Вы находитесь на странице: 1из 12

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

ILMU KEPERAWATAN DASAR

Dosen Pengampu: Ns. Yulia Febrianita M, Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Merlis

2. Mayang Sari Nofita Sing Sri Defi

3. Nadia

4. Rifa Anggita

5. Siti Salimah

6. Winda Enjelika

Program Studi DIII Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Abdurrab

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan ilmu-Nya
yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
diselesaikan di Universitas Abdurrab. Sholawat serta salam penulis hadiahkan kepada
junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahumma
Sholli’ala Sayyidina Muhammad Wa’ala Ali Sayyidina Muhammad, karena jasa dan
perjuangan beliau yang telah berhasil membawa kita merasakan nikmat Islam seperti
sekarang ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “Sistem Pelayanan Kesehatan”.
Tugas makalah ini ditulis sebagai salah satu syarat ketuntasan nilai.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada Ibu Ns. Yulia Febrianita M, Kep, selaku Dosen Pengampu, yang telah
meluangkan waktu sehingga pembuatan tugas makalah ini bisa berjalan dengan lancar.
Kemudian ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan do’a dan dorongan baik moral
maupun material.
2. Rekan-rekan mahasiswa/i di prodi D-III Keperawatan, serta pihak-pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan tugas makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
laporan yang penulis buat ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 7 Desember 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Menurut Adisasmito (2007) sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari
pembangunan kesehatan. Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang
mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara
kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang
adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada “tingkat manfaat” yang
diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Menurut Nototmodjo (2001) pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu
bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting lainnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu
lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki
sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non
profit organization. Walaupun demikian kita dapat menutup mata bahwa dibutuhkan
sistem informasi di dalam rumah sakit.
Menurut Wiku (2007) rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem
Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di
rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan.Tidak
mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Untuk
mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan
konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya
untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan.
Menurut Nototmodjo(2001) tercantumnya pelayanan kesehatan sebagai hak
masyarakat dalam konstituisi, menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan
merupakan hak masyarakat. Fenomena demikian merupakan keberhasilan pemerintah
selama ini dalam kebijakan politik di bidang kesehatan (heath politics),yang menuntut
pemerintah maupun masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan secara
tersusun, menyeluruh dan merata.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Sistem
Pelayanan Kesehatan” .
1.2. Rumusan masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan?
1.2.2. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan?
1.2.3. Apa saja tingkat pelayanan kesehatan?
1.2.4. Bagaimana lembaga pelayanan kesehatan?
1.2.5. Apa saja lingkup sistem pelayanan kesehatan?
1.2.6. Bagaimana pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan?
1.2.7. Faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan kesehatan?

1.3. Tujuan
Mengetahui system pelayanan kesehatan di Indonesia. Mulai dari pelayanan, tingkat,
lembaga, ruang lingkup, hingga faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan.

a. Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan II tentang Sistem Pelayanan


Kesehatan.

b. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa (i) Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Darul Azhar Batulicin.
1.4. Manfaat
Menambah wawasan pengetahuan Konsep Dasar Keperawatan II tentang Sistem
pelayanan kesehatan.

1.4.3. Bagi Pembaca

Memberikan wawasan tentang Sistem pelayanan kesehatan. Serta dapat meningkatkan


wawasan pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Kesehatan


Menurut WHO (1996) sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia
pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan
tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan
sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam
definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti
pertanian dan lainnya.

2.2. Pengertian Pelayanan Kesehatan


Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2001) pelayanan kesehatan adalah sub
sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub
sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input , proses, output,
dampak, umpan balik.

2.3. Sistem Pelayanan Kesehatan


Menurut Hidayat (2008) sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.
Menurut Hidayat (2008) keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari
berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk dari
subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem terdiri dari: input,
proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan.

1. Input
Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah
sistem. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana
kesehatan, dan sebagainya.
2. Proses
Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan
dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan
dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan kesehatan dapat
berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan
sehat.
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang relatif
lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan
dan kematian menurun.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan
kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan.
6. Lingkungan
Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan.

2.4. Tingkat Pelayanan Kesehatan


Menurut Leavel & Clark(2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian
dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, yaitu:
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan
kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh:
kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh:
Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.

2.5. Lembaga Pelayanan Kesehatan


Menurut Hidayat(2008) lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat
pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan.
Bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan.
1. Rawat Jalan
Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan klinik, memberi pelayanan kesehatan dengan
cara rawat jalan. Pusat tersebut mungkin bergabung dengan rumah sakit atau berfungsi
secara mandiri dibawah suatu yayasan atau dibawah pengawasan seorang dokter atau
sekelompok dokter. Pusat pelayanan rawat jalan mungkin dapat berlokasi dalam suatu
fasilitas rawat inap; tetapi sebagian besar berdiri sendiri dan berlokasi jauh dari institusi
rawat inap yang besar. “Pusat-Bedah” merupakan salah satu contoh dari pusat
pelayanan rawat jalan dimana klien datang untuk melakukan prosedur oprasi minor
seperti pengangkatan katarak, bedah plastik, dan prosedur endoskopi. “Pusat perawatan
darurat” yang memberikan pelayanan 24 jam bagi klien dengan cedera minor atau
penyakit seperti laserasi dan influenza. Pusat perawatan darurat menawarkan alternatif
pelayanan seperti yang diberikan pada ruang kedaruratan rumah sakit.
2. Institusi
Lembaga institusional terdiri dari rumah sakit, fasilitas perawatan yang diperluas,
fasilitas psikiatri, dan pusat rehabilitasi. Semuanya menawarkan bentuk pelayanan
kesehatan rawat inap (klien diterima masuk dan tingga;l di suatu institusi untuk
penentuan diagnosa, menerima pelayanan pengobatan dan rehabilitasi). Sebagian besar
institusi juga menawarkan pelayanan rawat jalan (klien berkunjung ke suatu institusi
untuk menerima suatu episode diagnosa atau pengobatan yang akan selesai dalam
beberapa jam).
3. Hospice
Adalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan agar klien
dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri, sambil
meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang dideritanya.
Fokus perawatan hospice adalah perawatan paliatif, bukan pengobatan kuratif. Hospice
dapat bermanfaat untuk klien yang berada pada tahap terminal dengan penyakit apapun,
seperti kardiomiopati, sklerosis multiple, AIDS, kanker, emfisema, atau penyakit ginjal.
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada
keluarganya, sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat
keluarga dan lain-lain.

2.6. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan


Menurut Perry(2009) dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup
pelayanan dokter, pelayanan keperawtan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter
merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan
tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan
oleh pihak pemerintah maupun swasta. Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk,
yaitu:
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat
dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
2. Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang
tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan
kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan
sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau

2.7. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan


Menurut Hidayat(2008) pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan
sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di
lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi
pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara
dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan
dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada
ruang atau lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep
medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat, dan sebagainya.

2.8. Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan


Menurut Hidayat(2008) dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya
tercapai sasaran, akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk mengetahui masalah
yang ditimbulkannya. Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang
atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pngetahuan dan
teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan
diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya
pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam
pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakkit yang sulit dapat
digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain.
Berdasarkan itu, maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan
pelayanan akan lebih profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidng
tertentu.

2. Pergeseran Nilai Masyarakat


Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada
dimasyarakat sebagai penggunaan jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya
masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan
kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang
kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga
kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek Legal dan Etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa
pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum da etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan
nilai-nilai hukum dan etika yang ada dimasyarakat.
4. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat.
Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan
mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah,
maka akan sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa
pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini
yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali
dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Dalam sistem ini terdapat tingkat, lembaga, lingkup dan faktor yang
mempengaruhi dalam terlaksananya sistem pelayanan kesehatan tersebut.

3.2. Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu serta kualitas
dari pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif, itu
semua dapat dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan
diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., (2009) Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta


Hidayat, A.A. A., (2008) Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2, Jakarta:
Salemba Medika.
Notoatmodjo Soekidjo., (2001) Peran Pelayanan Kesehatan Swasta dalam Menghadapi
Masa Krisis. Jakarta:Suara Pembaruan Daily.
Perry, Potter., (2009) Fundamental Keperawatan,Buku 1, Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter,Patricia.Perry,Anne Griffin., (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi
4, Volume 1. EGC: Jakarta
Satrianegara, M. Fais., (2009) Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan
Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Вам также может понравиться