Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
yang kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI). Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI tahun 2012,
AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Target
menjadi 306 per 100.000 KH pada tahun 2019. Mengacu pada kondisi saat ini
potensi untuk mencapai target SDG’S untuk menurunkan AKI diperlukan kerja
empat kali selama kehamilan dengan ketentuan minimal satu kali pada triwulan
pertama, minimal satu kali pada triwulan kedua dan minimal dua kali pada
triwulan ketiga (KeMenKes RI, 2012; Devi, K dan Veni, Y.S., 2016).
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga
mampu menghadapi masa kehamilan, masa persalinan dan masa nifas secara
kehamilan sehingga kesehatan ibu dan janin terjamin, mendeteksi sedini mungkin
1
mempersiapkan ibu melahirkan dengan selamat serta mempersiapkan masa nifas
kali dengan distribusi pemeberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu
kali pada trimester I, minimal satu kali pada trimester II, dan minimal dua kali
pada trimester III sesuai standar pelayanan yang berkualitas (KeMenkes RI,
2012).
Pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dari indikator cakupan pelayanan
untuk mendapat pelayanan antenatal sesuai standar dan tidak tergantung usia
ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan
sesuai dengan standar paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi satu
kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada
(56,3%) (Papua) dan tertinggi di Bali (90,3%).Setiap ibu hamil yang menerima
2
ANC pada trimester I (K1 Ideal) seharusnya mendapat pelayanan ibu hamil secara
berkelanjutan dari trimester pertama hingga trimester ketiga, hal ini dapat dilihat
dari indikator pelayanan antenatal K4. Cakupan K4 secara nasional adalah 70,4%
Ideal dan K4 sebesar 12 persen dari ibu yang menerima K1 Ideal tidak
di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 68,4% dengan cakupan terendah
Barat Daya (28,4%). Berdasarkan penjelasan data tersebut diatas,di Provinsi NTT
terdapat selisih antara Cakupan K1 Ideal dan K4 yaitu sebesar 64% dari ibu yang
(Riskesdas, 2013).
Laporan Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2015 persentase rata- rata
sebesar 38,9 persen di Kabupaten Sumba Tengah dan tertinggi di Kota Kupang
yaitu sebesar 100 persen. Cakupan K1 Akses di Provinsi NTT pada Tahun 2014
Timor Tengah Selatan (TTS) pada tahun 2015 sebesar 66,6 persen, persentase ini
3
dibawah Cakupan K1 Akses Provinsi (72,7%) (Profil Kesehatan Provinsi NTT,
2015).
Merujuk data dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTS tahun 2016 tentang
faktor diantaranya faktor internal dan eksternal ibu. Faktor internal ibu yaitu
umur, paritas pendidikan, pengetahuan dan sikap. Sedangkan faktor eksternal ibu
adalah dukungan suami, dan sosial budaya. Hasil penelitian sebelumnya oleh
Penelitian yang dilakukan oleh Devi K dan Veni Y.S. (2016) menyatakan
bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik 10,000 kali lebih besar untuk
atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan
perilaku seseorang dalam hal ini untuk melakukan kunjungan ANC sesuai standar.
4
pengetahuan yang dimilki ibu mempeunyai pengaruh terhadap tindakan
merupakan salah satu faktor risiko dalam kelengkapan kunjungan ANC pada ibu
hamil. Ibu yang memiliki sikap negatif 16,75 kali berisiko melakukan kunjungan
ANC tidak lengkap dibanding ibu yang memilki sikap positf tentang ANC. Sikap
terdiri dari komponen kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep untuk membentuk
sikap yang utuh, dan berperannya pengetahuan, keyakinan dan emosi. Sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
Hasil penelitian oleh Kurnia, I.P.S. dan Heny, V.E. (2015) menunjukkan ada
antenatal sesuai standar, dimana ibu yang memilki dukungan suami yang baik
dengan suami yang tidak berperan dalam pemeriksaan antenatal. Dukungan suami
berperan penting dalam meningkatkan minat dan motivasi ibu hamil untuk
5
1.2 Identifikasi Masalah
terendah. Menurut Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2015, cakupan pelayanan
antenatal K1 Akses di Kabupaten TTS sebesar 66,6%, angka ini masih dibawah
92 kunjungan dari total kunjungan pelayanan antenatal sebesar 1075 atau 8,55%.
faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini dibatasi pada
yang meliputi umur ibu, paritas, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat
6
1.4 Rumusan Masalah
penelitian adalah sebagai berikut :“Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap
Tengah Selatan.
7
antenatal K1 Ideal di wilayah kerja Puskesmas Batu Putih, Kecamatan
Puskesmas Batu Putih, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
8
khususnya dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan antenatal
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Peneliti