Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Citra Putri Ramadanti P07120216060
Aurora Daniar Aprodhita P07120216061
Izfaningrum Melati Sukma P07120160062
OLEH :
OLEH :
BAB III
A. PENGKAJIAN UMUM
Breathing :
Gerakan dada simetris, terdapat otot bantu pernapasan, napas dalam dan
cepat. Terpasang masker NRM 10 lpm. RR:.26x/mnt.
Circulation :
Warna kulit pucat, akral hangat, tidak terdapat perdrahan. Tekanan darah :
116/66 mmHg. Nadi : 89 x/mnt. CRT>3detik. Terpasang inful RL 30cc/jam
2. Fokus Assessment
Keadaan Umum:
lemah, pasien tampak lemah dlaam keadaan tirah baring dengan posisi
semifowler dengan skor GCS : E4 V1 M6. Pasien tampak lemah
Keluhan Utama:
Ny.s tampak sesak, RR: 26x/mntTerdapat luka decubitus ±5-8 cm warna
kemerahan pada sacrum, terdapat secret di jalan nafas.
Sekunder Assessment
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma dan pernah dirawat di RS
PKU Pakem karena febris dan trombositopeni.
Riwayat Penyakit Sekarang (Ample):
Pasien masuk IGD diantar oleh keluarganya pada tanggal 23 April 2019 pukul
22.04. Pasien merupakan rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Pakem.
Pasien datang dengan keluhan demam, mual, pusing, sesak. Pasien
diobservasi di IGD, lalu dipindah ke bangsal Cempaka 3 pada pukul 23.00
diberi terapi injeksi pantoprazole 1A, injeksi tomit 1A, drip vascon 0.05.
Pasien dipindah ke ruang ICU pada tanggal 25 April 2019 pukul 07.00
dengan terpasang masker NRM 10 atau 15 lpm. Pada tanggal 06 Mei 2019
Nys. S dilakukan pemasangan ventilator. Pada tanggal 13 Mei 2019 pukul
11.00 ventilator Ny. S dilepas dan diganti dengan sapihan nasal kanul yang
dimasukkan ke dalam ETT. Tanggal 14 Mei 2019 Ny. S memakai masker
NRM dengan kecepatan 10 lpm. Pada tanggal 15 Mei 2019 Ny. S dipasang
ventilator lagi karena hasil AGD PC02 meningkat (46 mmHg)
B. TERAPI
12. Digoxim 3x1/2 tab (18.00, 06.00) Mengobai denyut jantung tidak
teratur
PH 7.460 P 7.35-7.45
aA DO2 104.3 mm Hg
Hct 23.0 %
t HB 7.7 g/dL
FIO2 40.0 %
2. HEMATOLOGI
Hematologi Hasil Satuan Nilai
rutin rujukan
hematokrit 30 % 37-47
D. ANALISA DATA
- Akral hangat
- RR :26x/mnt
- Nadi : 86x/mnt
DS :
TD : 116/66 mmHg
Nadi :86x/mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 26x/mnt
DS : -
akumulasisekret/ retensi
Bersihan jalan nafas sputum di jalan napas
DO : tidak efektif
DS : -
Ketidakseimbangan ventilasi
Gangguan pertukaran perfusi
DO : - gas
DS :
Hasil AGD :
pH : 7.46
SPO2 :97%
Suhu : 36.5 C
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
PERENCANAAN
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi status respirasi : frekuensi, 1. Mengevaluasi keefektifan
tidak efektif keperawatan selama 4x 24 jam kedalaman nafas, reguralitas, fungsi respirasi
tdiharapkan jalan napas adanya dipsneu
berhubungan dengan
menjadi paten, dengan kriteria
akumulasisekret/ hasil :
retensi 2. Lakukan suctioning sesuai
a. Pasien menyatakan sesak
sputum di jalan indikasi dengan prinsip 3A
berkurang
2. Mengeluarkan sekret yang
napas b. Retensi sekret tidak ada (atraumatic, asianotic,
c. Suara napas vesikuler terakumulasi di jalan nafas,
aseptic).
d. RR : 20-24 x/mnt
seraya mencegah terjadinya
trauma jalan nafas, mencegah
hipoksia dan mengurangi risiko
infeksi paru
3. Catat karakteristik bunyi
3. Bunyi napas menunjukkan
napas
aliran udara melalui
Pertahankan posisi tubuh/kepala
dengan tepat. trakeobronkial dan dipengaruhi
oleh adanya cairan, mukus,
atau obstruksi aliran udara lain.
2. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring aliran oksigen 1. Mengetahui jumlah aliran
efektif berhubungan keperawatan selama 4x 24 jam oksigen yang masuk
dengan pola nafas tidak efektif dapat
hiperventilasi teratasi dengan kriteria hasil :
2. Mengetahui kondisi pasien
1. Suara napas bersih dan tidak 2. Pantau tanda-tanda vital
ada sianosis 3. Mengetahui suara nafas
3. Auskultasi suara nafas
pasien
2. Menunjukkan jalan napas
yang paten
(Citra)
3. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau saturasi oksigen 1. Untuk mengetahui kadar
pertukaran gas keperawatan selama 4x24 jam oksigen dalam tubuh.
2. Pantau dan catat pemeriksaan
pasien dapat
berhubungan dengan mempertahankan gas darah, kaji adanya 2. Mengukur pH dan kadar
pertukaran
abnormalitas kecenderungan kenaikan dalam oksigen dan karbondioksida pada
gas yang
ventilasi-perfusi adekuat PaCO2 atau penurunan dalam darah dari arteri dan melihat
sekunder terhadap Kriteria Hasil : PaO2 kemampuan paru untuk mengirim
hipoventilasi Pasien mampu menunjukkan : oksigen ke dalam darah dan
1. Bunyi paru bersih
2. Warna kulit normal 3. Observasi terhadap sianosiss, mengeluarkan karbondioksida
3. Gas-gas darah dalam batas terutama membran mukosa dari darah.
normal untuk usia yang
mulut.
diperkirakan 4. Auskultasi dada untuk 3. Respon fisiologis tubuh terhada
mendengarkan bunyi nafas. penurunan saturasi oksigen darah
pada pembuluh arteri utama.
5. Kelola pemberian obat
salbutamol 2mg melalui NGT. 4. Mengetahui ada tidaknya
(Aurora)
sumbatan atau penyempitan pada
paru-paru.
5. Mempercepat penyembuhan
secara farmakologi.
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui keadaan pasien
berhubungan dengan keperawatan selama 4x24 jam
2. Lakukan rom pasif : 2. Untuk memperlancar
ketidakseimbangan jam diharapkan klien dapat
menggerakkan tangan dan kaki peredaran darah
antara suplai dan meningkatkan partisipasi dalam
kebutuhan oksigen aktivitas dengan kriteria hasil : 3. Membantu pasien dalam
penuhi kebutuhan dasar
1. TTV dalam batas normal 3. Bantu penuhi kebutuhan ADL
pasien : personal hygiene dan
TD : 120/80 mmHg
memberi makan melalui NGT
Nadi : 10-100x/mnt
4. Untuk membantu
Respirasi : 16-24x/mnt
4. Kolaborasi dengan fisioterapi memperlancar peredaran darah
Suhu : 36,5-37,5 setiap hari
(Citra)
2. Sirkulasi status membaik
dengan tepat.
- memberikan terapi inhalasi
Pukul 21.00 WIB
ventolin 2cc.
5. Memberikan
terapi salbutamol A : bersihan jalan nafas teratasi
NGT P:
(citra)
Lanjutkan intervensi dengan
(citra)
(Izfa)
Suhu : 36,3
P:
- pantau saturasi oksigen
- pantau agd
(citra)
(Izfa)
(izfa)
- pantau TTV
(izfa)
- auskultasi suara nafas
(Izfa)
3. Gangguan Pukul : 17.40 WIB Pukul :23.50 WIB
1. memantau
pertukaran gas
saturasi oksigen S:-
berhubungan Pukul 17.45 WIB
4.2. Memantau hasil O :
dengan
AGD
abnormalitas Pukul 17.50 WIB - saturasi oksigen pasien naik turun
ventilasi-perfusi 5. 3. mengobservasi rentang 66% - 96%.
sekunder terhadap terhadap sianosiss,
- AGD tanggal 14 mei 2019
hipoventilasi terutama membran
mukosa mulut. pH : 7.360 mmHg
Pukul 17.55 WIB
4. Auskultasi paru PCO2 : 46.0 mmHg
untuk
mendengarkan PO2 : 53.0 mEq/L
Suhu : 35.5
P:
- monitor TTV
(Aurora)
(izfa)
(citra)
(Citra)
(izfa) NGT
(izfa)
- pantau TTV
(paru) teratasi
(Aurora)
P : Lanjutkan intervensi dengan
(Aurora)
- monitor TTV
(Aurora)