Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Kelompok 2
MALANG
2019
BAB I
STUDI KASUS
Disebuah Desa Maju tepatnya di Dusun Mundut yang memiliki jumlah penduduk 95 KK dengan
populasi penduduk sebanyak laki-laki sebanyak (110),perempuan sebanyak (160), bayi baru lahir (8), anak
usia sekolah (22), remaja (24), dewasa (175), lansia (53). Mata pencaharian utama masyarakat di desa
tersebut sebagian besar petani dan sebagai lainnya buruh kasar (kuli).
Diwilayah tersebut terdapat 1 puskesmas, dengan fasilitas pelayanan kesehatan hanya terdapat
yang masih minim, dan petugas pelayanan sebanyak 1 dokter, 8 perawat, dan 2 bidan dan di desa tersebut
sudah terdapat kader kesehatan, tetapi pelayanan kader di Desa tersebut masih belum optimal. Kondisi
geografis di Desa tersebut banyak terdapat sawah yang menjadi sumber penghasilan warga didesa
tersebut, didesa tersebut juga terpat sekitar 3 tempat pembuatan batu bata, dimana semua pekerja
didesa tersebut ialah pemuda yang berasal dari desa itu sendiri, sumber air minum di desa tersebut
mengunakan sumur. Desa Maju ke pelayanan kesehatan pun masih sangat jauh, dengan keadaan jalan
yang rusak. Di sepanjang jalan di Desa Maju terdapat banyak warung remang-remang yang sering sekali
pada malam hari banyak pemudah dewasa nongkrong di warung remang-remang tersebut dan juga
diwarung tersebut menyediakan minuman keras dan zat terlang.
Setelah kelompok kami melakukan pengkajian kurang lebih selama 1 minggu di dapatkan
beberapa kasus dan data :
Sebanyak 56% pemuda dewasa yang memiliki kebiasaan merokok dan kecanduan pada minuman
keras, sedikitnya terdapat 5 mengalami kecanduan narkotika atau zat terlarang, kebanyakan pria dewasa
yang telah memiliki anak mempunyai kebiasaan merokok sambil menggedong anak nya. Sebanyak 79%
pasanagan usia subur tidak mengenal dan menggunakan program KB, sehingga angka kelahiran bayi
cukup besar dan jarak kelahiran bayipun cukup berdekatan.
Didesa tersebut 12 dari lansia resebut mengisi waktu nya dengan bekerja d sawah dan di kebun,
sebanyak 25 dari lansia tersebut mengalami tekanan darah tinggi, 10 diantaranya mengalami rematik.
Lansia-lansia tersebut memiliki kebiasaan berjemur di depan rumah pada pagi hari, lansia di desa tersebut
juga mengaku jarang berolaragah, dikarenakan tidak ada tempat untuk berolahraga. Sekitar 30% lansia
rutin ke puskesmas dan 70% lansia jarang memeriksakan dirinya ke pusakesmas, dikarenakan jarak
puskesmas yang cuckup jauh.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. DATA INTI
DATA DEMOGRAFI
B. PENGKAJIAN SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
Penyediaan air bersih didesa tersebut berasal dari sumur. Jalan didesa tersebut
banyak yang ursak.
2. Pendidikan
3. Tingkat pendidikan terakhir agregat dewasa dan lansia yaitu 15% lulusan SD, 22%
lulusan SMP, 45% lulusan SMA, 3% lulusan serjana dan sisa lainya tidak kuliah.
4. Fasilitas Umum dan Kesehatan
Sarana ibadah yang digunakan adalah mushola, dan tempat perkumpulan bersama
biasanya menggunaka balai desa, serta terdapat 1 puskesmas yang didalamnya
terdapat beberapa anggota tenaga kesehatan
5. Sosial ekonomi
Status ekonomi didesa tersebut masih dikatakan dibawah rata-rata karena
penghasilan penduduk di desa tersbut masih dari hasil pertanian
6. Komunikasi
Sistem komunikasi sosialisasi yang ada di desa tersebut bisa dikatakan baik
7. Politik dan kebijakan pemerintah
Upaya aparat desa Sumber Mekar memberikan kegiatan keagamaan, pemberian
motivasi kerja pada penduduk desa tersebut
8. Keamanan dan Transportasi
Lingkungan desa Sumber Mekar dikatakan cukup aman. Hal ini dikarenakan
tingkat keamanan di desa tersebut cukup baik terlihat dari beberapa penjaga pos
kamling setiap malam hari
9. Rekreasi
Masyarakat penduduk desa Sumber Mekar jarang sekali melakuukan kegiatan
rekreasi.
C. PENGKAJIAN
Defisiensi
1. Identifikasi masalah kesehatan
3. kesehatan
kekuatan dan prioritas, dengan
komunitas
mitra masyarakat.
2. Bantu klien dalam
meningkatkan kesadaran
masalah kesehatan dan
kepedulian
3. Terlibat dalam dialog untuk
menentukan masalah kesehatan
masyarakat dan mengembangkan
rencana aksi.
4. Fasilitasi pelaksanaan dan revisi
rencana masyarakat
5. Bantu klien dengan
mengembangkan sumber daya
dalam melakukan diet dan terapi.
6. Menyediakan lingkungan,
menciptakan situasi dimana
individu dan kelompok merasa
aman.
7. Mengadakan promosi kesehatan
untuk meningkatkan
pengetahuan lansia terkait
masalah kesehatan yang dialami.
8. Lakukan skrining atau
pemeriksaan kesehatan pada
lansia (asam urat, TD, kolesterol,
gula darah).
9. Kolaborasi program terkait
dengan diagnosa pertama yaitu
pemanfaatan posyandu lansia.
E. IMPLEMENTASI
No.
Tgl/Wkt IMPLEMENTASI Sasaran
Dx
15/5/19 1 1. Mengkaji pengetahuan tentang kesehatan, khususnya Agregat
(09:00- bahaya penyalahgunaan zat terhadap tubuh dan gaya dewasa dan
selesai) hidupnya, keluarga maupun lingkungan social lansia
2. Mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang mungkin
(balai Desa) meningkatkan atau menurunkan perilakunya
3. Menegaskan dengan segera terkait dengan ekfek positif
jangka pendek dan jangka panjang dari berhenti dalaam
penyalahgunaan zat.
4. Memberikan pendkes tentang penyalahgunaaan zat.
5. Mengajarkan strategi yang daapat digunakaan untuk
melawan kebiasaan atau perilakunyaa yang tidak sehat
(penyalahgunaan zat)
6. Menciptakan rumah kreatif desa yang ditujukan untuk
melatih hal positif kepada para penderita atau pecandu agar
dapat menyalurkan bakat dan minat, serta dibimbing untuk
menghindari penyalagunaan zat .
7. Bekerjasama dengan aparat desa dalam melakukan
penertipan warung remang-remang.