Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkkan untuk
menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh.Latihan dapat memelihara
pergerakan dan fungsi sendi sehingga kondisinya dapat setara dengan kekuatan dan
fleksibilitas otot. Selain itu, latihan fisik dapat membuat fungsi gastrointestinal dapat
bekerja lebih optimal dengan meningkatkan selera makan orang tersebut dan
melancarkan eliminasinya karena apabila seseorang tidak dapat melakukan aktifitas fisik
secara adekuat maka hal tersebut dapat membuat otot abdomen menjadi lemah sehinga
fungsi eliminasinya kuang efektif.
Aktivitas sehari-hari (ADL) merupakan salah satu bentuk latihan aktif pada
seseorang termasuk didalamnya adalah makan/minum, mandi, toileting, berpakaian,
mobilisasi tempat tidur, berpindah dan ambulasi/ROM. Pemenuhan terhadap ADL ini
dapat meningkatkan harga diri serta gambaran diri pada seseorang, selain itu ADL
merupakan aktifitas dasar yang dapat mencegah individu tersebut dari suatu penyakit
sehingga tindakan yang menyangkut pemenuhan dalam mendukung pemenuhan ADL
pada klien dengan intoleransiaktivitas harus diprioritaska.
B. Fisiologi Aktivitas
Gerakan terjadi melalui kombinasi kerja sistem muskuloskeletal dan sistem saraf.
Tidak hanya terbatas pada gerakan fisikyang dapat kita lihat. Ini juga meliputi aktivitas
bertahan hidup yang tidak dapat dilihat secara kasat mata (misalnya penapasan,
pencernaan, sirkulasi). Komponen kunci dari gerakan meliputi tulang, otot, sendi, dan
saraf.
a) Tulang (skeleton) memberikan kerangka kerja untuk gerak. Tulang yang rapuh
memiliki kerangka kerja yang buruk dan dapat memburuk kapan saja dan
selanjutnya dapat menghalangi gerak.
b) Sendi adalah titik bertemunya tulang. Ada tiga jenis senddi berbeda: sinartrosis
atau sendi serabut yang tidak mengizinkan gerakan (batas tulang tengkorak);
amfiartrosis atau sendi kartilago yang mengizinkan gerakan ringan (tulang
belakang); dan diartrosis atau sendi synovial yang mengizinkan gerakan
maksimal. Sendi synovial paling banyak mendukung aktivitas. Ligamen
merupakan kumpulan jaringan serabut fleksibel yang menghubungkan tulang satu
dengan yang lain. Ligamen yang robek menghambat stabilitas sendi dan akan
merusak gerak.
c) Kontraksi otot dan relaksasi otot berhubungan dengan tendon (struktur berbentuk
gelendong kuat yang melekatkan otot pada tulang) untuk menghasilkan gerak.
d) Sama halnya dengan tidak dapat bergerak tanpa otot dan tendon, otot tidak dapat
bergerak tanpa bantuan sistem saraf pusat (SSP). SSP mengendalikan krontraksi
dan relaksasi otot, yang pada gilirannya menyebabkan fleksi (bengkok) dan
ekstensi (lurus), yang pada akhirnya menghasilkan gerakan yang terkoordinasi
dengan baik.
Jenis latihan :
1) Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi.
2) Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan
dayatahan kardiovaskular.
3) Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek.
Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau
kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki
kinerja sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit
kekayaan seperti jantung, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan obesitas.
Hal penting mengkaji kesejajaran dalam posisi duduk yaitu pada klien yang
mempunyai kelemahan otot, paralisis otot, atau kerusakan saraf. Karena perubahan
ini, klien mengalami pengurangan sensasi di area yang sakit dan tidak mampu
menerima tekanan ataupun penurunan sirkulasi. Kesejajaran yang tepat ketika duduk
mengurangi risiko kerusakan sistem muskuloskeletal pada klien itu.
c) Berbaring
Pada orang sadar mempunyai kontrol otot volunter dan persepsi normal terhadap
tekanan. Sehingga merekabiasa merasakan posisi nyaman ketika berbaring. Karena
rentang gerak, sensasi dan sirkulasi pada orang sadar berada dalam batas normal,
mereka mengubah posisi ketika mereka merasakan ketengangan otot dan penurunan
sirkulasi.Pengkajian kesejajaran tubuh ketika berbaring membutuhkan posisi lateral
pada klien dengan menggunakan satu bantal, dan semua penopangnya diangkat dari
tempat tidur. Tubuh harus ditopang oleh matras yang adekuat. Tulang belakang harus
berada dalam kesejajaran lurus tanpa ada lengkungan yang terlihat. Pengkajian ini
memberi data dasar mengenai kesejajaran tubuh klien.
2. Penetapan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan
ambulasi, antara lain :
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat spasme
muskulusletal pada ekstremitas, nyeri akibat peradangan sendi, atau penggunaan
alat bantu dalam waktu lama.
2. Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralisis, gaya berjalan tidak stabil, atau
penggunaan tongkat yang tidk benar.
3. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.
3. Perencanaan
1. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh saat melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi.
3. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh.
4. Implementasi
LANGKAH RASIONAL
1. Kaji berat posisi, tinggi objek, posisi Menentukan apakah anda dapat
tubuh, dan berat maksimu melakukanya sendiri atau membutuhkan
2. Angkat objek dengan benar dari bantuan.
bawah pusat gravitasi: Memindahkan pusat gravitasi lebih dekat ke
3. Dekatkan pada objek yang akan objek.
dipindahkan. Mempertahankan keseimbangan tubuh lebih
4. Perbesar dasar dukungan anda baik, sehingga mengurangi risiko jatuh.
dengan menempatkan kedua kaki Meningkatkan keseimbangan tubuh dan
agak sedikit terbuka. memungkinkan kelompok otot-otot bekerja
5. Turunkan pusat gravitasi anda ke sama dengan cara yang sinkron.
objek yang akan diangkat. Mengurangi risiko cedera vetebra lumbal
6. Pertahankan kesejajaran yang tepat dan kelompok otot.
pada kepala dan leher dengan Mencapai pusat gravitasi lebih dekat ke
veterbrae, jaga tubuh tetap tegak. objek.
3. Angkat objek dengan benar dari atas pusat Meningkatkan keseimbangan tubuh selama
gravitasi tempat tidur: mengangkat.
1. Gunakan alat melangkah yang aman Mengurangi bahaya jatuh dengan
dan stabil, jangan berdiri diatas memindahkan objek yang diangkat dekat
tangga teratas. dengan pusat gravitasi diatas dasar
2. Berdiri sedekat mungkin ke tempat dukungan.
tidur.
3. Pindahkan berat objek dari tempat
tidur dengan cepat pada lengan dan
diatas dasar dukungan.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep &
Proses Keperawatan,buku 1. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 3.
Jakarta: EGC.
Johnson, Marion, Maas, Meridean, and Moorhead, Sue. 2000. Nursing Outcomes
Classification (NOC) second edition. USA: Mosby.
McCloskey, Joanne and Bulecheck, Gloria M. 1996. Nursing Intervention
Classification second edition. USA: Mosby.
North American Nursing Diagnosis Association. NANDA nursing diagnoses:
definitions and classification 2007-2008. Philadelphia: The association.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.