Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat dan paragraf juga dapat di artikan
sebagai suatu karangan yang paling singkat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraf yang perlu di perhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu komplek,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dengan adanya
paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan
berakhir. Kita akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika
tidak ada suatu paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf
baik kegunaan, macam-macam, syarat pembentuk paragraf dan letak
kalimat utama dalam sebuah paragraf .
Selama ini masih banyak orang yang tidak mengerti aturan dalam
menyusun paragraf. Hal itu di karenakan kurangnya tentang makna
paragraf itu sendiri. Tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan. Dalam makalah
ini, kami akan membahas tentang pengembangan paragraf yang benar.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok
yang akan dibahas dalam makalah ini, di antaranya adalah :
1. Apa pengertian paragraf ?
2. Bagaimana asas-asas paragraf ?
3. Apa saja syarat-syarat pembentukan paragraf?
4. Apa saja fungsi-fungsi paragraf ?
5. Apa saja macam-macam paragraf ?
6. Bagaimana cara teknik pengembangan paragraf ?

1.3 Tujuan Makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang
paragraf dan cara pengembangan nya sehingga dapat mempermudah dalam suatu
penulisan karya ilmiah atau karangan lainnya. Sementara bagi penulis, tujuan
penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dan pendalaman materi tentang pengembangan paragraf.

1.4 Manfaat Makalah


Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil dan memudahkan pengendalian variable terutama karangan
yang terdiri atas beberapa variabel.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf


Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
suatu paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang di dukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut. Mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
terikat dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Paragraf dapat di sebut juga dengan istilah alenia. Alenia adalah kesatuan pikiran
yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.alenia merupakan himpunan dari
kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga di katakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan
adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu mulai dan berakhir. Semua
pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama. Pikiran utama di sebut
juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa yang menjadi
pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah topik paragraf.

2.2 Asas-Asas Paragraf


Dalam mengelola paragraf yang baik, perlu menerapkan enam asas yang
berkenaan dengan gagasan. Keenam asas tersebut lebih menyangkut tatanan dalam
menyampaikan gagasan. Keenam asas dalam menuangkan gagasan dalam paragraf,
adalah sebagai berikut :
1. Kejelasan, berarti sifat tidak samar-samar sehingga tiap butir fakta dan pendapat
yang di kemukakan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Karangan tersebut
mudah di pahami dan tidak mungkin di salah tafsirkan.
2. Keringkasan, berarti karangan tersebut tidak pendek atau singkat, melainkan
bahwa karangan-karangan itu tidak berboros kata, tidak berlebih-lebihan dengan
ungkapan, tidak mengulang–ulang butir ide yang sama, tidak berputar-putar dalam
menyampaikan gagasan.
3. Ketepatan, artinya bahwa karangan dapat menyampaikan butir-butir pengetahuan
kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti maksud penulis.

3
4

Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati tata aturan, tata bahasa, ejaan dan
tanda.
4. Kesatupaduan, artinya bahwa segala sesuatu yang di sajikan dalam karangan
harus berkisar, bergayutan dan relevan dalam satu gagasan pokok atau pikiran
utama karangan.
5. Bertautan atau koheresi, asas yang menghendaki agar ada saling kait antar
kalimat dalam paragraf. Bertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau
frasa yang tidak jelas rujukannya.
6. Harkat, asas yang menghendaki karangan benar-benar berbobot, kita harus
menerapkan hukum D-M (diterangkan-menerangkan) dalam membangun
paragraf, dengan satu D dan jumlah M yang memadai, yang lengkap. Asas harkat
juga asas pengembangan yang memadai.

2.3 Syarat-Syarat pembentukan Paragraf


1. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu,
kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak
ada satupun kalimat yang menyimpang dari ide pokok dari paragraf itu. Kalaupun
ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi
tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari
paragraf.
2. Kepaduan paragraf (koherensi)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan
melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat. Urutan yang logis
akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Hubungan
pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan
makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang padu,
utuh, dan kompak.

2.4 Fungsi paragraf


Paragraf juga dapat di katakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan
mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku kalau tidak ada
paragraf. Kita pun sulit memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain.
5

Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat
memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu. Selain itu,
paragraf juga berfungsi untuk menambah hal–hal yang penting atau untuk merinci apa
yang sudah di utarakan dalam paragraf sebelumnya.

2.5 Macam – Macam Paragraf


Macam – Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas yang menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan di uraikan.
Contoh paragraf pembuka :
“Besok internet mendatangi desa kita. Internet membuat kita menyaksikan
dunia. Internet juga dapat menyampaikan surat ke sahabat kita di pulau seberang,
bahkan hingga ke negara tetangga.” Itulah bunyi iklan layanan masyarakat yang
dapat disaksikan lewat televisi. Bayangkan, melalui internet kita dapat mengakses
kabar terkini dari seluruh penjuru dunia. Kita pun bisa mengetahui keadaan roket
yang tengah diuji di angkasa luar.
Dengan suatu blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan
karya kita. Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang
berada di Australia melalui web kamera. Dengan hanya duduk di depan komputer,
kita dapat menggunakan fasilitas chatting, browsing, gaming, atau surfing.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak di sampaikan pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari paragraf pembuka. Sifat paragraf-
paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.
Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-
paragraf itu harus di susun berdasarkan suatu perkembangan nya yang logis bila
uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf di siapkan
sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
Contoh paragraf penghubung :
Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan internet terdapat
aturan yang sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui aturan bermainnya,
6

berteman dengan internet dapat merugikan. Tentunya kita pernah mendengar dari
TV atau koran terdapat penculikan anak, kemudian orang tuanya diminta
memberikan sejumlah tebusan berupa uang jika ingin anaknya dikembalikan.
Ternyata setelah diselidiki, kasus penculikan tersebut bermula dari kegemaran
anak terhadap internet seperti chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan
identitas atau data–data pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting
padahal orang tersebut merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi anak-
anak. Hal tersebut sangat mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat teman
yang di ajak berbincang secara nyata alias maya.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi kesimpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal hal yang di anggap penting.
Contoh paragraf penutup :
“Semua hal itu tidak akan didapat oleh anak Sintesa jika dalam proses belajar
mereka malas-malasan. Oleh karena itu, para anak Sintesa harus lebih giat dan
rajin lagi untuk melakukan segala tugas yang diberikan dari guru mereka”

Macam–Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama :


1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif di tandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf
dan di mulai dengan pernyataan umum yang di susun dengan uraian atau
penjelasan khusus.
Contoh paragraph deduktif :
Contoh 1
Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu
mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh
kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang
bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah
pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh konstitusi negara.
7

Contoh 2
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak
murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah
sebagian dari iman”.

Contoh 3
Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan
pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena
haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli.
“Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,”
papar Siti.

Contoh 4
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu
sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari
itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.

Contoh 5
KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang menyediakan layanan kesehatan
seperti pasar Songgolangit Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias
poskespas karena ditujukan melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan
pasien mencapai 20 orang perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat
area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap
karmini, salah seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar
Songgolangit, kemarin (16/8).

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif di tandai dengan terdapatnnya kalimat utama di akhir
paragraf dan di awali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan di akhiri
dengan pernyataan umum.
Contoh paragraph induktif :
8

Contoh 1
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu
sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari
itu, kegiatan kerjanbakti sangat penting di lingkungan sekolah.

Contoh 2
Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda. Bila dihitung dari
awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan aturan. Namun,
sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada masyarakat.

Contoh 3
Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut mencapai RP 248 juta. Berdasar
alokasi anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap dua ribu orang. Namun,
sampai sekarang dana itu masih utuh alias tak terpakai sama sekali.

Contoh 4
Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangya
kesadaran menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan
maupun lingkungan tempat kita tinggal padahal hampir semua dari kita sudah tau
bahwa kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan

Contoh 5
suku jawa, suku madura, batak dan ambon adalah salah satu dari sekian
banyak suku yang terdapat di Indonesia. Selain suku dan budaya yang beragam,
terdapat pula berbagai agama dan kepercayaan maka dari itu Indonesia dikenal
dengan negara yang majemuk

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran di tandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan di
akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak di akhir merupakan kalimat penegas.
Contoh paragraph campuran :
9

Contoh 1
“Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda
dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang merancang
bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana
kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. Sebagian
menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap
di dapur menyiapkan makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk
penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja.”

Conto 2
“Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak
kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur
rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak
tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang
memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus
dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara
itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi.
Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan
saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan
rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan peraturan secara
otonom dan melaksanakannya.”

Contoh 3
“Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Pada dasarnya, pasar modal (capital
market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Jika
pasar modal merupakan untuk surat berharga berjangka panjang, maka pasar uang
(money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka
pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar
keuangan (financial market).”

Contoh 4
“Kondisi perairan Sulawesi Utara (Sultra) kini sangat memprihatinkan karena
menjadi lahan pengeboman oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab.
10

Hal ini dikatakan instruktur Selam, Rio Hariyanto, di depan peserta Diklat Selam
dan Metedologi Penelitian Terumbu Karang di Pulau Bakori, Soropiah ,
Kabupaten Kendari, Sultra baru- baru ini. Dikatakan olehnya, maraknya
pengeboman ikan dengan bahan peledak di perairan sultra akhir-akhir ini,
merupakan ancaman bagi upaya menjual potensi objek wisata bahari daerah Sultra
ini. Kepada Wisman maupun domestik, ia menyatakan pula, selama lima hari
berada di objek wisata Bahari Pulau Bokori, tak henti-hentinya ia mendengar
letusan bom ikan bagaikan perang di tengah laut. Ia bersama peserta diklat yang
melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung kondisi terumbu karang
yang hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.”
Contoh 5
Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk
melangsungkan hidupnya. Setiap jenis binatang bertahan hidup dengan cara
berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan
manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk pertumbuhannya. Jadi,
binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk
melangsungkan hidupnya

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi :


1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi di tandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara
nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya untuk
melakukan sesuatu hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh : Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan
Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa
Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Pantai
Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang
menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari).
Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati
keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan
suasana yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang
menginginkan suasana tenang.
2. Paragraf Proses
11

Paragraf proses di tandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran
utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu
kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, dan antiklimaks.
Contoh :
Nasi goreng adalah makanan yang pada umumnya di sukai oleh semua orang
di seluruh dunia. Meskipun terlihat mudah dalam pembuatannya, namun tidak
semudah semudah seperti yang terlihat. Ternyata dalam membuat masakan yang
satu ini tahapannya cukup rumit. Pertama-tama siapkan bumbu-bumbu racik
seperti bawang merah, bawang putih, garam, lada, merica, kunyit, kecap, dan
bahan penyedap lainnya. Siapkan juga nasi sebagai bahan utamanya. Nasi yang
akan diolah menjadi nasi goreng tidak boleh lembek. Bahkan tidak boleh pula
menggunakan nasi yang biasa kita makan. Gunakan nasi yang tidak terlalu matang
dengan cara mengurangi sedikit air pada saat menanaknya. Setelah nasi diangkat,
diamkan sampai suhu normal. Lalu masukkan ke dalam kulkas terlebih dahulu.
Hal tersebut kaitannya dengan tekstur nasi goreng yang akan menjadi kenyal saat
disajikan. Tumis bumbu-bumbu yang telah disiapkan tadi, lalu masukkan telur ke
dalamnya, dan aduk merata. Setelah di rasa cukup, masukkan nasi ke dalam kuali
dan aduk rata. Masukkan kecap dan penyedap rasa, tambahkan variasi tambahan
sesuai selera seperti udang, ayam, dan lain sebagainya. setelah semua bahan
tercampur rata, sajikan nasi goreng spesial kepada keluarga dan teman-teman
anda.
Paragraf tersebut memuat prosesi, langkah, dan petunjuk pembuatan nasi
goreng yang dijelaskan secara rinci dengan tahapan proses yang sistematis dan
berurutan.
3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas.
Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
Contoh :
Budi adalah pria yang tampan. Ia sangat digemari di kelasnya. Budi juga
merupakan anak paling teladan di sekolah ia sangat disayangi oleh orangtunya.Ia
setiap hari pergi untuk makan dan mandi pada jam 5 pagi. Kebiasaannya belajar
dan mengembangkan bakatnya.
12

2.6 Teknik Pengembangan Paragraf


Dalam pengembangan paragraf dapat di lakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak. Jangan terlalu spesifik sehingga
sulit di kembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan pejelasan
yang panjang lebar.
b. Tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam
sebuah paragraf.
c. Dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail atau perincian–perincian
yang tepat.
d. Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.

Beberapa teknik cara yang dapat di lakukan seorang penulis dalam


mengembangkan paragraf adalah :

1. Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang
dan waktu. Urutan seperti ini biasa di sebut dengan istilah kronologis. Adapun
keruntutan penyampaian informasi di harapkan memudahkan pemahaman pembaca.
Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
a. Urutan ruang (spasial)
Membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan
dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar
ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya.
Contoh:
Fasilitas produksi pabrik itu berada pada lokasi yang strategis. Sekitar dua
kilometer di sebelah barat adalah gudang milik pemasok bahan baku. Di
sebelah timur, terdapat aliran sungai bersih yang menjadi sumber air untuk
proses pengolahan. Dan yang terpenting, akses menuju jalan tol yang
berada sekitar dua kilometer di sebelah selatan pabrik.
b. Urutan waktu (kronologis)
Menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menurut prasasti Calcuta, Airlangga adalah putra Udayana dengan putri
Mahendradatta. Pada tahun 1016 Airlangga datang ke Jawa untuk
13

melangsungkan perkawinannya dengan putri Dharmawangsa, namun pada


saat itu Kerajaan Dharmawangsa diserang oleh Kerajaan Wurawari. Pada
tahun 1041 Airlangga mengundurkan diri sebagai raja, kemudian atas
saran Empu Bharada kerajaan dibagi menjadi dua yaitu Janggala dan
Panjalu. Pada tahun 1049 Airlangga wafat dan di makamkan di Tirtha
(Candi Belahan) yang diwujudkan dalam bentuk arca Wisnu yang sedang
menaiki Garuda.

2. Teknik Klimaks dan Antiklimaks


Antiklimaks di mulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting)
menuju informasi yang gradasinya rendah. Sedangkan teknik klimaks di mulai dari
hal yang gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting.
Contoh:
Akhir-akhir ini banyak terjadi perampokan di berbagai tempat di Jakarta terutama
pada toko swalayan seperti indomaret maupun alfamart. Dari kejadian perampokan
tersebut pihak toko sangatlah merugi. Tetapi mulai sekarang pada setiap tempat
maupun toko yang menurutnya rawan perampokan akan diberi petugas keamanaan
seperti satpam.
3. Teknik Umum Khusus (Deduktif) dan Khusus Umum (Induktif )
Teknik umum khusus di mulai dari gagasan utama dan di lanjutkan dengan hal
khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan teknik khusus umum di mulai dari hal-
hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian di simpulkan menjadi hal satu
gagasan umum. Simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran
paragraf tersebut.
- Contoh : Paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif : Globalisasi adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang
sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas Negara.
14

- Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara induktif : Biasakan membaca


dalam kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata. Jika ini
kebiasaan kalian, ubahlah cara membaca itu dengan melihat satuan kalimat yang
lebih tinggi dari pada kata, misalnya melihat frase demi frase. Jangan mengulang-
ulang kalimat yang terlah dibaca. Itu semua adalah cara meningkatkan kecepatan
membaca.
4. Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan
membandingkan dan mempertentangan hal-hal yang di bicarakan. Dalam hal ini
penulis ini menunjukan persamaan dan perbandingan antara dua hal. Hal-hal yang
dapat di bandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut, dan
ungkapan yang biasa di gunakan seperti : berbeda dari, bertentangan dengan,
sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari, ini dalam
pertentangan. Sedangkan dalam perbandingan ungkapan yang biasa di gunakan
seperti : serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan,
akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh: Pemakaian batubara di Indonesia sampai saat ini masih terbatas, belum
mampu dimanfaatkan sepenuhnya. Di Negara maju batubara sudah bisa diolah
menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi batubara sudah bisa
menghasilkan bahan baku industry kimia berupa gas sintetis.
5. Teknik Definisi Luas
Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa
kalimat untuk memperjelas definisi. Kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan
penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat, bahkan beberapa alenia.
Contoh :
Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua
istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah
globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
15

6. Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama
untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal
berdasarkan persamaanya, kemudia di perinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-
kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokan yang di dasarkan pada
persamaan biasanya dapat memberikan sebuah kesimpulan yang tepat.
Contoh :
Pada dunia hewan pengelompokan berdasarkan ada tidak adanya tulang belakang
(Vertebrae), yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata). Hewan bertulang belakang digolongkan menjadi Ikan
(Pisces), Hewan dua alam (Amfibi), Hewan melata (Reptil), Burung (Aves), dan
Hewan menyusui (Mamalia). Sedangkan Hewan tak bertulang belakang (Avertebrata)
digolongkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, hewan
berkulit duri, cacing, hewan lunak, hewan berbuku-buku.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. satu kesatuan pikiran Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan. Paragraf
juga dapat di katakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan
adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.
2. Asas-asas paragraf meliputi kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatu paduan,
bertautan, harkat.
3. Syarat-syarat paragraf meliputi kesatuan dan kepaduan paragraf.
4. Teknik pengembangan paragraf meliputi teknik alamiah, teknik klimaks & anti
klimaks, teknik khusus & umum, teknik perbandingan & pertentangan, teknik
definisi luas, dan teknik klasifikasi.

Semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan kita tentang Bahasa
Indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.

3.2 Kritik Dan Saran


Pada kesempatan ini, kami menyarankan kepada semua pihak yang merasa
mempunyai gagasan dalam mengembangkan pendidikan di dunia tulis menulis,
agar selalu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan dengan
mengembangkan ilmunya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Syafi’i, Imam. 1990. Bahasa Indonesia profesi. Malang : ikip Malang

Syakri, Adjat. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung : ITB Bandung

A. Widyamarta. 1993. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta : kanisius

Dr. R. Kunanjar Rahardi & M. Hum. 2002. Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga.

Dra. Hj. Annijat. Maimunah, M.Pd. 2011. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Malang : Uin maliki press.

M. Rohmadi & Anidtya Sri Nugraheni. 2011. Belajar bahasa Indonesia. Cakrawala Media.

17

Вам также может понравиться