Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBANGKIT

DAN PENYALURAN SISTEM TENAGA


LISTRIK

“VOLTAGE DROP TRANSMISI / DISTRIBUSI”

NURUL RAHMI
421 14 011
3A D4 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2016/2017
I. Tabel Hasil Percobaan

Pengukuran
Load
Sending Point Receiving Point
I
R L C Vpp Vpn pf Q P S Vpp Vpn pf Q P S

0 0 0 0.71 395.1 228.1 0.78 16 5 16 359.2 0 0 0 0 0


1 0 0 0.74 392.2 226.5 0.995 17 160 161 389.5 225 1 0 154 155
2 0 0 0.77 388.8 224.5 0.998 20 307 307 383.6 221.5 1 0 298 299
3 0 0 0.77 385.6 222.7 0.998 27 453 454 378 218.2 1 0 441 441
0.84
2 1 0 0.65 388.1 234 0.882 174 325 369 387.7 223.8 6 -198 314 372
0.63
2 2 0 0.59 380.5 223.2 0.668 358 340 491 390.9 225.7 8 -391 324 507
0.17
2 2 1 0.66 387.1 223.5 0.904 164 346 382 386.1 222.9 1 -188 335 384
0.99
3 2 2 0.8 385.1 222.4 0.997 39 472 474 377.2 217.8 7 6 458 460

II. Analisis
Saluran Transmisi Pendek
𝐼𝑆 = 𝐼𝑅
𝑉𝑆 = 𝑉𝑅 + 𝐼𝑅 . 𝑍
- Menghitung impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝜔𝐿
- Nilai reaktansi kawat
𝑥 =2𝜋𝑓𝐿
𝑥 = 2 . 3,14 . 50 . 75 . 10−3
𝑥 = 2 . 3,14 . 50 . 75 . 10−3
𝑥 = 23,55 Ω/𝐾𝑚
Untuk R=0, L=0, C=0
- Impedansi Saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
226,2 − 213,9
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
213,9
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 5,75 %
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 227,9 − 227,8
𝑉𝑧 = 0,1 𝑉
- Drop Tegangan rumus 3 fasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,023 𝐶𝑜𝑠 0,414 + 1,732 23,55 0,023 𝑆𝑖𝑛 0.414
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,023 . 0,9 + 1,732 . 23,55 . 0,023 0,4
𝑉𝑍 = 0,23 + 0,35
𝑉𝑍 = 0,605 𝑉

Untuk R=1, L=0, C=0


- Impedansi Saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
226,2 − 213,9
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
213,9
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 5,75 %
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 227,9 − 213,9
𝑉𝑧 = 12,3 𝑉
- Drop Tegangan rumus 3 fasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,236 𝐶𝑜𝑠 0,993 + 1,732 23,55 0,236 𝑆𝑖𝑛 0,993
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 .0,236 . 0,99 + 1,732 . 23,55 . 0,236 . 0,017
𝑉𝑍 = 2,6 + 0,16
𝑉𝑍 = 2,76 𝑉

Untuk R=2,C=0 dan L=0


- Impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
224,4 − 122,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
122,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 83%

- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 224,4 − 122,2
𝑉𝑧 = 102,2 𝑉
-Drop Tegangan Rumus 3 Phasa =

𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓


𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,443 𝐶𝑜𝑠 0,996 + 1,732 23,55 0,443 𝑆𝑖𝑛 0.996
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,443 . 0,99 + 1,732 . 23,55 . 0,443 . 0,017
𝑉𝑍 = 4,86 + 0,3
𝑉𝑍 = 5,16 𝑉

Untuk R=3,C=0 dan L=0


- Impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
222,7 − 117,3
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
117,3
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 89%
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 224,4 − 122,2
𝑉𝑧 = 105,4 𝑉
- Drop Tegangan Rumus 3 Phasa :

𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓


𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,665 𝐶𝑜𝑠 0,995 + 1,732 23,55 0,665 𝑆𝑖𝑛 0.995
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,665 . 0,99 + 1,732 . 23,55 . 0,665 . 0,017
𝑉𝑍 = 7,29 + 0,46
𝑉𝑍 = 7,75 𝑉

Untu R=2,C=0 dan L=1


- Impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi :
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
224,6 − 115,6
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
115,6
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 94,3 %
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 224,4 − 122,2
𝑉𝑧 = 109 𝑉
- Drop Tegangan Rumus 3 Phasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,559 𝐶𝑜𝑠 0,826 + 1,732 23,55 0,559 𝑆𝑖𝑛 0.826
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,559 . 0,67 + 1,732 . 23,55 . 0,559 . 0,735
𝑉𝑍 = 4,15 + 16,75
𝑉𝑍 = 20,9 𝑉

Untuk R=2,C=0 dan L=2


- Impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
225,1 − 208,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
208,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 13,82%
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 225,1 − 208,2
𝑉𝑧 = 16,9 𝑉
- Drop Tegangan Rumus 3 Phasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,708 𝐶𝑜𝑠 0,628 + 1,732 23,55 0,708 𝑆𝑖𝑛 0,628
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,708 . 0,8 + 1,732 . 23,55 . 0,708 . 0,58
𝑉𝑍 = 6,27 + 16,6
𝑉𝑍 = 22,87 𝑉

Untuk R=2,C=2 dan L=2


- Impedansi saluran =
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi =
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
224,1 − 213,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
213,2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 5,11 %
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 224,1 − 213,2
𝑉𝑧 = 10,9 𝑉
- Drop Tegangan Rumus 3 Phasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,549 𝐶𝑜𝑠 0,841 + 1,732 23,55 0,549 𝑆𝑖𝑛 0,841
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,549 . 0,68 + 1,732 . 23,55 . 0,549 . 0,74
𝑉𝑍 = 4,12 + 16,57
𝑉𝑍 = 20,69 𝑉

Untuk R=3,C=2 dan L=2


- Impedansi saluran
𝑍 = 𝑅 + 𝐽𝑋
𝑍 = 6,4 + 𝑗23,55
𝑍 2 = 6,42 + (𝑗23,55)2
𝑍 2 = 40,96 + 554,6025
𝑍 = √595,5625
𝑍 = 24,4 Ω/𝐾𝑚
- Persen Regulasi
𝑉𝑅,𝑁𝐿− 𝑣𝑅,𝐹𝐿
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝑉𝐹𝐿
221,8 − 214,3
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
214,3
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 3,5%
- Drop Tegangan
𝑉𝑧 = 𝑉𝑆 − 𝑉𝑅
𝑉𝑧 = 225,1 − 208,2
𝑉𝑧 = 7,5 𝑉
- Drop Tegangan Rumus 3 Phasa
𝑉𝑍 = 1,732 𝑅 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝑓 + 1,732 𝑋 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝑓
𝑉𝑍 = 1,732 6,4 0,698 𝐶𝑜𝑠 0,995 + 1,732 23,55 0,698 𝑆𝑖𝑛 0,995
𝑉𝑍 = 1,732 . 6,4 . 0,698 . 0,99 + 1,732 . 23,55 . 0,698 . 0,017
𝑉𝑍 = 7,65 + 0,48
𝑉𝑍 = 8,13 𝑉

III. Soal dan jawaban


1. Apa yang menyebabkan perbedaan antara perhitungan dan hasil
pengukuran
Jawaban :
Yang menyebabkan Perbedaan antara perhitungan dan hasil pengukuran
adalah :
a) Kesalahan umum yang merupakan kesalahan yang disebabkan oleh
keterbatasan dari pengamat saat melakukan percobaan dan
pengukuran , kekurang terampilan dalam melakukan percobaan ,
menyusun dan memakai alat terutama alat yang digunakan cukup
banyak memiliki komponen.
b) Kesalahan yang disebabkan perubahan keadaan lingkungan tempat
percobaan misalkan perubahan suhu , untuk percobaan step dengan
menggunakan step R , perubahan seperti peningkatan suhu dapat
mengakibatkan kenaikan nilai hambatan hal ini dikarenakan adanya
pengaruh suhu terhadap susunan atom-atom bahan. Semakin tinggi
suhu bahan susunan atom-atomnya semakin teratur, sehingga
hambatan bahan semakin besar.
c) Nilai kapasitor juga yang dipengaruhi oleh jarak antara penghantar
konduktor , kebolehjadian hal ini berbeda karena menggunakan
prinsip simulasi berbeda dengan perhitungan yang telah dirumuskan
dengan hal yang sebenarnya sehingga hal yang bisa terjadi keadaan
hasil perhitungan dan pengukuran berbeda.
d) Lamanya kerja alat yang digunakan sehingga cukup mempengaruhi
kondisi dari komponen-komponen lain terkait sehingga mengganggu
hasil pengukuran.

2. Apa Drop Voltage selalu positif?


Jawaban :
Pada hasil pengukuran didapatkan bahwa pada pengukuran saluran
transmisi menengah ditemukan bahwa nilai voltage drop tidak selamanya
positif , dilihat pada percobaan dengan tanpa beban step R , L , C .
hasilnya -0,9 artinya nilai pada sisi pnerima lebih besar , hal ini bisa saja
karena rangkaian bersifat kapasitif , kapasitif artinya menyimpan
tegangan , hal ini juga dapat terjadi bisa dikarenakan masih adanya bias
energi listrik yang tersimpan sebelumnya setelah praktikum pertama
sehingga ketika ditambah kapasitor untuk saluran transmisi menengah
nilai sisi penerima lebih tinggi.
3. Apa pengaruh beban (R/L/C) terhadap voltage drop?
Jawaban :
Pengaruh beban Resistor atau R , tegangan jatuh pada penghantar semakin
besar jika arus semakin tinggi termasuk resistansi pada rangkaian atau
saluran transmisi , sama halnya dengan induktor , induktor termasuk
penyumbang terjadinya rugi-rugi tegangan pada saluran , menurunkan
faktor daya dan menurunkan kapasitas penyaluran daya. Sedangkan
Kapasitor berguna , saluran transmisi yang bersifat beban daya reaktif
induktif yang menyumbang kerugian tegangan diperlukan penambahan
kapasitor untuk memberikan beban daya kapasitif salah satunya dengan
memasang kapasitor secara paralel pada penghantar penyulang,
pemasangan kapasitor ini dapat mengurangi atau memperkecil nilai arus
dan mengurangi rugi-rugi tegangan atau drop tegangan.

4. Bagaimana Pengaruh kapasitansi saluran terhadap voltage drop ?


Jawaban :
Kapasitor berguna , saluran transmisi yang bersifat beban daya
reaktif induktif yang menyumbang kerugian tegangan diperlukan
penambahan kapasitor untuk memberikan beban daya kapasitif salah
satunya dengan memasang kapasitor secara paralel pada penghantar
penyulang, pemasangan kapasitor ini dapat mengurangi atau memperkecil
nilai arus dan mengurangi rugi-rugi tegangan atau drop tegangan.
IV. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Voltage drop adalah besarnya tegangan yang hilang pada penghantar,
sifatnya berbanding lurus dengan panjang penghantar dan berbanding
terbalik dengan Luas penampang penghantar
2. Jenis transmisi berdasarkan jaraknya terdiri dari tiga yaitu transmisi
jarak pendek, transmisi jarak menengah dan transmisi jarak jauh
3. Pengaruh beban Resistor atau R , tegangan jatuh pada penghantar
semakin besar jika arus semakin tinggi termasuk resistansi pada
rangkaian atau saluran transmisi , sama halnya dengan induktor ,
induktor termasuk penyumbang terjadinya rugi-rugi tegangan pada
saluran , menurunkan faktor daya dan menurunkan kapasitas
penyaluran daya.

Вам также может понравиться