Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 9
ANDREANSYAH
ARYANTI
ERNA GEMILANG
NURHASNI
YULI ROSMAWATI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Dan tak lupa sholawat serta
salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna
addinul islam.
Makalah yang kami susun ini menjelaskankan tentang teori biaya produksi yang
terdiri dari berbagai bahasan. Makalah yang berjudul ‘TEORI BIAYA PRODUKSI” ini
juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan pengajar yang
dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami serta teman – teman yang telah
membantu kami.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi
pembaca.
Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi,
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang
keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan
bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat
ini kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu
dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh
sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-
ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksinya, seperti produk apa yang akan di produksi? Namun dalam melakukan proses
produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum
melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya
produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya
dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi,
ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan,
dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang
dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplisit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat
dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan
proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga,
sewa tanah, gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh
keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
Apa saja jenis-jenis biaya?
Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
Terdiri dari apa sajakah biaya produksi?
Hubungan anatara titik impas dengan biaya produksi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang
telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntansi
biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan
,menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah
biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya
eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya
implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau
bangunan yang sudah digunakan cukup lama.
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu
harus dipahami pengertiannya.
4
total (TVC dari perkataan Total Variable Cost). Dengan demikian biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TC = TFC + TVC.
5
· Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Dengan demikian biayatetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut: :
AFC = FC/Q
Keterangan: TFC = Biaya Tetap Total, Q = Kuantitas
· Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi. Dengan demikian
biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: :
AVC = VC/Q
Keterangan:TVC = Biaya Variabel Total, Q = Kuantitas
· Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Dengan demikian biaya tetap rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut: :
AC= TC /Q atau (VC+FC)/QAC= AVC+AFC
· Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit
produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang
yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQAtauMC = TCn – TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah ataumengurangi
biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal iniakan menambah biaya
variable total (VC).
Tabel 1.2
Biaya Rata-Rata (Ribuan Rupiah)”
Jumlah Jumlah
pekerja produksi TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
(Q)
0 0 50 0 50 - - - -
1 2 50 50 100 25 25 50 25
2 6 50 100 150 12.5 16.7 25 12.5
3 12 50 150 200 8.3 12.5 16.7 8.3
6
4 20 50 200 250 6.25 10 12.5 6.25
5 27 50 250 300 7.1 9.3 11.1 7.1
6 33 50 300 350 8.3 9.1 10.6 8.3
7 38 50 350 400 10.0 9.2 10.5 10.0
8 42 50 400 450 12.5 9.5 10.7 12.5
9 45 50 450 500 16.7 10 11.1 16.7
10 47 50 500 550 25 10.6 11.7 25
TABEL RUMUS
Jenis Biaya Rumus
Biaya Tetap Total+Biaya Berubah
Biaya Total (TC) TFC+TVC
Total
biaya totaln-biaya totaln-1 atau
TCn-TCn-1
Biaya Marginal (MC) jumlah produksin-jumlah
Qn-Qn-1
produksin-1
Biaya Tetap Rata-rata
Biaya tetp total/jumlah produksi TFC/Q
(AFC)
Biaya berubah rata-
Biaya berubah/jumlah produksi TVC/Q
rata (avc)
Biaya total rata-rata
Biaya total/jumlah produksi TC/Q
(AC)
7
adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga
kerja.
· Biaya Total (jangka panjang)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run total cost) dan LVC (long run variabel cost).
· Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
· Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long
run margin cost) Q(output).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai
berikut :
Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan
agara proses produksi dapat berjalan.
Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan jangka
waktunya. Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan
berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan
biaya ekplisit.
Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran,
dan biaya keuangan.
Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik
BEP, titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
10
DAFTAR PUSTAKA
11