Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. PENDAHULUAN
Tujuan bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara
berkelanjutan ,terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembanguan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh ,berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab
penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
2. LATAR BELAKANG
Target Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 untuk gizi kurang 11,9 %.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 yaitu menurunkan prevalensi
gizi kurang < 15 %. Masalah gizi merupakan salah satu penentu utama kualitas sumberdaya
manusia. Kurang gizi akan menyebabkan kegagalan pembentukan fisik dan terjadinya
gangguan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja, menurunkan daya
tahan tubuh serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Di kota Denpasar tahun 2014
prevalensi gizi kurang mencapai 0,33% dari target 11,9 % dan prevalensi gizi buruk 0,08%
serta di Puskesmas IV Denpasar Selatan tahun 2014 kasus gizi kurang 0,13 % dan kasus gizi
buruk (BB/U) mencapai 0,06% tidak melebihi target yang ditetapkan yaitu 3,6%. Pada tahun
2015 kasus gizi kurang 0,21% dan tidak ada kasus gizi buruk (BB/TB). Masalah gizi
disebabkan oleh banyak factor baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab
langsung masalah gizi adalah ketidak seimbangan antara asupan makanan (jumlah dan mutu)
serta zat gizi terhadap pemenuhan kebutuhan di dalam tubuhnya dan adanya penyakit infeksi.
Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah kurang baiknya pola asuh, kurang
memadainya sanitasi, status ekonomi, ketersediaan pangan, pendidikan, sosial budaya dan
lain-lain.
Permasalahan gizi semakin lama semakin kompleks dari kurang gizi serta gizi lebih
yang sekarang dikenal dengan masalah gizi ganda. Masalah kurang gizi baik gizi makro
maupun mikro sangat berdampak besar terhadap perkembangan anak. Gangguan yang
ditimbulkan dari masalah kurang gizi tersebut adalah Kekurangan Energi Protein (KEP), KEK
(Kekurangan Energi Kronis), Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi,
Kekurangan Vitamin A (KVA) masih tetap menjadi masalah gizi utama. Sementara itu
masalah gizi lebih pun meningkat khususnya di daerah perkotaan.
Untuk mengatasi masalah gizi yang ada di wilayah Puskesmas maka ditetapkan
beberapa pokok program gizi masyarakat meliputi : penanggulangan gizi makro , Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), penanggulangan gizi mikro, Upaya Perbaikan Gizi Institusi
(UPGI) dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) yang dalam pelaksanaannya tidak
dapat terlepas dari program-program Puskesmas lainnya. Kerjasama lintas program maupun
lintas sektor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan program ini selain kerjasama
vertikal tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi . Begitu pula dengan dukungan kader,
tokoh masyarakat, serta masyarakat itu sendiri terhadap semua program perbaikan gizi
sangatlah penting.
3. TUJUAN
Meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal sehingga dapat meningkatkan intelektual
dan produktifitas sumber daya manusia.
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOP DES
Ditetapkan di : Denpasar
Tanggal :
NIP.