multikultural
relevan untuk meredam terjadinya konflik. Tujuan adalah guru, karena mereka merupakan aktor yang
dari pendidikan multikultural sebagai tantangan berhadapan langsung dengan peserta didik. Untuk
guna membantu menyatukan bangsa secara itu, guru harus memperoleh pemahaman yang
demokratis. Untuk itu, pentingnya pendidikan memadai mengenai konsep dan paradigma
multikultural itu sendiri dapat menciptakan nilai- pendidikan multikultural dengan tujuan dapat
nilai kebangsaan yang terkandung dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa.
pendidikan multikultural. Perlu ditekankan kepada guru bahwa pendidikan
3.2 Mengembangkan Pembelajaran multikultural tidak hanya memperkenalkan budaya
Berbasis Pendidikan Multikultural lain kepada peserta didik, akan tetapi juga perlu
menciptakan suasana yang multikultural oriented
Pada hakikatnya pembelajaran berbasis
yang mengedepankan sikap toleransi di dalam
pendidikan multikultural merupakan sebuah
keberagaman serta orientasi nilai-nilai kebangsaan
sarana pendidikan yang tepat untuk
dalam pendidikan multicultural.
menanamkan nilai-nilai kebangsaan tentuya
dengan sekolah sebagai praktek untuk
memanfaatkan keberagaman. Di AS, demi kepentingan politik, konsep
multikulturalisme ini dimasukkan ke dalam
Pendidikan multicultural (multicultural edu-
kurikulum pendidikan universitas bagi mendidik
cation) merupakan strategi pendidikan yang
para mahasiswanya yang datang dari Negara latar
memanfaatkan keberagaman latar belakang
kebudayaan dari para subyek belajar sebagai belakang etnik dan bahkan ras dari seluruh dunia
salah satu kekuatan untuk membentuk sikap (Liliweri Alo, 2005:69) memasukkan pendidikan
multikultural. Dalam konteks yang luas, kurikulum sangat efektif dilakukan bukan hanya di
pendidikan multicultural mencoba membantu tingkat universitas sekarang ini di tingkat sekolah

LUKMAN HAKIM 321


dasar sangat perlu diajarkan serta ditanamkan mengindonesia merupakan pendidikan yang
identitas budaya kepada anak, hal ini dapat memacu semangat untuk bersatu, bergotong
meredam konflik yang sering terjadi karena nilai- royong, mengedepankan sifat kolektivistik
nilai kebangsaan ditanamkan sejak dini. horizon-tal mengutamakan persatuan yang
Pendidikan merupakan salah satu sarana bersifat menjembatani adanya kesejajaran para
efektif untuk menanamkan dan memahamkan anggotanya yang saling bekerjasama, saling
kesadaran multikulturalisme bagi semua peserta berbagi dan saling berempati, berjuang terus
didik. Pendidikan sebagai pengalaman belajar agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
yang berlangsung dalam lingkungan budaya unggul, lebih maju, modern dan mandiri,
maupun lingkungan alam merupakan akses melestarikan dan menjayakan Indonesia. bangsa
terpenting untuk melakukan rekayasa budaya. Indonesia membuktikan dengan semangat
Kebudayaan memegang peranan penting gotong royong dapat menekan konflik.
sebagai proses untuk mengatasi karakteristik Akhmad Baedowi dkk, 2015:168 menuturkan
hewani yang ada dalam diri manusia Sudrajat pendidikan multikultural sebagai landasan utama
(2014). Menurut Banks (Akhmad Baedowi dkk, semua proses pembelajaran yang diselenggarakan
2015:168) Dalam mengembangkan paham di setiap sekolah di Indonesia. Pendidikan
multikulturalisme di dalam ruang lingkup sekolah, multicultural berangkat dari konsep di mana
dengan mengembangkan kurikulum sekolah seseorang atau kelompok dengan latar belakang
yang di desain mengacu pada pengalaman, etnik dan budaya berbeda menjadi satu. kurikulum
budaya, dan persfektif dari berbagai macam di Indonesia harus menekankan pendidikan
keragaman etnis dan suku bangsa. Hal ini juga multikultur sebagai acuan pendidikan bukan hanya
terdapat metode pembelajaran yang digunakan di ilmu-ilmu sosial saja, tetapi juga di ilmu-ilmu
guru harus sesuai dengan sikap, budaya, alam. hal ini merupakan sebuah gebrakan dengan
motivasi serta jiwa gotong royong agar karakter upaya yang sebaik-baiknya menjadikan siswa di
di dalam diri siswa mengarah kepada jiwa Indonesia selalu tertanam di dalam dirinya nilai-nilai
kebangsaan yang melekat di dalam diri siswa. kebangsaan. Paham multikulturalisme yang akan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dikembangkan di sekolah harus mampu mengulas
memiliki upaya yang sangat maksimal karena di berbagai permasalahan yang mendukung ideologi
dalam ruang lingkup sekolah khususnya kelas. ini, yaitu pola pembelajaran yang demokratis,
Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang- pendidikan dan pengembangan SDM yang
kurangnya dari sekolah sebagai lembaga mengakui kesederajatan (equity and equality),
pendidikan dapat terbentuk pemahaman keadilan dan penegakan hukum, juga memikirkan
bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan tema-tema tentang kesempatan kerja dan
budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam berusaha, HAM, hak budaya komunit dan golongan
artian luas (Liliweri Alo, 2005:69). Pendidikan di minoritas.
Indonesia harus menekankan pentingnya Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan multikultural itu, karena bangsa Indo- mengembangkan pembelajaran berbasis
nesia pada dasarnya disatukan oleh pendidikan multikultural itu dapat ditemukan
keberagaman di dalamnya. Keberagaman akan beberapa poin-poin penting yang pertama adalah
menjadikan pendidikan di Indonesia akan dengan kurikulum pendidikan yang mengarah
menjadi unik karena di dasarkan dengan kepada pendidikan multikultural yang di dalamnya
perbedaan yang akan mudah di aplikasikan. terdapat berbagai macam yang menyangkut
Menurut Gunawan (Trikinasih Handayani, pendidikan multikultural itu sendiri. Tentunya
Wuryadi, Zamroni, 2015) Pendidikan yang terdapat pengembangan yang terus menerus dari
322 LUKMAN HAKIM
kurikulum agar bangsa Indonesia yang terbentuk multikultural sebagai penanaman nilai kebangsaan
atas keberagaman menjadi suatu negara yang dan juga diharapkan siswa disekolah bisa
mengedepankan pendidikan multikultural. Kedua menerapkan pendidikan multikultural bukan hanya
dari saranan pendidikan yaitu sekolah sebagai disekolah tetapi di luar lingkup sekolah atau di
lembaga formal dapat memprogramkan serta dalam lingkungan masyarakat dengan jiwa gotong
mengaplikasikan pendidikan multikultural di ruang royong, toleransi dan demokratis.
lingkup sekolah khususnya di kelas. Hal ini akan 4.2 Saran
merambat dengan sendirinya serta guru dalam
Dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan
pembelajarannya memasukan pendidikan
dengan pendidikan multikultural disarankan
multikultural sebagai penanaman nilai kebangsaan bahwa :
dan juga diharapkan siswa disekolah bisa
menerapkan pendidikan multikultural bukan hanya
Setiap warga negara di Indonesia
diwajibkan untuk mengenal tentang
disekolah tetapi di luar lingkup sekolah atau di pendidikan multikultural agar dapat
dalam lingkungan masyarakat dengan jiwa gotong meredam konflik yang sangat merugikan
royong, toleransi dan demokratis. khususnya konflik antar etnis yang sering
terjadi di Indonesia.
IV. PENUTUP Pendidikan multikultural dapat di
implementasikan di dalam ruang lingkup
4.1 Kesimpulan sekolah dengan tujuan agar pendidikan
Pendidikan multikultural memiliki peran yang multikultural dapat dipahami dengan baik
serta kurikulum yang baik tentujya
relevan untuk meredam terjadinya konflik. Tujuan
dengan mengedepankan nilai-nilai
dari pendidikan multikultural sebagai tantangan kebangsaan di dalam pengajaran.
guna membantu menyatukan bangsa secara
Guru sebagai pendidik harus berupaya
demokratis. Untuk itu, pentingnya pendidikan
dalam metode pembelajarannya
multikultural itu sendiri dapat menciptakan nilai- memasukkan pendidikan multikultural
nilai kebangsaan yang terkandung dalam sebagai upaya menanamkan nilai-nilai
pendidikan multikultural. mengembangkan kebangsaan serta menjadikan siswa
pembelajaran berbasis pendidikan multikultural dapat mengaplikasikannya bukan hanya
itu dapat ditemukan beberapa poin-poin penting lingkup sekolah melainkan lingkup
keluarga dan lingkungan masyarakat.
yang pertama adalah dengan kurikulum
pendidikan yang mengarah kepada pendidikan
multikultural yang di dalamnya terdapat berbagai DAFTAR PUSTAKA
macam yang menyangkut pendidikan BUKU
multikultural itu sendiri. Tentunya terdapat Ahmad Baedowi, dkk. 2015. Potret Pendidikan Kita.
pengembangan yang terus menerus dari Jakarta: PT. Pustaka Alvabet.
kurikulum agar bangsa Indonesia yang terbentuk Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik Komunikasi
atas keberagaman menjadi suatu negara yang Lintas Budaya Masyarakat Multikultur.Yogyakarta: PT.
LKiS Pelangi Aksara.Muhammad Umar Syadat
mengedepankan pendidikan multikultural. Kedua Hasibuan. 2008. Revolusi Politik Kaum Muda. Jakarta:
dari saranan pendidikan yaitu sekolah sebagai Yayasan Obor Indonesia.
lembaga formal dapat memprogramkan serta JURNAL
mengaplikasikan pendidikan multikultural di Sudrajat. 2004. Revitalisasi Pendidikan Multikultural
ruang lingkup sekolah khususnya di kelas. Hal ini Dalam Pembelajaran. Jurnal Pembangunan Pendidikan:
akan merambat dengan sendirinya serta guru Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1, 2014.

dalam pembelajarannya memasukan pendidikan Primawati, Laurencia. 2013. Pembelajaran Multikultural


Melalui Pendidikan Multikultural Berbasis Nilai

LUKMAN HAKIM 323


Kebangsaan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Volume
5 Nomor 2, Desember 2013.
Trikinasih Handayani, Wuryadi, Zamroni. 2015.
Pembudayaan Nilai Kebangsaan Siswa Pada Pendidikan
Lingkungan Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 3, Nomor 1, Juni 2015

324 LUKMAN HAKIM


IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
KEGIATAN EKSTRAKULIKER DI SMP NEGERI 27
BANJARMASIN
Ma’nawiyah
manawiyahbahri27@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan yang muncul dalam konteks kehidupan ternyata dalam dunia pendidikan terdapat fenomena kurang
menggembirakan terlihat dari banyaknya terjadi kenakalan remaja yang akan berdampak pada rusaknya tatanan dan
sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat dan tidak jarang berakhir dengan perilaku menyimpang.Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu diusahakan penanaman karakter pada anak mulai sejak dini. Sinergi antara pihak
sekolah dan orang tua menjadi kunci sukses dalam penanaman karakter. Sebuah upaya positif yang telah dilakukan
oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin melalui kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan diri siswa. Dengan
kegiatan ekstrakurikuler ini mereka harus mengimplementasikan dalam kehidupan nyata melalui berbagai program
yang telah dibuat.Tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 27 Banjarmasin. Berdasarkan hasil observasi dan penilaian pada kegiatan
ekstrakurikuler dengan menerapkan pendidikan karakter terjadi perubahan-perubahan pada siswa. Hal ini ditun jukkan
dengan adanya karakter siswa yang disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah, bertanggungjawab dalam
menyelesaikan tugas, dan kerjasama dalam menjaga lingkungan sekolah.
Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Karakter, dan Kegiatan Ekstrakurikuler.

I. PENDAHULUAN Pendidikan Nasional ( UU Sisdiknas ) yang


1.1 Latar Belakang merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar
mengembangkan upaya pendidikan di Indone-
dan sistematis dalam mengembangkan potensi
sia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan
peserta didik. Pendidikan juga merupakan usaha
―Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa
generasi mudanya bagi keberlangsungan
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik pada masa depan. Keberlangsungan itu kehidupan bangsa, bertujuan untuk
ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter berkembangnya potensi peserta didik agar
yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
Menurut Undang-Undang Republik Indone- sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
sia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Ma’nawiyah 325
menjadi warga negara yang demokratis serta menggembirakan terlihat dari banyaknya terjadi
bertanggungjawab‖(Agus WasistoDwi Doso kenakalan remaja seperti tawuran pelajar,
Warso.2014:5). kebiasaan bolos sekolah, nyontek saat ujian, geng
Tujuan pendidikan nasional itu merupakan motor , kecanduan narkoba dan sebagainya. Pada
rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia hakekatnya semua perilaku a-moral tersebut lahir
yang harus dikembangkan oleh setiap satuan karena lepas kendali dari nilai-nulai agama dan
pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan menyimpang jauh terbawa arus deras keluar dari
pendidikan nasional menjadi dasar dalam alur budaya luhur bangsa. Dampak dari itu semua
pengembangan pendidikan budaya dan karakter akan berimbas pada rusaknya tatanan dan sistem
bangsa. nilai yang berkembang dalam masyarakat dan tidak
Proses pendidikan budaya dan karakter jarang berakhir dengan perilaku menyimpang
seperti pencurian, pengangguran, dan kriminalitas
bangsa, secara aktif peserta didik
serta penyakit sosial lainnya. Banyaknya
mengembangkan potensi dirinya, melakukan
penyimpangan dikalangan remaja itu
proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai
mencerminkan pudarnya pendidikan karakter
menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di
bangsa pada diri mereka. Pendidikan karakter
masyarakat, mengembangkan kehidupan
seharusnya ditanamkan pada anak mulai sejak dini.
masyarakat yang lebih sejahtera, serta
Sinergi antara pihak sekolah dan orang tua menjadi
mengembangkan kehidupan masyarakat yang
kunci sukses dalam penanaman karakter. Dalam
lebih sejahtera, serta mengembangkan
kehidupan bangsa yang bermartabat. hal ini sekolah bisa menjembatani melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang ada.
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya
dan karakter bangsa di sekolah bisa dilakukan
melalui setiap mata pelajaran, kegiatan kurikuler, Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang
dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dikemas SMP Negeri 27 Banjarmasin dalam
ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah
rangka pengembangan diri siswa. Banyak
merupakan media untuk pembinaan karakter dan
kegiatan yang ditawarkan demi menarik minat
siswa untuk ikut dalam kegiatan seperti
mutu peningkatan mutu akademik peserta didik.
Pramuka, Paskibraka, PMR, Maulid Habsyi, Seni
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu wadah
Tari, Pencak Silat, dan Olahraga Futsal.
untuk mengatasi memudarnya karakter bangsa
pada generasi muda. Kegiatan ekstrakurikuler Sebuah upaya positif yang telah dilakukan
merupakan kegiatan diluar mata pelajaran untuk oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin dalam rangka
membantu pengembangan peserta didik sesuai pengembangan diri siswa. Ketika selama ini
dengan kebutuhan. Melalui kegiatan mereka mengalami proses sosialisasi dan
ekstrakurikuler peserta didik diharapkan dapat internalisasi nilai karakter peduli sosial, religius,
mengembangkan kemampuan, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab melalui pembelajaran di
religius, disiplin, tanggung jawab, dan prestasi kelas, maka melalui kegiatan ekstrakurikuler ini
menjadi lebih baik. Dengan adanya visi misi mereka harus mengimplementasikan dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini dapat menumbuhkan kehidupan nyata melalui berbagai program yang
nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter telah dibuat.
bangsa ke dalam diri siswa. Menyimak latar belakang tersebut,
Permasalahan yang muncul dalam konteks pembahasan dalam tulisan ini bagaimana
kehidupan ternyata dalam dunia pendidikan implementasi pendidikan karakter dalam
akhir-akhir ini digerogoti oleh fenomena kurang
326 Ma’nawiyah
kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 27 dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak
Banjarmasin. (Ani Sopiani.2012:7). Tujuannya adalah
1.2 Tujuan Penulisan membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia, warga negara, yang baik. Adapun
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
kriteria manusia, warga masyarakat, dan warga
untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP negara yang baik bagi suatu masyarakat atau
Negeri 27 Banjarmasin. bangsa secara umum adlah nilai-nilai sosial
tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya
masyarakat dan bangsanya. Misalnya nilai
PEMBAHASAN gotong royong yang sudah lama ada dan menjadi
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter karakteristik dan bangsa Indonesia.
Pendidikan (dalam arti luas) adalah upaya Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan
mewujudkan visi berbasis potensi melalui karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia
serangkaian fokus stimulasi untuk memiliki adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-
kompetensi dan prestasi dengan demikian, dapat nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa
disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses Indonesia sendiri, dalam rangka membina
pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi kepribadian generasi muda.
generasi muda dan juga proses pengembangan 2.2 Fungsi Pendidikan Karakter
budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan
Fungsi pendidikan karakter adalah sebagai
kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa pada
berikut:
masa mendatang.
1) Fungsi Pengembangan
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku
Pengembangan potensi peserta didik untuk
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta
Maha Esa, dii sendiri, sesama manusia, didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan 2.) Fungsi Perbaikan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
Fungsi perbaikan berarti memperkuat kiprah
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. pendidikan nasional untuk bertanggung jawab
Pembentukan karakter merupakan salah satu dalam pengembangan potensi peserta didik yang
tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU Sisdiknas lebih bermanfaat.
tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan 3) Fungsi Penyaring
pendidikan nasional adalah mengembangkan Penyaring dalam arti menyaring budaya
potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
kepribadia, dan akhlak mulia. tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang bermanfaat.
Menurut Suryanto, pendidikan karakter 2.3Tujuan Pendidikan Karakter
adalah pendidikan budi pekerti plus yaitu
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), Pendidikan karakter bertujuan untuk
perasaan (feeling), dan tindakan (action). meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil
Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, pendidikan di sekolah yang mengarah pada
maka pendidikan karakter tidak akan efektif (Ani pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
Sopiani.2012:6). mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang,sesuai standar kompetensi lulusan.
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
karakter memiliki esensi dan makna yang sama
didik mampu secara mandiri meningkatkan dan

Ma’nawiyah 327
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan 2.6 Implementasi Pendidikan Karakter
menginternalisasikan serta mempeersonalisasi Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 27
terwujud perilaku sehari-hari. Banjarmasin dilaksanakan setiap hari pada sore
2.4 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler hari mulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB.
Menurut Heri Hidayat dan Insan Setia N Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi sebagai
(2012:18) kegiatan ekstrakurikuler adalah wadah pengembangan potensi siswa, sehingga
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk mereka memiliki bekal berupa keterampilan
membantu pengembangan siswa sesuai dengan untuk masa depannya.
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka Kelompok ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri
melalui kegiatan yang secara khusus 27 Banjarmasin terdiri dari Pramuka, Pasukan
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Palang
kependidikan yang berkemampuan dan Merah Remaja ( PMR), Maulid Habsyi, Seni Tari,
berkewenangan di sekolah. Pencak Silat, dan Olahraga Futsal.
Berdasarkan pengertian tersebut Ketika menyusun rambu-rambu
menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler yang akan dilakukan di sekolah
untuk membantu pengembangan siswa dan pada minggu ketiga awal semester semua siswa
pemantapan pengembangan kepribadian siswa diberi blangko untuk memilih salah satu kegiatan
cenderung berkembang untuk memilih jalan ekstrakurikuler. Pilihan siswa harus diketahui dan
tertentu. RB.Cattel (1965) menyatakan bahwa mendapat persetujuan dari orang tua terlebih
kepribadian seseorang menunjukkan apa yang dahulu sebelum diserahkan ke sekolah. Setelah
ingin diperbuat bilamana ia dalam keadaan blangko terkumpul, tahap berikutnya pendataan
senang dan ditempatkan pada situasi tertentu dan penyeleksian. Pelaksanaan kegiatan
(Heri Hidayat dan Insan Setia N.2012:18). ekstrakurikuler dimulai dari penyusunan
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler perencanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh
siswa diarahkan untuk memilih salah satu bidang masing-masing pelatih ekstrakurikuler.
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat, Adapun nilai-nilai karakter yang
dan kemampuan setiap individu. dikembangkan oleh SMP Negeri 27 Banjarmasin
2.5 Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler dapat
terlihat dalam tabel berikut ini:
1) Pengembangan, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan dan
kreativitas siswa sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat mereka.
2.) Sosial, yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab
sosial siswa.
Rekreatif, yaitu untuk mengembangkan
suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi siswa yang
menunjang proses perkembangan.
Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan
ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir siswa.

328 Ma’nawiyah
Kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan di ekstrakurikuler Maulid Habsyi adalah membentuk
SMP Negeri 27 Banjarmasin bertujuan karakter mukmin yang mengenal tata cara
membentuk siswa-siswi dengan pribadi yang membaca Al-Qur‘an dan lagu-lagu AlQ-ur‘an.
disiplin. Tujuan yang ada pada kegiatan
ekstrakurikuler Paskibraka adalah membentuk Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat
karakter yang berjiwa merah putih. Latihan adalah membentuk karakter sumber daya
Paskibraka memerlukan suatu sikap yang tegas manusia yang kuat dan dapat menjaga diri
dan disiplin. Pembentukan karakter yang sendiri maupun orang lain. Adapun kegiatan
diharapkan akan muncul generasi muda yang ekstrakurikuler dari olahraga futsal diharapkan
mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi serta dapat membentuk karakter yang berjiwa sportif
siap untuk memberikan dharma baktinya kepada serta memiliki pribadi yang sehat. Sedangkan
ibu pertiwi. kegiatan ekstrakurikuler seni tari bertujuan
Kegiatan ekstrakurikuler PMR bertujuan membentuk karakter yang mempunyai kreativitas
menanamkan rasa tanggung jawab keteladanan dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai
dan melaksanakan 7 K (Keamanan, kebersihan, estetika.
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian, Secara umum nilai karakter yang
dan kerindangan). Adapu tujuan kegiatan dikembangkan di sekolah adalah karakter siswa

Ma’nawiyah 329
yang disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. SMP Negeri 27 Banjarmasin adalah karakter
Kegiatan ekstrakurikuler ini sebenarnya siswa yang disiplin, tanggung jawab, dan
merupakan sarana yang tepat untuk kerjasama. Kegiatan ekstrakurikuler ini
mengembangkan nilai-nilai yang diamanatkan sebenarnya merupakan sarana yang tepat untuk
oleh pendidikan nasional. mengembangkan nilai-nilai yang diamanatkan
Ekstrakurikuler yang diikuti para siswa oleh pendidikan nasional.
merupakan pilihan mereka sendiri, jadi dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mereka DAFTAR PUSTAKA
menjalaninya dengan serius dan cukup antusias. Abdul Aziz,Amka. 2012. Guru Profesional Berkarakter.
Dari antusias dan semangat para siswa untuk Klaten: Cempaka Putih.
kegiatan ekstrakurikuler, akhirnya merekapun Hidayat, Heri dan Setia N, Insan. 2012. Pendidikan
mendapatkan pengalaman-pengalaman yang Budaya Karakter Bangsa, Bandung: CV. Gema
Buku Nusantara.
tidak mereka dapat ketika mereka melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Mulai dari Jihad, Asep.dkk. 2010. Pendidikan Karakter Teori &
Aplikasi, Jakarta: Jenderal Manajemen
semakin banyaknya teman yang mereka miliki, Pendidikan Dasar dan Menengah.
kreatifitas yang semakin meningkat, tahu Sopiani, Ani. 2012. Sukses Menjadi Pendidik Karakter
bagaimana bekerjasama dengan orang lain, Siswa, Depok: Literatur Media Sukses.
munculnya jiwa wirausaha, mendapatkan ilmu Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2014. Standar
baru, serta mendapat kebugaran diri. Kompetensi Lulusan (SKL) dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Yogyakarta: Graha Cendikia.

III. KESIMPULAN
Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang,sesuai standar kompetensi lulusan.
Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasikan serta mempeersonalisasi
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud perilaku sehari-hari.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu
pengembangan siswa dan pemantapan
pengembangan kepribadian siswa cenderung
berkembang untuk memilih jalan tertentu. Dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa
diarahkan untuk memilih salah satu bidang
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuan setiap individu.
Secara umum nilai karakter yang
dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler di
330 Ma’nawiyah
KARAKTER KEBANGSAAN PADA SISWA SMP & SMA
Marce Diana
dianamarce27@yahoo.com

I. PENDAHULUAN Nasional, (Pasal 3) merumuskan fungsi dan


1.1 Latar Belakang tujuan pendidikan nasional, sebagai berikut:

Suatu bangsa yang besar didukung oleh ―Pendidikan nasional berfungsi


potensi sumber daya manusia yang berkualitas. mengembangkan kemampuan dan
Dengan kata lain, kemajuan pembangunan suatu membentuk watak serta peradaban bangsa
bangsa sangat tergantung kepada sumber daya yang bermartabat dalam rangka
manusia. Indonesia sebagai negara besar mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
memiliki potensi yang sangat luas bagi untuk berkembangnya potensi peserta didik
peningkatan sumber daya manusia. Ratusan juta agar menjadi manusia yang beriman dan
warga negara muda dan potensial, dengan bo- bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
nus demografi, memberi peluang bagi bangsa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
terlebih di era globalisasi yang sangat terbuka yang demokratis serta bertanggung jawab.‖
saat ini, dimana pengaruh dari manapun dapat
masuk dan mempengaruhi sesama. Undang-undang ini mengisyaratkan bahwa
Pendidikan menjadi sektor paling penting fungsi pendidikan nasional mengedepankan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya peningkatan kualitas manusia dengan tujuan
manusia. Berbagai kebijakan nasional diterapkan membentuk karakter kebangsaan dengan output
pemerintah untuk menjamin warga negara untuk memiliki kecerdasan, ketakwaan, berakhlak,
dapat mengenyam sekaligus meningkatkan kreatif dan berjiwa demokratis serta bertanggung
standart kualitas pendidikan. Hak memperoleh jawab. Pancasila ditempatkan sebagai dasar
pendidikan ditegaskan dalam UUD 1945 pasal pendidikan nasional, sehingga Pancasila sebagai
31, bahwa ‗Tiap-tiap warga negara berhak dasar pendidikan harus mampu menjiwai dan
mendapatkan pengajaran.‖ Hal ini ditegaskan diyakini kebenarannya, disamping keimanan dan
pula dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
2003 (Kemdiknas) tentang Sistem Pendidikan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru SMA Kristen Banjarmasin.

LUKMAN HAKIM 331


tiap pribadi warga Negara sebagai modal dasar penghidupan anak-anak yang kita didik selaras
kerohanian. (Elmubarok, 2008). Jadi sudah jelas bahwa
Pendidikan dapat dibagi ke dalam beberapa pendidikan melalui sekolah merupakan salah
bagian yaitu pendidikan formal, pendidikan infor- satu kunci utama untuk menumbuhkembangkan
mal dan pendidikan non formal. Pendidikan karakter kebangsaan siswa SMP dan SMA yang
merupakan tanggung jawab bersama antara or- notabene adalah kelompok usia remaja yang
ang tua, pemerintah dan masyarakat. Bentuk rentan akan perubahan dan pengaruh sosial.
pendidikan formal, yang menjadi fokus penulisan 1.2 Rumusan Masalah
dalam makalah ini, pada dasarnya terdiri dari Apa pengertian dan tujuan pendidikan
empat jenjang yaitu Sekolah Dasar (SD), karakter kebangsaan?
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Bagaimana peran sekolah dalam
Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi. pendidikan karakter kebangsaan pada diri
Jenjang pendidikan formal ini oleh masyarakat siswa SMP dan SMA?
telah diakui memegang peranan dalam mendidik Apa indikator keberhasilan (output)
anak-anak mereka. Mereka mempercayakan pendidikan karakter kebangsaan pada
institusi sekolah tidak hanya untuk memberikan siswa SMP dan SMA?
ilmu-ilmu dalam bidang akademis, ketrampilan 1.3 Tujuan
atau keahlian saja, tetapi juga memiliki watak Mengetahui pengertian dan tujuan
dan akhlak yang luhur. pendidikan karakter kebangsaan.
Terlebih, dewasa ini dengan maraknya Mendeskripsikan peran sekolah dalam
pendidikan karakter kebangsaan pada
konflik sosial yang terjadi di masyarakat,
siswa SMP dan SMA.
khususnya kalangan usia muda seperti
perkelahian antar pelajar, obat-obatan, gaya Mengidentifikasi indikator keberhasilan
pendidikan karakter kebangsaan pada
hidup seks bebas, kurangnya perhargaan
siswa SMP dan SMA.
terhadap tradisi, menurunnya rasa
kemanusiaan/keadilan sosial, dan lain
sebagainya maka pendidikan, terutama moral PEMBAHASAN
menjadi suatu kebutuhan yang sangat besar. 2.1 Pengertian & Tujuan Pendidikan
Karena itulah pendidikan karakter Karakter Kebangsaan
kebangsaan menjadi bagian yang sangat penting Dalam upaya mengerti apa yang
dalam pendidikan, mulai dari kanak-kanak dimaksudkan dengan pendidikan karakter
sampai dewasa, mulai dari jenjang SD, dan kebangsaan, maka perlu dikemukakan beberapa
secara khusus bagi siswa SMP & SMA. Karakter bagian dari defenisi kata tersebut. Pertama
kebangsaan dengan ciri-ciri: cerdas, bertakwa, adalah kata Pendidikan. Definisi beberapa ahli
berakhlak, mandiri dan bertanggung jawab dan menurut UU SISDIKNAS sebagai berikut :
berlandaskan nilai-nilai Pancasila. 1. Ki Hajar Dewantara:
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan adalah suatu tuntutan didalam
―pendidikan merupakan daya upaya untuk hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah
memajukan pertumbuhan nilai moral (kekuatan bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan
batin, karakter), pikiran (intellect), dan tumbuh kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai
anak (physic) yang antara satu dan lainnya manusia dan anggota masyarakat dapat
saling berhubungan agar dapat memajukan mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup
kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan yang setinggi-tingginya.
332 LUKMAN HAKIM
M. J. Langeveld: mencapai tingkat kedewasaan dan bertujuan
Pendidikan adalah upaya manusia dewasa untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk
membimbing manusia yang belum dewasa karakter diri, dan mengarahkan anak untuk
kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menjadi pribadi yang lebih baik.
memberi pertolongan secara sadar dan sengaja Kata yang kedua adalah karakter. Dalam
kepada seorang anak (yang belum dewasa) berbagai istilah, kata ini merujuk kepada
dalam pertumbuhannya menuju kearah kepribadian atau sifat dasar manusia. Berikut
kedewasaan, dalam arti dapat berdiri dan definisi para ahli tentang apa yang dimaksud
bertanggung jawab susila atas segala tindakan- dengan karakter. Karakter adalah ciri,
tindakannya menurut pilihannya sendiri. karakteristik, gaya, atau sifat diri dari seseorang
Driyarkara yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
Pendidikan didefinisikan sebagai upaya diterima dari lingkungannya. Hal yang sama
ditegaskan oleh W.B.Saunders yang mengatakan
memanusiakan manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke taraf insani. bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda
yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut
4. Zamroni
yang dapat diamati pada individu.
Pendidikan ialah suatu proses menanamkan
Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan
dan mengembangkan pada diri peserta didik
bahwa karakter merupakan ciri, sifat dari tiap
pengetahuan tentang hidup, sikap dalam hidup
individu yang dapat diamati orang lain, berbeda
agar kelak ia dapat membedakan mana yang
dalam setiap orang dan dipengaruhi oleh
benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk,
lingkungannya. Pengertian ini memberikan ruang
sehingga kehadirannya di tengah-tengah
kepada sekolah untuk mempengaruhi secara
masyarakat akan bermakna dan berfungsi
positif para siswanya untuk memiliki dan
secara optimal.
mengembangkan karakter yang positif dan baik.
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun
Kata terakhir yang perlu dimengerti adalah
2003:
kebangsaan. Secara sederhana kebangsaan
Pendidikan merupakan suatu usaha yang adalah rasa dan prilaku cinta dan bangga dengan
dilakukan secara sadar dan terencana untuk bangsanya. Kebangsaan juga terkait dengan
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran nasionalisme terhadap bangsanya. Karakter
agar peserta didik secara aktif mampu kebangsaan Indonesia tercermin pada nilai-nilai
mengembangkan potensi yang ada didalam Pancasila, norma UUD 1945 dan prinsip persatuan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dalam Bhineka Tunggal Ika. Karakter kebangsaan,
keagamaan, kepribadian yang baik, sebagai contoh dengan berpedomana pada nilai
pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan Pancasila, dapat dikategorikan sebagai seseorang
dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya yang ber-Ketuhanan (takwa), berkemanusiaan,
dan masyarakat. berjiwa damai (persatuan), kesetaraan dan
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat berhikmat serta berkeadilan sosial. Kelima nilai
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha tersebut harus menjadi tujuan utama dalam
atau proses yang ditujukan untuk membina pendidikan sekolah bagi pembentukan karakter
kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia kebangsaan siswa. Pancasila secara prinsip telah
dapat melakukan perannya dalam kehidupan mengakomodir semua nilai kebangsaan Indonesia.
secara fungsional dan optimal. Ajaran dan
bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk

LUKMAN HAKIM 333


Dengan definis di atas, dapat dikatakan satu tempat yang sangat diperlukan, dan telah
bahwa pendidikan karakter kebangsaan adalah mendapat kepercayaan yang besar dari
usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh masyarakat. Apa yang keluarga tidak dapat
sekolah dengan tujuan agar peserta didik secara ajarkan, maka harapan terbesar adalah sekolah
aktif mampu mengembangkan potensi yang ada dalam mendidik anak-anak mereka.
di dalam dirinya guna membangun karakter Patut diacungi jempol upaya pemerintah untuk
pribadi sebagai warga negara dengan terus-menerus meningkatkan kualitas sumber daya
mengembangkan nilai-nilai luhur yang terdapat manusia. Wajib pendidikan 12 tahun, adanya
pada Pancasila, UUD 1945 dan prinsip Bhineka bantuan operasional sekolah, sertifikasi guru, dan
Tunggal Ika. hal-hal lainnya yang dilakukan pemerintah
2.2 Peran Sekolah Dalam Pendidikan Karakter memperlihatkan niat yang sungguh dalam
Kebangsaan pada Siswa SMP dan SMA memajukan pendidikan di Indonesia. Kerjasana
Sebagaimana yang diketahui bahwa terus terjalin dengan baik antara pemerintah dan
seseorang mendapatkan pendidikan dari pihak sekolah. Pembangunan di segala bidangpun
keluarga, masyarakat dan sekolah. Idealnya tiap terus berkembang, namun sayang bersamaan itu
anak mendapatkan sentral pendidikan dan nilai pula kemerosotan nilai moral masyarakat terutama
yang terdapat pada keluarganya. Sebagai kaum muda semakin terlihat. Contoh kemajuan
lembaga terkecil dalam masyarakat, keluarga teknologi yang sepatutnya untuk kebaikan, justu
memegang peran yang sangat luas dalam menjadi hal yang sebaliknya. Masyarakat,
kehidupan sosial umat manusia. Keluarga khususnya anak-anak muda memanfaatkan
merupakan batu pondasi setiap masyarakat, dan teknologi untuk hal-hal negative. Mereka dapat
memiliki arti penting bagi perkembangan nilai mengakses situs-situs terlarang di media teknologi
kehidupan anak. Namun tidak jarang nilai yang dan menontonnya, atau bermain games berjam-
diharapkan itu tidak tumbuh dengan baik dalam jam. Tawuran antar siswa juga terjadi dimana-
diri anak. Sering kita mendengar, melihat, mana, pergaulan bebas berdasarkan hasil
dimana anak kurang mendapatkan kasih sayang penelitian bahwa keperawanan tidak bernilai lagi;
dari keluarganya, anak bisa dieksploitasi untuk penggunan bahasa yang tidak santun yang
menopang kehidupan keluarganya, dan menurunkan harkat kemanusian menjadi gaya
bermacam masalah ketidakharmonisan antara hidup siswa. Pada skala yang lebih luas,
orang tua dan anak. Anak-anak yang tumbuh di penyimpangan nilai moral nampak dalam
lingkungan seperti ini, perlu diarahkan, dididik kesenjangan ekonomi yang begitu nyata,
dan dibina, agar tetap menjadi anak-anak yang kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai
bertumbuh sesuai harapan keluarga, masyarakat pelosok negeri, diskriminasi agama dan suku serta
dan bangsa. berbagai tindakan kekerasan termasuk dalam
rumah tangga dan kepada anak-anak. Nilai-nilai di
Pembinaan dapat dilakukan oleh siapa saja,
dalam masyarakat Indonesia yang selama ini
termasuk dan terutama oleh pihak sekolah,
dijunjung tinggi sebagai nilai utama Pancasila
sebagai sebuah lembaga yang saat ini
seperti ketaatan beribadah, keadilan, kesantunan
memegang peranan penting bagi pendidikan,
dalam berperilaku, toleransi dan musyawarah
selain keluarga.
mufakat dalam menyelesaikan masalah, telah
Sekolah adalah bangunan atau lembaga banyak bergeser menjadi hal-hal yang sebaliknya
untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran. Tempat
dimana seorang pendidik dan peserta didik Dengan melihat fenomena yang terjadi,
berinteraksi. Saat ini sekolah merupakan salah maka pemerintah terus berupaya untuk
334 LUKMAN HAKIM
menyelamatkan generasi muda, yang adalah pembangunan nasional. Artinya, setiap upaya
merupakan generasi bangsa. Yakni dengan pendidikan sekolah harus selalu dipikirkan
mengingatkan kembali kepada masyarakat akan keterkaitan dan dampaknya terhadap
nilai-nilai luhur Pancasila. Pendidikan karakter pengembangan karakter.
kebangsaan pun didengung-dengungkan. Sekolah bertanggungjawab bukan hanya
Pemerintah telah mengambil inisiatif untuk dalam mencetak siswa yang unggul dalam ilmu
memprioritaskan pembangunan karakter pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam jati
kebangsaan. Keseriusan pemerintah dalam diri, karakter dan kepribadian. Dalam hal ini
upaya penanggulangan masalah ini, tecermin relevan dan kontekstual bukan hanya di negara-
dari pengesahan misi pembangunan nasional negara yang tengah mengalami krisis watak
yang memposisikan pendidikan karakter seperti Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara
kebangsaan sebagai misi pertama dari delapan maju sekalipun. Penguatan pendidikan moral
misi guna mewujudkan visi pembangunan atau pendidikan karakter kebangsaan dalam
nasional, sebagaimana tercantum dalam konteks sekarang sangat relevan untuk
Rencana Pembangunan Jangka Panjang mengatasi persoalan moral yang sedang
Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang melanda di negara kita. Pembentukan watak dan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu pendidikan karakter melalui sekolah, tidak bisa
terwujudnya karakter kebangsaan yang tangguh, dilakukan semata-,mata melalui pembelajaran
kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral pengetahauan, tetapi adalah melalui penanaman
berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan atau pendidikan nilai-nilai.
watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indo-
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah
nesia yang beragam, beriman dan bertakwa
mempunyai tugas dan fungsi untuk
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,
menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan
bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik,
pendidikan dengan berbagai proses. Kegiatan
berkembang dinamis, dan berorientasi ipteks.
tersebut dilaksanakan secara tertib, teratur dan
Sekolah menjadi wadah utama dalam upaya sistematis sehingga usaha untuk menghasilkan
mengembangkan dan mengamalkan pendidikan manusia terdidik dan terampil yang diperlukan
karakter kebangsaan, karena pihak sekolah diharapkan dapat tercapai. Dengan proses
berinteraksi langsung dengan anak didik/ peserta pendidikan yang terprogram dan sistematis,
didik. pendidikan karakter kebangsaan yang diterapkan
Dengan realitas tersebut, peran sekolah di tiap sekolah akan membawa peserta didik
sangat signifikan bagi pendidikan karakter menjadi insan yang lebih bertakwa, berakhlak,
kebangsaan. Pendidikan ini mencakup berbudi luhur, berkeadilan dan mulia
pembentukan, pengajaran dan pelatihan, sebagaimana karakter dan nafas yang terdapat
termasuk teladan para guru sebagai pendidik dalam Pancasila.
yang mencerminkan pribadi yang bekarakter Pembangunan karakter bangsa melalui satuan
kebangsaan. Sekolah menjadi pilihan yang pendidikan yang terprogram dan sistematis juga
sangat penting bagi pemerintah dalam tujuan dapat mengarahkan dan membekali siswa untuk
mencapai pembangunan karakter kebangsaan tahu memilih mana yang benar dan tidak benar,
terhadap anak didik. Sekolah memegang serta mampu mengambil keputusan untuk
peranan yang besar dalam upaya pembinaan melakukan yang baik sesuai dengan nilai-nilai
akhlak peserta didik. Pembangunan karakter kebangsaan yang telah diajarkan kepada mereka.
bangsa seharusnya menjadi arus utama Upaya ini juga mengingatkan siswa bahwa
pendidikan sekolah sebagai peran serta dalam kebebasan ada batasnya, nilai kemanusian dan

LUKMAN HAKIM 335


keadilan demi tercapainya persatuan dan lingkungan sekolah menjadi prasyarat dalam
kedamaian seharusnya diatas segala pengembangan karakter peserta didik.
kepentingan dan egoisme siswa. 2.3 Indikator Keberhasilan Pendidikan
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Karakter Kebangsaan
sekolah dalam perannya melaksanakan dan Dalam rangka pendidikan karakter
membangun pendidikan karakter bangsa pada kebangsaan kepada anak didik, tentu sekolah
peserta didik, sebagai berikut: perlu melakukan pemantauan secara berkala,
Menanamkan nilai-nilai keagamaan agar dapat melihat apakah pendidikan karakter
secara terus-menerus pada siswa kebangsaan yang ditanamkan kepada anak didik
Menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung berhasil. Untuk itu diperlukan indikator yang jelas
di dalam Pancasila dan dapat diukur. Berikut indikator keberhasilan
Menumbuhkan rasa persatuan dalam pendidikan karakter kebangsaan yang
perbedaan (Bhinekka Tunggal Ika), dikembangkan dari buku panduan Pembinaan
sehingga peserta didik dapat menerima
Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah
perbedaan sesamanya dan
menghargainya. Pertama:

Pendekatan terintegrasi dalam semua Mengamalkan ajaran agama yang dianut


mata pelajaran untuk mendukung yang diindikasikan dalam keaktifan dalam
pembentukan karakter kebangsaan pada ibadah, doa dan berbagai perintah
siswa agama sekaligus menunjukan cinta kasih
dan penghargaan kepada sesama yang
Pelaksanaan kegiatan kurikuler dan berbeda agama.
ekstrakurikuler juga diarahkan untuk
menanamkan nilai Pnacasila disamping Memahami kekurangan diri yang
meningkatkan ketrampilan dan diindikasikan dengan kesediaan untuk
intelektualitas siswa. belajar giat, pengembangan ketrampilan
dan aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler
Menjelaskan atau mengklarifikasikan sekolah
kepada siswa secara terus-menerus
tentang berbagai nilai yang baik dan Memahami kelebihan diri sendiri dan
yang buruk. Usaha ini bisa dibarengi sikap percaya diri yang diindikasikan
dengan langkah-langkah: memberi dengan kesediaan menjadi teladan moral
penghargaan dan menumbuhsuburkan kepada yang lain, menjadi pengurus di
nilai-nilai yang baik, sebaliknya sekolah dan membagi ilmu pengetahuan
mengecam dan mencegah berlakunya pada siswa lainnya; kelebihan diri juga
nilai-nilai yang buruk. mesti ditunjukan dalam kemampuan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
Pembiasaan perilaku yang baik dalam
kehidupan di lingkungan satuan Mematuhi aturan-aturan sosial dan
pendidikan/sekolah, baik oleh para siswa, sekolah yang diindikasikan dengan
juga bagi guru. berprilaku tertib, displin dan beretika baik
dalam lingkungan sekolah dan keluarga
Salah satu kunci keberhasilan program maupun dalam lingkungan yang lebih
pengembangan karakter pada satuan pendidikan luas;
di sekolah adalah keteladanan dari para pendidik Menghargai keberagaman (pluralitas)
dan tenaga kependidikan. Keteladanan bukan yang diindikasikan kepada penghargaan
sekadar sebagai contoh bagi peserta didik, dan kerja sama dengan siswa lain yang
melainkan juga sebagai penguat moral bagi berbeda agama, budaya, suku, ras, dan
peserta didik dalam bersikap dan berperilaku. golongan sosial ekonomi baik dalam
lingkup sekolah dan masyarakat maupun
Oleh karena itu, penerapan keteladanan di
dalam lingkup nasional;
336 LUKMAN HAKIM
Mencari dan menerapkan informasi dari Mempraktekan nilai-nilai kemanusiaan
lingkungan sekitar dan sumber-sumber yang diindikasikan dengan kesediaan
yang diindikasikan dengan berpikir dan untuk berbagi dengan teman-teman
menulis secara logis, kritis, dan kreatif; sekolah entah itu makanan, waktu atau
sekaligus menunjukkan kemampuan ilmu pengetahuan; kesediaan berbuat
belajar secara mandiri sesuai dengan baik (beramal) kepada kaum miskin dan
potensi yang dimilikinya; membutuhkan; kesediaan mengunjungi
Memanfaatkan lingkungan hidup secara teman dan keluarga yang sakit.
bertanggung jawab yang diindikasikan Berbagai aktivitas siswa di atas sebagai
dengan kebersihan siswa, membuang
bagian integral dari pendidikan untuk
sampah pada tempatnya dan hidup
hemat. mengembangkan intelektualitas, kepedulian
kepada lingkungan hidup, tanggung jawab
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan
terhadap sesama tanpa memandang agama,
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi suku dan status sosial, pembentukan moral
terwujudnya persatuan dalam negara sosial dan nasionalisme merupakan upaya
kesatuan Republik Indonesia yang kongkrit untuk membentuk karakter kebangsaan
diindikasikan dengan menyelesaikan siswa. Berbagai indikator juga dirumuskan dalam
semua masalah atau konflik melalui makalah ini untuk memberikan nilai, sikap dan
musyawarah dan mufakad. prilaku yang terukur dan nyata sebagai siswa
Menghargai karya seni dan budaya yang memiliki dan mempraktekkan karakter
nasional yang diindikasikan dengan kebangsaan.
penghargaan kepada pelajaran yang
berdimensi seni dan lokal sekaligus
memiliki kemampuan untuk berkarya; III. PENUTUP
menunjukan kegemaran membaca dan
menulis naskah pendek. Dari apa yang telah diuraikan, disadari
sangatlah penting untuk menanamkan nilai-nilai
Menerapkan komunikasi yang benar
kebaikan dan kebenaran yakni nilai-nilai moral
dan etis yang diindikasikan dalam
berinteraksi secara efektif, ramah dan dan akhlak diri yang terdapat di dalam pendidikan
santun dengan teman, guru dan orang karakter kebangsaan pada semua lapisan,
tua termasuk dalam penggunaan khususnya kepada generasi muda. Karena
berbagai media sosial di internet. merekalah yang kelak akan menjadi penerus
Mengembangkan persatuan yang bangsa ini. Bayangkan bila saat ini mereka
diindikasikan dengan memahami hak dan mengalami kemerosotan moral, dan tidak ada
kewajiban diri dan orang lain dalam yang melakukan sesuatu untuk perbaikan,
pergaulan di masyarakat; menghargai tentulah menjadi sesuatu yang sangat berbahaya
adanya perbedaan pendapat di kelas
serta memadamkan keinginan untuk dan menyedihkan. Generasi muda akan hancur.
dendam dan keonaran. Mereka akan terus bertikai dan saling
menghancurkan.
Menunjukkan kecintaan terhadap
bahasa Indonesia dan bahasa lokal yang Untuk itu pemerintah dengan segera turun
diindikasikan dengan keterampilan tangan dan bekerja sama dengan pihak sekolah
menyimak, berbicara, membaca, dan dalam upaya menanamkan kembali nilai-nilai
menulis dalam bahasa Indonesia dan luhur yang terkandung dalam Pancasila dan UUD
bahasa daerah dengan baik walaupun
1945, melalui pendidikan karakter kebangsaan.
sederhana.
Meskipun sekolah diberi tanggung jawab
yang besar untuk membina dan mendidik peserta

LUKMAN HAKIM 337


didiknya, bukan berarti pihak-pihak lain berdiam
diri. Mereka juga perlu turut serta yakni orang tua
dan masyarakat dalam mendidik anak-anaknya.
Karena dengan adanya kerjasama yang baik
harapan untuk memulihkan generasi muda/
masyarakat/ bangsa ini akan dapat lebih cepat
terwujud.

DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri., 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Elmubarok, Zaim., 2008. Membumikan Pendidikan Nilai.
Bandung: Alfabeta
Winarno., 2008. Pendidikan Kewarganegaraan:
PT.Bumi Aksara
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/
2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-
Sisdiknas.pdf

338 LUKMAN HAKIM


PEMBELAJARAN IPS BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK
MELATIH KECERDASAN EKOLOGIS SISWA
Mega Wati
mega.wati.904@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan pembelajaran IPS adalah: 1) meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat, 2) meningkatkan kesejahteraan
jasmani dan rohani, 3) meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, 4)
meningkatkan mutu lingkungan, 5) menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, 6) memberikan
pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia, 7)
meningkatkan saling pengertian antar golonngan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan
nasional, 8) memelihara sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rohaniah dan tatasusila yang luhur.
Pelaksanaan pendidikan lingkungan sama halnya dengan pendidikan di bidang ilmu yang lain, yakni hendaknya
mampu membelajarkan siswa. Kecerdasan ekologis yang akan dimiliki peserta didik, melalui pendidikan
disekolah akan mampu membantu pembangunan berkelanjutan penduduk Indonesia demi memiliki kualitas
berwawasan lingkungan yang akan membuat anak cucu dapat menikmati sumber daya alam yang ada.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Lingkunga, dan Kecerdasan Ekologis

I. PENDAHULUAN membutuhkan lingkungan dan harus menjaga


Lingkungan merupakan segala sesuatu yang lingkungan yang ditempati.
ada disekitar kita, hidup dan kehidupan manusia Rusaknya sebuah lingkungan seringkali
tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Akhadi diakibatkan oleh prilaku manusia yang tidak
(2009: 59) mengungkapkan bahwa ―lingkungan menjaga dan merawatnya bahkan bertindak
tempat hidup manusia sangat mempengaruhi sesukanya. Surtikanti (2009: 29) mengungkapkan
kualitas hidup manusia. Komponen lingkungan bahwa ― masalah lingkungan merupakan akibat
yang sangat erat dengan kehidupan adalah udara dari ulah tangan manusia, sehingga
yang dihirup oleh pernapasan setiap detik, air yang permasalahan lingkungan merupakan
diminum setiap hari, serta tanah yang menyediakan tanggungjawab semua lapisan masyarakat‖.
berbagai kebutuhan bahan makanan setiap saat‖. Masalah lingkungan merupakan masalah yang
Karena manusia hidup dalam sebuah lingkungan, sangat serius untuk diantisipasi oleh setiap
tentunya manusia manusia yang hidup dibumi. Surtikanti (2009: 29)

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Mega Wati 339


mengungkapkan ―masalah lingkungan menjadi kehidupan dari waktu ke waktu, dari generasi ke
topik yang hangat dikalangan diseluruh negara‖. generasi selanjutnya. Kita tidak boleh
Jadi setiap kegiatan manusia mengarah kepada meninggalkan atau mewariskan lingkungan alam
kehidupan dan kegiatan pembangunan yang yang rusak untuk anak-anak generasi setelah
berkelanjutan (sustainable development) demi kehidupan kita.
menyelamatkan lingkungan alam dari kerusakan. Sumber belajar dapat dinyatakan sebagai
Ditegaskan Capra (2002: 13) dari sudut pandang segala sesuatu yang dapat membantu peserta didik
sistemik, satu-satunya solusi yang harus untuk belajar dan meningkatkan kompetensinya.
dilaksanakan ialah solusi yang berkelanjutan Selain itu juga dinyatakan bahwa ―Sumber belajar
(sustainable). (learning resources) adalah semua sumber baik
Pembangunan merupakan rekadaya untuk berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
meningkatkan kualitas hidup dengan digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
memanfaatkan berbagai sumber daya secara terpisah maupun secara terkombinasi
pendukungnya (sustainable resources), melalui sehingga mempermudah peserta didik dalam
perubahan tatanan lingkungan hidup serta mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi
kehidupan secara berkelanjutan. Dalam tertentu. (Akhmad Sudrajat, 2008). Cara
pelaksanaan pembangunan, pendayagunaan menggunakan` sumber belajar dalam proses
sumber daya alam, sumber daya manusia dan belajar mengajar, dapat ditempuh baik secara
sumber daya buatan sebagai pokok-pokok tunggal atau kombinasi untuk mencapai hasil
kemakmuran rakyat perlu dilakukan secara belajar terbaik. Sumber belajar dibedakan menjadi
terencana, terpadu rasional, optimal, 2 jenis: a) sumber belajar yang direncanakan (by
bertanggung jawab dan sesuai dengan design), yaitu semua sumber yang secara khusus
pengelolaan lingkungan. telah dikembangkan sebagai komponen system
Mengingat bahwasanya dalam proses instruksional untuk memberikan fasilitas belajar
pelaksanaan pembangunan sangat memerlukan yang terarah dan bersifat formal dan b) sumber
perencanaan yang terencana, maka tatanan belajar karena dimanfaatkan (by utilization), yaitu
lingkungan, daya dukung lingkungan, mutu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain
lingkungan, flora dan fauna, kualitas tata ruang untuk keperluan pembelajaran namun dapat
dalam proses perencanaannya, dipandang perlu ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk
memperhitungkan kelestarian fungsi dan keperluan belajar.
kemampuan lingkungan hidup dalam rangka
membentuk kualitas hidup penduduk berwawasan Lingkungan yang ada di sekitar peserta didik
lingkungan. Untuk mencapai pembangunan merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
berkelanjutan, pembangunan tersebut haruslah dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil
dilakukan oleh penduduk yang memiliki kualitas pendidikan yang berkualitas. Hal ini memang
berwawasan lingkungan. Dengan perkataan lain beralasan karena lingkungan menyediakan
kualitas hidup penduduk berwawasan lingkungan berbagai hal yang dapat dipelajari peserta didik,
adalah syarat yang harus dipenuhi agar Selain itu pemanfaatan lingkungan
pembangunan tetap berkelanjutan. menumbuhkan aktivitas belajar peserta didik
Dengan demikian bagi manusia menjaga (learning activities) yang lebih meningkat. Oleh
lingkungan dimasa sekarang dan mendatang karena itu belajar tidak hanya terjadi di ruangan
menjadi sebuah hal wajib yang harus dilakukan kelas namun juga di luar ruangan kelas yang
kapan, dimana dan oleh siapapun yang hidup meliputi situasi atau suasana sekitar di mana
didunia ini demi kelangsungan mempertahankan pesan disampaikan baik lingkungan fisik, ruang
340 Mega Wati
kelas, gedung sekolah, atau nonfisik. Penggunaan pendidikan dasar dan menengah. Pada jenjang
lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi
anak merasa senang dalam belajar. sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi. (Sapriya,
Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan 2009: 7). Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
sejumlah keterampilan seperti mengamati adalah telaah tentang manusia dalam hubungan
(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan sosialnya atau kemasyarakatan. Materi
pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, pembelajaran IPS diambil dari kehidupan nyata
membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram. dilingkungan masyarakat bukan hanya bersumber
dari bahan pengajaran yang abstrak dari ilmu-ilmu
sosial. (Abbas, 2014: 28)
Namun guru juga harus memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan Tujuan mata pelajaran sejarah yaitu :
dalam mengembangkan pembelajaran kepada 1. Membangun kesadaran tentang
peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan pentingnya waktu dan tempat yang
sebagai sumber belajarnya. Sumber belajar merupakan sebuah proses dari masa
tersebut dapat berupa kegiatan mengamati apa lampau, masa kini, dan masa depan.
yang menarik bagi peserta didik. Dapat juga guru Melatih daya kritis peserta didik untuk
memperhatikan dan menggunakan saat yang memahami fakta sejarah secara benar.
tepat untuk mengajar. Guru juga dapat Menumbuhkan apresiasi dan
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah.
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
terbuka ―Ubahlah lingkungan kelas menjadi Menumbuhkan pemahaman peserta didik
tempat dimana murid-murid terpanggil untuk terhadap proses terbentuknya bangsa
Indonesia melalui sejarah yang panjang
berpendapat, membuat pilihan, dan dan masih berproses hingga masa kini
merefleksikan tindakan mereka, dan bawalah dan masa yang akan datang.
pembelajaran keluar dari ruang kelas (Satria Tujuan mata pelajaran geografi yaitu :
Dharma, 2008).
Memahami pola spasial, lingkungan dan
Berdasarkan ulasan diatas, tulisan ini kewilayahan serta proses yang berkaitan.
dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa melalui Menguasai keterampilan dasar dalam
Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan siswa memproleh data dan informasi,
akan memiliki kecerdasan ekologis sehingga mengkomunikasikan dan menerapkan
tidak akan merusak alam dalam aktivitasnya. pengetahuan geografi.
Menampilkan prilaku peduli terhadap
lingkungan hidup dan memanfaatkan
II. TUJUAN PENDIDIKAN ILMU sumber daya alam secara arif serta
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) memiliki toleransi terhadap keragaman
Pendidikan adalah proses pembudayaan budaya masyaraakat.
(enkulturasi) untuk membentuk perilaku dan sikap Tujuan mata pelajaran sosiologi yaitu :
seseorang yang didasari oleh ilmu pengetahuan
Memahami konsep-konsep sosiologi
dan keterampilan, sehingga setiap individu dapat seperti sosialisasi, kelompok sosial,
memainkan perannya masing-masing, ukuran struktur sosial, lembaga sosial,
keberhasilannya adalah perubahan sikap dan perubahan sosial, dan konflik sampai
tingkah laku. (Nata, 2014: 364) dengan terciptanya integrasi sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah Memahami berbagai peran sosial daldam
kehidupan bermasyarakat.
satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang

Mega Wati 341


Menumbuhkan sikap, kesadaran, dan 1. Pengertian Belajar
kepedulian sosial dalam kehidupan
Belajar merupakan sebuah proses yang
bermasyarakat.
kompleks yang terjadi pada semua orang dan
Tujuan mata pelajaran ekonomi yaitu : berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi
Memahami sejumlah konsep ekonomi hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa
untuk mengaitkan peristiwa dan masalah seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya
ekonomi dengan kehidupan sehari-hari perubahan tingkah laku yang bersifat
terutama yang terjadi dilingkungan
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
individu, rumah tangga, masyarakat, dan
negara. (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan
sikap (afektif).
Menampilkan sikap ingin tahu terhadap
sejumlah konsep ekonomi yang Menurut Gagne (dalam Eveline Siregar,
diperlukan untuk mendalami ilmu 2011: 4) ―learning is relatively permanent change
ekonomi. in behavior that result from past experience or
Membentuk sikap bijak, rasional dan purposeful instruction‖. Belajar adalah suatu
bertanggungjawab dengan memiliki perubahan perilaku yang relatif menetap yang
pengetahuan dan keterampilan ilmu
dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun
ekonomi manajemen dan akuntansi yang
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah dari pembelajaran yang bertujuan/direncanakan.
tangga, masyarakat, dan negara. Pengalaman diperoleh individu dalam
interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak
Membuatkeputusan yang
bertanggungjawab mengenai nilai-nilai direncanakan maupun yang direncanakan,
sosial ekonomi dalam masyarakat sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat
majemuk baik dalam skala nasional relatif menetap.
maupun internasional. (Melly dalam
Menurut Eveline Siregar (2011: 5) bahwa
Abbas, 2015: 189)
belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang
berlangsung dalam interaksi dengan
Departemen Pendidikan Nasional, tahun lingkungannya yang menghasilkan perubahan
2006 halaman 28 (dalam Annisa R.V: 2014: th) , yang bersifat relatif konstan. Dikemukakan oleh
tujuan pembelajaran IPS adalah: 1) Euis Karwati (2014: 188) sebuah proses
meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat, 2)
perubahan di dalam kepribadian manusia
meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani,
sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi
meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan antara individu dengan lingkungan. Perubahan
bagi semua warga negara, 4) meningkatkan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
mutu lingkungan, 5) menjamin keamanan dan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
keadilan bagi semua warga negara, 6) peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
memberikan pengertian tentang hubungan kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya
internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
dan perdamaian dunia, 7) meningkatkan saling
pengertian antar golonngan dan daerah dalam Dari beberapa pendapat di atas, maka
menciptakan kesatuan dan persatuan nasional, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku berupa pengetahuan,
memelihara sifat-sifat kemanusiaan,
keterampilan dan sikap yang diperoleh dari
kesejahteraan rohaniah dan tatasusila yang luhur.
interaksi dengan lingkungan dan berlangsung
seumur hidup, dari lahir hingga liang kubur.
III. PEMBAHASAN 2. Teori Belajar
3.1 Pembelajaran Berbasis Lingkungan
342 Mega Wati
a. Teori Belajar Behavioristik pendidik dapat melihat kemampuan yang dimiliki
Aliran belajar dalam behavioristik ini adalah peserta didik.
proses perubahan tingkah laku dari akibat b. Teori Belajar Konstruktivistik
interaksi antara stimulus dan respons, faktor- Dalam teori belajar konstruktivistik, usaha
faktor belajar sangat dipengaruhi oleh untuk mengembangkan manusia agar memiliki
lingkungan. Beberapa ilmuwan yang kepekaan, bertanggung jawab, mandiri, mendidik
merupakan pendiri sekaligus penganut diri sendiri sepanjang hayat, serta dapat
behavioristik antara lain adalah Thorndike, berkolaborasi dalam memecahkan masalah.
Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner. Menurut Teori ini menjelaskan bahwa belajar sebagai
Zainal (2012: 58) ciri yang paling mendasar dari usaha pemberian makna oleh siswa kepada
aliran behaviorisme adalah bahwa perubahan pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi
tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma menuju pembentukan struktur kognitifnya.
S-R (Stimulus Respons), yaitu suatu proses yang Menurut Zainal (2012: 22) berbasis pada teori
memberikan respons tertentu terhadap sesuatu belajar konstruktivistik ini, maka pembelajaran
yang datang dari luar. Proses S-R ini terdiri dari yang efektif adalah pembelajaran yang mengakui
beberapa unsur dorongan, yaitu : (1) kebutuhan, dan menghargai dorongan diri manusia/siswa
(2) rangsangan, (3) respons, (4) penguatan. untuk mengonstruksikan pengetahuannya sendiri
Dengan melihat jabaran teori behavioristik, dan mengarahkan kegiatan pembelajarannya
implementasi penerapan dalam dunia pendidikan kepada aktivitas konstruksi pengetahuan oleh
adalah: siswa sendiri secara
proses belajar dapat terjadi dengan baik optimal. Karakteristik pembelajaran
apabila peserta didik ikut berpartisipasi konstruktivistik adalah:
secara aktif di dalamnya;
Membebaskan siswa dari belenggu
materi pelajaran dikembangkan di dalam kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas
unit-unit dan diatur berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan, dan memberikan
yang logis sehingga peserta kesempatan kepada siswa untuk
didik mudah mempelajarinya; mengembangkan ide-idenya secara lebih
tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik luas.
secara langsung sehingga peserta didik Menempatkan siswa sebagai kekuatan
dapat segera mengetahui apakah timbulnya interes, untuk membuat
respons yang diberikan sudah sesuai hubungan di antara ide-ide atau
dengan yang diharapkan atau belum;
gagasannya, kemudian
setiap kali peserta didik memberikan memformulasikan kembali ide-ide
respons yang benar perlu diberikan tersebut, serta membuat kesimpulan-
penguatan. Penguatan positif terbukti kesimpulan.
memberikan pengaruh yang lebih baik Guru bersama-sama siswa mengkaji
dari pada penguatan negatif. (Euis, 2014: pesan-pesan penting bahwa dunia
209-210) adalah kompleks, di mana terdapat
Dapat disimpulkan bahwa penekanan teori bermacam-macam pandangan tentang
kebenaran yang datangnya dari berbagai
belajar behavioristik, menjelaskan bahwa
interpretasi.
respons dan stimulus diibaratkan sebagai
pendidik dan peserta didik yang saling Guru mengakui bahwa proses belajar
berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar. serta penilaiannya merupakan suatu
usaha yang kompleks, sukar dipahami,
Akan tetapi, partisipasi aktif siswa diperlukan
tidak teratur, dan tidak mudah dikelola.
agar pembelajaran berlangsung seimbang dan (Zainal, 2012: 22)

Mega Wati 343


Dapat disimpulkan bahwa penekanan bahasa, kecerdasan logika/matematik,
teori belajar konstruktivistik, menjelaskan bahwa kecerdasan visual/ruang, kecerdasan kinestik/
dalam pembelajaran peserta didik diarahkan tubuh, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan
mempunyai sikap peka, tanggung jawab, mandiri interpersonal, kecerdasan intrapersonal,
dalam pemecahan masalah. Peserta didik kecerdasan naturalis, kecerdasan spiritual, dan
diberikan kebebasan untuk berekspresi dan kecerdasan eksistensial). Sehingga penilaian
mengembangkan ide-ide lalu bersama pendidik tidakterbatas pada aspek kognitif melainkan
melakukan pengkajian dan membuat suatu kecerdasan lain yang dapat dikembangkan oleh
kesimpulan. sekolah untuk meningkatkan mutu peserta didik
c. Teori kecerdasan majemuk melalui eksperimen, papan display, majalah
dinding, dan ekstrakurikuler.
Teori ini dikemukakan oleh Gardner yang
dikembangkan oleh tokoh lain, terdiri dari d. Teori holistik
kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/ Pembelajaran holistik bersumber dari filsafat
matematik, kecerdasan visual/ruang, kecerdasan pendidikan holistik yang berpandangan bahwa
kinestik/tubuh, kecerdasan musical/ritmik, pada dasarnya seorang individu dapat
kecerdasan interpersonal, kecerdasan menemukan identitas, makna dan tujuan hidup
intrapersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan melalui hubungannya dengan masyarakat,
spiritual, dan kecerdasan eksistensial. Semua lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual.
kecerdasan tersebut perlu dilatihkan untuk Pendidikan holistik berusaha membangkitkan
mengembangkan keterampilan hidup. Para pakar rasa hormat dan gairah belajar generasi muda
sebelum Gardner memberikan tekanan bahwa terhadap kehidupan secara intrinsik. Strategi
kecerdasan hanya pada aspek kognitif, namun pembelajaran holistik lebih mementingkan variasi
Gardner berpendapat bahwa suatu keseluruhan. pembelajaran sesuai dengan gaya
Menurutnya tidak ada manusia yang sangat belajar peserta didik dan dapat mengembangkan
cerdas dan tidak cerdas untuk seluruh aspek diri peserta didik dan dapat mengembangkan diri
pada dirinya. Ada manusia yang memiliki peserta didik sebagai manusia.
kecerdasan tinggi pada salah satu aspek
kecerdasan tersebut. Prinsip-prinsip dasar dan konsep pendidikan
Menurut Zainal (2012: 28) strategi holistik meliputi keterhubungan (connectedness),
pembelajaran kecerdasan majemuk bertujuan menyeluruh (wholeness) dan menjadi (being).
agar semua potensi anak dapat berkembang Prinsip keterhubungan merupakan konsep yang
melalui strategi dasar pembelajarannya dimulai berasal dari filsafat holisme mengenai
dengan: (1) membangunkan/memicu keterhubungan realitas yang dikembangkan lebih
kecerdasan, (2) memperkuat kecerdasan, (3) lanjut dalam teori ekologi, fisika quantum dan
mengajarkan dengan/untuk kecerdasan, (4) teori sistem. Prinsip ini meliputi:
mentransfer kecerdasan. Kegiatan dapat a) Interdependence(saling tergantung),
dilakukan dengan cara menyediakan hari-hari yaitu bahwa fungsi bagian bergantung
karir, study tour, eksperimen, majalah dinding, erat dengan bagian dan sistem lain
papan display. secara keseluruhan.
Interrelationship (saling berhubungan),
Dapat disimpulkan bahwa penekanan teori
yaitu bahwa terdapat hubungan jaringan
belajar kecerdasan majemuk, menjelaskan yang kompleks di antara bagian sistem
bahwa kecerdasan yang dimiliki peserta didik dengan sistem lain.
mencakup sepuluh aspek: (kecerdasan verbal/
344 Mega Wati
Participatory (keterlibatan), yakni bahwa e. Perubahan tingkah laku menjadi sesuatu
setiap pengamat selalu terkait erat yang relatifmenetap.
dengan lingkungannya dalam memahami Belajar terjadi karena adanya interaksi
realitas yang diamati. dengan lingkungan.
Non-linearity ( tidak linear ), yaitu bahwa
Sedangkan menurut Eveline Siregar (2011:
pola interaksi yang kompleks terjadi lebih
4-5) belajar adalah sebuah proses yang
umum (more common), dari pada pola
interaksi sebab-akibat yang bersifat kompleks yang di dalamnya terkandung
linear (Zainal, 2012: 30-31) beberapa aspek. Aspek aspek tersebut adalah:
a. bertambahnya jumlah pengetahuan,
Model pembelajaran holistik menekankan
nilai-nilai cinta, tanggung jawab, kearifan, b. adanya kemampuan mengingat dan
mereproduksi,
spiritualitas dan kebijaksanaan. Nilai-nilai
tersebut sangat relevan dengan tuntutan c. ada penerapan pengetahuan,
pendidikan agama. Demikian pula dari segi d. menyimpulkan makna,
proses pembelajaran yang menggunakan e. menafsirkan dan mengaitkannya dengan
pendekatan experiential, reflective, imaginative, realitas, dan
inspirational, transformative dan journeying. f. adanya perubahan sebagai pribadi. Dari
(Zainal, 2012: 31) dua pendapat diatas dapat
Dapat disimpulkan bahwa penekanan teori disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam belajar,
belajar holistik, menjelaskan bahwa dalam sebagai berikut:
sebuah pendidikan diperlukan hubungan dengan a. terdapat perubahan tingkah laku peserta
masyarakat, lingkungan alam dan nilai-nilai didik, baik tingkah laku yang dapat
spiritual untuk dapat mengembangkan diri pada diamati maupun yang tidak,
peserta didik. Dalam teori ini, memiliki konsep b. perubahan tingkah laku tersebut meliputi
keterhubungan, menyeluruh dan aspek kognitif, afektif, psikomotor dan
campuran,
menjadi sehingga diharapkan dapat
mengembangkan sikap cinta, kearifan dan c. perubahan terjadi melalui pengalaman
atau latihan,
kebijaksanaan melalui lingkungan sekitarnya
(dalam hal ini masyarakat dan lingkungan alam d. belajar terjadi karena adanya interaksi
dengan lingkungan,
sekolah).
e. adanya kemampuan mengingat dan
3. Aspek-aspek dalam Belajar mereproduksi.
Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 7) belajar 4. Lingkungan
mengandung hal-hal pokok sebagai berikut:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. Belajar merupakan proses usaha, dan
berarti memerlukan waktu tertentu. (2005: 877) lingkungan adalah keadaan sekitar
yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah
b. Terdapat perubahan tingkah lakupeserta
laku makhluk hidup. Segala sesuatu yang ada
didik selama proses belajar, baik tingkah
laku yang dapat diamati maupun yang disekitar manusia yang mempengaruhi
tidak. perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung.
c. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi
aspek kognitif, afektif, psikomotor dan Menurut Bahrudin Supardi (2009: 11)
campuran. lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai :
d. Perubahan terjadi melalui pengalaman daerah tempat suatu makhluk hidup berada;
atau latihan. keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu

Mega Wati 345


makhluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang itu sama (sadar = tahu). Jadi apabila berbicara
meliputi suatu makhluk hidup atau sekumpulan tentang ketidaktahuan maka hal itu juga
makhluk hidup. membicarakan ketidaksadaran. Seseorang yang
Otto Soemarwono (1994: 53-54) tahu akan arti pentingnya lingkungan sehat bagi
mengemukakan bahwa sifat lingkungan hidup makhluk hidup, maka orang tersebut akan
ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama, jenis senantiasa menjaga dan memelihara lingkungan.
dan masing-masing jenis unsur lingkungan hidup b. Faktor kemiskinan
tersebut. Kedua, hubungan atau interaksi antar Kemiskinan membuat orang tidak peduli
unsur dalam lingkungan hidup itu. Ketiga, dengan lingkungan. kemiskinan adalah keadaan
kelakuan atau kondisi unsur lingungan hidup. ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
Keempat, faktor non materiil suhu, cahaya dan hidup minimum. Dalam keadaan miskin, sulit
kebisingan. Faktor- faktor inilah yang sekali berbicara tentang kesadaran lingkungan,
menentukan lingkungan hidup akan menjadi yang dipikirkan hanya cara mengatasi
lebih baik atau akan menjadi lebih buruk. Untuk kesulitannya, sehingga pemikiran tentang
menciptakan lingkungan yang harmonis, antar pengelolaan lingkungan menjadi terabaikan.
faktor lingkungan dan lingkungannya haruslah c. Faktor kemanusiaan
seimbang. Dengan peka atau sadar terhadap
lingkungan, maka lingkungan akan menjadi lebih Kemanusiaan diartikan sebagai sifat-sifat
baik serta dapat memberikan sesuatu yang manusia. Menurut Chiras (1991) dikatakan
positip yang dapat kita manfaatkan dengan baik. manusia adalah bagian dari alam atau pengatur
alam. Pengatur atau penguasa disini diartikan
Peduli terhadap lingkungan berarti ikut manusia memiliki sifat serakah, yaitu sifat yang
melestarikan lingkungan hidup dengan sebaik- menganggap semuanya untuk dirinya dan
baiknya, bisa dengan cara memelihara, keturuannya.Adanya sifat dasar manusia yang
mengelola, memulihkan serta menjaga ingin berkuasa maka manusia tersebut
lingkungan. Pedoman yang harus diperhatikan mengenyampingkan sifat peduli terhadap
dalam kepedulian atau pelestarian lingkungan sesama.
antara lain:
d. Faktor gaya hidup
a. Menghindarkan dan menyelamatkan
sumber bumi dari pencemaran dan Dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
kerusakan. dan Teknologi (Iptek) dan teknologi informasi
Menghindari tindakan-tindakan yang serta komunikasi yang sangat pesat, tentunya
dapat menimbulkan pencemaran, berpengaruh pula terhadap gaya hidup manusia.
merusak kesehatan dan lingkungan. Gaya hidup yang mempengaruhi perilaku
Memanfaatkan hidup sumberdaya alam manusia untuk merusak lingkungan adalah gaya
yang renewable (yang tidak dapat hidup hedonisme (berfoya-foya), materialistik
diganti) dengan sebaik-baiknya.
(mengutamakan materi), sekularisme
Memelihara dan memperbaiki lingkungan (mengutamakan dunia), konsumerisme (hidup
untuk generasi mendatang. konsumtif), serta individualisme (mementingkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran diri sendiri).
lingkungan: (Amos Neolaka, 2008: 41) 5. Pendidikan Lingkungan
a. Faktor ketidaktahuan Menurut Martiman S. Sarumaha dan Dety
Tidak-tahu berlawanan dengan kata tahu. Mulyanti (2013) bahwa landasan kebijakan
Poedjawijatna menyatakan bahwa sadar dan tahu pendidikan berbasis lingkungan hidup terdiri dari:
346 Mega Wati
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun Dalam laporan Tbilisi-2 1978 mengenai
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan prinsip-prinsip pendidikan lingkungan adalah
Hidup; berikut ini, yakni pendidikan lingkungan:
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
suatu proses sepanjang hayat;
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
pendidikan yang bersifat interdisiplin
c. Kesepakatan Bersama Kementrian
Negara Lingkungan Hidup dengan dan holistik yang berkenaan dengan
alam dan aplikasinya;
Departemen Pendidikan Nasional
KEP.7/MENLH/06/2005 dan Nomor:05/ pendekatan pendidikan holistik, bukan suatu
VI/KB/2005; pendidikan yang hanya tertuju pada satu
pokok;
d. Memorandum bersama antara
Departemen Pendidikan dan menyadari keeratan hubunganserta
Kebudayaan dengan Kantor Menteri hubungan timbal balik antara manusia
Negara Lingkungan Hidup Nomor 0142/ dan sistem alam;
U/1996 danNomor KEP:89/MENLH/ memandang lingkungan sebagai suatu
5/1996 tentangPembinaan dan keseluruhan yang mencakup sosial,
Pengembangan Pendidikan Lingkungan politis, ekonomi, teknologi, moral, aspek
Hidup. rohani dan estetika;
Dalam IUCN/UNESCO tahun 1970 mengenali sumber daya material dan energi
menjabarkan bahwa ―Pendidikan lingkungan itu kedua-duanya dengan berbagai batas
keberadaannya;
adalah suatu proses untuk mengenali nilai-nilai
mendorong keikutsertaan dalam belajar
dan menjelaskan konsep dalam rangka melalui pengalaman;
mengembangkan keterampilan, sikap yang
menekankan sifat bertanggung jawab secara
diperlukan untuk memahami serta menghargai
aktif;
hubungan timbal balik antara manusia, budaya,
dan lingkungan biofisiknya‖. (Syukri, 2013: 39) menggunakan teknik mengajar dan belajar
dengan jangkauan luas, dengan
Pendidikan lingkungan tidak hanya menekankan pada aktivitas praktis dan
memberikan pengetahuan tentang lingkungan pengalaman langsung;
tetapi juga meningkatkan kesadaran terhadap mempunyai kaitan dengan masalah lokal ke
lingkungan dan kepeduliannya dengan kondisi dimensi global, serta dimensi masa lalu,
lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan saat ini, dan masa depan;
individu akan dapat memahami pentingnya harus ditingkatkan dan didukung oleh
lingkungan, dan bagaimana keterkaitan organisasi, situasi belajar terstruktur, dan
institusi secara keseluruhan;
lingkungan dengan masalah ekonomi, sosial,
budaya, serta pembangunan. Oleh karenanya, mendorong pengembangan kepekaan,
kesadaran, pemahaman, pemikiran kritis
bila pendidikan dipahami sebagai usaha sadar
dan memecahkan masalah keterampilan;
untuk membentuk sikap dan perilaku manusia,
maka pendidikan lingkungan dipahami sebagai
mendukung klarifikasi yang berguna dan
upaya mengarahkan indvidu ke arah perubahan pengembangan nilai sensitivitas terhadap
gaya hidup dan perilaku yang ramah lingkungan. lingkungan;
Pendidikan lingkungan diarahkan untuk mempunyai berhubungan dengan
mengembangkan pemahaman dan motivasi pembentukan etika lingkungan. (Syukri,
serta keterampilan dan kepedulian terhadap 2013: 38)
penggunaan dan konservasi sumber daya alam
Menurut Hungerford dan Volk (dalam
secara wajar. Syukri,2013: 36) dalam penelitiannya tentang

Mega Wati 347


pendidikan lingkungan mencatat bahwa pendidik berbasis lingkungan harus didesain sedemikian
dapat mengubah perilaku siswa bila kepada rupa sehingga terjadi proses belajar yang
siswa : diharapkan serta tercapainya tujuan
diajarkan tentang konsep kebermaknaan pembelajaran sebagaimana yang diinginkan.
lingkungan secara ekologi dan saling Menurut Syukri (2013: 69) pelaksanaan
keterkaitan diantaranya; pendidikan lingkungan sama halnya dengan
menyediakan rancangan yang cermat pendidikan di bidang ilmu yang lain, yakni
dan kesempatan luas bagi pelajar untuk hendaknya mampu membelajarkan siswa.
mencapai tingkat kepekaan tertentu Dikemukakan pulaoleh Yusuf dalam (Syukri,
terhadap lingkungan yang terwujud dalam
2013: 69), namun dalam pembelajarannya
keinginan untuk bertindak secara benar
terhadap lingkungan; hendaknya menggunakan pendekatan integratif.
menyediakankurikulumyang Sehingga penerapannya dalam masing-
mengajarkan keterampilan yang masing mata pelajaran yang berasal dari disiplin
dibutuhkan peserta didik terampil dalam ilmu yang berbeda, tentunya sangat tergantung
menganalisis isu lingkungan dan pada konten materi yang akan diajarkan yang di
diberikan waktu untuk mengaplikasikan dalamnya terkait erat dengan permasalahan
keterampilannya;
lingkungan. Di sini pesan-pesan pendidikan
menyediakansuatuseting
lingkungan berupa pengetahuan, keterampilan,
pembelajaranyangdapat
sikap, dan kepedulian dapat disampaikan tanpa
meningkatkan harapan terhadap
mengurangi makna kegiatan pembelajaran
penguatan terwujudnya tindakan yang
bertanggung jawab pada diri peserta terhadap materi disiplin ilmu pokok yang
didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bersangkutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pendidikan lingkungan adalah proses pendidikan lingkungan bersifat interdisiplin.
mengenali nilai-nilai dan konsep tentang
lingkungan yang bersifat Menurut Syukri (2013: 57-58), pembelajaran
interdisiplin,dalamrangka berbasis lingkungan mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
mengembangkan keterampilan,
kesadaran serta kepedulian terhadap a. unsur empirik, yakni memberikan
lingkungan dan sumber daya alam secara kesempatan yang seluas-luasnya kepada
wajar. peserta didik untuk berinteraksi dengan
lingkungannya secara langsung.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Di sini peserta didik dapat mengamati,
Pembelajaran merupakan suatu upaya yang memahami, menganalisis, dan
dilakukan oleh seorang guru untuk menginterpretasi segenap fenomena dan
membelajarkan peserta didik agar dapat memiliki sumber daya yang ia temukan di
pengetahuan dan keterampilan tertentu sesuai lingkungan itu;
dengan hal yang dipelajarinya. Proses ini b. unsur kepedulian, yaitu dengan
berisikan arahan yang dilakukan oleh seorang memberikan sentuhan tertentu yang
guru kepada peserta didik untuk melakukan mampu membangkitkan kesadaran
bahwa lingkungan merupakan suatu hal
suatu tindakan belajar yang dapat membangun yang kompleks. Dalam hal ini, peserta
dan menghasilkan pengetahuan, keterampilan, didik digiring agar memahami bahwa
dan sikap pada dirinya sehingga terjadi segenap unsur yang ada di lingkungan
perubahan perilaku yang terwujud dalam suatu itu saling berinteraksi dan saling
hasil pembelajaran. Dalam kaitan nya dengan mempengaruhi. Keberadaan unsur yang
lingkungan menjadikan pembelajaran satu akan berpengaruh terhadap unsur
yang lainnya;
348 Mega Wati
c. unsur estetik, yaitu memberikan yang ada dimuka bumi, mengatur kesejahteraan
pemahaman kepada peserta didik dan pemerintahnya, dan lain sebagainya yang
tentang keberadaan sumber daya mengatur serta mempertahankan kehidupan
amienities (kenikmatan). Peserta didik
diberikan pemahaman bahwa adanya masyarakat. Penerapannya dalam masing-
sumber-sumber daya yang mampu masing mata pelajaran yang berasal dari disiplin
memenuhi kebutuhan-kebutuhan non- ilmu yang berbeda, tergantung pada konten
fisik yang dibutuhkan manusia, seperti materi yang akan diajarkan yang di dalamnya
pemandangan alam, tatanan terkait erat dengan permasalahan lingkungan.
lingkungan yang asri yang menyejukkan Pesan-pesan pendidikan lingkungan berupa
rasa serta memberikan ketentraman, dan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
lain-lain. Hal ini sekaligus menanamkan kepedulian dapat disampaikan tanpa mengurangi
rasa tanggung jawab peserta didik
terhadap sumber daya lingkungan makna kegiatan pembelajaran terhadap materi
tersebut; disiplin ilmu pokok yang bersangkutan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pendidikan lingkungan
d. unsur sosial, dalam hal ini materi yang
diberikan mencakup kehidupan sosial, bersifat interdisiplin.
budaya, dan ekonomi masyarakat. Pembelajaran berbasis lingkungan adalah
Peserta didik hendaknya diberikan
sistem belajar yang diberikan guru di sekolah
kesempatan untuk mengamati kehidupan
dengan mengintegrasikan unsur lingkungan pada
sosial suatu masyarakat;
setiap pelajaran di sekolah tanpa mengurangi
bagaimana suatu masyarakat
berinteraksi dengan sesama dan makna pembelajaran tersebut. Pembelajaran
lingkungannya; bagaimana budaya- berbasis lingkungan meliputi pengetahuan,
budaya lokal yang berkaitan dengan keterampilan, dan sikap peserta didik terhadap
pengelolaan lingkungan tumbuh dan lingkungan sekitar. Jadi dengan kecerdasan
terpelihara di masyarakat serta dampak ekologis yang akan dimiliki peserta didik, melalui
yang dihasilkannya. pendidikan disekolah akan mampu membantu
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan berkelanjutan penduduk Indonesia
pembelajaran berbasis lingkungan adalah sistem demi memiliki kualitas berwawasan lingkungan
belajar yang diberikan guru di sekolah dengan yang akan membuat anak cucu dapat menikmati
mengintegrasikan unsur lingkungan pada setiap sumber daya alam yang ada.
pelajaran di sekolah tanpa mengurangi makna
pembelajaran tersebut. Pembelajaran berbasis
lingkungan meliputi pengetahuan, keterampilan
DAFTAR PUSTAKA
dan sikap peserta didik terhadap lingkungan
Abbas, E. W. (2014). Mewacanakan Pendidikan IPS Cet.
sekitar. Kedua. Banjarbaru: FKIP Unlam Press.
Abbas, E. W. (2015). Pendidikan IPS Berbasis
IV. KESIMPULAN Kearifan Lokal. Banjarmasin: FKIP Unlam.
Akhadi, M. (2009). Mengenali Dampak Lingkungan
Secara mendasar Pendidikan IPS berkenaan dalam Pemanfaatan sumber-sumber.
dengan kehidupan manusia yang melibatkan Yogyakarta .Graha Ilmu.
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS Amos Neolaka. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta:
berkenaan dengan cara manusia menggunakan PT. Rineka Cipta.
usaha memenuhi kebutuhan materialnya, Annisa Rosa Vanya (2014). Pengembangan Green
memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan Behavior Melalui Babasan Paribasa Sunda Dalam
Pelajaran Ips : PTK Di Kelas V11-C SMPN 44
jiwanya, pemanfaatan sumber daya Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Mega Wati 349


Bahrudin Supardi. (2009). Berbakti Untuk Bumi. Bandung:
Rosdakarya.
Capra, F. (2002). Jaring-jaring Kehidupan. Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru.
Euis Karwati dkk. (2014). Manajemen Kelas.
Bandung:Alfabeta
Eveline Siregar dkk. (2011). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Martiman S Sarumaha & Dety Mulyanti. (2013).
Landasan Kebijakan Pendidikan Lingkungan
Diakses pada tanggal 27 September 2016
dari http://guruidaman.blogspot.com/2013//11/
implementasi-pendidikan lingkungan.html
Nata, A. (2014). Sosiologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Rajawali Press.
Otto Soemarwono. (1994). Ekologi Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Bandung: Djambatan.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Cet. Pertama. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sudrajat, Akhmad (2008) Sumber Belajar http://
akhmadsudrajat.wordpress.com /2008/04/15/
Diakses tanggal 27 September 2016.
Satria Dharma (2008), PENDIDIKAN DI MASA DEPAN.
Presentasi. KLUB GURU. Surabaya, 12 Januari
2008, www. klubguru . com/content/
file.php?file=by_Satria_Dharma.ppt\
Syukri Hamzah. 2013. Pendidikan Lingkungan. Bandung:
PT Refika Aditama.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus
Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Zainal Arifin Ahmad. (2012). Perencanaan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pedagogia.

350 Mega Wati


UPAYA MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN PROGRAM
KAMPUNG IKLIM DI DESA BIHARA HILIR KECAMATAN
AWAYAN KABUPATEN BALANGAN
Mia Samihartini
mia.alpra@gmail.com

ABSTRACT
Climate change can be characterized by the occurrence of extreme weather events such as the rise or fall of air
temperature, heavy rain, tornado or hurricane. It takes handling to strengthen concrete action at the local level that can
contribute to mitigation measures to reduce greenhouse gas emissions and adaptation measures to increase the
capacity of all stakeholders in dealing with the impact of climate change. By running the program, the climate village
will raise the value of self-reliance and mutual cooperation for rural communities to become more environmentally
friendly. The method used is a qualitative method. The results showed that the activities undertaken by the public in
flood control, natural resource management as a potential local, regulate the behavior of healthy and clean life,
perform the 3Rs of waste management, greening and protecting forests from wild fires going well.
Keywords: effort, building the village, and the village of Climate Program.

I. PENDAHULUAN deforestasi yang mempunyai kemampuan untuk


Perubahan suhu yang terjadi saat ini diyakini menyerap CO2.
sebagai akibat terjadinya akumulasi gas rumah Kenaikan suhu bumi meningkatkan ancaman
kaca (GRK) di atmosfer. Berbagai kegiatan terhadap resiko terjadinya bencana terkait iklim
manusia dalam pembangunan menyebabkan seperti banjir, longsor, kekeringan, gagal panen,
konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer keragaman hayati, kenaikan muka air laut serta
semakin bertambah, termasuk penggunaan bahan kesehatan manusia. Usaha untuk memberdayakan
bakar fosil, proses penguraian sampah dan limbah, pertanian juga terbentur oleh maraknya alih fungsi
penggunaan pupuk kimia serta pembakaran jerami. lahan. Lahan pertanian yang subur telah beralih
Keberadaan GRK di atmosfer menyebabkan radiasi fungsi menjadi peruntukan lain dan tidak jarang
gelombang panjang sinar matahari terperangkap yang menyebabkan kerusakan lingkungan (Hairiah
sehingga suhu bumi menjadi naik dan et al., 2004; Suprayogo et al., 2004). Perubahan
mengakibatkan perubahan iklim. Peningkatan GRK iklim merupakan sebuah realitas yang telah
di atmosfer diperparah oleh berkurangnya luas dirasakan secara luas di berbagai belahan dunia,
hutan atau sehingga diperlukan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

MIA SAMIHARTINI 351


aksi nyata untuk meningkatkan ketahanan GRK. Program Kampung Iklim (Proklim) pertama
masyarakat terhadap dampak perubahan iklim kali diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan
serta upaya pengurangan emisi GRK sebagai Hidup pada tahun 2011. Program ini digagas
komponen yang diperlukan dalam pembangunan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat
berkelanjutan. dalam melaksanakan adaptasi dan mitigasi
Perubahan iklim sendiri diartikan sebagai perubahan iklim. Untuk itu, masyarakat pada
perubahan pola cuaca dalam kurun waktu yang lokasi minimal setingkat RW/dusun/dukuh dan
sangat panjang, mulai darsawarsa hingga jutaan maksimal setingkat kelurahan atau desa,
tahun. Perubahan iklim antara lain ditandai oleh didorong untuk melakukan aksi-aksi lokal terkait
terjadinya berbagai peristiwa cuaca ekstrim seperti dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan.
naik atau turunnya suhu udara, hujan deras, puting Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan
beliung atau badai. Isu perubahan iklim telah Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19/2012
menjadi perhatian banyak pihak baik tingkat tentang Program Kampung Iklim. Bagi
internasional, regional, nasional dan lokal. masyarakat yang berhasil melaksanakan upaya-
Dibutuhkan penanganan dengan memperkuat aksi upaya tersebut, Pemerintah memberikan
nyata di tingkat lokal yang dapat berkontribusi penghargaan Proklim dan menjadikan lokasi
terhadap upaya mitigasi untuk mengurangi emisi terpilih sebagai model percontohan dalam
gas rumah kaca serta upaya adaptasi untuk penerapan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan
meningkatkan kapasitas seluruh pihak dalam iklim.
menghadapi dampak perubahan iklim.
Adaptasi perubahan iklim merupakan II. PEMBAHASAN
proses untuk memperkuat dan membangun Dalam menghadapi perubahan iklim,
strategi antisipasi dampak keragaman dan seluruh pihak termasuk masyarakat desa perlu
perubahan iklim serta melaksanakannya melakukan tindakan adaptasi untuk
sehingga mampu mengurangi dampak negatif menyesuaikan diri terhadap dampak yang
dan mengambil manfaat positifnya. Sedangkan ditimbulkan serta mitigasi untuk mengurangi
mitigasi merupakan usaha penanggulangan emisi GRK. Dengan dilakukannya upaya
untuk mencegah terjadinya perubahan iklim adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi masyarakat diharapkan akan meningkat
atau meningkatkan penyerapan gas-gas rumah sehingga risiko yang mungkin terjadi dapat
kaca dari berbagai sumber emisi. Aksi adaptasi diminimalkan. Selain mengurangi emisi GRK,
dan mitigasi perubahan iklim yang dapat upaya mitigasi yang dilakukan dapat menekan
dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat lokal biaya adaptasi, karena semakin besarnya
mencakup pengendalian banjir, peningkatan konsentrasi GRK yang memicu perubahan iklim,
ketahanan pangan, penanganan kenaikan muka akan memicu dampak perubahan iklim yang
air laut, pengendalian penyakit terkait iklim dan lebih besar, sehingga akan berdampak pada
lain-lain. biaya pelaksanaan upaya adaptasi.
Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah Dengan dilakukannya upaya adaptasi
program berlingkup nasional yang dikembangkan terhadap perubahan iklim, ketahanan masyarakat
Kementerian Lingkungan Hidup (KHL) untuk diharapkan akan meningkat sehingga risiko yang
mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh mungkin terjadi dapat diminimalkan, antara lain
pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk dengan cara menyiapkan infrastruktur yang tahan
meningkatkan ketahanan terhadap dampak terhadap bencana iklim, memperkuat
perubahan iklim dan penghargaan terhadap
352 MIA SAMIHARTINI
kemampuan ekonomi, kapasitas sosial, tingkat memberikan manfaat nyata terhadap upaya
pendidikan, serta menerapkan teknologi adaptasi penanganan perubahan iklim. Pendataan dan
perubahan iklim yang sesuai dengan kondisi pengukuran manfaat tersebut dibatasi pada
lokal. Selain melakukan upaya adaptasi, luasan tertentu dengan menggunakan
masyarakat perlu terus didorong untuk terminologi ―Kampung Iklim‖.
melakukan tindakan mitigasi yang akan Kampung Iklim merupakan lokasi yang
memberikan kontribusi terhadap pengurangan masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi
emisi GRK secara global. dan mitigasi perubahan iklim secara
Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan berkesinambungan. Dalam hal ini kampung
iklim dapat terintegrasi dengan kegiatan adalah wilayah administratif yang terdiri atas
pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan rukun warga, dusun atau dukuh, kelurahan atau
masyarakat di tingkat lokal dengan desa, dan wilayah administratif lain yang
memperhatikan faktor risiko iklim dan dampak dipersamakan dengan itu. Penetapan lokasi
perubahan iklim yang mungkin terjadi. Seluruh kampung iklim dilakukan melalui serangkaian
upaya yang telah dilaksanakan masyarakat, proses penilaian yang dilaksanakan melalui
perlu diinventarisasi dan terdata dengan baik Program Kampung Iklim (ProKlim). ProKlim
agar dapat diukur kontribusinya terhadap diharapkan akan memperkuat kemitraan
pencapaian target pengurangan emisi GRK dan berbagai pemangku kepentingan dalam
peningkatan kapasitas adaptasi nasional. menghadapi perubahan iklim serta memfasilitasi
Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan penyebarluasan dan pertukaran informasi
iklim di lokasi ProKlim dapat berupa: mengenai upaya terbaik (best practises) adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim.
Pengendalian kekeringan, banjir dan
longsor Uraian kegiatan yang dapat dilaksanakan
Peningkatan ketahanan pangan oleh masyarakat dalam kerangka Program
Pengendalian penyakit terkait iklim Kampung Iklim adalah sebagai berikut:
Penanganan atau antisipasi kenaikan 1. Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim
muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, aasi
Upaya adaptasi terhadap dampak
atau erosi akibat angin, gelombang tinggi
perubahan iklim dapat dilaksanakan melalui
Pengelolaan sampah, limbah padat dan kegiatan antara lain:
cair
Pengolahan dan pemanfataan air limbah a. Pengendalian kekeringan, banjir, dan
longsor
Penggunaan energi baru terbarukan,
konservasi dan penghematan energi 1) Pemanenan air hujan
Budidaya pertanian Pemanenan air hujan adalah mengumpulkan
Peningkatan tutupan vegetasi; dan dan menampung air hujan, termasuk aliran air
Pencegahan dan penanggulangan permukaannya, semaksimal mungkin pada saat
kebakaran hutan dan lahan curah hujan tinggi untuk dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam menangani atau
Pendataan aksi lokal adaptasi dan mitigasi
mengantisipasi kekeringan. Air hujan dapat
perubahan iklim dapat dilaksanakan melalui
pendekatan yang bersifat bottom-up, yaitu dengan dikumpulkan misalnya dengan membuat lubang
mendorong berbagai pihak mengumpulkan penampung air, embung dan penampungan air
informasi mengenai kegiatan yang sudah hujan (PAH). Bentuk dan ukuran penampung air
dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat hujan disesuaikan dengan kondisi dan

MIA SAMIHARTINI 353


kemampuan masyarakat setempat, bisa dalam Sistem peringatan dini adalah rangkaian
skala individu maupun komunal. sistem dalam kegiatan kesiapsiagaan untuk
2) Peresapan air menginformasikan akan timbulnya kejadian
bencana banjir, meliputi antara lain:
Peresapan air adalah upaya untuk
pengoperasian ―Sistem Peringatan Banjir‖ yang
meningkatkan resapan air dan mengembalikan
dapat memantau tinggi muka air dan debit air
air semaksimal mungkin ke dalam tanah terkait
pada setiap titik pantau, pelaporan hasil
dengan penanganan atau antisipasi kekeringan,
misalnya melalui pembuatan biopori, sumur pemantauan, penyiapan jalur evakuasi dan
resapan, Bangunan Terjunan Air (BTA), rorak, penyampaian informasi secara cepat kepada
dan Saluran Pengelolaan Air (SPA). masyarakat yang dapat dilakukan dengan
menggunakan alat komunikasi tradisional
3) Perlindungan dan pengelolaan mata air
maupun modern.
Perlindungan dan pengelolaan mata air 7) Rancang bangun yang adaptif
perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko
terjadinya kekeringan akibat perubahan iklim. Dalam mengantisipasi risiko terjadinya
Kegiatan dapat mencakup upaya fisik seperti bencana banjir akibat perubahan iklim, salah
pembuatan struktur pelindung mata air dan satu upaya adaptasi yang dapat dilakukan
konservasi tumbuhan di sekitar lokasi mata air, adalah dengan merancang atau memodifikasi
maupun non-fisik seperti pembuatan aturan- kontruksi bangunan misalnya dengan cara
meninggikan struktur bangunan, menerapkan
aturan lokal yang dapat menjamin mata air tetap
rancangan rumah panggung atau rumah apung.
hidup.
4) Penghematan penggunaan air 8) Terasering
Dengan adanya potensi peningkatan curah
Penghematan penggunaan air adalah upaya
hujan akibat perubahan iklim, salah satu upaya
untuk menggunakan air secara efektif dan efisien
sehingga tidak mengalami pemborosan, yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko
misalnya penggunaan kembali air yang sudah longsor dan erosi adalah melalui pembuatan
dipakai untuk keperluan tertentu dan terasering pada lahan dengan kemiringan
pembatasan penggunaan air. tertentu. Terasering merupakan konservasi tanah
atau pengawetan tanah yang dibuat sejajar garis
Penyediaan sarana dan prasarana kontur yang dilengkapi saluran peresapan,
pengendalian banjir
saluran pembuangan air, serta tanaman penguat
Pembuatan sarana dan prasarana teras yang berfungsi sebagai pengendali erosi
pengamanan banjir diperlukan dalam dan longsor.
mengantisipasi perubahan pola hujan akibat 9) Penanaman vegetasi
perubahan iklim yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya banjir. Strategi pengendalian banjir Penanaman vegetasi akan memperkuat
untuk pengaturan debit banjir dilakukan misalnya upaya pengendalian bencana longsor dan erosi
melalui kegiatan pembangunan dan pengaturan tanah, sekaligus juga memberikan manfaat
bendungan dan waduk banjir, tanggul banjir, terhadap upaya konservasi air tanah dan
palung sungai, pembagi atau pelimpah banjir, penanganan lahan kritis. Jenis vegetasi dapat
dipilih sesuai dengan kondisi lokal.
daerah retensi banjir, dan sistem polder.
6) Sistem peringatan dini (early warning sys- b. Peningkatan ketahanan pangan
tem) Periode musim hujan dan musim kemarau
tidak dapat lagi diramalkan secara pasti.
354 MIA SAMIHARTINI
Beberapa kali terjadi kesalahan dalam tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Sistem
menentukan saat tanam karena cuaca yang irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi,
mengalami penyimpangan berkepanjangan. manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan
Disamping itu suhu yang demikian tinggi irigasi, dan sumber daya manusia. Keandalan air
membuat beberapa tanaman tidak dapat irigasi diwujudkan melalui kegiatan membangun
berproduksi secara optimum sehingga waduk, waduk lapangan, bendungan, bendung,
menurunkan hasil panen. Akankah ketahanan pompa, dan jaringan drainase yang memadai,
pangan dapat bertahan jawaban sesungguhnya mengendalikan mutu air, serta memanfaatkan
bersumber pada niat manusia untuk berbesar kembali air drainase. Setiap pembangunan
hati menjaga lingkungan melalui kegiatan jaringan irigasi dilengkapi dengan pembangunan
pembangunan yang mengkombinasikan jaringan drainase yang merupakan satu kesatuan
kepentingan lingkungan dan kebutuhan hidup dengan jaringan irigasi yang bersangkutan.
dengan serasi (Budiastuti,2006). Ada beberapa Jaringan drainase berfungsi untuk mengalirkan
hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelebihan air agar tidak mengganggu
ketahanan pangan, yaitu: produktivitas lahan. Sistem irigasi/drainase yang
1) Sistem pola tanam baik dapat mengurangi risiko gagal tanam dan
gagal panen. Penerapan sistem irigasi hemat air
Pola tanam merupakan suatu urutan tanam
akan memperkuat kapasitas adaptasi untuk
pada sebidang lahan dalam satu tahun, termasuk
mengantisipasi ketersediaan air yang berkurang
didalamnya masa pengolahan tanah. Pola tanam
akibat semakin panjangnya musim kemarau
terbagi dua yaitu pola tanam monokultur dan pola
pada daerah tertentu yang merupakan salah satu
tanam polikultur. Pertanian monokultur adalah
dampak perubahan iklim.
pertanian dengan menanam tanaman sejenis,
misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, Pertanian terpadu (integrated farming/
atau kedelai saja. Tujuan menanam secara mix farming).
monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Sistem pertanian terpadu merupakan sistem
Sedangkan pola tanam polikultur ialah pola yang menggabungkan kegiatan pertanian,
pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain
bidang lahan yang terusun dan terencana dengan yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan
menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas lahan
serta menghasilkan keuntungan yaitu mengurangi dan memperkuat ketahanan pangan. Dalam
serangan hama, menambah kesuburan tanah, dan praktek pertanian terpadu, output dari salah satu
memutus siklus hama/ penyakit. Contoh pola tanam budidaya menjadi input kultur lainnya yang akan
polikultur yaitu tumpang sari, tumpang gilir, meningkatkan kesuburan tanah dan
tanaman bersisipan, tanaman campuran, dan menyeimbangkan semua unsur hara organik
tanaman bergiliran. Penerapan sistem pola tanam yang mengarah pada terwujudnya konsep
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pertanian organik ramah lingkungan dan
untuk meminimalkan risiko dampak perubahan berkelanjutan.
iklim. 4) Pengelolaan potensi lokal.
2) Sistem irigasi/drainase Pengelolaan potensi lokal merupakan berbagai
Irigasi adalah usaha penyediaan, upaya perlindungan, pengembangan dan
pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk pemanfaatan tanaman dan hewan lokal yang dapat
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi mendukung peningkatan ketahanan pangan,
irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah terutama tanaman dan hewan lokal yang

MIA SAMIHARTINI 355


memiliki potensi untuk beradaptasi terhadap (ketepatan), seperti tepat waktu, tepat
kondisi iklim ekstrim. dosis pupuk, dan tepat komoditas.
5) Penganekaragaman tanaman pangan. Padi apung, yaitu tanaman padi ditanam
pada media yang dapat mengapung di
Salah satu upaya yang dapat dilakukan atas permukaan air untuk
untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen mengantisipasi bahaya banjir.
akibat dampak perubahan iklim adalah melalui Pertanian organik, termasuk menerapkan
penganekaragaman tanaman pangan. Dengan sistem pengendalian hama terpadu untuk
keragaman jenis yang ditanam, maka tanaman meminimalkan penggunaan pestisida
pangan yang tumbuh pada suatu lokasi tertentu kimia, dan pengendalian hama secara
menjadi semakin bervariasi sehingga jika terjadi mekanis.
kegagalan panen pada jenis tertentu masih ada Teknologi pemuliaan tanaman dan hewan
jenis tanaman lain yang dapat dipanen. ternak.
Sistem dan teknologi pengelolaan lahan Pemuliaan tanaman merupakan suatu usaha
dan pemupukan. yang dilakukan untuk memperoleh bibit yang secara
Peningkatan ketahanan pangan dengan genetik baik dengan cara menyeleksi, sehingga
mempertimbangkan risiko iklim dapat dilakukan akan diperoleh tanaman yang memiliki kualitas
melalui penerapan inovasi sistem dan teknologi unggul. Pemuliaan dapat dilakukan dengan cara
pengelolaan lahan dan pemupukan antara lain hibridasi (perkawinan silang), mutasi genetik
seperti: dengan cara radiasi, dan rekayasa genetik.
Pemuliaan hewan merupakan suatu kegiatan dalam
Tanam padi hemat air, misalnya dengan
model irigasi berselang/bertahap peternakan atau pemeliharaan hewan yang
(intermittent irigation), dan tabela (tanam bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu
benih langsung/seeded rice) di lahan maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk
irigasi. karakteristik yang diinginkan manusia. Pemuliaan
Penggunaan pupuk unsur hara mikro, tanaman dan hewan ternak dapat diarahkan untuk
misalnya unsur Si yang bermanfaat menghasilkan varietas yang tahan terhadap cuaca
dalam meningkatkan daya tahan ekstrim akibat perubahan iklim misalnya panas yang
tanaman padi terhadap serangan hama terik, kekeringan, dan hujan angin.
penyakit dan tahan rebah akibat curah
hujan ekstrim yang sangat deras. 8) Pemanfaatan lahan pekarangan
Pengelolaan lahan tanpa bakar, yaitu Pemanfaatan pekarangan adalah
upaya maksimal terhadap sisa panen pekarangan yang dikelola melalui pendekatan
berupa seresah yang dapat terpadu dengan membudidayakan berbagai jenis
dimanfaatkan untuk pupuk organik dan
tanaman, ternak dan ikan di halaman rumah,
mulsa (penutup permukaan tanah).
sehingga dapat menjamin ketersediaan bahan
Teknologi minapadi yaitu penggabungan pangan yang beranekaragam secara terus
antara budidaya padi dan pemeliharaan
menerus dan sekaligus meningkatkan
ikan air tawar dalam satu lokasi.
Teknologi ini membutuhkan ketepatan pemenuhan gizi keluarga.
dalam pengelolaan air agar sesuai untuk c. Pengendalian penyakit terkait iklim
kehidupan ikan dan aktifitas budidaya Kegiatan yang dapat meminimalkan risiko
tanaman lainnya dan tidak mengganggu
kehidupan ikan. terjadinya peningkatan wabah penyakit akibat
perubahan iklim seperti demam berdarah, ma-
Precision farming, yaitu model pertanian
yang mengutamakan presisi laria, diare dan penyakit akibat vektor lainnya
antara lain adalah:
356 MIA SAMIHARTINI
1) Pengendalian vektor untuk mengantisipasi terjadinya penyakit terkait
Vektor adalah artropoda yang dapat perubahan iklim seperti diare, malaria,
menularkan, memindahkan dan/atau menjadi DBD.
sumber penular penyakit terhadap manusia. 3) Sanitasi dan air bersih
Pengendalian vektor adalah semua kegiatan atau
Sanitasi adalah upaya pengendalian semua
tindakan yang ditujukan untuk menurunkan
faktor lingkungan fisik manusia, yang mungkin
populasi vektor serendah mungkin sehingga
menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal
keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya
yang merugikan, bagi perkembangan fisik,
penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah
kesehatan, dan daya tahan hidup manusia.
atau menghindari kontak masyarakat dengan
Sanitasi lingkungan dapat diartikan sebagai
vektor sehingga penularan penyakit tular vektor
kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan
dapat dicegah. Pengendalian Vektor Terpadu
mempertahankan standar kondisi lingkungan
(PVT) merupakan pendekatan yang
yang mendasar yang mempengaruhi
menggunakan kombinasi beberapa metode
kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut
pengendalian vektor yang dilakukan berdasarkan mencakup:
azas keamanan, rasionalitas, dan efektifitas
pasokan air yang bersih dan aman
pelaksanaannya serta dengan
pembuangan limbah dari hewan, manusia
mempertimbangkan kelestarian keberhasilannya. dan industri yang efisien
perlindungan makanan dari kontaminasi
Pengendalian vektor dapat dilakukan biologis dan kimia
dengan pengelolaan lingkungan secara fisik atau udara yang bersih dan aman
mekanis, penggunaan agen biotik, baik terhadap rumah yang bersih dan aman.
vektor maupun tempat perkembangbiakannya
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dan/atau perubahan perilaku masyarakat serta
dapat mempertahankan dan mengembangkan PHBS adalah semua perilaku kesehatan
kearifan lokal sebagai alternatif. Beberapa yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
mengendalian vektor adalah: sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan
3M (menguras, menimbun,menutup) aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat.
sarang nyamuk; Upaya sosialisasi dan pelembagaan PHBS,
pengendalian perindukan nyamuk dan contohnya mencuci tangan dengan sabun,
tikus; menggunakan jamban sehat dan menggunakan
memperbaiki lingkungan agar tidak ada air bersih. Penerapan PHBS dapat memperkuat
genangan air; ketahanan masyarakat dalam mengantisipasi
memasukkan ikan dalam kolam/pot wabah penyakit terkait iklim.
tanaman; 2. Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim Upaya
membentuk Tim Jumantik (Juru mitigasi untuk mengurangi emisi
Pemantau Jentik).
GRK dapat dilaksanakan melalui kegiatan antara
Sistem kewaspadaan dini lain:
Merupakan upaya masyarakat untuk a. Pengelolaan sampah dan limbah padat,
mengetahui lebih dini mengenai kondisi berupa:
penyakit terkait perubahan iklim, contohnya 1) Pewadahan dan Pengumpulan
adalah penerapan sistem kewaspadaan dini

MIA SAMIHARTINI 357


Pewadahan sampah adalah suatu cara (bahan daur ulang, produk lain, dan
penampungan sampah sebelum energi). Peng olahan sampah dapat
dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dilakukan antara lain dengan
dibuang ke tempat pembuangan akhir. pengompasan atau menggunakan
Tujuan utama dari pewadahan adalah: insinerator yang memenuhi persyaratan
menghindari terjadinya sampah yang teknis.
berserakan sehingga mengganggu Pemanfaatan
lingkungan dari kesehatan, kebersihan
dan estetika Upaya masyarakat untuk memanfaatkan
limbah padat dan gas metana yang
memudahkan proses pengumpulan
sampah dan tidak membahayakan dihasilkan dari proses pengolahan
petugas pengumpulan sampah, baik limbah, misalnya dengan melakukan 3R
petugas kota maupun dari lingkungan (R e d u c e , Reuse, and Rec ycle ),
setempat. pemanfatan gas metana dari limbah
Sistem pengumpulan sampah adalah organik sebagai sumber energi, dan
cara atau proses pengambilan sampah pemanfaatan pupuk organik dari proses
mulai dari tempat pewadahan/ pengomposan.
penampungan sampah dari sumber Penerapan konsep zero-waste
timbulan sampah sampai ketempat Upaya masyarakat untuk mengolah limbah
pengumpulan sem entara/stasiun padat dari kegiatan rumah tangga sehingga
pemindahan atau sekaligus ke tempat tidak ada sampah yang dibuang ke
pembuangan akhir (TPA). Pewadahan lingkungan, dengan memaksimalkan
dan pengumpulan sampah perlu pengurangan jumlah sampah,
dilakukan untuk mencegah dekomposisi pengomposan tingkat rumah tangga dan
atau pembusukan sampah yang tidak pengoperasian bank sampah.
pada tempatnya baik di tingkat rumah
b. Pengolahan dan pemanfaatan limbah
tangga maupun komunal, yang akan cair, meliputi:
memberikan kontribusi terhadap emisi
Domestik
GRK.
Pengolahan Upaya masyarakat untuk mengolah
limbah cair domestik di tingkat komunal
Pengolahan sampah merupakan bagian ya ng dilengkapi dengan instalasi
dari penanganan sampah yang menurut penangkap gas metana, contohnya
UU No 18 Tahun 2008 didefinisikan tangki septik dilengkapi dengan instalasi
sebagai proses perubahan bentuk penangkap metana, dan memanfaatkan
sampah dengan mengubah karakteristik, gas metana sebagai sumber energi
komposisi, dan jumlah sampah. baru;
Pengolahan sampah secara umum
Industri rumah tangga
merupakan proses transformasi sampah
baik secara fisik, kimia maupun biologi Upaya untuk mengolah limbah cair yang
Pengolahan sampah merupakan dilengkapi dengan instalasi penangkap
kegiatan yang dimaksudkan untuk gas metana dan pemanfaat gas metana
mengurangi jumlah sampah, disamping sebagai sumber energi baru, misalnya
memanfaatkan nilai yang masih instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
anaerob yang dilengkapi penangkap gas
terkandung dalam sampah itu sendiri
metana.
358 MIA SAMIHARTINI
Penggunaan energi baru, terbarukan Upaya masyarakat untuk mengurangi emisi
dan konservasi energi, berupa: gas rumah kaca dari kegiatan pasca panen
1) Teknologi rendah emisi gas rumah kaca di sektor pertanian, misalnya dengan tidak
membakar jerami di sawah dan
Penerapan teknologi rendah emisi gas
menghindari proses pembusukan jerami
rumah kaca, misalnya penggunaan
akibat penggenangan sawah.
tungku hemat energi, kompor sekam
padi, kompor berbahan bakar biji-bijian e. Peningkatan ttutupan vegetasi
non-pangan, lampu biogas, dan briket Sistem tutupan lahan dengan aneka
sampah; vegetasi merupakan lubuk yang efektif menyerap
Energi baru terbarukan CO2 untuk proses fotosintesis dan hasil
fotosintesis bersih sangat dipengaruhi oleh
Energi terbarukan adalah sumber energi
konsentrasi CO2 tersebut (Sinclair et al., 1998)
yang dihasilkan dari sumber energi yang
secara alamiah tidak akan habis dan Penghijauan
dapat berkelanjutan jika dikelola dengan Penghijauan adalah kegiatan untuk
baik, antara lain: panas bumi, bahan memulihkan, memelihara dan
bakar nabati (biofuel), aliran air sungai, meningkatkan kondisi lahan agar dapat
panas surya, angin, biomassa, biogas, berproduksi dan berfungsi secara opti-
ombak laut dan suhu kedalaman laut. mal, baik sebagai pengatur tata air atau
Efisiensi energi pelindung lingkungan.

Efisiensi energi didefinisikan sebagai Praktik wanatani


semua metode, teknik, dan prinsip-prinsip Wanatani atau agroforestri adalah sistem
yang memungkinkan untuk dapat penggunaan lahan (usaha tani) yang
menghasilkan penggunaan energi lebih mengkombinasikan pepohonan dengan
efisien dan membantu penurunan tanaman pertanian untuk meningkatkan
permintaan energi global sehingga keuntungan, baik secara ekonomis maupun
mengurangi emisi GRK. Upaya yang lingkungan. Agroforestri (Wanatani) secara
dapat dilakukan misalnya dengan harfiah merupakan kombinasi antara
menerapkan perilaku hemat listrik, pertanian dan kehutanan yang berawal dari
menggunakan lampu hemat energi (non- tema mul-tiple use of forest land (hutan
pijar), dan memaksimalkan pencahayaan serbaguna) yang tercetus dalam World
alami. Forestry Con-gress pada tahun 1960 di
d. Pengelolaan budidaya pertanian Seattle, Amerika Serikat (Wiradinata,
1981). Semenjak itu hutan yang semula
Pengurangan pupuk dan modifikasi hanya berfungsi sebagai penghasil kayu
sistem pengairan
terutama untuk bahan bangunan
Upaya masyarakat untuk mengurangi berkembang menjadi penghasil kayu untuk
emisi gas rumah kaca akibat penggunaan keperluan selain bangunan, pemelihara
pupuk dan pestisida kimia, misalnya dan pengatur tata air, perlindungan satwa,
menggunakan pupuk organik, penghasil pangan dan pakan ternak serta
pengolahan biomasa pupuk, dan model sebagai tempat rekreasi. Pada sistem ini,
irigasi berselang/bertahap (intermittent terciptalah keanekaragaman tanaman
irigation); dalam suatu luasan lahan sehingga akan
Kegiatan pascapanen mengurangi

MIA SAMIHARTINI 359


risiko kegagalan dan melindungi tanah penggunaan air, penyediaan sarana dan
dari erosi serta mengurangi kebutuhan prasarana pengendalian banjir, sistem
pupuk atau zat hara dari luar kebun peringatan dini, rancang bangun yang
adaptif, terasering, dan penanaman
karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
vegetasi.
f. Pencegahan dan penanggulangan Peningkatan ketahanan pangan dengan
kebakaran hutan dan lahan cara sistem pola tanam, sistem drainase/
Sistem pengendalian kebakaran hutan irigasi, pertanian terpadu, pengelolaan
dan lahan potensi lokal, penakeragaman tanaman
pangan, sistem dan teknologi
Pengendalian kebakaran hutan merupakan pengelolaan lahan dan pemupukan,
aktifitas melindungi hutan dari kebakaran liar dan teknologi pemuliaan tanaman dan hewan
penggunaan api untuk mencapai tujuan dalam ternak, pemanfaatan lahan pekarangan.
pengelolaan hutan, dengan melakukan kegiatan Pengendalian penyakit terkait iklim
pencegahan, pemadaman, dan penanganan dengan cara pengendalian vektor, sistem
pasca kebakaran. kewaspadaan dini, sanitasi dan air
2) Pengelolaan lahan gambut bersih, dan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
Upaya masyarakat untuk mengelola lahan
Pengelolaan sampah dan limbah padat
gambut secara lestari dengan melakukan
berupa pewadahan dan pengumpulan,
pembukaan lahan tanpa bakar dan pengelolaan pengolahan sampah, pemanfaatan
tata air lahan gambut. Kebakaran hutan dan limbah, dan penerapan konsep zero-
lahan gambut dapat menambah jumlah emisi waste.
GRK sehingga perlu dikendalikan. Penggunaan energi baru, terbarukan dan
konservasi energi berupa teknologi
rendah emisi gas rumah kaca, energi
III. KESIMPULAN DAN SARAN baru terbarukan, dan efisiensi energi.
Dengan menjalankan program kampung iklim Pengelolaan budidaya pertanian berupa
maka akan menumbuhkan nilai kemandirian dan Pengurangan pupuk dan modifikasi
gotong royong bagi masyarakat untuk menjadi desa sistem pengairan, dan kegiatan
lebih berwawasan lingkungan. Membangun negara pascapanen.
dan bangsa di atas prinsip kemandirian dengan Peningkatan tutupan vegetasi dengan
cara penghijauan dan praktik wanatani.
mengoptimalkan kemampuan sumber daya
manusia, alam dan budaya yang dimiliki In-donesia Pencegahan dan penanggulangan
serta diprioritaskan seluas-luasnya bagi kebakaran hutan dan lahan dengan cara
sistem pengendalian kebakaran hutan
kesejahteraan dan kejayaan bangsa Indonesia.
dan lahan, dan pengelolaan lahan
Sikap dan tindakan untuk bekerja sama dengan gambut.
orang maupun kelompok warga bangsa yang lain
dalam urusan-urusan yang terkait dengan Manfaat dengan dilaksanakannya berbagai
kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
kepentingan bersama, kemasyarakatan dan
di desa meliputi:
negara. Upaya masyarakat terhadap dampak
perubahan iklim dapat dilaksanakan melalui 1) Manfaat ekonomi
kegiatan antara lain: Masyarakat dapat memperoleh manfaat
Pengendalian banjir, kekeringan dan secara ekonomi dari kegiatan adaptasi dan
tanah longsor dengan cara pemanenan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan,
air hujan, peresapan air, perlindungan misalnya penggunaan biogas dapat mengurangi
dan pengolahan mata air, penghematan
360 MIA SAMIHARTINI
belanja bahan bakar, kegiatan daur ulang Adi Nugroho W.C. et al, 2005. Panduan Pengendalian
Kebakaran hutan dan lahan gambut. Wetlands In-
sampah, dan pengolahan gula aren dari pohon
ternational. Bogor.
enau.
2) Manfaat lingkungan
Masyarakat dapat merasakan manfaat
peningkatan kualitas lingkungan dari kegiatan
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, misalnya
muncul sumber-sumber air baru, peningkatan
kesuburan tanah, dan peningkatan kerapatan
tanaman penutup tanah.
Pengurangan dampak kejadian iklim
ekstrim
Berkurangnya kejadian banjir, longsor,
kekeringan, dan bencana terkait iklim lainnya.
Bagi desa yang sudah menjadi kampung
iklim diharapkan agar masyarakat selalu
memanfaatkan sumber daya alam sebagaimana
mestinya, karena sebagian masyarakat desa
bekerja dibidang agraris, dan diharapkan Desa
Bihara Hilir dijadikan contoh untuk desa-desa
yang lain yang belum menyadari akan dampak
dari perubahan iklim saat ini. Saran untuk
pemerintah agar sepenuhnya dapat membantu
dan mendukung masyarakat kampung iklim
untuk selalu peduli terhadap lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
Budiastuti, S. 2006. Sistem Agroforestri: Bentuk
Pemanfaatan Lahan Untuk Keberlanjutan Fungsi
Agronomi dan Ekologi. Buku Teks. Dalam Proses.
Hairiah, K., Widianto, D. Suprayogo, R. H. Widodo, P.
Purnomosidhi, S. Rahayu dan M. Van Noordwijk.
2004. Ketebalan Seresah Sebagai Indikator Daerah
Aliran Sungai (DAS) Sehat. World Agroforestry Cen-
tre. Bogor Indonesia
Sinclair, T. R and F. P. Gardner. 1998. Environmental
Limits Plant Productions Principle of Ecology.
Plant Production (Eds: T. R.Sinclair and F. P.
Gardner). CAB. International.
Wiradinata. 1981. Agroforestri di Indonesia. Pro-
ceeding Seminar Agroforestri dan Pengendalian
Perladangan, Nopember. Jakarta.
Syaifuddin, 2015. Program Kampung Iklim (ProKlim)
Untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Bekantan Vol.
3/No.2/2015.

MIA SAMIHARTINI 361


MIA SAMIHARTINI
362
PROKLAMASI 17 MEI 1949: BUKTI NASIONALISME
MASYARAKAT KALIMANTAN SELATAN
MIFTAHURRAHMAN
emev6694@gmail.com

ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan yang berjuang melawan penjajah
pada masa Revolusi Kemerdekaan. Puncak dari segala perlawanan tersebut adalah diproklamirkannya
Proklamasi 17 Mei 1949. Proklamasi yang diproklamirkan oleh Hasan Basri ini, menolak dibentuknya Negara
Federasi yang tercantum pada persetujuan Linggajati, menuntut tetap adanya NKRI, dan Kalimantan Selatan
adalah tetap bagian dari NKRI. Peristiwa bersejarah ini sarat akan nilai-nilai kebangsaan. Melalui dunia
pendidikan, kita harus merefleksikan nilai-nilai yang luhur ini, menyampaikan sebuah kisah heroik kepada
generasi muda, agar ia bangga menjadi Orang Kalimantan Selatan dan Bangga menjadi Orang Indonesia. Kita
sebagai Orang Kalimantan Selatan patut bangga dan bersyukur dengan adanya peristiwa ini. Peristiwa yang
membuktikan bahwa kita adalah orang yang memiliki jiwa nasionalisme yang tidak diragukan lagi.
Kata Kunci: Revolusi Kemerdekaan Kalimantan Selatan, Proklamasi 17 Mei 1949, Nasionalisme.

I. PENDAHULUAN Australia diboncengi tentara Belanda dengan


Pada hakikatnya tidak ada satu bangsa pun personel 160 orang lengkap dengan pegawai
didunia ini yang sudi dijajah kembali setelah sipilnya langung menduduki kantor-kantor yang ada
mereasakan manisnya kemerdekaan. Hal itu di Banjarmasin, Kandangan, Amuntai, Barabai, dan
pulalah yang sangat dirasakan rakyat Indonesia lain-lain dibawah pimpinan Mayor A.L. van
pada masa Revolusi Kemerdekaan. Assenderp, dengan tujuan mengembalikan
kekuasaannya (Wajidi, 2015: 4-5).
Kalimantan Selatan pun tak luput dari
incaran. Datangnya tentara Australia yang Rakyat Kalimantan Selatan pun tak tinggal
merupakan bagian dari pasukan sekutu di diam, terjadilah perlawanan-perlawanan di
Kalimantan Selatan pada tanggal 17 September berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Melalui
1945. Pasukan ini bertujuan membebaskan para tulisan ini saya ingin menceritakan peristiwa yang
tawanan yang ditawan pada masa Jepang, bersejarah ini sarat akan nilai-nilai kebangsaan,
melucuti, menawan, dan mengembalikan tentara salah satunya sikap nasionalisme.
jepang kenegaranya. Ternyata tidak hanya Peristiwa sejarah pasti mengandung nilai
sampai disitu, ternyata kedatangan tentara (M.Z Arifin Anis: 2014). Semangat dan nilai-nilai

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

MIFTAHURRAHMAN 363
luhur ini harus sampai estafetnya kepada Pemerintah Republik Indonesia menerima
generasi muda Kalimantan Selatan. Melalui pasukan sekutu dengan sikap terbuka, karena
pendidikan adalah salah satu jalannya. Sudah pada saat itu tidak terlihat itikad buruk yang
saatnya kita bangga dan bersyukur menjadi dapat membahayakan keutuhan Republik
Orang Kalimantan Selatan yang memiliki jiwa Indonesia. Ternyata pasukan sekutu diboncengi
nasionalisme yang tinggi. Hal ini dibuktikan orang-or-ang NICA yang memiliki misi untuk
dengan adanya peristiwa Proklamasi 17 Mei mengembalikan kekusaan kolonial Belanda.
1949.
Orang-orang NICA kemudian
II. PEMBAHASAN mempersenjatai KNIL (Koninklijke Nederlands
2.1 Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan Indische Leger) yang baru dilepaskan sebagai
Selatan dan Proklamasi 17 Mei 1949 tawanan Jepang (Hamid Hasan, dkk: 1986).
Tentara sekutu pun ternyata mendukung aksi ini
Indonesia memproklamirkan diri sebagai
dengan cara ikut ambil andil dalam beberapa
bangsa yang telah merdeka pada tanggal 17
tragedi yang bersifat memancing permusuhan.
Agustus 1945, tetapi ternyata perjuangan belum
Kemudian terjadilah perlawanan-perlawanan
berakhir sampai disitu. Adanya keinginan Belanda
hebat rakyat Indonesia. Perang terhadap sekutu
untuk kembali menjajah Indonesia, melalui NICA
dan NICA dikobarkan di daerah-daerah di Indo-
(Netherlands Indies Civil Administration) (Alex
nesia, seperti di; Surabaya, Ambarawa, Medan,
Koroh: 2009), mengharuskan rakyat Indonesia
Bandung, dan lain-lain.
yang baru merasakan manisnya kemerdekaan
kembali mengobarkan perlawanan. Kalimantan Selatan pun tak luput dari
incaran NICA, pada tanggal 17 September 1945
Revolusi Kemerdekaan yang terjadi pada
kisaran tahun 1945-1949, melahirkan sebuah mereka datang dengan armada laut yang besar.
sejarah perjuangan yang tak mungkin dilupakan. Mereka berniat menancapkan kembali tajinya di
tanah Borneo. Peristiwa 10 Oktober, adalah
Kedatangan tentara sekutu di Indonesia kejadian yang membuat rakyat Kalimantan
menimbulkan masalah baru. Mereka ini dibawah Selatan marah, pasalnya pada tanggal tersebut
komando SEAC (South East Asia Command)
akan diadakan pawai akbar atau pawai merah
dibawah Lord Louis Mountbatten. Pada tanggal
putih untuk menyambut kemerdekaan dalam
29 September 1945 di Tanjung Priok mendarat
rangka pembentukan Komite Nasional Indonesia
pasukan sekutu yang merupakan bagian dari
Kalimantan Selatan digagalkan oleh NICA (M.
SEAC yang diberi nama AFNEI (Allied Forces
Suriansyah Ideham, dkk: 2003).
Netherland East Indies). Pasukan ini dibawah
komando Letnan Jendral Sir Philip Christison. Kebencian rakyat Kalimantan selatan
Diantara tugasnya adalah: terhadap NICA pun tergambarkan pada
serangkaian insiden, seperti halnya
Menerima peneyerahan dari tentara
Jepang; penganiayaan serdadu NICA di pasar Minseng,
penikaman polisi NICA di Barabai, penghancuran
Membebebaskan tawanan perang pihak
sekutu; mobil NICA di Banua Padang Rantau, dan di
berbagai tempat lainnya (M. Suriansyah Ideham,
Melucuti senjata tentara Jepang dan
mengembalikan mereka ke Jepang; dan dkk: 2003)

Menjamin keadaan damai untuk Berbicara revolusi fisik di Kalimantan Selatan,


kemudian menyerahkan kekuasaan Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan adalah salah
kepihak pemerintahan sipil. (Hamid satu tonggak perjuangan di Kalimantan Selatan.
Hasan, dkk: 1986) Pasukan yang terbentuk dari
364 MIFTAHURRAHMAN
pejuang-pejuang tangguh dari berbagai seperjuangan yang saling membantu satu sama
kelaskaran yang dikonsolidasikan oleh Brigjend. lain.
H. Hasan Basri ke dalam Divisi IV ALRI Divisi IV ALRI tidak hanya piawai dalam
Pertahanan Kalimantan (Wajidi: 2007). perang gerilya, namun juga mempunyai strategi
Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan yang matang dalam berbagai aspek, bidang
sangat piawai dalam pembagian-pembagian politik, sosial, dan ekonomi. Contohnya Divisi IV
daerah kekuasaan teritorialnya. Pembagian ini ALRI mempunyai strategi dalam bidang ekonomi,
dilakukan dengan tujuan pemfokusan dengan cara mencegah masuknya uang rakyat
penyusunan dan penyempurnaan daerah teritori ke pemerintahan belanda, pemblokiran suplai
masing-masing, sekaligus mematikan mata logistik untuk Belanda, pemogokan umum, dan
rantai spionase Belanda. sebagainya (Wajidi, 2015).
Pada tiap lingkungan dibentuk ―seksi‖ yang Belanda pun semakin terdesak dan menarik
bertugas mengurus lingkungannya. Kepala seksi pos-pos militernya di daerah terpencil dan
adalah juga komandan pasukan, karena tiap seksi memperkuat pos militernya dikota-kota. Melihat
memiliki pasukan yang disebut ―Riwas‖. Dengan sikap Belanda yang mulai menunjukkan indikasi
demikian kekuasaannya meliputi bidang sipil dan semakin melemahnya kekuatan Belanda, para
militer. Beberapa seksi digabungkan dalam sebuah pejuang semakin bertambah semangatnya.
―pangkalan‖ dengan nama markas pangkalan. Ditambah lagi dengan ditariknya pos-pos Belada
Markas itu memiliki pasukan yang namanya di daerah terpencil, menjadikan para pejuang
pasukan penggempur yang berwenang dalam memiliki daerah teritorial. Momen ini pun
wilayah teritorialnya. Selain itu terdapat pula dimanfaatkan Divisi IV ALRI untuk membuat
markas daerah yang membawahi semua daerah pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh seorang
Markas Pangkalan. Kode rahasia tiap Markas Gubernur Tentara. Pada tanggal 17 Mei 1949 di
Daerah tetap sangat dirahasiakan terdapat lebih kumandangkanlah Proklamasi 17 Mei 1949 yang
dari 16 Markas Daerah dengan sandi-sandinya diproklamirkan oleh Hasan Basri selaku
seperti: Markas Daerah R-27 Birayang, Markas Gubernur Tentara (Wajidi, 2015).
Daerah Z-61 Pagat, Markas Daerah R-2 Ilung, Proklamasi yang berisikan tentang sikap
Markas Daerah R-27B Paringin, Markas Daerah O- masyarakat Kalimantan Selatan yang tidak
12 Haruyan, Markas Daerah X-18 Kandangan, menerima adanya Negara federasi yang
Markas Daerah O ½17 Rantau, Markas Daerah menjadikan Kalimantan Selatan bukan bagian
BN-5.U Amuntai, Markas Daerah BN-5.S dari NKRI. Proklamasi ini juga berisikan tentang
Tanjung/Kelua, Markas Daerah Baruh pernyataan masyarakat yang rela berjuang
Bahinu/Paringin, Markas Daerah RS- 10 Gajah hingga titik darah penghabisan untuk NKRI.
Mada Albio, Markas Daerah BN-10 Cerbon
2.2 Nilai-Nilai yang Harus Direfleksikan ke
Belawang Marabahan, Markas Daerah Kotabaru,
Dunia Pendidikan
Markas Daerah Anjir/Kapuas, Markas Daerah PS-
Nilai yang pertama adalah Nasionalisme.
Kota Gelap Martapura, Markas Daerah PS-14
Abdul Ghani (1964) mengatakan bahwa
Mojokerto Astambul, dan Markas Daerah PS-6
ST Bantam Banjarmasin (Wajidi: 2007) ―Nasionalisme Indonesia sebagai reaksi terhadap
kolonialisme‖. Peristiwa Proklamasi 17 Mei 1949
Bersatunya kelaskaran-kelaskaran dibawah adalah bukti bahwa masyarakat Kalimantan
konsolidasi Divisi IV ALRI memberikan dampak Selatan memiliki jiwa nasionalisme yang tidak
yang baik. Mempermudah penyusunan strategi diragukan lagi. Sebagai simbol perlawanan
perang gerilya, terbentuknya ikatan dingsanak

MIFTAHURRAHMAN 365
terhadap penjajah, dan sebagai ungkapan menerapkan nilai kebaikan tersebut di kehidupan
kesetiaan kepada NKRI. sehari-hari.
Nilai yang kedua adalah Persatuan. DAFTAR PUSTAKA
Persatuan adalah salah satu elemen penting dari
perjuanagan. Hal ini senada dengan Kartodirjo Alex A Koroh. 2009. Lintasan Sejarah Pemerintahan
(1993) yang mengemukakan bahwa untuk Daerah di Klimantan Selatan 1901-1957 .
Banjarbaru :Scripta Cendikia.
mensukseskan suatu perjuangan, maka rakyat
harus bersatu. Hasan Basri juga menyadari akan Hamid Hasan, Didih Sugandi, Kosoh Sastradinata. 1986.
Buku Materi Pokok Sejarah Indonesia. Departemen
pentingnya hal ini. Konsolidasi pun dilakukan, Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
perlawanan yang bersifat terpisah oleh M. Suriansyah Ideham, Syarifudin, A. Gazali Usman,
kelaskaran yang ada diberbagai daerah, akhirnya dkk. 2003. Sejarah Banjar. Banjarmasin:
disatukan dibawah komando Divisi IV ALRI BALITBANGDA Provinsi Kalimantan Selatan.
Pertahanan Kalimantan. M. Zaenal Arifin Anis, dkk. Mewacanakan Pendidikan
IPS. Banjarmasin: FKIP_Unlam Press
Nilai yang ketiga adalah Pantang Menyerah. Roeslan Abdulgani. 1964. Penggunaan Ilmu Sejarah.
Semangat pantang menyerah dari Pangeran Bandung: Prapanca.
Antasari yang berjuang melawan penjajah dan Sartono Kartodirdjo. 1993. Pembangunan Bangsa.
diteruskan oleh keturunannya selama kurang Yogyakarta: Adutya Media.
lebih 105 tahun. Ternyata semangat ini juga Wajidi. 2007. Proklamasi Kesetiaan Kepada Republik.
menginspirasi para pejuang pada masa Revolusi Banjarmasin: Pustaka Banua.
Kemerdekaan di Kalimantan Selatan. Hal ini Wajidi. 2015. Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan
tergambarkan dalam beberapa peristiwa Selatan 1945-1949. Yogyakarta: Ombak
pertempuran yang tak kenal kata menyerah
untuk mengusir penjajah. Hal ini dituangkan
dalam semboyan yang sangat familiar ditelinga
orang Kalimantan ―Dalas Hangit, Haram
Manyarah, Waja Sampai Kaputing‖.

III. SIMPULAN DAN SARAN


Dari sebuah peristiwa Proklamasi 17 Mei
1949, kita kembali berdialog dengan masa lalu.
Kita mendapati semangat nasionalisme yang ada
di dalamnya. Semangat Dalas Hangit, Haram
Manyarah, Waja Sampai Kaputing yang dulu
dicanangkan oleh Pangeran Antasari, ternyata
masih terpatri dihati para pejuang pada masa
Revolusi Kemerdekaan.
Sebagai orang-orang yang berkecimpung di
dunia pendidikan, Warisan nilai-nilai ini
seharusnya kita estafetkan kepada anak murid
kita. Agar mereka bangga menjadi Orang
Kalimantan Selatan, agar mereka bangga
menjadi Orang Indonesia, dan agar mereka dapat

366 MIFTAHURRAHMAN
EKSISTENSI DAN DAMPAK REGULASI PEMBERDAYAAN
SDA TERHADAP KERUSAKAN EKOLOGI DALAM
PERSPEKTIF AGAMA DAN AMDAL SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN IPS
MIRNA
mierna1453@gmail.com

ABSTRAK
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) sangat beragam dan banyak jumlahnya. Tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Dalam pengelolaan SDA, Pemerintah Indonesia mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Sejak tahun 1999 hak otonomi atau hak untur mengatur daerah sendiri telah diberlakukan di Indonesia. Regulasi
pemberdayaan SDA dibagi menjadi dua, oleh pusat dan daerah. Namun meskipun regulasi pengelolaan dan
pemberdayaan SDA diberlakukan dinegara ini, kerusakan dan pencemaran ekologi terus terjadi. Sikap korup
para pengelola dan pembuat peraturan menjadi salah satu faktor penyumbang kerusakan alam. Regulasi
pengelolaan SDA di Indonesia harus direvisi, tidak lagi berorientasi pada keuntungan dan kapital, namun pada
kesejahteraan rakyat dengan sandaran utama nilai religius dan AMDAL (berbasis STM).
Kata Kunci: Sumber Daya Alam, Regulasi SDA, Perda, Konservasi, Islam, AMDAL.

I. PENDAHULUAN konservasi Hukum Laut PBB, United Nation Con-


Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai salah satu vention on Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982,
negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam maka wilayah laut Indonesia menjadi sangat luas
(SDA) yang melimpah. Posisi strategis secara yaitu 5,8 Juta Km atau sama dengan tiga per
geografis yakni berada di tengah apitan dua empat. Selain itu Indonesia juga di kenal sebagai
samudera: Hindia dan pasifk, membuat kekayaan negara kepulauan yang memiliki garis pantai
alam laut Indonesia menjadi yang pal-ing indah dan terbesar didunia, karena itulah kekayaan laut
beragam di dunia. Banyak spesis terumbu karang bangsa ini secara ZEE bisa optimal didapatkan
dan ikan unik yang hanya dimiliki oleh perairan sebagai salah satu sektor yang menambah devisa
bangsa ini. Menurut deklarasi Djoenda (1957) yang negara dalam aspek kelautan. Tidak hanya sumber
berisikan konsepsi Negara Nusantara (Archipelagic daya alam perairan. Indonesia juga dikenal sebagai
State) yang diterima masyarakat dunia dan negara yang memiliki palsma nutfah yang
ditetapkan dalam melimpah. Bahkan UNESCO menobatkan
Indonesia sebagai salah satu negara

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

MIRNA 367
yang menjadi paru-paru dunia stelah Brazil dan hutan industri. Sedangkan SDA non Hayati sepeti
Zaire dengan hutan hujan amazonnya. Indone- timah, besi emas, batu bara, gas dan lain-lain.
sia bahkan dikatakan sebagai zambrud Semua sektor alam Indonesia menjadikan
Khatulistiwa, posisi astronomis di titik 6o LU 11 negara ini kaya, dan salah satu penunjang
oLS dan 95o BT serta 141o BT menjadi Indoensia
perekonomian negara yang baik, maka modal
mendapat penyinaran matahari yang intens. utamanya adalah SDA yang melimpah, yang dapat
Inilah yang menjadikan negara Indonesia berada dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran
di garis khatulistiwa dengan iklim tropis. Iklim ini rakyat negara Indonesia. Sebagaimana yang
juga yang membuat plasma nutfah Indonesia tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1,2 dan 3
identik dengan tanaman tropis yang rimbun. yang menyatakan bahwa ―Bumi, air dan kekayaan
Hutan hujan tropis merupakan jenis hutan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
yang mendominasi di negara ini. Di Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
hutan ini membentang luas, terutama di tiga kemakmuran rakyat‖. Oleh karena itu, perlu adanya
pulau besar yakni Kalimantan, Sumatera dan suatu aturan agar pengelolaan dan pemberdayaan
Sulawesi. Jika di amati dari atas dengan sistem SDA yang melimpah ini benar-benar tepat sasaran.
satelit wilayah hutan di Indonesia terlihat seperti Regulasi SDA adalah hal wajib yang harus dimiliki
batu zambrud (hijau pekat) karena jumlahnya oleh suatu negara agar kelestraian lingkungan dan
yang banyak. Hutan hujan tropis yang memiliki kemakmuran bisa di dapat oleh rakyat secara
kanopi lebar dan jumlah yang besar menjadikan merata. Regulasi tentang SDA ini sudah tertuang
hutan-hutan di indonesia salah penyumbang dalam UUD negara Indo-nesia.
pagar oksigen (O2) di dunia. Lapisan ozon di
atmosfer bumi tidak akan bertahan dengan baik Regulasi berisi seperangkat aturan apa dan
jika pepohonan di permukaan bumi tidak ada. bagaimana yang harus dilakukan pemerintah
Berdasarkan Catatan Kementerian Kehutanan sebagai pihak yang dipercaya mengelola SDA alam
Republik Indonesia tahun 2011, luas hutan Indo- agar tidak merusakan ekologi dan terbuang sia-sia
nesia mencapai 99,6 juta hektar. atau bahkan merugikan. seperti undang-undang
Luasnya wilayah hutan di Indonesia menjadikan dasar dan undang-undang tentang sumberdaya air,
negara Indonesia memiliki flora dan fauna yang undang-undang tentang migas, undang-undang
bervariasi, hal ini juga di tunjang oleh faktor tanah tentang mineral, batubara, dan undang-undang
yang subur dan kaya akan unsur hara. Kondisi agraria, peraturan pemerintah tentang tanag
tanah semacam ini dipicu karena letak Indonesia terlantar tahun 2001 dan peraturan pemerintah no.
yang berada di lingkaran garis hotspot yang 21 thun 1970 tentang hak pengasuhan tanah. Akan
memiliki banyak gunung api, yang dikenal kaya tetapi saat ini, meskipun
akan unsur haranya. Bahkan karena kesuburan regulasi telah di buat namun ternyata
tanah yang dimilikinya ada sebuah syair pujian kerusakan ekologi masih terjadi. Sebut saja hutan,
yang menyebutkan jika tongkat kayu dan batu di laju kerusakan hutan mencapai 610.375,92 ha per
letakkan atau ditanam di tanah Indo-nesia, maka ia tahun atau setara dengan 3-4 % per tahun dan ini
akan tumbuh dengan subur, laksana disiram tercatat sebagai tiga terbesar di dunia. Hal ini tentu
dengan air kolam susu. Sumber daya alam (SDA) sangat disayangkan mengingat Hutan Indonesia
yang dimiliki indonesia bermacam-maam jenisnya. adalah salah satu paru-paru dunia. Aktivitas
SDA ini di golongkan menjadi dua yakni SDA hayati penebangan liar, pembakaran lahan untuk
dan Non Hayati. SDA hayati umumnya di dominasi perkebunan, dan regulasi longgar untuk pihak asing
oleh hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan swasta yang tidak bertanggung jawab menjadi
perikanan dan salah satu
368 MIRNA
faktor kerusakan lingkungan dan ekosistem. Jika hal peduliaan masyarakat bahkan mungkin
ini terus di biarkan maka dikhawatirkan kekayaan pemberontakkan. Sebagai contoh Lumpur Lapindo
alam negeri ini akan semakin tergerus bahkan habis. yang sampai saat ini belum menemukan titik terang
Sehingga kelak akan muncul kelangkaan dan sampai membuat masyarakat geram, dan Papua
kemakmuranpun akan sulit diterapkan. Nugini yang memiliki tambang emas murni terbesar
Selain hutan kekayaan alam sektor migas di dunia, yakni Freeport. Karena kebijakan regulasi
pun juga mengalami pengelolaan yang buruk, pengelolaan SDA emas yang terkesan longgar
sikap korup para penguasa, tidak bertanggung pada asing, membuat masyarakat Papua
jawab dan mudahnya jual-beli undang-undang melakukan tindakan kudeta. Jika terus di biarkan
menjadikan para pengusaha mudah mengeruk sudah pasti akan mengancam keutuhan dan
sumber daya alam yang ada tanpa melakukan persatuan Negara Indonesia.
analisis lingkungan, karena memang sikap Pembukaan lahan secara besar-besaran juga
peguasa ― Capital is Goal Bussnies‖. Pada tahun berpengaruh negatif pada (hutan dan satwa-
2011 hampir 75% sektor pertambangan negara satwa), hutan semakin menipis dan habitat hidup
ini di kuasai oleh asing, dan kebanyakan dari satwa kian sempit, di tambah pengelolaan yang
pelaku pemberdaya SDA Indonesia baik dilakukan acuh akan AMDAL. Akibatnya banyak
pemerintah ataupun swasta dalam dan luar lebih rakyat yang dirugikan karena adanya
menekankan egoisentris pengusaha (keuntungan). pembuangan limbah yang tidak sehat, polusi
Moral para pengelola SDA yang rusak menjadikan udara, polusi suara dan terganggunya aktivitas
pembuatan regulasi yang berefek negatif bagi sosial dan ekonomi. Lemahnya pengawasan dan
kelestarian lingkungan dan kesejahteraan rakyat, tata kelola yang mengabaikan arti penting, fungsi
pengerukan dan kerusakan sumber daya alam dan manfaat lingkungan bagi kehidupan makhluk
dalam hal ini eksploitasi tanpa melihat aspek hidup.
keberlanjutan dari nasib alam dan lingkungan serta Regulasi yang berasal dari pusat ataupun
manusianya. Para pengelola SDA dan pengusaha daerah sekilas memang bertujuan untuk modal
lalai akan tugas utamanya sebagai makhluk yang di membangun bangsa ke arah yang lebih baik,
anugerahi akal dan bisa namun selalu ada celah dan nafsu yang
berpikir utuk mengelola alam dan mengiringi pelaksanaanya. Negara ini bukanlah
melestarikannya guna kepentingan hajat hidup negara maju, sehingga dari sudut modal sangat
masyarakat. Jika hal ini terus berlangsung maka terbatas, jika pengelolaan SDA yang ada tidak
tidak menutup kemungkinan generasi bangsa jalankan dengan benar dan untuk tujuan
yang akan datang akan berada dalam kesulitan. kemaslahatan rakyat, maka akan sulit bagi
Keterbatasan sumber daya alam bahkan bangsa ini untuk melakukan perbaikan. Padahal
mungkin musnah, akan menjadi bumerang bagi ada begitu banyak kesempatan, kaedah-kaedah
kelangsungan hidup bangsa ini. Kemiskinan, regulasi SDA yang menjadi tradisi bangsa ini
kebodohan, kriminalitas dan ketertinggalan ―hormati alam, ambil seperlunya, maka alampun
semakin bertambah karena ketiadaan faktor akan baik kepada kita‖, hal ini merupakan salah
produksi. Sikap tidak bertanggung jawab dalam satu nilai budaya bangsa yang menjadi pondasi
pembuatan regulasi dan pengelolaan SDA ini dalam membangun dunia pendidikan agar dapat
akan mendorong terjadinya kesenjangan yang menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter
berakibat pada runtuhnya nilai kepercayaan pada mulia dan mampu membawa jalan bangsa ini
negara dan menurunnya wawasan budaya kearah yang lebih maju. Namun sayangnya nilai-
bangsa. Sehingga akan ditemukan aksi dan nilai ini mulai terkikis karena adanya sikap dan
proteksi terhadap kebijakan pemerintah, ketidak mental serta karakter idividualis, materialistis dan

MIRNA 369
hedonis. Pada akhirnya meskipun tanah negeri sifatnya, seperti menyimpan air dan mencegah
ini subur, kekayaan alam melimpah ruah namun terjadinya banjir di musim hujan dan
kerusakan lingkungan, kebodohan dan mengendalikan kekeringan di musim kemarau,
kemiskinan tetap saja berjalan. menyerap CO2 yang ada di udara,
mempertahankan kesuburan tanah, mengurai
II. PERMASALAHAN berbagai bahan beracun, maupun kekayaan
alam sebagai sumber pengetahuan serta
2.1 Regulasi Pengelolaan SDA Daerah dan hubungan sosial dan budaya masyarakat, dan
Pusat
lain-lain (Yance Arizona, 2008: 7).
Regulasi pengelolaan sumber daya alam
SDA Indonesia di bagi atas empat hak
(SDA) di Indonesia di atur oleh undang-undang
kepemilikan, yaitu yaitu open access (tak bertuan),
dan ketetapan pemerintah. Sejak tahun 1999 hak
private property (kepemilikan pribadi), state prop-
otonomi atau hak untur mengatur daerah sendiri
erty (kepemilikan negara), dan common property
telah diberlakukan di Indonesia. Hak ini
atau kepemilikan bersama (Yance Arizona, 2008:
menjadikan masing-masing daerah di tiap povinsi
9). Namun sebagaimana yang tertuang dalam
yang ada di Indonesia dapat mengatur urusan
Undang-undang pasal 33 ayat 1,2,3,4 dan 5 maka
dan hajat hidup warganya. Umumnya hak
semua SDA yang ada di Negara ini di kuasai oleh
otonomi ini berkenaan dengan pengaturan
negara. Dalam pengelolaanya pemerintah pusat
kegiatan perekonomian dan pengelolaan sumber
telah memberikan hak pada setiap daerah untuk
daya alam (SDA) tiap-tiap daerah. Berdasarkan
mengelola SDA yang dimilikinya dengan tujuan
hal ini maka regulasi SDA pemberdayaan atau
agar bisa di manfaatkan untuk pembangunan
peraturan pengelolaan sumber daya alam (SDA)
daerah masing-masing ataupun untuk menambah
di Indonesia di bedakan menjadi dua, yaitu
devisa negara lewat pajak dan pungutan
sebagai berikut:
pemerintah lainnya.
Regulasi Pengelolaan SDA Daerah
Regulasi pengelolaan SDA daerah adalah
Beserta Dampaknya
salah satu bentuk hak otonomi. Kebijakan
Sumber daya alam (SDA) dalam peraturan otonomi daerah di era reformasi sebagaimana
perundang-undangan di Indonesia belum terwujud melalui pemberlakuan Undang-undang
ditemukan definisi hukum tentang sumber daya No. 22 tahun 1999 yang diubah dengan Undang-
alam. Pengertian tentang sumber daya alam dapat undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
ditelusuri dari pandangan beberapa pakar. Menurut Daerah telah berhasil mengubah arah kebijakan
Kartodihardjo sumber daya alam dapat digolongkan dan praktik sentralisme pengelolaan sumber
ke dalam dua bentuk. Pertama, sumber daya alam daya alam yang dominan di masa Orde Baru.
sebagai stock atau modal alam Regulasi pengelolaan SDA daerah ini di atur oleh
natural capital) seperti watershed , danau, Perda yang di keluarkan tiap daerah masing-
kawasan lindung, pesisir, dll, yang keberadaannya masing. Sebagai instrumen hukum yang
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Kedua, mengatur sumber daya alam, Perda merupakan
sumber daya alam sebagai faktor produksi atau manifestasi hubungan negara dengan sumber
sebagai barang/komoditas seperti kayu, rotan, air, daya alam, dalam hal ini hubungan pemerintah
mineral, ikan, dll, yang diproduksi oleh berbagai daerah dan masyarakat di daerah dengan
sektor/dinas sebagai sumber-sumber ekonomi. sumber daya alam yang ada di daerah.
Lebih jauh Kartodihardjo mengatakan, bahwa
sumber daya alam dalam bentuk stock dapat Hubungan negara dengan sumber daya alam
sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 ayat (2)
menghasilkan fungsi-fungsi yang intangible
370 MIRNA
dan ayat (3) UUD 1945 menurut Mahkamah meringankan peran pemerintah pusat dalam
Kontitusi diturunkan ke dalam lima fungsi yaitu: pengelolaan daerah. Namun di satu sisi juga
yaitu pengaturan (regelendaad), pengelolaan menjadi masalah, pemerintah daerah jadi bisa
(beheersdaad), kebijakan ( beleid), tindakan bertindak sewenang-wenang. Hal semacam ini
pengurusan (bestuursdaad), serta pengawasan bisa saja memicu ketidak puasan dan protes dari
(toezichthoudensdaad). Kelima fungsi ini juga di masyarakat sekitar yang merasa di rugikan.
miliki oleh tiap Perda di wilayah Indonesia Selain itu semestinya Perda tentang SDA ini di
(Yance Arizona, 2008: 22-23).Regulasi SDA ini susun tidak hanya berkiblat pada masalah pajak
mengatur tentang perizinan, pajak, dan retribusi dan retribusi daerah semata namun pada nilai-
dari pemanfaatan sumber daya alam. Dalam nilai lokal tiap daerahnya. Sebagaimana yang
prakteknya regulasi SDA daerah telah banyak terkandung dalam Undang-undang P3, Perda
menyimpang dari tujuan sebenarnya. Tujuan selain untuk menyelenggarakan otonomi daerah
Regulasi SDA pusat maupun daerah pada dan tugas pembantuan, dapat juga berfungsi
dasarnya sama, yakni untuk mengambil manfaat sebagai penjabaran lebih lanjut peraturan
dari SDA yang ada guna keberlangsungan perundang-undangan yang lebih tinggi dan
pembangunan dan demi masa depan bangsa. sebagai instrumen hukum untuk menampung
SDA alam yang dimiliki tiap daerah semestinya kondisi khusus daerah. Konstruksi Perda sebagai
dikelola dengan penuh tanggung jawab. Namun penampung kondisi khusus daerah membuka
kebanyakan perda di bidang sumber daya alam peluang Perda bersifat responsif dan dapat
didominasi oleh Perda pajak daerah dan Perda mengadopsi nilai-nilai lokal yang menjadi
retribusi daerah. Hal ini menunjukkan bahwa identitas komunal masyarakat lokal.
Pemerintah Daerah masih memposisikan sumber Nilai-nilai lokal yang melekat dalam tradisi
daya alam sebagai faktor ekonomi yang mesti masyarakat khususnya dalam pengelolaan lahan
dieksploitasi semaksimal mungkin untuk dan hutan terbukti telah mampu menjaga
meningkatkan PAD. Fungsi ekologis sumber daya keutuhan dan kelestarian ekologi. Karakter
alam sebagai penopang keberlanjutan generasi tebang pilih, menangkap ikan dengan cara
manusia seakan terabaikan. Pemerintah daerah tradisional, slice and burn yang seperlunya saja
lebih fokus pada penggalian dan acuh terhadap serta menjadikan alam sebagai sumber
AMDAL. Pada pengelolaan SDA daerah ini, penghidupan dengan senantiasa menghargai,
kebanyakan pemerintah daerah tidak menjaga dan melindungi lingkungan. Serta
melaksanakan fungsinya dengan benar, ini terlihat aktivitas konservasi lingkungan lokal atau daerah,
dari banyaknya aktivitas eksploitasi yang merusak seperti kawasan suaka alam (KSA), misal suaka
lingkungan dan lebih mengedepankan keuntungan margasatwa pulau kaget di Kalimantan Selatan
ditambah juga dengan praktik koruptif yang dan kawasan pelestarian alam (KPA) misal
dilakukan pemerintah daerah. Selain itu taman hutan raya Sultan Adam di Banjar,
kelonggaran investasi pada pihak swasta dan Kalimantan Selatan. (K. Wardiyatmoko,2016:25).
perusahaan baik lokal maupun asing yang tidak Merupakan salah satu bentuk warisan budaya
mengembang prinsif AMDAL juga menjadi salah yang dapat dilestarikan dan dijadikan pedoman
satu faktor penyumbang kerusakan lingkungan. dalam regulasi pengelolaan SDA daerah.
Sudah menjadi rahasia umum, kebijakan
2. Regulasi Pengelolaan SDA Pusat
ekspolitasi sumber daya alam terjadi hampir merata (Nasional) beserta Dampaknya
di seluruh Indonesia.
Pada regulasi pengelolaan SDA pusat yang
Regulasi pengelolaan yang di lakukan oleh membedakannya hanyalah pihak yang membuat
pemerintah Daerah mungkin telah membantu

MIRNA 371
kebijakan dan menentukan arah pengelolaan membuat peraturan perundang-undangan yang
SDA negara secara keseluruhan. Jika pada menguntungkan pihak kapitalis (pemilik modal).
regulasi pengelolaan SDA daerah perda adalah 2.2 Regulasi Pemberdayaan SDA Indonesia
tonggak penting pembuat kebijakan. Maka pada dalam Perspektif Religius dan AMDAL
regulasi pengelolaan SDA Pusat semuanya
1.Regulasi pengelolaan SDA dalam
dikembalikan pada pemerintah pusat dan SDA perspektif religius
yang dikelola adalah seluruh SDA daerah. Intinya
regulasi pengelolaan SDA pusat menjadi dasar Dalam Islam manusia di ciptakan Allah
dalam bentuk yang paling sempurna di
regulasi pengelolaan SDA daerah.
bandingkan makhluk Allah lainnya.
Regulasi pusat sendiri memiliki tiga fungsi
Kesempurnaan ini terutama terletak pada
yaitu (Bappenas, 2015:4):
kelebihan yang menjadikan manusia mampu dan
Sebagai sarana ketertiban atau pedoman bisa mengembangkan setiap aspek dan potensi
perilaku; regulasi menjadi pedoman untuk
yang ada dalam dirinya. Manusia diciptakan Al-
terselenggaranya dinamika sosial, dalam
dalam hal ini baik terhadap kegiatan lah dengan berkah akal dan pikiran. Inilah lantas
formal maupun informal. yang menjadikan manusia berbeda di
bandingkan makhluk Allah lainnya. Dengan akal-
Sebagai instrumen pembangunan,
regulasi menggerakkan sumber daya pikiran yang dimilikinya manusia mampu
untuk mencapai suatu tujuan yang telah membentuk sebuah tatanan dan aturan yang
ditetapkan. memiliki sifat kompleks dan berwibawa serta
Sebagai faktor integrasi; regulasi memiliki martabat.
mengintegrasikan wilayah maupun Manusia tidak sekedar berstatus sebagai
kebijakan-kebijakan dalam rangka
makhluk sempurna namun juga memiliki
penyelenggaraan negara dan
pembangunan. kewenangan sebagai khalifah. Dalam Islam
khalifah artinya pemimpin atau penguasa.
Pemerintah sebagai penyelenggara negara Manusia dengan kemampuannya di berikan
telah banyak menerbitkan regulasi, baik dari amanah untuk menjaga dan melindungi nikmat
tingkat undangundang, peraturan pemerintah, yang diberikan Allah. Tidak hanya sekedar
peraturan presiden, hingga peraturan menteri. menikmati namun juga melindungi kekayaan
Pada periode 2000 hingga 2015, pemerintah alam. Manusia adalah mudabbir yang di
telah menerbitkan 12.471 regulasi. Dari total perintahkan oleh Allah untuk mengatur setiap
jumlah tersebut, regulasi yang paling banyak potensi kehidupan yang agar tetap seimbang dan
diterbitkan adalah dalam bentuk peraturan bermanfaat bagi banyak golongannya. Manusia
setingkat menteri, yakni 8.311 regulasi. Jumlah juga memiliki nafsu, dan dalam tiap-tiap jiwa akal
terbanyak selanjutnya adalah peraturan pikiran yang dimiliki manusia akan di tunggangi
pemerintah sebanyak 2.446 regulasi dan paling oleh dua hal yakni keimanan dan nafsu. Salah
sedikit adalah berbentuk peraturan pengganti
satu di antara keduanya akan berkuasa.
undang-undang sebanyak 49 regulasi.
Penguasaan dua hal pada akal-pikiran manusia
Meskipun peraturan regulasi Nasional telah akan membentuk karakter manusia yang baik,
dibentuk dan diberlakukan, namun masih banyak buruk, amanah, serakah, terpuji dll.
keurangan dan kecolongan yang di alami oleh
Kehidupan sejatinya adalah tempat singgah
negara. Kerusakan hutan akibat illegal logging,
sementara manusia, dalam perjalanannya
perusakan DAS, pencemaran lingkungan dan
manusia dengan karakter serakah atau teredam
yang paling meresahkan adalah para pejabat
nafsu kadang melakukan tindakan tidak terpuji.
pemerintahan yang mudah di suap untuk
372 MIRNA
Karakter manusia semacam ini lantas suka Dalam Islam regulasi SDA mengedepankan
merusak, sombong dan individualistik. Bahkan prinsip konservasi lingkungan yang tinggi.
dalam membuat sebuah peraturan seperti Dengan landasan Al-Qur‘an dan keimanan serta
pengelolaan SDA, banyak manusia yang posisi manusia yang di anggap sebagai penjaga
memanfaatkan amanah yang diberikan keseimbangan, maka prinsip pengaturan
kepadanya untuk lantas mengambil dan pemberdayaan SDA dalam konsep agama bisa di
menjarah kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini. katakan sempurna. Karena setiap orang tanpa
Sifat semacam ini membuat manusia lupa terkecuali memiliki amanah yang sama yakni
kodratnya sebagai makhluk yang bertafakur. sebagai penjaga keseimbangan. Selain itu resiko
Keberadaan mereka malah membuat lingkungan dan konskwensi dari faktor keimanan akan
menjadi rusak. Sebagaimana firman Allah dalam menjadikan manusia takut melakukan tindakan
Qur‘an surat al-Ruum (30): 41 ―Kerusakan telah yang merugikan. Takut dosa dan takut siksa.
tampak di daratan dan lautan akibat tangan Seluruh ciptaan bekerja karena mereka mengikuti
manusia, agar Allah membiarkan mereka hukum Sang Pencipta. Prinsifnya regulasi dalam
merasakan apa-apa yang telah mereka perbuat, perspektif agama ini menekankan pada ketaatan
agar mereka kembali (kepada kebaikan)‖. dan ketundukan serta ketafakuran yang
Semangat konservasi dan pelayaan terhadap berlandaskan keimanan dan bersumber dari Al-
pelestarian alam dan lingkungan terdapat cukup Qur‘an yang sudah pasti tidak di ragukan lagi
banyak dalam istilah yang telah digunakan, baik kebenarannya. Dan sebagaimana warga negara
yang temukan di dalam al-Qur‘an maupun dalam Indonesia yang mengakui berkeTuhanan yang
kitab-kitab klasik. Beberapa diantaranya dalam Maha Esa, maka sudah sepantasnya
istilah tersebut disebutkan secara spesifik dalam meaksanakan apa yang diperintahkan oleh-Nya.
bentuk praktis yang pernah diajarkan oleh Regulasi pengelolaan SDA dalam perspektif
Rasulullah SAW. Beberapa institusi penting yang AMDAL (Pengelolaan SDA berbasis STM).
dapat dipandang sangat vital sifatnya dilihat dalam Pengertian AMDAL menurut PP Nomor. 27
kondiri terkini yang menyangkut : pembagian lahan, Thn 1999 yang berbunyi ialah bahwa pengertian
hutan, pengelolaan hidupan liar, pertanian dan tata AMDAL adalah suatu Kajian dari suatu dampak
kota, ada beberapa hal istilah: besar serta penting untuk melakukan
Ihya al-mawat, menghidupkan lahan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga
yang terlantar dengan cara reklamasi kegiatan yang direncanakan didalam lingkungan
atau memfungsikan kawasan tersebut hidup yang diperlukan bagi suatu proses
agar menjadi produktif.
pengambilan keputusan mengenai
penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan.
Iqta, lahan yang diijinkan oleh negara Pencemaran lingkungan karena aktivitas
untuk kepentingan pertanian sebagai
pengambilan kekayaan alam, merupakan salah
lahan garap untuk pengembang atau in-
vestor. satu masalah klise yang sering dihadapi oleh
semua negara yang melakukan pembangunan. Di
Harim, kawasan lindung.
Indonesia pencemaran (polusi) udara mungkin
Hima, kawasan yang dilindungi untuk merupakan salah satu bentuk pencemaran yang
kemaslahatan umum dan pengawetan
habitat alami. paling sering terjadi. Karena pembabatan dan
pembakaran lahan hutan yang minim AMDAL,
Waqaf, lahan yang dihibahkan untuk
bahaya asap menjadi salah satu momok di negeri
kepentingan public (ummat).
ini. Selain asap, limbah residu pengambilan SDA
yang di buang di tempat yang seharusnya juga

MIRNA 373
sering menjadi masalah yang menganggu akan teknologi. Terakhir dalam AMDAL masyarakat
aktivitas masyarakat sekitar, serta masih banyak di anggap sebagai penilai utama, dengan
lagi kelalaian pengelolaan SDA lainnya. memikirkan kemungkinan-kemungkinan, maka
AMDAL adalah sebuah manifestasi diharapkan pengolahan dan pemberdayaan SDA
pembaharuan pengelolaan alam yang benar-benar sesuai dengan harapan dan
berwawasan lingkungan dengan menggabungkan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat dalam 2.3 Nilai-nilai Kebangsaan dalam Aktivitas
pengelolaannya. Dalam perspektif AMDAL, kajian Pemberdayaan SDA dengan Memperhatikan
terhadap dampak dari eksploitasi lingkungan yang Perspektif Religi dan AMDAL
tidak tepat menjadi pedoman pengelolaan Indonesia adalah salah satu negara
lingkungan, karenanya di perlukan di analisis berkembang. Bagi negara berkembang
didalam tahap perencanaan serta juga pembangunan merupakan salah satu tolak ukur
perancangan proyek ialah sebagai pertimbangan utama kemajuan bangsa. Hal ini tentu saja
bagi pembuat keputusan. Faktor-faktor yang terlihat dari meningkatnya pendapatan perkapita.
menjadi kajian analisis AMDAL adalah faktor fisik, Dalam perekonomian Indonesia ada sembilan
kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya. sektor yang menjadi sumber pendapatan negara.
Komponen-komponen AMDAL meliputi: Salah satu yang paling mendominasi adalah
PIL (Penyajian informasi lingkungan), sektor pemanfaatan hayati seperti pertanian,
KA (Kerangka Acuan), kehutanan, peternakan dan perkebunan.Selain
ANDAL (Analisis dampak lingkungan), itu sektor pertambangan juga menjadi salah satu
RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), sektor komoditi ekspor besar Indonesia.
RKL (Rencana pengelolaan lingkungan). Pada dasarnya semua sumber input negara
Dalam kegiatan analisis yang dilakukan ilmu ini di modalkan oleh kekayaan alamnya. Oleh
pengetahuan, teknologi dan masyarakat di jadikan karena itu pengelolaan SDA yang bertanggung
sebagai sumber rujukan. Ketika melakukan jawab merupakan PR utama bangsa ini. Seperti
aktivitas pengamatan ilmu pengetahuan tentang di sadari bersama, mayoritas kekayaan alam In-
SDA dan pengelolaannya merupakan poin utama, donesia di dominasi oleh asing dan swasta.
berikutnya saat melakukan kegiatan, teknologi yang Berdasarkan data yang diperoleh dari Litbang
ramah lingkungan dan memiliki kualitas yang tinggi Kompas kepemiliki Asing di Indonesia seperti
juga diperlukan, selain itu perlu adanya terlihat pada gambar berikut berikut:
penguasaan masyarakat ataupun pengelola SDA

Gambar 1.1

Sumber Litbang Kompas

374 MIRNA
Selain dominasi asing yang tinggi terhadap semacam ini tercermin dalam AMDAL. Lewat
SDA Indonesia, aktivitas pengelolaan SDA yang kemajuan sains dan teknologi masyarakat semakin
tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan cerdas dan mampu membuat pengaturan
juga ikut andil merugikan negara. Regulasi SDA pengelolaan SDA yang baik dan benar.
dari daerah maupun pusat yang cenderung longgar Pengelolaan SDA dengan AMDAL tentunya sangat
dan hanya menyasar pada keuntungan, mencerminkan nilai bangsa yang cinta tanah air.
menjadikan kerusakan lingkungan terus terjadi. Selain itu regulasi pengelolaan SDA yang berbasis
Hal-hal semacam ini perlu diperbaiki, regulasi SDA agama dan AMDAL tentunya bisa menjamin
dari daerah maupun pusat harus diperbarui. terlaksananya tujuan bangsa, yakni
Masyarakat perlu di libatkan dalam pembuatan berkemakmuran bangsa berdasarkan lima sila.
peraturan. Sifat masyarakat Indoensia yang religius 2.4 Nilai-nilai Kebangsaan dalam Aktivitas
dan menghormati alam perlu di jadikan sebagai Pengelolaan SDA (Perspektif Religi dan AMDAL)
salah satu pedoman dalam membuat regulasi sebagai Sumber Pembelajaran PIPS
pemberdayaan SDA. Dengan demikian tidak hanya
PIPS merupakan disiplin ilmu yang berdiri
mnafaat yang di dapat namun konservasi
sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep
lingkungan pun dapat terwujud. Dengan
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan
menjadikan Agama sebagai tolak ukur berindak,
berbagai isu dan masalah sosial kehidupan
setiap manusia Indonesia telah mengamalkan sila
(Sapriya, 2009: 20). Sedangkan IPS menurut
yang pertama dari lima sila yakni ―KeTuhanan Yang
NCSS adalah integrasi disiplin ilmu-ilmu sosial
Maha Esa‖. Setiap warga Negara Indonesia yang
(IIS) dan humaniora dalam rangka membentuk
beragama memiliki kewajiban yang sama yaitu
warga Negara yang baik (Ersis Warmansyah
untuk mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan
Abbas, 2014 ).
kepada Negara ini. Dengan basis keimanan dan
ketundukkan pada perintah sang Khalik sebagai PIPS cakupannya sangat luas, menjangkau
khalifah yang di beri amanah untuk melindungi semua dimensi sosial kehidupan dari lokal
alam, maka setiap or-ang di negara ini tidak akan sampai global. Sehingga penting keberadaanya
berani merusak lingkungan dan bersifat serakah. di tengah-tengah transformasi budaya yang
Hal ini adalah salah satu bentuk pribadi bangsa kadang merusak generasi bangsa. Dalam
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh
dalam setiap aktivitasnya. pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral
dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang
Tidak hanya agama, sejatinya tradisi bangsa telah dimilikinya. Oleh karena PIPS di dalamnya
ini juga menjadi tolak ukur pembuatan regulasi. tercakup pengetahuan religius dan semua
Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai
sumber ilmu sosial, maka sumber pembelajaran
bangsa yang memiliki nilai dan budaya yang
PIPS dapat diperoleh dari mana saja, termasuk
senantiasa mengedepankan rasa saling hormati-
dari aktivitas pengelolaan SDA. Seperti diketahui
menghormati. Konsep hubungan manusia dengan
bersama, pengetahuan alam merupakan kajian
manusia, serta manusia dengan alam adalah salah
dari ilmu geografi, dan geografi menjadi salah
satu nilai bangsa yang menjadi pedoman saat
satu disiplin PIPS. Artinya dengan mempelajari
warga negara ini mengelola sektor ekonomi
PIPS peserta didik juga mempelajari konsep-
mereka. Masyarakat Indonesia sangat menghargai
konsep ilmu geografi terutama dalam bidang
alam, oleh karenanya ketika mengambil manfaat
konservasi lingkungan.
dari alam, mereka hanya mengambil seperlunya
dan tidak serakah. Sifat

MIRNA 375
Peserta didik adalah generasi bangsa, DAFTAR PUSTAKA
dipundak mereka tanggung jawab telah Bappenas. (2015). Strategi nasional reformasi regulasi
dibebankan oleh negara ini. PIPS membantu Bappenas. Jakarta: Bappenas.
membentuk karakter yang memiliki moral mulia. Ersis Warmansyah Abbas. (2014). Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: Wahana Jaya Press.
Dengan menjadikan pengelolaan SDA sebagai
Litbang Kompas.
sumber pembelajaran peserta didik akan di
Llewellyn, O.1992. Desert Reclamation dan Conserva-
arahakan untuk turut peduli lingkungan dan
tion in Islamic Law. In F.M. Khalid and JO.Brien
sesamanya. Di tambah lagi dengan pengelolaan (eds), Islam and Ecology. WWF - Cassel
SDA yang berbasis nilai religi dan AMDAL Pub.London. p 92. (di unduh tanggal 26 Septem-
peserta didik akan lebih memahami dan peka ber 2016).
akan kewajibannya. Sebagai generasi penerus repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24803/
115- Masalah Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
bangsa. Mereka akan terpacu untuk belajar dan
Kebijaksanaan Ekonomi bagi Pengendalian
mengisi pembangunan dengan cara yang baik, terhadap kerusakan (di unduh tanggal 26 Septem-
tidak merusak lingkungan, membudayakan ber 2016).
konservasi ekologi serta memajukan martabat Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: ROSDA.
bangsa ke kancah Interasional. Mereka juga Yance Arizona. (2008). Kerangka Teoritis Perda Sumber
semakin menyadari fungsinya sebagai makhluk Daya Alam. Jakarta: Huma.
Allah yang memiliki kewajiban untuk menjaga
dan mensyukuri kekayaan alam dengan cara
yang bertanggung jawab. Sehingga kelak SDA
yang dimiliki bangsa ini bisa di gunakan denga
bijak dan setiap generasi bisa menikmatinya.

III. SIMPULAN

Globalisasi tidak akan bisa dibendung,


kemajuan sains dan teknologi akan terus terjadi.
Regulasi pengelolaan SDA harus diperbaiki agar
dalam pelaksanaanya jati diri bangsa benar-
benar bisa teraplikasi. PIPS dengan lingkungan
sebagai sumber belajar turut membantu
membekali peserta didik agar memiliki
pengetahuan yang cukup tentang ekologi, dan
berguna bagi masyarakat. Pendidikan IPS yang
berwawasan lingkungan patut untuk terus
dikembangkan. Dengan Pendidikan yang
berkualitas maka output yang dihasilkanpun akan
berkualitas juga. Pada akhirnya kemajuan dan
kemunduran bangsa tergantung pada sistem dan
orang yang menjalankannya.

376 MIRNA
EKONOMI KERAKYATAN LOKAL DAERAH
BERWAWASAN NILAI-NILAI NASIONALISME
MUHAMMAD ARIF SA’DILAH
anijumriani52@gmail.com

ABSTRAK
Ekonomi kerakyatan merupakan usaha-usaha yang delakukan oleh rakyat kecil, secara bersama-sama dan gotong
royong, karena sifatnya dikelola bersama-sama maka pendapatan dan aliran modal dapat mencakup semua
masyarakat yang terlibat didalamnya. Karena konsep ekonomi kerakyatan lebih mengutamakan pergerakan
perekonomian dari rakyat maka potensi lokal daerah dapat diangkat sebagai sarana penunjang roda ekonomi rakyat
dan bertujan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Ekonomi kerakyatan yang merujuk pada batang tubuh pencasila sebagai dasar negara, darisinilah dimana
penggunaan sistem ekonomi kerakyatan akan menambah wawasan nasionalisme terhadap rakyat indonesia.
Kata Kunci: Ekonomi kerakyatan, lokal daerah, nasionalisme.

I. PENDAHULUAN memunculkan kesenjangan jarak antara rakyat


1.1 Latar Belakang kaya dan rakyat miskin, maka dari itulah beberapa
orang yang ahli dalam bidang ekonomi mencari
Pada era pesatnya perkembangan zaman
alternatif sistem yang sesuai dengan pemerataan
saat ini kemajuan dari berbagai sektor
perekonomian diseluruh golongan rakayat.
memungkin sebuah negara mengalami kemajuan
ekonomi, contohnya seperti industri, Indonesia sebagai negara yang pernah
perdagangan, dan jasa. Negara-negara barat menerapkan berbagai macam sistem ekonomi
yang kebanyakan telah menganut sistem juga mengalami masalah yang sama dengan
ekonomi liberal memusatkan perhatian kepada negara barat dan juga bekas negara soviet,
kepentingan individu dari pada orang banyak, sistem ekonomi pasar terbuka yang baru-baru ini
begitu pula sebaliknya dulu pemerintahan rezim dipakai indonesia memang memberikan dampak
unisoviet menerapkan sistem ekonomi komunis yang cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi,
yang menitik beratkan kepada kepemilikan namun sistem tersebut juga mempunyai
bersama. Kedua sistem tersebut mengalami kelemahan yang sekarang mulai dirasakan.
kelemahan dimana kekayaan hanya dikuasai Umumnya sistem pasar terbuka selalu mengikuti
oleh segelintir orang kaya ataupun kekayaan keadaan pasar yang seringkali bersifat dinamis,
hanya dipegang untuk negara, permasalahan ini yang susah diperdiksi.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

MUHAMMAD ARIF SA’DILAH 377


Dari sebab inilah masyarakat mulai anggotanya dengan berkerjasama dan rasa
menginginkan sistem ekonomi yang lebih baik, gotong royong yang kuat.
sistem ekonomi yang bisa mensejahterakan Ekonomi Kerakyatan adalah perekonomian
seluruh golongan rakyat, terutama rakyat kecil dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Baswir,
yang kurang mampu. Maka pemerintah Indone- 1997, h. 4). Dari konsep ini dapat diambil
sia mulai mengkaji ulang sistem ekonomi kesimpulan bahwa bahwa Ekonomi kerakyatan
kerakyatan yang dirasa bisa menyelesaikan ialah usaha-usaha yang delakukan oleh rakyat
permasalahan ekonomi sekarang ini, ekonomi kecil, secara bersama-sama dan gotong royong,
kerakyatan yang telah lama dirumuskan oleh karena sifatnya dikelola bersama-sama maka
pendiri negri ini muncul kembali sebagai solusi pendapatan dan aliran modal dapat mencakup
yang tepat, berlandaskan sistem yang sesuai semua masyarakat yang terlibat didalamnya.
kultur dan budaya rakyat indonesia serta mampu Fungsi utama dalam Ekonomi kerakyatan
membangkitkan usaha-usaha masarakat kecil
adalah memberdayaka rakyat dalam
maupun besar dengan membawa identitas asli
perekonomian dan pemerintah turut membantu
dari berbagai daerah lokal di Indonesia. Asas
dalam hal menyediakan bantuan fasilitas
dan dasar-dasar pembentukan ekonomi
ataupun modal yang diperlukan. Rakyat
kerakyatan yang berasal dari nilai-nilai pancasila
diarahkan untuk bisa melakukan kegiatan-
sebagai indentitas negara dapat memupuk kuat
kegiatan ekonomi, seperti usaha perdagangan,
nasionalisme bangsa ini, dengan tujuan
jasa, dan industri rumahan yang bersifat kreatif,
pemerataan ekonomi yang adil dan makmur
inovatif serta menunjukkan identitas daerah lokal
untuk seluruh rakyat Indonesia.
setempat. Contohnya saja industri rumahan batik
1.2 Rumusan Masalah tulis di Pekalongan, penyamakan kulit domba di
Adapun rumusan masalah dari pembahasan Garut, ataupun sektor wisata kuliner khas seperti
ini antara lain: gudek dan ankringan di Yogyakarta.
a. Apa Ekonomi kerakyatan. Prinsip usaha bersama berdasarkan
b. Kebijakan Ekonomi Kerakyatan Berbasis kekeluargaan merupaka hal yang sangat
Lokal Daerah di Banjarmasin. domianan dalam Ekonomi kerakyatan, asas ini
c. Pengertian Nasionalisme. menimbulkan sikap saling tolong menolong,
d. Perwujudan Niali-nilai Ekonomi saling bekerja sama dalam pengerjaan tugas-
Kerakyatan Dalam Nasionalisme tugas usaha yang kembangkan. Inilah salah satu
Kebangsaan. keuntungan sistem Ekonomi kerakyatan, yang
mana budaya tolong menolong sudah sangat
PEMBAHASAN EKONOMI KERAKYATAN melekat pada diri rakyat indonesia, jadi sangat
2.1 Ekonomi Kerakyatan sesuai diterapkan dalam jalannya proses
perekonomian. Negara dalam Ekonomi
Ekonomi kerakyatan merupakan sebuah kerakyatan fungsinya bertindak sebagai fasilitator
sistem ekonomi yang dibuat sebagai jawaban dan pengawas, negara akan menyediakan
untuk mewujudkan cita-cita rakyat demi sarana dan prasarana, serta menyusun
pemerataan ekonomi disemua lini, biasanya peraturan perundang-undangan bagi
sistem ekonomi kerakyatan cendrung bersifat terlaksanaya kegiatan ekonomi tersebut.
kekeluargaan yang kental dalam pengelolaannya
a. Ciri sistem Ekonomi kerakyatan
dan diwakili oleh usaha-usaha rakyat kecil.
Dalam proses produksi semua dikerjakan oleh Peran vital negara (pemerintah), Negara
mendukung jalannya perekonomian
378 MUHAMMAD ARIF SA’DILAH
melalui pembentukan badan-badan usaha b. Landasan Konstitusional Sistem Ekonomi
juga terlibat langsung dalam Kerakyatan
penyelenggaraan berbagai kegiatan
ekonomi agar kepentingan rakyat lebih Sistem Ekonomi kerakyatan merupakan
diutamakan daripada kemakmuran sistem ekonomi yang mengacu pada amanat
segolongan orang atau satu individu saja. konstitusi nasional, sehingga landasan
Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan, konstitusionalnya adalah produk hukum yang
partisipasi, dan keberlanjutan. Dimana mengatur perkehiduan ekonomi nasional yaitu:
sistem ekonomi yang dibuat atas dasar Pancasila
rasa keadilan yang tinggi, keikutsertaam
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945. ―Tiap-tiap
masyarakatnya dalam menggerakkan
warga negara berhak atas pekerjaan dan
perekonomian agar tercapai penghidupan yang layak bagi manusia‖
keberlanjutan ekonomi.
Pasal 28 UUD 1945 ―Kemerdekaan
Mekanisme alokasi melalui perencanaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pemerintah, mekanisme pasar, dan pikiran dengan lisan dan tertulis dan
kerjasama (kooperasi). Perencanaan sebagainya ditetapkan dengan Undang-
yang dibuat oleh pemerintah dijalankan undang‖
sesuai mekanisme pasar dan koperasi
(sistem usaha bersama) Pasal 31 UUD 1945 ―Negara menjamin
hak setiap warga negara untuk
Pemerataan penguasaan faktor produksi. memperoleh pendidikan‖
Tersebarnya penguasaan modal kepada
seluruh lapisan anggota masyarakat Pasal 33 UUD 1945
tanpa terkecuali. Perekonomian disusun sebagai usaha
Koperasisebagaisokoguru bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
perekonomian.Koperasi sebagai
bangunan perusahaan yang sesuai Cabang-cabang produksi yang penting
dengan sistem ekonomi kerakyatan bagi negara dan yang menguasai hajat
dengan perinsip keterbukaan seluruh hidup orang banyak dikuasai oleh negara
anggotanya dapat menggerakkan Bumi dan air dan kekayaan yang
kegitan ekonomi yang dijalankannya. terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Pola hubungan produksi kemitraan, negara dan dipergunakan untuk sebesar-
bukan buruh-majikan.Yitu dihilangkannya besarnya kemakmuran rakyat.
kesenjangan dengan sistem kerjasama
Pasal 34 UUD 1945 ―Fakir miskin dan anak-
dimana siapa saja boleh menjadi pemilik
anak terlantar dipelihara oleh negara.
perusahaan atau anggota koperasi, ini
menyatakan dengan jelas bahwa Tujuan dan sasaran sistem ekonomi
kemakmuran masyarakat di junjung kerakyatan
tinggi daripada kemakmuran perorangan.
Sistem Ekonomi kerakyatan dibuat untuk
Kepemilikansahamoleh
menyelesaikan permasalahan klasik sistem-
pekerja.Perusahaan hendaknya sistem ekonomi yang lain, yitu pemerataan
dibangun secara kolektif (kooperatif)
ekonomi diseluruh golongan rakyat dengan
melalui penerapan pola kepemilkan
saham oleh pekerja, disini dapat dilihat tujuan utama adalah tercapainya keadilan sosial
tujuan utama sistem ekonomi kerakyatan bagi seluruh rakyat indonesia dengan jalan
adalah kemakmuran masyarakat yang meningkatkan perekonomian seluruh masyarakat
hanya dapat dilakukan jika kepemilikan indonesia, dalam penjabaran secara umum
saham dimiliki oleh pekerja atau adalah sebagai berikut.
masyarakat itu sendiri bukan atas
perorangan saja.

MUHAMMAD ARIF SA’DILAH 379


Tersedianya kesempatan kerja yang layak akhirnya usaha tersebut dapat tumbuh menjadi
dan sesuai bagi seluruh masyarakat. industri lokal yang kuat.
Adanya jaminan dan bantuan sosia dari c. Pariwisata
pemerintah bagi masyarakat yang
memerlukan, khususnya masyrakat Keadaan alam, budaya dan kebiasaan
miskin dan anak terlantar. masyarakat bisa dijadikan daya tarik yang
Distribusi kepemilikan modal tersebar potensial. Mempromosikan pariwisata dapat
secara merata disetiap anggota menjadi alternatif yang sangat baik, pariwisata
masyarakat. akan menjadi sumber daya yang potensial yang
Tercapainya pendidikan dan pelatihan dapat mendatangkan pemasukan asli daerah
nasional secara cuma-cuma untuk serta dapat mendukung terbukanya tenaga kerja
seluruh anggota masyarkat. bagi rakyat setempat. Selain itu, pariwisata juga
Menjamin kemerdekaan bagi seluruh dapat mendatangkan keuntungan dari bisnis
anggota masyarakat untuk dapat hasil-hasil karya lokal yang menciptakan banyak
mendirikan dan membentuk organisasi- lapangan pekerjaan dan dapat menempatkan
organisasi ekonomi. daerah tersebut sebagai destinasi kunjungan dari
2.2 Kebijakan Ekonomi Kerakyatan Berbasis berbagai wilayah hingga mancan negara.
Lokal Daerah di Banjarmasin
Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Pengembangan Ekonomi Masyarakat yang Radikal
yang Konservatif
Cara pemerintah dalam meberdayakan
a. Menarik Industri masyarakat dengan mencari alternatif yang lebih
Pemerintah daerah mencoba memasarkan mengarah pada aspek potensi unggulan lokal
potensi lokal daerah dengan memunculkan daerah tersebut (Ekonomi lokal daerah). (Albert
ragam keunikan yang dimiliki wilayah tersebut, Ahnel, 1991). Dengan tujuan mengarahkan
sebagai usaha menarik beberapa industri bahwa masyrakat setempat yang
perusahaan nasional agar dapat bekerjasama berproduktivitas menciptakannya lapangan
dan mengembangkan produk, juga memberi usahanya sendiri dengan mengembangkan
lingkungan yang bagus untuk berinvestasi. potensi unggulan didaerahnya.
Contohnya, menarik perusahaan nasional a. Koperasi
membangun anak perusahaannya di tempat
Koperasi berfungsi sebagai wadah untuk
tersebut, agar peluang kerja masyarakat sekitar
menampung organisasi-organisasi ekonomi di
semakin besar.
masyarakat yang berbadan hukum, koperasi
b. Memulai Industri Lokal Mengembangkan menjamin kepada setiap anggotanya agar dapat
potensi sumber-sumber terus melangsungkan usaha-usha yang telah
daya lokal daerah seperti usaha-usaha kreatif dirintis, dengan menghimpun modal dan
masyarakat, kerajinan, pertanian, perternakan memberikan pelatihan agar usaha-usaha yang
dan perkebunan untuk dapat didukung penuh dilakukan masarakat dapat berkembang lebih
dalam proses produksinya, pendistribusian, baik.
sampai pemasarannya. b. Bank Masyarakat dan Credit Unions
Selain itu juga pemerintah dapat Credit Unions adalah sekelompok orang
memberikan pelatihan-pelatihan dalam yang membetuk suatu perkumpulan untuk
menngembangkan usaha agar dapat terbentuk menanamkan dan meminjamkan modal kepada
sinergi antara pemerintah dan rakayat hingga anggota kelompoknya dengan dilandasi oleh
380 MUHAMMAD ARIF SA’DILAH
kesepakatan bersama. Credit Unions beroperasi Nasionalisme merupakan kesadaran
seperti bank lokal berskala kecil seperti masyarkat sebagai bagian dari suatu bangasa,
mencakup desa, dusun, atau wilayah-wilayah nasionalisme tumbuh karena rasa bangga dan
tertentu. cinta terhadap tanah air yang telah membesarkan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan mebentuk dirinya. Nasionalisme erat
Berbasis Kearifan Lokal hubungannya dengan rasa kebersamaan yang
a. Pariwisata sungai menyatu dalam sebuah tujuan besar yang luhur.
Secara nyata nasionalisme merupakan suatu
Kondisi wilayah Banjarmasin yang hampir tidakan yang tercermin dari setiap warga, seperti
sebagian besar berada dikawasan pinggiran mempertahankan dan mengabdikan diri untuk
sungai sebenarnya dapat memberikan potensi negara, berusaha bekerja keras mecapai
ekonomi bagi masyarakat setempat. Konsep kemakmuran bersama dan memperkuat
Wisata Seribu Sungai dapat ditawarkan untuk keutuhan persatuan sebagai warga negara.
memberikan tambahan objek wisata kepada
masyarakat. Dengan adanya konsep tersebut, Menurut Otto Bauer nasionalisme adalah suatu
masyarakat sekitar sungai yang menjadi tempat persatuan perangai atau arakter yang timbul
wisata dapat memanfaatkan sungai sebagai karena perasaan senasib. Jadi dengan demikian
sarana untuk mendapatkan penghasilan melalui Nasionalisme adalah sebuah perasaan yang
wisata sungai yang ditawarkan. timbul kerena adanya kesamaan nasib untuk
bersam-sama mencapai, mempertahankan dan
b. Pariwisata religius
mengabdikan diri, dengan tujuan tercapainya
Image kota banjarmasin yang bergelar kota kemakmuran dan persatuan warga negara.
religius dapat menjadi keunggulan yang dapat
2.4 Perwujudan Niali-nilai Ekonomi
dimunculkan sebagai objek wisata religius, Kerakyatan Dalam Nasionalisme Kebangsaan.
semua ini bukan hanya anggapan saja, banyak
contoh makam ulama-ulama besar berasal dari Nilai-nilai dasar dalam sistem ekonomi
kerakyatan.
banjarmasin, selain itu banyak peninggalan
bernuansa islami di banjarmasin seperti makam a. Ketuhanan
sultan suriansah, musium wasaka dan mesjid Dalam menjalankan kegiatan perekonomian
sultan suriansah yang menjadi icon terkenal kota asas dasar sosial, bermoral dan beragama
banjarmasin. Ini akan berdampak besar bagi ditekankan.
peningkatan ekonomi masyarakat setempat b. Kemanusiaan
dengan adanya wisata religi ini.
Kemerataan sosial, yaitu merupakan
c. Pasar terapung keinginan dari warga masyarakat untuk
Pasar terapung merupakan pasar tradisional mewujudkan kemerataan sosial dalam ekonomi,
yang berada di muara sungai barito dan sungai berusaha memperpendek jarak kesenjangan
martapura (siring Pier Tendeean, Lok Baintan) sosial dan ketimpangan ekonomi.
menampilkan kearifan lokal dalam bidang c. Kepentingan Nasional (Nasionalisme
perekonomian masyarakat. Yang menarik di Ekonomi)
pasar terapung ini adalah dalam melakukan Nasionalisme ekonomi, menumbuhkan rasa
transaksi pembeli dan penjual berada diatas
nasionalisme dengan mengangkat perekonomian
perahu kecil yang disebut jukung serta adanya
rakyat yang tangguh, mandiri, dan kreatif untuk
konsep barter yang masih dipertahankan.
menuju kemerataan ekonomi seluruh lapisan
2.3 Nasionalisme masyarakat.

MUHAMMAD ARIF SA’DILAH 381


d. Kepentingan Rakyat Banyak daerah yang mengansung ciri khas unik dari
Dimana kepentingan dalam perekonomian berbagai wilayah indonesia dapat merangsang
kerkayatan menitikbertkan kepada n kepentingan pertumbuhan perekonomian daerah, dengan
rakyat banyak daripada kepentingan segolongan menarik industri nasional, meningkatkan usaha
atau invidu saja. industri lokal, dan mengarahkan usaha pada
e. Keadilan Sosial bidang pariwisata yang identik dari daerah
tersebut. Dari sinilah berkembang nilai-nilai
Mewujudkan sistem ekonomi yang efisiensi,
nasionalisme yang dapat diambil, sesuai dengan
merakyat dan adil dalam menjalankan lima pilar nilai-nilai Ekonomi kerakyatan yaitu
perekonomian negara demi tercapainya
ketuhanan, kemanusiaan, kepentingan nasional,
kemerataan dan keadilan sosial bagi rakyat Indo-
dan kepentingan rakyat banyak yang bersumber
nesia.
langsung dari pancasila sebagai dasar negara.
Perwujudan nilai-nilai nasionalisme bisa kitaKarena usaha dalam Ekonomi kerakyatan bersifat
lihat dalam bentuk nilai-nilai yang terkandung kekeluargaan, bekerjasama, saling membantu,
dalam Ekonomi kerakyatan yang merujuk pada kooperatif, serta mengedepankan keragaman
batang tubuh pencasila sebagai dasar negara., potensi daerah menimbulkan rasa keadilan sosial
inilah kunci dimana penggunaan sistem ekonomi dalam pemerataan ekonomi yang menyeluruh
kerakyatan akan menambah wawasan mencakup semua lapisan masyarakat.
nasinalisme terhadap rakyat indonesia. Bukan
sekedar menerakapkan konsep nasionalisme tapi
DAFTAR PUSTAKA
juga bertujan untuk mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia.
Abdullah Ishaq, Aceng ―Upaya Mewujudkan
BAB III Ekonomi Kerakyatan Berbasis Potensi Lokal
Kabupaten Tasikmalaya‖ dalam seminar
PENUTUP
Ekonomi Kerakyatan, 2012.
Dari pembahasan di atas maka dapat
Afri A, San. ―Konsep Ekonomi Kerakyatan dan
disimpulkan bahwa sistem kerakyatan Ekonomi
Aplikasinya Pada Sektor Kehutanan‖
ialah usaha-usaha yang delakukan oleh rakyat Yogyakarta.
kecil, secara bersama-sama dengan hasil usaha di
bagi rata, karena sifatnya dikelola bersama-sama Irhandayaningsih, Ana. ―Peranan Pancasila
maka pendapatan dan aliran modal dapat
Dalam Menumbuhkan Kesadaran
Nasionalisme Generasi Muda di Era Global.
mencakup semua masyarakat yang terlibat
Universitas Diponegoro.
didalamnya. Fungsi utama dalam Ekonomi
kerakyatan adalah memberdayaka rakyat dalam Irwansyah, dkk. ―Laporan Penelitan Kajian
perekonomian dan pemerintah turut membantu Pengembangan Industri Kerakyatan‖ badan
dalam hal menyediakan bantuan fasilitas ataupun pengembangan pembangunan daerah kota
modal yang diperlukan. Sejalan dengan tujuan banjarmasin dengan lembaga penelitian
sistem Ekonomi kerakyatan agar tercapainya lambung mangkurat. Banjarmasin, 2012.
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia Rizal, Sofyan. ―Titik Temu dan Sinergi Ekonomi
dengan jalan meningkatkan perekonomian seluruh Islam dan Ekonomi Kerakyatan‖ dalam
masyarakat indonesia, maka potensi lokal daerah Jurnal Al-Iqtishad Vol. III, No. 1, 2011.
dapat dimunculkan sebagai sebuah solusi
penggerak ekonomi kerakyatan. Potensi lokal
382 MUHAMMAD ARIF SA’DILAH
SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
Muhammad Hipi Zulkaryani
hajhefi@gmail.com

I. PENDAHULUAN Saifuddin Azwar (2002: 5) menjelaskan bahwa


1.1 Latar Belakang sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial
yang telah terkondisikan. Saifuddin Azwar (2002:7)
Hakikat Sikap Peduli Lingkungan Pada istilah
mengklasifikasikan respon menjadi menjadi tiga
sikap peduli lingkungan terdapat tiga kata kunci,
macam, yaitu respon kognitif (respon perseptual
yaitu sikap, peduli, dan lingkungan. Oleh karena itu,
dan pernyataan mengenai apa yang diyakini),
hakikat sikap peduli lingkungan dapat ditinjau dari
respon afektif (respon syaraf simpatetik dan
asumsi dasar pengertian sikap, peduli dan
pernyataan afeksi), serta respon perilaku atau
lingkungan serta keterkaitan di antara ketiganya.
konatif (respoon berupa tindakan dan pernyataan
Kata pertama yaitu sikap (attitude). Berbagai ahli
mengenai perilaku). Dengan melihat salah satu saja
memberikan definisi yang berbeda mengenai
di antara ketiga bentuk respon tersebut, sikap
hakikat sikap. Akan tetapi, para ahli Psikologi Sosial
seseorang sudah dapat diketahui.
mutakhir mengklasifikasikan sikap dalam dua
pendekatan seperti berikut ini. Pendekatan pertama Kata kedua pada frase sikap peduli
adalah pendekatan t r i c o m p o n e n t. lingkungan adalah peduli. Menurut Tim Penyusun
Pendekatan t r i c o m p o n e n t memandang sikap Kamus Pusat Bahasa (2002: 841), peduli berarti
sebagai kombinasi reaksi afektif, perilaku, dan mengindahkan, menghiraukan, memperhatikan.
kognitif terhadap suatu objek yang Jadi orang yang peduli adalah orang yang
mengorganisasikan sikap individu (Saifuddin Azwar, memperhatikan objek. Kata selanjutnya yaitu
2002:6). Pendekatan kedua merupakan bentuk lingkungan. Lingkungan hidup (Suprihadi
ketidakpuasan terhadap pendekatan t r i c o m p o n Satrosupeno, 1984: 46) ialah apa saja yang
e n t. Pendekatan ini memandang konsep sikap mempunyai kaitan dengan kehidupan pada
hanya pada aspek afektif saja. Pendekatan kedua umumnya dan kehidupan manusia pada
mendefinisikan sikap sebagai afek atau penilaian khususnya. Muhsinatun Siasah Masruri, dkk
tentang positif dan negatif terhadap suatu objek (2002: 51) mengungkapkan bahwa lingkungan
(Saifuddin Azwar, 2002: 6). hidup adalah segala sesuatu yang berada di

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Muhammad Hipi Zulkaryani 383


sekitar kita, yang memberi tempat dan bahan- dengan lingkungannya, dimana interaksi tersebut
bahan untuk kehidupan. Pendapat tersebut, bertujuan untuk mempertahankan kehidupan.
diperkuat oleh Odum (Muhsinatun Siasah Muhsinatun Siasah Masruri, (2002: 52-53)
Masruri, dkk, 2002: 52) yang menyatakan bahwa membagi lingkungan hidup menjadi dua
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan komponen yaitu komponen abiotik dan biotik.
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk Agar lingkungan tetap terjaga maka dibutuhkan
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan sikap peduli lingkungan. Jika kata peduli dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan lingkungan disatukan, dapat diartikan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta memperhatikan segala sesuatu yang ada di
makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pendapat sekitarnya untuk dijaga. Sri Narwanti (2011: 30)
beberapa ahli tersebut, maka lingkungan hidup berpendapat, peduli lingkungan merupakan sikap
dapat diartikan sebagai interaksi antara makhluk dan tindakan yang berupaya mencegah
hidup dengan makhluk hidup lainnya, dan kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
makhluk hidup dengan lingkungannya, dimana dan mengembangkan upaya-upaya untuk
interaksi tersebut bertujuan untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
mempertahankan kehidupan. Upaya-upaya tersebut seharusnya dimulai dari
Muhsinatun Siasah Masruri, (2002: 52-53) diri sendiri dan dilakukan dari hal-hal kecil seperti
membagi lingkungan hidup menjadi dua komponen membuang sampah pada tempatnya, menanam
yaitu komponen abiotik dan biotik. Komponen pohon, menghemat penggunaan listrik dan
abiotik merupakan faktor lingkungan yang bahan bakar. Berdasarkan uraian di atas, dapat
mempengaruhi makhluk hidup, terdiri dari tanah, disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan
atmosfer, air, dan sinar matahari. Komponen biotik berarti sikap yang diwujudkan dalam kehidupan
adalah semua makhluk hidup, baik itu manusia, sehari-hari untukmelestarikan, memperbaiki dan
hewan, maupun tumbuhan. Kata selanjutnya yaitu mencegah kerusakan dan pencemaran
lingkungan. Lingkungan hidup (Suprihadi lingkungan. Sikap-sikap itu dapat dilihat dari
Satrosupeno, 1984: 46) ialah apa saja yang respon perilaku atau konatif (respon berupa
mempunyai kaitan dengan kehidupan pada tindakan dan pernyataan mengenai perilaku).
umumnya dan kehidupan manusia pada 1.2 Rumusan Masalah
khususnya. Muhsinatun Siasah Masruri, (2002:
Bagaimana cara menjaga lingkungan
mengungkapkan bahwa lingkungan hidup yang baik.
adalah segala sesuatu yang berada di sekitar Apa sajakah yang menjadi indikator sikap
kita, yang memberi tempat dan bahan-bahan peduli lingkungan.
untuk kehidupan. Pendapat tersebut, diperkuat Bagaimana sikap yang baik dalam
oleh Odum (Muhsinatun Siasah Masruri, 2002: menjaga lingkungan.
52) yang menyatakan bahwa lingkungan hidup 1.3 Tujuan Penulisan
adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
1 .Mendeskripsikan cara menjaga
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di lingkungan yang baik
dalamnya manusia dan perilakunya, yang
Mendeskripsikan indikator sikap peduli
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan lingkungan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
Mendeskripsikan sikap yang baik
lainnya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli
dalam menjaga lingkungan
tersebut, maka lingkungan hidup dapat diartikan
sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan 1.4 Manfaat Penulisan
makhluk hidup lainnya, dan makhluk hidup
384 Muhammad Hipi Zulkaryani
Melalui penulisan yang dilakukan ini kita materi, imperialisme biologis, dan ajaran
bisa tahu bagaimana cara menjaga lingkungan agama yang ditafsirkan biasa.
yang baik, karena dengan terjaganya lingkungan Kesulitan Teknologi (Technological Fix),
maka kehidupan kita juga jauh lebih baik. yaitu kesulitan atau kebuntuan dalam
memperoleh atau menggunakan bahan-
bahan tertentu yang ramah lingkungan.
II. PEMBAHASAN Pandangan-pandagan pribadi, seperti
2.1 Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan acuh, pandangan yang terpusat pada diri
―Kita sebagai umat manusia umumnya tidak sendiri, perasaan tidak berarti dan nilai
ruang dan waktu yang sempit membuat
menyadari, kalau kita sedang mencemari air, kerusakan alam semakin bertambah
udara, makanan yang kesemuanya adalah untuk parah.
kita‖. Pendapat tersebut disampaikan Lili Barlia Masyarakat Bersinergi Rendah (A Low
(2006: 15) karena melihat tindakan-tindakan Sinergy Society)
manusia yang merusak lingkungan. Dewasa ini, Sinergi adalah menyatukan kekuatan
air sungai dikotori oleh sampah-sampah dan antara dua sumber atau lebih, sehingga
limbah pabrik. Udara dikotori oleh sisa-sisa asap dihasilkan kekuatan yang lebih besar
pembakaran kendaraan bermotor sehingga daripada jumlah kekuatan-kekuatan itu.
kurang baik untuk pernafasan, dan populasi Namun saat ini, sinergi dalam komponen
manusia terus meningkat sehingga saat inisudah manusia semakin rendah. Hanya alam
yang mau memberi, manusia tak mau
susah mencari tempat yang dapat dihuni.
berbagi lagi (Muhsinatun Siasah
Bahkan, Muhsinatun Siasah Masruri, dkk (2002: Masrusri, 2002: 56-62).
63) menjelaskan bahwa,
Jadi, faktor-faktor penyebab kerusakan dan
Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan yang pencemaran lingkungan adalahproses alam,
menjadi isu global, dialami pula oleh Indonesia, perilaku manusia dan penggunaan teknologi
mulai dari kerusakan hutan, kerusakan tanah, yang tidak ramah lingkungan. Agar kehidupan
pencemaran air baik di darat maupun di laut, manusia terus berlanjut, maka upaya yang harus
pencemaran udara, penipisan lapisan ozon, efek dilakukan manusia adalahmengubah perilakunya
rumah kaca, hujan asam, kebisingan, penurunan
dan menciptakan teknologi yang ramah
keanekaragaman hayati, sampai dengan
lingkungan. Manusia harus menghentikan
berbagai penyakit yang disebabkan atau
keinginan untuk mengeksploitasi bumi ini secara
ditularkan oleh lingkungan yang tidak sehat.
berlebihan. Serta, belajar untuk menata,
Kerusakan alam dan pencemaran memperbaiki, dan memahami lingkungannya.
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor fisik dan Kesadaran manusia terhadap lingkungannya
non-fisik. Faktor fisik berupa proses alam seperti merupakan hal yang sangat vital untuk eksistensi
erosi dan pelapukan. Sedangkan faktor non-fisik bumi ini.
yang meyebabkan kerusakan lingkungan dapat
Pembentukan kesadaran terhadap kondisi
dikategorikan sebagai berikut :
yang ada di lingkungannya dapat ditempuh
Perilaku manusia melalui pendidikan yang ada di sekolah. Bagus
Kerusakan alam disebabkan oleh Mustakin (2011: 86) menjelaskan bahwa:
perilaku-perilaku manusia yang
―Sekolah seharusnya memainkan perannya
bermentalitas frontier. Mentalitas frontier
dalam membentuk kesadaran terhadap
adalah sifat ego yang terbungkus di dalam
lingkungan. Perlu ada pembentukan karakter
jiwa, sikap sombong, merasa benar sendiri,
terhadap lingkungan pada diri siswa. Karakter
memantapkan diri melalui ukuran
ini bisa dimulai dari persoalan

Muhammad Hipi Zulkaryani 385


sepele, seperti penyediaan tempat sampah penggunaan teknologi yang tidak ramah
yang memadai, sampai pada perumusan ac- lingkungan. Jika kerusakan tersebut terus
tion plan tentang program-program
dibiarkan dapat menyebabkan kematian pada
kepedulian lingkungan. Melalui makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena
pembentukan karakter ini diharapkan lahir
generasi yang memiliki kepedulian itu dibutuhkan sikap peduli lingkungan untuk
lingkungan.‖ menghentikan segala tindakan pengrusakan
lingkungan. Internalisasi sikap peduli lingkungan
Hal itu berarti, sekolah sebagai institusi
dapat diintegrasikan dalam Kegiatan Belajar
pendidikan, memiliki tugas untuk membentuk
Mengajar (KBM).
karakter peduli lingkungan pada diri siswa.
Karakter terbentuk dari sikap yang dilakukan 2.2 Indikator Sikap Peduli Lingkungan
terus menerus sehingga sekolah mempunyai Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan
kewajiban untuk menanamkan sikap peduli sebelumnya, sikap peduli lingkungan merupakan
lingkungan secara berkesinambungan. Ini sesuai sikapyang diwujudkan dalam kehidupan sehari-
dengan fungsi pendidikan nasional hari untuk melestarikan, memperbaiki dan
yaitumengembangkan kemampuan dan mencegah kerusakan dan pencemaran
membentuk watak Pembangunan sikap peduli lingkungan. Emil Salim (1986: 234), dalam
lingkungan adalah tujuan luar biasa dari sistem bukunya yang berjudul Pembangunan
pendidikan yang benar. Dengan pembangunan Berwawasan Lingkungan, menyebutkan hal-hal
sikap peduli lingkungan, maka siswa akan yang dapat dilakukan untuk melestarikan
mengasihi lingkungannya, berusaha untuk lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari
merawat lingkungan, dan berpikiran untuk sebagai berikut.
memperbaiki lingkungannya. Jika tindakan Peningkatan kesehatan lingkungan yang
tersebut dilakukan oleh seluruh warga bumi, menyangkut usaha kebersihan selokan,
maka manusia sebagai bagian dari lingkungan tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya
dapat terbebas dari bahaya kematian akibat sumur air minum.
lingkungan yang tidak sehat. Kebersihan dalam rumah, termasuk
jendela yang bisa memasukkan sinar
Pusat Kurikulum (Muchlas Samani dan matahari, kebersihan dapur.
Hariyanto, 2012: 9) menyarankan, implementasi
Usaha hemat energi, seperti: Menghemat
pendidikan karakter hendaknya dimulai dari nilai pemakaian aliran listrik dengan
esensisl, sederhana, dan mudah dilaksanakan memadamkan lampu-lampu yang tidak
sesuai kondisi masing-masing sekolah, misalnya diperlukan pada waktu tidur, serta segera
bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan, dan santun. memadamkan lampu pada pagi hari.
Selain itu, agar sikap peduli lingkungan dapat Mengehmat pemakaian air, jangan
terbentuk, maka anak perlu dilatih melalui sampai ada kran ataupun tempat air
(bak) yang bocor, ataupun dibiarkan
pembiasaan, mandiri, sopan santun, kreatif, mengalir/menetes terus.
tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung
jawab. Oleh karena itu, sikap peduli lingkungan Pemanfaatan kebun atau pekarangan
dengan tumbuh-tumbuhan yang berguna,
yang dilakukan secara terus-menerus dapat penanaman bibit tumbuh-tumbuhan
membentuk karakter peduli lingkungan. untuk penghijauan, rumah dan halaman
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, diusahakan sebersih dan seindah
mungkinsehinggamerupakan
dapat disimpulkan bahwa kerusakan dan
pencemaran lingkungan disebabkan oleh tiga lingkungan yang sehat dan
menyenangkan bagi keluarga.
faktor yaitu faktor alam, perilaku manusia dan
386 Muhammad Hipi Zulkaryani
5) Penanggulangan sampah, sehari-hari terhadap alam sekitar adalah adil,
memanfaatkan kembali sampah organis, amanah, disiplin, kasih sayang, kerja keras,
dan mendaur ulang (recycling) sampah berinisiatif, kerja cerdas, berpikir jauh ke depan,
anorganis (botol, kaleng, plastik, dan
berpikir konstruktif, bertanggung jawab,
lain-lainnya) melalui tukang loak atau
yang serupa. bijaksana, menghargai kesehatan kebersihan,
dan rela berkorban.
Mengembangkan teknik biogas, Pendapat lain disampaikan oleh Muchlas
memanfaatkan sampah hewan, manusia Samani dan Hariyanto (2012: 114-133) yang
dan kotoran dapur, untuk dibiogaskan mengelompokkan nilai-nilai dengan melihat
sebagai sumber energi untuk dimasak.
hubungan nilai-nilai tersebut dengan kewajiban
Meningkatkan keterampilan sehingga terhadap Tuhan Sang Maha Pencipta, dengan
dapat memanfaatkan bahan tersedia, kewajiban terhadap diri sendiri, dengan
sisa bahan, atau bahan bekas, lalu turut
kewajiban terhadap keluarga, dengan kewajiban
mendaur-ulang berbagai bahan berkali-
kali, seperti merangkai bunga dari bahan terhadap masyarakat dan bangsa, dan juga
sisa, dan sebagainya. dengan kewajiban terhadap alam lingkungan.
Sikap peduli lingkungan merupakan kewajiban
Lebih lanjut, Muchlas Samani dan Hariyanto
terhadap alam lingkungan. Manusia sebagai
(2012: 41) membagi sikap dan perilaku menjadi
khalifah di bumi memiliki kewajiban terhadap
lima jangkauan sebagai berikut : (i) sikap dan
alam adalah perhatian (attentiveness), kesediaan
perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan, (ii)
(a v a i l a b i l i t y ), kepedulian ( c a r e n e s s ),
sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan
kewarganegaraan (citizenship or civic), komitmen
diri sendiri, (iii) sikap dan perilaku dalam
(commitment ), keberanian ( courage ),
hubungannya dengan keluarga, (iv) sikap dan
keingintahuan (courisity), kritis (critical), dapat
perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat
diandalkan (dependability), kerajinan (diligence),
dan bangsa, dan (v) sikap dan perilaku dalam
daya upaya atau usaha (effort), keadilan (justice),
hubungannya dengan alam sekitar (Muchlas
kelembutan hati (meekness), moderasi atau suka
Samani dan Hariyanto, 2012: 114). Sikap peduli
hal yang sedang-sedang (moderation), kerapian
lingkungan adalah sikap berhubungan dengan
(oderliness), sifat menghormat/menghargai,
alam sekitar sehingga jika dikaitkan dengan
menghargai lingkungan (respect for
jangkauan tersebut dapat digolongkan menjadi
environment), menghargai kesehatan (respect for
jangkauan poin kelima (v) yaitu sikap dan
healt ), pertanggungjawaban (responsibility),
perilaku dalam hubungannya dengan alam
amanah atau dapat dipercaya (trusworthiness),
sekitar. Menurut Sedyawati (Muchlas Samani dan
kearifan atau kebijakan (wisdom). Penanaman
Hariyanto, 2012: 47), sikap dan perilaku dalam
nilai-nilai lingkungan untuk terus menjaga,
hubungannya dengan alam sekitar dapat
melestarikan dan mencegah adanya kerusakan
ditunjang oleh butir-butir nilai budi pekerti sebagai
dan pencemaran lingkungan. Adapun nilai-nilai
berikut : (1) bekerja keras, (2) berpikir jauh ke
terhadap alam lingkungan tersebut dapat
depan, (3) menghargai kesehatan, (4)
diimplementasikan dalam pembelajaran.
pengabdian.
Sri Narwanti (2011: 69) juga menjelaskan
Selanjutnya, Direktorat Pendidikan Lanjutan
implementasi karakter peduli lingkungan di
Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
sekolah pada siswa dapat dilihat dari kegiatan-
dan Menengah Departemen Pendidikan dan
kegiatan sebagai berikut: a) Kebersihan ruang
Kebudayaan(Muchlas Samani dan Hariyanto,
kelas terjaga, b) menyediakan tong sampah
2012: 49) berpendapat nilai-nilai karakter yang
organik dan nonorganik, c) hemat dalam
harus dimiliki dan ditampilkan dalam kehidupan

Muhammad Hipi Zulkaryani 387


penggunaan bahan praktik, dan d) penanganan kebersihan diri sendiri, masyarakat dan
limbah bahan kimia dari kegiatan praktik. lingkungan. Hal-hal yang dapat dilakukan
Pada penelitian ini, peneliti akan berfokus sebagai upaya menghargai kebersihan dan
pada beberapa sikaptertentu saja. Hanya sikap kesehatan adalah membuang sampah pada
yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas tinggi tempatnya, menutup tempat penampugan air,
sekolah dasar dan memiliki hubungan dengan IPA- dan menyiram kamar mandi setelah digunakan.
lah yang akan ditingkatkan. Adapun sikap-sikap 3) Bijaksana
tersebut adalah kerja keras, menghargai kesehatan A. Tabrani Rusyan, (2003: 114) menjelaskan
dan kebersihan, bijaksana, dan tanggung jawab. bahwa orang bijaksana adalah orang yang
Sikap-sikap tersebut dapat diimplementasikan menggunakan akal sehat dan pikirannya dalam
dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi guru sebagai bertindak. Dengan menggunakan akal budinya
organisator dalam kelas dapat membentuk sikap untuk bertindak, orang akan mendudukkan segala
peduli lingkungan dengan menanamkan sikap- sesuatunya secara proporsional. Orang yang
sikap di atas. bijaksana dapat dicirikan dengan tidak cepat marah
Selanjutnya, sikap-sikap tersebut jika ada masalah, memutuskan sesuatu melalui
didefinisikan sebagai berikut. pertimbangan yang matang, menghukum orang
1) Kerja keras setelah ada buktinya, menerima isu atau berita
setelah jelas kedudukannya dan mengambil
Kerja keras adalah upaya terus menerus
tindakan setelah mengkonfirmasi berbagai sumber
(tidak mudah menyerah) dalam menyelesaikan
(A. Tabrani Rusyan, dkk, 2003:
pekerjaan atau yang menjadi tugasnya sampai
tuntas (Dharma Kesuma, dkk, 2011: 17). Kerja .Masalah yang kita hadapi sekarang
bukanlah memakai atau tidak memakai BBM,
keras membutuhkan energi yang besar. Agar kita
pestisida, dll, yang berpotensi mencemari
bisa memberikan energi yang besar dalam
bekerja, kita harus fokus dan bersungguh- lingkungan, akan tetapi bagaimana
menggunakan Sumber Daya Alam (SDA)
sungguh pada pekerjaan kita termasuk pekerjaan
tersebut secara proporsional atau bijaksana (Otto
kita untuk melestarikan alam. Kerja keras untuk
Soemarwoto, 2008: 192).
melindungi dan mengawetkan alam ini perlu lebih
digalakkan (Emil Salim, 1930: 54). Kerja keras Tanggung jawab
untuk melindungi alam tidak terbatas hanya dari Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku
segi materiil saja tetapi juga pada penanaman seseorang untuk melaksanakan tugas dan
semangat juang, dedikasi dan kecintaan akan kewajibannya sesuai dengan yang seharusnya dia
misinya menyelamatkan alam. Kerja keras harus lakukan untuk diri sendiri, masyarakat, lingkungan
dipupuk sehingga menjadi kebiasaan. Upaya- (alam, sosial, dan budaya) dan Tuhan Yang Maha
upaya yang bisa dilakukan agar orang memiliki Esa (Jamal Ma‘mur Asmani, 2011: 37 ). Orang
sikap rajin bekerja dari kecil adalah yang bertanggung jawab akan berusaha
memanfaatkan waktu luang, bekerja sama dalam semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas-
menjalankan tugas sehari-hari, rajin tugas yang dibebankan kepadanya. M.T.Zen (1982:
memecahkan masalah yang dihadapi, dan lain 66) menjelaskan bahwa pendidikan dari Taman
sebagainya (A. Tabrani Rusyan, dkk, 2003: 19). Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi
2) Menghargai kebersihan dan kesehatan seharusnya menumbuhkan tanggung jawab
manusia untuk memelihara kelestarian tata
Menghargai kebersihan dan kesehatan
lingkungan. Manusia sebagai makhluk paling mulia,
(Muchlas Samani dan Hariyanto, 2012: 129)
berarti menghargai dan menjaga kesehatan dan tidak boleh berbuat sewenang-wenang.
388 Muhammad Hipi Zulkaryani
Tindakan pengrusakan dan pemusnahan sumber Kegiatan Spontan
daya alam merupakan contoh kurangnya rasa Kegiatan spontan adalah kegiatan yang
tanggung jawab terhadap lingkungan (A. Trabani dilaksanakan secara spontan saat itu
Rusyan, dkk, 2003: 65). Berdasarkan uraian di juga. Misalnya, ketika guru melihat
peserta didik berperilaku kurang baik.
atas, indikator sikap peduli lingkungan yang akan
Teguran
dibahas adalah kerja keras untuk melindungi
alam, menghargai kesehatan kebersihan, Guru menegur peserta didik yang
bijaksana dalam menggunakan SDA, dan melakukan perilaku buruk dan
mengingatkannya agar mengamalkan
tanggung jawab terhadap lingkungan. Kemudian
nilai-nilai baik sehingga guru dapat
indikator-indikator tersebut akan dijabarkan membantu mengubah tingkah laku
menjadi kisi-kisi untuk digunakan sebagai mereka.
instrumen penelitian. Pengkondisian lingkungan
2.3 Pembentukan Sikap Suasana sekolah dikondisikan
Pembentukan karakter berlangsung seumur sedemikian rupa dengan penyediaan
sarana fisik. Contoh : slogan budi pekerti
hidup. Pembentukan karakter dapat dimulai
yang mudah dibaca dan dipahami
dengan penanaman sikap. Sikap yang dilakukan peserta didik.
secara terus-menerus akan membentuk pola
Kegiatan rutin
tingkah laku. Pola tingkah laku yang dilakukan
secara terus-menerus dan atas kesadaran diri Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang
dilakukan peserta didik secara terus-
sendiri akan membentuk karakter. Ada tiga pihak menerus dan konsisten setiap saat.
yang berperan penting dalam pembentukan sikap Misalnya, membersihkan kelas dan
yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan. Sekolah berbaris masuk ruang kelas.
adalah lembaga pendidikan yang paling depan
Pengintegrasian dalam kegiatan yang
dalam mengembangkan pendidikan karakter. diprogramkan
Peran sekolah adalah memperkuat proses
otonomi siswa. Guru sebagai orang tua siswa di Strategi ini dilaksanakan dengan terlebih
sekolah memiliki peran yang besar dalam strategi dahulu guru membuat perencanaan atas nilai-
pembentukan karakter anak. Sikap merupakan nilai yang akan diintegrasikan dalam kegiatan
cikal bakal karakter sehingga pembentukan sikap tertentu. Hal tersebut diperlukan jika guru
dapat menggunakan strategi pembentukan menganggap perlu memberikan pemahaman
karakter. atau prinsip-prinsip moral yang diperlukan. Jadi,
pembentukan sikap dipengaruhi oleh tri pusat
Masnur Mushlich (2011: 175) menjelaskan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah
strategi pembentukan karakter yang dapat dan masyarakat. Sekolah yang memiliki tujuan
dilakukan adalah sebagai berikut.
membentuk sikap, dapat membentuk sikap siswa
1. Pengintegrasian dalam kegiatan sehari- dengan cara mengintegrasikan dalam kegiatan
hari sehari-hari dan kegiatan khusus yang
Pelaksanaan strategi ini dapat dilakukan diprogramkan.
melalui cara berikut:
Keteladanan atau contoh Kegiatan II. KESIMPULAN
pemberian contoh/teladan bisa dilakukan
oleh pengawas, kepala sekolah, staf lingkungan hidup dapat diartikan sebagai
administrasi di sekolah yang dapat interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk
dijadikan model bagi peserta didik. hidup lainnya, dan makhluk hidup dengan

Muhammad Hipi Zulkaryani 389


lingkungannya, dimana interaksi tersebut Suprihadi Satrosupeno. (1984). Manusia, Alam dan
Lingkungan.Jakarta: Depdikbud.
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan.
lingkungan hidup juga adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Untuk
itulah agar lingkungan tetap terjaga maka
dibutuhkan sikap peduli lingkungan. peduli
lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut seharusnya
dimulai dari diri sendiri dan dilakukan dari hal-hal
kecil seperti membuang sampah pada
tempatnya, menanam pohon, menghemat
penggunaan listrik dan bahan bakar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa sikap peduli lingkungan berarti sikap yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
untukmelestarikan, memperbaiki dan mencegah
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sikap-
sikap itu dapat dilihat dari respon perilaku atau
konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan
mengenai perilaku).

DAFTAR PUSTAKA
A. Tabrani Rusyan, dkk. (2003). Pendidikan Budi Pekerti.
Jakarta Timur: PT Intimedia Ciptanusantara.
Dharma Kesuma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muchlas Samani dan Hariyanto. (2012). Konsep dan
Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Jamal Ma‘mur Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi
Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA
Press.
Otto Soemarwoto. (2008). Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Saifuddin Azwar. (2002). Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
390 Muhammad Hipi Zulkaryani
NILAI-NILAI RUMAH LANTING DI SUNGAI NAGARA
SEBAGAI PEMBELAJARAN IPS
Muhammad Rasyid Ridha
rasyiddaha@gmail.com

I. PENDAHULUAN budaya. Aspek sosial yang memberikan


Kota banjarmasin terkenal dengan kota seribu kemampuan dalam pengaruh kehidupan secara
sungai melintang dari hulu ke hilir yang memiliki hubungan komunikasi yang terjalin dengan baik
sungai-sungai besar dan kecil serta pada zaman antara penghuni tempat tinggal rumah lanting
dahulu masyarakat di daerah aliran sungai dengan kemampuan yang harus bisa dijaga
mempunyai rumah yang terapung diatas sungai dengan baik secara kekerabatan dan
(Rumah Lanting) sebagai saran untuk tempat kekeluargaan. Apek ekonomi meliputi
tinggal, aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. kemampuan untuk melaksanakan dengan
Rumah lanting memiliki fungsi sebagai sarana buat peranan dari pelaku ekonomi dalam memasarkan
mengatasi banjir yang sering terjadi pada musim barang lewat penjual dirumah lanting selain itu
hujan yang memberikan dampak yang positif dalam juga dapat melihat kearifan lokal yang terjadi
kehidupan. Kehidupan masyarakat sungai saling budaya masyarakat sungai yang sangat baik hal
berhubungan dengan melihat keadaan goegrafis ini dibuktikan dengan adanya sistem kebudayaan
yang dikelilingi oleh sungai sering zaman modern yang masih mempertahkan kehidupan secara
masyarakat sudah mulai meninggalkan rumah turun-temurun meskipun ada beberapa konsep
lanting karena mereka bertempat tinggal didarat dasar yang mulai berubah dalam kehidupan
disebabkan oleh perkembangan zaman modern sungai seperti tidak adanya budaya perkawinan
yang menuntut masyarakat agar memiliki pola yang biasanya dilakukan dirumah lanting.
kehidupan baik dikarenakan hal tersebut sehingga Dikarenakan mereka lebih memilih melakukan
masyarakat tidak lagi bertempat tinggal dirumah acara ditempat yang lebih efektif dalam
lanting yang semakin sulit ditemukan didaerah melakukan kegiatan tersebut yaitu dilaksanakan
pinggiran sungai. kehidupan masyarakat sungai didarat. Dari hal tersebut akan memberikan
meliputi keadaaan yang semakin zaman akan dampak bergesernya fungsi-fungsi budaya dalam
terjadi pergeseran dalam aspek sosial, ekonomi kehidupan masyarakat sungai dengan ditandai
dan proses-proses tranformasi

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Muhammad Rasyid Ridha 391


kebudayaan yang menekankan pada dasar yang menjadi dasar melaksanakan pembelajaran
dalam landasan kemampuan budaya. Oleh ips dengan memberikan manfaat bagi
sebab itu masyarakat sungai harus bisa pembelajaran ips untuk mengkaji proses-proses
memberikan peranan dan saranan yang dengan kearifan lokal dalam kehidupan
memberikan suatu perubahan agar rumah lanting masyarakat agar lebih peduli lagi dalam
bisa dilihat oleh masyarakat dan dipedulikan oleh kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk
pemerintah untuk melaksanakan pemikiran lokal, sosial yang memiliki kekuatan sosial terhadap
pengetahuan lokal dan perasaan lokal terhadap kepudulian terhadap manusia, lingkungan dan
rumah lanting yang ada dalam kehidupan. budaya. Budaya pada masyarakat sungai negara
Kehidupan lokal tidak akan pernah bisa tidak akan bisa lepas dari ilmu yang didapat buat
ditinggalkan memliki dasar-dasar dalam menghadapi perkembangan zaman.
kehidupan untuk melaksankan kegiatan sosial,
ekonomi dan budaya Kebudayaan sosial, II. PEMBAHASAN
ekonomi dan budaya masyarakat sungai dapat
dilakukan dengan adanya kegiatan yang memiliki 2.1 Pengetahuan Lokal Rumah Lanting
Masyarakat Nagara
landasan dalam perasaan peduli terhadap
peninggalan lokal budaya agar budaya yang Pendidikan merupakan perilaku yang
dimiliki oleh masyarakat sungai yang berada dilakukan oleh seseorang dalam meningkatkan
dikecamatan daha tidak dipedulikan oleh anak potensi diri. Potensi diri disadari oleh individu
remaja saat ini yang mulai terpengaruh budaya dalam meningkatkan kemampuan diri dengan
luar yang mulai mempengaruhi mindset dalam cara belajar dengan baik. Belajar merupakan
sebuah pemikiran yang menganggap bahwa usaha sadar diharus dilakukan dalam memahami
budaya sungai itu sudah tidak layak buat diikuti dan menyadari tentang kehidupan dalam apek
dan dilakukan oleh anak remaja. Menurut hasil sosial, ekonomi, politik dan budaya. Kehidupan
observasi yang dilakuka oleh peneliti bahwa aspek sosial dilakukan dengan melakukan
rumah lamting itu sering dikunjungi oleh orang hubungan-hubungan sosial dalam menjalankan
yang ingin melakukan pekerjaan melalui jalur kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
sungai buat bekal untuk menuju tujuan seperti sekitar tempat tinggal, aspek ekonomi
sawah dan ladang. Bahkan anak remaja di mengajarakan mengelola keuangan dengan
lingkungan tidak akan memberikan tenaga serta sebaik mungkin dan membuat usaha-usaha,
ikut serta dalam pemanfaat rumah lanting untuk aspek politik memperkenalkan belajar sebagai
melesteraikan budaya. Berdasarkan pada studi berdemokrasi dan aspek budaya
awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa ada memperkenalkan hasil-hasil budaya masyarakat.
didaerah kabupaten hulu sungai selatan Mayarakat adalah sekumpulan orang yang
kecamatan daha menemukan 30 rumah lanting memiliki tujuan yang sama. Pendidikan memiliki
dengan berbagai aktivitas sosial, ekonomi dan tujuan untuk mencerdasarkan anak-anak bangsa
budaya yang menjadikan kehidupan masyarakat berlandaskan pancasila dan undang-undang
sungai nagara masih terjaga dengan baik yang dasar 1945. Pendidikan di Indonesia perlu
ditandai dengan aktivitas yang masih dilakukan sebuah inovasi dan kreasi dalam
dipertahakan bahwa masyarakat sungai nagara menghadapi perkembangan zaman yang
mempedulikan kebudayaan lokal untuk menjadi mengalami perubahan. Nanang Martono
lebih baik itu juga kehidupan manusia tidak akan (2011:11) Perubahan sosial dan kebudayaan
bisa lepas dari adanya kebudayaan yang hanya dapat dibedakan dengan membedakan
menekankan ada pada sistem kebudayaan lokal secara tegas pengertian antara masyarakat dan
392 Muhammad Rasyid Ridha
kebudayaan. Perubahan sosial merupakan bagian sciences, sosial studies, sosial science educa-tion
dari perubahan budaya. Perubahan budaya dikalangan para ilmuan sosial seperti ―Na-tional
menyangkut banyak aspek dalam kehidupan Council For the social studies‖ (NCSS) atau dikenal
seperti kesenian, ilmu, pengetahuan, teknologi, dengan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial
aturan-aturan hidup berorganisasi dan filsafat. Indonesia (HISPIPSI)[5] mengatakan bahwa
Peruabahan budaya yang terjadi didaerah nagara pendidikan IPS adalah suatu disiplin ilmu dimana
pada kehidupan rumah lanting tidak terlalu mengintegrasikan ilmu Geografi, Sejarah, Ekonomi,
berpengaruh besar karena masyarakat nagara Antropologi. Maka sosial stud-ies adalah ― The term
masih mempertahkan rumah lanting sebagai social studeis is used to include history, economics,
tempat mereka tinggal dan bahkan dijadikan antropology, sociol-ogy, civics, geography and all
sebagai sarana untuk aktivitas. Perubahan sosial modification of sub-jects whose content as well as
dan budaya yang terjadi dalam masyarakat saling aim is social. In all content definitions, the social
berkaitan, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki studies is conceived as the subject matter of the
kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada academic disciplines somehow simplified, adapted,
kebudayaan tanpa masyarakat. Perubahan budaya modified, or se-lected for school instruction. maka
menyangkut banyak aspek dalam kehidupan dari itu tentu penddikan IPS berperan dalam
seperti kesenian dan ilmu teknologi. Perubahan menekankan pendidikan karakter pada siswa
kebudayaan dan sosial ini yang harus dialami oleh dimana kondisi budaya Indonesia tercipta pada
masyarakat dengan memberikan nilai-nilai budaya pendidikan IPS dalam manajemen pendidikan.
pada peserta didik yang harus dibimbing atau Secara etimologi, kata manajemen berasal dari
diarahkan kepada suatu konsep-konsep dasar bahasa prancis konu management, yang memiliki
dalam pembelajaran untuk perubahan pendidikan arti seni melaksanakan dan mengatur. Dalam
akan memiliki peranan dalam pendidikan yang bahasa inggris, kata manajemen berasal dari to
mana pendidikan era moderinisasi ini akan dapat manage
memberikan dampak positif dalam proses artinya mengelola, membimbing dan mengevalusi
pembelajaran yang dilakukan disekolah yang (Barnawi dan M. Arifin, 2014:13). Secara Harfiah
menekankan adanya kemampuan dalam manegg (iare) berarti menangani atau melatih
penerapan dalam lingkup sekolah. Lingkup sekolah kuda, sementara secara maknawiah berari
memiliki anggota yang mendukung dalam memimpin, membimbing dan mengatur.
pendidikan seperti siswa, tu, guru, waksek dan (Efenddy, 1993:4). Dalam arti lain manajemen
kepala sekolah. Peranan anggota dapat adalah pengelolaan usaha, kepengurusan,
menjalanakan proses-proses pembelajaran yang ketelaksanaan, penggunaan sumber daya
dilakukan oleh tenaga-tenaga pendidikan. Dalam manusia dan sumber efektif untuk mencapai
Kamus Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan sasaran organisasi yang diinginkan, sedangkan
berasal dari kata didik, Lalu, kata kata ini mendapat dalam kegiataan pendidikan manajemen dapat
awalan me- sehingga menjadi mendidik artinya diartikan sebagai perencanaan,
memelihara dan memberikan latihan. Memelihara pengorganisasian, penggerakan, pengawasaan
adalah proses yang dilakukan oleh seseorang atau dan evaluasi dalam kegiataan pendidikan yang
kelompok untuk menjaga objek, sedangkan latihan dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk
sebuah proses yang dalam menguji dalam membentuk perserta didik yang berkualitas
kompetensi pengetahuan pendidikan. Pada sesuai dengan tujuan (Mulyono 2014:18). Dalam
hakikatnya pendidikan IPS atau lebih dikenal manajemen perlu diketahui bahwa kurikulum
dengan ―sosial harus bisa disesuaikan dengan pendidikan.
Kurikulum merupakan satuan pendidikan yang

Muhammad Rasyid Ridha 393


menjadi pedoman tenaga pendidikan dalam menjadi mendidik artinya memelihara dan
membuat perangkat pembelajaran. Perangkat memberikan latihan. Memelihara adalah proses
pembelajaran seperti silabus, program semestar, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
program tahunan dan rencana perangkat untuk menjaga objek, sedangkan latihan sebuah
pembelajaran. Perangakat pembelajaran harus proses yang dalam menguji dalam kompetensi
disesuaikan dengan kurikulum pendidikan untuk pengetahuan. Kompetensi pengetahuan terdapat
memberikan perencanan dilakukan oleh sekolah. dalam kehidupan rumah lanting menekanakan
Perencanan dalam sekolah diperlukan untuk pada aspek budaya, sosial dan ekonomi. Menurut
memberikan pengetahuan kepada sekolah dalam UUD NO 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
mengarakan pada pengelolan dalam berbagai pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
bidang seperti bidang kurikulum sekolah, saran- untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
prasarana, kesiswaan dan humas. Perencanan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
sekolah sering dilakukan pengawasan oleh pihak mengembangkan diri untuk memiliki kekuatan
dinas pendidikan akan tetapi terkadang ada spiritual keagamaan, pengendalian diri,
beberapa perencanaan yang tidak sesuai kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta
dengan keadaan disekolah. Memerhatikan uraian keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
diatas, tentu peneliti akan memahami bahwa bangsa dan negara. Menurut Amka Abdul Aziz
manajemen tidak boleh lepas dari pendidikan, (2014:73). Pendidikan adalah bagian dari proses
jika kaidah ataupun fungsi manajemen sampai sosial, dan merupakan salah satu kebutuhan dasar
lepas dari penyelengaraan pendidikan manusia. Kebutuhan dasar manusia terdapat
mengakibatkan ketidaksesuaian dengan proses pendidikan ips dalam aspek kehidupan sosial,
belajar dan proses manajemen sekolah. ekonomi, budaya dan politik. Pendidikan ips juga
Berdasarkan keseluruan batasan manajemen berperan dalam memberikan proses-proses sosial
dapatlah dinyatakan bahwa manajemen tingkat yang mengarahkan dalam hubungan individu dan
satuan pendidikan adalah suatu proses dengan kelompok. Individu dan kelompok adalah bagian
melibatkan sumber-sumber potensial, baik masyarakat. Masyarakat out dari sistem pendidikan
bersifat manusia maupun yang bersifat non sebagai agent of change (agen perubahan). Agen
manusia dalam rangka mencapai tujuan yang perubahan diperlukan dalam kehidupan untuk
efektif dan efesien. Sumber potensial yang melakukan perubahan-perubahan masyakarat.
berasal dalam rumah lanting dapat dilihat dari Perubahan pendidikan menghasilkan sebuah
adanya budaya sungai masyarakat khususnya inovasi dan kreativitasi pendidikan lingkup sekolah
masyarakat nagara meliputi sumber sosial dan
seperti aktivitas kebudayaan tradisional dalam perguruan tinggi dalam melakukan pembelajaran.
menghadapi perkembangan zaman yang Pembelajaran IPS dalam aktivitas sosial pada
mengakibatkan perubahan. Perubahan masyarakat nagara mengarahkan proses
merupakan apa yang direncanakan oleh seorang pembelajaran yang mengimplimentasikan hasil
dalam mengikuti perkembangan arus kehidupan. belajar dengan proses yang dilakukan. Proses
Akan tetapi rumah lanting tidak mengalami belajar merupakan sebuah usaha sadar yang
perubahan dalam tekstur bangunan dan fungsi dilakukan oleh individu dalam melalukan aktivitas
lanting juga masih sebagai sarana untuk proses belajar. Proses belajar akan berjalan
memberikan sebuah pendidikan budaya. dengan baik jika materi pelajaran yang hendak
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1991:232), dipelajari atau masalah yang hendak dipecahkan
pendidikan berasal dari kata didik, Lalu, kata kata (dalam istilah teori sibernetik adalah sistem
ini mendapat awalan me- sehingga informasi yang hendak dipelajari) diketahui
394 Muhammad Rasyid Ridha
ciri-cirinya. Materi tertentu akan lebih tepat disajikan (HISPIPSI)[5] mengatakan bahwa pendidikan IPS
dalam urutan yang teratur, linear, sekuensial, adalah suatu disiplin ilmu dimana mengintegrasikan
sedangkan materi pelajaran lainnya akan lebih ilmu Geografi, Sejarah, Ekonomi, Antropologi. Maka
tepat bila disajikan dalam bentuk terbuak dan sosial studies adalah
memberi kebebasan kepada siswa untuk ― The term social studeis is used to include
berimanjinasi dan berpikir (Budiningsih, 2005: 87). history, economics, antropology, sociology,
Menurut Sadiman (2010: 2) belajar adalah suatu civics, geog-raphy and all modification of subjects
proses yang kompleks yang terjadi pada semua whose con-tent as well as aim is social. In all
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan content defini-tions, the social studies is
berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi conceived as the sub-ject matter of the academic
hingga liang lahat nanti. Salah satu petanda disciplines somehow simplified, adapted,
seseoramg telah belajar adalah adanya perubahan modified, or selected for school intruction. maka
tingkah laku dalam dirinya. Menurut Muhammad Ali dari itu tentu penddikan IPS berperan dalam
(Fathurrahman dan Sutikno, 2011: 7) mengajar menekankan pendidikan karakter pada siswa
merupakan suatu proses yang komplek, tidak dimana kondisi budaya In-donesia tercipta pada
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru pendidikan IPS, kenapa demikian karena siswa
kepada siswa. Dalam mengajar banyak kegiatan mampuh mengetahui latar belakang historis
yang harus dilakukan terutama bila hasil belajar kebudayaan Indonesia, letak georafis dan kondisi
yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu sosial masyarakat In-donesia dalam berintraksi
rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana pada lingkungan masyarakat. selain itu pada
yang mana meliputi seluruh kegiatan dan tindakan berakhirnya perang dunia II peran Pendidikan
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Pendidikan IPS IPS sangat berpengaruh dalam menciptakan
dalam ilmu –ilmu sosial mengarahkan pada dunia demokrasi di Indonesia, dimana
pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS adalah Usaha Penddiikan IPS menjadi sebuah lab Demokrasi
yang dilakukan oleh seseorang dalam mendidik sehingga dijadikan modal dasar dalam
perserta didiknya dalam memahani proses-proses meningkatkan upaya perkembangan demorasi,
belajar. Proses pembelajaran IPS melalui berbagai dengan itu generasi atau penerus banggsa
aktivitas-aktivitas sosial. Aktivitas sosial pada mampu secara akltif dan cerdas, serta
masyarakat sungai nagara mengarahkan pada bertanggung jawab ikut serta menjadi pemain
kegiatan sosial dalam dalam pencapaian tujuan hidup bangsa
Indonesia. Peran Pendidikan IPS yang begitu
menghadapi perkembangan IPTEK. penting dalam membangun demokrasi di
Perkembangan IPTEK terjadi pada perubahan Indonesia nampak dari berbagai upaya yang
bertani dan perubahan pembuatan saran- dilakukan peran tenaga penddik seperti apa yang
prasarana transfortasi sungai. Perubahan tertulis dalam buku Menggagas Perubahan
aktivitas sosial tidak mempengaruhi kegiatan Pendidikan IPS [ 6 ] bahwa guru penddiikan IPS
yang dilakukan oleh masyarakat sungai nagara perlu melakukan beberapa srtategi seperti :
dalam kehidupan sosial. Jadikan setiap pokok bahasan menjadi
Pada hakikatnya pendidikan IPS atau lebih generasi yang bermasalah.
dikenal dengan ―sosial sciences, sosial studies, Ikuti langkah-langkah pendekatan
sosial science education dikalangan para ilmuan pemecahan masalah dan dialog kreatif
sosial seperti ―National Council For the social dalam mengkaji generalisasi.
stud-ies‖ (NCSS) atau dikenal dengan Himpunan Upaya evaluasi dengan memperhatikan
Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial Indonesia persatuan perkembangan kognitif, afektif, dan

Muhammad Rasyid Ridha 395


dengan kriteria erator citizen. Pembuktian kehidupan sungai yang selalu menggambarkan
pendidikan IPS dalam sejarah bangsa menggali pola-pola kehidupan yang mengikuti tempat
para calon seorang guru seperti penulis dimana tinggal kehidupan disekitaran sungai. Pola
semangat juang bangsa Indonesia tercatat begitu sungai banyak menggunakan rumah lanting
penting dalam perananya sebagai bagian yang sebagai saran dan prasarna kehidupan. Sarana
ikut andil menciptkan rasa demorasi bangsa In- dan prasarana dalam kehidupan seperti adanya
donesia tak lain hanya untuk membentuk sebuah kemampuan dalam menggelola sungai sebagai
nilai-nilai saling menghargai secara positif dalam aset-aset budaya. Aset budaya yang ada yaitu
berintraksi. Sikap tumbuh semangat calon guru rumah lanting yang menggambarkan kehidupan
harus lebih besar di banding histori bangsa Indo- masyarakat sungai. Masyarakat sungai nagara
nesia setelah perang dunia ke II, Peran lebih menekankan dari pola sikap, ekonomi,
pendidikan IPS menjadi bukti bahwa sangatlah sosial dan budaya dengan melihat observasi
tepat jika melalui penddiikan IPS siswa mampu kehidupan pembelajaran dengan melihat
dididik dan ditanamkan nilai-nilai karakter bangsa sumber-rsumber belajar dengan aktivitas yang
khusunya di lingkungan sekolah sebagai dilakukan oleh masyarakat yang dapat
perwujudan suatu prilaku-prilaku yang positif dikonstruksi dalam perencanana kompetensi
yang harus di diterapkan siswa sebagai output pengetahuan dalam pemahaman dan perspektif
pembelajaran IPS baik di sekolah, lingkungan pengetahuan dengan melihat sain, teknologi
keluarga mapun lingkungan masyarakat. dalam masyarakat untuk membangun kehidupan
Lingkungan masyarakat merupakan komponen secara sosial. Menurut Anna Poedjiadi (2010:79)
yang terpenting dalam kehidupan dalam proses apabila seorang guru bermaksud mengajarkan
pembelajaran yang memiliki makna dan fungsi- konsep-konsep dalam suatu pokok bahasan atau
fungsi yang tersendiri dalam meningkatka topik tertentu dengan menggunakan pendekatan
kemampuan dalam mendiskripsikan pengetahuan lingkungan maka ia perlu lebih dahulu mencari
dari hasil pengamatan. Pengamatan yang informasi tentang keterlibatan konsep yang akan
dilakukan oleh siswa dalam budaya rumah lanting diajarkan dengan peristiwa atau kejadian dalam
bisa dilihat dari berbagai bidang ekonomi, sosial, lingkungan yang terdekat. Kehidupan sosial tidak
budaya dan politik. Bidang ekonomi siswa dapat bisa lepas dari adanya budaya yang harus diikuti
melihat proses jual-beli yang terjadi seperti adanya oleh penerusnya dengan memberikan
penjualan bensin, solar, bahan pertanian, bidang pengetahuan kepada peserta didik dalam melihat
sosial dapat melihat hubungan yang terjadi disaat kehidupan masyarakat pada zamaan dulu
proses menajalani komunikasi dan kontak yang dengan melihat esensi dasar yang meliputi
terjadi dalam setiap aktivitas. Budaya masyarakat keadaaan dalam pemanfaat budaya dengan
sungai dapat dilihat dari yang dilakukan setiap pagi meihat isu-isu lingkungan. Menurut Sapriya
menjelang sore hari, aktivitas pagi hari yaitu (2012:135) isu lingkungan terutama berkaitan
adanya kepekaaan terhadap kemampuan dalam dengan akibat-akibat eksploitasi sumber daya
mempertahakan akan pentingnya budaya sungai manusia dan pengolahan kekayaan bumi, tanah,
yang meliputi kehidupan sosial adanya lautan dan unser-unser lainnya. Lingkungan di
kebersamaan yang terjalin pada saat melakukan masyarakat yang memiliki kehidupan rumah
mandi. Mandi yang dilakukan oleh masyarakat lanting dikecamatan daha memiliki suatu
sungai yang menekankan adanya perubahan subsistem yang memperlihatan keadaaan
dalam perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat di lingkungan sungai dengan pemanfaatan sungai
nagara tidak akan lepas dari adanya perlu ada sebagai sumber kehidupan secara internal dan
eksternal. Secara internal dapat digunakan untuk
396 Muhammad Rasyid Ridha
melakukan aktivitas sosial dengan terjadi ketika mereka saat makan dimana mereka
berkomunikasi. Secara eksternal dapat dilakukan selalu bersama-sama dalam menjalani kehidupa
dengan dalam mengahadapi perkembagan lingkup keluarga dalam aktivitas yang lebih banyak
sistem kehidupan yang mengarah ke daratan meliputi nilai ekonomi dengan adanya rumah lanting
dibandingakan sungai. Sungai dapat dijadikan ekonomi masyarakat sungai nagara berjalan
sumber kompetensi dengan melihat akitivitas dengan karena dirumah lanting ada suatu sistem
masyarakat yang tinggal rumah lanting dengan kepercayaan ketika seorang individu mengutang
membuat kompetensi lingkungan dengan materi bahan-bahan pertanian dengan membayar ketika
pembelajaran ips yang lebih menganlisis hasil panen sudah berhasil sesuai denga harga
kehidupan masyarakat dalam kehidupan. Analisis yang sudah ditentukan antara pembeli dan penjual.
yang digunakan oleh peneliti membuat suatu Nilai kepercayaan ini sudah ada sejak dulu dengan
sumber kearifan lokal dengan keterkaitan melihat melihat dasar kepercayaan yang sudah
pembelajaran ips dengan memahami proses- dalam diri individu pembeli yang selalu
proses gotong royong dan kebersaaman dalam membayarkan bahan pertanian yang sudah diutang
melakukan setiap kegiatan ketika melakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai kekeluargaan
sebuah pembangunaan rumah lanting. yang mana mereka miliki budaya yang peduli
2.2 Nilai-Nilai Rumah Lanting di Kecamatan terhadap pertanian yang ada disekitar sungai
Daha nagara agar individu bisa terbantu dengan berbagai
bahan. Nilai budaya lebih mengarahkan pada
Nilai merupakan sesuatu yang memiliki
kepedulian yang dilakukan oleh individu untuk
peranan bagi seoarang individu yang muncul
membantu orang yang ingin bahuma atau bertani.
akibat adanya keinginan untuk mecapai sebuah
Pertanian hanya bisa dilakukan ketika musim
tujuan dengan melihat konsep-konsep dasar
kemarau dengan pertanian semangka, labu, cabe,
dalam kehidupan dalam bidang sosial, ekonomi
terong, tomat, dan kacang dengan memberikan
dan budaya. Rumah lanting di kecamatan daha
kesempatan pada anak-anak yang putus sekolah
memiliki nilai sosial yaitu adannya kebersamaan
diajak untuk melakukan pertanian dengan melihat
disaat membuat bagunan lanting. Nilai sosial
keahlian yang dimiliki orang tua serta orang yang
menyangkut hubungan keakraban. Keakraban
mengajaknya untuk bekerja sebagai petani. Dari
yang dapat dilihat disaat melakukan proses
paparan diatas dapat didapatkan nilai keakraban,
pembuatan rumah lanting dengan meminta
kebersamaan, kepercayaan dan keterampilan oleh
beberapa orang untuk membantu membuatkan
sebab itu peranan rumah lanting memiliki nilai
dengan melihat lokasi dan tempat yang strategi
sosial, ekonomi dan budaya yang menjadi dasar
dengan meminta ijin kepada orang yang memiliki
sumber kompetensi pembelajaran ips yang banyak
tanah didaratan agar bisa menyesuaikan dengan
terdapat didaerah kecamatan daha (nagara).
lingkungan dengan komunikasi. Komunikasi
sosial juga terjadi saat seseorang melakukan
proses jual beli dirumah lanting ketika orang
banyak melakukan proses pembelian bahan-
bahan pertanian dan bahan pokok dengan III. KESIMPULAN
melihat berbagai esensi dasar kehidupan dalam
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
komunikasi masalah pertanian dan perikanan
disimpulkan bahwa kemampuan seorang tidak akan
yang selalu sosialisasikan baik dalam lingkungan
bisa lepas Bidang ekonomi siswa dapat melihat
keluarga maupun ketika individu membeli barang
proses jual-beli yang terjadi seperti adanya
kebutuhan. Berdasarakan pada hasil obervasi
penjualan bensin, solar, bahan pertanian, bidang
peneliti melihat sebuah kebersaaman yang

Muhammad Rasyid Ridha 397


Poedjiadi Anna.2010. Sain Teknologi Masyarakat.PT
sosial dapat melihat hubungan yang terjadi disaat
Remaja Rosda Karya:Bandung.
proses menjalani komunikasi dan kontak yang
Sadiman Dkk, 2010. Media Pendidikan Pengertian
terjadi dalam setiap aktivitas. Budaya masyarakat Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:
sungai dapat dilihat dari yang dilakukan setiap pagi Rajawali Pers.
menjelang sore hari, aktivitas pagi hari yaitu
adanya kepekaaan terhadap kemampuan dalam FOOTNOTES
mempertahakan akan pentingnya budaya sungai Muhammad Nurman Somantri Menggagas Perubahan
yang meliputi kehidupan sosial adanya Pendidikan IPS (Bandung : PT Remaja
kebersamaan yang terjalin pada saat melakukan ROSDAKARYA, 2001) Hal. 73
mandi. Mandi yang dilakukan oleh masyarakat
sungai yang menekankan adanya perubahan
dalam perilaku masyarakat yang menekankan
adanya pembelajaran ips yang mengkaitkan
dengan sumber pembelajaran yang dapat
memberikan nilai-nilai sosial, budaya, ekonomi dan
politik dengan melihat hasil bahwa masyaakat
nagara masih memiliki kepedulian terhadap budaya
sungai yang semakin berkurang dengan
memberikan pengetahuan kepada anak-anak
mereka bahwa rumah lanting adalah budaya lokal
yang harus dijaga dengan sebaik-baik mungkin
dengan mendasarkan pada nila sosial, ekonomi
dan budaya yang meliput keakraban,
kebersamaan, kepercayaan dan keterampilan.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1984. Pengantar Sosiologi. Ramadhani:
Surakarta.
Abdul Amka Aziz.2014. Hati Pusat Pendidikan
Karakter.Cempak Putih: Klaten
Ardi, Novan Wiyani, 2014. Majemen Kelas. AR-Ruzz
Media: Jogjakarta.
Armani, Arief, 2005. Reformulasi Pendidikan Islam. CRSD
Press: Jakarta.
Budiningsih, Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran.
Rineka cipta: Jakarta.
Barnawi dan Arifin M.2014.Manajemen Sarana dan
Prasarana Sekolah.Ar Ruzz Media: Jogjakarta.
Depdiknas, 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas.
Dharma Bakti: Jakarta.
Fathurrahman dan Sutikno,2011. Belajar Mengajar
Melalui Pemahaman Konsep Umum dan Konsep
Islam. Jakarta: Refika Cipta.
Martono, Nanang, 2001. Sosiologi perubahan sosial.
Rajawali Pers: Jakarta.

398 Muhammad Rasyid Ridha


MEMBANGUN SIKAP INTEGRASI BANGSA MELALUI
SEJARAH NASIONAL
Muhammad Rezky Noorhandy
rezkynoorhandy@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar dalam perjalanan sejarahnya sangat kaya akan semangat Integrasi Bangsa,
khususnya Integrasi Nasional. Pembelajaran Sejarah di Sekolah sebagai salah satu cara untuk mengajarkan atau
mengembangkan terlebih adalah Membangun Sikap Integrasi Bangsa sangat diperlukan di era dewasa ini dengan
mengembangkan materi-materi pembelajaran sejarah yang membangun semangat siswa-siswi untuk mencintai tanah airnya
dalam persatuan dan kesatuan, mengingat bahwa sangat rentannya terhadap isu-isu yang sangat mudah memantik api
permusuhan, perlawanan ataupun menimbulkan konflik-konflik di masyarakat dalam era Globalisasi ini.
Kata kunci: Membangun Sikap, Sejarah dan Integrasi Bangsa.

PENDAHULUAN membangun semangat integrasi, nasionalisme


Sejarah Sebagai suatu memori kolektif dan patriotisme di dalam diri siswa sendiri.
manusia dengan berbagai kejadian yang banyak Membangun semangat nasionalisme dan
mengubah suatu kehidupan manusia, kebudayaan patriotisme, tidak akan pernah terlepas dari peran
manusia, dan seluruh sosial manusia, Sejarah sejarah bangsa yang sangat kaya dan kompleks,
sebagai induk ilmu-ilmu sosial kecuali geografi, terlebih dalam Sejarah Nasional Indonesia ini
sangat berpengaruh besar dalam keilmuan sosial banyak sekali terjadi baik integrasi bangsa
dan humaniora hingga sekarang. ataupun disintegrasi bangsa. Bukan sejarah yang
Pendidikan Sejarah tidak akan pernah membesar-besarkan bangsa sendiri seperti
terlepas dari setiap ilmu yang menjadi memori di Sejarah Nasionalistis yang merupakan sejarah
setiap ingatan manusia untuk bagaimana menjadi yang cenderung membesar-besarkan bangsanya
manusia yang lebih baik lagi. Selain itu, pendidikan sendiri di atas bangsa-bangsa lainnya. Tetapi
adalah salah satu cara membangun karakter dapat menyikapi rasa cinta tanah air dan
bangsa terhadap anak didik yang di pupuk dengan persatuan juga kesatuan sebagai sebuah bangsa
perlahan dan pasti, salah satu cara membangun yang menghargai bangsa lainnya.
karakter bangsa adalah dengan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Muhammad Rezky Noorhandy 399


SEJARAH UNTUK MEMBANGUN SIKAP dikedepankan dalam pembelajaran Sejarah di
INTEGRASI BANGSA sekolah.3
Menurut Sartono Kartodirdjo (1982) dalam Integrasi nasional berasal dari kata integrasi
buku Historiografi Indonesia oleh Sugeng Priyadi dan nasional. Integrasi berarti memberi tempat
(2015) Sejarah yang dikuasai oleh prasangka dalam suatu keseluruhan. Dalam Kamus Besar
nasionalistis, atau lebih tepatnya Sauvinitis Bahasa Indonesia, integrasi berarti pembauran
(Chauvinistic1) itu cenderung memuji bangsa hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Kata
sendiri dan memandang rendah bangsa lain nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang
dengan semboyan right or wrong, my country. berarti bangsa sebagai persekutuan hidup
Semboyan itu telah menutup hal-hal yang lemah manusia, Integrasi nasional merupakan proses
pada diri sendiri.2 mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen
Pada dasarnya dalam proses pembelajaran yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan
Sejarah Nasional Indonesia di sekolah yang lebih bulat, sehingga menjadi satu nation
kebanyakan masih menggunakan Sejarah (bangsa). Sedangkan Disintegrasi dalam Kamus
Nasionalistis, sekarang bagaimana sebagai Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan tidak
seorang guru sejarah harus lebih selektif dalam bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau
menggunakan materi menghindari rasa persatuan serta menyebabkan perpecahan.
superioritas bangsa sendiri, tetapi mengajak Masalah integrasi dan disintegrasi bangsa di
siswa-siswi untuk mencoba berpikir historis Indonesia pada dasarnya sudah marak terjadi pada
dengan berbagai aspek ilmu-ilmu sosial sebagai awal kemerdekaan hingga sekarang, terlebih dalam
ilmu bantu baik dalam penelitian sejarah ataupun perjalanan sejarah bangsa Indonesia integrasi dan
dalam pembelajaran sejarah itu sendiri, terlebih semangat kebangsaan lebih dikemukakan akan
salah satu nilai dalam pembelajaran sejarah tetapi perasaan disintegrasi bangsa juga semakin
adalah nilai Nasionalisme yang sebagai memprihatinkan di masyarakat kita sekarang, hal
instrument penggugah rasa cinta tanah air dalam ini disebabkan gejala-gejala antara lain sebagai
pikiran anak-anak/peserta didik/siswa-siswi. berikut :
Menurut Sartono Kartodirdjo (1990) dalam Tidak adanya persamaan pandangan
buku Ilmu Sejarah : Sebuah Pengantar (2014) oleh (persepsi) antara anggota masyarakat
M. Dien Madjid dan Johan Wahyudi, menyebutkan mengenai tujuan yang semula dijadikan
patokan oleh masing-masing anggota
bahwa Sejarah Nasional bukanlah kumpulan dari
masyarakat;
sejarah lokal. Guna bias menentukannya secara
Perilaku para warga masyarakat
relevan, maka seorang harus berangkat dari prinsip
cenderung melawan/melanggar nilai-nilai
tertentu, umpamanya fluktuasi harga daging sapi, dan norma-norma yang telah disepakati
gerakan kaum muda, emansipasi wanita, Pemilu bersama;
(Pemilihan Umum), pengadaan kerjasama Kerap kali terjadi pertentangan antara
kebudayaan, dan lain-lain. Sejarah Nasional sangat norma-norma yang ada di dalam
berhubungan dengan pembangunan nasional. masyarakat;
Kajian masa lalu, agaknya tidak melulu hidup di Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di
ranah pendidikan dan pencarian jati diri bangsa, masyarakat tidak lagi difungsikan dengan
melainkan juga dijadikan suplemen dalam baik dan maksimal sebagaimana
memetakan arah pembangunan nasional. Prinsip mestinya;
Integrasi yang mendasari kegiatan ini sudah Tidak adanya konsistensi dan komitmen
selayaknya bersama terhadap pelaksanaan sanksi

400 Muhammad Rezky Noorhandy


bagi mereka yang melanggar norma- menjadi suatu kesatuan yang utuh pada tanggal
norma yang ada di masyarakat; 28 Oktober 1928 di Jakarta. Bukan Cuma
Kerap kali terjadinya proses-proses mengenai sumpah pemuda saja, jauh sebelum
sosial di masyarakat yang bersifat itu ada proses integrasi oleh Gajah Mada dalam
disosiatif, seperti persaingan tidak sehat, menyatukan seluruh Nusantara di bawah Panji
saling fitnah, saling hasut, pertentangan
Kerajaan Majapahit dengan Sumpah Amukti
antarindividu maupun kelompok, perang
urat syaraf, dan seterusnya. Palapa pada upacara pengangkatannya menjadi
Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258
Penanggulangan Disintegrasi
Saka (1336 M). Hal ini yang mendasari dari faktor
Adapun kebijakan yang diperlukan guna sejarah rasa senasib dan seperjuangan untuk
memperkukuh upaya integrasi nasional adalah bersatu menjadi sebuah Nation (Bangsa) dengan
sebagai berikut: proses integrasi bangsa, terlebih sekarang dalam
Membangun dan menghidupkan terus keadaan yang sangat mengkhawatirkan
komitmen, kesadaran dan kehendak mengenai sikap rasa cinta tanah air dan
untuk bersatu.
kebersatuan antar berbagai lapisan masyarakat
Menciptakan kondisi yang mendukung yang sangat mudah diperdaya ini, maka dengan
komitmen, kesadaran dan kehendak para siswa-siswi yang mempelajari sejarah
untuk bersatu dan membiasakan diri
untuk selalu membangun konsensus. khususnya Sejarah Indonesia di harapkan dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme dan integrasi
Membangun kelembagaan (Pranata)
bangsa.
yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan Selain itu, di dalam perjalanan sejarah
bangsa. Kalimantan Selatan sendiri, yang dimana
Merumuskan kebijakan dan regulasi perjuangan Brigjen Hasan Basri dengan Pasukan
yang konkret, tegas dan tepat dalam Batalyon Divisi IV ALRI yang berjuang untuk
aspek kehidupan dan pembangunan
bersatu dengan Indonesia, walaupun
bangsa, yang mencerminkan keadilan
bagi semua pihak, semua wilayah. berdasarkan perjanjian-perjanjian baik Linggarjati
(25 Maret 1946) atau Renville (17 Januari 1948),
Upaya bersama dan pembinaan integrasi
Kalimantan secara de facto tidak di akui oleh
nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan efektif. Belanda menjadi bagian dari Indonesia.
Perjuangan Hasan Basri dan kawan-kawan di
Pembelajaran Sejarah, khususnya Sejarah
Kalimantan Selatan selalu merepotkan
Indonesia materi-materi integrasi dan disintegrasi
pertahanan Belanda pada masa itu dengan
adalah materi pembelajaran yang sangat penting
puncaknya berhasil memproklamasikan
untuk membangun jiwa nasionalisme dan juga
kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari
patriotisme siswa, terlebih dalam memahami sisi
Republik Indonesia yang dikenal dengan
persatuan dan kesatuan, dalam materi ajar tersebut
Proklamasi 17 Mei 1949 atau Proklamasi
kita mengenalkan tentang sikap-sikap rasa cinta
Kalimantan.
tanah air, sebagaimana dalam perjalanan sejarah
Sumpah Pemuda yang dimana para pemuda yang Jika dibandingkan dengan disintegrasi
mewakili hampir seluruh wilayah Nusantara dalam perjalanan sejarah Indonesia yang gejala-
(Indonesia) berkumpul dan berikrar untuk menjadi gejalanya sudah disebutkan sebelumnya kita
satu bangsa, satu bahasa dan bertanah air satu ambil contoh seperti PRRI atau Pemerintah
yaitu Indonesia yang pada intinya ini adalah Revolusioner Republik Indonesia yang
berintegrasi (bersatu)
dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 di
bawah pimpinan Letnan Kolonel Ahmad Husein

Muhammad Rezky Noorhandy 401


di Padang, Sumatera Barat, yang disebabkan oleh bangsa yang gugur di medan perjuangan. Bukan
ketidakpuasan dengan pemerintah pusat di Jakarta, Cuma hal-hal yang ada tersebut, kita kembali
juga mengenai otonomi daerah dan ketidakpuasan melihat bagaimana pada saat siding BPUPKI
terhadap Kabinet Djuanda, disamping situasi politik berkecamuknya pendapat mengenai dasar
yang sedang bergolak, pemerintahan yang tidak falsafah Negara Indonesia yang akan merdeka
stabil, masalah korupsi, perdebatan-perdebatan ini, ada yang menginginkan Negara Monarki,
dalam konstituante yang tidak kunjung selesai Negara Islam, Negara Federal, dan Negara
dalam menetapkan pembentukan Undang-Undang Republik, pada akhirnya Republik lah yang dipilih
Dasar Negara Republik Indonesia yang baru sebagai bentuk Negara Indonesia sebagai
menggantkan UUDS 1950, akan tetapi yang pemersatu bangsa. Selain itu dalam sidang
menjadi unik dalam PRRI ini adalah mereka tetap PPKI, perdebatan antara golongan Nasionalis
mengakui bahwa Ir. Soekarno tetap Presiden dan golongan Islam muncul kembali. Perbedaan
Republik Indonesia. Selain dari PRRI, masalah tersebut terutama mengenai sila pertama dalam
disintegrasi bangsa banyak terjadi di berbagai rumusan dasar Negara, yang pada akhirnya
daerah di Indonesia, seperti DI/TII (Darul Islam/ sebagai Negara yang berlandaskan persatuan
Tentara Islam Indonesia) oleh S.M. Kartosoewirjo di (integritas) dan kesatuan maka sila pertama
Jawa Barat, KGSS (Kelompok Gerilya Sulawesi dalam Pancasila sebagai Ideologi kebangsaan
Selatan) oleh Kahar Muzakkar, Tengkorak Putih di yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia
Kalimantan Selatan oleh Ibnu Hadjar, APRA dari ―Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
(Angkatan Perang Ratu Adil) di Jawa Barat oleh syariat Islam bagi para pemeluknya.‖ Setelah
Kapten Raymond Westerling di danai oleh Sultan melalui perdebatan dan demi menjaga persatuan
Hamid II, Pemberontakan Andi Aziz, Pembentukan dan kesatuan bangsa, akhirnya semua golongan
RMS (Republik Maluku Selatan) oleh Dr. Christian menerima sila pertama yang berbunyi
Robert Stevenson Soumokil bekas jaksa agung NIT ―Ketuhanan Yang Maha Esa‖. Penetapan ini
(Negara Indonesia Timur), dan yang paling merikan memberikan keleluasaan bagi perbedaan agama
adalah G30S/PKI yang didalangi oleh PKI untuk dan kepercayaan yang berbeda-beda.
mengganti Ideologi kebangsaan yaitu Pancasila
Dikutip dari Meutia Farida Hatta Swasono
menjadi Komunis pada saat itu, adalah segelintir
(2006) Kita sudah menyatakan kemerdekaan
contoh disintegrasi bangsa.44 Indonesia, hal ini merupakan kenyataan sejarah
dan ketentuan zaman. Oleh karena itu
Walaupun terjadi banyak perlawanan membangun bangsa Indonesia yang multikultural
dengan kata lain disintegrasi kebangsaan yang haruslah (tidak ada pilihan lain) tetap bertitik-
berlangsung, pemerintah Negara Kesatuan tolak pada semangat nasionalisme Indonesia.
Republik Indonesia bertindak cepat dan tanggap Apa pun yang terjadi, khususnya dalam proses
dalam upaya menumpas perlawanan-perlawanan globalisasi yang tidak selalu ramah terhadap
tersebut. Sebagai pembelajaran sejarah bahwa persatuan Indonesia, nasionalisme hendaknya
proses Integrasi bangsa dan juga nasional tidak dibiarkan meluntur, betapa pun dikatakan
menimbulkan bahwa sebagai bangsa yang oleh Huntington: ―…in an increasingly globalized
memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi di world…there is an exacerbation of civilizational,
kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana societal and ethnic self-consciousness….‖
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, (Huntington 1996:68).
dan mengisi kemerdekaan, rasa rela berkorban Menurut Benedict Anderson (1991) Akhir-
untuk kepentingan bangsa dan Negara, akhir ini banyak orang mempersoalkan kembali
sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan asal-usul dan makna nasionalisme. Memang
402 Muhammad Rezky Noorhandy
mengenai asal-usul faham nasionalisme dapat pergeseran, perubahan tumpang tindih satu
kita tinjau ke belakang, baik dari segi sejarah sama lainnya. Hal itu bisa mendorong integrasi
maupun rasionalitasnya. Globalisme dan antar komunitas atau sebaliknya konflik dan
globalisasi yang marak saat ini memang banyak segregasi11 antar komunitas.12
mengandung faham internasionalisme, namun Kenapa harus dalam pembelajaran Sejarah
tidaklah hal itu berarti bahwa faham nasionalisme Nasional? Pada dasarnya pembelajaran sejarah
harus terlucuti. Saya melihat nasionalisme pada bukan cuma sekedar pembelajaran yang
hakekatnya sebagai suatu kultur modern, terdoktrin di masyarakat untuk menghafalkan
berdampingan dengan internasionalisme (atau nama tokoh, tahun ataupun kejadian sejarah,
globalisme). Apabila suatu bangsa (nation) dari tetapi sekarang bagaimana Sejarah Nasional
segi antropologi didefinisikan oleh Anderson Indonesia sendiri berusaha membangun
sebagai an imagined political community5, maka semangat persatuan dan kesatuan memalui
saya ingin mengatakan bahwa nasionalisme kejadian-kejadian, dengan membangun rasa
adalah the imagined spirit of a nation.6 integrasi kebangsaan sebagai tujuan utama
Para Bapak Bangsa menghendaki bahwa kepada para peserta didik, menghilangkan
negara yang didirikan adalah Negara Pengurus, stigma pada peserta didik bahwa sejarah adalah
yakni negara yang mengurus rakyatnya sebaik- pembelajaran hafalan saja, tapi sejarah adalah
baiknya dan tidak menjadi Negara Kekuasaan pembelajaran hidup manusia salah satunya untuk
(Machtsstaat) melainkan menjadi Negara Hukum membangun persatuan dan kesatuan bangsa
(Rechtsstaat). Para Pendiri Negara menolak La Indonesia.
Déclaration des droits de l‘Homme et du citoyen7, Sejarah sebagai media pembelajaran yang
menentang individualisme dan liberalisme dan di mana para siswa-siswi diajak untuk berpikir
memilih jiwa kebersamaan dan kekeluargaan historis layaknya seorang sejarawan dalam
serta gotong-royong. Para Pendiri Negara melihat suatu kejadian sejarah untuk di jadikan
menolak kedaulatan individu dan mengusulkan pembelajaran hidup oleh para siswa-siswi, lalu
kedaulatan rakyat. Namun dengan lenyapnya bagaimana mewujudkan integrasi kebangsaan
individualisme ini, tidaklah sampai hak dan juga nasionalisme ini, khususnya bagaimana
warganegara dihilangkan semena-mena. Dalam siswa-siswi menganalisa berbagai kejadian
kedaulatan rakyat, hak-hak warganegara khususnya kejadian sejarah untuk membangun
dipelihara namun dibatasi oleh rasa bersama, rasa Integrasi Bangsa pada diri mereka?
yaitu oleh semangat kebersamaan dan
Hal yang paling mudah adalah
kekeluargaan (mutualism and brotherhood).8
menghilangkan ego dan rasa individualis pada
Menurut Horowitz (1985) dalam Suharno diri siswa, dapat menghargai orang lain,
(2006) Konstelasi hubungan antar etnis itu bisa menunjukkan sikap toleransi antar umat
menghasilkan integrasi atau konflik yang sangat beragama, dapat menghargai kebudayaan
dipengaruhi oleh kekuatan dari luar, terutama sendiri ataupun menghargai kebudayaan orang
Negara. Kebijakan Negara bisa menghasilkan lain lebih bagus lagi bisa memperlajarinya,
integrasi ketika asimilasi baik karena dipaksakan menghilangkan prasangka buruk terhadap
dalam bentuk inkorporasi maupun secara sesama warga Negara, semangat dalam rasa
sukarela melalui proses amalgamasi9.10 cinta tanah air juga dapat di aplikasikan pada
Menurut Lijpart (1977) Proses integrasi dan kegiatan sehari-hari di sekolah seperti mengikuti
disintegrasi akibat kebijakan Negara itu berproses Upacara Bendera, selain itu juga dapat bersaing
sangat dinamis, tarik-menarik, mengalami dalam setiap kompetensi yang ada di lingkungan

Muhammad Rezky Noorhandy 403


sekolah, terlebih siswa-siswi ini dapat mewakili menggunakan materi menghindari rasa
Indonesia dalam kegiatan-kegiatan ataupun superioritas bangsa sendiri, tetapi mengajak
perlombaan-perlombaan tingkat Internasional siswa-siswi untuk mencoba berpikir historis
seperti Olimpiade Sains, Olimpiade Teknologi dengan berbagai aspek ilmu-ilmu sosial sebagai
dan lainnya. ilmu bantu baik dalam penelitian sejarah ataupun
Era Global sekarang, apa yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah itu sendiri, terlebih
pemerintah dengan pembangunan Taman Mini salah satu nilai dalam pembelajaran sejarah
Indonesia Indah yang berada di Jakarta adalah adalah nilai Nasionalisme yang sebagai
sebagai salah satu bentuk dari pencerminan instrument penggugah rasa cinta tanah air dalam
keberagaman etnis, keberagaman agama, pikiran anak-anak/peserta didik/siswa-siswi.
keberagaman bahasa yang menjadi satu sebagai Dengan Pemaparan materi-materi yang
yang berbangsa satu yaitu Indonesia, dengan diberikan kepada para siswa baik mengenai
adanya setiap bentuk karakter daerah melebur integrasi dan disintegrasi diharapkan mampu
menjadi satu wadah yang mewakili keberagaman membangun dan membangkitkan semangat rasa
untuk kesatuan. Lalu diadakannya Pekan cinta tanah air dan memliki rasa persatuan dan
Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan kesatuan yang kuat, baik dalam pembelajaran
bidang olahraga tingkat nasional yang sejarah untuk menuturkan Sejarah Nasional.
diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Kembali terakhir dalam era globalisasi dan
Melalui Pekan Olahraga Nasional akan terpupuk modernitas yang sangat kompleks sekarang,
persatuan Indonesia dan menggali potensi para yang dimana pembelajaran sejarah sebagai
atlet daerah untuk dapat berkembang mewakili media dalam mengembangkan sikap
negara di tingkat internasional seperti SEA nasionalisme dan integrasi bangsa terhadap para
Games, Asian Games bahkan yang terakbar peserta didik sangatlah penting, untuk mencintai
Olimpiade, dalam mewujudkan rasa cinta tanah tanah airnya dalam persatuan dan kesatuan,
air dan masih banyak hal-hal positif lainnya yang mengingat bahwa sangat rentannya terhadap
dapat dilakukan untuk negara. isu-isu yang sangat mudah memantik api
permusuhan, perlawanan ataupun menimbulkan
konflik-konflik di masyarakat dalam era
III. PENUTUP
Globalisasi ini.
Pendidikan Sejarah tidak akan pernah
terlepas dari setiap ilmu yang menjadi memori di
setiap ingatan manusia untuk bagaimana menjadi DAFTAR PUSTAKA
manusia yang lebih baik lagi. Selain itu, pendidikan A. Kardiyat Wiharyanto. 2011. Sejarah Indonesia : Dari
adalah salah satu cara membangun karakter Proklamasi Sampai Pemilu 2009. Yogyakarta,
bangsa terhadap anak didik yang di pupuk dengan Penerbit Universitas Sanata Dharma.
perlahan dan pasti, salah satu cara membangun Bernard H. M. Vlekke. 2016. Nusantara : Sejarah
karakter bangsa adalah dengan membangun Indonesia (terjemahan). Jakarta : Kepustakaan
semangat integrasi, nasionalisme dan patriotisme Populer Gramedia.
di dalam diri siswa sendiri.
Benedict Anderson. 1991. Imagined Communities
Pada dasarnya dalam proses pembelajaran Reflections on the Origin and Spread of
Sejarah Nasional Indonesia di sekolah Nationalism. New York : Courier Companies, Inc.
kebanyakan masih menggunakan Sejarah Di unduh pada http://rebels-library.org/files/
Nasionalistis, sekarang bagaimana sebagai imagined_communities.pdf tanggal 30
seorang guru sejarah harus lebih selektif dalam September 2016, Jam 18.45 WITA.
404 Muhammad Rezky Noorhandy
M. C. Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern : 1200- meskipun Chauvin sendiri miskin, cacat, dan
2008. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta. menerima perlakuan buruk.
2 Sugeng Priyadi. 2015. Historiografi Indonesia.
M. Dien Madjid dan Johan Wahyudi. 2014. Ilmu Sejarah
: Sebuah Pengantar. Jakarta : Prenada Media Yogyakarta : Penerbit Ombak. hlm. 69.
Group. M. Dien Madjid dan Johan Wahyudi. 2014. Ilmu Sejarah
Z. Arifin Anis. 2015. Sejarah Bukan Warisan Sebuah Pengantar. Jakarta : Prenada Media
Group. hlm. 156.
Melainkan Pembelajaran. Seminar Nasional dan
Pertemuan Asosiasi Pendidik dan Peneliti Di kutip dari berbagai sumber-sumber buku
Sejarah ―Pendidikan Sejarah Untuk Menyiapkan pembelajaran sejarah SMA sederajat dan buku-
buku sejarah lainnya antara lain :
Generasi Emas Indonesia 2050‖, Banjarmasin
27-28 November 2015. A. Kardiyat Wiharyanto. 2011. Sejarah Indonesia :
Dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009. Yogyakarta,
Meutia Farida Hatta Swasono. 2006. Antropologi dan
Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Integrasi Nasional. Pidato yang disampaikan pada
Upacara Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap Bernard H. M. Vlekke. 2016. Nusantara : Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (terjemahan). Jakarta : Kepustakaan
Populer Gramedia.
Indonesia, Depok, 25 Maret 2006. ANTROPOLOGI
INDONESIA Vol. 30, No. 1, 2006. Di unduh pada M. C. Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern :
http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/ 1200-2008. Jakarta : PT. Serambi Ilmu
3557/2828 pada tanggal 21 September 2016, Jam Semesta. dan lain-lain.
13.15 WITA. ―…In an anthropological spirit, then, I propose the fol-
Sita W. Dewi. 9 April 2013. ―Tracing the glory of Majapahit‖. lowing definition of the nation: it is an imagined political
The Jakarta Post. http://www.thejakartapost.com/ community—and imagined as both inherently limited and
sovereign…It is imagined because the members of even
news/2013/04/09/tracing-glory-majapahit.html Diakses
the smallest nation will never know most their fellow-
pada tanggal 25 September 2016.
members, meet them, or even hear of them, yet in the
Sjarifuddin dkk. 2003. Sejarah Banjar. Badan minds of each lives the image of their communion…The
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi nation is imagined as limited be-cause even the largest
Kalimantan Selatan, Banjarmasin. of them, elastic, boundaries, beyond which lie other
nations…it is imagined as sov-ereign because the
Sugeng Priyadi. 2015. Historiografi Indonesia. Yogyakarta concept was born in an age in which Enlightenment and
: Penerbit Ombak. Revolution were destroying the legitimacy of the divinely-
ordained, hierarchical dynastic realm. …Finally, it is
Suharno. 2006. Konflik, Etnisitas dan Integrasi Nasional.
imagined as a commu-nity, because, regardless of the
Jurnal Civics, Vol.3, No.2, Desember 2006. Di unduh
actual inequality and exploitation that may prevail in
pada http://journal.uny.ac.id/index.php/civics/ each, the nation is al-ways conceived as a deep,
article/download/5747/4960 tanggal 21 September horizontal comradeship. Ultimately it is this fraternity that
2016, Jam 13.00 WITA. makes it possible, over the past two centuries, for so
many millions of people, not so much to kill, as willingly
to die for such limited imaginings….‖ (Benedict Anderson
(Endnotes) 1991:6–7).
Chauvinistic atau Sauvinitis adalah ajaran atau paham
Meutia Farida Hatta Swasono. 2006. Antropologi dan
mengenai cinta tanah air dan bangsa (patriotisme) yang
Integrasi Nasional. Pidato yang disampaikan pada
berlebihan. Makna ini kemudian diperluas hingga
Upacara Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap
mencakup fanatisme ekstrem dan tak berdasar terhadap
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indo-
suatu kelompok yang diikuti. Istilah ini diambil dari nama
nesia, Depok, 25 Maret 2006. ANTROPOLOGI INDO-
Nicolas Chauvin, seorang prajurit pada zaman Napo-
NESIA Vol. 30, No. 1, 2006. Di unduh pada http://
leon Bonaparte, yang fanatik terhadap Kaisarnya

Muhammad Rezky Noorhandy 405


journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3557/2828
pada tanggal 21 September 2016, Jam 13.15 WITA.
hlm. 110.

La Déclaration des droits de l‘Homme et du citoyen


atau Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga
Negara salah satu dokumen fundamental dari
Revolusi Perancis, menetapkan sekumpulan hak-
hak individu dan hak-hak kolektif manusia.
Ibid. hlm. 106.

Pengertian Amalgamasi adalah istilah perkawinan


antara suku atau bangsa, istilah amalgamasi bisa
mengacu pada antar pembiakan yang berbeda
putih maupun etnis non-putih, istilah perkawinan
antara suku atau bangsa dimaksud antar
pembiakan khusus untuk kulit putih dan non-putih.

Suharno. 2006. Konflik, Etnisitas dan Integrasi Nasional.


Jurnal Civics, Vol.3, No.2, Desember 2006. Di unduh
pada http://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/
download/5747/4960 tanggal 21 September 2016, Jam
13.00 WITA. hlm. 86

Pengertian Segregasi adalah pemisahan (suatu


golongan dari golongan lainnya); pengasingan;
pengucilan.
12Ibid. hlm. 86.

406 Muhammad Rezky Noorhandy


KAJIAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR
BERBASIS NASIONALISME DI KECAMATAN MARTAPURA
BARAT KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
MUHAMMAD RISWAN
riswaniwan@gmail.com

I. PENDAHULUAN banjir yang terjadi karena volume hujan yang


1.1 Latar belakang melebihi kapasitas pembuangan. Jenis banjir
berdasarkan mekanisme banjir tediri atas dua jenis
Banjir adalah aliran sungai yang tingginya
yaitu banjir biasa (regular flood) dan banjir tidak
melebihi muka air normal sehingga melimpas
teratur (irregular flood). Regular flood adalah banjir
dari palung sungai yang menyebabkan genangan
yang diakibatkan oleh hujan, sedang irregu-lar flood
pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air
adalah banjir yang diakibatkan oleh selain hujan
limpasan dari palung sungai semakin meninggi,
seperti tsunami, gelombang pasang, dan hancurnya
mengalir dan melimpasi muka tanah yang
bendungan (Mahardy, 2014).
biasanya tidak dilewati aliran air (Anonim, 2012).
Banjir menjadi persoalan tiada akhir bagi Banjir dipengaruhi oleh banyak faktor, apabila
manusia di seluruh dunia dari dulu, sekarang dan dikelompokkan terdapat tiga faktor yang
yang akan datang. Bencana banjir merupakan berpengaruh tehadap banjir, yaitu elemen
akibat dari peristiwa alam atau akibat dari meteorologi, karakteristik fisik Daerah Aliran Sungai
aktifitas dan kegiatan manusia, bahkan bisa (DAS), dan manusia. Elemen meteorologi yang
secara bersamaan diakibatkan oleh alam dan berpengaruh pada timbulnya banjir adalah
manusia (Renwarin dkk, 2014). intensitas, distribusi, frekuensi, dan lamanya hujan
berlangsung. Karakteristik DAS yang berpengaruh
Jenis banjir berdasarkan lokasi sumber
terhadap terjadinya banjir adalah luas DAS,
aliran permukaannya terbagi dua yaitu banjir
kemiringan lahan, ketinggian, dan kadar air tanah.
kiriman atau banjir bandang dan banjir lokal.
Manusia beperan pada percepatan perubahan
Banjir kiriman atau banjir bandang adalah banjir
penggunaan lahan seperti hutan lebat belukar.
yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan di
Pengaruh perubahan lahan terhadap perubahan
daerah hulu sungai yang kemudian mengalir ke
karakteristik aliran sungai berkaitan dengan
hilir sungai dengan kapasitas air yang banyak
berubahnya areal konservasi yang dapat
secara cepat atau mendadak. Banjir lokal adalah

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

MUHAMMAD RISWAN 407


menurunkan kamampuan tanah dalam menahan Frekuensi banjir di 14 kabupaten/kota di
air dan dapat memperbesar peluang terjadinya Provinsi Kalimantan Selatan dari frekuensi
aliran permukaan dan erosi (Purnama, 2008). terendah hingga frekuensi tertinggi yaitu Kota
Perubahan kondisi lahan dari waktu ke Banjarbaru 0, Kota Banjarmasin 0, Kota Tanjung
waktu membuat ancaman terjadinya banjir 1, Kabupaten Hulu Sungai Utara 2, Kabupaten
semakin besar yang disebabkan oleh beberapa Hulu Sungai Tengah 3, Kabupaten Tabalong 3,
hal, antara lain: Kabupaten Tapin 5, Kabupaten Barito Kuala 5,
Daya tampung sungai makin lama makin Kabupaten Kota Baru 6, Kabupaten Tanah Laut
kecil akibat pendangkalan 8, Kabupaten Balangan 9, Kabupaten Hulu
Fluktuasi debit air antara musim Sungai Selatan 16, Kabupaten Tanah Bumbu 17,
penghujan dengan musim kering makin dan Kabupaten Banjar 24. Kabupaten banjar
tinggi adalah kabupaten yang memiliki frekuensi banjir
Terjadi konversi lahan pertanian dan tertinggi dibanding 13 kabupaten lainnya di
daerah buffer alami ke lahan non Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Banjar
pertanian dengan mengabaikan dilintasi oleh Sungai Martapura yang
konservasi sehingga menyebabkan menghubungkan Kota Martapura dengan Kota
rusaknya daerah tangkapan air Banjarmasin. Lintasan Sungai Martapura
(cacthment area)
mengakibatkan Kabupaten Banjar mudah
Eksploitasi air tanah yang berlebihan terkena dampak banjir langsung dari luapan
menyebabkan lapisan tanah makin dalam
Sungai Martapura (Anonim, 2014).
sehingga air laut masuk lebih jauh ke
darat yang berakibat mengganggu Dampak banjir di Kabupaten Banjar adalah
keseimbangan hidrologi (Utomo dalam dampak banjir terparah dibanding dengan
Purnama, 2008). kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Bencana alam yang ada di Indonesia Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
diantaranya yaitu banjir, gelombang pasang atau Bencana (BAKORNAS PB) tahun 2014 mencatat
abrasi, tanah longsor, dan puting beliung. Badan jumlah rumah yang terendam dan jumlah jiwa yang
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkena dampak banjir di 13 kecamatan di
pada tahun 2015 mencatat jumlah kejadian Kabupaten Banjar yaitu Kecamatan Astambul 432
bencana gelombang pasang atau abrasi yaitu 3 rumah dan 1.516 jiwa, Kecamatan Martapura Timur
kejadian, puting beliung 58 kejadian, tanah 967 rumah dan 2.497 jiwa, Kecamatan Martapura
longsor 88 kejadian, dan banjir 90 kejadian. Data Kota 1.556 rumah dan 2.952 jiwa, Kecamatan
dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Martapura Barat 3.127 rumah dan 7.032 jiwa,
(BNPB) pada tahun 2015 menjelaskan bahwa Kecamatan Sungai Tabuk 1.611 rumah dan 4.839
jumlah kejadian bencana terbanyak di Indonesia jiwa, Kecamatan Simpang Empat 1.233 rumah dan
pada bulan januari 2015 adalah bencana banjir 3.193 jiwa, Kecamatan Kertak Hanyar 262 rumah
yaitu mencapai 90 kejadian yang mengakibatkan 1.046 jiwa, serta Kecamatan Karang Intan 391
198.269 jiwa menjadi korban, 853 Unit rumah rumah dan 1.203 jiwa. Kecamatan Martapura Barat
rusak, 52.706 unit rumah terendam, serta 43 unit merupakan kecamatan yang terkena dampak banjir
fasilitas umum yang rusak (Anonim, 2015). terparah dibanding kecamatan lainnya di
Kabupaten Banjar, dengan jumlah rumah dan
Frekuensi banjir di 14 kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan jumlah jiwa yang terkena dampak banjir tertinggi
pencatatan Badan Penanggulangan Bencana yaitu 3.127 rumah dan 7.032 jiwa (Anonim, 2014).
Daerah (BPBD) tahun 2014 dari frekuensi
terendah yaitu 0 hingga frekuensi tertinggi yaitu
408 MUHAMMAD RISWAN
Kecamatan Martapura Barat berdasarkan Analisis karakteristik sosial -ekonomi
dokumen dari Badan Penanggulangan Bencana respo nden di Kecamatan Martapura
Barat.
Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan merupakan
daerah yang sering terkena banjir karena Analisis pemahaman masyarakat
Kecamatan Martapura Barat terhadap
langsung bersebelahan dengan Sungai
banjir.
Martapura. Dengan ko ndisi seperti itu,
Analisis tindakan yang dilakukan oleh
masyakarat Kecamatan Martapura Barat
masyarakat di Kecamatan Martapura
seharusnya merasakan ketidaknyamanan untuk Barat dalam menghadapi banjir di
bertempat tinggal di daerah tersebut. Namun Kecamatan Martapura Barat.
pada kenyataannya masih banyak masyarakat Kesimpulan dan rekomendasi
yang memilih untuk bertahan bertempat tinggal di
1.3 Manfaat penelitian
Kecamatan Martapura Barat. Keputusan mereka
untuk tetap bertempat tinggal di daerah rawan Penelitian diharapkan dapat bermanfaat
bencana adalah dapat dikarenakan mereka telah bagi:
terbiasa dengan kondisi seperti ini. Pemahaman Masyarakat, sebagai bahan informasi
masyarakat juga dapat dikaitkan dengan untuk masyarakat agar dapat
penyebab dan dampak dari banjir yang selalu menghadapi dan mengantisipasi bencana
banjir.
dirasakan oleh mereka. Masyarakat memiliki
pemahaman mereka sendiri terhadap banjir yang Badan Penanggulangan Bencana,
sebagai bahan informasi untuk
sudah mereka alami selama bertahun-tahun dan
mengetahui daerah yang rawan banjir
dengan pemahaman ini mereka mencoba untuk sehingga dapat mengantisipasi bencana
menyesuaikan diri mereka dengan banjir tersebut banjir dengan tepat.
dengan melakukan tindakan antisipasi terhadap Pemerintah daerah Kabupaten Banjar,
banjir selanjutnya dan tindakan yang mereka sebagai bahan informasi dalam
lakukan selama berlangsungnya banjir penyusunan kebijakan terkait pengelolaan
berdasarkan pengetahuan masyarakat terhadap dan penanganan masalah banjir.
banjir yang sering mereka alami. Hal ini yang
mendasari penelitian ini dilakukan. Peneliti ingin TINJAUAN PUSTAKA
melihat pemahaman y ang seperti apa yang
2.1 Banjir
dimiliki masyarakat terhadap banjir yang sering
dialami oleh mereka dan tindakan mereka dalam Banjir adalah bencana akibat curah hujan
menghadapi banjir sehingga menjadi alasan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
mereka tetap bertempat tinggal di daerah dengan saluran pembuangan air y ang memadai
risiko banjir. sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki oleh orang-orang yang ada disana.
1.2 Tujuan penelitian
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah
pemahaman masyarakat terhadap banjir dan terkena dampak kiriman banjir (Aminudin, 2013).
tindakan masyarakat dalam mengatasi banjir
2.2 Jenis Banjir
yang sering melanda tempat tinggal mereka.
Jenis banjir terbagi dua, yaitu berdasarkan
Sasaran yang ditujukan dalam penelitian ini
lokasi sumber aliran permukaan dan berdasarkan
adalah:
mekanisme banjir (Mahardy, 2014), yang dapat
1. Analisis perkembangan daerah diuraikan sebagai berikut:
genangan banjir di Kecamatan Martapura
Barat.

MUHAMMAD RISWAN 409


a. Berdasarkan lokasi sumber aliran kerusakan lingkungan hidup berupa (Aminudin,
permukaan: 2013):
Banjir Kiriman (banjir bandang) adalah Rusaknya areal permukiman penduduk
banjir yang diakibatkan oleh tingginya Sulitnya mendapatkan air bersih
curah hujan didaerah hulu sungai.
Rusaknya sarana dan prasarana
Banjir lokal adalah banjir yang terjadi penduduk
karena volume hujan setempat yang Rusaknya areal pertanian
melebihi kapasitas pembuangan disuatu
Timbulnya penyakit-penyakit
wilayah.
Menghambat transportasi darat
b. Berdasarkan mekanisme banjir tediri atas
2 jenis yaitu : 2.5 Tindakan Masyarakat Terhadap Banjir
Banjir biasa (Regular Flood) adalah banjir Berikut adalah tips-tips tindakan yang dapat
yang diakibatkan oleh hujan dilakukan masyarakat pada sebalum banjir, saat
Banjir tidak teratur (Irregular Flood) banjir, dan sesudah banjir (Aminudin, 2013):
adalah banjir yang diakibatkan oleh selain 1. Sebelum banjir
hujan, seperti tsunami, gelombang
a. Di tingkat warga
pasang, dan hancurnya bendungan.
Bersama aparat terkait dan pengurus
2.3 Penyebab Terjadinya Banjir
RT/RW terdekat bersihkan lingkungan
Secara umum ada beberapa faktor yang sekitar Anda, terutama pada saluran air
menyebabkan terjadinya banjir (Indriati Arifin, atau selokan dari timbunan sampah.
2009). Faktor-faktor tersebut adalah Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat
a. kondisi alam (letak geografis wilayah, untuk mengungsi lengkap dengan
kondisi toporafi, geometri sungai dan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut
sedimentasi), pasokan air bersih melalui koordinasi
dengan aparat terkait, bersama pengurus
peristiwa alam (curah hujan dan lamanya RT/RW di lingkungan Anda.
hujan, pasang, arus balik dari sungai
utama, penurunan muka, pembendungan Bersama pengurus RT/RW di lingkungan
aliran sungai akibat longsor, sedimentasi Anda, segera bentuk tim
dan aliran lahar dingin), dan penanggulangan banjir ditingkat warga,
seperti pengangkatan P enanggung
Jawab Posko Banjir.
aktifitas manusia (pembudidayaan
daerah dataran banjir, peruntukan tata Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan
ruang di dataran banjir yang tidak sesuai, Kelurahan setempat, dan LSM untuk
belum adanya pola pengelolaan dan pengadaan tali, tambang, perahu karet
dan pelampung guna evakuasi.
pengembangan dataran banjir,
permukiman di bantaran sungai, sistem Pastikan pula peralatan komunikasi telah
drainase yang tidak memadai, siap pakai, guna memudahkan mencari
terbatasnya tindakan mitigasi banjir, info rmasi, m eminta bantuan atau
kurangnya kesadaran masyarakat di melakukan konfirmasi.
sepanjang alur sungai, penggundulan Di tingkat keluarga
hutan di daerah hulu, terbatasnya upaya
pemeliharaan bangunan pengendali Simak informasi terkini melalui TV, radio
banjir). atau peringatan Tim Warga tentang curah
hujan dan posisi air pada pintu air.
2.4 Dampak Banjir
L engka pi dengan peralatan
D ampak banjir dapat berupa fisik dan keselamatan seperti: radio baterai,
nonfisik. Dampak banjir yang menimbulkan
410 MUHAMMAD RISWAN
senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, Jika air terus meninggi hubungi instansi yang
jas hujan, ban karet bila ada. terkait dengan penanggulangan bencana seperti
Siapkan bahan makanan siap saji seperti Kantor Kepala Desa, Lurah maupun Camat.
mi instan, ikan asin, beras, makanan
bayi, gula, ko pi, teh, dan persediaan air
bersih. III. METODE PENELITIAN
Siapkan o bat -o batan darurat 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian
seperti:oralit, anti diare, anti influenza.
Luas wilayah Kecamatan Martapura Barat
Amankan dokumen penting seperti: akte yaitu 149,38 Km2. Perbatasan wilayah
kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, administrasi Kecamatan Martapura Barat:
sertifikat, dan benda-benda berharga dari
jangkauan air dan tangan jahil. Sebelah Utara dengan Kecamatan
Astambul
Saat terjadi banjir
Sebelah Selatan dengan Kota Banjarbaru
a. Evakuasi keluarga ketempat yang lebih Sebelah Timur dengan Kecamatan
tinggi Martapura Timur
b. Matikan peralatan listrik/sumber listrik
Sebelah Barat dengan Kecamatan
c. Amankan barang-barang berharga dan Sungai Tabuk
dokumen penting ke tempat yang aman
Letak geografis wilayah Kecamatan
d. Ikut mendirikan tenda pengungsian,
pembuatan dapur umum Martapura Barat yaitu 14o 30‘ 20" sampai 115o
35‘ 37" Lintang Selatan dan 2o 49‘ 55" sampai 2o
e. Terlibat dalam pendistribusian bantuan
49‘ 55" Bujur Timur.
f. Mengusahakan untuk mendirikan pos
kesehatan Metode penelitian yang digunakan dalam
g. Menggunakan air bersih dengan efisien penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Metode
3. Sesudah banjir diskriptif kuantitatif dipilih pada penelitian ini
karena data yang dibutuhkan merupakan data
a. Membersihkan tempat tinggal dan
lingkungan rumah dari hasil kuesioner. Data selanjutnya akan
dijelaskan secara statistik deskripsi pada hasil
b. Melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) penelitian.
c. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali Pengambilan sampel dalam penelitian ini
d. Terlibat dalam perbaikan jamban dan dilakukan dengan menggunakan purposive sam-
saluran pembuangan air limbah (SPAL) pling. Purposive sampling adalah sampel yang
menghadapi banjir dipilih secara cermat dengan mengambil orang
e. Pada saat banjir kita harus segera atau objek penelitian yang selektif dan
mungkin mengamankan barang-barang mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Maksud dari
berharga ke tempat yang lebih tinggi penggunaan purposive sampling adalah
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau dikarenakan sampel yang diinginkan dalam
hubungi PLN untuk mematikan aliran penelitian hany a masyarakat yang tinggal di
listrik di wilayah yang terkena banjir
daerah Kecamatan Martapura Barat yang hanya
Mencoba mengungsi ke daerah aman terkena banjir saja, tidak keseluruhan masyarakat
sedini mungkin saat genangan masih Kecamatan Martapura Barat. Kriteria m asyarakat
memungkinkan untuk di seberangi
yang memenuhi tujuan sampel adalah:
Hindari berjalan didekat saluran air untuk
menghindari terseret arus banjir Masyarakat Kecamatan Martapura Barat,
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

MUHAMMAD RISWAN 411


Bertempat tinggal di daerah tergenang
banjir dan daerah rawan tergenang banjir
di Kecamatan Martapura Barat.

DAFTAR PUSTAKA
Ikhmal Andi, 2014. Analisis dan Pemetaan Daerah Rawan
Banjir di Kota Makassar Berbasis Spatial. Makassar.
Skripsi pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Univer-
sitas Hasanuddin Makassar.
Nurhaimi Rizka, 2014. Kajian Pemahaman Masyarakat
Terhadap Banjir di Kelurahan Ulujami, Jakarta.
Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 2 2014 Online
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk.
Renwarin dkk, 2014. Pemetaan Wilayah Rawan Banjir di
Kota Manado dengan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis. Prosiding. Manado.
Ratna Metasari, 2014. Kesiapsiagaan dan Tingkat
Pendidikan Bencana Banjir di Kelurahan Jebres
Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi. FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

412 MUHAMMAD RISWAN


IMPLEMENTASI PERISTIWA LOKAL DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH
NOR AMALINA
namalina911@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi diketahui hanya beberapa siswa yang mengetahui berbagai peristiwa sejarah lokal di
daerahnya terutama Kalimantan Selatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam pembelajaran guru perlu
menyampaikan peristiwa lokal yang terkait dengan materi pelajaran sejarah. Pemahaman sejarah lokal sebagai aset
berharga tentang peristiwa yang terjadi di daerah perlu diketahui dan agar siswa bisa mengambil pelajaran dari
kejadian tersebut. Dari hasil observasi yang dilakukan, ternyata implementasi peristiwa lokal memberikan pengaruh
positif sehingga siswa mengetahui tentang peristiwa bersejarah dan tokoh-tokoh pejuang di daerahnya.
Kata Kunci: Implementasi, Peristiwa Lokal, Pembelajaran Sejarah

I. PENDAHULUAN Dalam pembelajaran sejarah berbagai


Sesuai dengan Undang-Undang Guru dan peristiwa nasional, dan dunia dipelajari dan
Dosen Nomor 14 Tahun 1995, guru adalah disampaikan oleh guru kepada siswa melalui
pendidik professional yang memiliki tugas utama penjelasan materi. Tetapi dalam menyampaikan
untuk mendidik, mengajar, membimbing, pembelajaran sejarah tersebut, guru juga perlu
mengarahkan, melatih, menilai dan untuk menyelipkan peristiwa lokal dalam
mengevaluasi peserta didik. Seorang guru pembelajaran karena sebagian siswa saja yang
berupaya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang dia mengetahui adanya peristiwa lokal di daerahnya.
miliki kepada siswa tapi juga berupaya untuk Untuk itu guru sejarah perlu menyelipkan dalam
mendidiknya untuk menjadi siswa yang bukan pembelajaran tersebut peristiwa lokal yang
hanya berprestasi dalam ranah akademik tapi berkaitan dengan materi yang diajarkan kepada
juga memilik kepribadian yang mulia baik dalam siswa. Melalui penyampaian materi sejarah lokal
spiritual, sikap dan keterampilan yang dia miliki. tersebut diharapkan bisa menambah khasanah
Membimbing siswa-siswinya dalam berpikir siswa untuk daerahnya dan dapat
pembelajaran dan juga dalam bersikap. Oleh memetik pelajaran berharga dari kejadian yang
karena itu seorang guru juga sangat perlu untuk pernah terjadi di daerahnya.
selalu memperbaiki perilakunya karena guru 1.1 Rumusan Masalah
adalah sosok panutan bagi siswanya.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

NOR AMALINA 413


Apa saja peristiwa lokal dan sejarah Dalam mengajarkan sejarah, seorang
nasional? guru juga perlu menumbuhkan semangat
Mengapa peristiwa lokal perlu diajarkan mencintai daerahnya dengan cara
kepada siswa?
menginformasikan kepada siswa berbagai
Bagaimana implementasi peristiwa lokal peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di
dalam pembelajaran sejarah? daerahnya. Gagasan-gagasan tentang tujuan
1.2 Manfaat Penelitian nasional dan solidaritas nasional dapat
Siswa tidak hanya mengetahui tentang menghidupkan dalam diri generasi muda
peristiwa sejarah nasional dan dunia saja kecintaan, kesetiaan dan kebanggaan pada
tapi juga berbagai peristiwa yang terjadi daerah dan masyarakatnya. Peristiwa-peristiwa
di daerahnya. aktual perlu disampaikan guru kepada siswanya
Siswa dapat mengetahui kontribusi dan berkaitan dengan peristiwa lokal. Pengaruh
alasan nama pejuang atau nama peristiwa-peristiwa pada masa pra-kemerdekaan
pahlawan dijadikan nama jalan di
dan berbagai keberhasilan setelah proklamasi
daerahnya serta mengambil hikmah dari
pelajaran yang didapatkan. kemerdekaan harus dipahami dalam perspektif
yang benar.
2.2 Perbandingan Peristiwa Sejarah Lokal
. IMPLEMENTASI PERISTIWA LOKAL
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH dan Sejarah Nasional

1 Mata Pelajaran Sejarah Sejarah nasional merupakan suatu


peristiwa yang telah terjadi di suatu daerah tetapi
Sejarah merupakan mata pelajaran yang dampak atau pengaruhnya terjadi pada daerah
paling penting untuk melahirkan perasaan yang lain bahkan suatu negara (ration). Sejarah
kuat tentang nasionalisme dan integrasi. Sejarah nasional meliputi peristiwa yang terjadi dalam
harus menginspirasi para siswanya untuk suatu negara yang terjadi, mempengaruhi
mencintai tanah airnya. Sejarah perlu diajarkan kehidupan bangsanya dalam berbagai sektor
sebagai kisah umat manusia, bukan cerita baik itu politik, ekonomi, sosial dan sektor
tentang intrik-intrik di istana, pembunuhan, lainnya. Sedangkan sejarah lokal atau regional
perang dan penganiayaan terhadap para adalah sejarah yang mengungkapkan peristiwa
penganut agama. Sejarah harus memberi kita
yang terjadi di suatu daerah atau lokal tertentu
pandangan yang luas tentang perjalanan dan dampaknya tidak menyebar ke daerah lain.
panjang yang telah dilalui untuk mengelola
Sejarah lokal meliputi berbagai peristiwa dengan
kebudayaan kita yang sangat berharga.
berbagai aspek baik itu politik, ekonomi, sosial,
Melalui narasi sejarah peserta didik dapat budaya dan sebagainya yang berkembang dalam
diajak untuk memahami bagaimana kegigihan, masyarakat dalam suatu wilayah tertentu.
patriotisme, kerelaan berkorban untuk Indonesia memiliki semboyan ―bhineka
kepentingan bangsa dan sikap nasionalisme. tunggal ika‖, yang berarti berbeda-beda tapi tetap
Mempelajari sejarah berarti membangkitkan satu jua. Berbeda-beda disini maksudnya adalah
kembali memori masa lalu yang akan
Indonesia sebagai sebuah negara dengan
mempengaruhi bagaimana kita memandang keragaman agama, bahasa, suku dan budaya yang
dunia pada masa kini dan masa yang akan berbeda tetapi dapat hidup berdampingan antar
datang. Karena masa lalu dalam sejarah adalah
masyarakat yang dipersatukan oleh wilayah Negara
sebuah pelajaran berharga untuk menjadi bekal
Kesatuan Republik Indonesia. Tak hanya Indonesia
kita di masa kini dan masa yang akan datang.
yang memiliki semboyan, wilayah-
414 NOR AMALINA
wilayah di Indonesia juga memiliki semboyan sebagai pembentukkan identitas Indonesia secara
termasuk Kalimantan Selatan dengan semboyan utuh. Sejarah perjuangan rakyat daerah untuk
―waja sampai kaputing‖ adalah tetap semangat lepas daeri kolonialisme dan untuk menjadi Negara
dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir, Kesatuan Republik Indonesia merupakan
perjuangan sampai tetes darah penghabisan. manifestasi dari sikap politik untuk berada dalam
Pembelajaran Sejarah secara tepat sebuah ― nation‖ yang disebut Indonesia.
merupakan salah satu cara terbaik dalam Pemahaman yang baik terhadap sejarah
menciptakan identitas lokal Kalimantan Selatan perjuangan rakyat di daerah untuk lepas dari
dalam diri para siswa. Jika sejarah diberi kolonialisme dan untuk menjadi NKRI selayaknya
pandangan baru, dan melalui orientasi yang menjadi pondasi semangat nasionalisme
tepat, masa depan akan menjadi lebih menarik masyarakat pada tiap daerah, dengan demikian
dan penuh harapan ini jelas akan menjadi lebih nasionalisme yang dimiliki setiap warga negara
baik daripada perasaan frustasi dan malu yang merupakan nasionalisme yang mempunyai pijakan
dulu pernah dialami. Hal ini dapat terjadi jika yang kokoh sehingga tidak mudah luntur oleh
penyajian pelajaran sejarah diberi perhatian yang berbagai tantangan yang mucul kemudian hari.
baik. Apakah yang diperlukan untuk itu? Mempelajari sejarah seringkali belum
Sejarah harus disajikan secara menyeluruh dipahami sebagai upaya menumbuhkan sikap
dan koheren: Penjelasan sejarah yang diberikan nasionalisme, terlebih sejarah yang seringkali
harus memiliki landasan yang luas sehingga dianggap kurang unik dan kurang penting. Sejarah
anak memiliki pemahaman tentang seluruh nasional pada dasarnya adalah sekumpulan
wilayah pada periode waktu tertentu. Sejarah sejarah lokal dalam bingkai keruangan yang lebih
harus disajikan dengan cara yang obyektif: luas, dengan demikian memahami sejarah lokal
Sejarah perlu disajikan dengan perspektif yang sebagai upaya menumbuhkan sikap nasionalisme
mengembangkan kebermanfaatan dan perilaku sama pentingnya dengan memahami sejarah
yang dikehendaki di dalam pikiran anak-anak nasional. Diantara bagian dari sejarah lokal yang
melalui berbagai peristiwa sejarah yang dibahas. penting untuk dikaji adalah sejarah perjuangan
Seluruh pendekatan perlu dilakukan dengan rakyat di daerah, misalnya saja sejarah perjuangan
pikiran yang terbuka dan objektif, sehingga dapat rakyat Banjar, dari sejarah ini kita dapat
menumbuhkan pemikiran kritis di antara para mempelajari bagaimana sikap anti kolonialisme dan
siswa mereka harus dilatih untuk membedakan imperial-ism masyarakat Banjar yang menjadi
fakta dengan opini. Penekanan harus pada napas perjuangan di Kalimantan Selatan dan
sintesis kebudayaan: saat mengajarkan peristiwa sekaligus sejalan dengan proses pembentukan
sejarah daerah seperti peristiwa di Kalimantan nasionalisme Indonesia yang berangkat dari alasan
Selatan, tekanan perlu dilakukan pada yang sama yaitu anti kolonialisme dan imperialism.
sumbangan berbagai lapisan masyarakat dan
kebudayaan serta sintesis yang ditempa. Selain peristiwa sejarah nasional dan sejarah
2.3 Implementasi Peristiwa Sejarah Lokal dunia, peristiwa sejarah lokal perlu dijelaskan
dalam Pembelajaran Sejarah kepada siswa untuk mengetahui kejadian-kejadian
yang terjadi di daerah dan bisa memetik hikmah
Sikap nasionalisme harus ditunjukkan oleh
apa yang bisa diambil dari kejadian tersebut.
warga bangsa adalah nasionalisme yang
Mengkaji peristiwa sejarah In-donesia akan
berlandaskan pada pemahaman sejarah
membuat siswa mengetahui dan bisa memetik
perjuangan masyarakat di masing-masing daerah
hikmah dari berbagai peristiwa yang terjadi di
dan persepsi terhadap budaya daerah yang benar
negara nya, menyelipkan peristiwa lokal

NOR AMALINA 415


yang terjadi di daerahnya khususnya Kalimantan sampai saat ini masih terpelihara sebagai situs
Selatan akan membuat siswa lebih mengetahui sejarah dengan juru peliharanya. Benteng
tentang identitas daerahnya dan mengambil Madang dibangun seiring dengan pecahnya
hikmah dari perjuangan yang dilakukan pejuang Perang Banjar melawan penjajahan Belanda di
yang ada di daerahnya. Bumi Lambung Mangkurat.
Banjarmasin dulunya dikenal dengan nama Taktik gerilya dilakukan oleh pejuang-pejuang
Banjarmasih. Hari jadi kota Banjarmasin adalah Antaludin membuat pemerintah colonial Belanda
24 September 1526 bertepatan dengan masuk kebingungan dan putus asa. Para pejuang
Islam nya Pangeran Samudera yang bergelar Antaludin tidak pernah menyerah dan Benteng
Sultan Suriansyah yang merupakan raja dari Madang tidak pernah direbut Belanda. Baru ketika
Kerajaan Banjar. Peninggalan sejarah dari benteng tersebut ditinggalkan oleh pejuang-
kerajaan Banjar yang saat ini masih bisa pejuang Antaludin untuk bergerilya ke berbagai
dinikmati masyarakat adalah mesjid Sultan lokasi pertempuran, tentara Belanda menemukan
Suriansyah berlokasi di daerah Kuin yang tempat kosong setelah dengan susah payah
termasuk salah satu mesjid tertua. Wilayah berusaha mengepung untuk merebutnya.
Kesultanan Banjarmasin ini pada abad ke-19 Sejarah telah mencatat bahwa Perang
meliputi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Banjar dimulai sejak penyerangan terhadap
Tengah sekarang. Pusatnya ada di Martapura. tambang batu bara Belanda, Oranye Nassau, di
Kesultanan ini memiliki posisi yang strategis Desa Pengaron. Penyerangan dipimpin oleh
dalam kegiatan perdagangan dunia. Hal ini Pangeran Antasari dengan mengarahkan
terutama karena adanya hasil-hasil seperti emas pasukan Muning pimpinan Sultan Kuning.
dan intan, lada, rotan dan damar. Hasil-hasil ini Peristiwa ini terjadi tanggal 28 April 1859.
termasuk produk yang diminati oleh or-ang-orang Serangan diikuti oleh gerakan-gerakan massa
Barat, sehingga orang-orang Barat juga berminat lainnya yang tersebar di seluruh Kerajaan Banjar
untuk menguasai Kesultanan Banjarmasin. Salah dan serentak rakyat Banjar bangkit mendukung
satu pihak yang berambisi untuk menguasai perjuangan Pangeran Antasari untuk mengusir
Banjarmasin adalah Belanda. Menurut perjanjian Belanda dari tanah Banjar. Di dalam kerajaan
yang diadakan tanggal 4 Mei 1826 antara Sultan sendiri terjadi konflik intern karena ulah intervensi
Adam Alwasikh dengan Belanda, menetapkan Belanda. Kekalahan Demang Lehman di benteng
bahwa daerah Kesultanan Banjar tinggal daerah Gunung Lawak tidak memupuskan semangat
Hulu Sungai, Martapura, dan Banjarmasin. juang melawan Belanda, sebab mereka yakin
Wilayah yang semakin sempit itu telah membawa perang ini merupakan perang sabil. Dalam
problem dalam kehidupan sosial ekonomi. pertemuan di Kandangan itu semua yang hadir
Sejarah adalah pertanggungjawaban masa mengangkat sumpah untuk berjuang mengusir
silam, maka situs Benteng Madang dengan segala penjajah Belanda dari bumi Banjar tanpa
kejadiannya merupakan saksi sejarah bahwa di kompromi : ―Haram Manyarah Waja sampai
bumi Banjar pernah terjadi peristiwa kepahlawanan Kaputing‖. Para pejuang tidak akan menyerah
yang dahsyat untuk melawan kolonial Belanda. sampai titik darah yang penghabisan. Perang
Pangeran Antasari dan Demang Banjar berlangsung sampai dengan tahun 1905.
Lehman meminta bantuan kepada Tumenggunng Sungguh, suatu peperangan yang sangat
Antaludin untuk membuat sebuah benteng melelahkan jiwa raga karena tergolong perang
pertahanan di Gunung Madang. Tujuannya agar colonial yang paling lama di Indonesia.
mudah mengintai musuh dari bagian teratas.
Lokasi situs Benteng Madang
416 NOR AMALINA
Dari penjelasan guru tentang kerajaan Banjar di Banjarmasin. Peristiwa 9 November 1945 tidak
tersebut, diharapkan siswa mampu mengambil berdiri sendiri karena didahului oleh sejumlah
pelajaran dari konflik intern yang terjadi di dalam peristiwa sebelumnya sepanjang bulan Agustus
kerajaan tersebut. Saat konflik intern terjadi, ada sampai awal November yang dilakukan oleh para
berbagai pihak yang memiliki kepentingan untuk pemuda.
memanfaatkan situasi membuat keadaan semakin Setelah Jepang menyerah pada tanggal 17
ricuh. Yang sedang dalam konflik tidak akan September 1945, tentara sekutu (Pasukan-
menyadarinya, maka dari itu harusnya wasiat, janji pasukan Austaralia) mendarat di Kota
dan lainnya harus kita tepati. Serta apabila ada Banjarmasin, berbarengan dengan mendaratnya
permasalahan dalam keluarga lebih diselesaikan tentara sekutu tersebut turut serta juga pasukan-
secara kekeluargaan, bukan sampai ke telinga pasukan Belanda yang menamakan dirinya NICA
orang lain yang bila mereka membantu mengatasi yang langsung melakukan penyerangan dan
masalah sangat bagus, tapi apabila menambah secepat kilat dapat menduduki kantor resmi
masalah maka akan semakin mengacaukan Pemerintah, instalasi-instalasi penting serta
suasana. Buah dari kegigihan perjuangan berusaha keras mengembalikan pemerintah
Tumenggung Antaludin dalam melawan serdadu kolonialnya dengan dalih mengurusi tawanan-
Belanda maka untuk tawanan perang sebangsanya sendiri.
mengingatkan masyarakat tentang Gemparnya rakyat Banjarmasin pada saat itu
perjuangannya disebutlah Kandangan sebagai dengan adanya politik busuk NICA membuat
bumi Antaluddin. timbulnya perlawanan-perlawanan terhadap
Penjajahan yang dilakukan memberikan pasukan NICA, karena rakyat sudah mengetahui
dampak pada penderitaan rakyat dan tentang kemerdekaan bangsa dan negaranya
perlawanan terhadap kekejaman yang dilakukan sejak 17 Agustus 1945.
seperti yang telah dijelaskan secara singkat Akhirnya dari tindakan busuk NICA tersebut
dalam perang Banjar diatas. Hingga 17 Agustus timbulnya perlawanan-perlawanan baik
1945 Indonesia dapat memproklamasikan perorangan maupun berkelompok rakyat
kemerdekaan untuk dapat terhindar dari segala Kalimantan, khususnya rakyat Banjarmasin
penjajahan fisik yang dilakukan oleh bangsa terhadap pasukan NICA. Dua hari setelah
Barat dan terbebas dari segala penderitaan dan mendaratnya pasukan sekutu dan NICA di
kesengsaraan yang dirasakan oleh rakyat. Banjarmasin, tepatnya pada tanggal 19 Septem-
Namun ternyata setelah proklamasi ber 1945 para tokoh-tokoh pemuda di Kota
Kemerdekaan, dibeberapa daerah terjadi Banjarmasin membentuk sebuah badan yang
perlawanan seperti peristiwa Bandung lautan api, benama Barisan Pemberontak Republik Indone-
puputan margarana, peristiwa westerling di sia Kalimantan yang disingkat BPRIK.dengan
Makassar, serangan umum 1 Maret 1949. Itu hanya tujuan mempercepat mendirikan Pemerintah
sebagian dari beberapa peristiwa yang terjadi Republik Indonesia dan mengkoordinir tenaga
pasca kemerdekaan. Peristiwa sejarah nasional perlawanan rakyat terhadap para penjajahan
sering diajarkan dalam mata pelajaran sekolah Belanda/ pasukan NICA. Perlawanan pasukan
untuk dikaji bersama oleh guru dan siswa. BPRIK terhadap pasukan NICA terus menerus
Tanggal 9 November 1945 memiliki arti sampai kepelosok pedalaman Kalimantan
khusus bagi perjuangan rakyat Kalimantan dengan gencarnya, baik secara gerilya maupun
Selatan. Pada hari itu terjadi penyerangan rakyat terang-terangan mengakibatkan kewalahannya
terhadap simbol-simbol kekuatan NICA Belanda pasukan NICA.

NOR AMALINA 417


Tepat tanggal 10 Oktober 1945 Komite akan membunuh semua Perwira-perwira sekutu
Nasional Indonesia Kalimantan diresmikan (Australia).
sekaligus pengibaran bendera Sang Saka Puncak dari perlawanan pemberontak
―Merah Putih‖ sekaligus menyanyikan lagu pasukan rakyat Kalimantan ini terjadi pada tanggal
Indonesia Raya di depan Gubernuran Kota 9 Nopember 1945, tepatnya seusai Shalat Jum‗at
Banjarmasin dan dilanjutkan pawai keliling Kota pasukan pemberontak rakyat Kalimantan yang di
Banjarmasin dengan dihadiri oleh puluhan ribu pelopori oleh Laskar Barisan Pemberontak
rakyat Kalimantan, namun aksi yang dilakukan ini Republik Indonesia Kalimantan ―BPRIK‖ dan
dicegah oleh pasukan sekutu atas hasutan Rakyat Cinta Merdeka mempersiapkan diri besar-
tentara Belanda/NICA. Dalam Aksi didepan besaran untuk melakukan penyerangan terhadap
Gubernuran tersebut pasukan sekutu hanya pasukan NICA. Akhirnya pada siang menjelang
mengijinkan rakyat menyanyikan lagu Indonesia petang hari Jum‗at 9 Nopember 1945 meletuslah
Raya dan Pawai Keliling Kota Banjarmasin. perlawanan bersenjata pejuang rakyat Kalimantan
Akibat dari tindakan tentara sekutu atas ini menyerang semua pertahanan tentara NICA di
hasutan tentara NICA tersebut rakyat Kalimantan Kota Banjarmasin.
sangat kecewa dan akhirnya terjadilah Pada pertempuran tanggal 9 Nopember
pemberontakan-pemberontakan dalam 1945 ini 9 orang pejuang gugur sebagai kesuma
melakukan perlawanan terhadap pasukan bangsa anggota BPRIK. Mereka adalah Badran,
penjajah. Penyerangan dilakukan oleh rakyat Badrun, Utuh, Umar, Ja‘in, Jumain, Sepa, Dulah,
yang tergabung dalam Barisan Berani Mati- Pa‘Marup. Nama-nama tersebut diatas mengukir
Barisan Pemberontak Republik Indonesia monumen Peristiwa 9 Nopember 1945 yang
Kalimantan (BBM-BPRIK) yang didirikan oleh terletak di depan Kantor Perbendaharaan Negara
tokoh-tokoh pergerakan di Banjarmasin pada Banjarmasin, Jalan Mayjend D.I. Panjaitan,
tanggal 16 Oktober 1945 dengan pimpinan Banjarmasin. Untuk memperingati peristiwa
organisasi antara lain A Ruslan, Hadhariah M, bersejarah ini telah didirikan sebuah Tugu 9 No-
Hasan Amir, Ahmad Benyamin, Mahlan SB , M vember di Kampung Pengambangan. Peristiwa
Amin Effendi dan Aminudin. Tokoh-tokoh Pemberontakan itu selanjutnya diikuti dengan
organisasi kelasykaran ini segera menyusun aksi NICA menangkapi para pemuda dan tokoh-
kelompok-kelompok dan mengatur penjagaan- tokoh perjuangan di daerah ini. M Amin Effendi
penjagaan serta mengusahakan senjata api. ditangkap polisi NICA di daerah Martapura ketika
Karena penangkapan-penangkapan oleh NICA, sedang berusaha melarikan diri.
markas perlawanan dipindahkan ke
Pengambangan sejak tanggal 20 Oktober 1945.
Rakyat Kalimantan yang tergabung dalam
pemberontakan melakukan aksinya untuk
menyerang pasukan NICA, namun aksi
penyerangan ini di tunda, karena pasukan
pemberontak mendengar adanya kabar bahwa
pihak NICA kembali menjalankan siasat busuknya,
yaitu pihak NICA kembali menggalang siasat
penyebaran fitnah bahwa para pemuka-pemuka
rakyat Kalimantan dan tokoh-tokoh Revolusioner Sumber: Dokumentasi pribadi

418 NOR AMALINA


Pertempuran di Surabaya yang yang tidak lain bagian dari dinamika sejarah.
menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby membuat Bahkan jika kita mengetahui sejarah maka kita
Inggris mengeluarkan ultimatum yang akan memahami bagaimana menjadi Indonesia,
menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang sehingga kita tidak kehilangan identitas.
Indonesia yang bersenjata harus melapor dan Selain beberapa peristiwa tersebut di atas,
meletakkan senjatanya di tempat yang ada banyak peristiwa lokal yang terjadi di
ditentukan dan menyerahkan diri dengan Kalimantan Selatan yang perlu penulis kaji lagi
mengangkat tangan di atas. Namun ultimatum itu untuk penulis mengajarkannya kepada siswa.
tidak membuat bung Tomo dan rakyat Surabaya Karena siswa sebagai masyarakat yang tinggal di
menyerah, mereka berani untuk melawan tentara Kalimantan Selatan sedikit banyaknya harus tau
Inggris tersebut. tentang berbagai peristiwa lokal yang diselipkan
Saat membahas mengenai peristiwa 10 guru saat mengajarkan peristiwa nasional
Nopember 1945 kebanyakan siswa bisa ataupun peristiwa internasional. Agar dari
menjelaskan mengenai peristiwa di Surabaya berbagai peristiwa bersejarah itu mereka dapat
karena peristiwa itu bukan sekedar sejarah lokal mengambil hikmah apa yang bisa dijadikan
di Surabaya namun telah menjadi sejarah pelajaran berharga dari perjuangan yang
nasional Indonesia dan setiap tanggal 10 dilakukan dan hasil apa yang masih ada sampai
Nopember diperingati sebagai hari pahlawan. saat ini serta bukti-bukti peninggalan dari
Namun, saat siswa ditanyakan tentang peristiwa kejadian yang terjadi.
9 Nopember 1945 yang terjadi di Kalimantan
Selatan, kebanyakan bingung karena sebagian III. SIMPULAN
kecil dari mereka saja yang mengetahui tentang
peristiwa pertempuran di Banjarmasin tersebut. Sejarah merupakan mata pelajaran yang
Guru perlu menekankan bahwa keduanya adalah paling penting untuk melahirkan perasaan yang
peristiwa penting dan bersejarah karena adanya kuat tentang kebangsaan dan menginspirasi para
perjuangan dari masing-masing daerah untuk siswanya untuk mencintai tanah airnya. Melalui
dapat mengusir penjajah dari bagi perjuangan pelajaran sejarah, siswa bisa memahami kegigihan,
rakyat wilayahnya baik itu di Surabaya maupun patriotisme, kerelaan berkorban untuk kepentingan
Banjarmasin. bangsa dan sikap nasionalisme. Dalam
mengajarkan sejarah, seorang guru juga perlu
Sejarah merupakan ilmu yang mandiri
menumbuhkan semangat mencintai daerahnya
dan dikategorikan sebagai ilmu-ilmu
dengan cara menginformasikan kepada siswa
kemanusiaan. Sebagai sebuah ilmu, berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di
perkembangan ilmu sejarah sangat tergantung daerahnya seperti peristiwa lokal yang terjadi di
kepada perkembangan metodogisnya, sehingga Kalimantan Selatan. Sebelum dan setelah
kita dapat membayangkan masa lalu dan kemerdekaan Indonesia terjadi perlawanan di
mendiskusikannya pada masa kekinian, dan berbagai daerah untuk mengusir penjajah di
sejarah dinyatakan sebagai media berpikir. Bagi
daerahnya karena rakyat menginginkan
guru sejarah, sejarah dapat diberi ruh sebagai
kemerdekaan yang seutuhnya. Perang Banjar
subyek yang selalu hidup, sehingga memahami
terjadi antara tahun 1859-1905 yang dipimpin
bahwa cara berpikir orang berbeda dengan kita.
Pangeran Antasari, Demang Lehman, Temenggung
Apabila kita sudah terbiasa memahami perbedaan
Antaluddin dengan semboyan haram manyarah
berpikir maka kita akan memahami begitu banyak
waja sampai kaputing. Kemudian 9 November 1945
terjadi kejutan-kejutan kebudayaan
juga terjadi

NOR AMALINA 419


perlawanan terhadap symbol-simbol NICA dan
para pejuang gugur sebagai kesuma bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Heri Susanto, 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah.
Banjarmasin: Aswaja Pressind.
Ersis Warmansyah Abbas. 2013. Mewacanakan
Pendidikan IPS. Bandung: Wahana Jaya Abadi.
Agustina Spebachman, 2014. Sejarah Nusantara
Berdasarkan Urutan Waktu. Yogyakarta: Syura
Media Utama.

420 NOR AMALINA


MEMBANGUN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN PESERTA
DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN IPS UNTUK
MENUMBUHKAN SIKAP KEMANDIRIAN DAN KOMPETITIF
DI ERA PERDAGANGAN BEBAS
Novia Maulinda
noviamaulinda11@yahoo.com

ABSTRAK
Pendidikan IPS memiliki potensi untuk membekali peserta didik agar ia cakap hidup dalam lingkungan sosialnya, baik dalam
lingkungan lokal, regional, maupun global. Era globalisasi yang bergulir membawa Indonesia memasuki era Mayarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam kaitan antisipasi menghadapi MEA, Pendidikan Kewirausahaan merupakan langkah
antisipasi yang baik untuk dintegrasikan dengan pembelajaran IPS. Dimana dalam pembelajaran IPS diajarkan bagaimana
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, mandiri peserta didik. Tujuan tersebut sejalan dengan karakter
kewirausahaan. Pengintegrasian karakter kewirausahaan dalam pembelajaran IPS bertujuan akan pentingnya pembiasaan
karakter kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari agar mereka memiliki kecakapan hidup dalam
lingkungan lokal, regional, maupun global, khususnya dalam meningkatkan daya saing dalam era MEA.
Kata kunci: Pembelajaran IPS, Karakter Kewirausahaan, MEA.

I. PENDAHULUAN bertujuan untuk mengembangkan potensi


Era globalisasi di depan mata, hal ini peserta didik agar menjadi manusia yang
menjadi tugas belajar dalam dunia pendidikan. beriman, dan bertakwa kepada Tuhan yang
Sejauh ini pendidikan merupakan masalah yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
urgent dalam lajunya pembangunan nasional cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara
yang dituntut adanya generasi yang lebih maju yang demokratis serta bertanggung jawab.
disamping mempersiapkan peserta didik untuk Pada umumnya, tujuan pendidikan setiap
meningkatkan ilmun pengetahuan dan teknologi mata pelajaran untuk kondisi saat ini
(IPTEK) serta untuk mengantisipasi dampak menekankan pada kemampuan peserta didik
negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dalam berpikir kritis, termasuk pembelajaran IPS.
dan teknologi pada masa sekarang ini. Undang- Pembelajaran dengan penerapan keterampilan
undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem berpikir kritis di kelas merupakan cara yang tepat
Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi
bahwa pendidikan nasional berfungsi peserta didik dalam era globalisasi.
mengembangkan kemampuan dan membentuk Dalam bidang perekonomian, Indonesia
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

NOVIA MAULINDA 421


(MEA). Dengan demikian, masyarakat Indonesia Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan,
harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya baik karyawan swasta maupun pemerintahan.
sehingga mampu bersaing dalam sistem MEA. Wirausaha adalah mereka yang melakukan
Pendidikan IPS memiliki potensi untuk membekali upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
peserta didik agar ia cakap hidup dalam lingkungan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
sosialnya, baik dalam lingkungan lokal, regional, untuk menemukan peluang (opportunity) dan
maupun global. Melalui pendidikan IPS peserta perbaikan (preparation) hidup.
didik dilatih untuk mengembangkan keterampilan Konsep dasar yang relevan untuk
berpikir kritis. Berpikir kritis mendorong munculnya pembelajaran IPS diambil terutama dari disiplin
pemikiran-pemikiran baru yang erat kaitannya ilmu-ilmu sosial. Pendidikan kewirausahaan
dengan berpikir kreatif untuk menghadapi memang merupakan ruang lingkup dari kajian
tantangan di era globalisasi, terutama era yang ilmu Ekonomi. Tetapi kajian tersebut tidak hanya
sedang bergulir sekarang yaitu Masyarakat dilihat dari satu disiplin ilmu saja, melainkan
Ekonomi ASEAN (MEA). dilihat dari ilmu sosial lainnya yaitu sosiologi,
Dalam kaitan antisipasi menghadapi MEA, sejarah, geografi, bahkan politik.
Pendidikan Kewirausahaan merupakan langkah Ilmu ekonomi berkaitan erat dengan
antisipasi yang baik untuk dintegrasikan dengan pengembangan nilai-nilai motivasional
pembelajaran IPS. Dimana tujuan pembelajaran kewirausahaan dan pengembangan kecakapan
IPS yaitu mengembangkan keterampilan berpikir hidup. Sebagaimana kita ketahui, masuknya era
kritis, kreatif, mandiri peserta didik. Tujuan MEA di Indonesia akan mendatangkan iklim
tersebut sejalan dengan nilai-nilai atau karakter persaingan dalam dunia kerja akan semakin
kewirausahaan. Pengintegrasian nilai-nilai kompetitif. Kondisi demikian telah isu utama
kewirausahaan dalam pembelajaran IPS dalam bidang ketenagakerjaan, terutama
bertujuan akan pentingnya pembiasaan karakter menyangkut kemampukerjaan (employability).
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta Sumber daya manusia yang memiliki
didik sehari-hari agar mereka memiliki kemampuan kewirausahaan memainkan peranan
kecakapan hidup dalam lingkungan lokal, penting di negara-negara berkembang.
regional, maupun global, khususnya dalam Semakin maju suatu negara semakin
meningkatkan daya saing dalam era MEA. banyak orang yang terdidik, dan banyak pula
orang yang menganggur, maka semakin
II. PEMBAHASAN dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang
2.1. Pendidikan Kewirausahaan dalam Ilmu
Ekonomi oleh wirausahawan yang dapat membuka
lapangan kerja karena kemampuan pemerintaha
Menurut Sri Setiti dalam Abbas (2014: 150), sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu
kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa menggarap semua aspek pembangunan karena
yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, sangat banyak membutuhkan anggaran belanja,
berkarya, berusaha dan bersahaja dalam rangka personalia, dan pengawasan.
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya. Disisi lain Soeparman Soemahamidjaja Oleh sebab itu, wirausaha merupakan
(1980), kweirausahaan tidak selalu identik dengan potensi pembangunan, baik dalam jumlah
karakter wirausaha semata, karena karater maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri.
wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa
seseorang yang bukan wirausaha. jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit
422 NOVIA MAULINDA
dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, fokus model disain pembelajaran keterampilan
sehingga persoalan pembangunan wirausaha berpikir ialah keterampilan berpikir kritis (critical
Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi thingking skill) dan keterampilan berpikir kreatif
suksesnya pembangunan. (creative thingking skill). Prinsip model disain
Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB pembelajaran berpikir kritis dan kreatif memiliki
menyatakan bahwa suatu negara akan mampu beberapa kesamaan dengan inkuiri, ialah sama-
membangun apabila memiliki wirausahawan sama untuk membantu melatih peserta didik
sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Jadi, jika berpikir dan memecahkan berbagai masalah
negara Indonesia berpenduduk sebanyak 200 kehidupan pribadinya maupun kemasyarakatan,
juta jiwa, maka wirausahawannya harus lebih seperti masalah kurangnya lapangan kerja.
kurang sebanyak 4 juta. Berpikir kritis akan mendorong munculnya
2.2. Integrasi Pendidikan IPS dalam pemikiran-pemikiran baru yang terkadang berpikir
Pendidikan Kewirausahaan kritis erat kaitannya dengan berpikir kreatif. Apabila
keterampilan berpikir kritis dilakukan, maka
Dalam Kemendiknas (2010: 59),
sebagian dari pembelajaran berpikir kreatif telah
pengintegrasian pendidikan kewirausahaan
dijalani karena tahap pertama untuk melakukan
dilakukan pada seluruh mata pelajaran, termasuk
keterampilan berpikir kritis harus melalui
pembelajaran IPS. Pengintegrasian nilai-nilai IPS
dalam Kewirausahaan bertujuan untuk keterampilan berpikir kreatif. Hal ini sejalan dengan
membiasakan nilai-nilai tersebut kepada peserta indikator ketercapaian nilai-nilai kewirausahaan
didik dalam tingkah laku. pada jenjang SMP/MTs/ SMPLB yaitu dapat
mengembangkan nilai kemandirian dan kreatif
Sebagaimana yang dikemukakan Syaharuddin
peserta didik. Menurut Brandt (1989) dalam Sapriya
dalam Abbas (2015: 73), bahwa tujuan pendidikan
(2012: 145), kesadaran yang tinggi diperlukan bagi
IPS, mengembangkan kecakapan essensial
pendidik untuk mengajar para siswa tentang kondisi
(essential skills) yaitu ―communication skiils,
dunia yang semakin berkembang pesat yang
numeracy skiils, information skills, problem solving
menuntut adanya respon dengan pemikiran secara
skiils, self-management and competitive skiils,
kritis. Oleh karena itu, pembelajaran dengan
social and cooperative skiils, physical skiils, work
penerapan keterampilan berpikir kritis di kelas
and study skills. Tujuan itu dicapai melalui proses
merupakan cara yang paling tepat untuk menjawab
pembelajaran IPS yang menekankan pada inquiry,
tantangan ini. Apalagi seperti yang telah
values exploration, dan social decision making.
dikemukakan Indonesia telah memasuki era
Tujuan tersebut
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir
relevan dengan nilai-nilai karakter tahun 2015. Pengintegrasian pendidian
kewirausahaan. Melalui pembelajaran IPS, kewirausahaan melalui pembelajaran IPS bertujuan
karakter kewirausahaan dapat diajarkan untuk untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis
menyiapkan peserta didik dalam meningkatkan peserta didik sehingga dapat membangun nilai
daya saing pada era MEA yang sedang bergulir.
kemandirian, kreativitas dan nilai keberanian dalam
Oleh karena itu, pendidik dalam hal ini mengambil peluang.
sebagai eksekutor pembelajaran di kelas dapat
Dalam mengembangkan karakter
mendisain pembelajaran IPS yang dapat
kewirausahaan yang dintegrasikan dalam
membangun karakter kewirausahaan peserta
pembelajaran IPS tidak cukup hanya dengan
didik yaitu dengan merancang disain
membahas mengenai konsep, teori, prosedur,
pembelajaran keterampilan berpikir (thingking maupun fakta tetapi desain pembelajaran yang
skills). Menurut Sapriya (2012: 143), ada dua dilakukan lebih difokuskan kepada contoh praktis

NOVIA MAULINDA 423


dalam memecahkan masalah yang relevan dalam diri peserta didik merupakan tantangan
dalam mengembangkan karakter kewirausahaan. bagi guru dalam upaya pengembangannya.
Menghadapkan peserta didik pada persoalan Berikut ini merupakan indikator keberhasilan
yang akan mereka hadapi dalam era MEA pendidikan kewirausahaan pada pendidikan
dimana persaingan begitu bebas sehingga peserta didik secara individu, kelas, dan sekolah
pembiasaan karakter kewirausahaan pada jenjang SMP/MTs/SMPLB:

Tabel 1. Indikator Keberhasilan Pendidikan Kewirausahaan Pada Pendidkan Peserta Didik Secara
Individu, Kelas, dan Sekolah Pada Jenjang SMP/MTs/SMPLB

Indikator Pencapaian
Nilai-Nilai
Kewirausahaan INDIVIDU KELAS SEKOLAH

 Tidak tergantung pada orang


 Menciptakan suasana  Menciptakan situasi
lain
kelas yang memberi sekolah yang
 Mampu mencari sumber
Mandiri kesempatan pada membangun
belajar sendiri
peserta didik untuk kemandirian
 Mampu mengerjakan tugas
bekerja mandiri peserta didik
sendiri
 Mengajukkan pendapat  Menciptakan situasi
yang berkaitan dengan belajar yang bisa
tugas menumbuhkan daya  Menciptakan situasi
 Mengemukkan gagasan pikir dan bertindak kratif yang
Kreatif baru  Pemberian tugas yang menumbuhkan
 Mendeskripsikan konsep menantang munculnya daya berpikir dan
dengan kata-kata sendiri karya-karya baru baik bertindak kreatif
yang autentik maupun
modifikasi
 Menyukai tugas yang  Memberikan
Berani mengambil menantang  Memberikan tugas yang peluang agar
risiko  Berani menerima akibat dari menantang kepada peserta didik
perbuatannya sendiri peserta didik mengembangkan
potensi bisnis
 Mewujudkan gagasan dengan  Memberikan  Memberikan
Berorientasi pada tindakan kesempatan kepada layanan prima
tindakan  Senang berbuat sesuatu peserta didik untuk untuk
menerapkan mengembangkan
gagasannya gagasannya
 Terbuka terhadap saran dan
kritik
 Menciptakan situasi
 Bersikap sebagai pemimpin  Menciptakan
bagi peserta didik untuk
Kepemimpinan dalam kelompok suasana sekolah
mengembangkan bakat
 Membagi tugas dalam yang demokratis
kepemimpinan
kelompok
 Menjadi role model
 Mengerjakan tugas pada
waktu yang telah ditentukan  Menciptakan situasi  Memfasilitasi warga
Kerja keras  Tidak putus asa dalam agar peserta didik sekolah untuk
menghadapi kesulitan belajar mencari sumber melakukan
 Selalu fokus pada pekerjaan informasi kegiatan belajar
atau pelajaran
 Memahami konsep-konsep  Menciptakan suasana  Memfasilitasi warga
dasar kewirausahaan belajar yang kondusif sekolah agar
Konsep agar memudahkan peserta didik
peserta didik menerapkan
memahami konsep konsep yang
kewirausahaan dipahami
 Mampu mengidentifikasi  Menciptakan suasana
peluang usaha kelas yang  Membudidayakan
 Mampu menganalisis secara memberikankegiatan- sekolah untuk
Skill/ keterampilan sederhana peluang beserta kegiatan yang melakukan
risikonya mengarah ada kegiatan
pencapaian kewirausahaan
keterampilan tertentu
Sumber: Kemendiknas (2010: 50-51)
424 NOVIA MAULINDA
Untuk terciptanya indikator keberhasilan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember
karakter kewirausahaan di atas, diperlukan cara 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan ini
untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN serta
IPS. Dikemukakan oleh Sapriya (2012: 85) dalam bisa menyangingi Tiongkok dan India untuk
pembelajaran IPS diajarkan bagaimana cara menarik investasi Asing. Modal asing dibutuhkan
untuk mengembangkan kecakapan berpikir untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan
kreatif (creative thingking), kecakapan berpikir kesejahteraan warga ASEAN. Pada KTT
kritis (critical thingking), keterampilan selanjutnya yang berlangsung di Bali Oktober
memecahkan masalah (problem solving), 2003, petinggi ASEAN mendeklarasikan bahwa
maupun keterampilan dalam mengambil pembentukan MEA pada tahun 2015.
keputusan (decision making). Hal ini sangat Implementasi MEA ini, menjadi ajang bagi
relevan dengan nilai karakter kewirausahaan, negara-negara ASEAN khususnya Indonesia
dimana dengan berpikir kreatif peserta didik untuk dapat memiliki peluang dengan
dapat menuntun mereka menyesuaikan diri memanfaatkan keunggulan-keunggulan
dengan kondisi hidupnya. Berpikir kreatif dapat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri sebagai
mendorong peserta didik menemukan hal baru basis memperoleh keuntungan. Implementasi
yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu MEA tidak terlepas risiko-risiko yang akan
kecakapan berpikir kritis akan mengarahkan dihadapi nantinya, seperti bagaimana kesiapan
peserta didik untuk berpikir mengenai apa yang sumber daya manusia, hasil produksi,
harus mereka lakukan dalam rangka kesediannya infrastruktur yang baik, kebijakan
meningkatkan daya saing untuk menghadapi pemerintah yang diambil dan lainnya. Tentunya
tantangan di era globalisasi, khususnya MEA. risiko-risiko tersebut dapat diatasi dengan adanya
2.3. Penguatan Karakter Kewirausahaan kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan
Kunci Bersaing dalam MEA para pelaku usaha diperlukan, infrastruktur baik
Tahun 2015 tepatnya bulan Desember secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan)
merupakan awal diterapkannya sistem perlu dibenahi, serta adanya peningkatan
perekonomian bebas pada tingkat ASEAN atau kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan
dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN perusahaan di Indonesia.
(MEA). Dengan demikian, masyarakat Indonesia Menurut Buchari Alma (2010: 5), untuk
harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan
sehingga mampu bersaing dalam sistem MEA. utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa
Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
bidang permodalan, barang, dan jasa, serta tenaga kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh
kerja. Diterapkan MEA bukan menjadi penjajahan keterampilan, kemampuan, atau kompetensi.
ekonomi Indonesia justru menjadi tantangan yang Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh
harus dihadapi dalam meningkatkan perekonomian pengetahuan dan pengalaman. Wirausahawan
Indonesia, khususnya dari tingkat ASEAN pada adalah seseorang yang memiliki jiwa dan
umumnya. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk
ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi menciptakan sesuatu yang baru berbeda.
masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut
ASEAN. Pembentukan MEA berawal dari diperlukan terutama untuk (1) menghasilkan
kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam produk atau jasa baru, (2) menghasilkan nilai
tambah baru, (3) merintis

NOVIA MAULINDA 425


usaha baru, (4) melakukan proses/teknik baru, MEA adalah sebuah tantangan besar dan
(5) mengembangkan organisasi baru. peluang yang harus dihadapi oleh Indonesia.
Penguatan karakter kewirausahaan Penguatan karakter kewirausahaan diharapkan
merupakan langkah untuk menyiapkan peserta mampu mendorong daya saing peserta didik
didik yang berkualitas dan mampu bersaing pada sehingga MEA bukan dianggap sebagai
era MEA. Karakter menurut Marzuki (2012) ancaman melainkan sebuah peluang emas yang
merupakan aktualisasi dari soft skill seseorang harus diraih. Jadi penguatan karakter
yang menunjukkanciri khas dari seseorang dan kewirausahaan merupakan kunci bagi Indonesia
bekerjasama dengan orang lain dan mampu memenangkan persaingan dalam MEA.
bertanggung jawab dengan apa yang menjadi
keputusannya. III. SIMPULAN
Peserta didik yang memiliki karakter Dari pembahasan di atas dapatlah
kewirausahaan akan lebih siap dalam disimpulkan bahwa untuk membangun karakter
menghadapi persaingan dalam era MEA. Seperti kewirausahaan melalui pembelajaran IPS dapat
yang telah dikemukakan oleh Marzuki bahwa dintegrasikan dalam penggunaan desain model-
karakter merupakan bagian dari soft skill dimana model pembalajaran IPS yaitu berpikir kritis,
rasio kebutuhannya dalam dunia kerja mencapai kreatif, pemecahan masalah, dan pengambilan
80% ditentukan oleh mind set (soft skill). keputusan. Dimana tujuan dari proses
Penguatan karakter kewirausahaan penting pembelajaran tersebut relevan dengan nilai-nilai
diajarkan untuk menjadikan peserta didik yang ataupun karakter kewirausahaan yaitu kreatif,
kreatif, mandiri, berani mengambil risiko, bekerja mandiri, kerja keras, berorientasi pada tindakan,
keras, berorientasi pada tindakan, karakter kepemimpinan, dan lain sebagainya.
kwirausahaan lainnya.
Karakter kewirausahaan tersebut
Implementasi penguatan karakter merupakan bagian daripada soft skill yang
kewirausahaan pada peserta didik diintegrasikan kebutuhannya sangat besar dalam era
melalui pembelajaran IPS. Sesuai dengan globalisasi dan menurut beberapa penelitian ahli
tujuannya, pembelajaran IPS membantu peserta menyatakan bahwa soft skill merupakan salah
didik untuk cakap dalam kehidupannya, baik untuk satu faktor keberhasilan yang besar dalam
dirinya sendiri, lingkungan sekitar masyarakat menentukan pencapaian seseorang dalam era
tempat tinggalnya maupun dalam kehidupan MEA. Peserta didik yang memiliki karakter
bernegara. Pembelajaran IPS yang disain kewirausahaan akan lebih siap dalam
berdasarkan model keterampilan berpikir kritis, menghadapi persaingan dalam era MEA.
berpikir kreatif, kecakapan dalam memecahkan Penguatan karakter kewirausahaan diharapkan
masalah memiliki relevansi dengan karakter mampu mendorong daya saing peserta didik
kewirausahaan. Menurut Kemendiknas (2010: sehingga MEA bukan dianggap sebagai
dalam rangka penguatan karakter ancaman melainkan sebuah peluang emas yang
kewirausahaan salah satu caranya adalah harus diraih.
dengan pengintergrasian karakter
kewirausahaan pada seluruh mata pelajaran,
DAFTAR PUSTAKA
termasuk dala pembelajaran IPS. Hal tersebut
Abbas, Ersis Warmansyah. 2014. Pendidikan Karakter.
merupakan suatu nilai tambah dan kedepannya
Bandung: Niaga Sarana Mandiri.
penerapan karakter kewirausahaan akan
Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan untuk
menciptakan peserta didik yang kreatif, mandiri, Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.
dan kompetitif.
426 NOVIA MAULINDA
Akbar, Aulia. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Melalui
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar: Diunduh dari:
http://download.portalgaruda.org/
article.php?article=396626&val=5247&title=PengembanganNilai-
Nilai%20Karakter%20Melalui%20Pembelajaran%20IPS%20Sekolah%20Dasar

http://journal.ustjogja.ac.id/download/
naskah%20seminar.pdf . pada tanggal 22
September 2016, Pukul 19.10 wita
Laksmi dewi. 2015. Model Pendidikan Karakter dan
Kewirausahaan Berbasis Etnopedagogisdi SD
Kampung Cikondang. Diunduh dari: http://
ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/
viewFile/1480/pdf., pada tanggal 22 September
2016, Pukul 19.05 wita
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Jakarta:
Marzuki.2012. Pengembangan Soft Skill Berbasis
Karakter Melalui Pembelajaran IPS Sekolah Dasar.
Makalah seminar Nasional di IKIP PGRI Madiun.
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS: Konsep dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ulwiyah, Nur. Integrasi Nilai-Nilai Entrepreneurship
Dalam Proses Pembelajaran di Kelas Guna
Menciptakan Academic Entrepereneur Berkarakter.
Diunduh dari: http://www.journal.unipdu.ac.id/
index.php/seminas/article/viewFile/186/133 (nur
ulwiyah). Pada 22 September 2015 pukul 20.00
wita.

NOVIA MAULINDA 427


NOVIA MAULINDA
428
PENANAMAN KEPADA SISWA NILAI-NILAI PANCASILA
SEBAGAI SALAH SATU PILAR KEBANGSAAN
NUR HASNAH
nurhasnahsmpn4ki@gmail.com

I. PENDAHULUAN pilar tersebut sekedar sebagai jargon politik.


1.1 Latar Belakang Yang diperlukan adalah landasan riil dan konkrit
yang dapat dimanfaatkan dalam persaingan
Dalam berbagai wacana selalu terungkap
menghadapi globalisasi. Pancasila sebagai salah
bahwa telah menjadi kesepakatan bangsa
satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan
adanya empat pilar penyangga kehidupan
bernegara memiliki konsep, prinsip dan nilai yang
berbangsa dan bernegara bagi negara-bangsa
merupakan kristalisasi dari belief system yang
Indonesia. Bahkan beberapa partai politik dan
terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehingga
organisasi kemasyarakatan telah bersepakat dan
memberikan jaminan kokoh kuatnya Pancasila
bertekad untuk berpegang teguh serta
sebagai pilar kehidupan berbangsa dan
mempertahankan empat pilar kehidupan bangsa
bernegara.
tersebut. Empat pilar dimaksud dimanfaatkan
sebagai landasan perjuangan dalam menyusun Berikut dalam makalah ini disampaikan
program kerja dan dalam melaksanakan secara singkat penananaman kepada siswa nilai-
kegiatannya. nilai pancasila sebagai salah satu pilar
kebangsaan.
Empat pilar tersebut adalah (1) Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, (3) Negara 1.2 Perumusan Masalah
Kesatuan Republik Indonesia dan (4) Bhinneka Berdasarkan latar belakang yang
Tunggal Ika. Meskipun hal ini telah menjadi dikemukakan di atas maka perumusan masalah
kesepakatan bersama, atau tepatnya sebagian dalam makalah ini adalah :
besar rakyat Indonesia, masih ada yang Bagaimana makna dan nilai-nilai yang
beranggapan bahwa empat pilar tersebut adalah terkandung dalam pancasila?
sekedar berupa slogan-slogan, sekedar suatu Bagaimana penanaman nilai-nilai
ungkapan indah, yang kurang atau tidak pancasila kepada siswa di sekolah ?
bermakna dalam menghadapi era globalisasi. Seperti apa penerapan nilai-nilai
Bahkan ada yang beranggapan bahwa empat pancasila sebagai siswa di sekolah?

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

NUR HASNAH 429


d. Bagaimana sikap seorang siswa yang ―pemandangan itu indah‖ terdapat sifat indah
mencerminkan nilai-nilai pancasila ? yang melekat didalamnya (pemandangan) begitu
1.3 Tujuan pula dengan kalimat ―perbuatan itu bermoral‖
Mengetahui makna dan nilai-nilai yang didalamnya (perbuatan/tindakan) terdapat sifat
terkandung dalam pancasila. susila. Dengan demikian nilai itu sebenarnya
Mengetahui penanaman nilai-nilai suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik
pancasila kepada siswa di sekolah. kenyataan-kenyataan lainnya. Nilai ada atau
Mengetahui penerapan nilai-nilai tercipta karena ada fakta-fakta atau kenyataan-
pancasila sebagai siswa di sekolah. kenyataan sebagai pembawanya.
Mengetahui sikap seorang siswa yang Nilai mengandung cita-cita, harapan,
mencerminkan nilai-nilai pancasila.
dambaan, dan keharusan. Berbicara tentang nilai
1.4 Manfaat berarti kita bicara tentang hal ideal bukan tentang
Manfaat dari hasil makalah ini adalah hal real. Nilai berkaitan dengan nilai normatife
a. Sebagai bahan informasi bagi yang bukan kognitif, atau nilai berada dalam dunia
membutuhkan ideal bukan dunia real. Meskipun demikian
b. Bagi siswa dan guru agar dapat diantara keduanya, antara dunia ideal dan dunia
menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai real, antara yang makna normatife dan kognitif
yang terkandung dalam pancasila yang saling berkaitan dan berhubungan erat. Artinya,
merupakan salah satu pilar kehidupan yang ideal harus menjadi real, yang bermakna
berbangsa dan bernegara baik dalam norma-tive harus direalisasaikan dalam
lingkungan sekolah maupun dalam
perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta.
lingkungan masyarakat
Suatu nilai tingkat atau derajat keluhurannya
pasti tidak sama, Max Sceler mengemukakan
II. PEMBAHASAN
bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama luhurnya
2.1 Pengertian Nilai dan tidak sama tingginya. Menurut tinggi
Manusia dalam kehidupannya erat kaitanya rendahnya, nilai-nilai dapat dibedakan menjadi
dengan nilai, entah itu menilai maupun dinilai. empat tingkatan, yaitu :
Nilai ( value ) termasuk kajian bidang filsafat, Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkat ini
semua yang berkaitan dengan nilai dikaji dan terdapat deretan nilai-nilai yang
dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu Filsafat mengenakkan dan tidak mengenakkan (
Nilai ( Axiology, Theory of Value) Istilah nilai die Wertreihe des Angenehmen und
Unangehmen ), yang menyebabkan or-
dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang
ang senang atau menderita tidak enak.
artinya ―keberhargaan‖ ( worth ) atau kebaiakan (
goodnes). Disamping itu juga menunjuk kata Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini
terdapat nilai-nilai yang penting dalam
kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan
kehidupan ( Werte des vitalen Fuhlens ),
tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. misalnya kesehatan, kesegaran jasmani
Pada hakikatnya nilai adalah sifat atau kesejahteraan umum dan sebagainya.
kualitas yang melekat pada suatu objek. Jadi, Nilai-nilai kejiwaan: dalam tingkat ini
bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. terdapat nilai-nilai kejiwaan ( geistige
Sesuatu mengandung nilai artinya ada sifat atau werte ) yang sama sekali tidak tergantung
pada keadaan jasmani maupun
kualitas yang melekat pada sesuatu tersebut.
lingkungan. Nilai-nilai semacam ini ialah
Misalnya, ―pemandangan itu indah‖ dan keindahan, kebenaran, dan pengetahuan
―perbuatan itu bermoral‖. Pada kalimat murni yang dicapai dalam filsafat.
430 NUR HASNAH
Nilai-nilai kerohanian: dalam tingkat ini persahabatan kehidupan keluarga,
terdapat nilai-nilai yang suci dan tak suci sampai dengan tingkat internasional.
( wermodalitas de Heiligen ung Nilai-nilai kejasmanian (body values)
Unheiligen ), nilai-nilai semacam ini yaitu nilai-nilai yang berhubungan
terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi. dengan kondisi jasmani seseorang.
Sedangkan menurut Notonegoro, ada tiga Nilai-nilai watak (character values) nilai
macam nilai yaitu: yang meliputi semua tantangan,
kesalahan pribadi dan sosial termasuk
Nilai material, segala sesuatu yang
berguna bagi kehidupan jasmani keadilan, kesediaan menolong, kesukaan
manusia atau kebutuhan ragawi pada kebenaran, dan kesediaan
manusia. mengontrol diri.

Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan
berguna bagi manusia untuk dapat dalam alam dan karya seni), misalnya
mengadakan kegiatan atau aktivitas. keindahan, keselarasan, keseimbangan,
keserasian.
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu Nilai-nilaiintelektual(nilai-nilai
yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian ini meliputi: pengetahuan dan pengejaran
kebenaran), misalnya kecerdasan,
Nilai kebenaran yang bersumber pada ketekunan, kebenaran, kepastian.
akal (rasio, budi, cipta) manusia.
Nilai-nilai keagamaan (nilai-nilai yang
Nilai keindahan atau nilai estetis ada dalam agama), misalnya kesucian,
yang bersumber pada unsur keagungan Tuhan, keesaan Tuhan,
perasaan (emotion) manusia. keibadahan.
Nilai kebaikan atau nilai moral yang Semua nilai-nilai itu masih bersifat abstrak,
bersumber pada unsur kehendak agar mudah dipahami dan dapat langsung
(karsa, Will) manusia. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka
Nilai religius yang merupakan nilai nilai-nilai yang masih abstrak itu dibuat menjadi
keohanian tertinggi dan mutlak serta norma-norma seperti norma agama, norma adat,
bersumber pada kepercayaan atau norma kebiasaan, norma kesopanan dan
keyakinan manusia. sebagainya.
Ada pendapat lagi dari Walter G. Everett, Ia 2.2 Makna dan Nilai-Nilai Yang Terkandung
membagi nilai menjadi beberapa bagian sebagai dalam Pancasila
berikut. Pancasila yang merupakan dasar Negara
Nilai-nilai ekonomi (economic values) Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai
yaitu nilai-nilai yang berhubungan luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap
dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang
nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan
Nilai-nilai rekreasi (recreation values) pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan
yaitu nilai-nilai permainan pada waktu
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
senggang,sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan itu adalah sebagai berikut:
kehidupan maupun memberikan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
kesegaran jasmani dan rohani.
Merupakan butir sila pertama dari ke-5 sila
Nilai-nilai perserikatan (association val- yang ada dalam Pancasila. Sila pertama ini
ues) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai
merupakan induk dari sila-sila ke dua, tiga, empat,
bentukperserikatan manusia dan
dan lima dimana sila Ketuhanan Yang Maha Esa

NUR HASNAH 431


ini menjadi dasar bagi seluruh umat beragama di diseluruh penjuru Indonesia mulai dari Sabang
Indonesia dalam menjalankan aktivitas dalam sampai Merauke yang beraneka ragam suku,
kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, budaya, ras, dan agamanya tetapi mereka tetap
beribadah, bersosialaisasi dan dalam aspek mengakui bahwa mereka adalah satu yaitu
kehidupan lainnya. Dalam sila ini bangsa Indo- Bangsa Indonesia, yang terkenal dengan
nesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta semboyan Bhineka Tunggal Ika ―walaupun
dan mengakui bahwa seluruh alam semesta ini berbeda-beda tetapi tetap satu jua‖.
adalah ciptaan-Nya. a. Menjaga pesatuan dan kesatuan NKRI.
Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Rela berkorban demi bangsa dan negara.
Yang Maha Esa sesuai dengan Cinta tanah air Indonesia.
agama dan kepercayaan masing-masing
Bangga terhadap bangsa Indonesia.
menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Saling menghormati dan bekerjasama Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
dengan pemeluk agama lain tanpa Perwakilan
adanya sekat atau batas agama.
Dalam sebuah kehidupan bermasyarakat,
Saling menghormati dan bertoleransi pasti terjadi banyak perbedaan-perbedaan yang
dalam menjalankan ibadah sesuai
mencolok dalam setiap aspek kehidupan, hal ini
dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. dikarenakan tidak ada manusia di dunia ini yang
sama. Untuk itu sila keempat Pancasila ini
Tidak memaksakan suatu agama kepada
pemeluk gama lain. menjelaskan tentang budaya demokrasi, bahwa
perbedaan itu hal yang wajar dan tidak perlu
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diperdebatkan dan setiap warga negara Indone-
Butir kedua dari Pancasila yang sia berhak dan diberi kebebasan dalam
mengandung pengertian bahwa seluruh manusia menyampaikan pendapatnya baik pribadi
merupakan mahluk yang beradab dan memiliki maupun di muka umum. Bahkan kebanyakan
keadilan yang setara di mata Tuhan. Yang orang mengatakan bahwa yang membuat indah
intinya seluruh manusia itu sama derajatnya baik itu adalah perbedaan, tanpa perbedaan itu dunia
si miskin maupun si kaya, yang berpangkat dan ini akan terasa monoton.
tidak mereka tetap sama.
a. Mengutamakan kepentingan negara dan
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
hak, dan persamaan kewajiban. b. Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengutamakan budaya musyawarah
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa. mufakat dalam mengambil setiap
Tidak ssemena-mena terhadap orang keputusan bersama.
lain. d. Menghormati setiap pendapat yang ada,
Menjunjung tinggi nilai kemanisiaan. dengan prinsip bahwa perbedaan
Berani membela kebenaran dan keadilan. pendapat itu wajar.

3. Persatuan Indonesia Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat In-


donesia
Merupakan sila ke-3 dari Pancasila yang
mengandung makna bahwa Indonesia ini adalah Seluruh manusia didunia ini memiliki
negara persatuan dan menjunjung tinggi nilai keadilan yang sama tanpa membedakan status
kesatuan. Ini dibuktikan dengan kehidupan sosial atau ukuran apapun. Di Indonesia seluruh
432 NUR HASNAH
keadilan rakyat dijiwai oleh sila kelima Pancsila Misalnya, sejak SD seorang anak telah dilatih
―Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia‖ oleh gurunya untuk datang tepat waktu setiap akan
yang berarti seluruh rakyat Indonesia memiliki masuk kelas. Secara tidak langsung perintah guru
keadilan dan derajat yang sama baik dimata tersebut telah mendidik anak untuk bersikap disiplin
pemerintah maupun didepan hukum. dalam mengawali setiap kegiatan tanpa menunda-
a. Menjunjung tinggi keadilan. nunda waktu. Nah, kebiasaan seperti ini pasti akan
b. Bersikap adil terhadap sesama. selalu teringat dalam benak si anak dan selalu akan
c. Menolong sesama manusia yang dijalankannya karena sudah menjadi kebiasaan.
membutuhkan. Lalu bagaimana cara-cara yang efektif agar seluruh
d. Menghargai dan menghormati orang lain nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu
tanpa memilih-milih. dapat ditanamkan dan diamalkan oleh siswa sejak
e. Melakukan pekerjaan yang bermanfaat dini, sebagai awal pembentukan karakter mereka?
bagi orang lain.
Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu 1. Melalui pelajaran, Pendidikan
kita dapat melihat betapa apik dan luhur nilai-nilai Kewarganegaraan atau Pendidikan Pancasila
yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat Melalui mata pelajaran Pendidikan
disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi Kewarganegaraan atau Pendidikan Pancasila
wacana belaka dan tidak terealisasikan diharapkan peserta didik memperoleh
sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari- pengetahuan tentang apa itu Pancasila, apa saja
hari karena kurangnya kesadaraan dan sikap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan
menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut apa saja manfaat mengamalkan nilai-nilai
mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa Pancasila,yang dalam penyampaiannya
setiap rakrat Indonesia apabilai nilai-nilai itu telah disesuaikan dengan kemampuan mereka.
tertanam seajak dini mulai dari setiap individu hidup Sehingga mereka tidak bingung dan mempunyai
ditengah keluarga, bersekolah, dan berada gambaran untuk melaksanakannya.
ditengah-tengah masyarakat.
2. Nasihat Guru kepada murid
2.3 Penanaman Nilai-nilai Pancasila pada
Kebanyakan orang setelah mereka
Siswa di Sekolah
mendengarkan nasihat atau ceramah mereka
Menurut kajian Psikologi Umum, usia anak akan memperoleh ilmu dan pengetahuan baru
yang paling efektif dalam melakukan pendidikan atau koreksi-koreksi yang mungkin ia dapatkan
dan menanamkan karakter tertentu adalah pada karena nasihat atau ceramah itu menyingung
anak berusia dini antara usia enam tahun ke atas perbuatan-perbuatan tercela yang mungkin
atau setara dengan usia anak siswa Sekolah pernah ia lakukan. Dengan nasihat orang yang
Dasar (SD) sampai dengan SMP. Dalam rentan dulu kurang baik bisa berubah menjadi baik
usia tersebut antara setiap pengalaman dan karena nasihat yang ia terima dari orang lain
kejadian-kejadian yang pernah dialaminya akan berupa saran-saran untuk menjadi lebih baik.
menentukan bagaimana perkembangan si anak Begitu juga dengan anak didik di sekolah,
selanjutnya atau dapat dikataan usia tersebut mereka dapat dipengaruhi dengan nasihat-
adalah fondasi bagi masa depan anak. Apabila nasihat yang baik dan membangun dan sejalan
fondasi yang ditanam pada si anak adalah dengan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap-
karakter-karater yang baik maka secara otomatis tiap butir Pancasila guna memberikan pedoman
karakter-karater itu akan tetap melekat dalam diri berperilaku dalam kehidupan sehari-hari di
anak dalam setiap proses pendewasaanya. lingkungan mereka dan dalam penyampaian

NUR HASNAH 433


nasihat tersebut harus disesuaikan dengan diundang dalam sebuah acara otomatis acara itu
kemampuan yang dinasehati. akan berantakan karena tidak sesuai dengan
Memberikan contoh sikap-sikap yang rencana yang telah dibuat.
mencerminkan nilai-nilai Pancasila Mengingat keadaan yang demikian, sejak
Seorang guru harus berperilaku selakyaknya dini siswa harus dilatih disiplin agar kebiasaan
seorang pendidik yang berkepribadian baik, berdisiplin tersebut melekat pada dirinya dan
karena setiap perilaku yang ia lakukan diamalkan sampai ia dewasa nanti. Misalnya
kemungkinan 95% akan dicontoh oleh muridnya. siswa diarahkan untuk selalu tertib dalam
Sebab disekolah guru merupakan salah satu berpakaian seragam, bersepatu,berpennampilan
tokoh yang sangat berpengaruh selain kedua or- rapi datang kesekolah tepat waktu dan
ang tuanya. Siswa akan cenderung meniru dan sebagainya.
melaksanakan perkataan guru dariada orang 5. Melatih siswa untuk rajin beribadah
tuannya. Semisal, orang tua menyuruh anaknya Beribadah erat kaitannya dengan
untuk sikat gigi dua kali sehari, si anak pasti kepercayaan dan agama masing-masing siswa
belum mau melakukannya jika guru belum karena setiap siswa memiliki latar belakang
pernah mengajarkannya disekolah. agama yang berbeda. Berhubungan dengan
Dengan keadaan yang demikian itu guru nilai-nilai Ketuhanan yang terdapat dalam sila
bisa dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
nilai-nilai Pancasila, misalnya : Dimana nilai-nilai Ketuhanan ini menjadi fondasi
guru datang kesekolah datang tepat dasar manusia dalam menjalankan
waktu, agar siswa-siswanya meniru kehidupannya, sehingga setiap siswa harus
kebiasaannya tersebut benar-benar menjiwai nilai Ketuhanan ini. Untuk
Guru selalu berkata jujur kepada itu siswa dapat dilatih dan diarahkan agar selalu
muridnya agar mereka juga memiliki rajin dalam menjalankan ibadah dalam agama
sikap yang demikian itu mereka masing-masing dengan cara-cara yang
Guru membiasakan berjabat tangan bila sederhana dan menarik. Misalnya, mengadakan
bertemu orang lain baik sesama guru kegiatan keagamaan disekolah, mengaji
maupun dengan muridnya, agar murid
bersama, pesantren kilat, diadakan kajian rutin
memiliki sikap sopan santun
oleh guru agama masing-masing, melakukan
Guru membiasakan berbicara lemah solat berjamaah disekolah dan masih banyak
lembut dengan muridnya maupun dengan
cara-cara yang dapat dilakukan untuk membina
orang lain agar siswa memiliki sikap
hormat menghormati yang tinggi dsb siswa dalam melakukan ibadah.
Tidak lepas dari itu semua, siswa juga
Menanamkan sikap disiplin terhadap diarahkan untuk selalu melihat alam semesta yang
siswa melalui berbagai cara luas ini dan bersama-sama mendiskusikan
Sikap disiplin sangat penting dalam bagaimana bisa alam semesta ini terjadi dan
melakukan berbagai aktifitas agar semua aktifitas kejadian-kejadian alam yang menarik didiskusikan
bisa berjalan dengan lancar dan tepat. Bayangkan agar mereka percaya akan keberadaan Tuhan
saja jika semua manusia didunia ini tidak memiliki Sang Pencipta alam semesta.
sikap disiplin entah disiplin dalam lingkup kecil 6. Siswa diajak dan dilatih untuk
maupun disiplin dalam lingkup besar. Contoh kecil membudayakan 3S
saja, seseorang tidak bisa disiplin terhadap waktu,
Dengan membudayakan 3S (Senyum,
tidak pernah datang tepat waktu apabila Salam, Sapa) kepada siswa dan sesama guru
434 NUR HASNAH
maka akan tercipta suasana yang nyaman dan merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup
kondusif. Secara tidak langsung dengan budaya Bangsa dalam menjalankan kehidupannya. Para
3S ini siswa bersama guru belajar saling siswa harus memahami, memaknai dan
menghormati dan dan bersama-sama mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang
mengamalkan nilai-nilai Pancasila terutama nilai terdapat dalam Pancasila karena nilai-nilai itu
Kemanisiaan. dapat menjadi fondasi dan benteng bagi mereka
2.4 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai dari berbagai pengaruh yang dapat merusak
Pancasila Bagi Siswa moral mereka.

Sekarang ini banyak pelajar-pelajar dan Nilai-nilai Pancasila juga mampu berperan
generasi muda yang moralnya rusak karena dalam pembentukan karakter siswa karena
berbagai hal yang mempengaruhi mereka mulai didalam Pancasila sendiri terdapat nilai-nilai yang
dari teman bergaul, media elektronik yang mudah dipahami dan diamalkan pada siswa di
semain canggih, narkoba, minuman keras, dan sekolah. Misalnya nilai kerakyatan/Demokrasi, ini
hal-hal negatif lain yang dapat mempengaruhi dapat dilakukan siswa dengan maju kedepan
mereka. Mereka juga gemar melakukan tindak- kelas untuk mengutarakn jawaban atas tugas
tindak kriminal, apalagi yang namanya, seakan- yang telah dinerikan guru. Apabila keseluruhan
akan itu sudah menjadi kebudayaan bagi pelajar nilai-nilai Pancasila itu bisa dilaksanakan dengan
Indone-sia. Keadaan yang demikian itu sangat baik maka secara bertahap kepribadian dan
memprihatinkan dan perlu perhatian khusus karakter anak akan terbentuk seiring dengan
karena mereka adalah generasi penerus bangsa berjalannya waktu.
yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan 2.5 Contoh Sikap Yang Mencerminkan Nilai-
generasi tua membangun bangsa Indonesia ini. Nilai Pancasila
Tapi apa jadinya jika sebelum tiba waktu mereka Nilai Ketuhanan
untuk turut serta dalam pembangunan bangsa a. Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.
ini, akhlak dan moral mereka sudah bobrok dan
b. Tidak berbohong kepada guru maupun
rusak. Mungkinkah Indonesia kita akan maju jika teman.
generasi penerusnya tak bermoral? Tentu tidak.
c. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki
Untuk itu perlu pembenahan-pembenahan agar keluarga yang menyayanginya.
denerasi penerus yang mendatang memiliki
d. Tidak meniru jawaban teman
akhlak dan moral yang baik. (menyontek) ketika ulangan ataupun
Para siswa merupakan cikal bakal mengerjakan tugas di kelas.
tumbuhnaya generasi-generasi untuk masa e. Tidak mengganggu teman yang berlainan
mendatang. Untuk itu agar menjadi generasi agama dalam beribadah.
penerus bangsa yang bermoral dan berakhlak baik f. Menceritakan suatu kejadian
perlu dilakukan pendidikan yang benar-benar berdasarkan sesuatu yang diketahuinya,
matang dan serius, jika perlu proses pendidikan
tidak ditambah-tambah ataupun
dikurangi.
dilakukan oleh para sarjana yang berkompeten.
g. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam
Untuk membentuk generasi bangsa yang mengerjakan tugas di rumah.
bermoral dan berkualitas tentunya memerlukan h. Percaya pada kemampuan sendiri dalam
beberapa proses dalam penciptaanya. Salah melakukan apapun , karena Allah sudah
satunya dengan membekali peserta didik memberian kelebihan dan kekurangan
khususnya dengan nilai-nilai luhur yang kepada setiap manusia.
terkandung dalam Pancasila sebab Pancasila Nilai Kemanusiaan

NUR HASNAH 435


a. Menolong teman yang sedang d. Berani mengkritik teman, ketua kelas
kesusahan. maupun guru yang bertindak semena-
mena.
b. Tidak membeda-bedakan dalam memilih
teman. e. Mengutamakan rapat OSIS daripada
bermain bersama teman.
Berbagi makanan dengan teman lain jika
sedang makan didepan teman lain. f. Berani mengemukakan pendapat di
depan kelas.
Mau mengajari teman yang belum paham
dengan pelajaran tertentu. g. Melaksanakan segala aturan dan
Memberikan tempat duduk kepada orang keputusan bersam dengan ikhlas dan
tua, ibu hamil, atau orang yang lebih bertanggung jawab.
membutuhkan saat berada di tempat Nilai Keadilan
umum. a. Berlaku adil kepada siapapun.
Tidak memaki-maki teman bersalah b. Berbagi makanan kepada teman lain
kepada kita. dengan sama rata.
Meminta maaf atau memaafkan apabila
c. Seorang ketua OSIS memberikan tugas
melakukan kesalahan.
yang merata dan sesuai dengan
Hormat dan patuh kepada guru, tidak kemampuan anggotanya.
membentak-bentaknya.
Seorang Ibu tidak boleh pilih kasih dalam
Hormat dan patuh kepada orang tua. membelikan mainan anaknya.
Nilai Persatuan Seorang guru memberikan pujian kepada
Mengikuti upacara bendera dengan tertib. siswa yang rajin dan memberi nasihat
kepada siswa yang malas.
Bergotong royong membersihkan
lingkungan sekolah. Tidak pilih-pilih dalam berteman.
Tidak berkelahi sesama teman maupun
dengan orang lain. III. PENUTUP
Memakai produk-produk dalam negeri. 3.1 Kesimpulan
Menghormati setiap teman yang berbeda
ras dan budayanya. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang
dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa
Bangga menjadi warga negara Indone- dan berbegara.
sia.
Tidak sombong dan membangga- Penanaman dan penerapan nilai-nilai
banggakan diri sendiri. Pancasila pada usia sekolah sangat penting dan
Mengagumi keunggulan geografis dan diperlukan dalam membentuk kepribadian
kesuburan tanah wilayah Indonesia. generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral
serta mampu bersaing dalam segala bidang.
Nilai Kerakyatan/Demokrasi
3.2 Saran
a. Membiasakan diri bermusyawarah
dengan teman-teman dalam Sebagai pendidik yang mencetak generasi-
menyelesaikan masalah. generasi baru sebaiknya kita senantiasa
b. Memberikan suara dalam pemilihan ketua memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang
kelas ataupun ketua OSIS terkandung dalam Pancasila.
c. Menerima kekalahan dengan ikhlas Berikan contoh yang baik, sikap yang
apabila kalah bersainga dengan teman
mencerminan nilai-nilai Pancasila kepada teman-
lain.
teman maupun siswa sebagai seorang guru.

436 NUR HASNAH


DAFTAR PUSTAKA
http://aonejoeanda.blogspot.com/p/penerapan-nilai-nilai-
karakter-bangsa.html (22 oktober 2012, jam 7.40)
http://uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html (10
oktober 2012)
Darmodihardjo, Dardji, dkk. 1981. Santiadji Pancasila.
Surabaya: Usaha Nasional.
Jarmanto, 1982. Pancasila Suatu: Tinjauan Aspek Historis
dan Sosiopolitis. Edisi 1. Yogyakarta: Liberty.
Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila . Yogyakarta:
Penerbit Paradigma.
Notosusanto, Nugroho. 1981. Proses Perumusan
Pancasila Dasar Negara. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan
Nilai. Bandung: Alfabeta
Soegito AT dkk. 2013. Pendidikan Pancasila.
Semarang:Pusat Pengembangan MKU/MKDK Uni-
versitas Negeri Semarang.

NUR HASNAH 437


NUR HASNAH
438
KEBERADAAN SOSIAL MEDIA DALAM MEMBENTUK
KARAKTERISTIK PENERUS BANGSA
OKTAVIANTI
octaviant74@gmail.com

ABSTRAK
Di zaman modern seperti sekarang, istilah media sosial tidak aneh lagi untuk didengar, Media sosial merupakan
tempat dimana orang bisa berbagi apapun yang ada dalam pikirannya, tidak pandang usia, gender, atau
apapun, semuanya bebas di lakukan di sosial media. Media sosial merupakan media online, agar para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi yang meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Dengan perkembangan tehnologi komonikasi dan informasi yang banyak memberi
kemudahan dalam berinteraksi, memberikan suatu bukti bahwa tehnologi komunikasi memberikan suatu
pengaruh terhadap waktu bermain dan belajar bagi generasi penerus bangsa. Penggunaan media sosial yang
positif bisa dilakukan untuk pengaktualisasi diri, berbagi tugas sekolah, dan bermain bersama, namun seringkali
anak/remaja keluar batas dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana hiburan.
Kata Kunci: media sosial, karakteristik, gender, dan generasi bangsa.

I. PENDAHULUAN menjamur. Kehadiran akan internet semakin


Perkembangan zaman yang melaju dengan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
cepat, tehnologi yang digunakan sekarang pun untuk bersosialisasi, pendidikan, bisnis, dan lain
semakin canggih, mempengaruhi hidup manusia sebagainya.
pada zaman sekarang ini. Sejalan dengan Bisa dikatakan media sosial mempunyai
perkembangannya, masyarakat pun mengenal pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan
yang namanya internet, dimana internet seseorang. Seseorang yang dulunya bukan
merupakan wujud perpaduan komunikasi dengan siapa-siapa bisa menjadi besar lewat media
adanya perkembangan tehnologi. Salah satu sosial, begitupun sebaliknya. Media sosial secara
layanan yang paling digemari masyarakat jaman perlahan mulai menghilangkan nilai-nilai yang
sekarang adalah jejaring sosial. Meningkatnya dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
pengguna jejaring sosial dikarenakan semakin karakter bangsa kita, salah satu contoh nilai-nilai
lengkap pula fasilitas akses di internet, dan yang ingin ditanamkan pada anak-anak kita
kesempatan ini pun dimanfaatkan para vendor adalah bagiamana dia diajarkan untuk bisa
smartphone untuk menjadi trend dan bersosialisasi terhadap lingkungannya. Dimana

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru SMK PP Pelaihari

OKTAVIANTI 439
dalam pembelajaran IPS menghendaki dan berbagi, bukan sebagai prioritas yang
bersosialisasi yang baik adalah dengan cara kita utama. Sebab prioritas yang utama dalam
bisa bertatap muka langsung, menyampaikan berkomunikasi adalah komunikasi secara
apa yang ingin disampaikan, tanpa harus melalui langsung, baik dan benar (tidak anti sosial). Jadi
perantara. Komunikasi yang baik dan mendidik intinya kita mendapatkan banyak manfaat dari
merupakan salah satu aspek penting untuk kita, media sosial, namun harus juga kita
dengan bisa bertatap muka langsung kita dapat memperhatikan dampak-dampak negatif didalam
mengetahui apakah lawan bicara kita senang, media sosial yang kita gunakan.
sedih, atau lagi tidak mood untuk diajak bicara.
Media Sosial yang menjadi suatu candu II. PEMBAHASAN
bagi masyarakat, terutama kalangan anak-anak 2.1. Definisi dan Klasifikasi Media Sosial
dan remaja, bagi mereka tiada hari tanpa
Media Sosial adalah sebuah media online,
membuka media sosial di kesehariannya, bahkan
dengan para penggunanya bisa dengan mudah
hampir dari 24 jam mereka tidak lepas dari yang
ikut berpartisifasi, berbagi, dan menciptakan isi
namanya smartphone. Media Sosial pun
yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum,
menawarkan banyak kemudahan, yang membuat
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki
para pemakainya betah untuk berlama-lama
merupakan bentuk media sosial yang paling
berselancar didunia maya, keadaan inilah yang
umum digunakan di seluruh dunia.
membuat remaja dan anak-anak banyak
membuang waktu mereka dan menyebabkan Anderas Kaplan dan Michael Haenlein,
aktivitas mereka terganggu, seperti : sekolah, mendefinisikan media sosial sebagai ―sebuah
belajar, makan, tidur, membantu orang tua, dan kelompok aplikasi berbasis internet yang
bersosialisasi dengan lingkungan mereka. membangun di atas dasar ideologi dan tehnologi
Penggunaan media sosial oleh anak-anak Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan
maupun remaja, bisa saja dipengaruhi oleh dan pertukaran user-generated countent‖.
keluarga, lingkungan, maupun karakter individu Pendapat lain menyatakan bahwa media sosial
anak/ remaja bersangkutan. adalah media online yang mendukung interaksi
sosial dan media sosial menggunakan tehnologi
Jejaring sosial dan media sosial telah
berbasis webdengan mengubah komunikasi
menyentuh para generasi penerus bangsa,
menjadi suatu dialog interaktif. Sedangan
dengan fitur-fitur dan fasilitas yang disediakan,
menurut penulis sendiri menyatakan bahwa me-
yang memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum
dia sosial adalah suatu media yang mendukung
remaja, dimana penggunanya merasa nyaman
interaksi sosial, dengan bisa berkomunikasi
untuk berlama-lama didepan komputer ataupun
secara interaktif dengan menggunakan internet.
dengan smartphonenya. Penggunaan media
sosial ini alangkah baiknya jika kita sebagai guru, Klasifikasi Media Sosial adalah suatu
maupun orang tua mengarahkan agar tehnologi yang mengambil berbagai bentuk
penggunaan media sosial dilakukan secara bijak, majalah, forum internet, weblog, blog sosial,
dan guru maupun orang tua selalu mengawasi microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar,
anak-anak yang masih butuh perhatian lebih video, peringkat, dan bookmark sosial. Dengan
dalam menggunakan media sosial, kita menerapkan satu set teori-teori dalam bidang
mengajarkan pada mereka untuk bisa memilah- media penelitian (kehadiran sosial, media
milah mana yang baik dan mana yang buruk, kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi,
jangan sampai membuat kita lupa bahwa media self-disclosure). Kaplan dan Haenlein membuat
sosial hanya sebagai sebuah sarana komunikasi skema klasifikasi berbagai jenis media sosial
440 OKTAVIANTI
dalam artikel Horizons Bisnis mereka yang (www.washingtonpost.com). Ternyata pesan teks
diterbitkan di tahun 2010. Menurut Kaplan dan masih tetap menjadi aplikasi yang disukai remaja
Haenlein ada enam jenis media sosial yaitu : untuk berkomunikasi. Dua pertiga responden dari
a. Proyek kolaborasi survei tersebut mengaku mereka berkirim pesan
Website mengijinkan usernya untuk setiap hari dengan setidaknya menggunakan dua
mengubah, menambah, ataupun me-re- media sosial dalam sehari. Melalui survei
move konten-konten yang ada diwebsite, tersebut Common Sense Media Amerika, juga
contoh wikipedia. menemukan bahwa responden remaja, merasa
b. Blog dan microblog bahwa media sosial sebagai fasillitas yang
User lebih bebas dalam bermanfaat bagi mereka. Setengahnya dari
mengekspresikan sesuatu di blog ini, remaja tersebut mengungkapkan bahwa
seperti curhat maupun meng-kritik kehadiran jejaring sosial membantu hubungan
kebijakkan pemerintah, contohnya twiter
pertemanan mereka, 3 dari 10 remaja, mengaku
c. Konten
bahwa jejaring sosial membuat mereka merasa
User dari pengguna website ini saling lebih ramah, dibandingkan dengan 5 persen
men-share konten-konten media, baik lainnya yang merasa menjadi lebih tertutup.
berupa video, ebook, gambar, dan lain-
lain, contohnya : youtube Setengah dari keseluruhan responden mengaku
bahwa komonikasi secara ―nyata‖ jauh lebih
d. Situs jejaring sosial
menyenangkan dan bermanfaat bagi hubungan
Aplikasi disini mengijinkan usernya untuk mereka walaupun 4% diantaranya memilih untuk
dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi, sehingga dapat bicara melalui telepon.
terhubung dengan orang lain, contohnya Di Indonesia, jumlah pengguna internet
Facebook mencapai peringkat ketiga di Asia
Virtual game world (www.kominfo.go.id), data terakhir pada
Dunia virtual, mengreplikasikan Desember 2011, tercatat pengguna internet di
lingkungan 3D, dimana user bisa muncul Indonesia mencapai 555 juta orang atau
dalam bentuk avatar-avatar yang menguasai Asia sebesar 22,4% setelah Jepang.
diinginkan serta berinteraksi dengan or-
Berdasarkan data Kementrian Komunikasi dan
ang lain selayaknya didalam dunia nyata.
Conthnya : game online Informasi Indonesia di bulan April 2012, jumlah
pengguna jejaring sosial di Indonesia juga besar,
Virtual social world
setidaknya tercatat sebanyak 4,6 juta pengguna
Dunia virtual, dimana pengunanya Facebook, dan sebanyak 1,5 juta pengguna Twit-
merasa hidup di dunia virtual, sama
ter di Indonesia. Meningkatnya jumlah pengguna
seperti virtual game world, berinteraksi
dengan yang lain, tetapi virtual sosial tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara
world lebih bebas, dan lebih kearah kelima terbesar pengguna twitter di bawah
kehidupan, contohnya : second life. Inggris dan negara besar lainnya.
2.2. Keberadaan Sosial Media di Indonesia Hasil survei dari Frountier Counsulting Group
Berdasarkan sebuah survei nasional yang Indonesia, mengenai perilaku digital remaja In-
dilakukan oleh kelompok advokasi Common donesia menunjukkan adanya peningkatan drastis
Sense Media Amerika terhadap lebih dari 1.000 pada perilaku digital remaja dalam kurun waktu satu
remaja yang berusia 13-17 tahun, diperoleh tahun saja. Responden survei merupakan remaja
gambaran bagaimana meresapnya komunikasi sekitar 13-19 tahun, dan duduk pada bangku SMP
seluler pada kelompok usia tersebut dan SMA. Survei yang dilakukan pada enam kota
besar di Indonesia di

OKTAVIANTI 441
tahun 2011 dan 2012. Di tahun 2011 hasil survei mencari informasi, terhubung dengan teman
sebanyak 91,2% remaja memiliki akun media (lama atau baru) dan untuk hiburan. Pancarian
sosial, persentasi ini meningkat di tahun 2012 informasi dilakukan karena adanya tugas-tugas
sebanyak 97,5%. Peningkatan terbesar adalah sekolah, sedangkan media sosial dan konten
perilaku mereka mendownload atau meng-up- hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.
load yang semula Cuma 48,8% di tahun 2011 2.3. Remaja sebagai Generasi Penerus
menjadi 71,1% di tahun 2012. Bangsa dan Media Sosial
Media-media sosial yang banyak digemari, Beberapa tahun yang lalu, orang-orang
terutama para remaja adalah media yang mencurahkan isi hatinya hanya dalam sebuah
menghadirkan fitur-itur yang memberikan buku diary, dimana dalam diary itu mereka
kesempatan bagi pengguna untuk bisa tuangkan perasaan mereka, baik itu senang dan
mendokumentasikan setiap aspek dari hidupnya. sedih. Diary merupakan hal yang sangat pribadi,
Aplikasi Facebook dan twitter yang menghadirkan bahkan dulunya banyak buku diary yang memiliki
fitur ―likes‖ serta ―rettweef‖, membeikan kunci dan gembok kecil, dengan tujuan agar
kesempatan untuk penggunanya mengetahui dapat terhindar dari tangan-tangan usil yang bisa
pendapat pengguna yang lainnya, perlu untuk saja membuka buku diary tersebut tanpa
disadari bahwa secara tidak sadar berbagai fitur sepengetahuan dari si pemilik. Namun berbeda
tersebut membiasakan masyarakat untuk hidup dan sekali dengan era globalisasi ini, sudah jarang
memprestasikan kehidupan yang sekali orang-orang untuk menuliskannnya lewat
―likeable‖(Jurgenson, 2012), dalam keseharian, diary, jumlahnya pun menurun dengan dratis.
pengguna media sosial memberitahukan lokasi, Salah satu faktor, dan merupakan faktor yang
mendokumentasikan situasi, dan juga memuat utama hal ini dikarenakan kemajuan tehnologi
kutipan percakapan yang didengar di tempat yang berkembang dengan pesat, dimana di era
tersebut. Hasil dokumentasi dapat dilihat secara modern sudah hadirnya smartphone dengan
langsung oleh penonton yang melihatnya yang fasilitas-fasilitas canggih, maka orang mulai
disebut dengan ―followers‖. berpaling pada tehnologi canggih tersebut.
Remaja pada umumnya memiliki karakteristik Munculnya berbagai macam jejaring sosial
sebagai seorang yang eksploratif serta variety pun membuat orang untuk tertarik
seeker ( Anderson, 2013 ), dimana ia senang menggunakannya, dari anak-anak, remaja, hingga
mencoba berbagai macam hal baru dan relati cepat orang dewasa mereka menggunakan jejaring sosial
bosan, ia juga memiliki rasa akan diri yang tidak ini dalam kehidupan sehari-harinya. Tetapi,
stabil, adapun juga selama penggunaan media remajalah yang cenderung menjadi pengguna yang
sosial, remaja merasa hubungan dengan teman paling aktif dalam menggunakan jejaring sosial,
sepermainan menjadi hal yang utama banyak dari remaja memposting kegiatan
dibandingakan hubungan dengan keluarga. keseharian mereka sehingga menjadi cerita pribadi
Generasi yang sudah terlahir dan tumbuh mereka, hal inilah mengapa buku diary sudah mulai
dengan media sosial, seperti remaja sekarang ditinggalkan. Para remaja ini tidak lagi
ini, menganggap bahwa media sosial sudah menyembunyikan kisah-kisah mereka, malah
menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari- dengan sengaja membiarkan orang-orang
hari, dan tidak bisa dipungkiri bahwa remaja saat membaca atau mengunjungi jejaring sosial
ini tergolong kedalam generasi yang cenderung miliknya. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa
tidak akan menolak tehnologi baru. Mereka para remaja mengunakan jejaring sosial :
menggunakan menggunakan media sosial
tersebut dengan tiga motivasi utama yaitu untuk
442 OKTAVIANTI
Perhatian. Setiap manusia memerlukan yang positif, ataupun memilih sesuatu.
perhatian baik secara langsung maupun Karena itulah, para remaja sering
tidak. Perhatian bisa dalam bentuk kata- menggunakan media online dan
kata ataupun tindakkan, maka dari itulah menggunakan fitur chatting untuk saling
para remaja yang memasuki masa tukar pendapat.
pertumbuhan menuju dewasa Menambah Wawasan. Tidak sedikit dari
memerlukan perhatian lebih, dan akun-akun yang ada seperti twitter
cenderung menginginkan perhatian berisikan wawasan umum, contohnya
secara instan dan terus menerus dengan peristiwa penting dan tempat-tempat
menggunakan media sosial sebagai bersejarah. Bagi remaja yang memang
sarana mendapatkan perhatian tersebut. menyukai hal yang baru, meupakan jalan
Komunikasi dan Sosialisasi. Setiap pintas untuk mereka mengetahuinya.
manusia membutuhkan hubungan Mengeluarkan apa yang dirasakan.
dengan manusia lainnya baik secara ver- Terkadang seseorang menuliskan apa
bal maupun non verbal. Untuk memenuhi yang dirasakannya hanya untuk
kebutuhan tersebut, remaja biasanya menyapaikan tanpa ingin mendapatkan
cenderung mencari jalan pintas untuk suatu komentar dari lawan bicaranya. Di
selalu dapat berhubungan dengan usia remaja, sisi sensitif dan mudah
keluarga, teman-teman, ataupun mencari tersinggung terlihat saat sedang
teman yang baru melalui media sosial. mendominasikan diri. Maka dari itu
Eksistensi. Manusia cenderung untuk mereka memilih media sosial untuk bisa
selalu diakui keberdaanya, apalagi para mencurahkan apa yang mereka rasakan,
remaja yang sedang mencari jati diri, karena dengan dunia maya mereka bisa
maka dari itu dengan aktif di media sosial bebas mengutarakan apa yang yang
para remaja dapat dengan mudah diakui saat itu dirasakan, karena itulah dunia
keberadaan mereka. yang mereka buat sendiri, terlepas dari
Ajang Berprestasi. Selain untuk hiburan, tanggapan orang yang membacanya
media sosial juga banyak menyediakan nanti.
berbagai perlombaan online. Bagi remaja 2.4. Peran Media Sosial dalam
yang giat berkarya dan memiliki bakat, Pembentukkan Karakter Bangsa
mereka membuthkan media sosial untuk
bisa mengasah kemampuannya melalui Secara sederhana, karakter dapat diartikan
ajang tersebut, seperti : membuat sebagai tabiat, perangai, watak, sifat-sifat
cerpen, blog dan lain sebagainya. kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
Menumbuhkan Citra. Setiap orang membedakan seseorang dengan orang lain.
menginginkan citra yang baik, terutama Maka, membangun karakter sebenarnya adalah
remaja yang cenderung labil dan ingin suatu proses mengukir atau menempa jiwa
dilihat oleh setiap orang. Melalui sosial sedemikian rupa, sehingga berbentu unik,
media remaja dapat dengan mudah
menarik, dan berbeda, atau dapat dibedakan
menunjukkan kelebihan mereka dengan
mendapatkan pencitraan instan. dengan orang lain. Proses pembentukkan
karakter bermula dari pengenalan nilai-nilai
Pendapat. Pendapat adalah pemikiran
orang lain mengenai sesuatu hal, secara kognitif, yang berlanjut dengan
pendapat merupakan persepsi penghayatan nilai-nilai secara efektif, yang
seseorang, dan setiap pendapat orang diharapkan berujung pada penerapan dan
itu berbeda-beda tentunya. Pendapat pengamalan nilai-nilai secara nyata dalam
dibutuhkan seseorang dalam kehidupan (praksis). Sebelum terwujud
kehidupannya, baik untuk memperluas pengalaman yang nyata, dalam diri manusia
sudut pandang, mendapatkan pemikiran

OKTAVIANTI 443
bersangkutan harus membangun keinginan atau Dampak Positif
mendorong alamiah yang sangat kuat (tekad), a. dapat memberikan kemudahan dalam
untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut. berbagai informasi, baik dalam maupun
memberi informasi.
Penggunaan media sosial, untuk dijaman
semodern ini bukanlah barang asing lagi. Di b. tumbuhnya rasa sudah diakui sehingga
meningkatkan rasa percaya diri.
berbagai bidang pun kini sudah bisa
menggunakannya, dengan berbagai macam c. terjalinnya hubungan yang baik antar
pengguna sosial media.
kepentingan yang berbeda, termasuk dalam
pengembangan karakter bangsa. Anak-anak usia
d. menumbuhkan pemikiran yang kritis.
dini pun sekarang tidak asing lagi dengan yang e. meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan tehnologi.
namanya facebook, twetter, google, dan
sebagainya. Mereka bisa berkembang lebih cepat. bertambahnya wawasan dan lingkungan
pertemanan.
Dengan majunya perkembangan informatika
meningkatkan rasa menghargai privacy
ini diharapkan bisa memperbaiki kehidupan orang lain.
masyarakat kita, tapi di sisi lain tehnologi yang
meningkatkan kemampuan
maju ini pun bisa menjadi ancaman buat berkomunikasi dengan orang lain.
manusia itu sendiri. Secara psikologis media
Dampak Negatif
sosial seperti sebuah pisau yang bermata dua, di
satu sisi tehnologi dapat meningkatkan prestasi a. kecanduan terhadap sosial media yang
menyebabkan berkurangnya efesiensi
belajar, di sisi lain dapat menurunkan prestasi
waktu
belajar itu sendiri.
efek-efek yang timbul akibat penggunaan
Maka dari itulah, peranan orang tua dan guru sosial media melalui gadget yang terlalu
sangatlah penting didalam membentuk karakter sering, seperti : pegal-pegal, mata perih,
generasi penerus bangsa, salah satu pendidikan jari-jari tangan sakit dll
yang dianggap penting adalah mendidik anak kita tidak bersosialisasi secara nyataa karena
untuk JUJUR , jika anak sudah di didik jujur sejak terlalu sering menggunakan media sosial
dari awal maka mereka akan dapat melaporkan dan tidak bersosialisasi secara langsung
didalam kehidupan masyarakat.
ketidaknyamanan yang mereka alami terhadap
orang tua dan guru. Salah satu faktor pendukung malas untuk melakukan kegiatan tertentu
karena asyik saat menggunakan sosial
disini adalah pendidikan agama dan moral yang
media
baik. Namun tak kalah pentingnya, orang tua
maupun guru harus dapat memberikan teladan konsumtif, karena pengguna media sosial
secara terus menerus membutuhkan
yang powerful terhadap anak. Jika orang tua
biaya, seperti pulsa. Dan selain itu
ataupun guru sebagai panutan berprilaku baik, maraknya penjualan online melalui sosial
jujur, dan terus terang, maka otomatis anak akan media membuat para remaja dapat
meniru contoh tersebut. Teladan akan semakin dengan mudah membeli berbagai barang
kuat melekat apabila guru ataupun orang tua juga yang tidak begitu penting
bisa menuasai media sosial dengan segala fiturnya, mudahnya mendapatkan pengaruh buruk
agar bisa memantau perkembangan dan perilaku dari inormasi yang dimuat di akun-akun
anak. yang belum diketahui kebenarannya,
yang termasuk kedalam pikiran tanpa
Adapun dampak positif maupun negatif disaring terlebih dahulu
yang dapat ditimbulkan dari mempergunakan
media sosial :
444 OKTAVIANTI
g. hilangnya privacy, karena terlalu banyak 2.5. Media Sosial dalam Pandangan Agama
menuliskan hal-hal yang bersiat pribadi Islam sebagai agama yang tidak memiliki batas
dalam jejaring sosial
retorial, memang tidak pernah membatasi
h. memancing judgement orang, karena seseorang untuk mengetahui sebuah komonitas
terlalu banyak menuliskan hal-hal
yang lain, hal ini ditegaskan di dalam salah satu
tentang diri didalam jejaring sosial yang
dapat dibaca oleh semua orang, yang surah dalam AL QURAN, yaitu surah Al Hujarat
memicu penilaian negatif. (49:13)
‫ ﱠ‬- ‫ﱠ‬ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬

Yang artinya : Hai manusia, sesungguhnya III. PENUTUP


kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki 3.1 Kesimpulan
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu a. Pengunaan sosial media ataupun
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya tehnologi komonikasi di Indonesia perlu
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya or- adanya pembatasan, agar tidak
ang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah merugikan diri sendiri, masyarakat,
adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. maupun bangsa dan negara dengan
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi memberikan pengetahuan pokok tentang
cara pengunaannya. Peran dari
Maha Mengenal.
pemerintah disini sangat diperlukan,
Dari ayat Al Hujarat tersebut dapatlah karena pemerintah mempunyai
dijelaskan bahwa kita sebagai umat manusia wewenang untuk melakukan pembatasan
haruslah saling mengenal satu dengan yang lain, tersebut. Tidak hanya pemerintah, orang
saling mengenal adalah hal yang mutlak dari suatu tua dan orang-orang terdekat juga
konsep sosial. Penjelasan lainnya :‖sesungguhnya
berkewajiban melakukan pengawasan
terhadap generasi muda disekitarnya.
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah,
adalah orang yang paling taqwa diantara kamu‖, b. Perlu perhatian khusus untuk memberikan
informasi bagi anak dan remaja tentang
menjelaskan bahwa dalam interaksi sosial itu,
resiko bahaya yang mungkin timbul dari
manusia haruslah dibekali dengan keimanan dan pertemuan langsung dengan seseorang
etika, sehingga tidak mengandung unsur-unsur yang baru dikenal dari media sosial.
yang dilarang oleh syariat, guna untuk tetap
c. Anak-anak dan remaja harus terus di
mendapatkan gelar ―taqwa‖. motifasi untuk memandang dan
Oleh sebab itulah, dalam Islam ada yang menjadikan media sosial sebagai sumber
inormasi yang berharga, dan untuk
namanya dakwah, sosial, saling tolong menolong,
memanfaatkannya secara maksimal
silaturahmi, yang semua itu tidak lepas dari yang
untuk membantu pendidikan,
namanya interaksi sosial dan telah memilki aturan meningkatkan pengetahuan,
dan etika. Intinya, jika kita dapat memahami lebih memperluas kesempatan dan
jauh, media sosial ataupun jejaring sosial yang saat keberdayaan mereka dalam meraih
ini lagi trend, membutuhkan suatu sikap yang bijak kualitas kehidupan yang lebih baik.
dari segenap masyarakat, khususnya bagi remaja 3.2 Saran
sebagi penerus bangsa agar dapat
a. Orang tua haruslah memberikan
mempergunakan dan memanaatkan media tersebut perhatian terhadap anak-anaknya,
untuk tidak lepas dari kontrol dan panduan agama. terutama bagi anak yang sedang

OKTAVIANTI 445
memasuki usia remaja, dan orang tua
perlu memberikan pendidikan di dalam
lingkungan keluarga. Orang tua
berkewajiban menjawab pertanyaan dari
anak, agar mereka tidak mencari jawaban
sendiri, dan orang tua pun harus bisa
memberikan waktu yang luang, agar anak-
anak mendapatkan perhatian.
b. Para pendidik sebisanya memberi
pengertian tentang pentingnya belajar dan
melakukan kegiatan positif baik didalam
maupun diluar lingkungan sekolah,
sehingga anak/ remaja dapat melakukan
kegiatan yang positif dan bersosialisasi
dengan lingkungannya, dan tidak
menggunakan media sosial secara
berlebihan, yang dapat mengurangi
tingkat sosialisasi mereka.
c. Pemerintah memberikan fasilitas bagi
para remaja untuk dapat mengembangan
potensi diri mereka, seperti kegiatan-
kegiatan positif yang secara rutin
diadakan.

DAFTAR PUSTAKA
Febrian, Jack. 2006, Menggunakan Internet. Bandung:
Informatika
Gunawan, Rudi, 2011. Pendidikan IPS, Jakarta
Hendroyono, Tomy dan Yudhi Herwibowo. 2004. Segala
yang gratis dari Internet. Yogyakarta
http://qotrinnidaaz.blogsport.com/2009/11/Dampak-positi-
dan-negati-internet.html
http://wahyuianlagi.blogsport.co.id/2013/07/makalah-
pengaruh-media-sosial-terhadap-karakter-anak -
dan -remaja
https://saiulrohman1.iles.wordpress.com/2014/10/
dampak-dampak-positi-sosial-media.jpg.
https://saiulrohman1.iles.wordpress.com/2014/10/
karakter-bangsa-320x330.jpg
Kaplan, Anderas M; Michhael Haenlein (2010)‖ user o
the world, unite!The challenges and opportunities o
Social Media ―. Business orizons 53(1);59-68.
http://media.kompasiana.com/new-media/201/09/29/me-
dia -sosial-vs-kampus.
https;// kominfo.go.id/indes.php/tautan /peta situs hhtps;//
kominfo.go.id/inedex.php/peta).
https;;//eriskaruby.wordpress.com/2011/05/29/jejaring-
sosial-menurut-pandangan-islam/.
446 OKTAVIANTI
BUDAYA PASAR TERAPUNG
(SUATU KAJIAN TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
ETOS KERJA SEBAGAI WUJUD SEMANGAN
KEBANGSAAN)
RAHMAD SUBAHAN
rahmadsubahan@gmail.com

ABSTRAK
Pasar Terapung adalah suatu wujud dari kompleksitas dan keberagaman budaya yang terwujud atas hasil
karya, karsa manusia secara runtun melibatkan aktivitas tindakan secara kontinyu merupakan suatu tempat dan
tradisi yang dijadikan sebuah icon budaya lokal. Tradisi jual-beli yang melibatkan aktivitas serta tindakan dari
masyarakat Banjar dengan memanfaatkan sungai sebagai tempat melakukan aktivitas kebudayaan. Etos kerja
yang muncul dan terlihat dalam masyarakat atas aktivitas budaya para pedagang di Pasar Terapung adalah nilai
yang dianggap sebagai konsepsi yang mebedakan ciri-ciri individu atas nilai-nilai utama yang terkandung dalam
etos kerja meliputi segala aspek kehidupan mereka yang tercermin dalam nilai-nilai karakter kepribadiannya,
yaitu nilai kejujuran, menghargai waktu, kerja keras, mandiri, dan bertanggungjawab. Hal ini di implementasikan
sebagai semangat pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Meyakini cara berbuat, sikap, serta
persepsi terhadap nilai bekerja yang mereka lakukan sebagai jiwa khas suatu bangsa, sikap yang mendasar
terhadap diri dan dunia yang dipancarkan dalam kehidupan, semangat kerja yang menjadi ciri khas keyakinan
seseorang, aspek evaluatif yang bersifat menilai, apakah kerja dalam hal yang lebih khusus, usaha komersial
yang dianggap sebagai keharusan demi kelangsungan hidup, atau sesuatu yang inspiratif, dari diri, atau sesuatu
yang terikat pada identitas diri berdasarkan nilai agama yang bersifat sakral.
Kata Kunci : Budaya, Pasar Terapung.

I. PENDAHULUAN manusia yang saling berinteraksi dalam


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kehidupan masyarakat dirangkai sebagai
memiliki kekayaan alam yang melimpah. Salah tindakan berpola yang berkaitan satu sama lain,
satu kekayaan alam yang dimiliki yaitu sifatnya lebih kongkret dan nyata.
keberagaman budayanya yang tak luput dari Manusia adalah makhluk yang mempunyai
sistem gagasan serta tindakan hasil karya bakat untuk mengembangkan berbagai macam
manusia yang berlangsung dalam kehidupan perasaannya melalui proses internalisasi dan
masyarakat yang berorientasi pada beberapa enkulturasi berupa hasrat, perasaan, nafsu, dan
tindakan naluri, refleks sebagai akibat proses emosi dalam kepribadiannya dipengaruhi
fisiologi sebuah kebudayaan manusia. Sistem stimulasi yang berada dalam sekitaran
sosial yang terwujud atas aktivitas-aktivitas lingkungan sosial maupun budayanya sebagai
ekspresi puas dan tidak puas. Ekspresi perasaan
Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

RAHMAD SUBAHAN 447


puas dan tidak puas dari manusia yang hari dan sebagainya secara barter ataupun
menyebabkan masyarakat membentuk sebuah transaski berupa uang.
sistem untuk terus bertahan menciptakan Aktivitas budaya jual-beli yang terjadi di Pasar
konsensus dan kontribusi peran serta yang Terapung ini tidak berlangsung lama, sekitar tiga
dimainkan individu dalam keberlangsungan sampai empat jam di sepanjang pesisir aliran
sebuah masyarakat. Seperti halnya dengan Sungai Martapura, Desa Lok Baintan yang menjadi
perspektif teori struktural fungsional yang pusat lokasi Pasar Terapung. Aktivitas para penjual
menekankan pada persyaratan fungsional yang dan pembeli di pasar Terapung dimulai dari pukul
dibutuhkan masyarakat. Masyarakat dilihat 05.30 sampai dengan pukul 09.00 WITA yang
sebagai sebuah sistem dimana seluruh struktur menjual berbagai dagangan, hasil perkebunan,
sosialnya terintegrasi menjadi satu, masing- hasil peternakan, dan berbegai keperluan sehari-
masing memiliki fungsi yang berbeda dan saling hari yang di peroleh dari hasil alam sekitar
berkaitan menciptakan konsensus dan merupakan.
keteraturan sosial dari keseluruhan elemen yang
Secara kontinyu perilaku dan aktivitas
akansaling beradaptasi terhadap perubahan dari
kebudayaan yang dilakukan oleh para pedagang
masyarakat yang memiliki nilai-nilai terintegrasi
Pasar Terapung teus berlangsung. Dari segi waktu
sebagai suatu sistem yang saling tergantung
yang digunakan, jenis pengadaan barang yang di
untuk menciptakan keseimbangan (Wirawan,
perjualbelikan bahkan sampai cara mereka bersifat,
2012: 41-48).
bertindak dalam aktivitas budaya tersebut. Dalam
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem sebuah perilaku dan aktivitas budaya yang
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam berlangsung secara kontinyu akan mengandung
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri nilai-nilai di dalamnya. Nilai-nilai ini merupakan nilai
manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2009: tentang bagaimana mereka melangsungkan
144). Salah satu kekayaan alam sebagai wujud kegiatan atau aktivitas budaya yang akan terus
kebudayaan yang didapat atas hasil sistem berkontinyu ini. Dari hal demikianlah menjadi
gagasan, ide, karya yang muncul akibat aktivitas sebuah daya tarik untuk diamati dari kegiatan pasar
budaya dari masyarakat adalah pasar. Di terapung untuk mencari nilai-nilai budaya untuk
Banjarmasin, Kalimantan Selatan ada sebuah semangat kerja melalui etos-etos kerja yang dimiliki
pasar yang wadah atau tempat berlangsunganya di para penjual atau pedagang di Pasar Terapung
atas air sepanjang sungai yaitu Pasar Terapung. yang menunjukan bahwa hal inilah tradisi budaya
Pasar Terapung adalah suatu wujud dari yang
kompleksitas dan keberagaman budaya yang
mereka warisi sejak dahulu untuk
terwujud atas hasil karya, karsa manusia secara mengkomprehensipkan nilai budaya kerja yang
runtun melibatkan aktivitas tindakan secara penting dalam kehidupan masyarakat sebagai
kontinyu. Pasar Terapung merupakan suatu tempat salah satu bentuk wujud semangat kebangsaan
dan tradisi yang dijadikan sebuah icon budaya secara general.
lokal. Tradisi jual-beli yang melibatkan aktivitas
serta tindakan dari masyarakat Banjar dengan
memanfaatkan sungai sebagai tempat melakukan II. PEMBAHASAN
aktivitas kebudayaan. Aktivitas jual-beli dilakukan di 2.1 Etos Kerja dan Nilai-nilai Etos Kerja
atas sungai dengan menggunakan jukung yang sebagai Semagat Kebangsaan.
memperjualbelikan berbagai barang dagangan Secara etimologis etos kerja tediri dari dua
berupa sayur, buah-buahan hasil pertanian, kata, yaitu etos dan kerja. Etos berarti pandangan
perkebunan, keperluan hidup sehari- hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Etos
448 RAHMAD SUBAHAN
dijadikan sebagai sesuatu yang diyakini, cara kemarin. Menghargai waktu dengan adanya
berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai disiplin waktu merupakan hal yang sangat
bekerja. Kata etos memiliki pengertian sebagai jiwa penting guna efisien dan efektivitas bekerja.
khas suatu bangsa, sikap yang mendasar terhadap Tanggungjawab, yaitu memberikan asumsi
diri dan dunia yang dipancarkan dalam kehidupan, bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan
semangat kerja yang menjadi ciri khas keyakinan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
seseorang, aspek evaluatif yang bersifat menilai, ketekunan dan kesungguhan. Hemat dan
apakah kerja dalam hal yang lebih khusus, usaha sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan
komersial yang dia nggap sebagai keharusan demi hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran
kelangsungan hidup, atau sesuatu yang inspiratif, itu bermanfaat untuk ke depan, dan Persaingan
dari diri, atau sesuatu yang terikat pada identitas sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan
diri berdasarkan nilai agama yang bersifat sakral yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan
(Hendraswati, 2016: 99). menambah kreativitas diri.
Kerja, dalam pengertian luas adalah semua Nilai-nilai yang terkandung dalam etos kerja
bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik yang dapat diartikan sebagai penunjang semangat
dalam hal materi maupun non-materi, intelektual kebangsaan adalah rujukan dan keyakinan dalam
atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan menentukan pilihan manusia sebagai pribadi yang
masalah keduniawian atau keakhiratan. Kerja utuh atau nilai yang berkaitan dengan konsep benar
adalah kegiatan melakukan sesuatu yang dan salah yang dianut oleh golongan atau
dilakukan atau diperbuat seseorang, sesuatu masyarakat tertentu. Nilai
yang dilakukan untuk mencari nafkah, atau mata merupakan patokan normatif yang
pencaharian sedangkan bekerja berarti mempengaruhi manusia untuk menentukan
melakukan suatu pekerjaan, perbuatan atau pilihannya dalam cara-cara bertindak. Norma
berbuat sesuatu (Hendraswati, 2016: 100). yang dianggap sebagai salah satu bagian
Etos kerja adalah sikap yang muncul atas terpenting dari kehidupan sosial untuk dapat
kehendak dan kesadaran sendiri, didasari sistem merasa tenang dari hal yang dapat merugikan
orientasi nilai budaya terhadap kerja diyakini oleh dirinya sehingga nilai dijadikan sebuah keyakinan
seseorang atau sekelompok orang sebagai baik yang membuat seseorang bertindak atas dasar
dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku pilihannya (Mulyana, 2009: 4).
kerja mereka |secara khas terindikasi memiliki etos 2.2 Implementasi Nilai-nilai Etos Kerja Pada
kerja tinggi untuk giat berwirausaha, aktif dan suka Budaya Pasar Terapung sebagai Wujud
bekerja keras, bersemangat dan hemat, tekun dan Semangat Kebangsaan.
profesional, efisien dan efektif, jujur, disiplin, dan Mufidah dalam Hendraswati (2016: 102)
bertanggungjawab, mandiri, rasional, mempunyai dalam kajiannya menyimpulkan bahwa Pasar
visi jauh ke depan, percaya diri, mampu bekerja Terapung dalam kehidupan masyarakat Banjar
sama dengan orang lain, sederhana, tabah, dan merupakan tempat jual-beli yang bersifat khas,
ulet, sehat jasmani dan rohani. tradisional dilihat dari sarana pendukung, penjual
Etos kerja sebagai suatu sikap dan karakter dan pembeli, dan waktu, serta sistem transaksi di
yang kuat dalam bekerja akan selalu lokasi pasar itu sendiri. Unsur-unsur ini pada
berhubungan dengan beberapa hal penting akhirnya membentuk kode budaya khas Pasar
seperti orientasi ke masa depan, yaitu segala Terapung yang saling memiliki fungsi serta
sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, keterkaitan satu sama lain.
kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari

RAHMAD SUBAHAN 449


Kehidupan masryarakat Banjar selalu lekat dan dunia yang dipancarkan dalam kehidupan,
dengan budaya sungai. Hal ini tergambar dari semangat kerja yang menjadi ciri khas keyakinan
pola pemukiman tradisional masyarakat Banjar di seseorang, aspek evaluatif yang bersifat menilai,
pinggiran sungai. Hendraswati (2016: 104) apakah kerja dalam hal yang lebih khusus, usaha
menyebutkan bahwa Pasar Terapung memiliki komersial yang dianggap sebagai keharusan
beberapa fungsi sebagai tempat berlangsungnya demi kelangsungan hidup, atau sesuatu yang
aktivitas perekonomian, sebagai media untuk inspiratif, dari diri, atau sesuatu yang terikat pada
berkomunikasi dan bertukar pengetahuan, identitas diri berdasarkan nilai agama yang
sebagai arena pambauran masyarakat, dan bersifat sakral.
sebagai objek tujuan wisata. Sebagai pusat Etos kerja yang muncul dan terlihat dalam
kegiatan ekonomi masyarakat pinggir sungai, masyarakat atas aktivitas budaya para pedagang di
Pasar Terapung ini memiliki keunikan tersendiri Pasar Terapung adalah nilai yang dianggap
karena aktivitas jual beli di pasar ini berlangsung sebagai konsepsi yang mebedakan ciri-ciri individu
di atas sungai dengan menggunakan perahu atas nilai-nilai utama yang terkandung dalam etos
kecil yang disebut dengan jukung dan kelotok. kerja meliputi segala aspek kehidupan mereka
Etos kerja dalam hal orang Banjar, yang tercermin dalam nilai-nilai karakter
semangat kemandirian untuk menciptakan kepribadiannya, yaitu nilai kejujuran, menghargai
lapangan kerja sendiri tanpa bergantung pada waktu, kerja keras, mandiri, dan
lapangan kerja yang disediakan orang lain atau bertanggungjawab.
pemerintah dianggap sebagai salah satu bagian Nilai-nilai karakter berupa kejujuran,
dari kultur orang Banjar (Hendraswati, 2016: menghargai waktu, bekerja keras, mandiri dan
101). Perilaku orang Banjar dalam bekerja atau bertanggung jawab ini adalah sikap yang muncul
berusaha mencari sumber penghidupan, sangat atas kehendak dan kesadaran sendiri. Orientasi
dipengaruhi oleh suatu konsep sikap untuk selalu nilai budaya yang terjadi terhadap aktivitas budaya
memperhitungkan untung rugi dalam berusaha. atau tindakan ini diyakini sebagai baik dan benar
Sikap ini kemudian menular dan berkembang yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja
tidak hanya dalam aspek bekerja, tetapi juga mereka |secara khas terindikasi memiliki etos kerja
dalam aspek-aspek yang lainnya, termasuk tinggi untuk giat berwirausaha, aktif dan suka
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Karena bekerja keras, bersemangat dan hemat, tekun dan
itu, watak dagang pada masyarakat Banjar pada profesional, efisien dan efektif, jujur, disiplin, dan
satu sisi memberikan pengaruh yang positif, bertanggungjawab, mandiri, rasional, mempunyai
seperti sikap kompetitif dan kerja keras dalam visi jauh ke depan, percaya diri, mampu bekerja
upaya meningkatkan kesejahteraan hidup, tetapi sama dengan orang lain, sederhana, tabah, dan
pada sisi yang lain terkadang juga membawa ulet, sehat jasmani dan rohani.
pengaruh yang negatif, seperti sikap
Implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam
individualistik dan materialistik.
karakter etos kerja pada budaya Pasar Terapung
Secara general, etos kerja yang ada dalam yang dijadikan sikap yang diyakini benar untuk
masyarakat Banjar khususnya pada para menumbuhkan semangat kebangsaan adalah
pedagang pasar terapung mereka memiliki etos- pertama, Kejujuran. Kejujuran dalam bekerja
etos yang dijadikan semangat pandangan hidup merupakan hal yang harus dijaga dan dilakukan
yang khas dari suatu golongan sosial. Meyakini seperti bersikap terbuka, apa adanya sesuai
cara berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai kenyataan. Kedua, Menghargai Waktu.
bekerja yan mereka lakukan sebagai jiwa khas Implementasi nilai semangat kebangsaan yang
suatu bangsa, sikap yang mendasar terhadap diri
450 RAHMAD SUBAHAN
dapat di tumbuhkembangkan dalam hal Nilai merupakan sesuatu yang berharga,
menghargai waktu yaitu kita harus benar-benar diyakini sebagai prinsip hidup dan perilaku yang
memanajemen waktu yang digunakan untuk hal- sudah mempribadi dalam diri seseorang atau
hal yang bermanfaat, berguna dan efisien. Waktu kelompok masyarakat tertentu yang terungkap
adalah rahmat yang tiada terhitung nilainya. ketika berpikir dan bertindak. Dengan demikian,
Ketiga, Kerja Keras. Perwujudannya, kerja keras saran yang dapat di berikan oleh penulis atas
adalah hal penting untuk mencapai sebuah makalah ini yaitu di harapkan agar nilai-nilai positif
kesuksesan. Sikap kerja keras harus ada di dalam aktivitas budaya harus selalu terjaga dan
tertanam dalam diri individu. Keempat, Mandiri. muncul sebagai identitas. Nilai-nilai etos kerja yang
Sikap mandiri ini sangat penting karena dengan sudah tertanam dalam diri atau kelompok
memiliki dan memahami nilai sikap mandiri masyarakat dapat di implementasikan sebagai
individu akan menunjukan bahwa dia tidak ingin semangat kebangsaan untuk yang lebih baik.
terlihat berdiam diri dan lebih memilih
menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal DAFTAR PUSTAKA
bermanfaat. Kelima, Bertanggung Jawab. Sikap
Hendraswati. 2016. Etos Kerja Pedagang Perempuan
nilai bertanggung jawab adalah sikap yang Pasar Terapung Lok Baintan di Sungai
memnunjukan kelayakan dalam beorientasi Martapura. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
dalam segala hal dan juga menunjukan bahwa Vol. 1, Nomor 1.
kita mampu ataui tidaknya dalam menyelesaikan Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
sebuah permasalahan bahkan sesuatuyag harus
Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi : Suatu
dikerjakan untuk memenuhi apa yang harus
Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
dipenuhi untuk tujuan tertentu bahkan tujuan
Wirawan. 2014. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma.
bersama. Jakarta: Kencana.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


Secara general, etos kerja yang ada dalam
masyarakat Banjar khususnya pada para pedagang
pasar terapung, mereka memiliki etos-etos yang
dijadikan semangat pandangan hidup yang khas
dari suatu golongan sosial. Meyakini cara berbuat,
sikap, serta persepsi terhadap nilai bekerja yang
mereka lakukan sebagai jiwa khas suatu bangsa,
Etos kerja yang muncul dan terlihat dalam
masyarakat atas aktivitas budaya para pedagang di
Pasar Terapung adalah nilai yang dianggap
sebagai konsepsi yang mebedakan ciri-ciri individu
atas nilai-nilai utama yang terkandung dalam etos
kerja meliputi segala aspek kehidupan mereka
yang tercermin dalam nilai-nilai karakter
kepribadiannya, yaitu nilai kejujuran, menghargai
waktu, kerja keras, mandiri, dan
bertanggungjawab.

RAHMAD SUBAHAN 451


RAHMAD SUBAHAN
452
NILAI-NILAI RAKAT MUFAKAT PADA MASYARAKAT
KANDANGAN SEBAGAI PEMBELAJARAN IPS
Rahmiaty
rahmiaty06@gmail.com

ABSTRAK
Kearifan lokal mempunyai pengaruh terhadap pembentukan suatu masyarakat, yang dijadikan pedoman dan
diwariskan terus menerus. Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam pewarisan nilai-nilai kearifan suatu
masyarakat. Nilai yang terkandung dalam motto masyarakat Kandangan ―Rakat Mufakat‖seperti religius,
toleransi, kerja keras, gotong royong, demokratis, musyawarah, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
bersahabat/komunikatif, kekerabatan, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial,dan tanggung jawab. Nilai-
nilai kearifan hasil dari masyarakat setempat mampu menginovasi pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai karakter
budaya masyarakat,sehingga menjadi sumber pemahaman siswa mengenal budayanya, maka mampu
membangun dan menjaga identitas karakter suatu masyarakat maupun bangsa.
Kata kunci: rakat mufakat, masyarakat kandangan, ilmu pengetahuan sosial.

I. PENDAHULUAN Berbagai istilah-istilah kearifan lokal dalam


Kearifan lokal sekarang menjadi wacana literatur yaitu diantaranya indigenous wisdom,
sarana untuk meningkatan minat peserta didik tradisional wisdom and indigenous inventions,
dalam belajar baik dari segi media, model, dan indigenious knowledge, local genius, invented
sumber pembelajaran. Penyisipan kearifan lokal tra-dition, traditional knowledge, local knowledge,
dalam pembelajaran disekolah diarahkan untuk tribal people knowledge, dan folk knowledge.
menanam dan mengasah karakter peserta didik Menurut Irwan dan Umar (Abbas: 2015)
dalam nilai-nilai kearifan lingkungan serta kearifan lokal dalam bahasa asing dikonsepsikan
bangsanya yang dapat diaplikasikan dalam sebagai kebijakan setempat (local wisdom) atau
kehidupan sehari-hari.Kearifan disini merupakan kecerdasan setempat (local genius ). Dalam
pengetahuan, praktek yang dapat digunakan Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan
untuk menyelesaikan persoalan yang sulit Hassan Syadily, ― local ‖ berarti setempat,
dilingkungan masyarakat dengan cara baik dan (sedangkan ―wisdom‖ (kearifan) sama dengan
benar berasal dari generasi-generasi kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom
sebelumnya yang sudah berpengalaman dalam (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai
lingkungan dan masyarakatnya. gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Rahmiaty 453
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang dan lenyap oleh derasnya perubahan modernitas
tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. dan globalitas dalam berbagai bidang, supaya
Kearifan lokal terkandung tentang nilai-nilai terjaga nilai-nilai luhur berbagai kelompok etnik
yang baik, berbudi luhur, pengetahuan yang suatu bangsa. Sehingga terciptanya generasi
dihasilkan berdasarkan pengalaman sendiri yang emas bangsa yang paham akan dari mana ia
kemudian menjadi milik bersama suatu kelompok berasal, tahu akan budaya, dan mampu bersaing
etnik. Kearifan lokal suatu nilai luhur, nilai tradisi, dikancah dunia.
nilai budaya, nilai pendidikan itu semua Mengantisipasi ancaman dan
merupakan nilai-nilai kebangsaan suatu negara. mengendalikan berbagai masalah negara yang
Nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki mempunyai disebabkan oleh generasi mudanya sudah
manfaat tersendiri bagi suatu bangsa yang tercerabut dan menjauhkannya dari nilai-nilai
dijadikan sebuah perisai dalam suatu negara sosial budaya di tengah masyarakat karena
dalam menghadapi globalisasi, modernisasi, dan diakibatkan globalisasi di era ini kian pesat.
pesatnya teknologi informasi dan komunikasi, Yang saatnya kembali ke local wisdom yang
agar dapat melangsungkan hidup kelompok terbukti telah beabad-abad mampu menangkal
sesuai dengan situasi, kondisi, kemampuan dan menjadi solusi dari berbagai persoalan yang
dalam masyarakat lokal. dihadapi masyarakat masa lampau. Kesadaran
Dunia pendidikan sekarang ini dituntut untuk akan nilai-nilai kearifan lokal yang mampu
mempersiapkan peserta didik yang mampu membentuk karakter suatu bangsa diharapkan
beradaptasi dengan keragaman dan dapat dimuat dalam pembelajaran IPS disekolah
perkembangan budaya, dari kuatnya arus sehingga dapat menjadi solusi dari berbagai
modernisasi kemajuan teknologi informasi dan masalah sosial dan budaya yang terus mencakar
komunikasi sehingga semakin tak terlihat. bangsa kita pada masa ini dan kedepannya.
Pendidikan merupakan wadah pertama yang
tepat untuk melestarikan unsur-unsur bagian dari II. PEMBAHASAN
tradisi budaya masyarakat suatu bangsa.
2.1 Bentuk Rakat Mupakat
Pendidikan di sekolah diharapkan mampu
Kandangan merupakan Ibukota Kabupaten
menyiapkan peserta didik dalam menghadapi
Hulu Sungai Selatan yang sebagai kecamatan.
terjangan lingkungan luar yang nantinya masuk
Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdiri sejak
ke lingkungannya, sehinggahal itu terjadi maka
tahun1950 yang dulunya disebut Kabupaten Hulu
peserta didik sudah mempunyai bekal
Sungai. Ruang lingkup Kabupaten Hulu Sungai
keterampilan untuk dapat mengantisipasi,
pada masa itu meliputi Rantau, Kandangan,
menyelesaikan, memfilter sesuatu hal yang tidak
Barabai, Amuntai, Balangan, dan Tanjung saat
diinginkan. Apalagi dalam daya saing suatu
ini. Menurut hasil wawancara saya dengan
bangsaseperti Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)
budayawan dan sastrawan daerah Kandangan,
yang sekarang ini terjadi. Maka peserta didik
kata Rakat Mupakat berasal dari Bahasa Banjar
yang juga sebagai warganegara juga harus siap
yaitu kata rakat dan mupakat, rakat berarti erat,
menghadapinya segala persaingan, ancaman
akrab, seperti eratnya hubungan keluarga dalam
apapun.
bermasyarakat, akrabnya berteman, tidak ada
Pembelajaran IPS di sekolah juga tak luput sesuatu hal yang membuat hubungan menjadi
dari cara pemprosesan pewarisan dan longgar, tidak terpecah belah. Sedang mupakat
penanaman dari berbagai nilai pendidikan merupakan kata dari bahasa melayu yang di
karakter yang berbasis kearifan lokal agar nilai-
ambil menjadi bahasa Banjar, yang mana artinya
nilai kebangsaan yang tersirat tidak luruh, hilang
454 Rahmiaty
serupa dengan bahasa Indonesia yaitu setuju, kelompok daerah tersebut agar tercapai segala
seia, sekata, akur, setuju, sehati, dengan harapan masyarakatnya kedepan nanti. Sebagai
persetujuan, dilakukan dengan berunding, contoh, slogan kata tersebut seperti Kata Rakat
berembuk sehingga mencapai suatu Mupakat tadi yang dijadikan sebagai slogan dari
kesepahaman. masyarakat Kandangan, yang dapat dilihat dari
Minimnya sumber hingga tidak adanya lagi lambang daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
pengarsipan oleh pemerintah daerah, sehingga Kata Rakat Mupakat yang terdapat dalam
kerancuan penggunaan kata antara kata lambang daerah bertulis di pita berwarna kuning
mupakat dengan mufakat oleh pembuat lambang emas. Makna tersebut melambangkan persatuan
pada masa itu, hingga memberi pencerahan yang yang erat disertai musyawarah.
minim pada penulis dalam kata tersebut. Kata Rakat Di masyarakat Kandangan terlihat
atau slogan Rakat Mufakat diambil oleh para dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya,
penguasa daerah pada saat itu melihat dari segi dimana selalu menjunjung tinggi kebersamaan,
lingkungan masyarakatnya, yang hubungan antar kekeluargaan, saling tolong menolong, dalam
warganya selalu erat, yang tercermin dari sikap lingkungan bermasyarakat. Contohnya gotong
masyarakat yang senantiasa bergotong royong, royong dalam berbagai hal di lingkungan
tolong menolong terhadap sesama dalam masyarakat, diantaranya dalam bidang sosial,
berbagai hal dimasyarakat, dan diharapkan religi, ekonomi, dan lain sebagainya.
kedepannya masyarakat Kandangan selalu rakat Kegiatan tolong menolong dalam bidang
dimanapun mereka berada, artinya selalu erat ekonomi dan mata pencaharian hidup, sudah
dalam hubungan bermasyarakat sehingga terjalin mulai berangsur-angsur lenyap di masyarakat
rasa asih terhadap sesama urang banua, sikap pedesaan. Proses ini dipercepat lagi dengan
gotong royong dalam hantaman modernisasi, masuknya unsur-unsur keasliannya. Dengan
tolong menolong, keakraban setiap warga demikian bergeserlah kegiatan tolong menolong
daerahnya sehingga tercipta kesejahteraan di yang tumbuh di masyarakat ke arah sistem
lingkungan masyarakat. Kemudian mupakat, upah(Sjariuddin dkk, 1980: 66).
diharapkan masyarakat Kandangan selalu
Dalam bidang teknologi dan perlengkapan
menyelesaikan masalah di dalam kehidupannya
hidup, sudah agak kurang terlihat kegiatan tolong
dengan bermusyawarah mufakat agar tercapai
menolong ini. Kegiatan ini masih bisa dilihat pada
tujuan bersama sependapat, seia, sekata,
upacara mendirikan rumah di pedesaan.
sehingga sulit terjadi kerenggangan antar warga,
Kegiatan tolong menolong dalam bidang
keretakan dalam rakat nya masyarakat
kemasyarakat juga sudah mulai lenyap pada
Kandangan, sulit dipecah belah oleh pihak luar
masyarakat pedesaan, akibat masuknya
apalagi zaman sekarang yang pesatnya laju
kebudayaan kota. Jika masih terlihat
teknologi yang bebasnya paham-paham asing
dimasyarakat, sudah diwarnai oleh kebudayaan
masuk ke lingkungan budaya masyarakat
kota, berupa panitia-panitia dalam bentuk
Kandangan dan sewaktu waktu akan menggeser
organisasi modern.
budaya luhur masyarakat yang sudah tercipta
ribuan tahun yang lalu walaupun sudah melewati Dalam bidang religi atau kepercayaan yang
proses akulturasi budaya. tumbuh di masyarakat, kegiatan tolong menolong
ini masih kuat. Ini didasarkan pada panggilan
Setiap daerah memiliki slogan katanya agama, walaupun sudah berupa benuk, sesuai
masing-masing baik itu sebagai pemersatu dengan tuntutan dan pengaruh perkembangan
masyarakat tentang karakter masyarakat atau zaman. Di samping itu orang Banjar sebagai
untuk menggambarkan pandangan hidup suatu

Rahmiaty 455
penganut Islam yang taat, selalu menyelaraskan keeanekaragaman kota yang masuk ke
tindakannya dengan norma-norma agama Islam. pedesaan, sukar menghimpun tenaga dalam
Sehingga kegiatan tolong menolong di bidang ini bentuk gotong royong yang asli.
merupakan suatu kewajiban menurut agama yang Lebih jauh lagi hubungan kekeluargaan
dianut, disamping tradisi yang sudang berkembang menjadi longgar dengan masuknya nilai budaya
sejak dulu(Sjariuddin dkk, 1980: 67). baru tersebut, sehingga mempercepat proses
Ada dua konsep berbeda yang dikembangkan bergesernya nilai-nilai budaya ini, yang
dalam waktu yang bersamaan. Di satu pihak sistem memungkinkan dominannya, nilai budaya baru
gotong royong dengan solidaritas kelompok yang tersebut pada masyarakat pedesaan di
kuat, sedangkan di lain pihak modernisasi dalam Kalimantan Selatan. Arus modernisasi yang
segala bidang, yang masuk masuk ke desa, akibat lajunya pembangunan di
melalui kota dengan segala segala bidang, sangat mempengaruhi kehidupan
keanekaragamannya, dimana ekonomi barang sistem gotong royong di pedesaan, baik pada
berubah menjadi ekonomi uang. Semakin laju desa petani, maupun pada desa
pelaksanaan pembangunan, semakin banyak nelayan(Sjariuddin dkk, 1980: 145).
mengundang pengaruh luar, yang bertentangan Koentjaraningrat (1990:57) menyatakan
dengan nilai-nilai budaya asli yang berkembang bahwa dalam kehidupan masyarakat desa di Jawa,
di desa di kawasan Kalimantan Selatan. gotong royong merupakan suatu sistem
Pengaruh ini masuk ke desa-desa lebih kuat lagi, pengerahan tenaga tambahan dari luar kalangan
dengan berkembangnya jaringan komunikasi keluarga, untuk mengisi kekurangan tenaga pada
yang masuk ke desa. Hal yang demikian ini masa-masa sibuk dalam lingkarab aktivitas
menggeser nilai-nilai budaya asli ke arah produksi bercocok tanam di sawah. Untuk
modernisasi dengan teknologi modern, dimana keperluan itu, dengan adat sopan-santun yang
ekonomi uang berkembang dengan pesatnya. sudah tetap, seorang petani meminta beberapa
Perasaan ketergantungan kepada orang lain orang lain sedesanya, misalnya, untuk
sebagai anggota masyarakat, yang merupakan membantunya dalam mempersiapkan sawahnya
unsur nilai gotong royong dengan perubahan nilai untuk masa penanaman yang baru (memperbaiki
gotong royong dengan perubahan nilai budaya ini, saluran-saluran air dan pematang-pematang,
menjadi longgar. Walaupun dibina melalui menyangkul, membajak, menggaru, dan
lembaga-lembaga desa yang formil tetapi sikap ini sebagainya). Petani tuan rumah hanya harus
sukar bertahan dari nilai-nilai budaya baru, yang menyediakan makan siang tiap hari kepada teman-
datang sebagai akibat modernisasi, yang temannya yang datang membantu itu, selama
dibawa bersama lajunya pekerjaannya berlangsung. Kompensasi lain tidak
pembangunan(Sjariuddin dkk, 1980: 144-145). ada, tetapi yang minta bantuan tadi harus
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa di mengembalikan jasa itu dengan membantu semua
samping terdesaknya nilai budaya asli ini dengan petani yang diundangnya tadi, tiap saat apabila
nilai budaya baru, masih bisa dilihat mereka memerlukan bantuannya. Dengan demikian
perpaduannya yang bermanfaat, di berbagai system gotong-royong sebagai suatu sistem
desa di Kalimantan Selatan. Dengan sistem pengerahan tenaga seperti itu, amat cocok dan
gotong royong yang dikembangkan menimbulkan flexible untuk teknik bercocok tanam yang bersifat
swadaya masyarakat di segala bidang. Sesuai usaha kecil dan terbatas, terutama waktu unsur
dengan perkembangan zaman, gotong-royong uang belum masuk ekonomi pedesaan. Tenaga
yang semula berkembang dalam bentuk tambahan dapat dikerahkan bilamana perlu, dan
pengumpulan dan dan uang, dengan segera dibubarkan lagi bila
456 Rahmiaty
pekerjaan selesai. Di desa-desa di Jawa . desa petani yang terletak di jalur lalu lintas yang
kerjasama tolong-menolong dalam bercocok ramai, baik sungai maupun jalan raya seperti
tanam seperti itu biasanya dilakukan antara para pada desa petani sawah pasang surut dan desa
petani yang memiliki bidang-bidang sawah yang petani sawah dataran tinggi, sistem ini sukar
berdekatan letaknya. bertahan dalam bentuk aslinya. Demikian juga
Pada desa petani di Kalimantan Selatan, pada desa nelayan di tepi pantai, karena desa ini
sistem gotong royong ini masih bisa terlihat nyata selalu terbuka dari pengaruh luar, sesuai dengan
identitasnya, secara asli, walaupun sudah alam wilayah atau lingkungan fisik dan
mengalami pergeseran nilai. Pada desa petani lingkungan sosial tersebut.
ladang/tegalan di pegunungan, yang terpencil Melihat lajunya pengaruh luar yang masuk ke
dari kehidupan kota, sistem ini masih kuat desa seperti tersebut, sistem gotong royong
disamping persamaan mata pencaharian hidup dalam bentuk asli sukar dipertahanka, walalupun
dan kepentingan perorangan, dalam mengelola jiwa gotong royong masih bisa dimanfaatkan
lingkungannya atau membudayakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan tuntutan
lingkungannya(Sjariuddin dkk, 1980: 145). zaman.
Didesa Labuhan yang dihuni oleh orang Menilai tinggi kerja sama dengan orang lain,
Dayak Labuhan ini, hidup berdampingan tiga adalah sikap sebagian besar dari masyarakat
kelompok penganut kepercayaan (agama), yaitu pedesaan di negara kita, termasuk Kalimantan
agama Balian, Islam, dan Kristen, di bawah Selatan. Hal yang merupakan unsur pokok dari
pimpinan kepala kampung atau pembekal yang gotong royong ini, sudah sejak lama bertumbuh
beragama Balian. Di desa ini kelihatannya dalam masyarakat pedesaan, yang merupakan
penganut ketiga agama itu membentuk tiga nilai budaya asli dari masyarakat pedesaan di
kelompok anak kampung, yang sesuai dengan Indonesia(Sjariuddin dkk, 1980: 146).
kepercayaan mereka. Gotong Royong dalam hal acara
Pada gotong royong dan kerja bakti pernikahan,dari menyiapkan makanan, hingga
mendirikan bangunan keagamaan seperti mesjid memasang sarubung (tenda) yang digunakan untuk
misalnya, pembekal yang beragama Balian acara. Menurut Ideham dkk (2015) gotong royong
menjadi ketua pembangunan mesjid atau tolong menolong terdapat pada berbagai
diperkampungan (di anak kampung) orang yang kelompok etnik, yang dimanifestasikan dalam
beragama Islam. Walaupun dalam kepercayaan kehidupan sehari-hari. Prinsip dasarnya sama,
yang mereka anut berbeda antara ketiga saling menolong secara bergantian, atau berbalas-
kelompok di desa tersebut, namun sistem gotong balasan. Masyarakat pendesaan di daerah
royong di desa tersebut masih bisa terbina, Kalimantan Selatan ini umumnya petani, baik petani
walaupun mereka berbeda kepercayaan, ikatan ladang maupun petani sawah, disamping juga
persamaan dalam mata pencaharian hidup berkebun.Oleh karena itu, gotong royong tolong-
sebagai petani masih bisa mengikat mereka, menolong ini banyak terdapat dalam kegiatan
untuk mempertahankan dan memanfaatkan masyarakat di bidang pertanian. Biasanya kegiatan
gotong royong di desa tersebut. tolong menolong ini terjadi dari mengolah tanah,
CONTOH gotong royong dalam menanam dan merawat padi yang sedang tumbuh,
pembangunan mesjid At-Taqwa Kandangan. menuai atau mengetam padi, sampai pada
Desa seperti ini pun sudah mengalami mengolah gabah yang telah dituai. Pada
pergeseran nilai-nilai budaya aslinya, akibat perkebunan sering juga terjadi kegiatan gotong
modernisasi yang sudah lama masuk. Bagi desa- royong yang wujudnya seperti itu.

Rahmiaty 457
Banyak istilah lokal yang dipakai untuk badamuluk dan juga bermain bola di lapangan
menamakan kegiatan gotong royong ini. Istilah yang bersifat musiman.
yang dipakai tiap daerahtersebut sesuai dengan Saprah amal kegiatan mengumpulkan dana
bahasa pergaulan sehari-hari yang dipakai oleh untuk keperluan tertentu seperti untuk madrasah,
kelompok etnik yang melaksanakannya. untuk sekolah, untuk surau, untuk masjid dan
Gotong royong kerja bakti dilakukan tanpa sebagainya juga dilakukan secara gotong royong
mengharapkan balasan, hanya berdasarkan dengan mengedarkan undangan makanan
keikhlasan seseorang dalam menolong tersebut. berharga. Undangan makan berharga yang
Kegiatan gotong royong kerja bakti ini biasanya hasilnya digunakan untuk pembangunan gedung
dilakukan untuk hal-hal yang berhubungan atau untuk pengelolaannya ini disebut saprah
dengan kepentingan umum atau untuk hal-hal amal. Segala ongkos dan tenaga pelaksanya
yang bersifat khusus. Kegiatan gotong royong dilakukan secara gotong royong kerja bakti oleh
kerja bakti ini antara lain dalam bidang pertanian penduduk kampung di daerah itu.
yaitu gotong royong kerja bakti balangai handil, Dalam bidang keagamaan dan religi, gotong
gotong royong kerja bakti batabat, gotong royong royong kerja bakti dalam bidang ini antara lain:
kerja bakti bahandup babi atau bagarit babi, dan gotong royong kerja bakti mendirikan masjid atau
gotong royong kerja bakti mahampang surau (langgar). Kegiatan ini dilakukan untuk
tikus(Ideham dkk, 2015: 249). satu wilayah langgar atau wilayah masjid (orang
Kemudian dalam bidang teknologi dan yang berada di wilayah masjid tersebut).
perlengkapan hidup, gotong royong kerja bakti Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara
dalam bidang ini antara lain gotong royong kerja bergotong royong ini antara lain manimbuk
bakti untuk membuat jembatan atau titian desa. halaman masijid dengan tanah (menguruk
Gotong royong kerja bakti balangai jalan atau halaman mesjid dengan tanah liat atau pasir),
membersihkan jalan. Gotong royong batimbuk menyiapkan bahan bangunan untuk masjid dan
jalan atau maninggikan jalan dengan surau, memancangkan tiang atau kerangka
menguruknya dengan tanah. Kegiatan itu bangunan masjid, atau surau dan
dilakukan oleh semua penduduk desa di sebagainya(Ideham dkk, 2015: 250).
kawasan yang melaksanakan gotong royong. Gotong royong kerja bakti untuk
Dalam bidang kemasyarakatan sering juga memperingati hari-hari besar keagamaan seperti
dilaksanakan gotong royong kerja bakti antara dalam pelaksanaan peringatan maulid, isra dan
lain, dalam bidang olahraga dan kesenian mi‘raj Nabi Besar Muhammad saw pada satu
tradisional seperti; gotong royong kerja bakti wilayah masjid atau wilayah langgar. Gotong
membuat sarubung panguntauan (arena latihan royong bisa diberikan dalam bentuk tenaga,
atau pertandingan pencak silat). Gotong royong benda maupun dana.
kerja bakti membuat sarubung mamanda (arena Gotong royong kerja bakti Manyanggar
pertunjukkan teater rakyat Mamanda) dan Padang. Gotong royong ini dilaksanakan oleh
panggung untuk Bawayang (panggung kelompok masyarakat tertentu yang masih
pertunjukkan wayang kulit). Gotong royong kerja melaksanakan kegiatan manyanggar padang.
bakti pembuatan lapangan bola musiman Jenis pekerjaan yang dikerjakan biasanya
sesudah panen selesai dimusim kemarau. Ketika bergotong royong dalam hal menyiapkan segala
para petani sudah tidak ada pekerjaan lagi di peralatan upacara sampai pada pelaksanaa
sawah, diperlukan kegiatan-kegiatan seperti upacaranya. Kegiatan Manyanggar Padang di
belajar pencak silat, belajar mamanda atau Danau Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan
458 Rahmiaty
merupakan salah satu contoh gotong royong Nilai Mupakat yang juga terdapat dalam
kerja bakti yang dikerjakanoleh sebagian Pancasila Sila ke 4, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
masyarakat Banjar(Ideham dkk, 2015: 251). oleh hikmat kebijaksanaan dalam
2.1 Nilai Rakat Mufakat Sebagai Sumber Permusyawaratan/Perwakilan. Pada I Juni 1945,
Pembelajaran IPS dalam Sidang BPUPKI, Soekarno mengusulkan:
Dasar mufakat, dasar permusyawaratan perwakilan
Sedikit penjelasan di atas, disimpulkan bahwa
Negara Indonesia Negara ―semua buat semua‖,
dalam Rakat Mupakat tersebut terdapat nilai-nilai
satu buat semua, semua buat satu‖. Dasar negara
luhur yang berasal dari masyarakat Kandangan.
Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan,
Apabila kita menoleh ke lambang negara kita
segala sesuatu di bicarakan dan di musyarawahkan
Indonesia yaitu Pancasila sebagai dasar negara
dalam Badan Perwakilan. Dalam pidato ini
dan pandangan hidup warga masyarakat
Soekarno mengusulkan dasar Negara Indonesia
Indonesia, dan mengaitkannya dengan Rakat
adalah mufakat, perwakilan, dan permusyawaratan,
Mupakat. Bahwa nilai rakat terdapat dalam
dan usulan tersebut diterima, kemudian dimuat
Pancasila yaitu Sila ke 3 Persatuan Indo-nesia,
dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi dasar
yang mana Indonesia dengan Negara
negara, sebagai bagian dari
Kesatuan Republik Indonesia, yang
Pancasila.(Panjaitan,2015: 169-170).
masyarakatnya bergotong-royong bekerjasama
dalam semangat persaudaraan, dan Dengan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
persaudaraan ini menjadi jaminan bagi hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawarata/
kelanggengan bangsa Indonesia dan kehidupan Perwakilan, negara Republik Indonesia adalah
yang layak bagi semua orang. Dalam kehidupan suatu negara demokrasi perwakilan, dan
kenegaraan, semua warganegara harus dapat pengambilan keputusan sebanyak mungkin
berbagi rasa dan berbagi beban. Persaudaraan dilaksanakan dengan musyawarah. Negara yang
kebangsaan Indonesia harus tetap dipelihara berkedaulatan rakyat, berarti semua kekuasaan
dalam semua bidang kehidupan. Hidup negara berasal dari rakyat, dan penyelenggaraan
bergotong-royong, kerja sama, sukarela, bantu negara berada dalam kendali rakyat. UUD 1945
membantu dan tolong menolong, untuk kebaikan mengamanatkan bahwa negara Republik Indo-
bersama. Penderitaan kelompok masyarakat nesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat,
yang satu dirasakan oleh kelompok masyarakat yang dalam pelaksanaannya berdasarkan kepada
yang lain, dan kemudian bersama-sama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
menanggulanginya. Kerja keras bersama-sama kebijuaksanaan dalma pemusywaratan/ perwakilan.
untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, Untuk itu dibentuk lembaga perwakilan daerah
hingga terwujud masyarakat adil dan makmur. untuk menjalankan prinsip demokrasi, menyerap
Negara Republik Indonesia adalah negara dan memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk
kesatuan, seperti yang ditetapkan dalam UUD kepentingan masyarakat daerah. Demokrasi
1945 pasal 1 ayat (1) yang menyatakan; Negara Indonesia adalah demokrasi perwakilan dan
Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang pengambilan keputusan sebanyak mungkin melalui
berbentuk Republik( Panjaitan,2015: 169). musyawarah untuk mufakat. Demokrasi adalah
pemerintahan negara ―semua buat semua‖. Semua
Kata Rakat bersumber dari nilai-nilai luhur
warganegara ikut dalam proses pemilihan
yang ada di masyarakat Kandangan di antara
penyelenggara negara; pembuatan kebijakan
terdapat nilai gotong-royong, kerja keras, tolong-
negara; dan dalam
menolong,bantu membantu, nilai rasa
kekeluargaan yang erat antar warga masyarakat. mengawasi kerja semua lembaga
negara(Panjaitan, 2015: 170).

Rahmiaty 459
Nilai kerja keras merupakan sikap dan Demokratis: cara berfikir, bersikap, dan
perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
sungguh dalam mengatasi berbagai masalah
kehidupan bermasyarakat. Nilai pantang Rasa Ingin Tahu: sikap da tindakan yang
selalu berupaya untuk mengetahui lebih
menyerah adalah sikap dan perilaku yang
mendalam dan meluas dari sesuatu yang
menunjukkan upaya sungguh sungguh dalam dipelajari, dilihat dan didengar.
mengatasi berbagai hambatan, Sikap
Semangat Kebangsaan: cara berpikir,
bertanggung jawab adlah sikap dan perilaku
bertindak, dan berwawasan yang
seseorang untuk melaksanakan tugas dan menempatkan kepentingan bangsa dan
kewajibannya yang seharusnya ia lakukan. Baik negara di atas kepentingan diri dan
terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan kelompoknya.
(alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Cinta Tanah Air: cara berpikir, bertindak
Yang Maha Esa. dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara diatas
Jarkawi mengatakan (2015) tahun ajaran kepentingan diri dan kelompoknya.
2011 oleh Diknas bahwa seluruh pendidikan di
Indonesia harus menyisipkan nilai-nilai Menghargai Prestasi: sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk
pendidikan karakter kepada para siswa dalam menghasilkan sesuatu yang berguna
proses pendidikannya. 18 nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat, dan mengakui, serta
karakter, yaitu sebgai berikut. menghormati keberhasilan orang lain.
Religius: sikap dan perilaku yang patuh Bersahabat/Komunikatif: sikap dan
dalam melaksanakan ajaran agama yang tindakan yan mendorong dirinya untuk
dianutnya toleran terhadap pelaksanaan menghasilkan sesuatu yang berguna
ibadah agama lain, dan hidup rukun bagi masyarakat, dan mengakui, serta
dengan pemeluk agama lain. menghormati keberhasilan orang lain.
Jujur: perilaku yang didasarkan pada Cinta Damai: sikap dan tindakan yang
upaya menjadikan dirinya sebagai orang mendorong dirinya untuk menghasilkan
yang selalu dapat dipercaya dalam sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. dan mengakui, serta menghormati
Toleransi: sikap dan tindakan yang keberhasilan orang lain.
menghargai perbedaan agama, suku, Gemar Membaca: kebiasaan
etnis, pendapat, sikap dan tindakan or- menyediakan waktu untuk membaca
ang lain yang berbedadari dirinya. berbagai bacaan yang memberikan
Disiplin: tindakan yang menunjukkan kebajikan bagi dirinya.
perilaku tertib dan patuh pada berbagai Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan
ketentuan dan peraturan. yang selalu berupaya mencegah
Kerja keras: tindakan yang menunjukkan kerusakan pada lingkungan alam
perilaku pantang menyerah dalam disekitanya, dan mengembangkan
mencapai tujuan. upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang
dari sesuatu yang telah dimiliki. selalu ingin memberi bantuan pada or-
ang lain dan masyarakat yang
Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak membutuhkan.
mudah tergantung pada orang lain dlam
menyelesaikan tugas-tugas, Tanggung jawab:sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia
460 Rahmiaty
lakukan, terhadap diri sendiri, serta mengaitkannya dengan Ideologi Negara
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan yaitu Pancasila.
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.( Abbas, 2015: 244). Menerangkan kepada peserta didik dimana
hal tersebut tentu akan berguna dengan
Djoko Widgdho (1988: 147) bahwa manusia masyarakat sekarang ini, masyarakat disekitar
adalah makhuk sosial. Manusia merupakan yang kurang memperhatikan lingkungannya,
anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, sehingga dengan bahasan ini siswa diminta
bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya
mampu menyebutkan tujuan-tujuan
manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah pembelajaran ini, agar mampu menyelesaikan
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
permasalahan dilingkungannya secara
harus dipertanggung jawabkan kepada
musyawarah mufakat dan kekeluargaan, agar
masyarakat.Wina Sanjaya (2006: 52) dalam
siswa menjadi warga negara yang baik, dapat
proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan
berprikir kritis akan budaya yang asing masuk ke
sebagai model atau teladan bagi siswa yang
lingkungannya, akan lebih peduli dengan
diajarnyam tetapi juga sebagai pengelola
lingkungan masyarakat dimana ia tinggal,
pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh membekali diri peserta didik dengan kreativitas
karenanya, keberhasilannya suatu proses dalam menghadapi berbagai tantangan zaman,
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan mampu bertindak nyata di lingkungan
atau kemampuan guru. sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Dalam buku Abbas ( 2015: 13) menurut
Humaidy Abdussami, masyarakat Banjar punya
III. KESIMPULAN
watak demokratis. Hal ini ditandai dengan sangat
terbuka dan sedemikian lenturnya budaya Banjar Kata Rakat Mupakat berasal dari Bahasa
dalam menerima berbagai budaya lain yang pada Banjar yaitu kata rakat dan mupakat, rakat berarti
mulanya asing. Ia sanggup mendudukkan budaya- erat, akrab, seperti eratnya hubungan keluarga
budaya lain tersebut sebagai mitra sejajar dan dalam bermasyarakat, akrabnya berteman, tidak
teman dialog yang setara dalam lokus dirinya. Juga ada sesuatu hal yang membuat hubungan
menyebutkan nilai-nilai demokrasi dalam budaya menjadi longgar, tidak terpecah belah. Sedang
Banjar, yaitu diantaranya adalah Tradisi mupakat merupakan kata dari bahasa melayu
Musyawarah dan Keadilan, Tradisi Gotong yang di ambil menjadi bahasa Banjar, yang mana
Royong,Tradisi Persamaan kebebasan, Tradisi artinya serupa dengan bahasa Indonesia yaitu
Oposisi, dan Tradisi Kritik. setuju, seia, sekata, akur, setuju, sehati, dengan
persetujuan, dilakukan dengan berunding,
Siswa diharapkan mengetahui sisi negatif dan
berembuk sehingga mencapai suatu
positif dari perkembangan teknologi. Penggunaan
kesepahaman.
internet dalam pembelajaran dirasa efektif untuk
memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar Nilai yang terkandung dalam Rakat Mupakat
peserta didik. Kemudian penggunaan media yaitu di antaranya adalah nilai kekeluargaan, nilai
pembelajaran Print Out Gambar lambang Kab HSS, musyawarah mufakat, nilai kerjakeras, tolong
/ melihat lingkungan di sekeliling /mencoba menolong, saling membantu, tolong menolong
menemukan lambang tersebut di lingkungan dan lain sebagainya.Nilai-nilai Rakat Mupakat
sekolah sebagai media pembelajaran, sebagai alat dapat dimasukkan sebagai sumber pembelajaran
yang dipergunakan agar dapat menjelaskan arti IPS, yang mana dalam nilai tersebut dapat
dan makna dari setiap simbol, gambar serta warna menanamkan akan rasa kekeluargaan yang erat
yang ada di lambang dalam masyaakat lingkungannya

Rahmiaty 461
Pendidikan IPS melalui nilai-nilai dalam
Rakat Mupakat dapat mendorong daya saing
bangsa terhadap negara lain, dengan itu pula
siswa tidak tercerabut dari budaya luhur yang
mewariskan akan nilai-nilai tersebut. Sehingga
siswa mampu menjawab tantangan
lingkungannya, dan cakap akan permasalahan
yang menghadapi negara dan bangsanya.

DAFTAR PUSTAKA
Ideham, M. Suriansyah. et al., 2015. Urang Banjar dan
Kebudayaannya. Yogyakarta: Ombak.
Sjarifuddin,dkk.1980. Sistem Gotong Royong Dalam
Masyarakat Pedesaan Daerah Kalimantan Selatan.
Banjarmasin: Departemen Pendidian dan
Kebudayaan.
Noor, Syahminan. 2003. Mengenal Upacara Manaradak
di Desa Balai Amas Ulin Kec. Simpur Kab. Hulu
Sungai Selatan. Kandangan: Pemerintah Kabupaten
Hulu Sungai Selatan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2014. Pendidikan
Karakter. Bandung: Niaga Sarana Mandiri.
Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2015. Ethnopedagogy.
The Proceeding of International Seminar on
Ethnopedagogy. Bandung: Wahana Jaya Abadi.
Widagdho, Djoko. 1988. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bina
Aksara.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran, Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Abbas, Ersis Warmansyah., dkk., 2015. Pendidikan IPS
Berbasis Kearifan Lokal. Bandung: Wahana Jaya
Abadi.

462 Rahmiaty
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEARIFAN LOKAL DI
KALIMANTAN SELATAN SEBAGAI BUDAYA BANGSA
RENI YUNIDA
yunidareni@gmail.com

ABSTRACT
Local knowledge will only be immortal if local knowledge implemented in concrete everyday life so that they can
respond and answer times have changed . Local knowledge should also be implemented in the state policy, for
example by implementing economic policies that berasaskan gotong royong and kinship as one form of local wisdom
in South Kalimantan. To achieve that, should the implementation of state ideology ( Pancasila ) in various state
policies. Thus, local knowledge will effectively serve as a weapon, not just the heritage that equip people to respond to
and answer the currents of the times. Excavate and preserve the various elements of local knowledge, traditions and
local institutions, including the norms and customs that are beneficial, it can function effectively in character education.
This article aims to examine the character education through local wisdom in South Kalimantan as the nation‘s culture.
Keywords: character education, local wisdom, nation‘s culture

I. PENDAHULUAN berubah wujud menjadi kelompok-kelompok baru


Berbagai fenomena sosial yang muncul yang saling mengalahkan. Kearifan lokal di
akhir-akhir ini pun cukup mengkhawatirkan. Kalimantan Selatan menjadi identitas masyarakat
Fenomena kekerasan dalam menyelesaikan Kalimantan dengan berbagai macam budaya.
masalah menjadi hal yang umum. Pemaksaan Baik dari sektor pariwisata, industri, distribusi,
kebijakan terjadi hampir pada setiap level maupun adat istiadat. Dengan kearifan lokal
institusi. Manipulasi informasi menjadi hal yang yang dimiliki masyarakat Kalimantan Selatan
lumrah. Penekanan dan pemaksaan kehendak dapat memberikan acuan untuk pendidikan
satu kelompok terhadap kelompok lain dianggap karakter anak bangsa putra putri daerah maupun
biasa. Hukum begitu jeli pada kesalahan tetapi masyarakat lokal. Selain kearifan lokal, ciri khas
buta pada keadilan. Tampaknya karakter budaya mengenai pariwisata akan menjadi pokok
masyarakat yang santun dalam berperilaku, bahasan dalam pendidikan karakter melalui
musyawarah mufakat dalam menyelesaikan peranan kearifan lokal di Kalimantan Selatan
masalah, local wisdom yang kaya dengan Kota Banjarmasin.
pluralitas, toleransi dan gotong royong, telah Rumusan Masalah :

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

RENI YUNIDA 463


a. Apa pengertian pendidikan karakter ? kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan
Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai
? masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
Apakah kearifan lokal yang dimiliki Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan
masyarakat Kalimantan Selatan seolah sebagai kebijakan setempat ―local wisdom‖ atau
punah, dan hilang fungsinya dalam pengetahuan setempat ―local knowledge‖ atau
membentuk karakter di masyarakat ?
kecerdasan setempat ― local genious ‖ .
Bagaimana peranan pendidikan karakter Kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok
melalui kearifan lokal di Kalimantan
etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman
Selatan ?
masyarakat (Rahyono, 2009). Artinya, kearifan
lokal merupakan hasil dari masyarakat tertentu
ISI melalui pengalaman mereka dan belum tentu
Pendidikan merupakan suatu proses di dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai
mana suatu bangsa mempersiapkan generasi tersebut akan melekat sangat kuat pada
mudanya untuk menjalankan kehidupan dan masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui
untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan perjalanan waktu yang panjang, sepanjang
efisien (Azra, 2002). Pendidikan adalah suatu keberadaan masyarakat tersebut (Raharjo, 2010).
proses di mana suatu bangsa atau Negara Tulisan ini bermaksud mengetuk hati
membina dan mengembangkan kesadaran diri di masyarakat Kalimantan Selatan, bahwa kearifan
antara individu-individu. Jadi, pendidikan pada budaya lokal berperan dalam pendidikan karakter
dasarnya merupakan upaya peningkatan bangsa. Berikut ini merupakan beberapa kearifan
kemampuan sumber daya manusia supaya dapat lokal yang berkembang dalam kehidupan bangsa.
menjadi manusia yang mandiri serta dapat Kalimantan Selatan: Kayuh baimbai
berkonstribusi terhadap masyarakat dan (bekerjasama), Gawi sabumi (gotong royong),
bangsanya. Basusun Sirih (keutuhan), Menyisir sisi tapih
Karakter merupakan standar batin yang (introspeksi). Makna dari Kayuh Baimbai
terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas (bekerjasama) mencirikan bahwa masyarakat
diri. Karakter diri dilandasi nilai-nilai serta cara Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan tidak
berpikir berlandaskan nilai-nilai tersebut dan terlepas dari kehidupan sosial, antara individu
terwujud dalam perilaku. Beberapa bentuk karakter saling membutuhkan satu sama lain. Gawi
yang harus ada dalam setiap individu bangsa sabumi (gotong royong) menunjukan bahwa
Indonesia, di antaranya adalah: cinta kepada Allah sikap toleransi dalam membantu pekerjaan yang
dan alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, dilakukan bersama-sama. Basusun sirih (utuhan)
disiplin, mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih landasan bahwa masyarakat lokal Kalimantan
sayang, peduli dan kerja sama, percaya diri, kreatif, Selatan sangat mencintai perdamai antar umat,
kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan maupun antar suku walaupun berbeda suku.
kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, Menyisir sisi tapih (intropeksi) saling
cinta damai dan persatuan (McCain, 2009). Proses mengintropeksi diri ketika ada perselisihan antar
pendidikan yang profesional dapat membentuk individu maupun kelompok.
karakter peserta didik. Karakter dapat dimiliki Banyak hal yang perlu dipelajari dalam
apabila kita memiliki kearifan lokal di Kalimantan Selatan yang sangat
integritas (Fajarini, 2014). berguna untuk pendidikan karakter anak bangsa
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan terutama putra putri daerah Kalimantan Selatan.
ilmu pengetahuan serta berbagai strategi Budaya pariwisata sebagai salah satu keunikan
464 RENI YUNIDA
dari kearifan lokal budaya bangsa khas daerah Banjarmasin sehingga mengakibatkan terjadinya
Kalimantan Selatan yaitu pesona pasar terapung proses asimilasi dan akulturasi budaya
apabila dilihat dari sisi budayanya dapat di didalamnya, baik dengan budaya suku lain
kembangkan dalam pendidikan karakter. Kota maupun budaya pop yang dibawa oleh media
Banjarmasin, ibu kota Propinsi Kalimantan informasi modern yang begitu cepat, ringkas dan
Selatan, dikenal orang dengan julukan ―Kota tanpa batas. Sehingga yang muncul ke
Seribu Sungai‖ karena memang banyak sungai permukaan sekarang ini bukan lagi budaya
yang membelah kota Banjarmasin, dari yang banjar secara utuh, tapi budaya baru sebagai
kecil sampai yang besar. bentuk kompromi dari proses asimilasi dan
Konon, kalau dilihat dari udara, Kota akulturasi lintas budaya.
Banjarmasin lebih mirip gugusan pulau-pulau Fenomena terdegradasinya bahasa daerah
kecil yang disatukan oleh liukan sungai sungai termasuk bahasa Banjar akhir-akhir ini. Sebagai
yang membelahnya. Keberadaan sungai-sungai bukti awal anak-anak usia sekolah yang sebagian
di kota Banjarmasin menjadikan kota yang besar lahir dan besar di Kota Banjarmasin lebih
posisinya 60 cm dibawah permukaan laut ini memilih Bahasa Indonesia dan bahasa inggris
sebagai kota yang sangat kental budaya sebagai Bahasa Ibu dan pergaulan sehari-hari
perairannya. Hampir seluruh denyut nadi daripada Bahasa Banjar. Secara umum, alasan
kehidupan masyarakatnya tidak bisa dipisahkan utamanya adalah lingkungan sosial Kota
dengan air dan sungai. Pasar terapung sebagai Banjarmasin yang semakin heterogen. Situasi ini
salah satu ikon pariwisata di Banjarmasin diperparah oleh kenyataan bahwa setting
merupakan salah satu bukti nyata produk budaya kurikulum dunia pendidikan kita masih belum bisa
perairan, dimana tempat bertemunya penjual dan mendukung eksistensi bahasa daerah secara
pembeli yang lazimnya di atas daratan, di Pasar proporsinal. Buktinya, kurikulum pendidikan kita
Terapung tempatnya di atas sungai. masih terlihat berat sebelah. Pelajaran bahasa
Pesona seribu sungai dan pasar terapung, Kota asing masih menjadi prioritas utama daripada
Banjarmasin sebenarnya masih mempunyai bahasa daerah. Faktanya, di Kota Banjarmasin
banyak aset yang ―layak jual‖ ke publik, baik tidak semua sekolah dasar atau yang setingkat
berupa alam lingkungan, sejarah, kuliner juga mengajarkan muatan lokal berupa pelajaran
seni dan budaya. Salah satu produk budaya Kota bahasa Banjar.
Banjarmasin adalah Bahasa Banjar, bahasa ibu Mengutip pepatah Jawa witing tresno jalaran
dari Suku Banjar penduduk asli Kalimantan soko kulino, bagaimana anak-anak kita dan
Selatan. Bahasa Banjar seperti halnya bahasa generasi mendatang bisa mengenali apalagi
daerah lainnya di Indonesia, nasibnya mencintai dan melestarikan bahasa daerahnya
berbanding lurus dengan produk budaya yang masing-masing kalau kulino atau sering
berupa kesenian tradisional, keduanya sama- bersentuhan saja tidak pernah ? Diposisi ini,
sama terancam punah.tergusur oleh serangkaian peran lingkungan dan keluarga juga sangat
budaya baru yang lebih nge-pop dan up to date. diperlukan sebagai katalisator terpenting dalam
Kota besar seperti Banjarmasin, dari waktu- penanaman pembiasaan berbahasa daerah
kewaktu penutur bahasa Banjar semakin dalam alam bawah sadar anak-anak kita yang
berkurang dan otomatis berbanding lurus dengan masih mudah untuk dibentuk, karena lingkunan
intensitas penuturannya/pengucapannya dan keluarga adalah ruang paling intensif dan
dilapangan. Kondisi ini memang sulit terelakkan efektif bagi semua anggota keluarga untuk
seiring semakin terbukanya akses komunikasi melakukan pembiasaan komunikasi verbal
dan interaksi sosial di masyarakat Kota memakai bahasa daerah.

RENI YUNIDA 465


Bangsa ini perlu menjadikan semboyan karakter-karakter yang sangat baik untuk dimiliki
“kayuh baimbai, waja sampai kaputing” generasi penerus bangsa agara budaya
sebagai tagline motivasi untuk menyelamatkan kearifaan lokal di Kalimantan Seatan tidak atau
nasib berbagai bahasa daerah di Indonesia. goyah seiring dengan perkembangan zaman.
Pepatah atau semboyan diatas sangat familiar bagi
masyarakat Kota Banjarmasin dan Kalimantan III. KESIMPULAN
Selatan. Selain tersemat dalam lambang resmi
Kearifan lokal warisan masa lalu yang
daerah, keduanya merupakan roh dari perjalanan
berasal dari leluhur, yang tidak hanya terdapat
panjang perjuangan masyarakat Kota Banjarmasin
dalam sastra tradisional (sastra lisan penuturnya,
dan Kalimantan Selatan dalam membentuk tatanan
tetapi terdapat dalam berbagai pandangan hidup,
kehidupan yang bermartabat dan berbudaya luhur.
kesehatan, dan arsitektur. Dalam dialektika hidup-
Makna literal dari “kayuh baimbai” adalah kayuh
mati (sesuatu yang hidup akan mati), tanpa
(sampan) bersama-sama/berbarengan. Ungkapan
pelestarian dan revitalisasi, kearifan lokal pun suatu
semboyan ini merupakan pengejawantahan dari
saat akan mati. Bisa jadi, nasib kearifan lokal mirip
harmoni yang tercipta dalam aktifitas mendayung
pusaka warisan leluhur, yang setelah sekian
perahu di sungai sebagai bagian dari budaya
generasi akan lapuk dimakan rayap. Sekarang pun
perairan darat, identitas masyarakat Kota
tanda pelapukan kearifan lokal makin kuat terbaca.
Banjarmasin dan suku Banjar secara umum.
Kearifan lokal sering kali terkalahkan oleh sikap
Sedangkan “waja sampai kaputing” artinya,
masyarakat yang makin pragmatis, yang akhirnya
(benda yang terbuat dari) baja dari pangkal sampai
lebih berpihak pada tekanan dan kebutuhan
ujung. Diadopsi dari semboyan “haram manyarah
ekonomi. Pendidikan karakter melalui peranan
lawan walanda, waja sampai kaputing” milik
kearifan lokal di Kalimantan Selatan Kota
Pangeran Antasari, (Pahlawan Nasional dari
Banjarmasin dapat di implimentasikan agar tidak
Kalimantan Selatan) dalam perang Banjar melawan
terjadi kepunahan dalam masyarakat yang
kolonial Belanda tahun 1859-1905. Secara umum
berbudaya ramah tamah, sopan santun, giat
makna filosofis dari “kayuh baimbai, waja sampai
bekerja, serta rasa toleransi yang baik antar
kaputing” adalah mari berasama-sama, bekerja
sesama. Dengan karakter yang baik menjadikan
keras pantang menyerah sampai titik darah
kemajuan pesat di Kalimantan Selatan dalam
penghabisan. Menjadi identitas masyarakat di
menjaga harkat martabat budaya bangsa akan
Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin, penjaga
tetap terjaga. Pendidikan karakter melalui kearifan
harkat dan martabat kita sebagai sebuah entitas
lokal dapat diselipkan untuk generasi muda
yang beradab dan berbudaya tinggi.
khususnya tingkat pelajar melalui mata pelajaran
muatan lokal agar generasi muda mengenal
Pendidikan karakter melalui peranan kearifan kearifan lokal budaya khas Kalimantan Selatan
lokal di Kalimantan Selatan menjadikan pelajar, sebagai salah satu budaya bangsa. Dan untuk
maupun masyarakat umum hendaknya lebih masyarakat umum agar lebih menanamkan
menghargai budaya yang dimiliki dengan pendidikan karakter dengan melihat budaya
melestarikan seni maupun budaya serta sebagai acuan kepribadian diri yang jauh lebih baik
berprilaku dan bersikap sebagaimana yang telah .
disemboyankan dalam kearifan lokal sebagai
budaya bangsa. Sikap yang ramah tamah, saling
membantu dalam pekerjaan yang berdampak
positif, saling menghargai antar masyarakat, dan
bekerja keras pantang menyerah merupakan
466 RENI YUNIDA
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, 2002. Paradigma Baru Pendidikan
Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta.
Budi Raharjo, 2010. Sabar ―Pendidikan Karakter
Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia‖,
dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol.16, No 3.
McCain & Mark Salter, 2009. Karakter-Karakter yang
Menggugah Dunia. Terj. T.Hermaya, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rahyono. F.X, 2009. Kearifan Budaya dalam Kata.
Wedatama Widyasastra.
Ulfah Fajarini, 2014. Peran Kearifan Lokal Dalam
Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika: Vol. 1, No. 2
Des 2014. Jakarta.

RENI YUNIDA 467


468 RENI YUNIDA
MENUMBUHKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM
PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI UNTUK MENANAMKAN
JIWA NASIONALISME DI SMKN 2 BANJARMASIN
Ricca Parinda
riccaparinda12@gmail.com

ABSTRACT
Local knowledge is an element part of the tradition-culture of a nation, which appears to be the parts that are placed
on the physical order of the building (architecture) and district (urban) geography kenusantaraan a nation. the values
of local wisdom for generations have been taught by our parents to us as children. Culture of mutual cooperation,
mutual respect is a small example of local wisdom. Anthropology is a science that examines the culture and its
elements in a society, the anthropological study is expected to provide an understanding of the culture, so grow the
value of local knowledge and instill the spirit of nationalism against the culture.The method used in this research is
qualitative method, the data source used in the form of primary and secondary data, informants selected by purposive
sampling. The research instrument is the researchers themselves to use the interview, record, and the camera as a
means of documentation. The data collection is done by observation, interview and documentation. Mechanical
analysis using qualitative analysis with measures of data reduction, data presentation and conclusion.
Kata kunci: Kearifan Lokal, Antropologi, Jiwa Nasionalisme.

I. PENDAHULUAN masyarakat menimbulkan beberapa dampak,


Perkembangan zaman pada masa kemasa salah satunya bisa mengeser nilai kebudayaan
selalu mengalami perkembangan, masyarakat yang ada di dalam masyarakat tersebut dan
secara tidak langsung mengikuti perkembangan digantikan dengan kebudayaan baru.
tersebut, perkembangan zaman disebabkan oleh Berkembangnya kebudayaan secara tidak
beberapa faktor salah satunya pengaruh langsung dapat membawa masyarakatnya ke
kebudayaan baru yang masuk di dalam arah yang lebih maju dan modern, tetapi juga
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa membawa dampak negatif seperti
banyak menjumpai hal-hal yang menunjukan kehilangan kebudayaan asli yang ada di dalam
adanya perkembangan dan perubahan kebudayaan masyarakat. Sekedar ilustrasi untuk memperjelas
meliputi beberapa aspek yang ada di dalam konflik semacam itu adalah perdebatan antara
masyarakat seperti : berbagai segi seperti tokoh-tokoh cendikiawan yang terjadi pada tahun
peralatan, ilmu pengetahuan, kesenian, pranata 1930 mengenai budaya bangsanya sendiri.
yang ada di dalam masyarakat dan lain Tokoh cendikiawan itu antara lain Sutan Takdir
sebagainya. Perkembangan yang terjadi di dalam Alisyahbana, Soetomo, Ki Hadjar Dewantara,

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran Antropologi SMKN 2 Banjarmasin.

Rahmiaty 469
Sanusi Pane dan lain-lain. Bagi Sutan Takdir, Definisi kearifan lokal secara bebas dapat
budaya indonesia lama bersifat statis, diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di
terkebelakang dan ketinggalan. Ia menghendaki dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk
agar kita berkiblat ke Barat (Eropa dan Amerika) mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah
yang memiliki kebudayaan dinamis dan modern, maka kita harus bisa memahami nilai-nilai
seraya meninggalkan budayanya sendiri. budaya yang baik yang ada di dalam wilayah
Sedangkan Soetomo dan kawan-kawan tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai
berpendapat bahwa bagaimanapun kita jangan kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun
sampai tercabut dari akar-akar budaya kita sendiri, temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku
karena didalamnya terdapat nilai-nilai yang perlu anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling
diperhatikan. Untuk menumbuhkan kembali menghormati dan tepa salira merupakan contoh
kebudayaan yang sudah mulai tergeser dengan kecil dari kearifan lokal.
budaya baru, maka sangat perlu menumbuhkan Pengertian kearifan lokal menurut para ahli
kembali kearifan lokal yang sudah ditinggalkan menyatakan:
karena banyaknya kebudayaan baru yang muncul
Definisi kearifan lokal adalah segala bentuk
dalam masyarakat.
kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai
kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan
II. PEMBAHASAN senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam
2.1 Kearifan Lokal kurun waktu yang cukup lama ( secara turun
menurun) oleh sekelompok orang dalam
Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal
lingkungan atau wilayah tertentu yang menjadi
merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya
tempat tinggal mereka. Hal tersebut dapat
masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi
terwujud dalam beberapa bentuk seperti:
bagian-bagian yang ditempatkan pada tatanan
fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan Pola pikir masyarakat yang berbudi
pekerti baik
(perkotaan) dalam geografi kenusantaraan
sebuah bangsa. Dari penjelasan beliau dapat Perasaan mendalam terhadap tanah
kelahiran
dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah
penerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam Bentuk perangai/tabiat masyarakat
kebanyakan pada daerah tertentu yang
artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan lokal
akan tetap melekat dan dibawa saat
adalah proses sebelum implementasi tradisi berbaur dengan kelompok masyarakat/
pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam untuk lingkungan yang berbeda
mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana Filosofi hidup masyarakat tertentu yang
‗membaca‘ potensi alam dan menuliskannya mendarah daging dan tetap melekat
kembali sebagai tradisi yang diterima secara uni- meski telah lama hidup di perantauan
versal oleh masyarakat, khususnya dalam Keinginan besar untuk tetap menjalankan
berarsitektur. Nilai tradisi untuk menselaraskan adat/tradisi yang telah lama diikuti secara
kehidupan manusia dengan cara menghargai, turun menurun.
memelihara dan melestarikan alam lingkungan. Kearifan lokal tumbuh dan menjadi bagian
Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Di mana
penyempurnaan arti dan saling mendukung, beberapa hal akan berperan penting dalam
yang intinya adalah memahami bakat dan perkembangannya, diantaranya: Bahasa, agama,
potensi alam tempatnya hidup dan kesenian, taraf pendidikan masyarakat,
diwujudkannya sebagai tradisi. perkembangan teknologi dan yang lainnya.
470 Rahmiaty
Dalam kamus Inggris Indonesia John M. berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-
Echols dan Hassan Shadily, maka pengertian hentinya.
keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan Antropologi merupakan salah satu cabang
(wisdom) dan lokal (local). Local yang berarti ilmu sosial yang mempelajari budaya
setempat, sementara wisdom sama dengan masyarakat. Antropologi juga mempelajari
kebijaksanaan. Dengan demikian maka dapat manusia sebagai mahluk biologis sekaligus
dipahami, bahwa pengertian kearifan lokal mahluk social. Ilmu ini lahir atau muncul dari
merupakan gagasan-gagasan atau nilai-nilai, keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-
pandangan-padangan setempat atau (lokal) yang ciri fisik, adat istiadat, dan budaya yang berada di
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik eropa. Antropologi mirip sosiologi apabila
yang tertanam dan diikuti oleh anggota antropologi lebih memusatkan pada penduduk
masyarakatnya. yang merupakan masyarakat tunggal, dalam arti
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal kesatuan masyarakat yang tinggal di daerh yang
masyarakat (local wisdom) sudah ada di dalam sama, sosiologi lebih menitik beratkan pada
kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu masyarakat dan kehidupan sosialnya.
mulai dari zaman pra-sejarah hingga saat ini, Ruang Lingkup Antropologi
kearifan lingkungan merupakan perilaku positif
Secara khusus antropologi terbagi kadalam
manusia dalam berhubungan dengan alam dan lima subilmu yang mempelajari:
lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari
1 Masalah asal dan perkembangan
nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek manusia atau evolusinya secara biologis.
moyang atau budaya setempat (Wietoler, 2007),
Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik
yang terbangun secara alamiah dalam suatu manusia.
komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan
Masalah terjadinya perkembangan dan
lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang persebaran aneka ragam kebudayaaan
menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan manusia.
akan berkembang secara turun-temurun, secara 4 Masalah asal perkembangan dan
umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai persebaran aneka ragam bahasa yang
sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, diucapkan diseluruh dunia.
yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku Masalah mengenai asas-asas dari
bangsa yang tinggal di daerah itu. Dalam masyarakat dan kebudayaan manusia
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan oleh dari aneka ragam suku bangsa yang
adanya kemajuan teknologi membuat orang lupa tersebar diseluruh dunia masa kini.
akan pentingnya tradisi atau kebudayaan Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji
masyarakat dalam mengelola lingkungan, seringkali keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam
budaya lokal dianggap sesuatu yang sudah suatu masyarakat, ada 7 unsur kebudayaan
ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga menurut koentjaraningrat yaitu :
perencanaan pembangunan seringkali tidak Bahasa
melibatkan masyarakat. Sistem Pengetahuan
2.2 Antropologi Organisasi Sosial
Antropologi berasal dari kata yunani Perlatan dan Teknologi
antropos, yang berarti ―manusia atau orang‖, dan Sistem Ekonomi
logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, antropologi Sistem Religi
merupakan disiplin yang mempelajari manusia Kesenian

Rahmiaty 471
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang unsur kebudayaan yang paling mudah berubah
dirangkai oleh selat, dan keadaangeogafisnya yaitu peralatan dan teknologi masyarakat tersebut.
tidak merata. Faktor geografis suatu daerah Sifat Kebudayaan
sangat berpengaruh pada jaringan komunikasi
Kehidupan bersama yang ditandai dengan
dan transportasi antar daerah maupun pulau.
ketenteraman, kenyamanan dan keteraturan
Khususnya di daerah yang dikelilingi hutan
merupakan cita-cita yang diidamkan oleh setiap
belantara dan pegunungan yang tinggi akan
masyarakat, kondisi seperti itu biasanya akan
menghambat proses informasi, sehingga akan
terwujud jika lembaga-lembaga kemasyarakatan
berpengaruh pada pengetahuan penduduk di
inti benar-benar melaksanakan fungisnya dengan
sekitar. Selain faktor geografisnya, di masing-
baik. Dalam kondisi seperti ini, individu secara
masing daerah memiliki berbagai macam suku
psikologis merasakan adanya suatu ketentraman
bangsa, adat istiadat, sistem nilai, budaya yang
karena tidak ada pertentangan dalam norma-
berbeda.
norma dan nilai, keinginan manusia baik sebagai
Misalnya kebutuhan akan makan. Makan individu maupun sebagai anggota masyarakat
adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam serta keinginan masyarakat sendiri untuk hidup
kebudayaan. Tetapi bagaimana kebutuhan itu tenang, tentram dan damai adalah sesuatu yang
dipenuhi; apa yang dimakan, bagaimana cara wajar.
memakan adalah bagian dari kebudayaan.
Manusia dan masyarakat pada umumnya
Kebudayaan yang berbeda dari kelompok-
berusaha untuk memelihara harmoni. Keinginan
kelompoknya menyebabkan manusia melakukan
seperti itu mengakibatkan manusia dan
kegiatan dasar itu dengan cara yang berbeda.
masyarakat cenderung memelihara dan
Contohnya adalah cara makan yang berlaku mempertahankan budaya yang sedang berlaku
sekarang. Pada masa dulu orang makan hanya dalam masyarakat
dengan menggunakan tangannya saja, langsung
Kebudayaan Cenderung Bertahan
menyuapkan makanan kedalam mulutnya, tetapi
cara tersebut perlahan lahan berubah, manusia Budaya cenderung untuk bertahan jika
mulai menggunakan alat yang sederhana dari kayu masyarakat pendukungnya menganggap bahwa
untuk menyendok dan menyuapkan makanannya kebudayaan yang ada masih cocok atau masih
dan sekarang alat tersebut dibuat dari almunium. dapat memenuhi kebutuhannya. Ada beberapa
Begitu juga tempat dimana manusia itu makan. golongan yang cenderung untuk
Dulu manusia makan disembarang tempat, tetapi mempertahankan budaya adalah:
sekarang ada tempat-tempat khusus dimana a. Golongan masyarakat yang telah
makanan itu dimakan. Hal ini semua terjadi karena mempunyai kedudukan mapan, baik
manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu
secara ekonomis, sosial maupun politis.
yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau b. Golongan orang tua
lingkungan disekitarnya yang dianggap baik dan c. Golongan yang kurang atau jarang
berguna dalam hidupnya. Proses perubahan tata mengadakan hubungan dengan orang-
cara makan tersebut merupakan terjadi dari proses
orang di luar lingkungan masyarakat.
belajar sehingga menghasilkan perubahan perilaku Kebudayaan Selalu Berkembang
yang dinilai baik dan berkembang sesuai dengan (Cenderung Berubah)
perkembangan teknologi dan pendidikan. Disamping menghendaki hidup tentram dan
Masuknya pengaruh kebudayaan dari luar damai, manusia baik sebagai individu maupun
mengakibatkan perubahan dari beberapa aspek, sebagai masyarakat mempunyai sifat tidak puas
dengan apa yang telah ada. Mereka berusaha
472 Rahmiaty
memperbaiki kehidupannya, baik jasmaniah Menurut Otto Bauar:
maupun rohaniah. Singkatnya berusaha untuk Nasionalisme adalah suatu persatuan
meningkatkan kualitas hidupnya, itulah sebabnya perangaiatau karakter yang timbul karena
manusia, masyarakat dan kebudayaan perasaan senasib.
cenderung mengalami perubahan dengan situasi Menurut Hans Kohn:
baru. Kebudayaan berfungsi untuk membantu
Nasionalisme secara fundamental timbul
mencukupi kebutuhan manusia. Secara
dariadanya National Counciousness. Dengan
sederhana kebutuhan manusia yang pal-ing
perkataan lain nasionalismeadalah formalisasi
mendasar adalah pangan, sandang dan papan,
(bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran
pada tahap awal yang diutamakan tentulah
nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mendasar itu
tanpa mengutamakan kualitas. Apabila itu sudah Menurut L. Stoddard:
tercapai barulah memikirkan kebutuhan- Nasionalisme adalah suatu kepercayaan
kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak yangdimiliki oleh sebagian terbesar individu di
terbayangkan. Kualitas budayanya pun mana mereka menyatakanrasa kebangsaan
diusahakan meningkat. Hasil budaya lama yang sebagai perasaan memiliki secara bersama di
semula dianggap sudah memadai untuk dalamsuatu bangsa.
memenuhi kebutuhannya, dianggap usang atau Menurut Louis Sneyder:
ketinggalan, hasil-hasil budaya baru, baik berupa
Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan
kebendaan maupun bukan benda (seperti
faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan
pranata-pranata) diciptakan, budaya lama yang intelektual.
telah ada perlu diperbaiki, diperbaharui atau
disempurnakan. Bahkan apabila mungkin diganti Nasionalisme dalam arti semangat
dengan budaya baru yang lebih sesuai dengan kebangsaan karena kesamaan kultur artinya
tuntutan kebutuhan masyarakat. pada persamaan-persamaan kultur yang utama
sepertikesamaan darah atau keturunan, suku
2.3 Nasionalisme
bangsa, daerah tempat tinggal,kepercayaan dan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama, bahasa dan kebudayaan. Pada
(Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme pertumbuhan awal nasionalisme, dapat dikatakan
didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam sebagai sebuah situasi kejiwaan berupakesetiaan
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual seseorang secara total diabdikan secara
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan langsung kepada negara.Ikatan nasionalisme
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya
dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat mulaimerosot. Ikatan ini terjadi saat manusia
kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
sebagai satu paham yang menciptakan dan tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu,
mempertahankan kedaulatan sebuah negara naluri mempertahankan diri sangat berperan dan
(dalam bahasa Inggris ―nation‖) dengan mendorong mereka untuk mempertahankan diri
mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai sangat berperan dan mendorong mereka untuk
ikatan barsama dalam satu kelompok. Ada mempertahankan negerinya, tempatnya hidup
beberapa pendapat dari beberapa tokoh yaitu: dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal
tumbuhnya ikatan nasionalisme, yang
Menurut Ernest Renan: notabenelemah dan bermutu renda
Nasionalisme adalah kehendak untuk 2.4 Jiwa Nasionalisme
bersatudan bernegara.
Rahmiaty 473
Penanaman jiwa nasionalisme perlu primodialisme pascakrisis. Suatu sikap yang
dilakukan disekolah, hal ini dikarenakan bahwa sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan
sekolah merupakan tempat pendidikan dan sebagian besar anggota dan kelompok
pembentukan jiwa serta semangat bagi generasi masyarakat bahwa kesepakatan bersama yang
muda yang akan menentukan masa depan mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan
bangsa Indonesia di masa yang akan datang. perikemanusiaan dan musyawarah kerap hanya
Selain itu, sejumlah besar generasi muda menjadi wacana belaka. Bukan hal yang aneh
penerus bangsa Indonesia masih berstatus jika semangat solidaritas dan kebersamaan pun
sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila terasa semakin tenggelam sejak beberapa
sekolah mampu memberikan pendidikan dekade terakhir, boleh jadi penyebab dari
nasionalisme penguatan karakter bangsa Indo- memudarnya rasa nasionalisme ini juga
nesia maka akan selamatlah di masa yang akan disebebkan oleh karena paradigma tentang
datang. Penanaman jiwa nasionalisme bangsa bangsa dan nasionalisme yang kita anut berjalan
bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indone- di tempat. Maka dari itu upaya untuk
sia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan menumbuhkan kembali jiwanasionalisme pada
bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang generasi muda bangsa ini tidak hanya menjadi
kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam tanggung jawab pemerintah sebagai
rangka membentuk dan menumbuhkan rasa penyelenggara negara namun juga
nasionalisme bangsa bagi pelajar dan membutuhkan peran aktif masyarakat.
mahasiswa diperlukan suatu sarana yang dapat Peran Keluaga
melengkapi penyelenggaraan pendidikan di a) Memberikan pengawasan
sekolah. Sajian informasi berupa materi yang yang
menarik dan relevan dengan semangat menyeluruh kepada anak
kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu terhadaplingkungan sekitar dan
dikembangkan dengan tepat. memastikan anak tumbuh dalam
lingkunganyang baik.
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa Selalu menggunakan produk dalam
negeri dan merasa bangga dalam
pendidikan nasional berfungsi untuk menggunakannya.
mengembangkan dan membentuk watak serta Memberikan contoh atau tauladan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam tentang rasa kecintaan dan
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, penghormatan pada bangsa misalnya
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta dengan menunjukkan para pahlawan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan pendahulu yang telah merebut
bertaqwa kepada Yuhan Yang Maha Esa, kemerdekaan
berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Peran Pendidikan
mandiri dan menjadi warga negara yang a) Memberikan pelajaran tentang
demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dan juga bela Negara.
2.5 Upaya Upaya Untuk Menumbuhkan
Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Bangsa Menanamkan sikap cinta tanah air dan
menghormati jasa pahlawan dengan
Rapuhnya rasa kebanggaan bagi bangsa mengadakan upacara setiap Hari Senin
selama beberapa tahun belakangan ini dengan penuh khitmad.
sesungguhnya disulut oelh menguatnya
Memberikan pendidikan moral, sehingga
sentimenkedaerahan dan semangat para pemuda tidak mudahmenyerap hal-
hal negatif yang dapat mengancam
474 Rahmiaty
ketahanannasional. Dengan cara ini Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di
diharapkan para pemuda tidak kalangan pemuda dibutuhkan peran aktif semua
mudahterpengaruh dengan berbagai hal lapisan masyarakat.tidak hanya pemerintah tetapi
yang dapat menghancurkan bangsa.
juga lingkungan keluarga dan pendidikan.
Peran Pemerintah Memudarnya rasa nasionalisme dapat
Menggalakan berbagai kegiatan yang mengancam dan menghancurkan bangsa Indo-
dapat meningkatkan rasa nasionalisme nesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional
seperti seminar dan pameran akan menjadilemah dan dapat dengan mudah
kebudayaan.
ditembus oleh pihak luar. Pemerintah dapat
Mewajibkan pemakaian batik kepada menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi
pegawai negeri sipil setia Hari Jum‘at.
muda bangsa melalui sistem pendidikan yang
Hal ini dilakukan karena batik merupakan
sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang membentuk karakter generasimuda.Sehinga
diharapkan dengan kebijakan tersebut kepribadian dan citra diri bangsa menjadi
dapat meningkatkan rasa nasionalisme kekuatan etos,semangat etik dan moral yang
dan patrotisme bangsa. dapat membantu bagi kemajuan bangsa inidi
Lebih mendengarkan dan menghargai masa depan. Penanaman jiwa nasionalisme
aspirasi pemuda untuk membangun In- serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh
donesia agar lebih baik lagi pelajar dan mahasiswa di indonesia akan
PENUTUP memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
3.1 Kesimpulan dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan
kokoh serta berkepribadian.
Dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai
3.2 Saran
kearifan lokal melalui pembelajaran antropologi
diharapkan dapat menumbuhkan semangat Dari hasil pembahasan yang telah penulis
nasionalisme di kalangan remaja yaitu siswa, bahas, untuk menumbuhkan nilai-nilai kearifan
perkembangan kebudayaan yang ada di tengah- lokal dalam suatu masyakat, pada tahap pertama
tengah masyarakat merupakan salah satu diperlukan peran keluarga dalam menumbuhkan
penyebab hilangnya nilai-nilai kearifan lokal yang pemahaman akan kebudayaan yang ada di
ada di dalam masyarakat, dengan mempelajari dalam masyarakat, setelah peran keluarga
antropologi siswa diharapkan dapat mengetahui sekolah juga memiliki peran yang sangat penting
unsur kebudayaan, sifat kebudayaan dan dalam memperkenalkan kearifan lokal yang ada
keanekaragaman kebudayaan pada masa lalu di masyarakat melalui pembelajaran antropologi
yang masih ada maupun yang sudah lama hilang dan juga ilmu-ilmu lainnya, antropologi
karena faktor-faktor tertentu, siswa diperkenalkan merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan
kembali akan budaya yang dibawa oleh nenek masyarakat yang mencakup beberapa unsur
moyang dahulu sehingga diharapkan dapat seperti : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi
menumbuhkan kembali kebudayaan yang sudah sosial, peralatan dan teknologi, sistem ekonomi,
lama dilupakan. Penyebab memudarnya rasa sistem religi dan kesenian. Dengan
nasionalisme dan patriotisme memperkenalkan beberapa kebudayaan beserta
pemudadikarenakan oleh faktor internal dan unsur-unsurnya diharapkan siswa dapat lebih
eksternal. Faktor internal seperti kekecewaan memahami dan mengenal kebudayaan yang ada
pemuda terhadap kinerja pemerintah, sedangkan di tempat tinggalnya baik yang masih ada
faktor eksternal seperti arus globalisasi yang maupun yang sudah hilang.
membawa pengaruh negatif.

Rahmiaty 475
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, Irwan. 2010. Nasionalisme dan Patriotisme di
Indonesia.
Diekdjetkid.co.cc/2010/10/nasionalisme dan patriotisme.
Diakses pada 20 mei 2013.
Marcellia. 2012. Pudarnya Rasa Nasionalisme Pemuda.
http//pmarcellia. Blogspot.com/2012/03/ pudarnya-
rasa-nasionalisme-pemuda.html. Diakses pada 21
Mei 2013.
Nelfuad, S. Sos. 2013. Antropologi. Depok: Tim.
http://naninorhandayani.blogspot.com/2011/05/
pengertian-kearifan-lokal.html
http://interesthin.blogspot.com/2013/01/apa-itu-kearifan-
lokal.html

476 Rahmiaty
UPACARA ADAT TIWAH DALAM KONTEKS NILAI-NILAI
KEBANGSAAN
Ridwan Sidiq
ridwansidiq37@gmail.com

ABSTRACT
The traditional ceremony Tiwah a funeral ceremony conducted among Dayak Ngaju located in Central
Kalimantan, with the aim to deliver spirits to the land of the spirits. Country is this in any other religion can be
equated with the term heaven. In Kaharingan confidence, if ceremonies Tiwah not implemented then the spirits
of people who have died will be unable to reach the land of paradise in question. Actually Tiwah ceremonies is a
continuation of the usual funeral rites. Tiwah conducted based on the results of a family gathering, whether after
completion of harvest or any other time better. There is also the timing of execution of ceremonies Tiwah through
dreams or instructions in accordance with urination family. Based Tiwah relation with the national values are in
this ceremony regardless of where we looked at either from the standpoint of religious or cultural heritage, Tiwah
have an element of nationalism in Pancasila. (1) values of divinity (2) the value of humanity (3) the value of unity
(4) the value of citizenship and (4) the value of justice. Obviously this is very related to how the traditional
ceremony Tiwah in Values Nationality and Pancasila as the state form of the cultural diversity of the region.
Keywords: Tiwah, Values Nationality, Pancasila

I. PENDAHULUAN Suku-suku yang ada di Kalimantan


Indonesia mempunyai beraneka ragam merupakan suku yang terkenal dengan budaya
budaya suku bangsa yang tersebar dari sabang lisannya yang masih terjaga. Contohnya saja
sampai merauke. Terdapat lebih dari 300 dalam suku dayak terkenal legenda bahwa nenek
kelompok etnik atau tepatnya 1340 suku bangsa moyang mereka awalnya berasal dari negeri
menurut sensus BPS Tahun 2010 yang ada di Cina. Sementara orang-orang dayak lainnya
Indonesia. Jika kita lihat peta Negara Indonesia, mempunyai cerita bahwa mereka adalah
pulau Kalimantan merupakan pulau yang paling keturunan dari p0ara dewa, dan itu semua adalah
besar dan paling mencolok diantara pulau-pulau salah satu bentuk keberagaman budaya di Indo-
lainnya. Pulau ni terdiri atas 3 negara, yaitu Indo- nesia.
nesia, Malaysia, dan Bruney Kebudayaan tidak akan pernah lepas dari
Darusalam.banyaknya sungai yang ada di setiap tanah yang ada di Indonesia, termasuk pulau
kalimantan membuatnya mendapatkan julukan yang terkenal dengan hutan hujan tropisnya yaitu
sebagai pulau seribu sungai. salah satunya adalah suku dayak. Ragam

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Ridwan Sidiq 477


suku budaya suku dayak sangatlah banyak, karena upacara Tiwah itu sendiri dilakukan
mulai dari rumah adat, tarian, senjata khas, secara tradisional, tanpa ada suatu pedoman
bahkan adat istiadat. tertulis. Kendatipun terdapat perbedaan antara
Kalimantan tengah secara khusus, suku masing-masing daerah namun tujuannya tetap
dayak memiliki tradisi yang kuat akan leluhurnya. sama, yaitu untuk mengantar para arwah orang
Upacara adat tiwah adalah salah satu bentuk yang telah meninggal ke ―surga‖ dimaksud.
budaya leluhur yang saat ini masih ada. Namun, Upacara Tiwah merupakan bagian dari
seiring majunya zaman dan teknologi, sedikit kepercayaan suku Dayak Ngaju, khususnya
demi sedikit masyarakat mulai meninggalkan masyarakat yang masih menganut agama Hindu
sebuah tradisi. Generasi muda mulai bersifat Kaharingan atau agama ―Helo‖ (dibaca : ―Helu‖).
apatis terhadap budayanya sendiri dan lebih Pelaksanaan Upacara Tiwah selalu
bersifat kebarat-baratan. Apabila hal ini terus dilakukan secara tradisional, tanpa adanya suatu
menerus dibiarkan, bias jadi budaya yang pedoman yang baku atau tertulis. Hal ini
kitamiliki lambat laun akan hilang oleh zaman mengakibatkan tata cara pelaksanaannya antara
dan hanya menjadi sebuah cerita di generasi satu tempat dengan tempat yang lain memiliki
selanjutnya. versi yang berbeda-beda. Perbedaan masing-
masing daerah tidak pernah dipermasalahkan,
II. KAJIAN PUSTAKA karena hakekat upacara Tiwah selalu sama,
2.1 Riwayat Pelaksanaan Upacara Tiwah yaitu mengantar para arwah ke negeri yang kekal
yakni surga.
Upacara pesta Tiwah adalah suatu upacara
kematian yang dilakukan di kalangan suku Dayak Mengenai riwayat munculnya pelaksanaan
upacara Tiwah di kalangan masyarakat Dayak
Ngaju yang berada di daerah Kalimantan
Ngaju hingga saat ini belum dapat diketahui
Tengah, dengan tujuan untuk mengantar arwah
secara pasti. Entah sejak kapan, di mana, siapa
ke negeri para arwah. Negeri para arwah itu
yang mula-mula melaksanakannya.
disebut ―Lewu Tatau Habaran Bulau, Habusung
Hintan, Hakarangan Lamiano‖, artinya negeri Menurut Majelis Besar Agama Hindu
yang kaya raya, indah, banyak mengandung Kaharingan (1985) dalam buku yang berjudul
emas, intan dan batu merjan. Di tempat inilah ―Panaturan‖, bahwa upacara Tiwah memang
para arwah tidak mengenal sakit atau telah dilakukan sejak manusia di bumi, dan tata
penderitaan lagi, semuanya dalam keadaan cara pelaksanaannya adalah atas petunjuk dari
berkelimpahan. Negeri yang dimaksud ini dalam ―Ranying Hatala‖ (Tuhan Yang Maha Kuasa)
agama lain dapat disamakan dengan istilah sendiri.
―surga‖. Dalam kepercayaan Kaharingan, jika Dijelaskan juga bahwa munculnya upacara
upacara Tiwah tidak dilaksanakan maka arwah Tiwah ini, nampaknya berkaitan dengan riwayat
manusia yang sudah meninggal tidak akan dapat ―Raja Bunu‖ dan isterinya sebagai nenek moyang
mencapai negeri ―surga‖ yang dimaksud. manusia mendiami bumi. Dan mereka yang
Sebenarnya upacara Tiwah ini merupakan mendiami bumi tentu akan mengalami kematian.
lanjutan dari upacara kematian biasa. Tempo dulu ―Raja Bunu‖ serta anak dan isterinya
Daerah Kalimantan Tengah memiliki wilayah tinggal bersama dengan ayah-ibu dan saudara-
yang cukup luas yang terdiri dari 14 Kabupaten/ saudaranya di ―negeri atas‖ yang bernama ―Lewu
kota. Nampaknya masing-masing daerah dalam Batu Nindan Tarung Kereng Angkar Batilung
menyelenggarakan upacara kematian memiliki Nyaring‖, pada negeri ini mereka dan tidak akan
versi yang saling berbeda. Hal ini dapat dimaklumi, mengalami kematian. Namun karena beberapa
478 Ridwan Sidiq
peristiwa yang dialami oleh ―Raja Bunu‖, disebarluaskan ke semua ahli waris yang ingin
sehingga keturunannya akan mengalami mengikuti upacara Tiwah dimaksud. Dalam
kematian maka ―Ranying Hatala Langit‖ (Tuhan pertemuan ini juga dibicarakan tentang kapan
Yang Maha Esa) memindahkan ―Raja Bunu‖ ke waktu pelaksanaan upacara Tiwah, apakah
negeri ―Bawah‖, yang disebut ―Pantai Danum sesudah selesai panen atau waktu lain yang
Kalumen‖, atau tanah air manusia di dunia ini. lebih baik. Ada pula penentuan waktu
Ranying Hatala Langit‖ menyatakan bahwa pelaksanaan upacara Tiwah melalui petunjuk
keturunan ―Raja Bunu‖ dapat berkumpul dengan mimpi, atau sesuai dengan hajat keluarga.
saudara-saudaranya di ―negeri atas‖, jika Setelah pertemuan keluarga pertama ini
mengalami kematian dan melalui upacara Tiwah. berlangsung serta diketahui oleh orang lain, dan
Dalam hal ini ―Ranying hatala mengutus malaikat- mereka berminat untuk ikut serta sebagai peserta
malaikatnya, nama malaikat ini adalah ―Raja Uju‖. upacara/pesto Tiwah, maka dapat saja keluarga
Mereka inilah yang menyelenggarakan upacara yang berminat ini melaporkan maksud tersebut
Tiwah di ―Lewu Batu Nindan Kereng Angkar kepada pihak yang sebagai penyelenggara Pesta
Batilung Nyaring‖. Inilah upacara Tiwah yang Tiwah.
pertama diadakan dan disebut ―Tiwah Suntu‖, yang Untuk diketahui bahwa sebagian yang ingin
berarti Tiwah contoh. ikut pesta Tiwah ini, keluarganya sudah tidak ada.
Maksud diadakannya ―Tiwah Suntu‖ ini Bilamana yang meninggal yang akan ditiwahkan
adalah untuk memberikan contoh keluarga ―Raja masih memiliki harta benda, seperti rumah, kebun
Bunu‖ dan keturunannya di kemudian hari, oleh karet/rotan dan harta benda lain, dapat saja dijual
itu ―Raja Bunu‖ di undang untuk hadir untuk membiayai pesta Tiwah dimaksud. Jika ada
menyaksikan upacara ―Tiwah dimaksud. Imam di antara keluarga yang sauggup/mampu
atau ―Tukang Hanteran‖ yang memimpin membiayai orang tersebut di atas maka harta
pelaksanaan upacara Tiwah yang pertama kali benda orang yang meninggal itu akan menjadi milik
ini bernama ―Raja Pamputan Hawun‖. keluarga orang yang meniwahkannya.
Setelah pelaksanaan upacara ―Tiwah Suntu‖ Untuk mematangkan segala rencana pesta
selesai maka keluarga ―Raja Bunu‖ diturunkan ke Tiwah, maka diadakan pertemuan kedua (rapat
bumi yaitu ke ―Pantai Danum Kalumen‖. ―Raja yang membicarakan beberapa halt yaitu :
Bunu‖ ini diturunkan dengan menggunakan Jumlah keluarga yang menjadi peserta
―Palangka Bulau Lambayung Nyahu‖, yaitu ke Tiwah; berapa janda atau duda dan
negeri yang bernama ―Tantan Bukit Samatuan . berapa keluarga dari kampung lain.
Di daerah inilah ―Raja Bunu‖ dan keturunannya Menentukan Ketua Penyelenggara
beranak pinak, sehingga keturunannya yang (―Bakas Tiwah‖) yang menjadi pemimpin
kesepuluh baru mengalami kematian. Sejak pesta Tiwah.
itulah upacara Tiwah yang sesungguhnya Mengadakan pembagian tugas pada
dilaksanakan sesuai dengan contoh atau teladan masing-masing peserta Tiwah.
yang pernah diberikan. Menentukan biaya yang diperlukan, berupa
kerbau, sapi, babi dan ayam, serta jumlah
2.2 Pelaksanaan Upacara Tiwah beras yang harus dipersiapkan.
1. Tahap Persiapan Menentukan waktu dan tempat
Dalam tahap persiapan ini diadakan pelaksanaan upacara Tiwah.
pertemuan keluarga (rapat sederhana) untuk Menentukan siapa ―Tukang Hanteran‖
membicarakan tentang rencana akan diadakan dan ―Tukang Balian‖ yang memimpin
upacara Tiwah Rencana ini harus upacara Tiwah.

Ridwan Sidiq 479


g. Hal-hal lain yang dianggap perlu yang membersihkan beras dan keperluan dapur
berhubungan dengan upacara Tiwah. lainnya di rumah ―Bakas Tiwah‖.
Setelah pertemuan kedua selesai dan Jika kayu, kulit kayu, bambu dan rotan serta
segala sesuatu sudah diketahui oleh anggota bahan bangunan lainnya sudah terkumpul di
keluarga peserta upacara Tiwah, maka langkah halaman rumah ―Bakas Tiwah‖ maka pada hari
selanjutnya selang beberapa minggu) diadakan berikutnya mereka akan menyembelih ayam dan
kembali pertemuan ketiga untuk membicarakan babi. Darah ayam dan darah babi diambil dan
ijin pelaksanaan upacara Tiwah. Dalam rapat ini dipercikan pada bahan bangunan ―Balai Tiwah‖
(rapat final) ditentukan pula hari mulai bekerja dan tanah/lokasi tempat akan didirikan bangunan
secara gotong royong mencari kayu bakar, balai tersebut. Sebagian darah tadi dicampurkan
bambu, rotan dan mempersiapkan perlengkapan dengan beras, kemudian beras itu ditaburkan ke
Tiwah. seluruh penjuru oleh ―Bakas Tiwah‖ untuk
Jika segala sesuatu dalam persiapan upacara memberitahukan kepada segala ―Penguasa‖ baik
Tiwah sudah siap maka Ketua Penyelenggara di atas dan di darat serta di air, bahwa di tempat
(―Bakas Tiwah‖) mengutus peserta Tiwah (―Anak itu akan didirikan ―Balai Tiwah‖.
fiwah‖) untuk mendatangi ―Tukang Hanteran‖ dan Setelah kegiatan ritual itu selesai maka
―Tukang Balian‖ menanyakan kesediaan mereka. ―Balai Tiwah‖ mulai didirikan, yaitu berupa
Apabila mereka bersedia maka ―Anak Tiwah‖ akan bangunan rumah panggung berukuran 3x7 meter
memberi uang atau dapat juga berupa barang persegi. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat
kepada Tukang Hanteran‖ dan ―Tukang Balian‖. pusat kegiatan dalam pelaksanaan upacara
Uang atau barang tersebut diberikan sebagai tanda Tiwah dan di situ akan ditempatkan seperangkat
jadi agar mereka tidak digunakan oleh orang lain. alat musik yang terdiri dari : gong (―garantung‖),
)alam bahasa Dayak Ngaju, uang atau barang gendang (―gandang‖), kenong (―kangkanong‖),
tersebut dikenal dengan istilah ―Duit Mandehen dan lain sebagainya.
Punduk‖.
―Muluh Gandang‖ yaitu menurunkan atau
Setelah ada kepastian mengenai tanggal menyediakan gendang. Pengertian ―Muluh
pelaksanaan upacara Tiwah maka mulailah Gandang‖ disini memiliki arti yang sangat luas,
dilakukan persiapan lainnya terutama yang yaitu meliputi pemasangan gong (―garantung‖) dan
bersifat fisik, diantaranya adalah : kenong (―kangkanonn‖), mendirikan ―Sambabulu‖,
Mendirikan Balai yang dilakukan secara ―Sangkaraya‖, ―Pasah Pali‖, ―Pasah Patahu‖ dan
bergotong royong (―Hinjam Mampendeng Balai Iain-lain. ―Sambabulu‖ adalah berupa pagar yang
Tiwah‖). Ketua Penyelenggara (―Bakas Tiwah‖) terbuat dari bambu yang diraut dan dihias seperti
mengumpulkan peserta Tiwah untuk bsrsama- umbul-umbul sebagai perhiasan. ―Sangkaraya‖
sama mendirikan suatu bangunan yang disebut adalah sebuah tiang kayu yang didirikan di
―Balai Tiwah‖. Dimulai dengan kegiatan kaum halaman ―Balai Tiwah‖ dan dikelilingi oleh beberapa
pria secara bersama-sama pergi ke hutan untuk ―Sambabulu‖. Di atas tiang itu diletakkan patung
mencari kayu, bambu, rotan, kulit kayu dan Iain- burung Enggang dan di bawahnya diletakkan guci
lain untuk keperluan bahan bangunan ―Balai (―balanga‖) serta kelengkapan-kelengkapan
Tiwah‖. Pada kesempatan yang sama juga dicari lainnya.
bahan bangunan untuk keperluan pembuatan ―Sangkaraya‖ melambangkan pohon
―Sangkaraya‖, salah satu perlengkapan upacara kehidupan atau ―Batang Garing‖ yang menjadi
Tiwah.Sedangkankaumwanitanya sumber dari kehidupan yang kekal. Menurut cerita
mempersiapkanrempah-rempahdan beberapa orang tua, pada jaman dulu (sebelum
480 Ridwan Sidiq
Indonesia merdeka) di tengah ―Sangkaraya‖ itu Kegiatan persiapan ini biasanya memakan
sering diletakkan tengkorak manusia yang waktu selama 7 (tujuh) hari dan 7 (tujuh; malam
diperoleh dari ―mangayau‖ (peperangan) antar menjelang kegiatan rangkaian upacara Tiwah
suku. Namun setelah jaman kemerdekaan selanjutnya.
kebiasaan itu tidak pernah lagi dilakukan, karena Di dalam pelaksanaan upacara Tiwah selalu
masing-masing menyadari bahwa membunuh ada pelaku-pelaku utama, yaitu:
sesama manusia adalah hal yang keji.
―Tukang Hanteran‖, merupakan imam
Nampaknya untuk jaman sekarang yang yang memiliki kewenangan untuk
diletakkan pada ―Sangkaraya‖ adalah kepala memimpin upacara Tiwah.
kerbau atau kepala sapi dan kepala babi sebagai ―Tukang Balian‖ yang selalu berjumlah
pengganti tengkorak manusia. ganjil, biasanya 7 (tujuh) orang; satu
diantaranya disebut ―Upu Balian‖ yang
Disamping ―Sangkaraya‖ juga didirikan bertindak sebagai Ketua kelompok.
―Pasah Bantanan‖, yaitu sebuah pondok/balai
―Bakas Tiwah‖, merupakan Ketua
kecil tempat menyimpan sesajen dan kepala Penyelenggara pesta Tiwah yang
hewan korban. Kegiatan persiapan lainnya ditunjuk oleh peserta Tiwah.
adalah mempersiapkan kayu pali yaitu kayu ―Anak Tiwah‖, merupakan anggota-
untuk membakar atau memasak makanan sesaji. anggota peserta Tiwah yang ikut
Sewaktu perlengkapan ini dipersiapkan, maka menitipkan kerangka/tulang familinya
ayam dan babi juga dipotong. Sebagian orang dalam upacara tersebut.
memasak makanan untuk diperlukan orang yang 2. Pelaksanaan Upacara Tiwah
hadir dan sebagian dari daging ayam dan daging
Apabila persiapan awal sudah selesai maka
babi dimasukkan ke dalam ―Pasah Bantanan‖
kegiatan berikutnya adalah mengambil ―Basir‖
untuk sesajen kepada dewa-dewa.
yang menjadi rohaniawan pada upacara Tiwah.
Setelah makan bersama maka orang-orang Para ―Basir‖ yang digunakan biasanya terdiri dari
tua, baik pria maupun wanita mulai menari atau Koordinator Upacara (―Duhung Handepang
―manganjan‖ sambil mengelilingi ―Sangkaraya‖ Telun‖), Pemimpin Pelaksana Upacara (―Basir
sambil minum airtuak (―baram‖) dan membagi Upu‖) dan rohaniawan pendamping (―Basir
kinangan dan rokok atau ―sipa roko‖. Sementara Pengampit‖).
mereka ―manganjan‖, gong dan gendang
Orang yang ditunjuk dan bertugas
dibunyikan dari atas ―Balai Tiwah‖ menghadap ke
menjemput para rohaniawan di atas sebelum
arah Bawah, Atas, ke Timur-Barat, dan ke Utara-
berangkat diharuskan melakukan tarian sakral
Selatan sambil disertai dengan penaburan beras
(―Manganjan‖) dengan cara mengelilingi
yang sudah bercampur dengan darah hewan.
―Sangkaraya‖ sebanyak 7 (Tujuh) kali, sementara
Tujuan dari penaburan beras adalah sebagai
itu para peserta Tiwah yang lain menabur beras
pemberitahuan kepada ―Ranying Hatala Langit‖
kuning. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
(Yang Maha Kuasa) bahwa upacara Tiwah
memberitahukan kepada para arwah yang akan
segera dimulai.
ditiwahkan bahwa keluarga peserta Tiwah pada
Gong yang diletakkan pada ―balai Tiwah‖ hari itu sedang berangkat menjemput para
berjumlah 5 (Lima) buah atau satu set dan rohaniawan.
gendang berjumlah 1 (satu) buah, dan kenong
Setelah para penjemput dan rohaniawan
sejumlah 1 (satu) set. Alat-alat ini dibunyikan
datang maka diadakan musyawarah untuk
secara bersama-sama dengan irama tertentu
menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi
dan suaranya sangat merdu. oleh anggota peserta upacara Tiwah. Pada saat

Ridwan Sidiq 481


musyawarah ini ditetapkan semua persyaratan bagi kegiatan balian ini ―Tukang Balian‖
para rohaniawan, bagi para arwah yang akan memberitahukan mengenai nama-nama orang
ditiwahkan, maupun syarat-syarat bagi anggota yang menyelenggarakan upacara Tiwah, nama
keluarga peserta upacara Tiwah itu sendiri. Jika desa, nama ―Tukang Hanteran‖, dan nama 7 or-
tercapai kata sepakat dalam musyawarah itu maka ang ―Tukang Balian‖. Juga tidak ketinggalan
mereka serentak berdiri sambil ―malahap‖ (pekikan disebutkan jumlah dan jenis hewan yang akan
khas Dayak Ngaju) sebanyak 7 (Tujuh) kali dikurbankan dan sebagainya. Laporan ini
berturut-turut disertai dengan menaburkan beras ditujukan kepada ―Duhung Mama Tandang‖.
kuning sebagai pemberitahuan bahwa upacara Melalui ―Tukang Balian‖ maka ―Duhung
Tiwah sudah dimulai, serta mohon perlindungan Mama Tandang Langkah Sawang Mama Bungai‖
dari para leluhur pelindung upacara Tiwah dan bersama dengan anak buahnya atau ―Sangiang-
arwah yang ditiwahkan. sangiang Muda‖ turun ke desa tempat orang
Kegiatan berikutnya adalah : melaksanakan upacara Tiwah untuk memberikan
a) Munduk Balian pedoman dan petunjuk agar upacara tersebut
dapat berlangsung dengan baik dan tertib.
Munduk Balian atau pembukaan Balian
merupakan awal dari pelaksanaan upacara
Tiwah, yaitu pada malam hari yang ketujuh. c) Mendirikan “Sandung” dan “Sapundu”
―Balian‖ dilakukan oleh beberapa orang (‗Tukang
Palian ) yang disebut ―Basir‖. Tugas mereka ―Sandung‖ dan ―Sapundu‖ dibuat oleh para
adalah berkomumkasi dengan para dewa atau peserta upacara Tiwah ―Sandung‖ adalah
dengan roh-roh yang ada di alam semesta ini. bangunan kecil seperti miniatur rumah yang
―Munduk balian‖ ini bertujuan untuk dibuat dari kayu ulin untuk menyimpan tulang
memberitahukan dan meminta ijin kepada segala belulang manusia yang sudah ditiwahkan.
roh di dalam air yang disebut ―Jata‖, dan roh ―Sapundu‖ adalah tiang kayu berbentuk
penjaga kampung yang disebut ―Ganan Patahu patung manusia yang digunakan untuk tempat
Antang‖. Demikian pula roh harta benda dan Iain- mengikat hewan korban berupa kerbau atau
lain dimanapun mereka berada perlu diberitahu sapi. Selesai mendirikan ―sapundu‖, hewan
agar tidak terkejut, tidak marah, dan menjauhkan korban langsung diikat pada ―sapundu‖ tersebut.
yang jahat dari mereka yang sedang Pada waktu orang mulai membuat
melaksanakan upacara Tiwah. Kemudian ―sandung‖ dan ―sapundu‖ tersebut, segala
menjauhkan marabahaya dari tamu-tamu yang peralatan tukang yang dipergunakan terlebih
berkunjung ke pesta Tiwah tersebut. dahulu dipercikan dengan darah babi dan ayam.
Pada ―Balian‖ pembukaan ini pula para Bagi mereka yang ikut serta bekerja juga
―Basir‖ memberikan semangat kerja kepada dioleskan darah babi dan ayam pada dahi dan
semua masyarakat yang terlibat Tiwah, yaitu lehernya. Kemudian pada bagian tangan diikat
dengan cara ―mangarunya‖. ―Lilis Manas‖ atau semacam gelang dari manik-
b) Pelaksanaan “pelaporan” manik kaca. Hal ini dimaksudkan agar mereka
tidak diganggu oleh roh-roh jahat. Kegiatan
Pelaksanaan ―pelaporan‖ kepada para dewa
pemercikan dan pemasangan ―Lilis Manas‖ ini
atau ―Sangiang‖ oleh para ―Basir‖ dalam bentuk
dilakukan oleh ―Tukang Balian‖.
―Balian‖. ―Sangiang‖ itu bernama ―Duhung Mama
Tandang Langkah Sawang Mama Bungai‖ yang d) Kegiatan “Manarung Liaw”
tinggal di negeri ―Batang Danum Jalayan Gohong Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari
Riak Lamiang‖ (nama negeri para dewa). Dalam kelompok Balian yang dilakukan pada malam
482 Ridwan Sidiq
hari. Pada kegiatan ini ―Tukang Balian‖ memberi membantu meringankan beban pelaksanaan
khabar atau ―manarung‖ kepada roh (=‖Liaw‖) upacara Tiwah maka dapat saja ia memberi
orang-orang yang akan ditiwahkan agar mereka bantuan berupa beras, sapi, babi, kerbau, uang
jangan pergi kesana kemari dan bersiap-siap dan lain sebagainya. Kegiatan memberi bantuan
untuk berangkat meninggalkan tempat inilah yang disebut dengan ―Magah Laluhan‖.
semeniara, yatiy disebut ―Lewu Balu Indu ―Laluhan‖ adalah sebuah rakit besar yang dibuat
Rangkang Penyang‖ untuk menuju ―Lewu Tatau dari beberapa perahu yang dirakit menjadi satu
Habaras Bulau, Habusung Intan, Hakarangan dan dihias dengan bambu hias (―sababulu‖) dan
Lamiang‖ artinya negeri yang kaya raya yang ―sampalak‖, serta bendera besar dan kecil.
penuh dengan emas, intan dan merjan. ―Laluhan‖ biasanya diiringi oleh perahu-
e) “Tabuh” perchu kecil, sebelum singgah ―Laluhan‖
―Tabuh‖ merupakan acara puncak dari berputar-putar sebanyak 7 (Tujuh) kali di tengah
upacara Tiwah. Pada acara ini kegiatan yang sungai, sesudah itu lalu ia merapat ke tepian.
dilaksanakan adalah : Rombongan yang mengikuti ―Laluhan‖ tadi
disambut oleh ―Bakas Tiwah‖ dan dilaksanakan
―Manganjan‖ sapi dau kerbau, yaitu
menari mengelilingi hewan korban yang upacara ―potong pantan‖. Setelah itu mereka lalu
sudah diikat pada ―sapundu‖. berkumpul di dekat ―Ssngkaraya‖ untuk
―Mamunu‖ sapi atau kerbau artinya menghitung jumlah bantuan dari keluarga yang
menombak sapi atau kerbau yang mengantar ―Laluhan‖. Kemudian acara
dikorbankan untuk upacara Tiwah. dilanjutkan secara bersama-sama dengan
Apabila sapi atau kerbau telah mati maka ―manganjan‖ atau menari mengelilingi
seluruh anak Tiwah berkumpul. Mereka ―sangkaraya‖ sebanyak 7 (Tujuh) kali.
secara bergiliran berjalan mengelilingi g) “Manganjan”
sapi dan kerbau sambil menghadap ke
Timur. ―Tukang Hanteran‖ atau ―Bakas ―Manganjan‖ adalah menari membentuk
Tiwah‖ mengoleskan darah hewan formasi lingkaran dengan sentral ―Sangkaraya‖
korban ke dahi dan leher mereka. dan Sapundu‖. ―Manganjan‖ merupakan sebuah
Daging hewan korban yang sudah mati tarian sakral dalam masyarakat Hindu
tadi dibagi-bagikan untuk dimas3k, Kaharingan. Para peserta upacara Tiwah dengan
sebagian untuk makanan ―Liaw‖ dan dipimpin oleh ―Bakas Tiwah‖ dan ―Tukang
―Sangiang‖.
Hanteran‖ secara bersama-sama menari
Jamuan makan dilaksanakan secara mengelilingi ―Sangkaraya‖ dan ―Sapundu‖. Pada
bersama-sama, sehingga seluruh
undangan dapat menikmati jamuan saat itu hewan koruan seperti sapi atau kerbau
makan yang disediakan oleh telah diikat pada ―Sapundu‖ tersebut. Para anak
penyelenggara pesta upacara Tiwah. Tiwah yang laki-laki menari sambil memegang
senjata mandau, sedangkan yang wanita menari
Acara ―Tabuh‖ ini biasanya ada sampai 3
sambil memakai selendang. Dalam acara ini para
(Tiga) kali, yaitu ―Tabuh‖ I, II dan III, dan hewan
penari juga diberi minuman tuak, pinang rokok
yang dikorbankan pun jumlahnya cukup banyak.
(―sipa roko‖) oleh petugas khusus.
f) “Manambang Laluhung”
“Mambuka Peteng Dawen”dan
Upacara Tiwah juga dapat dikatakan “Manganihi”
sebagai sebuah pesta, karena merupakan suatu
kegiatan yang cukup besar serta melibatkan ―Mambuka Peteng Dawen‖ adalah
melepaskan ikatan daun-daun dan bambu yang
banyak orang. Bagi keluarga lain yang ingin
akan digunakan untuk membuat ketupat serta

Ridwan Sidiq 483


memasak makanan untuk roh-roh atau arwah l) “Munduk Hanteran Magah Liaw”
dan bagi para ―Sangiang‖ . Kegiatan ini disebut Upacara ini merupakan salah satu kegiatan
―Panginan Pali‖ atau ―Kanihi‖. ―Manganihi‖ artinya dalam Tiwah yang dimaksudkan untuk
kegiatan orang memasak ―Panginan Pali‖ atau mengantar arwah (―Liaw‖) ke negeri para arwah
―Kanihi‖. (―Lewu Tataw‖). Upacara ini dilakukan oleh
i) “Pasah Raung” ―Tukang Hanteran‖ dengan cara duduk di atas
―Pasah Raung‖ merupakan kegiatan gong sambil memegang mangkok berisi beras
pemberian tanda di kuburan. Kegiatan ini berwarna merah, putih, kuning serta menghadap
dilakukan oleh Anak Tiwah setelah pelaksanaan sesajian dan perlengkapan lainnya. ―Tukang
penyembelihan hewan-hewan korban Hanteran‖ melakukan tugas ―manan-dak behas
berlangsung. Kegiatan pemberian tanda tawur‖ yakni menimang-nimang beras yang
dikuburan dimaksudkan agar warga masyarakat terdapat pada mangkok dengan mengucapkan
mengetahui bahwa kuburan yang ditandai kata - kata dalam bahasa dewa (bahasa
tersebut akan dibongkar untuk ditiwahkan. Tanda ―Sangiang‖).
yang digunakan pada kuburan-kuburan tersebut Pada saat ini ―Tukang Hanteran‖ menabur
biasanya terbuat dari ―sababulu sapalak‖. beras sedikit demi sedikit seraya memanjatkan
“Pendeng Sandung” dan “Pendeng doa agar ―ganan tawur‖ atau roh beras segera
Pantar” berangkat ke ―Lewu Sangiang‖ atau negeri para
dewa yang juga dikenal dengan nama ―Batang
―Pendeng‖ artinya mendirikan. Jadi,
Danum Jalayan-Gohong Labehu Pali‖,
―Pendeng Sandung‖ maksudnya mendirikan
Mangatimbung Tambun, Ulek Batu Rangkang,
bangunan sandung untuk tempat menyimpan
Mangareheng Tandang Haramaung‖ untuk
tulang orang yang akan ditiwahkan. Sedangkan
menemui ―Rawing Tempon Telun‖ agar ia
―Pendeng Pantar‖ adalah mendirikan tiang
membantu mengantarkan para arwah orang
―Pantar‖ yang terbuat dari kayu ulin dengan
yang ditiwahkan itu ke negeri yang disebut ―Lewu
panjang/tinggi berkisar antara 6-8 meter. Tiang
Tataw‖, Habaras Bulau, Habusung Hintan
―Pantar‖ dianggap sebagai jembatan atau jalan
Hakarangan Lamiang‖ atau surga.
yang digunakan oleh para arwah (―Liaw‖) orang
yang ditiwahkan untuk naik ke negeri arwah Sedangkan ―Munduk Hanteran Magah Liaw‖
(―Lewu Liaw‖). merupakan upacara puncak dalam kegiatan
k) Pengambilan Tulang dari Kuburan pesta Tiwah. Melalui acara ini arwah mereka
yang ditiwahkan diyakini telah mencapai tujuan
Pada hari berikutnya para peserta Tiwah akhir yaitu surga. ―Ranying Tempon Telon‖
berangkat menuju kuburan yang telah diberi tanda adalah raja dewa yang berperan utama dalam
untuk dibongkar dan diambil sisa-sisa bangkai/ mengantar para arwah untuk mencapai surga.
tulang-tulangnya. Tulang-tulang itu dibersihkan dan
m) Patandak Antang Patahu”
dikeringkan, kemudian dibungkus dengan kain
merah yang dimasukkan ke dalam sebuah gong. ―Patandak Antang Patahu‖ merupakan salah satu
Pada saat yang telah ditentukan maka tulang- acara penting dalam upacara pesta Tiwah, yaitu
tulang tersebut diletakkan ke dalam ―Sandung‖ mengucapkan puji-pujian ucapan syukur dan
yang telah disiapkan. Pada malam hari dilakukan terima kasih yang ditujukan kepada segala roh
―Balian‖ dengan tujuan agar para ―Sangiang‖ penjaga desa atau kampung, baik yang berada di
(dewa) dapat membantu mengumpulkan atau udara (―Ganan Antang‖), di darat ―Ganan
mengambil tulang-tulang arwah yang masih tersisa Patahu‖, maupun di air (―Ganan Jata‖). Ucapan
di kuburan. syukur juga ditujukan kepada seluruh tamu yang
484 Ridwan Sidiq
hadir dan telah memberikan bantuan sehingga diri dari roh-roh jahat atau dari segala sesuatu
upacara Tiwah dapat berlangsung dengan yang tidak baik bagi seluruh keluarga yang ikut
sukses. menyelenggarakan pesta upacara Tiwah.
Acara ―Patandak Antang Patahu‖ haiiya Upacara ―Tantulak‖ dipimpin oleh ―Tukang
boleh dilaksanakan oleh ―Tukang Hanteran‖ Balian‖ dan diadakan pada malam hari.
melalui nyanyian syukur dalam bahasa Dewa p) “Kangkahem”
(bahasa‖ Sangiang‖).
Acara ini dilakukan pada pagi hari setelah
n) “Nyakean Tulang” acara ―Tantulak‖ berlangsung pada malam
Acara ―Nyakean Tulang‖ merupakan harinya. Acara ―Kangkahem‖ adalah kegiatan
kegiatan puncak setelah acara ―tabuh‖ selesai pemandian suci bagi anggota Tiwah setelah
dilaksanakan. ―Nyakean Tulang‖ adalah upacara selesai melakukan upacara yang berhubungan
memasukkan tulang para arwah yang ditiwahkan dengan arwah anggota yang ditiwahkan. Acara
ke dalam ―Sanduno‖. Tulang-tulang itu sebelum ―Kangkahem‖ ini dilakukan dengan cara
dimasukkan ke dalam ―Sandung‖ terlebih dahulu menenggelamkan perahu ke dalam air. Seluruh
disiram dengan minyak wangi, ―ditampung tawar‖ keluarga peserta Tiwah secara bersama-sama
dan diberi uang atau barang berharga lainnya pergi ke sungai dan beramai-ramai naik ke dalam
sebagai bekal para arwah di ―surga‖. Tulang- perahu, kemudian perahu tersebut
tulang itu kemudian dibungkus dengan kain ditenggelamkan ke dalam air. Seluruh
warna merah dan diletakkan di dalam gong, lalu penumpang perahu yang terdiri dari keluarga
seluruh anak Tiwah dan ―Tukang Balian‖ peserta Tiwah tersebut menjadi basah. Kegiatan
membawa gong itu berjalan mengelilingi ini dilakukan berturut-turut sebanyak 3 (Tiga) kali.
―Sandung‖ sebanyak 7 (Tujuh) kali, sesudah itu Tujuan dari acara ini adalah untuk
baru dimasukkan ke dalam ―Sandung‖. menenggelamkan segala yang jahat dan
Pada saat kegiatan memasukkan tulang- menyucikan semua warga Tiwah dengan air
tulang ke dalam ―Sandung‖ berlangsung, para sungai yang membasahi mereka. Setelah Acara
―Anak Tiwah‖ menaburkan makanan untuk arwah- ―Kangkahem‖ selesai dilaksanakan, acara
arwah mereka sambil mengadakan permainan dilanjutkan dengan ―Kanjan Pahi‖, yaitu kegiatan
arwah (―Husik Liaw‖), di mana para ―Anak Tiwah‖ menari ritual yang dilaksanakan oleh para janda
secara beramai-ramai saling mengotori orang- atau duda yang meniwahkan suami atau
orang yang hadir dalam acara tersebut. Permainan isterinya. Tarian ritual ini dinamakan tarian
―Husik Liaw‖ dilaksanakan cukup meriah, sehingga ―Kanjan Pahi‖ yang dilakukan dengan cara
tidak jarang terjadi saling robek pakaian di antara mengelilingi ―Sangkaraya‖ sebanyak 7 (Tujuh)
peserta yang terlibat dalam permainan tersebut. Di kali dengan makna melepaskan tanggung jawab
dalam permainan itu orang-orang yang ikut bermain si penari sebagai janda atau duda.
tidak boleh marah dan berkelahi. Jika ada yang Kedua acara ini termasuk bagian akhir dari
berkelahi maka orang itu diberi sangsi berupa rangkaian upacara pesta Tiwah yang
denda, sesuai dengan aturan yang ada pada berlangsung 40 (Empat Puluh) hari.
upacara Tiwah.
q) “Balian Patandak”
o) “Tantulak”
―Balian Patandak‖ adalah acara ritual yang
―Tantulak‖ adalah suatu kegiatan yang selalu berintikan permohonan doa restu kepada ―Sangiang
dilakukan menjelang akhir kegiatan upacara Tiwah. Langit‖ agar para anak Tiwah diberi umur panjang
Upacara ―Tantulak‖ dilakukan dengan maksud dan bahagia sejahtera. Dalam acara yang dipimpin
―membuang sial‖ atau membersihkan oleh sejumlah ―Basir‖ ini para

Ridwan Sidiq 485


anggota Tiwah diberikan nama baru oleh darma ― Sangkan Paraning Dumadi‖ yang
―Sangiang‖ melalui ―Basir‖ tersebut. mengandung arti kesempurnaan hidup karena
r) “Balian Balaku Untung” meleburnya adat dengan tujuan manusia.

Balian Balaku Untung‖ merupakan suatu Berbagai pendapat pengartian Pancasila


kegiatan yang paling akhir ialam upacara Tiwah. sangat beragam. Menurut Ir.Soekarno, Pancasila
Kegiatan ini dilakukan sebagai rasa syukur adalah jiwa bangsa Indonesia, turun temurun
terhadap keberhasilan melaksanakan upacara sekian abad lamanya. Sedangkan menurut Prof.
Tiwah yang menelan 3iaya besar serta waktu yang Mr. Notonegoro, Pancasila adalah dasar filsafat
lama. Melalui acara ini semua anggota Tiwah negara Indonesia. Lebih terperinci Panitia Lima
memohon kepada ―Ranying Hatalla Langit‖ (Tuhan juga memberikan pengertian tentang Pancasila,
Yang Maha Esa) agar mereka diberi rejeki yang yakni sebagai lima asas yang merupakan ideologi
berkelimpahan dan umur yang janjang. negara, maka kelima sila itu merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Setelah semuanya selesai maka sebagian dari
anggota Tiwah mengantarkan para rohaniawan Penulis memaknai Pancasila sebagai
Kaharingan yang terlibat dalam pesta Tiwah kesatuan sistem yang mewadahi seluruh
kembali ke tempatnya masing-masing. komponen-komponen bangsa, dasar pemikiran
filosofis pemersatu, serta kepribadian bangsa In-
Itulah akhir dari seluruh rangkaian pesta
upacara Tiwah yang dilaksanakan secara turun donesia. Bagaimanapun cara memahami
temurun oleh masyarakat Dayak Ngaju Pancasila, pada dasarnya tidak boleh terlepas
Kalimantan Tengah penganut Hindu Kaharingan. dari tiga hal utama, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, dan demokrasi. Batasan ini harus
2.3 Pancasila Dan Kebudayaan Daerah
mampu dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia
Dalam Nilai-Nilai Kebangsaan
karena ketiga merupakan pemikiran fundamen-
Sebagai dasar negara, Pancasila digali di tal kehidupan berbangsa dan bernegara bagi In-
bumi nusantara berdasarkan kebudayaan- donesia. Pada sidang BPUPKI Bung Karno
kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal di Indo- pernah mengemukakan bahwa kelima sila yang
nesia, sehingga Pancasila dapat dikatakan telah diusulkan sebelumnya sebenarnya masih
sebagai manifestasi keberagaman bangsa baik dapat diperas menjadi Trisila, yaitu sosio
agama, suku, maupun daerah. Menilik asal usul nasionalisme, sosio demokrasi, dan ketuhanan,
Pancasila yang digali dari kebudayaan daerah, namun kesepakatan peserta sidang pada waktu
maka perlu adanya pembauran kembali antara itu lebih pada Pancasila karena berbagai
Pancasila dan Kebudayaan daerah. Melalui pertimbangan akan urgensi dan relevansinya
pembauran ini akan timbul semangat persatuan dimasa mendatang.
antara Pancasila dan kebudayaan daerah serta
Dirunut tentang asal-usul Pancasila yang
mempererat hubungan sosial budaya antara
digali dari berbagai kebudayaan-kebudayaan
negara dan daerah itu sendiri.
masa lampau, maka dapat dikonsepsikan bahwa
Dengan pembauran itu pula budaya daerah di sejatinya Pancasila merupakan rumusan puncak
Indonesia akan semakin memperkokoh atas ribuan kebudayaan dan keberagaman yang
eksistensinya dan akan menjadi identitas nasional telah ada di Indonesia sejak zaman kerajaan-
tanpa adanya tindakan dominasi kebudayaan kerajaan di Indonesia, seperti Kutai Kartanegara,
tertentu sehingga kelima sila yang dahulu diangkat Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya dan
dari kebudayaan-kebudayaan di Indonesia kembali kerajaan-kerajaan lainnya. Baik pada persiapan
pulang kepada sumber-sumber asalnya. Dalam
serta perumusannya Pancasila merupakan hasil
istilah Jawa, Pancasila akan memenuhi
486 Ridwan Sidiq
penggalian dari kebudayaan Indonesia. Dari sini tangan rakyat, dan setiap warga negara
kemudian timbul pemikiran bahwa Pancasila memiliki kebebasan berserikat dan
mengemukakan pendapat secara
dapat dijadikan sebagai kebudayaan nasional
bertanggung jawab.
bangsa Indonesia. Agar pemikiran tersebut
memiliki dasar-dasar relevan serta sarat dengan Nilai kesamaan derajat, setiap warga
negara memiliki kedudukan yang sama di
kajian ilmiah maka perlulah dipahami terlebih
hadapan hukum.
dahulu makna kebudayaan nasional itu sendiri.
Nilai ketaatan hukum, setiap warga
Kelima sila Pancasila ini melahirkan nilai negara tanpa pandang bulu harus taat
nilai kebangsaan indonesia, yang meliputi: hu-kum dan peraturan yang berlaku.
Nilai religiositas, yakni nilai-nilai spiri- Secara umum nilai-nilai kebangsaan yang
tual yang tinggi yang harus dimiliki oleh bersumber dari NKRI, antara lain :
manusia Indonesia yang berdasarkan
agama dan keyakinan yang dipeluknya Nilai kesatuan wilayah, sebagai
dan memiliki toleransi yang tinggi konsekuensi dari realitas geografis Indo-
terhadap pemeluk agama dan keyakinan nesia sebagai negara kepulauan dengan
lain yang tumbuh dan diakui di perairan sebagai pemersatu ribuan
Indonesia. Hal ini merupakan pulau, bukan sebagai pemisah.
konsekuensi dari sila Ketuhanan Yang Nilai persatuan bangsa, sebagai realisasi
Maha Esa yang mengajak semua dari realitas Indonesia sebagai bangsa
komponen bangsa untuk beragama dan yang majemuk : agama, suku, budaya,
berkeyakinan secara berkebudayaan. politik dan sebagainya.
Nilai kekeluargaan, mengandung nilai- Nilai kemandirian, membangun negara
nilai kebersamaan dan senasib dan dan bangsa di atas prinsip kemandirian
sepenanggungan dengan sesama warga dengan mengoptimalkan kemampuan
negara tanpa membedakan asal usul, sumber daya manusia, alam dan budaya
agama-keyakinan, latar belakang sosial yang dimiliki Indonesia serta
dan politik seseorang. diprioritaskan seluas-luasnya bagi
kesejahteraan dan kejayaan bangsa In-
Nilai keselarasan, memiliki kemampuan
donesia (national interests).
untuk beradaptasi dan keinginan un-tuk
memahami dan menerima budaya dan Adapun nilai-nilai kebangsaan indonesia
kearifan lokal sebagai perwujudan dari yang bersumber dalam semboyang Bhinneka
nilai-nilai kemajemukan Indonesia. Tunggal Ika, antara lain :
Nilai kerakyatan, memiliki sifat dan
Nilai toleransi, sikap mau memahami dan
komitmen untuk berpihak kepada
menerima kehadiran orang lain yang
kepentingan rakyat banyak dalam
merencanakan, merumuskan dan berbeda (keyakinan, suku, bahasa, politik
menjalankan kebijakan publik, sebagai dan lain-lain) untuk hidup berdampingan
perwujudan dari prinsip kedaulatan secara damai.
rakyat dan bangsa yang berdaulat. Nilai keadilan, yaitu sikap seimbang
Nilai keadilan, memiliki kemampuan untuk antara mendapatkan hak dan
menegakkan dan berbuat adil ke-pada menjalankan kewajiban sebagai warga
sesama manusia serta mewujudkan negara.
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai gotong royong, sebagai sikap dan
Adapun nilai-nilai kebangsaan indonesia tindakan untuk bekerja sama dengan or-
ang maupun kelompok warga bangsa
yang bersumber dari UUD 1945, antara lain :
yang lain dalam urusan-urusan yang
Nilai demokrasi, yakni mengandung
makna bahwa kedaulatan berada di

Ridwan Sidiq 487


terkait dengan kepentingan bersama, negara Indonesia adalah sifatnya harus khas dan
kemasyarakatan dan negara. harus dapat dibanggakan oleh warga negara
Kebudayaan Nasional yang mendukungnya. Hal ini perlu karena
Dalam pengertian klasik, kebudayaan kebudayaan nasional harus dapat memberikan
nasional digambarkan sebagai puncak identitas kepada warga negaranya tadi.
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indone- Kebudayaan harus dapat memberi identitas,
sia. Setelah itu kebudayaan nasional Indonesia dibanggakan, sebagai konsekuensinya aspek
dipandang perlu diisi oleh nilai-nilai dan norma- kebudayaan nasional haruslah bermutu tinggi.
norma nasional sebagai pedoman bagi Wujud kebudayaan yang bermutu tinggi itu dapat
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi difungsikan untuk :
seluruh rakyat Indonesia. Selain itu termasuk Wujud kebudayaan sebagai suatu
juga nilai-nilai yang menjaga kedaulatan negara kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai
norma, peraturan dan sebagainya;
dan integritas teritorial yang menyiratkan
kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air, Sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam
serta kelestariannya, nilai-nilai tentang
masyarakat;
kebersamaan, saling menghormati, saling
mencintai dan saling menolong antar sesama Wujud kebudayaan sebagai benda-
benda hasil karya manusia.
warga negara, untuk bersama-sama menjaga
kedaulatan dan martabat bangsa. Dari penjabaran diatas, maka perumusan
strategi untuk memperkokoh persatuan dan
Gagasan tentang perlunya kebudayaan
kesatuan dalam kehidupan majemuk di Indone-
nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran
sia dihadapkan pada analisa instrumen apakah
dan identitas sebagai satu bangsa secara tersirat
yang selama ini menjadi identitas nasional,
telah ada sebelum bangsa ini merdeka. Hampir
mampu diterima oleh seluruh elemen bangsa,
dua dekade sesudah Boedi Oetomo,
memuat tujuan masa depan, dibanggakan oleh
Perhimpunan Indonesia telah menanamkan
masyarakat, mampu menjadi landasan ide,
kesadaran tentang identitas Indonesia dalam
gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan dan pola
Manifesto Politiknya (1925), yang dikemukakan
perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara?
dalam tiga hakekat, yaitu: (1) kedaulatan rakyat,
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
kemandirian dan (3) persatuan Indonesia.
Pancasila secara obyektif dapat dikonsepsikan
Gagasan ini kemudian segera direspons dengan
sebagai budaya dan pembudayaan nilai bagi
semangat tinggi oleh Sumpah Pemuda pada
bangsa Indonesia. Kehidupan harmonis
tahun 1928.
masyarakat plural pada hakekatnya merupakan
Menurut Koentjaraningrat, (1994) masalah pengamalan kebudayaan masyarakat itu sendiri,
kebudayaan nasional menyangkut pula masalah sedang kebudayaan rakyat Indonesia
kepribadian nasional dan masalah kepribadian mempunyai akar-akarnya didalam adat-istiadat
nasional itu tidak hanya langsung mengenai suku, maka dibawah naungan Pancasila adat
identitas kita sebagai bangsa tetapi juga istiadat suku-suku hendaknya diberi kesempatan
menyangkut soal tujuan kita bersama untuk untuk tetap berkembang.
dengan susah payah mengeluarkan tenaga
Sampai saat ini Pancasila masih menjadi
banyak untuk membangun dan menyangkut soal
kekaguman bangsa-bangsa di dunia karena
motivasi kita untuk membangun.
terbukti mampu mempersatukan keberagaman di
Syarat mutlak agar suatu kebudayaan Indonesia. Konflik sosial yang masih sering
nasional didukung oleh sebagian besar warga mewarnai kehidupan bangsa Indonesia,
488 Ridwan Sidiq
khususnya terkait dengan pembangunan, karena berdikari, sekaligus memperkuat persatuan
kemajemukan suku, kebudayaan, dan agama nasional. Teori Van Peursen melihat kebudayaan
tidak disertakan dalam rencana pembangunan, sebagai siasat menusia menghadapi hari depan.
sehingga antara pembangunan dan kondisi Dia melihat kebudayaan sebagai proses
sosial memiliki rentang yang panjang, padahal pelajaran yang terus menerus sifatnya.
seharusnya justru berdekatan. Pembangunan di Indonesia dapat berjalan
Kita dihadapkan pada satu kenyataan seiring dengan terjaganya semangat kehidupan
bahwa keberagaman di Indonesia perlu diwadahi majemuk sebagai sebuah kekuatan. Untuk
oleh suatu sistem yang utuh sebagai suatu memudahkan pemahaman pembaca, Pemakalah
strategi khusus untuk menjaga eksistensi memberikan konsep kerangka berfikir melalui
bhiennika tunggal ika di Indonesia, agar bagan berikut ini:
persatuan dan kesatuan dapat terus dibina di
Nusantara. Kita juga tertantang oleh derasnya
pengaruh globalisasi, jika terus dibiarkan tanpa
adanya fil-ter maka bukan tak mungkin budaya-
budaya lokal akan hilang tergerus arus global.
Kebudayaan nasional memiliki peran strategis
untuk mengatasi permasalahan tersebut, di satu
sisi akan mewadahi seluruh kebudayaan lokal dan
disisi lain akan menjadi identitas nasional yang
Sebaiknya kita tak perlu ragu untuk
akan menjadi penyaring segala bentuk pengaruh
mengoptimalkan Pancasila sebagai kebudayaan
buruk budaya global. Dengan adanya kebudayaan
nasional dalam rangka mempercepat
nasional dalam fungsi utama seperti yang telah
pembangunan. Pandangan M. Sastrapratedja
disebutkan diatas, maka pembangunan di
tentang hal itu dapat kita jadikan referensi ilmiah,
Indonesia akan terkonsentrasi pada visi ke depan
diungkapkan bahwa untuk menciptakan budaya
serta tidak lagi menyibukkan diri dengan ancaman
bangsa yang berdasarkan pada nilai-nilai
konflik antar etnis, agama, ras dan lain sebagainya,
Pancasila diperlukan suatu rekayasa kebudayaan
melainkan pembangunan di Indonesia dapat serta
atau suatu strategi kebudayaan. Keberanian
merta mendapat dukungan dari seluruh elemen
menciptakan strategi kebudayaan ini selaras
bangsa meskipun hidup dalam kebhienikaan.
dengan semakin mendesaknya pembangunan di
Indonesia, yaitu menilai pembangunan sebagai
2.3 Pancasila sebagai Instrumen usaha perwujudan dari nilai-nilai Pancasila.
Pembangunan Pembangunan berwawasan kebhienikaan tidak
Mengingat bahwa keberagaman agama, hanya merupakan pembangunan sektor-sektor
ras, daerah menyangkut isu persatuan dan budaya tertentu, tetapi pengembangan dalam
kesatuan, maka perlu perhatian serius untuk berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
meminimalkan resiko terhambatnya bernegara.
pembangunan di Indonesia. Van Peursen (1998)
memandang perlunya usaha merumuskan III. PEMBAHASAN
strategi kebudayaan yang mampu membimbing
proses modernisasi dan pembangunan sehingga 3.1 Upacara Adat Tiwah Berdasarkan Nilai
Dasar Pancasila dan Kebangsaan
menjaga dan memperkuat kepribadian nasional,
kontinuitas kebudayaan, dan kemampuan

Ridwan Sidiq 489


Upacara adat Tiwah merupakan warisan tanpa membedakan asal usul agama keyakinan,
budaya dari nenek moyang suku dayak yang latar belakang sosial politik seseorang. Dalam hal
mesti kita jaga sebagai warga negara Indonesia ini tiwah mengedepankan sifat kegotong royongan
yang baik. entah dari mana kita memandang, masyarakat dengan saling membantu agar
baik dari segi keagamaan ataupun sebagai terlaksananya kegiatan ini dengan lancar.
budaya, sudah semestinya adat istiadat seperti Partisipasi pihak lain juga nampak terlihat pada
ini tetap dilestarikan guna untuk mengenalkan acara tersebut walaupun dari agama yang berbeda-
kekayaan ragam budaya kepada anak cucu kita. beda dengan memberikan bantuan untuk
mendukung penyelenggaraan upacara tersebut.
Sebagai dasar negara, pancasila digali
berdasarkan kebudayaan dan nilai kearifan lokal Dalam nilai keselarasan, dengan adanya
di Indonesia. Sehingga pancasila dapat upacara adat Tiwah ini masyarakat memiliki
dikatakan sebagai dasar negara karena mewakili kemampuan untuk beradaptasi dan keinginan
dari keberagaman baik agama, suku, maupun untuk memahami dan menerima bahwa tiwah
daerah. Apabila kita menilik pancasila digali dari adalah salah satu budaya dan kearifan lokal
kebudayaan daerah, maka perlu adanya sebagai perwujudan dari nilai nilai kemajemukan
pembauran antara pancasila dan kebudayaan indonesia.
daerah. Salah satu kebudayaan daerah yang Dalam hal ini upacara adat tiwah merupakan
pemakalah ambil yaitu upacara adat tiwah dari bagian unsur kebudayaan yang positif dan perlu
kalimantan tengah. dilestarikan sebagai rasa cinta dan hormat
Dalam kajian di atas sudah dikemukakan terhadap orang-orang tua. Rasa cinta dan hormat
bahwa upacara adat tiwah ini dalam bagian dari itu tidak saja ditujukan pada saat orang tua
kepercayaan yang mereka anut yaitu agama mereka masih hidup, tetapi juga saat mereka
hindu kaharingan. Dimana tiwah ini adalah sudah meninggal. Sesuai dengan kepercayaan
pengantaran roh untuk menuju ke surga menurut agama hindu kaharingan, rasa cinta dan hormat
kepercayaan mereka tersebut. Hal ini tentunya mereka diwujudkan dengan sikap kesetiaan
merupakan bagian dari salah satu kearifan lokal terhadap pelaksanaan upacar tiwah, walaupun
yang mana masyarakat masih menganggap ini biaya untuk kegiatan tersebut sangat besar.
sesuatu yang bernilai baik dan positif. Kegiatan budaya seperti ini masih ada yang
Apabila dikaitkan tiwah dengan nilai dasar dilakukan oleh sekelompok orang guna
pancasila tentunya ini merupakan bagian dari memanfaatkan celah yang ada dalam upacara tiwah
nilai religiositas, yaitu nilai-nilai spiritual yang ini, seperti halnya perjudian. Sebenarnya dalam tata
tinggi yang harus dimiliki oleh manusia indonesia cara pelaksanaan upacara Tiwah tidak ada
yang berdasarkan agama dan keyakinan yang ketentuan yang menganjurkan adanya kegiatan
dipeluknya dan memiliki toleramsi yang tinggi perjuadian. Namun ada pihak pihak tertentu yang
terhadap pemeluk kepercayaan tersebut dalam memanfaatkan momen ini untuk mencari
hal ini adalah agama hindu kaharingan. Hal ini keuntungan lewat kegiatan judi. Memang ada
merupakan konsekuensi dari sila pertama yaitu beberapa anggapan yang mengatakan bahwa
ketuhanan yang Maha Esa, dimana mengajak berjudi sekadar meramaikan suasana Tiwah,
semua komponen bangsa untuk beragama dan sehingga seolah-olah permainan judi dihalalkan
berkeyakinan secara berkebudayaan. pada saat penyelenggaraan pesta upacara Tiwah.
Adapun dalam nilai kekeluargaan, tiwah ini Demikian juga dengan kegiatan mabuk-mabukan
mengandung nilai kebersamaan dan senasib dalam upacara Tiwah. Memang acara minum tuak
sepenanggungan dengan sesama warga negara merupakan sesuatu yang selalu
490 Ridwan Sidiq
ada dalam upacara Tiwah ini. Namun, dunia yang baik. Kebudayaan nasional
disayangkan ada sebagian yang minum sampai merupakan kumpulan dari puncak-puncak
mabuk. Minum hingga mabuk tentu dapat budaya dari suku-suku bangsa. Pancasila
merusak mesehatan dan hal seperti ini harus sebagai dasar negara, merupakan sebuah cita-
ditinggalkan. cita kebangsaan berarti akan menemukan titik
Pada zaman dulu dalam upacara Tiwah masa depan (Omega), sampai pada saatnya
selalu ada tengkorak manusia, namun sekarang akan berada kembali di titik Masa lalu (Alpha),
sudah dapat diganti dengan tengkorak binatang dan Pancasila akan memenuhi darma ―Sangkan
seperti kepala sapi atau kepala kerbau. Hal ini Paraning Dumadi ‖ yang mengandung arti
patut disyukuri sehingga peperangan antar suku kesempurnaan hidup ditandai dengan
yang dulu sering terjadi karena berburu kepala meleburnya adat dengan tujuan manusia.
manusia (Mangayau) dapat dihilangkan dan
diganti dengan kepala hewan. DAFTAR PUSTAKA
Demikan hal yang dapat diambil hikamhnya A. Ubaedillah, 2015. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
sebagai suatu kebudayaan, dengan Education) Pancasila, Demokrasi Dan Pencegahan
Korupsi. PT. Prenada Media Group : Jakarta.
mempertahankan yang positif dan membuang
Nunun, Dkk. 2006. Upacara Tradisonal Daerah
yang negatif. Sehingga secara langsung
Kalimantan Tengah Bagian I. Dinas Pendidikan dan
kebudayaan itu dapat bermanfaat bagi Kebudayaan Kalimantan Tengah : Palangka Raya.
peningkatan harkat hidup dan martabat bangsa Nunun, Dkk. 2007. Upacara Tradisonal Daerah
dimata duina. Kalimantan Tengah Bagian II. Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kalimantan Tengah : Palangka
Raya.
IV. KESIMPULAN Riwut, Nila. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang
Keanekaragaman kearifan lokal, bahasa, (Menyelami Kekayaan Leluhur). PT. Pusakalima
: Palangka raya.
seni, warisan budaya, religi, falsafah hidup,
Arsip Daerah Kalimantan Tengah. 1997. Tiwah Dan
globalisasi, kemajemukan dalam masyarakat,
Perlengkapannya. Depdikbud Kanwil. Kalteng :
institusi sosial, dan kemajemukan pola adaptasi Palangka Raya.
adalah sebuah tantangan sekaligus potensi Drs. Rendi Panuju.1996. Ilmu Budaya Dasar dan
besar bagi bangsa Indonesia dalam kerangka Kebudayaan. Gramedia : Jakarta.
pembangunan. Pengintegrasian
keanekaragaman dengan Pancasila dalam
bentuk kebudayaan nasional merupakan modal
kuat yang menjadi pendukung pembangunan
baik dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan
dan politik. Pembangunan model inilah yang
pada akhirnya disebut pembangunan
berwawasan kebhienikaan sebagai hasil dari
harmonisme kehidupan sosial bangsa Indonesia
yang mejemuk.
Dalam menghadapi dunia yang semakin
bebas ini, maka tantangan budaya di masa yang
akan datang adalah bagaimana menjadikan
manusia dengan keanekaragaman ciri khasnya
bisa menjadi warga suatu bangsa dan warga

Ridwan Sidiq 491


492 Ridwan Sidiq
UPAYA MENANAMKAN CINTA TANAH AIR KEPADA
ANAK USIA SLTP
RINA DEWI ASTUTI
rd.oushin@gmail.com

ABSTRAK
Cinta tanah air merupakan perwujudan rasa bangga akan tanah airnya, rela berkorban untuk bangsa dan negaranya,
dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya. Rasa cinta tanah air dan bangsa yang terangkum dalam
semangat patriotisme harus selalu tertanam dalam setiap sanubari rakyat Indonesia. Apalagi, akhir-akhir ini rasa
nasionalisme tersebut kian dirasakan tidak sekuat dahulu. Untuk itu perlu digalakan kembali semangat kebangsaan
ini. Semangat inilah yang ingin juga ditumbuhkembangkan demi menciptakan generasi yang sangat mencintai tanah
tumpah darahnya.Sejak anak usia dini, inilah waktu yang paling tepat. Anak adalah investasi bangsa. Guru hendaknya
bisa menggali potensi dan menanamkan kebanggaan untuk bisa mencintai negerinya sendiri. Oleh sebab itu, guru
perlu melakukan upaya-upaya untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada siswanya. Apabila sejak dini perasaan
bangga akan bangsanya sudah ditanamkan dengan kuat, maka semangat patriotisme akan melekat dalam diri anak.
Keluarga merupakan pendidikan informal bagi anak. Keluarga juga merupakan pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak. Untuk menanamkan cinta tanah air di lingkungan keluarga adalah dengan membiasakan hidup rukun dan
demokratis. Selain itu adalah dengan hidup hemat, tidak boros, disiplin, dan saling menghormati antar anggota
keluarga. Di sekolah, upaya menanamkan cinta tanah air adalah dengan mengadakan upacara bendera, menyanyikan
lagu daerah dan lagu nasional, serta mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba tujuh belasan dan sebagainya; Di
masyarakat, menanamkan cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara mengadakan kerja bakti, membuang sampah
pada tempatnya, dan mengikuti lomba-lomba menjelang 17 Agustus.

I. PENDAHULUAN semangat kebangsaan ini. Semangat inilah yang


Cinta tanah air merupakan perwujudan rasa ingin juga ditumbuhkembangkan demi
bangga akan tanah airnya, rela berkorban untuk menciptakan generasi yang sangat mencintai
bangsa dan negaranya, dan menjunjung tinggi tanah tumpah darahnya.
harkat dan martabat bangsanya. Rasa cinta tanah Individu yang memiliki rasa cinta pada tanah
air dan bangsa yang terangkum dalam semangat airnya akan berusaha dengan segala daya upaya
patriotisme harus selalu tertanam dalam setiap yang dimilikinya untuk melindungi, menjaga
sanubari rakyat Indonesia. Apalagi, akhir-akhir ini kedaulatan, kehormatan dan segala apa yang
rasa nasionalisme tersebut kian dirasakan tidak dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air
sekuat dahulu. Untuk itu perlu digalakan kembali inilah yang mendorong perilaku individu untuk
membangun negaranya dengan penuh dedikasi.
Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

RINA DEWI ASTUTI 493


Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu 2.1 Upaya Menanamkan Cinta Tanah Air di
ditumbuhkembangkan dalam jiwa setiap individu Keluarga
yang menjadi warga dari sebuah negara atau Keluarga merupakan lingkungan pertama
bangsa agar tujuan hidup bersama dapat dan terkecil setiap orang. Manusia lahir dan
tercapai. tumbuh dalam keluarga. Keluarga mempunyai
Kapan patriotisme itu seharusnya peran yang cukup besar dalam perkembangan
ditumbuhkan atau dikembangkan? Sejak anak kepribadian seorang anak. Dalam keluarga, anak
usia dini, inilah waktu yang paling tepat. Anak memperoleh pendidikan pertamanya. Disana
adalah investasi bangsa. Guru hendaknya bisa pula dasar atau fondasi diri seorang anak
menggali potensi dan menanamkan kebanggaan terbentuk. Bagaimana proses edukasi dalam
untuk bisa mencintai negerinya sendiri. Kegiatan sebuah keluarga sangat menentukan
pembelajaran yang cenderung terfokus pada perkembangan moral, psikologis, dan spiritualis
indikator yang ada pada kurikulum, kadang seorang anak. Setiap keluarga harus mampu
membuat guru lupa untuk mengembangkan menciptakan suasana yang nyaman, aman, dan
kreasinya dalam mengolah tema pembelajaran. menyenangkan bagi setiap anggotanya agar
Pada usia ini, anak dengan segala tercipta ketentraman dan kedamaian yang
keunikannya adalah usia emas di mana anak diidam-idamkan. Hal tersebut dapat tercapai jika
sangat mudah menyerap informasi dan peka terjadi interaksi dan sosialisasi yang baik antar
dengan lingkungannya. Segala hal yang terekam anggota keluarga. Demikian halnya dengan
pertama kali oleh anak akan tertanam dalam penanaman cinta tanah air dalam diri seorang
otaknya hingga ia dewasa. Oleh karena itulah anak. Upaya pertama tentunya harus datang dari
mengapa pada sekolah dasar sangat ditekankan lingkungan keluarga. Bagaimanapun juga,
pengembangan sikap dan perilaku serta keluarga adalah lingkungan yang paling kecil.
kemampuan dasarnya agar pada usia emas ini Segala sesuatunya bermula di keluarga.
anak sudah memiliki dasar pendidikan yang kuat Upaya penanaman cinta tanah air di
untuk menapaki jenjang pendidikan selanjutnya. lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan
Oleh sebab itu, guru perlu melakukan pemberian kebebasan setiap anggota keluarga
upaya-upaya untuk menanamkan rasa cinta untuk berpendapat. Sistem demokrasi dalam
tanah air kepada siswanya. Apabila sejak dini keluarga memang sederhana, namun justru
perasaan bangga akan bangsanya sudah sangat penting. Jika di dalam keluarga sudah
ditanamkan dengan kuat, maka semangat diajarkan untuk berdemokrasi dan terbuka
patriotisme akan melekat dalam diri anak. Anak dengan pendapat orang lain, maka anak akan
usia SLTP tahap perkembangan kognitifnya tumbuh menjadi seorang yang dapat menghargai
berada pada tahapan operasional formal (Piaget setiap perbedaan yang ada. Hal itu sangat
dalam Asri Budiningsih, 2004). Anak mulai sesuai mengingat negara kita adalah negara
mampu berfikir abstrak dan logis menggunakan yang majemuk dengan banyak perbedaan baik
pola berfikir ‗kemungkinan‘. Apa saja upaya yang dalam hal adat istiadat, bahasa, budaya, suku,
bisa dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan ras, agama, maupun pola piker tiap individu.
atau menanamkan cinta tanah air kepada Jika seorang anak berbuat salah, orang tua
siswanya akan dibahas dalam artikel ini. tidak seharusnya langsung memberi hukuman.
Pemberian hukuman belum tentu membuat anak
II. PEMBAHASAN merasa jera. Bahkan yang terjadi bisa sebaliknya.
Anak akan merasa takut, terkekang, dan tidak
494 RINA DEWI ASTUTI
nyaman berada dalam keluarga. Keluarga yang 2. Upaya Menanamkan Cinta Tanah Air di
harmonis adalah keluarga yang demokratis Sekolah
namun penuh kasih. Yang harus dilakukan orang Sekolah merupakan lembaga pendidikan
tua adalah bertanya kepada anak apakah ia formal yang turut membantu tugas pendidikan
sedang menghadapi suatu masalah dan informal dalam lingkungan keluarga. Sekolah
berusaha membantu menyelesaikannya. dapat dikatakan sebagai rumah kedua. Di
Jika ada masalah, penyelesaiannya sekolah, selain mendapatkan pendidikan
haruslah dengan musyawarah. Ayah sebagai akademik anak juga mendapatkan pendidikan
kepala keluarga tidak boleh langsung moral dan spiritual. Karena itulah sekolah juga
menghakimi dan menghukum si anak. Orang tua menjadi salah satu wadah yang tepat untuk
harus mampu bersikap bijaksana serta adil menanamkan cinta tanah air kepada seorang
dalam memperlakukan anaknya. Suasana anak. Dalam hal ini guru sebagai pengelola kelas
demokratis sangat sesuai dengan sila ke-4 mempunyai peranan yang lebih besar dibanding
ideologi negara kita. warga sekolah lainnya seperti kepala sekolah,
Upaya lain selain bersikap demokratis ialah TU, maupun karyawan (Ahmad Munib, 2010).
dengan menjaga kerukunan antar anggota Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
keluarga. Kerukunan dapat tercapai jika masing- dengan mengadakan upacara bendera setiap hari
masing anggota keluarga menjalankan perannya Senin. Untuk membuktikan kecintaan kita terhadap
dengan baik. Yang lebih muda menghormati tanah air memang tidak hanya dengan mengikuti
yang lebih tua dan yang lebih tua menyayangi upacara bendera. Namun dengan upacara bendera,
yang lebih muda tanpa ada sikap merendahkan. kita telah mengajarkan kepada anak untuk
Contoh nyatanya, kita dapat mengajarkan menghormati bendera nasional dan para pahlawan
kepada anak bagaimana cara bersikap sopan yang telah gugur. Kita juga dapat mengintegrasikan
terhadap orang yang lebih tua, mengucap salam penjelasan mengenai hal tersebut pada materi
dan menyapa jika bertemu, berpamitan ketika pelajaran, misalnya PKn dan IPS. Anak akan
hendak pergi, atau meluangkan waktu untuk mengerti bahwa untuk mencapai kemerdekaan
bersama-sama sekedar nonton televisi atau libur tidaklah mudah, namun harus melalui perjuangan
akhir pekan. yang sangat sulit bahkan sampai titik darah
penghabisan.
Cinta tanah air juga dapat diwujudkan
dengan pengamalan Pancasila seperti telah Dengan upacara bendera, anak akan
dijelaskan dalam bab sebelumnya. Kita juga semakin mengerti akan susahnya merebut
dapat menanamkan cinta tanah air kepada anak kemerdekaan. Dengan demikian, perjuangan
dengan mengajarkannya hidup hemat, tidak generasi penerus selanjutnya ialah
boros, dan disiplin. mempertahankan kemerdekaan itu,
mempertahankan agar Merah Putih tetap
Hal lainnya adalah dengan membantu
berkibar dengan gagahnya.
membersihkan rumah. Terkesan sepele
memang. Namun hal tersebut sesuai dengan sila Selain upacara bendera, upaya lain yang
ke-2 Pancasila. Contoh lainnya adalah dengan dapat dilakukan oleh guru untuk menanamkan
mengajarkan kepada anak untuk tidak cinta tanah air kepada siswa adalah dengan
mengganggu anggota keluarga lainnya ketika mengajrakan lagu-lagu daerah dan lagu wajib
sedang beribadah. Beribadah adalah hak setiap nasional. Dengan lagu-lagu daerah, siswa akan
warga negara. Untuk itu kita harus mengerti bahwa Indonesia terdiri atas beragam
menghormatinya. suku bangsa dengan adat dan budaya yang

RINA DEWI ASTUTI 495


berbeda. Indonesia merupakan negara yang Kebanyakan seseorang lebih cenderung
kaya akan budaya, mulai dari bahasa, tarian, menggunakan bahasa ibu dibanding bahasa
pakaian adat, maupun lagu daerah. persatuan yakni bahasa Indonesia. Bahkan
Dengan mengajarkan lagu-lagu daerah, ketika tumbuh dewasa, tidak jarang orang yang
siswa akan memahami bahwa setiap daerah menggunakan bahasa yang disebut bahasa gaul
mempunyai kekhasan tersendiri. Pengenalan karena meniru apa yang ditayangkan di televisi
akan lagu-lagu daerah dirasa sangat penting setiap hari.
mengingat dewasa ini sudah jarang generasi Menyikapi hal tersebut, guru harus
penerus yang mengerti dan dapat menyanyikan membiasakan siswanya menggunakan bahasa
lagu-lagu daerah. Indonesia yang baik dan benar agar tidak terkikis
Lagu-lagu daerah yang diajarkan dan oleh zaman. Pembelajaran bahasa bukanlah
dinyanyikan membuktikan bahwa Indonesia pembelajaran verbal dengan pendekatan
memang merupakan negara yang ber-bhineka, teoretis. Namun pembelajaran bahasa adalah
yakni negara yang berbeda-beda. Namun pembelajaran yang menggunakan pendekatan
kebhinekaan itu tidaklah menjadi penghalang kontekstual.
untuk bersatu dalam NKRI karena Pembelajaran akan lebih bermakna jika
bagaimanapun kita tetaplah satu jua. siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
Di samping lagu-lagu daerah, siswa juga Secara sederhana, pembelajaran bahasa akan
harus dikenalkan dan diajarkan untuk dapat lebih mudah diserap jika guru mengajarkannya
menyanyikan lagu wajib nasional. Sungguh ironi dengan mengintegrasikan dalam percakapan
sekali jika siswa SLTP zaman sekarang mampu sehari-hari. Dengan berbicara menggunakan
menghafal puluhan lagu modern dengan musik bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
yang lebih variatif namun malah tidak hafal teratur, perlahan siswa akan mengikuti. Namun
bahkan tidak tahu menahu lagu wajib nasional. jika guru menjelaskan di depan kelas bagaimana
cara berbahasa Indonesia yang baik namun tidak
Disinilah peran guru untuk menanamkan
menerapkannya dalam keseharian, maka
cinta tanah air kepada siswanya. Dengan
pembelajaran menjadi kurang bermakna.
mengajarkan siswanya menyanyikan lagu
nasional, guru telah berupaya untuk mempunyai Pentingnya berbahasa Indonesia yang baik
rasa cinta kepada tanah airnya. Pesannya ialah dan benar didasarkan pada alasan bahwa
semodern apapun zamannya atau seberapa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional
cepat pun waktu berubah, sebagai bangsa dan bahasa persatuan yang telah disepakati
Indonesia kita tetap harus cinta akan tanah air sejak Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
kita. Penggunaan bahasa nasional dalam kehidupan
sehari-hari sudah dapat dikatakan salah satu
Lagu wajib nasional juga berarti kesatuan
upaya mewujudkan cinta tanah air karena secara
kita sebagai bangsa Indonesia. Sekalipun setiap
langsung atau tidak kita telah mengajarkan
daerah mempunyai lagu khas masing-masing,
kepada siswa untuk melestarikan bahasa
namun setiap warga negara harus memapu
Indonesia.
menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu
nasional. Hal tersebut karena kita satu bangsa, Hal sederhana lainnya adalah dengan
Indonesia. mengajak siswa menjenguk temannya yang sakit,
bersikap rukun dan saling menghormati, saling
Upaya lainnya adalah dengan menciptakan
membantu jika ada temannya yang kesusahan, dan
lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk
belajar bahasa Indonesia secara kontekstual. lain sebagainya. Hal-hal tersebut memang
496 RINA DEWI ASTUTI
sangat sederhana, namun nilainya sangat suksesnya kegiatan kerja bakti mengingat tenaga
penting. Dengan melakukan kebaikan-kebaikan mereka belum cukup kuat. Namun anak dapat
kecil yang seolah tak terlihat, sebenranya melakukan pekerjaan yang ringan misalnya
pengamalan Pancasila telah dilaksanakan. Dan membuang sampah dan sebagainya. Yang
seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, didapatkan oleh anak ialah semangat gotong
pengamalan pancasila merupakan salah satu royong yang merupakan implementasi dari
wujud cinta kepada tanah air. Pancasila sila ke-3.
Pentingnya mengamalkan Pancasila tidak Upaya lainnya adalah dengan mengajarkan
hanya terjadi di lingkungan keluarga, namun juga anak untuk mencintai lingkungannya. Mecnintai
di lingkungan sekolah, bahkan masyarakat. lingkungan dapat dilakukan dengan tidak
Pancasila sebagai ideology bangsa tentunya membuang sampah sembarangan, menanam
tidak hanya diterapkan di satu lingkungan saja, pohon, atau merawat tanaman dengan baik. Jika
namun harus menyeluruh ke dalam setiap sendi- lingkungan bersih dan sehat, maka akan tercipta
sendi kehidupan kita. lingkungan yang nyaman untuk ditempati.
Upaya lainnya adalah dengan mengadakan Hal lainnya adalah dengan
berbagai lomba ketika menyambut perayaan hari mengikutsertakan anak dalam kegiatan-kegiatan
kemerdekaan RI. Menjelang 17 Agustus, guru seperti lomba-lomba tujuh belasan. Selain dapat
dapat mengadakan berbagai lomba misalnya berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota
menggambar, menari, menyanyi, tarik tambang, masyarakat lainnya, anak juga akan memahami
dan sebagainya. Manfaat dari diadakannya semngat kebersamaan dan kekeluargaan dalam
lomba ini sangat banyak, antara lain lingkungan masyarakat.
mengembangkan kreativitas siswa, melatih Perlu juga diadakan kegiatan karang taruna
kekompakan baik antar siswa, antar guru, untuk menanamkan cinta tanah air. Namun,
maupun antara siswa dengan guru. mengingat usia SLTP masih dirasa terlalu kecil,
3 Upaya Menanamkan Cinta Tanah Air di maka kita cukup mengenalkan saja.
Masyarakat
Lingkungan yang lingkupnya lebih luas III. PENUTUP
adalah lingkungan masyarakat. Selain hidup di
Keluarga merupakan pendidikan informal
lingkungan keluarga dan sekolah, anak tumbuh
bagi anak. Keluarga juga merupakan pendidikan
dan berkembang di masyarakat. Bagaimanapun
yang pertama dan utama bagi anak. Untuk
juga, masyarakat juga turut memberikan peranan menanamkan cinta tanah air di lingkungan
dalam perkembangan kepribadian seorang anak. keluarga adalah dengan membiasakan hidup
Oleh karena itu, masyarakat juga perlu berupaya rukun dan demokratis. Selain itu adalah dengan
untuk menanamkan cinta tanah air kepada anak, hidup hemat, tidak boros, disiplin, dan saling
terutama usia SLTP. Karena usia SLTP – menghormati antar anggota keluarga.
terutama kelas rendah- merupakan usia emas
dimana anak mudah menyerap segala informasi Di sekolah, upaya menanamkan cinta tanah
yang didapatkannya. air adalah dengan mengadakan upacara
bendera, menyanyikan lagu daerah dan lagu
Upaya menanamkan cinta tanah air di
nasional, serta mengadakan berbagai kegiatan
masyarakat dapat dilakukan dengan seperti lomba tujuh belasan dan sebagainya.
mengadakan berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan, misalnya kerja bakti. Anak Di masyarakat, menanamkan cinta tanah air dapat
dilakukan dengan cara mengadakan kerja bakti,
mungkin masih belum banyak membantu

RINA DEWI ASTUTI 497


membuang sampah pada tempatnya, dan
mengikuti lomba-lomba menjelang 17 Agustus.

DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Penerbit Rinika Cipta.
Ju Lan, Thung & Manan, M. Azzam. 2011. Nasionalisme
dan Ketahanan Budaya di Indonesia: Sebuah
Tantangan. Jakarta: LIPI Press
Munib, Achmad, dkk. 2010.Pengantar Ilmu Pendidikan.
Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK LP3
UNNES.

498 RINA DEWI ASTUTI


PENGARUH PERGAULAN TERHADAP KEPRIBADIAN
RUSDIANA YANTI
rusdiana.yanti@yahoo.com

ABSTRAK
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu
dengan kelompok. Pergaulan yang lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Dalam usia remaja biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu
baik atau tidak. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa remaja, di mana
kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal. Pergaulan memiliki artian yang
mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan hingga dilingkungan
masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai peran penting untuk membentuk suatu kepribadian seseorang
dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir.Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam
kehidupan sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya, karena adaptasi dimana
remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan cara berpikir didalam lingkungannya.

I. PENDAHULUAN dilingkungan sekolah, bahkan hingga dilingkungan


1.1 Latar Belakang masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai
peran penting untuk membentuk suatu kepribadian
Pada perkembangan zaman modernisasi
seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam
saat ini pergaulan sangat berpengaruh terhadap
berpola pikir. Pergaulan itu sendiri terbagi menjadi
perkembangan kepribadian seseorang. Pada
dua macam, pergaulan yang negatif dan pergaulan
saat itu seseorang mulai merubah pola pikir
yang positif. Pada perkembangan zaman saat ini
mereka dan mengikuti perkembangan zaman
yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang
modernisasi pada saat kebudayaan barat mulai
lebih mengarah kepada para remaja dalam
tersebar dikalangan remaja. Pada dewasa ini,
bertingkah laku didalam kehidupan sosial.
kebudayaan barat sangat jelas berpengaruh
Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang
terhadap perkembangan para remaja khususnya
sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan
terhadap kepribadian remaja itu sendiri.
sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh
Pergaulan memiliki artian yang mencakup luas,
didalam lingkungan khususnya. Dimana para
dari pergaulan dilingkungan keluarga,
remaja harus bisa

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

RUSDIANA YANTI 499


memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang II. PEMBAHASAN
mana menurutnya adalah suatu yang baik atau 2.1 Pergaulan dan Kepribadian
positif. Para remaja memang seharusnya
Setiap interaksi pergaulan yang intens
malakukan adaptasi didalam kehidupan
kepada seorang teman akan membawa
sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam
pengaruh. Karena sifat, sikap, tingkah laku jika
pergaulan sehari-harinya, karena adaptasi
bersentuhan dengan pribadi seseorang maka
dimana remaja dapat menyesuaikan diri dalam
akan memberikan dampak bagi orang tersebut.
bertingkah laku dan cara berpikir didalam
Perilaku yang buruk biasanya akan lebih cepat
lingkungannya.
menular kepada pembentukan kepribadian
1.2 Rumusan Masalah seseorang. Ibarat penyakit menular yang akan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat menjangkiti siapapun yang berada didekatnya.
dirumuskan sebuah permasalahan yaitu : Sebagai contoh, bila kita bergaul dengan anak-
Bagaimana peran dilingkungan keluarga anak punk maka kita bisa ikut-ikutan menjadi
terhadap kepribadian remaja? anak punk, bila kita bergaul dengan para
Bagaimana peran dilingkungan sekolah motivator maka hidup kita akan berubah menjadi
terhadap kepribadian remaja? semangat motivasi, jika kita bergaul dengan
Bagaimana peran dilingkungan orang shalih maka kita bisa menjadi anak yang
masyarakat terhadap kepribadian shalih, jika kita bergaul dengan para penulis
remaja? maka kemungkinan besar kita pun bisa menjadi
Bagaimana pergaulan dapat merubah seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang
tingkah laku remaja pada yang suka mencuri maka perilaku kita bisa
kepribadiannya? menjadi seperti seorang pencuri, jika kita bergaul
1.3 Tujuan Penulisan dengan orang yang suka main judi atau mabuk-
Untukmengetahuiperan dilingkungan mabukan maka kita pun bisa ikut-ikutan main judi
keluarga terhadap kepribadian remaja atau mabuk-mabukan, dan lain-lain.
Untuk mengetahui pengaruh pergaulan
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam
dilingkungan sekolah terhadap
bergaul. Terutama pada masa remaja, di mana
kepribadian remaja
kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin
Untuk mengetahui peran dilingkungan
masyarakat terhadap kepribadian remaja tahu terhadap sesuatu hal. Remaja sangat mudah
tertarik pada ―bagaimana sesuatu bekerja‖. Bila
Untuk mengetahui pengaruh pergaulan
kurangnya informasi, pengetahuan, keterampilan
dilingkungan masyarakat terhadap
kepribadian remaja dan pengalaman, maka akan menimbulkan banyak
masalah. Di sinilah seorang yang kreatif diperlukan.
1.4 Manfaat Penulisan
Karena seorang yang kreatif mempunyai rasa ingin
Manfaat penulisan ini adalah dapat tahu tahu yang besar. Kita semua berpotensi untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman dalam menjadi orang yang kreatif. Jika kita yakin pada diri
menyusun sebuah karya tulis selain ini dapat sendiri bahwa kita adalah orang yang kreatif maka
juga mengetahui bagaimana pengaruh-pengaruh kita akan menemukan cara yang kreatif untuk
pergaulan terhadap kepribadian para remaja mengatasi setiap masalah yang kita hadapi.
pada kehidupan sosialnya dalam kehidupan Sehingga kita menjadi manusia yang bijak dalam
sehari-hari menyikapinya. Kreatif kita dalam bergaul juga harus
kita perhatikan sehingga kita bisa memilih-milih
teman yang layak menjadi teman kita.

500 RUSDIANA YANTI


Akan tetapi bila kreativitas kita yang tinggi dengan Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang
digunakan untuk hal-hal yang tidak baik maka tajam mengenai budaya, masalah sosial yang
akan terjadi suatu tindakan keburukan. Oleh dapat menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain
karena itu setiap orang perlu dibekali yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan
pembelajaran agama, pembinaan dari orangtua yang kurang sehingga dapat menyebabkan
di rumah agar mendekatkan anak-anaknya seseorang tidak tau akan Bangsanya sendiri.
dalam kebaikan, dalam mengingat kepada Allah Pergaulan remaja saat ini sangat
dan setiap remaja harus berperilaku akhlak yang mengkhawatirkan yakni pemakai narkoba
mulia dan terpuji. Sehingga selalu memilih dikalangan remaja, dan adanya seks bebas
pikiran yang positif, kreatif dan bijak agar dikalangan remaja. Ini sangat mengkawatirkan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi
sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa setiap apa dikalangan remaja yang menyebabkan seks
yang kita perbuat, Allah selalu melihat perbuatan bebas dapat terjadi.
kita itu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan
bergaul. Jika teman kita mempunyai sifat atau kemandulan dalam Bangsa karena perlu diingat
kebiasaan yang umumnya tidak disukai orang lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat
lain dan bisa menghambat pergaulannya maka tergantung pada Generasi muda, upaya
menjadi kewajiban kita untuk segera pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita
mengingatinya. Namun dalam memberi nasehat semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan
juga harus pake etika dengan memilih situasi dan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan
waktu yang tepat. Sehingga teman kita tidak moral selain pendidikan keagamaan yakni
salah paham terhadap kita. adanya pendidikan tentang bahaya NARKOBA,
2.2 Pergaulan Remaja Masa Kini hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat pendidikan budi pekerti yang harus dijalankan.
sorotan yang utama, karena pada masa sekarang Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dari baik buruknya iman yang tertanam serta budi
dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung
mendunia serta menipisnya moral serta keimanan jawab seluruh elemen agar hal-hal seperti ini
seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang dapat
sangat mengkhawatirkan Bangsa karena ditangan dilakukan diantaranya yakni peran orang tua
generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku
buruknya Bangsa ini sangat tergantung dengan anak namun tidak berhak bertindak otoriter
generasi muda. Generasi muda saat ini kurang terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi
memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari sebagai orang tua dengan baik, diantaranya
lebih gemarnya anak muda-anak muda untuk pergi memberikan kasih sayang, pendidikan budi
kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah pekerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap
perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara
Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil anak dengan dirinya serta lingkungan
dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya keluarganya.
pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil , 2.3 Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar
sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi Terhadap Kepribadian
merupakan tayangan yang kurang produktif bagi Baik buruknya prilaku sesorang dimasyarakat
perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dan lingkungannya turut ditentukan oleh latar

RUSDIANA YANTI 501


pendidikan yang pernah dialaminya. Disamping berlaku sistem kasta yang tidak memungkinkan
tentunya pengaruh lingkungan tidak dapat kita kalangan masyarakat bawah untuk mengadopsi
abaikan begitu saja, karena lingkungan memiliki budaya ini ( Matroji, 2006 : 122 ). Saat ini
peranan penting dalam memberi pengaruh pengaruh budaya barat tidak hanya sebatas cara
terhadap kepribadian seseorang. Maraknya berpakaian, pergaulan, tapi juga di bidang
penembakan-penembakan senjata api, pendidikan dan gaya hidup. Subjek yang paling
perampokan dan berbagai tindak pidana di terpengaruh adalah remaja. Bahkan bagi
tengah-tengah kehidupan masyarakat sebagian remaja, gaya hidup barat merupakan
memberikan suatu tanda bahwa telah terjadi suatu kewajiban dalam pergaulan. Banyak faktor
ketimpangan pendidikan ataupun gangguan yang menyebabkan remaja sangat mudah
kepribadian terhadap diri mereka akibat menyerap budaya barat.
pengaruh lingkungan yang menerpa mereka. 2.5 Pentingnya Pergaulan untuk Remaja
Pendidikan seseorang yang sedemikian baik dan
Jika kau berkumpul dengan penjual minyak
tinggi dapat goyah diterpa pengaruh lingkungan
wangi maka kau akan berbau wangi. Jika kau
dan pergaulan disekitar mereka, bekal
berkumpul dengan penjual ikan maka kau akan
pendidikan yang diterima seseorang wajib
berbau ikan. Begitulah perumpamaan betapa
hukumnya dipelihara dan dilindungi dengan tidak
pentingnya memilih pergaulan. Berkumpul dengan
bergaul kepada sembarang orang. Karena
ilmuwan kita menjadi pintar. Berkumpul dengan
pengaruh pergaulan dapat menempa seseorang
pecundang kita akan menjadi pecundang pula.
menjadi sosok yang menakutkan dan merugikan
Manusia memiliki naluri mengikuti dan meniru
semua pihak. Bukan hanya memberikan
perilaku dan ucapan orang yang berada
kerugian kepada keluarga, masyarakat, bangsa
disekitarnya. Oleh karena itu, watak atau sifat
dan negara tetapi juga menimbulkan kerugian
manusia terbentuk dari lingkungan dan pergaulan.
kepada dirinya di masa depan termasuk kerugian
Manusia mulai bisa mendengar ketika masih
di alam akhirat. Perampokan semakin merajalela,
berupa janin dalam kandungan yang berusia 4
baik dalam bentuk perampokan toko mas,
bulan. Makanya bagi seorang ibu waktu hamil
perampokan disertai kekerasan dan disarankan berkelakuan, berucap dan
pembunuhan, perampokan gang motor hampir mendengarkan suara yang baik agar bayi yang
dipastikan ini adalah akibat pengaruh buruk dilahirkan terbentuk wataknya sesuai dengan
pergaulan dengan sembarang orang. Meskipun masukan dari orang tua. Sebuah nasehat
sebenarnya seseorang tersebut memiliki bekal mengatakan rumahmu adalah sekolahanmu, orang
ilmu pendidikan yang memadai tetapi karena tuamu adalah gurumu. Dari kata-kata singkat
membiarkan dirinya ikut larut dalam pergaulan penuh arti tersebut, jelas bahwa sekolah pertama
yang bebas tak terbatas, maka kepribadiannya dan utama dalam hidup adalah lingkungan di
menjadi rapuh dan ikut-ikutan. Apalagi kalau rumah. Kelakuan kedua orang tua akan ditiru oleh
sampai sudah terpengaruh menjadi penikmat
anaknya. Setelah lulus berguru dari orang tua,
Narkoba maka semuanya akan menjadi rusak.
sekolah lanjutannya adalah pergaulan. Jadi
4 Perkembangan Budaya Barat pada manusia itu secara gen anak produk dari kedua
Pergaulan di Indonesia orang tua. Namun secara perilaku anak produk dari
Budaya barat masuk ke Indonesia semenjak lingkungan atau pergaulannya. Sifat atau watak kita
zaman penjajahan. Semenjak itulah budaya juga terbentuk dari dua lingkungan tersebut.
barat memulai perkembangannya di Indonesia. Sebaik-baiknya sifat orang tua kalau lingkungan
Pada mulanya, budaya ini belum mempengaruhi pergaulannya buruk
semua lapisan masyarakat, karena pada saat itu
502 RUSDIANA YANTI
maka si anak akan berwatak buruk, begitu juga Dalam lingkungan sekolah yang sehat dan
sebaliknya. baik serta memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan
Dalam ketiga bahasan di atas pergaualan dalam oleh anak, membuat anak lebih dapat membangun
lingkungan remaja yaitu sekolah ataupun aktivitas, kreativitas, inventivitasanak sehingga
lingkungan rumah mempengaruhi pola pikir dan terbentuklah kepribadian anak yang baik dalam
cara mereka hidup , jadi remaja di haruskan untuk prestasi disekolahnya. Begitupun sebaliknya,
bisa memilih pergaulan agar tidak salah langkah. kondisi buruk pada lingkungan sekolah seperti
kurangnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid
2.6 Pengaruh Lingkungan Keluarga
yang terlalu banyak dalam satu kelas, ventilasi dan
Keluarga adalah lembaga pertama dan
sanitasiyang buruk, dan sebagainya. Selanjutnya,
utama dalam melakukan proses sosialisasi berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus
terhadap pribadi anak. Di tengah keluarga anak melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan
belajar mengenal makna cinta-kasih, simpati, pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi
loyalitas, ideologi, bimbingan, dan pendidikan. jemu, jengkel, dan apatis. Anak merasa sangat
Keluarga memberikan pengaruh menentukan
dibatasi gerak-geriknya, dan merasa tertekan
pada pembentukan watak dan kepribadian anak,
batinnya (dilarang bertanya kalau tidak perlu).
dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan
Kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh
fondasi primer bagi perkembangan anak. Baik
sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik
buruknya struktur keluarga memberikan dampak
yang bersifat fisik maupun psikis. Ada pula guru
baik atau buruknya perkembangan jiwa dan
yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasipada
jasmani anak. Keluarga mempunyai peranan
profesi,
dalam proses sosialisasi.
dan tidak menguasai penerapan
Demikian pentingnya peranan keluarga mengajarmengajar. Perkembangan kepribadian
maka disebutkan bahwa kondisi yang anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru,
menyebabkan peran keluarga dalam proses sebab mereka lebih berkepentingan dengan
sosialisasi anak adalah sebagai berikut: masalah mengajar atau mengoperkan informasi
Keluarga merupakan kelompok terkecil belaka.
yang anggotanya berinteraksi to 2.8 Pengaruh Lingkungan Masyarakat
facesecara tetap, dalam kelompok
demikian perkembangan anak dapat Lingkungan masyarakat merupakan salah
diikuti dengan sesama oleh orang tuanya satu faktor yang mempengaruhi timbulnya
dan penyesuaian secara pribadi dalam kenakalan remaja selain lingkungan keluarga dan
hubungan sosial lebih mudah terjadi. sekolah. Pada usia remaja, pengaruh lingkungan
Orang tua mempunyai motivasi yang masyarakat kadang-kadang lebih besar
kuat untuk mendidik anak karena anak pengaruhnya daripada lingkungan keluarga,
merupakan cinta kasih hubungan suami sebab masa remaja adalah masa yang sedang
istri. Motivasi yang kuat melahirkan
hubungan emosional antara orangtua mengembangkan kepribadiannya, yang
dan anak. membutuhkan lingkungan teman-teman dan
masyarakat perhatian mereka terhadap
Karena hubungan sosial dalam keluarga
itu bersifat relatif tetap maka orangtua lingkungan masyarakat benar-benar
memainkan peranan sangat penting diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau
terhadap proses sosialisasi anak. nasib orang banyak sering kali menjadi perhatian
2.7 Pengaruh Lingungan Sekolah mereka dan mereka berjuang untuk membela yang
lemah dan menderita itu. Pengaruh lain dari
lingkungan masyarakat adalah

RUSDIANA YANTI 503


pengaruh yang bersifat: pornografis, sadisme, buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan
film-film yang merusak moral, gambar-gambar, lingkungan yang bagus dan teman-teman yang
bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain istiqamah. Selain keluarga kita para remaja sebagai
sebagainya yang pada pokoknya berbagai generasi berikutnya harus membentuk moral dan
kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman kepribadian remaja dengan akhlak kharimah.
sekarang. Ini semua harus dibatasi kalau perlu Membentuk kepribadian yang baik dapat dilakukan
harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada di sejak dini, antara lain selalu mendekatkan diri pada
dalam ajaran agama, sebab kalau tidak Tuhan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-
pengaruhnya akan lebih berbahaya dibanding hal yang bersifat negatif serta merusak. Dan juga
pengaruh lain. Faktor lain juga sangat penting kita harus pandai memilih teman dalam pergaulan.
dalam pembinaan remaja di dalam mengenal Jangan sampai teman kita tersebut menjerumuskan
lingkungan misalnya adanya semacam kelompok kita pada hal-hal yang dapat merusak diri kita
dalam masyarakat yaitu organisasi sendiri. Ada baiknya jika kita dapat memberikan
kemasyarakatan (ormas). pengaruh positif terhadap teman kita.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan
Kesimpulannya adalah mereka bukan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher.
remaja yang gampang terpengaruh dalam
Kartini ,Kartono,Dr .KenakalanRemaja.Jakarta: PT
pergaulan masa kini. Karena adanya pengaruh Raja Grafindo Persada.2005
peran keluarga yang sangat penting dalam diri
mereka, sehingga mereka bisa mengkontrol diri
mereka menjadi pribadi yang baik, tidak hanya
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun
mereka dapat berteman dengan para remaja
lainnya dengan tidak membentuk suatu ‗geng‘
atau sekelompok teman. Karena teman adalah
seseorang yang sangat kita butuhkan. Namun
teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-
hal yang kurang bermanfaat bahkan merusak diri
kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus
hati-hati dalam berteman. Karena teman bisa
memberikan efek negatif pada kepribadian kita.
Namun jangan sampai juga kita membuat
kepribadian teman kita menjadi buruk. Kita harus
saling menjaga dan memelihara ikatan
pertemanan kita. Jangan sampai ikatan
persahabatan yang sudah terjalin secara positif
dapat rusak karena ego kita.
3.2 Saran
Sebagai orang tua, maka wajib untuk
membimbing dan mendidik anaknya dengan
baik, dan menjauhkan para remaja dari pengaruh
504 RUSDIANA YANTI
DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI (SOSMED) TERHADAP
KEMAMPUAN SISWA BERSOSIALISASI DALAM
PANDANGAN ISLAM
Selvia Alfisah
selfiaalfisah@gmail.com

ABSTRAK
Sosial Media (sosmed) merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang tidak bisa kita hindari, dari Sosmed ini
pasti membawa dampak yang psotif dan juga negative, dan kalangan yang banyak tekena dampaknya adalah
anak di usia labil atau remaja, biasa pada usia ini mereka cenderunga sangat senang mengeksprisikan diri, dan
juga siswa yang sangat terbantu dengan adanya kemajuan teknologi ini, misalnya memudahkan mereka untuk
mencari bahan untuk membantu pelajaran selain buku teks dan guru, juga memudahkan siswa dan guru dalam
memdiskusikan pelajaran walaupun mereka tidak saling bertemu, walaupun dampak negative lainnya juga ada
seperti menjadi kurangnya sosialisai dengan dunia nyata mereka dan mereka asyik dengan sosial medianya
sehingga menurunkan kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan berkomonikasi dengan lingkungan dan
masyarakat, dan islam memandangnya dengan sangat fleksibel, selama kemajuan teknologi itu tidak membawa
mudarat, dan banyak kebaikan ang didapat maka islam memandang sebagai sesuatu yang tidak dilarang untuk
digunakan selama tidak menyalahi hukum dan aturan yang telah ditetapkan dalam islam.

I. PENDAHULUAN Sosial Media maka pikiran orang orang tentu


Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar akan langsung tertuju pada Internet, Facebook,
saat ini, tahukah anda artinya ? Jika diterjemahkan Twit-ter, Blogging, youtube dan semua fasilitas -
dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan
itu adalah Media Sosial, sebuah tempat untuk dan interaksi antar manusia.
melakukan aktifitas bersosialisasi, berbaur dan Di Indonesia sendiri, kegiatan ber Sosial
bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media Media sebenarnya telah ada sejak lama dengan
menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai bermunculannya berbagai macam forum diskusi
dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal ini berbasis web seperti KasKus misalnya, hanya saja
yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet demam Sosial Media mulai terasa ketika sebuah
menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika situs pertemanan bernama Friendster mulai naik
mendengar kata daun saat itu banyak orang mulai merasa sangat
penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

SELVIA ALFISAH 505


dikenal orang lain. Sosial media memiliki dampak Media sosial yang sudah menjamur di
besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang masyarakat. Jejaring sosial membawa dampak
yang asalnya ―kecil‖ bisa seketika menjadi besar positif terhadap komunikasi masyarakat. Tetapi
dengan Media sosial, begitupun sebaliknya or- dibalik semua itu terdapat pula dampak –
ang ―besar‖ dalam sedetik bisa menjadi ―kecil‖ dampak negatif yang dirasakan masyarakat.
dengan Media sosial. Apabila kita dapat Dampak negatif tersebut dirasakan karena tidak
memnfaatkan media sosial, banyak sekali pintarnya masyarakat dalam memilah dan
manfaat yang kita dapat, sebagai media memilih mana yang baik dan buruk. Ini
pemasaran, dagang, mencari koneksi, disebabkan kurang siapnya masyarakat
memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita Indonesia dalam menghadapi perkembangan
yang dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara teknologi yang berkembang saat ini. Awalnya,
langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap
pula kerugian yang akan di dapat seperti kegiatan manusia. Kini teknologi telah
kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain berkembang pesat dan semakin canggih
– lain. Orang yang pintar dapat memanfaatkan sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi
media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, yang semakin memanjakan kehidupan manusia.
memudahkan dia belajar, mencari kerja, Contohnya adalah media social.
mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial
dan lain - lain. Media sosial menambahkan sudah menjadi faktor penting interaksi antar
kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni manusia. Khususnya kaum remaja. Ingat saja
selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang bagaimana sulitnya untuk berhubungan dengan
mengenal ―dunia maya‖. Dunia bebas tanpa orang lain di luar kota, luar pulau, atau luar
batasan yang berisi orang-orang dari dunia negeri beberapa tahun yang lalu. Tarif telepon
nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan yang masih mahal atau surat yang membutuhkan
siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi waktu yang lama dalam pengiriman, membuat
sangat berbeda kehidupannya antara didunia orang, relasi, dan keluarga yang terpisah jauh
nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat akan sangat sulit untuk dihubungi. Namun
terutama dalam jejaring sosial. perkembangan teknologi yang pesat membuat
Perkembangan yang sangat pesat terhadap berhubungan dengan orang lain meskipun
media sosial akhir-akhir ini dapat menjadi topik terpisah ribuan kilometer dan zona waktu yang
hangat untuk dibahas karena banyak orang yang berbeda pun menjadi semudah membalikkan
memakai media sosial namun mereka kurang telapak tangan.
memahami media sosial itu sendiri. Namun dengan adanya media sosial ini,
Berkembangnya teknologi yang semakin menjadikan seseorang terlalu terbuka akan
canggih di era globalisasi saat ini berdampak dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan
langsung bagi masyarakat Indonesia. Sebelum orang yang belum dikenalnya, khususnya para
perkembangan tersebut nampak jelas di dunia kaum remaja. Di tambah lagi dengan munculnya
ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal smartphone yang menyediakan kebebasan ber-
berbagai macam media telekomunikasi seperti social media dan provider yang menyediakan
internet. Berbeda dengan zaman sekarang di murahnya layanan social media. Hal ini jelas
mana sebagian masyarakat bahkan masyarakat mengakibatkan remaja melupakan akan batasan-
menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi batasan pergaulan yang seharusnya mereka
komunikasi seperti internet. ketahui.
506 SELVIA ALFISAH
Seiring dengan perkembangan zaman, Teori ketergantungan terhadap media mula-
maka kemajuan informasi dan teknologi sangat mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan
di perlukan, kemudahan dalam mengakses Melvin Defleur. Teori ini memprediksikan bahwa
informasi begitu penting, Dengan hadirnya khalayak tergantung kepada informasi yang
internet yang merupakan alat tercanggih saat ini. berasal dari media massa dalam rangka
internet yang sering digunakan pelajar saat memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan
ini,terutama media sosial .Karena dengan serta mencapai tujuan tertentu dari proses
menggunakan media sosial pelajar dapat dengan konsumsi media massa. Namun perlu
mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki
jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu. ketergantungan yang sama terhadap semua
Sekarang ini tidak jarang banyak sekali anak usia media.
dini pandai dan mahir dalam mengakses internet. Sumber ketergantungan yang kedua adalah
Bahkan banyak anak-anak di bawah umur kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem
memiliki akun-akun media sosial seperti media dan institusi sosial itu saling berhubungan
Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan
sebagainya. Serta di dorongnya oleh banyaknya dan minat. Pada gilirannya hal ini akan
perusahaan yeng mengeluarkan berbagai mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai
macam merk smartphone , tab serta serta media, sehingga bukan sumber media massa
berbagai macam lainnya yang di mulai dari harga yang menciptakan ketergantungan, melainkan
murah sampai mahal. Serta dengan di kondisi sosial.
berikannya fitur-fitur paket internet yang murah
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-
meriah dan dapat memberikan kenyamanan dan
Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang
keluasan bagi penggunanya.
memfokuskan pada kondisi struktural suatu
Media sosial bagi para pelajar merupakan masyarakat yang mengatur kecenderungan
hal yang penting tidak hanya sebagai tempat terjadinya suatu efek media massa. Teori ini
memperoleh informasi yang mernarik tetapi juga berangkat dari sifat masyarakat modern, dimana
sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup.Banyak media massa diangap sebagai sistem informasi
pelajar yang tidak ingin di anggap jadul karena yang memiliki peran penting dalam proses
tidak memiliki akun media sosial.Media sosial memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran
bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk masyarakat,kelompok, dan individu dalam
mengekspresikan diri, berbagai segala tentang aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap
dirinya kepada banyak orang terutama teman- efek tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
teman dan media sosial juga bisa di jadikan • Kognitif, menciptakan atau
sebagai tempat untuk menghasilkan uang. menghilangkan ambiguitas,
Besarnya dampak media sosial tidak hanya pembentukan sikap, agenda-setting,
memberikan dampak postif tetapi juga perluasan sistem keyakinan masyarakat,
penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
memberikan dampak negatif kepada manusia
terutama dampaknya bagi interaksi sesama Afektif, menciptakan ketakutan atau
kecemasan, dan meningkatkan atau
manusia yang saat ini telah di pengaruhi media
menurunkan dukungan moral.
sosial. Media sosial sedikit demi sedikit
membawa kita ke suatu pola budaya yang baru Behavioral, mengaktifkan atau
menggerakkan atau meredakan,
dan mulai menentukan pola pikir kita . Media
pembentukan isu tertentu atau
sosial dapat membuat seseorang menjadi penyelesaiannya, menjangkau atau
ketergantungan terhadap media sosial.

SELVIA ALFISAH 507


menyediakan strategi untuk suatu aktivitas menunjukkan data dan fakta yang relatif lengkap.
serta menyebabkan perilaku dermawan. Sebaliknya, terutama di media sosial, seseorang
Sayangnya, euforia dari kemajuan teknologi lebih suka mencari, membaca, dan menyebarkan
ini menunjukkan potret masyarakat pada dua berita yang sesuai dengan apa yang ia yakini
kondisi. Pertama, mereka yang mampu meski berita itu belum jelas kebenarannya. Jika
mengakses dan berbagi informasi secara kemudian terbukti keliru dan menyadari sudah
fungsional, semakin berpengetahuan, semakin menyebarkan informasi salah, ia
berdaya, dan memiliki peluang dalam banyak hal menganggapnya sebagai masalah kecil, bahkan
berkat teknologi informasi-komunikasi. Golongan seringkali tidak dianggap sebagai kesalahan.
kedua adalah mereka yang gagap teknologi, Ketika dipertanyakan motifnya, ia akan
hanya mengikuti tren, menjadi sasaran empuk menyalahkan media lain yang dikutip sebagai
pasar teknologi, dan terus berkutat dengan cerita sumber tidak valid dan ujung-ujungnya
dan keluhan dampak negatif teknologi terhadap menyalahkan wartawan atau penulis aslinya.
kehidupan sehari-hari. Melihat dua sisi tersebut Kondisi ini jelas memperlihatkan salah
apakah lantas perlu mengisolasi diri dan bersikap kaprah di kalangan masyarakat. Penyebaran
antimedia-sosial? Meskipun tetap merupakan berita yang simpang siur dianggap hanya
pilihan logis, kehadiran media sosial adalah menjadi tanggung jawab jurnalis atau penulis
keniscayaan sebagai konsekuensi pergaulan glo- aslinya. Di era digital yang memungkinkan
bal. Argumentasi kaidah usul fikih ―menghindari duplikasi dan penyebaran informasi dengan cara
kerusakan lebih utama daripada mendatangkan yang sangat mudah, publik juga terikat kode etik
kebaikan‖ (dar‘ul mafasid muqaddam ‗ala jalbil penyebaran berita. Dalam 10 Elemen Jurnalisme
mashaalih) kurang relevan untuk melihat potensi yang berisi panduan etika universal bagi pelaku
dan ancaman media sosial hanya vis a vis dari penyampai berita di seluruh dunia, pada poin 10
satu sisi. Di sinilah literasi teknologi memiliki disebutkan, ―Warga juga memiliki hak dan
peran penting sehingga umat Islam dapat tanggung jawab dalam hal-hal yang terkait
menggunakan media sosial secara proporsional. dengan berita‖. Elemen ke-10 ini ditambahkan
Pengguna yang literasinya cukup akan memiliki karena perkembangan teknologi informasi
kesadaran, kendali, dan batasan yang jelas khususnya internet yang semakin massif dengan
dalam menggunakan teknologi. Tidak sekadar fitur-fitur interaktif. Dalam kaitan ini, masyarakat
mengikuti tren, yang penting update, bersikap dilihat bukan lagi sekadar konsumen pasif media,
reaksioner, dan ikut dalam arena perdebatan namun prosumen: produsen sekaligus konsumen
yang tidak bermanfaat, bahkan seringkali andil informasi, khususnya dalam membuat status-
menyebarluaskan informasi palsu (hoax). share, tweet-retweet, path-repath, termasuk
Akibatnya, informasi simpang siur bertebaran kemampuan menyebarluaskan berita hanya
lewat pesan singkat, foto-gambar meme, thread, dengan menekan satu tombol.
situs berita abal-abal, blog, termasuk kolom
Sekalipun banyak orang bilang internet adalah
komentar.
dunia tanpa batas, namun seperti halnya interaksi
Laporan penelitian Brendan Nyhan and Ja- dalam dunia nyata, saat bersinggungan dengan
son Reifler (2012) berjudul Misinformation and orang lain maka sudah pasti ada aturan formal
Fact-checking: Research Findings From Social ataupun etika yang harus dipatuhi. Di dunia maya,
Science menyimpulkan, ketika dihadapkan pada seseorang tidak bisa bebas bertindak tanpa peduli
berita dan informasi yang bertolak belakang kepentingan orang lain. Dalam kaitan ini, di luar
dengan keyakinan, seseorang cenderung akan hukum formal, terdapat panduan khusus yang
menolak meskipun berita-berita tersebut dikenal sebagai ―netiket‖, singkatan dari
508 SELVIA ALFISAH
―internet etiket‖. Netiket atau Nettiquette adalah Analisis jaringan jejaring sosial memandang
penerapan praktis prinsip-prinsip etika dalam hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan.
berkomunikasi menggunakan internet. Netiket Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan,
diterapkan pada one to one communications dan sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor
one to many communications. tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar
Bagaimana Islam menyikapi fenomena ini? simpul.
Ilmu ahlak mengatur dimensi-dimensi kehidupan Penelitian dalam berbagai bidang akademik
sehari-hari sebagaimana konsep etika. Etika telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial
(ethic) berbicara tentang baik-buruk yang beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari
bersumber pada nilai-nilai kemanusiaan dan keluarga hingga negara, dan memegang peranan
kebudayaan sehingga dikenal ada etika Barat, penting dalam menentukan cara memecahkan
etika Timur dan sebagainya. Sementara akhlakul masalah, menjalankan organisasi, serta derajat
karimah tidak mengenal konsep regional. Konsep keberhasilan seorang individu dalam mencapai
baik buruk dalam akhlak bertumpu pada wahyu, tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana,
meskipun akal juga mempunyai kontribusi dalam suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua
menentukannya. Praktik etiket dalam bahasa ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji.
Arab disebut adab atau tata krama yang Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk
bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. menentukan modal sosial aktor individu.
Konsep ini sering digambarkan dalam dia-
II. DAMPAK SOSMED TERHADAP gram jaringan sosial yang mewujudkan simpul
KEMAMPUAN SISWA BERINTERAKSI sebagai titik dan ikatan sebagai garis
DENGAN SESAMA DAN LINGKUNGAN penghubungnya. Untuk menggunakan jejaring
2.1 Pengertian Sosmed sosial ini, pengguna tentunya harus mengakses
situs-situs jejaring sosial dan melalui internet.
Menurut Nicholas A Chistakis dan James H
Berikut terdapat beberapa definisi Jejaring
Towler (2010:9) Jejaring Sosial adalah barang
sosial menurut beberapa ahli antara lain :
indah yang rumit. Begitu pelik dan berliku-berliku
dan hadir dimana-mana layaklah orang 1. Professor J.A Barnes (Pada tahun 1954)
penasaran untuk apa jejaring sosial itu ada. Jejaring sosial merupakan sebuah sistem
Mengapa kita terlibat jejaring sosial? Bagaimana struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
cara jejaring sosial terbentuk? Bagaimana individu atau organisasi. Jejaring sosial ini akan
jejaring sosial bekerja? Bagaimana jejaring sosial membuat mereka yang memiliki kesamaan
memengaruhi kita? Pertanyaan tersebut selalu sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal
dilontarkan oleh kebanyakan orang. Untuk sehari-hari sampai dengan keluarga bisa saling
sangat diperlukan sekali bahwa sebelum kita berhubungan.
menggunakan jejaring sosial kita harus 2. Andreas Kaplan da Michael
mengetahui apa itu jejaring sosial tersebut,
Media sosial adalah seperangkat aplikasi
setidaknya kita bisa menjawab pertanyaan-
yang berjalan dalam jaringan internet dan
pertanyaan diatas.
memiliki tujuan dasar ideologi serta penggunaan
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial teknologi web 2.0 yang dapat berfungsi untuk
yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya saling tukar menukar konten.
adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan
Berdasarkan pengertian dan definisi
satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi,
beberapa para ahli diatas kita dapat
ide, teman, keturunan, dan lain-lain.

SELVIA ALFISAH 509


menyimpulkan bahwa jejaring sosial merupakan Membantu siswa dalam pengapresiasian diri.
salah satu media yang telah berkembang pada Jarak dan Waktu bukan masalah. Di era me-dia
zaman sekarang yang berfungsi untuk sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh
menghubungkan antara individu dengan individu atau long distance bukan lagi halangan besar
lainnnya, anatara organisasi dengan organisasi (meskipun tetap sulit). Anda tidak lagi harus
lainnya. Menghubungkan dalam segala hal, yang mengirim surat tiap minggu kepada pasangan anda
menjadi elemen dari dalam jejaring sosial itu yang sedang bekerja di luar kota atau luar
sendiri dapat individu ataupun organisasi. negeri karena media sosial sudah
Jejaring sosial ini sendiri akan merupakan menghilangkan batasan jarak dan waktu bagi
sebuah struktur sosial yang menghubungkan kita anda yang harus membina hubungan jarak jauh.
kesemuanya, baik dengan orang yang kita kenal, Media pertukaran data : dengan
keluarga, suatu organisasi bahkan dengan orang menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
yang belum sama sekali kita kenal (mendapat (world wide web : jaringan situs-situs web) para
keluarga baru). Yang akan menjalin sebuah pengguna internet di seluruh dunia dapat saling
hubungan didalamnya. Terlihat sekali melalui bertukar informasi dengan cepat dan murah.
jejarng sosial dapat menjadi media untuk Mempermudah para siswa mengkonsultasikan
menjalin silahturahmi. pelajaran dan tugas-tugas mereka yang belum
Jejaring sosial tentunya akan memberikan mereka mengerti
dapak positif dan negatif. Dengan fungsi dan Kemudahan memperoleh informasi :
kegunaan yang sangat banyak maka tergantung kemudahan untuk memperoleh informasi yang
oleh si pengguna itu sendiri ingin memanfaatkan ada di internet banyak membantu siswa
jejaring sosial ini, apakah ingin diarahkan pada sehingga siswa tahu apa saja yang terjadi. Selain
hal yang positif ataupun negatif. itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan
2.2 Pengaruh positif Media sosial pada informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,
Interaksi Siswa. dan lain-lain.
Memudahkan untuk berinteraksi dengan Dengan segala kemudahan yang
orang banyak. Lewat media sosial, kita dapat ditawarkan oleh sosial media sangat membantu
mengatur langkah dan strategi kita tanpa takut siswa selain dalam pergaulan juga dalam
terlihat seperti seekor cacing kepanasan lagi. pembelajaran juga mempermudah membantu
Komunikasi lebih mudah mengalir dibandingkan proses belajar siswa dengan lebih mudah ketika
saat kita berbicara langsung. siswa akan mereka mengalami kesulitan dalam
termotivasi untuk belajar mengembangkan diri pembelajaran, selain itu juga dapat membantu
melalui teman-teman yang mereka jumpai secara siswa dapat berdiskusi dengan guru diluar
online, karena di sini mereka berinteraksi dan sekolah dengan lebih mudah tanpa bertatap
menerima umpan balik satu sama lain. muka langsung dengan lebih cepat dan mudah.
Situs jejaring social membuat siswa menjadi 2.3 Pengaruh Negatif Media sosial
lebih bersahabat, perhatian, dan empati, Terhadap Interaksi Siswa.
misalnya memberi perhatian saat ada teman Selain dampak positif ang timbul dari sosial
mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, media, muncul pula dampak negative ang
video dan sta-tus teman mereka, menjaga mengiringi dari dampak kemajuan teknologi
hubungan persahabatan meski tidak dapat berupa sosial media, kebanyakan dampak nega-
bertemu secara fisik. tive yang muncul biasa berupa siswa menjadi
malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.
510 SELVIA ALFISAH
Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi Karena dalam situs jejaring sosial kita bebas
terganggu. Jika anak terlalu banyak menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita
berkomunikasi di dunia maya, maka menuliskan hal yang seharusnya tidak
pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi disampaikan ke lingkup sosial. Seringkali
di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan pengguna situs jejaring sosial tidak menyadari
nada suara, menjadi berkurang. beberapa data penting yang tidak semestinya
Situs jejaring social akan membuat siswa ditampilkan secara terbuka. Sebagaimana situs
lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang
tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan
karena kebanyakan menghabiskan waktu di berbau pornografi.
internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak Seperti kasus pemecatan seorang karyawan
menjadi kurang berempati di dunia nyata. Bagi gara-gara menulis yg tidak semestinya di
siswa, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja
jejaring social. Hal ini akan membuat mereka pengadilan gara-gara kesalahpahaman di
semakin sulit membedakan anatara Facebook. Seperti media online lainnya,
berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan
nyata. penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa
Menurunnya prestasi anak di sekolah. dibalik account facebook. Orang dengan mudah
Kebanyakan para siswa yang telah membuat account baru untuk keperluan yang
menggunakan media sosial, lebih banyak tidak baik. Ada yang menggunakan modus
menggunakan waktunya untuk berkomunikasi di berkenalan sebagai teman dan yang lainnya
media sosial dibandingkan belajar dirumah sehingga memudahkan mereka untuk membujuk
atau merayu siswa yang notabane masih diusia
Kemungkinan besar anak menjadi unsur
remaja dengan emosi yang masih labil sehingga
penculikan. Hal ini sedang marak-maraknya
bisa dengan mudah dipengaruhi.
terjadi, yaitu kasus penculikan remaja. Mudahnya
akses jaringan pornografi akan membuat
rusaknya moral dan tingkah laku anak sebagai DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SOSIAL
pelajar. Mudahnya akses media sosial ternyata MEDIA MENURUT PANDANGAN ISLAM.
juga mempermudah anak untuk mengakses Sekarang ini hampir disetiap kalangan di
jaringan pornografi. masyarakat menggunakan jejaring sosial. Hal ini
Kurangnya sopan santun anak saat ini. Dengan dikarenakan fasilitas yang diberikan dari jejaring
adanya media sosial, semakin banyak para anak sosial (Seperti Twitter dll) memang dapat
yang menggunakan bahasa yang tidak memenuhi beberapa kebutuhan dari masyakarat
sepantasnya. Dan bagi anak yang masih polos, pada saat ini. Seperti pengguna bisa berbagi
tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut pengalaman, share foto yang mereka miliki, chat-
adalah bahasa modern anak zaman sekarang ting, mencari teman baru, berinteraksi dengan
Karena sebagian orang merasa cukup teman-teman dari jarak jauh menjadi lebih
dengan berinteraksi lewat Facebook sehingga mudah, mempromosikan suatu organisasi
mengurangi frekuensi bertemu muka. Hal ini bahkan produk-produk yang akan dijual dan
akan mengurangi kemampuan sosial seseorang masih banyak sekali manfaat yang diberikan oleh
dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat jejaring sosial. Namun akhir-akhir ini jejaring
sekitar mereka. sosial juga banyak memberikan dampak negatif
bagi kebanyakan masyarakat, banyak sekali

SELVIA ALFISAH 511


kasus-kasus yang tidak mendidik tidak sesuai berhubungan, saling cerita, setiap saat walaupun
dengan pandangan-pandangan Islam/syariat Is- jaraknya mereka sangat jauh. Ini merupakan
lam terjadi dikarenakan penggunaan jejaring salah satu bukti bahwa jejaring sosial dapat
sosial ini. Telah banyak perdebatan yang dijadikan media untuk selalu menjaga
dilakukan oleh beberapa para ulama Islam yang silahturahmi antar satu pengguna dengan
membahas kebenaran apakah jejaring sosial ini. pengguna lainnya.
Untuk lebih detailnya berikut merupakan Bahkan penggunannya dapat menemukan
penjelasan dampak Positif dan Negatif dari keluarga baru melalui media ini. Tentunya hal ini
Jejaring sosial yang akan dibahas melalui sesuai dengan pandangan ataupun ajaran Islam,
kacamata Islam/Perspektiif Islam. karena telah tampak jelas Islam selalu
3.1 Dampak Positif Jejaring Sosial dalam mengajarkan untuk menjaga silahturahmi anatr
kacamata Islam satu umat dengan umat yang lain. Selalu menjaga
Telah banyak peredebatan yang komunikasi yang baik dan selalu untuk berupaya
mempertanyakan kebenaran penggunaan mencari sahabat ataupun teman-teman baru.
jejaring sosial pada saat ini. Hal ini dikarenakan Dalam Surat Al-Hujurat ayat 13, yang artinya ―Hai
banyak sekali kasus-kasus yang sama sekali manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
tidak sesuai dengan pandangan islam terjadi dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
dikarenakan melalui jejaring sosial ini. Akan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
tetatpi tidak haya dampak negatif yang diberikan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
dari jejaring sosial ini, manfaatpositif pun banyak Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
yang telah diberikan oleh jejaring sosial. kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Al-lah Maha
Banyak sekali manfaat yang telah diberikan
Mengetahui lagi Maha Mengenal.‖
oleh jejaring sosial oleh kebanyakan masyarakat.
Inti utama dari penggunaan jejaring sosial adalah Berikut juga terdapat satu ayat yang
kegiatan interaksi antara satu pengguna dengan terdapat dalam Al-Quran yang menunjukan
pengguna yang lain. Penggunanya pun dapat betapa pentingnya untuk selalu menjaga
keluarga kita sendiri, sahabat, teman-teman, dan silahturami yaitu terdapat dalam Q.S an-nisa:1
pengguna pun dapat menemukan keluarga dan yang artinya ―Dan bertakwalah kepada Allah
teman baru melalui media ini, secara umum ini yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu
tentunya sesuai dengan syariat islam, dimana saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
melalui jejaring sosial ini maka si pengguna hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
dapat tetap menjalin kerjasama dan silahturahmi selalu menjaga dan mengawasi kamu.‖
antara satu pengguna dengan pengguna lainnya. Intinya dengan menggunakan media
Berikut ini secara rinci beberapa dampak positif apapun termasuk jejaring sosial ketika manusia
dari penggunaan Jejaring sosial menurut dapat menjaga silahturahmi tentunnya hal
kacamata islam : tersebut sesuai dengan ajaran islam, karena
1. Menciptakan dan menjaga Silahturahmi islam sangat mendukung agar setiap manusia
agar selalu menjaga silahturahmi antar satu umat
Dengan menggunakan jejaring sosial telah
dengan umat yang lainnya.
tampak jelas bahwa banyak sekali fasilitas yang
mewadahi pengguna untuk selalu melakukan 2. Promosi bisnis ataupun organisasi
aktifitas silahturahmi antar satu sama lain. Seperti Melalui jejaring sosial pengguna juga dapat
Facebook, pengguna dapat selalu berinteraksi memanfaatkan salah satu fasilitas yang terdapat
dengan sahabat atau dengan keluarganya untuk didalamnya untuk mempromosikan suatu bisnis
512 SELVIA ALFISAH
bahkan organisasi yang si pengguna miliki. Si yaitu dapat membuat pengguna lupa waktu, dan
pengguna dapat dengan mudah untuk tentunya menyebabkan kecanduan.
mempromosikan bisnis yang dia miliki, Menggunakan jejaring sosial memang gratis,
mempromosikan produk-produk yang akan dijual akan tetapi seperti yang kita ketahui untuk
(menemukan pelanggan baru), mempromosikan menggunakan jejarinng sosial si pengguna harus
suatu organisasi yang dia miliki dan masih menggunakan internet, dan untuk menggunakan
banyak lagi. Tentunya juga hal ini juga didukung internet si pengguna ujung-ujungnya akan
oleh Is-lam, promosi yang dilakukan promosi mengeluarkan uang untuk membeli paket internet
bisnis yang bersifat benar dan bahkan melalui tersebut. Dengan fasilitas yang diberikan oleh
jejaring sosial ini promosi yang dilakukan dapat jejaring sosial pengguna akan mengalami
dipermudah, dan bisa menjadi salah satu media kecanduan dalam penggunaannya, karena
untuk memperlancar mencari rezeki dikarenkan fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat
promosi yang dilakukan sangat efektif untuk saat ini seperti bertukar informasi, video call, chat-
meningkatkan jumlah pelanggan . ting, share foto dan lain-lain. Dan hal tersebut
―Apabila telah ditunaikan shalat, maka memang menyenangkan, sehingga
bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk menyebabkan kecanduan dan si pengguna pun
mencari rezki dan usaha yang halal) dan carilah juga akan lupa waktu. Dan ketika kecanduan
karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak tersebut terjadi maka si pengguna akan boros.
supaya kamu beruntung‖ (QS al-Jumu‘ah:10).
Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran
3.2 Dampak Negatif Jejaring Sosial dalam Islam. Karena Allah Swt sangat melarang umat-
kacamata Islam Nya untuk lupa akan waktu dan boros. Berikut
Selain dampak positif yang diberikan oleh beberapa ayat yang terdapat Al-Quran yang
jejaring sosial, dewasa ini jejaring sosial juga melarang secara keras boros, terdapat dalam
dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi Surat al-isra ayat 26, yang artinya ―Dan
para penggunannya. Bahkan telah banyak berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga
kasus, khususnya di Indonesia, telah banyak kepada or-ang miskin dan orang yang dalam
kasus-kasus yang tidak bermoral, sama sekali perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-
bertentangan dengan ajaran Islam yang terjadi hamburkan (hartamu) secara boros‖
dikarenakan melalui media jejaring sosial ini. hal Dan juga terdapat juga dalam surat al-isra
ini terjadi dilakukan oleh oknum-oknum yang ayat 27 yang artinya ―Sesungguhnya orang-orang
tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan si- yang pemboros itu adalah saudara setan dan
tus-situs jejaring sosial, situs yang paling banyak setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya‖.
digunakan yaitu Facebook. Berikut dampak Terdapat juga dalam ayat 29, yang artinya ―Dan
negatif dari penggunaan jejaring sosiak dalamm janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenngu
kacamata Islam. pada lehermu (terlalu kikir) dan janganlah kamu
Lupa waktu, boros, dan menyebabkan terlalu mengulurkannya (terlalu boros), karena itu
kecanduan kamu menjadi tercela dan menyesal‖
Dengan berbagai kemudahan, dan fasilitas Kebenaran Informasi yang ambigu dan
yang telah diberikan melalui jejaring sosial Menipu
tentunya hal tersebut juga dapat memanjakan Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
penggunanya. Salah satu dampak yang dapat bahwa dengan menggunakan jejaring sosial si
ditimbulkan dengan menggunakan jejaring sosial pengguna dapat dengan mudah dan bebas
meninformasikan segala hal melalui jejaring

SELVIA ALFISAH 513


sosial seperti melalui facebook. Beberapa sekarang maupun di waktu-waktu yang akan
informasi yang telah di share belum dapat di datang.
jamin kebenarannya. Demikian pula ajaran Islam, ia tidak akan
Bahwa akun pengguna pu belum dapat bertentangan dengan teori-teori pemikiran mod-ern
diketahui kebenarannya. Dengan berbagi alasan yang teratur dan lurus dan analisa-analisa yang
ini telah banyak kasus yang tidak bermoral yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut
telah terjadi dikarenakan oleh jejaring sosial. hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah
Salah satu situs yang paling banyak terjadi termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai
kasus-kasus yang negatif terjadi melalui situs peradaban baik yang lama ataupun yang baru.
facebook. Kasus yang paling bayak terjadi yang Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak
yaitu kasus penipuan, pelecehan seksual dan ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat
lain sebagainya. nash atau dalil yang tegas dan pasti
Hal ini terjadi karena informasi yag telah di mengherankannya.
bagi beberapa pengguna beberapa mash Bukankah Alquran sendiri telah menegaskan
dipertanyakan kebenarannya. Dan hal ini bahwa agama Islam bukanlah agama yang sempit?
dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak Allah SWT telah berfirman yang artinya ―Di sekali-
bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu
tidak bermoral, sangat bertentangan dengan ajaran kesempitan.‖ . Adapun peradaban modern yang
islam. Seperti penipuan dan paling parahnya begitu luas memasyarakatkan kemajuan teknologi
pelecehan seksual dan pelecahan seksual ini seperti facebook, twitter, blog, dan lainnya serta
terjadi karena disebabkan beberapa oknum yang menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang
melakukan penipuan/kebohongan dan mengajak tua, muda, atau anak-anak yang tentunya sosial
untuk bertemu dengan pengguna yang lain, dan media itu tidak bertanggung jawab atas apa yg
pelecehan ini terjadi. diakibatkannya.
―Sesungguhnya yang mengada-adakan Tetapi di atas pundak manusianyalah
kebohongan hanyalah mereka yang tidak terletak semua tanggung jawab itu. Sebab
mengimani (mempercayai) tanda-tanda adanya berbagai media informasi dan alat-alat
kekuasaan Alloh. Mereka adalah kaum canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat
pendusta‖. (An-Nahl: 105) apa saja kiranya faktor manusianyalah yang
menentukan opersionalnya.
IV. SIMPULAN Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala
Kemajuan teknologi secara umum telah manusia menggunakan dengan baik dan tepat.
banyak dinikmati oleh masyarakat luas dengan Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan
cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh malapetaka manakala manusia
para raja dahulu kala. Namun, Kebanyakan menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu
manusia di dunia kini hanya mengingat dan kesenangan semata.
kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia Selama proses penggunaan kemajuan teknolpgi
mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak berupa sosial media itu digunakan oleh siswa
ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali dengan baik dan bijak tentu tidak akan
di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak bertentangan dengan islam, karea islam sediri
menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan sangat mendukun hal-hal yang membawa
teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang kebaikan bagi semua orang, walaupun
produk teknologi baik di zaman lampau di masa penggunaan teknologi itu sendiri tidak bisa kita
514 SELVIA ALFISAH
biarkan lepas dari pengawasan kita sebagai or-
ang tua, bagaiamanapu siswa masih berada
diusia labil dimana mereka masih memerlukan
bimbingan, dan pengawasan orangtua dalam
menggunakan serta menyikapai kemajuan
teknologi ini agar hal tersebut akan membawa
dampak bauk bagi mereka bukan malah menjadi
malapetaka bagi mereka.

DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/
download/2879/2562
Departemen Agama RI.1989. Alquran dan Terjemahnya.
Semarang: Toha Putra.
http://www.academia.edu/20025380/
Makalah_Pendidikan_Agama_ISlam_-
_Dampak_positif_and_Negatif_SOSMED_Menurut_Pandangan_ISLAM.pdf

https://bincangmedia.wordpress.com/2015/03/21/saring-
sebelum-sharing-adab-bermedia-sosial-dalam-
pandangan-islam/
https://bincangmedia.wordpress.com/2015/03/21/saring-
sebelum-sharing-adab-bermedia-sosial-dalam-
pandangan-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/9_Teori_Dampak_Media
J. Severin, Werner. W. Tankard, James Jr. 2009. Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di
dalam Media Massa. Jakarta:Prenada Media Group.
TM
Nicholas A Chistakis dan james H towler. 2010. Dahsyatnya
Kekuatan Jejaring Sosial Mengubah Hidup Kita.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Pengertian Jejaring sosial, diakses dari http://
www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-
jejaring-sosial-social.html
Pengertian media sosial menurut ahli, diakses dari http://
www.bimbingan.org/pengertian-media-sosial-
menurut-ahli.htm.
Sardar, Ziauddin.1989 Tantangan Dunia Islam Abad 21,
diterjemahkan dari judul aslinya ―Information and
the Muslim World: A Strategy for the Twenty-first Cen-
tury‖, oleh A.E. Priyono dan Ilyas Hasan. Bandung:
Mizan.
Wikipedia Bahasa Indonesia. ―Jejaring Soaial‖ diakses
dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial.

SELVIA ALFISAH 515


516 SELVIA ALFISAH
PENANAMAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH
SITI AMINAH
sitiaminahse53@gmail.com

I. PENDAHULUAN dihayati sebagai proses untuk mencari dan


Sejarah adalah pengalaman kelompok menegakkan peluang membuka katub-katub
manusia. Jika sejarah dilupakan atau diabaikan, kognisi yang tersumbat dapat terjadi. Sekarang ini
kita sebenarnya berhenti menjadi manusia. Tanpa yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
sejarah, manusia tidak mempunyai pengetahuan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu peristiwa
tentang dirinya, terutama dalam proses ada dan sejarah dapat diaktualisasikan melalui
mengada. Manusia yang demikian tidak pembelajaran sejarah. Realitas di kalangan siswa
mempunyai memori / ingatan, sehingga pada (pelajar) minat terhadap pelajaran sejarah sangat
dirinya tidak dapat dituntut suatu tanggung jawab. rendah. Sebagian besar dari mereka mengeluh
dalam hal materi / literature yang harus dibaca
Untuk itu, manusia yang punya rasa
dalam pembelajaran sejarah. Selain itu adalah
tanggung jawab, biasanya menyadari kedudukan
dalam penyampaian materi pelajaran sejarah yang
sejarah sebagai suatu yang urgen dalam
bisa menumbuhkan kesan yang mendalam dan
kehidupan terutama dalam kehidupan
bernilai. Pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap
bermasyarakat dan bernegara. Masyarakat yang
orang sejak dini agar mengetahui dan memahami
melupakan sejarah bagaikan seseorang yang
makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat
mengidap penyakit amnesia, meraba-raba dalam
digunakan sebagai landasan sikap dalam
kegelapan untuk mencari identitas. Manusia
menghadapi kenyataan pada masa sekarang serta
yang telah menyadari dirinya sosok manusia
menentukan masa yang akan datang. Artinya
yang utuh tidak mau mengelak dari tanggung
sejarah perlu dipelajari sejak dini oleh setiap
jawab. Sejarah adalah hak prerogratif manusia.
individu baik secara formal maupun nonformal,
Eksistensinya baru dianggap ada bila dapat
Keterkaitan individu dengan masyarakat atau
mengaktualisasikan sejarah. Dirinya rela
bangsanya memerlukan terbentuknya kesadaran
menghadapi resiko keamanan diri asal dapat
pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan
mengaktualisasikan kebebasan. Kebebasan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
**Guru Mata Pelajaran Seni Budaya SMPN 1 Alalak.

SITI AMINAH 517


bersama seperti: nasionalisme, persatuan, kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, ada
solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya
cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh
ditentukan oleh generasi penerus yang mampu faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka,
memahami sejarah masyarakat atau bangsanya. pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu
Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang kejadian di masa lampau tidak dapat secara
sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga sempurna diterapkan untuk kejadian di masa
mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa
mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena
pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil
ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah
penting lainnya dalam kehidupan manusia kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil
sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat
mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja
dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah respon darurat bencana alam dapat terus dan
peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian
belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.
filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan Sejarah dan Pembelajaran Kalau kita bicara
teknologi yang bermacam-macam, sepanjang tentang sejarah, tentunya kita harus mengetahui
zaman. Salah satu kutipan yang pal-ing terkenal dulu apa itu sejarah. ada beberapa pendapat yang
mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar memberi definisi mengenai sejarah. Kata sejarah
mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari secara harafiah berasal dari kata Arab (šajaratun)
Spanyol, George Santayana. Katanya: ―Mereka yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri,
yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk sejarah disebut tarikh . Adapun kata tarikh dalam
mengulanginya.‖ Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah
Friedrich Hegel mengemukakan dalam waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat
pemikirannya tentang sejarah: ―Inilah yang pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu
diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris
manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.
apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah
didapat darinya.‖ Kalimat ini diulang kembali oleh Geschichte yang berarti sudah terjadi. Dalam istilah
negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah
katanya: ―Satu-satunya hal yang kita pelajari dari yang dipakai dalam literatur bahasa In-donesia itu
sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak
belajar darinya.‖ Pandangan yang lain lagi yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-
menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam
besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa
usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa
dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan
yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.[5] Ilmu
masalahnya sendiri sehingga gagal melihat sejarah mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
gambaran secara keseluruhan. Masih ada pada masa lampau. Masa lampau memiliki
pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa pengertian yang
sejarah tidak pernah berulang, karena setiap
518 SITI AMINAH
sangat luas, bisa berarti satu abad yang lalu, usul dan perkembangan serta peranan
puluhan tahun yang lalu, sebulan yang lalu, sehari masyarakat di masa lampau berdasarkan metode
yang lalu atau sedetik yang lalu, bahkan waktu dan metodologi tertentu. Terkait dengan
sekarang ketika sedang membaca tulisan ini akan pendidikan di sekolah dasar hingga sekolah
menjadi masa lampau. Kita harus menyadari menengah, pengetahuan masa lampau tersebut
bahwa rangkaian peristiwa sejarah sejak adanya mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
manusia sampai sekarang adalah peristiwa yang digunakan untuk melatih kecerdasan,
berkelanjutan atau berkesinambungan membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta
(continuity).Roeslan Abdul Ghani mengatakan didik. Mata pelajaran Sejarah telah diajarkan
bahwa ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga pada pendidikan dasar sebagai bagian integral
dimensi, yaitu pertama, penglihatan ke masa silam, dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat
kedua ke masa sekarang dan ketiga ke masa pendidikan menengah diberikan sebagai mata
depan (to study history is to study the past to built pelajaran tersendiri. Mata pelajaran Sejarah
the future). Dengan demikian, mempelajari memiliki arti strategis dalam pembentukan watak
peristiwa-peristiwa sejarah akan selalu terkait dan peradaban bangsa yang bermartabat serta
dengan ―waktu‘ (time) yang terus bergerak dari dalam pembentukan manusia Indonesia yang
masa sebelumnya ke masa-masa berikutnya serta memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
melahirkan peristiwa-peristiwa yang baru yang Pembentukan kepribadian nasional beserta
saling terkait sehingga perjalanan sejarah tidak identitas dan jati diri tidak akan terwujud tanpa
pernah berhenti (stagnan). Ilmu sejarah juga adanya pengembangan kesadaran sejarah
mengenal adanya konsep ―perubahan‖ (change) sebagai sumber inspirasi dan aspirasi.
kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang Kepribadian nasional, identitas, dan jati diri
yang berlangsung secara lambat (evolusi) ataupun berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa,
berlangsung dengan cepat (revolusi). Perlu diingat yaitu proses sejarah. Materi sejarah, sesuai
bahwa sejarah sebagai peristiwa tentunya memiliki dengan Permen Diknas no 22 tahun 2006: 1.
nilai-nilai yang bisa kita petik sebagai sesuatu yang Mengandung nilai-nilai kepahlawanan,
berharga (bernilai) dan sangat berperan di dalam keteladanan, kepeloporan, patriotisme,
kehidupan bangsa kita. Dengan belajar dari nasionalisme, dan semangat pantang menyerah
peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan hidup yang mendasari proses pembentukan watak dan
bangsa kita tentunya kita bisa mengambil manfaat kepribadian peserta didik 2. Memuat khasanah
sebab apa dan bagaimana peristiwa itu tejadi, apa mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk
akibatnya bagi kehidupan masyarakat kita, yang peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut
tentunya akan bisa memetik hikmah bagaimana merupakan bahan pendidikan yang mendasar
langkah kita ke depan. Sejarah adalah jembatan bagi proses pembentukan dan penciptaan
yang menghubungkan masa lalu dengan masa peradaban bangsa Indonesia di masa depan 3.
depan melalui rekonstruksi masa kini. Oleh sebab Menanamkan kesadaran persatuan dan
itu, peristiwa sejarah tidaklah akan berdiri sendiri, persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi
tetapi akan senantiasa membawa pengaruh perekat bangsa dalam menghadapi ancaman
terhadap peristiwa-peristiwa selanjutnya. Saat ini disintegrasi bangsa. 4. Sarat dengan ajaran
yang perlu kita pikirkan bagaimana proses moral dan kearifan yang berguna dalam
pembelajaran dari setiap peristwa sejarah itu bisa mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi
lebih bermakna? Sejarah merupakan cabang ilmu dalam kehidupan sehari-hari. 5. Berguna untuk
pengetahuan yang menelaah tentang asal- menanamkan dan mengembangkan sikap
bertanggung jawab dalam memelihara

SITI AMINAH 519


keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.[6] kepentingan penguasa. Masalah ini
Pada dasarnya ada 2 tujuan pembelajaran sejarah , mengakibatkan ketidamampuan peserta didik
yaitu : tujuan yang bersifat ilmiah akademik melakukan abstraksi terhadap rangkaian
sebagaimana disajikan dalam pendidikan peristiwa yang sedang dipelajari dan
profesional di perguruan tinggi, dan tujuan menghubungkannya dengan dinamika global.
pragmatis yang digunakan sebagai sarana Pembelajaran sejarah tidak menarik dan
pendidikan dijenjang pendidikan dasar dan membosankan akibat banyaknya materi, metode
menengah Dalam Permen Diknas No 22 tahun ceramah, atau kejar target kurikulum. Untuk itu
2006 mengenai STANDAR ISI UNTUK SATUAN diperlukan beberapa alternatif pendekatan,
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, antara lain pembelajaran kontekstual yang
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran sejarah menekankan pemecahan masalah, penekanan
adalah sebagai berikut : 1. Membangun kesadaran pada isu, dan mengembangkan ide interdisiplin
peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat dan perbandingan. Selain itu model analisis teks,
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, dan bernarasi juga perlu dikembangkan[9].
masa kini, dan masa depan 2. Melatih daya kritis Belajar sejarah berarti peserta didik mampu
peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara berpikir kritis dan mampu mengkaji setiap
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah perubahan di lingkungannya, serta memiliki
dan metodologi keilmuan kesadaran akan perubahan dan nilai-nilai yang
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terkandung dalam setiap peristiwa sejarah.
peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai
bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau
. NILAI STRATEGIS PEMBELAJARAN
4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik SEJARAH
terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia
melalui sejarah yang panjang dan masih berproses
Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak
hingga masa kini dan masa yang akan datang 5.
ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus
Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik
ditulis orang di semua peradaban dan sepanjang
sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa
memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang
sejarah itu perlu. Sekarang ini yang paling
dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang
penting adalah bagaimana sejarah yang
kehidupan baik nasional maupun
diajarkan di sekolah bisa memiliki peran strategis
internasional.Dalam kenyataan, pembelajaran
di dalam menanamkan nilai-nilai di dalam diri
sejarah di sekolah-sekolah banyak menghadapi
siswa sehingga memiliki kesadaran terhadap
eksistensi bangsanya. Dalam pembangunan
kendala seperti lemahnya penggunaan teori,
miskinnya imajinasi, acuan buku teks dan kurikulum
bangsa pengajaran sejarah tidak semata-mata
yang state oriented, serta kecenderungan untuk
berfungsi untuk memberi pengetahuan sejarah
sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi
tidak memperhatikan fenomen globalisasi berikut
juga bertujuan menyadarkan anak didik atau
latar belakang historisnya. Pembelajaran sejarah
membangkitkan kesadaran sejarahnya. Untuk
juga tidak disertai percikan imajinasi yang membuat
mengemas pendidkan sejarah sehingga dapat
tinjauan akan peristiwa masa lalu menjadi lebih
menghasilkan internalisasi nilai diperlukan
hidup dan menarik. Yang cukup memprihatinkan ,
adanya pengorganisasian bahan yang beraneka
pengajaran sejarah senantiasa dikaitkan dengan
ragam serta metode sajian yang bervariasi. Di
kepentingan negara yang berakibat munculnya teks
samping itu gaya belajar subjek didik juga perlu
sejarah yang anakronisktik dan sarat dengan
mendapat perhatian, agar tidak kehilangan
520 SITI AMINAH
bingkai moral dan afeksi dari seluruh tujuan solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya
pengajaran yang telah ada. Karena tanpa bingkai cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat
moral, pengajaran sejarah yang terlalu ditentukan oleh generasi penerus yang mampu
mengedepankan aspek kognitif tidak akan banyak memahami sejarah masyarakat atau bangsanya.
pengaruhnya dalam rangka memantapkan apa Eksistensi bangsa termasuk bangsa Indonesia
yang sering disebut sebagai jati diri kepribadian mutlak harus dipertahankan dalam kehidupan
bangsa. Pendidikan sejarah merupakan bagian masyarakat bangsa dunia. Pembangunan
integral dari usaha penanaman nilai-nilai yang karakter bangsa (national character building)
fungsional untuk menanamkan pengetahuan. menjadi alternatif dalam mewujudkan generasi
Pendidikan sejarah perlu mentransfer nilai-nilai etik bangsa yang memahami jati diri bangsanya
dan moral yang mendasari cara berfikir, cara secara komprehensif. Salah satu upaya
bersikap, dan berperilaku seseorang untuk pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan
mewujudkan keharmonisan kehidupan individu, melalui pendidikan sejarah yang mulai diberikan
kelompok masyarakat atau bangsa dalam sejak pendidikan dasar. Pendidikan sejarah
membangun perdamaian, toleransi dan kesediaan diharapkan dapat memberikan wawasan
menerima perbedaan. Jelas kiranya bahwa sejarah berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari
memiliki nilai didaktis yang mengajak generasi berbagai periode dalam upaya pembentukan
berikutnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran sikap dan perilaku siswa. Sudah saatnya bahwa
dari pengalaman nenek moyangnya. Lagi pula, pembelajaran sejarah di sekolah tidak lagi
agar suri tauladan mereka dapat menjadi model menampilkan fakta dan kronologi suatu peristiwa,
bagi keturunannya. Nilai didaktik pengetahuan tetapi juga perlu ditampilkan nilai-nilai yang bisa
sejarah dalam pendidikan masa kini, kecuali diambil dari suatu peristiwa. Perlu kiranya guru
membangkitkan kesadaran sejarah juga meningkatkan teknik penyajian materi sejarah
meningkatkan proses rasionalisasi serta yang bisa menarik perhatian peserta didik, antara
melepaskan pikiran mitologis. Sejarah yang lain penguasaan bahasa sebaik-baiknya,
antroposentris menempatkan peran manusia perluasan pengetahuan lewat pembacaan terus-
sebagai pelaku dalam proses sejarah.[14] Sudah menerus, gairah dan minat tulen terhadap objek
barang tentu pengajaran sejarah membudayakan studinya, pemakaian alat-alat bantu pegajaran,
pada diri anak didik perspektif sejarah yang dan selalu up-to-date dengan kejadian-kejadian
memberi kemampuan untuk melihat bahwa segala masa kini.
sesuatu adalah produksi dari perkembangan masa
lampau. Oleh karena itu, pemahaman sejarah perlu
III. PENUTUP
dimiliki setiap orang sejak dini agar mengetahui dan
memahami makna dari peristiwa masa lampau Proses globalisasi yang ditunjang dengan
sehingga dapat digunakan sebagai landasan sikap seperangkat piranti komunikasi dan informasi yang
dalam menghadapi kenyataan pada masa canggih, potensial menimbulkan seseorang
sekarang serta menentukan masa yang akan mengalami dislokasi dan disorientasi. Identitas diri
datang. Artinya sejarah perlu dipelajari sejak dini dan cultural sering kabur, karena adanya pelbagi
oleh setiap individu baik secara formal maupun ledakan kultural yang seringkali mengejutkan.
nonformal, Keterkaitan individu dengan masyarakat Perubahan sosial yang bergitu cepat membutuhkan
atau bangsanya memerlukan terbentuknya kepribadian yang kuat. Suatu pribadi yang
kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan mempunyai pijakan yang kuat dan orientasi yang
kehidupan bersama seperti: nasionalisme, jelas. Salah satu wahana untuk dapat mengatasi
persatuan, hal tersebut adalah memahami

SITI AMINAH 521


akar sejarah (historical roots) masyarakat secara pendidikan merupakan sarana efektif untuk
utuh. Sejarah dapat memberi kontribusi pada meningkatkan integritas dan kepribadian bangsa
kehidupan masyarakat luas pada umumnya dan melalui proses belajar mengajar. Di dalam
peserta didik pada khusunya. Sejarah sangat pengajaran sejarah, masih banyak kiranya hal
diperlukan bagi proses pendidikan, terutama untuk yang perlu dibenahi, misalnya tentang porsi
memberi aspirasi dalam melatih kekuatan pikiran. pengajaran sejarah yang berasal dari ranah
Dengan cara tersebut peserta didik dapat terbuka kognitif dan afektif. Kedua ranah itu harus selalu
pikirannya serta menyadari apa yang telah ada dalam pengajaran sejarah. Masih diperlukan
dilakukan, dipikirkan dan ditemukan orang. Dalam proses aktualisasi nilai-nilai sejarah dalam
rangka pengembangan pengajaran sejarah agar kehidupan yang nyata. Dengan kata lain, sejarah
lebih fungsional dan terintegrasi dengan berbagai tidak hanya berfungsi bagi proses pendidikan
bidang keilmuan lainnhya, maka terdapat berbagai yang menjurus ke arah pertumbuhan dan
bidang yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Untuk pengembangan karakter bangsa apabila nilai-
menjawab tantangan masa depan, kreativitas dan nilai sejarah tersebut belum terwujud dalam pola-
daya inovatif diperlukan agar bangsa Indonesia pola perilaku yang nyata.
bukan sekedar menjadi konsumen IPTEK,
konsumen budaya, maupun penerima nilai-nilaia DAFTAR PUSTAKA
dari luar secara pasif, melainkan memiliki
Haryono. Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Jakarta :
keunggulan komparatif dalam penguasaan IPTEK. Pustaka Jaya. 1995. Hal. 1.
Di sinilah peran guru adalah mendorong vitalitas http://suciptoardi.wordpress.com/category/kuliah/guru-
dan kreativitas siswa untuk mengembangkan diri, sejarah/
sehingga siswa memiliki kesempatan untuk belajar Baskara T Wardaya, dalam seminar sehari ―Nation
dengan daya intelektualnya sendiri. 2. Perlunya Build-ing dalam Pusaran Arus Globalisasi:
proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara Sebuah Revitalisasi Kesadaran Sejarah dan
Pembelajaran Sejarah‖ di Universitas Sanata
terencana untuk meningkatkan dan membangkitkan Dharma, 9 Desember 2005. Dalam
upaya kompetitif siswa dalam mengembangkan http://rufmania.multiply.com/ journal/
daya krativitasnya. Siswa diberi kesempatan untuk Diana Nomida Musnir, dalam seminar sehari ―Nation
terlibat dalam proses belajar mengajar yang Building dalam Pusaran Arus Globalisasi:
memberikan pengalaman bagaimana siswa Sebuah Revitalisasi Kesadaran Sejarah dan
Pembelajaran Sejarah‖ di Universitas Sanata
berkerjasama dengan siswa lain, sehingga dapat Dharma, 9 Desember 2005. Dalam
membentuk sikap kooperatif dan ketahanan http://rufmania.multiply.com/ journal/
bersaing dengan pengalaman nyata. 3. Dalam Haryono. Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Jakarta :
proses belajar mengajar guru harus memberi Pustaka Jaya. 1995. Hal. 1, hal. 46.
arahan yang jelas agar siswa dapat memecahkan http://suciptoardi.wordpress.com/category/kuliah/guru-
masalah secara logis dan ilmiah, sehingga dapat sejarah/
memacu proses pengembangan kematangan Helius Samsudin , dalam seminar sehari ―Nation Building
dalam Pusaran Arus Globalisasi: Sebuah Revitalisasi
intelektualnya. 4. Siswa harus diberi internalisasi Kesadaran Sejarah dan Pembelajaran Sejarah‖ di
dan keteladanan, dimana siswa dapat berperan Universitas Sanata Dharma, 9 Desember 2005. Dalam
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Fenomena http://rufmania.multiply.com/journal/
ini dalam hal-hal tertentu dapat membentuk Diana Nomida Musnir, dalam seminar sehari ―Nation
semangat loyalitas, toleransi, dan kemampuan Building dalam Pusaran Arus Globalisasi:
Sebuah Revitalisasi Kesadaran Sejarah dan
adaptabilitas yang tinggi. Pengajaran sejarah Pembelajaran Sejarah‖ di Universitas Sanata
sebagai sub sistem dari sistem kegiatan Dharma, 9 Desember 2005. Dalam
http://rufmania.multiply.com/ journal/
522 SITI AMINAH
Kuntowijoyo, 2001, Pengantar Ilmu Sejarah, Cetakan ke-
4, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, hal. 20.
Sartono Kartodirdjo, 1993, Pendekatan ilmu Sosial dalam
Metodologi Sejarah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, hal. 248. [13]Aman, ―Di Seputar Sejarah
dan Pendidikan Sejarah‖ dalam Jurnal Informasi,
No. 1 XXXVII Th. 2011, hal. 39.
http://suciptoardi.wordpress.com/category/kuliah/guru-
sejarah/
http://adeirawan74.wordpress.com/2009/06/01/3-
konsep-konsep-dasar-sejarah/

SITI AMINAH 523


SITI AMINAH
524
NILAI-NILAI NASIONALISME PADA PERISTIWA
TERSEBARNYA BERITA KEMERDEKAAN DI BANJARMASIN
Siti Marfuah
marfuah92@gmail.com

I. PENDAHULUAN Sejarah mengajarkan bagaimana


Pembelajaran sejarah dianggap mata menanamkan nilai nasionalisme ke dalam pikiran
pelajaran yang berkutat pada hapalan seperti peserta didik. Hanya melalui sejarah, peserta
peristiwa, tanggal, tempat, dan tokoh. didik memperoleh pengetahuan berbagai
Pembelajaran demikian lebih mendahulukan tindakan yang dilakukan oleh para pejuang tanah
pengetahuan (knowledge) tanpa adanya upaya air (S. K. Kochar, 2008: 62). Nilai nasionalisme
pengayaan dan transformasi nilai-nilai yang dimanifestasikan oleh para pejuang sebagai
kebangsaan dalam prosesnya. Sejarah sebagai bentuk bela tanah air pada masa penjajahan.
sebuah disiplin ilmu yang memuat nilai-nilai Dengan mempelajari tentang kehidupan mereka
kebangsaan seharusya dikemas dengan baik dan jasa-jasanya, peserta didik akan
(Abd. Rahman Hamid, 2014: 148). Salah satu mendapatkan inspirasi tentang nasionalisme dan
nilai-nilai kebangsaan ialah nilai nasionalisme mampu mengembagkannya sesuai dengan jiwa
yang mengugah rasa cinta tanah air dalam zamannya.
pikiran peserta didik. Pembelajaran sejarah dapat Nilai nasionalisme dapat pula diajarkan
menyiapkan jalan bagi berkembangnya berdasarkan sejarah lokal masing-masing
nasionalisme pada peserta didik (S. K. Kochhar, daerah. Diperlukannya pembelajaran sejarah
2008: 62). Penanaman nilai nasionalisme tidak lokal sebagai penguatan dari sejarah nasional.
menjadikan pembelajaran sejarah sebagai Sejarah lokal dapatdimanfaatkan sebagai fondasi
proses indoktrinasi. Melainkan berupa untuk merespon realitas Indonesia sekarang ini.
penyampaian nilai kepada peserta didik dengan Bagaimanapun, Indonesia adalah ruang sosial
harapan mereka memiliki pemahaman dan politik yang dibentuk dari corak keberagaman
acuan dalam mengambangkan sikap masyarakatnya. Tanpa pengetahuan aspek-
nasionalisme (Heri Susanto, 2014: 50). aspek lokal, maka sulit memahami keberagaman
Indonesia dan semboyan Bhinneka Tungga Ika

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.

SITI MARFUAH 525


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Selain radio, surat kabar juga menerbitkan
(Abd. Rahman Hamid, 2014: 157). Selain itu, berita kemerdekaan Indonesia diberbagai daerah
sejarah lokal dinilai sebagai materi baru yang di Jawa dan luar Jawa. Di Jawa, khususnya di
jarang dipelajari pada masa sekolah. kota-kota penting, berita tentang proklamasi baru
Sejarah lokal yang dipilih ialah peristiwa diterima pada tanggal 17 Agustus 1945 sore.
disebarkannya berita kemerdekaan di Selanjutnya pada tanggal 18 dan 19 diterbitkan
Banjarmasin. Diharapkan dengan menggunakan dan didistribusikan kepada rakyat setempat.
materi sejarah lokal, peserta didik mendapatkan Contohnya surat kabar Asia Raya (memberitakan
gambaran nilai-nilai nasionalisme dari peristiwa peristiwa proklamasi dengan tajuk ―Indonesia
disebarkannya berita kemerdekaan di Merdeka‖ pada tanggal 18 Agustus 1945) di
Banjarmasin. Setelah mendapatkan nilai-nilai Jakarta dan surat kabar Sinar Matahari
nasionalisme tersebut, peserta didik dapat (memberitakan peristiwa proklamasi dengan
mengembangkan sikap nasionalisme yang tajuk ―Suara Merdeka‖ pada tanggal 19 Agustus
sesuai dengan jiwa zamannya. Tulisan ini akan 1945) di Yogyakarta (Andi Suwirta, 2000: 49).
membahas tentang tersebarnya berita Di luar Jawa seperti Banjarmasin berita
kemerdekaan di Banjarmasin dan nilai-nilai kemerdekaan Indonesia diterbitkan dan
nasionalisme yang dapat diambil dari peristiwa didistribusikan lebih lambat dibandingkan kota-
tersebut. Tulisan ini menggunakan studi pustaka kota di Jawa. Surat kabar Borneo Simboen edisi
dan studi dokumen berupa arsip koran Borneo Banjarmasin yang menerbitkan dan
Simboen guna mendapatkan gambaran tentang menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia
peristiwa tersebarnya berita kemerdekaan pada tanggal 26 Agustus 1945 (M. Suriansyah
Republik Indonesia di Banjarmasin. Ideham, dkk., 2003:330). Surat kabar Borneo
Simboen tersebut terbit dengan dua halaman.
TERSEBARNYA BERITA Pada halaman pertama, berisikan berita tentang
kemerdekaan Indonesia. Halaman kedua
KEMERDEKAAN INDONESIA DI
berisikan berita tentang Pemerintahan Jepang.
BANJARMASIN
Berita tentang kemerdekaan Indonesia
Pasca dibacakan teks Proklamasi
tersurat pada tajuk yang berjudul ―Pengakatan
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno, berita
Kepala Negara Indonesia Merdeka. Ir. Soekarno
kemerdekaan tersebut dengan cepat disebarkan
dan Drs. Mohamad Hatta. Bentoek Indonesia
di Jawa maupun di luar Jawa. Berita
Merdeka‖. Adapula pengumuman berupa maklumat
kemerdekaan Indonesia disebarkan melalui
dari Ir.Soekarno dan Moh.Hatta berkaitan dengan
media massa seperti radio dan surat kabar.
kemerdekaan Indonesia. Adapun isi dari maklumat
Kantor Berita Domei menyiarkan berita
tersebut sebagai berikut.
proklamasi kemerdekaan melalui radio, lebih
kurang setengah jam kemudian barulah MAKLOEMAT
proklamasi diketahui pihak Jepang (Slamaet Kepada seloeroeh Rakjat Indonesia.
Muljana, 2008:38). Setelah pemancar pada Dengan ini dimakloemkan, bahwa
Kantor Berita Domei disegel, para pemuda tidak Pembangoenan Negara Indonesia Merdeka
kehilangan akal. Mereka membuat pemancar jang dikehendakkan oleh Rakjat sekalian
baru, dengan bantuan beberapa orang teknisi waktoe ini sedang didjalankan dengan
radio dan terus menyiarkan berita Proklamasi saksama.
(Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto, 2010:157).
526 SITI MARFUAH
Beberapa tenaga jang berani bertanggoeng ketentuan ―bukan teks Proklamasi‖ yang
djawab terhadap Rakjat ikoet serta didalam diberitakan. Sebagai ganti diterbitkannya berita
Pembangoenan ini. kemerdekaan Indonesia, A.A. Hamidhan
Segala hal-hal jang perlo oentoek diharuskan pergi ke Jakarta. Akhirnya berita
pembangoenan Negara Republik Indonesia tentang kemerdekaan Indonesia terbit pada hari
sedang diselanggarakan dan akan selesai Minggu, 26 Agustus 1945 selang 9 hari dari
diwaktoe jang pendek. pembacaan teks proklamasi di Jakarta.
Bersamaan dengan terbitnya surat kabar Borneo
Diharap sekalian Rakjat Indonesia dari segala
Simboen, A.A. Hamidhan pun pergi ke Jakarta
lapisan tinggal tenteram, tenang siap sedia, dan
sesuai dengan kesepakatan (Ramli Nawawi,
memegang tegoeh disiplin.
1991: 56).
Djakarta, 18 Agoestoes 2605.
Nilai-nilai Nasionalisme pada Peristiwa
SOEKARNO-HATTA.
Disebarkannya Berita Kemerdekaan
Indonesia di Banjarmasin
Maklumat tersebut ditujukan kepada Rakyat Pembelajaran sejarah kental dengan nilai-
Indonesia termasuk di Banjarmasin bahwa nilai kebangsaan, salah satunya adalah nilai
adanya persiapan dan pembangunan Negara nasionalisme. Nilai nasionalisme merupakan in-
Republik Indonesia yang akan segera selesai. strument penggugah rasa cinta tanah air dalam
Rakyat Indonesia juga dihimbau untuk bersikap pikiran anak-anak. Sejarah mengajarkan
tenang dan siap sedia menanti pembangunan bagaimana memasukkan nilai patriotisme ke
tersebut. Selain maklumat tersebut, dimuat pula dalam pikiran anak-anak muda. Hanya melalui
berita tentang hasil rapat Panitia Persiapan sejarah, anak-anak memperoleh pengetahuan
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 berbagai tindakan yang dilakukan oleh para pa-
Agustus 1945. Hasil rapat yang dimuat terkait triot bangsa. Dengan membaca tentang
dengan ditetapkannya Undang-undang Dasar kehidupan mereka dan jasa-jasanya, anak-anak
Negara Republik Indonesia, terpilihnya Presiden dapat dengan mudah mendapatkan inspirasi
Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Wakil untuk menirunya. Pembelajaran sejarah yang
Presiden yaitu Drs. Moh. Hatta, serta tepat dapat menyiapkan jalan bagi
dibentuknya Komite Nasional. berkembangnya nasionalisme (S. K. Kochar,
Dibalik pemberitaan kemerdekaan Indone-sia 2008:62).
tersebut, terdapat jasa A.A. Hamidhan selaku Hal tersebut senada dengan salah satu
redaksi surat kabar Borneo Simboen edisi sasaran umum pembelajaran sejarah yaitu untuk
Banjarmasin. A.A. Hamidhan juga selaku anggota memperkokoh rasa nasionalisme. Sasaran
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang khusus pembelajaran sejarah adalah
tiba dari Jakarta dan diawasi ketat oleh penguasa menumbuhkan semangat dalam diri para siswa
Jepang. Mengingat pentingnya diketahuinya berita untuk terus-menerus menghidupkan prinsip-
kemerdekaan Indonesia bagi seluruh rakyat prinsip keadilan dan kemanusiaan sebagai pilar
Indonesia, maka A.A. Hamidhan melakukan tawar kehidupan bangsa (S. K. Kochar, 2008: 36).
menawar dengan Menseibo agar dapat
Nilai-nilai nasionalisme pada peristiwa
memberitakan Kemerdekaan Indonesia (Ramli
tersebarnya berita kemerdekaan Indonesia di
Nawawi, 1991: 56).
Banjarmasin antara lain:
Menseibo pun memperbolehkan berita
kemerdekaan Indonesia dipublikasikan dengan

SITI MARFUAH 527


3.1 Jiwa nasionalisme mencintai tanah airnya. Kalimantan Selatan yang
Jiwa nasionalisme rakyat Banjarmasin dapat merupakan bagian dari Indonesia akan selalu
diamati dari usaha A. A. Hamidhan untuk berada di lubuk hati para pejuang penyebaran
menerbitkan berita kemerdekaan Indonesia. Tak berita tersebut. Tak bisa dipungkiri, kesetiaan
dapat dipungkiri, bahwa usaha tersebut mereka terhadap tanah air Indonesia yang
mendapatkan halangan dari pihak Jepang yang menjadi modal mereka untuk selalu
saat itu tengah berkuasa di Banjarmasin. memperjuangkan tersebarnya berita proklamasi
Semangat nasionalisme yang tertanam dalam di Kalimantan Selatan.
hati setiap dewan redaksi Borneo Simboen-lah IV. PENUTUP
yang dapat memberikan mereka kemampuan Berita tersebarnya proklamasi kemerdekaan
untuk menempuh berbagai cara guna Republik Indonesia di Kalimantan Selatan tidak
menyebarkan berita proklamasi yang merupakan bisa lepas dari berita di Borneo Simboen yang
sebuah kabar yang harus diketahui oleh seluruh dipimpin oleh A.A. Hamidhan selaku pimpinan
masyarakat di Kalimantan pada umumnya, dan redaksi dan anggota dari Panitia Persiapan
Kalimantan Selatan pada khususnya. Kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme
3.2 Semangat kebangsaan yang dapat diambil dari peristiwa tersebarnya
Nilai yang dapat diambil dari peristiwa berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di
tersebarnya berita proklamasi di Kalimantan Kalimantan Selatan antara lain jiwa
Selatan adalah semangat kebangsaan. Hal inilah nasionalisme, semangat kebangsaan, dan cinta
yang mendasari para wartawan pada masa itu tanah air. Hal ini dapat dilihat dari perjuangan
mencurahkan seluruh tenaganya untuk dalam menyebarkan berita tersebut yang
menyebarkan berita gembira meskipun menempuh didasarkan pada semangat untuk menyebarkan
berbagai rintangan. Tak bisa dipungkiri, Jepang kabar gembira kepada seluruh rakyat Indonesia
merupakan rintangan utama yang harus mereka di Kalimantan Selatan.
hadapi pada saat menerbitkan berita tersebut. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini dapat dilihat dari persyaratan diterbitkannya Abd. Rahman Hamid. 2014. Pembelajaran Sejarah.
berita kemerdekaan Indonesia di Borneo Simboen Yogyakarta: Penerbit Ombak
oleh Menseibo dengan ketentuan ―bukan teks Andi Suwirta. 2000. Suara dari Dua Kota Revolusi
Indo-nesia dalam Pandangan Surat kabar
Proklamasi‖ yang dimuat dalam berita tersebut. Di
Merdeka (Jakarta) dan Kedaulatan Rakyat
sisi lain, A.A. Hamidhan selaku redaksi surat kabar (Yogyakarta) 1945-1947. Jakarta: Balai Pustaka.
Borneo Simboen edisi Banjarmasin dan anggota Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Isu, Gagasan dan Strategi Pembelajaran. Yogyakarta:
diharuskan ke Jakarta sebagai syarat publikasi Aswaja Pressindo.
berita tersebut. Jikalah tidak didasari dengan M. Suriansyah Ideham, dkk. 2003. Sejarah Banjar.
Banjarmasin: Badan Penelitian dan Pengembangan
semangat kebangsaan dari para wartawan di
Daerah Prropinsi Kalimantan Selatan.
Banjarmasin, maka berita proklamasi kemerdekaan
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
di Kalimantan Selatan mungkin tidak akan pernah Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia
didengar pada tahun 1945. VI Zaman Jepang dan Zaman Republik
Indonesia (±1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.
Ramli Nawawi. Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-
3.3 Cinta tanah air
1949) Daerah Kalimantan Selatan. Banjarmasin:
Usaha para pejuang untuk menyebarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
berita kemerdekaan RI di Banjarmasin S. K. Kochhar. 2008. Pembelajaran Sejarah. Jakarta: PT
merupakan sebuah cerminan betapa mereka Gramedia Widiasrana Indonesia.
528 SITI MARFUAH
INTERNALISASI NILAI KARAKTER KEBANGSAAN PADA
PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI ANALISIS
BIOGRAFI KEPAHLAWANAN
SITI NURDIANTI
sitinur44@gmail.com

I. PENDAHULUAN tidak terkecuali pendidikan sejarah. Mengajarkan


Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean sejarah berarti mengajarkan tentang nilai
(MEA), Indonesia menghadapi setumpuk kehidupan (Heri Susanto, 2014a). Artinya, mata
tantangan untuk mampu mempunyai daya saing pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam
di era yang terbuka dan persaingan bebas. Mau pembentukan watak dan peradaban bangsa yang
tidak mau, Indonesia harus berupaya untuk bermartabat serta dalam pembentukan manusia
meningkatkan daya saing sumber daya Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan
manusianya yang profesional, tangguh, dan siap cinta tanah air. Peranan mata pelajaran sejarah
pakai. di sekolah dalam rangka mendidik siswa agar
menjadi manusia-manusia yang baik tidak
Berangkat dari tantangan tersebut,
diragukan lagi (Wahyudi, 2013). Pesan moral
pendidikan karakter menjadi sesuatu yang
yang terkandung di dalam mata pelajaran sejarah
penting sebagai salah satu upaya untuk
diharapkan dapat dijiwai oleh siswa, dengan
memberikan penyadaran tentang karakter
demikian siswa di masa depan menjadi generasi
bangsa dan menanamkannya dalam hati
yang tangguh dengan nasionalisme dan
sanubari generasi Indonesia di masa depan.
karakternya untuk siap mempertahankan negara
Urgensi pendidikan karakter menjadi sering
Indonesia ini menjadi negara yang besar dan
diperbincangkan meski bukanlah hal baru, dan
berdaya saing.
banyak mulai dikembangkan dengan berbagai
cara. Di antaranya diintegrasikan ke dalam setiap Betapa strategisnya mata pelajaran sejarah,
pembelajaran di sekolah melalui intervensi dalam sehingga diharapkan output pembelajaran
memasukkan nilai-nilai karakter dalam setiap sejarah sesuai dengan target dan esensinya
perangkat pembelajaran. dalam pembentukan karakter bangsa. Namun
seringkali, arti strategis pembelajaran sejarah di
Mengikuti inovasi tersebut berarti pendidikan
sekolah hanya menjadi kalimat filosofis tanpa
karakter menjadi relevan untuk setiap bidang studi

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

SITI NURDIANTI 529


realita dalam pelaksanaannya. Justru yang individu tersebut serta menjadikan hal tersebut
muncul adalah pemikiran-pemikiran negatif sebagai miliknya.
tentang sejarah, seperti mata pelajaran yang Proses internalisasi membutuhkan tiga aspek
kurang menarik dan membosankan. yakni keyakinan/belief, sikap dan aturan perilaku
Atmadinata dalam Isjoni dan Arif Ismail yang berasal dari sumber dari luar individu, serta
(dalam Desi Hilda, tt) menjelaskan, pemikiran- mengintegrasikan nilai tersebut menjadi kesatuan
pemikiran tentang pembelajaran sejarah yang milik individu. Keyakinan dan sikap mengenai nilai
kurang menarik dan membosankan, karena guru- kejujuran dan anti korupsi dapat diperoleh individu
guru sejarah hanya membeberkan fakta-fakta melalui kejujuran dan anti korupsi dapat diperoleh
kering berupa urutan tahun dan peristiwa belaka, individu melalui cerita, dan pembacaan cerita yang
model serta teknik pembelajarannya tidak dilakukan oleh orangtua/guru di sekolah. (Radhiatul
berubah. Padahal, apabila kembali kepada Fitri, 2014).
hakekat belajar sejarah, pada dasarnya belajar Pengertian karakter menurut Kemendiknas
tentang kehidupan masyarakat. (2010) adalah watak, tabiat, akhlak, atau
Berbagai aspek kehidupan dapat dipelajari kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
dalam sejarah baik menyangkut aspek sosial, internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang
politik, budaya, ekonomi dan aspek-aspek diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk
kehidupan lainnya. Pembelajaran sejarah cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak.
sebaiknya lebih mudah dipahami oleh siswa Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan
(Desi Hilda S, 2014). Oleh karena itu, perlu norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat
strategi khusus dari guru agar membuat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi
pelajaran sejarah tercapai esensinya. seseorang dengan orang lain menumbuhkan
karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh
karena itu, pengembangan karakter kebangsaan
INTERNALISASI NILAI KARAKTER
hanya dapat dilakukan melalui pengembangan
KEBANGSAAN MELALUI PEMBELAJARAN
SEJARAH karakter individu seseorang.

Internalisasi adalah proses menerima nilai- Terkait karakter, setiap proses pendidikan
nilai dan perilaku dengan melakukan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter
transformasi secara aktif. Internalisasi terjadi dengan lebih alamiah ketika dilaksanakan
merupakan proses di mana individu memperoleh secara natural dan informal. Oleh karena itu,
keyakinan, sikap, dan aturan perilaku dari tidak perlu ada usaha-usaha terprogram untuk
sumber eksternal dan secara progresif mengembangkan pendidikan karakter yang
melakukan transformasi regulasi eksternal ke nantinya malah jatuh pada formalisme, atau lebih
dalam atribusi personal. (Grusec & Kuczynski, parah lagi jatuh pada indoktrinasi (Doni
1997 dalam Radhiatul Fitri, 2014). Koesoema, 2012)
Kemendiknas (2010) mengidentifikasi nilai-
Internalisasi biasa dijelaskan dalam konsep
nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai
dimana nilai, sikap, dan aturan perilaku yang
utama, yaitu:
berasal dari eksternal dan kemudian dimasukkan
ke dalam individu. Selain itu, proses internalisasi Nilai karakter dalam hubungannya
dengan Tuhan: Religius
yang optimal melibatkan tidak hanya mengambil
dan memasukkan sebuah nilai tetapi juga Nilai karakter dalam hubungannya
mengintegrasikannya dengan sense of self dari dengan diri sendiri
a. Jujur
530 SITI NURDIANTI
b. Bertanggung jawab Adanya metode pendidikan yang sesuai.
c. Bergaya hidup sehat Sesuai dengan kemampuan pendidik,
Disiplin materi, kondisi, peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kondisi lingkungan
Kerja keras dimana pendidikan tersebut itu
Percaya diri berlangsung.
Berjiwa wirausaha Adanya sarana dan perlengkapan
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif pendidikan yang sesuai dengan
Mandiri kebutuhan. Sarana tersebut harus
didasarkan atas pengabdian pada peserta
Ingin tau
didik, harus sesuai dengan setiap nilai
Cinta ilmu yang ditransformasikan.
Nilai karakter dalam hubungannya Adanya suasana yang memadai, sehingga
dengan sesama
proses transformasi nilai-nilai tersebut
Sadar akan hak dan kewajiban diri berjalan dengan wajar, serta dalam
dan orang lain suasana yang menyenangkan.
Patuh pada aturan-aturan sosial
Pendidikan, dalam arti luas berarti suatu
Menghargai karya dan prestasi orang proses untuk mengembangkan semua aspek
lain
kepribadian manusia, yang mencakup
Santun pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta
Demokratis keterampilannya (Uyoh Sadulloh, 2014).
Nilai karakter dalam hubungannya Seseorang yang berkarakter adalah mereka yang
dengan lingkungan selalu berusaha melakukan sesuatu dengan baik
Peduli sosial dan lingkungan berdasarkan hal-hal terbaik untuk dirinya,
Melestarikan lingkungan lingkungan, masyarakat, bangsa, dan dalam
Nilai kebangsaan hubungan dengan Allah SWT. Dalam kerangka
a. Nasionalis pendidikan, berarti seorang guru menanamkan
b. Menghargai keberagaman dan membantu peserta didik mengembangkan
c. patriotis potensi dirinya dengan keteladanan (Ersis
Warmansyah Abbas, 2014).
Butir-butir nilai tersebut diharapkan
diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran Pendidikan adalah juga satu usaha
sejarah di sekolah dengan pendekatan masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan
komprehensif sehingga mempermudah generasi mudanya bagi keberlangsungan
terjadinya proses internalisasi dan aktualisasi kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
nilai-nilai karakter pada siswa. di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh
pewarisan budaya dan karakter bangsa, secara
Uyoh Sadulloh menjelaskan, agar proses
aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya,
internalisasi nilai tersebut dapat berjalan dengan
melakukan proses internalisasi, dan penghayatan
lancar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam
dalam melaksanakan proses pendidikan, antara
bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan
lain :
masyarakat yang lebih sejahtera, serta
Adanya hubungan edukatif yang baik mengembangkan
antara pendidik dan terdidik. Hubungan
edukatif ini dapat diartikan sebagai suatu
hubungan yang diliputi kasih sayang.

SITI NURDIANTI 531


kehidupan bangsa yang bermartabat mendasar bagi proses pembentukan dan
(Kemendiknas, 2010). penciptaan peradaban bangsa Indonesia
di masa depan;

III. HAKEKAT PEMBELAJARAN SEJARAH Menanamkan kesadaran persatuan dan


persaudaraan serta solidaritas untuk
Pendidikan pada dasarnya adalah proses menjadi perekat bangsa dalam
pembentukan karakter, dalam lingkup yang lebih menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa;
kecil, pembelajaran sejarah adalah upaya
pembentukan karakter melalui upaya Sarat dengan ajaran moral dan kearifan
pemahaman dan peneguhan kembali nilai-nilai yang berguna dalam mengatasi krisis
multidimensi yang dihadapi dalam
unggul perjalanan sebuah bangsa (Heri Susanto,
kehidupan sehari-hari;
2014a).
Berguna untuk menanamkan dan
Tujuan pembelajaran sejarah diantaranya mengembangkan sikap bertanggung
adalah pembelajaran kehidupan yang jawab dalam memelihara keseimbangan
mendewasakan, pembelajaran yang mampu dan kelestarin lingkungan hidup.
membimbing peserta didik untuk berfikir visioner Untuk mengemas pendidikan sejarah
dengan mengembangkan cara berfikir kritis (Heri sehingga dapat menghasilkan internalisasi nilai,
Susanto, 2014b). diperlukan adanya pengorganisasian bahan yang
Sejarah juga mengajarkan kita bagaimana beraneka ragam serta metode sajian yang
kita memahami manusia dalam konteks masa bervariasi. Di samping itu gaya belajar subjek-
lalu untuk membuat sejumlah keputusan di masa didik juga perlu mendapat perhatian, agar tidak
yang akan datang hal tersebut menjelaskan kehilangan bingkai moral dan afeksi dari seluruh
bahwa sejarah tidaklah sesederhana hanya tujuan pengajaran yang telah ada. (Aman, 2012)
sekedar nama, peristiwa, waktu dan tempat Membaca tentang sejarah pergerakan
kejadian. Sejarah harus dipandang sebagai nasional misalnya, kita dapat melihat bagaimana
upaya penyadaran individu dan masyarakat agar peran generasi muda dalam perjuangan bangsa.
mampu menjadi warga negara yang baik (Heri Generasi muda dalam perjuangan ini adalah
Susanto, 2014a). generasi muda yang memiliki kapabilitas,
Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis integritas dan moralitas yang tinggi (Heri
dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa Susanto, 2014a).
yang bermartabat serta dalam pembentukan Pendidikan sejarah dapat berfungsi sebagai me-
manusia Indonesia yang memiliki arti kebangsaan dia pendidikan karakter bangsa. Untuk dapat
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. menjalankan fungsinya tersebut, pendidikan
Menurut Permendiknas No. sejarah haruslah bersifat menyeluruh dalam
22 Tahun 2006 materi Sejarah (Leo Agung, tt): artian dimulai dari perencanaan, dilanjutkan
Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, dengan proses pembelajaran dan diakhiri
keteladanan, kepeloporan, patriotisme, dengan evaluasi pembelajaran. Selain itu inovasi
nasionalisme, dan semangat pantang juga harus terpadu, yaitu ketiga komponen
menyerah yang mendasari proses
tersebut saling berhubungan dan dilaksanakan
pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik; secara konsisten tidak hanya terlihat inovatif
dalam perencanaan misalnya RPP akan tetapi
Memuat khasanah mengenai peradaban
bangsa-bangsa, termasuk peradaban tidak dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
bangsa Indonesia. Materi tersebut (Heri Susanto, 2014a).
merupakan bahan pendidikan yang
532 SITI NURDIANTI
Melalui cara tersebut, diharapkan dapat penjelasan guru dan memperhatikan
mengoptimalkan potensi mata pelajaran sejarah buku yang akan dianalisis
dalam upaya internalisasi nilai-nilai karakter Aplikasi; guru memperkenalkan buku
kepada peserta didik. biografi yang dipilih dan menjelaskan
tugas yang harus dikerjakan oleh siswa,
yaitu membagi siswa berkelompok/
IV. INTERNALISASI NILAI KEBANGSAAN mandiri dengan bab atau halaman yang
MELALUI ANALISIS BUKU BIOGRAFI berbeda untuk dianalisis guna
TOKOH KEPAHLAWANAN DALAM menghindari kesamaan hasil. Siswa
PEMBELAJARAN SEJARAH membaca judul buku, membaca kata
pengantar dan daftar isi, lalu mencari
Upaya internalisasi nilai kebangsaan dalam halaman yang ditunjuk guru untuk
pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan dianalisis.
analisis buku biografi tokoh kepahlawanan yang Langkah 2; memahami materi, siswa
dapat diaplikasikan dalam beberapa materi mata membaca buku biografi selama 20 menit.
pelajaran sejarah. Dengan menganalisis biografi Guru memantau kondisi kelas.
tokoh dapat digunakan untuk membantu siswa Aplikasi; siswa membaca buku biografi
memahami alur peristiwa sejarah melalui sudut yang telah dipilih dan mendalami materi
pandang tokoh pelaku. Siswa dapat melihat, yang ada di dalam buku tersebut.
bagaimana tokoh pelaku sejarah bersikap dan Langkah 3; Analisis peristiwa, siswa
berperan dalam peristiwa sejarah yang terjadi diminta menganalisis peristiwa yang
diceritakan dalam biogafi tersebut.
sehingga siswa mampu menemukan hal-hal
yang dapat diteladani dari tokoh di dalam biografi Aplikasi; siswa menganalisis peristiwa,
sikap dan pandangan tokoh dalam buku
yang dianalisisnya. Diharapkan dengan itu,
tersebut. Serta nilai-nilai keteladanan apa
pembelajaran sejarah menjadi lebih yang dapat diambil dari diri tokoh tersebut.
menyenangkan dan tidak membosankan bagi Langkah 4; mengkomunikasikan, siswa
siswa, serta esensi pembelajaran sejarah terkait mengkomunikasikan hasil analisis dalam
internalisasi nilai karakter kepada siswa dapat bentuk tulisan dan presentasi.
tercapai sebagaimana mestinya. Aplikasi; setelah siswa menganalisis,
Buku biografi yang digunakan baiknya siswa mempresentasikan hasil analisis
adalah buku biografi yang menceritakan tokoh dan deskripsinya di depan kelas dan
pahlawan local. Siswa akan lebih mudah mengumpulkan kepada guru dalam
bentuk tulisan.
menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalam
diri tokoh pahlawan tersebut karena sikap dan
perbuatannya lebih dekat dengan siswa. IV. SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Sintak dan Aplikasi Pelaksanaan Internalisasi nilai karakter melalui analisis
Pembelajaran Analisis Buku Biografi buku biografi tokoh kepahlawanan merupakan
Kepahlawanan salah satu solusi dalam upaya penanaman nilai
Langkah 1; Orientasi buku, guru karakter dalam pembelajaran sejarah dengan
memberikanpenjelasantugas cara yang menyenangkan. Solusi yang diberikan
menganalisisbiografitokoh dalam karya tulis ini menyasar pada penanaman
kepahlawanan dan memberikan nilai karakter kebangsaan siswa SMA dalam
pengantar/pengenalan kepada siswa pembelajaran sejarah sehingga esensi dari
tentang buku biografi yang akan tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai
dianalisis. Sementara siswa menyimak
dengan maksimal.

SITI NURDIANTI 533


Model analisis buku biografi tokoh Sejarah (Studi Kasus Pada Siswa MAN Koto
Kecil Kabupaten Agam Propinsi Sumatera
kepahlawanan merupakan model yang efektif Barat). Uni-versitas Pendidikan Indonesia.
untuk diterapkan. Dengan membaca sejarah
Doni Koesoeman A, 2012. Pendidikan Karakter Utuh
sebagai cerita, siswa akan lebih menikmati dan dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius.
mudah memahami peristiwa sejarah. Siswa akan Ersis Warmansyah Abbas, 2014. Biografi Propetik
menemukan nilai-nilai karakter dari tokoh Guru Sekumpul (Transformasi Nilai-nilai Budaya
pahlawan serta mendapatkan informasi tentang Banjar Dalam Pendidikan Karakter. Proceeding.
Interna-tional Seminar On Character Education.
peristiwa sejarah yang terjadi. Dengan demikian, Hal. 363-360.
penggunaan model analisis buku biografi tokoh
Eva Khfiyana, et. al. 2014. Pengembangan Bahan Ajar
kepahlawanan dapat memberikan solusi praktis Membaca Biografi Di SMA Melalui Analisis Novel
dalam pembelajaran sejarah di sekolah untuk Biografi Sepatu Dahlan. Basastra Jurnal
menanamkan nilai karakter kebangsaan bagi Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya. Volume 1 Nomor 3: 448-462.
generasi muda masa depan.
Heri Susanto. 2014a. Seputar Pembelajaran Sejarah
Untuk membentuk generasi muda Indone- (Isu, Gagasan dan Strategi Pembelajaran). Yogyakarta:
sia di masa depan yang berkarakter kebangsaan, Aswaja Pressindo.
salah satu upayanya melalui pola pendidikan ——————, 2014b. Kemampuan Berpikir Kritis Dalam
yang baik. Guru terutama guru sejarah sebagai Pedagogi Sejarah Sebagai Upaya Membangung
Karakter Peserta Didik. Dalam Ersis Warmansyah
seseorang yang berhadapan langsung dengan Abbas (eds.) Proceeding. International Seminar on
siswa calon generasi masa penerus bangsa, Character Education. Hal. 393-406
baiknya mampu membuat pembelajaran sejarah Main, Sufanti, et. al. 2015. Pengembangan Bahan Ajar
menjadi menyenangkan dan tidak terfokus pada Apresiasi Biografi Tokoh Bermuatan Pendidikan
bungkus sejarah. Artinya, nilai-nilai karakter Toleransi Kehidupan Beragama. Seminar
nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015.
harus mampu tersampaikan, sesuai dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
esensi pembelajaran sejarah. Sehingga,
Radhiatul Fitri, 2015. Internalisasi Nilai Anti Korupsi
internalisasi nilai karakter untuk membentuk Pada Anak Dengan Metode Cerita dan Teknik
kepribadian siswa dapat tercapai dengan baik, Afirmasi Positif. Karya Tulis. Yogyakarta :
yang pada gilirannya mampu membuat bangsa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
kita menjadi bangsa yang berkarakter. S. Hamid, Hasan, 2013. Pendidikan Sejarah dalam
Mempersiapkan Generasi Emas (Suatu Perubahan
Paradigma Sejarah dengan Referensi Kurikulum
DAFTAR PUSTAKA 2013). Makalah. Dibentang pada Seminar Nasional
APPS di Banjarmasin tanggal 27 Desember 2015
Aditya N. Widiadi, et. al. 2013. Pendidikan Sejarah,
Suatu Keharusan; Reformulasi Pendidikan Titik Sunarti Widyaningsih, et. al. Internalisasi dan
Sejarah. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Aktualisasi Nilai-Nilai Karakter Pada Siswa SMP
Sejarah FIS UNY. dalam Perspektif Fenomenologis (Studi Kasus Di
SMP 2 Bantul. Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Aman, tt. Sejarah dan Permasalahan Pendidikan. Fondasi dan Aplikasi.2014 Volume 2, Nomor 2.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah
FIS UNY. Uyoh Sadulloh, 2014. Pengantar Filsafat Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
———, 2013. Konsep Perubahan Strategi dan Evaluasi
Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Vanucup, 2013. Keteladanan Jenderal Besar
Program Studi Pendidikan Sejarah FIS UNY. Soedirman, (Online), http://dc-
yusuf.blogspot.co.id/2013/11/keteladanan-jendral-
Balitbang Kemendiknas, 2010. Pedoman Sekolah besar-soedirman.html (Diakses, 13 April 2016)
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Wahyudi, 2013. Belajar Sejarah Menjadi Lebih
Menyenangkan dengan Pembelajaran Kreatif.
Desi Hilda Sari, tt. Biografi Siti Manggopoh Sebagai Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah
Sumber Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran FIS UNY.
534 SITI NURDIANTI
KAJIAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM DI
PERMUKIMAN PADAT DALAM MITIGASI KEBAKARAN
SURIP
surip0323@yahoo.com

I. PENDAHULUAN Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


1.1 Latar Belakang Kota Ba njarmasin ta hun 2012, wilayah ini
memiliki aksesibilitas yang rendah dalam proses
M e ningkatnya p ertumbuhan p end uduk
manuver mobil pemadam.
secara alamiah dan arus migrasi yang tidak terke
nda li pa da wila ya h pe rkotaa n, tela h menye Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar
babkan pe ningkatan a ktivitas bag i pemenuhan manajemen bencana, bahwa kemampuan
kebutuhan masyarakat. Tidak dapa t d isangkal masyarakat dalam memitigasi bencana dapat
ba hwa mening ka tnya kebutuhan masyarakat diukur berdasarkan tingkat kemampuan dalam
tidak selalu disertai de ngan keperdulia n a ka n mengakses informasi tentang bahaya kebakaran
pe ntingnya keamanan dan keselamatan dari di lingkungan padat, serta tata cara melakukan
ancaman bencana kebakaran. pencegahan dan penanggulangan munculnya
bahaya api sebelum menjadi bencana
kebakaran, dan mengidentifikasi tingkat
Kecamatan Banjarmasin Selatan, m erupa
kemampuan masyarakat dalam menyediakan
ka n sa lah sa tu Kecamatan di Kota Banjarmasin
yang mem iliki risiko terhadap benca na infrastruktur pencegah kebakaran (Oetomo,2011)
kebakaran. Hal ini disebabkan, karena wilayah ini Sehingga hal tersebut menjadi salah satu acuan
me rupakan permukiman padat, serta banyak lingkup kajian penelitian kemampuan masyarakat
bangunan semi permanen dan ada sebagian di lingkungan padat dalam mitigasi kebakaran. D
wilayah Kecamatan ini yang memilik i bangunan ari rumusan persoalan tersebut,pertanyaan
se mi pe rm a ne n da n konstruksi darurat yang dalam penelitian yang harus dijawab adalah “
berisiko tinggi terhadap kebakaran, selain itu Bagaimana bentuk kemampuan masyarakat
aktivitas rumah tangga di wilayah ini rentan dilingkungan padat dalam mitigasi kebakaran,
terhadap kebakaran dan berdasarkan hasil dapat menekan risiko kebakaran?‖
wawancara dengan Dinas

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran Sejarah SMAN 3 Maliku.

SURIP 535
1.2 Tujuan Penelitian kemampuan masyarakat dalam menyediakan
Pe ne litia n ini mem ilik i tujuan untuk m sarana dan prasarana rumah tangga dengan
engka ji kemampu an m a sya rakat da la m indikator keberadaan alat pemadam api ringan
proses mitigasi kebakaran, sehingga dapat (APAR), lap/karung basa h, dan sumber air
dijadikan salah satu tolak ukur bagi proses pe mandiri.
ncega han keba karan khususn ya pad a 2.2 Arahan Mitigasi Kebakaran
permukiman padat. Bagian ini adalah memberikan arahan/
1.3 Manfaat penelitian rekomendasi bagi masyarakat dilingkungan pa
Penelitian diharapkan dapat bermanfaat dat dalam prose s mitigasi be nca na ke bakaran
bagi: se suai d enga n pote nsi da n kelemahan yang
Masyarakat, sebagai bahan informasi dimiliki oleh wilayah studi, sehingga dapat
untuk masyarakat agar dapat menurunkan risiko be ncana kebakaran.
menghadapi dan mengantisipasi
bencana kebakaran permukiman.
Pemerintah Kota Banjarmasin, sebagai III. METODE DAN HASIL PENELITIAN
bahan informasi dalam penyusunan
kebijakan terkait pengelolaan dan 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian
penanganan masalah kebakaran Wila yah kaj ian dalam studi ini adalah
permukiman. Kecamatan Banjarmasin Selatan , Kota
Banjarmasin, pemilihan wilayah tersebut karena
PEMBAHASAN memperhatikan indikator fire history (riwayat
kejadian kebakaran) yang merupakan variabel
2 . 1 An ali sis Ke mampu an Masyarakat
dalam Mitigasi Kebakaran dari bahaya kebakaran, sehingga dengan kasus
kebakaran yang pernah terjadi, dapat diketahui
Analisis kemampuan masyarakat dalam tingkat inisiatif masyarakat untuk meningkatkan
mitigasi kebakaran adalah fokus utama studi ini, keperdulian terhadap bencana kebakaran di
yaitu pengukuran kemampuan masyarakat yang wilayahnya.
tinggal di wilayah yang berisiko terjadi
be nca na keba kara n, P endekatan yang Kecamatan Banjarmasin Selatan, termasuk
dila kukan da lam pe nelitia nini adala h wila ya h ya ng be risiko terhada p be nca na
pendekatan mitigasi bencana kebakaran non- kebakaran, karena wilayah ini memiliki riwayat
kejadian kebakaran, serta memiliki sumbe r
struktural yang dimiliki masyarakat dima na
potensi api yang cukup tinggi yang berasal dari
faktor-faktor yang dikaji adalah kemampuan m
aktivitas lingkungan sekitar.
asya ra ka t da lam pe nge ta hua n risiko keba
ka ran d i pe rmukim an pada t, bentuk Dilihat dari kerentanan fisik wilayah ini
partisipatif masyarakat dalam penurunan risiko memiliki peluang terjadi bahaya ikutan yaitu
be nca na keba ka ran be rup a m eka nisme kejadian kebakaran satu wilayah karena wilayah
operasional pencegahan kebakaran wilayah ini memiliki kerapatan bangunan yang tinggi
lokal, serta penyebarluasan informasi untuk serta kondisi material bangunan yang rentan
mengurangi risiko bencana, dan pendekatan terhadap kebakaran, selain itu di wilayah ini
mitigasi bencana struktural berupa mitigasi fisik memiliki kepadatan bangunan yang tinggi pula.
seperti ketersediaan infrastruktur pencegahan Dilihat dari variabel kerentanan sosial, wilayah ini
keba ka ra n di rum ah tang ga . Pe ngukura n pun tergolong memiliki kerentanan tinggi, dimana
kemampuan mitigasi fisik tersebut dilihat dari masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Selatan
536 SURIP
ini masih tinggi jumlah penduduk anak-anak, dan bentuk mitigasi fisik, seperti pembangunan
lansia dan masih terdapat orang cacat. Variabel sarana dan prasarana. Sedangkan mitigasi non-
kerentanan lain yang memicu tingginya risiko struktural adalah terkait dengan kebijakan,
kebakaran di Kecamatan Banjarmasin Selatan ini pembangunan keperdulian, pengembangan
adalah aktivitas ekonomi dan aktivitas rumah penge ta huan, komit m en publik s erta
tangga yang banyak menggunakan api sebagai pela ksa naa n me tode da n ope ra siona l,
salah satu material penunjang kegiatan. te rm a suk m e ka nisme pa rtisipa tif da n
Selain faktor bahaya dan faktor kerentanan, penyebarluasan informasi, yang dilakukan untuk
faktor kapasitas memiliki peran utama pula m engur angi ri siko benca na . Konsep ke siap
dalam penentuan risiko kebakaran suatu wilayah. siagaa n a da lah perkiraa n tenta ng keb utuha n
Untuk wilayah ini, kapasitas infrastruktur yang akan tim b ul kalau terjad i kedaruratan
pe ncega ha n dan pe nangg ulanga n bencana dan pengenalan sumber daya untuk
kebakarannya dinilai masih rendah, akan tetapi memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan
untuk media pencegahan dan penanggulangan demikian, membawa penduduk di daerah rawan
kebakaran untuk rumah tangga dinilai dapat bencana ke tataran kesiapan ya ng rela tif leb ih
memenuhi kriteria mitigasi kebakaran untuk baik untu k m enghadap i
daerah lokal. be nca na . Konsep pena ng gula ngan
3.2 Metode kedaruratan/ respon (Early Warning System)
adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
Bag ia n ini m engura ikan me tode seketika sebelum dan atau setelah terjadinya
pendekatan studi dan metode pengumpulan data kejadian bencana.
serta metode analisis untuk menghasilkan ke
3.3 Metode Pengumpulan Data
luaran be rupa ke m am puan ma syarakat
permukiman padat dalam mitigasi kebakaran. Metode Pengumpulan Data adalah prosedur
sistema tik yang dila ku ka n untuk memperoleh
U ntuk m enge ta hui kemamp ua n m asya
data yang diperlukan bagi keluaran penelitian.
ra ka t permukim an padat da lam memitigasi
kebakaran, maka digunakan suatu metode (Budiman, 2009). Secara umum metode
pendekatan studi. Metode pendekatan pengumpulan data terbagi menjadi dua, yaitu
terseb ut dila kuka n m elalui pe nd ekata n
pengumpulan data primer dan data sekunder.

penang gula ngan benca na yang terca ntum


dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 Da ta prim e r difokuskan untuk mengetahui
tentang Penanggulangan Bencana yaitu tahap kondisi karakteristik wilayah dan so sial m
pra bencana (tahap dalam situasi tidak terjadi asyaraka t terkait denga n risiko keba karan serta
benca na berupa mitiga si), dan pendekatan kemamp ua n m asya ra ka t dalam mitigasi
respon bencana menurut Godschalk, Brower dan kebakaran, dan data sekunder dikumpulkan
Beatly (1989, dalam Budiman, 2009), serta pe untuk mengidentifikasi karakteristik penduduk
ndeka tan studi be rda sarka n konse p setempat dan dinas terkait yang memiliki
kesiapsiagaan (preparedness) dan peringatan kapasitas dalam pencegahan dan
dini (early warning system), tahap mitigasi penanggulangan kebakaran.
dilaksanakan sebelum kejadian bencana terjadi Pe ngum pula n data sekunde r j uga
untuk mengurangi atau mencegah dampak dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik
negatif akibat bencana. Tindakan mitigasi terdiri wilayah dan penduduk serta data-data mengenai
da ri mitiga si stru ktura l da n m itigasi n on-
struktural. Mitigasi struktural terkait dengan

SURIP 537
penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan M enghitung ukuran kemam pua n
mitigasi kebakaran, dapat digunakan sebagai masyarakat dalam mitigasi kebakaran
bahan acuan penelitian. dengan memberikan bobot nilai tiap
variabel bobot indikator diperoleh dari
3.4 Metode Analisis Kuantitatif pendekatan Likert, dan penentuan
Metoda analisis kuantitatif digunakan untuk kua lifikasi t ing ka t kemamp ua n
m engukur kemamp ua n m a syarakat masyarakat dalam mitigasi kebakaran
Kecamatan Banjarmasin Selatan, da la m dilakuka n de ngan peng hitunga n
seluruh skor angket terlebih dahulu dan
mitigasi kebakaran. Sedangkan teknik sampling
menentukan nilai baku dan standar
ya ng d igunakan a dala h sampe l aca k deviasi serta merumuskan kelas interval
distratifikasi secara proporsional (Stratified Ra sehingga dapat menentukan tingkat
ndom Samp ling), d im ana sampel yang diambil kemam pu anm a sya raka t da la m
telah ditentukan karakteristik spesifiknya, ya itu mitigasi kebakaran.
Kepa la Kelua rga tia p RW ka re na,
diasumsikan bahwa setiap kepala keluarga DAFTAR PUSTAKA
diangga p dapat memiliki kemampuan untuk m
BAKORNAS. Penanggulangan Bencana Pengenalan
enga ta si kenda la da la m ke lua rga nya, Karakter Bencana dan Upaya Mitigasinya di
kaitannya dengan studi ini adalah kemampuan ndonesia. (2007)
da lam m itiga si kebakara n dan setela h Fuji Sari Nurwulandari, Binsar P.H. Naipospos. Kajian
ditentuka n responde n yang a kan m eng isi Kemampuan Masyarakat di Permukiman Padat
angket, maka ditentukan jumlah angket yang Dalam Mitigasi Kebakaran (studi kasus: Kelurahan
Taman Sari, Kota Bandung). ITB. 2013
sesuai denga n teknik pengambilan jumlah
Gema BNPB, Vol. 4, No. 1, ISSN 2088-6527, Juli 2013
sampe l ya ng rep resentatif de nga n JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN:
menggunakan Rumus Slovin.
2337-3539 (2301-9271 print)
1. Mengkategorikan pertanyaan dalam
angket kedala m kema mpua n
masyarakat dalam mitigasi kebakaran
yaitu dilihat dari variabel kemampuan
masyarakat dalam penyediaan sumber
da ya fisik/in fra struktur. Va riabe l
kemam puan masyarakat dala m
mengakses sumber daya informasi.
Variabel kemampuan sumber daya
m anusia da lam tata ca ra
penanggulangan kebakaran, dengan
indikator adanya masyarakat terlatih dan
m asya ra ka t ya ng be lum mengikuti
pelatihan tetapi mem iliki kapabilitas
tenta ng tata ca ra pencegahan
kebakaran.
Memberika n b obot nila i se luruh pe rta
nyaa n da lam angket de nga n m engg
una ka n pengukura n Likert . Sejauh ini,
metode pengukuran Likert dianggap
paling representatif diantara m etode pe
ng ukura n ya ng bia sa digunakan
dalam penelitian sosial.
538 SURIP
WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
Suryanto Sutrisnawidada
dodo69surya@gmail.com

I. PENDAHULUAN dan tindakannya. Tindakan yang seharusnya


Wawasan kebangsaan Indonesia telah lahir berorientasi pada nilai etika dan moralitas yang
sejak tahun 1928 dengan ditandai gerakan pemuda benar banyak dikalahkan pada orientasi
yang berani mengadakan konggres menghasilkan pragmatisme dan kepentingan sesaat penguasa
sumpah pemuda. cita – cita hebat ini menjadi salah bahkan mengorbankan prinsip menjaga harkat
satu faktor Negara Indonesia lahir. Memasuki usia dan martabat bangsa.
71 tahun Indonesia Merdeka, bangsa Indonesia Gerakan reformasi yang telah dilaksanakan
masih menghadapi krisis ekonomi, krisis moral dan memberikan kemajuan harapan dan perbaikan di
spiritual serta krisis nilai dan visi kebangsaan berbagai bidang. Masih banyak masyarakat yang
menjadi masalah yang dihadapi bangsa ini. Amoral memaknai reformasi sebagai kebebasan tanpa
dikalangan politisi dan KKN di berbagai kalangan mengindahkan aturan-aturan yang ada, sehingga
masyarakat termasuk birokrat, menandai muncul perilaku yang tidak sesuai
terbukanya orientasi kekuasaan dan melemahnya dengan norma-norma yang berlaku di
visi kebangsaan. masyarakat, sehingga terjadi pertentangan yang
Turunnya moralitas generasi muda sangat didasari perbedaan suku, agama, ras, dan antar
mengkhawatirkan, ditambah lagi perilaku elit-elit golongan.
bangsa yang belum banyak memberikan contoh Negara Indonesia merupakan Negara
bagi generasi muda. Generasi muda memerlukan kepulauan sehingga mempunyai, agama,
teladan pemimpin saat ini, merekalah yang akan budaya, bahasa, etnis dan adat istiadat yang
menjadi pemimpin bangsa dimasa mendatang. berbeda. Perbedaan ini merupakan anugerah
Bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi dari Allah Swt yang harus disyukuri karena dapat
krisis karakter kebangsaan. Bangsa ini yang membuat bangsa Indonesia semakin kuat
direpresentasikan oleh para elit politik dan sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
warganya kehilangan orientasi nilai dalam sikap Sehubungan dengan hal itu maka setiap warga

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Suryanto Sutrisnawidada 539


bangsa dituntut untuk menghargai, dan saling Republik Indonesia.( permendagri No:71, 2012:2
membantu dalam rangka memelihara dan ).
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir
Perbedaan-perbedaan yang ada pada secara alamiah karena adanya kebersamaan
bangsa ini tidak boleh dipermasalahkan sehingga sosial, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa
mengancam kerukunan bangsa . Saat ini rasa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi
persatuan dan kesatuan bangsa mengalami tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa
gejala disintegrasi yang cukup besar. kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa
Pemberontakan di berbagai daerah seperti kasus berkembang menjadi wawasan kebangsaan,
santoso di poso, konflik yang bernuansa etnis yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional
antar warga di Kalimantan Tengah, maupun dimana suatu bangsa memiliki cita-cita
agama seolah menjadi pilihan masyarakat , kehidupan dan tujuan nasional yang jelas.
permasalahan yang terjadi seakan harus Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu,
diselesaikan dengan kekerasan dan pertikaian timbul semangat nasionalisme.
yang jauh dari identitas bangsa Indonesia Wawasan nusantara berarti cara pandang
sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat. suatu bangsa Indonesia terhadap diri dan
Pendidikan Wawasan kebangsaan kepada lingkungaanya berdasarkan Pancasila dan UUD
anak didik masih secara konsisten kita lakukan. 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
Wawasan kebangsaan merupakan salah satu nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
konsekuensi paling penting dari pembangunan dalam mencapai cita cita nasionalnya (Kaelan
kebangsaan untuk mewujudkan integritas dkk,2012:124).
bangsa Indonesia. Konsep wawasan Wawasan nusantara adalah cara pandang,
kebangsaan dapat dipandang sebagai renaisans cara memahami, cara menghayati, cara
pendidikan Indo-nesia yang bertujuan untuk bersikap, cara berpikir, cara bertindak, cara
memberikan keseimbangan pendidikan antara bertingkah laku bangsa Indonesia sebagai
kecerdasan otak, hati , dan kecerdasan kinestetik interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan
melalui integrasi dengan sistem pendidikan yang aspek astagatra (kondisi geografis, kekayaan
sudah ada dan berjalan. Pendidikan berwawasan alam, dan kemampuan serta ideologi, politik,
kebangsaan sangat penting untuk dilakukan ekonomi, sosial, budaya dan hankam (Sunarso
karena nilai kebangsaan yang dimiliki generasi dkk, 2008:165).
muda mulai luntur.
Hakikat wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang bhineka
II. WAWASAN KEBANGSAAN DALAM tunggal ika. Bhineka Tungal Ika Indonesia
PEMBELAJARAN IPS merupakan negara multikultural. Multikulturalisme
2.1 Wawasan kebangsaan merupakan konsep dalam komunitas yang
mengandung konteks kebangsaan yang dapat
Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah
mengakui Keberagaman, perbedaan, dan
cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
kemajemukan budaya, ras, suku, etnis, dan agama.
lingkungannya mengutamakan persatuan dan
Sebuah konsep yang memberikan pemahaman
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang
bahwa sebuah bangsa yang plural dan majemuk
dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar
adalah bangsa yang dipenuhi dengan budaya-
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
budaya yang beragam (multikultural). Bangsa yang
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
multikultural adalah
540 Suryanto Sutrisnawidada
bangsa yang kelompok kelompok etnik atau bangsa dan keturunan bangsa asing dalam
budaya (ethnic and cultural groups)-nya dapat wadah kesatuan Negara Republik Indonesia.
hidup berdampingan secara damai dalam prinsip Dalam konsep ini berarti tinjauannya adalah for-
co-existensi yang ditandai oleh kesediaan untuk mal yaitu kesatuan dalam arti kesatuan rakyat
menghormati budaya lain (Mahfud, 2006: ). yang menjadi warga Negara Indonesia, yang
Membangkitkan dan menumbuhkan rasa disebut dengan nasionalisme Indonesia. Oleh
nasionalisme atau rasa tanggungjawab karena rakyat Indonesia ber-Pancasila, maka
kebangsaan merupakan esensi dari pendidikan nasionalisme Indonesia disebut juga dengan
kebangsaan yang terpenting dalam proses ―char- nasionalisme Pancasila, yaitu paham
acter and national building. Tidak ada bangsa kebangsaan yang berdasar nilai-nilai Pancasila
yang hadir tanpa nasionalisme tentu saja dengan (Bakry, 1994: 173).
kadar dan konteks masing-masing, sesuai Untuk memahami kebangsaan Indonesia,
dengan histori dan banyak faktor yang Bakry (1994:109) secara sistemik menjelaskan
mempengaruhinya. dengan mengacu pada sila ketiga Pancasila:
Bapak pendiri negara Indonesia (the found- Persatuan Indonesia. Istilah persatuan berasal
ing fathers). Mohammad Hatta pernah dari kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah
mengatakan bahwa sulit memperoleh kriteria belah. Persatuan berarti sifat-sifat dan keadaan
yang tepat apa yang menentukan bangsa. yang sesuai dengan hakekat satu, yang
Bangsa bukanlah didasarkan pada kesamaan mengandung pengertian disatukannya
asal, persamaan bahasa dan persamaan agama. bermacam-macam bentuk menjadi satu
Menurut Hatta, ―bangsa ditentukan oleh sebuah kebulatan atau dengan kata lain diartikan juga
keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang usaha untuk menjadikan keseluruhan ke arah
tersusun jadi satu, yaitu keinsyafan yang terbit satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dari
karena percaya atas persamaan nasib dan pengertian itu dapat dikatakan persatuan adalah
tujuan. Keinsyafan yang bertambah besar oleh proses ke arah bersatu.
karena sama seperuntungan, malang yang sama Wawasan kebangsaan Indonesia
diderita, mujur yang sama didapat, oleh karena mengajarkan bangsa Indonesia untuk tetap
jasa bersama, kesengsaraan bersama, bersatu dalam satu kesatuan dalam segenap
pendeknya karena peringatan kepada riwayat aspek kehidupan dalam mencapai cita-cita yang
bersama yang tertanam dalam hati dan otak tertulis dalam pembukaan UUD 1945 dan asas
(Mohammad Hatta; beberapa pokok pikiran : manunggal yang terpadu.
Jakarta UI-Press, 1992) 2.2 Pembelajaran IPS
Salah satu tujuan pendidikan wawasan Pembelajaran sebagaimana yang tertuang
kebangsaan adalah mengoptimalkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 bahwa
pengembangan dan pelaksanaan nilai Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
kebangsaan guna pemberdayaan dan penguatan didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
kesadaran berbangsa dan bernegara yang suatu lingkungan belajar.
berlandaskan pada nilai Pancasila, Undang-
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS)
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
merupakan bagian integral dari sistem
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
pendidikan nasional. PIPS merupakan padanan
Kesatuan Republik Indonesia (permendagri no
dari social studies education dalam konteks
71, 2012: 3 ).
kurikulum di Amerika Serikat. Pada dasarnya
Paham kebangsaan bagi bangsa Indonesia PIPS merupakan studi integratif dari ilmu-ilmu
merupakan suatu paham yang menyatukan suku
Suryanto Sutrisnawidada 541
sosial (sosiologi, ekonomi, sejarah, geografi, dimensi pengetahuan. Kecakapan mengolah dan
antropologi, dan lain-lain), dan humaniora menerapkan informasi merupakan keterampilan
(agama, bahasa, dan lain-lain) yang yang sangat penting untuk mempersiapkan siswa
disederhanakan dan ditujukan untuk kepentingan menjadi warga negara yang mampu
pendidikan. berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat
Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan demokrasi.
oleh Somantri (2001:74), bahwa Pendidikan IPS Tujuan Pendidikan Nasional. Mata pelajaran
adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu IPS yang dikemukan oleh Trianto (2010: 175)
sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai
serta masalah-masalah sosial terkait, yang berikut: ―Pertama, IPS merupakan gabungan dari
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan
psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
pendidikan dasar dan menengah. bidang humaniora, pendidikan dan agama; kedua,
Supardi (2011: 186), menjelaskan dan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS
merumuskan beberapa hal tentang ruang lingkup berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah,
IPS yang didasarkan kepada pengertian dan ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian
tujuan dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik
yakni: (tema) tertentu; ketiga, Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dapat menyangkut berbagai
a. Materi kajian IPS merupakan perpaduan
atau integrasi dari berbagai cabang- masalah sosial yang dirumuskan dengan
cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, pendekatan interdisipliner dan multidisipliner;
sehingga akan lebih bermakna dan keempat, Standar Kompetensi dan Kompetesi
kontekstual apabila materi IPS didesain Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan
secara terpadu. kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab
b. Materi IPS juga terkait dengan masalah- akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan
masalah social kemasyarakatan dan lingkungan, struktur, proses, dan masalah sosial
kebangsaan, seiring dengan serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive
perkembangan ilmu pengetahuan, dan
teknologi, serta tuntutan dunia global. seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan‖
c. Jenis materi IPS dapat berupa fakta,
konsep, dan generalisasi, terkait juga
dengan aspek kognitif, afektif, Begitu pula dengan tujuan pendidikan IPS di
psikomotorik dan nilai-nilai spritual. Indonesia sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sumaatmadja (2001: 20), bahwa mata Arnie Fajar (2005: 114), yakni: 1)
pelajaran IPS bertujuan mengembangkan Mengembangkan kemampuan berpikir, inquiri,
potensi peserta didik agar peka terhadap pemecahan masalah dan keterampilan sosial;
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, mengembangkan komitmen dan kesadaran
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan terhadap nilai-nilai kemanusiaan; 3)
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil meningkatkan kemampuan berkompetisi dan
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari- bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk,
hari baik yang menimpa dirinya maupun yang baik dalam skala nasional maupun internasioanl.
menimpa kehidupan masyarakat.
Abbas,Ersis W (2013:36), titik tumpu
Sapriya (2009: 51), menyatakan bahwa pembelajaran IPS adalah peserta didik dalam
Pendidikan IPS sangat memperhatikan dimensi relasi dengan kepentingan bangsa,good citizen-
keterampilan di samping pemahaman dalam
542 Suryanto Sutrisnawidada
ship. Tepatnya pembelajaran IPS tidak dituntut membentuk perilaku siswa yang sesuai dengan
menguasai kaidah-kaidah tertentu,tetapi dengan nilai-nilai kebangsaan, bagaimana cara menjadi
memanfaatkan ilmu-ilmu (konsep) tertentu warga negara yang baik sesuai dengan misi
menjadikan dia mampu memahami dan pendidikan IPS. Nilai-nilai wawasan kebangsaan
mengatasi masalah kehidupannya,secara yang ada merupakan nilai-nilai sederhana yang
individu maupun sosial,sekaligus dapat diterapkan siswa .
mempersiapkan diri untuk menjadi warganegara Menumbuhkan perilaku siswa yang
yang baik. berorientasi dengan wawasan kebangsaan
Jadi menurut para ahli diatas melalui diperlukan kreatifitas guru dalam mendesain
pembelajaran IPS diharapkan para peserta didik pembelajaran dan membuat agar pembelajaran
memiliki karakter yang baik, rasa ingin tahu, bermakna bagi siswa sehingga dapat membentuk
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama serta perilaku siswa. Dengan melatih perilaku siswa
dapat berpikir logis, kritis dan berkompetisi dalam sesuai dengan wawasan kebangsaan di kelas
masyararakat yang majemuk ditingkat lokal, diharapkan siswa akan terbiasa berperilaku
nasional maupun global untuk kemudian ikut sesuai nilai-nilai wawasan kebangsaan yakni
berpartisipasi dalam memecahkan berbagai kerjasama, pengendalian diri, cinta kasih,
masalah sosio kebangsaan. toleransi dan kebebasan yang bertanggung
Dengan ikut menganalisis isu-isu jawab dan pada akhirnya tumbuh jiwa
kemasyarakatan akan dapat meningkatkan nasionalisme yang kokoh.
kepekaan sosial siswa yang pada akhirnya akan
dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk DAFTAR PUSTAKA
ikut serta dalam memecahkan problem-problem Abbas,Ersis W,2014. Mewacanakan Pendidikan
sosial. Menurunnya wawasan kebangsaan IPS,Bandung,FKIP_UnLam Pres
terutama pada generasi muda adalah termasuk Arnie Fajar. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS.
salah satu isu sosial saat ini. Siswa dapat Bandung: PT Remaja
menganalisis dan mencarikan solusi atas prob- Rosdakarya.
lem menurunnya wawasan kebangsaan saat ini. Bakry, Noor M. (1994). Pancasila Yuridis Kenegaraan.
Yogyakarta: Liberty
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Panduan
III. SIMPULAN Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Wawasan Kebangsaan adalah cara
Kaelan dkk,2012.Pendidikan
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan Kewarganegaran.Paradigma,Yogyakarta
lingkungannya mengutamakan persatuan dan L. Andriani Purwastuti, Model Pendidikan Berwawasan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang Kebangsaan JURNAl KEPENDIDIKAN,Volume 40,
dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Nomor 1, Mei 2010,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Mahfud, Choirul. (2006). Pendidikan Multikultural.
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Republik Indonesia. ( permendagri No: 71, 2012 Mohammad Hatta; beberapa pokok pikiran : Jakarta
UI-Press, 1992)
).
Permendagri 2012 No:71: Pedoman Pendidikan
Wawasan kebangsaan penting diberikan Wawasan Kebangsaan, Jakarta: Depdagri
dan ditanamkan kepada para siswa. Sarana Permendiknas. 2006:Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
penanaman nilai-nilai wawasan kebangsaan Dasar dan Menengah .Jakarta, Depdiknas
yang efektif adalah melalui jalur pendidikan. Sapriya.( 2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja
Pendidikan wawasan kebangsaan akan dapat Rosdakarya.

Suryanto Sutrisnawidada 543


Sunarso, dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan.
Yogyakarta: UNY Press.
Somantri, Numan. (2001). Menggagas Pembaharuan
Pendidikan IPS,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumaatmadja, Nursid. (2001). Metodologi Pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alumni
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta:
Bumi Aksara.
No. 20 Tahun 2003,Sistem Pendidikan Nasional

544 Suryanto Sutrisnawidada


MINIMNYA PENGETAHUAN BAHASA DAERAH DI
KALANGAN REMAJA
Syahriani Purnamasari
syahrianips@ymail.com

I. PENDAHULUAN Indonesia terdiri dari beberapa pulau


1.1 Latar Belakang mempunyai berbagai suku bangsa-suku bangsa
Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa
yang mendiami pulau-pulau tersebut dengan
yang tersebar kurang lebih dari 13 ribu pulau.
beraneka ragam budaya yang berbeda-beda.
Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa
dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa,
daerah yang berbeda-beda pula sehingga
adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan,
menjadikan bahasa daerah tersebut sebuah ciri
organisasi sosial, mata pencaharian dan
khas suku bangsa. Bahasa daerah merupakan
sebagainya yang menjadikan Indonesia
sebuah warisan budaya yang harus dijaga dan
digolongkan menjadi masyarakat majemuk.
dilestarikan keberadaannya. Keberadaan bahasa
Keragaman budaya di Indonesia tidaklah terjadi
daerah berdampingan dengan bahasa Indonesia
begitu saja, terdapat banyak faktor-faktor yang
dan bahasa asing lainnya, sehingga secara tidak
mempengaruhinya. Menurut Nasikun (2012:42- langsung antara bahasa tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain.
keragaman budaya terjadi karena keadaan
letak geografis Indonesia yang berada di antara Indonesia dari segi bahasa, dapat dianggap
dua samudra yang menjadikan Indonesia sebagai raksasa kecil. Menurut Brata (2006:100)
sebagai lintas perdagangan dari berbagai sampai saat ini Indonesia mempunyai setidaknya
negara, selain itu iklim yang berbeda-beda dan diperkirakan mencapai 706 bahasa daerah. Di
struktur tanah yang tidak sama di antara antara 706 bahasa daerah tersebut separuhnya
berbagai daerah di kepulauan Nusantara yang terdapat 240 bahasa daerah di Irian Jaya. Tidak
mengakibatkan Indonesia memiliki perbedaan hanya berbagai bahasa daerah yang dimiliki oleh
yang kontras dalam bidang kependudukan, bangsa Indonesia, tetapi dialek pun juga dimiliki
ekonomi, bahasa dan sosial budaya. oleh Indonesia. Keberadaan sebuah bahasa
daerah sangatlah erat dengan suatu eksistensi

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Syahriani Purnamasari 545


suatu suku bangsa yang banyak melahirkan remaja yang bersekolah di Kalimantan Selatan
banyak bahasa daerah dan menggunakan berasal dari berbagai suku bangsa dan
bahasa tersebut. Bahasa daerah sangatlah kebudayaan yang beragam. Salah satu
penting dan menjadi unsur pendukung utama kebudayaan yang beragam di Kalimantan Selatan
dalam sebuah tradisi serta adat istiadat pada adalah bahasa. Bahasa yang digunakan remaja
suatu daerah. Selain itu bahasa daerah juga beragam tergantung bagaimana orang tua
menjadi unsur pembentuk pada sastra, seni, mereka mengajarkan dan pengaruh
kebudayaan, hingga peradaban sebuah suku lingkungannya. Pengetahuan remaja mengenai
bangsa. Bahasa daerah sangatlah berguna Bahasa Banjar sangatlah minim saat ini,
dalam upacara adat dan yang paling utama sehingga mengakibatkan penggunaan Bahasa
sebagai percakapan sehari-hari. Namun dengan Banjar semakin tahun semakin memudar.
seiringnya waktu yang terus berkembang saat ini Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa
keberadaan bahasa daerah mulai terancam tertarik untuk mengangkat masalah mengenai
pudar hingga punah karena dampak dari faktor dan solusi yang baik mengenai minimnya
pengaruh perubahan dan perkembangan zaman. pengetahuan bahasa daerah di Kalangan
Kalimantan Selatan merupakan salah satu Remaja. Oleh karena itu, makalah dengan judul
provinsi yang menggunakan bahasa daerah yaitu ―Minimnya Pengetahuan Bahasa Daerah di
―Bahasa Banjar‖. Menurut Daud (1997:2) bahasa Kalangan Remaja‖ menarik untuk dibahas lebih
banjar dapat dianggap sebagai salah satu dialek dalam lagi.
belaka dari bahasa Melayu, yang umumnya 1.2 Rumusan Masalah
dikembangkan oleh suku bangsa-suku bangsa Secara umum, rumusan masalah pada
yang mendiami Sumatera dan Tanah makalah dengan judul ―Minimnya Pengetahuan
Semenanjung Melayu (Sekarang Malaysia Barat) Bahasa Daerah di Kalangan Remaja‖ adalah
sampai saat ini. Bahasa Melayu yang sebagai berikut :
berkembang di daerah ini setidak-tidaknya terdiri Apa saja faktor yang menyebabkan
atas dua dialek yaitu bahasa Banjar (Kuala) dan minimnya pengetahuan Bahasa Daerah
Bahasa Banjar Pahuluan atau Banjar Hulu, yang di Kalangan Remaja?
masing-masing terdiri atas subdialek-subdialek Bagaimana solusi yang dapat dihadapi
yang lebih kecil. Pada zaman sekarang banyak karena minimnya pengetahuan Bahasa
kosakata-kosakata penggunaan Bahasa Banjar Daerah di Kalangan Remaja?
yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat 1.3 Tujuan
Banjar itu sendiri. Hal ini dikarenakan berbagai
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
faktor yang menyebabkan Bahasa Banjar itu ditetapkan maka tujuan makalah ini adalah :
sendiri mulai memudar dan tidak diketahui oleh
1. Untuk menjelaskan faktor yang
masyarakat khususnya para remaja yang hidup
menyebabkan minimnya pengetahuan
di zaman era globalisasi seperti saat ini. Bahasa Daerah di Kalangan Remaja.
Kalimantan Selatan memiliki beragam suku Untuk mengetahui solusi yang dapat
bangsa yang berasal dari daerah yang ada di dihadapi pada minimnya pengetahuan
Indonesia. Menurut Gonggong (2005:302) Bahasa Daerah di Kalangan Remaja.
Kalimantan Selatan dihuni oleh sekurang- 1.4 Manfaat
kurangnya 11 kelompok etnis/subetnis, yaitu 1. Bagi Penulis
Banjar, Bukit, Bakumpai, Maanyan, Dusun Deyah,
Dayak Meratus/Balangan, Berangas, Bugis, Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
yang diberikan dosen dalam mata kuliah
Mandar, Cina dan Arab. Begitu pula anak-anak
546 Syahriani Purnamasari
Kurikulum dan Inovasi Pendidikan IPS. Selain itu, antarsuku cenderung berbahasa bahasa
makalah ini juga diharapkan dapat digunakan Indonesia.
untuk menambah pengetahuan yang lebih baik Gonggong (2015:319) menambahkan apabila
lagi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa seseorang non-Banjar masuk ke dalam keluarga
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Banjar (karena perkawinan) maka yang
Lambung Mangkurat untuk mengetahui bersangkutan mampu berkomunikasi dalam
bagaimana pengetahuan Bahasa Daerah di bahasa Banjar sehingga ia dianggap untuh
Kalangan Remaja. sebagai keluarga atau orang Banjar.
2. Bagi Masyarakat Menurut Baryadi (2014: 33) penggunaan
Makalah ini diharapkan agar masyarakat bahasa daerah yang dirasa menimbulkan kesan
dapat lebih memahami tentang arti penting bahasa bagi penuturnya tampak ―ndesa‖, kurang
daerah. Selain itu, agar masyarakat dapat terpelajar, terbelakang dan sebagainya tidak
menerapkan dan melestarikan penggunaan bahasa mendorong orang untuk menggunakan bahasa
daerah dalam kehidupan sehari-hari dan mengerti daerah.
bagaimana pengetahuan Bahasa Daerah di Menurut Listriyorini (2011:7) salah satu hal
Kalangan Remaja. penting yang dapat dilakukan untuk melestarikan
bahasa daerah di Indonesia ialah dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA menumbuhkan kesadaran tiap warga etnik
tertentu akan pentingnya bahasa daerah mereka.
Menurut Rafiek (2015:124) peran bahasa
Kesadaran akan bahaya kepunahan bila bahasa
daerah (termasuk aksaranya) sebagai sarana
daerah mereka sudah tidak digunakan dalam
pengembangan dan pembinaan kebudayaan,
kehidupan mereka perlu dimunculkan. Punahnya
pendidikan, seni dan tradisi daerah untuk
bahasa mereka akan menyebabkan hilangnya
memperkukuh jati diri dan ketahanan budaya
budaya yang mereka miliki.
bangsa perlu ditingkatkan. Oleh karena itu,
pemantapan peran bahasa daerah, khususnya Rafiek (2015:125) menambahkan banyak
sebagai bahasa pengantar pada tahap awa warga masyarakat yang mulai meninggalkan
pendidikan, perlu dikaji secara lebih mendalam. bahasa daerahnya dan beralih menggunakan
Di samping itu, peningkatan peran tersebut juga bahasa Indonesia. Hal ini berarti bahwa upaya
dapat dilakukan melalui ranah kebudayaan, pemasyarakatan dan pengajaran bahasa daerah
ranah adat dan ranah agama. serta program penggunaan bahasa daerah
sebagai bahasa pengantar pada awal pendidikan
Mu‘in (2009:6) menuturkan kebanyakan
belum berhasil dengan baik. Oleh karena itu,
anak-anak Indonesia itu sebelum mempelajari
banyak warga masyarakat dari generasi muda di
bahasa Indonesia, telah menguasai bahasa
Indonesia yang sudah tidak dapat menguasai
daerah mereka masing-masing. Melalui bahasa
bahasa ibunya dengan baik.
daerah dapat diajarkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Menurut Holmes dalam Laila (Baryadi,
2014:340) menyebutkan bahwa ada tiga faktor
Baryadi (2014:33) memaparkan orang tua
yang berhubungan dengan keberhasilan upaya
yang merupakan hasil pernikahan antarsuku
dengan latar belakang bahasa yang berbeda dan pemertahanan bahasa daerah. Pertama, jumlah
tidak tinggal di daerah dari salah satu suku orang orang yang mengakui bahasa tersebut sebagai
tua. Orang tua yang demikian tentu akan bahasa ibu mereka. Kedua, jumlah media yang
mengajarkan bahasa Indonesia kepada anaknya mendukung bahasa tersebut dalam masyarakat
sehingga anak orang tua hasil pernikahan (sekolah, publikasi, radio, dan lain-lain). Ketiga,

Syahriani Purnamasari 547


indeks yang berhubungan dengan jumlah orang terhadap kebudayaan di Nusantara membawa
yang mengakui dengan perbandingan total dari dampak yang cukup besar dalam ranah
media-media pendukung. komunikasi yang ada di masyarakat. Kuatnya
penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat
III. PEMBAHASAN tentu saja tidak dapat disalahkan begitu saja
karena setiap warga negara wajib menguasai
3.1 Pembahasan Hasil Penelitian
bahasa nasionalnya. Namun, pada sisi lain
Pembahasan yang didasarkan pada kuatnya penggunaan bahasa Indonesia inilah
rumusan masalah tersebut adalah sebagai yang mampu menggeser kedudukan
berikut: penggunaan bahasa daerah khusunya bahasa
Faktor yang Menyebabkan Minimnya Banjar. Komunikasi sehari-hari yang seharunya
Pengetahuan Bahasa Daerah di Kalangan menggunakan bahasa Banjar, tetapi justru
Remaja memakai bahasa Indonesia. Keadaan yang
Bahasa daerah adalah salah satu unsur dari seperti inilah yang mampu menyebabkan bahasa
tujuh unsur kebudayaan yang kita miliki. Bahasa Banjar akan tergantikan bahasa Indonesia
daerah menjadi unsur penting bagi masyarakat sehingga lama-kelamaan bahasa Banjar akan
dalam sebuah tradisi maupun adat istiadat. Bahasa punah dengan seiringnya waktu.
juga merupakan salah satu pembentuk sastra, seni, Bahasa Banjar yang merupakan bahasa Ibu
kebudayaan, hingga peradaban suatu suku yaitu bahasa yang pertama kali diajarkan dan
bangsa. Sehingga bahasa daerah merupakan dimulai dari keluarga. Keluarga memiliki peranan
suatu unsur yang sangat penting dalam suatu yang sangat besar dalam proses belajar
unsur pembentuk budaya daerah maupun budaya berbahasa seorang anak. Bahasa Banjar yang
nasional. Menurut Rafiek (2015:124) peran bahasa diajarkan tersebut dipakai dan diterapkan dalam
daerah (termasuk aksaranya) sebagai sarana lingkungan keluarga sehari-hari. Bahasa Banjar
pengembangan dan pembinaan kebudayaan, yang merupakan bahasa Ibu adalah bahasa
pendidikan, seni dan tradisi daerah untuk yang paling dekat dengan anak dan menjadi
memperkukuh jati diri dan ketahanan budaya landasan bagi seorang anak dalam belajar,
bangsa perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, berkspresi, dan berpikir. Anak yang pandai
pemantapan peran bahasa daerah, khususnya berbahasa daerah atau bahasa Ibu cenderung
sebagai bahasa pengantar pada tahap awal akan lebih mudah belajar bahasa kedua yaitu
pendidikan, perlu dikaji secara lebih mendalam. Di bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya.
samping itu, peningkatan peran tersebut juga dapat Seperti yang diungkapkan oleh Mu‘in (2009:6)
dilakukan melalui ranah kebudayaan, ranah adat kebanyakan anak-anak Indonesia itu sebelum
dan ranah agama. mempelajari bahasa Indonesia, telah menguasai
Dewasa ini, bahasa daerah menjadi salah bahasa daerah mereka masing-masing. Melalui
satu dampak dari pengaruh perubahan dan bahasa daerah dapat diajarkan bahasa
perkembangan zaman yang mengakibatkan Indonesia yang baik dan benar. Sehingga
keberadaan bahasa daerah semakin hari semakin dengan mempelajari bahasa Ibu atau bahasa
memudar. Begitu pula bahasa banua yang kita daerah terlebih dahulu maka seorang anak akan
miliki yaitu ―Bahasa Banjar‖. Bahasa Banjar di mencintai kebudayaan dan akan mencintai
Kalimantan Selatan tidak lagi menjadi bahasa ibu bangsanya. Disinilah nilai-nilai kebangsaan akan
atau bahasa utama dalam perbincangan sehari-hari tercipta sendirinya dengan dia mencintai
dan telah dijadikan bahasa kedua setelah Bahasa kebudayaan daerahnya terlebih dahulu.
Indonesia. Pengaruh Bahasa Indonesia
548 Syahriani Purnamasari
Selain itu faktor yang menyebabkan seseorang non-Banjar masuk ke dalam keluarga
semakin pudarnya bahasa Banjar dari remaja Banjar (karena perkawinan) maka yang
jaman sekarang, yaitu kurangnya pewarisan bersangkutan mampu berkomunikasi dalam
budaya dari orang tuanya sendiri terhadap anak bahasa Banjar sehingga ia dianggap untuh
sejak usia dini, untuk menggunakan bahasa sebagai keluarga atau orang Banjar. Jadi, apabila
daerah di lingkungan keluarganya khususnya lingkungan di mana si anak tinggal menggunakan
Bahasa Banjar. Seperti remaja zaman sekarang, bahasa Banjar maka remaja mudah berinteraksi
banyak dari mereka menggunakan bahasa dengan menggunakan bahasa Banjar, sebaliknya
Indonesia dalam berkomunikasi. Hal ini bisa saja apabila konsentrasi penggunaan bahasa
disebabkan karena peserta didik sejak baru lahir menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa
sampai mereka tumbuh menjadi remaja dalam lainnya maka si remaja akan mengikutinya..
berkomunikasi di lingkungan keluarganya selalu Pengaruh lingkungan sekitar juga menjadi
menggunakan bahasa Indonesia, sehingga sejak pengaruh utama dalam pudarnya bahasa Banjar.
usia dini si anak tersebut minim pengetahuan Apabila para remaja berada di lingkungan yang
tentang bahasa ibunya sendiri yaitu bahasa relatif menggunakan bahasa prokem maka
Banjar. Sebaiknya pembelajaran bahasa Banjar remaja tersebut juga akan dengan mudah
diajarkan dari generasi ke generasi agar bahasa menyesuaikan diri menggunakan bahasa prokem
Banjar tidak punah. tersebut. Karena apabila dia menggunakan
Selain itu pengaruh akulturasi budaya juga bahasa Banjar, bisa saja si anak merasa gengsi
menjadi penyebab minimnya pengetahuan siswa dan menganggap kurang dapat bergaul dengan
terhadap bahasa Banjar. Pernikahan antar suku teman-temannya. Kenyataan sekarang secara
dan adat istiadat juga dapat mengakibatkan terbuka generasi muda ―alergi‖ untuk menyelami
semakin memudarnya bahasa Banjar. Hal ini budaya dan nilai-nilai daerah. Istilah daerah atau
disebabkan karena lingkungan keluarga yang lokalitas dianggap kuno dan ketinggalan jaman.
dominan menggunakan Bahasa Indonesia Seperti yang dituturkan oleh Baryadi (2014: 33)
menjadi bahasa sehari-hari, karena bisa saja penggunaan bahasa daerah yang dirasa
orang tua anak yang berbeda budaya tersebut menimbulkan kesan bagi penuturnya tampak
agar dapat berkomunikasi dengan lancar lebih ―ndesa‖, kurang terpelajar, terbelakang dan
nyaman menggunakan Bahasa Indonesia. sebagainya tidak mendorong orang untuk
Seperti yang dituturkan oleh Baryadi (2014:33) menggunakan bahasa daerah. Disinilah
orang tua yang merupakan hasil pernikahan pengaruh modernisasi dan westernisasi sangat
antarsuku dengan latar belakang bahasa yang dominan terhadap remaja zaman sekarang yang
berbeda dan tidak tinggal di daerah dari salah mengakibatkan semakin lunturnya kecintaan
satu suku orang tua. Orang tua yang demikian sang anak terhadap budaya dan bangsanya
tentu akan mengajarkan bahasa Indonesia sendiri.
kepada anaknya sehingga anak orang tua hasil Faktor lain yang menyebabkan mulai
pernikahan antarsuku cenderung berbahasa pudarnya pengetahuan peserta didik mengenai
bahasa Indonesia Namun, adapula orang tua Bahasa Banjar yaitu karena derasnya pengaruh
yang berasal dari non-Banjar kemudian menikah arus teknologi komunikasi dan informasi
dengan orang Banjar, dia menyesuaikan cara sehingga mengancam hilangnya kedudukan dan
berkomunikasinya sehingga mampu untuk fungsi bahasa daerah sebagai identitas suatu
berbahasa Banjar dalam kehidupan sehari- bangsa yang sangat sarat dengan kearifan lokal.
harinya seperti orang Banjar asli. Seperti yang Masuknya pengaruh iptek tidak lepas dari
diungkapkan oleh Gonggong (2015:319) apabila pengaruh kebudayaan Barat yang sedikit demi

Syahriani Purnamasari 549


sedikit telah merasuk ke dalam kehidupan bahasa daerah menjadi punah. Pembelajaran
sehari-hari anak bangsa saat ini. Dalam hal ini, bahasa daerah dalam pendidikan formal di
secara tidak langsung percampuran antar sekolah masih digunakan di kelas rendah
bahasa tidak bisa dihindarkan lagi. Pertukaran sekolah dasar. Kemudian pada kelas tinggi
dan percampuran kosakata dan gaya bahasa sekolah dasar dan pada jenjang pendidikan yang
terjadi setiap saat. Setiap bahasa mengandung lebih tinggi bahasa Indonesia diajarkan secara
latar etnik dan tata nilai sendiri. Seperti kita lihat intensif dengan alokasi waktu yang banyak,
pada tingkah laku anak-anak remaja zaman sedangkan bahasa daerah belum tentu diajarkan
sekarang khususnya yang bersekolah. Mereka lagi. Meskipun diajarkan kembali, bahasa daerah
dengan bangganya mendownload drama terbaru, hanya menjadi mata pelajaran muatan lokal
reality show, lagu-lagu dan lain sebagainya yang dengan alokasi waktu yang sedikit. Hal ini
berhubungan dengan negara luar. Disinilah menyebabkan kesempatan para generasi muda
candu westernisasi dan easternisasi dominan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa
terjadi pada anak-anak remaja zaman sekarang. daerah semakin berkurang. Rafiek (2015:125)
Difusi budaya yang telah merasuk jiwa para menambahkan banyak warga masyarakat yang
remaja saat ini dengan mudah diserap masing- mulai meninggalkan bahasa daerahnya dan
masing individu itu sendiri. Sehingga dengan beralih menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini
mudahnya mereka memahami dan mempelajari berarti bahwa upaya pemasyarakatan dan
kebudayan dari negara yang bukan negara pengajaran bahasa daerah serta program
miliknya. Remaja zaman sekarang dengan lancar penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa
menggunakan bahasa Inggris, bahasa Jerman, pengantar pada awal pendidikan belum berhasil
bahasa Jepang, bahasa Arab, bahasa Korea, dengan baik. Oleh karena itu, banyak warga
bahasa Thailand dan lain sebagainya. Namun masyarakat dari generasi muda di Indonesia
sangat disayangkan pengetahuan mereka yang sudah tidak dapat menguasai bahasa
terhadap bahasa daerahnya sendiri sangatlah ibunya dengan baik.
minim, hal ini akan berakibat negatif terhadap Bahasa Banjar sudah seyogyanya harus
bahasa daerah atau bahasa ibu karena lambat dipelihara oleh rakyat dan terutama generasi
laun bahasa daerah khususnya bahasa Banjar penerus bangsa yaitu para remaja di Kalimantan
akan pudar dan punah keberadaannya, karena Selatan. Bahasa Banjar harus dilestarikan
bahasa Banjar tidak lagi digunakan dalam dengan sebaik-baiknya, serta dihormati dan
komunikasi baik di lingkungan rumah maupun dipelihara oleh negara karena bahasa Banjar
lingkungan para remaja itu sendiri. Seperti yang merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia
disampaikan oleh Listriyorini (2011:7) salah satu yang hidup di tengah kehidupan bermasyarakat,
hal penting yang dapat dilakukan untuk bukan sebaliknya bahasa Banjar akan diabaikan
melestarikan bahasa daerah di Indonesia ialah dengan makin jarangnya penggunaan bahasa
dengan menumbuhkan kesadaran tiap warga daerah sebagai bahasa pengantar di kalangan
etnik tertentu akan pentingnya bahasa daerah masyarakat adat, khususnya generasi muda. Hal
mereka. Kesadaran akan bahaya kepunahan bila ini akan menjadi ancaman pudarnya keberadaan
bahasa daerah mereka sudah tidak digunakan bahasa Banjar yang berakibat semakin lunturnya
dalam kehidupan mereka perlu dimunculkan. kecintaan para remaja kepada kebudayaan yang
Punahnya bahasa mereka akan menyebabkan dimiliki dan semakin lunturnya kecintaan mereka
hilangnya budaya yang mereka miliki. kepada nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki oleh
Minimnya pembelajaran bahasa daerah di Bangsa Indonesia.
sekolah juga akan menjadi faktor yang membuat
550 Syahriani Purnamasari
Kondisi seperti ini tidak bisa diabaikan, jika Banjar yang hingga saat ini masih terus berlanjut,
para remaja tidak dibekali dengan pewarisan akan menjadikan salah satu strategi untuk
budaya terutama bahasa bahasa Banjar, tidak mempertahankan dan mengakui bahasa Banjar
menutup kemungkinan suatu saat nanti bahasa sebagai bahasa Ibu di Kalimantan Selatan.
Banjar akan pudar dan punah ditengah arus Peranan orang tua, guru dan lingkungan sekitar
perubahan zaman. Apabila satu per satu bahasa mempunyai pengaruh besar untuk mencegah
pendukung budaya nasional akan roboh, hal ini pemudaran dan menghilanganya bahasa daerah
berarti kebudayaan nasional juga mengalami itu terjadi. Untuk itu pemerintah juga perlu
ancaman yang sangat serius. Apakah jadinya membuat suatu kebijakan pendidikan untuk
sebuah bangsa yang tidak lagi memiliki memelihara dan melestarikan bahasa ibu atau
kebudayaan. Bangsa kita akan terjebak menjadi bahasa Banjar kepada generasi penerus bangsa
bangsa tanpa kepribadian. Hal ini jelas akan saat ini seperti tetap mengadakan pembelajaran
memperlemah tegaknya suatu Negara Kesatuan Muatan Lokal, sehingga menghindari pudarnya
Republik Indonesia. Negara ini akan menjadi kebudayaan bangsa kita salah satunya adalah
negara yang gagal dalam menanamkan nilai-nilai bahasa Banjar.
kebangsaan kepada para remaja yang akan Kemudian peran media massa dalam
menjadi generasi penerus bangsa. pelestarian bahasa juga sangat diperlukan.
Solusi yang Dihadapi Karena Minimnya Media cetak maupun elektronik dapat menjadi
Pengetahuan Bahasa Daerah di Kalangan akses dalam melestasikan bahasa Banjar.
Remaja. Melalui siaran-siaran televisi dan radion yang
Minimnya pengetahuan para remaja saat ini menyajikan acara berbahasa Banjar. Dengan
memerlukan solusi pemecahan, agar para remaja adanya siaran radio maupun televisi dalam
sekarang dapat mengetahui dan mempelajari berbahasa Banjar, maka akan menumbuhkan
bahasa daerahnya sehingga dapat mewariskan kebanggan masyarakat Banjar terhadap bahasa
pula budaya tersebut kepada generasi selanjutnya. yang dituturkannya.
Maka upaya untuk mempertahankan dan Pembelajaran berbasis kebudayaan sangat
melestarikan bahasa Banjar sebagai salah satu baik juga diajarkan kepada remaja saat ini,
warisan budaya bangsa yaitu melalui implementasi karena tidak hanya unsur bahasa saja yang mulai
pembelajaran bahasa Banjar sejak dini. Menurut memudar dan tidak diketahui tetapi unsur
Holmes dalam Laila (Baryadi, 2014:340) budaya-budaya lain juga banyak yang tidak
menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang diketahui oleh generasi saat ini. Bagaimana
berhubungan dengan keberhasilan upaya seorang anak akan mencintai bangsanya,
pemertahanan bahasa daerah. Pertama, jumlah budayanya sendiri saja banyak yang tidak
orang yang mengakui bahasa tersebut sebagai mereka ketahui. Padahal melalui budaya kita
bahasa ibu mereka. Kedua, jumlah media yang dapat menciptakan sikap masyarakat yang tidak
mendukung bahasa tersebut dalam masyarakat etnosentrisme serta menumbuhkan sikap
(sekolah, publikasi, radio, dan lain-lain). Ketiga, nasionalisme. Sikap nasionalisme dapat diartikan
indeks yang berhubungan dengan jumlah orang sebagai rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
yang mengakui dengan perbandingan total dari menghargai, rasa menghormati dan loyalitas
media-media pendukung. yang dimiliki setiap individu pada suatu daerah
dan negara tempat ia tinggal sehingga ia akan
Bahasa Banjar mayoritas digunakan untuk
memiliki perilaku membela tanah airnya menjaga
berkomunikasi di kalangan masyarakat
Kalimantan Selatan. Banyaknya penutur bahasa dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negaranya. Agar

Syahriani Purnamasari 551


menumbuhkan sikap nasionalisme tersebutlah sosialisasi dalam lingkungan keluarga dengan
sebaiknya dimulai dengan hal kecil yaitu dengan menggunakan bahasa Banjar dalam komunikasi
memulai mencintai budaya daerahnya sendiri sehari-hari. Selain orang tua, guru dan
seperti bahasa lokal khususnya bahasa Banjar lingkungan sekitar juga memegang peranan
dalam kehidupan sehari-hari. penting karena mempunyai pengaruh yang besar
untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi. Selain
itu pemerintah juga perlu membuat suatu
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kebijakan pendidikan untuk memelihara bahasa
4.1 Kesimpulan ibu dari anak-anak bangsa Indonesia sehingga
Era globalisasi dan zaman modernisasi seperti menghindari pudarnya kebudayaan bangsa kita
saat ini, eksistensi bahasa daerah mulai memudar salah satunya adalah bahasa Banjar.
dan hampir punah karena terdesaknya pengaruh
unsur-unsur budaya dari luar yang mulai merasuk
DAFTAR PUSTAKA
ke dalam jiwa-jiwa generasi muda anak-anak
bangsa Indonesia. Perlu usaha-usaha yang
A. Sumber Buku
maksimal agar dapat menyeimbangkan peran Baryadi, Pratomo, 2014. Pengembangan Dwibahasawan
yang Seimbang untuk Mempertahankan Bahasa-
antara bahasa daerah, bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah di Indonesia, dalam Baryadi,
Bahasa Asing. Usaha-usaha tersebut sangat perlu Pratomo dan Musdalipah (2014), Bahasa Daerah
dilakukan agar dapat mengantisipasi kepunahan (Kondisi dan Pemertahanannya). Banjarbaru: Balai
bahasa daerah khususnya bahasa Banjar. Hal ini Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan.

menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh Brata, Nugroho Trisno. 2007. Antropologi. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama.
bangsa Indonesia untuk melestarikan bahasa
Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta:
daerah. Jangan sampai di era globalisasi ini justru PT. Raja Grafindo.
masyarakat Indonesia menjadi asing di tengan
Gonnggong, Anhar. 2015. Urang Banjar dan
bangsa sendiri. Bila hal tersebut tidak dilakukan Kebudayaannya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
agaknya bangsa Indonesia mulai menggali kubur Laila, 2014. Publikasi Bahasa Banjar Melalui Media
bagi bahasanya sendiri dan pelan-pelan Massa Lokal, dalam Baryadi, Pratomo dan
mengucapkan selamat tinggal kepada bahasa Musdalipah (2014), Bahasa Daerah (Kondisi dan
Pemertahanannya). Banjarbaru: Balai Bahasa
daerah dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Provinsi Kalimantan Selatan.
sebagai bangsa Indonesia patutnya menanamkan Mu‘in Fachtul. 2009. Maungkai Budaya. Banjarbaru:
nilai-nilai nasionalisme kepada generasi-generasi Scripta Cendekia
muda agar dapat membentengi diri untuk tetap Nasikun. 2012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : PT.
menjaga kebudayaan dan ragam bahasa yang Raja Grafindo Persada.
dimiliki oleh bangsa Indonesia khususnya para Rafiek, M dan Rusma Noortyani 2015, Bahasa
remaja yang harusnya mampu melestarikan Indone-sia. Banjarmasin: Pustaka Belajar
bahasa daerah. B. Sumber Jurnal
4.2 Saran Listiyorini, Ari. 2011. Eksistensi Bahasa Daerah
Salah satu upaya untuk mempertahankan dan dan Bahasa Indonesia Sebagai Alat
Komunikasi dalam Persaingan Global.
melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa
(Online), http://staff.uny.ac.id/sites/default/ f i
Banjar adalah dengan pembelajaran muatan lokal les/penelitian/Ari%20Listiyo
yaitu bahasa Banjar. Selain itu peran orang tua r i n i , % 2 0 M . H u m . /
juga sangat penting dengan melakukan pewarisan MAKALAH%20EKSISTENSI%20BI-1.pdf,
budaya sejak dini yaitu melalui proses diakses pada tanggal 20 September 2016).

552 Syahriani Purnamasari


PEMBUATAN VIDEO DRAMA PADA PEMBELAJARAN
SEJARAH UNTUK MENANAMKAN NASIONALISME SISWA
TOTO GUTOMO
totogutomo@yahoo.com

I. PENDAHULUAN pembelajaran semacam ini siswa mendapatkan


Pembelajaran sejarah memiliki porsi pengalaman belajar yang lebih nyata (mengacu
tersendiri dalam menanamkan nasionalisme pada kerucut pengalaman Edgar Dale).
pada diri siswa. Materi sejarah sangat banyak Perkembangan teknologi mendukung
berpotensi dalam menamkan nasionalisme. pesatnya informasi dan ketersediaannya sarana
Pembelajaran dirancang oleh guru sejarah teknologi informasi, salahsatunya adalah
sedemikian agar mampu memenuhi tujuan penggunaan smartphone di kalangan masyarakat
pendidikan secara umum dan terlaksannya pada umumnya dan juga termasuk di kalangan
pembelajaran dengan efektif dan efisien serta siswa. Smarthphone memiliki banyak fungsi,
dengan cara yang menyenangkan. salah satunya dapat digunakan sebagai alat
Perkembangan pendidikan di Indonesia kini untuk membuat video (dengan menggunakan
mengarahkan pembelajaran dengan pendekatan fitur kamera). Melihat potensi ini, guru bisa saja
student centered learning, yakni pembelajaran merancang sebuah pembelajaran dengan
berpusat pada siswa, menekankan pembelajaran memanfaatkan smarthphone yang dimiliki hampir
siswa aktif, peran guru lebih banyak sebagai seluruh siswa.
fasilitator. Berbeda dengan teacher centered Pembuatan video drama pada pembelajaran
learning, pembelajaran berpusat pada pendidik sejarah dimaksudkan untuk memberikan sebuah
(guru), dimana guru bertindak sebagai satu- tawaran pembelajaran yang efektif efisien serta
satunya sumber belajar siswa. Pembuatan video menyenangkan dalam menanamkan
drama pada mata pelajaran sejarah nasionalisme pada siswa. Dengan diterapkannya
memungkinkan dilaksanakan pembelajaran pembuatan video drama pada pembelajaran
berbasis student centered learning serta sejarah diharapkan siswa lebih memahami
pembelajaran dengan learning by doing (belajar pembelajaran sejarah, termotivasi
dengan melakukan), dimana dengan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
**Guru Mata Pelajaran Sejarah SMAN 3 Maliku Pulang Pisau.

TOTO GUTOMO 553


untuk lebih mempelajari sejarah serta Metode bermain peran atau role playing
tumbuhnya nasionalisme dalam diri siswa. adalah metode pembelajaran sebagai bagian
dari stimulasi yang diarahkan untuk mengkreasi
II. PEMBAHASAN peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa
aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
2.1 Menanamkan Nasionalisme Melalui muncul pada masa mendatang (Sanjaya,
Pembelajaran Sejarah
2006:161).
Sasaran umum pembelajaran sejarah
Role Playing disebut juga sosiodrama.
menurut Kochar, SK (2008) salah satunya adalah
Sementara, Adam Blatner, M.D,2009, menyebutkan
memperkokoh rasa nasionalisme, yakni
Role playing, a derivative of a sociodrama, is a
menumbuhkan semangat dalam diri para siswa
method for exploring the issues involved in complex
untuk terus menerus menghidupkan prinsip-
social situations. Sosiodrama pada dasarnya
prinsip keadilan dan kemanusiaan sebagai pilar
mendramatisasikan tingkah laku dalam
kehidupan bangsa. Sejarah menjadi jalan untuk
hubungannya dengan masalah social (Syaiful Bahri
menanamkan semangat patriotisme dalam diri
Djamarah dan Aswan Zain (1996).
para siswa. Patriotismeyang mampu
Role playing merupakan sebuah model
membangkitkan semangat akan kegemilangan di
pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan
masa lampau dan masa sekarang, dan pada
individu maupun sosial. Model ini membantu
saat yang sama berjuang untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan setiap warga masing-masing siswa untuk menemukan makna
negara sehingga mengharumkan nama bangsa pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu
dan negara. memecahkan dilema pribadi dengan bantuan
kelompok sosial. Role Playing secara implisit
Penanaman nasionalisme pada hakekatnya menganjurkan sebuah pengalaman yang berbais
memerlukan integritas emosional untuk pembelajaran keadaan yang terjadi ―disini dan saat
mencapai integritas nasinal. Integritas emosional ini‖. Model ini berpandangan bahwa ada
ini hanya dapat dicapai apabila siswa merasa kemungkinan untuk menciptakan analogi yang asli
memiliki dan merasa mempunyai kepentingan dan sama dengan masalah kehidupan yang nyata
terhadap nilai-nilai yang dipelajarinya.diperlukan dan lewat pengulangan kejadian ini, siswa bsia
adanya upaya penggalian makna dari steiap memahami dan merenungkan ―sampel‖ kehidupan.
tokoh dan peristiwa yang dipelajari agar siswa Oleh karena itu, pemeranan memunculkan respon
memiliki abstraksi keteladanan dari peristiwa emosional dan perilaku asli yang merupakan ciri
sejarah. Makna terpenting dari peristiwa sejarah khas masing-masing siswa. (Joyce, B., Weil, M.,
dalam menanamkan nasionalisme adalah dan Calhoun, E, 2011)
munculnya solidaritas organis (Oborn & Van
Loon, 2005 dalam Heri Susanto, 2014) misalnya Tujuan yang diharapkan dengan
menggunakan sosio drama adalah:
saja sebagai sesama bangsa terjajah dan dari
solidaritas inilah lahir integritas emosional agar siswa dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain.
sebagai suatu bangsa karena persamaan nasib.
Pemahaman ini harus ditanamkan kepada Dapat bagaimana membagi tanggung
jawab.
peserta didik, sheingga mereka merasa bahwa
identitas ke-Indonesia-an mereka tidaklah Dapat belajar bagaimana mengambil
keputusan dalam situasi kelompok
sempurna tanpa rasa persatuan dan saling
secara
menghargai. (Susanto, H., 2014).
spontan.
2.2 Bermain Peran (Role Playing)
554 TOTO GUTOMO
Merangsang kelas untuk berfikir dan 30% dari apa yang diliat
memecahkan masalah (Syaiful Bahri 50% dari apa yang lihat dengar
Djamarah dan Aswan Zain (1996) 70% dari apa yang dikatakan
2.3 Video sebagai Media Pembelajaran 90% dari apa yang dikatakan dan
Media pembelajaran dapat membantu dilakukan
pembelajaran atau meningkatkan pemahaman Mengacu pada pernyataan tersebut di atas,
terhadap materi yang diajarkan. Tentunya melalui maka pembelajaran dengan menggunakan video
komunikasi yang tercipta untuk membantu drama dapat memperoleh hasil belajar yang
pembelajaran sehingga menjadi proses yang maksimal karena dilaksanakan dengan
menantang, sering menghendaki upaya –upaya ―membaca, mendengar, melihat, mengatakan
kreatif untuk mencapai beragam tujuan dan melakukan‖ sekaligus dalam satu rangkaian
pembelajaran. (Sarbaini dalam Abbas, 2014). kegiatan pembelajaran dengan video drama.
Fungsi media menurut Enok Maryani antara 2.4 Video Drama dalam Pembelajaran
lain: Sejarah
Mengatasi keterbatasan pengalaman 1. Video drama
dan penafsiran siswa terhadap suatu
konsep Pelaksanaan pembelajaran dengan
pembuatan video drama dilaksanakan seperti
Menjembatani pengalaman guru dengan
pengalaman siswa tentang suatu konsep pembelajaran dengan menggunakan model
Menyederhanakan proses pentransferan pembelajaran role playing atau bermain peran,
pengetahuan dan pengalaman dimana siswa memainkan peran sebagai orang
Dapat mengurangi keterbatasan dalam lain serta mengikuti alur cerita dan naskah yang
mengolah informasi melalui pendengaran telah dirancang sebelumnya. Bedanya dalam
(audio) sehingga dapat dipadukan video drama, bermain peran yang telah
dengan penglihatan (visual) dirancang sedemikian rupa ini didokumentasikan
Dapat mengurangi kebosanan, dengan kamera hingga menghasilkan suatu
kelelahan, dan kejenuhan serta multi produk digi-tal berbentuk video.
tafsir terhadap suatu konsep
Mengajak siswa berpikir kongkrit dan Pendekatan
student centered
Model Pembelajaran
Role Playing
Media Pembelajaran
Video
realistis.
(Maryani, E, 2011)
Sebelum pembelajaran dilaksanakan guru
Pembuatan Video
merancang sebuah pembelajaran, dalam Drama

perencanaan biasa dimuat media pembelajaran


yang akan digunakan oleh guru. Mengacu pada
kerucut pengalaman Edgar Dale maka 2. Langkah-langkah pelaksanaan
penggunaan video akan memberikan
pengalaman yang lebih nyata (konkret) kepada Pembelajaran sejarah dengan pembuatan
siswa. video drama diawali dengan penyampaian materi
yang diberikan guru mengenai gambaran umum
Dr. Vernon A Magnesen (1983) dalam materi yang akan dibuat video drama kemudian
Zainal Aqib (2015) mengemukakan bahwa pada dijelaskan mengenai teknis pelaksanaan
hakikatnya manusia dapat belajar: pembuatan video. Lebih jelasnya, langkah-
10% dari apa yang dibaca langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
20% dari apa yang dengar

TOTO GUTOMO 555


a. Guru mengawali pembelajaran dengan digunakan sebagai media pembelajaran
apersepsi berbasis audio-visual di kelas.
b. Guru memberikan penjelasan singkat Pembuatan video drama memanfaatkan
tentang gambaran umum materi yang fasilitas kamera yang dalam
akan dibuat video drama pelaksanaannya dibimbing oleh guru,
c. Guru membagi siswa dalam beberapa pembelajaran menggunakan pendekatan
kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa student centered learning membuat siswa
perkelompok aktif, kreatif dan inovatif.
d. Guru menjelaskan teknis pembuatan
video drama DAFTAR PUSTAKA
e. Siswa berdiskusi merancang alur cerita Abbas, EW. Mewacanakan Pendidikan IPS. Penyunting
serta naskah drama (Wahana Jaya Abadi dan FKIP-Unlam Press : 2013
f. Guru memberikan bimbingan serta Adam Blatner, M.D. 2009. Role Playing In Education.
masukan kepada seluruh kelompok (First written in 1995, and corrected October 18,
selama siswa berdiskusi 2009) (http://www.blatner.com/adam/pdntbk/rlplay
edu. htm)
Hasil dari diskusi dituliskan dalam bentuk
naskah drama yang berisi alur cerita, set- Aqib, Z. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi
ting tempat cerita, serta dialog antar Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung:
pemain. Yrama Widya
Djamarah, SB dan Zain, A. 1996. Strategi Belajar
Guru melaksanakan evaluasi naskah Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
drama, jika diperlukan diberikan masukan
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. 2011. Models of
dan jika sudah sesuai dengan materi,
Teaching: Model-Model Pengajaran. Yogyakarta:
maka siswa dipersilahkan melaksanakan Pustaka Pelajar.
produksi video dan diberikan waktu
Kochhar, SK. 2008. Pembelajaran Sejarah: Teaching of
selama satu minggu atau disesuaikan History. Jakarta: GRasindo
dengan keperluan.
Maryani, E. 2011 . Pengembangan Program
Produksi video dilaksanakan oleh siswa. Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan
Jika diperlukan, guru memberikan Sosial. Bandung: Alfabeta.
pendampingan selama siswa Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
melaksanakan produksi video, produksi Media Grup
meliputi perekaman dan editing. Susanto, H., 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah.
Pada pertemuan selanjutnya video drama Yogyakarta: Aswaja
ini ditampilkan di kelas dengan media
LCD projector. Jika diperlukan, video
dikumpulkan dan di burn ke dalam Com-
pact Disk (CD) dan diberikan kepada
masing-masing kelompok.

KESIMPULAN
Pelajaran sejarah dapat dirancang oleh
guru agar bisa menanamkan
nasionalisme melalui pembuatan video
drama. Video drama merupakan
penerapan pembelajaran dengan model
pembelajaran role playing yang direkam
dalam bentuk video digital dan kemudian

556 TOTO GUTOMO


HAMBATAN DALAM PENERAPAN PENDIDIKAN BUDI
PEKERTI YANG LUHUR SEBAGAI PEMBENTUKAN
KARAKTER SISWA DI SEKOLAH
TRIVINA KUSUMAWATI
trivina84@gmail.com

ABSTRAK
Dalam penulisan artikel ini hendak melihat pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa di sekolah
masih dalam persimpangan jalan. Pengembangan karakter siswa diperlukan untuk membentuk mata pelajaran
budi pekerti. Pendidikan yang selama ini dialami siswa di sekolah masih bersifat kognitif. Padahal, untuk dapat
mewujudkan hasil didikan yang maksimal siswa harus memiliki pengetahuan secara intelektual dan pendidikan
budi pekerti untuk membangun karakter bangsa. Penerapan pendidikan budi pekerti di sekolah menjadi amat
penting untuk membangun karakter bangsa. Namun, adapun permasalahan yang dihadapi adalah selama ini
pendidikan budi pekerti di sekolah itu tidak ada atau dilaksanakan secara khusus dalam sebuah mata pelajaran.
Kenyatan yg dihadapi sekarang ini adalah banyaknya peristiwa seperti korupsi, budaya kurang santun, tawuran
dan kekerasan, konflik di masyarakat adalah suatu kenyataan yang harus disikapi agar sekolah-sekolah dapat
menerapkan pendidikan budi pekerti untuk membentuk karakter siswa.

I. PENDAHULUAN generasi tercerabut dari kehidupan


Saat ini masalah pendidikan budi pekerti masyarakatnya sendiri.
masih sangat jauh dari harapan, karena masih Setelah dilihat dari kenyataan yang ada
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang menunjukkan bahwa pendidikan karakter siswa
dilakukan oleh para remaja khususnya di dalam budi pekerti itu sangatlah jauh dari
lingkungan sekolah.Saat ini, usaha dalam harapan dengan kata lain belum berhasil atau
membangun pendidikan karakter dengan gagal, karena masih banyak terjadi peristiwa
mengembangkan nilai-nilai budi pekerti di kekerasan dan kerusuhan di berbagai tempat.
sekolah itu sangatlah sulit dilakukan.Hal ini Bahkan, sejalan dengan masuknya teknologi
terjadi karena ketiadaanya guru yang khusus saat ini semakin jauh pula pendidikan budi
dalam menangani mata pelajaran masalah budi pekerti yang ditinggalkan.
pekerti. Sehingga terjadinya kondisi pendidikan Berperilaku yang baik dalam keluarga amat
karakter anak didik yang terjadi saat ini cukup penting bagi pertumbuhan suatu sikap seorang
memprihatinkan. Pendidikan yang tidak didasari anak. Dari kecil sudah terbiasa menghormati or-ang
oleh aspek kebudayaan akan menghasilkan tua atau orang yang lebih tua, misalnya : jalan

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

TRIVINA KUSUMAWATI 557


sedikit dengan membungkuk jika berjalan nalar orang berpekerti atau bertindak baik.
didepan orang tua dan dengan sopan Pelajaran budi pekerti menjadi pelajaran tentang
mengucapkan nuwun sewu (permisi), nderek etika hidup bersama untuk bertindak baik yang
langkung (perkenankan lewat sini). Selain berdasarkan nalar. Ada unsur kesadaran dan
berperilaku halus dan sopan, juga berbahasa ada juga unsur melaksanakan kesadaran (
yang baik untuk menghormati sesama. Suparno, 2002 : 28 ).
Seandainya warga negara dapat menjaga
II. PEMBAHASAN nilai-nilai budi pekerti yang diharapkan, maka
negara akan menjadi utuh dan kuat dimata or-
2.1 Pendidikan Budi Pekerti menurut
Kenyataan yang Terjadi ang. Tetapi sebaliknya, jika warga negara
terlebih pejabat dan rakyatnya berperilaku tidak
Saat ini istilah budi pekerti menjadi hangat
bermoral, maka negara atau suatu bangsa bisa
dibicarakan oleh berbagai kalangan, hal ini
runtuh. Nilai-nilai budi pekerti perlu diajarkan di
disebabkan karena banyaknya perilaku yang
sekolah agar generasi sekarang dan yang akan
menyimpang atau melanggar hukum mulai dari
datang mampu berperilaku sesuai dengan moral
pejabat pemerintah hingga masyarakat bawah,
yang diharapkan menuju terwujudnya manusia
mulai dari soal korupsi hingga kekerasan. Budi
seutuhnya yang bermoral, berkarakter, berakhlak
pekerti sering diartikan sebagai moralitas yang
mulia dan berbudi pekerti luhur merupakan
mengandung pengertian adat istiadat, sopan
tujuan dari pembangunan manusia Indonesia
santun, dan perilaku ( Sedyawati, 1997 : 5 ).
yang kemudian akan dicanangkan ke dalaam
Sebagai perilaku, budi pekerti meliputi suatu
tujuan pendidikan nasional.
sikap yang dicerminkan oleh perilaku itu. Sikap
dan perilaku itu menyatu dalam bentuk tindakan Budi pekerti adalah suatu harta yang tiada
nyata yang dianggap baik bagi diri sendiri dan terkira. Budi pekerti merupakan suatu fitrah baik
orang lain. manusia yang dapat membedakan antara
manusia dan bukan manusia. Budi pekerti
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia seharusnya terus disemai jika manusia masih
dijelaskan bahwa budi pekerti adalah sebagai dan selalu mendamba hidup damai dan
―tingkah laku, akhlak dan watak‖. Budi bermartabat di mata manusia lainnya dan Tuhan.
merupakan alat batin yang memandu akal dan
2.2 Pengetrapan Pendidikan Budi Pekerti
perasaan untuk menimbang baik buruk, benar-
salah, watak, perbuatan, daya-upaya dan akal Dalam rangka mengembangkan karakter
sehingga menentukan kualitas diri seseorang peserta didik memang sangat diperlukan upaya
yang tercermin dalam ucapan dan perbuatannya. untuk membentuk mata pelajaran budi pekerti.
Sedangkan pekerti berkaitan erat dengan sikap Pendidikan budi pekerti yang dimaksud adalah
dan perilaku dalam hubungan seseorang dengan pendidik yang berupa mata pelajaran yang
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, secara khusus mendidik budi pekerti kepada
masyarakat, bangsa dan alam sekitar. pesrta didik. Tapi kenyataan yang ada saat ini
adalah pendidikan budi pekerti sangat sulit untuk
Budi sering diartikan sebagai nalar, pikiran,
dilakukan ataupun diterapkan di sekolah.
akal. Inilah yang membedakan antara manusia
Padahal seharusnya dalam menanamkan nilai-
dan hewan. Budi yang mempersatukan kita
nilai budi pekerti pada peserta didik dirasakan
semua sebagai manusia, entah itu dari suku,
golongan, kelompok, atau umur sekalipun. sangat penting.
Sejauh mereka adalah manusia, mereka Peserta didik seharusnya dibantu untuk dapat
mempunyai kesamaan budi. Dengan adanya merasakan bahwa nilai itu sungguh baik dan
558 TRIVINA KUSUMAWATI
perlu untuk dilakukan.Unsur dalam tindakan mata pelajaran itu seharusnya dapat bermuatan
moral meliputi peserta didik perlu dibantu untuk nilai-nilai budi pekerti. Dalam mengajarkan suatu
dapat melakukan nilai budi pekerti yang telah pendidikan budi pekerti itu tidak dapat berhasil
disadari dalam wujud tindaka nyata. Peserta dalam waktu yang singkat. Dalam pendidikan
didik perlu dibantu untuk mempunyai kemauan karakter tidak bisa hanya dikembangkan di
untuk melakukan nilai tersebut. Jadi kesimpulnya sekolah saja, tetapi juga di dalam lingkup
dalam pendidikan karakter adalah usaha keluarga dan lingkungan masyarakat.
bersama yang sengaja dilakukan untuk Dalam hal ini guru juga perlu mengemas
menolong orang agar memahami, peduli akan, pendidikan karakter untuk mengembangkan budi
dan bertindak atas dasar nilai-nilai etis. pekerti dengan bentuk dan strategi yang menarik
Melalui proses pendidikan, terutama peserta didik sesuai dengan perkembangan
pendidikan formal di sekolah, peserta didik dapat jiwanya hingga mereka tidak akan mudah
dibantu untuk mengerti nilai dan karakter yang tergoda akan budaya maya yang tidak berguna.
diharapkan, dan pelan-pelan membantu mereka Dari sinilah awal jati diri seorang siswa akan
untuk melatih dan menjadikan nilai itu sebagai mulai terbentuk, yaitu jati diri dalam koridor budi
sikap hidup mereka. Untuk mewujudkannya pekerti. Biarkan mereka dengaan caranya sendiri
diperlukan pembiasaan sehingga nilai itu menjadi menggali pendidikan budi pekerti.
nilai yang spontan dajalankan anak. Sekolah for- 2.4 Berhadapan dengan realitas
mal memiliki tanggung jawab besar terhadap
Sedyawati (1997) mengemukakan bahwa
pendidikan karakter, karena anak minimal berada
banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
di sekolah enam jam setiap hari. Mereka
pelanggaran hukum paling banyak dilakukan oleh
dipercaya oleh orang tua kepada sekolah untuk
remaja. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggaran
didisik dan dibantu berkembang menjadi pribadi
hukum atau pun perilaku yang menyimpang dari
yang utuh ( Suparno, 2012 : 2-5 ).
tatanan sosial justru dilakukan oleh orang-orang
2.3 Sebagai Pembentuk Karakter Harus yang sedang mencari ilmu di sekolah, bukan or-
Dilakukan ang-orang yang sudah berumah tangga
Dalam menjawab permasalahan pendidikan meskipun tidak sedikit yang berperilaku
budi pekerti dalam membentuk karakter siswa menyimpang. Dalam arti, bahwa kondisi
harus dipikirkan secara serius agar dalam proses moralitas remaja sebagai peserta didik yang
bersekolah yang dialami para peserta didik dapat lemah dan perlu mendapatkan bimbingan dan
menghasilkan karakter bangsa yang baik. pembinaan yang intensif. Kondisi remaja yang
Karakter yang ingin dikembangkan harus ada lemah merupakan gambaran fondasi moral yang
didalam setiap mata pelajaran melalui proses rapuh dimasa kanak-kanak. Pembinaan budi
pembelajaran di kelas, tugas di luar kelas, dan pekerti yang kuat sejak dini akan membekali para
juga terwujudnya di dalam peraturan sekolah. remaja di kemudian hari.
Sekarang ini kita dihadapkan pada realitas,
Seharusnya kita perlu mengetahui bahwa bahwa minimnya keteladanan dari para
dalam pembelajaran budi pekerti semestinya tidak pemimpin, pejabat, wakil rakyat, guru, dan orang
muncul sebagai suatu mata pelajaran atau tidak tua. Rasanya di zaman sekarang ini kita mencari
diatas namakan mata pelajaran budi pekerti. keteladanan seseorang itu sangat sulit mengingat
Namun, aplikasi nilai-nilai budi pekerti itu terserap banyaknya perilaku penyimpangan. Hal ini bs jadi
sebagai muatan disetiap aktivitas pembelajaran bukti bahwa minimnya pendidikan budi pekerti
yang sudah dirancang. Dengan demikian, setiap sejak di sekolah.

TRIVINA KUSUMAWATI 559


Kemerosotan moral sekilas selalu dikaitkan DAFTAR PUSTAKA
dengan perilaku fisik yang menyimpang seperti Sedyawati, Edy dkk. 1997. Pedoman Penanaman
tawuran, aksi porno, hujatan dan masih banyak Budi Pekerti Luhur. Jakarta : Balai Pustaka
lagi. Untuk sekarang ini gelaja yang halus dan licik Suparno, Paul dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di
Sekolah suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta :
itu begitu banyak dan bersinggungan dengan kita.
Kanisius
Dalam perilaku korupsi, menipu, dendam,
Suparno, Paul dkk. 2012. ―Peran Pendidikan dan
percaloan, sogok menyogok merupakan perilaku penelitian Terhadap Pembangunan Karakter
yang tidak yampak mata, tetapi daya rusaknya Bangsa‖
lebih berkepanjangan. Akhir-akhir ini kita kerap kali
dipertontonkan dengan suatu fenomena kekerasan
baik yang terjadi di dunia pendidikan, pentas politik,
dan kehidupan bermasyarakat disekitar tempat kita
tinggal.
Berhasil tidaknya membentuk kepribadian
pesrta didik yang memiliki akhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur sangat tergantung pada
niat, tekad dan kesungguhan serta keikhlasan
dari semua pihak seperti : kepala sekolah, guru,
or-ang tua, dan masyarakat. Kehancuran
kehidupan masyarakat suatu bangsa penyebab
utamanya adalah kehancuran akhlak dan moral
masyarakat bangsa.

III. PENUTUP
Pengetrapan pendidikan budi pekerti di
sekolah dalam mengembangkan karakter siswa
harus terwujud dalam setiap kandungan mata
pelajaran disekolah. Wujudnya dapat melalui
tugas-tugas dan pekerjaan rumah dan yang
lainnya. Melalui cara ini, peserta didik akan terlatih
secara terpola, yang menjadi peserta didik
terbiasa berbuat kebaikan terhadap sesama.
Sebagai bagian dari proses pembentukan
karakter anak bangsa, pendidikan budi pekerti
juga diharapkan mampu menjadi pondasi utama
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kenyataan yang dihadapi saat ini, kita
dihadapkan pada minimnya keteladanan dari
para pemimpin, pejabat, wakil rakyat, dan orang
tua siswa itu sendiri. Bahkan, dari pihak guru itu
sendiri juga terjadi krisis keteladanan, yang berarti
sulit ditiru oleh para siswa.

560 TRIVINA KUSUMAWATI


MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA INTERAKSI DALAM
ANALISIS SOSIOLOGI
Wahyu Indra Wanoor
wahyu.indra.wanoor.wiw@gmail.com

ABSTRAK
Di era modernisasi yang terjadi sekarang ini media sosial bukan hal yang tabu lagi kita dengar, media sosial
merupakan sebuah penciptaan gaya berinteraksi yang berbeda dengan zaman dahulu. media sosial merupakan
tempat berinteraksi apapun yang diinginkan dan dengan siapapun tanpa mengenal waktu, jarak dan batasan-
batasan tertentu. media sosial dengan segala keunggulannya dapat dinikmati oleh semua kalangan sehingga
memberikan pengaruh yang berbeda dalam penerapannya. dampak positif dan negatif yang terbawa dengannya
memberikan pengaruh yang besar dalam interaksi sosial yang terjadi. sebagai pengguna media sosial harus
bijak dalam penggunaannya sehingga bermanfaat dalam penggunaanya.
Kata kunci: Media sosial, Interaksi sosial

I. PENDAHULUAN keluarga yang terpisah jauh akan sangat sulit


Teknologi awalnya diciptakan untuk untuk dihubungi. Namun perkembangan
mempermudah setiap kegiatan manusia. Kini teknologi yang pesat membuat berhubungan
teknologi telah berkembang pesat dan semakin dengan orang lain meskipun jarak ribuan kilo-
canggih sehingga terjadi penambahan fungsi meter dan zona waktu yang berbeda pun
teknologi yang semakin memanjakan kehidupan menjadi sangat mudah.
manusia. Contohnya adalah media sosial. Namun dengan adanya media sosial ini,
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya
menjadi faktor penting interaksi antar manusia. di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang
Khususnya kaum remaja. Ingat saja bagaimana belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di
sulitnya untuk berhubungan dengan orang lain di tambah lagi dengan munculnya smartphone yang
luar kota, luar pulau, atau luar negeri beberapa menyediakan kebebasan ber-sosial media dan
tahun yang lalu. Tarif telepon yang masih mahal provider yang menyediakan murahnya layanan
atau surat yang membutuhkan waktu yang lama sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan remaja
dalam pengiriman, membuat orang, relasi, dan melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang
seharusnya mereka ketahui.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Wahyu Indra Wannor 561


Situs jejaring sosial merupakan sebuah web bentuk media sosial yang paling umum
berbasis pelayanan yang memungkinkan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
penggunanya untuk membuat profil, melihat list Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
pengguna yang tersedia, serta mengundang atau adalah media online yang mendukung interaksi
menerima teman untuk bergabung dalam situs sosial dan media sosial menggunakan teknologi
tersebut. Hubungan antara perangkat mobile, berbasis web yang mengubah komunikasi
bisa itu komputer, laptop, atau HP dengan menjadi dialog interaktif.
halaman web internet melalui ―jaringan sosial‖ Pada dasarnya media sosial merupakan
telah menjadi standar dalam komunikasi digital. perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi
Kejayaan situs jejaring sosial mulai diminati mulai web baru berbasis internet, yang memudahkan
dari tahun 2000-an serta 2004 muncul situs semua orang untuk dapat berkomunikasi,
pertemanan bernama Friendster lanjut ke tahun- berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk
tahun berikutnya sampai sekarang 2016 muncul sebuah jaringan secara online, sehingga dapat
situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twetter, menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di
Instagram, Line, Path dan lain-lain serta blog, tweet, atau video YouTube dapat direproduksi
munculnya media sosial berbasis video langsung dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan or-
seperti camfrog dan bigo live. Zaman semakin ang secara gratis (Zarella, 2010: 2-3)
canggih karena teknologi yang selalu dan
2.2 Dampak Media Sosial terhadap Interaksi
semakin diperbaharui, segala sesuatu saat ini
Antar Manusia
lebih mudah dilakukan dibanding sebelumnya.
Manusia sebagai makhlusUmumnya kita
Dari sinilah kita harus bijak dalam menghadapi menanggapi perluasan kapasitas dasar
era perkembangan sosial media ini, karena pasti komunikasi manusia karena perkembangan
bukan hanya memiliki dampak positif, tetapi me- media komunikasi itu sendiri dengan sikap yang
dia sosial juga punya banyak dampak negatif sangat positif, hal ini dipahami karena media
yang bisa ditimbulkan. Dampak tersebut komunikasi memberi potensi yang sangat besar
diataranya yaitu Dampak terhadap kemampuan untuk percepatan pengiriman dan penerimaan
Peserta didik dalam hubungan Sosial (uraikan ttg pesan yang lintas waktu dan lintas tempat (yang
medsos yang berimplikasi terhadap kemampuan sangat efisien), namun demikian kita tidak dapat
siswa berkomunikasi dan berinterkasi dengan menafikan bahwa perkembangan tadi juga
sesama sehingga kohesi sosial semakin lemah memiliki beberapa kerugian.
dan diantara faktor yang melemahkan daya saing
bangsa). Mengetahui dampak-dampak tersebut Di bawah ini ada beberapa kerugian
adalah penting untuk dapat meninjau lebih lanjut komunikasi dengan menggunakan media
menurut Ruben dan Stewart (2013, hlm. 226-
akan langkah pencegahan atau penanggulangan
229), yaitu:
akan dampak buruk yang mungkin menimpa kita.
Keterbatasan cara-cara komunikasi.
Pembatasan berupa penurunan rentang
II. PEMBAHASAN potensi cara-cara komunikasi yang
2.1 Pengertian Media Sosial tersedia. Media konunikasi membatasi
jumlah modalitas olah pesan secara vi-
Media sosial adalah sebuah media online, sual, pendengaran, sentuhan, dan
dengan para penggunanya bisa dengan mudah pengecapan yang jadi potensi dari
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi komunikasi tatap muka, sehingga
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. membatasi pula kekayaan informasi yang
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bisa disediakan
562 Wahyu Indra WannorI
2) Berkurangnya pengendalian. sosial media) dapat dibedakan menjadi dua
Pengendalian yang dimaksud adalah tahap, yaitu:
pengendalian dalam mempengaruhi isi
dan arah interaksi. Dengan media Tahap berupa dampak teknis, yaitu
individu sulit untuk mengendalikan arah berupa keuntungan-keuntungan teknis
yang drencanakan, berupa peningkatan
interaksi yang datang padanya,
produktivitas dan efisiensi.
walaupun bisa saja dilakukan dengan
cara memutus saluran media tersebut, Tahap berupa konsekuensi sosial yang
tapi tentu saja ini adalah pilihan sulit tidak diduga, berupa kadar hubungan
ketika situasinya adalah interaksi antarmanusia di masyarakat menjad
interpersonal. Kita bisa terpengaruh berkurang, kemungkinan pula terjadinya
banyak dan tak bisa mengendalikan arus ketergantungan teknologi.
informasi yang datang pada kita lewat Wealther dalam Werner dan Tankart (2009,
media tersebut.
hlm. 462-464) menyinggung adanya
Anonim dan bersifat tidak pribadi. kecenderungan eros digital dan cinta online
Komunikasi lewat media dapat terjadi
dalam perkembangan komunikasi lewat media,
pada tingkat yang tidak saling mengenal
antar sumber dan penerima. Kadang terutama media internet. Hal ini tertuang dalam
seorang pemberi komentar, pendengar, risetnya yang melahirkan istilah komunikasi
maupun membaca lewat media tertentu hiperpersonal, yaitu komunikasi dengan
dapat berbagi pendapat atau mencari perantara komputer (hubungan internet)
nasihal dalam masalah pribadi tanpa dianggap lebih menarik daripada komunikasi
harus mengungkapkan identitas dirinya. langsung.
Penurunan tanggung jawab dan
Hal ini ia ungkapkan berikut dengan faktor
akuntabilitas. Semua alasan-alasan di
atas seperti kontrol yang kurang, yang ia anggap sebab terjadinya komunikasi
anonimitas, dan depersonalisasi yang hiperpersonal itu, yaitu: komunikasi lewat
terkadang terjadi pada interaksi yang komputer atau internet memungkinkan presentasi
dimediasi, entah itu lewat media sosial, diri yang sangat selektif, dengan lebih sedikit
atau apapun itu, dapat memupuk rasa menampilkan prilaku yang tidak diinginkan, juga
keterpisahan, menambah kepasifan, dan karena orang yang terlibat di dalam komunikasi
berkurangnya rasa tanggung jawab ini banyak mengalami proses atribusi yang
dalam mengarahkan proses dan hasil
berlebihan guna membangun kesan stereotype
komunikasi. Konsekuensi ini bisa
‗menular‘ pada situasi komunikasi tentang partner mereka, kesan ini sering
langsung (tanpa mediasi), di mana dua mengabaikan kesalahan cetak, kesalahan ketik,
orang berkomunikasi langsung tapi ada dsb, yang terkhir bahwa komunikasi lewat
kepasifan atau adanya pengurangan internet bisa menimbulkan ikatan yang intens
tanggung jawab peran seseorang dalam yang bisa menularkan pesan positif dari seorang
proses komunikasinya. ke rekan partnernya.
Berkurangnya rasa memiliki pada lokasi.
Adapun kaitannya dengan kesalahan cetak
Sejalan dengan peingkatan teknologi
den ketik, hal ini ternyata tidak secara sontak
portabel (komunikasi yang dimediasi)
kemungkinan untuk menemukan diri kita menutup adanya kesopanan / tradisi sopan-santun
di waktu dan tempat yang berbeda yang ada dalam budaya masing-masing
menjadi lebih mudah dibandingkan saat masyarakat, seperti persfektif yang dikemukakan
kita menemukan diri kita di pada lokasi Fern Johnson akan isu perbedaan budaya linguistik
dan waktu di mana kita berada di sana. di Amerika, pasalnya sekalipun berbeda tetapi ada
Sementara menurut Aw (2010, hlm. 239) dimensi unsur budaya linguistik mereka
teknologi komunikasi (termasuk di antaranya

Wahyu Indra Wannor 563


yang sama (terpusat), yaitu di antaranya semua Dalam kajian sosiologi, maraknya media
individu mengolah unsur kebudayaan yang sosial erat hubungannya dengan bagaimana kita
mereka gunakan untuk berkomunikasi. bersosialisasi, berteman, berinteraksi. Dengan
(Littlejohn, 2009, hlm. 263) munculnya kedua media sosial tersebut kita
Kemudian ada juga penelitian yang dilakukan mampu berkomunikasi satu sama lain, dalam
beberapa ilmuan termasuk di antaranya adalah ilmu sosiologi hal tersebut dinamakan bentuk
Kimberly S. Young (2006) tentang adanya gejala komunikasi langsung. Komunikasi langsung
kecanduan internet, dan ia menyebutkan bahwa dapat diartikan sebagai salah satu cara
sumber utama dari kecanduan internet itu adalah berinteraksi antara seseorang dengan orang lain
ruang chatting, di mana ruang ini sering kali secara langsung, baik melalui chat maupun
memungkinkan orang memenuhi kebutuhan hidup- melalui pesan.
nyata yang belum terpenuhi seperti dukungan Begitu pula dengan media sosial Facebook
sosial, rasa memiliki dalam kelompok, atau dimana kita juga bisa membuat sebuah grup,
pengungkapan rahasia-diri seseorang. (Werner dan dalam konteks ini mengenai hubungannya
Tankart, 2009, hlm. 462) dengan sosiologi, dengan fitur grup di Facebook,
Werner dan Tankart (2009, hlm. 464) juga kita mampu membuat grup yang mampu berbagi
menyebutkan bahwa benyaknya hubungan mengenai ilmu-ilmu sosiologi ataupun bisa untuk
komunikasi (interaksi) lewat internet dapat memecahkan masalah yang sedang terjadi di
menyebabkan kemungkinan lahirnya efek masyarakat, karena didalam ilmu sosiologi, salah
psikologis yang berbahaya, seperti penarikan diri satu yang diajarkan adalah memecahkan
dari sosial, yang mengakibatkan pula berkurangnya masalah yang sedang terjadi di masyarakat, dan
dukungan sosial, hingga akhirnya dapat pula tentunya kita tahu bahwa obyek dalam ilmu
menimbulkan depresi dan rasa kesepian. sosiologi itu adalah masyarakat.
2.3 Media Sosial Dalam Analisis Sosiologis Jadi hubungan media sosial dengan ilmu
sosiologi sangat erat. Dengan kedua media sosial
Di era modern, manusia dipermudah dalam
tersebut kita mampu berinteraksi, dan
melakukan berbagai hal. Salah satu kemudahan
berkomunikasi satu sama lain, bukan hanya itu kita
yang diciptakan adalah berinteraksi melalui
juga bisa mendapatkan teman baru dan kita juga
internet. Semakin berkembangnya internet
bisa saling sharing atau berbagi ilmu dan juga bisa
memunculkan pola interaksi dapat dilakukan
memecahkan masalah yang sedang dihadapi di
tanpa harus berada dalam ruang dan waktu yang
masyarakat. Apabila kita menyalahgunakan media
bersamaan. Menurut Anthony Giddens, dengan
sosial tersebut, kita akan membuat masalah bukan
adanya modernitas hubungan ruang dan waktu
menyelesaikan masalah.
terputus yang kemudian ruang perlahan-lahan
terpisah dari tempat. Ritzer, George Ritzer dan
J.Gooman, Douglas. Teori Sosiologi Dari Teori III. SIMPULAN
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teknologi memang sengaja diciptakan untuk
Teori Sosial Postmodern . Yogyakarta: Kreasi mempermudah setiap kegiatan manusia, yang
Wacana, 2008. Hlm. 617] Dari pernyataan nampak terlihat nyata sering kita jumpai yaitu pada
tersebut dapat dilihat bahwa manusia perkembangan media sosial yang marak terjadi
menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu dimasyarakat lingkungan kita. media sosial tdak
secara fisik, yang salah satunya dilakukan akan berhenti sampai disini walaupun terdapat
melalui internet khususnya media sosial. berbagai dampak negatif yang terbawa saat
perkembangannya, salah satunya yang
564 Wahyu Indra WannorI
menjadi salah satu faktor melemahnya daya saing
bangsa, karena generasi muda yang dominan
menggunakan media sosial menjadi lupa akan
kewajibannya untuk terus belajar menimba ilmu
untuk kemajuan bangsa kedepannya. Tetapi kita
juga tidak bisa menutup mata, dengan adanya
media sosial juga banyak mendatangkan dampak
positif bagi kehidupan baik berupa sarana
komunikasi, informaasi ataupun media
bertransaksi.
Oleh karena itu sebagai masyarakat
harusnya kita harus melek teknologi atau mengerti
bagaimana perkembangan teknologi terutama
media sosial bisa membawa kita kearah yang
lebih baik atau kearah yang lebih buruk lagi, jadi
kita harus bijak dalam penggunaan media sisial
tersebut agar segala perubahan dalam
perkembangannya akan selalu mendatangkan
manfaat bagi kita.
Sebagai orang tua yang mempunyai anak
remaja supaya bisa membimbing anak nya agar
menggunakan media sosial sesuai dengan
keperluan nya saja, sehingga tidak banyak waktu
yang terbuang sia-sia karena penggunaan sosial
media yang terlalu berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.Severin,
Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. (2009). Teori
Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Maharani, Dian. (2015). Akibat Terlalu Sibuk dengan
Gadget Masing-masing [online].Diakses dari:http://
health.kompas.com/read/2015/09/30/185615823/
Akibat.Terlalu.Sibuk.dengan.Gadget.Masing-
masing.
Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart. (2013). Komunikasi
dan Prilaku Menusia (Edisi Kelima). Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Werner J. dan James W. Tankard. (2009). Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di
Dalam Media Massa, Edisi Ke-5. Jakarta: Kencana.
Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book.
Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI.

Wahyu Indra Wannor 565


566 Wahyu Indra WannorI
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH SEBAGAI
WADAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI SMPN 4
ALALAK KABUPATENBARITO KUALA
Wahyuni
darhanawahyoeni@yahoo.com

I. PENDAHULUAN Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang


1.1 Latar Belakang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan
bangsa yang bersifat nasional itu, yang
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa
kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-
Indonesia berjuang membebaskan diri dari
gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/
segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan
perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan
oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
kewanitaan.
Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu
masih bersifat lokal ternyata tidak membawa Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan
hasil, karena belum adanya persatuan dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar
kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum kolonial ―Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi
terus menggunakan politik ―devide et impera‖. bahasa persatuan bahasa Indonesia‖.
Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan Wawasan kebangsaan tersebut kemudian
para pahlawan itu telah membuktikan kepada mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu
kita tentang semangat perjuangan bangsa memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal
Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha 17 Agustus 1945.
mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul
Dalam perkembangan berikutnya, muncul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber
kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati
nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan
persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa In- tekad itu adalah pengejawantahan dari satu
donesia akan mempunyai kekuatan yang nyata. Wawasan Kebangsaan.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan Tujuan nasional Indonesia, seperti yang
bentuk dengan lahirnya pergerakan tercantum pada Pembukaan Undang-undang

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran IPS SMPN 4 Alalak.

Wahyuni 567
Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Berdasarkan Rumusan Masalah yang akan
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dibahas pada makalah ini tujuan penulisan
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, adalah :
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah
melaksanakan ketertiban dunia yang Berdirinya OSIS di Indonesia dan
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi Perkembangannya.
dan keadilan sosial. Dan secara operasional Untuk Mengungkapkan pendidikan
diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun kebangsaan wawasan sebagai salah
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. satu pilar tujuan pendidikan nasional.
Untuk mengaitkan Fungsi OSIS sebagai
Mengingat tujuan pendidikan dan
wadah pendidikan kebangsaan di
pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik sekolah khususnya di SMPN 4 Alalak.
di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan
Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan PEMBAHASAN
sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang 2.1 Sejarah Berdirinya Organisasi Siswa In-
merupakan jalur pendidikan formal yang sangat tra Sekolah di Indonesia
penting dan strategis bagi upaya mewujudkan Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah
tujuan tersebut, baik melalui proses belajar tingkat SMP dan SMA terdapat organisasi yang
mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi
dan ekstrakurikuler siswa yang hanya dibentuk bersifat intern
Untuk ini saya memilih pembahasan tentang sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi
―Organisasi Siswa Intra Sekolah sebagai wadah siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar
pendidikan kebangsaan di SMPN 4 Alalak sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan
Kabupaten Barito Kuala‖ sebagai judul makalah mempunyai hubungan dengan organisasi siswa
ini, dimana saya akan mengaitkan bagaiamana dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah
peran OSIS dalam menanamkan nilai pendidikan pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan
kebangsaan bagi sekolah khususnya di SMPN 4 organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar
Alalak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sekolah sebagai tempat diselenggarakannya
dan pembinaan generasi muda. proses belajar mengajar.Akibat dari keadaan
1.2 Rumusan masalah yang demikian itu, maka timbullah loyalitas
ganda, disatu pihak harus melaksanakan
Adapun rumusan masalah yang akan
peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang
dibahas pada makalah ini adalah:
dipihak lain harus tunduk kepada organisasi
Bagaimana sejarah berdirinya di Indone-
siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
sia OSIS dan Perkembangan
Organisasinya ? Dapat dibayangkan berapa banyak macam
Bagaimana pendidikan wawasan organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang
kebangsaan sebagai salah satu pilar pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi
tujuan pendidikan nasional ? siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu
Bagaimana OSIS sebagai wadah kepentingan organisasi di luar sekolah.Itu
pendidikan kebangsaan di SMPN 4 sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun
Aalalak? 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang
1.3 Tujuan Penulisan sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah,
ingin menghindari bahaya perpecahan di antara
568 Wahyuni
para siswa intra sekolah di sekolah masing- b. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005
masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan tentang Standar Nasional Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. c. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pembinaan dan pengembangan generasi
muda diarahkan untuk mempersiapkan kader d. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan
penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
e. Permendiknas Nomor 39 tahun 2008
nasional dengan memberikan bekal tentang Pembinaan Kesiswaan
keterampilan, kepemimpinan, kesegaran
Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas
jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme,
tahun 2011
kepribadian dan budi pekerti luhur.
2. Pengertian
Oleh karena itu pembanguan wadah
Secara Semantis
pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah
yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal
Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/
teratur. Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi
kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS adalah
Betapa besar perhatian dan usaha
Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing
pemerintah dalam membina kehidupan para
kata mempunyai pengertian:
siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu
jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. a OrganisasiSecara umum adalah
Jalur tersebut terkenal dengan nama ―Empat kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan
Jalut Pembinaan Kesiswaan‖, yaitu:
bersama. Organisasi dalam hal ini
Organisasi Kesiswaan dimaksudkan sebagai satuan atau
Latihan Kepemimpinan kelompok kerja sama para siswa yang
Kegiatan Ekstrakurikuler dibentuk dalam usaha mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya
Kegiatan wawasan Wiyatamandala pembinaan kesiswaan.
Dengan dilandasi latar belakang sejarah Siswa, adalah peserta didik pada satuan
lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS pendidikan dasar dan menengah.
dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, Intra, berarti terletak di dalam dan di
pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para antara. Sehingga suatu organisasi siswa
siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas yang ada di dalam dan di lingkungan
dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah yang bersangkutan.
sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat Sekolah adalah satuan pendidikan
kasatuan dan persatuan di antara para siswa, tempat menyelenggarakan kegiatan
sehingga timbul satu kebanggaan untuk belajar mengajar, yang dalam hal ini
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
mendukung peran sekolah sebagai tempat
atau Sekolah/Madrasah yang sederajat.
terselenggaranya proses belajar mengajar.
Secara Organis
Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi,
menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi
usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir, siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap
wawasan, dan pengambilan keputusan. sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa In-
1. Dasar Hukum tra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai
hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah
a. Undang-Undang No 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas

Wahyuni 569
lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi Motivator adalah perangsang yang
lain yang ada di luar sekolah. menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat
Secara Fungsional para siswa untuk berbuat dan melakukan
kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan
pendidikan, khususnya dibidang pembinaan c. Sebagai Preventif
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam
pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari arti secara internal OSIS dapat menggerakkan
empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping sumber daya yang ada dan secara eksternal
ketiga jalur yang lain yaitu: latihan kepemimpinan, OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan,
ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala. seperti menyelesaikan persoalan perilaku
Secara Sistemik menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu demikian secara prepentif OSIS ikut
sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan mengamankan sekolah dari segala ancaman dari
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif
mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai
dipandang sebagai suatu sistem, di mana pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi a. Tujuan
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang Setiap organisasi selalu memiliki tujuan
mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada
Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
pokok, yaitu:
Meningkatkan generasi penerus yang
Berorientasi pada tujuan beriman dan bertaqwa
Memiliki susunan kehidupan Memahami, menghargai lingkungan hidup
berkelompok dan nilai-nilai moral dalam mengambil
Memiliki sejumlah peranan keputusan yang tepat
Terkoordinasi Membangun landasan kepribadian yang
Berkelanjutan dalam waktu tertentu kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa
3. Fungsi OSIS
Membangun, mengembangkan wawasan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah kebangsaan dan rasa cinta tanah air
memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin,
OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula bertanggung jawab, dan kerja sama
beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. secara mandiri, berpikir logis dan
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan demokratis
kesiswaan,fungsi OSIS adalah: Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta menghargai karya ar-
a. Sebagai Wadah
tistic, budaya dan intelektual
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan Meningkatkan kesehatan jasmani dan
satu-satunya wadah kegiatan para siswa di rohanimemantapkankehidupan
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang bermasyarakat,berbangsa dan
lain untuk mendukung tercapainya pembinaan bernegara.
kesiswaan. 2.2 Pendidikan wawasan kebangsaan
b. Sebagai Motivator 1. Pengertian Wawasan Kebangsaan

570 Wahyuni
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
suku kata yaitu ―Wawasan‖ dan ―Kebangsaan‖. nasional. Wawasan kebangsaan menentukan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) bangsa menempatkan diri dalam tata
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam
―wawasan‖ berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pergaulan dengan bangsa lain di dunia
pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara internasional. Wawasan kebangsaan
pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik mengandung komitmen dan semangat persatuan
dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang untuk menjamin keberadaan dan peningkatan
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki
yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara pengetahuan yang memadai tentang tantangan
sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi masa kini dan masa mendatang serta berbagai
dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, potensi bangsa.
2006).
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan
―Kebangsaan‖ berasal dari kata ―bangsa‖ sebagai sudut pandang/cara memandang yang
yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung kemampuan seseorang atau
(2002) berarti kelompok masyarakat yang kelompok orang untuk memahami keberadaan
bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
Sedangkan ―kebangsaan‖ mengandung arti (1) bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).
perihal bangsa; mengenai (yang bertalian Dengan demikian dalam kerangka NKRI,
dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai
warga dari suatu negara. bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan
Dengan demikian wawasan kebangsaan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional
dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang mencakup perwujudan Kepulauan
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial
dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. dengan berpedoman pada falsafah Pancasila
Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana
bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang kita memahami Wawasan Nusantara sebagai
bangsa Indonesia mengenai diri dan satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan b). Wawasan Kebangsaan Indonesia
persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
Konsep kebangsaan merupakan hal yang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam
bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional
kenyataannya konsep kebangsaan itu telah
bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa
dijadikan dasar negara dan ideologi nasional
struktural mengandung satu kesatuan ideologi,
yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945.
ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
Konsep kebangsaan itulah yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di
Wawasan kebangsaan menentukan cara dunia ini.
bangsa mendayagunakan kondisi geografis
Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita
negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan
bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan
politik serta pertahanan keamanan dalam

Wahyuni 571
kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai nasionalisme pada setiap bangsa sangat
manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang
menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga
keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, memberikan ciri khas bagi masing-masing
agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang bangsa.
Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Wawasan kebangsaan Indonesia
Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi
dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat
Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi
yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indone-
tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. sia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan
Berdirinya Budi Utomo telah mendorong yang diakui dunia. Wawasan kebangsaan
terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi- merupakan pandangan yang menyatakan negara
organisasi yang sangat majemuk, baik di Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang
pandang dari tujuan maupun dasarnya. dari semua aspek sebagai pandangan hidup
Dengan Sumpah Pemuda, gerakan bangsa Indonesia dalam mendayagunakan
Kebangkitan Nasional, khususnya kaum pemuda konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial
berusaha memadukan kebhinnekaan dengan budaya untuk mengejawantahan semua
ketunggalikaan. Kemajemukan, dorongan dan rangsangan dalam usaha
keanekaragaman seperti suku bangsa , adat mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan
istiadat, kebudayaan, bahasa daerah, agama tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi,
Esa tetap ada dan dihormati. kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan
Sinaga, 2006).
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak
mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas Wawasan kebangsaan Indonesia yang
dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain menjadi sumber perumusan kebijakan
dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa desentralisasi pemerintahan dan pembangunan
Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi dalam rangka pengembangan otonomi daerah
justru bahasa melayu yang kemudian berkembang harus dapat mencegah disintegrasi / pemecahan
menjadi bahasa Indonesia. negara kesatuan, mencegah merongrong
wibawa pemerintah pusat, mencegah timbulnya
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan
pertentangan antara pemerintah pusat dengan
mustahil akan memporak porandakan adat budaya
pemerintah daerah. Melalui upaya tersebut
yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan
akan melemahkan paham nasionalisme. Paham
diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat
nasionalisme adalah suatu paham yang
yang bersih dan akuntabel dan pemerintah
menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap
daerah yang tumbuh dan berkembang secara
masalah duniawi dari setiap warga bangsa
mandiri dengan daya saing yang sehat antar
ditunjukan kepada negara dan bangsa.
daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi,
kokohnya kesatuan politik, berkembangnya
Meskipun dalam awal pertumbuhan kesatuan budaya yang memerlukan warga
nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri
terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang
kebangsaan, netralitas birokrasi pemerintahan
merupakan pangkal tolak nasionalisme yang
yang berwawasan kebangsaan, sistem
demokratis, namun dalam perkembangannya
572 Wahyuni
pendidikan yang menghasilkan kader kepentingan dan keselamatan bangsa
pembangunan berwawasan kebangsaan. dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan;
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi
Wawasan kebangsaan mengembangkan
peran bagi bangsa Indonesia untuk proaktif
persatuan Indonesia sedemikian rupa
mengantisipasi perkembangan lingkungan sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
stratejik dengan memberi contoh bagi bangsa dipertahankan;
lain dalam membina identitas, kemandirian dan Wawasan kebangsaan tidak memberi
menghadapi tantangan dari luar tanpa tempat pada patriotisme yang licik;
konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain Dengan wawasan kebangsaan yang
bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang dilandasi oleh pandangan hidup
diperlukan dalam mengembangkan nilai Pancasila, bangsa Indonesia telah
kemanusiaan yang beradab (Sumitro dalam berhasil merintis jalan menjalani misinya
Suhady dan Sinaga, 2006). di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat,
Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk
adil dan makmur bertekad untuk
memahami bagaimana wawasan kebangsaan mewujudkan bangsa yang maju dan
perlu memahami secara mendalam falsafah mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar dengan bangsa lain yang sudah maju.
yang akhirnya dijadikan pedoman dalam Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
bersikap dan bertingkah laku yang bermuara
pada terbentuknya karakter bangsa. Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud
dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki
c) Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan enam dimensi yang bersifat mendasar dan fun-
Kebangsaan bagi bangsa Indo- damental, yaitu:
nesia memiliki makna:
Penghargaan terhadap harkat dan martabat
Wawasan kebangsaan mengamanatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
kepada seluruh bangsa agar persatuan, yang Maha Esa;
kesatuan, serta kepentingan dan
Tekad bersama untuk berkehidupan
keselamatan bangsa dan negara di atas
kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
kepentingan pribadi atau golongan.
bersatu;
Wawasan kebangsaan mengembangkan Cinta akan tanah air dan bangsa;
persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
dipertahankan; Kesetiakawanan sosial;
Wawasan kebangsaan tidak memberi Masyarakat adil-makmur.
tempat pada patriotisme yang licik;
Organisasi Siswa Intra Sekolah Sebagai
Dengan wawasan kebangsaan yang wadah pendidikan kebangsaan
dilandasi oleh pandangan hidup
Pancasila, bangsa Indonesia telah Pendidikan mengandung dua pengertian /
berhasil merintis jalan menjalani misinya yang dapat dipisahkan. Pertama adalah pengertian
di tengah Makna Wawasan Kebangsaan pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu. Kedua
adalah pengertian pendidikan sebagai suatu upaya
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indo-
nesia memiliki makna: yang dilakukan negara, masyarakat, keluarga, atau
individu tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu,
Wawasan kebangsaan mengamanatkan
pendidikan mempelajariapa yang
kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta

Wahyuni 573
terjadi dalam upaya manusia melalui pendidikan yang lebih dari ribuan. Akses jalan yang
( Hamid Hasan, 1996) merupakan menuju kesekolah dan merupakan
Pendidikan kebangsaan sudah ada sejak arus lalu lintas dari kota Marabahan dan kota-
berdirinya pergerakan Boedi Oetomo dan kota di Kalimantan Tengah menjadi keunggulan
Perguruan Taman Siswa oleh KI Hajar Dewantoro. sekolah ini.
Keduanya didirikan dengan maksud memberikan Dari segi prestasi tidak kalah mentereng baik
pendidikan kebangsaan kepada rakyat Indonesia dari sisi presetasi bidang akademik maupun non
yang pada waktu itu masih dijajah Belanda. Dari akademik. Baik tingkat kabupaten Barito Kuala
pendidikan kebangsaan inilah, semangat sendiri maupun Provinsi Kalimantan Selatan. Dari
nasionalisme akan lahir. Lalu dengan semangat bidang akademik pernah menyabet Juara 2 dan 3
nasionalisme ini, rakyat Indo-nesia mampu dalam OSN tahun 2015 untuk mata pelajaran IPS
mengusir penjajah Belanda dan memproklamirkan dan IPA. Kemudian di tahun 2015 juga mencapai
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Jadi nilai tertinggi UN tingkat Kabupaten Barito Kuala.
tak bisa dipungkiri, pendidikan kebangsaan adalah Untuk bidang Non Akademik menonjol di bidang
dasar nasionalisme. Tapi masyarakat sekarang pramuka dan seni, dimana pernah menjadi juara
mulai melupakan wid game dan yel-yel dalam lomba tingkat provinsi
pentingnya pendidikan kebangsaan. yang diselenggarakan oleh KODIM 101 Antasari.
Penyebabnya antara lain karena arus globalisasi Kemudian dalam FLS2N 2015 berhasil menyabet
dan paham fanatik keagamaan. Kalau dibiarkan juara umum dengan berhasil meraih juara 1 bidang
saja akan berakibat lunturnya semangat tari tradisional, seni musik, melukis , dan story
nasionalisme, melahirkan nasionalisme sempit telling.
atau chauvinisme. Bahkan bisa menjurus pada Dari berbagai prestasi dan potensi yang
disintegrasi bangsa. Masyarakat pun perlu dimiliki oleh SMPN 4 Alalak perlu adanya wadah
diingatkan kembali pentingnya pendidikan siswa untuk memupuk jiwa wawasan kebangsaan
kebangsaan. bagi siswa SMPN 4 Alalak. OSIS sebagai
SMPN 4 Alalak adalah sekolah menengah organisasi siswa satu-satunya yang di akui
pertama yang berada di daerah kabupaten Barito pemerintah dalam menampung serta
Kuala. Skolah ini beralamat di jalan Semangat menyalurkan kegiatan- kegiatan siswa dimana
Raya komplek /WIrabakti RT. 11, desa Semangat dalam tujuan organisasi serta perangkatnya
Dalam Kecamatan Alalak. Sekolah ini berdiri melatih nilai nilai wawasan kebangsaan bagis
tanggal 20 Juni 2009 atas bantuan hibah dari siswa itu sendiri.
Pemerintah Australia sebagai bentuk kerjasama OSIS mampu menjawab tantangan itu
bilateral antara Indonesia-Australia dalam bidang sebagai wadah organisasi yang bisa membawa
pendidikan. Waktu pertama kali didirikan, sekolah pendidikan kebangsaan di SMPN 4 Alalak.
ini menerima sebanyak 118 siswa (4 rombel) pada Banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh dalam
awal tahun dibuka T.A 2009/2010. Sampai OSIS sebagai wadah pendidikan kebangsaan,
sekarang jumlah siswa mencapai ±700 orang misalnya :
dengan jumlah rombel 20 kelas. Jumlah dewan
b. Latihan Kepemimpinan Dasar Siswa
guru beserta staf tata usaha SMPN 4 Alalak
c. Peraturan Baris – Berbaris
berjumlah 40 orang. Dari segi letakgeografis,
SMPN 4 Alalak sangatlah strategis, karena terletak d. Majalah Dinding dan Koran Sekolah
diperbatasan dengan ibukota propinsi Kalimantan e. Masa Orientasi Sekolah
Selatan yakni Banjarmasin. Selain itu juga Peringatan Hari Besar Nasional
dikelilingi komplek-komplek perumahan Kepramukaan
574 Wahyuni
h. Dokter Remaja dan Palang Merah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Remaja Pendidikan Tenaga Akademik. 1996.

Kegiatan – Kegiatan Sosial sesama http://bahanbelajar-pgsd.blogspot.co.id/2013/06/


pengertian-pendidikan-ips-dan.html
warga SMPN 4 Alalak maupun dengan
warga sekitar lingkungan sekolah. http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/
03/wawasan-kebangsaan-pengertian-makna.html
Pembangunan Nasional dilaksanakan di http://sigitmarhaen.blogspot.co.id/2009/08/pendidikan-
dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia wawasan-kebangsaan.html
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Id.wikepedia.org
Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan Kementerian dan Kebudayaan, Panduan Pelaksanaan
bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di
garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa Sekolah Menengah Pertama, Jakarta,
DirektoratJenderal PendidikanDasar Pembinaan
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, Sekolah Menengah Pertama. 2011.
bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap
Suhady, Idup dan A.M. Sinaga, Wawasan Kebangsaan
Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan dalam kerangka NKRI - Jakarta: Lembaga
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, Administrasi Negara – Republik Indonesia, 2006
memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar
dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Garis-garis Besar Haluan Negara juga
menegaskan bahwa generasi muda yang di
dalamnya termasuk para siswa adalah penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Mengingat tujuan pendidikan dan
pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik
di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan
Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang
merupakan jalur pendidikan formal yang sangat
penting dan strategis bagi upaya mewujudkan
tujuan tersebut, baik melalui proses belajar
mengajar maupun melalui kegiatan
OSIS,kokurikuler dan ekstrakurikuler.

DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Hamid, Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Wahyuni 575
576 Wahyuni
KONTRIBUSI ELITE AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERGERAKAN KEBANGSAAN DI KALIMANTAN
SELATAN
Wajidi
wajidi.amberi@gmail.com

ABSTRAK
Sejarah pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan (Residentie Zuider Afdeling van Borneo) menarik untuk dikaji
karena berkaitan dengan akumulasi proses dari berbagai faktor pendorong dan peran pelopor pergerakan
kebangsaan, salah satunya adalah peran elite agama dan pendidikan Islam. Tulisan ini bertujuan untuk: (1)
Mendeskripsikan kiprah elite agama dalam pergerakan kebangsaan; (2) Mendeskripsikan kiprah sekolah Islam dan
pengajian dalam pendidikan keagamaan; (3) Menganalisis kontribusi elite agama, sekolah Islam dan pengajian dalam
pergerakan kebangsaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa elite agama, sekolah Islam, pengajian dan/atau pesantren
sangat berperan dalam pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Besarnya pengaruh agama Islam pada awal
pergerakan membuktikan bahwa elite agama yang dihasilkan oleh pendidikan Islam merupakan salah satu pelopor
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Dapat dikatakan pada dekade pertama abad ke-20 pergerakan
kebangsaan di Kalimantan Selatan dimulai dengan nasionalisme Islam namun kemudian berkembang menjadi
nasionalisme Indonesia. Para elite agama, yang karena memiliki pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan
hubungan dengan dunia luar, menjadikan mereka mempunyai kemampuan untuk merasakan dan melihat adanya
kebijakan pemerintah kolonial yang diskriminatif terhadap kalangan pribumi dan memformulasikan cara
menghadapinya melalui organisasi pergerakan guna meraih cita-cita kebangsaan.
Kata kunci: elite agama, pendidikan Islam, pengajian, pesantren, sekolah Islam, madrasah, pergerakan kebangsaan.

I. PENDAHULUAN itu terlihat nyata pada masa pergerakan


Dr. Danudirja Setiabudi (Ernest Douwes kebangsaan di Kalimantan Selatan.
Dekker 1879-1950) pejuang, pahlawan nasional, Pergerakan kebangsaan di Kalimantan
dan salah seorang peletak dasar nasionalisme Selatan sangat dipengaruhi oleh kebangkitan
Indonesia dalam ceramahnya di Yogyakarta pernah Islam dalam segala manifestasinya. Dapat
mengatakan: ―Jika tidak karena pengaruh dan dikatakan Islam dan nasionalisme di Kalimantan
didikan agama Islam, maka patriotisme bangsa Selatan merupakan satu kesatuan erat yang
Indonesia tidak akan sehebat seperti yang saling mengisi. Islam sebagai agama yang dianut
diperlihatkan oleh sejarah bangsa Indonesia hingga sebagian besar masyarakat Kalimantan Selatan
mencapai kemerdekaan.‖ Pernyataan Douwes sangat berperan sebagai pendorong tumbuhnya
Dekker tidaklah berlebihan. Gambaran pergerakan nasional di daerah ini, dan oleh

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

Wajidi 577
karena itu berbagai aliran atau organisasi- Menurut Abd. Hamid Wahid (2007:7) faktor
organisasi yang bernafaskan Islam dapat dengan penting yang melatarbelakangi kemunculan
mudah tumbuh dan berkembang karena madrasah adalah karena adanya pandangan
banyaknya pengikut atau anggotanya. yang mengatakan bahwa sistem pendidikan
Besarnya pengaruh agama Islam pada awal Islam tradisional (pengajian dan pesantren)
pergerakan diperlihatkan oleh kontribusi elite dirasakan kurang bisa memenuhi kebutuhan
agama yang berpikiran maju. Elite agama ini lahir pragmatis masyarakat, dan adanya kekuatiran
dari lembaga pendidikan keagamaan yang atas kecepatan perkembangan persekolahan
disebut pengajian, pesantren, dan terutama Belanda yang akan menimbulkan pemikiran
dihasilkan oleh madrasah. Pada masa Hindia sekuler di masyarakat. Para reformis kemudian
Belanda, madrasah lahir sebagai bentuk menyeimbangkan pendidikan Islam dan umum
reformasi yang dilakukan masyarakat muslim. dalam sekolah Islam yang disebut madrasah.
Keberadaannya mengubah pendidikan dari yang Akumulasi peran elite agama, sekolah Islam,
semula bersifat tradisional seperti pengajian atau dan organisasi pergerakan yang bernafaskan Islam
pesantren menjadi lembaga formal berbentuk menjadikan pergerakan kebangsaan di Kalimantan
madrasah. Selatan pada dekade pertama abad ke-20 dimulai
Selain itu, diskriminasi dan pembatasan dengan nasionalisme Islam. Pada mulanya corak
memasuki sekolah pemerintah turut mendorong keislaman terlihat pada kegiatan sinoman-sinoman
perkembangan sekolah partikelir (swasta) termasuk (organisasi kemasyarakatan yang bersifat
sekolah Islam. Meski pemerintah tradisional dan lokal) yang bernafaskan Islam,
menyelenggarakan pendidikan dari sekolah tingkat namun pada perkembangan selanjutnya tercermin
rendah sampai yang tinggi, akan tetapi bagi rakyat pada organisasi yang mengarah kepada
biasa sangat dibatasi untuk memasuki sekolah itu. kebangsaan seperti Sarekat
Hanya anak pegawai negeri, orang kaya, keluarga Islam, Barisan Indonesia (Bindo),
bangsawan, orang asing utamanya Cina yang Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan
diberi kesempatan menuntut pelajaran secara luas Musyawaratutthalibin.
di sekolah-sekolah pemerintah, sedangkan rakyat Pendidikan Islam seperti pengajian,
biasa hanya diizinkan setelah melalui School pesantren, atau madrasah berperan dalam
Commissie yang keanggotaannya terdiri dari pembentukan dan pengembangan nasionalisme.
Kontrolir, Kiai, dan School-Opziener. Memang ada Melalui pengajian, dan proses pendidikan di
di antara orang bumiputera (Indonesia) yang pesantren dan madrasah terdapat ajaran yang
karena status orang tuanya diberi kesempatan menganjurkan mencintai tanah air dan
untuk memasuki sekolah yang khusus mempertahankannya. Pengajian, pesantren, atau
diperuntukkan bagi orang kulit putih seperti ELS madrasah disamping mentransfer dan
(Europese Lagere School), akan tetapi di sana pun menanamkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
mereka masih dibedakan dengan orang-orang agama kepada para santri juga mampu
peranakan (Indo) dan Eropa. Tidak mudah bagi menggugah masyarakat untuk meraih cita-cita
anak bumiputera untuk memasuki sekolah orang kebangsaan. Selain itu pendidikan keagamaan
kulit putih, karena harus dinilai oleh Bestuur juga menghasilkan elite agama yang berpikiran
Commissie yakni sebuah komisi yang bertugas maju yang kemudian menjadi pengurus
menilai seorang anak bumiputera yang akan masuk organisasi keagamaan, pelopor, motor atau
sekolah, apakah diterima atau tidak. Hasil aktivis kebangsaan atau partai politik, atau
penilaiannya sangat ditentukan pada martabat menjadi guru-guru sekolah Islam.
orang tuanya.
578 Wajidi
Paparan di atas hanyalah gambaran selintas yang turut serta dalam pergerakan kebangsaan,
tentang kontribusi elite agama dan pendidikan atau pegawai negeri yang dipecat karena
Islam dalam pergerakan kebangsaan. Untuk melibatkan diri dalam pergerakan kebangsaan.
memperoleh gambaran lebih jauh tentang hal Elite cendekiawan (elite sekuler) dan elite
dimaksud, maka tulisan ini disusun dengan agama (elite religius) yang berpikiran maju
tujuan: (1) Mendeskripsikan kiprah elite agama merupakan elite baru (elite modern) yang sering
dalam pergerakan kebangsaan; (2) berseberangan dengan elite tradisional yakni
Mendeskripsikan kiprah pengajian dan sekolah para elite yang berasal dari keturunan pegawai
Islam dalam pendidikan keagamaan; (3) Pemerintah Hindia Belanda (ambtenaar) seperti
Menganalisis kontribusi elite agama, pengajian para kiai dan para elite yang berasal dari
dan sekolah Islam dalam pergerakan keturunan bangsawan Banjar (feodal) sehingga
kebangsaan. menempati kedudukan dalam pemerintahan
Hindia Belanda. Di Kalimantan Selatan, elite
II. PEMBAHASAN cendekiawan (elite sekuler) dan elite agama (elite
religius) memegang peranan penting dalam
2.1. Elite Agama Sebagai Pelopor
Kebangsaan pergerakan kebangsaan dalam menghadapi
Pemerintah Hindia Belanda sehingga kedua elite
Robert Van Niel dalam bukunya Munculnya ini dapat dikatakan sebagai ―elite nasional‖
Elite Modern Indonesia (1994) menyatakan (Wajidi, 2007: 94).
bahwa bangkitnya kesadaran kebangsaan itu
dipelopori para elite atau cendekiawan. Mereka Perjuangan kedua elite itu disokong oleh
itu dapat dikatakan sebagai elite baru atau elite pedagang (pedagang ekspor impor, antar pulau
modern yang lahir melalui jalur pendidikan formal dan antar kota di Kalimantan Selatan) sebagai
maupun non formal yang diselenggarakan oleh sebagai pelopor pergerakan. Merekalah yang
pemerintah maupun swasta (partikelir). Sejalan karena pekerjaannya memperoleh banyak
dengan Van Niel, Sjarifuddin (1974: 33) pengalaman, pengetahuan dan hubungan
dengan dunia luar dan melihat kemajuan
berpendapat bahwa pelopor pergerakan
pergerakan di daerah lain, sehingga ketika
kebangsaan di Kalimantan Selatan umumnya
kembali ke kampung halaman turut menjadi
berasal dari golongan menengah masyarakat
pelopor atau penggerak organisasi pergerakan di
bumiputera, seperti elite agama, cendekiawan,
daerah ini. Peran ketiga pelopor ini diperkuat pula
dan pedagang. Elite agama (elite religius) adalah
dengan kedatangan kaum terpelajar dari luar
elite yang dihasilkan oleh pendidikan yang
daerah, utamanya Jawa dan Sumatera yang
berbasis keagamaan seperti pengajian,
membawa unsur pergerakan kebangsaan ke
pesantren, madrasah atau sekolah Islam seperti
daerah ini, seperti: Maraja Sayuthi Lubis, Maisyir
Madrasah Persatuan Perguruan Islam, Madrasah
Thaib, Bey Arifin, dr. Sumarno, dr. Susilo (adik dr.
Sarekat Islam, Sekolah Muhammadiyah, dan
Sutomo), dr. Suranto, dr. Sosodoro Jatikusomo,
Madrasah Musyawaratutthalibin (Syarifuddin,
Mr. Rusbandi, Johanes Baker, Aidan Sinaga, dr.
1974: 293-296). Sedangkan elite cendekiawan
D.S. Diapari, Marjono, Sunaryo, dan sebagainya.
(elite sekuler) merupakan hasil pendidikan
sekolah partikelir yang diasuh kaum pergerakan Kembali Sjarifuddin menyatakan bahwa para
rakyat seperti Parindra (Perguruan Rakyat pelopor pergerakan kebangsaan itu lahir dari tiga
Parindra/Sekolah Medan Antara Parindra) dan bentuk pendidikan yakni: (1) Pendidikan
Taman Siswa (Perguruan Taman Siswa), Pemerintah Hindia Belanda; (2) Sekolah-sekolah
ditambah hasil pendidikan di sekolah pemerintah Partikelir; (3) Sekolah-sekolah Agama (Sjarifuddin,

Wajidi 579
1974: 280-285). Jika diperinci, Sekolah Partikelir dengan Islam. Meski pada kenyataannya kata
maupun Sekolah Agama yang alumninya menjadi ulama juga dipakai untuk menyebut para elite
pelopor kebangsaan dapat digolongkan sebagai agama non Islam, namun seringkali istilah untuk
Sekolah Kaum Pergerakan (Wajidi, 2007: 35). menyebut elite agama non Islam adalah tokoh
Terhadap sekolah Islam, Belanda sangat agama bukan ulama. Ulama dalam komunitas
mengkuatirkan perkembangannya yang cepat. Islam merupakan sebutan kepada seseorang
Sekolah pemerintah dimunculkan selain untuk atau kelompok yang dianggap mempunyai ilmu
kepentingan mencetak pegawai-pegawai pengetahuan agama yang mumpuni yang
rendahan yang berpendidikan Barat dalam melebihi guru-guru agama Islam lainnya. Pada
konteks politik etis (politik balas budi) dengan masa pemerintahan Hindia Belanda di
slogan ―irigasi, edukasi dan emigrasi‖, juga Kalimantan Selatan seorang ulama disebut
merupakan strategi untuk menghadapi ancaman sebagai tuan guru atau guru agama, sedangkan
yang mereka sebut ―volkano Islam‖. Dengan yang dimaksud dengan ―kiai‖ di daerah ini
demikian, dapat dikatakan bahwa yang bukanlah ulama agama Islam, melainkan gelar
dikategorikan elite baru di Kalimantan Selatan pangkat di masa Kerajaan Banjar yang dipakai
bukan hanya cendekiawan melainkan juga elite Belanda sebagai gelar jabatan dalam struktur
agama yang berpikiran maju, hal ini sesuai pemerintahannya.
karakteristik Islam sebagai agama mayoritas dan Pada umumnya elite agama dari kalangan
besarnya peran elite agama di awal pergerakan para tuan guru di Kalimantan Selatan
kebangsaan. mempunyai lembaga pendidikan tradisional yang
Sebagaimana dikatakan Syaharuddin (2009: dikenal sebagai ―pengajian‖ yakni sistem
dukungan masyarakat Banjar terhadap pengajaran untuk menyebarkan ajaran-ajaran
kehadiran organisasi Islam sangat berkaitan Islam, pada mulanya dilangsungkan di tempat
dengan kondisi sosiokultural masyarakat Banjar tinggal tuan guru, tetapi kemudian banyak yang
yang sangat kental dengan tradisi Islam. Islam berlangsung di langgar-langgar atau masjid.
telah menjadi bagian dalam kehidupan Lembaga pengajian dan pesantren, banyak
bermasyarakat dan bernegara sejak Islam menghasilkan elite agama berjiwa santri yang di
menjadi agama resmi kesultanan Banjar, dan kemudian hari banyak berkecimpung dalam
kemudian dikodifikasi dalam Undang-Undang organisasi pergerakan.
Sultan Adam (1835). Atau menurut Ahmad Barjie Masuknya pemerintahan Hindia Belanda di
(2016) umat Islam telah menerima dan Kalimantan Selatan dengan kebijakan di bidang
menerapkan hukum Islam secara menyeluruh pendidikan, telah melahirkan elite baru yang
(Receptio in Complexu). Dengan demikian, misi- semakin memudarkan peranan elite tradisional.
misi keislaman melalui pendidikan, aktivitas elite Tetapi elite baru yang sekuler ini tidak semuanya
agama, dan organisasi pergerakan Islam diterima oleh masyarakat. Demikian pula dengan
direspon positif oleh masyarakat Banjar di masuknya agama Kristen yang penyebarannya
Kalimantan Selatan. mendapat dukungan dari Pemerintah Hindia
Dalam pengertian umum, kata elite Belanda, telah menimbulkan reaksi para ulama
agama yang sering diterjemahkan ke dalam kata tentang adanya bahaya kristenisasi sehingga
―ulama‖, mempunyai arti sebagai orang-orang mereka berupaya menyempurnakan metode
pintar, terkemuka, atau orang-orang terpandang syiar agama dan pendidikan Islam di masyarakat
dari kalangan agama khususnya dikaitkan melalui resistensi, adaptasi, dan identifikasi
dengan agama Islam. Kata ulama berasal dari terhadap sekolah pemerintah dan missi-zending.
bahasa Arab yang sering diidentikkan sebagai
580 Wajidi
Kristenisasi dianggap sebagai cara yang Dilihat dari jiwa perjuangannya, para
efektif untuk melawan gerakan-gerakan Islam, pemimpin muda Islam yang dihasilkan oleh
dan gerakan Islam sendiri sangat mudah memicu lembaga pendidikan Islam dapat dikategorikan
perasaan anti Belanda (Linblad, 1998: 133). menjadi dua kategori yaitu: (1) Elite agama
Ketika Pemerintah Hindia Belanda mendirikan berjiwa santri yang dihasilkan pendidikan klasik
sekolah-sekolah umum, para ulama menilainya Islam yang kemudian banyak menjadi pelopor
sebagai suatu usaha untuk mengasingkan anak- dan penggerak organisasi pergerakan rakyat
anak mereka dari agama Islam dan kemudian seperti Sarekat Islam, Nahdlatul Ulama, dan
menasranikannya. Akibat dari itu, di beberapa Musyawaratutthalibin. Kelompok inilah yang
daerah timbul gagasan mendirikan sekolah dahulu disebut sebagai kaum tua (kaum tuha)
agama bukan sekadar untuk menyaingi sekolah- dan umumnya berhimpun dalam wadah
sekolah umum yang didirikan oleh Pemerintah organisasi Nahdlatul Ulama; (2) Elite agama yang
Hindia Belanda, tetapi juga untuk melawan berjiwa agresif dan dinamis yang kemudian
Belanda melalui jalur pendidikan. berjuang dalam wadah organisasi
Para elite agama mulai mendirikan sekolah- Muhammadiyah. Kelompok ini yang menurut
sekolah Islam, antara lain Sekolah Islam istilah di daerah ini pada saat itu disebut sebagai
Darussalam Martapura tahun 1914, Arabische kaum muda. Istilah ―kaum muda‖ dan ―kaum tua‖
School yang kemudian menjadi Ma‘ahad di Kalimantan Selatan, pertamakali muncul di
Rasyidiyah Amuntai tahun 1930, dan Diniyah Alabio pada saat terjadi perdebatan antara ulama
Islamiyah di Barabai tahun 1932 (Nawawi, 1992: pembaharu dengan ulama berpaham lama di
25). Begitupula dengan sekolah-sekolah kaum Hoofd van Plaatselijk Bestuur Amuntai tahun
pergerakan seperti Madrasah Persatuan 1926 (Saifuddin, 1986: 51).
Perguruan Islam, Madrasah Sarekat Islam, Baik elite agama berjiwa santri maupun
Madrasah Musyawatutthalibin, dan Sekolah yang berjiwa agresif dan dinamis, sama-sama
Muhammadiyah, umumnya disokong oleh para berperan sebagai aktor dalam pertumbuhan
tuan guru, minimal oleh para guru agama Islam. kesadaran kebangsaan. Syaharuddin (2009: 182)
Sekolah-sekolah itu telah diatur sesuai metode menyatakan bahwa kesadaran orang Banjar
pengajaran modern dengan menggunakan akan semangat kebangsaan dibangun oleh tiga
sistem klassikal. Pada mulanya sekolah yang kelompok pembaharu, yakni: (1) elite Islam dari
diselenggarakan dengan sistem klasikal Timur Tengah yang datang langsung dari Timur
merupakan peningkatan dari sistem pengajian Tengah khususnya Mesir dan dan Mekkah; (2)
yang telah berkembang sebelumnya. Sekolah- elite Islam lokal hasil pendidikan modern pada
sekolah yang berkembang tersebut tidak memiliki periode awal seperti Saleh Bal‘ala (alumni
hubungan antar yang satu dengan lainnya, baik Islamsche School) dan Abdurrahman Siddik
dari seri administratif maupun pengelolaannya. (Musyawaratutthalibin); (3) elite Islam Banjar
Tidak hanya itu, meski sama-sama sekolah pada periode akhir (1940-an) yang menempuh
agama, sekolah tersebut tidak memiliki pendidikan Islam di Jawa. Diantara ketiga
keseragaman bentuk dan isi kurikulum. Alumni kelompok di atas, elite Islam lokal lahir dari
sekolah-sekolah dengan sistem klassikal inilah berbagai sekolah seperti Sekolah Islam
yang paling banyak menghasilkan pemimpin- Darussalam Martapura, Ma‘ahad Rasyidiyah
pemimpin muda Islam, baik yang bergiat dalam Amuntai, Madrasah Persatuan Perguruan Islam,
pergerakan di bidang politik, sosial maupun Madrasah Sarekat Islam, Madrasah
keagamaan. Musyawatutthalibin, Sekolah Muhammadiyah,
Sekolah Nahdlatul Ulama, Sekolah

Wajidi 581
Musyawaratutthalibin, dan sejenisnya. Hasil didikan selain mengajarkan mata pelajaran agama Islam
menjadikan mereka cerdas dan rasional. Melalui untuk anak didik juga memberikan pelajaran
pengalaman, pengetahuan, dan hubungan dengan umum dan mengajarkan konsepsi dan doktrin
dunia luar, menjadikan mereka mempunyai nasionalisme (agama) dan pembaharuan untuk
kemampuan untuk ―menangkap‖ adanya kebijakan kemajuan umat Islam terbebas dari penjajahan,
pemerintah kolonial yang diskriminatif terhadap kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan,
kalangan pribumi dan memformulasikan cara seperti yang dilaksanakan oleh Sekolah
menghadapinya melalui organisasi pergerakan, Persatuan Perguruan Islam, Sekolah Sarekat
atau melalui berbagai mosi, maklumat, tulisan dan Islam, Sekolah Muhammadiyah, dan Sekolah
menyampaikan segala keberatan-keberatan dan Musyawaratutthalibin.
permohonan rakyat kepada pemerintah Hindia Terhadap sekolah sekolah partikelir atau
Belanda. swasta, Pemerintah Hindia Belanda seringkali
2.2. Sekolah Agama dan Pengajian menekan, mengawasi sekolah-sekolah partikelir
Pada tahun-tahun pertama abad ke-20, di dengan ―Wilde Schoolen Ordonnantie 1932‖ yang
Kalimantan Selatan berdiri berbagai usaha bertujuan untuk mengendalikan perasaan
pendidikan. Ada yang didirikan oleh partai politik, kebangsaan di kalangan pelajar. Berdasarkan
organisasi masyarakat, dan juga oleh persatuan ordonansi itu, sekolah partikelir dan guru-gurunya
umat Islam. Usaha pendidikan ini lahir karena harus minta izin dahulu kepada pemerintah, dan isi
sekolah pemerintah tidak dapat menampung pelajarannya tidak boleh melanggar peraturan
hasrat kebangsaan (nasional) dan keagamaan pemerintah (Sjarifuddin, 284-285). Jika sekolah
(Islam) dan agama lainnya. Sekolah Islam dapat partikelir tidak memenuhi syarat sebagaimana
dikatakan sebagai bagian sekolah kaum diatur dalam ―Wilde Schoolen Ordonnantie 1932‖
pergerakan, karena selain mengajarkan agama maka sekolah itu dianggap sekolah liar.
Islam, juga menanamkan kesadaran berbangsa Sekolah partikelir yang nasionalistis dan anti
kepada anak didiknya kolonial, didirikan oleh perkumpulan dan/atau
Sekolah kaum pergerakan adalah sekolah yang tokoh pergerakan yang menyelenggarakan
dilihat dari segi motivasinya didirikan dengan pendidikan dalam bentuk sekolah atau kursus
motivasi nasionalisme yakni selain bertujuan bebas seperti kursus memberantas buta huruf,
agar anak didik memiliki rasa kebebasan dan kursus mengetik sampai dengan kursus politik.
tanggung jawab juga agar menjadi putera tanah Sekolah dimaksud di Kalimantan Selatan antara
air yang setia dan bersemangat, dan dengan lain sekolah Perguruan Taman Siswa dan
patriotisme memiliki rasa pengabdian tinggi bagi sekolah Perguruan Rakyat Parindra. Mereka juga
nusa dan bangsa (Poesponegoro dan Nugroho menyelenggarakan semacam kursus
Notosusanto, 1975: 251). keterampilan yang bertujuan mendidik
Pada umumnya sekolah kaum pergerakan
masyarakat agar mempunyai keterampilan
sebagai usaha penopang ekonomi keluarganya
dimiliki oleh swasta (partikelir) dan didirikan oleh
kelak. Kursus keterampilan itu umumnya bersifat
perkumpulan dan/atau tokoh pergerakan, sebagian
kerajinan tangan seperti kursus pertanian,
tidak bersubsidi, bergerak dalam bentuk sekolah
maupun kursus seperti yang diselenggarakan oleh
menyulam, pertukangan, dan anyaman rotan.
Kursus seperti itu merupakan bagian dari
Perguruan Taman Siswa dan sekolah Perguruan
perjuangan untuk meningkatkan keterampilan
Rakyat Parindra. Di samping itu ada pula sekolah
dan mengangkat ekonomi rakyat.
kaum pergerakan yang bercorak Islam yang
sebenarnya swasta juga
582 Wajidi
Sedangkan sekolah Islam seperti yang orang tua mereka pada masa Kerajaan Banjar
diselenggarakan oleh Sekolah Persatuan (Saleh, 1978/1979, 48-49).
Perguruan Islam, Sekolah Sarekat Islam, Sekolah 1. Sekolah Sarekat Islam
Muhammadiyah, dan Sekolah
Pada tahun 1914 cabang organisasi Sarekat
Musyawaratutthalibin dapat dikatakan sebagai Islam disingkat SI berdiri di Banjarmasin dan
bagian sekolah kaum pergerakan, karena selain mendapat pengakuan badan hukum
mengajarkan agama Islam, juga menanamkan
(rechtspersoon ) dengan besluit Gubernur Jenderal
kesadaran berbangsa kepada anak didiknya, dan
Nomor 33 tanggal 30 September 1914. Organisasi
terbukti penyelenggara pendidikan ini yakni tuan
ini dibawa oleh H.M. Arip (H. Matarip atau H.
guru maupun alumninya banyak menjadi pelopor
Muhammad Arip Bakumpai) seorang pedagang
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan
asal Marabahan yang berdagang pulang pergi
(Wajidi, 2007: 36).
antara Jawa dengan Kalimantan. Dari Banjarmasin,
Terhadap guru-guru sekolah Islam, SI berkembang di beberapa kota di Kalimantan
pemerintah beranggapan bahwa pengaruhnya Selatan. Di kota-kota yang ada cabang SI terdapat
sangat signifikan terhadap siswa-siswanya, gedung kegiatannya yang dikenal dengan sebutan
karena selain mengajarkan ilmu agama juga gedung kalap (club). Biasanya gedung ini
menanamkan faham kebangsaan. Oleh karena dimanfaatkan pula sebagai tempat kegiatan
itu, pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925 madrasah yang dikelola oleh SI.
mengeluarkan sebuah peraturan sebagai bentuk
Di Banjarmasin terdapat Gedung Club yakni
pengawasan terhadap para guru yang
di Seberang Masjid, dan di gedung inilah SI
mengajarkan agama Islam. Peraturan tersebut
mendirikan sekolah Islam lima tahun yang diberi
dikenal dengan nama Goeroe Ordonnantie 1925
nama ―Hadhihil Al-Madrastul Wathoniah‖. Mata
(Ordonansi Guru 1925) yang merupakan
pelajaran yang diberikan meliputi pengetahuan
penyempurnaan dari Goeroe Ordonnantie 1905
agama dan sedikit pengetahuan umum. Guru-
(Wahyono, 2013: 174-175). Melalui ordonansi
guru yang mengajar di sini adalah H. Mohammad
tersebut guru agama Islam yang hendak
Said (Kepala Sekolah), Said Idrus (Wakil Kepala
melaksanakan pengajaran diwajibkan melapor
Sekolah), dengan guru-guru pembantu Syekh
kepada pemerintah.
Mohammad bin Amir, H. Makhmud, M. Ideham,
Ordonansi Guru 1905 dan Ordonansi Guru M. Pasi, H. Anang Akhmad, H. Abdul Syukur dan
1925 itu lahir dari adanya kekuatiran pemerintah H. Hamsyah.
terhadap aktivitas guru agama yang sering
Sekolah Islam yang sama tuanya dengan
bertindak sebagai pelopor munculnya gerakan-
Sekolah Islam SI adalah Arabische School yang
gerakan sosial melawan pemerintah kolonial.
kemudian menjadi Islamsche School yang
Dalam menghadapi guru agama, pemerintah
didirikan oleh orang-orang Arab, khususnya
sampai-sampai merasa trauma sehingga muncul
untuk anak-anak mereka. Salah seorang
istilah Islam phobia atau haji phobia (Kartodirdjo,
pemimpin sekolah ini adalah Saleh Bal‘ala. Ia
1982: 31-32; Wahyono, 2013: 175). Seperti
sangat dikenal waktu itu, karena selain suka
terjadi di Kalimantan Selatan, gerakan sosial
bergaul dengan pemuka masyarakat bumiputera,
pernah dilakukan oleh Guru Nanang Sanusi
ia juga anggota SI yang kemudian menjabat
1914-1918 seorang guru tasawuf yang juga
ketua Fathal Islam yakni suatu organisasi
merupakan keturunan ―Anak Cucu Urang
dakwah Islamiyah, dan juga ketua PKU yakni
Sepuluh‖. Ia memberontak menuntut organisasi filial dari Muhammadiyah.
pembebasan dari erakan dan pajak,
sebagaimana hak istimewa yang telah diterima

Wajidi 583
Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Dari Barabai sekolah PPI berkembang di Pantai
rakyat, pada tahun 1922 di saat SI dipimpin oleh Hambawang, Haruyan, Jatuh, Birayang,
Mohammad Horman, didirikanlah Particuliere Kandangan, Amuntai, Banjarmasin dan lain-lain.
Hollands Inlandse School atau HIS Swasta Semuanya berjumlah 36 cabang se Kalimantan
bertempat di Pasar Lama Banjarmasin dipimpin Selatan, namun yang terbanyak berlokasi di
oleh Abdul Gais, dibantu oleh Mansyur Ali Hasan daerah Barabai (Basuni, 1950: 212).
(Sjamsuddin, 1970: 31-33). Sekolah PPI mempunyai tingkatan
Di Marabahan, atas dorongan H.M. Arip pendidikan, yaitu tingkat Madrasah Awaliyah,
telah berdiri pula HIS Swasta yang dikelola oleh Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan tingkat Aliyah. Mata
Sarekat Islam dan di kemudian hari nantinya pelajaran yang diajarkan selain pengetahuan
menjadi Perguruan Taman Siswa. Sedangkan di agama juga ilmu pengetahuan umum. Cara
Kandangan, madrasah Sarekat Islam didirikan di mengajar yang dipergunakan adalah sistem guru
Luklua yang kemudian menjadi Madrasah Islam vak (guru pemegang pelajaran). Untuk itu, PPI
Pandai (Nawawi, 1992: 54). Sedangkan di banyak melibatkan tokoh agama untuk bersama-
Barabai, SI berdiri pada tahun 1921 dengan sama membina madrasah PPI, dan setiap guru
ketuanya yang pertama dipegang oleh Gusti diberi wewenang untuk memegang mata
Muhammad Arif dan Sekretarisnya Habib Alwy. pelajaran yang disenangi (Nawawi, 1992: 50-52).
Pada waktu peresmiannya di Barabai langsung PPI sangat berperanan penting dalam
dihadiri oleh pendiri Centraal Sarekat Islam (CSI) menanamkan semangat persatuan, karena
OS Cokroaminoto dan Abi Kusno Cokrosoyoso, dalam proses belajar dan mengajar ditanamkan
bertempat di gedung SI di jalan H. Hassan Basry semangat kesadaran berbangsa dan usaha
sekarang (Zaini, 1998: 38). menghapus penjajahan. Oleh karena itu, tidaklah
2. Sekolah Persatuan Perguruan Islam mengherankan jika guru-guru PPI banyak yang
Perjuangan melalui lembaga pendidikan ditangkap seperti yang terjadi pada sekolah
merupakan sarana yang ampuh untuk mencetak Islam yang diselenggarakan oleh PPI di Birayang
dan menumbuhkan kader-kader bangsa. Hal itulah (Zaini, 1998: 17).
yang dimanfaatkan guru-guru yang ada di Barabai 3. Sekolah Muhammadiyah
dengan mendirikan Sekolah Persatuan Perguruan Perkembangan sekolah Muhammadiyah
Islam (PPI) yang berpusat di Pantai Hambawang. sejalan dengan perkembangan organisasi
Pendirinya adalah alumni Universitas Al Azhar Muhammadiyah di Kalimantan Selatan. Paham
Kairo, diantaranya H. Mansur Ismail, H.M. As‘ad, Muhammadiyah sudah masuk ke Kalimantan
H.A. Hamid Abdulkarim, H. Muhammad Rafi‘i, H. Selatan pada tahun 1920-an. Namun organisasi
Mugeni Marwan, serta alumnus Madrasah Ash- Muhammadiyah baru pertama kali berdiri di Alabio
Sholatiyah Makkah H.M. Mukri (Zaini, 1998: 17). pada tahun 1925 (Syahran, 1972: 17). Bila bertolak
Menurut Sjarifuddin (1974: dari masuknya paham pembaharuan, maka proses
di antara alumni PPI itu antara lain H. Abdul kedatangan Muhammadiyah bermula sejak 1914
Gani (Pensiunan ABRI, mantan Bupati Hulu dengan didirikannya sekolah bernama Arabische
Sungai Tengah) dan Idjus Saidi (Komisaris pada School di Kampung Bugis Banjarmasin yang di
staf Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan kemudian hari menjadi Islamsche School sebagai
Kalimantan). tempat penanaman paham pembaharuan oleh
PPI dibentuk dengan tujuan untuk perkumpulan orang-orang Arab (Ruslan, 1975: 65;
mengkoordinasikan sekolah-sekolah Islam dan Syahran,1972: 11).
menyeragamkan bentuk serta isi kurikulumnya.
584 Wajidi
Usaha pertama dari Muhammadiyah cabang pengetahuan umum. Karena sekolah
Alabio di bidang pendidikan adalah mendirikan Muhammadiyah tidak meninggalkan
sekolah Islam dengan nama Standaard School pengetahuan umum, maka sekolah ini mendapat
dengan mata pelajaran agama sebagai dasar subsidi dari Pemerintah Hindia Belanda, berupa
dan ditambah dengan ilmu pengetahuan umum. bantuan tenaga guru yang dibesluitkan oleh
Dalam perkembangannya, sekolah ini menjadi Muhammadiyah namun gajinya dibayar melalui
Vervolgschool met den Qor‘an, dimana pelajaran dana subsidi pemerintah (Nawawi, 1992: 58-59).
agama menjadi dasar pendidikan. Pada tahun Selain sekolah-sekolah tersebut terdapat
1928 di Alabio berdiri sekolah lanjutan yaitu pula sekolah lainnya yang didirikan
Wostha School dengan lama pendidikan tiga Muhammadiyah, seperti SD Muhammadiyah
tahun dan merupakan sekolah guru dari Teluk Tiram (didirikan tahun 1929), SD
perguruan Muhammadiyah. Mereka yang lulus Muhammadiyah Kelayan (1932), HIS
ditetapkan menjadi guru-guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1935
cabang atau ranting Muhammadiyah lainnya. di jalan Kalimantan (Syahran, 1972: 48) dan HIS
Muhammadiyah di jalan Pasar Lama.
Muhammadiyah menekankan kepada HIS Muhammadiyah di jalan Militaire Weg (Jalan
pembaharuan pendidikan. Sistem pendidikan Kalimantan atau Jalan S. Parman sekarang)
tradisional seperti pengajian dan pesantren didirikan atas inisiatif H. Masykur dan kawan-
sangat ketinggalan zaman, sementara sekolah kawan di atas tanah wakaf Abdul Galib seorang
pemerintah yang bersifat sekuler semakin maju pedagang besar di Pasar Baru. Pada mulanya
dan berkembang dan alumninya mempunyai Abdul Galib ingin memasukkan anaknya
prospek untuk bekerja di birokrasi pemerintahan. bernama Saleh ke sekolah HIS yang dikelola
Pesantren menghasilkan ulama, sekolah Pemerintah Hindia Belanda, namun keinginan itu
pemerintah menghasilkan intelektual sekuler tidak terwujud, karena —konon kabarnya—
(Wahyono, 2013: 177). Perbedaan ini ditolak oleh pihak sekolah dengan alasan Saleh
mengkuatirkan terutama cara berfikir alumninya, bukan anak pegawai negeri (Wajidi, 2007: 59).
karena para murid yag dididik di sekolah
HIS Pemerintah itu memang diperuntukkan
pemerintah tanpa pendidikan agama Islam
untuk siswa bumiputera, akan tetapi tidak semua
alumni sekolah pemerintah memandang agama
anak bumiputera dapat mengecap pendidikan di
Islam sebagai merintangi kemajuan zaman.
sekolah itu. Yang dapat diterima adalah para siswa
Sebaliknya, pihak pengajian dan pesantren
yang orang tuanya berkategori A yakni kaum
memandang belajar di sekolah pemerintah
bangsawan, pegawai pemerintah berpangkat
sekolah akan menjadikan muridnya sekuler atau
minimal Asisten Kiai, dan pengusaha kaya yang
bahkan kafir.
berpenghasilan bersih di atas 75 gulden sebulan,
Mengatasi persoalan tersebut, dan yang berkategori B yakni yang orang tuanya
Muhammadiyah membutuhkan guru-guru yang memperoleh pendidikan MULO (Meer Uitgebreid
berpengetahuan ganda, tidak hanya mumpuni di Lager Onderwijs) dan Kweekschool ke atas.
pengetahuan agama namun juga mempunyai
Boleh jadi Abdul Galib mampu
wawasan pengetahuan ilmiah. Muhammadiyah
menyekolahkan anaknya ke HIS Pemerintah,
mengirim guru agama Islam di Sekolah Guru
karena ia seorang pedagang besar dengan
Negeri (Kweekschool) dan juga mendirikan
penghasilan per bulan mungkin lebih dari 75
Madrasah Mualimat dan Mualimin (Wahyono,
gulden. Akan tetapi perlakuan diskriminatif di
2013: 177). Di sekolah ini tidak hanya
bidang pendidikan terhadap bumiputera telah
mengajarkan agama Islam melainkan juga

Wajidi 585
mendorongnya untuk mendirikan sekolah sendiri yang merintangi kemajuan zaman. Oleh karena
yang dapat dimasuki oleh segala lapisan itu, sumbangan Muhammadiyah dalam bidang
masyarakat. pendidikan cukup besar, khususnya dalam
Akhirnya dengan dukungan tokoh pendidikan Islam di Kalimantan Selatan.
Muhammadiyah di Banjarmasin seperti H. 4. Sekolah Musyawatutthalibin
Masykur, H. Muhammad Yasin Amin, H. Ahmad Organisasi Musyawaratutthalibin berdiri
Amin, H. Zamzam Jakfar, dan H. Husnan, tanggal 12 Sya‘ban 1349 H/2 Januari 1931 M di
didirikanlah HIS Muhammadiyah di atas tanah Banjarmasin (Maksum dkk., 1991: 4). Untuk
yang Abdul Galib wakafkan di jalan Kalimantan. melaksanakan ayat 4 pasal 3 Statuten
Sesudah selesai Perang Kemerdekaan, HIS Musyawaratutthalibin yang berbunyi: ―Mendirikan
Muhammadiyah yang kemudian menjadi sekolah2 jang diberi pengadjaran Agama Islam
Komplek Perguruan Muhammadiyah di jalan S. dan ilmoe pengetahoean oemoem ‘, maka
Parman direnovasi. Yang memelopori renovasi organisasi Musyawaratutthalibin mendirikan
itu adalah H. Muhammad Ghani seorang Madrasah Syafi‘iyah di hampir semua cabang
pedagang mas dengan tokonya bernama ―Toko yang dikenal dengan sebutan Sekolah
Banjar‖. Ia dikenal sebagai seorang yang Musyawarah (Yusran, 1972: 48).
amanah sehingga dipercaya untuk menjalankan
Bahkan di beberapa cabang,
pengumpulan dana dan penyimpanannya untuk
Musyawaratutthalibin memiliki gedung sekolah
keperluan renovasi (Wajidi, 2007: 60).
sendiri, antara lain: Normal Islam di Rantau,
Pada mulanya Pemerintah Hindia Belanda Sekolah Puteri di Kelua, Qismul Mudarrisin di
menganggap HIS Muhammadiyah di jalan Kandangan, Madrasah Diniyah di Sungai Tabukan
Kalimantan sebagai sekolah liar. Pemerintah dan Hambuku Hulu, Madrasah Syafi‘iyah dan
mengatakan sekolah itu tidak memenuhi syarat Sekolah Kulliyatul Mu‘allimin di Samarinda,
sebagaimana diatur dalam ―Wilde Schoolen Hollands Indonesische Arabische School di
Ordonnantie 1932‖. Tetapi nyatanya, meski Tembilahan, Sekolah Awaliyah dan Ibtidaiyah di
dianggap sekolah liar, HIS Muhammadiyah di Sapat, Madrasah Asy-Syafi‘iyah
jalan Kalimantan dapat berkembang pesat Musyawarutthalibin di Sungai Pandan Alabio
seperti halnya sekolah Muhammadiyah lainnya. (Maksum dkk., 1991: 27-28).
Sesuai dengan cita-cita pembaharuan Setelah kongresnya yang pertama tahun 1934 di
pemikiran, Muhammadiyah memelopori Banjarmasin yang memutuskan mendirikan
organisasi pendidikan dan kurikulum yang cabang dan sekolah di berbagai tempat, maka
teratur. Sistem pendidikan menanamkan kepada didirikanlah sekolah-sekolah Islam di cabang-
pengertian, bukan semata hapalan. Tidak hanya cabang Musyawaratutthalibin di Kalimantan
mengajarkan agama Islam namun juga Selatan dan Timur seperti Banjarmasin, Hulu
pengetahuan umum. Dengan cara ini, Sungai, Berau, Bulungan, Tarakan hingga ke
Muhammadiyah dapat menelorkan lulusan yang wilayah pesisir Timur Sumatera, terutama di
memiliki pengetahuan ilmiah dengan daerah komunitas perantauan Banjar berada
penguasaan agama Islam. Lulusannya yang seperti Sapat, Kuala Tungkal, Enok, Tembilahan,
menjadi elite agama tidak hanya mampu Rengat, Parigiraya, Pulau Palas, dan bahkan
membela Islam di hadapan elite sekuler sampai ke Pulau Bangka dan Belitung (Maksum
berpendidikan Barat, namun setidaknya elite dkk., 1991: 27-28).
sekuler lulusan pendidikan Barat dan pro-
Sekolah yang terkenal adalah Normal Islam di
Belanda tidak memandang Islam sebagai agama jalan Keraton Rantau didirikan oleh tokoh-tokoh
586 Wajidi
organisasi Musyawaratutthalibin pada tahun muridnya waktu itu: Kalau kamu ingin menjadi
1931. Sekolah yang tertua setingkat ibtidaiyah ulama, kamu tidak usah sekolah terlalu tinggi;
terdapat di Lumbu yang disebut Sekolah Arab tetapi kalau kamu ingin menguasai dunia, maka
tahun 1930, dan kemudian diambil alih kamu perlu menguasai bahasa Belanda dan
pengelolaannya oleh Musyawaratutthalibin Inggeris (Maksum dkk., 1991: 49).
menjadi Madrasah Hidayah Islamiyah. Pada 5. Pengajian
tanggal 25 Januari 1940 kedua sekolah itu
Selain sekolah-sekolah tersebut di atas,
diresmikan menjadi Sekolah Normal Islam
tidak dapat dilupakan pengajian dan pesantren.
Musyawaratutthalibin Rantau. Sekolah itu
Pengajian dan pesantren merupakan lembaga
memiliki dua jenjang pendidikan, yakni Madrasah
pendidikan tradisional Islam yang dinilai
Ibtidaiyah lama pendidikan 4 tahun, dan
indigenous, asli dan berakar kuat dalam
Madrasah Tsanawiyah lama pendidikan 3 tahun.
masyarakat (Alfisyah, 2015: 120). Pada
Madrasah Normal Islam setingkat umumnya para tuan guru di Kalimantan Selatan
Tsanawiyah merupakan madrasah yang tertinggi mempunyai lembaga pendidikan tradisional yang
di seluruh Kalimantan Selatan, diasuh oleh H. dikenal sebagai ―pengajian‖ yakni sistem
Mahyudin dan tokoh-tokoh agama lainnya di pengajaran untuk menyebarkan ajaran-ajaran
Rantau (Usman, 1995: 44-45). Para pengajarnya Islam, pada mulanya dilangsungkan di tempat
antara lain Khatib Syarbaini, Maisyir Thaib, Bey tinggal tuan guru, tetapi kemudian banyak yang
Arifin (Nawawi, 1992: 560). Maisyir Thaib dan berlangsung di langgar-langgar.
Bey Arifin khusus didatangkan dari Gontor
Pelajaran yang diberikan oleh para tuan
Ponorogo. Dengan menumpang kapal Slout van
guru dalam pengajian adalah ilmu tauhid, ilmu
Dieman Maisyir Thaib (19 tahun) dan Bey Arifin
fikih dan ilmu tasawuf. Selain itu ada pula yang
(22 tahun) berangkat dari Jawa ke Banjarmasin
mempelajari bahasa Arab secara pasif, di
untuk kemudian terus ke Rantau untuk mengajar
samping pelajaran membaca Alqur ‘an dan
di Sekolah Normal Islam dengan gaji yang
Hadits. Kitab yang digunakan pada umumnya
dijanjikan sebesar f. 25 dan bisa mendapatkan
adalah kitab berbahasa Arab dan dibawakan oleh
f.25 lagi jika mengajar lagi di malam hari,
tuan guru yang pernah belajar di Mekkah. Kitab
misalnya memberikan kursus bahasa Inggeris.
itu dikenal sebagai Kitab Kuning. Dalam
Meski sebagian muridnya sudah ulama, mereka
perkembangannya digunakan pula kitab
yang berusia muda itu cukup cakap menunaikan
beraksara Arab berbahasa Banjar atau Melayu,
tugasnya (Maksum dkk., 1991: 46).
sehingga disebut kitab berbahasa Arab Melayu,
Di cabang Musyawarutthalibin Samarinda sebagaimana kitab-kitab yang ditulis oleh Syekh
terdapat sekolah Musyawarah yang terdiri dari Muhammad Arsyad Al Banjari.
tujuh kelas, yang dikepalai oleh H. Majedi Effendi Pengajian yang umum berlangsung adalah
dibantu oleh Parhan Hasan dari Banjarmasin. Di
dengan cara guru membacakan dan
sekolah ini, pendidikan agama diajarkan dengan
menguraikan isi kitab, sedangkan murid-
cara yang lebih modern Jika sebelumnya guru
muridnya memegang kitab yang sama dan diberi
agama mengajar dengan memakai sarung, maka
kesempatan menanyakan hal-hal yang belum
H. Majedi Effendi mengajar dengan memakai
dimengerti. Ada pula yang disebut ―mengaji
celana panjang dan berdasi. Bahasa Arab sangat
duduk‖ seperti yang dilakukan Syekh Muhammad
ditekankan waktu itu, akan tetapi bahasa Inggeris
Arsyad Al Banjari kepada anak cucunya, agar
dan Belanda juga harus dikuasai, sebagaimana
sampai kelak mewarisi kealiman bapaknya. Di
pesan yang merupakan peribahasa H. Majedi
samping itu, adapula pengajian maahad karena
Effendi yang disampaikan kepada murid-

Wajidi 587
dilaksanakan pada hari ahad (minggu), atau Seperti halnya di daerah lainnya di Indonesia,
manyanayan, manyalasa, maarba, mangamis, tumbuhnya pergerakan kebangsaan di
manjumahat, dan manyabtu sesuai dengan Kalimantan Selatan pada awal abad ke-20
nama hari pelaksanaan pengajian, yang mana merupakan suatu fenomena historis yang lahir
murid hanya mendengarkan saja dan tidak dari akumulasi proses berbagai faktor yang
menggunakan kitab, sedangkan guru memengaruhinya seperti faktor ekonomi, sosial,
menguraikan isi kitab yang dibacanya (Nawawi, politik, budaya, dan bahkan agama. Oleh karena
1992: 14). itu, dapat dikatakan bahwa sebab utama
tumbuhnya kesadaran dan kebangkitan nasional
Untuk menjadi ulama, ahli Qur‘an, Hadits,
Indonesia berasal dari situasi dan kondisi
dan sebagainya diperlukan beberapa orang guru
masyarakat Indonesia sendiri sebagai dampak
yang waktu mengajinya memakan waktu puluhan
tahun, bahkan kadang-kadang dilanjutkan di dari penjajahan (Depsos, 1977: 22). Sedangkan
Mekkah. Mereka yang kembali, kemudian faktor-faktor dari luar negeri, seperti paham
menjadi tuan guru yang memberikan pengajian di liberalisme, pendidikan Barat, Pan Islamisme
rumah atau di langgar-langgar. lebih bersifat mempercepat pergerakan tersebut.

Melalui mengaji duduk, pengajian yang Di awal periode pergerakan di Kalimantan


diselenggarakan para tuan guru sangat berperan Selatan, agama Islam memegang peranan
dalam mengembangkan anak didik atau penting dalam perkembangan nasionalisme
santrinya, bukan hanya dalam bentuk ajaran Indonesia. Elite baru termasuk dalam hal ini elite
agama namun juga dalam bentuk penanaman agama berpkiran maju yang dihasilkan
kesadaran berbangsa. Berbagai pemikiran, pengajian, pesantren atau madrasah merupakan
fatwa, konsep, atau doktrin yang berkaitan salah satu pelopor kesadaran kebangsaan di
dengan nasionalisme (agama) seperti jihad, Kalimantan Selatan. Keberadaan elite baru telah
perang fii sabilillah, amar makruf nahi munkar, menurunkan kewibawaan elite tradisional yakni
serta cinta tanah air sebagian dari iman (hubbul ambtenaar dari kalangan kiai dan keturunan
wathon minal iman) yang disampaikan tuan guru bangsawan Banjar. Turunnya wibawa kaum
sangat berpengaruh di masyarakat. Seringkali bangsawan tidak terlepas dari dampak
para tuan guru tidak sekadar mengajar, modernisasi, seperti pembukaan sekolah-
melainkan juga ―membakar‖ santrinya agar lebih sekolah yang pada mulanya bertujuan untuk
mencintai tanah airnya. menyiapkan tenaga administratif kolonial.
Penyeleksian pegawai-pegawai pada kantor-
2.3. Kontribusi Terhadap Pergerakan kantor Nederlands Bestuur tidak lagi
Kebangsaan
berdasarkan keturunan, melainkan ditentukan
Sejarah perjuangan untuk meraih oleh faktor pendidikan (Agung, 2001: 4).
kemerdekaan yang dilakukan oleh bangsa
Melalui pendidikan dan perpustakaan
Indonesia memiliki dua bentuk, yakni pergerakan
mereka mengenal huruf latin, memiliki kebiasaan
nasional dan revolusi fisik (revolusi
membaca buku, koran atau majalah, dan
kemerdekaan, perang kemerdekaan).
mengenal dunia lain di luar tanah Hindia. Mereka
Pergerakan nasional merupakan ciri khas
juga mengenal faham-faham kebebasan,
perjuangan melalui organisasi pergerakan politik
kesetaraan, dan liberti, egalite, dan fraternite
kebangsaan. Pada periode ini, nasionalisme
sebagaimana terdapat dalam kredo Revolusi
tumbuh dan berkembang khususnya di kalangan
Perancis. Karena adanya pendidikan itulah,
elite baru yang nasionalis.
mereka mempunyai wawasan dan pola pikir yang
lebih maju dibanding dengan kebanyakan
588 Wajidi
masyarakat awam, sehingga lebih memiliki Goor (1997:73) menyatakan bahwa pertumbuhan
kesadaran akan rasa kebangsaan yang mereka suratkabar berkaitan dengan pendidikan dan
tuangkan dalam berbagai bentuk, baik melalui nasionalisme karena pendidikan menjadi lahan
tulisan, mengajar, maupun sebagai pengurus pertumbuhan gagasan dan organisasi nasionalis.
organisasi pergerakan. Menurutnya, fenomena penting yang mengiringi
Banyak diantara mereka yang menjadi motor tumbuhnya sekolah dan kebutuhan akan
dan aktivis pergerakan atau menjadi guru sekolah pendidikan adalah meningkatnya suratkabar
Islam seraya menanamkan kesadaran kebangsaan. Melayu. Di sini juga terdapat kaitan kuat dengan
Boleh jadi, keterlibatan mereka dalam pergerakan politik. Di antara para pendiri berbagai partai politik,
didorong oleh adanya kesadaran tentang beratnya misalnya Sarekat Islam, terdapat sejumlah
kehidupan rakyat yang terjajah, adanya wartawan. Pendapat J. Van Goor itu selaras
diskriminasi, dan rendahnya emansipasi dengan pendapat Suratmin (1995: 32) bahwa
masyarakat pribumi di bidang politik, ekonomi, peranan pers sangatlah penting artinya dalam
sosial budaya maupun hukum. Kesadaran itu bisa upaya menumbuhkan kesadaran berbangsa dan
pula muncul dari berbagai pengalaman, seperti bernegara. Media pers kita dijadikan sarana
pendidikan Islam, pergaulan dengan kalangan menyebarluaskan paham kebangsaan dan
terdidik, dan informasi tentang pergerakan menentang segala bentuk kedholiman yang
kebangsaan yang timbul di berbagai pelosok tanah dilakukan oleh pemerintah kolonial.
air yang menuntut emansipasi di berbagai hal Para elite modern termasuk elit agama yang
melalui organisasi atau kepartaian. nasionalis berpendapat kondisi itu harus diubah
Merekalah yang karena memiliki pendidikan, dan perlakuan diskriminatif harus dilawan, dan
pengalaman, pengetahuan, dan hubungan menurut mereka perjuangan melawan penjajah
dengan dunia luar, menjadikan mereka Belanda akan lebih efisien jika menurut contoh-
mempunyai kemampuan untuk merasakan dan contoh Barat. Mereka tidak lagi mengadakan
melihat adanya kebijakan pemerintah kolonial perlawanan bersenjata seperti yang pernah
yang diskriminatif terhadap kalangan pribumi dan dilakukan oleh penguasa tradisional pada masa
memformulasikan cara menghadapinya melalui atau abad sebelumnya, melainkan berjuang
organisasi pergerakan atau bahkan dengan melalui organisasi pergerakan.
bersenjatakan pena menuangkan gagasan dan Keberpihakan mereka terhadap perjuangan untuk
kritikan di media massa kala itu seperti surat mengangkat derajat kaum pribumi menjadikan
kabar ―Keadaan Zaman‖ maupun ―Borneo mereka mempunyai dukungan massa yang besar
Bergerak‖ yang diterbitkan Sarekat Islam, ―Suara dan kuat, baik dari kalangan pedagang, petani,
M.Th atau Suara Musyawarah‖, Soeara Rakyat nelayan, tukang dan kerajinan, serta buruh kecil.
Kalimantan (SORAK), Soeara Kalimantan Bahkan mereka adakalanya juga mendapat
(Banjarmasin), Bintang Borneo (Banjarmasin), dukungan dari keluarga yang orang tuanya bekerja
Majalah Malam Djoema‘at (Banjarmasin), Soeara sebagai pegawai pemerintah.
Hoeloe Soengai (Kandangan), Harian Oemoem Tidak diragukan
(Surabaya), Tempo (Surabaya), PNI Soeloeh lagi,
Indonesia (Surabaya), Majalah Bulanan Taman agama
Siswa (Yogyakarta), dan Soeara Persatoean Islam
Goeroe Indonesia (Yogyakarta), dan lainnya. merupakan kontributor perkembangan
nasionalisme di Kalimantan Selatan. Islam
Melalui media cetak para elite modern
sebagai agama yang dianut sebagian besar
menyuarakan ketimpangan di masyarakat. J. Van
masyarakat Kalimantan Selatan sangat berperan
sebagai pendorong tumbuhnya pergerakan
nasional di daerah ini, dan oleh karena itu
Wajidi 589
berbagai aliran atau organisasi-organisasi yang dan Alex A. Koroh (1994), Wajidi (2007), dan
bernafaskan Islam dapat dengan mudah tumbuh Syaharuddin (2009) juga mengatakan hal senada
dan berkembang karena banyaknya pengikut bahwa pendidikan Islam berperanan penting
atau anggotanya. dalam kebangkitan nasional di Kalimantan
Besarnya pengaruh agama Islam pada awal Selatan, dan sesungguhnya nasionalisme yang
pergerakan membuktikan bahwa elite agama berkembang di Kalimantan Selatan sebelum
merupakan salah satu pelopor pergerakan tahun 1930 adalah nasionalisme Islam, dan
kebangsaan di Kalimantan Selatan. Dapat setelah itu baru berkembang menjadi
dikatakan pada dekade pertama abad ke-20 nasionalisme Indonesia.
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan Melalui sekolah-sekolah agama, para alim
dimulai dengan nasionalisme Islam. Pada ulama yakni tuan guru sangat berperan dalam
mulanya corak keislaman terlihat pada kegiatan mengembangkan anak didik atau santrinya,
sinoman-sinoman yang bernafaskan Islam, bukan hanya dalam bentuk pendidikan agama
namun pada perkembangan selanjutnya namun juga dalam bentuk penanaman
tercermin pada organisasi keislaman yang di kesadaran berbangsa. Pada umumnya, tuan
kemudian hari mengarah kepada kebangsaan guru juga mempunyai massa yang fanatik di
seperti Sarekat Islam, Barisan Indonesia (Bindo), pedesaan. Pemikiran atau fatwanya juga sangat
Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan berpengaruh di masyarakat. Sekolah Islam dapat
Musyawaratutthalibin. dikatakan sebagai bagian sekolah kaum
Oleh karena itu, Islam dan nasionalisme pergerakan, karena selain mengajarkan agama
Indonesia di Kalimantan Selatan merupakan satu Islam, juga menanamkan kesadaran berbangsa
kesatuan erat yang saling mengisi. Menurut kepada anak didiknya, dan terbukti
Bambang Purwanto (Syaharuddin, 2009: 15) penyelenggara pendidikan ini yakni tuan guru
nasionalisme tidak identik dengan perlawanan maupun alumninya banyak menjadi pelopor
terhadap penjajah, namun ia sebuah kerja keras pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan.
untuk bisa bangkit dari segala keterbelakangan. Hanya dalam hitungan dua dekade,
Nasionalisme Islam dapat dipahami sebagai semangat kebangsaan Indonesia mencapai
upaya untuk mencapai kemajuan dalam segala kematangannya. Kongres Pemuda II yang
bidang baik itu politik, sosial, ekonomi, teknologi, menghasilkan Sumpah Pemuda 28 Oktober
pendidikan dan budaya. Nasionalisme Islam 1928, tidak hanya dihadiri para pemuda dari
adalah juga bagaimana memajukan umat agar Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku, karena
terbebas dari kebodohan, kemiskinan, dan ternyata pemuda Kalimantan, sebagaimana
keterbelakangan. ditulis oleh Achmad Darmawie (1981) dan
Melihat kontribusi Islam yang besar di awal Anggraini Antemas (1988), juga turut hadir dalam
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan, peristiwa bersejarah itu yakni Masri dan George
maka benar dengan apa yang telah dikatakan Dr. Obus. Hanya saja tidak diketahui apakah
Danudirja Setiabudi (Ernest Douwes Dekker) kehadiran mereka selaku pribadi ataukah
sebagaimana telah dikemukakan di awal tulisan mewakili organisasi kepemudaan di Kalimantan.
ini bahwa karena pengaruh dan didikan agama Yang jelas pemuda Kalimantan menghadiri
Islamlah maka nasionalisme dan patriotisme peristiwa Sumpah Pemuda itu, dan yang
bangsa Indonesia menjadi semakin hebat. terpenting kemudian adalah bahwa kabar yang
Beberapa penulis seperti Sjamsuddin (1970), mereka bawa dari Kongres Pemuda memberikan
Sjarifuddin (1974), M. Idwar Saleh (1978/1979), pengaruh terhadap perkembangan pergerakan
pemuda di Kalimantan Selatan.
590 Wajidi
Sejalan dengan perkembangan pergerakan III. PENUTUP
kebangsaan yang terjadi setelah berlangsungnya Perkembangan pendidikan Islam khususnya
Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah madrasah dan sekolah partikelir (swasta) pada
Pemuda, maka beberapa organisasi dasawarsa kedua abad ke-20 tidak terlepas dari
kepemudaan lokal yang berwatak kedaerahan di diskriminasi dan pembatasan pribumi untuk
Kalimantan Selatan mulai mengembangkan diri memasuki sekolah pemerintah. Meski pemerintah
ke arah kebangsaan. Mereka mulai menyadari menyelenggarakan pendidikan dari sekolah
bahwa kemerdekaan hanya dapat diraih melalui tingkat rendah sampai yang tinggi, akan tetapi
persatuan dan kebangsaan. Sumpah Pemuda bagi rakyat biasa sangat dibatasi untuk
telah mendorong Sarekat Kalimantan menjadi memasuki sekolah pemerintah. Belanda juga
Barisan Indonesia (Bindo), Persatuan Sopir sangat mengkuatirkan perkembangan pendidikan
menjadi Bond Indonesische Chauffeur (BIC), Islam yang mereka sebut ―volkano Islam‖,
Sarekat Islam menjadi Partai Sarikat Islam sehingga diperlukan kebijakan untuk membatasi
Indonesia (PSII). Akan tetapi, ada pula beberapa perkembangannya.
organisasi lainnya tetap dengan nama yang
Akan tetapi, kehadiran pendidikan Islam
bercorak kedaerahan dan keagamaan, seperti
berupa madrasah juga merupakan bentuk
Partai Ekonomi Kalimantan (PEK), resistensi dan adaftasi terhadap sistem
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan persekolahan pemerintah yang sekuler. Meski
Musyawaratutthalibin, namun aktivitasnya tidak
diakui, bahwa sistem pendidikan tradisional yang
dapat dipandang remeh karena kerapkali
bernafaskan keagamaan seperti pengajian dan
berlawanan dengan kebijakan pemerintah
pesantren sudah lama hadir di tengah
kolonial.
masyarakat, jauh sebelum kehadiran sekolah
Di samping organisasi-organisasi Islam yang dikelola pemerintah.
yang merupakan cabang dari Jawa, peranan
Pada dasarnya warga terpelajar di
organisasi-organisasi lokal seperti Sarekat Kalimantan Selatan dihasilkan oleh dua bentuk
Kalimantan, Barisan Indonesia, Partai Ekonomi
pendidikan yang masing-masing
Kalimantan, dan Musyawaratutthalibin turut
penyelenggaranya berbeda, yakni Sekolah
mewarnai pergerakan kebangsaan di daerah ini.
Pemerintah dan Sekolah Kaum Pergerakan.
Bahkan Barisan Indonesia (Bindo) dan
Sekolah kaum pergerakan adalah sekolah yang
Musyawaratutthalibin menempati keistimewaan
dilihat dari segi motivasinya didirikan dengan
tersendiri dalam panggung sejarah pergerakan di
motivasi nasionalisme dan anti kolonial yakni
Kalimantan Selatan. Bindo merupakan organisasi
selain bertujuan agar anak didik memiliki rasa
lokal yang pertama berasaskan kebangsaan,
kebebasan dan tanggung jawab juga agar
non-kooperatif, dan berani mengangkat simbol menjadi putera tanah air yang setia dan
Merah Putih sebagai bendera kebangsaan. bersemangat, dan dengan patriotisme memiliki
Sedangkan Musyawaratutthalibin, merupakan rasa pengabdian tinggi bagi nusa dan bangsa.
organisasi Islam lokal terbesar di Kalimantan Sekolah ini pada umumnya adalah sekolah
Selatan yang menasional, karena selain swasta dan juga kursus yang didirikan oleh
mempunyai beberapa cabang di Kalimantan, perkumpulan dan tokoh pergerakan yang
juga melebar ke luar pulau Kalimantan, terutama mengutamakan jalan pendidikan dalam
di daerah komunitas Banjar perantauan seperti pergerakan mereka dan sebagian tidak
Sapat, Tembilahan dan daerah lain di pesisir bersubsidi. Di samping itu, ada pula sekolah
timur Sumatera. swasta yang bercorak Islam yang selain

Wajidi 591
mengajarkan mata pelajaran agama Islam untuk Darmawie, Achmad. 1981. ―Detik-Detik Perjuangan
Kemerdekaan di Banjarmasin Kalimantan
para anak didik atau santrinya juga memberikan Selatan‖. Banjarmasin: naskah ketikan.
pelajaran umum seperti yang dilaksanakan oleh
Departemen Sosial Republik Indonesia. 1977. Citra
madrasah atau Sekolah Persatuan Perguruan dan Perjuangan Perintis Kemerdekaan Seri
Islam, Sekolah Sarekat Islam, Sekolah Perjuangan Ex Digul. Jakarta: Direktorat
Muhammadiyah, dan Sekolah Jenderal Bantuan Sosial.
Musyawaratutthalibin. Goor, J. Van. 1997. ―350 Tahun Penjajahan Belanda?‖.
Makalah Seminar Aspek-aspek Internasional
Melalui sekolah-sekolah agama, para alim Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949.
ulama yakni tuan guru sangat berperan dalam Jakarta: Bagian Pers dan Kebudayaan, Kedutaan
mengembangkan anak didiknya, bukan hanya Besar Kerajaan Belanda di Indonesia.

dalam bentuk pendidikan agama namun juga Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pemikiran dan
Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu
dalam bentuk penanaman kesadaran berbangsa. Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia.
Tidak sekadar mengajar, melainkan juga
Koroh, Alex A dkk. 1994. ―Mengenal Pertumbuhan dan
―membakar‖ santrinya agar lebih mencintai Perkembangan Nasionalisme di Kalimantan
bangsa tanah airnya. Sekolah agama khususnya Selatan Selama Tiga Dasawarsa 1912–1942‖.
sekolah agama Islam dapat dikatakan sebagai Banjarmasin: Laporan Penelitian FKIP Unlam.
bagian sekolah kaum pergerakan, karena selain Linblad, J. Thomas. 1998. Between Dayak and Dutch:
The Economic History of Southeast Kalimantan
mengajarkan agama Islam, juga menanamkan
1880-1942. Leiden: KITLV-Foris Publications.
kesadaran berbangsa kepada anak didiknya, dan
Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme
terbukti penyelenggara dan alumni pendidikan ini Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta: PT.
banyak yang menjadi elite agama berpikiran Pustaka Utama Grafiti.
maju, menjadi pelopor, motor atau aktivis Nawawi, Ramli Ed. 1992. Sejarah Pendidikan Daerah
pergerakan kebangsaan di Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Bagian
Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan
Nilai Budaya Kalimantan Selatan.
DAFTAR PUSTAKA Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho
Abd. Hamid Wahid. 2007. ―Pengelolaan Madrasah Era Notosusanto. 1975. Sejarah Nasional Indonesia,
Sentralistik: Masalah atau Solusi‖. Jurnal Edukasi Jilid V. Jakarta: Balai Pustaka.
Volume 5, Nomor 3, Jakarta Juli-September 2007. Saifuddin, Achmad Fedyani. 1986. Konflik dan
Agung, Anak Agung Gde Putra. 2001. Peralihan Sistem Integrasi: Perbedaan Paham dalam Agama
Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial. Yogyakarta: Islam. Jakarta: CV. Rajawali.
Pustaka Pelajar. Saleh, M. Idwar dkk. 1978/1979. Sejarah Daerah Tematis
Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di
Alfisyah. 2015. ―Pengajian Sebagai Model Pengajaran
Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Proyek Penelitian
Orang Dewasa Berbasis Kearifan Lokal‖, dalam
dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Depdikbud.
Ersis Warmansyah Abbas (Penyunting), 2015.
Pendidikan IPS Berbasis Kearifan Lokal . Saleh, M. Idwar dkk. 1978/1979. Sejarah Daerah Kalimantan
Banjarmasin: Program Studi Pendidikan IPS Selatan. Banjarmasin: Proyek Penelitian Pencatatan
Jurusan IPS FKIP Universitas Lambung Kebudayaan Daerah Depdikbud.
Mangkurat Banjarmasin bekerjasama dengan Scherer, Savitri Prastiti. 1985. Keselarasan dan
Penerbit Wahana Jaya Bandung. Kejanggalan: Pemikiran-pemikiran Priayi
Antemas, Anggraini. 1988. Mutiara Nusantara Seri Nasionalis Jawa Awal Abad XX. Jakarta: Sinar
Kalimantan. Amuntai: Mega Sapura. Harapan.
Barjie, Ahmad, Kesultanan Banjar dan Teori Receptio Sjarifuddin. 1974. ―Sikap Pergerakan Rakyat
in Complexu. [Online]. Tersedia: http:// Menghadapi Pendudukan Belanda di Kalimantan
kesultananbanjar.com/id/?p=1370. [26 Selatan Periode 1945 sampai dengan 17
September 2016]. Agustus 1950‖. Banjarmasin: Skripsi Sarjana
Pendidikan Jurusan Sejarah FKg Unlam.
Soeratman, Darsiti. 1985. Ki Hajar Dewantara. Jakarta:
Depdikbud.
592 Wajidi
Suratmin. 1995. ―Peranan Pers pada Masa Revolusi Fisik
di Yogyakarta, Tahun 1945-1949‖, dalam Zulfikar
Ghazali (Penyunting), 1995. Sejarah Lokal;
Kumpulan Makalah Diskusi. Jakarta: Direktorat
Sejarah dan Nilai Tradisional, Ditjen Kebudayaan
Depdikbud.
Syaharuddin. 2009. Orang Banjar Menjadi Indonesia:
Dinamika Organisasi Islam di Borneo Selatan, 1912-
1942. Yogyakarta: Eja Publisher.
Syahran, H.M. 1972. ―Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan Muhammadiyah di Kalimantan
Selatan (1914-1942)‖. Banjarmasin: Skripsi Sarjana
Muda Pendidikan Jurusan Sejarah FKg Unlam.
Wahyono, Tugas Tri. 2013. ―Pengawasan Pemerintah
Hindia Belanda Tentang Pengajaran Agama Islam:
Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah (1912-1942)‖. Jurnal Patrawidya
Volume 14, Nomor 1, Yogyakarta Maret 2013.
Wajidi. 2007. Nasionalisme Indonesia di Kalimantan
Selatan 1901-1942. Banjarmasin: Pustaka Banua.
Yusran, Mohammad. 1972. ―Sejarah Singkat Bangkit dan
Berkembangnya Musyawaratutthalibin di
Kalimantan Selatan Sampai Tahun 1942‖ .
Banjarmasin: Skripsi Sarjana Muda Pendidikan
Jurusan

Wajidi 593
594 Wajidi
PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN
MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK
MENANAMKAN NASIONALISME
YUNIKA PERDANA
yunika_26@gmail.com

ABSTRACT
The cultural diversity that exist in Indonesia if not properly managed would lead to a potential conflict between tribes.
Education selected as the main alternative to the development of national values, because education is a means of
nation building. Through education are expected to be realized improving the quality of the young generation that is
able to minimize the causes of any potential conflict. Educational insights ethnicity through the study of history became
an outlet for process improvement the nations country Indonesia to strengthen nationalism.

I. PENDAHULUAN yang dimiliki Indonesia jika dikelola dengan baik


Indonesia merupakan negara kepulauan akan dapat memperkokoh nasionalisme namun
membentang dari Sabang (Aceh, Pulau Sumatera) jika tidak dikelola justru akan menimbulkan
sampai Merauke (Papua), terdiri lebih dari 17.000 sumber kerentanan yang dapat memicu potensi
pulau. Letak geografisnya di antara dua benua terjadinya konflik.
(Asia dan Australia) dan dua Samudera Pada Okezonenews.com tanggal 25
(Hindia/Indonesia dan Pasifik). Negeri yang dilalui Februari 2016 diberitakan bahwa ada lima konflik
garis Kathulistiwa berpenduduk sekitar 230 juta jiwa SARA paling mengerikan yang pernah terjadi di
lebih. Sejak zaman dahulu bangsa Indone-sia Indonesia diantaranya, Tragedi Sampit antara
dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini Suku Dayak vs Madura. Tragedi Sampit adalah
tercermin dari semboyan ―Bhinneka tunggal Ika‖ konflik berdarah antar suku yang paling
yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Multi membekas dan membuat resah bangsa Indone-
Kultural dan Multi religius. Kemajemukan yang ada sia pada tahun 2001 silam. Warga Madura
terdiri atas keanekaragaman suku bangsa, budaya, sebagai pendatang dianggap gagal beradaptasi
agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, dengan orang Dayak sebagai etnis asli. Hal ini
kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki menunjukkan bahwa rasa Nasionalisme atau
oleh suku-suku bangsa yang ada di Indoensia kebangsaan sebagai pijakan teguh kepribadian
memang berbeda. Kekayaan keanekaragaman bangsa telah hilang dan luntur seiring dengan
perkembangan zaman.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Guru Mata Pelajaran IPS SMP PGRI 3 Banjarmasin.

YUNIKA 595
Pendidikan dipilih sebagai alternatif utama Nasionalisme dalam memajukan Negara Indo-
pengembangan nilai kebangsaan, karena nesia. Ketika pemerintah begitu gencar
pendidikan merupakan sarana pembangunan menyampaikan tentang Pendidikan Wawasan
bangsa. Melalui pendidikan diharapkan dapat Kebangsaanatau nasionalisme, maka pembinaan
terwujud peningkatan kualitas generasi muda Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui jalur
bangsa yang mampu meminimalisasi penyebab pendidikan ini dirasakan tepat waktu,tepat fungsi,
berbagai permasalahan. Nilai-nilai kebangsaan serta tepat sasaran. Terkait dengan penanaman
sebagai nilai dasar atau nilai intrinsik adalah nilai nilai kebangsaan di era glo-bal sekarang ini salah
yang lestari dan abadi. Nilai ini eksis baik di satu lembaga formal yang ikut bertanggung
masa lampau, masa kini maupun masa depan jawab adalah satuan pendidikan. Pendidikan
dalam kehidupan bangsa. Nilai-nilai kebangsaan dianggap sebagai alternatif yang bersifat
menjadi bintang pemandu atau penunjuk arah ke preventif karena pendidikan membangun
mana bangsa dan negara Indonesia harus generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai
menuju. Walaupun nilai-nilai kebangsaan alternatif yang bersifat preventif, pendidikan
bersumber dari dan berakar pada budaya diharapkan dapat mengembangkan kualitas
bangsa pada masa lampau, namun nilai-nilai generasi muda bangsa dalam berbagai aspek
praktisnya, yaitu nilai-nilai yang diterapkan dalam yang dapat memperkecil dan mengurangi
kehidupan bangsa Indonesia secara nyata, penyebab berbagai masalah nasionalisme.
senantiasa diperbarui dan disesuaikan dengan Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan
konteks, kondisi dan situasi masyarakat yang terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak
terus menerus berubah. Oleh karenanya nilai- segera, tetapi memilikidaya tahan dan dampak
nilai kebangsaan yang menjadi ruh bangsa dan yang kuat di masyarakat.
menyemangati bangsa tidak pernah usang. Sekolah Menengah Pertama merupakan
Hanya dengan pemahaman terhadap nilai-nilai lembaga formal yang menjadi pondasi awal
kebangsaan semacam itu dan dengan semangat untuk jenjang sekolah di atasnya. Oleh Karena
kebangsaan yang kukuh tangguh, bangsa Indo- itu, pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
nesia akan mampu mempertahankan mempunyai peranan yang sangat vital dalam
eksistensinya menghadapi berbagai tantangan menanamkan nilai-nilai kebangsaan atau
zaman, menghadapi rongrongan ideologi yang nasionalisme.
bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita
Pembelajaran yang selama ini telah
serta menghadapi gelombang budaya global.
diselenggarakan oleh Sekolah Menengah
Tentu saja dengan menggunakan strategi, hal-
Pertama adalah salah satu media potensial
hal yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai
dalam rangka pembinaan nilai-nilai kebangsaaan
kebangsaan bangsa Indonesia akan diramu dan
pada peserta didik. Terutama dalam
diracik menjadi unsur yang memperkuat budaya
pembelajaran Pendidikan IPS yang merupakan
dan jati diri bangsa. Sedangkan yang
salah satu matapelajaran bagi siswa di Sekolah
bertentangan, berlawanan dan tidak sesuai
Menengah Pertama. Melalui pembelajaran
dengan nilai-nilai kebangsaan bangsa Indone-sia
Pendidikan IPS, diharapkan dapat
dengan sendirinya akan ditepis dan ditolak. Para
menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan
Generasi muda sebagai pemegang estafet
wawasan kebangsaan, rasa demokratif, rasa cinta
kepemimpinan bangsa belum mencerminkan
damai dan kemanusiaan, rasa tanggung jawab
cita-cita pendidikan yang diharapkan. Masalah ini sosial, kedisiplinan serta potensi yang dimiliki oleh
merupakan suatu fakta yang tidak boleh peserta didik. Pendidikan Wawasan Kebangsaan
diabaikan mengingat pentingnya Sikap membutuhkan suatu proses internalisasi nilai-
596 YUNIKA
nilai. Oleh Karena itu, pentingnya pengintegrasian berarti juga sebagai pandangan atau tujuan.
melalui pembelajaran Pendidikan IPS didasarkan Sedangkan kebangsaan adalah ciri-ciri atau
pada asumsi bahwa untuk menanamkan nilai-nilai identitas yang menandai asal bangsanya, atau
serta semangat kebangsaan harus disesuaikan golongan suatu bangsa (Badudu-Zain, 2001:
dengan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik 122;1624).
dalam penciptaan suasana yang kondusif bagi Pendidikan wawasan kebangsaan (PWK)
berkembangnya potensi diri. adalah pendidikan cara pandang bangsa Indo-
Mencermati hal ini, perlu pengutamaan nesia tentang diri dan lingkungannya agar
Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
pembelajaran sejarah sejak dini bagi setiap serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila
individu. Pendidikan Wawasan Kebangsaan melalui dan Undang-Undang Dasar Negara Republik In-
pembelajaran sejarah menjadi sebuah jalan keluar donesia Tahun 1945. (Bab I Ketentuan Umum,
bagi proses perbaikan Bangsa dan Negara Pasal 1 angka 9 Permendagri No 71 Tahun 2012
Indonesia. Situasi sosial yang ada menjadi alasan tentang Pedoman Pendidikan Wawasan
utama agar Pendidikan Wawasan Kebangsaan Kebangsaan).
segera digalakkan kembali dalam lembaga Pengertian pendidikan berwawasan
pendidikan. Permasalahan pendidikan pada kebangsaan dapat ditinjau secara konsepsional
Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Sekolah dan operasional. Secara konsepsional
Menengah Pertama perlu segera dikaji, dan dicari pendidikan berwawasan kebangsaan mencakup
altenatif-alternatif solusinya, serta perlu pengertian sebagai berikut.
dikembangkannya secara lebih operasional
1. Upaya sistematis dan kontinu yang
sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. diselenggarakan oleh sekolah untuk
menyiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab
PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN dalam peranannya pada saat sekarang
(PWK) dan masa yang akan datang.
Wawasan Kebangsaan adalah cara Upaya pengembangan, peningkatan dan
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan pemeliharaan pemahaman, sikap dan
lingkungannya mengutamakan persatuan dan tingkah laku siswa yang menonjolkan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang persaudaraan, penghargaan positif, cinta
dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar damai, demokrasi dan keterbukaan yang
wajar dalam berinteraksi sosial dengan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
sesama warga Negara Kesatuan
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau dengan sesama
Republik Indonesia. (Bab I Ketentuan Umum, warga dunia.
Pasal 1 angka 1 Permendagri No 71 Tahun 2012
Keseluruhan upaya pendidikan untuk
tentang Pedoman Pendidikan Wawasan membentuk peserta didik menjadi warga
Kebangsaan). negara yang baik dan bertanggung jawab
Wawasan kebangsaan terdapat dua kata melalui upaya bimbingan, pengajaran,
pembiasaan, keteladanan dan latihan
yang harus dijelaskan tentang wawasan
sehingga dapat menjalankan peranannya
kebangsaan, yaitu wawasan dan kebangsaan. pada saat sekarang dan masa yang akan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, datang.
dijelaskan bahwa wawasan berasal dari kata
Secara operasional, pendidikan
―mawas‖ yang berarti meneliti, meninjau, berwawasan kebangsaan adalah layanan
mengamati atau memandang. Wawasan dapat bimbingan, pengajaran, dan atau

YUNIKA 597
pelatihan untuk meningkatkan paham, Pencegahan, yaitu mencegah terjadinya
rasa, dan semangat kebangsaan yang tawuran di kalangan siswa SMP, konflik
baik pada siswa, yang ditunjukkan antar-pribadi dan atau konflik antar-
dengan mengutamakan tingkah laku kelompok.
bersaudara, demokratis, saling menerima Penyelenggaraan PWK bertujuan untuk:
dan menghargai, serta saling menolong
dalam berinteraksi sosial dengan sesama a. mengoptimalkan pengembangan dan
warga Indonesia. pelaksanaan nilai kebangsaan guna
pemberdayaan dan penguatan
kesadaran berbangsa dan bernegara
. TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN yang berlandaskan pada nilai Pancasila,
WAWASAN KEBANGSAAN Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka
Tujuan pendidikan berwawasan Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
kebangsaan meliputi: Republik Indonesia;
a. Meningkatkan pengertian, pemahaman b. mengoptimalkan pengembangan dan
dan persepsi yang tepat tentang perbaikan kinerja demokrasi daerah yang
persatuan dan kesatuan antar sesama berdasarkan pada Indeks Demokrasi In-
warga NKRI. donesia;
b. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan c. mengembangkan dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai penerus Bangsa model PWK yang tidak indoktrinatif dan
Indonesia. sesuai dengan kearifan lokal;
c. Mengembangkan kepekaan sosial, d. memfasilitasi proses pembentukan simpul
solidaritas, toleransi dan saling mengenal PWK;
serta saling menolong antar sesama
memberikan usulan perubahan kebijakan
warga NKRI walaupun berbeda latar
belakang. yang terkait dengan masalah
kebangsaan; dan membangun jaringan
d. Meningkatkan kemampuan dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
keterampilan siswa dalam mengelola
pengembangan PWK tingkat lokal,
konflik antar-pribadi dan atau nasional, dan regional sesuai peraturan
antarkelompok. perundangan. (Bab I Ketentuan Umum,
Fungsi pendidikan berwawasan kebangsaan Pasal 3 angka 2 Permendagri No 71
mencakup: Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendidikan Wawasan Kebangsaan).
a. Pengenalan, yaitu memperkenalkan
berbagai komunitas etnis di Indonesia
dengan segala karakteristik dan IV. PEMBELAJARAN
kekayaan budayanya.
Belajar merupakan proses perubahan
Peningkatan, yaitu untuk meningkatkan
pemahaman, rasa dan semangat tingkah laku sebagai hasil interaksi individu
berbangsa dalam NKRI dengan lingkungan dalam kebutuhan hidupnya.
Menurut Reber (1988) mendefinisikan belajar
Pemupukan , yaitu untuk menumbuh-
suburkan nilainilai kemanusiaan menjadi 2 pengertian: pertama, belajar sebagai
perdamaian dan demokrasi kepada siswa proses memperoleh pengetahuan dan kedua,
SMP dalam berinteraksi sosial dengan belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi
sesama warga negara dan sesama yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
warga dunia diperkuat (Sugihartono dkk 2007: 74).
Pengembangan, yaitu mengembangkan
kemampuan dan keterampilan siswa Pembelajaran adalah proses interaksi siswa
dalam mengelola konflik sosial. dengan guru dan sumber belajar pada suatu
598 YUNIKA
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan yang melibatkan aspek-aspek seperti, intelektual,
bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi emosional, dan sosial. Kegiatan pembelajaran
proses memperoleh ilmu dan pengetahuan, juga penting dalam menanamkan nilai-nilai
penguasaan kemahiran, serta pembentukan dalam kehidupan sehingga dapat merubah sikap
sikap dan kepercayaan pada siswa dengan kata dan perilaku siswa.
lain, pembelajaran adalah preoses untuk
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik V. PEMBELAJARAN SEJARAH
(Ashjar Chalil, 2008: 1). Pembelajaran sering
diartikan sebagai proses atau cara seseorang Kuntowijoyo (2005: 18) berpendapat, sejarah
melakukan kegiatan belajar yang melibatkan merupakan rekonstruksi masa lalu. Mengulas dan
aspek emosi, intelektual dan sosial. mengambil hikmah dari sebuah peristiwa di masa
lalu atau yang pernah terjadi merupakan
Maka menurut Zainal Arifin (2009: 11), rekonstruksi masa lampau. Tergantung manusia
pembelajaran merupakan sebuah proses atau tidak menyadari bahwa mereka setiap hari
kegiatan sistematis yang bersifat interaktif dan membuat sebuah sejarah dalam hidupnya.
komunikatif yang dilakukan antara guru dengan Sependapat dengan Kuntowijoyo, Sartono (1993:
siswa dalam suatu kelas. Pada dasarnya
mengemukakan bahwa sejarah adalah citra
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
tentang pengalaman kolektif serta komunitas di
siswa menguasai materi yang ditargetkan, juga
masa lampau. Manusia mengalami masa kini
dirancang untuk menjadikan siswa mengenal dan atas dasar peristiwa atau perkembangan-
menyadari nilai-nilai yang terkandung di dalam perkembangan di masa lampau.
materi tersebut. Zainal dan Sujak (2011: 11-12),
Sardiman (2004: 9) berpendapat, sejarah
menyatakan pendidikan karakter secara terpadu
merupakan cabang ilmu yang mengkaji secara
di dalam pembelajaran adalah pengenalan-
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperoleh sistematis keseluruhan perkembangan proses
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat
penginternalisasi nilai-nilai kedalam tingkah laku dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di
siswa sehai-hari melalui proses pembelajaran masa lampau. Masa lampau bukanlah hasil yang
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas final dan tertutup, namun masa lampau bersifat
pada semua mata pelajaran. berkesinambungan atau berlanjut tidak berhenti
begitu saja. Melihat pengertian sejarah di atas,
Sudjono (2000) berpendapat, pembelajaran menunjukan bahwa sejarah adalah cabang ilmu
merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan yang mengaji dan mempelajari peristiwa masa
sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan lampau secara sistematis, kritis dan kronologis yaitu
peserta didik melakukan kegiatan belajar. mencakup seluruh kehidupan masyarakat atau
Sedangkan Nasution (2005) mendefinisikan manusia. Sejarah memiliki pesan moral serta nilai
pembelajaran sebagai berikut, pembelajaran yang terkandung di dalamnya, untuk disampaikan
sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau kepada penerus bangsa dan membentuk karakter
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan bangsa. Maka sejarah dimasukkan sebagai salah
menghubungkannya dengan anak didik sehingga satu pembelajaran di sekolahan yaitu pelajaran
terjadi proses belajar (Sugihartono dkk 2007: 80). sejarah. Kuntowijoyo (2005: 20) juga menyebutkan
guna sejarah dalam kehidupan ada dua yaitu,
Menurut beberapa pendapat di atas, dapat intrinsik dan eksternsik. Setidaknya ada empat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses guna sejarah secara instrinsik, yaitu sejarah
atau cara seseorang melakukan kegiatan belajar

YUNIKA 599
sebagai ilmu, sejarah sebagai cara mengetahui berbagai bidang kehidupan, baik nasional
masa lampau, sejarah sebagai pernyataan maupun internasional (Aman 2011: 58).
pendapat, dan sejarah sebagai profesi dan guna Tujuan yang ingin dicapai dalam
ekstrinsik Sejarah dapat digunakan sebagai lib- pembelajaran sejarah adalah untuk
eral education untuk mempersiapkan mengembangkan tiga aspek kemampuan yaitu
mahasiswa, supaya mereka siap secara filosofi. kognitif, afektif, dan psikomotorik (Widja, 1989:
Selanjutnya sejarah mempunyai fungsi . Ketiga aspek tersebut merupakan satu
pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
pendidikan penalaran, pendidikan politik, seperti dalam tujuan akhir pembelajaran sejarah.
pendidikan kebijakan, pendidikan perubahan,
Jadi, menurut pengertian tujuan pembelajaran
pendidikan masa depan, pendidikan keindahan,
sejarah dapat ditarik kesimpulan bawa
sebagai ilmu bantu, sebagai latar belakang,
pembelajaran sejarah mempunyai tujuan untuk
sebagai rujukan, dan sebagai bukti.
menyadarkan manusia agar dapat belajar dari
Pembelajaran sejarah diajarkan di masa lalu dan mengembangkan di masa sekarang,
sekolahan menurut Soewarso (2000: 31), serta memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
bertujuan memperkenalkan siswa kepada riwayat psikomotorik dalam mempelajari sejarah.
perjuangan manusia untuk mencapai kehidupan a. Fungsi Sejarah
yang bebas, bahagia, adil dan makmur serta
menyadarkan siswa tentang dasar dan tujuan Mengenai fungsinya sejarah mempunyai
kehidupan manusia berjuang pada umumnya. banyak fungsi diataranya sejarah sebagai cermin
masa lalu, memprediksi masa depan, dan
Tujuan mata pelajaran sejarah yang terdapat sebagai refeksi untuk menuju kehidupan yang
pada peraturan Mendiknas No 22 tahun 2006, lebih baik dikemudian hari. Menurut Notosusanto
yang sesuai dengan standar isi untuk Satuan (1979: 4-10) sejarah mempunya empat jenis
Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa tujuan kegunaan atau fungsi, yaitu.
dari mata pelajaran sejarah yaitu sebagai berikut:
Edukatif yaitu bahwa sejarah membawa
Membangun kesadaran peserta didik tentang dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun
pentingnya waktu dan tempat yang merupakan kearifan-kearifan.
sebuah proses dari masa lampau masa kini, dan Inspiratif yaitu mempelajari sejarah dapat
masa depan, (2) melatih daya kritis peserta didik memberikan inspirasi atau ilham.
untuk memahami fakta sejarah secara benar Instuktif yaitu bahwa dengan sejarah
dengan didasarkan pada perdebatan ilmiah dan dapat menjadi dapat berperan dalam
metodologi keilmuan, (3) menumbuhkan proses pembelajaran pada salah satu
apresiasi dan penghargaan peserta didik kejuruan atau ketarampilan.
terhadap peninggalan sejaraah sebagai bukti Rekreasi yaitu bahwa dengan belajar
peradaban bangsa Indonesia di masa lampau, sejarah itu dapat memberikan rasa
menumbuhkan pemahaman peserta didik kesenangan maupun keindahan (Moh.
Ali. 2005: 358-359).
terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia
melalui sejarah yang panjang dan masih Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan
diproses hingga masa kini dan masa yang akan bawah sejarah berfungsi tidak hanya sebagai
datang, dan (5) Menumbuhkan kesadaran dalam pendidikan dan inspirasi saja. Sejarah juga dapat
diri pesrta didik sebagai bagian dari bangsa dijadikan rekreasi atau hiburan untuk menarik
Indone-sia yang memiliki rasa bangga dan cinta seseorang agar mencinta sejarah bangsanya.
tanah air yang dapat diimplementasikan dalam Kita tidak harus belajar di kelas dengan buku-
buku pelajaran, tetapi kita dapat keluar untuk
600 YUNIKA
mempelajari sejarah. Hal ini akan mendorang adalah nasionalisme dimana negara memperoleh
siswa berfikir kritis atas fenomena yang terjadi kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya,
masyarakat. ―kehendak rakyat‖, ―perwakilan politik‖. Teori
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah nasionalisme ini bermula dibangun oleh Jean
Jacques Rousseau.
Sejarah merupakan pelajaran yang
mempelajari tentang asal-usul dan perkembangan 2. Nasionalisme etnis
masyrakat di masa lalu berdasarkan metode dan Nasionalisme etnis adalah sejenis
metodelagi tertentu. Pelajaran sejarah memiliki arti nasionalisme dimana negara memperoleh
strategis dalam pembentukan watak dan kebenaran politik dari budaya asal atau etnis
perbedaan bangsa yang bermartabat serta dalam sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann
pembentukan manusia yang memiliki rasa Gottfried von Herder, yang memperkenalkan
kebangsaan dan rasa cinta tanah air (Aman, 2011: konsep Volk (bahasa Jerman untuk ―rakyat‖).
56). Berdasarkan peraturan Mendiknas No. 22 3. Nasionalisme romantik
tahun 2006, standar isi untuk Satuan Pendidikan
Nasionalisme romantik disebut juga
Dasar dan Menengah mata pelajaran sejarah untuk
nasionalisme organik t atau nasionalisme
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA meliputi aspek sebagai
identitas adalah lanjutan dari nasionalisme etnis
berikut :
dimana negara memperoleh kebenaran politik
prinsip dasar ilmu sejarah, (2) peradaban secara semulajadi (―organik‖) hasil dari bangsa
awal masyarakat dunia dan Indonesia, (3) atau ras; menurut semangat romantisme.
perkembangan negara-negara tradisional di In- Nasionalisme romantik adalah bergantung
donesia, (4) Indonesia pada masa penjajahan, (5) kepada perwujudan budaya etnis yang menepati
pergerakan kebangsaan, dan (6) proklamasi dan idealisme romantik; kisah tradisi yang telah
perkembangan negara kebangsaan Indonesia. direka untuk konsep nasionalisme romantik.
Misalnya ―Grimm Bersaudara‖ yang dinukilkan
VI. NASIONALISME oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang
berkaitan dengan etnis Jerman
a. Pengertian Nasionalisme
4. Nasionalisme budaya
Nasionalisme adalah suatu paham yang
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Nasionalisme budaya adalah sejenis
sebuah negara (dalam bahasa Inggris ―nation‖) nasionalisme dimana negara memperoleh
dengan mewujudkan satu konsep identitas kebenaran politik dari budaya bersama dan
bersama untuk sekelompok manusia (http:// bukannya ―sifat keturunan‖ seperti warna kulit, ras
wikipedia.org/wiki/nasionalisme, 26 September dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat
2016). Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya Tionghoa yang menganggap negara adalah
sebagai bagian paham negara atau gerakan berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
(bukan negara) yang populer berdasarkan dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-
pendapat warganegara, etnis, budaya, ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat
keagamaan, dan ideologi. Adapun bentuk-bentuk negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk
dari nasionalisme sangatlah beragam. Bentuk- menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan
bentuk nasionalisme adalah sebagai berikut: keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat
Taiwan menganggap diri mereka nasionalis
1. Nasionalisme kewarganegaraan
Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi
Nasionalisme kewarganegaraan disebut menolak RRT karena pemerintahan RRT berpaham
juga nasionalisme sipil. Nasionalisme jenis ini komunisme.

YUNIKA 601
5. Nasionalisme kenegaraan Kehadiran globalisasi tentunya membawa
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
nasionalisme kewarganegaraan, selalu Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih Pengaruh positif globalisasi terhadap
keutamaan mengatasi hak universal dan nilai-nilai nasionalisme
kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu Dilihat dari globalisasi politik,
kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat pemerintahan dijalankan secara terbuka
demokrasi. Penyelenggaraan sebuah ‗national dan demokratis. Karena pemerintahan
state‘ adalah suatu argumen yang ulung, seolah- adalah bagian dari suatu negara, jika
olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan
pemerintahan djalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan
tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta
mendapat tanggapan positif dari rakyat.
nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk Tanggapan positif tersebut berupa rasa
yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di nasionalisme terhadap negara menjadi
Spanyol, serta sikap ‗Jacobin‘ terhadap unitaris dan meningkat.
golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga Dari aspek globalisasi ekonomi,
nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara terbukanya pasar internasional,
ganas menentang demi mewujudkan hak meningkatkan kesempatan kerja dan
kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk meningkatkan devisa negara. Dengan
golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau adanya hal tersebut akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang
Korsika. Secara sistematis, bila mana nasionalisme
menunjang kehidupan nasional bangsa.
kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat
berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan
meniru pola berpikir yang baik seperti
terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan etos kerja yang tinggi dan disiplin dan
penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
pembangkangan di antara pemerintahan pusat untuk meningkatkan kemajuan bangsa
yang kuat di Sepanyol dan Perancis dengan yang pada akhirnya memajukan bangsa
nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica. dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa

6. Nasionalisme agama Pengaruh negatif globalisasi terhadap


nilai-nilai nasionalisme
Nasionalisme agama ialah sejenis
a) Globalisasi mampu meyakinkan
nasionalisme dimana negara memperoleh masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
legitimasi politik dari persamaan agama. dapat membawa kemajuan dan
Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis kemakmuran. Sehingga tidak menutup
adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme kemungkinan berubah arah dari ideologi
keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal
nasionalisme bersumber dari persamaan agama tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India
seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP Dari globalisasi aspek ekonomi,
bersumber dari agama Hindu (http:// hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk
wikipedia.org/wiki/nasionalisme, 26 September
luar negeri (seperti Mc Donald, Coca
2016). Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indo-
b. Nasionalisme dan Globalisasi nesia. Dengan hilangnya rasa cinta
602 YUNIKA
terhadap produk dalam negeri donesia Tahun 1945. Dengan diintegrasikannya
menunjukan gejala berkurangnya rasa pendidikan wawasan kebangsaan dalam
nasionalisme masyarakat kita terhadap
pembelajaran sejarah yang baik peristiwa-
bangsa Indonesia.
peristiwa sejarah pada masa lalu, baik yang
Mayarakat kita khususnya anak muda positif maupun negative memberikan pelajaran
banyak yang lupa akan identitas diri
agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya tidak terulang lagi. Sejarah mendidik kita untuk
barat yang oleh masyarakat dunia bertindak bijaksana karena suatu bangsa
dianggap sebagai kiblat. terbentuk disebabkan adanya kesamaan sejarah
Mengakibatkan adanya kesenjangan besar di masa lampau dan diharapkan dapat
sosial yang tajam antara yang kaya dan memperkokoh nasionalisme.
miskin, karena adanya persaingan bebas Dalam mengintegrasikan pendidikan
dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
wawasan kebangsaan melalui pembelajaran
dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat sejarah tentunya guru harus menyesuaikan
mengganggu kehidupan nasional dengan tingkat perkembangan anak, disesuaikan
bangsa. dengan materi/mata pelajaran yang disampaikan,
Munculnya sikap individualisme yang metode pembelajaran yang digunakan.
menimbulkan ketidakpedulian Aplikasi pengintegrasian pendidikan
antarperilaku sesama warga. Dengan wawasan kebangsaan dalam pembelajaran
adanya individualisme maka orang tidak sejarah, misalnya:
akan peduli dengan kehidupan bangsa
(http://www.wikimu.com, 27 September Dicapai melalui standar kompetensi
2016). sebagai berikut :
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial pembelajaran sejarah
VII. SIMPULAN di kelas VIII : Memahami proses
Indonesia mempunyai semboyan ―Bhinneka kebangkitan nasional
tunggal Ika‖ yang artinya berbeda-beda tetapi tetap Kompetensi dasar : Menguraikan proses
satu. Multi Kultural dan Multi religius. Kemajemukan terbentuk-nya kesadaran na sional,
yang ada terdiri atas keanekaragaman suku identitas Indonesia, dan perkembangan
pergerakan kebangsaan Indonesia.
bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa. Adat
istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan Indikator : Mendiskripsikan
bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa perkembangan pergerakan nasional dari
yang bersifat etnik, kedaerahan ,
yang ada di Indoensia memang berbeda. Kekayaan
keagamaan sampai terbentuknya
keanekaragaman yang dimiliki Indonesia jika tidak nasionalisme Indonesia.
dikelola dengan baik justru akan menimbulkan
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu
sumber kerentanan yang dapat memicu potensi pengetahuan sosial pembelajaran sejarah
terjadinya konflik. di kelas VIII : Memahami usaha persiapan
kemerdekaan
Pendidikan wawasan kebangsaan (PWK)
merupakan pendidikan cara pandang bangsa Kompetensi dasar : Menjelaskan proses
Indonesia tentang diri dan lingkungannya agar persiapan kemerdekaan Indonesia.
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indikator: Menjelaskan proses
serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila terbentuknya negara pemerintah Republik
Indonesia beserta kelengkapannya.
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik In-

YUNIKA 603
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial pembelajaran sejarah
di kelas IX: Memahami usaha
mempertahankan kemerdekaan.
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi
usaha perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Indikator : Mendiskripsikan perjuangan
rakyat dan pemerintah di berbagai daerah
dalam usaha mempertahankan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
—————. Nasionalisme . Diambil dari
www.wikipedia.org, tanggal 26 September 2016.
Anonim. 2008. Tanamkan Nasionalisme dan Solidaritas
Sejak Dini. Gemari Edisi 89/Tahun IX/ Juni 2008.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012
Soedijarto. 2003. Pendidikan Nasional sebagai
Transformasi Budaya.
Sutarno. 2008. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Tri Darmiyati. 2008. Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-
Nilai Nasionalisme. Diambil dari www.wikimu.com,
tanggal 27 September 2016.

604 YUNIKA
PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP
KEDAULATAN BANGSA INDONESIA
ZAIDAN ALMAS
zaidan_nobelo@yahoo.com

ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah sangat luas, terdiri dari beribu-ribu pulau membentang dari
sabang sampai merauke. Letak geografis yang strategis, dimana terletak diantara dua samudra yaitu Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, menjadi keuntungan
tersendiri bagi Indonesia. Sumber daya alam melimpah, budaya yang beraneka ragam merupakan salah satu
keuntungan mempunyai wilayah yang strategis. Letak Indonesia yang strategis tidak semata-mata membawa
keuntungan melinkan juga bisa berpengaruh bagi kedaulatan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, ketika tidak
diimbangi dengan kekuatan pengamanan yang memadai.
Kata Kunci: Pengaruh, Letak Geografis, Kedaulatan.

I. PENDAHULUAN Negara yang strategis artinya wilayahnya


Letak geografis suatu wilayah negara akan terletak di daerah-daerah yang dijadikan sebagai
menentukan cepat tidaknya negara tersebut jalur transportasi dari negara-negara lain dalam
untuk berkembang. Berkembang baik dibidang rangka melakukan perjalanan baik untuk
ekonomi, budaya, politik, maupun sosial. Letak berdagang maupun yang lainnya. Keadaan
geografis dalam hal ini adalah letak suatu daerah seperti ini sedikit banyak akan mempengaruhi
dilihat dari kenyataannya di bumi atau posisi aspek-aspek seperti ekonomi, sosial, politik, dan
daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan budaya dari negara tersebut. Biasanya negara-
posisi daerah lain. Letak geografis ditentukan negara yang mempunyai wilayah strategis
pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis, perekonomiannya akan cepat berkembang, kaya
dan sosial budaya (Drs. Kuswanto, 2004). Sudut akan budaya dan lain-lain.
pandang geografis menekankan sebuah titik Pengaruh positif dari letak yang strategis dari
berdasarkan fenomena geografis yang berada di suatu negara tentunya juga dibarengi dengan
wilayah tersebut. Fenomena geografis yang pengaruh negatif ketika suatu negara tidak siap
dimaksud misalnya sungai, pegunungan, lautan, menghadapi itu semua. Arti pengaruh dalam hal ini
benua, samudera dll (Indonesia, 2015). adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak,

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

ZAIDAN ALMAS 605


kepercayaan atau perbuatan seseorang Geografis Indonesia Terhadap Keberlangsungan
(Pranala, 2015). Jelas pengaruh-pengaruh yang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara‖ yang
mengikuti dari sebuah letak negara yang ditujukan kapada semua orang untuk lebih
didasarkan atas geografis akan mewarnai segi memahami pentingnya persatuan dan kesadaran
kehidupan, baik dibidang sosial, ekonomi, politik, untuk memiliki dan bersama-sama menjaga
dan budaya bahkan pertahanan keamanan. bangsa ini.
Indonesia merupakan daratan di bumi yang
termasuk dalam kawasan Asia Tenggara yang II. PEMBAHASAN
memiliki kawasan perairan yang luas, oleh karena 2.1. Letak Geografis Indonesia
itu wajar kiranya jika Indonesia dikenal dengan
nama Negara Maritim (Abbas, 2015). Wilayah In-
Letak geografis adalah letak suatu daerah
dilihat dari kenyataannya di bumi atau posisi
donesia adalah wilayah yang sangat strategis. Hal
daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan
ini terbukti dengan banyaknya kerajaan-kerajaan
posisi daerah lain. Letak geografis ditentukan
besar yang pernah berdiri di Indonesia. Kerajaan-
pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis,
kerajaan ini berkembang dengan pesat baik di
dan sosial budaya. Letak geografis Indonesia
bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya.
sebagai berikut:
Beberapa kerajaan besar yang pernah berdiri di
Indonesia antara lain: Sriwijaya, Majapahit, a. Secara astronomis terletak diantara 6p
LU-11pLS dan 95pBT-141pBT.
Mataram dll. Jelas sekali bahwa kerajaan-kerajaan
tersebut tidak perlu diragukan lagi kekuatan b. Terletak antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia.
perekonomian, persenjataan dan politiknya. Cepat
berkembangnya kerajaan tersebut ternyata tidak
c. Terletak antara Benua Asia dan Benua
Australia.
lepas dari letak wilayahnya yang strategis.
Sentuhan-sentuhan budaya yang menyatu dengan d. Merupakan pertemuan dua rangkaian
pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum
budaya lokal semakin menambah kekayaan
Mediterania (Drs. Kuswanto, 2004).
kasanah budaya yang dimiliki negeri ini. Sejak
zaman dahulu Indonesia sudah banyak dikenal Letak geografis yang demikian itu
oleh negara-negara lain, ini dikarenakan letak menempatkan Indonesia pada posisi silang yang
strategis dan baik. Hal ini dapat terlihat pada
Indonesia yang setrategis yang merupakan jalur-
hala-hal berikut:
jalur perdagangan.
a. Indonesia terletak di daerah tropis yang
Pengaruh letak yang strategis selain panasnya merata sepanjang tahun dan
berdampak positif ternyata juga bisa berdampak hanya mempunyai dua musim, yaitu
negatif. Hancurnya kerajaan-kerajaan besar yang musim penghujan dan musim kemarau.
pernah berdiri di Indonesia ternyata selain karena b. Karena terletak diantara dua samudra
masalah internal ternyata letak geografis juga salah yang sangat ramai pelayarannya,
satu penyebabnya ketika tidak bisa mengelola dan ditambah dengan adanya kekayaan flora,
menjaganya dengan baik. Tentunya hal ini dengan fauna, dan sumber-sumber mineral, akan
didukung oleh armada angkatan perang yang sangat menunjang lalu lintas
memadai baik personil maupun peralatan, selain itu
perdagangan dan menambah sumber
devisa negara.
juga sikap moral yang dimiliki oleh setiap warga
negara haruslah selalu mementingkan rasa c. Terletak diantara dua benua besar
menyebabkan Indonesia memiliki iklim
persatuan dan rasa memiliki.
musim yang bergantian setiap enam
Alasan-alasan diataslah yang mendasari bulan sekali, yaitu musim penghujan dan
penulis untuk mengangkat judul ― Pengaruh Letak musim kemarau.
606 ZAIDAN ALMAS
d. Karena terletak pada daerah lipatan Dataran tinggi merupakan daratan luas yang
muda, sangat dimungkinkan berada pada ketinggian di atas 200 meter.
pengeksploitasian terhadap sumber- Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk usaha
sumber mineral, seperti minyak bumi,
batu bara, besi, nikel, dan lain-lain. perkebunan dan tempat wisata. Tanaman yang
cocok untuk usaha perkebunan di dataran tinggi
e. Di bidang sosial atau politik, Indonesia
antara lain teh, kopi, cengkih, dan sayuran.
dengan mudah berhubungan dengan
bangsa-bangsa lain dan dapat ikut serta Dataran tinggi yang ada di Indonesia antara lain
dalam percaturan politik dunia (Drs. Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Alas, dan
Kuswanto, 2004). Dataran Tinggi Kerinci.
2.2. Potensi Indonesia 2. Potensi alam wilayah perairan

Indonesia adalah negara besar dengan 1). Luas laut di Indonesia adalah dua pertiga
potensi dan peluang ekonomi yang menjanjikan. dari luas seluruh wilayah Indonesia. Luas wilayah
Indonesia memiliki sumber daya alam yang bisa perairan Indonesia sebesar 5,8 juta km2 yang
menjadi peluang untuk memajukan terdiri dari 3,1 juta km2 Perairan Nusantara dan
perekonomian. Setidaknya ada empat sektor 2,7 km2 Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indo-
potensial yang akan menopang laju nesia (ZEEI) atau 70 persen dari luas total Indo-
perekonomian Indonesia pada masa mendatang nesia. Besarnya potensi sumber daya kelautan
yakni pelayanan konsumen atau jasa, pertanian Indonesia tersebut, potensi sumber daya ikan
dan perikanan, sumber daya alam, serta laut di seluruh perairan Indonesia (tidak termasuk
pendidikan (Rofiq, 2015). ikan hias) diduga sebesar 6,26 juta ton per tahun,
1. Potensi alam wilayah daratan tercermin dengan besarnya keanekaragaman
hayati, selain potensi budidaya perikanan pantai
Pada umumnya wilayah daratan di Indone-
di laut serta pariwisata bahari (Budiharsono S.,
sia sangat subur. Di dalamnya terkandung
2001). Sumber daya alam yang terkandung di
berbagai kekayaan alam seperti minyak bumi,
dalamnya sangat banyak. Antara lain berbagai
gas alam, emas, tembaga serta bahan mineral
macam ikan, udang, kerang, rumput laut serta
lainnya.
mutiara. Selain itu berbagai bahan tambang juga
1) Dataran rendah terkandung di dalam lautan. Laut dan selat (laut
Dataran rendah merupakan daratan yang sempit) yang termasuk wilayah Indonesia antara
memiliki ketinggian 0 - 200 meter di atas lain Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Selat
permukaan air laut. Dataran rendah biasanya Makassar, Selat Sunda, dan Selat Karimata.
berada dekat laut. Dataran rendah sering 2). Perairan daratPerairan darat merupakan
dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, perairan yang berair tawar. Yang termasuk
pertanian, pertambangan dan perdagang-an. perairan darat adalah sungai, danau dan waduk.
Tanaman yang cocok tumbuh di dataran rendah Perairan darat dapat dimanfaatkan untuk olah
antara lain padi dan palawija. Dataran rendah di raga, sarana transportasi, rekreasi, perikanan
Indonesia banyak berkembang menjadi dan pertambangan. Air yang bertenaga seperti
perkotaan dan pusat industri. Selain karena air terjun juga diman-faatkan untuk pembangkit
letaknya yang strategis di tepi laut, jalan-jalan di tenaga listrik. Beberapa contoh perairan daratan
daerah dataran rendah juga lebih mudah, tidak di Indonesia antara lain Sungai Kapuas
naik turun seperti di pegunungan. (Kalimantan), Sungai Bengawan Solo (Jawa
2) Dataran tinggi Tengah), Waduk Jatiluhur, Sungai Musi

ZAIDAN ALMAS 607


(Sumatera), Danau Toba (Sumatera), Danau Adapun pengaruh letak geografis Indonesia
Poso, dan Waduk Gajah Mungkur. adalah sebagai berikut:
3. Potensi alam wilayah udara 1. Terdapat dua musim
Wilayah udara merupakan wilayah yang Dengan terletak diantara dua samudra
berada di atas suatu negara. Suatu negara dapat (Samudra Psifik dan Samudra Hindia) Indonesia
memanfaatkan wilayah udaranya untuk kemudian dilalui oleh angin muson. Angin ini
kebutuhan negaranya. Negara lain tidak boleh berganti arah sebanyak enam bulan sekali/ dua
sembarangan masuk ke wilayah udara suatu kali dalam satu tahun, kehadiran angin muson ini
negara. Jika hendak mengambil manfaat harus membuat Indonesia hanya memiliki dua musim
dengan seijin negara yang bersangkutan. Indo- yaitu kemarau dan penghujan (Markijar, 2015).
nesia memiliki wilayah udara yang cukup luas. Tidak adanya musim dingin di Indonesia
Dengan wilayah udara ini kita dapat menyebabkan kehidupan pertanian, perikanan,
memanfaatkannya untuk sarana lalulintas udara, dan peternakan dapat berlangsung sepanjang
sebagai sarana komunikasi dan olah raga udara. tahun (Drs. Kuswanto, 2004).
Pada wilayah udara ini juga terdapat sinar 2. Keadaan Alam/ Kondisi Alam
matahari yang juga merupakan sumber daya
Indonesia adalah negara kepulauan yang
alam. Sinar matahari sangat bermanfaat bagi
merupakan pertemuan dua samudra besar dan
kehidupan manusia. Tidak semua wilayah di
diapit daratan luas (Benua Australia dan Benua
dunia ini terdapat sinar matahari sepanjang
Asia). Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi
tahun. (Aini, 2014).
alam, yaitu wilayah Indonesia beriklim laut,
2.3. Pengaruh Letak Geografis Indonesia sebab merupakan negara kepulauan, sehingga
Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak memperoleh pengaruh angin laut yang
bahwa Indonesia merupakan suatu negeri yang mendatangkan banyak hujan.
amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang 3. Sangat Strategis
bila dilihat dari segi geografis, memiliki
Indonesia yang diapit dua samudra dan dua
kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara
benua, membuat wilayah Indonesia sangat
kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina,
strategis sebab dilalui oleh persimpangan lalu
masih kalah bila dibandingkan dengan negara
lintas internasional baik itu di laut atau di udara.
kepulauan In-donesia. Indonesia adalah suatu
Dengan kenyataan tersebut, Indonesia
negara, yang terletak di sebelah tenggara benua
berpotensi sebagai negara dengan ekonomi
Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau
yang besar sebab negara berkembang dan
sebanding dengan seperdelapan panjang keliling
negara industri menjadikan Indonesia sebagai
Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662
titik industri mereka.
pulau.
4. Keadaan Penduduk
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan
suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada
Letak Indonesia pada posisi silang (cross
position) antara dua samudra dan dua benua,
tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan
maka berpengaruh bagi kehidupan bangsa In-
lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian
donesia:
tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. In-
donesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang Indonesia terletak diantara banyak
berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang negara berkembang, sehingga memiliki
banyak mitra kerja sama.
tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat
dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit
untuk dapat dipersatukan (Hidayatullah, 2013).
608 ZAIDAN ALMAS
Indonesia banyak dipengaruhi oleh laut, dan udara (Wibowo, 2014).
kebudayaan asing, yakni dalam bidang Keadaan letak geografis Indonesia yang
seni, bahasa, agama, dan peradaban. demikian, mengakibatkan wilayah
Lalu lintas pelayaran dan perdagangan di teritorial Indone-sia sering dimasuki oleh
Indonesia cukup ramai, sehingga negara asing tanpa ijin, baik melalui
mendukung perdagangan di Indonesia. perairan maupun udara. Bentuk-bentuk
pelanggaran tersebut antara lain:
5. Budaya
Pelanggaran batas teritorial yang
Kekayaan kultur di Indonesia tidak terlepas dilakukan oleh Malaysia, dalam kurun
dari kebudayaan yang terletak disekitarnya. waktu antara Januari hingga akhir
Kebudayaan ini lambat laun melakukan proses Agustus 2012, Malaysia telah melakukan
asimilasi dan sebagai hasilnya Indonesia 14 kali pelanggaran kedaulatan di
mempunyai kebudayaan lain yang khas serta wilayah Negara Kesatuan Republik
beragam (Markijar, 2015). Indonesia (NKRI) khususnya di
Kabupaten Nunukan. Dalam hal ini
2.4. Ancaman Kedaulatan dari Letak Indo- Malaysia melakukan pelanggaran
nesia yang strategis Letak Indone-sia yang kedaulatan dengan melakukan aktivitas
strategis bukan berarti selalu mendapat yang melewati batas teritorial wilayah
keuntungan, justru dengan demikian ancaman- NKRI. Kapal perang maupun pesawat
terbang milik Malaysia memasuki
ancaman terutama dalam pelanggaran teritorial
teritorial NKRI (Gunawan, 2012).
atau kedaulatan sering dilakukan oleh negara-
negara tetangga. Hal ini merupakan masalah Ilegal Fishing yang dilakukan oleh
nelayan Cina di perairan Indonesia pada
tersendiri yang harus disikapi tegas oleh Bangsa
tanggal 17 Juni 2016 yang mendapat
Indonesia. pembelaan dari kapal perang Cina yang
Daulat dalam hal ini adalah kekuasaan atau sedang beropreasi ketika diusir oleh
juga bisa diartikan pemerintah, sedangkan Angkatan Laut Indonesia (www.dw.com,
2016).
kedaulatan adalah mempunyai kekuasaan
tertinggi atas suatu pemerintahan negara (Guru, Operasi Kapal perang Australia yang
2006). Bagi suatu negara, memiliki kedaulatan masuk perairan Indonesia dengan alasan
berarti berhak atas ketiga poin berikut: menghalau pencari suaka dari Timur
Tengah pada tanggal 6 Januari 2014
Menjadi negara yang berdiri sendiri (Susanto, 2014).
sejajar dengan negara-negara merdeka
yang lain. Selanjutnya adalah pelanggaran udara
yang dilakukan Singapura dengan
Memiliki kekuasaan atau hak untuk menjadikan wilayah udara Indonesia
mengatur dan mengurus negaraynya sebagai tempat latihan militer akhir
sendiri tanpa campur tangan orang lain. Oktober 2014 (www.gresnews.com,
Menjadi negara yang memiliki kekuasaan 2015).
atau hak untuk berinteraksi dan bekerja
sama dengan negara lain yang Contoh-contoh diatatas jelas, ternyata letak
diinginkannya (dkk, 2007). geografis yang strategis tidak hanya membawa
keuntungan bagi Indonesia melainkan juga
Jadi dalam hal ini Negara yang berdaulat
berdampak bagi keamanan dan kedaulatan
diartikan sebagai negara yang
mempunyai kekuasaan tertinggi (su- bangsa ketika tidak di imbangi dengan kekuatan
preme authority) yang berarti bebas dari pertahanan yang memadai. Maraknya
kekuasaan negara lain. Wilayah penyusupan-penyusupan dari negara-negara
kedaulatan negara mencakup pula ruang asing terhadap wilayah teritorial Indonesia, ini
yang ada didalamnya antara lain darat, merupakan bukti kurang idealnya peralatan

ZAIDAN ALMAS 609


pertahanan yang kita miliki. Letak geografis Indo- Dengan dukungan jumlah penduduk yang
nesia yang demikian sebenarnya membutuhkan paling besar, Indonesia nampaknya cukup unggul
dana yang cukup besar dalam rangka untuk menopang kekuatan personil. Hal ini terlihat
mempersiapkan peralatan pertahanan yang di seluruh sub personil berselisih cukup signifikan
ideal. Adapun kekuatan pertahanan Indonesia dengan negara-negara tetangga. Indonesia masih
dibandingkan negara-negara tentangga adalaha memiliki peluang yang cukup besar untuk
sebagai berikut: mewujudkan bentuk perang gerilya, termasuk
1. Kekuatan Personil (Personnel) pertempuran kota, apabila pertahanan terluar
berhasil ditembus dan dikuasai musuh.

2. Kekuatan Udara (Air Power) dengan memiliki lebih banyak lapangan udara
Ada 3 sub kekuatan udara, yaitu total pesawat yang berfungsi sebagai pangkalan militer atau
militer (seluruh jenis pesawat militer), jumlah dapat difungsikan menjadi pangkalan militer.
helikopter, dan lapangan udara. Berdasarkan Deskrispi mengenai kekuatan udara masih terlalu
banyak pesawat militer, Thailand terlihat lebih abstrak, karena pesawat militer itu sendiri terdiri
unggul dengan jumlah pesawat militer yang atas pesawat tempur, pesawat pembom atau
mencapai 913 unit. Thailand pun cukup unggul pesawat terpedo, pesawat pengintai, dan
untuk jumlah helikopter yang paling banyak, yaitu pesawat transport. Indikator yang dituliskan pun
443 unit. Indonesia bisa dikatakan cukup unggul masih memungkinkan bias dalam memberikan
gambaran kekuatan udara.

3. Kekuatan Darat (Land Army) bentuk sistem persenjataan darat, termasuk


Ada 10 kunci dalam mengukur/mengetahui kendaraan logistik. Keseluruhannya akan sangat
(potensi) kekuatan darat dalam suatu dibutuhkan dalam pertempuran darat yang akan
pertempuran. Di dalamnya berisikan keseluruhan menghadapi musuh darat maupun musuh dari
610 ZAIDAN ALMAS
udara. Uniknya, Singapura yang merupakan kemungkinan difungsingkan untuk keperluan
negara dengan luas wilayah paling kecil justru dukungan operasi ofensif. Indonesia yang memiliki
cukup dominan memiliki unsur-unsur kekuatan banyak pulau dengan total luas nomor dua setelah
darat, kecuali untuk kendaraan logistik (logistical Australia justru terlihat kurang serius memperkuat
vehicles). Banyaknya kendaraan logistik yang kekuatan darat. Lihat saja, sekalipun Malaysia
dimiliki Australia berkaitan dengan fungsi militer memiliki jumlah tank lebih sedikit dari Indonesia,
Australia yang sering dimanfaatkan untuk tetapi Malaysia memiliki senjata anti tank jauh lebih
pasukan perdamaian (PBB) dan tidak tertutup banyak dan lebih moderen.

4. Kekuatan Laut (Naval Power) rines) Indonesia merupakan kapal perang


Kekuatan laut menjadi kunci atas setiap teknologi 1980 yang telah diremajakan. Lain
kemenangan pertempuran yang menentukan ceritanya dengan kapal selam milik Malaysia
jalannya sejarah. Ada 10 unsur yang membentuk yang dibeli pada tahun 2000an. Filipina bisa
kekuatan laut menurut versi GFP seperti yang dikatakan cukup unggul dalam patroli laut/
dilihat pada gambar di bawah. Sebagai negara perairan dengan dukungan 128 kapal patroli laut
kepulauan terbesar dengan luas wilayah laut pal- (patrol craft). Australia terlihat lebih unggul untuk
ing besar di Asia Tenggara, Indonesia nampaknya melakukan serangan laut jarak jauh dengan
justru tidak memiliki keunggulan yang signifikan. dukungan 12 kapal perang jenis fregat dan 8
Jumlah kapal pengangkut militer (merchant ma- kapal pendaratan amfibi. Sekali lagi, angka-
rine) masih di bawah Singapura. Jumlah kapal angka di atas masih terlalu abstrak, karena saat
militernya (total navy ships) pun masih dibawah ini sudah ada masuk kapal perang generasi
Thailand. Indikator di sini memang masih terlalu terbaru yagn seharusnya dipisahkan berdasarkan
abstrak, karena kekuatan kapal selam (subma- aspek teknologinya.

ZAIDAN ALMAS 611


5. Kekuatan Logistik (Logistical) maupun kereta api tidak selalu signifikan ukuran
Kekuatan logistik yang dimasukkan ke dalam yang terlihat, karena tergantung dengan luas
daftar berikut ini merupakan segala bentuk sumber wilayah dan kondisi pulau atau kepulauan.
daya yang dengan segera dapat dipersiapkan Dengan memiliki kekuatan angkatan kerja yang
untuk mendukung pertempuran langsung. dapat difungsikan menjadi militer atau
Indonesia bisa dikatakan memiliki keunggulan paramiliter, setidaknya Indonesia masih akan
dalam aspek kekuatan logistik dengan melihat memiliki kekuatan untuk melakukan strategi
banyaknya angkatan kerja (labor force) yang paling gerilya dan perang perkotaan yang paling sulit,
tinggi. Panjang akses jalan raya ketika musuh telah masuk menembus ruang
wilayah pertahanan di daratan.

6. Kekuatan Sumber Daya Alam (Resources) sebanyak 3,3 miliar barel dan jumlah penduduk
Setiap pertempuran akan membutuhkan sekitar 22 juta jiwa, Australia masih
sumber daya alam (energi), terutama untuk memungkinkan bertahan cukup lama dalam
keperluan kebutuhan masyarakat sehari-hari. kondisi perang dengan ketersediaan minyak di
Situasi perang akan menyebabkan orientasi dalam negerinya. Sekalipun Indonesia dikatakan
pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat memiliki paling banyak cadangan minyak, tetapi
sipil akan dialihkan untuk keperluan militer. Di jumlah penduduknya pun cukup besar, yaitu
sinilah salah satu kunci kekuatan dalam mencapai di atas 240 juta jiwa dengan konsumsi
pertempuran, yaitu kekuatan negara dalam per hari di atas 1 juta barel. Data mengenai
menguasai sumber daya alamnya. Australia minyak bumi di sini tidak sepenuhnya valid, tetapi
terlihat memiliki keunggulan dari aspek setidaknya menggambarkan kemampuan
penguasaan sumber daya alam. Dengan bertahan suatu negara dalam kondisi perang.
cadangan minyak bumi (proven reserves)

7. Kekuatan Finansial (Financial) di dalam kekuatan finansial, yaitu anggaran


Perang ataupun persiapannya pertahanan (defense budget), cadangan devisa
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, serta dan emas (reserve of foreign exchange and
membutuhkan kemampuan pengelolaan gold), dan kemampuan pembayaran (purchasing
keuangan nasional yang memadai. Ada 3 unsur power). Unsur yang paling perlu dipehatikan
612 ZAIDAN ALMAS
adalah cadangan devisa dan belanja pertahanan. berarti, dari sisi finansial, Indonesia memiliki
Dari dua unsur tadi, Singapura lebih unggul peluang yang paling besar untuk
dengan memiliki cadangan devisa maupun mentransformasikan aset-aset ekonominya
belanja pertahanan paling besar. Ini berarti dalam membiayai dan mempersiapkan perang.
Singapura memiliki peluang lebih besar untuk Sekalipun demikian, kemampuan pembelian
mempersiapkan suatu perang ataupun membutuhkan waktu dan mekanisme politik yang
membiayai peperangan. Indonesia memiliki tidak semudah mentransfer pembiayaan seperti
kemampuan pembelian paling besar di antara pada cadangan devisa dan belanja pertahanan
negara-negara yang diperbandingkan di sini. Ini (Kusuma,leo4kusuma.blogspot.co.id,2012).

Jelas perbandingan kekuatan pertahanan mempengaruhi kehidupan dari warga negara In-
Indonesia diatas jauh dari kata ideal ketika harus donesia.
mengamanakan wilayah geografis yang Keuntungan tersendiri bagi Indonesia
sedemikian luas dibandingkan dengan keadaan dengan geografis yang demikian yaitu memiliki
negara tetangga. Hal ini tentunya bisa iklim yang bersahabat sehingga pertanian,
mengancam kedaulatan Bangsa Indonesia ketika pertenakan, dan perkebunan berkembang subur.
masalah perthanan tidak menjadi prioritas utama. Selain itu sumber-sumber mineral dan minyak
Pelanggaran-pelanggaran kedaulatan oleh bumi juga banyak terdapat di Indonesia yang bisa
negara-negara asing yang selama ini terjadi dijadikan untuk meraup devisa.
merupakan bukti dari kurang idealnya
Letak geografis yang strategis ternyata tidak
kemampuan peralatan pertahanan yang dimiliki
hanya berdampak positif bagi Indonesia,
Bangsa Indonesia untuk mengamankan wilayah
pengaruh negatif seperti ancaman terhadap
Indonesia yang sangat luas.
kedaulatan merupakan maslah besar yang
dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Pelanggaran-
III. KESIMPULAN pelanggaran wilayah sering dilakukan oleh
Indonesia merupakan negara kepulauan yang negara-negara asing terhadap kedaulatan Indo-
sangat luas, terletak di 6pLU-11pLS dan 95pBT- nesia. Bentuk-bentuk pelanggaran tersebut
141pBT. Hal ini mengakibatkan Indone-sia diapit antara lain: ilegal fishing dan operasi diluar batas
oleh dua samudra yang sangat luas yaitu Samudra teritori baik di laut maupun di udara. Wilayah
Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua yaitu yang sangat luas yang terdiri dari banyak pulau
Benua Asia dan Benua Australia. Keadaan seperti merupakan masalah besar bagi Indonesia dalam
ini menjadikan wilayah Indone-sia menjadi jalur segi pengamanan daerah teritorial. Untuk bisa
favorit bagi perdagangan internasional, yang mengamanakan wilayah Indonesia yang sangat
menjadikan sentuhan-sentuhan budaya asing
besar tentunya memerlukan biaya dan
mudah masuk dan
pengorbanan yang sangat besar. Kenyataannya
kekuatan pertahanan yang dimiliki Indonesia jauh

ZAIDAN ALMAS 613


kurang memadai dibandingkan dengan negara-
negara tetangga, hal ini sering dibuktikan dengan
adanya pelanggaran-pelanggaran wilayah yang
dilakukan oleh negara-negara asing. Jadi dalam
hal ini letak geografis Indonesia haruslah
diwaspadai dengan memprioritaskan pertahanan
dan keamanan khususnya diperbatasan baik laut,
darat, maupun udara.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas, E. W. (2015). Ethnopedagogy The Proceeding of
International Seminar on Ethnopedagogy.
Banjarmasin: FKIP UNLAM PRESS.
Aini, F. (2014, Agustus 22). Retrieved September 23,
2016, from brainly.co.id.
dkk, A. D. (2007). Kewarganegaraan. Jakarta: Yudhistira.
Drs. Kuswanto, M. (2004). Pengetahuan Sosial Geografi.
Surakarta: Tiga Serangkai.
Gunawan, H. (2012, September 11). Retrieved Septem-
ber 29, 2016, from www.tribunnews.com.
Guru, T. A. (2006). Pendidikan Kewarganegaran. Jakarta:
Erlangga.
Hidayatullah. (2013, Juni 03). Retrieved 09 23, 2016,
from hadiyatullah20.blogspot.co.id.
Indonesia, P. L. (2015, desember 15). Retrieved
september 2016, 23, from www.markijar.com.
Kusuma, L. (2012, Juli 25). Retrieved September 29,
2016, from http://leo4kusuma.blogspot.co.id.
Markijar. (2015, Desember 18). Retrieved September 25,
2016, from www.markijar.com.
Pranala. (2015, 6 12). Retrieved 9 23, 2016, from http://
kbbi.web.id.
Rofiq, A. (2015, Juni 10). Retrieved September 23, 2016,
from nasional.sindonews.com.
Susanto, J. (2014, Januari 17). Retrieved September 29,
2016, from http://www.jaringnews.com.

614 ZAIDAN ALMAS


IMPLEMENTASI FUNGSI PANCASILA SEBAGAI
FALSAFAH IDEOLOGI NASIONAL
ZAINAH
zainahsma2@gmail.com

ABSTRAK
Pancasila sebagai ideologi nasional dan dasar negara merupakan pemersatu dan perekat kehidupan bangsa
indonesia. Pancasila sebagai falsafah Negara merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang secara
konseptual memberikan tuntutan politik bagi rakyat dan pemerintah tentang bagaimana menemukan pemecahan
persoalan Negara secara mandiri dan bermartabat. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara harus
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan juga harus diimplementasikan sesuai dengan amanat UUD 1945.
Kata kunci : Implementasi, Pancasila,Falsafah, ideology.

I. PENDAHULUAN waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan


1.1 Latar Belakang Masalah penyesuaian terhadap apa yang masuk dari luar
tanpa adanya sikap untuk menyaring pengaruh
Pancasila merupakan sarana yang ampuh
yang sesuai dengan Pancasila dan yang tidak
untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Karena
sesuai dengan Pancasila. Selain dari hati, perlu
pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian
kita ketahui bahwa pancasila bukan hanya
bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai
sebagai filter namun dari itu,yaitu pancasila
dan norma-norma yang oleh bangsa Indonesia
sebagai palsafah dan Ideologi Negara Indone-
diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat
sia. Dalam pancasila kita dapat menemukan jati
bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan
diri bangsa Indonesia dalam menghadapi
Rakyat Indonesia. Namun pada kenyataannya
sekaligus menyesuaikan diri dengan era
seiring dengan perkembangan zaman bangsa In-
globalisasi.
donesia saat ini ternyata dalam menghadapi Era
Globalisasi yang penuh dengan tantangan dan Dengan demikian di era globalisasi seperti
kemungkinan yang bisa terjadi seakan-akan sekarang ini,pancasila sangat dibutuhkan karena
masyarakat Indonesia terlupa akan jati diri dan pancasila akan memilah nilai-nilai mana saja yang
falsafah Negara Indonesia yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai
sebenarnya.Mereka hanya berpacu dengan pancasila itu sendiri. Dengan begitu, nilai-

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

ZAINAH 615
nilai baru berkembang nantinya akan tetap Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
berada dibawah kepribadian bangsa Indonesia. rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
Bagi masayarakat Indonesia, pancasila
bukanlah sesuatu yang asing. Melalui perjalanan Mengetahui pancasila sebagai ideology
panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga nasional.
saaai ini, pancasila ikut berproses pada Mengetahui fungsi pancasila dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila terlahir lingkup masyarakat
diperuntukan sebagai dasar Negara Republik Mengetahui pengaplikasian nilai
Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara yang pancasila sebagai falsafah dan ideology
di dalam masyarakat
juga mempengaruhi ketahanan nasional,
merupakan hasil usaha pemikiran manusia In-
donesia yang sungguh-sungguh secara sitematis PEMBAHASAN
dan radikal, yang dituangkan dalam suatu 2.1 Pengertian Pancasila
rumusan rangkaian kalimat yang bermakna dan
Menurut Budiyanto (2006, hal 6) dalam judul
bulat untuk dijadikan dasar, asas dan pedoman
bukunya Pendidikan Kewarganegaraan. Bahwa
atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam
Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan
rangka kesatuan Negara Repoblik Indonesia
konsef pancasila sesuai dengan sudut pandang
merdeka.
masing-masing. Namun jika dicermati ,secara
Oleh sebab itu, pancasila tidak hanya umum defenisi konsep tersebut relatif sama.
digunakan sebagai Ideologi pemersatu dan Berikut adalah beberapa pengertian pancasila
sebagai perekat kehidupan dan kepentingan yang dikemukakan oleh para ahli.
bangsa., tetapi juga sebagai dasar dan fisafat 1. Muhammad Yamin
serta pandangan hidup bangsa sesuai dengan
Pancasila berasal dari kata PANCA yang berarti
tuntutan hati nurani manusia. Pancasila
lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau
mengandung nilai-nilai ke-Tuhanan,
peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Kemanusiaa (humanism), Kebangsaan
Dengan demikian, pancasila merupakan lima dasar
(persatuan), demokrasi dan keadilan.
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu laku yang penting dan baik.
adanya kajian yang membahas masalah tersebut
2. Ir. Soekarno
guna mengetahui bagaimana implementasi nilai-
nilai pancasila tanpa melupakan pancasila Pancasila adalahisi jiwa bangsa indonesia
sebagai falsafah dan ideologi Nasional. yang turun temurun yang sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan
1.2 Rumusan Masalah
demikian, pancasila tidak saja falsafah negara,
Berdasarkan kenyataan dilapangan tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
ditemukan masalah sebagai berikut: indonesia.
Arti pancasila sebagai ideology 3. Notonegoro
nasional.
Pancasila sebagai falsafah dan sebagai Pancasila adalah dasar falsafah negara
ideology nasional. indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat
Fungsi pancasila dalam masyarakat disimpulkan bahwa pancasila pada hakekatnya
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
Pengaflikasian nilai pancasila sebagai
falsafah dan ideologi di masyarakat. yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu,
1.3 Tujuan Penelitian
616 ZAINAH
lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai tentu memiliki jiwa yang tumbuh di
pertahanan bangsa dan negara indonesia. dalamnya, begitu juga dengan Negara,
pancasila merupakan jiwanya. Pancasila
4. Berdasarkan Terminologi
telah ada sejak terbentuknya
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan negarakemerdekaan Indonesia, dan telah
Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan menjiwai seluruh sendi kehidupan dan
Indonesia (BPUPKI), pancasila yang memiliki arti organisasi Indonesia.
lima asas dasar digunakan oleh Presiden Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsif dan Negara Indonesia. Setiap bangsa
dasar negara indonesia yang diusulkanya. memiliki kebribadian yang berbeda
dengan Negara lain, Indonesia sendiri
2.2 Kedudukan dan fungsi pancasila memegang teguh pancasila sebagai
Menurut Kaelan (2014,hal 96) dalam semangat dan kepribadian dibanggakan
bukunya yang berjudul ― Pendidikan Pancasila di seluruh dunia. Artinya pancasila
merupakan ciri khas Negara Indonesia
Edisi Reformasi ― bahwa Pancasila
yang unik dari bangsa lain.
berkedudukan sebagai ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia memiliki cita-cita yang Pancasila sebagai sumber tertib hukum di
Indonesia. Pancasila secara tidak
dianggap paling sesuai dan benar dan benar
langsung menaungi seluruh hukumyang
sehingga segala citacita,gagasan-gagasan, ide- ada diindonesia harus seiring dengan
ide tertuang dalam pancasila maka dalam nilai-nilai pancasila. Tidak boleh ada
pengertian inilah sekaligus sebagai Asas hukum yang bersinggungan dengan sila
Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara yang ada di pancasila dan tidak sesuai
Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai dengan makna didalamnya.
dasar filsafat negara, secara objektif di angkat Pancasila sebagai cita-cita bangsa.
dari pandangan hidup yang sekaligus juga Setiap bangsa tentu mempunyaicita-cita,
sebagai filsafat hidup bangsa indonesia yang bangsa Indonesia tentu juga memuat dan
memiliki cita-cita tinggi. Cita-cita bangsa
telah ada dalam sejarah bangsa sendiri. Jadi
kita adalah bagaimana nilai-nilai yang
dikalau disimpulkan berbagai kedudukan dan ada di pancasila ini dapat diamalkan
fungsi pancasila tersebut, di antara satu dan dengan baik.
lainnya dalam hubungan kausalitas.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Fungsi pancasila sebagai dasar Negara pancasila wajib dijadikan sebagai identitas
setidaknya memiliki 5 fungsi utama yang tidak bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggioleh
terlepas dari kehidupan berbangsa dan segenap bangsa dan Negara Indonesia.
bernegara.
Kemudian juga pentingnya fungsi pokok itu
Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa adalah untuk menjaga kesatuan dan persatuan
dan Negara Indonesia. Pandangan hidup bangsa yang tidak boleh terpecah dari pengaruh
yang dibenarkan oleh Negara adalah
kelompok golongan atau dari pengaruh asing.
pancasila. Dalam menjalankan kehidupan
berbangsa serta bernegara yang baik tentu 2.3 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
setiap masyarakat harus memiliki pedoman Kedudukan pancasila sebagai ideology
yaitu pancasila. Jadi nilai budaya serta
kegiatan organisasi ataupun social di bangsa tercantum dalam ketetapan MPR NO.
masyarakat tidak boleh menyalahi XVIII/NIPR/1998 tentang pencabutan ketetapan
pancasila. MPR RI NO.II/MEMPEROLEH/1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengamalan
Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
Negara Indonesia. Setiap diri seseorang pancasila (Eka Prasetya pancakarsa) dan

ZAINAH 617
penetapan tentang penegasan pancasila sebagai Berdasarkan asas teoritis demikian, maka nilai –
dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan tersebut nilai yang tekandung di dalam pancasila adalah
dinyatakan, bahwa Negara dari Negara kesatuan falsafah hidup yang berkembang dalam sosio-
Republik Indonesia yang harus dilaksanakan budaya indonesia. Nilai pancasila yang telah
secara konsisten dalam kehidupan bernegara.. terkristalisasi dianggap sebagai nilai dasar dan
Catatan risalah/penjelasan yang merupakan puncak (sari-sari) budaya bangsa.
bagian yang tidak terpisahkan dari ketetapan Sedemikian mendasarnya nilai-nilai
tersebut menyatakan bahwa, dasar Negara yang pancasila dalam menjiwai dan memberikan
dimaksud dalam ketetapan ini di dalamnya watak (kepribadian, identitas), pengakuan atas
mengandung makna sebagai ideology nasional, kedudukan pancasila sebagai filsafat adalah
cita-cita , dan tujuan Negara. wajar. Sebagai ajaran filsafat, pancasila
Dengan mendasarkan pada ketetapan MPR mencerminkan nilai dan pandangan mendasar
tersebut, secara jelas dinyatakan bahwa dan hakikat rakyat indonesia dalam hubungan
kedudukan pancasila dalam kehidupan dengan : Ketuhanan, Kemanusiaan,
bernegara Indonesia adalah sebagai berikut : Kenegaraan, Kekeluargaan dan musyawarah,
serta keadilan sosial.
Pancasila Sebagai Dasar Negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia Nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada
Adapun makna pancasila sebagai dasar sebelum indonesia merdeka. Ini berarti dengan
Negara , yaitu sebagai berikut: kemerdekaan yang diperoleh bangsa dan negara
indonesia, secara melembaga dan formal,
Sebagai dasar me-negara atau pedoman kedudukan dan fungsi pancasila ditingkatkan. Dari
untuk menata Negara merdeka Indonesia. kedudukannya sebagai filsafat hidup ditingkatkan
Artinya me-Negara adalah menunjuk sifat aktif menjadi filsafat negara-dari kondisi sosio-budaya
dari pada sekedar bernegara. Sebagai dasar yang terkristalisasi menjadi nilai filosofis-ideologis
untuk untuk ulah atau aktivitas Negara. Diartikan yang konstitusional-(dikukuhkan berdasrkan
bahwa aktivitas dan pembangunan yang Undang-Undang Dasar 1945).
dilaksanakan dengan Negara berdasarkan
peraturan perundangan yang merupakan Semua kebijakan ekonomi yang
penjabaran dan sesuai dengan prinsip-prinsip menyangkut dengan investor dan bantuan asing,
yang terkandung dalam pancasila dan undang- haruslah dilandasi dengan asas-asas pancasila,
undang Dasar 1945. agar Negara ini tidak kehilangan kendali dalam
dan tetap focus dalam upaya untuk
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional mensejahterakan rakyat. Mengendalikan jati diri
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
bangsa adalah hal yang berat, akan tetapi bila
Suatu sistem filsafat pada tingkat pemerintah kkesejahteraan bangsa dan tetap
perkembangan tertentu melahirkan ideologi. berdiri di atas ideology pancasila maka bangsa
Biasanya ideologi lebih mengutamakan asas- ini akan mampu untuk mengembalikan jati diri
asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai bangsa ini.
satu kehidupan nasional yang esensinya adalah
Ideology nasional mengandung makna ide-
kepemimpinan, kekuasaan, dan kelembagaan
ology yang memuat cita-cita dan tujuan dari
dengan tujuan kesejahteraan. Secara teoritis
Negara kesatuan Republik Indonesia.
filosofis, ideologi bersumber pada suatu filsafat
dan merupakan pelaksanaan sistem filsafat itu. 4.Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Hal ini berarti suatu sistem filsafat dikembangkan
dan dilaksanakan oleh suatu ideologi.
618 ZAINAH
Ideology Pancasila memenuhi syarat yang lima tahun senantiasa disesuaikan
sebagai ideology terbuka, karena mempunyai dengan perkembangan zaman, aspirasi
cita-cita sebagai berikut : masyarakat, undang-undang,
departemen-departemen sebagai
Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak lembaga pelaksana dan sebagai pada
berasal dari luar, melainkan digali dan aspek ini senantiasa dapat dilakukan
diambil dari moral dan budaya perubahan (reformati).
masyarakat itu sendiri.
Nilai Praktis
Dasarnya bukan keyakinan ideologis
sekelompok orang, melainkan hasil Yaitu nilai-nilai instrumental sebagai
musyawarah dan consensus masyarakat. realisasi dengan pengalaman yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-
Bahwa ideology itu tidak diciptakan oleh hari, seperti bermasyarakat, berbangsa
Negara, melainkan digali dan ditemukan dan bernegara. Dalam realisasi nilai
dalam masyarakat itu sendiri, masyarakat praksis, penjabaran nilai-nilai pancasila
memiliki ideology pancasila. senantiasa berkembang dan selalu dapat
Pancasila sebagai suatu ideology tidak dilakukan perubahan dan perbaikan
bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat (refomasi) sesuai dengan perkembangan
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini zaman, ilmu pengetahuan dan teknolog,
serta aspirasi masyarakat.
dimaksudkan bahwa ideology pancasila mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, 2.4 Isi Arti Pancasila menurut pembukaan
ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta dinamika Uud 1945
perkembangan aspirasi masyarakat. Isi arti pancasila memurut Pembukaan UUD
Keterbukaan ideology pancasila bukan berarti 1945, di sini yang dimaksud adalah Pancasila
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di sebagai Dasar filsafat atau ideologi bangsa dan
dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasan Negara Republik Indonesia. Adapun uraiannya
secara lebih konkrit sehingga memiliki adalah sebagai berikut :
kemampuan reformatif untuk memecahkan 1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
masalah-masalah actual yang senantiasa
Ke-Tuhanan berasal dari istilah Tuhan.
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.
Istilah Tuhan itu jika dirumuskan dalam sudut
Pancasila sebagai ideology terbuka hubungannnya dengan hal diluar diriNya. Adalah
mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
― yang dipertuan‖.dan ini berarti bahwa segala
Nilai Dasar sesuatu di luar diriNya berada didalam
Yaitu esensi dari sila-sila pancasila yang lingkunganNya.(Notonagoro, Pancasila secara
bersifat universal. Dalam nilai dasar, ilmiah populer,hal.76). dengan perkatan lain
terkandung cita-cita, tujuan, serta nila- Tuhan adalah merupakan asal dan tempat
nilai yang baik dan benar. Nilai dasar
kembali daripada segala yang ada, yang dalam
tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
pengertian filsafat disebut causa prima atau
Oleh karena itu,Pembukaan memuat
nilai-nilai dasar ideology pancasila, maka Penyeebab Pertama.
pembukaan UUD 1945 lam hidupan Sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa
berkemerupakan norma dasar yang mengandung poko-pokok pikiiran sebagai berikut
menjadi tertib hokum tertinggi. :
Nilai instrumental
a. Pengakuan kepada Tuhan Yang Maha
Yaitu eksplitasi penjabaran lebih lanjut Esa.
dari nilai-nilai dasar ideology pancasila.
Misalnya dalam UUD 1945 dan GBHN

ZAINAH 619
b. Pengakuan adanya kebebasan memeluk Pada hakekatnya sila persatuan
agama dan kepercayaan masing-masing. indonesia mengandung prinsif
Nasionalisme, cinta bangsa, dan Tanah
air, menggalang terus persatuan dan
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
kesatuan bangsa. (pandangan presiden
Kemanusiaan berasal dari perkataan Suharto tentang Pancasila, hal. 48 ).
manusia. Adapun hakekat manusia adalah terdiri Persatuan indonesia mengandung pokok
atas unsur-unsur bawaan kodrat tubuh (unsur- pikiran atau prinsif persahabatan dan
unsur benda mati, tumbuh-tumbuhaqn dan persaudaraan segala bangsa.
animmal ). Kemanusiaan pada hakekatnya Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat
berarti segala upaya untuk selalu menjelmakan keebijaksanaan dalam permusyawaratan/
unsurr-unsur hakekat manusia secara seimbang, perwakilan.
harmonis, dan dinamis.
Permuusayawaratan berarti suatu keputusan
Adapun pengertian adil,dalam sila tentang sesuatu hal yang didasarkan atas
kemanusiaan yang adlil dan beradab adalah kehendak dan kepentingan rakyat. Hingga tercapai
berarti terhadapo diri sendiri, terhadap sesama suattu kebulatan pendapat atau mufakat.
manusia dan terhadap Tuhan. Arti beradab,
Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
yaitu terlaksananya penjelmaan unsur hakekat
perwakilan mengandung pokok-pokok pikiran
manusia dalam kesatuan monodualis,
a. Asas kekeluargaan
monopluralis, harmonis dan
dinamis.(Notonagoro, Pancasila Secara Imiah b. Pemusyawaratan perwakilan
Populer, hal.92). c. Negara hukum dan konstitusi
Sila keadialn sosial bagi seluruh
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
rakyatindonesia
mengandung pokok-pokok pikiran sebagai
berikut : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia berarti bahwa setiap orang yang
a. Dasar Kemanusian yang adil dan
beradab, pada prinsifnya adalah suatu menjadi rakyat indonesia mendapat
sikap dan perbuatan manusia untuk perlakuan adil, sehingga dapat terlaksana
memenuhi hasrat atau tuntutan kodrat berbagai kepentingan untuk
manusia secara ketubuhan kejiwaan, mempertahankan hidup.
perseorangan, kemahlukan sosial.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b. Dalam hubungan dengan bangsa lain, indonesia mengandung pokok-pokok
maka prinsif sila Kemanusiaan yang adil pikiran sebagai berikut :
dan beradab telah mel;etakan politik luar
negeri kita yaitu bebas dan aktif. a. Asas pemerataan
3. Persatuan indonesia b. Di dalam hubungannya dengan sesama
manusia , sesema bangsa dan negara
Pengertian persatuan Indonesia yang di yang lain.
maksudkan adalah Bangsa Indonesia. Bangsa c. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia mengandung pengertian satu totalitas, indonesia ini diliputi dan di jiwai oleh sila-
satu kesatuan yang bulat, yaitu antara manusia- sila sebelumnya dan merupakan tujuan
manusia yang mendiami seluruh daerah dari pada keempat sila yang
Nusantara. mendahuluinya.

Sila persatuan indonesia mengandung Oleh karena itu keadilan sosial bagi seluruh
pokok-pokok pikiran sebagi berikut: rakyat indonesia mengandung pengertian wujud
620 ZAINAH
kesejahteraan, kebahagiaan dan kemakmuran sebagai berikut : bahwa penyelesaian suatu konflik
harus atas dasar dan untuk memenuhi kodrat hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai relijius,
kemanusiaan yaitu kebutuhan-kebutuhan menghargai derajat kemanusiaan,
keragaan-kejiwaan,individu-sosial dan relejius, mengedepankan persatuan, mendasarkan pada
baik nasional maupun internasional prosedur demokratis dan berujung pada
2.5 Implementasi fungsi pancasila sebagai terciptanya keadilan.
falsafah ideologi nasional
Pancasila memiliki posisi yang bervariasi di III. KESIMPULAN DAN SARAN
dalam struktur negara dan bangsa indonesia,yaitu 3.1 Kesimpulan
sebagai dasar negara, ideologi nasional,pandangan
Pancasila sebagai ideologi nasional adalah
hidup bangsa dan ligatur atau pemersatu bangsa.
merupakan cita-cita bangsa dan mempersatukan
Semua ini berbasis pada konsef nilai empat pilar
seluruh bangsa indonesia sehinngga apapun
bangsa (pancasila,UUD RI 1945, Bhineka Tunggal
hambatannya atau ancaman dapat terselesaikan
Ika ). Sebagai konsef tersebut harus berada di
dengan baik. Kenudian nilai-nilai yang terkandung
dalam koridor yang jelas.
dalam pancasila . Meliputi sila-sila, nilai yang
Bangsa dan negara Repoblik Indonesia terkandung dalam pancasila, dan fungsi pancasila.
dengan ideologi pancasila memiliki arti cita-cita Namun implementasi nilai dan fungsinya masih
atau pandangan dalam mendukung tercapainya dirasa kurang terlaksana dengan baik di
tujuan nasional negara indonesia. Setiap bangsa masyarakat. Untuk nilai yang menonjol yaitu nilai
dalam melanjutkan keberadaan serta Ketuhanan, dikarenakan mayoritas masyarakat
ekstensinya selalu berusaha memelihara beragama dan norma-norma agama terlihat hidup
ideologinya agar bangsa itu tidak kehilangan di masyarakat daerah ini.
ideologi yang dianutnya, berarti tidak kehilangan
Pancasila sebagai falsafah Negara dapat
identitas nasionalnya. Pertanyaan bahwa nilai-
berperan untuk menunjukan jati diri bangsa
nilai dasar pancasila menjadi dasar normatif
dalam menghadapi era globalisai. Pancasila
penyelenggaraan bernegara indonesia belum
sebagai ideology bangsa dalam kehidupan
merupakan pernyataan yang kongkrit.
bernegara In-donesia adalah
Pancasila sebagai ideologi nasional yang sebagai Dasar Negara Kesatuan
berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana Republik Indonesia
yang mempersatukan masyarakat perlu sebagai ideology nasional dari Negara
perwujudan yang kongkrit dan operasional Republik Indonesia
aplikatif sehingga tidak menjadi slogan
Pancasila sebagai ideology terbuka
belaka.delam ketetapan MPR /1998 dinyatakan mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
bahwa pancasila perlu diamalkan dalam bentuk
Nilai Dasar
pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan
Nilai intermental
bernegara.
Nilai Praktis
perwujudan ideologi pancasila sebagai
cita-cita bernegara 3.2 Saran
2. Perwujudan Pancasila sebagai Pancasila tidak hanya sebagai symbol
Kesepakatan atau nilai Integratif bangsa Negara atau formalitas semata, yang hanya
Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai dibaca pada saat upacara bendera. Namun
setiap prosedur penyelesain konflik yang ada di pancasila seharusnyadiimplementasikan dalam
masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan masyarakat agar fungsi pancasila sebagai

ZAINAH 621
falsafah dan ideology nasional dapat terwujud di
masyarakat kelurahan Selat Kapuas dan terlebih
lagi bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tercipta
masyarakat Indonesia yang berkeadilan dan
sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
Darmodiharjo,dardji.1990. Pancasila Secara Ilmiah
Popoler, Bandung, Angkasa.
Dayono, M. Dkk. 2008. Pengantar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Jakarta, Rineka cipta.
Ismaun,1981. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa,
Bandung, Karya Remaja.
Drs.Kaelan, M.S, 1998. Pendidikan Pancasila Yuridis
Kenegaraan.Yogyakarta, Paradigma.
Prof.Dr.Kaelan, M.S, 2014. Edisi Reformasi Pendidikan
Pancasila.Yogyakarta, Paradigma.
Budiyanto, 2006. Pendidikan
kewarganegaraan.Jakarta,erlangga

622 ZAINAH
PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
(STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP)
Zainal Fanani
zainalmawaw@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pendekatan Sain, Teknologi dan Masyarakat pada pembelajaran IPS di SMP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan STM dapat dilakukan melalui tiga macam strategi, yaitu:
Strategi pertama, menyusun topik- topik tertentu yang menyangkut konsep-konsep yang ingin ditanamkan pada peserta
didik. Strategi kedua, menyajikan suatu topik yang relevan dengan konsep-konsep tertentu yang termasuk dalam standar
kompetensi atau kompetensi dasar. Strategi ketiga, mengajak anak untuk berpikir dan menemukan aplikasi konsep sains
dalam industri atau produk teknologi yang ada di masyarakat di sela-sela kegiatan belajar berlangsung. Pendekatan STM
dapat diimplementasikan pada pembelajaran IPS dengan menekankan pada peran ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam
berbagai kehidupan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang di masyarakat. Berangkat dari isu-isu sosial yang berkembang pada masyarakat dan kehidupan sehari-hari itu,
siswa SMP bersama dengan guru dapat selalu mengkaji fenomena sosial, merasakan dampak positif maupun negatif
adanya teknologi, dan mengenal nilai yang dianut dalam masyarakat. Kesimpulan Pendekatan STM bagi pembelajaran IPS
di SMP akan sangat bermanfaat bagi para guru dan peserta didik dalam menciptakan kondisi belajar yang lebih aktif dan
variatif dengan mengembangkan rasa peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pendektan
STM pula, peserta didik akan mampu mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi masalah berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena hidup ini memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi, sedangkan teknologi
merupakan hasil dari ilmu pengetahuan.
Kata kunci : Sains, Teknlogi, Pendidikan, IPS

I. PENDAHULUAN teknologi seringkali berdampak pada terjadinya


1.1 Latar Belakang Masalah masalah-masalah dalam masyarakat. Hal ini
disebabkan kemajuan sains dan teknologi sering
Sains dan teknologi sangat erat
tidak diiringi kesiapan dari masyarakat termasuk
hubungannya dengan perkembangan kehidupan
peserta didik. Misalnya berbagai siaran televisi
masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat
melalui satelit komunikasi, menimbulkan
menuntut adanya berbagai inovasi dalam bidang
berbagai permasalahan terhadap anak didik,
sains dan teknologi yang mengarah pada seluruh
aspek kehidupan manusia. Kemajuan sains dan misalnya menjadi malas belajar, dan mudah
meniru hal-hal yang negatif dari adegan film.

Dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan, Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 8 Oktober 2016.
** Mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat.

ZAINAL FANANI 623


Pencemaran dapat berpengaruh terhadap Pembelajaran Ips Di Sekolah Menengah
kesehatan fisik biologis, dan mental psikologis, Pertama ( SMP ).
dan masih banyak contoh lagi dari kehidupan
sekitar kita.
II. LANDASAN TEORI
Dampak negatif dari perkembangan dan
2.1 Pengertian Sains-Teknologi-Masyarakat
penerapan sains dan teknologi mengakibatkan (STM)
berbagai ketimpangan, misalnya goncangan fisik
Poedjiadi (Fajar, 2004:16) mengemukakan,
(pshysical shock) dan kejiwaan (psychological
secara etimologi, kata teknologi berasal dari dua
shock). Contohnya kedatangan turis dari manca
kata bahasa Yunani, yaitu kata techne dan logos.
negara ke Indonesia mempengaruhi tingkah laku
Techne artinya seni (art) atau keterampilan, logos
maupun budaya masyarakat setempat, dimana
artinya kata-kata yang terorganisasi atau wacana
para remaja merasa gaul dan rasa percaya diri
tinggi jika mengikuti mode dari luar, misalnya ilmiah yang mempunyai makna. tujuan
cara berpakaian, perilak, makanan, potongan pendidikan sains abad 21 antara lain; harus
dan warna rambut. tanggap terhadap kondisi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi masa sekarang dan
Peran IPS disini bukan sebagai pencetak masa yang akan datang dan masalah-masalah
ilmuwan, melainkan lebih mengutamakan pada sosial yang timbul dari isu-isu sosial. Sedangkan
berpikir bagaimana menghadapi dampak sosial menurut Hidayat (1992 dalam Fajar 2004) untuk
sebagai akibat perkembangan dan penerapan pendidikan sains hendaknya ditujukan pada
sains dan teknologi disertai dengan pemahaman pengembangan-pengembangan individu yang
yang cukup. Pada akhirnya diharapkan mereka melek sains, mengerti bahwa sains-teknologi dan
dapat menerima hasil teknologi tanpa disertai masyarakat saling mempengaruhi dan saling
gejolak-gejolak sosial, bahkan dapat digunakan
bergantung, mampu mempergunakan
untuk kemajuan masyarakat itu sendiri.
pengetahuannya dalam membuat
Pendekatan STM dalam IPS tidak perlu keputusankeputusan yang tepat dalam
disusun dalam pokok bahasan baru, melainkan kehidupan sehari-hari. Hidayat (Fajar, 2004:19-
dapat disisipkan pada pokok-pokok bahasan yang menambahkan bahwa istilah STS untuk
telah ada. Dengan pendekatan STM ini dapat pertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam
memberikan gambaran utuh tentang berbagai bukunya ―Teaching and Learning About science
aspek kehidupan manusia. Tetapi harus diketahui and Society‖ pada tahun 1980. Dalam bukunya
bahwa dengan digunakannya pendekatan STM tersebut, Ziman mencoba mengungkapkan
dalam pembelajaran IPS akan dibangun suatu bahwa konsep-konsep dan proses-proses sains
dimensi baru, yang lebih menekankan pada segi seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa
pragmatis yang mengungkapkan hal-hal yang sehari-hari. Program STS pada umumnya
bermanfaat dan berhubungan langsung dengan memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut:
aspek kehidupan siswa.
Identifikasi masalah-masalah setempat yang
1.2 Rumusan Masalah memiliki kepentingan dan dampak.
Bagaimana Pendekatan Sains, Teknologi Penggunaan sumber daya setempat
Dan Masyarakat (STM Dalam Pembelajaran Ips (manusia, benda, lingkungan) untuk
Di Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) ? mencari informasi yang dapat digunakan
dalam memecahkan masalah.
1.3 Tujuan Penelitian
Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam
Untuk mengetahui Pendekatan Sains, mencari informasi yang dapat diterapkan
Teknologi Dan Masyarakat (STM Dalam
624 ZAINAL FANANI
untuk memecahkan masalah-masalah berbagai dampak yang luas. Karena luasnya
dalam kehidupan sehari-hari. akibat terhadap kehidupan maka lahir masalah
Perpanjangan belajar di luar sekolah yang seringkali disebut masalah sosial. Peserta
dan sekolah.
didik perlu menyadari tantangan-tantangan
Fokus kepada dampak sains dan menghadapi gejala-gejala yang seperti itu. Pada
teknologi terhadap siswa.
dasarnya, IPS merupakan kajian tentang
Suatu pandangan bahwa isi dari pada manusia dan dunia sekelilingnya. Yang menjadi
sains bukan hanya konsepkonsep saja
pokok kajian IPS ialah tentang hubungan
yang harus dikuasai siswa dalam tes.
antarmanusia, sedangkan latar telaahnya adalah
Penekanan pada keterampilan proses
kehidupan nyata manusia. Perlu disadari bahwa,
dimana siswa dapat menggunakan
dalam memecahkan masalah. sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa
SMP belum mampu memahami keluasan dan
Penekanan pada kesadaran karir yang
berkaitan dengan sains dan teknologi. kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh.
Akan tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada
Kesempatan bagi siswa untuk berperan
sebagai warga negara dimana ia masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran
mencoba untuk memecahkan isu-isu IPS mereka dapat memperoleh pangetahuan,
yang telah diidentifikasi. keterampilan, sikap, dan kepakaan untuk
Identifikasi bagaimana sains dan menghadapi hidup dengan tantangan-
teknologi berdampak di masa depan. tantangannya. Selanjutnya mereka kelak
Kebebasan atau otonomi dalam proses diharapkan mampu bertindak secara rasional
belajar. dalam memecahkan masalah-masalah sosial
Pendidikan IPS sebagai bagian dari yang dihadapinya. Dari uraian diatas, secara
pendidikan secara umum memiliki peran penting umum pembelajaran IPS akan melibatkan
dalam peningkatan mutu pendidikan. Secara peserta didik dengan lingkungan disekitarnya
khusus Pendidikan IPS turut serta berperan dalam dengan menumbuhkembangkan kesadaran dan
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu kepekaan tentang gejala dan masalah sosial.
manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis, Kepekaan yang perlu ditingkatkan pada abad 21
dan berinisiatif dalam menanggapi gejaladan ini antara lain penguasaan Ilmu pengetahuan
masalah sosial yang berkembang dalam (sains) dan kamajuan teknologi. Seperti yang
masyarakat yang diakibatkan oleh perkembangan diungkapkan oleh Prayekti (2001:31-32)
teknologi di era global. Saat ini pembelajaran mengatakan, penguasaan Iptek merupakan kunci
dengan menerapkan metode-metode yang inovatif dalam abat 21 ini. Oleh karena itu, peserta didik
mulai diterapkan di Sekolah Dasar. Salah satu perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami,
penerapan yang perlu dilakukan adalah pada dan menguasai Iptek dalam rangka
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). meningkatkan kualitas hidupnya. Upaya untuk
mempersiapkan hal itu memang sudah dilakukan
Menurut Djojo Suradisastra (1991: 43)
menyatakan bahwa IPS lahir dari keinginan para melalui pendidikan formal, sesuai dengan
pakar pendidikan untuk ―membekali‖ para siswa Undang-Undang N0. 2 Tahun 1989. Pengantar
supaya nantinya mereka mampu menghadapi Sains dan Teknologi pun sudah diajarkan sejak
dan menangani kompleksitas kehidupan di pendidikan dasar. Salah satu cara sebagai
masyarakat yangseringkali berkembang secara langkah strategis yang perlu diambil oleh guru
tidak terduga merupakan bidang studi untuk dapat menciptakan sumber daya manusia
yangmempelajari manusia dan dunianya. berkualitas adalah dengan menggunakan
Perkembangan seperti itu dapat membawa beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal

ZAINAL FANANI 625


ini pendekatan yang sesuai dengan Pelaksanaan pendekatan STM dapat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui tiga macam strategi, yaitu:
adalah Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Strategi pertama, menyusun topik- topik tertentu
(STM). Prayekti (2001) menyatakan bahwa yang menyangkut konsep-konsep yang ingin
pendekatan STM memungkinkan siswa berperan ditanamkan pada peserta didik. Pada strategi ini,
secara aktif dalam pembelajaran dan dapat di awal pembelajaran (topik baru) guru
menampilkan peranan sains dan teknologi di memperkenalkan atau menunjukkan kepada
dalam kehidupan masyarakat. Mengapa STM peserta didik adanya isu atau masalah di
merupakan salah satu pendekatan yang perlu lingkungan anak atau menunjukkan aplikasi
diangkat dalam pembelajaran IPS? Lebih jauh sains atau suatu produk teknologi yang ada di
menurut Nurdin (2005: 17) menyatakan bahwa lingkungan mereka. Masalah atau isu yang ada
untuk dapat mengorganisasikan pembelajaran di lingkungan masyarakat dapat pula diusahakan
yang lebih bermakna dan menyentuh realita agar ditemukan oleh anak sendiri setelah guru
kehidupan siswa, antara lain dengan membimbing dengan cara-cara tertentu. Melalui
mengembangkan pembelajaran STM. kegiatan eksperimen atau diskusi kelompok yang
Hal itu akan memberikan makna bahwa dirancang oleh guru, akhirnya dibangun atau
pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan dikonstruksi pengetahuan pada anak. Dalam hal
siswa atau manusia sehari-hari sehingga perlu ini, pengetahuan yang berbentuk konsep-konsep.
dikembangkan pembelajaran yang sesuai Strategi kedua, menyajikan suatu topik yang
dengan realita kehidupan siswa. relevan dengan konsep-konsep tertentu yang
Pembelajaran bukan hanya mentransfer termasuk dalam standar kompetensi atau
ilmu pengetahuan saja, tetapi juga berkaitan kompetensi dasar. Pada saat membahas
dengan bagaimana siswa mampu memahami konsep-konsep tertentu, suatu topik relevan yang
dampak dari pembelajaran atau hasil telah dirancang sesuai strategi pertama dapat
pembelajaran tersebut baik dampak positif diterapkan dalam pembelajaran. Dengan
maupun negatifnya. Hasil penelitian Harms dan demikian program STM merupakan suplemen
Yager dalam Iskandar (1996:39) menunjukkan dari kurikulum.
bahwa pembelajaran sains dengan pendekatan Strategi ketiga, mengajak anak untuk
STM dapat memenuhi kebutuhan pribadi siswa, berpikir dan menemukan aplikasi konsep sains
dapat dipakai untuk memecahkan masalah dalam industri atau produk teknologi yang ada di
dalam masyarakat, dan dapat meningkatkan masyarakat di sela-sela kegiatan belajar
wawasan siswa tentang karir. Diharapkan berlangsung. Contoh-contoh adanya aplikasi
dengan adanya penggunaan Pendekatan STM konsep sains, isu atau masalah, sebaiknya
yang diimplementasikan pada pembelajaran IPS diperkenalkan pada awal pokok bahasan tertentu
di Sekolah Dasar, peserta didik akan memiliki untuk meningkatkan motivasi peserta didik
persiapan sedini mungkin dalam menghadapi mempelajari konsep-konsep selanjutnya, atau
tantangan di masa depan yang secara kualitatif mengarahkan perhatian peserta didik kepada
cenderung meningkat. materi yang akan dibahas sebagai apersepsi.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
III. HASIL PEMBAHASAN salah satu bidang studi yang dibangun dari
3.1 Implementasi Pendekatan Sains, integrasi beberapa ilmu sosial yaitu Ilmu Bumi
Teknologi dan Masyarakat dalam Pembelajaran atau Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, dan
IPS di SMP Antropologi. Integrasi ilmu-ilmu tersebut memiliki
626 ZAINAL FANANI
pertimbangan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, Materi : Lingkungan Hidup
peserta didik di SMP akanmenghadapi fenomena- 1. Sains
fenomena sosial yang sangat kompleks. Menurut Kajian yang dibahas :
Mulyasa (2002: 26), pengkajian akan fenomena
a. Pengertian lingkungan hidup.
sosial tidak dapat disikapi dari sudut pandang ilmu
b. Penyebab dan akibat dari adanya
geografi atau sejarah saja tetapi diperlukan ilmu-
pencemaran lingkungan hidup.
ilmu sosial lain seperti Ekonomi, Antropologi, dan
c. Bagaimana mengatasi dan
Sosiologi. Hal tersebut diperlukan karena dalam
mengantisipasi agar pencemaran
kenyataanya, kegiatan manusia akan berdampak lingkungan hidup dapat dikurangi.
pada manusia yang lain serta lingkungannya.
2. Teknologi
Adanya saling ketergantungan satu dengan yang
lain dan membutuhkan untuk mempertahankan Kajian yang dibahas :
eksistensi hidupnya akan tetap ada. Sesuai dengan a. Alat apa yang digunakan untuk
fungsi dan tujuannya, Pengetahuan Sosial meyeimbangkan sistem itu.
berfungsi mengembangkan pengetahuan nilai dan Bagaimana sifat alat tersebut.
sikap, serta keterampilan sosial peserta didik untuk Bagaimana cara kerja alat tersebut.
dapat menelaah masalah sosial yang dihadapi Bagaimana alat diproduksi dan dari
sehari-hari serta menumbuhkan rasa bangga dan mana bahan diperoleh.
cinta terhadap perkembangan masyarakat Indo- Bagaimanakah kualitas barang yang
nesia, sedangkan tujuannya agar peserta didik sesuai dengan dana yang tersedia.
mampu mengembangkan pengetahuan, nilai, dan 3. Masyarakat
sikap serta keterampilan sosial yang berguna Kajian yang dibahas :
a. Sesuai atau tidak dana yang dikeluarkan
bagi dirinya, untuk mengembangkan dengan kerugian apabila masalah tidak
pemahaman tentang pertumbuhan masyarakat ditangani.
Indonesia masa lampu hingga kini sehingga b. Bagaimana kondisi wilayah dan
peserta didik bangga sebagai bangsa Indonesia. penataannya.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemaukakan di c. Bagaimana bentang lahannya ( land-
atas. scape).
IPS dapat mengcounter berbagai d. Bagaimana hubungan antara lingkungan
dengan penyebaran aktifitas manusia.
permaslahan sosial yang ditimbulkan oleh
perkembangan sains dan teknologi. Sains yang Bagaimana partisipasi masyarakat dalam
melaksanakannya
semula menakankan pembelajaran konsep dan
proses dengan lebih berpusat pada Dari ilustrasi di atas, selanjutnya dalam
perkembangan aspek kognitif memerlukan satu kegiatan pembelajaran IPS, guru mengajak siswa
nilai aspek afektif berupa bentuk kepedulian untuk mengamati kondisi kota yang tercemar
terhadap orang lain, lingkungan, dan teknologi tumpukan sampah dan melihat tayangan
sehingga dapat memilih mana dampak yang masyarakat sekitar tumpukan sampah yang
positif dan dampak yang negatif. terjangkit penyakit diare, disentri, dan kolera.
Kemudian kegiatan di dalam sekolah seperti
Sependapat dengan ilustrasimengenai
bagaimana cara membuat lingkungan sekolah
Lingkungan Hidup, penulis mengilustrasikan
bersih, misalnya dengan membuang sampah
untuk pembelajaran IPS di SMP seperti dibawah
pada tempatnya. Kegiatan selanjutnya dilakukan
ini :
kunjungan atau tayangan video pada pabrik

ZAINAL FANANI 627


pengolahan limbah sampah. Dengan demikian dimasa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan
siswa SMP akan melihat secara langsung visi mikro pendidikan nasional yaitu terwujudnya
teknologi bagaimana cara, alat, dan bahan individu manusia baru yang memiliki sikap dan
apakah yang digunakan agar sampah tidak wawasan keimanan dan akhlak yang tinggi,
sampai menimbulkan pencemaran. kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan
Pendekatan STM dapat diimplementasikan menjunjung hak asasi manusia, saling pengertian
pada pembelajaran IPS dengan menekankan dan berwawasan global.
pada peran ilmu pengetahuan dan teknologi di
dalam berbagai kehidupan dan menumbuhkan DAFTAR PUSTAKA
rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak Djojo Suradisastra,1991. Pendidikan IPS III. Jakarta :
ilmu pengetahuan dan teknologi yang Depdikbud.
berkembang di masyarakat. Berangkat dari isu- Fajar, Arnie, 2004. Portofolio dalam Pembelajaran IPS.
isu sosial yang berkembang pada masyarakat Rosda Karya. Bandung: Penerbit Rosda Karya.
dan kehidupan sehari-hari itu, siswa SMP Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: Penerbit Rosda Karya.
bersama dengan guru dapat selalu mengkaji
fenomena sosial, merasakan dampak positif Nurdin, S. (2005). Model Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS
maupun negatif adanya teknologi, dan mengenal SD. Jurnal. http://ppsupi.org/abstrakips2005.html.
nilai yang dianut dalam masyarakat. Prayekti. (2001). Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
tentang Konsep Pesawat Sederhana dalam
Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar. Jurnal.
IV. KESIMPULAN http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/29/editorial.htm -
Pendekatan STM bagi pembelajaran IPS di 35k.
SMP akan sangat bermanfaat bagi para guru dan
peserta didik dalam menciptakan kondisi belajar
yang lebih aktif dan variatif dengan
mengembangkan rasa peduli terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan pendektan STM pula, peserta didik akan
mampu mengambil keputusan yang tepat saat
menghadapi masalah berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena hidup ini
memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi,
sedangkan teknologi merupakan hasil dari ilmu
pengetahuan. Seperti yang diungkapkan oleh Fajar
(2004), pendekatan STM ini sesuai dengan hakekat
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2001 yaitu
merupakan upaya untuk menyiapkan peserta didik
yang memiliki kemampuan intelektual, emosional,
spiritual, dan sosial yang tinggi. Sebagai harapan,
pendekatan STM bagi pembelajaran IPS di SMP
akan mampu melahirkan generasi bangsa yang
tidak hanya peduli Iptek tetapi juga mampu
mengembangkan kepekaan akan dampak Iptek
pada masyarakat
628 ZAINAL FANANI

Вам также может понравиться