Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain dan Rancangan Penelitian

(Darma,2011) Desai dan rancangan adalah keseluruhan dari perencanaan

untuk menjawab penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian. Pada penelitian ini desain yang di gunakan adalah

deskriptif yaitu penelitian yang mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa

umum yang terjadi pada masa kini. Dimana dilakukan secara sistemik dan lebih

menekankan pada faktual dari pada kesimpulan, peneliti tidak mencoba menganlisa

mengapa dan bagaimana fenomina tersebut terjadi (Nursalam,2005)

Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan obsevasional, dimana

peneliti melakukan observasi atau pengukuranterhadap variabel hanya satu kali pada

waktu yang sama (Notoatmodjo,2005) pada penelitian ini, peneliti akan melakukan

pengambilan data tentang perawatan diri (personal hygiene) pada penderita kusta di

wilayah kerja Puskesmas Palengaan.

4.2 Kerangka Kerja (Frame work)

Kerangka kerja adalah tahapan (langkah langkah dalam aktifitas ilmiah) mulai

dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegitan sejak awal

penelitian akan di laksanakan (Nursalam,2011).


Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Populasi
Semua Penderita Kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Palengaan Tahun 2017

Sampel
Semua Penderita Kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Palengaan Tahun 2017 Sebanyak 25
Orang

Teknik Sampling
Total Sampling

Variabel Variabel
Pengetahuan Personal Hygiene

Pengumpulan Data
Kuesioner

Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating,
Interprestating

Penyajian Hasil

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Gambaran Perawatan Diri Pada Penderita


Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Palengaan Tahun 2017
4.3 Populasi,Sampel, dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memenuhi kriteria

penelitian yang telah di tetapkan (Arikunto,2010). Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh penderita kusta di wilayah kerja puskesmas Palengaan

kabupaten Pamekasan sebanyak 25 Penderita.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian subjek dari keseluruhan populasi dan di anggap

mampu mewakili populasi tersebut yang dalam pengambilannya diperlukan

teknik teknik tertentu sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili

populasi (Notoatmodjo,2010). Sampel yang digunkan pada penelitian ini

adalah semua penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Palengaan sebanyak

25 Penderita.

4.3.3 Teknik sampling

Sampling atau teknik pengambilam sampel merupakan sebuah proses

penyeleksian jumlah dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik

pengambilan sampel adalah berbagai cara yang di tempuh untuk pengambilan

sampel yang benar benar sesuai dengan seluruh sunjek penelitian tersebut

(Nursalam,2003).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total

sampling adalah tehnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi (Sugiyono,2011). Alasan mengambil total sampling karena


menurut Sugiyono(2011) jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh

populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang di terapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,2012). Adapaun

variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen.

4.4.1 Variabel Independen (bebas)

Sugiyono(2012) menjelaskan bahwa variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Adapaun variabel independen dalam penelitian ini

adalah perawatan diri (personal hygiene).

4.4.2 Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel independen (bebas), menurut sugiyono (2012).

Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah penderita kusta.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah bagian yang di gunakan untuk memberikan batasan

ruang lingkup atau pengertian variabel variabel yang akan diamati/diteliti. Selain

itu dapat bermanfaat untuk memberikan arahan dalam pengukuran atau

pengamatan terhadap beberapa variabel yang bersangkutan dan untuk

pengembangan alat ukur (instrumen) penelitian (Notoatmodjo,2012).


Tabel 4.2. Definisi Operasional gambaran perawatan diri (personal hygiene)
Terhadap penderita kusta di wilayah kerja puskesmas Palengaan.

Definisi Alat
Variabel Indikator Skala Kriteria
Operasional Ukur
Gambaran Kemampuan Penderita Wawan Ordinal 1. Baik 2-3X
personal Penderita mampu cara 2. Tidak baik
Hygiene kusta melakukan 1X
pada melakukan aktifitas
penderita Personal mandi
kusta Hygiene Penderita Wawan Ordinal 1. Baik : tidak
mampu cara meminjam
melakukan 2. Tidak baik :
aktifitas meminjam
kebiasaan
meminjam
pakaian
Penderita Wawan Ordinal 1. Baik : tidak
mampu cara meminjam
melakukan 2. Tidak baik :
aktifitas meminjam
kebiasaan
meminjam
handuk

4.6 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

4.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang di gunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang

menggunakan suatu metode. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan

4.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Palengaan

Kabupaten Pamekasan provinsi Jawa Timur.


2. Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai dengan pembuatan proposal pada bulan Agustus

2018 sampai dengan bulan Oktober 2018

4.6.3 Prosedur Pengumpilan Data

Proses pengambilan data, di awali dengan peneliti minta izin dari kampus

Fakultas Kesehatan Universitas Wiraraja yang di realisasikan dengan

pemberian izin surat untuk pengambilan data di tempat penelitian yaitu

Puskesmas Palengaan kabupaten Pamekasan.

4.6.4 Pengolahan data

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Editing yaitu tindakan pengecekan data yang di peroleh, apakah sudah

lengkap atau tidak untuk menghindari kekeliruan.

2. Coding yaitu mengklarifikasi jawaban dari responden menurut

macamnya dengan memberi kode pada masing masing jawaban sesuai

dengan hasil wawancara.

Baik :2 Tidak baik :1

3. Scoring yaitu penilaian atau skoring akhir gambaran personal hygiene

pada penderita kusta menggunakan wawancara dengan pemberian skor.

Tidak pernah : nilai 0

Jarang : nilai 1

Sering : nilai 2

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑥100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
4. Tabulating adalah mentabulsi nilai dari data yang di peroleh sesuai

dengan item pertanyaan. Data umum dan data khusus dilakukan tabulasi

untuk mengetahui jumlah responden jumlah responden berdasarkan

karakteristik data umum dan data khusus. data yang sudah di skoring di

masukkan tabel distribusi frekuensi setelah data di berikan kode dan

dilanjutkan dengan tabulasi data.

2. Analisis Data

Setelah data diolah selanjutnya di analisis deskriftif sesuai dengan rumus berikut :

Σ𝑓
𝑃= 𝑥100%
𝑛

Keterangan :

P = Prosentase

Σ𝑓 = Jumlah nilai jawaban

n = Jumlah soal

Hasil pengolahan data dalam bentuk prosentase, kemudian diinterpretasikan

dengan menggunakan skala kuantitatif :

1. 100% : Seluruhnya

2. 76% - 99% : Hampir seluruhnya

3. 51% - 75% : Sebagian besar

4. 50% : Setengahnya

5. 25% - 49% : Hampir setengahnya

6. 1% - 24% : Sebagian kecil

7. 0% : Tidak satupun
4.7 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian yang menggunakan manusia menjadi isu sentral yang

berkembang pada saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subjek

yang digunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian (Nursalam, 2013).

Dalam melaksanakan penlitian peneliti membuat pernyataan responden untuk

mendapatkan persetujuan dengan penekanan masalah etika yang terdiri dari :

4.7.1 Lembar Persetujuan Responden (Inform consent)

Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2008). Hal

ini digunakan untuk menghindari suatu keadaan atau hal-hal yang tidak

diinginkan. Jika sibjek yang akan diteliti menolak maka peneliti tidak

perlu memaksa dan tetap menghormati haknya.

4.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan (Hidayat, 2008).

4.7.3 Kerahasiaan (Confidentaly)

Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya (Hidayat, 2008).


4.8 Keterbatasan Penelitian

Hambatan yang dihadapi oleh peneliti dalam mendapatkan informasi yaitu :

1. Faktor aktifitas responden yang bekerja di ladang mulai pagi hingga siang

hari.

2. Wilayah kerja puskesmas Palengaan yang luas dan kontur perbukitan

menyulitkan peneliti saat mendatangi responden.

3. Stigma masyarakat masih menganggap penyakit kusta adalah penyakit

kutukan sehingga responden cenderung tertutup.

Вам также может понравиться