Вы находитесь на странице: 1из 7

Penggunaan Sodium Silicate (Water Glass) sebagai Katalis dalam Pembuatan

High Early Strength Concrete

Oleh :

Mohammad Yasin,

Heni Prasetyo,

Damang Galuh,

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KOTA SURABAYA

TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Penggunaan Sodium Silicate (Water Glass)


sebagai Katalis dalam Pembuatan High
Early Strength Concrete
2. Nama Institusi : INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER
3. Nama Tim :
4. Alamat Tim : Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya
5. Sarana Komunikasi
a. Telp :
b. Fax :
c. Email :
6. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Fakultas/Institusi :
e. Alamat Rumah :
f. Telp/ Hp/ Email :
7. Anggota Pelaksana Kegiatan :
8. Dosen Pembimbing
a. Nama :
b. NIP :

Menyetujui,

Ketua Program Studi Ketua Pelaksana

Dr. techn. Umboro Lasminto, ST, MT., PhD Mohammad Yasin

197212021998021001 03111640000025
Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing


ABSTRAK

Perkembangan dunia konstruksi yang sangat cepat telah mendorong upaya


besar untuk mengembangkan komposisi campuran beton dengan kuat tekan awal
yang tinggi. Dengan mengandalkan penggunaan kandungan semen dan admixture
sebagai katalis untuk meningkatkan laju kuat tekan beton.
Sodium Silicate atau Water Glass dapat meng-akselerasi kekuatan beton
pada umur awal dengan menggunakan perlakuan panas (menjaga suhu tetap
diantara 50 dan 60 derajat celcius). Meningkatkan kadar Sodium Silicate juga
berbanding lurus dengan kuat tekan awal beton, tetapi berpengaruh terhadap nilai
workability. Nilai workability yang rendah dapat diatasi dengan cara menambah
pemakaian Super Plasticizers atau kadar air.
Kekuatan tekan dari beton bisa mencapai 25-45 MPa dalam kurun waktu 3
jam dan 60-80 MPa pada kurun waktu 28 hari. Efek katalis dari Sodium Silicate
lebih bekerja pada beton tanpa menggunakan nilai slump (no slump concrete),
dengan kekuatan tekan yang bisa mencapai 65 MPa pada umur 7 hari. (Leivo and
Pentalla, 1993)
Penggunaan Sodium Silicate dan perlakuan panas yang dilakukan dapat
mengurangi pori pori pada beton. Dan berdasarkan studi yang telah dilakukan,
Sodium Silicate mempunyai efek yang bagus pada beton, baik secara mekanik
(kekuatan, penyusutan, tekan dan tarik), porositas (mercury intrusion porosimeter,
capillary water absorption),dll.
Kata Kunci : Sodium Silicate/Water Glass, akselerasi, workability, slump
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi di Indonesia dalam bidang konstruksi terus
mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan suatu negara
untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas umum. Salah satu peningkatan yang
paling pesat adalah teknologi beton. Beton merupakan bahan bangunan
yang paling banyak digunakan dalam konstruksi. Pada umumnya beton
dibuat dari campuran antara semen, kerikil, pasir dan air. Namun pada
tujuan tertentu, campuran beton dapat ditambah dengan bahan lain untuk
meningkatkan kekuatan beton itu sendiri.
Beton mutu tinggi adalah salah satu dari perkembangan teknologi
beton yang banyak dikembangkan. Beton mutu tinggi (high strength
concrete) yang tercantum dalam SNI 03-6468-2000 (Pd T-18-1999-03)
didefinisikan sebagai beton yang mempunyai kuat tekan yang disyaratkan
lebih besar sama dengan 41,4 MPa. Peningkatan mutu beton dapat
dilakukan dengan menggunakan bahan tambah mineral additive ataupun
chemical additive.
Dengan penggunaan air yang sedikit, dapat mempercepat proses
pengerasan beton dan membuat beton memiliki mutu yang tinggi. Tetapi,
nilai workability yang rendah membuat campuran beton menjadi sulit untuk
dilakukan. Jika additive digunakan dengan dosis tertentu, maka dapat
mempermudah pekerjaan campuran beton karena meningkatkan nilai
workability.
Seiring dengan perkembangan pelaksanaan konstruksi, teknologi
tentang beton cepat mengeras dan kuat (high early strength concrete) perlu
mendapatkan perhatian. Salah satu penerapannya adalah dalam teknologi
beton pracetak. Beton pracetak dapat menggantikan pengerjaan beton secara
tradisonal di lokasi proyek, misalnya pada berbagai komponen struktur
yaitu tiang pancang, tiang listrik, girder jembatan, bantalan rel, turap, dan
lain-lain. Selain beton pracetak, kebutuhan high early strength concrete juga
dibutuhkan pada proyek bangunan tingkat tinggi dan perkerasan kaku pada
jalan raya. Pada perkerasan kaku, beton cepat mengeras diperlukan agar
perkerasan tersebut dapat segera difungsikan kembali. Sedangkan dalam
pengerjaan proyek bangunan tingkat tinggi, beton yang cepat mengeras
dapat memberikan efisiensi waktu karena beton yang cepat mengeras sudah
dapat menopang beratnya lebih cepat dari beton normal sehingga
pengerjaan proyek bisa dilanjutkan untuk pengerjaan selanjutnya.
Untuk membuat campuran beton high early strength concrete,
dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semakin banyak additive yang
digunakan, maka akan semakin mahal harga dari campuran beton. Akan
tetapi, setiap additive memiliki proporsi yang berbeda dari additive lainya.
Sehingga, akan terjadi peningkatan harga dari campuran beton itu sendiri,
walaupun tidak terlalu signifikan.
Waterglass/ Sodium Silicate (Na2SiO2) merupakan salah satu
additive yang sangat mudah didapatkan di berbagai wilayah Indonesia.
Harga dari waterglass tidak terlalu mahal dibandingkan dengan harga dari
additive lainya, contoh harga water glass 50% lebih murah dari silica fume.
Tentunya, penggunaan dari waterglass ini dapat lebih menekan budget.
Sehingga waterglass menjadi pilihan kami dalam pembuatan campuran
beton.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami melakukan inovasi untuk
membuat beton high early strength concrete dengan harga yang murah.
Dengan menggunakan konsep low cost, kuat tekan beton kami diprediksi
mampu mencapai 25-45 MPa dalam kurun waktu 3 jam dan 60-80 MPa
pada kurun waktu 28 hari. Bahkan dalam kurun waktu 3 jam, beton kami
mampu memnuhi kekuatan yang diisyaratkan dalam SNI.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan seperti tercantum di bawah ini.
1. Bagaimana kuat tekan beton pada usia 7 hari dengan penambahan
waterglass sebagai campuran beton dibandingkan dengan conventional
concrete ?
2. Berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membuat campuran beton high
early strength concrete dibandingkan dengan conventional concrete ?
3. Bagaimanakah penerapan secara langsung dari high early strength
concrete di lapangan ?

1.3 Tujuan Karya


1. Mengetahui kuat tekan beton pada umur 7 hari dan membandingkan
dengan kuat tekan conventional concrete
2. Mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk membuat campuran beton
high early strength concrete dan membandingkan dengan biaya dari
conventional concrete
3. Mengetahui aplikasi di lapangan secara langsung dari high early
strength concrete

1.4 Manfaat Karya


1. Mempelajari perkembangan teknologi beton yang semakin, berkaitan
dengan tata cara perancangan campuran material, pengujian sifat beton
segar, dan sifat mekanis beton pada usia muda,
2. Memberikan pengetahuan baru mengenai pengaruh waterglass pada
beton usia muda.

Вам также может понравиться