Вы находитесь на странице: 1из 10

Clinical Science Session

*Kepaniteraan Klinik Senior/ G1A217078/ Desember 2018

** Pembimbing: dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL

ACUTE OTITIS EXTERNA

Oleh:

Jeliya Safitri, S.Ked

G1A217078

Pembimbing:

dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
HALAMAN PENGESAHAN

ACUTE OTITIS EXTERNA

Oleh:

Jeliya Safitri, S.Ked

G1A217078

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

Jambi, Desember 2018

PEMBIMBING

dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
sebab karena rahmatnya, bacaan jurnal atau clinical science session (CSS) yang
berjudul Acute Otitis Externa dapat terselesaikan. Laporan kasus ini dibuat agar
penulis dan teman – teman sesame koass periode ini dapat memahami tentang
gejala klinis yang sering muncul ini. Selain itu juga sebagai tugas dalam
menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu penyakit Telinga Hidung
Tenggorokan RSUD Raden Mattaher Jambi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL


selaku pembimbing dalam kepaniteraan klinik senior ini dan khususnya
pembimbing dalam laporan kasus ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh
dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar lebih baik
kedepannya. Akhir kata, semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah informasi serta pengetahuan kita.

Jambi, Desember 2018

Penulis
OTITIS EKSTERNA AKUT

Otitis akut eksterna (OAE), juga dikenal sebagai 'swimmer’s ear', adalah
penyakit yang umum dijumpai pada anak-anak, remaja dan dewasa. Sementara
otitis media supuratif akut atau otitis media akut dengan timpanostomi tuba atau
perforasi dapat menyebabkan otitis eksterna akut, yang mana baik organisme
infeksius maupun protokol tatalaksananya berbeda. Poin praktis ini berfokus
khusus pada penatalaksanaan otitis akut eksterna, tanpa otitis media akut,
timpanostomi tuba atau adanya perforasi.

Kata kunci: otitis eksterna akut, Swimmer’s ear

Otitis eksterna akut (OAE), juga dikenal sebagai 'swimmer’s ear', adalah
penyakit yang umum dijumpai pada anak-anak, remaja dan dewasa. Penyakit ini
didefinisikan sebagai peradangan difus saluran telinga eksternal. Utamanya,
penyakit ini menyerang pada anak-anak berusia lebih dari dua tahun, yang
umumnya berkaitan dengan aktivitas berenang. Mekanisme pertahanan lokal
menjadi terganggu oleh telinga basah yang terjadi berkepanjangan. Deskuamasi
kulit menjadi fisura mikroskopis yang menyediakan portal masuk bagi organisme
penginfeksi (1) Faktor risiko lain OAE meliputi: trauma, benda asing telinga,
penggunaan alat bantu dengar, kondisi dermatologis tertentu, otorrhea kronis,
pemakaian penutup kepala yang ketat dan kondisi immucompromised. Tindik
telinga dapat menyebabkan infeksi pinna. (2,3) Meskipun OES umumnya
merupakan penyakit lokal, penyakit yang lebih serius dan invasif dapat terjadi
pada situasi tertentu. Beberapa panduan praktik klinis berbasis bukti dan beberapa
tinjauan telah dipublikasikan. (4-8)

GAMBARAN KLINIS
Biasanya, pasien datang dengan otalgia (70%), gatal (60%) atau telinga terasa
penuh (22%), dengan atau tanpa gangguan pendengaran (32%) atau liang telinga
sakit saat mengunyah. Banyak pasien dengan OAE mengeluarkan sekret dari liang
telinga mereka. Tanda yang membedakan OAE dari otitis media akut dengan
otorrhea adalah adanya nyeri tekan tragus saat pinna didorong dan ditarik pada
OAE. Tanda-tanda tersebut secara klasik digambarkan sebagai ketidak sesuaian
proporsi dengan tingkat peradangan yang diamati. Pada otoskopi langsung, liang
telinga terlihat edema dan eritema dan mungkin terkait dengan selulitis yang
mengelilinginya.(4) Mungkin ditemukan selulitis atau chondritis dari pinna.
Elemen yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis otitis akut eksterna
difusa:
1. Onset cepat (umumnya dalam 48 jam) dalam tiga minggu terakhir
DAN
2. Gejala peradangan saluran telinga, meliputi:
 otalgia (sering dalam kondisi berat), gatal atau terasa penuh
 DENGAN ATAU TANPA gangguan tajam pendengaran atau nyeri
rahang (Nyeri di saluran telinga dan daerah sendi temporomandibular
yang diperberat dengan gerakan rahang [4])
DAN
3. Tanda-tanda peradangan saluran telinga, meliputi
 Nyeri tekan tragus, pinna, atau keduanya
ATAU
 edema kanal telinga difus, eritema, atau keduanya
 DENGAN ATAU TANPA otorrhea, limfadenitis regional, eritema
membran timpani, atau selulitis pinna dan kulit yang berdekatan

ORGANISME ETIOLOGI
Infeksi menyebabkan sebagian besar kasus OAE. Dua organisme isolate
yang umumnya ditemukan adalah Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus
aureus.(9) Isolat adalah polimikroba dalam jumlah kasus yang bermakna. Bakteri
Gram-negatif lainnya kurang umum dijumpai. Infeksi jamur langka didapatkan
pada spesies Aspergillus dan spesies Candida.(10) Swab dari kanalis eksternal
harus ditafsirkan dengan hati-hati karena mungkin mencerminkan flora normal
atau organisme kolonisasi. Swab seharusnya hanya diambil dalam kasus yang
tidak responsif atau parah.

PENATALAKSANAAN
Manajemen OAE telah menjadi subyek dari suau tinjauan Cochrane
sistematis (diperbarui 2010),(8) suatu meta-analisis oleh American Academy of
Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) (11), dan suatu panduan
praktik klinis (AAO-HNS) (4). Publikasi Cochrane meninjau 19 studi yang
termasuk 3382 peserta. Secara keseluruhan, hanya tiga dari 19 studi yang
berkualitas tinggi dan hanya dua yang dilakukan di pelayanan primer. Temuan
serupa dicapai pada meta-analisis AAO-HNS dan tercermin dalam panduan
praktis.
Jelas bahwa antimikroba topikal efektif dalam kondisi OAE ringan hingga
moderat. Tidak ada uji coba kontrol acak yang telah dipublikasikan untuk
membandingkan antimikroba topikal dengan sistemik. Antimikroba topikal
meningkatkan tingkat penyembuhan klinis absolut OAE sebanyak 46% dan
tingkat penyembuhan bakteriologi sebesar 61% jika dibandingkan dengan
placebo.(11). Tampaknya terdapat sedikit atau bahkan tidak ada perbedaan dalam
tingkat penyembuhan bakteriologi terhadap penambahansteroid topikal terhadap
antimikroba topikal, meskipun kualitas studi ini kurang baik.(4, 12) Suatu tinjauan
sistematik menunjukkan bahwa pada sebanyak 92 pasien, terdapat sedikit
efektivitas steroid topikal jika dibandingkan dengan steroid topikal terhadap
antimikroba topikal bagi tingkat penyembuhan selama 7 – 11 hari. Larutan
pengasam topikal (misalnya, BuroSol) telah menunjukkan sama efektifnya dengan
antimikroba topikal dalam tingkat penyembuhan klinis dalam satu minggu, tetapi
kurang efektif dalam tingkat klinis dan mikrobiologis selama 2 – 3 minggu.
Antiseptik seperti alkohol, gentian violet, m-Cresyl asetat, thimerosal dan thymol
dalam studi skala kecil menunjukkan sama efektif denga antimikroba topikal
tetapi tidak dipasarkan secara spesifik di Kanada untuk terapi OAE.
Agen ototoxic topikal seperti gentamisin atau neomisin, yaitu agen dengan
pH rendah (termasuk sebagian besar agen pengasaman dan antiseptik), atau
Cortisporin (Johnson & Johnson Inc, USA) tetes topikal seharusnya tidak
digunakan untuk tympanostomy tuba atau perforasi membran timpani karena
terdapat peningkatan isi kepustakaan tentang ototoksisitas di keduanya.(13) Agen-
agen ini juga tidak boleh digunakan jika membran timpani tidak dapat dilihat.
Untuk mengobati otitis akut eksterna ringan sampai sedang langkah-
langkah yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
1. Terapi lini pertama untuk OAE ringan sampai sedang adalah antibiotik
topikal dengan atau tanpa steroid topikal selama tujuh hingga sepuluh hari.(4)
Kasus yang lebih parah harus ditangani dengan antibiotik sistemik yang dapat
mengobati bakteri S aureus dan P aeruginosa
2. Kontrol nyeri yang adekuat untuk OAE ringan hingga sedang dicapai dengan
acetaminophen sistemik, obat anti-inflamasi nonsteroidal atau sediaan opioid
oral. Preparat steroid topikal memiliki efek campuran mempercepat
penghilangan nyeri dalam uji klinis dan tidak dapat direkomendasikan sebagai
monoterapi.
3. Jika dokter tidak dapat melihat liang telinga, sumbu yang dapat diperbesar
dapat ditempatkan untuk mengurangi edema saluran dan memfasilitasi
pengobatan obat topikal.(14) Meskipun aural toilet dan terapi sumbu
merupakan praktik umum dan logis, belum ada uji coba terkontrol secara acak
yang memeriksa efektivitas mereka. Terapi lilin telinga telah terbukti tidak
memiliki khasiat dan berbahaya.(15)

Respons klinis harus jelas dalam 48 jam sampai 72 jam,(16) tetapi respons
penuh bisa memakan waktu hingga enam hari pada pasien yang diobati antibiotik
dan steroid tetes.(8) Nonresponse harus meminta suatu evaluasi untuk obstruksi,
adanya benda asing, non-adherens terhadap terapi atau diagnosis alternatif
(misalnya, dermatitis kontak dengan nikel, infeksi virus atau jamur atau resistensi
antimikroba).
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
Pada pasien dengan imunodefisiensi atau yang memiliki diabetes mellitus
tipe 2, tindakan khusus harus diambil untuk menyingkirkan otitis eksterna
maligna. Infeksi invasif dari kartilago dan tulang kanalis dan telinga eksterna
dapat disertai dengan kelumpuhan saraf wajah dan nyeri sebagai gejala yang
menonjol. Pencitraan dengan CT-Scan atau MRI diperlukan untuk meenegakkan
diagnosis klinis.(17) Debridement agresif dengan antibiotik sistemik yang
ditargetkan pada P aeruginosa , dan dalam beberapa kasus spesies Aspergillus ,
sangat penting.

Tabel 1
Pengobatan yang tersedia di Kanada untuk otitis eksterna akut

Dosis dan durasi per


Nama brand Bahan aktif
produk monograf
Polysporin + tetes Polymyxin B sulfat – 3 – 4 tetes 4 kali/hari
analgesic telinga lidocaine HCl Infan dan anak-anak, 2 – 3
tetes dianjurkan
Larutan dapat digunakan
dengan mensaturasi kain
kasa atau kapas yang
dapat tertinggal dalam
kanalis aurikularis selama
24 jam hingga 48 jam,
mempertahankan kapas
tetap lembab dengan
memberikan beberapa
tetes larutan yang
dibutuhkan
Tidak ada lama durasi
yang dianjurkan
Polysporin mata / tetes Polymyxin B sulfat – 1 – 2 tetes 4 kali/hari atau
telinga gramicidin lebih banyak sesuai
kebutuhan
Tidak ada lama durasi
yang dianjurkan
Neosporin mata dan Polymyxin B sulfat 1 – 2 tetes 2 – 3 kali/hari
larutan telinga Neomycin sulfat selama 7 hari
Gramicidin
Larutan kortisporin otic Neomycin sulfate – 4 tetes 3 – 4 kali/hari
steril polymyxin B sulfat – Tidak ada lama durasi
hidrokortison yang dianjurkan
Sofracort Framicetin sulfate – 2 – 3 tetes 3 – 4 kali/hari
gramicidine – Tidak ada lama durasi
deksametason yang dianjurkan
Ciprodex Ciprofloxacin HCl – 4 tetes 2 kali/hari
dexamethasone
Larutan Buro-Sol otic Aluminium asetat – 2 – 3 tetes 3 – 4 kali/hari
benzethonium klorida Tidak ada lama durasi
yang dianjurkan
Larutan Garasone otic Gentamicin – 3 – 4 tetes 3 kali/hari
betametason Tidak ada lama durasi
yang dianjurkan
Tetes Garamycin otic Gentamisin sulfat 3 – 4 tetes 3 kali/hari
Tidak ada lama durasi
yang dianjurkan

PENCEGAHAN
Menargetkan penyebab khas OAE, seperti kelembaban dan trauma,
nampak bijaksana. Beberapa ahli merekomendasikan teknologi sederhana untuk
mempertahankan air keluar dari telinga (misalnya, memasukkan malleable plug
yang lembut ke dalam aurikula untuk blok masuk ke liang telinga) atau
mengeluarkan air dari telinga setelah berenang (dengan memposisikan atau
menggelengkan kepala, atau dengan menggunakan pengering rambut pada
pengaturan rendah). Saran lain adalah menghindari pemakaian cotton bud karena
mereka mungkin dapat mempengaruhi serumen. Profilaksis harian dengan alkohol
atau tetes asam selama aktivitas yang berisiko juga telah disarankan tetapi belum
diteliti. Menggunakan penutup telinga yang keras harus dihindari karena dapat
menyebabkan trauma, dan penggunaan cetakan saluran telinga khusus dan topi
renang yang ketat masih kontroversial. (5)

Вам также может понравиться