Вы находитесь на странице: 1из 27

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang dimuat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia 4

“memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyataan ini mengandung maksud

bahwa rakyat Indonesia diharapkan hidup dalam kondisi sejahtera. Untuk

mencapai hidup sejahtera diperlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan

hidup yang sehat bisa terwujud salah satunya bila air sungai kita bersih dan sehat,

sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan

kehidupan secara luas. Menteri Negara Lingkungan Hidup (Rachmat Witoelar)

mengatakan ratusan sungai di Indonesia kini dalam kondisi rusak dan tercemar.

Jika diibaratkan orang sakit, kondisi sungai itu sudah sangat buruk “62 ICU,70

koma,” ujarnnya saat melakukan kunjungan kerja dan penelusuran sungai

Cisadane di pabrik PT Indah Kiat, Serpong, Kamis pagi meurutnya daerah aliran

sungai (DAS) yang rusak tersebut harus segera diperbaiki. Penangananya dapat di

lakukan secara konfrehensif dengan kerja sama dengan semua instansi. Menteri

Negara Lingkungan Hidup akan berkoordinasi dengan departemen kehutanan,

pertanian, pekerjaan umum dengan melakukan penelusuran DAS untuk mengatasi

hal-hal yang menjadi musibah. Katanya dia menilai “keadaan alam Indonesia saat

ini sudah sangat buruk (ICU). “lebih buruk dari yang buruk”, katanya. Rachmat

memperkirakan butuh waktu 15-20 tahun untuk memperbaiki itu semua. Sejauh

1
ini, pencemara terhadap sungai banyak dilakukan oleh masyarakat industri dan

masyarakat umum.

Menurut hasil pengamatan penulis terhadap sungai yang ada disekitar

tempat tinggal, sungai tersebut sudah mulai tercemar oleh sampah-sampah

domestic dan pertanian yang di buang penduduk tanpa melalui proses pengolahan.

Sampah-sampah tersebut menghambat aliran sunagi bahkan ketika hujan lebat air

sempat meluap sehingga mengalir melalui jalan raya dan sebagian menggenangi

halaman rumah penduduk. Selain itu, air buangan dari pertanian yang tercampur

oleh pupuk, pestisida dll. Membuat warna air menjadi kecoklatan dan

mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Kesadaran penduduk akan

pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting, Karena dengan

kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa

paksaan dari pihak manapun sehingga sungai-sungai di Indonesia menjadi

terawat dan terjaga kelestariannya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk

mensejahterakan kehidupannya. Dengan memperhatikan ulasan uraian yang ada di

atas, karya tulis ilmiah ini berjudul “Pencemaran Air Sungai Kapuas

Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pengertian pencemaran air sungai?

2. Apa penyebab pencemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah?

3. Apa dampak pecemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah?

4. Bagaimana cara mencegah pencemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas

tengah?

2
1.3 Batasan Masalah

Pengertian pecemaran air sungai.

1. Penyebab pencemaran air Sungai Kapuas di Kec.kapauas tengah.

2. Dampak pencemaran air Sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah.

3. Cara mencegah pencemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Penulis ingin mengajak pembaca agar senantiasa menjaga dan

melestarikan air sungai.

1.4.2 Tujuan khusus

Penulis ingin mengetahui :

1. Pengertian pencemaran air sungai di Kec.kapuas tengah.

2. Penyebab pencemaran air sungai kapuas di Kec.kapuas tengah.

3. Dampak pencemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah.

4. Cara mencegah pencemaran air sungai Kapuas di Kec.kapuas tengah.

1.5 Manfaat Pembahasan

1.5.1 Bagi penulis

Manfaat yang dapat diperoleh oleh penyusun melalui Karya Tulis Ilmiah

ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis

berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang

sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah

wawasan penulis mengenai pencemaran sungai.

3
1.5.2 Bagi Masyarakat

Melalui karya tulis ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh

masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah mengenai

pencemaran air sungai sehingga setelah membaca makalah ini masyarakat dapat

menjaga dan melestarikan air sungai karena sumber daya alam khususnya air

sungai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk

hidup.

1.5.3 Bagi Pelajar

Melalui Karya Tulis Ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar

adalah pelajar dapat menambah wawasan/pengetahauannya mengenai pencemaran

air sungai di Indonesia mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara

pencegahannya. Sehingga setalah membaca Karya Tulis Ilmiah ini, pelajar dapat

terus menjaga dan melestarikan air sungai serta menemukan cara-cara terbaru

untuk mengatasinya agar air sungai kapuas yang di Kalimantan Tengah dapat

terjaga kelestariannya.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mulai terasa pengaruhya

pada usaha memperluas kegiatan pertanian dan industri diberbagai tempat di

dunia, secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat

diperbaharui dan yang mempunyai daya generasi yang selalu dalam sirkulasi. Air

sebagai sumber daya kini lebih didasari merupakan salah satu unsur penentu di

dalam ikut mencapai keberhasilan pembangunan termasuk pula terhadap

keberhasilan pembangunan kesehatan lingkungan. Pada masa sekarang ini,

nampaknya sulit untuk memperoleh air yang betul-betul murni, aliran air dari

gunung yang diperkirakan paling bersih pun akan membawa mineral-mineral, gas-

gas berlarut dan zat-zat organik dari tumbuhan atau binatang yang hidup di dalam

atau dekat aliran tersebut, selain itu aktifitas manusia merupakan salah satu

yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah pencemaran air di dalam

ekosistem air.

Menurut SK menteri Kependudukan Lingkungan Hidup no.

02/MENKLH/1988. “Pencemaran air adalah masuk atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / atau berubahnya tatanan

(komposisi air) oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya.”

Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam sungai tersebut terdapat bahan yang

5
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat

fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga air sungai tersebut kualitasnya menurun

dan berkurang nilai gunanya yang dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup

disekitarnya. Menurut Diryanto (2004:73) pencemaran merupakan sebuah siklus

yang selalu berputar dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pada

hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan

melingkar berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi

dengan lingkunganya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia

mengembangkan teknologi, akibat sampingan dari pengembangan teknologi

adalah bahan pencemaran yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri

terhadap lingkungan. Pada saat ini pencemaran terhadap lingkungan berlangsung

dimana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran

dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masukya logam berat.

2.1.1 Penyebab Pencemaran Air Sungai Di Indonesia

Menurut Achmad Lutfi, (2009: 01) pada dasarnya pencemaran air sungai

di indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu:

1. Penambang liar disepanjang sungai kapuas kec.kapuas

tengah

emas tetaplah emas dimanapun berada,dia diburu dengan segala cara

tengoklah disepanjang sungai kapuas. Orang menggantungkan hidup

dengan menjadi penambang emas terapung diatas arus sungai yang

deras.dari hulu hingga ke hilir. Rata-rata setiap kelompok dalamm satu

6
lanting atau rakit penambang di sungai kapuas ini bisa memperoleh 4-8

gram emas setiap hari. Harga segram emans dikalangan penambang

berkisar antara 400 hingga 500 ribu.alhasil setiap kelompok beroleh

pendapatan kotor jutaan rupiah per hari jumlah yang sangat besar

dibandingkan dengan kerja apapun. Data Dinas Pertambangan dan Energi

provinsi Kalimantan Tengah meyebbut produksi emas diperkirakan

mencapai 8 kilogram lebih perhari.ini artinya produksi emastakk berizin

ini mencapai hampir tiga ton.jika harga satu gram emas Rp 500 ribu maka

peredaran uang di Kalteng mencapai triliunan rupiah lebih pertahun.

Kabar buruknya,pencemaran berat terjadi di mana-mana pasalnya,para

ppenambang menggunakan merkuri untuk memproses emas.untuk satu

gram emas,setidaknya dibutuhkan 1atau 2 gram lebih merkuri atau air

raksa.jadi konsumsi logam beracun para penambang di Kalteng

mencapai 5 hingga 6 ton per ttahun.

Para penambang emas di Kalteng menggunakan air raksa atau merkuri

untuk memisahkan emas dari pasir dan tanah.padahal kita tahu bahwa

merkuri mempunyai dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor

yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari

limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang

dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain

dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga

7
membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia

sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.

3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.

Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses

pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian

mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.

Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari

pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan

tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air

tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan

air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik

lainnya. Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena

pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan

manusia.

4. Pencemaran air sungai karena proses alam

Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya

terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat

membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment

seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya

sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim

juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim

kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai

untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang Dari uraian penyebab

8
pencemaran air sungai di Indonesia diatas, bahan pencemarannya dapat

dikelompokkan menjadi:

1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah

yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan,

sampah industri gula tebu, sampah dari tanaman air seperti enceng gondok

yang mati, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan

kotoran hewan ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut

memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut berada

di dalam air, maka perairan tersebut akan kekurangan oksigen.

2. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit yaitu bahan pencemaran yang

mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli. Bahan pencemar ini berasal

dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran

hewan/manusia.

3. Bahan pencemar senyawa organik/mineral misalnya logam-logam berat

seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb), tembaga (Cu), garam-

garam anorganik.

4. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme

yaitu senyawa organik yang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti

plastik, deterjen, serat sintesis, limbah industri dan limbah minyak.

5. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat

dan senyawa fosfat.

9
6. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat

erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan

oleh gunung berapi yang meletus.

2.1.2 Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia

Menurut Triastuti, (2008:01) pencemaran air sungai di Indonesia

membawa dampak negatif yang beraneka ragam. Diantaranya adalah:

1. Meracuni sumber air minum

Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk ke dalam

tubuh melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal,

hati, limpa, saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh

tersebut. Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat

menyebabkan penyakit kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.

2. Mengakibatkan penularan penyakit

Yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli yang

dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types)

atau penyakit kulit.

3. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam

air lainnya)

Yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

 Disebabkan karena penguraian sampah organik yang dalam penguraiannya

memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi

10
semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme dalam air

kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian.

 Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme

sehingga akan menggunung dan mencemari air sungai yang dapat mengganggu

kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya.

 Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat

menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng

gondok dengan pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan

kadar oksigen dan sinar matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat

masuk ke dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan,

dan tanaman dalam air).

 Bahan pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu

air meningkat sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan

dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik

yang dalam proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga

terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

 Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi

keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi

sampah sehingga mengganggu kehidupan akuatik.

4. Mengakibatkan terjadinya bencana alam

Seperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran sungai oleh

sampah masyarakat sehingga merugikan kehidupan masyarakat itu sendiri dan

makhluk hidup lain di sekitarnya.

11
2.1.3 Cara Mencegah Pencemaran Air Sungai di Indonesia

Menurut Achmad Lutfi, (2009: 01) untuk mencegah agar tidak terjadi

pencemaran air sungai di Indonesia kita perlu melakukan berbagai langkah

diantaranya adalah:

1. Melestarikan tumbuhan di hulu sungai dan membuat sengkadan pada lahan

pertanian yang miring

Agar tidak menimbulkan erosi tanah, di sekitar hulu sungai sebaiknya

ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat menahan terjadinya erosi serta pada

lahan pertanian yang miring dibuat sengkedan agar tidak menimbulkan erosi

dan tanah longsor

2. Tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai

Sampah seharusnya memang tidak di buang ke sungai tetapi sampah

dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Misalnya:

 Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis yang

tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah menjadi bahan

lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi karet.

 Sampah organik yang dapat diuraiakan oleh mikroorganisme dikubur

dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunkan

sebagai pupuk.

3. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan

Penggunaan pupuk dan pestisida sebagian besar biasanya dilakukan

oleh lahan pertanian yang airnya kemudian dialirkan ke sungai tanpa melalui

12
proses pengolahan. Maka dari itu, penggunaannya harus seminimal mungkin

agar tidak menimbulkan pencemaran yang serius

4. Memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang tumbuh secara tidak

terkendali menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas.

5. Melestarikan hutan yaitu dilakukan agar ketersediaan air yang disimpan oleh

tumbuh-tumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga sumber-sumber mata air

sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume air sungai tetap stabil.

Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang

dapat mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air

sungai.

6. Membuat undang-undang mengenai pencemaran air sungai di Indonesia serta

melakukan pengontrolan secara ketat dan sanksi keras pada yang melanggar

ketentuan pemerintah tersebut.

7. Yang paling penting dari pencegahan pencemaran air sungai di Indonesia

adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya aliran

sungai bagi kehidupan. Karena dengan kesadaran itu masayarakat akan

menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga

mereka tidak akan membuang bahan pencemaran ke dalam sungai dan sungai

akan terjaga kelestariannya yang akan membawa kesejahteraan bagi makhluk

hidup di sekitarnya.

2.2 Hipotesis Penelitian

Yang mengakibatkan pencemaran air sungai kapuas kecamatan kapuas

tengah, kabupaten kapuas, Kalimantan tengah adalah perilaku manusia.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

“Dalam penelitian harus ditentukan secara cermat dalam menentukan

variabel-variabel penelitian. “Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus

peneliti untuk diamati sebagai atribut atau sifat atau nilai dari orang,objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono 2010 : 60).

Identifikasi Variabel dalam penelitian ini adalah pencemaran air sungai kapuas di

Kalimantan Tengah.

3.2 Kerangka Berfikir Penelitian

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti dengan

peningkatan aktivitas pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

pada akhirnya akan memacu peningkatan aktivitas di segala bidang. Kondisi ini

berpotensi menyebabkan besarnya volume limbah yang dihasilkan oleh aktivitas

tersebut. Bahan pencemar yang berasal baik dari aktivitas perkotaan (domestik),

industri, pertanian dan sebagainya yang terbawa bersama aliran permukaan (run

off), langsung ataupun tidak langsung akan menyebabkan terjadinya gangguan dan

14
perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi pada perairan sungai tersebut yang

pada akhirnya menimbulkan pencemaran. Pencemaran air sungai berarti turunnya

kualitas air sampai ke tingkat tertentu akan menyebabkan air tidak dapat berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukannya. Sungai Kapuas merupakan sungai lintas

kabupaten yang yang berada di Kalimantan Tengah.. Rangkaian penelitian yang

dilakukan adalah menentukan karakter sumber pencemar, melakukan identifikasi

terhadap sumber pencemar sungai sehingga dicari penyebab pencemaran sungai

bagi masyarakat.

3.3 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010: 117) “adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Sungai Kapuas

Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas yang berada Di Kalimantan

Tengah.

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” Sugiyono (2010: 118). Adapun Sampel yang diambil sebagai

data dalam penelitian ini seimbang maka peneliti melakukan pengambilan sampel

yaitu Sungai Kapuas.

15
3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu

metode dokumentasi dan observasi yang mengakibatkan pencemaran air sungai

kapuas di Kalimantan Tengah.

3. 4.1 Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai

pelaksanaan proses penelitian berlangsung mengenai pencemaran Air Sungai

Kapuas. Observasi merupakan teknik penelitian yang dilaksanakan dengan

pengamatan baik langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik observasi langsung. “Observasi langsung adalah pengamatan

yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang

sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat (observer) pada objek yang

diamati” (Sudjana 2008: 85).

3.4.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan alat/media yang digunakan peneliti untuk

mengabadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat proses penelitian.

Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah

kamera digital. Penggunaan kamera digital untuk mengabadikan kejadian ketika

dilakukan penelitian sehingga keabsahan peneliti lebih terjamin, karena benar-

benar melakukan pengumpulan data.

16
BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

4.1 Latar Belakang Objek Penelitian

Hasil identifikasi pencemaran yang berada di Sungai Kapuas, Kalimantan

Tengah berdasarkan hasil karakteristik diketahui penyebab pencemaran pada

daerah sungai kapuas adalah kegiatan pertanian, perilaku manusia yang kurang

bertanggung jawab seperti aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah)

pemukiman atau limbah rumah tangga pemanfaatan sungai sebagai tempat

pembuangan sampah. Hal ini ditandai dengan adanya tumpukan sampah pada

daerah aliran sungai kapuas. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari

penambang liar di sungai kapuas dan menggunakan bahan bahan berbahaya

seperti merkuri yang dibuang kesungai.

Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya yaitu:

1. Berkembangnya penambang penambang liar

2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga

3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan

4. Pencemaran air sungai karena proses alam

17
4.2 Dampak Dari Pencemaran Air Sungai

Dampak dari pencemaran Pencemaran air dapat berdampak sangat luas,

misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi

penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan

akibat hujan asam dsb.

Dampak dari pencemaran air sungai kapuas terlihat dari :

1. Dampak terhadap kesehatan

2. Dampak terhadap estetika lingkungan

4.3 Analisis Data

4.3.1 Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai Kapuas.

Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya yaitu:

1. Berkembangnya tambang-tambang liar.

Berkembangnya tambang-tambang liar disepanjang sungai kapuas

disebabkan hasil hasil yang menggiurkan tanpa memikirkan dampak bagi

kesahatan karena pengaruh:

a) Logam Berat:merkuri, timbale, tembaga, seng dll.

b) Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada

akhirnya akan mematikan biota air.

Karena pencemaranya terjadi disepanjang sungai dan anak sungai kapuas

terutama di KEC. Kapuas tengah(sungai pujon) yang mengalami

pencemaran.

18
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.

Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu

faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai

Kapuas. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik

dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan

akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik,

dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat

menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas

di masayarakat.

3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.

Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai Kapuas tanpa

melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena

limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk

dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air

yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi

ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan

tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat

menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan

komponen ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida juga dapat

menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan

hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.

19
4. Pencemaran air sungai karena proses alam.

Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai Kapuas

misalnya terjadinya, erosi dan iklim. Erosi dapat membawa berbagai bahan

pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur

yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari

berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga

berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim

kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan

sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.

4.3.2 Dampak dari pencemaran air sungai

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air

minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan

ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.

1. Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam

antara lain :

a) Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen

b) Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

c) Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak

dapat membersihkan diri

d) Air sebagai media untuk hidup vector penyakit

20
2. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan

perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya

ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat

mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga

dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan

tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan

menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat

mengurangi estetika.

4.3.3 Cara Mengatasi Pencemaran air sungai

1. Melestarikan hutan di sungai Kapuas

Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya

pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal

pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah,

pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga

menyebabkan pendangkalan sungai.

2. Tidak buang air di sungai

Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah.

Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan

menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk

perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena

itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.

21
3. Tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai Kapuas

Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran

air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan

sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim

penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan

terkontaminasi.

4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri

Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau

limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya

kesungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-

asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak

sedap, oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pencemaran air sungai kapuas adalah masuk atau dimasukkannya sesuatu

yang dapat merubah tatanan (komposisi) air ke dalam aliran sungai.

2. pencemaran air sungai kapuas di Kalimantan Tengah pada dasarnya

disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab.

3. Pencemaran air sungai di Kalimantan Tengah terutama sungai kapuas

membawa banyak dampak buruk yang dapat membahayakan kehidupan

makhluk hidup.

4. Pencemaran air Sungai Kapuas dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah

satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang

menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Selain

itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah industri yang dibuang

sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal itu mengakibatkan

terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain.

5. Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai di Kalimantan

Tengah yaitu Sungai Kapuas adalah menyadarkan masyarakat sendiri akan

pentingnya air sungai bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang

ditimbulkan jika air sungai tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan

merawat aliran sungai dengan penuh kesadaran.

23
5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:

5.2.1 Kepada Masyarakat

Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari

pencemaran air sungai Kapuas maka masyarakat Kalimantan Tengah Khususnya

yang berada Di Kecamatan Kapuas Tengah Kabupaten Kapuas diharapkan dapat

menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran agar air sungai

tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi seluruh makhluk

hidup.

5.2.2 Kepada Pelajar

Pelajar diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus

belajar dan mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi

pencemaran air sungai khususnya sungai Kapuas agar pencemaran air sungai di

Kalimantan Tengah tersebut dapat dikurangi atau bahkan diatasi dan kehidupan

makluk hidup di Indonesia menjadi lebih sejahtera.

24
DAFTAR PUSTAKA

HI HMTL-ITS, Departemen. (2007). Pencemaran Kali Surabaya: Sebuah

Kasus yang Akan Selalu Terulang Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I

(http://www.pdam-sby.go.id diakses 17 September 2014)

Lutfi, Achmad. (2009). Sumber dan Bahan Pencemaran Air Tanpa Nama

Jurnal Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org diakses 17 September

2014)

Lutfi, Achmad. (2009). Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air

dan Pengolahan Limbah Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I

(http://www.chem-is-try.org diakses 14 September 2014)

Sam, Arianto. (2008). Pengertian Pencemaran Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No

(http://smileboys.blogspot.com diakses 14 September 2014)

Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

Triastuti. (2008). Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar Tanpa

Nama Jurnal Vol 1 No I (http://tridewi.blogspot.com diakses 14

September 2014)

25
LAMPIRAN
Dampak Pencemaran Sungai

26
DAMPAK PENCEMARAN AIR SUNGAI TERLIHAT PADA GAMBAR

Sumber foto : Pinggir Sungai Pujon, Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah.

27

Вам также может понравиться