Вы находитесь на странице: 1из 30

BANGKITKAN MASYARAKAT

LANJUT USIA KOTA SEMARANG


AGAR SUPAYA SEHAT, BERKUALITAS, MANDIRI
DAN SEJAHTERA SERTA SEMAKIN HEBAT

1
KATA PENGANTAR

Beribu puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidyah-Nya kita tetap diberikan kesehatan dan kesempatan untuk mengabdi dan memberikan
yang terbaik bagi masyarakat, khususnya lanjut usia di kota Semarang.
Karena minimnya akses terhadap informasi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya
informasi berkontribusi terhadap upaya penanganan lanjut usia di kota Semarang yng belum
terkoordinasi dengan baik, mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, hingga lembaga pemerintah
meski regulasi terkait lanjut usia telah ada di negeri kita ini sejak tahun 1998. Oleh karenanya
membuat pelayanan kebutuhan dasar seperti kesehatan, kemampuan mandiri berkualitas bagi
lanjut usia menjadi kurang terpenuhi.
Untuk itu kami mencoba menghadirkan buku Bangkitkan Masyarakat Lanjut Usia Kota
Semarang Agar Supaya Sehat, Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera Serta Semakin Hebat sebagai
pemberian bekal dasar bagi setiap lanjut usia atau masyarakat mengenai pengelolaan informasi
untuk kehidupan lanjut usia yang lebih baik.
Dengan sangat ingin buku ini memberikan penjelasan bahwa dengan informasi yang
memadai, lanjut usia dapat sadar akan hak yang dimilikinya dan dapat mengakses hak – hak
tersebut. Lanjut usia yang mampu mengolah informasi diharapkan dapat kreatif menciptakan
alternatif solusi dari masalah yang dihadapi.
Oleh karenanya kami sangat menyambut baik penyusunan buku lanjut usai ini, sebagai
gambaran perlunya kita semua memahami bahwa ada kehidupan selanjutnya yang lebih berguna
bagi masyarakat lanjut usia yang merupakan orang tua kita, guru kita, dan panutan kita yang
pada ujungnya memberikan teladan bagi kita para generasi penerusnya.
Akhirnya penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini
oleh karenanya kritik dan saran yang konstruktif dan inspiratif dari semua pihak sangat kami
harapkan demi mencapai kesempurnaan. Dan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 7 Januari 2019


Komda Lansia Kota Semarang
Ketua Pelaksana,

Dr. BUNYAMIN, M.Pd.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................3

BAGIAN I. SEKILAS PANDANG.......................................................................5

A. Batasan Lanjut Usia.................................................................................5

B. Landasan Hukum.....................................................................................5

C. Hari Lanjut Usia........................................................................................6

D. Arti Logo Lanjut Usia................................................................................6

E. Hak dan Kewajiban Lanjut Usia...............................................................6

BAGIAN II. PELAYANAN TERHADAP LANJUT USIA......................................8

A. Pelayanan Keagamaan dan Mental Spiritual...........................................8

B. Pelayanan Kesehatan..............................................................................8

C. Pelayanan Kesempatan Kerja..................................................................9

D. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan......................................................9

E. Kemudahan Dalam Penggunaan Fasilitas Sarana Prasarana Umum.....9

F. Kemudahan Dalam Layanan dan Bantuan Hukum................................11

G. Perlindungan Sosial...............................................................................11

H. Pemberdayaan Sosial............................................................................11

I. Pemberian Penghargaan.........................................................................12

BAGIAN III. KOMISI DAERAH LANJUT USIA KOTA SEMARANG................13

A. Kedudukan.............................................................................................13

B. Tugas......................................................................................................13

C. Fungsi.....................................................................................................13

D. Susunan Organisasi...............................................................................14

E. Job Description.......................................................................................17

F. Visi...........................................................................................................20

G. Misi.........................................................................................................20

3
H. Tujuan.....................................................................................................20

I. Sasaran....................................................................................................21

J. Indikator Hasil yang Ingin Dicapai...........................................................21

K. Program Kerja Kelompok Kerja Lanjut Usia...........................................22

BAGIAN IV. PEMANTAPAN PEMBENTUKAN KOMDA LANSIA DAN POKJA


KOTA SEMARANG.........................................................................................24

BAGIAN V. KOMDA LANSIA KOTA SEMARANG GELAR SENAM BERSAMA


LANSIA MENYAMBUT HUT KOTA SEMARANG KE 467..............................26

BAGIAN VI. DIKLAT PRA LANSIA DAN LANSIA MENGAYUN LANGKAH


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN, KEMANDIRIAN, DAN KESEHATAN
.........................................................................................................................27

BAGIAN VII. STUDI BANDING KOMDA LANSIA KOTA SEMARANG KE


WONOSOBO..................................................................................................29

4
BAGIAN I

SEKILAS PANDANG
A. BATASAN LANJUT USIA
1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1998
 Pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) keatas.
 Pasal 1 angkat 3 disebutkan bahwa lanjut usia potensial adalah lanjut usia
yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat
menghasilkan barang dan atau jasa.
 Pasal 1 angka 4 dinyatakan bahwa lanjut usia tidak potensial adalah lanjut
usia yang tidak berdaya mecari nafkah sehingga hidupnya begantung pada
bantuan orang lain.
2. Menurut World Health Organization (WHO) lanjut usia dibagi menjadi 4 kriteria :
a. Usia pertengahan (middle age) ialah 45 – 59 tahun.
b. Lanjut usia (elderly) ialah 60 – 74 tahun.
c. Lanjut usia tua (old) ialah 75 – 90 tahun.
d. Usia sangat tua (very old) ialah diatas 90 tahun.
3. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah :
a. Pra Lansia adalah 55 – 60 tahun.
b. Lansia muda adalah 61 – 70 tahun.
c. Lansia adalah 71 – 80 tahun.
d. Lansia purna adalah diatas 80 tahun.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 3 setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermatabat.
2. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia.
3. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistim jaminan sosial,
khususnya yang menyangkut jaminan sosial bagi lanjut usia.
4. Undang – Undang Nomor II Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

5
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
6. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2004 tentang Komisi Nasional Lanjut Usia.
7. Keputusan Presiden Nomor 93 Tahun 2005 tentang keanggotaan komisi nasional
lanjut usia.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan Komisim Daerah Lanjut Usia dan Pembedayaan Masyarakat dalam
penanganan lanjut usia di daerah.
9. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan kesejahteraan lanjut usia

C. HARI LANJUT USIA


1. HARI LANJUT USIA NASIONAL (HLUN)
Merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap 29 Mei sebagai
wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia. Hari lanjut usia nasional
dicanangkan secara resmi oleh Presiden Soeharto di Semarang pada 29 Mei 1996 untuk
menghormati jasa dari Kanjeng Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat yang di usia
lanjutnya memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
2. HARI LANJUT USIA INTERNASIONAL
Dalam bahasa inggris disebut International Day of Old Peseons, ditetapkan di sidang
umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) setiap tanggal 1 Oktober berdasarkan
resolusi 45/105 tanggal 14 Desember 1990. Penetapan Hari Lanjut Usia Internasional
merupakan kelanjutan dari Vienna International Plan Of Action On Aging (Vienna Plan)
yang diputuskan di Wina tahun 1982 dengan Resolusi Nomor 37/1982 yang melahirkan
kesepakatan untuk mngundang bangsa – bangsa yang belum melaksanakan agar
menetapkan hari bagi lanjut usia.

D. ARTI LOGO LANJUT USIA


 Teratai kuning : semangat kesetiakawanan sosial nasional
 Dasar teks slogan melingkar dengan tulisan Tua Berguna dan Bekualitas berwarna
putih : kematangan, kearifan, pengalaman, dan berfikir jernih.
 Bentuk grafis tiga orang : Pertautan Kekeluargaan Antar Generasi yaitu lanjut
usia, dewasa, dan usia muda sebagai perwujudan Three Generation In One Roof
( tiga generasi di dalam satu atap).
 Penampilan grafis lanjut usia di depan : panutan dan suri tauladan

E. HAK DAN KEWAJIBAN LANJUT USIA


HAK LANJUT USIA
Berdasarkan Pasal 5 Undang – undnag Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia mempunyai
hak:
1. Yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Untuk meningkatkan kesejahtraan sosial, yang meliputi :
a. Pelayanan keagamaan dan mental spirital
b. Pelayanann kesejahteraan

6
c. Pelayanan kesempatan kerja
d. Pelayanan pendidikan dan Pelatihan
e. Kemudahan daalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana umum.
f. Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
g. Perlindungan sosial
h. Bantuan sosial

KEWAJIBAN LANJUT USIA


Berdasrkan Pasal 6 Undang – undag Nomor 13 Tahun 1998 Lanjut usia mempunyai
kewajiban yang sama :
1. Dalam kehidupan besama masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Sesuai peran dan fungsinya berkewjiban :
a. Membimbing dan memberi nasihat secara arif dan bijaksana berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya terutama di lingkungan keluarganya, dalam
rangka menjaga martabat dan meningkatkan kesejahteraannya.
b. Mengamalkan dan mentransformasikan ilmu pengetahuan, keahlian,
keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki kepada generasi
penerus.
c. Memberikan keteladanan dalam segala aspek kehidupan bagi generasi
penerus.

BAGIAN II

PELAYANAN TERHADAP LANJUT USIA


Pelayanan upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan
daerah provinsi Jawa Tengah Nomor 6 tahun 2014 tentang penyelanggaran kesejahteraan Lanjut
Usia yang meliputi pelayanan keagamaan dan mental spiritual, pelayanan kesehatan, pelayanan
kesempatan kerja, pelayanan pendidikan dan pelatihan, pelayanan untuk mendapatkan
kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum dan pemberian kemudahan
dan layanan bantuan hukum, pemberian perlindungan sosial, bantuan sosial dan pemberian dan
penghargaan terhadap masyarakat.

7
A. PELAYANAN KEAGAMAAN DAN MENTAL SPIRITUAL
Dimaksudkan untuk meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap TUHAN YANG
MAHA ESA.
Pekayanan Keagamaan dan mental spiritual ini diselenggarakan melalui bimbingan
beragama dan pembangunan sarana ibadah dengan penyediaan aksesibilitas bagi lanjut usia.
Pelaksanaan dilakukan secara proporsional oleh satuan kerja perangkat daerah yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam pelayanan keagamaan dan mental spiritual.

B. PELAYANAN KESEHATAN
Dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut
usia agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar pelayanan
kesehatan ini dilakasanakan melalui peningkatan :
1. Upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif secara terpandu dan
menyeluruh baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
2. Pelayanan promotif dan preventif dilakukan dalam bentuk bentuk komunikasi,
informasi dan edukasi baik secara langsung maupun melalui media.
3. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan difasilitasi pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
4. Penyediaan sarana dan prasarana khusus bagi lanjut usia difasilitasi oleh
pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan pos pelayanan terpadu lanjut usia di masyarakat
Guna mendapatkan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang tidak mampu, diberikan
pembebasan atau keringanan biaya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Semua tempat pelayanan kesehatan wajib melaksanakan pelayanan geriafrik dan ramah
lanjut usia sesuai dengan kemampuan fasilitas serta sumber daya yang memiliki pelaksanaan
dilakukan secara propossional oleh satuan kerja perangkat daerah / OPD yang mempunyai
tugas dan fungsi dalam pelayanan kesehatan.

C. PELAYANAN KESEMPATAN KERJA


Dimaksudkan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi lanjut usia potensial untuk
mendayagunakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman yang
dimilikinya.
Pelayanan keseempatan kerja ini dilaksanakan pada sektor formal yaitu malalui kebijakan
pemberi kesempatan kerja bagi lanjut usia potensial dan non formal melalui kebijakan
menciptakan iklim usaha bagi lanjut usia potensial yang mempunyai ketrampilan dan
keahlian untuk melakukan usaha sendiri atau melalui kelompok usaha bersama.

8
Pelaksanaan dilakukan secara proporsional oleh satuan kerja perangkat daerah / OPD yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam pelaksanaan tenaga kerja.

D. PELAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Dimaksudkan untuk meningkatkan pengeteahuan keahlian, ketrampilan, kemmpuan dan
pengalaman lanjut usia potensial sesuai dengan pontesial sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
Pelayanan kesempatan kerja ini dilaksanakan pada sektor formal yaitu melalui kebijakan
pemberian kesempatan kerja bagi lanjut usia potesional yang mempunyai ketrampilan dan
keahlian untuk melakukan usaha sendiri atau melalui kelompok usaha bersama.
Pelaksanaan dilakukan secara proporsional oleh satuan kerja perangkat daerah/ OPD yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan.

E. KEMUDAHAN DALAM PENGGUNAAN FASILITAS, SARANA DAN


PRASARANA UMUM
Pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana
umum dimaksudkan sebagai perwujudan rasa hormat dan penghargaan kepada lanjut usia
dengan memberikan aksebilitas terutama ditempat-tempat umum yang dapat menghambat
mobilitas lanjut usia
Pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum dilaksanakan
melalui :
1. Pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi pemerintahan dan
masyarakat pada umumnya.
2. Pemberian kemudahan pelayanan dan keringanan biaya
3. Pemberian kemudahan dalam melakukan perjalanan
4. Penyediaan fasilitas rekreasi, olahraga, dan pusat perbelanjaan ramah lanjut usia
seperti tempat duduk, loket khusus, kamar mandi/toilet

Kemudian dalam pelayanan administrasi pemerintah dan masyarakat pada umumnya


dilakukan melalui:
1. Pemberian Kartu Tanda Penduduk
2. Pemberian kemudahan pelayanan kesahatan pada fasilitas kesehatan milik
pemerintah daerah dan swasta
3. Pemberian kemudahan pelayanan administrasi pada lembaga-lembaga keuangan,
perpajakan dan pusat pelayanan administrasi lainnya.

Kemudahan dalam pelayanan dan keringanan biaya diberikan kepada lanjut usia untuk:
1. Pembelian tiket perjalanan dengan menggunakan sarana angkutan umum baik
darat, laut, atau udara.
2. Pembayaran pajak
3. Pembelian tiket masuk tempat wisata

9
Kemudahan dalam melakukan perjalanan kepada lanjut usia diberikan dalam bentuk :
1. Penyediaan tempat duduk khusus
2. Penyediaan loket khusus
3. Penyediaan kartu wisata dengan potongan harga khusus
4. Penyediaan aksesibilitas pada moda transportasi
5. Penyediaan informasi sebagai himbauan untuk mendahulukan lanjut usia

Penyediaan aksesibilitas yang berbentuk fisik dilaksanakan pada sarana dan prasarana umum
yang meliputi :
1. Penyediaan aksesibilitas pada bangunan umum
2. Penyediaan aksesibilitas pada jalan umum
3. Penyediaan aksesibilitas pada pertamanan dan tempat rekreasi
4. Penyediaan aksesibilitas pada angkutan umum
5. Penyediaan aksesibilitas pada sarana dan prasarana umum lainnya

Penyediaan aksesibilitas yang berbentuk nonfisik meliputi :


1. Pelayanan informasi
2. Pelayanan khusus
Pelaksanaan pelayanan kemudahan dilakukan secara proporsional oleh satuan kerja
perangkat daerah yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pelayanan administrasi
pemerintah dan masyarakat, pelayanan perhubungan, pajak dan pariwisata serta pelayanan
umum.

F. KEMUDAHAN DALAM LAYANAN DAN BANTUAN HUKUM


Dimaksudkan untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada lanjut usia, pemberian
kemudahan layanan dan bantuan hukum ini dilaksanakan melalui :
1. Penyuluhan dan konsultasi hukum
2. Layanan dan bantuan hukum diluar dan/atau didalam pengadilan
3. Pendamping sosial bagi lanjut usia yang berhadapan dengan hukum diluar
pengadilan

G. PERLINDUNGAN SOSIAL
Pemberian perlindungan sosial dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi lanjut usia
tidak mampu aggar terhindar dari berbagai resiko yang meliputi berbagai gangguan dan
ancaman baik fisik, mental maupun sosial yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan
lanjut usia menjalankan peran sosialnya.
Perlindungan sosial ini dilaksanakan melalui bantuan sosial dengan :
1. Pelayanan harian lanjut usia
2. Pelayanan sosial melalui keluarga sendiri
3. Pelayanan sosial melalui keluarga pengganti

10
4. Pemakaman terhadap lanjut usia yang meninggal dunia dan tidak diketahui
identitasnya dilakukan secara bermartabat
Adapun advokasi sosial dilaksanakan melalui penyediaan pusat-pusat konsultasi
kesejahteraan bagi lanjut usia terutama di unit pelayanan sosial baik yang dikelola
Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Pelaksanaan dilakukan secara proporsional oleh
satuan Kerja Perangkat Daerah/OPD yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pelayanan
hukum.

H. PEMBERDAYAAN SOSIAL
Pemberdayaan sosial lanjut usia ditujukan pada lanjut usia potensial agar mampu
menumbuhkan kemandirian dan meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup serta meningkatkan taraf kesejahteraannya dengan memperhatikan keahlian,
ketrampilan, bakat dan minat yang dapat dilaksanakan kepada perorangan atau kelompok
untuk melakukan usaha mandiri atau kelompok usaha bersama. Pemberdayaan sosial lanjut
usia dilakukan melalui :

1. Pemberian motivasi
2. Pelatihan ketrampilan
3. Pendampingan
4. Pemberian stimulant modal, peralatan usaha dan tempat usaha
5. Akses pemasaran hasil usaha
6. Bimbingan lanjut
Pelaksanaan dilakukan secara proporsional oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah / OPD yang
mempunyai tugas dan fungsi dalam pemberdayaan masyarakat.

I. PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pemberian penghargaan merupakan bentuk penghormatan dan jasa rasa terimakasih
Pemerintah Daerah kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pemberian penghargaan diberikan kepada perorangan, kelompok, keluarga, organisasi /
lembaga dan badan usaha yang berjasa dalam upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia
Pelaksanaan pemberia dilakukan secara proporsional oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah /
OPD yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pemberian penghargaan.

11
BAGIAN III
KOMISI DAERAH LANJUT USIA (KOMDA LANSIA) KOTA SEMARANG

A. KEDUDUKAN
1. Dalam rangka penanganan lanjut usia secara intensif, menyeluruh dan terpadu di
Kota Semarang dibentuk Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang dan Kelompok
Kerja Lanjut Usia Kota Semarang.
2. Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang merupakan wadah yang melakukan
upaya penanganan Lanjut Usia di Kota Semarang
3. Kelompok Kerja Lanjut Usia Kota Semarang merupakan forum koordinasi
sebagai penunjang pelaksanaan tugas Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
4. Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya bertanggung jawab kepada Walikota Semarang.

B. TUGAS
1. Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Membantu Walikota Semarang dalam mengkoordinasikan pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan lanjut usia.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota Semarang dalam
menyusun kebijakan upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia
2. Kelompok kerja lanjut usia Kota Semarang mempunyai tugas:
a. Membantu Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang khususnya dalam bidang
ketatausahaan

12
b. Mempersiapkan bahan-bahan dan data-data dalam rangka pelaksanaan tugas
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
c. Menganalisa, mengolah dan menyajikan data sebagai bahan pertimbangan guna
menentukan kebijakan Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang

C. FUNGSI
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang menyelenggarakan fungsi :
1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan, strategi, program, kegiatan dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam penanganan lanjut usia sesuai pedoman, strategi,
program, dan kegiatan yang ditetapkan oleh Komisi Nasional lanjut usia dan Komisi
Daerah Lanjut Usia Provinsi Jawa Tengah, serta kebijakan yang ditetapkan olah
Pemerintah Pusat dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
2. Pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota Semarang
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penanganan lanjut usia ditingkat
kota, kecamatan, dan kelurahan/desa.
4. Pengendalian pelaksanaan program penanganan lanjut usia tingkat Kota
Semarang
5. Pelaksanaan kegiatan untuk menghimpun, menggerakkan menyediakan, dan
memanfaatkan sumberdaya daerah dan masyarakat secara efektif dan efisien untuk
kegiatan penanganan lanjut usia
6. Pelaksanaan kegiatan untuk menghimpun dan memanfaatkan sumberdaya yang
berasal dari pusat, provinsi, dan bantuan luar negeri secara efektif dan efisien untuk
kegiatan penanganan lanjut usia
7. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah yang tergabung dalam keanggotaan
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
8. Pelaksanaan kerjasama antar Komisi Daerah Lanjut Usia Kabupaten / Kota dalam
perumusan kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan langkah-langkah yang diperlukan
dalam penanganan lanjut usia.
9. Pelaksanaan sosialisasi, advokasi, dan mediasi kepada seluruh aparat Pemerintah
Daerah, lembaga pendidikan, lembaga swasta, kader pemberdayaan masyarakat,
masyarakat lembaga adat, lembaga keagamaan, tokoh adat, tokoh agama, serta lembaga
kemasyarakatan.
10. Pemberian fasilitasi pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia tingkat kecamatan
dan kelurahan.
11. Pemberian fasilitas pembentukan kelompok peduli lanjut usia tingkat Kota
Semarang.

D. SUSUNAN ORGANISASI
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang terdiri atas :
Ketua : Wakil Walikota Semarang

13
Ketua Pelaksana : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang.
Wakil Ketua I : Kepala Dinas Sosial Kota Semarang
Wakil Ketua II : Asisten Administrasi Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekretaris Daerah Kota Semarang
Wakil Ketua III : Ir. Bambang Haryono
Sekretaris I : Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang
Sekretaris II : Soemarno Rono Hadikaryo
Sekretaris III : Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Semarang
Anggota : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota
Semarang
Anggota : Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Semarang
Anggota : Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang
Anggota : Kepala Bidang Perencanaan Pemerintah dan Sosial Budaya pada
Bappeda Kota Semarang
Anggota : Kepala Sub Bidang Perencanaan Sosial Bappeda Kota Semarang
Anggota : Staff Bappeda Kota Semarang
Anggota : Staff Bappeda Kota Semarang
Anggota : Ketua LPPM Universitas Diponegoro
Anggota : Ketua LPPM Universitas PGRI Semarang
Anggota : Ketua LPPM Universitas Negeri Semarang
Anggota : Direktur PT.Marimas
Anggota : Direktur RS dr.Kariadi Semarang
Anggota : Direktur RS dr.Adyatma Semarang
Anggota : Direktur RS Amino Gondo Hutomo Semarang
Anggota : Direktur BPJS Kesehatan Kota Semarang
Anggota : Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang
Anggota : Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kota Semarang
Anggota : Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LRCKJHAM
Anggota : Ketua Pepabri Kota Semarang
Anggota : Ketua PWRI Kota Semarang

14
Anggota : Ketua Forum Kesehatan Kota Semarang

Kelompok kerja sebagai penunjang pelaksanaan tugas Komisi Daerah Lanjut Usia Kota
Semarang terdiri atas :
1. Kelompok Kerja I : Bidang Hukum
2. Kelompok kerja II : Bidang Pemberdayaan
3. Kelompok Kerja III : Bidang Kesehatan
4. Kelompok Kerja IV : Bidang Lingkungan Hidup
5. Kelompok Kerja V : Bidang Organisasi dan Sosial

Komisi Lanjut Usia Kecamatan, yang merupakan wadah yang melakukan upaya penanganan
lanjut usia di tingkat Kecamatan se-Kota Semarang :
1. Ketua : Sekretaris Camat
2. Wakil Ketua I : Kepala Seksi Pemerintahan
3. Wakil Ketua II : Tenaga Senior dari Lansia
4. Wakil Ketua III : Kepala Seksi Pembangunan
5. Sekretaris I : Tenaga Senior dari Lansia Penuh Waktu
6. Sekretaris II : Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial
7. Anggota : Dari UPTD-UPTD terkait

BAGAN / STRUKTUR ORGANISASI

KETUA

KETUA
PELAKSANA
WAKIL KETUA I

WAKIL KETUA II

WAKIL KETUA III

SEKRETARIS I
ANGGOTA SEKRETARIS II
SEKRETARIS III

POKJA I / BID. POKJA I / BID. POKJA I / BID. POKJA I / BID. POKJA I / BID.
HUKUM PEMBERDAYAAN KESEHATAN LINGKUNGAN ORGANISASI/
SOSIAL

-KEC. SEMARANG -KEC. SEMARANG -KEC. SEMARANG -KEC. TEMBALANG


BARAT UTARA TIMUR -KEC.
-KEC. TUGU -KEC. GENUK -KEC. SEMARANG BANYUMANIK
-KEC. NGALIYAN -KEC. GAYAMSARI TENGAH -KEC.
15
-KEC. MIJEN -KEC. -KEC. SEMARANG GAJAHMUNGKUR
PEDURUNGAN SELATAN -KEC.
-KEC. CANDISARI GUNUNGPATI
E. JOB DESCRIPTION
1. Ketua Komisi Daerah Lanjut
Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan
tugas dan fungsi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang
b. Melaporkan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang kepada Walikota
Semarang.
2. Ketua Pelaksana Komisi
Daerah Lanjut Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Membantu ketua dalam
memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
b. Mengkoordinasikan para
anggota Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai kewenangan.
c. Membina dan
mengkoordinasikan Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
d. Melaporkan pelaksanaan
kegiatan Komisi Dearah Lnjut Usia Kota Semarang kepada Ketua Komisi Daerah
Lanjut Usia Kota Semarang.

Ketua Pelaksana Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang dalam melaksanakan tugas
bertanggung jawab kepada Ketua Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang, Ketua
Pelaksana Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang melaporkan pelaksanaan
penanganan lanjut usia di Kota Semarang kepada ketua setiap bulan.

3. Wakil Ketua I Komisi Daerah


Lanjut Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Membantu Ketua Pelaksana
dalam memimpin pelaksanaan tuga dan fungsi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota
Semarang.
b. Membantu Ketua Pelaksana
dalam mengkoordinasikan anggota sesuai bidang tugsnya masing – masing.
c. Megkoordinasikan
perencanaan kebijaksanaan strategi dalam penanganan lanjut usia.
d. Menyelenggarakan koordinasi
dan pemantauan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan lanjut usia.

16
e. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Ketua Pelaksana
4. Wakil Ketua II Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Membantu Ketua Pelaksana
dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota
Semarang.
b. Membantu Ketua Pelaksana
dalam mengkoordinasikan anggota sesuai bidang tugasnya masing – masing.
c. Mengkoordinasikan
perencanaan kebijaksanaan strategi dalam penanganan lanjut usia.
d. Menyelenggarakan koordinasi
dan pemantauan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan lanjut usia.
e. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Ketua Pelaksana.

5. Wakil Ketua III Komisi Daerah


Lanjut Usia Kota Semarang mempunyai tugas :
a. Mewakili Ketua Pelaksana
apabila berhalangan hadir sesuai bidangnya.
b. Memberikan
saran/pertimbangan kepada Ketua Pelaksana dalam pengambilan keputusan.
c. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Ketua Pelaksana.
d. Membantu memfasilitasi
pembentukan Komisi Lanjut Usia tingkat kecamatan dan kelurahan.
e. Memfasilitasi pembentukan
Kelompok Paguyuban Peduli Lanjut Usia di kota Semarang.
6. Sekretaris I mempunyai tugas :
a. Mengurus kegiatan sekretaris pada umumnya guna kelancaran jalannya organisasi
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
- Pembinaan administrasi perkantoran
- Tata ruang kantor yang memadai
- Menyusun konsep / membuat surat dan menandatangani surat – surat
keluar dengan Ketua dan Wakil Ketua.
- Penataan arsip.
- Melaksanakan langkah – langkah yang diambil pimpinan.
- Menyediakan alat tulis kantor dan perlengkapan kantor yang memadai.
- Mengatur jadwal piket pengurus / anggota Komisi Daerah Lanjut Usia
Kota Semarang.
- Pertanggung jawab atas penggunaan stempel / cap.
b. Untuk mempelancar pelaksanaan tugas – tugas rutin, menunjuk / mengangkat
petugas sekretariat dibidang administrasi perkantoran.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh ketua dan wakil ketua.
d. Memberikan dukungan staf dalam menyelenggarakan urusan keuangan
kesekretariatan yang dibutuhkan Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
e. Melaksanakan uruan kehumasan di bidang penanganan lanjut usia.

17
f. Melaksanakan supervisi, monitoring, dan evaluasi kegiatan penanganan lanjut
usia.
7. Sekretaris II mempunyai tugas :
a. Membantu sekretaris I dalam mengurus kegiatan sekretaris pada umumnya guna
kelancaran jalannya organisasi.
b. Memberikan dukungan staf dalam memfasilitasi pelaksanaan rapat – rapat
koordinasi program intervensi dan kegiatan sosialisasi
c. Memberikan dukungan staf serta melaksanakan kegiatan administrasi dan surat
menyurat yang terkait dengan progam penanganan lanjut usia.
d. Menghimpun dan menyusun bahan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi
Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.
8. Sekretaris III mempunyai tugas :
a. Membantu sekretaris I dalam mengurus kegiatan sekretaris untuk memperlancar
pelaksanaan tugas – tugas rutin.
b. Memberikan dukungan staf serta melaksanakan kegiatan administrasi dan surat
menyurat yang terkait dengan program penanganan lanjut usia.
c. Memberikan dukungan staf dalam memfasilitasi pelaksanaan rapat – rapat
koordinasi program intervensi dan kegiatan sosialisasi.
d. Membantu pelaksanaan urusan kehumasan dibidang penanganan lanjut usia.
9. Anggota mempunyai tugas :
a. Berperan aktif serta turut memberikan masukan dalam perumusan kebijakan
untuk keberhasilan pelaksanaan program penanganan kesejahteraan lanjut usia.
b. Melaksanakan koordinasi internal sesuai dengan tugas dan fungsi masing –
masing dalam rangka mendukung program penanganan kesejahteraan lanjut usia
meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi usaha kesejahteraan lanjut usia secara
terpadu, terarah, dan berkesinambungan.
c. Melaksanakan dan melaporkan hasil pelaksana kegiatan yang terkait dengan
penanganan lanjut usia yang berada di lingkungan sasaran program sektor terkait
kepada Ketua Pelaksana.
d. Bagi SKPD / OPD yang terlibat dalam Komisi Daerah Lanjut Usia Kota
Semarang akan membantu memfasilitasi sesuai program dan kegiatan yang ada.
e. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah ditetapkan menurut bidang masing-masing.
f. Memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada ketua pelaksana.
g. Menyelenggarakan tugas tertentu yang diberikan ketua maupun wakil ketua.
10. Kelompok kerja / Pokja mempunyai tugas :
a. Mempersiapkan dan membahas pelaksanaan rapat koordinasi menurut bidang
masing – masing.
b. Menyiapkan bahan rapat koordinasi yang membahas permasalahan menurut
bidang masing – masing yang membutuhkan pemecahan secara cepat dan tepat.
c. Membahas masalah dan hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah ditetapkan menurut bidang masing – masing.

 Dalam melaksanakan tugasnya setiap ketua kelompok kerja lanjut usia wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di lingkungan

18
kelompok kerja lanjut usia maupun Komisi Daerah Lanjut Usia serta organisasi / unit
lain diluar Komisi Daerah Lanjut Usia sesuai dengan bidang masing-masing.

 Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi kelompok kerja lanjut
usia dibantu oleh sekretaris Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang.

 Setiap ketua kelompk kerja lanjut usia bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan anggotanya masing-masing dan memberikan arahan dan langkah-
langkah yang diperlukan kepada anggotanya.

 Setiap ketua kelompok kerja wajib mengikuti dan mematuhi arahan / petunjuk
serta bertanggung jawab dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya
kepada ketua.

 Anggota pengurus Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang dan kelompok
kerja / Pokja lanjut usia Kota Semarang bersifat kolektif kolegial, dalam arti semua
kebijaksanaan dan langkah-langkah yang akan diambil, dibicarakan, diputuskan dan
dilaksanakan bersama sesuai dengan pembagian tugas yang ditentukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

F. VISI
Visi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang adalah terwujudnya kehidupan lanjut usia
Kota Semarang yang sehat, sejahtera, berkualitas dan berdaya guna.

G. MISI
Misi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang adalah :
1. Meningkatkan koordinasi sebagai instansi / dinas pemerintah daerah, masyarakat
dunia usaha dan pemangku kepentingan / stakeholder dibidang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial lanjut usia.
2. Menyelenggarakan forum komunikasi, informasi dan edukasi serta advokasi
untuk mengurangi permasalahan dan menumbuhkan kepercayaan pada lanjut usia.
3. Meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan lanjut usia dalam upaya
pencapaian kesejahteraan sosial.
4. Membina kearifan dan kematangan berfikir lanjut usia sehingga menjadi suri
tauladan bagi generasi muda untuk membentuk sumberdaya manusia yang cerdas,
berkualitas, unggul, dan berdayasaing.

H. TUJUAN
1. Menjadi wadah penggiat lanjut usia untuk membangun kebersamaan dalam
mewujudkan aspirasi, apresiasi, dan partisipasi di lingkungan instansi / dinas
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial / lanjut usia.
2. Mensinkronkan, mengintensifkan dan mensinergikan implementasi dalam upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia yang diselenggarakan instansi atau dinas
organisasi masyarakat dunia usaha dan lembaga kemasyarakatan ditingkat lapangan.

19
3. Mengupayakan untuk mendapatkan kemudahan pelayanan dalam penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana umum.

I. SASARAN
1. Lanjut usia yang berumur 60 tahun keatas yaitu lanjut usia yang bermasalah sosial
psikologi, lanjut usia yang perlu pelayanan khusus dan lanjut usia pada umumya.
2. Keluarga yang mempunyai anggota telah lanjut usia
3. Organisasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan bidang lanjut usia.
4. Masyarakat maupun pribadi yang peduli lanjut usia
5. Instansi / dinas pemerintah daerag yang terkait dalam pembinaan lanjut usia.

J. INDIKATOR HASIL YANG INGIN DICAPAI


1. Bagi para lanjut usia
a. Terpenuhinya kebutuhan jasmani antara lain sandang, pangan, dan papan
yang layak, pemeliharaan kesehatan dan dapat mengisi waktu luang sesuai
kemampuan.
b. Terwujudnya kebutuhan rohaniah antara lain kebutuhan kasih sayang dari
keluarga dan masyarakat sekitar serta peningkatan gairah hidup dan tidak khawatir
menghadapi sisa hidupnya.
c. Terpenuhinya kebutuhan sosial yaitu hubungan baik dalam pergaulan.
2. Bagi Keluarga
a. Makin berkembangnya nilai sosial budaya bangsa tentang jumlah keluarga
yang dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab memelihara serta
membahagiakan orang tuanya yang telah lanjut usia serta jumlah lanjut usia
terlantar yang diberi santunan
b. Makin meningkatnya kemauan dan kemampuan untuk memicu kebutuhan
hidup orang tuanya yang telah lanjut usia, juga memelihara kesehatan dan rekreasi
serta memperhatikan dan memberikan kasih sayang termasuk tanggap terhadap
masalah lanjut usia terlantar di lingkungan.
3. Bagi masyarakat
a. Makin meningkatnya jumlah keluarga pemberi santunan di lingkungan
masyarakat
b. Makin tanggap dan melembaga peran serta masyarakat dalam menangani
masalah lanjut usia terlantar.
c. Meningkatnya mutu pelayanan masalah lanjut usia terlantar.

K. PROGRAM KERJA KELOMPOK KERJA LANJUT USIA


1. Kelompok kerja lanjut usia I / Bidang Hukum.
Program pengembangan dukungan kebijakan dan hukum.
a. Kegiatan penyiapan dukungan aturan hukum dan ketentuann lainya melalui
komunikasi, indormasi, dan edukasi serta advokasi pada instansi terkait berkaitan
dengan persetujuan program dan anggaran yang memadai bagi pemberdayaan lanjut
usia
b. Kegiatan bantuan fasilitas bagi lanjut usia untuk beraktivitas melalui komunikasi,
informasi, dan edukasi serta advokasi kepada instansi terkait antara lain pengelola

20
masjid dan tempat ibadah lain dalam membina rohani lanjut usia, rukun warga, rukun
tetangga, sekolah, kantor dan lain-lain yang mempunyai lapangan dan gedung
pertemuan berkaitan dengan kebutuhan tempat berkumpul dan berolahraga bagi
lanjut usia.
c. Kegiatan layanan fasilitas bantuan hukumdiluar dan atau didalam pengadilan serta
pendampingan sosial bagi lanjut usia yang berhadapan dengan hukum diluar
pengadilan bersama bagian hukum Sekretariat Daerah Kota Semarang.
2. Kelompok Kerja Lanjut Usia II / Bidang Pemberdayaan
Program pemberdayaan dan peran serta lanjut usia dalam pembangunan
a. Pemberdayaan lanjut usia yang kurang atau tidak potensial : inventarisasi dan
identifikasi, penyediaan atau bantuan fasilitas peminjaman bergilir untuk usaha
mandiri atau usaha kelompok lanjut usia dan keluarga lanjut usia, penyediaan atau
bantuan fasilitas yang menjadi bagian dari proses produksi, penyediaan atau bantuan
fasilitas bantuan sosial.
b. Pemberdayaan lanjut usia potensial inventarisasi dan identifikasi pendayagunaan
sebagai sumberdaya manusia melalui komunikasi informasi dan edukasi serta
advokasi, orientasi dan pelatihan, pendayagunaan sebagai konsultan pembedayaan
lanjut usia lokal, regional dan nasional, pendayagunaan sebagai pelindung, pembina,
penasehat kegiatan sosial kemasyarakatan bagi lanjut usia maupun masyarakat
umum, pendayagunaan sebagai orang tua asuh kegiatan pemberdayaan lanjut usia
setempat.
c. Kegiatan mempersiapkan generasi muda peduli lanjut usia: pembinaan budi
pekerti baik di dalam rumah, sekolah, maupun di panti Wreda, peduli lanjut usia di
fasilitas umum seperti transportasi dan lainnya.

3. Kelompok Kerja Lanjut Usia III / Bidang Kesehatan


Program Kesehatan dan Kesejateraan Lanjut Usia
a. Kegiatan ramah dan lanjut usia
bagi petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
b. Kegiatan sosialisasi kesehatan
pada lanjut usia
c. Kegiatan launching
Puskesemas santun lanjut usia.
d. Kegiatan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia bersama Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK)
e. Kegiatan pemeriksaan
kesehatan, lomba senam lanjut usia, poco – poco lanjut usia, panduan suara lanjut
usia

21
4. Kelompok Kerja Lanjut usia
IV / Bidang Lingkungan
Program Lingkungan Ramah dan Lanjut Usia
a. Kegiatan pemberian bantuan
kepada korban bencana
b. Kegiatan pemberiann bantuan
pembangunan rumah layak huni bagi lanjut usia yang tidak potensial (tidak
mampu).
c. Merencanakan pembuatan
Taman Lansia yang dilengkapi tempat bacaan / perpustakaan, temapat olahraga
yang aman, tempat rekreasi, dan lain – lain.
5. Kelompok Kerja Lanjut Usia V
/ Bidang Organisasi
Program Organisasi dan Kesekretariatan
a. Kegiatan pembentukan
Komcat / Komkel dan kesektariatan
b. Dukungan rintasan kegiatan
pembinaan kelompok lanjut usia yang telah ada

BAGIAN IV

PEMANTAPAN PEMBENTUKAN KOMDA LANSIA DAN POKJA KOTA SEMARANG


- Pemantapan Pembentukan
Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang berdasarkan Keputusan Walikota Semarang
Nomor 465.1/128 tanggal 24 September 2008 tentang Pembentukan tahun 2008 – 2010
yang selanjutnya disusul Keputusan Walokota Semarang Nomor 465.1/52 tanggal 2

22
Februari 2011 tentang Pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia dan Sekretariat Komisi
Daerah Lanjut Usia Kota Semarang masa bakti 2010 – 2015.
- Berdasarkan Keputusan
Walikota Semarang Nomor 465.1/411 tanggal 15 Juli 2013 yang merupakan perubahan
atas Keputusan Walikota Semarang Nomor 465.1/52 tentang tentang Pembentukan
Komisi Daerah Lanjut Usia dan Sekretariat Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang
masa bakti 2010 – 2015.
- Sesuai undang – undang
Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia dan Keputusan Presiden Nomor
52 tahun 2004 tentang Komisi Nasional tahun 2008 tentang Pedoman Pembetukan
Komisi Daerah Lanjut Usia dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan lanjut usia
di daerah, maka pemerintah Kota Semarang berdasarkan Keputusan Walikota Semarang
Nomor 050/1115 tanggal 1 Desember 2015 tentang pembentukan Komisi Daerah lanjut
Usia Kota Semarang masa bakti 2015 – 2020.
- Untuk pemantapan
pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia dan Kelompok Kerja Lanjut Usia Kota
Semarang sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor 050/873 tanggal 13 September
2018 tentang perubahan atas Keputusan Walikota Semarang Nomor 050/1115 tahun 2015
tentang pembentukan Komisi Daerah lanjut Usia Kota Semarang masa bakti 2015 – 2020.
Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini tetap berkomitmen untuk mengkoordinasikan
perumusan kebijakan dan mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam penanganan
lanjut usia dan memfasilitasi pembentukan Pokja Lansia kota Semarang bahkan sampai
tingkat kecamatan dan kelurahan. Pemerintah kota Semarang juga akan aktif
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi masing – masing sekretariat daerah,
lembaga teknis, dan dinas daerah yang tergabung dalam keanggotaan Komisi Daerah Lanjut
Usia Kota Semarang.
Meski peningkatan lanjut usia cukup tajam, lanjut usia bukanlah orang yang tidak
berguna namun mempunyai potensi yang dapat diberdayakan dalam pembangunan, bahkan
tiga lanjut usia pernah meraih nobel kimia tahun 2010 yakni Richard Hexk (79 tahun), Eichi
Negishi (75 tahun), dan Akira Suzuki (80 tahun).
Di Indonesia Ibu Maryati Soedibjo menyelesaikan studinya untuk meraih gelar doktor
pada usia 79 tahun. Ketika teman sebayanya hanya memikikan masa akhir, Ibu Soedibjo
memikirkan terobosan baru untuk menciptakan konsep regenerasi perusahaan ke generasi
berikutnya.
Pada acara pengukuhan pemantapan tersebut Walikota Semarang dalam pidato sambutannya
yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan
Rakyat Dra. Ayu Entys Wahyu LES,MM. menyambut baik kepengurusan Komda Lansia dan
Pokja Lansia Kota Semarang dan mengharapkan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan penuh tanggung jawab agar peningkatan kesejahteraan lanjut usia lebih terkoordinir dan
terjadi sinergi yang positif diantara pihak – pihak yang terkait. Perlu disadari bahwa
pertumbuhan lanjut usia di Kota Semarang sangat pesat sehingga apabila terlambat
menanganinya akan menjadi beban yang berat bagi pemerintah, masyarakat dan keluarga.
Adapun upaya pemerintah Kota Semarang untuk peduli lanjut usia baru sebatas penyediaan
aksesibilitas bagi lanjut usia di tempat umum seperti Taman Keluarga Berencana yang terletak
di Jalan Menteri Soepeno yang dibuat lebih nyaman dan dilengkapi beragam fasilitas
pendukung seperti jalur lantai refleksiologi bagi para pejalan kaki atau lanjut usia, empat
duduk yang terletak hampir disetiap sudut taman.
Pemanfaatan Kawasan Simpang Lima khususnya untuk pendistrian ramah lanjut usia yang di
desain menggunakan , posisi ditinggikan supaya masyarakat tidak mudah naik – turun

23
lapangan dan disiapkan pintu masuk dari empat titik yakni Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad
Yani, Jalan Pahlawan, dan Jalan Gajahmada serta dibuat toilet semi basment agar tidak
menganggu pandangan dan keindahan.
Pemerintah Kota Semarang juga mendukung wahana pelayanan lanjut usia seperti Pos
Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia), Pos Pembinaan Terpadu Lanjut Usia
(Posbindu Lansia) yang antara lain mempunyai tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan
kelompok masyarakat lanjut usia serta meningkatkan kemampuan kelompok kelompok
masyarakat lanjut usia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dari kegiatan – kegiatan
lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
Semoga dengan adanya pembentukan Komda Lansia dan Pokja Lansia Kota Semarang dapat
lebih meningkatan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan peran
lanjut usia dalam pembangunan.

BAGIAN V
KOMDA LANSIA KOTA SEMARANG GELAR SENAM BERSAMA LANSIA
MENYAMBUT HUT KOTA SEMARANG KE 467
Komisi daerah lanjut usia (Komda Lansia) Kota Semarang dalam rangka menyambut Hari Ulang
Tahun Kota Semarang ke 467 menggelar senam bersama lansia di halaman Gedung Balaikota
Semarang Jalan Pemuda No. 148 Semarang dengan peserta ±1500 orang yang berasal dari

24
Komda Lansia, Paguyuban Lansia, Sasana Senam Lansia, Anggota Kelompok Kerja (Pokja)
Kecamatan dan Kelurahan. Anggota Induk Organisasi Olahraga Rekreasi Kota Semarang dan
Anggota Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kota Semarang.
Senam bersama lanisa tersebut meliputi Senam Bugar Lansia Indonesia, senam lansia bugar dan
senam untuk semua usia yang populer dengan sebutan Senam Pak Lurah Bu Lura, merupakan
salah satu rangkaian kegiatan dalam acara tersebut diatas.
Walikota Semarang Bapak Hendar Prihadi, SE.,M.M dalam sambuta beliau menyatakan bahwa
kita semua wajib bersyukur masih diberikan kesehatan yang merupakan modal utama bagi setiap
lanjut usia. Oleh karena itu marilah kita pelihara dengan baik kondisi kesehatan kita tetap prima
sehingga masih dapat berkomitmen tinggi berjuang membangun kehidupan yang lebih
berkualitas baik secara fisik maupun rohani. Tidak selamanya lanjut usia menjadi beban orang
lain, masih banyak potensi untuk diberdayakan terutama dari sudut pengalaman.
Sesungguhnya kita bergembira melihat makin banyak lanjut usia di Kota Semarang yang
menyadari akan pentingnya berolahraga, hal ini dapat kita lihat banyaknya lanjut usia yang
memanfaatkan tempat atau tanah lapang, taman terbuka, halaman ruko/mall untuk berolahraga
terutama pada hari Sabtu dan Minggu pagi.
Ada beberapa cabang olahraga yang mudah, murah, meriah dan sehat yang menjadi pilihan
lanjut usia seperti berjalan kaki, lari – lari kecil dan senam. Ketiga cabang olahraga tadi dapat
dilakukan secara perorangan maupun secara berkelompok.
Marilah kita lakukan senam bersama – sama karena melalui senam kita dapat menjaga kebugaran
dan kesehatan kita, sehingga jiwa kita pun akan menjadi sehat pula. Seperti kata pepatah “Man
sana In Copore Sono” didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.
Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim marilah kita lakukan senam bersama
dan mohon maaf kami tidak dapat mengikuti senam bersama , karena harus membuka acara jalan
sehat pada hari ini pula di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.
Mari kita tanamkan dalam diri dan keluarga kita dengan budaya hidup sehat dengan senam
lansia!!!
Senam lansia tersebut rencananya terus digalakkan dan dilombakan, memang gerakannya tidak
terlalu sulit, tidak butuh waktu lama menghafalnya yang penting rutin dilakukan pasti bisa.
Apalagi senam seperti ini kita sangat membutuhkan kata Ibu Djumiatun (70 tahun) salah satu
peserta senam yang mengaku datang bersama empat temannya.
Usia senam bersama lansia dilakukan pembagian doorprizw yang beruntung mendapatkan hadiah
dari panitia dengan hadiah utama berupa sepeda gunung.

BAGIAN VI

DIKLAT PRA LANSIA DAN LANSIA MENGAYUN LANGKAH UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN, KEMANDIRIAN, DAN KESEHATAN

25
Lanjut usia (lansia) merupakan siklus kehidupan yang pasti dialami oleh setiap manusia, dan
lansia pulalah yang telah mengantarkan dan membesarkan kita di dunia ini. Tanpa mereka
mustahil kita dapat menikmati rona kehidupan hari ini. Namun sayang sampai saat ini masih
berkembang stigma di masyarakat bahwa lansia adalah kelompok manusia yang sudah uzur,
lemah, lamban, sakit – sakitan, tidak mandiri, dan hidupnya bergantung pada orang lain.

Untuk menghapus stigma tersebut, Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga (Disospora) kota
Semarang dengan didukung Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kota
Semarang menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Pra lansia dan lansia dalam
upaya meningkatkan peran serta dalam berbagai bidang kehidupan sesuai amanah perundang –
udangan untuk mensejahterakan lansia dan meningkatkan kemampuan kemandirian untuk
memelihara kesehatan sendiri.

Diklat dilaksanakan ditempat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Jalan Sidodadi
Barat no.8 Semarang dengan peserta sebanyak 50 orang terdiri pra lansia dan lansia dari Formi
Kota Semarang dan Induk-induk organisasi olahraga rekreasi di Semarang. Acara dibuka oleh
Kepala Dispora Kota Semarang yang diwakili Kepala Seksi pemberdayaan dan Pembudayaan
olahraga.

Dalam diklat antara lain disosialisasikan upaya menjaga kebugaran lansia, upaya pencegahan
penyakit, kiat hidup sehat dan bahagia, juga kepedulian terhadap kondisi dan permasalahan
lansia. Para lansia tetap dapat diberdayakan sebagai aset bangsa sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya karena lansia mempunyai kelebihan yaitu memiliki banyak pengalaman kerja,
kebijakan, kearifan, dan waktu yang lebih fleksibel. Tidak sedikit yang ketika memasuki masa
pensiun masih berpotensi unggul. Sebagian dari lansia mungkin adalah tenaga ahli berbagai
bidang, komisaris, atau owner dari suatu perusahaan.

Jumlah lansia yang semakin meningkat dewasa ini terjadi karena meningkatnya umur harapan
hidup masyarakat yang merupakan indikator kesehatan dan kesejahteraan. Kualitas hidup yang
baik saat lansia sangat ditentukan oleh kehidupan sebelum lansia. Hidup yang berkualitas juga
tidak akan tercapai bila kondisi kesehatan buruk. Kondisi kesehatan saat lansia merupakan hasil
daripada pola hidup sehat selama hayat

Untuk mencegah kejenuhan dan kebosanan peserta dalam mengikuti diklat selama dua hari
berturut-turut dihari terakhir diselenggarakan lomba senam lansia bugar yang diikuti oleh 10
regu dan masing masing regu terdiri dari 5 orang menurut kelompok peserta. Dalam lomba
panitia memberikan piala dan hadiah barang untuk juara I,II, dan III dan kepada regu lainnya
yang tidak menjadi juara panitia juga akan memberikan barang kenang-kenangan sebagai bentuk
partisipasi atas keikutsertaannya dalam lomba, mengingat tidak semua regu menguasai senam
lansia bugar. Juara I diraih oleh Regu Yayasan Asma Indonesia Cabang Semarang, juara II diraih
oleh Formi Kota Semarang dan juara III diraih oleh Badan Penyelenggara senam sehat Indonesia
Kota Semarang.

Acara ditutup oleh Kepala Dispora Kota Semarang yang diwakili oleh Kepala Seksi
Pemberdayaan dan Pembudayaan Olahraga yang menyatakan bahwa tujuan lomba tersebut
adalah untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi juga dalam rangka
peningkatan kualitas kehidupan berkeluarga dengan harapan agar pra lansia dan lansia tetap
harus bersemangat.

26
BAGIAN VII
STUDI BANDING KOMDA LANSIA KOTA SEMARANG KE WONOSOBO

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan untuk meningkatkan


kesejahteraan lanjut usia di Kota Semarang, Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Semarang
melaksanakan studi banding ke Komda Lansia Kabupaten Wonsobo.

27
Latar belakang dipilihnya studi banding ke Komda Lanisa Kabupeten Wonosobo karena pada
tahun 2011 terpilih oleh Komda Lansia provinsi Jawa Tengah, untuk mewakili Jawa Tengah
dalam Pertemuan Komisi Nasional Lanjut Usia di Jawa Tengah dalam pertemuan Komisi
Nasional Lanjut Usia di Jawa Tengah. Disamping itu jambore Lanjut Usia International juga
diselenggarakan di Wonosobo pada tanggal 27 s/d 30 September 2014 dengan berbagai kegitan
antara lain :
- Konser Anglung Mang Udji
- Lomba Wisata
- Pameran Hasil Karya Lanjut
Usia
- Melukis untuk kategori lanjut
usia 60 tahun keatas dengan tema lukis : ‘Lanjut Usia Peduli Membagun Hamoni Tiga
Generasi”
- Bazar Lanjut usia dan
pagelaran 10.000 senam lansia.
Rombongan Komda Lansia Kota Semarang sebanyak 36 orang dipimpin oleh Wakil Ketua II
Komda Lansia yang juga kepala bagian Kesejahteraan Rakyat Sekertariat Daerah Kota
Semarang Bapak Drs Maman Suparman, S.E. Berangkat dari rumah Dinas Walikota
Semarang di Jalan Abdurrahman Saleh Nomor 1 Semarang pukul 07.00 hari Jumat tanggal 27
November 2015, mampir di Rumah makan Adem Anyem Jalan Raya Pringsurat Temanggung
untuk sarapan pagi, sampai di Pemerintah Kabupaten Wonosobo pukul 11.00. Selesai Shalat
Jumat makan siang dolanjutkan dengan acara pertemuan di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten
Wonosobo. Secara formal penerima rombongan adalah Kepala Bappeda Kabupaten selaku
wakil ketua Komda Lansia dan didampingi beberapa orang dari satuan lanisa Kabupaten
Wonosobo. Selesai sambutan dan penyerahan atau tukar cinderamata rombongan kunjungan
dilanjutkan dengan peninjauan lapangan yaitu :
1. Kelompok Wanita Tani (KWT)
Sekar Mandiri, di RT 001/RW 004 Kampung Tembelang, Kelurahan Rojoimo,
Kabupaten Wonosobo.
Latar belakang pembentukan KWT adalah untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang
dapat memberikan tambahan pendapatan keluarga serta mengembangkan hobi akan
tanaman bunga dengan memanfaatkan pekarangan yang ada. KWT Sekar Mandiri
berdiri tahun 2008, ketua Ibu Hj. Siti Nurjannah Lutfi Amin dengan anggota sebanyak
25 orang terdiri dari 18 orang ibu – ibu dan 7 orang bapak – bapak. Kegiatan diawali
dengan merintis bunga potong sedap malam, karena gagal akibat diserang hama, beralih
ke bunga Anthurium dan Krisan. Modal awal untuk masing – masing anggota 2 juta
rupiah yang dicicil setiap bulan 200rb/orang. Lahan yang digunakan untuk pertama kali
milik ketua dalam perkembangan selanjutnya ke lahan masing – masing anggota.
Pemasaran disamping di Wonosobo juga ke Solo, Temanggung, Purwoketo, Semarang,
dan Jakarta untuk pemasaran ke Semarang dilakukan setiap minggu sekali yaitu hari
Rabu/Kamis. Perkembangan selanjutnya budidaya tanaman Anthurium dilakukan
dengan Rumah Lindung dengan naungan paranet agar tidak terkena sinar matahari
secara langsung. Harga bunga potong Anthurium bervariasi sesuai ukuran (M,L,XL)
mulai dari harga Rp 3000,-hingga Rp 5000,- dengan jenis warna hijau, merah, merah
muda, dan putih. Adapun Anthurium warna orange tidak laku dipasaran. Sedangkan
tanaman bunga Krisan dipilih jenis Spray dan biasanya dilakukan oleh bapak – bapak.
Krisan yang dipelihara sempat gagal panen akibat serangan karat puccinia cendawan
yang diduga sudah terbawa dari penyedia bibit.

28
2. Kelompok Wanita Tani
Berdikari alamat Gang Mawar, Kampung Mirombo Kelurahan Rojoimo Kabupaten
Wonosobo. KWT dipimpin oleh Ibu Sudaryati dengan anggota sebanyak 200 orang
yang memproduksi jamu dengan merek daganng Rumpun Padi.
Awalnya Ibu Sudaryati adalah pensiunan PNS di Dinas Peternakan dan Perikanan
berniat menggali lebih dalam Teknis pembuatan jamu tradisional berbahan alami tanpa
bahan kimia. Meurut penjelasan Ibu Sudaryati sekarang sudah dapat memproduksi 60kg
jamu dengan berbagai jenis jamu yaitu :
- Kencur asli, Sirih Kunyit asli,
Lempu yang asli, daun sirsat lempuyang , Sirih temu kunci, Temu kunci, Jahe
merah asli, Jahe asli, Temulawak asli, Temulawak putih asli, Kunyit asli, dan
Kunyit putih asli.
- Semua bahan didapat dari
petani dan sebagian kiriman dari daerah lain. Dengan berbagai upaya KWT
Berdikari mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 150 juta untuk
pembuat/perbaikan gedung dan bantuan sebesar Rp 250 juta untuk pembelian
mesin/peralatan yang harganya didapat melalui intenet dari Pertokoan Glodok
Jakarta Pusat.
- Pemasaran disamping kota –
kota sekitar Jawa Tengah juga sudah keluar Negeri seperti Nigeria, New Zaeland.
Belanda, dan Suriname.
- Tanggal 25 September 2015
Ibu Sudaryati bersama 13 pengusaha UKM dan seluruh Indonesia bertolak ke
Suriname setelah mendapat udangan khusus dari Kedutaan Besar Suriname untuk
mengikuti indofair selama sepekan di Paramaribo.
3. Homestay dan Villa
Agrowisata Kebon Teh Tambi
Pukul 17.00 menuju Homestay dan Villa Agrowisata Kebun Teh Tambi yang terletak di
desa Tambi, Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian sekitar 1400
meter diatas permukaan laut dan jarak 16km sebelah utara Wonosobo sebagai tempat
menginap dengan perjalanan pemandangan Gunung Sindoro dengan suasana pedesaan
dan hijaunya hamparan Kebun Teh bak permadani.
Acara malam hari diadakan api unggun dan bakar jagung setelah makan malam acara
temu kangen/malam keakraban dengan hiuran Solo Organ.
Pagi harinya Sabtu tanggal 28 November 2015 sekitar jam 07.00 diadakan senam
bersama Komda Lansia Kabupaten Wonosobo dan Komda Lansia Kota Semarang
dengan acara Senam Diabet Seri 2 dengan peraga Ibu Soetari dari Komda Lansia Kota
Semarang. Selesai senam, mandi baru sarapan pagi.
4. Posyandu Lansia di Desa
Maron
Bapak Wahidun Ahmad mewakili Kepala Desa Maron menyampaikan paparan Lansia,
Paduan Suara Lansia dan Wisata di Telaga Menjer yang merupakan salah satu wisata
yang menyajikan keindahan alam Desa Maron yang bernuasakan air yang digunakan
sebagai pembangkit listrik tenaga air dan aneka macam oleh – oleh khas Desa Maron.
Pelayanan kesehatan Posyandu Lansia di Desa Maron meliputi pemeriksaan kesehatan
fisik dan mental emosional dan digunakn kohart yaitu pengelompokan orang – orang
yang memiliki kesamaan karakterstik yang dapat digunakan sebagai bagian dari studi
penelitian antara lain :

29
- Membuat nama lengkap, jenis
kelamin, usia, alamat, nomor telepon/hp, agama tanggal lahir, golongan darah, berat
badan, tinggi badan, pendidikan, dan status.
- Kohart sendiri pada dasarnya
rekapituasi dari data pada Kartu Menuju Sehat Lanjut Usia warga Desa Maron
- KMS Lanjut usia merupakan
alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi
dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
Manfaat yang dirasakan dengan adanya Posyandu Lansia tidak hanya dirasakan oleh lanjut
usia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan lanjut usia tunggal.
Peserta Komda Lansia Kota Semarang sangat mengapresiasi adanya kegatan senam Lansia
dan panduan suara Lansia dari Desa Maron yang terdiri dari Pra lanjut Usia yaitu 50 – 60
tahum dan lanjut usia yaitu berumur 60 tahun keatas.

30

Вам также может понравиться