Вы находитесь на странице: 1из 5

Kanker

Izzabilla Karina Paramitha


S.Tr Keperawatan Lawang
izzabillakarina@gmail.com

Abstrak

Kanker adalah penyakit yang berat, bisa membuat


kematian. Langkah awal yang bisa dilakukan saat pengobatan
kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang ada di
tubuh pasien adalah benar sel kanker ganas. Deteksi yang bisa
dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, jadi langkah
pengobatan dapat dilakukan dengan cepat an cepat. Langkah
selanjutnya adalah terapi pengobatan dengan cara yang
diketahui yaitu pembedahan (operasi) ditambah dengan
radioterapi, kemoterapi,dan hormonterapi. Tetapi hanya
beberapa jenis kanker yang bisa diobati, dan hanya kanker
yang stadium dini. Untuk kanker stadium akhir (stadium
terminal) hanya bisa mengurangi nyeri. Keberhasilan
pengobatan sangat dipengaruhi dengan jenis kanker,stadium
kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk
sembuh.

Kata kunci : kanker, stadium, sel.

Pendahuluan

Kita sering mendengar kata tumor dan kanker. Apa perbedaan tumor dan kanker? Tumor
dibagi menjadi dua, yaitu : tumor ganas dan tumor jinak. Tumor ganas tersbut yang biasa kita
sebut kanker. Sedangkan tumor jinak terdapat benjolan tapi tidak seganas kanker (Jong, 2002).
Kanker biasa kita sebut tunor,sedangkan tumor belum tentu bisa kita sebut kanker. Tumor adalah
benjolan pada bagian tubuh tertentu,dan jika tidak diobati secara benar maka tumor tersebut bisa
berubah menjadi kanker (Mangan Y. ).
Kanker adalah pembelahan sel yang tak terkendali dan kemampuan sel-sel untuk
menyerang jaringan bilogis lainnya, baik dengan dengan migrasi sel ketempat yang jauh atau
pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) (Setiawan, 2015).
Isi

a. Definisi

Kanker adalah tumor ganas yang menyerang manusia. Kanker menjadi salah satu
penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia. Kanker tidak mengenal dan memandang
usia,dan bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, remaja, sampai dewasa. Ada bermacam-
macam jenis sel kanker yang menyerang bagian tubuh manusia.contohnya, kanker payudara,
kanker serviks,dan lain-lain.
Menurut Irawan (2013) “Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah
kanker, Kanker adalah proses yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetic dari
DNA seluler. Terdapat 4 stadium atau tahapan keganasan penyakit kanker, yaitu stadium I, II,
III, dan IV. Pada pasien stadium IV terjadi penurunan yang signifikan didalam fisik, sosial dan
spiritual. Salah satu nya paliatif yang
merupakan bagian penting dalam perawatan pasien terminal yang dapat dilakuakan secara sed
erhana. Selama ini masih sedikit rumah sakit yang menerapkan perawatan paliatif untuk pasien
kanker karena kebanyakan hanya menggunakan kuratif.” Kanker stadium IV disebut dengan
terminal, karena sudah stadium akhir.

b. Gejala Kanker

Tanda-tanda atau gejala utama pada kanker tidak bisa spesifik, ada yang umum dan lokal
pada fase awal atau stadium dini kanker tidak menunjukkan gejala apapun. Fase tersebut disebut
“fase hening”. Gejala utama kanker yaitu :
1. Keluarnya zat cair pada tubuh atau pendarahan,
2. Perubahan kulit,bentuk,dan letak,
3. Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai suara serak,
4. Luka lama atau sakit yang tidak sembuh-sembuh,
5. Gangguan saat buang air,
6. Kesulitan menelan,
7. Kehilangan berat badan (Wijayakusuma, 2004).
Saat kanker stadium dini atau fase awal, presentase kemungkinan sembuh masih besar.
Tetapi jika sudah stadium akhir atau stadium IV atau stadium akhir hanya bisa melakukan
pengurangan nyeri, tidak bisa untuk sembuh total dalam medis.

c. Faktor Terjadinya Kanker

Kanker disebabkan oleh berbagai hal,misalnya pola hidup tidak sehat. Terutama pada
zaman sekarang orang-orang banyak yang menjadikan makanan siap saji sebagai makanan
pokok. faktor-faktor yang bisa meningkatkan terjadinya kanker :
1. Tar pada rokok dan bahan kimia,
2. Radiasi yang berlebihan : sinar x (rontgen), sinar matahari, radiasi
elektromagnetik, radiasi berbahan nuklir,
3. Virus : virus HPV (Human Papilloma Virus)yang menyebabkan kanker serviks
atau kanker mulut rahim,
4. Pemberian hormone yang berlebihan : pil KB,
5. Rangsangan berupa benturan atau gesekan dalam waktu yang lama di sisi yang
tetap,
6. Makanan yang mengandung banyak pengawet dan warna buatan,
7. Dan lain-lain. (Mangan Y. , 2009).

d. Pencegahan Terjadinya Kanker


Usaha pencegahan bisa dilakukan dengan cara memperbaiki konsumsi makanan sehingga
diperoleh semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, empat puluh jenis zat-zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh secara cukup dan tersedia setiap saat. Perbaikan gizi tubuh melalui makanan dan
minuman dan ditambah dengan ekstra antioksidan dari sayuran dan buah-buahan merupakan
benteng strategis dalam perang melawan kanker (Zakaria, 2001). Makanan yang bisa
mengurangi resiko kanker adalah makanan yang mengandung antioksidan. Makanan yang
mengandung vitamin C juga mengandung anti oksidan dan mencegah penyakit degenerative
(Silalahi, 2006). Antioksidan menurut kimia yaitu senyawa pemberi elektron (electron donor)
(Dr. Hery Winarsi, 2007).Fungsi antioksidan untuk menetralisasi radikal bebas, jadi tubuh
terlindungi dari penyakit degenerative dan kanker (MHA, 2005).
Salah satu cara mendeteksi kanker (serviks) adalah dengan cara pap smear. Pap smear
adalah salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam mendeteksi sejak dini kanker serviks
(Oktavia, 2009). Deteksi kanker sejak dini untuk mengidentifikasi penyakit stadium dini, dan
lebih awal mengetahui kelainan dan peluang untuk sembuh masih besar (Dr.dr.Imam Rasjidi,
2010).

e. Pengobatan Kanker
Pengobatan dan penyembuhan kanker bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Operasi (pembedahan)
2. Radioterapi (penyinaran)
3. Kemoterapi (Mangan Y. ).
Yang sering kita dengar adalah kemoterapi. Kemoterapi dirasakan mempunyai manfaat yang
besar karena bersifat sistemik mematikan atau membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi
mempunyai efek samping, yaitu : mual dan muntah sering muncul bersama dalam berbagai
kondisi, rambut rontok pun juga dialami pasien yang sudah melakukan kemoterapi. (Susanti &
Lola, 2012).
Tak jarang pula,pasien berobat dengan obat herbal atau non-medis. Berbagai macam jenis
tumbuhan obat maupun tumbuhan yang mengndung antioksidan digunakan untuk pengobatan
tradisional. Ada pula tanaman obat yang digunakan untuk menghilangkan efek interaksi obat
terhadap tubuh, contohnya : hypericum perforatum adalah salah satu tumbuhan obat yang
berfungsi untuk menurunkan kadar obat kanker siklosporin (Radji & dkk, 2010). Menurut
Meiyanto (1999), Kurkumin adalah bagian terbesar dari pigmen kuning yang berada dalam
rizom kunyit, serbuk rizom kunir (Curcuma longa L), mempunyai sifat antioksidan, anti-
inflamasi dan antineoplastic yang bisa menyembuhkan dan mencegah kanker.

Kesimpulan

Kanker adalah suatu penyakit yang berbahaya, mematikan, termasuk tumor ganas. Untuk kanker
stadium dini masih besar kemungkinan untuk sembuh, tetapi jika sudah stadium akhir (stadium
terminal) maka kecil kemungkinan untuk sembuh. Faktor penyebab kanker yaitu pola hidup.
Cara pengobatan kanker secara medis ada 4, yaitu dengan cara : operasi (pembedahan),
radioterapi (penyinaran), dan kemoterapi.

Daftar Referensi
Dr. Hery Winarsi, M. (2007). In Antioksidan Alami Dan Radikal (p. 77). Yogyakarta: KANISIUS.

Dr.dr.Imam Rasjidi, S. (2010). 100 Questions & Answers Kanker pada Wanita. Jakarta: PT Elex Media
Kumputindo.

Irawan, E. (2013). PENGARUH PERAWATAN PALIATIF.

Jong, P. d. (2002). Kanker Apakah Itu? Jakarta: Arcan.

Mangan, Y. (n.d.). In Cara bijak Menaklukkan Kanker (p. 7). PT.Agromedia.

Mangan, Y. (2009). Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Tangerang: PT.AgroMedia Pustaka.

Meiyanto, E. (1999). KURKUMIN SEBAGAI OBAT KANKER: MENELUSURI MEKANISME AKSINY (CURCUMIN
AS AN ANTINEOPLASTIC AGENT: THE ELUCIDATION OF ITS MOLECULAR MECHANISM OF
ACTION).

MHA, d. E. (2005). In Kanker, Antioksidan, Terapi (p. 103). Jakarta: PT . Elex Media Kumputindo.
Oktavia, C. (2009). Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Pap Smear di kelurahan Patisah Tengah tahun
2009.

Radji, M., & dkk. (2010). Penggunaan Obat Herbal pada Pasien Kanker Serviks.

Setiawan, D. (2015). THE EFFECT OF CHEMOTHERAPY IN CANCER PATIENT TO ANXIETY.

Silalahi, J. (2006). In Makanan Fungsional (p. 14). Yogyakarta: KANISIUS.

Susanti, & Lola. (2012). Karakteristik Mual dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan Oleh Penderita
Kanker yang Menjalani Kemoterapi.

Wijayakusuma, H. (2004). In Atasi Kanker dengan Tanaman Obat (p. 2). Jakarta: Puspa Swara.

Zakaria, F. R. (2001). PANGAN DAN PENCEGAHAN KANKER.

Вам также может понравиться