Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 5183321016
FAKULTAS TEKNIK
SEPTEMBER 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga
CRITICAL BOOK REVIEW pada mata kuliah KEPEMIMPINAN bisa diselesaikan, walau
masih banyak kekurangan kritik dan saran sangat saya harapkan agar saya dapat lebih
baik lagi dikemudian hari.
CRITICAL BOOK REVIEW ini dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-
materi ini dibuat berujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
belajar. Serta juga dapat memahami nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berfikir
dan bertindak. Mudah-mudahan dalam mempelajari CBR ini, akan mampu menghadapi
masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar. Dan dengan
harapan semoga semua mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki
serta bisa memahaminya.
Penulis,
RAHMAT ARDIANSYAH
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................5
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
C. MANFAAT CBR
1. Menambah wawasan tentang Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui teori-teori Kepemimpinan
3. Untuk menambah sifat kepemimpinan sebagai seorang pemimpin
D. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Pemimpin dan Kepemimpinan
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Dr. Kartini Kartono
4. Penerbit : Rajawali Pers
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISBN : 979-421-994-0
4
BAB II. RINGKASAN BUKU
A. BAB I.
1. Teori dan Teknik Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi,
khususnya ilmu administrasi negara. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar
manusia, yaitu hubungan mempengaruhi dan hubungan kepatuhan-ketaatan para
pengikut bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin.
Teori kepemimpinan adalah:
a) Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat-sifat dasar dan
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan.
b) Dengan menekankan latar belakang historis, dan sebab musabab timbulnya
kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin.
c) Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin, tugas-tugas pokok dan
fungsinya, serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin.
5
7) Selama menjabat, memilki wewenag dalam berbagai hal.
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan
formal sebagai pemimpin, namun hanya karena memilki sejumlah kualitas
unggul. Ciri-ciri pemimpin informal, yaitu:
1) Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2) Kelompok atau masyarakat yang menunjuk sebagai pemimpin.
3) Tidak mendapat dukungan dari sebuah organisasi resmi.
4) Tidak dapat dimutasikan.
5) Apabila melakukan kesalahan bisa saja tidak mendapatkan kesalahan. Hanya
saja respek orang terhadap dirinya berkurang.
6
BAB II
1. Arti Kerja Bagi Manusia Dan Kaitannya Dengan Kepemimpinan
7
BAB III
1. Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya. Teori kepemimpinan pada
umumnya berusaha untuk memberikan penjeasan dan interpretasi menegenai
pemimpin dan kepemimpinan dengan menggunakan beberapa segi, yaitu:
a) Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
b) Sebab akibat munculnya pemimpin
c) Tipe dan gaya kepemimpinan
d) Syarat-syarat kepemimpinan
8
Menurut Terry, menulis sepuluh sifat pemimpin yang unggul:
1. Kekuatan.
2. Stabilitas emosi.
3. Pengetahuan tentang relasi insani.
4. Kejujuran.
5. Objektif.
6. Dorongan pribadi.
7. Keterampilan berkomunikasi.
8. Kemampuan mengajar.
9. Keterampilan sosial.
10. Kecakapan tekhnis atau kecakapan manajerial.
9
BAB IV
1. Kepemimpinan Metode Dan Tipe Kepemimpinan
Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi
pada penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Nilai kepemimpinan
tidak lagi dinilai dari bakat alamnya akan tetapi oleh kemampuannya menggerakkan
banyak orang melakukan satu karya bersama, berkat pengaruh kepemimpinan yang
diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan.
3. Tipe kepemimpinan
Tipe karismatis
Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya tarik yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia banyak memiliki pengikut yang sangat
besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokoh-tokoh semacam ini ialah: Jengis Khan,
Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi, Gorbachev, dan
lain-lain.
10
Tipe paternalistis
Tipe kepemimpinan seperti ini adalah tipe “kebapakan”, yang memiliki sifat antara
lain:
~ Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.
~ Bersikap terlalu meindungi (overly protective).
~ Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri.
~ Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Tipe militeristis
Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah:
~ Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya yang
otoriter,
~ Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
~ Sangat senang akan formalitas.
~ Menuntut adanya kedisplinan keras.
~ Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya.
~ Komunikasi hanya berlangsung searah saja.
Tipe populistis
Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisional. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan nasionalisme.
11
Tipe administratif atau eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan demikian segala
sesuatunya dapat dibangun dalam sistem administratsidan birokrasi yang efisien.
Tipe demokratis
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan
nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepemimpinan demokratis juga sering disebut
sebagai kepemimpinan group developer.
12
BAB V
1. Asas dan Fungsi Kepemimpinan
13
BAB VI
1. Dinamika Kelompok
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok, bersama-sama, saling
berhubungan satu sama lain atau berkomunikasi , dan saling mempengaruhi. Ada
proses determinasi sosial, yaitu dipengaruhi oleh orang lain dan oleh lingkungannya;
namun sekaligus mempengaruhi orang lain dan lingkungan sekitarnya.
14
Fungsi pemimpin dalam kelompok:
1. Memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lancar, dan memudahkan
pelaksanaan tugas-tugas.
2. Menyinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota kelompok dengan pola
keinginan pemimpin.
3. Memberikan rasa aman
4. Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua
anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5. Menegakkan peraturan agar tercapai kepaduan kelompok untuk meminimalisir
konflik dan perbedaan-perbedaan.
6. Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan kolompok, sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7. Mampu memenuho harapan anggota, sehingga mereka merasa puas.
15
BAB VII
2. Pengambilan Keputusan
H.A. Simon mengemukakan tiga proses dalam pengambilan keputusan (dalam
bukunya Administrative Behaviour, 1947), yaitu:
1) Inteligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan,
2) Design activity, yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan
pemahaman dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan
lebih lanjut; jadi ada perencanaan pola kegiatan,
3) Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternatif atau
kemungkinan pemecahan.
16
BAB VIII
1. Rekapitulasi Tugas-Tugas Pemimpin
Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam dan
tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi dan perubahan-
perubahan secara cepat,
1) Pemimpin harus menyusun kebijakan,
2) Jika tugas anggota biasa berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti,
maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes, dan
tidak banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat.
3) Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan
kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi.
4) Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi,
kekuasaan paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul
resiko yang paling besar.
5) Pemimpin harus sanggup berpikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristik.
6) Mampu membangunkan sikap kooperatif dan partisipatif pada setiap pengikutnya,
agar mereka bersedia memberikan kontribusinya pada organisasi.
7) Pemimpin juga berfungsi sebagai juri (wasit) dan hakim bagi segala konvensi dan
permainan organisasi.
8) Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas rutin
dengan tugas inovatif dan kreatif dalam wujud penerapan sistem kerja baru,
perbaikan dan revisi.
9) Tugas yang paling sulit ialah penagambilan keputusan (decision making), yang
memungkinkan berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efisien.
Dalam kemahiran pengambilan keputusan tercakup keterampilan mengadakan
seleksi, dan mengambil keputusan yang tepat dari sekia banyak alternatif.
10) Tugas pemimoin merupakan hal yang berat karena dibebani tanggung jawab
moril/etis.
11) Pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik melalui manajemen konfik.
17
BAB IX
18
BAB III. PEMBAHASAN
Menurut buku yang saya review, filsafat adalah proses pencarian kebenaran
dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran secara sistematis, logis, kritis,
rasional, dan spekulatif. Sedangkan buku menurut Gazalba (1974:7) mengatakan
bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang radikal, sistematis, universal.
Pengertian pendidikan menurut W.J.S poerwadarminta adalah proses
perubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Sedangkan menurut
Dewey (1916: 3) mengatakan bahwa pendidikan dalam arti yang sangat luas diartikan
sebagai cara atau jalan bagi keberlangsungan kehidupan sosial. Setiap orang adalah
bagian dari kelompok sosial yang terlahir dalam kondisi belum memiliki perangkat-
perangkat kehidupan sosial seperti bahasa, keyakinan, ide-ide ataupun norma-norma
sosial.
Kedua buku yang saya review ini memiliki bahasan-bahasan yang berbeda-
beda, itu artinya akan mempermudah pembaca lebih memahami dan menambah
wawasan filosofis yang kajiannya diseputar pendidikan. Uraian-uraiannya yang
dimulai dari pemahaman tentang filsafat pendidikan, ruang lingkup filsafat pendidikan,
landasan filsafat pendidikan tentu akan memperkaya ilmu khazanah ilmu pengetahuan
kita sebagai civitas akademika.
19
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
3. Tata Bahasa
Menurut saya buku ini menggunakan tata bahasa yang sopan dan umum,
sehingga akan memudahkan kita dalam membaca dan memahami.
20
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan
filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan,
mengharmoniskan, dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Filsafat
pendidikan mempunyai tiga cabang utama yaitu ontologi, espistomologi, dan aksiologi.
Filsafat penddikan memiliki ruang lingkup maupun tujuannya. Praktek pelaksanaan
pendidikan harus berlandaskan nilai dan budaya jangan mengarah pada terbentuknya
pengelompokkan praktek hidup dan kehidupan masyarakat. Kedudukan filsafat
pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-fondasi
pendidikan dan filsafat pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
suatu sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar
bagi usaha – usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi
tegaknya sistem pendidikan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan dari kesimpulan di atas, menurut yang saya baca dari buku
Filsafat Pendidikan buku tersebut sangat layak digunakan untuk seorang mahasiswa
seperti kami dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan diharapkan agar buku
tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada kesalahan serta
memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
21
DAFTAR PUSTAKA
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Andriani, dan Rukiyati. 2015.Mengenal Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: UNY.
22