Вы находитесь на странице: 1из 4

Nama : Nia Farchanita Mata Kuliah : Jurnalistik

NIM : 171010700217 Kelas : 03SIDE004

A. Apa aja sih karakter unik ibu ke si anak?

Nah berikut ini beberapa karakter unik yang dimiliki seorang ibu pada anaknya.

1. TIPE PERFEKSIONIS

Buat si ibu yang perfeksionis segala sesuatu nya harus selalu sempurna, biasanya tipe ibu yang satu
ini sibuk mencari tahu tentang bagaimana sih cara mengasuh anak yang baik dan benar. Kalau bunda
termasuk tipe ibu perfeksionis ini biasanya akan melakukan banyak hal demi memberikan hal yang
terbaik kepada anak. Bunda juga selalu mengusahakan supaya anak-anak nya selalu bahagia, sehat
dan bersih setiap harinya. Menjadi ibu yang perfeksionis memang tidak ada salahnya. Tapi jangan
jadikan hal ini sebagai beban. Saat gagal jangan takut untuk mencoba hal yang baru. Belajar untuk
menerima kesalahan akan membuat bunda menjadi ibu yang bebas dari stres

2. TIPE RUTINITAS

Segala aktivitas selalu mengikuti jadwal. Sebisa mungkin bunda selalu mengikuti jadwal yang sudah
dibuat. Mulai dari jadwal bangun tidur, makan, mandi hingga jadwal nyemil. Semuanya diikuti sesuai
jadwal yang dibuat. Hal ini memang baik untuk melatih disiplin pada anak. Tapi, tahukah bunda jika
akan ada kejadian yang tidak terduga yang harus merelakan saat aktivitas bunda terganggu. Jadi
berlaku fleksibel pun perlu bunda lakukan.

3. SI SANTAI

Bukan tidak dapat melakukan aktvitas secara baik, namun Bunda lebih merasa fleksibel. Ada
beberapa kejadian yang terjadi tidak sesuai prediksi dapat bunda lakukan dengan tenang. Sayangnya
mengasuh secara santai pun tidak selamanya baik. Sebaiknya dalam kondisi tertentu bersikap lebih
perfeksionis. Sikap terlalu santai akan membuat anak menjadi sulit untuk bertanggungjawab.

4. TERLALU CEMAS

Sebagai seorang ibu adalah hal yang wajar jika bunda ingin memberikan yang terbaik bagi anak.
Merasa khawatir adalah hal yang wajar, namun jika khawatir berlebihan akan membuat anak sulit
untuk berkembang. Rasa cemas yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangannya.Perlu
kesabaran dan latihan untuk membiarkan anak untuk bebas mengeksplore dirinya. Terlalu cemas
dan khawatir terhadap anak akan membuatnya rendah diri dan kurang percaya diri. Hal ini juga akan
membuat anak jadi tergantung pada bunda lho.

Kira kira dari semua tipe dan karakter unik diatas yang mana nih yang cocok dengan bunda?
B. Woww si Kecil bisa jauh dari gadget gara gara ini ?

Kata siapa mengajak anak mengisi waktu luang dengan melakukan hal-hal menarik itu sulit? 4 ide
mengisi waktu luang bersama anak dengan cara edukatif tanpa gadget namun tetap fun.

1. Memasak, Memasak tak hanya bisa dilakukan oleh ibu. Ajak anak untuk membuat beberapa menu
yang simpel. Tahukah Anda, cara ini selain menyenangkan juga bisa melatih konsentrasi serta daya
ingatnya. Secara tak langsung ia akan berusaha mengingat bahan makanan yang dibutuhkan dalam
mengolah sebuah menu. Selain itu, dengan memasak bersama, anak juga semakin terbiasa dengan
berbagai tekstur dan rasa sebuah masakan. Aktivitas ini pun secara langsung bisa meningkatkan
kedekatan serta keharmonisan dengan buah hati.

2. Berkebun, Walau butuh waktu yang tak sedikit untuk melihat hasilnya, mengajak anak menanam
buah, sayuran, bunga, atau rempah-rempah bisa mengajarkan anak untuk berkontribusi
mempercantik alam ini. Biarkan mereka menanam benih, menyiram, dan memberikan pupuk agar
anak merasa terlibat dan bangga. Jika tidak memiliki kebun yang tak cukup memadai, ajak anak
untuk sekadar menanam tanaman hias di dalam sebuah pot.

3. Scrapbooking, Ini tak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Yang kita butuhkan hanyalah
menyediakan bahan yang dibutuhkan membuat scrapbook. Mengajak anak mengerjakan aktivitas ini
akan ‘memaksanya’ meningkatkan daya kreativitasnya. Dengan mengerjakan scrapbook yang
temanya telah ditentukan bersama, anak akan mulai mengasah imajinasinya. Si Kecil pun akan
berusaha agar hasilnya nanti akan menarik dipandang mata. Jangan lupa berikan pujian padanya
setiap selesai mengerjakan scrapbook.

4. Memanfaatkan kain bekas, Punya pakaian anak yang sudah tak digunakan? Ketimbang
membuangnya, ajak anak untuk menggunakannya kembali tetapi dalam bentuk yang berbeda. Inilah
saatnya mengajarkan mereka aktivitas daur ulang. Jadikan kaos lama menjadi sarung bantal lucu
atau ubahlah pakaian menjadi boneka kain yang bisa dijadikan teman bermain. Jangan lupa untuk
memberikan warna-warna menarik supaya enak dipandang mata.

C. Kok bisa anak Bunda jadi penakut ?

Yuk bunda kita pahami 3 Karakter Anak yang musti bunda tau nih..

1. Si penakut/pemalu, Ketika Anda membawa si kecil yang penakut bertemu dengan orang lain,
jangan harap ia bisa langsung bergabung. Tak mudah baginya untuk langsung bergabung dalam
suatu aktivitas kelompok. Anda harus sering-sering membawa dia ke tempat tersebut, sampai ia
merasa nyaman bermain di sana. Setelah ia terlihat nyaman dan bisa berbaur dengan anak-anak lain,
Anda bisa pelan-pelan meninggalkannya.

2. Tukang rewel/aktif/ceriwis, Menghadapi anak seperti ini, Anda perlu ekstra sabar. Sikap kalem
menghadapinya akan sangat membantu. Menurut Alice Sterling Honig, Ph.D., penulis Secure
Relationships: Nurturing Infant-Toddler Attachments in Early Care Settings, anak-anak yang suka
rewel, moody, atau gampang ngambek punya perasaan dan respon yang lebih peka dibanding anak
lain. Mereka juga tertawa lebih keras dan suka protes. Karena batas kesabaran mereka rendah,
mereka jadi lebih mudah tantrum. Anak-anak ini menunjukkan tingkat aktivitas tinggi dan selalu
bergerak. Mereka mungkin tidak mau tidur siang ketika anak-anak lain seusianya tidur siang.
Begitupun ketika harus beradaptasi dengan orang dan situasi baru, hal itu benar-benar bisa
merupakan perjuangan ekstra. Menghadapi anak seperti ini, cobalah untuk lebih fleksibel. Kalau ia
sedang asyik menyelesaikan puzzle-nya, jangan menghentikan kegiatannya untuk tidur siang. Bisa-
bisa ia malah jadi tantrum. Berikan pula ruang gerak yang lebih leluasa untuknya, agar ia bisa berlari-
larian ke sana kemari.

3. Si manis yang penurut, Beruntung sekali bila Anda memiliki anak dengan karakter seperti ini.
Tentu saja Anda akan bisa lebih santai melewatkan waktu bersamanya. Karena ia tak terlalu minta
perhatian, justru Andalah yang perlu lebih banyak memberikan perhatian untuknya, dan jangan lupa
mensyukuri betapa manisnya ia sepanjang hari.

D. Ohhh ternyata ini yang bikin ibu pintar dan anak cerdas.

1. Kasih Sayang Meningkatkan Nilai Akademik, Dalam serangkaian percobaan, Prescott Lecky peneliti
edukasi asal Amerika Serikat menemukan adanya kaitan erat antara rendahnya harga diri dan
masalah belajar pada anak-anak. Ia mengatakan bahwa dengan meningkatkan harga diri anak, maka
performa belajar anak juga akan meningkat. Karena itu, kasihi anak dan berusahalah selalu
meningkatkan harga dirinya. Jangan sedikit-sedikit mengkritik, meremehkan atau bahkan
menertawakan, tapi tunjukkan bahwa Anda menghargai. Tentu ini bukan berarti Anda tidak boleh
menegur. Tapi, dengan tetap mengedepankan kasih, tegus dan jelaskan alasan mengapa dia salah.

2. ASI Membuat Bayi Lebih Cerdas, Para peneliti Denmark menemukan bahwa Air Susu Ibu (ASI)
mengandung makanan mikronutrisi penting untuk perkembangan otak. Bahkan, makin lama bayi
minum ASI, makin banyak otaknya mendapat nutrisi. Misalnya, bayi yang minum ASI selama 9 bulan
biasanya lebih cerdas daripada bayi yang minum ASI hanya selama 2 bulan. Jika memang
memungkinkan, lakukan program ASI eksklusif untuk bayi Anda.

3. Nutrisi Meningkatkan Kinerja Otak, Minimalkan konsumsi anak terhadap makanan-makanan yang
mengandung banyak gula, lemak jenuh dan garam yang tinggi. Makanan-makanan seperti itu,
apalagi junk food yang sarat lemak, dapat mengurangi daya tahan tubuh (kesehatan) anak dan tidak
mendukung perkembangan otak.

4. Sarapan Pagi Meningkatkan Konsentrasi, Penelitian selama 30 tahun menunjukkan adanya kaitan
kuat antara sarapan pagi dan kesiapan mental. Anak yang sarapan dengan makanan bernutrisi
biasanya memiliki daya ingat yang lebih baik. Selain itu, mereka biasanya juga dapat berkonsentrasi
dengan lebih baik dan dapat menyerap lebih banyak informasi saat di sekolah. Mereka yang tidak
sarapan dengan makanan bergizi atau bahkan sama sekali tidak sarapan akan lebih sulit
berkonsentrasi.

5. Olahraga Baik untuk Kecerdasan dan Kepribadian, Penelitian dari University of Illinois
menunjukkan jika anak yang rutin olahraga memiliki nilai studi lebih baik. Ya, olahraga tidak hanya
bermanfaat secara fisik. Meningkatnya suplai oksigen, lancarnya aliran darah, meningkatnya
rangsangan daya tahan tubuh, dan kinerja sistem syaraf memang adalah fungsi olahraga yang
terkemuka. Namun, selain itu olahraga juga bermanfaat secara psikologis dan sosiologis. Secara
psikologis, anak yang sehat karena rutin olahraga akan lebih percaya diri. Sedang secara sosiologis,
melalui olahraga mereka juga bisa bergaul, belajar bekerjasama dan bisa menjadi pemimpin.
6. Musik Meningkatkan IQ, Penelitian yang dilakukan University of Toronto menunjukkan latihan
musik (termasuk juga menyanyi) yang rutin dilakukan akan memberi banyak manfaat kepada anak
hingga ia dewasa. Semakin lama anak mempelajari musik, semakin tinggi pula IQ-nya. Anak yang
mempelajari musik juga menunjukkan nilai yang lebih baik dalam sekolah.

7. Beberapa Games Bisa Melatih Panca Indera, Penelitian University of Rochester menunjukkan
beberapa jenis games bisa meningkatkan ketangkasan pancaindera, pikiran strategis dan
perencanaan. Misalnya, games petualangan membantu anak berpikir strategis dan merencanakan
sesuatu. Games bertema teka-teki bisa meningkatkan akurasi berpikir. Ya, main games itu
sebenarnya ada manfaatnya. Tapi, batasi agar tidak sampai kecanduan. Pilihlah games yang tentu
saja tidak mengandung kekerasan, sadisme dan pornografi.

8. Permainan yang Melibatkan Otak, Permainan seperti catur, lego, teka-teki meyusun potongan
sehingga menjadi gambar utuh, teka-teki silang dan sudoku, juga bisa meningkatkan kecerdasan.
Secara khusus, permainan-permainan seperti itu menstimulasi anak dalam hal mengambil
keputusan, menganalisa dan pemecahan masalah.

9. Membaca Meningkatkan Kreativitas dan Logika, Baik membacakan dongeng sebelum tidur atau
ketika anak membaca sendiri (dalam hati atau bersuara), semua bisa meningkatkan perkembangan
intelektual otak kiri dan otak kanan. Baik itu buku fiksi maupun non-fiksi, bukan hanya menambah
informasi, tapi juga bisa meningkatkan imajinasi kreatif, logika dam kemampuan berpikir sistematis.

10. Rasa Ingin Tahu Membuat Pikiran Terbuka, Suka mencari tahu, adalah hal yang sangat penting
yang bisa meningkatkan kecerdasan anak. Memang, kadang rasa ingin tahu ini juga bisa merepotkan
kita. Tapi, hal itu juga harus kita rayakan karena inilah masa terbaik untuk membangun pikiran anak.
Mengunjungi tempat baru, mengajari kemampuan baru, dan mendukung hobi anak akan
mendukung berkembangnya rasa ingin tahu dalam diri anak.

Вам также может понравиться