Вы находитесь на странице: 1из 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena


berkatRahmat dan Hidayat serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan
”Pengendalian Proses di Teknik Kimia”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas pada semester II mata kuliah
Instrumentasi dan Kontrol. Makalah ini disusun berdasarkan referensi-referensi yang
telah kami baca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu Saya mengharapkan saran-saran yang sifatnya membangun
sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang berjudul ”Pengendalian Proses di Teknik Kimia” ini dapat
berguna bagi perkembangan pendidikan.

Waalaikumusalam Wr.Wb

Palembang, 17 Mei 2019

Penyusun

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5

1.3 Tujuan........... ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Proses ........................................................... 6

B. Rancangan Pengendalian Porses Kimia ............................................... 8

C. Prinsip Pengendalian ............................................................................ 9

D. Terminologi Penting dalam Pengendalian Proses ................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 2


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah pabrik kimia merupakan suatu rangkaian unit unit operasi yang satu
dengan lainnya saling berhubungan secara sistematik dan rasional. Unit unit operasi
seperti alat penukar panas, pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, reaktor,
dan tangki tersebut digunakan untuk mengkonversi bahan baku tertentu menjadi
produk yang diinginkan degnan menggunakan sumber yang tersedia se-ekonomis
mungkin.
Dalam pengoperasiannya, sebuah pabrik kimia harus dapat beroperasi semua
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perancang pabrik dan ketentuan teknis,
ekonomi dan kondisi sosial yang ada. Ketentuan tersebut antara lain :
a. Keselamatan kerja
Keselamatan kerja merupakan ketentuan utama yang harus dipenuhi dalam
pengoperasian suatu pabrik kimia. Hal ini berhubungan dengan keselamatan
pekerja dipabrik dan kontribusi yang kontinyu terhadap pengembangan pabrik
secara ekonomis.Aturan keselamatan kerja pada pegawai sudah di atur dalam
pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
kewajiban dan hak tenaga kerja, hanya kita harus mentaati dan menjalankan
peraturan tersebut dengan baik dan benar. Disini diperlukan juga pengendalian
temperature, tekenan, konsentrasi zat kimia, dan parameter lainnya sebaiknya
dalam batas yang diizinkan agar alat tersebut dapat beroperasi dengan baik
dalam jangka waktu yang cukup lama.
b. Spesifikasi produk
Sebuah pabrik harus dapat menghasilkan produk akhir yang mempunyai kualitas
baik dalam jumlah yang memadai. Contohnya sebuah pabrik memproduksi zat
etilena yang per harinya diproduksi sebanyak 2 juta liter per hari dengan
kemurnian sebesar 99,5% maka diperlukan suatu sistem yang dapat menjaga
level produksi dan kemurnian tersebut.

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 3


c. Peraturan lingkungan
Peraturan pemerintah pusat dan daerah membatasi jumlah limbah yang dapat di
buang ke atmosfir, sungai maupun ke permukaan tanah. Pengendalian terhadap
pembuangan limbah akan membatasi pembuangan limbah tersebut.
d. Batasan operasional alat
Peralatan tertentu yang dipergunakan di pabrik kimia mempunyai batasan
operasi yang harus dikendalikan pada saat pabrik beroperasi seperti tangki yang
tidak boleh mengalami kekeringan atau luber, atau temperatur di dalam reaktor
katalitik yang harus dalam temperatur tertentu agar katalis tidak rusak.
e. Ekonomi
Pengoperasian pabrik harus sesuai dengan kondisi pasar. Kondisi pasar disini
maksud nya sesuai ketersediaan bahan dan juga tingkat tinggi atau rendahnya
permintaan konsumen. Kondisi operasi harus dikendalikan agar dapat
menggunakan biaya operasional yang murah dan menghasilkan produk yang
baik dengan tetap mendapatkan keuntungan.
Ada tiga klasifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
pengendalian agar pengendalian dapat berjalan dengan baik :
1. Menekan gangguan dari luar
Sistem pengendalian proses harus mampu menekan pengaruh gangguan
sehingga dapat mempertahankan kondisi operasi yang mantap (steady
operation). Suatu mekanisme pengendalian diperlukan agar dapat memberikan
perubahan yang sesuai terhadap proses yang mengalami gangguan luar. Misal
dalam suatu tangki yang telah di atur laju alir fluida dan temperatunya yang
selalu konstan, apabila laju alir fluida maka secara otomatis temperature dalam
tangki akan berubah. Disini diperlukan suatu sistem pengendali agar proses
tersebut tetap sama walaupun laju alir fluida berbeda.
2. Memastikan kestabilan proses
Apabila pada suatu proses yang stabil diberikan perubahan maka sistem akan
merespon perubahan tersebut. Proses yang tidak stabil cenderung
membahayakan proses itu sendiri dan karenanya membahayakan operator dan
pabrik. Misalnya, pada proses ledakan bahan baka degnan udara, tanpa
pengendalian yang baik ledakan akan bertambah besar.

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 4


3. Mengoptimalkan unjuk kerja proses
Diperlukannya suatu sistem yang dapat mengubah hasil dari perubahan serta
dapat mengukur perubahan tersebut dan mengaturnya sehingga menjadi optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja klasifikasi kebutuhan pada pengendalian proses?
2. Apa tujuan dari pengendalian proses pada industri kimia?
3. Apa prinsi dari pengendalian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tiga klasifikasi kebutuhan pada pengendalian proses
2. Mengetahui tujuan pengendalian proses pada industri kimia
3. Mengetahui prinsip pengendalian

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 5


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Proses


Pengendali proses merupakan rekayasa yang melibatkan suatu algoritma
serta mekanisme untuk mengendalikan sebuah keluaran dari proses dengan hasil
yang diharapkan. Sebagai contohnya temperatur reaktor kimia haruss
dikendalikan agar menjaga keluaran suatu produk.Pengendalian proses sudah
banyak sekali dipakai oleh perindustrian serta menjaga konsistensi sebuah
produk dalam produksi masal, seperti pada bahan kimia, pembuatan kertas,
pembangkit listrik, pengendalian minyak, dll. Pengendalian proses lebih
mengutamakan otomasi sehingga hanya memerlukan sedikit personel untuk
menjalankan proses yang kompleks.
Pengendalian proses dibagi menjadi dua yaitu proses alami dan proses
buatan. Proses alami adalah suatu operasi yang mengatur beberapa karakteristik
internal yang penting bagi suatu organisme yang hidup. Contohnya aliran cairan
tubuh, tekanan fluida di pembuluh darah, intensitas cahaya yang diterima oleh
retina mata, dan lain lain. Sedangkan proses buatan yaitu suatu proses yang
dibuat untuk mengatur beberapa parameter fisik eksternal dilingkungan untuk
bisa bertahan hidup. Contohnya orang zaman dulu mematik api dengan
menggosok batu, proses pemasakan makanan untuk bertahan hidup dan lain –
lain.
Istilah pengendalian proses timbul ketika manusia belajar memakai
prosedur-prosedur yang berkenaan dengan pengaturan otomatis untuk membuat
suatu produk dengan cara yang lebih efisien. Prosedur-prosedur tersebut
otomatis dalam arti bahwa manusia tidak lagi merupakan bagian yang penting
atau integral dari pengaturan tersebut. Pengendalian proses adalah bagian dari
pengendalian otomatik yang diterapkan di bidang teknologi proses untuk
menjaga kondisi proses agar sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh komponen
yang terlibat dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian atau sistem
kontrol. Langkah-langkah sistem pengendalian proses adalah sebagai berikut :

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 6


a. Mengukur
Tahap pertama dari langkah pengendalian adalah mengukur atau mengamati
nilai variabel proses.
b. Membandingkan
Hasil pengukuran atau pengamatan variabel proses (nilai terukur)
dibandingkan dengan niai acuan (set-point)
c. Mengevaluasi
Perbedaan antara nilai terukur dan nilai acuan dievaluasi untuk menentukan
langkah atau cara melakukan koreksi variabel proses, agar perbedaan antara nilai
terukur dengan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin.
Unit yang dibutuhkan dalam pengendalian proses.
1. Unit Proses
Dalam teknik kimia dan bidang-bidang terkait, unit operasi adalah suatu
tahapan dasar dalam suatu proses. Unit operasi tidak hanya mengubah suatu
zat akan tetapi juga merupakan suatu unit operasi yang berhubungan untuk
menghasilkan keseluruhan proses.
2. Unit Pengukuran
Proses pengukuran tidak hanya menampilkan hasil data yang didapat. Data
harus dianalisis secara matematik dan statistik dan keputusannya harus
dilaporkan secara lengkap dan tepat.
3. Unit pengendali
Unit pengendali pada zaman modern saat ini peran manusia telah digantikan
dengan sistem controller yang telah diprogram secara otomatis. Di dunia
industri modern banyak sekali sistem kendali yang memanfaatkan kontrol
otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang prosesnya
membahayakan keselamatan jiwa manusia.
4. Unit kendali akhir
Unit kendali akhir ialah perangkat yang melaksanakan tindakan yang
diperintahkan controller. Contoh pengendali akhir yang diaplikasikan pada
perancangan pabrik ini adalah control valve yang membuka dan menutup
sampai derajat tertentu sesuai keputusan controller.

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 7


Variabel pengendali dalam pengendalian proses.
1. Variabel dinamis
Setiap parameter fisik yang bisa berubah – ubah secara spontan atau
perubahan dapat terjadi akibat pengaruh – pengaruh luar
Variabel dinamis dibagi menjadi dua yaitu :
• Variabel input adalah variabel yang menandai efek lingkungan pada
proses kimia yang dituju dan variabel input dapat berubah-ubah. Contohnya
ketinggian sebuah tangki
• Variabel output adalah variabel yang menandakan efek proses kimia
terhadap lingkungan.
2. Variabel kontrol
Variabel yang telah diatur atau telah ditetapkan dalam suatu
proses.Contohnya suatu pengaduk dalam tangki yang harus mempertahankan
suhu dan ketinggian cairan.
3. Set-point
Harga pengendalian yang tetap dalam suatu parameter pengendalian.
4. Control point
Harga pengukuran yang berubah ubah selama proses berlangsung.
B. Rancangan Pengendalian Proses Kimia
Suatu proses terdiri dari beberapa input dan output, yang dapat
didefinisikan dan diklasifikasikan seperti berikut ini.
a. INPUT merupakan masukan dari sekeliling terhadap proses kimia.
 Variabel yang dapat dimanipulasi (diubah) : apabila harganya dapat
diatur secara bebas oleh operator ataupun sistem pengendali
 Variabel gangguan : apabila harganya bukan berasal dari pengaturan
operator atau sistem pengendali
b. OUTUPUT atau keluaran merupakan efek dari proses kimia terhadap
sekelilingnya.
 Variabel output terukur : apabila harganya didapat dengan mengukur
langsung
 Variabel outuput tak terukur : apabila harganya tidak dapat diukur secara
langsung

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 8


Diagram berikut menjelaskan variabel input dan output :

C. Prinsip Pengendalian
Pengendalian Proses melibatkan pada keadaan memperhatikan atau
mengukur paramater kemudian membandingkannya dengan harga yang
diinginkan dan melakukan tindakan agar parameter tersebut sama atau
mendekati harga yang diinginkan.
Harga pengukuran merupakan harga variabel proses yang berubah-ubah
selama proses berlangsung, harga pengukuran disebut juga dengan control point,
sedangkan harga yang diinginkan merupakan harga variabel proses yang telah
ditetapkan pada awal proses dan disebut dengan set-point. Perbandingan antara
harga control point dengan harga set point dilakukan oleh controller dalam
bentuk evaluasi yang menghasilkan eror ( selisih antara control point dengan set
point ) yang kemudian disesuaikan dengan mode pengendalian yang ditetapkan.
Maka controller akan memberikan output kepada elemen kontrol terakhir (final
control element) yang akan bergerak mengubah variabel yang dimanipulasi agar
proses berubah dan menghasilkan harga control point yang sama atau mendekati
harga set point.
Sistem pengendalian proses pada dasarnya terdiri dari 7 bagian yang
saling berhubungan membentuk diagram sistem pengendalian proses :

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 9


1. Proses Kimia
Proses kimia mewakili peralatan proses yang digunakan dan semua proses
operasi, baik secara kimia maupun fisika yang terjadi di dalam peralatan
tersebut.
2. Instrumen (sensor) pengukur.
Contoh instrumen pengukur atau sensor Thermocouple, RTD untuk
pengukuran temperatur, Venturimeter untuk pengukuran laju alir, dan
Orifice untuk pengukuran beda tekanan.
Salah satu syarat penting dalam pemilihan sensoradalah hasil pengukuran
sensor tersebut harus dapat ditransmisikan dengan mudah. Sebagaicontoh,
thermometer air raksa bukanlah sensor yang baik, karena hasil
pengukurannya tidak dapat ditransmisikan dengan mudah, sedangkan
thermokopel merupakan sensor yang baik,karena memberikan hasil
pengukuran berupa tegangan listrik yang dapat ditransmisikan
denganmudah.
3. Tranduser
Beberapa hasil pengukuran tidak dapat digunakan untuk tujuan pengendalian
sebelum dikonversikan menjadi besaran fisis yang dapat ditransmisikan
(signal tegangan atau arus listrik, atau signal pneumatik/tekanan udara).
Transduser merupakan alat yang digunakanuntuk mengkonversi hasil
pengukuran variabel proses menjadi besaran standar yang
dapatditransmisikan.
4. Jalur transmisi
Media untuk membawa sinyal hasil pengukuran dari alat ukur(instrument) ke
controller.
5. Controller (Pengendali)
Controller merupakan bagian yang penting dalam sistem pengendalian
proses. Controller menerima informasi dari alat pengukur kemudian
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.
6. Elemen kontrol akhir
Elemen pengendali akhir merupakan perangkat keras yang melaksanakan
tindakan sesuaikeputusan controller. Unit terdiri atas dua bagian besar, yaitu

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 10


actuator dan elemen kendali akhir.Aktuator adalah penggerak elemen
kendali akhir. Bagian ini dapat berupa motor listrik, selenoida,atau membran
pneumatik. Sedangkan elemen kendali akhir biasanya berupa katup kendali
(control valve) atau elemen pemanas.
7. Alat perekam
Bagian dari sistem pengendali yang mencatat semua variabelsehingga
kelakuan proses yang sedang berlangsung dapat didemonstrasikan secara
visual(indikator atau grafis)
D. Terminologi Penting dalam Pengendalian Proses
1. Proses Lag
Keterlambatan proses. Contohnya, untuk air panas dengan suhu 50oC yang
ingin diubah menjadi 80oC. Dengan pengendali yang baik makan elemen
konrtol akhir langsung memanaskan air, namun tetap diperlukan untuk
menaikkan temperatur dari 50C menjadi 80C. Walaupn sensor temperatur
dan controller bereaksi dengan cepat, proses tersebut tetap membutuhkan
waktu unutk mempengaruhi pengendaliaan terhadap set-point yang
diinginkan.
2. Regulasi Diri
Kemampuan suatu sistem atau proses untuk stabil pada harga baru setelah
terjadi perubahan (gangguan pada proses) tanpa adanya pengatuaran ataupun
pengendalian sistem atau proses.
3. Control lag.
Keterlambatan waktu respon controller untuk memberikan input pada
elemen kontrol akhir.
4. Dead Band
Dead band atau pita mati merupakan daerah dimana controller tidak
memberikan harga keluaran. Dead band sama dengan netral zone
5. Dead Time
Waktu dimana controller tidak memberikan harga keluaran.
6. Error
Kesalahan dari variabel yang dikendalikan. Perbedaan harga control point
terhadap set point.

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 11


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengendali proses merupakan rekayasa yang melibatkan suatu algoritma serta


mekanisme untuk mengendalikan sebuah keluaran dari proses dengan hasil yang
diharapkan. Sebagai contohnya temperatur reaktor kimia haruss dikendalikan agar
menjaga keluaran suatu produk. Pengendalian proses sudah banyak sekali dipakai
oleh perindustrian serta menjaga konsistensi sebuah produk dalam produksi masal,
seperti pada bahan kimia, pembuatan kertas, pembangkit listrik, pengendalian
minyak, dll.
Klasifikasi yang harus dipenuhi dalam suatu sistem pengendalian yaitu menekan
gangguan dari luar, memastikan kestabilan proses, dan mengoptimalkan unjuk kerja
proses. Adapun unit – unit yang dibutuhkan dalam suatu pengendalian proses yaitu
ada empat unit, unit proses, unit pengukuran, unit pengendali dan unit kendali akhir.
Dalam suatu proses pengendalian banyak sekali terminologi atau istilah penting
yaitu proses lag, regulasi diri, control lag, dead band, dead time, dan error.

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 12


DAFTAR PUSTAKA

Modul belajar Instrumentasi dan Kontrol.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang. 2018

http://chemeng-unimal.blogspot.co.id/2008/06/pengendalian-proses.html

https://www.slideshare.net/dickysyahputra58/160124864-babikonsepdasarpengendalianproses

https://www.scribd.com/doc/113187707/PENGENDALIAN-PROSES

https://dokumen.tips/documents/ppt-pengendalian-proses.html

http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pengendalian-proses-teknik-kimia-beserta-tipe-
dan-contohnya/

http://djoko-sasongko.blogspot.co.id/2008/12/sistem-pengendalian-proses-dan-kualitas.html

https://www.scribd.com/document/132426711/instrumentasi-dan-pengendalian-proses

https://www.scribd.com/doc/97547502/Tinjauan-Sistem-Pengendalian-Proses

Pengendalian Proses di Teknik Kimia 13

Вам также может понравиться