Вы находитесь на странице: 1из 2

Mahkota Yang Terlupakan

By: abdullah

Di sebuah kota ternama hiduplah seorang anak yang bernama Gifar, Gifar
hidup bersama keluarganya yang begitu kaya… sekali, sehingga, semua fasiitas yang
diinginkan Gifar bisa dipenuhi oleh ayahnya, Gifar adalah anak yang manja akan
harta keluargnya namun, dia begitu sombong terhadap harta-harta yang dimiliki oleh
keluarganya, Gifar selalu memamerkan mainan mainan yang dia punya ke teman-
temannya, tetapi teman-temannya tidak memperdulikannya. Gifar mempunyai
sahabat atau teman yang selalu bermain bersamanya, yaitu Irfan, sama seperti Gifar,
Irfan juga memiliki harta yang berlimpah yang diperoleh oleh keluarganya. Gifar dan
Irfan selalu bermain game bersama-sama, mereka tidak begitu peduli tentang teman
temannya yang berprestasi di sekolah, atau teman-temannya yang menghafal al-
quran.

Saat di jam tahfidz di sekolahnya, mereka berdua tidak pernah ingin menghafal
al-quran, teman teman yang lain sibuk dengan menghafal quran melainkan mereka,
sibuk dengan ngobrol tentang game mereka. Guru-guru disekolah sangat kecewa
dengan mereka berdua yang tidak pernah menghafal al-quran. Sampai suatu ketika
orang tua Irfan di panggil kesekolah, orang tua gifar belum di panggil ke sekolah.
Setelah guru-guru berbicara dengan orang tuanya Irfan, Irfan di marahi oleh
orangtuanya dirumah, mulai saat itu, Irfan tidak di perbolehkan main game lagi.
Tentu saja kabar ini membuat Gifar sedih, karena tidak ada yang akan bermain
bersamanya lagi, Gifar sangat sedih karna Irfan tidak bisa bermain game, tetapi Irfan
sedih karna mengecewakan kedua orangtuanya. Di suatu ketika Irfan membuka
Youtube, ia melihat video yang berjudulkan, MAHKOTA YANG TAK ADA DI
DUNIA, Irfan penasaran dengan video itu, ia pun langsung membuka video yang
membuatnya penasaran itu. Di dalam video itu, terdapat seorang ustadz yang
berceramah tentang, “di hari kelak nanti orang tua kita akan di berikan mahkota yang
tak ada di dunia, dengan cara apa?, menghafal al-quran”. Irfan pun tersentak
mendegar ucapan seorang ustad tadi, dengan keadaan yang di alaminya sekarang, ia
jadi ingin menghafal al-quran. Irfan langsung mendatangi kedua orangtuanya, ia
berkata bahwa ia ingin masuk pesantren untuk menghafal al-quran, ia menceritkan
apa yang di bilang ustad di video tadi, kedua orangtuanya pun setuju dengan Irfan.
Setelah itu Irfan mengabari Gifar tentang hal ini, Gifar pun terkejut tentang kabar ini,
Gifar begitu sedih karna sahabatnya akan meninggalkan dia, Irfan mencoba mengibur
Gifar yang bersedih itu.

Keesokan harinya…

Orang tua Irfan mengurus surat pindah Irfan ke pesantren. Irfan pun besalam
salaman dengan teman temannya di sekolah, Gifar adalah orang yang paling sedih
akan kepergian temannya ke pesantren. Sesampainya di rumah, Irfan bersiap-siap
untuk ke pesantren lusa nanti. Singkat cerita, di pesantren irfan disuruh untuk terus
menghafal al-quran, layaknya anak pesantren. Sedangkan di sekolah, Gifar mencoba
untuk menghafal al-quran walaupun sangat sulit baginya, ia masih merindukan Irfan
sahabat lamanya. Tetapi, untuk menghafal al-quran Gifar harus mencoba untuk tidak
memikirkan Irfan. Orang tua Gifar pun merasa senang akan perkembangan anaknya.
Irfan pulang ke kota setahun sekali, dan Gifar pun sangat menantikan hari itu.

Setahun Kemudian….

Irfan pulang ke kota naik pesawat,dan di jemput oleh kedua orang tuanya,
sedangkan Gifar menunggunya di rumah Irfan, kini Gifar sudah dapat menghafal
beberapa surat di juz 30. Tiba-tiba Gifar tampak sangat senang, karna ia melihat mobil
ayahnya Irfan yang sudah pasti ada Irfan di dalamnya, semakain senang tampak
hatinya melihat kaki yang keluar dari pintu mobil, peci yang terlihat dari pintu mobil,
dan itu adalah.. Irfan…., Gifar langsung menghampiri Irfan yang baru saja pulang
dari pesantren, Gifar tampak heran melihat Irfan yang berpenampilan berbeda, Kini
penampilan Irfan sudah layaknya Ustadz-Ustadz, Irfan mengenakan sorba putih,
jubah putih, dan kini dia memakai kacamata, Irfan pun menyapa Gifar dengan
“Assalamualaikum Gifar”, Gifar menjawab”Waalaikumussalam”, “Antum sehat?”
tanya Irfan,”Sehat-sehat” jawab Gifar.

Mereka pun mengobrol dirumah Irfan, Irfan menceritakan pengalamannya


disana, dari hari pertama dia di pesantren, sampai pulang ke kota. Gifar pun
menceritakan bahwa ia sudah dapat menghafal al-quran, Gifar tidak begitu berubah,
namun Irfan, ia sangat berubah drastis, dari segi manapun, sembari mengobrol, Gifar
masih tidak menyangkan-sangka akan perubah Irfan. Gifar membandingkan Irfan
yang dulu dengan yang sekarang, membuar Gifar takjub akan perubahan itu. Di
dalam hati Gifar pun, muncul rasa ingin menjadi seperti Irfan. Irfan memberikan
beberapa nasehat kepada Gifar. Tak terasa waktu pun sudah hampir sore, Gifar pun
pamit untuk pulang kerumah.

Sampainya dirumah…, Gifar memberitahu kedua orangtuanya, bahwa dia


ingin pesantren bersama Irfan, Gifarpun berdiskusi bersama kedua orang tuanya,
orang tuanya pun mempertimbangkan itu semua, dan orang tua gifar pun setuju
dengan keinginan Gifar. Dan akhirnya Gifar pun ikut Berjihad bersama Irfan, untuk
mengembakan agama Islam ini. Mereka berdua yakin bahwa, Allah akan selalu
membantu kita yang menjaga agamanya dalam keadaan apapun.

Вам также может понравиться