Вы находитесь на странице: 1из 11

Unit 5

INSTRUMEN NON TES

Sub Unit 1 Hakekat Asessmen Alternatif

1. Perlunya Penilaian Alternatif


Telah kita ssadari bahwa kurikulum berkembang pesat mengikuti perkembengan dan
tunutan zaman. Demikan juga pengebangan kurikulum di tingkat sekolah dasar, sehingga
sistem pembelajaran tentunya juga menuntut pula adanya perkembengan dalam pemilihan jenis
strategi, metode, media maupun sistem penilaian. Sitem penilaian sangat terkait dengan strategi
pemnbelajaran yang digunakan sebagai contoh dalam kurikulum IPA menghendaki
pembelajaran secara kontekstual, mengkaitkan materi dengan dunia nyata atau sesuai dengan
kehidupan sehari-hari peserta didik

Kita mengenal ada bebagai jenis asessmen seperti asesmen alternative, aseessmen
tradisional, asessmen kinerja, maupun assesmen lainya. Asesmen ini mempunyai karateristik
tersendiri yang membedakn satu dengan yang lainya. Menurut karim(2004) ada bebrapa
karateristik asessmen alternative yaitu :
1. Meminta siswa untuk melakukan (perform), menciptakan, mengahsilkan, atau
mengerjakan sesuatu.
2. Menuntut siswa berpikir tingkat tinggi.
3. Menuntut keterampilan dalam mememcahkan masalah yang dihadapi atau yang
diberikan kebebasan untuk memecahka masalah.
4. Menuntut penerapan dalam kehidupan sehari-hari
5. Dalam penyekoran dilakaukan oleh manusia dan bukan mesin
6. Menuntut peranan pembelajaran yang baru bagi guru
7. Menuntut peranan sessmen yang baru bagi guru
8. Menenkankan pentingnya pengujian proses dan hasil belajar
9. Mendorong guru untuk pindah dari tugas yang membutuhkan satu jawaban yang
benar ke tugas-tugas yang memiliki lebih dari satu jawaban benar
10. Menantang siswa untuk menyelidiki beberapa kemungkinan penyelesaian terhadap
beberapa masalah
Berdasrkan uraian di atas kita ssadari bahwa asessmen alaternativ menutut guru untuk
kreatif dan inofatif sehingga dapt mnegembangkan instrument untuk mengukur kemampuan
siswa dengan lebih baik.

Berikut diuraikan arah pengembangan asessmen seperti yang tercantum di bawah ini
Kurang menekankan pada Lebih menenkankan pada
Mengases apa yang mudah diukur Mengases apa yang paling memiliki nilai
tiggi
Mengases sebagian pengetahuan diskrit mengases pengetahuan yang terstruktur
baik dan kaya
Mengases pengetahuaan ilmiah Mengases pemahaman dan penalaran
ilmiah
Mengases untuk mempelajari apa yang Mengases untuk mempelajari apa yang
tidak diketahui oleh siswa dipahami siswa
Mengases hanya hasil belajar Mengases hasil belajar dakesempatan
untuk belajar
Asessmen akhir unit atau bab oleh guru Siswa terlibat dalam asesmen
berkelanjutan tentang pekerjaanya dan
pekerjaan temanya
Mengembangkan asesmen eksternal hanya Guru terlibat dalam pengembagan
oleh ahli pengukuran asessmen eksternal dan asesmen berbasis
sekolah

2. Tipe Tipe Penilain Alternative


Telah kita pahami bawa asesmen alternative merupakan asesmen yang tidk lazim di
gunakan dalam penilaian siswa di dalam kelas. Ada beberapa jenis asesmen alternative menurut
mcgraw-hill school division(dalam ibrahi 2003)macam asesmen alternative adalah:
a) Asesmen kinerja (performance assessment)
b) Observasi dan pertanyaan (observasion and questioning)
c) Presentase dan diskusi (presentasion and discusson)
d) Proyek dan investigasi, Portofolio dan jurnal
e) Wawancara (interview) konferensi dan Evaluasi diri oleh siswa
f) Tes buatan siswa dan Perkerjaan rumah

1. Observasi Dalam Mengajukan Pertanyaan


Perlu anda ketahui bahwa ada berbagai macam cara dalam mengajukan pertanyaan,
ipe pertanyaan yang paling baik diajukan kepada siswa untuk mengases pengetahuan
mereka adalah pertanyaan ujung terbuka. Hal tersebut akan memberikan peluang siswa
untuk berpikir tentang mereka sendiri dan mendemonstrasikan pemahman mereka terhadap
suatu masalah atau stuasi yang lain. Contoh pertanyaan ujung terbuka basanya
menggunakan kata-kataq sebagai berikut jelaskan, bandingkan, katakan, analisislah, ujilah,
tunjukanlah, demonstrasikanlah, buatlah sketsa, selidikalah, buatlah ilustrasi, bedakanlah,
ramalkanlah buatlah devinisi operasional.
Agar anda lebih memahami bagamana cara menggunakan asesmen pemecahan
masalah, ketrampilan laboratorium, penalaran dan hubungan. Contoh pertanyaan untuk
memecahkan masalah
a. Jelaskan, masalah yang kamu hadapi!
b. Apakah masalah tersebut menarik bagimu?
c. Bagaimana cara kamu memecahkan maslah tersebut?
d. aPakah membuat gambar atau sketsa dapat membantumu memecahkan
masalah tersebut?
e. Jelskan tahap-tahap yang akan kamu ikuti dalam memecahkan masalah!
2. Jurnal.
Guru mempunyai banyak pilihan dalam mengakses kemjuan belajar siswa, salah satu
cara yang dapat anda gunakan yaitu menggunakan jurnal belajar. Menurut susilo (2004)
jurnal belajar adalah tulisan yang dibuat siswa untuk mencatat apa yang telah di
pealajarinya. Pendapat lain mengatakan jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang
dibuat siswa terhadap apa yang telah dipelajari oleh siswa. Keuntungan menggunakan jurnal
adalh manakala siswa beelajar sains secara independen. Maka jurnal sangat membantu
dalam mengembangkan refleksi dan interopeksi.
Anda mungkin mempertanyakan kegiatan apa saja yang dapat di gunakan untuk
membuat jurnal. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak peristiwa yang dapat di tulis oleh
siswa, berikut kegiatan yang dapat di gunakan untuk mengisi jurnal menurut moore (1994)
a. Memulai pertemuan di depan kelas
b. Meringkas pembelajaran dan Interupsi/memfokuskan kembali diskusi kelas
c. Menanyakan persetujuan atas suatu pernyataan
d. Mendiskusikan bagaimana pembelajaran hari ini terkait dengan topic-topik lain
e. Merespon suatu tugas dan Meningkakan konsentrasi siswa
f. Mencek kesiapan/pendapat siswa dan Mencatat hasil kerja laboratorium.
Selanjutnya Hibbart mengusulkan usulan dalam jurnal belajar berupa hal-hal berikut:
a. Gambar atau sketsa dengan komentar
b. Pertanyaan yang ingi di tanyakan siswa beserta upaya awal untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
c. Hasil pengamatan secara rinci
d. Pertanyaan
e. Sketsa dan catatan mengenai model-model dan temuan.
f. Peta pikiran yang di buat siswa
g. Pemikiran tentang apa yang menarik dan menyenagkan dalam kelas
h. Pemikiran mengenai apa masalah/topic yang sulit dan bagaimana memecahkan
masalah/mengatasi kesulitan.
i. Catatan mengenai materi sains yang menarik dalam berita di Koran atau televise.

Skor penilaian
Elemen yang di nilai maksimal siswa guru
1. Semua aspek di sampaikan/ditulis lengkap. 10
2. Penulisan degan kalimat yang jelas dan lengkap. 10
3. Menyampaikan ide secara jelas. 10
4. Pertanyaan di kemukakan dengan rinci. 10
5. Hasil pengamatan atau pemikiran diungkapkan
10
dengan jelas.
6. Penyampaian refleksi menggambarkan pemikiran
10
kemajuan belajar.
7. Mengometari pembelajaran dengan benar. 10
8. Penyimpulan materi pembelajaran dengan benar
10
dan baik.
9. Ilustrasi penyampaian materi dengan menarik. 10
10. Secara keseluruhan lengkap, sistematis dan
10
lengkap.

Jumlah 100

3. Projek Dan Infestigasi


Penilain projek dapat digunakan unuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan, dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3
hal yang perlu di pertimbangkan yaitu:
a. kemampuan pengelolaan, kemampuan peserta didik dalam memilih topic, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian, proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek peserta didik.

4. Evaluasi Diri Siswa


Penilain diri adalah suatu tekhnik penilaian dimana peserta didik dimainta untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengn status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang di pelajarinya dala mata pelajaran tertentu di dasarkan atas criteria atau acuan yang
telah di tentukan.
Ada beberapa jenis penilaian diri, di antaranya:
a. penilaian langsung dan spesifik, yaitu, penillaian secara langsung, pada saat
setelah selesai melakukan tugas, untuk menilai aspek-aspek kompetensi tertentu
dari suatu mata pelajaran.
b. Penilaian tidak langsung dan holistic, yaitu penilaian yang dilakukan dalam
kurun waktu yang panjang, untuk memberikan penilain ecara keseluruhan.
c. Penilaian sosio-Afektif, yaitu penilaian terhadap unsure-unsur afektif atau
emosional. Misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang
memuat curahan perasaan terhadap suatu objek tertentu.

Contoh penilaian diri


Mata pelajaran : Matematika
Aspek : Kognitif
Alokasi waktu : 1 Semester
Nama siswa : kelas : x / 1
tangapan
No Standar kopetensi / kopetensxi dasar keterangan
1 0

Aljabar

a. Mengunakan aturan pangkat

b. Mengunakan aturan akaqr

c. Mengunakan aturan logaritma

d. Mengunakan aturan aljabar

2 Dst
5. Wawancara Dan Konferensi

Wawancara sebagai cara alat penilaiandapat digunkan untuk menillai hasil dan proses
belajar. Wawncara adalah suatu proses tanya jawab lisan untuk memperoleh bahan atau
informasi yang dilaksanakan secar sepihak, berhadapan muka dan dengan aarah serta tujuan
yang telah ditentukan.
Melalui wawancara dan konferensi memberi peluang bagi guru dan siswa bertemu
bersama-sama untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran.
Sub Unit 2
Asesman Kinerja
1) Asesmen konvesional dan asesmen kinerja
Aesmen kinerja biasa disebut asesmen perbuatan asesmen keja dilakukan untuk
menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa. Menurut hibbard tugas tugas kinerja
amengkehendaki : 1. peneraapan konsep dan informasi penunjang penting lainnya.2.
budaya kinerja penting bagi studi ataukerja ilmiah.3. literasi sains. Pada dasrnya
asesmen kinerja adalah asesmen autentik karena dalam asesmen siswa dituntut untuk
mendemonstrasi inkuiri ilmiah mereka.

2) Permasalahan Dalam Merancang Dan Mengunakan Perfomance Dan Asesment


Permasalahan yang sering muncul dalam merancang dan mengunakan
performance asesment adalah permasalahan tentang :
a. Validitas
b. Rebialitas
c. Fairness

3) Implimentasi Asesmen Kinerja


komponen pertama asesmen kinerja adalah tersedianya tugas-yugas yang akan
diberikan kepada siswa.agar mendapatkan alat eveluasi tugas-tugas kinerja harus
memiliki kriteria:
a. Memusatkan pada elemen-elemen pengajara nyang penting.
b. Sesuai dengan isi kurikulum yang diacu.
c. Mengintegrasikan informasi, konsep keterampilan,dan kebiasaan kerja.
d. Melibatkan siswa.
e. Mengaktifkan kemauan siswa unrtuk bekerja
f. Layak dan pantas untuk seluruh siswa.
g. Ada keseimbangan antara kerja kelompok dan kerja individu.
h. Tersruktur dan baik untuk memudahkan pemahaman.
i. Memiliki produk dan prose yang autentik.
j. Memasukan penilaian diri.
4) Langkah-Langkah Implementasi Kinerja
Dalam mengimplementasikan kinerja anda perlu memperhatikan berbagai tahapan
berikut :
a. Mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang perlukan.
b. Tuliskan kemampuan-kemampuam spesifik yang penting.
c. Uashan membuata kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur.
d. Defenisikan kemampuan kriteria yang akan diukur berdasarkan kemampuan
siswa.
e. Urutkam kemamouan kriterian yang dapat diukur berdasrjkan urutan yang dapat
diamati.

5) Metode Dan Contoh Menilaian ” Penilaian Kinerja ”


1. Rubrik Dengan Daftar Cek
Berilah tand untuk semua penampilan yang benar dari setiap tindakan siswa
1) Meletakan gelasukur diatas tempat yang datar, skala menghadap pengamat (....)

2) Menuangkan air di gelas ukur sampai akhir mencapai 100 ml penuangan di


hentikan ( ....)

3) Menamnah volume air setets demi setetes mengunkamn pipet sampai 100 ml

4) Membaca air didalam gelas ukur dengan posisi sejajar mata (........)

5) Mencatat hasil pengukuran (..........)

Total skor = .......

2. Rubrik Dengan Skala Penilaian


Jika guru mengunakan rubrik skala penilaian mak gur mengunakan bebrapa derajat
standar yang dapat di capai.
Sub Unit 3
PORTOFOLIO

1. Penegertian Portofolio
Secara umum portofolio merupakan hasil karya siswa atau hasil karya siswa
yang didekomentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-
tugas yang dikerja siswa, jawaban siswa atas perayaa guru catatan hasil wawancara
guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat
siswa.
2. Keuntungan Mengunakan Portofolio
Anda dapat mengunakan portofolio untuk menilai kompotensi siswa dan
banyak keuntungan yang kita peroleh bila mengunakan penilaian portofolio.
Beberapa keuntugan penggunakan portofolio sebagai alat asesmes adalah sebagai
berikut.
a. Membantu memberikan potret yang lengkap tetang kemampuan ilmiah dan
pertumbuhan siswa.
b. Meliputi asesmen terhadap proses dan juga mencakup evaluasi diri.
c. Melibatkan siswa dalam kegiata autentik.
d. Memotifasi siswa belajar sains atau pelajaran lainya
e. Merupakan alat yang efektif untuk guru dan orang tua untuk
mengkomoikasika apa yang akan dikerjakan siswa.
Penilaian portofolio dapat digunaka untuk berbagai keperluan lainya seperti :
a. Mendemostrasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
b. Mengetahui bagian-bagian yang harus diperbaiki.
c. Membangkitkan kepercayaan diri dan memotifasi untuk belajar medorong
tangung jawab siswa untuk belajar.
3. Bentuk-Bentuk Portofolio
Ada tiga macam bentuk portofolio yaitu portofolio perkembangan, pamer dan
komprehesif.
1. Portofolio perkembangan adalah portofolio yang sengaja dikumpulkan untuk
melihat perkembanga siswa dalam area tertentu.
2. Portofolio perkmbanga hasil karya terbaik siswa yang bertujuan untuk
dipamerkan pada saat tertentu.
3. Portofolio komprehesif adalah porofolio keseluruhan dan hasil karya siswa
yang didokumentasika menurut tujuan tertentu.
4. Peilaia Portofolio
a. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
b. Saling percaya atara guru dan peserta didik.
c. Kerasian antara guru dan peserta didik .
d. Milik bersama antara guru dan peserta didik.
e. Kepuasan.
f. Kesesuaian.
g. Penilaian dan hasil.
h. Peilaian dan pembelajaran.

Вам также может понравиться