Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
3
4
Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati tata aturan, tata bahasa, ejaan dan
tanda.
4. Kesatupaduan, artinya bahwa segala sesuatu yang di sajikan dalam karangan
harus berkisar, bergayutan dan relevan dalam satu gagasan pokok atau pikiran
utama karangan.
5. Bertautan atau koheresi, asas yang menghendaki agar ada saling kait antar
kalimat dalam paragraf. Bertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau
frasa yang tidak jelas rujukannya.
6. Harkat, asas yang menghendaki karangan benar-benar berbobot, kita harus
menerapkan hukum D-M (diterangkan-menerangkan) dalam membangun
paragraf, dengan satu D dan jumlah M yang memadai, yang lengkap. Asas harkat
juga asas pengembangan yang memadai.
Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat
memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu. Selain itu,
paragraf juga berfungsi untuk menambah hal–hal yang penting atau untuk merinci apa
yang sudah di utarakan dalam paragraf sebelumnya.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak di sampaikan pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari paragraf pembuka. Sifat paragraf-
paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.
Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-
paragraf itu harus di susun berdasarkan suatu perkembangan nya yang logis bila
uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf di siapkan
sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
Contoh paragraf penghubung :
Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan internet terdapat
aturan yang sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui aturan bermainnya,
6
berteman dengan internet dapat merugikan. Tentunya kita pernah mendengar dari
TV atau koran terdapat penculikan anak, kemudian orang tuanya diminta
memberikan sejumlah tebusan berupa uang jika ingin anaknya dikembalikan.
Ternyata setelah diselidiki, kasus penculikan tersebut bermula dari kegemaran
anak terhadap internet seperti chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan
identitas atau data–data pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting
padahal orang tersebut merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi anak-
anak. Hal tersebut sangat mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat teman
yang di ajak berbincang secara nyata alias maya.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi kesimpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal hal yang di anggap penting.
Contoh paragraf penutup :
“Semua hal itu tidak akan didapat oleh anak Sintesa jika dalam proses belajar
mereka malas-malasan. Oleh karena itu, para anak Sintesa harus lebih giat dan
rajin lagi untuk melakukan segala tugas yang diberikan dari guru mereka”
Contoh 2
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak
murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah
sebagian dari iman”.
Contoh 3
Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan
pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena
haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli.
“Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,”
papar Siti.
Contoh 4
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu
sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari
itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.
Contoh 5
KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang menyediakan layanan kesehatan
seperti pasar Songgolangit Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias
poskespas karena ditujukan melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan
pasien mencapai 20 orang perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat
area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap
karmini, salah seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar
Songgolangit, kemarin (16/8).
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif di tandai dengan terdapatnnya kalimat utama di akhir
paragraf dan di awali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan di akhiri
dengan pernyataan umum.
Contoh paragraph induktif :
8
Contoh 1
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu
sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari
itu, kegiatan kerjanbakti sangat penting di lingkungan sekolah.
Contoh 2
Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda. Bila dihitung dari
awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan aturan. Namun,
sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada masyarakat.
Contoh 3
Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut mencapai RP 248 juta. Berdasar
alokasi anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap dua ribu orang. Namun,
sampai sekarang dana itu masih utuh alias tak terpakai sama sekali.
Contoh 4
Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangya
kesadaran menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan
maupun lingkungan tempat kita tinggal padahal hampir semua dari kita sudah tau
bahwa kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan
Contoh 5
suku jawa, suku madura, batak dan ambon adalah salah satu dari sekian
banyak suku yang terdapat di Indonesia. Selain suku dan budaya yang beragam,
terdapat pula berbagai agama dan kepercayaan maka dari itu Indonesia dikenal
dengan negara yang majemuk
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran di tandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan di
akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak di akhir merupakan kalimat penegas.
Contoh paragraph campuran :
9
Contoh 1
“Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda
dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang merancang
bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana
kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. Sebagian
menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap
di dapur menyiapkan makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk
penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja.”
Conto 2
“Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak
kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur
rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak
tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang
memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus
dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara
itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi.
Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan
saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan
rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan peraturan secara
otonom dan melaksanakannya.”
Contoh 3
“Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Pada dasarnya, pasar modal (capital
market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Jika
pasar modal merupakan untuk surat berharga berjangka panjang, maka pasar uang
(money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka
pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar
keuangan (financial market).”
Contoh 4
“Kondisi perairan Sulawesi Utara (Sultra) kini sangat memprihatinkan karena
menjadi lahan pengeboman oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab.
10
Hal ini dikatakan instruktur Selam, Rio Hariyanto, di depan peserta Diklat Selam
dan Metedologi Penelitian Terumbu Karang di Pulau Bakori, Soropiah ,
Kabupaten Kendari, Sultra baru- baru ini. Dikatakan olehnya, maraknya
pengeboman ikan dengan bahan peledak di perairan sultra akhir-akhir ini,
merupakan ancaman bagi upaya menjual potensi objek wisata bahari daerah Sultra
ini. Kepada Wisman maupun domestik, ia menyatakan pula, selama lima hari
berada di objek wisata Bahari Pulau Bokori, tak henti-hentinya ia mendengar
letusan bom ikan bagaikan perang di tengah laut. Ia bersama peserta diklat yang
melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung kondisi terumbu karang
yang hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.”
Contoh 5
Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk
melangsungkan hidupnya. Setiap jenis binatang bertahan hidup dengan cara
berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan
manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk pertumbuhannya. Jadi,
binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk
melangsungkan hidupnya
Paragraf proses di tandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran
utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu
kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, dan antiklimaks.
Contoh :
Nasi goreng adalah makanan yang pada umumnya di sukai oleh semua orang
di seluruh dunia. Meskipun terlihat mudah dalam pembuatannya, namun tidak
semudah semudah seperti yang terlihat. Ternyata dalam membuat masakan yang
satu ini tahapannya cukup rumit. Pertama-tama siapkan bumbu-bumbu racik
seperti bawang merah, bawang putih, garam, lada, merica, kunyit, kecap, dan
bahan penyedap lainnya. Siapkan juga nasi sebagai bahan utamanya. Nasi yang
akan diolah menjadi nasi goreng tidak boleh lembek. Bahkan tidak boleh pula
menggunakan nasi yang biasa kita makan. Gunakan nasi yang tidak terlalu matang
dengan cara mengurangi sedikit air pada saat menanaknya. Setelah nasi diangkat,
diamkan sampai suhu normal. Lalu masukkan ke dalam kulkas terlebih dahulu.
Hal tersebut kaitannya dengan tekstur nasi goreng yang akan menjadi kenyal saat
disajikan. Tumis bumbu-bumbu yang telah disiapkan tadi, lalu masukkan telur ke
dalamnya, dan aduk merata. Setelah di rasa cukup, masukkan nasi ke dalam kuali
dan aduk rata. Masukkan kecap dan penyedap rasa, tambahkan variasi tambahan
sesuai selera seperti udang, ayam, dan lain sebagainya. setelah semua bahan
tercampur rata, sajikan nasi goreng spesial kepada keluarga dan teman-teman
anda.
Paragraf tersebut memuat prosesi, langkah, dan petunjuk pembuatan nasi
goreng yang dijelaskan secara rinci dengan tahapan proses yang sistematis dan
berurutan.
3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas.
Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
Contoh :
Budi adalah pria yang tampan. Ia sangat digemari di kelasnya. Budi juga
merupakan anak paling teladan di sekolah ia sangat disayangi oleh orangtunya.Ia
setiap hari pergi untuk makan dan mandi pada jam 5 pagi. Kebiasaannya belajar
dan mengembangkan bakatnya.
12
1. Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang
dan waktu. Urutan seperti ini biasa di sebut dengan istilah kronologis. Adapun
keruntutan penyampaian informasi di harapkan memudahkan pemahaman pembaca.
Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
a. Urutan ruang (spasial)
Membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan
dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar
ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya.
Contoh:
Fasilitas produksi pabrik itu berada pada lokasi yang strategis. Sekitar dua
kilometer di sebelah barat adalah gudang milik pemasok bahan baku. Di
sebelah timur, terdapat aliran sungai bersih yang menjadi sumber air untuk
proses pengolahan. Dan yang terpenting, akses menuju jalan tol yang
berada sekitar dua kilometer di sebelah selatan pabrik.
b. Urutan waktu (kronologis)
Menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menurut prasasti Calcuta, Airlangga adalah putra Udayana dengan putri
Mahendradatta. Pada tahun 1016 Airlangga datang ke Jawa untuk
13
6. Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama
untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal
berdasarkan persamaanya, kemudia di perinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-
kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokan yang di dasarkan pada
persamaan biasanya dapat memberikan sebuah kesimpulan yang tepat.
Contoh :
Pada dunia hewan pengelompokan berdasarkan ada tidak adanya tulang belakang
(Vertebrae), yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata). Hewan bertulang belakang digolongkan menjadi Ikan
(Pisces), Hewan dua alam (Amfibi), Hewan melata (Reptil), Burung (Aves), dan
Hewan menyusui (Mamalia). Sedangkan Hewan tak bertulang belakang (Avertebrata)
digolongkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, hewan
berkulit duri, cacing, hewan lunak, hewan berbuku-buku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. satu kesatuan pikiran Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan. Paragraf
juga dapat di katakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan
adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.
2. Asas-asas paragraf meliputi kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatu paduan,
bertautan, harkat.
3. Syarat-syarat paragraf meliputi kesatuan dan kepaduan paragraf.
4. Teknik pengembangan paragraf meliputi teknik alamiah, teknik klimaks & anti
klimaks, teknik khusus & umum, teknik perbandingan & pertentangan, teknik
definisi luas, dan teknik klasifikasi.
Semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan kita tentang Bahasa
Indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.
16
DAFTAR PUSTAKA
Syakri, Adjat. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung : ITB Bandung
Dr. R. Kunanjar Rahardi & M. Hum. 2002. Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga.
Dra. Hj. Annijat. Maimunah, M.Pd. 2011. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Malang : Uin maliki press.
M. Rohmadi & Anidtya Sri Nugraheni. 2011. Belajar bahasa Indonesia. Cakrawala Media.
17