Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan tanah
3) Pekerjaan pondasi dan bagian-bagiannya
4) Pekerjaan beton
5) Pekerjaan dinding dan tembok layar (gevel/sopi-sopi)
6) Pekerjaan plasteran, acian dan bentukan permukaan dinding
7) Pekerjaan kusen dan daun pintu dan jendela
8) Pekerjaan kaca dan penggantung/kunci-kunci
9) Pekerjaan penutup plafond
10) Pekerjaan keramik lantai dan dinding
11) Pekerjaan pengecatan
12) Pekerjaan sanitair
13) Pekerjaan septicktank biotank
14) Pekerjaan instalasi air bersih
15) Pekerjaan instalasi listrik
16) Pekerjaan jalan setapak dan atau pelataran sekitar SMART TOILET
17) Pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan
h a l a m a n 1 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan umum sesuai
dengan peraturan konstruksi bangunan dan infrastruktur bangunan yang ditentukan
Pemerintah Republik Indonesia, termasuk segala perubahan dan tambahannya,
seperti PBI 1971 dan SKSNI 1991, PPKI 1961 dan lain-lain.
Semua pekerjaan dalam Dokumen ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan Teknis yang tertera dalam Persyaratan
Normalisasi Indonesia (NI) dan Peraturan Nasional maupun peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku yang berkaiatan dengan pelaksanaan Pekerjaan ini,
antara lain :
h a l a m a n 2 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan) dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat) termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
3.2. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka yang mengikat
dan berlaku adalah RKS. Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala lebih besar dan detail yang berlaku.
4.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Direksi, paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender setelah SPMK diterima Kontraktor.
4.3. Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Direksi harus ditempel di bangsal/direksikeet
lapangan, yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (Presentasi Kerja).
4.4. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan grafik
Rencana Kerja tersebut.
PASAL 5. LAPORAN
5.1. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan
sebagai resume dari laporan harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang
akan diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas yang
memuat hal-hal:
h a l a m a n 3 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
5.2. Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan oleh
Direksi.
6.1. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau biasa disebut Site
Manager, yang cakap untuk memimpin, bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman teknis dalam pekerjaan bangunan.
7.1. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan
mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka
Kontraktor diwajibkan secara tertulis meminta kepada Konsultan Pengawas
memeriksa bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
7.2. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak
dipenuhi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan dianggap bagian
pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan, kecuali
bila secara resmi Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu pemeriksaan
dan Kontraktor menyetujuinya.
7.3. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas Lapangan berhak
menyuruh membongkar pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna
keperluan pemeriksaan. Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
h a l a m a n 4 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
8.2. Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada memerlukan perawatan
serius, Kontraktor harus segera membawa korban ke Rumah Sakit terdekat dan
melaporkan kejadian tersebut kepada Pemimpin Proyek atau Pengawas Lapangan.
8.3. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup, serta memenuhi
syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas/pekerja, baik yang berada dibawah
kekuasaannya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang miliknya yang berada di
lapangan, dan milik Direksi yang ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun
pengerusakan.
9.2. Bila diperlukan, untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor dapat membuat pagar
pengaman dari tiang kayu meranti/seng gelombang dan dicat.
9.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya
pekerjaan tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.
9.4. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk itu
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai.
9.5. Kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas atau Pengawas lapangan, maka tidak
diperkenankan :
h a l a m a n 5 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun
besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai sebelum
pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.
11.1. Kontraktor harus menyediakan bangunan/kantor ruang kerja dan gudang kerjas di
lapangan untuk Kontraktor, sesuai dengan kebutuhan.
11.3. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian oleh Kontraktor
atas persetujuan Konsultan Pengawas.
h a l a m a n 6 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
13.2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang adalah yang
terjadi karena ada perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas
dari dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau
penggantian dari macam maupun standar tiap bahan atau barang yang dipergunakan
dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Konsultan Pengawas.
13.3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi
pekerjaan yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutkan diatas,
Kontraktor harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dengan
menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Konsultan
Pengawas mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
13.4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
13.5. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas Lapangan dan harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan kerugian yang besar atas
pembongkaran tersebut dan tidak mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada
bangunan.
13.6. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada tempat tertentu yang
telah disetujui Pengawas Lapangan dan disingkirkan secepatnya dari areal proyek.
h a l a m a n 7 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang memungkinkan
akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk atau persetujan dari
Pengawas Lapangan.
h a l a m a n 8 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
BAB II.
1.1. Pengukuran
2.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian yang akan
dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
h a l a m a n 9 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan tanah
dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm digunakan
sebagai lapisan penutup sekeliling bangunan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas. Jika tebal lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh tebal
humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan penutup
dan biaya yang diakibatkannya dianggap telah termasuk dalam harga kontrak.
Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan, daerah
bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai.
Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi dari
20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan steamper
atau compactor.
h a l a m a n 10 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SKSNI
Tahun 1991 tetap digunakan.
3.3. Bahan-bahan
1) Portland Cement
2) Agregat
3) Besi Beton
h a l a m a n 11 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Ukuran yang digunakan adalah ukuran pas sesuai dengan gambar kerja.
Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.
4) Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No. 16
SWG (Ø 1 mm) dan tidak bersepuh seng.
5) Air
Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi
daya lekat semen, seperti asam dan garam.
6) Bahan Tambahan
h a l a m a n 12 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
3.4. Bekisting
1) Material
Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton, seperti pada gambar kerja. Papan-papan untuk cetakan harus
bermutu baik, lurus dan rata atau menggunakan triplex dengan ketebalan
yang sesuai.
2) Perencanaan
3) Pembongkaran Cetakan
h a l a m a n 13 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi.
1) Kecuali yang ditentukan dalam gambar, kualitas beton untuk bagian sloof,
pondasi tapak, kolom selain kolom dan ring balok adalah K.175. (tegangan
tekanan hancur karakteristik untuk kubus uji beton pada usia 28 (dua puluh
delapan) hari, dengan derajat konfidensi 0,95.
2) Untuk bagian kolom praktis menggunakan beton cor campuran 1 PC : 2 pasir :
3 kerikil dalam perbandingan volume.
3) Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau
dengan mengadakan trialmixes.
4) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.
5) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk
umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang dari 65%
kekuatan yang diminta pada 28 (dua puluh delapan) hari.
6) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
7) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara tidak mengakibatkan terjadinya separasi komponen-komponen
beton.
h a l a m a n 14 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Besi tulangan beton yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada
gambar kerja.
2) Dalam hal ini berdasarkan pengalaman Kontraktor atau menurutnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada,
maka :
h a l a m a n 15 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan sewaktu
pengecoran, harus diperhatikan.
3) Beton harus terus dibasahi paling sedikit selama 14 (empat belas) hari setelah
pengecoran.
h a l a m a n 16 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Jika ditemukan lubang pada dasar galian pondasi, maka lubang tersebut harus
diurug dengan pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro stamper.
2) Tanah yang digunakan untuk pengurugan bekas galian harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3) Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, sampah-sampah
harus disingkirkan.
4) Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecah menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil lebih dahulu.
5) Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan vibro
stamper dengan memperhatikan kadar air tanah.
h a l a m a n 17 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering atau bebas
genangan air.
2) Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar detail perencanaan.
3) Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-sparing yang diperlukan
harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi sesuai gambar kerja.
4) Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar kerja jika ada
kelainan/ ketidaksesuaian harus dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas.
1) Pondasi batu kali digunakan untuk dinding dan pagar, sesuai yang tertera
dalam gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas pasir atau lantai kerja dengan beton cor
campuran 1 PC : 3 pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume ( sesuai yang
ditunjukkan pada gambar ), dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
3) Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali adalah 1 PC : 3 pasir pasangan
dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan spesi batu kali tidak boleh berongga.
5) Diatas pondasi pasangan batu kali diberi sloof untuk meratakan penyebaran
beban dari atas.
6) Ukuran dari pada balok sloof disesuaikan dengan gambar kerja.
1) Pondasi beton digunakan untuk semua podasi bangunan dan tangga, (atau
sesuai dengan gambar kerja).
2) Pada dasar pondasi tapak, sesudah pasir urug yang dipadatkan digunakan alas
pondasi tapak/lantai kerja dengan beton cor campuran 1 PC : 3 pasir : 6 kerikil
dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
3) Pemasangan tulangan dan cetakan pondasi tapak dilakukan setelah lantai kerja
cukup kering dan dinyatakan atas persetujuan Konsultan Pengawas.
4) Untuk penjangga tulangan sejarak selimut beton, digunakan cetakan batu tahu
pasangan semen dengan tebal sesuai dengan tebal selimut beton yang telah
ditentukan, diberi kawat beton untuk pengikat pada tulangan.
h a l a m a n 18 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Pondasi batu bata dengan pasangan 1 (satu) bata digunakan untuk teras,
sesuai dengan gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1
PC : 3 pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai
gambar kerja.
3) Campuran semen untuk mengisi speci batu bata adalah 1 PC : 3 pasir pasangan
dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan speci batu bata tidak boleh berongga.
1) Bahan/Material
a. Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama
kualitasnya seperti semen yang ditentukan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir pasangan
dengan kualitas yang baik dan sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
h a l a m a n 19 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
2) Campuran/Adukan
Komposisi :
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam
gambar atau dalam spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus sesuai
dengan gambar kerja.
3) Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas, diatas permukaan yang keras. Jangan memakai
adukan yang sudah mulai mengeras atau membubuhkannya untuk dipakai
lagi.
1) Batu Bata
a. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil produksi lokal yang
dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
b. Sesuai dengan pasal 82 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate
harus 100 Kg/Cm2. Bata yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
- Kualitas baik
- Pembakaran matang
- Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan tajam
- Keras dan tidak mudah patah
- Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak
boleh lebih dari3 mm).
- Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5% yang patah.
h a l a m a n 20 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
2) Campuran
a. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton sampai 30 cm
diatas lantai jadi (trasraam) harus dibuat dari campuran 1 PC : 3 pasir.
Selanjutnya diatasnya dipakai campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
b. Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1 PC : 3 pasir
sampai ketinggian 120 cm diatas sloof termasuk bak mandi.
3) Pelaksanaan
h a l a m a n 21 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan ½ bata dilapisi dengan plester semen
setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.
2) Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air harus
sesuai dengan pekerjaan beton.
3) Komposisi Adukan
h a l a m a n 22 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
5) Pelaksanaan
1) Lingkup Pekerjaan
2) Bahan/material Keramik
h a l a m a n 23 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
3) Pemasangan
h a l a m a n 24 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
6.3. Pelaksanaan
1) Dasar Lantai :
a. Sebelum pemasangan keramik, tanah dasar lantai harus dipadatkan
kemudian dilapisi pasir urug dan dipadatkan.
b. Dasar lantai harus rata dan pada kemiringan yang tepat kearah
pembuangan air (floor drain).
2) Pemasangan
a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai
dengan gambar kerja dan petunjuk Konsultan Pengawas..
b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi
sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan
dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan
pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
h a l a m a n 25 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
Pengadaan kusen, daun pintu, jendela dan kaca alat dan tenaga kerja baik untuk
pekerjaan pembuatan maupun pemasangan kusen, daun pintu dan jendela, kaca,
kunci-kunci dan pemasangan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat spesifikasi ini.
1) Pemasangan jenis pintu dan jendela disesuaikan dengan denah gambar kerja,
jika terdapat keraguan terhadap jenis pintu dan jendela pada gambar kerja,
maka segera laporkan kepada Konsultan Pengawas.
h a l a m a n 26 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
7.4. Pemasangan
h a l a m a n 27 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Lingkup pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi kunci, engsel, dan kelengkapan pintu serta jendela
lainnya.
2) Kunci-kunci
a. Pintu mengunakan kunci berkotak baja (mild steel) dengan finish l type
direct lockcase 2 slag.
b. Pintu kamar mandi dalam mengunakan kunci lockcase 1 slag.
c. Setiap daun jendela alumunium dipasangi slot tarikan dan kait angin
alumunium.
d. Tiap kunci harus mempunyai tiga buah anak kunci. Sebelum
pemasangan Kontraktor harus memperlihatkan contohnya terlebih
dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
a. Engsel-engsel harus dari yang dengan memakai 2 buah ring nylon. Engsel
dengan ukuran 4 inch dipakai minimal 3 buah untuk satu daun pintu.
b. Material bahan dari stainless steel
c. Door Closer harus dari produksi yang baik dengan merek dekson atau
setara.
d. Hak angin kait alumunium dipasang 2 buah untuk setiap daun jendela.
h a l a m a n 28 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Jenis untuk rangka plafond dan lesplafond yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi material.
2) Bahan rangka penutup plafond menggunakan rangka hollow galvanis 40.40
untuk rangka utama dan 40.20 untuk rangka pembagi
3) Bahan penutup plafond tipe GRC dengan ketebalan minimal 3,5mm
4) Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan pengecatan.
h a l a m a n 29 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
8.4. Pemasangan
h a l a m a n 30 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
9.3. Pemasangan
1) Pola pemasangan ACP dilakukan sesuai dengan gambar kerja atau setelah
mendapat persetujuan Konsultan pengawas.
2) Sambungan Rangka yang dipasang pada dinding/beton harus menggunakan
dina bolt dengan dia12 mm.
3) Semua rangka harus dicat Zincromate terlebih dahulu sebelum pemasangan
panel ACP.
1) Jenis bahan yang digunakan adalah buatan pabrik tahan air sesuai dengan
gambar kerja dan persetujuan tertulis Konsultan Pengawas dan Direksi
2) Jenis bahan yang digunakan adalah material Khusus unruk Partisi Kubikal Jenis
Phenolic Resin baik local maupun import, memiliki ketebalan minimal 12
mm, memiliki lapisan kedap air di kedua sisinya, serta lengkap dengan semua
aksesories (aksesoris stainless stell/aluminium) yang di gunakan oleh partisi
kubikal.
10.3. Pemasangan
h a l a m a n 31 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
11.5. Pemasangan
h a l a m a n 32 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Semua pengering lantai (drain filter) yang dipasang pada lantai harus dibuat
dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah perembesan
air sepanjang pipanya sendiri.
2) Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih
dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah masih
sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe kloset, lubang
yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap syarat kemiringan
pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat seperti yang tertera
dalam gambar.
3) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair
atau salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut
Konsultan Pengawas atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
1) Pipa dengan diameter 1/2” – 3” baik pipa utama maupuan pipa cabang
termasuk yang menuju fixture menggunakan pipa pvc tipe AW ex Wavin atau
setara.
2) Fitting – fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan material.
3) Pemasangan Pipa
h a l a m a n 33 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
a. Pipa Tegak
Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji; harus ditutup kembali sehingga
tidak kelihatan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan di-finish yang rapi
sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
b. Pipa Mendatar
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).Jarak
antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
c. Sambungan Pipa
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan
dengan alat press khusus.
1) Jenis Roof Tank yang digunakan adalah jenis Stainlees Steel kapasitas 500 lt
dengan merek local dan anti karat
2) Mempunyai dudukan dari rangka besi
12.4. Pompa
1) Pompa Jet Pump kapasitas 250 watt merek Wasser, Sanyo, Shimizu setara
2) Pompa Tekan (booster) kapasitas 100 watt merek Wasser, Sanyo, Shimizu atau
setara
h a l a m a n 34 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1/2”
1) Pipa dengan diameter 1 – 3” baik pipa utama maupuan pipa cabang
termasuk yang menuju fixture menggunakan pipa pvc tipe D ex Wavin atau
setara.
2) Fitting – fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan material.
4) Pemasangan Pipa
a. Pipa Mendatar.
1) Persyaratan
- Septictank yang digunakan adalah jenis Biotank bermutu baik ex. local
yang bersertifikat SNI merek BIOTECH seri BV-33, BIOFIVE seri BT-16,
BIOGIFT seri BF-3000 kapasitas 8-20 orang atau setara dan mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas atau Direksi.
- Kontraktor harus menyerahkan brosur material dan mendapat surat
dukungan dan jaminan pengadaan material dari Toko atau Distributor
pengadaan septick tank biotank.
- Ada jaminan garansi produk dari distributor/agen.
h a l a m a n 35 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
- Spesifikasi material :
- Jenis : Biotech BT-16, Biofive BV-33, Biogift BF-3000
atau setara
- Material : Fiber glass
- Volume : 3000 Lt dan atau 5000 Lt
- Kapasitas : 8 – 20 org
2) Pemasangan
- Tata cara pemasangan septiktank biotank harus dilaksanakan sesuai
dengan Ketentuan yang di jelaskan dalam brosur produk atau sesuai
petunjuk konsultan pengawasan dan direksi, demikian pula dalam hal
penempatan septiktank di lokasi pekerjaan.
- Septicktank harus ditanam dalam tanah dengan kedalaman disesuaikan
dengan saluran pipa WC.
- Sebelum melakukan pemasangan harus dipasang pasir urug dengan
ketebalan 7-10 cm, pasir urug ini harus bersih dari/tidak bercampur
dengan batu, kerikil atau benda keras lainnya yang dapat menyebabkan
kerusakan dan kobocoran pada septik tank biotank.
- Sebelum penimbunan septicktank harus di isi dengan air sebanyak 80%
dari kapasitas septictank kemudian di timbun sesuai persyaratan yg
berlaku dalam brosur, tanah timbunan juga harus bersih dari/tidak
bercampur dengan batu, kerikil atau benda keras lainnya.
- Tutup dengan beton bertulang bila bagian atas dari septictank akan
digunakan.
- Septiktank biotank harus terhubung dengan bak/sumur peresapan.
3) Sumur/Bak Resapan
- Selain septicktank juga disediakan sumur resapan untuk peresapan air
olahan limbah dari septicktank sebelum di buang ke saluran/roil kota.
- Bak resapan terbuat dari gorong-gorong beton bertulang dengan
diameter 80-100 cm (sebanyak ± 3 buah gorong-gorong dengan tinggi
masing-masing 50 cm) dan ditanam pada kedalaman minimal 150 cm
serta memakai tutup plat beton diatasnya.
- Sumur resapan sebelum di tutup harus diisi dengan pasir urug, batu
kosong, pasir urug, kerikil, dan terakhir pasir urug kembali sampai
h a l a m a n 36 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
1) Kayu
2) Dinding/Plasteran
h a l a m a n 37 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
3) Waterproofing
Semua warna harus dipilih oleh Konsultan Pengawas dan Direksi, Kontraktor harus
bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.
1) Kabel instalasi penerangan dan Stop Kontak harus sesuai dengan standar
PLN,
2) Kabel inti dari tembaga NYM dengan insulasi PVC.
h a l a m a n 38 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
3) Kabel memakai jenis / merk LMK Prima, Eterna atau setara dengan
penampang minimum 2,5mm
4) Saklar dan Stop Kontak menggunakan merk Broco atau setara
5) Armatur dan Lampu menggunakan merek Lampu Down Light merek Philips
atau setara
6) Box sekring MCB menggunakan merek Presto atau setara
1) Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan
gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik
pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan
penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafon diikat dengan isolator
dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon
tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
1) Paving Block dengan ketebalan 6 cm produksi local , dengan mutu beton K 250
2) Kanstin yg digunakan adalah uk. 40.20.15 atau sesuai yang ada di pasaran dgn
mutu dan kualitas yang sama dengan paving blok
3) Bentuk / motif disesuaikan dengan gambar rencana atau telah mendapat
persetujuan dari pengawas atau direksi.
h a l a m a n 39 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
4) Pasir Urug untuk layering merupakan pasir yang tajam yang bersih dan kadar
tanah yang rendah.
1) Paving block dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan tetapi
telah diratakan.
2) Pasangan tersebut kemudian harus dipadatkan dengan menggunakan vibrating
plat compactor sebanyak 3 kali jalan, sebelum pasir untuk penggilingan celah-
celah ditebarkan.
3) Celah-celah atau nat-nat (Joint spacing) pada pasangan interlocking tidak boleh
lebih dari 4 mm, maka pasangan tersebut harus dibongkar dan diperbaiki lagi.
4) Jarak antara garis kanstin dengan paving block tidak boleh lebih besar dari 4
mm, dan tidak boleh dicor dengan adukan. Apabila tidak demikian, maka
pasangan tersebut harus dibongkar dan diperbaiki lagi.
5) Pemotongan di daerah pinggir harus menggunakan mesin potong khusus,
apabila tidak disebutkan lain dalam design, maka profile minimal 2,5% dengan
toleransi 10 mm.
6) Penyimpangan/deviasi pada permukaan datar 8 mm, diukur pada tiap 3 meter
garis lurus dan perbedaan maksimal antara level (ketinggian) sebuah
interblock dengan lainnya tidak lebih dari 2 mm.
7) Pada jarak 1 meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan atau
tanggal (Kerb) tidak dipadatkan terlebih dahulu. Pasir yang sesuai untuk laying
course, kemudian disapu diatas permukaan interblock dan kemudian terakhir
dipadatkan lagi dengan vibrator 3 kali jalan.
8) Untuk mendapatkan permukaan pavement paving block yang rata (level), alat
roller (± 3 ton) dijalankan diatas pavement tersebut beberapa kali.
9) Bila terjadi pemberhentian pasangan, baris terakhir dari paving block harus
dibongkar dulu pada waktu pekerjaan dilanjutkan.
h a l a m a n 40 | 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SMART TOILET SD-SMP SE KOTA MAKASSAR
h a l a m a n 41 | 41