Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FARMASETIKA DASAR I
TINGKAT : I-A
MEJA :7 dan 15
II. RESEP
Dďeŕa
Teori lain
1. Succus liquiritae dalam jumlah sedikit dilarutkan dalam air panas.
VII. USUL
1. Bobot Ol. Foenic diabaikan terhadap sediaan.
2. Tetesan Ol. Foenic dianggap tetesan baku.
3. Aquadest ad 60ml.
VIII. DISPENSASI
-
X. PERHITUNGAN BAHAN
1. Ammonii Chlorida : 0,3 gram = 300 mg
Kelarutan: mudah larut dalam air
1g =1ml air
0,3g= 0,3 ml air ̴̴ 1 ml
2. Glycyrhizae succus: 0,350 gram = 350 mg
Kelarutan: larut dalam 10 bagian air panas.
1g=10ml
0,35g= 3,5 ml ̴̴ 4 ml
XI. PENIMBANGAN
1. Ammonii chlorida : 0,3 gram
2. Glycyrhizae succus : 0,35 gram
3. Codein HCL : 0,12 gram
4. Ol. Foenic : 1 tetes
5. Aquadest : ± 59,23 ml
XII. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Kalibrasi botol 60 ml.
3. Siapkan air panas untuk melarutkan glycyrhizae succus.
4. Larutkan Codein HCL dalam 3 ml aquadest, masukkan kedalam botol.
5. Larutkan Ammonii Chlorida dalam 1 ml aquadest, masukkan kedalam
botol, kocok larut.
6. Larutkan glycyrhizae succus dalam 4 ml aquadest panas, masukkan
kedalam botol, kocok ad homogen.
7. Tambahkan aquadest sampai tanda batas kalibrasi, tetesi dengan 1 tetes
oleum foeniculi. Tutup kocok.
8. Beri etiket dan label
XIII. KEMASAN/WADAH
Botol 100 ml
XIV. ETIKET
putih
XV. LABEL
KD, NI
XVI. PEMBAHASAN
Pada resep 1A kami mendapat resep larutan obat minum (potio). Potio yaitu
solutio yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (oral). Dalam pembuatan potio ini
pembawanya adalah air suling atau aquadest untuk melarutkan zat-zat yang
terdapat dalam resep. Dalam resep ini, terdapat oleum sebanyak 1 tetes, maka dari
itu bobot oleum dapat diabaikan terhadap volume sediaan dan tetesannya dianggap
sebagai tetesan baku, tetapi bisa juga diganti dengan aqua aromatiknya sebanyak
1000x nya.
Dalam resep ini pula terdapat zat mempunyai perlakuan khusus yaitu glycyrhizae
succus. Glycyrhizae succus, jika dalam jumlah banyak atau lebih dari 1 gram maka
cara pembuatannya di gerus tuang, sedangkan jika jumlah sedikit maka di larutkan
dalam air panas.
Obat ini berkhasiat sebagai ekspektoran atau obat batuk. Potio juga memiliki
perlakuan khusus sebelum diminum, yaitu di kocok dahulu, sehingga urutan dalam
menempelkan label yang diatas yaitu kocok dahulu dan jika ada obat golongan keras,
narkotika, psikotropika haruslah memberi label NI dan ditempelkan dibawah setelah
label kocok dahulu.