Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Eldiana Lepa
11.2016.351
Puskesmas : Pedes
Tanggal kunjungan rumah : 22 Januari 2019
V. Spiritual Keluarga
Ketaatan Beribadah : Baik
Keyakinan Tentang Kesehatan :-
No Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Imunisasi KB Keteragan
dengan KK Kesehatan Gizi
1 Tn. A Kepala 35 tahun SMP Wiraswasta Islam Baik Lebih Lengkap - -
Keluarga
2 Ny. N Istri 31 tahun SMP IRT Islam Baik Lebih Lengkap (+ Kontrasepsi metode
) suntik sebanyak 2
kali, kemudian pil
selama 3 tahun
3 An. A Anak 12 tahun SMP Pelajar Islam Baik Normal Lengkap - -
sesuai usia
X. Keluhan Tambahan
-
Status Gizi
IMT : 26,77 kg/m2
(Normal: 18–23 kg/m2)
Status gizi : Lebih (Obesitas 1 )
Pemeriksaan Lokalis
Kepala
Bentuk dan Ukuran : Normosefali, deformitas (-)
Rambut dan Kulit Kepala : Rambut berwarna kehitaman, kulit kepala dalam batas
normal.
Mata : Simetris, Palpebra tenang, CA-/-, SI -/-
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-
Bibir : Merah muda, tidak kering, sianosis (-)
Gigi-geligi : Tumbuh teratur. Maloklusi (-)
Mulut : Normal, stomatitis (-), sianosis (-)
Lidah : Normal, coated tongue (-)
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Tidak ada kelainan, tiroid dan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.
Toraks
Paru : SNV +/+, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak kelainan
Auskultasi : Bising usus (+) normoperistaltik
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
Teraba
Anus dan Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anggota Gerak : Akral hangat Edema - - - -
- - - -
Medikamentosa : -
Non Medikamentosa :
- Memperbanyak konsumsi air putih.
- Diet seimbang dimana yang harus dikurangi adalah energi yang berasal dari
karbohidrat dan lemak, sedangkan protein diberikan lebih tinggi.
- Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan lebih banyak.
Prognosis
Penyakit : bonam
Keluarga : bonam
Masyarakat : bonam
Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 22 Januari 2019, didapatkan
bahwa akseptor adalah perempuan berusia 31 tahun dan menggunakan KB suntik sejak 9 bulan
yang lalu. Akseptor mengeluhkan kenaikan berat badan sejak menggunakan KB dan terkadang
jumlah perdarahan yang dialami selama menstruasi lebih banyak.
Ditinjau dari spiritual keluarga, keluarga akseptor merupakan keluarga yang beragama
Islam dan rajin beribadah. Kondisi kesehatan keluarga saat ini baik.
Saat ini kondisi akseptor baik dan mengalami peningkatan nafsu makan. Untuk mencapai
tingkat kesehatan yang lebih optimal hendaknya didukung pula oleh pengetahuan akseptor yang
baik mengenai metode KB dan kelebihan serta kelemahan tiap metode dan pengetahuan akseptor
dalam mengatur pola makan sehari-hari dan pentingnya aktivitas fisik sehingga mencegah
peningkatan berat badan lebih lanjut. Selain itu, akseptor lebih baik diberikan pemahaman lebih
jauh mengenai efek samping yang mungkin timbul dari metode yang akan ia jalani, sehingga
akseptor memiliki wawasan yang cukup untuk menangani efek samping yang timbul, dan
mengetahui apa yang harus dilakukan oleh dirinya manakala efek samping tersebut timbul.
Analisa Kasus
5.1. Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah
untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan situasi ledakan populasi
yang kian tahun semakin meningkat. Program ini secara efektif dapat menurunkan Total Fertility
Rate dan menurunkan jumlah Kehamilan yang Tidak Diinginkan. Dengan demikian, maka
diharapkan dengan melaksanakan KB, maka anak yang dilahirkan benar-benar merupakan anak
yang direncanakan dan diharapkan, tentunya dengan pertimbangan situasi sosial dan ekonomi
keluarga. Tercakup di dalam Keluarga Berencana ialah metode-metode yang dapat dipilih oleh
akseptor, yang sesuai dengan pilihan dan kenyamanan pasien. Salah satu metode yang sering
digunakan ialah suntik, seperti yang digunakan oleh akseptor dalam laporan kasus ini. Apabila
ditinjau dari segi interval usia dan jumlah anak, maka dikenal Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP), salah satunya ialah Metode Operasi Wanita (MOW). Metode ini secara efektif
mengontrol kehamilan untuk akseptor yang berencana untuk tidak punya anak lagi, ditimbang
dari unsur usia dan jumlah anak yang sudah dimiliki. Akseptor juga sebaiknya diberikan
pemahaman mengenai masing-masing metode berikut efek samping yang dapat timbul sehingga
penggunaan kontrasepsi ini menjadi suatu kesadaran yang berakar dari akseptor sendiri.
5.2. Saran
a. Mahasiswa
1) Lebih aktif dalam menganalisa permasalahan kesehatan baik pada keluarga maupun
lingkungannya.
2) Lebih sering berhubungan dengan masyarakat khususnya dalam tingkat keluarga.
b. Puskesmas
1) Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
c. Akseptor
1) Berusaha untuk lebih memahami kondisi kesehatannya dan tetap rajin mengontrol
kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat terdekat.
Lampiran