Вы находитесь на странице: 1из 20

Laporan Kunjungan Rumah Pasien Keluarga

Berencana di Puskesmas Pedes, Kabupaten


Karawang

Universitas Kristen Krida Wacana

Oleh:
Eldiana Lepa
11.2016.351

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas


Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Karawang, Februari 2018
Laporan Hasil Kunjungan Rumah

Puskesmas : Pedes
Tanggal kunjungan rumah : 22 Januari 2019

Data Riwayat Keluarga


I. Identitas Pasien
Nama Lengkap :Ny. N
Usia : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Payungsari
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP

II. Riwayat Biologis Keluarga


Keadaan Kesehatan Sekarang : Sehat
Kebersihan Perorangan : Baik
Penyakit yang Sering Diderita : Tidak ada
Penyakit Keturunan : Tidak ada
Penyakit Kronis/Menular : Tidak ada
Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
Pola Makan : Baik
Pola Istirahat : Cukup
Jumlah Anggota Keluarga : 3 orang

III. Psikologis Keluarga


Kebiasaan Buruk : Tidak ada
Pengambilan Keputusan : Suami
Ketergantungan Obat : Tidak ada
Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
Pola Rekreasi :-
IV. Keadaan Rumah/Lingkungan
Jenis Bangunan : Semi Permanen (dibuat dari papan)
Lantai Rumah : semen
2
Luas Rumah : ±20 m
Penerangan : Kurang tiap ruangan hanya 1 lampu
Kebersihan : Kurang
Ventilasi : Kurang. Tidak ada jendela
Dapur : Ada namun sangat minim
Jamban Keluarga : Ada
Sumber Air Minum : Air sumur/ kali
Sumber Pencemaran Air : Ada
Pemanfaatan Pekarangan : Ada
Tempat Pembuangan Sampah : Tidak ada
Sanitasi Lingkungan : Kurang

V. Spiritual Keluarga
Ketaatan Beribadah : Baik
Keyakinan Tentang Kesehatan :-

VI. Keadaan Sosial Keluarga


Tingkat Pendidikan Terakhir : SMP
Hubungan Antar Keluarga : Baik
Hubungan Dengan Orang Lain : Baik
Kegiatan Organisasi Sosial :-
Keadaan Ekonomi : Mencukupi

VII. Kultural Keluarga


Adat yang Berpengaruh : Sunda
VIII. Anggota Keluarga :

No Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Imunisasi KB Keteragan
dengan KK Kesehatan Gizi
1 Tn. A Kepala 35 tahun SMP Wiraswasta Islam Baik Lebih Lengkap - -
Keluarga
2 Ny. N Istri 31 tahun SMP IRT Islam Baik Lebih Lengkap (+ Kontrasepsi metode
) suntik sebanyak 2
kali, kemudian pil
selama 3 tahun
3 An. A Anak 12 tahun SMP Pelajar Islam Baik Normal Lengkap - -
sesuai usia

IX. Keluhan Utama


Peningkatan berat badan sejak menggunakan KB

X. Keluhan Tambahan
-

XI. Riwayat Penyakit Sekarang


Dua belas tahun yang lalu, setelah melahirkan anak yang pertama, Ny. N
memutuskan untuk menggunakan metode kontrasepsi suntik untuk menjarangkan
kehamilannya. Diakui bahwa metode suntik yang ia gunakan cukup baik dan akses untuk
pelayanannya cukup baik sehingga metode suntik ini dilakukannya untuk jangka waktu
yang cukup lama. Selain itu, dikatakannya bahwa metode kontrasepsi suntik ini memiliki
keunggulan untuk jadwal yang lebih teratur dibandingkan dengan pil yang harus
diminum secara teratur. Metode kontrasepsi suntik ini diketahuinya melalui tetangga
yang juga mengikuti KB. Ny N mendapatkan pelayanan dari Bidan Desa yang secara
rutin memberikan dirinya suntik sesuai dengan jadwal. Namun, Ny. N seringkali
mengeluhkan efek samping dari metode kontrasepsi yang ia alami berupa perdarahan
yang terus-menerus apabila menstruasi, dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan
sebelum dirinya menggunakan kontrasepsi suntik.
Selama menggunakan metode kontrasepsi suntik ini, Ny. N mengatakan bahwa
dirinya mengalami kenaikan berat badan, dan mengeluh nafsu makannya meningkat
dibandingkan sebelumnya, kenaikan berat badan yang ia alami kurang lebih sebanyak 8
kg. Ia juga pernah menggunakan metode kontrasepsi pil, namun mengeluh mengalami
kesulitan dalam meminum obatnya secara teratur sehingga ada pil yang tidak diminum.
Oleh karena itu dirinya beralih kepada suntik.
XII. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada

XIII. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
BB : 65 kg TB:
TandaVital
Frekuensi Nadi : 88 kali/menit
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Frekuensi Napas : 17 kali/menit
0
Suhu : 36,7 C

Status Gizi
IMT : 26,77 kg/m2
(Normal: 18–23 kg/m2)
Status gizi : Lebih (Obesitas 1 )

Pemeriksaan Lokalis
Kepala
Bentuk dan Ukuran : Normosefali, deformitas (-)
Rambut dan Kulit Kepala : Rambut berwarna kehitaman, kulit kepala dalam batas
normal.
Mata : Simetris, Palpebra tenang, CA-/-, SI -/-
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-
Bibir : Merah muda, tidak kering, sianosis (-)
Gigi-geligi : Tumbuh teratur. Maloklusi (-)
Mulut : Normal, stomatitis (-), sianosis (-)
Lidah : Normal, coated tongue (-)
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Tidak ada kelainan, tiroid dan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.
Toraks
Paru : SNV +/+, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak kelainan
Auskultasi : Bising usus (+) normoperistaltik
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
Teraba
Anus dan Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anggota Gerak : Akral hangat Edema - - - -
- - - -

Diagnosa : Tidak ada


Binaan pada Keluarga Pasien
 Promotif : Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien mengenai KB
khususnya kontrasepsi metode jangka panjang serta efek sampingnya dan penyuluhan
mengenai pentingnya pengaturan pola makan dan aktivitas fisik.
 Preventif : Menganjurkan pasien memilih kontrasepsi non hormonal (kontrasepsi
jangka panjang) seperti IUD serta penerapan pengaturan pola makan sehari-hari dan
melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang kontinyu dan teratur selama 30 menit
sebanyak lima kali dalam seminggu untuk menurunkan berat badan.
 Kuratif

Medikamentosa : -
Non Medikamentosa :
- Memperbanyak konsumsi air putih.
- Diet seimbang dimana yang harus dikurangi adalah energi yang berasal dari
karbohidrat dan lemak, sedangkan protein diberikan lebih tinggi.
- Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan lebih banyak.

Upaya yang dilakukan pada keluarga


Dilakukan kunjungan ke rumah pasien untuk mendeteksi faktor-faktor dan risiko yang berkaitan
dengan masalah fisik, psikologikal, sosial, dan lingkungan keluarganya.
Pembinaan Kesehatan Keluarga yang dilakukan adalah
Agar terbentuk partisipasi kekuarga bagi pemeliharaan pasien serta untuk mengantisipasi risiko
dari kehidupan pasien dalam lingkungan tempat tinggal dan keluarganya.

Rincian upaya yang dilaksanakan terhadap keluarga

Prognosis
Penyakit : bonam
Keluarga : bonam
Masyarakat : bonam
Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 22 Januari 2019, didapatkan
bahwa akseptor adalah perempuan berusia 31 tahun dan menggunakan KB suntik sejak 9 bulan
yang lalu. Akseptor mengeluhkan kenaikan berat badan sejak menggunakan KB dan terkadang
jumlah perdarahan yang dialami selama menstruasi lebih banyak.
Ditinjau dari spiritual keluarga, keluarga akseptor merupakan keluarga yang beragama
Islam dan rajin beribadah. Kondisi kesehatan keluarga saat ini baik.
Saat ini kondisi akseptor baik dan mengalami peningkatan nafsu makan. Untuk mencapai
tingkat kesehatan yang lebih optimal hendaknya didukung pula oleh pengetahuan akseptor yang
baik mengenai metode KB dan kelebihan serta kelemahan tiap metode dan pengetahuan akseptor
dalam mengatur pola makan sehari-hari dan pentingnya aktivitas fisik sehingga mencegah
peningkatan berat badan lebih lanjut. Selain itu, akseptor lebih baik diberikan pemahaman lebih
jauh mengenai efek samping yang mungkin timbul dari metode yang akan ia jalani, sehingga
akseptor memiliki wawasan yang cukup untuk menangani efek samping yang timbul, dan
mengetahui apa yang harus dilakukan oleh dirinya manakala efek samping tersebut timbul.

Analisa Kasus

1.1. Analisa Kasus


1.2. Analisa Kunjungan Rumah
1.2.1. Kondisi pasien : Cukup baik
1.2.2. Pendidikan : SMP
1.2.3. Keadaan Rumah
Lokasi : Kondisi rumah dan lingkungan sekitar rumah kurang bersih.
Kondisi : Jenis bangunan rumah pasien adalah Semi permanen, beratapkan
genteng dan beralaskan semen.
2
Luas Rumah : 20 m . Rumah tersebut dihuni oleh 1 kepala keluarga yang
beranggotakan 3 orang.
1.2.4. Ventilasi : Tidak tampak ventilasi memadai
1.2.5. Pencahayaan : Pencahayaan di dalam rumah kurang
1.2.6. Kebersihan : Kebersihan dalam rumah kurang.
1.2.7. Sanitasi Dasar : Sumber air minum, masak dan mandi berasal dari memasak air
sumur.

1.3. Analisa Fungsi Keluarga


1.3.1. Keadaan Biologis : Keadaan biologis pasien cukup baik.
1.3.2. Keadaan psikologis : Hubungan pasien dengan semua anggota keluarga terjalin
dengan baik
1.3.3. Keadaan Sosiologis : Pasien dan keluarga jarang mengikuti kegiatan di lingkungan
sekitar
1.3.4. Keadaan Ekonomi : Keadaan ekonomi pasien cukup untuk memenuhi
kebutuhannya
1.3.5. Keadaan Religius : Semua anggota kelurganya menjalankan ibadah mereka
dengan baik
Penutup

5.1. Kesimpulan

Keluarga Berencana adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah
untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan situasi ledakan populasi
yang kian tahun semakin meningkat. Program ini secara efektif dapat menurunkan Total Fertility
Rate dan menurunkan jumlah Kehamilan yang Tidak Diinginkan. Dengan demikian, maka
diharapkan dengan melaksanakan KB, maka anak yang dilahirkan benar-benar merupakan anak
yang direncanakan dan diharapkan, tentunya dengan pertimbangan situasi sosial dan ekonomi
keluarga. Tercakup di dalam Keluarga Berencana ialah metode-metode yang dapat dipilih oleh
akseptor, yang sesuai dengan pilihan dan kenyamanan pasien. Salah satu metode yang sering
digunakan ialah suntik, seperti yang digunakan oleh akseptor dalam laporan kasus ini. Apabila
ditinjau dari segi interval usia dan jumlah anak, maka dikenal Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP), salah satunya ialah Metode Operasi Wanita (MOW). Metode ini secara efektif
mengontrol kehamilan untuk akseptor yang berencana untuk tidak punya anak lagi, ditimbang
dari unsur usia dan jumlah anak yang sudah dimiliki. Akseptor juga sebaiknya diberikan
pemahaman mengenai masing-masing metode berikut efek samping yang dapat timbul sehingga
penggunaan kontrasepsi ini menjadi suatu kesadaran yang berakar dari akseptor sendiri.

5.2. Saran

a. Mahasiswa
1) Lebih aktif dalam menganalisa permasalahan kesehatan baik pada keluarga maupun
lingkungannya.
2) Lebih sering berhubungan dengan masyarakat khususnya dalam tingkat keluarga.
b. Puskesmas
1) Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
c. Akseptor
1) Berusaha untuk lebih memahami kondisi kesehatannya dan tetap rajin mengontrol
kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat terdekat.

Lampiran

Вам также может понравиться