Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
NIP.197512302000032004
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan “Manejemen Pelayanan Gizi Masyarakat
Puskesmas Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan”. Dalam penyusunan laporan,
banyak pihak yang ikut membantu dan memberikan masukan sehingga pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................... 3
F. Ketenagaan ................................................................................... 11
iii
J. Visi dan Misi .................................................................................. 15
A. Masalah Kesehatan....................................................................... 17
D. Penyuluhan ................................................................................... 30
A. Kesimpulan ................................................................................... 34
B. Saran ............................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 37
LAMPIRAN ........................................................................................................ 38
DOKUMENTASI KEGIATAN.............................................................................. 50
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GRAFIK
vi
DAFTAR BAGAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat Inap, dan selebihnya yaitu 6.296
unit Puskesmas Non Rawat Inap. Puskesmas dan jejaringnya harus
membina Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan Manajemen Gizi
Masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS).
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memahami fungsi, struktur organisasi, tugas, dan
tanggung jawab puskesmas dalam upaya pembangunan kesehatan
gizi dan masyarakat
b. Mahasiswa memahami masalah kesehatan dan gizi serta cara
penanggulangan yang ada di wilayah kerja puskesmas
c. Mahasiswa memahami pelaksanaan program gizi secara lintas
program dan lintas sektor di tingkat puskesmas
d. Mahasiswa memahami cara pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
program gizi di puskesmas
2
C. Waktu dan Lokasi
Praktek Kerja Lapangan Manajemen Program Gizi Masyarakat di
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 29 April 2019 sampai 07 Mei 2019
yang bertempat di Puskesmas Kecamatan Pancoran.
D. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
Menambah kajian dalam hal meningkatkan pelayanan gizi masyarakat.
2. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
melakukan pelayanan gizi bagi masyarakat di tingkat puskesmas.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. Letak Geografis
4
- Sebelah utara : MT. Haryono – Gatot Subroto Kec. Tebet
- Sebelah barat : Kali Cideng dan Kali Sarua Mampang
- Sebelah selatan : Jl. Kalibata Timur (Empang Tiga) dan Jl. Hj Samali
Kec. Pasar Minggu
- Sebelah timur : Sungai Ciliwung Jakarat Timur dan Jl. Raya Pasar
Minggu
Tabel 1
Data Luas wilayah dan jumlah RT/RW
Puskesmas Wilayah Pancoran Tahun 2018
Puskesmas
No. Luas (KM2) RW RT
Kelurahan
1. Pancoran 1,22 5 60
2. Duren Tiga 1,92 7 79
3. Pengadegan 0,94 8 84
4. Cikoko 0,72 5 42
5. Rawajati I 5 52
1,44
6. Rawajati II 6 49
7. Kalibata I
2,29 6 79
8. Kalibata II
Jumlah 8,53 46 499
Sumber: Laporan Tahunan Puskemas Kecamatan Pancoran Tahun 2019
Tabel 2
Data Jumlah KK dan Jumlah Penduduk Kecamatan Pancoran Tahun 2018
5
D. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 3
Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan se-Kecamatan Pancoran Tahun 2018
Fasilitas
No KEC PCR DT PGD CKK RWJ KB Jml
Pelayanan
1. Puskesmas 1 1 1 1 1 2 2 9
2. Posyandu 19 26 20 15 17 32 129
Fasilitas Kes.
Swasta
a. Dokter
2 1 7 - - - 10
Umum
b. Dokter
- 2 - - - - 2
3. Gigi
c. Bidan
Praktek 4 1 5 - 1 7 18
bersalin
d. Rumah
1 2 - - - 1 4
Sakit
4. Apotik - - 5 - - - 5
5. Laboratorium - - - - - 1 1
6. Optik 1 - - - 2 - 3
Praktek 24
7. 3 - - - - - 3
Jam
Klinik
8. - - - - - 1 1
Spesialis
Tabel 4
Jumlah Penduduk berdasarkan Usia di Kecamtan Pancoran Tahun 2018
6
E. Keadaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah Kecamatan Pancoran :
Tabel 5
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Kecamatan Pancoran tahun 2018
Fasilitas Kesehatan Jumlah
Puskesmas 9 buah
Lab.Klinik 1 buah
a. Pendidikan.
1) T.K / PAUD : 62
2) SD / MI : 45
3) SLTP / M.Ts : 10
4) SLTA / M.A. : 10
5) Perguruan Tinggi : 2
6) Pondok Pesantren : 2
7
b. Peribadatan
1) Mesjid : 56
2) Musholah : 98
3) Gereja :4
4) Kelenteng :0
5) Pura :1
6) Vihara :0
a. Kelahiran.
1) CBR = angka kelahiran kasar : 17,4% (per 1000 penduduk)
b. Kematian.
1) IMR = angka kematian bayi : 0,04% (per1000 kelahiran hidup)
2) MMR = angka kematian ibu : 0,6% (per 100.000 kelahiran
hidup)
Tabel 6
Daftar 10 penyakit terbanyak Puskesmas Tahun 2018
JUMLAH
NO KODE PENYAKIT
KASUS
1. I10 Essential (primary) hypertension 30.742
2. K30 Dyspepsia 16.230
3. J06.9 Acute upper respiratory infection 14.372
4. J00 Acute nasopharyngitis (common cold) 12.992
5. J02.9 Acute pharyngitis, unspecified 11.368
Non-insulin-dependent Diabetes
6. E11.9 8.168
Mellitus without complication
7. M79.1 Myalgia 6.829
8. K04.1 Necrosis of pulp 6.722
9. J11.8 Influenza with other manifestation 6.533
10. R50.9 Fever, unspecified 6.457
TOTAL 120.413
8
6. Peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
Pada saat musim hujan biasa, daerah rawan banjir hanya di beberapa
daerah yang meliputi kelurahan Rawajati, Pengadegan, Kalibata, Cikoko,
Durentiga. Daerah rawan banjir diatas dikarenakan posisi demografis
kelurahan rawajati, dan pengadegan yang tingginya sama dengan
permukaan sungai.
9
Tabel 7
Data Posko Kesehatan di Wilayah Pancoran Tahun 2018
POSKO PETUGAS
NO. KELURAHAN RW RT
KESEHATAN KESEHATAN
005
Kantor Camat
006
Pancoran, Kantor
007
Kelurahan Lurah Pengadegan, dr. Diah Deliawati, Ani
1 1 008
Pengadegan Gedung Olahraga br.Karo, drg.
009
Pengadegan, SD 01 Lindawati,Lely Zaini
010
Pengadegan
011
001
002 Puskesmas Kelurahan dr. Sri Handayani, dr.
Kelurahan 003 Rawajati I & Pkm. Erviana, drg. Sukma,
2 7
Rawajati 004 Rawajati II, Karang Lyta P, Maman, Rini H,
005 Taruna, SDN 05 Tabetha, Aan
006
10
F. Ketenagaan
11
PKL Pancoran : 23.000 watt PKL Rawajati I : 11.000 watt
PKL
: 11.000 watt PKL Rawajati II : 11.000 watt
Pengadegan
PKL Cikoko : 4.400 watt PKL Kalibata I : 33.000 watt
PKL Durentiga : 11.000 watt PKL Kalibata II : 33.000 watt
H. Sumber Anggaran
Sumber anggaran yang diterima pada tahun anggaran 2019 adalah sebesar:
I. Manajemen Puskesmas
12
2. Pelaksanaan dan Pengendalian
a. Pengorganisasian
b. Penyelenggaraan kegiatan
c. Pemantauan
d. Penilaian
3. Pengawasan dan Pertanggung jawaban
13
Indikator Kinerja Target Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2019 (Standar
Pelayanan Minimal Gizi Tahun 2019)
Tabel 8
Indikator Kinerja Pelayanan Gizi Puskesmas Kecamatan Pancoran
Target Target
No. Indikator Kinerja
(2019) (2019)
1 Persentase balita underweight 17 %
2 Persentase balita stunting 28 %
3 Persentase balita wasting 9%
4 Persentase ibu hamil anemia 28%
Persentase bayi dengan berat badan lahir
5 9% 8%
rendah (berat badan < 2500 gram)
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
6 47 % 50 %
mendapat ASI Eksklusif.
Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI
7 47 % 50 %
Eksklusif
Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet
8 Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet selama 95 % 98 %
masa kehamilan.
Persentase ibu hamil kurang Energi Kronik (KEK)
9 80 % 95 %
yang mendapat makanan tambahan.
Persentase balita kurus yang mendapat
10 85 % 90 %
makanan tambahan
11 Persentase remaja putrid mendapat TTD 25 % 30 %
12 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 47 % 50 %
Persentase balita yang ditimbang berat
13 78 % 80 %
badannya.
Persentase balita ditimbang yang naik berat
14 72 % 80 %
badannya
Persentase balita ditimbang yang naik berat
15 74 % 76 %
badannya.
Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
16 4% 4%
badannya dua kali berturut-turut (2T)
Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul
17 87 % 90 %
vitamin A
18 Persentase Ibu nipas mendapat kapsul vitamin A 95 % 98 %
Persentase rumah tangga mengonsumsi garam
19 86 % 90 %
beriodium
Persentase kasus balita gizi buruk yang
20 100 % 100
mendapat perawatan
14
J. Visi dan Misi
15
K. Struktur Organisasi Puskesmas Pancoran
Bagan 1
Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pancoran
16
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Masalah Kesehatan
YANG
INDIKATOR
No. INDIKATOR KERJA SUDAH
SPM 2018
TERCAPAI
Balita Gizi Buruk yang Mendapat
1. 100% 100%
Perawatan
2. Balita yang Ditimbang 78% 87,3%
Ibu Hamil yang KEK Mendapat Makanan
3. 80% 100%
Tambahan
4. Bayi < 6 Bln Mendapat ASI Eksklusif 47% 64,6%
17
Berdasarkan laporan dari program gizi Puskesmas kelurahan diketahui
kondisi SKDN Kecamatan Pancoran tahun 2018 sebagai berikut :
S = Jumlah seluruh balita : 10.078 jiwa
K = Jumlah balita yang mempunyai KMS : 9.842 jiwa
D = Jumlah balita yg ditimbang di posyandu : 8.796 jiwa
N = Jumlah balita yg ditimbang & naik BB-nya : 2.364 jiwa
Grafik 1
Data SKDN Puskesmas Kecamatan Pancoran 2018
120
100
80
60
40
20
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
K/S 100 100 100 97.6 97.7 100 97.7 97.7 97.7 94.7 91.8 92.2
D/S 84.4 88.8 88.8 79.1 78.1 88.8 78.2 87.3 84.2 74.7 74.7 75.8
N/D 59.9 63.2 63.2 60.7 61.3 63.2 61.2 61 61.6 59.5 61.9 63.7
N/S 53.9 56.1 56.1 48 47.9 56.1 47.8 53.2 51.8 44.4 46.2 48.3
18
Grafik 2
Data SKDN Tiap Puskesmas Kelurahan Wilayah Pancoran Tahun 2018
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Pancora Durentig Pengad Rawajati Rawajati Kalibata Kalibata
Cikoko
n a egan I II I II
K/S 93.4 100 100 100 82.5 99.7 100 100
D/S 82.8 95.3 84.4 83.7 83.5 80.8 94.2 84.7
N/D' 56.6 71.7 68.5 55.8 47.8 42.6 63.6 51.8
N/S 46.9 68.3 57.9 46.7 39.9 34.4 59.9 43.9
19
Contohnya pada indikator N/D yang belum memenuhi target tahun 2018
yaitu seharusnya memiliki target 74%, namun hanya mencapai 61%. Setelah di
analisa, ternyata penyebab masalh tersebut adalah kurangnya pasrtisipasi orang
tua dalam membawa anak balitanya ke posyandu karena kurang maksimalnya
sosialisasi tentang pelaksanaan posyandu. Selain itu kurang pengetahuan ibu
balita tentang bagaimana pmeberian makan pada bayi dan anak dengan gizi
yang seimbang dan padat zat gizi.
20
1) Pengkajian Gizi
a) Data Antropometri
Meliputi : Data penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran
Tinggi Badan (TB) atau Panjang Badan (PB) serta pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA) pada ibu hamil.
b) Data Pemeriksaan Fisik/Klinis
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan
klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan
fisik meliputi tanda-tanda klinis kekurangan gizi atau kelebihan
gizi seperti rambut, otot, kulit, baggy pants, penumpukan lemak
dibagian tubuh tertentu, dll.
c) Data Riwayat Gizi
Kualitatif : dilakukan untuk memperoleh gambaran
kebiasaan makan/pola makan sehari berdasarkan frekuensi
konsumsi makanan
Kuantitatif: dilakukan untuk mendapatkan gambaran asupan
zat gizi sehari dengan recall 24 jam yang dapat diukur
dengan bantuan food model.
d) Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium ini dilakukan juga untuk
menentukan intervensi gizi dan memonitor/mengevaluasi terapi
gizi. Contoh data hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi
yang dapat digunakan misalnya kadar gula darah, Hb, asam
urat, kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, ureum, kreatinin, dll.
21
3) Intervensi Gizi
Dalam rangka pelayanan gizi rawat jalan meliputi :
a) Penentuan jenis diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit sertakemampuan
pasien/ klien untuk menerima makanan dengan memperhatikan
pedoman gizi seimbang (energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, air, dan serat), faktor aktifitas, faktor stres serta kebiasaan
makan/pola makan. Kebutuhan gizi pasien ditentukan berdasarkan
status gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium.
b) Edukasi Gizi
Edukasi gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan terkait perbaikan gizi dan kesehatan.
c) Konseling Gizi
Konseling yang diberikan sesuai kondisi pasien/klien meliputi
konseling gizi terkait penyakit, konseling ASI, konseling Pemberian
Makan Bayi dan Anak (PMBA), konseling aktivitasfisik, dan
konseling faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Tujuan
konseling adalah untuk mengubah perilaku dengan cara
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai masalah
gizi yang dihadapi.
22
Kegiatan yang dilakukan tenaga gizi di puskesmas Kecamatan
Pancoran yaitu, berupa konseling gizi jika terdapat rujukan internal
dari poli terkait dan rujukan dari puskesmas kelurahan yang belum
ada ahli gizi serta yang membutuhkan penangan gizi lebih lanjut,
kunjungan ulang ditentukan oleh poli terkait apabila masih
membutuhkan konsultasi gizi.
a) Pengkajian Gizi
Pengkajian gizi dilakukan untuk mengidentifikasi masalah gizi,
pengkajian gizi yang dilakukan adalah pengukuran antropometri,
data pemeriksaan fisik/klinis, data riwayat gizi secara kualitatif dan
kuantitatif dan data hasil pemeriksaan laboratorium.
23
Bagan 2
Alur Penyelenggaraan Makanan di Puskesmas Pancoran Rawat Inap
Pengadaan
Bahan Penerimaan
Perencanaan
Makanan &
Menu
penyimpanan
bahan
Pelayanan
Makanan
Pasien
Persiapan &
Penyajian di Ruang Distribusi pengolahan
Rawat Inap Makanan
bahan
makanan
24
terkontaminasi. Apabila pasien sedang banyak dan dipindahkan ke
Puskesmas Kelurahan, makan alat distribusi yang digunakan adalah
box nasi.
25
6) Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
7) Edukasi Dalam Rangka Pencegahan Anemia pada Remaja Putri
dan WUS
8) Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT-Pemulihan
9) Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)
10) Surveilans Gizi
11) Pembinaan Gizi Institusi
12) Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
Sasaran konseling adalah untuk setiap orang tua lanjut usia yang
berada di wilayah kerja puskesmas Pancoran. Konseling yang diberikan
biasanya dalah terkait penyakit-penyakit yang banyak diderita para lansia
seperti hipertensi, diabetes, dan asam urat. Petugas gizi memberikan
konseling mengenai anjuran makan yang sesuai penyakit yang dialami
lansia.
26
d) Pembinaan Kantin
Kegiatan pembiaan kantin sehat dilaksanakn di setiap sekolah
mulai dari sekolah dasar (SD), SMP, dan SMA yang ada di wilayah
kerja puskesmas. Petugas gizi akan mengujungi setiap kantin yang
ada disekolah untuk memberiakan edukasi terkait dengan kantin sehat.
Petugas gizi juga membuat nilai gizi pada setiap yang tersedia di kantin
sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi para siswa tentang
jumlah energi yang mereka peroleh setiap membeli makanan di kantin
tersebut.
27
h) Konsultasi Gizi
i) Penyuluhan gizi
(1) Gizi Seimbang
(2) 1000 HPK
(3) Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
(4) ASI Eksklusif
(5) Kurang Vitamin A, Iodium, Tablet Tambah Darah
(6) Balita Gizi Buruk
(7) Gizi Anak Sekolah, Gizi Remaja, Gizi Ibu Hamil, Gizi Lansia
Berikut adalah berbagai kegiatan kegiatan lintas program dan lintas
sektor yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran
28
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Pendampingan Posyandu
B. Konseling Gizi
29
D. Penyuluhan
1. Penyuluhan Hipertensi
30
E. Pelatihan Kader Posyandu Honey
Pelatihan honey atau honey 1000 hari pertama kehidupan adalah sebuah
gerakan pembiasaan pendidikan neomaternal yang fokus pada masa 1000
hari pertama yaitu dimulai sejak kehamilan hingga anak usia 2 tahun. HONEY
sendiri adalah singkatan dari habits, operation, neomaternal, education, yes.
Honey 1000 HPK merupakan program dari dinas kesehatan Jakarta selatan,
yang sudah di laksanakan di puskesmas kecamatan pancoran, tebet,
setiabudi, mampang prapatan, pasar minggu, kebayoran baru, kebayoran
lama, cilandak, jagakarsa, dan pesanggrahan.
Latar belakang dari program ini didasari karna masalah gizi Jakarta
selatan saat ini adalah maslaah gizi ganda (double burden)kurang gizi (
pendek 17,8% dan kurus 6,6%) dan kelebihan gizi (gemuk 6,6%) yang
berdampak pada kwalitas sumber daya manusia (PSG, 2017).
Pada tanggal 29 april dan 30 April 2019 telah diselenggarakan pelatihan
honey 1000 HPK di puskesmas kelurahan kalibata 1 yang di hadiri oleh kader
posyandu. Materi yang disampaikan adalah mengenai PMBA, dengan harapan
kader dapat menyalurkan informasi yang didapat saat pelatihan kepada
masyarakat saat pelaksanaan posyandu, terutama pada langkah ke 4
(konsultasi gizi). Namun pada pelaksanaanya banyak kader yang tidak
menghadiri pelatihan dengan alasan sibuk mempersiapkan kebutuhan
keluarga dibulan Ramadhan disebabkan kegiatan pelatihan kader berdekatan
dengan bulan Ramadhan.
F. Rakor posyandu
Rakor (rapat koordinasi) dilakukan pada hari Selasa tanggal 30 April 2019
di Puskesmas Kelurahan Kalibata 1. Rakor dilaksanakan setiap sebulan sekali
yang dihadiri oleh kader dari setiap posyandu yang ada di kelurahan Kalibata
1. Rakor tersebut membahas mengenai jadwal kegiatan posyandu di bulan
berikutnya, membahas hambatan-hambatan yang terjadi pada bulan tersebut.
G. Pemberian TTD ke Sekolah
Pemberian TTD dilakukan setiap sebulan sekali yang sebelumnya ahli gizi
sudah mendata jumlah seluruh sisiwi di sekolah itu. Setiap anak mendapat 5
butir TTD yang harus di minum 1 tablet per minggu. TTD diberikan kepada
pihak UKS dengan bukti serah terima yang ditandatangani oleh pihak sekolah
serta diberi stampel sekolah, lalu didistribusikan kepada siswi. Pemberian TTD
dilakukan di SMPN 182 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta pada hari Kamis,
31
tanggal 2 Mei 2019, SMA Perguruan Cikini dan SMK Karya Teladan pada hari
Jumat tanggal 3 Mei 2019.
H. Analisis Zat Gizi Kantin Sekolah
32
Nama Institusi : Penyelenggaraan Makanan Puskesmas Kecamatan Pancoran
Pelayanan : Menyediakan makanan untuk pasien Ruang Bersalin
Jenis Pelayanan :
- Makan pagi : pukul 06:45 – 07:00 WIB
- Snack pagi : pukul 10.00 WIB
- Makan siang : pukul 12:15 – 13:15 WIB
- Snack Sore : pukul 15.00 WIB
- Makan sore : pukul 17:30 – 18:30 WIB
Menu yang disajikan sesuai standar menu yang telah ditetapkan dengan
menerapkan siklus menu 5 hari.
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
34
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah suatu standar dengan
batas – batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar
kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan
nilai. Indikator keberhasilan program gizi dalam SPM ada 20
indikator. Puskesmas Kecamatan Pancoran memiliki indikator yang
belum tercapai berupa balita yang datang dan memiliki berat badan
naik (N/D). Meningkatkan (N/D) dengan membuat PMT yang padat
energi.
35
B. Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
(2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi (PSG) . Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
37
LAMPIRAN
38
Hipertensi derajat 2, ≥160 atau ≥ 100 mmHg
Pusing
Pendarahan hidung
Sesak nafas
Muntah
Mual
Telinga Berdengung
Mudah marah
Sulit tidur
Mudah lelah
Jenis kelamin
Obesitas
Kurang aktivitas fisik
Usia
Keturunan
Stress
Konsumsi garam berlebih
39
Mengonsumsi alcohol
Merokok
Adapun, makanan yang harus dihindari oleh penderita
hipertensi yaitu seperti jeroan, makanan dan minuman kaleng,
mentega/margarin, makanan yang di masak dengan soda kue,
makanan yang dimasak dengan garam, dan makanan yang
diawetkan dengan garam.
Ada pula cara mencegah hipertensi yaitu dengan
melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, hindari
stress berat, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman
beralkohol, tidak mengonsumsi garam berlebih. Mangonsumsi
makana tinggi kalium, melakukan aktivitas fisik, serta melakukan
diet DASH.
Diet DASH adalah diet yang tepat untuk penderita
hipertensi, karena dalam diet tersebut lebih banyak mengonsim
sayuran dan buah yang mengandung serat pangan sebesar 30
gram/hari, dan mineral tertentu (kalium, magnesium, dan
kalsium), sementara asupan garamnya dibatasi.
Resiko komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi yaitu
stroke, kebutaasn, serangan jantung, kerusakan hati, dan
penyakit gagal ginjal kronis.
V. Evaluasi
Penyuluhan dihadiri oleh 16 orang lansia, audiens menyimak
penyuluhan dengan baik, serta aktif dalam bertanya. Penyuluhan dapat
berjalan dengan baik dan kondusif.
VI. Pertanyaan
Bapak haris : gula darah saya tinggi 300an, sedangkan tensi saya rendah di
bawah 90, pas makan sate dan teh manis tensi saya tinggi, gimana cara saya
biar bisa meningkatkan tensi dan juga menurunkan tekanan darah saya
40
Spesifikasi Penyuluhan Kenali dan Cegah Stunting
2. Ciri-ciri Stunting
a. Wajah tampak lebih muda dari usianya
b. Pertumbuhan gigi terhambat
c. Menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan eye contact
d. Pertumbuhan melambat
e. Performa buruk pada memori belajar
f. Tanda pubertas terlambat
41
3. Dampak Stunting
a. Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit
b. Kemampuan kognitif akan berkurang
c. karena terjadi gangguan metabolisme dalam tubuh
d. Fungsi – fungsi tubuh tidak seimbang
e. karena akan menurunkan kualitas sumber daya manusia, produktifitas,
dan daya saing bangsa
f. pertumbuhan fisik terhambat
4. Penyebab Stunting
a. Pola Asuh
1) Tidak melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
2) Tidak memberikan ASI Eksklusif
3) Tidak memberikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)
b. Sanitasi
1) Tidak tersedianya air bersih
2) Buang air besar sembarangan
3) Tidak membiasakan cuci tangan
c. Pola Makan
Tidak sesuai dengan gizi seimbang (variasi menu kurang beragam)
5. Pencegahan Stunting
Menerapkan program 1000 HPK dan Pemberian Makanan pada Ibu
(Selama Kehamilan) dan Anak yang tepat
a. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah (TTD) minimal 90
tablet
b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil
c. Pemenuhan gizi
d. Persalinan dengan dokter atau bidan ahli
e. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
f. Berikan ASI ekslusif hingga usia bayi 6 bulan
g. Berikan MPASI pada usia 6 bulan – 2 tahun
h. Berikan imunisasi lengkap dan Vit.A
i. Pantau pertumbuhan anak di Posyandu
j. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
42
E. Evaluasi
Penyuluhan dihadiri oleh 22 peserta diantaranya ibu hamil, ibu-ibu dan
bapak-bapak, peserta menyimak penyuluhan dengan baik. Penyuluhan dapat
berjalan dengan baik namun terdapat hambatan yaitu suara panggilan pasien
dari poli umum yang dapat memecah konsentrasi pasien terhadap materi yang
diberikan. Dalam Penyuluhan peserta tidak ada yang bertanya sehingga
penyuluh memberikan pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan
stunting dan bagaimana cara pencegahannya salah satu peserta menjawab
dengan benar yaitu stunting adalah anak yang menderita pendek dibandingkan
dengan anak seumurannya dan memiliki daya tangkap belajar yang kurang cara
pencegahannya dengan 1000 HPK.
43
LAMPIRAN FORM MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
NOMOR : CM-652/UKM/PANCORAN
TANGGAL
NO KEGIATAN PENJAB KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Pemegang Program
44
CM-657/UKM/PANCORAN
TINDAKAN PERBAIKAN
NO KETIDAKSESUAIAN ANALISIS PENYEBAB TINDAKAN PENCEGAHAN EVALUASI HASIL
RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
Mengetahui, Jakarta,
Kepala Satuan Pelaksana UKM Pelaksana Kegiatan
NIP. NIP.
45
NOMOR:CM-656/UKM/PANCORAN
Ketepatan Pelaksanaan Kegiatan Kelengkapan Bukti Rekam Kegiatan Evaluasi Hasil Kegiatan
No
Kegiatan
. Jadwal Waktu Tempat Sasaran Undangan Absensi Notulen Foto Evaluasi RTL TL
Keterangan Rekomendasi
Berikan tanda pada kategori yang dinilai (berupa ha l -ha l ya ng menja di s a ra n da n ma s uka n)
(√) : jika dikerjakan sempurna
(o) : jika dikerjakan sebagian/tidak sempurna
(x) : jika tidak dikerjakan sama sekali
NIP. NIP.
46
Nomor:CM-654/UKM/PANCORAN
EVALUASI KEGIATAN PROGRAM
BULAN :
PROGRAM :
Rencana Kegiatan
No Nama Kegiatan Realisasi Analisa Penyebab RTL TL
Vol Minggu ke
Mengetahui, Jakarta,
Kepala Satuan Pelaksana UKM Pelaksana Kegiatan
NIP. NIP.
47
MENU MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUANG BERSALIN
PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN
Menu Hari Ke
Waktu
I II III IV V
Nasi Goreng Nasi Putih Bihun Goreng Nasi Putih Mie Goreng
Pagi Telur Dadar Telor Ceplok Ayam Suwir Telur Dadar Telur Orak Arik + Bakso
7:00 Tempe Goreng Tahu Semur Telur Tahu Goreng Sawi + Kol
Sawi + Jagung
Lalapan Timun Tomat Tumis Buncis Putren Sayur Katuk
Snack
Buah Pepaya Martabak Tahu Tahu Isi Bubur Kacang Hijau Buah Melon
10:00
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Semur Hati Ayam Ayam Goreng Gulai Ayam Semur Ayam Ayam Saus Tiram
Tumis Tahu + Kc Panjang +
Siang Taoge Tahu Balado Tempe Bacem Perkedel Tahu Oseng-oseng Tempe
12:00 Tumis Buncis
Buah Jeruk Wortel Urap Sayuran Kacang Panjang Tumis Kc Panjang
Buah Pisang Buah Melon Buah Melon Buah Pepaya
Snack Bubur Kacang Hijau Pisang Goreng Pecel Sayuran Buah Pepaya Tahu Isi
15:00
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Sore Ikan Kembung Ikan Tuna Goreng Ikan Bawal Goreng Asam
17:30 Ayam Bumbu Kecap Goreng Ikan Tuna Balado Tepung Manis
Tahu Goreng Tempe Goreng Tempe Orek Semur Tahu Tempe Goreng
Capcay Sayur Asem Bening Bayam Cah Kangkung Cah Caisim
Buah Pisang Buah Melon Buah Jeruk Pisang Buah Pepaya
48
MENU CADANGAN
PASIEN RAWAT INAP DI RUANG BERSALIN
WAKTU MENU
Nasi Goreng
PAGI Telur
7:00
Tempe Goreng
Timun + Tomat
Nasi Putih
Semur Telur
SIANG Pepes Tahu
12:00 Tumis Kacang Panjang
Buah Jeruk
Nasi
Hati Ayam Balado
SORE
17:30 Tahu Goreng
Tumis Kangkung
Buah Pisang
49
DOKUMENTASI KEGIATAN
Penyuluhan di Posyandu
50
Pelatihan Kader Tentang PMBA di Puskesmas Kalibata 1
51
Penyuluhan Stunting di Puskesmas Pancoran
Senam Rutin
Kantin Sehat
52
Menu Makanan di Ruang Bersalin
Makan Pagi
Makan Siang
Makan malam
53
Ruang Distribusi
54